pengaruh kemampuan membaca pemahaman …lib.unnes.ac.id/24306/1/1401412204.pdf · i pengaruh...
Post on 07-May-2018
240 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN
TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS RINGKASAN
SISWA KELAS IV SDN GUGUS ROBERT WOLTER
MONGINSIDI KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
Endang Puji Lestari
1401412204
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Endang Puji Lestari
NIM : 1401412204
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “Pengaruh Kemampuan Membaca
pemahaman terhadap Hasil Belajar Menulis Ringkasan Siswa Kelas IV SDN
Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kabupaten Kendal” ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri. Pendapat atau temuan lain dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Semarang, 1 Agustus 2016
Peneliti,
E
Endang Puji Lestari
1401412204
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini atas nama Endang Puji Lestari, NIM 1401412204 dengan judul
“Pengaruh Kemampuan Membaca pemahaman terhadap Hasil Belajar Menulis
Ringkasan Siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu
Kabupaten Kendal”, telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang
Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang, pada:
hari : Senin
tanggal : 1 Agustus 2016
Semarang, 1 Agustus 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. A. Busyairi, M.Ag. Dr. Drs. Ali Sunarso, M.Pd.
NIP. 195801051987031001 NIP. 196004191983021001
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini atas nama Endang Puji Lestari, NIM 1401412204 dengan judul
“Pengaruh Kemampuan Membaca pemahaman terhadap Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kabupaten Kendal”,
telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang pada:
hari : Senin
tanggal : 1 Agustus 2016
Panitia Ujian Sripsi,
Ketua, Sekretaris,
Drs. Isa Ansori, M.Pd.
NIP. 19600820 198703 1
003
Penguji,
Dra. Hartati, M.Pd.
NIP. 1955100519800122001
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
Drs. A. Busyairi, M.Ag. Dr. Drs. Ali Sunarso, M.Pd.
v
NIP. 195801051987031001 NIP. 196004191983021001
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya
(QS:2. Al Baqarah : 286).
Penulis yang baik, karena ia menjadi pembaca yang baik. (Hernowo)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap alhamdulillah dan tak lupa shollawat serta salam untuk Nabi
Muhammad SAW.
Karya ini saya persembahkan kepada:
Kedua orangtua saya Bapak Sunarto dan Ibu Sutiah,
Beserta almamater Almamater yang saya banggakan.
vii
PRAKATA
Alhamdulillah puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul,“ Pengaruh Kemampuan Membaca
pemahamanterhadap Hasil Belajar Menulis Ringkasan Siswa Kelas IV SDN Gugus
Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal”. Skripsi ini merupakan syarat
akademis dalam menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan dapat terselelsaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan di
Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikanijin dan kesempatan untuk
mengadakan penelitian.
3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendiidkan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.
4. Drs. A. Busyairi, M.Ag. sebagai Dosen pembimbing utama dan Dr. Drs. Ali
Sunarso, M.Pd. sebagai Dosen pembimbing pendamping yang telah
meluangkan waktu dan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan,
viii
petunjuk dan arahan yang sangat berharga sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Segenap Bapak/ Ibu dosen dan karyawan jurusan PGSD FIP UNNES yang
telah membekali ilmu yang bermanfaat;
6. Bapak/ Ibu guru dan para siswa Kelas IV SD Gugus Robert Wolter
Monginsidi Kaliwungu Kendal yang telah membantu penelitian ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah
memberikan bantuan dan dukungan kepada peneliti.
Semoga bantuan yang telah diberikan mendapat berkah dan hidayah dari
Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
peneliti selanjutnya serta dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dunia
pendidikan.
Semarang, Agustus 2016
Endang Puji lestari
ix
ABSTRAK
Lestari, Endang Puji. 2016. Pengaruh Kemampuan Membaca pemahaman
terhadap Hasil Belajar Menulis Ringkasan Kelas IV SD Gugus Robert
Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing (1) Drs. A. Busyairi, M.Ag. dan pembimbing (2) Dr. Ali
Sunarso, M.Pd.
Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk
mempersatukan seluruh bangsa negara Indonesia. berdasarkan observasi dan
wawancara dengan guru kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi
Kaliwungu Kendal. Dalam mengerjakan soal pilihan ganda siswa masih kurang
memahami bacaan sehingga terdapat beberapa siswa masih salah dan kurang teliti
dalam menjawab soal dan pada menulis ringkasan siswa membuatnya berdasarkan
pemikiran mereka. Sehingga hasil belajar siswa masih kurang sempurna.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh yang
signifikan antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar
menulis ringkasan kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu
Kabupaten Kendal.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Untuk mengetahui
pengaruh yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil
belajar menulis ringkasan kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi
Kaliwungu Kabupaten Kendal.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Pengambilan data
menggunakan teknik tes dan unjuk kerja. Populasi penelitian ini adalah siswa
kelas IV SD gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. Populasi yang
di gunakan berjumlah 256 siswa yang terbagi dalam 8 SD. Sampel penelitian
berjumlah 76 siswa. Data dianalisis dengan korelasi product moment,sebelumnya
dilakukan uji validitas, reliabilitas pada uji coba instrumen, prasyarat analisis
berupa uji normalitas, homogenetas, dan linieritas. Menguji hipotesis
menggunakan analisis regresi linier sederhana, dan koefisien determinasi.
Pengolahan data dibantu dengan SPSSfor windows 16.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut. Terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dan hasil
belajar menulis ringkasan, ditunjukkan dengan perolehan hasil t hitung (4,544) >
dari t table (1,671) pada taraf signifikasi 5%. Dan diperoleh besarnya pengaruh
antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis
ringkasan siswa sebesar 21,8%.
Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan
antara kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan dan
juga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca
pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan. Saran bagi siswa yaitu agar
menyukai membaca serta meningkatkan kemampuan menulis ringkasan. Pihak
sekolah hendaknya melakukan peningkatan program membaca siswa agar siswa
kemapuan membaca pemahaman dan menulis menjadi lebih meningkat.
Kata kunci: Pengaruh, kemampuan membaca pemahaman, menulis ringkasan.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii
PENGESAHAN ............................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v
PRAKATA ................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 8
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKAKAJIAN TEORI
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Keterampilan Berbahasa ....................................................................... 10
2.1.2 Hakikat Membaca
2.1.2.1 Pengertian Membaca ......................................................................... 11
2.1.2.2 Tujuan Membaca ............................................................................... 13
2.1.2.3 Manfaat membaca ............................................................................. 14
2.1.2.4 Jenis- jenis Membaca ........................................................................ 14
2.1.2.5 Tahapan Membaca ............................................................................ 15
2.1.3.� Membaca Pemahaman
2.1.3.1 Pengertian membaca pemahaman ..................................................... 17
2.1.3.3 Tujuan Membaca Pemahaman .......................................................... 18
2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman .............. 18
xi
2.1.3.3 Tingkatan Membaca Pemahaman ..................................................... 19
2.1.3.4 Bentuk Tes Membaca Pemahaman ................................................... 20
2.1.4 Hakikat Menulis
2.1.4.1 Pengertian Menulis ............................................................................ 21
2.1.4.2 Tujuan Menulis ................................................................................. 22
2.1.4.3 Manfaat Menulis ............................................................................... 23
2.1.5 Hakikat Menulis Ringkasan Karangan Narasi
2.1.5.1 Pengertian Ringkasan ........................................................................ 24
2.1.5.2 Manfaat Menulis Ringkasan .............................................................. 27
2.1.5.3 Prosedur Menulis Ringkasan ............................................................. 27
2.1.5.4 Jenis Karangan .................................................................................. 30
2.1.5.5 Pengertian Karangan Narasi .............................................................. 31
2.1.5.6 Tujuan Karangan Narasi ................................................................... 32
2.1.5.7 Ciri- ciri Karangan Narasi ................................................................. 33
2.1.6 Hakikat belajar ................................................................................... 33
2.1.7 Pembelajaran ..................................................................................... 36
2.1.8 Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 37
2.1.9 Pembelajaran Bahasa Indonesia
2.1.9.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ............................................... 38
2.1.9.2 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sd ................................... 39
2.1.10 Karakteristik Siswa Kelas Tinggi ....................................................... 40
2.2 KAJIAN EMPIRIS .................................................................................. 42
2.3 KERANGKA BERPIKIR ....................................................................... 45
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN ..................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN ..................................................... 49
3.2 PROSEDUR PENELITIAN ................................................................... 50
3.3 SUBYEK, LOKASI, DAN WAKTU PENELITIAN ............................. 52
3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ........................................... 52
3.6 VARIABEL PENELITIAN .................................................................... 54
3.6 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL .............................................. 54
xii
3.7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA ....................................................... 55
3.8 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS, DAN REALIBILITAS
3.8.1 Uji Coba Instrumen ............................................................................... 56
3.8.2 Validitas ................................................................................................ 57
3.8.3 Reliabilitas ........................................................................................... 59
3.9 ANALISIS DATA
3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif ........................................................................... 60
3.9.2 Uji Prasyarat Analisis
3.9.2.1 Uji Normalitas .............................................................................................. 63
3.9.2.2 Uji Homogenitas .......................................................................................... 65
3.9.2.3 Uji Linieritas ................................................................................................. 67
3.10 Uji Hipotesis
3.10.1 Analisis Korelasi ........................................................................................... 68
3.10.2 Koefisien Determinasi ................................................................................... 69
3.10.3 Analisis Regresi ............................................................................................ 71
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 72
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 73
4.1.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis
4.1.2.1 Uji Normalitas Data .......................................................................... 81
4.1.2.2 Uji Homogenitas Data ........................................................................ 82
4.1.2.3 Uji Linieritas Data ............................................................................. 83
4.1.3 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 84
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 87
4.2.1 Pemaknaan Temuan ............................................................................. 88
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian .................................................................... 91
BAB V PENUTUP
5.1 SIMPULAN ............................................................................................ 94
5.2 SARAN ................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 96
LAMPIRAN ..................................................................................................... 99
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 2.1 Ciri- ciri ringkasan dan rangkuman .............................................. 30
Tabel 3.2 Populasi penelitian .................................................................................... 59
Tabel 3.3 Pengambilan Sampel ..................................................................... 60
Tabel 3.4 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Membaca Pemahaman .................... 64
Tabel 3.5 Uji Validitas instrumen membaca pemahaman ............................ 59
Tabel 3.6 Uji Normalitas data .................................................................................. 64
Tabel 3.7 Uji Homogenitas data .............................................................................. 66
Tabel 3.8 Uji Linieritas data .................................................................................... 67
Tabel 3.9 Pedoman Pemberian Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi ................ 68
Tabel 3.10 Uji Korelasi Data ................................................................................... 69
Tabel 3.11 Uji Koefisien Determinasi Data ............................................................. 70
Tabel 3.12 Uji Analisis Regresi Data ....................................................................... 71
Tabel 4.1 Distribusi Frekuesi Kemampuan Membaca Pemahaman .............. 73
Tabel 4.2 Data Deskriptif Kemampuan Membaca Pemahaman ................... 74
Tabel 4.3 Kategori Skor Kemampuan Membaca Pemahaman ...................... 76
Tabel 4.4 Distribusi Frekuesi Hasil Belajar Menulis Ringkasan ................... 77
Tabel 4.5 Data Deskriptif Hasil Belajar Menulis Ringkasan ........................ 78
Tabel 4.6 Kategori Skor Hasil Belajar Menulis Ringkasan .......................... 79
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalits Data................................................................ 80
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas .................................................................. 81
Tabel 4.9 Hasil Uji Linieritas ........................................................................ 82
xiv
Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi ........................................................................ 83
Tabel 4.11 Koefisien Determinasi.................................................................. 84
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi .................................................................. 85
Tabel 4.13 Uji Signifikansi Parsial/ Uji t ...................................................... 86
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Kerangka Berpikir Pengaruh Kerja Kedua Variabel ............................... 53
3.1 Desain Penelitian .............................................................................. 55
3.2 Langkah-langkah penelitian .................................................................... 56
4.1 Histogram Kemampuan Membaca Pemahaman ..................................... 74
4.2 Histogram Hasil Belajar Menulis Ringkasan ........................................... 76
4.3 Histogram hasil pengkategorian kemampuan membaca pemahaman .... 88
4.4. Histogram hasil pengkategorian hasil belajar menulis ringkasan .......... 89
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Hal
1. DATA SISWA UJI COBA INSTRUMEN ............................................... 100
2. Kisi- kisi Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Membaca Pemahaman .. 101
3. Instrumen Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Membaca Pemahaman . 102
4. Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Tes Instrumen Kemampuan Membaca
Pemahaman .............................................................................................. 116
5. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Membaca
Pemahaman ............................................................................................... 117
6. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Tes Kemampuan
Membaca Pemahaman ............................................................................. 119
7. DATA SISWA PENELITIAN ................................................................... 121
8. Kisi- kisi Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Membaca Pemahaman . 123
9. Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Membaca Pemahaman ................. 124
10. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
................................................................................................................... 135
11. Indikator Penilaian Instrumen Penelitian Tes Menulis Ringkasan .......... 136
12. Instrumen Penelitian Tes Menulis Ringkasan ......................................... 137
13. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Tes Menulis Ringkasan ............... 140
14. Kriteria Kategori Skor Tes Kemampuan Membaca Pemahaman dan Tes Hasil
Belajar Menulis Ringkasan ....................................................................... 141
15. Tabulasi Jawaban Tes Menulis Ringkasan .............................................. 142
xvii
16. Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil
Belajar Menulis Ringkasan ....................................................................... 144
17. Data Deskriptif Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar
Menulis Ringkasan .................................................................................... 145
18. Rekapitulasi Kategori Skor Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil
Belajar Menulis Ringkasan ..................................................................... 146
19. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil
Belajar Menulis Ringkasan ....................................................................... 147
20. Hasil Uji Homogenitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil
Belajar Menulis Ringkasan ....................................................................... 148
21. Hasil Uji Linieritas ................................................................................... 149
22. Hasil Penghitungan Korelasi Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan
Hasil Belajar Menulis Ringkasan ............................................................. 150
23. Koefisen Determinasi ............................................................................... 151
24. Hasil Analisi Regresi Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil
Belajar Menulis Ringkasan ..................................................................... 152
25. Hasil uji Koefisien Regreasi Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan
Hasil Belajar Menulis Ringkasan .............................................................. 153
26. Surat Penelian........................................................................................... 154
27. Dokumentasi Penelitian ........................................................................... 164
xvi
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Pendidikan merupakan wadah untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh anak untuk menuju kedewasaannya. Menurut SA. Bratanata dkk.
Pendidikan adalah usaha yang diadakan baik langsung maupun dengan cara yang
tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya. Maka dari itu
pendidikan merupakan hak setiap manusia. Dengan mendapatkan pendidikan
setiap manusia akan mampu mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya
untuk mempertahankan kehidupannya. Pemerintah telah mengatur sistem
pendidikan nasional di Indonesia dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, terutama Bab X Pasal 37 menyatakan bahwa
kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan agama,
pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga,
keterampilan/ kejuruan, serta muatan lokal.
Sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan karena
sekolah memiliki pengaruh yang besar pada jiwa anak. Maka disamping keluarga
sebagai pusat pendidikan, sekolahpun mempunyai fungsi sebagai pusat
pendidikan untuk pembentukan pribadi anak. Pendidikan di sekolah dasar
merupakan proses pengembangan kemampuan yang paling mendasar bagi setiap
siswa.
1
2
Proses pengembangan kemampuan yang paling mendasar untuk siswa
sekolah dasar adalah berbahasa. Proses pengembangan kemampuan berbahasa
salah satunya adalah Bahasa Indonesia. Dan Bahasa Indonesia merupakan salah
satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah. Dalam pembelajaran,
bahasa merupakan aspek yang penting dalam pendidikan. Bahasa dalam
pendidikan salah satunya berfungsi sebagai pengantar pembelajaran. Tanpa
bahasa yang baik dan benar, proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan
baik dan lancar dan tujuan pembelajaran akan sulit dicapai. Sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan (Pasal 21 Ayat 2) yaitu perencanaan
proses pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan budaya membaca dan
menulis.
Menurut Tarigan (2008:1), keterampilan berbahasa mempunyai empat
komponen, yaitu 1. keterampilan menyimak (listening skills); 2. keterampilan
berbicara (speaking skills); 3. keterampilan membaca (reading skills); 4.
keterampilan menulis (writing skills). Setiap keterampilan tersebut memiliki
hubungan yang erat dengan keterampilan- keterampilan yang lain. Pada
hakikatnya pembelajaran bahasa dilaksanakan untuk mencapai keterampilan
berbahasa. Menulis ringkasan merupakan salah satu bentuk dari keterampilan
berbahasa yaitu keterampilan menulis. Latihan menulis jenis lain yang penting
adalah latihan membuat sebuah ringkasan (Yeti Mulyati dkk,2009:8.31).
Ringkasan sebagai suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang
panjang dalam waktu yang singkat. (Keraf dalam Dalman, 2006:84)
3
Dalam membuat ringkasan, pertama- tama harus berlatih menemukan
gagasan utama atau tema setiap paragraf dari suatu bahan bacaan. Kemudian
membuat catatan- catatan sehubungan dengan gagasan pokok atau tema bacaan
(Yeti Mulyati dkk,2009:8.31). Jadi untuk membuat sebuah ringkasan yang harus
dilakukan adalah menemukan gagasan pokok atau tema bacaan, sedangkan umtuk
menemukan gagasan pokok atau tema bacaan siswa harus memiliki kemampuan
membaca pemahaman. Kemampuan membaca pemahaman siswa sangat berkaitan
dengan kemampuan menulis ringkasan bacaan.
Membaca bukan saja proses mengingat, melainkan juga merupakan suatu
proses kerja mental yang mampu memahami dan mengolah bahan bacaannya
secara kritis dan kreatif (Nurhadi,2010:29). Dalam suatu kemampuan membaca,
pembaca tidak hanya dituntut untuk mampu membaca dan mengingat apa yang
dibaca. Tetapi juga dituntut untuk mampu memahami isi bacaanya dan
mengolahnya secara kritis dan kreatif. Kemampuan membaca yang memadai
dapat dicapai dengan cara mengimbanginya dengan pemahaman sehingga
menunjukkan pembaca telah memperoleh kemampuan membaca (Somadayo,
2011:2). Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya
untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan (Dalman, 2013:
5). Hal ini karena membaca merupakan sarana untuk mempelajari dunia sehingga
manusia dapat memperluas pengetahuan, wawasan, dan menggali pesan- pesan
yang tertulis dalam bacaan.
Menurut Tarigan (2008:58) membaca pemahaman merupakan jenis
membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma
4
kesastraan (literal standars), resensi kritis (critical review), drama tulis (printed
drama), serta pola-pola fiksi (patterns of ficion). Sehingga pembaca tidak hanya
memahami dan mengerti isi bacaan tapi juga mampu memperoleh makna yang
secara tidak langsung melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh
pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan. Kemampuan membaca
pemahaman ini sangat penting untuk dimiliki siswa. Keterampilan membaca
pemahaman ini sangat berkaitan dengan keterampilan menulis.
Kajian PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) 2011
yaitu studi internasional dalam bidang membaca pada anak-anak di seluruh dunia
yg disponsori oleh IEA ini menunjukkan bahwa rata-rata anak Indonesia berada
pada urutan keempat dari bawah dari 45 negara di dunia. Kajian PIRLS ini
menempatkan siswa Indonesia kelas IV Sekolah Dasar pada tingkat terendah di
kawasan Asia. Indonesia dengan skor 51.7, di bawah Filipina (skor 52.6);
Thailand (skor 65.1); Singapura (74.0); dan Hongkong (75.5). Bukan itu saja,
kemampuan anak-anak Indonesia dalam menguasai bahan bacaan juga rendah,
yaitu 30 persen saja dari materi bacaan karena mereka mengalami kesulitan dalam
menjawab soal-soal bacaan yang memerlukan pemahaman dan penalaran (Pusat
Penilaian Badan Penelitian Kemendikbud).
Berdasarkan penelitian yang disampaikan oleh Sri Wahyuni dalam Diklat
Pembelajaran Membaca bagi Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Pacitan tanggal
31 Januari 2010 menjeaskan bahwa studi internasional mengenai literasi membaca
yang dilakukan OECD (Organization for Economic Co-operation Development)
bisa dijadikan cermin peta kemampuan literasi siswa Indonesia dibandingkan
5
siswa lain seusia mereka di tataran internasional. OECD sendiri mencoba
memetakan profil literasi membaca siswa dalam ruang lingkup internasional
melalui kajian PISA (Programme for International Student Assessment). PISA
adalah studi literasi yang bertujuan untuk meneliti secara berkala tentang
kemampuan siswa usia 15 tahun (kelas III SMP dan kelas I SMA) dalam
membaca (reading literacy), matematika (mathematics literacy), dan sains
(scientific literacy). Studi PISA melaporkan bahwa 25% – 34% dari siswa
Indonesia masuk dalam tingkat literasi-1. Artinya, sebagian besar siswa kita masih
memiliki kemampuan membaca pada taraf „belajar membaca‟. Siswa pada tingkat
literasi-1 hanya mampu untuk membaca teks yang paling sederhana, seperti
menemukan informasi yang ada di dalam bacaan sederhana, mengidentifikasi
tema utama suatu teks atau menghubungkan informasi sederhana dengan
pengetahuan sehari-hari. Sedangkan untuk taraf tingkat literasi-5, kurang dari 1%
siswa Indonesia berada pada taraf tertinggi dari studi PISA ini. Artinya, hanya
sedikit dari siswa kita memiliki kemampuan membaca yang canggih, seperti
menemukan informasi yang rumit dalam teks yang tidak dikenal sebelumnya,
mempertunjukkan pemahaman yang terperinci, menarik kesimpulan dari
informasi yang ada di dalam teks, dan mengevaluasi dengan kritis, membangun
hipotesis, serta mengemukakan konsep yang mungkin bertentangan dengan
harapannya sendiri(www.yuniunisma.blogspot.com).
Dengan adanya data dari berbagai sumber di atas menunjukkan bahwa
tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa di Indonesia masih rendah.
Dengan kemampuan membaca pemahaman siswa yang rendah, hal tersebut secara
6
tidak langsung mempengaruhi kemampuan menulis siswa, terutama pada
kemampuan menulis ringkasan suatu bacaan.
Namun berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SDN
Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal, pada pembelajaran siswa
dituntut untuk mengerjakan soal pilihan ganda dan membuat sebuah ringkasan
berdasarkan bacaan yang sudah guru kelas sediakan. Dalam mengerjakan soal
pilihan ganda siswa masih kurang memahami bacaan sehingga terdapat beberapa
siswa masih salah dan kurang teliti dalam menjawab soal dan pada menulis
ringkasan siswa membuatnya berdasarkan pemikiran mereka tanpa
memperhatikan kesesuaian isinya ringkasan siswa dengan isi bacaan. Gurupun
kurang memperhatikan kegiatan membaca siswa. Sehingga hasil belajar siswa
masih kurang sempurna. Maka hal ini dipandang perlu untuk dilakukan penelitian
pengaruh kemampuan membaca pemahaman siswa terhadap hasil belajar menulis
ringkasan suatu bacaan.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Samirun tahun 2012
yang berjudul “Korelasi Penguasaan Kosa Kata dan Membaca Pemahaman
dengan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Kelas V SDN Margomulyo 1
Ngawi”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan antara membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan
siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi thun 2012/2013; dan terdapat
hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dan membaca
pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN
Margomulyo 1 Ngawi thun 2012/2013.
7
Penelitian yang serupa juga pernah dilakukan oleh Mulyono tahun 2013
yang berjudul “Korelasi Antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas VI SDN 1 Josari Kabupaten Ponorogo”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) kebiasaan membaca siswa kelas VI SDN
1 Josari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo tahun pelajaran 2013/2014 dalam
kategori B (baik), yaitu 92,22 (76,85%); 2) kemampuan membaca pemahaman
siswa kelas VI SDN 1 Josari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo tahun
pelajaran 2013/2014 dalam kategori B (baik), yaitu 22,63 (75,42%); 3) terdapat
korelasi positif yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan
membaca pemahaman siswa kelas VI SDN 1 Josari Kecamatan Jetis Kabupaten
Ponorogo tahun pelajaran 2013/2014 dengan tingkat korelasi yang sangat kuat,
yaitu 0,856.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Yeni setiati, dkk tahun 2013 yang
berjudul “ Peningkatan Kemampuan Menulis Ringkasan Dengan Metode
Cooperative Script”. Yang dilakukan pad siswa kelas V sekolah Dasar Negeri 18
Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa metode cooperative scriptberhasil meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis ringkasan. Pada siklus 1 diperoleh rata-rata
68,13 dan ketuntasan belajar 43,75%, dapat digolongkan masih rendah, pada
siklus 2 meningkat dengan rata-rata 77,93 dan ketuntasan belajar 75%, masih
terdapat siswa yang belum tuntas maka masih perlu peningkatan, dan pada siklus
3 dapat dicapai rata-rata 96,04 dan ketuntasan belajar 100% dikatakan
pembelajaran sudah berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
8
Berdasarkan paparan diatas penulis memfokuskan pada penelitian dengan
judul “Pengaruh Kemampuan Membaca Pemahaman Terhadap Hasil Belajar
Menulis Ringkasan Siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi
Kaliwungu Kabupaten Kendal”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari permasalahan di atas peneliti menyimpulkan suatu rumusan
permasalahan yaitu apakah ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan
membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan kelas IV SDN
Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kabupaten Kendal?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui pengaruh yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman
terhadap hasil belajar menulis ringkasan kelas IV SDN Gugus Robert Wolter
Monginsidi Kaliwungu Kabupaten Kendal
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, dapat mejadi pendukung teori untuk kegiatan penelitian-
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kemampuan membaca pemahaman
dan hasil belajar menulis ringkasan, serta dapat menambah hasanah bagi dunia
pendidikan
.
9
1.4.2 Manfaat Praktis
(1) Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan dapat meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman juga hasil belajar menulis ringkasan suatu
bacaan.
(2) Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi guru untuk
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan juga hasil belajar
menulis ringkasan siswa.
(3) Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh sekolah sebagai salah satu pedoman
untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mengenai kemampuan
membaca pemahaman dan menulis ringkasan. Sehingga mutu dan kualitas
pendidikan menjadi semakin baik.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Keterampilan Berbahasa
Bentuk dasar bahasa adalah ujaran. Keraf ( dalam Faisal, 2009:4)
menyatakan bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa,
meliputi dua bidang yaitu: bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap dan arti atau
makna yang tersirat dalam arus bunyi tadi; bunyi itu merupakan getaran yang
bersifat fisik yang merangsang alat pendengaran kita, serta arti atau makna adalah
isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu.
Namun tidak semua ujaran atau bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia itu dapat
dikatakan bahasa. Ujaran manusia dapat dikatakan bahasa apabila ujaran tersebut
mengandung makna, atau apabila dua orang manusia atau lebih menetapkan
bahwa seperangkat bunyi itu memiliki arti yang serupa.
Menurut Tarigan (2008:1), keterampilan berbahasa mempunyai empat
komponen, yaitu 1) keterampilan menyimak (listening skills), menyimak
merupakan suatu kegiatan yang tidak sekedar mendengarkan tetapi juga
memahaminya; 2) keterampilan berbicara (speaking skills), berbicara merupakan
suatu kegiatan mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga
pendengar dapat membedakannya; 3) keterampilan membaca (reading skills),
membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis; 4)
10
11
keterampilan menulis (writing skills), menulis merupakan menurunkan atau
menuliskan lambang- lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang- lambang
grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis itu. Setiap keterampilan
tersebut memiliki hubungan yang erat dengan keterampilan- keterampilan yang
lain dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan
berbahasa, kita biasanya melalui urutan yang teratur: mula- mula pada masa kecil
kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudh itu kita belajar
membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan
suatu kesatuan, merupakan catur-tunggal. Setiap keterampilan itu berhubungan
erat dengan proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan
pikirannya. Semakin terampil orang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan
pikirannya. Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi
komunikasi dengan masyarakat.
Dari beberapa pendapat di atas keterampilan berbahasa meliputi empat
komponen, yaitu: 1) keterampilan menyimak, 2) keterampilan berbicara, 3)
keterampilan membaca, 4) keterampilan menulis. Selain itu keterampilan
berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi dengan masyarakat.
2.1.2 Hakikat Membaca
2.1.2.1 Pengertian Membaca
Semakin majunya perkembangan jaman sekarang, menuntut masyarakat
untuk selalu mengetahui informasi- informasi yang terbaru. Untuk memperoleh
informasi tersebut masyarakat harus gemar membaca. Membaca adalah suatu
12
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan
yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau media tulis
(Tarigan,2008:7).
Somadayo (2011: 4) mengungkapkan bahwa membaca adalah suatu
kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang
terkandung di dalam bahan tulis. Membaca semakin penting dalam kehidupan
masyarakat yang semakin kompleks. Setiap aspek melibatkan kegiatan membaca.
Disamping itu, kemampuan membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan
sehari-hari manusia.
Sejalan dengan itu, Dalman (2014: 5) menyatakan bahwa membaca
merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan
berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini berarti membaca
merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang dibaca. Oleh sebab itu,
membaca bukan hanya sekadar melihat kumpulan huruf yang telah membentuk
kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana saja, tetapi lebih dari itu
bahwa membaca merupakan kegiatan memahami dan menginterprestasikan
lambang/ tanda/ tulisan/ yang bermakna sehingga pesan yang disampaikan penulis
dapat diterima oleh pembaca.
Senada dengan pendapat Dalman, Farida Rahim (2011:2) menyatakan
bahwa membaca pada hakikatnya adalah sesuatu yang rumit yang melibatkan
banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan
aktivitas visual, berpikir, prolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual
membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke dalam kata- kata
13
lisan. Sebagai proses berpikir membaca mencangkup aktifitas pengenalan kata,
pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa membaca
adalah suatu kegiatan untuk komunikasi interaktif oleh pembaca untuk
menemukan pesan dalam suatu bacaan yang tidak hanya melafalkan tulisan tetapi
juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, prolinguistik, dan metakognitif.
2.1.2.2 Tujuan Membaca
Kegiatan membaca tidak hanya suatu kegiiatan melafalkan tulisan yang ada
dalam bacaan, dengan membaca akan menemukan banyak informasi. Pada
dasarnya tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencangkup isi dan memahami makna bacaan.
Sedangkan menurut Tarigan (2008:9-11) mengemukakan tujuan utama
membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi,
memahami makna bacaan. tujuan membaca adalah memperoleh perincian-
perincian atau fakta-fakta, memperoleh ide-ide utama, mengetahui urutan atau
susunan organisasi cerita, membaca untuk menyimpulkan, mengelompokkan atau
mengklasifikasi, menilai dan mengevaluasi, serta memperbandingkan atau
mempertentangkan. Dalman (2014:13) tujuan membaca dapat berupa:
“memahami secara detail dan menyeluruh isi bacaan, menangkap ide
pokok/gagasan utama buku secara cepat, mendapat informasi tentang
sesuatu, mengenali makna kata-kata sulit, ingin mengetahui peristiwa
penting yang terjadi di seluruh dunia, ingin mengetahui peristiwa penting
yang terjadi di masyarakat sekitar, ingin memperoleh kenikmatan dari karya
fiksi, ingin memperoleh informasi dari lowongan kerja, ingin merek barang
yang cocok untuk di beli, ingin menilai kebenaran gagasan
pengarang/penulis, ingin mendapatkan alat-alat tertentu, dan ingin
mendapatkan keterangan tentang pendapat seseorang (ahli) atau keterangan
tentang definisi suatu istilah.”
14
Sesuai dengan uraian tentang tujuan membaca maka peneliti menyimpulkan
bahwa tujuan membaca yang paling utama adalah memperoleh informasi. Setelah
informasi diperoleh pembaca akan menyimpulkan, menilai, dan membandingkan
isi bacaan.
2.1.2.3 Manfaat membaca
Membaca sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat yang semakin
kompleks. Setiap kegiatan dalam kehidupn melibatkan kegiatan membaca.
Dengan membaca akan mendapatkan informasi, gagasan, pendapat, pesan, dan
lainnya dari bacaan yang disampaikan oleh penulis. Menurut Haryadi (2012: 18)
manfaat membaca adalah guna, faedah, atau sesuatu yang diperoleh dari kegiatan
membaca. Manfaat membaca merupakan hasil yang didapat pembaca setelah
membaca. Jika tujuan membaca dicanangkan atau ditentukan sebelum membaca
dan saat membaca, manfaat diperoleh setelah kegiatan membaca. Manfaat
membaca antara lain:
1. Menambah kosakata dan pengetahuan akan tata bahasa dan sintaksis
2. Mengajak seseorang untuk berinstropeksi atau melontarkan pertanyaan serius
mengenai nilai, perasaan, dan hubungan kita dengan orang lain
3. Membaca memicu imajinasi, karena dengan membaca seseorang dapat
menangkap banyak pengetahuan dan pengalaman dari orang lain
4. Membaca dapat bermanfaat dalam mengikuti laju perkembangan zaman yang
serba cepat dalam bidang informasi dan komunikasi
15
2.1.2.4 Jenis- jenis Membaca
Membaca adalah suatu kegiatan yang melafalkan simbol tulis untuk
menemukan informasi yang ada dalam bacaan yang dibaca. Menurut Dalman
(2014:63) ada dua jenis membaca, yaitu:
2.1.2.4.1 Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara
atau kegiatan melafalkan suatu lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup
keras ( Dalman,2014:63).
2.1.2.4.2 Membaca Dalam Hati
Membaca senyap atau membaca dalam hati adalah suatu kegiatan membaca
dengan tidak bersuara, tanpa pergerakan bibir, tanpa gerakan kepala, tanpa
berbisik, mampu memahami bahan bacaan secara diam atau dalam hati, kecepatan
mata dalam membaca mencapai tiga kata per detik, menikmati bahan bacaan
dalam hati, dan dapat menyesuaika kecepatan membaca denga tingkat kesukaran
dalam bahan bacaan (Dalman,2014:67).
2.1.2.5 Tahapan Membaca
Menurut Dalman (2014:85-87) ada dua tahapan membaca, yaitu:
2.1.2.5.1 Membaca Permulaan atau Membaca Mekanik
Keterampilan membaca pada umumnya diperoleh dengan cara
mempelajarinya di sekolah. Keterampilan berbahasa ini merupakan suatu
keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi perkembangan
pengetahuan, dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia. Jika anak
16
pada usia permulaan sekolah tidak segera memiliki kemampuan membaca, ia akan
mengalami kesulitan dalam mempelajari bidang studi lain.
Setiap orang akan belajar membaca terlebih dahulu sebelum memasuki
tahapan membaca permulaan. Pada tahapan membaca permulaan ini merupakan
tahapan awal dalam kegiatan belajar membaca. Membaca permulaan merupakan
suatu keterampilan awal yang harus dipelajari atau dikuasai oleh pembaca
(Dalman,2014:85). Membaca permulaan merupakan suatu tingkatan awal bagi
orang yang bisa membaca. membaca permulaan adalah suatu aktivitas untuk
mengenalkan rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa.
Membaca permulaan ini mencangkup: (1) pengenalan bentuk huruf;, (2)
Pengenalan unsure- unsure kinguistik; (3) Pengenalan hubungan pada ejaan dan
bunyi; (4) Kecepatan membaca bertaraf lambat (Tarigan,2004:). Membaca
permulaan diberikan di kelas rendah SD, yaitu kelas satu sampai dengan kelas
tiga. Di kelas rendah inilah siswa harus dilatih agar siswa mampu membaca lancar
sebelum memasuki tahapan membaca selanjutnya membaca lanjut atau membaca
pemahaman di kelas tinggi yaitu kelas empat sampai dengan kelas enam.
2.1.2.5.2 Membaca Pemahaman atau Membaca Lanjut
Membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca yang berada pada
urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman berkaitan erat dengan usaha
memahami hal-hal penting dari apa yang dibacanya. Yang dimaksud membaca
pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca untuk mengerti ide
pokok, detail penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat
dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya.
17
Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif (membaca untuk
memahami). Dalam membaca pemahaman, pembaca dituntut untuk mampu
memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, setelah membaca teks pembaca dapat
menyampaikan hasil pemahaman membacanya dengan cara membuat rangkuman
isi bacaan dengan menggunakan bahasanya sendiri dan kemudian disampaikan
baik secara lisan maupun tulisan (Dalman,2014:87).
2.1.3 Membaca Pemahaman
2.1.3.1 Pengertian Membaca Pemahaman
Hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan membaca ialah kemampuan
seseorang untuk memahami makna bacaan secara menyeluruh, atau yang disebut
dengan kemampuan membaca pemahaman. Menurut Rubin (dalam
Somadayo,2011:7) membaca pemahaman adalah proses intelektual yang
kompleks yang mencakup dua kemampuan utama, yaitu penguasaan makna kata
dan kemampuan berpikir tentang konsep verbal. Seorang pembaca harus dengan
aktif dalam memahami isi bacaan yang dibacanya. Membaca tidak selamanya
identik dengan menghafal atau mengingat apa yang dibacanya, yang paling
penting dalam proses membaca pemahaman adalah menangkap pesan, informasi,
fakta, atau ide pokok bacaan.
Selain itu Dalman (2014:87) menyatakan bahwa membaca pemahaman
merupakan keterampilan membaca pada urutan yang lebih tinggi. Membaca
pemahaman adalah membaca secara kognitif atau membaca untuk
memahami.pada tahap membaca permulaan atau pemahaman ini, pembaca tidak
lagi dituntut untik melafalkan huruf dengan benar dan merangkai setiap bunyi
18
bahasa menjadi bentuk kata, frasa, dan kalimat. Tetapi dituntut untuk memahami
isi bacaan yang dibaca. Abidin (2012:60) membaca pemahaman dapat diartikan
sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan pembaca untuk memperoleh
informasi, peran, dan makna yang terkandung dalam sebuah bacaan. Kegiatan ini
minimalnya akan melibatkan dua keterampilan dasar membaca yakni
keterampilan visual dan keterampilan kognitif.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca
pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang mengutamakan pemahaman
terhadap isi bacaan sehingga pembaca mampu memahami maksud dalam bacaan
tersebut baik secara tersirat maupun tersurat.
2.1.3.2 Tujuan Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk
memahami isi bacaan secara menyeluruh. Seseorang dikatakan memahami isi
bacaan secara baik apabila memiliki beberapa kemampuan, yaitu 1) menangkap
arti kata dan ungkapan, 2) menangkap makna tersurat dan tersirat, 3) membuat
kesimpulan (Somadayo,2011:11). Sedangkan Turner (1988:159) menyatakan
bahwa seorang pembaca memahami bahan bacaan dengan baik apabila pembaca
dapat: 1) mengenal kata atau kalimat dan mengetahui maknanya dalam bacaan,
2) menghubungkan makna dari pengalaman dengan makana dalam bacaan, 3)
memahami makna secara kontekstual, 4) membuat pertimbangan nilai isi bacaan
berdasarkan pengalaman.
19
Menurut Tarigan (2008:58) membaca pemahaman merupakan jenis
membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma
kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi.
2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman
Menurut Ebel (dalam Samsu Somadayo, 2011: 28), faktor
yangmempengaruhi tinggi rendahnya kemampuan pemahaman bacaan yang
dapatdicapai oleh siswa tergantung pada faktor: a)siswa yang bersangkutan, b)
keluarganya, c) kebudayaannya, dan d) situasi sekolah. Sedangkan Lamb dan
Arnold (dalam Farida Rahim, 2011: 16-29) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi membaca pemahaman adalah:
a) Faktor fisiologis: mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan
jenis kelamin.
b) Intelektual: Intelegensi oleh Heinz didefinisikan sebagai suatu kegiatan
berpikir yang terdiri dari pemahaman yang esensial tentang situasi yang
diberikan dan meresponnya secara tepat.
c) Lingkungan: Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kemampuan
membaca siswa meliputi latar belakang dan pengalaman siswa di rumah,
serta sosial ekonomi keluarga siswa.
d) Faktor psikologis: Faktor psikologis yang mempengaruhi kemajuan
membaca terdiri dari motivasi, minat, kematangan sosial, emosi, dan
penyesuaian diri.
20
2.1.3.4 Tingkatan Membaca Pemahaman
Dalam Dalman (2014:87) kemampuan membaca pemahaman dibagi menjadi
empat tingkatan, yaitu:
2.1.3.4.1 Membaca pemahaman literal
Membaca literal adalah membaca teks bacaan dengan maksud untuk
memahami makna yang tersurat atau yang ada dalam teks bacaan. Dalam
pemahaman literal focus pada bagian yang langsung tertulis pada bacaan,
sehingga tidak membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Untuk
meningkatkan pemahaman literal, dapat dengan memberikan pertanyaan arahan
yaitu apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana, dan mengapa.
2.1.3.4.2 Membaca pemahaman interpretatif
Membaca interpretatif adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk
menafsirkan maksud pengarang apakah fakta atau fiksi agar kita dapat memahami
isi dari karya tersebut.
2.1.3.4.3 Membaca pemahaman kritis
Membaca kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis,
kemudian menilainya.
2.1.3.4.4 Membaca pemahaman kreatif
Membaca kreatif adalah proses membaca untuk emndapatka nilai tambah dari
pengetahuan yang ada dalam bacaan lalu mengidentifikasi ide- ide yang menonjol
atau mengkombinasikan dengan pengetahuan sebelumnya.
21
2.1.3.5 Bentuk Tes Membaca Pemahaman
Menurut Burhan Nurgiyantoro (2010: 376), penilaian hasil membaca
pemahaman dapat dilakukan dengan menggunakan tes kompetensi membaca. Tes
kompetensi membaca dibagi dalam dua cara; a) tes kompetensi membaca dengan
merespon jawaban, dan b) tes kompetensi dengan mengonstruksi jawaban. Tes
kompetensi membaca dengan merespon jawaban, dengan cara ini mengukur
kemampuan membaca siswa dengan cara memilih jawaban yang telah disediakan
oleh pembuat soal. Soal yang biasa digunakan adalah soal pilihan ganda. Jenis
penilaian ini biasa disebut tes tradisional karena siswa hanya menjawab soal
dengan memilih opsi jawaban.
Berdasarkan teori di atas, tes yang akan pakai dalam penelitian ini adalah
tes kompetensi membaca dengan merespon jawaban, yaitu menuntut siswa
mengidentifikasi, memilih, atau merespon jawaban yang disediakan. Bentuk tes
yang digunakan adalah tes objektif. Tes objektif mampu menampung banyak soal
dan lebih efektif (Burhan Nurgiyantoro, 2010: 337).
Farr (dalam Djiwandono, 2011: 169) mengemukakan ikhtisar rincian
kemampuan memahami bacaan untuk siswa SD khususnya kelas tinggi adalah:
a. Mampu menjawab pertanyaan tentang makna kata sesuai dengan
penggunaannya dalam teks bacaan
b. Mampu menjawab pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat
dalam bacaan,
c. Mampu menjawab pertanyaan yang menuntut pemahaman pengorganisasian
teks dan hubungan antar teks
22
d. Mampu menjawab pertanyaan tentang maksud, sikap hidup, dan suasana hari
penulis.
e. Mampu menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang secara implisit terdapat
dalam teks
2.1.4 Hakikat Menulis
2.1.4.1 Pengertian Menulis
Manusia merupakan makhluk social yang membutuhkan orang lain untuk
berinteraksi. Interaksi tersebut dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi.
Tarigan (2008:22) menyatakan bahwa menulis ialah menurunkan atau menuliskan
lambang- lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang- lambang grafis tersebut
dan dapat memahami bahasa dan grafis itu.
Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan.
Menulis merupakan suatu keterampilan yang paling rumit dibandingkan dengan
keterampilan berbahasa lainnya, karena menulis tidak hanya menyalin kata dan
kalimat, melainkan mengembangkan dan menuangkan pikiran dalam tulisan yang
teratur (Mulyati,2009:1.13). Dalam Dalman (2015:4) menyatakan bahwa menulis
adalah proses penyampaian pikiran, angan- angan, perasaan dalam bentuk
lambang/ tanda/ tulisan yang bermakna. Dalam kegiatan menulis terdapat suatu
kegiatan merangkai, menyusun, melukiskan suatu lambang/ tanda/ tulisan berupa
kumpulan huruf yang membentuk kata, kumpulan kata membentuk kalimat,
kumpulan kalimat membentuk paragraph, dan akhirnya terbentuk wacana/
karangan yang utuh dan bermakna.
23
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah
suatu proses penyampaian ide atau gagasan sebagai bentuk komunikasi secara
tidak langsung yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
2.1.4.2 Tujuan Menulis
Proses menulis merupakan serangkaian kegiatan yang terjadi. Setiap jenis
tulisan yang dibuat mengandung beberapa tujuan, tetapi tujuan tersebut sangat
beraneka ragam. Pada kenyataanya, dalam pengungkapan suatu tujuan dari
menulis sering terjadi singgungan dengan tujuan- tujuan menulis yang lain. Akan
tetapi dalam setiap tulisan ada satu tujuan menulis yang paling dominan yang
memberikan nama dari keseluruhan tulisan atau karangan. Setiap jenis tulisan
mengandung beberapa tujuan. Karena tujuan tulisan beraneka ragam Tarigan
(2008: 24) menjelaskan, bagi penulis yang belum berpengalaman sebaiknya
memperhatikan kategori sebagai berikut: 1) kategori memberitahukan atau
mengajar (informatif); 2) kategori meyakinkan atau mendesak (persuasif); 3)
kategori menghibur atau menyenangkan; dan 4) kategori
mengutarakan/mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api.
Ditinjau dari sudut kepentingan pengarang, maka Dalman (2012:13)
mengemukakan tujuan menulis sebagai berikut: Tujuan penugasan, Tujuan estetis,
Tujuan penerangan, Tujuan pernyataan diri, Tujuan kreatif, Tujuan konsumtif.
Berdasarkan beberapa pendapat yang di ungkapkan mengenai tujuan menulis,
dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah agar siswa mampu menuangkan
gagasan, pengalaman, dan mengungkapkannya secara tertulis. Selain itu tujuan
24
menulis juga untuk mengekspresikan diri sekaligus untuk memperoleh masukan dari
pembaca.
2.1.4.3 Manfaat Menulis
Setiap hal yang dilakukan dan dikerjakan tentunya ingin mendapatkan
sesuatu yang berguna dan bermanfaat. Begitu pula dengan kegiatan menulis,
banyak manfaat yang dapat diperoleh. Dalam dunia pendidikan menulis sangat
berharga, sebab menulis membantu seseorang berpikir lebih mudah. Ahmad
Susanto (2012:256) menyebutkan beberapa kegunaan menulis sebagai berikut:
“(1) Menulis membantu kita menemukan kembali apa yang pernah kita
ketahui; (2) Menulis menghasilkan ide- ide yang baru; (3) Menulis
membantu kita mengorganisasikan pikiran dan menempatkannya dalam
suatu wacana yang berdiri sendiri; (4) Menulis membuat pikiran seseorang
siap untuk dibaca dan dievaluasi; (5) Melalui membantu menyerap dan
menguasai informasi yang baru; (6) Menulis membantu memecahkan
masalah dengan jalan memperjelas unsur- unsurnya;”
Berdasarkan pendapat diatas, menulis bermanfaat untuk mengenali
kemampuan dan potensi diri, melatih mengembangkan berbagai gagasan,
menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang
ditulis, menilai gagasannya secara objektif, memecahkan permasalahan,
mendorong untuk terus belajar secara akatif, menjadi terbiasa berpikir serta
berbahasa secara tertib dan teratur.
2.1.5 Hakikat Menulis Ringkasan Karangan Narasi
2.1.5.1 Pengertian Ringkasan
Kita dalam membaca suatu bacaan yang sangat banyak akan sulit untuk
memahami informasi di dalamnya. Berbeda dengan bacaan yang sudah diringkas
menjadi pendek akan lebih mudah untuk diingat. Dengan ringkasan akan
mempermudah seseorang untuk membaca kembali suatu bacaan. Menurut Keraf
25
(2004 : 299 ) Meringkas atau Ringkasan (precis) adalah suatu cara yang efektif
untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat. ”Precis”
berarti ”memotong” atau ”memangkas”. Menyajikan sebuah tulisan dari seorang
pengarang ke dalam sebuah sajian tulisan yang ringkas bukan hal yang mudah.
Kita harus membaca dengan cermat. Bahasa ringkasan harus berbeda dengan
bahasa asli penulis buku yang diringkas. Agar hasil ringkasan itu tidak
menyimpang dari uraian aslinya, ide-ide pokok setiap paragraf jangan diabaikan.
Pelatihan menulis ringkasan dapat dilakukan dengan memberikan berbagai
pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan yang akan dirangkum.
Sama halnya dengan Keraf, Kosasih (2012:37) menyatakan bahwa
ringkasan adalah penyajian singkat dari suatu bacaan. Senada dengan pendapat
Keraf dan Kosasih, Dalman (2015:215) menyatakan bahwa ringkasan merupakan
penyajian singkat dari suatu karangan asli. Meringkas adalah suatu kegiatan
menulis ringkasan. Dalam membuat ringkasan hal yang harus diperhatikan adalah
tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarangnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ringkasan adalah
suatu bentuk penyajian karangan yang panjang ke dalam bentuk yang lebih
ringkas dan tetap mempertahankan keaslian isi karangan dan pandangan penulis.
Tujuan membuat ringkasan adalah untuk memahami dan mengetahui isi
dari sebuah karangan atau sebuah buku. Dengan latihan membuat ringkasan akan
membimbing dan menuntun kita agar dapat membaca karangan asli dengan
cermat dan tahu bagaimana cara menuangkannya kembali dengan benar.
(Keraf,2004:301).
26
Banyak orang yang mengira bahwa ringkasan sama dengan rangkuman,
tetapi kenyataannya berbeda. Begitupun dengan rangkuman sering disebut juga
ringkasan, yaitu bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan, pada tulisan
jenis rangkuman, urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat)
pengarang tetap diperhatikan dan diperhatikan (Rosidi, 2009 dalam http://guru-
umarbakri.blogspot.co.id/2009/07/terampil-menulis.html). Rangkuman adalah
sebuah tulisan hasil merangkum atas teks yang dibaca dengan menggunakan
bahasa penulis sendiri yang ditulis secara ringkas (Dalman,2015:206). Akan
tetapi, ditinjau dari segi struktur organisasi penulisannya, antara ringkasan dan
rangkuman memiliki perbedaan.
Pada dasarnya ringkasan sama dengan rangkuman. Hanya saja ada yang
berbeda pada unsur- unsur tertentu, sehingga terdapat ciri- ciri yang berbeda
diatara keduanya. Menurut Dalman (2015:227) perbedaan tersebut dapat dilihat
dari tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Ciri- ciri ringkasan dan rangkuman
No. Cirri- ciri Ringkasan Rangkuman
1. Pengertian Pengungkapan kembali
bentuk kecil dari sebuah
karangan
Pengungkapan kembali inti dari sebuah
karangan
2. Tujuan Memproduksikan kembali
apa kata pengarang
Memproduksikan kembali secara kreatif
apa kata pengarang
3. Identitas Mempertahankan urutan-
urutan gagasan yang
membangun sosok karangan
Urutan- urutan gagasan yang
diungkapkan kembali tidak
menggambarkan urutan- urutan gagasan
seperti karangan aslinya
27
No. Cirri- ciri Ringkasan Rangkuman
4. Teknik
penyusunan
Penyusunan ringkasan terikat
oleh penataan, isi, dan sudut
pandang pengarang bacaan
Penyusun rangkuman bebas
mengungkapkan apa yang menurutnya
mewakili inti bacaan
5. Pengaruh
penyusunan
Bersifat objektif, penyusun
tidak berhak mengubah
susunan karangan atau sudut
pandang pengarangnya
Cenderung bersifat subjektif. Penyusun
bebas mengungkapkan apa yang
menurutnya mewakili inti karangan
6. Bahasa Kalimatnya pendek- pendek
dan senada dengan kalimat
pengarang aslinya
Kalimatnya panjang- panjang, sekendak
hati penyusunnya
Dari ciri- ciri ringkasan dan rangkuman yang telah dijelaskan di atas, intinya
ringkasan merupakan bagian dari rangkuman yang belum disusun. Adapun
resume, yang kebanyakan orang mengartikan bahwa resume adalah ringkasan atau
rangkuman. Resume berasal dari kata re (kembali), sume dari bahasa inggris yang
berarti ikhtisar atau ringkasan. Menurut KBBI pengertian resume adalah ikhtisar,
ringkasan (kata benda), jika diposisikan sebagai verbal (kata kerja) maka resume
memiliki arti me-resume-kan yaitu meringkaskan, mengikhtisarkan, dan membuat
ikhtisar.
2.1.5.2 Manfaat Menulis Ringkasan
Manfaat ringkasan maupun rangkuman yaitu sebagai sarana untuk membantu
kita dalam mengingat isi sebuah buku atau uraian yang begitu panjang. Ringkasan
membuat ide-ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan
membaca ringkasan, kita seakan-akan memahami keseluruhan buku secara utuh.
2.1.5.3 Prosedur Menulis Ringkasan
28
Bagi orang yang sudah terbiasa dalam menulis ringkasan, mungkin rosedur-
prosedur untuk menulis ringkasan sudah tertanam dalam benaknya. Meskipun
demikian, prosedur dalam menulis ringkasan sangat dibutuhkan, apalagi untuk
pemula. Menurut Encep Kusumah (2003) dalam Dalman (2015:218-220),
prosedur pembuatan ringkasandapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yakni
(a) prosedur umum, (b) prosedur khusus. Prosedur umum merupakan langkah-
langkah kerja yang bersifat umum dan berlaku untuk pembuatan ringkasan dan
sinonim- sinonimnya, seperti ikhtisar, synopsis, rangkuman, abstrak, dan prafrase.
Sementara, prosedur khusus merupakan langkah- langkah kerja yang bersifat
khusus untuk pembuatan salah satu wujud pemadatan, penyingkatan, tau
pengungkapan kembali salah satu tulisan tertentu dalam konotasi dan konteks
tertentu pula.
Menurut Keraf (2004:303), cara membuat ringkasan adalah sebagai berikut:
1) Membaca naskah asli: Penulis ringkasan harus membaca naskah asli
seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud
pengarang, serta sudut pandangannyaa.
2) Mencatat gagasan umum: Semua gagasan utama atau gagasan yang penting
dicatat atau digarisbawahi.
3) Membuat reproduksi: Penulis ringkasan menyusun kembali suatu karangan
singkat berdasarkan gagasan- gagasan utama sebagaimana yang dicatat dalam
langkah kedua di atas.
4) Ketentuan tambahan
29
Hal yang harus diperhatikan agar ringkasan itu diterima sebagai tulisan yang
baik adalah
a. Menyusun ringkasan dalam bentuk kalimat tunggal bukan dalam bentuk
kalimat majemuk,
b. Meringkaskan kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata,
c. Memperhitungkan jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan
dalam ringkasan,
d. Bila mungkin menghilangkan semua keterangan atau kata sifat,
e. Mempertahankan susunan gagasan asli,
f. Ringkasan pidato diringkas dengan menggunakan sudut pandang orang
ketiga,
g. Biasanya dalam ringkasan ditentukan panjang hasil ringkasan.
Selain itu, menurut Mortimer J. Adler ( dalam Kosasih,2012:43) langkah-
langkah meringkas karangan adalah sebagai berikut:
1. Garis bawahilah pikiran- pikiran utama dan pernyataan penting
2. Berilah tanda garis vertical pada garis batas kanan pernyataan atau pikiran
yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
3. Berilah tanda bintang di garis batas kanan pernyataan atau pikiran yang
dianggap paling penting.
4. Nomorilah secara berurutan bagian yang menyatakan kesatuan argument.
5. Berilah tanda lingkaran kata- kata yang memuat ide pokok.
6. Untuk membuat ringkasan, gagasan- gagasan pokok yng telah dikumpulkan
dapat dirangkai menjadi paragraf yang utuh.
30
Prosedur umum dalam pembuatan ringkasan, terbagi dalam empat langkah
(Dalman,2015:218-220), yakni:
1. Membaca, Pada langkah ini penulis ringkasan harus membaca dan mengkaji
saksama bahan bacaan yang hendak diringkas
2. Menyeleksi, Tujuannya adalah untuk memilih- milih yang inti dan bukan inti,
menyeleksi pikiran utama dan pikiran penjelasnya.
3. Menulis, Setelah ide- ide pengarang terkumpul, maka tulis ulang dalam
wujud yang lebih singkat yang berbeda dengan yang semula. Yang harus
dilakukan adalah merekonstruksi ide, menyaring, serta memadatkannya tanpa
mengganggu keutuhan dan keaslian maksud penulisnya.
4. Membandingkan, Membandingkan hasil ringkasan dengan teks aslinya. Hal
yang perlu diperhatikan adalah:
1) Inti isi bacaan direproduksikan dengan bahasa sendiri
2) Jika hendak memasukkan pikiran penjelas harus yang member sokongan
berarti bagi pikiran
3) Tidak boleh menyertakan pikiran lain dari pikiran penulisnya
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, prosedur menulis ringkasan yang
digunakan adalah prosedur menulis ringkasan menurut Dalman, yaitu membaca
bacaan, menyeleksi pikiran utama dan pikiran penjelas, menulis ulang, lalu
membandingkan bacaan asli dengan yang sudah diringkas.
2.1.5.4 Jenis Karangan
31
Beberapa jenis karangan yang terdapat dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia yaitu karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi
(Dalman, 2015: 93-145). Adapun penjelasannya sebagai berikut:
2.1.5.4.1 Karangan deskripsi
Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis karangan yang harus
dikuasai siswa. Karangan ini sudah diperkenalkan sejak SD kelas IV. Karangan
ini digunakan untuk memindahkan kesan- kesannya, memindahkan hasil
pengamatan, dan perasaannya. Karangan deskripsi adalah karangan yang
melukiskan atau menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan kata-
kata secara jelas dan terperinci sehingga si pembaca seolah-olah turut merasakan
atau mengalami langsung apa yang dideskripsikan si penulisnya.
2.1.5.4.2 Karangan narasi
Narasi adalah cerita. Karangan narasi merupakan cerita yang berusaha
menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak tanduk manusia dalam
sebuah peristiwa atau pengalaman manusia dari waktu ke waktu, juga di dalamnya
terdapat tokoh yang menghadapi suatu konflik yang disusun secara sistematis.
Dengan demikian dapat diketahui ada beberapa hal yang berkaitan dengan narasi.
Hal tersebut meliputi: 1) berbentuk cerita atau kisahan, 2) menonjolkan perilaku,
3) menurut perkembangan dari waktu ke waktu, dan 4) disusun secara sistematis.
2.1.5.4.3 Karangan eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yang digunakan untuk memaparkan
pengetahuan dan pengalaman yang bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca, namun tidak mempengaruhi pembaca.
32
2.1.5.4.4 Karangan argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan meyakinkan atau
membuktikan kepada pembaca agar menerima sesuatu kebenaran sehingga
pembaca meyakini kebenaran itu, tetapi tidak untuk mempengaruhi pembacanya.
2.1.5.4.5 Karangan persuasi
Karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi
perasaan pembaca agar pembaca yakin dan percaya tentang isi karangan tersebut
dan mengikuti keinginan si penulisnya
2.1.5.5 Pengertian Karangan Narasi
Suparno dan Yunus (2008: 1.11) menyatakan narasi adalah ragam wacana
yang menceriterakan proses kejadian suatu peristiwa. Tujuannya adalah untuk
memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase,
langkah, urutan, atau rangakaian kejadian suatu hal. Dalman (2015: 105)
mengemukakan bahwa narasi adalah cerita berdasarkan serangkaian peristiwa.
Kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsure pokok sebuah narasi. Karangan
narasi adalah bentuk tulisan yang berusaha untuk menciptakan, mengisahkan, dan
merangkaikan tindak tanduk perbuatan dalam sebuah peristiwa dalam suatu
kesatuan waktu.
Selanjutnya Kosasih (2002:33) menjelaskan bahwa “Karangan narasi adalah
karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar
pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu”. Jadi karangan
narasi adalah karangan yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa secara
33
kronologis sehingga pembaca seolah-olah melihat dan mengalami sendiri
peristiwa itu.
2.1.5.6 Tujuan Karangan Narasi
Tujuan karangan narasi menurut Dalman (2015: 106) antara lain:
1. Agar pembaca seolah-olah sudah menyaksikan atau mengalami kejadian yang
diceritakan
2. Berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu
peristiwa yang telah terjadi, serta menyampaikan amanat terselubung kepada
pembaca atau pendengar
3. Untuk menggerakkan aspek emosi
4. Membentuk citra/ imajinasi para pembaca
5. Menyampaikan amanat terselubung kepada pembaca atau pendengar
6. Memberi informasi kepada pembaca dan memperluas pengetahuan
7. Menyampaikan sebuah makna kepada pembaca melalui daya khayal yang
dimilikinya
2.1.5.7 Ciri- ciri Karangan Narasi
Menurut Keraf ( dalam Dalman, 2015: 110) cirri- cirri karangan narasi,
yaitu:
1. Menonjolkan unsure perbuatan atau tindakan.
2. Dirangkai dalam urutan waktu.
3. Berusaha menjawan pertanyaan, apa yang yang terjadi?
34
4. Ada konflik,
2.1.6 Hakikat belajar
2.1.6.1 Pengertian belajar
Anak seringkali melakukan kegiatan tertentu karena meniru apa yang
dilakukan oleh orang di sekitarnya seperti keluarganya, teman sekolahnya, bahkan
gurunya. Dari kegiatan meniru tersebut, anak belajar sesuatu yang baru. Slameto
(2010:2) belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Senada
dengan pendapat slameto, Djamarah (2011:2) menyatakan bahwa belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.
Selain itu, Morgan (dalam Rifa‟i dan Anni, 2012: 66) menyatakan bahwa
belajar merupakan perubahan relative permanen yang terjadi karena hasil dari
praktik atau pengalaman. Sedangkan menurut R. Gagne (1989) dalam Susanto
(2012:1 ) menyatakan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di
mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari
beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungannya.
2.1.6.2 Prinisp- prinsip belajar
35
Beberapa prinsip-prinsip belajar menurut Suprijono (2009: 4) yaitu:
pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku; kedua, belajar merupakan
proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar
merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar; ketiga, belajar
merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari
interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
Menurut Gagne (dalam Rifa‟i dan Anni, 2012: 79) beberapa prinsip belajar
yaitu keterdekatan (contiguity), pengulangan (repetition), dan penguatan
(reinforcement). Prinsip keterdekatan menyatakan bahwa situasi stimulus yang
hendak direspon oleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya
dengan respon yang diinginkan. Prinsip pengulangan menyatakan bahwa situasi
stimulus dan responnya perlu diulang-ulang, atau dipraktikkan, agar belajar dapat
diperbaiki dan meningkatkan retensi belajar. Prinsip penguatan menyatakan
bahwa belajar sesuatu yang baru akan diperkuat apabila belajar yang lalu diikuti
oleh perolehan hasil yang menyenangkan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar yaitu
adanya perubahan perilaku yang merupakan proses yang berlangsung secara
kontinyu, merupakan sebuah yang bermanfaat untuk kehidupannya di masyarakat
kelak.
2.1.6.3 Faktor- factor yang mempengaruhi belajar
Kegiatan belajar yang terjadi pada siswa dapat diamati sebelum dan sesudah
pembelajaran. Dalam kegiatan belajar siswa akan dibimbing untuk adanya
36
perubahan perilaku setelah siswa melaksanakan kegiatan belajar. Sehingga tujuan
belajar akan dapat dicapai secara maksimal. Menurut Anitah (2008:2.7)
keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- faktor
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu faktor dalam diri
siswa (interen) dan faktor dari luar diri siswa (ekstern).
1. Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar di
antaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian,
kelemahan, dan kesehatan serta kebiasaan siswa.
2. Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya
adalah lingkungan fisik dan nonfisik (termasuk suasana kelas dalam belajar,
seperti riang gembira, menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan
kelarga, program sekolah (termasuk dukungan komite sekolah), guru,
pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah.
Faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar
adalah kondisi internal dan eksternal peserta didik (Rifa‟i dan Anni, 2012: 80).
Kondisi internal mencakup kondisi fisik, kondisi psikis, dan kondisi sosial. Oleh
karena itu, kualitas kondisi internal yang dimiliki oleh peserta didik akan
berpengaruh terhadap kesiapan, proses, dan hasil belajar. Faktor-faktor internal ini
dapat terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, pengalaman belajar sebelumnya,
dan perkembangan. Faktor eksternal juga sangat berpengaruh terhadap peserta
didik yaitu pada lingkungan sekitar peserta didik, misalnya variasi dan tingkat
kesulitan materi belajar yang dipelajari, iklim, tempat belajar, suasana lingkungan
dan budaya belajar masyarakat.
37
Berdasarkan penjelasan mengenai factor- factor yang mempengaruhi belajar
di atas, dapat disimpulkan bahwa proses belajar dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal. Faktor internal yaitu semua faktor yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri seperti: kecerdasan, minat, bakat, kesehatan jasmani, kesehatan
rohani dan kelelahan. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari
luar diri siswa baik di dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam proses
belajar harus memperhatikan kemampuan internal siswa didukung oleh situasi
yang terjadi dari luar diri siswa. Agar tercipta situasi eksternal yang bervariasi
untuk mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa, guru harus
memperhatikan kondisi internal siswa, misalnya minat dan bakat yang dimiliki
siswa.
2.1.7 Pembelajaran
Kegiatan belajar siswa sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah guru buat. Dalam pembelajaran guru harus mampu
menarik perhatian siswa untuk belajar. Menurut Briggs (dalam Rifa‟i dan Anni,
2012: 157):
“pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (event) yang mempengaruhi
peserta didik itu memperoleh kemudahan. Pembelajaran mengandung arti
setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari
suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya
meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa
meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya,
latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk
mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama
penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan
pembelajaran.”
Menurut Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional N0. 20 tahun 2003,
pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
38
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari pengertian tersebut,
pembelajaran merupakan suatu ineraksi antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar untuk dapat meningkatkan kulaitas belajar peserta didik.
2.1.8 Pengertian Hasil Belajar
Memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa merupakan salah satu
tugas pokok guru. Dengan memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa
diharapkan guru dapat mengukur tingkat keberhasilan siswa sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan. Keberhasilan siswa setelah mengikuti satuan
pembelajaran tertentu kita sebut dengan keberhasilan belajar. Setelah proses
pembelajaran berlangsung, kita dapat mengetahui apakah siswa telah memahami
konsep tertentu, apakah siswa kita dapat melakukan sesuatu, apakah siswa kita
memiliki ketrampilan atau kemahiran tertentu (Endang Poerwanti, dkk.,
2008:7.4).
Ahmad Susanto (2012:5) menyatakan bahwa hasil belajar, yaitu perubahan-
perubahan yang terjadi pada siswa baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Sedangkan menurut Hamalik
(2013:155) hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan
dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.
Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di
kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.
39
Sugihartono, dkk. (2007: 76-77), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar, sebagai berikut:
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal
meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan factor masyarakat.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu kemampuan yang diperoleh anak dengan adanya perubahan-
perubahan yang terjadi dari setiap aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, dan
hasil belajar tersebut dinyatakan dalam bentuk skor dari hasil tes.
2.1.9 Pembelajaran Bahasa Indonesia
2.1.9.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Pembelajaran bahasa adalah proses memberi rangsangan belajar berbahasa
kepada siswa dalam upaya siswa mencapai kemampuan berbahasa. Kemampuan
berbahasa dalam arti luas adalah kemampuan mengorganisasi pemikiran,
keinginan, ide, pendapat atau gagasan dalam bahasa lisan maupun tulis (Santosa,
2010: 5.18), oleh sebab itu diperlukan upaya agar seseorang terbentuk
kemampuan kebahasaannya sehingga fungsi bahasa dapat diperoleh secara
maksimal.
Sekolah dasar sebagai penggalan pertama pendidikan dasar, seyogyanya
dapat membentuk landasan yang kuat untuk tingkat pendidikan selanjutnya. Ini
berarti sekolah harus membekali lulusannya dengan kemampuan dan keterampilan
dasar yang memadai, di antaranya kemampuan proses strategis. Kemampuan
40
proses strategis adalah keterampilan berbahasa. Bahasa adalah hasil budaya yang
hidup dan berkembang dan harus dipelajari. Bahasa bukan hanya alat komunikasi,
tetapi sebagai alat pengembangan intelektual untuk mencpai kesejahteraan sosial
manusia. Pembelajaran bahasa Indonesia SD diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan
maupun tulisan. Disamping itu, dengan pembelajaran bahasa Indonesia juga
diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi siswa terhadap hasil karya sastra
(Zulela, 2012:3).
2.1.9.2 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Pembelajaran bahasa Indonesia SD diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan
maupun tulisan.
Zulela (2013: 4) menyatakan bahwa standar kompetensi pembelajaran
bahasa Indonesia di SD merupakan kualifikasi minimal siswa, yang
menggambarkan penguasaan keterampilan berbahasa, dan sikap positif
terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Atas dasar standar kompetensi
tersebut, maka tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam pembelajaran
bahasa Indonesia adalah agar siswa dapat: (a) berkomunikasi secara efektif
dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun
tulisan; (b) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara; (c) memahami bahasa Indonesia dan
dapat menggunakan dengan cepat dan efektif dalam berbagai tujuan; (d)
menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial; (e) menikmati dan
memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, menghaluskan
budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa;
(f) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran bahasa
indonesia di SD adalah untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi peserta
41
didik baik secara lisan maupun tulisan, selain itu untuk melestarikan bahasa
indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
2.1.10 Karakteristik Siswa Kelas Tinggi
Masa usia sekolah merupakan babak terakhir bagi periode perkembangan
dimana manusia masih digolongkan sebagai anak masa usia sekolah dikenal juga
sebagai masa tengah dan akhir dari masa kanak-kanak, pada masa inilah anak
paling siap untuk belajar. Mereka ingin menciptakan sesuatu, bahkan berusaha
untuk dapat membuat sesuatu sebaik-baiknya.
Pada masa usia Sekolah Dasar ini sering pula sebagai masa intelektual atau
masa keserasian bersekolah. Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif
anak-anak lebih mudah dididik dari pada masa sebelum dan sesudahnya. Menurut
Desmita (2014:35) usia rata-rata anak indonesia saat masuk sekolah dasar adalah
6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan
perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dua masa perkembangam,
yaitu:
1. Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar (6 - 8 tahun). Dalam tingkatan kelas di
Sekolah Dasar pada usia tersebut termasuk dalam kelas 1 sampai dengan kelas
3. Jadi kelas 1 sampai dengan kelas 3 termasuk dalam kategori kelas rendah;
2. Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar (9 – 12 tahun). Dalam tingkatan kelas di
Sekolah Dasar pada usia tersebut termasuk dalam kelas 4 sampai dengan kelas
6. Jadi kelas 4 sampai kelas 6 termasuk dalam kategori kelas tinggi;
Berdasarkan dua masa di atas dapat dilihat bahwa siswa kelas 4 termasuk
pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar (9-12 tahun) Pada masing-masing masa
42
tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing. Sedangkan ciri-ciri sifat anak
pada masa kelas tinggi di Sekolah Dasar yaitu :
1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret; hal ini
menimbulkan adanya kecendrungan untuk membandingkan pekerjaan-
pekerjaan yang praktis;
2. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar;
3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal atau mata
pelajaran khusus, para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai
mulai menonjolnya faktor-faktor;
4. Sampai kira-kira umur 11 anak membutuhkan guru atau orang-orang
dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi
keinginannya; setelah kira-kira umur 11 pada umumnya anak menghadapi
tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri.
5. Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang
tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah;
6. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya
untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini biasanya anak
tidak lagi terikat kepada aturan permainan yang tradisional; mereka
membuat peraturan sendiri;
7. Peran manusia idola yang sempurna. Karena itu guru acapkali dianggap
sebagai manusia yang serba tahu.
43
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Adapun jurnal nasional dan internasional yang mendukung penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani tahun 2013 dalam Jurnal Kreatif
Tadaluko Online dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Membaca
Pemahaman dengan Pendekatan Keterampilan Proses Siswa Kelas IV SD 2
Lemo”. Berdasarkan prestasi belajar awal membaca pemahaman di siklus I, II dan
III semakin baik. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan
metode pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan prestasi belajar
membaca pemahaman siswa kelas IV SD 2 Lemo tahun pelajaran 2013/2014.
Penelitian yang dilakukan oleh Freis Novia Lala dan Subhan tahun 2014
dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Ringkasan Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode CIRC”. Penelitian ini dilaksanakan di
kelas VI SDN 09 Serang. Hasil penelitian tindakan kelas dengan metode CIRC
menunjukkan adanya perbaikan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditandai
dengan nilai rata-rata siswa dari siklus I dengan nilai 73 dan siklus II memperoleh
nilai rata-rata siswa 89,5, hasil belajar siswa tidak tuntas pada siklus I 34,28% dan
siklus II 14,28, sedangkan hasil belajar siswa tuntas pada siklus I65,7% dan siklus
II memperoleh hasil belajar siswa tuntas 85,7%.
Penelitian yang dilakukan oleh Wawan Krismanto, Abdul Khalik, dan
Sayidiman tahun 2015 dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca
Pemahaman Melalui Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) pada
Siswa Kelas IV SD Negeri 46 Parepare”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
44
kualifikasi proses pembelajaran membaca pemahaman dengan metode SQ3R di
siklus I, II dan III semakin baik. Seiring dengan itu,kemampuan membaca
pemahaman siswa juga semakin meningkat di siklus I, II dan III. Kesimpulan
penelitian ini adalah penerapan metode Survey, Question, Read, Recite, Review
(SQ3R) mampumeningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV
SD Negeri 46 Parepare.
Penelitian yang dilakukan oleh R. Usman tahun 2011 denagn judul
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Metode Pemberian
Tugas (Task Base) Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Rumbai Pekanbaru”.
Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Linggo Sari Baganti”. Dari Hasil yang diperoleh
Metode pemberian Tugas dapat meningkatkan membaca pemahaman siswa kelas
V SD Negeri 002 Rumbai dapat dibuktikan dengan hasil nilai yang diperoleh dari
siklus I ke siklus II rata-rata 74,04% menjadi 100 %. Jawaban hasil ujian pertama
sebagian besar siswa menjawab berdasarkan teks bacaan telah berubah dengan
menggunakan kata-kata siswa sendiri..
Penelitian yang dilakukan oleh Saeed Shamsini tahun 2014 dengan judul
“Metacognitive Strategy Awareness and Its Effect on the Learners’ Reading
Comprehension Ability: Revisited”. Hasil dari penelitian tersebut hasil posttest
penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara tiap
kelompok, rata- rata skor kelompok eksperimen 'yang sedikit lebih tinggi dari
kelompok kontrol yaitu 33.000 dan 33.2400. Berdasarkan temuan penelitian,
mungkin sugestif dari fakta bahwa instruksi jangka pendek strategi metakognitif
tidak tampaknya sangat berpengaruh dalam pembacaan langsung pemahaman
45
kemampuan peserta didik EFL. Mungkin, jangka panjang instruksi dari strategi ini
bisa membantu EFL peserta didik meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman mereka , oleh karena itu menghasilkan hasil yang berbeda dari apa
yang studi ini datang.
Penelitian yang dilakukan oleh Azin Sadeghi tahun 2013, dengan judul
“Improving Students’ Summary Writing Ability Through Collaboration: A
Comparison Between Online Wiki Group And Conventional Face-To-Face
Group”. Hasil dari penelitian ini bahwa skor post-test dari kedua kelompok antara
wiki online group dan konvensional wajah kewajah group secara signifikan lebih
tinggi dari skor pre-test. (P <0,05). Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan
yang ditemukan antara menulis dua kelompok berarti nilai dan kepuasan dengan
metode pembelajaran. Selain itu, produk menulis ringkasan siswa di kedua
kelompok disampaikan tidak berbeda dalam kualitas. Meskipun ada kekurangan
kecil, banyak keuntungan yang diidentifikasi, menunjukkan sikap positif siswa
terhadap pembelajaran melalui wiki.
Penelitian yang dilakukan oleh Ombr A. Imam, et.all tahun 2013 dengan
judul “Correlation between Reading Comprehension Skills and Students’
Performance in Mathematics”. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa siswa
sekolah swasta memiliki ketrampilan membaca pemahaman yang lebih baik dari
mereka yang di sekolah umum, yaitu dengan hasil ANOVA diberikan secara
statistic signifikan (F=15,669, p<2,05). Hal tersebut juga berrti bahwa para pelajar
yang memanfaatkan manfaat bahan membaca yang memadai dan sejumlah kecil
siswa untuk menangai sesi membaca.
46
Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan membaca
pemahaman memiliki peran penting pada setiap pembelajaran, maka dari itu
penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai pendukung untuk
melaksanakan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti sehingga dapat
membantu menambah pengetahuan mengenai penelitian korelasi. Dalam
penelitian ini, untuk menunjukkan pengaruh kemampuan membaca pemahaman
terhadap hasil belajar menulis ringkasan.
2.3 KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SDN Gugus
Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal, pada pembelajaran siswa dituntut
untuk mengerjakan soal pilihan ganda dan membuat sebuah ringkasan
berdasarkan bacaan yang sudah guru kelas sediakan. Dalam mengerjakan soal
pilihan ganda siswa masih kurang memahami bacaan sehingga terdapat beberapa
siswa masih salah dalam menjawab dan kurang teliti dalam mengerjakan dan pada
menulis ringkasan siswa membuatnya berdasarkan pemikiran mereka tanpa
memperhatikan kesesuaiannya dengan isi bacaan. Gurupun kurang
memperhatikan kegiatan membaca siswa. Sehingga hasil belajar siswa masih
kurang sempurna..
Dalman (2014:87) menyatakan bahwa membaca pemahaman merupakan
keterampilan membaca pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman
adalah membaca secara kognitif atau membaca untuk memahami.pada tahap
membaca permulaan atau pemahaman ini, pembaca tidak lagi dituntut untik
melafalkan huruf dengan benar dan merangkai setiap bunyi bahasa menjadi
47
bentuk kata, frasa, dan kalimat. Tetapi dituntut untuk memahami isi bacaan yang
dibaca. Dalam membuat ringkasan, pertama- tama harus berlatih menemukan
gagasan utama atau tema setiap paragraf dari suatu bahan bacaan. Kemudian
membuat catatan- catatan sehubungan dengan gagasan pokok atau tema bacaan
(Yeti Mulyati dkk,2009:8.31). Jadi untuk membuat sebuah ringkasan yang harus
dilakukan adalah menemukan gagasan pokok atau tema bacaan, sedangkan umtuk
menemukan gagasan pokok atau tema bacaan siswa harus memiliki mampu
memahami isi bacaan. Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan
antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa
Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal.
Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris didapatkan kerangka berfikirnya
sebagai berikut:
48
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN
Keadaan sebelum penelitian:
1. Kemampuan membaca
pemahaman siswa rendah
2. Siswa kurang teliti dalam
membaca bacaan dan
mengerjakan soal pilihan
ganda 3. Kemampuan memahami isi
bacaan siswa rendah
4. Guru kurang memperhatikan
aktivitas membaca siswa
Keadaan sebelum penelitian:
1. Penulisan ringkasan tidak
sistematis
2. Siswa kurang memperhatikan
kesesuaian bacaan dan
ringkasannya
3. Bahasa tidak sesuai bacaan
4. Hasil belajar menulis
ringkasan rendah
Indikator :
1. Memahami arti kata- kata
sesuai bacaan
2. Mengenali susunan
organisasi bacaan
3. Mengenali pokok pikiran
bacaan
4. Mampu menjawab
pertanyaan yang jawabannya
secara eksplisit terdapat
dalam bacaan
Farr (dalam
Djiwandono,2011:117)
Indikator :
a. Mampu menjawab pertanyaan tentang
makna kata sesuai dengan penggunaannya
dalam teks bacaan
b. Mampu menjawab pertanyaan yang
jawabannya secara eksplisit terdapat
dalam bacaan,
c. Mampu menjawab pertanyaan yang
menuntut pemahaman pengorganisasian
teks dan hubungan antar teks
d. Mampu menjawab pertanyaan tentang
maksud, sikap hidup, dan suasana hari
penulis.
e. Mampu menjawab pertanyaan tentang
hal-hal yang secara implisit terdapat dalam
teks
f. Panjang ringkasan 1/3 dari bacaan
(Djiwandono,2011:122) (Keraf,2004:303)
terdapat pengaruh yang signifikan antara
kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar
menulis ringkasan siswa Kelas IV SDN Gugus Robert
Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengaruh
Kerja Kedua Variabel
Kemampuan Membaca
Pemahaman (X)
Hasil Belajar Menulis
Ringkasan (Y)
49
Berdasarkan pernyataan tesebut peneliti membuat suatu hipotesis sebagai
berikut.
Ha : ada pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil
belajar menulis ringkasan siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter
Monginsidi Kaliwungu Kendal.
50
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dikatakan penelitian
kuantitatif karena penelitian ini menggunakan angka-angka statistik sebagai data.
Menurut Sugiyono (2012:24) data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka,
atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Penelitian kuantitatif lebih banyak
menggunakan logika hipotetik overikatif. Metode tersebut dimulai dengan
berpikir dedukatif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan pengujian
dilapangan. Kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empiris.
jenis penelitian korelasi hubungan kausal.
Menurut Sugiyono (2010: 59) hubungan kausal adalah hubungan yang
bersifat sebab akibat. Terdapat variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan membaca pemahaman
terhadap hasil belajar menulis ringkasan. Apabila ada seberapa eratnya serta
berarti atau tidaknya hubungan itu. Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu
variabel X atau variabel bebas (kemampuan membaca pemahaman) dan variabel
Y atau variabel terikat (hasil belajar menulis ringkasan). Berikut ini desain
penelitian ex post facto.
X Y
49
51
Gambar 3.1: Desain Penelitian
Sumber : (Sugiyono,2010:66)
Keterangan :
X : Kemampuan Membaca Pemahaman
Y : Hasil Belajar Menulis Ringkasan
3.2 PROSEDUR PENELITIAN
Arikunto (2010:61) Prosedur penelitian atau langkah-langkah penelitian
menitikberatkan pada kegiatan administratif, yaitu pembuatan rancangan
penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan penelitian. Adapun
prosedur penelitian yang digunakan adalah menurut Sugiyono (2015:49)
Gambar 3.2 Langkah-langkah penelitian
Sumber: Sugiyono (2015:49)
Rumusan
Masalah
Landasan
teori
Perumusan
hipotesis
Pengumpulan
data
Analisis
data
Kesimpulan
dan Saran
Uji coba
instrumen
Pengembangan
instrumen
Populasi dan
sampel
52
Prosedur penelitian ini di mulai dari masalah, dalam penelitian kuantitatif
masalah yang dibawa oleh peneliti harus jelas. Masalah yang ditemukan di Kelas
IV SDN Gugus Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal yaitu kurangnya
kemampuan membaca pemahaman siswa serta hasil belajar menulis ringkasan
yang masih rendah. Setelah masalah diidentifikasikan dan dibatasi selanjutnya
masalah tersebut dirumuskan. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti
menggunakan berbagai teori untuk menjawab. Setelah menuliskan teori, langkah
selanjutnya yaitu menentukan hipotesis atau jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. Hipotesis tersebut selanjutnya akan dibuktikan secara empiris
berdasarkan data di lapangan, untuk itu peneliti melakukan pengumpulan data.
Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu menentukan
populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian. Peneliti mengambil
populasi dan sampel dari siswa kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Mongonsidi
Kaliwungu Kendal. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik tes,
observasi dan dokumentasi. Meneliti adalah mencari data yang teliti/akurat, maka
peneliti perlu menggunakan instrumen penelitian. Agar instrumen dapat
dipercaya, maka harus di uji validitas dan reliabilitasnya. Data yang telah
terkumpul di analisis untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang di
ajukan menggunakan statistik. Data analisis selanjutnya disajikan dan berikan
pembahasan. Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya
dapat disimpulkan.
53
3.3 SUBYEK, LOKASI, DAN WAKTU PENELITIAN
Subyek penelitian dalam penelitian korelasi ini adalah siswa kelas IV SDN
Gugus Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal. Adapun lokasi dalam penelitian
ini adalah SDN Gugus Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal. Waktu penelitian
dilaksanakan pada semester genap tanggal 3-13 Mei 2016.
3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,2012:61). Sesuai
dengan permasalahan penelitian yang akan dicarikan pemecahannya, maka populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi
Kaliwungu Kendal. Seluruh populasi berjumlah 256 siswa yang terbagi dalam delapan
SD. Rincian populasi di setiap SD dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2 Populasi penelitian
No Nama Sekolah
Banyak siswa
kelas IV
Siswa
Laki-laki perempuan
1. SDN Wonorejo 16 8 8
2. SDN 1 Mororejo 18 11 6
3. SDN 2 Mororejo 32 15 17
4. SDN Kumpulrejo 18 13 5
5. SDN Karangtengah 18 9 9
6. SDN 1 Sarirejo 68 43 25
7. SDN 2 Sarirejo 41 20 21
8. SDN 3 Sarirejo 44 22 22
JUMLAH 256 143 113
54
Sumber : UPTD Pendidikan Kecamatan Kaliwungu
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2012:62). Sukmadinata (2013:260) secara umum, untuk penelitian korelasional
jumlah sampel (n) sebanyak 30 individu telah dipandang cukup besar, sedangkan
dalam penelitian kausal komparatif dan eksperimental 15 individu untuk setiap
kelompok yang dibandngkan dipandang sudah cukup memadai. Suharsimi
Arikunto menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, diambil semua
sekaligus sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Menurut
Musfiqon, pengambilan sampel disesuaikan dengan besarnya populasi, yaitu
berkisar antara 20-30 % dari total populasi. Dalam penelitian ini, sampel yang
diambil adalah 30% dari total populasi. Sehingga jumlah sampelnya
x 256 =
76 siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik proportionate random
sampling. Setiap sekolah akan diambil sampel sebanyak 30% dari jumlah siswa,
sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.3 Pengambilan Sampel
No. SD Jumlah Siswa Sampel
1 SDN Wonorejo 16 x
= 4,8 5
2 SDN 1 Mororejo 17 x
= 5,1 5
3 SDN 2 Mororejo 32 x
= 9,6 10
4 SDN Kumpulrejo 18 x
= 5,4 5
5 SDN Karangtengah 18 x
= 5,4 5
6 SDN 1 Sarirejo 68 x
= 20,4 21
55
7 SDN 2 Sarirejo 41 x
= 12,3 12
8 SDN 3 Sarirejo 44 x
= 13,2 13
Jumlah Sampel 76 Siswa
3.5 VARIABEL PENELITIAN
Variabel bebas (independent variabel) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubannya atau timbulnya variabel
terikat (Sugiyono,2012:4). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Kemampuan Membaca Pemahaman.
Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya veriabel bebas
(Sugiyono,2012:4). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
Hasil Belajar Menulis Ringkasan.
3.6 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Pada penelitian inni, variable- variable yang diteliti adalah kemampuan
membaca pemahaman (X) dan hasil belajar menulis ringkasan (Y). Variabel-
variabel tersebut didefinisikan secara operasional sebagai berikut:
1. Kemampuan membaca pemahaman
Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang
mengutamakan pemahaman terhadap isi bacaan sehingga pembaca mampu
memahami maksud dalam bacaan tersebut baik secara tersirat maupun
tersurat.
2. Hasil belajar menulis ringkasan
56
Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli.
Meringkas adalah suatu kegiatan menulis ringkasan. Dalam membuat
ringkasan hal yang harus diperhatikan adalah tetap mempertahankan urutan
isi dan sudut pandang pengarangnya..
3.7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data adalah proses untuk menghimpun data yang diperhatikan (data
yang dikumpulkan), relevan serta akan memberi gambaran dari aspek yang akan diteliti,
baik penelitian keputusan maupun penelitian lapangan. Dalam pengumpulan data
diperlukan tindakan operasional, berupa teknik pengumpulan data sesuai dengan tujuan
dan metode penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
3.7.1 Tes
Dalam pengumpulan data diperlukan tindakan operasional, berupa teknik
pengumpulan data sesuai dengan tujuan dan metode penelitian. Dalam penelitian
ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Menurut Nurgiyantoro
(2015:105) tes merupakan bentuk pemberian tugas atau pertanyaan yang harus
dijawab oleh siswa (test tercoba) yang sedang di tes. Data kemampuan membaca
pemahaman diambil dengan cara memberikan tes dalam bentuk tes objektif yang
telah diujicobakan kepada siswa. Sedangkan data untuk mengukur kemampuan
menulis ringkasan diambil dengan cara memberikan kepada siswa sebuah wacana
narasi. Setelah wacana dibaca dan dipahami, siswa ditugaskan untuk membuat
ringkasan berdasarkan indikator- indikator yang telah dijelaskan sebelumnya
kepada siswa.
57
3.7.2 Hasil dokumentasi siswa
Suharsimi Arikunto (2013:274), mengartikan bahwa dokumentasi berasal
dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam hal ini, peneliti
harus menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
catatan harian, dan sebagainya. Dokumen tugas siswa merupakan hasil kerja siswa
dalam mengerjakan tes membaca pemahaman dan menulis ringkasan, maupun
saat penelitian berlangsung. Dokumen tugas siswa digunakan untuk mengetahui
intensitas siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru..
Adapun pelaksanaan pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:
1. Membagikan lembar soal kepada siswa.
2. Membacakan petunjuk cara pengisian soal,dan
3. Memberikan penilaian terhadap jawaban siswa.
3.8 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS, DAN REALIBILITAS
3.8.1 Uji Coba Instrumen
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,2009:102). Persyaratan
yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian minimal ada dua macam,
yaitu validitas dan reliabilitas. Arikunto (2010:211) benar tidaknya data
tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik
harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Membaca Pemahaman
No Indikator Nomor soal jumlah
1. Mampu menjawab pertanyaan tentang
makna kata sesuai dengan
21, 34, 39 3 soal
58
penggunaannya dalam teks bacaan
2 Mampu menjawab pertanyaan yang
jawabannya secara eksplisit terdapat
dalam bacaan
3, 4, 6, 7, 9, 10, 11,
12, 16, 17, 18, 19, 23,
26, 27, 28, 29, 33, 35,
36, 37
20 soal
3 Mampu menjawab pertanyaan yang
menuntut pemahaman
pengorganisasian teks dan hubungan
antar teks
5, 13, 24, 30, 38 5 soal
4 Mampu menjawab pertanyaan tentang
maksud, sikap hidup, dan suasana hari
penulis
14, 20, 25, 31, 40 5 soal
5. Mampu menjawab pertanyaan tentang
hal-hal yang secara implisit terdapat
dalam teks
1, 2, 8, 15, 22, 32, 6 soal
JUMLAH SOAL 40 soal
3.8.2 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2013: 211). Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengujian validitas menggunakan
microsoft excel. Selain menggunakan microsoft excel, tingkat validitas suatu
instrumen dapat diketahui dengan menggunakan rumus poin biserial (Arikunto,
2012: 93) seperti berikut.
59
γpbi = –
√
Keterangan:
γpbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab betul
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total proporsi
p = proporsi siswa yang menjawab benar
p =
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1- p)
Konsultasikan dengan harga r product moment. Apabila harga γpbi>rtabel
pada taraf signifikansi 5%, maka butir soal tersebut valid. Tes uji coba soal
kemampuan membaca pemahaman diberikan kepada 38 siswa di SD Podorejo 02
berupa tes objektif tipe pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban (a, b, c, d).
tes tersebut berjumlah 40 soal. Hasil analisis uji validitas butir tes kemampuan
membaca pemahaman yang dihitung dengan rumus korelasi point biserial ( rpbi),
ternyata dari 40 butir soal yang diuji cobakan, yang dinyatakan valid ada 24 butir
soal, sedangkan yang tidak valid atau dianggap gugur ada 16 butir soal.
Dikarenakan koefisien validitas ( rhitung) untuk 16 butir soal tersebut hasilnya lebih
kecil dari rtabel , yakni 0,320 ( pada n=38, taraf nyata= 5%, rhitung < rtabel). ( lihat
pada Lampiran 5, halaman 122).
Tabel 3.5 Uji Validitas instrumen membaca pemahaman
No. Uji Validitas Nomor soal Jumlah
60
1. Valid 1, 2, 3, 5, 10, 13, 14, 15, 17,
18, 21, 23, 24, 256, 28, 30,
31, 32, 33, 34, 35, 36, 39, 40
24 soal
2. Tidak Valid 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 16, 19,
20, 22, 25, 27, 29, 37, 38.
16 soal
Validitas instrumen menulis ringkasan menggunakan validitas konstruk
yaitu dengan meminta pertimbangan para ahli, dalam hal ini adalah dosen
pembimbing.
3.8.3 Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk mengukur berkali-kali menghasilkan data
yang sama (konsisten). Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa
sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto 2013:221). Apabila datanya
memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapakali pun diambil, tetap
akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Maka
reliabilitas instrumen kemampuan membaca pemahaman dalam penelitian ini
menggunakan rumus K-R 21 sebagai berikut.
Keterangan :
Ri = reliabilitas instrumen
K = banyaknya butir soal
61
M = skor rata-rata
Vt = varians total
(Arikunto 2010:232)
Hasil uji reliabilitas tes kemampuan membaca pemahaman yang dihitung
dengan rumus KR-20 dihasilkan nilai koefisien sebesar 0,77, dengan rtabel = 0,325
(baca Lampiran 6, halaman 125). Hal ini berarti instrument tes kemampuan
membaca pemahaman dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen
penelitian.
3.9 ANALISIS DATA
Arikunto (2006: 236) menyebutkan bahwa analisis data adalah pengolahan
data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang
ada sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Analisis data
pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2015:207-208) menjelaskan bahwa statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dalam penelitian ini, statistik deskriptif akan disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi, dan diagram batang.
3.9.1.1 Tabel Distribusi Frekuensi
62
Tabel distribusi frekuensi digunakan untuk menyajikan data yang
jumlahnya cukup banyak. Data dalam penelitian ini merupakan data interval.
Langkah pertama dalam membuat tabel distribusi frekuensi adalah menentukan
kelas interval. Sugiyono (2012:36-39) mengatakan bahwa jumlah kelas interval
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
1. Menghitung Jumlah Kelas Interval
K= 1 + 3,3 log n
Keterangan: K = Jumlah kelas
n = jumlah responden
log = logaritma
2. Menghitung Rentang Data
Yaitu data terbesar dikurangi data yang terkecil kemudian ditambah 1. Misal
data terbesar = 92 dan terkecil = 42., Jadi 92 – 42 = 50
3. Menghitung Panjang Kelas
Panjang kelas
4. Menyusun Interval Kelas
Secara teoritis penyusunan kelas interval dimulai dari data yang terkecil.
Penyajian data akan lebih mudah dipahami jika dinyatakan dalam persen (%).
Penyajian data yang mengubah frekuensi menjadi persen dinamakan Tabel
Distribusi Frekuensi Relatif.
3.9.1.2 Menghitung Mean, Median dan Modus
Adapun rumus statistik yang digunakan dalam menghitung mean, modus,
dan median data tersebut adalah sebagai berikut.
63
1. Mean atau rata-rata
Dalam penelitian ini, mean dihitung menggunakan mean data kelompok.
Rumusnya adalah sebagai berikut.
Me =
(Sugiyono, 2012:54)
Keterangan:
Me = Mean untuk data bergolong
Ʃ fi = Jumlah data/ sampel
xi = tanda kelas (rata-rata dari batas bawah dan batas atas pada setiap
interval data.
Fi xi = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor dengan
frekuensinya.
2. Median
Dalam penelitian ini, median dihitung dengan rumus median data
bergolong. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut.
Md = b + p (
)
(Sugiyono, 2012:53)
Keterangan:
Md = Median
b = Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
n = Banyak data / jumlah sampel
p = Panjang kelas interval
F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
64
f = Frekuensi kelas median
3. Modus
Dalam penelitian ini modus yang dihitung adalah modus data bergolong.
Rumusnya adalah sebagai berikut.
Mo = b + p (
)
(Sugiyono, 2012:52)
Keterangan:
Mo = Modus
b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = Panjang kelas interval
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat
sebelumnya
b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya
3.9.2 Uji Prasyarat Analisis
3.9.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini berfungsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data
berdistribusi. Uji normalitas dapat dilakukan menggunakan komputer dengan bantuan
program SPSS. Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh yaitu nilai
ulangan bahasa Indonesia dari materi sebelumnya menggunakan uji Liliefors (Lo)
dilakukan dengan langkah-langkah berikut Sudjana (2005:466).
H0 : Sampel berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria pengujian :
65
Jika Lhitung < Ltabel terima H0, dan
jika Lhitung > Ltabel tolak H0
Adapun langkah-langkah pengujian normalitas adalah :
1. Data pengamatan Y1, Y2 , Y3, ....., Yn dijadikan bilangan baku z1, z2 , z3, .....,
zn dengan menggunakan rumus
s
YYizi
(dengan Y dan s masing-
masing merupakan rata-rata dan simpangan baku)
2. Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi
normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z < zi).
3. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2 , z3, ....., zn yang lebih kecil atau sama
dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi) maka :
n
z ....., ,z , z ,z)(
n321banyaknyazS i
4. Hitung selisih F(zi) – S(zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.
5. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut, misal
harga tersebut L0.
Untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0), dilakukan dengan cara
membandigkan L0 ini dengan nilai L kritis yang terdapat dalam tabel untuk taraf
nyata yang dipilih α = 5%. Untuk mempermudah perhitungan dibuat dalam
bentuk tabel. Hasil penghitungan analisis normalitas data kemampuan membaca
pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan sebagai berikut.
Tabel 3.6 Uji Normalitas data
Variabel Sig. Kondisi Keterangan
66
Kemampuan Membaca Pemahaman
dan hasil belajar menulis ringkasan
0,186 0,186 >
0,05
Normal
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai signifikansi unstandardized residual
pada kolom Kolmogorof-Smirnov sebesar 0,186. Dari perbandingan di atas
tampak bahwa nilai signifikansi data di atas lebih besar daripada 0,05 (0,186 <
0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian tersebut berdistribusi
normal.
3.9.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
penelitian berasal dari kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas
dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varian yang
sama atau tidak. Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai
berikut (Sudjana, 2005:250).
F hitung =
Pasangan hipotesis yang diuji adalah:
H0: σ21 = σ
22
H1 : σ2
1 ≠ σ2
2
Untuk menguji kedua varian tersebut sama atau tidak maka Fhitung dikonsultasikan
dengan Ftabel dan α = 5%, kriteria pengujian H0 diterima jika F hitung< F1/2 a (vi, v2).
Keterangan:
v1 = n1 - 1 = dk pembilang
v 2 = n 2- 1 = dk penyebut.
67
Hasil penghitungan homogenitas kemampuan membaca pemahaman dan
hasil belajar menulis ringkasan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.7 Uji Homogenitas data
Variabel Sig. Kondisi Keterangan
Kemampuan Membaca Pemahaman
dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
0,180 0,180 > 0,05 Homogen
Hasil uji homogenitas di atas menunjukkan angka sebesar 0,180. Kriteria
penerimaan uji homogenitas adalah di atas 0,05. Dari data di atas dapat dilihat
bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,180 < 0,05) sehingga kriteria uji
homogenitas ini diterima.
3.9.2.3 Uji Linieritas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan
variabel terikat berbentuk linier atau tidak, jika tidak linier maka analisis regresi
tidak dapat dilanjutkan. Berikut rumus yang digunakan dalam uji linieritas
(Sugiyono, 2012:265).
( )
( ) ( )
( ) * ( )( )
+
, ( )( -
, ( ( ) -
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ∑*
( )
+
( ) ( ) ( )
Keterangan
68
JK (T) = jumlah kuadrat total
JK (A) = jumlah kuadrat koefisien a
JK (b|a) = jumlah kuadrat regresi (b|a)
JK (S) = jumlah kuadrat sisa
JK (G) = jumlah kuadrat galat
JK (TC) = jumlah kuadrat tuna cocok
Di bawah ini adalah hasil penghitungan uji linieritas data kemampuan
membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan:
Tabel 3.8 Uji Linieritas data
Variabel Sig. Kondisi Keterangan
X - Y 0,925 0,925 > 0,05 Linier
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS di atas, tampak nilai r = 0, 925 lebih
besar dari nilai α = 0,05. Dikatakan linier apabila suatu data nilai r lebih besar
daripada nilai α. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa nilai r = 0,581
lebih besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variable X terhadap
variable Y berpola linier.
3.9.3 Uji Hipotesis
3.9.3.1 Analisis Korelasi
69
Menurut Sudjana (2005: 367) analisis korelasi adalah studi yang
membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel, terutama untuk data
kuantitatif. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Tabel 3.9 Pedoman Pemberian Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Dalam perhitungan analisis korelasi peneliti menggunakan rumus “r” Product
Moment sebagai berikut.
rxy = ( )( )
√( ( )
)( ( )
)
Sumber: (Sugiyono 2012:228)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi tiap butir
n = banyaknya subyek uji coba
∑xi = jumlah skor tiap butir
∑yi = jumlah skor total
∑x2 = jumlah kuadrat skor tiap butir
∑y2
= jumlah kuadrat skor total
70
∑xy = jumlah perkalian skor tiap butir dengan skor total
Hasil perhitungan korelasi Product Moment kemudian dibandingkan dengan
harga r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, berarti terdapat hubungan
antara kedua variabel, dan apabila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka tidak
terdapat hubungan antara kedua variabel. Setelah itu, dilakukan pemberian
interpretasi terhadap koefisien korelasi terhadap hasil perhitungan korelasi
Product Moment untuk mengetahui derajat keeratan atau kuat lemahnya tingkat
hubungan maupun pengaruh antarvariabel. Hasil perhitungan korelasi Product
Moment dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.10 Uji Korelasi Data
Variabel Sig. R hitung R tabel N Keterangan
Kemampuan
Membaca
Pemahaman dengan
Hasil Belajar
Bahasa Indonesia
0,000 0,467 0,227 76 Terdapat hubungan, nilai
korelasi berada pada
kategori sedang
Dari hasil penghitungan di atas, r hitung lebih besar daripada r tabel (0,467 >
0,227) dan r hitung menunjukkan hubungan yang signifikan antara kemampuan
membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan berada pada tingkat
keeratan hubungan kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang diajukan bahwa terdapat hubungn yang positif dan signifikan antara
kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan siswa
kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal diterima.
3.9.3.2 Koefisien Determinasi
71
Koefisien determinasi merupakan hasil kuadrat dari koefisien korelasi
yang dikalikan 100% (Sudjana, 2005: 369).
KD = r2 x 100 %
Keterangan:
KD = Koefisien Determination (kontribusi variabel X terhadap variabel Y)
r = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y
Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai
sumbangan atau ikut menentukan variabel Y. Berikut adalah hasil analisis data
koefisien determinasi:
Tabel 3.11 Uji Koefisien Determinasi Data
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,467a ,218 ,208 13,106
a. Predictors: (Constant), Kemampuan Membaca Pemahaman
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan bantuan SPSS for
windows versi 16 menunjukkan nilai (rhitung)2 sebesar 0,218. Nilai tersebut berarti
21,8% perubahan pada variabel hasil belajar menulis ringkasan dapat diterangkan
oleh kemampuan membaca pemahaman, sedangkan sisanya 78,9% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3.9.3.3 Analisis Regresi
72
Muhidin (2011:188) mengemukakan bahwa regresi sederhana bertujuan
untuk mempelajari hubungan atau pengaruh antara dua variabel. Rumus regresi
sederhana adalah sebagai berikut :
Ŷ = a + b X
Dimana:
Ŷ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka
arah garis turun.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Rumus untuk mencari harga a dan b adalah sebagai berikut.
( )( )
( )
Tabel 3.12 Uji Analisis Regresi Data
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 29,561 7,689 3,844 ,000
Kemampuan
Membaca Pemahaman
,481 ,106 ,467 4,544 ,000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis Ringkasan
73
Pada tabel di atas, pada kolom B pada konstanta (a) = 29,561, sedangkan nilai
koefisien arah regresi (b) = 0.481. sehingga didapat persamaan regresi:
Y = a + bx
Y = 29,561+ 0.481x
74
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan pada bab I, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kemampuan membaca
pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan pada siswa kelas IV SD se-gugus
Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. Selain itu, penelitian ini digunakan
untuk mengetahui pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman dan hasil
belajar menulis ringkasan pada siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter
Monginsidi Kaliwungu Kendal.
Data dalam penelitian ini terdiri dari variable bebas (X) yaitu Kemampuan
membaca pemahaman dan variable terikat (Y) yaitu hasil belajar menulis
ringkasan. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD se-gugus Robert
Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal, dengan jumlah sampel data 76 siswa.
Deskripsi data dari variabel kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar
menulis ringkasan berdasarkan hasil tes pada siswa kelas IV SD se-gugus Robert
Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal.
Berdasarkan data hasil penelitian yang diolah dengan menggunakan teknik
statistik deskripsi dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical
Product and Service Solution) versi 16 diperoleh hasil sebagai berikut.
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1.1 Kemampuan Membaca Pemahaman (X)
77
75
Data kemampuan membaca pemahaman ini merupakan nilai yang diperoleh
melalui tes obyektif pilihan ganda yang terdiri dari 24 butir soal, dengan jumlah
responden 76 siswa.
a. Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Pemahaman
Tabel distribusi frekuensi untuk variabel kemampuan membaca pemahaman
disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuesi Kemampuan Membaca Pemahaman
No Kelas Interval Frekuensi Relatif (%) Keterangan
1. 41 - 50 7 9,2 50, 46, 50, 42, 42, 59, 46
2. 51 - 60 12 15,8 58, 54, 54, 54, 58, 54, 58, 58, 54, 54,
54, 54
3. 61 - 70 16 21,1 67, 67, 63, 67, 63 ,63 , 63, 67, 67, 63,
67, 63, 63, 67, 63, 63
4. 71 - 80 18 23,7 79, 71, 71, 79, 79, 71, 79, 79, 79, 75,
75, 79, 79, 75, 79, 71, 71, 79
5. 81 - 90 15 19.7 83, 83, 88, 83, 83, 88, 83, 83, 88, 88,
88, 83, 88, 88, 83
6. 91 - 100 8 10,5 92, 92, 92, 92, 92, 92, 92, 92
Jumlah 76 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tes kemampuan membaca
pemahaman siswa SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal di
atas, dapat digambarkan dalam histogram berikut.
76
Gambar 4.1 Histogram Kemampuan Membaca Pemahaman
Berdasarkan tabel dan histogram tersebut, dapat diketahui bahwa skor
tertinggi tes kemampuan membaca pemahaman pada interval 71-80 dengan
frekuensi 18 dan presentase 23,7 %, sedangkan skor terendah pada interval 41-50
dengan frekuensi 7 dan presentase 9,2 %.
b. Data Deskriptif Kemampuan Membaca Pemahaman
Data deskriptif kemampuan membaca pemahaman disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 4.2 Data Deskriptif Kemampuan Membaca Pemahaman
Kemampuan Membaca Pemahaman
Mean 71,21
Standard Error 1,639
Median 75
Mode 75
Standard Deviation 14,292
Sample Variance 204,248
Kurtosis -1,053
Skewness -,202
Range 50
Minimum 42
77
Maximum 92
Sum 5412
Count 76
Confidence
Level(95,0%) 4,10
Berdasarkan pengolahan data statistik hasil penelitian yang terdapat dalam
tabel 2, diperoleh nilai rata-rata (mean) 71,21, nilai tengah (median) 75, modus
(mode) 75, simpangan baku (standart deviation) 14,292, variansi (variance)
204,248, skor terendah (minimum) 42, dan skor maksimal (maximum) 92. Skor
total untuk variabel kemampuan membaca pemahaman (X) adalah 5412.
c. Kategori Skor Kemampuan Membaca Pemahaman
Pengelompokan siswa ke dalam kategori untuk variabel kemampuan
membaca pemahaman didasarkan pada rata-rata hitung dan simpangan baku hasil
pengujian (Nurgiyantoro,2014:265). Berdasarkan acuan tersebut, rata-rata hitung
variabel kemampuan membaca pemahaman adalah 71,21 dan simpangan bakunya
adalah 14,292 . dari perhitungan tersebut dapat dikatergorikan dalam 3 kelas
sebagai berikut.
Tinggi = (Mean + SD) ≤ X
Sedang = (Mean - SD) ≤ X ≤ (Mean + SD)
Rendah = X ≤ (Mean - SD)
Kategori skor kemampuan membaca pemahaman dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.3 Kategori Skor Kemampuan Membaca Pemahaman
Interval
Kelas Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori Keterangan
78
85,502 ≤ X 15 19,74 Tinggi 88, 88, 88, 88, 88, 88, 88, 92,
92, 92, 92, 92, 92, 92, 92
56,918 ≤ X
< 85,502 46 60,52 Sedang
58, 58, 58, 58, 67, 67, 63, 67,
63 ,63 , 63, 67, 67, 63, 67, 63,
63, 67, 63, 63, 79, 71, 71, 79,
79, 71, 79, 79, 79, 75, 75, 79,
79, 75, 79, 71, 71, 79, 83, 83,
83, 83, 83, 83, 83, 83,
X < 56,918 15 19.74 Rendah 50, 46, 50, 42, 42, 59, 46, 54,
54, 54, 54, 54, 54, 54, 54,
Berdasarkan Tabel 4.3 skor kemampuan membaca pemahaman yang
termasuk kategori kategori tinggi sebesar 19,74% dengan frekuensi 15 siswa,
kategori sedang 60,52% dengan frekuensi 46 siswa, katgori rendah sebesar
19,74% dengan frekuensi 15.
4.1.1.2 Hasil Belajar Menulis Ringkasan (Y)
Data hasil belajar menulis ringkasan ini merupakan nilai yang diperoleh
melalui tes membuat ringkasan karangan narasi, dengan jumlah responden 76
siswa.
a. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Tabel distribusi frekuensi untuk variabel hasil belajar menulis ringkasan
disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuesi Hasil Belajar Menulis Ringkasan
No Kelas Interval Frekuensi Relatif (%) Keterangan
1 21 - 30 5 6,6 25, 23, 28, 25, 28
2
31 - 40 14 18,5
38, 40, 40, 35, 38, 40, 38, 33, 35,
40, 33, 33, 38, 38
79
No Kelas Interval Frekuensi Relatif (%) Keterangan
3
41 - 50 11 14,5
45, 43, 50, 48, 50, 48, 50, 48, 50,
48, 43
4 51 - 60 9 11,8 58, 58, 55, 55, 55, 53, 53, 53, 60,
5
61 - 70 19 25,0
70, 62, 68, 68, 68, 70, 62, 65, 63,
68, 63, 63, 68, 63, 65, 63,63, 62,
68
6 71 - 80 9 11,8 73, 73, 75, 73, 78, 73, 73, 78, 73
7 81 - 90 9 11,8 85, 83, 90, 83, 83, 83, 83, 83, 85,
Jumlah 76 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tes menulis ringkasan siswa SD se-
gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal di atas, dapat digambarkan
dalam histogram berikut.
Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa skor
tertinggi tes menulis ringkasan pada interval 61-70 dengan frekuensi 19 dan
presentase 25,0%, sedangkan skor terendah pada interval 21-30 dengan frekuensi
5 dan presentase 6,6%.
b. Data Deskriptif Hasil Belajar Menulis Ringkasan
80
Data deskriptif hasil belajar menulis ringkasan disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 4.5 Data Deskriptif Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Mean 63,83
Standard Error 1,689
Median 75
Mode 75
Standard Deviation 14,724
Sample Variance 216,784
Kurtosis -,349
Skewness -,363
Range 67
Minimum 23
Maximum 90
Sum 4851
Count 76
Confidence
Level(95,0%) 2,26
Berdasarkan pengolahan data statistik menggunakan SPSS hasilnya
diperoleh nilai rata-rata (mean) 68,83, nilai tengah (median) 68, modus (mode) 65,
simpangan baku (standart deviation) 14,724, variansi (variance) 216,784, skor
terendah (minimum) 23, dan skor maksimal (maximum) 90. Skor (Sum) total
untuk variabel hasil belajar menulis ringkasan (Y) adalah 4851.
c. Kategori Skor Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Pengelompokan siswa ke dalam kategori untuk variabel menulis ringkasan
didasarkan pada rata-rata hitung dan simpangan baku hasil pengujian
(Nurgiyantoro,2014:265). Berdasarkan acuan tersebut, rata-rata hitung variabel
81
menulis ringkasan adalah 63,83 dan simpangan bakunya adalah 14,724. dari
perhitungan tersebut dapat dikatergorikan dalam 3 kelas sebagai berikut.
Tinggi = (Mean + SD) ≤ X
Sedang = (Mean - SD) ≤ X ≤ (Mean + SD)
Rendah = X ≤ (Mean - SD)
Kategori skor hasil belajar menulis ringkasan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.6 Kategori Skor Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Interval Kelas Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori Keterangan
78,584 ≤ X 10 13,2 Tinggi 78, 85, 83, 90, 83, 83, 83,
83, 83, 85,
49,104 ≤ X <
78,584 39 51,3 Sedang
50, 50, 50, 50, 58, 58, 55,
55, 55, 53, 53, 53, 60, 70,
62, 68, 68, 68, 70, 62, 65,
63, 68, 63, 63, 68, 63, 65,
63,63, 62, 73, 73, 75, 73, ,
73, 73, 78, 73
X < 49,104 27 35,5 Rendah
45, 43, 48, 48 , 48, 48, 43,
38, 40, 40, 40, 35, 38, 40,
38, 33, 35, 40, 33, 33, 38,
38, 25, 23, 28, 25, 28
Berdasarkan tabel di atas, hasil belajar menulis ringkasan yang termasuk
kategori kategori tinggi sebesar 13,2% dengan frekuensi 10 siswa, kategori sedang
sebesar 51,3% dengan frekuensi 39 siswa, katgori rendah sebesar 35,5% dengan
frekuensi 27.
4.1.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis
Karakteristik data penelitian yang dikumpulkn sangat menentukan teknik
analisis yang digunakan. Oleh karena itu, sebelum analisis data untuk pengujian
82
hipotesis dilakukan, terlebih dahulu data tersebut dilakukan pengujian. Pengujian
tersebut menyangkut: (1) uji normalitas data, (2) uji homogenitas data, (3) uji
linieritas data. Berikut uraiannya.
4.1.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah kedua kelompok
berdistribusi normal atau tidak.. Normalitas data menentukan tahap pengolahan
data selanjutnya. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik
Kolmogrorov-Smirnov dan perhitungannya menggunakan program SPSS 16 for
Windows. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 7 berikut.
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalits Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 76
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 13,01860136
Most Extreme
Differences
Absolute ,125
Positive ,125
Negative -,049
Kolmogorov-Smirnov Z 1,089
Asymp. Sig. (2-tailed) ,186
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai signifikansi unstandardized residual
pada kolom Kolmogorof-Smirnov sebesar 0,186. Dari perbandingan di atas
tampak bahwa nilai signifikansi data di atas lebih besar daripada 0,05 (0,186 <
83
0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian tersebut berdistribusi
normal.
4.1.2.2 Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
penelitian berasal dari kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas
dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varian yang
sama atau tidak. Pada penelitian ini peneliti menguji homogenitas menggunakan
SPSS 16 for windows dengan teknik Levene. Berikut adalah hasil pengujian
homogenitas.
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,421 12 63 ,180
Hasil uji homogenitas di atas menunjukkan angka sebesar 0,180. Kriteria
penerimaan uji homogenitas adalah di atas 0,05. Dari data di atas dapat dilihat
bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,180 < 0,05) sehingga kriteria uji
homogenitas ini diterima.
4.1.2.3 Uji Linieritas Data
Pengujin Linieritas dilakukan untuk menguji masing variable yang
digunakan, Dikatakan linear apabila garis korelasi antara variabel bebas dan
variabel terikat mengikuti garis linier. Salah satu asumsi dari analisis regresi
84
adalah linieritas. Maksudnya adalah apakah garis X dan Y membentuk garis
linier atau tidak, jika tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.
Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9 Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Hasil
Belajar
Menulis
Ringkasan *
Kemampuan
Membaca
Pemahaman
Betwee
n
Groups
(Combined) 664,100 6 110,683 ,199 ,955
Linearity 17,013 1 17,013 ,031 ,872
Deviation from
Linearity
647,087 5 129,417 ,232 ,925
Within Groups 1672,00
0
3 557,333
Total 2336,10
0
9
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS di atas, tampak nilai r = 0, 925 lebih
besar dari nilai α = 0,05. Dikatakan linier apabila suatu data nilai r lebih besar
daripada nilai α. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa nilai r = 0,581
lebih besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variable X terhadap
variable Y berpola linier.
4.1.3 Hasil Uji Hipotesis
4.1.3.1 Analisis Korelasi
Pada penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan hasil
belajar menulis ringkasan siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi
Kaliwungu Kendal. Jika koefisien hubungan bernilai (r hitung) lebih besar
daripada koefisien hubungan tabel (r tabel), maka antara variable bebas dan
85
variable terikat terdapat hubungan positif, sedangkan untuk menguji signifikansi
adalah dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf
signifikansi 5%.
Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi
Correlations
Kemampuan
Membaca
Pemahaman
Hasil Belajar
Menulis Ringkasan
Kemampuan
Membaca
Pemahaman
Pearson Correlation 1 ,467**
Sig. (2-tailed) ,000
N 76 76
Hasil Belajar
Menulis
Ringkasan
Pearson Correlation ,467**
1
Sig. (2-tailed) ,000
N 76 76
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Penghitungan koefisien korelasi menggunakan bantuan SPSS for windows
versi 16. Berdasarkan hasil analisis korelasi antara variable kemampuan membaca
pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan di atas, diperoleh r hitung
sebesar 0,467 dengan taraf siginifikansi 5%. Jumlah responden dalam penelitian
ini adalah 76 siswa sehingga dapat dilihat r tabel pada taraf signifikansi 5% adalah
0,227.
Dari hasil penghitungan di atas, r hitung lebih besar daripada r tabel (0,467
> 0,227) dan r hitung menunjukkan hubungan yang signifikan antara kemampuan
membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan berada pada tingkat
keeratan hubungan kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang diajukan bahwa terdapat hubungn yang positif dan signifikan antara
86
kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan siswa
kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal diterima.
4.1.3.2 Koefisien Determinasi
Tabel 4.11 Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,467a ,218 ,208 13,106
a. Predictors: (Constant), Kemampuan Membaca Pemahaman
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan bantuan SPSS for
windows versi 16 menunjukkan nilai (rhitung)2 sebesar 0,218. Nilai tersebut berarti
21,8% perubahan pada variabel hasil belajar menulis ringkasan dapat diterangkan
oleh kemampuan membaca pemahaman, sedangkan sisanya 78,9% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.1.3.3 Analisis Regresi
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh variabel kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar
menulis ringkasan siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi
Kaliwungu Kendal. Setelah diketahui ada tidaknya suatu pengaruh dalam model
regresi linier sederhana maka dapat dilihat pengaruhnya negatif atau positif.
Model analisis regresi linier sederhana ini juga digunakan untuk memprediksi
nilai variabel terikat apabila nilai variabel bebas mengalami kenaikan atau
penurunan. Penghitungan koefisien korelasi menggunakan bantuan SPSS for
windows versi 16 sebagai berikut.
87
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 29,561 7,689 3,844 ,000
Kemampuan
Membaca Pemahaman
,481 ,106 ,467 4,544 ,000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Pada tabel di atas, pada kolom B pada konstanta (a) = 29,561, sedangkan
nilai koefisien arah regresi (b) = 0.481. sehingga didapat persamaan regresi:
Dari persamaan regresi tersebut, dapat diartikan bahwa bila kemampuan
membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan diukur dengan
instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini, maka setiap kenaikan skor
kemampuan membaca pemahaman sebesar satu satuan akan menyebabkan skor
hasil belajar menulis ringkasan akan berubah sebesar 0.481 satuan pada arah yang
sama.
4.1.3.4 Uji Parsial/ Uji t
Uji parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis
ringkasan. Penghitungan koefisien korelasi menggunakan bantuan SPSS for
windows versi 16 sebagai berikut.
Y = a + bx
Y = 29,561+ 0.481x
88
Tabel 4.13 Uji Signifikansi Parsial/ Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 29,561 7,689 3,844 ,000
Kemampuan
Membaca Pemahaman
,481 ,106 ,467 4,544 ,000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Dari tabel 4.13 diketahui bahwa variabel kemampuan membaca pemahaman
diperoleh nilai thitung sebesar 4,544, dimana 4,544 > 1,671 dan dengan signifikansi
0,000 dimana 0,000 < 0,005 sehingga Ha diterima yang artinya ada pengaruh
kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa
kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal.
4.2 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN SD se-gugus Robert Wolter
Monginsidi Kaliwungu Kendal pada tanggal 2 sampai 13 Mei 2016 dengan
pengambilan data menggunakan tes obyektif pilihan ganda untuk mengukur
variable Kemampuan membaca pemahaman dan tes menulis ringkasan pada
variable hasil belajar menulis ringkasan. Pengambilan data dilakukan satu kali dan
j umlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 76 siswa.
Analisis data akhir dilakukan untuk mencari nilai korelasi antara variabel
X dan variabel Y sesuai dengan masalah yang dirumuskan. Peneliti menetapkan
taraf kemaknaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 % (α = 5 %).
89
Selain itu, diperlukan hipotesis penelitian guna mengasumsikan hasil penelitian,
hipotesis penelitian sebagai berikut :
H0 : ρ = 0 , artinya tidak terdapat pengaruh antara kemampuan membaca
pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan
H1 : ρ≠ 0 , artinya terdapat pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman
dengan hasil belajar menulis ringkasan
Analisis data akhir penelitian sebagai berikut
4.2.1 Pemaknaan Temuan
4.2.1.1 Analisis Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman
Gambar 4. 3. Histogram hasil pengkategorian kemampuan membaca pemahaman
Berdasarkan pengolahan data, dapat dilihat bahwa terdapat 15 siswa dengan
kategori tinggi, 46 siswa dengan kategori sedang, 15 siswa dengan kategori
rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
kemampuan membaca pemahamannya berada pada kategori sedang.
90
4.2.1.2 Analisis Hasil Belajar Menuli Ringkasan
Pada analisis Hasil Belajar Menuli Ringkasan didasarkan atas 4 kategori,
yaitu kurang, cukup, baik, dan sangat baik.
Gambar 4. Histogram hasil pengkategorian hasil belajar menulis ringkasan
Gambar 4.4. Histogram hasil pengkategorian hasil belajar menulis ringkasan
Berdasarkan pengolahan data, dapat dilihat bahwa terdapat 10 siswa
dengan kategori tinggi, 39 siswa dengan kategori sedang, 27 siswa dengan
kategori rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal Hasil
belajar menulis ringkasannya berada pada kategori sedang.
4.2.1.3 Analisis Korelasi antarvariabel
Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi r hitung kemampuan
membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan sebesar 0,464.
Didapat pula r tabel dari responden yang digunakan berjumlah 76 siswa sebesar
0,227. Maka dapat disimpulkan bahwa r hitung lebih besar daripada r tabel (0,464
> 0,227), sehingga H1 diterima. Dari koefisien korelasi ini dapat diperoleh besar
sumbangan antara vriabel bebas dan variable terikat, yaitu dengan
mengkuadratkan koefisien korelasi tersebut, sehingga diperoleh koefisien
91
determinan. Kemudian mengalikannya 100%. Dengan demikian, akan dihasilkan
nilai sumbangan antara variable bebas terhadap variable terikat.
Koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,464, sehingga koefisien
determinasi yang diperoleh sebesar 21,8%. Hal ini berarti kecenderungan hasil
belajar menulis ringkasan siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi
Kaliwungu Kendal dapat dijelaskan oleh kemampuan membaca pemahamannya,
melalui regresi Y = 30,375 + 0,466x. dengan kata lain, kemampuan membaca
pemahaman memberikan kontribusi sebesar 21.8% kepada hasil belajar menulis
ringkasan.
Hasil analisis kolerasi antarvariabel menunjukkan bahwa antara kemampuan
membaca pemahaman memiliki hubungan positif dan linier dengan hasil belajar
menulis ringkasan. Hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan
hasil belajar menulis ringkasan berada pada kategori sedang. Hubungan positif ini
menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar
menulis ringkasan, artinya apabila terjadi peningkatan kemampuan membaca
pemahaman maka akan senantiasa diikuti dengan meningkatnya hasil belajar
menulis ringkasan. Begitu pula, apabila terjadi penurunan kemampuan membaca
pemahaman maka akan senantiasa diikuti dengan menurunnya hasil belajar
menulis ringkasan.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi hasil penelitian berfungsi membandingkan antara hasil penelitian
yang lalu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan. Implikasi ini merupakan
92
akibat langsung maupun dampak yang terjadi atas hasil penelitian. Ada tiga
macam implikasi hasil penelitian yang dipaparkan, antara lain:
4.2.2.1 Implikasi Teoritis
Tarigan (2008:7) mengungkapkan bahwa membaca adalah suatu proses
yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau media tulis. Untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam kegiatan
membaca diperlukan kemampuan memahami bacaan. Abidin (2012:60) membaca
pemahaman dapat diartikan sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan
pembaca untuk memperoleh informasi, peran, dan makna yang terkandung dalam
sebuah bacaan.
Kemampuan membaca pemahaman sangat dibutuhkan dalam suatu kegiatan
menulis, khususnya menulis ringkasan. Menurut Keraf (2004 : 299 ) Meringkas
atau Ringkasan (precis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan
yang panjang dalam sajian yang singkat. ”Precis” berarti ”memotong” atau
”memangkas”. Dalam membuat ringkasan dibutuhkan pemahaman terhadap
pesan- pesan yang terkandung dalam bacaan. Teori- teori mengenai membaca,
membaca pemahaman, menulis ringkasan dan belajar serta pembelajaran yang
dipaparkan sangat mendukung penelitian ini. Selain itu juga dengan adanya teori
yang mendukung penelitian ini diharapkan dapat membantu penelitian- penelitian
selanjutnya, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
93
4.2.2.2 Implikasi Praktis
Implikasi praktis berfungsi untuk memberikan manfaat terhadap pendidikan
yang selalu berkembang. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa
terdapat pengaruh kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar
menulis ringkasan sebesar 21,8%. Melalui penelitian ini dapat memberikan
informasi mengenai pentingnya membaca pemahaman kaitannya dengan menulis
sebuah ringkasan, sehingga peneliti maupun pembaca dapat memahami dan
menambah pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis,
sehingga peneliti maupun pembaca pada umumnya dapat memahami dan
memberikan kontribusi bagi perbaikan dunia pendidikan melalui hasil penelitian
yang dipaparkan.
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis
Implikasi pedagogis bermanfaat sebagai pemaparan perbandingan antara
kenyataan di lapangan dengan hasil penelitian. Dilihat dari kenyataan yang ada di
lapangan, siswa yang hasil belajar menulisnya tinggi maka kemampuan membaca
pemahamannya juga tinggi. Terdapat siswa yang kemampuan membaca
pemahamannya tinggi tetapi hasil belajar menulis ringkasannya rendah,
sebaliknya terdapat siswa yang kemampuan membaca pemahamannya sedang
tetapi hasil belajar menulis ringkasannya tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena
beberapa factor seperti kurangnya intensitas membaca siswa, kurangnya ketelitian
saat membaca, dan kurangnya kemampuan memahami bacaan. Sehubungan
dengan kenyataan di lapangan, dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
hal yang sama.
94
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
5.1.1 Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil t hitung (4,544) > dari t table
(1,671) atau sig.(0,000) < alpha (0,05) adalah signifikan pada taraf
signifikasi 5%, artinya terdapat pengaruh kemampuan membaca
pemahaman terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SD se-
gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal.
5.1.2 Dari hasil penghitungan koefisien determinasi diperoleh besarnya pengaruh
antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis
ringkasan siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi
Kaliwungu Kendal sebesar 21,8%. Ini berarti bahwa 21,8% keberhasilan
menulis ringkasan siswa diperngaruhi oleh kemampuan membaca
pemahaman.
5.2 SARAN
5.2.1 Bagi Siswa
Kegiatan membaca pemahaman ternyata meberi pengaruh yang positif
terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa. Maka dari itu siswa perlu
meningkatkan kemampuan membaca pemahamannya dengan membaca
buku- buku secara setiap hari.
94
95
5.2.2 Bagi Guru
Guru kelas maupun guru bahasa Indonesia di SD perlu memotivasi siswa
agar mereka banyak berlatih membaca khususnya membaca pemahaman.
Dengan cara memasang slogan- slogan tentang membaca di kelas maupun
perpustakaan dan menyediakan buku- buku yang menarik tentang legenda.
Hal tersebut dibutuhkan karena dari hasil penelitian kemampuan membaca
pemahaman memberikan sumbangan terhadap hasil belajar menulis
ringkasan.
5.2.2 Bagi Sekolah
Dari penelitian ini telah ditemukan bahwa kemampuan membaca
pemahaman mempengaruhi hasil belajar menulis siswa. Maka dari itu
karena pentingnya kemampuan membaca pemahaman bagi siswa, guru
perlu mempraktekkan dengan sungguh- sungguh kegiatan membaca buku
15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai sehingga kemampuan
membaca pemahaman siswa meningkat.
96
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Refika Aditama.
Anitah, Sri. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
________. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Dalman. 2013. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo
_______. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Desmita.2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja
Posdakarya.
Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa.
Jakarta: PT. Indeks
Fitriani. 2014. Meningkatkan Prestasi Belajar Membaca Pemahaman Dengan
Pendektan Keterampilan Proses Siswa. 2014. Tadulako. Universitas
Tadulako
Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Haryadi. 2012. Retorika Membaca Model, Metode, dan Teknik. Semarang: Rumah
Indonesia
Imran, Ombra, A, et.all. Correlation between Reading Comprehension Skills and
Students’ Performance in Mathematics. 2013. Malaysia. University Of
Malaysia
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi Sebuah Pengantar kemahiran Bahasa. Flores:
Nusa Indah.
Kosasih. 2014. Dasar- Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya
Krismanto, Wawan, dkk. Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman
Melalui Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (Sq3r) Pada
Siswa Kelas II SD Negeri 46 Parepare. Parepare. UNM
97
Lala, Freis Novia dan Subhan. Meningkatkan Keterampilan Menulis Ringkasan
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Circ. Banten.
IAIN SMH Banten
Lapono, Nabisi dkk. 2008. Belajar dan Pembelajaran Di SD. Jakarta: Direktortat
Jenderal pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. 2011. Analisis Korelasi, Regresi,
dan Jalurdalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
Mulyati, yeti. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
Mulyono. Korelasi Antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VI SDN 1 Josari Kabupaten Ponorogo.
Ponorogo:2013
Musfiqon. 2012.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Nurhadi. 2010. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara
Rifa‟I, Achmad dan Chatarina Tri Anni.2009. Psikologi
Pendidikan.Semarang:Unnes Press
Sadegi, Azin. Improving Students’ Summary Writing Ability Through
Collaboration: A Comparison Between Online Wiki Group And
Conventional Face-To-Face Group. 2013. Thailand. Bangkok University
Setiati, Teni, dkk. Peningkatan Kemampuan Menulis Ringkasan Dengan Metode
Cooperative Script. Tanjungpura. Universitas Tanjungpura
Shamsimi, Saeed. Metacognitive Strategy Awareness and Its Effect on the
Learners’ Reading Comprehension Ability: Revisited. 2014. Tehran.
University Of Tehran
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- factor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Somadayo, Samsu.. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
98
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
_______. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta.
Prenadamedia Group
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa
_______.2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa
Usman, R. Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Metode
Pemberian Tugas (Task Base) Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 02
Rumbai Pekanbaru. Pekanbaru. Universitas Terbuka pada UPBJJ
Pekanbaru
Rosidi,2009 dalam http://guru-umarbakri.blogspot.co.id/2009/07/terampil-
menulis.html. (diakses pada tanggal 21 maret 2016 pukul 19.27)
99
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
DATA SISWA UJI COBA INSTRUMEN
No. Uji Nama Inisial Sekolah No. Uji Nama Inisial Sekolah
U1 CNP SDN PODOREJO 02 U21 MNY SDN PODOREJO 02
U2 CWF SDN PODOREJO 02 U22 MM SDN PODOREJO 02
U3 FA SDN PODOREJO 02 U23 NA SDN PODOREJO 02
100
U4 GR SDN PODOREJO 02 U24 RADA SDN PODOREJO 02
U5 MSI SDN PODOREJO 02 U25 RPP SDN PODOREJO 02
U6 YF SDN PODOREJO 02 U26 RNS SDN PODOREJO 02
U7 A SDN PODOREJO 02 U27 SSNF SDN PODOREJO 02
U8 ARL SDN PODOREJO 02 U28 SR SDN PODOREJO 02
U9 AHJ SDN PODOREJO 02 U29 SPA SDN PODOREJO 02
U10 AR SDN PODOREJO 02 U30 YM SDN PODOREJO 02
U11 ABA SDN PODOREJO 02 U31 AKA SDN PODOREJO 02
U12 APH SDN PODOREJO 02 U32 DF SDN PODOREJO 02
U13 CPK SDN PODOREJO 02 U33 B SDN PODOREJO 02
U14 SI SDN PODOREJO 02 U34 AP SDN PODOREJO 02
U15 DNP SDN PODOREJO 02 U35 DRPN SDN PODOREJO 02
U16 EAL SDN PODOREJO 02 U36 ZAP SDN PODOREJO 02
U17 FMS SDN PODOREJO 02 U37 RFHMMS SDN PODOREJO 02
U18 GR SDN PODOREJO 02 U38 ZNA SDN PODOREJO 02
U19 I SDN PODOREJO 02
U20 MAS SDN PODOREJO 02
101
LAMPIRAN 2
Kisi- kisi Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
No Indikator Nomor soal jumlah
1. Mampu menjawab pertanyaan tentang
makna kata sesuai dengan
penggunaannya dalam teks bacaan
21, 34, 39 3 soal
2 Mampu menjawab pertanyaan yang
jawabannya secara eksplisit terdapat
dalam bacaan
3, 4, 6, 7, 9, 10, 11,
12, 16, 17, 18, 19, 23,
26, 27, 28, 29, 33, 35,
36, 37
20 soal
3 Mampu menjawab pertanyaan yang
menuntut pemahaman
pengorganisasian teks dan hubungan
antar teks
5, 13, 24, 30, 38 5 soal
4 Mampu menjawab pertanyaan tentang
maksud, sikap hidup, dan suasana hari
penulis
14, 20, 25, 31, 40 5 soal
5. Mampu menjawab pertanyaan tentang
hal-hal yang secara implisit terdapat
dalam teks
1, 2, 8, 15, 22, 32, 6 soal
JUMLAH SOAL 40 soal
102
LAMPIRAN 3
Instrumen Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
TES KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN
Petunjuk umum mengerjakan tes:
1. Tuliskan nama pada lembar jawab siswa!
2. Isilah dengan memberi tanda (x) pada jawaban yang tepat.
3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum kalian menjawabnya.
4. Periksalah pekerjaan kalian sebelum diserahkan kepada pengawas tes.
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
Untuk soal nomor 1 s.d. 7 perhatikan bacaan berikut.
Bacalah teks di bawah ini dengan seksama!
Mengharumkan Sekolah
Setiap hari Jumat sekolah kami mengadakan kegiatan Jumat Bersih.
Untuk memperlancar kegiatan tersebut, para siswa diwajibkan membawa alat-
alat kebersihan, seperti sapu dan kemoceng. Kegiatan Jumat Bersih minggu ini
tidak hanya sekadar membersihkan lingkungan sekolah, tetapi juga mengadakan
gerakan mengharumkan sekolah.
Kegiatan mengharumkan sekolah dilakukan agar para guru dan siswa
lebih kerasan dan kegiatan belajar di kelas berlangsung lancar. Oleh karena itu,
para guru maupun siswa harus bertanggung jawab atas kebersihan dan harumnya
sekolah. Gerakan mengharumkan sekolah dimulai dengan mengharumkan ruang
kelas. Ini menjadi tanggung jawab para penghuni kelas. Setelah kelas disapu dan
103
dipel, meja dan kursi ditata. Selanjutnya kelas dan ruang diberi pengharum
ruangan. Selain itu, kamar kecil juga diharumkan.
1. Gagasan pokok paragraph pertama pada bacaan di atas adalah …
a. Setiap hari Jumat sekolah kami mengadakan kegiatan Jumat Bersih
b. Setiap hari jumat siswa diminta membawa alat kebersihan
c. Setiap hari jumat melakukan kegiatan kerja bakti
d. Setiap hari jumat melakukan kegiatan mengharumkan sekolah
2. Pokok pikiran paragraph kedua pada bacaan di atas adalah …
a. Guru dan siwa bertanggungjawab atas kebersihan sekolah
b. Kegiatan mengharumkan sekolah dilakukan agar guru dan siwa kerasan
dan kegiatan belajar lancar
c. Kegiatan mengharumkan sekolah dimulai dari kelas
d. Setiap ruangan harus diberi pengharum ruangan agar harum
3. Kegiatan mengharumkan sekolah dilaksanakan pada …
a. Setiap hari rabu c. Setiap hari jumat
b. Setiap hari kamis d. Setiap hari sabtu
4. Kegiatan mengharumkan sekolah dilaksanakan agar …
a. Tetap harmonis c. Sekolah menjadi bersih
b. Tetap indah d. Guru dan siswa kerasan di sekolah
5. Cara siswa melaksanakan gerakan jumat bersih tersebut adalah dengan,
kecuali …
a. Menyapu c. Memberi pengharum ruangan
b. Mengepel d. Membuang sampah sembarangan
104
6. Tempat yang harus diharumkan di…
a. Tempat bermain c. Laboratorium
b. Ruang kelas d. Halaman
7. Kamar kecil perlu diharumkan karena agar …
a. Bersih dan wangi c. Kotor
b. Banyak yang datang d. Ramai
Untuk soal nomor 8 s.d. 14 perhatikan bacaan berikut.
Bacalah teks di bawah ini dengan seksama!
Berkemah
Hari ini SD Maju Pintar mengadakan perkemahan. Hari Sabtu pukul
06.00 para murid sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 06.30
mereka berangkat menuju Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. Mereka
tampak bergembira ria menikmati perjalanan.
Setibanya di tempat tujuan, mereka mendirikan tenda. Selanjutnya,
mereka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan makan
dan minum. Persiapan itu dimulai dengan menjerang air, menanak nasi, serta
memasak sayur dan lauk pauk. Pada sore hari kegiatan itu baru selesai dengan
tuntas.
Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan
dan mengadakan acara api unggun. Ada yang bermain drama, menyanyi, menari,
dan sebagainya. Keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada
acara ini, selain muncul keseriusan, terjadi juga peristiwa-peristiwa lucu yang
105
dapat mengocok perut. Kegiatan ini benar-benar menjadi sebuah kenangan yang
sulit dilupakan.
Sumber: bse Kaswan Darmadi (12.2008)
8. Pikiran pokok paragraf pertama pada bacaan di atas adalah …
a. Hari ini SD Maju Pintar mengadakan kegiatan perkemahan.
b. Hari Sabtu pukul 06.00 para murid sudah berkumpul di halaman sekolah.
c. Tepat pukul 06.30 mereka berangkat ke Bumi Perkemahan Sekipan,
Tawangmangu.
d. Mereka tampak bergembira ria menikmati perjalanan.
9. SD Maju Pintar melakukan kegiatan …
a. Menari c. berkemah
b. Menyanyi d. melukis
10. Kegiatan tersebut dilakukan di …
a. Sekolah SD Maju Pintar
b. Lapangan SD Maju Pintar
c. Area taman bermain Sekipan
d. Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu
11. Kegiatan perkemahan dilaksanakan pada …
a. Hari rabu c. Hari jumat
b. Hari kamis d. Hari sabtu
12. SD Maju pintar berangkat menuju tempat pekemahaan pukul …
a. 06.00 c. 07.00
b. 06.30 d. 07.30
106
13. Setibanya di tempat perkemahan, mereka langsung …
a. Makan c. mandi
b. Minum d. mendirikan tenda
14. Suasana di perkemahan sangat …
a. Menyedihkan c. melelahkan
b. Menyenangkan d. mengharukan
Untuk soal nomor 15 s.d 21 perhatikan bacaan berikut.
Bacalah teks di bawah ini dengan seksama!
Kegiatan Keluarga Pak Abas
Angga adalah anak yang pandai di kelasnya. Selain rajin, ia juga patuh
kepada orang tuanya. Ia juga disenangi oleh teman-temannya karena ramah dan
tidak sombong. Pak Abas adalah ayah Angga. Ia seorang guru SMA di kotanya.
Untuk menambah penghasilan keluarganya, Pak Abas memelihara ayam di
kebun belakang rumah. Angga rajin membantu ayahnya memberi makan ayam-
ayam dan membersihkan kandang setelah salat subuh. Sementara Anggi,
adiknya, baru duduk di kelas satu. Ia rajin menyapu lantai rumah, membersihkan
kaca jendela, dan membantu ibu menyiapkan sarapan pagi.
Tepat pukul enam pagi, seluruh anggota keluarga sudah rapi dan siap di
depan meja makan. Mereka makan pagi bersama, kemudian berangkat ke tempat
kegiatan masing-masing. Pada siang hari, Angga dan Anggi pulang dari sekolah.
Mereka segera berganti pakaian dan mencuci tangan. Lalu, mereka beristirahat
dengan menonton televisi sambil menunggu ayahnya pulang. Setelah ayahnya
107
pulang, mereka makan siang bersama. Selanjutnya, mereka beristirahat sambil
bercerita tentang pengalaman masingmasing di sekolah. Tak lama kemudian,
Pak Abas dibantu Angga memberi makan dan mengganti air minum ayamnya,
sementara Anggi membantu ibu mencuci piring di dapur.
Setelah semua pekerjaan selesai, Angga dan Anggi mengulangi pelajaran
yang didapatkannya hari itu. Jika mengalami kesulitan, mereka menanyakan
kepada ayah. Pak Abas menunggui mereka belajar sambil membaca buku atau
koran. Selesai mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh ibu guru di
sekolah, Angga bermain ke tanah lapang.
Sore harinya setelah salat magrib, keluarga Pak Abas sudah siap di depan
meja makan. Mereka makan malam dengan lahap, kemudian bercakap-cakap
sebentar sambil menonton televisi di ruang tengah. Setelah itu, Angga dan Anggi
masuk ke kamar masing-masing untuk belajar. Tepat pukul sembilan malam
Angga dan Anggi tidur..
Sumber: bse Kaswan Darmadi (35.2008)
15. Pokok pikiran paragraph pertama pada bacaan di atas adalah …
a. Angga adalah anak yang pandai, rajin, dan patuh kepada orang tua
b. Angga disenangi teman- temannya karena ramah dan tidak sombong
c. Angga rajin membantu orang tuanya
d. Ayah angga adalah seorang guru SMA di kotanya
16. Seluruh anggota keluarga sudah siap sarapan pagi pukul …
a. 05.00 c. 06.00
b. 05.30 d. 06.30
108
17. Pak Abas bekerja sebagai ....
a. Guru c. Pemelihara ayam
b. Polisi d. Karyawan kantor
18. Pak Abas menunggui Angga dan Anggi sambil ....
a. Membaca buku atau koran
b. Membaca majalah
c. Menonton televisi
d. Membersihkan kandang
19. Kandang ayam Pak Abas terletak di
a. Kebun c. Kebun depan rumah
b. Kebun samping rumah d. Kebun belakang rumah
20. Dari bacaan di atas, Angg disenangi teman- temannya karena …
a. Ramah
b. Tidak sombong
c. Ramah dan tidak sombong
d. Rajin membantu orang tua
21. Mereka makan malam dengan lahap, kemudian bercakap-cakap sebentar
sambil menonton televisi di ruang tengah..
Kata bercakap- cakap memiliki arti ....
a. Berbicara c. Bertemu
b. Berkumpul d. Bercanda
109
Untuk soal nomor 22 s.d. 25 perhatikan bacaan berikut.
Bacalah teks di bawah ini dengan seksama!
Kejujuran
Galih seorang anak laki-laki yang jujur. Pukul 06.45 pagi, Galih
berangkat ke sekolah. Di jalan, Galih bertemu Bu Santi yang baru pulang dari
pasar. Belanjaan Bu Santi banyak. Bu Santi pulang naik becak. Untuk membayar
becak, Bu Santi mengambil uang dari dompetnya. Saat akan memasukkan
dompet ke dalam tas, tanpa sadar dompetnya terjatuh. Bu Santi tidak
mengetahuinya dan langsung masuk ke dalam rumah.
Galih melihat dompet yang terjatuh itu. Kemudian, Galih mengambil
dompet itu dan mengembalikannya pada Bu Santi. Bu Santi bangga melihat
kejujuran Galih. Sebagai hadiah atas kejujurannya, Galih diberi uang Rp
10.000,00.
Sumber: bse Umri Nur‟aini (94.2008)
22. Pokok pikiran paragraf pertama adalah ....
a. Bu Santi santi tidak hati- hati memasukkan dompetnya
b. Galih sangat baik
c. Galih adalah anak yang rajin
d. Galih adalah anak laki- laki yang jujur
23. Yang menjatuhkan dompet adalah ....
a. Galih c. Bu Santi
b. Teman Galih d. Tukang becak
110
24. Amanat dari bacaan di atas adalah …
a. Bila kita melakukan kebaikan, maka akan dibalas dengan kebaikan juga
b. Kita harus menjadi anak yang jujur
c. Membantu itu baik
d. Jangan ceroboh bila melakukan sesuatu
25. Sikap yang dimiliki oleh Galih dalam bacaan tersebut adalah …
a. Jujur c. Ceroboh
b. Sabar d. Baik
Untuk soal nomor 26 s.d. 31 perhatikan bacaan berikut.
Bacalah teks di bawah ini dengan seksama!
Tas Beda Rasa
Benda itu dipamerkannya ke seluruh penghuni kelas. “Tas ini dikirim
mamaku dari Paris. Bagus, ya! Lihat bulunya yang halus ini,” katanya sambil
tersenyum lebar.
Laras tak menyahut. Keningnya berkerut. Ia kurang suka dengan sikap
Loli yang suka pamer. Setiba di rumah, Laras bercerita pada mamanya.
“Apa laras ingin punya tas seperti itu juga?” tanya Mama saat laras
selesai bercerita.
Laras merajuk, “Mama pasti mengira aku iri pada Loli, padahal aku kan
sedang mencari cara untuk menasihati temanku itu,“ Mama tersenyum. Ia
mengerti apa yang dimaksud putri kecilnya itu.
111
“Baiklah, tapi caranya bukan dengan membeli tas yang sama dengannya.
Laras harus bisa membeli tas yang benar-benar berbeda,” kata Mama.”Seperti
apa,Ma? Yang lebih bagus? Atau yang lebih mahal? “ Tanya Laras.
“Bukan yang seperti itu,“ jawab mamanya.
“Mulai besok, kamu bantu mama di toko selama beberapa hari. Nanti
mama kasih tahu caranya. Setuju?”
Laras langsung mengangguk tanda setuju. Menurutnya mama selalu
punya cara cerdik untuk menyelesaikan suatu masalah. Selama sepuluh hari,
Laras membantu mamanya di toko roti. Laras senang karena mendapat
pengalaman baru.
Setelah sepuluh hari Laras bekerja di toko roti, Laras mendapat imbalan
dari mama. Laras boleh memilih,upahnya berupa uang atau sebuah tas baru.
Laras memilih upahnya berupa tas baru. Kemudian mama memberi sebuah tas
baru untuk Laras. Tas itu langsung menarik perhatian teman-temannya ketika
Laras memakainya ke sekolah.
Di sekolah, Laras bercerita tentang tas barunya pada teman-temannya.
Mereka kagum atas perjuangan Laras mendapatkan tas itu. Loli baru datang dan
meneliti tas Laras dengan sekali pegang. Sambil berkata “Apa istimewanya?”
Sarah dan Olga menoleh, lalu tersenyum. “Tas ini jadi istimewa karena rasanya
beda,” kata Sarah. Loli menyipitkan matanya. “Aku nggak ngerti, maksudnya
apa?.”
Laras tersenyum. “Begini lho, Loli, tas ini aku dapatkan dari mama
sebagai upahku bekerja membantu mama di toko roti. Aku jadi tahu, betapa
112
mahalnya harga sebuah tas baru.” Loli terdiam mendengar ucapan Laras. Ia
sendiri tak pernah tahu, uang yang dikeluarkan mamanya. Berapa hari ya, mama
harus bekerja demi tas itu? Baru kali ini Loli merenung serius.
. Sumber: bse Umri Nur‟aini (67.2008)
26. Loli di sekolah memamerkan sebuah …
a. Buku c. Tas
b. Baju d. Sepatu
27. Untuk mendapatkan sebuah imbalan tas baru Laras harus … .
a. Membantu mama memasak
b. Membantu mama mencuci piring
c. Membantu mama bekerja
d. Membantu mama membersihkan rumah
28. Laras membantu mamanya di .. .
a. Toko roti c. Sekolah
b. Rumah d. Pasar
29. Dari bacaan di atas, Loli merenung serius karena …
a. Ia tak tahu berapa harga tas barunya
b. Ia tak tahu maksud perkataan Laras
c. Ia tak tahu bagaimana cara mendapatkan uang
d. Ia tak tahu berapa lama Ibunya harus bekerja untuk mendapatkan tas itu
30. Sifat yang dimiliki oleh Loli dalam bacaan tersebut adalah …
a. Pekerja keras c. Baik
b. Patuh d. Suka pamer
113
31. Amanat yang dapat di ambil dari bacaan di atas adalah…
a. Mendapatkan sesuatu dapat dilakukan dengan meminta
b. Mendapatkan imbalan kita harus bekerja dahulu
c. Mendapatkan sesuatu dari hasil kerja keras sendiri lebih istimewa daripada
dari meminta
d. Mendapatkan sesuatu dari pemberian lebih istimewa daripada membeli
sendiri
Untuk soal nomor 32 s.d. 40 perhatikan bacaan berikut.
Bacalah teks di bawah ini dengan seksama!
Orang yang tidak disiplin dan taat peraturan akan terlihat dari
perilakunya. Perilakunya tidak tenang seperti biasanya dan pikiran serta hatinya
selalu waswas. Contohnya, Badu yang tidak mengerjakan PR. Begitu tiba di
kelas, dia terlihat bingung dan selalu bertanya kepada teman temannya. Padahal,
teman lain sedang asyik bermain atau bercengkerama.
Begitu bel masuk berbunyi dan Pak Guru datang di kelas, dia tampak
menunduk dan tidak berani menatap wajah gurunya. Begitu ditanya, dia tampak
gugup dan menjawab sekenanya. Setelah ketahuan tidak mengerjakan PR, dia
dihukum di depan kelas. Dia malu luar biasa. Banu dihukum agar tidak
mengulangi lagi ketidakdisiplinannya. Setiap perilaku siswa di sekolah akan
selalu di awasi oleh kepala sekolah dan guru, agar siswa taat pada peraturan dan
sekolah menjadi aman tentram.
32. Kalimat utama paragraf pertama bacaan di atas terletak pada ....
114
a. kalimat pertama c. kalimat ketiga
b. kalimat kedua d. kalimat keempat
33. Orang yang disiplin dan taat peraturan dapat dilihat dari ....
a. hatinya tidak tenang c. perilakunya tidak tenang
b. pikirannya tenang d. selalu was was
34. Badu yang tidak mengerjakan PR. Begitu tiba di kelas, dia terlihat bingung
dan selalu bertanya kepada teman temannya. Padahal, teman lain sedang
asyik bermain atau bercengkerama.
Dari bacaan di atas, Badu memiliki sikap ....
a. Tidak disiplin
b. Gemar bermain
c. Suka bercakap- cakap
d. Ceroboh
35. Badu harus dihukum di depan kelas karena …
a. Berbuat nakal
b. Ramai sendiri di kelas
c. Tidak mengerjakan PR
d. Berkelahi dengan temannya
36. Agar tidak mengulangi ketidakdisiplinannya, Badu harus di beri …
a. Hadiah c. Imbalan
b. Hukuman d. PR tambahan
37. Kedisiplinan di kelas itu diawasi oleh .…
a. Ibu guru c. Kepala sekolah
115
b. Bapak guru d. Kepala sekolah dan guru
38. Kalimat hubungan sebab akibat yang sesuai dengan bacaan di atas adalah …
a. Badu tampak menunduk dan tak mau menatap wajah gurunya
b. Orang yang tidak disiplin dan taat peraturan akan terlihat dari perilakunya
c. Badu ketahuan tidak mengerjakan PR sehingga dia dihukum Pak Guru
d. Dia terlihat bingung dan selalu bertanya kepada teman temannya. Padahal,
teman lain sedang asyik bermain atau bercengkerama
39. Begitu bel masuk berbunyi dan Pak Guru datang di kelas, dia tampak
menunduk dan tidak berani menatap wajah gurunya.
Pada kalimat di atas, yang dimaksud “dia” adalah …
a. Badu c. Kepala sekolah
b. Pak guru d. orang lain
40. Simpulan pada bacaan di atas adalah ….
a. Orang yang tidak disipin dapat terlihat dari perilakunya dan orang harus
disipin agar sekolah menjadi aman dan tentram
b. Orang yang tidak disipin dapat terlihat dari perilakunya
c. Orang yang tidak disiplin akan terlihat was- was
d. Banu dihukum karena tidak disiplin
116
LAMPIRAN 4
Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Tes Instrumen
Kemampuan Membaca Pemahaman
No.
Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Kunci
Jawaban
1 A 11 A 21 A 31 C
2 B 12 B 22 D 32 A
3 C 13 D 23 C 33 B
4 D 14 B 24 A 34 A
5 D 15 A 25 A 35 C
6 B 16 C 26 C 36 B
7 A 17 A 27 C 37 D
8 A 18 A 28 A 38 D
9 C 19 D 29 D 39 A
10 D 20 D 30 D 40 A
INSTRUMEN PENILAIAN MEMBACA PEMAHAMAN
Nilai = Jumlah Skor Jawaban Benar x 100
Skor Maksimal
117
LAMPIRAN 5
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Y
1 U1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 24
2 U2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 33
3 U3 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 30
4 U4 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 37
5 U5 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 34
6 U6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 32
7 U7 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36
8 U8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38
9 U9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 35
10 U10 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 30
11 U11 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 34
12 U12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 37
13 U13 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 29
14 U14 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 34
15 U15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 34
16 U16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 32
17 U17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 34
18 U18 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 33
19 U19 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 30
20 U20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 37
21 U21 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 19
22 U22 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 25
23 U23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37
24 U24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 31
25 U25 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 35
26 U26 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 24
27 U27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 37
28 U28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 33
29 U29 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 34
30 U30 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 32
31 U31 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 29
32 U32 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
33 U33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 31
34 U34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36
35 U35 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36
36 U36 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 31
37 U37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39
38 U38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38
N 32 30 36 13 27 35 31 36 34 27 37 33 37 36 34 36 33 29 37 25 36 37 37 17 37 36 34 34 18 32 24 36 26 33 37 35 25 20 35 17
p 0,842105 0,789474 0,947368 0,342105 0,710526 0,921053 0,815789 0,947368 0,894737 0,710526 0,973684 0,868421 0,973684 0,947368 0,894737 0,947368 0,868421 0,763158 0,973684 0,657895 0,947368 0,973684 0,973684 0,447368 0,973684 0,947368 0,894737 0,894737 0,473684 0,842105 0,631579 0,947368 0,684211 0,868421 0,973684 0,921053 0,657895 0,526316 0,921053 0,447368
q 0,157895 0,210526 0,052632 0,657895 0,289474 0,078947 0,184211 0,052632 0,105263 0,289474 0,026316 0,131579 0,026316 0,052632 0,105263 0,052632 0,131579 0,236842 0,026316 0,342105 0,052632 0,026316 0,026316 0,552632 0,026316 0,052632 0,105263 0,105263 0,526316 0,157895 0,368421 0,052632 0,315789 0,131579 0,026316 0,078947 0,342105 0,473684 0,078947 0,552632
Xi 33,34375 33,76667 33,33333 33,76923 34,25926 32,62857 32,51613 32,58333 32,91176 34,14815 32,83784 33,09091 32,97297 33,36111 33,38235 32,75 33,33333 34,06897 32,64865 33,32 33,36111 32,75676 33,10811 34,52941 32,72973 33,08333 33,05882 33,38235 33,61111 33,8125 34,29167 33,36111 33,69231 33,81818 33,10811 33,4 33,28 33,65 33,37143 34,76471
Rerata 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684
Sb 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838
Rpbi 0,321921 0,458043 0,581257 0,170991 0,547831 -0,08494 -0,10668 -0,14959 0,117134 0,507849 0,141102 0,208922 0,329899 0,608325 0,432256 0,012822 0,351968 0,549225 -0,12322 0,185743 0,608325 0,027823 0,518697 0,370441 -0,00994 0,337642 0,21561 0,432256 0,1905 0,57056 0,467574 0,608325 0,323027 0,638061 0,518697 0,520257 0,173002 0,221081 0,497842 0,419065
Rtabel 0,325 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32
Ket TD V V TD V TD TD TD TD V TD TD V V V TD V V TD TD V TD V V TD V TD V TD V V V V V V V TD TD V V
Jumlah 24
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Butir Soal (x)
No. No. Uji
118
Keterangan:
N : Jumlah
p : Proporsi yang menjawab benar
q : Proporsi yang menjawab salah
Xi : Rata-rata
Sb : Standar Deviasi
rpbi : Nilai rhitung setiap butir soal
rtabel : Nilai rtabel sesuai dengan jumlah responden
V : Valid
TV : Tidak Valid
119
LAMPIRAN 6
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Y Y2
1 U1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 24 576
2 U2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 33 1089
3 U3 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 30 900
4 U4 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 37 1369
5 U5 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 34 1156
6 U6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 32 1024
7 U7 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
8 U8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 1444
9 U9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 35 1225
10 U10 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 30 900
11 U11 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 34 1156
12 U12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 37 1369
13 U13 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 29 841
14 U14 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 34 1156
15 U15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 34 1156
16 U16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 32 1024
17 U17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 34 1156
18 U18 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 33 1089
19 U19 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 30 900
20 U20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 37 1369
21 U21 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 19 361
22 U22 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 25 625
23 U23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 1369
24 U24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 31 961
25 U25 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 35 1225
26 U26 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 24 576
27 U27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 37 1369
28 U28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 33 1089
29 U29 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 34 1156
30 U30 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 32 1024
31 U31 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 29 841
32 U32 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 1156
33 U33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 31 961
34 U34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
35 U35 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
36 U36 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 31 961
37 U37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 39 1521
38 U38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 1444
0,84 0,79 0,95 0,34 0,71 0,92 0,82 0,95 0,89 0,71 0,97 0,87 0,97 0,95 0,89 0,95 0,87 0,76 0,97 0,66 0,95 0,97 0,97 0,45 0,97 0,95 0,89 0,89 0,47 0,84 0,63 0,95 0,68 0,87 0,97 0,92 0,66 0,53 0,92 0,45
0,37 0,41 0,23 0,48 0,46 0,27 0,39 0,23 0,31 0,46 0,16 0,34 0,16 0,23 0,31 0,23 0,34 0,43 0,16 0,48 0,23 0,16 0,16 0,5 0,16 0,23 0,31 0,31 0,51 0,37 0,49 0,23 0,47 0,34 0,16 0,27 0,48 0,51 0,27 0,5
32 30 36 13 27 35 31 36 34 27 37 33 37 36 34 36 33 29 37 25 36 37 37 17 37 36 34 34 18 32 24 36 26 33 37 35 25 20 35 17
0,84 0,79 0,95 0,34 0,71 0,92 0,82 0,95 0,89 0,71 0,97 0,87 0,97 0,95 0,89 0,95 0,87 0,76 0,97 0,66 0,95 0,97 0,97 0,45 0,97 0,95 0,89 0,89 0,47 0,84 0,63 0,95 0,68 0,87 0,97 0,92 0,66 0,53 0,92 0,45
0,16 0,21 0,05 0,66 0,29 0,08 0,18 0,05 0,11 0,29 0,03 0,13 0,03 0,05 0,11 0,05 0,13 0,24 0,03 0,34 0,05 0,03 0,03 0,55 0,03 0,05 0,11 0,11 0,53 0,16 0,37 0,05 0,32 0,13 0,03 0,08 0,34 0,47 0,08 0,55
0,13 0,17 0,05 0,23 0,21 0,07 0,15 0,05 0,09 0,21 0,03 0,11 0,03 0,05 0,09 0,05 0,11 0,18 0,03 0,23 0,05 0,03 0,03 0,25 0,03 0,05 0,09 0,09 0,25 0,13 0,23 0,05 0,22 0,11 0,03 0,07 0,23 0,25 0,07 0,25
No. UjiButir Soal (x) Butir Soal (x)
Standar Deviasi
Jumlah
Rata-rata
p
q
pq
120
38
jumlah pq 4,76
18,5
32,7
32,7
0,76
0,77
0,32
VAR
AVERAGE
MEAN
KR20
KR21
r tabel
k
121
LAMPIRAN 7
DATA SISWA PENELITIAN
No. Responden Nama Inisial Sekolah No. Responden
Nama
Inisial Sekolah
R1 BS SDN Wonorejo R33 AFP SDN 01 Sarirejo
R2 K SDN Wonorejo R34 AI SDN 01 Sarirejo
R3 IA SDN Wonorejo R35 AS SDN 01 Sarirejo
R4 MS SDN Wonorejo R36 IAR SDN 01 Sarirejo
R5 A SDN Wonorejo R37 LF SDN 01 Sarirejo
R6 NS SDN 01 Mororejo R38 MAA SDN 01 Sarirejo
R7 A SDN 01 Mororejo R39 MAAU SDN 01 Sarirejo
R8 QA SDN 01 Mororejo R40 MLKK SDN 01 Sarirejo
R9 NS SDN 01 Mororejo R41 MKP SDN 01 Sarirejo
R10 MRA SDN 01 Mororejo R42 NDP SDN 01 Sarirejo
R11 AKS SDN 02 Mororejo R43 NLFH SDN 01 Sarirejo
R12 AY SDN 02 Mororejo R44 UNK SDN 01 Sarirejo
R13 AA SDN 02 Mororejo R45 ZF SDN 01 Sarirejo
R14 AM SDN 02 Mororejo R46 DE SDN 01 Sarirejo
R15 FZR SDN 02 Mororejo R47 NAP SDN 01 Sarirejo
R16 MSN SDN 02 Mororejo R48 SWL SDN 01 Sarirejo
R17 NNK SDN 02 Mororejo R49 TM SDN 01 Sarirejo
R18 NDR SDN 02 Mororejo R50 DCR SDN 01 Sarirejo
R19 NH SDN 02 Mororejo R51 NK SDN 01 Sarirejo
R20 RFA SDN 02 Mororejo R52 AZ SDN 02 Sarirejo
R21 TA SDN Kumpulrejo R53 CNW SDN 02 Sarirejo
R22 KAP SDN Kumpulrejo R54 DE SDN 02 Sarirejo
R23 NA SDN Kumpulrejo R55 MAI SDN 02 Sarirejo
R24 NSA SDN Kumpulrejo R56 MAIL SDN 02 Sarirejo
R25 AR SDN Kumpulrejo R57 RN SDN 02 Sarirejo
R26 FAS SDN Karang Tengah R58 RW SDN 02 Sarirejo
R27 MRSR SDN Karang Tengah R59 RF SDN 02 Sarirejo
R28 MRA SDN Karang Tengah R60 YNI SDN 02 Sarirejo
R29 ONID SDN Karang Tengah R61 ZU SDN 02 Sarirejo
R30 SW SDN Karang Tengah R62 DAA SDN 02 Sarirejo
R31 AMP SDN 01 Sarirejo R63 SM SDN 02 Sarirejo
R32 ADHAS SDN 01 Sarirejo R64 WWA SDN 03 Sarirejo
122
No. Responden Nama Inisial Sekolah
R65 MR SDN 03 Sarirejo
R66 AIA SDN 03 Sarirejo
R67 ADA SDN 03 Sarirejo
R68 AW SDN 03 Sarirejo
R69 DNHP SDN 03 Sarirejo
R70 MLH SDN 03 Sarirejo
R71 RB SDN 03 Sarirejo
R72 RZA SDN 03 Sarirejo
R73 SDA SDN 03 Sarirejo
R74 ZMS SDN 03 Sarirejo
R75 ZDA SDN 03 Sarirejo
R76 SRNA SDN 03 Sarirejo
123
LAMPIRAN 8
Kisi- kisi Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
No Indikator Nomor soal jumlah
1. Mampu menjawab pertanyaan tentang
makna kata sesuai dengan
penggunaannya dalam teks bacaan
21, 34, 39 3 soal
2 Mampu menjawab pertanyaan yang
jawabannya secara eksplisit terdapat
dalam bacaan
3, 10, 17, 18, 23, 26,
28, 33, 35, 36,
10 soal
3 Mampu menjawab pertanyaan yang
menuntut pemahaman
pengorganisasian teks dan hubungan
antar teks
5, 13, 24, 30 4 soal
4 Mampu menjawab pertanyaan tentang
maksud, sikap hidup, dan suasana hari
penulis
14, 31, 40 3 soal
5. Mampu menjawab pertanyaan tentang
hal-hal yang secara implisit terdapat
dalam teks
1, 2, 15, 32 4 soal
JUMLAH SOAL 24 soal
124
LAMPIRAN 9
Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
Petunjuk umum mengerjakan tes:
1. Tuliskan nama pada lembar jawab siswa!
2. Isilah dengan memberi tanda (x) pada jawaban yang tepat.
3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum kalian menjawabnya.
4. Periksalah pekerjaan kalian sebelum diserahkan kepada pengawas tes.
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
Untuk soal nomor 1 s.d. 4 perhatikan bacaan berikut!
Mengharumkan Sekolah
Setiap hari Jumat sekolah kami mengadakan kegiatan Jumat Bersih.
Untuk memperlancar kegiatan tersebut, para siswa diwajibkan membawa alat-
alat kebersihan, seperti sapu dan kemoceng. Kegiatan Jumat Bersih minggu ini
tidak hanya sekadar membersihkan lingkungan sekolah, tetapi juga mengadakan
gerakan mengharumkan sekolah.
Kegiatan mengharumkan sekolah dilakukan agar para guru dan siswa
lebih kerasan dan kegiatan belajar di kelas berlangsung lancar. Oleh karena itu,
para guru maupun siswa harus bertanggung jawab atas kebersihan dan harumnya
sekolah. Gerakan mengharumkan sekolah dimulai dengan mengharumkan ruang
kelas. Ini menjadi tanggung jawab para penghuni kelas. Setelah kelas disapu dan
dipel, meja dan kursi ditata. Selanjutnya kelas dan ruang diberi pengharum
ruangan. Selain itu, kamar kecil juga diharumkan.
125
1. Gagasan pokok paragraf pertama pada bacaan di atas adalah …
a. Setiap hari Jumat sekolah kami mengadakan kegiatan Jumat Bersih
b. Setiap hari jumat siswa diminta membawa alat kebersihan
c. Setiap hari jumat melakukan kegiatan kerja bakti
d. Setiap hari jumat melakukan kegiatan mengharumkan sekolah
2. Pokok pikiran paragraf kedua pada bacaan di atas adalah …
a. Guru dan siwa bertanggungjawab atas kebersihan sekolah
b. Kegiatan mengharumkan sekolah dilakukan agar guru dan siwa kerasan
dan kegiatan belajar lancar
c. Kegiatan mengharumkan sekolah dimulai dari kelas
d. Setiap ruangan harus diberi pengharum ruangan agar harum
3. Kegiatan mengharumkan sekolah dilaksanakan pada …
a. Setiap hari rabu c. Setiap hari jumat
b. Setiap hari kamis d. Setiap hari sabtu
4. Cara siswa melaksanakan gerakan jumat bersih tersebut adalah dengan,
kecuali …
a. Menyapu c. Memberi pengharum ruangan
b. Mengepel d. Membuang sampah sembarangan
Untuk soal nomor 5 s.d. 7 perhatikan bacaan berikut!
Berkemah
Hari ini SD Maju Pintar mengadakan perkemahan. Hari Sabtu pukul
06.00 para murid sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 06.30
126
mereka berangkat menuju Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. Mereka
tampak bergembira ria menikmati perjalanan.
Setibanya di tempat tujuan, mereka mendirikan tenda. Selanjutnya,
mereka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan makan
dan minum. Persiapan itu dimulai dengan menjerang air, menanak nasi, serta
memasak sayur dan lauk pauk. Pada sore hari kegiatan itu baru selesai dengan
tuntas.
Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan
dan mengadakan acara api unggun. Ada yang bermain drama, menyanyi, menari,
dan sebagainya. Keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada
acara ini, selain muncul keseriusan, terjadi juga peristiwa-peristiwa lucu yang
dapat mengocok perut. Kegiatan ini benar-benar menjadi sebuah kenangan yang
sulit dilupakan.
Sumber: bse Kaswan Darmadi (12.2008)
5. Kegiatan tersebut dilakukan di …
a. Sekolah SD Maju Pintar
b. Lapangan SD Maju Pintar
c. Area taman bermain Sekipan
d. Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu
6. Setibanya di tempat perkemahan, mereka langsung …
a. Makan c. mandi
b. Minum d. mendirikan tenda
127
7. Suasana di perkemahan sangat …
a. Menyedihkan c. melelahkan
b. Menyenangkan d. mengharukan
Untuk soal nomor 8 s.d 11 perhatikan bacaan berikut!
Kegiatan Keluarga Pak Abas
Angga adalah anak yang pandai di kelasnya. Selain rajin, ia juga patuh
kepada orang tuanya. Ia juga disenangi oleh teman-temannya karena ramah dan
tidak sombong. Pak Abas adalah ayah Angga. Ia seorang guru SMA di kotanya.
Untuk menambah penghasilan keluarganya, Pak Abas memelihara ayam di
kebun belakang rumah. Angga rajin membantu ayahnya memberi makan ayam-
ayam dan membersihkan kandang setelah salat subuh. Sementara Anggi,
adiknya, baru duduk di kelas satu. Ia rajin menyapu lantai rumah, membersihkan
kaca jendela, dan membantu ibu.
Tepat pukul enam pagi, seluruh anggota keluarga sudah rapi dan siap di
depan meja makan. Mereka makan pagi bersama, kemudian berangkat ke tempat
kegiatan masing-masing. Pada siang hari, Angga dan Anggi pulang dari sekolah.
Mereka segera berganti pakaian dan mencuci tangan. Lalu, mereka beristirahat
dengan menonton televisi sambil menunggu ayahnya pulang. Setelah ayahnya
pulang, mereka makan siang bersama. Selanjutnya, mereka beristirahat sambil
bercerita tentang pengalaman masingmasing di sekolah. Tak lama kemudian,
Pak Abas dibantu Angga memberi makan dan mengganti air minum ayamnya,
sementara Anggi membantu ibu mencuci piring di dapur.
128
Setelah semua pekerjaan selesai, Angga dan Anggi mengulangi pelajaran
yang didapatkannya hari itu. Jika mengalami kesulitan, mereka menanyakan
kepada ayah. Pak Abas menunggui mereka belajar sambil membaca buku atau
koran. Selesai mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh ibu guru di
sekolah, Angga bermain ke tanah lapang.
Sore harinya setelah salat magrib, keluarga Pak Abas sudah siap di depan
meja makan. Mereka makan malam dengan lahap, kemudian bercakap-cakap
sebentar sambil menonton televisi di ruang tengah. Setelah itu, Angga dan Anggi
masuk ke kamar masing-masing untuk belajar. Tepat pukul sembilan malam
Angga dan Anggi tidur..
Sumber: bse Kaswan Darmadi (35.2008)
8. Pokok pikiran paragraf pertama pada bacaan di atas adalah …
a. Angga adalah anak yang pandai, rajin, dan patuh kepada orang tua
b. Angga disenangi teman- temannya karena ramah dan tidak sombong
c. Angga rajin membantu orang tuanya
d. Ayah angga adalah seorang guru SMA di kotanya
9. Pak Abas bekerja sebagai ....
c. Guru c. Pemelihara ayam
d. Polisi d. Karyawan kantor
10. Pak Abas menunggui Angga dan Anggi sambil ....
a. Membaca buku atau koran c. Menonton televisi
b. Membaca majalah d. Membersihkan kandang
129
11. Mereka makan malam dengan lahap, kemudian bercakap-cakap sebentar
sambil menonton televisi di ruang tengah..
Kata bercakap- cakap memiliki arti ....
a. Berbicara c. Bertemu
b. Berkumpul d. Bercanda
Untuk soal nomor 12 dan 13 perhatikan bacaan berikut!
Kejujuran
Galih seorang anak laki-laki yang jujur. Pukul 06.45 pagi, Galih
berangkat ke sekolah. Di jalan, Galih bertemu Bu Santi yang baru pulang dari
pasar. Belanjaan Bu Santi banyak. Bu Santi pulang naik becak. Untuk membayar
becak, Bu Santi mengambil uang dari dompetnya. Saat akan memasukkan
dompet ke dalam tas, tanpa sadar dompetnya terjatuh. Bu Santi tidak
mengetahuinya dan langsung masuk ke dalam rumah.
Galih melihat dompet yang terjatuh itu. Kemudian, Galih mengambil
dompet itu dan mengembalikannya pada Bu Santi. Bu Santi bangga melihat
kejujuran Galih. Sebagai hadiah atas kejujurannya, Galih diberi uang Rp
10.000,00.
Sumber: bse Umri Nur‟aini (94.2008)
12. Yang menjatuhkan dompet adalah ....
c. Galih c. Bu Santi
d. Teman Galih d. Tukang becak
130
13. Amanat dari bacaan di atas adalah …
a. Bila kita melakukan kebaikan, maka akan dibalas dengan kebaikan juga
b. Kita harus menjadi anak yang jujur
c. Membantu itu baik
d. Jangan ceroboh bila melakukan sesuatu
Untuk soal nomor 14 s.d. 17 perhatikan bacaan berikut.
Tas Beda Rasa
Benda itu dipamerkannya ke seluruh penghuni kelas. “Tas ini dikirim
mamaku dari Paris. Bagus, ya! Lihat bulunya yang halus ini,” katanya sambil
tersenyum lebar.
Laras tak menyahut. Keningnya berkerut. Ia kurang suka dengan sikap
Loli yang suka pamer. Setiba di rumah, Laras bercerita pada mamanya.
“Apa laras ingin punya tas seperti itu juga?” tanya Mama saat laras
selesai bercerita.
Laras merajuk, “Mama pasti mengira aku iri pada Loli, padahal aku kan
sedang mencari cara untuk menasihati temanku itu,“ Mama tersenyum. Ia
mengerti apa yang dimaksud putri kecilnya itu.
“Baiklah, tapi caranya bukan dengan membeli tas yang sama dengannya.
Laras harus bisa membeli tas yang benar-benar berbeda,” kata Mama.”Seperti
apa,Ma? Yang lebih bagus? Atau yang lebih mahal? “ Tanya Laras.
“Bukan yang seperti itu,“ jawab mamanya.
131
“Mulai besok, kamu bantu mama di toko selama beberapa hari. Nanti
mama kasih tahu caranya. Setuju?”
Laras langsung mengangguk tanda setuju. Menurutnya mama selalu
punya cara cerdik untuk menyelesaikan suatu masalah. Selama sepuluh hari,
Laras membantu mamanya di toko roti. Laras senang karena mendapat
pengalaman baru.
Setelah sepuluh hari Laras bekerja di toko roti, Laras mendapat imbalan
dari mama. Laras boleh memilih,upahnya berupa uang atau sebuah tas baru.
Laras memilih upahnya berupa tas baru. Kemudian mama memberi sebuah tas
baru untuk Laras. Tas itu langsung menarik perhatian teman-temannya ketika
Laras memakainya ke sekolah.
Di sekolah, Laras bercerita tentang tas barunya pada teman-temannya.
Mereka kagum atas perjuangan Laras mendapatkan tas itu. Loli baru datang dan
meneliti tas Laras dengan sekali pegang. Sambil berkata “Apa istimewanya?”
Sarah dan Olga menoleh, lalu tersenyum. “Tas ini jadi istimewa karena rasanya
beda,” kata Sarah. Loli menyipitkan matanya. “Aku nggak ngerti, maksudnya
apa?.”
Laras tersenyum. “Begini lho, Loli, tas ini aku dapatkan dari mama
sebagai upahku bekerja membantu mama di toko roti. Aku jadi tahu, betapa
mahalnya harga sebuah tas baru.” Loli terdiam mendengar ucapan Laras. Ia
sendiri tak pernah tahu, uang yang dikeluarkan mamanya. Berapa hari ya, mama
harus bekerja demi tas itu? Baru kali ini Loli merenung serius.
. Sumber: bse Umri Nur‟aini (67.2008)
132
14. Loli di sekolah memamerkan sebuah …
a. Buku c. Tas
b. Baju d. Sepatu
15. Laras membantu mamanya di .. .
a. Toko roti c. Sekolah
b. Rumah d. Pasar
16. Sifat yang dimiliki oleh Loli dalam bacaan tersebut adalah …
c. Pekerja keras c. Baik
d. Patuh d. Suka pamer
17. Amanat yang dapat di ambil dari bacaan di atas adalah…
a. Mendapatkan sesuatu dapat dilakukan dengan meminta
b. Mendapatkan imbalan kita harus bekerja dahulu
c. Mendapatkan sesuatu dari hasil kerja keras sendiri lebih istimewa daripada
dari meminta
d. Mendapatkan sesuatu dari pemberian lebih istimewa daripada membeli
sendiri
Untuk soal nomor 18 s.d. 24 perhatikan bacaan berikut.
Orang yang tidak disiplin dan taat peraturan akan terlihat dari
perilakunya. Perilakunya tidak tenang seperti biasanya dan pikiran serta hatinya
selalu waswas. Contohnya, Badu yang tidak mengerjakan PR. Begitu tiba di
kelas, dia terlihat bingung dan selalu bertanya kepada teman temannya. Padahal,
teman lain sedang asyik bermain atau bercengkerama.
133
Begitu bel masuk berbunyi dan Pak Guru datang di kelas, dia tampak
menunduk dan tidak berani menatap wajah gurunya. Begitu ditanya, dia tampak
gugup dan menjawab sekenanya. Setelah ketahuan tidak mengerjakan PR, dia
dihukum di depan kelas. Dia malu luar biasa. Badu dihukum agar tidak
mengulangi lagi ketidakdisiplinannya. Setiap perilaku siswa di sekolah akan
selalu di awasi oleh kepala sekolah dan guru, agar siswa taat pada peraturan dan
sekolah menjadi aman tentram.
18. Kalimat utama paragraf pertama bacaan di atas terletak pada ....
a. kalimat pertama c. kalimat ketiga
b. kalimat kedua d. kalimat keempat
19. Orang yang disiplin dan taat peraturan dapat dilihat dari ....
a. hatinya tidak tenang c. perilakunya tidak tenang
b. pikirannya tenang d. selalu was was
20. Badu yang tidak mengerjakan PR. Begitu tiba di kelas, dia terlihat bingung
dan selalu bertanya kepada teman temannya. Padahal, teman lain sedang
asyik bermain atau bercengkerama.
Dari bacaan di atas, Badu memiliki sikap ....
a. Tidak disiplin c. Suka bercakap- cakap
b. Gemar bermain d. Ceroboh
21. Badu harus dihukum di depan kelas karena …
a. Berbuat nakal c. Tidak mengerjakan PR
b. Ramai sendiri di kelas d. Berkelahi dengan temannya
22. Agar tidak mengulangi ketidakdisiplinannya, Badu harus di beri …
134
a. Hadiah c. Imbalan
b. Hukuman d. PR tambahan
23. Begitu bel masuk berbunyi dan Pak Guru datang di kelas, dia tampak
menunduk dan tidak berani menatap wajah gurunya.
Pada kalimat di atas, yang dimaksud “dia” adalah …
a. Badu c. Kepala sekolah
b. Pak guru d. orang lain
24. Simpulan pada bacaan di atas adalah ….
a. Orang yang tidak disipin dapat terlihat dari perilakunya dan orang harus
disipin agar sekolah menjadi aman dan tentram
b. Orang yang tidak disipin dapat terlihat dari perilakunya
c. Orang yang tidak disiplin akan terlihat was- was
d. Banu dihukum karena tidak disiplin
135
LAMPIRAN 10
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Tes
Kemampuan Membaca Pemahaman
No.
Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Kunci
Jawaban
1 A 11 A 21 C
2 B 12 C 22 B
3 C 13 A 23 A
4 D 14 C 24 A
5 D 15 A
6 D 16 D
7 B 17 C
8 A 18 A
9 A 19 B
10 A 20 A
INSTRUMEN PENILAIAN MEMBACA PEMAHAMAN
Nilai = Jumlah Skor Jawaban Benar x 100
Skor Maksimal
136
LAMPIRAN 11
Indikator Penilaian Instrumen Penelitian Tes Menulis Ringkasan
N
o
Indikator Deskriptor
S
k
o
r
1 Isi yang
relevan
a. Isi ringkasan tidak sesuai dengan isi bacaan. 1
b. Isi ringkasan kurang sesuai dengan isi bacaan, lebih
singkat, kronologis sesuai dengan isi buku
2
c. Isi ringkasan sesuai dengan isi bacaan, lebih singkat,
kronologis tidak sesuai dengan isi bacaan,
3
d. Isi ringkasan sesuai dengan isi bacaan, lebih singkat,
kronologis sesuai dengan isi bacaan,
4
e. Isi ringkasan sesuai dengan isi bacaan, lebih singkat,
kronologis sesuai dengan isi bacaan
5
2 Organisasi
yang
sistematis
a. Ringkasan tidak sistematis sesuai bacaan 1
b. Ringkasan belum sistematis sesuai bacaan 2
c. Ringkasan kurang sistematis sesuai bacaan 3
d. Ringkasan cukup sistematis sesuai bacaan 4
e. Ringkasan sudah sistematis sesuai bacaan 5
3 Penggunaa
n bahasa
a. terdapat banyak sekali kesalahan dalam penulisan bahasa
(tata bahasa dan ejaan)
1
137
N
o
Indikator Deskriptor
S
k
o
r
yang baik
dan benar
b. banyak terdapat kesalahan dalam penulisan bahasa yang
terdiri dari penulisan tanda baca dan ejaan
2
c. terdapat sedikit kesalahan dalam penggunaan bahasa,
berupa penulisan tanda baca dan ejaannya
3
d. terdapat sedikit sekali kesalahan dalam penggunaan bahasa 4
e. tidak terdapat satu pun kesalahan dalam penulisan bahasa
berupa penulisan tanda baca dan ejaan.
5
4 Diringkas
menjadi
1/3
karangan
asli
a. panjang ringkasan kurang dari 1/3 panjang ringkasan asli
(dalam arti kata panjang ringkasan hanya terdiri dari
beberapa kalimat saja).
1
b. panjang ringkasan melebihi 4 kalimat dari panjang
ringkasan asli
2
c. panjang ringkasan melebihi beberapa kalimat (kurang dari
4 kalimat) dari panjang ringkasan asli.
3
d. panjang ringkasan mendekati 1/3 dari panjang ringkasan
asli
4
e. panjang ringkasan sesuai dengan ketentuan dari panjang
ringkasan yang diminta.
5
138
N
o
Indikator Deskriptor
S
k
o
r
Jumlah 20
Rumus penilaian
Nilai = jumlah skor yang diperoleh X 100
Skor maksimal
139
LAMPIRAN 12
Instrumen Penelitian Tes Menulis Ringkasan
Petunjuk:
a. Tulislah nama pada lembar jawab siswa!
b. Bacalah dan pahamilah bacaan dibawah ini dengan seksama!
c. Buatlah sebuah ringkasan 1/3 dari bacaan di bawah ini!
Pentingnya Belajar tentang Keuangan Sejak Kecil
Pada hari itu, para siswa salah satu sekolah dasar di Jakarta mendapat
kesempatan untuk belajar tentang keuangan. Mereka belajar keuangan melalui
sebuah program khusus tentang keuangan. Dalam program tersebut, para siswa
belajar dasar-dasar pengetahuan tentang keuangan, terutama mengenal uang
dan perbankan.
Program ini memberikan kegiatan yang menarik, karena para siswa
tidak belajar seperti biasanya. Mereka belajar melalui sebuah permainan. Para
siswa melakukan dua macam permainan, yaitu permainan komputer berjudul
“Ayo Menabung” dan permainan monopoli. Selain bermain, permainan dengan
menggunakan komputer ini juga memberikan pengetahuan tentang perbedaan
uang asli dan uang palsu. Selain itu dikenalkan juga tata cara menabung di
bank, mengenal petugas di bank, dan cara menggunakan Anjungan Tunai
Mandiri (ATM).
140
Penyelenggara acara ini berharap, program ini dapat membantu para
guru untuk memberikan penjelasan dan pengetahuan kepada siswa tentang
dunia keuangan dan perbankan. Bahkan di dalam permainan komputer dan
monopoli, diharapkan siswa dapat mengembangkan nilai-nilai kerja sama,
peduli terhadap sesama dan saling menolong tanpa membeda-bedakan latar
belakangnya. Selain itu, program ini pun diharapkan dapat membantu siswa
untuk mengenal nilai uang dan mampu menggunakannya secara bijak dan
hidup hemat.
141
LAMPIRAN 13
Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Tes Menulis Ringkasan
Panjang ringkasan :
Jumlah kata bacaan asli : 178 kata
Jumlah kata ringkasan : 178 / 3 = ±60 kata
Ringkasan :
Para siswa salah satu sekolah dasar di Jakarta mendapat kesempatan untuk
belajar tentang keuangan. Mereka belajar melalui permainan komputer
berjudul "Ayo Menabung" dan Monopoli. Selain itu juga diberikan
pengetahuan tentang perbedaan uang asli dan uang palsu, tata cara menabung
di bank, dan cara menggunakan ATM. Program ini bertujuan membantu para
guru untuk memberikan penjelasan dan pengetahuan kepada siswa tentang
dunia keuangan dan perbankan.
142
LAMPIRAN 14
Kriteria Kategori Skor Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
Interval Kelas
Nilai Frekuensi
Persentase
(%)
Kateg
ori Keterangan
85,502 ≤ X 15 19,74 Tingg
i
88, 88, 88, 88, 88, 88, 88, 92, 92, 92,
92, 92, 92, 92, 92
56,918 ≤ X <
85,502 46 60,52
Sedan
g
58, 58, 58, 58, 67, 67, 63, 67, 63 ,63 ,
63, 67, 67, 63, 67, 63, 63, 67, 63,
63, 79, 71, 71, 79, 79, 71, 79, 79,
79, 75, 75, 79, 79, 75, 79, 71, 71, 79,
83, 83, 83, 83, 83, 83, 83, 83,
X < 56,918 15 19.74 Rend
ah
50, 46, 50, 42, 42, 59, 46, 54, 54, 54,
54, 54, 54, 54, 54,
Kriteria Kategori Skor Tes Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Interval Kelas Nilai Frekuensi Persentase
(%) Kategori Keterangan
78,584 ≤ X 10 13,2 Tinggi 78, 85, 83, 90, 83, 83, 83,
83, 83, 85,
49,104 ≤ X < 78,584 39 51,3 Sedang
50, 50, 50, 50, 58, 58, 55,
55, 55, 53, 53, 53, 60, 70,
62, 68, 68, 68, 70, 62, 65,
63, 68, 63, 63, 68, 63, 65,
63,63, 62, 73, 73, 75, 73, ,
73, 73, 78, 73
X < 49,104 27 35,5 Rendah
45, 43, 48, 48 , 48, 48, 43,
38, 40, 40, 40, 35, 38, 40,
38, 33, 35, 40, 33, 33, 38,
38, 25, 23, 28, 25, 28
143
LAMPIRAN 15
Tabulasi Jawaban Tes Menulis Ringkasan
1 2
R1 70 70 140 70 70
R2 65 55 120 60 60
R3 70 75 145 72,5 73
R4 70 75 145 72,5 73
R5 85 85 170 85 85
R6 75 80 155 77,5 78
R7 55 60 115 57,5 58
R8 45 45 90 45 45
R9 40 45 85 42,5 43
R10 35 40 75 37,5 38
R11 65 70 135 67,5 68
R12 65 70 135 67,5 68
R13 85 80 165 82,5 83
R14 65 70 135 67,5 68
R15 70 70 140 70 70
R16 45 55 100 50 50
R17 45 50 95 47,5 48
R18 65 65 130 65 65
R19 85 85 170 85 85
R20 90 90 180 90 90
R21 50 50 100 50 50
R22 80 85 165 82,5 83
R23 45 50 95 47,5 48
R24 40 40 80 40 40
R25 65 65 130 65 65
R26 80 85 165 82,5 83
R27 35 50 85 42,5 43
R28 70 75 145 72,5 73
R29 65 75 140 70 70
R30 45 50 95 47,5 48
R31 70 75 145 72,5 73
R32 75 75 150 75 75
R33 60 65 125 62,5 63
R34 55 60 115 57,5 58
R35 65 65 130 65 65
R36 55 55 110 55 55
R37 65 80 145 72,5 73
R38 55 55 110 55 55
No. RespondenKorektor
Jumlah NilaiRata- rata
144
1 2
R39 60 20 80 40 63
R40 55 15 70 35 35
R41 65 25 90 45 68
R42 60 20 80 40 40
R43 50 25 75 37,5 38
R44 75 25 100 50 50
R45 50 25 75 37,5 53
R46 65 15 80 40 40
R47 40 10 50 25 25
R48 65 10 75 37,5 38
R49 30 20 50 25 33
R50 60 25 85 42,5 63
R51 60 10 70 35 35
R52 20 15 35 17,5 23
R53 80 10 90 45 83
R54 85 25 110 55 55
R55 65 15 80 40 40
R56 85 20 105 52,5 83
R57 70 20 90 45 73
R58 80 25 105 52,5 53
R59 75 25 100 50 50
R60 80 25 105 52,5 53
R61 55 10 65 32,5 33
R62 90 5 95 47,5 48
R63 60 25 85 42,5 63
R64 45 20 65 32,5 33
R65 45 10 55 27,5 28
R66 60 25 85 42,5 63
R67 60 5 65 32,5 63
R68 75 5 80 40 78
R69 65 10 75 37,5 38
R70 40 10 50 25 25
R71 45 10 55 27,5 28
R72 85 10 95 47,5 83
R73 70 10 80 40 68
R74 70 5 75 37,5 38
R75 55 20 75 37,5 38
R76 70 10 80 40 68
No. RespondenKorektor
Jumlah Rata- rata Nilai
145
LAMPIRAN 16
Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Pemahaman
No
Kelas Interval
Frekue
nsi
Relatif
(%)
Keterangan
1. 41 - 50 7 9,2 50, 46, 50, 42, 42, 59, 46
2.
51 - 60 12 15,8
58, 54, 54, 54, 58, 54, 58, 58, 54,
54, 54, 54
3.
61 - 70 16 21,1
67, 67, 63, 67, 63 ,63 , 63, 67, 67,
63, 67, 63, 63, 67, 63, 63
4.
71 - 80 18 23,7
79, 71, 71, 79, 79, 71, 79, 79, 79,
75, 75, 79, 79, 75, 79, 71, 71, 79
5.
81 - 90 15 19.7
83, 83, 88, 83, 83, 88, 83, 83, 88,
88, 88, 83, 88, 88, 83
6. 91 - 100 8 10,5 92, 92, 92, 92, 92, 92, 92, 92
Jumlah 76 100
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menulis Ringkasan
No Kelas Interval Frekuensi Relatif (%) Keterangan
1 21 - 30 5 6,6 25, 23, 28, 25, 28
2
31 - 40 14 18,5
38, 40, 40, 35, 38, 40, 38, 33, 35, 40, 33,
33, 38, 38
3 41 - 50 11 14,5 45, 43, 50, 48, 50, 48, 50, 48, 50, 48, 43
4 51 - 60 9 11,8 58, 58, 55, 55, 55, 53, 53, 53, 60,
5
61 - 70 19 25,0
70, 62, 68, 68, 68, 70, 62, 65, 63, 68, 63,
63, 68, 63, 65, 63,63, 62, 68
6 71 - 80 9 11,8 73, 73, 75, 73, 78, 73, 73, 78, 73
7 81 - 90 9 11,8 85, 83, 90, 83, 83, 83, 83, 83, 85,
Jumlah 76 100
146
LAMPIRAN 17
Data Deskriptif Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar
Menulis Ringkasan
Data Deskriptif
Kemampuan
Membaca
Pemahaman
Hasil Belajar
Menulis Ringkasan
Mean
71,21 63,83
Standard Error
1,639 1,689
Median
75 68
Mode
75 65
Standard Deviation
14,292 14,724
Sample Variance
204,248 216,784
Kurtosis
-1,053 -,349
Skewness
-,202 -,363
Range
50 67
Minimum
42 23
Maximum
92 90
Sum
5412 4851
Count
76 76
Confidence
Level(95,0%) 4,1 2,26
147
LAMPIRAN 18
Rekapitulasi Kategori Skor Kemampuan Membaca Pemahaman (X) dan
Hasil Belajar Menulis Ringkasan (Y)
X Y X Y X YR1 92 70 R31 83 73 R61 92 55
R2 79 60 R32 88 75 R62 92 90
R3 58 73 R33 83 63 R63 88 63
R4 67 73 R34 63 58 R64 71 50
R5 83 85 R35 92 65 R65 67 45
R6 79 78 R36 71 55 R66 79 63
R7 67 58 R37 79 73 R67 88 63
R8 54 45 R38 54 55 R68 79 78
R9 63 43 R39 83 63 R69 83 65
R10 67 38 R40 63 55 R70 54 40
R11 83 68 R41 88 68 R71 58 45
R12 88 68 R42 63 60 R72 92 83
R13 83 83 R43 54 50 R73 88 68
R14 50 68 R44 79 75 R74 58 70
R15 71 70 R45 58 53 R75 67 55
R16 79 50 R46 75 65 R76 92 68
R17 63 48 R47 42 40
R18 67 65 R48 79 70
R19 63 85 R49 42 33
R20 54 90 R50 88 63
R21 63 50 R51 50 65
R22 75 83 R52 54 23
R23 46 48 R53 63 83
R24 54 40 R54 71 85
R25 75 65 R55 83 65
R26 67 83 R56 92 83
R27 50 43 R57 92 73
R28 79 73 R58 46 85
R29 79 70 R59 63 75
R30 54 48 R60 71 80
No. RespondenNilai
No. RespondenNilai
No. RespondenNilai
148
LAMPIRAN 19
Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Menulis Ringkasan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 76
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 13,01860136
Most Extreme
Differences
Absolute ,125
Positive ,125
Negative -,049
Kolmogorov-Smirnov Z 1,089
Asymp. Sig. (2-tailed) ,186
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
149
LAMPIRAN 20
Hasil Uji Homogenitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman
dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
1,421 12 63 ,180
ANOVA
Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Between
Groups
5260,274 12 438,356 2,511 ,009
Within Groups 10998,502 63 174,579
Total 16258,776 75
150
LAMPIRAN 21
Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Hasil
Belajar
Menulis
Ringkasan *
Kemampuan
Membaca
Pemahaman
Betwee
n
Groups
(Combined) 664,100 6 110,683 ,199 ,955
Linearity 17,013 1 17,013 ,031 ,872
Deviation from
Linearity
647,087 5 129,417 ,232 ,925
Within Groups 1672,00
0
3 557,333
Total 2336,10
0
9
151
LAMPIRAN 22
Hasil Penghitungan Korelasi Data Kemampuan Membaca Pemahaman
dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Correlations
Kemampuan
Membaca
Pemahaman
Hasil Belajar
Menulis Ringkasan
Kemampuan
Membaca
Pemahaman
Pearson Correlation 1 ,467**
Sig. (2-tailed) ,000
N 76 76
Hasil Belajar
Menulis
Ringkasan
Pearson Correlation ,467**
1
Sig. (2-tailed) ,000
N 76 76
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
152
LAMPIRAN 23
Koefisen Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,467a ,218 ,208 13,106
a. Predictors: (Constant), Kemampuan Membaca Pemahaman
153
LAMPIRAN 24
Hasil Analisi Regresi Data Kemampuan Membaca Pemahaman
dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 29,561 7,689 3,844 ,000
Kemampuan
Membaca Pemahaman
,481 ,106 ,467 4,544 ,000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis Ringkasan
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 3547,478 1 3547,478 20,652 ,000b
Residual 12711,299 74 171,774
Total 16258,776 75
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis Ringkasan
b. Predictors: (Constant), Kemampuan Membaca Pemahaman
154
LAMPIRAN 25
Hasil uji Koefisien Regreasi Data Kemampuan Membaca Pemahaman
dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressi
on
3330,499 1 3330,499 20,258 ,000a
Residua
l
12166,027 74 164,406
Total 15496,526 75
a. Predictors: (Constant), Kemampun Membaca
Pemahaman
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis
Ringkasan
155
LAMPIRAN 26
Surat Penelitian
156
157
158
159
160
161
162
163
LAMPIRAN
Surat Validasi Instrumen
164
165
LAMPIRAN 27
Dokumentasi Penelitian
Siswa SDN Sarirejo 01 ketika mengerjakan tes
Siswa SDN Sarirejo 02 ketika mengerjakan tes
166
Siswa SDN Sarirejo 03 ketika mengerjakan tes
Siswa SDN Karang Tengah ketika mengerjakan tes
167
Siswa SDN Mororejo 02 ketika mengerjakan tes
Siswa SDN Mororejo 01 ketika mengerjakan tes
168
Siswa SDN Kumpul Rejo ketika mengerjakan tes
Siswa SDN Wonorejo ketika mengerjakan tes
top related