pengaruh lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing
Post on 18-Nov-2021
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA
PADA MATERI HUKUM NEWTON
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
I F A N I R F I A N D I 1110016300023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1435 H/2015 M
iv
ABSTRAK Ifan Irfiandi (1110016300023). “Pengaruh Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Hukum Newton”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum Newton. Penelitian dilakukan di SMA N 1 Gegesik, Cirebon, pada tahun pelajaran 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu dengan nonequivalent control group design. Menggunakan teknik purposive sampling siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Digunakan uji statistik uji-t dengan N = 67 derajat kebebasan (dk) 65 pada taraf signifikansi 5 % didapat nilai ttabel 1,67, dan nilai thitung 1,70. Nilai thitung > ttabel, sehingga Ho ditolak. Diperoleh hasil, terdapat pengaruh lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum Newton. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih unggul pada jenjang kognitif C3 dan C4. Hasil respon siswa terhadap LKS inkuiri pada kategori baik sekali dengan persentase sebesar 86%. Kata Kunci : Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing, Hasil Belajar
v
ABSTRACT Ifan irfiandi (1110016300023). “The Effect of student worksheet based guided inkuiri to student learning outcomes SMA on Newton Law”. Skripsi of Physics Education Program, Science Education Departement, Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
The aim of this research was to know the effect student worksheet based guided inkuiri to student learning outcomes SMA on Newton Law. This research was held at SMAN 1 Gegesik a years 2014/2015. The research method was quasy experiment with nonequivalent control group design and the technique of sampling is purpossive sampling, 1 experiment group and 1 control group. used t-test at a significance level of 5% with N = 67 the data posttest. The result is a value of tcount = 1,70 while the value ttable = 1,67. Price of tcount higer than ttable. So that the null hypothesis (H0) are rejected and hypothesis of research (Hhitung) is received. The results of this research can be conclude, the implementation of student worksheet based guided inkuiri influence on student learning outcomes in a Newton law concepts. Average student learning result that uses worksheet based guided inkuiri higer than the average student learning result whithout the use of student worksheet based guided inkuiri. Experimental student learning result are superior in improving the ability of Aplaying (C3) and analizing (C4). Learning to use the worksheet based guided inkuiri has the carrying capacity of the learning process in excellent categories in the percentage of 86%. Keywords: Student Worksheet, Guided Inkuiri, Learning Outcomes.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat serta
umatnya yang senantiasa berada dalam lindungan-Nya.
Skripsi ini dapat terselesaikan bukan semata-mata karena kemampuan
peneliti saja. Atas ridho Allah SWT, penulis dapat menulis skripsi yang berjudul
“Pengaruh Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil
Belajar Siswa SMA pada Konsep Hukum Newton”.
Selama melaksanakan kegiatan penelitian dan menyusun skripsi, penulis
banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada
kesempatan ini, penulis dengan ketulusan hati menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M. Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Iwan Permana Suwarna, M. Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, sekaligus penasihat akademik.
4. Drs. Hasian Pohan, M. Si, selaku dosen pembimbing I. Terima kasih atas
ilmu, didikan, dorongan, semangat, waktu luang yang diberikan untuk
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Devi Solehat, M. Pd, selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas ilmu,
didikan, dorongan, semangat, waktu luang yang diberikan untuk
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
vii
6. Para dosen dan staf jurusan pendidikan IPA, khususnya Program Studi
Pendidikan Fisika, yang telah memberikan ilmu yang sangat banyak selama
proses perkuliahan.
7. H. Kosnadi A.,S.Pd., M.M. Pd, selaku kepala SMA N 1 Gegesik, Cirebon,
yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang
bapak pimpin.
8. Kety Rohaeti, S.Pd selaku guru bidang studi fisika SMA N 1 Gegesik,
Cirebon yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.
9. Ayah dan Ibu tercinta yang kasih sayangnya tak terbatas. Senantiasa menjadi
obat dari segala lelah dan pemicu untuk menjadi yang terbaik. Tak lupa untuk
adikku tercinta Regi febi afianti, terima kasih atas segala do’a, dan semangat
yang diberikan
10. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika angkatan 2010 yang telah
memberikan bantuan, inspirasi dan motivasi.
11. Teman-teman di GAMMA (Gabungan Mahasiswa Muslim Fisika), ka Kasim,
dan adik kelas terimakasih, Do’a, Motivasi dan dukungan yang luar biasa
untuk penulis
12. Keluarga di KAHFI Motivator School, yang memberikan motivasi dan
dukungan yang luar biasa untuk penulis
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran dan bimbingan yang
diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini sangat dinantikan.
Penulis berharap semoga skripi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Jakarta, Mei 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH ............................. ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .......................................... iii
ABSTRACT ................................................................................................ iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................ 4
E. Tujuan Penelitian .............................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis ................................................................... 6
1. Hakikat Belajar ............................................................ 6
2. Hakikat Lembar Kerja Siswa ...................................... 7
3. Hakikat Inkuiri Terbimbing......................................... 13
4. Hasil Belajar ................................................................ 22
5. Hukum Newton ........................................................... 26
B. Penelitian Relevan ............................................................. 28
C. Kerangka Berpikir ............................................................. 30
D. Hipotesis Penelitian ........................................................... 33
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 34
B. Metode Penelitian .............................................................. 34
C. Desain Penelitian ............................................................... 34
D. Variabel Penelitian ............................................................ 35
E. Populasi dan Sampel ......................................................... 35
F. Teknik Pengambilan Sampel ............................................. 36
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 36
H. Instrumen Penelitian .......................................................... 36
1. Instrumen Tes …………………………………….. ... 37
2. Instrumen Non Tes………………………………… .. 38
I. Kalibrasi Instrumen ........................................................... 39
1. Uji Validitas ................................................................ 40
2. Uji Reabilitas ............................................................... 41
3. Uji Taraf Kesukaran .................................................... 42
4. Daya Pembeda ............................................................. 43
J. Teknik Analisis Data Tes .................................................. 45
1. Uji Prasyarat Analisis .................................................. 45
a. Uji Normalitas ....................................................... 45
b. Uji Homogenitas.................................................... 47
2. Uji Normalitas Gain .................................................... 47
3. Analisis Data ............................................................... 48
K. Analisis Data Nontes ......................................................... 50
L. Hipotesis Statistik .............................................................. 51
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian................................................................. 52
1. Hasil Pretest ............................................................... 52
2. Hasil Posttest .............................................................. 54
3. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest ............. 55
a. Hasil Pretest dan Posttest ..................................... 55
x
b. Kemampuan Berpikir Kognitif ............................. 56
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis ....................................... 58
a. Uji Normalitas ....................................................... 58
b. Uji Homogenitas ................................................... 58
c. Hasil Uji Hipotesis……………………………. .. 59
5. Hasil Analisis Data Nontes......................................... 60
a. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa 60
b. Hasil Analisis Data Angket …………………… 61
B. Pembahasan Hasil Penelitian............................................ 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 65
B. Saran ................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Inkuiri Terbimbing .................................. 15
Tabel 3.1 Desain Penelitian ...................................................................... 34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ............................................................. 37
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa ............................ 38
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis
Inkuiri Terbimbing ................................................................... 39
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ...................................... 40
Tabel 3.6 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes .............................................. 41
Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen............................... 42
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes ......................................... 42
Tabel 3.9 Kategori Tingkat Kesukaran ..................................................... 43
Tabel 3.10 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes ................................ 43
Tabel 3.11 Kategori Daya Pembeda............................................................ 44
Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ................................... 44
Tabel 3.13 Kategori N-Gain ........................................................................ 47
Tabel 3.14 Kriteria Nilai t ........................................................................... 49
Tabel 3.15 Nilai Pernyataan Positif dan Negatif ......................................... 50
Tabel 3.16 Kriteria Interval ......................................................................... 50
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data
Hasil Pretest Kelas kontrol dan Kelas eksperimen ................... 53
Tabel 4.2 Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest ……... 54
Tabel 4.3 Ukuran pemusatan dan penyebaran data pretest dan posttest ... 55
Tabel 4.4 Hasil perhitungan uji normalitas kai kuadrat pretest dan posttest 58
Tabel 4.5 Hasil perhitungan uji homogenitas pretest dan posstest ........... 58
Tabel 4.6 Hasil perhitungan uji hipotesis pretest dan posttest .................. 59
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa……………………………… 60
Tabel 4.8 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis Inkuiri
Terbimbing.……………………………..……………………... 61
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta konsep Hukum Newton ................................................. 26
Gambar 2.2 Mendorong Mobil Dengan Ukuran yang Berbeda ................ 27
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................. 32
Gambar 4.1 Diagram distribusi frekuensi hasil pretest
kelas kontrol dan eksperimen ................................................ 52
Gambar 4.2 Diagram distribusi frekuensi hasil posttest kelas kontrol dan
Eksperimen ............................................................................ 54
Gambar 4.3 Diagram hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas
Eksperimen pada jenjang kognitif ......................................... 56
Gambar 4.4 Peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen ............................................................................ 57
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perangkat Pembelajaran ..................................................... 69
1. RPP Kelas Eksperimen ...................................................... 69
2. RPP Kelas Kontrol ............................................................. 87
3. Soal Evaluasi ....................................................................... 104
4. LKS Kelas Eksperimen ....................................................... 114
5. LKS Kelas Kontrol .............................................................. 144
Lampiran B Instrumen Penelitian ............................................................ 154
1. Instrumen Tes ..................................................................... 154
a. Kisi-kisi Instrumen Tes ................................................. 154
b. Instrumen Tes ................................................................ 155
2. Analisis Hasil Uji Instrumen .............................................. 182
a. Soal Uji Coba Instrumen Tes ......................................... 182
b. Uji Reliabilitas Soal ....................................................... 182
c. Uji Daya Pembeda ......................................................... 182
d. Uji Taraf Kesukaran ...................................................... 185
e. Uji Validasi Butir Soal ................................................... 185
c. Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ........................ 191
d. Soal Instrumen Tes Penelitian ....................................... 192
e. Kisi-kisi Instrumen Nontes ............................................ 199
f. Instrumen Nontes Angket Respon Siswa Terhadap
Pembelajaran LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing ........... 200
g. Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa ................. 203
h. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ................................ 204
i. Lembar Validitas Isi LKS ............................................... 208
xiv
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ............................................. 209
1. Hasil Pretest ....................................................................... 211
2. Uji Normalitas Hasil Pretest .............................................. 217
a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ...................... 217
b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol ............................ 220
3. Hasil Posttest ...................................................................... 223
4. Uji Normalitas Hasil Posttest ............................................. 231
c. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen .................... 231
d. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ........................... 234
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest ........................................... 237
6. Uji Homogenitas Hasil Posttest .......................................... 240
7. Uji Hipotesis Hasil Pretest .................................................. 251
8. Uji Hipotesis Hasil Posttest ................................................ 254
9. Data Hasil Angket Respon Siswa ....................................... 255
Lampiran D Surat-surat Penelitian
1. Surat Permohonan Izin Penelitian
2. Surat Keterangan Penelitian
3. Lembar Uji Referensi
4. Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi
kehidupan manusia, semakin maju tingkat pendidikan seseorang, maka semakin
maju pula tingkat pemikiran dan pemahaman manusia itu sendiri. Oleh karena itu
pengembangan dan pembaharuan dalam pendidikan perlu dilakukan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan.
Kualitas pendidikan sendiri terkait dengan kegiatan belajar mengajar di
kelas. Oleh karena itu diperlukan kreativitas dan ide baru untuk mengembangkan
cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Salah satu bentuk kreativitas dan ide
baru tersebut dengan mengembangkan perangkat pembelajaran. “Perangkat
pembelajaran dapat didefinisikan perangkat yang digunakan dalam proses
pembelajaran”.1 Perangkat pembelajaran yang digunakan di sekolah salah satunya
yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). “Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan suatu
bahan ajar dan petunjuk pelaksanaan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh
siswa, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai”.2
Berdasarkan survai wawancara yang dilakukan pada tanggal 15-19 Juli
2014 di 3 SMA berakreditasi A di wilayah kabupaten Cirebon, diperoleh
informasi bahwa pada tahun 2013/2014 Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
rata-rata untuk pelajaran fisika adalah 75. Namun hasil belajar siswa masih
dibawah nilai KKM. Rendahnya hasil belajar disebabkan beberapa faktor
diantaranya pembelajaran masih bersifat konvensional dan sumber belajar yang
digunakan kurang inovatif. Adapun sumber balajar yang digunakan di sekolah
adalah buku paket, berbantukan LKS. Penulis mendapatkan beberapa kelemahan
dari LKS yang dibeli dari penerbit diantara kelemahanya adalah konten materi
yang kurang lengkap, kurangnya kegiatan eksperimen dan terlalu banyak soal-
1Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2012), h. 201. 2Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: DIVA
Press, 2011), h. 204.
2
soal. Menurut guru fisika LKS yang baik adalah LKS yang lengkap dari segi
materi, soal-soal yang tersedia sesuai dengan tujuan belajar dan materi yang
dipelajari, serta LKS yang didalamnya terdapat eksperimen karena siswa lebih
termotivasi untuk belajar dan dapat meningkatkan keterampilan dalam
bereksperimen, hanya saja alokasi waktu dan peralatan yang kurang memadai
menjadi kendala.
Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada siswa, diperoleh
informasi bahwa dalam belajar siswa mengguankan LKS dan buku paket, serta
bahan ajar yang disiapkan guru. Siswa tidak menyukai belajar dengan
menggunakan buku paket karena terlalu banyak materi, sehingga siswa sulit untuk
mendapatkan inti dari materi yang diajarkan. Siswa senang menggunakan LKS
karena LKS menyajikan materi yang lebih sedikit sehingga siswa lebih mudah
mendapatkan inti pelajaran.
Merujuk pada hasil observasi dan wawancara di atas, sudah sepatutnya
proses pembelajaran di kelas lebih banyak dilakukan eksperimen untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu strategi pembelajaran yang sesuai
dengan ketentuan di atas adalah strategi pembelajaran inkuiri. Strategi
Pembelajaran Inkuiri (SPI) merupakan rangkaian kerja pembelajaran yang
menekankan pada proses belajar secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses
berpikir itu sendiri biasanya dilakukan dengan cara tanya jawab antara guru dan
siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi hiuristik, yang
berasal dari bahasa Yunani, yaitu hiuriskein yang berarti saya menemukan.3
Pembelajaran inkuiri memiliki karakteristik dimana dalam proses
pembelajaran siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahamannya dalam melakukan
aktifitas eksperimen, memungkinkan ide siswa berperan dalam suatu penyelidikan
(investigasi) yang akan dilakukan oleh siswa (Henrichsen & Jarrett)4. Namun
tidak semua siswa mampu melakukan eksperimen secara mandiri menyusun ide-
3Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2011), h. 196 4Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga penelitian UIN, 2009), h. 119
3
ide serta merumuskan ide tersebut menjadi sebuah konsep. oleh karena itu
dibutuhkan bantuan dan bimbingan guru, maka pembelajaran inkuiri yang
dianggap tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA adalah guide inquiry
(inkuiri terbimbing).
Strategi pembelajaran inkuiri terbimbing menuntut siswa untuk lebih aktif
dalam kegiatan penemuan, fisika merupakan salah satu pelajaran IPA yang
banyak melakukan eksperimen dalan proses pembelajaranya, salah satu materi
fisika yang banyak membutuhkan eksperimen adalah materi hukum Newton.
Hukum Newton membahas tentang fenomena gerak benda ditinjau dari penyebab
geraknya, pada konsep ini dibutuhkan eksperimen dan demonstrasi sederhana.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin menerapkan penggunaan LKS
pada pembelajaran fisika. Karena LKS dapat membuat proses belajar mengajar
berpusat pada siswa, sehingga siswa menjadi mandiri. LKS yang digunakan
adalah lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, hasil belajar tersebut dapat tercapai dengan
menggunakan bahan ajar yang materi pelajaran terarah pada percobaan dan
eksperimen.
Namun demikian perlu diteliti apakah dengan diterapkannya pembelajaran
menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing dapat berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar fisika siswa. Untuk mendapatkan jawaban yang telah
diuraikan di atas, maka penulis melakukan penelitian dan menuliskannya dalam
skripsi yang berjudul :“Pengaruh Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri
Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Materi Hukum
Newton”.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat di
identifikasi beberapa masalah, yaitu:
1. Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika konsep hukum Newton masih
rendah, yaitu 50,84 (di bawah nilai KKM mata pelajaran Fisika sebesar 75).
2. Pembelajaran fisika masih dengan pembelajaran konvensional.
3. LKS yang digunakan siswa masih memiliki banyak kekurangan, antara lain;
kurang lengkap ditinjau dari segi materi, banyak materi kurang dipahami,
banyak rumus, banyak soal-soal, kurang menyajikan eksperimen.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, batasan masalah pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Pembelajarn konvensional dalam penelitian ini adalah pembelajaran fisika
yang disajikan melalui metode eksperimen dan diskusi kelompok.
2. Pembelajaran inkuiri terbimbing dalam penelitian ini menurut Wina Sanjaya
yang meliputi tahap: Orientasi, Perumusan masalah, Merumuskan hipotesis,
Mengumpulkan data, Menguji hipotesis, Merumuskan kesimpulan.
3. Hasil belajar yang di ukur dalam penelitian ini hanya mengukur hasil tes
kognitif siswa. Ranah kognitif yang dinilai berdasarkan taksonomi bloom
yang telah direvisi oleh Lorin. W Anderson dkk, yaitu mengingat (C1),
memahami (C2), menerapkan (C3) dan analisis (C4).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh lembar kerja siswa berbasis inkuiri terbimbing
terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep hukum Newton?
2. Bagaimana respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing ?
5
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh LKS berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil
belajar siswa SMA pada konsep hukum Newton.
2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran fisika siswa di kelas.
2. Menambah wawasan mengenai bahan ajar yang dapat dikembangkan
terutama pada pengajaran fisika.
3. Sebagai informasi bagi pihak sekolah dalam memilih sumber belajar yang
tepat dan sesuai dengan kemampuan anak didiknya dan situasi serta keadaan
lingkungannya.
4. Setakeholder dapat menerapkan, menyebarkan ke masyarakat pendidikan.
6
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teoritis
1. Hakikat Belajar
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
manusia sepanjang hidupnya. Proses pembelajaran terjadi karena adanya interaksi
degan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana
saja.1
Menurut Ernes ER. Hilgard, mendefinisikan belajar sebagai berikut:
“learning is the process by which an activity original or is cargeed throught
training procedures ( whether in laboratory or in the natural environments ) as
distinguished from changes by factor not attributable to training”. Artinya
seseorang dikatakan belajar ketika dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan
sehingga yang bersangkutan berubah2. Belajar merupakan proses internal yang
kompleks. Terlibat proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.3 Gagne menyatakan bahwa belajar
merupakan kecenderungan perubahan pada diri manusia yang dapat dipertahankan
selama proses pertumbuhan.4
Bedasarkan gagasan di atas disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang
kompleks yang terjadi dalam diri manusia yang disebabkan interaksinya dengan
lingkungan sehingga mengalami perubahan tingkah laku. Proses belajar mengajar
yang inovatif didukung dengan adanya perangkat pembelajaran. Perangkat
pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat
berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa
(LKS), instrumen evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), media pembelajaran,
serta buku ajar siswa.5
1Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pres, 2013), h. 1. 2Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 4. 3Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 18 4Yatim Riyanto. Op. cit., h. 5. 5Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif, (Jakarta: Kencana
Prenanda Media Group, 2009), h. 201.
7
2. Hakikat Lembar Kerja Siswa
a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)
Berikut merupakan beberapa definisi lembar kerja siswa menurut beberapa
ahli :
1) Andi Prastowo mengungkapkan “LKS yaitu bahan ajar cetak berupa lembar-
lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas
pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada
kompetensi dasar yang harus dicapai”.6
2) Diknas (2004) dalam Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar “Lembar
Kerja Siswa (Student work sheet) adalah lembaran yang berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik”.7
3) Poppy Kamalia Devi, Renny Sofiraeni, dan Khairuddin mengungkapkan
“Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja biasanya berupa petunjuk dan
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas”.8
4) Trianto mengungkapkan “Lembar kerja siswa adalah panduan siswa yang
digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.9
5) Yusminar Afifah Noor “LKS merupakan materi ajar yang dikemas sedemikian
rupa sehingga siswa dapat belajar secara mandiri”.10
6) Menurut Azhar arsyad “Lembar kerja siswa sebagai sumber belajar dapat
digunakan sebagai alternatif media pembelajaran. LKS termasuk media cetak
6Andi Prastowo, Panduan Kreatif membuat bahan ajar Inovatif, (Yogyakarta: Dipa Press,
2011), h. 204. 7Depertemen Pendidikan Nasional. Panduan pengembangan bahan ajar, (Jakarta:
Depertemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 13 8Poppy Kamalia Devi, Renny Sofiraeni, dan Khairuddin, Pengembangan Perangkat
Pembelajaran, (Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA), 2009), h. 32.
9Trianto, op.cit., h. 222 10Yusminar Afifah Noor .“Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiri
Terbimbing Untuk Memfasilitasi Pemahaman Konsep Materi Sistem Persamaan Dua Variabel”, Skripsi . Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2014, h.2. tidak dipublikasikan.
8
hasil pengembangan teknologi cetak yang berupa buku dan berisi materi
visual”.11
Dari beberapa definisi yang diungkap di atas dapat disimpulkan bahwa
LKS cetak adalah alat bantu berupa lembar kertas yang berisi materi, ringkasan,
dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang dikerjakan oleh siswa dan
merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru
sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
b. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS disusun dengan materi-materi dan tugas-tugas tertentu yang dikemas
sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Adanya perbedaan maksud dan tujuan
pengemasan materi pada masing-masing LKS tersebut, mengakibatkan LKS
memiliki lima bentuk diantaranya :12
1) LKS yang Membantu Siswa Menemukan Suatu Konsep
LKS jenis ini memuat apa yang (harus) dilakukan siswa, meliputi
melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu guru harus
merumuskan langkah yang harus dilakukan siswa, kemudian siswa diminta
mengamati fenomena hasil kegiatannya. Selanjutnya, guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan analisis yang membentu siswa untuk mengaitkan
fenomena yang siswa amati dengan konsep yang akan mereka bangun dalam diri
siswa.
2) LKS yang Membantu Siswa Menerapkan dan Mengintegrasikan Berbagai
Konsep yang telah ditemukan
Di dalam sebuah pembelajaran, setelah siswa berhasil menemukan konsep,
siswa selanjutnya dilatih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara memberi tugas kepada siswa untuk
melakukan diskusi kemudian meminta mereka untuk berlatih memberikan
kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab. Maka hal ini telah memberikan
sebuah jalan bagi terimplementasikannya nilai-nilai demokratis dalam diri siswa.
11Azhar Arsyad, op. cit., h. 29. 12Andi Prastowo, op. cit., h. 208.
9
3) LKS yang Berfungsi sebagai Penuntun Belajar
LKS bentuk ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam
buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika mereka membaca buku,
sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu siswa menghafal dan
memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. LKS ini juga sesuai
untuk keperluan remidiasi.
4) LKS yang Berfungsi sebagai Penguatan
LKS bentuk ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu.
Materi dalam LKS ini lebih mengarah pada pengalaman dan penerapan materi
pembelajaran yang terdapat di dalam buku pelajaran. Selain sebagai pembelajaran
pokok, LKS ini juga cocok untuk pengayaan.
5) LKS yang Berfungsi sebagai Petunjuk Praktikum
LKS bentuk ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu isi (content)
dari LKS.13
Dalam buku pengembangan sumber belajar untuk SMP tercantum dua
jenis LKS untuk pembelajaran IPA yaitu:
1) LKS untuk eksperimen berupa petunjuk untuk melaksanakan praktikum yang
menggunakan alat-alat dan bahan-bahan.
2) LKS non eksperimen berupa lembar kerja yang memuat teks yang menuntut
siswa melakukan kerja diskusi suatu materi pembelajaran.
Setiap LKS memiliki sistematika tersendiri. Hal ini sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Sistematika penulisan LKS eksperimen pada
umumnya pada umumnya terdiri dari:14
a) Pengantar, berisi uraian singkat tentang materi yang akan dipelajari melalui
Kerja praktikum.
b) Tujuan, memuat tujuan yang ingin dicapai dari hasil kerja praktikum
c) Alat dan bahan.
d) Langkah kerja, yaitu instruksi untuk melakukan kerja praktikum.
13Andi Prastowo, op. cit., h. 208-211. 14Popi Kamalia, op. cit., h. 32.
10
e) Tabel pengamatan, dapat berupa tabel-tabel data untuk mencatat hasil
praktikum.
f) Pertanyaan, berupa pertanyaan yang dapat mengarahkan siswa untuk
mendapatkan kesimpulan.
Pada penelitian ini, LKS berbasis inkuiri terbimbing adalah salah satu
jenis LKS eksperimen serta LKS yang bertujuan untuk menemukan konsep
tertentu. LKS ini di dalamnya memuat petunjuk untuk menemukan suatu konsep
melalui eksperimen. LKS ini diharapkan dapat membantu siswa dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran fisika konsep hukum Newton menjadi lebih baik dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
c. Tujuan Penyusunan LKS
Penyusunan LKS dalam pembelajaran memiliki tujuan tertentu
diantaranya:
1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan
materi yang diberikan.
2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
yang diberikan.
3) Melatih kemandirian belajar siswa.
4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa.15
Tujuan penyusunan LKS berbasis penemuan terbimbing ini adalah
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika melalui proses
penemuan terbimbing.
d. Fungsi LKS
Penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar dapat memiliki peluang
yang lebih besar kepada siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik
khususnya pada pelajaran fisika. Hal ini dikarenakan LKS memiliki fungsi
15Andi Prastowo, op. cit., h. 206.
11
tertentu dalam proses pembelajaran. Fungsi LKS dalam proses belajar mengajar
ada dua yaitu:
1) Sebagai bahan ajar yang dapat meminimalkan peran pendidik, namun lebih
mengaktifkan siswa.
2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang
diberikan.
3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
4) Memudahkan pelaksanaan pembelajaran pada siswa.16
e. Manfaat Penggunaan LKS
Manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut:17
1) Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
2) Membantu siswa dalam mengembangkan konsep.
3) Melatih siswa dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
4) Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
5) Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui
kerja belajar.
6) Membantu siswa untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari
melalui kerja belajar secara sistematis
Berdasarkan penjelasan tentang manfaat serta keuntungan dari penyusunan
LKS, penyusunan LKS berbasis inkuiri terbimbing ini akan memberikan manfaat.
Manfaat tersebut diantaranya untuk mengarahkan pengajaran, memperkenalkan
suatu kerja tertentu sebagai variasi belajar mengajar, memberikan bimbingan
kepada siswa untuk melakukan kerja penemuan, berusaha membangkitkan minat
belajar peserta didik, serta menumbuhkan kemandirian siswa.
16Ibid., h.205-206 17Manfaat, tujuan dan Jenis LKS, diakses pada tanggal 29 Maret 2015,
(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2270772-manfaat-tujuan-dan-jenis-lks/)
12
f. Teknik Penyusunan LKS
Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses
belajar mengajar, sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai
persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik. (Hendro
Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis 1992 : 41-46).
1) Syarat- syarat didaktik
Mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal dapat
digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. LKS lebih
menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang terpenting dalam
LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kerja siswa. LKS
diharapkan mengutamakan pada pengembangan kemampuan komunikasi sosial,
emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan
oleh tujuan pengembangan pribadi siswa.
2) Syarat konstruksi
Syarat-syarat konstruksi ialah syarat-syarat yang berkenaan dengan
penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan,
yang pada hakekatnya harus tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak
pengguna, yaitu siswa.
3) Syarat teknis menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar dan
penampilannya dalam LKS
Sedangkan menurut Diknas (2004) terdapat langkah-langkah dalam
penyusunan LKS adalah sebagai berikut:18
1) Melakukan Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan LKS.
Langkah yang dimaksud untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan
bahan ajar LKS. Pada umumnya, dalam menentukan materi, langkah analisisnya
dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, serta materi
pokok yang diajarkan.
18Andi Prastowo, Op. cit., h. 212.
13
2) Menyusun Peta Kebutuhan LKS
Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS
yang harus ditulis serta melihat skuensi atau urutan LKS. Skuensi LKS sangat
dubutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan.
3) Menetukan Judul LKS
Perlu kita ketahui bahwa judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi-
kompetensi dasar, materi pokok, atau penglaman belajar yang terdapat dalam
kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai judul LKS apabila
kompetensi tersebut tidak telalu besar.
4) Penulisan LKS
Dalam penulisan LKS, langkah-langkah yang dilakukan diantaranya,
merumuskan kompetensi dasar, menentukan alat penilaian, menyusun materi dan
memperhaikan struktur LKS.
3. Hakikat Inkuiri Terbimbing
a. Pengertian Inkuiri Terbimbing
Menurut Zulfiani, model adalah rencana atau pola yang dapat dipakai
untuk merancang mekanisme atau pengajaran meliputi sumber belajar,
subjek pembelajar, lingkungan belajar dan kurikulum.19 Arends mengemukakan
bahwa “Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam
pembelajaran yang digunakan dalam pengelolaan kelas”.20 Sedangkan menurut
Trianto model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang mengembangkan
prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar.21 Setiap guru dapat menggunakan model pembelajaran
yang berbeda, model pembelajaran yang dipilih tentunya harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta sesuai dengan karakteristik siswa.
19Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet, 1, h. 117. 20Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka), Cet. 1., h .4. 21Ibid., h. 2
14
Inkuiri merupakan proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan
penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.22 Menurut Burner dalam
Trianto, bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara
aktif oleh manusia dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik.23
Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses
berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban
dari suatu masalah yang dipertanyakan.24
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa,
siswa berperan secara langsung dalam menemukan pengetahuan atau pemahaman
melalui sintak yang sesuai dengan model pembelajaran inkuiri. Sehingga siswa
dapat mengingat lebih lama dibandingkan dengan yang tidak mengalami langsung
proses pembelajaran tersebut.
b. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri memiliki peranan yang penting dalam proses
pembelajaran di sekolah bagi guru dan siswa, Ada beberapa hal yang menjadi ciri
pembelajaran inkuiri yaitu:25
Pertama, model pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa
secara maksimal untuk mencari dan menemukan.
Kedua, seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
Ketiga, tujuan dari inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir
secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan pemikiran sebagai bagian
dari proses mental.
22Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Bandung: Kencana Prenanda Media Grup, 2011), h.119 23Trianto., op.cit., h.26. 24Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Bandung: Fajar Intrepratama Offset, 2006), Cet, 6. h. 194. 25Ibid., h.194-195.
15
c. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri
Menurut Trianto, Tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing terdiri
dari enam fase. Secara ringkas kerja guru dan siswa selama proses pembelajaran
model inkuiri dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 2.1. Tahap Pembelajaran Inkuiri26
Fase Perilaku Guru
1. Menyajikan pertanyaan atau
masalah
Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah
dan masalah dituliskan di papan. Guru membagi
siswa dalam kelompok.
2. Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru
membimbing siswa dalam menentukan hipotesis
yang relevan dengan permasalahan dan
memproiritaskan hipotesis mana yang menjadi
prioritas penyelidikan.
3. Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
menentukan langkah langkah yang sesuai dengan
hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing
siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan
4. Melakukan percobaan untuk
memperoleh informasi
Guru membimbing siswa mendapatkan informasi
melalui percobaan
5. Megumpulkan dan
menganilisis data
Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok
untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang
terkumpul.
6. Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan.
26 Trianto, op. cit., h. 172.
16
d. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri sangat dianjurkan karena memiliki banyak
kelabihan diantaranya;
1) Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor
secara seimbang, sehingga pembelajaran lebih bermakna.
2) Dapat memberi ruang kepada siswa untuk belajar sendiri dengan cara belajar
mereka.
3) Model ini dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern
yang menganggap bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku
dikarenakan adanya pengalaman.
4) Model pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan-kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan di atas rata-rata, artinya siswa yang memiliki
kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang memiliki
kemampuan lemah belajar.
Disamping memiliki keunggulan, model pembelajaran inkuiri juga
memiliki kelemahan, diantaranya sebagai berikut;
1) Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan
siswa dalam belajar.
2) Memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sering kesulitan
menyesuaikan dengan waktu yang telah disesuaikan.
3) Selama inkuiri digunakan maka akan sulit mengontrol kegiatan dan
keberhasilan pembelajaran.
4) Selama kriteria keberhasilan belajar mengajar ditentukan oleh kemampuan
siswa menguasai materi pembelajaran, maka SPI akan sulit diimplementasikan
setiap guru.
17
e. Jenis-jenis Model Pembelajaran Inkuiri
Menurut Moh. Amien jenis-jenis model pembelajaran inkuiri terdiri dari
tujuh jenis, diantaranya yaitu:
1) Guided Inquiry Lab . Lesson
Pada model inkuiri jenis ini sebagian perencanaan dibuat oleh guru. Guru
menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Dalam
hal ini siswa tidak merumuskan masalah.
2) Modified Inquiry
Guru hanya memberikan masalah dan biasanya menyediakan bahan atau
alat-alat yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut.
3) Free Inquiry
Kegiatan free inkuiri dilakukan setelah siswa mempelajari dan mengerti
bagaimana memecahkan suatu masalah dan telah memperoleh pengetahuan
yang cukup tentang bidang studi tertentu serta telah melakukan modified
inkuiri.
4) Invitation Into Inquiry
Siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah sebagaimana cara-cara
yang lazim diikuti scientist, melakukan beberapa kegiatan atau kalau
mungkin, semua kegiatan sebagai berikut : merancang eksperimen,
merumuskan hipotesis, menetapkan kontrol, menentukan sebab akibat,
membuat grafik.
5) Inquiry Role Approach
Inquiry Role Approach merupakan kegiatan proses belajar yang melibatkan
siswa dalam tim yang masing-masing terdiri atas empat anggota untuk
memecahkan invitation into inquiry. Masing-masing anggota tim diberi tugas
suatu peranan yang berbeda-beda sebagai berikut koodinator tim, penasihat
teknis, pencatat data dan evaluator proses.
18
6) Pictorial Riddle
Pendekatan dengan menggunakan Pictorial Riddle adalah salah satu
teknik atau metode untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa di
dalam diskusi kelompok kecil maupun besar. Gambar atau peragaan-
peragaan, atau situasi yang sesungguhnya dapat digunakan untuk
meningkatkan cara berpikir kreatif dan kreatif siswa. Suatu riddle biasanya
berupa gambar di papan tulis, papan poster, atau diproyeksikan dari suatu
trasparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
riddle.
7) Synectics Lesson
Pada dasarnya synectics memusatkan pada keterlibatan siswa untuk membuat
berbagai macam bentuk metafora (kiasan) supaya dapat membuka
intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Hal ini dapat
dilaksanakan karena metafora dapat membantu dalam melepaskan “ikatan
struktur mental” yang melekat kuat dalam memandang suatu problema
sehingga dapat menunjang timbulnya ide-ide kreatif.
e. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
1) Definisi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Inkuiri terbimbing (guided inquiry) merupakan salah satu inkuiri dimana
guru menyediakan materi dan bahan serta permasalahan untuk penyelidikan.
Siswa merencanakan prosedurnya sendiri untuk memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru kepada siswa. Guru juga memfasilitasi penyelidikan dan
mendorong siswa mengungkapkan atau membuat pertanyaan-pertanyaan yang
membimbing mereka lebih lanjut.
Irfan Naufal Umar dan Sajap Maswan mendefinisikan inkuiri terbimbing
adalah sebagai proses pembelajaran dimana guru menyediakan unsur-unsur asas
dalam satu pelajaran dan kemudian meminta siswa membuat generalisasi, guru
bertindak sebagai fasilitator yang mencetuskan persoalan-persoalan
19
untuk merangsang siswa.27 Istilah “guided inquiry” digunakan apabila di dalam
kegiatan inkuiri guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas
kepada siswa.
2) Tingkatan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Wina Sanjaya menguraikan tentang tahap pembelajaran inkuiri terbimbing
yang diikuti sebagai berikut :28
a) Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar
siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Berbeda dengan tahapan
preparation dalam Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE) sebagai langkah
untuk mengondisikan agar siswa siap menerima pelajaran, pada langkah orientasi
dalam strategi pembelajaran inkuiri, guru merangsang dan mengajak siswa untuk
berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang
sangat penting. Keberhasilan strategi pembelajaran inkuiri sangat tergantung
pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam
memecahkan masalah tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses
pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan
dalam tahapan orientasi ini adalah:
i. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh siswa.
ii. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk
mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta
tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai
dengan merumuskan kesimpulan.
iii. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam
rangka memberikan motivasi belajar siswa.
27Irfan Naufal Umar dan Sajap Maswan, Aplikasi Pendekatan Inkuiri Dalam Persekitaran Pembelajaran Berdasarkan Web, Pusat Teknologi Pengajaran dan Multimedia, Universiti Sains Malaysia, h. 3
28Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 202-205.
20
b) Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan
yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.
Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan
masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban
yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi
inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh
pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental
melalui proses berpikir. Dengan demikian, teka-teki yang menjadi masalah
dalam berinkuiri adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas yang
harus dicari dan ditemukan. Ini penting dalam pembelajaran inkuiri. Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, diantaranya:
i. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki
motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan
masalah yang hendak dikaji. Dengan demikian, guru sebaiknya tidak
merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru hanya memberikan topik
yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana rumusan masalah yang sesuai
dengan topik yang telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa.
ii. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang
jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat
merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah ada,
tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti.
iii. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui
terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh
melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah
memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan
masalah. Jangan harapkan siswa dapat melakukan tahapan inkuiri
selanjutnya, manakala ia belum paham konsep-konsep yang terkandung
dalam rumusan masalah.
21
c) Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.
Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah
dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir itu dimulai dari kemampuan
setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu
permasalahan. Manakala individu dapat membuktikan tebakannya, maka ia akan
sampai pada posisi yang bisa mendorong untuk berpikir lebih lanjut. Oleh
sebab itu, potensi untuk mengembangkan kemampuan menebak pada setiap
individu harus dibina. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk
mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah
dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai
perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki
landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu
bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat
dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman.
Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit
mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
d) Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran
inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan
motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran
guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering
terjadi kemacetan berinkuiri adalah ketika siswa tidak apresiatif terhadap pokok
permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala
22
ketidak-bergairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala
semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus memberikan
dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis
pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang
untuk berpikir.
e) Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat
keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis
juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran
jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi
harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan
f) Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan
merupakan akhir dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, oleh karena
banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak
fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk
mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada
siswa data mana yang relevan.
4. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang
ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan
kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.29 Proses
pembelajaran bertujuan mendapatkan hasil belajar yang optimal.
29Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013),
Cet 6. h. 1.
23
Benyamin S. Bloom mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah
yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Hasil belajar dalam
ranah kognitif terdiri dari enam kategori yaitu: pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan ranah afektif berkenaan
dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, reaksi,
penilaian, organisasi dan internalisasi. Dan yang terakhir ranah psikomotorik
berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dalam kemampuan bertindak.30
Bagian dari hasil belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Kognitif
Hasil belajar penguasaan materi (kognitif) bertujuan untuk mengukur
penguasaan dan pemilihan konsep dasar kelimuan berupa materi-materi esensial
sebagai konsep kunci dan prinsip utama. Ranah kognitif ini merupakan ranah
yang lebih banyak melibatkan kegiatan mental/otak. Pada tahun 2001 Lorin W.
Anderson dan David R. Karthwol merevisi taksonomi Bloom menjadi
(1) remember, (2) understand, (3) apply, (4) analyze, (5) evaluate, dan
(6) create.31
Jenjang kemampuan yang lebih tinggi sifatnya lebih kompleks, dan
merupakan peningkatan dari jenjang kemampuan yang lebih rendah,
penjelasannya adalah sebagai berikut:
a) Remember (mengingat/C1)
Jenjang ini didefinisikan sebagai proses mengingat materi yang telah dipelajari
sebelumnya, mencakup fakta, rumus, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah
dipelajari. Kategori ini mencakup dua proses kognitif yaitu: mengenali
(recognizing) dan mengingat (recalling).
b) Understand (memahami/C2)
Pada jenjang ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari
materi yang dipelajarinya, misalnya menafsirkan bagan, diagram atau grafik,
menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis,
30Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 22-23. 31Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), Cet. I, h. 14.
24
meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu (ekstrapolasi dan interpolasi)
menjelaskan informasi yang diterima dengan kata-kata sendiri.kategori ini
mrncakup tujuh proses kognitif yaitu: menafsirkan (interpreting), memberikan
contoh (exemplifying), mengklasifikasikan (classifying), meringkas
(summarizing), menarik inferensi (inferring), membandingkan (comparing),
dan menjelaskan (explaining).
c) Apply (menerapkan/C3)
Jenjang ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk mnggunakan materi
prinsip, aturan, atau metode yang telah dipelajari dalam situasi konkrit yang
baru, seperti melakukan percobaan, membuat peta, membuat model,
menghitung kebutuhan, dan merancang strategi. Kategori ini mencakup dua
macam proses kognitif yaitu: menjalankan (executing) dan
mengimplementasikan (Implementing).
d) Analyze (menganalisis/C4)
Jenjang ini didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk menguraikan suatu
materi ke dalam bagian-bagiannya, atau menguraikan suatu informasi yang
dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur informasi serta
hubungan antara komponen informasi tersebut menjadi jelas. Terdapat tiga
macam proses kognitif yang tercakup dalam menganalisis: menguraikan
(diferentiating), mengorganisir (organizing), dan menemukan pesan tersirat
(attributing).
e) Evaluate (evaluasi/C5)
Jenjang ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertimbangkan nilai
suatu materi (pernyataan, uraian, pekerjaan) berdasarkan kriteria tertentu yang
ditetapkan. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini
yaitu: memeriksa (checking) dan mengkritik (critiquing)
f) Create (mencipta/C6)
Jenjang ini didefiniskan sebgai kemampuan menggabungkan beberapa unsur
menjadi suatu kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam
kategori ini, yaitu: membuat (generating), merencanakan (planning),
memproduksi (producing).
25
2) Psikomotorik
Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar. Dave dalam Uzer Usman, mengklasifikasikan domain psikomotor
ke dalam lima kategori, yaitu: peniruan, manipulasi, ketetapan, artikulasi, dan
pengalamiahan.32
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini yang dimaksudkan
adalah hasil belajar fisika yang terbatas pada ranah kognitif meliputi C1 sampai
dengan C4.
3) Afektif
Hasil belajar proses yang berkaitan dengan sikap dan nilai, berorientasi
pada penguasaan dan pemilihan kecakapan proses dan metode. Tipe hasil belajar
afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti perhatian
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas,
kebiasaan belajar dan hubungan sosial.33 Menurut Moh. Uzer Usman, hasil belajar
afektif terbagi dalam lima kategori yaitu penerimaan, pemberian respon,
penilaian, pengorganisasian dan karakterisasi.34Unutk menilai aspek atau
mengukur hasil belajar ini dapat digunakan instrumen yang bersifat nontes,
misalnya: kuisioner dan observasi.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Secara umum, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar di
bedakan menjadi 3 diantarnya: 35
1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani siswa.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi keadaan
lingkungan disekitar siswa.
32Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009). h. 36-37 33Nana Sudjana, Op. cit., h. 30. 34Moh Uzer Usman, Loc. Cit. 35Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), h.132
26
Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
5. Hukum Newton
Hukum Newton salah satu kajian ilmu fisika yang mempelajari tentang
gerak suatu benda, mengkaji tentang penyebab benda bergerak. Konsep hukum
Newton dapat diuraikan sesuai peta konsep berikut:
a. Hukum I Newton
Pada hukum pertamanya ini Newton menjelaskan keadaan benda jika tidak
dipengaruhi gaya. Menurut Newton benda dapat mempertahankan keadaan jika
tidak dipengaruhi gaya. Mempertahankan keadaan berarti benda yang diam akan
tetap diam dan benda bergerak dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak dengan
kecepatan tetap. Sikap mempertahankan keadaan ini disebut dengan inersia atau
lembam. Oleh karena itu hukum I Newton ini dinamakan juga hukum inersia atau
hukum kelembaman. dapat dirumuskan seperti berikut.
ΣF = 0 …………. 2.1
Keterangan :
F = Gaya (N)
Gambar 2.1. Peta Konsep Hukum Newton
Hukum Newton
Hukum I Newton Hukum II Newton Hukum III Newton
Rumusan: ΣF = 0
Rumusan: ΣF = m.a
Rumusan: -Faksi = Freaksi
27
b. Hukum II Newton
Hukum II Newton membahas tentang hubungan antara massa yang
dimiliki sebuah objek/benda dengan percepatan yang dialaminya ketika dikenakan
resultan gaya yang tidak sama dengan nol. Percepatan sendiri dapat didefinisikan
sebagai perubahan kecepatan yang dialami banda tiap satuan waktunya. Contoh
kongkrit dari adanya percepatan dijelaskan oleh gambar 2.2, ketika mobil mula-
mula diam artinya tidak memiliki kecepatan didorong hingga mulai bergerak
sedikit demi sedikit hal ini menunjukan adanya perubahan kecepatan yang tadinya
diam (v = 0) ahirnya mulai bergerak kecepatan berubah, hal ini menunjukan
adanya percepatan yang dilakukan akibat adanya resultan gaya yang tidak sama
dengan nol yang diberikan siswa terhadap mobil.
Hubungan ini selanjutnya dikenal sebagai Hukum II Newton, yang
bunyinya sebagai berikut: Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan
gayatotal yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah
percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya.
Hukum II Newton tersebut dirumuskan secara matematis dalam persamaan:
𝑎 = Σ 𝐹𝑚
𝑎𝑡𝑎𝑢 Σ 𝐹 = 𝑚.𝑎 ……….. 2.2
Keterangan :
F = Gaya (N)
m = Massa (kg)
a = Percepatan (m.s-2)
c. Hukum III Newton
Newton berpendapat bahwa kedua benda tersebut harus dipandang sama.
Ketika kita mendorong sebuah meja, tangan memberikan gaya pada meja, dan
meja memberikan gaya balik kepada tangan, gaya bekerja dalam arah yang
berlawana. Inti dari Hukum III Newton, yaitu: Ketika suatu benda memberikan
Gambar.2.2 Mendorong Mobil Dengan Ukuran yang Berbeda
28
gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar
tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.36
Faksi = - Freaksi ………… 2.3
B. Penelitian Relevan
1. Rehulina dalam penelitiannya yang berjudul. “Pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Berbasis Inquiry Untuk Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII
Semester I”. Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Juli 2013
Penelitian menunjukan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan LKS berbasis inkuiri lebih tinggi dari pada siswa yang
dibelajarkan tanpa menggunakan produk LKS yang dikembangkan.37
2. Juli Sukimarwati, Widha Sunarno, Sugiyarto, dalam penelitian yang berjudul:
“ Pembelajaran Biologi dengan Guide Inquiry model Menggunakan LKS
Terbimbing dan LKS Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kreativitas dan
Motivasi Berprestasi Siswa”.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pembelajaran biologi dengan Guided Inquiry Model menggunakan
LKS terbimbing dan LKS bebas termodifikasi, kreativitas, motivasi
berprestasi siswa, serta interaksinya terhadap prestasi belajar siswa.
Data dianalisis menggunakan anava tiga jalan, berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan: guided inquiry model menggunakan LKS terbimbing dan
LKS bebas termodifikasi memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar
kognitif, afektif, dan psikomotorik.38
3. Riska pridamaulia dalam tulisanya yang berjudul “Pengembangan Lembar
Kerja Siswa Experimen Berorientasi Inkuiri Terbimbing Pada Materi Laju
Reaksi”. Penelitian yang bertujuan mengembangkan dan menghasilkan LKS
berorientasi terbimbing pada materi laju reaksi dan mengetahui tanggapan
36Agus Tranggono, Sains Fisika, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal. 120-130. 37Rehulina. “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiry Untuk
Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII Semester I”. Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan, Juli 2013. Tidak dipublikasikan. h 1
38Juli Sukimarwati, Widha Sunarno, Sugiyarto, “ Pembelajaran Biologi dengan Guide Inquiry model Menggunakan LKS Terbimbing dan LKS Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.Jurnal, Vol 2, No 2, Tahun 2013. h. 1
29
siswa terhadap LKS yang dikembangkan. Menggunakan metode deskriptif
yang dilakukan di SMAN 88 Jakarta, hasil tanggapan siswa terhadap LKS
sebesar 78,76%, presentase secara keseluruhan terhadap penyajian materi,
tanggapan siswa tentang materi laju reaksi dan desain LKS sebesar 80,4
dengan kriteria baik.39
4. Mulia Rusmawati dalam penelitian yang berjudul. “Pengaruh Penggunaan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa”. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat
pengaruh penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis penemuan
terbimbing terhadap hasil belajar fisika siswa.40
5. Nagihan YILDIRIM1, Sevil KURT, Alipaşa AYAS. Turkist Sains Jurnal yang
berjudul “The Effect Of The Worksheets On Students’ Achievement In
Chemical Equilibrium” Bertujuan untuk mengetahui pengaruh lembar
kerja siswa, Pencapaian pada faktor yang mempengaruhi keseimbangan
kimia. Penelitian ini dilakukan dengan desain kuasi eksperimental. Pada akhir
penelitian, ditemukan bahwa siswa kelompok eksperimen lebih
berhasil daripada kelompok kontrol.41
39Riska pridamaulia. “Penggunaan Lembar Kerja Siswa Experimen Berorientasi Inquiri
Terbimbing Pada Materi Laju Reaksi. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014. Tidak dipublikasikan. h. 1
40Mulia Rusmawati. “Pengaruh Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013. tidak dipublikasikan. h. 1
41Zehra ÖZDILEK, Nermin BULUNUZ, “The Effect of a Guided Inquiry Method on Pre-service Teachers’ Science Teaching Self-Efficacy Beliefs”. Journal of Turkish Science Education . Volume 6, Issue 2, August 2009
30
C. Kerangka Berpikir
1. Kerangka Teoritis
Suatu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran antara
lain belum dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal, baik oleh guru
maupun siswa, padahal menurut Slamet (dalam Sumarni:2004:15) Pembelajaran
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal berupa kemampuan awal siswa
dan faktor eksternal berupa pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran
dapat dilakukan dengan menggunakan media LKS. Cara penyajian materi
pelajaran dalam LKS meliputi penyampaian materi secara ringkas kerja yang
melibatkan siswa secara aktif misalnya latihan soal, diskusi, dan percobaan
sederhana.
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu sumber belajar yang
dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kerja pembelajaran. LKS
yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan
situasi kerja pembelajaran yang akan dihadapi.
Namun pada kenyataannya guru sering kali hanya mengandalkan buku
paket sebagai pedoman dalam mengajar. Transfer informasi dari buku paket pun
dilakukan melalui metode ceramah. Hal ini lebih menempatkan guru sebagai pusat
informasi dan ilmu pengetahuan (teacher centered). Jikalau memiliki sumber
belajar tambahan, itu adalah LKS buatan penerbit yang berisi soal-soal. Jawaban
dari soal-soal tersebut hanya tinggal memindahkan materi yang tercantum pada
LKS.
Keberadaan LKS yang inovatif dan kreatif menjadi harapan semua siswa.
Karena, LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses pembelajaran
menjadi menyenangkan. Siswa diharapkan akan lebih tertarik dan antusias untuk
belajar. Maka dari itu, sebuah keharusan bahwa setiap pendidik ataupun calon
pendidik agar mampu menyiapkan dan membuat bahan ajar sendiri yang inovatif.
Pembelajaran inkuiri terbimbing adalah suatu pembelajaran bersifat
investigasi dimana guru hanya memberikan bahan dan permasalahan untuk di
selsaikan. Siswa memutuskan sendiri bagaimana cara untuk menyelsaikan
masalah tersebut. Penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing ini, diharapkan
31
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran terutama
pembelajaran fiika, Karena didalam LKS berbasis inkuiri terbimbing ini penyajian
materi dibuat dengan proses penemuan, sehingga di harapkan siswa lebih
termotivasi dan pembelajaran dapat lebih menarik.
32
2. Kerangka Berpikir
Gambar.2.3 Kerangka Berpikir
Pemberian Perlakuan dengan menggunakan LKS Berbasis
inkuiri terbimbing
1. Pembelajaran menjadi student center. 2. Kelas aktif, aktivitas siswa dalam
pembelajaran lebih baik. 3. LKS sesuai dengan model Inkuiri
Terbimbing. 4. Pembelajaran fisika menerapkan metode
diskusi kelompok.
Hasil Belajar Siswa Meningkat
Masalah: 1. Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran fisika masih di bawah KKM.
2. Pembelajaran fisika masih dengan pembelajaran konvensional.
3. LKS yang digunakan siswa masih memiliki banyak kekurangan, antara
lain; kurang lengkap ditinjau dari segi materi, banyak materi kurang
dipahami, banyak rumus, banyak soal-soal, kurang menyajikan
eksperimen.
33
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di
atas, maka rumusan hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh
signifikan penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar.
34
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gegesik yang berlokasi di
Jalan Nakula Sadewa Kecamatan Gegesik Cirebon, di kelas X pada bulan Januari
semester genap, Tahun ajaran 2014/2015.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi
experimen), yaitu metode yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi eksperimen.1 Eksperimen semu atau quasi experimen dipandang
sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya, disebut demikian karena eksperimen
jenis ini belum memenuhi persyaratan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan
tertentu2.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan Nonequivalent Control Group. Dalam
desain ini, subjek kelompok tidak dilakukan secara acak dan kedua kelompok
akan diberi perlakuan dengan pembelajaran yang berbeda. Sebelum pembelajaran,
kedua kelompok diberi tes awal (pretest) yang sama dan setelah pembelajaran
berakhir diberi tes akhir (posttest). Adapun desain penelitian dapat dilihat pada
Tabel 3.1 berikut ini:3
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok pretest Perlakuan posttest
A Y1 XA Y2 B Y1 XB Y2
1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(bandung: Alfabeta, 2008), h. 114. 2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 123 3Sugiyono, Op. cit, h. 116.
35
Keterangan:
A : Kelas eksperimen B : Kelas kontrol XA : Perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen menggunakan
LKS berbasis Inkuiri terbimbing XB : Perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol pembelajaran
konvensional Y1 : Tes awal (pretest) sebelum perlakuan Y2 : Tes akhir (posttest) setelah perlakuan
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari objek, orang
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 4 Dalam penelitian ini terdapat
variabel bebas LKS berbasis inkuiri terbimbing dan variabel terikat hasil belajar
siswa.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang diteliti, populasi dapat
dibedakan antara populasi sampling dan populasi sasaran 5. Populasi sampling
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 1 Gegesik, populasi sasarannya
adalah seluruh siswa kelas X, yang terdaftar pada semester genap pada tahun
ajaran 2014-2015.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakter yang dimiliki oleh populasi
tersebut.6 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1
sebagai kelas eksperimen dan kelas X.8 sebagai kelas kontrol.
4Sugiyono, Op. cit., h. 61. 5Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,
2009), h. 101 6Sugiyono, Op Cit., h. 118.
36
F. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau melalui
teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling yaitu
pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
penelitian.7 Diambil dua kelas untuk dijadikan sampel, yang satu sebagai kelas
eksperimen yang akan diajarkan dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri
terbimbing dan yang satu sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
G. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah data tes dan data non tes. Data tes berupa
hasil belajar fisika yang diperoleh melalui tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest). Pretest adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengetahuan awal siswa sebelum menggunakan LKS berbasis
inkuiri terbimbing. Posttest adalah tes hasil belajar sesudah pemberian perlakuan
berupa penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing. Data non tes berupa angket
untuk mengetahui respon siswa dalam penelitian ini, yaitu respon siswa terhadap
penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing dalam pembelajaran fisika dan
observasi kegiatan siswa pada saat pembelajaran menggunakan LKS berbasis
inkuiri terbimbing dalam pembelajaran fisika.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah.8 Ada dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes
dan nontes.
7Sugiyono, Op. cit, h. 124. 8Suharsimi Arikunto, Op. cit, h. 160.
37
1. Instrumen Tes
Instrumen yang akan digunakan adalah tes objektif jenis pilihan ganda
sebanyak 15 soal terdiri 5 pilihan jawaban. Tes ini disusun berdasarkan pada
indikator yang hendak dicapai. Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada aspek
mengingat (C1) sampai analisis (C4). Tes ini dilakukan dua kali yaitu sebelum
perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). Skor yang digunakan pada
pilihan ganda adalah bernilai satu (1) untuk jawaban yang benar dan nol (0) untuk
jawaban yang salah. Adapun kisi-kisi instrumen tes yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Kons
ep Indikator
Jenjang Kognitif Jumla
h Soal % Soal
C1 C2 C3 C4
Huk
um
Newt
on
Menganalisis
hubungan antara
gaya dengan massa
benda pada benda
bergerak.
1,2,
3*,
11*
7*,
14,
18*,
13*,
20*
9 30,00 %
Menghitung resultan
vektor gaya pada
benda titik dalam
suatu sistem.
4,5,
6*,8
,9,1
7,
21,
24*,
29
12,
16* 11 36,67%
Menunjukan
hubungan antara
masa (m), gaya (F),
dan percepatan (a)
pada percobaan
Newton.
10
19*,
23*
25*,
30
15*
22*
26*,
27,
28*
10 33,33%
5 4 11 10 30 100%
Keterangan : * = butir soal yang valid
38
2. Instrumen Nontes
Instrumen nontes berupa lembar observasi aktivitas siswa dan angket
respon siswa terhadap pembelajaran fisika menggunakan LKS berbasis inkuiri
terbimbing. Pada penelitian ini lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk
mengetahui penilaian observer terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran fisika
menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada konsep hukum Newton.
Adapun kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dapat dilihat dalam Tabel 3.3
berikut ini:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No
Indikator Nomor Butir Pertanyaan
Jumlah
1
Kemandirian siswa dalam belajar menggunakan LKS 1, 2 2
2 Membuat Hipotesis
3 1 3 Memilih alat dan bahan yang digunakan
4 1 4 Merancang percobaan 5 1 5 Menganalisis hasil percobaan
6 1 6 Menyimpulkan hasil percobaan 7 1
Jumlah 7
Angket yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
respon siswa mengenai penerapan LKS berbasis Inkuiri terbimbing dalam proses
pembelajaran fisika pada konsep hukum Newton. Angket yang digunakan terdiri
dari 5 skala dengan pilihan, STS (sangat tidak setuju), TS (tidak setuju), C
(cukup), S (setuju), SS (sangat setuju).
39
Adapun kisi-kisi instrumen nontes angket respon siswa pada Tabel 3.4
berikut ini:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing
I. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus dikalibrasi terlebih
dahulu untuk memenuhi kriteria kelayakan atau kualitas instrumen.
1. Kalibrasi Instrumen Tes
Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen tes terlebih dahulu
diujicobakan pada siswa kelas XI SMA N 1 Gegesik. Uji coba ini dimaksudkan
untuk mengetahui kualitas dari setiap soal. Dimana soal tersebut harus memiliki
empat kriteria kelayakan, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya
pembeda. Berikut ini adalah pengujian berkaitan dengan kriteria yang harus
dipenuhi oleh instrumen penelitian:
No Indikator Angket
Butir pernyataan
positif (+)
Butir pernyataan negatif
(-)
Jumlah
1. Pembelajaran fisika sebelum menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing
1,3,5 2,4 5
2. Implementasi LKS berbasis inkuiri terbimbing pada pembelajaran fisika
7,8,9,11,13,15, 18,20
6,10,12,14, 16,17,19 15
3. Komponen LKS berbasis inkuiri terbimbing
21,23,25,29,30 22,24,26, 27,28 10
Jumlah 16 14 20
40
a. Uji Validitas
Setiap instrumen penelitian harus valid atau sahih. Suatu instrumen
dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak
diukur.9
Pengujian validitas instrumen tes dilakukan pada setiap butir soal
menggunakan teknik analisis point biserial yang dinyatakan dengan persamaan
berikut ini:10
𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝−𝑀𝑡
𝑆𝑡�𝑝𝑞
Keterangan :
rpbi = Koefisien korelasi point biserial Mp = Mean skor dari tes yang menjawab benar item yang dicari korelasinya dengan tes. Mt = Mean skor total St = Standar deviasi dari skor total p = Proporsi tes yang menjawab benar terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya. q = Proporsi tes yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya.
Adapun kriteria interpretasi koefisien korelasi nilai r dapat dilihat pada
Tabel 3.5 sebagai berikut:11
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1. 0,80 – 1,00 Sangat tinggi
2. 0,60 – 0,79 Tinggi
3. 0,40 – 0,59 Cukup
4. 0,20 – 0,39 Rendah
5. 0,00 – 0,19 Sangat rendah
9Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009),
Cet.9, h. 65. 10Ibid, h. 79 11Suharsimi Arikunto, Op. cit., h.75
......................... (1)
41
Hasil uji validasi instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 30 Jumlah Siswa 30
Nomor Soal Valid 3,6,7,11,12,15,16,18,19,20, 22,23,24,25,26,28
Jumlah Soal Valid 16 Persentase (%) 53,33%
Berdasarkan Tabel 3.6 di atas terlihat bahwa dari 30 soal yang diujikan
terdapat 16 soal yang dinyatakan valid setelah diuji validitasnya.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran.12 Suatu instrumen memiliki tingkat realibilitas yang memadai, bila
instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya
sama atau relatif sama. Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus yang
dikemukakan Kuder – Richardson yaitu rumus K – R 20, adalah sebagai berikut:13
−
−= ∑
2
2
11 1 SpqS
nnr
Keterangan:
11r = Koefisien reliabilitas internal seluruh item.
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item salah ( )pq −= 1 Σ pq = Jumlah hasil perkalian p dan q n = Banyaknya item s = Standar deviasi dari tes
12Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Peneitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), Cetakan ke-6, hal. 229. 13Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h.102.
............. (2)
42
Kriteria interpretasi indeks reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:14
Tabel. 3.7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,61 ≤ r11 ≤ 0,80 Tinggi 0,41 ≤ r11 ≤ 0,60 Cukup 0,21 ≤ r11 ≤ 0,40 Rendah 0,00 ≤ r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah
Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal r11 0,67
Kesimpulan Reliabilitas Tinggi Berdasarkan Tabel 3.8 di atas, terlihat bahwa hasil uji reliabilitas
instrumen tes yang didapat sebesar 0,67 dan termasuk dalam kriteria Tinggi.
c. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal
dalam suatu instrumen, apakah soal tergolong mudah, sedang, atau sukar. Tingkat
kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab
benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dapat diperoleh dengan
persamaan sebagai berikut:15
𝑃 = 𝐵𝐽𝑆
Keterangan:
P = Tingkat kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab benar pada butir soal yang diukur JS = Jumlah seluruh peserta tes
14Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Pustaka Setia, 2011), cetakan ke- 10,
h. 196. 15Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h.208.
...................... (3)
43
Penentuan kriteria derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada
Tabel 3.9 berikut ini:16
Tabel 3.9 Kategori Tingkat Kesukaran
Rentang nilai P Kategori
𝟎,𝟎𝟎 ≤ 𝑷 < 𝟎,𝟑𝟎 Sukar
𝟎,𝟑𝟎 ≤ 𝑷 < 𝟎,𝟕𝟎 Sedang
𝟎,𝟕𝟎 ≤ 𝑷 < 𝟏,𝟎𝟎 Mudah
Hasil perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut
ini:
Tabel 3.10 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Kriteria Soal Butir Soal Jumlah Soal Persentase
Mudah 13 43,3% Sedang 12 40,0% Sukar 5 16,7%
Jumlah 30 100%
Berdasarkan Tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji taraf
kesukaran soal menunjukan kriteria mudah lebih banyak yaitu 13 soal (43,3%),
kriteria sedang hanya sebanyak 12 soal (40,0%), dan 5 soal (16,7%) termasuk
dalam kriteria sukar.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah:17
𝐷𝑃 = 𝐵𝐴𝐽𝐴− 𝐵𝐵
𝐽𝐵 = PA - PB
16Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), cet ke-13. h. 137. 17Suharsimi Arikunto, Op. cit, h. 213
...................... (4)
44
Keterangan:
DP = Daya Pembeda BA = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar pada
butir soal yang diukur BB = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab salah pada
butir soal yang diukur JA = Banyak peserta kelompok atas JB = Banyak peserta kelompok bawah PA = 𝐵𝐴
𝐽𝐴 : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = 𝐵𝐵𝐽𝐵
: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Penentuan kriteria daya pembeda soal didasarkan pada Tabel 3.11 berikut ini:18
Tabel 3.11 Kategori Daya Pembeda
Rentang nilai DP Kategori
Bernilai negatif Drop
𝟎,𝟎𝟎 ≤ 𝑫𝑷 < 𝟎,𝟐𝟎 Buruk
𝟎,𝟐𝟎 ≤ 𝑫𝑷 < 𝟎,𝟒𝟎 Cukup
𝟎,𝟒𝟎 ≤ 𝑫𝑷 < 𝟎,𝟕𝟎 Baik
𝟎,𝟕𝟎 ≤ 𝑫𝑷 < 𝟏,𝟎𝟎 Baik sekali
Hasil uji daya pembeda instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut
ini:
Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes
Kriteria Soal Butir Soal Jumlah Soal Persentase
Drop 2 6,7 % Buruk 9 30,0 % Cukup 10 33,3 % Baik 8 26,7 %
Baik Sekali 1 3,3 % Jumlah 30 100%
Berdasarkan Tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji daya pembeda
soal menunjukan kriteria cukup lebih banyak dibandingkan dengan kriteria lainya,
yaitu sebanyak 10 soal (33,3 %) Untuk kriteria drop hanya terdapat 2 soal (6,7%),
18Ibid, h. 218
45
9 soal (30,0%) termasuk kriteria buruk, 8 soal (26,7%) termasuk dalam kriteria
baik, dan 1 soal (3,3%) termasuk kriteria baik sekali.
J. Teknik Analisis Data Tes
Analisis data bertujuan untuk memperoleh makna dari data tes yang telah
terkumpul. Teknik analisis data tes terdiri dari uji prasyarat analisis dan uji
analisis.
1. Prasyarat Analisis Data
Sebelum melakukan uji analisis yang berupa uji hipotesis, maka dilakukan
beberapa uji prasyarat analisis untuk menentukan rumus statistik yang akan
digunakan dalam uji hipotesis tersebut. uji prasyarat analisis ini mempersyaratkan
dua uji yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak normal.
Uji normalitas data pretest maupun posttest yang digunakan pada
penelitian ini dengan menggunakan uji Chi-quadrat dengan langkah perhitungan
sebagai berikut:19
1) Mencari skor terbesar dan terkecil.
2) Mencari nilai rentangan (R)
R = skor terbesar - skor terkecil
3) Mencari banyaknya kelas (BK)
𝐵𝐾 = 1 + 3,3 log𝑁 (Rumus Sturgess)
4) Mencari nilai panjang kelas (i)
𝑖 =𝑅𝐵𝐾
5) Membuat daftar frekuensi observasi
19Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet, 7, h. 121-124.
46
6) Mencari rata-rata (mean)
=𝑥−∑ 𝑓𝑥𝑖𝑛
7) Menentukan simpangan baku (standard deviasi)
𝑠 = �𝑛∑𝑓𝑥𝑖2 − (∑𝑓𝑥𝑖)2
𝑛(𝑛 − 1)
8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri batas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.
b) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − 𝑥−
𝑠
c) Mencari luas 0–Z dari tabel kurva normal dari 0–Z dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas.
d) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka
0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang
berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya.
e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap
interval dengan jumlah responden.
9) Mencari chi-kuadrat hitung �𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 �
𝑥2 = �(𝑓0 − 𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
𝑘
𝑖=1
10) Membandingkan 𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 dengan 𝑥𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 untuk 𝛼 = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = n-1, dengan kriteria:
Jika, 𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≥ 𝑥𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 artinya distribusi data tidak normal dan
Jika 𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≤ 𝑥𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 ,artinya distribusi data normal
47
b. Uji Homogenitas
Setelah kelas diuji kenormalannya maka setelah itu kelas diuji
kehomogenitasannya. Rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher,
dengan rumus:20
𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆12
𝑆22𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Dimana: S2 = 𝑛∑𝑥12−(∑𝑋1)2
𝑛(𝑛−1)
Membandingkan Fhitung dengan nilai Ftabel untuk 𝛼 = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = n-1, dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika Fhitung ≤ Ftabel yang berarti varians kedua populasi homogen.
2) Jika Fhitung ≥ Ftabel yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.
2. Uji N-Gain
Apabila hasil pretestt kelas eksperimen dan kontrol menunjukan
kemampuan yang sama, maka data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
hasil belajar siswa adalah melalui uji rata-rata data posttestt. Apabila hasil pretestt
kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan kemampuan yang berbeda maka
data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa adalah
melalui uji rata-rata data gain yang dinormalisasi atau N-gain (normalized gain).
Nilai N-gain ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
N-Gain = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Dengan kategori perolehan sebagai berikut:
Tabel 3.13 Kategori N-Gain
Nilai N-Gain Kategori g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang g ≤ 0,3 Rendah
20M. Subhana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 161.
48
3. Analisis Data
Setelah uji prasyarat analisis dilakukan, maka data akan terbagi menjadi
beberapa kondisi, diantaranya adalah data yang terdistribusi normal dan homogen,
serta data yang terdistribusi normal dan tidak homogen. Selanjutnya, data ini akan
dianalisis dengan uji hipotesis, yaitu uji-t. Prinsip uji-t adalah membandingkan
rata-rata (mean) kedua kelompok. Data yang terdistribusi normal dan homogen
menggunakan perhitungan statistik yang berbeda dengan data yang terdistribusi
normal dan tidak homogen.
a. Data terdistribusi normal dan homogen
Untuk data terdistribusi normal dan homogen, maka uji hipotesis yang
digunakan adalah uji statistik parametrik. Secara matematis dirumuskan sebagai
berikut:21
𝑡 =−𝑋−2𝑋1
−
𝑆𝑔�1𝑛1
+ 1𝑛2
dimana :
𝑆𝑔 = �(𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22
𝑛1 + 𝑛2 − 2
Keterangan: �̅�1 : rata-rata skor kelompok eksperimen �̅�2 : rata-rata skor kelompok kontrol Sg : varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol) S12 : varians kelompok eksperimen S22 : varians kelompok kontrol n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol
21Ibid,. h. 161-163
49
Adapun langkah-langkah uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji - t
sebagai berikut:
1) Mengajukan hipotesis
Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan LKS berbasis inkuiri terbimbing
terhadap hasil belajar.
H1 : Ada pengaruh yang signifikan LKS berbasis inkuiri terbimbing terhadap
hasil belajar.
2) Menghitung nilai thitung dengan rumus uji - t
3) Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:
dk = (n1 – 1) + (n2 – 1)
4) Menentukan nilai ttabel dengan α = 0,05
5) Menguji hipotesis
Jika –ttabel ≤ R thitung ≤ R ttabel, maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.
Jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka H1 diterima pada tingkat kepercayaan
0,95.
b. Data terdistribusi normal dan tidak homogen
Untuk data yang terdistribusi normal dan tidak homogen, maka uji
hipotesis yang digunakan adalah uji statistik nonparametrik. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut:22
𝑡 =−𝑋−2𝑋1
−
�𝑆12𝑛1
+ 𝑆22𝑛2
Penentuan kategori uji hipotetsis berdasarkan uji t didasarkan pada Tabel
3.14 berikut:
Tabel 3.14 Kriteria Nilai t
Rentang Nilai t Kategori thitung > ttabel H1 diterima dan H0 ditolak thitung < thitung H0 diterima dan H1 ditolak
22Sugiyono, Op. Cit, h. 273
50
K. Analisis Data Non tes
Analisis data instrumen non tes pada penelitian ini menggunakan teknik
analisis data deskriptif. Instrumen non tes berupa angket ini memiliki pernyataan
yang terbagi menjadi dua, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam
menganalisis data yang berasal dari angket berskala 1 sampai dengan 5, peneliti
menyimpulkan makna setiap alternatif jawaban. Untuk nilai pernyataan positif
dan negatif, dapat dilihat pada Tabel 3.15 berikut ini :23
Tabel. 3.15 Nilai Pernyataan Positif dan Negatif
No. Pernyataan Positif Negatif 1 Sangat tidak setuju (STS) 1 5 2 Tidak setuju (TS) 2 4 3 Cukup (C) 3 3 4 Setuju (S) 4 2 5 Sangat Setuju (SS) 5 1
Selanjutnya, data dari angket diolah secara kualitatif menggunakan rumus:
P =𝐹𝑁𝑥 100%
Keterangan: P : Persentase respon siswa F : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N : Jumlah responden
Penentuan kriteria interval data non tes didasarkan pada Tabel 3.16
sebagai berikut:24
Tabel 3.16 Kriteria Interval
Interval (%) Kriteria 81-100% Baik sekali 61-80% Baik 41-60% Cukup 21-40% Kurang 0-20% Sangat kurang
23Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 284-285 24Piet A. Sahertian, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2008), h. 60
51
L. Hipotesis Statistik
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 > µ2
Keterangan :
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan LKS inkuiri terbimbing
terhadap hasil belajar pada konsep hukum Newton.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan LKS inkuiri terbimbing
terhadap hasil belajar pada konsep hukum Newton.
µ1 : Hasil belajar dengan menggunakan LKS inkuiri terbimbing,
pada konsep hukum Newton
µ2 : Hasil belajar dengan menggunakan LKS inkuiri terbimbing,
pada konsep hukum Newton
52
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum dari data
penelitian yang telah diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data
hasil pretest, posttest, lembar observasi dan data respon siswa terhadap LKS
berbasis inkuiri terbimbing dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
1. Hasil Pretest
Hasil pretest kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional dan kelas eksperimen yang menggunakan lembar kerja siswa
berbasis inkuiri terbimbing dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4. 1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan
Eksperimen
Berdasarkan diagram 4.1 di atas, terlihat bahwa terdapat 4 siswa (11,76%)
di kelas kontrol yang mendapatkan nilai antara 13–20, sementara di kelas
eksperimen terdapat 5 siswa (15,15%). Selanjutnya, terdapat 11 siswa (32,35%) di
kelas kontrol dan 5 siswa (15,15%) di kelas eksperimen yang mendapatkan nilai
antara 21–28. Pada interval 29–36, terdapat 7 siswa (20,59%) di kelas kontrol dan
0
2
4
6
8
10
12
13–20 21–28 29–36 37–44 45–52 53–60 61–68
5 5
10
6
4 3
0
4
11
7 7
2 2 1
Jum
lah
Sisw
a
Interval Kelas
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
53
10 siswa (30,30%) di kelas eksperimen. Jumlah siswa yang memperoleh nilai
pada interval 37–44 di kelas kontrol sebanyak 7 siswa (20,59%) dan di kelas
eksperimen terdapat 6 siswa (18,18%). Terdapat 2 siswa (5,88%) dari kelas
kontrol memperoleh nilai 45–52, sementara di kelas eksperimen terdapat 4 siswa
(12,12%). Pada interval 53–60 terdapat 2 siswa (5,88%) di kelas kontrol dan
3 siswa (9,09%) di kelas eksperimen. Pada interval terakhir yaitu 61–68 untuk
hasil pretest, terdapat 1 siswa (2,94%) di kelas kontrol dan tidak ada (0 %) dari
kelas eksperimen.
Berdasarkan perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan
dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut
ini:
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pemusatan dan Penyebaran Data
Kelas Kontrol Eksperimen
Nilai terendah 13,33 20.00 Nilai tertinggi 66,67 53,33
Rata-rata 32,97 34,95 Median 30,79 35,40 Modus 25,59 34,23
Standar deviasi 12,13 9,30
Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat bahwa terdapat perbedaan nilai terendah dan
nilai tertinggi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 20 nilai terendah
kelas eksperimen dan 13,33 kelas kontrol, untuk nilai tertinggi kelas kontrol lebih
besar yaitu 66,67 dibandingkan dengan kelas eksperimen 53,33. Median atau nilai
tengah yang dihasilkan kelas kontrol sebesar 30,79 sementara kelas eksperimen
35,40. Adapun nilai yang sering muncul atau modus kelas kontrol yaitu 25,59
sedangkan modus di kelas eksperimen yaitu 34,23. Nilai rata-rata kelas kontrol
yaitu sebesar 32,97 sedangkan rata-rata kelas eksperimen sebesar 34,95.
54
2. Hasil Posttest
Hasil yang diperoleh pada posttest di kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran konvensional dan di kelas eksperimen yang menggunakan LKS
inkuiri terbimbing dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini:
Gambar 4. 2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan
Eksperimen Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa hasil posttest baik untuk
kelas kontrol maupun kelas eksperimen secara keseluruhan berada pada rentang
nilai 40-102. Pada diagram, terlihat di beberapa rentang nilai ada perbedaan hasil
posttest untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada rentang 94-102
terlihat perbedaan yang cukup besar, dimana yang mendapatkan nilai pada rentang
tersebut untuk kelas kontrol sebanyak 3 siswa, sementara untuk kelas eksperimen
sebanyak 7 siswa. Perbedaan hasil posttest di rentang nilai 40-93 hampir merata
selisih antar kelas tidak lebih dari 2 siswa.
Berdasarkan perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4. 2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest
Pemusatan dan Penyebaran Data
Kelas Kontrol Eksperimen
Nilai Terendah 40,00 40,00 Nilai Tertinggi 93,33 100,00
Rata-rata 70,56 77,00 Median 83,50 76,25 Modus 76,90 72,73
Standar Deviasi 14.26 16,02
0
2
4
6
8
10
12
40-48 49-57 58-66 67-75 76-84 85-93 94-102
2 3
1
10
6
4
7
4
2 3
11
7
4 3
Jum
lah
Sisw
a
Interval Kelas
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
55
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa terdapat kesamaan nilai
terendah yaitu 40, untuk nilai tertinggi kelas eksperimen lebih besar yaitu 100
dibandingkan dengan kelas kontrok 93,33, Median atau nilai tengah yang
dihasilkan kelas kontrol sebesar 83,50 sementara kelas eksperimen 76,25. Adapun
nilai yang sering muncul atau modus kelas kontrol yaitu 76,90 sedangkan modus
di kelas eksperimen 72,73. Nilai rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 70,56
sedangkan rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,00. Standar deviasi yang
diperoleh dari hasil perhitungan untuk kelas kontrol sebesar 14,26 sementara
untuk kelas eksperimen sebesar 16,02.
3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar
a. Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dan posttest kelas kontrol dan
eksperimen, diperoleh rekapitulasi data pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4. 3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest dan Posttest
Pemusatan dan Penyebaran Data
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretest Posttest Pretest Posttest
Nilai Terendah 13,33 40,00 20.00 40 Nilai Tertinggi 66,67 93,33 53,33 100,00
Rata-rata 32,97 70,56 34,95 77 Median 30,79 83,50 35,40 76,25 Modus 25,59 76,90 34,23 72,73
Standar Deviasi 12,13 14.26 9,30 16,02
Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa pada kelas kontrol nilai terendah
saat pretest 13,33 dan nilai terendah saat posttest 40,00. Pada kelas eksperimen
nilai terendah saat pretest 20,00 dan saat posttest 40,00. Selanjutnya, nilai
tertinggi saat pretest pada kelas kontrol 66,67 dan saat posttest 93,33. Nilai
tertinggi pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dari nilai pretest sebesar
53,33 menjadi 100 saat posttest. Artinya, nilai rata-rata kedua kelas mengalami
peningkatan, kelas kontrol meningkat sebesar 80, dan eksperimen meningkat
dengan besar yang sama.
56
b. Kemampuan Berpikir Kognitif
Hasil belajar siswa untuk setiap ranah kognitif dapat dilihat pada Gambar
4.3 di bawah ini:
Gambar 4. 3 Diagram Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen pada Jenjang Kognitif
Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa hasil posttest kelas kontrol
dan kelas eksperimen mengalami peningkatan dari hasil pretest. Pada saat pretest
kemampuan kelas kontrol dalam mengingat (C1) sebesar 63%, memahami (C2)
sebesar 25%, menerapkan (C3) sebesar 40%, dan menganalisis (C4) sebesar 24%.
Pada saat posttest kemampuan kelas kontrol dalam mengingat (C1) sebesar 97%,
memahami (C2) sebesar 78%, menerapkan (C3) sebesar 58%, dan menganalisis
(C4) sebesar 66%. Sementara kemampuan kelas eksperimen pada saat pretest
dalam hal mengingat (C1) sebesar 86%, memahami (C2) sebesar 37%,
menerapkan (C3) sebesar 37%, dan menganalisis (C4) sebesar 18%. Pada saat
posttest kemampuan kelas eksperimen dalam mengingat (C1) sebesar 91%,
memahami (C2) sebesar 59%, menerapkan (C3) sebesar 63%, dan menganalisis
(C4) sebesar 84%.
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
C1 C2 C3 C4
63%
25%
40%
24%
97%
78%
58% 66%
86%
37% 37%
18%
91%
59% 63%
84%
Pros
enta
se K
enai
kan
(Jenjang Kognitif)
Pretes kontrol
Postes kontrol
Pretes experimen
Postest experimen
57
Jika ditinjau dari segi peningkatan, hasil peningkatan dari masing-masing
ranah kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut:
Gambar 4. 4 Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa perolehan peningkatan hasil
belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dalam kemampuan menerapkan dan
menganalisis, sedangkan kelas kontrol unggul dalam kemampuan mengingat dan
memahami, perolehan N-Gain kelas kontrol pada kemampuan mengingat (C1)
sebesar 0,34, memahami sebesar (C2) 0,53, dan menganalisis (C4) sebesar 0,41.
(kategori sedang). Namun, untuk perolehan N-Gain pada kemampuan
menerapkan sebesar (C3) sebesar 0,18 (kategori rendah). Sementara Peningkatan
hasil belajar yang diperoleh kelas eksperimen dengan perolehan N-Gain pada
kemampuan menganalisis (C4) sebesar 0,33 (kategori sedang), mengingat (C1)
sebesar 0,05, menerapkan sebesar (C3) 0,25, dan pada kemampuan memahami
(C2) 0,21.
0,00
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
0,60
0,70
C1 C2 C3 C4
0,34
0,53
0,18
0,41
0,05
0,21 0,25
0,66
Kontrol
Experimen
58
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan terhadap dua buah data, yaitu data hasil
pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengujian normalitas
dilakukan dengan menggunakan rumus uji kai kuadrat (chi square). Tabel 4.4:
Tabel 4. 4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat Pretest dan Posttest
Statistik Pretest Posttest
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
X2hitung 5,32 5,33 3,60 9,82
X2tabel 11,07
Kesimpulan Data
terdistribusi Normal
Data terdistribusi
normal
Data terdistribusi
normal
Data terdistribusi
Normal
Nilai X2tabel diambil dari tabel nilai kai kuadrat pada taraf signifikansi 5%.
Kesimpulan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis normalitas,
yaitu jika X2hitung < X2
tabel, maka dinyatakan data terdistribusi normal. Pada tabel
di atas terlihat bahwa nilai X2hitung semua data lebih kecil dibandingkan nilai
X2tabel, sehingga dinyatakan bahwa hasil pretest maupun posttest kelas kontrol dan
kelas eksperimen terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan pada kedua data pretest dan posttest
kelas kontrol dan eksperimen,di Tabel 4.5.
Tabel 4. 5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posstest
Statistik Pretest Posttest
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Nilai Varians
12,13 9,31 14.26 16,02
Fhitung 1,69 1,26 Ftabel 1,72
Kesimpulan Kedua data homogen Kedua data homogen
59
Perhitungan uji homogenitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.
Nilai Ftabel diambil dari tabel F statistik pada taraf signifikansi 5%.
Kesimpulan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis
homogenitas, yaitu jika Fhitung < Ftabel, maka dinyatakan kedua data homogen.
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Fhitung kedua data baik pretest maupun
posttest lebih kecil dibandingkan nilai Ftabel, sehingga dinyatakan bahwa kelas
kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan yang sama, baik pada saat
pretest maupun saat posttest.
c. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa kedua data
terdistribusi normal dan kedua sampel homogen. Oleh karena itu, pengujian
hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis tes statistik parametrik.
Perhitungan untuk menentukan nilai thitung disajikan pada lampiran C. Hasil
perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4. 6 Hasil perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest
Statistik Pretest Posttest thitung 0,7476 1,74 ttabel 1,67
Kesimpulan Ha ditolak Ha diterima
Nilai ttabel diambil dari tabel t statistik pada taraf signifikansi 5% dengan
N = 67. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis, yaitu
jika thitung > ttabel, maka dinyatakan H0 ditolak dan Ha diterima. Pada tabel di atas
terlihat bahwa nilai thitung hasil pretest lebih kecil dibandingkan nilai ttabel,
sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Artinya,
tidak terdapat perbedaan hasil pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Berbeda dengan hasil uji hipotesis pretest, pada uji hipotesis posttest terlihat
bahwa nilai thitung hasil posttest lebih besar dibandingkan nilai ttabel, sehingga H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan diterimanya Ha, dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh LKS berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa
pada hukum Newton.
60
5. Hasil Analisis Data Nontes
a. Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan observasi
aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan LKS berbasis inkuiri
terbimbing. Hasil observasi direkapitulasikan dan dijumlahkan skor kedua
observer untuk setiap indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung
prersentasenya dan dikonversi menjadi data kumulatif. pada Tabel 4.7:
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
No. Indikator Lembar Observasi
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
% Kesimpulan % Kesimp
ulan % Kesim
pulan
1 Kemandirian siswa dalam belajar menggunakan LKS
85 Baik sekali 90 Baik
sekali 90 Baik sekali
2 Membuat Hipotesis 80 Baik sekali 80 Baik
sekali 90 Baik sekali
3 Memilih alat dan bahan yang digunakan 85 Baik
sekali 85 Baik sekali 80 Baik
sekali
4 Merancang percobaan 80 Baik sekali 70 Baik 90 Baik
sekali
5 Menganalisis hasil percobaan
90 Baik sekali 90 Baik
sekali 70 Baik
6 Menyimpulkan hasil percobaan 85 Baik
sekali 90 Baik sekali 90 Baik
sekali
Rata-rata 84,2 Baik sekali 84,2 Baik
sekali 85 Baik sekali
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat terlihat bahwa pada indikator pertama
memperoleh persentse sebesar 88,33% (baik sekali). Artinya dalam setiap
pertemuan kemandirian siswa dalam belajar menggunakan LKS berbasis inkuiri
terbimbing sudah sangat baik. Selanjutnya, membuat hipotesis memperoleh
persentse 83,3% (baik sekali). Hal itu menunjukan bahwa dengan belajar
menggunakan LKS, siswa mampu dengan baik membuat hipotesis. pada indikator
ketiga memperoleh persentase sebesar 83,3% (sangat baik). Artinya, siswa
mampu memilih alat dan bahan yang digunakan dengan baik, berikutnya siswa
mampu merancang, menganalisis dan menyimpulkan percobaan dengan sangat
baik.
61
b. Hasil Analisis Data Angket
Hasil data angket direkapitulasi dan dijumlahkan skor masing-masing
siswa untuk setiap indikator. Skor yang diperoleh kemudian dihitung
persentasenya dan dikonversi menjadi data kualitatif. Hasil perhitungan data
angket dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing
No. Indikator Angket LKS berbasis
Inkuiri Terbimbing Persentase Kesimpulan
1. Pembelajaran fisika sebelum menggunakan LKS berbasis Inkuiri terbimbing
79 % Baik
2. Implementasi LKS berbasis Inkuiri terbimbing pada pembelajaran fisika
86 % Baik Sekali
3. Komponen LKS berbasis Inkuiri terbimbing 93 % Baik Sekali
Rata-rata 86 % Baik Sekali
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat terlihat bahwa respon siswa terhadap
pembelajaran fisika sebelum menggunakan LKS memperoleh persentase sebesar
79% (baik). Setelah LKS berbasis inkuiri terbimbing diimplementasikan dalam
pembelajara fisika, persentase respon siswa meningkat menjadi 86% (baik sekali).
Hal ini menunjukan bahwa, siswa cenderung lebih menyenangi pembelajaran
menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing dibandingkan dengan LKS yang
mereka gunakan sebelumnya yaitu LKS dari penerbit. Menurut siswa komponen
LKS berbasis inkuiri terbimbing sudah baik. Hal ini ditunjukan oleh persentase
pada indikator ketiga 93% (baik sekali).
62
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil uji prasyarat analisis Pretest menunjukan bahwa data kedua kelas
terdistribusi normal dan homogen, artinya kemampuan kedua kelas sama hal ini
ditunjukan dengan rata-rata yang diperoleh yaitu 32,97 kelas kontrol dan 34,95
kelas eksperimen. Hasil pengujian hipotesis pretest mendapatkan nilai thitung
sebesar 0,75 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,67, sehingga terlihat bahwa
thitung < ttabel. Artinya adalah Ha ditolak, tidak terdapat perbedaan hasil pretest
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Hasil uji hipotesis Posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,
dengan nilai ttabel yaitu sebesar 1,67, sedangkan nilai thitung 1,72, sehingga terlihat
thitung > ttabel Artinya Ha dapat diterima, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dalam penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing terhadap hasil
belajar siswa pada hukum Newton. Dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar setelah
kedua kelas diberikan perlakuan, didapati selisih nilai sebesar 6,44 lebih tinggi
dikelas eksperimen.
Keadaan ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran
hukum Newton menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing lebih baik,
didukung dengan hasil angket respon siswa pada semua aspek berada pada
kategori baik sekali yang memperoleh persentase 84,6 %. Siswa merespon positif
pembelajaran hukum Newton mengguanakan LKS inkuiri terbimbing. Sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rehulina dalam penelitiannya yang
berjudul. “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiry Untuk
Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII Semester I”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan produk LKS. Hasil penelitian
menunjukan, hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan LKS
berbasis inkuiri lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan tanpa
menggunakan produk LKS yang dikembangkan.1
1 Rehulina. “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiry Untuk
Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII Semester I”. Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Juli 2013. Tidak dipublikasikan.
63
Hasil observasi menunjukan proses belajar menggunakan LKS berbasis
inkuiri terbimbing sudah berjalan dengan baik. Pada pertemuan pertama sebesar
84,2 %, pertemuan ke dua 84,2% dan pertemuan ke tiga 85,0%, didapat rata-rata
hasil observasi siswa setiap pertemuan 84,6%, observasi dilakukan oleh guru
bidang studi fisika SMA N 1 Gegesik, Cirebon. Aktifitas pembelajaran sesuai
dengan tahapan LKS inkuiri terbimbing siswa dalam setiap kelompoknya aktif
menggunakan peralatan eksperimen yang disiapkan sesuai yang tertulis dalam
LKS.
Peningkatan hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa LKS berbasis
inkuiri terbimbing dapat meningkatan kemampuan posttest kelas eksperimen
kemampuan mengingat (C1) sebesar 91%, memahami (C2) sebesar 59%,
menerapkan (C3) sebesar 63%, dan menganalisis (C4) sebesar 84%. Dari jenjang
kognitif LKS berbasis inkuiri terbimbing lebih unggul dalam meningkatkan hasil
belajar pada jenjang kognitif C3 dan C4. LKS berbasis inkuiri terbimbing mampu
meningkatkan kemampuan menganalisis (C4) dengan persentase nilai
kemampuan analisis (C4) siswa kelas eksperimen hasil posttest yaitu meningkat
84%. Berbeda dengan kelas kontrol yang kenaikannya hanya sebesar 66%.
Penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing dalam pembelajaran,
memungkinkan guru sebagai fasilitator membimbing siswa aktif mengkonsepkan
materi fisika yang dipelajari sendiri dengan berdiskusi. sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Mulia Rusmawati dalam penelitian yang berjudul. “Pengaruh
Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas tersebut. Disimpulkan
terdapat pengaruh penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis penemuan
terbimbing terhadap hasil belajar fisika siswa. Pengaruh tersebut belum
memberikan kontribusi yang maksimal terhadap hasil belajar fisika siswa. Pada
kelas eksperimen nilai rata-rata N-gain lebih rendah dari kelas kontrol. Pengaruh
64
yang maksimal hanya terlihat pada jenjang kognitif C3 dimana kelas eksperimen
lebih unggul dibanding kelas kontrol.2
LKS berbasis inkuiri terbimbing mampu meningkatkan kemampuan
menganalisis (C4). LKS ini menuntut siswa untuk melakukan percobaan hukum
Newton. Dalam hal ini kemampuan analisis siswa sangat diasah. Dan terbukti
dengan persentase nilai kemampuan analisis (C4) siswa kelas eksperimen hasil
posttest yaitu meningkat 84%. Berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran tanpa LKS inkuiri terbimbing persetase nilai kemampuan
menganalisis (C4) siswa kenaikannya hanya sebesar 66%. Hal ini berarti
pembelajaran LKS berbasis inkuiri terbimbing membantu siswa dalam
menganalisis. Kemampuan menerapkan (C3) dalam penelitian ini meningkat
dibandingkan kelas kontrol hal ini disebabkan siswa lebih memahami formulasi
yang berhasil ditemukan melalui proses penemuan,
Secara keseluruhan pembelajaran LKS berbasis inkuiri terbimbing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Ini terlihat dari aspek kognitif pada nilai rata-
rata kelas eksperimen mengalami peningkatan, pada akspek psikomotor dapat
dilihat dari hasil penilaian inkuiri terbimbing siswa yang setiap pertemuannya
mengalami peningkatan, dan pada aspek afektif dapat dilihat dari hasil observasi
aktivitas siswa yang dilakukan setiap pertemuannya oleh observer secara
keseluruhan terlaksana sangat baik yaitu dengan nilai rata-rata 84,6%. Namun,
LKS berbasis inkuiri terbimbing juga memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut
terlihat dari perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen saat posttest
pada kemampuan mengingat (C1), dan memahami (C2) dimana kelas kontrol
lebih tinggi nilainya. Hal tersebut terjadi karena LKS tidak disajikan bacaan untuk
dapat menklarifikasi temuan siswa. Akan tetapi secara keseluruhan nilai rata-rata
hasil belajar kelas eksperimen setelah menggunakan LKS berbasis inkuiri
terbimbing di atas kriteria ketuntasan minimum (KKM) dan lebih tinggi dari kelas
kontrol.
2Mulia Rusmawati. “Pengaruh Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis
Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013. tidak dipublikasikan.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji t penelitian dengan jumlah responden N = 67 derajat
kebebasan (dk) 65 pada taraf signifikansi 5 % didapat nilai ttabel 1,67, dan nilai
thitung 1,70. Hal ini menunjukan bahwa thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan
terdapat pengaruh penggunaan LKS berbasis inquiri terbimbing terhadap hasil
belajar siswa. Respon siswa terhadap penggunaan LKS berbasis inquiri
terbimbing dalam kategori baik sekali.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian yang
dilakukan, diajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan di masa
mendatang, antara lain:
1. Pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inquiri terbimbing jarang
dilakukan guru, sehingga siswa belum terbiasa dalam melakukan experimen.
Untuk itu diharapkan kepada guru lebih kreatif dalam proses pembelajaran,
agar siswa dapat ikut aktif belajar tanpa dijejali dengan materi. Semakin
banyak variasi media atau metode dalam kegiatan belajar-mengajar, siswa
semakin termotivasi sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat lebih
optimal.
2. Angket yang dibuat dalam penelitian ini jumlah pernyataan positif dan negatif
belum seimbang, sebaiknya pernyataan positif dan negatif dibuat dalam
jumlah yang sama.
3. Stakeholder diharapkan dapat mengembangkan keterampilan guru-guru dalam
menerapkan LKS berbasis inquiri terbimbing pada konsep fisika yang lain dan
mata pelajaran yang lain.
4. LKS berbasis inkuiri terbimbing belum dilengkapi soal-soal untuk
mengkonfirmasi temuan siswa, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan menggunakan LKS ini dengan menambahkan soal latihan..
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara, cet. 9, 2009
-----------------------. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres, 2013
Astuti, Y dan Setiawan, B. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inquiri Terbimbing dalam Pembelajaran Kooperatif pada Materi Kalor. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 04, 2013
Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2009
Depertemen Pendidikan Nasional. Panduan pengembangan bahan ajar. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional, 2008
Devi, Poppy Kamalia, dkk. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA), 2009
Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia , cet. 10, 2011
Mudjiono dan Dimyati. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Mulia Rusmawati, “Pengaruh Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2013. tidak dipublikasikan.
Noor, Yusminar Afifah, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiri Terbimbing Untuk Memfasilitasi Pemahaman Konsep Materi Sistem Persamaan Dua Variabel”, Skripsi pada Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2014. tidak dipublikasikan.
ÖZDILEK, Zehra dan BULUNUZ, Nermin. The Effect of a Guided Inquiry Method on Pre-service Teachers’ Science Teaching Self-Efficacy Beliefs. Journal of Turkish Science Education .Vol 6, 2009
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Pasal 1 Ayat (19), lpse.kemdiknas.go.id/eproc/index, 25 Januari 2014
67
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Dipa Press, 2011
Pridamaulia, Riska, “Penggunaan Lembar Kerja Siswa Experimen Berorientasi Inquiri Terbimbing Pada Materi Laju Reaksi. Skripsi”, skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2014. tidak dipublikasikan.
Rehulina, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiry Untuk Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII Semester I”, Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan: 2013. tidak dipublikasikan.
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta, cet. 7, 2011
Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2009
Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, cet. 6, 2013
Sahertian, Piet A. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Fajar Intrepratama Offset, cet. 6 2006
Sofyan, Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, cet. I, 2006
Subana, M. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, 2001
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta, 2008
Sukimarwati, Juli, dkk, Pembelajaran Biologi dengan Guide Inquiry model Menggunakan LKS Terbimbing dan LKS Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa. Jurnal, Vol 2, 2013
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Peneitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. 6, 2010
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009
68
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group, 2009
--------. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka, Cet. Ke 1, 2010
Umar, Irfan Naufal dan Maswan, Sajap. Aplikasi Pendekatan Inkuiri Dalam Persekitaran Pembelajaran Berdasarkan Web, Pusat Teknologi Pengajaran dan Multimedia, Universiti Sains Malaysia, h. 3
Undang-undang R.I. nomor : 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf, Maret 2015.
Usman , Moh Uzer. Menjadi guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010
Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, cet, 1, 2009
LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN
1.RPP Kelas Experimen 2.RPP Kelas kontrol 3.Soal Evaluasi 4.LKS Pembelajaran
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gegesik
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Hukum Newton
Pertemuan Ke : 1
Alokasi Waktu : 1 x 3 JP
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
70
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak
lurus
C. Indikator
1) Menganalisis hubungan antara gaya dengan massa benda dan gerakan benda
2) Menghitung resultan gaya pada benda titik dalam suatu sistem.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat
memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang hukum
Newton, mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui
proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan
laporan tertulis
E. MATERI PEMBELAJARAN
Hukum I Newton
Selama tidak ada resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda maka benda
tersebut akan selalu pada keadaannya, yaitu benda yang diam akan selalu diam
dan benda yang bergerak akan bergerak dengan kecepatan konstan. Atau secara
matematis dapat dituliskan,
Hukum Newton 1 disebut juga hukum kelembaman/inersia, yaitu kemampuan
suatu benda untuk mempertahankan keadaannya.
Benda diam atau bergerak lurus beraturan
71
F. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Eksperimen dan Diskusi
G. PERANGKAT, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Perangkat Pembelajaran
1) LKS Berbasis Inquiri Terbimbing
2. Alat dan Bahan (untuk setiap kelompok)
No Jenis Jumlah
1 Balok 1
2 Kertas HVS 1
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
A.Pendahuluan
1. Apersepsi Menjelaskan tujuan
pembelajaran.
Menyimak
penjelasan guru
20
menit
2. Motivasi Guru menampilkan
sulap memunculkan
kertas bergambar
senyum dari tisu
yang dibakar.
Mengikuti instruksi
yang disampaikan
guru, menyimak
motivasi yang
diberikan
B. Inti
1. Menyajikan
pertanyaan
2. Membagi siswa
dalam 5 kelompok
besar
3. Membagi LKS
berbasis Inquiri
terbimbing
4. Menanyakan pada
siswa:
1. Siswa membentuk 5
kelompok besar.
Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan guru.
a) Tubuh terdorong ke
belakang, karena
mempertahankan
100
menit
72
a) Apa yang terjadi
pada tubuh anda
ketika mobil di rem
mandadak?
Mengapa demikian?
b) Apa yang terjadi
pada tubuh anda
jika mobil di gas
mendadak?
Mengapa demikian?
keadaan semula
b) Tubuh terdorong ke
depan, karena
mempertahankan
keadaan diamnya
dalam mobil.
2. Membuat
hipotesis
1.Meminta siswa
mengungkapkan
pendapatnya tentang
pertanyaan yang
diajukan
2.Membimbimbing
siswa mengarahkan
pada hipotesis mana
yang menjadi
prioritas penyelidikan
1. Siswa menjawab
pertanyaan guru dan
mengajukan hipotesis
3. Merancang
percobaan
Meminta kelompok
siswa menyiapkan
percobaan yang akan
dilakukan.
Menyiapkan alat-alat
yang akan digunakan
dalam percobaan.
4. Melakukan
percobaan
untuk
memperoleh
informasi
Meminta kelompok
siswa untuk
bereksperimen
Siswa melakukan
eksperimen
73
5. Megumpulk
an dan
menganilisis
data
Guru memberi
kesempatan kepada
setiap kelompok untuk
menyampaikan hasil
pengolahan data yang
terkumpul.
Setiap kelompok
menyampaikan hasil
pengolahan data yang
terkumpul.
C. Penutup
1. Penarikan
Kesimpulan
Bersama-sama dengan
peserta didik membuat
rangkuman/
kesimpulan pelajaran
Menyimpulkan hasil
pembelajaran
15 menit
2. Evaluasi 1. Memberikan
pertanyaan kepada
siswa (secara lisan)
2. Memberikan tugas
baca untuk materi
pertemuan
berikutnya
1. Menjawab pertanyaan
guru
2. Mendengarkan
informasi yang
diberikan guru
74
I. PENILAIAN
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi.
Instrumen laporan praktikm menggunakan rubrik penilaian dengan fokus
utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban
pertanyaan. Instrumen menggunakan tes tertulis, uraian dan/atau pilihan ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Mengetahui, Cirebon, 5 November 2014
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Keti Rohaeti S. Pd IFAN IRFIANDI
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gegesik
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Hukum II Newton
Pertemuan Ke : 2
Alokasi Waktu : 1 x 3 JP
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
76
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
3.5 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak
lurus
C. Indikator :
3) Menganalisis hubungan antara gaya dengan massa benda dan gerakan
benda
4) Menghitung resultan gaya pada benda titik dalam suatu sistem.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat
memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang hukum
Newton, mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui
proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan
laporan tertulis
E. MATERI PEMBELAJARAN
Hukum II Newton
Percepatan pada sebuah benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang
bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda. Secara
matematis dapat dituliskan,
Dengan, a = percepatan (m/s2); ΔF = resultan gaya (N) m = massa (kg)
77
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi kelompok
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Eksperimen dan Diskusi
H. PERANGKAT, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Perangkat Pembelajaran
1) LKS (Lembar Kerja Siswa) Berbasis Inquiri Terbimbing
2. Alat dan Bahan (untuk setiap kelompok)
No Jenis Jumlah
1 Balok pemberat 1
2 Set Papan inklinasi 1
3 Set Tikertimer 1
3.Sumber Belajar : Buku Fisika SMA kelas X semester 1
I. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN
Komponen Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
A.Pendahuluan
1. Apersepsi Menjelaskan tujuan
pembelajaran.
Menyimak penjelasan
guru
20
menit
2. Motivasi Game menebak
angka yang di dapat
semua murid.(angka
menunjukan tanggal
pertemuan tersebut)
Mengikuti instruksi
yang disampaikan
guru, menyimak
motivasi yang
diberikan
B. Inti
3. Menyajikan
pertanyaan
atau
masalah
1. Membagi siswa
dalam 5 kelompok
besar
2. Membagi LKS
1.Siswa membentuk 5
kelompok besar.
2.Siswa menjawab
pertanyaan yang
100
menit
78
berbasis Inquiri
terbimbing
3. Menanyakan pada
siswa:
a) Pernahkah anda mendorong sebuah mobil dan mobil tetap berhenti meskipun anda mendorongnya dengan sekuat tenaga, mengapa demikian?
b) Pernahkah anda melihat mobil berjalan sangat lambat ketika di berikan muatan belakang yang berlebihan?
diberikan guru.
5. Membuat
hipotesis
1.Meminta siswa
mengungkapkan
pendapatnya tentang
pertanyaan yang
diajukan
2.Membimbimbing
siswa mengarahkan
pada hipotesis mana
yang menjadi
prioritas
penyelidikan
Siswa menjawab
pertanyaan guru dan
mengajukan hipotesis
79
3. Merancang
percobaan
Meminta kelompok
siswa menyiapkan
percobaan yang akan
dilakukan.
Menyiapkan alat-alat
yang akan digunakan
dalam percobaan.
4. Melakukan
percobaan
untuk
memperoleh
informasi
Meminta kelompok
siswa untuk
bereksperimen
Siswa melakukan
eksperimen
5. Megumpulk
an dan
menganilisis
data
Guru memberi
kesempatan kepada
setiap kelompok
untuk menyampaikan
hasil pengolahan data
yang terkumpul.
Setiap kelompok
menyampaikan hasil
pengolahan data yang
terkumpul.
C. Penutup
1. Penarikan
Kesimpulan
Bersama-sama
dengan peserta didik
membuat rangkuman/
kesimpulan pelajaran
Menyimpulkan hasil
pembelajaran
15 menit
2. Evaluasi 1. Memberikan
pertanyaan kepada
siswa (secara lisan)
2. Memberikan tugas
baca untuk materi
pertemuan
berikutnya
1. Menjawab pertanyaan
guru
2. Mendengarkan
informasi yang
diberikan guru
80
F. PENILAIAN
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi.
Instrumen laporan praktikm menggunakan rubrik penilaian dengan fokus
utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban
pertanyaan. Instrumen menggunakan tes tertulis, uraian dan/atau pilihan ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Mengetahui, Cirebon, 5 November 2014
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Keti Rohaeti S. Pd IFAN IRFIANDI
81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gegesik
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Materi Pokok : Hukum Newton
Pertemuan Ke : 3
Alokasi Waktu : 1 x 3 JP
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
82
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya, massa, dan
percepatan pada gerak lurus
C. INDIKATOR
1. Melakukan percobaan hukum III Newton (hubungan antara gaya, aksi dan
reaksi)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat
memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang hukum
Newton, mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui
proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan
laporan tertulis
E. MATERI PEMBELAJARAN
Hukum III Newton
“ jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua (aksi), maka benda
kedua juga akan mengerjakan gaya pada benda pertama (reaksi) yang besarnya
sama tetapi arahnya berlawanan “
Atau dapat dituliskan sebagai : Faksi = - Freaksi
Ciri Gaya Aksi reaksi : 1. Pasangan gaya aksi reaksi selalu hadir ketika dua buah benda
berinteraksi 2. Pasangan gaya aksi reaksi bekerja pada dua buah benda yang
berbeda 3. Besar gaya aksi = besar gaya reaksi 4. Arah gaya aksi berlawanan dengan gaya reaksi
83
F. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Eksperimen dan Diskusi
F. PERANGKAT, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Perangkat Pembelajaran
1) LKS (Lembar Kerja Siswa) Berbasis Inquiri Terbimbing
2. Alat dan Bahan (untuk setiap kelompok)
No Jenis Jumlah
1. Neraca pegas 2
2. Balok 1
3. Papan Inklinasi 1
3.Sumber Belajar : Buku Fisika SMA kelas X semester 1
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
A.Pendahuluan
1. Apersepsi Menjelaskan tujuan
pembelajaran.
Menyimak
penjelasan guru
20
menit
2. Motivasi Menebak games
yang diajukan guru
(warna secara
cepat)
Mengikuti instruksi
yang disampaikan
guru, menyimak
motivasi yang
diberikan
B. Inti
1. Menyajikan
pertanyaan
atau masalah
1.Membagi siswa
dalam 5 kelompok
besar
2.Membagi LKS
berbasis Inquiri
terbimbing
1.Siswa membentuk 5
kelompok besar.
2. Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan guru
a) Ya karena keras jadi
100
menit
84
3.Menanyakan pada
siswa:
a) Pernahkah anda memukul meja, kursi atau papan tulis? Mengapa tangan kita merasa sakit?
b) Mengapa orang tidak dapat berjalan di atas es yang licin
tangan kita terasa
sakit
b) Karena tidak adanya
gesekan antara kaki
dan permukaan es
sehingga orang tidak
dapat berjalan di atas
es
2.Membuat
hipotesis
1. Meminta siswa
mengungkapkan
pendapatnya
tentang pertanyaan
yang diajukan
2. Membimbimbing
siswa
mengarahkan
pada hipotesis
mana yang
menjadi prioritas
penyelidikan
Siswa menjawab
pertanyaan guru dan
mengajukan hipotesis
3.Merancang
percobaan
Meminta kelompok
siswa menyiapkan
percobaan yang akan
dilakukan.
Menyiapkan alat-alat
yang akan digunakan
dalam percobaan.
4.Melakukan
percobaan
untuk
memperoleh
informasi
Meminta kelompok
siswa untuk
bereksperimen
Siswa melakukan
eksperimen
85
5.Megumpulkan
dan
menganilisis
data
Guru memberi
kesempatan kepada
setiap kelompok
untuk menyampaikan
hasil pengolahan data
yang terkumpul.
Setiap kelompok
menyampaikan hasil
pengolahan data yang
terkumpul.
C. Penutup
1. Penarikan
Kesimpulan
Bersama-sama
dengan peserta didik
membuat
rangkuman/
kesimpulan pelajaran
Menyimpulkan hasil
pembelajaran
15 menit
2. Evaluasi 1. Memberikan
pertanyaan kepada
siswa (secara lisan)
2. Memberikan tugas
baca untuk materi
pertemuan
berikutnya
1. Menjawab
pertanyaan guru
2. Mendengarkan
informasi yang
diberikan guru
86
H. PENILAIAN
4. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
5. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi.
Instrumen laporan praktikm menggunakan rubrik penilaian dengan fokus
utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban
pertanyaan. Instrumen menggunakan tes tertulis, uraian dan/atau pilihan ganda
6. Contoh Instrumen (Terlampir)
Mengetahui, Cirebon, 18 Januari 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Keti Rohaeti S. Pd IFAN IRFIANDI
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gegesik
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Materi Pokok : Hukum II Newton
Pertemuan Ke : 1
Alokasi Waktu : 1 x 3 JP
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
88
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak
lurus
C. Indikator
1) Menganalisis hubungan antara gaya dengan massa benda dan gerakan
benda
2) Menghitung resultan gaya pada benda titik dalam suatu sistem.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat
memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang hukum
Newton, mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui
proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan
laporan tertulis
E. MATERI PEMBELAJARAN
Hukum I Newton
Selama tidak ada resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda maka benda
tersebut akan selalu pada keadaannya, yaitu benda yang diam akan selalu diam
dan benda yang bergerak akan bergerak dengan kecepatan konstan. Atau secara
matematis dapat dituliskan,
Benda diam atau bergerak lurus beraturan
89
Hukum Newton 1 disebut juga hukum kelembaman/inersia, yaitu kemampuan
suatu benda untuk mempertahankan keadaannya.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Demonstrasi
F.SUMBER BELAJAR : Buku Sains Fisika, Kelas 10 SMA (Jakarta, bumi
aksara.2004)
Komponen Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
A.Penda huluan
1. Apersepsi 1. Bertanya pada siswa:
a) Apa yang terjadi pada
tubuh anda ketika
mobil di rem
mandadak? Mengapa
demikian?
b) Apa yang terjadi
pada tubuh anda jika
mobil di gas
mendadak? Mengapa
demikian?
c) Menjelaskan tujuan
pembelajaran.
1. Siswa Diharapkan
menjawab:
a) Tubuh terdorong ke
belakang, karena
mempertahankan
keadaan semula
b) Tubuh terdorong ke
depan, karena
mempertahankan
keadaan diamnya
dalam mobil.
c) Menyimak
penjelasan guru
20
menit
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
90
2. Motivasi Guru menampilkan
sulap memunculkan
kertas bergambar
senyum dari tisu yang
di bakar.
Mengikuti instruksi
yang disampaikan
guru, menyimak
motivasi yang
diberikan
B. Inti
1.Observasi Menjelaskan prosedur
praktikum dan alat
yang digunakan
Memerhatikan guru
menjelaskan
prosedur praktikum
100
menit
2.
Questioning
Memberikan
kesempatan pada siswa
untuk bertanya
Diharapkan siswa
bertanya tentang hal
yang kurang di
mengerti
3. Experimen Meminta kelompok
siswa untuk melakukan
experimen
1. Memeriksa
kembali alat dan
bahan yang di
gunakan
2. Siswa diminta
untuk mengamati
percobaan
4.Associating Meminta kelompok
siswa menjawab
pertanyaan
Mengolah hasil
experimen
5.Mengkomu
nikasikan
Meminta kelompok
siswa untuk
mempreseentasikan
hasil experimen
Mempresentasikan
hasil experimen
C. Penutup
1.Penarikan
Kesimpulan
Bersama-sama dengan
peserta didik membuat
rangkuman/simpulan
pelajaran
Menyimpulkan hasil
pembelajaran
15
menit
91
2.Evaluasi Memberikan
pertanyaan
kepadasiswa (secara
lisan dan tertulis)
Menjawab
pertanyaan guru
92
F. PENILAIAN
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi.
Instrumen laporan praktikm menggunakan rubrik penilaian dengan fokus
utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban
pertanyaan. Instrumen menggunakan tes tertulis, uraian dan/atau pilihan ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Mengetahui, Cirebon, 18 Januari 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Keti Rohaeti S. Pd IFAN IRFIANDI
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gegesik
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Hukum Newton
Pertemuan Ke : 2
Alokasi Waktu : 1 x 3 JP
B. KOMPETENSI INTI
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
94
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
3.5 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak
lurus
C. Indikator :
3) Menganalisis hubungan antara gaya dengan massa benda dan gerakan benda
4) Menghitung resultan gaya pada benda titik dalam suatu sistem.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat
memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang hukum
Newton, mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui
proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan
laporan tertulis
E. MATERI PEMBELAJARAN
Hukum II Newton
Percepatan pada sebuah benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang
bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda. Secara
matematis dapat dituliskan,
Dengan, a = percepatan (m/s2); ΔF = resultan gaya (N) m = massa (kg)
95
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi kelompok
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1.Alat : LKS
Sumber : Buku Sains Fisika, Kelas 10 SMA (Jakarta, bumi
aksara.2004)
Komponen Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
A. Pendahuluan
1. Apersepsi 1. Bertanya pada siswa:
a) Pernahkah anda
mendorong sebuah
peti dan peti tetap
diam meskipun anda
mendorongnya dengan
sekuat tenaga,
mengapa demikian
b) Manakah yang lebih
mudah memindahkan
peti mendorongnya
sendiri dan
mendorongnya dengan
bantuan temanmu?
c) Apabila peti lebih
besar, maka apakah
perpindahanya sama
ketika didorong
dengan bantuan
temanmu?
1. Siswa Diharapkan
menjawab:
a) Karena kurang
besar dorongannya
b) Memindahkan peti
dengan bantuan
teman lebih mudah
karena tenaganya
lebih besar.
c) Tidak sama karena
tenaganya kurang.
20 menit
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
96
d) Menjelaskan tujuan
pembelajaran.
d) Menyimak
penjelasan guru
2. Motivasi Game menebak angka
yang di dapat semua
murid.(angka
menunjukan tanggal
pertemuan tersebut)
Mengikuti games dan
semakin fokus untuk
belajar.
B. Inti
1.Observasi Membegi siswa menjadi
5 kelompok,
Menjelaskan prosedur
praktikum dan alat yang
digunakan
Memerhatikan guru
menjelaskan prosedur
praktikum
100
menit
2. Questioning Memberikan
kesempatan pada siswa
untuk bertanya
Diharapkan siswa
bertanya tentang hal
yang kurang di
mengerti
3. Experimen Meminta kelompok
siswa untuk melakukan
experimen
3. Memeriksa kembali
alat dan bahan yang
di gunakan
4. Siswa diminta
untuk mengamati
percobaan
4.Associating Meminta kelompok
siswa menjawab
pertanyaan
Mengolah hasil
experimen
5.Mengkomu
nikasikan
Meminta kelompok
siswa untuk
mempreseentasikan
hasil experimen
Mempresentasikan
hasil experimen
97
C. Penutup
1.Penarikan
Kesimpulan
Bersama-sama dengan
peserta didik membuat
rangkuman/simpulan
pelajaran
Menyimpulkan hasil
pembelajaran
15 menit
2.Evaluasi Memberikan pertanyaan
kepadasiswa (secara
lisan dan tertulis)
Menjawab pertanyaan
guru
98
I. PENILAIAN
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama
pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban
pertanyaan.Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan
ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Mengetahui, Cirebon, 5 Januari 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Keti Rohaeti S. Pd IFAN IRFIANDI
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gegesik
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Materi Pokok : Hukum Newton
Pertemuan Ke : 3
Alokasi Waktu : 1 x 3 JP
C. KOMPETENSI INTI
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
100
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya, massa, dan
percepatan pada gerak lurus
C. INDIKATOR
1. Melakukan percobaan hukum III Newton (hubungan antara gaya, aksi dan
reaksi.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat
memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang hukum
Newton, mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui
proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan
laporan tertulis
E. MATERI PEMBELAJARAN
Hukum III Newton
“ jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua (aksi), maka benda
kedua juga akan mengerjakan gaya pada benda pertama (reaksi) yang besarnya
sama tetapi arahnya berlawanan “
Atau dapat dituliskan sebagai : Faksi = - Freaksi
Ciri Gaya Aksi reaksi : 1. Pasangan gaya aksi reaksi selalu hadir ketika dua buah benda
berinteraksi 2. Pasangan gaya aksi reaksi bekerja pada dua buah benda yang
berbeda 3. Besar gaya aksi = besar gaya reaksi 4. Arah gaya aksi berlawanan dengan gaya reaksi
101
F Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi kelompok
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Alat : LKS
Sumber : Buku Sains Fisika, Kelas 10 SMA (Jakarta, bumi aksara.2004)
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Komponen Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
A. Pendahuluan
1. Apersepsi 1. Bertanya pada
siswa:
a) Pernahkah anda
memukul meja,
kursi atau papan
tulis? Mengapa
tangan kita merasa
sakit?
b) Mengapa orang
tidak dapat berjalan
di atas es yang licin.
c) Menjelaskan tujuan
pembelajaran.
1. Siswa Diharapkan
menjawab:
a) Kerena ada gaya
reaksi yang
diberikan meja atau
kursi
b) Karena tidak
adanya gesekan
antara kaki
permukaan es
sehingga orang
tidak mampu
berjalan di es.
c) Menyimak
penjelasan guru
20 menit
2. Motivasi Menebak games yang
diajukan guru (warna
secara cepat)
Mengikuti games dan
semakin fokus untuk
belajar.
102
B. Inti
1. Observasi Menjelaskan prosedur
praktikum dan alat
yang digunakan
Memerhatikan guru
menjelaskan prosedur
praktikum
100
menit
2. Questioning Memberikan
kesempatan pada siswa
untuk bertanya
Diharapkan siswa
bertanya tentang hal
yang kurang di
mengerti
3. Experimen Meminta kelompok
siswa untuk melakukan
experimen
1. Memeriksa kembali
alat dan bahan yang
di gunakan
2. Siswa diminta
untuk mengamati
percobaan
3. Associating Meminta kelompok
siswa menjawab
pertanyaan
Mengolah hasil
experimen
4. Mengkomu
nikasikan
Meminta kelompok
siswa untuk
mempreseentasikan
hasil experimen
Mempresentasikan
hasil experimen
C. Penutup
1. Penarikan
Kesimpulan
Bersama-sama dengan
peserta didik dan/atau
sendiri membuat
rangkuman/simpulan
pelajaran
Menyimpulkan hasil
pembelajaran
15 menit
2. Evaluasi Memberikan
pertanyaan
kepadasiswa (secara
lisan dan tertulis)
Menjawab pertanyaan
guru
103
F. PENILAIAN
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama
pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban
pertanyaan.Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan
ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Mengetahui, Cirebon, 18 Januari 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Keti Rohaeti S. Pd IFAN IRFIANDI
104
SOAL LATIHAN PERTEMUAN 1
1. Jika kita duduk dalam mobil yang sedang bergerak kemudian mobil digas
mendadak, maka kita akan….
a. Tetap dalam keadaan semula
b. Terdorong ke depan
c. Tertarik ke belakang
d. Bergerak ke samping kanan
e. Bergerak ke samping kiri
2. Balok bermassa m ditarik dengan gaya F, seperti gambar berikut !
Syarat benda tetap diam adalah….
a. F = -f
b. F = f
c. F > f
d. -F < f
e. F ≠ f
3. Sebuah balok yang diletakan diatas kertas seperti pada gambar.
Jika kertas ditarik cepat kearah kanan maka yang terjadi pada balok adalah….
a. tetap diatas kertas
b. bergerak mengikuti gaya
c. bergerak ke kiri
d. mempertahankan kedudukan
e. bergerak ke kanan
Lantai Kasar
F f
F
105
4. Jika kita sedang duduk dalam mobil yang sedang bergerak kemudian mobil
direm mendadak, maka kita akan….
a. Tetap dalam keadaan semula
b.Terdorong ke depan
c. Terdorong ke belakang
d. Bergerak ke samping kanan
e. Bergerak ke samping kiri
106
SOAL LATIHAN PERTEMUAN 2
1. Mobil bermassa 2 ton yang sedang bergerak dengan laju 36 km.jam-
1 dipercepat dalam waktu 2 sekon menjadi 72 km.jam-1 .Besar gaya yang
bekerja pada mobil adalah….
a. 2.000 N
b. 4.000 N
c. 5.000 N
d. 8.000 N
e. 10.000 N
2. Benda bermassa m ditarik dengan gaya F, mendapat percepatan a. Jika gaya
diperbesar 2F, maka percepatannya menjadi….
a. 0,25 a
b. 0,50 a
c. 2,00 a
d. 4,00 a
e. 8,00 a
3. Balok A = 4 kg dihubungkan tali dengan balok B = 6 kg seperti pada gambar ! (g = 10 m.s-2)
Jika gesekan katrol diabaikan , maka nilai T =….
a. 24 N
b. 25 N
c. 26 N
d. 27 N
e. 28 N
B
A
Licin
T
T
107
4. Sistem dua balok yang dihubungkan dengan tali seperti pada gambar !
Nilai T tali penghubung antara benda (1) dan (2) adalah….
a. 2000 N
b. 3000 N
c. 4000 N
d. 5000 N
e. 6000 N
5. Balok bermassa m ditarik dengn gaya F seperti pada gambar
Percepatan balok adalah….
a. 77,5 m.s-2
b. 88,5 m.s-2
c. 99,5 m.s-2
d. 76,5 m.s-2
e. 78,5 m.s-2
6. Mobil bermassa 1 ton bergerak lurus berubah beraturan dari kecepatan
10 m.s-1 setelah 4 sekon menjadi 18 m.s-1. Gaya yang bekerja pada mobil
adalah….
a. 2000 N
b. 4000 N
c. 6000 N
d. 8000 N
e. 10.000 N
T ? F =10.000N M1= 3 Ton
Licin
M1= 2 Ton
µk = 0,25 f
F 800 N
W = 100
108
7. Seseorang bermassa 50 kg berada di dalam lift massa lift 100 kg, seperti pada
gambar ! (g = 10 m.s-2)
Besar gaya normal lantai lift terhadap orang, jika lift bergerak ke atas dengan
percepatan 5 m.s-2, adalah….
a. 1650 N
b. 1750 N
c. 1850 N
d. 2250 N
e. 2550 N
8. Berdasarkan percobaan hukum Newton diperoleh hubungan gaya (F), massa (M) dan percepatan (a), memenuhi persamaan.
Dilakukan perubahan, seperti ditunjukan tabel berikut !
Kondisi F M a
I 2F M1 a
II F M2 3a
Perbandingan M1 dan M2 adalah ….
a. 1 : 3 b. 1 : 5 c. 2 : 3
d. 2 : 6 e. 6 : 1
T
W
N
a
F M
109
9. Perhatikan balok bermassa 1 kg dibawah ini.
Besar percepatan balok adalah….
a. 1 m.s-2
b. 2 m.s-2
c. 3 m.s-2
d. 4 m.s-2
e. 5 m.s-2
10. Balok bermassa 1 kg yang dikenai gaya 1 Newton seperti gambar.
Balok akan bergerak dengan percepatan….
a. 1,00 m.s-2
b. 2,00 m.s-2
c. 3,00 m.s-2
d. 0,25 m.s-2
e. 0,50 m.s-2
F1 = 1 N
µ= 0
1 kg 1 N
Lantai Licin
110
SOAL LATIHAN PERTEMUAN 3
1. Manakah gambar yang menunjukan vektor gaya yang bekerja pada benda,
jika benda bergerak ke kanan….
f
F
N
(a)
f
F
N
W (e)
F
W
N (c)
F
W
N
f
(b)
Kanan
F
f W
N
(d)
111
2. Manakah gambar vektor gaya yang benar jika benda bermassa m ditarik ke
atas dengan gaya F….
W
(a)
(b)
(c)
W
(e)
(d)
W
112
3. Manakah gambar di bawah ini yang menunjukan vektor gaya yang benar,
jika benda bergerak translasi ke kanan dengan gaya F….
4. Balok dengan massa m ditarik ke atas bidang miring seperti pada gambar!
Persamaan percepatan yang tepat adalah….
a. a = 𝐹−𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
b. a = 𝐹−𝑚𝑔.sin𝛼+ 𝑓 𝑚
c. a = 𝐹+𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
d. a = 𝐹+𝑚𝑔.sin𝛼+𝑓 𝑚
e. a=−𝐹−𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
F
f kasar
kasar
F
f
kasar
F
f
kasar
F
f
kasar
F
f
(a)
(b)
(d)
(c)
(e)
W α
113
5. Balok bermassa m diberi gaya F, seperti ditunjukan pada gambar
Sarat agar balok tetap dalam keadaan diam adalah….
a. F - w sin α + f = 0
b. F - w sin α - f = 0
c. F + w sin α + f = 0
d. F + w sin α - f = 0
e. - F - w sin α + f = 0
W
115
Konsep Hukum I Newton
“Kamu pasti biasa jika kamu berpikir bisa”
Tujuan : 3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
………………………………………………
………………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
116
Pengantar Pembelajaran berbantukan LKS ini memiliki 6 tahapan yaitu:
“Kamu pasti biasa jika kamu berpikir bisa”
Mengumpulkan Data
Orientasi
Merumuskan Masalah
Merumuskan Hipotesis
Merumuskan Kesimpulan
Tahapan LKS Inquiri Terbimbing
Menguji Hipotesis
117
Petunjuk Penggunaan LKS Inquiri terbimbing
1. Sebelum memulai penggunaan LKS bacalah do’a terlebih
dahulu.
2. Bacalah petunjuk penggunaan ini LKS dengan teliti.
3. Baca dan pahamilah pertanyaan pendahuluan.
4. Jawablah pertanyaan pendahuluan dengan baik sesuai
pemahaman dari masalah-masalah yang diajukan, tulislah
jawaban pada kolom hipotesis.
5. Pilih alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan.
6. Rancang dan lakukan experimen, tuliskan hasilnya pada
tempat yang disediakan.
7. Diskusikanlah hasil percobaan dengan kelompokmu.
8. Nyatakan hasil experimen dan hasil diskusi kelompokmu.
9. Tanyakan hal yang kurang dipahami.
118
Perhatikan kasus dibawah ini !
1. Mobil direm mendadak seperti ditunjukan pada gambar.
Kemanakah arah penumpang bergerak, mengapa demikian ?
2. Apa yang akan terjadi pada penumpang dalam mobil jika mobil digas mendadak?
Orientasi
Ayo semangat ya kamu pasti biasa menjawab permasalahannya..
Kasus mana yang menyebabkan peti
bergerak lebih cepat…?
Sumber: Ngobas.com
119
Dari pertanyaan yang terdapat pada kasus di atas maka tuliskan jawaban sementara (Hipotesismu) yang kalian anggap sebagai jawaban pertanyaan !
Pilih alat dan bahan yang akan kamu gunakan untuk merancang percobaan, pilih 2 alat yang akan digunakan dan bahan.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………....................................................................................................
Alat:
1. Balok 2. Kertas HVS 3. Sebuah kelereng
Merumuskan Masalah
HIPOTESIS UTAMA: …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Merumuskan Hipotesis
120
Buatlah tahapan experimen untuk mengumpulkan data dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang kamu buat!
4. stop wach
Mengumpulkan Data
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Gambar rancangan percobaan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
121
Ayo diskusikan dengan kelompokmu apa yang kalian dapat dalam experimen!
Menguji Hipotesis
Ayo diskusikan hasil kelompok kita
Apa yang terjadi pada balok jika kertas ditarik dengan cepat?, mengapa demikian? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Apa yang terjadi pada balok jika kertas ditarik dengan lambat?, mengapa demikian? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Apa yang terjadi peda balok apabila ditarik kedepan dan didorong tiba-tiba? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….......
123
Dari data yang diperoleh apa yang dapat kelompok simpulkan, dan apakah hipotesis kelompkmu sesuai dengan fakta yang diperoleh!
Penilaian Nilai Paraf
Merumuskan Kesimpulan
. Selamat & sekses . Anda dapat membuktikan prinsip HUKUM NEWTON
Sampai Berjumpa di experimen berikutnya
125
Konsep Hukum II Newton
“Kamu pasti biasa jika kamu berpikir bisa”
Tujuan : 3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
………………………………………………
………………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
126
Pengantar Pembelajaran berbantukan LKS ini memiliki 6 tahapan yaitu:
“Kamu pasti biasa jika kamu berpikir bisa”
Percobaan
Pertanyaan pengarahan
Hipotesis
Merancang Percobaan
Kesimpulan
Tahapan LKS Inquiri Terbimbing
Mengumpulkan dan Menganalisis
127
Petunjuk Penggunaan LKS Inquiri terbimbing
1. Sebelum memulai penggunaan LKS bacalah do’a terlebih
dahulu.
2. Bacalah petunjuk penggunaan ini LKS dengan teliti.
3. Baca dan pahamilah pertanyaan pendahuluan.
4. Jawablah pertanyaan pendahuluan dengan baik sesuai
pemahaman dari masalah-masalah yang diajukan, tulislah
jawaban pada kolom hipotesis.
5. Pilih alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan.
6. Rancang dan lakukan experimen, tuliskan hasilnya pada
tempat yang disediakan.
7. Diskusikanlah hasil percobaan dengan kelompokmu.
8. Nyatakan hasil experimen dan hasil diskusi kelompokmu.
9. Tanyakan hal yang kurang dipahami.
128
Perhatikan kasus dibawah ini! 1. Peti di atas lantai akan didorong oleh beberapa orang seperti pada gambar berikut ini.
Kasus A seseorang mendorongnya sendiri
Kasus B seseorang meminta bantuan temannya
Kasus C seseorang meminta bantuan dua orang temannya
Gambar manakah yang menyebabkan peti bergerak lebih cepat? Mengapa demikian?
2. jika peti yang didorong siswa pada kasus di atas diperbesar, maka apakah laju peti sama dengan peti pada kasus 1 ketika didorong dengan 1 hingga beberapa siswa?, kemukakan pendapatmu apa hubungan dari massa, laju dan dorongan yang diberikan?
Kasus & Pertanyaan pengarahan
Ayo semangat ya kamu pasti biasa menjawab permasalahannya..
Kasus mana yang menyebabkan peti
bergerak lebih cepat…?
Diam
sedikit bergeser
Bergeser jauh
129
Dari pertanyaan yang terdapat pada kasus di atas maka tuliskan jawaban sementara (Hipotesismu) yang kalian anggap sebagai jawaban pertanyaan !
Pilih alat dan bahan yang akan kamu gunakan untuk merancang percobaan, pilih 3 alat yang akan digunakan dan 1 bahan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………....................................................................................................
Alat:
1. Beban Pemberat 2 buah 2. Katrol 1 buah 3. Tiker timer 1 set 4. Stopwatch 1 buah
Hipotesis
HIPOTESIS UTAMA: …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Merancang Percobaan
reynniest.blogspot.com
130
Buatlah tahapan experimen untuk mengumpulkan data dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang kamu buat!
Bahan: 1. Pita ketik 1 set
Percobaan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Gambar 2.1 rancangan percobaan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
131
Ayo diskusikan dengan kelompokmu apa yang kalian dapat dalam experimen!
Mengumpulkan dan Menganalisis
Ayo diskusikan hasil kelompok kita
1. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel dibawah!
No Jarak (cm) Waktu (sekon) Kecepatan (v= s/t ) Percepatan (a)
1
2
3
4
5
132
2. Apa yang terjadi dengan gerakan sistem ketika beban balok yang diatas ditambahkan? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
3. Apa yang terjadi dengan gerakan sistem ketika balok penggantung ditambahkan ? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
4. Potong- potong pita tiker timer dengan jumlah titik (potongan per 5 titik), tempel hasilnya di diagram di bawah
5. Apa hubungan antara gerak banda, massa pemberat dan gaya Tarik (anggap beban bawah yang ditambahkan sama dengan manambah gaya Tarik)? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
133
Dari data yang diperoleh apa yang dapat kelompok simpulkan, dan apakah hipotesis kelompkmu sesuai dengan fakta yang diperoleh!
Penilaian Nilai Paraf
Kesimpulan
. Selamat & sekses . Anda dapat membuktikan prinsip HUKUM NEWTON
Sampai Berjumpa di experimen berikutnya
135
Konsep Hukum III Newton
“Kamu pasti biasa jika kamu berpikir bisa”
Tujuan : 4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya, massa, dan percepatan pada gerak lurus
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
………………………………………………
………………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
136
Pengantar Pembelajaran berbantukan LKS ini memiliki 6 tahapan yaitu:
“Kamu pasti biasa jika kamu berpikir bisa”
Percobaan
Pertanyaan pengarahan
Hipotesis
Merancang Percobaan
Kesimpulan
Tahapan LKS Inquiri Terbimbing
Mengumpulkan dan Menganalisis
137
Petunjuk Penggunaan LKS Inquiri terbimbing
1. Sebelum memulai penggunaan LKS bacalah do’a terlebih
dahulu.
2. Bacalah petunjuk penggunaan ini LKS dengan teliti.
3. Baca dan pahamilah pertanyaan pendahuluan.
4. Jawablah pertanyaan pendahuluan dengan baik sesuai
pemahaman dari masalah-masalah yang diajukan, tulislah
jawaban pada kolom hipotesis.
5. Pilih alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan.
6. Rancang dan lakukan experimen, tuliskan hasilnya pada
tempat yang disediakan.
7. Diskusikanlah hasil percobaan dengan kelompokmu.
8. Nyatakan hasil experimen dan hasil diskusi kelompokmu.
9. Tanyakan hal yang kurang dipahami.
138
1. Pernahkah anda memukul meja, kursi atau papan tulis? Mengapa tangan kita
merasa sakit?
2. Mengapa orang tidak dapat berjalan di atas es yang licin.
Kasus & Pertanyaan pengarahan
Ayo semangat ya kamu pasti biasa menjawab permasalahannya..
Kasus mana yang menyebabkan peti
bergerak lebih cepat…?
139
Dari pertanyaan yang terdapat pada kasus di atas maka tuliskan jawaban sementara (Hipotesismu) yang kalian anggap sebagai jawaban pertanyaan !
Pilih alat dan bahan yang akan kamu gunakan untuk merancang percobaan, pilih 3 alat yang akan digunakan dan 1 bahan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………....................................................................................................
Alat
1. Papan inklinasi 2. Balok / beban 3. Busur derajat 4. Stopwach
Hipotesis
HIPOTESIS UTAMA: …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Merancang Percobaan
140
Buatlah tahapan experimen untuk mengumpulkan data dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang kamu buat!
5. Neraca Pegas
Percobaan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Gambar Percobaan 1.1
141
Ayo diskusikan dengan kelompokmu apa yang kalian dapat dalam experimen!
Mengumpulkan dan Menganalisis
Ayo diskusikan hasil kelompok kita
Berapa skala yang tertera pada neraca pegas pertama ketika ditarik?............................................................................................................................................. Berapa skala yang tertera pada neraca pegas kedua setelah pegas pertama ditarik?............................................................................................................................................. Apakah kedua pegas menunjukan skala yang sama ketika salah satunya ditarik?, mengapa demikian? ...........................................................................................................................................................................................................................................................................................
142
3. tabel percobaan 2, menggunakan papan inklinasi.
No X (cm) Y (cm) µ0 (y/x) 1 2 3 4 5
4. Permukaan manakah yang menyebabkan balok meluncur lebih cepat.
143
Dari data yang diperoleh apa yang dapat kelompok simpulkan, dan apakah hipotesis kelompkmu sesuai dengan fakta yang diperoleh!
Penilaian Nilai Paraf
Kesimpulan
. Selamat & sekses . Anda dapat membuktikan prinsip HUKUM NEWTON
Sampai Berjumpa di experimen berikutnya
144
LKS PERCOBAAN NEWTON
KELAS KONTROL
KELOMPOK : …………………………..
KELAS : …………………………..
NAMA : ………………………….. ………………………..
………………………….. ………………………..
………………………….. ………………………..
TAMGGAL :
A. TUJUAN PERCOBAAN:
Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak
lurus
B. ALAT DAN BAHAN:
1. Beban Pemberat 3 buah
2. Kertas HVS 1 buah
C. DASAR TEORI:
Hukum I Newton menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang
bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam, atau jika sedang
bergerak, akan bergerak lurus beraturan (kecepatan konstan).
ΣF = 0..................... (2.1)
dengan:
F = resultan gaya (N)
145
D. PERCOBAAN:
Berikut gambar percobaan Hukum Newton
Percobaan
1. Susun alat seperti ditunjukan pada gambar.
2. Tarik kertas secara perlahan-lahan, amati apa yang terjadi pada balok.
3. Susun alat seperti ditunjukan pada gambar
4. Tarik kertas cepat, amati apa yang terjadi pada balok.
E. HASIL DAN ANALISIS DATA PERCOBAAN:
1. Apa yang terjadi dengan balok apabila kertas ditarik lambat?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Apa yang terjadi dengan balok apabila kertas ditarik cepat?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
F. KESIMPULAN
………….…………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PENILAIAN
PARAF NILAI
146
LKS PERCOBAAN NEWTON
KELAS KONTROL
KELOMPOK : …………………………..
KELAS : …………………………..
NAMA : ………………………….. ………………………..
………………………….. ………………………..
………………………….. ………………………..
TAMGGAL :
A. TUJUAN PERCOBAAN:
Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak
lurus
B. ALAT DAN BAHAN:
3. Beban Pemberat 3 buah
4. Katrol 1 buah
5. Tiker timer 1 set
6. Pita ketik 1 set
C. DASAR TEORI:
Hukum I Newton menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang
bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam, atau jika sedang
bergerak, akan bergerak lurus beraturan (kecepatan konstan).
Gaya total yang diberikan pada sebuah benda mungkin menyebabkan
lajunya bertambah. Akan tetapi, jika gaya total itu mempunyai arah yang
berlawanan dengan gerak benda, gaya tersebut akan memperkecil laju benda. Jika
arah gaya total yang bekerja berbeda arah dengan arah gerak benda, maka arah
kecepatannya akan berubah (dan mungkin besarnya juga). Karena perubahan laju
atau kecepatan merupakan percepatan, berarti dapat dikatakan bahwa gaya total
dapat menyebabkan percepatan.
147
Bagaimana hubungan antara percepatan dan gaya? Pengalaman sehari-hari
dapat menjawab pertanyaan ini. Ketika kita mendorong kereta belanja, maka gaya
total yang terjadi merupakan gaya yang kita berikan dikurangi gaya gesek antara
kereta tersebut dengan lantai. Jika kita mendorong dengan gaya konstan selama
selang waktu tertentu, kereta belanja mengalami percepatan dari keadaan diam
sampai laju tertentu, misalnya 4 km/jam. Jika kita mendorong dengan gaya dua
kali lipat semula, maka kereta belanja mencapai 4 km/jam dalam waktu setengah
kali sebelumnya. Ini menunjukkan percepatan kereta belanja dua kali lebih besar.
Jadi, percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang diberikan.
Selain bergantung pada gaya, percepatan benda juga bergantung pada massa. Jika
kita mendorong kereta belanja yang penuh dengan belanjaan, kita akan
menemukan bahwa kereta yang penuh memiliki percepatan yang lebih lambat.
Dapat disimpulkan bahwa makin besar massa maka akan makin kecil
percepatannya, meskipun gayanya sama. Jadi, percepatan sebuah benda
berbanding terbalik dengan massanya. Hubungan ini selanjutnya dikenal sebagai
Hukum II Newton, yang bunyinya sebagai berikut: Percepatan sebuah benda
berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding
terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang
bekerja padanya.
Hukum II Newton tersebut dirumuskan secaramatematis dalam persamaan:
a = m. F
atau
F = m.a..................... (2.1)
dengan:
a = percepatan (m.s-2)
m = massa benda (kg)
F = resultan gaya (N)
Satuan gaya menurut SI adalah newton (N). Dengan demikian, satu newton adalah
gaya yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m.s-2 kepada massa
1 kg.
148
D. PERCOBAAN:
Berikut gambar percobaan Hukum Newton
Percobaan A
5. Susun alat seperti ditunjukan pada gambar
6. Tahan benda B
7. Lepaskan benda B dan amati gerak sistem.
8. Tambahkan 5 gr pemberat pada benda B
9. Lakukan prosedur 2 dan 3
10. Tambahkan kembali 5 gr pemberat pada benda B
11. Lakukan prosedur 2 dan 3
12. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tempat yang telah disediakan
Percobaan B
1. Susun alat seperti ditunjukan pada gambar A
2. Tahan benda B
3. Lepaskan benda B dan amati gerak sistem.
4. Tambahkan beban pada benda A
5. Lakukan prosedur 2 dan 3
6. Amati gerak sistem
E. HASIL DAN ANALISIS DATA PERCOBAAN:
3. Apa yang terjadi dengan gerakan sistem ketika beban balok B dilepaskan?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
A
B
149
4. Apa yang terjadi dengan gerakan sistem ketika beban balok B ditambah dan
dilepaskan?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Apa yang terjadi dengan gerakan sistem ketika balok A ditambahkan dan
balok B di lepaskan ?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
6. Apa hubungan antara gerak banda, massa pemberat dan gaya Tarik (anggap
beban bawah yang ditambahkan sama dengan manambah gaya Tarik)?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Analisis data dengan tiker timer
F. KESIMPULAN
………….…………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PENILAIAN
PARAF NILAI
150
LKS PERCOBAAN NEWTON
KELAS KONTROL
KELOMPOK : …………………………..
KELAS : …………………………..
NAMA : ………………………….. ………………………..
………………………….. ………………………..
………………………….. ………………………..
TAMGGAL :
A. TUJUAN PERCOBAAN:
1. Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak
lurus
2. Menganalisis gaya aksi dan reaksi
B. ALAT DAN BAHAN:
1. Papan inklinasi 2. Balok / beban 3. Neraca Pegas
C. DASAR TEORI:
Hukum II Newton menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya
memengaruhi gerak. Tetapi kita mungkin bertanya, dari mana gaya-gaya itu
datang? Berdasarkan pengamatan membuktikan bahwa gaya yang diberikan pada
sebuah benda selalu diberikan oleh benda lain. Sebagai contoh, seekor kuda yang
menarik kereta, tangan seseorang mendorong meja, martil memukul/mendorong
paku, atau magnet menarik paku. Contoh tersebut menunjukkan bahwa gaya
diberikan pada sebuah benda, dan gaya tersebut diberikan oleh benda lain,
misalnya gaya yang diberikan pada meja diberikan oleh tangan.
Newton menyadari bahwa hal ini tidak sepenuhnya seperti itu. Memang benar
tangan memberikan gaya pada tembok, tampak seperti pada Gambar 3.1
151
Tetapi tembok tersebut jelas memberikan gaya kembali kepada tangan.
Dengan demikian, Newton berpendapat bahwa kedua benda tersebut harus
dipandang sama. Tangan memberikan gaya pada meja, dan meja memberikan
gaya balik kepada tangan. Hal ini merupakan inti dari Hukum III Newton, yaitu:
Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda
pertama.
Hukum III Newton ini kadang dinyatakan sebagai hukum aksi-reaksi, “untuk
setiap aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan arah”.
.
D. PERCOBAAN:
Berikut gambar percobaan Hukum Newton
Percobaan A
13. Susun alat seperti ditunjukan pada gambar
14. Tarik pegas A pada skala 5 N, dan catat skala yang ditunjukan pegas B
15. Ulangi langkah 1 dan 2 tambahkan tarikan menjadi 10 N, catat skala yang
ditunjukan kedua pegas
Gambar 3.1, seorang yang mendorong tembok
Gambar Percobaan 1.1
A B
152
16. Ulangi langkah 1 dan 2 tambahkan tarikan menjadi 15 N, catat skala yang
ditunjukan kedua pegas
Percobaan B
7. Letakan balok kayu diatas papan inklinasi yang dipasang mendatar
8. Angkat papan sampai balok kayu tepat mulai bergerak seperti yang
ditunjukan oleh gambar.
9. Tahan posisi tersebut dan ukur sumbu y
10. Ulangi percobaan dengan permukaan B dan C menghadap papan inklinasi
E. HASIL DAN ANALISIS DATA PERCOBAAN:
1. Tabel percobaan 1
2. Apakah kedua pegas menunjukan skala yang sama ketika salah satunya ditarik?, mengapa demikian? ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. . permukaan mana yang menghasilkan ketinggian (y) yang lebih tinggi ketika papan dinaikan?, mengapa demikian?
No PEGAS A
PEGAS B
1 5 2 10 3 15
Y
B
A
C
Gambar, Permukaan Balok
153
F. KESIMPULAN ………….…………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PENILAIAN
PARAF NILAI
1. Insrumen Tes
a. Kisi-kisi Instrumen
b. Instrumen Tes
2. Analisis Hasil Uji Instrumen
a. Uji Validitas Butir Soal
b. Uji Reliabilitas Instrumen
c. Uji Taraf Kesukaran
d. Uji Daya Pembeda
3. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen
4. Soal Instrumen Penelitian
5. Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)
6. Instrumen Nontes (Angket)
7. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktifitas Siswa
8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
9. Lembar Jawaban Siswa
10. Lembar Validasi LKS
LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN
154
KISI-KISI INSTRUMEN TES
Konsep Indikator Jenjang Kognitif Jumlah
Soal % Soal
C1 C2 C3 C4
Dinamika
partikel
Menganalisis hubungan antara
gaya dengan massa benda pada
benda bergerak.
1,2,3,11 7,14,18,13
,20 9 30,00 %
Menghitung resultan vektor gaya
pada benda titik dalam suatu
sistem.
4,5,6,8,9
17,21,24,
29
12, 16 11 36,67%
Menunjukan hubungan antara
masa (m), gaya (F), dan
percepatan (a) pada percobaan
Newton.
10 19,23,25,30 15,22 26, 27, 28 10 33,33%
5 4 11 10 30 100%
155
SOAL INSTRUMEN TES
Jenis pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Kelas : X MIA (Sepuluh)
Mata pelajaran : Fisika
Semester : Genap
Konsep : Hukum Newton
Bentuk sosal : Pilihan Ganda
Jumlah soal : 30 Soal
Kompetensi inti :
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
156
Kompetensi dasar :
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
Indikator Indikator Soal Butir Soal Kunci Jawaban Jenjang
kognitif
Menganalisis
hubungan antara
gaya dengan massa
benda dan gerakan
benda
Menjelaskan syarat
Hukum 1 Newton
1. Sebuah balok yang diletakan diatas
kertas seperti pada gambar.
Jika kertas ditarik cepat kearah kanan maka
yang terjadi pada balok adalah….
a. tetap diatas kertas
b. bergerak mengikuti gaya
c. bergerak ke kiri
d. mempertahankan kedudukan
e. bergerak ke kanan
Jawaban: C
Berdasarkan sifat kelembaman benda
jika gaya tarikan dilakukan dengan
cepat maka benda akan
mempertahankan kedudukannya
C1
F
157
2. Jika kita sedang duduk dalam mobil
yang sedang bergerak kemudian mobil
direm mendadak, maka kita akan….
a. Tetap dalam keadaan semula
b. Terdorong ke depan
c. Terdorong ke belakang
d. Bergerak ke samping kanan
e. Bergerak ke samping kiri
Jawaban: B
Berdasarkan sifat kelembaman benda
jika gaya rem diberikan mendadak
kearah belakang, tubuh akan
meresponnya sehingga kita orang
terdorong ke depan
C1
3. Jika kita sedang duduk dalam mobil
yang sedang bergerak kemudian mobil
digas mendadak, maka kita akan….
a. Tetap dalam keadaan semula
b. Terdorong ke depan
c. Tertarik ke belakang
d. Bergerak ke samping kanan
e. Bergerak ke samping kiri
Jawaban: C
Sifat kelembaman benda
mempertahankan kedudukannya
(mobil di gas mendadak kearah depan,
tubuh akan meresponnya, sehingga
kita tertarik ke belakang)
C1
158
Menyebutkan syarat
benda diam
11. Balok bermassa m ditarik dengan gaya
F, seperti gambar berikut !
Syarat benda tetap diam adalah….
a. F = -f
b. F = f
c. F > f
d. -F < f
e. F ≠ f
Jawaban: B
Benda diam ketika resultan gaya yang
bekerja pada benda sama dengan nol
(ΣF = 0)
ΣF = 0
F – f = 0
F = f
C1
Menunjukan vektor
gaya yang tepat
19. Manakah gambar yang menunjukan
vektor gaya yang bekerja pada benda, jika
benda bergerak ke kanan….
Jawaban: D
Cukup Jelas
C2
Lantai Kasar
F f
f
F
N
a
F
W
N
f
b
160
Menganalisis
percepatan sistem
14. Balok A= 4 kg dihubungkan tali
dengan balok B=6 kg seperti pada gambar
(g =10 m.s-2)
Jika katrol tanpa gesekan, sistem bergerak
dengan percepatan….
a. 3 m.s-2
b. 4 m.s-2
c. 5 m.s-2
d. 6 m.s-2
e. 7 m.s-2
Diketahui : Ma = 4 kg
Mb = 6 kg
Ditanyakan: a….
Jawab:
Tinjau gaya-gaya dengan arah
mendatar pada benda A
Σ F = ma.a
T = ma.a
T = 4 a …………… (Persamaan 1)
Tinjau benda B
Σ F = mb.a
Wb - T = mb.a
60 – T = 6.a
T = 60 – 6.a ……..(persamaan 2)
C4
B
A
Licin
Na
Wa
Ta
Arah Gerak
161
Subtitusikan persamaan 1 ke
persamaan 2 maka didapat:
4.a = 60 – 6.a
10.a = 60
a = 6 m.s-2
Menganalisis
tegangan tali sistem
18. Balok A = 4 kg dihubungkan tali
dengan balok B = 6 kg seperti pada
gambar ! (g =10 m.s-2)
Jika gesekan katrol diabaikan , maka nilai
T =….
a. 24 N
b. 25 N
c. 26 N
d. 27 N
e. 28 N
Diketahui : Ma =4 kg
Mb =6 kg
Ditanyakan: T….
Jawab
Tinjau gaya-gaya dengan arah
mendatar pada benda A
Σ F = ma.a
T = ma.a
T = 4 a ……..( Persamaan 1 )
Tinjau benda B
C4
B
A
Licin
T
T
Na
W
Ta
Arah Gerak
162
Σ F = mb.a
Wb - T = mb.a
60 – T = 6.a
T = 60 – 6.a ……..(persamaan 2)
Subtitusikan persamaan 1 ke
persamaan 2 maka didapat:
4.a = 60 – 6.a
10.a = 60
a = 6 m.s-2
Subtitusikan pada persamaan 2, maka
diperoleh:
T = 60 -6.6 = 60-36= 24 N
Maka tegangan tali sistem adalah 24 N
163
Menunjukan vektor
gaya jika benda
bergerak ke atas
23. Manakah gambar vektor gaya yang
benar jika benda bermassa m ditarik ke atas
dengan gaya F…
Jawaban: D
Cukup jelas
C2
W
c
b
a
164
Membedakan
fariabel yang
mempengaruhi gaya
gesek
30. Besar gaya gesek yang dialami peti yang didorong diatas lantai yang kasar tergantung pada :
1. Massa benda 2. Percepatan gravitasi 3. Koefisien gesekan 4. Luas permukaan bidang gesekan
Pernyataan yang benar adalah…
a. 1,2 dan 3 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. Hanya 4 e. Semua benar
Jawaban : A
Gaya gesek pada permukaan datar
bergantung pada 1,2,3
C2
W
W
d
e
165
Menghitung
resultan gaya pada
benda titik dalam
suatu sistem.
Menunjukan vektor
gaya jika benda
bergerak ke kanan
25. Manakah gambar di bawah ini yang
menunjukan vektor gaya yang benar, jika
benda bergerak translasi ke kanan dengan
gaya F….
Jawaban: B
Gaya gesekan berlawanan dengan arah
gerak benda
C2
F
f kasar
kasar
F
f
kasar
F
f
kasar
F
f
kasar
F
f
a
b
d
c
e
166
Menghitung resultan
gaya pada benda
4. Gaya F1 = 2 N, F2 = 4 N dan F3= 34 N
dikerjakan pada benda bermassa M, seperti
pada gambar
Resultan gaya yang bekerja pada benda
adalah….
a. 4 N
b. 10 N
c. 30 N
d. 31 N
e. 32 N
Jawaban: D
Diketahui: F1 = 2 N
F2 = -4 N
F3 = 34 N
Ditanykan: ΣF ……….?
Jawab:
ΣF = 2 - 4 + 34
= 32 N
Maka gaya total yang bekerja pada
balok adalah 32 N
C3
Menghitung
percepatan, jika
gaya Tarik diketahui
5. Balok bermassa 1 kg yang dikenai gaya
1 Newton seperti gambar.
Balok akan bergerak dengan percepatan….
a. 0,25 m.s-2
Jawaban: a
Diketahui: m = 1 kg
F = 1 N
Ditanyakan: a ….
C3
1 kg 1 N
Lantai Licin
F1 F3 F2 Lantai Licin
167
b. 0,50 m.s-2
c. 1,00 m.s-2
d. 2,00 m.s-2
e. 3,00 m.s-2
Jawab:
F = m.a
1 = 1.a
a = 1 m.s-2
Maka gaya total yang bekerja pada
balok adalah 1 m.s-2
Menganalisis
tegangan tali sistem
benda
12. Sistem dua balok yang dihubungkan
dengan tali seperti pada gambar !
Nilai T tali penghubung antara benda (1)
dan (2) adalah….
a. 2000 N
b. 3000 N
c. 4000 N
d. 5000 N
e. 6000 N
Diketahui: M1 = 3000 kg
M2 = 2000 kg
F = 10.000 N
Ditanyakan : a….
Jawab:
Tinjau benda M1
ΣF = m1.a
10.000 – T = 2000.a
T = 10.000 – 2000. a .(pers 1)
Tinjau benda M2
ΣF = m2.a
T = 3000.a ………………….(pers 2)
Subtitusikan persamaan 2 ke dalam
persamaan 1:
10.000 = (3000+2000).a
C4
T ? F =10.000N M1= 3 Ton
Licin
M1= 2 Ton
168
a = 2 m.s-2
Maka tinjau benda bermasa 3 ton
ΣF = m.a
T = 3000.2
T = 6000 N
Menganalisis
percepatan sistem
13. Balok A terhubung dengan B seperti
pada gambar.
Jika gaya F=10.000 N percepatan sistem
adalah….
a. 1 m.s-2
b. 2 m.s-2
c. 3 m.s-2
d. 4 m.s-2
e. 5 m.s-2
Diketahui: M1 = 3000 kg
M2 = 2000 kg
F = 10.000 N
Ditanyakan : a….
Jawab:
ΣF = m.a
10.000 = (3000+2000).a
a = 2 m.s-2
Jawaban yang benar adalah 2 m.s-2
C4
T
F M1= 3 Ton
Licin
M1= 2 Ton
169
Menghitung gaya
normal lantai lift
17. Seseorang bermassa 50 kg berada di
dalam lift. Seperti pada gambar ! ( g = 10
m/s2)
Besar gaya normal lantai lift terhadap
orang, jika lift diam adalah….
a. 200 N
b. 300 N
c. 350 N
d. 450 N
e. 500 N
Diketahui :
Massa orang (m) = 50 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Berat orang (w) = m g = (50)(10) =
500 Newton
Ditanyakan: N…
Jawab :
Lift diam, tidak ada percepatan(a = 0)
Gaya yang arahnya ke atas bertanda
positif, gaya yang arahnya ke bawah
bertanda negatif
ΣF = m.a
N-W = 0
N = W
N = 500 N
Maka jawabanya adalah 500 N
C3
T
W
N
170
Menganalisis
percepatan balok
20. Balok bermassa m ditarik dengn gaya F
seperti pada gambar !
Percepatan balok adalah….
a. 77,5 m.s-2
b. 76,5 m.s-2
c. 78,5 m.s-2
d. 88,5 m.s-2
e. 99,5 m.s-2
Diketahui: F = 800 N
W = 100 N
µk = 0,25
Ditanyakan: a….
Jawab:
Tentukan N (Gaya normal)
Maka:
ΣFy = 0
W – N = 0
W = N
Maka Percepatan balok :
ΣF = m.a
800 - µk . N = m.a
800 – 0,25.100 =10.a
775 = 10 .a
a = 77.5 m.s-2
C4
µk = 0,25 f
F 800 N
W = 100
171
21. Seseorang bermassa 50 kg berada di
dalam lift. Seperti pada gambar !
( g = 10 m/s2)
Besar gaya normal lantai lift terhadap
orang, jika lift bergerak dengan laju
konstan adalah….
a. 450 N
b. 500 N
c. 550 N
d. 600 N
e. 650 N
Diketahui :
Massa orang (m) = 50 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Berat orang (w) = m g = (50)(10) =
500 Newton
Ditanyakan: N…
Jawab :
Lift diam, tidak ada percepatan (a =
0)
Gaya yang arahnya ke atas bertanda
positif, gaya yang arahnya ke bawah
bertanda negatif
ΣF = m.a
N-W = 0
N = W
N = 500 N
Maka jawabanya adalah 500 N
C3
T
W
N
172
Menghitung gaya
normal
24. Seseorang bermassa 50 kg berada di
dalam lift massa lift 100 kg, seperti pada
gambar ( g = 10 m.s-2)!
Besar gaya normal lantai lift terhadap
orang, jika lift bergerak ke atas dengan
percepatan 5 ms-2, adalah….
a. 1650 N
b. 1750 N
c. 1850 N
d. 2250 N
e. 2550 N
Diketahui :
Massa orang (m) = 50 kg
Massa lift (m) = 100 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10 m.s-2
Berat orang dan lift (w) = m g =
(150)(10) = 1500 Newton
Ditanyakan: N…
Jawab: Lift bergerak ke atas dengan
percepatan (a) 5 m.s-2
Gaya yang searah dengan gerakan lift
bertanda positif gaya yang berlawanan
arah dengan gerakan lift bertanda
negatif
N – w = m a
N = w + m a
N = 1500 + (150)(5)
N = 1500 + 750
N = 2250 Newton
Jawaban D
C3
T
W
N
173
29. Seseorang bermassa 50 kg berada di
dalam lift. Seperti pada gambar !
( g = 10 m/s2)
Besar gaya normal lantai lift terhadap
orang, jika lift bergerak ke bawah dengan
percepatan 5 ms-2 adalah….
a. 150 N
b. 200 N
c. 250 N
d. 300 N
e. 350 N
Diketahui :
Massa orang (m) = 50 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10 m.s-2
Berat orang (w) = m g = (50)(10) =
500 Newton
Ditanyakan: N…
Jawab:
Lift bergerak ke bawah dengan
percepatan (a) 5 m/s2
Gaya yang searah dengan gerakan lift
bertanda positif, gaya yang berlawanan
arah dengan gerakan lift bertanda
negatif
w – N = m a
N = w – m a
N = 500 – (50)(5)
N = 500 – 250
N = 250 Newton
Jawaban C
C3
T
W
N
174
Menganalisis besar
gaya yang
mempercepat mobil
7. Mobil bermassa 2 ton yang sedang
bergerak dengan laju 36 km.jam-
1 dipercepat dalam waktu 2 sekon menjadi
72 km.jam-1. Besar gaya yang bekerja pada
mobil adalah….
a. 2.000 N
b. 4.000 N
c. 5.000 N
d. 8.000 N
e. 10.000 N
Diketahui: m = 2 ton = 2000 kg
v1= 36 km.jam-1 = 10 m.s-1
v2= 72 km.jam-1 = 20 m.s-1
T = 2 sekon
Ditanyakan: F
Jawab:
Tentukan dahulu Percepatanya, maka
a = 𝑣2−𝑣1𝑡
= 20−102
= 5 𝑚. 𝑠−2
Jadi: F = m.a
F = 2000. 5 = 10.000 N
Maka Jawaban yang tepat adalah E
C4
Melakukan
percobaan hukum
II Newton
(hubungan antara
gaya, massa dan
percepatan)
Membandingkan
perbedaan
percepatan akibat
variabel yang
berubah
6. Benda bermassa m ditarik dengan gaya
F, mendapat percepatan a. Jika gaya
diperbesar 2F, maka percepatannya
menjadi….
a. 0,25 a
b. 0,50 a
c. 2,00 a
d. 4,00 a
e. 8,00 a
Diketahui:massa : M
Gaya Tarik: F
Percepatan : a
F2 = 2 F1
Ditanyakan: a....
Jawaban:
Dari perbandingan diperoleh: F1F2
= 𝑚1.𝑎1𝑚2.𝑎2
a2 = 2 a
Maka Jawabanya dalah 2,00 a
C3
175
8. Gaya F bekerja pada benda bermassa m
menimbulkan percepatan a. Jika rnassa
benda dikurangi menjadi 1/2 kali semula,
maka percepatan benda menjadi….
a. 0,16 a
b. 0,25 a
c. 0,50 a
d. 2,00 a
e. 4,00 a
Diketahui: m2 = ½ m1
Ditanyakan: a2….
Jawab:
F = m.a
Setelah m2 = ½ m1, maka F = m.a
Maka percepatan benda menjadi: 2 a
C3
Menyimpulkan
syarat benda
bergerak
10. Balok bermassa m dikenai gaya F,
seperti gambar berikut
Syarat benda dapat bergerak searah gaya F
adalah….
a. ΣF = 0
b. ΣF = f
c. ΣF > f
d. ΣF < f
e. ΣF ≠ f
Jawaban: C
Syarat bergerak F > f
C1
Lantai Kasar
F f
Meyebutkan syarat benda bergerak
176
Membandingkan
percepatan terdapat
variabel yang
berubah
15. Amati data percobaan Newton pada
tabel !
F M a
100 N M 5 m.s-2
50 N M …………
Nilai a pada saat F = 50 N adalah….
a. 2,50 m.s-2
b. 5 ,00 m.s-2
c. 7,50 m.s-2
d. 10,5 m.s-2
e. 12,5 m.s-2
Diketahui: Diketahui: F1 = 100 N
F2 = 50 N
a1 = 5 m.s-2
Ditanyakan: a2….
Jawab:
Dari Kasus pertama tentukan dahulu
M, maka:
M = F/a = 100/5 = 20 kg
Maka, percepatan F = 50 N, adalah
F = m. a
50 = 20.a
a = 2,5 m.s-2
C3
177
Menentukan
perbandingan massa
jika percepatan
berubah
22. Amati data percobaan Newton pada
tabel !
F M a
F m1 4 m.s-2
F m2 12 m.s-2
Perbandingan m1 dan m2 adalah….
a. 3:2
b. 3:4
c. 3:1
d. 3:4
e. 5:3
Jawab:
Jawab:
M1: M2
F1F2
= 𝑚1.𝑎1𝑚2.𝑎2
= 𝑚1𝑚2
= 31
Maka perbandingannya adalah 3:1
C3
Menghitung
percepatan jika gaya
Tarik membentuk
sudut
9. Perhatikan balok bermassa 1 kg
dibawah ini.
Besar percepatan balok adalah….
a. 1 m.s-2
b. 2 m.s-2
c. 3 m.s-2
Diketahui: F1 = 1 N
F2 = 10N
Ditanyakan: a….
Jawab:
Tinjau gerak benda di sumbu X, maka:
ΣF =m.a
10.Cos α – 1 = m.a
5 - 1 = 1.a
a = 4 m.s-2
C3
F2 = 10 N
F1 = 1 N 600
µ0 = 0
178
d. 4 m.s-2
e. 5 m.s-2
Maka percepatan benda adalah 4 m.s-2
Menghitung gaya
dorong mobil
16. Mobil bermassa 1 ton bergerak lurus
berubah beraturan dari kecepatan 10 m.s-1
setelah 4 sekon menjadi 18 m.s-1. Gaya
yang bekerja pada mobil adalah….
a. 2000 N
b. 4000 N
c. 6000 N
d. 8000 N
e. 10000 N
Diketahui: m = 1 ton
v1 = 10 m.s-1
v2 = 18 m.s-1
t = 4 sekon
Ditanyakan: F….
Jawab:
Tentukan terlebih dahulu percepatan,
maka a = ∆𝑣∆𝑡
= 18−104
= 2 m.s-2
F = m.a
F = 1000. 2
F = 2000 N
C4
179
Menganalisis
konsep benda pada
bidang miring
26. Balok dengan massa m ditarik ke atas
bidang miring seperti pada gambar
Persamaan percepatan yang tepat
adalah….
a. a = 𝐹−𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
b. a = 𝐹−𝑚𝑔.sin𝛼+ 𝑓 𝑚
c. a = 𝐹+𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
d. a = 𝐹+𝑚𝑔.sin𝛼+𝑓 𝑚
e. a = −𝐹−𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
Jawaban: A
Diketahui: massa : M
Gaya : F
Ditanyakan: a….
Jawaban:
ΣF = m.a
𝐹 −𝑚𝑔. sin𝛼 − 𝑓 = m.a
Maka
a = 𝐹−𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
Jawaban yang tepat adalah A
C4
W α
180
27. Balok dengan massa m bergerak ke
bawah,. Seperti pada gambar
Persamaan percepatan yang tepat
adalah….
a. a = 𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
b. a = 𝑚𝑔.sin𝛼+ 𝑓 𝑚
c. a = −𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
d. a = −𝑚𝑔.sin𝛼+𝑓 𝑚
e. a = −𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
Jawaban: A
Diketahui: massa : M
Gaya : F
Ditanyakan: a….
Jawaban:
ΣF = m.a
𝑚𝑔. sin𝛼 − 𝑓 = m.a
Maka
a = 𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
Jawaban yang tepat adalah A
C4
W
181
28. Balok bermassa m diberi gaya F,
seperti ditunjukan pada gambar
Sarat agar balok tetap dalam keadaan diam
adalah….
a. F - w sin α + f = 0
b. F - w sin α - f = 0
c. F + w sin α + f = 0
d. F + w sin α - f = 0
e. - F - w sin α + f = 0
Diketahui: gaya : F
Berat Benda : W
Gaya gesek : f
Ditanyakan: syarat agar balok tetap
diam:
Jawab:
Syarat benda dalam keadaan diam
adalah ΣF = 0
Maka meninjau Sumbu X, diperoleh:
ΣFx = 0
F - w sin α - f = 0
Maka jawaban yang tepat adalah B
C4
W
SKOR DATA DIBOBOT=================
Jumlah Subyek = 30Jumlah butir = 30Bobot jwb benar = 1Bobot jwb salah = 0Nama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST
No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 Tikha Kania 20 10 0 20 20 2 Tiara Dest... 19 11 0 19 19 3 Sakiro Wid... 21 5 4 21 21 4 Selly Masella 23 2 5 23 23 5 Tonasi 21 9 0 21 21 6 Ayu Safitri 16 11 3 16 16 7 Tiyanah 21 9 0 21 21 8 Maria Ulfa 20 10 0 20 20 9 Rina rayna... 19 11 0 19 19 10 Ferlyn Put... 20 10 0 20 20 11 Khoeriyatu... 19 10 1 19 19 12 Anggita Nu... 12 13 5 12 12 13 Warsiti 15 13 2 15 15 14 Minkhatun ... 19 11 0 19 19 15 Agung Purnomo 20 8 2 20 20 16 Nur Lela 16 8 6 16 16 17 Rieky Fera... 17 2 11 17 17 18 Dimas A 29 1 0 29 29 19 Lia Yulianti 19 1 10 19 19 20 Firia Amal... 18 5 7 18 18 21 Novita Sari 28 2 0 28 28 22 Ira Puspit... 18 12 0 18 18 23 Abdul 13 16 1 13 13 24 Barry W 20 9 1 20 20 25 Iqbal P 17 12 1 17 17 26 Aldiansyah 21 1 8 21 21 27 Yuni Yunita 15 13 2 15 15 28 Acep Afandi 21 9 0 21 21 29 Rikhatul J... 15 11 4 15 15 30 Aditia N 17 13 0 17 17
RELIABILITAS TES================
Rata2= 18.97Simpang Baku= 3.65KorelasiXY= 0.50Reliabilitas Tes= 0.67Nama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 Tikha Kania 9 11 20 2 Tiara Destriani 7 11 18 3 Sakiro Widya S 9 12 21 4 Selly Masella 10 13 23 5 Tonasi 10 11 21 6 Ayu Safitri 7 9 16 7 Tiyanah 7 14 21 8 Maria Ulfa 7 12 19 9 Rina raynasari 7 12 19 10 Ferlyn Putriany 7 13 20 11 Khoeriyatul Aeni 6 13 19 12 Anggita Nuram... 3 9 12 13 Warsiti 6 9 15 14 Minkhatun San... 9 9 18 15 Agung Purnomo 7 13 20 16 Nur Lela 7 9 16 17 Rieky Ferawati 6 11 17 18 Dimas A 14 15 29 19 Lia Yulianti 6 12 18 20 Firia Amaliyah 8 10 18 21 Novita Sari 14 14 28 22 Ira Puspita D... 7 10 17 23 Abdul 5 7 12 24 Barry W 9 10 19 25 Iqbal P 7 9 16 26 Aldiansyah 7 13 20 27 Yuni Yunita 6 8 14 28 Acep Afandi 9 11 20 29 Rikhatul Janah 7 8 15 30 Aditia N 5 11 16
Kel Unggul & Asor=================
Kelompok UnggulNama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Dimas A 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Novita Sari 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 Selly Masella 23 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 4 Sakiro Widya S 21 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 5 Tonasi 21 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 6 Tiyanah 21 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 7 Aldiansyah 21 1 1 1 1 1 1 * 1 1 1 1 8 Acep Afandi 21 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 8 8 8 8 8 8 3 7 8 8 8
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Dimas A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Novita Sari 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1
3 Selly Masella * * * 1 1 1 * 1 * 1 1 1 4 Sakiro Widya S - 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 - 5 Tonasi - - - 1 - - 1 1 1 - 1 1 6 Tiyanah - 1 - 1 - 1 1 1 - 1 1 1 7 Aldiansyah * * * 1 * 1 * 1 * 1 1 1 8 Acep Afandi - 1 - 1 1 1 1 1 - 1 1 - Jml Jwb Benar 2 5 3 8 5 7 6 7 3 7 8 6
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 1 Dimas A 1 1 1 1 1 1 - 2 Novita Sari 1 1 1 1 1 1 - 3 Selly Masella 1 1 1 1 1 1 - 4 Sakiro Widya S * 1 * * * 1 - 5 Tonasi - 1 1 1 1 1 - 6 Tiyanah 1 1 - - - 1 - 7 Aldiansyah 1 1 - 1 * 1 1 8 Acep Afandi 1 - - - - 1 1 Jml Jwb Benar 6 7 4 5 4 8 2
Kelompok AsorNama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Aditia N 17 1 1 1 1 - 1 1 - - 1 1 2 Ayu Safitri 16 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 - 3 Nur Lela 16 - 1 1 1 1 1 * 1 1 1 1 4 Warsiti 15 1 1 1 1 1 - - - - 1 - 5 Yuni Yunita 15 - 1 - 1 1 1 * - 1 1 - 6 Rikhatul Janah 15 1 1 1 1 1 1 - - - 1 - 7 Abdul 13 1 - - 1 1 - - 1 - 1 1 8 Anggita Nuram... 12 1 1 1 1 1 - * - 1 1 1 Jml Jwb Benar 6 7 6 8 7 5 1 3 4 8 4
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Aditia N - - - 1 - 1 - - - 1 1 1 2 Ayu Safitri - * - - - 1 1 1 - 1 1 - 3 Nur Lela - * * 1 * 1 * - * 1 - - 4 Warsiti - 1 1 1 - 1 * - - 1 1 1 5 Yuni Yunita - 1 1 1 - 1 1 - - 1 - - 6 Rikhatul Janah - 1 * 1 - 1 * * - 1 1 - 7 Abdul - - 1 1 - 1 - - * - - - 8 Anggita Nuram... - 1 * - - 1 - * * 1 - - Jml Jwb Benar 0 4 3 6 0 8 2 1 0 7 4 2
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 1 Aditia N - 1 - 1 - 1 1 2 Ayu Safitri * 1 - 1 - * - 3 Nur Lela 1 - - 1 1 1 - 4 Warsiti 1 - - - * 1 -
5 Yuni Yunita * - - 1 - 1 1 6 Rikhatul Janah * - 1 - 1 1 - 7 Abdul 1 1 - - - 1 1 8 Anggita Nuram... * - - - - 1 - Jml Jwb Benar 3 3 1 4 2 7 3
DAYA PEMBEDA============
Jumlah Subyek= 30Klp atas/bawah(n)= 8Butir Soal= 30Nama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST
No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 8 6 2 25.00 2 8 7 1 12.50 3 8 6 2 25.00 4 8 8 0 0.00 5 8 7 1 12.50 6 8 5 3 37.50 7 3 1 2 25.00 8 7 3 4 50.00 9 8 4 4 50.00 10 8 8 0 0.00 11 8 4 4 50.00 12 2 0 2 25.00 13 5 4 1 12.50 14 3 3 0 0.00 15 8 6 2 25.00 16 5 0 5 62.50 17 7 8 -1 -12.50 18 6 2 4 50.00 19 7 1 6 75.00 20 3 0 3 37.50 21 7 7 0 0.00 22 8 4 4 50.00 23 6 2 4 50.00 24 6 3 3 37.50 25 7 3 4 50.00 26 4 1 3 37.50 27 5 4 1 12.50 28 4 2 2 25.00 29 8 7 1 12.50 30 2 3 -1 -12.50
TINGKAT KESUKARAN=================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 30Nama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST
No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 27 90.00 Sangat Mudah 2 29 96.67 Sangat Mudah 3 28 93.33 Sangat Mudah 4 30 100.00 Sangat Mudah 5 27 90.00 Sangat Mudah 6 23 76.67 Mudah 7 10 33.33 Sedang 8 15 50.00 Sedang 9 18 60.00 Sedang 10 30 100.00 Sangat Mudah 11 24 80.00 Mudah 12 4 13.33 Sangat Sukar 13 20 66.67 Sedang 14 8 26.67 Sukar 15 28 93.33 Sangat Mudah 16 11 36.67 Sedang 17 27 90.00 Sangat Mudah 18 19 63.33 Sedang 19 20 66.67 Sedang 20 4 13.33 Sangat Sukar 21 23 76.67 Mudah 22 25 83.33 Mudah 23 17 56.67 Sedang 24 16 53.33 Sedang 25 21 70.00 Sedang 26 7 23.33 Sukar 27 11 36.67 Sedang 28 7 23.33 Sukar 29 28 93.33 Sangat Mudah 30 12 40.00 Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================
Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 30Nama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST
No Butir Korelasi Signifikansi 1 0.183 - 2 0.309 - 3 0.370 Signifikan 4 NAN NAN 5 0.121 - 6 0.434 Signifikan 7 0.381 Signifikan 8 0.343 - 9 0.220 -
10 NAN NAN 11 0.413 Signifikan 12 0.577 Sangat Signifikan 13 0.112 - 14 0.153 - 15 0.370 Signifikan 16 0.431 Signifikan 17 -0.003 - 18 0.397 Signifikan 19 0.387 Signifikan 20 0.577 Sangat Signifikan 21 0.083 - 22 0.544 Sangat Signifikan 23 0.498 Sangat Signifikan 24 0.363 Signifikan 25 0.460 Sangat Signifikan 26 0.444 Signifikan 27 0.334 - 28 0.400 Signifikan 29 0.184 - 30 -0.163 -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH=================
Jumlah Subyek= 30Butir Soal= 30Nama berkas: C:\USERS\IFAN IRFIANDI\DOCUMENTS\ANATEST
No Butir a b c d e * 1 0-- 3--- 0-- 27** 0-- 0 2 0-- 29** 1--- 0-- 0-- 0 3 0-- 2--- 28** 0-- 0-- 0 4 0 0 0 30** 0 0 5 27** 0-- 0-- 2--- 1+ 0 6 2++ 3- 23** 2++ 0-- 0 7 3+ 8- 0-- 4++ 10** 0 8 0-- 1- 14--- 15** 0-- 0
9 0-- 0-- 1- 18** 11--- 0 10 0 0 30** 0 0 0 11 1+ 24** 4--- 0-- 1+ 0 12 14--- 0-- 1-- 7++ 4** 0 13 1- 20** 1- 1- 3++ 0 14 1-- 1-- 10-- 8** 1-- 0 15 28** 0-- 1-- 1-- 0-- 0 16 11** 6+ 3+ 6+ 1-- 0 17 0-- 0-- 0-- 1+ 27** 0 18 19** 2+ 1- 1- 0-- 0 19 3++ 1- 1- 20** 3++ 0 20 4** 7++ 2- 7++ 2- 0 21 0-- 23** 3- 1+ 1+ 0 22 0-- 5--- 25** 0-- 0-- 0 23 4++ 2+ 3++ 3++ 17** 0 24 4++ 16** 1- 0-- 0-- 0 25 2++ 21** 0-- 6--- 0-- 0 26 7** 3+ 8+ 8+ 0-- 0 27 11** 8- 1-- 6+ 0-- 0 28 8+ 7** 0-- 9- 0-- 0 29 0-- 0-- 28** 0-- 0-- 0 30 12** 4++ 4++ 4++ 6+ 0
Keterangan: ** : Kunci Jawaban++ : Sangat Baik+ : Baik- : Kurang Baik-- : Buruk---: Sangat Buruk
191
Hasil Uji Coba Intrumen Hasil Belajar Reliabilitas = 0.67 ( Tinggi )
Nomor Validitas Daya Pembeda Tingkat
Kesukaran Keputusan
Nilai Signifikansi Nilai Kategori Nilai Kategori
1 0.183 Sangat rendah 0.25 Cukup 0.90 Mudah Dibuang 2 0.309 Rendah 0.13 Buruk 0.97 Mudah Dibuang 3 0.370 Rendah 0.25 Cukup 0.93 Mudah Digunakan 4 0.000 Sangat rendah 0.00 Buruk 1.00 Mudah Dibuang 5 0.121 Rendah 0.13 Buruk 0.90 Mudah Dibuang 6 0.434 Cukup 0.38 Cukup 0.77 Mudah Digunakan 7 0.381 Rendah 0.25 Cukup 0.33 Sedang Digunakan 8 0.343 Rendah 0.50 Baik 0.50 Sedang Dibuang 9 0.220 Rendah 0.50 Baik 0.60 Sedang Dibuang
10 0.000 Rendah 0.00 Buruk 1.00 Mudah Dibuang 11 0.413 Cukup 0.50 Baik 0.80 Mudah Digunakan 12 0.577 Cukup 0.25 Cukup 0.13 Sukar Digunakan 13 0.112 Rendah 0.13 Buruk 0.67 Sedang Dibuang 14 0.153 Rendah 0.00 Buruk 0.27 Sukar Dibuang 15 0.370 Rendah 0.25 Cukup 0.93 Mudah Digunakan 16 0.431 Rendah 0.63 Baik 0.37 Sedang Digunakan
17 -0.003 Rendah -0.13 Buruk 0.90 Mudah Dibuang 18 0.397 Rendah 0.50 Baik 0.63 Sedang Digunakan 19 0.387 Rendah 0.75 Baik Sekali 0.67 Sedang Digunakan 20 0.577 Cukup 0.38 Cukup 0.13 Sukar Digunakan 21 0.083 Sangat rendah 0.00 Buruk 0.77 Mudah Dibuang 22 0.544 Cukup 0.50 Baik 0.83 Mudah Digunakan 23 0.498 Cukup 0.50 Baik 0.57 Sedang Digunakan 24 0.363 Rendah 0.38 Cukup 0.53 Sedang Digunakan 25 0.460 Cukup 0.50 Baik 0.70 Mudah Digunakan 26 0.444 Cukup 0.38 Cukup 0.23 Sukar Digunakan 27 0.334 Rendah 0.13 Buruk 0.37 Sedang Dibuang 28 0.400 Rendah 0.25 Cukup 0.23 Sukar Digunakan 29 0.184 Sangat rendah 0.13 Buruk 0.93 Mudah Dibuang 30 -0.163 Sangat rendah -0.13 Buruk 0.40 Sedang Dibuang
192
SOAL FISIKA HUKUM NEWTON
SMA N 1 GEGESIK
Nama :
Kelas :
1. Jika kita duduk dalam mobil yang sedang bergerak kemudian mobil digas
mendadak, maka kita akan….
a. Tetap dalam keadaan semula
b. Terdorong ke depan
c. Tertarik ke belakang
d. Bergerak ke samping kanan
e. Bergerak ke samping kiri
2. Balok bermassa m ditarik dengan gaya F, seperti gambar berikut !
Syarat benda tetap diam adalah….
a. F = -f
b. F = f
c. F > f
d. -F < f
e. F ≠ f
3. Mobil bermassa 2 ton yang sedang bergerak dengan laju 36 km.jam-
1 dipercepat dalam waktu 2 sekon menjadi 72 km.jam-1 .Besar gaya yang
bekerja pada mobil adalah….
a. 2.000 N
b. 4.000 N
c. 5.000 N
d. 8.000 N
e. 10.000 N
Lantai Kasar
F f
193
4. Manakah gambar yang menunjukan vektor gaya yang bekerja pada benda,
jika benda bergerak ke kanan….
5. Benda bermassa m ditarik dengan gaya F, mendapat percepatan a. Jika gaya
diperbesar 2F, maka percepatannya menjadi….
a. 0,25 a
b. 0,50 a
c. 2,00 a
d. 4,00 a
e. 8,00 a
f
F
N
(a)
f
F
N
W (e)
F
W
N (c)
F
W
N
f
(b)
Kanan
F
f W
N
(d)
194
6. Balok A = 4 kg dihubungkan tali dengan balok B = 6 kg seperti pada gambar ! (g = 10 m.s-2)
Jika gesekan katrol diabaikan , maka nilai T =….
a. 24 N
b. 25 N
c. 26 N
d. 27 N
e. 28 N
7. Sistem dua balok yang dihubungkan dengan tali seperti pada gambar !
Nilai T tali penghubung antara benda (1) dan (2) adalah….
a. 2000 N
b. 3000 N
c. 4000 N
d. 5000 N
e. 6000 N
B
A
Licin
T
T
T ? F =10.000N M1= 3 Ton
Licin
M1= 2 Ton
195
8. Balok bermassa m ditarik dengn gaya F seperti pada gambar
Percepatan balok adalah….
a. 77,5 m.s-2
b. 88,5 m.s-2
c. 99,5 m.s-2
d. 76,5 m.s-2
e. 78,5 m.s-2
9. Seseorang bermassa 50 kg berada di dalam lift massa lift 100 kg, seperti pada
gambar ! (g = 10 m.s-2)
Besar gaya normal lantai lift terhadap orang, jika lift bergerak ke atas dengan
percepatan 5 m.s-2, adalah….
a. 1650 N
b. 1750 N
c. 1850 N
d. 2250 N
e. 2550 N
µk = 0,25 f
F 800 N
W = 100
T
W
N
196
10. Manakah gambar vektor gaya yang benar jika benda bermassa m ditarik ke
atas dengan gaya F….
11. Mobil bermassa 1 ton bergerak lurus berubah beraturan dari kecepatan
10 m.s-1 setelah 4 sekon menjadi 18 m.s-1. Gaya yang bekerja pada mobil
adalah….
a. 2000 N
b. 4000 N
c. 6000 N
d. 8000 N
e. 10000 N
W
(a)
(b)
(c)
W
(e)
(d)
W
197
12. Manakah gambar di bawah ini yang menunjukan vektor gaya yang benar,
jika benda bergerak translasi ke kanan dengan gaya F….
13. Berdasarkan percobaan hukum Newton diperoleh hubungan gaya (F), massa (M) dan percepatan (a), memenuhi persamaan.
Dilakukan perubahan, seperti ditunjukan tabel berikut !
Kondisi F M a
I 2F M1 a
II F M2 3a
Perbandingan M1 dan M2 adalah ….
a. 1 : 3 b. 1 : 5 c. 2 : 3
d. 2 :6 e. 6 : 1
F
f kasar
kasar
F
f
kasar
F
f
kasar
F
f
kasar
F
f
(a)
(b)
(d)
(c)
(e)
a
F M
198
14. Balok dengan massa m ditarik ke atas bidang miring seperti pada gambar!
Persamaan percepatan yang tepat adalah….
a. a = 𝐹−𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
b. a = 𝐹−𝑚𝑔.sin𝛼+ 𝑓 𝑚
c. a = 𝐹+𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
d. a = 𝐹+𝑚𝑔.sin𝛼+𝑓 𝑚
e. a=−𝐹−𝑚𝑔.sin𝛼−𝑓 𝑚
15. Balok bermassa m diberi gaya F, seperti ditunjukan pada gambar
Sarat agar balok tetap dalam keadaan diam adalah….
a. F - w sin α + f = 0
b. F - w sin α - f = 0
c. F + w sin α + f = 0
d. F + w sin α - f = 0
e. - F - w sin α + f = 0
Terimakasih Telah Jujur Dalam Mengerjakan Soal ini
W α
W
199
Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Terhadap LKS Fisika Berbasis Inquiri Terbimbing
No Indikator
Angket
Butir
pernyataan
positif (+)
Butir
pernyataan
negatif (-) Jumlah
1. Pembelajaran fisika
sebelum menggunakan
LKS berbasis Inquiri terbimbing
1,3,5 2,4 5
2. Implementasi LKS
berbasis Inquiri
terbimbing pada
pembelajaran fisika
7,8,9,11,13,15,18,20
6,10,12,14, 16,17,19
15
3. Komponen LKS
berbasis Inquiri terbimbing
21,23,25,29,30 22,24,26, 27,28
10
Jumlah 16 14 30
200
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LKS BERBASIS INQUIRI TERBIMBING
SMA N 1 GEGESIK
Biodata siswa
Nama : ...................................................................... Kelas : ...................................................................... A. Petunjuk pengisian
1. Tujuan angket respon ini adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
pembelajaran dengan LKS berbasis Inquiri terbimbing. 2. Responden mohon mengisi angket ini dengan sebenar-benarnya,
informasi yang diberikan sangat berguna dalam penelitian. 3. Penelitian menggunakan Likert rating dengan rentang:
SS = Sangat Setuju S = Setuju C = Cukup TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
4. Berilah tanda check list (√) pada kolom SS, S, C, TS, atau STS yang sesuai dengan pendapat yang diberikan terhadap LKS berbasis Inquiri terbimbing.
5. Hasil pengisian angket ini sama sekali tidak berpengaruh terhadap nilai hasil belajar (tes yang telah diberikan).
B. Angket Isian
No Pernyataan SS S C TS STS
1. Saya senang belajar mata pelajaran Fisika.
2. Sumber belajar yang saya gunakan selama ini tidak membantu dalam memahami konsep Fisika yang bersifat matematis.
3. Saya memahami konsep Fisika yang
201
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
4. Sumber belajar Fisika yang saya gunakan selama ini tidak sesuai dengan materi yang disampaikan guru.
5. Tugas mata pelajaran Fisika yang diberikan guru selalu sesuai dengan sumber belajar yang saya gunakan selama ini.
6. Saya tidak dapat merumusan masalah dari fenomena yang disajikan dalam LKS
7. Saya mudah memahami fenomena Hukum Newton yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari
8. Saya senang diberikan kesempatan untuk membuat hipotesis
9. Saya dapat melakukan experimen dengan petunjuk dan informasi fenomena yang ada
10. Saya kesulitan membuat hipotesis
11. Saya memahami rumusan masalah/pertanyaan pengarahan yang diajukan
12. Saya kesulitan untuk melakukan experimen
13. Saya senang diberikan kesempatan untuk merancang sendiri langkah-langkah experimen
14. Saya kesulitan merancang langkah-langkah experimen
15. Saya tidak mengalami kesulitan untuk menganalisis data
16. Saya sulit untuk mengevaluasi hipotesis yang saya buat
17. Pertanyaan dalam analisis data tidak sesuai dengan experimen
18. LKS dapat membantu saya menemukan konsep Hukum Newton
19. Saya kesulitan menyimpulkan kegiatan experimen yang telah dilakukan
202
20. Dengan LKS inquiri membuat saya tertarik melakukan experimen
21. Ukuran huruf yang digunakan mudah dibaca
22. Halaman LKS terlalu padat sehingga sulit memusatkan perhatian
23. LKS memiliki cukup ruang kosong untuk mencatat hasil pengamatan, jawaban pertanyaan dan kesimpulan.
24. Gambar yang disajikan tidak jelas dengan materi Hukum Newton
25. Gambar jelas dengan materi Hukum Newton
26. Gambar yang digunakan tidak membantu saya untuk memahami fenomena
27. Tampilan LKS membosankan
28. Materi yang disajikan tidak sesuai dengan urutan konsep Hukum Newton
29 Materi yang disajikan dalam LKS mudah untuk dipahami
30 LKS memiliki struktur yang lengkap (Judul, petunjuk belajar/petunjuk siswa, tujuan pembelajaran, dan tugas-tugas)
Menyatakan bahwa angket ini telah diisi dengan benar Hari/tanggal-bulan-tahun : ................. / ........ - ......... – 2015
…..Terimakasih atas perhatian dan bantuan
anda mengisi angket ini…..
203
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
No
Indikator Nomor Butir Pertanyaan
Jumlah
1 Kemandirian siswa dalam belajar menggunakan LKS
1, 2 2
2 Membuat Hipotesis
3 1 3 Memilih alat dan bahan yang digunakan
4 1 4 Merancang percobaan 5 1 5 Menganalisis hasil percobaan
6 1 6 Menyimpulkan hasil percobaan 7 1
Jumlah 7
204
Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Fisika
Menggunakan Lembar Keja Siswa (LKS) Berbasis Inquiri terbimbing Nama Observer :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Pertemuan : 1 (satu) Petunjuk Pengisian
Berilah tanda check list (√) pada kolom penilaian yang disesuaikan dengan hasil pengamatan.
No. Aspek yang
Dinilai
Aktivitas Siswa Skala Rubrik Penilaian
1.
Kemandirian
siswa dalam
belajar
menggunakan
LKS
Membaca petunjuk
penggunaan LKS
1 0 % siswa membaca petunjuk penggunaan LKS
2 <50 % siswa membaca petunjuk penggunaan LKS
3 50 % siswa membaca petunjuk penggunaan LKS
4 >50 % siswa membaca petunjuk penggunaan LKS
5 100 % siswa membaca petunjuk penggunaan LKS
205
2. Membaca rumusan
permasalahan 1 0 % siswa membeca rumusan masalah dalam LKS
2 <50 % siswa membeca rumusan masalah dalam LKS
3 50 % siswa membeca rumusan masalah dalam LKS
4 >50 % siswa membeca rumusan masalah dalam LKS
5 100 % siswa membeca rumusan masalah dalam LKS
3.
Membuat
Hipotesis
Membuat hipotesis di
dalam kerja kelompok
1 0 % siswa membuat hipotesis bersama kelompoknya
2 <50 % siswa membuat hipotesis bersama kelompoknya
3 50 % siswa membuat hipotesis bersama kelompoknya
4 >50 % siswa membuat hipotesis bersama kelompoknya
5 100 % siswa membuat hipotesis bersama kelompoknya
4.
Memilih alat
dan bahan yang
digunakan
Memilih alat dan
bahan bersama
kelompok
1 0 % siswa memilih alat dan bahan bersama kelompok
2 <50 % siswa memilih alat dan bahan bersama kelompok
3 50 % siswa memilih alat dan bahan bersama kelompok
4 >50 % siswa memilih alat dan bahan bersama kelompok
5 100 % siswa memilih alat dan bahan bersama kelompok
5. Merancang
percobaan
Masing-masing
kelompok berdiskusi
merancang percobaan
1 0 % siswa berdiskusi merancang percobaan
2 <50 % siswa berdiskusi merancang percobaan
3 50 % siswa berdiskusi merancang percobaan
206
4 >50 % siswa berdiskusi merancang percobaan
5 100 % siswa berdiskusi merancang percobaan
6. Menganalisis hasil percobaan
Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil percobaan
1 0 % siswa mendiskusikan hasil percobaan
2 <50 % siswa mendiskusikan hasil percobaan
3 50 % siswa mendiskusikan hasil percobaan
4 >50 % siswa mendiskusikan hasil percobaan
5 100 % siswa mendiskusikan hasil percobaan
7. Menyimpulkan hasil percobaan
Masing-masing kelompok menyimpulkan hasil percobaan
1 0 % siswa menyimpulkan hasil percobaan 2 <50 % siswa menyimpulkan hasil percobaan
3 50 % siswa menyimpulkan hasil percobaan
4 >50 % siswa menyimpulkan hasil percobaan
5 100 % siswa menyimpulkan hasil percobaan
Observer
( )
207
LEMBAR JAWABAN TES VALIDASI SOAL SMA N 1 GEGESIK
NAMA : ……………………………
KELAS : …………………………….
LEMBAR JAWABAN TES VALIDASI SOAL SMA N 1 GEGESIK
NAMA : ……………………………
KELAS : …………………………….
No A B C D E No A B C D E
1 16 2 17
3 18 4 19 5 20 6 21
7 22
8 23 9 24
10 25 11 26
12 27 13 28
14 29 15 30
No A B C D E No A B C D E
1 16 2 17
3 18 4 19 5 20 6 21
7 22
8 23 9 24
10 25 11 26
12 27 13 28
14 29 15 30
208
LEMBAR VALIDITAS ISI
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Tujuan : Angket ini bertujuan memvalidasi LKS berbasis Inquiri Terbimbing yang penulis buat.
Petunjuk Pengisian :
1. Berikan tanda cheklis (√ ) pada kolom skor penilaian Bapak/Ibu terhadap Lembar Kerja Siswa ini. 2. Nilai SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang, dan SK = Sangat Kurang, sesuaikan dengan petunjuk
indicator yang disediakan. 3. Jika yang Bapak/Ibu tuliskan K atau SK mohon Bapak/Ibu menuliskan saran atau penambahan sesuatu pada kolom yang
disediakan.
No Aspek Indikator Skor SB B C K SK
1 Kebahasaan Bahasa yang digunakan komunikatif Kalimat yang digunakan jelas (tidak menimbulkan makna ganda dan istilah yang lazim digunakan siswa)
2 Tampilan Desain LKS baik Cetakan Tulisan dan Gambar jelas
3 Skenario LKS LKS mendesain kegiatan siswa untuk menemukan konsep, hukum, atau fakta yang dipelajari.
4 Materi
Isi percobaan berhubungan dengan kebenaran konsep pengetahuan
Materi yang diajarkan sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar
Kedalaman materi sesuai kemampuan siswa 5 Penilaian LKS dilengkapi dengan instrumen penilaian
209
Komentar dan Arahan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Jakarta, Januari 2015
Validator
(…………………………….)
Nip: ……………………...
1. Hasil Pretest
a. Rekapitulasi Pretest kelas Eksperimen
b. Rekapitulasi Pretest kelas Kontrol
c. Hasil Pretest kelas Eksperimen
d. Hasil Pretest kelas Kontrol
2. Hasil Posttest
a. Rekapitulasi Posttest kelas Eksperimen
b. Rekapitulasi Posttest kelas Kontrol
c. Hasil Posttest kelas Eksperimen
d. Hasil Posttest kelas Kontrol
3. Uji Normalitas Hasil Pretest
a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
4. Uji Normalitas Hasil Posttest
a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest
6. Uji Homogenitas Hasil Posttest
7. Uji Hipotesis Hasil Pretest
8. Uji Hipotesis Hasil Posttest
9. Data Hasil Angket Respon Siswa
10. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
LAMPIRAN C ANALISIS DATA PENELITIAN
211
HASIL PRETEST KELAS EXPERIMEN
Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest
yang didapat dari kelas experimen adalah sebagai berikut:
20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 53,33 33,33 33,33 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 46,67 46,67 46,67 46,67 53,33 53,33
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, yaitu:
1. Banyaknya data (N) = 33 siswa
2. Nilai Maksimal (Xmax) = 53,33
3. Nilai minimal (Xmin) = 20,00
4. Jangkauan (J) = Xmax – Xmin = 53,33 -20 = 33,33
5. Banyak kela (k) = 1 + 3,3 Log N
= 1 + 3,3 .1.518
= 1 + 5,011 = 6,11 ~ 6
6. Interval kelas (I) = 𝐽𝑘 = 33,33
6 = 5,55 ~ 6
Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Experimen X1
Interval
Nilai
Tengah
(xi)
Frekuansi
(fo)
Batas
Bawah fo.xi xi2 fo.xi2
20-25 22,50 5,00 19,50 112,50 506,25 2531,25
26-31 28,50 5,00 25,50 142,50 812,25 4061,25
32-37 34,50 10,00 31,50 345,00 1190,25 11902,50
38-43 40,50 4,00 37,50 162,00 1640,25 6561,00
44-49 46,50 6,00 43,50 279,00 2162,25 12973,50
50-55 52,50 3,00 49,50 157,50 2756,25 8268,75
55,50
Jumlah 2250,00 33,00 1198,50 9067,50 46298,25
212
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan
beberapa nilai, yaitu:
1. Rata-rata ( 𝒙� ) :
𝒙� = ∑𝑓𝑥𝑖𝑛
= 115333
= 34,949
2. Median ( Me ) :
𝑀𝑒 = 𝑇𝐵 + �12 𝑁 − Σ 𝑓 𝑀𝑒
𝑓 𝑀𝑒� . 𝑐
Keterangan :
Me : Median
TB : Tepi bawah kelas median = 31,50
N : Banyak nilai pengamatan = 33,00
Σ 𝑓 𝑀𝑒 : Frekuensi komulatif sebelum kelas median = 10,00
𝑓 𝑀𝑒 : Frekuansi kelas median = 10,00
c : Interval Kelas = 6
Maka :
𝑀𝑒 = 31,50 + �12 33 − 10
10� . 6
Me = 31,50 + 16,50−1010
. 6
Me = 31,50 + 0,65.6
Me = 31,50 + 3,90 = 35,40
213
3. Modus ( Mo ) :
𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + �∆1
∆1 + ∆2� . 𝑐
Keterangan :
Mo : Modus
TB : Tepi bawah kelas modus = 31,50
N : Banyak nilai pengamatan = 33,00
∆1 : Selisih frekuensi kelas modus dengan sebelumnya= 5
∆2 : Selisih frekuensi kelas modus dengan setelahnya = 6
c : Interval kelas = 6
Maka :
𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + �∆1
∆1 + ∆2� . 𝑐
𝑀𝑜 = 31,50 + �5
5 + 6� . 6
𝑀𝑜 = 31,50 + � 511� . 6 = 31,50 + 2,73 = 34,23
4. Standar Deviasi
𝑠 = �𝑛∑𝑓𝑥𝑖2 − (∑𝑓𝑥𝑖)2
𝑛(𝑛 − 1)
𝑠 = �33.46298,25−(1198,50)2
33(33−1)
𝑠 = �33.46298,25−(1198,50)2
33(33−1) = 9,3054
214
HASIL PRETEST KELAS KONTROL
Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest
yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:
13,33 13,33 13,33 20,00 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00
40,00 46,67 46,67 53,33 53,33 66,67
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, yaitu:
1. Banyaknya data (N) = 34 siswa
2. Nilai Maksimal (Xmax) = 66,67
3. Nilai minimal (Xmin) = 13,33
4. Jangkauan (J) = Xmax – Xmin = 66,67 - 13,33 = 53,34
5. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 Log N
= 1 + 3,3 .log 34
= 1 + 5,05388 = 6,054 ~ 7
6. Interval kelas (I) = 𝐽𝑘 = 53,34
7 = 7,62 ~ 8
Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol
Interval
Nilai
Tengah
(xi)
Frekuansi
(fo)
Batas
Bawah fo.xi xi2 fo.xi2
13 - 20 16,5 4 12,5 66 272,25 1089,00
21 - 28 24,5 11 20,5 269,50 600,25 6602,75
29 - 36 32,5 7 28,5 227,50 1056,25 7393,75
37- 44 40,5 7 36,5 283,50 1640,25 11481,75
45 - 52 48,5 2 44,5 97,00 2352,25 4704,50
53 - 60 56,5 2 52,5 113,00 3192,25 6384,50
61 - 68 64,5 1 60,5 64,50 4160,25 4160,25
68,5
Jumlah 283,50 34,00 1121,00 13274 41816,50
215
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan
beberapa nilai, yaitu:
7. Rata-rata ( 𝒙� ) :
𝒙� = ∑𝑓𝑥𝑖𝑛
= 1121,0034
= 32,97
8. Median ( Me ) :
𝑀𝑒 = 𝑇𝐵 + �12 𝑁 − Σ 𝑓 𝑀𝑒
𝑓 𝑀𝑒� . 𝑐
Keterangan :
Me : Median
TB : Tepi bawah kelas median = 28,50
N : Banyak nilai pengamatan = 34,00
Σ 𝑓 𝑀𝑒 : Frekuensi komulatif sebelum kelas median = 15,00
𝑓 𝑀𝑒 : Frekuansi kelas median = 7,00
c : Interval Kelas = 8
Maka :
𝑀𝑒 = 28,50 + �12 34 − 15
7� . 8
Me = 28,50 + 17−157
. 8
Me = 28,50 + 0,2857.8
Me = 28,50 + 2,2857 = 30,79
216
9. Modus ( Mo ) :
𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + �∆1
∆1 + ∆2� . 𝑐
Keterangan :
Mo : Modus
TB : Tepi bawah kelas modus = 20,50
N : Banyak nilai pengamatan = 34,00
∆1 : selisih frekuensi kelas modus dengan sebelumnya= 7
∆2 : selisih frekuensi kelas modus dengan setelahnya = 4
c : interval kelas = 8
Maka :
𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + � ∆1∆1+ ∆2
� . 𝑐
𝑀𝑜 = 20,50 + � 77+ 4
� . 8
𝑀𝑜 = 20,50 + � 711� . 8 = 20,50 + 5,09 = 25,59
10. Standar Deviasi
𝑠 = �𝑛∑𝑓𝑥𝑖2 − (∑𝑓𝑥𝑖)2
𝑛(𝑛 − 1)
𝑠 = �34.41816,50 − (1121,00)2
34(34 − 1)
𝑠 = �34.41816,50−(1121,00)2
34(34−1) = 12,13
217
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR PRETEST
A. KELAS EXPERIMEN
Perolehan nilai Pretest kelas experimen :
20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 53,33 33,33 33,33 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 46,67 46,67 46,67 46,67 53,33 53,33
Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square)
Interval Xi fi fi.xi fi.xi2 batas
bawah
z
batas
kelas
luas z
tabel ft (f0-ft)2/ft
20-25 22.50 5 112.50 2531.25 19.50 -1.66 0.1054 3.4782 0.66582578
26-31 28.50 5 142.50 4061.25 25.50 -1,02 0.2018 6.6594 0.41349196
32-37 34.50 10 345.00 11902.50 31.50 -0.37 0.2507 8,2731 0.36046749
38-43 40.50 4 162.00 6561.00 37.50 0.27 0.2148 7,0884 1,134560896
44-49 46.50 6 279.00 12973.50 43.50 0.92 0.1194 3,9402 1,07679205
50-55 52.50 3 157.50 8268.75 49.50 1.56 0.0458 1.5114 1.46614395
55.50 2.21
Jumlah
33 1198.50 46298.25
X hitung 5,32833019
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai
berikut :
1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:
𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − 𝑥−
𝑠
Keterangan :
𝑥− : Nilai rata-rata
𝑠 : Nilai standar deviasi
218
3. Menentukan Z tabel
Z Batas Kelas -1,66 -1,02 -0,37 0,27 0,92 1,56 2,21
Z tabel 0,4515 0,3461 0,1443 0,1064 0,3212 0,4406 0,4864
Luas Z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut :
a. Kelas 20-25
0,4515 - 0,3461 = 0,1054
b. Kelas 26-31
0,3461 - 0,1443 = 0,2018
c. Kelas 32-37
0,1443 + 0,1064 = 0,2507
d. Kelas 38-43
0,3212 - 0,1064 = 0,2148
e. Kelas 44-49
0,4406 - 0,3212 = 0,1194
f. Kelas 50-55
0,4864 - 0,4406 = 0,0548
4. Menghitung nilai ft ( frekuensi yang diharapkan ) dengan rumus
ft = Σ f x Luas Ztabel
5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus :
𝑥2 = �(𝑓0 − 𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
𝑘
𝑖=1
Keterangan :
𝑥2 : Nilai tes kai kuadrat
𝑓𝑜 : Frekuensi yang diobservasi
𝑓𝑡 : Frekuensi yang diharapkan
6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (𝑥2 Rhitung ) dengan menjumlahkan nilai
kai kuadrat tiap-tiap kelas
219
7. Menguji hipotesis normalitas
Nilai 𝑥2 Rtabel dengan derajat kebebasan (dk) = 5 , pada taraf signifikansi 5%
adalah 11,070 untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai
𝑥2 Rhitung dengan 𝑥2 Rtabel,. Didapatkan nilai 𝑥2 Rhitung < 𝑥2 Rtabel artinya Ha diterima
( data terdistribusi normal )
220
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR PRETEST
B. KELAS KONTROL
Perolehan nilai Pretest kelas kontrol :
13,33 13,33 13,33 20,00 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 26,67 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 33,33 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 40,00 46,67 46,67 53,33 53,33 66,67
Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) kelas
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai
berikut :
1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:
𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − 𝑥−
𝑠
Keterangan :
𝑥− : Nilai rata-rata
𝑠 : Nilai standar deviasi
interval Xi f0 f0.xi f0.xi2 batas bawah
z batas kelas
luas z tabel ft (f0-ft)2/ft
13-20 16.50 4 66.00 1089.00 12.50 -1.69 0.1060 3.604 0.043512 21-28 24.50 11 269.50 6602.75 20.50 -1.03 0.2042 6.9428 2.370927 29-36 32.50 7 227.50 7393.75 28.50 -0.37 0.2584 8.7856 0.362908 37-44 40.50 7 283.50 11481.75 36.50 0.29 0.2148 7.3032 0.012588 45-52 48.50 2 97.00 4704.50 44.50 0.95 0.1174 3.9916 0.993704 53-60 56.50 2 113.00 6384.50 52.50 1.61 0.0421 1.4314 0.225867 61-68 64.50 1 64.50 4160.25 60.50 2.27 0.0099 0.3366 1.307485
68.50 2.93
Jumlah 283.50 34 1121.00 41816.50 X2hitung 5.316991
221
3. Menentukan Z tabel
Z Batas Kelas -1,69 -1,03 -0,37 0,29 0,95 1,61 2,27
Z tabel 0,4545 0,3485 0,1443 0,1141 0,3289 0,4463 0,4884
Luas Z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut :
a. Kelas 13-20
0,4545- 0,3485 = 0,1060
b. Kelas 21-28
0,3485 - 0,1443 = 0,2042
c. Kelas 29-36
0,1443 + 0,1141= 0,2584
d. Kelas 37-44
0,3289 - 0,1141= 0,2148
e. Kelas 45-52
0,4463 - 0,3289= 0,1174
f. Kelas 53-60
0,4884 - 0,4463 = 0,0421
g. Kelas 61-68
0,4983 - 0,4884 = 0,0099
4. Menghitung nilai ft ( frekuensi yang diharapkan ) dengan rumus
ft = Σ f x Luas Ztabel
5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus :
𝑥2 = �(𝑓0 − 𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
𝑘
𝑖=1
Keterangan :
𝑥2 = Nilai tes kai kuadrat
𝑓𝑜 = frekuensi yang diobservasi
𝑓𝑡 = frekuensi yang diharapkan
222
6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (𝑥2 Rhitung ) dengan menjumlahkan nilai
kai kuadrat tiap-tiap kelas
7. Menguji hipotesis normalitas
Nilai 𝑥2 Rtabel dengan derajat kebebasan (dk) = 5 , pada taraf signifikansi 5%
adalah 11,070 untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai
𝑥2 Rhitung dengan 𝑥2 Rtabel,. Didapatkan nilai 𝑥2 Rhitung < 𝑥2 Rtabel artinya Ha diterima (
data terdistribusi normal )
225
HASIL POSTEST KELAS EXPERIMEN
Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil postest
yang didapat dari kelas experimen adalah sebagai berikut:
40.00 46.67 53.33 53.33 53.33 60.00 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 73.33 73.33 73.33 73.33 73.33 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 86.67 86.67 86.67 86.67 93.33 93.33 93.33 93.33 93.33 93.33. 100.00
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, yaitu:
1. Banyaknya data (N) = 33 siswa
2. Nilai Maksimal (Xmax) = 100,00
3. Nilai minimal (Xmin) = 40,00
4. Jangkauan (J) = Xmax – Xmin = 100,00 - 40 = 60,00
5. Banyak kela (k) = 1 + 3,3 Log N
= 1 + 3,3 .1.518
= 1 + 5,011 = 6,11 ~ 7
6. Interval kelas (I) = 𝐽𝑘 = 60
7 = 8,57 ~ 9
Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Experimen X-1
Interval Nilai
Tengah (Xi)
Frekuensi (f0)
batas bawah Xi
2 f0.Xi f0.Xi2
40-48 44.00 2 39.50 1936.00 88.00 3872.00 49-57 53.00 3 48.50 2809.00 159.00 8427.00 58-66 62.00 1 57.50 3844.00 62.00 3844.00 67-75 71.00 10 66.50 5041.00 710.00 50410.00 76-84 80.00 6 75.50 6400.00 480.00 38400.00 85-93 89.00 4 84.50 7921.00 356.00 31684.00 94-102 98.00 7 93.50 9604.00 686.00 67228.00
102.50 Jumlah 497.00 33 37555 2541.00 203865.00
226
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan
beberapa nilai, yaitu:
1. Rata-rata ( 𝒙� ) :
𝒙� = ∑𝑓𝑥𝑖𝑛
= 𝟐𝟓𝟒𝟏33
= 77
2. Median ( Me ) :
𝑀𝑒 = 𝑇𝐵 + �12 𝑁 − Σ 𝑓 𝑀𝑒
𝑓 𝑀𝑒� . 𝑐
Keterangan :
Me : Median
TB : Tepi bawah kelas median = 75,50
N : Banyak nilai pengamatan = 33,00
Σ 𝑓 𝑀𝑒 : Frekuensi komulatif sebelum kelas median = 16,00
𝑓 𝑀𝑒 : Frekuansi kelas median = 6
c : Interval Kelas = 9
Maka :
𝑀𝑒 = 75,50 + �12 33 − 16
6� . 9
Me = 75,50 + 16,50−166
. 9
Me = 75,50+ 0,75
Me = 75,50+ 0,75= 76,25
227
3. Modus ( Mo ) :
𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + �∆1
∆1 + ∆2� . 𝑐
Keterangan :
Mo : Modus
TB : Tepi bawah kelas modus = 66,50
N : Banyak nilai pengamatan = 33,00
∆1 : selisih frekuensi kelas modus dengan sebelumnya= 9
∆2 : selisih frekuensi kelas modus dengan setelahnya = 4
c : interval kelas = 9
Maka :
𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + �∆1
∆1 + ∆2� . 𝑐
𝑀𝑜 = 66,50 + � 99+ 4
� . 9
𝑀𝑜 = 66,50 + � 913� . 9 = 66,50 + 6,23 = 72,73
4. Standar Deviasi
𝑠 = �𝑛∑𝑓𝑥𝑖2 − (∑𝑓𝑥𝑖)2
𝑛(𝑛 − 1)
𝑠 = �33.1203865−645668133(33−1)
𝑠 = � 27086433(33−1)
= 16,0156
228
HASIL POSTEST KELAS KONTROL
Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil postest
yang didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:
40.00 46.60 46.60 46.60 53.30 53.30 60.00 60.00 60.00 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 73.33 73.33 73.33 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 86.67 86.67 86.67 86.67 93.33 93.33 93.33
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai, yaitu:
1. Banyaknya data (N) = 34 siswa
2. Nilai Maksimal (Xmax) = 93,33
3. Nilai minimal (Xmin) = 40,00
4. Jangkauan (J) = Xmax – Xmin = 93,33 - 40 = 53,33
5. Banyak kela (k) = 1 + 3,3 Log N
= 1 + 3,3 .1.531
= 1 + 4,594 = 5,594 ~ 5
6. Interval kelas (I) = 𝐽𝑘 = 53,33
5 = 10,66 ~ 11
Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol X-8
Interval Nilai
Tengah (Xi)
Frekuensi (f0)
batas bawah Xi
2 f0.Xi f0.Xi2
40-50 45 4 39.5 2025 180 8100 51-61 56 5 50.5 3136 280 15680 62-72 67 8 61.5 4489 536 35912 73-83 78 10 72.5 6084 780 60840 84-94 89 7 83.5 7921 623 55447
94.5 Jumlah 335 34 23655 2399 175979
229
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan
beberapa nilai, yaitu:
7. Rata-rata ( 𝒙� ) :
𝒙� = ∑𝑓𝑥𝑖𝑛
= 𝟐𝟑𝟗𝟗34
= 70,56
8. Median ( Me ) :
𝑀𝑒 = 𝑇𝐵 + �12 𝑁 − Σ 𝑓 𝑀𝑒
𝑓 𝑀𝑒� . 𝑐
Keterangan :
Me : Median
TB : Tepi bawah kelas median = 61,50
N : Banyak nilai pengamatan = 34,00
Σ 𝑓 𝑀𝑒 : Frekuensi komulatif sebelum kelas median = 9,00
𝑓 𝑀𝑒 : Frekuansi kelas median = 8,00
c : Interval Kelas = 11
Maka :
𝑀𝑒 = 61,5 + �17− 98� . 11
Me = 72,50 + 88 . 11
Me = 72,50 + 11
Me = 83,5
230
9. Modus ( Mo ) :
𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + �∆1
∆1 + ∆2� . 𝑐
Keterangan :
Mo : Modus
TB : Tepi bawah kelas modus = 72,50
N : Banyak nilai pengamatan = 34,00
∆1 : selisih frekuensi kelas modus dengan sebelumnya= 2
∆2 : selisih frekuensi kelas modus dengan setelahnya = 3
c : interval kelas = 11
Maka :
𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + �∆1
∆1 + ∆2� . 𝑐
𝑀𝑜 = 72,50 + � 22+ 3
� . 11
𝑀𝑜 = 72,50 + �25� . 11 = 72,50 +4,4 = 76,90
10. Standar Deviasi
𝑠 = �𝑛∑𝑓𝑥𝑖2 − (∑𝑓𝑥𝑖)2
𝑛(𝑛 − 1)
𝑠 = �34.175979 − 5755201
34(34 − 1)
𝑠 = � 22808534(34−1)
= 14.25778
231
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR POSTEST
A. KELAS EXPERIMEN ( X.1 )
Perolehan nilai Postest kelas experimen :
40.00 46.67 53.33 53.33 53.33 60.00 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 73.33 73.33 73.33 73.33 73.33 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 86.67 86.67 86.67 86.67 93.33 93.33 93.33 93.33 93.33 93.33. 100.00
Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) kelas X.1
Interval Xi f0 f0.Xi f0.Xi2 batas
bawah z batas kelas
luas z tabel ft (f0-ft)2/ft
40-48 44 2 88 3872 39.5 -2.34 0.0279 0.9207 1.26522 49-57 53 3 159 8427 48.5 -1.78 0.0737 2.4321 0.132606 58-66 62 1 62 3844 57.5 -1.22 0.1434 4.7322 2.943518 67-75 71 10 710 50410 66.5 -0.66 0.2813 9,2829 0.05539 76-84 80 6 480 38400 75.5 -0.09 0.1449 4.7817 0.310403 85-93 89 4 356 31684 84.5 0.47 0.1677 5.5341 0.425266 94-102 98 7 686 67228 93.5 1.03 0.0956 3.1548 4.686688
102.5 1.59 Jumlah 497 33 2541 203865 X2 hitung 9.819097
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai
berikut :
1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:
𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − 𝑥−
𝑠
Keterangan :
𝑥− : Nilai rata-rata
𝑠 : Nilai standar deviasi
232
3. Menentukan Z tabel
Z Batas
Kelas -2.34 -1.78 -1.22 -0.66 -0.09 0.47 1.03 1.59
Z tabel 0.4904 0.4625 0.3888 0.2454 0.0359 0.1808 0.3485 0.4441
Luas Z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut :
a. Kelas 40-48
0.4904- 0.4625 = 0.0279
b. Kelas 49-57
0.4625- 0.3888 = 0.0737
c. Kelas 58-66
0.3888- 0.2454 = 0.1434
d. Kelas 67-75
0.2454+ 0.0359 = 0.2813
e. Kelas 76-84
0.1808- 0.0359 = 0.1449
f. Kelas 85-93
0.3485 - 0.1808 = 0.1677
g. Kelas 94-102
0.444 - 0.3485 = 0.0956
4. Menghitung nilai ft ( frekuensi yang diharapkan ) dengan rumus
ft = Σ f x Luas Ztabel
5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus :
𝑥2 = �(𝑓0 − 𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
𝑘
𝑖=1
Keterangan :
𝑥2 = Nilai tes kai kuadrat
𝑓𝑜 = frekuensi yang diobservasi
𝑓𝑡 = frekuensi yang diharapkan
233
6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (𝑥2 Rhitung ) dengan menjumlahkan nilai
kai kuadrat tiap-tiap kelas
7. Menguji hipotesis normalitas
Nilai 𝑥2 Rtabel dengan derajat kebebasan (dk) = 5 , pada taraf signifikansi 5%
adalah 11,070 untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai
𝑥2 Rhitung dengan 𝑥2 Rtabel,. Didapatkan nilai 𝑥2 Rhitung < 𝑥2 Rtabel artinya Ha diterima
( data terdistribusi normal )
234
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR POSTEST
a. KELAS KONTROL ( X.1 )
Perolehan nilai Postest kelas kontrol :
40.00 46.60 46.60 46.60 53.30 53.30 60.00 60.00 60.00 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 66.67 73.33 73.33 73.33 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 86.67 86.67 86.67 86.67 93.33 93.33 93.33
Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) kelas X.8
Interval Xi fi fi.Xi fi.Xi2 batas bawah
z batas kelas
luas z tabel ft (fi-
ft)2/ft 40-50 45 4 180 8100 39.5 -2.18 0.0647 2.1998 1.473 51-61 56 5 280 15680 50.5 -1.41 0.1818 6.1812 0.225 62-72 67 8 536 35912 61.5 -0.64 0.2946 10.016 0.406 73-83 78 10 780 60840 72.5 0.14 0.2629 8.9386 0.126 84-94 89 7 623 55447 83.5 0.91 0.1349 4.5866 1.269
94.5 1.68 Jumlah 335 34 2399 175979 X2 hitung 3.500
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai
berikut :
1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:
𝑍 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − 𝑥−
𝑠
Keterangan :
𝑥− : Nilai rata-rata
𝑠 : Nilai standar deviasi
235
3. Menentukan Z tabel
Z Batas Kelas -2.18 -1.41 -0.64 0.14 0.91 1.68
Z tabel 0.4854 0.4207 0.2389 0.0557 0.3186 0.4535
Luas Z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut :
a. Kelas 40-50
0.4854 - 0.4207 = 0.0647
b. Kelas 51-61
0.4207 - 0.2389 = 0.1818
c. Kelas 62-72
0.2389 + 0.0557 = 0.2946
d. Kelas 73-83
0.2794 - 0.0557 = 0.2714
e. Kelas 84-94
0.4535 - 0.2794 = 0.1612
4. Menghitung nilai ft ( frekuensi yang diharapkan ) dengan rumus
ft = Σ f x Luas Ztabel
5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus :
𝑥2 = �(𝑓0 − 𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
𝑘
𝑖=1
Keterangan :
𝑥2 = Nilai tes kai kuadrat
𝑓𝑜 = frekuensi yang diobservasi
𝑓𝑡 = frekuensi yang diharapkan
6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (𝑥2 Rhitung ) dengan menjumlahkan nilai
kai kuadrat tiap-tiap kelas
236
7. Menguji hipotesis normalitas
Nilai 𝑥2 Rtabel dengan derajat kebebasan (dk) = 5 , pada taraf signifikansi 5%
adalah 11,070 untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai
𝑥2 Rhitung dengan 𝑥2 Rtabel,. Didapatkan nilai 𝑥2 Rhitung < 𝑥2 Rtabel artinya Ha diterima
( data terdistribusi normal )
237
UJI HOMOGENITAS HASIL PRETEST
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:
𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆12
𝑆22
Keterangan:
F = Koefisien F tes
S1 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar
S2 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil
Sedangkan varians dapat dihitung menggunakan rumus :
S2 = 𝑛∑𝑥12−(∑𝑋1)2
𝑛(𝑛−1)
Kriteria Pengujian Uji F adalah Sebagai berikut :
1) Jika Fhitung ≤ Ftabel yang berarti varians kedua populasi homogen.
2) Jika Fhitung ≥ Ftabel yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.
A. Tabel Bantu Uji F
Tabel Bantu Uji F Kelas Experimen
Interval
Nilai
Tengah
(xi)
Frekuansi
(fo)
Batas
Bawah fo.xi xi2 fo.xi2
20-25 22,50 5,00 19,50 112,50 506,25 2531,25
26-31 28,50 5,00 25,50 142,50 812,25 4061,25
32-37 34,50 10,00 31,50 345,00 1190,25 11902,50
38-43 40,50 4,00 37,50 162,00 1640,25 6561,00
44-49 46,50 6,00 43,50 279,00 2162,25 12973,50
50-55 52,50 3,00 49,50 157,50 2756,25 8268,75
55,50
Jumlah 2250,00 33,00 1198,50 9067,50 46298,25
238
Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol
Interval
Nilai
Tengah
(xi)
Frekuansi
(fo)
Batas
Bawah fo.xi xi2 fo.xi2
13-20 16.50 4 12.50 66.00 272.25 1089.00
21-28 24.50 11 20.50 269.50 600.25 6602.75
29-36 32.50 7 28.50 227.50 1056.25 7393.75
37-44 40.50 7 36.50 283.50 1640.25 11481.75
45-52 48.50 2 44.50 97.00 2352.25 4704.50
53-60 56.50 2 52.50 113.00 3192.25 6384.50
61-68 64.50 1 60.50 64.50 4160.25 4160.25
68.50
JUMLAH
34
1121.00 13274 41816.50
B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi
1. Kelas Experimen
𝑠 = �𝑛∑𝑓𝑥𝑖2 − (∑𝑓𝑥𝑖)2
𝑛(𝑛 − 1)
𝑠 = �33.46298,25 − (1198,50)2
33(33 − 1)
𝑠 = �33.46298,25−(1198,50)2
33(33−1) = 9,3054
2. Kelas Kontrol
𝑠 = �𝑛∑𝑓𝑥𝑖2 − (∑𝑓𝑥𝑖)2
𝑛(𝑛 − 1)
𝑠 = �34.41816.50−(1121.00)2
34(34−1)
239
𝑠 = �33.46298,25−(1198,50)2
1122 = 12,131
C. Menentukan Nilai Fhitung dan Menguji Hipotesis Homogenitas
𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆12
𝑆22
𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = (12,131)2
(9,305)2 = 147,165
86,583 = 1,6996
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai Fhitung
dengan Ftabel. Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai Ftabel (33,32) adalah
sebesar 1,7989. Maka terlihat Fhitung < Ftabel , sehingga Ha diterima dan Ho ditolak
( data dinyatakan Homogen )
240
UJI HOMOGENITAS HASIL POSTEST
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:
𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆12
𝑆22
Keterangan:
F = Koefisien F tes
S1 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar
S2 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil
Sedangkan varians dapat dihitung menggunakan rumus :
S2 = 𝑛∑𝑥12−(∑𝑋1)2
𝑛(𝑛−1)
Kriteria Pengujian Uji F adalah Sebagai berikut :
1. Jika Fhitung ≤ Ftabel yang berarti varians kedua populasi homogen.
2. Jika Fhitung ≥ Ftabel yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.
A. Tabel Bantu Uji F
Tabel Bantu Uji F Kelas Experimen
Interval Nilai
Tengah (Xi)
Frekuensi (f0)
batas bawah Xi
2 f0.Xi f0.Xi2
40-48 44.00 2 39.50 1936.00 88.00 3872.00 49-57 53.00 3 48.50 2809.00 159.00 8427.00 58-66 62.00 1 57.50 3844.00 62.00 3844.00 67-75 71.00 10 66.50 5041.00 710.00 50410.00 76-84 80.00 6 75.50 6400.00 480.00 38400.00 85-93 89.00 4 84.50 7921.00 356.00 31684.00 94-102 98.00 7 93.50 9604.00 686.00 67228.00
102.50 Jumlah 497.00 33 37555 2541.00 203865.00
241
Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol
Interval Nilai
Tengah (Xi)
Frekuensi (f0)
Batas bawah Xi
2 f0.Xi f0.Xi2
40-50 45 2 39.5 2025 90 4050 51-61 56 8 50.5 3136 448 25088 62-72 67 2 61.5 4489 134 8978 73-83 78 11 72.5 6084 858 66924 84-94 89 11 83.5 7921 979 87131
94.5 Jumlah 335 34 23655 2509 192171
B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi
1. Kelas Experimen
𝑠 = �𝑛∑𝑓𝑥𝑖2 − (∑𝑓𝑥𝑖)2
𝑛(𝑛 − 1)
𝑠 = �33.1203865−645668133(33−1)
𝑠 = � 27086433(33−1)
= 16,0156
2. Kelas Kontrol
𝑠 = �𝑛∑𝑓𝑥𝑖2 − (∑𝑓𝑥𝑖)2
𝑛(𝑛 − 1)
𝑠 = �34.192171 − (2518.50)2
33(33 − 1)
𝑠 = �33.199498.25−629508134(34−1)
= 15,0357
242
C. Menentukan Nilai Fhitung dan Menguji Hipotesis Homogenitas
𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆12
𝑆22
𝐹𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = (16,0156)2
(15,0357)2 = 256.499
226.0729 = 1.1345
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai Fhitung dengan
Ftabel. Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai Ftabel (33,32) adalah sebesar
1,7989. Maka terlihat Fhitung < Ftabel , sehingga Ha diterima dan Ho ditolak
( data dinyatakan Homogen )
251
UJI HIPOTESIS HASIL PRETEST
Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogeny,
maka rumus uji hipotesis yang digunakan adalah:
𝑡 =−𝑋−2𝑋1
−
𝑆𝑔�1𝑛1
+ 1𝑛2
dimana :
𝑆𝑔 = �(𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22
𝑛1 + 𝑛2 − 2
Keterangan:
�̅�1 : rata-rata skor kelompok eksperimen
�̅�2 : rata-rata skor kelompok kontrol
Sg : varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol)
S12 : varians kelompok eksperimen
S22 : varians kelompok kontrol
n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
1) Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak.
2) Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Langkah langkah menentukan thitung adalah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh:
�̅�1 : 34,949
�̅�2 : 32,970
S12
: (9,3054)2 = 86,583
S22
: (12,130)2 = 147,1369
n1 : 33
n2 : 34
252
2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (sg)
𝑆𝑔 = �(𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22
𝑛1 + 𝑛2 − 2
𝑆𝑔 = �(33 − 1)86,583 + (34 − 1)147,136933 + 34 − 2
𝑆𝑔 = �32. 86,583 + 33. 147,136933 + 34 − 2
𝑆𝑔 = �2770,6568 + 4855,517733 + 34 − 2
𝑆𝑔 = �7626, 174565
𝑆𝑔 = �117,32576
𝑆𝑔 = 10,832
3. Menentukan nilai thitung
𝑡 =−𝑋−2𝑋1
−
𝑆𝑔�1𝑛1
+ 1𝑛2
𝑡 =34,949 − 32,970
10,832� 133 + 1
34
𝑡 =1,979
10,832� 133 + 1
34
𝑡 =1,979
10,832�0,059714795
t = 0,7476
253
4. Menentukan nilai ttabel
Derajat kebebasan untuk mencari ttabel adalah
dk = n1 + n2 – 2 = 33 + 34 – 2 = 65
pada taraf signifikan 5% nilai ttabel untuk dk = 65 adalah 1,6686
5. Menguji hipotesis
Karena thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
6. Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh LKS berbasis inquiri terbimbing terhadap hasil belajar
siswa pada konsep hukum Newton
254
UJI HIPOTESIS HASIL POSTEST
Karena kedua data yang akan diuji terdistribusi normal dan homogeny,
maka rumus uji hipotesis yang digunakan adalah:
𝑡 =−𝑋−2𝑋1
−
𝑆𝑔�1𝑛1
+ 1𝑛2
dimana :
𝑆𝑔 = �(𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22
𝑛1 + 𝑛2 − 2
Keterangan:
�̅�1 : rata-rata skor kelompok eksperimen
�̅�2 : rata-rata skor kelompok kontrol
Sg : varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol)
S1 : varians kelompok eksperimen
S2 : varians kelompok kontrol
n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
3) Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak.
4) Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Langkah langkah menentukan thitung adalah sebagai berikut:
7. Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh:
𝑥1 : 77,000
𝑥2 : 73,794
S12
: (16,015)2 = 256.4994434
S22
: (15.03572)2 = 226.0729167
n1 : 33
n2 : 34
255
8. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (sg)
𝑆𝑔 = �(𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22
𝑛1 + 𝑛2 − 2
𝑆𝑔 = �(33 − 1)256.4994 + (34 − 1)226.072933 + 34 − 2
𝑆𝑔 = � 15668.38833 + 34 − 2
𝑆𝑔 = �241,0521
𝑆𝑔 = 15,525
9. Menentukan nilai thitung
𝑡 =−𝑋−2𝑋1
−
𝑆𝑔�1𝑛1
+ 1𝑛2
𝑡 =77,000 − 73,794
15,525� 133 + 1
34
𝑡 =3,206
15,525� 133 + 1
34
𝑡 =3,206
15,525�0,059714795
t = 0,7476
10. Menentukan nilai ttabel
Derajat kebebasan untuk mencari ttabel adalah
dk = n1 + n2 – 2 = 33 + 34 – 2 = 65
pada taraf signifikan 5% nilai ttabel untuk dk = 65 adalah 1,6686
256
11. Menguji hipotesis
Karena thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
12. Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh LKS berbasis inquiri terbimbing terhadap hasil belajar
siswa pada konsep hukum Newton
Gambar Percobaan
1. Gambar Pretest, Postest kelas experimen dan kontrol
2. Proses penelitian kelas kontrol
3. Proses penelitian kelas experimen
Kelas kontrol (kelas X-5) Kelas Experimen (kelas X-1)
Proses pembelajaran Proses pembelajaran
Proses Experimen Percobaan Hukum II Newton
Percobaan Hukum III Newton Percobaan Hukum I Newton
Percobaan Hukum I Newton Proses Diskusi Kelompok
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IFAN IRFIANDI, lahir di Cirebon pada
tanggal 13 Desember 1991. Biasa di panggil Ifan, anak
pertama dari dua orang bersaudara, Penulis memulai
pedidikannya di SD N II Gegesik kulon, Cirebon,
selama tiga tahun dan lulus pada tahun 2006. Setelah
itu, penulis melanjutkan pendidikanya ke SMA N 1
Gegesik Cirebon.
Keterbatasan bukanlah penghalang meraih cita-
cita, selagi masih punya impian maka harapan akan selalu ada, kalimat yang
memotivasi penulis untuk terus mengejar mimpi dan mewujudkannya, belajar
dimanapun meraih ilmu sebanyak banyaknya.
UIN Syarif Hidayatullah adalah kampus besar tampatnya menimba ilmu,
masuk kuliah pada tahun 2010, pada jurusan yang diidamkannya, pendidikan
fisika, bidang yang sangat digemari dari mulai SMA, penulis sejak semester awal
mengajar dibeberapa lembaga bimbingan belajar.
Penulis aktif dalam beberapa organisasi dikampus, memulai organisasi di
Gabungan Mahasiswa Muslim Fisika (GAMMA), MSC (moeslim saintis
community) menjabat terahir sebagai kordinator litbang dan organisasi diluar
kampus. Beberapa prestasi akademik sempat ditorehkan diantaranya,
Juara 1 Badminton ganda tingkat fakultas, hingga juara 1 OSN-PTI (Olimpiade
Sains Nasional) provinsi Banten pada tahun 2013, itu semata karena ridhaNya,
doa dan dukungan dari orang tua, dan motivasi luar biasa dari sahabat-sahabat.
top related