pengaruh model pembelajaran think talk write (ttw)
Post on 28-Oct-2021
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)
TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI MATERI
PROTISTA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 TAKALAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ARNI
NIM : 10544 00005 15
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FEBRUARI, 2020
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)
TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI MATERI
PROTISTA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 TAKALAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Arni
NIM : 10544 00005 15
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FEBRUARI, 2020
ii
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : fkip@unismuh.ac.id Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.
Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Arni
NIM : 105 4400 005 15
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Materi Protista
Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Takalar
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Februari 2020
Yang Membuat Pernyataan
Arni
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : fkip@unismuh.ac.id Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.
Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Arni
NIM : 105 4400 005 15
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Februari 2020
Yang Membuat Perjanjian
Arni
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tak selamanya langit itu kelam
Suatu saat akan cerah juga
Hiduplah dengan sejuta harapan
Habis gelap akan terbit terang
Kupersembahkan karya ini buat :
Kedua orang tuaku, saudaraku dan sahabatku,
Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
Mewujudkan harapan menjadi kenyataan
vii
ABSTRAK
Arni. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Terhadap
Hasil Belajar Kognitif Biologi Materi Protista Siswa Kelas X SMA Negeri 13
Takalar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Hilmi
Hambali dan Pembimbing II Nurul Magfirah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Think Talk Write terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi protista.. Jenis
penelitian yang digunakan adalah quasi experimen dengan desain penelitian
pretest-postest kontrol group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas X dan sampel pada penelitian ini adalah kelas X IPA 2 sebagai kelas
eksperimen dan X IPA 3 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah tes hasil belajar, berupa tes pilihan ganda. Sebelum proses pembelajaran
dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan setelah setelah
proses pembelajaran dilakukan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah diberikan perlakuan. Hasil penelitian data uji hipotesis menggunakan uji-t
(Independent sample t test) didapatkan nilai Sig sebesar 0,006 dan nilai tingkat
signifikannya (α) adalah 0,05, hal ini menunjukan bahwa nilai Sig lebih kecil dari
nilai tingkat signifikasi (α). Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) terhadap hasil belajar kognitif biologi siswa pada materi
Protista.
Kata Kunci: Think Talk Write (TTW), Hasil belajar.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada tara kepada seluruh makhluk-
Nya terutama manusia. Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW yang merupakan panutan dan contoh
kita sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini, masih banyak
terdapat kekurangan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
proposal ini dikemudian hari.
Akhir kata penulis ingin menghaturkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan selama studi hingga sampai pada tahapan
skripsi sebagai langkah akhir penyelesaian studi di Universitas Muhammadiyah
Makasar. Kepada kedua orang tua tercinta, Senga dan Marauna yang telah
memberikan perhatian dan pengorbanan serta keikhlasan doa demi kesuksesan
penulis. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada para keluarga yang tak
hentinya memberikan motivasi. Kepada Hilmi Hambali, S.Pd., M.Kes. sebagai
pembimbing I dan Nurul Magfirah, S.Pd,. M.Pd sebagai pembimbing II, yang
telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan
proposal hingga selesainya skripsi ini.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Abd.
Rahman Rahim, SE., M.M. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin
Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar dan Irmawanty, S,Si., M.Si. Ketua Program Studi
ix
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar serta seluruh dosen dan staf Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapka kepada
kepala sekolah, guru dan staf SMA Negeri 13 Takalar, dan Asmawati sebagai
guru biologi di sekolah tersebut yang telah memberi izin dan bantuan untuk
melakukan penelitian. Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada para
sahabat saya yang selalu membantu dan menemani dalam suka maupun duka, dan
keluarga besar Asrama Mahasiswa Pinrang (ASPIN) yang selalu memberi bantuan
dan motivasi , serta rekan-rekan program studi pendidikan biologi angkatan 2015
yang tidak bisa di sebutkan namanya satu persatu. Makasih saudara-saudaraku
teruslah maju, berkarya, berprestasi demi bangsa dan Negara, semoga rasa
solidaritas kita jangan sampai terlupakan.
Demikianlah ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan, tiada sesuatu yang bisa penulis berikan kecuali
apa yang kita lakukan selama ini bernilai ibadah disisi Allah SWT, serta semoga
skripsi ini bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi penulis dan bagi orang lain.
Semoga Allah SWT berkenan menerima amal bakti yang diabaikan oleh kita
semua, Aamiin.
Makassar, Februari 2020
Arni
10544 00005 15
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................iv
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................v
SURAT PERJANJIAN .....................................................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................vii
ABSTRAK .........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................xi
DAFTAR TABEL..............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................4
D. Manfaat Penelitian ..............................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................6
A. Kajian Pustaka ..................................................................................6
1. Hasil Belajar .................................................................................6
2. Pengertian Model Think Talk Write (TTW) ................................9
3. Sintaks Model Pembelajaran ........................................................16
4. Hubungan Model Pembelajaran Dengan Materi ..........................18
5. Hasil Penelitian yang Relevan......................................................19
6. Materi Protista ..............................................................................20
B. Kerangka Pikir ....................................................................................25
C. Hipotesis Penelitian ............................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................29
A. Rancangan Penelitian .........................................................................29
xi
1. Jenis Penelitian .............................................................................29
2. Desain Penelitian ..........................................................................29
3. Variabel Penelitian .......................................................................30
4. Waktu dan Tempat .......................................................................30
5. Prosedur Penelitian .......................................................................30
B. Populasi dan Sampel ...........................................................................31
1. Populasi ........................................................................................31
2. Sampe ...........................................................................................32
C. Defenisi Operasional Variabel ............................................................32
D. Instrumen Penelitian ...........................................................................33
1. Tes Hasil Belajar ..........................................................................33
2. Lembar Observasi Siswa ..............................................................34
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................34
1. Tes Tertulis ...................................................................................34
2. Non Tes ........................................................................................35
F. Teknik Analisis Data ........................................................................35
1. Statistik Desktiptif ........................................................................35
2. Statistik Inferensial .......................................................................36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................38
A. Hasil Penelitian ................................................................................38
1. Analisis Statistik Deskriptif .........................................................39
2. Analisis Statistik Inferensial.........................................................46
B. Pembahasan ........................................................................................50
BAB V PENUTUP .......................................................................................55
A. Kesimpulan.......................................................................................55
B. Saran .................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................57
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) ............. 16
Tabel 3.1 Desain Penelitian......................................................................... 29
Tabel 3.2 Populasi . ..................................................................................... 32
Tabel 3.3 Sampel ......................................................................................... 32
Tabel 3.4 Tingkat Penguasaan Materi ......................................................... 35
Tabel 3.5 Kategori Nilai Uji N-Gain........................................................... 36
Tabel 4.2 Statistik Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen
Pada Saat Diberikan Perlakuan (Pretest dan Posttes) ................ 39
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Belajar Siswa Pada
Kelas Eksperimen (Pretest dan Posttest).................................... 40
Tabel 4.4 Statistik Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Kontrol Pada
Saat Diberikan Perlakuan (Pretest dan Posttest) ........................ 41
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Fresentasi Hasil Belajar Biologi
Siswa Pada Kelas Kontrol (Pretest dan Posttest)……….. ......... 42
Tabel 4.6 Nilai Rata-Rata Peningkatan Pretest dan Posttest ...................... 45
Tabel 4.7 Hasil Uji Rata-Rata Nilai Normalitas Gain (N-Gain) ................. 46
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................... 47
Tabel 4.9 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................. 48
Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis .................................................................... 49
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Klasifikasi Protista .................................................................. . 25
Gambar 2.2 Kerangka Pikir......................................................................... 27
Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil Belajar
Biologi Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ................................................................................... 43
Gambar 4.2 Diagram Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil Belajar
Biologi Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .................................................................................... 44
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A: Data Penelitian ................................................................... 60
A.1 Nilai Hasil Penelitian Kelas Eksperimen ...................................... 61
A.2 Nilai Hasil Penelitian Kelas Kontrol ............................................. 62
A.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Posttest Kelas Eksperimen .................... 63
A.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Posttest Kelas Kontrol ............................ 64
A.5 Kartu Kontrol Penelitian ................................................................. 65
LAMPIRAN B: Analisis Statistik Deskriptif ............................................... 67
B.1 Analisis Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen ............................. 69
B.2 Analisis Statistik Deskriptif Kelas Kontrol ..................................... 71
B.3 Uji N-Gain ....................................................................................... 73
LAMPIRAN C: Analisis Statistik Inferensial ............................................. 74
C.1 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 75
C.2 Hasil Uji Homogenitas ................................................................... 77
C.3 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 79
LAMPIRAN D: Instrumen Penelitian ......................................................... 80
D.1 Silabus Pembelajaran ...................................................................... 81
D.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................... 84
D.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ........................................................... 134
D.4 Tes Hasil Belajar Posttest .............................................................. 151
D.5 Kisi-Kisi Soal Posttest ................................................................... 160
D.6 Pedoman Penskoran Posttest ......................................................... 173
D.7 Lembar Observasi Guru ................................................................. 174
xv
D.8 Lembar Observasi Siswa ............................................................... 176
LAMPIRAN E: LEMBAR JAWABAN ....................................................... 178
E.1 Lembar Observasi Siswa ................................................................. 179
LAMPIRAN F: Validitas Instrumen ............................................................ 183
F.1 Keterangan Validasi ....................................................................... 184
F.2 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............ 185
F.3 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................... 193
F.4 Hasil Validasi Tes Hasil Belajar Biologi ....................................... 199
F.5 Hasil Validasi Lembar Observasi Guru .......................................... 205
F.6 Hasil Validasi Lembar Observasi Siswa ........................................ 211
LAMPIRAN G: Persuratan dan Dokumentasi ........................................... 217
G.1 Surat Pengantar Penelitian ............................................................. 218
G.2 Surat Permohonan Izin Penelitian LP3M ...................................... 219
G.3 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ............................... 220
G.4 Dokumentasi .................................................................................. 221
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal penting dalam proses pembentukan sumber
daya manusia. Melalui pendidikan, manusia memperoleh ilmu pengetahuan
dan pengalaman empirik yang sangat berguna bagi kehidupannya, serta dapat
mengembangkan diri manusia sesuai dengan potensinya masing-masing.
Pendidikan akan terus berproses seiring dengan perkembangan zaman. Saat
ini pendidikan di sekolah berlangsung secara terstruktur. Pandangan
pendidikan saat ini adalah dimana guru hanya sebagai fasilitator dan proses
pendidikan berpusat pada peserta didik, akan tetapi berdasarkan fakta yang
terlihat di lapangan pendidikan belum sepenuhnya terlaksana. Guru masih
mengajar dengan menggunakan model/metode yang kurang tepat sehingga
berdampak pada tujuan pendidikan yang kurang terwujud sebagaimana yang
diharapkan.
Sebagai seorang guru kita harus mengetahui perkembangan siswa
dalam belajar, dimana siswa terlibat aktif dalam proses belajar.
Perkembangan itu sendiri adalah proses atau tahapan pertumbuhan sehingga
menjadi yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri (growth) berarti tahapan
peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran dan arti pentingnya. Agar
terjadinya perubahan demikian maka guru perlu mengelola kegiatan
pembelajaran.
2
Mengelola kegiatan pembelajaran, guru perlu merencanakan tugas dan
alat belajar yang menantang, pemberian umpan balik, belajar kelompok dan
menyediakan program penilaian yang memungkinkan semua siswa mampu
unjuk kemampuan/mendemonstrasikan kinerja (performance) sebagai hasil
belajar. Karena itu, dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran ini memiliki
kemampuan merancang pertanyaan produktif dan mampu menyajikan
pertanyaan sehingga memungkinkan siswa terlibat baik secara mental
maupun secara fisik.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 13
Takalar ditemukan beberapa masalah yaitu model pembelajaran yang
digunakan masih belum bervariasi. Siswa banyak mengalami kesulitan dalam
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Aktivitas siswa selama proses
pembelajaran tergolong kurang aktif, hal ini berdampak pada hasil belajar
siswa yang masih rendah dan tidak sesuai dengan nilai KKM yaitu 75 yang
telah diterapkan. Siswa yang mencapai nilai KKM hanya 50% dari
seluruhnya, hal tersebut dikarenakan kurangnya motivasi belajar siswa
sehingga siswa kurang memahami pelajaran dengan baik.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 13 Takalar
maka solusi yang diberikan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
Think Talk Write (TTW) dapat ditunjukkan dengan mendorong siswa untuk
berpikir, aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, berkomunikasi dengan baik,
siap mengemukakan pendapatnya, menghargai orang lain dan melatih siswa
untuk menuliskan hasil diskusinya ke dalam bentuk tulisan secara sistematis.
Melalui penerapan model Think Talk Write (TTW) dalam pembelajaran
3
biologi, siswa diajak untuk berpikir melalui bahan bacaan berupa buku
referensi secara individual kemudian membuat catatan kecil mengenai materi
yang telah dibaca. Hasil bacaan dikomunikasikan dengan talk yaitu diskusi
kelompok yang dapat meningkatkan aktivitas lisan siswa. Tahap terakhir
dalam model ini adalah write yaitu mengkonstruksi pengetahuan hasil dari
think dan talk secara individual yang dapat meningkatkan aktivitas menulis.
Penggunaan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
dimungkinkan siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran biologi, dan
dengan model ini siswa bisa mengkaitkan pembelajarannya dengan
kehidupan sehari-hari yang telah siswa alami dikehidupan nyata dan
bermakna sehingga akan lebih mudah dipahami.
Penggunaan Think Talk Write (TTW) telah terbukti dapat
meningkatkan kemampuan diskusi dan hasil belajar siswa, sesuai dengan
penelitian yang di lakukan oleh Aynin Mashfufah (2010) mengungkapkan
bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
adanya peningkatan yaitu pembelajaran yang terlaksana dengan baik,
kemampuan diskusi siswa menunjukkan adanya perkembangan, hasil belajar
siswa meningkat dan sebagian besar siswa memberikan respon yang baik.
Penelitian Bonar Sembiring (2010) diperoleh kesimpulan bahwa
secara keseluruhan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) mengalami peningkatan hasil belajar
siswa yang mengindikasikan kemampuan kritis dan kreatif siswa di kelas II
Ap2 SMK Negeri 1 Kabanjahe tahun pelajaran 2010/2011.
4
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan suatu
penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Think Talk Write (TTW) terhadap
Hasil Belajar Kognitif Biologi Materi Protista Siswa Kelas X SMA Negeri 13
Takalar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dibuat
rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu
a. “Bagaimana pengaruh model Think Talk Write (TTW) terhadap hasil
belajar kognitif biologi materi Protista siswa kelas X SMA Negeri 13
Takalar”?
b. “Apakah ada pengaruh model Think Talk Write (TTW) terhadap hasil
belajar kognitif biologi materi Protista siswa kelas X SMA Negeri 13
Takalar”?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengentahui bagaiaman pengaruh model Think Talk Write (TTW)
terhadap hasil belajar kognitif biologi materi protista siswa kelas X SMA
Negeri 13 Takalar.
b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model Think Talk Write (TTW)
terhadap hasil belajar kognitif biologi materi protista siswa kelas X SMA
Negeri 13 Takalar.
5
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilaksanakannya penelitian ini adalah:
1. Manfaat ilmiah yaitu dimaksudkan dapat menambah atau memperkaya
khasanah kepustakaan atau dijadikan sebagai salah satu sumber bacaan
serta bahan komparasi dan informasi dalam mengkaji masalah yang
relevan dengan hasil penelitian.
2. Manfaat praktis yaitu hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi para
guru dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar.
3. Manfaat yang lain pada penelitian ini yaitu dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write
(TTW).
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu indikator yang dapat menunjukkan
tingkat kemampuan dan pemahaman siswa dalam belajar. Pengungkapan
hasil belajar siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor. Hasil belajar Biologi yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah tingkat penguasaan kognitif siswa terhadap materi pelajaran
biologi setelah mengalami proses pembelajaran, berupa nilai yang
dituangkan dalam bentuk angka yang diperoleh dari hasil menjawab tes
yang diberikan pada akhir penelitian (Pajarini dkk, 2014).
Hasil belajar siswa mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat digolongkan
menjadi dua, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, sedangkan
faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu. Faktor
eksternal meliputi lingkungan, model ataupun strategi pembelajaran
yang digunakan (Prasasti dkk, 2011: 95-102).
Kegiatan mengajar yang dilakukan sudah pasti mengetahui tujuan
yang harus kita capai dalam mengerjakan suatu pokok bahasan. Untuk itu,
kita merumuskan tujuan intruksional khusus, yang didasarkan pada.
Taksonomi Bloom tentang tujuan perilaku, yang meliputi tiga domain:
7
kognitif, efektif, psikomotorik. Gagne (dalam kutipan buku Ratna Wilis
Dahar) mengemukakan lima macam hasil belajar, tiga diantaranya
bersifat kognitif, satu bersifat efektif dan satu lagi bersifat psikomotorik
(Dahar, 2016).
Beberapa pengertian mengenai hasil belajar tersebut, dapat
dipahami bahwa hasil belajar merupakan sesuatu yang didapatkan siswa
setelah melalui rangkaian kegiatan pembelajaran, baik berupa
peningkatan pemahaman, informasi, dan berbagai faktor psikologis
belajar yang dapat diukur menggunakan tes dan hasilnya berupa nilai
tertentu yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran.
Pendapat yang senada dikemukakan oleh Husamah, dkk. (2018: 12),
bahwa hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor internal
maupun eksternal. Adapun faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu:
1. Faktor internal: faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
2. Faktor eksternal: faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga
yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengjaran suami istri,
8
perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan
sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam
kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan hasil penelitian Aminah (2018:22-23), menyatakan
bahwa hasil belajar secara garis besar terbagi dalam tiga rana, yaitu :
1) Hasil belajar kognitif
Pada bidang kognitif mencakup hasil belajar mengingat, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis dan mengevaluasi.
2) Hasil belajar afektif
Hasil belajar pada rana afektif berkenaan dengan nilai. Menurut
Krathwol yaitu penerimaan, responding, penilaian, organisasi dan
karakteristik nilai atau internalisasi.
3) Hasil belajar psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik adalah gerak refleks (keterampilan pada
gerak tidak sadar), keterampilan pada gerakan-gerakan dasar,
kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan
membedakan visual, membedakan auditif motoric dan lain-lain,
kemampuan bidang fisik, misalnya kekuatan keharmonisan dan
ketetapan, gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana
sampai keterampilan yang kompleks, kemampuan yang berkenaan.
2. Pengertian Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Pembelajaran dengan model Think Talk Write (TTW) menekankan
aktivitas guru dan siswa melalui beberapa tahapan, yaitu Think (berpikir),
Talk (berbicara), dan Write menulis). Tahap think yaitu tahap berpikir
9
dimana siswa memikirkan jawaban atau penyelesaian dari pertanyaan
yang diberikan oleh guru dan membuat catatan kecil tentang ide-ide yang
tidak dapat dipahaminya sesuai dengan bahasanya sendiri. Setelah tahap
think dilanjutkan dengan tahap talk, yaitu berkomunikasi dengan kata-kata
atau bahasa yang mereka pahami. Komunikasi dalam suatu diskusi dapat
meningkatkan pemahaman karena ketika siswa diberi kesempatan untuk
berbicara atau dialog, maka siswa dapat sekaligus mengkontruksi berbagi
ide untuk dikemukakan melalui dialog. Tahap write, merupakan kegiatan
komunikasi lewat tulisan atau proses di mana siswa menuangkan gagasan
atau ide-idenya dalam bentuk tulisan (Dewi dkk, 2013 ).
Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) diharapkan dapat
memberikan konstribusi yang baik dalam meningkatkan hasil belajar
siswa. Hal tersebut dikarenakan pada tahap think kegiatan siswa adalah
memikirkan permasalahan atau materi yang diberikan oleh guru,
kemudian pada tahap talk siswa bertukar pendapat dengan temannya
dalam memecahkan permasalahan atau materi yang diberikan oleh guru
dan tahap selanjutnya write siswa menulis hasil diskusi dengan teman
kelompoknya menggunakan bahasanya sendiri (Ernayanti, 2016).
Melalui penerapan model TTW, siswa diajak untuk berpikir
melalui bahan bacaan berupa buku referensi secara individual kemudian
membuat catatan kecil mengenai materi yang telah dibaca. Hasil bacaan
dikomunikasikan dengan talk yaitu diskusi kelompok yang dapat
meningkatkan aktivitas lisan siswa. Diskusi merupakan proses tatap muka
interaktif antar siswa dalam bertukar ide tentang persoalan dalam rangka
10
pemecahan masalah, menjawab pertanyaan, meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman atau membuat keputusan. Tahap terakhir dalam model
ini adalah write yaitu mengkonstruksi pengetahuan hasil dari think dan
talk secara individual yang dapat meningkatkan aktivitas menulis siswa
(Heriska dkk, 2010)
Penggunaan model pembelajaran Think Talk Write dalam
pembelajaran akan menunjang munculnya pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan, karena melatih siswa untuk bekerja secara
kelompok, melatih keharmonisan dalam hidup bersama atas dasar saling
menghargai. Guru dalam model pembelajaran Think Talk Write hanya
berperan sebagai evaluator, fasilitator, dan mediator. Siswa akan diajak
untuk berpikir dan mencari jawaban sendiri atas permasalahan yang
diberikan oleh guru maupun siswa itu sendiri melalui diskusi kelas
maupun diskusi kelompok berdasarkan pengalaman mereka yang telah
mereka peroleh dari kehidupan sehari-hari (Dewi dkk, 2013)
Menurut Yunan (2017) model pembelajaran Think Talk Write
(TTW) melibatkan tiga tahap penting yang harus dikembangkan dan
dilakukan dalam pembelajaran, yaitu :
1) Think (berpikir)
Pada tahap ini peserta didik secara individu diberikan beruapa
soal dan kemudian memikirkan kemungkinan jawaban (model
penyelesaian), membuat catatan kecil tentang ide-ide yang terdapat
pada bacaan, dan hal-hal yang tidak dipahami dengan menggunakan
bahasannya sendiri.
11
2) Talk (berbicara)
Setelah peserta didik berpikir dan mendokumentasikan
hasilnya, aspek berikutnya yang harus dilakukan adalah tahap talk
yang diartikan sebagai berbicara atau berdiskusi. Peserta didik diberi
kesempatan untuk membicarakan hasil penyelidikannya pada tahap
pertama. Pada tahap ini peserta didik merefleksikan, menyusun, serta
menguji (negosiasi, sharing) ide-ide dalam kegiatan diskusi
kelompok. Kemajuan komunikasi peserta didik akan terlihat pada
dialognya dalam berdiskusi, baik dalam bertukar ide dengan orang
lain ataupun refleksi mereka sendiri yang diungkapkannya kepada
orang lain. Berdasarkan uraian di atas fase berkomunikasi (talk) pada
model ini memungkinkan peserta didik untuk tampil berbicara.
3) Write (menulis)
Pada tahap ini, peserta didik menuliskan ide-ide yang
diperolehnya dari kegiatan tahap pertama dan kedua. Tulisan ini
terdiri dari l andasan konsep yang digunakan, keterkaitan dengan
materi sebelumnya, model penyelesaiannya, dan solusi yang
diperoleh.
Penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dituntut
agar siswa berpikir secara mandiri dan menggungkapkan hasil pemikiran
tersebut melalui diskusi kelompok. Siswa akan terbiasa untuk
bekerjasama, berdiskusi, dan berinteraksi dengan teman kelompoknya
dalam mengerjakan tugas, maka siswa dapat saling bertukar pendapat atau
ide sehingga semakin mudah dalam memahami materi yang diajarkan
12
oleh guru. Selain itu, dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
dapat melatih siswa untuk menuliskan hasil diskusinya kebentuk tulisan
secara sistematis sehingga siswa akan lebih memahami materi dan
membantu siswa untuk mengkomunikasikan ide-idenya dalam bentuk
tulisan. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna dalam pembelajaran
dari hasil penyelidikan, penyimpulan serta meningkatkan minat dan
partisipasi serta meningkatkan pemahaman dan daya ingat (Ambari dkk,
2013).
Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) merupakan model
pembelajran kooperatif yang dapat merangsang siswa untuk menjadi lebih
aktif dalam mengkonstruksikan atau membangun pemahamannya secra
mandiri. Model ini lebih dikenal dengan pembelajaran individu dalam
kelompok. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) memiliki
keunggulan yaitu : meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkomunuikasi secara tulis, membantu sisiwa untuk meningkatkan
aktivitas verbalnya pada saat berdiskusi, dan membantu siswa untuk
melatih daya pikirnya menjadi lebih baik lagi. Model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) ini merupakan strategi yang bertujuan mendorong siswa
untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu.
model pembelajaran Think Talk Write (TTW) adalah model pembelajaran
yang melatih siswa untuk mampu membangun pemikiran dalam
menciptakan ide, mengungkapkan ide dan berbagi ide dengan temannya,
dan menulis hasil pemikiranya tersebut dalam proses belajar. Model ini
13
ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
suatu permasalahan kemudian diungkapkan kepada rekannya untuk
mencari solusi dari permasalahan yang ada, selain itu model ini juga
memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk terlibat secara
aktif dalam proses belajar mengajar (Widyasuti, dkk. 2019. Hal 88-95).
Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada dasarnya
dibangun melalui pemikiran, berbicara dan menulis. Kemajuan model
Think Talk Write (TTW) ini ditandai dengan keterlibatan siswa dalam
berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca.
Kemudian berbicara dan berbagi ide dengan temannya sebelum menulis.
Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) memungkinkan peserta
didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, mendorong peserta didik
untuk mendengarkan dan memahami materi yang disajikan baik itu secara
lisan atau tertulis. Hal tersebut untuk memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai apa yang di sajikan dalam diskusi serta untuk
memantau, menilai dan mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran (Lismawati, 2017).
Menurut Erlija (2018) terdapat beberapa kelebihan dan
kekurangan pada model Think Talk Write (TTW) yaitu:
1) Kelebihan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) yaitu:
a) Dapat melatih siswa untuk berpikir secara logis dan sistematis.
b) Melatih siswa menuangkan ide dan gagasannya dari proses
pembelajaran dalam sebuah tulisan yang ditulisnya sendiri.
14
c) Melatih siswa untuk mengemukakan ide secara lisan dan tulisan
secara baik dan benar.
d) Dapat mendorong setiap siswa untuk berpartisipasi dalam proses
pembelajaran.
e) Melatih siswa untuk mengkontruksikan sendiri pengetahuan
sebagai hasil kolaborasi (write).
f) Melatih siswa untuk berpikir secara mandiri sehingga dia mampu
menemukan jawaban masalah yang dihadapinya dikemudian hari.
g) Memupuk keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat,
karena ia harus mempresentasikan sendiri hasil belajarnya.
2) Kekurangan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) yaitu:
a) Bagi siswa yang lambat dalam berpikir akan mengalami kesulitan
dalam mengikuti pembelajaran seperti ini.
b) Siswa yang kurang mampu menuangkan pikiran dalam tulisannya,
akan mengalami hambatan tersendiri.
c) Siswa yang malas berpikir untuk menemukan sesuatu. Maka dari
itu, guru harus senantiasa mendorong siswa sehingga dapat berpikir
secara cermat dan tepat.
Menurut Shoimin (2017), terdapat beberapa langkah-langkah pada
model pemebalajaran Think Talk Write (TTW) antara lain sebagai berikut:
1) Guru membagikan LKS berupa soal yang harus dikerjakan oleh siswa
serta petunjuk pelaksanaannya.
2) Siswa membaca masalah yang ada pada LKS dan membuat catatan
kecil tentang apa yang diketahui dan tidak diketahui dalam maslah
15
tersebut. Ketika siswa membuat catatan kecil maka akan terjadi proses
berpikir (Think) pada siswa. Setelah itu, peserta didik berusaha untuk
menyelesaikan masalah tersebut secara individu. Kegiatan ini bertujuan
agar peserta didik dapat membedakan atau menyatukan ide-ide yang
terdapat pada bacaan untuk kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
sendiri.
3) Guru membagi siswa dalam kelompok 3-5 siswa.
4) Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk
membahas isi catatan dari hasil catatan (Talk). Dalam kegiatan ini
mereka menggunakan bahasa dan kata-kata .mereka sendiri untuk
menyampaikan ide-ide dalam diskusi. Pemahaman dibangun melalui
interaksinya dalam diskusi. Diskusi diharapkan dapat menghasilkan
solusi atas soal yang diberikan.
5) Hasil diskusi, siswa secara individu merumuskan pengetahuan berupa
jawaban atas soal (berisi landasan dan keterkaitan konsep, metode, dan
solusi) dalam bentuk tulisan (Write) dengan bahasanya sendiri. Pada
tulisan itu peserta didik menghubungkan ide-ide yang diperolehnya
melalui diskusi.
6) Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok, sedangkan
kelompok lain diminta memberikan tanggapan.
7) Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat refleksi dan kesimpulan
atas materi yang dipelajari. Sebelum itu dipilih beberapa atau satu
orang siswa sebagai perwakilan kelompok untuk menyajikan
jawabannya, sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan.
16
3. Sintaks Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Fase Perlakuan Guru Prilaku Siswa
Fase 1
Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
memotivasi siswa
Guru menyampaikan
semua tujuan
pembelajaran yang ingin
dicapai pada pelajaran
tersebut dan memotivasi
siswa
Siswa mencatat tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru.
Fase 2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan.
Setiap siswa mendapat
wacana atau materi
pelajaran untuk di baca
dan kemudian mencatat
ide-ide dari
permasalahan tersebut.
Fase 3
Mengorganisasi siswa
kelam beberapa
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada
siswa bagaimana cara
membentuk kelompok
belajar dan melakukan
transisi secara efisien,
kemudian guru
memberikan suatu
permasalahan kepada
siswa untuk diselesaikan
dengan teman
kelompoknya dengan itu
siswa dapat untuk berfikir,
berbicara dengan teman
kelompoknya dan dapat
menuliskan diskusinya.
Setiap siswa membentuk
kelompok sesuai dengan
yang diarahkan oleh guru
atau sesuai dengan
nomor yang
didapatkannya, kemudian
siswa menyelesaikan
permaslahan yang
diberikan oleh guru
berupa LKS
a. Think
Siswa kemudian
memikirkan jawaban dari
permasalahan ada di
LKS.
b. Talk
Siswa kemudian
berbicara atau berdiskusi
dengan teman
kelompoknya menyenai
jawaban yang
ditemukannya.
c. Write
Siswa selanjutnya
menuliskan hasil dari
diskusi dengan teman
kelompoknya
menggunakan bahasanya
17
sendiri.
Fase 4
Membimbing
kelompok belajar.
Guru membimbing
kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas.
Siswa mengerjakan tugas
dengan teman
kelompoknya yang
dibimbing oleh guru.
Fase 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang
dipelajari atau masing-
masing kelompok
mempersentasikan hasil
diskusinya.
Setiap perwakilan
kelompok
mempersentasikan hasil
diskusinya. Kelompok
yang persentasi didepan
kelas akan
menyampaikan jawaban
dari permasalahan pada
materi tersebut,
kemudian kelompok
yang lain akan
memberikan tanggapan
apabila ada yang mereka
kurang pahami.
Fase 6
Memberikan
penghargaan
Guru memberikan
apersiasi kepada siswa
dengan cara bertepuk
tangan.
Siswa bersma-sama
bertepuk tangan dalam
bentuk hasil kerjanya.
(Modifikasi peneliti, 2019)
4. Hubungan Model Pembelajaran dengan Materi
Penggunaan model pembelajaran Think Talk Write (TTW),
diharapkan membuat siswa merasa tidak jenuh dengan pembelajaran
biologi khususnya pada materi protista. Dimana materi protista sulit untuk
dipahami karena protista memerlukan tingkat pemahaman dan pengamatan
yang tinggi, sehingga dengan menggunakan model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) siswa akan diajak untuk berpikir dan lebih memahami
mengenai materi protista itu sendiri, kemuadian siswa akan berbicara dari
proses pengamatan yang dilakukan dan menuliskan materi yang telah
dipahami dari meteri protista, sehingga siswa dapat mamahami materi
18
protista yang disampaikam oleh guru dan diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
5. Penelitian yang Relevan
1) Penelitian yang dilakukan Penelitian Supriyono (2011) skor hasil
percobaan menunjukkan bahwa pembelajaran matematika
menggunakan model TTW menunjukan bahwa kriteria proses
pembelajaran adalah 3.80, respon para siswa adalah 93,85%, skor
guru adalah 3,91, artinya itu adalah perangkat praktis. Belajar
menggunakan perangkat menghasilkan penguasaan belajar klasikal,
dan tes hasil belajar dari kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas
kontrol. Selain itu, aktivitas siswa memiliki pengaruh positif terhadap
prestasi, jadi perangkat ini sangat efektif.
2) Penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Alcariono (2008) yaitu
pengaruh model pembelajaran think talk write (TTW) terhadap hasil
belajar biologi menunjukkan hasil positif. Hal tersebut terlihat adanya
perubahan pada pola pikir siswa berdasarkan tingkat kognitif.
Kemampuan bertanya dan menjawab siswa meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat rendah (pengetahuan, pemahaman dan
aplikasi) menjadi berpikir tingkat tinggi atau analisis sintesis dan
evaluasi.
3) penelitian yang dilakukan oleh Armini (2017) yang menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara
siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Think Talk Write
(TTW) dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran
19
konvensional. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) efektif
dalam meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran IPA
karena dapat meminimalisir kesulitan yang dihadapi siswa secara
tertulis serta membiasakan siswa belajar secara kelompok sehingga
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam suatu kegiatan
pembelajaran.
6. Materi Protista
a. Pengertian Protista
Protista adalah organisme eukariot pertama atau paling
sederhana. Protista merupakan organisme eukariotik sehingga
memiliki membran inti sel namun tidak termasuk kedalam kingdom
animalia (hewan), plantae (tumbuhan), dan Fungi (Jamur).
Kebanyakan anggota protista ialah organisme uniseluser (hanya
memiliki satu sel) namun ada beberapa organisme multiseluler. Secara
bahasa “protista” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “protos” yang
artinya pertama dan “kritos” yang berarti hewan, artinya protista
merupakan kelompok makhluk hidup pertama.
b. Ciri-Ciri Protista
1) Eukariotik, sudah memiliki membran inti.
2) Ada yang cuma satu sel (uniseluler) dan ada yang banyak sel
(multiseluler)
3) Hidup bebas koloni/soliter dan simbiosis
4) Beberapa meiliki alat gerak sederhana
5) Ada yang punya pigmen warna (alga)
20
6) Ada yang autotrof (memproduksi makanan sendiri) ada juga yang
heterotrof dengan menyerap atau menelan makanan.
7) Belum memiliki sistem jaringan yang jelas.
c. Klasifikasi Protista
1) Protista mirip tumbuhan (Protophyta)
Protista mirip tumbuhan uniseluler, sering disebut juga
sebagai fitoplankton. Sedangkan Protista mirip tumbuhan
multiseluler sering disebut alga. Protista fotosintetik ini tersebar
secara luas di lautan dan danau-danau. Protista mirip tumbuhan,
dibagi menjadi 6 filum, yaitu
a) Euglenophyta,
b) Cryshophyta,
c) Pyrrophyta (Dinoflagellata),
d) Rhodophyta,
e) Phaophyta, dan
f) Chlorophyta.
Ciri-ciri Protista mirip tumbuhan:
Uniseluler dan multiseluler (berbentuk seperti benang,
lembaran, atau ada pula yang berkoloni)
Tubuh berbentuk tallus
ditemukan di air tawar, air laut, menempel pada tempat-tempat
basah atau lembab
Terdapat plastida kloroplas (klorofil) fotosintesis
autotrof
21
Pigmen lain :
Fikosianin = warna biru;
Xantofil = warna kuning;
Karoten = warna keemasan;
Fikosantin = warna pirang;
Fikoeritrin = warna merah
2) Protista mirip hewan (Protozoa)
Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama
protozoa (protos = pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa
adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis. Protozoa
dapat hidup pada air tawar, air laut, air payau dan ada juga yang
hidup di dalam tubuh organisme multiseluler. Seluruh kegiatan
hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan
organel-organel antara lain membran plasma , sitoplasma dan
mitokondria. Berdasarkan struktur alat geraknya, filum protozoa
dibedakan menjadi 4 kelas:
a) Kelas Rhizopoda (sarcodina)
b) Kelas Ciliata
c) Kelas Flagellata
d) Kelas sporozoa
Ciri-ciri Protista mirip hewan:
Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu protos artinya pertama
dan Zoon artinya heawan.
Ukuran tubuh mulai 10 mikro-6mm
22
Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial
simetris dan spiral.
Bergerak dengan flagel, pseudiopodia, silia atau dengan gerakan sel
itu sendiri.
Cara hidupnya bebas, komensalisme, mutualisme dan parasit.
Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi: holozoid, saprofit,
saprozoid, holozoid.
Habitatnya di tempat-tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit,
sungai dan lain-lain.
3) Protista mirip jamur
Dikatakan mirip jamur karena protista kelompok ini
memiliki ciri, struktur tubuh, dan cara reproduksi mirip jamur.
Perbedaannya dengan jamur terletak pada sifatnya. Jamur (Fungi)
memiliki zigot yang tidak dapat bergerak (imotil) sedangkan
protista mirip jamur memiliki zigot yang dapat bergerak (motil).
Oomycota (Jamur air).
Ciri-ciri Protista mirip jamur:
Jamur parasit (hidup di air pengurai bersel 1)
Jamur predator (mirip amoeba dan berlendir)
Menghasilkan spora
Aktif seperti Amoeba yang akan berkembang menjadi fase
multiseluler dan akan menghasilkan spora.
Jamur ini dibagi dalam tiga filum yaitu:
1. Myxomycota (jamur lendir)
23
2. Oomycota (jamur air).
d. Cara Perkembangbiakan Protista
1) Anisogami, Anisogami merupakan penyatuan dua gamet yang
bergerak (motil) yang berbeda bentuk dan ukurannya.
2) Oogami, Oogami merupakan penyatuan dua gamet yang tidak
bergerak (inmotil) yang berbeda bentuk dan ukurannya.
3) Isogami, Isogami merupakan penyatuan dua gamet yang dapat
bergerak (motil) yang sama bentuk dan ukurannya.
e. Peranan Protista Bagi Kehidupan
Peran positif (menguntungkan) protista dalam kehidupan manusia.
1) Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator
terjadinya pencemaran air oleh zat organik.
2) Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya
dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina
yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
3) Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan,
obat-obatan, dan bahan kosmetik.
4) Ganggang (alga) cokelat (Macrocrytis pyrifera) : suplemen untuk
hewan ternak. Mengandung asam alginat, sebagai pengental
produk makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria,
Macrocytis, Acophylum, dan Fucus).
Peran negatif (merugikan) protista dalam kehidupan manusia.
1) Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia,
ada disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil.
24
Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah
terjadinya radang gusi.
2) Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia,
penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari
Entamoeba histolytica.
3) Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia,
menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.
4) Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur.
Gambar 2.1 Klasifikasi Protista (https://images.app.goo.gI/9DW9wvFS64FYdx88)
B. Kerangka Pikir
Pendidikan akan terus berproses seiring dengan perkembangan zaman.
Saat ini pendidikan di sekolah berlangsung secara terstruktur. Pandangan
pendidikan saat ini adalah dimana guru hanya sebagai fasilitator dan proses
pendidikan berpusat pada peserta didik, akan tetapi berdasarkan fakta yang
terlihat di lapangan pendidikan belum sepenuhnya terlaksana. Guru masih
mengajar dengan menggunakan model yang kurang tepat sehingga
berdampak pada tujuan pendidikan yang kurang terwujud sebagaimana yang
diharapkan.
25
Di SMA Negeri 13 Takalar ditemukan beberapa masalah yaitu dimana
model pembelajaran yang digunakan masih belum bervariasi. Siswa banyak
mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran tergolong kurang aktif, hal ini
berdampak pada hasil belajar siswa yang masih rendah dan tidak sesuai
dengan nilai KKM yaitu 75 yang telah diterapkan. Siswa yang mencapai nilai
KKM hanya 50% dari seluruhnya, hal tersebut dikarenakan kurangnya
motivasi belajar siswa sehingga siswa kurang memahami pelajaran dengan
baik.
Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dapat ditunjukkan
dengan mendorong siswa untuk berpikir, aktif berpartisipasi dalam
pembelajaran, berkomunikasi dengan baik, siap mengemukakan pendapatnya,
menghargai orang lain dan melatih siswa untuk menuliskan hasil diskusinya
ke dalam bentuk tulisan secara sistematis. Melalui model Think Talk Write
(TTW) dalam pembelajaran biologi, siswa diajak untuk berpikir melalui bahan
bacaan berupa buku referensi secara individual kemudian membuat catatan
kecil mengenai materi yang telah dibaca. Hasil bacaan dikomunikasikan
dengan talk yaitu diskusi kelompok yang dapat meningkatkan aktivitas lisan
siswa. Tahap terakhir dalam model ini adalah write yaitu mengkonstruksi
pengetahuan hasil dari think dan talk secara individual yang dapat
meningkatkan aktivitas menulis. Pendekatan pembelajaran kontekstual adalah
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
26
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) diharapkan
siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran biologi khususnya pada materi
protista. Dimana materi protista sulit untuk dipahami karena protista
memerlukan tingkat pemahaman dan pengamatan yang tinggi, sehingga
dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) siswa
akan diajak untuk berpikir dan lebih memahami mengenai materi protista itu
sendiri, kemuadian siswa akan berbicara dari proses pengamatan yang
dilakukan dan menuliskan materi yang telah dipahami dari meteri protista,
sehingga siswa dapat mamahami materi protista yang disampaikam oleh guru
dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas maka dibuatlah bagan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka pikir
Permasalahan pada proses pembelajaran yang terjadi di
SMA Negeri 13 Takalar
Model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Diharapkan memberikan pengaruh positif yang
signifikan pada peningkatan hasil belajar siswa.
Siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran
Rendahnya hasil belajar siswa
27
C. Hipotesis
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas maka dibuatlah hipotesis
yaitu ada pengaruh model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap
hasil belajar kognitif biologi materi protista siswa kelas X SMA Negeri 13
Takalar.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Perencanaan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
eksperimen. Quasi eksperiment adalah desain penelitian yang mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhui pelaksanaan
eksperimen.
2. Desain Penelitian
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah menggunakan
desain Pretest-Posttest Control Group Design. Adapun tabel desain
penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Pretest-Posttest Control Group Design
Grup Pre-test Variabel bebas Post-test
Eksperimen T1 X1 T2
Kontrol T1 - T2
(Sugiono, 2010 )
Keterangan:
T1 : Pre-test (tes hasil belajar sebelum mendapatkan perlakuan)
X1 : Perlakuan pada kelas eksperimen yaitu menggunakan model
pembelajaran Think Talk Write (TTW).
- : Perlakuan pada kelas kontrol yaitu menggunakan pembelajaran
konvensional.
T2 : Post-test (tes hasil belajar sesudah mendapatkan perlakuan)
29
3. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas
yaitu model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan variabel terikat
yaitu hasil belajar siswa pada aspek kognitif.
4. Waktu dan Tempat
Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober - Januari
tahun 2020 dan tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di SMA Negeri 13
Takalar kelas X.
5. Prosedur Penelitian
a. Observasi
1) Membuat surat izin penelitian untuk observasi ke sekolah SMA
Negeri 13 Takalar.
2) Melakukan pertemuan dengan kepala sekolah untuk menyampaikan
surat izin untuk melakukan suatu penelitian.
3) Melakukan wawancara dengan salah satu guru bidang studi biologi
mengenai masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran
biologi.
4) Mengamati proses pembelajaran di dalam kelas.
b. Persiapan
1) Menentukan model pembelajaran sebagai solusi dari permasalahan
yang didapatkan setelah melakukan observasi di SMA Negeri 13
Takalar.
2) Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
30
3) Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus dan
RPP
4) Membuat instrumen penelitian berupa pretest dan posttest berupa
soal pilihan ganda (multiple choices) sesuai materi yang diajarkan.
5) Melakukan uji validasi instrumen penelitian kepada dosen
pembimbing.
c. Pelaksanaan
Adapun pada tahap pelaksanaa yaitu dengan menggunakan
model pembelajaran Koperatif pada tipe Think Talk Write (TTW).
d. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada akhir pelajaran untuk mengetahui hasil
belajar peserta didik yaitu dengan menggunakan tes pretest dan posttest.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA
Negeri 13 Takalar dengan jumlah seluruh kelas X IPA sebanyak 78
orang.
Tabel 3.2 Populasi
Rombongan Belajar Jumlah siswa
X IPA 1 26
X IPA 2 26
X IPA 3 26
Total 78
(Sumber: SMA Negeri 13 Takalar, 2019)
31
2. Sampel
Penarikan sampel yang digunakan peneliti adalah simple random
sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Siswa kelas X IPA 2 sebagai kelas eksperimen dengan
menggunakan perlakuan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
jumlah siswa 26 orang dan siswa kelas X IPA 3 sebagai kelas kontrol
dengan perlakuan menggunakan pembelajaran konvensional atau
ceramah dengan jumlah siswa 26 orang di SMA Negeri 13 Takalar.
Tabel 3.3 Sampel
Kelas Jumlah siswa
X IPA 2 26
X IPA 3 26
Total 52
(Sumber: SMA Negeri 13 Takalar, 2019)
C. Defenisi Operasional Variabel
1. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW), merupakan suatu model
yang dapat ditunjukkan dengan mendorong siswa untuk berpikir, aktif
berpartisipasi dalam pembelajaran, berkomunikasi dengan baik, siap
mengemukakan pendapatnya, menghargai orang lain dan melatih siswa
untuk menuliskan hasil diskusinya ke dalam bentuk tulisan secara
sistematis. Melalui pebelajaran model Think Talk Write (TTW) dalam
pembelajaran biologi, siswa diajak untuk berpikir melalui bahan bacaan
berupa buku referensi secara individual kemudian membuat catatan kecil
mengenai materi yang telah dibaca. Hasil bacaan dikomunikasikan dengan
talk yaitu diskusi kelompok yang dapat meningkatkan aktivitas lisan siswa.
32
Tahap terakhir dalam model ini adalah write yaitu mengkonstruksi
pengetahuan hasil dari think dan talk secara individual yang dapat
meningkatkan aktivitas menulis.
2. Hasil belajar adalah keberhasilan siswa setelah melewati serangkaian tes,
keberhasilan tersebut dapat diketahui melalui skor pretest dan posttest
menggunakan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 30
soal. Pilihan ganda terdiri dari 5 pilihan yaitu a, b, c, d, dan e. Ranah
kognitif yang digunakan dalam tes ini meliputi aspek mengingat/remember
(C1), memahami/understand (C2), mengaplikasikan/apply (C3),
menganalisis/analyze (C4), mengevaluasi/evaluate (C5), dan
mencipta/create (C6).
D. Instrumen Penilaian
Intrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar diberikan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa
terhadap materi yang dipelajari. Tes hasil belajar diberikan secara
bersamaan kepsds seluruh siswa dalam bentuk tes obyektif pilihan
ganda sebanyak 30 nomor. Tes diberkan pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol yang dilakukan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
berupa pretest dan posttest.
2. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa, pada aktivitas guru
digunakann untuk meninjau aktivitas guru pada proses pembelajaran
sedangkan pada aktivitas siswa digunakan untuk meninjau aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran
33
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Tes Tertulis
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami dan
menguasai materi protista. Tes tersebut akan diberikan kepada satu kelas
yaitu kelas eksperimen. Tes yang akan diberikan disini adalah tes awal
(pretest) dan tes akhir (posttest) adalah soal berbentuk pilihan ganda
(multiple choices) sebanyak 30 butir. Tes awal (pretest) adalah tes yang
diberikan sebelum pembelajaran, sedangkan tes akhir (posttest) adalah tes
yang diberikan setelah proses pembelajaran berlangsung yang bertujuan
untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran.
2. Non Tes
a. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencacatan yang sistematik
pada objek penelitian. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Observasi yang
dilakukan bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. sedangkan pada aktivitas guru
digunakan untuk meninjau aktivitas guru pada proses pembelajaran
dengan menggunakan lembar observasi.
34
b. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperolah
dari observasi dan memberikan gambaran yang nyata mengenai
kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian.
F. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Tabel 3.4 Tingkat Penguasaan Materi
Interval Nilai Predikat Keterangan
93-100 A Sangat baik
84-92 B Baik
75-83 C Cukup
<75 D Kurang
(Sumber: Kemendikbud, 2017)
a. Uji Gain (N-Gain)
Uji normalitas gain bertujuan untuk menganalisis tingkat
keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar.
Adapun kategorisasi untuk nilai N-Gain dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.5 Kategori Nilai Uji Normalitas Gain
Skor N-Gain Kategori
N-gain > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ N-gain ≥ 0,7 Sedang
N-gain < 0.3 Rendah
Sumber: (Hake, R. dalam Nurfadillah 2015)
35
2. Statistik Inferinsial
Untuk menganalisis data uji statistik namun sebelum itu, terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat
dilakukannya analisis data.
a. Uji Normalitas
Data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi
normal. Oleh karena itu sebelum pengujian normalitas dilakukan, maka
terlebih dahulu akan dilakukan pengujian uji normalitas data dengan
teknik chi-square dengan bantuan softwere SPSS 25. Uji Kolmogorov-
Smirno (Lilliefors Significance Correction), jika signifikasi < 0,05
maka kesimpulannya data tidak berdistribusi normal, jika signifikasi >
0,05 maka data distribusi dinyatakan normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua
kelas penelitian (eksperimen dan kontrol) mempunyai varians yang
homogen atau tidak. Uji homogenitas varians dua buah variabel
independen dapat dilakukan dengan uji Homogenity Of Variens pada
software SPSS 25. Kriterianya adalah signifikan untuk uji dua sisi jika
hasil perhitungan lebih besat dari > 0,05 berarti variansi pada setiap
kelompok sama.
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui dugaan
sementara yang dirumuskan ke dalam hipotesis penelitian. Apabila data
berdistribusi normal dan homogen maka sebesar 5% atau α = 0,05. Uji
36
hipotesis dalam penelitian ini menggunkan uji Independent T Test untuk
mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Thin Talk Write
(TTW) terhadap hasil belajar siswa dengan software SPSS 25.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 13 Takalar, Kabupaten
Takalar dengan populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X pada
semester genap tahun ajaran 2019/2020.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksperimen. Peneliti
menggunakan quasi eksperimen untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
model Think Talk Write (TTW) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X
SMA Negeri 13 Takalar. Sampel yang diambil sebanyak dua kelas yaitu X
IPA 2 sebagai kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan kelas X IPA 3 sebagai
kelas kontrol sebanyak 26 siswa. Pada penelitian ini peneliti memberikan
perlakuan yang berupa model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada
kelas X IPA 2 dan model pembelajaran konvensional (ceramah) pada kelas X
IPA 3.
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode tes yang terdiri
dari pretest dan posttest. Pretest merupakan tes awal yang diberikan kepada
siswa baik siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang bertujuan
untuk megetahui kemampuan awal hasil belajar biologi siswa pada kedua
kelas sebelum diberikan perlakuan yang berbeda. Sedangkan posttest
merupakan tes yang diberikan kepada siswa baik siswa kelas eksperimen
maupun siswa kelas kontrol yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
hasil belajar biologi siswa pada kedua kelas setelah diberikan perlakuan yang
38
berbeda. Data pretest dan posttest ini diperoleh dari tes tertulis berbentuk soal
pilihan ganda sebanyak 30 butir soal. Tes yang digunakan peneliti adalah tes
untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa kelas X IPA SMA Negeri 13
Takalar pada materi Protista.
Penelitian ini menggunakan dua macam hasil analisis yaitu hasil
analisis yang menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial.
Uraian dari masing-masing deskripsi hasil analisis sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen (Pretest
dan Posttest)
Pada gambaran awal tentang hasil belajar siswa pada kelas X
IPA 2 SMA Negeri 13 Takalar. Berikut ini dapat disajikan statistik
kemampuan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diberikan
perlakuan.
Tabel 4.2 Statistik Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas
Eksperimen Sebelum dan Setelah diberikan Perlakuan
(Pretest dan Posttest
Statistika
Skor Statistika
Pretest Posttest
Ukuran sampel 26 26
Rata-rata 59,00 90,42
Nilai tengah 55.00 90,00
Nilai yang sering muncul 40 87
Std. deviation 14.364 5,005
Nilai terendah 40 83
Nilai tertinggi 80 100
39
Berdasarkan tabel 4.2 hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan (pretest
dan posttest). Pada kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan
(pretest) dengan nilai rata-rata 59,00 dan memperoleh nilai tertinggi
yaitu 80 hal ini menunjukka bahwa ada sekitar 80,77 % siswa
memperoleh nilai kategori kurang. Sedangkan setelah diberikan
perlakuan (posttest) dengan nilai rata-rata 90,42 dan memperoleh nilai
tertinggi yaitu 100 hal ini menunjukkan bahwa ada sekitar 46,15%
siswa memperoleh nilai kategori baik.
Skor pretest dan posttest hasil belajar biologi siswa kelas X
IPA 2 dapat dikategorikan kedalam empat skala yaitu sangat baik,
baik, cukup, dan kurang maka akan diperoleh hasil seperti pada tabel
4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Belajar Siswa
Pada Kelas Eksperimen Sebelum dan Setelah Diberikan
Perlakuan (Pretest dan Posttest)
Interval
Nilai
Kualitas
Pretest
Posttest
Frekuensi % Frekuensi %
93-100 Sangat baik 0 0 10 38,46
84-92 Baik 0 0 12 46,15
75-83 Cukup 5 19,23 4 15,39
<75 Kurang 21 80,77 0 0
Total 26 100 26 100
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa tingkat skor hasil belajar
biologi siswa kelas X IPA 2 diperoleh data untuk pretest 19,23% siswa
berada pada kategori cukup, 80,77 siswa berada pada kategori kurang.
40
Presentase tertinggi untuk perolehan skor saat pretest berada pada
kategori kurang, sedangkan data untuk posttest 38,46% siswa berada
pada kategori sangat baik, 46,15% siswa berada pada kategori baik,
dan 15,39% siswa berada pada kategori cukup. Presentase tertinggi
untuk perolehan skor saat posttest berada pada kategori baik, sehingga
hasil belajar biologi siswa setelah menggunakan model Think Talk
Write (TTW) berada pada kategori baik ini menunjukkan bahwa hasil
belajar biologi siswa meningkat pada kelas eksperimen dengan
menggunakan model Think Talk Write (TTW) pada kelas X IPA 2
SMA Negeri 13 Takalar.
b. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol (Pretest dan
Posttest)
Pada gambaran awal hasil belajar siswa kelas X IPA 3 SMA
Negeri 13 Takalar. Berikut ini dapat disajikan statistik kemampuan
hasil belajar siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan.
Tabel 4.4 Statistik Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Kontrol
Sebelum dan Seteleh Diberikan Perlakuan (Pretest dan
Posttest)
Statistik
Skor Statistik
Pretest Posttest
Ukuran sampel 26 26
Rata-rata 59,12 81,00
Nilai tengah 55,00 80,00
Nilai yang sering muncul 77 80
Std. deviation 13,860 6,747
Nilai terendah 40 70
Nilai tertinggi 80 93
41
Berdasarkan tabel 4.4 hasil belajar biologi siswa kelas kontrol
sebelum dan setelah diberikan perlakuan (pretest dan posttest). Pada
kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan (pretest) dengan nilai rata-
rata 59,12 dan memperoleh nilai tertinggi yaitu 80 hal ini menunjukka
bahwa ada sekitar 80,77% siswa memperoleh nilai pada kategori
kurang. Sedangkan setelah diberikan perlakuan (posttest) dengan nilai
rata-rata 81,00 dan memperoleh nilai tertinggi yaitu 93 hal ini
menunjukkan bahwa ada sekitar 53,84% siswa yang memperoleh nilai
kategori cukup.
Skor pada pretest dan posttest hasil belajar biologi siswa kelas
X IPA 3 dikategorikan kedalam empat yaitu sangat baik, baik, cukup,
dan kurang maka akan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.5 sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Fresentasi Hasil Belajar
Biologi Siswa Pada Kelas Kontrol Sebelum dan Setelah
Diberikan Perlakuan (Pretest dan Posttest)
Interval
Nilai
Kualitas
Pretest
Posttest
Frekuensi % Frekuensi %
93-100 Sangat
baik
0 0 2 7,70
84-92 Baik 0 0 5 19,23
75-83 Cukup 5 19,23 14 53,84
<75 Kurang 21 80,77 5 19,23
Total 26 100 26 100
Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa tingkat skor hasil belajar
biologi siswa kelas X IPA 3 diperoleh data untuk pretest 19,23% siswa
42
berada pada kategori cukup, 80,77% siswa berada pada kategori
kurang. Presentase tertinggi untuk perolehan skor saat pretest berada
pada kategori kurang, sedangkan data untuk posttest 19,23% siswa
berada pada kategori baik, 53,84% siswa berada pada kategori cukup,
dan 19,23% siswa berada pada kategori kurang. Presentase tertinggi
untuk perolehan skor saat posttest berada pada kategori cukup,
sehingga hasil belajar biologi siswa setelah diberikan perlakuan berada
pada kategori cukup ini menunjukkan bahwa hasil belajar biologi
siswa meningkat pada kelas kontrol yang diberikan perlakuan
konvensional (ceramah) pada kelas X IPA 3 SMA Negeri 13 Takalar.
c. Diagram Kategorisasi Interval dan Frekuesnsi Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Adapun diagram pengkategorian interval dan frekuensi pretest
dan posttest hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
43
0
5
10
15
20
25
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Fre
kue
nsi
Kategori Hasil Belajar Siswa
Pre-Test Kontrol
Pre-Test Eksperimen
Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil
Belajar Biologi Sebelum Diberikan Perlakuan (Pretest)
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa tingkat skor hasil
belajar biologi siswa kelas eksperimen diperoleh data untuk pretest
80,77% siswa berada pada kategori kurang, 19,23% siswa berada pada
kategori cukup,. Presentase tertinggi untuk perolehan skor saat pretest
berada pada kategori kurang, sedangkan data untuk pretest kelas
kontrol yaitu 80,77% siswa berada pada kategori kurang, 19,23%
siswa berada pada kategori cukup. Presentase tertinggi untuk perolehan
skor saat pretest berada pada kategori kurang. Sehingga hasil belajar
biologi siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest) pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol berada pada kategori kurang.
44
Gambar 4.2 Diagram Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil
Belajar Biologi Setelah Diberikan Perlakuan (Posttest)
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar 4.2 terlihat bahwa tingkat skor hasil
belajar biologi siswa kelas eksperimen diperoleh data untuk posttest
15,39% siswa berada pada kategori cukup, 46,15% siswa berada pada
kategori baik, dan 38,46% siswa berada pada kategori baik. Presentase
tertinggi untuk perolehan skor posttest berada pada kategori baik,
sedangkan data untuk posttest kelas kontrol yaitu 19,23% siswa berada
pada kategori kurang, 53,84% siswa berada pada kategori cukup,
19,23% siswa berada pada kategori baik dan 7,70% siswa berada pada
kategori sangat baik. Presentase tertinggi untuk perolehan skor posttest
berada pada kategori cukup. Sehingga hasil belajar biologi siswa
setelah diberikan perlakuan (posttest) pada kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) yaitu
berada pada kategori baik, sedangkan hasil belajar biologi setelah
diberikan perlakuan (posttest) pada kelas kontrol dengan penggunaan
45
pembelajaran konvensional (ceramah) yaitu berada pada kategori
cukup. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi pada kelas
eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk
Write (TTW) mengalami peningkatan dibandingkan pada kelas kontrol
dengan penggunaan pembelajaran konvensional (ceramah).
d. Uji N- Gain
Uji normalitas Gain digunakan untuk mengetahui perbandingan
antara nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol. Begitu pula nilai rata-rata peningkatan pada pretest dan
posttest Adapun hasil perhitungan uji normalitas Gain adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.6 Nilai Rata-Rata Peningkatan Pretest dan Posttest
Kelas Nilai Rata-Rata Peningkatan Pretest dan
Posttest
Eksperimen 31,42
Kontrol 22,23
Berdasarkan data di atas didapatkan dari nilai rata-rata yang
dilakukan dengan uji t (independen sample t test), maka nilai selisih
dari pretest dan posttest pada kelas eksperimen yaitu 31,42 sedangkan
kelas kontrol yaitu 22,23.
Tabel 4.7 Hasil Uji Rata-Rata Nilai Normalitas Gain (N-Gain)
Kelas Nilai Rata-Rata Kategori
Eksperimen 0,76 Tinggi
Kontrol 0,52 Sedang
46
Berdasarkan data di atas, dapat dianalisis dan untuk kelas
eksperimen diperoleh rata-rata nilai N-Gain sebesar 0,76 dengan
kategori tinggi, sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata
nilai N-Gain sebesar 0,52 dengan kategori sedang. Maka dapat
disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki perbedaan hasil belajar.
2. Analisis Statistik Inferensial
Hasil analisis statistika inferensial dimaksudkan untuk menjawab
hipotesis penelitian yang telah dirumuskan, sebelum melakukan analisis
statistika inferensial terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas.
a. Pengujian Persyaratan Analisis
Adapun prasyaratan analisis pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Uji Normalitas
Sebelum pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu uji
prasyarat analisis terhadap data penelitian. Uji prasyarat yang
pertama adalah uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan dalam uji
normalitas adalah Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan
berdistribusi normal, jika nilai (Sig) > 0,05 atau 5%. Adapun hasil
normalitas dari data pretest dan posttest masing-masing dapat
dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:
47
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik
Pretest Posttest
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Sig 0,080 0,061 0,200 0,142
Berdasarkan tabel 4.8 pada hasil perhitungan dengan
menggunakan uji normalitas pretest dan posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Dimana hasil perhitungan yang diperoleh untuk
nilai pretest pada kelas eksperimen dengan menggunkan model
Think Talk Write (TTW) yaitu Pvalue > ά (taraf signifikan ά = 0,05)
yaitu 0,061> 0,05 dan hasil perhitungan yang diperoleh untuk nilai
pretest pada kelas kontrol yaitu 0,080> 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai pretest kedua kelas baik eksperimen
maupun kelas kontrol yang termasuk dalam kategori normal.
Sedangkan hasil perhitungan yang diperoleh untuk nilai posttest
pada kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) Pvalue > ά (taraf signifikan ά
= 0,05) yaitu 0,142 > 0,05 dan hasil perhitungan yang diperoleh
untuk nilai posttest pada kelas kontrol yaitu 0,200 > 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai posttest kedua kelas baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol yang termasuk kedalam kategori
normal.
48
2) Homogenitas
Berdasarkan hasil pengujian normalitas populasi, ternyata
kedua kelas baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol
mempunyai data yang berdistribusi normal, maka dilanjutkan uji
homogenitas. Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui
apakah variansi kedua populasi homogen (sama). Adapun hasil
analisis uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik
Pretest Posttest
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Ekperimen
Kelas
Kontrol
Sig 0,865 0,089
Kesimpula
n
Kedua data homogen Kedua data homogen
Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji homogenitas pretest dan
posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil
perhitungan skor pretest hasil belajar biologi siswa pada materi
Protista Pvalue > ά (taraf signifikan ά = 0,05) yaitu 0,865 dan skor
posttest hasil belajar biologi siswa pada materi Protista Pvalue > ά
(taraf signifikan ά = 0,05) yaitu 0,089, maka dapat dikatakan bahwa
kedua data tersebut homogen.
b. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis yang menghasilkan
kesimpulan data berdistribusi normal dan memiliki varian yang
homogen, maka selanjutnya akan dilakukan uji hipotesis dengan
49
menggunakan uji Indipenden Sampel T Test. Pengujian hipotesis
dilakukan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya pengaruh hasil
belajar biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) di SMA Negeri 13 Takalar. Adapun nilai selisih
antara prettes dan posttest disajikan pada tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis
Statistik Nilai Signifikan
Sig 0,006
Taraf Sig (α) 0,05
Adapun kriteria diterimanya suatu data apakah terdapat
pengaruh atau tidak berdasarkan nilai signifikan yang ada pada output
SPSS sebagai berikut:
a. Jika nilai Sig > 0,05, maka tidak ada pengaruh hasil belajar biologi
dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
b. Jika nilai Sig < 0,05, maka ada pengaruh hasil belajar biologi
dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
c. Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji hipotesis dengan menggunakan taraf
signifikan 0,05 tampak bahwa nilai p (sig 2-tailed) adalah
0,006<0,05, ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar biologi dengan
menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada
siswa kelas X SMA Negeri 13 Takalar.
50
B. Pembahasan
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen
dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan kelas
kontrol yang menngunakan model pembelajaran konvensional (ceramah) .
Berdasarkan an alisis deskriptif menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar
siswa kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.1. Sedangkan nilai rata-rata
kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4. Dari data tersebut menunjukkan
bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas
kontrol. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada perbedaan nilai hasil belajar
kognitif pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran
Think Talk Write (TTW) dimana dapat dilihat dari tingkat kategorinya yaitu
kelas eksperimen berada di kategori baik, sedangkan pada kelas kontrol
berada di kategori cukup. Hal ini didukung oleh penelitian yang telah
dilakukan Utami, (2014) yang menyatakan bahwa model TTW memberikan
prestasi yang lebih baik daripada model konvensional.
Berdasarkan hasil analisis data pretest dan posttets dari hasil belajar
biologi dengan menggunakan model Think Talk Write (TTW) dan
konvensional yang diperoleh berasal dari sampel yang berdistribusi normal
dan homogen. Hal ini dapat dikatakan kedua sampel mempunyai kesempatan
yang sama dan dapat digunakan dalam sampel penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai posttest siswa pada materi protista kelas
eksperimen maupun kelas kontrol mengalami peningkatan. Berdasarkan
51
pernyataan tersebut diketahui bahwa kedua kelas tersebut berdistribusi
normal dan homogen.
Berdasarkan hasil analisis uji rata-rata nilai N-Gain pada kelas
eksperimen hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Thin Talk Write (TTW) berada pada kategori tinggi, sedangkan pada kelas
kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional berada pada
kategori sedang. Dari analisis rata-rata N-Gain dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Thin Talk Write (TTW)
di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Uji hipotesis dianalisis dengan menggunakan Independen Sampel T
Test. Selanjutnya untuk menjawab hipotesis yang telah ada maka dilakukan
uji t kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan uji hipotesis data
diperoleh hasil belajar kognitif kelas eksperimen siswa sebesar 0,006 < 0,05,
maka dapat dikatakan H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) pada kelas eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada
materi protista. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Yazid, (2012)
yaitu perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model kooperatif
dengan TTW adalah praktis dan valid sehingga siswa aktif dalam proses
pembelajaran dan terbukti dengan pencapaian hasil belajar yang meningkat.
Proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) ini dilakukan sesuai dengan langkah-
52
langkahnya. Dimana setiap pertemuan guru mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang akan diajarkan. Pertanyaan yang diajukan kepada
siswa bertujuan untuk mengembangkan pola pikir siswa sehingga siswa akan
belajar secara aktif. Hal ini didukung dengan teori yang dikemukakan oleh
Huda, (2013) yaitu tahapan pada model TTW dimulai dari keterlibatan siswa
dalam berpikir, berbicara dan membagi ide dengan temannya sebelum
menulis.
Berdasarkan hasil analisis pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) memberi pengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Dimana model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran
konvensional (ceramah) yang diterapkan di kelas kontrol, disebabkan karena
masing-masing kedua model tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan.
Namun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung dimana model pembelajaran Think Talk Write
(TTW) dibutuhkan kerja sama yang baik antara guru dan siswa. Siswa dengan
siswa bekerja sama dalam kelompok, mencari jawaban, mengemukakan ide-
ide dengan teman kelompoknya kemudian mencatat hasil diskusinya dan
mempersentasikannya di depan kelas.
Hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) memiliki hasil yang baik. Dalam
proses ini terlihat bahwa adanya kelebihan dari model pembelajaran Think
Talk Write (TTW) pada saat proses pembelajaran di kelas yaitu dapat
membantu siswa dalam mengkontruksi pengetahuan sendiri sehingga
53
pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik, dapat melatih siswa untuk
menulis hasil diskusinya ke dalam bentuk tulisan secara sistematis sehingga
siswa akan lebih memahami materi, membantu siswa untuk
mengkomunikasikan ide-idenya dalam bentuk tulisan, dan dapat mendorong
setiap siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Meskipun model pembelajaran Think Talk Write (TTW) lebih
berpengaruh, tetapi pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar juga
mangalami sedikit kendala diantaranya ada beberapa siswa lambat dalam
berpikir dan akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran, ada
juga siswa yang kurang mampu dalam menuangkan pikiran dalam tulisannya
dan ada juga siswa yang malas berpikir untuk mencari jawaban, akan tetapi
guru selalu senantiasa memberikan dorongan kepada siswa sehingga dapat
berpikir secara cermat dan tepat.
Kesimpulan dari analisis statistik hasil belajar biologi siswa kelas X
SMA Negeri 13 Takalar sesudah diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol bahwa nilai pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) lebih berpengaruh dibandingkan kelas
kontrol yang diberi perlakuan secara konvensional yang dapat dilihat dari
peningkatan hasil belajar yang berbeda antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW).
Hal ini menunjukkan bahwa model yang digunakan berpengaruh positif
dalam pembelajaran biologi pada materi protista dan tergolong dalam
kategori baik.
54
Hal ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan Armini (2017)
yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
IPA antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Think Talk
Write (TTW) dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran
konvensional. Model pembelajaran Think Talk Write (TTW) efektif dalam
meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran IPA karena dapat
meminimalisir kesulitan yang dihadapi siswa secara tertulis serta
membiasakan siswa belajar secara kelompok sehingga dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam suatu kegiatan pembelajaran.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan
dibandingkan pada kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
posttest kelas eksperimen yaitu 90,24, sedangkan nilai rata-rata posttest
kelas kontrol yaitu 81,00.
2. Terdapat penagruh model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap
hasil belajar biologi pada materi protista kelas X SMA Negeri 13 Takalar
melalui model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dapat dilihat dari
hasil statistik inferensial dengan uji hipotesis dimana kelas eksperimen
maupun kelas kontrol nilai probabilitasnya 0,006<0,05 artinya terdapat
pengaruh.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian, ada beberapa yang penulis sarankan
sebagai berikut :
1. Kepada guru biologi SMA Negeri 13 Takalar disarankan untuk mengajar
dan menerapkan pembelajaran model Think Talk Write (TTW) agar dapat
menciptakan pembelajaran yang inovatif sehingga siswa tidak merasa
bosan dalam mengikuti pembelajaran biologi.
56
2. Kepada penentu kebijakan dalam bidang pendidikan agar hasil penelitian
ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan di Sekolah Menengah Atas terkhusus SMA Negeri 13 Takalar.
3. Diharapkan kepada peneliti lain agar melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai model pembelajaran Think Talk Write (TTW) ini pada materi dan
sampel yang berbeda pula.
57
DAFTAR PUSTAKA
Ambari, Desy dkk. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write
Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
Gugus 1 Kecematan Tegallalang. Universitas Pendidikan Ganesa
Singaraja Indonesia.
Aminah, Siti. 2018. Efektifitas metode Eksperimen dalam meningkatkan Hasil
belajar pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam si sekolah dasar. Jurnal
Indragiri. Vol. 1. No. 4.
Armini. 2017. “Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write Terhadap Hasil
Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD”. e-Jurnal PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD, Vol: 5, No: 2. Tersedia
pada:https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/1067
1 (diakses tanggal 29 November 2017).
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Erlangga.
Jakarta.
Dewi, Ayu Deimia dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write
(TTW) Terhadap Hassil Belajar IPA Siswa Kelas V Semester II SD
Gugus XV ke Buleleng. Mimbar PGSD Undiksha. Vol1 No 1 (2013).
Dwita Nadia Fatmawati. 2013. Penerapan Pembelajaran Think-Talk-Write untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi, Jurnal Pendidikan. (2013), Vol
2, No.1 h. 10.
Erlija, Yenni. 2018. Penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Berbasis Lingkungan terhadap hasil dan aktivitas belajar siswa pada materi
ekosistem di SMPN 1 J enumpa Kabupaten Aceh Barat Daya. (Skripsi).
Aceh. Universitas islam negeri Ar-raniry Darussalam.
Ernayanti, Luh G. D dkk. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write
Terhadap motivasi dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV
SD. Jurnal PGSD Universitas Pendidikan. Vol 4 No 1.
Heriska, Delsi dkk. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas VIII SMP Negeri 2 Lubuklinggau.
STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Huda, M. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Husnah, Dkk. 2018. Belajar Dan Pembelajaran. Malang: UMM Press.
Mochamad Alcariono. Penerapan Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal
Pendidikan Inovatif. 2008.
58
Ningsih, Dwi Untari dkk. 2011. Penerapan Strategi Think Talk Write (TTW)
Berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Class X-8 SMA Negeri Tahun Pelajaran 2010/2011. Jurnal Pendidkan
Biologi. Vol 3 No 2 (55-56).
Pajarini, Pra dkk. 2014. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis
Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD
Gugus Budi Utomo. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesa.
Vol 2 No 1.
Prasasti, Yuniar dkk. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Talk Write
disertai Modul Hasil Penelitian Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA
Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi.
Vol 3 No 2. Hal 95-102.
Pramiti, Ni Wayan dkk.2014. Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbasis Metode
Bermain Peran Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia. Jurnal PGSD
Universitas Pendidikan Ganesa. Vol 2 Nor 1.
Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Diva Press. Jogjakarta.
Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Sanjaya, Wina. 2016. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Prenadamedia. Jakarta.
Shoimin, Aris. 2017. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Suardita, Nesa dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 1 Mulaya. Jurnal Mimbar
PGSD Universitas Pendidikan Ganesa Vol 2 No 1.
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
Supriyono, “Developing Mathematical Learning Device Using Ttw (Think Talk-
Write) Strategy Assisted By Learning Cd To Foster Mathematical
Communication”, Makalah presented at International Seminar and the
Fourth National Conference on Mathematics Education, 2011, h. 1.
Trianto. 2017. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual. Kencana. Jakarta
Utami, F.N, Budiyono. 2014. Eksperimentasi Model Pembelajaran Think Talk
Write (TTW) dengan Pendekatan Matematika Ditinjau dari Kemampuan
59
Penalaran Matematika dan Kreativitas Belajar Siswa SMP Sekabupaten
Wonogiri. Jurnal FKIP UNS, 2(3): 260-269.
.
Wahyuni Sri, Penerapan Strategi Think Talk Write (TTW) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar PKN Siswa Kelas IV SDN Sidomulyo 03 Semboro Tahun
Pelajaran 2013/3014. Jurnal Pancaran. Vol. 4, No. 3 (2015), h. 107-108.
Widyastuti, Dkk. 2019. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Pada
Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) DAN Model
Pembelajaran Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review (SQ4R) Di
Madrasyah Aliyah. Jurnal Pijar MIPA. Vol 14. No 02. h.88-95.
Yahdi, Muh. 2013. Pembelajaran Micro Teaching. Alauddin University Perss.
Makassar.
Yunan, Fadhila. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write Terhadap
Kemampuan Peserta Didik VII SMPN 6 Kota Kediri Pada Materi Bilangan
Pecahan Tahun Pelajaran 2017/2018. (Skripsi). Universitas Nusantara
Persatuan Guru Republik Indonesia.
Yuniari, Dwi dkk. 2014. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis
Kearifan Lokal Terhadap Hasil Belajar PKN Siswa Kelas V SD Gugus
Viabiansemal. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesa. Vol
2 No 1.
Yazid, A. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model
Kooperatif dengan Strategi TTW (Think- Talk- Write) pada Materi Volume
Bangun Ruang Sisi Datar. Nasional scientific journal Vol 1, No 1 (2012).
(Online).(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe). Diakses 3 Mei 2013
60
LAMPIRAN A
DATA PENILAIAN
61
DAFTAR NILAI KELAS X IPA2
No
Nis
Nama
Nilai
Pre-Test Post-Test
1. 1913032 Arlinda Febrianti 53 93
2. 1913034 Fatima Azzahra 50 93
3. 1913035 Firda 43 87
4. 1913036 Fitriana 40 83
5. 1913037 Futri 47 87
6. 1913039 Herman Suardi 50 90
7. 1913040 Junaedi 43 87
8. 1913041 Karmila 40 83
9. 1913042 Mariama 43 90
10. 1913043 Muh. Ikhyaul Alam 53 93
11. 1913044 Muh. Agung Surya Putra 50 90
12. 1913045 Muhammad Akrar 57 97
13. 1913046 Muhammad Ashar 43 87
14. 1913048 Nurlina 57 97
15. 1913049 Nurul Magfira Eka Puspita 43 87
16. 1913050 Nurul Muzahrah 57 100
17. 1913051 Putri Cahaya Ningsih 47 83
18. 1913052 Rahmat Nurhidayat 53 90
19. 1913053 Ritasari 53 97
20. 1913054 Rosmini 57 97
21. 1913055 Saripa Ayu Wandira 47 83
22. 1913058 Sitti Rahmaniar 53 93
23. 1913059 Sri Rahayu 50 87
24. 1913060 Sumarni 57 90
25. 1913061 Syahril Pawan 57 97
26. 1913062 Syamsinar 50 90
62
DAFTAR NILAI KELAS X IPA3
No
Nis
Nama
Nilai
Pre-Test Post-Test
1. 1913032 Aliyah 50 83
2. 1913034 Haerul Insan 53 93
3. 1913035 Ernawati 40 87
4. 1913036 Ira Aswana 50 90
5. 1913037 Muh. Fathurrahman 43 83
6. 1913039 Muh. Kadir 47 87
7. 1913040 Muh. Syahrul 50 90
8. 1913041 Muh. Yusran 53 93
9. 1913042 Muhammad Aswar 50 93
10. 1913043 Muhammad Reski 47 93
11. 1913044 Musdalifah 43 83
12. 1913045 Nur Fausiah Ika Bela 47 87
13. 1913046 Nur Hikmah Hamzah 50 83
14. 1913048 Nur Insana 53 90
15. 1913049 Nur Wahyuli 57 93
16. 1913050 Nuraeni Rahman 47 87
17. 1913051 Nurul Fausiah 40 83
18. 1913052 Nuruh Hikmah 53 90
19. 1913053 Purti Andreani 57 87
20. 1913054 Putri Sakina Mangantar 50 93
21. 1913055 Randi 57 97
22. 1913058 Sahar 43 83
23. 1913059 Sariana 50 90
24. 1913060 Sitti Hajar Hamzah 57 93
25. 1913061 Sri Ayu Wadany 53 90
26. 1913062 Suci Anggreni 57 97
63
Rekapitulasi Kelas Kontrol
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Aliyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 24 80
2 Haerul Insan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 21 70
3 Ernawati 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 22 73
4 Ira Aswana 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 24 80
5 Muh. Fathurrahman 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 21 70
6 Muh. Kadir 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23 76,7
7 Muh. Syahrul 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83,3
8 Muh. Yusran 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 23 76,6
9 Muhammad Aswar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 25 83,3
10 Muhammad Reski 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93,3
11 Musdalifah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 28 93,3
12 Nur Fausiah Ika Bela 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 22 70
13 Nur Hikmah Hamzah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 25 83,3
14 Nur Insana 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26 86,6
15 Nur Wahyuli 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 23 76,6
16 Nuraeni Rahman 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27 90
17 Nurul Fausiah 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 80
18 Nurul Hikmah 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 23 76,6
19 Putri Andreani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 27 90
20 Putri Sakina Mangantar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 24 82,7
21 Randi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 25 86,2
22 Sahar 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 23 79,3
23 Sariana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 24 80
24 Sitti Hajar Hamzah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 22 73,3
25 Sri Ayu Wandany 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 26 86,6
26 Suci Anggreni 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 23 79,3
25 24 22 26 20 23 20 25 25 23 25 25 18 22 9 22 12 17 16 24 22 25 25 24 17 10 16 17 24 25 24,15 78.3
Jumlah Nilai PerolehanNo Kode SiswaNomor Soal
Jumlah
64
Rekapitulasi Kelas Eksperimen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Arlinda Febrianti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29 96.7
2 Fatima Azzahra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 93.3
3 Firda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 26 86.6
4 Fitriani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 25 83.3
5 Futri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 26 86.6
6 Haerul Akbar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 27 90
7 Herman Suardi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 26 86.6
8 Junaedi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 23 76.6
9 Karmila 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 28 93.3
10 Mariama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 28 93.3
11 Muh.Ikhyaul Alam 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 27 90
12 Muh. Agung Surya P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29 96.6
13 Muhammad Akrar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26 86.6
14 Muhammad Ashar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29 96.6
15 Muhammad Asrul 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26 86.6
16 Nurul Magfirah Eka P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 100
17 Putri Cahaya Ningsih 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 25 83.3
18 Rahmat Nurhidayat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 27 89.6
19 Ritasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 29 96.6
20 Rosmini 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 96.6
21 Saripati Ayu Wandira 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 24 80
22 Siti Mawarni 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93.3
23 Sitti Rahmaniar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 86.6
24 Sri Rahayu 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90
25 Syahril Pawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 96.6
26 Syamsinar 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27 90
26 26 25 25 26 25 24 25 26 26 26 25 24 18 20 21 18 24 26 25 25 24 25 25 25 16 12 21 25 25 27,07 90,20
Jumlah Nilai PerolehanNomor Soal
No Kode Siswa
Jumlah
65
66
67
LAMPIRAN B
ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF
68
ANALISIS DATA STATISTIK
A. Uji Deskriptif
1. Deskriptif Pretest Kelas Eksperimen
Statistics Hasil Belajar Siswa N Valid 26
Missing 0
Mean 59.00
Std. Error of Mean 2.767
Median 55.00
Mode 40a
Std. Deviation 14.111
Variance 199.120
Range 40
Minimum 40
Maximum 80
Sum 1534
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Hasil Belajar Siswa
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 40 3 11.5 11.5 11.5
43 2 7.7 7.7 19.2
47 3 11.5 11.5 30.8
50 2 7.7 7.7 38.5
53 3 11.5 11.5 50.0
57 2 7.7 7.7 57.7
67 1 3.8 3.8 61.5
70 3 11.5 11.5 73.1
73 2 7.7 7.7 80.8
77 3 11.5 11.5 92.3
80 2 7.7 7.7 100.0
Total 26 100.0 100.0
69
2. Deskriptif Postest Kelas Eksperimen
Statistics Hasil Belajar Siswa N Valid 26
Missing 0
Mean 90.42
Std. Error of Mean .982
Median 90.00
Mode 87a
Std. Deviation 5.005
Variance 25.054
Range 17
Minimum 83
Maximum 100
Sum 2351
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Hasil Belajar Siswa
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 83 4 15.4 15.4 15.4
87 6 23.1 23.1 38.5
90 6 23.1 23.1 61.5
93 4 15.4 15.4 76.9
97 5 19.2 19.2 96.2
100 1 3.8 3.8 100.0
Total 26 100.0 100.0
70
71
3. Deskriptif Pretest Kelas Kontrol
Statistics Hasil Belajar Siswa N Valid 26
Missing 0
Mean 58.77
Std. Error of Mean 2.718
Median 55.00
Mode 77
Std. Deviation 13.860
Variance 192.105
Range 40
Minimum 40
Maximum 80
Sum 1528
Hasil Belajar Siswa
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 40 3 11.5 11.5 11.5
43 2 7.7 7.7 19.2
47 3 11.5 11.5 30.8
50 2 7.7 7.7 38.5
53 3 11.5 11.5 50.0
57 2 7.7 7.7 57.7
67 2 7.7 7.7 65.4
70 2 7.7 7.7 73.1
73 2 7.7 7.7 80.8
77 4 15.4 15.4 96.2
80 1 3.8 3.8 100.0
Total 26 100.0 100.0
72
4. Deskriptif Posttest Kelas Kontrol
Statistics
Hasil Belajar Siswa N Valid 26
Missing 0
Mean 81.00
Std. Error of Mean 1.323
Median 80.00
Mode 80a
Std. Deviation 6.747
Variance 45.520
Range 23
Minimum 70
Maximum 93
Sum 2106
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Hasil Belajar Siswa
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 70 3 11.5 11.5 11.5
73 2 7.7 7.7 19.2
77 4 15.4 15.4 34.6
80 5 19.2 19.2 53.8
83 5 19.2 19.2 73.1
87 3 11.5 11.5 84.6
90 2 7.7 7.7 92.3
93 2 7.7 7.7 100.0
Total 26 100.0 100.0
73
B. Uji N-Gain
Deskriptif
Kelas Statistic Std. Error
NGain_Persen Esperimen
Mean 76.4277 2.76291
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 70.7374 Upper Bound 82.1180
5% Trimmed Mean 77.6412 Median 76.7054 Variance 198.475 Std. Deviation 14.08811 Minimum 26.09 Maximum 100.00 Range 73.91 Interquartile Range 12.07 Skewness -1.844 .456
Kurtosis 5.884 .887
Kontrol Mean 52.1124 3.07106
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 45.7875 Upper Bound 58.4374
5% Trimmed Mean 53.0675 Median 55.0051 Variance 245.217 Std. Deviation 15.65941 Minimum 9.09 Maximum 74.07 Range 64.98 Interquartile Range 24.25 Skewness -.795 .456
Kurtosis .522 .887
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
NGain_Persen Esperimen .214 26 .003 .840 26 .001
Kontrol .119 26 .200* .933 26 .093
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
74
LAMPIRAN C
ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL
75
ANALISIS STATISTIK INFETENSIAL
A. Uji Normalitas
Kelas Statistic Std. Error
Hasil Belajar Siswa
Pretest Eksperimen (TTW)
Mean 59.00 2.767
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
53.30
Upper Bound
64.70
5% Trimmed Mean 58.89 Median 55.00 Variance 199.120 Std. Deviation 14.111 Minimum 40 Maximum 80 Range 40 Interquartile Range 26 Skewness .153 .456
Kurtosis -1.562 .887
Posttest Eksperimen (TTW)
Mean 90.42 .982
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
88.40
Upper Bound
92.44
5% Trimmed Mean 90.34 Median 90.00 Variance 25.054 Std. Deviation 5.005 Minimum 83 Maximum 100 Range 17 Interquartile Range 7 Skewness .170 .456
Kurtosis -.892 .887
Pretest Kontrol (Konvensional)
Mean 58.77 2.718
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
53.17
Upper Bound
64.37
5% Trimmed Mean 58.67 Median 55.00 Variance 192.105 Std. Deviation 13.860 Minimum 40 Maximum 80 Range 40 Interquartile Range 26
76
Skewness .147 .456
Kurtosis -1.554 .887
Posttest Kontrol (Konvensional)
Mean 81.00 1.323
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
78.27
Upper Bound
83.73
5% Trimmed Mean 80.94 Median 80.00 Variance 45.520 Std. Deviation 6.747 Minimum 70 Maximum 93 Range 23 Interquartile Range 10 Skewness .046 .456
Kurtosis -.654 .887
Test of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar Siswa
Pretest Eksperimen (TTW) .167 26 .061 .895 26 .012
Posttest Eksperimen (TTW) .149 26 .142 .928 26 .068
Pretest Kontrol (Konvensional)
.161 26 .080 .896 26 .013
Posttest Kontrol (Konvensional)
.114 26 .200*
.955 26 .297
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
77
B. Uji Homogenitas
1. Pretest
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Belajar Siswa
Based on Mean .029 1 50 .865
Based on Median .013 1 50 .911
Based on Median and with adjusted df
.013 1 49.963 .911
Based on trimmed mean .028 1 50 .867
Kelas Statistic Std. Error
Hasil Belajar Siswa
Pretest Eksperimen (TTW)
Mean 59.00 2.767
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
53.30
Upper Bound
64.70
5% Trimmed Mean 58.89 Median 55.00 Variance 199.120 Std. Deviation 14.111 Minimum 40 Maximum 80 Range 40 Interquartile Range 26 Skewness .153 .456
Kurtosis -1.562 .887
Pretest Kontrol (Konvensional)
Mean 58.77 2.718
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
53.17
Upper Bound
64.37
5% Trimmed Mean 58.67 Median 55.00 Variance 192.105 Std. Deviation 13.860 Minimum 40 Maximum 80 Range 40 Interquartile Range 26 Skewness .147 .456
Kurtosis -1.554 .887
78
2. Posttest
Kelas Statistic Std. Error
Hasil Belajar Siswa
Posttest Eksperimen (TTW)
Mean 90.42 .982
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 88.40 Upper Bound 92.44
5% Trimmed Mean 90.34 Median 90.00 Variance 25.054 Std. Deviation 5.005 Minimum 83 Maximum 100 Range 17 Interquartile Range 7 Skewness .170 .456
Kurtosis -.892 .887
Posttest Kontrol (Konvensional)
Mean 81.04 1.350
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 78.26 Upper Bound 83.82
5% Trimmed Mean 80.99 Median 80.00 Variance 47.398 Std. Deviation 6.885 Minimum 70 Maximum 93 Range 23 Interquartile Range 10 Skewness .044 .456
Kurtosis -.834 .887
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Belajar Siswa
Based on Mean 3.011 1 50 .089
Based on Median 2.704 1 50 .106
Based on Median and with adjusted df
2.704 1 46.142 .107
Based on trimmed mean 3.038 1 50 .087
79
C. Uji Hipotesis
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Post_Kurang_Pre Esperimen 26 31.4231 11.64534 2.28384
Kontrol 26 22.2308 11.24387 2.20510
80
LAMPIRAN D
INSTRUMEN PENELITIAN
81
81
SILABUS PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : X
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Media, Alat dan
Bahan
Protista
3.6
Mengidentifi
kasi ciri-ciri
umum
protista dan
perannya
bagi
kehidupan
4.6
Menyaji
kan
laporan
hasil
investiga
si
tentang
Ciri-ciri umum
Protista
Pengelompokk
an Protista
Cara
perkembangbia
kan Protista
Peranan
Protista bagi
kehidupan
Mengamati
Peserta didik Mengamati
suatu foto berwarna/gambar
berbagai macam protista
yang terdapat dalam LKPD
Menanya
Siapa yang tahu apa itu
Protista?
Organisme apakah
dalam gambar tersebut?
Termasuk kelompok
organisme apakah?
Apakah ada peran dalam
kehidupan?
Mengumpulkan
Data(Eksperimen/Mengek
Tugas
Observ
asi
Tes
untuk
menget
ahui
pemah
aman
dan
kedala
man
konsep
3 minggu
x 3 JP
Media
LKPD
PPT
Alat
Laptop
Spidol, papan
tulis
Bahan
Buku paket
biologi
82
berbagai
peran
protista
dalam
kehidupa
n
splorasi)
Melakukan pengamatan
apa yang diberikan oleh
guru kemudian mencari
informasi melalui buku
paket atau referensi lain.
Mengasosiasikan
Mendiskusikan hasil
pengamatan
Mendiskusikan ciri
umum protista mirip
jamur, protista mirip
alga, protista mirip
hewan
Membandingkan hasil
pengamatan dengan
gambar/charta/foto/film
berbagai jenis organisme
golongan Protista
Membuat kesimpulan
tentang ciri dan peran
protista berdasarkan
hasil diskusi.
Mengkomunikasikan
Setiap kelompok
mempersentasikan hasil
83
diskusinya didepan
kelas.
Takalar, Desember 2019
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 13 Takalar Guru Mata Pelajaran
Arnawati, S.Pd Hasmawati
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 13 Takalar
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Kingdom Protista
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
85
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.6 Mengedentifikasi ciri-ciri umum protista dan
peranannya dalam kehidupan
3.6.1 Mendeskripsikan ciri-ciri Protista berdasarkan
pengamatan berupa gambar.
3.6.2 Mengelompokkan macam-macam protista
berdasarkan morfologinya.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Mendeskripsikan ciri-ciri umum Protista berdasarkan pengamatan berupa gambar.
2. Mengelompokkan macam-macam Protista berdasarkan karakteristik.
D. Materi Pembelajaran
Kingdom Protista
• Ciri-ciri umum protista dan penggolongannya
• Protista mirip jamur
Jamur lendir (Myxomycota)
Jamur air (Oomycota)
• Protista mirip tumbuhan (Alga)
1. Alga hijau (Cholorophyta)
86
2. Alga coklat (Phaeophyta)
3. Alga keemasan (Chrysophta)
4. Alga merah (Rhodophyta)
• protista mirip hewan (protozoa)
Ciliata
Rhizopoda
Flagelata
Sporozoa
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, ceramah, presentasi dan penugasan
Model : Think Talk Write (TTW)
F. Media Pembelajaran
Media :
lembar kerja Siswa
Bahan Presentasi (ppt)
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop
87
G. Sumber Belajar :
Buku Biologi BSE SMA/MA kelas X
Internet
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 (3 x 45 menit)
Tahap
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan
1. Guru masuk kelas serta berisalam,
memeriksa kehadiran dan keadaan
peserta didik.”bagaimana keadaan
kalian, apakah ada yang tidak masuk
hari ini?” dan meminta salah satu
siswa untuk memimpin doa.
2. Guru memberi apersepsi belajar
siswa mengajukan pertanyaan sesuai
dengan pelajaran yang akan
dilakukan. Seperti, siapa yang pernah
dengar dengan kata Protista?
Kemudian dilanjutakan dengan
pertanyaan, siapa yang tahu apa itu
Protista?
3. Memberikan motivasi kepada siswa
a. Memberikan gambaran tentang
1. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
dan berdoa menurut keyakinan
masing-masing.
2. Dengan tenang siswa memperhatikan
penjelasan guru dan menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
3. siswa memperhatikan gambar yang
ada di PPT dan kemudian
mendengarkan apa yang disampaikan
15
88
pelajaran Protista dengan cara
memperlihatkan berupa gambar
b. Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
c. Mengajukan pertanyaan
oleh guru
Kegiatan Inti
1. Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan.
2. Mengorganisasi siswa kedalam
beberapa kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana cara membentuk kelompok
belajar dan melakukan transisi secara
efisien, kemudian guru memberikan
suatu permasalahan kepada siswa
untuk diselesaikan dengan teman
kelompoknya dengan itu siswa dapat
untuk berfikir, berbicara dengan
teman kelompoknya dan dapat
menuliskan diskusinya.
1. Setiap siswa mendapat wacana atau
materi pelajaran untuk di baca dan
kemudian mencatat ide-ide dari
permasalahan tersebut.
2. Setiap siswa membentuk kelompok
sesuai dengan yang diarahkan oleh
guru atau sesuai dengan nomor yang
didapatkannya, kemudian siswa
menyelesaikan permaslahan yang
diberikan oleh guru berupa LKS
a. Think
Siswa kemudian memikirkan
jawaban dari permasalahan ada di
LKS
b. Talk
Siswa kemudian berbicara atau
berdiskusi dengan teman
kelompoknya menyenai jawaban
yang ditemukannya
c. Write
120
89
3. Membimbing kelompok belajar.
Guru membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas.
4. Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempersentasikan hasil diskusinya.
Siswa selanjutnya menuliskan
hasil dari diskusi dengan teman
kelompoknya menggunakan
bahasanya sendiri.
3. Siswa mengerjakan tugas dengan
teman kelompoknya yang dibimbing
oleh guru.
4. Setiap perwakilan kelompok
mempersentasikan hasil diskusinya.
Kelompok yang persentasi didepan
kelas akan menyampaikan jawaban
dari permasalahan pada materi
tersebut, kemudian kelompok yang
lain akan memberikan tanggapan
apabila ada yang mereka kurang
pahami.
Penutup
1. Guru membimbing siswa
menyimpulkan pelajaran yang telah
dilakukan
2. Guru memberikan penghargaan
kepada siswa yang telah
mempersentasikan dengan baik dan
benar.
3. Guru memberikan tugas kepada
peserta didik untuk mencari informasi
mengenai pengelompokkan Protista
1. Bersama, guru dan siswa
menyimpulkan pelajaran yang telah
dilakukan.
2. Siswa lainnya memberikan
penghargaan yaitu berupa tepuk
tangan.
3. Siswa mencacat tugas yang diberikan
oleh guru.
15
90
dan cara perkembangbiakan Protista.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan mengucap salam.
4. Siswa berdoa kemudian membalas
salam guru.
I. Penilaian Pembelajaran dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir):
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku siswa sehari-hari, baik terkait dalam proses
pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
91
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada siswa, maka siswa diberikan kesempatan untuk
menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan
terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria
92
penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta
mengusulkan ide/gagasan.
50 250 62,50 C
2 Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
mendapatkan kesempatan untuk
berbicara.
50
3 Saya ikut serta dalam membuat
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
50
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
93
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian
hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan
format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : …
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
450 90,00 SB
2 Memberikan solusi terhadap
permasalahan. 100
3 Memaksakan pendapat sendiri kepada
anggota kelompok. 100
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
94
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif,
Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai 25 50 75 100
1 Intonasi
2 Pelafalan
95
No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai 25 50 75 100
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Siswa memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Siswa mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai
berikut:
Instrumen Penilaian
96
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
97
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk(Lihat Lampiran)
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan siswa, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
98
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh
guru materi “Protista”. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas
individu terkait dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang
disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah
jam pelajaran selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
99
KKM : ........................
No Nama
Siswa
Nilai
Ulangan
Indikator yang Belum
Dikuasai
Bentuk Tindakan
Remedial
Nilai Setelah
Remedial Ket.
1
2
3
4
dst,
b.Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, siswa yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta untuk
soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang relevan
dengan topik pembelajaran “Protista”. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
siswa yang berhasil dalam pengayaan.
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 13 Takalar
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Kingdom Protista
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
101
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.6 Mengedentifikasi ciri-ciri umum protista dan
peranannya dalam kehidupan
3.6.3 Membedakan organisme Protista mirip jamur, mirip
tumbuhan, dan mirip hewan berdasarkan pengamatan.
3.6.4 Menjelaskan dasar pengelompokkan organisme
protista mirip jamur, mirip tumbuhan dan mirip
hewan.
3.6.5 Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan
organisme Protista.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan II
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
3. Membedakan organisme Protista mirip jamur, mirip tumbuhan, dan mirip hewan berdasarkan pengamatan.
4. Menjelaskan dasar pengelompokkan organisme protista mirip jamur, mirip tumbuhan dan mirip hewan.
5. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan organisme Protista.
D. Materi Pembelajaran
Kingdom Protista
• Protista mirip jamur
Jamur lendir (Myxomycota)
Jamur air (Oomycota)
102
• Protista mirip tumbuhan (Alga)
5. Alga hijau (Cholorophyta)
6. Alga coklat (Phaeophyta)
7. Alga keemasan (Chrysophta)
8. Alga merah (Rhodophyta)
• protista mirip hewan (protozoa)
Ciliata
Rhizopoda
Flagelata
Sporozoa
• Cara perkembangbiakan organisme protista
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, ceramah, presentasi dan penugasan
Model : Think Talk Write (TTW)
F. Media Pembelajaran
Media :
lembar kerja Siswa
Bahan Presentasi (ppt)
Alat/Bahan :
103
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop
G. Sumber Belajar :
Buku Biologi BSE SMA/MA kelas X
Internet
Pertemuan Ke-2 (3x 45 menit)
Tahap
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Guru Peserta Didik
Pendahuluan
1. Guru masuk kelas serta berisalam,
memeriksa kehadiran dan keadaan
siswa.”bagaimana keadaan kalian,
apakah ada yang tidak masuk hari
ini?” dan meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
2. Guru memberi apersepsi belajar
siswa mengajukan pertanyaan sesuai
dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
1. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
dan ketua kelas memimpin doa.
2. Dengan tenang siswa memperhatikan
penjelasan guru
15
104
3. Memberikan motivasi kepada siswa
d. Memberikan gambaran
tentang pelajaran protista
dengan cara memperlihatkan
berupa gambar
e. Menyampaikan indikator
dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai pada pertemuan
yang berlangsung
f. Mengajukan pertanyaan
3. Siswa memperhatikan gambar yang
ada di PPT dan kemudian
mendengarkan apa yang disampaikan
oleh guru
1. Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan.
2. Mengorganisasi siswa kedalam
beberapa kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa
2. Setiap siswa mendapat wacana
atau materi pelajaran untuk di
baca dan kemudian mencatat ide-
ide dari permasalahan tersebut.
3. Setiap siswa membentuk
kelompok sesuai dengan yang
diarahkan oleh guru atau sesuai
105
Kegiatan Inti
bagaimana cara membentuk kelompok
belajar dan melakukan transisi secara
efisien, kemudian guru memberikan
suatu permasalahan kepada siswa
untuk diselesaikan dengan teman
kelompoknya dengan itu siswa dapat
untuk berfikir, berbicara dengan
teman kelompoknya dan dapat
menuliskan diskusinya.
3. Membimbing kelompok belajar.
Guru membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat mereka
dengan nomor yang
didapatkannya, kemudian siswa
menyelesaikan permaslahan yang
diberikan oleh guru berupa LKS
a. Think
Siswa kemudian memikirkan
jawaban dari permasalahan ada di
LKS
b. Talk
Siswa kemudian berbicara atau
berdiskusi dengan teman
kelompoknya menyenai jawaban
yang ditemukannya
c. Write
Siswa selanjutnya menuliskan
hasil dari diskusi dengan teman
kelompoknya menggunakan
120
106
mengerjakan tugas.
4. Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempersentasikan hasil diskusinya.
bahasanya sendiri.
4. Siswa mengerjakan tugas dengan
teman kelompoknya yang
dibimbing oleh guru.
5. Setiap perwakilan kelompok
mempersentasikan hasil
diskusinya. Kelompok yang
persentasi didepan kelas akan
menyampaikan jawaban dari
permasalahan pada materi
tersebut, kemudian kelompok
yang lain akan memberikan
tanggapan apabila ada yang
mereka kurang pahami.
1. Guru membimbing siswa
menyimpulkan pelajaran yang telah
dilakukan
2. Guru memberikan penghargaan
1. Bersama, guru dan siswa
menyimpulkan pelajaran yang telah
dilakukan.
2. Siswa lainnya memberikan
107
Penutup
kepada siswa yang telah
mempersentasikan dengan baik dan
benar.
3. Guru memberikan tugas kepada
peserta untuk mencari Protista yang
menguntunkan dan merugikan pagi
kehidupan.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan mengucap salam.
penghargaan yaitu berupa tepuk
tangan.
3. Siswa mencacat tugas yang diberikan
oleh guru.
4. Siswa berdoa kemudian membalas
salam guru.
15
H. Penilaian Pembelajaran dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir):
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku siswa sehari-hari, baik terkait dalam proses
pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
108
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
109
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada siswa, maka siswa diberikan kesempatan untuk
menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan
terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria
penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta
mengusulkan ide/gagasan.
50 250 62,50 C
2 Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
mendapatkan kesempatan untuk
berbicara.
50
3 Saya ikut serta dalam membuat
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
50
110
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian
hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan
format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : …
111
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
450 90,00 SB
2 Memberikan solusi terhadap
permasalahan. 100
3 Memaksakan pendapat sendiri kepada
anggota kelompok. 100
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif,
Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
112
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
No Aspek yang Dinilai Skala
Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai 25 50 75 100
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Siswa memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Siswa mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.
113
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai
berikut:
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)
114
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk(Lihat Lampiran)
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan siswa, seperti catatan, PR, dll
115
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
H. Pertemuan Pertama
I. Pertemuan Kedua
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh
guru materi “Protista”. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas
individu terkait dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang
disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah
jam pelajaran selesai).
116
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................
117
No Nama
Siswa
Nilai
Ulangan
Indikator yang Belum
Dikuasai
Bentuk Tindakan
Remedial
Nilai Setelah
Remedial Ket.
1
2
3
4
dst,
b.Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, siswa yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta untuk
soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang relevan
dengan topik pembelajaran “Protista”. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
siswa yang berhasil dalam pengayaan.
118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 13 Takalar
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Kingdom Protista
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
119
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
4.5 Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran protista dalam kehidupan
4.5.1 Memberi contoh peranan protista bagi kehidupan
4.5.2 Mengidentifikasi protista yang
menguntungkan/merugikan bagi kehidupan manusia.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan III
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
6. Memberi contoh peranan protista bagi kehidupan.
7. Mengidentifikasi protista yang menguntungkan/merugikan bagi kehidupan manusia.
D. Materi Pembelajaran
• Peranan protista dalam kehidupan
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, ceramah, presentasi dan penugasan
Model : Think Talk Write (TTW)
F. Media Pembelajaran
Media :
120
lembar kerja Siswa
Bahan Presentasi (ppt)
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop
G. Sumber Belajar :
Buku Biologi BSE SMA/MA kelas X
Internet
Pertemuan Ke-3 (2 x 45 menit)
Tahap
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Guru Peserta Didik
Pendahuluan
1. Guru masuk kelas serta berisalam,
memeriksa kehadiran dan keadaan
siswa.”bagaimana keadaan kalian,
apakah ada yang tidak masuk hari
ini?” dan meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
2. Guru memberi apersepsi kemudian
1. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
dan ketua kelas memimpin untuk
berdoa.
2. Dengan tenang siswa memperhatikan
15
121
guru mengajukan pertanyaan sesuai
dengan pelajaran yang akan
dilakukan, seperti siapa yang pernah
terkena diare?
3. Memberikan motivasi kepada siswa
a. Memberikan gambaran tentang
contoh Protista yang
menguntungkan dan merugikan
dengan cara memperlihatkan
berupa gambar.
b. Menyampaikan indikator dan
tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai pada pertemuan yang
berlangsung
c. Mengajukan pertanyaan
penjelasan guru kemudian siswa
menjawab pertanyaan dari guru.
3. Siswa memperhatikan gambar yang
ada di PPT dan kemudian
mendengarkan apa yang disampaikan
oleh guru
1. Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan.
2. Mengorganisasi siswa kedalam
1. Setiap siswa mendapat wacana
atau materi pelajaran untuk di
baca dan kemudian mencatat ide-
ide dari permasalahan tersebut.
2. Setiap siswa membentuk
122
Kegiatan Inti
beberapa kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana cara membentuk kelompok
belajar dan melakukan transisi secara
efisien, kemudian guru memberikan
suatu permasalahan kepada siswa
untuk diselesaikan dengan teman
kelompoknya dengan itu siswa dapat
untuk berfikir, berbicara dengan
teman kelompoknya dan dapat
menuliskan diskusinya.
3. Membimbing kelompok belajar.
Guru membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat mereka
kelompok sesuai dengan yang
diarahkan oleh guru atau sesuai
dengan nomor yang
didapatkannya, kemudian siswa
menyelesaikan permaslahan yang
diberikan oleh guru berupa LKS
a. Think
Siswa kemudian memikirkan
jawaban dari permasalahan ada di
LKS
b. Talk
Siswa kemudian berbicara atau
berdiskusi dengan teman
kelompoknya menyenai jawaban
yang ditemukannya
c. Write
Siswa selanjutnya menuliskan
hasil dari diskusi dengan teman
kelompoknya menggunakan
bahasanya sendiri.
120
123
mengerjakan tugas.
4. Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempersentasikan hasil diskusinya.
3. Siswa mengerjakan tugas dengan
teman kelompoknya yang
dibimbing oleh guru.
4. Setiap perwakilan kelompok
mempersentasikan hasil
diskusinya. Kelompok yang
persentasi didepan kelas akan
menyampaikan jawaban dari
permasalahan pada materi
tersebut, kemudian kelompok
yang lain akan memberikan
tanggapan apabila ada yang
mereka kurang pahami.
Penutup
1. Guru membimbing siswa
menyimpulkan pelajaran yang telah
dilakukan
2. Guru memberikan penghargaan
kepada siswa yang telah
mempersentasikan dengan baik dan
benar.
1. Bersama, guru dan siswa
menyimpulkan pelajaran yang telah
dilakukan.
2. Siswa lainnya memberikan
penghargaan yaitu berupa tepuk
tangan.
15
124
3. Guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan mengucap salam.
3. Siswa berdoa kemudian membalas
salam guru.
H. Penilaian Pembelajaran dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir):
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku siswa sehari-hari, baik terkait dalam proses
pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
125
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada siswa, maka siswa diberikan kesempatan untuk
menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan
terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria
126
penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta
mengusulkan ide/gagasan.
50 250 62,50 C
2 Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
mendapatkan kesempatan untuk
berbicara.
50
3 Saya ikut serta dalam membuat
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
50
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
127
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian
hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan
format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : …
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
450 90,00 SB
2 Memberikan solusi terhadap
permasalahan. 100
3 Memaksakan pendapat sendiri kepada
anggota kelompok. 100
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif,
Ya = 50 dan Tidak = 100
128
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai 25 50 75 100
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
129
No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai 25 50 75 100
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Siswa memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Siswa mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai
berikut:
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
130
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
131
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk(Lihat Lampiran)
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan siswa, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
132
b. Pertemuan Kedua
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh
guru materi “Protista”. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas
individu terkait dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang
disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah
jam pelajaran selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................
No Nama
Siswa
Nilai
Ulangan
Indikator yang Belum
Dikuasai
Bentuk Tindakan
Remedial
Nilai Setelah
Remedial Ket.
1
2
3
133
No Nama
Siswa
Nilai
Ulangan
Indikator yang Belum
Dikuasai
Bentuk Tindakan
Remedial
Nilai Setelah
Remedial Ket.
4
dst,
b.Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, siswa yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta untuk
soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang relevan
dengan topik pembelajaran “Protista”. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
siswa yang berhasil dalam pengayaan.
Takalar, Desember 2019
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Hasmawati Arni NIP. 19780610 200604 2 033 NIM. 105440000515
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 13 Takalar
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 13 Takalar
133
133
134
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1 “Protista”
Kompetensi Dasar:
3.6. Mengedentifikasi ciri-ciri umum protista dan
peranannya dalam kehidupan
Indikator:
3.6.1. Mendeskripsikan ciri-ciri umum Protista berdasarkan
pengamatan
3.6.2. Mengenali Protista berdasarkan ciri-ciri morpologinya
Tujuan pembelajaran :
1. Mendeskripsikan ciri-ciri umum Protista
berdasarkan pengamatan
2. Mengenali Protista berdasarkan ciri-ciri
morpologinya
135
Petunjuk:
Tuliskan nama anggota kelompok pada kertas yang telah
disediakan!
Lakukan kegiatan diskusi sesuai dengan langkah-langkah
kegiatan bila ada yang kurang jelas, mintalah penjelasan
dari guru.
Bekerjasama dengan teman sekelompokmu untuk
menjawab soal-soal berikut
Setelah kamu menemukan pemecahan masalah tersebut
didiskusikan jawabanmu kepada teman-teman kelompokmu
Tuliskan hasil diskusi di kertas yang telah disediakan!
Kelompok :..........................
Nama anggota :..........................
..........................
..........................
..........................
..........................
Kelas :..........................
Pertemuan :……………….
Hari/Tanggal :..........................
136
A. Konsep Materi
B. Berdasrakan konsep materi yang ada diatas, maka diskusiakanlah dengan
teman kelompokmu mengenai Protista!
1. Apa yang dimaksud dengan Protista ?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………
2. Bagaimanakah ciri-ciri umum dari kingdom Protista ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………
“ KINGDOM PROTISTA “
Protista merupakan salah satu organisme yang bersifat
eukariotik artinya organisme tersebut telah memiliki
membrane pembungkus inti. Eukariota yang pertama ada ini
diduga merupakan evolusi dari nenek moyang organisme
prokariotik. Kata Protista berasal dari bahasa yunani yang
mengandung arti sesuatu yang sangat tua (protos “pertama”).
Protista pada umumnya memiliki jumlah sel tunggal
(uniseluler) tetapi ada juga yang tersusun atas banyak sel
(multiseluler). Meskipun uniseluler Protista sangant beraneka
ragam. Beberapa Protista dikatakan mirip dengan tumbuhan
karena berpigmen dan bersifat fotoautotrof, ada juga yang
bersifat heterotroph dan bergerak mirip seperti hewan, lalu
bersifat parasite & saprofit yang mirip seperti fungi.
137
3. Sebutkan macam-macam kelompok Protista ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………
4. Berdasarkan apa Protista dapat dikelompokkan ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………
Kesimpulan hasil diskusi
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………
Hari/tanggal Paraf guru Nilai
138
139
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2 “Protista”
Indikator :
3.6.3. Membedakan organisme protista mirip jamur,
mirip tumbuhan, dan mirip hewan berdasarkan
pengamatan
3.6.4. Menjelaskan dasar pengelompokkan organisme
protista mirip jamur, mirip tumbuhan, dan mirip
hewan.
3.6.5.Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan
organisme protista
4.6.1.Memberi contoh peranan protista bagi kehidupan
4.6.2. Mengidentifikasi protista yang menguntungkan
atau merugikan bagi kehidupan manusia
Kompetensi Dasar :
3.6. Mengedentifikasi ciri-ciri umum protista dan
peranannya dalam kehidupan
4.6. Menyajikan laporan hasil investigasi tentang
berbagai peran Protista dalam kehidupan
140
Tujuan pembelajaran :
a. Membedakan organisme protista mirip jamur, mirip
tumbuhan, dan mirip hewan
b. Menjelaskan dasar pengelompokkan organisme
protista mirip jamur, mirip tumbuhan dan mirip hewan
c. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan organisme
protista
d. Memberi contoh peranan protista bagi kehidupan
e. Mengidentifikasi protista yang menguntungkan atau
merugikan bagi kehidupan manusia
f.
Kelompok :..........................
Nama anggota :..........................
..........................
..........................
..........................
..........................
Kelas :..........................
Pertemuan :……………….
Hari/Tanggal :..........................
141
Petunjuk:
Tuliskan nama anggota kelompok pada kertas yang telah
disediakan!
Lakukan kegiatan diskusi sesuai dengan langkah-langkah
kegiatan bila ada yang kurang jelas, mintalah penjelasan
dari guru.
Bekerjasama dengan teman sekelompokmu untuk
menjawab soal-soal berikut
Setelah kamu menemukan pemecahan masalah tersebut
didiskusikan jawabanmu kepada teman-teman kelompokmu
Tuliskan hasil diskusi di kertas yang telah disediakan!
1. Diskusikan dengan teman kelompokmu nama dan ciri-ciri dari gambar di
bawah ini !
a. Protista mirip hewan
………………………………………
……………………………………….
……………………………………….
142
………………………………………….
b. Protista mirip tumbuhan
……………………………………
…………………………………….
……………………………………..
……………………………………..
143
c. Protista mirip jamur
……………………………………….
………………………………………..
2. Jodohkanlah table dibawah ini !
Kelompok protozoa
Ciri-ciri
Ciliate Tidak memiliki alat gerak
Sporozoa Bulu cambuk
Flagellate Kaki semu
Rhizopoda Bulu getar
3. Tuliskan cara perkembangbiakan protista sebagai berikut ini!
a. Protista mirip hewan (Protozoa)
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
144
b. Protista mirip tumbuhan
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
c. Protista mirip jamur
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………
4. Diskusikan dengan kelompokmu, apa sajakah peranan protista dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan buku literatur yang kalian baca?
a. Peranan Protista yang menguntung dalam kehidupan!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
b. Peranan Protista yang merugikan dalam kehidupan!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
145
Kesimpulan:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Hari/tanggal Paraf guru Nilai
146
147
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 3
“Protista”
Kompetensi Dasar :
4.6. Menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran Protista dalam kehidupan
Indikator :
4.6.1. Memberi contoh peranan Protista bagi kehidupan
4.6.2. Mengidentifikasi Protista yang menguntungkan atau
merugikan bagi kehidupan manusia
Tujuan pembelajaran :
1. Memberi contoh peranan Protista bagi kehidupan
2. Mengidentifikasi Protista yang menguntungkan atau
merugikan bagi kehidupan manusia
148
Petunjuk:
Tuliskan nama anggota kelompok pada kertas yang
telah disediakan!
Lakukan kegiatan diskusi sesuai dengan langkah-
langkah kegiatan bila ada yang kurang jelas,
mintalah penjelasan dari guru.
Bekerjasama dengan teman sekelompokmu untuk
menjawab soal-soal berikut
Setelah kamu menemukan pemecahan masalah
tersebut didiskusikan jawabanmu kepada teman-
teman kelompokmu
Tuliskan hasil diskusi di kertas yang telah
disediakan!
A. Pendahuluan
Protista adalah sebuah kingdom yang beragam, termasuk semua organisme
eukariotik yang bukan hewan, maupun tumbuhan, atau jamur. Untuk
klasifikasi, protista dibagi menjadi tiga kelompok: protista seperti hewan,
protista seperti tumbuhan, dan protista seperti jamur. Kingdom Protista
memiliki peranan bagi kehidupan. Peran tersebut dapat menguntungkan dan
juga dapat merugikan
Kelompok :..........................
Nama anggota :..........................
..........................
..........................
..........................
..........................
Kelas :..........................
Pertemuan :……………….
Hari/Tanggal :..........................
149
B. Langkah Kerja
1. Diskusikan dengan kelompokmu, apa sajakah peranan protista dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan buku literatur yang kalian baca?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………
2. Tuliskan apa saja hasil diskusi kalian!
a. Peranan Protista yang menguntung dalam kehidupan!
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
........................................
b. Peranan protistan yang merugikan dalam kehidupan!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
150
Kesimpulan:
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Hari/tanggal Paraf guru Nilai
151
SOAL POS-TEST
Nama :
Kelas :
No urut absen :
Mata pelajaran :
Petunjuk : berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar !
1. Perhatikan gambar dibawah ini!
Berdasarkan gambar diatas, organisme yang termasuk kingdom Protista
ditunjukkan oleh gambar bernomor ?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
2. Perhatikanlah ciri-ciri organisme dibawah ini :
1. Bersifat prokariotik
2. Bersifat eukariotik
3. Uniseluler dan multiseluler sederhana
4. Dinding sel tersusun atas peptidoglikan
5. Dapat mengkristal
Berdasarkan ciri-ciri diatas, sebutkanlah 3 ciri yang termasuk dalam kingdom
Protista…
a. 1,3,6
b. 2,3,5
c. 2,4,5
152
d. 2,3,4
e. 1,4,6
3. Protista merupakan organisme yang telah memiliki membrane inti dari ciri
tersebut maka Protista dikatakan sebagai organisme…
a. Prokariotik
b. Eukariotik
c. Multiseluler
d. Uniseluler
e. Autotrof
4. Perhatikan pernyataan berikut
1. Merupakan organisme bukan hewan/tumbuhan
2. Merupakan organisme eukariotik uniseluler/multiseluler
3. Merupakan organisme eukariotik awal turunan prokariotik
4. Umumnya ditemukan di air (air laut, air tawar)
5. Termasuk plankton
Pernyataan tersebut merupakan merupakan ciri-ciri……….
a. Protista
b. Virus
c. Jamur
d. Bakteri
e. Monera
5. Perhatikan gambar dibawah ini:
Berdasarkan gambar diatas, fungsi dari organel yang ditunjukan oleh gambar
dengan tanda panah bernomor 4 adalah…
a. Sebagai osmoregulator
b. Sebagai tempat mencerna makanan
153
c. Sebagai alat reproduksi
d. Sebagai saluran pencernaan
e. Sebagai mulut paramecium
6. Kingdom Protista yang begitu beragam, mempunyai sedikit persamaan antara
anggotanya adalah…
a. berdinding sel, eukariotik
b. mendapatkan makanan secara heterotrof, eukariotik
c. mendapatkan makanan secara heterotroph, prokariotik
d. pengambilan makanan secara autotroph, eukariotik
e. melakukan respirasi aerobic seluler dalam mitokondria
7. Protista mirip jamur yang hidupnya memiliki fase seperti amoeba (plasmodial)
dan berpigmen terang di masukkan dalam kelas…
a. Acrasiomycota
b. Oomycota
c. Zygomicota
d. Myxomycota.
e. Basidiomycota
8. Untuk melihat dan mengamati bentuk tubuh dan cara bergerak dari protozoa
adalah denan cara
a. Mengamati melalui kaca pembesar
9. Protozoa memakan bakteri dengan cara…sehingga protozoadisebut sebagai
predator bakteri
a. Pagositosis
b. Pencernaan intraseluler
c. Adsorbpsi
d. Penggunaan enzim pencernaan
e. Pencernaan ekstraseluler
b. Mengamati langsung secara observasi
c. Mengamati menggunakan mikroskop
d. Mengamati dengan menggunakan teleskop
e. Mengamati dengan mengggunakan alat bedah
154
10. Pada malam hari air laut terlihat merah, masyarakat resa karena mengira
air laut tersebut mengandung darah, setelah diteliti ternyata air laut tersebut
terdapat alga atau ganggang . ganggang tersebut jenis…….
a. Cholorophta
b. Phaeophyta
c. Rhodophyta
d. Chrysophyta
e. Dinoflagellata
11. perhatikan pernyataan dibawah ini!
Protista yang dapat berfotosintetis masuk ke dalam kelompok alga sedangkan
Protista yang bersifat saprofit dan parasite masuk dalam kelompok Protista
mirip jamur dan Protista yang bersifat heterotrofik masuk ke dalam kelompok
protozoa. Berdasarkan pernyataan tersebut pengelompokkan Protista dapat
didasarkan atas…
a. cara memperoleh makanan
b. habitat
c. reproduksinya
d. alat geraknya
e. pigmen tubuhnya
12. Berikut ini adalah ciri-ciri dari sporozoa adalah..
a. Pada daur hidupnya ada fase vegetative dan fase generative
b. Memiliki klorofil dan bersifat autotroph
c. Dapat bergerak dengan kaki semu dan bersifat heterotrof
d. Memiliki tubuh talus dan tidak memiliki alat gerak
e. Memiliki klorofil dan bergerak dengan bulu cambuk
13. kelompok kingdom Protista yang termasuk dalam kelompok Protista yang
dapat menghasilkan makanan sendiri dengan fotosintesis adalah…
a. protozoa
b. alga
c. myxomycota
d. oomycota
e. ciliate
155
14. Pada protista mirip hewan, memiliki banyak alat gerak salah satunya yaitu
alat gerak berupa aliran isi sel atau tonjolan sitoplasma yang disebut
a. Flagel
b. Silia
c. Bulu cambuk
d. Sel api
e. Pseudopodia
15. Pada sebuah kolam terdapat perubahan warna air di permukaan dengan warna
hijau mendominasi. Hal ini disebabkan oleh alga jenis
a. Crhysophyta
b. Chlorophyta
c. Rhodophyta
d. Phaeophyta
e. Mycomycota
16. Ani dan rani mengamati bentuk tubuh hewan di pantai, lalu mereka
menemuakan hewan yang dapat berubah-ubah. Ia bersel satu dan hidup bebas
di tempat-tempat yang becek, berair, dan mengandung makanan. Setelah
diamati ani dan rani berkesimpulan bahwa hewan tersebut adalah…
a. amoeba
b. trypanosome dan trichomonas
c. paramecium caudatum
d. paramecium sp
e. nyctoterus ovalis
17. Coba kalian perhatiakan hewan chlorophyta berbentuk koloni tak bergerak.
Banyak terdapat di air tawar dan bentuk koloninya seperti jala.
Berkembangbiak secara aseksual dengan spora dan fragmentasi, sedangkan
secara seksual dengan konjugasi, maka heawan tersebut adalah…
a. volvox
b. spirogyra dan oedogonium
c. chara dan ulfa
d. volvox dan hydrodictyon
e. hydrodictyon
156
19. Dibawah ini adalah siklus hidup plasmodium :
1. Merozoit
2. Tropozoit
3. Sporozoit
4. Zigot
5. Gametosit
6. Oosista
7. Ookinet
Urutkanlah siklus hidup Plasmodium secara berurutan dari fase aseksual ke
fase seksual berdasarkan urutan nomor yang ada diatas…
a. 1-3-5-6-2-4-7
b. 1-2-5-4-6-7-3
c. 2-1-3-5-4-7-6
d. 2-3-1-5-6-4-7
e. 3-2-1-5-4-7-6
20. Dalam kondisi yang menguntungkan dan persediaan makanan cukup maka
jamur air akan melakukan reproduksi yang tidak melakukan penyatuan gamet
yaitu dengan…
a. Aseksual dengan konjugasi
b. Seksual dengan pembentukan anteredium dan ooganium
c. Aseksual dengan pembelahan biner
d. Seksual dengan zoospore
e. Aseksual dengan zoospore berflagel dua
18. Budi dan kawan-kawannya mengamati suatu makhluk kecil yang bergerak-
gerak, dengan ciri-ciri gerakan sangan cepat, mempunyai bulu cambuk, dan
hanya terdiri dari satu sel sehingga budi dan kawan-kawan berkesimpulan
bahwa makhluk kecil ini adalah….
a. Rhizopoda
b. Sporozoa
c. Foraminifera
d. Ciliata
e. Flagellata
157
e. ammonia
22. Sebagian besar ganggang/alga hidup di dalam air sehingga merupakan
komponen yang penting dalam rantai makanan di ekosistem perairan
berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat dianalisis jika kedudukan alga
dalam ekosistem perairan adalah sebagai…
a. Konsumen karena menkonsumsi CO2 untuk berfotosintesis
b. Produsen karena dapat berfotosintetis
c. Pengurai kerena umumnya berukuran kecil
d. Konsumen karena menjadi makanan organisme lain
e. Produsen karena membusukkan sia-sisa organisme
e. Menyebabkan booming di perairan
21. Pada siang hari, di dalam kolam air tawar yang juga ditumbuhi ganggang
terdapat gelembung-gelembung yang menempel di dinding kolam.
Gelembung udara ini berisi gas…
a. nitrogen
b. oksigen
c. karbon dioksida
d. karbon monoksida
23. Berikut ini dampak negative dari adanya alga, kecuali
a. Mengakibatkan pencemaran air
b. Kadar oksigen terlarut menjadi berkurang
c. Perairan menjadi keruh
d. Sebagai fitoplankton di permukaan air
24. Alga cokelat bermanfaat bagi industry makanan dan farmasi salah satu
contohnya sebagai pembuatan es krim dan kapsul untuk obat, hal tersebut
dikarenakan alga cokelat memiliki…
a. Zat kersik
b. Klorifil
c. Kalsium karbonat
d. Algin (asam alginat)
e. Manan/xilan
158
25. Beberapa jenis alga yang bermanfaat untuk industry makanan dan
dimanfaatkan sebagai sayuran adalah….
a. Turbinaria dan Oscillatoria
b. Chlorella dan Ulva sp
c. Euchema dan Oscillatoria
d. Chlorella dan Euchema
e. Spirogvra dan Oscillatoria
26. Jamur air yang berperan merugikan bagi kehidupan yang menyebabkan
penyakit busuk pada kentang adalah…
a. Phytopora
b. Phytium
c. Saprolegnia
d. Downey mildew
e. Fuligo varians
27. Banyak masyarakat yang terserang penyakit malaria yang disebabkan oleh
plasmodium yang masuk kedalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.
Plasmodium masuk kedalam tubuh manusia melalui perantara nyamuk…….
a. Aedes aegypti
b. Aedes albopictus
c. Culex
d. Anopheles jantan
e. Anopheles betina
28. Protista yang hidup diperairan adalah zooplankton dan bentos. Salah satu
peranan zooplankton dan bentos di perairan sebagai sumber makanan jenis
Protista tersebut adalah….
a. Alga
b. Oomycota
c. Chlorophyta
d. Rhodophyta
e. Protozoa
29. Alga hijau yang berpotensi menjadi sumber makanan baru yang menghasilkan
karbohidrat, protein dan lemak dengan kloroplas seperti mangkuk ialah…
159
a. Chlorella
b. Eucheuma
c. Diatom
d. Sargassum
e. Ochromonas
30. Kolam disekolah merupakan ekosistem yang terdiri dari komponen biotik dan
abiotic. Ikan-ikan yang hidup dalam kolam harus mendapat oksigen yang
cukup untuk kelangsungan hidupnya. Namun, di kolam tersebut terdapat
banyak alga, sehingga membuat ikan banyak yang mati, cara menjaga agar
kelangsungan hidup ikan tetap terjaga yaitu….
a. Menjaga alga agar tetap di kolam
b. Mengurangi alga yang ada di kolam
c. Menambahkan ikan kolam
d. A dan B benar
e. Semua benar
160
160
KISI-KISI SOAL INSTRUMEN
TINGKAT KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PROTISTA
Nama Sekolah : SMA Negeri 13 Takalar
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/1
Materi : Protista
Indikator Soal
Jenjang Kognitif
Soal
Kunci
Jawaban
Skor
C
1
C
2
C
3
C
4
C
5
3.6. 1.
Mendeskripsikan ciri-
ciri umum Protista
berdasarkan
pengamatan
√
1. Perhatikan gambar dibawah ini!
Berdasarkan gambar diatas, organisme yang termasuk
kingdom Protista ditunjukkan oleh gambar bernomor
E
1
161
√
√
?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
2. Perhatikanlah ciri-ciri organisme dibawah ini :
a. Bersifat prokariotik
b. Bersifat eukariotik
c. Uniseluler dan multiseluler sederhana
d. Dinding sel tersusun atas peptidoglikan
e. Dapat mengkristal
Berdasarkan ciri-ciri diatas, sebutkanlah 3 ciri yang
termasuk dalam kingdom Protista…
a. 1,3,6
b. 2,3,5
c. 2,4,5
d. 2,3,4
e. 1,4,6
3. Protista merupakan organisme yang telah memiliki
membrane inti dari ciri tersebut maka Protista
dikatakan sebagai organisme…
a. prokariotik
b. eukariotik
c. multiseluler
d. uniseluler
e. autotroph
D
B
1
1
3.6.2 Mengenali 4. Perhatikan pernyataan berikut
162
Protista
berdasarkan
ciri-ciri
morpologin
ya
√
1) Merupakan organisme bukan hewan/tumbuhan
2) Merupakan organisme eukariotik
uniseluler/multiseluler
3) Merupakan organisme eukariotik awal turunan
prokariotik
4) Umumnya ditemukan di air (air laut, air tawar)
5) Termasuk plankton
Pernyataan tersebut merupakan merupakan ciri-
ciri……….
a. Protista
b. Virus
c. Jamur
d. Bakteri
e. Monera
A
1
3.6.3. Membedakan
organisme Protista
mirip jamur, mirip
tumbuhan, dan mirip
hewan berdasarkan
pengamatan.
√
5. Perhatikan gambar dibawah ini:
Berdasarkan gambar diatas, fungsi dari organel yang
ditunjukan oleh gambar dengan tanda panah
bernomor 4 adalah…
A
1
163
√
√
√
a. sebagai osmoregulator
b. sebagai tempat mencerna makanan
c. sebagai alat reproduksi
d. sebagai saluran pencernaan
e. sebagai mulut paramecium
6. Kingdom Protista yang begitu beragam, mempunyai
sedikit persamaan antara anggotanya adalah…
a. berdinding sel, eukariotik
b. mendapatkan makanan secara heterotrof,
eukariotik
c. mendapatkan makanan secara heterotroph,
prokariotik
d. pengambilan makanan secara autotroph,
eukariotik
e. melakukan respirasi aerobic seluler dalam
mitokondria
7. Protista mirip jamur yang hidupnya memiliki fase
seperti amoeba (plasmodial) dan berpigmen terang di
masukkan dalam kelas…
a. Acrasiomycota
b. Oomycota
c. Zygomicota
d. Myxomycota.
e. Basidiomycota
8. Untuk melihat dan mengamati bentuk tubuh dan cara
bergerak dari protozoa adalah denan cara a. mengamati melalui kaca pembesar
b. mengamati langsung secara observasi
A
C
B
C
1
1
1
164
√
√
c. mengamati menggunakan mikroskop
d. mengamati dengan menggunakan teleskop
e. mengamati dengan mengggunakan alat bedah
9. Protozoa memakan bakteri dengan cara…sehingga
protozoadisebut sebagai predator bakteri
a. Pagositosis
b. pencernaan intraseluler
c. adsorbpsi
d. penggunaan enzim pencernaan e. pencernaan ekstraseluler
10. Pada malam hari air laut terlihat merah, masyarakat
resa karena mengira air laut tersebut mengandung
darah, setelah diteliti ternyata air laut tersebut
terdapat ganggang .sehingga jenis ganggang tersebut
adalah…….
a. Cholorophta
b. Phaeophy
c. Rhodophyta
d. Hrysophyta
e. Dinoflagellata
3.6.4. Menjelaskan
dasar pengelompokkan
organisme Protista
mirip jamur, mirip
tumbuhan dan mirip
hewan
√
11. perhatikan pernyataan dibawah ini!
Protista yang dapat berfotosintetis masuk ke dalam
kelompok alga sedangkan Protista yang bersifat
saprofit dan parasite masuk dalam kelompok Protista
mirip jamur dan Protista yang bersifat heterotrofik
masuk ke dalam kelompok protozoa. Berdasarkan
pernyataan tersebut pengelompokkan Protista dapat
didasarkan atas…
A
1
165
√
√
√
a. cara memperoleh makanan
b. habitat
c. reproduksinya
d. alat geraknya
e. pigmen tubuhnya
12. Berikut ini adalah ciri-ciri dari sporozoa adalah..
a. pada daur hidupnya ada fase vegetative dan fase
generative
b. memiliki klorofil dan bersifat autotroph
c. dapat bergerak dengan kaki semu dan bersifat
heterotrof
d. dmemiliki tubuh talus dan tidak memiliki alat gerak
e. memiliki klorofil dan bergerak dengan bulu cambuk
13. kelompok kingdom Protista yang termasuk dalam
kelompok Protista yang dapat menghasilkan
makanan sendiri dengan fotosintesis adalah…
a. protozoa
b. alga
c. myxomycota
d. oomycota
e. ciliate
14. Pada Protista mirip hewan, memiliki banyak alat
gerak salah satunya yaitu alat gerak berupa aliran isi
sel atau tonjolan sitoplasma yang disebut
a. Flagel
b. Silia
c. Bulu cambuk
d. Sel api
e. Pseudopodia
A
B
C
1
1
1
166
√
√
√
15. Pada sebuah kolam terdapat perubahan warna air di
permukaan dengan warna hijau mendominasi. Hal
ini disebabkan oleh alga jenis
a. crhysophyta
b. chlorophyta
c. rhodophyta
d. phaeophyta
e. mycomycota
16. Ani dan rani mengamati bentuk tubuh hewan di
pantai, lalu mereka menemuakan hewan yang dapat
berubah-ubah. Ia bersel satu dan hidup bebas di
tempat-tempat yang becek, berair, dan mengandung
makanan. Setelah diamati ani dan rani
berkesimpulan bahwa hewan tersebut adalah…
a. amoeba
b. trypanosome dan trichomonas
c. paramecium caudatum
d. paramecium sp
e. nyctoterus ovalis
17. Coba kalian perhatiakan hewan chlorophyta
berbentuk koloni tak bergerak. Banyak terdapat di
air tawar dan bentuk koloninya seperti jala.
Berkembangbiak secara aseksual dengan spora dan
fragmentasi, sedangkan secara seksual dengan
konjugasi, maka heawan tersebut adalah…
a. volvox
b. spirogyra dan oedogonium
c. chara dan ulfa
B
A
D
1
1
1
167
d. volvox dan hydrodictyon
e. hydrodictyon
18. Budi dan kawan-kawannya mengamati suatu
makhluk kecil yang bergerak-gerak, dengan ciri-ciri
gerakan sangan cepat, mempunyai bulu cambuk, dan
hanya terdiri dari satu sel sehingga budi dan kawan-
kawan berkesimpulan bahwa makhluk kecil ini
adalah….
a. rhizopoda
b. sporozoa
c. foraminifera
d. ciliata
e. flagellate
E
1
3.6.5. Menjelaskan
cara-cara
perkembangbiakan
organisme protisata
√
19. Dibawah ini adalah siklus hidup plasmodium :
1. Merozoit
2. Tropozoit
3. Sporozoit
4. Zigot
5. Gametosit
6. Oosista
7. Ookinet
Urutkanlah siklus hidup Plasmodium secara
berurutan dari fase aseksual ke fase seksual
berdasarkan urutan nomor yang ada diatas…
a. 1-3-5-6-2-4-7
b. 1-2-5-4-6-7-3
C
1
168
√
c. 2-1-3-5-4-7-6
d. 2-3-1-5-6-4-7
e. 3-2-1-5-4-7-6
20. Dalam kondisi yang menguntungkan dan persediaan
makanan cukup maka jamur air akan melakukan
reproduksi yang tidak melakukan penyatuan gamet
yaitu dengan…
a. seksual dengan konjugasi
b. seksual dengan pembentukan anteredium dan
ooganium
c. aseksual dengan pembelahan biner
d. seksual dengan zoospore
e. aseksual dengan zoospore berflagel dua
E
1
4.6.1. Memberi contoh
peranan Protista bagi
kehidupan
√
21. Pada siang hari, di dalam kolam air tawar yang juga
ditumbuhi ganggang terdapat gelembung-gelembung
yang menempel di dinding kolam. Gelembung udara
ini berisi gas…
a. nitrogen
b. oksigen
c. karbon dioksida
d. karbon monoksida
e. ammonia
22. Sebagian besar ganggang/alga hidup di dalam air
sehingga merupakan komponen yang penting dalam
B
1
169
√
√
√
rantai makanan di ekosistem perairan berdasarkan
pernyataan tersebut maka dapat dianalisis jika
kedudukan alga dalam ekosistem perairan adalah
sebagai…
a. konsumen karena menkonsumsi CO2 untuk
berfotosintesis
b. produsen karena dapat berfotosintetis
c. pengurai kerena umumnya berukuran kecil
d. konsumen karena menjadi makanan organisme
lain
e. produsen karena membusukkan sia-sisa
organisme
23. Berikut ini dampak negative dari adanya alga,
kecuali
a. mengakibatkan pencemaran air
b. kadar oksigen terlarut menjadi berkurang
c. perairan menjadi keruh
d. sebagai fitoplankton di permukaan air
e. menyebabkan booming di perairan
24. Alga cokelat bermanfaat bagi industry makanan dan
farmasi salah satu contohnya sebagai pembuatan es
krim dan kapsul untuk obat, hal tersebut dikarenakan
alga cokelat memiliki…
a. zat kersik
b. klorifil c. kalsium karbonat
d. algin (asam alginat)
B
D
D
1
1
1
170
e. manan/xilan
4.6.2. Mengidentifikasi
Protista yang
menguntungkan/merugi
kan bagi kehidupan
manusia
√
√
√
25. Beberapa jenis alga yang bermanfaat untuk industry
makanan dan dimanfaatkan sebagai sayuran
adalah….
a. turbinaria dan Oscillatoria
b. chlorella dan Ulva sp
c. euchema dan Oscillatoria
d. chlorella dan Euchema
e. spirogvra dan Oscillatoria
26. Jamur air yang berperan merugikan bagi kehidupan
yang menyebabkan penyakit busuk pada kentang
adalah…
a. Phytopora
b. Phytium
c. Saprolegnia
d. downey mildew
e. fuligo varians
27. Banyak masyarakat yang terserang penyakit malaria
yang disebabkan oleh plasmodium yang masuk
kedalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.
Plasmodium masuk kedalam tubuh manusia melalui
perantara nyamuk…….
a. aedes aegypti
b. aedes albopictus
c. culex
d. anopheles jantan
e. anopheles betina
A
B
D
1
1
1
171
√
√
√
28. Protista yang hidup diperairan adalah zooplankton
dan bentos. Salah satu peranan zooplankton dan
bentos di perairan sebagai sumber makanan jenis
Protista tersebut adalah….
a. Alga
b. Oomycota
c. Chlorophyta
d. Rhodophyta
e. protozoa
29. Alga hijau yang berpotensi menjadi sumber makanan
baru yang menghasilkan karbohidrat, protein dan
lemak dengan kloroplas seperti mangkuk ialah…
a. Chlorella
b. Eucheuma
c. Diatom
d. Sargassum
e. ochromonas
30. Kolam disekolah merupakan ekosistem yang terdiri
dari komponen biotik dan abiotic. Ikan-ikan yang
hidup dalam kolam harus mendapat oksigen yang
cukup untuk kelangsungan hidupnya. Namun, di
kolam tersebut terdapat banyak alga, sehingga
membuat ikan banyak yang mati, cara menjaga agar
kelangsungan hidup ikan tetap terjaga yaitu….
a. menjaga alga agar tetap di kolam
b. mengurangi alga yang ada di kolam
c. menambahkan ikan kolam
d. a dan b benar
E
D
B
1
1
1
172
e. semua benar
29. Alga hijau yang berpotensi menjadi sumber makanan
baru yang menghasilkan karbohidrat, protein dan
lemak dengan kloroplas seperti mangkuk ialah…
a. Chlorella
b. Eucheuma
c. Diatom
d. Sargassum
e. ochromonas
30. Kolam disekolah merupakan ekosistem yang terdiri
dari komponen biotik dan abiotic. Ikan-ikan yang
hidup dalam kolam harus mendapat oksigen yang
cukup untuk kelangsungan hidupnya. Namun, di
kolam tersebut terdapat banyak alga, sehingga
membuat ikan banyak yang mati, cara menjaga agar
kelangsungan hidup ikan tetap terjaga yaitu….
a. menjaga alga agar tetap di kolam
b. mengurangi alga yang ada di kolam
c. menambahkan ikan kolam
d. a dan b benar
e. semua benar
173
173
Pedoman Penskoran Posttest
Setiap soal masing-masing diberi skor maksimal 1 (satu) dengan ketentuan :
Skor 0, jika salah atau tidak menjawab
Skor 1, jika jawaban benar
Menggunakan rumus:
Skor = x 100
Keterangan:
B : banyaknya butir soal yang dijawab benar
N : banyaknya butir soal
D.6 PEDOMAN PENSKORAN POSTTEST
174
175
176
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA
Nama Sekolah : SMA Negeri 13 Takalar
Kelas : X IPA2 (Eksperimen)
Materi : Protista
Petunjuk Pengisian :
1. Duduk didalam kelas sehingga dapat mengamati kegiatan pembelajaran yang
berlangsung di dalam kelas tersebut tanpa mengganggu jalannya
pembelajaran.
2. Perhatikan aktifitas belajar siswa di dalam kelas saat pembelajaran
berlangsung.
3. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat persentase keaktifan
siswa.
4. Skala penilaian ada di bawah lembar pengamatan ini.
No AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI PERTEMUAN KE
1 2 3
Pendahuluan
1 Kehadiran peserta didik
2 Siswa yang menanggapi salam dari guru dan
berdoa bersama
3 Siswa yang memperhatikan apersepsi dan
termotivasi untuk mulai belajar
4 Siswa yang memperhatikan gambar dan
penjelasan yang diberikan guru
5 Siswa yang menanggapi pertanyaan guru
6 Siswa yang memperhatikan guru dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran
7 Siswa yang mengikuti perintah guru saat
pembagian kelompok dengan teratur
Kegiatan Inti
8 Siswa memperhatikan LKS yang dibagikan
177
oleh guru
9 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya sesuai
yang di LKS
10 Siswa yang menjalankan tugasnya masing-
masing
11 Siswa yang mengemukakan pendapatnya saat
berdikusi dengan kelompoknya
12 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompoknya
dalam bentuk tulisan
13 Siswa menyampaikan hasil diskusinya pada
setiap kelompok
14 Siswa yang berdikusi sesuai dengan lembar
diskusi siswa yang diberikan
15
Siswa yang mengemukakan pendapatnya atau
memberikan tanggapan saat kelompok lain
menyampaikan hasil diskusinya
Kegiatan Penutup
16 Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran
hari ini
17 Siswa yang memperhatikan peyampaian guru
untuk pertemuan selanjtnya
18 Siswa yang berdoa dan menjawab salam
Keterangan skala penilaian:
(0-20)% = tidak aktif
(21-40)% = kurang aktif
(41-60)% = cukup aktif
(61-80)% = aktif
(81-100)% = sangat aktif
Takalar, Desember 2019
Pengamat,
Arni
178
LAMPIRAN E
LEMBAR JAWABAN
179
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA
Nama Sekolah : SMA Negeri 13 Takalar
Kelas : X IPA2 (Eksperimen)
Materi : Protista
Petunjuk Pengisian :
5. Duduk didalam kelas sehingga dapat mengamati kegiatan pembelajaran yang
berlangsung di dalam kelas tersebut tanpa mengganggu jalannya
pembelajaran.
6. Perhatikan aktifitas belajar siswa di dalam kelas saat pembelajaran
berlangsung.
7. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat persentase keaktifan
siswa.
8. Skala penilaian ada di bawah lembar pengamatan ini.
No AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI PERTEMUAN KE
1 2 3
Pendahuluan
1 Kehadiran peserta didik 24 26 26
2 Siswa yang menanggapi salam dari guru dan
berdoa bersama
24 26 26
3 Siswa yang memperhatikan apersepsi dan
termotivasi untuk mulai belajar
24 26 26
4 Siswa yang memperhatikan gambar dan
penjelasan yang diberikan guru
24 26 26
5 Siswa yang menanggapi pertanyaan guru 9 13 18
6 Siswa yang memperhatikan guru dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran
11 15 19
7 Siswa yang mengikuti perintah guru saat
pembagian kelompok dengan teratur
24 26 26
Kegiatan Inti
8 Siswa memperhatikan LKS yang dibagikan 24 26 26
180
oleh guru
9 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya sesuai
yang di LKS
24 26 26
10 Siswa yang menjalankan tugasnya masing-
masing
13 17 21
11 Siswa yang mengemukakan pendapatnya saat
berdikusi dengan kelompoknya
16 20 24
12 Siswa menuliskan hasil diskusi kelompoknya
dalam bentuk tulisan
5 5 5
13 Siswa menyampaikan hasil diskusinya pada
setiap kelompok
5 5 5
14 Siswa yang berdikusi sesuai dengan lembar
diskusi siswa yang diberikan
24 26 26
15
Siswa yang mengemukakan pendapatnya atau
memberikan tanggapan saat kelompok lain
menyampaikan hasil diskusinya
3 3 3
Kegiatan Penutup
16 Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran
hari ini
2 2 2
17 Siswa yang memperhatikan peyampaian guru
untuk pertemuan selanjtnya
24 26 26
18 Siswa yang berdoa dan menjawab salam 24 26 26
Rata-rata 304 304 357
Persentase 64,96 72,65 76,28
Keterangan skala penilaian:
(0-20)% = tidak aktif
(21-40)% = kurang aktif
(41-60)% = cukup aktif
(61-80)% = aktif
(81-100)% = sangat aktif
Takalar, Desember 2019
Pengamat,
Arni
181
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA
Nama Sekolah : SMA Negeri 13 Takalar
Kelas : X IPA 3 (Kontrol)
Materi : Protista
Petunjuk Pengisian :
1. Duduk didalam kelas sehingga dapat mengamati kegiatan pembelajaran yang
berlangsung di dalam kelas tersebut tanpa mengganggu jalannya
pembelajaran.
2. Perhatikan aktifitas belajar siswa di dalam kelas saat pembelajaran
berlangsung.
3. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat persentase keaktifan
siswa.
4. Skala penilaian ada di bawah lembar pengamatan ini.
No AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI PERTEMUAN KE
1 2 3
Pendahuluan
1. Siswa yang menanggapi salam dari guru dan
berdoa bersama 26 26 26
2. Siswa yang memperhatikan apersepsi dan
termotivasi untuk mulai belajar 26 26 26
3. Siswa yang memperhatikan gambar dan
penjelasan yang diberikan guru 26 26 26
4. Siswa yang menanggapi pertanyaan guru 4 6 6
5. Siswa yang memperhatikan guru dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran 26 26 26
6. Siswa yang mengikuti perintah guru saat
pembagian kelompok dengan teratur 26 26 26
Kegiatan Inti
7. Siswa menyimak materi yang di sampaikan guru 26 26 26
8. Siswa yang menyampaikan pendapat ketika
berdiskusi dalam kelompok sendiri 3 3 4
9. Siswa yang bertanya pada saat diskusi/ 4 4 6
182
pembelajaran berlangsung
10. Siswa yang menjalankan tugasnya masing-
masing 26 26 26
11. Siswa menyampaikan hasil kerja kelompoknya
saat berdikusi antar kelompok 5 5 5
12. Siswa yang mengemukakan pendapatnya saat
kelompok lain menyampaikan hasil diskusinya 3 5 5
13.
Siswa yang menanggapi pendapat teman ketika
berdiskusi dalam kelompok maupun pada saat
penyampaian hasil diskusi
2 2 5
14. Siswa yang berdikusi sesuai dengan lembar
diskusi siswa yang diberikan 26 26 26
Kegiatan Penutup
15. Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran
hari ini 2 3 3
16. Siswa yang memperhatikan peyampaian guru
untuk pertemuan selanjtnya 26 26 26
17. Siswa yang berdoa dan menjawab salam 26 26 26
Rata-rata 283 288 294
Presentase 64,02 65,15 66,51
Keterangan skala penilaian:
(0-20)% : Tidak aktif
(21-40)% : Kurang aktif
(41-60)% : Cukup aktif
(61-80)% : Aktif
(81-100)% : Sangat aktif
Takalar, Desember 2019
Pengamat,
Arni
183
LAMPIRAN F
VALIDITAS INSTRUMEN
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
LAMPIRAN G
PERSURATAN DAN DOKUMENTASI
218
219
220
221
DOKUMENTASI
Kelas Eksperimen
Proses pembelajaran
Kelas X IPA2
222
Kelas Kontrol
Proses pembelajaran
Kelas X IPA3
223
224
225
226
Slide 1
Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Terhadap
Hasil Belajar Kognitif Biologi Materi Protista Siswa Kelas X
SMA Negeri 13 Takalar
Arni
Pendidikan Biologi
Slide 2 LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan hal penting dalam
proses pembentukan sumber daya manu
sia. Melalui pendidikan, manusia
memperoleh ilmu pengetahuan dan
pengalaman empirik yang sangat
berguna bagi kehidupannya
BAB I
Mengelola kegiatan pembelajaran, guru
perlu merencanakan tugas dan alat belajar
yang menantang
hasil observasi yang dilakukan di SMA NEGERI
13 TAKALAR di mana ditemukan beberapa masa
lah yaitu model pembelajaran yang digunakan
masih belum bervariasi, siswa mengalami kesuli
tan dalam memahami materi yang disampaikan
oleh guru, dan aktivitas belajar siswa selama pr
oses pembelajaran tergolong kurang aktif.
Penggunaan model pembelajaran Think Talk Write (T
TW) ini, dimana siswa tidak merasa jenuh dengan pe
mbelajaran biologi, dan dengan model ini siswa bisa
mengkaitkan
pembelajarannya dengan kehidupan sehari-hari
227
Slide 3 BAB 1
B
RUMUSAN MASALAH
C
TUJUAN
PENELITIAN
D
MANFAAT
PENELITIAN
• Manfaat Teoritis
• Manfaat Praktis
Slide 4
1
2
MODEL PEMBELAJARAN BAB II
Hubungan Model
Pembelajaran dengan Materi
3
Hasil Belajar
Pembelajaran dengan model think talk
write (TTW) menekankan aktivitas
guru dan siswa melalui beberapa
tahapan, yaitu think (berpikir), talk
(berbicara), dan write menulis). Tahap
think yaitu tahap berpikir dimana
siswa memikirkan jawaban atau
penyelesaian dari pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Tahap talk yaitu b
erkomunikasi dengan kata-kata atau b
ahasa yang mereka pahami. Tahap wri
te merupakan kegiatan komunikasi le
wat tulisan atau proses dimana siswa
menuangkan gagasan atau ide-idenya
dalam bentuk tulisan.
Model Pembelajaran
Think Talk Write (TTW)
Hasil belajar merupakan suatu indikator
yang dapat menunjukkan tingkat kemampuan
dan pemahaman siswa dalam belajar
Dimana materi protista sulit untuk dipahami karena protista mem
erlukan tingkat pemahaman dan pengamatan yang tinggi, sehingga
dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
siswa akan diajak untuk berpikir dan lebih memahami mengenai
materi protista itu sendiri, kemuadian siswa akan berbicara dari p
roses pengamatan yang dilakukan dan menuliskan materi yang tel
ah dipahami dari meteri protista, sehingga siswa dapat mamahami
materi protista yang disampaikam oleh guru dan diharapkan dapa
t meningkatkan hasil belajar siswa.
Slide 5 PENELITIAN
RELEVAN 1. Penelitian yang dilakukan oleh Muchamad
Afcariono yaitu pengaruh model pembelajaran
think talk write (TTW) terhadap hasil belajar
biologi menunjukkan hasil positif.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Armini (2017) yang menu
njukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil
belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan melalui model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan siswa yang
dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Model p
embelajaran Think Talk Write (TTW) efektif dalam mening
katkan hasil belajar khususnya mata pelajaran IPA karena
dapat meminimalisir kesulitan yang dihadapi siswa secar
a tertulis serta membiasakan siswa belajar secara kelomp
ok sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam s
uatu kegiatan pembelajaran.
228
Slide 6 KERANGKA PIKIR BAB II
Permasalahan pada proses pembelajaran yang terjadi di
SMA Negeri 13 Takalar
Model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
Diharapkan memberikan pengaruh posistif yang
signifikan pada peningkatan hasil belajar siswa.
Rendahnya hasil belajar siswa
Siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran
Slide 7 HIPOTESIS BAB II
Terdapat pengaruh model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap hasil b
elajar kognitif biologi materi protista siswa kelas X SMA Negeri 13 Takalar.
Slide 8 METODE PENELITIAN BAB 3
DEFENISI
OPERASIONAL
VARIABEL
POPULASI
DAN SAMPEL
TEKNIK
PENGUMPULAN
DATA
RANCANGAN
PENELITIAN
INSTRUMEN
PENELITIAN
TEKNIK
ANALISIS
DATA
229
Slide 9 BAB IV
A
Hasil Penelitian
B
Pembahasan
Slide 10 A. Hasil Penelitian
Analisis Statistik Deskriptif
Pertemuan
Eksperimen Kontrol
Persentase (N) Kriteria Persentase (N) Kriteria
I 64,96 Aktif 64,02 Aktif
II 72,65 Aktif 65,15 Aktif
III 76,28 Aktif 66,51 Aktif
Rata-rata 71,29 Aktif 65,22 Aktif
Deskriptif Hasil
Persentase dan
Kriteria Aktivitas
Siswa
Slide 11
Statistik Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen
Sebelum dan Setelah Diberikan Perlakuan (Pretest dan Postt
est)
Statistika
Skor Statistika
Pretest Posttest
Ukuran sampel 26 26
Rata-rata 59,00 90,42
Nilai tengah 55.00 90,00
Nilai yang sering muncul 40 87
Std. deviation 14.364 5,005
Nilai terendah 40 83
Nilai tertinggi 80 100
230
Slide 12
Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Belajar
Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen Sebelum dan S
etelah Diberikan Perlakuan (Pretest dan Posttest)
Interval Nilai
Kualitas
Pretest
Posttest
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
93-100 Sangat baik 0 0 10 38,46
84-92 Baik 0 0 12 46,15
75-83 Cukup 5 19,23 4 15,39
<75 Kurang 21 80,77 0 0
Total 26 100 26 100
Grafik Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil
Belajar
Biologi Siswa Kelas Eksperimen
Slide 13 Statistik Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas
Eksperimen Sebelum dan Setelah Diberikan Per
lakuan (Pretest dan Posttest)
Statistik
Skor Statistik
Pretest Posttest
Ukuran sampel 26 26
Rata-rata 59,12 81,00
Nilai tengah 55,00 80,00
Nilai yang sering muncul 77 80
Std. deviation 13,860 6,747
Nilai terendah 40 70
Nilai tertinggi 80 93
Slide 14
Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Belajar
Biologi Siswa Pada Kelas Kontrol Sebelum dan Setela
h Diberikan Perlakuan (Pretest dan Posttest)
Interval Nilai
Kualitas
Pretest
Posttest
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
93-100 Sangat baik 0 0 2 7,70
84-92 Baik 0 0 5 19,23
75-83 Cukup 5 19,23 14 53,84
<75 Kurang 21 80,77 5 19,23
Total 26 100 26 100
Grafik Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil
Belajar
Biologi Siswa Kelas Kontrol
231
Slide 15 Uji N-Gain
Hasil Uji Rata-Rata Nilai Norm
alitas Gain (N-Gain)
Kelas Nilai Rata-Rata Kategori
Eksperimen 0,76 Tinggi
Kontrol 0,52 Sedang
Hasil Uji Rata-Rata Pening
katan Pretest dan Posttest
Kelas Nilai Rata-Rata Peningkatan Pretest dan
Posttest
Eksperimen 31,42
Kontrol 22,23
Slide 16 Analisis Statistik Inferensial
Statistik Pretest Posttest
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Sig 0,080 0,061 0,200 0,142
Taraf Sig (ά) 0,05
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Statistik
Pretest Posttest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Ekperimen Kelas Kontrol
Sig 0,865 0,089
Taraf Sig (ά) 0,05
Kesimpulan Kedua data homogen Kedua data homogen
Slide 17
Uji Hipotesis
Uji Independen Sample T Test
Statistik Nilai Signifikan
Sig 0,006
Taraf Sig (α) 0,05
232
Slide 18
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti
bahwa pembelajaran dengan menggu
nakan model pembelajaran Think Talk
Write (TTW) kelas eksperimenTerdapa
t pengaruh pada hasil belajar siswa de
ngan materi protista sehinggah siswa
dapat lebih aktif dan mulai membiasak
an diri untuk berbicara di depan teman
-temannya, siswa menghargai penjela
san dari siswa lainnya dan saling beke
rjasama dengan anggota kelompoknya
.
Slide 19 BAB V PENUTUP
Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dibandingka
n pada kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest kelas eksper
imen yaitu 90,24, sedangkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 81,00.
2. Terdapat penagruh model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap hasil
belajar biologi pada materi protista kelas X SMA Negeri 13 Takalar melalui model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) dapat dilihat dari hasil statistik inferensial d
engan uji hipotesis dimana kelas eksperimen maupun kelas kontrol nilai probabili
tasnya 0,006<0,05 artinya terdapat pengaruh.
Saran
1. Kepada guru biologi SMA Negeri 13 Takalar disarankan untuk mengajar dan menerapka
n pembelajaran model Think Talk Write (TTW) agar dapat menciptakan pembelajaran yang
inovatif sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran biologi.
2. Kepada penentu kebijakan dalam bidang pendidikan agar hasil penelitian ini dapat dijadi
kan bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Meneng
ah Atas terkhusus SMA Negeri 13 Takalar.
3. Diharapkan kepada peneliti lain agar melakukan penelitian lebih lanjut mengenai model
pembelajaran Think Talk Write (TTW) ini pada materi dan sampel yang berbeda pula.
Slide 20
TERIMA KASIH
RIWAYAT HIDUP
Arni, dilahirkan di Kanipang` Kec. Lembang, Kab.
Pinrang (Sul-Sel) pada tangga 07 September 1997.
Penulis merupakan anak keenam dari enam
bersaudara, buah hati dari Ibunda Marauna dan
ayahanda Senga. Penulis memulai pendidikan di
Sekolah Dasar (SD) 185 Kanipang, setelah tamat
SD pada tahun 2009. penulis melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 02 Lembang Kab. Pinrang, dan tamat pada tahun 2012. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 08 Pinrang
(Sulawesi Selatan Kab. Pinrang) dan tamat pada tahun 2015. Setelah tamat,
penulis pun melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar
(Unismuh) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan
Biologi dan menyelsaikan studi pada tahun 2020.
top related