pengaruh npf, fdr, bopo, car, inflasi, nilai tukar terhadap
Post on 29-May-2022
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH NPF, FDR, BOPO, CAR, INFLASI, NILAITUKAR TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)
PADA BANK UMUM SYARIAH
Oleh :
EKA PUTRI WULANDARI
NIM : 13190071
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatahuntuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Islam(S.E)
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN RADEN FATAH
PALEMBANG
2016
vi
ABSTRAK
Return On Asset (ROA) adalah rasio yang menggambarkan kemampuanbank dalam mengelola dana yang diinvestasikan untuk menghasilkan keuntungan.Yang bisa diukur melalui rasio-rasio keuangan berikut yaitu, Rasio NonPerforming Financing (NPF) adalah ketidakmampuan nasabah dalammengembalikan jumlah pinjaman beserta bagi hasilnya sesuai dengan jangkawaktu yang telah ditentukan. Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakanperbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihakketiga yang berhasil dihimpun oleh bank. Biaya Operasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO) ini digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi bank dalammelakukan kegiatan operasinya. Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakankemampuan bank dalam mempertahankan modal untuk mengontrol risiko yangtimbul. Inflasi dilihat dari meningkatnya daya beli masyarakat yangmengakibatkan kenaikan laba perusahaan atau suatu bank dengan melakukanpinjaman atau kredit yang nantinya akan meningkatkan profitabilitas bank. NilaiTukar atau sering disebut dengan Kurs ini ialah mata uang suatu negara terhadapmata uang negara lain.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh NonPerforming Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), BiayaOperasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio(CAR), Inflasi, dan Nilai Tukar terhadap Return On Asset (ROA) dari kinerjakeuangan perbankan.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporankeuangan dari Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2015. Sumber datadiperoleh melalui laporan triwulan sedangkan populasi yang digunakan dalampenelitian ini ada 11 Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia.Penelitian ini mengambil 6 sampel Bank Umum Syariah di Indonesia denganteknik pengambilan sampel berdasarkan purposive sampling.
Berdasarkan uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinearitas, ujiheteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa0,645 atau 64,5% variabel Return On Asset (ROA) bisa dijelaskan oleh keenamvariabel independen dalam penelitian secara bersama-sama. Sedangkan 35,5%sisanya dijelaskan oleh rasio keuangan yang lain diluar model penelitian ini yangmerupakan kontribusi dari variabel bebas selain keenam variabel dalampenelitian.
Kata kunci: Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio(FDR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional(BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Inflasi, Nilai Tukar danROA.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala Puji syukur bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “Pengaruh NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi, Nilai Tukar terhadap
Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah”. Alhamdulillah dapat
terselesaikan dengan baik.
Sholawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga
akhir zaman. Atas perjuangan beliau kita dapat merasakan kehidupan yang lebih
bermanfaat dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada iman dan
Islam.
Selanjutnya dengan penuh rasa syukur, penulis mengucapkan banyak
terimakasih dalam proses penulisan hingga penyelesaian skripsi ini penulis
mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Sirozi, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Raden Fatah
Palembang.
2. Ibu Dr. Qodariah Barkah, M.H.I selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Fatah Palembang.
viii
3. Bapak Ulil Amri, Lc., M.HI selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang.
4. Bapak Dinnul Alfian Akbar, SE., M.Si dan Ibu Lemiyana, SE., M.Si selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu,
memberikan konstribusi tenaga dan fikiran, untuk memberikan bimbingan dan
petunjuk serta pengarahan kepeda penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
5. Bapak Ulil Amri, Lc., M.HI selaku penasehat akademik yang selalu
mengontrol perkembangan pembelajaran selama perkulihan berlangsung.
6. Segenap Dosen, Staf Administrasi dan Pengurus Perpustakaan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang yang telah
memberikan ilmu dan bantuannya selama ini.
7. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Moelyono, MR (Alm) dan Ibunda
Lismarita, S.Pd. I Ucapan terimakasih yang penulis sampaikan telah
memberikan dorongan semangat serta banyak membantu secara moril dan
material, mungkin belum cukup untuk membalas apa yang telah kalian berikan
kepada penulis selama ini, kalian berdualah motivator terhebat dalam hidup.
8. Ketiga kakak penulis, Saudara Bono Morotopo, Ari Wibowo dan Aswin
Prandika serta segenap keluarga besar penulis, terimakasih atas dukungan dan
semua hal yang telah kalian berikan kepada penulis.
9. Muhammad Rifky Putra selaku penyemangat dan penulis ucapkan terimakasih
telah meluangkan waktunya dalam hal pembuatan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat penulis, Dwi septi anggraini, Dian romdayani, Diah retno
palupi, Desi primasari, Endah rahmadana, Deia eka ps, Endah rahmadini, Desi
ix
eryani, Dasnalia, Gina Agiyani, Reza Umami dan Patimah terimakasih atas
waktu yang telah diluangkan dan seluruh sumbangsihnya selama ini.
11. Seluruh teman-teman seperjuangan Ekonomi Islam angkatan 2013 khususnya
Ekonomi Islam 2 UIN Raden Fatah Palembang.
Terakhir tiada pengucapan yang tulus yang dapat penulis haturkan selain
ucapan terimakasih yang sebanyak-banyaknya atas bantuan yang selama ini
diberikan. Semoga semua amal mulia yang mereka lakukan bernilai ibadah dan
mendapatkan rahmat di sisi-Nya, Aamiin yaa robbal ‘alamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Palembang, Januari 2017
Penulis
Eka Putri Wulandari
NIM 13190071
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... iHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................... iiPENGESAHAN ........................................................................................... iiiNOTA DINAS .............................................................................................. ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vABSTRAK ................................................................................................... viKATA PENGANTAR ................................................................................. viiDAFTAR ISI ................................................................................................ xDAFTAR TABEL ........................................................................................ xiiiDAFTAR GAMBAR ................................................................................... xivDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................. 9C. Tujuan Penelitian ................................................................... 10D. Manfaat Penelitian ................................................................. 11E. Kontribusi Penelitian ............................................................. 11F. Sistematika Penulisan ............................................................ 12
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESISA. Landasan Teori ...................................................................... 14
1. Laporan Keuangan ............................................................ 142. Macam-macam Rasio Keuangan ...................................... 163. Return On Asset (ROA) .................................................... 184. Non Performing Financing (NPF) .................................... 195. Financing to Deposit Ratio (FDR) ................................... 196. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) . 207. Capital Adequancy Ratio (CAR) ....................................... 208. Inflasi .................................................................................. 219. Nilai Tukar ......................................................................... 21
B. Penelitian Terdahulu ............................................................... 22C. Pengembangan Hipotesis ....................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 44B. Desain Penelitian ................................................................... 44C. Sumber dan Jenis Data .......................................................... 44
xi
1. Sumber Data ..................................................................... 442. Jenis Data .......................................................................... 45
D. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 45E. Variabel Penelitian ................................................................. 48
1. Variabel Dependen ........................................................... 482. Variabel Independen ......................................................... 49
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 53G. Teknik Analisis Data ............................................................. 53
1. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 54a. Uji Normalitas ......................................................... 55b. Uji Linieritas ............................................................ 55c. Uji Multikolinearitas ............................................... 55d. Uji Autokorelasi ...................................................... 56e. Uji Heteroskedastisitas ............................................ 56
2. Uji Hipotesis...................................................................... 57
a. Koefisien Deteminasi (R2) ...................................... 57b. Uji F (Simultan) ...................................................... 57c. Uji t (Parsial) ........................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian....................................... 59B. Karakteristik Responden ........................................................ 64C. Analisis Data .......................................................................... 65
1. Analisis Deskriptif ............................................................. 652. Uji Normalitas ................................................................... 673. Uji Linieritas ...................................................................... 684. Uji Multikolinearitas.......................................................... 715. Uji Autokorelasi ................................................................ 736. Uji Heterokedastisitas ........................................................ 74
D. Uji Hipotesis .......................................................................... 751. Koefisien Deteminasi (R2) ................................................ 752. Uji F (Simultan) ................................................................ 763. Uji t (Parsial) ..................................................................... 774. Analisis Regresi Linear Berganda .................................... 79
E. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 82
BAB V SIMPULAN
A. Simpulan ................................................................................ 85
xii
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 86C. Saran ...................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 94
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Research gap NPF ............................................................................ 2
Tabel 1.2 Research gap FDR ............................................................................ 3
Tabel 1.3 Research gap BOPO ......................................................................... 4
Tabel 1.4 Research gap CAR ............................................................................ 5
Tabel 1.5 Research gap Inflasi .......................................................................... 6
Tabel 1.6 Research gap Nilai Tukar ................................................................. 7
Tabel 1.7 Fenomena Penelitian .......................................................................... 8
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ...................................................... 26
Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu NPF terhadap ROA ....................... 33
Tabel 2.3 Ringkasan Penelitian Terdahulu FDR terhadap ROA ...................... 34
Tabel 2.4 Ringkasan Penelitian Terdahulu BOPO terhadap ROA ................... 36
Tabel 2.5 Ringkasan Penelitian Terdahulu CAR terhadap ROA ...................... 37
Tabel 2.6 Ringkasan Penelitian Terdahulu Inflasi terhadap ROA .................... 39
Tabel 2.7 Ringkasan Penelitian Terdahulu Nilai Tukar terhadap ROA ............ 41
Tabel 3.1 Populasi Sampel ................................................................................ 46
Tabel 3.2 Kriteria Pemilihan Sampel ................................................................ 47
Tabel 3.3 Sampel Penelitian .............................................................................. 48
Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel ........................................................... 52
Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskriptif ................................................................... 65
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogrov-Smirnov................... 68
Tabel 4.3 Hasil Uji Linieritas ROA dan NPF .................................................... 68
Tabel 4.4 Hasil Uji Linieritas ROA dan FDR.................................................... 69
Tabel 4.5 Hasil Uji Linieritas ROA dan BOPO................................................. 69
xiv
Tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas ROA dan CAR ................................................... 70
Tabel 4.7 Hasil Uji Linieritas ROA dan INFLASI ............................................ 70
Tabel 4.8 Hasil Uji Linieritas ROA dan NILAI TUKAR.................................. 70
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................. 71
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................... 73
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................. 75
Tabel 4.12 Uji F ................................................................................................. 76
Tabel 4.13 Uji t .................................................................................................. 77
Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Berganda ..................................................... 80
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ..................................... ..............42
Gambar 4.1 Uji Normalitas P-plot ................................................. ..............67
Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas ................................................ ..............74
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Formulir C2. Lembar Konsultasi Pembimbing I3. Lembar Konsultasi Pembimbing II4. Data Penelitian5. Hasil Pengolahan Data6. Tabel F7. Tabel t
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Didalam kinerja keuangan bank ada beberapa sumber utama indikator
yang dijadikan dasar penilaian yaitu laporan keuangan bank yang
bersangkutan.1 Dalam menganalisis laporan keuangan yang digunakan adalah
rasio keuangan. Berdasarkan laporan itu, akan muncul suatu rasio yang akan
dijadikan sebuah dasar penilaian tingkat kinerja bank. Untuk menentukan
penilaian kondisi suatu bank, biasanya menggunakan berbagai alat ukur, salah
satunya adalah aspek Earning atau profitabilitas yang mengukur kesuksesan
manajemen dalam menghasilkan laba atau keuntungan dari operasi usaha bank
tersebut.2
Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah Return On Asset (ROA)
pada industri perbankan. Return On Asset (ROA) adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan keuntungan. ROA adalah
gambaran produktivitas bank dalam mengelola dana sehingga menghasilkan
keuntungan.3
1Luciana Spica Almilia dan Winny Herdiningtyas. Analisis Rasio Camel Terhadap PrediksiKondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002. Jurnal Akuntansi &Keuangan. Vol. 7. No. 2. November 2005. Hlm. 132
2Suryani. “Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap profitabilitasPerbankan Syariah di Indonesia”. Walisongo, Volume 19. Nomor 1. Mei 2011. hlm.24.
3Muhammad. Akuntansi Syariah Teori dan Praktik untuk Perbankan Syariah. EdisiPertama. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. 2013. Hlm 431
2
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, mengindikasikan adanya
Research Gap dari variabel independen yang mempengaruhi Return On Asset
(ROA) perusahaan yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.1Research gap
Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA)
Sumber : Dikumpulkan dari beberapa sumber
Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio keuangan yang
menunjukkan risiko pembiayaan yang dihadapi bank akibat pemberian
pembiayaan dan investasi dana bank pada portofolio yang berbeda. Risiko
pembiayaan ini dapat terjadi akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah
dalam mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bagi
hasilnya sesuai dengan jangka waktu yang telah dijadwalkan.4 Berdasarkan
tabel 1.1 diatas, bahwa pada penelitian Linda Widyaningrum (2015)
mengatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara Non Performing Financing
(NPF) terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian yang dilakukan
Ponttie Prasnanugraha (2007) yang menunjukkan adanya pengaruh yang
positif antara Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset
(ROA). Hal ini bertentangan dengan Non Performing Financing (NPF) dalam
4Mudrajad Kuncoro. 2002. Manajemen Perbankan : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta :BPFE. Hlm. 462.
Hasil Penelitian PenelitiPengaruh NPFterhadap ROA
Tidak terdapat pengaruhantara NPF terhadap ROA
Linda Widyaningrum(2015)
Terdapat pengaruh positifantara NPF terhadap ROA.
Ponttie Prasnanugraha(2007)
Terdapat pengaruh negatifantara NPF terhadap ROA.
Kapolo T Fundo, AyeniR Kolade, dan Oke MOjo (2012)
3
penelitian Kapolo T Fundo, Ayeni R Kolade, dan Oke M Ojo (2012)
menunjukkan adanya pengaruh negatif terhadap Profitabilitas. Dengan
adanya research gap dari penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan
penelitian lanjutan pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
Return On Asset (ROA).
Tabel 1.2Research gap
Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset (ROA)
Sumber : Dikumpulkan dari beberapa sumber
Financing to Deposit Ratio (FDR) yang analog dengan Loan to
Deposit Ratio pada bank konvensional adalah perbandingan antara
pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil
dihimpun oleh bank. Semakin rendah FDR menunjukkan kurangnya
efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Jika rasio FDR atau LDR bank
berada pada standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka laba yang
diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat (dengan asumsi bank tersebut
mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif). Dengan meningkatnya laba,
maka Return On Asset (ROA) juga akan meningkat, karena laba merupakan
komponen yang membentuk Return On Asset (ROA).5 Berdasarkan tabel 1.2
5Mahardian, Pandu. 2008. “Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDRterhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEJ
Hasil Penelitian PenelitiPengaruh FDRterhadap ROA
Tidak terdapat pengaruhantara FDR terhadap ROA
Suryani (2011)
Terdapat pengaruh positifantara FDR terhadap ROA.
Sari Ayu Widowati(2015)
Terdapat pengaruh negatifantara FDR terhadap ROA.
Hesti Werdaningtyas(2002)
4
diatas, menunjukkan bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR) yang
dilakukan oleh Suryani (2011) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara
NPF terhadap ROA. Hasil penelitian Financing to Deposit Ratio (FDR) yang
diteliti oleh Sari Ayu Widowati (2015) menunjukkan bahwa Financing to
Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA).
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hesti Werdaningtyas (2002)
menunjukkan adanya pengaruh negatif antara variabel Financing to Deposit
Ratio (FDR) terhadap Return On Asset (ROA). Dengan adanya research gap
dari penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan
pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset
(ROA).
Tabel 1.3Research gap
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadapReturn On Asset (ROA)
Sumber : Dikumpulkan dari beberapa sumber
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam
periode Juni 2002-Juni 2007)”. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen UniversitasDiponegoro. http.//eprints.undip.ac.id, (diakses, 18 Agustus 2016).
Hasil Penelitian PenelitiPengaruhBOPOterhadap ROA
Tidak terdapat pengaruhantara BOPO terhadap ROA
Anggrainy PutriAyuningrum (2011)
Terdapat pengaruh positifantara BOPO terhadap ROA.
Sri Muliawati (2015)
Terdapat pengaruh negatifantara BOPO terhadap ROA.
Muh. Sukron Makmun(2008)
5
melakukan kegiatan operasinya.6 Semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti
semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam
menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan.7 Dari hasil penelitian pada
tabel 1.3 diatas, bahwa penelitian Anggrainy Putri Ayuningrum (2011)
menunjukkan BOPO tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA).
Penelitian Sri Muliawati (2015) Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA).
Sedangkan Muh. Sukron Makmun (2008) menyatakan berpengaruh negatif
antara variabel Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap
Return On Asset (ROA). Dengan adanya research gap dari penelitian
sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pengaruh Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On
Asset (ROA).
Tabel 1.4Research gap
Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset (ROA)
Sumber : Dikumpulkan dari beberapa sumber
6Lukman Dendawijaya. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia, cetakan Kedua,2009. Hlm. 119-120
7Muhammad Fazlur Rachmad. “Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas UUS PT. Bank Xmenggunakan Rasio Keuangan”, Tesis S2 Program Pasca Sarjana, Universitas Indonesia, Jakarta,2009. Hlm. 45.
Hasil Penelitian PenelitiPengaruh CARterhadap ROA
Tidak terdapat pengaruhantara CAR terhadap ROA
Tan Sau Eng (2013)
Terdapat pengaruh positifantara CAR terhadap ROA.
Dwi Ismawati (2009)
Terdapat pengaruh negatifantara CAR terhadap ROA.
Dhian Dayinta Pratiwi(2012)
6
Capital Adequacy Ratio (CAR) yang merupakan kecukupan modal
yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang
mencukupi kemampuan manjemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur,
mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul dan dapat berpengaruh
terhadap besarnya modal bank.8 Dalam penelitian pada tabel 1.4, menunjukkan
bahwa CAR dalam penelitian Tan Sau Eng (2013) menunjukkan Tidak terdapat
pengaruh antara CAR terhadap ROA, dari hasil penelitian Dwi Ismawati
(2009) menyatakan Terdapat pengaruh positif antara CAR terhadap ROA.
Sedangkan dalam penelitian Dhian Dayinta Pratiwi (2012) Terdapat pengaruh
negatif antara CAR terhadap ROA. Dengan adanya research gap dari
penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pengaruh
Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset (ROA).
Tabel 1.5Research gap Inflasi terhadap Return On Asset (ROA)
Sumber : Dikumpulkan dari beberapa sumber
Inflasi menurut Bank Indonesia ialah meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus menerus. Tingkat inflasi yang rendah mengindikasikan bahwa
harga tidak melonjak tinggi sehingga daya beli masyarakat meningkat.
Kenaikan daya beli tersebut akan mengakibatkan kenaikan laba perusahaan,
akibat bertambahnya permintaan dan akan lebih baik untuk mengembangkan
8Kuncoro, M. Dan Suharjono. 2011. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. EdisiKedua. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. Hlm. 519
Hasil Penelitian PenelitiPengaruhInflasiterhadap ROA
Tidak Terdapat pengaruhantara Inflasi terhadap ROA.
Desi Marilin Swandayanidan RohmawatiKusumaningtias (2012)
Terdapat pengaruh negatifantara Inflasi terhadap ROA.
Erni Kurniasih (2011)
7
usaha atau bisnisnya dengan melakukan pinjaman atau kredit bank yang
meningkatkan profitabilitas bank. Hasil penelitian pada tabel 1.5 diatas,
menunjukkan bahwa penelitian Adi Stiawan (2009) variabel Inflasi nya tidak
berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA), sedangkan Erni Kurniasih
(2011) menyatakan bahwa Inflasi berpengaruh negatif. Dengan adanya
research gap dari penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian
lanjutan pengaruh Inflasi terhadap Return On Asset (ROA).
Tabel 1.6Research gap Nilai Tukar terhadap Return On Asset (ROA)
Sumber : Dikumpulkan dari beberapa sumber
Kurs atau lebih dikenal dengan istilah Nilai Tukar merupakan sebuat
istilah dalam bidang keuangan yang memiliki pengertian sebagai nilai tukar
mata uang suatu Negara terhadap mata uang Negara lain. Nilai tukar ini
digunakan untuk mencatat nilai konversi mata uang asing dalam keuangan
perusahaan oleh perusahaan asing yang beroperasi diwilayah Negara Republik
Indonesia menurut Bank Indonesia. Berdasarkan tabel 1.6 diatas, menunjukkan
bahwa Kurs atau Nilai Tukar dari hasil penelitian Mariana (2015) Nilai Tukar
tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA), sedangkan dari penelitian
Parengkuan Tommy dan Paulina Van Rate (2014) menyatakan Nilai Tukar
berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA). Dengan adanya research
Hasil Penelitian PenelitiPengaruh NilaiTukar terhadapROA
Tidak Terdapat pengaruhantara Nilai Tukar terhadapROA.
Mariana (2015)
Terdapat pengaruh positifantara Nilai Tukar terhadapROA.
Stevanus Tulende,Parengkuan Tommy danPaulina Van Rate (2014)
8
gap dari penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan
pengaruh Nilai Tukar terhadap Return On Asset (ROA).
Tabel 1.7Kondisi Rasio Keuangan, NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi dan Nilai Tukar
pada Bank Umum Syariah
Tahun ROA NPF FDR BOPO CAR INFLASI NILAITUKAR
2011 1,79% 2,52% 88,94% 78,41% 16,63% 3,79% 9,11%2012 2,14% 2,22% 100.00% 74,97% 14,13% 4,30% 9,18%2013 2,00% 2,62% 100,32% 78,21% 14,42% 8,38% 9,41%2014 0,41% 4,95% 86,66% 96,97% 15,74% 8,36% 9,43%2015 0,49% 4,84% 88,03% 97,01% 15,02% 3,35% 9,53%
Sumber : Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah, diolah 2016
Dilihat dari tabel 1.7 diatas, tampak bahwa rasio-rasio keuangan dari
tahun ketahun mengalami perubahan dan terdapat penyimpangan dengan teori
yang menyatakan hubungan NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi dan Nilai Tukar
terhadap Return On Asset (ROA). Pada tahun 2012 ke 2013 ketika Return On
Asset (ROA) turun 2,14% dan 2,00%, kondisi yang sama terjadi pada rasio
BOPO sebesar 74,97% dan 78,21%. Pada tahun 2014 ke 2015 ketika Return
On Asset (ROA) naik 0,41% dan 0,49% dan Nilai Tukar pada tahun 2015 juga
mengalami kenaikan sebesar 9,53% dan penurunan ditahun 2011 sebesar
9,11%. Untuk rasio NPF, FDR, BOPO, CAR dan Inflasi mengalami penurunan
pada tahun 2014-2015.
Dari fenomena tersebut, dapat ditarik simpulan bahwa tidak setiap
kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. Hal ini diperkuat dengan adanya
Research Gap dalam penelitian-penelitian terdahulu. Berbagai penelitian diatas
menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda dari variabel yang dipandang
berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA). Hal ini yang membuat penulis
9
melakukan pengujian penelitian berjudul “Pengaruh NPF, FDR, BOPO,
CAR, Inflasi, Nilai Tukar terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank
Umum Syariah”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Non Permoming Financing (NPF) terhadap Return On
Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2011-2015 ?
2. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On
Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2011-2015 ?
3. Bagaimana pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2011-
2015 ?
4. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On
Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2011-2015 ?
5. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank
Umum Syariah periode 2011-2015 ?
6. Bagaimana pengaruh Nilai Tukar terhadap Return On Asset (ROA) pada
Bank Umum Syariah periode 2011-2015 ?
7. Bagaimana pengaruh Non Permoming Financing (NPF), Financing to
Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional,
Capital Adequacy Ratio (CAR), Inflasi, dan Nilai Tukar secara simultan
10
terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2011-
2015 ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk membuktikan pengaruh Non Permoming Financing (NPF) terhadap
Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2011-2015.
2. Untuk membuktikan pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2011-2015.
3. Untuk membuktikan pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah
periode 2011-2015.
4. Untuk membuktikan pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah periode 2011-2015.
5. Untuk membuktikan pengaruh Inflasi terhadap Return On Asset (ROA) pada
Bank Umum Syariah periode 2011-2015.
6. Untuk membuktikan pengaruh Nilai Tukar terhadap Return On Asset (ROA)
pada Bank Umum Syariah periode 2011-2015.
7. Untuk membuktikan pengaruh Non Permoming Financing (NPF),
Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional, Capital Adequacy Ratio (CAR), Inflasi, dan Nilai Tukar secara
simultan terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah
periode 2011-2015.
11
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
beberapa pihak, antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar acuan bagi
pengembangan penelitian selanjutnya dan memperkaya kajian teoritik dalam
bidang ekonomi dan laporan keuangan. Penulis juga dapat menerapkan ilmu
yang pernah didapatkan selama perkuliahan pada jurusan Ekonomi Islam
UIN Raden Fatah Palembang.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini memfokuskan kepada Bank Umum Syariah sebagai objek
penelitian, sehingga diharapkan mampu meningkatkan performa perbankan
syariah di dunia keuangan perbankan di Indonesia dan menjadi media
informasi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan para
investor untuk mulai berinvestasi dengan menilai kinerja perusahaan.
E. Kontribusi Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan,
antara lain:
1. Untuk memberikan tambahan informasi tentang adanya pengaruh variabel
Non Permoming Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR),
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital
Adequacy Ratio (CAR), Inflasi dan Nilai Tukar terhadap ROA.
12
2. Untuk menambah pemahaman secara praktis dalam bidang ilmu ekonomi,
sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas pengembangan ilmu yang
berkaitan dengan profitabilitas pada perusahaan perbankan syariah.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi dosen ekonomi islam dalam menentukan
atau memilih keputusan dalam bidang keuangan khususnya perbankan
syariah.
4. Untuk meningkatkan kualitas program pengembangan ilmu melalui
pendekatan dan cakupan variabel yang digunakan, selanjutnya diharapkan
mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa/i.
5. Sebagai data empiris atau kerangka acuan untuk penelitian dimasa datang.
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dari penulisan tugas akhir ini yaitu terdiri dari 5 bab
yang masing-masing dirincikan beberapa sub bab, yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bab ini berisikan penjelasan dari beberapa teori yang dipakai untuk
melandasi pelaksanaan penelitian dari berbagai sumber-sumber
referensi buku atau jurnal yang mendukung kajian dan analisis yang
13
penulis sampaikan, serta penelitian sebelumnya yang menjadi
landasan penulis untuk melakukan penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, sumber dan jenis data,
populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, variabel-
variabel penelitian, teknik pengumpulan data (Uji Asumsi Klasik dan
Uji Hipotesis).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari gambaran umum obyek penelitian, hasil analisis
data, hasil uji hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V SIMPULAN
Bab ini penulis menunjukkan keberhasilan tujuan dari penelitian.
Simpulan menunjukkan hipotesis mana yang didukung dan mana yang
tidak didukung oleh data. Saran-saran yang berisi keterbatasan dari
penelitian yang telah digunakan dan saran bagi penelitian selanjutnya.
14
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Laporan Keuangan
Kinerja suatu bank pada khususnya bank syariah biasanya tercermin
dari laporan keuangannya. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan
informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam
pengambilan keputusan ekonomi yang rasional.9
Analisis Laporan Keuangan penting dilakukan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Informasi ini diperlukan untuk
mengevaluasi kinerja yang dicapai manajemen perusahaan dimasa yang lalu
dan juga untuk bahan pertimbangan dalam menyusun rencana perusahaan ke
depan. Salah satu cara untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dari
laporan keuangan perusahaan adalah dengan melakukan analisis laporan
keuangan.10
Laporan keuangan adalah suatu informasi keuangan yang dimiliki
dan disiapkan oleh manajemen suatu perusahaan kepada pihak internal dan
eksternal yang merupakan salah satu alat pertanggungjawaban dan
komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
9Muhammad. Akuntansi Syariah (Teori & Praktik untuk Perbankan Syariah). CetakanPertama. Sekola Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. 2013. hlm 423
10Sudana, I Made. Teori & Praktik Manajemen Keuangan Perusahaan.
15
Jenis analisis rasio keuangan bank syariah dilakukan dengan
menganalisis posiss neraca dan laporan laba rugi dan dapat dilakukan
melalui dua cara yaitu :11
a. Perbandingan Internal ialah analisis dengan membandingkan rasio
sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk perusahaan yang
sama.
b. Perbandingan Eksternal yaitu analisis dilakukan dengan membandingkan
rasio perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dengan rata-rata
industri pada suatu titik yang sama.
Untuk mendapatkan profit yang tinggi minimal ada empat bidang
yang perlu mendapatkan perhatian manajemen yaitu :
1. Pengelolaan terhadap aset yang sehat
2. Pengelolaan sumber dana (liabilities) yang efektif
3. Pengelolaan pendapatan non bunga (fee-based income) yang kreatif
4. Pengelolaan terhadap biaya usaha yang efisien, kemampuan manajemen
dalam mengelola keempat komponen tersebut akan menghasilkan
perolehan pendapatan yang optimal. Muljono (dalam Ilhamsyah, 2006 :
13).
Dalam bisnis perbankan struktur keuangan berpengaruh positif
terhadap profitabilitas. Artinya bila debt to equity meningkat maka
menunjukkan semakin tinggi dana yang tersedia dan memberikan
11Ibid, hlm 429
16
kesempatan pihak bank untuk mengelolanya berupa peningkatan kredit
atau pembiayaan kepada masyarakat yang berarti memberikan peluang
untuk peningkatan profitabilitas. Badera (dalam Ilhamsyah, 2006: 4).
Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen
perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan
menggunakannya seefektif, seefisien dan seproduktif mungkin untuk
menghasilkan laba. Maka dari itu Aktivitas Bisnis suatu perbankan akan
berhadapan dengan berbagai jenis resiko kredit (Muhammad, 2005: 358-
360), diantaranya adalah :
1. Resiko modal (capital risks)
2. Resiko pembiayaan (financing risks)
3. Resiko likuiditas (liquidity risks) dan
4. Resiko operasional (operational risks).
2. Macam-macam Rasio Keuangan
Adapun macam-macam Rasio Keuangan Bank yang dianggap
penting yaitu sebagai berikut :
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini adalah ukuran kemampuan bank dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya,12 yang meliputi : Quick Ratio, Investing
Policy Ratio, Banking Ratio, Assets to Loan Ratio, Invesment Portofolio
12Muhammad. Akuntansi Syariah Teori dan Praktik untuk Perbankan Syariah. EdisiPertama. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. 2013. Hlm 430
17
Ratio, Cash Ratio, Loan to Deposit Ratio (LDR), Invesment Risk Ratio,
Liquidity Risk Ratio, Credit Risk Ratio, Deposit Risk Ratio.13
b. Rasio Solvabilitas
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan bank mencari sumber
dana untuk membiayai kegiatannya14 yang bertujuan untuk mengukur
efisiensi bank dalam menjalankan aktivitasnya Meliputi : Primary Ratio,
Risk Assets Ratio, Secondary Risk Ratio, Capital Ratio, Capital Risk,
Capital Adequacy Ratio (CAR).15
c. Rasio Rentabilitas
Rentabilitas ini sering disebut profitabilitas usaha. Rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas
yang dicapai oleh bank yang bersangkutan,16 dan juga bertujuan
mengukur efektivitas bank dalam mencapai tujunnya. Dalam rasio ini
terdiri dari beberapa jenis yaitu : Gross Profit Margin, Net Profit Margin,
Return on Equity Capital, Gross Yield on Total Assets, Gross Profit
Margin on Total Assets, Net Income on Total Assets, Rate Return on
Loan, Interest margin on earning assets, Interest margin on loans,
Leverage multiplier, Assets Utilization, Interset Expense Ratio, Cost of
Fund, Cost of Money, Cost of Loanable Fund, Cost of operable Fund dan
Cost of Effeciency.17
13Kasmir.2014. Manajemen Perbankan. Jakarta : Rajawali Pers. Hlm 31114Ibid. Hlm 32215Ibid. Hlm 31116Ibid. Hlm 32717Ibid. Hlm 311-312
18
3. Return On Asset (ROA)
Return On Asset (ROA) ini merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Penilaian kinerja
keuangan bank yang dapat dinilai oleh pendekatan analisis rasio keuangan
inilah juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan.18 Semakin besar Return On Asset (ROA) menunjukkan kinerja
perusahaan semakin baik, karena return semakin besar. Sehingga dalam
penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai indikator
pengukur kinerja keuangan perusahaan perbankan.
Dari penjelasan diatas dapat diartikan bahwa Return On Asset
(ROA) sebagai kemampuan perusahaan atau bank untuk menghasilkan
keuntungan atau laba selama periode tertentu yang menunjukkan
perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aset bank.
Menurut Haron et al. (2004) faktor yang mempengaruhi
profitabilitas bank Islam yang dalam penelitian ini menggunakan tolak ukur
Retun On Asset (ROA) dibagi dalam dua kategori, yaitu : variabel internal
dan eksternal. Faktor internal seperti likuiditas, struktur modal, struktur
deposito, dan struktur pembiayaan mempengaruhi profitabilitas bank islam.
Sedangkan variabel. Sedangkan variabel eksternal meliputi penguasaan
pasar, uang beredar, kurs, inflasi dan ukuran bank.19
18Kasmir. 2014. Kewirausahaan. Jakarta : Rajawali Pers. Hlm 23419 Bambang Agus Pramuka. 2010. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor
Publik (JAMBSP). Vol. 7 No. 1–Oktober 2010. Akses Jumat, 03 Maret 2017.
19
Adapun Variabel Internal dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Non Performing Financing (NPF)
Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio keuangan
yang menunjukkan risiko pembiayaan yang dihadapi bank akibat
pemberian pembiayaan dan investasi dana bank pada portofolio yang
berbeda. Semakin kecil Non Performing Financing (NPF) maka
semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank. Dengan
demikian apabila suatu bank mempunyai Non Performing Financing
(NPF) yang tinggi, menunjukkan bahwa bank tersebut tidak
professional dalam mengelola kreditnya, sekaligus memberikan
indikasi bahwa tingkat risiko atau pemberian kredit pada bank tersebut
cukup tinggi searah dengan tingginya Non Performing Financing
(NPF) yang dihadapi bank.20
2. Financing to Deposit Ratio (FDR)
Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Rasio ini
menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar
kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Semakin besar pembiayaan maka pendapatan yang
20Riyadi, Selamet. Banking Assets And Liability Management, Edisi Ketiga. Jakarta :Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006. Hlm. 161.
20
diperoleh juga akan naik, karena pendapatan naik secara otomatis laba
juga akan mengalami kenaikan. Dengan kata lain seberapa jauh
pemberian pembiayaan kepada nasabah dapat mengimbangi
kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang
ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk
memberikan pembiayaan.21
3. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya
operasional terhadap pendapatan operasional.22
4. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio keuangan yang
berkaitan dengan permodalan perbankan dimana besarnya modal
suatu bank akan berpengaruh pada mampu atau tidaknya suatu bank
secara efisien menjalankan kegiatannya. Jika modal yang dimiliki
bank tersebut dapat menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat
dihindarkan maka bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secara
21Kuntari Dasih. 2014. Skripsi. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return On AssetPerbankan (Studi pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2013).Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Hlm. 29. (Tidak Diterbitkan)
22Budi Ponco, “Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR Terhadap ROA(Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007)”, (Semarang: Universutas Diponegoro, 2008), hlm 22
21
efisien sehingga kekayaan bank diharapkan akan semakin
meningkat.23
Sedangkan Variabel Eksternal yang diteliti dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1. Inflasi
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya
harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu
atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan
itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya.
Kebalikan dari inflasi disebut deflasi. Indikator yang sering digunakan
untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen
(IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.24
2. Nilai Tukar
Nilai Tukar atau lebih dikenal dengan kurs mata uang yang
merupakan harga pasar dari mata uang asing dalam harga mata uang
domestik atau mata uang domestik dalam mata uang asing. Nilai tukar
uang yang lainnya dan digunakan diberbagai transaksi antara lain,
transaksi internasional ataupun uang jangka pendek antar negara yang
23Esther Novelina Hutagalung, Djumahir dan Kusuma Ratnawati, “Analisa RasioKeuangan terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia”, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 11,No.1, Maret 2013, (Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2013), hlm. 123
24Bank Indonesia, (Pengenalan Inflasi, www.bi.go.id)
22
melewati batas-batas geografis ataupun batas-batas hukum.25 Sistem kurs
valuta asing akan sangat bergantung dari sifat pasar.
B. Penelitian Terdahulu
Pengujian pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen
semacam ini telah dilakukan oleh beberapa penelitian sebelumnya, yaitu :
Penelitian pertama oleh Fitriani Prastiyaningtyas (2010) melakukan
penelitian yang berjudul “Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas
Perbankan (Studi pada Bank Umum Go Public yang Listed di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2005-2008)”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan bahwa hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat disimpulkan
variabel CAR, NIM, dan Pangsa Kredit berpengaruh signifikan positif terhadap
profitabilitas bank. Sedangkan variabel NPL, dan BOPO berpengaruh
signifikan negatif terhadap Profitabilitas Bank. Dan untuk variabel LDR
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Profitabilitas Bank.
Selanjutnya untuk hasil pengujian hipotesis secara simultan dapat disimpulkan
variabel CAR, NPL, BOPO, LDR, NIM dan Pangsa Kredit mempunyai
pengaruh terhadap ROA Bank.26
Penelitian kedua Anggrainy Putri Ayunigrum (2011) yang berjudul
“Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR terhadap ROA (Studi
Kasus pada Bank Umum Go Public yang Listed pada Bursa Efek Indonesia
tahun 2005-2009)”. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa CAR berpengaruh
25Karim Adirwarman A. 2007. Ekonomi Makro Islami. Jakarta : PT. Radja GrafindoPersada. hlm. 157.
26Fitriani Prastiyaningtyas. 2010. Skripsi. “Faktor-faktor yang mempengaruhi ProfitabilitasPerbankan (Studi pada Bank Umum Go Public yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008)”. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. (Tidak Diterbitkan).
23
positif terhadap ROA, NPL terdapat pengaruh yang negatif terhadap ROA,
BOPO dan NIM berpengaruh negatif terhadap ROA, dan LDR berpengaruh
positif terhadap ROA.27
Penelitian ketiga oleh Desi Marilin Swandayani dan Rohmawati
Kusumaningtias (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Inflasi,
Suku Bunga, Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang Beredar terhadap
Profitabilitas pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2005-2009”
menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel Inflasi, Suku Bunga, Nilai
Tukar Valas dan Jumlah Uang Beredar mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap ROA perbankan syariah di Indonesia. Hasil secara parsial Suku
Bunga, Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang Beredar berpengaruh signifikan
terhadap ROA. Sedangkan Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA
Perbankan Syariah.28
Penelitian keempat Erni Kurniasih (2012)29, dengan jurnalnya berjudul
“Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),
Financing To Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO), Suku Bunga dan Inflasi terhadap Profitabilitas
(Perbandingan Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional periode
27Anggrainy Putri Ayunigrum.2011.“Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDRterhadap ROA (Studi Kasus pada Bank Umum Go Public yang Listed pada Bursa Efek Indonesiatahun 2005-2009)”. Jurnal. (Tidak Diterbitkan)
28Desi Marilin Swandayani dan Rohmawati Kusumaningtias.2012. “Pengaruh Inflasi, SukuBunga, Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang Beredar terhadap Profitabilitas pada PerbankanSyariah di Indonesia Periode 2005-2009”. Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas NegeriSurabaya.
29Erni Kurniasih. 2012. “Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Non PerformingFinancing (NPF), Financing To Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO), Suku Bunga dan Inflasi terhadap Profitabilitas (Perbandingan Bank UmumSyariah dan Bank Umum Konvensional periode 2007-2011)”. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,2011.
24
2007-2011)”. Hasil uji secara simultan atau uji F menunjukkan CAR, NPF,
FDR, BOPO, Suku Bunga dan Inflasi secara simultan berpengaruh terhadap
profitabilitas BUS maupun BUK. Secara parsial atau uji t hanya variabel
BOPO, Suku Bunga, dan Inflasi yang berpengaruh signifikan terhadap ROA,
sedangkan variabel CAR, NPF, dan FDR tidak berpengaruh terhadap ROA
pada BUS.
Penelitian kelima oleh Tan Sau Eng (2013) melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL dan CAR terhadap ROA Bank
Internasional dan Bank Nasional Go Public Periode 2007-2011” menunjukkan
bahwa NIM, BOPO, LDR, NPL dan CAR secara bersama-sama berpengaruh
signifikan, sehingga peranannya cukup penting dalam menentukan perubahan
ROA. Secara Parsial NIM berpengaruh signifikan dan positif terhadap ROA,
BOPO berpengaruh negatif dan LDR berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap ROA, NPL berpengaruh signifikan terhadap ROA, dan CAR tidak
berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA).30
Penelitian keenam oleh Shalahuddin Fahmy (2013)31, dengan jurnalnya
berjudul “Pengaruh CAR, NPF, BOPO, dan FDR Terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CAR
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap ROA, variabel NPF dan
FDR memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Sementara
variabel BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.
30Tan Sau Eng. 2013.“Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL dan CAR terhadap ROA BankInternasional dan Bank Nasional Go Public Periode 2007-2011”. Jurnal Dinamika ManajemenVol.1. No 3 Juli-September.
31Shalahuddin Fahmy, “Pengaruh CAR, NPF, BOPO, dan FDR Terhadap ProfitabilitasBank Umum Syariah”. (Tidak Diterbitkan).
25
Penelitian ketujuh oleh Penelitian ketujuh oleh Ahmad Azmy (2014)32,
dengan jurnalnya berjudul “Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan BOPO
terhadap ROA Perbankan Syariah di Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa CAR dan BOPO memiliki hubungan negatif terhadap ROA, sedangkan
NPF dan FDR memiliki hubungan positif terhadap ROA.
Penelitian kedelapan oleh Sari Ayu Widowati (2015) dengan jurnalnya
yang berjudul “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas Perbankan di
Indonesia”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA), Loan to Deposit
Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) dan Non
Performing Financing (NPF) terdapat pengaruh negatif terhadap profitabilitas
(ROA).33
Penelitian kesembilan oleh Linda Widyaningrum (2015) yang
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan OER
terhadap ROA pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia Periode
Januari 2009 hingga Mei 2014”. Berdasarkan hasil penenlitian ini
menunjukkan secara simultan terdapat berpengaruh terhadap ROA pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah di indonesia. sedangkan secara parsial CAR, NPF,
32Ahmad Azmy, “Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan BOPO terhadap ROAPerbankan Syariah di Indonesia”. (Tidak Diterbitkan).
33Sari Ayu Widowati. 2015. “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas Perbankandi Indonesia”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol.4. No.6. Sekolah Tinggi Ilmu EkonomiIndonesia (STIESIA) Surabaya
26
dan FDR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA dan OER
berpengaruh signifikan terhadap ROA pada BPRS di Indonesia.34
Penelitian kesepuluh oleh Mariana (2015) yang melakukan penelitian
yang berjudul “Analisis Pengaruh Perubahan Kurs dan BI Rate terhadap
Profitabilitas Perbankan di BEI Tahun 2004-2013”. Berdasarkan hasil
penelitian ini menunjukkan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas Perbankan. Sedangkan secara parsial variabel Kurs tidak
berpengaruh secara tidak signifikan terhadap Profitabilitas Perbankan dan
variabel BI Rate berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Perbankan.35
Tabel 2.1Ringkasan Penelitian Terdahulu
No NamaPeneliti
JudulPenelitian
HasilPenelitian
PersamaanPenelitian
PerbedaanPenelitian
1 FitrianiPrastiyaningtyas (2010)
Faktor-faktoryangMempengaruhiProfitabilitasPerbankan(Studi padaBank UmumGo Publicyang Listed diBursa EfekIndonesiaTahun 2005-2008)
Variabel CAR,NIM, danPangsa KreditberpengaruhsignifikanpositifterhadapprofitabilitassedangkanVariabel NPLdan BOPOberpengaruhsignifikannegatifterhadapprofitabilitasbank daanVariabel LDR
Sama-samamenganalisismenggunakanvariabeldependenROA dalammengukurprofitabilitas
Penelitian inimenggunakanobjek pada bank-bank umum gopublic di BursaEfek Indonesiasedangkanpenelitimenggunakanobjek pada BankUmum Syariahyang terdaftar diRektori BankIndonesia
34Linda Widyaningrum. 2015. “Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan OER terhadap ROA padaBank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia Periode Januari 2009 hingga Mei 2014”. JESTTVol.2 No.12 Desember 2015
35Mariana. 2015. “Analisis Pengaruh Perubahan Kurs dan BI Rate terhadap ProfitabilitasPerbankan di BEI Tahun 2004-2013”. Palembang : Ilmu Ekonomi Manajemen STIE MDP.
27
berpengaruhpositif tetapitidaksignifikanterhadapprofitabilitasbank. Secarasimultanvariabel CAR,NPL, BOPO,LDR, NIM,dan PangsaKreditmempunyaipengaruhterhadap ROAbank.
2 AnggrainyPutriAyunigrum(2011)
AnalisisPengaruhCAR, NPL,BOPO, NIMdan LDRterhadap ROA(Studi Kasuspada BankUmum GoPublic yangListed padaBursa EfekIndonesiatahun 2005-2009)
CARberpengaruhpositifterhadap ROA,NPL terdapatpengaruh yangnegatifterhadap ROA,BOPO danNIMberpengaruhnegatifterhadap ROA,dan LDRberpengaruhpositifterhadap ROA.
Sama-samamenganalisisvariabel CAR,NPL, BOPOdan LDRterhadap ROA
Penelitian inimengambil objekantara BankUmum Go Publicyang Listed padaBursa EfekIndonesiasedangkanpenelitimenggunakanBank UmumSyariah
3 DesiMarilinSwandayanidanRohmawatiKusumaningtias (2012)
PengaruhInflasi, SukuBunga, NilaiTukar Valasdan JumlahUang BeredarterhadapProfitabilitaspadaPerbankanSyariah diIndonesia
Secarabersama-samavariabelInflasi, SukuBunga, NilaiTukar Valasdan JumlahUang Beredarmempunyaipengaruh yangsignifikanterhadap ROA
Sama-samamenganalisisInflasi danNilai TukarValas terhadapROA
Penelitian inimengambil objekantara PerbankanSyariah diIndonesiasedangkanpenelitimenguunakanBank Umumsyariah (BUS)
28
Periode 2005-2009
perbankansyariah diIndonesia.hasil secaraparsial SukuBunga, NilaiTukar Valasdan JumlahUang Beredarberpengaruhsignifikanterhadap ROA.SedangkanInflasi tidakberpengaruhsignifikanterhadap ROAPerbankanSyariah.
4 ErniKurniasih(2012)
PengaruhCapitalAdequacyRatio (CAR),NonPerformingFinancing(NPF),Financing ToDeposit Ratio(FDR), BiayaOperasionalterhadapPendapatanOperasional(BOPO), SukuBunga danInflasiterhadapProfitabilitas(PerbandinganBank UmumSyariah danBank UmumKonvensionalperiode 2007-2011
CapitalAdequacyRatio (CAR),NonPerformingFinancing(NPF),Financing ToDeposit Ratio(FDR), BiayaOperasionalterhadapPendapatanOperasional(BOPO), SukuBunga danInflasi secarasimultanberpengaruhterhadapprofitabilitasBUS maupunBUK. Secaraparsial hanyavariabel BiayaOperasionalterhadap
Sama-samamenganalisisvariabel CAR,NPF, FDR,BOPO danInflasiterhadapProfitabilitas(ROA)
Penelitian inimengambil objekantara BankUmum Syariahdan Konvensionalsedangkanpenelitimenggunakanobjek BankUmum Syariah
29
PendapatanOperasional(BOPO) danInflasiberpengaruhnegatifsignifikanterhadapprofitabilitas(ROA). SukuBungaberpengaruhpositifsignifikanterhadapprofitabilitas(ROA),sedangkanvariabel CAR,NPF, dan FDRtidakberpengaruhterhadap ROApada BUS.
5 Tan SauEng (2013)
PengaruhNIM, BOPO,LDR, NPL danCAR terhadapROA BankInternasionaldan BankNasional GoPublic Periode2007-2011
Menunjukkanbahwa NIM,BOPO, LDR,NPL dan CARsecarabersama-samaberpengaruhsignifikan,sehinggaperanannyacukup pentingdalammenentukanperubahanROA. SecaraParsial NIMberpengaruhsignifikan danpositifterhadap ROA,BOPOberpengaruh
Sama-samamenganalisisBOPO, LDR,NPL dan CARterhadapReturn OnAsset (ROA)
Penelitian inimengambil objekantara BankInternasional danBnak NasionalGo Publicsedangkanpenelitimenggunakanobjek BankUmum Syariah
30
negatif danLDRbeperngaruhsignifikan dannegatifterhadap ROA,NPLberpengaruhsignifikanterhadap ROA,dan CAR tidakberpengaruhsignifikanterhadapReturn OnAsset (ROA).
6 ShalahuddinFahmy(2013)
PengaruhCAR, NPF,BOPO, danFDR terhadapProfitabilitasBank UmumSyariah
CARberpengaruhpositifsignifikanterhadap ROA,variabel NPFdan FDRmemilikipengaruhnegatif dantidaksignifikanterhadap ROA.Sementaravariabel BOPOberpengaruhnegatif dansignifikanterhadap ROA.
Ada variabelindependenyang sama,yaitu CAR,NPF, BOPOdan FDR.Variabeldependen yaituROA dalammengukurProfitabilitas
Penelitian inimenggunakanempat variabelsedangkanpenelitimenggunakantujuh variabelyaitu NPF, FDR,NOM, BOPO,CAR, Inflasi danNilai Tukar
7 AhmadAzmy(2014)
AnalisisPengaruhCAR, NPF,FDR, danBOPOterhadap ROAPerbankanSyariah diIndonesia
Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa CARdan BOPOmemilikihubungannegatifterhadap ROA,sedangkanNPF dan FDR
Ada variabelpenelitian yangsama, yaituCAR, NPF,FDR danBOPOterhadap ROA
Penelitianmenggunakanobjek padaPerbankanSyariah diIndonesiasedangkanPenelitimenggunakanobjek pada BankUmum Syariah di
31
memilikihubunganpositifterhadap ROA.
Indonesia
8 Sari AyuWidowati(2015)
PengaruhRasioKeuanganterhadapProfitabilitasPerbankan diIndonesia
Hasilpenelitian inimenunjukkanbahwa CapitalAdequacyRatio (CAR)berpengaruhnegatifterhadapprofitabilitas(ROA), Loanto DepositRatio (LDR)tidakberpengaruhterhadapprofitabilitas(ROA) danNonPerformingFinancing(NPF) terdapatpengaruhnegatifterhadapprofitabilitas(ROA).
Sama-samamenganalisisCAR, LDRdan NFPterhadapReturn OnAsset (ROA)
Penelitianmenggunakanobjek padaPerbankanSyariah diIndonesiasedangkanPenelitimenggunakanobjek pada BankUmum Syariah diIndonesia
9 LindaWidyaningrum(2015)
PengaruhCAR, NPF,FDR, dan OERterhadap ROApada BankPembiayaanRakyat Syariahdi IndonesiaPeriodeJanuari 2009hingga Mei2014
Berdasarkanhasilpenenlitian inimenunjukkansecarasimultanterdapatberpengaruhterhadap ROApada BankPembiayaanRakyat Syariahdi indonesia.sedangkansecara parsial
Sama-samamenganalisisCAR, NPF,dan FDRterhadap ROA
Penelitianmenggunakanobjek pada BankPembiayaanRakyat Syariah diIndonesiasedangkanPenelitimenggunakanobjek pada BankUmum Syariah diIndonesia
32
CAR, NPF,dan FDR tidakmemilikipengaruhsignifikanterhadap ROAdan OERberpengaruhsignifikanterhadap ROApada BPRS diIndonesia.
10 Mariana(2015)
AnalisisPengaruhPerubahanKurs dan BIRate terhadapProfitabilitasPerbankan diBEI Tahun2004-2013
Kurs dan BIRate secarasimultanberpengaruhsecarasignifikanterhadapprofitabilitas(ROA)perbankan.Sedangkansecara parsialbahwa Kurstidakberpengaruhsecara tidaksignifikanterhadap ROAsedangkan BIRateberpengaruhnegatifterhadapprofitabilitas(ROA)perbankan.
Sama-samamenganalisismenggunakanvariabelindependenKurs danvariabeldependenROA dalammengukurprofitabilitas
Penelitianmenggunakanobjek di BEIsedangkanpeneliti padaBank UmumSyariah yangterdaftar diRektori BankIndonesia
Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber, 2016
33
C. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh NPF terhadap Return On Asset (ROA)
Rasio Non Performing Financing digunakan bank untuk
menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola
pembiayaan bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi
rasio ini maka akan semakin buruk kualitas pembiayaan bank yang
menyebabkan jumlah pembiayaan bermasalah semakin besar maka
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. NPF
yang ideal sesuai peraturan Bank Indonesia yaitu NPF yang memiliki batas
maksimumnya dibawah 5% . Pembiayaan dalam hal ini adalah pembiayaan
yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk pembiayaan kepada
bank lain. Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan dengan kualitas
kurang lancar, diragukan dan macet. Berdasarkan uraian teori dan hasil
penelitian yang telah dilakukan dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
H1 : Non Performing Financial (NPF) berpengaruh negatif terhadap
Return On Asset (ROA).
Tabel 2.2Ringkasan Penelitian Terdahulu Non Performing Financial (NPF)
berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA)
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian PersamaanPenelitian
1 Elsa Yuliani(2012)
Pengaruh NonPerformingFinancial danDana PihakKetiga Return OnAsset
NPF berpengaruhnegatif terhadapROA
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu NPF
34
2 Kapolo TFundo, Ayeni RKolade, dan OkeM Ojo (2012)
Credit Risk andCommercial
NPF berpengaruhnegatif terhadapROA
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu NPF
Sumber : Hasil Pengembangan Penelitian Terdahulu
2. Pengaruh FDR terhadap Return On Asset (ROA)
Rasio Financial to Deposit Ratio digunakan bank untuk menilai
likiuditas suatu bank yang dengan cara membagi jumlah pembiayaan yang
diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini,
semakin rendahnya likiuditas bank yang bersangkutan sehingga
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar.
FDR yang ideal sesuai peraturan Bank Indonesia yaitu FDR yang memiliki
nilai dibawah 100%. Berdasarkan uraian teori dari hasil penelitian yang
telah dilakukan dapat dirumuskan hipotesis yaitu :
H2 : Financial to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif terhadap
Return On Asset (ROA).
Tabel 2.3Ringkasan Penelitian Terdahulu Financial to Deposit Ratio (FDR)
berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA)
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian PersamaanPenelitian
1 Pasaribu danSari (2011)
Pengaruh RasioKeuanganterhadapProfitabilitasPerbankan diIndonesia
LDR berpengaruhPositif terhadapProfitabilitas (ROA)
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu FDR
2 Ahmad Azmy(2014)
Analisis PengaruhCAR, NPF, FDR,dan BOPOterhadap ROA
Hasil penelitianmenunjukkan bahwaCAR dan BOPOmemiliki hubungan
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu FDR
35
PerbankanSyariah diIndonesia
negatif terhadapROA, sedangkanNPF dan FDRmemiliki hubunganpositif terhadapROA
3 Kuntari Dasih(2014)
Pengaruh RasioKeuanganterhadap ReturnOn AssetPerbankan (Studipada Bank Umumyang terdaftar diBursa EfekIndonesia Periode2007-2013)
Variabel LDRberpengaruh positifsignifikan terhadapROA
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu FDR
Sumber : Hasil Pengembangan Penelitian Terdahulu
3. Pengaruh BOPO terhadap Return On Asset (ROA)
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).
Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin
efesiensi biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan
sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
BOPO yang ideal sesuai peraturan Bank Indonesia yaitu BOPO yang
memiliki nilai tidak lebih dari 80%. Biaya operasional dihitung berdasarkan
penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya.
Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga
dan total pendapatan operasional lainnya. Berdasarkan uraian teori dan hasil
penelitian yang telah dilakukan dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
36
H3 : Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA).
Tabel 2.4Ringkasan Penelitian Terdahulu Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA)
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian PersamaanPenelitian
1 DianaPuspitasari(2009)
Analisis PengaruhCAR, NPL, PDN,NIM, BOPO,LDR, dan SukuBunga SBIterhadap BankDevisa diIndonesia periode2003-2007
Variabel PDN dansuku bunga SBItidak menunjukkanpengaruh signifikanterhadap ROA.Variabel CAR, NIMdan LDRberpengaruh positifsignifikan terhadapROA, sedangkanvariabel NPL danBOPO berpengaruhnegatif signifikanterhadap ROA
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu BOPO
2 Erni Kurniasih(2012)
Pengaruh CapitalAdequacy Ratio(CAR), NonPerformingFinancing (NPF),Financing ToDeposit Ratio(FDR), BiayaOperasionalterhadapPendapatanOperasional(BOPO), SukuBunga dan InflasiterhadapProfitabilitas(PerbandinganBank UmumSyariah dan BankUmum
Secara parsial atauuji t hanya variabelBiaya Operasionalterhadap PendapatanOperasional (BOPO)dan Inflasiberpengaruh negatifsignifikan terhadapprofitabilitas (ROA)
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu BOPO
37
Konvensionalperiode 2007-2011
Sumber : Hasil Pengembangan Penelitian Terdahulu
4. Pengaruh CAR terhadap Return On Asset (ROA)
Rasio Capital Adequancy Ratio (CAR) ini digunakan untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva
yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya pembiayaan yang
diberikan. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank
tersebut untuk menanggung risiko dari setiap pembiayaan atau aktiva
produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia sebesar 14%) berarti bahwa bank tersebut mampu
membiayai operasi bank, dan keadaan yang menguntungkan tersebut dapat
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas bank yang
bersangkutan. Berdasarkan uraian teori dan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
H4 : Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap
Return On Asset (ROA).
Tabel 2.5Ringkasan Penelitian Terdahulu Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh
positif terhadap Return On Asset (ROA)
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian PersamaanPenelitian
1 DianaPuspitasari(2009)
Analisis PengaruhCAR, NPL, PDN,NIM, BOPO,LDR, dan SukuBunga SBI
Variabel PDN dansuku bunga SBItidak menunjukkanpengaruh signifikanterhadap ROA.
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu CAR
38
terhadap BankDevisa diIndonesia periode2003-2007
Variabel CAR, NIMdan LDRberpengaruh positifsignifikan terhadapROA, sedangkanvariabel NPL danBOPO berpengaruhnegatif signifikanterhadap ROA
2 ShalahuddinFahmy (2013)
Pengaruh CAR,NPF, BOPO, danFDR terhadapProfitabilitasBank UmumSyariah
CAR berpengaruhpositif signifikanterhadap ROA,variabel NPF danFDR memilikipengaruh negatif dantidak signifikanterhadap ROA.Sementara variabelBOPO berpengaruhnegatif dansignifikan terhadapROA
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu CAR
3 Nevia Oktiana(2015)
Analisis FaktoryangmempengaruhiProfitabilitasPerbankan (Studipada Bank UmumMilik Negara(Persero) yangterdaftar di BankIndonesia Periode2011-2013)
Variabel CARberpengaruh positifterhadapProfitabilitas (ROA)
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu CAR
Sumber : Hasil Pengembangan Penelitian Terdahulu
5. Pengaruh Inflasi terhadap Return On Asset (ROA)
Inflasi merupakan “Kecenderungan kenaikan tingkat harga umum
secara terus menerus dalam periode tertentu”. Kenaikan harga dari satu atau
dua barang saja tidak bisa disebut Inflasi. Kecuali bila kenaikan tersebut
39
meluas dan mengakibatkan sebagian besar dariharga barang-barang lain
juga ikut naik.
Menurut Boediono (2011), menyatakan bahwa Inflasi adalah
kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus.
Inflasi yang tinggi akan mengakibatkan daya beli masyarakat menurun dan
kenaikan tingkat suku bunga. Besar kecilnya laju inflasi akan
mempengaruhi suku bunga dan kinerja keuangan perusahaan khususnya dari
sisi Profitabilitas. Dari uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
H5 : Inflasi berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA).
Tabel 2.6Ringkasan Penelitian Terdahulu Inflasi berpengaruh negatif terhadap
Return On Asset (ROA)
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian PersamaanPenelitian
1 Prima naomi(Jurnal KarismaVol 3 (2) : 87-98,2009)
Analisis PengaruhInflasi, BI Rate,dan Nilai TukarUang terhadapProfitabilitasBank Periode2003-2007
Inflasi dan NilaiTukar mata uangberpengaruh negatifterhadapProfitabilitas bank,sedangkan BI Ratetidak berpengaruhterhadapprofitabilitas bank
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu Inflasi
2 Erni Kurniasih(2012)
Pengaruh CapitalAdequacy Ratio(CAR), NonPerformingFinancing (NPF),Financing ToDeposit Ratio(FDR), BiayaOperasionalterhadapPendapatan
Secara parsial atauuji t hanya variabelBiaya Operasionalterhadap PendapatanOperasional (BOPO)dan Inflasiberpengaruh negatifsignifikan terhadapprofitabilitas (ROA)
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu Inflasi
40
Operasional(BOPO), SukuBunga dan InflasiterhadapProfitabilitas(PerbandinganBank UmumSyariah dan BankUmumKonvensionalperiode 2007-2011
Sumber : Hasil Pengembangan Penelitian Terdahulu
6. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Return On Asset (ROA)
Nilai valuta asing atau Nilai Tukar adalah suatu nilai yang
menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk
mendapatkan satu unit mata uang asing. (Sukirno 2002), nilai tukar valas
akan menentukan imbal hasil investasi riil. Mata uang yang menurun secara
jelas akan mengurangi daya beli dari pendapatan dan keuntungan modal
yang didapat dari jenis investasi apapun. Penurunan investasi ini akan
mempengaruhi kegiatan operasional bank. Dengan turunnya investasi,
permintaan pembiayaan pada bank syariah juga akan menurun. Dan untuk
selanjutnya akan berpengaruh terhadap rasio keuangan bank. Dari uraian
teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dirumuskan hipotesis
yaitu:
H6 : Nilai Tukar berpengaruh positif terhadap Return On Asset
(ROA).
41
Tabel 2.7Ringkasan Penelitian Terdahulu Nilai Tukar berpengaruh positif terhadap
Return On Asset (ROA)
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian PersamaanPenelitian
1 RohmawatiKusumaningtiasdan DesiMarilin danSwandayani(2012)
Pengaruh Inflasi,Suku Bunga,Nilai Tukar Valasdan Jumlah UangBeredar terhadapProfitabilitas padaPerbankanSyariah diIndonesia Periode2005-2009
Secara Parsial SukuBunga, Nilai TukarValas dan JumlahUang Beredarmempunyaipengaruh signifikanpositif terhadapProfitabilitas (ROA)
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu NilaiTukar
2 ParengkuanTommy danPaulina VanRate (2014)
Pengaruh NilaiTukar Rupiah danFluktuasi IHSGterhadap ReturnOn Asset padaIndustri Food andBeverage yangGo Publik diBursa EfekIndonesia
Variabel Nilai Tukarberpengaruh positifterhadap Return OnAsset (ROA).
Ada variabelpenelitianyang sama,yaitu NilaiTukar
Sumber : Hasil Pengembangan Penelitian Terdahulu
Berdasarkan teori dari hasil penelitian terdahulu yang telah
diuraikan diatas, maka dapat dikembangkan kerangka pemikiran sebagai
berikut :
42
Gambar 2.1Pengaruh NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi dan Nilai Tukar (Kurs Tengah)
terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum SyariahPeriode 2011-2015
H1-
H2+
H3-
H4+
H5-
H6+
Sumber : Hasil Pengembangan Penelitian Terdahulu
Dari teori dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang dapat
diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Hipotesis 1 : Non Performing Financial (NPF) berpengaruh negatif terhadap
Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah.
Hipotesis 2 : Financial to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif terhadap
Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah.
Hipotesis 3 : Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA) Bank
Umum Syariah.
NPF
FDR
ROA
BOPO
CAR
KursTengah
Inflasi
43
Hipotesis 4 : Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap
Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah.
Hipotesis 5 : Inflasi berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA) Bank
Umum Syariah.
Hipotesis 6 : Kurs Tengah berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA)
Bank Umum Syariah.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian tentang pengaruh NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi, Nilai
Tukar terhadap Return On Asset (ROA) ini akan dilakukan pada Bank Umum
Syariah di Indonesia pada periode 2011-2015.
B. Desain Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif kausal
dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif kausal bertujuan untuk
meneliti hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Karena penelitian ini hanya menghubungkan lebih dari dua variabel secara
searah saja, maka penelitian ini menggunakan metode asosiatif kausal.36
Pendekatan kuantitatif diterapkan dengan menggunakan rumus statistik untuk
membantu menganalisa data yang diperoleh dari responden.
C. Sumber dan Jenis Data
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang berupa laporan keuangan dari Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2011-2015 diperoleh melalui laporan triwulan yang
36Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2008), Hlm. 11
45
dipublikasikan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan
Badan Pusat Statisti (BPS) melalui website www.bi.go.id , www.ojk.go.id
dan www.bps.go.id.
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal
mencari dan mengumpulkannya, data sekunder dapat diperoleh dengan lebih
mudah dan cepat karena sudah tersedia di perusahaan-perusahaan dan
kantor-kantor pemerintahan.37
2. Jenis Data
Pada penelitian ini jenis data menggunakan data sekunder dengan
tipe data eksternal. Data eksternal merupakan data yang umumnya disusun
oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan.38
Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan penelusuran menggunakan
komputer yang dapat diakses dengan internet (online system).
Jika dilihat dari waktu pengumpulannya, maka jenis data pada
penelitian ini menggunakan data panel (gabungan antara dua data time
series dan data cross section) yang diambil dalam periode 2011-2015
dengan alat bantu penelitian menggunakan SPSS.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah kumpulan dari semua objek atau individu yang
memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (bahan
37Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2006), Hlm.123
38Indrianto, Nur dan Supomo. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi danManajemen. Edisi ke I. Yogyakarta: BPFE, 2002. Hlm. 147
46
penelitian).39 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua Bank
Umum Syariah di Indonesia yang terdaftar di Direktori Bank Indonesia periode
2011-2015 yaitu sebanyak 11 Bank Syariah.
Tabel 3.1Populasi Penelitian
No Nama Bank1 PT. Bank BNI Syariah2 PT. Bank Syariah Mandiri3 PT. Bank Mega Syariah4 PT. Bank MayBank Syariah Indonesia5 PT. Bank Victoria Syariah6 PT. Bank BRI Syariah7 PT. Bank JaBar Banten Syariah8 PT. Bank Panin Dubai Syariah9 PT. Bank Syariah Bukopin10 PT. Bank BCA Syariah11 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
Sumber : Data Publikasi Bank Indonesia dan OJK, 2016
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling, menurut Usman dan Akbar40 metode ini digunakan apaabila anggota
sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian yaitu memilih
karakteristik tertentu sebagai kunci untuk dijadikan sampel, sedangkan yang
tidak masuk dalam karakteristik yang ditentukan akan diabaikan atau tidak
dijadikan sampel. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan sampel
dalam penelitian ini, yaitu :
a. Bank Umum Syariah harus menyediakan laporan keuangan secara lengkap
selama periode 2011-2015.
39M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Jakarta : PT. BumiAkasara. 2012. Hlm. 84
40Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Edisi KeduaJakarta : Bumi Aksara, 2011. hlm 45
47
b. Laporan keuangan yang disediakan merupakan laporan keuangan triwulan
pada periode 2011-2015 yang telah dipublikasikan di Bank Indonesia atau
pada website masing-masing bank syariah tersebut.
c. Laporan keuangan harus memiliki tahun buku yang berakhir 31 Desember,
karena hal ini untuk menghindari adanya pengaruh waktu parsial dalam
perhitungan dari variabel independen maupun dependen.
d. Bank Umum Syariah di Indonesia memiliki data yang dibutuhkan terkait
pengukuran variabel-variabel yang digunakan untuk penelitian selama
periode 2011-2015.
e. Memiliki Data Inflasi dari tahun 2011-2015 bersumber dari Badan Pusat
Statistik dan Otoritas Jasa Keuangan.
f. Memiliki Data Kurs Tengah dari tahun 2011-2015 yang bersumber dari
Badan Pusat Statistik.
Tabel 3.2Pemilihan Sampel Berdasarkan Kriteria Penelitian
Kriteria Jumlah BankJumlah Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2015 11
Bank Umum Syariah yang tidak memiliki laporan keuanganpada Bank Indonesia periode 2011-2015
5
Jumlah sampel bank yang diambil dengan kriteria penelitian 6
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
Berdasarkan metode purposive sampling tersebut, tercatat ada enam
sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Bank Umum Syariah yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini tercatat pada tabel berikut :
48
Tabel 3.3Daftar Bank Umum Syariah Sampel Penelitian Periode 2011-2015
Sumber : BI dan OJK, Data Diolah 2016
E. Variabel-variabel Penelitian
Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap pengaruh Non
Permoming Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy
Ratio (CAR), Inflasi, Nilai Tukar terhadap Return On Asset (ROA).
1. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel tergantung adalah variabel yang
memberikan reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas,
variabel ini adalah variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan
pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.41
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return On Asset
(ROA). Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata
total assets bank. Menurut surat edaran BI Nomor 3/30/DPNP tanggal 14
41Ibid, Hlm. 54
No Nama Bank Umum Syariah1 PT. Bank BNI Syariah2 PT. Bank Syariah Mandiri3 PT. Bank Mega Syariah4 PT. Bank BRI Syariah5 PT. Bank Syariah Bukopin6 PT. Bank BCA Syariah
49
Desember 2001, Return On Asset (ROA) diukur melalui perbandingan
antara laba sebelum pajak terhadap total assets.42
=2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel
lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur,
dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menemukan hubungannya
dengan suatu gejala yang diobsevasi.43
a. X1 Non Permoming Financing (NPF)
Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio keuangan
yang menunjukkan risiko pembiayaan yang dihadapi bank akibat
pemberian pembiayaan dan investasi dana bank pada portofolio yang
berbeda. Menurut Mudrajad Kuncoro (2002) risiko pembiayaan ini dapat
terjadi akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah dalam
mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bagi
hasilnya sesuai dengan jangka waktu yang telah dijadwalkan.44
= ℎ × 100%42Surat Edaran BI No.3/30/DPNP : Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan, lampiran 14.43Jonathan Sarwono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. hlm. 5444Mudrajad Kuncoro. 2002. Manajemen Perbankan : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta :
BPFE. Hlm. 462.
50
b. X2 Financing to Deposit Ratio (FDR)
Financing to Deposit Ratio (FDR) yang analog dengan Loan to
Deposit Ratio pada bank konvensional adalah perbandingan antara
pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang
berhasil dihimpun oleh bank. Semakin rendah FDR menunjukkan
kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Jika rasio LDR
bank berada pada standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka
laba yang diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat (dengan asumsi
bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif). Dengan
meningkatnya laba, maka Return On Asset (ROA) juga akan meningkat,
karena laba merupakan komponen yang membentuk Return On Asset
(ROA) (Mahardian, 2008).45
= ℎ × 100%c. X3 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) sering disebut rasio efesiensi yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan operasional.46 Data operasional yang digunakan
45Mahardian, Pandu. 2008. “Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDRterhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEJperiode Juni 2002-Juni 2007)”. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen UniversitasDiponegoro. http.//eprints.undip.ac.id, (diakses, 18 Agustus 2016).
46Budi Ponco.”Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR Terhadap ROA(Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007)”. Semarang : Universitas Diponegoro, 2008.
51
dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia yaitu dari Januari
2011 – Desember 2015 yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
=d. X4 Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang
aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko. Menurut surat edaran
BI Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001,47 perhitungan Capital
Adequacy Ratio (CAR) melalui perbandingan Modal terhadap Aktiva
Tertimbang Menurut Resiko.
= ( )e. X5 Inflasi
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-
harga secara umum dan terus menerus.48 Data operasional yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) yaitu berdasarkan perhitungan triwulan dari Januari 2011-
Desember 2015 akan dalam bentuk persentase.
= −47Surat Edaran BI No.3/30/DPNP : Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan, lampiran 1448Bank Indonesia, (Pengenalan Inflasi, www.bi.go.id), (diakses, 23 Agustus 2016).
52
f. X6 Nilai Tukar
Kurs atau lebih dikenal dengan istilah Nilai Tukar merupakan
sebuat istilah dalam bidang keuangan yang memiliki pengertian sebagai
nilai tukar mata uang suatu Negara terhadap mata uang Negara lain. Nilai
tukar ini digunakan untuk mencatat nilai konversi mata uang asing dalam
keuangan perusahaan oleh perusahaan asing yang beroperasi diwilayah
Negara Republik Indonesia menurut Bank Indonesia.= + ÷ 2 49Tabel 3.4
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Pengertian Cara Pengukuran1 Return On Assets
(ROA)Rasio perbandinganantara laba sebelumpajak terhadap totalasset
2 Non PerformingFinancing (NPF)
Rasio perbandinganantara pembiayaanbermasalah terhadaptotal pembiayaan
ℎ3 Financing to
Deposit Ratio(FDR)
Rasio perbandinganantara total pembiayaanterhadap total danapihak ketiga
ℎ4 Biaya
OperasionalterhadapPendapatanOperasional(BOPO)
Rasio antara biayaoperasional danpendapatan operasional
49Bank Indonesia, (Pengenalan Kurs Transaksi BI, www.bi.go.id), (diakses, 23 Agustus2016).
53
No Variabel Pengertian Cara Pengukuran5 Capital
Adequancy Ratio(CAR)
Rasio perbandinganantara modal bankterhadap aktivatertimbang menurutresiko
6 Inflasi Kenaikan harga barangsebelum dan sesudahterhadap harga sesudah
−7 Nilai Tukar Perdagangan mata uang
(valuta) suatu negaradengan mata uangNegara lainnya
+ ÷ 2Sumber : Dikumpulkan dari berbagai sumber
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh
secara dokumentasi. Dokumentasi yang didapatkan berdasarkan Laporan
Keuangan Triwulan Bank Umum Syariah Periode 2011 sampai dengan
tahun 2015. Untuk memperoleh data tersebut bisa didapatkan dari media
internet dengan cara mendownload situs Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id,
www.ojk.go.id dan www.bps.go.id.
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah metode
analisis regresi berganda. Analisis regresi linier berganda adalah regresi
dimana variabel terikat (Y) dihubungkan atau dijelaskan oleh lebih dari satu
variabel variabel bebas (X1, X2, X3 .... Xn).
Penggunaan metode analisis ini untuk menganalisis pengaruh Non
Permoming Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya
54
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy
Ratio (CAR), Inflasi, dan Nilai Tukar terhadap Return On Asset (ROA) dengan
model dasar dapat ditulis sebagai berikut:
Y = a + bX1+ bX2 + bX3 + bX4 + e
Keterangan:
Y = Return On Asset (ROA)
a = Bilangan Konstan
b = Koefisien Variabel
X1 = Non Permoming Financing (NPF)
X2 = Financing to Deposit Ratio (FDR)
X3 = Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
X4 = Capital Adequacy Ratio (CAR)
X5 = Inflasi
X6 = Nilai Tukar
e = Kesalahan Pengganggu
Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini, ada beberapa bentuk
uji yang digunakan, yaitu sebagai berikut :
1. Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan untuk memperoleh model regresi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Uji klasik dalam penelitian ini uji normalitas,
linieritas, multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.
55
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang dimiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas ini dapat dilakukan
melalui grafik dan analisis statistik.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang
akan dianalisis berhubungan secara linier atau tidak. Uji ini biasanya
digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear.
Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan
pada taraf signifikansi 0,05. Menurut Hadi, sebuah data dikatakan linier
jika taraf signifikansi < 0,05. Hal ini berarti variabel bebas bekorelasi
linier dengan variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai signifikansinya ≥ 0,05,
maka variabel bebas tidak berkorelasi linier dengan variabel terikat.50
c. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2006) uji ini bertujuan untuk menguji apakah
pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak
terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam
model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value atau Inflation Factor
(VIF).
50Ibid, hlm.103
56
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Pengujian asumsi
berikutnya dalam model regresi linear adalah autokorelasi. Ghozali51
menjelaskan bahwa uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah ada
korelasi antar variabel itu sendiri. Untuk menguji keberadaan
autokorelasi dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson test,
dimana dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah
sebagai berikut:
1) Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
2) Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
3) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
e. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homokedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastiditas. Untuk mendeteksi adanya
heterokedastisitas ini dilakukan dengan melihat Grafik Scatterplot antara
nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Perlu dilakukan uji statistik yang dapat digunakan untuk
mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas yaitu salah satunya dengan
51Ibid, hlm.110
57
uji glejser. Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual
terhadap variabel independen menurut Gujarati 2003.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu uji
koefisien determinasi (R2), Uji F (simultan), dan Uji t (parsial).
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur tingkat
ketepatan atau kecocokan (goodness of fit) dari regresi linear berganda.
Jika R2 = 1, berarti besarnya persentase sumbangan X1, X2, dan X3
terhadap variasi (naik-turunnya) Y secara bersama-sama adalah 100%.
Hal ini menunjukkan bahwa apabila koefisien determinasi mendekati 1,
maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya
semakin kuat, maka semakin cocok pula garis regresi untuk meramalkan
Y.52
b. Uji F (Simultan)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria dalam uji F adalah
sebagai berikut:
1) Taraf signifikan α = 0,05
52Imam Ghazali, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2006), hlm 125
58
2) H0 akan ditolak jika Fhitung > Ftabel, artinya variabel independen (X)
secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (Y).
3) Ha akan diterima jika Fhitung<Ftabel, artinya variabel independen (X)
secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (Y).
c. Uji t (Parsial)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan signifikan level
0,05 (α = 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan
kriteria sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi
tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Obyek Penelitian
Berdasarkan data dari Bank Indonesia, penelitian ini dilakukan di Bank
Umum Syariah yang terdaftar Direktori Bank Indonesia dari periode 2011
sampai tahun 2015. Jumlah keseluruhan Bank Umum Syariah yang ada adalah
11 yang hanya dijadikan sampel pada penelitian ini sebanyak 6 bank yang
sudah dilakukan pemilihan dengan menggunakan metode purposive sampling.
Adapun 6 bank yang telah menjadi sampel dalam penelitian ini
diantaranya ialah :
1. Bank Negara Indonesia Syariah
Bank BNI Syariah ini adalah lembaga perbankan di Indonesia.
Bank ini semula bernama Unit Usaha Syariah Bank Negara Indonesia
yang merupakan anak perusahaan PT BNI, Persero, Tbk. Sejak 2010, Unit
Usaha BNI Syariah berubah menjadi Bank Umum Syariah dengan nama
PT Bank BNI Syariah. Yang dalam Laporan Keuangan Triwulannya
mempunyai Non Performing Financing (NPF) tertinggi tahun 2011 pada
maret sebesar 1,49% dan terendah nilai berada pada tahun 2013 dan 2014
desember 0,62%. Financing to Deposit Ratio (FDR) yang tertinggi sebesar
4,59% pada juni tahun 2014 dan terendah sebesar 4,34%. Pada maret
tahun 2011. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
memiliki nilai tertinggi sebesar 4,53% pada juni tahun 2012 dan terendah
sebesar 4,22% pada maret tahun 2011. Capital Adequacy Ratio (CAR) nya
60
memiliki nilai tertinggi pada september tahun 2014 sebesar 2,97% dan
terendah pada desember tahun 2012 dan maret tahun 2013 sebesar 2,65%.
Dan Return On Asset (ROA) nilai tertinggi pada maret tahun 2011 sebesar
1,23% dan nilai terendah pada juni 2012 sebesar -0,43%.
2. Bank Syariah Mandiri
Bank syariah mandiri adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank
ini berdiri di Jakarta pada 1955 dengan nama Bank Industri Nasional. Bank
ini beberapa kali berganti nama dan terakhir kali berganti nama menjadi
Bank Syariah Mandiri pada tahun 1999. Didalam Rasio Keuangan, Bank
Syariah Mandiri ini mempunyai Non Performing Financing (NPF) tertinggi
pada desember tahun 2014 sebesar 1,92% dan yang terendah sebesar 0,88%
pada desember tahun 2011. Financing to Deposit Ratio (FDR) nya terendah
pada maret tahun 2015 sebesar 4,40% dan tertinggi pada maret tahun 2013
sebesar 4,56%. Memiliki Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) yang tertinggi pada september tahun 2015 sebesar
4,58% dan terendah sebesar 4,24% pada maret tahun 2013. Capital
Adequacy Ratio (CAR) tertinggi pada september tahun 2014 sebesar 2,75%
dan terendah pada september tahun 2011 sebesar 2,41%. Dan mempunyai
Return On Asset (ROA) nilai tertinggi pada maret tahun 2013 sebesar 0,94%
dan nilai terendah pada september 2014 sebesar -0,22%.
61
3. Bank Mega Syariah
Bank Mega Syariah adalah lembaga Perbankan Syariah yang
berpusat di Jakarta. Bank ini berawal dari anak usaha Asuransi Tugu yaitu
PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu) yang berdidri pada 14 Juli 1990. Pada
2001, bank ini diambil alih CT Corp (d/h Para Group) melalui Mrga
Corpora (d/h PT Para Global Investindo), pada 25 Juli 2004 di konversi
menjadi Bank Syariah dengan nama PT Bank Syariah Mega Indonesia atau
disingkat BSMI, lalu resmi beroperasi sebagai bank syariah pada 25
Agustus 2004. Sejak 2 November 2010 sampai dengan sekarang, bank ini
berganti nama menjadi PT Bank Mega Syariah. Dalam Bank ini
mempunyai nilai Non Performing Financing (NPF) tertinggi pada juni tahun
2015 sebesar 1,58% dan terendah pada desember tahun 2012 sebesar 0,98%.
Financing to Deposit Ratio (FDR) nya pada juni tahun 2013 juga
mengalami kenaikan sebesar 4,56% dan terendahnya sebesar 4,37% pada
maret tahun 2011. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) pada bank ini nilai tertinggi pada maret tahun 2015 sebesar 4,71%
dan terendah pada september tahun 2012 sebesar 4,34%. Capital Adequacy
Ratio (CAR) nya terendah sebesar 2,41% pada september tahun 2012 dan
tertinggi pada desember tahun 2014 sebesar 2,96%. Dan mempunyai Return
On Asset (ROA) nilai tertinggi pada juni tahun 2012 sebesar 1,42% dan nilai
terendah pada juni 2014sebesar -0,01%.
62
4. Bank BRI Syariah
Bank BRI Syariah adalah lembaga Perbankan Syariah. Bank ini
berdiri pada 1969, dahulu bernama Bank Jasa Arta, lalu diambil alih oleh
Bank Rakyat Indonesia, menjadi Bank Umum Syariah pada 2008. UUS
bank BRI digabung pada 2009. Didalam laporan keuangan memiliki rasio
Non Performing Financing (NPF) mempunyai nilai terendah pada maret
tahun 2011 sebesar 0,89% dan tertinggi sebesar 1,67% pada juni tahun
2015. Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki nilai tertinggi pada
september tahun 2013 sebesar 4,66% dan terendah pada desember tahun
2015 sebesar 4,43%. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) memiliki nilai tertinggi sebesar 4,62% pada maret tahun 2011 dan
terendah sebesar 4,39% pada september tahun 2013. Capital Adequacy
Ratio (CAR) mempunyai nilai tertinggi pada maret tahun 2011 sebesar
3,08% dan terendah pada juni tahun 2015 sebesar 2,40%. Dan mempunyai
Return On Asset (ROA) nilai tertinggi pada maret tahun 2013 sebesar 0,54%
dan nilai terendah pada september 2015 sebesar -0,22%.
5. Bank Syariah Bukopin
Bank Syariah Bukopin adalah lembaga keuangan yang berjenis Jasa
Keuangan Perbankan. Sebagai salah satu bank nasional di Indonesia. Dalam
hasil Laporan Keuangan Triwulannya dari beberapa Rasio Keuangan yaitu
Non Performing Financing (NPF) dengan memiliki nilai tertinggi sebesar
1,56% pada september tahun 2012 dan terendah pada juni tahun 2011
63
dengan nilai 0,28%. Financing to Deposit Ratio (FDR) pada bank ini
sebesar 4,64% ini nilai tertinggi pada september tahun 2014 sedangkan nilai
terendahnya pada september tahun 2011 sebesar 4,40%. Biaya Operasional
terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki nilai tertinggi pada
maret dan september tahun 2014 sebesar 4,58% dan terendah sebesar 4,48
pada maret tahun 2013. Capital Adequacy Ratio (CAR) pada september
tahun 2011 ini mengalami peningkatan sebesar 2,87% dan terendahnya pada
juni tahun 2014 sebesar 2,37%. Dan mempunyai Return On Asset (ROA)
nilai tertinggi pada maret tahun 2013 sebesar 0,08% dan nilai terendah pada
september 2013 dan desember tahun 2015 sebesar -0,24%.
6. Bank BCA Syariah
BCA Sariah adalah lembaga perbankan di Indonesia. berdiri di
Jakarta tahun 1990. Awalnya, bank ini bernama Utama Internasional Bank
(berdiri tahun 1990) dan diambil alih Bank Central Asia pada 2009. Bank
swasta ini resmi beroperasi pada 2010. Dalam bank ini Non Performing
Financing (NPF) mempunyai nilai terendah pada maret tahun 2015 sebesar
-0,08% dan nilai tertinggi sebesar -4,61% pada juni tahun 2013. Financing
to Deposit Ratio (FDR) mempunyai nilai terendah sebesar 4,31% pada
maret tahun 2012 dan nilai tertinggi sebesar 4,63% pada september tahun
2015. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) nilai
tertinggi pada maret tahun 2012 sebesar 4,56% dan nilai terendah pada
maret tahun 2014 sebesar 4,45%. Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki
64
nilai terendah sebesar 3,08% pada maret dan juni tahun 2014 dan nilai
tertinggi pada maret tahun 2011 sebesar 4,16%. Dan mempunyai Return On
Asset (ROA) nilai tertinggi pada desember tahun 2013 sebesar 0,01% dan
nilai terendah pada september 2013sebesar -0,01%.
Karena Inflasi dan Nilai Tukar tidak termasuk dalam Rasio Laporan
Keuangan dan merupakan Makroekonomi bagi sebuah perusahaan atau bank
maka nilai pertahunnya sama dari setiap bank, karena penulis mengambil data
triwulan, yaitu dengan data Inflasi yang tertinggi pada desember tahun 2014
sebesar 0,90% dan terendah pada desember tahun 2015 sebesar -0,04%.
Sedangkan Nilai Tukar (Kurs Tengah) juni pada tahun 2011 kurs tengah ini
mempunyai nilai terendah sebesar 4,53% dan memiliki nilai tertinggi pada
september tahun 2015 sebesar 4,80%.
B. Karakteristik Responden
Semua Bank Umum Syariah di Indonesia yang terdaftar di Direktori
Bank Indonesia periode 2011-2015 yaitu sebanyak 11 Bank Syariah. Sehingga
sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 6 bank yaitu Bank BNI
syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank BRI Syariah,
Indonesia, Bank Syariah Bukopin dan Bank BCA Syariah dengan jumlah data
sebanyak 106 data. Jumlah ini didapat dari perkalian antara jumlah bank
sebanyak 6 bank dengan periode triwulan selama 5 tahun pengamatan yaitu
dari tahun 2011 sampai tahun 2015.
Dimana ada 6 variabel independen yaitu Non Permoming Financing
(NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional terhadap
65
Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Inflasi,
Nilai Tukar dan Return On Asset (ROA) sebagai variabel dependennya.
C. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Sumber : data diolah, 2016
Tabel 4.1 statistik deskriptif di atas menunjukkan bahwa jumlah
observasi perusahaan perbankan adalah sebanyak 106 data selama periode
2011-2015. Dari hasil perhitungan, dapat diketahui nilai terendah ROA
memiliki nilai terendah sebesar -3,51 dan nilai tertinggi sebesar 1,42 dengan
Tabel 4.1Descriptive Statistics Variabel NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi,
Nilai Tukar dan ROA
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LnNPF 120 -4.61 1.93 .7072 1.24488
LnFDR 120 4.31 4.66 4.5075 .08101
LnBOPO 120 4.22 4.71 4.4888 .09320
LnCAR 120 2.37 4.16 2.8239 .37332
LnInflasi 108 -4.61 .90 -1.0670 1.20259
LnNilai_Tukar 120 4.53 4.80 4.6445 .08405
LnROA 117 -3.51 1.42 -.1206 .83475
Valid N (listwise) 106
66
standar deviasinya sebesar 0,83475, sedangkan nilai rata-ratanya sebesar -
0,1206.
Non Performing Financing (NPF) memiliki nilai terendah adalah -4,61
dan nilai tertinggi sebesar 1,93. Standar deviasinya 1,24488, sedangkan untuk
rata-ratanya sebesar 0,7072.
Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki nilai terendah sebesar 4,31
dan nilai tertinggi sebesar 4,66. Nilai rata-ratanya sebesar 4,5075, sedangkan
standar deviasinya sebesar 0,08101.
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki
nilai terendah sebesar 4,22 dan nilai tertinggi sebesar 4,71. Nilai rata-rata
BOPO adalah sebesar 4,4888 dengan standar deviasinya 0,09320.
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah 2,37 dan nilai tertingginya 4,16
dengan standar deviasi 0,37332, sedangkan rata-ratanya menunjukkan 2,8239.
Inflasi memiliki nilai terendah sebesar -4,61 dan nilai tertinggi sebesar
0,90 dengan standar deviasinya 1,20259 sedangkan nilai rata-ratanya -1,0670.
Nilai Tukar memiliki nilai terendah sebesar 4,53 dan nilai tertinggi
sebesar 4,80 dengan standar deviasinya 0,08405, sedangkan nilai rata-ratanya
4,6445.
67
2. Uji Normalitas
Gambar 4.1Normal P-PLOT
Sumber : data diolah, 2016
Dari Gambar 4.1 Normal Probability Plot diatas menunjukkan pola
distribusi normal, data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arahnya. Maka dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi.
Selain dengan melihat grafik, asumsi normalitas juga dapat
menggunakan uji statistik yaitu dengan uji Komlogorov-Smirnov. Dalam
pengujian ini, data dikatakan terdistribusi secara normal apabila hasil dari (sig)
> 0,05.
68
Tabel 4.2Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Sumber : data diolah, 2016
Dari Tabel 4.2 uji Kolmogorov-Smirnov diatas bahwa semua variabel
dalam penelitian ini dapat dikatakan tidak normal karena nilai asymptotic
significance adalah sebesar 0,160 lebih besar dari nilai signifikansi yang telah
ditetapkan yaitu 0,05.
3. Uji linieritas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis
berhubungan secara linier atau tidak. Uji linieritas dilihat dari nilai Sig.
Linearity dan Sig. Deviation from Linearity. Jika nilai Sig. < α = 0,05 maka
model regresi adalah linier dan sebaliknya.
Tabel 4.3Hasil Uji Linieritas ROA dan NPF
Sumber : data diolah, 2016
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 106
Kolmogorov-Smirnov Z 1.124
Asymp. Sig. (2-tailed) .160
a. Test distribution is Normal.
Sig.
ROA * NPF LinearityDeviation from Linearity
.591
.008
69
Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh nilai Sig. Linearity sebesar 0,591 > α =
0,05, artinya regresi linier tidak dapat dipergunakan untuk menjelaskan
pengaruh antara NPF dan Return On Asset (ROA).
Tabel 4.4Hasil Uji Linieritas ROA dan FDR
Sumber : data diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh nilai Sig. Linearity sebesar 0,626 > α =
0,05, artinya regresi linier tidak dapat dipergunakan untuk menjelaskan
pengaruh antara FDR dan Return On Asset (ROA).
Tabel 4.5Hasil Uji Linieritas ROA dan BOPO
Sumber : data diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh nilai Sig. Linearity sebesar 0,000 < α =
0,05, artinya regresi linier dapat dipergunakan untuk menjelaskan pengaruh
antara BOPO dan Return On Asset (ROA).
Sig.
ROA * FDR LinearityDeviation from Linearity
.626
.990
Sig.
ROA * BOPO LinearityDeviation from Linearity
.000
.018
70
Tabel 4.6Hasil Uji Linieritas ROA dan CAR
Sumber : data diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh nilai Sig. Linearity sebesar 0,507 > α =
0,05, artinya regresi linier tidak dapat dipergunakan untuk menjelaskan
pengaruh antara CAR dan Return On Asset (ROA).
Tabel 4.7Hasil Uji Linieritas ROA dan Inflasi
Sumber : data diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh nilai Sig. Linearity sebesar 0,292 > α =
0,05, artinya regresi linier tidak dapat dipergunakan untuk menjelaskan
pengaruh antara Inflasi dan Return On Asset (ROA).
Tabel 4.8Hasil Uji Linieritas ROA dan Nilai Tukar
Sumber : data diolah, 2016
Sig.
ROA * CAR LinearityDeviation from Linearity
.507
.640
Sig.
ROA * INFLASI LinearityDeviation from Linearity
.292
.020
Sig.
ROA * NILAITUKAR LinearityDeviation from Linearity
.001
.068
71
Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh nilai Sig. Linearity sebesar 0,001 < α =
0,05, artinya regresi linier dapat dipergunakan untuk menjelaskan pengaruh
antara Nilai tukar dan Return On Asset (ROA).
4. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada atau
tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi.
Uji multikolinieritas dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance
Inflation Factor (VIF). Apabila nilai toleransi > 0,10 dan VIF < 10, maka
tidak ada multikolinieritas.
Tabel 4.9Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : data diolah, 2016
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
LnNPF .390 2.562
LnFDR .706 1.417
LnBOPO .820 1.219
LnCAR .326 3.065
LnInflasi .940 1.064
LnNilai_Tukar .760 1.315
a. Dependent Variable: LnROA
72
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, dapat diketahui nilai Tolerance
dan VIF untuk masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:
a. Nilai Tolerance untuk variabel NPF sebesar 0,390 > 0,10 dan nilai
VIF sebesar 2,562 < 10, sehingga variabel NPF dinyatakan tidak
terjadi gejala multikolinieritas.
b. Nilai Tolerance untuk variabel FDR sebesar 0,706 > 0,10 dan nilai
VIF sebesar 1,417 < 10, sehingga variabel FDR dinyatakan tidak
terjadi gejala multikolinieritas.
c. Nilai Tolerance untuk variabel BOPO sebesar 0,820 > 0,10 dan nilai
VIF sebesar 1,219 < 10, sehingga variabel BOPO dinyatakan tidak
terjadi gejala multikolinieritas.
d. Nilai Tolerance untuk variabel CAR sebesar 0,326 > 0,10 dan nilai
VIF sebesar 3,065 < 10, sehingga variabel CAR dinyatakan tidak
terjadi gejala multikolinieritas.
e. Nilai Tolerance untuk variabel INFLASI sebesar 0,940 > 0,10 dan
nilai VIF sebesar 1,064 < 10, sehingga variabel INFLASI dinyatakan
tidak terjadi gejala multikolinieritas.
f. Nilai Tolerance untuk variabel Nilai Tukar sebesar 0,760 > 0,10 dan
nilai VIF sebesar 1,315 < 10, sehingga variabel Nilai Tukar
dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas.
73
5. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokolerasi, yaitu kolerasi yang terjadi antara
residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
Persyaratan yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam
model regresi. Metode pengujian yang akan digunakan adalah dengan uji
Durbin-Watson (Uji DW).
Tabel 4.10Hasil Uji Autokorelasi
Sumber : data diolah, 2016
Dari Tabel 4.10 diketahui nilai DW 1,064. Berdasarkan kriteria
pengambilan keputusan bahwa nilai DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak
terjadi autokorelasi.
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.064
a. Predictors: (Constant),
LnNilai_Tukar, LnNPF, LnInflasi,
LnBOPO, LnFDR, LnCAR
b. Dependent Variable: LnROA
74
6. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : data diolah, 2016
Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 4.2 diatas terlihat bahwa
titik-titik menyebar secara acak dan merata diatas sumbu X ataupun Y,
tidak berkumpul disuatu tempat serta tidak membentuk pola tertentu, maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
75
D. Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.11Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : data diolah, 2016
Dari Tabel 4.11 diatas hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai
korelasi (R) sebesar 0,815 atau 81,5% yang menunjukkan bahwa variabel
dependen dan variabel independen memiliki korelasi yang positif, artinya
apabila NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi dan Nilai Tukar secara bersama-sama
mengalami peningkatan, maka Return On Asset (ROA) juga akan meningkat.
Nilai koefisien determinasi (Adjusted R2) diketahui pengaruh dari
kempat variabel independen (NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi dan Nilai Tukar)
terhadap dependen (ROA) dinyatakan dalam nilai Adjusted R2 yaitu sebesar
0,645 atau 64,5%. Artinya 64,5% variabel ROA bisa dijelaskan oleh keenam
variabel independen dalam penelitian yaitu NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi
dan Nilai Tukar secara bersama-sama. Sedangkan 35,5% sisanya dijelaskan
oleh rasio keuangan yang lain diluar model penelitian ini.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .815a .665 .645 .51474
a. Predictors: (Constant), LnNilai_Tukar, LnNPF, LnInflasi, LnBOPO,
LnFDR, LnCAR
b. Dependent Variable: LnROA
76
2. Uji F (Simultan)
Tabel 4.12Uji F (Simultan)
Sumber : data diolah, 2016
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Hα diterima dan sebaliknya
Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Hαditolak. Berdasarkan Tabel 4.12
diperoleh nilai Fhitung sebesar 32,730 > Ftabel sebesar 2,19 sehingga Ho ditolak
dan Hα diterima dengan signifikansi 0,000 < 0,05 (yang ditetapkan), maka
dapat diartikan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang
signifikansi antara variabel NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi, dan Nilai Tukar
terhadap ROA.
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 52.033 6 8.672 32.730 .000a
Residual 26.231 99 .265
Total 78.263 105
a. Predictors: (Constant), LnNilai_Tukar, LnNPF, LnInflasi, LnBOPO, LnFDR, LnCAR
b. Dependent Variable: LnROA
77
3. Uji t (Parsial)
Tabel 4.13Hasil Uji t (Parsial)l
Sumber : data diolah, 2016
Besarnya angka ttabel dengan ketentuan α = 0,05 sehingga diperoleh nilai
ttabel sebesar 1.66023. Berdasarkan Tabel 4.13 diatas, maka dapat diketahui
pengaruh masing-masing variabel sebagai berikut:
a. Variabel NPF terhadap ROA
Dari tabel coefficients diperoleh nilai thitung = -0,736 yang artinya thitung < ttabel
(-0,736 < 1.66023) nilainya lebih kecil dari ttabel dengan signifikansi 0,463 >
0,05 maka Ho diterima dan Hα ditolak artinya secara parsial tidak terdapat
pengaruh antara NPF terhadap ROA.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 37.390 4.210 8.880 .000
LnNPF -.047 .064 -.069 -.736 .463
LnFDR -.822 .733 -.078 -1.122 .265
LnBOPO -7.404 .598 -.795 -12.377 .000
LnCAR -.107 .230 -.048 -.467 .642
LnInflasi -.006 .043 -.009 -.145 .885
LnNilai_Tukar -.065 .728 -.006 -.089 .929
a. Dependent Variable: LnROA
78
b. Variabel FDR terhadap ROA
Dari tabel coefficients diperoleh nilai thitung = - 1,122 yang artinya thitung <ttabel
(-1,122 < 1.66023) yang menunjukkan variabel FDR berpengaruh negatif
dan nilainya lebih kecil dari ttabel dan nilai Sig t = 0,265 yang artinya Sig t >
α (0,265 > 0,05). Oleh karena itu, Ho diterima dan Hα ditolak artinya secara
parsial tidak terdapat pengaruh antara FDR terhadap ROA.
c. Variabel BOPO terhadap ROA
Dari tabel coefficients diperoleh nilai thitung = -12,377 yang artinya thitung <
ttabel (-12,377 < 1.66023) yang menunjukkan variabel FDR berpengaruh
negatif dengan signifikansi 0,000 < 0,05.Maka Ho diterima dan Hα ditolak
sebab thitung < ttabel dan Sig t < α sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
parsial BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.
d. Variabel CAR terhadap ROA
Dari tabel coefficients diperoleh nilai thitung = -0,467yang artinya thitung < ttabel
(-0,467 < 1.66023) yang menunjukkan variabel FDR berpengaruh negatif
dengan signifikansi 0,642 > 0,05 maka Ho diterima dan Hα ditolak artinya
secara parsial tidak terdapat pengaruh antara CAR terhadap ROA.
e. Variabel Inflasi terhadap ROA
Dari tabel coefficients diperoleh nilai thitung = -0,145 yang artinya thitung < ttabel
(-0,145 < 1.66023) yang menunjukkan variabel Inflasi berpengaruh negatif
79
dan nilainya lebih kecil dari ttabel dan nilai Sig t = 0,885 yang artinya Sig t >
α (0,885 > 0,05). Oleh karena itu, Ho diterima dan Hα ditolak artinya secara
parsial tidak terdapat pengaruh antara Inflasi terhadap ROA.
f. Variabel Nilai Tukar terhadap ROA
Dari tabel coefficients diperoleh nilai thitung = -0,089 yang artinya thitung < ttabel
(-0,089 < 1.66023) yang menunjukkan variabel Inflasi berpengaruh negatif
dan nilai Sig t = 0,929 yang artinya Sig t > α (0,929 > 0,05). Oleh karena itu,
Ho diterima dan Hα ditolak artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh
antara Nilai Tukar terhadap ROA.
4. Analisis Regresi Berganda
Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih
variabel independent (NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi dan Nilai Tukar)
terhadap variabel dependen (ROA). Dampak dari penggunaan analisis
regresi berganda dapat digunakan untuk memutuskan naik atau menurunnya
nilai dari variabel dependen, yang dapat dilakukan melalui menaikkan atau
menurunkan keadaan variabel independent. Hasil analisis regresi berganda
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
80
Tabel 4.14Hasil Analisis Regresi Berganda
Sumber : data diolah, 2016
Dari Tabel 4.14 menunjukkan bahwa model persamaan regresi
berganda untuk memperkirakan ROA yang dipengaruhi oleh NPF, FDR,
BOPO, CAR, Inflasi dan Nilai Tukar. Bentuk regresi liniernya adalah sebagai
berikut :
Y = 37,390 - 0,047X1 - 0,822X2 - 7,404X3 - 0,107X4 - 0,006X5 -
0,065X6 + e
Koefisien-koefisien hasil dari persamaan regresi linier berganda diatas
maka dapat dijelaskan bahwa sebagai berikut :
1. Ketika tidak ada variabel independen (NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi, dan
Nilai Tukar) maka Return On Asset (ROA) sebesar 37,390.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 37.390 4.210 8.880 .000
LnNPF -.047 .064 -.069 -.736 .463
LnFDR -.822 .733 -.078 -1.122 .265
LnBOPO -7.404 .598 -.795 -12.377 .000
LnCAR -.107 .230 -.048 -.467 .642
LnInflasi -.006 .043 -.009 -.145 .885
LnNilai_Tukar -.065 .728 -.006 -.089 .929
a. Dependent Variable: LnROA
81
2. Nilai koefisien regresi NPF sebesar -0,047 yang berarti setiap peningkatan
NPF sebesar 1% maka akan menurunkan Return On Asset (ROA) sebesar
0,047 dengan catatan variabel lain dianggap tetap.
3. Nilai koefisien regresi FDR sebesar -0,822 yang berarti setiap peningkatan
FDR sebesar 1% maka akan menurunkan Return On Asset (ROA) sebesar
0,822 dengan catatan variabel lain dianggap tetap.
4. Nilai koefisien regresi BOPO sebesar -7,404 yang berarti setiap peningkatan
BOPO sebesar 1% maka akan menurunkan Return On Asset (ROA) sebesar
7,404 dengan catatan variabel lain dianggap tetap.
5. Nilai koefisien regresi CAR sebesar -0,107 yang berarti setiap peningkatan
CAR sebesar 1% maka akan menurunkan Return On Asset (ROA) sebesar
0,107 dengan catatan variabel lain dianggap tetap.
6. Nilai koefisien regresi Inflasi sebesar -0,006 yang berarti setiap peningkatan
Inflasi sebesar 1% maka akan menurunkan Return On Asset (ROA) sebesar
0,006 dengan catatan variabel lain dianggap tetap.
7. Nilai koefisien regresi Nilai Tukar sebesar -0,065 yang berarti setiap
peningkatan Nilai Tukar sebesar 1% maka akan menurunkan Return On
Asset (ROA) sebesar 0,065dengan catatan variabel lain dianggap tetap.
82
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diketahui bahwa :
1. Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset (ROA). Dikarenakan ada ketidakkonsistenan dalam
hubungan antara pembiayaan dengan ROA yang menyebabkan NPF tidak
berpengaruh terhadap ROA. Dari adanya hasil tersebut, BUS diharapkan
lebih efektif dan selektif dalam menyalurkan pembiayaan. Karena
penyaluran pembiayaan adalah ujung tombak pelayanan jasa perbankan,
oleh sebab itu bank syariah harus memperhatikan penyaluran pembiayaan
agar bisa menurunkan NPF yang berimbas naiknya ROA. Hasil
mendukung yang dilakukan oleh Agung Yulianto (2014) dan Linda
Widyaningrum (2015).
2. Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset (ROA). Dikarenakan jika dana pihak ketiga tidak
disalurkan secara efektif oleh bank maka dapat berakibat pada kerugian
yang disebabkan oleh tidak mampunya bank dalam memanfaatkan dana
tersebut, dimana seharusnya bank dapat memperoleh keuntungan, apabila
mampu memanfaatkan simpanan tersebut dengan baik. FDR atau LDR ini
diupayakan dibawah 100%. Selain itu, pembiayaan yang relatif besar
dengan disalurkannya dana kepada masyarakat harus diimbangi oleh
kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada deposan yang
ingin menarik dananya dari bank, dan bank bersangkutan harus
83
memperhatikan batas minimum pemberian kredit atau pembiayaan yang
telah ditetapkan Bank Indonesia. Hasil penelitian yang mendukung yang
dilakukan oleh Suryani (2011) dan Sari Ayu Widowati (2015).
3. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) sehingga H3
diterima, artinya bahwa setiap kenaikan nilai BOPO akan menurunkan
ROA dikarenakan setiap peningkatan setiap biaya operasi bank, yang tidak
dibarengi dengan peningkatan pendapatan operasional bank yang akan
berakibat berkurangnya laba sebelum pajak, yang akhirnya akan
menurunkan Return On Asset (ROA). Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Anggrainy Putri Ayuningrum (2011) dan Dhian Dayinta Pratiwi
(2012).
4. Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak ada pengaruh signifikan terhadap
Return On Asset (ROA), namun memiliki arah negatif, itu disebabkan
karena dari manajemen Bank Umum Syariah (BUS) yang menjaga supaya
tingkat CAR pada BUS tetap sesuia dengan ketetapan Bank Indonesia
yaitu harus memenuhi 14 %, sehingga hal ini dapat memanfaatkan model
yang dimiliki. Hasil penelitian yang mendukung dilakukan oleh Tan Sau
Eng (2013) dan Julita (2015).
84
5. Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA),
tetapi mempunyai arah yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa
meskipun inflasi mengalami kenaikan namun laba yang diperoleh bank
syariah tidak mengalami penurunan yang signifikan dan begitu pula
sebaliknya. Hasil penelitian yang mendukung yang dilakukan oleh Desi
Marilin Swandayani dan Rohmawati Kusumaningtias (2012) dan Edhi
Satriyo Wibowo dan Muhammad Syaichu (2013).
6. Hasil pengujian Nilai Tukar atau Kurs tidak terdapat pengaruh signifikan
terhadap Return On Asset (ROA), namun mempunyai arah yang negatif.
Secara teori Nilai Tukar atau Kurs ini harus signifikan mempengaruhi
ROA perbankan syariah, karena nilai tukar akan menentukan imbal hasil
investasi rill. Mata uang yang menurun secara jelas akan mengurangi daya
beli dari pendapatan dan keuntungan modal yang didapat dari jenis
investasi manapun. Penurunan investasi ini akan mempengaruhi kegiatan
operasioanl bank. Dengan turunnya investasi, maka permintaan
pembiayaan syariah juga akan menurun dan selanjutnya akan berpengaruh
terhadap rasio keuangan bank. Hasil penelitian yang mendukung oleh Putri
Asrina (2015) dan Mariana (2015).
85
BAB V
SIMPULAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah diuraikan,
dapat ditarik simpulan bahwa :
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial (Uji t) dapat
disimpulkan bahwa :
a) Variabel NPF berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap variabel
ROA. Sehingga H1 yang menyatakan bahwa rasio NPF beperngaruh
negatif terhadap ROA tidak dapat diterima.
b) Variabel FDR berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap ROA.
Sehingga H2 yang menyatakan bahwa rasio FDR berpengaruh positif
terhadap ROA tidak dapat diterima.
c) Variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA. Sehingga
H3 yang menyatakan bahwa rasio BOPO berpengaruh negatif terhadap
ROA dapat diterima.
d) Variabel CAR berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap ROA.
Sehingga H4 yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh positif
terhadap ROA tidak dapat diterima.
e) Variabel Inflasi berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap ROA.
Sehingga H5 yang menyatakan bahwa Inflasi berpengaruh negatif
terhadap ROA tidak dapat diterima.
86
f) Variabel Nilai Tukar berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap
ROA. Sehingga H6 yang menyatakan Nilai Tukar berpengaruh positif
terhadap ROA tidak dapat diterima.
2. Hasil pengujian hipotesis secara simultan (Uji F) menunjukkan bahwa nilai
F hitung sebesar 32,730 dengan Signifikan 0,000, maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan Bank Umum Syariah atau
dapat dikatakan bahwa NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi dan Nilai Tukar
mempunyai pengaruh terhadap ROA.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurnna dalam hal
literatur atau teori-teori yang mendukung untuk melakukan penelitian,
sehingga masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam terkait dengan
penelitian ini.
2. Penelitian ini menggunakan 6 variabel sebagai variabel X sedangkan
masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi Return On Asset
(ROA) Bank Umum Syariah.
3. Penelitian ini hanya menggunakan 6 sampel Bank Umum Syariah dengan
periode triwulan selama 5 tahun pengamatan, sehingga perlu dilakukan
penelitian selanjutnya dengan menyertakan lebih banyak sampel dan
jangka waktu yang lebih lama.
87
C. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut
merupakan saran-saran yang dapat peneliti berikan :
1. Pada Bank Umum Syariah, NPF berpengaruh negatif terhadap kinerja
keuangan bank. Oleh karena itu, Bank Umum Syariah harus bisa menjaga
kualitas pembiayaannya agar tetap baik sehingga akan berdampak
meningkatnya laba yang diharapkan oleh perusahaan.
2. Pada Bank Umum Syariah, FDR berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan bank. Oleh karena itu, nilai FDR harus kurang dari 100% supaya
laba perusahaan semakin meningkat, dengan begitu Bank Umum Syariah
juga harus menggunakan prinsip kehati-hati supaya pembiayaan yang
diberikan efektif.
3. Pada Bank Umum Syariah, BOPO berpengaruh negatif terhadap kinerja
keuangan bank. Oleh karena itu, Bank Umum Syariah harus meningkatkan
kinerja manajemen bank agar nilai BOPO harus bisa lebih ditekankan
supaya selektif dalam mengeluarkan biaya operasional.
4. Pada Bank Umum Syariah, CAR tidak berpengaruh terhadap kinerja
keuangan bank, karena Bank mampu membiayai operasionalnya walaupun
nilai CAR meningkat. Tetapi, Bank Umum Syariah harus mengoptimalkan
potensi modal yang ada untuk meningkatkan laba dan kinerja keuangan
bank.
5. Pada Bank Umum Syariah, Inflasi berpengaruh negatif bagi suatu
perusahaan atau bank, karena nilai Inflasi yang rendah akan mengakibatkan
88
harga tidak melonjak tinggi sehingga daya beli masyarakat meningkat. Oleh
karena itu Bank Umum Syariah lebih memperhatikan permintaan daya beli
masyarakat yang ada karena hal ini mengakibatkan kenaikan laba
perusahaan, sehingga perusahaan atau bank bisa mengembangkan usaha
atau bisnisnya dalam melakukan pinjaman atau kreditnya.
6. Pada Bank Umum Syariah Nilai Tukar (Kurs) berpengaruh positif bagi
kegiatan operasional bank. Oleh karena itu, Bank Umum Syariah harus
lebih bisa melihat keadaan kapan nilai tukar (Kurs) menurun ataupun
meningkat. Karena ketika Kurs ini turun maka akan mengurangi daya beli
dari pendapatan dan keuntungan modal yang didapat dari jenis investasi
apapun.
7. Pada Bank Umum Syariah NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi dan Nilai
Tukar sangat berpengaruh bagi perusahaan atau bank, maka dari itu Rasio-
rasio keuangan bank ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja yang dicapai
dalam menyusun rencana perusahaan kedepan. Oleh karena itu, Bank
Umum Syariah bisa mempertimbangkan kinerja keuangan yang setiap
tahunnya supaya ketika Laporan Keuangan di publikasi tidak terjadi selisih
jauh dari batasan maksimum yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia.
89
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. “Analisis Rasio Camel
Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan
Periode 2000-2002”. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 7. No. 2.
November 2005. Hlm. 132
Azmy, Ahmad. “Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan BOPO terhadap ROA
Perbankan Syariah di Indonesia”. (Tidak Diterbitkan)
Ayunigrum, Anggrainy Putri. 2011.“Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM
dan LDR terhadap ROA (Studi Kasus pada Bank Umum Go Public
yang Listed pada Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2009)”. Jurnal.
(Tidak Diterbitkan)
Bank Indonesia, (Pengenalan Inflasi, www.bi.go.id), (diakses, 23 Agustus 2016).
Bank Indonesia, (Pengenalan Kurs Transaksi BI, www.bi.go.id), (diakses, 23
Agustus 2016).
Dasih, Kuntari. 2014. Skripsi. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return On
Asset Perbankan (Studi pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2007-2013)”. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta. Hlm. 29. (Tidak Diterbitkan)
Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia,
cetakan Kedua. 2009.
Ghazali, Imam. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
90
Hasan, M. Iqbal. 2012. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif).
Jakarta : PT. Bumi Akasara.
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Edisi
Kedua Jakarta : Bumi Aksara. 2011.
Hutagalung, Esther Novelina, Djumahir dan Kusuma Ratnawati. “Analisa Rasio
Keuangan terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia”, Jurnal
Aplikasi Manajemen, Vol. 11, No.1, Maret 2013. Malang: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. 2013.
Indrianto, Nur dan Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen. Edisi ke I. Yogyakarta: BPFE.
Kurniasih, Erni. 2012. “Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF), Financing To Deposit Ratio (FDR),
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Suku
Bunga dan Inflasi terhadap Profitabilitas (Perbandingan Bank Umum
Syariah dan Bank Umum Konvensional periode 2007-2011)”. Skripsi.
Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga. 2011.
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta : Rajawali Pers. 2014.
Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta : Rajawali Pers. 2014.
Kuncoro, M. Dan Suharjono. 2011. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi.
Edisi Kedua. BPFE-Yogyakarta : Yogyakarta.
Karim, A Adirwarman. Ekonomi Makro Islami. Jakarta : PT. Radja Grafindo
Persada. 2007.
91
Kuncoro, Mudrajad. 2002. Manajemen Perbankan : Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : BPFE.
Mahardian, Pandu. 2008. “Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan
LDR terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan
Perbankan yang Tercatat di BEJ periode Juni 2002-Juni 2007)”. Tesis
Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro.
http.//eprints.undip.ac.id, (diakses, 18 Agustus 2016).
Mariana. 2015. “Analisis Pengaruh Perubahan Kurs dan BI Rate terhadap
Profitabilitas Perbankan di BEI Tahun 2004-2013”. Palembang : Ilmu
Ekonomi Manajemen STIE MDP.
Muhammad. Akuntansi Syariah Teori dan Praktik untuk Perbankan Syariah.
Edisi Pertama. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. 2013.
Prastiyaningtyas, Fitriani. 2010. Skripsi. “Faktor-faktor yang mempengaruhi
Profitabilitas Perbankan (Studi pada Bank Umum Go Public yang
Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008)”. Semarang :
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. (Tidak Diterbitkan)
Ponco, Budi. ”Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR Terhadap
ROA (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007)”. Semarang : Universitas
Diponegoro, 2008.
Rachmad, Muhammad Fazlur. 2009. “Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas
UUS PT. Bank X menggunakan Rasio Keuangan”. Tesis S2 Program
Pasca Sarjana. Jakarta: Universitas Indonesia.
92
Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets And Liability Management. Edisi Ketiga.
Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sarwono, Jonathan. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Swandayani, Desi Marilin dan Rohmawati Kusumaningtias. “Pengaruh Inflasi,
Suku Bunga, Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang Beredar terhadap
Profitabilitas pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2005-
2009”. Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Surabaya. 2012.
Suryani. “Analisis Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap
profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia”. Walisongo, Volume
19. Nomor 1. Mei 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta,
2008.
Shalahuddin Fahmy. “Pengaruh CAR, NPF, BOPO, dan FDR Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah”. (Tidak Diterbitkan).
Surat Edaran BI No.3/30/DPNP : Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan,
lampiran 14.
Tan Sau Eng. 2013.“Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL dan CAR terhadap ROA
Bank Internasional dan Bank Nasional Go Public Periode 2007-
2011”. Jurnal Dinamika Manajemen Vol.1. No 3 Juli-September.
93
Widowati, Sari Ayu. 2015. “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas
Perbankan di Indonesia”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol.4.
No.6. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
Widyaningrum, Linda. 2015.“Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan OER terhadap
ROA pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia Periode
Januari 2009 hingga Mei 2014”. JESTT Vol.2 No.12 Desember 2015
LAMPIRAN
2
1
2
3
4
5
Lampiran 6
HASIL PENGOLAHAN DATA
1. Uji Statistik Deskriptif
2. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LnNPF 120 -4,61 1,93 ,7072 1,24488
LnFDR 120 4,31 4,66 4,5075 ,08101
LnBOPO 120 4,22 4,71 4,4888 ,09320
LnCAR 120 2,37 4,16 2,8239 ,37332
LnInflasi 108 -4,61 ,90 -1,0670 1,20259
LnNilai_Tukar 120 4,53 4,80 4,6445 ,08405
LnROA 117 -3,51 1,42 -,1206 ,83475
Valid N (listwise) 106
6
3. Uji Normalitas
4. Uji Normalitas
ANOVA Table
F Sig.
LnROA *
LnNPF
Between
Groups
(Combined) 2,757 ,008
Linearity ,299 ,591
Deviation from
Linearity2,783 ,008
Within Groups
Total
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 106
Normal Parametersa Mean ,0000000
Std. Deviation ,49981537
Most Extreme Differences Absolute ,109
Positive ,059
Negative -,109
Kolmogorov-Smirnov Z 1,124
Asymp. Sig. (2-tailed) ,160
a. Test distribution is Normal.
ANOVA Table
F Sig.
LnROA *
LnFDR
Between Groups (Combined) ,210 ,990
Linearity ,326 ,626
Deviation from
Linearity,209 ,990
Within Groups
Total
7
ANOVA Table
F Sig.
LnROA *
LnBOPO
Between
Groups
(Combined) 151,680 ,007
Linearity 11213,5
17,000
Deviation from
Linearity53,788 ,018
Within Groups
Total
ANOVA Table
F Sig.
LnROA *
LnInflasi
Between Groups (Combined) 2,043 ,023
Linearity 1,125 ,292
Deviation from
Linearity2,114 ,020
Within Groups
Total
ANOVA Table
F Sig.
LnROA *
LnCAR
Between Groups (Combined) ,921 ,642
Linearity ,565 ,507
Deviation from
Linearity,925 ,640
Within Groups
Total
8
ANOVA Table
F Sig.
LnROA *
LnNilai_Tukar
Between
Groups
(Combined) 2,112 ,009
Linearity 10,831 ,001
Deviation from
Linearity1,628 ,068
Within Groups
Total
5. Uji Multikolinieritas
6. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,815a ,665 ,645 ,51474 1,064
a. Predictors: (Constant), LnNilai_Tukar, LnNPF, LnInflasi, LnBOPO, LnFDR, LnCAR
b. Dependent Variable: LnROA
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
LnNPF ,390 2,562
LnFDR ,706 1,417
LnBOPO ,820 1,219
LnCAR ,326 3,065
LnInflasi ,940 1,064
LnNilai_Tukar ,760 1,315
a. Dependent Variable: LnROA
9
7. Uji Heterokedastisitas
8. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,815a ,665 ,645 ,51474
a. Predictors: (Constant), LnNilai_Tukar, LnNPF, LnInflasi, LnBOPO, LnFDR, LnCAR
b. Dependent Variable: LnROA
10
9. Uji F (Simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 52,033 6 8,672 32,730 ,000a
Residual 26,231 99 ,265
Total 78,263 105
a. Predictors: (Constant), LnNilai_Tukar, LnNPF, LnInflasi, LnBOPO, LnFDR, LnCAR
b. Dependent Variable: LnROA
10. Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 37,390 4,210 8,880 ,000
LnNPF -,047 ,064 -,069 -,736 ,463
LnFDR -,822 ,733 -,078 -1,122 ,265
LnBOPO -7,404 ,598 -,795 -12,377 ,000
LnCAR -,107 ,230 -,048 -,467 ,642
LnInflasi -,006 ,043 -,009 -,145 ,885
LnNilai_Tuka
r-,065 ,728 -,006 -,089 ,929
a. Dependent Variable: LnROA
11
Tabel Persentase Distributif F
Probabilita = 0.05
12
13
14
15
16
17
Tabel Persentase Distribusi t
d.f. = 1-200
18
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 2
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.0021 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.308842 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.327123 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.214534 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.173185 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.893436 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.207637 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.785298 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.500799 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.1437011 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.0247012 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.9296313 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.8519814 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.7873915 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.7328316 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.6861517 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.6457718 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.6104819 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.5794020 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.5518121 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.5271522 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.5049923 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.4849624 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.4667825 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.4501926 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.4350027 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.4210328 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.4081629 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.3962430 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.3851831 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.3749032 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.3653133 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.3563434 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.3479335 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.3400536 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.3326237 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.3256338 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.3190339 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.3127940 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
Catatan : Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerahdalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalamkedua ujung
19
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 1
Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80)
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.00241 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.3012742 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.2959543 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.2908944 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.2860745 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.2814846 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.2771047 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.2729148 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.2689149 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.2650850 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.2614151 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.2578952 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.2545153 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.2512754 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.2481555 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.2451556 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.2422657 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.2394858 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.2368059 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.2342160 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.2317161 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.2293062 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.2269663 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.2247164 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.2225365 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.2204166 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.2183767 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.2163968 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.2144669 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.2126070 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.2107971 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.2090372 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.2073373 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.2056774 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.2040675 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.2024976 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.2009677 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.1994878 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.1980479 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.1966380 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
Catatan : Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerahdalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalamkedua ujung
20
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 3
Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120)
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.00281 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.1939282 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.1926283 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.1913584 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.1901185 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.1889086 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.1877287 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.1865788 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.1854489 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.1843490 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.1832791 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.1822292 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.1811993 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.1801994 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.1792195 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.1782596 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.1773197 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.1763998 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.1754999 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954
Catatan : Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerahdalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalamkedua ujung
21
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 4
Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160)
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.002121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195
Catatan : Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerahdalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalamkedua ujung
22
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 5
Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200)
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.002161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148
Catatan : Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerahdalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalamkedua ujung
23
top related