pengaruh pendekatan saintifik kurikulum 2013 … · abstrak hana hamdilah, 1110016100012, pengaruh...
Post on 19-Jul-2020
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN
(Kuasi Eksperimen di MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh: HANA HAMDILAH NIM: 1110016100012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Hana Hamdilah
NIM : 1110016100012
Fakultas/Jurusan : FITK/Pendidikan Biologi
JenisPenelitian : Skripsi
Judul : PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK
KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA KONSEP INTERAKSI MAKHLUK
HIDUP DENGAN LINGKUNGAN.
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta atas penulisan karya ilmiah saya, demi
mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/pengalih formatkan.
3. Mengolah dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tanpa perlu
meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.
4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dari
segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta
dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 11 Juli 2016
Yang menyatakan
Hana Hamdilah
i
ABSTRAK
Hana Hamdilah, 1110016100012, Pengaruh Pendekatan Saintifik Kurikulum
2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Interaksi Makhluk Hidup
Dengan Lingkungan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri Tangerang 2
Pamulang), Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan
saintifik kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa pada konsep interaksi
makhluk hidup dengan lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri
Tangerang 2 Pamulang tahun ajaran 2014/2015. Metode penelitian yang
digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group
design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.
Sampel penelitian berjumlah 34 siswa untuk kelas eksperimen, 34 siswa untuk
kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes soal yang
berbentuk pilihan ganda sebanyak 25 soal dan nontes berupa lembar observasi
aktivitas siswa aspek afektif dan psikomotor. Analisis data kedua kelompok
menggunakan uji-t diperoleh thitung 11,78 dan ttabel pada taraf signifikan (α = 0,05)
sebesar 2,00 ( thitung > ttabel ). Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan pendekatan saintifik kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa
pada konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.
Kata Kunci : Kurikulum 2013, Pendekatan Saintifik, Hasil Belajar Siswa
ii
ABSTRACT
Hana Hamdilah, 1110016100012, The Influence of Scientific Approach
Curriculum 2013 towards Student’s Learning Achievement on Interaction of
Organisms and Environment Concept. BA Thesis, Biology Education Study
Program, Department of Natural Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta.
This research aimed to know the influence of Scientific Approach Curriculum
2013 assignment in Student’s Learning Achievement on Interaction of Organisms
and Environment Concept. This research was conducted at MTs Negeri
Tangerang 2 Pamulang in the academic year 2014/2015. The research method
was quasi experiment with nonequivalent control group design. Sampling was
taken purposive sampling. The sample of this research were experimental class
which consisted of 34 students and controlled class consisted 34 students. The
instruments of this research were an multiple test consisted of 25 question,
student’s observation sheet psychomotor and affective aspect . Data analysis of
two groups used t-test, the result obtained that tcount 11,78 dan ttable at α = 0,05)
significance level was 2,00 ( tcount > ttable ). This indicated there was influence of
scientific approach curriculum 2013 toward student’s learning achievement on
interaction of organisms and environment concept.
.
Key Words : Curriculum 2013, Scientific Approach, Student’s Learning
Achievement.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur senantiasa
tercurahkepada Allah SWT atas rahmat, hidayah serta karunia-Nya dan shalawat
sertasalam terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis
dapatmenyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Saintifik
Kurikulum 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Interaksi Makhluk
Hidup Dengan Lingkungan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri Tangerang II
Pamulang)”.
Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir dalam rangka menyelesaikan studi
strata I (SI) untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) yang diajukan
kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ibu Dr.Yanti
Herlanti M.Pd Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Sujiyo Miranto M. Pd., Dosen Pembimbing I atas arahan, nasehat,
kesabaran serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
4. Ibu Meiry Fadilah Noor, M. Si., Dosen Pembimbing II atas arahan, nasehat,
kesabaran serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, yang telah
membantu memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
6. Bapak Suhardi, M.Ag, selaku Kepala Sekolah MTs N Tangerang II Pamulang
yang telah membantu dalam proses penelitian skripsi berlangsung.
iv
7. Ibu Tri Endah Irianti S.Pd selaku guru mata pelajaran biologi kelas VII yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selamaterlaksananya penelitian
skripsi.
8. Siswa-siswi kelas VII BP 1 dan VII BP 2 atas kerjasamanya yang dengan
semangat ikut serta dalam penelitian.
9. Bapak Entang Nurdin dan Ibu Engkai Karwati, orang tua penulis yang
senantiasa mencurahkan kasih sayang dan senantiasa mendoakan
keberhasilan penulis serta memberikan bantuan baik moril maupun materil
kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
10. Suamiku (Rusdi) yang selalu sabar menemani disaat susah ataupun senang.
11. Anakku (Gibran Mubarok Pranaja) yang memberikan kekuatan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12. Kakakku Nia Kurniasih, Nandang Solihin, dan Adi Mukhlis yang selalu
memberikan semangat, bantuan dan dukungan baik moril ataupun materil.
13. Seluruh teman-teman Pendidikan Biologi 2010 terimakasih atas dukungan
dan kerjasamanya.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara langsung
maupun tidak langsung, dari lubuk hati yang paling dalam saya ucapkan
terima kasih.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Jakarta, Maret 2016
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5
D. Rumusan Masalah.............................................................................. 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HASIL
PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Kajian Teoritis
1. Kurikulum 2013 ........................................................................... 7
a. Karakteristik kurikulum 2013 ................................................ 7
b. Tujuan kurikulum 2013 ......................................................... 8
c. Model atau metode pembelajaran pada kurikulum 2013 ....... 8
2. Pendekatan Saintifik .................................................................... 9
a. Pengertian pendekatan saintifik ............................................. 9
b. Langkah-langkah pendekatan saintifik .................................. 9
c. Prinsip-prinsip pendekatan saintifik .................................... 11
d. Tujuan pembelajarn pendekatan saintifik ............................ 11
e. Pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 ......................... 11
3. Pembelajaran Inkuiri .................................................................. 12
a. Pengertian pembelajaran inkuiri .......................................... 12
b. Langkah-langkah pembelajaran inkuiri ............................... 13
vi
c. Jenis-jenis inkuiri ................................................................. 15
4. Hakekat Hasil Belajar ................................................................ 15
a. Pengertian hasil belajar ........................................................ 15
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar .................. 16
5. Konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan ................ 20
B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 22
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 25
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................... 27
B. Metode dan Desain Penelitian ......................................................... 27
C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 28
D. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................... 28
E. Variabel Penelitian .......................................................................... 29
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 29
G. Instrumen Penelitian ........................................................................ 30
1. Instrumen proses pembelajaran ................................................. 30
2. Instrumen tes hasil belajar ......................................................... 30
H. Kalibrasi Instrumen ......................................................................... 36
1. Uji Validitas ............................................................................... 37
2. Uji Reliabilitas ........................................................................... 38
3. Tingkat Kesukaran ..................................................................... 39
4. Daya Pembeda ........................................................................... 39
I. Teknik Analisis Data ....................................................................... 40
1. Teknik analisis data hasil belajar aspek kognitif ...................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 46
1. Perbandingan hasil pretest siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol ............................................................................. 46
vii
2. Perbandingan hasil posttest siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol .............................................................................. 47
3. Hasil uji N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol ................ 48
4. Hasil observasi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ........ 48
B. Pengujian Prasyarat Pengambilan Sampel ...................................... 53
1. Normalitas ................................................................................. 53
2. Homogenitas .............................................................................. 54
3. Pengujian hipotesis sampel ........................................................ 54
C. Pengujian Prasyarat Analisis ........................................................... 55
1. Normalitas ................................................................................. 55
2. Homogenitas .............................................................................. 56
3. Pengujian hipotesis sampel ........................................................ 57
D. Pembahasan ..................................................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 60
B. Saran ................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 63
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Cakupan Penilaian Sikap ..................................................................... 18
Tabel 2.2 Tingkatan Domain Kognitif, Afektif dan Psikomotor ........................ 19
Tabel 3.1 Desain penelitian ................................................................................. 28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ....................................................................... 31
Tabel 3.3 Kisi-kisi lembar aktifitas siswa (aspek afektif) ................................... 33
Tabel 3.4 Rubrik penilaian lembar aktivitas siswa aspek afektif (sosial) ........... 34
Tabel 3.5 Kisi-kisi lembar aktifitas siswa (aspek psikomotor) ........................... 35
Tabel 3.6 Rubrik lembar aktivitas siswa (aspek psikomotor) ............................. 36
Tabel 3.7 Klasifikasi dan Indeks Tingkat Kesukaran.......................................... 39
Tabel 3.8 Klasifikasi dan Indeks Daya Pembeda ................................................ 40
Tabel 3.9 Kategori Uji N-Gain ............................................................................ 43
Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol..... 46
Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 47
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Aspek Afektif
(Sosial) Pada Kelas Eksperimen ......................................................... 49
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Aspek Afektif
(Sosial) Pada Kelas Kontrol ............................................................... 50
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Aspek Psikomotor
Pada Kelas Eksperimen ....................................................................... 51
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Aspek Psikomotor
Pada Kelas Kontrol.............................................................................. 52
Tabel 4.7 Data Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen .................................. 53
Tabel 4.8 Data Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol......................................... 53
Tabel 4.9 Data Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol………………………… ............................................. 54
Tabel 4.10 Data Uji Hipotesis Pretest Sampel Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ..................................................................................... 54
Tabel 4.11 Data Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen................................. 55
Tabel 4.12 Data Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ....................................... 56
ix
Tabel 4.13 Data Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol……………………………. ......................................... 56
Tabel 4.14 Data Uji Hipotesis Posttest sampel Kelas Eksperimen dan
Kelas kontrol ...................................................................................... 57
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Perbandingan Rata-rata Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol.................................................................................. 47
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ...... 63
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ............ 81
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen ............................. 92
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Kontrol .................................. 105
Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ..................................................... 112
Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa Aspek Afektif (Sosial) Eksperimen ...... 133
Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa Aspek Afektif (Sosial) Kontrol ............ 135
Lampiran 8 Rubrik Penilaian Lembar Aktivitas Siswa Aspek Afektif .......... 137
Lampiran 9 Lembar Aktivitas Siswa Aspek Psikomotor Eksperimen ............ 138
Lampiran 10 Lembar AktivitasSiswa Aspek Psikomotor Kontrol ................... 140
Lampiran 11 Rubrik Penilaian Lembar Aktivitas Siswa Aspek Psikomotor .... 142
Lampiran 12 Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Validitas ................................. 143
Lampiran 13 Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ............................... 154
Lampiran 14 Nilai Pretest da Posttest Kelas Kontrol ........................................ 155
Lampiran 15 Perhitungan Distribusi Data Pretest dan Posttest ......................... 156
Lampiran 16 Perhitungan Normalitas Kelas Eksperimen .................................. 164
Lampiran 17 Perhitungan Normalitas Kelas Kontrol......................................... 167
Lampiran 18 Perhitungan Uji Homogenitas Pretest .......................................... 169
Lampiran 19 Perhitungan Uji Homogenitas Posttest ......................................... 170
Lampiran 20 Perhitungan Uji Hipotesis Pretest ................................................ 171
Lampiran 21 Perhitungan Uji Hipotesis Posttest ............................................... 172
Lampiran 22 Uji N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol .................................. 173
Lampiran 23 Data Hasil Belajar Biologi Siswa ................................................. 174
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses dalam pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung kepada siswa, hal ini dapat mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Dalam pendidikan IPA
diarahkan untuk inkuiri sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang keterkaitan materi yang
dipelajari dengan alam sekitar.1
Hakikat belajar IPA tidak cukup jika hanya mengingat dan memahami
konsep yang telah ditemukan oleh ilmuwan. Hal tersebut sesuai dengan kurikulum
2013 yang menuntut siswa aktif dalam proses belajar. Menurut Undang- Undang
Sistem Pendidikan Pasal 20 ayat 1 tahun 2003 menuntut bahwa dalam proses
belajar mengajar mampu mewujudkan suasana belajar yang aktif dan mampu
mengembangkan keterampilan siswa.
Pada kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak
dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik karena peserta didik
adalah subjek yang memilki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah,
mengonstruksi, dan menggunakan pengetahuan.2 Dalam pelaksanaan
pembelajaran guru di kelas tidak sekedar menyampaikan informasi demi
pencapaian tujuan pembelajaran, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar
siswa, Guru harus berupaya agar kegiatan di kelas dapat memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya bagi pengalaman siswa. Peranan guru tidak hanya terbatas
sebagai pengajar (transfer of knowledge), tetapi juga sebagai pembimbing ,
pelatih, pengembang dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat
memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah
1 Zulfiani.Strategi Pembelajaran Sains, ( Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
hal 46-47 2 Abdul Majid & Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum
2013, (Bandung : Rosda. 2014), h. 57
2
diciptakan.3 Oleh karena itu guru harus mampu menemukan metode dan teknik
yang dapat mendukung peranannya tersebut, supaya kegiatan belajar mengajar
dapat diselenggarakan dengan efektif dan efisien. Apabila seorang guru
melakukan pembelajaran dengan efektif dan efisien maka hal ini akan
berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Guru dalam proses pembelajaran harus mampu menemukan metode dan
teknik yang sesuai dengan tuntutan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
ada di dalam kurikulum. Sebelum mengajar seorang guru harus melakukan
analisis mata pelajaran yaitu satu bagian dari rencana kegiatan pembelajaran yang
berkaitan erat dengan materi pelajaran dan penyajiannya.4 Oleh karena itu seorang
guru sebelum mengajar harus melakukan analisis materi pelajaran sehingga guru
dapat dengan mudah menentukan metode dan teknik yang sesuai dengan materi
ajar.
Berdasarkan hasil observasi di MTs Negeri Tangerang 2 pamulang didapat
data bahwa sebesar 60% siswa kelas VIIA memperoleh hasil belajar yang rendah
pada konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. Adapun rendahnya hasil
belajar tersebut diduga karena metode dan teknik pembelajaran yang dipakai
dalam proses pembelajaran kurang sesuai dengan materi ajar.5
Berdasarkan uraian diatas menunjukan bahwa perlunya kesesuaian antara
teori pembelajaran biologi dengan praktik pengajaran yang dilakukan sehingga
tidak menimbulkan persoalan dalam meningkatkan hasil belajar, baik yang
bersifat kognitif, afektif dan psikomotor.
Persoalan peningkatan hasil belajar dapat diatasi dengan pengguanaan
pendekatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Suparno dalam Johari
Marjan, agar hasil belajar tercapai secara optimal, perlu dikembangkan suatu
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan perubahan paradigma dari
mengajarkan siswa menjadi membelajarkan siswa, serta menekankan pada proses
3 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21 (Kunci
sukses implementasi kurikulum 2013), (Bogor, Ghalia Indonesia, 2014), h. 19 4 ,Zulfiani, op. cit hal. 27 5 Lampiran 34, hal.174
3
belajar siswa.6 Pendekatan pembelajaran yang sesuai tersebut adalah pendekatan
saintifik kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan pembelajaran pendekatan saintifik
kurikulum 2013 memberikan pengalaman keterlibatan langsung siswa dalam
menggali dan menemukan konsep berdasarkan fakta yang mereka temukan.
Model kurikulum 2013 memberikan keleluasaan kepada sekolah dan guru
untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum
tersebut sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi keunggulan lokal yang bisa
dimunculkan oleh sekolah, guru bebas melakukan proses pembelajaran sesuai
dengan keadaan situasi sekolah dan keadaan peserta didik. Pada kurikulum 2013
ini siswa dapat lebih aktif mengembangkan pengetahuannya. Hal ini sesuai
dengan Husamah, “Perubahan kurikulum memilki tujuan untuk meningkatkan
rasa ingin tahu siswa dan mendorong siswa untuk aktif pada kurikulum baru,
siswa bukan lagi menjadi obyek tapi justru menjadi subyek dengan ikut
mengembangkan tema yang ada”.7
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Menurut
Kemendikbud yaitu “Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses
pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifk atau
ilmiah”.8 Kurikulum 2013 menyatakannya bahwa dalam pembelajaran dengan
pendekatan saintifik diartikan sebagai proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.9 Tahapan –
6 Johari Marjan, “Pengaruh Pembelajaran Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan
Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu'amilat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok timur
Nusa Tenggara Barat”, Journal of University Ganesha.,Vol. 4, 2014. hal 1-1 7Husamah .Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi, (Jakarta : Prestasi
Pustakarya, 2013), h. 4 8Imas Kurinasih, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan, (Surabaya : Kata Pena
2014), h 141 9 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21 (Kunci
sukses implementasi kurikulum 2013), (Bogor, Ghalia Indonesia, 2014), h. 34
4
tahapan tersebut merupakan tahapan dari pendekatan saintifik dimana dalam
proses pembelajaran harus menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan
menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat non-ilmiah.
Pada penelitian ini tahapan pendekatan saintifik yang digunakan dalam
pembelajaran yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan.10
Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik kurikulum 2013 membutuhkan model pembelajaran yang dapat
mendukung terlaksananya pendekatan saintifik kurikulum 2013. Hal ini
dikarenakan tahapan pendekatan saintifik terlalu luas. Model pembelajaran
tersebut adalah model pembelajaran inkuiri. Langkah-langkah model
pembelajaran inkuiri tersebut menurut Wina Sanjaya “orientasi, merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, mengenali hipotesis dan
merumuskan masalah”.11
Model pembelajaran inkuiri mendukung terlaksananya pendekatan saintifik.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Abdul Majid dan Chaerul Rohman penguatan
pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penelitian
(pembelajaran inkuiri).12
Selain itu langkah-langkah pembelajaran inkuiri sesuai
dengan tahapan pada pendekatan saintifik. Dilihat dari definisi pembelajaran
inkuiri yaitu kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau
peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.13
Pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013
harus diiringi dengan metode yang tepat. hal ini dimaksudkan untuk
mengembangkan ranah tujuan belajar berdasarkan kurikulum 2013 yaitu
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), keterampilan (psikomotor). Metode pada
10 Abdul Majid & Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum
2013, (Bandung : Rosda. 2014), h. 4 11
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
( Jakarta: Kencana, 2008), h. 199-203 12
Abdul Majid & Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum
2013, (Bandung : Rosda. 2014), h. 2 13
Iif Khoiru Ahmadi, S.Pd, dkk.Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, h. 25
5
pendekatan saintifik ini menggunakan metode praktikum atau eksperimen, Pada
metode praktikum ini siswa dapat menentukan topik sesuai dengan kompetensi
dasar menurut tuntutan kurikulum, mempelajari dasar teoritis yang relevan dan
hasil-hasil praktikum sebelumnya, melakukan dan mengamati percobaan,
mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data, menarik
simpulan atas hasil percobaan, membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil
percobaan. Sehingga dengan metode ini siswa tidak hanya dituntut untuk
menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi
yang dimilikinya.
Berdasarkan uraian di atas timbul rasa ingin tahu dalam diri penulis untuk
meneliti “Apakah Penggunaan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013
Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Interaksi Makhluk
Hidup Dengan Lingkungan ?”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pernyataan pada latar belakang masalah, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yaitu :
1. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak menggunakan
pendekatan saintifik kurikulum 2013 mengakibatkan hasil belajar siswa
menjadi rendah.
2. Kurikulum 2013 pada pelaksanaannya menuntut menggunakan pendekatan
pembelajaran.
3. Memilih model pembelajaran yang dapat mendukung terlaksananya
pendekatana saintifik kurikulum 2013.
4. Membutuhkan metode yang dapat membuat siswa berpikir ilmiah sesuai
kurikulum 2013.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka penelitian
dibatasi pada:
6
1. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013
pada tahap observing (mengamati), questioning (menanya), associating
(menalar), experimenting (mencoba), comunicate (mengkomunikasikan)
dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
2. Hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif dan data observasi. Ranah
kognitif diukur dengan menggunakan tes hasil belajar biologi di sekolah
MTs Negeri Tangerang 2 pamulang kelas VII sedangkan pada data
observasi menggunakan lembar observasi aktifitas siswa.
3. Penelitian dilakukan pada konsep interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, untuk merumuskan permasalahannya,
yaitu “Apakah pendekatan saintifik kurikulum 2013 dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa pada konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan?”
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik
kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa pada konsep interaksi makhluk
hidup dengan lingkungan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini diantaranya:
1. Bagi siswa dapat memberikan motivasi siswa, melatih keterampilan siswa,
mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Bagi guru, dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran dalam proses
belajar mengajar.
3. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengalaman, serta membantu
menyumbangkan dalam memecahkan masalah pembelajaran biologi.
4. Bagi pembaca, memberikan informasi tentang pengaruh pendekatan
saintifik kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa pada konsep interaksi
makhluk hidup dengan lingkungan.
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HASIL PENELITIAN
YANG RELEVAN
A. Kajian Teoritis
1. Kurikulum 2013
a. Karakteristik Kurikulum 2013
Dalam kurikulum 2013 terdapat istilah kompetensi inti yang merupakan
terjemahan atau operasional SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh
peserta yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau
jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif,
kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi ini harus menggambarkan kualitas
yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.1
Selain itu di dalam kurikulum 2013 terdapat dua proses pembelajaran, yaitu
pembelajaran langsung dan pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran langsung
peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berfikir, dan psikomotor
dengan cara berinteraksi langsung dengan sumber belajar yang telah dirancang
didalam RPP dan silabus. Di dalam pembelajaran langsung peserta didik
melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan
pengetahuan dan keterampilan yang langsung. Sedangkan proses pembelajaran
tidak langsung merupakan proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung dan tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Kedua
proses pembelajaran tersebut terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkaitan dengan KD yang dikembangkan dari KI 3 dan
KI 4. Keduanya dikembangkan secara bersamaan pada proses pembelajaran dan
1 Abdul Majid & Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum
2013, (Bandung: Rosdakarya, 2014), h. 22
8
menjadi wahana untuk mengembnagkan KD pada KI 2. Pada proses pembelajaran
tidak langsung berkaitan dengan KD yang dikembangkan dari KI 1 dan KI 2.2
b. Tujuan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan pencapaian
pendidikan yang dilakukan dengan dua strategi utama yaitu peningkatan
efektivitas pembelajaran pada satuan pendidikan dan penambahan waktu
pembelajaran di sekolah.Efektivitas pembelajaran dicapai melalui tiga tahapan
yaitu efektifitas interaksi, efektifitas pemahaman, dan efektifitas penyerapan.3
1) Efektivitas interaksi : Hal ini akan tercipta dengan adanya harmonisasi iklim
akademik dan budaya sekolah.
2) Eketivitas pemahaman : Hal ini dapat dicapai apabila pembelajaran yang
mengedepankan pengalaman personal siswa melalui observasi, asosiasi,
bertanya, menyimpulkan dan mengomunikasikan.
3) Efektivitas penyerapan : Hal ini dapat tercipta ketika adanya kesinambungan
pembelajaran secara horizontal dan vertikal.
c. Model atau Metode Pembelajaran Pada Kurikulum 2013
Ada beberapa model atau metode pembelajaran pada kurikulum 2013 yang
dapat membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, antara lain seperti
berikut:4
1) Metode pembelajaran kolaborasi : strategi yang menempatkan peserta didik
dalam kelompok kecil dan memberinya tugas sehingga mereka saling
membantu dalam menyelesaikan tugas kelompok.
2) Metode pembelajaran individual : metode yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik secara mandiri sesuai dengan kebutuhannya.
3) Metode teman sebaya : peserta didik mengajarkan kepada peserta didik lain.
2 Ibid.,h. 58-59
3 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2013), h. 116 4 Imas Kurinasih, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan, (Surabaya : Kata
Pena 2014), h. 43-45.
9
4) Model pembelajaran sikap : membantu peserta didik untuk menguji perasaan,
nilai dan sikap-sikapnya.
5) Metode pembelajaran bermain : permainan (game) sangat berguna untuk
membentuk kesan dramatis yang jarang peserta didik lupakan.
6) Metode pembelajaran kelompok : pembelajaran ini hemat waktu dan efektif.
7) Metode pembelajaran mandiri : peserta didik belajar atas dasar kemauan
sendiri dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki dengan
memfokuskan dan merefleksikan keinginan.
8) Model pembelajaran multimodel : dengan penggunaan model ini
dimaksudkan akan mendapatkan hasil optimal dibandingkan dengan hanya
satu model.
2. Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013
a. Pengertian pendekatan saintifik
Pendekatan saintifik diartikan sebagai proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.5
b. Langkah-langkah pendekatan saintifik
Berdasarkan ketetapan Kemendikbud yakni memberikan konsepsi
tersendiri bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran
didalamnya mencakup komponen mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Langkah-langkah pendekatan saintifik
diantaranya :6
1) Mengamati (Observing): Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan
proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan
tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang
dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati
5 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21 (Kunci
sukses implementasi kurikulum 2013), (Bogor, Ghalia Indonesia, 2014), h. 34 6 Majid, op. cit., h. 4-5.
10
dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang
lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali
akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
2) Menanya (Questioning): Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta
didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuannya.Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik.Ketika
guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong
asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
3) Mencoba (Experimenting): Aplikasi metode eksperimen atau mencoba
dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata
untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi
dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat
dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3)mempelajari dasar teoritis
yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan
mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan
menyajikan data;(6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7)membuat
laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.
4) Menalar (Associating): Istilah “menalar” dalam kerangka proses
pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013
untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif.
Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih
aktif daripada guru.Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis
atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan
berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah,
meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
5) Mengkomunikasikan: Sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi
dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/ sketsa, diagram, atau grafik.
11
c. Prinsip – prinsip Pendekatan Saintifik
Prinsip - prinsip pendekatan saintifik diantaranya :7
1) Pembelajaran berpusat pada siswa.
2) Pembelajaran membentuk students self concept
3) Pembelajaran terhindar dari verbalisme
4) Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasi
dan mengakomodasi konsep, hukum dan prinsip.
5) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
6) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa.
7) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam
berkomunikasi.
8) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikontruksi
siswa dalam struktur kognitifnya.
d. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dalam pendekatan saintifik yaitu:8
1) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa.
2) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah
secara sistematik.
3) Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.
4) Diperolehnya hasil belajar tinggi
5) Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide- ide
6) Untuk mengembangkan karakter siswa.
e. Pendekatan Saintifik Merupakan Pendekatan Pembelajaran Pada
Kurikulum 2013
Perubahan kurikulum memiki tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu
siswa dan mendorong siswa untuk aktif. Pada kurikulum baru, siswa bukan lagi
7 Hosnan, op. cit., h. 37.
8 Ibid., h. 36-37.
12
menjadi obyek tapi justru menjadi subyek dengan ikut mengembangkan tema
yang ada.9
Dalam materi pedoman implementasi kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh
Kemendikbud dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013
untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Hal
ini dikarenakan pada proses pembelajaran siswa menggali informasi dengan
diawali mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikan. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran
tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau
sifat-sifat non-ilmiah.
Kegiatan pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena
itu, kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam
pembelajaran.10
Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan
dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran
deduktif (deductive reasoning).11
Maka dari penjelasan pendekatan saintifik diatas membuktikan bahwa
pendekatan saintifik diajukan dalam pembelajaran kurikulum 2013 karena pada
proses pembelajarannya menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah.
3. Pembelajaran inkuiri terbimbing
a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya
diri.
9Husamah.Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi, (Jakarta : Prestasi
Pustakarya, 2013), h. 4 10
Majid & Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013,
(Bandung : Rosda. 2014), h. 73 11
Ibid., h. 71-72.
13
Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses
berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal
dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.12
Sedangkan inkuri terbimbing adalah pembelajaran inkuiri yang tahapannya
mengacu pada tindakan utama guru ialah mengajukan permasalahan, siswa
menentukan proses dan penyelesaian masalah.
b. Langkah-langkah Pelaksanaan Inkuiri Terbimbing
Langkah pelaksanaan pembelajaran inkuiri menurut Wina Sanjaya secara
umum dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:13
1) Orientasi: Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau
iklim pembelajaran responsive. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar
siswa siap melaksanakan proses pembelajaran ekspositori sebagai langkah
untuk mengkondisikan agar siswa siap menerima pelajaran. Keberhasilan
strategi pembelajaran inkuiri ini sangat bergantung pada kemauan siswa
untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan
masalah.
2) Merumuskan masalah: Merumuskan masalah merupakan langkah membawa
siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persolaan yang
disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir
memecahkan teka-teki itu.Dikatakan teka-teki karena masalah itu tentu ada
jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepa. Proses
mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi pembelajaran
inkuiri, oleh sebab itu siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat
berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
12
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta :
Kencana, 2008), h. 196 13
Ibid., h. 199-203
14
3) Merumuskan hipotesis: Hipotesis adalah jawaban yang sementara dari suatu
permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu
diuji kebenaranny.Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada
dasarnya sudah dimilki oleh setiap individu sejak lahir.Potensi berpikir itu
dimulai dari kemampuan menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari
suatu permasalahan. Manakala individu bias mebuktikan tebakannya, maka ia
akan sampai pada posisi yang bisa mendorong untuk berpikir lebih lanjut.
Oleh karena itu, potensi untuk mengembangkan kemampuan menebak pada
setiap individu harus dibina.
4) Mengumpulkan data: Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring
informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam
strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental
yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan
data bukan hanya memerlukan motivasi yang sangat dalam belajar, akan
tetapi juga memerlukan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berpikirnya. Oleh karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
mencari informasi yang dibutuhkan.
5) Mengenali hipotesis: Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang telah diperoleh
berdasrkan pengumpulan data.Yang terpenting dalam menguji hipotesis
adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.
Disamping itu,menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan
berpikir rasional.
6) Merumuskan kesimpulan: Merumuskan kesimpulan adalah proses
mendeskripsikan temuannya yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses
pembelajaran. Dan untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru
mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
Teori belajar yang mendasari pembelajaran inkuiri adalah teori belajar
konstruktivistik.Teori belajar yang dikembangkan oleh Piaget. Menurut Piaget,
15
pengetahuan itu akan bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh
siswa. Setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan pengetahuannya
sendiri melalui skema yang ada dalam struktur kognitifnya. Skema itu secara
terus-menerus diperbaharui dan diubah melalui proses asimilasi dan akomodasi.
Dengan demikian, tugas guru adalah mendorong siswa untuk mengembangkan
skema yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi itu.
Starategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa memegang
peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
c. Jenis – jenis Inkuiri
Adapun menurut Standard For Science Teacher Preparation dalam Zulfiani,
jenis-jenis inkuiri terbagi tiga, yaitu:14
1) Struktur inkuiri : Guru mengidentifikasi permasalahan dan proses, sementara
siswa mengidentifikasi alternatif hasil.
2) Inkuiri termbimbing : Inkuiri ini mengacu pada tindakan utama guru ialah
mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian
masalah.
3) Inkuiri terbuka : Guru memaparkan konteks penyelesaian masalah kemudian
siswa mengidentifikasi dan meyelesaikan masalah.
4. Hakekat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar, perubahan
perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang
diberikan dalam proses belajar mengajar, pencapaian itu didasarkan atas tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek
kognitif, afektif maupun psikomotor.15
14
Zulfiani.Startegi Pembelajaran Sains, ( Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
hal 121-122 15
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011), h. 46
16
Gagne dalam Nana Sudjana membagi membagi lima kategori hasil belajar,
yakni : informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan
keterampilan motoris.16
Untuk melihat perubahan perilaku maka dilakukan
penilaian belajar berdasarkan tiga ranah, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor.
Untuk ranah afektf dan psikomotor bias dilakukan dalam bentuk nontes,misalnya
dengan mengadakan observasi, wawancara, jawaban terinci, lembar pendapat, dan
lain sebagainya.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Ngalim Purwanto, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh 2 faktor dari
dalam dan dari luar.17
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi dari dalam
terdiri dari :
1) Faktor Biologis (Jasmaniyah): Faktor biologis meliputi segala hal yang
berhubungan dengan keadaan fisik atau jasmani individu yang bersangkutan.
Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan sehubungan dengan faktor biologis
diantaranya adalah kondisi fisik yang normal dan kondisi kesehatan fisik.
Kedua kondisi tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang.
2) Faktor Psikologis (Rohaniyah): Faktor psikologis yang mempengaruhi
keberhasilan belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi
mental seseorang. Sikap mental yang positif dalam proses belajar di antaranya
meliputi, tidak mudah putus asa atau frustasi dalam menghadapi kesulitan dan
kegagalan, tidak terpengaruh untuk lebih mementingkan kesenangan dari
pada belajar, mempunyai inisiatif sendiri dalam belajar, berani bertanya, dan
selalu percaya diri sendiri.
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi dari luar terdiri dari :
1) Faktor lingkungan keluarga: Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini
merupakan lingkungan pertama dan utama dalam mencapai keberhasilan
16
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 22
17 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ( Bandung : PT Remaja Rosda karya, 2010), h
106-107
17
belajar seseorang diantaranyaialah adanya hubungan harmonis di antara
sesama anggota keluarga, tersedianya tempat dan peralatan belajar yang
cukup memadai, keadaan ekonomi keluarga yang cukup, suasana lingkungan
rumah yang cukup tenang, adanya perhatian yang besar dari orang tua
terhadap proses belajar dan pendidikan anak-anaknya.
2) Faktor lingkungan sekolah: Satu hal paling mutlak harus ada di sekolah untuk
menunjang keberhasilan belajar adalah dengan adanya tata tertib dan disiplin
yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten serta menyeluruh, dari
pimpinan sekolah, para guru, para siswa, sampai karyawan sekolah lainnya.
Dengan cara inilah proses pembelajaran akan berjalan dengan baik. Kondisi
lingkungan sekolah yang juga dapat mempengaruhi kondisi belajar antara lain
adalah adanya guru yang professional dalam jumlah yang cukup memadai,
peralatan belajar yang cukup lengkap, gedung sekolah yang memenuhi
persyaratan untuk berlangsungnya proses pembelajaran, adanya teman yang
baik, adanya keharmonisan hubungan diantara personil-personil sekolah.
3) Faktor lingkungan masyarakat: Lingkungan masyarakat yang dapat
menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah adanya lembaga-lembaga
non-formal yang menyediakan kursus-kursus tambahan, sanggar majlis
taklim, organisasi kemasyarakatan yang positif.
4) Faktor waktu: Waktu memang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar
seseorang, tergantung bagaimana seseorang dapat mengatur waktu sebaik
mungkin.
Indikator hasil belajar adalah target pencapaian kompetensi secara
operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi.18
Untuk melihat
penguasaan materi terdapat tiga aspek, yaitu: penguasaan materi akademik
(kognitif), hasil belajar yang bersifat proses normatif (afektif), dan aplikatif
produk (psikomotor). Aspek kognitif meliputi, kemampuan menyatakan kembali
konsep atau prinsip yang telah dipelajari. Aspek afektif meliputi, pemilikan minat,
sikap, dan nilai yang ditanamkan melalui proses belajar mengajar. Sedangkan
18
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006), h. 13-14
18
aspek psikomotor meliputi, kemampuan yang berupa keterampilan fisik (motorik)
atau keterampilan manipulatif.
Penilaian hasil belajar yang berupa penguasaan materi bertujuan untuk
mengukur penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan (content objectives)
berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci dan prinsip utama. Menurut
taksonomi Bloom kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif
memilki enam jenjang kemampuan, yaitu hafalan (ingatan) (C1), pemahaman (C2),
penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).19
Adapun hasil belajar afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Cirri-ciri dari
hasil belajar tersebut dapat dilihat dari berbagai tingkah laku siswa, misalkan
perhatian terhadap mata pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar, rasa hormat
kepada guru, dan lain-lain. Ranah afektif menurut menurut Krathwohl, dkk dibagi
menjadi lima jenjang, yaitu perhatian atau penerimaan (receiving), tanggapan
(responding), penilaian atau penghargaan (valuing), pengorganisasian
(organization), dan karakterisasi terhadap suatu atau beberapa nilai
(characterization by a value or value complex). 20
Dalam kurikulum 2013 penilaian kompetensi sikap terbagi menjadi dua aspek
yaitu aspek spiritual dan sosial, cakupan-cakupan dalam penilaian sikap
diantaranya 21
Tabel 2.1 Cakupan Penilaian Sikap
1. Penilaian sikap spiritual
Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianut
2. Penilaian sikap soaial
1. Jujur
2. Disiplin
3. Tanggung jawab
4. Toleransi
5. Gotong royong
6. Santun
7. Percaya diri
19
Ibid., h. 14-15 20
Ibid., h. 19-20 21
Kurinasih, op. cit., h. 65-66
19
Hasil belajar psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Ranah psikomotor dibagi menjadi tujuh tingkatan, yaitu persepsi
(perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan
terbiasa (mechanism), gerakan kompleks (complex over response), penyesuaian
pola gerakan (adaptation), dan kreatifitas atau keaslian (creativity/origination).22
Berdasarkan uraian tersebut hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor
dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 2.2 Tingkatan Domain Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Jenis Hasil Belajar Deskripsi kompetensi
Kognitif
1. Hafalan (C1)
2. Pemahaman (C2)
3. Penerapan (C3)
4. Analisis (C4)
5. Sintesis (C5)
6. Evaluasi (C6)
Pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama
peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori, dan
kesimpulan.
Hubungan antar faktor, antar konsep, antar data,
sebab-akibat, dan penarikan kesimpulan.
Menggunakan bagian-bagian dari suatu masalah
penyelesaian atau gagasan, menunjukkan hubungan
antar bagian.
Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah,
penyelesaian atau gagasan, menunjukan hubungan
antar bagian.
Menggabungkan berbagai informasi menjadi satu
kumpulan atau konsep, meramu/merangkai
berbagai gagasan menjadi sesuatu yang baru.
Mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baik-
buruk, bermanfaat-tidak bermanfaat.
22
Op,cit., h. 23-24
20
Afektif
1. receiving
2. responding
3. valuing
4. organization
5. characterization by a
value or value
complex.
Penerimaan secara pasif terhadap suatu nilai dan
keyakinan.
Keinginan dan kesenangan menanggapi atau
merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-
nilai yang dianut masyarakat.
Pemilikan serta pelekatan pada suatu nilai tertentu.
Konseptualisasi nilai-nilai menjadi suatu sistem
nilai.
Mencakup pengembangan nilai-nilai menjadi
karakter pribadi.
Psikomotor
1. persepsi
2. kesiapan
3. gerakan terbimbing
4. gerakan terbiasa
5. gerakan kompleks
6. penyesuaian pola
gerakan
7. kreatifitas atau
keaslian
Mampu menafsirkan rangsangan, peka terhadap
rangsangan, meyeleksi obyek.
Mampu berkonsentrasi, meyiapkan diri secara fisik,
emosi, dan mental.
Mampu meniru contoh, mencoba-coba,
pengembangan respon baru.
Berpegang pada pola, respon baru muncul dengan
sendirinya.
Sangat terampil secara lancer, luwes, supel, gesit,
lincah.
Mampu menyesuaikan diri, bervariasi, pemecahan
masalah.
Mampu menciptakan yang baru, berinisiatif.
5. Konsep Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan
Salah satu konsep biologi di SMP kelas VII adalah interaksi makhluk hidup
dengan lingkungan. Materi sesuai dengan Kurikulum 2013 dengan kompetensi
initi yaitu:
21
a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
b. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
c. Memahami pengetahuan (faktual, koneptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
d. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Sedangkan kompetensi dasar pada konsep interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan adalah:
a. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik
dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan seta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
b. Menunjukan prilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,
cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka kritis, kreatif, inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
c. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan.
d. Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya.
e. Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup.
f. Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan
dampaknya bagi ekosistem
22
g. Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya.
h. Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan
usulan tentang penanggulangan masalah.
Pada buku paket kelas VIISMP/MTs Ilmu Pengetahuan Alam Kemendikbud,
konsepnya terdiri dari 6 sub bab yaitu lingkungan, ekosistem, saling
ketergantungan, pola interaksi, pencemaran lingkungan, pemanasan global. Pada
buku ini menjelaskan tentang komponen biotik dan abiotik pada ekosistem, pola
interaksi makhluk hidup, macam-macam pencemaran lingkungan dan pemanasan
global. Pada konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sebagian besar
materi bersifat konkret yaitu berkaitan dengan komponen biotik dan abiotik pada
ekosistem yang ada di lingkungan sekitar, interkasi dalam eksosistem membentuk
sebuah pola diantaranya rantai makanan, jaring-jaring makanan dan simbiosis,
macam-macam pencemaran lingkungan yaitu pencemaran air, udara dan tanah
selain itu ada juga penyebab, dampak dan pencegahan pemanasan global.
Pada penelitian ini penulis menggunakan bahan bacaan yang diambil dari
buku paket dan referensi lain yang disesuaikan dengan kurikulum 2013. Dalam
bahan bacaan siswa dibagi menjadi 5 sub konsep yaitu pengertian lingkungan,
interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola, pola interaksi manusia
mempengaruhi ekosistem, pencemaran lingkungan dan pemanasan global.
Dalam konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan berupa konsep-
konsep, definisi, kaidah-kaidah dan pengetahuan penerapan dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Penelitian yang Relevan
Sebelum dilakukan penelitian tentunya peneliti mencari terlebih dahulu
penelitian-penelitian yang telah dilakukan mengenai pendekatan pembelajaran
saintifik, agar penelitian yang akan dilakukan memilki dasar pemikiran yang
cukup kuat. Dengan pertimbangan diatas maka peneliti menuliskan berbagai
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya antara lain:
23
Penelitian Johari Marjan dalam "Pengaruh Pembelajaran Saintifik Terhadap
Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu'amilat NW
Pancor Selong Kabupaten Lombok timur Nusa Tenggara Barat" hasil dari
penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar biologi dan keterampilan
proses sains antara siswa yang mengikuti pembelajaran berpendekatan saintifik
dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendekatan
saintifik lebih baik dari pada model pembelajaran langsung.23
Penelitian A, Machin " Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman
Karakter dan Konservasi Pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan" pada penelitian
ini menghasilkan RPP berbasis pendekatan saintifik dan penananman karakter.
Penerapan pendekatan ini berpengaruh positif terhadap hasil belajar kognitif,
afektif dan psikomotorik serta telah mencapai ketuntasan klasikal yang
ditetapkan.24
Penelitian M,F Atsnan dan Rahmita Yuliana Gazali dalam “Penerapan
Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi
Bilangan (Pecahan)” hasil dari penelitian ini adalah pada pendekatan saintifik
menjadi keniscayaan dalam kurikulum 2013 dengan langkah-langkahnya yaitu
observing, questioning, associating, experimenting, dan networking. Dalam
pembelajaran matematika siswa harus berkegiatan, maka dengan adanya
pembuatan bahan ajar dengan pendekatan saintifik ini siswa diharapkan terhindar
dari miskonsepsi dalam belajar matematika.25
Penelitian Resti Fauziah, Ade Gafar Abdullah dan Dadang Lukman Hakim,
dalam “ Pembelajaran Saintifik Elektronik Dasar Berorientasi Pembelajaran
Berbasis Masalah”. Hasil penelitian ini adalah pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran bercirikan pembelajaran saintifik, mengadopsi
23
Johari Marjan, “Pengaruh Pembelajaran Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan
Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu'amilat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok timur
Nusa Tenggara Barat”, Journal of University Ganesha.,Vol. 4 2014. 1- 12. 24
A, Machin, “Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan Konservasi Pada
Pembelajaran Materi Pertumbuhan”, 2014. h 28-35 25
M,F Atsnan dan Rahmita Yuliana Gazali, “Penerapan Pendekatan Scientific Dalam
Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan)”, 2013. h. 1-8
24
pendekatan problem based learning. Penelitian ini mengahasilkan RPP berbasis
pendekatan saintifik melalui model problem based learning, dan mendapat
tanggapan positif dari guru dan peserta didik, sehingga berdampak positif
terhadap peningkatan hard dan soft skill peserta didik.26
Penelitian Paidi “Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi
Metode Guide Inquiry Pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman”Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa pemberian bimbingan siswa melakukan proses
sains menggunakan panduan tertulis dan panduan lisanguru, serta bimbingan
selama proses pembuatan rancangan percobaan serta pelaksanaannya, mampu
meningkatkan scientific skill para siswa. Peningkatan jumlah siswa yang mampu
membuat rancangan percobaan dari 12,5% menjadi 50%, peningkatan jumlah
siswa yang mampu melakukan percobaan dan melaporkan hasilnya, dari 50%
menjadi 75%.27
Penelitian Xiaowei, Janne E Coffey, Dan Levin, Dan David Hammer “The
Scientific Methode and Scientific Inquiry : Tension as in Teaching and Learning”
hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa metode ilmiah merupakan inti dari
penyelidikan ilmiah, dilihat dari aktivitas pembelajarannya dan analisis yang
dilakukan bahwa pembelajaran metode ilmiah tidak mendukung otentik
penyelidikan ilmiah. Guru memfokuskan siswa pada materi yang akan dipelajari
agar tidak meluas dari hasil penyelidikan. Selain itu membahas bagaimana
mengajar dan belajar dari metode ilmiah yang sesuai dengan sistem pendidikan
saat ini.28
26
Resti Fauziah, Ade Gafar Abdullah dan Dadang Lukman Hakim, “Pembelajaran Saintiik
Elektronik Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah”, 2013, h. 1-14 27
Paidi, “Peningkatan Scientific kill Siswa Melalui Implementasi Metode Guide Inquiry
Pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman”, 2007, 1-24 28
Xiaowei, Janne E Coffey, “The Scientific Methode and Scientific Inquiry : Tension as in
Teaching and Learning”, 2005, 1- 8.
25
C. Kerangka Berpikir
Biologi merupakan kelompok mata pelajaran pada ilmu pengetahuan alam.
Pelajaran tersebut merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan dengan cara
mencari tahu dan memahami alam semesta secara sistematis, dalam proses
pembelajaran biologi siswa tidak hanya diharapkan mampu menguasai fakta-
fakta, konsep-konsep maupun prinsip-prinsip saja melainkan siswa mampu
mengkonstruk pengetahuan secara mandiri, sehingga dalam mengembangkan
pembelajaran biologi di kelas hendaknya ada keterlibatan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran karena dalam proses pembelajaran siswa dilatih mampu
menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan
pengalaman.
Dalam proses pembelajaran perlu adanya kesesuaian antara teori
pembelajaran biologi dengan praktik pengajaran yang dilakukan sehingga tidak
menimbulkan persoalan dalam meningkatkan hasil belajar baik yang bersifat
kognitif, afektif dan psikomotor. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk
semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik).
Pendekatan saintifik kurikulum 2013 memberikan pengalaman langsung siswa
dalam menggali dan menemukan konsep berdasarkan fakta yang mereka temukan.
Pada pelaksanaannya pendekatan saintifik kurikulum 2013 ini mengikuti langkah-
langkah pembelajaran inkuiri terbimbing dan menggunakan metode praktikum.
Pendekatan saintifik kurikulum 2013 merupakan metode yang tepat bagi
pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan langkah-langkah pada pendekatan
saintifik yaitu observing (mengamati), questioning (menanya), eksperimenting
(mencoba) associating (menalar), dan communicate (mengkomunikasikan).
Namun pada pelaksanaannya pembelajaran pendekatan saintifik membutuhkan
model pembelajaran yang dapat mendukung terlaksananya pendekatan saintifik
kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan tahapan pendekatan saintifik terlalu luas.
Model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran inkuiri. Model inkuiri
adalah model pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk menyelidiki sesuatu (materi pembelajaran). Dengan
26
demikian diharapkan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dengan model inkuiri
terbimbing diduga mampu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut “Terdapat Pengaruh Penggunaan
Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep
Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan ”.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang yang
beralamatkan di Jl. Pajajaran No. 31 Pamulang – Kota Tangerang Selatan.
Adapun waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Maret sampai Mei 2015
semester genap tahun ajaran 2014/2015.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode quasi eksperiment, desain ini
mempunyai kelompok-kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruh pelaksanaan eksperimen.1
Pemilihan metode penelitian ini dikarenakan kelas yang dijadikan objek penelitian
tidak memungkinkan pengontrolan secara ketat. Jadi, penelitian harus dilakukan
secara kondisional dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
validitas hasil penelitian.
Desain penelitian ini menggunakan the nonequivalent control group design.2
Desain ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang diberikan
perlakuan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dan kelas kontrol yang diberikan
perlakuan dengan pendekatan ekspositori. Dua kelas dianggap sama dalam semua
aspek yang relevan dan perbedaan hanya terdapat dalam perlakuan. Desain
penelitian dapat digambarkan pada tabel berikut:
1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.
114 2 Ibid.,h. 116
28
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok
Pre-test
Perlakuan
(Treatment)
Post-test
E O1 X O2
K O1 - O2
Keterangan :
E = Kelas eksperimen
K = Kelas kontrol
O1 = Tes awal atau pretest yang sama pada kedua kelompok
O2 = Tes akhir atau posttest yang sama pada kedua kelompok
X = Pemberian perlakuan:
= Kelas eksperimen (Pendekatan saintifik kurikulum 2013)
= Kelas kontrol (Pendekatan ekspositori)
C. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Negeri Tangerang 2
Pamulang dan populasi target adalah siswa kelas VIIA dan VIIB tahun ajaran
2014/2015. Kemudian untuk pengambilan sampel dalam menentukan kelas yang
digunakan untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan teknik
random sampling (sampel acak), karena populasi dianggap mempunyai
kesempatan yang sama dan karakteristik yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Dalam penelitian ini diambil adalah dua kelas dari 6 kelas yang ada, yaitu
diperoleh kelas VIIA berjumlah 34 siswa sebagai kelas eksperimen dan VIIB
berjumlah 34 siswa sebagai kelas kontrol.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling,
karena sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
29
didasarkan strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu.3
Sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data disebut
sampel atau cuplikan. Syarat yang harus dipenuhi diantaranya bahwa sampel
harus diambil dari bagian populasi. Yang dapat diambil sebagai sampel dalam hal
ini adalah populasi akses, yaitu jumlah anggota kelompok yang dapat di temui di
lapangan dan bukan populasi target.
E. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel independent (Variabel bebas) adalah pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013, disimbolkan X.
2. Variabel Dependent (Variabel terikat) adalah hasil belajar siswa, disimbolkan
Y.
F. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan penelitian ini diperoleh data berupa skor hasil belajar biologi
siswa yang diperoleh melalui tes hasil belajar biologi pada konsep interaksi
makhluk hidup dengan lingkungan dan lembar observasi aspek sikap dan
psikomotor. Adapun urutan pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:
1. Dilakukan observasi untuk menentukan kelas-kelas yang akan dijadikan
kelompok subjek penelitian serta menentukan kelas-kelas eksperimen yaitu
yang akan diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan saintifik
kurikulum 2013.
2. Diberikan tes kemampuan awal (pretest) tentang konsep interaksi makhluk
hidup dengan lingkungan di dua kelas , yaitu kelas eksperimen dan kontrol.
3. Diberikan treatment (perlakuan) kepada kelas yang dijadikan subjek
penelitian pada pembahasan interaksi makhluk hidup dengan lingkungan,
3Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), h. 139.
30
dengan perlakuan menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada
kegiatan praktikum siswa.
4. Dilakukan observasi terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas pembelajaran
yang berlangsung (aspek sikap dan aspek psikomotor).
5. Diberikan tes kemampuan akhir (posttest) tentang interaksi makhluk hidup
dengan lingkungan di kedua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan soal-soal yang sama.
6. Dinilai hasil tes dan lembar observasi yang diperoleh dari kedua kelompok
perlakuan, yaitu: kelompok atau kelas eksperimen yang diajar dengan
menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dan kelompok kontrol
menggunakan pendekatan ekspositori untuk selanjutnya data yang telah
diperoleh dianalisis dan dipersiapkan untuk membuat laporan penelitian.
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen proses pembelajaran
Instrumen yang digunakan selama proses pembelajaran adalah rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa untuk menunjang dalam
pelaksanaan praktikum untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Instrumen Tes Hasil Belajar
Instrumen dalam penelitian terdiri dari tes dan nontes. Instrumen tes berupa
tes hasil belajar biologi siswa, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana siswa menguasai materi yang telah diberikan. Tes hasil belajar ini dalam
bentuk tes objektif atau dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 25 soal dengan 4
pilihan. Dengan penskoran jika benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0.
Soal-soal mengacu pada ranah kognitif, yaitu hafalan (C1), pemahaman (C2),
aplikasi atau penerapan (C3), analisis (C4).4
Adapun kisi-kisi instrument tes
adalah sebagai berikut:
4Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006), h. 15-17.
31
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes5
Sub Konsep
Jenjang Kognitif Jumlah
Soal
Jumlah
Soal yang
Digunakan C1 C2 C3 C4
1. Pengertian
lingkungan
1*,2* 2 2
2. Komponen
penyusun ekosistem
3,5* 4,6,7 8* 9,
10
*
8 3
3. Pola dalam interaksi
ekosistem
11*,
12,
13*
14,
15*,
16*
17* 18 8 5
4. Pola interaksi
manusia
mempengaruhi
ekosistem
19* 20 21,
22
*
4 2
5. Macam-macam dan
dampak pencemaran
lingkungan
23*,
24*,
27*,
28
25*,
29*,
30,
31
26,
32
33,
34
*
12 6
6. Usaha-usaha
pencegahan
pencemaran
lingkungan
35 36*,
37,
38
39* 40
*
6 3
7. Penyebab dan
mekanisme
pemanasan global
41, 42 43,
44*,
45*,
46,
47
7 2
8. Dampak dari
pemanasan global
48 49*,
50* 3 2
Jumlah 50 25
Keterangan :
*soal yang digunakan sebagai alat test (pretest-posttest)
Data yang digunakan untuk hasil belajar siswa ranah kognitif adalah nilai
hasil tes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal yang diberikan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Soal tes hasil belajar biologi diberikan
sebelum dan setelah siswa mempelajari materi interaksi makhluk hidup dengan
5 Lampiran, hal.112
32
lingkungan menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dan pendekatan
ekspositori pada kelas kontrol.
Adapun instrument nontes dilakukan dengan lembar observasi. Lembar
observasi ini dilakukan untuk mengukur proses belajar siswa.6 Lembar observasi
dilakukan dengan mengamati siswa selama pembelajaran dan memberikan
penilaian pada akhir pertemuan oleh dua orang observer yaitu peneliti dan guru
bidang studi di sekolah yang bersangkutan.
Lembar observasi berupa lembar aktivitas siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Lembar aktivitas siswa terdiri dari dua bagian yaitu lembar
aktivitas siswa aspek afektif dan lembar aktivitas siswa aspek psikomotor.
6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 84.
33
Tabel 3.3 Kisi-kisi lembar aktifitas siswa (aspek afektif)
No Aspek
Sosial
Indikator Kriteria
1 Jujur Melaporkan hasil sesuai
dengan pengamatan
Siswa mampu melaporkan hasil
praktikum sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan
2 Disiplin Mengumpulkan tugas
sesuai dengan waktu
yang ditentukan
Siswa mampu mengumpulkan tugas
sesuai dengan waktu yang
ditentukan oleh guru
3 Tanggung
jawab
Menyelesaikan tugas
sampai tuntas
Siswa mampu menyelesaikan
pekerjaan/praktikum sampai tuntas
sesuai dengan LKS yang diberikan
oleh guru
4 Toleransi Menghormati pendapat
kelompok lain yang
berbeda dengan
kelompoknya
Siswa menghormati pendapat
kelompok lain apabila kelompok
lain tersebut berbeda pendapat
dengan kelompoknya
5 Gotong
royong
Aktif dalam kerja
kelompok
Siswa aktif dalam kerja kelompok
dan dapat membagi-bagi tugas antar
anggota kelompoknya dengan
merata
6 Santun
atau sopan
Memperlakukan
kelompok lain
sebagaimana kelompok
sendiri ingin
diperlakukan
Siswa memperlakukan kelompok
lain degan baik dan adil
sebagaimana kelompok sendiri
ingin diperlakukan
7 Percaya
diri
Berani presentasi di
depan kelas
Siswa mampu dan berani untuk
presentasi di depan kelas dan
menjelaskan secara jelas hasil
praktikum kelompoknya kepada
kelompok lain
34
Tabel 3.4 Rubrik penilaian lembar aktivitas siswa aspek afektif (sosial)
kelas eksperimen dan kontrol
No Aspek
Sosial
Indikator Kriteria
1 Jujur Melaporkan hasil sesuai
dengan pengamatan
Siswa mampu melaporkan hasil
praktikum sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan
2 Disiplin Mengumpulkan tugas
sesuai dengan waktu
yang ditentukan
Siswa mampu mengumpulkan
tugas sesuai dengan waktu yang
ditentukan oleh guru
3 Tanggung
jawab
Menyelesaikan tugas
sampai tuntas
Siswa mampu menyelesaikan
pekerjaan/praktikum sampai tuntas
sesuai dengan LKS yang diberikan
oleh guru
4 Toleransi Menghormati pendapat
kelompok lain yang
berbeda dengan
kelompoknya
Siswa menghormati pendapat
kelompok lain apabila kelompok
lain tersebut berbeda pendapat
dengan kelompoknya
5 Gotong
royong
Aktif dalam kerja
kelompok
Siswa aktif dalam kerja kelompok
dan dapat membagi-bagi tugas
antar anggota kelompoknya dengan
merata
6 Santun
atau sopan
Memperlakukan
kelompok lain
sebagaimana kelompok
sendiri ingin
diperlakukan
Siswa memperlakukan kelompok
lain degan baik dan adil
sebagaimana kelompok sendiri
ingin diperlakukan
7 Percaya
diri
Berani presentasi di
depan kelas
Siswa mampu dan berani untuk
presentasi di depan kelas dan
menjelaskan secara jelas hasil
praktikum kelompoknya kepada
kelompok lain
35
Tabel 3.5 Kisi-kisi lembar aktivitas siswa (Aspek psikomotor)
No Pendekatan
saintifik
Indikator Kriteria
1 Mengamati Mengidentifi
kasi masalah
Siswa mampu mengidentifikasi
masalah sehingga siswa membuat
hipotesis yang tepat
2. Menanya Mengajukan
pertanyaan
Mengajukan pertanyaan sehingga
siswa mampu menggunakan alat dan
bahan pada saat praktik
3. Mencoba
Melakukan
praktik
Siswa mampu melakukan praktik
dengan menggunakan seluruh
prosedur yang tepat
4. Mengasosiasi
kan
Mengisi LKS
dari hasil
praktikum
dan sumber
yang ada
Siswa mampu mengisi lks dari hasil
praktikum yang didapatkan dan dari
sumber yang telah disediakan
sebelumnya
5. Mengkomuni
kasikan
Mempresenta
sikan hasil
praktik
Siswa mampu mempresentasikan
hasil praktik dengan benar secara
substantif, bahasa mudah dimengerti,
dan disampaikan secara percaya diri
6. (Menyimpulkan) Menarik
kesimpulan
Siswa mampu menarik generalisasi
dari serangkaian hasil kegiatan
percobaan, kesimpulan bukan
merupakan pendapat pribadi
36
Tabel 3.6 Rubrik lembar aktivitas siswa ( aspek psikomotor) kelas
eksperimen dan kontrol
No Pendekatan
saintifik
Indikator Kriteria
1 Mengamati Mengidentifika
si masalah
Siswa mampu mengidentifikasi masalah
sehingga siswa membuat hipotesis
yang tepat
2. Menanya Mengajukan
pertanyaan
Mengajukan pertanyaan sehingga siswa
mampu menggunakan alat dan bahan
pada saat praktik
3. Mencoba
Melakukan
praktik
Siswa mampu melakukan praktik
dengan menggunakan seluruh prosedur
yang tepat
4. Mengasosiasi
kan
Mengisi LKS
dari hasil
praktikum dan
sumber yang
ada
Siswa mampu mengisi lks dari hasil
praktikum yang didapatkan dan dari
sumber yang telah disediakan
sebelumnya
5. Mengkomuni
kasikan
Mempresentasi
kan hasil
praktik
Siswa mampu mempresentasikan hasil
praktik dengan benar secara substantif,
bahasa mudah dimengerti, dan
disampaikan secara percaya diri
6. (Menyimpul
kan)
Menarik
kesimpulan
Siswamampu menarik generalisasi dari
serangkaian hasil kegiatan percobaan,
kesimpulan bukan merupakan pendapat
pribadi
Berdasarkan kisi-kisi pada tabel 3.3, 3.4, 3.5 dan 3.6 lembar observasi
aktivitas proses pembelajaran siswa aspek afektif dan psikomotor dilihat dari
rubrik yang sudah tersedia. Apabila pada proses pembelajaran siswa memenuhi
kriteria yang ada di rubrik berarti di check list (V), sebaliknya apabila siswa tidak
memenuhi kriteria pada rubrik berarti kolom lembar observasi dikosongkan.
H. Kalibrasi Instrumen
Instrumen dalam pengumpulan data perangkat tes yang berupa LKS
penunjang praktikum dan assessment kinerja sebelum digunakan dilakukan uji
kelayakan ang dilakukan oleh dosen pembimbing dengan pertimbnagan kajian
teoritis yang dilakukan oleh penulis. Setelah dilakukan uji kelayakan oleh dosen
37
pembimbing dan beberapa perbaikan maka instrument tersebut layak untuk
digunakan.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data perangkat tes yang
berupa tes hasil belajar kognitif dimantapkan kualitasnya dengan uji coba
instrumen. Kemudian hasil uji coba perangkat tes dipilih untuk dijadikan
instrument pengukuran hasil belajar kognitif. Adapun langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Validitas Instrumen
Validitas atau kesahihan merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa
alat evaluasi yang dipergunakan, benar-benar dapat mengukur apa yang hendak
diukur.7
Cara yang digunakan untuk menentukan validitas adalah dengan
menggunakan indeks korelasi dengan korelasi biserial. Korelasi biserial
ditentukan dengan persamaan:8
Rbis =
√
Keterangan :
Rbis = koefisien korelasi biseral antara skor butir soal nomor i dengan skor total
Xi = rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i
Xt = rata-rata skor total semua responden
St = Standard deviasi skor total semua responden
Pi = Proporsi jawaban benar untuk butir nomor i
qi = Proporsi jawaban salah untuk butir nomor i
Adapun untuk mengetahui butir soal valid atau tidak maka koefisien korelasi
biseral (rbis) dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikan (α) = 0,05. Jika rbis
≥ rtabel maka soal tersebut dikatakan tidak valid. Soal yang dikatakan valid tersebut
kemudian digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
7Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 55
8Arikunto, op. cit.,h. 211..
38
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang dilakukan di kelas VIII, dari 50
butir soal diperoleh 25 butir soal yang valid dan 25 butir soal yang tidak valid.
Soal yang valid tersebut akan digunakan sebagai instrument tes untuk ranah
kognitif. Dari hasil perhitungan menggunakan ANATES versi 4.0 diperoleh data
bahwa dari 50 soal pilihan ganda yang diberikan terdapat 24 soal yang dinyatakan
valid sedangkan satu soal di validitas oleh dosen pembimbing. Dari hasil validitas
menggunakan anates dan dosen pembimbing maka soal yang digunakan untuk
sebagai instrument tes sebanyak 25 soal.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menurut Sekaran adalah suatu pengukuran sejauh mana
pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan – error free) dan karena itu
menjamin pengukuran yang lintas waktu dan lintas beragam item dalam
instrument.9
Reliabilitas dapat dihitung dengan rumus KR-20 sebagai berikut:10
rii =
[
∑
]
Keterangan :
rii = Koefisien reliabilitas tes
k = Jumlah butir
Si2 = Varians skor butir
St2 = Varians skor total
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa hasil reliabilitas tes sebesar
0,70. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program ANATES dapat
dilihat pada lampiran.
3. Tingkat Kesukaran
9Sudaryono. Loc. cit.
10Sofyan, op. cit., h. 105.
39
Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuanti tatif konvesional
paling sederhana dan mudah. Hasil hitungnya merupakan proporsi atau
perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang
mengikuti tes. Indeks kesukaran rentangnya 0,0-1,0 semakin besar indeks
menunjukan semakin mudah butir soal. Rumusnya tingkat kesukaran adalah11
P = B/N
Keterangan :
P = Proporsi (Indeks Kesukaran)
B = Jumlah siswa yang menjawab benar
N = Jumlah peserta test
Tabel 3.7 Klasifikasi dan Indeks Tingkat Kesukaran
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran
P = 0 – 0,25 Sukar
P = 0,26 – 0,75 Sedang
P = 0,76 – 1 Mudah
4. Daya Pembeda
Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam
membedakan kelompok-kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai
dengan kelompok siswa yang kurang pandai dengan kelompok siswa yang kurang
pandai. Rumus daya beda: 12
D = (Ba-Bb)/0,5 N
Keterangan :
Ba = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas
Bb = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah
N = Jumlah peserta tes
11
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), h. 103 12
Ibid., h. 104
40
Adapun untuk klasifikasi dan indeks daya pembeda adalah sebagai berikut:13
Tabel 3.8 Klasifikasi dan Indeks Daya Pembeda
Klasifikasi Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda
0,00 – 0,20 Jelek (poor)
0,20 – 0,40 Cukup (satisfactory)
0,40 – 0,70 Baik (good)
0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent)
< 0,00 (negatif) Tidak baik (diabaikan)
I. Teknik Analisis Data
1. Teknik analisis data hasil belajar aspek kognitif
Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji-t, yakni tes statistik
yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesa nihil yang
menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil dari populasi
yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.14
Namun sebelum dianalisis terlebih dahulu dilakukan pengujian awal, yaitu:
a. Uji prasyarat analisis data
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan pendekatan saintifik
kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa, maka digunakan statistik uji “t”.
Karena kedua kelompok sampel memilki anggota yang berbeda, maka pengujian
dengan uji “t” diperlukan beberapa persyaratan terlebih dahulu. Uji persyaratan
yang diperlukan yaitu uji normalitas dan uji kesamaan varians (uji homogenitas)
1) Uji normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Lliliefors dengan taraf signifikan = 0,05
13
Ibid. 14
Anas Sudjiono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008), h. 278
41
Pengujian normalitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:15
Urutkan data sampel yang terkecil hingga terbesar dan tentukan nilai
LO = F(Zi) – S(Zi)
Keterangan :
LO = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku
Adapun langkah-langkah sebagai berikut:
a) Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar
b) Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus:
Zi =
Keterangan:
Zi = skor baku
Xi = skor data
X = mean
S = simpangan baku/ standar deviasi (SD)
c) Tentukan Zt dengan mengkonsultasikan ke tabel Z
d) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi
dan sebut dengan F(Zi) dengan aturan: Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 +
nilai tabel, Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 nilai tabel
e) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2……., Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi, maka proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka:
S (Zi) =
f) Hitung selisih F(Zi) - S(Zi) , kemudian tentukan harga mutlaknya.
g) Ambil nilai terbesar antara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini
dinamakan Lo.
h) Memberikan interpretasi, Lo dengan membandingkan dengan Lt, Lt adalah
harga yang diambil dari table harga kritis uji liliefors.
15
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466.
42
i) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat
Apabila Lo < Ltabel maka H0 diterima, yang berarti data sampel yang berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. L0 > Ltabel maka H0 ditolak, yang
berarti data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
Berdasarkan data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa, maka
perhitungan uji normalitas untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada lampiran.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians dari skor
pada kedua kelompok populasi. Untuk pengujian homogenitas
digunakanrumus statistic Uji Fisher.16
F =
; db = n1 – 1, n2 – 1
dengan,
S2 =
∑ – ∑
Keterangan :
F = Homogenitas
S12
= Varians Terbesar
S22
= Varians Terkecil
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima, sehingga varians kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol homogen.
b) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, sehingga varians kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak homogen.
Setelah dilakukan uji normalitas pada kelompok penelitian, maka langkah
selanjutnya mencari nilai homogenitasnya. Hasil uji homogenitas kedua
kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada lampiran.
b. Uji N-Gain
16
Ibid., h. 249
43
Uji gain dilakukan untuk mengetahui skor pretes dan posttest, adapun
rumusnya menggunakan Normalized Gain sebagai berikut:17
N-Gain =
Tabel 3.9 Kategori Uji N-Gain
g-tinggi g ≥ 0,7
g-sedang 0,30 < g ≤ 0,7
g-rendah g ≤ 0,3
c. Pengujian Hipotesis
Jika sampel berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan uji
parametrik untuk menguji hipotesis dengan rumus uji-t dengan taraf signifikan
. Dengan rumus uji “t” yang digunakan yaitu sebagai berikut :
1) Jika varians populasi heterogen:18
thitung =
√
2) Jika varians populasi homogen:19
t =
√
dengan S2 =
( )
Keterangan:
Xx = nilai rata-rata kelompok eksperimen
Xy = nilai rata-rata kelompok kontrol
17
R. Ariesta dan Supartono, “Pengembangan Perangkat Perkuliahan kegiatan Laboratorium
Fisika Dasar II Berbasis Inkuiri terbimbing untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa”, Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia, 7 , 2011, h.64. 18
Sudjana, op. cit., h. 241. 19
Ibid., h. 239.
44
Sx2
= varians kelompok eksperimen
Sy2 = varians kelompok kontrol
nx = jumlah sampel pada kelompok eksperimen
ny = jumlah sampel pada kelompok kontrol
S = nilai varians gabungan
Langkah selanjutnya mengajukan hipotesis, yaitu:
a) Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest
Ho : X = Y
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
Ho : X ≠ Y
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok
eksperimendengan kelompok kontrol
b) Uji kesamaan dua rata-rata hasil posttest
Ho : X = Y
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
Ho : X ≠ Y
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
c) Menghitung nilai thitung dengan rumus uji-t
d) Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus : dk = n1 + n2 -2
e) Menentukan nilai ttabel dengan α = 0,05
f) Menguji hipotesis:
Jika thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, pada tingkat
kepercayaan 0,95
Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, pada tingkat
kepercayaan 0,95.
d. Hipotesis Statistik
45
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho :
Ha :
Keterangan:
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Ha : Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
: Rata-rata nilai hasil belajar siswa menggunakan pendekatan saintifik
kurikulum 2013 pada pembelajaran biologi konsep interaksi makhluk
hidup dengan lingkungan.
: Rata-rata nilai hasil belajar biologi siswa yang tidak menggunakan
pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran biologi
konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data hasil penelitian ini adalah data pretest dan posttest dari dua kelas, yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretest dilakukan sebelum proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013dan
pendekatan ekspositori pada kelas kontrol. Pretest ini dilakukan untuk mengukur
kemampuan awal siswa pada konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.
Setelah dua kelas melaksanakan proses pembelajaran dengan perlakuan yang
berbeda pada masing-masing kelas. Kemudian dilaksanakan posttest yang
bertujuan untuk mengukur sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa.
A. Hasil Penelitian
1. Perbandingan hasil pretest siswa kelas eksperimen dan siswa kelas
kontrol
Hasil pretest yangdiperoleh siswa dalam kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dalam penelitian ini disajikan pada tabel 4.1 dibawah ini
Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai maksimum 72 64
Nilai minimum 32 24
Mean 48,59 44,91
Median 46,28 44,50
Modus 43,17 34
Standar deviasi (SD) 10,62 12,45
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh hasilpretest untukkelas eksperimen nilai
maksimum 72 sedangkan nilai maksimum kelas kontrol 64, nilai minimum kelas
eksperimen 32 sedangkan kelas kontrol nilai minimum 24, rata-rata nilai pretest
kelas eksperimen 48,59 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol 44,91 dan standar
deviasi kelas eksperimen 10,62 sedangkan standar deviasi kelas kontrol 12,45.
47
2. Perbandingan hasil posttest siswa kelas eksperimen dan siswa kelas
kontrol
Hasil posttest yangdiperoleh siswa dalam kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dalam penelitian ini disajikan pada tabel 4.2 dibawah ini
Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai maksimum 96 76
Nilai minimum 68 48
Mean 85,74 64,56
Median 86,95 64,64
Modus 88,50 61,39
Standar deviasi (SD) 7,30 7,52
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh hasil posttest untuk kelas eksperimen nilai
maksimum 96, sedangkan nilai maksimum kelas kontrol 76, nilai minimum kelas
eksperimen 68 sedangkan kelas kontrol nilai minimum 48, rata-rata nilai posttest
kelas eksperimen 85,74, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol 64,56, dan standar
deviasi kelas eksperimen 7,30, sedangkan standar deviasi kelas kontrol 7,52.
Gambar 4.1 Perbandingan Rata-Rata Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
dan Kontrol
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pretest Posttest
Eksperimen
Kontrol
48
Berdasarkan diagram 4.1 menunjukan bahwa rata-rata pretest siswa kelas
eksperimen 48,59 dan kelas kontrol 44,9. Hal tersebut menunjukan bahwa antara
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama.
Kemudian setelah dilakukan perlakuan terhadap kelas eksperimen diperoleh rata-
rata 85,74 untuk kelas eksperimen dan 64,56 untuk kelas kontrol. Hal tersebut
menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen.
Berdasarkan rata-rata tersebut kelas eksperimen memilki rata-rata posttest lebih
tinggi daripada kelas kontrol. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan
pendekatan saintifik kurikulum 2013 memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
3. Uji N-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol
Dalam penelitian ini jumlah siswa untuk kelas eksperimen adalah 34
sedangkan jumlah siswa untuk kelas kontrol adalah 34. Data hasil uji N-gain
untuk kelas eksperimen memilki rata-rata 0,72 sedangkan kelas kontrol memiliki
rata-rata 0,35. Bersarkan rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai
N-gain kelas eksperimen tinggi dan kelas kontrol adalah sedang. Siswa kelas
eksperimen yang memilki kriteria tinggi berjumlah 23 siswa kriteria sedang
berjumlah 9 siswa, dan kriteria rendah berjumlah 2 siswa. Sedangkan siswa kelas
kontrol tidak ada yang memilki kriteria tinggi, kriteria sedang berjumlah 26 siswa,
dan kriteria rendah berjumlah 8 siswa. Berdasarkan data tersebut dikatakan bahwa
peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen tinggi dibandingkan dengan
kelas kontrol.
4. Hasil observasi aktivitas belajara siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol
a. Aspek afektif
Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan terhadap
sikap sosial siswa melalui lembar observasi. Hasil observasi ini didasarkan pada
pengamatan observer dengan memberikan tanda cek (V) pada kolom “ya” jika
kelompok memenuhi setiap indikator pada aspek afektif, dan pada kolom “tidak”
jika tidak memenuhi setiap indikator pada aspek afektif. Hasilnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
49
Tabel. 4.3 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Aspek Afektif
(Sosial) Pada Kelas Eksperimen
No Aspek Sosial Pertemuan ke- Rata-rata
(%) 1 2
1 Jujur 100 100 100
2 Disiplin 40 80 60
3 Tanggung jawab 60 100 80
4 Toleransi 60 80 70
5 Gotong royong 80 80 80
6 Santun atau sopan 80 80 80
7 Percaya diri 100 100 100
Rata-rata 74,3 88,6 81,4
Berdasarkan tabel diatas, pada pertemuan persentase pertama persentase rata-
rata yang dicapai dalam pembelajaran sebesar 74,3% sedangkan pada pertemuan
kedua persentase rata-rata yang dicapai meningkat menjadi 88,6%. Pertemuan
pertama pada indikator disiplin mendapatkan persentase paling kecil yaitu 40%,
hal ini dikarenakan waktu untuk pelaksanaan praktikum terbatas sehingga siswa
belum bisa menyelesaikan praktikum dengan tepat waktu. Sedangkan pada
pertemuan berikutnya rata-rata dari masing-masing indikator meningkat hal ini
dikarenakan siswa sudah terbiasa melakukan praktikum dan menyelesaikannya
dengan tepat waktu.Untuk lebih jelasnya mengenai setiap kegiatan yang dilakukan
siswa dapat di lihat dalam lampiran.1
1Lampiran 6, hal. 133
50
Tabel. 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Aspek Afektif
(Sosial) Pada Kelas Kontrol
No Aspek Sosial Pertemuan Rata-rata
(%) 1 2
1 Jujur 80 80 80
2 Disiplin 40 60 50
3 Tanggung jawab 40 80 60
4 Toleransi 60 80 70
5 Gotong royong 40 60 60
6 Santun atau sopan 80 80 80
7 Percaya diri 100 100 100
Rata-rata 62,9 77,1 71,4
Berdasarkan tabel diatas, pada pertemuan pertama persentase rata-rata yang
dicapai dalam pembelajaran sebesar 62,9% sedangkan pada pertemuan kedua
persentase rata-rata yang dicapai meningkat menjadi 77,1%. Pertemuan pertama
pada indikator disiplin, tanggung jawab dan gotong royong mendapatkan
persentase paling kecil yaitu 40%, hal ini dikarenakan waktu untuk pelaksanaan
praktikum terbatas sehngga siswa tidak tuntas dalam mengerjakan hasil
praktikum. Selain itu juga pada proses pelaksanaan praktikum siswa kurang aktif
dalam berdiskusi dengan kelompoknya. Sedangkan pada pertemuan berikutnya
rata-rata dari masing-masing indikator meningkat hal ini dikarenakan siswa sudah
terbiasa melakukan praktikum dan menyelesaikannya dengan tepat waktu. Untuk
lebih jelasnya mengenai setiap kegiatan yang dilakukan siswa dapat di lihat dalam
lampiran.2
b. Aspek Psikomotor
Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan terhadap
kegiatan pendekatan saintifik siswa melalui lembar observasi.Lembar observasi
2Lampiran 7, hal. 135
51
ini didasarkan pada pengamatan observer dengan memberikan tanda cek (V) pada
kolom yang disediakan.
Tabel. 4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Aspek Psikomotor
Pada Kelas Eksperimen
Kegiatan siswa Penilaian
< 50% ± 50% >50%
Pertemuan I 20% 26,7% 53,3%
Pertemuan II 6,7% 33,3% 60%
Berdasarkan tabel diatas hasil observasi aktivitas siswa aspek psikomotor pada
kelas eksperimen pertemuan pertama lebih dari 50% siswa telah melakukan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dan inkuiri terbimbing
dengan baik ditandai dengan berjalannya pembelajaran pendekatan saintifik dan
inkuiri terbimbing sebesar 53,3%. Kegiatan siswa yang teramati pada penelitian
lebih kurang 50% sebesar 26,7%, hal ini dikarenakan pada tahap mengajukan
pertanyaan dan menyiapkan alat dan bahan sebagian besar siswa kurang sesuai
dengan rubrik yang disediakan. Sedangkan pada penilaian kurang dari 50% hanya
sebesar 20% terlaksana, hal ini dikarenakan pada tahap mengidentifikasi masalah
siswa kurang mampu membuat hipotesis yang tepat.
Pada observasi pertemuan ke dua, lebih dari 50% siswa melaksanakan
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dan inkuiri
terbimbing dengan baik ditandai dengan berjalannya pembelajaran sebesar 60%.
Kegiatan siswa yang teramati pada penilaian lebih kurang 50% sebesar 33,3%, hal
ini dikarenakan pada tahap mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan
kurang sesuai dengan rubrik yang tersedia. Sedangkan pada penilaian kurang dari
50% hanya sebesar 6,7%, hal ini dikarenakan pada tahap mengidentifikasi
masalah siswa kurang mampu membuat hipotesis yang sesuai.Untuk lebih
jelasnya mengenai setiap kegiatan yang dilakukan siswa dapat di lihat dalam
lampiran.3
3Lampiran9, hal.138
52
Tabel.4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Aspek Psikomotor
Pada Kelas Kontrol
Kegiatan siswa Penilaian
< 50% ± 50% >50%
Pertemuan I 25% 24% 51%
Pertemuan II 20% 26% 54 %
Berdasarkan tabel diatas hasil observasi aktivitas siswa aspek psikomotor pada
kelas kontrol pertemuan pertama lebih dari 50% siswa telah melakukan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dan inkuiri terbimbing
dengan baik ditandai dengan berjalannya pembelajaran pendekatan saintifik dan
inkuiri terbimbing sebesar 51%. Kegiatan siswa yang teramati pada penelitian
lebih kurang 50% sebesar 24%, hal ini dikarenakan pada tahap mengajukan
pertanyaan sebagian besar siswa kurang aktif sehingga pada pelaksanaan
praktikum siswa mengalami kesulitan . Sedangkan pada penilaian kurang dari
50% hanya sebesar 25% terlaksana, hal ini dikarenakan pada tahap
mengidentifikasi masalah siswa kurang mampu membuat hipotesis yang tepat.
Selain itu juga pada tahap melakukan praktik siswa kurang tepat melakukan
prosedurnya.
Pada observasi pertemuan ke dua, lebih dari 50% siswa melaksanakan
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dan inkuiri
terbimbing dengan baik ditandai dengan berjalannya pembelajaran sebesar 54%.
Kegiatan siswa yang teramati pada penilaian lebih kurang 50% sebesar 26%, hal
ini dikarenakan pada tahap menyiapkan alat dan bahan kurang lengkap sehingga
proses praktikum kurang efisien. Selain itu pada tahap menarik kesimpulan siswa
kurang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan pada penilaian
kurang dari 50% hanya sebesar 20%, hal ini dikarenakan pada tahap mengajukan
pertanyaan siswa kurang mampu menggunakan alat dan bahan pada saat
praktikum. Untuk lebih jelasnya mengenai setiap kegiatan yang dilakukan siswa
dapat di lihat dalam lampiran.4
4Lampiran10, hal.140
53
B. Pengujian Prasyarat Pengambilan Sampel
Adapun untuk menghitung prasyarat pengambilan sampel membutuhkan data
pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata pretest kelas
eksperimen 48,59 dan kelas kontrol 44,91 pretest dilakukan sebelum diberikan
perlakuan. Untuk melakukan uji prasyarat sampel maka dilakukan uji normalitas
dan homogenitas.
1. Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan ujiLiliofers. Uji normalitas
bertujuan untuk mengetahui apakah data pretest berdistribusi normal atau tidak.
Data dikatakan berdistribusi normal jika Lhitung< Ltabel.
a. Uji normalitas pretest kelas eksperimen
Adapun hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Data uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Kelompok Test N Lhitung Ltabel Kesimpulan
Kelas eksperimen Pretest 34 0,1415 0,1519 Berdistribusi normal
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut diperoleh bahwa Lhitung = 0,1415 sedangkan
Ltabel = 0,1519 pada taraf siginifikan 0,05 dan derajat kebebasan 34. Lhitung < Ltabel
atau 0,1415 < 0,1519. Maka dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas
eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran.5
b. Uji normalitas pretest kelas kontrol
Adapun hasil uji normalitas kelas kontrol adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Data uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
Kelompok Test N Lhitung Ltabel Kesimpulan
Kelas kontrol Pretest 34 0,1497 0,1519 Berdistribusi normal
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut diperoleh bahwa Lhitung = 0,1497 sedangkan
Ltabel = 0,1519 pada taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan 34 Lhitung < Ltabel
atau 0,1497 < 0,1519. Maka dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas kontrol
berdistribusi normal. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran.6
5Lampiran16, hal.164
6Lampiran17, hal.167
54
2. Homogenitas
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas kedua kelas berdistribusi
normal, selanjutnya dihitung homogenitas pada kedua kelas. Uji homogenitas
dalam penelitian ini menggunakan uji Fisher. Adapun hasil uji homogenitas kedua
kelas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Data Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data N SD Fhitung Ftabel Kesimpulan
Kelas eksperimen 34 10,62 1,38 1,79 Berdistribusi homogeni
Kelas kontrol 34 12,45
Berdasarkan tabel 4.6 uji homogenitas data pretest kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi homogen karena Fhitung
< Ftabel atau 1,38 < 1,79 pada derajat kebebasan 66 dari n1 + n2 – 2 sedangkan n1 =
34 dan n2 = 34. Sehingga kedua kelas tersebut memilki kemampuan awal yang
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perhitungan dapat dilihat pada
lampiran.7
3. Pengujian hipotesis sampel
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas maka langkah
selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis pretest dilakukan
dengan menggunakan rumus uji-t dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10 Data Uji Hipotesis Pretest Sampel Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Data N SD thitung ttabel Kesimpulan
Kelas eksperimen 34 10,62 1,31 2,00 Ho diterima maka tidak
terdapat perbedaan signifikan
rata-rata skor pretest kelas
eksperimen dengan kelas
kontrol.
Kelas kontrol 34 12,45
Berdasarkan tabel 4.7 tersebut dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua
kelas terletak pada daerah penerimaan Ho, karena nilai thitung < ttabel atau 1,31 <
2,00 pada taraf signifikan 95% dan derajat kebebasan 66 dari n1 – n2 – 2 dengan n1
7Lampiran18, hal.169
55
= 34 dan n2 = 34. Hasil perhitungan menunjukan bahwa thitung < ttabel atau 1,31<
2,00. Sehingga kedua kelas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol telah
memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai sampel penelitian. Hal tersebut karena
telah mewakili sampel dan memilki kemampuan yang sama. Perhitungan dapat
dilihat pada lampiran.8
C. Pengujian Prasyarat Analisis
Berdasarkan data pretest yang telah dijelaskan maka dalam pengujian
prasyarat analisis membutuhkan data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Posttest dilakukan setelah diberikan perlakuan. Perlakuan pada kelas eksperimen
menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dan pada kelas kontrol
menggunakan pembelajaran konvensional (pendekatan ekspositori). Rata-rata
posttest kelas eksperimen adalah 85,74 sedangkan kelas kontrol sebesar 64,56.
Untuk melakukan uji prasyarat hipotesis, data yang diperoleh dihitung normalitas
dan homogenitasnya, kemudian dapat dilanjutkan untuk uji parametrik atau
nonparametrik untuk uji hipotesis.
1. Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors. Uji normalitas
bertujuan untuk mengetahui apakah data posttest berdistribusi normal atau tidak.
Data dikatakan berdistribusi normal jika Lhitung < Ltabel.
a. Uji normalitas posttest kelas eksperimen
Adapun hasil uji normalitas posttest kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Data Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
Kelompok Test N Lhitung Ltabel Kesimpulan
Kelas eksperimen Posttest 34 0,1242 0,1519 Berdistribusi normal
Berdasarkan tabel 4.8 tersebut diperoleh bahwa Lhitung = 0,1242 sedangkan
Ltabel = 0,1519 pada taraf siginifikan 0,05 dan derajat kebebasan 34. Lhitung < Ltabel
atau 0,1242< 0,1519. Maka dapat disimpulkan bahwa data posttest kelas
eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran.9
8Lampiran 20, hal.171
9Lampiran16, hal.164
56
b. Uji normalitas posttest kelas kontrol
Adapun hasil uji normalitas kelas kontrol adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Data Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
Kelompok Test N Lhitung Ltabel Kesimpulan
Kelas kontrol Posttest 34 0,1495 0,1519 Berdistribusi
normal
Berdasarkan tabel 4.9 tersebut diperoleh bahwa Lhitung = 0,1495 sedangkan
Ltabel = 0,1519 pada taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan 34 Lhitung < Ltabel
atau 0,1495< 0,1519. Maka dapat disimpulkan bahwa data posttest kelas kontrol
berdistribusi normal. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran.10
2. Homogenitas
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas kedua kelas berdistribusi
normal, selanjutnya dihitung homogenitas pada kedua kelas. Uji homogenitas
dalam penelitian ini menggunakan uji Fisher. Adapun hasil uji homogenitas kedua
kelas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Data Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Data N SD Fhitung Ftabel Kesimpulan
Kelas eksperimen 34 7,30 1,06 1,79 Berdistribusi homogeni
Kelas kontrol 34 7,52
Berdasarkan tabel 4.10 uji homogenitas data posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi homogen karena Fhitung <
Ftabel atau 1,06 < 1,79 pada derajat kebebasan 66 dari n1 + n2 – 2 sedangkan n1 =
34 dan n2 = 34. Sehingga kedua kelas tersebut memilki kemampuan awal yang
sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perhitungan dapat dilihat pada
lampiran.11
3. Pengujian hipotesis sampel
10
Lampiran17, hal.167 11
Lampiran19, hal.170
57
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas maka langkah
selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis posttest dilakukan
dengan menggunakan rumus uji-t dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.14 Data Uji Hipotesis Posttest Sampel Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Data N SD thitung ttabel Kesimpulan
Kelas
eksperimen
34 7,30 11,78 2,00 Ho ditolak terdapat perbedaan
signifikan rata-rata skor
posttest kelas eksperimen
dengan kelas kontrol.
Kelas
kontrol
34 7,52
Berdasarkan tabel 4.11 tersebut dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua
kelas terletak pada daerah penerimaan H1 dan penolakan Ho, karena nilai thitung >
ttabel atau 11,78 > 2,00 pada taraf signifikan 95% dan derajat kebebasan 66 dari n1
– n2 – 2 dengan n1 = 34 dan n2 = 34. Hasil perhitungan menunjukan bahwa thitung >
ttabel atau 11,78 > 2,00. Selain itu rata-rata hasil posttest kelas eksperimen lebih
besar dibandingkan kelas kontrol, yaitu 85,74 > 64,56.
Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
hasil belajar biologi dengan menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013.
Hal tersebut dapat dilihat pada nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran.12
D. Pembahasan
Berdasarkan pengujian hipotesis kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dengan menggunakan uji-t menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil
belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut
dapat dilihat pada hasil perhitungan bahwa thitung < ttabel ( 1,31 < 2,00). Sehingga
kelas eksperimen dan kelas kontrol memilki kemampuan awal yang sama.
Adapun setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
saintifik kurikulum 2013 pada kelas eksperimen dan pendekatan ekspositori pada
kelas kontrol diperoleh rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas
12
Lampiran21, hal.172
58
kontrol ( 85,74 > 64,56 ). pengujian hipotesis posttest terhadap kelas eksperimen
dan kelas kontrol dengan menggunakan uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut dapat
dilihat pada hasil perhitungan diperoleh bahwa thitung >ttabel ( 11,78 > 2,00). Hal ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan
pendekatan saintifik kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa pada konsep
interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.
Selain itu, berdasarkan data kognitif hasil belajar dari sebelum dan sesudah
pembelajaran dilakukan dengan uji N-gain juga menunjukan adanya perbedaan
dari kedua kelas. Nilai N-gain lebih tinggi kelas eksperimen daripada kelas
kontrol (0,72 > 0,35). Hal tersebut menunjukan bahwa dengan pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 meningkatkan hasil belajar.
Dengan menerapkan pembelajaran pendekatan saintifik kurikulum 2013
dalam proses pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dan dapat mengkonstruk
sendiri pengetahuan dengan melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan meyelidiki sesuatu secara sistematis, kritis, logis dan
analitis. Selain itu juga pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik
kurikulum 2013 dapat membantu guru dalam menyampaikan materi yang cukup
banyak dengan baik.
Dengan demikian, data baik dari hasil pretest, posttest, kelas eksperimen
memilki rata-rata skor yang tinggi daripada kelas kontrol. Dengan pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik dan metode praktikum, jelas menunjukan
adanya pengaruh pendekatan saintifik kurikulum 2013 terhadap hasil belajar.
Sehingga dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
kurikulum 2013 membantu proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik kurikulum
2013 siswa dapat menggunakan pikirannya, menggunakan alat dan bahan, bahkan
juga terlibat kerja sama untuk mendiskusikan hasil pengamatan yang telah
dilakukan. Dengan demikian pada proses pembelajaran guru berperan sebagai
fasilitator dan mediator, dan mendorong siswa untuk belajar mandiri dan terbiasa
bekerja ilmiah.
59
Belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk
menghasilkan suatu perubahan yang menyangkut pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan nilai-nilai. Pada penelitian ini penggunaan pendekatan saintifik
kurikulum 2013 menuntut siswa untuk belajar mandiri (student centered). Dengan
pendekatan saintifik kurikulum 2013 ini siswa mampu berpikir secara ilmiah dan
menemukan sendiri konsep yang mereka pelajari. Sehingga terjadi perubahan
pada diri siswa tersebut baik dari segi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-
nilai ilmiah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Penelitian Johari Marjan yang menyatakan
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains
antara siswa yang mengikuti pembelajaran berpendekatan saintifik dengan siswa
yang mengikuti model pembelajaran langsung. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendekatan saintifik lebih
baik dari pada model pembelajaran langsung.13
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan
saintifik kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran dapat menumbuhkan sikap
dan nilai ilmiah didalam pembelajaran biologi. Sehingga pembelajaran biologi
menjadi lebih bermakna dan siswa dapat menemukan sendiri pengetahuannya.
Dengan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar yang dicapai oleh
siswa. Sehingga hasil belajar sisa menjadi meningkat,
13
Johari Marjan, “Pengaruh Pembelajaran Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan
Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu'amilat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok timur
Nusa Tenggara Barat”, Journal of University Ganesha.,Vol. 4, 2014. hal 1-1
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dan analisis data,
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
saintifik kurikulum 2013 berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan
uji-t pada taraf signifikan (α = 0,05) diperoleh hasil thitung > ttabel atau 11,78 > 2,00.
Sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
terdapat pengaruh signifikan penggunaan pendekatan saintifik kurikulum 2013
terhadap hasil belajar siswa pada konsep interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan.
B. Saran
Pendekatan saintifik kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajran
yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif dan
psikomotor, oleh karena itu penggunaan pendekatan saintifik kurikulum 2013 ini
perlu diterapkan dalam proses pembelajaran. Adapun kekurangan pada penilitian
ini tidak terdapat penilaian pada aspek afektif dan psikomotor, hal ini
dikarenakan waktu yang tersedia untuk penelitian sangat singkat yaitu dua kali
praktik mengajar dikelas sedangkan untuk menilai proses belajar pada ranah
afektif dan psikomotor butuh waktu yang panjang.
61
DAFTAR PUSTAKA
Ariesta, R. dan Supartono. “Pengembangan Perangkat Perkuliahan kegiatan
Laboratorium Fisika Dasar II Berbasis Inkuiri terbimbing untuk
Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa”, Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia. 7, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Atsnan M.F dan Yuliana Gazali Rahmita, “Penerapan Pendekatan Scientific
Dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan
(Pecahan)”, prosiding UNY, 2013.
Fauziah Resti, Abdullah Ade Gafar dan Dadang Lukman Hakim. “Pembelajaran
Saintiik Elektronik Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah”,
Jurnal Pendidikan Indonesia, vol. IX, 2013.
Hidayat Sholeh, Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2013.
Hosnan, M. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21
(Kunci sukses implementasi kurikulum 2013), Bogor: Ghalia Indonesia,
2014.
Husamah Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi, Jakarta:
Prestasi Pustakarya, 2013.
Johari, Marjan. “Pengaruh Pembelajaran Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi
dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu'amilat NW Pancor Selong
Kabupaten Lombok timur Nusa Tenggara Barat”, Journal of University
Ganesha.,Vol. 4 2014.
Khoiru Ahmadi, Iif, dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT
Prestasi Pustakarya, 2011.
Kurinasih Imas. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan, Surabaya :
Kata Pena, 2014.
Machin, A. “Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan
Konservasi Pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan”, Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia, 2014..
Majid, Abdul, dkk. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Rosdakarya, 2014.
62
Paidi. “Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided
Inquiry Pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman”, Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia., 2007.
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010.
Riduwan, dkk. Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial,
Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2011.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana, 2008.
Sofyan Ahmad, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2006.
Sudaryono. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, 2005.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010.
Sudjiono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008.
Sugiyono, MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta,
2009.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif –Progresif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010.
Xiaowei, E Coffey Janne. “The Scientific Methode and Scientific Inquiry :
Tension as in Teaching and Learning”, Journal Education of Maryland
University, 2005.
Zulfiani. Strategi Pembelajaran Sain. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
2009.
63
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN I
Sekolah : MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : VII/2
MateriPokok : Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan
AlokasiWaktu : 2 x 40 menit
KompetensiI nti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, koneptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar :
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentanga spek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan
seta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukan prilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat,
tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka kritis, kreatif, inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya.
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup.
64
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya
bagi ekosistem
4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya.
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan
usulan tentang penanggulangan masalah.
I. Indikator
1. Menjelaskan pengertian lingkungan
2. Menentukan komponen penyusun ekosistem dan saling hubungan antar
komponen
3. Menjelaskan interaksi dalam eksosistem membentuk suatu pola
4. Mengidentifikasi pola interaksi manusia dalam mempengaruhi ekosistem
5. Menentukan hipotesis terhadap hubungan antar komponen ekosistem
6. Melakukanpengamatanterhadap hubungan antar komponen ekosistem
7. Mengolah data berdasarkanhasilpengamatan
8. Mengkomunikasikanhasilpengamatansecaratertulismelaluilaporanhasil
pengamatan tentang hubungan antar komponen ekosistem
II. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian lingkungan
2. Siswadapat menentukan komponen penyusun ekosistem dan saling hubungan
antar komponen
3. Siswa dapat menjelaskan interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola
4. Siswa dapat mengidentifikasi pola interaksi manusia dalam mempengaruhi
ekosistem
5. Siswa dapat menentukan hipotesis terhadap hubungan antar komponen
ekosistem
6. Siswa mampu melakukan pengamatan terhadap hubungan antar komponen
ekosistem
7. Siswa mampu mengolah data berdasarkan hasil pengamatan terhadap
hubungan antar komponen ekosistem
8. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil pengamatan secara tertulis melalui
laporan hasil pengamatan tentang hubungan antar komponen ekosistem
Karakter yang diharapkan :
Disiplin, jujur, komunikatif, rasa ingintahu, perhatian dan tanggung jawab.
65
III. Materi
IV. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : inkuiri terbimbing
Metode : Eksperimen, diskusi, Tanya jawab
V. Langkah Pembelajaran
Tahapan
Kegiatan
Tahapan
Saintifik
Aktivasi Guru Aktivasi Siswa Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Motivasi
1. Menciptakan
suasana kelas yang
religious dengan
mengucapkan
salam.
2. Memulai pelajaran
dengan berdoa
bersama.
3. Menanyakan kabar
siswa.
4. Mengabsen siswa
dengan memanggil
nama siswa satu
persatu
1. Menjawab
salam.
2. Berdoa bersama
3. Menjawab
pertanyaan
guru.
4. Mengacungkan
tangan ketika
dipanggil
namanya dan
10 menit
Lingkungan
Komponen Interaksi ekosistem
Interaksi manusia Ekosistem
66
Apersepsi
5. Guru memberikan
pertanyaan kepada
siswa
a. Apakah manusia
dapat hidup jika
tak ada tumbuhan?
b. Apa yang kalian
ketahui tentang
produsen?
6. Menyampaikan
indikator dan
tujuan
pembelajaran.
menjawab
“hadir”
5. Siswa
menjawab
pertanyaan guru
6. Memperhatikan
penjelasan guru
Kegiatan Inti
Mengamati
1. Orientasi
Guru
mengintruksikan
siswa untuk
membentuk
kelompok sebanyak 5
kelompok dan guru
menginformasikan
bahwa materi yang
akan dipelajari yaitu
tentang ekosistem
1. Siswa
Mendengarkan
dan
memperhatikan
penjelasan guru
60 menit
2. Merumuskan
masalah
Guru
memperlihatkan
macam-macam
komponen ekosistem
yang ada di
lingkungan melalui
power point seperti
air, tumbuhan, tanah
dll.
2. Siswa
menanggapi
guru dengan cara
memperhatikan
67
Siswa diminta untuk
memperhatikan guru
yang sedang
menjelaskan
Menanya
Guru
mempersilahkan
siswa untuk bertanya
Guru menunjukan
sebuah ekosistem
pada akuarium,
dalam akuarium
tersebut terdapat
beberapa komponen
yaitu tumbuhan, ikan,
air, cahaya, oksigen
dan batu-batuan hias.
Kemudian guru
mengeluarkan
tanaman dari dalam
akuarium tersebut.
Dengan memberikan
contoh ekosistem
melalui akurium
tersebut guru
bertanya kepada
siswa “Apakah ikan
tersebut dapat hidup
tanpa tanaman di
akuarium?
3. Merumuskan
hipotesis
Guru memberikan
Siswa bertanya
kepada guru
terkait gambar-
gambar yang
ditampilkan oleh
guru
Siswa
memperhatikan
dan menjawab
pertanyaan guru
3.Siswa
melakukan
praktikum sesuai
dengan LKS yang
diberikan
68
LKS kepada masing-
masing kelompok
Guru
mempersilahkan
siswa untuk
praktikum sesuai
dengan tugas di LKS
yaitu tentang
hubungan antar
komponen pada
suatu ekosistem
Guru mengarahkan
siswa untuk
mendiskusikan dan
membuat hipotesis
mengenai masalah
pada praktikum yang
telah disajikan
Guru menuliskan
hipotesis siswa pada
papan tulis :
"komponen abiotik
dan biotik pada
ekosistem saling
berhubungan"
"Komponen abiotik
dan biotik pada
ekosistem tidak saling
berhubungan"
Siswa
Berdiskusi dan
membuat hipotesis
dari masalah yang
telah disajikan
guru
Siswa mengajukan
hipotesis kepada
guru
Mencoba Guru mempersilahkan
siswa untuk
melakukan praktikum
dengan alat dan bahan
yang sudah disediakan
Guru membimbing
siswa dalam proses
praktikum
Siswa melakukan
praktikum dengan
alat dan bahan
yang sudah mereka
bawa dari rumah
sebelumnya.
69
Guru
menginstruksikan
siswa agar teliti dalam
mengamati hasil
praktikum
4. Mengumpulkan
data
Guru mempersilahkan
siswa mengumpulkan
data untuk diskusi
melalui buku teks,
atau internet
Siswa mengamati
dengan teliti objek
hasil praktikum
Siswa
mengumpulkan
data untuk
berdiskusi melalui
buku teks
Mengasosia
sikan
Guru
mempersilahkan
siswa untuk mengisi
LKS halaman 1-7
yang sudah
disediakan
Guru
menginstruksikan
pada siswa untuk
mengisi LKS
menggunakan bahan/
sumber yang sudah
dikumpulkan
sebelumnya
5. Menguji hipotesis
Guru
menginstruksikan
siswa untuk
berdiskusi mengisi
LKS yang telah
diberikan, serta
membuktikan dugaan
hipotesis yang telah
Siswa mengisi LKS
dengan berdiskusi
Siswa mengisi LKS
dan mencari
informasi dari
berbagai sumber
buku teks atau
internet
5. Siswa mengisi
LKS yang telah
diberikan. Dan
membuktikan
dugaan hipotesis
yang telah
dirumuskan.
70
dirumuskan
Guru membimbing
siswa dalam
berdiskusi.
Siswa berdiskusi
Mengkomu
nikasikan
Guru meminta
perwakilan kelompok
untuk
mempresentasikan di
depan kelas
6. Merumuskan
Kesimpulan
Guru
menginstruksikan
kepada setiap
kelompok untuk
membuat kesimpulan
terhadap pengamatan
yang telah mereka
lakukan.
Perwakilan dari
setiap kelompok
mempresentasikan
hasil pengamatan
dan kelompok lain
menanggapi
6. Siswa
Membuat
kesimpulan dari
hasil percobaan
Kegiatan
Penutup
Guru melakukan
review terhadap
materi yang telah
dipelajari agar tidak
terjadi miskonsepsi
Guru menugaskan
siswa untuk mencari
informasi tentang
pencemaran
lingkungan dan
pemanasan global
Siswa
memperhatikan
penjelasan dari
guru
Siswa mencatat
tugas yang
diberikan oleh guru
10menit
71
VI. Alat dan Sumber
1. Kemendikbud. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII . Jakarta:
Kemendikbud RI. 2013.
2. Winarsih, Ani. IPA TERPADU untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan , Depdiknas. 2008.
3. Nursahedah. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII. Bogor:
Arya Duta. 2008.
4. Rohima, Iip. Alam sekitar IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas. 2009.
5. Laboratorium, peralatan praktikum
6. LKS Praktikum
VII. PENILAIAN
Teknik Bentuk Instrumen
Tes Kognitif Pretest dan posttest
Tes Afektif Lembar observasi dan rubrik
Tes psikomotor Lembar observasi dan rubrik
Mengetahui
Guru Bidang Studi
Tri Endah Irianti S.Pd
NIP. 196204191987032003
Peneliti
Hana Hamdilah
NIM: 1110016100012
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN II
Sekolah : MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : VII/2
MateriPokok : Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan
AlokasiWaktu : 2 x 40 menit
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, koneptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori..
Kompetensi Dasar :
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan
serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukan prilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat,
tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka kritis, kreatif, inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya.
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup.
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya
bagi ekosistem
73
4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya.
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan
usulan tentang penanggulangan masalah.
I. Indikator
1. Mendeskripsikan macam-macam pencemaran yang terjadi di lingkungan
2. Mengidentifikasi dampak dari macam-macam pencemaran yang terjadi di
lingkungan
3. Menentukan usaha-usaha dalam mencegah pencemaran lingkungan
4. mendeskripsikan penyebab dan mekanisme dari pemanasan global
5. Mengidentifikasi dampak dari terjadinya pemanasan global
6. Menentukan hipotesis terhadapdampak pencemaran lingkungan bagi makhluk
hidup
7. Melakukanpengamatanterhadap dampak pencemaran lingkungan bagi makhluk
hidup
8. Mengolah data berdasarkanhasilpengamatan
9. Mengkomunikasikanhasilpengamatansecaratertulismelaluilaporanhasil
pengamatan tentang dampak pencemaran lingkungan bagi makhluk hidup
II. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mendeskripsikan macam-macam pencemaran yang terjadi di
lingkungan
2. Siswadapat mengidentifikasi dampak dari macam-macam pencemaran yang
terjadi di lingkungan
3. Siswa dapat menentukan usaha-usaha dalam mencegah pencemaran lingkungan
4. Siswa dapat mendeskripsikan penyebab dan mekanisme dari pemanasan global
5. Siswa dapat menentukan hipotesis terhadap dampak pencemaran lingkungan bagi
makhluk hidup
6. Siswamampumelakukanpengamatanterhadap dampak pencemaran lingkungan
bagi makhluk hidup
7. Siswa mampu mengolah data berdasarkan hasil pengamatan
8. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil pengamatan secara tertulis melalui
laporan hasil pengamatan tentang dampak pencemaran lingkungan bagi makhluk
hidup
Karakter yang diharapkan :
Disiplin, jujur, komunikatif, rasa ingintahu, perhatian dan tanggung jawab.
74
III. Materi
IV. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : inkuiri terbimbing
Metode : Eksperimen, diskusi, Tanya jawab
V. Langkah Pembelajaran
Tahapan
Kegiatan
Tahapan
Saintifik
Aktivasi Guru Aktivasi Siswa Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Motivasi
1. Menciptakan suasana
kelas yang religious
dengan mengucapkan
salam.
2. Memulai pelajaran
dengan berdoa
bersama.
3. Menanyakan kabar
siswa.
4. Mengabsen siswa
dengan memanggil
1. Menjawab
salam.
2. Berdoa bersama
3. Menjawab
pertanyaan
guru.
4. Mengacungkan
tangan ketika
10
menit
Lingkungan
Pencemaran Pemanasan Global
Dampak bagi makhluk hidup
Udara
Air
Tanah
Usaha pencegahan
pencemaran
lingkungan
75
nama siswa satu
persatu
Apersepsi
5. Memberikan
pertanyaan kepada
siswa
a. apakah air yang
tercemar oleh limbah
dapat dikonsumsi?
b. kenapa udara yang
tercemar oleh asap
kendaraan tidak boleh
dihirup oleh manusia?
6. Menyampaikan
indikator dan tujuan
pembelajaran.
dipanggil
namanya dan
menjawab
“hadir”.
5. Menjawab
pertanyaan
6. Memperhatikan
penjelasan guru
Kegiatan Inti
Mengamati
1. Orientasi
Guru mengintruksikan
siswa untuk membentuk
kelompoksebanyak 5
kelompokdan guru
menginformasikan
bahwa materi yang akan
dipelajari yaitu tentang
pencemaran lingkungan
dan pemanasan global
1. Siswa
Mendengarkan
dan
memperhatikan
penjelasan guru
60
menit
2. Merumuskan masalah
Guru memperlihatkan
macam-macam
pencemaran yang ada di
lingkungan sekitar
melalui power point
seperti pencemaran air,
udara, tanah dll
Siswa diminta untuk
2. Siswa
menanggapi
guru dengan
memperhatikan
76
memperhatikannya
Menanya
Guru mempersilahkan
siswa untuk bertanya
Guru menunjukan 2
gelas air yang berisi air
bersih dan kotor,
kemudian didalam air
tersebut terdapat ikan
masing-masing 1 ekor,
dengan menunjukan
contoh tersebut guru
bertanya kepada siswa
“apakah pencemaaran
yang terjadi di
lingkungan akan
mengancam kehidupan
makhluk hidup?
3. Merumuskan
hipotesis
Guru memberikan LKS
kepada masing-masing
kelompok
Guru mempersilahkan
siswa untuk
mempraktikumkan
sesuai dengan tugas di
LKS yaitu tentang
pencemaran lingkungan.
Siswa bertanya
kepada guru
terkait gambar-
gambar yang
ditampilkan oleh
guru dan
menjawab
pertanyaan guru
3.Siswa
melakukan
praktikum sesuai
dengan LKS yang
diberikan
77
Guru mengarah
kansiswa untuk
mendiskusikan dan
membuat hipotesis
mengenai masalah pada
praktikum yang telah
disajikan
Guru menuliskan
hipotesis siswa pada
papan tulis :
"Pencemaran yang
terjadi di lingkungan
akan mengancam
kehidupan makhluk hidup
sekitar"
" Pencemaran yang
terjadi di lingkungan
tidak akan mengancam
kehidupan makhluk hidup
sekitar "
Siswa
Berdiskusi dan
membuat hipotesis
dari masalah yang
telah disajikan
guru
Siswa mengajukan
hipotesis kepada
guru
Mencoba Guru mempersilahkan
siswa untuk melakukan
praktikum dengan alat
dan bahan yang sudah
disediakan
Guru membimbing siswa
dalam proses praktikum
Guru menginstruksikan
siswa agar teliti dalam
mengamati hasil
praktikum
4. Mengumpulkan data
Guru mempersilahkan
siswa mengumpulkan
Siswa melakukan
praktikum dengan
alat dan bahan
yang sudah mereka
bawa dari rumah
sebelumnya.
Siswa mengamati
dengan teliti objek
hasil praktikum
Siswa
mengumpulkan
data untuk
berdiskusi melalui
78
data untuk diskusi
melalui buku teks, atau
internet
buku teks
Mengasosia
sikan
Guru mempersilahkan
siswa untuk mengisi
LKS hal 1-7 yang sudah
disediakan
Guru menginstruksikan
pada siswa untuk
mengisi LKS
menggunakan bahan/
sumber yang sudah
dikumpulkan
sebelumnya
5. Menguji hipotesis
Guru menginstruksikan
siswa untuk berdiskusi
mengisi LKS yang telah
diberikan, serta
membuktikan dugaan
hipotesis yang telah
dirumuskan
Guru membimbing
siswa dalam berdiskusi.
Siswa mengisi LKS
dengan berdiskusi
Siswa mengisi LKS
dan mencari
informasi dari
berbagai sumber
buku teks atau
internet
5. Siswa mengisi
LKS yang telah
diberikan. Dan
membuktikan
dugaan hipotesis
yang telah
dirumuskan.
Siswa berdiskusi
79
Mengkomu
nikasikan
6. Merumuskan
Kesimpulan
Guru menginstruksikan
kepada setiap kelompok
untuk membuat
kesimpulan terhadap
pengamatan yang telah
mereka lakukan.
6. Siswa
Membuat
kesimpulan dari
hasil percobaan
Kegiatan
Penutup
Guru melakukan review
terhadap materi yang
telah dipelajari agar tidak
terjadi miskonsepsi
Guru menugaskan siswa
untuk mempelajari
kembali materi yang telah
disampaikan dan
menginformasikan bahwa
minggu depan ulangan
Siswa
memperhatikan
penjelasan dari
guru
Siswa
melaksanakan
tugas yang
diberikan oleh guru
10
menit
VI. Alat dan Sumber
1. Kemendikbud. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII . Jakarta:
Kemendikbud RI. 2013.
2. Winarsih, Ani. IPA TERPADU untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan , Depdiknas. 2008.
3. Nursahedah. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII. Bogor:
AryaDuta. 2008.
4. Rohima, Iip. Alam sekitar IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas. 2009.
5. Laboratorium, peralatan praktikum
6. LKS Praktikum
80
VII. PENILAIAN
Teknik Bentuk Instrumen
Tes kognitif Pretest dan posttest
Tes afektif Lembar observasi dan rubrik
Tes psikomotorik Lembar observasi dan rubrik
Mengetahui
Guru Bidang Studi
Tri Endah Irianti S.Pd
NIP. 196204191987032003
Peneliti
Hana Hamdilah
NIM: 1110016100012
81
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL I
Sekolah : MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : VII/2
Materi Pokok : Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi Dasar :
1.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
1.2 Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian
ekosistem
1.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
1.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi
pencemaran dan kerusakan lingkungan
I. Indikator
1. Menjelaskan pengertian lingkungan
2. Menentukan komponen penyusun ekosistem dan saling hubungan antar
komponen
3. Menjelaskan interaksi dalam eksosistem membentuk suatu pola
4. Mengidentifikasi pola interaksi manusia dalam mempengaruhi ekosistem
II. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian lingkungan
2. Siswadapat menentukan komponen penyusun ekosistem dan saling hubungan
antar komponen
3. Siswa dapat menjelaskan interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola
4. Siswa dapat mengidentifikasi pola interaksi manusia dalam mempengaruhi
ekosistem
82
Karakter yang diharapkan :
Disiplin, jujur, komunikatif, rasa ingin tahu, perhatian dan tanggung jawab.
III. Materi
IV. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Ekspositori
Metode : Eksperimen, diskusi, tanya jawab
V. Langkah Pembelajaran
Tahapan
Kegiatan
Aktivasi Guru Aktivasi Siswa Alokasi
Waktu
Pendahuluan Motivasi
1. Menciptakan suasana
kelas yang religius dengan
mengucapkan salam.
2. Memulai pelajaran dengan
berdoa bersama.
3. Menanyakan kabar siswa.
4. Mengabsen siswa dengan
memanggil nama siswa
satu persatu
1. Menjawab salam.
2. Berdoa bersama
3. Menjawab
pertanyaan guru.
4. Mengacungkan
tangan ketika
dipanggil namanya
dan menjawab“hadir
”.
10
menit
Lingkungan
Komponen Interaksi ekosistem
Interaksi manusia Ekosistem
83
Apersepsi
5. Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
a. Apakah manusia dapat
hidup jika tak ada
tumbuhan?
b. Apa yang dimaksud
dengan produsen?
6. Menyampaikan indikator
tujuan pembelajaran
5. Siswa menjawab
pertanyaan guru
6. Memperhatikan
penjelasan guru
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan materi
tentang ekosistem melalui
power point dan gambar
yang ditampilkan
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya seputar
materi yang telah dipelajari
Siswa
Mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa bertanya tentang
materi yang kurang
dipahami
60
menit
Elaborasi
Guru membimbing peserta
didik untuk membentuk 5
kelompok besar
Gruru mengajak siswa ke
laboratorium untuk
melakukan praktikum tentang
hubungan antar komponen
abiotik dan biotik pada
ekosistem
Guru memberikan LKS dan
menjelaskan praktikum yang
akan dilakukan kepada siswa
Guru mempersilahkan siswa
Siswa
Bergabung dengan
kelompok masing-
masing
Siswa melakukan
praktikum di
laboratorium
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa melakukan
praktikum
84
untuk melakukan praktikum
sesuai dengan langkah-
langkah yanga ada di LKS
Guru membimbing siswa
selama jalannya praktikum
dan menyuruh siswa untuk
mendiskusikan LKS tersebut
Guru meminta setiap
kelompok
mempresentasikan hasil
praktikumnya
Siswa mendiskusikan
LKS yang sudah
diberikan
Siswa memilih
perwakilan dari
kelompok untuk
presentasi hasil
praktikum kedepan
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum diketahui
siswa
Guru bersama siswa
bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan
penyimpulan
Siswa bertanya kepada
guru tentang hal-hal
yang belum diketahui
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Kegiatan
Penutup
Guru melakukan review
terhadap materi yang telah
dipelajari agar tidak terjadi
miskonsepsi
Guru menugaskan siswa
untuk mencari informasi
tentang pencemaran
lingkungan dan pemanasan
global
Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru
Siswa mencatat tugas
yang diberikan oleh
guru
10
menit
85
VI. Alat dan Sumber
1. Kemendikbud. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII . Jakarta:
Kemendikbud RI. 2013.
2. Winarsih, Ani. IPA TERPADU untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan , Depdiknas. 2008.
3. Nursahedah. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII. Bogor:
AryaDuta. 2008.
4. Rohima, Iip. Alam sekitar IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas. 2009.
5. Laboratorium, peralatan praktikum
6. LKS Praktikum
VII. PENILAIAN
Teknik Bentuk Instrumen
Tes Kognitif Pretest dan posttest
Tes Afektif Lembar Observasi dan rubrik
Tes Psikomotorik Lembar Observasi dan rubrik
Mengetahui
Guru Bidang Studi
Tri Endah Irianti S.Pd
NIP. 196204191987032003
Peneliti
Hana Hamdilah
NIM: 1110016100012
86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL II
Sekolah : MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : VII/2
Materi Pokok : Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi Dasar :
1.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
1.2 Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian
ekosistem
1.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
1.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi
pencemaran dan kerusakan lingkungan
I. Indikator
1. Mendeskripsikan macam-macam pencemaran yang terjadi di lingkungan
2. Mengidentifikasi dampak dari macam-macam pencemaran yang terjadi di
lingkungan
3. Menentukan usaha-usaha dalam mencegah pencemaran lingkungan
4. Mendeskripsikan penyebab dan mekanisme dari pemanasan global
5. Mengidentifikasi dampak dari terjadinya pemanasan global
II. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mendeskripsikan macam-macam pencemaran yang terjadi di
lingkungan
2. Siswadapat mengidentifikasi dampak dari macam-macam pencemaran yang
terjadi di lingkungan
3. Siswa dapat menentukan usaha-usaha dalam mencegah pencemaran lingkungan
4. Siswa dapat mendeskripsikan penyebab dan mekanisme dari pemanasan global
Karakter yang diharapkan :
Disiplin, jujur, komunikatif, rasa ingin tahu, perhatian dan tanggung jawab.
87
III. Materi
IV. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Ekspositori
Metode : Eksperimen, diskusi, tanya jawab
V. Langkah Pembelajaran
Tahapan
Kegiatan
Aktivasi Guru Aktivasi Siswa Alokasi
Waktu
Pendahuluan Motivasi
1. Menciptakan suasana kelas
yang religius dengan
mengucapkan salam.
2. Memulai pelajaran dengan
berdoa bersama.
3. Menanyakan kabar siswa.
4. Mengabsen siswa dengan
memanggil nama siswa satu
persatu
1. Menjawab salam.
2. Berdoa bersama
3. Menjawab pertanyaan
guru.
4. Mengacungkan
tangan ketika
dipanggil namanya
10
menit
Lingkungan
Pencemaran Pemanasan Global
Dampak bagi makhluk hidup
Udara
Air
Tanah
Usaha pencegahan
pencemaran
lingkungan
88
Apersepsi
5. Memberikan pertanyaan
kepada siswa
1. Apakah air yang tercemar
oleh limbah dapat
dikonsumsi?
2. Kenapa udara yang tercemar
oleh asap kendaraan tidak
boleh dihirup oleh manusia?
6. Menyampaikan indikator
dan tujuan pembelajaran
dan menjawab“hadir
”.
Siswa menjawab
pertanyaan guru
6. Memperhatikan
penjelasan guru
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan materi
tentang pencemaran
lingkungan dan pemanasan
global melalui power point
dan video yang ditampilkan
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya seputar materi
yang telah dipelajari
Siswa
Mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa bertanya tentang
materi yang kurang
dipahami
60
menit
Elaborasi
Guru membimbing peserta
didik untuk membentuk 5
kelompok besar
Gruru mengajak siswa ke
laboratorium untuk melakukan
praktikum tentang dampak
pencemaran lingkungan bagi
makhluk hidup
Guru memberikan LKS dan
Siswa
Bergabung dengan
kelompok masing-
masing
Siswa melakukan
praktikum di
laboratorium
89
menjelaskan praktikum yang
akan dilakukan kepada siswa
Guru mempersilahkan siswa
untuk melakukan praktikum
sesuai dengan langkah-
langkah yanga ada di LKS
Guru membimbing siswa
selama jalannya praktikum
dan menyuruh siswa untuk
mendiskusikan LKS tersebut
Guru meminta setiap
kelompok mempresentasikan
hasil praktikumnya
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Siswa melakukan
praktikum
Siswa mendiskusikan
LKS yang sudah
diberikan
Siswa memilih
perwakilan dari
kelompok untuk
presentasi hasil
praktikum kedepan kelas
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum diketahui
siswa
Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan.
Siswa bertanya kepada
guru tentang hal-hal
yang belum diketahui
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
Kegiatan
Penutup
Guru melakukan review
terhadap materi yang telah
dipelajari agar tidak terjadi
miskonsepsi
Guru menugaskan siswa untuk
Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru
Siswa melaksanakan
tugas yang diberikan oleh
10
menit
90
mempelajari kembali materi
yang telah disampaikan dan
menginformasikan bahwa
minggu depan ulangan
guru
VI. Alat dan Sumber
1. Kemendikbud. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII . Jakarta:
Kemendikbud RI. 2013.
2. Winarsih, Ani. IPA TERPADU untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan , Depdiknas. 2008.
3. Nursahedah. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII. Bogor:
AryaDuta. 2008.
4. Rohima, Iip. Alam sekitar IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas. 2009.
5. Laboratorium, peralatan praktikum
6. LKS Praktikum
VII. PENILAIAN
Teknik Bentuk Instrumen
Tes Kognitif Pretest dan posttest
Tes Afektif Lembar Observasi dan rubrik
Tes Psikomotorik Lembar Observasi dan rubrik
Mengetahui
Guru Bidang Studi
Tri Endah Irianti S.Pd
NIP. 196204191987032003
Peneliti
Hana Hamdilah
NIM: 1110016100012
92
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa Inkuiri Terbimbing
Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan
Tujuan :
Melakukan percobaan tentang hubungan antara komponen abiotik dan biotik
Menentukan komponen penyusun ekosistem dan saling hubungan antar
komponen
Menjelaskan interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola
Mengidentifikasi pola interaksi manusia dalam mempengaruhi ekosistem
Tahap 1 : Mengajukan Pertanyaan atau Masalah
Dalam sebuah ekosistem akuarium terdapat beberapa komponen t diantaranya
tumbuhan, ikan, air, batu, cahaya, dan oksigen. Kemudian tanaman yang ada di
akuarium tersebut dikeluarkan dari dalam akuarium dan dibiarkan berhari-hari ikan
tersebut berada diakuarium . Dari kejadian ini timbulah suatu pertanyaan dibawah
ini:
Hari/Tanggal : Kelompok :
Kelas : VII Anggota :
Apakah ikan dapat bertahan
hidup tanpa tanaman di
akuarium?
93
Tahap 2 : Merumuskan Hipotesis
Pilihlah hipotesis paling tepat menurut kelompok kalian!
I. Ikan bertahan hidup tanpa tanaman pada akuarium
II. Ikan mati tanpa tanaman pada akuarium
Tahap 3 : Mengumpulkan Data
Alat dan Bahan
Catat cara kerja yang dilakukan dalam pengamatan ini!
Alat dan Bahan :
94
1. Dari praktikum diatas amatilah perubahan yang terjadi pada tanaman Elodea dan
ikan dengan mengisi tabel dibawah ini!
Hari
Ke-
Kondisi Abiotik Biotik
Kondisi Tanaman Kondisi Ikan
1
2
3
4
5
6
Dari data yang telah kelompok kalian dapatkan, tentukanlah :
1. Jelaskan bagaimana bagian-bagian dalam botol berinteraksi untuk menyusun
ekosistem!
2. Apa yang diperlukan untuk menjaga ekosistem tersebut sehat?
2. Komponen Biotik dan Abiotik pada Ekosistem
Ada berapa macam makhluk hidup dan tak hidup yang ada di lingkungan
sekolah?
Lingkungan yang diamati :
Catat biotik dan abiotik yang kamu dapat pada tabel dibawah ini!
No Makhluk Hidup
(Biotik)
Jumlah Benda Mati
(Abiotik)
Peran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
95
3. Interaksi ekosistem membentuk suatu pola interaksi
Berdasarkan gambar diatas ada berapa rantai makanan yang terlihat pada
gambar dan sebutkan urutan rantai makanan tersebut!
Lengkapilah tabel dibawah ini!
No Makhluk hidup yang
melakukan hubungan
Bentuk interaksi Keterangan
1
2
96
3
4
5
6
3. Pola Interaksi Manusia Mempengaruhi Ekosistem (Perubahan lingkungan)
Tentukanlah pencemaran lingkungan apa yang disebabkan oleh interaksi
manusia dibawah ini!
Interaksi Manusia Jenis pencemaran
97
Dari hasil pengamatan yang anda lakukan dari praktikum diatas, tentukanlah :
1. Apa saja komponen biotik dan abiotik pada ekosistem?
2. Apakah setiap komponen abiotik dan biotik pada lingkungan saling
berhubungan? berikan contoh sesuai praktikum diatas!
98
Tahap 4 : Menguji Hipotesis
Dari hasil pengumpulan data tentukan apakah ikan yang berada di akuarium
dapat hidup meskipun tidak ada tanaman?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Tahap 5 : Merumuskan Kesimpulan
Buatlah Kesimpulan dari hasil data yang diperoleh!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
99
Lembar Kerja Siswa Inkuiri Terbimbing
Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan
Tujuan :
1. Melakukan percobaan tentang dampak dari pencemaran lingkungan
2. Mendeskripsikan macam-macam pencemaran yang terjadi di lingkungan
3. Menentukan usaha-usaha dalam mencegah pencemaran lingkungan
4. Mendeskripsikan penyebab dan mekanisme pemanasan global
5. Mengidentifikasi dampak dari pemanasan global
Tahap 1 : Mengajukan Pertanyaan atau Masalah
Ada 2 gelas air yang berisi air bersih dan air kotor, kemudian didalam air
tersebut terdapat ikan masing-masing 1 ekor, setelah itu ikan yang ada di air kotor
nampak tidak terlalu cepat gerakannya sedangkan ikan pada air yang bersih nampak
cepat dan lincah gerakannya. Dari kejadian ini maka timbulah pertanyaan dibawah
ini:
Hari/Tanggal : Kelompok :
Kelas : VII Anggota :
Apakah pencemaran yang
terjadi di lingkungan akan
mengancam kehidupan
makhluk hidup sekitar?
100
Tahap 2 : Merumuskan Hipotesis
Pilihlah hipotesis paling tepat menurut kelompok kalian !
I. Pencemaran yang terjadi di lingkungan akan mengancam kehidupan
makhluk hidup sekitar
II. Pencemaran yang terjadi di lingkungan tidak akan mengancam
kehidupan makhluk hidup sekitar
Tahap 3 : Mengumpulkan Data
Alat dan Bahan
Catat cara kerja yang dilakukan dalam pengamatan ini!
101
1. Dari hasil pengamatan praktikum diatas isilah tabel dibawah ini!
No Waktu Kondisi Ikan Kondisi
Jangkrik
Toples 1 Toples 2 Toples 3 Toples 4
1 5 menit
2 10 menit
3 15 menit
4 20 menit
Dari data diatas jawablah pertanyan-pertanyan dibawah in!
Bagaimana kondisi ikan dan jangkrik pada menit ke 20?
Adakah perubahan kondisi ikan dan jangkrik pada setiap 5 menit? Knapa
tejadi demikian?
2. Dampak Pencemaran Lingkungan
Lengkapilah tabel dibawah ini!
No Pencemaran Contoh Dampak
1 Udara
2 Air
3 Tanah
3. Usaha Pencegahan Pencemaran Lingkungan
Deskripsikan masing-masing gambar dibawah ini!
No Gambar Deskripsi
1
102
2
3
4
4. Penyebab dan Mekanisme Pemanasan Global
Dari gambar diatas jawablah pertanyan-pertanyaan dibawah ini!
1. Gas-gas apa saja yang menyebabkan pemanasan global?
2. Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca?
3. Bagaimana pemanasan global dapat terjadi dibumi?
103
5. Dampak Pemanasan Global
No Gambar Keterangan
1
2
3
4
Dari hasilpengamatan yang andalakukan dari praktikum diatas, tentukanlah :
1. Apa saja macam-macam pencemaran yang terjadi di lingkungan?
2. Berikan satu contoh dampak dari pencemaran udara, air, dan tanah!
3. Apakah pencemaran yang terjadi di lingkungan akan mengancam
berlangsungnya kehidupan makhluk hidup?
104
Tahap 4 : Menguji Hipotesis
Dari hasil pengumpulan data tentukan apakah pencemaran yang terjadi di
lingkungan akan mengancam kehidupan makhluk hidup sekitar?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
Tahap 5 : Merumuskan Kesimpulan
Buatlah Kesimpulan dari hasil diatas!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………
105
Lampiran 4
Lembar Kerja Siswa
Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan
Kelompok :
Anggota : 1.................................... 4...................................
2.................................... 5...................................
3.................................... 6...................................
I. Tujuan :
1. Melakukan percobaan tentang hubungan antara komponen abiotik dan biotik
2. Menentukan komponen penyusun ekosistem dan saling hubungan antar
komponen
3. Menjelaskan interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola
4. Mengidentifikasi pola interaksi manusia dalam mempengaruhi ekosistem
II. Alat dan Bahan :
1. Botol plastik ukuran 2 liter 8. Ikan kepala timah/cere guppy
2. Gunting 9. Makanan ikan
3. Pasir
4. Kerikil
5. Penggaris
6. Air
7. Tumbuhan Elodea
III. Cara Kerja :
1. Potonglah bagian atas dari botol plastik yang telah dicuci!
2. Tuangkan lapisan pasir setelah 5-10 cm di bagian dasar botol!
3. Isilah botol tersebut dengan air sampai 5 cm dibawah permukaan botol, dan
biarkan terbuka selama 2 hari jaga volume air dengan menambahkan air untuk
mengganti air yang menguap dari botol!
4. Tanamlah Elodea dan tambahlah 2 cm lapisan kerikil!
5. Bila air telah jernih, tambahkanlah seekor ikan kepala timah atau ikan koki yang
106
berukuran kecil
6. Berilah makan ikan dengan memasukan makanan ikan secukupnya setiap hari!
7. Sekarang kamu telah membuat suatu lingkungan yang disebut ekosistem!
8. Amatilah ekosistemmu setiap hari dan catatlah apa yang kamu amati dalam buku
catatanmu, pastikan kamu mengamati bagian hidup dan tak hidup!
IV. Hasil Pengamatan
Hari
Ke-
Kondisi Abiotik Biotik
Kondisi Tanaman Kondisi Ikan
1
2
3
4
5
6
V. Pembahasan
Dari data yang telah kelompok kalian dapatkan, tentukanlah :
1. Jelaskan bagaimana bagian-bagian dalam botol berinteraksi untuk menyusun
ekosistem!
2. Apa yang diperlukan untuk menjaga ekosistem tersebut sehat?
3. Apakah setiap komponen abiotik dan biotik yang terdapat dalam botol saling
berhungan ? berikan contoh dari praktikum yang telah kalian lakukan!
4. Apa saja komponen abiotik dan biotik pada ekosistem?
5. Berikan penjelasan dari kata-kata dibawah ini beserta contohnya!
No Interaksi makhluk
hidup
Contoh Keterangan
1 Rantai makanan
2 Parasitisme
3 Komensalisme
4 Mutualisme
5 Predasi
107
6. Tentukanlah jenis pencemaran yang disebabkan oleh gambar dibawah ini!
Interaksi Manusia Jenis pencemaran
108
VI. Kesimpulan
109
Lembar Kerja Siswa
Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan
Kelompok :
Anggota : 1.................................... 4...................................
2.................................... 5...................................
3.................................... 6...................................
I. Tujuan :
1. Melakukan percobaan tentang dampak dari pencemaran lingkungan
2. Mendeskripsikan macam-macam pencemaran yang terjadi di lingkungan
3. Menentukan usaha-usaha dalam mencegah pencemaran lingkungan
4. Mendeskripsikan penyebab dan mekanisme pemanasan global
5. Mengidentifikasi dampak dari pemanasan global
II. Alat dan Bahan :
1. 4 buah toples kosong + tutup
2. 3 ekor ikan kecil
3. 1 buah jangkrik
4. Stopwatch
5. Air detergen
6. Air bersih
7. Air sabun mandi
8. Obat nyamuk semprot
III. Cara Kerja :
1. Siapkan 4 buah toples kosong beserta tutup, 3 ekor ikan kecil, 1 ekor jangkrik dan
stopwatch
2. Isi ketiga toples dengan air bersih, air sabun mandi dan air sabun detergen
3. Isi ketiga toples dengan ikan kecil masing-msing satu ekor
4. Isi satu toplesnya dengan jangkrik hidup
5. Kemudian pada toples yang berisi jangkrik semprotkan obat nyamuk semprot dan
tutup sampai rapat
110
6. Beri label masing-masing toples tersebut!
7. Amati ikan dan jangkrik dalam 5 menit, 10 menit, 15 menit dan 20 menit!
8. Diskusikan hasil pengamatanmu dengan teman kelompok!
IV. Hasil Pengamatan
No Waktu Kondisi Ikan Kondisi
Jangkrik
Toples 1 Toples 2 Toples 3 Toples 4
1 5 menit
2 10 menit
3 15 menit
4 20 menit
V. Pembahasan
Dari data yang telah kelompok kalian dapatkan, tentukanlah :
1. Bagaimana kondisi ikan dan jangkrik pada menit ke 20?
2. Adakah perubahan kondisi ikan dan jangkrik pada setiap 5 menit? Knapa tejadi
demikian?
3. Berikan satu contoh dampak dari pencemaran udara, air, dan tanah!
No Pencemaran Contoh Dampak
1 Udara
2 Air
3 Tanah
4. Apakah pencemaran yang terjadi di lingkungan akan mengancam berlangsungnya
kehidupan makhluk hidup?
5. Sebutkan usaha-usaha dalam pencegahan pencemaran lingkungan!
6. Gas-gas apa saja yang menyebabkan pemanasan global?
7. Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca?
8. Lengkapilah tabel dampak dari pemanasan global berikut berikut!
111
No Gambar Keterangan
1
2
3
4
VI. Kesimpulan
112
Lampiran 5
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Sekolah : MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang
Mata Pelajaran : Biologi
Alokasi Waktu : 80 menit
Jumlah Soal : 50 soal
Bentuk soal : Tes Objektif Pilihan Ganda
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, koneptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
113
Kompetensi Dasar :
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem,
dan peranan manusia dalam lingkungan seta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukan prilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab,
terbuka kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan
percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya.
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup.
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem
4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan usulan tentang penanggulangan masalah.
114
Sub konsep Indikator Aspek kognitif Jumlah
soal
C1 C2 C3 C4
1. Pengertian lingkungan
2. Komponen penyusun
ekosistem
3. Pola dalam interaksi
ekosistem
4. Pola interaksi manusia
mempengaruhi ekosistem
5. Macam-macam dan
dampak pencemaran
lingkungan
6. Usaha-usaha pencegahan
pencemaran lingkungan.
7. Penyebab dan mekanisme
pemanasan global
8. Dampak dari pemanasan
global
Menjelaskan pengertian lingkungan 1, 2 2
Menentukan komponen penyusun
ekosistem dan saling hubungan
antar komponen
3, 5 4, 6, 7 8 9, 10 8
Menjelaskan interaksi dalam
ekosistem membentuk suatu pola
11, 12,
13
14,15,1
6,
17 18 8
Mengidentifikasi pola interaksi
manusia dalam mempengaruhi
ekosistem
19, 20 21, 22 4
Mendeskripsikan macam-macam
pencemaran yang terjadi di
lingkungan
23, 24 25, 26 4
Mengidentifikasi dampak dari
macam-macam pencemaran yang
terjadi di lingkungan
27, 28 29, 30,
31
32 33, 34 8
Menentukan usaha-usaha dalam
mencegah pencemaran lingkungan
35 36, 37,
38
39 40 6
Mendeskripsikan penyebab dan
mekanisme dari pemanasan global
41, 42 43,44,4
5,46,
47
7
Mengidentifikasi dampak dari
terjadinya pemanasan global
48 49, 50 3
Jumlah soal 16 21 5 8 50
115
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Sekolah : MTs N Tangerang 2 Pamulang
Mata Pelajaran : Biologi
Alokasi Waktu : 80 menit
Jumlah Soal : 50 soal
Bentuk soal : Tes Objektif Pilihan Ganda
Kompetensi Inti :
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
7. Memahami pengetahuan (faktual, koneptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
116
8. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar :
1.2 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem,
dan peranan manusia dalam lingkungan seta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukan prilaku ilmiah (memilki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab,
terbuka kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan
percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya.
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup.
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem
4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan usulan tentang penanggulangan masalah.
117
Sub Konsep Indikator Soal Soal Jawaban Tingkat
Kognitif
Lingkungan Menjelaskan
pengertian dari
lingkungan
1. Segala sesuatu di luar individu merupakan
sistem yang kompleks sehingga dapat
mempengaruhi satu sama lain disebut...
a. lingkungan
b. komunitas
c. ekosistem
d. populasi
A C1
Menjelaskan
pengertian dari
ekosistem
2. Interaksi antar kesatuan berbagai komunitas
dengan lingkungan disebut....
a. individu
b. populasi
c. komunitas
d. ekosistem
D C1
Komponen abiotik
dan biotik pada
ekosistem
Menyebutkan
komponen abiotik
yang terdapat
pada ekosistem
3. Bagian yang termasuk komponen abiotik
adalah..
a. matahari, batu, anak ayam dan induknya
b. matahari, batu, tanah dan udara
c. pohon padi, orang dan ayam
d. pohon padi, orang dan awan
B C1
Menjelaskan
pengertian dari
ekosistem
4. Suatu ekosistem terbentuk sebagai hasil
interaksi antar...
a. komunitas dengan lingkungan abiotiknya
b. individu dengan lingkungannya
A C2
118
c. populasi dengan komunitas sekitarnya
d. komunitas dengan komponen biotik lainnya
Menyebutkan
komponen biotik
pada ekosistem
kolam
5. Ikan di dalam suatu komunitas kolam berperan
sebagai..
a. produsen
b. konsumen
c. komponen abiotik
d. pengurai
B C1
Mengidentifikasi
peran komponen
abiotik pada
ekosistem
6. Proses fotosintesis pada tumbuhan dapat
terselenggara apabila tersedia...
a. klorofil, cahaya matahari, oksigen dan
mineral
b. daun, karbon dioksida, mineral dan cahaya
c. klorofil, CO2, air serta cahaya matahari
d. oksigen, air, klorofil, dan cahaya matahari
C C2
Mengidentifikasi
komponen pada
ekosistem
7. Saat kegiatan praktikum di kebun sekolah,
kelompok Susi mencatat adanya 21 tanaman
rumput, 2 tanaman bunga soka, dan 14 ekor
semut. Dari data tersebut kelompok Susi
mencatat data komponen....
a. individu
b. populasi
c. komunitas
d. ekosistem
D C2
Mengaplikasikan
hubungan antar
komponen dalam
ekosistem
8. Dalam akuarium tertutup terdapat hewan dan
tumbuhan air yang dapat bertahan hidup
selama beberapa hari. Hal ini disebabkan oleh
adanya...
C C3
119
a. mineral dan air yang cukup
b. tumbuhan air untuk sumber makanan
c. keseimbangan kadar gas O2 dan CO2
d. kadar gas CO2 lebih besar dari pada O2
Menentukan
komponen
abiotik dan biotik
pada ekosistem
9. Perhatikan tabel ekosistem dibawah ini!
Komponen Kebun Sawah Danau
Produsen Rumput padi 1
Konsumen I Jangkrik 2 Ikan
kecil
Konsumen II Ayam Katak 3
Konsumen
III
Elang 4 Ular
Pengurai 5 Jamur Mikroba
Pelengkap 1,2,3,4 dan 5 yang benar secara
berurutan adalah..
a. pohon bakau, tikus, ikan mas, elang dan
pengurai
b. fitoplankton, belalang, ikan gabus, ular dan
jamur saprofit
c. rumput, burung pipit, kepiting, ular dan
mikroba
d. zooplankton, wereng, katak, bangau dan
jamur saprofit
B C4
Mengurutkan 10. Komponen biotik suatu ekosistem terdiri dari C C4
120
proses rantai
makanan yang
tepat
:
1) katak
2) udang
3) plankton
4) ikan
5) ular
6) elang
Urutan komponen rantai makanan yang benar
adalah..
a. 1-3-4-5
b. 2-4-5-6
c. 3-4-5-6
d. 4-5-6-1
Interaksi dalam
ekosistem membentuk
suatu pola
Menyebutkan
pengertian dari
organisme
heterotrof
11. Organisme yang bergantung pada organisme
lain untuk memperoleh makanan disebut
organisme...
a. autotrof
b. heterotrof
c. trofi
d. fototrofi
B C1
Memasangkan
pengertian dari
jaring-jaring
makanan
12. Sekumpulan rantai makanan yang saling
berhubungan disebut...
a. jaring-jaring makanan
b. jaring-jaring kehidupan
c. piramida makanan
d. rantai makanan
A C1
121
Memasangkan
jenis tanaman
paku kedalam
macam-macam
simbiosis pada
makhluk hidup
13.
Interaksi makhluk hidup berdasarkan gambar
diatas adalah..
a. kompetisi
b. simbiosis komensalisme
c. simbiosis mutualisme
d. simbiosis parasitisme
D C1
Mengidentifikasi
keseimbangan
ekosistem
14. Ekosistem dikatakan seimbang bila jumlah...
a. konsumen sama dengan produsen
b. produsen lebih besar dari konsumen
c. produsen lebih kecil dari konsumen
d. konsumen dan produsen lebih besar dari
pengurai
A C2
Mengidentifikasi
peranan bakteri
saprofit
15. Bakteri saprofit merupakan organisme yang
dapat mengubah senyawa organik menjadi
senyawa anorganik. Kedudukan bakteri
tersebut sebagai komponen.....
a. produsen
b. konsumen
c. dekomposer
d. predator
C C2
Menjelaskan 16. Pernyataan yang benar adalah...... C C2
122
organisme
heterotrof
a. setiap organisme hanya memilki suatu
interaksi dengan organisme lain dalam satu
lingkungan
b. semua tumbuhan merupakan produsen
karena semua tumbuhan dapat melakukan
proses fotosintesis
c. herbivora tidak pernah menjadi predator
bagi hewan lainnya
d. pada ekosistem buatan tidak terjadi rantai
makanan
Memberi contoh
organisme yang
bersimbiosis
komensalisme
17. Pola kehidupan berikut ini yang termasuk
simbiosis komensalisme adalah...
a. kutu pada tubuh kucing
b. burung jalak dengan kerbau
c. benalu dengan pohon jambu air
d. anggrek dengan pohon mangga
D C3
Mengurutkan
proses rantai
makanan yang
benar
18. Dalam suatu ekosistem terdapat beberapa
organisme yaitu:
1) rumput
2) serigala
3) tikus
4) kucing
5) elang
6) ular
Susunan rantai makanan yang benar adalah...
a. 1,2,3 dan 6
b. 1,4,5 dan 6
c. 1,3,6 dan 5
d. 1,2,5 dan 4
C C4
123
Pola interaksi
manusia dalam
mempengaruhi
ekosistem
Menyebutkan
perubahan
lingkungan yang
diakibatkan oleh
alam
19. Perubahan lingkungan yang bukan
diakibatkan oleh alam adalah....
a. gunung meletus
b. gempa bumi
c. kemarau panjang
d. limbah rumah tangga
D C1
Mengidentifikasi
perubahan
lingkungan yang
disebabkan oleh
manusia
20. perhatikan gambar dibawah ini!
Perubahan lingkungan yang terjadi akibat
aktifitas diatas adalah...
a. Banjir
b. longsor
c. kekeringan
d. suhu bumi yang meningkat
A C2
Menganalisis
dampak dari
penebangan hutan
21. Jika penebangan hutan dilakukan terus-
menerus maka produsen dapat habis dan
mungkin dapat terjadi hal-hal berikut,
kecuali...
D
C4
124
a. kehidupan di permukaan bumi terancam
b. daur biogeokimia terhenti
c. terjadi kerusakan lingkungan
d. kadar oksigen dan karbon dioksida akan
tetap
Menganalisis
dampak interaksi
manusia terhadap
kelestarian badak
22. Salah satu hal yang menyebabkan badak
semakin langka adalah sebagai berikut,
kecuali..
a. terdesaknya habitat badak oleh populasi
manusia
b. perburuan cula badak secara liar
c. masa reproduksinya yang sangat lama
d. tersedianya sumber makanan yang
melimpah
D C4
Macam-macam
pencemaran pada
lingkungan
Memilih macam-
macam gas yang
dapat mencemari
lingkungan
23. Senyawa kmia berikut yang tidak bersifat
sebagai pencemar adalah...
a. gas karbon monoksida
b. gas oksigen
c. senyawa nitrit
d. senyawa detergen
B C1
Memilih salah
satu pencemaran
yang sesuai
dengan definisi
yang diapaparkan
24. Peristiwa masuknya zat atau komponen
lainnya kedalam lingkungan perairan
sehingga mutu air terganggu disebut...
a. pencemaran air
b. pencemaran tanah
c. pencemaran udara
A C1
125
d. pencemaran suara
Mengidentifikasi
dampak dari
pencemaran
lingkungan
25. Penyakit minamata di jepang disebabkan
oleh..
a. belerang
b. timbal
c. raksa
d. cadmium
C C2
Memberi contoh
penyebab
pencemaran
lingkungan
26. Contoh limbah rumah tangga yang sukar
terurai oleh lingkungan adalah..
a. plastik, kaca, karet
b. kaca, plastik, besi
c. karet, dedaunan, kaca
d. kaleng, besi, sampah organik
C C3
Dampak pencemaran
lingkungan
Mengindikasi
dampak
pencemaran
udara
27. Indikasi udara kota mulai tercemar adalah...
a. banyak orang yang menderita sakit pada
saluran pencernaan
b. banyak orang stres dan sakit ingatan
c. banyak orang menderita gangguan
pernapasan
d. banyak ikan-ikan kolam mati
C C1
Mengindikasi
dampak
pencemaran air
28. Indikasi terjadinya pencemaran air antara
lain...
a. air berubah warna berbau, ikan masih hidup
b. susah mencari air tawar, ikan gurame hidup
baik
c. air berubah warna, ikan banyak yang mati
C C1
126
d. air tak berwarna, ikan masih hidup
Menjelaskan
dampak dari
pencemaran udara
29. Akibat dari adanya pencemaran udara
adalah...
a. meningkatnya suhu bumi karena efek rumah
kaca
b. menurunnya kesuburan tanah
c. timbulnya penyakit kolera dan tifus
d. menyebabkan eutrofikasi pada perairan
A C2
Mengidentifikasi
pencemaran
lingkungan yang
disebabkan oleh
kepadatan
penduduk
30. Pencemaran ini dampak negatif dari
kepadatan penduduk yang meningkat,
kecuali..
a. anemia
b. disentri
c. diare
d. pernapasan
A C2
Mengidentifikasi
penyebab
terjadinya banjir
31. Pembuangan sampah yang sembarangan dapat
mengakibatkan banjir, banjir terjadi karena..
a. plastik sukar membusuk
b. tidak ada bakteri pembusuk
c. sampah menyumbat
d. tanah longsor
C C2
Mengidentifikasi
dampak dari
pencemaran udara
32. Dampak jangka pendek dari pencemaran
udara yaitu.....
a. hujan asam
b. menimbulkan penyakit
c. global warming (pemanasan global)
d. rusaknya lapisan ozon
B C3
127
Menghubungkan
gas berbahaya
dengan
dampaknya pada
lingkungan
33. Hujan asam dapat terjadi sebagai akibat
pembuangan limbah asap dari pabrik maupun
kendaraan yang mengandung....
a. oksigen
b. sulfur oksida
c. karbon dioksida
d. karbon monoksida
B C4
Menganalisis
penyebab dari
pencemaran air
34. Populasi tanaman eceng gondok yang terlalu
berlebihan di Danau Rawa Pening dapat
merupakan polutan bagi air karena....
a. meningkatkan kadar oksigen dalam air
b. meningkatkan kadar karbon dioksida dalam
air
c. mengakibatkan air kekurangan cahaya
matahari
d. terjadi eutrofikasi dan akumulasi pupuk
maupun pestisida
B C4
Usaha pencegahan
pencemaran
lingkungan
Menunjukan
usaha dalam
penanganan lahan
gundul
35. Penanaman kembali lahan-lahan yang gundul
disebut...
a. penghijauan
b. reboisasi
c. rehabilitasi
d. irigasi
B C1
128
Menjelaskan
upaya penanganan
sampah yang baik
bagi lingkungan
36. Perlakuan terhadap sampah kering
sebaiknya...
a. dibakar agar lingkungan steril dan bersih
b. ditimbun agar menjadi pupuk tanaman
c. dibuang ke air agar menjadi makanan ikan
d. dibungkus dengan plastik kemudian dibuang
ke pasar
B C2
Mengidentifikasi
upaya pencegahan
pencemaran udara
37. Permasalahan pencemaran udara di Indonesia
semakin memprihatinkan, Salah satu upaya
mengatasi permasalahan adalah.....
a. menerapkan bensin yang tidak bertimbal
(Pb) pada kendaraan bermotor
b. menggunakan lemari es ang mengandung
CFC
c. membakar sampah sembarangan
d. merokok di dalam ruangan
A C2
Mengidentifikasi
tujuan dari
reboisasi
38. Berkaitan dengan pencemaran udara, reboisasi
bertujuan untuk..
a. memperindah kota
b. supaya lingkungan teduh
c. lingkungan menjadi indah
d. mengurangi karbondioksida
D C2
129
Memberi contoh
usaha dalam
menanggulangi
kerusakan hutan
39. Salah satu contoh usaha dalam
menyelamatkan kerusakan hutan adalah
a. melakukan tebang pilih
b. mengubah hutan menjadi lahan pertanian
c. mengubah lahan gambut menjadi lahan
pertanian
d. mengatur jarak tanam dan melakukan
reboisasi
A C3
Menganalisis
pengelolaan
sampah
anorganik
40. Kaleng, botol, dan plastik jika sudah tidak
terpakai akan menjadi sampah yang tidak
dapat diuraikan, bahan-bahan tersebut dapat
dikelola dengan cara...
a. ditimbun di dalam tanah
b. dibakar
c. dihancurkan begitu saja
d. melakukan daur ulang misalnya dibuat
kerajinan
D C4
Penyebab dan
mekanisme
pemanasan global
Memilih zat
penyebab
penipisan lapisan
ozon
41. Zat pencemar yang menyebabkan penipisan
lapisan ozon adalah....
a. belerang oksida
b. karbon monoksida
c. nitrogen oksida
d. kloro flouro karbon
C C1
Memilih
penyebab dari
pemanasan global
42. Perhatikan pernyataan berikut !
1. Penggundulan hutan
2. peternakan
3. penghematan listrik
4. pembakaran hutan
Pernyataan yang merupakan penyebab
A C1
130
pemanasan global adalah pernyataan nomer...
a. 1 dan 3
b. 3 dan 4
c. 1, 2 dan 3
d. 1, 2 dan 4
Mengidentifikasi
kandungan CFC
pada benda
43. lapisan ozon yang melingkupi bumi semakin
tipis akibat tingginya kadar CFC di udara CFC
terdapat pada benda berikut ini, kecuali....
a. kosmetik berbentuk spray
b. gas pendingin mobil
c. limbah cair pabrik
d. cat mobil berbentuk spray
C C2
Mengidentifikasi
penyebab
pemanasan global
yang dilakukan
siswa
44. Penyebab pemanasan global yang dapat
dilakukan oleh siswa adalah..
a. jalan kaki ke sekolah sehingga mengurangi
produksi CO2 ke atmosfer
b. mematikan lampu belajar setelah selesai
belajar sehingga akan menghemat listrik
c. memakai parfum semprot ke sekolah,
sehingga membebaskan gas CFC ke
atmosfer
d. hemat memakai kertas, sehingga tidak
banyak pohon yang ditebang untuk
pembuatan kertas
C C2
Mengidentifkasi
penyebab dari
pemanasan global
45. Banjir rob merupakan dampak dari
pemanasan global yang disebabkan oleh...
a. naiknya permukaan air laut
A C2
131
b. naiknya permukaan air danau
c. naiknya permukaan air sungai
d. naiknya curah hujan
Mengidentifikasi
penyebab efek
rumah kaca
46. Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya
...
a. kelembaban udara
b. kadar CO2
c. suhu lingkungan sekitar
d. bahan pencemar
B C2
Mengidentifikasi
gas penyebab efek
rumah kaca
47. Efek rumah kaca disebabkan oleh tingginya
kadar gas polutan di udara. Gas yang
dimaksud adalah..
a. CO2
b. O2
c. SO2
d. SO
A C2
Dampak pemanasan
global
Mengingat
dampak dari
pemanasan global
48.
Dampak dari pemanasan global berdasarkan
gambar diatas adalah...
a. mencairnya es di kutub
b. suhu bumi yang meningkat
c. perubahan iklim yang ekstrim
A C1
132
d. habisnya gletser sebagai sumber air bersih
Mengidentifikasi
dampak
pemanasan global
terhadap
ekosistem
49. Dibawah ini merupakan dampak pemanasan
global terhadap ekosistem, kecuali...
a. terputusnya rantai makanan
b. terganggunya keseimbangan ekosistem
c. terjadinya keseimbangan ekosistem
d. terganggunya pola interaksi antar makhluk
hidup
C C2
Mengidentifikasi
dampak dari
pemanasan global
50. Berikut ini yang bukan merupakan dampak
dari pemanasan global adalah....
a. mencairnya es di kutub
b. suhu bumi meningkat
c. perubahan iklim yang ekstrim
d. kerusakan hutan
D C2
133
Lampiran 6
Lembar Aktivitas Siswa Aspek Afektif (Sosial)
Kelas Eksperimen Pertemuan 1
Petunjuk penilaian
1. Berilah tanda check list pada kolom yang tersedia sesuai dengan aktivitas siswa yang telah dilakukan.
No Aspek sosial Indikator Kelompok
% 1 2 3 4 5
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Jujur Melaporkan hasil sesuai dengan
pengamatan
V V V V V 100
2. Disiplin Mengumpulkan tugas sesuai dengan
waktu yang ditentukan
V V V V V 40
3. Tanggung
jawab
Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas V V V V V 60
4. Toleransi Menghormati pendapat kelompok lain
yang berbeda dengan kelompoknya V V V V V 60
5. Gotong royong Aktif dalam kerja kelompok V V V V V 80
6. Santun atau
sopan
Memperlakukan kelompok lain
sebagaimana kelompok sendiri ingin
diperlakukan
V V V V V 80
7. Percaya diri Berani presentasi di depan kelas V V V V V 100
Rata-rata 74,3
Tri Endah Irianti S.Pd
NIP. 196204191987032003
134
Lembar Aktivitas Siswa Aspek Afektif (Sosial)
Kelas Eksperimen Pertemuan 2
Petunjuk penilaian
1. Berilah tanda check list pada kolom yang tersedia sesuai dengan aktivitas siswa yang telah dilakukan.
No Aspek sosial Indikator Kelompok
% 1 2 3 4 5
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Jujur Melaporkan hasil sesuai dengan
pengamatan
V V V V V 100
2. Disiplin Mengumpulkan tugas sesuai dengan
waktu yang ditentukan
V V V V V 80
3. Tanggungjawa
b
Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas V V V V V 100
4. Toleransi Menghormati pendapat kelompok lain
yang berbeda dengan kelompoknya V V V V V 80
5. Gotong royong Aktif dalam kerja kelompok V V V V V 80
6. Santun atau
sopan
Memperlakukan kelompok lain
sebagaimana kelompok sendiri ingin
diperlakukan
V V V V V 80
7. Percaya diri Berani presentasi di depan kelas V V V V V 100
Rata-rata 88,6
Tri Endah Irianti S.Pd
NIP. 196204191987032003
135
Lampiran 7
Lembar Aktivitas Siswa Aspek Afektif (Sosial)
Kelas Kontrol Pertemuan 1
No Aspek sosial Indikator Kelompok
% 1 2 3 4 5
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Jujur Melaporkan hasil sesuai dengan
pengamatan
V V V V V 80
2. Disiplin Mengumpulkan tugas sesuai dengan
waktu yang ditentukan
V V V V V 40
3. Tanggungjawab Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas V V V V V 40
4. Toleransi Menghormati pendapat kelompok lain
yang berbeda dengan kelompoknya V V V V V 60
5. Gotong royong Aktif dalam kerja kelompok V V V V V 40
6. Santun atau
sopan
Memperlakukan kelompok lain
sebagaimana kelompok sendiri ingin
diperlakukan
V V V V V 80
7. Percaya diri Berani presentasi di depan kelas V V V V V 100
Rata-rata 62,9
Tri Endah Irianti S.Pd
NIP. 196204191987032003
136
Lembar Aktivitas Siswa Aspek Afektif (Sosial)
Kelas Kontrol Pertemuan 2
No Aspek sosial Indikator Kelompok
% 1 2 3 4 5
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Jujur Melaporkan hasil sesuai dengan
pengamatan
V V V V V 80
2. Disiplin Mengumpulkan tugas sesuai dengan
waktu yang ditentukan
V V V V V 60
3. Tanggungjawab Menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas V V V V V 80
4. Toleransi Menghormati pendapat kelompok lain
yang berbeda dengan kelompoknya
V V V V V 80
5. Gotong royong Aktif dalam kerja kelompok V V V V V 60
6. Santun atau
sopan
Memperlakukan kelompok lain
sebagaimana kelompok sendiri ingin
diperlakukan
V V V V V 80
7. Percaya diri Berani presentasi di depan kelas V V V V V 100
Rata-rata 77,1
Tri Endah Irianti S.Pd
NIP. 196204191987032003
137
Lampiran 8
Rubrik Penilaian Lembar Aktivitas Siswa Aspek Afektif (Sosial)
Kelas Eksperimen dan Kontrol
No Aspek
Sosial
Indikator Kriteria
1 Jujur Melaporkan hasil sesuai
dengan pengamatan
Siswa mampu melaporkan hasil
praktikum sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan
2 Disiplin Mengumpulkan tugas
sesuai dengan waktu
yang ditentukan
Siswa mampu mengumpulkan
tugas sesuai dengan waktu yang
ditentukan oleh guru
3 Tanggung
jawab
Menyelesaikan tugas
sampai tuntas
Siswa mampu menyelesaikan
pekerjaan/praktikum sampai tuntas
sesuai dengan LKS yang diberikan
oleh guru
4 Toleransi Menghormati pendapat
kelompok lain yang
berbeda dengan
kelompoknya
Siswa menghormati pendapat
kelompok lain apabila kelompok
lain tersebut berbeda pendapat
dengan kelompoknya
5 Gotong
royong
Aktif dalam kerja
kelompok
Siswa aktif dalam kerja kelompok
dan dapat membagi-bagi tugas
antar anggota kelompoknya dengan
merata
6 Santun
atau sopan
Memperlakukan
kelompok lain
sebagaimana kelompok
sendiri ingin
diperlakukan
Siswa memperlakukan kelompok
lain degan baik dan adil
sebagaimana kelompok sendiri
ingin diperlakukan
7 Percaya
diri
Berani presentasi di
depan kelas
Siswa mampu dan berani untuk
presentasi di depan kelas dan
menjelaskan secara jelas hasil
praktikum kelompoknya kepada
kelompok lain
138
Lampiran 9
Lembar Aktivitas Siswa ( Aspek Psikomotor)
Kelas Eksperimen Pertemuan 1
Petunjuk penilaian
1. Berilah tanda check list pada kolom yang tersedia sesuai dengan aktivitas
siswa yang telah dilakukan.
No Pendekatan
Saintifik
Indikator Kelompok
< 50% ± 50% >50%
1. Mengamati Mengidentifikasi masalah
V
2. Menanya Mengajukan pertanyaan V
3. Mencoba Melakukan praktik V
4. Mengasosia
sikan
Mengisi LKS dari hasil
praktikum dan sumber yang
ada
V
5. Mengkomuni
kasikan
Mempresentasikan hasil
praktik
V
6. Menyimpulkan Menarik kesimpulan
V
Skor 20% 26,7% 53,3%
Observer
Tri Endah Irianti S.Pd
NIP. 196204191987032003
139
Lembar Aktivitas Siswa ( Aspek Psikomotor)
Kelas Eksperimen Pertemuan 2
Petunjuk penilaian
2. Berilah tanda check list pada kolom yang tersedia sesuai dengan aktivitas
siswa yang telah dilakukan.
No Pendekatan
Saintifik
Indikator Kelompok
< 50% ± 50% >50%
1. Mengamati Mengidentifikasi masalah
V
2. Menanya Mengajukan pertanyaan V
3. Mencoba Melakukan praktik V
4. Mengasosia
sikan
Mengisi LKS dari hasil
praktikum dan sumber yang
ada
V
5. Mengkomuni
kasikan
Mempresentasikan hasil
praktik
V
6. Menyimpulkan Menarik kesimpulan
V
Skor 6,7% 33,3% 60%
Observer
Tri Endah Irianti S.Pd
NIP. 196204191987032003
140
Lampiran 10
Lembar Aktivitas Siswa ( Aspek Psikomotor)
Kelas Kontrol Pertemuan 1
Petunjuk penilaian
1. Berilah tanda check list pada kolom yang tersedia sesuai dengan aktivitas
siswa yang telah dilakukan.
No Pendekatan
Saintifik
Indikator Kelompok
< 50% ± 50% >50%
1. Mengamati Mengidentifikasi masalah
V
2. Menanya Mengajukan pertanyaan V
3. Mencoba Melakukan praktik V
4. Mengasosia
sikan
Mengisi LKS dari hasil
praktikum dan sumber yang
ada
V
5. Mengkomuni
kasikan
Mempresentasikan hasil
praktik
V
6. Menyimpulkan Menarik kesimpulan
V
Skor 25% 24% 51%
Observer
Tri Endah Irianti S.Pd
NIP. 196204191987032003
141
Lembar Aktivitas Siswa ( Aspek Psikomotor)
Kelas Kontrol Pertemuan 2
Petunjuk penilaian
2. Berilah tanda check list pada kolom yang tersedia sesuai dengan aktivitas
siswa yang telah dilakukan.
No Pendekatan
Saintifik
Indikator Kelompok
< 50% ± 50% >50%
1. Mengamati Mengidentifikasi masalah
V
2. Menanya Mengajukan pertanyaan V
3. Mencoba Melakukan praktik V
4. Mengasosia
sikan
Mengisi LKS dari hasil
praktikum dan sumber yang
ada
V
5. Mengkomuni
kasikan
Mempresentasikan hasil
praktik
V
6. Menyimpulkan Menarik kesimpulan
V
Skor 20% 26% 54%
Observer
Tri Endah Irianti S.Pd
NIP. 196204191987032003
142
Lampiran 11
Rubrik Lembar Aktivitas Siswa ( Aspek Psikomotor) Kelas Eksperimen Dan
Kontrol
No Pendekatan
saintifik
Indikator Kriteria
1 Mengamati Mengidentifika
si masalah
Siswa mampu mengidentifikasi masalah
sehingga siswa membuat hipotesis
yang tepat
2. Menanya Mengajukan
pertanyaan
Mengajukan pertanyaan sehingga siswa
mampu menggunakan alat dan bahan
pada saat praktik
3. Mencoba
Melakukan
praktik
Siswa mampu melakukan praktik
dengan menggunakan seluruh prosedur
yang tepat
4. Mengasosiasi
kan
Mengisi LKS
dari hasil
praktikum dan
sumber yang
ada
Siswa mampu mengisi lks dari hasil
praktikum yang didapatkan dan dari
sumber yang telah disediakan
sebelumnya
5. Mengkomuni
kasikan
Mempresentasi
kan hasil
praktik
Siswa mampu mempresentasikan hasil
praktik dengan benar secara substantif,
bahasa mudah dimengerti, dan
disampaikan secara percaya diri
6. (Menyimpul
kan)
Menarik
kesimpulan
Siswamampu menarik generalisasi dari
serangkaian hasil kegiatan percobaan,
kesimpulan bukan merupakan pendapat
pribadi
143
Lampiran 12
SKOR DATA UJI COBA INSTRUMEN
Jumlah Subyek = 30
Butir soal = 50
Bobot utk jwban benar = 1
Bobot utk jwban salah = 0
Nama berkas: C:\USERS\RUSDI\DESKTOP\SKRIPSI EKO\LAMPIRAN\DATA
KELAS 8.ANA
No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli
Skr Bobot
1 1 Indri Ika 29 21 0 29
29
2 2 Aini R... 23 27 0 23
23
3 3 Dara Dike 23 27 0 23
23
4 4 Atik Nur 33 17 0 33
33
5 5 Zahrot... 34 16 0 34
34
6 6 Ravell... 32 18 0 32
32
7 7 Khoiru... 25 25 0 25
25
8 8 Syifa ... 24 26 0 24
24
9 9 Triana... 35 15 0 35
35
10 10 Syarah H 32 18 0 32
32
11 11 Farish... 24 26 0 24
24
12 12 Nur As... 23 27 0 23
23
13 13 Safiet... 25 25 0 25
25
14 14 Mutia F 28 22 0 28
28
15 15 Hemari... 29 21 0 29
29
16 16 M Fadli 33 17 0 33
33
17 17 M Yusup 30 20 0 30
30
18 18 Niki A 33 17 0 33
33
19 19 Ade M 34 16 0 34
34
20 20 Ayu Diva 32 18 0 32
32
144
21 21 Nur Az... 29 21 0 29
29
22 22 M Hakim 28 22 0 28
28
23 23 Risma K 30 20 0 30
30
24 24 Khairu... 27 23 0 27
27
25 25 Fadhil... 23 27 0 23
23
26 26 Adinda F 30 20 0 30
30
27 27 M Raihan 30 20 0 30
30
28 28 Albi N... 28 22 0 28
28
29 29 Ayu S 24 26 0 24
24
30 30 Diah N 36 14 0 36
36
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 28,87
Simpang Baku= 4,03
KorelasiXY= 0,42
Reliabilitas Tes= 0,60
Nama berkas: C:\USERS\RUSDI\DESKTOP\SKRIPSI EKO\LAMPIRAN\DATA
KELAS 8.ANA
No.Urut No.Subyek NamaSubyek Skor Ganjil Skor Genap
Skor Total
1 1 Indri Ika 15 14
29
2 2 Aini Rahma 11 12
23
3 3 Dara Dike 11 12
23
4 4 Atik Nur 16
17 33
5 5 Zahrotul F 17
17 34
6 6 Ravellino N 17
15 32
7 7 Khoirunnisa 10
15 25
8 8 Syifa Fitri 11
13 24
9 9 Triana Putri 20
15 35
145
10 10 Syarah H 14
18 32
11 11 Farisha Rihadah 11
13 24
12 12 Nur Asyifa 12
11 23
13 13 Safietry E 10
15 25
14 14 Mutia F 13
15 28
15 15 Hemarida N 11
18 29
16 16 M Fadli 17
16 33
17 17 M Yusup 15
15 30
18 18 Niki A 16
17 33
19 19 Ade M 15
19 34
20 20 Ayu Diva 15
17 32
21 21 Nur Azizah 14
15 29
22 22 M Hakim 13
15 28
23 23 Risma K 12
18 30
24 24 Khairunnisa 13
14 27
25 25 Fadhilatuzzahra 9
14 23
26 26 Adinda F 15
15 30
27 27 M Raihan 14
16 30
28 28 Albi Nazwan 14
14 28
29 29 Ayu S 12
12 24
30 30 Diah N 19
17 36
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 30
Klp atas/bawah(n)= 8
Butir Soal= 50
Nama berkas: C:\USERS\RUSDI\DESKTOP\SKRIPSI EKO\LAMPIRAN\DATA
KELAS 8.ANA
146
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda
Indeks DP (%)
1 1 4 0 4
50,00
2 2 5 1 4
50,00
3 3 7 8 -1
-12,50
4 4 5 5 0
0,00
5 5 8 2 6
75,00
6 6 2 4 -2
-25,00
7 7 4 2 2
25,00
8 8 5 5 0
0,00
9 9 3 4 -1
-12,50
10 10 4 0 4
50,00
11 11 5 3 2
25,00
12 12 2 6 -4
-50,00
13 13 8 4 4
50,00
14 14 3 2 1
12,50
15 15 8 3 5
62,50
16 16 3 0 3
37,50
17 17 4 2 2
25,00
18 18 8 8 0
0,00
19 19 8 7 1
12,50
20 20 8 7 1
12,50
21 21 2 3 -1
-12,50
22 22 7 2 5
62,50
23 23 8 2 6
75,00
24 24 8 7 1
12,50
25 25 4 0 4
50,00
147
26 26 5 2 3
37,50
27 27 4 1 3
37,50
28 28 7 7 0
0,00
29 29 7 2 5
62,50
30 30 5 3 2
25,00
31 31 8 8 0
0,00
32 32 1 4 -3
-37,50
33 33 4 3 1
12,50
34 34 5 1 4
50,00
35 35 8 8 0
0,00
36 36 6 1 5
62,50
37 37 8 8 0
0,00
38 38 7 7 0
0,00
39 39 5 1 4
50,00
40 40 8 7 1
12,50
41 41 0 0 0
0,00
42 42 8 7 1
12,50
43 43 2 3 -1
-12,50
44 44 5 2 3
37,50
45 45 7 4 3
37,50
46 46 2 4 -2
-25,00
47 47 6 8 -2
-25,00
48 48 8 7 1
12,50
49 49 5 1 4
50,00
50 50 6 3 3
37,50
148
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 50
Nama berkas: C:\USERS\RUSDI\DESKTOP\SKRIPSI EKO\LAMPIRAN\DATA
KELAS 8.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%)
Tafsiran
1 1 8 26,67
Sukar
2 2 11 36,67
Sedang
3 3 29 96,67
Sangat Mudah
4 4 16 53,33
Sedang
5 5 17 56,67
Sedang
6 6 16 53,33
Sedang
7 7 10 33,33
Sedang
8 8 20 66,67
Sedang
9 9 11 36,67
Sedang
10 10 10 33,33
Sedang
11 11 11 36,67
Sedang
12 12 11 36,67
Sedang
13 13 22 73,33
Mudah
14 14 9 30,00
Sukar
15 15 20 66,67
Sedang
16 16 7 23,33
Sukar
17 17 14 46,67
Sedang
18 18 30 100,00
Sangat Mudah
19 19 29 96,67
Sangat Mudah
20 20 29 96,67
Sangat Mudah
21 21 11 36,67
Sedang
149
22 22 21 70,00
Sedang
23 23 22 73,33
Mudah
24 24 29 96,67
Sangat Mudah
25 25 8 26,67
Sukar
26 26 14 46,67
Sedang
27 27 9 30,00
Sukar
28 28 28 93,33
Sangat Mudah
29 29 17 56,67
Sedang
30 30 11 36,67
Sedang
31 31 28 93,33
Sangat Mudah
32 32 13 43,33
Sedang
33 33 13 43,33
Sedang
34 34 15 50,00
Sedang
35 35 29 96,67
Sangat Mudah
36 36 14 46,67
Sedang
37 37 28 93,33
Sangat Mudah
38 38 24 80,00
Mudah
39 39 10 33,33
Sedang
40 40 29 96,67
Sangat Mudah
41 41 2 6,67
Sangat Sukar
42 42 28 93,33
Sangat Mudah
43 43 11 36,67
Sedang
44 44 13 43,33
Sedang
45 45 16 53,33
Sedang
46 46 11 36,67
Sedang
47 47 27 90,00
Sangat Mudah
48 48 27 90,00
Sangat Mudah
150
49 49 10 33,33
Sedang
50 50 18 60,00
Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 50
Nama berkas: C:\USERS\RUSDI\DESKTOP\SKRIPSI EKO\LAMPIRAN\DATA
KELAS 8.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi
1 1 0,477 Sangat
Signifikan
2 2 0,427 Sangat
Signifikan
3 3 -0,240 -
4 4 0,036 -
5 5 0,548 Sangat
Signifikan
6 6 -0,133 -
7 7 0,113 -
8 8 0,048 -
9 9 -0,097 -
10 10 0,434 Sangat
Signifikan
11 11 0,287 Signifikan
12 12 -0,341 -
13 13 0,360 Sangat
Signifikan
14 14 0,114 -
15 15 0,547 Sangat
Signifikan
16 16 0,357 Sangat
Signifikan
17 17 0,301 Signifikan
18 18 NAN NAN
19 19 0,275 Signifikan
20 20 0,228 -
21 21 -0,149 -
22 22 0,418 Sangat
Signifikan
23 23 0,626 Sangat
Signifikan
24 24 0,275 Signifikan
25 25 0,382 Sangat
Signifikan
26 26 0,166 -
27 27 0,316 Signifikan
28 28 0,058 -
151
29 29 0,514 Sangat
Signifikan
30 30 0,235 -
31 31 -0,009 -
32 32 -0,225 -
33 33 0,131 -
34 34 0,353 Signifikan
35 35 -0,147 -
36 36 0,352 Signifikan
37 37 0,025 -
38 38 0,004 -
39 39 0,309 Signifikan
40 40 0,275 Signifikan
41 41 -0,025 -
42 42 0,160 -
43 43 -0,027 -
44 44 0,352 Signifikan
45 45 0,306 Signifikan
46 46 -0,114 -
47 47 -0,263 -
48 48 0,241 -
49 49 0,363 Sangat
Signifikan
50 50 0,281 Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai
berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05
P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250
0,325
15 0,482 0,606 70 0,233
0,302
20 0,423 0,549 80 0,217
0,283
25 0,381 0,496 90 0,205
0,267
30 0,349 0,449 100 0,195
0,254
40 0,304 0,393 125 0,174
0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159
0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat
dihitung.
152
Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Validitas
Rata-rata = 28.87
Simpangan Baku = 4.03
Korelasi XY = 0.42
Reliabilitas Tes = 0.60
Butir Soal = 50
Jumlah Subyek = 30
No Butir
Soal
Asli
D. Pembeda
(%)
T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 50.00 Sukar 0.477 Sangat
Signifikan
2 2 50.00 Sedang 0.427 Sangat
Signifikan
3 3 -12.50 Sangat Mudah -0.240 -
4 4 0.00 Sangat Sukar 0.036 -
5 5 75.00 Sedang 0.548 Sangat
Signifikan
6 6 -25.00 Sedang 0.133 -
7 7 25.00 Sedang 0.113 -
8 8 0.00 Sedang 0.048 -
9 9 -12.50 Sedang -0.097 -
10 10 50.00 Sedang 0.434 Sangat
Signifikan
11 11 25.00 Sedang 0.287 Signifikan
12 12 -50.00 Sedang 0.341 -
13 13 50.00 Mudah 0.360 Sangat
Signifikan
14 14 12.50 Sukar 0.114 -
15 15 62.50 Sedang 0.547 Sangat
Signifikan
16 16 37.50 Sukar 0.357 Sangat
Signifikan
17 17 25.00 Sedang 0.301 Signifikan
18 18 0.00 Sangat Mudah NAN NAN
19 19 12.50 Sangat Mudah 0.275 Signifikan
20 20 12.50 Sangat Mudah 0.228 -
21 21 -12.50 Sedang 0.149 -
22 22 62.50 Sedang 0.418 Sangat
Signifikan
23 23 75.00 Mudah 0.626 Sangat
153
Signifikan
24 24 12.50 Sangat Mudah 0.275 Signifikan
25 25 50.00 Sukar 0.382 Sangat
Signifikan
26 26 37.50 Sedang 0.166 -
27 27 37.50 Sukar 0.316 Signifikan
28 28 0.00 Sangat Mudah 0.058 -
29 29 62.50 Sangat Mudah 0.514 Sangat
Signifikan
30 30 25.00 Sedang 0.235 -
31 31 0.00 Sangat Mudah -0.009 -
32 32 -37.50 Sedang -0.225 -
33 33 12.50 Sedang 0.131 -
34 34 50.50 Sedang 0.353 Signifikan
35 35 0.00 Sangat Mudah -0.147 -
36 36 62.50 Sedang 0.352 Signifikan
37 37 0.00 Sangat Mudah 0.025 -
38 38 0.00 Mudah 0.004 -
39 39 50.00 Sedang 0.309 Signifikan
40 40 12.50 Sangat Mudah 0.275 Signifikan
41 41 0.00 Sangat Sukar -0.025 -
42 42 12.50 Sangat Mudah 0.160 -
43 43 -12.50 Sedang -0.027 -
44 44 37.50 Sedang 0.352 Signifikan
45 45 37.50 Sedang 0.306 Signifikan
46 46 -25.00 Sedang -0.114 -
47 47 -25.00 Sangat Mudah -0.263 -
48 48 12.50 Sangat Mudah 0.241 -
49 49 50.00 Sedang 0.363 Sangat
Signifikan
50 50 37.50 Sedang 0.281 Signifikan
154
Lampiran 13
Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
No Nama Kelas Eksperimen
Pretest Potstest
1 Adam 44 76
2 Ahmad 60 80
3 Alfayra 32 84
4 Alviola 48 96
5 Atabik 56 92
6 Atikah 60 84
7 Attari 68 76
8 Belinda 48 76
9 Daniar 48 84
10 Farhan 60 92
11 Fayyadh 44 84
12 Fifi 68 92
13 Fitri 44 96
14 Gita 40 96
15 Hanindya 44 84
16 Iham 40 84
17 Inggit 48 84
18 M. arif 44 96
19 M. farhan 44 84
20 M. Naufal 48 76
21 M. Rafli 72 92
22 Mulya 52 92
23 Nabila 44 92
24 Nadira 60 92
25 Nahla 56 68
26 Naufal Adi 40 68
27 Naufal 52 96
28 Putri 32 96
29 Sega 36 84
30 Shania 36 92
31 Vikan 40 92
32 Yasmin 52 80
33 Yayu 52 80
34 Yosep 36 92
155
Lampiran 14
Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
No Nama Kelas
Kontrol
Pretest Postest
1 Annora 24 64
2 Achmad 44 68
3 Agfia 28 60
4 Aida 32 68
5 Alifah 32 64
6 Alifia 60 76
7 Almira 48 64
8 Annisya 60 68
9 Arief 64 76
10 Brandon 48 68
11 El Shafira 28 64
12 Fadillah 64 76
13 Ghina 52 68
14 Gustrida 52 68
15 Indana 32 60
16 Insan 48 60
17 Jilan 28 64
18 M. Abdul 60 76
19 M. Abrar 60 68
20 M. Yoga 36 48
21 Ma’wa 40 60
22 Melana 48 68
23 Nabila 36 64
24 Naura alma 64 76
25 Naura azzah 40 64
26 Nazwa 36 52
27 Nonnita 32 56
28 Rafi 36 60
29 Shaniya 56 60
30 Siti 60 76
31 Tiara 48 60
32 Vidia 48 56
33 Yanti 40 60
34 Yasmin 32 60
156
Lampiran 15
Perhitungan Distribusi Data Pretest dan Posttest Siswa Kelompok Eksperimen
A. Pretest
Diketahui data skor pretest pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut ::
44 60 32 48 56 60 68 48 48 60
44 68 44 40 44 40 48 44 44 48
72 52 44 60 56 40 52 32 36 36
40 52 52 36
1. Rentang kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 72-32
= 40
2. Jumlah kelas interval (K) = 1+(3,3) Log n
= 1+ 3,3 log 34
= 1+ 3,3 log (1,53)
= 1+ 5,05
= 6,05 ≈ 6
3. Panjang kelas (P) =
=
= 6,67 ≈ 7
4. Menyusun interval kelas
Tabel distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas
No Kelas
Interval
Nilai
Tengah
(xi)
Batas
nyata
fi xi2 fi.xi fi.xi
2
1 32-38 35 31.5-38.5 5 1225 175 6125
2 39-45 42 38,5- 45,5 11 1764 462 19404
3 46-52 49 45.5- 52.5 9 2401 441 21609
4 53-59 56 52.5- 59,5 2 3136 112 6272
157
5 60-66 63 59.5- 66.5 4 3969 252 15876
6 67-73 70 66.5- 73.5 3 4900 210 14700
Jumlah 34 17395 1652 83986
5. Menghitung Rata-rata (X), Modus (Mo), Median (Me), dan Standar Deviasi
a. Rata-rata (X) =
=
= 48,59
b. Modus (Mo) = b + p [
]
= 38,5 + 7 [
]
= 38,5 + 4,67
= 43,17
c. Median (Me) = b + p [
]
= 45,5+ 0,78 [
–
]
= 45,5 + 0,78
= 46,28
d. Standar Deviasi (S) = √ ( )
( )
= √ ( )
( )
= √
= √ = 10,62
e. Varians (S2) = 112,67
158
B. Posttest
68 68 76 76 76 76 80 80 80 84
84 84 84 84 84 84 84 84 92 92
92 92 92 92 92 92 92 92 96 96
96 96 96 96
1. Rentang kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 96-98
= 28
2. Jumlah kelas interval (K) = 1+(3,3) Log n
= 1+ 3,3 log 34
= 1+ 3,3 log (1,53)
= 1+ 5,05
= 6,05 ≈ 6
3. Panjang kelas (P) =
=
= 6,05 = 6
4. Menyusun interval kelas
Tabel distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas
No Kelas
Interval
Nilai
Tengah
(xi)
Batas
nyata
fi xi2 fi.xi fi.xi
2
1 68-72 70 67.5-72.5 2 4900 140 9800
2 73-77 75 72,5- 77,5 4 5625 300 22500
3 78-82 80 77.5- 78.5 3 6400 240 19200
4 83-87 85 82.5- 87,5 9 7225 765 65025
5 88-92 90 87.5- 92.5 10 8100 900 81000
6 93-97 95 93.5- 97.5 6 9025 570 54150
Jumlah 34 41275 2915 251675
159
5. Menghitung Rata-rata (X), Modus (Mo), Median (Me), dan Standar Deviasi
a. Rata-rata (X) =
=
= 85,74
b. Modus (Mo) = b + p [
]
= 87,5 + 5 [
]
= 87,50 + 1,00
= 88,50
c. Median (Me) = b + p [
]
= 82,5+ 5 [
–
]
= 82,5 + 4,45
= 86,95
d. Standar Deviasi (S) = √ ( )
( )
= √ ( )
( )
= √ = 7,30
e. Varians (S2) = 53,23
160
Perhitungan Distribusi Data Pretest dan Posttest Siswa Kelompok Kontrol
A. Pretest
Diketahui data skor pretest pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut ::
24 44 28 32 32 60 48 60 64 48
28 48 52 52 32 64 28 60 60 36
40 48 36 64 40 36 32 36 56 48
48 60 40 32
6. Rentang kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 64-24
= 40
7. Jumlah kelas interval (K) = 1+(3,3) Log n
= 1+ 3,3 log 34
= 1+ 3,3 log (1,53)
= 1+ 5,05
= 6,05 ≈ 6
8. Panjang kelas (P) =
=
= 6,67 ≈ 7
9. Menyusun interval kelas
Tabel distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas
No Kelas
Interval
Nilai
Tengah
(xi)
Batas Nyata fi xi2 fi.xi fi.xi
2
1 24-30 27 23.5-30.5 4 729 108 2916
2 31-37 34 30,5- 37,5 9 1156 306 10404
3 38-44 41 37.5- 44.5 4 1681 164 6724
4 45-51 48 44.5- 51,5 6 2304 288 13824
5 52-68 55 51.5- 67.5 3 3025 165 9075
6 69-65 62 68.5- 65.5 8 3844 496 30752
161
Jumlah 34 12739 1527 73695
10. Menghitung Rata-rata (X), Modus (Mo), Median (Me), dan Standar
Deviasi
a. Rata-rata (X) =
=
= 44,91
b. Modus (Mo) = b + p [
]
= 30,5 + 7 [
]
= 30,5 + 3,5
= 34
c. Median (Me) = b + p [
–
]
= 45,5+ 0,78 [
]
= 37,5 + 7
= 44,50
d. Standar Deviasi (S) = √ ( )
( )
= √ ( )
( )
= √ = 12,45
e. Varians (S2) = 154,99
162
B. Posttest
68 68 60 68 64 76 64 68 76 68
64 76 68 68 60 60 64 76 60 48
68 68 64 76 64 52 56 60 60 76
60 56 60 60
6. Rentang kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 76 - 48
= 28
7. Jumlah kelas interval (K) = 1+(3,3) Log n
= 1+ 3,3 log 34
= 1+ 3,3 log (1,53)
= 1+ 5,05
= 6,05 ≈ 6
8. Panjang kelas (P) =
=
= 4,67 ≈ 5
9. Menyusun interval kelas
Tabel distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas
No Kelas
Interval
Nilai
Tengah
(xi)
Batas
nyata
fi xi2 fi.xi fi.xi
2
1 48-52 50 48.5-52.5 3 2500 150 7500
2 53-57 55 52,5- 57,5 2 3025 110 6050
3 58-62 60 57.5- 62.5 9 3600 540 32400
4 63-67 65 63.5- 67,5 7 4225 455 29575
5 68-72 70 67.5- 72.5 7 4900 490 34300
6 73-77 75 73.5- 77.5 6 5625 450 33750
Jumlah 34 23875 2195 143575
163
10. Menghitung Rata-rata (X), Modus (Mo), Median (Me), dan Standar Deviasi
a. Rata-rata (X) =
=
= 64,56
b. Modus (Mo) = b + p [
]
= 57,50 + 5 [
]
= 57,50 + 3,89
= 61,39
c. Median (Me) = b + p [
]
= 82,5+ 5 [
]
= 62,5 + 2,14
= 64,64
d. Standar Deviasi (S) = √ ( )
( )
= √ ( ) ( )
( )
= √ = 7,52
e. Varians (S2) = 56,62
164
Lampiran 16
Perhitungan Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan uji Liliofers dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar
2. Tentukan nilia Zi dari tiap-tiap data dengan rumus:
Zi = –
Keterangan :
Zi = skor baku
Xi = skor data
= mean
S = simpangan baku/ standar deviasi (SD)
3. Tentukan Zt dengan mengkonsultasikan ke table Z
4. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi > 0, maka (Zi) = 0,5 +
nilai table, jika Zi < 0, maka F(Zi) = 0,5 – nilai table.
5. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2 , Z3....Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) =
6. Hitung selisih nilai F(Zi) – (S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya
7. Ambil nilai terbesar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini
dinamakan Lo
8. Memberi interpretasi Lo dengan membandingkan Lt. Lt adalah harga yang
diambil dari tabel harga kritis uji Liliofers
9. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat.
Apabila Lo < Lt maka sampel berasal dari distribusi normal.
165
UJI NORMALITAS
Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen
A. Pretest
Tabel Hasil Perhitungan normalitas skpr Pretest
No Xi Fi Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) │F(Zi)-S(Zi)│
1 32 2 2 -1,59 0.4441 0.0559 0.0588 0.0029
2 36 3 5 -1.20 0.3849 0.1151 0.1471 0.0320
3 40 4 9 -0.82 0.2939 0.2061 0.2647 0.0586
4 44 7 16 -0.44 0.1700 0.3300 0.4706 0.1406
5 48 6 22 -0.06 0.0239 0.4761 0.6176 0.1415
6 52 3 25 0.33 0.1293 0.6293 0.7353 0.1060
7 56 2 27 0.71 0.2612 0.7612 0.7941 0.0329
8 60 4 31 1.09 0.3621 0.8621 0.9118 0.0497
9 68 2 33 1.86 0.4686 0.9686 0.9706 0.0020
10 72 1 34 2.24 0.4875 0.9875 1.0000 0.0125
Jumlah 34 Lo = 0.1415
L tabel dengan taraf signifikan 0,05, karena N = 34, maka L tabel = 0,1519
Lo< L tabel (0,1415 < 0,1519), maka sampel berdistribusi normal
166
B. Posttest
Tabel Hasil Perhitungan Normalitas Skor Posttest
No Xi Fi Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) │F(Zi)-S(Zi)│
1 68 2 2 -2,47 0.4932 0.0068 0.0588 0.0520
2 76 4 6 -1,35 0.4115 0.0885 0.1765 0.088
3 80 3 9 -0,80 0.2881 0.2119 0.2647 0.0528
4 84 9 18 -0,24 0.0948 0.4052 0.5294 0.1242
5 92 10 28 0.87 0.3078 0.8078 0.8235 0.0157
6 96 6 34 1,43 0.4236 0.9236 1,0000 0.0764
Jumlah 34 Lo = 0.1242
L tabel dengan taraf signifikan 0,05, karena N = 34, maka L tabel = 0,1519
Lo< L tabel (0,1242 < 0,1519), maka sampel berdistribusi normal
167
Lampiran 17
Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Kontrol
A. Pretest
Tabel Hasil Perhitungan Normalitas Skpr Pretest
No Xi Fi Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) │F(Zi)-S(Zi)│
1 24 1 1 -1,71 0.4554 0.0446 0.0294 0.0152
2 28 3 4 -1.38 0.4162 0.0838 0.1176 0.0338
3 32 5 9 -1.05 0.3531 0.1469 0.2647 0.1178
4 36 4 13 -0.73 0.2673 0.2327 0.3824 0.1497
5 40 3 16 -0.40 0.1554 0.3446 0.4706 0.1260
6 44 1 17 0.07 0.0279 0.4721 0.5000 0.0279
7 48 6 23 0.25 0.0987 0.5987 0.6765 0.0778
8 52 2 25 0.58 0.219 0.719 0.7353 0.0163
9 56 1 26 0.90 0.3159 0.8159 0.7647 0.0512
10 60 5 31 1.23 0.3907 0.8907 0.9118 0.0211
11 64 3 34 1.56 0.4406 0.9406 1.0000 0.0594
Jumlah 34 Lo = 0.1497
L tabel dengan taraf signifikan 0,05, karena N = 34, maka L tabel = 0,1519
Lo< L tabel (0,1497 < 0,1519), maka sampel berdistribusi normal.
168
B. Posttest
Tabel Hasil Perhitungan Normalitas Skor Posttest
No Xi Fi Zn Zi Ztabel F(Zi) S(Zi) │F(Zi)-S(Zi)│
1 48 1 1 -2,23 0.4871 0.0129 0.0294 0.0165
2 52 2 3 -1,70 0.4554 0.0446 0.0882 0.0436
3 56 2 5 -1.16 0.377 0.123 0.1471 0.0241
4 60 9 14 -0,62 0.2324 0.2676 0.4118 0.1442
5 64 7 21 -0.08 0.319 0.4681 0.6176 0.1495
6 68 7 28 0.46 0.1772 0.6772 1,8235 0.1463
7 76 6 34 1.54 0.4382 0.9382 1.0000 0.0618
Jumlah 34 Lo = 0.1495
L tabel dengan taraf signifikan 0,05, karena N = 34, maka L tabel = 0,1519
Lo< L tabel (0,1495 < 0,1519), maka sampel berdistribusi normal.
169
Lampiran 18
Perhitungan Uji Homogenitas
A. Data Pretest
Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji
homogenitas 2 varians yaitu dengan menggunakan uji Fisher, dengan rumus :
F =
Keterangan :
F = Homogenitas
S12
= Varians Terbesar
S22
= Varians Terkecil
Dengan S2 =
∑ – ∑
Adapun kriteria pengujiannya adalah :
Ho diterima jika Fhitung < Ftabel, dimana Ho memilki varian yang homogen
dan Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel, dimana Ho memilki varian tidak
homogen.
Berdasarkan rumus dan data diatas diperoleh S12 = 154,99 dan S2
2 =
112,67 sehingga :
F hitung =
=
= 1,38
Dengan demikian diperoleh Fhitung = 1,38, sedangkan Ftabel = 1,79
dengan db pembilang = 34-1= 33 dan db penyebut = 34-1= 33 (dengan
derajat signifikan 95%). Karena Fhitung < Ftabel (1,38 < 1,79), maka dapat
disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok memilki varian yang sama atau
homogen.
170
Lampiran 19
Perhitungan Uji Homogenitas
B. Data Posttest
Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji
homogenitas 2 varians yaitu dengan menggunakan uji Fisher, dengan rumus :
F =
Keterangan :
F = Homogenitas
S12
= Varians Terbesar
S22
= Varians Terkecil
Dengan S2 =
∑ – ∑
Adapun kriteria pengujiannya adalah :
Ho diterima jika Fhitung < Ftabel, dimana Ho memilki varian yang homogen
dan Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel, dimana Ho memilki varian tidak
homogeni.
Berdasarkan rumus dan data diatas diperoleh S12 = 56,62 dan S2
2 = 53,23
sehingga :
F hitung =
=
= 1,06
Dengan demikian diperoleh Fhitung = 1,06, sedangkan Ftabel = 1,79
dengan db pembilang = 34-1= 33 dan db penyebut = 34-1= 33 (dengan
derajat signifikan 95%). Karena Fhitung < Ftabel (1,06 < 1,79), maka dapat
disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok memilki varian yang sama atau
homogen.
171
Lampiran 20
Perhitungan Uji Hipotesis
A. Perhitungan uji “t” – Pretest
Setelah dilakukan uji prasyarat, kemudian untuk pengujian hipotesis data
akan dianalisis dengan uji “t” (t- test), dengan rumus:
t =
√
dengan S2 =
( ) ( )
a. Diketahui :
Xx = 48,59 Sx2
= 112,67 nx = 34
Xy = 44,91 Sy2 = 154,99 ny = 34
b. Penyelesaian:
S2 =
( )( ) ( )( )
=
= 113,83
S = 11,57
c. Berdasarkan data di atas diperoleh t-hitung :
t-hitung = –
√
=
= 1,31
Dengan demikian diperoleh harga t-hitung = 1,31, sedangkan t-tabel = 2,00 pada
taraf signifikasi 0,05. Karena t-hitung < t-tabel (1,31 < 2,00) maka dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima, sedangkan Ho ditolak. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
172
Lampiran 21
B. Perhitungan uji “t” – Posttest
Setelah dilakukan uji prasyarat, kemudian untuk pengujian hipotesis data
akan dianalisis dengan uji “t” (t-test), dengan rumus:
t =
√
dengan S2 =
( ) ( )
a. Diketahui :
Xx = 85,74 Sx2
= 53,23 nx = 34
Xy = 64,56 Sy2 = 156,62 ny = 34
b. Penyelesaian:
S2 =
( )( ) ( )( )
=
= 54,925
S = 7,41
c. Berdasarkan data di atas diperoleh t-hitung :
t-hitung = –
√
=
= 11,78
Dengan demikian diperoleh harga t-hitung = 11,78, sedangkan t-tabel = 2,00 pada
taraf signifikasi 0,05. Karena t-hitung > t-tabel (11,78 > 2,00) maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak, sedangkan Ho ditolak. Sedangkan Ha yang
menyatakan terdapat pengaruh penggunaan pendekatan saintifik kurikulum
2013 terhadap hasil belajar siswa pada konsep interaksi makhluk hidup
dengan lingkungan diterima.
173
Lampiran 22
Skor N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol
No Kelas Eksperimen Kategori Kelas Kontrol Kategori
Pretes Posttes N-Gain Pretes Posttes N-Gain
1 44 76 0,57 Sedang 24 64 0,53 Sedang
2 60 80 0,50 Sedang 44 68 0,43 Sedang
3 32 84 0,76 Tinggi 28 60 0,44 Sedang
4 48 96 0,92 Tinggi 32 68 0,53 Sedang
5 56 92 0,82 Tinggi 32 64 0,47 Sedang
6 60 84 0,60 Tinggi 60 76 0,40 Sedang
7 68 76 0,25 Rendah 48 64 0,31 Sedang
8 48 76 0,54 Sedang 60 68 0,20 Rendah
9 48 84 0,69 Sedang 64 76 0,33 Sedang
10 60 92 0,80 Tinggi 48 68 0,38 Sedang
11 44 84 0,71 Tinggi 28 64 0,50 Sedang
12 68 92 0,75 Tinggi 64 76 0,33 Sedang
13 44 96 0,93 Tinggi 52 68 0,33 Sedang
14 40 96 0,93 Tinggi 52 68 0,33 Sedang
15 44 84 0,71 Tinggi 32 60 0,41 Sedang
16 40 84 0,73 Tinggi 48 60 0,23 Rendah
17 48 84 0,69 Sedang 28 64 0,50 Sedang
18 44 96 0,93 Tinggi 60 76 0,40 Sedang
19 44 84 0,71 Tinggi 60 68 0,20 Rendah
20 48 76 0,54 Sedang 36 48 0,19 Rendah
21 72 92 0,71 Tinggi 40 60 0,33 Sedang
22 52 92 0,83 Tinggi 48 68 0,38 Sedang
23 44 92 0,86 Tinggi 36 64 0,44 Sedang
24 60 92 0,80 Tinggi 64 76 0,33 Sedang
25 56 68 0,27 Rendah 40 64 0,40 Sedang
26 40 68 0,47 Sedang 36 52 0,25 Rendah
27 52 96 0,92 Tinggi 32 56 0,35 Sedang
28 32 96 0,94 Tinggi 36 60 0,38 Sedang
29 36 84 0,75 Tinggi 56 60 0,09 Rendah
30 36 92 0,88 Tinggi 60 76 0,40 Sedang
31 40 92 0,87 Tinggi 48 60 0,23 Rendah
32 52 80 0.58 Sedang 48 56 0,15 Rendah
33 52 80 0,58 Sedang 40 60 0,33 Sedang
34 36 92 0,88 Tinggi 32 60 0,41 Sedang
X 48,59 85,74 0,72 Tinggi 44,91 64,56 0,35 Sedang
SD 10,62 7,30 12,45 7,52
174
Lampiran 23
Data Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Interaksi Makhluk Hidup Dengan
Lingkungan
No Nama Nilai
1 Abduh Zuhdi 50
2 Alfan Muhammad Rizki 65
3 Amanda Faradila 62
4 Amelia Efryanti 60
5 Andania Syifa Kurniatami 60
6 Annisa Amelia 65
7 Bagus Mirza Asdi P 70
8 Cahya Adinda Riandila 77
9 Cahya Zenitha 54
10 Clara Widyaseno A.S 67
11 Deni Adang Solihin 49
12 Devi Rahmadhani 65
13 Difa Fadhilah 70
14 Fauzi Banu R 80
15 Herliana Fajrini 82
16 Janna Aliftanindya S 50
17 Khansa Muthiah 50
18 Mahda Fathiah 57
19 Marisa Nurbaiti 45
20 Muhammad Fahrul R 62
175
21 Muhammad Ricky Z 70
22 Muhammad Yusuf 75
23 Muhammad Zulham 55
24 Nabilah Nurhaenisa 57
25 Nur Azizah Taqiyyah 40
26 Ollyvia Rahayu 45
27 Putri Adistya 45
28 Randifta Salva 50
29 Refo Putra Pangestu 55
30 Sabrina Khaerunnisa 50
31 Salsa Elvira Panorama 60
32 Siti Nur Adila 60
33 Thanu Harry K 75
34 Vike Indarwati 75
top related