pengaruh pendidikan kesehatan dengan media...
Post on 08-May-2020
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Lampiran 1
Jadwal Kegiatan Penelitian Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Leaflet terhadap Pengetahuan Ibu dalam Pertolongan Pertama Kejang
Demam di Banjar Peninjoan Batuan Gianyar Tahun 2019
Keterangan : warna hitam (proses penelitian)
No Kegiatan Waktu Kegiatan (Dalam Minggu)
Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal Penelitian 2 Seminar Proposal Penelitian 3 Revisi Proposal 4 Pengurusan Izin Penelitian 5 Pengumpulan Data 6 Pengolahan Data 7 Analisis Data 8 Penyusunan Laporan 9 Sidang Hasil Penelitian 10 Revisi Laporan 11 Pengumpulan Skripsi
Lampiran 2
Lembar Permohonan Menjadi Responden
Kepada
Yth. Saudara/i Calon Responden
Di –
Banjar Peninjoan Batuan Gianyar
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi
Diploma IV Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar dengan:
Nama : Putu Diah Pebrisundari
NIM : P07120215058
Bermaksudakan melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pendidikan
Kesehatan dengan Media Leaflet terhadap Pengetahua Ibu dalam
Pertolongan Pertama Kejang Demam di Banjar Peninjoan Batuan Gianyar
Tahun 2019” sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program studi D-IV
Keperawatan. Berkaitan dengan hal diatas, saya mohon kesediaan saudara/i untuk
menjadi responden yang merupakan sumber informasi bagi peneliti.
Demikian permohonan ini kami sampaikan dan atas partisipasinya, kami
ucapkan terima kasih.
Gianyar, 2019
Peneliti
Putu Diah Pebrisundari
P07120215058
Lampiran 3
Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)
Sebagai Peserta Penelitian
Yang terhormat Saudara/Adik, kami meminta kesediannya untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikutsertaan dari penelitian ini bersifat
sukarela/tidak memaksa. Mohon untuk dibaca penjelasan dibawah dengan
seksama dan disilahkan bertanya bila ada yang belum dimengerti.
Judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Leaflet
terhadap Pengetahuan Ibu dalam Pertolongan Pertama
Kejang Demam di Banjar Peninjoan Batuan Gianyar
Tahun 2019
Peneliti Utama Putu Diah Pebrisundari
Institusi Poltekkes Kemenkes Denpasar
Lokasi Penelitian Banjar Peninjoan Batuan Gianyar
Sumber pendanaan Swadana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan
dengan Media leaflet terhadap pengetahuan ibu dalam pertolongan pertama kejang
demam tahun 2019. Jumlah peserta sebanyak 36 orang dengan syaratnya yaitu:
1. Ibu yang hadir dan bersedia menjadi responden
2. Ibu yang memiliki balita
3. Ibu yang tidak hadir dalam pertemuan, tidak bisa di ambil datanya
Peserta akandiberikan kuesioner (pretest) yang berisi 20 item pertanyaan
mengenai pengetahuan Ibu dalam pertolongan pertama kejang demam. Setelah
selesai menjawab kuesioner peserta akan diberikan Leaflet dan diberikan waktu
membaca dan mendengarkan materi selama 30 menit. Setelah selesai membaca
dan mendengarkan materi, Ibu akan diberikan kuesioner (posttest) yang berisi 20
item pertanyaan mengenai Pengetahuan ibu dalam pertolongan pertama kejang
demam.
Kepesertaan dalam penelitian ini tidak secara langsung memberikan manfaat
kepada peserta penelitian. Tetapi dapat memberi gambaran informasi yang lebih
banyak tentang pengetahuan ibu dalam pertolongan pertama kejang demam. Atas
kesedian berpartisipasi dalam penelitian ini maka akan diberikan imbalan sebagai
pengganti waktu yang diluangkan untuk penelitian ini.
Peneliti menjamin kerahasiaan semua data peserta penelitian ini dengan
menyimpannya dengan baik dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Kepesertaan Ibu pada penelitian ini bersifat sukarela. Ibu dapat menolak
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada penelitian atau menghentikan
kepesertaan dari penelitian kapan saja tanpa ada sanksi. Jika setuju untuk menjadi
peserta penelitian ini, Ibu diminta untuk menandatangani formulir Persetujuan
Setelah Penjelasan (Informed Consent) sebagai peserta penelitian setelah Ibu
benar-benar memahami tentang penelitian ini. Ibu akan diberi salinan persetujuan
yang sudah ditanda tangani ini.
Bila selama berlangsungnya penelitian terdapat perkembangan baru yang
dapat mempengaruhi keputusan Ibu untuk kelanjutan kepesertaan dalam
penelitian, peneliti akan menyampaikan hal ini kepada Ibu. Bila ada pertanyaan
yang perlu disampaikan kepada peneliti, silakan hubungi peneliti:
Putu Diah Pebrisundari (087864517838).
Tanda tangan Ibu dibawah ini menunjukkan bahwa Ibu telah membaca,
telah memahami dan telah mendapat kesempatan untuk bertanya kepada peneliti
tentang penelitian ini dan menyetujui untuk menjadi peserta penelitian.
Peserta/ Subyek Penelitian, Wali,
______________________ _______________________
Tanda Tangan dan Nama Tanda Tangan dan Nama
Tanggal (wajib diisi): / / Tanggal (wajib diisi): / /
Hubungan dengan Peserta/ Subyek Penelitian:
_________________________________________
(Wali dibutuhkan bila calon peserta adalah anak < 14 tahun, lansia, tuna
grahita, pasien dengan kesadaran kurang-koma)
Peneliti
__________________________________ __________________
Tanda Tangan dan Nama Tanggal
Tanda tangan saksi diperlukan pada formulir Consent ini hanya bila
Peserta Penelitian memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, tetapi
tidak dapat membaca/ tidak dapat bicara atau buta
Wali dari peserta penelitian tidak dapat membaca/ tidak dapat bicara atau buta
Komisi Etik secara spesifik mengharuskan tanda tangan saksi pada penelitian
ini (misalnya untuk penelitian resiko tinggi dan atau prosedur penelitian
invasive)
Catatan:
Saksi harus merupakan keluarga peserta penelitian, tidak boleh anggota
timpenelitian.
Saksi:
Saya menyatakan bahwa informasi pada formulir penjelasan telah dijelaskan
dengan benar dan dimengerti oleh peserta penelitian atau walinya dan persetujuan
untuk menjadi peserta penelitian diberikan secara sukarela.
______________________________ __________________
Nama dan Tanda tangan saksi Tanggal
(Jika tidak diperlukan tanda tangan saksi, bagian tanda tangan saksi ini
dibiarkan kosong)
* coret yang tidak perlu
Lampiran 4
Kisi-Kisi Kuesioner Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Leaflet terhadap Pengetahuan Ibu dalam Pertolongan Pertama Kejang Demam
Variabel Sub Variabel
Jumlah No Item Jenis
Pertanyaan
Pertolongan P ertama Kejang Demam
Pengetahuan 15
1 Positif
2 Negative
3 Positif
4 Positif
5 Positif
6 Negative
7 Positif
8 Positif
9 Positif
10 Positif
11 Positif
12 Positif
13 Positif
14 Positif
15 Positif
Lampiran 5
Instrumen Pengumpulan Data
Judul penelitian : Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Leaflet
terhadap Pengetahuan Ibu dalam Pertolongan Pertama
Kejang Demam di Banjar Peninjoan Batuan Gianyar
Tahun 2019
Kode Responden :
Tanggal Pengisian :
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah setiap pertanyaan dalam kusioner dengan teliti dan benar.
2. Pilihlah salah satu jawaban pada kolom yang telah tersedia dengan
memberikan tanda centang (√) pada kolom yang anda pilih sesuai dengan
keadaan anda ataupun menuliskan jawaban pada titik-titik yang telah
disediakan.
3. Jika ingin mengganti jawaban, berilah tanda silang (X) pada kolom yang
ingin diganti dan berilah tanda centang (√) pada kolom yang dianggap benar
ataupun coretlah jawaban pada titik-titik dan diganti dengan jawaban yang
dianggap benar.
4. Semua pertanyaan harus dijawab.
5. Bila ada yang kurang dimengerti, silahkan bertanya kepada peneliti.
A. Data Pribadi :
Nama :
Umur : Tahun
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Umur anak : bulan/tahun
B. Pertanyaan:
Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom yang sesuai dengan keadaan
anda yang sebenarnya. Setiap pernyataan hanya satu jawaban yang menurut anda
paling sesuai. Semua pernyataan harus dijawab.
Terdapat dua pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:
“Ya” dan “Tidak”
No Pernyataan Ya Tidak Skor
1 2 3 4
1 Apakah demam tinggi dapat
menyebabkan kejang pada anak?
2 Apakah kejang demam hanya
terjadi pada bayi dan balita?
3 Apakah serangan kejang dapat timbul lebih dari satu kali selama anak demam?
4 Apakah anak yang kejang demam
harus segera dibawa ke rumah
sakit?
5 Apakah kejang demam bisa
dicegah agar tidak kambuh
kembali?
6 Setujukah Anda setiap demam
akan menimbulkan kejang?
7 Setujukah Anda bahwa
kejangDemam timbul pada suhu
lebih dari 38°C?
8 Setujukah Anda untuk selalu
mengukur suhu badan anak saat
demam untuk mengantisipasi
kejang demam?
9 Setujukah Anda jika anak yang
mengalami kejang demam perlu
diberi obat lain selain obat penurun
panas?
10 Setujukah Anda bahwa kejang
demam merupakan masalah serius
dan harus mendapatkan
penanganan secepatnya?
11 Bagaimana cara yang paling
tepatmenilai anak demam atau
tidak?
a. Mengukur suhu tubuh anak
dengan termometer
b.Meraba kening anak
c. Membandingkan suhu tubuh ibu
dengan anak
12 Apa yang Ibu lakukan saat anak
mengalami demam?
a. Memberi obat penurun panas
dan mengompres dengan air
dingin
b. Memberi minum banyak air
putih
c. Semua jawaban diatas benar
13 Apa yang Ibu lakukan saat anak
mengalami kejang demam?
a. Memberi obat anti kejang
b. Membawa anak ke rumah
sakit/dokter terdekat
c. Semua jawaban diatas benar
14 Apa yang Ibu lakukan untuk
mencegah kambuhnya kejang pada
saat anak demam?
a. Menurunkan panas segera
b. Langsung memberi obat anti
kejang
c. Mencari penyebab kejang
15
Apa yang Ibu lakukan apabila anak
masih kejang walaupun telahdiberi
obat penurun panas dan obat anti
kejang?
a. Membiarkan kejang berhenti
sendiri
b. Segera membawa ke Rumah
Sakit/dokter terdekat
c. Semua jawaban diatas salah
Lampiran 6
Satuan Acara Penyuluhan Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Leaflet terhadap
Pengetahuan Ibu dalam Pertolongan Pertama Kejang Demam di Banjar Peninjoan Batuan Gianyar Tahun 2019
Pokok Bahasan : Pertolongan Pertama Kejang Demam
Sasaran : Ibu yang memiliki Balita di Banjar Peninjoan
Hari, Tanggal :
Tempat : Wilayah Kerja UPT Kesmas Sukawati I
Pukul : 09.00 – 09.30 WITA
Penyuluh : Putu Diah Pebrisundari
A. Latar Belakang
Demam didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh menjadi >38,0°C.
Demam tinggi itu menjadi penyebab kejang demam. Kejang demam adalah
bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38℃
akibat infeksi bakteri atau virus terjadi pada anak berusia 3 bulan sampai 5 tahun.
Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang saat
demam, tidak memenuhi kriteria kejang demam.(Sofyan,2016).
Prevalensi kejang demam di dunia di perkirakan antara 2% dan 5% di
Amerika Serikat dan Eropa Barat, antara 6% dan 9% di Jepang, dan 14 % di India
dan Guam. Data dari negara-negara berkembang terbatas, mungkin karena sangat
sulit untuk membedakan Kejang demam sederhana dari kejang simtomatik
(infektif) akut. Antara 9% dan 35% dari semua kejang demam pertama adalah
kompleks. (Waruiru & Appleton, 2004)
Di Indonesia kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumus 6 bulan-5
tahun. Kejadian kejang demam di Indonesia dilaporkan mencapai 2-4 % ditahun
2009-2010. Provinsi Jawa Tengah 2-3% dan tahun 2009-2010 rumah sakit
Semarang untuk kasus mencapai 2% pada tahun 2008-2010 lebih sering pada anak
laki-laki (Arief, 2015). Data kejang demam berdasarkan Riskesdas Provinsi bali
tahun 2013 di Bali tercatat bahwa kejang pada anak umur 0-29 bulan masuk
dalam 3 besar penyakit yang banyak dikeluhkan. Kelompok umur anak yang
mengalami kejang adalah 0-5 bulan , 36-47 bulan, dan 48-59 bulan. (Depkes,
2014). Data demam di Dinas Kesehatan kabupaten Gianyar mendata pasien
demam tahun 2017 di daerah gianyar sebanyak 13.28 jiwa dengan urutan ke 2 dari
10 besar penyakit di tahun 2018. (Dinkes, 2017)
Dua puluh satu persen kejang demam durasinya kurang dari 1 jam, 57%
terjadi antara 1-24 jam berlangsungnya demam, dan 22% lebih dari 24 jam.
Sekitar 30% pasien akan mengalami kejang demam berulang dan kemudian
meningkat menjadi 50% jika kejang pertama terjadi usia kurang dari 1 tahun.
Sejumlah 9–35% kejang demam pertama kali adalah kompleks, 25% kejang
demam kompleks tersebut berkembang ke arah epilepsy. (Arief, 2015)
Pertolongan pertama kejang demam yang dapat dilakukan segera memberi
obat penurun panas, kompres air biasa atau hangat yang diletakkan di dahi, ketiak,
dan lipatan paha. Beri anak banyak minum dan makan makanan berkuah atau
buah- buahan yang banyak mengandung air, bisa berupa jus, susu, teh, dan
minuman lainnya. Jangan selimuti anak dengan selimut tebal, selimut dan pakaian
tebal dan tertutup justru akan meningkatkan suhu tubuh dan menghalangi
penguapan. (Labir, et al, 2008)
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Pertolongan Pertama Kejang
Demam, diharapkan ibu balita dapat mengetahui dan memahami tentang kejang
demam serta dapat meningkatkan pengetahuan dalam pertolongan pertama kejang
demam.
2. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian kejang demam.
b. Peserta dapat menjelaskan penyebab kejang demam.
c. Peserta dapat menjelaskan pertolongan pertama kejang demam
C. Media
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah leaflet.
D. Metode
1. Ceramah
2. Membaca Leaflet.
3. Menjelaskan kembali mengenai materi yang terdapat dalam Leaflet.
E. Materi Penyuluhan
1. Definisi Kejang Demam
2. Tanda dan Gejala Kejang Demam
3. Pertolongan Pertama Kejang Demam
F. Sumber
Arief, F. rifqi. (2015). Penatalaksanaan Kejang Demam. Cdk-232, 42(9), 658–661.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1097/DCR.0b013e31828d97c9
Labir, K., Sulisnadewi, N. L. K., & Mamuaya, S. (2008). Pertolongan pertama
dengan kejadian kejang demam pada anak. Journal Nursing, 1–7. Retrieved
from http://poltekkes-denpasar.ac.id/files/JURNAL GEMA KEPERAWATAN/DESEMBER 2014/ARTIKEL Ketut Labir dkk,.pdf
Sofyan, I., D, P. P., Dwi, W. P., Irawan, M., & Setyo, H. (2016). Penatalaksanaan
Kejang Demam, 25.
Waruiru, C., & Appleton, R. (2004). Febrile seizures: An update. Archives of Disease in Childhood, 89(8), 751–756. https://doi.org/10.1136/adc.2003.028449
2. Pelaksanaan
No. Acara Waktu Kegiatan Evaluasi
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
penelitian
Menjawab salam,
mendengarkan
2. Pengisian
kuesioner
Pre Test
20 menit Mengisi kuesioner pre test
pengetahuan ibu dalam
pertolongan pertama kejang
demam 20 item pertanyaan
Mengisi jawaban
setiap item
pertanyaan di
kuisioner
3. Pemberian
materi
pertolongan
pertama
kejang
demam
30 menit Membaca Leaflet dan
mendengarkan materi dari
peneliti.
Membaca dan
mndengarkan
materi tanpa
mengeluarkan
suara
4. Pengisian
kuesioner
Post Test
20 menit Mengisi kuesioner post test
pengetahuan dalam
pertolongan pertama kejang
demam 20 item pertanyaan
Mengisi jawaban
setiap item
pertanyaan di
kuisioner
5. Penutup 5 menit a. Memberi saran-saran
b. Menyampaikan terima
kasih.
c. Memberi salam penutup
Mendengarkan dan
menjawab salam.
3. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Responden yang hadir 100% dari jumlah total responden
c. Responden mengikuti penelitian dengan tertib dan disiplin
2. Evaluasi Hasil
Sasaran penyuluhan mampu:
1. Memahami kejang demam secara umum
2. Memahami pertolongan pertama kejang demam
Lampiran SAP 1
Konsep Materi
PERTOLONGAN PERTAMA KEJANG DEMAM
A. Pengertian Kejang Demam
1. Pengertian
Demam merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh terhadap masalah
yang terjadi dalam tubuh. Demam pada umumnya tidak berbahaya, tetapi bila
demam tinggi dapat menyebabkan masalah serius pada anak. Masalah yang sering
terjadi pada kenaikan suhu tubuh diatas 38ºC yaitu kejang demam (Ngastiyah,
2012 dalam (Regina Putri, 2017)
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
38℃ biasanya terjadi pada usia 3 bulan – 5 tahun. Sedangkan usia < 4 minggu dan
pernah kejang tanpa demam tidak termasuk dalam kategori ini. (Ridha,2017).
Kejang demam yang sering disebut step, merupakan kejang yang terjadi pada saat
seorang bayi ataupun anak mengalami demam tanpa infeksi sestem saraf pusat
yang dapat timbul bila seorang anak mengalami demam tinggi. (Sudarmoko,
2013)
2. Klasifikasi Kejang Demam
Ada 2 golongan kejang demam menurut Ridha 2017:
a. Kejang demam sederhana
1) Dikeluarga penderita tidak ada riwayat epilepsy
2) Sebelumnya tidak ada riwayat cedera otak oleh penyakit apapun
3) Serangan kejang demam yang pertama terjadi antara usia 6 bulan – 6 tahun
4) Lamanya kejang berlangsung < 20 menit
5) Kejang tidak bersifat tonik klonik
6) Tidak didapatkan gangguan atau abnormalitas pasca kejang
7) Sebelumnya juga tidak didapatkan abnormalitas neurology atau abnormalitas
perkembangan
8) Kejang tidak berulang dalam waktu singkat
9) Tanpa gerakan fokal dan berulang dalam 24 jam.
b. Bila kejang tidak memenuhi kriteria tersebut diatas, maka golongan sebagai
kejang demam kompleks. (Ridha, 2017)
3. Tanda dan Gejala
Kejang demam biasanya terjadi pada awal demam. Saat kejang, anak akan
terlihat aneh untuk beberapa saat, hilang kesadaran, tangan dan kaki kaku,
tersentak-sentak atau kelojotan, dan mata berputar-putar sehingga hanya putih
mata yang terlihat. Anak tidak responsive untuk beberapa waktu, napas akan
terganggu dan kulit akan tampak lebih gelap dari biasanya. Namun, tidak seberapa
lama kemudian, anak akan segera normal kembali. (Sudarmoko, 2017)
4. Etiologi Kejang Demam
Penentuan etiologi kejang berperan penting dalam tata laksana kejang selanjutnya.
Keadaan ini sangat penting terutama pada kejang yang sulit diatasi atau kejang
berulang.
5. Patofisiologi Kejang Demam
Pada keadaan demam, kenaikan suhu sebanyak 1℃ akan menyebabkan
kenaikan kebutuhan metabolisme basal 10-15% dan kebutuhan oksigen meningkat
sebanyak 20%. Pada seorang anak yang berumur 3 tahun sirkulasi otak mencapai
65% dari seluruh tubuh, dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 15%.
Pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat menyebabkan terjadinya perubahan
keseimbangan dari membran sel neuron. Dalam waktu yang singkat terjadi difusi
dari ion Kalium maupun ion Natrium melalui membran tadi, akibatnya terjadinya
lepasan muatan listrik. Lepasan muatan listrik ini dapat meluas ke seluruh sel
maupun membran sel tetangganya dengan bantuan neurotransmitter dan terjadilah
kejang. Tiap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda dan tergantung pada
tinggi atau rendahnya ambang kejang seseorang anak pada kenaikan suhu
tubuhnya. Kebiasaannya, kejadian kejang pada suhu 38ºC, anak tersebut
mempunyai ambang kejang yang rendah, sedangkan pada suhu 40º C atau lebih
anak tersebut mempunyai ambang kejang yang tinggi. Dari kenyataan ini dapat
disimpulkan bahwa terulangnya kejang demam lebih sering terjadi pada ambang
kejang yang rendah. (Ngastiyah, 2007)
6. Manifestasi Klinis
Sebagian besar kejang demam merupakan kejang umum. Bentuk kejang
umum yang sering dijumpai adalah mata mendelik atau terkadang berkedip-kedip,
kedua tangan dan kaki kaku, terkadang diikuti kelojotan, dan saat kejang anak
tidak sadar tidak memberi respons apabila dipanggil atau diperintah. Setelah
kejang anak sadar kembali. Umumnya kejang demam akan berhenti sendiri dalam
waktu kurang dari 5 menit dan tidak berulang lebih dari satu kali dalam 24 jam.
(Soebadi, 2015)
7. Pertolongan Pertama Kejang Demam
Pertolongan pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada
penderita sakit yang memerlukan bantuan medis dasar. Medis dasar yang
dimaksud disini adalah tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang
dapat dimiliki orang awam. (Ronald, 2015)
Langkah awal yang dapat dilakukan dalam melakukan pertolongan
pertama untuk mencagah terjadinya kejang pada anak demam adalah segera
memberi obat penurun panas, kompres air biasa atau hangat yang diletakkan di
dahi, ketiak, dan lipatan paha. Beri anak banyak minum dan makan makanan
berkuah atau buah- buahan yang banyak mengandung air, bisa berupa jus, susu,
teh, dan minuman lainnya. Jangan selimuti anak dengan selimut tebal, selimut dan
pakaian tebal dan tertutup justru akan meningkatkan suhu tubuh dan menghalangi
penguapan. Ketika terjadi kejang dan tidak berhenti setelah lima menit, sebaiknya
anak segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika anak pernah mengalami
kejang demam di usia pertama kehidupannya, maka ada kemungkinan ia akan
mengalami kembali kejang meskipun temperature nya lebih rendah. (Labir et al.,
2008)
Menurut (Sofyan et al., 2016) penanganan pertama saat anak mengalami
kejang adalah:
1) Tetap tenang dan tidak panik.
2) Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
3) Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring. Bila terdapat muntah, bersihkan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
4) Walaupun terdapat kemungkinan (yang sesungguhnya sangat kecil) lidah
tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
5) Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan lama kejang.
6) Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang.
7) Berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit.
Jangan berikan bila kejang telah berhenti. Diazepam rektal hanya boleh
diberikan satu kali oleh orangtua.
8) Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih,
suhu tubuh lebih dari 40 derajat Celsius, kejang tidak berhenti dengan
diazepam rektal, kejang fokal, setelah kejang anak tidak sadar, atau terdapat
kelumpuhan.
Lampiran 7
Master Tabel Pengumpulan Data Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Leaflet terhadap Pengetahuan Ibu dalam Pertolongan Pertama
Kejang Demam di Banjar Peninjoan Batuan Gianyar Tahun 2019
Kode Responden
Item Pernyataan Tingkat Pengetahuan
Skor Tingkat
Pengetahuan Post-test
P
1
P 2
P 3
P 4
P 5
P
6
P
7
P 8
P 9
P 0
P
1
P 2
P 3
P 4
P 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 11 Cukup 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 13 Baik 3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik 6 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12 Baik 7 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 Baik 8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik
10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Baik 13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Baik
19 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 12 Baik 20 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 Baik 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Baik 22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 Baik 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 Baik 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 13 Baik 25 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Baik 26 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 Baik 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 Baik 28 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik 29 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 Baik 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Baik
Kode Responden
Item Pernyataan Tingkat Pengetahuan
Skor Tingkat
Pengetahuan (Pre-test)
P
1
P 2
P 3
P 4
P 5
P
6
P
7
P 8
P 9
P 0
P
1
P 2
P 3
P 4
P 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 Kurang 2 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 Kurang 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 9 Cukup 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang 5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang 6 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang 7 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 9 Cukup 8 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Kurang
9 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang 10 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 Kurang 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Kurang 12 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang 13 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 Kurang 14 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kurang 16 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 Kurang 17 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 Kurang 18 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Kurang 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Kurang 21 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Kurang 22 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang 23 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang 24 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Kurang 25 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 Kurang 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kurang 27 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang 28 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 Kurang 29 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Kurang 30 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 Kurang
31 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2 Kurang 32 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 4 Kurang 33 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 6 Kurang
Kode Responden
Data Demografi Usia (Tahun) Umur anak Pekerjaan Pendidikan
1 2 3 4 5 1 24 3 1 3 2 26 4 1 3 3 30 4 2 3 4 28 3 2 3 5 19 1 1 1 6 20 1 1 3 7 20 1 1 3 8 21 2 1 3 9 22 2 2 3
10 23 2 3 2 11 18 1 1 2 12 25 3 3 2 13 25 3 3 2 14 30 3 3 4 15 32 4 2 3 16 25 5 1 3 17 25 5 1 2 18 26 2 1 3 19 24 2 2 1 20 24 3 1 2 21 25 2 1 3 22 20 1 1 2 23 24 2 1 3 24 20 1 1 3 25 24 3 2 3 26 25 2 3 3 27 26 3 2 3 28 22 1 1 3 29 19 1 1 2 30 20 1 1 3 31 22 3 1 3 32 23 3 2 3 33 25 4 1 3
Lampiran 8
Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
A. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu dalam Pertolongan Pertama Kejang
Demam
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.912 15
Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 11.83 11.178 .821 .898
P2 11.83 12.075 .449 .912
P3 11.83 12.075 .449 .912
P4 11.83 11.661 .617 .906
P5 11.73 12.409 .520 .909
P6 11.87 11.154 .766 .900
P7 11.77 12.116 .562 .908
P8 11.90 10.645 .916 .894
P9 11.87 11.637 .576 .907
P10 11.83 12.213 .395 .913
P11 11.83 11.592 .646 .905
P12 11.80 12.097 .493 .910
P13 11.73 12.547 .440 .911
P14 11.77 12.047 .596 .907
P15 11.90 10.783 .862 .896
Lampiran 9
Tabel r untuk df = 1-50
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000
2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990
3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911
4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741
5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509
6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249
7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983
8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721
9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233
11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010
12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800
13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604
14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419
15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247
16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084
17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932
18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788
19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652
20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524
21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402
22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287
23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178
24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074
25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974
26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880
27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790
28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703
29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541
31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465
32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392
33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322
34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254
35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189
36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126
37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066
38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007
39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950
40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896
41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843
42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791
43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742
44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694
45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647
46 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601
47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557
48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514
49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473
50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432
Lampiran 10
UNIVARIAT
Statistics
Pengetahuan
sebelum
Pengetahuan
setelah
N Valid 36 36
Missing 0 0
Pengetahuan sebelum
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup 2 5.6 5.6 5.6
Kurang 34 94.4 94.4 100.0
Total 36 100.0 100.0
Pengetahuan setelah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Baik 26 72.2 72.2 72.2
Cukup 9 25.0 25.0 97.2
Kurang 1 2.8 2.8 100.0
Total 36 100.0 100.0
BIVARIAT
CROSSTABS
Pengetahuan Sebelum * Pengetahuan Setelah Crosstabulation
Pengetahuan Setelah Total
Baik Cukup Kurang
Pengetahuan Sebelum
Cukup Count 2 0 0 2
% of Total 6.1% 0.0% 0.0% 6.1%
Kurang Count 21 9 1 31
% of Total 63.6% 27.3% 3.0% 93.9%
Total Count 23 9 1 33
% of Total 69.7% 27.3% 3.0% 100.0%
TABEL SILANG
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan sebelum *
Pengetahuan setelah
36 100.0% 0 0.0% 36 100.0%
Pengetahuan sebelum * Pengetahuan setelah Crosstabulation
Pengetahuan setelah Total
Baik Cukup Kurang
Pengetahuan sebelum
Cukup Count 2 0 0 2
% of Total 5.6% 0.0% 0.0% 5.6%
Kurang Count 24 9 1 34
% of Total 66.7% 25.0% 2.8% 94.4%
Total Count 26 9 1 36
% of Total 72.2% 25.0% 2.8% 100.0%
WILCOXON
Ranks N Mean Rank Sum of Ranks
Pengetahuan setelah -
Pengetahuan sebelum
Negative Ranks 35a 18.00 630.00
Positive Ranks 0b .00 .00
Ties 1c
Total 36
a. Pengetahuan setelah < Pengetahuan sebelum
b. Pengetahuan setelah > Pengetahuan sebelum
c. Pengetahuan setelah = Pengetahuan sebelum
Test Statisticsa
Pengetahuan
setelah -
Pengetahuan
sebelum
Z -5.392b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
POST
Pekerjaan * Pengetahuan Setelah Crosstabulation Pengetahuan Setelah Total
Baik Cukup Kurang
Pekerjaan
IRT Count 14 6 0 20
% of Total 42.4% 18.2% 0.0% 60.6%
Wiraswasta Count 4 3 1 8
% of Total 12.1% 9.1% 3.0% 24.2%
Swasta Count 5 0 0 5
% of Total 15.2% 0.0% 0.0% 15.2%
Total Count 23 9 1 33
% of Total 69.7% 27.3% 3.0% 100.0%
Pendidikan * Pengetahuan Setelah Crosstabulation
Pengetahuan Setelah Total
Baik Cukup Kurang
Pendidikan
SD Count 1 1 0 2
% of Total 3.0% 3.0% 0.0% 6.1%
SMP Count 7 1 0 8
% of Total 21.2% 3.0% 0.0% 24.2%
SMA Count 14 7 1 22
% of Total 42.4% 21.2% 3.0% 66.7%
Perguruan Tinggi Count 1 0 0 1
% of Total 3.0% 0.0% 0.0% 3.0%
Total Count 23 9 1 33
% of Total 69.7% 27.3% 3.0% 100.0%
top related