pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi...
Post on 03-Mar-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN
EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Agustina Permatasari
NIM : 1112015000062
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016
i
ABSTRAK
Agustina Permatasari (111201500062), “Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Skripsi, Konsentrasi Ekonomi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh antara pendidikan
kewirausahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif.
Teknik pengambilan sampel menggunakan convience sampling karena peneliti
memilih responden yang memenuhi persyaratan sesuai dengan objek penelitian.
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Dari 70 kuesioner
yang disebar, terdapat 70 kuesioner kembali dengan tingkat pengembaliannya
100% dan penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien pendidikan
kewirausahaan dengan nilai signifikan sebesar 0,002 jadi lebih kecil dari nilai
probabilitas yaitu 0,05 sehingga berpengaruh positif signifikan terhadap minat
berwirausaha ,koefisien efikasi diri dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dimana
lebih kecil daripada nilai probabilitas yaitu 0,05 sehingga berpengaruh positif
signifikan terhadap minat berwirausaha. Berdasarkan hasil regresi linier berganda,
pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri secara simultan sebesar 46,930
ditujukan dalam kolom F dengan nilai signifikan 0,000 dimana lebih kecil
daripada nilai probabilitas yaitu 0,05 sehingga dua variabel tersebut berpengaruh
terhadap minat berwirausaha artinya Ha diterima dan Ho ditolak.
Kata kunci: Pendidikan Kewirausahaan, Efikasi Diri, Minat Berwirausaha.
ii
ABSTRACT
Agustina Permatasari (1112015000062),“The Influence Entrepreneurship
Education and Self-Efficacy Toward Entrepreneurial Intent UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Students”. Undergraduate Thesis, Economic
Concentration, Social Education Department, Faculty of Tarbiyah and
Teaching Science, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
The objective of this study is to analyze the influence entreprenuership
education and self-efficacy toward entrepreneurial intent UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta students. This research applies quantitative approach. The technique of
sample taking used in this study is convience sampling because researcher
selected respondents conform the requiretment in accordance with the object of
reseach. This research uses questionnaire as its tool. Among the 70 questionnaire
are distributed, 70 were returned back or in other words, approximately 100% of
the total amount of the distributed ones. The research are tested through Multiple
Linier Regression Analysis.
The results of the study show that coefficient entrepreneurship education
with significants value is 0,002 smaller than probablility value with the result that
has positive impact on entrepeneurial intent significantly. Coefficient Self-efficacy
with significants value is0,000 smaller than probability with the results that has
positive impact on entrepreneurial intent significantly. Based on multiple linier
regression analysis, entrepreneurship education and self-efficacy have positive
impact on entrepreneurial intent simultaneously and significantly then Ha
accepted and Ho rejected.
Key word: Entrepreneurship Education, Self-Efficay, Entrepreneurial Intent.
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat
iman, nikmat islam dan nikmat kesehatan yang berlimpah sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabatnya serta seluruh muslimin
dan muslimah yang senantiasa mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.
Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Laporan
skripsi ini membahas mengenai “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi
Diri Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan yang
dihadapi selama penulisan skripsi ini. Namun atas bimbingan-Nya dan motivasi
dari berbagai pihak, penulis menyadari bahwa keberhasilan kesempurnaan
merupakan sebuah proses yang harus dijalani. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang berjasa
dalam penulisan skripsi ini, diantaranya:
1. Prof Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan IPS
3. Bapak Syarifullah, M.Si Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS
4. Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M.Si Dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak Dr. H. Nurochim, M.M dan Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd Selaku
dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan
pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan
skripsi.
6. Seluruh Dosen Jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan ilmu
iv
pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan.
7. Seluruh staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Staf Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan kemudahan
dalam pembuatan surat-surat dan sertifikat.
8. Pimpinan dan staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
membantu penulis dalam menyediakan serta pinjaman literatur yang
dibutuhkan.
9. Keluarga UINPreneurs yang telah membantu dalam usaha memperoleh
data yang penulis perlukan serta mengizinkan untuk melakukan penelitian.
10. Keluarga tercinta Ayahanda Luki Suharto, Ibunda Sihati yang tak henti-
hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang yang tak terhingga dan
memberikan moril dan materiil yang tak terkira kepada penulis. Kakakku
tercinta Desy Bangkit Arihati yang selalu mendoakan penulis, membantu
penulis selama perkuliahan dan selalu memberikan semangat, kasih sayang
yang tak terhingga kepada penulis. Adik kecil ku tersayang Muhammad
Malikul Ammar yang selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk
tetap semangat dalam mengejar mimpi dan cita-cita.
11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
angkatan 2012 terutama sahabat seperjuangan Nenda Muslihah, Cut Aja
Muliasari, Ismah, Fildzah Octaviani, Iis Mawati, Nurhikmalasari,
Herawari Suherli, Dede Tiara R, Hani Pertiwi, Nurwidi Oktaria
terimakasih atas waktu yang kalian luangkan selama perkuliahan yang
selalu menemani penulis dalam suka maupun duka dan memberikan doa,
dukungan serta motivasi kepada penulis, semoga kita masih bisa bersama
dan menjaga silahturahmi karena Tuhan. Amin.
12. Seluruh teman-teman seperjuangan PPKT MTs Madrasah Pembangunan
(Adila, Chintiya Rahmi, Setyo Wahyuni, Achmad Nurafandi, Nabilah,
Nurul Dwi, Meti Anggraeni, Dita) yang telah membantu penulis dalam
v
masa PPKT dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyusun
skripsi.
13. Kakak-kakak kelas dan adik-adik kelas Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang tergabung di HMJ Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial yang tak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam
setiap kegiatan di kampus dan memberi semangat penulis dalam
menyusun skripsi.
14. Seluruh kawan-kawan perjuangan, kakak-kakak dan adik-adik di Lembaga
Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI Cab. Ciputat, Rahma Sari, Agita
Surya Pertiwi, Ajeng Eka, Irfan Ma’ruf, Ijal Rosikhul Ilmi, kak Zikri, kak
Tanto, kak Akmal, kak Deni Tokici, Rendy Chaniago dan lainnya yang
tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas tularan semangat
kepada penulis dalam bidang pers dan telah menemani proses perjuangan
penulis selama perkuliahan dan organisasi.
15. Seluruh teman-teman, kakak-kakak dan adik-adik di HMI Cabang Ciputat,
Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI) HMI Cab. Ciputat,
Komisariat Tarbiyah HMI Cab. Ciputat yang tidak bisa disebutkan satu
persatu yang telah mengajarkan dan memberikan pengalaman penulis
dalam berproses di organisasi dan memberikan semangat penulis dalam
menyusun skripsi.
16. Seluruh kakak-kakak pengurus Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI Cab.
Ciputat 2015-2016, pengurus Badan Koordinasi Pengurus Besar HMI
Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Bakornas PB HMI LAPMI) 2015-2017
dan kawan-kawan Progeni 11 Unit Kegiatan Mahasiswa Musik Ruang
Inspirasi Atas Kegelisahan (UKM Musik RIAK) yang telah mengajarkan
berproses dalam organisasi dan memberikan semangat dalam menyusun
skripsi penulis.
17. Seluruh teman-teman Latihan kader II HMI Cab. Surabaya 2015 (Marsha
Savira, Agung Nawan, Intan Amalia, Aditya Ahmad, Arief Triwibowo,
Siska NF dan lainnya) dan Arum Faizatul yang telah memberikan
semangat kepada penulis dalam menyusun skripsi.
vi
18. Semua yang telah datang dan pergi terimakasih atas warna, semangat dan
pernah mengisi kebahagiaan dalam kehidupan penulis sehingga
mendorong penulis untuk bangkit dan terus mengejar mimpi-mimpi dan
cita-cita penulis.
19. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas doa dan
dukungannya.
Demikianlah pengantar dari penulis terlepas dari segala kekurangan yang
ada, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, serta penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang bersipat membangun demi kesempurnaan
penulis selanjutnya.
Akhirnya kepada Allah SWT penulis bermohon, semoga segala bantuan
dari berbagai pihak yang tersebut diatas dibalas oleh-Nya dengan pahala yang
berlipat ganda. Aamiin.
Jakarta, 29 September 2016
Penulis
Agustina Permatasari
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah................................................................................1
B. Identifikasi Masalah .....................................................................................9
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................9
D. Perumusan Masalah ...................................................................................10
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................10
F. Manfaat Penelitian .....................................................................................10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik ......................................................................................12
1. Kewirausahaan ....................................................................................12
a. Pendidikan Kewirausahaan .............................................................16
2. Minat ..................................................................................................19
a. Minat Berwirausaha ........................................................... .............20
3. Efikasi Diri ..........................................................................................22
B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................25
C. Kerangka Berpikir ......................................................................................27
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................30
B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................................30
C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................31
D. Operasional Variabel Penelitian ................................................................32
viii
1. Definisi Operasional Variabel .............................................................32
E. Instrumen Penelitian ..................................................................................33
1. Uji Validitas dan Reliabillitas Instrumen ............................................35
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................37
1. Jenis dan Sumber data ..........................................................................37
2. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................37
G. Teknik Analisis Data..................................................................................38
1. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 38
2. Uji Regresi Linier Berganda .............................................................. 39
H. Hipotesis Statistik ......................................................................................40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskrpsi data ..............................................................................................41
1. Gambaran Umum UINPreneurs ...........................................................41
a. Profil UINPeneurs ...............................................................................41
b. Visi dan Misi UINPreneurs ................................................................42
2. Karakter Responden .............................................................................43
a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .....................................43
b. Data Responden Berdasarkan Usia .....................................................44
c. Data Responden Berdasarkan Fakultas ...............................................45
d. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel ....................................46
B. Pengujian Persayaratan Analisis dan Penguiian Hipotesis .......................69
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ..............................................................69
a. Uji Validitas dan Reliabilitas Pendidikan Kewirausahaan (X1) .........70
b. Uji Validitas dan Reliabilitas Efikasi Diri (X2) ..................................71
c. Uji Validitas dan Reliabilitas Minat Berwirausaha .............................72
2. Uji Asumsi Klasik ...............................................................................73
a. Uji Normalitas .....................................................................................73
b. Uji Multikolinearitas ...........................................................................74
c. Uji Heteroskedastis .............................................................................76
d. Uji Determinasi (R2) ...........................................................................78
3. Uji Hipotesis Penelitian .......................................................................78
ix
C. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................................80
D. Keterbatasan Penelitian ..............................................................................82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................84
B. Implikasi ....................................................................................................85
C. Saran ..........................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke
Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2013-2015 .... 2
Tabel 1.2 Daftar Jurusan Yang Mendapatkan Mata Kuliah Kewirausahaan atau
Entrepreneursip .................................................................................. 3
Tabel 1.3 Jumlah Anggota Komunitas UINPreneurs ....................................... 8
Tabel 2.1 Penelitian Relevan ............................................................................ 25
Tabel 3.1 Waktu Penyelesaian Penelitian ...................................................... 30
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 33
Tabel 4.1 Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan ............. 48
Tabel 4.2 Statistik Variabel Pendidikan Kewirausahaan ................................. 49
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan
Kewirausahaan (Pernyataan 1) ........................................................ 49
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan
Kewirausahaan (Pernyataan 2) ........................................................ 50
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan
Kewirausahaan (Pernyataan 1) ....................................................... 50
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan
Kewirausahaan (Pernyataan 2) ........................................................ 51
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan
Kewirausahaan (Pernyataan 1) ........................................................ 52
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan
Kewirausahaan (Pernyataan 2) ........................................................ 52
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan
Kewirausahaan (Pernyataan 1) ....................................................... 53
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan
Kewirausahaan (Pernyataan 2) ........................................................ 54
Tabel 4.11 Level Skor Variabel Efikasi Diri ..................................................... 54
Tabel 4.12 Statistik Variabel Efikasi Diri ......................................................... 55
xi
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri
(Pernyataan 1) .................................................................................. 55
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri
(Pernyataan 2) .................................................................................. 56
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri
(Pernyataan 1) ................................................................................. 57
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri
(Pernyataan 2) ................................................................................. 57
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri
(Pernyataan 1) ................................................................................. 58
Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri
(Pernyataan 2) ................................................................................. 59
Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri
(Pernyataan 1) ................................................................................. 59
Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri
(Pernyataan 2) ................................................................................. 60
Tabel 4.21 Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha ........................ 61
Tabel 4.22 Statistik Variabel Minat Berwirausaha .......................................... 61
Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 1) ........................................................... 62
Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 2) .......................................................... 62
Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 3) .......................................................... 63
Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 4) .......................................................... 64
Tabel 4.27 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 5) ........................................................... 64
Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 6) .......................................................... 65
xii
Tabel 4.29 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 7) .......................................................... 66
Tabel 4.30 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 8) .......................................................... 66
Tabel 4.31 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 9) ........................................................... 67
Tabel 4.32 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 10) ......................................................... 68
Tabel 4.33 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 11) ......................................................... 68
Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 12) ......................................................... 69
Tabel 4.35 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat
Berwirausaha (Pernyataan 13) ........................................................ 70
Tabel 4.36 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 (Pendidikan
Kewirausahaan) .............................................................................. 71
Tabel 4.37 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitsa Variabel X2 (Efikasi Diri) ...... 72
Tabel 4.38 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitsa Variabel Y (Minat Berwirausaha)
......................................................................................................... 73
Tabel 4.39 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 76
Tabel 4.40 Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Ketentuan Tolerance .............. 76
Tabel 4.41 Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Ketentuan VIF ....................... 77
Tabel 4.42 Kriteria Uji Multikolinearitas .......................................................... 77
Tabel 4.43 Hasil Uji Koefiesiensi Determinasi (R2) Pada Penelitan Regresi
Berganda ......................................................................................... 79
Tabel 4.44 Hasil Uji t Pada Regresi Berganda ................................................. 79
Tabel 4.45 Hasil Uji F Pada Regresi Berganda ................................................. 81
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 29
Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 44
Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ......................................... 45
Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas ................................... 46
Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Menggunakan P-Plot ..................................... 74
Gambar 4.5 Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram ............................. 75
Gambar 4.6 Hasil Scatterplot pada Uji Heteroskedastisitas ................................ 78
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................................ 88
Lampiran 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ..................................................... 93
Lampiran 3 Distribusi Frekuensi Data ............................................................... 97
Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................. 99
Lampiran 5 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 101
Lampiran 6 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Minat Berwirausaha) ............ 102
Lampiran 7 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Pendidikan Kewirausahaan) . 104
Lampiran 8 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Efikasi Diri) ......................... 106
Lampiran 9 Surat-surat ...................................................................................... 108
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melambatnya roda pergerakan perekonomian di Indonesia
mempengaruhi tingkat pengangguran di Indonesia. Masalah pengangguran
merupakan masalah yang dihadapi setiap negara. Selama beberapa dekade
terakhir, angka pengangguran semakin meningkat. Krisis di tahun 1998 ikut
menyumbang angka pengangguran di Indonesia.
Dunia kerja makin menjadi sempit, sementara masyarakat membutuhkan
kerja semakin meningkat. Pengangguran yang disebabkan oleh ketiadaan
lapangan kerja menjadi tanggungan pemerintah dan masyarakat industri. Banyak
hal yang harus dibenahi untuk menciptakan kemandirian didalam tubuh
masyarakat.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa turut menyumbangkan
angka pengangguran di Indonesia karena mahasiswa merupakan calon angkatan
kerja yang belum pasti mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan atau
keinginan mereka.
Dan di Indonesia masalah pengangguran merupakan masalah yang selalu
dihadapi dari setiap tahun, salah satu penyebabnya adalah kurangnya lapangan
kerja untuk angkatan kerja. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam tingkat
pengangguran terbuka jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada
Februari 2015 adalah 5,34 persen dibanding dengan bulan Februari 2014. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 1.1
2
Tabel 1.1
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
Menurut Pendidikan Tertinggi yang di Tamatkan (%), 2013-2015
Sumber : Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) No. 47/05/Th.
XVIII, 5 Mei 2015
Mereka yang lulus dari perguruan tinggi umumnya semakin sulit
mendapakan pekerjaan sehingga keadaan seperti ini menimbulkan masalah
pengangguran yang berdampak negatif terhadap stabilitas sosial dan
kemasyarakatan. Sementara minat berwirausaha masih sangat rendah termasuk
pada lulusan peguruan tinggi. Pada umumnya lulusan perguruan tinggi lebih siap
sebagai pencari kerja dibandingkan dengan pencipta lapangan kerja.
Lulusan perguruan tinggi lebih siap sebagai pencari kerja disebabkan
karena sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi yang
lebih fokus menyiapkan mahasiswanya cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan
sesuai dengan jurusannya bukan menyiapkan mahasiswanya menjadi lulusan yang
siap menciptakan pekerjaan.
Selain karena kurangnya lapangan kerja dan hanya siap sebagai pencari
kerja masih ada permasalahan lain yang menjadi penyebab lulusan perguruan
3
tinggi menganggur yaitu kurikulum yang belum memperkenalkan sisi
kewirausahaan. Dikarenakan kewirausahaan masih dianggap bukan sebagai tujuan
utama dalam dunia pendidikan. Padahal dunia pendidikan sangatlah penting untuk
menumbuhkan sifat semangat kewirausaaan. Dunia pendidikan seharusnya jangan
hanya mengedepankan teori melainkan juga peng-aplikasiannya.
Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tidak semua jurusan di setiap
fakultas mendapatkan mata kuliah kewirausahaan. Dilihat dari tabel 1.2 yang
berisi daftar jurusan yang mendapatkan mata kuliah kewirausahaan atau
entrepreneurship.
Tabel 1.2
Daftar Jurusan Yang Mendapatkan Mata Kuliah Kewirausahaan atau
Entrepreneurship
No Fakultas Jurusan Semester
1. Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan
Pendidikan Agama Islam VII
2. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial III
3. Manajemen Pendidikan V
4. Pendidikan Biologi VII
5. Pendidikan Fisika VI
6. Pendidikan Kimia VI
7. Fakultas Syariah dan
Hukum
Muamalat (Kosentrasi Perbankan
Syariah)
V
8. Muamalat (Kosentrasi Asuransi
Syariah)
V
9. Muamalat (Kosentrasi ZISWAF) V
10. Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi
Jurnalistik VI
11. Manajemen Dakwah IV
12. Pengembangan Masyarakat Islam II
4
13. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
Manajemen IV
14. Akuntansi V
15. Fakultas Sains dan
Teknologi
Teknik Informatika VII
16. Agribisnis V
17. Matematika II
18. Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan
Kesehatan Masyarakat (Peminatan
Kesehatan Lingkungan)
VI
Sumber : Pedoman Akademik Program Strata 1 2012/2013 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa hanya 18 Jurusan yang mendapatkan
mata kuliah kewirausahaan atau entrepereneurship. Sedangkan Fakultas Adab dan
Humaniora, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
serta Fakultas Psikologi tidak ada jurusan yang mendapatkan mata kuliah
kewirausahaan.
Dengan cara berwirausaha merupakan alternatif pilihan untuk mengatasi
pengangguran. Rano mengemukakan wirausaha merupakan salah satu pendukung
menentukan maju mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha
mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri dan jika seseorang
mempunyai kemampuan dan keinginan serta siap untuk berwirausaha, berarti
seseorang itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan tidak perlu
mengandalkan orang lain maupun perusahaan lain untuk mendapatkan pekerjaan.1
Kontribusi yang dapat diberikan seorang wirausaha kepada Indonesia adalah
menciptakan lapangan kerja, berinovasi dalam produk dan proses.
Kewirausahaan merupakan proses dinamis dalam menciptakan tambahan
kekayaan. Kekayaan ini dihasilkan oleh individu yang memiliki risiko utama
1 Rano Aditia Putra, “Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen Untuk
Berwirausaha (Studi Mahasiswa Manajemen FE UNP). Jurnal Manajemen Vol. 1 No. 1
September 2012, hal. 2
5
dalam hal modal, waktu dan komitmen karir atau menyediakan nilai bagi
beberapa produk dan jasa.2
Menurut Robert D.Hisrich yang menjadi pengertian dasar dalam buku
nya mengatakan bahwa, “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang
baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung
resiko keuangan, fisik, serta resiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan
moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi”.3
Dengan kata lain berkewirausahaan adalah proses dinamis atau
penciptaan tambahan kekayaan. Kekayaan diciptakan oleh individu yang berani
mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, atau komitmen
karier atau penyediaan nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa oleh
usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan keterampilan dan
sumber-sumber daya.
Robert D. Hisrich et al. mendefinisikan melalui tiga pendekatan,
diantaranya:
1. Pendekatan ekonom, entrepreneur adalah orang yang membawa sumber-
sumber tenaga, material, dan aset-aset lain ke dalam kombinasi yang
membuat nilainya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, dan juga
seseorang yang memperkenalkan perolehan inovasi atau pembaharuan
dan suatu order/tatanan atau tata dunia baru.
2. Pendekatan psikolog, entrepreneur adalah betul-betul seorang yang
digerakkan secara khas oleh kekuatan tertentu kegiatan untuk
menghasilkan dan mencapai sesuatu, pada percobaan, pada
penyempurnaan atau mungkin pada wewenang mencari jalan keluar
yang lain.
3. Pendekatan pebisnis, entrepreneur adalah seorang pebinis yang muncul
sebagai ancaman, pesaing yang agresif, sebaliknya pada pebisnis lain
sesama entrepreneur muncul sebagai sekutu atau mitra, sebuah sumber
penawaran, seorang pelanggan, atau seseorang yang menciptakan
2 Robert C. Ronstadt dalam Robert D. Hisrich; Michael P. Peters; Dean A.
Shepherd, Entrepreneurship, (Jakarta: Salemba Empat, 2008, Edisi 7), hal.9 3 Ibid, hal.10
6
kekayaan bagi orang lain, juga menemukan jalan yang lebih baik agar
memanfaatkan sumber-sumber daya, mengurangi pemborosan dan
menghasilkan lapangan kerja baru bagi orang lain yang dengan senang
hati untuk menjalankannya. 4
Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan di sebuah
negara terletak pada peranan perguruan tinggi melalui penyelenggaraan
pendidikan kewirausahaan.5 Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam
mendidik mahasiswanya serta memberikan motivasi sehungga mereka berani
untuk berwirausaha. Pendidikan membuat wawasan individu menjadi lebih
percaya diri, bisa memilih, dan mengambil keputusan yang tepat, meningkatkan
kreativitas dan inovasi, membina moral, karakter, intelektual serta peningkatan6.
Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu bentuk aplikasi
kepedulian dunia pendidikan terhadap kemajuan bangsana. Di dalam pedidikan
kewirausahaan diperlihatkan diantaranya adalah nilai dan bentuk kerja untuk
mencapai kesuksesan.
Dengan adanya pendidikan kewirausahaan menjadi sangat diperlukan
terlebih dilapangan banyak wirausaha yang masih rendah dalam kemampuan
mengelola usahanya. Sehingga melalui pendidikan kewirausahaan
diharapkanmampu meningkatkan kemampuan dan sikap berwirausahanya.
Minat berwirausaha menurut Fuadi adalah keinginan, ketertarikan serta
kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara
maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko
yang akan terjadi.7 Minat menjadi wirausaha didefinisikan sebagai keinginan
4 Ibid, hal. 9
5 Suharti L & Sirine H, “Faktor-Faktor PengaruhTerhadap Niat Kewirausahaan
(Studi Lapangan Mahasiswa Universitas Kristen Satya Kencana Salatiga)”. Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan, 2 September 2012, hal. 125 6 Rosmiati, Donny T, & Munawar, “Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha
Mahasiswa”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 17 No. 1, Maret 2015, hal. 22 7 Fuadi, Iski Fadli, “Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja
Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal”. Jurnal
PTM Vol 9, Desember 2009, hal 93
7
seseorang untuk bekerja mandiri (self employed) atau menjalankan usahanya
sendiri (Rosmiati, Donny, Munawar).8
Dalam kehidupan sehari-hari, efikasi diri sangat berpengaruh terutama
dalam aspek pengetahuan diri karena efikasi diri mempengaruhi individu dalam
menentukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan individu. Efikasi
diri sebagai indikator kepercayaan diri akan menimbulkan sikap merasa mampu
akan mendirikan usaha baru dan kemampuan mengelola usaha. Pendidikan
kewirausahaan telah diketahui meningkatkan kemampuan diri wirausaha.9
Mahasiswa UIN yang telah mendapatkan pendidikan kewirausahaan,
pada sebagian kecil yaitu 6 dari 10 mahasiswa mengatakan bahwa tidak memiliki
minat unuk berwirausaha ditambah pengajar mata kuliah pendidikan
kewirausahaan kurang memberikan motivasi untuk minat berwirausaha, mereka
hanya menuntut mahasiswa nya paham dengan apa yang mereka jelaskan dan
mempraktekannya hanya untuk memenuhi syarat sks saja. Sehingga
mempengaruhi kemampuan dirinya dalam menghadapi situasi yang dihadapi yang
lebih luas dan bervariasi.
Gagal dalam berwirausaha menjadi salah satu kurangnya keyakinan
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menjalani kewirausahaan.
Dengan kurangnya keyakinan tersebut akan berdampak dengan kesulitan dalam
menjalani usahanya. Keyakinan yang kurang terhadap usaha yang dijalani
tergantung pemahaman kemampuan dirinya terhadap situasi yang dihadapinya
ketika menjalankan usaha.
Komunitas UINPreneurs merupakan komunitas mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah yang memiliki wirausaha, tercatat sekitar 77 orang yang tergabung
menjadi anggota nya. Hal ini dpat ditujukan dari data awal penerimaan anggota
komunitas UINPreneurs pada tabel 1.3.
8 Rosmiati, Donny T, & Munawar, op.cit, hal. 23
9 Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J.. “Fostering Entrepreneurship among
Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for
Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship, 2011, hal. 8
8
Tabel 1.3
Jumlah Anggota Komunitas UINPreneurs
NO Fakultas Jumlah
1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
22 orang
2. Fakultas Adab dan
Humaniora
7 orang
3. Fakultas Syariah dan Hukum 10 orang
4. Fakultas Ushuludin dan
Filsafat
2 orang
5. Fakultas Ilmu Dakwah dan
Komunikasi
14 orang
6. Fakultas Sains dan Teknologi 12 orang
7. Fakultas Dirasat Islamiyah 1 orang
8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 8 orang
9. Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan
1 orang
TOTAL 77 orang
Sumber : Laporan penerimaan anggota Komunitas UINPreneurs,
10 Januari 2015
Sesuai dengan latar belakang, mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian ini. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan
kewirausahaan dan kemampuan diri tehadap minat berwirausaha mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
9
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasikasikan masalah sebagai
berikut:
1. Tingkat pengangguran yang disebabkan kurangnya lapangan kerja yang
menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat industri.
2. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam tingkat pengangguran terbuka
jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari 2015
adalah 5,34 persen dibanding dengan bulan Februari 2014.
3. Lulusan perguruan tinggi lebih siap sebagai pencari kerja dibandingkan
pencipta kerja.
4. Minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah masih rendah.
5. Pengajar mata kuliah pendidikan kewirausahaan masih belum memotivasi
mahasiswa untuk berwirausaha.
6. Kurangnya efikasi diri mempengaruhi minat berwirausaha.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan kewirausahaan dapat menjadi pendorong pertumbuhan
kewirausahaan.
2. Seseorang yang mempunyai kemampuan dan keinginan serta siap untuk
berwirausaha, berarti seseorang itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan
sendiri.
3. Efikasi seseorang berwirausaha mempengaruhi untuk bekerja mandiri atau
menjalankan usahanya sendiri.
10
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut
1. Apakah terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan terhadap
minat berwirausaha?
2. Apakah terdapat pengaruh positif antara efikasi diri wirausaha terhadap minat
berwirausaha?
3. Apakah terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan dan
efikasi diri terhadap minat berwirausaha?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dapat dirumuskan tujuan penelitian
sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha.
2. Mengetahui pengaruh efikasi diri wirausaha terhadap minat berwirausaha.
3. Mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap
minat berwirausaha.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai sumbangan konsep dengan memperluas kajian dalam ilmu
kewirausahaan.
b. Sebagai referensi bagi berbagai pihak dalam melakukan penelitian tentang
kewirausahaan.
c. Sebagai bahan referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang kewirausahaan.
11
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Instansi
Mengetahui pentingnya kewirausahaan bagi mahasiswa baik dengan
mengembangkan kurikulum pendidikan kewirausahaan dan membuat
seminar-seminar motivasi kewirausahaan.
b. Bagi Dosen
Para dosen mengetahui pentingnya pengetahuan kewirausahaan baik
teori, pelatihan, dan kegiatan kewirausahaan lainnya bagi mahasiswa
agar dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya mencari kerja tetapi
juga dapat menciptakan lapangan kerja.
c. Bagi Mahasiswa
Sebagai salah satu referensi untuk memperluas pengetahuan maupun
pembanding dalam penelitian atau penulisan karya ilmiah, khususnya
mengenai pengaruh pendidikan kewirusahaan dan efikasi diri terhadap
minat berwirausaha.
d. Bagi Peneliti
Sebagai salah satu referensi dalam melanjutkan penelitian dalam bidang
kewirausahaan yang lebih luas.
12
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari istilah-
istilah ekonomi bahasa perancis pada abad ke 17 dan 18. Dalam bahasa
perancis diartikan seseorang yang menjalankan proses pemakaman yang
berarti seseorang yang menjalankan proyek atau aktivitas yang penting. Pada
abad ke 20 seorang ekononom Schumpeter mengatakan bahwa entrepreneur
adalah agen perubahan dalam bidang ekonomi, yaitu dengan cara membuka
pasar baru dan menciptakan sesuatu yang baru dengan cara yang baru
sehingga para entrepreneur mengubah ekonomi menjadi maju.1
Pada tahun 1970 di Indonesia konsep kewirausahaan atau
wiraswasta mendapat dukungan pemerintah. Dan konsep ini berkembang
cepat sampai memasuki tahun Pelita III. Dan pada tahun ini perlu
dikembangkan untuk menumbuhkan wiraswasta yang berkompeten.2
Menurut Suryana menyatakan bahwa, “Kewirausahaan adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses.”3
Menurutnya kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya
dengan cara-cara baru dan berbeda, seperti:
1. Pengembangan teknologi
2. Penemuan pengetahuan ilmiah
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
1 Herni Ali; Hamam Faizin, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 11-12 2 Ibid, hal. 13
3 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses,
(Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 2
13
4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih efisien.4
Dengan adanya cara-cara baru seperti diatas dapat menambah
kemampuan dalam mengelola sumber daya dengan cara yang baru untuk
menciptakan nilai tambah dalam mencari peluang.
Menurut Robert D. Hisrich mengatakan bahwa, “Kewirausahaan
adalah proses dinamis atas penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan
diciptakan oleh individu yang berani mengambil resiko utama dengan syarat-
syarat kewajaran, waktu dan komitmen karier atau penyediaan nilai untuk
berbagai barang dan jasa.” 5
Dengan kata lain menciptakan inovasi baru dan berani mengambil
resiko yang diambil dengan melihat waktu dan juga dengan melihat
penyediaan barang dan jasa dapat dikatakan sebagai kewirausahaan.
Robert D. Hisrich mendefinisikan entrepreneurship berdasarkan tiga
pendekatan dari ekonom, psikolog dan pebisnis, diantaranya:
1. Pendekatan ekonom, entrepreneur adalah orang yang membawa
sumber-sumber daya tenaga, material, dan aset-aset lain ke dalam
kombinasi yang membuat nilainya lebih tinggi dibandingkan
sebelumnya dan juga seseorang yang memperkenalkan perubahan,
inovasi dan suatu order/tatanan atau tata dunia baru.
2. Pendekatan psikolog, entrepreneur adalah betul-betul seorang yang
digerakkan secara khas oleh kekuatan tertentu kegiatan untuk
menghasilkan atau mencapai sesuatu, pada percobaan, pada
penyempurnaan atau mungkin pada wewenang mencari jalan keluar
yang lain.
3. Pendekatan seorang pebisnis, entrepreneur adalah seorang pebisnis
yang muncul sebagai ancaman, pesaing yang agresif, sebaliknya
pebisnis lain sesama entrepreneur mungkin sebagai sekutu atau mitra,
sebuah sumber penawaran, seorang pelanggan atau seseorang yang
menciptakan kekayaan bagi orang lain juga menemukan jalan yang
lebih baik untuk memanfaatkan sumber-sumber daya, mengurangi
pemborosan dan menghasilkan lapangan pekerjaan baru orang lain yang
dengan senang hati untuk menjalankannya.6
4 Ibid.
5 Ibid, hal. 44
6 Ibid, hal. 42
14
Menurut Peter F. Ducker mengatakan bahwa, “Kewirusahaan
merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Dapat diartikan seorang wirausahawan ialah orang yang memiliki
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dengan
yang lain atau mengembangkan sesuatu yang sudah ada sebelumnya.”7
Sedangkan menurut Zimmerer mengartikan, “Kewirausahan sebagai
suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan
dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Artinya
untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan jiwa inovator
yang tinggi.”8
Kewirausahaan memiliki aliran-aliran yaitu:
1. Neo klasik, dimana setiap individu dalam sebuah organisasi tidak
diperhitungkan lebih diutamakan individu yang masukkedalam sistem dan
berinteraksi antara satu sama lain sampai menghasilkan output yang
diharapkan,
2. Schumpeter’s, dalam aliran ini lebih dipengaruhi oleh peran dan kontribusi
dari entrepreneur tersebut dalam suatu organisasi bisnis sehingga
menghasilkan output yang diharapkan.
3. Austrian School, diterangkan bahwa entrepreneur harus memiliki
informasi yang akurat terhadap suatu peluang, dimana informasi tersebut
dapat dilakukan kombinasi dan outsorching sumberdaya untuk melakukan
eksekusi terhadap informasi tersebut.
4. Kirzerian Entrepeneur, dijelaskan bahwa setiap entrepreneur harus
memilliki ilmu pengetahuan, sesuatu yang masih abu-abu akan terlihat
jelas dimata entrepreneur. 9
7 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hal 20
8 Ibid.
9 Willy Arafah, Esensi Lingkungan Bisnis & Entrepreneuship, (Jakarta: Universitas
Trisakti, 2010), hal. 11
15
Terdapat beberapa unsur pokok entrepreneurship yang harus
dipenuhi, yaitu:
a. Kemampuan (IQ & Skill)
Kemampuan harus dimiliki oleh seorang entrepreur, baik itu kemampuan
intelektual dan skill (keterampilan).
b. Keberanian (EQ & Mental)
Tidak smua orang memiliki keberanian dan mental yang kuat. Dalam
entrepreneurship mensyaratkan secara mutlak adanya keberanian dan
kekuatan mental.
c. Keteguhan Hati (Motivasi Diri)
Motivasi merupakan faktor pendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang. Dan inilah yang
melahirkan semangat seorang wirausaha.
d. Kreativitas
Ada tiga komponen dalam kreativitas yaitu pengetahuan teknis, motivasi
dan creative thinking skill. 10
Wirausaha dapat diartikan orang yang berjiwa berani mengambil
resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani
mengambil resiko yang berarti bermental mandiri dan berani memulai usaha,
tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.11
Seorang wirausahawan dalam pemikirannya selalu berusaha
mencari, memanfaatkan serta menciptakan peluang usaha yang dapa
memberikan keuntungan. Jiwa wirausaha tidak memiliki istilah rugi dalam
kamusnya selama orang tersebut melakukan usaha dengan penuh keberanian
dan juga penuh perhitungan.12
Beberapa faktor motivasional yang mempengaruhi intensi wirausaha
salah satunya adalah efikasi diri dan persepsi atas keinginan. Selain dua
faktor tersebut, faktor-faktor pembentuk jiwa wirausaha diantaranya
10
Ali, Herni ; Fazin, Hamam, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 84 11
Kasmir, op.cit, hal. 19
12 Ibid, hal. 20
16
pendidikan, nilai pribadi, usia serta pengalaman bekerja. Pendidikan
seseorang terbukti penting dalam mencapai kesuksesan usaha dengan
pendidikan seseorang mampu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi
dalam usahanya.13
a. Pendidikan Kewirausahaan
Entrepreuneurship haruslah bisa menjadi disiplin ilmu tersendiri
melalui pendidikan. Menurut Musa Asy’ari melalui pendidikaan Islam
pembudayaan entreprenuership harus dilakukan yaitu untuk memperkenalkan
kemasan fiqih yang bermuatan pemberdayaan ekonomi sebagai bagian
kewajiban menjalankan syaria Islam dan perlu adanya pusat-pusat pelatihan
dan pemberdayaan wirausaha yang diselenggarakan secara berkelanjutan.14
Menurut Soeharto Prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan telah
diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen yang terpisah dari
ilmu-ilmu yang lain, disebutkan:
1. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu
terdapat teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu posisi permulaan dan
perkembangan usaha yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan
manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan
kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri
yaitu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha
dan pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dn makmur.15
Menurut Lo Choi Tung menyatakan bahwa, “Pendidikan
kewirausahaan adalah proses transmisi pengetahuan dan keterampilan
13
Slamet, Franky; Hetty Karunia Tunjungsari; Mei Le, Dasar-dasar
kewirausahaan: Teori & Praktik, (Jakarta: PT. Indeks, 2014), hal. 7 14 Herni Ali; Hamam Faizin, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 31 15
Soeharto Prawirakusumo, “Peranan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan
wirausaha-wirausaha tangguh”, Makalah Seminar, Jatinangor: PIBI-IKOPIN dan FNSt, 1997,
hal. 4
17
kewirausahaan kepada siswa untuk membantu mereka dalam memanfaatkan
peluang bisnis.”16
Selain itu Hood and Young dalam Lo Choi Tung, menurutnya,
“Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk mengajarkan siswa dalam
memulai dan mengoperasikan bisnis baru agar berhasil dan menguntungkan
sehingga dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.”17
Dari pengertian diatas menurut para tokoh dapat disimpulkan bahwa
pendidikan kewirausahaan merupakan program pendidikkan yang menggarap
aspek kewirausahaan yang bertujuan mengajarkan anak dalam
mengoperasikan bisnis dan memanfaatkan peluang bisnis sehingga dapat
memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.
Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui
pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak
lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan juga diajarkan.
Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan
bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-
orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk
menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-
citanya.
Dalam buku milik Suryana, dilihat dari perkembangannya, sejak
awal abad ke 20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa negara,
misalnya di Belanda dikenal dengan “ondernemer” dan Jerman dikenal
dengan “unternehmer”. Kemudian pada tahun 1950-an pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis di beberapa negara seperti di Eropa, Amerika,
dan Kanada. Bahkan, sejak tahun 1970-an, banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha
baru. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan
16
Lo Choi Tung, The Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial
Intention of Engineering Students, (Cityu University of Hong Kong, 2011), hal 36 17
Ibid, hal. 35
18
kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu.18
Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang di
bidang industri, kemudian berkembang dan diterapkan di berbagai bidang
lainnya, maka disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya
mengalami evolusi yang pesat.
Terdapat hal lain yang juga mendorong untuk minat berwirausaha
adalah dengan memunculkan figur-figur yang bias menjadi role model dalam
pendidikan kewirausahaan.19
Sementara itu menurut Kuratko dalam
penelitian Wardoyo mengatakan bahwa “partisipasi semua pihak dalam
pendidikan kewirausahaan akan meningkatkan minat berwirausaha”.
Di Indonesia sendiri ada beberapa universitas yang mmeiliki slogan
entrepeneurship seperti Universitas Ciputra (Surabaya) yang memiliki visi
dan misi untuk menciptkan entrepreneur kelas dunia. Sehingga memiliki
program sudi seperti Bisnis Kuliner, Sistem Informasi Bisnis, Bisnis desain
Fashion dan juga International Hospitality and Tourism Business dengan
harapan lulusan Universitas Ciputra bisa menjadi entrepreneur yang handal di
bidangnya masing-masing. Selain Universitas Ciputra yaitu Prasetya Mulya
Business School (Tangerang Selatan) dimana universitas ini hanya fokus
kepada progam studi bidang ekonomi dan bisnis saja. Dan setiap tahunnya
Prasetya Mulya Business School mengadakan kegiatan bernama
Entrepreneur Day dengan konsep pameran bisnis dan produk karya para
mahasiswa.20
Pendidikan kewirausahaan tidak hanya melalui disiplin ilmu
melainkan juga berasal dari kursus dan pengalaman akademik. Menurut Zhao
18
Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses,
(Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 10 19
Wardoyo, Pengaruh Pendidikan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Intensi
Berwirausaha Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta, Makalah disampaikan
pada Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis II 2012, (Jakarta; Universitas
Tarumanegara), 2012, hal. 7 20
http://www.youthmanual.com/post/dunia-kuliah/jurusan-kuliah-entrepreneurship-
di-lima-universitas-di-indonesia diakses pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul 22.21 WIB
19
et al pendidikan semacam itu sebagai tingkat mahasiswa diartikan telah
dipelajari mengenai empat keahlian penting yang dibutuhkan, yaitu:
1. Mengenali peluang-peluang bisnis baru.
2. Mengevaluasi peluang-peluang.
3. Memulai sebuah bisnis.
4. Kewirausahaan Organisasional.21
Dan Ellen A.Drost et al menghipotesiskan bahwa semakin tinggi
persepsi bahwa keahlian-keahlian tersebut sebenarnya telah dipelajari, maka
semakin besar minat untuk berwirausaha.
Adapun perlunya pendidikan kewirausahaan di Indonesia menurut
R. Djatmiko Danuhadimedjo adalah:
1. Untuk mengembangkan, memupuk dan membina bibit atau bakat
pengusaha sehingga bibit tersebut lebih berbobot dan selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan yang mukhahir.
2. Untuk memberikan kesempatan kepada setiap manusia supaya sedapat
mungkin dan menumbuhkan kepribadian wirausaha.
3. Pendidikan kewirausahaan menjadi manusia berwatak dan unggul,
memberikan kemampuan untuk membersihkan sikap mental negatif,
meningkatkan daya saing dan daya juang.
4. Dengan demikian apabila kepribadian wirausaha kita miliki, maka negara
kita yang sedang berkembang ini akan dapat menyusul ketinggalan atau
menyamai negara yang sudah maju.
5. Untuk menumbuhkan cara berpikir yang rasional dan produktif dalam
memanfaatkan waktu dan faktor-faktor modal yang dimiliki tradisional
pribumi.
2. Minat
Banyak para ahli yang mendefinisikan tentang minat namun mereka
mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Salah satu para ahli yang
21
Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J.. “Fostering Entrepreneurship among
Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for
Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship, 2011, hal. 6
20
merumuskan minat adalah Pintrich dan Schunk yang mengartikan minat
menjadi tiga yaitu (1) minat pribadi, yang berasal dari sifat pribadi dan
karakteristik individu yang relatif stabil yang biasanya diartikan langsung
pada beberapa aktivitas seperti perasaan yang senang menyukai aktivitas, (2)
minat situasi, minat yang berhubungan dengan kondisi lingkungan, (3) minat
psikologi, yaitu minat yang perpaduan antara minat pribadi dengan situasi.
Minat merupakan perasaan tertarik atau berkaitan pada suatu hal
atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.22
Sehingga pada dasarnya minat
adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu yang
berada di luar dirinya sendiri. Dan di ekspresikan melalui pernyataan atau
sikap yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki ketertarikan pada suatu
obyek dibanding dengan obyek lainnya. Seseorang yang memiliki
ketertarikan terhadap sesuatu akan menaruh perhatian yang lebih besar
dibandingkan obyek lainnya
a. Minat Berwirausaha
Menurut Fuadi mengatakan bahwa, “Minat bewirausaha adalah
keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan
keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi.”23
Minat adalah seperangkat mental yang terdiri dari suatu campuran
persaan, harapan, pendirian, prasangka rasa takut atau kecenderungan lain
yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan.
Minat menjadi wirausaha didefinisikan sebagai keinginan seseorang
untuk bekerja mandiri (self employed) atau menjalankan usahanya sendiri
(Rosmiati, Donny, Munawar).24
22
Purwanto, Diktat Pengantar Kewirausahaan,(FISE, UNY, 2006), hal. 17 23
Fuadi, Iski Fadli, “Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja
Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal”. Jurnal
PTM Vol 9, Desember 2009, hal 93 24
Rosmiati, Donny T, & Munawar, “Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha
Mahasiswa”, Jurnal Manajemen dan Keuangan, vol. 17, no.1, Maret 2015 hal. 23
21
Dalam penelitian Ellen A. Drost and Stephen J.J McGuire yang
berjudul Fostering Entrepreneurship Among Finnish Business Students :
Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for
Entrepreneurship Education terdapat tiga dimensi dalam minat berwirausaha,
yaitu:
a. Umum
b. Pertumbuhan tinggi
c. Gaya hidup25
Minat berwirausaha umum diartikan sebagai minat seseorang untuk
memulai usaha miliknya sendiri dimana keinginan ini juga otomatis didorong
untuk harapan mendapatkan keuntungan ekonomi. Minat berwirausaha yang
kedua berkaitan dengan minat seseorang untuk memulai usahanya dan secara
besar harapannya untuk membesarkannya mungkin menjadi pemimpin
industri, bisnis internasional atau perusahaan publik. Minat bewirausaha yang
ketiga yaitu minat untuk memulai usaha untuk mendapatkan otonomi dan
sebuah gaya hidup tertentu, mereka cenderung mencari otonomi dan gaya
hidup tertentu seperti melakukan apa yang mereka sukai tanpa adanya
keinginan untuk investasi cepat kembali dan juga tanpa adanya keinginan
untuk pertumbuhan tinggi.
Minat berwirausaha tidak dibawa sejak lahir tapi tumbuh dan
berkembang sesuai dengan faktor yang mempengaruhi. Faktor yang
mempengaruhi tumbuhnya keputusan untuk berwirausaha merupakan hasil
interaksi dari beberapa faktor yaitu karakter kepribadian seseorang dan
lingkungannya.
Menurut Lambing dan Kuehl, hasil penelitian terbaru menunjukan
ada empat hal yang mempengaruhi keputusan berwirausaha yaitu diri pribadi,
lingkungan budaya, kondisi sosial, dan kombinasi dari ketiganya. Menurut
Hisrich dan Alma, faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah
lingkungan pendidikan, kepribadian seseorang dan lingkungan keluarga.
25
Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J, op.cit. hal. 3
22
Minat berwirausaha adalah motivasi yang mendorong seseorang
yang terlahir dengan penuh kemauan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda, membuat keputusan yang sesuai dengan peluang yang ada
dengan berani mengambil resiko dalam menjalani usaha agar memperoleh
keuntungan yang lebih besar dan meraih kesuksesan.
3. Efikasi Diri
Dalam kehidupan sehari-hari, efikasi diri sangat berpengaruh
terutama dalam aspek pengetahuan diri karena efikasi diri mempengaruhi
individu dalam menentukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
individu.
Bandura mengartikan efikasi diri merupakan keyakinan akan
kemampuan individu untuk dapat mengorganisasi dan melaksanakan
serangkaian tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan.26
Efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan
bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratan.
Bandura mengatakan bahwa efikasi diri wirausaha telah secara
konsisten ditujukan sebagai sebuah variabel penjelas untuk mengapa orang-
orang yang mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan bertahan dalam
usaha-usaha mereka untuk menyukseskannya.27
Bandura menyarankan bahwa kepercayaan diri akan kemampuan
kita di domain manapun berasal dari empat sumber yaitu, pengalaman-
pengalaman menguasai suatu tugas, permodelan, perkusi sosial dan penilaian
mengenai keadaan-keadaan psikologis seseorang.28
Efikasi diri sebagai
indikator kepercayaan diri akan menimbulkan sikap merasa mampu akan
mendirikan usaha baru dan kemampuan mengelola usaha.
26
Brown dan Inouge dalam A. Bandura, sel efficacy: The Exercise of control, (New
York: W. H. Freemand and Company, 1997), hal. 21 27
Ibid, hal. 350 28
Brown dan Inouge dalam A. Bandura, sel efficacy: The Exercise of control, (New
York: W. H. Freemand and Company, 1997)
23
Zhao et al menemukan bahwa kemampuan diri wirausaha
memprediksi minat berwirausaha diantara 256 mahasiswa MBA. Bandura
menyarankan bahwa kepercayaan diri akan kemampuan kita di domain dari
empat sumber, yaitu:29
1. Pengalaman menguasai suatu tugas.
2. Permodelan.
3. Perkusi sosial.
4. Penilaian menguasai keadaan-keadaan psikologis seseorang.
Pengalaman-pengalaman menguasai tugas secara langsung terkait
dengan program pendidikan yang efektif, pengalaman mungkin didapatkan di
tempat kerja sebagai seorang wirausaha, magang dan pelatihan (Wilson et al).
Pendidikan kewirausahaan telah diketahui meningkatkan kemampuan diri
wirausaha (Wilson et al; Cooper dan Lucas; Zhao et al)30
.
Salah satu tokoh pengusaha yang sukses di Indonesia adalah Alm.
Bob Sadino yang memiliki efikasi diri yang tinggi tanpa mendapatkan
pendidikan kewirausahaan sehingga hingga saat ini bisnis nya dalam bidang
pangan dan peternakan berkembang maju pesat. Bob Sadino bersama istrinya
banyak mengalami cobaan ketika melakukan usaha, beliau percaya bhawa
setiap langkah sukses selalu diawali dengan kegagalan demi kegagalan.
Baginya, kelemahan banyak orang ialah karena terlalu banyak mikir dalam
membuat sebuah rencana sehingga tidak segera melangkah, menurutnya yang
terpenting adalah sebuah tindakan.31
Menurut Bandura, setiap individu memiliki efikasi diri yang
berbeda-beda yang dinyatakan dalam tiga dimensi, yaitu:
a. Tingkat (level)
Pada dimensi ini berkaitan dengan tingkat kesulitan setiap individu
dalam melakukan sesuatu hal. Dimensi ini memilki implikasi terhadap
29
Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J.. “Fostering Entrepreneurship among
Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for
Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship. 2011, hal.8 30
Ibid. 31
www.sipolos.com/biografi-bob-sadino/ diakses pada tanggal 23 Oktober 2015
pukul 12.29 WIB
24
pemilihan tingkah laku yang dirasa mampu dilakukannya dan akan
menghindari hal yang diluar kemampuannya
b. Kekuatan (Strenght)
Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan seorang
individu terhadap kemampuannya. Dan dimensi ini berkaitan dengan
dimensi level taraf kesulitan tugas.
c. Generalisasi (geneality)
Berkaitan dengan luasnya bidang tingkah laku yag mana setiap individu
merasa yakin akan kemampuannya. Dan setiap individu merasa yakin
terhadap kemampuan dirinya. 32
Dalam keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri mampu
mengerjakan tugasnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi efikasi diri menjadi penentu kebehasilan dalam
perfomasi yang akan datang dan kemudian menjadi fakor yang yang
ditentukan pola keberhasilan atau kegagalan perfomasi yang penah dialami.33
Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri menurut Bandura antara lain:
a. Sifat tugas yang dihadapi. Jenis tugas tertentu menuntut kinerja yang lebih
sulit dan berat daripada situasi tugas yang lain
b. Insentif eksternal. Persuasi diberikan orang lain untuk merefleksikan
keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas
c. Status individu dalam lingkungan derajat sosial seseorang. Mempengaruhi
penghargaan dari orang lain dan rasa percaya dirinya
d. Informasi tentang kemampuan dirinya. Efikasi diri seseorang akan
meningkat atau menurun jika ia mendapat informasi positif atau negatif
tentang dirinya.34
32
Albert Bandura, Self-efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change,
Psychological Review, 1997, Vol. 84, No. 2, hal. 194 33
Azwar, S, Efikasi Diri dan Prestasi Belajar Statistik Pada Mahasiswa, Jurnal
Psikologi, No. I , hal. 56 34
Albert Bandura, op.cit.
25
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Tabel 2.1
Penelitian Relevan
No. Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Variabel
Penelitian
Hasil
Penelitian
1 Rosmiati, Donny
Teguh Santosa
Junias,
Munawar,
Politeknik
Negeri Kupang
(2015)
Sikap, Motivasi,
dan Minat
Berwirausaha
Mahasiswa
X1 = Sikap,
X2 =
Motivasi
Y = Minat
Berwirausaha
Dari hasil
penelitian
didapat bahwa
model
pembelajaran
kewirausahaan
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap minat
mahasiswa
berwirausaha
2 Rano Aditia
Putra,
Universitas
Negeri Padang
(2012)
Faktor-faktor
penentu
mahasiswa
manajemen untuk
berwirausaha
Dari hasil
penelitian
faktor-faktor
yanng
menentukan
minat
mahasiswa
manajemen
untuk
berwirausaha
ada 6 faktor,
yaitu faktor
26
lingkungan,
faktor harga
diri, faktor
peluang, faktor
kepribadian,
faktor visi dan
faktor
pendapatan
dan percaya
diri.
3 Retno Kadarsih,
Susilaningsih,
Sri Sumaryati,
FKIP Universits
Sebelas Maret
(2013)
Faktor-faktor
yang
memengaruhi
Minat
Berwirausaha
Pada Mahasiswa
Program Studi
Pendidikan
Ekonomi FKIP
UNS
Dari hasil
penelitian
mahasiswa
Program Studi
Pendidikan
Ekonomi FKIP
UNS
mempunyai
minat yang
tinggi untuk
berwirausaha
yaitu sebanyak
96%
4 Wardoyo,
FE Universitas
Gunadarma
(2012)
Pengaruh
Pendidikan dan
Karakteristik
Kewirausahaan
Terhadap Intensi
Berwirausaha
Mahasiswa Pada
X1 =
Pendidikn
X2 =
Karakteristik
Kewirausahaa
n
Y = Intensi
Dari hasil
penelitian
dapat
disimpulkan
bahwa efikasi
diri,
pengambilan
27
Perguruan Tinggi
Swasta Di Jakarta
Berwirausaha resiko dan
materi
pendidikan
berpengaruh
terhadap
intensi
berwirausaha
5 Ellen A. Drost,
Stephen J.J
McGuire
California State
University, Los
Angeles (2011)
Fostering
Entrepreneurship
among Finnish
Business
Students:
Antencendents of
Entrepreneurial
Intent and
Implications for
Entrepreneurship
Education
Hasil dari
penelitian ini
bahwa adanya
hubungan
positif antara
pendidikan
kewirausahaan
dengan minat
berwirausaha
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan dari definisi dalam landasan teori dan juga berdasarkan
penelitian sebelumnya yang menjadi acuan dalam penelitian ini yang berjudul
Fostering Entrepreneurship Among Finnish Business Students : Antecendents of
Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneurship Education oleh
Ellen A. Drost and Stephen J.J McGuire, minat berwirausaha memiliki tiga
dimensi yaitu minat berwirausaha umum, gaya hidup dan pertumbuhan tinggi.
Sedangkan pendidikan kewirausahaan tidak hanya melalui disiplin ilmu
melainkan juga berasal dari kursus dan pengalaman akademik dan sebagai tingkat
mahasiswa diartikan telah dipelajari mengenai empat keahlian penting yang
dibutuhkan, yaitu: Mengenali peluang-peluang bisnis baru, mengevaluasi
peluang-peluang, memulai sebuah bisnis, dan kewirausahaan organisasional,
28
dimana keahlian-keahlian tersebut apabila dipelajari maka semakin besar minat
berwirausaha. Dan efikasi diri sebagai indikator kepercayan diri memiliki empat
faktor yaitu sifat tugas yang dihadapi, insentif eksternal, Status individu dalam
lingkungan dan informasi tentang kemampuan sendiri. Berikut gambar kerangka
pemikiran yang dijadikan dasar pemikiran dalam penelitian ini, sebagai berikut:
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan sementara yang masih lemah
kebenarannya dan perlu dilakukan pembuktian terhadap dugaan tersebut. Adapun
hipotesis yang diajukan menurut kerangka berfikir tersebut adalah sebagai
berikut:
Ha : Terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan dengan minat
berwirausaha
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan dengan
minat berwirausaha
Ha1 : Terdapat pengaruh positif antara efikasi diri dengan minat berwirausaha.
29
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh positif antara efikasi diri dengan minat
berwirausaha
Ha2 : Terdapat pengaruh positif pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri
dengan minat berwirausaha
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh positif pendidikan kewirausahaan dan efikasi
diri dengan minat berwirausaha
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kampus 1 dan kampus 2. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan terhitung
dari bulan Februari sampai Oktober 2016, dengan pembagian waktu dalam
penyusunan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Waktu Penyelesaian Penelitian
No Tanggal Keterangan
1. Februari 2016 Penyelesaian Bab I
2. Maret 2016 Penyelesaian Bab II
3. April 2016 Penyelesaian Bab II
4. Mei 2016 Penyelesaian Bab III
5. Juni 2016 Penyelesaian Bab III
6. Juli 2016 Menyusun Instrumen Kuesioner
7. Agustus 2016 Mengumpulkan data dan pengolahan data
8. September 2016 Penyelesaian Bab IV dan V
9. Oktober 2016 Sidang Akhir
B. Metode dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif, yang
ditujukan untuk menjelaskan pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri
terhadap minat berwirausaha. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitaif atau statistik
31
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.1
Dengan
menggunakan teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisi regresi linier
berganda.
Penelitian ini dilakukan karena berdasarkan hubungan satu variabel bebas
dengan satu variabel bebas yaitu Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi diri
(variabel bebas) dan Minat Berwirausaha (variabel terikat).
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia,
benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu
penelitian.2 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata I UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Sampel merupakan bagian yang berguna bagi tujuan penelitian populasi
dan aspek-aspeknya. Sample adalah bagian populasi yang diambil untuk diteliti.
Metode pengambilan sample dilakukan dengan cara teknik Convenience Sampling
yaitu responden yang dipilih oleh peneliti disebabkan karena mereka yang
memenuhi persyaratan sesuai dengan objek penelitian, dimana teknik ini
sampelnya bisa memberikan informasi yang berguna untuk menjawab pertanyaan
dan hipotesis. 3
Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah yang tergabung dalam UINPreneurs berjumlah 70 responden
dengan asumsi mendapatkan pendidikan kewirausahaan melalui disiplin ilmu
(akademik) maupun kursus dan seminar dan juga telah memiliki usaha.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2011), hal. 8 2 Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana,
2013), Cet. 1, hal.101 3 John Creswell, Riset Pendidikan (terjemahan), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015), Edisi V, hal. 294
32
D. Operasional Variabel Penelitian
Variabel merupakan konsep yang memiliki variasi nilai ataupun
mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori atau kondisi.4
Di dalam
penelitin ini terdapat tiga variabel yaitu:
1. Minat Berwirausaha
2. Pendidikan Kewirausahaan
3. Efikasi Diri
Dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 Variabel yaitu
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel ini dalam bahasa lainnya disebut variabel terkait. Variabel terkait
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variabel bebas.5 Sehingga variabel dependen dalam penelitian ini yaitu minat
berwirausaha.
2. Variabel Independen (X)
Variabel ini dalam bahasa lain nya disebut variabel bebas, dimana variabel ini
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan dan atau timbulnya variabel
dependen.6 Variabel independen dalam penelitian ini yaitu:
a. Pendidikan Kewirausahaan (X1)
b. Efikasi Diri (X2)
1. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional pada variabel-variabel dalam, penelitian ini adalah :
a. Minat berwirausaha adalah keinginan seseorang untuk memulai
usahanya sendiri tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi.
b. Pendidikan kewirausahaan adalah proses transfer pengetahuan tentang
kewirausahaan untuk membantu dalam memanfaatkan peluang bisnis
dan pendidikan kewirausahaan tidak hanya didapat di kelas (disiplin
4 Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Peneltian Pendidikan, (Ciputat : Islamic
Research Publishing, 2009), Cet. Ke 1, hal. 75 5 John Creswell, Riset Pendidikan (terjemahan), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015), Edisi V, hal. 238 6 Ibid, hal. 239
33
ilmu) melainkan juga berasal dari kursus, seminar-seminar ataupun
pengalaman akademik.
c. Efikasi diri adalah keyakinan akan kemampuan diri untuk melakukan
tindakan yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa kuesioner. Instrumen yang
digunakan adala daftar pertanyaan pada lembar angket yang akan dibagikan
kepada anggota UINpreneurs.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan skala likert. Skala pengukuran sendiri merupakan kesepakatan yang
digunkana dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.7 Pengukuran
skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 8 Skala likert
dengan alternatif jawaban yang disesuaikan dengan masing-masing kuesioner.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No. Variabel Dimensi Indikator Sumber Skala
Pengukuran
1. Minat
Berwirausaha
Umum Seberapa tertarik
dengan kegiatan ini
dalam waktu 5 tahun
kedepan
Memulai Bisnis
Memperoleh bisnis
kecil
Ellen A. Drost
et al. (2011)
Skala Likert
1 – 5
1 = Sangat
Tidak
Tertarik
5 = Sangat
Tertarik
Pertumbuhan
Tinggi
Memulai dan
mendirikan usaha yang
pertumbuhannya tinggi
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2011), hal 133 8 Ibid., hal. 172
34
Memperoleh dan
mendirikan perusahaan
menjadi bisnis yang
pertumbuhannya tinggi
Memulai bisnis yang
pertumbuhannya cepat
Membuka usaha yang
akan terkenal secara
internasional
Membuka usaha yang
akan nanti akan
terdaftar di bursa efek
Membuka usaha yang
akan menjadi industri
leader
Membuka usaha yang
mempunyai lokasi
dimana-mana
Gaya Hidup Membuka usaha yang
resiko usahanya rendah
Dengan bekerja
sendiri, saya bisa
mengerjakan apa yang
saya suka
Membuka usaha yang
dapat memberikan
gaya hidup yang baik
Memulai dua atau lebih
bisnis yang baru
2. Pendidikan
Kewirausahaan
a. Mengenali Peluang
b.
c. Mengevaluasi Peluang
d.
e. Cara memulai Peluang
f.
g. Organisasi
h. Kewirausahaan
Zhao et al
(2005)
Sakala Likert
1 – 5
1 = Sangat
Sedikit
5 = Sangat
Banyak
35
3. Efikasi Diri Sifat tugas yang
dihadapi
Bandura (1997) Skala Likert
1 – 5
1 = Sangat
Tidak Yakin
5 = Sangat
Yakin
Insentif eksternal
Status individu dalam
lingkungan
Informasi tentang
kemampuan sendiri
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebuah penelitian harus di validitas terlebih dahulu sehingga dapat
dipercaya. Dengan kata lain instrumen yang valid dapat digunakan untuk
mengukur apa yang harusnya diukur.9
Tidak hanya valid atau tidak, suatu
instrumen harus reliabel bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama,akanmenghasilkan data yang sama.10
Dalam menguji validitas instrumen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan cara construct validity dan content validity. Di dalam penelitian ini,
menguji validitas dengan cara menganalisis faktor consruct validity, analisis ini
dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan faktor total,
bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor
tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen
memiliki validitas konstruksi yang baik.11
Berikut rumus validitas:
9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2011), hal. 133 10
Ibid. 11
Ibid., hal. 123-125
36
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
n = Banyaknya subyek
∑ x = Jumlah nilai setiap butir soal
∑ y = Jumlah nilai total
∑ xy = Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan software
program Stastical Program For Sosial Sains (SPSS) 21 for windows yang dapat
menghasilkan ukuran valid tidaknya suatu instrumen penelitian. Kriteria sebuah
instrumen dapat dinyatakan valid apabila rxy lebih besar daripada rtabel dan
sebaliknya apabila rxy lebih kecil dari rtabel, maka intrumen dikatakan tidak valid.
Dan bagi item yang tidak valid maka peneliti menggunakan teknik content
validity dengan para ahli.
Uji reliabilitas yaitu suatu cara untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten dengan rumus yang digunakan untuk menguji
reliabilitas dalampenelitian ini yaitu Alpha Cronbach, yang merupakan salah satu
metode yang digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengkur
sikap atau perilaku.
Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan program
Stastical Program For Sosial Sains (SPSS) 21 for windows untuk mengatahui
instrumen dalam penelitian dapat dipercaya atau tidak, dapat diuji reliabilitasnya,
bila koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen tersebut reliabel namun sebaliknya
jika koefisien < 0,6 maka instrumen tesebut tidak reliabel.
37
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berasal dari:
a. Data primer
Data ini diperoleh melalui pengukuran minat berwirausaha, pendidikan
kewirausahaan dan efikasi diri terhadap subyek penelitian.
b. Data sekunder
Data ini berupa informasi tambahan yang diperlukan peneliti seperti bahan
olahan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
a. Studi Literatur (Library Research)
Studi literatur dilakukan dengan mempelajari dan mencari data, serta teori-
teori yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan, melalui
buku-buku, literatur-literatur yang ada di perpustakaan sebagai bahan
acuan dan bahan pertimbangan
b. Field Research
Penulis menggunakan teknik pengumpulan data ini salah satunya
didapatkan dari lapangan, maka penulis menggunakan instrumen
pengumpulan data yaitu:
1. Angket
Angket diberikan kepada subyek penelitian dan diambil kembali oleh
peneliti, angket yang diberikan bersifat tertutup yang jawabannya
sudah disediakan sehingga responden hanya memilih jawaban yang
telah disediakan.
2. Studi Dokumenter
Merupakan sebuah teknik pengumpulan data dengan cara
menghimpun dan menganalisis dokumen baik secara tertulis maupun
elektronik.
38
G. Teknik Analisis Data
Menggunakan analisis data kuantitatif sebagai bentuk analisa yang
menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data
tersebut harus diklarifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan
tabel-tabel tertentu. Analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis
regresi berganda.
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah pengujian yang digunakan untuk memperoleh
hasil yang tidak bias dengan sebutan BLUE (Blue Linier Unbiased Estimator).
BLUE dicapai bila memenuhi Uji Asumsi Klasik. Berikut asumsi klasik yang
dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat bahwa sampel diambil dari
populasi yang berdistribusi normal. Uji t dan F mengasumsikan nilai
residual mengikuti disribusi normal. Jika terjadi pelanggaran asumsi ini,
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua
cara mendeteksi apakah residual memiliki distribusi normal atau tidak,
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik
b. Uji Multikolinearitas
Dilakukan untuk menguji apakah terjadi hubungan atau keterkaitan antar
variabel independennya. Hal ini dijelaskan dalam persamaan VIF =
I/Tolerance.12
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
lainnya. Batas yang dipakai untuk menunjukkan adanya bebas dari
multikolinearitias dengan nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan
VIF > 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan varians
dari residual satu pengamtan ke pengamatan lain.13
Ada dua cara uji
heteroskedastisitas yaitu dengan metode grafik dan metode statistik.
12
R. Gunawan Sudamarto,Statistik Terapan Berbasis Komputer Ddengan
Program IBM SPSS 19, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2013), hal. 224 13
Ibid., hal. 139
39
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Metode grafik biasanya dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel dependen dengan residualnya. Sedangkan metode
statistik dapat dilakukan dengan Uji Park, Ui Glejser, UjiWhite, Uji
Spearman’s Rank Correlation, Uji Goldfeld Quandt dan Uji Breusch-
Pagan-Godfrey.
d. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)
Uji R2 untuk mengukur seberapa jauh variabel beda dalam menerangkan
variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi antaranol dan satu.
Apabila nilai R2 kecil diartikan terbatasnya kemampuan variabel bebas
dalam menjelaskan variabel terikat.
2. Uji Regresi Linier Berganda
Pada penelitian ini variabel bebas mencangkup pendidikan kewirausahaan
dan efikasi diri sedangkan variabel terikatnya adalah minat berwirausaha. Model
persamaan regresi terdapat pada variabel minat berwirausaha (Y), pendidikan
kewirausahaan (X1), dan efikasi diri (X2). Adapun model penelitiannya sebagai
berikut:
Keterangan:
Y = Variabel terikat, yaitu minat berwirausaha
a = Konstanta
X1 = Variabel bebas 1, yaitu pendidikan kewirausahaan
X2 = Variabel bebas 2, yaitu efikasi diri
b1 = Koefisien garis regresi variabel 1
b2 = Koefisien garis regresi variabel 2
e = error
Pengujian hipotesis parsial dan simultasn dengan menggunakan:
a. Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikan hubungan antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara terpisah atau parsial. Cara
40
mengambil keputusan dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi,
yaitu:
1. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
2. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
b. Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-
variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependen. Pengambilan keputusannya dengan menggunakan angka
probabilitas signifikansi, yaitu:
1. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
2. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
H. Hipotesis Statistik
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara
pendidikan kewirausahaan dengan minat berwirausaha dan pengaruh antara
efikasi diri dengan minat berwirausaha adalah :
a. Ho : ρ ≠ 0; Tidak terdapat pengaruh antara pendidikan kewirausahaan
dengan minat berwirausaha
b. Ha : ρ = 0; Terdapat pengaruh antara pendidikan kewirausahaan dengan
minat berwirausaha
c. Ho1 : ρ ≠ 0; Tidak terdapat pengaruh antara efikasi diri dengan minat
berwirausaha
d. Ha1 : ρ = 0; Terdapat pengaruh antara efikasi diri dengan minat berwirausaha
e. Ho2 : ρ ≠ 0; Tidak terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi
diri dengan minat berwirausaha
f. Ha2 : ρ = 0; Terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri
dengan minat berwirausaha
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum UINPreneurs
a. Profil UINPreneurs
UINPreneurs merupakan salah satu komunitas mahasiswa UIN yang
memiliki usaha. Dengan adanya komunitas ini, mahasiswa UIN yang memiliki
usaha mampu bersinergi untuk memasarkan usaha mereka.
Komunitas ini dibentuk pada tanggal 5 Juni 2015 dengan pendirinya
yaitu Supriyadi (Pondok Sepeda), Edy Fajar (Ebi Bag), Deni (Ini Sablon) dan
Iqbal Zaenal (Sahabat Bimbal). UINPreneurs memiliki slogan yaitu “Karena
Berkolaborasi Jauh Lebih Bernilai Daripada Sekedar Berkompetisi”.
UINPreneurs memiliki proses pembinaan dan struktur kepengurusan.
Proses pembinaan atau seleksi ini dimulai dari perekrutan dan dilanjutkan
Sharing Bisnis, Mentoring Group, E-Camp dan Reward.
Saat ini komunitas UINPreneurs memiliki target pengembangan
komunitas dimana tidak hanya beranggotakan dari UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta saja melainkan juga dari UIN, IAIN dan STAIN se-Nusantara seperti
UIN Alauddin Makasar, UIN Ar-Raniry Aceh, UIN Sultan Syarif Kasim Riau,
UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan
Gunung Djati Bandung, UIN Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semaarang,
IAIN Antasari Banjarmasin, IAIN Datokarama Palu, IAIN Sultan Oaimuddin
Kendari, IAIN Maulana Hasanudin Serang, IAIN Raden Intan Lampung, STAIN
Al-Fatah Jayapura, STAIN Jurai Siwo Lampung, dan STAIN Palangkaraya.
Struktur kepengurusan di UINPreneurs melingkupi Dewan Kehormatan
Pengurus, Direktur Eksekutif, Sekretaris, Manajer HRD, Manajer Operasional
Usaha, Manajer Keuangan dan Manajer Marcomm. Dan pada kepengurusan
tahun 2015-2016 ini, direktur eksekutifnya adalah Iqbal Zaenal Mutaqin dengan
dewan kehormatan pengurusnya yaitu Supriyadi, Annisa Febrinel, Edy Fajar dan
Ahmad Ismatullah.
42
Pada kepengurusan tahun 2015-2016, UINPreneurs memiliki beberapa
program kerja yang dibagi menjadi mingguan, bulanan dan tahunan. Untuk
mingguan dilaksanakan 2 minggu sekali seperti mentoring group dan Sharing
bisnis / focus group discussion online, untuk bulanan diadakan 2 bulan sekali
sekali seperti seminar di beberapa fakultas dan study banding usaha dan untuk
program kerja tahunan UINPreneurs mengadakan Campreneur, UINPreneurs
Day dan Gathering Member.
Saat ini sudah ada beberapa produk UINpreneurs dan merchant-
merchant dari UINPreneurs sendiri. Produk UINPreneurs bergerak dibidang
makanan, fashion, bimbingan belajar, jasa seperti peminjaman sepeda dan
outbond, saat ini yang telah berkembang seperti Kedai Keder, D’Falisha, Pondok
Sepeda, Sahabat Bimbal, Sop Duren Kepo, Kemilau Wisata dan lain sebagainya.
UINPreneurs juga mengeluarkan beberapa merchant seperti kaos, jaket dan stiker
yang bisa dilihat di social media seperti instagram dengan ID @uin_merch dan
@maliki_merch
b. Visi dan Misi UINPreneurs
1. Visi
Menjadi wadah untuk membentuk pengusaha-pengusaha muslim yang berdaya
saing tinggi dan berkompeten serta dapat diperhitungkan.
2. Misi
1. Memotivasi dan Menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship mahasiswa.
2. Berbagi pengalaman sukses menjadi entrepreneur dari para pengusaha
sukses.
3. Menjadi aset sumber daya manusia nasional dan kebanggaan masyarakat.
4. Membentuk mahasiswa mandiri, kreatif dan inovatif.
5. Menanamkan nilai-nilai etika bisnis dan kepedulian terhadap sesama pada
mahasiswa.
43
2. Karakter Responden
Berdasarkan convience sampling, maka penelitian ini menyebarkan
kuesioner kepada responden yang merupakan anggota UINPreneurs yang aktif
dalam setiap kegiatan UINPreneurs termasuk rapat harian dan juga sebagai
pengurus UINPreneus yaitu sebanyak 70 kuesioner. Identitas responden
digambarkan melalui beberapa item yang terdiri dari jenis kelamin, fakultas dan
usia.
a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Data ini menggambarkan perbandingan banyaknya jumlah antara
responden mahasiswa laki-laki dan perempuan seperti pada gambar 4.1.
Gambar 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Digambarkan bahwa penelitian ini melibatkan 70 responden yang terdiri
dari laki-laki sebayak 24 orang atau 34,3% dan responden perempuan sebanyak
46 orang atau 65,7%. Berdasarkan data diatas, anggota UINPreneurs didominasi
oleh perempuan.
34%
66%
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
44
b. Data Responden Berdasarkan Usia
Dalam pengisian kuesioner, responden diminta untuk mengisi pada
kolom usia yang telah disediakan hal ini dijelaskan pada gambar 4.2.
Gambar 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan gambar 4.2 diketahui dari 70 responden terdapat 13 orang
atau 19,6% merupakan usia 18 tahun, terdapat 14 orang atau 20% pada usia 19
tahun, terdapat 22 orang atau 31,4% merupakan usia 20 tahun, pada usia 21
tahun terdapat 10 orang atau 14,3%, pada usia 22 tahun terdapat 9 orang atau
12,9% dan 2 orang atau 2,9% merupakan usia 23 tahun.
19%
20%
31%
14%
13%
3%
Usia
18 tahun
19 tahun
20 tahun
21 tahun
22 tahun
23 tahun
45
c. Data Responden Berdasarkan Fakultas
Dalam Kuesioner, responden diminta untuk mengisi kolom fakultas
yang telah disediakan. Hasil distribusi dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas
Berdasarkan gambar diatas diketahui dari 70 responden terdapat 23
orang atau 32,9% merupakan mahasiswa dari FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan), 17 orang atau 24,3% merupakan mahasiswa FIDKOM (Fakaultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi), untuk FEB (Fakultas Ekonomi danBisnis) dan
FST (Fakultas Sains dan Teknologi) masing-masing terdapat 7 mahasiswa atau
10% yang menjadi responden, terdapat 4 responden atau 5,7% dari FUH
(Fakultas Ushuludin), 3 orang atau 4,3% masing-masing dari FSH (Fakultas
Syariah dan Hukum) dan FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) dan
untuk FAH (Fakultas Adab dan Humaniora), FPSI (Fakultas Psikologi) dan
FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) masing-masing fakultas
terdapat 2 mahasiswa yang menjadi responden atau 2,9%.
33%
3%
4% 6% 24%
10%
10%
4% 3% 3%
Fakultas
FITK
FAH
FSH
FUH
FIDKOM
FEB
FST
FISIP
FPSI
FKIK
46
d. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel
Pada bagian ini akan diperlihatkan distribusi frekuensi dan level skor
setiap variable dan dimensi. Instrumen penelitian ini menggunakan skala likert
dengan nilai 1 sebagai angka terendah dan nilai 5 sebagai angka tertinggi.
Dengan demikian skor tertinggi diperoleh dari perkalian nilai tertinggi dan
jumlah butir soal pernyataan setiap variable atau dimensi. Sedangkan skor
terendah diperoleh dari perkalian nilai terendah dan jumlah butir soal pernyataan
setiap variable atau dimensi. Skor variable selanjutnya dikategorikan menjadi
lima buah level kategori.
Membuat tabel frekuensi sebelumnya dilakukan terlebih dahulu hal-hal
sebagai berikut:
1. Mengumpulkan dan mengurutkan data variabel yang akan dihitung.
2. Menghitung jangkauannya.
Range (jangkauan) = Skor tertinggi – Skor terendah
- Skor tertinggi = nilai tertinggi × jumlah butir soal
- Skor terendah = nilai terendah × jumlah butir soal
3. Menentukan berapa banyak kelas (k)
K = 1 + 3,3 log n, dengan n = banyaknya data atau responden.
Dalam penelitian ini jumlah responden adalah 70, sehingga banyaknya kelas
untuk penghitungan distribusi frekuensi variabel adalah K = 1 + 3,3 log 70
= 7, Maka banyaknya kelas dalam penelitian ini adalah 7.
4. Panjang interval kelasnya (i)
interval = Range : Banyaknya kelas
1. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan
(X1)
Pada variabel pendidikan kewirausahaan terdapat 8 butir soal
pernyataan. Dengan demikian:
- Skor Terendah = 1 × 8 = 8
- Skor Tertinggi = 5 × 8 = 40
- Interval = (40 – 8) : 7 = 4,57 = 5
47
Tabel 4.1
Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan
No Nilai Kategori
1 8 – 12 Sangat Sedikit
2 13 – 17 Sedikit
3 18 – 22 Cukup
4 23 – 27 Banyak
5 28 – 32 Sangat banyak
Tabel 4.4 diatas menjelaskan untuk level kategori untuk variabel
pendidikan kewirausahaan berdasarkan nilai skor tertinggi, skor terendah dan
nilai intervalnya.
Tabel 4.2
Statistik Variabel Pendidikan Kewirausahaan
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Tabel diatas menunjukkan statistik dari variabel pendidikan
kewirausahaan. Tabel 4.5 menjelaskan rata-rata dari variabel pendidikan adalah
3,87 dengan nilai tengah 4, sedangkan masing-masing nilai minimum dan
maksimum adalah 2 dan 5.
48
Berikut adalah tabel frekuensi variabel pendidikan kewirausahaan
menurut faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan kewirausahaan:
1. Mengidentifikasi Peluang
a. Memulai usaha yang baru
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden pada pernyataan pertama, 2 orang merasa sedikit dalam
memahami dalam memulai usaha yang baru dengan mengidentifikasi peluang, 21
orang merasa cukup dalam dalam memahami dalam memulai usaha yang baru
dengan mengidentifikasi peluang, 31 orang merasa banyak memahami dalam
memulai usaha yang baru dengan mengidentifikas peluang dan 16 orang merasa
sangat banyak dalam memahami dalam memulai usaha yang baru dengan
mengidentifikas peluang.
b. Menciptakan sesuatu yang berbeda
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
49
Dari 70 responden, pada pernyataan kedua, 4 orang merasa sedikit dalam
paham menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikas peluang, 16 orang
yang merasa cukup dalam paham menciptakan sesuatu yang berbeda dengan
mengidentifikas peluang, 32 orang merasa banyak memahami dalam menciptakan
sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikas peluang, dan 18 orang merasa paham
dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikas peluang.
2. Mengevaluasi Peluang
a. Mengembangkan usaha
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam memahami
mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang, 13 cukup paham dalam
memahami mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang, 32 orang merasa
banyak memahami dalam mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang, 24
orang merasa sangat banyak paham dalam memahami mengembangkan usaha dengan
mengevaluasi peluang.
50
b. Mengembangkan keterampilan
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 orang responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam
meengembangkan keterampilan dengan mengevaluasi peluang yang ada, 12 orang
merasa cukup paham dalam memahami mengembangkan usaha dengan mengevaluasi
peluang, 34 orang merasa banyak yang memahami dalam mengembangkan usaha
dengan mengevaluasi peluang, 23 orang sangat banyak paham dalam memahami
mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang.
3. Cara memulai peluang
a. Mengoperasikan bisnis yang baru
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam mengoperasikan bisnis
yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 23 orang merasa cukup paham
51
dalam mengoperasikan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 27
orang merasa banyak memahami dalam mengoperasikan bisnis yang baru dengan
cara memulai peluang yang ada, dan 19 orang mersa sangat banyak paham dalam
mengoperasikan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada.
b. Memanfaatkan bisinis yang baru
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam memanfaatkan bisnis
yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 16 orang merasa cukup paham
dalam memanfaatkan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 36
orang merasa banyak memahami dalam memanfaatkan bisnis yang baru dengan cara
memulai peluang yang ada, 17 orang merasa sangat banyak paham dalam
memanfaatkan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada.
52
4. Organisasi kewirausahaan
a. Struktur kepemimpinan
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa sangat sedikit paham dalam memahami
struktur kepemimpinan dalam orgnisasi kewirausahaan, 2 orang merasa sedikit
paham dalam memahami struktur kepemimpinan dalam orgnisasi kewirausahaan, 11
orang merasa cukup paham dalam memahami struktur kepemimpinan dalam
orgnisasi kewirausahaan, 33 orang merasa banyak memahami struktur kepemimpinan
dalam orgnisasi kewirausahaan, 23 orang merasa sangat banyak dalam memahami
struktur kepemimpinan dalam orgnisasi kewirausahaan.
b. Mekanisme dalam organisasi kewirausahaan
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
53
Dari 70 responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam memahami
mekanisme dalam organisasi kewirausahaan, 16 orang merasa cukup paham dalam
memahami mekanisme dalam organisasi kewirausahaan, 31 orang merasa banyak
dalam memahami mekanisme dalam organisasi kewirausahaan dan 22 orang merasa
sangat banyak dalam memahami mekanisme dalam organisasi.
2. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel Efikasi Diri (X2)
Pada variabel efikasi diri terdapat 8 butir soal pernyataan. Dengan demikian:
- Skor Terendah = 1 × 8 = 8
- Skor Tertinggi = 5 × 8 = 40
- Interval = (40 – 8) : 7 = 4,57 = 5
Tabel 4.11
Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri
No Nilai Kategori
1 8 – 12 Sangat Tidak Yakin
2 13 – 17 Tidak Yakin
3 18 – 22 Sedang
4 23 – 27 Yakin
5 28 – 32 Sangat Yakin
Tabel 4.11 menjelaskan untuk level kategori untuk variabel efikasi diri
berdasarkan nilai skor tertinggi, skor terendah dan nilai intervalnya.
54
Tabel 4.12
Statistik Variabel Efikasi Diri
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai rata-rata dari variabel efikasi diri sebesar
4,23 dengan nilai tengah sebesar 4. Berikut adalah tabel frekuensi variabel efikasi diri
menurut faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri:
1. Sifat tugas yang dihadapi
a. Mendirikan usaha baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya
Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa tidak yakin dalam mendirikan usaha baru
dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya sebagai tugas yang dihadapi, 11
orang merasa sedang meyakini dalam mendirikan usaha baru dengan pengetahuan
dan pengalaman sebelumnya sebagai tugas yang dihadapi, 29 orang merasa yakin
55
dalam mendirikan usaha baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya
sebagai tugas yang dihadapi, dan 29 orang pun juga merasa sangat yakin dalam
mendirikan usaha baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya sebagai
tugas yang dihadapi.
b. Mendirikan usaha baru tanpa bantuan orang lain
Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 4 orang yang merasa sangat tidak yakin dalam memulai
usaha tanpa bantuan orang lain, 12 orang merasa tidak yakin dalam memulai usaha
tanpa bantuan orang lain, 28 orang merasa sedang dalam meyakini memulai usaha
tanpa bantuan orang lain, 16 orang merasa yakin dalam memulai usaha tanpa bantuan
orang lain dan 10 merasa sangat yakin dalam memulai usaha tanpa bantuan orang
lain.
56
2. Insentif eksternal
a. Menjalani usaha diluar kemampuan sendiri
Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang merasa sangat tidak yakin dalam menjalani usaha
diluar kemampuan sendiri, 12 orang merasa tidak yakin dalam menjalani usaha diluar
kemampuan sendiri, 30 orang merasa sedang dalam meyakini menjalani usaha diluar
kemampuan sendiri, 15 orang yang yakin dalam menjalani usaha diluar kemampuan
sendiri dan 10 orang yang sangat yakin dalam menjalani usaha diluar kemampuan
sendiri.
b. Mengiventasi 10% dari pendapatan tahunan untuk membangun usaha yang
baru.
Tabel 4.16
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
57
Dari 70 responden, 1 orang masing-masing merasa sangat tidak yakin dan
tidak yakin dalam mengiventasikan 10% dari pendapatan tahunan untuk membangun
usaha yang baru, 18 orang merasa sedang dalam mengiventasikan 10% dari
pendapatan tahunan untuk membangun usaha yang baru, 34 orang merasa yakin
dalam mengiventasikan 10% dari pendapatan tahunan untuk membangun usaha yang
baru, 16 orang merasa sangat yakin dalam mengiventasikan 10% dari pendapatan
tahunan untuk membangun usaha yang baru.
3. Status individu
a. Berfikir kreatif
Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa tidak yakin dalam berfikir kreatif untuk
menunjukkan status individu dalam lingkungan, 4 orang merasa sedang dalam
meyakini berfikir kreatif untuk menunjukkan status individu dalam lingkungan, 28
orang merasa yakin dalam berfikir kreatif untuk menunjukkan status individu dalam
lingkungan dan 37 orang merasa sangat yakin dalam berfikir kreatif untuk
menunjukkan status individu dalam lingkungan.
58
b. Memiliki peluang untuk sukses
Tabel 4.18
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa tidak yakin memiliki peluang untuk sukses
untuk status individu dalam lingkungan, 3 orang merasa sedang dalam meyakini
memiliki peluang untuk sukses untuk status individu dalam lingkungan, 21 orang
merasa yakin dalam memiliki peluang untuk sukses untuk status individu dalam
lingkungan dan 45 orang merasa sangat yakin dalam memiliki peluang untuk sukses
untuk status individu dalam lingkungan.
c. Informasi kemampuan sendiri
a. Mengkomersilkan ide
Tabel 4.19
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
59
Dari 70 responden, terdapat 3 orang yang merasa tidak yakin dalam
mengkomersilkan ide dalam informasi kemampuan dirinya, 12 orang yang merasa
sedang dalam meyakini dalam mengkomersilkan ide dalam informasi kemampuan
dirinya, 27 orang merasa yakin dalam mengkomersilkan ide dalam informasi
kemampuan dirinya dan 28 orang merasa sangat yakin dalam mengkomersilkan ide
dalam informasi kemampuan dirinya.
b. Mampu menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan
Tabel 4.20
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang merasa tidak yakin dalam menjelaskan pertanyaan
tentang kewirausahaan, 10 orang merasa sedang dalam meyakini kemampuan dalam
menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan, 31 orang merasa yakin dalam
menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan, 26 orang merasa sangat yakin dalam
menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan.
3. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel Minat Berwirausaha (Y)
Pada variabel minat berwirausaha terdapat 13 butir soal pernyataan. Dengan
demikian:
- Skor Terendah = 1 × 13 = 13
- Skor Tertinggi = 5 × 13 = 65
- Interval = (65 – 13) : 7 = 7,4 = 7
60
Tabel 4.21
Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha
No Nilai Kategori
1 13 – 19 Sangat Tidak Tertarik
2 20 – 26 Tidak Tertarik
3 27 – 33 Sedang
4 34 – 40 Tertarik
5 41 – 47 Sangat Tertarik
Tabel 4.21 menjelaskan untuk level kategori untuk variabel minat
berwirausaha berdasarkan nilai skor tertinggi, skor terendah dan nilai intervalnya.
Tabel 4.22
Statistik Variabel Minat Berwirausaha
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Tabel diatas menjelaskan nilai rata-rata variabel minat berwirausaha adalah
sebesar 4,6 dengan nilai tengahnya sebesar 5. Berikut adalah tabel frekuensi variabel
minat berwirausaha menurut indikator yang mempengaruhinya:
61
1. Memulai bisnis
Tabel 4.23
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 2 orang merasa tidak tertarik untuk memulai bisnis untuk 5
tahun kedepan, 3 orang merasa sedang untuk memulai bisnis untuk 5 tahun kedepan,
16 orang merasa tertarik untuk memulai bisnis untuk 5 tahun kedepan dan 49 orang
merasa sangat tertarik untuk memulai bisnis untuk 5 tahun kedepan.
2. Memiliki keuntungan dari bisnis yang kecil
Tabel 4.24
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang merasa tidak tertarik untuk memiliki keuntungan
dari bisnis yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 7 orang merasa sedang ketertarikan
untuk memiliki keuntungan dari bisnis yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 27 orang
62
merasa tertarik untuk memiliki keuntungan dari bisnis yang kecil untuk 5 tahun
kedepan dan 33 orang merasa sangat tertarik untuk memiliki keuntungan dari bisnis
yang kecil untuk 5 tahun kedepan.
3. Memulai dan mendirikan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang
tinggi.
Tabel 4.25
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 3)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang tidak tertarik untuk memulai dan mendirikan
perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi untuk 5 tahun ke depan, 9
orang merasa sedang saja untuk memulai dan mendirikan perusahaan yang
mempunyai pertumbuhan yang tinggi untuk 5 tahun ke depan, 24 orang merasa
tertarik untuk memulai dan mendirikan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan
yang tinggi untuk 5 tahun ke depan dan 34 orang yang merasa sangat tertarik untuk
memulai dan mendirikan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi
untuk 5 tahun ke depan.
63
4. Memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi perusahaan yang
pertumbuhannya tinggi.
Tabel 4.26
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 4)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa tidak tertarik memperoleh dan mendirikan
perusahaan menjadi perusahaan yang pertumbuhannya tinggi, 7 orang merasa sedang
saja untuk memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi perusahaan yang
pertumbuhannya tinggi, 25 orang merasa tertarik memperoleh dan mendirikan
perusahaan menjadi perusahaan yang pertumbuhannya tinggi dan 37 orang merasa
sangat tertarik memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi perusahaan yang
pertumbuhannya tinggi.
5. Memulai bisnis yang akan tumbuh dengan cepat
Tabel 4.27
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 5)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
64
Dari 70 orang responden, 1 orang merasa tidak tertarik memulai bisnis yang
akan tumbuh besar untuk 5 tahun kedepan, 8 orang merasa sedang saja untuk
memulai bisnis yang akan tumbuh besar untuk 5 tahun kedepan, 30 orang merasa
tertarik memulai bisnis yang akan tumbuh besar untuk 5 tahun kedepan dan 31 orang
yang sangat tertarik memulai bisnis yang akan tumbuh besar untuk 5 tahun kedepan.
6. Memulai bisnis yang akan memimpin industri
Tabel 4.28
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 6)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 2 orang merasa tidak tertarik untuk memulai bisnis yang
akan memimpin industri 5 tahun kedepan, 15 orang merasa sedang saja untuk
memulai bisnis yang akan memimpin industri 5 tahun kedepan, 21 orang merasa
tertarik untuk memulai bisnis yang akan memimpin industri 5 tahun kedepan dan 32
orang merasa sangat tertarik untuk memulai bisnis yang akan memimpin industri 5
tahun kedepan.
65
7. Mempunyai bisnis yang akan mempunyai banyak cabang
Tabel 4.29
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 7)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, ada 1 orang yang tidak tertarik untuk mempunyai bisnis
yang akan mempunyai banyak cabang untuk 5 tahun kedepan, 6 orang yang sedang
saja untuk mempunyai bisnis yang akan mempunyai banyak cabang untuk 5 tahun
kedepan, 18 orang yang merasa tertarik untuk mempunyai bisnis yang akan
mempunyai banyak cabang untuk 5 tahun kedepan dan 45 orang yang merasa sangat
tertarik untuk mempunyai bisnis yang akan mempunyai banyak cabang untuk 5 tahun
kedepan.
8. Memulai bisnis yang akan terdaftar di bursa saham
Tabel 4.30
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 8)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
66
Dari 70 responden, 2 orang yang sangat tidak tertarik untuk memulai bisnis
yang terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun kedepan, 4 orang yang tidak tertarik
untuk memulai bisnis yang terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun kedepan, 9 orang
yang sedang saja untuk memulai bisnis yang terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun
kedepan, 5 orang yang tertarik untuk memulai bisnis yang terdaftar di bursa saham
untuk 5 tahun kedepan dan 30 orang yang sangat tertarik untuk memulai bisnis yang
terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun kedepan.
9. Memulai bisnis yang akan memberikan gaya hidup yang baik
Tabel 4.31
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 9)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang merasa tidak tertarik untuk memulai bisnis yang
akan memberikan gaya hidup yang baik untuk 5 tahun kedepan, 7 orang merasa
sedang saja untuk memulai bisnis yang akan memberikan gaya hidup yang baik untuk
5 tahun kedepan, 15 orang merasa tertarik untuk memulai bisnis yang akan
memberikan gaya hidup yang baik untuk 5 tahun kedepan dan 45 orang yang merasa
sangat tertarik untuk memulai bisnis yang akan memberikan gaya hidup yang baik
untuk 5 tahun kedepan.
67
10. Memulai bisnis yang akan terkenal secara internasional
Tabel 4.32
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 10)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang merasa tidak tertarik untuk memulai bisnis yang
akan terkenal secara internasional untuk 5 tahun kedepan, 10 orang yang sedang saja
untuk memulai bisnis yang akan terkenal secara internasional untuk 5 tahun kedepan,
13 orang yang merasa tertarik untuk memulai bisnis yang akan terkenal secara
internasional untuk 5 tahun kedepan dan 44 orang yang sangat tertarik untuk memulai
bisnis yang akan terkenal secara internasional untuk 5 tahun kedepan.
11. Memulai usaha dengan resiko yang kecil
Tabel 4.33
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 11)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
68
Dari 70 responden, 2 orang sangat tidak tertarik untuk memulai usaha dengan
resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 2 orang tidak tertarik untuk memulai usaha
dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 23 orang sedang saja untuk
memulai usaha dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 17 orang tertarik
untuk memulai usaha dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan dan 26 orang
merasa sangat tertarik untuk memulai usaha dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun
kedepan.
12. Menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain
Tabel 4.34
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 12)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang sangat tidak tertarik untuk menjalankan usaha
sendiri tanpa bantuan orang lain untuk 5 tahun kedepan, 6 orang merasa tidak tertarik
untuk menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain untuk 5 tahun kedepan, 23
orang merasa tertarik untuk menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain
untuk 5 tahun kedepan dan 15 orang merasa sangat tertarik untuk menjalankan usaha
sendiri tanpa bantuan orang lain untuk 5 tahun kedepan.
69
13. Memulai dua atau lebih bisnis yang baru
Tabel 4.35
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 13)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 9 tidak tertarik untuk memulai dua atau lebih bisnis yang
baru untuk 5 tahun, 20 orang sedang saja untuk memulai dua atau lebih bisnis yang
baru untuk 5 tahun, 17 orang tertarik untuk memulai dua atau lebih bisnis yang baru
untuk 5 tahun dan 24 orang sangat tertarik untuk memulai dua atau lebih bisnis yang
baru untuk 5 tahun.
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam penelitian kuantitatif, terdapat uji validitas dan uji reliabilitas yang
digunakan untuk mengetahui ukuran baik atau tidaknya suatu instrumen yang akan
digunakan dalam suau penelitian. Biasanya uji ini dilakukan pada penelitian yang
menggunakan instrumen kuesioner. Dalam penelitian ini kuesioner dibagikan pada
responden sebanyak 25 orang. Berikut adalah deskripsi dari hasil uji validitas dan
reliabilitas.
70
a. Uji Validitas Pendidikan Kewirausahaan (X1)
Tabel 4.36
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1
(Pendidikan Kewirausahaan)
No Item Korelasi Kesimpulan
1 0,430 Valid
2 0,569 Valid
3 0,504 Valid
4 0,529 Valid
5 0,705 Valid
6 0,437 Valid
7 0,622 Valid
8 0,605 Valid
Reliabilitas 0,825 Reliabel
N = 25 a = 0,05 (angka kritis r atau rtabel = 0,413)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Berdasarkan tabel 4.36 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel X1
(Pendidikan Kewirausahaan) dinyatakan valid untuk semua pertanyaan. Hal ini
menjadi dasar bagi penggunaan pertanyaan dalam penelitian sebanyak 8 butir untuk
mewakili variabel pendidikan kewirausahaan. Sedangkan berdasarkan hasil uji
reliabilitas yaitu sebesar 0,825 dinyatakan reliabel karena memenuhi kriteria > 0,6.
71
b. Uji Validitas dan Reliabilitas Efikasi Diri (X2)
Tabel 4.37
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X2
(Efikasi Diri)
No Item Korelasi Kesimpulan
1 0,404 Tidak Valid
2 0,232 Tidak Valid
3 0,548 Valid
4 0,770 Valid
5 0,817 Valid
6 0,655 Valid
Reliabilitas 0,794 Reliabel
N = 25 a = 0,05 (angka kritis r atau rtabel = 0,413)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Berdasarkan tabel 4.37 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel X2
(Efikasi Diri) dinyatakan valid untuk 4 pertanyaan. Namun untuk item yang tidak
valid peneliti mengganti 2 soal item untuk 1 soal item yang tidak valid dengan
menggunakan validitas content atau validitas ahli sehingga terdapat 8 soal item untuk
mewakili variabel efikasi diri. Sedangkan berdasarkan hasil uji reliabilitas yaitu
sebesar 0,794 dinyatakan reliabel karena memenuhi kriteria > 0,6.
72
c. Uji Validitas dan Reliabilitas Minat Berwirausaha (Y)
Tabel 4.38
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Y
(Minat Berwirausaha)
No Item Korelasi Kesimpulan
1 0,658 Valid
2 0,284 Tidak Valid
3 0,739 Valid
4 0,819 Valid
5 0,610 Valid
6 0,441 Valid
7 0,470 Valid
8 0,819 Valid
9 0,452 Valid
10 0,454 Valid
11 0,066 Tidak Valid
12 0,096 Tidak Valid
13 0,449 Valid
Reliabel 0,809 Reliabel
N = 25 a = 0,05 (angka kritis r atau rtabel = 0,413)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Berdasarkan tabel 4.38 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel Y (Minat
Berwirausaha) dinyatakan valid untuk 10 pertanyaan. Untuk item yang tidak valid
peneliti mengganti item dengan menggunakan validitas content atau validitas isi
sehingga terdapat 13 soal item untuk mewakili variabel minat berwirausaha.
Sedangkan berdasarkan hasil uji reliabilitas yaitu sebesar 0,809 karena memenuhi
kriteria > 0,6.
73
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah varabel X1, X2, dan Y
yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas digunakan
untuk mengetahui apakah variabel X1, X2, dan Y yang diteliti memiliki distribusi
normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini
menggunakan Kolmogorov-Simirnov dengan alat bantu SPSS 21 for windows.
Ketentuan dalam perhitungan normalitas ini adalah apabila taraf > 0,05 maka data
tersebut normal, begitu pun sebaliknya apabila taraf signifikan < 0,05 maka data
tersebut tidak normal. Dapat pula dilihat dari hasil p-plot dan histogram. Data yang
dapat digunakan yaitu data yang bersifat normal atau mendekati normal.
Gambar 4.4
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
74
Berdasarkan tampilan grafik hasil uji normalitas P-Plot yaitu terlihat bahwa
titik-titik menyebar disekitas garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah
garis diagonal. Hal ini menggambarkan kesimpulan bahwa data yang digunakan
dalam penelitian ini normal. Sedangkan pada grafik histogram memberikan pola yang
mendekati normal.
Gambar 4.5
Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram menunjukkan
model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Dalam pengujian multikolinearitas, sesungguhnya bertujuan untuk menguji
apakah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Uji ini
biasanya hanya terdapat pada pengujian regresi berganda, sebuah penelitian regresi
75
yang tergolong dalam kategori baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel
independennya.
Tabel 4.39
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari tabel di atas yang menjadi tolak ukur apakah variabel bebas dalam
suatu penelitian itu terjadi multikoliniearitas yaitu dengan melihat hasil yang terdapat
dalam kolom Colinearity Statisic (tolerance) dan Variance inflation factor (VIF),
hasil uji multikoliniearitas dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
1) Hasil multikolinearitas dengan melihat tolerance
Tabel 4.40
Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Ketentuan Tolerance
No. Variabel Tolerance Keputusan
1 Pendidikan
Kewirausahaan 0,523
Tidak Terjadi
Multikolinearitas
2 Efikasi Diri 0,523 Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
76
2) Hasil multikolinearitas dengan melihat VIF
Tabel 4.41
Hasil Uji Multikoliniearitas Dengan Ketentuan VIF
No. Variabel Tolerance Keputusan
1 Pendidikan
Kewirausahaan 1,912
Tidak Terjadi
Multikolinearitas
2 Efikasi Diri 1,912 Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Berdasarkan tabel, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dalam
penelitian ini tidak terjadi Multikolinearitas sesuai dengan ketentuan berikut:
Tabel 4.42
Kriteria Uji Multikolinearitas
Cara Ketentuan Keputusan
Tolerance Tolerance > 0,10 Tidak terjadi
multikolinearitas
Tolerance < 0,10 Terjadi multikoliniearitas
VIF VIF < 10,00 Tidak terjadi
multikolinearitas
VIF > 10,00 Terjadi multikoliniearitas
c. Uji Heteroskedastis
Uji Heteroskedastis yaitu uji mengenai sama atau tidaknya varians dari
residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homosedastisitas dan jika variansnya
tidak sama atauberbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas.
77
Dasar analisis:
a. Homokedastis terjadi pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data ZPRED
dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik orgin (angka 0) pada
sumbu Y dan tidak mempunyai pola teratur.
b. Heteroskedastis terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola
yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.
Gambar 4.6
Hasil Scatterplot pada Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari grafik di atas, menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar secara
acak atau tidak teratur di bawah maupun di atas titik orgin (angka 0) pada sumbu Y
sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini data yang digunakan tidak
terjadi heterokedastis melainkan homoskedastisitas. Hal ini berarti data termasuk
dalam kategori baik dalam penelitian regresi, karena penelitian regresi yang baik
tidak terjadi heterosdistisitas.
78
d. Uji Determinasi (R2)
Tabel 4.43
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pada Penelitian Regresi Berganda
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari tabel, nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,571. Hal ini
menunjukkan bahwa minat berwirausaha dapat dijelaskan oleh variabel pendidikan
kewirausahaan dan efikasi diri sebesar 57,1% dan sisanya 42,9% dapat dijelaskan
dengan pengaruh lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Uji Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menguji hipotesis penelitian dengan teknik
analisis regresi berganda menggunakan SPSS 21. Uji regresi berganda ini dilakukan
untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah di ajukan.
a. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Regresi Berganda secara Parsial (Uji t)
Tabel 4.44
Hasil Uji t pada Regresi Berganda
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Bagian ini menggambarkan persamaan regresi untuk mengetahui angka
konstan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi:
79
Y = 12,983 + 0,522 X1 + 0,786 X2
Dimana:
Y = Jumlah Minat Berwirausaha
X1 = Pendidikan Kewirausahaan
X2 = Efikasi Diri
Pada persamaan di atas menunjukan nilai konstanta sebesar 12,983. Hal ini
menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan nilai dari variabel independen, maka nilai
minat berwirausaha (Y) adalah 12,983.
Koefisien regresi pada variabel pendidikan kewirausahaan sebesar 0,522
sehingga dapat diartikan setiap penambahan (karena tanda +) satu skor atau nilai
pendidikan kewirausahaan akan memberi kenaikan skor sebesar 0,522 satuan.
Koefisien regresi pada variabel efikasi diri sebesar 0,786 sehingga dapat
diartikan setiap penambahan (karena tanda +) satu skor atau nilai pendidikan
kewirausahaan akan memberi kenaikan skor sebesar 0,786 satuan.
Kemudian Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel
dependen (Minat Berwirausaha). Dengan dasar keputusannya adalah
Jika Probabilitas (Sig) ≥ 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
tidak signifikan
Jika Probabilitas (Sig) ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima,artnya
signifikan
Tabel diatas memperlihatkan koefiesien variabel pendidikan kewirausahaan
dengan nilai Sig = 0,002 sehingga lebih kecil dari nilai probabillitas 0,05 atau 0,05 ≥
0,002, maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan pendidikan
kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha. Dan
untuk koefisien variabel efikasi diri dengan nilai Sig = 0,000 sehingga lebih kecil dari
nilai probabilitas 0,05 atau 0,05 ≤ 0,000, maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga
dapat disimpulkan efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.
80
b. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Regresi Berganda Secara Menyeluruh (Uji F)
Tabel 4.45
Hasil Uji F pada Regresi Berganda
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Pada tabel tersebut, menunjukan hasil Uji F yang terdapat dalam kolom F
yaitu sebesar 46,930 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai probabilitas 0,05
atau 0,05 ≥ 0,000 maka Ha diterima Ho ditolak artinya koefisien regresi signifikan.
Disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap minat berwirausaha.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, dapat dilihat variabel pendidikan
kewirausahaan Sig = 0,002 lebih kecil dari nilai probabillitas 0,05 atau 0,05 ≥ 0,002,
maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya koefisien regresi sinifikan. Dapat
disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap minat
berwirausaha sebesar 52,2% mempengaruhi minat berwirausaha, sisanya minat
berwirausaha dipengaruhi oleh faktor-fakor lainnya.
Adanya pengaruh antara pendidikan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha dalam penelitian ini mengandung pengertian bahwa semakin tinggi
pendidikan kewirausahaan yang mempelajari keahlian penting yang dibutuhkan maka
akan semakin besar minat untuk berwirausaha. Keahlian penting yang dimaksud
menurut Zhao at al (2005) seperti mengenali peluang-peluang bisnis baru,
mengevaluasi peluang-peluang, memulai sebuah bisnis dan organisasi kewirausahaan
81
Hal ini sesuai dengan hipotesis Ellen A. Drost et al dalam penelitiannya yang
berjudul Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students: Antecendents of
Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education yang mengatakan
semakin tinggi persepsi akan keahlian-keahlian tersebut maka semakin besar minat
berwirausaha untuk mahasiswa.
Dalam pendidikan kewirausahaan menurut Wardoyo, pendidikan
kewirausahaan dapat mendorong peserta didik untuk minat berwirausaha dengan cara
memunculkan figur-figur yang bias menjadi role model dalam berwirausaha. 1
Efikasi diri memiliki probabilitas dengan nilai Sig = 0,000 sehingga lebih
kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,05 ≤ 0,000, maka Ha diterima dan Ho ditolak
sehingga dapat disimpulkan efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap minat
berwirausaha. Efikasi diri dalam penelitian ini berdimensi tingkat, kekuatan dan
generalisasi memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha sebesar 78,6%.
Pengaruh efikasi diri terhadap minat berwirausaha melingkupi beberapa
faktor sesuai dengan teori Bandura tentang efikasi diri yang juga disebutkan dalam
penelitian Ellen A. Drost, dimana faktor-faktor ini mempengaruhi efikasi diri
terhadap minat berwirausaha seperti (1) Sifat tugas yang dihadapi sehingga menuntut
kinerja yang lebih sulit dan berat daripada tugas yang lain, (2) Intensif eksternal yang
diberikan orang lain untuk merefleksikan keberhasilan seseorang seperti orang tua,
tokoh masyarakat dan panutan, (3) Status individu dalam lingkungan derajat sosial
seseorang, mempengaruhi penghargaan dari orang lain dan rasa percaya dirinya, (4)
Informasi tentang kemampuan dirinya dimana positif atau negatif akan
mempengaruhi efikasi diri seseorang. Dan faktor-faktor tersebut mempengaruhi
dalam minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dan ditulis dalam penelitian yang berjudul pengaruh self-efficacy terhadap
minat berwirausaha oleh Arridho Sugiarto, menurut Bandura terdapat empat cara
untuk mengembangkan suatu pemahaman mengenai efikasi diri yaitu mastery
1
Wardoyo, Pengaruh Pendidikan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Intensi
Berwirausaha Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta, Makalah disampaikan pada
Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis II 2012, (Jakarta; Universitas Tarumanegara),
2012, hal. 7
82
experiences, social modeling, bujukan sosial atau persuasi dan psychological and
physical states.2
Dalam penelitian ini, pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri memilliki
pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 57,1%. Sisanya minat berwirausaha dapat
dipengaruhi oleh aspek-aspek yang lain, yang disebutkan dalam penelitian
sebelumnya yang berjudul Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students:
Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education oleh
Ellen A. Drost et al yang menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu pengalaman
berwirausaha dan kepribadian proaktif dimana dalam penelitian tersebut dijelaskan
bahwa pengalaman berwirausaha dan kepribadian proaktif mempengaruhi efikasi diri
terhadap minat berwirausaha.
Menurut Purwanto dalam diktat kewirausahaan, Hal yang mempengaruhi
atau yang mendorong berwirausaha adalah (1) kreativitas dan inovasi, (2) faktor
personal seperti adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang atau komitmen
terhadap bisnis selain itu juga faktor lingkungan seperti adanya persaingan dalam
kehidupan, (3) faktor organisasi seperti adanya tim yang kompak dalam menjalankan
usaha dan memiliki strategi yang mantap sebagai produk tim yang kompak.3
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan tata cara penulisan
karya ilmiah yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, meskipun demikian
dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai kekurangan dalam penyusunannya
antara lain:
1. Dua faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha dalam penelitian ini belum
cukup menjelaskan faktor yang menjadi dasar dalam pengaruh minat mahasiswa
dalam berwirausaha.
2 Arridho Sugiarto, Pengaruh Self-Efficacy, Locus Of Control dan Risk Taking Behavior
terhadap Intensi berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Skripsi. (Jakarta;
UIN Syarif Hidayatullah), 2013, hal. 22 3
Purwanto, Diktat Pengantar Kewirausahaan, (Yogyakarta; Universitas Negeri
Yogyakarta), 2006, hal. 17
83
2. Penelitian ini menunjukkan bahwa selain pendidikan kewirausahaan dan efikasi
diri, terdapat beberapa variabel lain yang mempengaruhi sebesar 42,9% yang
mempengaruhi minat berwirausaha. Dengan demikian akan lebih lengkap jika
diadakan penelitian lagi untuk melakukan uji lebih lanjut mengenai variabel-
variabel lainnya yang diduga dapat mempengaruhi minat berwirausaha yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Hasil penelitian ini adalah interpretasi yang dilakukan oleh peneliti setelah
melakukan penelitian di UIN Syarif Hidayatullah dengan objek penelitian
anggota UINpreneurs, sehingga ada kemungkinan terdapat perbedaan interpretasi
dari peneliti sebelumnya atau bagi penelitian selanjutnya di dasarkan pada
perbedaan tempat dan objek penelitian.
84
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi
berganda, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh positif signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 52,2% dengan
nilai signifikan 0,002. Pendidikan kewirausahaan yang dimaksud disini seperti
penguasaan dalam keahlian yang dibutuhkan yaitu mengenali peluang-peluang
bisnis baru, mengevaluasi peluang-peluang, memulai sebuah bisnis dan organisasi
kewirausahaan yang dimana keahlian-keahlian itu didapat dari pendidikan
kewirausahaan yang tidak hanya melalui disiplin ilmu melainkan juga berasal dari
kursus, seminar kewirausahaan dan pengalaman akademik. Pendidikan
kewirausahaan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap minat
berwirausaha
2. Terdapat pengaruh positif signifikan efikasi diri terhadap minat berwirausaha
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 78,6% dengan nilai
signifikan 0,000. Pengaruh positif yang signifikan memberikan dampak yang
positif juga terhadap minat berwirausaha. Faktor-faktor efikasi diri yang
mempengaruhi minat berwirausaha berasal dari sifat tugas yang dihadapi,
persuasif eksternal, status sosial dan kemampuan diri.
3. Hasil studi menunjukkan bahwa ketika dilakukan pengujian variabel secara
simultan (bersama-sama) dengan menggunakan analisis regresi linier berganda,
ditemukan bahwa variabel pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri secara
simultan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 57,1%. Pengaruh positif
tersebut menunjukan bahwa pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri dapat
menjadi faktor yang penting untuk minat berwirausaha. Keduanya berpengaruh
secara signifikan terhadap minat berwirausaha dimensinya yaitu umum, gaya
hidup dan pertumbuhan tinggi.
85
B. Implikasi
Adanya hubungan positif antara pendidikan kewirausahaan dan minat
berwirausaha memberikan implikasi terhadap desain kurikulum pendidikan
kewirausahaan seperti mengenali peluang, mengevaluasi peluang, memulai bisnis
baru dan organisasi kewirausahaan. Kemudian efikasi diri dengan minat berwirausaha
dapat mengembangkan dalam penggunaan metode pendidikan lalu dengan program
pendidikan seperti praktek langsung, magang, menulis tentang kewirausahaan dan
diskusi dengan para wirausaha yang telah sukses sehingga akan meningkatkan efikasi
diri dan menambah minat mereka dalam memulai bisnis.
C. Saran
1. Pada pendidikan kewirausahaan, menjadikan mata kuliah kewirausahaan menjadi
mata kuliah wajib di setiap jurusan di seluruh fakultas di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, namun mata kuliah kewirausahaan juga sebagai mata kuliah praktek sehingga
dapat meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri menjadi seorang wirausaha.
2. Memprogramkan kegiatan ke kurikulum pendidikan untuk studi langsung ke
wirausaha sukses (perusahaan/organisasi sukses), magang, menulis tentang
kewirausahaan.
3. Penelitian ini menunjukkan terdapat variabel lain sebesar 42,9% yang mempengaruhi
minat berwirausaha. Dengan demikian akan lebih lengkap jika diadakan penelitian
lagi untuk dapat melakukan uji lebih lanjut mengenai variabel-variabel lainnya atau
variabel lainnya yang di sebutkan dalam penelitian sebelumnya oleh Elleh A. Drost,
Stephen J.J. McGuire dengan judul Fostering Entrepreneurship among Finnish
Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for
Entrepreneuship Education yaitu pengalaman berwirausaha dan kepribadian proaktif.
4. Penelitian selanjutnya dapat mengombinasikan antara pernyataan yang bersifat
tertutup dan terbuka sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih
mendalam tentang berbagai hal yang ingin diteliti. Untuk alat ukur variabel dalam
penelitin selanjutnya dapat menyertakan alasan mengapa memiliki pilihan tersebut
pada masing-masing item pernyataan sehingga eksplorasi data tidak dibatasi.
5. Penelitian mendatang sebaiknya ke lingkup yang lebih luas lagi seperti mahasiswa
secara umum di seluruh indonesia dan lebih diidentifikasikan jenis-jenis wirausaha
yang berada di setiap fakultas, memvalidasi perbedaan-perbedaan dan
mengidentifikasi prediktor-prediktor unik.
86
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Arafah, Willy. Esensi Lingkungan Bisnis & Entrepreneuship. Jakarta: Universitas
Trisakti. 2010.
Bungin, Burhan. Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Cet. 1. Jakarta:
Kencana. 2013
Creswell, John. Riset Pendidikan (terjemahan). Edisi V. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2015
Herni, ali dan Hamam Fazin. Teologi Entrepreneurship. Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. 2010.
Hisrich, D. Robert, dkk. Entrepreneurship. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.
2008.
Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006
Nuraida dan Halid Alkaf. Metodologi Peneltian Pendidikan. Cet. I. Ciputat :
Islamic Research Publishing. 2009.
Purwanto. Diktat Pengantar Kewirausahaan. Yogyakarta: UNY. 2006.
Slamet, Franky dkk. Dasar-dasar kewirausahaan: Teori & Praktik. Jakarta: PT.
Indeks. 2014.
Sudamarto, R. Gunawan . Statistik Terapan Berbasis Komputer Ddengan
Program IBM SPSS 19. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media. 2013
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
2011
Sunyoto, Danang. Metodologi Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: CAPS. 2011.
Suryana. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat. 2009
87
Jurnal
Aditia Putra, Rano. Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen Untuk
Berwirausaha (Studi Mahasiswa Manajemen FE UNP). Jurnal Manajemen.
Vol. 1. 2012.
Azwar, S. Efikasi Diri dan Prestasi Belajar Statistik Pada Mahasiswa. Jurnal
Psikologi. No. I. 2012.
Bandura, Albert. Self-efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change.
Psychological Review. 1997.
Drost , Ellen A. , et. al. “Fostering Entrepreneurship among Finnish Business
Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for
Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship.
2011.
Fuadi, Iski Fadli. Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja
Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna
Kabupaten Tegal. Jurnal PTM. Vol 9. 2009.
Lo Choi Tung. The Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial
Intention of Engineering Students. Cityu University of Hong Kong. 2011.
Rosmiati, dkk. Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 17. 2015.
Soeharto Prawirakusumo, “Peranan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan
wirausaha-wirausaha tangguh”, Makalah dalam seminar, Jatinangor: PIBI-
IKOPIN dan FNSt. 1997.
Suharti L & Sirine H. Faktor-Faktor Pengarhi Terhadap Niat Kewirausahaan
(Studi Lapangan Mahasiswa Universitas Kristen Satya Kencana Salatiga).
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 2012
Wardoyo. “Pengaruh Pendidikan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap ntensi
Berwirausaha Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta”.
Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi
Bisnis II 2012. Jakarta; Universitas Tarumanegara. 2012.
88
Lampiran 1
KUESIONER
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
___________________________________________________________________________
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi/siang/sore, saya adalah mahasiswi S1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (P.IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
sedang mengadakan penelitian untuk keperluan skripsi mengenai “PENGARUH
PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT
BERWIRAUSAHA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA”.
Untuk Itu, Saya akan sangat berterima kasih jika Anda dapat meluangkan waktu untuk
mengisi semua pertanyaan dalam kuesioner berikut. Ada 3 jenis kuesioner yang akan Anda
isi selama kurang lebih 15 menit. Saya menjamin kerahasiaan data-data dari kuesioner ini dan
hanya akan dipergunakan untuk keperluan penelitian semata. Nama Anda tidak perlu
dicantumkan. Semua jawaban Anda akan dihimpun dan diolah menjadi satu kesatuan.
Dengan kata lain jawaban Anda tidak diolah secara individual. Jawaban Anda tidak ada yang
benar atau salah karena pengalaman Anda tidak ada yang sama. Maka diharapkan semua
pertanyaan diisi dan tidak ada yang dikosongi.
Terima kasih atas partisipasi, bantuan, dan kesediaan Anda mengisi kuesioner ini.
Hormat Saya,
Agustina Permatasari
89
KUESIONER
DATA RESPONDEN
Usia : ................................ tahun
Jenis Kelamin : L/P
Fakultas/Jurusan/Semester : ................................................................................................
A. Kuesioner Minat Berwirausaha
Berilah tanda silang (x) pada kolom nilai STT, TT, S, T, dan ST untuk setiap pernyataan yang
menurut Saudara paling sesuai dengan pendapat Saudara tentang minat berwirausaha.
Keterangan
STT = Sangat Tidak Tertarik
TT = Tidak Tertarik
S = Sedang
T = Tertarik
ST = Sangat Tertarik
No. Minat Berwirausaha STT TT S T ST
Seberapa tertarikkah kamu dengan
kegiatan dibawah ini dalam jangka waktu 5
tahun kedepan
1. Memulai bisnis
2. Memiliki keuntungan dari bisnis yang
kecil
3. Memulai dan mendirikan perusahaan yang
pertumbuhannya tinggi
4.
Memperoleh dan mendirikan perusahaan
menjadi perusahaan yang pertumbuhannya
tinggi
5. Memulai bisnis yang akan tumbuh dengan
cepat
6. Memulai bisnis yang akan memimpin
industri
90
7. Mempunyai bisnis yang akan mempunyai
banyak lokasi (Cabang)
8. Memulai bisnis yang akan terdaftar di
bursa saham
9. Memulai bisnis yang akan memberikan
gaya hidup yang baik
10. Memulai bisnis yang akan terkenal secara
internasional
11. Memulai usaha dengan resiko yang kecil
12. Menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan
orang lain
13. Memulai dua atau lebih bisnis yang baru
B. Kuesioner Pendidikan Kewirausahaan
Berilah tanda silang (x) pada kolom nilai SSD, SD, S, B, dan SB untuk setiap pernyataan yang
menurut Saudara paling sesuai dengan pendapat Saudara tentang pendidikan kewirausahaan.
Keterangan :
SSD = Sangat Sedikit
SD = Sedikit
S = Sedang
B = Banyak
SB = Sangat Banyak
No. Pendidikan Kewirausahaan SSD SD S B SB
Selama ini, berapa banyak hal-hal yang
kamu pelajari berkaitan dengan
kewirausahaan
1. Memulai usaha yang baru dengan
mengidentifikasi peluang
2. Menciptakan sesuatu yang berbeda dengan
mengidentifikasi peluang
3. Mengembangkan usaha dengan
mengevaluasi peluang yang ada
91
4. Mengembangkan keterampilan dengan
mengevaluasi peluang yang ada
5. Mengoperasikan bisnis yang baru
6. Memanfaatkan bisnis yang baru
7. Struktur kepemimpinan dalam organisasi
kewirausahaan
8. Mekanisme dalam organisasi
kewirausahaan
C. Kuesioner Efikasi Diri
Berilah tanda silang (x) pada kolom nilai STY, TY, S, Y, dan SY untuk setiap pernyataan yang
menurut Saudara paling sesuai dengan pendapat Saudara tentang efikasi diri.
Keterangan jawaban :
STY = Sangat Tidak Yakin
TY = Tidak Yakin
S = Sedang
Y = Yakin
SY = Sangat Yakin
No. Efikasi Diri STY TY S Y SY
Seberapa yakin kamu melaksanakan peran
dan tugas berikut
1. Mendirikan usaha baru dengan
pengetahuan dan pengalaman sebelumnya
2. Mendirikan usaha baru tanpa bantuan
orang lain
3. Menjalani usaha diluar kemampuan sendiri
4.
Mengiventasikan 10% dari pendapatan
tahunan untuk membangun usaha yang
baru
5. Berfikir kreatif
6. Memiliki peluang untuk sukses
92
7. Mengkomersilkan ide atau pengembangan
yang baru
8. Mampu menjelaskan pertanyaan orang
tentang wirausaha
93
LAMPIRAN 2
UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS
Uji validitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 21, yaitu
dengan memperhatikan angka pada Corrected Item- Total Correlation, yang
merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item. Sebuah item
dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.
Berikut ini hasil uji validitas dan reliabilitas:
a. Variabel Minat Berwirausaha
94
b. Varibel Pendidikan Kewirausahaan
No Item r hitung r tabel Kesimpulan
1 ,658 0,413 Vaid
2 ,284 0,413 Tidak Valid
3 ,739 0,413 Valid
4 ,819 0,413 Valid
5 ,610 0,413 Valid
6 ,441 0,413 Valid
7 ,470 0,413 Valid
8 ,819 0,413 Valid
9 ,452 0,413 Valid
10 ,454 0,413 Valid
11 ,066 0,413 Tidak Valid
12 ,096 0,413 Tidak Valid
13 ,449 0,413 Valid
95
No Item r hitung r tabel Kesimpulan
1 ,430 ,413 Valid
2 ,569 ,413 Valid
3 ,504 ,413 Valid
4 ,529 ,413 Valid
5 ,705 ,413 Valid
6 ,437 ,413 Valid
7 ,622 ,413 Valid
8 ,605 ,413 Valid
c. Variabel Efikasi Diri
96
No Item r hitung r tabel Kesimpulan
1 ,404 ,413 Tidak Valid
2 ,232 ,413 Tidak Valid
3 ,548 ,413 Valid
4 ,770 ,413 Valid
5 ,817 ,413 Valid
6 ,655 ,413 Valid
97
Lampiran 3
Distribusi Frekuensi Data Responden
a. Jenis Kelamin
b. Usia
34%
66%
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
98
c. Fakultas
19%
20%
31%
14%
13%
3%
Usia
18 tahun
19 tahun
20 tahun
21 tahun
22 tahun
23 tahun
33%
3%
4% 6% 24%
10%
10%
4%
3% 3%
Fakultas
FITK
FAH
FSH
FUH
FIDKOM
FEB
FST
FISIP
FPSI
102
Lampiran 6
Rekap Hasil Kuesioner Responden (Minat Berwirausaha)
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13
1 5 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2
2 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5
4 5 4 4 3 3 2 4 4 5 3 2 3 2
5 5 4 4 4 4 3 4 5 3 3 3 3 3
6 5 5 4 4 4 4 4 2 4 2 5 4 4
7 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5
12 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
13 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5
14 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4
15 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 3 5
16 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
18 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
22 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2
23 5 3 4 4 4 4 5 3 5 5 3 2 5
24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
25 5 5 5 5 5 5 5 1 5 3 3 2 5
26 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 3 3 3
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
30 2 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3
31 5 4 5 5 4 4 3 3 4 5 4 2 2
32 5 3 4 5 4 5 4 4 5 5 3 4 3
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
34 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3
36 5 5 2 3 3 5 4 4 4 5 3 3 2
37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
103
38 3 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 2 2
39 5 4 5 5 5 5 5 2 3 3 4 2 4
40 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4
41 5 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2
42 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 3 3
43 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 3 4 4
44 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 1 3
45 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5
46 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
47 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4 3 4
48 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3
49 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4
50 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4
51 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 2
52 5 4 5 5 4 4 5 3 4 5 3 4 3
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
54 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4
55 5 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 4 5
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 3
57 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 1 1 5
58 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4
59 4 4 5 5 4 5 5 1 2 5 5 5 3
60 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5
61 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 3
62 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5
63 5 4 5 4 3 3 4 4 5 5 3 3 3
64 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4
65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
66 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5
67 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3
68 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
70 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3
104
Lampiran 7
Rekap Hasil Kuesioner Responden (Pendidikan Kewirausahaan)
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 3 4 3 3 3 3 4 3
2 4 4 4 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 4 5 4 5 5 5 4
6 4 3 3 4 3 3 3 3
7 5 5 5 5 4 4 5 5
8 3 4 3 3 3 3 4 4
9 3 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 5 5 4 5 5 4 4
14 4 3 4 4 3 4 4 4
15 5 4 3 5 5 4 5 5
16 5 5 5 5 5 5 5 5
17 3 4 3 4 5 4 4 4
18 5 5 5 4 3 4 5 5
19 4 5 4 4 5 5 5 5
20 4 4 4 4 4 4 4 4
21 3 3 3 3 4 4 4 4
22 3 3 3 3 3 3 3 3
23 4 4 4 4 3 4 4 3
24 2 2 2 2 2 2 2 2
25 4 3 5 5 3 3 3 3
26 3 2 4 3 3 3 4 3
27 5 5 5 5 5 5 5 5
28 5 5 5 5 5 5 5 5
29 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4
31 3 3 4 4 4 4 4 3
32 2 3 3 4 3 3 4 3
33 5 5 5 5 5 5 5 5
34 5 5 5 5 5 5 4 4
35 5 4 5 5 5 5 5 5
36 3 4 4 4 4 4 3 3
105
37 4 4 4 4 4 4 5 5
38 3 3 5 3 3 5 5 5
39 4 3 5 4 3 4 5 5
40 4 4 4 4 4 4 5 5
41 3 4 4 4 3 3 3 3
42 3 4 5 5 5 5 5 5
43 4 5 5 5 5 5 5 4
44 4 3 4 4 3 3 4 4
45 5 5 5 5 3 3 5 5
46 4 4 4 4 4 4 4 4
47 4 5 4 5 4 5 4 4
48 3 4 4 3 3 3 4 4
49 4 4 5 5 4 4 4 4
50 4 5 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 4 3 4 4 4
52 3 4 4 5 4 3 3 4
53 5 4 5 5 4 4 5 5
54 4 4 4 4 4 4 4 4
55 4 3 4 4 5 3 2 3
56 3 3 3 5 5 5 1 3
57 5 4 5 4 4 4 4 5
58 4 4 4 4 4 4 4 4
59 4 2 4 5 3 3 3 4
60 3 3 3 3 3 4 4 4
61 3 4 4 4 4 4 4 4
62 4 3 4 3 3 4 3 3
63 3 3 3 3 4 4 3 3
64 3 2 3 3 4 4 3 3
65 5 5 5 5 3 3 5 5
66 5 5 5 5 5 5 5 5
67 4 4 4 4 4 4 4 4
68 4 5 5 5 5 4 4 4
69 5 5 5 5 5 5 5 5
70 5 5 5 4 3 4 5 5
106
Lampiran 8
Rekap Hasil Kuesioner Responden (Efikasi Diri)
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 4 2 4 4 4 5 4 4
2 4 4 3 4 4 4 3 4
3 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 2 2 3 3 3 3 3
5 3 3 2 5 5 5 3 4
6 5 3 2 3 4 4 4 4
7 4 3 4 4 5 5 5 4
8 4 3 3 4 4 4 4 4
9 4 3 3 4 5 5 4 4
10 4 3 3 4 3 4 3 4
11 4 4 3 4 4 5 4 4
12 5 4 3 3 5 5 5 4
13 4 4 5 4 5 4 5 5
14 5 3 4 4 5 5 4 3
15 5 3 4 5 5 5 5 5
16 5 5 5 5 5 5 5 5
17 4 3 3 3 4 4 4 4
18 4 5 4 4 4 4 4 4
19 5 5 3 4 5 5 5 4
20 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4
22 3 3 3 3 3 3 3 3
23 3 2 2 3 4 5 3 3
24 2 2 2 2 2 2 2 2
25 5 2 2 3 4 4 4 4
26 4 3 3 3 4 4 3 4
27 5 3 2 5 5 5 4 5
28 5 3 5 5 5 5 5 5
29 4 4 3 5 5 5 4 4
30 4 3 2 4 5 5 5 5
31 4 2 4 4 4 5 4 3
32 5 2 3 3 4 4 3 2
33 5 5 5 5 5 5 5 5
34 5 4 3 5 5 5 5 5
35 5 4 4 5 5 5 5 5
107
36 3 2 2 3 5 5 5 2
37 5 5 4 4 4 5 4 5
38 5 3 1 4 4 5 5 5
39 5 3 3 4 5 5 5 5
40 3 3 3 3 4 4 3 3
41 3 3 3 4 3 3 2 4
42 4 4 5 5 5 5 2 5
43 5 3 3 4 5 5 5 5
44 5 1 2 3 4 5 5 4
45 5 3 2 4 5 5 5 5
46 4 2 4 3 5 5 4 5
47 4 4 3 4 4 5 4 4
48 4 2 3 4 4 4 4 4
49 5 1 3 4 5 5 4 4
50 4 4 3 4 4 5 4 5
51 4 4 4 4 4 4 3 4
52 4 4 2 3 5 5 5 5
53 5 3 3 4 5 5 5 5
54 4 4 4 4 4 5 4 4
55 3 3 4 1 4 5 3 3
56 5 3 5 5 5 5 5 3
57 4 1 1 5 5 5 5 5
58 4 3 3 4 5 5 4 4
59 5 5 1 3 4 4 4 5
60 3 1 3 3 4 4 4 4
61 3 3 3 3 4 4 4 3
62 3 3 4 4 5 5 5 4
63 5 3 3 4 5 4 4 4
64 3 2 3 4 5 4 3 3
65 4 2 3 4 5 5 5 5
66 5 4 3 5 5 5 5 5
67 4 3 3 3 4 5 4 4
68 5 5 5 5 5 5 5 5
69 5 5 5 5 5 5 5 5
70 5 5 5 4 5 4 5 4
BIODATA
Agustina Permatasari,lahir di Jakarta 06 Agustus 1994. Lahir dari
pasangan Bapak Luki Suharto dan Ibu Sihati sebagai anak kedua dari 3
bersaudara. Bertempat tinggal di Jl. Pamitran Rt 08/06 No. 26 Cijantung, Pasar
Rebo, Jakarta Timur.
Penulis menempuh pendidikan di SDIT PB Sudirman, MTsN 06
Cijantung, MA Sunanul Husna dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama kuliah,
penulis aktif di organisasi ekstra yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),
Lembaga Pers Mahasiswa Islam HMI Cab.Ciputat dan Badan Pengelola Latihan
(BPL) HMI Cab. Ciputat
Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha,
penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan skripsi ini. Semoga dengan
penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia
pendidikan.
top related