pengaruh penggunaan alat peraga dalammata...
Post on 12-Mar-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA
TERHADAP MINAT SISWA
DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA
(Studi Eksperimen Madrasah Ibtida'iyah Taufiqul Athfal Ciseeng - Bogar)
Oleh:
O. Ropiudin
NIM : 503016029901
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA
TERHADAP MINAT SISWA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA
(Studi Eksperimen MI. Taufiqul Athfal Ciseeng - Bogor)
Skrippsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Unntuk memenuhi syarat - syarat mencapai gelar
Sarjana Pendidikan Matematika
Oleh:
O. RopiudinNIM : 503016029901
Dibawah Bimbingan
~Dra. Afidah Mas'ud
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMA11KA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H 12007 M
LEMBARPENGESAHAN
Skripsi berjudul "Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Terhadap Minat Siswadalam Pelajaran Matematika" diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan(FITK) UIN Syaruf Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam UjianMunaqasyah pada 05 Oktober 2007 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulisberhak memperoleh gelar Saljana Sl (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Matematika.
Jakarta, April 2008Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia(Ketua Jurusall/Prodi)
Maifalinda Fatra, M.PdNIP.: 150277 129
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Otong Suhyanto, M.SiNIP.: 150293239
Pengunji I
Maifalinda Fatra, M.PdNIP.: 150277 129
Penguji II
Tita Khalis Maryati, S.Si, M.KomNIP.: 150293238
Tallggal
J. >; . :;leo a
J../?!;coo'b
MengetahuiDekall
,SI
syada, MA231356
Aa da! angan
tJ~. •... .•• :•....1' .••••......
!
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda langan di bawah ini :
Nama
NIM
Jurusan 1Semester
Angkatan Tahun
AI8mal
: O. Ropiudill
: 503016029901
: Pencliclikan Malemalika IIX
: 2003/2006
: Kp. Selu RT 02/0 I Parigi Mekar Kee. Ciseeng
Kab. Bogor 16330
Menyalakan dellgan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudlli "PENGARUII
PENGGUNAAN ALAT l'ERAGA TERHADAP MINAT SISWA DALAM
PELAJARAN MATEMATIKA" adalah benar hasil karya sendiri di bawah
bimbingan:
Nama
NIP
Dosen .1urusan
Alamat
: Dra. Afidah Mas'ud
: 150228775
: Pelldidikan Matemalika
: Taman Kedaung .11. Melali Pamulang
Demikiall snrat [lernyalaall illi saya buat dengan seseungguhnya dan saya Slap
menerima segala konsekuellsi apabila ternayala skripsi ini buakan hasil karya selldiri.
Jakarta, 02 {"lei 200S
ABSTRAK
O. Ropiudin, Pengarull Pellggullaan Alat Peraga Terlladap Minat Siswa Dalam
Pelajarall Matematika. Skripsi, Jurusan Pendidilmn Matematika, Fakultas Hum
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Nege.-i Syarif Hidayatullah Jakarta,
April 2008.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan latar belakang masalah yaitu adanya
sebuah tuntutan terhadap komptensi pembelajaran yang dilatarbelakangi oleh
pentingnya minat siswa dalan1 peroses pembelajaran matematika.
Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran
matematika dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan minat siswa
terhadap mata pelajaran matematika. Penelitian ini dilakulaU1 di kelas V (lima) MIS.
Taufiqul Athfal Ciseeng - Bogor yang berjumlah 61 orang.
Kemampuan dalam menyelesaikan soal matematika bagi siswa adalah
kemampuan siswa dalam matematika yang meliputi penggunaan keahlian membaca,
menulis, menyimak, menalaah, menginterpretasi dan mengevaluasi ide, notasi,
simbol, istilah, serta informasi matematik. Adapun metode penelitian yang digunakan
adalah dengan menggtinakan eksperimen tehadap dua kelompok belajar dengan
perlakuan yang berbeda yaitu kelompok siswa diberi pernbelajaran dengan
menggunakan alat peraga dan kelompok lain tidak menggunakan alat peraga,
penelitian yang tidak mengenal adanya pretes-postes, namun dengan hanya melihat
tes akhir
Dengan demikian, terdapt perbedaan rerata minat siswa terhadap mata
pelajaran matematika antara siswa yang belajar dengan menggunakan alat peraga
dengan siswa yang belajar tanpa menggunakan alat peraga.
KATAPENGANTAR
Puji SYllkur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang berkenan
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat dan salam senantiasa penlliis curahkan kepada Nabi Muhmmad SAW,
kepada keluarga, para sahabat, dan sampai kepada para umatnya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar SI Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Sekripsi ini juga sebagai laporan penelitian eksperimen
di MIS. Taufiqul Athfal Ciseeng - Bogor kelas V tahun pelajaran 2006/2007.
Pembe1ctiaran matematika dengan bantuan alat peraga, langkah tersl~but dilaksanakan
dengan tujuan untuk membuat materi pembelajaran lebih menarik dalam penyajian
dan memanfaatkan benda yang ada yang dapat dijadikan alat peraga. Hal tersebllt
dimaksudkan agar siswa lebih bergairah dalam belajar sehingga pel<~aran matematika
akan semakin menarik untuk dipelctiari, mudah dipahami khususnya dalam hal minat
bell\iar matematika.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu penulis skripsi ini kepada :
I. Bapak Prof. Dr. H. Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Maifalinda fatra, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
sekaligus sebagai dosen penguji 1, yang telah memberikan saran dan
masukannya yang sangat berarti bagi penulis.
3. Ibu Ora. Atidah Mas'ud yang senantiasa memberikan nasehat, aJ'ahan dan
bimbingan kepada penulis selama menyusUl1 skripsi inL
4. Bapak Moh. llyas S.Ag. Kepala Ml. Taufiqul Athfal Ciseeng - Bogar
5. Dosen-dosen Fakultas llmu Tarbiyah dan Kegul'llan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
sangat berarti bagi penulis selama menempuh studi pendidikan
matematika.
6. Teristimewa, kepada kedua orang tua tercinta (KH.M. Muslih dan Siti
Syarah)dan sudara-saudaraku (Nyi. Muslimah A.Ma beserta suami, lyos
Rosyidah A.Ma beserta suami, Uswatun Marpuah A.Ma beserta suami,
dan ZaenaJ Arifin S.Si beserta istri) yang telah memberikan segala bentuk
dukungan baik doa, nasehat, motivasi, bimbingan dan bantuan lain yang
bersifat moril maupUl1 materiil.
7. Teristimewa juga kepada istri tercinta (Euis Pennatasari A.Ma clan pntra
putrikn yang tersayang (M. Hamn Ar Rasyid, Nihayatul Zahra) yang tak
bosan dengan kesabarannya dalam memberikan cluknngan baik do'a
manpun kasih snyanngnya, sehingga penulis clapat menyelcsaikan
program SI Penclidikan Matematika dan penulisan skripsi ini.
8. Rekan-rekan seperjuangan di Madrasah Ibtida'iyah Taufiqul Athfal
Ciseeng - Bogor, yang selalu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
untuk mencerdaskan anak bangsa dan senantiasa berusha dalam
peningkatan mutu pendidikan.
9. Terima kasih untuk sobat-sobat angkatan '03 (Asep, Oni, Ummi, Abdillah,
Hanipah, Suherman, Sanwani, Syaripudin, lndra, dan Sutisna) untuk
saran-saran dan kebcrsmaannya.
10. Tak lupa sobatku Ascp yang selalu memberikan keleluasaanya untuk
bersama-sama dengan kuda besinya.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan dengan
pahala yang berlipat ganda.
Akhimya, semoga skripsi ini menjadi setitik sumbangan di tengah - tengah
ilmu pengetahuan yang terus berkembang, umumnya bagi pembaca dan khususnya
bagi penulis sendiri.
Bogor, April 2008
Penulis
DAFTARISI
KATA ]>ENGANTAR .
DAFTARISI............................................................................ IV
DAFTAR LAMPfRAN .. VlJ
BABI PENDAHULlJAN .
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 6
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
D. Tujuan clan Manfaat Penelitian S
1. Tujuan Penelitian S
2. Manfaat Penelitian 9
10
10
10
14
14
14
15/~
17
21
A. Belajar Matematika clan Basil BeJajar ..
1. Pengertian Bel'\iar .
2. Pembelajaran Matematika .
a. Pengertian I'emhelajaran Matematika .
b. Faktor-faktor yang Memepengaruhi Belajar Matematika ...
3. Pengertian Matematika ..
4. Penclekatan Pembelajaran IvIatematika ..
5. Pellgertian Hm;il 13elajar .
BAB II KERANGKA TEORl,KERANGKA BERPIKlR, DAN l'ENGAJUAN
HIPOTESIS .
B. Minat Anak 23
1. Pengertian Minat Belajar..................................... 23
2. Faktor yang mempengaruhi Minat 27
C. Alat Peraga 28
a. Pengertian Alat Peraga ,.............. 28 '-
b. Syarat - syarat Alat Peraga 30
c. Manfaat Alat Peraga 31
D. Kerangka Berpikir 33
E. Pengajuan Hipotesis 34
nAB III METODOtOGI PENELITtAN '" 35
A. Tujuan Penelitian 35
B. Tempat dan Waktu Penelitian ,............... 35
C. Populasi dan Sampel 35
D. Instrumen Penelitian , 37
a. Uji Faliditas 38
b. Uji Reliabilitas 39
E. Teknik Analisis Data 39
F. Hipotesis Statistik 42
BAB IV HASIL PENELITIAN 43
A. Deskripsi Data......................................................... 43
B. Pengujian Hipotesis dan Analisis 46
1. LJji Normalitas 47
2. Uji Homogenitas 47
C. lnterpretasi Data....................................................... 48
BAB V PENUTUP 50
A. Kesimpulan............................................................. 50
B. Saran - saran 50
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 52
LAMPlRAN 54
DAFTAR LAMPIRAN
I. Satuan Pelajaran
2. Rcncana Pcmbelajaran
3. Instrumcn Angkct ..
4. Analisis Validasi Angkct .
5. Skor Minat Kclompok Ekspcrimcn dan Kontrol ..
6. Analisis Reliabilitas Hasil Angkct .
7. Analisis Rcliabilitas Basil Angkct ..
8. Distribusi Frckucnsi
54
57
65
64
68
70
72
74
9. Tabcl Distribusi Frckucnsi Kclompok Ekspcricmcn 76
10.Tabcl Bantu mcncari Mcan, Mcdian, dan Modus............................ 76
II.Pcrhitungan Mcncari Distribusi Frckucnsi Kelompok Kontrol .......... 7<)
12.Uji Normalitas Dcngan Uji LiJicfors 82
13. Ujji Homogcnitas 85
14. Skor Minat Kclompokn Ekspcrimcn dan Kontrol 87
BABI
PI~NDAHULUAN
A. Latar Bclakang Masalah
Pendidikan mempunyal peranan sangat penting dalam kerangka
pembangunan Nasional di segala bidang, terutama menyiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi khususnya bagi generasi
muda yang akan menjalankan dan meneruskan rada pembangunan nasional.
Selain itu melalui pendidikan manusia memeroleh ilmu pengetahuan yang dapat
di jadikan tuntunan dalam kehidupannya, dan dengan ilmu pengetahuan manusia
memperoleh kebahagiaan di dunia dan akherat.
Sebagaimana sabda Rasulallah SAW;
Artinya;
"Barang siapa yang mengehendaki kebahagiaan di dunia, hendaknya denganilmu. Dan barang siapa yang menghendaki kebahagiaan diakheral,hendaknya ia memiliki ilmu. Dan bw'ang siapa yang men¥hendaki kedua duanya, maka iapun harus berilmu." (HR. Bukhori Muslim)
Tujuan pendidikan pada ul11ul11nya ialah I11cnyediakan lingkungan yang
I11cl11ungkinkan anak didik mcngel11bangkan diJinya dan fungsi sepenuhnya
sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan l11asyarakat.
I H. Sukarno. Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam. Bandllng : Angkasa, 1985. hal 54
fl. "}
2
Mengingat sangat pentingnya bagi masa depan, maIm pendidikan hams
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang di
harapkan, untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan
tenaga pendidik yang sesuai dengan apa yang di hadapinya dan diikuti dengan
upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri, sehingga tujuan
pendidikan yang dapat merubah manusia atau masyarakat yang kurang baik
menjadi baik dan seterusnya, akan tercapai. Peningkatan mutu ini dapat dilakukan
secm'a kofrehenshif; baik secara personil, social, maupun proposional hams benar
- benar di pikirkan, karena pada dasarnya guru sebagai tenaga kependidikan
mcrupakan tenaga lapangan yang langsung melaksanakan kepndidikan dan
sebagai ujung tombak keberhasilan kependidikan.
Tentang tersebut diatas tercermin dalam tujuan pendidikan nsional yang
berbunyi :
"Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemmnpuan dan membentukwatak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalmn rangka mencerdaskankehidupan bangsa, dan bertujuan juga untuk berkembangnya potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang bel'iman dan bertaqwa kepada Tuhan YangMaha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mmldiri, dan
. d' N d k' b . b" ImenJa 1 warga egara yang emo ratls serta ertanggungJawa .
Untllk tercapainya tujuan pendidikan, perlu adanya sinergi antara guru
sebagai pemberi materi dan siswa sebagai penerima materi pelajaran. Selain itu
pendidikan akan tercapai melailli aspek pendidikan, antara lain aspek kecerdasan
yang di dn1amnya terdnpat matematika. Hampir disetiap jenjang pendidikan
I }-l[l,di Setia Tunggal, Undang-undang Sis/elll Pendidikan Nasional, (Jakarta: Hm"vindo, 2000
,)
malemalika di ajarkan, karena malemalika sangal berguna dalam kehidupan
sehari - hari unluk mcmecahkan pcrsoalan yang di hadapi oleh manusia, baik
masa kini maplln masa yang akan dalang. Seperli yang eli kemukakan olch
Ruseflcndi yailu "kita harus menyadaroi bahwa matematika ilu penting baik
sebagai alat l3'Ultll, sebagai ilmu, sebagai pembimbing dalam kehidupan sehari -
hari, telah menujukan hasil nyata, seperti dasar bagi desain ilmu leknik,
perhitungan untuk antariksa".1
Pendidikan matematika pada tingkat SD/MI , memegang peranan penting sebagai
dasar penguasaan materi matemalika pada jenjang berikulnya , karena apabila
kemampuan dasar matemalikanya tidak kuat akan lerus terbawa hingga jenjang
berikutnya. Matemalika yang diajarkan secara garis besar mancakup 3 (liga)
cabang, yailu : Arilemalika, aljabar, dan geomelri. Menurut Dali S Naga,
arilmatika atau berhitung adalah cabang matematika yang berkenan dengan Sinll
hllbungan bilangan-bilangan nyata dengan perhilungan terulama menyangklll
penjumlahan, pengurangan , perkalian dan pembagian. Empat kemampuan daar
lersebut belum dikua~ai akan sulit untllk mempelajari bagian -- bagian yang lain,
karena lidak akan terlepas dari empat hal tersebut. Materi matematika
membutllhka.l daya ingat dan claya nalar yang cukllp. Oleh kar-ena itu matemalika
clianggap sebagai mata pelajaran yang slilit, menaklltkan dan hanya siswa yang
berintelegensi yang tinggi yang bisa mempelajarinya.
I Jujun S. Suriasumantri, limit £la/am Pcrsepekl{/; Jakarta: Gramedia, 199~.
4
Maka ketika seorang guru kurang menguasai metode pernbelajaran yang
tepat, hal tersebut dapat menimbulkan kesulitan siswa dalam mengerti dan
memahami materi pembelajaran, yang nanti pada akhirnya akan menimbulkan
kejenuhan bagi siswa dalam peroses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Ruseffendi bahwa "matematika bagi a:lak-anak merupakan pelajaran
yang tidak disenangi".1
Setelah penulis melakukan observasi, ternyata dorongan siswa untuk
mempelujari matematika pada MI. Taufiqul Athfal tergolong rendah. Rendahnya
minat siswa belajar matematika dapat di lihat dari kurangnya semangat belajar
Aclapun factor renclahnya minat siswa untuk mempelajarai mata pelajaran
matematika yang dapat penulis ungkap adalah sebagai berikut :
l. Kurang bersemangat ketika mata pelajaran matematika disajikan clidalam
kelas maupaun cliluar kelas
2. Lemahnya claya nalar siswa terhadap mata pelajaran matematika
3. Mata pelajaran matcmatika yang suI it dicerna oleh siswa lemah
4. Cara guru dalam menyampaikan materi yangkurang menarik clan
membosankan
5. Kurangnya alat peraga disajikan oleh guru clalam menyampaikan materi yang
perlu aclfmya bukti konkrit yang tidak bisa cligambarkan clengan tulisan
lET. Rl13efcndi, Dasar-DAsur Alatematika A40deren dan Komputel', (Bandung;: Tarsino,1999) h. 15
5
Dari beberapa kemungkinan tersbut diatas penulis mencoba untuk
melakukan observasi dan uji coba yaitu dengan pendektan pada cara pengajaran
yang menggunakan alat peraga. Untuk menerapkan matematika agar dapat
disenangi dan diminati oleh anak - anak usia SD/MI, memerlukan bcrbagai
macam cara penyampaiannya, baik metode maupun alat-alat /media peraganya.
Hal ini dikarenakan siswa SD/MI berada dalam tahap berpikir operasi konkrit.
Dalam teori perkembangan intelektual yang dikemukakan oleh Jean Piagct,
bahwa "Periode operasi konkrit adalah pada usia 7 - 12 tah\m,dalam periode ini
siswa berpikir logikanya didasarkan atas manipulasi fisik dariobjek-objek".'
Siswa SD/MI bcrada dalam tahap bel'pikir operasi konkrit dari konsep itu
Slswa akan merasa kesulitan dalam mempelajarinya, dan jika demikian
kemungkinan besal' akan mengakibatkan siswa tidak memiliki minat dan
keinginan untuk mepelajarinya konsep tersebut.Oleh karena itu di butuhkan
berbagai metode dan media dalam mempelajal'i konsep-konsep matematika.
Metode mengaj ar dapat digunakan oleh pengajal' matematika bel'gaJltung kepada
siapa yang belajar. Menurut Herman Hudojo metode mengajar matematika adalah
"suatu cara atau teknik mengajar matematika yang disusun secara sistematik dan
logik di tinjau darisegi hakekat matemtika dan segi psikologi".2 Sebagai seorang
guru hendaknya dapat menggunakan metode mengajar yang dapat daJll11engerti
serta memahami kekurangan dan kelebihan dari masing - masing metode
I Herman Hudojo, Mengejar Be/ajar Matematika (Jaka!"la: Depdikbud, (989) h. 462 ibid. h. 59 .,
6
pengJaran. Beberapa mengajar diantaranya adalah : metode ceramah, metodc
permianan, metode pemberian tugas, metode eksperimen, meotde ekspositori, dan
lain- lain.
Untuk mengatasi atau membantu anak agar tidak J11'~ngalami kejenuhan
dalam menghadapi pelajaran matematika, dengan menggunakan alat peraga
matematika akan membantu dan memotivasi Slswa untuk mempelajari
matematika dan dapat mengaktualisasikan dirinya seeara bebas.
Dalam hal yang telah dikemukakan tersebut diatas maka penulis tertarik untuk
menyusun skripsi ini dengan judul "Pengaruh Pellggullaall ALat Peraga
Terhadap Millat Siswa dalam Pelajaran Matematika (Studi Eksperimen di
Madrasah Ibtida'iyah Taufiqul Athfal)".
B. Identifikasi Masalah
B<;:rdasarkan latar belakang masalah diatas maka dikemukakan identifikasi
masalah sebagai berikut :
I. Kemampuanmatematika siswa kelas V (lima) Ml. Taufiqul Athfal rendah
2. Siswa kelas V (lima) Ml. Taufiqul Athfal belum dapat mengoprasikan
penjumlahan campuran dan pcmbagian
3. Kurang semangatnya siswa ketika mata pelajaran yang diajarkan
4. Pada peruses pembalajaran maatemtika siswa belum menggunakan alat peraga
yang menarik schingga menimbulkan kejeuuhan.
7
C. Pcmbatasan dan Pcrumusan Masalah
Dari urian pemilihan pokok masalah tersebut, maka perlu adanya
pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas, agar pembalasannya
sesuai dan tidak menyimpang dalam penelitian ini masalah dibatasi pada :
1. Masalah yang di teliti clibatasi pacla pengaruh penggunaan alat perga clalam
pembelajaran matel11atika. Pengaruhnya dilihat clari pel'bedaan minat anak
terhaclap pelajaran l11atel11atika yang diajar dengan menggunakan alat peraga
dengan siswa yang diajar dengan metode ekspositori.
2. Siswa yang dil11aksud adalah siswa Madrasah Ibtida'iyah Taufiqul Athflll
kelas V di Ciseeng - Bogor.
3. Minat belajar adalah yang dil11aksud keinginan atau dorongan seseorang untuk
melakukan atau mengikuti kegiatan belajar matematika di sekolah.
4. Alat peraga yang dimaksud adalah alat atau media yang dapat menunjang
pemahal11an siswa pada suatu l11ateri setelah diberikan benda yang lebih
konkrit, seperti bentuk kubus, balok, slinder dan lain-lain.
Berdasarkan pembatasan l11asalah yang tclah diuraikan diatas maim penulis
menetapkan perul11usan masalah sebagai berikut : Apakah ada perbedaan yang
signiiikan anlara 3kor rata-rala minat siswa dalam belajar yang menggunakan alat
peraga dengan skor rata-rata minat siswa yang diajar tanpa menggunakan alat
peraga
8
D. Tujuan dan Manfaat l'cnclitian
1. Tujuan Pcnclitilm
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui apakah penggunaan alat peraga dapat mengakibatkan
munculnya minat atau bahkan menambalmya minat siswa terhadap mata
pelajaran matematika
b. Untuk mengetallUi prestasi dan kesan Slswa terhadap mata pelajaran
matematika dengan menggunakan alat peraga
2. Manfaat PCllclitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, bagi siswa
maupun guru.
a. Manfaat bagi siswa
I) Menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa terhadap mata
pelajaran matematika.
2) Basil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkall kematnpuan siswa
terhadap mata pel<~aran matematika.
b. Manfaat bagi guru
I) Dapat dijadikan aCLIan mengenai alat peraga untuk mmeningkatkan
minat siswa terhadap mata pelajar~U1 matematika.
2) Dapat mendorong guru bahwa dengan menggunalmn alat peraga,
kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan menyenangkan.
c. Manfaat bagi sekolah
I) Mengarahkan kepada para dewan guru, bahwa pelltingnya penggunaan
alat peraga s()bagai alat/bahan pengqjaran yang lebih efektif dan
I1lcngena pada apa yang diharapkan oleh materi tersebut
2) Mengupayakan agar sekolah menyediakan/mempasilitasi kebutuhan
guru dalam penggunaan ala! peraga guna penunjang pembelajaran
khususnya mata pelajaran matematika.
BABII
KERANGKA TEORI, KERANGKABERPIKIR
DAN I'ENGAJUAN iIrpofESIS
A. Bclajar Matcmatika dan Hasil Bclajllr
1. Pcngcrtilln BcllIjllr
Belajar merupakan suatu peroses yang selalu ada dalam kehidupan sehari
hari, baik c1isengaja maupun tidak di sengajamaka dari itu setiap 111anusia
diwajibkan untuk belajar. Belajar merupakan suatu peruses usaha yang dilakukan
individu unluk memperoleh suatu perubahan tingkah lakU yang baru seem'a
keseluruhan sebagai hasI pengalaman individu itu sencliri dalam interaksi c1engan
lingkungannya.'
Belajar merupakan peruses perubahan lingkah laku individl.l. Perubahan ini terjadi
-terus menerus dalam diri individu. Faktor - faktor yang l1:1enentukan tersebut
mllngkin leljadi karena pengetahuan, ketera1llpilan, sikap, keptibadian,pandangan
hidup, persepsi, norma-norma, motivasi dan atau gabungllI1daJ:i uns\lre-unsur itu.
Gagne mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan yang dapat diamati dari
lingkah laku orang, dan hirarki belajar terdiri dari kemampl.lan-kema1llpuan yang
di amati atall c1illkur.2 Di kalangan ahli psikologi terclapat keragal11an dalam cara
I 8lal11eto, Be/ajar dan Faktor-faktor yang Mempe/lgaruhinya, (JakaI1" : PT.l3ina Aksara,1999) Cet. 1h. 2
2 Sutrisrnan Murtadho, lv/oteri Pokok Pengajaran A4atematikaModull-12.(Jakarta.IJT,1987), Modul 2, h. 37
10
11
menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning). Namun, baik secara
eksplisit maupun implicit terdapat kesamaan makna yaitu bahwa dalam definisi
maupun ,konsep belajar itu selalu menunjukan kepada suatu peruses perubahan
prilaku atau pribadi seseotang berdasrkan peraktek atau pengalaman tertentu.J
Seperti yang dikemukakan oleh Kimble, bahwa belajar merupakan perubahan
yang relative menetap dalam potensi tingkah laku yang terdapat terjadi sebagai
akbiat latihan dengan penguatan dan tida1< termasuk perubahan-perubahan
kematangan, kelelahan atau kerusakan pada susunan syaraf; atau dengan kata lain
bahwa belajar adalah mengetahui dan memahami sesuatu sehingga teljadi
perubahan dalam diri seseorang yang belajar.4
Senada dengan Kimble, Morgan berpendapat bahwabelajar adalah sikap
perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalanlan.5 Dan seperti yangdikernukakan oleh Crow
bahwa belajar adalah perubahan individu dalamkebiasaan, pengetahuan dan
sikap.6 Lebih luas lagi, be/ajar menurut aliran Progresivisme adalah hidup itu
sendiri. Artinya seseorang yang hidup diduniapasti mengalami rangkaian-
rangkaian situasi yang sudah tenlu lidak dapat eli hindarkan adanya interaksi
anlara individu, objek-objek dan kelompok-keJompok masyarakatJainnya.7 Ignas
3 Makmun AS, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2000), h. 21'Lisnawati Simal\juntak, Metode Mengajar Matematika, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h. 385 Erman Suherman dan Karso, Interaksi Belajar Mengajar Matematika, ModuI4-6, (Jakarta:
UT, 1986), h. 236 Roestiyah N.K Didaktik Melodik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet.1V, h. 87 Parsono. Landasan Pendidikan Modull-12, (Jakarta: UT, (994), Cet n, Modu11, h. 18
12
Kleden mengalakan bahwa belajar adalah pada dasarnya memperaktekan sesuatu.
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat di tujukan banyak hal yang
sebenarnya merupakan sualll gejala belajar, ketika seseorang berinteraksi dengan
lingkllngannya, dan mengalami perubahan tingkah laku dari yang tidak bisa
meT\jadi bisa, atau dari yang tidak tahu menjadi lahu, maka :;esUl1ggllhnya orang
lersebut sedang belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Wingkel tentang belajar,
dapat clikatakan bahwa "belajar merllpakan suatu peruses psikis, yang
berlangsung clalam interaksi aklif, subyekdengan lingkungannya, nilai sikap yang
bersipat konstan dan menetap"Y
Mengenai teori belajar banyak ahli penclidikan yang mengemukakan penclapatnya.
Dibawah ini aclalah penclapal-penclapat mereka yang berhasil dihimpun :
1) WHo Burlom : "Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu
berkat adanya interaksi antara individu clengan individu dan indivicln dengan
lingkungan sekitar".
2) W.S Winkel : "Belajar aclalah suatu aklifitas mental atau pisikis yang
berlangsllng dalam interaksi aktif clengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan pengelahllan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan
ilu bersipal relative, kosntan dan berbekas".lo
8 Andrias Haretn, Menjadi A1all11sia Pembe/ajar,(JakaJ1a : Kompas Media Nusantara, 2000),Cet, IV, h.24
9 WS. Wingkel, Psik%gi I'endidikan dan Eva/llasi Be/ajar, (Jakarta: Gramedia, 1986), h. 1510 WS. Wingkel, I'sik%g/ I'engqjaran, (Jakarla : Gramedia, 1996) Cet. 4, , h. 36
13
3) Herman Hudoyo : "BeJajar merupakan kegiatah bagi setiap orang,
pengetahuan, keterampiJan, kebiasaan kegemarandan sikap seseorang
terbentuk, dilllodiJikasi dan berkelllbang disebabkan ihelajar. Karen:1 itu
seseorang dikatakan belajar bila dapat diasul11sikan dalam diri orang itu suatu
peruses kegiatan yang menyebabkan perubahan tingkah Jaku. 11
4) Lester D. Crow dan Alice Crow: "BeJajar adaJah perubahmlindividu daJam
kebiasaan, pengetahuan, dan sikap".12 defenisi ini dikatakan bahwa seseorang
baru dapat dikatakan belajar bila ada peruahan dari tidal< tahu nlenjadi tahu
dalam menguasai iJmu pengetahuan. Hal ini berarti beJajar merupakan suatu
proses dimana seseorang mengalmni pengaJaman edukatif shingga dari tidak
tahu menjadi tahu.
BeJajar dapat dikatakan sebagai suatllusaha ataukegiatall.·yang
Illengadakan perubahan tingkah Jaku, sikap, kebiasaan, iJmupengetahuan,
keterampilan dan sebagainya. 13
Dari pendapat cliatas maka dapat disimpuJkan bahwabelajar adaJah kegiatanatau
usaha untuk mencapai perubahan tingkah Jaku yang dilakukansecara sengaja
sehingga memperoleh hasil dari kegiatan tersebut.
II I-Ierman Hudojo, S'rolegi Behu'or dan Mengajar Malemtllika, (Malang: lKIPMalang,1990), Cet. 2, h. I
12 N.K. Rustiyah, Masalah-masalah lima Keguruan, (Jakarta: Bina Aksa"a, 1986), h.4 J
13 Drs. M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakmla : Rineka Cipta, 1997), Cet. I
14
2. Pcmbclajaran Matcmatika
a. Pcngcdian Pcmbclajaran Matcmatika
Menurut Gagne bahwa "pembelajaran sebagai seperangkat aeara peristiwa
eksternal yang diraneang untuk mendukung teljadinya beberapa peruses bealajar
yang sifatnya internal." Suatu pengertian yang hampir sal1la dikemukakan oleh
Correy bahwa "pel1lbelajaran adalah suatu peruses dimana lingkungan seseorang
seeara sengaja dikelola untuk l11el1lungkinkan ia turut serta dalam kondisi khusus
a.tau l11enghasQkan respon terhadap situasi tertentu."
Dari pengertian-pengertian yang telah dikemukakan dapat disampaikan bahwa
pel11belajaran adalah sualll peruses yang sengaja diraneang oleh pendidik dengan
tujuan untuk meneiptakan suasana lingkungan (kelas/sekolah) yang
mCl11ungkinkan siswa lllciakukan kegiatan belajar
b. Faktor-faktor yang Mcmpcngaruhi Bclajar Matcmatika,
Til1lbulnya l11asalah dalam belajar yang dialmhi siswa disebabkan oleh
banyak faktor dan sangat beragal11. Seeara garis besar dapat dikelolllpokan
lllenjadi dua bagian. yaitu Illktor yang berasal dari dalal11lJ1dividu siswa dan
faktor yang berasal dari luar diri siswa.
Menurut A. SUhaClll,!h Suparno (200 I). faktor-faktor yang berasal dari dalalll diri
siswa (faktor internal) yang bersipat psikologis, ada tujuh faktor, yaitu :14
!~Sllhacmah Suparno, AfemhoJlgllJl KOlJlpelnsi Belqjar,(Jakmttl : Diljen Perguruan TinggiDEPDIKNAS. 200 I). h. 52-55
15
1. Merasa sukar I11cnccrna karena materinya dianggap sulit
2. Kchilangan gairah belajar karena nilainya yang dipcrolch rendah
3. Kesulitan untuk n1cdisiplinkan diri dalam be1ajar
4. Tidak ada konsentrasi
5. Tidak cukup tckunl11cngcrjakan sesuatu, khususnya bclajar
6. Konsep diri renclah
7. Gangguan emosi
Scdangkan faktor-faktor clari luar diri siswa (faktor ekstcrnal), yaitu :
I. Kcaclaan sosial
2. Guru kurang mcnguasai matcd dan pcnclckatan pcmbclajaran
3. Tugas - tugas non akeclcl11ik yang tcrlalu banyak
4. Kurang dllkungan clari orang-orang clisckitar
5. Lingkllngan fisik
6. Kesulitan bclajar yang bersul11bcr dad Icmbaga pcnclidikan itu scndiri
7. Kcsulit;ll1 yang tCljadi cli masyarakat.
3. Pcngcrtian Matcmatika
Pelajaran matcmatika aclalah salah satu mata pclajaran yang mcmpclajari
len lang bilangan-bi langan clengan opcrasinya, dan clengan <menggunkanaturan
tertentu. l·lerl11an Hudojo mengatakan bahwa "Matematika berkcnaan dengan iclc-
16
idc atau konscp-konscp abstrak yang tcrsusun sccaI'a hirarki dan penlaranya
dedukatif,.15
Dalam kamus besar bahasa Indoncsia dikatakan bahwa "Matematika diartikan
scbagai ilmll tentang bilangan-bilangan hubungan antar bilangan dan prosedur
opcrsaional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan-
1'1 .. ,(,)1 angan . Adapun Andi Hakim Nasution dalam bukunya "Landasan
Matematika" l11enuliskan sejarah matematikasebagai berikut :
':slilah matcl11atika berasal dari kata Yunani 'Mathein'. atau 'manthenein'yang artinya I11cmpelnjari. Mungkin juga kataitu erat Intbungannyadengankata sansekerta 'Medha' atau '\Vedya' yang artinya ialahkepimdaiiln,ketahuan atau intelegensi. Kata ilmu pasti timbul sebagai terjemahan kata'Wiskunde' clalam bahasa Belanda sewaktu panitia istilah bahasa Indone,iamulai bekelja dizaman pendudukan Jepang, besar sekali: kemungkinankata'Wis' tclah clitafsirkan sebagai 'Pasti' karena dalam bithasa Belarida adaungkapan 'wis zeker' memeang 'zeker' berarti'pasti' tet8pi 'wis'disinilbihdekat al1inya ke 'wis' dari 'wisdom' dan 'wissenchaft'yangdell1ikianerathubllnganya 'widya' . oleh karena itu 'wiskuncle'harus cliterjemahkansebagaillmu tentang belajar sesuai dengan arti 'mathein'padamatematika.Jadi istilahmatematika lebih tepat digunakan dari padailnmpasti.lniberarticlenganmenguasai matematika orang akan belajar mengatur jalan pemikiranyadansekaligus belajar menambah kepandainnyaol7
Dari sejarah pengenalan matematika tersebut jelaslah bahwapanclanganyang
menganggap matell1atika scbagai ilmu pasti akan telapi matelnatika adalahihnu
tentang logika mengemu bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep
berhubungan lainnya yang jumlahnya banyak. 18 Selain itu matematika
15 Herman Hudoyo, Siralegi Belajar Mengajar Malenwlika, (MaJang: 1KII' Malang,1990),h.
\6 Dcpdikbud, KmfJlIs l3esar /JuJU/sa Indonesia, tJakart£l :·8(1Ia! Pustaka,··.·1988},Cet.l,h.1811 Andi I-Jakim Nasution, Landasan Malematika, (Jakarta: Bhm1ara, 1982), h. 401& E.T Rusefcndi, Pengqjaran Malemafika Moderen MasaKini unlu OrangTuadtU7.\ipG,
reri k" II. (Bandung : Tar>:ito, 1998), h. I
17
merupakan studi atau perkembangan hubungan, keajegan, struktur atau
pengorgamsasmn skel11ata mengenai ruang, waktu, bobol, substansi, luas.
geomteri, dan angka-angka.
Jadi matematika dapat diartikan sebagai berikut :
1) Suatu yang abstark
2) Suatu pola untuk berpikir
3) Suatu bahasa yang menggunakan istilah-istilah
4) Sualu alat untuk mel11bantu l11anusia l11emahami perl11asalahan yang ada.
4. Pendekatan Pembelajaran Matematika
Dalal11 pel11bclajaran l11atel11atika ada beberapa hal penting mengapa
l11atematika tersebut harus di ajarkan, seperti yang dikel11ukakan oleh Cornelius
clan Cockroft. Carnal ius l11engemukakan lima alas an perlunya belajar
l11atematika, karena matematika merupakan :
I) Sarana berlikir yang jelas dan logis
2) Sarana untuk l11cl11ccahkan l11asalah schari-hari
3) Sarana l11engcnal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalal11an
4) Sarana untuk l11engcl11bangkan kractiiitas clan
5) Sarana untuk I11cningkatkan kesadaran terhadap perkel11bangan, buclaya.I'i
25319 Mulyono Abdurrahmaa, Pendidiku/1liAnukyu/1g Kes/llil/ln Bel'!i",r, (Jakarta: 1996), h.
18
Menurut Cockroft, bllhwa matematikll perIn di lIjatkan kepadll siswa
kal'cha :
I) Selalu digunakan dalam segala hal
2) Semua bidang studi memerlukan keterampilan metamatika yang sesuai
3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat clan jelas
4) Dapat di gunakan untuk menyajikan informasi clalam berbagai cara
5) Meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian, kesadaran, clan keruangan
6) Memberikan kepuasan terhaclap usaha memcahkan masalah yang
menantang.2°
Keberhasilan peruses belajar mengaJar matematika ticlak lepas clari
persiapan peserta diclik clan persiapan oleh para tenaga penclidik clibiclangnya, clan
bagi para peserta cliclik yang suclah mempunyai minat (siap) untuk belajar
matematika akan merasa senang clan dengan pellUh perhatian nlengikuti pelajaran
tersebut, oleh karena itu para penclidik harus benlpaya untukmemelihara maupun
mengembangkan minat atau kesiapan belajar anak didiknya atan dengan kata lain
nahwa teori belajar matematika harus di pahami betnl-betul oleh para pengelo!a
penclidik.
Dalam belajar .I.S Burner dalam bukunya E.T Ruseffel1cli berpal1clapat
bahwa langkah paling baik belajar matematika adalahpennulaan belajar konsep,
pengeruan akan lebih melihat bila legiatan~kegiatan yang. menunjuka>h
20 Ibid 11, ,254
19
respresntasi konsep dilakukan oleh siswa sendiri dan antara pelajar yang lalu
dengan yang dipelajari harus ada kaitanya.21
Ruseffendi mengemukakan bahwa matematika tcrdiri dari empat wawasan yang
luas, yaitu ; aljabar, geometri, dan analisa. Disi!li hanya di bicarakan tenlang
aritmatika yang berkenaan dengan konsep operasi hitung saja. Agar anak didik
memahami dan mengerti akan konsep (struktur) mate:matika seyogyanya
di'\iarkan clengan urutan konsep murni, dilanjutkan dengan konsep notasi, dan
diakhiri dengan konsep terapan, disamping itu untuk dapat memeplajari dengan
baik struktur matematika maka resprentasinya (model) dirnulai dengan bencla-
benda konkrit yang beranekaragam.
Menurut Dienes "Konsep adalah struktur matematika yang dapat dipelajari
dengan baik bila resprenatsinya climulai clengan benda-bencla konkrit yang
'2beranekaragam.-
System pengajaran akan lebih berbobot jika setiap konsep alau perinsip clisajikan
pertama kepacla peserta didik dengan memanifulasi bencla- benda konkrit,
laboratorium clan lain-lain. Dienes juga berpendapat bahwa ada 6 (enam) tahap
clalam belajar dan mengajar konsep matematika, tahap-tahap itu adalah :
I. Tahap bermain bebas : Tahap permulaan anak-anak belajar matematika.
Anak-anak bermain clengan benda-:,encla konkrit model matematika , mcreka
belajar bebas ticlak tcratur clan tidak diarahkan.
21 E.T Rusefcndi, Peng(!iaran Alalematika Moderen, (bandung: Tarsito, 1980), h. 1432! E.T Rusefendi, Peng{~iaJ'an Matematika Moderen Masa Kini untu Orang Tua dan SPG,
serf ke If, (Bandung : Tarsito, 1998). h. I
20
2. Tahap permianan : Tahap ini mulai mengal11ati pola, sifal:-sifat kesamaanatau
ticlak kesamaan, keteraturan atau tidak keteraturan suatu konsep yang
disajikan oleh benda _. benda konkrit.
3. Tahap penelaahan silllt bersama : Pada tahap ini Slswa benar-benar harus
l11empunyai secala bersama sehingga akhirnya diharapkan ia mampu
menunj ukan contoh dan bukan contoh.
4. Tahap respresentasi : pada tahap ini Slswa belajar rnembuat pernyataan
tentang sifat bersama yang dikemukakan pada tahap ketiga.
5. Tahap penyimpulan : Pada tahap ini siswa belajar membuat simbolnya.
6. Tahap pemformalan : Pada tahap ini siswa belajar mengorganisasikan konsep
konsep malematika seeara pormal sehingga sampai kepada aksiol11a.
Untuk membangkitkan dan memelihara minat belajar Slswa atau perta
didik perlu dieiptakan suasana santai saat belajar, memberikan kesempatan untuk
menggunakan alat perga matematika yang akan lebih baik lagi jika dikaitkan
dengan alat peraga yang ada hubungannya dengan materi pelajaran matematika.
Jadi menurut J.S Burner dalam belajar l11ate:natika lebih menekankan kepada
pendekatan dengan bentuk spiral. Pendekatan spiral dalam belajar mengajar
matemalika adalah menanamkan konsep dan di mulai dengan benda-benda
konkrit seeara iniuitif, kemudian pada tahap-tahap lebih tinggi (sesuai dengan
kemampuan siswa). Konsep ini diajarkan dalam bentuk yang abstrak dengan
menggunakan notasi yang lebih umU111 dipakai dalam matematika.
21
5. Pcngertian Hasil Bclajar
Ilasil bclajar pada hakckatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah
laku sebagai hasil bcl<\iar dalam pengertian yang Juas mencakup kognitif. afektiC
dan psikomotorik. 23 HasiJ bclajar adaJah kemampuan-kemarnpuan yang dimiliki
siswa sctelah ia mencrima penglaman belajarnya.
Hasil bclajar adalah tingkah Jaku yang mCl11cliki individu sebagai akibat dari
peruses bclajar yang di tempuh. Hasil belajar yang eli maksud berupa
perkembangan sikap dan kepribadian siswa yang sekaJigus menjadi tujuan
pengajaran yang ingin dicapai pada pokok bahasan bidang studi tertentu yang
sering dikaitkan dengan aspek kognetif. afektif, dan aspek psik:omotorik.
l-lasil yang diharapkan telah telah tertuJis dan di rencanakan untuk lebih
jclas maka clibuat tujuan intruksioanaJ khusus. Untuk mengetahui apakah tujuan
pengajaran suatu bidang stueli sudah dicapai maka diadakan t<~s atau evaluasi. M.
NgalimPurwanto mengemukakan bahwa "hasil belajar adalah hasil tes yang
digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang diberikan oleh guru atau
dosen kepacla siswa daJam waktu tertentu.24
Horrwad Kingsley membagi tiga macam hasil beJajar, yakni kcterampiJan
dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap clan cita-cita. Begitu juga
Gagne mwmbagi 5 katagori hasil bcl<~a. yakni : informasi vrbaJ, ketcrampilan
inteJektual, startcgi kognctil: sikap dan ketcrampilan motoris.
23 Drs. M. Mulyono. Psikoiogi Pendidikan, (Jakm1a: Rincka Cipta, 1997), cet. 1-{' ...<lana Nm:iana, Penilaian Hasil Peroses Be/eJ.iar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karuya). 11.3
22
Hasil belajar dan keeakapan kognitif mempunyai himrki yang bertingkat-
tingkat, yaitu : informasi non verbal, infonuasi fakta dan pengetahuan verbal,
konsep prinsip, pemeeahan masalah dan kreativitas. lnl'ormasi non verbal di
pelajari dengan eam pengindraan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa
seem'a langsung. lnformasi fakta dan pengetahuan verbal eli pelajari elengan eam
-cara menelengarkan orang lain elengan eam membaea. Semua itu penting untuk
memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting untuk
membentuk prinsip, kemudian prinsip-prinsip itu penting dielalam pemeeahan
masalah dan kreativitas?5
Hasil belajar eliri seseorang akan terlihat melalui kemapuan-kemampuan
yang dimilikinya. Dalam buku Didaktik Azas-Azas mengajar, S. Nasution
menyatakan bahwa "hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada
indivielu, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan , tetapi juga perubahan
membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan elan
penghargaan dalam eliri pribaeli indivielu yang belajar.26
Jika belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, maka perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari suatu proses belajar, elirumuskan elalam suatu
tujuan pembelajaran yang dibuat dalam suatu pembeh~aran yang menurul
Benyamin Bloom sepcrti yang dikutip oleh Nana Sujana, dikatakan bahwa
25Slamcto, Peroses Be/ajar Mengajar Dalam Sh'/em Kredit Semester, (Jakarta: Bumi Aksan.l,1991). h. 13/
26 S. Nasution, Didaklik Azas-azas Mengajar, (Bandllng : Jemmars, 1986), h. 38
23
"perubahan tingkah laku yang didapat setelah proses belajal', dapat dilihat melalui
tiga ranah yaitu :
I. Ranah Kognitif : berkenaan dengan hasil belajar intelektllal, yang terdiri dari
enal11 aspek, yaitu : pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, anal isis,
sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah Afektif yaitu : berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yaitu : penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian , organisasi, dan interaksi.
3. Kanah Psikol11otorik, yaitu : berkenaan dengan hasil belajar keterampilan, dan
kel11ampuan bertindak.
B. Minat Anak
1. Pengertian Minat Belajar
Pengertian minat belajar terdiri dari dua suku kata, yakni kata "minat" dan
"bel~iar". Dari segi bahasa minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Siameto bahwa "minat adalah
rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh. Minat erat kaitannya dengan persaan terutama pe:rasaan senang, karena
itu minat dapat dikatakan terjadi karena sikap senang kepada sesuatu.
Minat (interest) menurut psikologi adalah suatu kecendnmgan untuk
selalu memperhatikan dan meningat suatu secara terus menerus. Minat ini erat
kaitanya dengan persaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan
24
bahwa minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang
bemlinat kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada se:matu itu.
Peranan minat dalam belajar lebih besar / kuat dari sikap yaitu minat akan
beberapa sebagai "motivating force" yaitu sebagai kekuatan yang akan
mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang minat kepada pelajaran akan tampak
terdorong terus untuk tekun belajar. Berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya
menerima pelajaran, mereka hanya bergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk
bisa terus tekun untuk belajar karena tidak ada pendorongnya.Z7
Minat merupakan kecendrungan seseorang untuk melakukan sesuatu apa yang
mereka inginkan dan memilih apa yang mereka kehendaki pada suatu objek atau
kegiatan. Bila mereka melihat alean timbulah minat untl!k melakukannya atau
memilikinya.
Menurut Suryaberata, minat adalal1 kecendrungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa objek atau kegiatan, objek yang
diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang.28
Ibrahim Bafadal memberikan pengertian minat dengan "sifat atau sikap yang
memiliki kecendrungan-kecendlUngan atau tendensi tertentu,,?9 lebih lanjut
beliall menguktif lIngkapan Mark Sheffel dalam bllkunya yang berjlldul "Reading
in the second ary school", menjelaskan tenatang minat sebagai berikut :
27 AUsuf Sobri, Psikologi Pendidikan" Suryabroto, Dasar-dasar Psikologi UtlllItII Pendidikan Sekolah (Jakarta: Primakarya,
1998), h. ]0729 Ibraiiim Bafadal, Pengelolaalll Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bina Aksara, 1992)nCet.
4, h. 191
25
1. Minat bukan hasil pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk atau
diusahakan, dipelajari dan dikembangkan.
2. Minat itu bisa dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk bertindak.
3. secara sempit, minat itu bisa diasosiasikan dengan keadaan social seseorang
dan emosi seseorang.
4. Minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah pada kelakukan atau
tabiat manusia.
Wayan Nurkencana dan Sunarta dalam bukunya "Evaluasi Pendidikan"
mengatakan bahwa "Minat senantiasa erat hubungannya dengan kebutuhan,,30. hal
ini senada yang diungkapkan oleh Ahmad Marimba bahwa, "Minat adalah
kecendrungan jiwa terhadap sesuatu karena kita merasa ada kepentingan dengan
sesuatu itu, yang umumnya disertai persaaan senang terhadep sesuatu,,31.
Crow mengatakan minat bisa berhubungan dengan benda, keegiatan apapun bisa
sebagai pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. 32
Slameto dalam bukunya, belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
mengatakan bahwa "Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada
suatu hal atau kreativitas tanpa ada yang menyuruh,,33
30 Wayan Nul'''eneana dan Sunmta, Eva/llasi Nasiona/ (Jakm1a: Bina Aksara, 1986), eet. 4,h.229
31 Ahmad D. Marimba, Pengamar Jlmll Fi/safat Pendidikan Is/am, (Bandung : PT AI Maarif,1992), eet 8, h. 73
32 L. Crow dan A. Crow, Psik%gi Pendidikan (Teljemah A. Rahman Abl'oro), Yogyakm1a :Nurkeneana, 1989), h. 320
33 Siameto, Be/ajar dan Faktor-faktor yang mempengarllhinya, (.Jakm1a : Bina Aksal'a, 1988),Cel. I h. 182
26
Dari beberapa pengertian diatas terlihat saling melengkapi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa minat adalah rasa suka dan perhatian seseorang terhadap
sesuatu baik seseorang, benda ataupun kegiatan yang membuat orang tersebut
merasa terikat dan memberikan perhatian penuh terhadap o~jek yang disukainya
tanpa ada yang menyuruh. Dengan demikian jika melihat pengaruh minat
terhadap pembelajaran matematika dapat dicapai, jika sbwa merasa adanya
kebutuhan terhadap pelajaran matematika, dari adanya kebutuhan ini siswa akan
menaruh minat untuk mempelajari dengan memberikan petnusatan perhatian lebih
banyak dari siswa lainnya yang tidak memiliki minat, kemudian karena
pemusatan perhatian inilah memungkinkan siswa tersebut untuk lebih giat belajar
dan akhirnya mencapai prestasi yang di inginkan. Oleh karena itu minat atau
keinginan yang terpendam dan menjaganya dalam kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan siswa akan menjadikan siswa itu lebih giat belajar, barang siapa
yang bekelja dengan minat yang kuat, ia tidak akan merasa lelah dan tidak cepat
bosan.
Oleh sebab itu guru harus berusaha dengan berbagai cara untuk
memelihara minat pelajar dan segala yang berkaiatan dengan minat. Metode dan
cara mengajar yang baik yang disertai dengan alat peraga merupakan upaya yang
sangat baik agar mampu menimbulkan minat terhadap pelajar dalam mengikuti
pelajaran.
27
Selain guru memperhatikan minat atau keinginan seperti yang diuraikan diatas,
iapun perlu memperhatikan tujuan pengajaran. karena tujuan itu justru akan
membantu guru dalam mencari bahan yang akan diajarkan.
2. Faktor yang mempenguruhi ntinat
Jika dilihat pengertian minat yang telah di maikan diatas, yaitu
kecendrungan untuk selalu memperhatikan dan mengiat sesuatu seeara terus
menerus. Dan kaitannya dengan perasaan seseorang, maka banyak hal yang dapat
kita kemukakan faetor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang atau siswa
terhadap belajar disekolah terutama pada mata pelajaran matematika, diantaranya
yaitu :
a. Daya nalar siswa yang cerdas, sehingga tidaJ< kesulitan untuk siswa yang daya
nalarnya sangat baik
b. Guru atau penglijar yang baik dan memiliki kemampaun daJam
menyampaikan materi dan mampu membawa anak didi,k untuk kooperatif
dalam kelas maupun diluar kelas.
e. Sarana yang eukup dengan banyak 'IIat peraga yang dapat di gWlakan oleh
setiap siswa.
d. Dorongan orang tua atau orang yang terdekat yang mendukung prestasi siswa
dan masih bayak lagi faktor - faktor yang dapat membangkitkan minat anak
dalam mengikuti mala pelajaran yang dianggap suIit seperti halnya mala
pelajaran matematika
28
C. Alat Pcraga
a. Pcltgcrtian Alat })craga
Istilah alat atau media mempunyai kaitan yang sangat erato Oleh karena
sangat eratnya, maka banyak orang yang berbeda-beda pellaf:;irannya. Alat peraga
adalah segala alat yang dapat menunjang keefektifan dan "fesiensi pengajaran.
Terhadap alat peraga ini ada orang yang memberi istilah sararta be/ajar atau
sarana pengajaran. Alat peraga ini juga termasuk bagian dari sumber pengajaran
karena dapat mempengaruhi tingkah laku siswa.
Apabila dirancang, diaur, dan digunakan secara tepat, alat peraga dapat
mempermudah, mempercepat dan meningkatkan keefektifan pancapaian tujuan
pengaJaran.
Alat peraga ada yang bersipat umum, dapat digunakan dalam berbagai
bidang studi, ada pula yang bersipat khusus yaitu untuk bidang study tertentu,
yaitu mata pelajaran matematika. Alat peraga yang bersipat umum misalllya,
papan tulis, papan falnel, papan magnetic dan lain-lain. Adapun alat peraga yang
bersipat khusus yaitu untuk mata pelajaran matematika misalnya kubus, kerucut,
slinder, dan lain-lain yang ada hubungannya dengan materi pelajaran matematika.
Alat peraga ini ada yang dirancang sendiri oleh pengajar, karena bahan dan
alatnya mudah diperolah serta tidak suiit mencari dan membuatnya. Akan tetapi
banyak pula alat peraga yang pembuatan dan pengadaanya diluar kemampuan
pengajar (guru) sehingga harus didatangkan oleh ahlinya atau membeli di took-
29
toko yang menyediakan perlengkapan sekolah dengan kemasan dan bentuk yang
lebih baik dan menarik.
Disar.lping.alat peraga sebagai media yang langsung mcnunjukan kcgiatan
bclajar mengajar adapula alat pcraga yang bcrbentuk permainan yang secm'a tidak
langsung dapat di gunakan sebagai alat pembangkit atau memolivasi siswa untuk
mempelajm"i matcmatika. Alat peraga itu di mungkinkan sebab-sebab permain'ln
tcrsebutmengandung unsur-unsur matematika dan sclanjutnya discbut pcrmainan
"k 34matematl a.
Alat peraga ini merupakan pembantu di dalam peroses belajar mengajar, tujuan
alat peraga ini yaitu :
1) Mcmbantu tercapainya suatu tlyuan karena media alat peraga pendidikan
sebagai saralla dan prasarana dalam peroses pendidikan.
2) Membantu peroses belajar mengajar melalui pcnglihal.an dan pendengaran,
jadi dengan ala.t peraga tty uan pendidikan harus lebih berhasil
3) Memperoleh kecakapan untuk mcmbuat dan mcnerapkm1 alat peraga yang
mudah dan l11urah.
4) MCl11bantu l11enimbulkan suasana kelas hidup dan ml~rangsang perhatian serta
l11emotivasi siswa untuk belajar. Dcngan del11ikian kelu<lsan dapat diatasi
5) Dapat menanal11akan pengertiall yang lebih mendal1.ll11 dan jelas sehingga
tujuan mengajar mudl.lh dicapai.
34 Rusgiantoro. HS. Beberapa Alat Perga Mt.llematika dan Penggunaol1nya daltu/l PelajaranMal"II"':ika. (Vugynknrtn ; IKIP Y"Myn, 198.1). p, 95
30
Dalam menerapkan suatu metode mengajar dalam bidang matematika perlu kita
perhatikan agar siswa selain belajar aktif juga bergembira dan mengerti juga
belajar efektif.
b. Syarat-Syamt Alat Pcntga
Alat peraga dapat berupa benda rii!, gambar atau diagram. Keuntungan
alat peraga benda riil adalah dapat dipindah-pindahkan (dimanipulasikan),
sedangkan kelemahnnya tidak dapat disajikan dalam buku (tulisan). Oleh
karena itu disamping mengetahui alat peraga apa yang akan digunakan
seOt'ang guru juga harus terampil membuat alat peraga tersebut. Alat peraga
yang buat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ;
a. Rasional, sesuatu dengan akal dan mampu dipikrkan oleh kita
b. Ilmiah, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
c. Ekonomis, sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang ada
d. Praktis, dapat digunakan dalam kondisi prakatek disekolah dan bersifat
sederhana.
e. Fungsional, berguna dalam pelajaran dapat digunakan oleh guru dan siswa
Dalam buku Strategi Pembelajaran Matematika kontl;mporer, syarat-syarat
membuat alat peraga adalah sebagai berikut :
a. Tahan lama
b. Bentuk dan warnanya mmenarik
c. Ukurannya sesuai dengan ukuran fisik siswa
31
d. Dapat menyajikan (dalam bentuk riil, gambar atau diagram) konsep
matematika
e. Sederhana dan mudah dibuat (tidak rumit)
f. Sesuai dengan konsep
g. Dapat menujukan konsep matematika dengan jelas
h. Pergaan itu supaya merupakan dasar bagi timbulnya konsep abstrak
1. Alat peraga itu dapal dimanipu1asikan
j. Bila mungkin dapal berfaedah.
Dari uraian dialas dapat disimpulkan bahwa dalam membuat alat peraga harus
dapal memenuhi persyaralan yang lelah disebutkan diatas. Dengan memenuhi
persyaratan dialas maka tujuan dan hasil pembelajaran dapat tercapai.
Sebaliknya penggunaan alat peraga bisa gagal apabila: Pertama, generalisasi
konsep abstrak dari representasi kongkrit itu tidak tercapai, Kedua, alat perga
tersebut hanya sekedar sajian yang tiadak memiliki nilai-nilai (konsep-~
konsep) matemalika. ~~tllgll~ bila disajikan tidak pada saat yang tepat.
Keempal, penggunaan alat peraga memboroskan wakktu. Kelima,
penggunnaan .alal peraga diberikan kepada anak yang sebenarnya tidak
memerlukannya.
d. Manfaal Ala! Pcraga
Manfaal alat peraga dalam pembelajaran matematika tidak hanya sebagai
alat yang digunakan oleh guru, melainkan juga mampu mengkomunikasikan
32
pesan kepada peserta didik. Pada dasarnya manfaat alat peraga adalah
menummbuhkan motivasi peseta didik, dapat mengingat pelajaran dengan
niudah, peserta didik menjadi aktif dalam merespon, membri umpan balik
dengan cepat, mendorong peserta didik untuk melaksanakan kegiatan praktek
dengan tepat. Dalam buku Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer
yang dikutip Em1an Suherman, ditulis bahwa manfaat alat peraga sebagai
berikut:
I. Peruses belajar mengajar termotivasi, sehingga minats.iswa akan timbul.
2. Konsep abstrak matematika akan lebih dapat dipahami dan dimengerti,
dan dapat ditanamkan pada tingkat yang lebih rendah.
3. I-lubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda di alam
sekitar akan lebih dapat dipahan1i.
4. Konsep-kosnep abstrak yang tersajikan dalam bentnk kongkrit yaitu dalam
bentuk model matematika yang dapat dipakai sebagai objek penelitian
maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru menjadi
bertambah.
Sedangkan manfaat alat peraga menurut Hamalik (1986) yang dikutip Azhar
Arsyad mel1gemukakal1 bahwa pemakaian alat peraga dalam peruses belajar
mel1gajar dapat membangkitkan keil1ginan dan mil1at baru, membal1gkitkan
motivasi dan ral1gsangan kegiatan bekajar.
D. Kerangka Berpikir
Salah satu dilaksanakannya kegiatan belajar mengajar adalah supaya
terjadi peroses transfer ilmu dan pengetahuan. Transfer lImu dan pengetahuan
adalah bagian dari peroses belajar yang sifatnya kompleks, dan menyelUluh.
Keberhasilan belajar siswa di pengaruhi oleh banyak faktor, selain faktor
eksternal seperti lingkungan sosil dan nono-sosial juga pendekatan belajar yang
dipakai, lerdapat juga faktor internal seperti aspek fisiologis dan aspek psikologis.
Bagi sebagaian sekolah dasar, bukanlah suatu yang mudah untuk dapat
memahami dan mempel'\iari suatu konsep yang abstrak, khususnya konsep
kosnep dalam mata pelajaran matematika, sehingga dengan begitu siswa akan
merasa jenuh dan bosan untuk mengikuti pelajaran matematika . Kenyataan di
lapangan menandakan bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran matematika
masih perlu ditingkatkan.
Berdasarkan kenyataan diatas, maka diperlukan usaha-usaha yang dapat
meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran matemalika, salah satunya
yaill! dengan rnenggunakan melode yang tepat dalam pembelajaran matematika,
agar Slswa sekolah dasar menyukai dan senang belajar matematika, dirnana
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang membantu memahami
konsep-kosnep yang abstrak, yang dapat menghubungkan konsep yang abstrak
tersebut dengan suatl! konsep konkrit yang mirif atau sej.~nis dengan konsep yang
sedang dipelajari. Oleh karena ilu minal siswa dapat ditingkatkan melalui usaha
34
yang dipersiapkan oleh pengelola pendidikan salah satunya yaitu dengan
pengajaran menggunakan alat peraga.
E. }>engajuan Hipotcsis
Berdasarkan deskripsi teori dall keral1gka berpikir diatas, maka hipotesis
pel1elitian ini di rumuskan sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat perbedaal1 rata - rata skor mil1at siswa yang diajar
dengan menggunakan alat peraga dengan siswa yang diajar dengan tidak
menggunakan alat peraga.
HI: Terdapat perbedaan rata-rata skor mil1at siswa yang diajar dengan
menggunakal1 alat peraga dengan siswa yang diajar dengan tidak
mel1ggunakan alat peraga.
BABAIIl
METODOLOGII)ENELITIAN
A. Tujuan Pcnclitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui seear'a empiris sejauh mana pengaruh metode pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga dalam meningkatkan rninat ar1ak pada mata
pelajaran matematika.
Adapun manfaat yal1ag diharapkar1 dari penelitian ini adalah mampu memberikan
informasi kepada guru matematika mengenai penggunaan alat dalam
mempelajari matematika untuk memabantu siswa dalam meningkatkan minat
anak.
B. Tcmpat dan Waktu Pcnclitian
1. Tempat ; MI. Taufiqul Athfal
2. Waktu ; Januari - April 2007
C. Populasi dan Sampcl
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MI. Taufiqul Athfal Ciseeng
Bogor yang mcnjadi sample adalah siswa kclas V dcngan pertimhangan
diambilnya sampel dalam penelitian ini adalah dilihat dari tingkat usianya yaitu
antara 9 - 10 tahun yang menurut Piaget mempunyai tarap kognitif pra -
35
36
operasional fonnal, sehingga dianggap tepat untuk dibed perlakuall pembelajaran
dengan mengguankan alat peraga matematika dalanl menumbuhkan minat anak.
Sample dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
I. Populasi te~jangkau : Selurllh siswa MI. Tallfiqul Athfal Ciseeng - Bogor
Dari populasi tersebllt akan diambil sample. Sample adalab bagian dari
poplliasi yang akan dijadikan objek penelitian. Sample sebagai miniature
population, diperoleh dengan cara melakukan reduksi terhadap populasi, dan
dengan meredllksi populasi ke dalam bentuk sample tersebllt. i Dalam penelitian
ini, sample diambil, dimana semua populasi mendapatkan kesempatan yang sama
ulltuk dipilih menjadi anggota sample. 2
Adapun sempel yang diambil untuk dijadikan objek penelitian ini sebanayak 61
siswa dari populasi terjangkall yang perinciannya dapat dilihatpada tebel berikut :
Table I
nata Populasi dan Sampel
Kelas Kelompol{ Terjlmglmn Sample
VA Eksperimen 30 30
VB Kontrol 31 31
265
11.26
I Anas Sudijono, PefJganlar Sialislik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h.
2 J. Supranto, Sialislik Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Penerbit ERLANGGA, 1984), JILID 1,
37
D. Instrumen Penelitian
Instrument yang di gunakan dalam penelitian ini berupa angket dalam
bentuk pilihan jawaban dengan alternative empat pilihml jawaban. Angket
tcrsebut digunakan untuk melihat seberapa besar minat anak terhadap mata
pelajaran matematika.
Sebelum diberikan angket sebagai instrument penelitian, dilakukan terIebih
dahulu uji coba kepada responden sebelum diberikan pengajaran dengan
menggllnakan alat peraga, angket tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sejallh
mana tingkat minat siswa terhadap mata pelajaran matematika.
Angkct tersebut terdiri dm'i beberapa pelimlyaan tentang kegiatan belajar
siswa dalam mengghadapi mata pelajaran matematika. P(:rnyataan tersebut
diberikan sebanyak 24 pernyataan, adaplln perincimmya sebagai berikut :
Table 2
Kisi-Kisi Instrumen Pcnelitian
Pokok Sub PokokItem Pcrnyataan
--Jumlah
Bahasan Bahusull Positif Ncgatif
Memperhatikan 1,3 2,4 .4
Rasa Senang 5,7 6,8 4
MinatMengingat
9, I I 10, 12 4Anak
terus menerusTekun 13, 15 14, 16 4
Keinginan 17, 19 18,20 4
Pemilihan 21,23 22,24 4
Jumlah 12 12 24
38
a. Uji Validitas
Suatu alat penelitian disebut valid apabila alat tersebut mampu
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi, atau dengan kata lain suatu alat
evaluasi disebut valid jika ia dapat mengevaluasi dengan tepat sesuatu yang
dievaluasi itu. Vji validitas adalah uji kesanggupan alat penilaian dalam
mengukur isi yang sebenarnya. 3 Vji coba ini dilakuka31 dengan mengkorelasikan
skor masing - masing item dengan skor total. Untuk mengukur validitas soal
dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi 'Product Moment' oleh Pearson, 4
yaitu :
n. LXY - (L:x)( LY)
Keterangan
.rxy = koefesien korelasi variable x dan variable y
L: xy = jumlah hasil perkalian antar variable x dan variable y
x = skor tiap item pemyataan
y = jumlah skor tiap item pemyataan
n = jumlah responden
3 Erman Suherman dan Kusuma, Petunjuk Perkatis Untuk Melaksanakan EvatuasiPendidikan Matematika, (Bandung: Wijaya Kusuma, 1990), h. 146
4 Nana Sudjana, I'enilaian Hasit Be/ajar Mengajar, (Bandung : R,~maja Rosda Karya, 1989),h.13
39
b. Uji Rcliabilitas
Reliabiltas alat penelitian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya. 6 Uji ini dilakukan dengan menggunakan
rumus Alpha Crombach dari Kuder - Richardson, 7 yaitu:
Keterangan
r11 = koefesien reliabiltas
k = banyak butir pernyataan
cr = proporsi subjek yang menjawab item dengan positif
b = proporsi subjek yang menjawab item denganjawaban negative (q=l-p)
I crb = jumlah perkalian antara p dan q
E. Tcknik Analisis Data
Oleh karena sanlple kecil dan kedua kelompok sampel memiliki anggota
yang berbeda, maka data dianalisis dengan uj i-I. Penguj ian dengan menggunakan
uji-t memerlukan beberapa syarat, antara lain ; sampel aeak, data interval,
populasi berdistribusi normal dan kesama<m varians. Dengan demikian sebdum
6 Nana Sudjana, 01', Cit" h, 167 Suharsimi Arikunto, 01', Cit" h. J00
40
dih\kukan pengujian hipotesis dengan uji - t perlu diJakukan lIji prnsyarat terlebih
dahull.l.
Untllk persyaratan data interval telah terpenuhi, sebab hasil belajar
mempakan data interval. Uji kecakapanpun tidak perlu dilakukan, sebab sample
telah diambil secaraacak ( random sampling ). Oleh karena itu, uji prasyarat yang
perlu dilakukan adalah lUi nonnalitas dan uji kesamaan varians (llji homogenitas)
a. Uji Nonnalitas
Uji Norrnalitas dilakukan \U1tuk mengetahlli apakah sample yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji kcnormalan yang digllnakan yaitll uji
Lilliefors. 8
x-xRumllS : Z= ---
s, dirnana
Langkah-Iangkah untuk mcngadakan uji Lillidors bisa dilihat pada lampiran.
b. Uji ]-]omogcnitas (Kesamaan Varians)
Uji homogenitas ini dimaksudkan unlllk mcngetahui apakah keclua keJompok
siswa (eksperim<:11 dan control) daJam peneJitian ini berasal clari pOjlulm;i
yang hOl11ogen (sama) atau tidak. Uji hOl11ogenitas yang cligunakan aclaiah uji
homogenitas clua varians mau lUi Fisher. 9 Rumusnya sebagai berikut:
[7=S2,n
---\.tnnana S2 =
S', L n(n - l)
-------------Il SIJdjnna, "1etode ,Slatislik. (13andung: Tarsito, 19(6), h. 4469 IbU. h. 249
41
Keterangan :
F = Homogenitas
S2 = Varians data pertama I varians terbesar
S2 = varians data kedua I varians terkeeil
Adapun kreteria pengujian untuk uji homogenitas ini adalah :
H" diterimajika Fh < Ft dimana Ho memeliki varians yang homogen, dan Ho
ditolak jika Fh > Ft dimana H" memiliki varians yang tidak homogen.
Setelah lIji prasyarat dilakllkan dan data dinyatakan berdistribusi
normal clan homogen, maka untuk menguji hipotesis dari penelitian ini
digunakan rumus uji - t sebagai berikut :
.r=_ '_I +.\J nx ny
Keterangan :
dimana S =
Xx = rata - rata hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga
Xy = rata-rata hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan alat peraga
Nx = jumlah sample pada kelompok eksperimen
Ny = jumlah sample pada kelompok control
S2 = varians kelompok eksperimen
S2 = varians kelompok control
Apun kreteriu pengujian untuk uji-t adalah sebagai berikut :
Ho diterimujika th;'ung < t'abel
HI ditoluk jika thhung > t'abel
F. Hipotcsis Statistik
Adapun hipotesis statistik yang ukan duji adalah :
Keterangan :
~t'l = rata-rata skor minat kelompok eksperimen
III = mta-rata skor minat kelompok control
42
BABAIV
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang meliputi : A. Deskripsi
Data B. Pengujian Hipotesis dan Analisis C. Interpretasi Data.
A. Deskripsi Data
Berdasarkan penenlitian ini, berikut akan disajikan deskripsi data yang
diperoleh dari hasil instmmen berupa angket yang telah diberikal1 oleh peneliti
yang dilaksanakan eli Madrasah ibtiela'iyah Taufiqul AthfalCiseeng - Bogor.yang
berjumlah sebanyak 61 orang yang terdiiri elari kelas ekp:lperilnensebanyak 31
orang yaitu kelas dimana alat peraga di gunakan sebagaihahanpeunjang elalam
memberikan materi pelajaran matematika, dankelas control sebanyak 31 orang
yaitu kelas yang siswa-siswinya eli berikan pengajaran dengan tanpa
menggunakan alat peraga yaitu hanya menggunakan metoeleeliskriptif.
Instrument tersebut telah diuji cobakan terlebihdahulu ulltuk mengetahui tingkat
validitas dan realiabilitasnya, angket denganjumlahpemyataansebanyak24 soal
Setelah dilakukan uji validitas, terdapat 24 pernyataan dinyatakan valid,
jadi jumlah pernyataan scbanyak 24 pemyataan. Dariuji realibilitas eliperoleh
koefesien realibilitas (I'll) sebcsar 0.906. Berelasarkaninterpretasi koefesien
realibilitas yang telah diuraikall pada bab sebelumnya, maka koefesienrealibilitas
soal termasuk ke dalam katagori koefesien realibilitas yang i;angat tinggi.
43
44
Karena penelitian ini dilakukan dengan menggunakan raneangan
penelitian two group randomized subject post test onZv, dinlana dalam peneltian
ini kedua kelompok sanlple (eksperimen dan Gontrol ) dipilih seeara aeak
(random), maka data yang digunakan adalah data engket yang diberikan kepada
kedua kelompok tersebut.
Setelah diberikan perlakuan (treatment) yang berbeda terhadap kedua sample,
maka diperoleh data hasil belajar berupa nilai/skor akhir, yang dibagi kedalam
dua kelompok, yaitu kelompok X dan kelolnpok Y. kelompok X adalah skor
siswa kelas eksperimen, sedangkan kelompok Y adalah skor kelas control.
Keseluruban skor dari dua kelompok tersebut dapat dilihat dalam tablesebagai
mana terlampir (68):
Data - data basil behuar yang dipcr6lcb darikelompokeksperimen dan
kelompok control dapat disusun scbagai berikut :
1. Data prestasi belajar siswa yang diajardengan menggUllakanalaf pen\ga
matematika
DO.ta basil belajar kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan alat
peraga matematika diperoleh skor 26 sampai dengan 91 dengan rata-rata (Xx)
sebesar 59,97 dan varians (8") sebesar 310,43 (lihat lampirml 81) dengan jumlab
smnple (n,) sebanyak 30 siswa. Penyajian data dalam bentuk distribusi frekucasi
clarat dilihat pada table berikut ini :
45
Table 5
Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen
(Skor Minat siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga matematika)
Titik Tengah Batas Bawah Frekuensi ISkor
(Me) Batas Atas Absolute' Relative (%)
26-36 31 25,5 4 13,3
37 -47 42 36,5 3 10
. 48 -58 53 47,5 7 23,33
59 - 69 64 58,5 8 26,67
70- 80 75 69,5 2 6,67
81 - 91 86 80,5 6 20
-Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat dilihat data dari kelompok X mempunyai nilai rata
rata sebesar 59,97;modus terletak pada rentang 59,69 dan median terletak pada
rentang 59,69
2. Data minat Belajar Kelompok Siswa yang diajar tanpa menggunakan alat perga
matematika (kelas kontrol)
Sesuai dengan rHillat kelompok siswa yang dHrjar tanpa menggunakan alat
perga matematika dilJeroleh rehtang skor minat 28 - 71 dengan tala-rata (Xx)
46
sebesar 53,44 dan varians (S2) sebesar 176,59 (lihatlampiran ) dengan jumlah
sample (l1y) sebanyak 31 siswa. Penyajian data dalamdistribusi frekuensi dupat
dilihat pada table berikut :
Table 6
Distribusi Frekuensi Kelompok Kontro1
(Skor Minat siswa yang diajar tanpa menggunakan alatperga matematika)
Titik Batas bawah FrekuensiSkor
Tengah Batas AtasAbsolut Relative (%)
28 -35 31,5 27,5 1 3,23
36-43 39,5 35,5 4 12,9
44-51 47,5 43,5 15 4&,39
52 - 59 55,5 51,5 0 0
60- 67 63,5 59,5 4 12,9
68 -75 71,5 67,5 7 22,58
Jumlah 31 100
Dari table di atas, dapat terlihat bahwa data darikelol11pok kontroJ
mempunyai rata-rata sebesar 46,9, modus terletakpada rentarig 43,5 ~ 51,5 serta
median terletak pada rentang 43,5 - 51,5
47
B. Pengujian Hipotesis dan Analisis
I3crdasrkan pcrnyalaan UJI analisis dcngan mcnggunakan uji-t, maka
sebelum dilakukarl' pengujian perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu
terhadap data hasil pcnelitian. Uji persyaratan analisis yang periu dipenuhi adalah
I. Uji Normalitas
Uji normalitas yang dipakai adalah uji Lillierfors. Dari hasil pengujian
unluk kelas eksperimen diperoleh harga Lhitllng atau Lo = 0,1511. dari tebe1
harga kritis uji Lilliefors didapat harga Ll untuk n = 30 pada taraf signifikan a.
= 0,05 adalah 0,161 (lihat lapiran 82). Sedangkan untuk kelas control nilai
Lhitllllg alau L" = 0,272 dcngan Lt yang sarna yaitu 0,866 (lihat lampiran 83).
Karcna Lhitung pada kedua kelompok kurang dari Ltn!>c!, maka dapat
disimpulkan bahwa data populasi kelas eksperimen dankelaskontro!
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varimis dilakukall dengan uji
Fisher. Dari hasil pengujian diperoleh Fhitung (Fh) = 1,76 (lihat lampiran 85),
sementara dari daftar distribusi F diperoleh Ftabel (Ft) = 1,85 pada taraf
signifikan a. = 0,05 untuk dk penyebut 30 dan dk pell1bilang 29. karena Fh <
Ft ini artinya Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkarl bahwa varians dua
kelompok homogen (lihat lampiran 86).
48
Setelah uji persyaratan diatas, diperoleh dua kelompok yang berdistribusi
normal dan homogen, maka untuk uji hipotesisnya di glmakan uji-t. hal ini
didasarkan pada persyaratan analaisisnya, yaitu jika kedua kelompok
berdistlibusi normal dan homogen maka untuk uji hipotesis digunakan uji-t,
sedangkan jika kedua kelompok berdistribusi normal namun tidak homogen,
maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji Wilcoxon.
Dari data hasH penelitian diperoleh rata-rata untuk kelompok eksperimen
Xx = 57,4 dan kelompok control diperoleh Xy = 48,03 (fillat lampiran 87 ) dari
hasH analisis data dengan menggunakan statistik uji-t (lihat lampiran 85),
diperoleh harga thitung = 6.47, kemudian dad table distribusi t, untuk taraf
signifikan 5% (a=0,05) dan derajat kebebasannya (dk=28), diperoleh harga ttahel =
1,669
C. Interpl'etasi Data
Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan uji··t, diperoleh nilai thilung
sebesar 6,47 Menurut kreteria pengujian hipotesis, Ho dieterimajika thittlng kurang
dari nilai ttabel atau dapat di tulis thitung <1,669 untuk a = 0,05. Selanjutnya akan
diuji apakah thittlng masuk dalam daerah penerimaan H" atau tidak. thittlng sebesar
6,47 lebih dari 1,669; ini berarti nilai thitung tidak ada pada daerah penerimaan Ho
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima pada tmal'
signil1kan 5% (a =0,05). Dengan demikian dapat diketalmi bahwa rata-rata minat
bel~iar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan alat perga matematika
49
lebih tinggi seem'a signifikan dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan
tidak menggunakao alat perga atau dengan metode ekspositori.
Scsuai dengan konsep belajar yang telah dikcmukakan pada bab
sebelumnya, bahwa kebel'hasi Ian belajar mengajar ditentukan oleh ketercapaian
tujuan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Maka setclah
dilakukan pengujian statistic terhadap minat anak yang diajar dengan
menggunakan alat peraga dcngan siswa yang diajar tanpamcnggunakan alat
perga, didapatkan hasil bahwa rata-rata minatal1ak yangdiajar. dengal1
menggunakan alat perga lcbih tinggi atau lebihbaik dibmldingkan rata-rata minat
belajar siswa yang diajar tanpa mcnggunakan alat perga.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, pada taraf signifikan 5% dapat disimpulkan
bahwa dengan kemampuan awal yang relative sama antara kelas control dan kelas
eksperimen setelah diberi perlakuan (treatment) yang berbeda, rata"rata minat
anak yang pembelajaranya menggunakan alat perga lebih baik secara signifikan
dari pada rata-rata minat siswa yang pembelajaranya menggunakan tanpa alat
perga dalam mata pelajaran matematika. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
pengolahan data dengan menggunakan uji-t terhadap hasil hasil belajar siswa.
Kreteria penelitian adalah terima Ho jika thitung = ttabel dan terima Ho jikathituug
>tabcl .
Dari hasil perhitungan diperoleh thiluog = 6,47, sedangkan thitung=l ,669
sehingga diperoleh thilung > tlaheb Berdasarkan perhitungaIl tersebut lUaka dapat
dinyatakan bahwa Ho ditolak, dengan kata lain rata"rata minatdalam
pernbelajaran matematika yang belajamya menggunakan alat peragalebihbaik
dari pada siswa yang belajamya tanpa menggunakan alat peraga.
B. Saran - Saran
Setelah memperoleh hasil dari penelitian ini, penulisperlu mengemukakan
saran-saran sebagai berikut :
50
51
1. Konsep - konsep abstarak dalam matematika yang dipelajari oleh siswa atau
yang masih bam dikenal oleh siswa, perlu disampaikan oleh guru dengan
menggupakan. alat perga sebagai alternative untuk membantu siswa
lebihmenyukai mempelajari matematika.
2. Dalam memberikan pembelajaran dengan menggunakan alat perga, guru
sebaiknya mempersiapkan terlebih dahulu alat perga yang tepat dan sesuai
dengiln materi pelajaran yang akan diberikan, karena tidak semua materi
dalam pokok bahasan matematika dapat dengan mudan menggunakan alat
perga.
3. Bagi peneliti selanjutnya, karena penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen dengan ukuran sample yang sangat kedl, maka diharapkan ada
penelitian yang serupa dengan pokok bahasan yang berb(~da atau pada sample
yang lebih besar agar hasilnya dapat lebih tergeneraJisasikan.
52
DAFTAR PVSTAKA
Alislif Sobri H.M., Drs., Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. PedOl1)an Ilmu Jaya
Abdllnahman, Mlilyono, Pendidikan Bagi Anak Yang Kesulilan Belajar, Jakarta:
Bafadal, Ibrahim l'engelolaanl'erpustakaan Sekolah, Jakarta: Bina Aksara 1992
Eroto, Surya, Dasar-Dasar Psikolo[!i Umum l'endidikan Sekolah . JaKan::Primakarya, 1998
Crow. L dan Crow. A, Psikologi Pendidikan ,Terjemah A. Rahman Abroro, Jakarta:Nurkencana 1989
Depdikbud, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988
Harcfa, Andrias, MerUadi lvlanusia l'embelqiar, Jakarta: Kompas Media NlIs8.ntara,2000
HlIdojo, Herman, Strategi BehUar dan Mengajar Matematika, Malang lK1PMalang, 1990
Hakim Naslltion, Andi, Landasan Matemalika, Jakarta: Bharatara1982
-M~ho, Sutrisman, Materi l'okok Pengajaran Matematika ModulI - 12, Jakarta:VT,1987
Makmun AS, l'sikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2000
Marimba, Ahmad D,Pengantar Ilmu Filsafal Pendidikan Islam, Bandung :PT AlMaarif 1992
Nurjana, Nana, Penilaian Hasil Peroses BehUar Mengajar, Bundung : PT. RemajaRosdaKarya
Nasution, S, Didaklik Azas - Azas Mengajar, Bandung : Jemmars 1986
Nurkencana, Wawan, dan SlImmta, Evaluasi Nasional, Jakmta: Eina Aksara, 1986
Parsono, Landasan Pendidikan, ModllI1-12, Jakarta: VT 1994
53
Ruseffendi E.T Dasar - Dasar Matematika Moderen dan Komputer, BandungTarsino, 1999
Roestiyah N.K, Didaktik Metodik, Jakarta: Bumi Aksara, 1994
Ruseffendi E.T , Pengajaran Matematika Moderen Masa Kini Untuk Orang Tua danSPG, Seri ke 11 (Bandung : Tarsito, 1998
Setia, Hadi Tunggal, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona/, Jakmia:Harvindo, 2000
Suriasumantri, Jujun S, Ilmu da/am Fi/safat, Jakmia : Gramedia, 1998
Slameto, Be/ajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. BinaAksara 1999
Suparno, Suhaemah, Membangun Komptensi Be/ajar, JakaIia Dirjen PerguruanTinggi DEPDIKNAS, 2001
Simanjuntak, Lisnawati, Metode Mengajar Matematika, Jakarta: Rineka Cipta, 1992
Suherman, Eman dan Karso, Interaksi Be/ajar Mengajar Matematika, Modul 4-6Jakarta: UT 1986
Wingkel, WS, Psik%gi Pendidikan dan Eva/uasi Be/ajar, (Jakatia: Gramedia1986
54
Lampiran 1
SATUAN PELAJARAN
Materi Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : MI. Taufiqul Athfal
Kelas 1Semester : V 1II
Tahun Pelajaran : 2006/2007
Waktu : 10 jam perlajaran
I. Tujuan Pcmbclajaran
Siswa dapat memahami rumus-rumus pada sudut dan bangun ruang dan dapat
menggunakannya dalam menyelesaikan soal-soal.
II. Matc.-j Pcmbclajaran, Sumbcr, Alat, dan Alokasi Waktu
Sub Pokok Bahllsan Sumbcr dan Alat Pcrga Alokasi Waktu I-
1. Pengukuran Waktu Buku Paket, benda yang 4 Jam Pelajaran
a. Menentukan tanda waktu terbuat dari karton dengan
notasi 12 jam secara tepat bentuk lingkaran jam
b. Menentukan tanda waktu 24 dinding lengkap dengan
jam secara benar angka-angka dan kalender
c. Melakukan operaSl hitung
yang melibatkan satuan
waktu
55
d. Menentukan satuan waktu
abad, tahun dan bulan.
2. Melakukan Pengukuran Bukll paket, Jam dinding 4 jam pelajaran
Sudut lengkap denganjarum
a. Menentukan besar sudut
dengan satuan terdekat
b. Menentukan besar sudut
yang ditujukan jarum jam
c. Menaksir besar sudut.'
dengan menggunakan arab
jarumjam.
3. Memahami satuan dengan Bllku Paket, alat benda yang 6 jalTl pelajaran
dimensi lebih dari satu berbentuk bangun sepenl
a. Menjelaskan arti dari satuan slinder dan kubus yang
luas, volum kecepatan dan terbuat dari kardus atau
debit karton.
b. Menentukan dan
menggunakan hubllngan
antara satuan luas, VOlllll1,
kecepatan dan debit dalam
56
perhitungan
c. Menjelaskan soal cerita
III. Rencana Pengajamn (terlampir)
IV. Penelitian
I. Penilian Peroses Belajar
Dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, baik secm'a Iisan
atau tulisan.
2. Penilian Hasil Belajar
Dilakukan secara tertulis setelab kegiatan pembelajaranselesai untuk satu atau
dua pokok bahasan.
57
Lampiran 2
RENCANAPENGAJARAN
It 'f
Mata Pelajaran
Kelas I Semester
: Matematika
:V/IIill b ....
,
Standar Kompetensi I: Melakukan pengukuran dalam pemecahan masalah
Komptensi Dasar
Indicatol'
Alokasi Wllktu
: Mclakukan Pengukuran dan mengguanakannya dalam peme
Cahan masalah
: Menentukan tanda waktu dengan notasi 12jam (melibatkan
Pagi, siang, dan malam)
Menentllkan tanda waktll dengan notasi 24 jam
: 2 jam pelajaran (l pertemuan)
B. Tujuan Pembellijanm
Siswa dapat menentukan dan menyebutkan waktu pagl, siang, dan
malam
C. Materi
Pengukuran Waktu (waktu dan sudut)
D. Metode l>embelajaran
Ceramah, Penllgasan dan Tanya Jawab
E. Langkahdangkah Kegiatan
Pendahuluan
58
Apersepsi
Mengulas pelajaran yang lalu yaitu menyebutkanjam, menit dan detik
(I jam = 60 menit = 60 detik)
a. secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan gum dari
beberapa ukuran waktu dan dilanjutkan dengan Tanyajawab.
b. Secara berpasangan siswa dapat menentukan
Waktu
Pagi, siang dan malam
c. siswa menyimpulkan materi pelajaran
d. Tanyajawab dan pemberiall tugas
e. Pri tes
F. Alat dan Sumbcr Bclajar
Buku matematika kelas V dan beberapa contoh gambar berbentuk jam
dinding yang terbuat dari karton.
G. Pcnilaian
Teknik : tes peraktek, tes tertulis dan tes lisan
Salah satu contoh benda yang dibuat menyerupakan jam dinding
Lampiran3
RENCANA PEMBELAJARAN
59
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
: Matematika
:V/II
Standar kompctcnsi : Melakukan Pengukuran Sudut
Komptchsi Dasar ; Melakukan pengukuran sudut dan n1enggullakarinya dalam
Peniecahan masalah
Indicator
Alokasi Waktu
• Menentukan besar suatu sudut
• Menjiplak bebrapa sudut bidang sisi suatu bidang
• Menggambar dan mengukur besar sudut dengan alat
; 4 jam pelajaran (2 jam peretemuan)
A. Tujuan Pcmcbclajaran
Siswa dapat menentukan dan menyebutkan besar sudut
B. Matcri
Pengukuran sudut
C. Mctodc Pcmbclajaran
Ceramah, Penugasan dan Tanya Jawab
D. Langkah -langlmh Kcgiatan
60
PenadahuJuan
Apersepsi
a. Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru dari beberapa sudut dan
di lanjutan dengan Tanya Jawab
b. Secara berpasangan atau sendiri siswa dapat menentukarl sudut dan besarnya
c. Siswa menyimpulkan materi pelajaran
d. Tanyajawab dan pemberian tugas
e. Pri tes
E. Alat sumbcr bcllljar
Buku matematika kelas V dan beberapa benda yang dibuat dengan beberapa sudut
yang terbuat dari papan atau karton
F. Pcnilaian
Teknik : tes perkatek tes tertlllis dan lisan
61
Lampiran 4
RENCANAPEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
: Matematika
:V/II
Standa~Komptensi : Melakukan Pengukuran dan Penghitungan Volum
Komptbnsi Dasar : Melakukan dah menyelidiki volum hangunruang sederhana
Indicator
Alokasi.Waktu
Membandingkmi dml mengurutkan barlgun ruang menurut
volum
Menghitung volum kubus dan balok dengan menggunakan
kubus satuan
: 4 jam pembelajaran (2 peltemuml)
A. Tujuall Pembelajaran
Siswa dapat membandingkan dan merientukan volum bangun ruang
Siswa dapat menentukan VOlunl kubus dan balok
B. Materi
Menghitung valum bangun ruang
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, Penugasan dan Tanyajawab
62
D. Langkah-Iangkah Kegiatan
Pendahuluan
Apersepsi
a. Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru dari beberapa sudut dan
dilanjutkan dengan Tanyajawab
b. Secara berpasangan atau sendiri siswa dapat menentukanbesar v()lum
c. Siswa menyimpulkan materi pelajaran
d. Tanyajawab dan pemberian tugas
e. Pri tes
E. Alat dan Sumber Belajar
Buku matematika kelas V dan beberapabenda yang berbentukkubus yang
terbuat dari kartan I teriplek
F. Penilian
Teknik : tes peraktek, tes tertulis dan lisan
Beberpa bentuk bangun ruang dan alat pergaterbuat dad karten
.-------
,,,,,,,,L w_____ _
•/..
63
Lampiran 5
RENCANAPMBELAJARAN
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
: Maternatika
:V/II
Standar Kompetensi : Melakukan pengukuran volwn dan debit
Komptensi Dasar : Mernahamai satuan dengan dimensi lebih dari Satu
Indicator
Alolmsi Waktu
o Menjelaskan arti satuan, luas volum kecepatan dan debit
o Menentukan dan rnenggunakan hubungan antar satuan
luas
o Volurn, kecepatan dan debit atau perhitungan dalam
pemcahan masalah
: 8 jam pelajaran ( 4 jam pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat rnenentukan dan rnenyebutkan luas, volurn kecepatan dari debit
B. Matcri
Pengukuran luas, volurn kecapatan dan debit
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, Penugasan dan Tanyajawab
D. Langkah -Iangkah Kcgiatan
b4
Pendahuluan
Apersepsi
a. Seeara klasikal siswa memperhatikan
b. SeeaJ'a sendiri atau berkelompok siswa dapat menentukan luas, volum,
kecepatan dan debit
c. Siswa menyimpulkan materi
d. Pri tes
E. Alat dan Sumber Belajal'
Buku matematika kelas V dan beberapa benda yang berbentuk bangun ruang
seperti slinder atau tabung yang terbuat dari kaIion atau pralon
F. Penilian
Teknik : tes peraktek, tes tertulis dan lisan
Lampiran 6
INSTRUMEN ANGKET
65
,Mata Pel<uaran
Kelas / Semester
: Matematika
:V/II
Befilall tanda cllek list ( ,) pada kolom;awaban ylIlI , ada
NO PERTANYAANSangat
Sering JarangTidak
Sering Pernah
1Saya memperhatikan penjelasan yang
diberikan oleh guru matematika
2Saya tidak memperhatikan guru yang
sedang menerangkan pelajaran
3 Saya mengerjakan PR sendiri
Dalarn mengerjakan PR saya selalu4
melihat hasil orang lain
Saya merasa senang jika belajar5
matematika
6Saya merasa pusing jika saya belajar
,matematika
Saya senang jika guru menyuruh7
mengeIjakan soal di papan tulis
Saya merasa tertantang jika guru8
memberikan soal yang sulit
Saya tidak lup.a dengan penjelasan9
guru di kelas
10Saya lupa apa yang telah dijelaskan
oleh guru matematika
Saya tidak pernah lupa untuk1l
mengerjakan PR matematika-
66
Saya lupa membawa tugas PR12
matematika
Saya senng menanyakan soal13
matematikajika saya tidak mengerti
Saya tidak mengmjakan soal yang14
sulit
Mcskipun sulilnya soal malematika,
15 lelapi,
mencobalclap saya
mengcljakan
Saya merasa pusing jika tidak dapat--
16mengerjakan soal yang sulil
r-----Saya selalu mcngulang materi
-~
yang17
sudah cliterangkan oleh guru di kelas
18Saya mcrasa bosan clengan pelajaran
matematika
Saya mgm mengerjakan soal yang19
muclah-mudah saja
Saya selalu berusaha unluk memahami
20 penjclesan guru meskipun saya merasa
lelah
Ketika guru seclang menerangkan
21 materi matematika rasanya ingin ticlur
saja
22saya bercita - cita ingin menjadi guru
matematika
Saya ticlak ingi melanjutkan sekolah
23 karena tidak mau mengikuti pelajaran
matematika -
S saya senang pada teman yang pintar24
matematika
67
Lampiran 7
Table 4
Skor Minat Kelompok Eksperimen (X) dan Kelompok Kontrol (Y)
Responden SkorX Responden Skor Y
I 26 I 28
2 27 2 38
3 28 3 42
4 32 4 42
5 42 5 43
6 43 6 46
7 47 7 46
8 - 48 8 47
9 49 9 47
I10 50 10 47
II 50 II 47
12 50 12 47
13 50 13 47
14 50 14 47
]5 60 ]5 47
]6 60 16 47
17 60 17 48
18 60 ]8 48
19 65 19 48
20 65 20 50
2] 66 2] 60
22 68 22 60
23 76 23 65
24 76 24
25 81 25
26 82 26
27 85 27
28 85 28
29 86 29
30 91 30
31
1:X= 1722N =30 N =31
(1:X/= 57,4
l
69
65
70
70
70
70
71
71
71
I:x= 1438
(EX/= 46,3.:J
70
Lempiran 8
Analisis Validitas Hasi! Angkct
Untuk mengetahui validitas suatu angket digunakan rumus korelasi Psroduct
Moment dari Pearson sebagai berikut :
nI:xy - (I:x)(I:y)rxy =
keterangan :
rxy = koefesien korelasi variable x dan variable y
n = jumlah responden
Perhitungan untuk validitas butir pemyataan. 30:
30.(83996) -17722.1438r =xy
fxy =
f xy =
rxy =
f xy =
~ {30.1 09.042 - (17722) 2){30.70682 - (1438)2
2519880 - 2476236
~(3271260- 2965284)(2120460 - 2067844)
43644
~ (305976.52616)
43644
~ 160992332643644
126882,7538
rxy = 0,343971 097
71
Dari perhitungan validitas pernyataan responden sebanayak 30, diperoleh
koefesien korelasi (rxy) sebesar 0.344. berdasarkan besarnya, maka soal 30
mempunyai koefesien korelasi yang rendah, dengan kata lain butir pernyataan
responden sebanyak 30 adalah tennasuk pada pernyataan yang valid.
berdasarkan data dari table uji va1iditas diperoleh :
Skor total I X = 1722
Ix2= 109042
Maka:
banyak soal (n) = 24
jum1ah pxq (I pq = -83, II
P = Proposisi siswa yang menjawab benar
q = Proposisi siswa yang menjawab salah
72
Lampiran 9
Analisis Reliabilitas Hasil Angket
Untuk menghitung reliabilitas tiap instrumen di gunakan rumus Alpha Crombach
sebagai berikut :
n~X"_(L:X)-
S2 =11(11- 1)
n L: X"_ (L: 1722)"S2=
11(11-1)2
(24.109042) - 2965284S2=
24(23)2
2617008 - 2965284S2=
l1(n_1)2
- 348276S2=
24 (23 )
- 348276S2=
552
2S = - 630.935
73
Dengan demikian :
n
III =[-n-l
24
111=[ -
24-1
] [ - 630,935 - ( - 86,11) ]
- 630,9335
III = [ 1.043478]
III = [1.044 ] [0.86827J
rll =0.906
[ - 547.825 J- 630.935
Berdasarkan hasil hitungan koefesien realibiltas Alpha Crombach di peroleh
nilai rll = 0,981155 dan karena 0.906 > 0.60, maka koefesien realibitas minat
kelompok eksperimen terhadap mata pel~aran matematika adalah raelible.
Lampiran : I0
DISTRIBUSI FREKUENSI
Table 8
Skor Minat Kelompok Eksperimen (X) dan Kelompok Kontrol
74
Responden SkorX Responden SkorY
I 26 I 28
2 27 2 38
3 28 3 42
4 32 4 42
5 42 5 43
6 43 6 46
7 47 7 46
8 48 8 47
9 49 9 47
10 50 10 47
II 50 II 47
12 50 12 47
13 50 13 47
14 50 14 47,
IS 60 15 47
16 60 16 47
17 60 17 48
18 60 18 48
19 65 19 48
20 65 20 50
21 66 21 60
75
22 . 68 22 60
23 76 23 65
24 76 24 65
25 81 25 70
26 82 26 70
27 85 27 70
28 85 28 70
29 86 29 71
30 91 30 71
31 71
Perhitungan Meneari Distribusi Frekuensi Kelompok Ekspllrimen
a. menghitung Rentallg ( Range)
R = Data tertinggi - Data Terendah = 91 - 26 = 65
b. Menentukan Jumlah Kelas (k)
k = 1 + 3,3 Ion n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 X 1,477
=5,8741=6
c Menghitung Panjang Kelas
Rentang ( R )1=
Banyak kelas (k)=
65
6= 10,83 = 11
Lampiran : II
Tabel9.
Distribusi Frekucnsi Kelompok Eksperimen (table 4)
76
Titik Tengah Batas Bawah FrekuensiSkor
(Me) Batas Atas Absolute Relative (%)
26- 36 31 25,5 4 13,3
37 -47 42 36,5 3 10
48 - 58 53 47,5 7 23,33
59- 69 64 58,5 8 26,67
70- 80 75 69,5 2 6,67
81 - 91 86 80,5 6 20
-Jumlah 30 100
Table 10.
Table Bantu Mencari Mean, Median dan Modus
.Interval Frekuensi Midpoin
X2 F.X2F.X X(Me-Mean)Nilai ( x ) (Me)
26-36 4 31 124 -28.9667 839.06778 3356.2'11
37-47 3 42 126 -17.9667 322.80111 968.4033
48-58 7 53 371 -6.96667 48.534444 339.7411
59-69 8 64 512 4.033333 16.267778 130.1422
70-80 2 75 150 15.03333 226.00111 452.0022
77
81-91 6 86 516 26.03333 677.73444 4066.407 I
Total 30 351 1799 9312.967-
1. Mean (X) =
2. Median ( Me )
~Jx 1799=
~J 30= 59,97
[
1/2n-F J [1/2.30-1
J= b +P = 58,5 + 11J 8
Keterangan : b : batas bawah kelas median
p : panjang kelas median
n : banyak data
= 58,5 + 1,375 = 59875
F : Jumlah semua frekuensi dengan tanda kdas lebih kecildari
tanda kelas median
f: Frekuensi kelas median
3.Modus(Mo)=b+p [hI J=58,5+ Ilr_I_J =58,5+ 1,57=60,07bl + h2 ~ + 6
Ket: p: Batas Bawah kelas Modus
P : Panjang kelas modus
78
b1: Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan
tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modus.
b2: frekuensi kelas modus dikurangi ferkuensi kelas yang lebih besar
sesudah tanda kelas modus.
4. Standar Dcviasi (SD)
~.I-Fx2
SD= -- =I-f
5. Varialts ( S2 )
9312,967
30= 17,,62
I-Fx2 9312,967
I-f=
30= 310,43
Lampiran : 12
Pcrhitungan Mcncarai Distribusi Frckucnsi Kclompok Kontrol
b. menghitung Rentang ( Range)
R = Data tertinggi - Data Tcrendah = 71 - 28 = 43
b. Menentukan Jumlah Kelas (k)
k = I + 3,3 Ion n
= I + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 X 1,477
= 5,9203= 6
c Menghitung Panjang Kelas
79
1=Rentang (R)
Banyak kelas (k)=
43
6=7,16=8
Tabel II.
Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol
Titik Tengah Batas Bawah FrekuensiSkor
(Me) Batas Atas Absolute Relative (%)
28-35 31 25,5 4 13,3
36-43 42 36,5 3 10
44 - 51 53 47,5 7 23,33
52- 59 64 58,5 8 26,67
80
60-67 75 69,5 2 6,67
68-75 86 80,5 6 20
r----~---- - ----_._--Jumlah 30 100
--
Table 12
Table Bantu Mencari Mean, Median dan Modus
Interval Frekuensi MidpoinX2 F.x2F.x X(Me-Mean)
Nilai (x) (Me)
28-35 1 31,5 31,5 -16,26 264.3876 264.3876
36-43 4 39.5 158 -8.26 68.2276 272.9104
44-51 15 47.5 712.5 -0.26 0.0676 1.014
52-59 0 55.5 0 7.74 59.9076 0
60-67 4 63.5 254 15.74 247.7476 990.9904
68-75 7 71.5 500.5 23.74 563.5876 3945.113
Total 31 309 1656.5 5474.416
L,fX1. Mean ( X ) = --- =
L,f
2. Median ( Me )
1656,5= 53,44
31
__ b +p[ II 2
f
n - F ]= 43,5 + 8
[
1/ 2.3
2
1
3
- I~J = 43,5 + 3,478 = 46,978
81
Keterangan : b : batas bawah kelas median
p : panjang kelas median
'11 : banyak data
F : Jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecildari
tanda kelas median
f: Frekuensi kelas median
3.Modus(Mo)=h+p [ hI J=43,5+8120
l=43,5+3,n=47,22hI + h2 ~o + 2~
Ket: h: Batas Bawah kelas Modus
P : Panjang kelas modus
h 1: Frekuensi ke1as modus dikurangi frekuensi ke1as interval dengan
tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda ke1as modus.
h2: frekuensi ke1as modus dikurangi ferkuensi kelas yang lebih besar
sesudah tanda kelas modus.
4. Standar Deviasi (SD)
~FX2
SD= --1:,/
5. Varians ( S2 )
LFx2
1:,/
5474,416
31
5474,416
31
= 13,29
176,59
Lampiran : 13
UJI NORMALITAS DENGAN UJI LILIEFORS
A. KELOMPOK EKSPERIMEN
82
NO X Z F (Z) S (Z) F(Z) - S(Z)
1 26 -1.84 0.0329 0.0333 0.0004
2 27 -1.19 0.0367 0.0667 0.03
3 28 -1.73 0.0418 0.1 0.0582
4 32 -1.50 0.0668 0.1333 0.0665
5 42 -0.94 0.1736 0.1667 0.0069
6 43 -0.88 0.1894 0.2 0.0106
7 47 -0.65 0.2578 0.2333 0.0245
8 48 -0.59 0.2742 0.2667 0.0075
9 49 -0.54 0.2946 0.3 0.0054
10 50 -0.48 0.3156 0.3333 0.0177
11 50 -0.48 0.3156 0.3667 0.0511
12 50 -0.48 0.3156 0.4 0.0844--
13 50 -0.48 0.3156 0,4333 0.1177
14 50 -0.48 0.3156 0.4667 0.1511
15 60 0.09 0.5359 0.5 0.0359
16 60 0.09 0.5359 0.5333 0.0026
17 60 0.09 0.5359 0.5667 0.0308
18 60 0.09 0.5359 0.6 0.0641
19 65 0.37 0.6443 0.6333 0.011
20 65 0.37 0.6443 0.6667 0.0224
21 66 0.43 0.6664 0.7 0.0336
22 68 0.54 0.7054 0.7333 0.0279
23 76 0.99 0.8389 0.7667 0.0722
24 76 0.99 0.0389 0.8 0.0389
25 81 1.28 0.8997 0.8333 0.0664
x3
26 82 1.33 0.9082 0)l667 0.04] 5'---. .._--
27 85 1.50 0.9332 0.9 0.0332---
28 85 ' 1.50 0.9332 0.9333 0.0001
29 86 1.56 0.9406 0.9667 0.026]
30 91 1.84 0.9671 I 0.0329.
Dari table terlihat bahwa :
L hitung (0.1511) < L table (0.161 ), maka disimpulkan data berdistribusi normal
B. KELOMPOK KONTROL
NO X Z F (Z) S (Z) F(Z) - S(Z)
1 28 -1.91 0.0281 0.032258 0.00416
2 38 -1.16 0.123 0.064516 0.058484- --
3 42 -0.86 0.1949 0.096774 0.098126--
4 42 -0.86 0.1949 0.129032 0.065868--
5 43 -0.79 0.2148 0.16129 0.05351
6 46 -0.56 0.2877 0.0193548 0.094] 52
7 46 -0.56 0.2877 0.225806 0.06]894-
8 47 -0.48 0.3156 0.258065 0.057535
9 47 -0.48 0.3156 0.258065 0.057535
10 47 -0.48 0.3156 0.322581 0.00698
I ] 47 -0.48 0.3 ]56 0.354839 0.03924
Et-. 47 -0.48 0.3156 0.387097 0.0715..
13 47 - -0.48 0.3156 0.419355 0.10375
]4 47 -0.48 0.3156 0.451613 0.13601
]5 47 -0.48 0.3156 0.483871 0.16827f---.
]6 47 -0.48 0.3156 0.516129 0.20053r---- -
17 48 -0.41 0.3409 0.548387 0.20749--
18 48 -0.41 0.3409 0.580645 0.239751---
19 48 -0.41 0.3409 0.612903 0.272--
R4
20 50 -0.26 0.3974 0.645161 0.24776
21 60 0.49 0.6879 0.677419 0.010481
22 60 0.49 0.6879 0.709677 0.02178
23 65 087 0.8078 0.741935 0.0722
24 65 0.87 0.8078 0.774194 0.033606
25 70 1.25 0.8944 0.806452 0.087948
26 70 1.25 0.8944 0.83871 0.05569
27 70 1.25 0.8944 0.870968 0.023432
28 70 1.25 0.8944 0.903226 -0.00883
29 71 1.32 0.9066 0.935484 0.02888
30 71 1.32 0.9066 0.967742 0.06114
31 71 1.32 0.9066 1 0.0934
Dari table terlihat bahwa :
L hilung (0,272) < LIable ( 0.886 ), maka disimpulkan data berdistribusi normal
85
Lampiran : /4
UJI HOMOGENItAS
s/ = 176,59
Fh=--- =variansterbesar
varianslerkecil
310,43
176,59= 1,76 < 1, 85
F hilung < 1, 85
Dengan dk l = 31 - 1 = 30 dan dk2 = 30 - 1 = 29, IT,aka Ftabcl = 1,85
Maka didapat F hilling (l,76) , F lahle (1,85), kesimpulan data I-!omogel1
UJIt
111 =30 XI = 59,97
112 = 31 X2 = 53,44 sl = 13,29
=6,476,5359,97 - 53,44
-;::::======-=17,62 + 13,29 ~,59 + 0,43
+---30 31
t' = ;=;;=====:;:-:- =
J I2 + S}.--+111 112
Selanjutnya membuktikan bahwa :
59,971,999
3053,44
= 1,72431
1,999.1,70 + 1,724.1,70
1,999 + 1,724=
tl = t(0,95129 = 1,70
12 = 1(0,95)30 = 1,70
3,398 + 2,931=
3,723
6,329
3,723= 1,669
Terlihat bahwa t' 6,47 > 1,669, maka Ho di tolak, artinya ada perbedaan antara
kelompok ekseperimen dengan kelompok control.
Lampiran 15-'
Table 4
Skor Minat Kelompok Eksperimen (X) dan Kelompok Kontrol (Y)
87
Responden SkorX Responden Skor Y I
1 26 1 28
2 27 2 38
3 28 0 42.)
4 32 4 42
5 - 42 5 43
6 43 6 46
7 47 7 46
8 48 8 47
9 49 9 47
10 50 10 47
II 50 11 47
12 50 12 47
13 50 13!
47,
14 50 14 47
15 60 15 47
16 60 16 47
17 60 17 48
18 60 18 48
19 65 19 48
20 65 20 50
21 66 21 60
22 68 22 60
23 76 23 65
24 76 24
I65
25 81 25 70
26 82 26 70
27 85 27 70
28 85 28 70
29 86 29 71
30 91 30 71
31 71
kX= 1722 kX= 1438N=30 N=31 -
(I:X)2= 57,4 (I:X)2= 46,387
UJI VALIDASI ANGKET MINAT ANAKa3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 al0 all a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a241 1 1 2 1 1 3 1 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ,,8 ""3 3 1 1 1 " 1 " " 3 1 1 1 2 1 2 3 3 3 2 3 49 240
--z 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 " 2 2 2 " 48 2"c42 3 3 1 1 1 2 1 3 1 1 1 3 1 2 " " " :>U ,,:>UC
" " " " 1 2 2 2 " " L L " L 2 2 2 2 2 2 2 47 22092 3 3 1 1 1 2 1 , , 3 1 1 1 " 2 " 2 " 2 2 :>U ,20002 " 2 1 1
"'2 1 " 2 1 1 1 " 1 2 " " " 2 " "" 1"""
" ~ 3 1 1 1 2 1 2 3 3 1 1 1 3 1 2 , 2 3 2 2 50 250C
" 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ~ 1 " " " " ~ "" '''''24
" 1 1 1 2 1 3 3 3 1 1 1 3 1 2 3 2 3 2 2 50 250011 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 " 2 2 " 2 2 2 2 42 1/042 1 1 " 1 3 3 1 1 3 1 2 " " " " "" "00
" 1 " 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 32 10242 3 3 1 1 1 2 1 , 1 1 1 , 1 2 , 2 , 2 2 "U ,2"0(2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 204 4 3 4 " 4 3 3 4 " ~ 4 4 4" ~ 4 4 4 00 '''''04 ~ 4 ~ 4 3 4 3 3 3 4 3 , 4 4 4 , 4 , 4 3 4 8" 722,4 4 4 " " 4 4 3 4 4 4 4 4 4 " 4 4 4 4 4 4 ~1 82e12 1 1 1 2 3 3 1 1 1 3 1 < ~ < ~ " < :>U <0003 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 , 4 3 4 4 3 4 4 4 " IJ6 73902 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2, '28
" " " 4 " 4 " 4 " " ~ ~ " 4 83 " 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 " 4 3 3 " " " " 3 4 76 57764 " 4 4 , 4 , , , 4 4 4 , 4 , 4 " 4 0<
,~J 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 65
" 2 2 2 3 2 2 1 " 4 , ,"
, ,"
," 4 8
~ " < L "' < " 1 ~ 4 ~ ~ ~ 3 3 3 ~ ~ ~ 3 3 65 142252 , 3 1 1 2 1 " " 3 1 2 " 1 2 " 2 , 2 ,2 2, 4< ~
, 1 1 " 1 " ~ " 1 1 2 L " < " " ~ 5" I "'U43 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 " 3 3 3 3 81 16561
" " 2 2 2 " 1 2 2 " " < " " " < " " 2 " " 4bI" '",
" " " 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 3 3 2 3 47 122092 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4
I~" 3 " 1 1 2 1 " " " 1 " 1 < " ",
" " 41 < < 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 "" 1..""':'
" " " 3 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 ", 2 4
~" 3 , 1 1 " 1 " " " " 1 < ",
" " 4'< " < < 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 "" ,,,,,"
2 2 " " " 2 2 " " "2 2 2 " < 2 < " < < 2 " 4" 12401
" " " 1 1 " 1 2 " " 1 1 1 2 1 " < 3 " " 3 4 ,"LW1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 < 3 2 2 < 2 2 2 42 11764< 1 < 1 1 < 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 "0 /04
< L 2 L L < 2 2 L L 2 2 2 " 2 2 2 2 2 2 2 2
" ", 1 < 1 " < < 1 < < " " " " " 4 I<<C~
1 < 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 42 1764
" 3 3 1 1 1 2 < < < 1 1 < 1 < < 2 3 4 ,«U"~ " " ~ < 2 2 " 2 " L ~ " ~ 2 4 3 4 02 1~044, 3 3 1 1 2 < < < 1 1 1 " 1 2 2 " 3 2 " 4 ZiUl!
" " " 1 1 2 1 2 2 2 1 1 < 1 2 " 2 " 4 ,«u~
~ :L ":L :L :L 2 " < L " < " :L :L 2 r 2 2 2 2 2 2 <+:; 1L4Ul
" 3 1 1 2 < 2 2 1 1 1 < < < " 2 " 4 ,nu"2 " :L " < :L " :L 2 " < " 2 :L < " :L :L " " :L 2 40
~.3 3 3 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 3 " 2 " 4< < < < < 2 2 2 2 2 2 < < < < " < < < " :z 2 401 :L :L :L L :L " 1 L :L < :L ~ < :L 2 ~ 1 " :L 01J 20003 3 3 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 3 3 2 3 47 ""w
< 2 " < < 2 < 2 < 2 < " < < 2 < < 2 2 2 < 4>J 24012 < < " " 2 " 2 2 " " 2 < " " 2 " " < < " " 40 ";jtJ43 3 3 3 3 ~ 3 3 ~ ~ ~ ~ ~ 3 3 ~ ~ " " 00412 " " " < "
," " 3 3 3 ~
," j j ,
" 3 , 68 46242
." < " " :L " < :L < " < < " " " " < " 2 " ~ <401
1;;: 0> ~ ... <0 N ::J: 0> ~M ~ ... '" ~ <0 ... ... 0> M ... ~ ...
M <0 0> M<0.
~ <0 0 <0 <0 0> 0 N ~ M 0 <0 <0 M 0>, <0 ~ <0 ... <0 <0 ... <0. <0 ... <0. <0 <0 0>• <0• <0 .... 0> ..., 0 0 0 o· o· 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,
~ ;g I ;:g ~ ;g " " ;g ;g ;g ;g ;g " ;g ;g ;g " ;g ;g ;g "i ."
~."
~."
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ §!
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
umOf 95, CpUI3t 15412, Indones'anee 7W
Telp. ; (62-2\) 7443328. 7401925. FllX. \6/ -2,.1 744J.~2g
Email: l.linjkt@cabi.net.id_ '!lOM ?
NomorLamp.H a I
: ET/TL.02.1/ll/2007:Abs/raksiIOIl/line: BIMBlNGAN SKRIPSI
Kepaela Yth.Dra. Al1e1ah Mas'uel, M.peIPcmbimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah elan KeguruanLJIN Syarif I-ItelayatullahJakarta .
.Assa/u}//[( 'a/alkuJIl WI'. wh.
Jakarta, 1 Fcbruari 2007
Dengan ini eliharapkan keseeliaan Sauelara untuk mcnjaeli Pcmbimbing 1111(matcri/tcknis) pcnulisan skripsi mahasiswa,
Nama
NIM
Jllrusnn
Semester
: O. Rot);uelin
: 503016029901
: Pendidikan Matcmatika
: Vll ( tujuh )
Juelul skripsi : Pengaruh ala/ peraga llIa/ellla/ika dahlin IlIcnlllllbllhkan JIIinalanak di Madrasah Iblic/aiy"h TallfilJlIl A/hjid Ciseeng Bogor ".
Judul tersebut tclah elisctujui oleh Jurusan yang bersangkutan paela tanggal 31.Januari 2007 elcngan abstraksi/outline scbagaimana tcrl81npir.
Bimbingan shipsi ini eliharapkan selesai elalam waktu 6 (cnam) bulan. dan dapalelipcrpanjang sclama 6 bulan berikutnya apabila bclum sclcsai.
Atas perhatian elan kCI:ia sama Sauelara, kami ucapkan terimakasih.
WassalaJIIII 'alaikullI 1I'r.1I'b.a.n. Dckan
Pembantll Dekan Biel, Akadcmik,
Tembusan:I, Dekan FITK2, Ketua Jul'usan ybs .. _
/'
~, 1-1, Aziz l'ahrurrozi, MANIP. 150202 343~
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARlF' HlDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Telp. : (62~21l7443328, 7401925, Fax. (6/-2,) 7443.'28
nor 95, C.pulat 15412,lndoncs;a'W
Email : uinjkl@cabi.net.id- ..NomorLamp.H a I
: ET/fL.02.2/ 11/2007: DuLiine/Proposal: Permohonan Iz}n Penelitian
Kepada Yth.Kepala .di-Tempat
Assalamu 'alaikum WI'. wb.
Dengan honnat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, I Februuri 2007
Nama
NIM
Jurllsan
Semester
: O. RofYlldin
: 50301602990 I
: Pendidikan Matemalika
: VII ( llljuh )
JlIdlil skripsi : Pengaruh alaI peraga malemalika dalam menumbuhkan mina/anak di Madrasah fblidaiyah Tm!fiqul A/lifal Ciseeng Bogor ".
adalah benar mahasiswa Faklillas lImli Tarbiyah dan Kegllrllan UIN Jakatta yangsedang menYlIslin skripsi, dan akan mengadakan penelitian eli instansi/sekolahyang Saudara pimpin.
Untllk itu kami mahan Salldara dapat mengizinkan mahasiswa terseblltmelaksanakan penelilian dimakslld.
Alas perhatian dan bantllan Saudara, kami ucapkan terirna kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
a.n. DckanPembantll Dekan Bid. Akadcl11ik,
Tembusan:I. Dekan FITK2. Kelua Jurllsan ybs.3. Mahasiswa yang bersangklltan.
~H. Aziz ahrllrrozi, MANIP. 150202343 'F
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HlDAYATULLAH JAKARTA
FAKUL'l'AS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Tclp. . (62-21) 7443328, 7401925. Fax, i 6:-2 l) 7<l4J.'l!'
lr 95. CIPUlat lS<l12,lndoncs-;a Email: uinjkl@(;abLnct.id!!!mwa~-,!!!.!!!,!!!~W!!!',!!!· !!!'!!!'!!!-!!!!!!.!'!!!-!!!!!!-~!2!!!!2!!!C!!!!!!",-!!!",_",'",m",,=!!!' """'''''''''''!!!!J!!!:!~~!!!!!!M-'»!!,!!!~_~~<ww
NomoI'Lamp,I-! a 1
: ETrn,,02,21 11/2006: Ins/rumen Risel: RlSKf/WA WANCARA
Kepada Yth,Kepala "''''''''''''''''''''''''''''diTempat
A.ysulUJI1lf 'alaiJooll HT. wb.
Dengan hormat kami sampaikall bahwa,
Jakarta, 1 f'ebruari 2007
Nama
NliVl
Junlsan
Semester
: 0, Rofyuclin
: 503016029901
: Pendidikan Malematika
: Vll (tujuh )
Judul skripsi : Pellgaru!l alaI peJ'aga IJwtemutika da/am l1Ie}/l(lJIbuhkoJ'! lIIinat
UI/uk di Madmsuh fhlidaivuh naif/qui Athfu! Ciseeng Bogol' ",
aclalah bcnar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengaclakan peneiitian (rise!) eliinstansi/sekalalfyang Saudara pimpin,
Unluk itu kami mahan bantuan Sauclara terhaclap mahasiswa terschut c1alall1melaksanakan penelitian dimaksud,
Alas perhatian clan bantuan Sauelara, kami ueapkan terima kasih,
/FosSU!WIIII 'u/oikulII ll'1'. ,vh.
a,n, DekanPembanlu Dekan Bid, Akademik,
Temhllsnn:1. Dekan FITK2, Kctua Jurusan ybs.3. ivlahasis\va yang bcrsangkutan.
~"iMAN1P. 150 202 34j~
YAYASAN PENDIDIKAN TAUFIQUL ATI-IFAL
MADRASAH IBTIDA'IYAH TAUFIQUL ATHFALSTATUS: TERAKREDITASIB
H. Usa Gg. Masjid AJ Istiqomah Kp. Setu RT 02/01 Parigi Mekar Kec. Ciseeng Kab.
Bogar J6330 TeJp. (0251) 542748
SURAT KETERANGANNOMOR: MLlOJ2/SK/IV/2007
19 bertanda tangan di bawah ini, KepaJa Madrasah Ibtida'iyah TaufiquI AthfaJ
eeng - Bogar, menerangkan bahwa :
Nama
Nomor 1nduk
Fakultas
Jurusan
Tahun Akedemik
: O. Ropiudin
: 503016029901
: llmu Tarbiyah dan Keguruan
: Pendidikan Matematika
: 2002 I 2006
ah mengadakan penelitian di Madrasah Ibtida'iyah TaufiquJ AthfaJCiseerig Bogar
i tanggaJ 17 Maret sid 27 April 2007 sehubungan dengan tugas skripsi deng;ari Judul :
'ENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP MINAT SISWA
,LAM PELAJARAN MATEMATIKA (Studi EksperimenMI. Taufiqtil Athfal
reeng - Bopgor)
mikian surat keterangan ini di buat dengansebenar-benafnya,· agar dapat di
gunakan sebagaimana mestinya dan pihak yang berkepentingan maklum.
top related