pengaruh penggunaan video dalam ...repository.usd.ac.id/35254/2/151424001_full.pdfmateri usaha...
Post on 17-Jun-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO DALAM PEMBELAJARAN
MATERI USAHA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERLIBATAN
SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Stefani Dewi Puspitasari
NIM : 151424001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO DALAM PEMBELAJARAN
MATERI USAHA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERLIBATAN
SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Stefani Dewi Puspitasari
NIM : 151424001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan tercantum dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Juli 2019
Penulis
Stefani Dewi Puspitasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Stefani Dewi Puspitasari
NIM : 151424001
Demi pengembangan ulmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO DALAM PEMBELAJARAN
MATERI USAHA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERLIBATAN
SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain utnuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 30 Juli 2019
Yang menyatakan,
Stefani Dewi Puspitasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar
kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan
meluruskan jalanmu”
(Amsal 3: 5-6)
Karya ini saya persembahkan kepada:
Kepada Tuhan atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga segala permasalahan
dalam penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
Kepada kedua orang tua saya, Bapak I Wayan Balik Sura Atmaja dan Ibu Erlina
Sungkawati, yang selalu memberikan dukungan, doa, dan semangat selama kuliah
sampai menyelesaikan skripsi ini.
Kepada Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma,
terimakasih atas segala bimbingan dan dinamikanya selama perkuliahan.
Kepada teman-teman, khususnya mahasiswa Pendidikan Fisika 2015, terimakasih
atas semangat dan dukungan yang selalu kalian berikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO DALAM PEMBELAJARAN
MATERI USAHA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERLIBATAN
SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
Stefani Dewi Puspitasari
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
video dalam pembelajaran pada pokok bahasan usaha terhadap hasil belajar dan
keterlibatan siswa.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuantitatif dan kualitatif. Subyek
penelitian adalah siswa kelas X MIPA 3 dan X MIPA 4. Penelitian ini
menggunakan dua kelas eksperimen yang diberikan treatment berbeda.
Pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan media video, tetapi cara
penayangan videonya berbeda, yaitu secara bersama-sama di depan kelas dan
secara individu. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data, yaitu: tes
tertulis uraian (pre-test dan post-test), observasi, angket, dan dokumentasi.
Peningkatan hasil belajar siswa berdasarkan hasil pre-test dan post-test dianalisis
secara statistik menggunakan program SPSS 23, sedangkan keterlibatan siswa
dianalisis dari observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penggunaan video dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mengenai pokok bahasan usaha; (2) Penggunaan
video dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran pada
pokok bahasan usaha; (3) Efektivitas penggunaan video dalam pembelajaran di
kelas, selain ditinjau dari hasil belajar dan keterlibatan siswa juga perlu untuk
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran.
Kata kunci: video, hasil belajar, keterlibatan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE EFFECT OF THE USE OF VIDEOS IN LEARNING ABOUT WORK
TO THEIR LEARNING OUTCOMES AND THE STUDENTS’
ENGAGEMENT FOR CLASS X MIPA SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
Stefani Dewi Puspitasari
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2019
The aim of this research is to define the effect of the use of videos in
physics learning about work to their learning outcomes and the students’
engagement.
This research is conducted through quantitative and qualitative
experiments. The research subjects were the students of Class X MIPA 3 and X
MIPA 4. The research applied different treatments on these two experimental
classes. The videos were used in both of experimental classes but they are being
watched together in one class and they were being watched individually in the
other class. The instruments used for collecting data are; written test description
(pre-test and post-test), observation, questionnaire, and documentation. The
students’ progress on their learning outcomes was measured by the results of the
the pre-test and the post-test which statistically were analyzed by the SPSS 23
program. While the students’ engagement was analyzed through observation.
The results showed that (1) The use of videos can improve the students’
learning outcomes; (2) The use of videos can encourage students to be actively
involved in the learning about work; (3) The effectiveness of the use of videos in
classroom learning in addition to the students’ learning outcomes and students’
engagement also needs to pay attention to the factors that influence the learning
prosess.
Keywords: videos, learning outcomes, students’ engagement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik atas
dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1) Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing
yang telah memberikan motivasi, bimbingan, dan arahan kepada penulis
sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2) Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Sanata Dharma.
3) Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., sebagai Dosen Pembimbing
Akademik Pendidikan Fisika 2015 yang telah bersedia memberikan
semangat, motivasi, dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan dan
penyelesaian skripsi ini.
4) Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Univeristas Sanata
Dharma yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan bekal
pengetahuan kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.
5) Seluruh staf sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan selama
penulis berkuliah di Universitas Sanata Dharma.
6) Bapak Rudy Prakanto, S.Pd., M.Eng., selaku Kepala SMA Negeri 8
Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
7) Bapak Drs. Wahyu Santosa, selaku guru mata pelajaran Fisika di SMA
Negeri 8 Yogyakarta yang telah membantu dan memberikan masukan
kepada penulis selama melaksanakan penelitian.
8) Kedua orang tua saya, Bapak I Wayan Balik Sura Atmaja dan Ibu Erlina
Sungkawati, serta adik tercinta, Regina Dyah Saraswati, yang selalu
memberikan semangat, dukungan, dan doa kepada penulis dalam hal
apapun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
9) Ani, Bagus, Pungky, Andi, dan Sekar, sahabat seperjuangan yang selalu
memberikan semangat, dukungan, dan masukan dalam menyelesaikan
skripsi.
10) Agnes, Ani, dan Pungky yang telah membantu penulis selama
melaksanakan penelitian.
11) Keluarga dan teman-teman prodi Pendidikan Fisika angkatan 2015 yang
selalu memberikan semangat satu sama lain.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari berbagai bentuk
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan untuk penyelesaian penelitian ini.
Yogyakarta, 30 Juli 2019
Penulis,
Stefani Dewi Puspitasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .................................. v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3 Batasan Istilah Dan Pembatasan Masalah ............................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 6
2.1 Media Video .......................................................................................... 6
2.2 Keterlibatan Siswa ................................................................................. 7
2.3 Hasil Belajar ........................................................................................ 10
2.4 Usaha yang Dilakukan Oleh Gaya Konstan .......................................... 11
2.5 Penelitian yang Relevan ....................................................................... 14
2.6 Desain Pembelajaran ........................................................................... 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 17
3.1 Desain Penelitian ................................................................................. 17
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian .............................................................. 18
3.3 Populasi Dan Sampel ........................................................................... 18
3.4 Video Pembelajaran yang Digunakan ................................................... 19
3.5 Treatment............................................................................................. 21
3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................ 23
3.7 Uji Validitas Instrumen Penelitian ........................................................ 25
3.8 Metode Analisis Data ........................................................................... 26
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA ................................................... 29
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 29
4.2 Data dan Analisis Data ......................................................................... 41
4.3 Pembahasan Umum.............................................................................. 68
4.4 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 73
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 73
5.2 Saran .................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rincian Waktu Pemanfaatan Media Video dalam Pembelajaran ....... 15
Tabel 3.1 Gambaran Isi Video ......................................................................... 19
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa ................................................. 25
Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Angket ...................................................... 28
Tabel 4.1 Rincian Pelaksanaan Kegiatan ......................................................... 30
Tabel 4.2 Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen I ....................... 41
Tabel 4.3 Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen II ..................... 43
Tabel 4.4 Hasil Perbandingan Nilai Pre-test Kelas Eksperimen I dan Kelas
Eksperimen II .................................................................................. 44
Tabel 4.5 Hasil Analisis Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen I .......... 46
Tabel 4.6 Hasil Analisis Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen II ........ 47
Tabel 4.7 Hasil Perbandingan Nilai Post-test Kelas Eksperimen I dan Kelas
Eksperimen II .................................................................................. 48
Tabel 4.8 Analisis Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM .............................. 50
Tabel 4.9 Pengerjaan LKS pada Kelas Eksperimen I ....................................... 52
Tabel 4.10 Pengerjaan LKS pada Kelas Eksperimen I ..................................... 53
Tabel 4.11 Jumlah Siswa yang Terlibat Aktif pada Kelas Eksperimen I dan
Kelas Eksperimen II ...................................................................... 60
Tabel 4.12 Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen I ........ 63
Tabel 4.13 Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen II ....... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gaya konstan F yang bekerja pada sebuah benda dengan sudut θ
dan menyebabkan benda berpindah sejauh s .............................. 12
Gambar 2.2 Berbagai gaya yang bekerja pada sebuah benda dan menyebabkan
benda berpindah sejauh ............................................................. 14
Gambar 4.1 Diagram pelaksaaan penelitian .................................................... 29
Gambar 4.2 Siswa Kelas X MIPA 3 menyimak video pembelajaran mengenai
materi usaha oleh gaya konstan .................................................. 33
Gambar 4.3 Peneliti membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan salah satu soal di LKS ........................................... 35
Gambar 4.4 Siswa kelas X MIPA 3 mengerjakan soal post-test dan mengisi
angket tanggapan ....................................................................... 36
Gambar 4.5 Siswa kelas X MIPA 4 menyimak video pembelajaran mengenai
materi usaha oleh gaya konstan .................................................. 38
Gambar 4.6 Siswa kelas X MIPA 4 menyimak video dan mengerjakan soal
pada LKS ................................................................................... 38
Gambar 4.7 Peneliti dan siswa kelas X MIPA 4 melakukan diskusi bersama . 40
Gambar 4.8 Siswa kelas X MIPA 4 mengerjakan soal post-test dan mengisi
angket tanggapan ....................................................................... 41
Gambar 4.9 Diagram hasil analisis butir pernyataan angket dari kedua kelas
eksperimen ................................................................................ 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Perizinan Melakukan Penelitian ........................................ 78
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................... 79
Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen ............................................................... 80
Lampiran 4. LKS Kelas Eksperimen I ............................................................ 88
Lampiran 5. LKS Kelas Eksperimen II ........................................................... 96
Lampiran 6. Kisi-Kisi Soal Pre-test ............................................................. 104
Lampiran 7. Soal Pre-test Kelas Eksperimen I ............................................. 116
Lampiran 8. Soal Pre-test Kelas Eksperimen II ............................................ 117
Lampiran 9. Kisi-Kisi Soal Post-test ............................................................ 118
Lampiran 10. Soal Post-test Kelas Eksperimen I .......................................... 129
Lampiran 11. Soal Post-test Kelas Eksperimen II ......................................... 130
Lampiran 12. Angket Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen I ........................ 131
Lampiran 13. Angket Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen II ...................... 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu guru dalam
mengajar. Media pembelajaran diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa. Namun, dalam proses pembelajaran, guru
kurang memanfaatkan media-media pembelajaran yang bervariasi. Hal ini
menyebabkan siswa lebih cepat bosan dan tidak tertarik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat pun dapat membantu
siswa terhindar dari miskonsepsi atau kesalahan pemahaman akan suatu
konsep dalam materi tertentu. Salah satu contohnya adalah masalah konsep
dalam materi usaha. Menurut Suparno (2005: 17), usaha atau kerja (W) sama
dengan gaya (F) kali perpindahan (s), atau dapat dirumuskan dengan
persamaan W = F • s. Jika suatu gaya bekerja pada suatu benda dan benda itu
tidak bergerak dalam suatu perpindahan tertentu, maka tidak ada usaha.
Dalam hal ini beberapa siswa mengalami miskonsepsi. Mereka berpikir
bahwa dalam peristiwa tersebut terjadi usaha. Siswa beranggapan meskipun
gaya yang bekerja pada benda tidak menyebabkan benda bergerak, tetapi
benda itu mengalami kerja atau usaha. Untuk mengatasi hal tersebut, guru
dapat memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti ketika
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), penyampaian materi
pelajaran Fisika di kelas X MIPA di SMA Negeri 8 Yogyakarta tidak
bervariasi. Guru menyampaikan materi menggunakan metode ceramah dan
terkadang menggunakan media Power Point dengan isi materi yang padat.
Terkadang dalam proses pembelajaran, siswa yang memperhatikan hanya
siswa yang duduk di barisan depan, sedangkan yang lain sibuk dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kegiatannya masing-masing. Tak jarang juga terlihat siswa yang mengantuk
dan cenderung pasif saat pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa
keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang. Oleh sebab itu,
diperlukan strategi pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam Aswara (2018), Edgar Dale menyatakan bahwa perolehan hasil
belajar melalui indera pandang berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar
13%, dan melalui indera lainnya berkisar 12%. Hal yang sama juga
ditegaskan melalui hasil penelitian yang telah dilakukan oleh British
Audiovisual Association pada tahun 1983 (dalam Marilyn J. Bazeli dan James
L. Heintz, 1997). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa informasi
yang diserap melalui indera pendengaran sekitar 20%, melalui indera
penglihatan berkisar 30%, dan sekitar 50% melalui penglihatan dan
pendengaran. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran akan
lebih optimal jika dapat melibatkan beberapa indera melalui berbagai
pengalaman belajar. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengelola berbagai
sumber belajar maupun media pembelajaran yang tepat agar siswa dapat
memperoleh makna dari pengalaman belajar yang diperoleh. Sebab, makna
diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami
(Suparno, 1997). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Edgar Dale dan British Audiovisual Association (1983) tersebut, maka salah
satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu berupa video.
Salah satu penelitian mengenai penggunaan video dalam pembelajaran
adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Eko Ribawati pada tahun 2015
dengan judul Pengaruh Penggunaan Video Terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan
video dalam pembelajaran memiliki pengaruh postif terhadap motivasi dan
hasil belajar siswa. Kemudian dalam Waryanto (2007), Ronald Anderson
mengemukakan terdapat beberapa kelebihan yang dapat diperoleh dari
penggunaan media video sebagai sarana pembelajaran. Salah satunya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dapat digunakan secara bersama atau individual. Oleh sebab itu, peneliti ingin
mengetahui penggunaan video yang efektif dalam pembelajaran berdasarkan
cara penayangannya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh penggunaan video dalam pembelajaran pada
pokok bahasan usaha terhadap hasil belajar dan keterlibatan siswa. Selain itu,
peneliti juga ingin mengetahui efektivitas penggunaan video dalam
pembelajaran pada pokok bahasan usaha ditinjau dari hasil belajar dan
keterlibatan siswa.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Apakah penggunaan video pada pokok bahasan usaha dapat
meningkatkan hasil belajar siswa?
2) Bagaimana pengaruh penggunaan video pada pokok bahasan usaha
terhadap keterlibatan siswa dalam pembelajaran di kelas?
3) Bagaimana efektivitas penggunaan video dalam pembelajaran pada
pokok bahasan usaha ditinjau dari hasil belajar dan keterlibatan siswa?
1.3 Batasan Istilah dan Pembatasan Masalah
Batasan istilah dan batasan masalah pada laporan penelitian ini adalah:
1) Objek penelitian ini adalah melihat sejauh mana pengaruh pemanfaatan
video dalam pembelajaran terhadap keterlibatan dan hasil belajar siswa.
2) Peneliti membatasi materi pembelajaran yaitu materi usaha yang
dilakukan oleh gaya konstan.
3) Keefektifan video adalah tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan alat bantu berupa video dalam pencapaian suatu
tujuan yang telah direncanakan.
4) Video yang dimaksud adalah video yang telah tersedia dalam situs web
Youtube yang sudah diunduh dan disiapkan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
5) Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar kognitif yaitu perubahan
kemampuan intelektual yang diperoleh siswa setelah memperoleh
perlakuan.
6) Keterlibatan siswa adalah aktivitas yang dilakukan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran selama penelitian berlangsung.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1) Mengetahui pengaruh penggunaan video pada pokok bahasan usaha
terhadap hasil belajar siswa.
2) Mengetahui pengaruh penggunaan video dalam pembelajaran pada pokok
bahasan usaha terhadap keterlibatan siswa.
3) Mengetahui efektivitas penggunaan video dalam pembelajaran pada
pokok bahasan usaha ditinjau dari hasil belajar dan keterlibatan siswa.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi sekolah
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
untuk meningkatkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dalam
proses belajar mengajar di sekolah.
1.5.2 Bagi guru
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dan menarik dalam proses
pembelajaran untuk mata pelajaran Fisika.
1.5.3 Bagi siswa
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh
positif dalam diri siswa dalam proses pembelajaran untuk mata pelajaran
Fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.5.4 Bagi penelitian Pendidikan Fisika
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
referensi untuk penelitian berikutnya dalam upaya meningkatkan keterlibatan
dan hasil belajar siswa melalui penggunaan media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Media Video
2.1.1 Gambaran Video
Media video tergolong sebagai media audiovisual yang mampu
menampilkan unsur gambar dan suara secara bersamaan pada saat digunakan
untuk mengkomunikasikan informasi dan pengetahuan kepada penerima
informasi. Media video dapat memperlihatkan objek, tempat, dan peristiwa
dalam format gambar bergerak secara komprehensif. Keunggulan ini
membuat media video sering digunakan sebagai sarana untuk memperoleh
dan mengkomunikasikan pesan secara lengkap (Pribadi, 2017:137).
2.1.2 Kelebihan dan Keterbatasan Media Video
2.1.2.1 Kelebihan Media Video
Ronald Anderson (dalam Waryanto, 2007) mengemukakan terdapat
beberapa kelebihan yang dapat diperoleh dari penggunaan media video
sebagai sarana pembelajaran, yaitu dapat digunakan untuk klasikal atau
individual, dapat digunakan seketika, digunakan secara berulang, dapat
menyajikan materi secara fisik tidak dapat bicara kedalam kelas, dapat
menyajikan objek yang bersifat bahaya, dapat menyajikan objek secara detail,
tidak memerlukan ruang gelap, dapat diperlambat dan dipercepat, serta
menyajikan gambar dan suara.
2.1.2.2 Keterbatasan Media Video
Menurut Heinich dan kawan-kawan (dalam Pribadi, 2017:147), media
video memiliki beberapa keterbatasan, meliputi: (1) kecepatan penayangan
informasi dan pengetahuan secara konstan; (2) kadang-kadang menimbulkan
persepsi yang berbeda terhadap informasi dan pengetahuan yang ditayangkan;
serta (3) pengeluaran untuk biaya produksi program video sangat mahal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2.2 Keterlibatan Siswa (Student Engagement)
2.2.1 Pengertian Keterlibatan Siswa
Menurut Connell dan Wellborn (dalam Ikhtarotul B. dan Adi C. P,
2017), student engagement merupakan perwujudan dari motivasi yang dilihat
melalui tindakan, koginitif, dan emosi yang ditampilkan oleh siswa, mengacu
pada tindakan berenergi, terarah, dan tetap bertahan ketika mendapatkan
kesulitan atau kualitas siswa dalam interaksinya dengan tugas akademik.
Menurut Dharmayana (2012: 81), keterlibatan siswa pada sekolah adalah
suatu proses psikologis yang menunjukkan perhatian, minat, investasi, usaha,
dan keterlibatan para siswa yang dicurahkan dalam pekerjaan belajar di
sekolah. Menurut Fredircks et. Al (dalam Ikhtarotul B. dan Adi C. P, 2017),
student engagement merupakan konstruk multidimensional yang terdiri atas
tiga dimensi, yaitu behavioral engagement, emotional engagement, dan
coginitive engagement. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulka bahwa
keterlibatan siswa (student engagement) merupakan perwujudan motivasi
dalam diri siswa yang dilihat melalui tindakan emosi, koginitif, dan perilaku
siswa dalam proses belajar.
Keterlibatan perilaku (behavioral engagement) menggambarkan
kualitas motivasi siswa yang ditampilkan dalam kegiatan pembelajaran di
dalam kelas maupun di kegiatan akademik di luar kelas untuk mencapai
keberhasilan akademik. Dimensi ini ditandai dengan perilaku siswa yang
penuh usaha, ketekunan, intensitas, dan keteguhan hati menjalankan kegiatan
akademik.
Keterlibatan emosi (emotional engagement) menggambarkan emosi
positif siswa pada proses pembelajaran maupun tugas-tugas yang diperoleh
dari sekolah. Dimensi ini menunjukkan kondisi siswa yang antusias,
menikmati, senang, dan puas dalam kegiatan akademik. Dimensi ini sangat
penting untuk menumbuhkan rasa ketertarikan siswa terhadap instansi
pendidikannya (sekolah ataupun kelas) dan mempengaruhi kesediaan siswa
untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Keterlibatan koginitif (coginitive engagement) adalah keterlibatan
siswa dengan proses pembelajaran di kelas yang menunjukkan bahwa siswa
mengikuti dengan kesadaran yang penuh, mencakup seperti perhatian siswa,
konsentrasi, fokus, partisipasi, menyerap, dan memiliki kesediaan untuk
berusaha melebihi standar yang dimiliki. Dimensi ini melihat usaha siswa
yang dibutuhkan dalam memahami dan menguasai suatu materi, sehingga
siswa dapat mencapai kemampuan tersebut.
Berdasarkan uraian mengenai keterlibatan emosional, keterlibatan
perilaku, dan keterlibatan kognitif di atas, peneliti memilih 5 indikator yang
dapat diukur untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Kelima indikator tersebut adalah tekun dalam menyelesaikan tugas, semangat
dan menunjukkan adanya minat, fokus dalam mengikuti proses pembelajaran,
berani bertanya, dan berani mengemukakan pendapat.
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan Siswa
Keterlibatan siswa di sekolah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
dari dalam diri individu dan dari luar individu (Riska, 2018).
2.2.2.1 Faktor Individu
Faktor individu merupakan faktor dari dalam diri individu yang
mempengaruhi keterlibatan siswa di sekolah, yaitu pribadi siswa. Hal-hal
yang berasal dari pribadi siswa sendiri, seperti kebutuhan akan
keterhubungan, kebutuhan akan autonomi dan kompetensi, kepercayaan diri
siswa, motivasi internal, perencanaan tujuan siswa, karakteristik individu, dan
ketertarikan terhadap tugas.
2.2.2.2 Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah faktor yang berasal dari luar individu yang
mempengaruhi keterlibatan siswa. Terdapat lima faktor lingkungan yang
diuraikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1) Hubungan antar Teman Sebaya
Hubungan antara teman yang baik akan membantu siswa untuk
menghadapi persoalan yang dihadapi, baik di sekolah maupun dalam
keluarga, yang dapat menghambat siswa untuk belajar. Hubungan yang baik
akan menciptakan lingkungan yang suportif.
2) Keluarga
Keluarga memiliki peran dalam mempengaruhi keterlibatan siswa di
sekolah. Pola asuh orang tua dan hubungan antar keluarga sangat
mempengaruhi keterlibatan siswa. Hubungan yang suportif dalam keluarga
dapat mempengaruhi siswa untuk terlibat secara aktif di sekolah.
3) Lingkungan Kelas
Lingkungan kelas yang mendukung dapat mempengaruhi keterlibatan
siswa dalam kelas. Menurut Patrick, dkk (dalam Riska, 2018), lingkungan
kelas sangat berpengaruh dalam keterlibatan siswa. Sebab, dukungan
emosional guru, dorongan dari guru untuk mendiskusikan tugas, dan
dukungan akademik dari teman sebaya membuat siswa lebih cenderung
melakukan aktivitas yang berkaitan dengan tugas dan menggunakan strategi
regulasi diri. Lingkungan sosial kelas yang membuat siswa nyaman untuk
menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan akan menciptakan
lingkungan yang positif.
4) Komunitas
Komunitas tempat siswa hidup dan tinggal juga mempengaruhi
keterlibatan siswa di sekolah. Lingkungan dengan tingkat kemiskinan tinggi
dan daerah perkotaan lebih memungkinkan terjadi drop out.
5) Tingkat Sekolah
Fredricks dan kawan-kawan (dalam Riska, 2018) menyatakan bahwa
berdasarkan berbagai penelitian yang sudah dilakukan, tingkat sekolah
berkorelasi dengan keterlibatan siswa dalam berperilaku di sekolah.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada dua
faktor yang mempengaruhi keterlibatan siswa, yaitu faktor individu dan
faktor lingkungan. Faktor individu dipengaruhi oleh kepribadian siswa itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
sendiri. Sedangkan faktor lingkungan dipengaruhi hubungan interaksi
individu dengan teman sebaya, keluarga, lingkungan kelas, komunitas, dan
tingkat sekolah.
2.3 Hasil Belajar
2.3.1 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil seseorang setelah menyelesaikan belajar
dengan dibuktikan melalui hasil tes yang berbentuk nilai hasil belajar (Sinar,
2018: 22). Sedangkan menurut Sudjana (dalam Husamah dan kawan-kawan,
2018), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Husamah dan kawan-kawan (2018: 20) menyatakan
bahwa hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari proses belajar. Perubahan ini berupa pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan sikap yang biasanya meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Jadi, hasil belajar merupakan keberhasilan yang dicapai oleh
siswa setelah melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran.
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor
dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang datang dari luar diri
siswa atau faktor lingkungan (faktor eksternal). Menurut Clark (dalam
Angkowo dan Kosasih, 2007: 50), hasil belajar siswa di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.
Selain kemampuan, faktor lain yang berasal dari dalam diri siswa adalah
motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial
ekonomi, kondisi fisik, dan kondisi psikis. Salah satu faktor lingkungan yang
paling dominan mempengaruhi hasil belajar adalah kualitas pengajaran.
Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah efektif tidaknya proses
pembelajaran dalam mencapai tujuan instruksional. Sedangkan Caroll (dalam
Angkowo dan Kosasih, 2007: 51) menyatakan bahwa hasil belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu faktor bakat belajar, waktu yang tersedia
untuk belajar, kemampuan individu, kualitas pengajaran, dan lingkungan.
2.4 Usaha yang Dilakukan Oleh Gaya Konstan
2.4.1 Usaha (Work)
Usaha dilakukan pada suatu benda oleh sebuah gaya hanya jika titik
tangkap gaya itu bergerak melewati suatu jarak dan ada komponen gaya
sepanjang lintasan geraknya (Tipler, 1998:155). Ketika kita mendorong
kereta luncur dan kereta luncur tersebut bergerak atau berpindah dari posisi
sebelumnya, maka kita melakukan usaha pada kereta luncur tersebut. Tetapi
ketika kita mendorong sebuah mobil dengan gaya yang sama dan mobil tidak
bergerak, maka tidak ada usaha yang dilakukan pada mobil tersebut. Hal ini
dikarenakan titik tangkap gaya itu tidak bergerak menempuh suatu jarak.
Dengan demikian, usaha dilakukan jika gaya yang bekerja pada suatu benda
menyebabkan benda itu berpindah.
Andaikan benda digerakkan sepanjang sumbu x dari titik x = a ke titik
x = b dengan gaya F(x). Jika perubahan kontinu, maka kerja atau usaha yang
dilakukan untuk menggerakan benda dari titik a ke titik b adalah:
𝑊 = ∫ 𝐹(𝑥)𝑑𝑥𝑏
𝑎 (2.1)
2.4.2 Usaha yang Dilakukan Oleh Gaya Konstan
Meninjau dari persamaan (2.1), usaha yang dilakukan oleh sebuah
gaya konstan pada suatu benda dapat didefinisikan sebagai hasil kali gaya
tersebut dengan pepindahan titik dimana gaya itu bekerja. Untuk sebuah
partikel, perpindahan titik tangkap gaya sama dengan perpindahan partikel
tersebut (Tipler, 1998:156). Usaha merupakan hasil perkalian skalar (dot
product) antara vektor gaya dengan vektor perpindahan benda. Dengan kata
lain, usaha yang dilakukan oleh gaya konstan didefinisikan sebagai hasil kali
besar perpindahan dengan komponen gaya yang sejajar perpindahannya.
Gaya konstan merupakan gaya yang besar dan arahnya tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
𝑊 = �⃗� ⋅ 𝑠 (2.2)
𝑊 = |𝐹||𝑠|𝑐𝑜𝑠𝜃 (2.3)
dengan θ adalah sudut antara vektor gaya �⃗�dan vektor perpindahan benda 𝑠.
Satuan usaha dalam SI adalah joule (J).
Gambar 2.1 Gaya konstan F yang bekerja pada sebuah benda dengan sudut θ
dan menyebabkan benda berpindah sejauh s
2.4.3 Persoalan mengenai Usaha Oleh Gaya Konstan
Berbagai persoalan mengenai usaha yang dilakukan oleh gaya konstan
dapat dijabarkan sebagai berikut:
2.4.3.1 Usaha oleh gaya yang membentuk sudut
Jika gaya yang bekerja pada sebuah benda membentuk sudut tertentu
terhadap perpindahan, maka gaya konstan yang digunakan untuk mengetahui
besar usahanya merupakan komponen vektor gaya konstan tersebut yang
sejajar dengan perpindahannya. Contohnya seperti pada gambar 2.1. Untuk
mengetahui besar usahanya, maka gaya yang digunakan bukan gaya F,
melainkan gaya yang sejajar dengan perpindahannya, yaitu |F| cos θ.
2.4.3.2 Usaha bernilai nol
Tidak semua gaya yang bekerja pada suatu benda dapat dikatakan
telah melakukan usaha. Dalam hal ini berarti usahanya bernilai nol. Berikut
ini peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang usahanya bernilai nol:
1) Gaya penyebabnya ada, tetapi tidak ada perpindahan. Contohnya adalah
ketika kita mendorong tembok. Walaupun kita sudah memberikan gaya,
Fx
F
θ
s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
tembok tidak berpindah. Oleh sebab itu dikatakan tidak melakukan
usaha.
2) Vektor gaya dan vektor perpindahan membentuk sudut 90˚ atau tegak
lurus. Contohnya, ketika kita membawa buku dan berjalan maju, maka
sudut yang dibentuk oleh gaya untuk membawa buku dengan
perpindahan kita adalah 90˚. Jika kita masukkan besar sudut tersebut ke
dalam persamaan (3), maka hasil usahanya sama dengan nol atau tidak
melakukan usaha.
2.4.3.3 Usaha positif dan usaha negatif
Berdasarkan arah gaya dan arah perpindahannya, usaha dapat
dikatakan sebagai usaha postif dan usaha negatif.
1) Usaha Positif
Usaha dikatakan positif jika usaha yang dilakukan oleh gaya searah dengan
arah perpindahannya. Contohnya, ketika kita mendorong meja ke kanan (arah
gaya ke kanan) dan meja berpindah ke arah kanan (arah perpindahan ke
kanan). Dalam hal ini, arah gaya dan perpindahannya searah, sehingga
dikatakan usahanya positif.
2) Usaha Negatif
Usaha dikatakan negatif jika usaha yang dilakukan oleh gaya berlawanan
dengan arah perpindahannya. Contohnya, sebuah mobil bergerak lurus dan
tiba-tiba direm. Gaya gesek antara tanah dengan ban mobil dan pengereman
mobil berlawanan arah dengan arah gerak mobil.
2.4.3.4 Usaha oleh beberapa gaya
Jika beberapa gaya bekerja pada benda dan menyebabkan
perpindahan, maka usaha total yang dilakukan oleh beberapa gaya tersebut
dapat dihitung sebagai hasil penjumlahan aljabar dari usaha yang dilakukan
oleh masing-masing gaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 2.2 Berbagai gaya yang bekerja pada sebuah benda dan
menyebabkan benda berpindah sejauh s
2.5 Penelitian yang Relevan
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eko
Ribawati (2015) dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Dalam penelitiannya, Beliau menggunakan
media video dalam pembelajaran pada kelas eksperimen, sedangkan dalam
kelas kontrol menggunakan buku teks. Melalui penelitian ini, siswa yang
mempunyai motivasi belajar tinggi banyak terdapat di kelas eksperimen yaitu
35 siswa, sedangkan di kelas kontrol sebanyak 13 siswa. Rata-rata hasil
belajar siswa di kelas eksperimen sebesar 73, sedangkan kelas kontrol sebesar
62. Dengan demikian, media video dalam pembelajaran dapat mempengaruhi
motivasi dan hasil belajar siswa.
Persamaan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di atas
dengan penulis adalah menggunakan video dalam pembelajaran dan aspek
yang diukur yaitu hasil belajar. Perbedaan dari penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah cara penayangan video yang berbeda pada kedua
kelas eksperimen, tetapi masih dengan video yang sama. Selain itu, dalam
penelitian akan dilihat juga keterlibatan siswa dalam pembelajaran selama
penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan video
dalam pembelajaran terhadap keterlibatan dan hasil belajar siswa.
F1
F2
s
F3
Wtotal = W1 + W2 + W3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.6 Desain Pembelajaran
Dalam penelitian ini menggunakan dua kelas eksperimen yang
diberikan treatment berbeda. Pembelajaran yang akan dilakukan mengunakan
video sebagai pemberian materi kepada siswa. Pembelajaran pada kedua
kelas eksperimen tersebut menggunakan video yang sama, tetapi berbeda
dalam cara penayangannya. Pada kelas eksperimen I, video ditayangkan di
depan kelas dan disimak oleh siswa secara bersama-sama dengan
pengulangan video sebanyak 2 kali. Sedangkan pada kelas eksperimen II,
video dapat disimak oleh masing-masing siswa secara individu dan diulang
sesuai kebutuhan siswa dalam waktu 25 menit. Video yang diberikan
berdurasi kurang lebih 9 menit. Kegiatan pembelajaran selama penelitian
untuk 1 jam pelajaran berdurasi 45 menit. Oleh sebab itu, setelah siswa
menyimak video dan mengerjakan LKS pembelajaran dilanjutkan dengan
diskusi bersama. Diskusi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui
seberapa jauh siswa dapat memahami isi video dan menguatkan pemahaman
siswa mengenai materi dalam video. Rincian waktu pemanfaatan media video
dalam pembelajaran pada kedua kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel
2.1.
Tabel 2.1 Rincian Waktu Pemanfaatan Media Video dalam
Pembelajaran
No. Kegiatan
Durasi Waktu
Kelas
Eksperimen
I
Kelas
Eksperimen
II
1. Menyimak video sekaligus
mengerjakan LKS 10 menit
25 menit
(waktu total
untuk
menyimak
video dan
2. Menyimak pengulangan video
sekaligus mengerjakan LKS 10 menit
3. Memberikan kesempatan kepada 5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
No. Kegiatan
Durasi Waktu
Kelas
Eksperimen
I
Kelas
Eksperimen
II
siswa untuk melanjutkan
mengerjakan LKS sebelum diskusi
bersama peneliti
mengerjakan
LKS
sebelum
dilakukan
diskusi
bersama
peneliti)
Sebelum diberikan treatment, siswa pada kedua kelas eksperimen
tersebut diberikan pre-test berupa tes tertulis mengenai materi usaha yang
dilakukan oleh gaya konstan. Soal pre-test yang diberikan pada kedua kelas
eksperimen tersebut sama. Dari hasil pre-test tersebut akan dianalisis
kesulitan-kesulitan siswa untuk dipertimbangkan dalam pembelajaran yang
akan dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimen kuantitatif dan kualitatif. Menurut
Suparno (2014: 7), penelitian eksperimen merupakan penelitian dengan suatu
treatment yang jelas dan melihat akibat dari treatment tersebut. Penelitian
kuantitatif merupakan penelitian yang secara umum menggunakan data-data
yang akan diskor dengan angka dan kemudian model analisisnya
menggunakan statistik, baik yang sederhana maupun yang kompleks
(Suparno, 2104:7). Dikatakan penelitian kuantitatif karena data yang
diperoleh untuk hasil belajar siswa dalam bentuk skor dan dianalisis secara
statistik. Kemudian dikatakan penelitian kualitatif karena peneliti
menjelaskan gambaran keterlibatan siswa selama penelitian secara deskriptif
dan data dianalisis secara kualitatif.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
berbentuk Design Static Group Pre-test-Post-test. Dalam penelitian ini
digunakan dua kelompok yang berbeda dengan memberikan perlakuan yang
berbeda pula. Kedua kelas eksperimen ini akan diberikan video yang sama,
tetapi berbeda dalam hal cara penayangan videonya. Hal ini sesuai dengan
salah satu tujuan peneliti, yaitu untuk mengetahui penggunaan media video
seperti apa yang efektif dalam pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan
mengukur kedua kelompok sebelum diberi treatment (pre-test) dan pada
akhir treatment (post-test) (Suparno, 2014:123). Pre-test digunakan untuk
mengukur pengetahuan awal kedua kelompok, sedangkan post-test digunakan
untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberi treatment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
Kelas Eksperimen 1 O1 X1 O2
Kelas Eksperimen 2 O1 X2 O2
Keterangan:
O1 : nilai pre-test sebelum diberikan perlakuan
O2 : nilai post-test setelah diberikan perlakuan
X1 : variabel perlakuan pada kelas eksperimen pertama
X2 : variabel perlakuan pada kelas eksperimen kedua
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 8 Yogyakarta, Jl.
Sidobali 1, Muja-Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari-April 2019 pada
semester genap tahun ajaran 2018/2019.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA di
SMA Negeri 8 Yogyakarta pada tahun ajaran 2018/2019. Kelas tersebut
terdiri dari 7 kelas paralel dengan jumlah seluruh siswa sebanyak 222 orang.
3.3.2 Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak dengan
teknik simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik
sampling dimana setiap anggota dari populasi mendapatkan kesempatan sama
dan independen untuk dipilih sebagai sampel dengan cara dilotre atau
menggunakan tabel bilangan random (Suparno, 2014:44). Menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kertas gulungan yang tertulis nama setiap kelas dan mengocoknya. Kertas
gulungan pertama yang keluar akan menjadi kelas eksperimen 1, sedangkan
kertas kedua yang keluar akan menjadi kelas eksperimen 2.
3.4 Video Pembelajaran yang Digunakan
Video yang digunakan dalam penelitian ini merupakan video hasil
gabungan dari beberapa video yang diunduh melalui situs Youtube lalu
disunting oleh peneliti agar sesuai dengan isi materi. Video ini berisi materi
mengenai usaha yang dilakukan oleh gaya konstan. Pertanyaan-pertanyaan
pada LKS pun disesuaikan dengan isi dari video tersebut. Gambaran isi video
yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Gambaran Isi Video
No. Materi Waktu
ke-
Tampilan Bagian
Materi dalam Video
Sumber
Video
Nomor
Soal
pada
LKS
1.
Pengertian
usaha dalam
Fisika
00:24 -
01:04
Apa itu
Usaha
dalam
Fisika-
Laelana
Rukhul Nur
Faizah
(UNNES)
1
2.
Usaha oleh
gaya
konstan
yang
arahnya
01:11 –
02:13
Work done
by a force
acting
obliquely-
Flip
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
No. Materi Waktu
ke-
Tampilan Bagian
Materi dalam Video
Sumber
Video
Nomor
Soal
pada
LKS
searah
dengan arah
perpindahan
dan usaha
bernilai
positif
Academy
3.
Usaha oleh
gaya
konstan
yang
membentuk
sudut
terhadap
arah
perpindahan
nya
02:14 –
04:19
Work done
by a force
acting
obliquely-
Flip
Academy
3
4. Usaha
bernilai nol
04:20 –
05:36
Work done
by a force
acting
obliquely-
Flip
Academy
Fisika
Materi
Usaha-
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
No. Materi Waktu
ke-
Tampilan Bagian
Materi dalam Video
Sumber
Video
Nomor
Soal
pada
LKS
Laelana
Rukhul Nur
Faizah
(UNNES)
5.
Usaha
bernilai
negatif
05:38 –
06:41
Work done
by a force
acting
obliquely-
Flip
Academy
5
6.
Usaha oleh
beberapa
gaya
konstan
06:45 –
08:22
Apa itu
Usaha
dalam
Fisika-
Laelana
Rukhul Nur
Faizah
(UNNES)
6
3.5 Treatment
Treatment adalah perlakuan khusus peneliti kepada subyek atau
sampel yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan
(Suparno, 2014: 49). Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penggunaan video dalam pembelajaran pada pokok bahasan usaha. Kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II menggunakan video yang sama, tetapi
berbeda untuk cara penayangannya. Pada kelas eksperimen I, video akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
ditayangkan di depan kelas dengan menggunakan media proyektor dan LCD,
sehingga penayangan video dibatasi oleh peneliti sebanyak 2 kali. Sedangkan
pada kelas eksperimen II, video ditonton secara individu melalui handphone
masing-masing siswa, sehingga pengulangan video bebas sesuai kebutuhan
siswa. Namun tetap peneliti memberikan batasan waktu untuk mempelajari
video tersebut.
Desain pembelajaran untuk kelas eksperimen I dan II sama, tetapi
yang membedakan adalah cara video tersebut ditayangkan. Desain
pembelajaran yang akan digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
3.5.1 Pertemuan I
Pada pertemuan I, kegiatan pembelajaran akan diisi dengan perkenalan dan
pre-test untuk mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai materi usaha
yang dilakukan oleh gaya konstan.
3.5.2 Pertemuan II
Pada pertemuan II, setiap kelas eksperimen menerima treatment berupa video
yang telah diunduh dari situs Youtube yang sama. Bedanya, media video
tersebut ditayangkan di depan kelas pada kelas eksperimen I dan ditayangkan
oleh siswa secara individu pada kelas eksperimen II. Proses pembelajaran
secara sederhana dijabarkan sebagai berikut:
1) Peneliti memberikan pertanyan-pertanyaan yang berkaitan dengan
konsep usaha untuk menumbuhkan rasa keingintahuan siswa.
2) Peneliti membimbing siswa untuk mengamati video yang diberikan
dengan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai pedoman apa
yang harus siswa lakukan dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
3) Peneliti menyediakan pertanyaan-pertanyaan dalam Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang nantinya harus dikerjakan oleh siswa secara individu
kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama dalam kelas
4) Peneliti menyimpulkan hasil diskusi bersama siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3.5.3 Pertemuan III
Pertemuan III merupakan pertemuan terakhir dalam melaksanakan penelitian
ini. Peneliti akan memberikan post-test dan angket tanggapan siswa mengenai
penggunaan video dalam pembelajaran fisika di kelas pada pokok bahasan
usaha.
3.6 Instrumen Penelitian
Menurut Suparno (2014:53), instrumen adalah alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Bentuknya dapat berupa tes
tertulis, angket, wawancara, dokumentasi, dan observasi. Dalam penelitian ini
digunakan beberapa instrumen untuk pengambilan data, yaitu:
3.6.1 Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam proses belajar mengajar diperlukan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) agar lebih jelas. RPP dibuat sesuai dengan kurikulum
sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan. Kurikulum yang digunakan
adalah kurikulum 2013. RPP dapat dilihat pada lampiran 3.
2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa adalah lembaran yang berisi tugas atau panduan
yang harus dilakukan oleh siswa. LKS ini digunakan ketika kegiatan
pembelajaran untuk penelitian ini berlangsung. Di dalam LKS ini terdapat
petunjuk dan juga pertanyaan-pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa.
LKS yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Tes Tertulis
Tes tertulis dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu tes
tertulis untuk pre-test dan post-test. Pre-test dilaksanakan sebelum siswa
diberikan treatment. Sedangkan post-test dilaksanakan setelah siswa
mendapat perlakuan atau pada akhir pertemuan. Pre-test dilakukan untuk
melihat pengetahuan awal siswa mengenai materi usaha. Soal pre-test dan
post-test terdiri dari 4 soal uraian. Kisi-kisi soal pre-test dan post-test dapat
dilihat pada lampiran 6 dan lampiran 9.
2) Observasi
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan peneliti dengan cara
mengamati secara langsung keterlibatan siswa selama mengikuti proses
pembelajaran, baik kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II. Dalam
observasi ini peneliti juga menggunakan bantuan rekaman video selama
penelitian berlangsung. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana
siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran dengan menerapkan media
video.
3) Angket Tanggapan Siswa
Angket tanggapan siswa ini bertujuan untuk memperoleh informasi
dari sudut pandang siswa mengenai pemanfaatan media video pada pokok
bahasan usaha dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Angket diberikan
kepada siswa setelah menyelesaikan post-test. Kisi-kisi angket dapat dilihat
pada tabel 3.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa
No. Indikator Nomor
Pernyataan
1. Pemahaman siswa akan
materi dalam media video 1, 2, 3
2.
Minat siswa terhadap
pembelajaran fisika dengan
media video
4, 5, 6
3.
Pemahaman siswa akan
pembelajaran dengan media
video
7, 8, 9
4. Frekuensi pengulangan video
dalam memahami materi 10
4) Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data-data lewat pengumpulan
benda-benda tertulis, seperti buku, majalah, dokumen, notulen catatan harian,
daftar nilai, foto-foto, dan lain-lain (Suparno, 2014:62). Teknik dokumentasi
digunakan untuk memperoleh data, seperti data jumlah siswa kelas X MIPA
di SMA Negeri 8 Yogyakarta dan foto ketika penelitian dilaksanakan.
3.7 Uji Validitas Instrumen Penelitian
Menurut Suparno (2014: 65), validitas merupakan mengukur atau
menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang mau diukur, yaitu
apakah sesuai dengan tujuan (valid untuk). Validitas menunjuk pada
kesesuaian, kepenuh-artian, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti
berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulan valid jika sesuai dengan
tujuan penelitian. Validitas dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu validitas
isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), dan validitas
empiris atau validitas kriteria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas isi (content
validity). Proses validitas isi sebuah instrumen dilakukan melalui penelaahan
atau justifikasi pakar melalui penilaian sekelompok panel yang terdiri dari
orang-orang yang menguasai substansi atau konten dari variable yang hendak
diukur. Dalam penelitian ini, validasi isi dilakukan oleh dosen pembimbing.
Dosen pembimbing mengoreksi soal dan jawaban soal, serta memberikan
masukkan kepada peneliti. Hasil bimbingan tersebut digunakan sebagai
pedoman untuk menyempurnakan isi atau soal yang akan digunakan. Hal ini
bertujuan agar validitas isi instrumen dapat dipertanggungjawabkan.
3.8 Metode Analisis Data
3.8.1 Analisis Hasil Belajar Siswa
3.8.1.1 Analisis Penskoran
Soal pre-test dan post-test masing-masing terdiri dari 4 soal uraian.
Pemberian skor disesuaikan dengan bobot soal. Perhitungan nilai yang
diperoleh setiap siswa adalah sebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥100
3.8.1.2 Analisis Kuantitatif Pre-test dan Post-test
1) Untuk menguji apakah sampel kelompok eksperimen I dengan kelompok
eksperimen II sama dalam hal prestasi awal tentang materi usaha dan
energi, maka digunakan uji-T untuk dua grup independen. Jika hasil dari
analisis adalah siginifikan, maka ada perbedaan hasil pre-test pada kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II. Artinya, ada perbedaan
pengetahuan awal siswa antara kedua kelas eksperimen. Jika hasil
analisis adalah tidak signifikan, berarti tidak ada perbedaan hasil pre-test.
Artinya, pengetahuan awal siswa dari kedua kelas eksperimen tersebut
dapat dikatakan sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2) Untuk menguji apakah sampel kelompok eksperimen I dengan kelompok
eksperimen II mengalami peningkatan hasil belajar, maka digunakan uji-
T untuk kelompok dependen. Uji-T ini digunakan untuk menguji satu
kelompok yang dites dua kali (Suparno, 2016: 91). Oleh sebab itu,
peneliti melakukan analisis uji-T tersebut dengan menggunakan hasil
pre-test dan post-test, baik kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen
II. Jika hasil analisis siginifikan, berarti ada peningkatan hasil belajar
siswa pada materi usaha dan energi. Jika hasil analisis tidak signifikan,
berarti tidak ada peningkatan hasil belajar siswa pada materi usaha dan
energi.
3) Untuk membandingkan apakah hasil belajar tentang usaha dan energi
pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II, maka digunakan uji-T
untuk kelompok yang independen. Data yang digunakan adalah hasil
post-test dari masing-masing kelas eksperimen. Jika hasil dari analisis
adalah siginifikan, maka ada perbedaan hasil post-test pada kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II. Jika hasil analisis adalah tidak
signifikan, berarti tidak ada perbedaan hasil post-test pada kedua kelas
eksperimen tersebut.
4) Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan
media video pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II, maka akan
dilihat persentase hasil belajar siswa yang berada di atas KKM sesuai
dengan ketentuan sekolah penelitian.
Dalam melakukan analisis uji-T tersebut, peneliti menggunakan
program SPSS 23. Dengan melakukan uji-T dan membandingkan hasil
belajar siswa dengan KKM yang berlaku seperti di atas, peneliti dapat
mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan video dalam pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa.
3.8.2 Analisis Keterlibatan Siswa
Keterlibatan siswa diamati dari kegiatan siswa secara individu
maupun kelompok dalam pembelajaran selama penelitian. Data keterlibatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
siswa diperoleh melalui pengamatan langsung oleh peneliti dan hasil rekaman
video selama penelitian berlangsung. Kemudian data tersebut dianalisis
secara deskriptif berdasarkan 5 indikator siswa terlibat secara aktif dalam
pembelajaran. Kelima indikator tersebut adalah tekun dalam menyelesaikan
tugas, semangat dan menunjukkan adanya minat, fokus dalam mengikuti
proses pembelajaran, berani bertanya, dan berani mengemukakan pendapat
Kemudian keterlibatan siswa dalam kelas eksperimen I dibandingkan dengan
keterlibatan siswa pada kelas eksperimen II dan diambil kesimpulan.
3.8.3 Analisis Angket Tanggapan Siswa
Efektivitas penggunaan video dalam pembelajaran dapat dilihat dari
angket tanggapan siswa. Skala pengukuran yang digunakan dalam instrumen
adalah skala likert dengan 4 alternatif atau kategori jawaban, yaitu sangat
setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Agar
data yang diperoleh dapat berwujud skor atau data kuantitatif, maka dibuat
skor untuk keempat kategori jawaban tersebut. Adapun skor jawaban pada
kuesioner ini dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Angket
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Untuk menghitung rata-rata keefektifan penggunaan video dalam
pembelajaran berdasarkan angket tanggapan siswa, pertama menentukan skor
kriterium/ ideal untuk sistem kerja tersebut. Skor ideal = skor jawaban
tertinggi x butir instrumen x jumlah responden. Selanjutnya skor ideal untuk
setiap butir instrumen = skor tertinggi x jumlah responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
(45
Gambar 4.1 Diagram Pelaksanaan Penelitian
Analisis
kesulitan siswa
(siswa
mengalami
kesulitan dalam
menggambar
diagram gaya
dan menghitung
besar usaha oleh
beberapa gaya
konstan)
Penyesuaian isi
materi dalam
video
(menambahkan
materi cara
menggambar
diagram gaya
pada benda)
Pemberian
treatment
(2 x 45 menit)
Observasi
keterlibatan
siswa
(selama proses
pembelajaran
dengan
treatment yang
diberikan)
Pemberian
Post-test dan
angket
tanggapan
siswa
(45 menit)
Pemberian
Pre-test
(45 menit)
Siswa menyimak video
mengenai usaha oleh gaya
konstan dan mengerjakan
soal pada LKS
siswa dan peneliti
melakukan diskusi
bersama mengenai materi
dalam video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Penelitian dilakukan pada tanggal 12 Maret 2019 sampai dengan 29
Maret 2019 di SMA Negeri 8 Yogyakarta dengan alamat Jl. Sidobali No.1,
Muja-muju, Umbulharjo, Yogyakarta. Subyek penelitian terdiri dari 2 kelas
parallel, yaitu kelas X MIPA 3 sebagai kelas eksperimen I dan X MIPA 4
sebagai kelas eksperimen II. Pelaksanaan penelitian untuk masing-masing
kelas eksperimen dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan. Kegiatan selama
penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Rincian Pelaksanaan Kegiatan
No. Hari,
Tanggal Kelas
Jam
Ke-
Jml
Siswa Kegiatan
1.
Selasa,
12
Maret
2019
X MIPA
3 3 33
- Peneliti mengucapkan
salam dan mengecek
kehadiran siswa.
- Siswa mengerjakan
soal pre-test.
- Peneliti menyampaikan
pembelajaran yang
akan dilakukan pada
pertemuan selanjutnya
X MIPA
4 6 32
2.
Senin,
25
Maret
2019
X MIPA
3 2 30
- Siswa menyimak video
pembelajaran mengenai
materi usaha yang
ditayangkan di depan
kelas dan mengerjakan
LKS.
- Siswa dan peneliti
mendiskusikan
pertanyaan yang ada di
LKS dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
No. Hari,
Tanggal Kelas
Jam
Ke-
Jml
Siswa Kegiatan
menayangkan ulang
setiap bagian video
yang berkaitan.
3.
Selasa,
26
Maret
2019
X MIPA
3 3-4 31
- Peneliti dan siswa
melanjutkan diskusi
dari pertemuan
sebelumnya
- Siswa mengerjakan
soal post-test dan
mengisi angket
tanggapan siswa.
X MIPA
4 6 27
- Siswa menyimak video
pembelajaran mengenai
materi usaha yang telah
diberikan melalui
smartphone secara
individu dan
mengerjakan LKS.
- Siswa dan peneliti
mendiskusikan
pertanyaan yang ada di
LKS dengan
menayangkan ulang
setiap bagian video
yang berkaitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Proses kegiatan pembelajaran selama pelaksanaan penelitian dijelaskan
sebagai berikut:
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen I
Kelas X MIPA yang dijadikan sebagai kelas eksperimen I adalah
kelas X MIPA 3. Pertemuan pertama pada hari Selasa, 12 Maret 2019,
peneliti melakukan penelitian berupa pre-test yang dikerjakan oleh seluruh
siswa di kelas. Sebelum melaksanakan pre-test, peneliti menyapa dan
mengucapkan salam kepada seluruh siswa, serta memeriksa kehadiran siswa.
Pre-test diikuti oleh seluruh siswa kelas X MIPA 3 sejumlah 33 siswa.
Dikarenakan adanya Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dari hari
Rabu, 13 Maret 2019 sampai dengan Jumat, 22 Maret 2019, maka penelitian
dilanjutkan setelah USBN selesai.
Pada hari Senin, 25 Maret 2019, peneliti memberikan treatment
berupa pembelajaran Fisika dengan memanfaatkan video mengenai materi
usaha. Ada 30 siswa yang hadir pada pertemuan ini. Terdapat 3 orang siswa
tidak hadir karena sakit. Peneliti pun menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Sesuai dengan
rencana sebelumnya, pada kelas eksperimen I ini, video ditayangkan di depan
kelas dengan bantuan proyektor dan LCD sehingga serentak dapat ditonton
oleh seluruh siswa. Peneliti pun bertanya kepada seluruh siswa mengenai apa
yang mereka mengerti tentang usaha dalam Fisika. Beberapa siswa menjawab
bahwa usaha adalah sesuatu yang diberikan kepada benda sehingga benda
tersebut bergerak. Ada pula yang menjawab usaha adalah kemampuan untuk
bergerak atau berpindah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih belum
mengetahui pengertian usaha dalam Fisika dengan benar.
Sebelum video ditayangkan, peneliti membagikan LKS kepada
masing-masing siswa. Di dalam LKS tersebut terdapat petunjuk dan soal-soal
yang harus dikerjakan oleh masing-masing siswa bersamaan dengan
penayangan video. Video tersebut ditayangkan sebanyak dua kali. Selama
penayangan video untuk pertama kali, kondisi kelas hening karena seluruh
siswa menyimak video yang ditayangkan dan membuka-buka LKS sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan bagian isi video. Gambar 4.2 menunjukkan suasana kelas saat
penayangan video mengenai materi usaha di depan kelas.
Gambar 4.2 Siswa Kelas X MIPA 3 menyimak video pembelajaran
mengenai materi usaha oleh gaya konstan
Setelah penanyangan video tersebut, banyak siswa yang meminta untuk
diputarkan ulang karena merasa ada yang masih belum paham dan
terlewatkan. Saat penanyangan video untuk kedua kalinya, terlihat beberapa
siswa yang berdiskusi dengan teman mengenai isi video maupun LKS, ada
pula yang serius menyimak isi dari video tersebut, dan ada yang serius
mengerjakan LKS.
Setelah penayangan video selesai, peneliti bersamaan dengan siswa
berdiskusi mengenai isi dari video yang telah ditayangkan. Dalam diskusi,
peneliti memutar ulang setiap bagian video sesuai dengan materi yang akan
dibahas. Selama berdiskusi ada beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan itu pun dibahas oleh peneliti dan siswa sebagai bahan
diskusi bersama. Adapun pertanyaan yang diajukan oleh siswa, yaitu
mengenai apa yang dimaksud dengan gaya normal dan alasan penggambaran
gaya normal pada benda di bidang datar dan bidang miring arahnya berbeda.
Dalam proses diskusi pun, peneliti tidak selalu memberikan penjelasan atau
jawaban, melainkan juga memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan bahan diskusi. Hal ini bertujuan untuk mendorong siswa aktif berpikir
dan dapat menemukan pengetahuannya sendiri. Setelah berdiskusi mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
bagian materi tertentu, peneliti memberikan waktu bagi siswa untuk
mengerjakan LKS atau berdiskusi dengan teman sebangku. Peneliti juga
berkeliling untuk mengawasi dan membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam mengerjakan soal di LKS. Karena waktu sudah habis dan materi yang
dibahas belum selesai, maka diskusi pun dilanjutkan pada pertemuan
selanjutnya. Sebelum mengakhiri pembelajaran, peneliti pun meminta agar
LKS yang telah dikerjakan siswa untuk dikumpulkan kembali agar pada
pertemuan selanjutnya tidak tertinggal atau hilang.
Pada hari Selasa, 26 Maret 2019, pembelajaran dilanjutkan dengan
diskusi, post-test, dan mengisi angket tanggapan siswa. Siswa yang hadir
dalam pertemuan ini sebanyak 31 siswa. Terdapat dua orang siswa yang tidak
hadir karena sakit. Peneliti membagikan kembali LKS yang telah dikerjakan
pada pertemuan sebelumnya. Peneliti pun memberikan review singkat
mengenai materi yang telah didiskusikan sebelumnya, yaitu mengenai
diagram gaya, pengertian usaha menurut Fisika, nilai usaha oleh gaya yang
sejajar dengan arah perpindahan, dan nilai usaha oleh gaya yang membentuk
sudut terhadap arah perpindahannya. Karena banyak siswa yang meminta
agar video diputarkan kembali, maka sebelum diskusi dimulai peneliti
memutarkan ulang video tersebut secara keseluruhan di depan kelas. Video
diputarkan ulang sebanyak satu kali. Kemudian kegiatan pembelajaran
dilanjutkan dengan diskusi seperti pada pertemuan sebelumnya. Kemudian
peneliti pun memberikan latihan soal yang berkaitan dengan materi yang
telah didiskusikan. Soal yang diberikan mengenai penggambaran diagram
gaya dan usaha total dari beberapa gaya konstan yang bekerja pada sebuah
benda. Latihan soal ini diberikan karena berdasarkan hasil pre-test masih
banyak siswa yang keliru dalam mengerjakannya.
Melalui proses diskusi, peneliti pun dapat melihat bahwa siswa
menjadi lebih paham setelah dilakukan diskusi bersama. Hal ini terlihat dari
reaksi yang diberikan oleh siswa dengan berkata “ohhh maksudnya gitu”,
“oalah baru paham sekarang”, dan ada juga yang berkata “makin paham
sekarang aku, Bu”. Selain dari reaksi secara verbal tersebut, terdapat juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
reaksi yang diberikan berupa tindakan, seperti langsung mencoba
mengerjakan soal yang ada di LKS, mengangguk-anggukkan kepala sambil
memeriksa ulang hasil pekerjaan soal di LKS, dan ada juga yang mencoba
menjelaskan kepada teman sebangkunya. Selain bertanya kepada teman,
beberapa siswa juga langsung bertanya kepada peneliti saat mengalami
kesulitan. Pada gambar 4.3 ditunjukkan beberapa siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal di LKS dan bertanya kepada peneliti.
Gambar 4.3 Peneliti membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan salah satu soal di LKS
Kegiatan diskusi selesai tepat saat bel istirahat berbunyi dan kegiatan
pembelajaran dilanjutkan setelah istirahat. Pada satu jam pelajaran
selanjutnya, siswa mengerjakan soal post-test dan mengisi angket tanggapan
siswa mengenai pembelajaran Fisika dengan menggunakan video. Pada
gambar 4.4 ditunjukkan suasana kelas ketika siswa mengerjakan soal post-test
dan mengisi angket tanggapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 4.4 Siswa Kelas X MIPA 3 mengerjakan soal post-test dan
mengisi angket tanggapan
4.1.2 Pelaksanaan Penelitian Kelas eksperimen II
Kelas X MIPA yang dijadikan sebagai kelas eksperimen II adalah
kelas X MIPA 4. Pertemuan pertama di kelas tersebut sama seperti pada kelas
eksperimen lainnya yaitu pada hari Selasa, 12 Maret 2019. Pada pertemuan
ini, peneliti melakukan penelitian berupa pre-test yang dikerjakan oleh
seluruh siswa di kelas. Sebelum melaksanakan pre-test, peneliti menyapa dan
mengucapkan salam kepada seluruh siswa, serta memeriksa kehadiran siswa.
Pre-test diikuti oleh seluruh siswa kelas X MIPA 4 sejumlah 32 siswa.
Pada hari Selasa, 26 Maret 2019, peneliti memberikan treatment
berupa pembelajaran Fisika dengan memanfaatkan video mengenai materi
usaha. Sesuai dengan rencana sebelumnya, pada kelas eksperimen II ini,
video dapat ditonton oleh masing-masing individu. Sehari sebelum pertemuan
ini, peneliti pun telah meminta kepada siswa untuk membawa earphone atau
headphone. Tujuannya agar siswa dapat menyimak video di kelas tanpa
mengganggu teman-teman lainnya. Video yang digunakan pun diberikan
kepada siswa dalam bentuk link google drive. Siswa dapat menonton video
tersebut dengan cara mengunduh videonya melalui link tersebut.
Ketika peneliti sudah memasuki kelas, terlihat masih ada beberapa
siswa yang makan dan tidak berada di kelas. Ternyata beberapa siswa masih
berada di kantin dan berganti pakaian karena mata pelajaran sebelumnya
adalah olahraga. Peneliti pun memberikan waktu 5 menit untuk siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
menyelesaikan kegiatannya dan meminta tolong kepada salah satu siswa
untuk memberitahukan kepada siswa yang masih di kantin atau berganti
pakaian agar segera masuk ke kelas. Selagi menunggu, peneliti pun menyapa
siswa dan menyiapkan hal-hal yang diperlukan. Setelah semua siswa berada
di kelas, peneliti pun mengecek kehadiran siswa. Dari keseluruhan jumlah
siswa, terdapat 27 siswa yang hadir. Ada 2 siswa yang tidak hadir karena
sakit, 2 siswa tidak hadir tanpa keterangan, dan 1 siswa tidak hadir karena
mengikuti bimbingan olimpiade. Peneliti pun menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Setelah itu peneliti membagikan LKS kepada masing-masing siswa. LKS
yang diberikan sama dengan LKS yang digunakan di kelas eksperimen I.
Sebelum menonton video, peneliti bertanya kepada seluruh siswa mengenai
apa yang mereka mengerti tentang usaha dalam Fisika. Beberapa siswa
menjawab bahwa usaha adalah gaya yang diberikan kepada benda sehingga
benda bergerak. Ada pula yang menjawab usaha adalah akibat dari adanya
gaya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih belum mengetahui pengertian
usaha dalam Fisika dengan benar.
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, ada tiga orang siswa
yang lupa membawa earphone maupun headphone. Karena kegiatan belajar
mengajar sudah berlangsung dan tidak memungkinkan bagi siswa untuk
meminjam kepada siswa di kelas lain, peneliti pun mengijinkan kedua siswa
tersebut untuk bergabung dengan teman lainnya dalam menyimak video
pembelajaran tersebut. Kemudian peneliti mempersilahkan siswa untuk
menyimak dan mengulang-ulang video tersebut sesuai kebutuhan masing-
masing selama 25 menit. LKS dikerjakan oleh masing-masing siswa
bersamaan dengan ketika mereka meyimak video.
Suasana kelas ketika masing-masing individu menyimak video cukup
tenang. Siswa fokus menyimak video dan mengerjakan LKS. Namun, terlihat
juga bahwa siswa cukup letih karena sebelumya mengikuti pelajaran
olahraga. Selama menyimak video, ada beberapa siswa yang secara langsung
mengomentari video yang diberikan. Terutama dari musik pengiring isi video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
yang menurut mereka enak untuk didengar dan memberikan penyegaran.
Gambar 4.5 dan gambar 4.6 menunjukkan suasana kelas saat siswa menyimak
video mengenai materi usaha secara individu dan mengerjakan LKS yang
diberikan.
Gambar 4.5 Siswa Kelas X MIPA 4 menyimak video pembelajaran
mengenai materi usaha oleh gaya konstan
Gambar 4.6 Siswa Kelas X MIPA 4 menyimak video dan mengerjakan
soal pada LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Setelah waktu untuk menyimak video selesai, peneliti bersamaan
dengan siswa berdiskusi mengenai isi dari video pada sisa waktu
pembelajaran. Langkah diskusi sama dengan yang telah dilakukan pada kelas
eksperimen I. Dalam diskusi, peneliti memutar ulang setiap bagian video
sesuai dengan materi yang akan dibahas. Berbeda dengan kelas eksperimen I,
pada kelas ini siswa tidak banyak bertanya. Pertanyaan yang diajukan lebih
kepada arti tulisan dalam video. Sebab, ada beberapa bagian video yang
menggunakan tulisan berbahasa Inggris. Oleh sebab itu, peneliti cenderung
memberikan pertanyaan-pertanyaan dibandingkan penjelasan untuk
mengecek sejauh mana siswa dapat mengerti isi materi dalam video tersebut.
Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk mendorong siswa aktif berpikir dan
dapat menemukan pengetahuannya sendiri. Siswa pun aktif dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Dikarenakan waktu
pembelajaran sudah habis dan materi yang dibahas belum selesai, maka
diskusi pun dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Sebelum mengakhiri
pembelajaran, peneliti pun meminta agar LKS yang telah dikerjakan siswa
untuk dikumpulkan kembali agar pada pertemuan selanjutnya tidak tertinggal
atau hilang.
Sama seperti kelas eksperimen I, peneliti dapat melihat bahwa siswa
menjadi lebih paham setelah dilakukan diskusi bersama. Namun, ketika
dilakukan diskusi pada pemberian treatment di hari pertama, ada beberapa
siswa yang terlihat mulai bosan. Siswa tersebut terlihat bosan ketika peneliti
memutar ulang bagian video yang akan didiskusikan. Sebelumnya siswa
dipersilahkan untuk menyimak dan mengulang video sesuai dengan
kebutuhan masing-masing individu. Akibat pengulangan terus-menerus,
siswa pun menjadi bosan. Walaupun demikian, secara umum seluruh siswa
dapat mengikuti diskusi dengan aktif. Hal ini ditunjukkan dengan siswa yang
tetap menyimak jalannya diskusi dan secara aktif menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh peneliti saat diskusi berlangsung. Gambar 4.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menunjukkan suasana kelas X MIPA 4 ketika dilakukan diskusi bersama
peneliti.
Gambar 4.7 Peneliti dan siswa kelas X MIPA 4 melakukan diskusi
bersama
Pada hari Jumat, 29 Maret 2019, pembelajaran dilanjutkan dengan
diskusi, post-test, dan mengisi angket tanggapan siswa. Siswa yang hadir
pada pertemuan ini sejumlah 30 siswa. Terdapat 2 orang siswa yang tidak
hadir karena harus mengikuti kegiatan kemah mewakili sekolah. Setelah
mengecek kehadiran siswa, peneliti membagikan kembali LKS yang telah
dikerjakan pada pertemuan sebelumnya. Peneliti pun memberikan review
singkat mengenai materi yang telah didiskusikan sebelumnya, yaitu dari
penggambaran diagram gaya hingga usaha bernilai nol. Karena banyak siswa
yang meminta agar video diputarkan kembali, maka sebelum diskusi dimulai
peneliti memutarkan ulang video tersebut secara keseluruhan di depan kelas.
Video diputarkan ulang sebanyak satu kali. Kemudian kegiatan pembelajaran
dilanjutkan dengan diskusi seperti pada pertemuan sebelumnya. Setelah
diskusi selesai, peneliti pun memberikan latihan soal yang berkaitan dengan
materi yang telah didiskusikan. Latihan soal yang diberikan sama dengan soal
yang diberikan pada kelas eksperimen I, yaitu mengenai penggambaran
diagram gaya dan usaha total dari beberapa gaya konstan yang bekerja pada
sebuah benda. Latihan soal ini diberikan karena berdasarkan hasil pre-test
pada kelas ini juga masih banyak siswa yang keliru dalam mengerjakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kegiatan diskusi selesai tepat saat bel istirahat berbunyi dan kegiatan
pembelajaran dilanjutkan setelah istirahat. Dikarenakan ada Sholat Jumat,
sehingga waktu istirahat berlangsung selama 1,5 jam. Pada satu jam pelajaran
selanjutnya, siswa mengerjakan soal post-test dan mengisi angket tanggapan
siswa mengenai pembelajaran Fisika dengan menggunakan video. Pada
gambar 4.8 ditunjukkan suasana kelas ketika siswa mengerjakan soal post-test
dan mengisi angket tanggapan.
Gambar 4.8 Siswa Kelas X MIPA 4 mengerjakan soal post-test dan
mengisi angket tanggapan
4.2 Data dan Analisis Data
4.2.1 Hasil Belajar Siswa
4.2.1.1 Nilai Pre-test dan Post-test
4.2.1.1.1 Nilai Pre-test dan Post-test Kelas eksperimen I
Data hasil pre-test dan post-test hasil belajar siswa kelas eksperimen I pada
materi usaha oleh gaya konstan dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen I
KODE
SISWA
NILAI
PRE-TEST POST-TEST
1 49 89
2 71 86
3 69 77
4 26 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
KODE
SISWA
NILAI
PRE-TEST POST-TEST
5 74 94
6 69 89
7 66 86
8 63 74
9 37 80
10 51 86
11 60 89
12 77 89
13 71 71
14 77 89
15 80 91
16 66 80
17 57 86
18 63 77
19 69 89
20 60 89
21 71 89
22 69 86
23 71 86
24 66 83
25 69 83
26 54 74
27 71 83
28 71 89
29 63 86
30 71 89
Rata-rata 64,37 84,63
4.2.1.1.2 Nilai Pre-test dan Post-test Kelas eksperimen II
Data hasil pre-test dan post-test hasil belajar siswa kelas eksperimen II pada
materi usaha oleh gaya konstan dapat dilihat pada tabel 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 4.3 Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas eksperimen II
KODE
SISWA
NILAI
PRE-TEST POST-TEST
1 57 91
2 49 86
3 66 66
4 60 69
5 34 66
6 49 89
7 74 89
8 51 77
9 63 94
10 77 86
11 54 71
12 57 71
13 77 86
14 71 80
15 69 89
16 71 83
17 71 86
18 69 71
19 60 71
20 54 77
21 26 66
22 69 77
23 63 94
24 63 74
25 80 86
26 71 89
27 63 86
Rata-rata 61,78 80,37
Berdasarkan hasil pre-test dari kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II, peneliti dapat mengetahui kesulitan siswa mengenai materi
usaha oleh gaya konstan. Kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa, yaitu
pengertian usaha dalam Fisika, penggambaran diagram gaya yang bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
pada benda, menyelesaikan soal mengenai besar usaha oleh beberapa gaya
konstan, dan ketidaktelitian dalam berhitung serta penulisan satuan besaran.
Hal-hal tersebut pun menjadi perhatian peneliti dalam melakukan
pembelajaran. Peneliti juga menambahkan langkah-langkah penggambaran
diagram gaya pada video pembelajaran yang digunakan dalam penelitian agar
dapat mengatasi kesulitan siswa tersebut.
4.2.1.2 Hasil Belajar Awal Siswa Kelas eksperimen I dan Kelas
eksperimen II
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan awal siswa
pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II, maka nilai pre-test dari
kedua kelas eksperimen tersebut dibandingkan dengan menggunakan uji T-
Independent. Hasil analisis SPSS versi 23.0 dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Perbandingan Nilai Pre-test Kelas Eksperimen I dan
Kelas Eksperimen II
Group Statistics
Kelas N Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
PRETEST
Kelas
eksperimen I 30 64.37 11.628 2.123
Kelas
eksperimen II 27 61.78 12.607 2.426
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mea
n D
iffe
rence
Std
. E
rror
Dif
fere
nce
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Low
er
Upper
PR
ET
ES
T
Equal
variances
assumed
.313 .578
.806 55 .423 2.589 3.210 -3.844 9.022
Equal
variances
not
assumed
.803 53.130 .426 2.589 3.224 -3.877 9.055
Berdasarkan tabel 4.4 pada bagian “Group Statistic” dari hasil analisis
SPSS dapat dilihat bahwa nilai mean pada kelas eksperimen I sebesar 64,37
dengan standar deviasi 11,628 dan nilai mean pada kelas eksperimen II
sebesar 61,78 dengan standar deviasi 12,607. Kemudian pada tabel bagian
“Independent Samples Test” dapat diketahui bahwa nilai |tobs| = |0,803|. Selain
itu, dari tabel tersebut dapat diketahui pula bahwa nilai p = 0,426. Dari hasil
analisis data tersebut, maka dapat dilihat bahwa nilai p = 0,426 lebih besar
daripada nilai α = 0,05. Jika p > α (nilai p lebih besar daripada α), maka hasil
analisis data tersebut tidak signifikan. Hal ini berarti kemampuan awal siswa
kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II tidak berbeda atau sama.
4.2.1.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas eksperimen I
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen I, maka nilai pre-test dan post-test siswa diuji dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
menggunakan uji T-Dependent. Hasil analisis SPSS versi 23.0 dapat dilihat
pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Analisis Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen I
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PRETEST 64.37 30 11.628 2.123
POSTTEST 84.63 30 5.672 1.036
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
PRETEST -
POSTTEST
-20.267 11.212 2.047 -24.453 -16.080 -9.900 29 .000
Berdasarkan tabel 4.5 pada bagian “Paired Samples Statistics” dari
hasil analisis SPSS dapat dilihat bahwa nilai mean pada pre-test sebesar 64,37
dan nilai mean pada post-test sebesar 84,63. Kemudian pada tabel bagian
“Paired Samples Test” dapat diketahui bahwa nilai |tobs| = |9,900|. Selain itu,
dari tabel tersebut dapat diketahui pula bahwa nilai p = 0,000. Dari hasil
analisis data tersebut, maka dapat dilihat bahwa nilai p = 0,000 lebih kecil
daripada nilai α = 0,05. Jika p < α (nilai p lebih kecil daripada α), maka hasil
analisis data tersebut signifikan. Hal ini berarti hasil belajar siswa meningkat
dengan menggunakan video yang ditonton bersama di depan kelas.
4.2.1.4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas eksperimen II
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen II, maka nilai pre-test dan post-test siswa diuji dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
menggunakan uji T-Dependent. Hasil analisis SPSS versi 23.0 dapat dilihat
pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen II
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PRETEST 61.78 27 12.607 2.426
POSTTEST 80.37 27 9.103 1.752
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
PRETEST -
POSTTEST
-18.593 11.676 2.247 -23.211 -13.974 -8.274 26 .000
Berdasarkan tabel 4.6 pada bagian “Paired Samples Statistics” dari
hasil analisis SPSS dapat dilihat bahwa nilai mean pada pre-test sebesar 61,78
dan nilai mean pada post-test sebesar 80,37. Kemudian pada tabel bagian
“Paired Samples Test” dapat diketahui bahwa nilai |tobs| = |8,274|. Selain itu,
dari tabel tersebut dapat diketahui pula bahwa nilai p = 0,000. Dari hasil
analisis data tersebut, maka dapat dilihat bahwa nilai p = 0,000 lebih kecil
daripada nilai α = 0,05. Jika p < α (nilai p lebih kecil daripada α), maka hasil
analisis data tersebut signifikan. Hal ini berarti hasil belajar siswa meningkat
dengan menggunakan video yang ditonton secara individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4.2.1.5 Hasil Belajar Akhir Siswa Kelas eksperimen I dan Kelas
eksperimen II
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa setelah
diberikan treatment berbeda pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II,
maka nilai post-test dari kedua kelas eksperimen tersebut dibandingkan
dengan menggunakan uji T-Independent. Hasil analisis SPSS versi 23.0 dapat
dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Perbandingan Nilai Pre-test Kelas Eksperimen I dan
Kelas Eksperimen II
Group Statistics
Kelas N Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
PO
ST
TE
ST
Kelas
eksperimen I 30 84.63 5.672 1.036
Kelas
eksperimen II 27 80.37 9.103 1.752
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality
of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig.
(2-
tailed)
Mea
n D
iffe
rence
Std
. E
rror
Dif
fere
nce
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Low
er
Upper
PO
ST
TE
ST
Equal
variances
assumed
13.408 .001 2.145 55 .036 4.263 1.987 .280 8.246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Equal
variances
not
assumed
2.095 42.674 .042 4.263 2.035 .158 8.368
Berdasarkan tabel 4.7 pada bagian “Group Statistic” dari hasil analisis
SPSS dapat dilihat bahwa nilai mean pada kelas eksperimen I sebesar 84,63
dengan standar deviasi 5,672 dan nilai mean pada kelas eksperimen II sebesar
80,37 dengan standar deviasi 9,103. Kemudian pada tabel bagian
“Independent Samples Test” dapat diketahui bahwa nilai |tobs| = |2,145|. Selain
itu, dari tabel tersebut dapat diketahui pula bahwa nilai p = 0,036. Dari hasil
analisis data tersebut, maka dapat dilihat bahwa nilai p = 0,036 lebih kecil
daripada nilai α = 0,05. Jika p < α (nilai p lebih kecil daripada α), maka hasil
analisis data tersebut signifikan. Hal ini berarti terdapat perbedaan tingkat
hasil belajar siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II setelah
diberikan treatment yang berbeda.
4.2.1.6 Analisis Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM
Berdasarkan hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji-T
dependent, hasil belajar siswa dari kedua kelas eksperimen mengalami
peningkatan. Tetapi hal tersebut belum menunjukkan apakah pembelajaran
yang telah dilakukan berhasil atau tidak. Salah satu cara untuk mengetahui
keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakukan adalah dengan
melihat hasil belajar siswa berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
yang berlaku. Siswa dapat dikatakan lulus ketika memperoleh hasil belajar di
atas KKM. Semakin besar persentase kelulusan hasil belajar siswa, maka
dapat dikatakan pembelajaran yang dilakukan telah mencapai target. KKM
untuk mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 8 Yogyakarta sebesar 75. Data
hasil belajar siswa yang digunakan adalah data post-test dari masing-maing
kelas eksperimen. Analisis hasil belajar siswa berdasarkan KKM dapat dilihat
pada tabel 4.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 4.8 Analisis Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM
No. Kelas
Hasil Belajar Siswa
di Bawah KKM
Hasil Belajar Siswa
di Atas KKM
Jumlah
Siswa Persentase
Jumlah
Siswa Persentase
1.
Kelas
Eksperimen
I
3 10% 27 90%
2.
Kelas
Eksperimen
II
9 33% 18 67%
4.2.2 Keterlibatan Siswa
Data keterlibatan siswa diperoleh dengan bantuan rekaman video
selama proses pembelajaran berlangsung. Rekaman video digunakan untuk
membantu dan memudahkan peneliti dalam menganalisis keterlibatan siswa
sesuai dengan indikator keterlibatan siswa yang telah ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan uraian mengenai keterlibatan emosional, keterlibatan perilaku,
dan keterlibatan kognitif pada dasar teori, peneliti memilih 5 indikator yang
dapat diukur untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Kelima indikator tersebut adalah tekun dalam menyelesaikan tugas, semangat
dan menunjukkan adanya minat, fokus dalam mengikuti proses pembelajaran,
berani bertanya, dan berani mengemukakan pendapat. Kemudian peneliti
mendiskripsikan secara umum setiap indikator keterlibatan siswa selama
proses pembelajaran, baik pada kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen
II. Selain itu, peneliti juga mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi
keterlibatan siswa dalam pembelajaran sesuai dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi keterlibatan. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
keterlibatan siswa tersebut adalah faktor individu, hubungan antar teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
sebaya, dan lingkungan kelas. Lalu data tersebut dibandingkan dan
selanjutnya ditarik kesimpulan secara deskripsi. Hasil analisis keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran sesuai dengan indikator dan faktor-faktor
yang mempenagruhi keterlibatan siswa sebagai berikut:
4.2.2.1 Tekun dalam menyelesaikan tugas
Salah satu indikator siswa terlibat aktif dalam pembelajaran adalah
ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Ketekunan
siswa dalam menyelesaikan tugas dapat diukur melalui usaha siswa dalam
mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah diberikan. Di dalam LKS
tersebut terdapat 7 soal yang berkaitan dengan isi video mengenai materi
usaha oleh gaya konstan yang harus dikerjakan siswa selama proses
pembelajaran.
Proses pengerjaan LKS oleh siswa antara kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II berbeda. Siswa di kelas eksperimen I rata-rata sudah
mengerjakan semua soal pada LKS sampai penayangan video selesai dalam
pertemuan pertama setelah pre-test. Hal ini dapat terjadi karena siswa
cenderung berusaha untuk menyelesaikan soal pada LKS dengan mengikuti
jalannya penayangan setiap bagian materi dalam video. Namun ada juga
siswa yang belum selesai mengerjakan beberapa soal setelah penayangan
video. Alasannya karena ada bagian video yang terlewat dan ada pula yang
sengaja menyelesaikan soal hitungan setelah penayangan video. Oleh sebab
itu, saat diskusi peneliti pun memutar kembali setiap bagian video sesuai isi
materi yang dibahas agar tidak ada yang dilewatkan oleh siswa. Kemudian
siswa melanjutkan pengerjaan dan memeriksa pengerjaan mereka saat
mengikuti proses diskusi bersama.
Pada kelas eksperimen II, rata-rata siswa juga sudah selesai dalam
mengerjakan LKS ketika waktu untuk menyimak video selesai. Tetapi ada
juga yang belum selesai mengerjakan sebagian soal pada LKS dan ada pula
yang belum mengerjakan soal pada LKS sama sekali. Hal ini dapat terjadi
karena siswa cenderung mengerjakan soal setelah beberapa kali memutar
video agar dapat memahami materi. Selain itu, ada pula siswa yang fokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
menyimak satu per satu bagian materi lalu mengerjakan soal sesuai materi
tersebut. Kemudian sama seperti pada kelas eksperimen I, siswa cenderung
melanjutkan pengerjaan dan memeriksa pengerjaan mereka saat mengikuti
proses diskusi bersama.
Hasil pengerjaan LKS pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen
II dapat dilihat pada tabel 4.9 dan tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.9 Pengerjaan LKS pada Kelas Eksperimen I
KODE
SISWA
BUTIR SOAL YANG
DIJAWAB DENGAN BENAR TOTAL
PERSENTASE
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1 7 100
2
6 86
3 7 100
4 7 100
5 7 100
6 7 100
7 7 100
8
4 57
9 7 100
10
5 71
11 7 100
12 7 100
13 6 86
14 7 100
15 7 100
16 5 71
17 6 86
18
4 57
19 6 86
20 7 100
21 7 100
22 7 100
23 6 86
24 7 100
25 6 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
KODE
SISWA
BUTIR SOAL YANG
DIJAWAB DENGAN BENAR TOTAL
PERSENTASE
(%) 1 2 3 4 5 6 7
26
4 57
27 7 100
28 7 100
29 7 100
30 7 100
TOTAL 30 30 23 24 30 29 25 191 91
Tabel 4.10 Pengerjaan LKS pada Kelas eksperimen II
KODE
SISWA
BUTIR SOAL YANG
DIJAWAB DENGAN BENAR TOTAL
PERSENTASE
(%) 1 2 3 4 5 6 7
1 7 100
2 7 100
3
6 86
4
6 86
5
5 71
6
6 86
7 7 100
8
6 86
9 7 100
10 7 100
11
4 57
12
5 71
13 7 100
14 7 100
15 7 100
16 7 100
17 7 100
18 7 100
19
5 71
20
4 57
21
4 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
KODE
SISWA
BUTIR SOAL YANG
DIJAWAB DENGAN BENAR TOTAL
PERSENTASE
(%) 1 2 3 4 5 6 7
22 7 100
23 7 100
24 7 100
25 7 100
26
6 86
27
6 86
TOTAL 27 27 21 19 24 27 23 168 89
Berdasarkan tabel pengerjaan butir soal LKS pada kelas eksperimen I
dan kelas eksperimen II di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa
berusaha untuk menyelesaikan soal-soal yang ada pada LKS. Ada beberapa
siswa yang dapat menjawab seluruh soal dengan benar, tetapi masih ada pula
siswa yang kurang tepat dalam menjawab beberapa butir soal. Pada kelas
eksperimen I persentase jawaban benar secara keseluruhan sebesar 91%,
sedangkan pada kelas eksperimen II sebesar 89%. Untuk masing-masing butir
soal juga dapat dilihat jumlah siswa yang dapat menjawab dengan benar dari
hasil pengerjaan siswa. Jumlah jawaban benar paling rendah pada kelas
eksperimen I ada pada soal nomor 3 yaitu sebesar 23, sedangkan pada kelas
eksperimen II ada pada soal nomor 4 dengan jumlahnya sebesar 19. Hal ini
menunjukkan bahwa pada butir soal tersebut masih banyak siswa yang
kurang tepat dalam menjawab soal. Dilihat dari hasil pengerjaan siswa,
kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah dalam menggambar diagram
gaya yang bekerja pada benda dan kurang teliti dalam perhitungan. Berikut
analisis jawaban setiap butir soal LKS dari kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II:
1) Soal nomor 1: pada soal tersebut ditanyakan mengenai konsep
penggambaran diagram gaya pada sebuah benda. Rata-rata siswa kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II dapat menjawab dengan benar,
yaitu pangkal vektor gaya tidak dapat digambarkan pada sembarang titik,
melainkan digambar pada titik pusat massa benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2) Soal nomor 2: pada soal ini terdapat dua anak soal yang bertanya
mengenai pengertian dan konsep usaha dalam Fisika. Untuk pengertian
usaha dalam Fisika, baik siswa pada kelas eksperimen I maupun kelas
eksperimen II, dapat menjawab dengan benar sesuai dengan materi pada
video. Sedangkan untuk konsep usaha dalam Fisika, baik siswa pada
kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II, dapat menjawab benar
dengan memisalkan dua kemungkinan yang dapat terjadi. Ketika
seseorang mendorong atau menarik suatu objek, maka dapat dikatakan
melakukan usaha jika benda tersebut berpindah dan dikatakan tidak
melakukan usaha jika benda tersebut tidak berpindah.
3) Soal nomor 3: pada soal nomor 3, siswa diberikan soal untuk menghitung
besar usaha oleh gaya konstan yang arahnya searah dengan arah
perpindahan benda dan soal mengenai usaha bernilai positif. Selain untuk
menghitung besar usaha, siswa juga diminta untuk menggambarkan
diagram gaya yang bekerja pada benda. Siswa pada kedua kelas
eksperimen tersebut masih banyak yang kurang lengkap dalam
penggambaran diagram gaya pada benda. Sedangkan untuk soal
hitungan, rata-rata semua siswa sudah dapat menghitung dengan benar,
walaupun masih ada siswa yang kurang teliti dalam berhitung maupun
lupa dalam menuliskan satuan besaran. Untuk soal mengenai usaha
bernilai positif, siswa dari kedua kelas eksperimen tersebut rata-rata
dapat menjawab dengan benar sesuai dengan materi pada video.
4) Soal nomor 4: dalam soal nomor 4 ditanyakan mengenai besar usaha oleh
gaya konstan yang membentuk sudut terhadap arah perpindahan benda.
Pada soal ini, siswa diminta untuk menggambarkan diagram gaya yang
bekerja pada benda, menyebutkan gaya yang menyebabkan benda
berpindah, dan menghitung besar usaha tersebut. Seperti pada soal nomor
3, siswa masih banyak yang kurang lengkap dalam penggambaran
diagram gaya yang bekerja pada benda. Rata-rata kesalahan yang
dilakukan siswa adalah lupa untuk menguraikan vektor gaya yang
bekerja pada benda. Hal ini pun juga berdampak pada jawaban soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mengenai gaya yang dapat menyebabkan benda berpindah, dimana masih
ada siswa yang menjawab gaya yang menyebabkan benda berpindah
adalah gaya F (gaya tarik yang dilakukan terhadap mobil mainan), bukan
gaya FX (komponen vektor dari gaya F yang bekerja pada mobil mainan
terhadap sumbu x). Sedangkan untuk soal hitungan, rata-rata siswa dari
kedua kelas eksperimen dapat menjawab dengan benar, walaupun masih
ada yang kurang teliti dalam perhitungan dan lupa menuliskan satuan
besaran.
5) Soal nomor 5: dalam soal ini ditanyakan mengenai usaha bernilai nol.
Rata-rata siswa, baik pada kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen
II, dapat menjawab dengan benar. Walaupun masih ada siswa yang
kurang tepat dalam menjawab karena hanya menjelaskan kapan usaha
dapat dikatakan bernilai nol, tanpa membuktikan dengan persamaan
usaha.
6) Soal nomor 6: dalam soal ini ditanyakan mengenai usaha bernilai negatif.
Sama seperti soal nomor 5, rata-rata siswa, baik pada kelas eksperimen I
maupun kelas eksperimen II, dapat menjawab dengan benar. Walaupun
masih ada siswa yang kurang tepat dalam menjawab karena hanya
menjelaskan kapan usaha dapat dikatakan bernilai negatif, tanpa
membuktikan dengan persamaan usaha.
7) Soal nomor 7: pada soal ini ditanyakan mengenai besar usaha oleh
beberapa gaya konstan yang bekerja pada sebuah benda. Dalam soal,
siswa diminta untuk menggambarkan diagram gaya yang bekerja pada
benda, menghitung besar usaha yang dilakukan oleh masing-masing gaya
yang bekerja, dan menghitung besar usaha total yang dilakukan oleh
gaya-gaya konstan tersebut. Seperti pada soal-soal sebelumnya, siswa
masih kurang lengkap dalam penggambaran diagram gaya yang bekerja
pada benda. Selain itu, ada pula yang menggambarkan pangkal vektor
gaya pada sisi benda, bukan dari titik pusat massa benda. Sedangkan
untuk soal hitungan, rata-rata siswa dari kedua kelas eksperimen dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
menjawab dengan benar, walaupun masih ada yang kurang teliti dalam
perhitungan dan lupa menuliskan satuan besaran.
Berdasarkan analisis butir soal pada LKS tesebut, dapat dilihat bahwa
kesalahan yang masih sering dilakukan oleh siswa dari kedua kelas
eksperimen tersebut adalah dalam penggambaran diagram gaya dan ketelitian
dalam pengerjaan soal. Untuk kesulitan siswa dalam penggambaran diagram
gaya tersebut menunjukkan bahwa untuk mengubah kebiasaan siswa
memerlukan proses dengan dibantu banyak latihan-latihan soal. Sebab, dalam
penelitian ini, latihan soal mengenai penggambaran diagram gaya masih
sangat kurang karena keterbatasan waktu penelitian. Kemudian untuk
ketelitian siswa dalam mengerjakan soal dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Salah satunya yaitu kondisi siswa yang kurang fokus dalam
mengerjakan soal. Hal ini pun juga dapat diatasi dengan pemberian latihan
soal agar siswa dapat terbiasa untuk teliti dalam berhitung dan menuliskan
satuan dari besaran Fisika yang ditanyakan.
4.2.2.2 Semangat dan menunjukkan adanya minat
Indikator ini dapat dilihat melalui reaksi siswa ketika diberikan
treatment pembelajaran dengan menggunakan video dan saat proses diskusi
bersama. Reaksi siswa ketika menonton video, baik pada kelas eksperimen I
maupun pada kelas eksperimen II, pun hampir sama. Sebagian besar siswa
ketika akan menonton video sudah menunjukkan reaksi penasaran dengan
video yang akan mereka simak. Mereka pun terlihat menikmati video yang
dilihat, baik dari segi visual maupun musik yang disajikan. Hal ini pun
dikuatkan dengan komentar yang diutarakan secara langsung oleh siswa,
seperti: “lagunya asik, Bu”; “lagunya enak buat refresh otak”; “materinya to
the point jadi mudah dipahami”; dan “sering-sering ngajar pakai video ya,
Bu”. Respon siswa tersebut menunjukkan adanya ketertarikan siswa
mengenai pemanfaatan video dalam pembelajaran Fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Keterlibatan siswa ketika berdiskusi antara kelas eksperimen I dan
kelas eksperimen II sedikit berbeda. Pada kelas eksperimen I, siswa terlihat
lebih bersemangat untuk mengikuti proses diskusi. Siswa menyimak
penjelasan dari peneliti dan dapat merespon dengan cepat pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan peneliti. Sedangkan pada kelas eksperimen II,
siswa kurang bersemangat ketika proses berdikusi. Khususnya, pada saat
pemberian treatment pada pertemuan kedua setelah pelaksanaan pre-test.
Terlihat hanya beberapa orang saja yang bersemangat mengikuti proses
diskusi dari awal hingga akhir. Hal ini dapat terjadi karena siswa sudah
merasa lelah setelah mengikuti mata pelajaran olahraga dan mulai bosan
dengan video yang diulang-ulang selama diskusi. Dalam proses diskusi siswa
masih mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti,
tetapi responnya kurang tanggap jika dibandingkan dengan kelas eksperimen
I.
4.2.2.3 Fokus dalam mengikuti proses pembelajaran
Sama halnya pada indikator sebelumnya, selama proses menyimak
video reaksi siswa dari kedua kelas untuk indikator ini hampir sama. Siswa
fokus menyimak video yang ditonton dan mengerjakan LKS yang diberikan.
Hal ini dapat ditunjukkan melalui gambar 4.1 dan gambar 4.4. Tetapi dalam
proses diskusi, fokus siswa pada kelas eksperiemen I lebih baik dibandingkan
siswa pada kelas eksperimen II. Hal ini dipengaruhi karena kondisi siswa
pada kelas eksperimen II yang sudah lelah, sehingga mempengaruhi fokus
siswa dalam proses belajar.
4.2.2.4 Berani mengajukan pertanyaan
Selama proses pembelajaran berlangsung, ada beberapa siswa yang
berani mengajukan pertanyaan kepada peneliti, baik pada kelas eksperimen I
maupun kelas eksperimen II. Pertanyaan yang diajukan siswa pun berkaitan
dengan materi yang ada di dalam video. Pada kelas eksperimen I, ada
beberapa siswa yang bertanya mengenai apa yang dimaksud dengan gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
normal, alasan gaya normal yang bekerja pada benda di bidang miring dan
bidang datar terlihat berbeda, contoh usaha menurut Fisika dalam kehidupan
sehari-hari, dan ada pula yang bertanya mengenai soal hitungan pada LKS.
Kemudian pada kelas eksperimen II, siswa juga bertanya mengenai contoh
usaha menurut Fisika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ada juga yang
bertanya mengenai simbol yang ada dalam persamaan dan terjemahan kata
pada bagian video.
Berdasarkan deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa pada kedua
kelas eksperimen tersebut sama-sama mengajukan pertanyaan kepada peneliti
ketika siswa merasa tidak paham. Namun di antara kedua kelas eksperimen
tersebut, kelas eksperimen I lebih aktif bertanya dibandingkan dengan kelas
eksperimen II. Sebab, penanyangan video pada kelas eksperimen I dibatasi
oleh peneliti. Sedangkan pada kelas eksperimen II, siswa dapat mengulang-
ulang video sesuai dengan kebutuhan. Oleh sebab itu, siswa pada kelas
eksperimen I menjadi lebih aktif bertanya agar dapat memperoleh kejelasan
dalam proses memahami materi.
4.2.2.5 Berani mengemukakan pendapat
Siswa berani mengungkapkan pendapat yang dimaksudkan adalah
keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan maupun menanggapi pendapat
orang lain. Secara umum, beberapa siswa pada kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.
Ketika ada satu siswa yang mencoba menjawab pertanyaan, maka peneliti
pun memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk mengungkapkan
pendapatnya. Kemudian peneliti dan siswa menyimpulkan jawaban yang
paling tepat dari jawaban-jawaban yang telah diungkapkan oleh siswa. Proses
ini terlihat ketika diskusi bersama berlangsung maupun dalam mengerjakan
latihan soal.
Pada kelas eksperimen I, siswa dapat menjawab secara langsung
pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Ketika terjadi perbedaan pendapat,
siswa lain pun berani mengungkapkan pendapatnya secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Sedangkan pada kelas eksperimen II, ketika peneliti memberikan pertanyaan
maka siswa tidak langsung menjawab. Peneliti pun lebih sering memberikan
pertanyaan maupun pernyataan yang dapat mengarahkan siswa ke jawaban
yang diharapkan. Walaupun demikian, siswa pun pada akhirnya dapat
menjawab pertanyaan tersebut. Namun, siswa lain cenderung menerima saja
jawaban siswa tersebut tanpa memberikan tanggapan lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua kelas eksperimen
tersebut aktif dalam menjawab maupun mengemukakan pendapatnya. Tetapi,
ketanggapan siswa pada kelas eksperimen I dalam merespon pertanyaan
peneliti maupun jawaban siswa lebih baik dibandingkan pada kelas
eksperimen II.
Berdasarkan hasil analisis data keterlibatan siswa di atas, maka
peneliti membuat tabel frekuensi perbandingan keterlibatan siswa kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II seperti terlihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Jumlah Siswa yang Terlibat Aktif dalam
Pembelajaran pada Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
No. Indikator
Jumlah Siswa yang Terlibat Aktif
Kelas Eksperimen
I
Kelas Eksperimen
II
1.
Tekun dalam
menyelesaikan tugas
(dilihat dari pengerjaan
LKS dengan persentase
jawaban benar ≥ 50%)
30 27
2. Berani mengajukan
pertanyaan 15 5
3. Berani mengemukakan
pendapat 20 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
4.2.2.6 Analisis Keterlibatan Siswa Berdasarkan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keterlibatan Siswa
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan siswa ada dua, yaitu
faktor individu dan faktor lingkungan. Faktor individu yang dapat diamati
dalam proses pembelajaran adalah ketertarikan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran , karakteristik individu, dan kondisi fisik siswa. Faktor
lingkungan yang dapat diamati dalam proses pembelajaran adalah faktor
hubungan antar teman sebaya dan lingkungan kelas. Hasil analisis
keterlibatan siswa berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya:
1) Analisis keterlibatan siswa berdasarkan faktor ketertarikan siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran sesuai dengan indikator yang dibahas sebelumnya,
ketertarikan siswa dapat dilihat dari ketekunan siswa dalam
menyelesaikan tugas, semangat dan menunjukkan adanya minat, dan
fokus dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketika siswa merasa
tertarik, maka siswa akan cenderung fokus, bersemangat, dan berusaha
untuk mengikuti kegiatan dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini,
siswa terlihat tertarik dengan penggunaan video dalam pembelajaran.
Sebab, penggunaan video dalam pembelajaran merupakan sesuatu yang
baru bagi mereka.
2) Analisis keterlibatan siswa berdasarkan faktor karakteristik siswa
Setiap individu memiliki karakter yang berbeda-beda. Begitu
juga masing-masing siswa pada kelas eksperimen dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran sesuai dengan indikator yang dibahas sebelumnya,
karakteristik siswa mempengaruhi jalannya proses pembelajaran. Hal
ini terlihat dari proses diskusi yang dilakukan dalam proses penelitian.
Pada kelas eksperimen I, siswa cenderung aktif untuk bertanya dan
lebih responsive dibandingan dengan kelas eksperimen II. Hal ini dapat
terjadi karena pada dasarnya siswa di kelas eksperimen I memiliki sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
yang lebih kritis dibandingkan dengan siswa pada kelas eksperimen II.
Siswa pada kelas eksperimen II cenderung lebih suka untuk dituntun
dan diarahkan oleh peneliti ketika menjawab pertanyaan maupun
menanggapi pendapat.
3) Analisis keterlibatan siswa berdasarkan faktor kondisi fisik siswa
Kondisi fisik sangat mempengaruhi seseorang dalam melakukan
kegiatan. Dalam proses penelitian, kondisi fisik siswa pada kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II sangat berbeda. Khususnya pada
saat pemberian treatment pertama setelah pemberian pre-test. Kondisi
fisik siswa pada kelas eksperimen I lebih baik dibandingkan kelas
eksperimen II. Sebab, siswa pada kelas eksperimen II sudah merasa
lelah setelah mengikuti mata pelajaran olahraga. Selain itu, ada faktor
lain yang mempengaruhi kondisi fisik siswa dalam mengikuti
pembelajaran, yaitu dari jadwal jam mata pelajaran yang berbeda. Kelas
eksperimen I memiliki jadwal mata pelajaran di pagi hari, sedangkan
kelas eksperimen II memiliki jadwal di siang hari.
4) Analisis keterlibatan siswa berdasarkan faktor hubungan antar teman
sebaya
Hubungan antar teman yang baik akan membantu siswa untuk
menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Salah satu contoh yang sering
ditemui dalam proses pembelajaran adalah kecenderungan siswa untuk
bertanya kepada teman ketika mengalami kesulitan dalam memahami
materi dan melakukan diskusi bersama untuk menyelesaikan suatu soal.
Hal ini pun terjadi dalam proses penelitian ini pada kedua kelas
eksperimen.
5) Analisis keterlibatan siswa berdasarkan faktor lingkungan kelas
Lingkungan kelas yang mendukung dapat mendorong siswa
untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Lingkungan kelas yang
dimaksud adalah lingkungan sosial dan lingkungan fisik di dalam kelas.
Lingkungan sosial erat kaitannya dengan hubungan antara guru dengan
siswa dan siswa dengan siswa lainnya. Lingkungan sosial yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dapat membuat siswa nyaman untuk menyampaikan pendapat dan
mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Kemudian lingkungan fisik di dalam kelas juga berpengaruh dalam
keterlibatan siswa. Lingkungan kelas yang mendukung jalannya proses
pembelajaran dapat membuat siswa untuk ikut terlibat aktif dan
nyaman. Lingkungan kelas secara fisik yang dapat mendukung siswa
untuk belajar antara lain kondisi kelas yang bersih, rapi, serta memiliki
fasilitas yang mendukung. Seperti penelitian yang dilakukan pada kelas
eksperimen I memerlukan fasilitas berupa proyektor dan LCD untuk
menerapkan treatment. Jika fasilitas tersebut tidak ada, maka penelitian
ini tidak dapat berjalan. Selain itu, media yang digunakan untuk
menyimak video juga dapat mempengaruhi kenyamanan siswa.
Penayangan video pada kelas eksperimen I menggunakan media
proyektor dan LCD sehingga penglihatan siswa lebih leluasa
dibandingkan pada kelas eksperimen II yang menggunakan handphone.
4.2.3 Angket Tanggapan Siswa
Untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pemanfaatan video
dalam pembelajaran Fisika mengenai materi usaha oleh gaya konstan, peneliti
memberikan angket tanggapan yang berisi beberapa pernyataan dengan empat
kategori jawaban. Hasil analisis angket tanggapan siswa pada kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II sebagai berikut.
4.2.3.1 Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa Kelas eksperimen I
Tabel 4.12 Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen I
Kode
Siswa
Skor untuk Butir Pernyataan Nomor: Total
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 4 4 3 4 3 3 3 3 3 30
2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 23
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 26
4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 27
5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Kode
Siswa
Skor untuk Butir Pernyataan Nomor: Total
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 3 3 3 3 3 2 2 3 4 26
7 4 4 3 4 4 2 3 2 4 30
8 4 3 4 4 4 4 3 4 4 34
9 3 3 3 2 3 2 2 2 3 23
10 3 3 1 3 3 3 1 3 3 23
11 3 3 4 3 3 2 3 4 4 29
12 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30
13 4 4 3 4 4 2 3 3 4 31
14 3 3 3 3 3 2 2 3 3 25
15 3 3 3 3 2 2 2 4 3 25
16 4 3 3 4 3 4 3 3 3 30
17 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
18 3 3 3 3 3 2 2 3 3 25
19 3 3 3 3 2 2 3 2 3 24
20 3 3 3 4 3 2 2 2 4 26
21 3 3 3 4 3 2 1 3 2 24
22 3 3 4 4 3 4 3 3 4 31
23 2 2 3 2 3 2 2 3 3 22
24 3 2 3 3 3 1 3 2 3 23
25 3 3 4 3 4 2 2 3 3 27
26 3 4 3 4 4 2 2 4 3 29
27 3 3 3 2 3 2 3 2 4 25
28 2 3 3 3 3 2 3 3 3 25
29 3 3 3 3 4 2 2 3 3 26
30 2 2 3 3 2 2 3 3 3 23
Total 95 92 92 97 95 72 76 88 98 805
Untuk menghitung rata-rata keefektifan video maka harus menentukan
skor kriterium/ ideal untuk angket tersebut terlebih dahulu. Skor ideal = 4 x 9
x 30 = 1080 (4 = skor tertinggi; 9 = jumlah butir soal; 30 = jumlah
responden). Kemudian skor ideal untuk setiap butir soal = 4 x 30 = 120 (4 =
skor tertinggi; 30 = jumlah responden). Berdasarkan tabel 4.11 di atas
diketahui bahwa total keseluruhan skor siswa = 805. Dengan demikian,
keefektifan video secara keseluruhan untuk kelas eksperimen I = 805 : 1080 =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
0,75 atau 75% dari kriteria yang diharapkan. Berikut hasil analisis
keseluruhan butir soal pada angket tersebut:
1) Keyakinan siswa kelas eksperimen I bahwa video memudahkan mereka
dalam belajar Fisika, khususnya materi usaha sebesar = 95 : 120 = 0,79
atau 79% dari kriteria yang diharapkan.
2) Keyakinan siswa bahwa pemanfaatan video dapat membantu mereka
dalam memahami materi usaha dengan lebih baik sebesar = 92 : 120 =
0,77 atau 77% dari kriteria yang diharapkan.
3) Meskipun sudah menggunakan video, siswa masih belum bisa
memahami materi, yaitu persentasenya sebesar = 92 : 120 = 0,77 atau
77% dari kriteria yang diharapkan.
4) Keyakinan siswa bahwa pembelajaran Fisika dengan menggunakan
video lebih menarik dan menyenangkan sebesar = 97 : 120 = 0,81 atau
81% dari kriteria yang diharapkan.
5) Jika dibandingkan dengan membaca buku, pembelajaran menggunakan
video lebih mudah diikuti dengan persentase sebesar = 95 : 120 = 0,79
atau 79% dari kriteria yang diharapkan.
6) Keyakinan siswa bahwa pembelajaran dengan menggunakan video
lebih mudah diikuti dibandingkan penjelasan dari guru sebesar = 72 :
120 = 0,60 atau 60% dari kriteria yang diharapkan.
7) Butir nomor 7 melihat apakah belajar dengan menggunakan video
membuat siswa menyukai pelajaran Fisika, yaitu persentasenya sebesar
= 76 : 120 = 0,63 atau 63% dari kriteria yang diharapkan.
8) Butir nomor 8 merajuk pada video dapat menampilkan penerapan
konsep usaha dalam kehidupan sehari-hari dan persentase keyakinan
siswa sebesar = 88 : 120 = 0,73 atau 73% dari kriteria yang diharapkan.
9) Keyakinan siswa bahwa pemberian LKS dapat memudahkan siswa
untuk mengetahui apa yang harus dipelajari melalui video sebesar = 98
: 120 = 0,82 atau 82% dari kriteria yang diharapkan.
10) Butir nomor 10 ditujukan untuk melihat frekuensi penayangan video
hingga siswa dapat memahami materi. Sebesar 90,3% dari keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
siswa menyatakan bahwa membutuhkan sebanyak 2-5 kali penayangan
video agar dapat memahami materi, sedangkan 3,2% hanya
membutuhkan sekali penanyangan video.
4.2.3.2 Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa Kelas eksperimen II
Tabel 4.13 Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen II
Kode
Siswa
Skor untuk Butir Pernyataan Nomor: Total
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 21
3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 27
4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 25
5 4 3 3 3 4 3 2 3 3 28
6 4 4 3 4 4 3 3 3 3 31
7 4 4 3 3 3 2 2 3 3 27
8 4 4 4 4 3 3 4 3 4 33
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
11 3 3 3 3 3 2 2 3 3 25
12 3 3 3 3 3 2 2 2 3 24
13 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
14 3 3 2 2 3 2 2 3 3 23
15 4 4 3 4 4 4 3 4 3 33
16 4 4 3 4 4 4 3 4 4 34
17 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
18 3 3 3 4 3 3 3 4 3 29
19 4 4 3 3 4 1 2 3 3 27
20 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
21 3 3 2 2 3 2 2 2 2 21
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
23 3 3 3 2 3 2 2 3 3 24
24 3 3 3 3 3 3 4 4 4 30
25 4 4 3 3 2 3 3 3 3 28
26 4 4 3 4 4 3 3 4 4 33
27 4 4 3 4 4 4 3 3 3 32
Total 93 92 79 88 90 74 76 87 86 765
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Untuk menghitung rata-rata keefektifan video maka harus menentukan
skor kriterium/ ideal untuk angket tersebut terlebih dahulu. Skor ideal = 4 x 9
x 27 = 972 (4 = skor tertinggi; 9 = jumlah butir soal; 27 = jumlah responden).
Kemudian skor ideal untuk setiap butir soal = 4 x 27 = 108 (4 = skor
tertinggi; 27 = jumlah responden). Berdasarkan tabel 4.12 di atas diketahui
bahwa total keseluruhan skor siswa = 765. Dengan demikian, keefektifan
video secara keseluruhan untuk kelas eksperimen II = 765 : 972 = 0,79 atau
79% dari kriteria yang diharapkan. Berikut hasil analisis keseluruhan butir
soal pada angket tersebut:
1) Keyakinan siswa kelas eksperimen II bahwa video memudahkan
mereka dalam belajar Fisika, khususnya materi usaha sebesar = 93 : 108
= 0,86 atau 86% dari kriteria yang diharapkan.
2) Keyakinan siswa bahwa pemanfaatan video dapat membantu mereka
dalam memahami materi usaha dengan lebih baik sebesar = 92 : 108 =
0,85 atau 85% dari kriteria yang diharapkan.
3) Meskipun sudah menggunakan video, siswa masih belum bisa
memahami materi, yaitu persentasenya sebesar = 79 : 108 = 0,73 atau
73% dari kriteria yang diharapkan.
4) Keyakinan siswa bahwa pembelajaran Fisika dengan menggunakan
video lebih menarik dan menyenangkan sebesar = 88 : 108 = 0,81 atau
81% dari kriteria yang diharapkan.
5) Jika dibandingkan dengan membaca buku, pembelajaran menggunakan
video lebih mudah diikuti dengan persentase sebesar = 90 : 108 = 0,83
atau 83% dari kriteria yang diharapkan.
6) Keyakinan siswa bahwa pembelajaran dengan menggunakan video
lebih mudah diikuti dibandingkan penjelasan dari guru sebesar = 74 :
108 = 0,69 atau 69% dari kriteria yang diharapkan.
7) Butir nomor 7 melihat apakah belajar dengan menggunakan video
membuat siswa menyukai pelajaran Fisika, yaitu persentasenya sebesar
= 76 : 108 = 0,70 atau 70% dari kriteria yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
8) Butir nomor 8 merajuk pada video dapat menampilkan penerapan
konsep usaha dalam kehidupan sehari-hari dan persentase keyakinan
siswa sebesar = 87 : 108 = 0,81 atau 81% dari kriteria yang diharapkan.
9) Keyakinan siswa bahwa pemberian LKS dapat memudahkan siswa
untuk mengetahui apa yang harus dipelajari melalui video sebesar = 86
: 108 = 0,80 atau 80% dari kriteria yang diharapkan.
10) Butir nomor 10 ditujukan untuk melihat frekuensi penayangan video
hingga siswa dapat memahami materi. Sebesar 14,8% dari keseluruhan
siswa membutuhkan sekali penayangan video, sebesar 77,8%
membutuhkan 2-5 kali, sedangkan 3,7% dapat memahami materi
setelah melihat video lebih dari 5 kali.
Gambar 4.9 Diagram hasil analisis butir pernyataan angket dari kedua
kelas eksperimen
4.3 Pembahasan Umum
4.3.1 Hasil Belajar Siswa
Dari hasil analisis uji statistik menggunakan SPSS versi 23 dapat
dilihat bahwa hasil pre-test untuk kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II
menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Artinya, kedua kelas tersebut
memiliki kemampuan awal yang sama. Kemudian dari hasil analisis uji
statistik menggunakan SPSS untuk nilai pre-test dan post-test dari masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
masing kelas eksperimen menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini berarti
ada peningkatan hasil belajar pada kedua kelas eksperimen tersebut. Dengan
kata lain, pemanfaatan video dalam pembelajaran Fisika, baik yang ditonton
secara bersama maupun individu, dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Lalu peneliti membandingkan hasil post-test dari kedua kelas eksperimen
tersebut dan hasilnya signifikan. Artinya, terdapat perbedaan tingkat hasil
belajar akhir pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II setelah
diberikan treatment yang berbeda. Berdasarkan rata-rata hasil post-test dari
kedua kelas eksperimen tersebut dapat dilihat bahwa hasil post-test pada kelas
eksperimen I lebih baik dibandingkan kelas eksperimen II. Kemudian
berdasarkan analisis hasil belajar siswa kedua kelas eksperimen dengan KKM
yang berlaku untuk mata pelajaran Fisika di sekolah menunjukkan bahwa
pembelajaran Fisika dengan menggunakan video yang telah dilakukan
berhasil. Persentase hasil belajar siswa di atas KKM pada kelas eksperimen I
sebesar 90%, sedangkan pada kelas eksperimen II sebesar 67%.
4.3.2 Keterlibatan Siswa
Analisis keterlibatan siswa dalam proses belajar siswa di dalam ruang
kelas berdasarkan 5 indikator yang diamati. Pada indikator tekun dalam
menyelesaikan tugas, dianalisis melalui usaha siswa dalam menyelesaikan
soal pada LKS dan hasil pengerjaan siswa dari kedua kelas eksperimen
tersebut. Sebagian besar siswa dari kedua kelas eksperimen tersebut berusaha
untuk mengerjakan semua soal-soal pada LKS, tetapi tidak semua dapat
dijawab dengan tepat. Namun ada juga siswa yang tidak menyelesaikan soal-
soal yang ada di LKS. Dari hasil pengerjaan LKS tersebut dapat dilihat bahwa
pada kelas eksperimen I lebih baik dibandingkan kelas eksperimen II. Hal ini
dilihat melalui total jawaban benar secara keseluruhan dari masing-masing
kelas.
Pada indikator semangat dan menunjukkan adanya minat, kedua kelas
eksperimen tersebut menunjukkan adanya minat terhadap pemanfaatan video
dalam pembelajaran Fisika. Tetapi jika dilihat dari proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
secara keseluruhan, maka kelas eksperimen I lebih baik dibandingkan kelas
eksperimen II. Khususnya pada saat pemberian treatment awal setelah pre-
test. Sebab, siswa pada kelas eksperimen II secara fisik sudah lelah setelah
mengikuti kegiatan olahraga pada mata pelajaran sebelumnya. Kondisi fisik
siswa tentu saja dapat mempengaruhi keterlibatan aktif siswa saat proses
belajar di kelas.
Pada indikator fokus dalam mengikuti proses pembelajaran, kelas
eksperimen I lebih fokus dibandingkan dengan kelas eksperimen II. Karena
berkaitan dengan kondisi siswa yang telah dijelaskan pada indikator
sebelumnya.
Pada indikator berani mengajukan pertanyaan, kelas eksperimen I
lebih baik dibandingkan kelas eksperimen II. Karena pengulangan video pada
kelas eksperimen I dibatasi oleh peneliti, sedangkan pada kelas eksperimen II
dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan masing-masing individu siswa. Hal ini
menyebabkan siswa pada kelas eksperimen I menjadi lebih aktif bertanya
dibandingkan kelas eksperimen II.
Pada indikator berani mengungkapkan pendapat, kedua kelas
eksperimen tersebut menunjukkan adanya keterlibatan aktif dalam menjawab
maupun menanggapi pendapat orang lain ketika berdiskusi. Tetapi, kelas
eksperimen I lebih cepat tanggap dalam menjawab maupun menanggapi
pendapat siswa lain dibandingkan dengan kelas eksperimen II. Hal ini
dipengaruhi oleh karakter siswa yang berbeda. Dimana karakter siswa pada
kelas eksperimen I kritis dalam menjawab pertanyaan maupun menanggapi
pendapat siswa lain. Sedangkan karakter siswa pada kelas eksperimen II lebih
senang untuk dituntun dan diarahkan oleh peneliti ketika menjawab
pertanyaan maupun menanggapi pendapat siswa lain.
Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dapat
dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal dari masing-masing individu
siswa. Salah satu faktor eksternal yang dapat mendorong keterlibatan siswa
secara aktif dalam proses belajar yaitu melalui pemanfaatan media
pembelajaran yang tepat. Salah satu media pembelajaran yang dapat membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
siswa terlibat aktif dalam proses belajar adalah penggunaan video. Selain itu,
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keterlibatan siswa dalam
pembelajaran juga perlu untuk diperhatikan, seperti faktor ketertarikan siswa
dalam mengikuti pembelajaran, karakteristik siswa, kondisi fisik siswa,
hubungan antar teman sebaya, dan lingkungan kelas.
4.3.3 Angket Tanggapan Siswa
Keefektifan pemanfaatan video dalam pembelajaran Fisika, khususnya
pada materi usaha oleh gaya konstan, juga dapat dilihat melalui persentase
angket yang diisi oleh siswa pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.
Jika diperhatikan pada analisis tiap butir pernyataan angket, maka pada
pernyataan nomor 3 menunjukkan bahwa siswa masih belum bisa memahami
materi walaupun sudah menyimak video yang diberikan. Namun jika dilihat
dari hasil belajar siswa, sebagian besar siswa mengalami kenaikan hasil
belajar. Hal ini dapat terjadi karena dipengaruhi oleh isi video dan soal tes
tertulis yang diberikan. Video pembelajaran yang diberikan kepada siswa
berisi konsep-konsep mengenai usaha yang dilakukan oleh gaya konstan.
Sedangkan pada soal tes tertulis, baik pre-test maupun post-test, sebagian
besar soal berisi soal perhitungan tanpa memerlukan analisis konsep yang
mendalam. Hal ini menunjukkan bahwa siswa cenderung terampil dalam
menyelesaikan soal hitungan dibandingkan memahami konsep dari materi
yang diberikan. Oleh sebab itu, hasil belajar siswa berdasarkan tes tertulis
yang diberikan dapat mengalami peningkatan walaupun siswa masih belum
memahami konsep materi dalam video.
Persentase keefektifan penggunaan video secara keseluruhan untuk
kelas eksperimen I sebesar 75% dari kriteria yang diharapkan. Kemudian
keefektifan pemanfaatan video secara keseluruhan untuk kelas eksperimen II
sebesar 79% dari kriteria yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4.4 Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian terdapat beberapa keterbatasan yang ditemui
oleh peneliti, antara lain:
1) Kegiatan dan kondisi siswa yang menyebabkan pengurangan jumlah
sampel penelitian. Sampel dari penelitian ini yang sebenarnya adalah
seluruh siswa di kelas X MIPA 3 dan X MIPA 4. Tetapi karena ada
beberapa siswa yang tidak mengikuti salah satu pertemuan selama
penelitian, maka jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah siswa yang mengikuti seluruh proses penelitian dari awal hingga
akhir.
2) Perekaman video terpaku pada satu tempat di dalam ruang kelas yang
tersorot kamera, sehingga membatasi ruang pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti.
3) Kurangnya pemberian latihan soal kepada siswa karena keterbatasan
waktu penelitian. Sebab, waktu penelitian berada di antara waktu
pelaksanaan USBN dan UNBK untuk kelas XII.
4) Pada penelitian ini tidak terdapat kelas kontrol, sehingga tidak dapat
diketahui perbedaan keterlibatan dan hasil belajar siswa yang
menggunakan video dalam pembelajaran dengan pembelajaran
konvensional yang diterapkan oleh guru mata pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan oleh
peneliti dapat disimpulkan bahwa:
1) Rata-rata hasil hasil belajar siswa pada kelas eksperimen I, yaitu sebesar
64,37 untuk hasil pre-test dan 84,63 untuk hasil post-test. Sedangkan
rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen II, yaitu sebesar 61,78
untuk hasil pre-test dan 80,37 untuk hasil post-test. Berdasarkan hasil
belajar dan analisis uji statistik dengan uji-T, penggunaan media video
dapat meningkatkan hasil belajar siswa mengenai materi usaha pada
kedua kelas eksperimen. Kemudian keberhasilan pembelajaran pada
materi usaha dengan menggunakan video ditunjukkan dengan persentase
hasil belajar siswa di atas KKM, yaitu sebesar 90% pada kelas
eksperimen I dan 67% pada kelas eksperimen II.
2) Penggunaan media video dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif
dalam proses pembelajaran pada materi usaha pada kedua kelas
eksperimen. Tetapi ada beberapa perbedaan keterlibatan siswa pada
kedua kelas eksperimen tersebut. Hal ini disebabkan karena dipengaruhi
oleh beberapa faktor individu dan faktor lingkungan, yaitu faktor
ketertarikan siswa, karakteristik siswa, kondisi fisik siswa, hubungan
antar teman sebaya, dan lingkungan kelas.
3) Efektivitas penggunaan video dalam pembelajaran di kelas ditinjau dari
hasil belajar dan keterlibatan siswa menunjukkan bahwa penggunaan
video dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen I memberikan
pengaruh lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen II. Tetapi hal
ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses
pembelajaran dalam kedua kelas eksperimen. Oleh sebab itu, melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
penelitian ini belum bisa menunjukkan penggunaan video yang efektif
untuk digunakan dalam pembelajaran dari cara penayangannya.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil penelitian yang didapat
maka peneliti memiliki saran sebagai berikut:
5.2.1 Bagi guru
1) Penggunaan video dalam pembelajaran dapat mendorong keterlibatan
siswa secara aktif dan meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu,
guru Fisika atau guru IPA dapat menggunakan media video sebagai
alternatif media pembelajaran untuk mengajar pada materi yang sama
atau materi yang berbeda.
2) Dalam menerapkan suatu media pembelajaran sebaiknya juga
memperhatikan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah untuk mendukung
penggunaan media pembelajaran tersebut.
3) Pemberian latihan-latihan soal dalam pembelajaran sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan
soal-soal.
5.2.2 Bagi penelitian selanjutnya
1) Sebaiknya peneliti meminta bantuan kepada beberapa teman untuk
mengamati keterlibatan siswa dalam proses belajar di dalam kelas sesuai
indikator masing-masing, sehingga mempermudah peneliti untuk
mendapatkan data yang valid.
2) Karena faktor-faktor individu maupun faktor lingkungan perlu utnuk
diperhatikan, maka sebaiknya menambahkan angket mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi keterlibatan siswa dalam instrumen
penelitian.
3) Penting untuk memberikan latihan-latihan soal kepada siswa yang
berkaitan dengan materi pembelajaran dalam treatment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
4) Sebaiknya peneliti menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding
antara metode yang digunakan dalam penelitian dengan metode yang
digunakan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DAFTAR PUSTAKA
Angkowo, Robertus, dan A. Kosasih, 2007, Optimalisasi Media Pembelajaran,
Jakarta: PT Grasindo.
Aswara, Sandi, 2018, Pengembangan Media Pembelajaran Disika Berbasis Video
untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Konsep Siswa SMA, Skripsi,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Bazeli, J. Marilyn dan James L. Heintz, 1997, Technology Across the Curriculum,
Colorado: Teacher Ideas Press.
Giancoli, Douglas C, 2001, Fisika Jilid 1, edisi 5, diterjemahkan oleh Yuhilza
Hanum, Jakarta: Erlangga.
Husamah, dkk, 2018, Belajar dan Pembelajaran, Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Ikhtarotul, dan Adi Cilik Pierewan, 2017, Keterlibatan Siswa (Student
Engagement) Terhadap Prestasi Belajar, E-Societas Bariyah, 1,vol 6.
Pribadi, Benny A, 2017, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, Jakarta:
Kencana.
Ribawati, Eko, 2015, Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Motivasi dan
Hasil Belajar Siswa, Candrasangkala, 1, vol 1.
Riska, Ukhda Indri Marga, 2018, Hubungan antara Kualitas Persahabatan dan
Student Engagement pada Siswa SMP, Skripsi, Fakultas Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Sinar, 2018, Metode Active Learning - Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil
Belajar Siswa, Yogyakarta: Deepublish.
Suparno, Paul, 1997, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Suparno, Paul, 2005, MISKONSEPSI DAN PERUBAHAN KONSEP DALAM
PENDIDIKAN FISIKA, Jakarta: PT Grasindo.
Suparno, Paul, 2014, Metode Penelitian Pendidikan IPA, Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Suparno, Paul, 2016, PENGANTAR STATISTIKA untuk Pendidikan dan
Psikologi (Buku Mahasiswa), Yogyakarta: Sanata Dharma University
Press.
Tipler, P. A, 1998, Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1, edisi 3, diterjemahkan
oleh Lea Prasetio dan Rahmad W. Adi, Jakarta: Erlangga.
Waryanto, Nur Hadi, 2007, Penggunaan Media Audio Visual dalam Menunjang
Pembelajaran,
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132304807/pengabdian/Penggunaan+Me
dia+Audio+Visual+dalam+Menunjang+Pembelajaran.pdf, diakses
tanggal 25 Februari 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 1. Surat Perijinan Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 3.RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 8 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/ 2
Materi Pokok : Usaha oleh Gaya Konstan
Alokasi Waktu : 4 JP (4 x 45 menit)
Tahun Ajaran : 2018/2019
A. Kompotensi Inti
KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggungjawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangna anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Menganalisis konsep
energi, usaha (kerja),
hubungan usaha (kerja)
dan perubahan energi,
hukum kekekalan
energi, serta
penerapannya dalam
peristiwa sehari-hari.
3.9.1 Siswa dapat menjelaskan
konsep usaha (kerja).
3.9.2 Siswa dapat menghitung
besar usaha oleh gaya
konstan yang searah dengan
perpindahan.
3.9.3 Siswa dapat menghitung
besar usaha yang dilakukan
oleh gaya konstan yang
membentuk sudut tertentu.
3.9.4 Siswa dapat menghitung
besar usaha yang berkaitan
dengan konsep usaha
bernilai nol, usaha positif,
dan usaha negatif.
3.9.5 Siswa dapat menghitung
besar usaha total dari
perpindahan benda akibat
berbagai gaya yang bekerja
pada benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan model pembelajaran Discovery Learning peserta didik
kelas X MIPA SMA Negeri 8 Yogyakarta mampu membangun kesadaran
akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, menganalisis konsep usaha dan
energi dari peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, memiliki
perilaku ilmiah, serta mampu menunjukkan keterampilan dalam
pemecahan masalah.
D. Materi Pembelajaran (terlampir)
1. Usaha (Kerja)
2. Usaha yang Dilakukan Oleh Gaya Konstan
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran :diskusi dan tanya jawab
F. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Video
2. Alat/ Bahan : Laptop, LCD proyektor, screen
G. Sumber Belajar
Sumber Belajar : Subagya, Hari dan Insih Wilu jeng. 2013. FISIKA SMA/
MA Kelas X Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan
MIPA. Jakarta: PT Bumi Aksara dan internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I : 1 JP ( 1 x 45 menit )
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan 5 menit
1. Peneliti mengucapkan salam kepada siswa.
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa.
3. Peneliti memberikan motivasi kepada
siswa.
4. Peneliti menyampaikan tujuan dari
pertemuan ini adalah untuk melakukan
pre-test mengenai pengetahuan siswa
tentang materi usaha oleh gaya konstan.
Kegiatan Inti 35 menit
1. Peneliti mengkondisikan siswa untuk
mengikuti pre-test.
2. Peneliti membagikan lembar soal dan
lembar jawab kepada siswa.
3. Peneliti mempersilahkan siswa untuk
mengerjakan soal-soal pre-test secara
individu.
4. Peneliti mengawasi jalannya pre-test.
5. Peneliti mengumpulkan soal dan lembar
jawab kepada guru pada waktu yang telah
ditentukan.
Penutup 5 menit
1. Peneliti menyampaikan pembelajaran yang
akan dilakukan pada pertemuan
selanjutnya.
2. Peneliti mengakhiri pembelajaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
mengucapkan salam.
Pertemuan II : 2 JP ( 2 x 45 menit )
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan 10 menit
1. Peneliti mengucapkan salam kepada siswa.
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa.
3. Peneliti menyiapkan media pembelajaran
yang akan digunakan untuk pembelajaran.
4. Peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran.
5. Siswa diberi pertanyaan tentang usaha,
misalnya:
Apakah kalian pernah mendorong
atau menarik sesuatu?
Ketika seseorang menarik atau
mendorong suatu objek, apakah
objek tersebut harus bergerak atau
berpindah?
Apakah ketika kita mendorong atau
menarik suatu objek dikatakan
sudah melakukan usaha?
Kegiatan Inti 75 menit
1. Peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa
(LKS) kepada masing-masing siswa.
2. Peneliti menjelaskan secara singkat
mengenai LKS yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
3. Peneliti mengajak siswa untuk menonton
video pembelajaran mengenai konsep
usaha.
Kelas eksperimen I
Video ditayangkan di depan kelas,
sehingga seluruh siswa bersama-
sama menonton video tersebut,
kemudian di jeda. Lalu video
diputar ulang sekali.
Kelas eksperimen II
Siswa menonton video tersebut
secara individu sehingga
pengulangan video disesuaikan
dengan kebutuhan siswa.
4. Siswa mengerjakan tugas yang ada di LKS
secara individu kemudian diskusi bersama.
5. Peneliti menyimpulkan hasil diskusi
bersama siswa.
Penutup 5 menit
1. Peneliti menanyakan kepada siswa
mengenai kesan belajar yang telah
dilakukan.
2. Peneliti mengakhiri pembelajaran dan
mengucapkan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Pertemuan III : 1 JP ( 1 x 45 menit )
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan 5 menit
1. Peneliti mengucapkan salam kepada siswa.
2. Peneliti mengecek kehadiran siswa.
3. Peneliti memberikan motivasi kepada
siswa.
4. Peneliti menyampaikan tujuan dari
pertemuan ini adalah untuk melakukan
post-test dan mengisi angket tanggapan
siswa.
Kegiatan Inti 35 menit
1. Peneliti mengkondisikan siswa untuk
mengikuti post-test.
2. Peneliti membagikan lembar soal dan
lembar jawab kepada siswa.
3. Peneliti mempersilahkan siswa untuk
mengerjakan soal-soal post-test secara
individu.
4. Peneliti mengawasi jalannya post-test.
5. Peneliti mengumpulkan soal dan lembar
jawab kepada guru pada waktu yang telah
ditentukan.
6. Peneliti membagikan lembar angket
tanggapan siswa.
Penutup 5 menit
1. Peneliti mengakhiri pembelajaran dan
mengucapkan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
I. Penilaian Hasil Belajar
Teknik Penilaian
1. Sikap : pengamatan pada proses belajar dan diskusi
2. Pengetahuan : tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 4. LKS Kelas Eksperimen I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 5. LKS Kelas Eksperimen II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 6. Kisi-kisi Soal Pre-test
Tabel 1. Kisi-Kisi Soal Pre-test
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
Usaha oleh
gaya
konstan
Siswa dapat
menjelaskan
konsep usaha
(kerja).
Uraian
Jelaskan apa yang
kalian mengerti
tentang usaha dalam
fisika!
1
1. Usaha
didefinisikan
sebagai hasil kali
komponen gaya
yang searah
perpindahan
dengan besar
perpindahannya.
1) Usaha adalah
hasil kali gaya
yang searah
perpindahan
dengan besar
perpindahan
(skor: 3)
2) Usaha adalah
hasil kali gaya
dengan besar
perpindahan
(skor: 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
3) Tidak ada
komponen yang
benar (skor: 1)
Skor maksimum: 3
Siswa dapat
menghitung
besar usaha
oleh gaya
konstan yang
searah dengan
perpindahan.
Uraian
Sebuah balok berada
di atas lantai licin
seperti pada gambar.
Balok ditarik dengan
gaya tetap sebesar 30
N lurus ke kanan dan
2
Diketahui: F = 30 N
s = 50 cm
= 0,5 m
Ditanya:
Besar usaha yang
dilakukan oleh gaya
tersebut
Jawab:
Besar usaha yang
dilakukan oleh gaya
1) Menuliskan
komponen
diketahui,
ditanya, dan
jawab (skor: 1)
2) Persamaan usaha
(skor: 1)
3) Perhitungan
usaha (skor: 2)
4) Penulisan
lambang besaran
F = 30 N
50 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
menyebabkan balok
berpindah sejauh 50
cm. Hitunglah usaha
yang dilakukan oleh
gaya tersebut!
tersebut:
Karena arah gaya
searah dengan arah
perpindahannya maka
sudut antara arah gaya
yang bekerja pada
benda dan arah
perpindahannya adalah
0˚.
W = F cos θ . s
W = F cos 0˚ . s
W = F . s
W = (30 N). (0,5 m)
W = 𝟏𝟓 J
Jadi, besar usaha yang
dilakukan oleh gaya
tersebut adalah 15 J.
fisika dan satuan
(skor: 1)
Skor maksimum:
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
Siswa dapat
menghitung
besar usaha
yang
dilakukan
oleh gaya
konstan yang
membentuk
sudut tertentu.
Uraian
Seorang anak menarik
sebuah mobil-mobilan
di atas permukaan
bidang datar dengan
seutas tali dengan
gaya tetap sebesar 25
N. Mobil-mobilan
tersebut berpindah
sejauh 4 m. Jika tali
membentuk sudut 30˚
terhadap jalan
mendatar, maka:
a) Gambarkan
diagram gaya
yang bekerja
pada mobil-
3
Diketahui: F = 25 N
s = 4 m
Ditanya:
a) Diagram gaya
yang bekerja
pada mobil-
mobilan
b) Besar usaha yang
dilakukan anak
itu
Jawab:
a) Diagram gaya
yang bekerja
pada mobil-
mobilan:
1) Menuliskan
komponen
diketahui,
ditanya, dan
jawab (skor: 1)
2) Gambar diagram
gaya pada balok
(skor: 5)
3) Persamaan usaha
(skor: 1)
4) Perhitungan
usaha (skor: 2)
5) Penulisan
lambang besaran
fisika dan satuan
(skor: 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
mobilan!
b) Hitunglah
besar usaha
yang dilakukan
anak itu!
b) Besar usaha yang
dilakukan anak
itu:
W = Fx . s
W = F cos θ . s
W = (25 N)cos 30˚. (4
m)
W = (25 N)(1
2√3).(4 m)
Skor maksimum: 10
N
Fx
w
Fy F
30˚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
W = 𝟓𝟎√𝟑 J
Jadi, besar usaha yang
dilakukan anak itu jika
tali membentuk sudut
30˚ terhadap jalan
mendatar adalah 50√3 J.
1) Siswa
dapat
menghitu
ng besar
usaha
yang
berkaitan
dengan
konsep
usaha
Uraian
Sebuah balok
bermassa 2 kg di atas
permukaan bidang
datar yang kasar
ditarik seperti pada
gambar di bawah ini.
Koefisien gesekan
4
Diketahui: F = 40 N
m = 2 kg
μ = 0,2
s = 5 m
Ditanya:
a) Gambar gaya-
gaya yang
bekerja pada
balok
b) Besar usaha yang
1) Menuliskan
komponen
diketahui,
ditanya, dan
jawab (skor: 1)
2) Gambar gaya-
gaya yang
bekerja pada
balok (skor: 4)
3) Menghitung
F= 40 N
fg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
bernilai
nol, usaha
positif,
dan usaha
negatif.
2) Siswa
dapat
menghitu
ng besar
usaha
total dari
perpindah
an benda
akibat
berbagai
gaya yang
antara balok dan
permukaan bidang
adalah 0,2. Jika balok
berpindah sejauh 5
meter, maka:
a) Gambarkan
gaya-gaya
yang bekerja
pada balok!
b) Hitunglah
besar usaha
yang dilakukan
oleh gaya tarik
F!
c) Hitunglah
besar usaha
yang dilakukan
dilakukan oleh
gaya F
c) Besar usaha yang
dilakukan oleh
gaya gesekan
d) Besar usaha total
Jawab:
a) Gambar gaya-
gaya yang
bekerja pada
balok:
besar gaya gesek
dan usaha yang
dilakukan oleh
gaya gesek (skor:
5)
4) Menghitung
usaha yang
dilakukan oleh
gaya F (skor: 3)
5) Menghitung
usaha total (skor:
3)
6) Penulisan
lambang besaran
fisika dan satuan
(skor: 1)
N
F
w
fg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
bekerja
pada
benda.
oleh gaya
gesekan! (g =
10 m/s2)
d) Hitunglah
besar usaha
total!
b) Besar usaha yang
dilakukan oleh
gaya F:
W = F cos θ . s
W = F cos 0˚ . s
W = F . s
W = (40 N). (5 m)
W = 200 J
Jadi, besar usaha yang
dilakukan oleh gaya F
adalah 200 J.
c) Besar usaha yang
dilakukan oleh
gaya gesekan:
Skor maksimum: 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
Menghitung gaya
gesek yang bekerja:
ΣFy = 0
N – w = 0
N = w
N = m.g
N = (2 kg)(10 m/s2)
N = 20 N
fg = μN
fg = (0,2)(20 N)
fg = 4 N
Jadi, gaya gesek yang
bekerja antara balok
dan permukaan
bidang sebesar 4 N.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
Menghitung besar
usaha yang dilakukan
oleh gaya gesekan:
W = F cos θ . s
Karena yang ditanyakan
adalah usaha yang
dilakukan oleh gaya
gesekan, maka
menggunakan besar
gaya gesek yang
membentuk sudut 180˚
terhadap
perpindahannya:
W = fg cos θ. s
W = (4 N cos 180˚) . (5
m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
W = (4 N)(-1) . (5 m)
W = − 𝟐𝟎 J
Jadi, besar usaha yang
dilakukan gaya gesekan
adalah − 20 J (tanda
negatif menunjukkan
bahwa arah gaya gesek
berlawanan dengan
arah perpindahan
benda)
.
d) Usaha total:
Jika usaha yang
dilakukan oleh gaya
F adalah W1 dan
gaya gesekan fg
adalah W2, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
usaha total yang
dilakukan oleh gaya-
gaya yang
menyebabkan balok
berpindah:
Wtotal = W1 + W2
Wtotal = 200 J + (-20 J)
Wtotal = 180 J
Jadi, besar usaha
totalnya adalah 180 J.
Skor Total 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 7. Pre-test Kelas Eksperimen I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 8. Pre-test Kelas Eksperimen II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 9. Kisi-kisi Soal Post-test
Tabel 2. Kisi-Kisi Soal Post-test
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
Usaha oleh
gaya
konstan
Siswa dapat
menjelaskan
konsep usaha
(kerja).
Uraian
Jelaskan apa yang
kalian mengerti
tentang usaha dalam
fisika!
1
1. Usaha didefinisikan
sebagai hasil kali
komponen gaya
yang searah
perpindahan dengan
besar
perpindahannya.
1) Usaha adalah
hasil kali gaya
yang searah
perpindahan
dengan besar
perpindahan
(skor: 3)
2) Usaha adalah
hasil kali gaya
dengan besar
perpindahan
(skor: 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
3) Tidak ada
komponen yang
benar (skor: 1)
Skor maksimum: 3
Siswa dapat
menghitung
besar usaha
oleh gaya
konstan yang
searah dengan
perpindahan.
Uraian
Sebuah balok berada
di atas permukaan
bidang datar licin
ditarik dengan gaya
tetap sebesar 40 N
lurus ke kanan dan
menyebabkan balok
berpindah sejauh 2
meter. Hitunglah
usaha yang dilakukan
oleh gaya tersebut!
2
Diketahui: F = 40 N
s = 2 m
Ditanya:
Besar usaha yang
dilakukan oleh gaya
tersebut
Jawab:
Besar usaha yang
dilakukan oleh gaya
1) Menuliskan
komponen
diketahui,
ditanya, dan
jawab (skor: 1)
2) Persamaan usaha
(skor: 1)
3) Perhitungan
usaha (skor: 2)
4) Penulisan
lambang besaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
tersebut:
Karena arah gaya
searah dengan arah
perpindahannya maka
sudut antara arah gaya
yang bekerja pada
benda dan arah
perpindahannya adalah
0˚.
W = F cos θ . s
W = F cos 0˚ . s
W = F . s
W = (40 N). (2 m)
W = 𝟖𝟎 J
Jadi, besar usaha yang
dilakukan oleh gaya
tersebut adalah 80 J.
fisika dan satuan
(skor: 1)
Skor maksimum:
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
Siswa dapat
menghitung
besar usaha
yang
dilakukan
oleh gaya
konstan yang
membentuk
sudut tertentu.
Uraian
Seorang anak menarik
sebuah kotak di atas
permukaan bidang
datar licin dengan
seutas tali dengan
gaya tetap sebesar 30
N. Kotak tersebut
berpindah sejauh 1,5
m. Jika tali
membentuk sudut 37˚
terhadap bidang,
maka:
3
Diketahui: F = 30 N
s = 1,5 m
θ = 37˚
Ditanya:
a) Diagram gaya
yang bekerja
pada kotak
b) Besar usaha yang
dilakukan anak
itu
Jawab:
a) Diagram gaya
yang bekerja
pada kotak:
1) Menuliskan
komponen
diketahui,
ditanya, dan
jawab (skor: 1)
2) Gambar diagram
gaya pada balok
(skor: 5)
3) Persamaan usaha
(skor: 1)
4) Perhitungan
usaha (skor: 2)
5) Penulisan
lambang besaran
fisika dan satuan
(skor: 1)
F
37˚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
c) Gambarkan
diagram gaya
yang bekerja
pada kotak
tersebut!
d) Hitunglah
besar usaha
yang dilakukan
anak itu! (cos
37˚ = 0,8 ; sin
37 ˚ = 0,6)
b) Besar usaha yang
dilakukan anak
itu:
W = Fx . s
W = F cos θ . s
W = (30 N) cos 37˚. (1,5
m)
W = (30 N)(0,8).(1,5 m)
W = 36 J
Skor maksimum: 10 N
Fx
w
Fy F
37˚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
Jadi, besar usaha yang
dilakukan anak itu jika
tali membentuk sudut
37˚ terhadap bidang
adalah 36 J.
3) Siswa
dapat
menghitu
ng besar
usaha
yang
berkaitan
dengan
konsep
usaha
bernilai
Uraian
Perhatikan gambar di
bawah ini!
Gaya F1 dan F2
bekerja pada sebuah
benda di atas
permukaan bidang
4
Diketahui: F1 = 60 N
θ = 60˚
F2 = 20 N
m = 2 kg
s = 2 m
Ditanya:
a) Gambar gaya-
gaya yang
bekerja pada
balok
b) Besar usaha yang
1) Menuliskan
komponen
diketahui,
ditanya, dan
jawab (skor: 1)
2) Gambar gaya-
gaya yang
bekerja pada
balok (skor: 4)
3) Menghitung
besar usaha yang
F1= 60 N
F2= 20 N 60˚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
nol, usaha
positif,
dan usaha
negatif.
4) Siswa
dapat
menghitu
ng besar
usaha
total dari
perpindah
an benda
akibat
berbagai
gaya yang
bekerja
datar licin. Jika benda
tersebut kemudian
berpindah sejauh 2
meter, maka:
a) Gambarkan
gaya-gaya
yang bekerja
pada balok!
b) Hitunglah
besar usaha
yang dilakukan
oleh gaya F1!
c) Hitunglah
besar usaha
yang dilakukan
oleh gaya F2!
d) Hitunglah
dilakukan oleh
gaya F1
c) Besar usaha yang
dilakukan oleh
gaya F2
d) Besar usaha total
Jawab:
a) Gambar gaya-
gaya yang
bekerja pada
balok:
dilakukan oleh
gaya F1 (skor: 4)
4) Menghitung
usaha yang
dilakukan oleh
gaya F2 (skor: 4)
5) Menghitung
usaha total (skor:
4)
Skor maksimum: 17
F1y N F1
w
F2 60˚
F1x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
pada
benda.
besar usaha
total!
b) Besar usaha yang
dilakukan oleh
gaya F1:
W = F cos θ . s
W = F1 cos θ . s
W = (60 N cos 60˚). (2
m)
W = (60 N)( 1
2) . (2 m)
W = 𝟔𝟎 J
Jadi, besar usaha yang
dilakukan oleh gaya F1
adalah 60 J.
c) Besar usaha yang
dilakukan oleh
gaya F2:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
W = F cos θ . s
Karena yang ditanyakan
adalah usaha yang
dilakukan oleh gaya F2,
maka sudut antara gaya
F2 terhadap arah
perpindahan benda
sebesar 180˚:
W = F2 cos θ. s
W = (20 N cos 180˚) . (2
m)
W = (20 N)(-1) . (2 m)
W = − 𝟒𝟎 J
Jadi, besar usaha yang
dilakukan gaya F2
adalah − 40 J (tanda
negatif menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
bahwa arah gaya F2
berlawanan dengan
arah perpindahan
benda)
.
d) Usaha total:
Jika usaha yang
dilakukan oleh gaya
F1 adalah W1 dan
gaya F2 adalah W2,
maka usaha total
yang dilakukan oleh
gaya-gaya yang
menyebabkan benda
berpindah:
Wtotal = W1 + W2
Wtotal = 60 J + (-40 J)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Materi IPK Jenis
Soal Soal
Nomor
Soal
Jawaban yang
Diharapkan
Skoring Penilaian
Wtotal = 20 J
Jadi, besar usaha
totalnya adalah 20 J.
Skor Total 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 10. Post-test Kelas Eksperimen I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 11. Post-test Kelas Eksperimen II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 12. Angket Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 13. Angket Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related