pengaruh pengungkapan corporate social …digilib.unila.ac.id/56451/10/tesis tanpa...
Post on 27-Feb-2020
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTARDI BEI TAHUN 2014-2017
(Tesis)
Oleh :FENNY KAESA
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2019
i
ABSTRAK
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYTERHADAP NILAI PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG
TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-2017
Oleh
FENNY KAESA
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruhpengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) menurut pedoman GlobalReporting Initiative (GRI) terhadap nilai perusahaan. Besarnya pengaruhpengungkapan CSR diukur dari jumlah skor pengungkapan CSR setiap dimensiberdasarkan pedoman GRI di dalam laporan tahunan perusahaan.
Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi bergandadengan sampel 172 sampel perusahaan sektor perbankan yang tercatat di BursaEfek Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporantahunan dan laporan keuangan perusahaan perbankan yang telah dipublikasikan.Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda denganbantuan program SPSS 20.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen CSRberpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Melaluipengungkapan dimensi ekonomi, lingkungan, sosial, hak asasi manusia,masyarakat, dan tanggung jawab produk. Hasil data yang diolah dengan variabelkontrol ukuran perusahaan dan leverage menunjukkan dimensi ekonomi dandimensi sosial lebih banyak mengungkapkan tanggung jawab perusahaan terhadapnilai perusahaan.
Kata Kunci: Tanggung Jawab Perusahaan, GRI, nilai perusahaan.
i
ABSTRACT
THE EFFECT OF DISCLOSURE OF CSR ON THE COMPANIES VALUEOF THE BANKING SECTOR LISTED ON INDONESIAN STOCK
EXCHANGE IN 2014-2017
By
FENNY KAESA
This research is conducted to prove if there is any effect of corporatesocial responsibility (CSR) disclosure according to Global Reporting Initiative(GRI) guidelines on firm’s value. The effect of CSR disclosure is measured by thetotal CSR disclosure score of each dimension based on GRI guidelines incompanies annual reports.
Hypothesis is tested using multiple regression analysis with 172 samplesbanking sector of listed firms in Indonesian Stock Exchange. The data used issecondary data in the form of annual reports and financial reports of bankingcompanies that have been published. The data analysis technique used is multiplelinear regression with help of the SPSS program.
The result of this study indicate that the independent variables of CSRhave a positive and significant effect on companies value. Through the disclosureof economic, environmental, social, human rights, community, and productresponsibility. The results of data processed with the control variable : corporatesize and leverage show the economic dimensions and social dimensions moredisclosure corporate social responsibility to companies value
Keywords: corporate social responsibility, GRI, value of companies.
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTARDI BEI TAHUN 2014-2017
Oleh
FENNY KAESA
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarMAGISTER MANAJEMEN
Pada
Program Pascasarjana Magister ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung pada tanggal 01 Februari
1992, adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Suhendi dan Ibu
Nuryani, S.Pd.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis diawali di Taman Kanak-Kanak
Bhayangkara Bandar Lampung (1996), SD Negeri 2 (Teladan) Rawa Laut Bandar
Lampung (1997 – 2003), SMP Negeri 23 Bandar Lampung (2003 – 2006), SMA
Negeri 10 Bandar Lampung (2006 – 2009).
Pada tahun 2009 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung
Fakultas Ekonomi, jurusan Ekonomi Manajemen. Penulis pernah menjabat
sebagai Ketua Biro Humas KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal) FEB Unila
periode 2010-2011. Penulis pernah menjabat Ketua Bidang Kesetariatan BEM
FEB periode 2011-2012. Penulis berhasil menyelesaikan studi dengan gelar
Sarjana Ekonomi (S.E) pada februari tahun 2014.
Pada tahun 2015 penulis tercatat sebagai mahasiswa Program Pascasarjana
Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lampung dan
Alhamdulillah selesai pada awal tahun 2019.
Pada akhir tahun 2014 penulis bekerja sebagai karyawan BUMN PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Metro Unit Pekalongan.
MOTTO
Man Jadda Wa Jadda, Man Shabara Zhafira, Man Sara Darbi Ala Washala
Siapa bersungguh-sungguh akan berhasil, Siapa bersabar akan
beruntung, Siapa yang berjalan di Jalan Nya akan sampai.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan .
(QS. Ar-Rahman: 13)
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolong.
(QS. Al-Baqarah: 153)
PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan nikmat yang luar biasa …
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW
Dengan Ketulusan hati kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cintaku
untuk :
Ibuku Nuryani S.Pd dan Ayahku Suhendi, yang telah mendidik dan
membesarkanku dengan segala doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih
sayang, mendukung segala prosesku menuju kesuksesan.
Kakakku Frenki Anggriawan,S.E dan Adikku Bobby Tri Prasatio yang sabar
membantu selama ini. Serta Kakak Iparku Fransiska Gustian Sari,S.E yang telah
mensupport. InshaAllah calon suamiku Erik Gusnar,S.H yang selama ini sabar
menunggu, memberi semangat dan mendoakanku.
Keluarga besarku yang selalu mendukung dan doa yang selalu menyertai.
Untuk seluruh sahabat-sahabatku diantara nya: Mentari I Rifani , Farah N.S, Astri
Yatnasari, dan Keypo Group yang selalu mendukung dan memberikan semangat
hingga detik ini.
Teman – teman Magister Manajemen 2015 yang saling mendukung, serta
menemani asam manis, suka duka selama perkuliahan.
Terima kasih sepenuhnya atas dorongan semangat , doa-doa dan perhatiannya
yang telah diberikan untuk keberhasilanku.
Almamater tercinta, Universitas Lampung
SANWACANA
Alhamdulillah, Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tesis dengan judul “PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN SEKTOR
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-2017”.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tesis ini tidak terlepas dari
peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.
2. Dr. Ernie Hendrawati, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Magister
Manajemen FEB Universitas Lampung dan selaku Dosen Pembimbing II
yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan, motivasi
dan saran dalam proses penyelesaian tesis ini.
3. Igo Febrianto, S.E., M.Sc., selaku Sekretaris Jurusan Program Studi
Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Lampung.
4. Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.Sc selaku Dosen Pembimbing I
yang telah memberikan saran perbaikan, arahan kepercayaan dan waktu
merupakan bantuan yang tak terkira dalam menyeesaikan tesis ini.
5. Dr. H. Irham Lihan, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembahas atas saran-saran
perbaikan dan motivasi yang sangat berharga.
6. Dr. Sri Hasnawati, S.E, M.E., selaku Dosen Pembahas yang telah banyak
memberikan kritik, motivasi dan saran dalam proses penyusunan tesis ini.
7. Para Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah membekali ilmu pengetahuan selama proses
perkuliahan. Bapak/Ibu staf administrasi yang sabar dan baik hati selalu
membantu antara lain: Mba Wanti, Shela, Suri. Serta semua staf Program
Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
8. Seluruh Pegawai Bank BRI Cabang Metro Unit Pekalongan di Lampung
timur yang telah memberikan bantuan dan kepercayaan selama penelitian
dalam penulisan tesis ini.
9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, kakakku, adikku dan keluarga besar
terima kasih atas segala bentuk dukungan, yang selalu memberikan
perhatian, kasih sayang, motivasi dan bantuan kepadaku dalam
menyelesaikan tesis ini tanpa kalian penulis bukanlah apa-apa.
10. My Future Husband, Erik Gusnar yang selalu memberikan waktu, setia
dan menemani, serta memberikan kritik, saran dan dukungan untuk
menyelesaikan tesis ini.
11. My Soulmate, Mentari Intan Rifani yang selalu ada memberikan waktu dan
bantuannya.
12. My Best Friends, Farah NPS dan Astri Yatnasari yang tidak pernah
berhenti memberikan semangat serta bantuan berharga.
13. Teman-teman terbaik seperjuangan anggota keypo yaitu Wenny
Rosilawati, Tuti Zuhariyah, Pices Raini D.P, Ike Patrisia P, Alfisqy
Kayyasah A, Dolly Leonita, Elita Eka M, Febri Indah, Noviyana Fadiela,
Febriyanti P, Febri Indah, Teridefira, Bu Desmalazati, yang banyak
memberikan pelajaran dan kebersamaan selama suka dan duka selama
lebih dari dua tahun ini.
14. Teman-teman seangkatan Magister Manajemen 2015 yaitu Koh Yosef,
Pak Anton, Pak Ketum Delza, Pak Hendi, Pak Nurhadi, Pak Amri, Pak
Ekfan, Pak Arif, Bang Elang, Bang Rianto, Bang Elvi, Kak Hasrun, Deni,
Kelvin, Galuh, Rawan, Mubey, Godi, Riga, M Yanuar, Rangga, Sigit,
Wisnu, Yipi, Donna, Achmar Yusuf, Gana. Terima kasih atas semangat
dan pertemanan selama ini semoga kalian bahagia dan sukses dimanapun
berada.
15. Serta semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu per satu,
semoga amal perbuatan mendapat balasan dari Allah SWT dan Penulis
berharap semoga tesis ini dapat berguna dan bermanfaat. Amin
Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari
sempurna apalagi tanpa bantuan dari pihak-pihak yang disebutkan diatas. Tetapi
sedikit harapan semoga tesis sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita
semua. Semoga bantuan yang telah diberikan akan mendapat balasan dari Allah
SWT.
Bandar Lampung, 13 Maret 2019
Penulis,
Fenny Kaesa
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT .......................................................................................... iABSTRAK ............................................................................................ iiCOVER DALAM ................................................................................. iiiHALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ ivHALAMAN PENGESAHAN .............................................................. vPERNYATAAN .................................................................................... viRIWAYAT HIDUP .............................................................................. viiMOTTO ................................................................................................ viiiPERSEMBAHAN ................................................................................. ixSANWACANA ..................................................................................... xDAFTAR ISI ........................................................................................ xiiiDAFTAR TABEL ............................................................................... xviDAFTAR GAMBAR ............................................................................ xviiDAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xviii
I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 11.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 81.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 81.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 81.5 Konstribusi Penelitian ................................................................... 9
II. KAJIAN PUSTAKA2.1 Landasan Teori ............................................................................ 10
2.1.1 Bank ................................................................................... 102.1.2 Corporate Social Responsibility ........................................ 112.1.3 Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder Theory) ........ 122.1.4 Teori Regulasi .................................................................... 122.1.5 Teori Sinyal (Signalling Theory) ....................................... 132.1.6 Teori Legimitasi (Legitimacy Theory) ............................... 132.1.7 Corporate Social Responsibility Disclosure ...................... 142.1.8 Global Reporting Initiative (GRI) .................................... 162.1.9 GRI Standar Pelatihan Bersertifikat .................................. 192.1.10 Manfaat Aktifitas CSR .................................................... 20
xiv
2.2 Faktor fundamental yang mempengaruhi Nilai Perusahaan......... 212.2.1 Ukuran Perusahaan............................................................. 212.2.2 Tingkat Leverage Perusahaan ............................................ 21
2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................... 222.4 Kerangka Pemikiran .................................................................... 232.5 Pengembangan Hipotesis ............................................................ 24
III. METODOLOGI PENELITIAN3.1 Objek Penelitian ....................................................................... 263.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................. 263.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 263.4 Populasi dan Sampel Penelitian.................................................. 273.5 Definisi Operasional ................................................................... 29
3.5.1 Variabel Independen ........................................................ 293.5.2 Variabel Dependen .......................................................... 313.5.3 Variabel Kontrol .............................................................. 32
3.6 Metode Analisis ......................................................................... 333.6.1 Statistik Deskriptif .......................................................... 333.6.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 34
3.7 Pengujian Hipotesis ................................................................... 36
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Analisis Data ............................................................................. 384.2 Hasil Analisis.............................................................................. 384.2.1 Statistik Deskriptif ................................................................... 384.3 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 41
4.3.1 Uji Normalitas ................................................................ 414.3.2 Uji Multikolinearitas ....................................................... 424.3.3 Uji Heteroskedastisitas..................................................... 43
4.4 Uji Autokorelasi ........................................................................ 444.5 Koefisien Determinasi ............................................................... 454.6 Uji Signifikansi Simultan .......................................................... 464.7 Uji Signifikansi Parameter Individual ........................................ 474.8 Analisis Deskripsi Pengungkapan CSR ..................................... 504.5 Hasil Interpretasi ........................................................................ 65
V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan ................................................................................ 695.2 Saran ............................................................................................ 69
xv
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 70
LAMPIRAN........................................................................................... 72
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Pengungkapan CSR Perbankan menggunakan GRI G-4 .............................. 5
2. Daftar sampel penelitian ............................................................................. 28
3. Hasil Analisis .............................................................................................. 39
4. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov .................................................................... 42
5. Hasil Uji Multikolinearitas........................................................................... 43
6. Hasil Uji Koefesien .................................................................................... 45
7. Hasil Uji Signifikansi Simultan ................................................................... 46
8. Hasil Uji Perhitungan Uji T ........................................................................ 48
9. Skor Pengungkapan Dimensi Ekonomi ....................................................... 50
10. Skor Pengungkapan Dimensi Lingkungan................................................... 52
11. Skor Pengungkapan Dimensi Sosial ............................................................ 56
12. Skor Pengungkapan Dimensi Hak Asasi Manusia....................................... 59
13. Skor Pengungkapan Dimensi Masyarakat ................................................... 61
14. Skor Pengungkapan Dimensi Tanggung Jawab Atas Produk...................... 63
15. Skor Pengungkapan Masing-Masing Dimensi ............................................. 68
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.Kerangka Pemikiran ................................................................................. 24
2.Hasil Uji Normalitas Data ........................................................................ 41
3.Scatter Plot Variabel Penelitian ................................................................. 44
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.Daftar Sampel Perusahaan Sektor Perbankan ............................................. 73
2.Tabulasi Frekuensi Data ............................................................................ 75
3.Hasil Regresi............................................................................................... 76
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan yang semakin ketat,
menuntut perusahaan untuk menghadapi dan mengantisipasi segala situasi agar
mampu bertahan dan tetap maju di tengah situasi tersebut, khususnya dalam
rangka pencapaian tujuan utama perusahaan yaitu untuk memperoleh laba yang
maksimal. (Chandra, 2010).
Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility
(CSR) merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan
adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap konsumen,
karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan (http://wikipedia.com/).
Menurut Untung (2008), CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis
untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitik beratkan pada
keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
Kegiatan ekonomi perusahaan secara umum memang didirikan atas dasar orientsi
ekonomi, akan tetapi dengan tidak melupakan aspek sosial dan lingkungan demi
terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan.
2
Ambadar (2008) menyebutkan ada 4 manfaat dari pelaksanaan CSR, yaitu
perusahaan akan terhindar dari reputasi negatif, perusahaan memiliki kerangka
kerja etis yang mampu menghadapi masalah sosial dan lingkungan, perusahaan
mendapat rasa hormat dari kelompok yang membutuhkan eksistensi perusahaan,
perusahaan akan aman dari gangguan lingkungan sekitar, sehingga dapat
beroperasi dengan lancar.
Menurut Kotler dan Lee (dalam Ismail, 2009:35) penerapan CSR dapat
menurunkan biaya operasi suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan setelah
diterapkannya CSR, perusahaan akan mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk
pemasaran produk dan menggantinya dengan biaya CSR. Walaupun biaya CSR
yang dikeluarkan pada awalnya merupakan biaya pertanggung jawaban
perusahaan terhadap lingkungan sekitar, tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan
CSR tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap kegiatan promosi perusahaan
dan akhirnya akan meningkatkan penjualan perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan akan mengurangi biaya promosi produknya yang akan berpengaruh
pada penurunan biaya operasi perusahaan.
Menurut Utomo (2000) bahwa tipe perusahaan berpengaruh terhadap luas
pengungkapan sosial perusahaan. Tipe perusahaan yang lebih tinggi (high-profile)
akan lebih luas mengungkapkan kegiatan sosial perusahaan dibandingkan tipe
perusahaan yang rendah (low-profile). Menurut Novita Indrawati (2009),
perusahaan-perusahaan high-profile pada umumnya merupakan perusahaan yang
memperoleh sorotan dari masyarakat karena aktivitas operasinya memiliki potensi
untuk bersinggungan dengan kepentingan luas. Sebaliknya, perusahaan low-
profile adalah perusahaan yang tidak terlalu memperoleh sorotan luas dari
3
masyarakat manakala operasi yang mereka lakukan mengalami kegagalan atau
kesalahan pada aspek tertentu dalam proses atau hasil produksinya.
Pelaporan tentang CSR perusahaan yang semula bersifat sukarela (voluntary)
menjadi bersifat wajib (mandatory) dengan diberlakukannya Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam pasal 74 dijelaskan
bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggung jawab sosial
dan lingkungan, apabila tidak melaksanakan kewajiban tersebut akan dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peraturan lain
yang mewajibkan CSR yaitu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, baik penanaman modal dalam negeri maupun penanaman
modal asing. Pada pasal 15 (b) dinyatakan bahwa setiap penanam modal memiliki
kewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan, apabila tidak
melaksanakan kewajiban tersebut dikenai sanksi yang diatur dalam pasal 34, yaitu
sanksi administratif dan sanksi lainnya. (Fauziah dan Yudho: 2013)
Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanan CSR antara
lain produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan diminati investor.
Sebaliknya mayoritas konsumen akan meninggalkan suatu produk yang
mempunyai citra buruk atau diberitakan negatif. Untuk melaksanakan CSR berarti
perusahaan akan mengeluarkan sejumlah biaya. Biaya pada akhirnya akan
menjadi beban yang mengurangi pendapatan sehingga tingkat profit perusahaan
akan turun. Akan tetapi dengan melaksanakan CSR, citra perusahaan akan
semakin baik sehingga loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring meningkatnya
loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan perusahaan akan
4
semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR, diharapkan
tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat (Sutopoyudo, 2009).
Pengungkapan CSR oleh perusahaan pada umumnya berpedoman pada Global
Reporting Intiative (GRI). Menurut GRI terdapat 9 (sembilan) aspek dampak yang
ditimbulkan perusahaan terhadap lingkungan yaitu aspek bahan baku (material),
aspek energi, aspek air, aspek keanekaragaman hayati, aspek emisi, pencemaran
dan limbah, aspek produk dan jasa, aspek kepatuhan, aspek transport dan aspek
lingkungan menyeluruh. Selain dampak lingkungan, dalam GRI juga terdapat
dampak ekonomi yang berhubungan dengan kepentingan stakeholder dan dampak
sosial yang mencakup ketenagakerjaan dan hak asasi manusia (Nanda, 2011).
Pertanggungjawaban sosial dalam industri perbankan saat ini lebih kepada
prinsip kepedulian perbankan terhadap berbagai hal kehidupan, baik masyarakat,
maupun Negara yang berupa kepedulian terhadap perekonomian, kehidupan
rakyat banyak, masalah lingkungan, dan kependudukan. Pada undang-undang
No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992
tentang perbankan, pengaturan Corporate Social Responsibility dapat dilihat dari
pengertian bank dalam pasal 1 butir 2: ‘‘Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
peningkatan taraf hidup rakyat banyak’’.
Dari pengertian tersebut, dapat dilihat bahwa perbankan juga memiliki
kewajiban tanggung jawab sosial pada masyarakat. Prinsip pertanggungjawaban
sosial itu juga disebutkan pada prinsip etika perbankan, disana disebutkan bahwa
pertanggungjawaban lebih diarahkan pada pemerintah, nasabah, pemilik ataupun
masyarakat dalam hal melaksanakan operasional perbankan. Selain itu tantangan
5
untuk menjaga citra perusahaan dikalangan masyarakat dengan mempublikasikan
pelaporan CSR juga menjadi alasan kenapa perbankan di Indonesia melakukan
kegiatan tanggung jawab sosial.
Tabel 1.1 Pengungkapan CSR Perbankan menggunakan GRI G-4
No. PENGUNGKAPAN BRI BNI DNM PRMT
Pengungkapan Standar Umum
1 Strategi dan Analisis 3 2 2 1
2 Profil Organisasi 24 25 24 20
3 Aspek Material dan Boundary
Teridentifikasi
12 14 11 10
4 Hubungan Pemangku Kepentingan 6 8 8 8
5 Profil Laporan 9 11 11 11
6 Tata Kelola 8 2 2 2
7 Etika dan Integritas 6 2 2 2
Pengungkapan Standar Khusus
8 Ekonomi 13 10 5 4
9 Lingkungan 12 7 6 11
10 Sosial 34 25 18 18
Suplemen Sektor Keuangan dan
Jasa
Total 143 122 99 96
Sumber : Data diolah (2016)
Tabel 1.2 menceritakan tentang perolehan skor total seluruh kategori yang
didapat keempat Bank sampel sebagai berikut: (1) Bank BRI mendapat skor
tertinggi yaitu 143; (2) bank BNI menempati posisi kedua dengan skor 122; (3)
Bank Danamon pada posisi ketiga dengan skor 99 dan (4) Bank Permata pada
posisi keemat dengan skor 96. Pada pengungkapan standar khusus,
kategoriekonomi menempati urutan pertama pada keempat bank, diikuti
kategorisosial dan terakhir kategorilingkungan. Pada kategori ekonomi, hampir
pada seluruh kategori diungkapkan dengan baik oleh keempat Bank. Pada
kategori sosial, pelatihan dan pendidikan menjadi perhatian utama keempat Bank.
Pada kategori lingkungan, pengungkapannya sangat jauh dari cukup mengingat
6
industri perbankan yang tidak terlibat langsung dengan alam dalam kesehariannya
(Widya,2015).
Menurut beberapa peneliti Sembiring (2005) Di Indonesia hanya beberapa
perbankan yang menyajikan laporan berkelanjutannya dengan menggunakan
pedoman Global Reporting Intiative (GRI) G-4. Pada dasarnya bentuk pelaporan
kegiatan CSR tidak harus berpedoman pada GRI G-4 tersebut. Diantara
perbankan di Indonesia yang menyajikan laporan berkelanjutan dengan
berpedoman pada GRI G-4 adalah Bank BRI, Bank BNI, Bank Danamon dan
Bank Permata yang juga merupakan sampel dalam penelitian ini. Penelitian
mengenai pengungkapan CSR dengan menggunakan pedoman GRI telah
digunakan secara luas. Berbagai penelitian tersebut melakukan pengungkapan
CSR pada industri manufaktur di Indonesia dengan menggunakan pedoman GRI
(91 item).
Penelitian Abdullah (2013) menyatakan 7 (tujuh) Bank konvensional di
Indonesia berdasarkan GRI. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa setiap bank
melakukan kegiatan CSR dan lebih terfokus pada aspek pendidikan dan sosial
yang mana lebih tertuju kepada masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR
berperan penting dalam meningkatkan nilai perusahaan sebagai hasil dari
peningkatan penjualan perusahaan dengan cara melakukan berbagai aktivitas
sosial di lingkungan sekitar perusahaan.
Penelitian Gunawan dan Utami (2008), menyatakan bahwa pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan,
semakin banyak perusahaan mengungkapkan item mengenai kegiatan tanggung
jawab sosialnya dan semakin bagus kualitas pengungkapannya, maka akan
7
semakin tinggi nilai perusahaannya. Menurut Jo dan Harjoto (2011), tanggung
jawab sosial yang dilakukan perusahaan merupakan upaya untuk memastikan
keberlanjutan perusahaan melalui praktek bisnis yang sehat. Tanggung jawab
sosial perusahaan merupakan bagian integral dari strategi bisnis. Tanggung jawab
sosial perusahaan dapat menjadi startegi bisnis yang tepat jika dalam
pelaksanaannya memperhatikan seluruh kepentingan stakeholders, sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang. Penerapan tanggung jawab
sosial oleh perusahaan juga diharapkan dapat meningkatkan dana investasi karena
reputasi perusahaan yang baik. Menurut Cheng dan Christiawan (2011), para
investor cenderung menanamkan modal kepada perusahaan yang melakukan
kegiatan tanggung jawab sosial. Bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan
oleh perusahaan dapat berupa program pemberian beasiswa kepada siswa yang
tidak mampu, pembangunan sarana ibadah, penciptaan lapangan kerja baru, dan
pembinaan terhadap pengusaha kecil (Indriana, 2008). Penelitian Sasongko dan
Wulandari (2006), menemukan bahwa Return on Equity tidak berpengaruh pada
harga saham perusahaan. Menurut William (2012) ditemukan adanya pengaruh
yang positif dan signifikan dari besarnya skor pengungkapan CSR perusahaan
secara keseluruhan terhadap nilai perusahaan. Dengan kata lain, para investor
maupun stakeholders melihat adanya pengaruh positif dari pengungkapan CSR di
dalam laporan tahunan perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan
sektor pertambangan.
Penelitian ini didasarkan pada penelitian terdahulu yang mempunyai
perbedaan hasil penelitian dalam pengaruh dan hubungan CSR yang berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Inilah yang akan menjadi reserach gap dalam
8
penelitian ini, sehingga menarik dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini mengambil
judul : “PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN SEKTOR
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2014-2017”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1) Apakah pengungkapan CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan Sektor
Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2017?
1.3 Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai
perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2014-2017?
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa
pihak berikut ini :
1) Bagi Investor
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh
parainvestor maupun calon investor dalam menetapkan pilihan investasi
9
yangtepat terkait dengan nilai perusahaan sesuai dengan apa yang
diharapkan parainvestor maupun calon investor.
2) Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalamperluasan
penelitian maupun sebagai pengembangan wawasan pengetahuan dalam dunia
investasi.
3) Bagi Masyarakat
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi kepada masyarakat
tentang pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan perbankan.
1.5 Kontribusi Penelitian
Secara empiris, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi pada literatur corporate social responsibility terkait dengan pengaruh
CSR terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan dan tambahan info bagi manajemen perusahaan dalam menjaga
keberlangsungan bisnis perusahaan dengan cara meningkatkan peran corporate
social responsibility.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Bank
Ada beberapa definisi bank yang dikemukakan sesuai dengan tahap
perkembangan bank. Untuk memberikan definisi yang tepat memerlukan
penjabaran, karena definisi tentang bank dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang. Berikut ini dapat dikemukakan beberapa pendapat tentang pengertian
bank, yaitu:
a. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima
simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal
sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang
membutuhkannya. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk
menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk
pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak,
uang kuliah, dan pembayaran lainnya. Kasmir (2012:24)
b. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak. (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan).
11
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan
dalam bidang keuangan, sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari
masalah keuangan. Fungsi bank pada umumnya:
a. Menerima berbagai bentuk simpanan dari masyarakat.
b. Memberi kredit, baik bersumber dari dana yang diterima dari masyarakat
maupun berdasarkan atas kemampuannya untuk menciptakan tenaga beli
baru.
c. Memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
2.1.2 Corporate Social Responsibility
CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh perusahaan untuk
bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari
komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan
taraf hidup pekerja beserta keluarganya (Wibisono, 2007). Sedangkan menurut
Untung (2008) CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk
berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada
keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan.
Dalam UU Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Bab
I pasal 1 ayat 3 menyebutkan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah
komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
12
bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat
pada umumnya.
2.1.3 Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder Theory)
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu dari
beberapa tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan,
yang dimaksud dengan pemangku kepentingan dalam hal ini adalah orang
atau kelompok yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh berbagai
keputusan, kebijakan, maupun operasi perusahaan. Ismail Solihin (2008:2).
Perusahaan tidak hanya bertanggungjawab terhadap para pemilik
(shareholder) dengan sebatas pada indikator ekonomi namun bergeser
menjadi luas yaitu sampai pada ranah sosial kemasyarakatan (stakeholder)
dengan memperhitungkan faktor-faktor sosial, sehingga muncul istilah
tanggung jawab sosial. Harahap (2002) dalam Nor Hadi (2011:93)
menjelaskan fenomena seperti itu terjadi karena adanya tuntutan dari
masyarakat akibat negative externalities yang timbul serta ketimpangan
sosial yang terjadi.
2.1.4 Teori Regulasi
Teori regulasi menyatakan bahwa aktivitas seputar peraturan
menggambarkan persaudaraan diantara kekuatan politik dari kelompok
berkepentingan (eksekutif/industri) sebagai sisi permintaan/demand dan legislatif
sebagai supply (Stigler,1971). Menurut Scott (2009) terdapat dua teori regulasi
yaitu public interest theory dan interest group theory. Public interest theory
menjelaskan bahwa regulasi harus dapat memaksimalkan kesejahteraan sosial dan
13
interest group theory menjelaskan bahwa regulasi adalah hasil lobi dari beberapa
individu atau kelompok yang mempertahankan dan menyampaikan kepentingan
mereka kepada pemerintah. Peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah
untuk mendukung terjalinnya hubungan yang serasi, seimbang, sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma, budaya masyarakat setempat, untuk mewujudkan
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungannya.
2.1.5 Teori Sinyal (Signalling Theory)
Menurut Jama’an (2008) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian
sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi.Manajer
memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan
kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih
berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan
membesar-besarkalaba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan
menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Konsekuensi logis dari teori
sinyal adalah bahwa ada insentif bagi manajer untuk memberikan sinyal akan
potensi keuntungan di masa depan, karena jika investor percaya akan sinyal
tersebut, harga saham akan meningkat dan para pemegang saham(dan manajer
yang bertindak untuk kepentingan mereka) akan diuntungkan (Godfrey, 2010.
2.1.6 Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
Menurut ulman (1985) dalam Zanjabil (2015) teori legitimasi
memfokuskan kepada interaksi perusahaan dengan masyarakat di sekitarnya.
Legitimasi penting didapatkan oleh perusahaan sebagai pengakuan dari
14
masyarakat terhadap eksistensi perusahaan tersebut. Hal ini penting mengingat
pengakuan masyarakat merupakan kunci dari keberlangsungan perusahaan. Teori
legitimasi lebih condong untuk memikirkan tentang hak publik secara umum,tidak
hanya untuk investor. Apabila perusahaan gagal memenuhi harapan masyarakat
maka perusahaan akan mendapatkan sanksi yang telah ditentukan masyarakat
seperti pembatasan hukum perusahaan atas operasi perusahaan, pembatasan atas
sumber daya yang telah diberikan, dan pengurangan permintaan akan produk yang
akan dihasilkan. Dengan terjadinya hal tersebut maka perusahaan akan
mendapatkan kendala yang besar. Jika keadaan ini terus berlanjut maka
perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar. Oleh karena itu perusahaan
harus bisa beradaptasi dengan perubahan harapan dari masyarakat.
2.1.7 Corporate Social Responsibility Disclosure
Secara konseptual, pengungkapan (disclosure) merupakan bagian integral
dari pelaporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir
dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat
penuh statemen keuangan (Suwarjono, 2005). Hendriksen (2000) mendefinisikan
pengungkapan sebagai penyajian sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk
pengoperasian secara optimal pasar modal yang efisien.Bentuk
pengungkapanpada dasarnya bersifat wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary).
Perusahaan melakukan pengungkapan baik informasi keuangan maupun non
keuangan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan.Salah satu informasi yang
wajib untuk diungkapkan perusahaan adalah informasi tentang tanggung jawab
sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Ketentuan
mengenai kegiatan CSR di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun
15
2007 tentang Penanaman Modal (UUPM) dan Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) yang menyatakan bahwa setiap
perseroan atau penanam modal berkewajiban untuk melaksanakan tanggung
jawab sosial perusahaan. Ketentuan ini dimaksudkan untuk mendukung
terjalinnya hubungan perusahaan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Global Compact
Initiative (GCI) menyebutkan bahwa konsep CSR mengandung pendekatan 3 P,
yaitu : Profit , People, dan Planet.
Darwin (2004) mengatakan bahwa Corporate Sustainability Reporting
terbagi menjadi 3 kategori yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan
kinerjasosial. Gloutie dalam Hartanti (2006) menyatakan bahwa tema-tema yang
diungkapkan dalam wacana akuntansi tanggung jawab sosial adalah:
1) Kemasyarakatan, mencakup aktivitas kemasyarakatan yang diikuti
perusahaan, misalnya aktivitas terkait dengan kesehatan, pendidikan, dan
seni, serta pengungkapan aktivitas kemasyarakatan lainnya.
2) Ketenagakerjaan, meliputi dampak aktivitas perusahaan pada orang-orang
dalam perusahaan tersebut. Aktivitas tersebut meliputi rekruitmen, program
pelatihan, gaji dan tunjangan, mutasi dan promosi, dan lainnya.
3) Produk dan konsumen, melibatkan aspek kualitatif suatu produk atau jasa,
antara lain kegunaan, durability, pelayanan, kepuasan pelanggan, kejujuran
dalam iklan, kejelasan atau kelengkapan isi pada kemasan.
4) Lingkungan hidup, yaitu aspek lingkungan dari proses produksi, yang
meliputi pengendalian polusi dalam menjalankan operasi bisnis, pencegahan
16
dan perbaikan kerusakan lingkungan akibat pemrosesan sumber daya alam
dan konversi sumber daya alam.
2.1.8 Global Reporting Initiative (GRI)
GRI adalah standar pengukuran yang representatif dan dapat diterima
secara luas (O’Rourke dalam William;2012). Menurut Solihin (2008), berbagai
perusahaan besar di dunia saat ini menyusun sustainability report mereka dengan
menggunakan kerangka yang dikembangkan oleh Global Reporting Initiative
(GRI). Cakupan kegiatan menurut GRI yang harus diprioritaskan meliputi Hak
Asasi Manusia, Hak Pekerja, Perlindungan lingkungan, Hubungan dengan
pemasok (Supplierrelation), Keterkaitan masyarakat (Community involvement),
Hak-hak pemangku kepentingan (Rights), dan Pemantauan dan penilaian kinerja
CSR (CSR Performance monitoring and assessment).
GRI adalah sebuah organisasi yang menyediakan kerangka kerja untuk
pelaporan keberlanjutan yang dapat diadopsi oleh semua jenis organisasi di semua
negara. GRI dibentuk oleh organisasi Amerika Serikat yang berbasis nirlaba yaitu
Coalition for Environmentally Responsible Economies (CERES) dan Tellus
Institute, dengan dukungan dari United Nations Environment Programme (UNEP)
pada tahun 1997. GRI adalah multi-stakeholder, organisasi berbasis jaringan.
Sekretariat pusat berkantor di Amsterdam, Belanda. Sekretariat bertindak sebagai
penghubung untuk mengkoordinasikan kegiatan banyak mitra jaringan GRI. GRI
memiliki kantor regional, Focal Point di Australia, Brazil, Cina, India dan
Amerika Serikat. Jaringan global mencakup lebih dari 600 Pemangku
Kepentingan Organisasi dan pendukung inti sekitar 30.000 orang yang mewakili
berbagai sektor dan konstitusi. GRI juga membangun kemitraan yang strategis
17
dengan United Nations Environment Programme, the UN Global Compact, the
Organisation for Economic Co-operation and Development, International
Organization for Standardization dan banyak lainnya.
Pedoman laporan Global Reporting Initiative (GRI) adalah landasan dari
kerangka pelaporan keberlanjutan GRI. Pedoman GRI report ini diterbitkan pada
tahun 2006. Namun setelah penerbitan pedoman ini, terjadi perbaikan yang
disarankan oleh dewan-dewan direksi dan versi terbaru diterbitkan pada tahun
2011 yaitu GRI G3.1. Pedoman ini dibagi menjadi dua bagian:
Bagian 1 - Prinsip dan Pedoman Pelaporan
a. Prinsip untuk menetapkan isi laporan adalah: Materialitas, Pemangku
Kepentingan, Konteksdan Kelengkapan Keberlanjutan.
b. Prinsip untuk menetapkan kualitas laporan: Keseimbangan, Perbandingan,
Kecermatan, Ketepatan Waktu, Kejelasan dan Keterandalan.
c. Prinsip untuk menetapkan batas laporan.
Bagian 2 –Standar Pengungkapan
a. Strategi dan Analisis
b. Profil Organisasi
c. Parameter Laporan
d. Tata Kelola, Komitmen, dan Keterlibatan
e. Pendekatan Manajemen dan Indikator Kinerja
Kerangka pelaporan GRI yang meliputi pedoman pelaporan, pedoman
sektor dan sumber daya lainnya memungkinkan transparansi yang lebih besar
tentang organisasi, lingkungan, kinerja sosial dan tata kelola ekonomi.
Transparansi dan akuntabilitas ini membangun kepercayaan pemangku
18
kepentingan organisasi, dan dapat menyebabkan banyak manfaat lainnya. Ribuan
organisasi, dari semua ukuran dan sektor dapat menggunakan kerangka pelaporan
GRI untuk dapat memahami dan mengkomunikasikan kinerja keberlanjutan
mereka.
Dalam Standar GRI G-4 (GRI, 2006) Indikator kinerja di bagi menjadi 3
komponen utama, yaitu ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial yang mencakup
hak azasi manusia, praktek ketenagakerjaan dan lingkungan kerja, tanggung jawab
produk, dan masyarakat. Total indikator kinerja mencapai 79 indikator, terdiri dari
9 indikator ekonomi, 30 indikator lingkungan hidup, 14 indikator praktek tenaga
kerja, 9 indikator Hak Asasi manusia, 8 indikator kemasyarakatan, dan 9 indikator
tanggung jawab produk.Jadi, dalam melakukan penilaian luas pengungkapan
CSR, item-item yang akan diberikan skor akan mengacu kepada indikator kinerja
atau item yang disebutkan dalam GRI guidelines, minimal yang harus ada antara
lain:
1) Indikator kinerja ekonomi, meliputi aspek kinerja ekonomi, keberadaan
pasar dan dampak ekonomi tidak langsung.
2) Indikator kinerja lingkungan hidup, meliputi aspek material, energi, air,
keanekaragaman hayati, emisi, effluent, dan limbah; produk dan jasa, aspek
kesesuaian, transportasi, dan aspek secara keseluruhan.
3) Indikator kinerja praktek ketenagakerjaan dan lingkungan kerja, meliputi
aspek ketenagakerjaan, hubungan tenaga kerja/manajemen, keselamatan dan
kesehatan kerja, pendidikan dan pelatihan, serta aspek keanekaragaman dan
kesempatan yang sama.
19
4) Indikator kinerja hak azasi manusia, meliputi aspek praktek investasi dan
pengadaaan, aspek non-diskriminasi, kebebasan berserikat dan daya tawar
kelompok, tenaga kerja anak, pegawai tetap dan kontrak, praktik
keselamatan serta hak masyarakat (adat).
5) Indikator kinerja masyarakat, meliputi aspek kemasyarakatan, kebijakan
mengenai korupsi, kebijakan umum/publik, perilaku anti persaingan, dan
aspek kesesuaian.
6) Indikator kinerja Tanggung jawab produk, yang meliputi aspek keselamatan
dan kesehatan konsumen, Labeling produk dan jasa, komunikasi pemasaran,
privasi konsumen dan aspek kesesuaian.
2.1.9 GRI Standar Pelatihan Bersertifikat
Global Reporting Initiative (GRI) adalah sebuah organisasi non-
pemerintah yang mengembangkan dan menyebarluaskan Pedoman Pelaporan
Keberlanjutan sukarela global yang berlaku. Pedoman ini telah dikembangkan
melalui proses multi-pihak yang menggabungkan partisipasi aktif dari bisnis,
akuntansi, investasi, hak asasi manusia, penelitian dan organisasi buruh dari
seluruh dunia. Dalam rangka untuk terus meningkatkan dan menerapkan kerangka
pelaporan.GRI telah mengembangkan program pelatihan bersertifikat untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pembuat dan pengguna laporan
keberlanjutan menggunakan GRI Kerangka Pelaporan pada maksimum. Tiga
fokus pengungkapan GRI, antara lain:
1. Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator), terdiri dari 9
item.
2. Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator), 30 item.
20
3. Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator) 40 item, terdiri dari:
Tenaga Kerja (labor practices and decent work)
Hak Asasi Manusia (human rights performance )
Sosial (Society)
Tanggung jawab Produk (product responsibility performance)
Nasional Pusat Pelaporan Keberlanjutan (NCSR) adalah GRI Certified
Partner pertama Pelatihan untuk Malaysia, Indonesia dan Thailand sejak 23 Mei
2011. NCSR telah berpengalaman dalam memberikan pelatihan sertifikasi
profesional pada Sustainability Reporting sejak tahun 2007 dan dengan menjadi
training GRI mitra dapat meningkatkan kualitas dan keterampilan sesuai dengan
kerangka GRI.
2.1.10 Manfaat Aktifitas Corporate Social Responsibility
Kotler dan Lee (2005) menyatakan bahwa partisipasi perusahaan dalam
berbagai bentuk tanggung jawab sosial dapat memberikan banyak manfaat bagi
perusahaan, antara lain :
1. Meningkatkan penjualan dan market share,
2. Memperkuat brand positioning,
3. Meningkatkan image dan pengaruh perusahaan,
4. Meningkatkan kemampuan untuk menarik hati, memotivasi, dan
mempertahankan (retain) karyawan
5. Menurunkan biaya operasional, dan
6. Meningkatkan hasrat bagi investor untuk berinvestasi.
21
2.2 Faktor Fundamental yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan
Di dalam penelitian akan digunakan beberapa variable control yang
dianggap dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Variable-variabel tersebut adalah
total assets yang mencerminkan ukuran (size) dari suatu perusahaan, dan debt to
equity ratio (DER) yang mencerminkan tingkat leverage serta capital structure
dari perusahaan (Fiori et al., 2007)
2.2.1 Ukuran Perusahaan (Size)
Ukuran perusahaan adalah salah satu kriteria yang dipertimbangkan oleh
investor dalam strategi berinvestasi. Besarnya ukuran perusahaan dapat
dinyatakan dalam total aktiva atau total penjualan, semakin besar total aktiva dan
penjualan maka semakin besar pula ukuran perusahaan (Sudarmadji dan
Sularto,2007). Perusahaan-perusahaan besar yang telah mencapai skala ekonomis
cenderung memiliki tingkat pengendalian yang lebih baik terhadap pengelolaan
resources dan juga dapat meningkatkan attraction dan retention para pegawai
berkapabilitas. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, ukuran perusahaan
dapat dijadikan sebagai indikator dari performa finansial perusahaan (Gooding
dan Wagner, 1985).
2.2.2 Tingkat Leverage Perusahaan
Fama dan French (1992) membuktikan bahwa book to market ratio
ekuivalen dengan ratio of leverage bagi perusahaan yang telah menggunakan
pendanaan melalui utang (levered firms), peningkatan pada book to market juga
menyebabkan tingkat leverage yang lebih tinggi. Peterkort (1999) menambahkan
bahwa perusahaan-perusahaan yang memiliki risky assets lebih baik menerapkan
22
debt policy yang less risky untuk meredam financial distress. Pemikiran peterkort
didasari oleh teori tradisional dari capital structure yang menyatakan bahwa
adanya static trade off antara debt financing dan equity financing. Kesimpulan
dari pemikiran Peterkort adalah the higher the leverage the high the book to
market and higher required return on equity. Bertolak dari berbagai pemikiran
tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat leverage perusahaan dapat dijadikan
salah satu faktor yang diduga dapat mempengaruhi rasio PBV perusahaan.
2.3 Penelitian Terdahulu
Rika dan Islahuddin (2008) meneliti tentang pengaruh Corporate Social
Resposibility (CSR) terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajemen
sebagai variabel moderating, dengan mengambil sampel perusahaan-perusahaan
sektor non keuangan yang terdaftar di BEJ untuk tahun 2005. Berdasarkan
Indonesian Capital Market Directory perusahaan yang terdaftar di BEJ selama
tahun 2005 berjumlah 340 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Corporate Social Responsibility, prosentase kepemilikan, serta interaksi antara
Corporate Social Responsibility dengan prosentase kepemilikan manajemen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Zuhroh dan Putu (2003) menyatakan bahwa pengungkapan sosial dalam
laporan tahunan perusahaan yang go public telah terbukti berpengaruh terhadap
volume perdagangan saham bagi perusahaan yang masuk kategori high profile.
Artinya bahwa investor sudah mulai merespon dengan baik informasi-informasi
sosial yang disajikan perusahaan dalam laporan tahunan. Semakin luas
23
pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan dalam laporan tahunan ternyata
memberikan pengaruh terhadap volume perdagangan saham perusahaan dimana
terjadi lonjakan perdagangan pada seputar publikasi laporan tahunan.
Hamonangan Siallagan dan Mas’ud Machfoedz (2006) mengadakan
penelitian mengenai struktur corporat governance, kualitas laba dan nilai
perusahaan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa (1) Kepemilikan manajerial
secara positif mempengaruhi kualitas laba, (2) dewan komisaris secara negatif
mempengaruhi kualitas laba, (3) komite audit secara positif mempengaruhi
kualitas laba. Kedua kualitas laba secara positif memengaruhi nilai perusahaan.
Ketiga Corporate governance mempengaruhi nilai perusahaan. Dan yang terakhir
hasilnya mengindikasikan bahwa kualitas laba bukan merupakan intervening
variable antara corporate governance dan nilai perusahaan.
2.4 Kerangka Pemikiran
Menurut Undang – Undang No 25 Tahun 2007 pada pasal 15 ayat b yang
merujuk setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggungjawab sosial
perusahaan. Begitu pula dengan perbankan yang sudah go public diwajibkan
untuk melaksanakan CSR sebagai bentuk kepedulian social terhadap lingkungan
sekitar, dan mengungkapkan CSR tersebut padalaporan tahunan perbankan yang
dipublikasikan pada BEI.
Menurut Hasibun (2001) perusahaan perbankan lebih fokus pada alokasi
kesejahteraan karyawan dan bina lingkungan dikarenakan alokasi kesejahteraan
karyawan merupakan salah satu upaya balas jasa perusahaan terhadap pekerja
baik secara materi maupun non materi yang diberikan oleh perusahaan bertujuan
24
meningkatkan produktifitas karyawan. Sedangkan alokasi bina lingkungan
kontribusi perusahaan terhadap lingkungan sekitar yang berdampak pada
kesejahteraan masyarakat bertujuan menjaga nama baik perusahaan. Semakin baik
kontribusi perusahaan terhadap CSR maka akan meningkatnya nilai perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
Berdasar pemikiran diatas maka kerangka pemikiran dari masalah dan
pemecahannya digambarkan sebagai berikut ini:
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran
2.5 Pengembangan Hipotesis
Pengungkapan CSR merupakan salah satu bentuk laporan perusahaan
sehubungan dengan sosial dan stakeholders. Pengungkapan CSR di dalam
penilitian didasari oleh pedoman GRI dimana di dalam setiap laporan CSR
didasari oleh adanya enam dimensi, yaitu ekonomi, lingkungan, sosial, Hak Asasi
Manusia, Masyarakt dan tanggung jawab porduk.
Pengungkapan CSR
Nilai Perusahaan
(PBV)
DIMENSI EKONOMI
DIMENSI LINGKUNGAN
DIMENSI SOSIAL
DIMENSI HAM
DIMENSI MASYARAKAT
DIMENSI TANGGUNG JAWAB PRODUK
Variabel Kontrol
Size Leverage
25
Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Nilai
perusahaan akan terjamin tumbuh secara berkelanjutan jika perusahaan
memperhatikan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup karena
keberlanjutan merupakan keseimbangan antara kepentingan-kepentingan
ekonomi, lingkungan dan masyarakat. Oleh sebab itu, dengan adanya praktik CSR
yang baik, diharapkan nilai perusahaan akan dinilai dengan baik oleh investor
(Rika dan Islahuddin, 2008).
Penelitian Zuhroh dan Putu (2003) menyatakan bahwa pengungkapan sosial
dalam laporan tahunan perusahaan yang go public telah terbukti berpengaruh
terhadap volume perdagangan saham bagi perusahaan yang masuk kategori high
profile. Artinya bahwa investor sudah mulai merespon dengan baik informasi-
informasi sosial yang disajikan perusahaan dalam laporan tahunan. Semakin luas
pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan dalam laporan tahunan ternyata
memberikan pengaruh terhadap volume perdagangan saham perusahaan dimana
terjadi lonjakan perdagangan pada seputar publikasi laporan tahunan sehingga
meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
H1: Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif
terhadap nilai Perusahaan.
H2: Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif
terhadap nilai Perusahaan.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2017. Penelitian ini menggunakan variable pengungkapan
CSR sebagai variabel independen dan PBV sebagai variabel bebas nya untuk
diuji keterkaitannya terhadap nilai perusahaan perusahaan sektor perbankan.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data time
series berupa laporan keuangan yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs internet, laporan hasil
penelitian ilmiah terdahulu dan jurnal penelitian ilmiah.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan (Nazir, 2009). Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bedasarkan :
1) Penelitian Kepustakaan, yaitu penelitian terhadap buku-buku literatur,
jurnal ilmiah, dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan tema dan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
27
2) Penelitian Lapangan, yaitu penelitian ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian yang
terdapat pada situs internet.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia yang memiliki laporan keuangan yang lengkap dan
dipublikasikan di internet. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan
perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian
yaitu antara tahun 2014 sampai 2017. Metode pemilihan sampel menggunakan
metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel selama periode penelitian
berdasarkan kriteria tertentu.
Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel, yaitu sebagai
berikut :
1) Sektor perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 3
(tiga) tahun yaitu dari tahun 2014 sampai tahun 2017.
2) Perusahaan sampel telah menerbitkan laporan keuangan selama 3 (tiga)
tahun, yaitu tahun 2014 sampai tahun 2017
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka diperoleh 43 Perusahaan di
Sektor Perbankan yang telah memenuhi kriteria sebagai sampel dalam penelitian
ini. Penelitian ini dilakukan pada periode 2014 – 2017 sehinggua jumlah observasi
adalah sebanyak 129 data yang terdaftar di BEI. Berikut ini merupakan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini :
28
Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian
No. Emiten Kode
Emiten
1 PT Bank Agris Tbk AGRS
2 PT Bank Artha Graha Indonesia Tbk INPC
3 PT Bank Bukopin Tbk BBKP
4 PT Bank Bumi Arta Tbk BNBA
5 PT Bank Capital Indonesia Tbk BACA
6 PT Bank Central Asia Tbk BBCA
7 PT Bank CIMB Niaga Tbk BNGA
8 PT Bank Danamon Tbk BDNM
9 PT Bank Dinar Indonesia Tbk DNAR
10 PT Bank Ina Perdana Tbk BINA
11 PT Bank Jtrust Indonesia (d/h Bank Mutiara) Tbk BCIC
12 Bank Mestika Dharma Tbk BBMD
13 PT Bank Maspion Indonesia Tbk BMAS
14 PT Bank Mayapada Internasional Tbk MAYA
15 PT Bank Maybank Indonesia (d/h Bank
Internasional Indonesia) Tbk BNII
16 PT Bank Mega Tbk MEGA
17 PT Bank Mestika Dharma Tbk BBMD
18 PT Bank Mitraniaga Tbk NAGA
19 PT Bank MNC Internasional (d/h Bank ICB
Bumiputera ) Tbk BABP
20 PT Bank Nationalnobu Tbk NOBU
21 Bank Harda Internasional Tbk BBHI
22 PT Bank Nusantara Prahyangan Tbk BBNP
23 PT Bank OCBC NISP Tbk NISP
24 PT Bank of India Indonesia(d/h Bank Swadesi) Tbk BSWD
25 PT Bank Pan Indonesia Tbk PNBN
26 PT Panin Dubai Syariah Tbk PNBS
27 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &
Banten Tbk BJBR
28 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk BJTM
29 PT Bank Permata Tbk BNLI
30
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (d/h
Bank Pundi Indonesia, d/h Bank Eksekutif
Internasional )
BEKS
31 PT Bank QNB Kesawan (d/h Bank Kesawan) Tbk BKSW
32 Bank Artos Indonesia Tbk ARTO
33 PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga(d/h Bank
Agroniaga) Tbk AGRO
34 PT Bank Sinarmas Tbk BSIM
35 PT Bank Yudha Bhakti Tbk BBYB
36 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN
37 PT Bank Victoria International Tbk BVIC
29
Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian (Lanjutan)
38 PT Bank Windu Kentjana International Tbk MCOR
39 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 (d/h Bank
Himpunan saudara 1906) Tbk SDRA
40 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI
41 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI
42 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI
43 PT Bank Tabungan Negara Tbk BBTN Sumber :Indonesia Stock Exchange (IDX)/Bursa Efek Indonesia
3.5 Variabel Operasional Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.5.1 Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility. Pengungkapan Corporate
Social Responsibility ini diukur dengan Corporate Social Responsibility
Disclosure Indeks (CSRDI). Instrumen pengukuran CSDI yang digunakan dalam
penelitian ini berdasarkan instrumen yang digunakan oleh GRI. Terdapat tiga
indikator pengungkapan (ekonomi, lingkungan, dan sosial) dengan memperluas
indikator sosial menjadi empat konstruk. Dengan demikian terdapat enam total
konstruk pengungkapan dengan total item adalah 91 item, yaitu: ekonomi: 9 item,
lingkungan: 30 item, sosial: 40 item (terbagi dalam praktek tenaga kerja: 14 item,
hak asasi manusia: 9 item, masyarakat: 8, dan tanggung jawab produk: 9 item).
Penghitungan CSRD dilakukan dengan metode dichotomous yaitu:
Skor 0: Jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada standar GRI
Skor 1: Jika perusahaan mengungkapkan item pada standard GRI
30
Di bawah ini merupakan pemaparan dari beberapa tahapan perhitungan
indeks pengungkapan Corporate Social Responsibility, yaitu sebagai berikut:
a. Peneliti membuat suatu daftar (checklist) pengungkapan Corporate
Social Responsibility. Daftar item yang digunakan dalam penelitian
ini adalah daftar item menurut GRI. Secara keseluruhan, jumlah item
indikator pengungkapan Corporate Social Responsibility menurut
GRI berjumlah 91.
b. Peneliti membaca laporan tahunan setiap perusahaan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui item
pengungkapan Corporate Social Responsibility secara keseluruhan,
yang terdiri dari indikator ekonomi; indikator lingkungan; indikator
praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak; hak asasi manusia;
indikator kinerja masyarakat; dan indikator kinerja tanggung jawab
produk. Pengecekan dan perhitungan Corporate Social
Responsibility dilakukan dengan cara apabila diungkapkan maka item
Corporate Social Responsibility tersebut diberi nilai 1, namun
apabila tidak diungkapkan maka item Corporate Social
Responsibility tersebut diberi nilai 0.
c. Selanjutnya untuk mendapatkan indeks pengungkapan Corporate
Social Responsibility secara keseluruhan, peneliti menjumlahkan
setiap item yang diberi nilai1 dan membagi jumlah item tersebut
dengan jumlah item menurut GRI yaitu sebesar 91 item.
31
Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh
keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan CSRDI adalah
sebagai berikut (Haniffa et al., 2005) :
CSRDIj =∑ X ij
Nj
Keterangan:
CSRDIj = Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j,
0 ≤ CSRDIj≤ 1
∑Xij = Jumlah item yang diungkapkan perusahaan j,∑Xij≤ 91
Nj = Jumlah item yang seharusnya diungkapkan perusahaan j, nj≤ 91
3.5.2 Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah nilai perusahaan. Salah satu alternatif yang digunakan dalam menghitung
nilai perusahaan adalah dengan menggunakan rasio PBV. Rasio ini menunjukkan
tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relative terhadap jumlah modal
yang diinvestasikan. PBV yang tinggi mencerminkan harga saham yang tinggi
dibandingakan nilai buku perlembar saham. Semakin tinggi harga saham semakin
berhasil perusahaan menciptakan nilai tersebut. (Agus Sartono,2001).
Rumus perhitungan dengan menggunakan PBV adalah sebagai berikut:
PBV = Ps
BVS
Dimana:
Ps : Harga Pasar Saham
BVS : Nilai Buku Perlembar Saham (Book Value per Share)
32
3.5.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang mengendalikan agar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor
eksternal (Sudiro, 2012). Variabel kontrol ini dimaksudkan untuk mengurangi
pengaruh variabel-variabel lain yang dapat mengganggu hubungan pengungkapan
CSR secara keseluruhan dan pengungkapan CSR per indikator terhadap nilai
perusahaan.
1. Firm Size (Ukuran Perusahaan)
Ukuran perusahaan berhubungan positif dengan keterlibatan performa sosial
yang lebih baik. Perusahaan-perusahaan besar pada umumnya lebih aktif di dalam
inisiatif dan publikasi performa sosial dibandingkan dengan perusahaan- perusahaan
kecil (Chen dan Metcalf, 1980). Pada saat yang bersamaan, ukuran perusahaan juga
dapat berdampak terhadap performa finansial perusahaan (Price dan Mueller, 1986).
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki
perusahaan. Variabel ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan nilai logaritma natural dari total aktiva. Untuk mengukur besarnya
ukuran perusahaan digunakan formula:
Firmsize = Ln Asset
2. Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
leverage (penggunaan hutang) terhadap total shareholder equity yang dimiliki
perusahaan. Menurut Kasmir (2013) rasio ini merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai hutang. Apabila rasio
leverage tinggi, artinya pendanaan dengan hutang semakin banyak, maka akan
33
semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena
dikhawatirkan perusahaan tidak mampu membayar hutang-hutang nya dengan
asset yang dimiliki perusahaan.
Menurut Kasmir (2013) rasio leverage dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :
DER = Total Hutang
Total Ekuitas
3.6 Metode Analisis Data
Sugiyono (2011) menyatakan bahwa teknik analisis data pada penelitian
kuantitatif menggunakan statistic. Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan
dengan cara mengumpulkan data berkaitan dengan pengungkapan CSR yang
dipublikasikan pada annual report perbankan periode 2014-2017. Penelitian ini
menggunakan statistic deskriptif dan analisis regresi berganda yang berguna untuk
menguji pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan. Pengungkapan CSR
dalam penelitian ini terdiri 6 dimensi yaitu : Ekonomi, Lingkungan, Sosial, HAM,
Masyarakat, Tanggung Jawab Produk. Analisis data yang diperoleh dalam
penelitian ini akan diolah menggunakan SPSS versi 20.
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dimiliki tanpa ada tujuan menarik kesimpulan
untuk generalisasi. Parameter statistik deskriptif yang disajikan meliputi
nilai minimum, nilai maximum, mean,mode dan standar deviasi dari masing-
masing variabel yang digunakan dalam penelitian (Sugiyono,2011).
34
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil (Ghozali, 2016). Salah satu cara untuk menguji apakah data
terdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan analisis grafik dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data
sesungguhnya dengan distribusi normal. Distribusi dikatakan normal, jika garis
yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonalnya. Selain
itu, untuk memastikan keandalan hasil uji normalitas dalam penelitian ini,
digunakan sebuah uji statistik non-parametrik, yaitu one sample Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0 = data residual berdistribusi normal dan
Ha = data residual berdistribusi tidak normal
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance
inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
35
adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance≤ 0,10 atau sama dengan nilai
VIF ≥10 (Ghozali, 2016).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas (Ghozali, 2016). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu kumpulan data yaitu dengan melihat
grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID.
1. Jika grafik scatterplot menunjukkan pola tertentu, seperti titik-titik
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1(sebelumnya). Penelitian ini
menggunakan run test untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi
yang tinggi. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi
secara random atau tidak sistematis (Ghozali, 2016).
36
5. Analisis Regresi
Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan alat
analisis statistik yakni:
1. Analisis regresi linear sederhana :
PBV = α + β1CSRDIj+ β2 x2 + β3 x3 + ε
2. Persamaan Regresi :
PBV= a + b1CSR + b2LogSize + b3DER + et
Keterangan :
Α : Konstanta
β1, β2, β3 : Koefisien regresi
CSRDIj : Pengungkapan CSR
X2 : Size
X3 : DER
Ε : Standard error, yaitu tingkat kesalahan praduga
dalam penelitian 3.7 Pengujian Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2).
Pengujian ini digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan model
dalam menerapkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
menunjukkan persentase pengaruh dari variabel independen terhadap variabel
dependen yang dinyatakan dalam adjusted R square (R2).
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan uji F-test. Menurut
Ghozali (2011:98) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah
semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat.
37
Setelah mendapatkan Fhitung kemudian dibandingkan dengan Ftabel
dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 atau 5%, artinya kemungkinan besar dari
hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau korelasi kesalahan
sebesar 5%, yang mana akan diperoleh suatu hipotesis dengan syarat:
1. Jika angka signifikan ≥ 0,05, maka tidak ditolak
2. Jika angka signifikan < 0,05, maka ditolak
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh variabel penjelas
atau independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2013). Pengujian ini dilakukan untuk menguji variabel independen
secara parsial dengan tingkat probabilitas 5%. Apabila tingkat probabilitas lebih
kecil dari 5% maka hipotesis diterima. PadaUji t dapat dilihat pula nilai koefisien
atau beta yang menunjukkan seberapa besar masing-masing variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen, serta pengaruh positif atau negatif
berdasarkan tanda positif atau negatif pada koefisien.
a. Jika taraf signifikansi < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan
demikian hipotesis dapat diterima/terbukti.
b. Jika taraf signifikansi > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dengan demikian hipotesis tidak diterima/tidak terbukti.
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh pengungkapan
CSR terhadap nilai perusahaan yang diukur menggunakan rasio PBV dan
menambahkan unsur variable control (firm size dan leverage). Pengalokasian
pengungkapan CSR dibagi enam dimensi yakni ekonomi, lingkungan, sosial, hak
asasi manusia, masyarakat, dan tanggung jawab produk. Berdasarkan hasil penelitian
mengenai pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai
perusahaan dengan firm sizm dan leverage sebagai variabel kontrol, dapat
disimpulkan bahwa: Hipotesis yang menyatakan bahwa pengungkapan CSR
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan terdukung oleh hasil uji,sehingga
hipotesis diterima.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut mengharapkan semua perusahaan
berkewajiban melaksanakan tanggungjawan sosial perusahaan dengan atau tidaknya
Undang – Undang No. 25 Tahun 2007 demi kelangsungan hidup masyarakat luas.
71
DAFTAR PUSTAKA
Ambadar, J. (2008). Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Praktik diIndonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Chandra, Eva T.M. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai PerusahaanDengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai VariabelPemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Fauziah, K dan Yudho J, Prabowo. 2013. Analisis Pengungkapan TanggungJawab Sosial Perbankan Syariah di Indonesia Berdasarkan Islamic SocialReporting Indeks. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 5 No.1 PP.12-20
Gozhali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamonangan Siallagan. Dan Mas’ud Machfoedz. 2006. MekanismeCorporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. SNA 9Padang.
Ismail, S. 2009, Corporate Social Responsibility: From Charity to sustainability.Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Kasmir, et al. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Nor Hadi. (2011). Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu
Novita Indrawati. (2009). Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)dalam Annual Report serta Pengaruh Political Visibility dan EconomicPerformance Pekbis Jurnal
Nurlela, Rika dan Islahuddin.2008. Pengaruh Corporate Social Responsibilityterhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase kepemilikan Menejerialsebagai Variabel Moderating.Simposium Nasional Akuntansi XI.Pontianak
71
Sembiring Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan Dan PengungkapanTanggung Jawab Sosial: Study Empiris Pada Perusahaan Yang TercatatDi Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi XIII Solo.
Sutopoyudo. (2009). Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)terhadap Profitabilitas Perusahaan. http://www. Sutopoyudo.wordpress.com. 25 Febuari 2015.
Solihin, I. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Salemba Empat.
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin. Pasar Modal di Indonesia,Pendekatan Tanya Jawab Edisi 2. (2008). Jakarta: Salemba Empat
Untung, H. B. 2008. Corporate Social Responsbility. Jakarta: Sinar Grafika.
Utomo, M. 2000. Praktek Pengungkapan Sosial Pada Laporan TahunanPerusahaan di Indonesia (Studi Perbandingan Antara Perusahaan HighProfile dan Low Profile). Simposium Nasional Akutansi IV. Pontianak.
Website : http://wikipedia.com
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate SocialResponsibility. Gresik. Fascho Publishing.
Zanjabil, Aviciena. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan CSR(Corporate Social Responsibility) pada Perbankan Syariah di Indonesia.Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang
Zuhroh, Diana, dan I Putu Pande Heri Sukmawati (2003), “AnalisisPengaruh Luas Pengungkapan Sosial dalam Laporan TahunanPerusahaan terhadap Reaksi Investor”, Simposium Nasional AkuntansiVI, 2003
top related