pengaruh penilaian portofolio terhadap kemampuan
Post on 16-Oct-2021
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
PENGARUH PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP
KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA
KONSEP LAJU REAKSI KIMIA
(Studi Kasus di MAN 4 Model Jakarta)
OLEH :ABD. GHAFUR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H /2007 M
2
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Pengaruh Penilaian Portofolio Terhadap Kemampuan
Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Laju Reaksi Kimia, yang disusun oleh :
Abd. Ghafur, NIM : 102016023876, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah melalui bimbingan, dan
dinyatakan syah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang
munaqosyah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.
Jakarta, 10 Januari 2007
Yang Mengesahkan
Pembimbing (I) Pembimbing (II)
Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A Munasprianto Ramli, M.ANIP. 150 231 356 NIP. 150 377 453
3
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul Pengaruh Penilaian Portofolio terhadap Kemampuan
Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Laju Reaksi Kimia, Disusun oleh Abd.
Ghafur, Nomor Induk Mahasiswa : 102016023876, dan telah diterima dan disyahkan
oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) pada Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
Prodi Kimia.
Jakarta, 21 Februari 2007
Sidang Munaqasyah
Dekan/Ketua Wakil Dekan I/Sekertaris
Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A Prof. Dr. H. Aziz Fahrurrozi, M.ANIP: 150 231 356 NIP: 150 202 343
Anggota
Penguji I Penguji II
Tonih Feronika, M.Pd Ir. Mahmud M Siregar, M.Si
NIP: 150 368 738 NIP: 150 222 933
4
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Abd. Ghafur
NIM : 102016023876
Jurusan/Semester : Ilmu Pengetahuan Alam (Kimia) / IX
Angkatan Tahun : 2002
Alamat : Jl. RE. Martadinata Gg. Asem No. 37 RT. 05/05 Cipayung
Ciputat 15411 Telp: (021) 7418617
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Penilaian Portofolio terhadap Kemampuan
Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Laju Reaksi Kimia Adalah benar hasil karya
sendiri di bawah bimbingan dosen :
1. Pembimbing I : Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A
NIP : 150 231 356
2. Pembimbing II : Munasprianto Ramli, M.A
Alamat : 150 377 453
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
siap menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, 24 Januari 2007
Yang Menyatakan
(Abd. Ghafur)
5
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Abd. Ghafur
NIM : 102016023876
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Prodi Kimia
Judul Skripsi : Pengaruh Penilaian Portofolio terhadap Kemampuan Keterampilan
Proses Sains Pada Konsep Laju Reaksi Kimia
No Judul dan Halaman buku / referensiParaf
Pembimbing1 2
1
2
34
5
67
8
9
10
11
12
13
14
1516
1718
Permin Silaban, dkk, Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT Kloang Klede Putra Timur danDEPDAGRI, 2003), h. 6.Uus Toharudin, Kompetensi Guru Dalam Strategi Ajar,http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/24/0803.htm 24 Oktober 2005Arnie Fajar, Portofolio Dalam Pelajaran IPS, (Bandung: Rosdakarya, 2005), h. 217Elin Rusoni, Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika,http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/PppgTertulis/082001/Portofolio&ParadigmaBaru.htm, 24 Oktober 2005.Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio,(Bandung: Rosdakarya, 2002), h. 1.http://mahirkmm.tripod.com/taksir1.htm, 7 Agustus 2004, h. 1Sofyan Salam, Penilaian Portofolio dalam Pendidikan Seni Rupa: Landasan danModel,http://www.depdiknas.go.id/jurnal/29/penilaian_portofolio_dalam_pendidikan.htm,7 Agustus 2004.http://www.puskur.or.id/data/2004/C.%20Contoh%20Silabus/Contoh%20Silabus%20SMA%20&%20MA/10.%20CS%20Biologi/b.%20CS%20Biologi%20BI.pdf 24Oktober 2005Sumarna Surapranata & Muhammad Hatta, Penilaian Portofolio ImplementasiKurikulum 2004, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2004), h. 73.Conny Semiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT GramediaWidiasarana Indonesia, 1985), h. 16.Tim P3G (Pusat Pengembangan Penataran Guru IPA), Keterampilan Proses sainsIPA, (Bandung: Wasantara, 2000), h. 3.Departemen Agama Republik Indonesia, Alqur’an dan Terjemahnya, (Jakarta:DEPAG), h. 413.Benny Karyadi, Pengembangan Inovasi dan Kurikulum, (Jakarta: Depdikbud,1992), h. 47.Nurmasari Sartono, Proses Mental yang Berlangsung dalam Pembelajaran IPA,(Jakarta:UT, 1986), hal. 177-178Ratna Wilis Dahar, Interaksi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: UT, 1986), h. 12.Thomas Kuhn, The Stucture of Scienctific Revolutions,http://www.marxists.org/reference/subject/philosophy/index.htm . 15 Januari 2007Ratna Wilis Dahar, Keterampilan Proses IPA, (Makalah, 1990)Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif danR&D), (Bandung: Alfabeta, 2006), cet. Ke-2, h. 60.
6
19
20
21
22
23
2425
Gempur Santoso, Metodologi Penelitian; Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher, 2005), cet. Ke-1, h. 22.Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta:Rineka Cipta, 2002), cet. Ke-9, h. 89Drs. Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), Edisi I. cet.Ke-5, h. 55Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2006), h. 278.Belen, S. Portofolio dan Penilaian Dalam Pelaksanaan KBK dan MultigradeTeaching Dalam Pendidikan Agama. Jakarta: Depdiknas. 2004Uno, Hamzah. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2006Winarto SS. Penilaian dalam KBK.http://suaramerdeka.com/harian/0411/04/kot14.htm 4 November 2004
Pembimbing (I) Pembimbing (II)
Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A Munas Priyanto Ramli, M.ANIP: 150 231 356 NIP: 150 377 453
7
ABSTRAK
Abd. Ghafur. Pengaruh Penilaian Portofolio Terhadap KemampuanKeterampilan Proses Sains Pada Konsep Laju Reaksi Kimia. Skripsi, ProgramStudi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,Januari 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan tentangpengaruh penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswapada konsep laju reaksi kimia. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI IPA 2 dan XIIPA 3 di MAN 4 Model Jakarta dengan jumlah sampel 70 siswa.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purpossive sampling yaitu teknikyang dipakai apabila peneliti ingin menentukan sampel sesuai tujuan yangdiinginkan, dalam hal ini yaitu untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuanketerampilan proses sains siswa pada konsep laju reaksi kimia dengan menggunakanpenilaian portofolio. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penilaianportofolio, sedangkan variabel terikat (Y) adalah kemampuan keterampilan prosessains. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal bentuk pilihanganda dengan alternatif lima (5) pilihan jawaban sebanyak 35 butir soal.
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas didapat 17 soal yang dijadikaninstrumen untuk mengukur perbedaan kemampuan keterampilan proses sains siswaantara yang menggunakan penilaian portofolio dengan yang tidak menggunakanpenilaian portofolio. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan denganmenggunakan rumus uji-t.
Adapun hasil yang diperoleh yaitu kemampuan keterampilan proses sains siswadengan menggunakan penilaian portofolio memiliki nilai rata-rata sebesar 73,46dengan nilai tengah dan modusnya masing-masing sebesar 73,89 dan 78,75.Sedangkan kemampuan keterampilan proses sains siswa tanpa menggunakanpenilaian portofolio memiliki nilai rata-rata 61,68 dengan nilai tengah dan modusnyamasing-masing 61,85 dan 67,10. Dari pengujian hipotesis melalui uji-t didapat thitung
> ttabel yaitu thitung = 5,52 sedangkan ttabel = 2,03, hal ini memperlihatkan secarasignifikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan keterampilanproses sains siswa dengan menggunakan penilaian portofolio.
Kata Kunci : Penilaian Portofolio dan Keterampilan Proses Sains
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT., atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW., beserta para
pengikutnya yang tetap setia menjunjung tinggi tauladan beliau.
Penelitian skripsi berjudul Pengaruh Penilaian Portofolio Terhadap
Kemampuan Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Laju Reaksi Kimia bertempat
di MAN 4 Model Jakarta yang telah dilaksanakan bulan November –Desember 2006
telah melalui bimbingan dan pengarahan dari dosen terkait. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi persyaratan dalam mendapat gelas Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Kimia, jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang ikut berperan dalam proses penyelesaian skripsi
ini, yakni:
1. Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan pembimbing I yang telah
memberikan pengarahan, nasehat dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi.
2. Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si, dan Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua
Jurusan Pendidikan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
3. Bapak Munas Priyanto Ramli, M.A, selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan, nasehat dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi.
4. Bapak Drs. H. Muchyi, selaku Kepala Sekolah MAN 4 Model Jakarta atas
kesempatan penelitian yang telah diberikan.
5. Bapak Musahir, M.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah MAN 4 Model Jakarta yang
telah memberikan nasehat dan bimbingan kepada penulis.
9
6. Ibu Sri mayati, S.Pd, selaku guru bidang studi kimia yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian.
7. Para guru dan staff MAN 4 Model Jakarta yang telah memberikan bantuan dan
dukungan bagi penulis
8. Kedua orang tua dan kakak-kakak tercinta yang telah banyak memberikan
dorongan, nasehat dan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis.
9. Sahabat-sahabat angkatan 2002 program studi pendidikan kimia dan pendidikan
biologi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
memberikan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini
10. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu penulis
membuka kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
khususnya. Amin.
Ciputat, Januari 2007
Penulis
10
DAFTAR ISI
HalamanAbstrak .................................................................................................................. i
Kata Pengantar ....................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iv
Daftar Tabel .......................................................................................................... vii
Daftar Gambar........................................................................................................ ix
Daftar Lampiran ................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ............................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A.Konsep Penilaian Portofolio .............................................................. 8
1. Pengertian Penilaian Portofolio ................................................. 8
2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofolio ..................................... 14
3. Prinsip Penilaian Portofolio ....................................................... 17
4. Karakteristik Penilaian Portofolio .............................................. 20
11
5. Manfaat Penilaian Portofolio ..................................................... 21
6. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Portofolio ..................... 23
7. Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio .................................... 24
8. Pelaksanaan Penilaian Portofolio ............................................... 25
B.Kemampuan Keterampilan Proses Sains ........................................... 27
1. Pengertian Keterampilan Proses ................................................ 27
2. Aspek-aspek Keterampilan Proses ............................................. 30
3. Kedudukan dan Peranan Keterampilan Proses
dalam Pembelajaran Sains .......................................................... 37
4. Prinsip-Prinsip Keterampilan Proses Sains ................................ 39
5. Penilaian Keterampilan Proses Sains ......................................... 40
C. Kerangka Berpikir ............................................................................ 42
D. Pengajuan Hipotesis .......................................................................... 44
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ............................................................................... 45
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 45
C. Variabel Penelitian ............................................................................ 45
D. Metode dan Desain Penelitian ........................................................... 46
1. Metode Penelitian .......................................................................... 46
2. Desain Penelitian ........................................................................... 47
E. Populasi dan Sampel .......................................................................... 48
1. Populasi ......................................................................................... 48
12
2. Sampel ........................................................................................... 49
F. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................. 49
G. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 50
H. Teknik Pengumpul Data .................................................................... 52
I. Teknik Analisis Data.......................................................................... 57
J. Hipotesis Statistik .............................................................................. 60
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Penerapan Pembelajaran Menggunakan Penilaian Portofolio di
MAN 4 Model Jakarta ...................................................................... 61
B. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Penilaian
Portofolio dengan yang tidak menggunakan Penilaian Portofolio ... 64
1. Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Penilaian
Portofolio .................................................................................... 64
2. Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Penilaian
Portofolio .................................................................................... 65
3. Pengujian Prasyarat Penelitian ...................................................... 67
4. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 70
C. Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Penilaian Portofolio
Terhadap Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa ................ 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 77
B. Saran .................................................................................................. 77
13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
14
DAFTAR TABEL
1. Perbedaan Tes dengan Penilaian Portofolio ................................................... 24
2. Desain Penelitian ............................................................................................. 47
3. Kisi-kisi Soal Uji Coba Instrumen Keterampilan Proses ................................ 50
4. Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Proses ........................................................ 51
5. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa
dengan Menggunakan Penilaian Portofolio ................................................... 64
6. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains
Siswa tanpa Menggunakan Penilaian Portofolio ............................................. 66
7. Hasil Uji Normalitas ....................................................................................... 69
8. Hasil Uji Homogenitas .................................................................................... 70
9. Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis dengan Uji-t ...................................... 71
9. Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ......................................... 101
10. Kelompok Atas dan Kelompok Bawah Hasil Uji Instrumen .......................... 102
11. Validitas Soal Instrumen ................................................................................. 104
12. Tingkat Kesukaran Soal .................................................................................. 107
13. Perhitungan Daya Pembeda Soal .................................................................... 108
14. Daftar Validitas Soal, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal ............. 110
15. Skor Hasil Belajar Kimia Kelas Eksperimen .................................................. 111
16. Skor Hasil Belajar Kimia Kelas Kontrol ........................................................ 112
17. Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen .................................................. 113
15
18. Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen .......................................................... 114
19. Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ......................................................... 116
20. Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ................................................................. 117
21. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa
Dengan Menggunakan Penilaian Portofolio ................................................... 119
22. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa
Tanpa Menggunakan Penilaian Portofolio ...................................................... 119
23. Uji Normalitas Liliefors Kelas Eksperimen .................................................... 120
24. Uji Normalitas Liliefors Kelas Kontrol .......................................................... 123
25. Perhitungan Uji Homogenitas ......................................................................... 126
26. Perhitungan Uji-t ............................................................................................. 128
16
DAFTAR GAMBAR
1. Histogram Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Dengan
Menggunakan Penilaian Portofolio ................................................................. 65
2. Histogsram Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Tanpa
Menggunakan Penilaian Portofolio ................................................................ 67
3. Peta Konsep Materi Laju Reaksi ..................................................................... 144
17
DAFTAR LAMPIRAN
1. Profil Madrasah Aliyah Negeri 4 Model Jakarta Selatan .............................. 82
2. Lembar Portofolio ............................................................................................ 83
3. Soal Uji Coba Instrumen ................................................................................ 87
4. Soal Instrumen Penelitian .............................................................................. 96
5. Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ....................................... 101
6. Kelompok Atas dan Kelompok Bawah Hasil Uji Instrumen .......................... 102
7. Perhitungan Validitas Soal Uji Coba Tes ........................................................ 103
8. Perhitungan Uji Reliabilitas Soal Uji Coba Tes ............................................ 106
9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal .............................................................. 107
10. Perhitungan Daya Pembeda Soal .................................................................. 108
11. Skor Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas Eksperimen ....................................... 111
12. Skor Hasil Belajar Kimia Kelas Kontrol ......................................................... 112
13. Perhitungan Mean, Median, dan Modus serta Simpangan Baku
Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen .................................................. 113
14. Perhitungan Mean, Median, dan Modus serta Simpangan Baku
Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ......................................................... 116
15. Tabel Distribusi Frekuensi ............................................................................. 119
16. Tabel Uji Normalitas Kelas Eksperimen ....................................................... 120
17. Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Kelas Eksperimen ................................ 121
18
18. Tabel Uji Normalitas Kelas Kontrol ............................................................. 123
19. Perhitungans Uji Normalitas Liliefors Kelas Kontrol...................................... 124
20. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ................................................................ 126
21. Hasil Perhitungan Uji-t .................................................................................. 128
22. Silabus dan Sistem Penilaian .......................................................................... 130
23. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................... 133
24. Peta Konsep ..................................................................................................... 144
25. Nukilan Tabel Nilai Koefisien Korelasi ”r” Produk Moment ........................ 145
26. Luas Di bawah Kelengkungan Kurva Normal dari O – Z ............................. 147
27. Nilai Krisis Untuk Uji Liliefors ..................................................................... 148
28. Nilai-nilai Untuk Distribusi F ........................................................................ 149
29. Nukilan Tabel Nilai ”t” Untuk Berbagai df ................................................... 151
19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari
pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya
perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk sistem penilaian untuk
mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan
perubahan zaman.
Untuk itu upaya peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara
menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia
seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlaq, budi pekerti, pengetahuan,
keterampilan, seni, olah raga, dan perilaku. Pengembangan aspek-aspek tersebut
bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup (life skill) yang
diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup,
menyesuaikan diri, dan berhasil di masa mendatang. Dengan demikian peserta
didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang dikembangkan
melalui pembelajaran dan atau pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan.
20
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003 tercantum pada pasal 3
secara lengkap berbunyi:
"Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danpembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab".1
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan proses aktif bagi siswa dan
guru untuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan tahu terhadap
pengetahuan dan pada akhirnya mampu untuk melakukan sesuatu. Prinsip dasar
kegiatan belajar mengajar adalah memberdayakan semua potensi yang dimiliki
siswa sehingga mereka akan mampu meningkatkan pemahamannya terhadap
fakta/konsep/prinsip dalam kajian ilmu yang dipelajarinya yang akan terlihat
dalam kemampuannya untuk berpikir logis, kritis, dan kreatif.2
Prinsip dasar KBM lainnya yaitu: mengembangkan kreativitas siswa,
menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam
kemampuan yang bermuatan nilai, menyediakan pengalaman belajar yang
1 Permin Silaban, dkk, Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT Kloang Klede Putra Timur dan DEPDAGRI, 2003), h. 6.
2 Depdiknas, http://www.puskur.net/index.php?menu=profile&pro=112&iduser=5 , 24 Oktober2005
21
beragam dan belajar melalui berbuat.3 Prinsip KBM di atas akan mencapai hasil
yang maksimal dengan memadukan berbagai metode dan teknik yang
memungkinkan semua indera digunakan sesuai dengan karakteristik masing-
masing pelajaran.
Keberhasilan proses pembelajaran terletak pada turut sertanya peserta
didik secara aktif. Dalam hal ini dapat diterapkan suatu proses pembelajaran yaitu
pembelajaran menggunakan penilaian portofolio. Di mana dalam pembelajaran ini
dapat terjadi suatu interpretasi antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
sehingga siswa dapat mengembangkan dirinya sendiri dengan penuh kreatifitas.
Melalui proses pembelajaran seperti ini diharapkan siswa dapat lebih memahami
konsep yang ditanamkan, dan siswa dapat membentuk konsep sendiri sehingga
konsep akan lebih dimengerti dan lebih lama tertanam dalam diri siswa, yang
pada akhirnya pemahaman siswa pada konsep-konsep kimia akan lebih meningkat
sehingga hasil belajarnya juga meningkat.
Portofolio merupakan kumpulan tugas yang dikerjakan siswa dalam
konteks belajar di kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan untuk mengerjakan
tugas tersebut supaya lebih kreatif. Mereka memperoleh kebebasan dalam belajar
sekaligus memberikan kesempatan luas untuk berkembang serta memotivasi
siswa. Penilaian ini tidak perlu mendapatkan penilaian angka, melainkan melihat
pada proses siswa sebagai pembelajaran aktif.4
3 Ibid.,4 Uus Toharudin, Kompetensi Guru Dalam Strategi Ajar.
22
Penilaian portofolio memiliki bermacam-macam model sehingga dalam
pelaksanaannya siswa diikutsertakan secara aktif dalam proses pembelajaran.
Dengan menggunakan penilaian portofolio diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan keterampilan proses sains dalam diri siswa yang lebih
menitikberatkan pada siswa aktif dalam belajar. Sehingga untuk menumbuhkan
kemampuan atau keterampilan dasar maka diharapkan siswa dapat lebih
menghayati hal-hal yang dipelajarinya melalui percobaan dan praktek langsung
melalui benda nyata, melalui penugasan, dan kegiatan lain melalui penilaian
portofolio sebagai alat refleksi belajar. Sehingga pembelajaran menjadi lebih
bermakna dan menarik karena proses belajar mengajar menuntut keaktifan siswa
dan melibatkan aspek kognitif dan psikomotorik, mengaitkan konsep sains
dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan tentang alam sekitar untuk
mengembangkan pengetahuan, menerapkan berbagai konsep sains untuk
menjelaskan gejala alam dan mampu menggunakan teknologi sederhana untuk
memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang itulah, penulis mencoba untuk mengadakan
studi dengan melakukan penelitian tentang pengaruh penilaian portofolio terhadap
kemampuan keterampilan proses sains siswa. Untuk itu penulis berinisiatif untuk
mengambil judul skripsi:
"Pengaruh Penilaian Portofolio Terhadap Kemampuan Keterampilan Proses
Sains Siswa pada Konsep Laju Reaksi Kimia"
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/24/0803.htm 24 Oktober 2005
23
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemilihan pokok masalah di atas, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalahnya sebagai berikut:
a. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kemampuan keterampilan proses
sains siswa?
b. Bagaimana meningkatkan keterampilan proses sains siswa?
c. Bagaimana tingkat efektivitas penilaian portofolio dalam pembelajaran sains?
d. Bagaimana pengaruh penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan
proses sains siswa?
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini masalah yang menjadi objek penelitian dibatasi pada
pengaruh penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains
pada mata pelajaran kimia di MAN 4 Model Jakarta, dengan fokus perhatian
pada:
1. Penerapan penilaian portofolio dalam proses kegiatan belajar mengajar.
2. Pokok bahasan yang diberikan adalah laju reaksi kimia kelas XI semester I
tahun ajaran 2006/2007.
3. Pengaruh penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains
siswa.
24
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka
perumusan masalah pada penelitian ini adalah "Apakah terdapat pengaruh yang
signifikan pemberian penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan
proses sains siswa?"
E. Manfaat Penelitian
Setiap melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas pastilah ada manfaat yang
dapat diambil dari pekerjaan tersebut. Adapun manfaat yang dapat dipetik dari
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui keunggulan dan kelemahan dari penilaian portofolio.
2. Memberikan informasi kepada pendidik dan calon pendidik tentang pengaruh
pemberian penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses
sains.
3. Memberikan pertimbangan bagi pendidik dan calon pendidik akan pentingnya
penggunaan berbagai bentuk penilaian dalam proses belajar mengajar.
4. Memberikan jalan alternatif lain yang dapat diambil dalam rangka
meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains siswa.
5. Untuk peningkatan kompetensi pribadi guru MIPA, sebab keefektifan proses
pembelajaran di kelas atau sekolah tidak dapat dilepaskan dari peran serta
guru.
25
6. Untuk bahan perbandingan bagi sekolah-sekolah yang belum bisa
melaksanakan model penilaian portofolio khususnya pada mata pelajaran
sains kimia agar proses belajar mengajar menjadi efektif sehingga dapat
mencapai hasil yang maksimal.
26
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Konsep Penilaian Portofolio
1. Pengertian Penilaian Portofolio
Penilaian dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai evaluation atau
assessment bukan merupakan istilah baru bagi insan yang bergerak pada
lapangan pendidikan dan pengajaran. Pada akhir suatu program pendidikan,
pengajaran, ataupun pelatihan pada umumnya diadakan penilaian. Tujuannya
tiada lain untuk mengetahui apakah suatu program pendidikan, pengajaran,
ataupun pelatihan tersebut telah dikuasai oleh pesertanya atau belum.5
Selain itu, ada beberapa pengertian mengenai penilaian, antara lain:
a) Penilaian adalah suatu proses sistematis untuk mengetahui tingkat
keberhasilan sesuatu.
b) Penilaian adalah kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana,
sistematis dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas.
c) Penilaian adalah proses penentuan nilai berdasarkan data kuantitatif hasil
pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.
Penilaian merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan
oleh setiap guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guru akan
5 Arnie Fajar, Portofolio Dalam Pelajaran IPS, (Bandung: Rosdakarya, 2005), h. 217
27
mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat,
hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik. Adapun
langkah-langkah pokok dalam penilaian secara umum terdiri dari: (1)
perencanaan, (2) pengumpulan data, (3) verifikasi data, (4) analisis data, dan
(5) interpretasi data.
Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan
bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah
dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana siswa telah mengerti
bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan
pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Tingkat pencapaian kompetensi
atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
itu dapat dinyatakan dengan nilai.
Penilaian memiliki fungsi penting bagi pendidikan secara umum dan
pembelajaran secara khusus. Dengan penilaian, guru dapat memperoleh
informasi mengenai kemajuan belajar siswa, masalah-masalah belajar siswa,
pencapaian tujuan pembelajaran, dan sebagainya. Adapun maksud dari
penilaian itu sendiri adalah: 6
a. Melacak kemajuan siswa (keeping track)
b. Mengecek ketercapaian kemampuan (checking up)
c. Mendeteksi kesalahan (finding out)
d. Menyimpulkan (summing up)
6 Ibid., hal. 218
28
Para ahli banyak memberi batasan terhadap pengertian portofolio,
Paulson (191:60) seperti dikutip Ellin Rusoni dalam jurnal yang berjudul
Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika mendefinisikan
portofolio sebagai kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha,
perkembangan dan kecakapan mereka dalam satu bidang atau lebih.
Kumpulan ini harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria
seleksi, kriteria penilaian dan bukti refleksi diri.
Masih dalam kutipan yang sama menurut Gronlund (1998:159)
portofolio mencakup berbagai contoh pekerjaan siswa yang tergantung pada
keluasan tujuan. Apa yang harus tersurat, tergantung pada subjek dan tujuan
penggunaan portofolio. Contoh pekerjaan siswa ini memberikan dasar bagi
pertimbangan kemajuan belajarnya dan dapat dikomunikasikan kepada siswa,
orang tua serta pihak lain yang tertarik berkepentingan.7
Dalam definisi lain disebutkan bahwa portofolio merupakan kumpulan
tugas yang dikerjakan siswa dalam konteks belajar di kehidupan sehari-hari.
Siswa diharapkan untuk mengerjakan tugas tersebut supaya lebih kreatif.
Mereka memperoleh kebebasan dalam belajar sekaligus memberikan
kesempatan luas untuk berkembang serta memotivasi siswa. Penilaian ini
tidak perlu mendapatkan penilaian angka, melainkan melihat pada proses
7 Elin Rusoni, Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika,http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/PppgTertulis/082001/Portofolio&ParadigmaBaru.htm,24 Oktober 2005.
29
siswa sebagai pembejalaran aktif. Sebagai contoh, siswa diminta untuk
melakukan survei mengenai jenis-jenis pekerjaan di lingkungan rumahnya.8
Sedangkan menurut Dasim Budimansyah (2002) seperti dikutip Tini
Sugiartini dalam tulisannya yang berjudul berpikir kritis dan kreatif dalam
portofolio, portofolio dapat diartikan sebagai wujud fisik, sebagai suatu proses
sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu proses sosial
pedagogis, portofolio adalah kumpulan pengalaman belajar (collection of
learning experience) yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang
berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap
(afektif). Adapun sebagai adjective, portofolio seringkali disandingkan dengan
konsep lain, baik dengan penilaian ataupun dengan model pembelajaran.9
Dalam definisi lain disebutkan bahwa portofolio ialah koleksi atau
kumpulan pekerjaan setiap individu yang tersusun secara sistematis. Dalam
pendidikan portofolio adalah koleksi pekerjaan siswa yang tersusun secara
sistematis10. Selain itu portofolio merupakan suatu kaidah yang digunakan
oleh guru untuk mengumpulkan dan merekam bukti pencapaian pelajar dalam
satu jangka masa yang tertentu. Portofolio berbentuk dokumentasi yang
terstruktur. Ia memerlukan perancangan, pelaksanaan dan penilaian yang
teliti. Proses pembelajaran dijalankan secara kolaboratif untuk mencapai
8 Uus Toharudin, Kompetensi Guru Dalam Strategi Ajar,http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/24/0803.htm 24 Oktober 2005
9 Tini Sugiartini, Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Portofolio, http://pikiran-rakyat.com/cetak/2006/072006/13/99forumguru.htm. 26 Januari 2007..
10 W. James Popham, Classroom Assessment, (Boston: Allyn and Bacon, 1995), h. 163.
30
kepahaman dan mendokumentasikan pemikiran secara kritis dan kreatif serta
pemilihan maklumat dan fakta dari peringkat awal ke akhir. Portofolio dapat
digunakan untuk memantau perkembangan siswa. Karena menyadari proses
belajar sangat penting untuk keberhasilan hidup, portofolio dapat digunakan
oleh siswa untuk melihat kemajuan mereka sendiri terutama dalam hal
perkembangan, sikap keterampilan dan ekspresinya terhadap sesuatu.
Dengan demikian, portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil
pekerjaan seorang siswa yang menggambarkan (merefleksikan) taraf
pencapaian, kegiatan belajar, kekuatan, dan pekerjaan terbaik siswa tersebut11.
Portofolio dapat berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa
atas pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara
guru dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang
dibuat siswa.
Penilaian yang dimaksud dalam penilaian portofolio adalah penilaian
yang diharapkan bukan hanya dilakukan dengan ujian tertulis (paper and
pencil test) saja. Akan tetapi penilaian disini adalah penilaian yang mengena
ke dalam semua aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
psikomotorik. Penilaian juga harus dilakukan secara komprehensif, terpadu,
dan berkelanjutan. Penilaian perlu memberikan perhatian yang seimbang pada
proses dan produk.
11 S. Belen, Portofolio & Penilaian Dalam Pelaksanaan KBK, (Jakarta: Depdiknas, 2004),hal.1.
31
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan terhadap hasil
dan proses penciptaan dari kumpulan karya terbaik siswa. Berkas tersebut
misalnya berupa pekerjaan sketsa, dokumen, karangan, tulisan, dan gambar
yang menunjukkan apa yang dapat dilakukan seseorang dalam lingkungan dan
suasana kerja yang alamiah dan yang sesungguhnya.12
Penilaian portofolio merupakan satu alternatif untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik melalui evaluasi umpan balik dan penilaian sendiri
(self assessment). Melalui penilaian portofolio peserta didik dapat ditunjukkan
perbedaan kemampuan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
dari waktu ke waktu dan atau dibandingkan dengan peserta didik yang lain.
Ada beberapa hal yang menarik dalam penilaian portofolio,
diantaranya:
a. Adanya kerjasama yang terpadu antara peserta didik dengan peserta didik
yang lain maupun antara peserta didik dengan guru
b. Peserta didik dapat memperbaiki dan menyempurnakan objek penilaian mereka.
c. Peserta didik dan guru berkonsentrasi pada karya individual maupun karya
kelompok.
d. Peserta didik memahami dan menggunakan standar yaitu kompetensi
dasar dan indikator yang terdapat dalam kurikulum untuk menilai objek
penilaian mereka baik perorangan maupun kelompok.
12 Depdiknas, Implementasi Kurikulum Bahasa Asing,www.puskur.net/download/naskahakademik/naskahakademikbasing/babiv.doc . 26 Januari 2007
32
e. Peserta didik memiliki kebanggaan, dapat mempublikasikan, dan
memamerkan objek penilaian mereka.
Adapun bentuk-bentuk penilaian portofolio diantaranya sebagai
berikut:
1) Catatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala
bentuk kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya selama
berlangsungnya proses pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang
diamati, waktu pengamatan, dan lembar rekaman kejadiaannya.
2) Ceklis atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan
perkembangan yang hendak dicapai siswa.
3) Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa
4) Respon-respon siswa terhadap pertanyaan
5) Tes skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa
setelah pengajaran dilakukan, misalnya siswa setelah pengajaran
dilakukan, misalnya: tes hasil belajar, pekerjaan rumah, lembar kerja
siswa, dan laporan kegiatan lapangan.13
2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil
pekerjaan peserta didik, tetapi merupakan sumber informasi untuk guru dan
13 Elin Rusoni, Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika,http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/PppgTertulis/082001/Portofolio&ParadigmaBaru.htm,24 Oktober 2005.
33
peserta didik. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan
pengetahuan peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu,
serta pertumbuhan kemampuan peserta didik. Portofolio dapat memberikan
bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan peserta didik
sehingga guru dan peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan
kemampuannya. Portofolio dapat juga berfungsi sebagai alat untuk:
a) Melihat perkembangan tanggung jawab peserta didik dalam belajar.
b) Perluasan dimensi belajar maksudnya belajar tidak lagi menjadikan guru
sebagai satu-satunya sumber informasi tetapi siswa dapat belajar dari
berbagai sumber belajar yang ada di sekitarnya.
c) Pembaharuan kembali proses belajar mengajar maksudnya proses belajar
dimana penilaian terhadap hasil belajar hanya ditentukan oleh guru
diperbaharui dengan melibatkan siswa dalam proses penilaian terhadap
hasil belajar mereka sendiri.
d) Penekanan pada pengembangan pandangan peserta didik dalam belajar.14
Penilaian portofolio bertujuan sebagai alat formatif maupun sumatif.
Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan peserta
didik dari hari ke hari dan untuk mendorong peserta didik dalam merefleksi
pembelajaran mereka sendiri. Portofolio ini difokuskan pada proses
14 Sumarna Surapranata & Muhammad Hatta, Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum2004, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2004), h. 73.
34
perkembangan peserta didik dan digunakan untuk tujuan formatif dan
diagnostik.
Penilaian portofolio ditujukan juga untuk penilaian sumatif pada akhir
semester atau akhir tahun pelajaran. Hasil penilaian portofolio sebagai alat
sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi angka rapor peserta didik, yang
menunjukkan prestasi peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Selain itu,
tujuan penilaian dengan menggunakan portofolio adalah untuk memberikan
informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara
lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat. Rapor merupakan
bentuk laporan prestasi peserta didik dalam belajar dalam kurun waktu
tertentu. Portofolio merupakan lampiran rapor, sehingga rapor tetap harus
dibuat.
Portofolio dalam penilaian di kelas dapat digunakan untuk mencapai
beberapa tujuan yaitu:
a) Menghargai perkembangan yang dialami peserta didik.
b) Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung.
c) Memberikan perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik.
d) Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan
eksperimentasi.
e) Meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.
f) Bertukar informasi dengan orang tua/wali peserta didik dan guru lain.
35
g) Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta
didik.
h) Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri.
i) Membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan.15
3. Prinsip Penilaian Portofolio
Berbeda dengan penilaian lainnya, keterlibatan peserta didik dalam
penilaian portofolio merupakan sesuatu yang harus dikerjakan. Ada beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan
penilaian portofolio di sekolah, antara lain:
a) Saling percaya
Dalam penilaian portofolio guru dan peserta didik ataupun antara
peserta didik dengan peserta didik lainnya harus memiliki rasa saling
mempercayai. Mereka harus merasa sebagai pihak-pihak yang saling
memerlukan, dan memiliki semangat untuk saling membantu. Oleh karena
itu semua pihak harus saling terbuka dan jujur satu sama lain.
b) Kerahasiaan bersama
Kerahasiaan objek penilaian peserta didik merupakan hal yang
sangat penting dalam portofolio. Hasil pekerjaan peserta didik secara
individu ataupun kelompok sebaiknya tidak diperlihatkan kepada peserta
didik lain atau kelompok lain, sebelum diadakan eksibisi (pameran).
15 Ibid., h. 75-76.
36
c) Milik bersama
Semua pihak, guru maupun pesrta didik harus menganggap bahwa
semua objek penilaian merupakan milik bersama yang harus dijaga
bersama-sama pula sehingga akan menumbuhkan rasa tanggung jawab
pada diri mereka.
d) Kepuasan dan kesesuaian
Hasil akhir portofolio adalah ketercapaian standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator. Kepuasan semua pihak terletak pada
tercapai tidaknya standar kompetensi, kompetensi dasar maupun indikator
tersebut dimanifestasikan melalui objek penilaian peserta didik.
e) Penciptaan budaya mengajar
Sebagian orang berpendapat bahwa portofolio adalah metode
pengajaran, sedangkan yang lainnya menganggap sebagai salah satu alat
penilaian. Sebenarnya, antara pengajaran dan penilaian portofolio tidak
dapat dipisahkan. Penilaian portofolio hanya dapat dilakukan jika
pengajarannya menggunakan pendekatan portofolio.
Jika dalam mengajar guru hanya menuntut peserta didik untuk
menghafal fakta atau pengetahuan pada taraf yang rendah, maka penilaian
portofolio tidak akan bermakna.
Penilaian portofolio akan efektif jika pengajarannya menuntut
peserta didik untuk menunjukkan kemampuan yang nyata yang
37
menggambarkan pengembangan aspek pengetahuan, sikap, dan
keterampilan pada taraf yang lebih tinggi.
f) Refleksi bersama
Penilaian portofolio memberikan kesempatan untuk melakukan
refleksi bersama-sama, dimana peserta didik dapat merefleksikan tentang
proses berpikir mereka sendiri, tentang kemampuan pemahaman mereka
sendiri, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, dan mengamati
pemahaman mereka tentang kompetensi dasar dan indikator yang telah
mereka peroleh. Portofolio difokuskan pada pengalaman belajar peserta
didik dari aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam periode
waktu tertentu. Jadi karya peserta didik dalam portofolio tersebut bukan
hanya diambil pada akhir semester saja.
g) Proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses
belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan perilaku harian peserta
didik (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar, antusias tidaknya dalam
mengikuti pelajaran, dan sebagainya. Aspek lain dari penilaian portofolio
adalah penilaian hasil, yaitu menilai hasil akhir suatu tugas yang diberikan
oleh guru.16
16 Ibid., h. 77-80.
38
4. Karakteristik Penilaian Portofolio
Menurut Barton & Collin (1997) seperti dikutip oleh Sumarna
Surapranata dalam bukunya yang berjudul Penilaian Portofolio (Implementasi
Kurikulum 2004) terdapat beberapa karakteristik esensial dalam
pengembangan berbagai bentuk portofolio, yaitu:
a) Multisumber, artinya portofolio memungkinkan untuk menilai berbagai
macam objek penilaian mencakup orang, foto, rancangan, jurnal, audio,
dan video tape.
b) Authentic, artinya objek penilaian ditinjau dari konteks maupun fakta
harus saling berkaitan satu sama lain.
c) Dinamis, artinya portofolio mencakup perkembangan dan perubahan dari
waktu ke waktu.
d) Eksplisit, maksudnya portofolio haruslah jelas dalam arti semua tujuan
pembelajaran berupa kompetensi dasar dan indikator harus dinyatakan
secara jelas dengan menggunakan kata kerja operasional sehingga
memudahkan dalam pengambilan penilaian.
e) Integrasi, artinya portofolio senantiasa berkaitan antara program yang
dilakukan peserta didik di kelas dengan kehidupan nyata sehingga peserta
didik tidak jauh dari apa yang mereka alami.
f) Kepemilikan, artinya adanya keterikatan antara objek penilaian dengan
kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan dalam rangka
39
mencapai standar kompetensi tertentu. Peserta didik harus merasa
memiliki semua objek penilaian yang mereka hasilkan.
g) Beragam tujuan, artinya dengan menggunakan proses pembelajaran
berbasis portofolio dapat dilihat keefektifan suatu program dan pada saat
yang sama mengevaluasi perkembangan individu atau kelompok sebagai
komunitas peserta didik.17
5. Manfaat Penilaian Portofolio
Portofolio sangat bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai
kemampuan dan pemahaman siswa memberikan gambaran otentik kepada
guru tentang apa yang telah dipelajari siswa kesulitan dan kendala yang
dialami siswa dalam belajar dan jenis bantuan yang diharapkan siswa.
Penilaian portofolio dapat dijadikan alat untuk memvalidasi informasi
tentang pemahaman siswa mengenai suatu konsep. Penilaian portofolio juga
dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi rasa tanggung jawab dalam
belajar, memonitor diri sendiri dalam kegiatan belajar, menanamkan
kesadaran untuk meningkatkan kemampuan diri dan membuat argumen-
argumen yang logis.18
17 Ibid., h. 82-85.18 Elin Rusoni, Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika,
http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/PppgTertulis/082001/Portofolio&ParadigmaBaru.htm,24 Oktober 2005.
40
Selain itu juga penilaian portofolio dapat digunakan untuk berbagai
keperluan, misalnya seperti yang dikemukakan oleh Berenson dan Certer
(1995:184) seperti dikutip Ellin Rusoni dalam jurnal yang berjudul Portofolio
dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika berikut ini:
1) Memantau kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu.
2) Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
3) Membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar.
4) Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.
Masih dalam kutipan yang sama, menurut Gronlund (1998 : 158),
portofolio memiliki beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut:
1) Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas.
2) Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh
positif dalam belajar.
3) Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan
motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang
lain.
4) Keterampilan menilai diri sendiri dikembangkan mengarah pada seleksi
contoh pekerjaan dan menentukan pilihan terbaik.
5) Memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu
(misalnya siswa menulis sesuai dengan tingkat level mereka tetapi sama-
sama menuju tujuan umum).
41
6) Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa
bagi siswa itu sendiri, orang tua, dan lainnya.
6. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Portofolio
P. Slamet Widodo berpendapat bahwa model pembelajaran berbasis
portofolio memungkinkan siswa untuk:
(1) Berlatih memadukan konsep yang diberikan guru atau buku sumber
(2) Mempunyai kesempatan dan kebebasan mencari informasi di luar kelas
(3) Memiliki kemampuan dalam memutuskan sesuatu bersama teman
(4) Membuat alternatif untuk mengatasi masalah/objek yang dikaji
(5) Berlatih merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
mengatasi masalah dan mencegah timbulnya masalah yang berkaitan
dengan topik yang dibahas.19
Kelemahan penilaian portofolio dapat berasal dari kondisi guru atau
bahkan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) dan peserta didik
yang belum mengenal penilaian portofolio dan adanya kebiasaan guru dalam
menggunakan tes sebagai alat penilaian yang telah mendarah daging, derajat
reliabilitasnya kurang karena penilaian melibatkan siswa dalam menilai diri
mereka sendiri (self assessment), memerlukan ketekunan, kesabaran dan
keterampilan guru serta keterbatasan waktu dan fasilitas.
19 P. Slamet Widodo, Mengajarkan Mata Pelajaran Kewarganegaraan Materi KebijakanPublik dengan Metode Portofolio Tampilan (Show Case).http://www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/05/015-028.pdf 26 Januari 2007.
42
7. Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio
Ada beberapa perbedaan esensial antara penilaian portofolio dan tes
sebagai alat evaluasi, secara ringkas dapat pada tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Perbedaan Tes dengan Penilaian Portofolio
Tes Portofolio
a) Menilai peserta didik berdasarkan
sejumlah tugas yang terbatas.
b) Menilai hanya guru, berdasarkan
masukan yang terbatas.
c) Menilai semua peserta didik dengan
menggunakan satu kriteria.
d) Proses penilaian tidak kolaboratif
(tidak ada kerja sama, terutama antara
guru, peserta didik dan orang tua).
e) Penilaian diri oleh peserta didik bukan
merupakan suatu tujuan.
f) Yang mendapat perhatian dalam
penilaian hanya pencapaian.
g) Terpisah antara kegiatan
pembelajaran, testing, dan pengajaran.
a) Menilai peserta didik berdasarkan seluruh
tugas dan hasil kerja yang berkaitan
dengan kinerja yang dinilai.
b) Mewujudkan proses penilaian yang
kolaboratif.
c) Menilai setiap peserta didik berdasarkan
pencapaian masing-masing, dengan
mempertimbangkan juga faktor
perbedaan individual.
d) Peserta didik turut serta dalam menilai
kemajuan yang dicapai dalam
penyelesaian berbagai tugas, dan
perkembangan yang berlangsung selama
proses pembelajaran.
e) Peserta didik menilai dirinya sendiri
menjadi satu tujuan.
f) Yang mendapat perhatian dalam
penilaian meliputi kemajuan, usaha, dan
pencapaian.
g) Terkait erat antara kegiatan penilaian,
pengajaran, dan pembelajaran.20
20 Hartono Ama, Penilaian Portofolio Lebih Objektif dan Terbuka,http://www.sibi.or.id/buletin/buletin.asp?idisi=148&idedisi=19&query=Tampil 26 Januari 2007
43
8. Pelaksanaan Penilaian Portofolio
Pelaksanaan penilaian portofolio mensyaratkan kejujuran siswa dalam
melaporkan rekaman belajarnya dan kejujuran guru dalam menilai
kemampuan siswa sesuai dengan kriteria yang yang telah disepakati. Guru
harus mampu menunjukkan urgensi laporan yang jujur dari siswa. Hal ini
terlihat jelas pada tahap pelaksanaan berikut ini:
a. Tahap Orientasi
Tahap orientasi ini pada dasarnya berupa pemberian informasi
mengenai portofolio yang diharapkan untuk dihasilkan oleh siswa setelah
selesai mengikuti pelajaran untuk jangka waktu satu semester, satu tahun
atau tiga tahun. Informasi yang perlu disampaikan pada tahap orientasi ini
adalah: (1) jadwal yang mencakup uraian tentang waktu pelaksanaan
untuk setiap tugas, (2) beban tugas yang menggambarkan beberapa buah
tugas yang harus diwujudkan dalam bentuk karya final oleh siswa, (3)
tema untuk setiap tugas, (4) hasil kerja yang perlu tercakup pada
portofolio. Termasuk di dalamnya adalah karya final beserta unsur-unsur
pendukungnya seperti sket, komponen, bahan referensi, berbagai
eksperimen media, catatan-catatan dan komentar sumber dan siswa
mengenai karyanya.
b. Tahap Penilaian Formatif
Tahap penilaian formatif seiring dengan langkah-langkah siswa
dalam memecahkan masalah artistik akan mengikuti tahap: (1) studi
44
pendahuluan untuk mendalami masalah, (2) pembuatan beberapa alternatif
pemecahan masalah dalam bentuk sket kasar (3) pembuatan karya final
berdasarkan salah satu karya yang terpilih.
Selama proses penciptaan karya ini berlangsung, guru memberikan
umpan balik kepada siswa berdasarkan pengamatan terhadap apa yang
dilakukan atau apa yang dibuatnya. Fokus pengamatan guru terarah pada
dua hal yakni ide siswa dan bagaimana ide tersebut dinyatakan dalam
kegiatan pencarian sumber-sumber nantinya. Dari kegiatan tersebut akan
terjadi diskusi dalam proses pembelajaran dalam rangka menemukan tema
atau topik apa yang hendak dijadikan hasil karya nanti, diskusi ini
memungkinkan seorang guru untuk menilai tiga aspek kemampuan siswa
yang saling berkaitan erat yakni: (1) kemampuan untuk berargumentasi
tentang tema atau topik yang dipilihnya, (2) memberikan gambaran
mengenai pemilihan tema tersebut, (3) mengambil keputusan bersama-
sama untuk hasil karya yang akan dibuatnya.
c. Tahap Penilaian Sumatif
Tahap penilaian sumatif dilakukan pada akhir semester, tahun, atau
program setelah portofolio sebagaimana yang telah ditugaskan pada
orientasi telah dirampungkan oleh siswa. Penilaian sumatif diberikan
untuk menenjukkan prestasi hasil belajar siswa yang tercermin pada
portofolio yang dikembangkannya. Dalam pelaksanaannya, guru dapat
memberikan penilaian terhadap prestasi belajar siswa dengan cara:
45
1) Membandingkan antara prestasi seorang siswa dengan siswa lainnya
dengan pendekatan referensi.
2) Membandingkan antara prestasi siswa dengan standar kualitas artistik
yang ditetapkan berdasarkan pendekatan referensi kriteria.
3) Membandingkan antara prestasi belajar siswa antara masa sebelum
belajar dan masa sesudah belajar.
B. Kemampuan Keterampilan Proses sains
1. Pengertian Keterampilan Proses
Keterampilan proses adalah keseluruhan keterampilan ilmiah yang
terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk
menemukan suatu konsep, prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep
yang telah ada sebelumnya. Ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap
suatu penemuan (falsifikasi). Dengan kata lain keterampilan ini dapat
digunakan sebagai wahana penemuan dan pengembangan
konsep/prinsip/teori. Konsep/prinsip/teori yang telah ditemukan atau
dikembangkan ini akan memantapkan pemahaman tentang keterampilan
proses tersebut.21
Keterampilan proses mewadahi kemampuan siswa untuk menggali
makna yang terkandung dalam informasi, meliputi keterampilan
21 Conny Semiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT GramediaWidiasarana Indonesia, 1992), h. 16.
46
mendeskripsi, mencatat, mengklasifikasi, menilai, menafsirkan, inferensi,
deduksi, prediksi, menganalisis, eksperimen, merencanakan dan
menggeneralisasi. Keterampilan tersebut mengacu kepada keterampilan
mengolah informasi (information processing).22
Keterampilan-keterampilan fisik dan mental pada dasarnya dimiliki
anak meskipun dalam wujud potensi atau kemampuan yang belum terbentuk.
Potensi itu dibawa anak sejak lahir. Potensi disebut juga dengan fitrah.
Dalam Alqur'an surat An-nahl ayat 78, Allah menegaskan
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan
dan hati, agar kamu bersyukur".23
Maka melalui pendidikan fitrah/potensi/kemampuan seorang anak
dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu menciptakan
manusia yang berilmu pengetahuan yang tinggi dan juga berakhlaq mulia.
22 Khoirul Anam, Implementasi Cooperative Learning Dalam Pembelajaran Geografi,Adaptasi Model Jigsaw dan Field Study, (Jakarta: Buletin Pelangi Pendidikan volume 3, 2000), h. 1.
23 Departemen Agama Republik Indonesia, Alqur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: DEPAG), h.413.
47
Dengan demikian guru dapat menumbuhkan, memproses dan
mengarahkan serta mengembangkan fakta dan konsep menjadi roda
penggerak penemuan dan pengembangan sikap dan nilai.
Pendekatan keterampilan proses diarahkan untuk mengembangkan
kemampuan mendasar dalam diri peserta didik agar mampu menemukan
perolehannya. Pembelajaran dilaksanakan melalui komunikasi timbale balik
melalui tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, sehingga siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran agar hasil yang diperoleh dapat diterapkan dalam
kehidupan mereka di kemudian hari. Upaya melibatkan anak secara aktif
dalam proses pendidikan disebut dengan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).24
Jadi, pendekatan keterampilan proses adalah suatu strategi
pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan dan keterampilan fisik
dan mental peserta didik menuju keaktifan melalui CBSA untuk menemukan
dan mengembangkan fakta dan konsep serta pertumbuhan dan pengembangan
sikap dan nilai dalam diri peserta didik.
Dengan menggunakan keterampilan proses akhirnya akan terjadi
interaksi antara konsep/prinsip/teori yang telah ditemukan atau yang telah
dikembangkan di sekolah. Keterampilan proses kebanyakan digunakan untuk
menguji konsep yang telah ada atau verifikasi saja. Dengan adanya
keterlibatan siswa secara aktif baik fisik, mental maupun sosialnya dalam
proses belajar mengajar dapat menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri,
24 Benny Karyadi, Pengembangan Inovasi dan Kurikulum, (Jakarta: Depdikbud, 1992), h. 47.
48
serta sikap inovatif dan kreatif dan mengembangkan keterampilan berpikir,
sikap dan keterampilan lainnya.25
Dengan demikian pembelajaran dengan keterampilan proses menuntut
keaktifan siswa, guru hanya berfungsi sebagai pembimbing dan fasilitator
saja. Dengan menggunakan keterampilan proses siswa akan menemukan
sendiri konsep melalui berbagai kegiatan sehingga pemahaman terhadap
konsep itu lebih melekat dan bermakna. Siswa mampu memproses perolehan
konsep dan sikapnya itu ke dalam kehidupan sehari-hari.
2. Aspek-aspek Keterampilan Proses
Keterampilan proses untukmelakukan kegiaran IPA dikategorikan
menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu, yaitu:
a. Keterampilan proses dasar meliputi observasi, klasifikasi, mengukur,
komunikasi, pengukuran prediksi dan menyimpulkan (inference),
mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal hubungan angka-
angka.26
b. Keterampilan proses terpadu meliputi menentukan variabel, menyusun
tabel data, menyusun grafik, memberi hubungan variabel, memproses
data, menganalisis penyelidikan, menyusun hipotesis, menentukan
25 Ibid., h. 49.26 Noehi Nasution, dkk., Materi Pokok Pendidikan IPA di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2005), h. 5.
49
variabel secara operasional, merencanakan penyelidikan dan melakukan
eksperimen.
Penjabaran keterampilan proses tersebut di antaranya sebagai berikut:
a) Pengamatan (observasi)
Observasi adalah langkah yang paling penting dalam keterampilan
proses, sebab pada observasi siswa dilatih untuk menggunakan kelima
indra dalam melakukan pengamatannya yaitu melihat, mendengar, merasa,
mengecap, dan mencium27.
Para guru perlu melatih anak didik agar terampil dalam
mengobservasi atau mengamati berbagai makhluk, benda dan kenyataan di
alam sekitarnya. Kegiatan observasi merupakan kegiatan penting dalam
sains dan kegiatan observasi merupakan salah satu bagian pokok dalam
sains. Guru harus dapat membimbing dan mengarahkan pengamatan siswa
bahkan harus memperhatikan keselamatan mereka.
b) Menyimpulkan (inference)
Pada waktu melakukan observasi digunakan satu atau lebih alat
indera dan alat ukur. Hasil observasi merupakan fakta atau data yang
berupa informasi yang sesuai mengenai objek yang diamati. Fakta atau
data ini sering kali memberikan suatu pola. Pola dari suatu data itu dapat
ditafsirkan lebih lanjut menjadi suatu penjelasan yang logis. Penjelasan
27 Nurmasari Sartono, Proses Mental yang Berlangsung dalam Pembelajaran IPA, (Jakarta:UT,1986), h. 177-178.
50
atau interpretasi terhadap suatu data yang didasarkan atas hasil observasi
disebut inferensi. Inferensi adalah membuat kesimpulan sementara yang
terkait dengan adanya dugaan-dugaan. Membuat dugaan-dugaan valid
berdasarkan observasi yang didapat merupakan keterampilan penting
untuk belajar secara inkuiri.28
Di dalam inferensi digunakan pengalaman dan pengetahuan yang
telah kita miliki. Dengan demikian jika kita membuat inferensi akan
menuju pada suatu kesimpulan mengenai hasil observasi yang didasarkan
atas pengetahuan dan pengalaman awal.
Karakteristik dari keterampilan menyimpulkan adalah:
1. Mengidentifikasi fakta berdasarkan hasil pengamatan.
2. Menafsirkan fakta menjadi suatu penjelasan yang logis.
Jadi kegiatan menyimpulkan adalah suatu proses melatih siswa
untuk mengubah fakta hasil observasi menjadi suatu penjelasan yang logis
dan rasional berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh
siswa sebelumnya.
c) Menduga (prediksi)
Para ahli sains menyakini bahwa di alam ini ada hubungan sebab
akibat. Untuk memahami adanya hubungan sebab akibat ini salah satunya
memerlukan keterampilan berpikir untuk membuat suatu perkiraan atau
prediksi. Bila siswa dapat menggunakan pola-pola hasil pengamatannya
28 Noehi Nasution, dkk., op.cit, h. 32.
51
untuk mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum
diamatinya, maka siswa mempunyai keterampilan proses meramalkan
(menduga).
Keterampilan memprediksi merupakan suatu keterampilan membuat
atau mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi
berdasarkan suatu keuntungan atau pola yang sudah ada. Prediksi
didasarkan pada observasi, pengukuran, dan informasi tentang hubungan-
hubungan antara variabel yang diobservasi29. Karakteristik dari
keterampilan memprediksi adalah:
1. Menggunakan pola-pola atau hubungan informasi (hasil observasi)
2. Mengantisipasi suatu peristiwa berdasarkan pola atau kecenderungan.
d) Klasifikasi
Untuk mempelajari alam berikut isinya satu persatu adalah tidak
mungkin karena terlalu banyak dan terlalu luas. Salah satu cara untuk
mempelajari sifat-sifat dan isi alam itu misalnya hewan berdasarkan
persamaan dan perbedaan yang ada pada hewan tersebut. Kegiatan
mengelompokkan suatu objek berdasarkan persamaan dan perbedaan atau
ciri-ciri lain yang tampak oleh objek tersebut dikenal dengan istilah
klasifikasi.
Menurut Esler dan Esler (1984) seperti yang dikutip Noehi
Nasution, dkk. dalam bukunya yang berjudul Materi Pokok Pendidikan
29 Ibid., h. 35.
52
IPA di SD, keterampilan mengklasifikasi merupakan keterampilan yang
dikembangkan melalui latihan-latihan mengkategorikan benda-benda
berdasarkan pada sifat-sifat benda-benda tersebut.30
e) Komunikasi
Keterampilan berkomunikasi merupakan hal penting yang harus
dimiliki seseorang karena dengan ia dapat mengungkapkan gagasan,
temuan bahkan perasaannya kepada orang lain. Kegiatan komunikasi ini
bertujuan mengkomunikasikan proses dan hasil penelitian kepada
berbagai pihak yang berkepentingan, baik dalam bentuk kata-kata, grafik,
bagan, maupun tabel, secara lisan atau tertulis.31
Komunikasi yang efektif harus jelas, akurat, dan tidak
membingungkan. Mengkomunikasikan dapat didefinisikan sebagai proses
perubahan informasi dari suatu media ke media lainnya. Komunikasi
sangat penting bagi siswa karena merupakan wahana untuk berlatih
mengemukakan pendapat maupun ide.
f) Identifikasi Variabel
Di alam semesta peristiwa-peristiwa alam sangat sering terjadi
karena adanya fakta dan peristiwa alam yang terjadi sering begitu
kompleks. Untuk mempelajari peristiwa alam dengan lebih mudah kita
30 Ibid., h. 831 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (jakarta: Rineka Cipta, 2002) h. 75.
53
dapat memilah-milah ke dalam bagian yang lebih sederhana dan dapat
dipelajari.
Bagian-bagian dari peristiwa atau sistem alam mini disebut variabel.
Dalam kegiatan penelitian ada tiga variabel yaitu variabel yang
dimanipulasi, variabel merespon, dan variabel kontrol. Variabel yang
dimanipulasi adalah variabel yang sengaja diubah-ubah dalam suatu
sistem. Variabel merespon adalah variabel yang mengadakan respon atau
reaksi akibat adanya variabel yang diubah. Variabel kontrol adalah
variabel pengendali dari faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian.
Ketiga variabel itu saling berpengaruh dan penting dalam sebuah
penelitian untuk kemudian menarik kesimpulan.
g) Merumuskan Hipotesis
Salah satu kegiatan dalam melakukan penelitian adalah
merumuskan hipotesis. Dari rumusan hipotesis dapat diperoleh dalam
penelitian. Hipotesis adalah dugaan sementara yang beralasan untuk
menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Dalam kerja
ilmiah, seorang ilmuan biasanya menbuat hipotesis yang kemudian diuji
melalui eksperimen. Penyusunan hipotesis adalah salah satu kunci
pembuka tabir berbagai hal baru. Semakin tinggi tingkat sekolah anak
latihan-latihan yang sulit dapat diperkenalkan padanya agar lama-lama
mereka terampil penyusun hipotesis yang lebih jitu dan terarah.
54
Di tingkat sekolah dasar perumusan hipotesis biasanya masih
sederhana. Mengembangkan keterampilan menyusun hipotesis sejak dini
sangat bermanfaat karena hampir semua anak berperilaku untuk
memperoleh jawaban segera atas pertanyaannya.
h) Perancangan Eksperimen
Melakukan eksperimen merupakan suatu kegiatan yang memadukan
seluruh keterampilan proses yang telah dipelajari. Eksperimen tidak lain
adalah usaha menguji atau mengetes melalui penyelidikan praktis. Sering
kita menguji gagasan-gagasan dengan kegiatan coba dan ralat (trial and
error)32. Dalam melakukan eksperimen harus dapat menentukan apa yang
akan diamati, diukur, ditulis, menentukan cara dan langkah kerja serta
bagaimana mengolah hasil-hasil pengamatan tersebut.33
i) Pemajangan
Suatu kelas yang memiliki pajangan atau pameran hasil karya anak-
anak yang ditempelkan di tembok atau diletakkan pada rak, di atas meja
atau tempat lain dapat menjadi tempat yang menarik dan memberikan
rangsangan bagi para siswa untuk belajar. Suatu kelas yang kosong tanpa
pajangan dapat menjadi tempat yang membosankan, gersang dan tidak
menggugah inspirasi para siswa. Pajangan hendaknya relevan dengan apa
yang dipelajari siswa dan merupakan hasil kerja keras para siswa.
32 Conny Semiawan, op.cit., h. 26.33 Ratna Wilis Dahar, Interaksi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: UT, 1986), h. 12.
55
3. Kedudukan dan Peranan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains
a. Kedudukan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains
Pengembangan ilmu menurut Thomas Kuhn yaitu melalui revolusi
struktur sains sehingga membentuk paradigma baru dari paradigma lama
yang sudah tidak relevan lagi34. Untuk menganalisis kedudukan
keterampilan proses dalam pembelajaran sains maka keterampilan proses
berperan:
1) Memfalsifikasi paradigma lama dan diakuinya paradigma baru melalui
revolusi-kritis.
2) Semua arah perkembangan ilmu khususnya sains memperbaiki
kesejahteraan hidup manusia dengan memanfaatkan sumber-sumber
yang ada secara maksimal.
Pemahaman mengenai keterampilan proses akan menimbulkan
sikap:
a. Kesadaran adanya suatu masalah. Merumuskan suatu masalah secara
jelas dan lugas sangatlah penting sebab tanpa rumusan yang jelas
sangat sukar untuk mengumpulkan data yang relevan.
b. Memilih data yang relevan dan mengumpulkannya. Hal ini tergantung
pada keterampilan yang dimiliki seseorang.
34 Thomas Kuhn, The Stucture of Scienctific Revolutions,http://www.marxists.org/reference/subject/philosophy/index.htm . 15 Januari 2007.
56
Keterampilan proses merupakan suatu keterampilan ilmiah yang
terarah (kognitif, psikomotorik) yang dapat digunakan untuk:
(1) Menemukan dan memperjelas suatu konsep/teori.
(2) Mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya.
(3) Melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi)
(4) Menumbuhkembangkan sikap kritis.
b. Peranan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains
Dalam pembelajaran sains keterampilan proses memegang peranan
penting didalam pembahasan suatu konsep/teori. Dengan keterampilan
proses siswa diajak melacak kembali cara yang telah dilakukan oleh
ilmuan dan menemukan/membentuk suatu konsep. Keterampilan proses
membantu siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan atau ilmu lain
yang lebih bermakna atau penting dalam hidupnya.
Posisi keterampilan proses dalam pendidikan sains merupakan issu
sentral untuk keseluruhan pendidikan sains. Munculnya gagasan
pengetahuan keterampilan proses sebagai akibat dari sains didominasi
oleh perpindahan pengetahuan dari guru ke siswa. Model yang hanya
mengingat fakta saja mengakibatkan rendahnya motivasi siswa dalam
mempelajari sains sehingga sains dianggap pelajaran yang tidak menarik.
Penggunaan keterampilan proses merupakan suatu proses yang
berlangsung seumur hidup. Pengembangan keterampilan proses sangat
57
diperlukan di sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah sebab pada dasarnya
anak meneliti keingintahuan yang besar terhadap sesuatu. Menurut hasil
penelitian Piaget dan Bruner, anak dapat berpikir tingkat tinggi bila ia
mempunyai cukup pengalaman secara konkrit dan bimbingan yang
memungkinkan pengembangan konsep dan menghubungkan fakta.
Keterampilan proses perlu dilatih karena dapat mengaktifkan
siswa. Keaktifan siswa ini antara lain tampak dalam kegiatan:
a) Membuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran dengan penuh
keyakinan. Mempelajari, mengalami, dan menemukan sendiri
bagaimana memperoleh situasi pengetahuan dan Merasakan sendiri
bagaimana tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepadanya.
b) Belajar dalam kelompok dan mencoba sendiri konsep-konsep tertentu.
Dan mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan dan penghayatan
nilai-nilai secara lisan atau penampilan35
4. Prinsip-prinsip Keterampilan Proses Sains
Metode mengajar termasuk strategi pembelajaran adalah cara yang
sistematis yang digunakan guru dan mengorganisasi materi pelajaran kegiatan
belajar siswa, mengatur formasi tempat duduk dan menggunakan media/alat
peraga untuk mencapai tujuan belajar, agar dapat maksimal maka hendaknya
keterampilan proses dilaksanakan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
35 Suryosubroto, op.cit., h. 71-72.
58
a) Dalam menyusun strategi mengajar, pengembangan keterampilan proses
terintegrasi dengan pengembangan produk sosial.
b) Keterampilan proses sains mulai dari mengobservasi hingga mengajukan
pertanyaan tidak perlu merupakan urutan yang baku dalam mengajar sains.
c) Setiap pendekatan/metode mengajar yang diterapkan dalam pengajaran
sains dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses sains.
Jumlah dan macam-macam keterampilan proses tidak perlu sama untuk
setiap metode asal sesuai dengan perkembangan anak dan materi yang
diajarkan.
d) Pendekatan keterampilan proses menunjukkan suatu kontinum, dengan
metode ceramah mengembangkan keterampilan proses paling sedikit
hingga metode memecahkan masalah paling banyak.
e) Dalam satu satuan waktu keterampilan proses sains harus pernah
dikembangkan dan tersebar di seluruh materi yang diajarkan dalam satuan
waktu. Prinsip-prinsip keterampilan proses harus dilaksanakan walaupun
bersifat fleksibel.
5. Penilaian Keterampilan Proses Sains
Dalam menyusun butir soal keterampilan proses sains hendaknya
memperhatikan karakteristik umun dan khusus sehingga butir soal
keterampilan proses dapat dibedakan dari butir soal keterampilan proses dan
bukan keterampilan proses.
59
Karakteristik umum:
a. Butir soal keterampilan proses harus dapat dibedakan dari butir soal
penguasaan konsep, sehingga konstruksi butir soalnya tidak dibebani
konsep. Hal ini diupayakan agar butir soal tidak rancu dengan pengukuran
konsepnya. Konsep hendaknya dijadikan konteks. Konsep yang terlibat
diyakini penyusun soal telah dipelajari siswa atau tidak asing bagi siswa.
b. Butir soal keterampilan proses hendaknya mengandung sejumlah
informasi yang harus diolah siswa. Informasi dalam butir soal
keterampilan proses dapat berupa gambar, grafik, data dalam tabel dan
uraian.
c. Aspek yang akan diukur oleh butir soal keterampilan proses harus jelas
dan hanya mengandung satu aspek saja.
Karakteristik khusus:
Karakteristik khusus yang harus diperhatikan bila menyusun butir soal
yang mengukur jenis-jenis keterampilan proses:
1) Observasi; dalam butir soal harus ada objek atau peristiwa yang dapat
diamati.
2) Interpretasi; dalam butir soal harus disajikan sejumlah data untuk
memperlihatkan pola.
60
3) Klasifikasi; dalam butir soal harus disajikan objek/peristiwa yang dapat
ditemukan atau dicari persamaan dan perbedaan dari objek tersebut atau
diberi kriteria untuk melakukan pengelompokkan.
4) Prediksi; dalam butir soal harus jelas pola/kecenderungan untuk dapat
diajukan suatu dugaan/ramalan.
5) Komunikasi; dalam butir soal harus ada satu bentuk penyajian tertentu
untuk diubah ke bentuk lain misalnya dari uraian ke bagan.
Dalam penyusunan butir soal keterampilan proses kemudian
dipilihkan satu konsep tertentu untuk dijadikan konsep. Dengan
memperhatikan karakteristik jenis keterampilan proses yang akan diukur,
sajikan sejumlah informasi yang perlu diolah, setelah iu buat pertanyaan atau
suruhan yang dikehendaki untuk memperoleh respon/jawaban yang
diharapkan.
C. Kerangka Berpikir
Ilmu kimia sebagai bagian dari sains merupakan ilmu yang cukup
kompleks dan dalam penyampaian materi pelajaran harus sesuai dengan
karakteristik materi pelajaran tersebut. Misalnya untuk konsep yang bersifat
abstrak dapat diajarkan melalui pendekatan kontruktifisme dengan menggunakan
analogi inkuiri. Sedangkan untuk hitungan dapat digunakan pendekatan
pembelajaran berbasis masalah yang mampu mengaitkan masalah keseharian
dengan pemahaman konsep kimia. Untuk kimia terapan dapat menggunakan
61
pendekatan pembelajaran kontekstual atau pendekatan berbasis proyek (project
base learning) atau pendekatan sains. Namun apapun metode pembelajaran yang
digunakan, sebaiknya siswa mengkonstruksi sendiri dan guru lebih berperan
sebagai fasilitator bukan sebagai sumber informasi utama.
Materi-materi yang terdapat pada pelajaran kimia sebagian besar bersifat
abstrak dan hal inilah yang membuat materi pelajaran kimia menjadi sulit untuk
dimengerti dan dipahami. Untuk itulah diperlukan seorang guru yang mempunyai
gagasan-gagasan baru dalam proses penyampaian ilmu pengetahuan, seorang guru
yang kreatif, inovatif dan produktif.
Seorang guru harus mampu menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran
yang kondusif yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Sehingga materi
materi kimia yang abstrak dan sulit menjadi lebih konkrit dan mudah dipahami
siswa.
Penilaian portofolio mempunyai peranan yang cukup besar dalam rangka
penyampaian materi pelajaran, penumbuhan dan juga pembentukan serta
pengembangan kemampuan keterampilan proses sains karena dengan
dilaksanakannya penilaian portofolio ini siswa akan berpartisipasi aktif untuk
memperhatikan proses terjadinya sesuatu, atau proses tentang cara kerja sebuah
mesin, siswa dapat menentukan perkembangannya sendiri serta dapat menilai dir
mereka sendiri, dan lain sebagainya.
Interaksi edukatif ini benar-benar akan efektif. Hal ini disebabkan,
perhatian siswa diarahkan pada hal-hal yang dianggap penting sehingga hal-hal
62
yang penting itu dapat diamati sepenuhnya. Pengalaman-pengalaman belajar
hanya dapat diperoleh apabila siswa turut aktif dalam melakukan sesuatu. Di
samping itu segala permasalahan yang timbul dapat dijawab dengan teliti dan
penuh kejujuran dan melambangkan nilai-nilai kebersamaan.
Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas diduga dengan digunakannya
penilaian portofolio pada mata pelajaran kimia, diharapkan akan lebih
meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains siswa.
D. Pengajuan Hipotesis
Sebagai upaya untuk menemukan jawaban dalam penelitian ini penulis
mengajukan hipotesis sebagai jawaban sementara dari masalah yang telah
dirumuskan. Adapun hipotesis tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
hipotesis alternatif (HA) dan hipotesis nol (Ho). Hipotesis nol dilakukan untuk
menghindari subyektifitas dan kejujuran dalam melakukan penelitian.
Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan penilaian portofolio terhadap
kemampuan keterampilan proses sains siswa.
Ha : Ada pengaruh penggunaan penilaian portofolio terhadap kemampuan
keterampilan proses sains siswa.
63
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bukti empiris
tentang seberapa besar hasil yang menunjukkan pengaruh penilaian portofolio
terhadap kemampuan keterampilan proses sains kimia siswa MAN 4 Model
Jakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 4 Model Jakarta Jl. Pupan Raya
Pondok Pinang Jakarta Selatan. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian adalah
semester ganjil tahun ajaran 2006/2007 yaitu pada tanggal 6 – 25 November 2006.
C. Variabel Penelitian
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau
obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu
obyek dengan obyek yang lain36. Variabel adalah suatu sifat benda atau
kemampuan manusia yang dapat kita ukur atau amati secara langsung. Menurut
36 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif dan R&D),(Bandung: Alfabeta, 2006), cet. Ke-2, h. 60.
64
Kidder (1981), variabel suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan
menarik kesimpulan darinya37.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa
variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.38 Karena penelitian ini mengukur
kemampuan keterampilan proses sains dengan bentuk penilaian portofolio maka
variabel yang digunakan adalah variabel kuantitatif.
Adapun secara rinci variabel penelitian dijelaskan sebagai berikut:
Variabel bebas atau variabel eksperimen (X) : Penilaian portofolio
Variabel terikat atau variabel kontrol (Y) : Kemampuan keterampilan proses
sains
D. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode quasi experiment
yaitu eksperimen yang belum seperti apa adanya atau tidak murni. Penulis
mencoba melaksanakan pembelajaran kimia dengan menerapkan penilaian
37 Ibid., h. 61.38 Ibid.,
65
portofolio dan melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap kemampuan
keterampilan proses sains siswa.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah posttest
only control group design. Penggunaan desian ini didasari asumsi bahwa
kelompok eksperimen dan kelompok pembanding yang diambil sudah betul-
betul ekuivalen.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian postes,
bentuk desain penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Desain Penelitian
Pemilihan
Sampel
Perlakuan Postes
Kelas XI IPA 2
Kelas XI IPA 3
XA
XB
O1
O2
Keterangan: XA = Pembelajaran tanpa penilaian portofolio
XB = Pembelajaran dengan penilaian portofolio
O1 = Nilai yang didapat tanpa diterapkan penilaian portofolio
O2 = Nilai yang didapat dengan diterapkan penilaian portofolio
66
Desain penelitian:
1. Pemilhan sampel dari populasi terjangkau.
2. Pembelajaran tentang Laju Reaksi Kimia. Dalam hal ini Pembelajaran
dipisah menjadi dua perlakuan.
3. Perlakuan pertama yaitu pembelajaran tanpa menggunakan penilaian
portofolio yang diterapkan pada kelas kontrol (XI IPA 2). Dalam hal ini
siswa tidak diberikan lembar portofolio yang wajib diisi di setiap akhir
pelajaran.
4. Perlakuan kedua yaitu pembelajaran dengan menggunakan penilaian
portofolio yang diterapkan pada kelas eksperimen (XI IPA 3). Dalam hal
ini siswa diberikan lembar portofolio yang wajib diisi di setiap akhir
pelajaran. Dan mengumpulkan hasil karyanya ke dalam sebuah amplop
berdasarkan urutan hari belajar.
5. Memberikan posttest (O) kepada siswa untuk mengukur variabel terikat.
6. Menghitung perbedaan hasil posttest kelas kontrol dengan kelas
eksperimen.
7. Menggunakan tes statistik yang cocok dengan desain penelitian ini untuk
menentukan apakah perbedaan dalam skor ini signifikan atau tidak, yaitu
apakah perbedaan yang dihasilkan dapat menolak hipotesis nol.
67
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut terminologi populasi adalah keseluruhan subjek pendidikan.
Menurut kamus riset karangan Drs. Komaruddin sebagaimaan dikutip
Mardalis dalam bukunya yang berjudul metode penelitian, populasi adalah
semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel39. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan40.
Adapun populasi target adalah seluruh siswa MAN 4 Model Jakarta Jl.
Pupan Pondok Pinang Jakarta Selatan sedangkan populasi terjangkaunya
adalah siswa-siswi kelas II (dua) yang berjumlah delapan (10) kelas.
2. Sampel
Sampel menurut Drs. Mardalis adalah sebagian dari seluruh individu
yang menjadi objek penelitian dengan tujuan memperoleh keterangan
mengenai objek penelitian dengan cara mengamati sebagian dari populasi-
39 Drs. Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), Edisi I. cet. Ke-5, h. 53.40 Sugiyono, Op.Cit., h. 117.
68
populasi41. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 dan XI
IPA 3 yang berjumlah 70 orang.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purpossive sampling, yaitu teknik yang dipakai apabila peneliti ingin menentukan
sampel sesuai tujuan yang diinginkan yaitu untuk mengetahui adanya peningkatan
kemampuan keterampilan proses sains siswa pada materi laju reaksi kimia dengan
menggunakan penilaian portofolio.
G. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik secara objektif. Instrumen yang
dimaksud adalah tes formatif untuk memperoleh data tentang kemampuan
keterampilan proses sains yang terdiri dari 35 soal pilihan ganda, setiap jawaban
betul diberi nilai 1 (satu) dan jawaban salah diberi nilai 0. Sebelum instrumen tes
dibuat, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen tes. Kisi-kisi adalah
suatu format berbentuk matriks yang memuat informasi untuk dijadikan pedoman
dalam membuat dan menyusun soal menjadi tes.
41 Drs. Mardalis, op. cit. h.. 55.
69
Tes formatif ini terdiri dari pretes atau tes uji coba soal yang berfungsi
untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut dapat memenuhi syarat validitas
dan reliabilitas atau tidak, dan postes yang berfungsi untuk mengetahui
kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah diterapkannya penilaian
portofolio.
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Soal Uji Coba Keterampilan Proses
Variabel Subvariabel Indikator NomorSoal
KeterampilanProses
Observasi 1. Mengamati objek dengan
alat indera/alat bantu
4*, 10, 17*,19*
Inferensi 1. Mengidentifikasi hasil
pengamatan
2. menafsirkan data menjadi
uraian logis
6*, 20, 34*
2*, 7*, 8, 31
Prediksi Memperkirakan sesuatuberdasarkan ciri-cirinya ataupolanya
3, 13*, 16,32*
Klasifikasi 1. Mencari persamaan dari dua
objek pengamatan
2. Mencari perbedaan dari dua
objek pengamatan
14*, 15, 27
18*, 28*, 29
Komunikasi Menginformasikan dalambentuk simbol/peta/grafik
21*, 35
IdentifikasiMasalah
Memilah variabelberdasarkankondisi/hubungan
11, 22,25*, 33
PerumusanHipotesis
1. Mengadakan dengan
sementara pengaruh variabel
1*, 12, 26,30
70
manipulasi terhadap variabel
respon
2. Menjelaskan hubungan antar
variabel
5, 9*, 23*,24
Keterangan : * adalah soal yang dipakai dalam penelitian
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Soal Keterampilan Proses
Variabel Subvariabel Indikator NomorSoal
KeterampilanProses
Observasi 1. Mengamati objek dengan
alat indera/alat bantu
3, 9, 10
Inferensi 1. Mengidentifikasi hasil
pengamatan
2. menafsirkan data menjadi
uraian logis
4, 8, 17
2, 5
Prediksi Memperkirakan sesuatuberdasarkan ciri-cirinya ataupolanya
7, 16
Klasifikasi 1. Mencari persamaan dari dua
objek pengamatan
2. Mencari perbedaan dari dua
objek pengamatan
8, 15
11
Komunikasi Menginformasikan dalambentuk simbol/peta/grafik
12
IdentifikasiMasalah
Memilah variabelberdasarkankondisi/hubungan
14
PerumusanHipotesis
1. Mengadakan dengan
sementara pengaruh variabel
manipulasi terhadap variabel
1
71
respon
2. Menjelaskan hubungan antar
variabel
6, 13
H. Teknik Pengumpul Data
Suatu penelitian agar dapat dikatakan ilmiah harus menggunakan alat ukur
yang valid dan reliabel. Untuk itu sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu
dilaksanakan uji coba terhadap alat ukur yang akan digunakan. Apakah instrumen
tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitas atau tidak. Uji coba
instrumen ini dimaksudkan untuk melihat tingkat kesukaran, daya beda,
pengecoh, validitas, dan reliabilitas instrumen.
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Hakikat validitas adalah berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu
mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut42.
Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menentukan apakah instrumen
yang telah dibuat valid untuk digunakan. Pengujian validitas instrumen ini
dilakukan dengan pengujian validitas item.
a. Tingkat Kesukaran (difficulty index)
42 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 103.
72
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang merupakan hasil
perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban benar
yang seharusnya diperoleh dari suatu item. Tingkat kesukaran suatu item
dapat diketahui dari banyak siswa yang menjawab benar.
Rumus:
Ketentuan: P = 0.00 – 0,25 (Sukar)
P = 0,26 – 0,75 ( Sedang)
P = 0,76 – 1,00 (Mudah)
Tingkat kesukaran yang baik adalah P = 0, 5 atau 0,5<P<0,75
b. Daya Beda (descriminating power)
Daya beda suatu item adalah taraf sampai dimana jumlah jawaban
benar dari siswa-siswa yang tergolong kelompok atas (pandai = upper
group) berbeda dari siswa-siswa yang tergolong kelompok bawah (bodoh =
lower group).
Rumus:
siswajumlah
benarjawabanP
0,5N
)B(BD ba
73
Keterangan:Ba = Jumlah benar kelompok atas
Bb = Jumlah benar kelompok bawah
N = Jumlah peserta tes
Daya beda yang baik adalah D > 0,30
c. Pengecoh (distractor)
Dari pola jawaban soal dapat ditentukan apakah pengecoh berfungsi
sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Pengecoh yang tidak dipilih sama
sekali oleh peserta tes berarti bahwa pengecoh itu jelek, terlalu mencolok
dan menyesatkan. Sebaliknya sebuah pengecoh dapat dikatakan berfungsi
dengan baik apabila pengecoh tersebut mempunyai daya tarik yang besar
bagi peserta tes yang kurang memahami konsep atau materi.
Untuk soal pilihan ganda, alternatif jawaban harus homogen dan logis
sehingga setiap pilihan dapat berfungsi. Suatu pengecoh dapat dikatakan
berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes.
d. Validitas Instrumen
Untuk mengetahui validitas instrumen maka digunakan validitas isi.
Hal ini dilakukan dengan cara mengembangkan indikator-indikator
kemampuan keterampilan proses sains siswa tentang laju reaksi kimia.
Untuk mengukur validitas soal dalam penelitian ini digunakan beberapa
langkah di bawah ini, yaitu :
74
1) Mencari Proporsi menjawab benar (p) setiap butir soal (no. 1)
, dimana :
2) Mencari proporsi siswa yang menjawab salah (q) setiap butir soal (no. 1)
3) Mencari Rerata skor peserta tes (Mp) setiap butir soal (no. 1)
4) Mencari Mean Total
5) Mencari Standar Deviasi Total
6) Mencari angka indeks korelasi poin biserial (untuk menguji validitas
soal)43
Jika rpbi > rtabel, maka soal dikatakan valid
Keterangan : rpbi = angka indeks korelasi poin biserial
43 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: BumiAksara, 2005), h. 79.
N
xp a
siswajumlahN
a.nosoalbenarjumlahx
kesukarantingkatp
a
p1q
benarmenjawabyangtespesertajumlah
benarmenjawabyangtestotalskorjumlahMp
N
xtMt
22
N
xt
N
xtSDt
q
p
SD
MMr
t
tppbi
75
Mp = rata-rata skor yang dicapai oleh peserta tes yang
menjawab betul, yang sedang dicari korelasinya dengan
tes secara keseluruhan
Mt = mean skor total
SDt = standar deviasi total (standar deviasi dari skor total)
p = proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap
butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes
secara keseluruhan
2. Reliabilitas
Reliabilitas dalam suatu pengukuran memiliki maksud bahwa sejauh
mana alat yang digunakan dalam penelitian memberikan suatu keajegan
pengukuran sesuai dengan yang akan diukur dan dimaksud. Dengan kata lain,
uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan
dapat mengukur sesuatu yang akan diukur secara konsisten dari waktu ke
waktu44. Untuk mengukur reliabilitas soal dalam penelitian ini, penulis
menggunakan rumus KR. 20 (Kuder Richardson). Rumus ini hanya ditujukan
pada analisis data dari pertanyaan yang bersifat dikotomi, artinya hanya ada
44 Fo’arota T, Pengolahan Data Penelitian Perbandingan dan Hubungan, (Jakarta: UKI, 2005),h. 22.
76
dua kemungkinan jawaban (benar dan salah) skor 1 untuk yang benar dan skor
0 untuk yang salah45. Rumus KR-20 sebagai berikut:
dimana,
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t,
yakni tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan
hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang
diambil dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan46.
Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengujian awal, yaitu :
1. Pengujian Prasyarat Penelitian
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya
distribusi sampel yang diteliti. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji
Liliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut:
45 Ibid., h. 26-27.46 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006),
h. 278.
2
2
1 St
qpSt
)1n(
nr
totaliansvarSt
p1q
itemnomorpadamenjawab
yangsubjekbanyaknyaproporsip
instrumendalamitemjumlahn
2
77
1. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar
2. Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data berikut dengan rumus:
Zi =S
Keterangan:
Zi = skor baku
X = nilai rata-rata
X = skor data
SDt= standar deviasi total
3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan
tabel Zi sebutkan dengan F (Zi) dengan aturan jika Zi > 0, maka F (Zi)
= 0,5 + nilai tabel, jika Zi < 0, maka F (Zi) = 1- (0,5 + nilai tabel).
4. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2... Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Zi. Jika, proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka:
S (Zi) =n
Ζnyang...Ζ..Ζ,Ζbanyaknya 21
5. Hitung selisih F (Zi) – S (Zi), kemudian tentukan harga mutlak.
6. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai
ini dinamakan Lo.
7. Memberi interpretasi Lo dengan membandingkan dengan Lt, Lt adalah
harga yang ambil dari tabel harga kritis uji liliefors.
78
8. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah
didapat, apabila Lo < Lt maka sampel berasal dari distribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians, rumus
uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, yaitu :
F = 22
21
S
Sdimana
Keterangan : F = homogenitas
S12 = varians terbesar atau data pertama
S22 = varians terkecil atau data kedua
Fhitung < Ftabel = sampel homogen
Fhitung > Ftabel = sampel tidak homogen
2. Pengujian Hipotesis dengan Uji-t
Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan rumus:47
2M1M
21o SE
MMt
SEMI-M2 = 22M
2MI SESE
47 Ibid., h. 324.
1nn
ΧΧnS
222
79
SEM1 =1N
SD1
SEM2 =1N
SD2
Keterangan:
to = t hasil perhitungan
M1 = rata-rata skor, sampel dengan menggunakan penilaian portofolio
M2 = rata-rata skor, sampel tanpa menggunakan penilaian portofolio
SD1 = simpangan baku, sampel dengan menggunakan penilaian portofolio
SD2 = simpangan baku, sampel tanpa menggunakan penilaian portofolio
SEM1 =standar eror mean sampel dengan menggunakan penilaian portofolio
SEM2 =standar eror mean sampel tanpa menggunakan penilaian portofolio
SEM1- M2 = standar eror mean sampel gabungan
J. Hipotesis Statistik
Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut:
Ho : XA ═ XB
Ha : XA ≠ XB
Keterangan:
Ho = Hipotesis nihil
Ha = Hipotesis alternatif
80
XA = Nilai siswa tanpa pembelajaran menggunakan penilaian portofolio
XB = Nilai siswa dengan pembelajaran menggunakan penilaian portofolio
81
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penerapan Pembelajaran Menggunakan Penilaian Portofolio di MAN 4
Model Jakarta
1. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Penilaian Portofolio
Pembelajaran menggunakan penilaian portofolio merupakan proses
pembelajaran yang didalam pelaksanaannya siswa dituntut untuk aktif
berperan serta dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilaksanakan
mengharuskan siswa dapat mengembangkan dan meningkatkan
pengetahuannya baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini
dapat dilihat dari berbagai produk yang dihasilkan siswa selama pelajaran
berlangsung.
Selama pembelajaran, berbagai aspek pengetahuan siswa dilatih sesuai
dengan tujuan dan materi pembelajaran yang disampaikan. Pembelajaran yang
dilaksanakan mengharuskan siswa dapat melatih keterampilan proses sains
melalui kegiatan praktek. Selama melakukan praktikum, kemampuan
keterampilan sains siswa dirangsang dengan berbagai kegiatan sesuai
prosedur kerja mulai dari merencanakan, mempersiapkan alat dan bahan,
melakukan percobaan, mengamati dan mencatat hasil percobaan untuk
selanjutnya menarik suatu kesimpulan berdasarkan data-data yang diperoleh.
82
Dengan demikian diperlukan suatu alat penilaian yang dapat mengukur setiap
perkembangan siswa dari waktu ke waktu.
2. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Penilaian Portofolio
Ada beberapa aspek evaluasi yang perlu diperhatikan dalam melihat
hasil pelaksanaan pembelajaran menggunakan penilaian portofolio terhadap
kemampuan keterampilan proses sains.
1) Aspek Psikomotorik
Dalam pembelajaran menggunakan penilaian portofolio dalam
upaya meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains digunakan
lembar kerja siswa (LKS) yang berfungsi sebagai laporan hasil kerja
siswa setelah melaksanakan praktikum. Dari LKS tersebut dilakukan
analisis psikomotorik yang terdiri dari beberapa indikator penilaian
yang menyangkut keterampilan proses sains diantaranya:
a. Menyiapkan alat dan bahan
Dalam penyiapkan alat dan bahan, semua siswa mampu mengenal
alat dan bahan serta mampu mengopesasikannya sesuai fungsinya
masing-masing
b. Melakukan percobaan
Dalam melakukan praktik sebagian besar siswa sudah mampu
melakukan percobaan sendiri dan guru hanya sebagai fasilitator.
83
c. Mengamati hasil reaksi
Dalam hal ini diharapkan siswa mampu memahami hasil reaksi
sesuai dengan ciri-ciri yang diperlihatkan dari tiap reaksi.
d. Mencatat dan menganalisis data
Mencatat dan menganalisis sangat diperlukan karena melalui
pencatatan hasil siswa dapat menganalisis berbagai gejala yang ada
untuk selanjutnya dibuat suatu kesimpulan
e. Menarik Kesimpulan
Apabila antara apa yang diamati, dicatat dan dianalisis terdapat
korelasi yang benar maka siswa dapat menarik kesimpulan yang
benar pula dan hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dianggap
berhasil.
2) Aspek Afektif
Penilaian ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui
sejauh mana perkembangan perilaku siswa setelah pembelajaran. Hal
ini meliputi kerja sama, ketelitian, keseriusan, kehati-hatian, keaktifan
dan lain sebagainya. Dengan demikian penilaian afektif ini dilakukan
secara langsung oleh guru berdasarkan indikator tersebut di atas,
dimana guru mengamati perilaku siswa ketika pembelajaran
berlangsung.
84
B. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Penilaian Portofolio
dengan yang tidak menggunakan Penilaian Portofolio
1. Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Penilaian Portofolio
Skor kemampuan keterampilan proses sains kelompok siswa setelah
pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio mempunyai rentang
skor 53 – 94 dan skor rata-rata sebesar 73,46 dengan standar deviasi sebesar
8,82 (lihat lampiran 21), sedangkan untuk median dan modusnya masing-
masing sebesar 73,89 dan 78,75 (lihat lampiran 13).
Penyebaran dari data yang telah dikumpulkan dapat dilihat dalam tabel
5 di bawah ini :
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains SiswaDengan Menggunakan Penilaian Portofolio
No.Interval
kelas
Titik
tengah
Batas
bawah
Batas
atas
Frekuensi
fk(a) fk(b)Absolut
Relatif
(%)
1 88 - 94 91 87,5 94,5 3 8,57 3 35
2 81 – 87 84 80,5 87,5 6 17,14 9 32
3 74 – 80 77 73,5 80,5 9 25,72 18 26
4 67 – 73 70 66,5 73,5 8 22,86 26 17
5 60 – 66 63 59,5 66,5 7 20 33 9
6 53 – 59 56 52,5 59,5 2 5,71 35 2
Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat bahwa pada interval kelas 74 – 80
merupakan skor yang paling banyak diperoleh siswa setelah pembelajaran
85
dengan menggunakan penilaian portofolio, sedangkan pada interval 53 – 59
merupakan skor yang paling sedikit diperoleh siswa. Bila ditampilkan dalam
bentuk histogram data tersebut akan terlihat seperti gambar 1 di bawah ini.
05
101520
253035
Frek
uens
i rel
atif
Batas Nyata Skor
87,580,573,566,559,552,5
Gambar 1. Histogram Kemampuan Keterampilan Proses Sains SiswaDengan Menggunakan Penilaian Portofolio
Keterangan:
Frekuensi relatif : Skor-skor dalam interval kelas yang dinyatakan dalam
bentuk persentase
Batas nyata skor : batas yang secara nyata dipandang interval kelas yang
di bawah dengan kelas yang di atas.
2. Hasil Belajar Kimia Siswa tanpa Menggunakan Penilaian Portofolio
Dari data skor kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah
pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio mempunyai rentang
skor antara 41 – 82 dan skor rata-rata 61,68 dengan harga standar deviasi
86
sebesar 8,51 (lihat lampiran 21) sedangkan mediannya sebesar 61,85 serta
modus sebesar 67,1 (lihat lampiran 14). Penyebaran skor dari data yang telah
dikumpulkan dapat dilihat dalam tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains SiswaTanpa Menggunakan Penilaian Portofolio
No.Interval
kelas
Titik
tengah
Batas
bawah
Batas
atas
Frekuensi
fk(a) fk(b)Absolut
Relatif
(%)
1 76 – 82 79 75,5 82,5 2 5,71 2 35
2 69 – 75 72 68,5 75,5 6 17,14 8 33
3 62 – 68 65 61,5 68,5 10 28,57 18 27
4 55 – 61 58 54,5 61,5 9 25,72 27 17
5 48 – 54 51 47,5 54,5 5 14,29 32 8
6 41 – 47 44 40,5 47,5 3 8,57 35 3
Dari tabel distribusi frekuensi skor kemampuan keterampilan proses sains
siswa tanpa menggunakan penilaian potofolio di atas dapat dilihat bahwa pada
interval kelas 62 – 68 memiliki skor paling banyak yang diperoleh siswa setelah
pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio. Sedangkan pada interval
kelas 76 – 82 memiliki skor paling sedikit yang diperoleh siswa. Dari tabel
distribusi ini dapat pula ditampilkan dalam bentuk histogram seperti dapat dilihat
pada gambar 2 di bawah ini:
87
05
101520253035
Frek
uens
i rel
atif
Batas Nyata Skor
75,568,561,554,547,540,5
Gambar 2. Histogram Skor Kemampuan Keterampilan Proses Sains SiswaTanpa Menggunakan Penilaian Portofolio
Keterangan:
Frekuensi relatif : Skor-skor dalam interval kelas yang dinyatakan dalam
bentuk persentase
Batas nyata skor : batas yang secara nyata dipandang interval kelas yang
di bawah dengan kelas yang di atas.
3. Pengujian Prasyarat Penelitian
Dari data yang telah dipaparkan di atas, terlihat bahwa skor
kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran dengan
menggunakan penilaian portofolio memiliki skor rata-rata sebesar 73,46
sedangkan skor kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah
pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio memiliki skor rata-rata
sebesar 61,86. Hal ini belum dapat menjawab hipotesis yang diajukan, karena
88
itu perlu dilakukan analisis dengan menggunakan uji-t untuk memperoleh
kejelasan dan kepastian (secara metematis), apakah hubungan antarvariabel
itu merupakan hubungan yang berarti atau signifikan, ataukah hubungan yang
tidak berarti atau tidak menyakinkan. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis
perlu pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data penelitian yang meliputi uji
normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji Liliefors. Sebelum dilakukan pengujian, langkah
pertama adalah merumuskan hipotesis, yaitu:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data berdistribusi tidak normal
Hasil yang diperoleh dalam uji normalitas data hasil penelitian
setelah pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio adalah
sebagai berikut:
L hitung (Lo) = 0,1288(lihat lampiran 17)
L tabel (Lt) = 0,149
Dengan demikian, karena Lo < Lt, maka hipotesis nol (Ho) diterima, yaitu
data hasil penelitian setelah pembelajaran dengan menggunakan penilaian
portofolio berdistribusi normal.
89
Sedangkan hasil yang diperoleh dalam uji normalitas data hasil penilaian
setelah pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio adalah
sebagai berikut:
L hitung (Lo) = 0,1300(lihat lampiran 19)
L tabel (Lt) = 0,149
Oleh karena Lo < Lt, maka hipotesis nol (Ho) diterima, yaitu data hasil
penelitian setelah pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio
juga berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 7
hasil uji normalitas di bawah ini:
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas
Lo
Lt KesimpulanKelas Eksperimen Kelas Kontrol
0,05 0,1288 0,1300 0,149 Ho diterima
b. Uji Homogenitas
Setelah diketahui bahwa data hasil penelitian berdistribusi normal,
selanjutnya dapat diuji tingkat homogenitasnya. Uji homogenitas
dilakukan untuk melihat perbedaan skor siswa yang diberikan perlakuan
penilaian portofolio dengan yang tidak diberikan perlakuan penilaian
portofolio.
Ho : data berdistribusi homogen
Ha : data berdistribusi tidak homogen
90
Kriteria pengujian:
Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima, berarti kedua data sampel homogen
Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, berarti kedua data sampel tidak homogen.
Dari hasil perhitungan uji homogenitas didapat Fhitung < Ftabel yaitu
Fhitung = 1,451 sedangkan Ftabel = 1,764. hal ini berarti pada taraf
signifikansi = 0,05 (5%) Ho diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut berasal dari populasi yang
berdistribusi homogen (lihat lampiran 20). Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada tabel 8 uji homogenitas di bawah ini.
Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas
F
N KesimpulanHitung Tabel
0,05 1,451 1,764 35 Ho diterima
4. Pengujian Hipotesis
Setelah diketahui bahwa data hasil penelitian ini berdistribusi normal
dan homogen, maka selanjutnya dianalisis dengan uji-t. Dalam pengujian
hipotesis didapat hasil sebagai berikut:
Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan penilaian
portofolio
91
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan penilaian
portofolio
Berdasarkan perhitungan, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
thitung = 5,52 (lihat lampiran 21)
ttabel = 2,03 ( = 0,05 / 5%)
Oleh karena thitung > ttabel, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan penilaian portofolio
terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa. Hasil yang didapat
dapat dilihat pula dalam tabel 9 di bawah ini.
Tabel 9. Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis dengan Uji-t
N X thitung ttabel Kesimpulan
N1 = 35
N2 = 35
1X = 80,14
2X = 70,14
5,52 2,03 Ho ditolak
C. Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Penilaian Portofolio Terhadap
Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran dengan
menggunakan penilaian portofolio. Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan uji
normalitas didapat Lo (kelas eksperimen) sebesar 0,1288 dan Lo (kelas kontrol)
92
sebesar 0,1300 dengan Lt sebesar 0,149. Dengan demikian, karena Lo < Lt, maka
hipotesis nol (Ho) diterima, yaitu kedua data hasil penelitian berdistribusi normal.
Dari hasil perhitungan uji homogenitas didapat Fhitung < Ftabel yaitu Fhitung =
1,451 sedangkan Ftabel = 1,764. Hal ini berarti pada taraf signifikansi = 0,05
(5%) Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel
tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi homogen.
Perbedaan skor rata-rata kemampuan keterampilan proses sains siswa
setelah pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio dengan skor
kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran tanpa
menggunakan penilaian portofolio cukup signifikan yaitu 73,46 untuk skor rata-
rata siswa yang diberikan penilaian portofolio dan 61,68 untuk skor rata-rata
siswa yang tidak diberikan penilaian portofolio. Hal ini membuktikan bahwa
kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran dengan
menggunakan penilaian portofolio lebih tinggi daripada kemampuan keterampilan
proses sains siswa tanpa penilaian portofolio.Hal ini didukung karena dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan portofolio setiap siswa diwajibkan
mengisi lembar portofolio yang diberikan setiap akhir pelajaran. Lembar
portofolio ini berisi tentang sejauh mana siswa dapat menyimak, memahami dan
mengerti materi pelajaran yang disampaikan. Lembar portofolio ini
mengharuskan siswa membuat suatu ringkasan materi yang telah disampaikan
sesuai dengan kemampuan siswa dalam memerima dan memahami materi
93
pelajaran tersebut. Apa yang didapat siswa setelah pembelajaran itulah yang
dibuat ringkasan materi.
Disamping itu pula dalam lembar portofolio ini terdapat suatu bagian yang
berisi penilaian diri sendiri (self assesment). Siswa diminta untuk memberikan
penilaian terhadap dirinya sendiri, dalam hal ini siswa diharuskan menjelaskan
apa saja yang dilakukannya selama pelajaran berlangsung. Dari bagian ini guru
dapat mengetahui bagaimana kondisi siswa selama pembelajaran berlangsung.
Apakah para siswa menyimak dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru
atau tidak. Apakah para siswa dapat memahami dan mengerti penjelasan yang
diberikan atau sebaliknya. Dari hasil ini seorang guru dapat melakukan evaluasi
terhadap dirinya terutama mengenai strategi dan metode pembelajaran yang
digunakan dan juga evaluasi terhadap perkembangan kemampuan para siswa.
Di bagian akhir lembar portofolio ini disisipkan sebuah soal uji
pemahaman yang berisikan soal yang berkaitan dengan materi perhitungan
matematika yang sesuai dengan materi laju reaksi kimia. Hal ini dilakukan untuk
melengkapi data yang akan digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran. Selain
itu dalam pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio setiap siswa
dianjurkan untuk mengerjakan soal-soal latihan yang ada tanpa paksaan artinya
soal-soal itu boleh dikerjakan dan boleh tidak dikerjakan dengan konsekuensi
bagi siswa yang mengerjakan soal-soal latihan tersebut akan mendapat nilai
tambahan dan bagi siswa yang tidak mengerjakan tidak mendapat nilai tambahan.
Hal ini dilakukan karena peneliti beranggapan bahwa siswa yang mengerjakan
94
soal-soal latihan dengan kemauan sendiri akan memberikan hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang mengerjakan soal-soal latihan dalam keadaan
terpaksa. Siswa yang mengerjakan soal atas kemauan sendiri menunjukkan bahwa
siswa tersebut tertarik dan mempunyai kemauan yang tinggi untuk belajar
sedangkan siswa yang mengerjakan soal dengan terpaksa dapat menyebabkan
siswa merasa tegang dan tidak nyaman dalam belajar.
Sementara itu untuk pembelajaran tanpa menggunakan penilaian
portofolio siswa tidak diberikan lembar portofolio, sehingga dalam proses
pembelajaran ini seorang guru menyampaikan dan menjelaskan materi dan setelah
pembelajaran selesai siswa ditugaskan mengerjakan soal-soal latihan yang ada.
Sehingga guru hanya dapat melakukan evaluasi pembelajaran berdasarkan hasil
yang diperoleh dari tugas tersebut.
Pengujian hipotesis melalui uji-t juga memperlihatkan secara signifikan
bahwa skor kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran
dengan menggunakan penilaian portofolio memiliki hasil yang lebih tinggi
daripada siswa tanpa penilaian portofolio.
Secara teoritis penggunaan penilaian portofolio dalam proses
pembelajaran dapat mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan
keterampilan proses sains siswa. Penilaian portofolio mengharuskan para siswa
untuk lebih aktif dalam belajar karena penilaian ini merupakan self assesment
sehingga siswa sendirilah yang tahu sejauh mana kemampuannya dalam
menguasai suatu materi. Selain itu juga penilaian portofolio melatih para siswa
95
untuk menyusun dan mengumpulkan hasil karya mereka secara sistematis baik itu
berdasarkan urutan waktu, jenis, dan lain sebagainya. Dari hasil karya yang
dikumpulkan para siswa dapat diketahui perkembangan kemampuan keterampilan
proses sains siswa, sehingga hasil belajar dalam hal ini kemampuan keterampilan
proses sains siswa akan meningkat dibandingkan dengan siswa yang tidak
menggunakan penilaian portofolio.
Adapun yang menyebabkan hal tersebut karena ada beberapa keunggulan
penilaian portofolio dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan penilaian
tradisional, antara lain:
Keunggulan penilaian portofolio:
1. Penilaian portofolio menolong guru mengevaluasi kemampuan dan
pengetahuan siswa sesuai dengan harapan tanpa mengurangi kreativitas siswa
di kelas.
2. Penilaian dilakukan dengan melibatkan siswa (self assesment) sehingga
memungkinkan siswa lebih aktif dalam proses penilaian dan memberikan
kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereaka.
3. Melatih siswa agar terbiasa dalam menyususun programnya sendiri, karena
dalam portofolio itu siswa diminta dapat menyusun lembar-lembar portofolio
dan hasil karya mereka secara sistematis baik berdasarkan urutan waktu dan
jenis portofolio.
Di samping keunggulan di atas, penilaian portofolio juga memiliki
kelemahan yang merupakan hambatan dalam penelitian ini, antara lain:
96
1. Penilaian portofolio membutuhkan waktu yang lebih jika dibandingkan
dengan penilaian yang lain. Penilaian portofolio memerlukan perencanaan
dalam menentukan objek penilaian portofolio dan juga dalam memeriksa
hasil portofolio siswa.
2. Penilaian portofolio memerlukan tempat menyimpanan yang memadai,
apabila jumlah siswa cukup besar karena objek penilaian portofolio ini dapat
berupa catatan, hasil ulangan harian atau semester, dan produk hasil karya
lainnya terutama produk tiga dimensi.
Apabila kondisi ini dapat diwaspadai dan dihindari, maka penggunaan
penilaian portofolio akan bermanfaat sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan, sebagaimana yang kita harapkan.
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis pada bab sebelumnya,
maka penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dalam penggunaan penilaian portofolio terhadap kemampuan
keterampilan proses sains siswa. Hal ini dapat terlihat dari hasil kemampuan
keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan
penilaian portofolio lebih tinggi dibandingkan dengan hasil siswa setelah
pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio. Dengan demikian
penilaian portofolio berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan
keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran kimia.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan dengan memperhatikan kesimpulan di
atas, berikut diajukan beberapa saran:
1. Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang memadai untuk memilih metode pembelajaran dan metode
penilaian yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan, sehingga
siswa akan lebih aktif dan lebih termotivasi untuk belajar. Pembelajaran
dengan menggunakan penilaian portofolio merupakan salah satu alternatif
98
untuk menjawab hal ini, karena penilaian portofolio membantu
mengembangkan kemampuan keterampilan proses sains.
2. Sebaiknya para guru dapat mengembangkan penilaian portofolio menjadi
lebih bervariasi, lebih menarik dan lebih mudah diterapkan sehingga
keterbatasan penilaian portofolio dapat teratasi.
3. Sebaiknya guru dapat menggunakan berbagai variasi dalam sistem penilaian
di kelas agar para siswa tidak merasa jenuh dengan sistem penilaian yang
diberikan.
4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah penggunaan
penilaian portofolio dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan
keterampilan proses sains siswa sehingga berdampak positif terhadap hasil
belajar yang diperoleh siswa.
99
DAFTAR PUSTAKA
Ama, Hartono. Penilaian Portofolio Lebih Objektif dan Terbuka.http://www.sibi.or.id/buletin/buletin.asp?idisi=148&idedisi=19&query=Tampil. 26 Januari 2007
Anam, Khoirul. Implementasi Cooperative Learning Dalam Pembelajaran Geografi,Adaptasi Model Jigsaw dan Field Study. Jakarta: Buletin Pelangi Pendidikanvolume 3. 2000.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: BumiAksara. 2005.
Belen, S. Portofolio dan Penilaian Dalam Pelaksanaan KBK dan MultigradeTeaching Dalam Pendidikan Agama. Jakarta: Depdiknas. 2004
Departemen Agama Republik Indonesia. Alqur’an dan Terjemahnya. Jakarta:DEPAG. 1971
Depdiknas, http://www.puskur.net/index.php?menu=profile&pro=112&iduser=5. 24Oktober 2005
Depdiknas, Implementasi Kurikulum Bahasa Asing,www.puskur.net/download/naskahakademik/naskahakademikbasing/babiv.doc. 26 Januari 2007.
Fajar, Arnie. Portofolio Dalam Pelajaran IPS. Bandung: Rosdakarya. 2005
Karyadi, Benny. Pengembangan Inovasi dan Kurikulum. Jakarta: Depdikbud. 1992.
Kuhn, Thomas. The Stucture of Scienctific Revolutions.
http://www.marxists.org/reference/subject/philosophy/index.htm. 15 Januari2007.
100
Mardalis. Metode Penelitian Edisi I. cet. Ke-5. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2002
Nasution, Noehi. Materi Pokok Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.2005.
Poerwadarminta, WJS. Kamus Bahasa Indonesia Inggris. Jakarta: PN. Balai Pustaka.1986.
Popham, James. Classroom Assessment. What Teacher Need to Know. Boston: Allynand Bacon. 1995.
Rusoni, Elin. Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika,http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/Pppg_Tertulis/08_2001/Portofolio_&_Paradigma_Baru.htm. 24 Oktober 2005.
Sadili, Hasan. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru. 883 H.
Sartono, Nurmasari. Proses Mental yang Berlangsung dalam Pembelajaran IPA.Jakarta:UT. 1986.
Semiawan, Conny. dkk. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT. GramediaWidiasarana Indonesia. 1992.
Silaban, Permin dkk. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: PT. Kloang Klebe Putra Timurdan DEPDAGRI. 2003.
Sugiartini, Tini. Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Portofolio, http://pikiran-rakyat.com/cetak/2006/072006/13/99forumguru.htm. 26 Januari 2007
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif danR&D) cet. Ke-2. Bandung: Alfabeta. 2006.
101
Surapranata, Sumarna dan Muhammad Hatta. Penilaian Portofolio ImplementasiKurikulum 2004. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya. 2004.
Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. 2002.
Telaumbanua, Fo’arota. Pengolahan Data Penelitian Perbandingan Dan Hubungan.Jakarta: UKI. 2005.
Toharudin,Uus. Kompetensi Guru Dalam Strategi Ajar.http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/24/0803.htm 24 Oktober 2005
Uno, Hamzah. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2006.
Widodo, P. Slamet. Mengajarkan Mata Pelajaran Kewarganegaraan MateriKebijakan Publik dengan Metode Portofolio Tampilan (Show Case).http://www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/05/015-028.pdf. 26 Januari 2007
Wilis Ratna, Dahar. Interaksi Belajar Mengajar IPA. Jakarta: UT. 1986.
Winarto SS. Penilaian dalam KBK.http://suaramerdeka.com/harian/0411/04/kot14.htm 4 November 2004.
102
Lampiran 1
PROFIL MADRASAH ALIYAH NEGERI 4 MODEL JAKARTA SELATAN
Nama : MAN 4 Jakarta
Alamat Madrasah : Jl. Ciputat Raya
Kelurahan : Pondok Pinang
Kecamatan : Kebayoran Lama
Kotamadya : Jakarta Selatan
Provinsi : DKI Jakarta
1. Nama K.a. Madrasah : Drs. H. Muchyi
2. Alamat Madrasah : Jl. Ciputat Raya Pd. Pinang Keb. Lama Jakarta Selatan
3. Standar Madrasah : A
4. Nomor Statistik : 31.1.31.17.10.001
5. Tahun Didirikan : 27 Januari 1992/No.42/1992
6. Tahun Beroperasi : 1992
7. Status Tanah : Milik Depag RI
8. Luas Tanah : 21.980 m2
9. Visi Madrasah : Pengembangan pendidikan islami unggul dalam prestasi
10. Misi Madrasah
Akademis : Meningkatkan perolehan UN/UM dan meningkatkan
persentase masuk ke perguruan tinggi negeri melalui
PMDK
NonAkademis : Mengabdi pada profesi sebagai wujud syukur pada Ilahi
dengan semangat belajar dan etos kerja yang tinggi
103
Program Unggulan
1. Menambah jam pelajaran tertentu (bahasa arab, matematika, fisika dan kimia).
2. Menuangkan materi pelajaran pada CD sebagai instrumen PMB Multimedia.
3. 4 macan Program Jurusan (IPA, IPS, Bahasa Arab dan Bahasa Jepang).
4. Program Jurusan didasarkan pada minat dan kemampuan akademis yang
dipadukan dengan hasil psikotes yang dilakukan lembaga psikotest UI.
5. Pendidikan Agama Islam (PAI) terpadu
6. Bimbingan Belajar Intensif (BBI).
7. Menjalin kerjasama dengan lembaga keterampilan kerja.
8. Menjalin kerjasama dengan Jakarta International School dan Japan Fondation
sebagai native speaker
Jumlah Siswa 5 (lima) tahun terakhir
Tabel 8. Jumlah Siswa 5 (lima) tahun terakhir
No. KelasJumlah Siswa
2000/2001 2001/2002 2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006
1
2
3
I (satu)
II (dua)
III (tiga)
322
393
384
323
315
387
376
313
312
314
358
300
339
306
346
339
337
301
Jumlah 1063 1025 1001 972 991 977
Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar Tahun Pelajaran 2005/2006
Tabel 9. Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar Tahun Pelajaran 2005/2006
No. Kelas Jml. RuangKelas
Jml. Rom.Belajar
Ket
1
2
I (satu)
II (dua)
10
10
10
10
-
-
104
3 III (tiga) 8 8 -
Program Studi Yang Ada Tahun 2005/2006
Tabel 10. Program Studi dan Jumlah Siswa
No. Program StudiJumlah Siswa
Kelas II Kelas III
1
2
3
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Bahasa
127
117
93
99
77
125
Jumlah Staff Pengajar dan Karyawan
Tabel 11. Jumlah Staff Pengajar
No.Guru Negeri Guru
Kontrak
Guru
HonorerJumlah
NIP. 15 NIP. 13
1. 68 5 1 13 87
Tabel 12. Jumlah Karyawan/Tata Usaha/Pesuruh
No. Jabatan PT/PNS PTT/Honorer Jumlah
1
2
3
4
5
Kepala Tata Usaha
Staff Tata Usaha
Cleaning Service
Satpam
Penjaga Malam
1
11
-
-
-
-
4
8
2
1
1
15
8
2
1
105
Jumlah 12 15 26
Tabel 13. Jenjang Kepangkatan Personil
No. Golongan KepalaSekolah
Guru TataUsaha
Pesuruh Jumlah
12345678910
IV/bIV/aIII/dIII/cIII/bIII/aII/dII/cII/bII/a
-1--------
-26151357----
---1281-1-
----------
-2715147151-1-
Jumlah 1 66 13 - 80
Tabel 14. Personil Sekolah dilihat dari Pendidikan Terakhir
No. GolonganKepalaSekolah Guru
TataUsaha Pesuruh Jumlah
12345678910
S2S1Sarjana MudaDIIIDIIDIPGSLPSLTASMPSD
-1--------
17491---1---
15-----5--
----------
18551---15--
Jumlah 1 68 11 - 80
106
Tabel 15. Fasilitas Belajar MAN 4 Jakarta
No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan
1234567891011121314
Ruang BelajarRuang laboratorium FisikaRuang Laboratorium BiologiRuang Laboratorium KimiaRuang Lab. KomputerRuang Lab. BahasaRuang PerpustakaanMasjidLapangan Sepak BolaLapangan BasketLapangan VolleyLapangan Bulu TangkisLapangan Tenis MejaRuang Kesenian
11112311111111
9 x 8 m2
9 x 8 m2
9 x 8 m2
9 x 8 m2
9 x 8 m2
9 x 8 m2
18 x 8 m2
18 x 8 m2
110 x 75 m2
28 x 15 m2
18 x 9 m2
15 x 15 m2
2,74 m2
7 x 8 m2
Tabel 16. Kegiatan Ekstrakurikuler MAN 4 Jakarta
No. Jenis ekstrakurikuler Keterangan
123456789101112
Seni IslamiPramukaPalang Merah RemajaKarya Ilmiah RemajaECCSepak BolaPrimaKaligrafiJurnalistikFMIKPencak SilatTae Kwondo
40 Siswa35 Siswa15 Siswa80 Siswa150 Siswa50 Siswa110 Siswa13 Siswa40 Siswa73 Siswa15 Siswa15 Siswa
107
Lampiran 2
Soal Uji Coba Instrumen
LAJU REAKSI KIMIA
Nama : .......................................................................................No. Induk : .......................................................................................Kelas : .......................................................................................Sekolah : MAN 4 Model Jakarta
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat diantara jawaban a, b, c, d, atau e!
1. Suatu reaksi X + Y → hasil reaksi, persamaan laju reasinya V=k[X][Y]2. Bilapada suhu tetap konsentrasi X dan Y masing-masing dinaikkan dua kali darisemula, laju reaksinya adalah ….a. tidak berubah d. enam kali lebih besarb. dua kali lebih besar e. delapan kali lebih besarc. empat kali lebih besar
2. Bila pada suhu tertentu laju penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah 2,5 x10-6 mol/L.s, maka laju pembentukan NO2 adalah ….a. 1,3 x 10-6 mol/L.s d. 5,0 x 10-6 mol/L.sb. 2,5 x 10-6 mol/L.s e. 6,2 x 10-6 mol/L.sc. 3,9 x 10-6 mol/L.s
3. Suatu reaksi berlangsung pada suhu 20oC. Bila tiap kenaikan 10oC tetapan lajureaksi meningkat 2 kali, maka laju reaksi pada 60oC dibandingkan dengan 20oCakan meningkat ….a. 2 kali d. 32 kalib. 8 kali e. 64 kalic. 16 kali
4. Diketahui persamaan reaksi: BrO3- + 5Br- + 6H+ → 3Br2 + 3H2O. Dari
eksperimen dapat dirumuskan bahwa laju reaksinya: k[BrO3-][Br-][H+]2. Dapat
disimpulkan bahwa ….a. reaksi tersebut adalah reaksi tingkat tigab. tingkat reaksi terhadap ion bromida adalah 5c. tingkat reaksi totalnya adalah 12d. perubahan [H+] tidak mengubah laju reaksie. tingkat reaksi terhadap ion bromat adalah 1
5. Laju reaksi dipengaruhi oleh faktor berikut, kecuali ….a. ukuran partikel d. konsentrasi
108
b. suhu e. warnac. katalis
6. Tabel berikut memberi informasi tentang konsentrasi awal pereaksi dan waktuyang diperlukan untuk membentuk hasil reaksi tertentu menurut persamaanreaksi: x + y → p + q.
Reaksi X (awal) M Y (awal) M Waktu (detik)ABC
0,40,81,2
0,010,010,01
152 ± 673 ± 452 ± 5
Laju reaksi sebanding dengan x (awal) pangkat ….a. nol b. setengah c. satu d. dua e. tiga
7. Perhatikan data percobaan berikut:Percobaan H2 (mol/L) SO2 (mol/L) Waktu (detik)
12345
a2a4a4a4a
4a4a4a2aa
361891836
Berdasarkan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ….a. orde reaksi terhadap H2 adalah 2b. orde reaksi terhadap SO2 adalah 2c. orde reaksi total adalah 4d. laju reaksi 4 kali jika [H2] dan [SO2] dinaikan 2 kalie. rumus laju reaksi v = k[H2]
2[SO2]2
8. Dari suatu reaksi diketemukan bahwa kenaikan suhu sebesar 10oC dapatmemperbesar laju reaksi 2 kali. Keterangan yang tepat untuk ini adalah ….a. energi rata-rata partikel yang bereaksi naik menjadi 2 kalib. laju rata-rata partikel yang bereaksi naik menjadi 2 kalic. jumlah partikel yang memiliki energi minimum menjadi 2 kalid. frekuensi tumbukan naik menjadi 2 kalie. orde reaksi total adalah 2
9. Laju reaksi untuk: P + Q → R + S adalah v = k[P]1/2[Q]2. Perubahan konsentrasiawal P dan Q yang menyebabkan reaksi berlangsung 12 kali lebih cepat adalah….a. [P] x 3 dan [Q] x 4 d. [P] x 6 dan [Q] x 2b. [P] x 5 dan [Q] x 7 e. [P] x 4 dan [Q] x 3c. [P] x 9 dan [Q] x 2
109
10. Data hasil percobaan, untuk reaksi A + B → hasilPercobaan Zat yang Bereaksi Waktu (detik) Suhu (oC)
12345
2 gram serbuk2 gram larutan2 gram padat2 gram larutan2 gram larutan
2,0 M2,0 M2,0 M4,0 M2,0 M
1082044
2727272737
Berdasarkan data percobaan 1 dan 3 di atas, faktor yang mempengaruhi lajureaksi adalah ….a. konsentrasi d. luas permukaanb. katalis e. sifat zatc. perubahan suhu
11. Berdasarkan data (soal nomor 10) percobaan 2 dan 4, maka tingkat reaksiterhadap B adalah ….a. 0 b. ½ c. 1 d. 2 e. 3
12. Pengaruh perubahan suhu dari percobaan 2 dan 5 adalah ….a. suhu naik 10oC laju reaksi menjadi 2 kalib. suhu naik 10oC laju reaksi naik menjadi ½ kalic. bila suhu naik, laju reaksi berkurangd. bila suhu turun, laju reaksi bertambahe. bila suhu turun, laju reaksi berkurang
13. Pada suatu reaksi, suhu dinaikkan dari 25oC menjadi 75oC. Jika setiap kenaikkan10oC laju menjadi 2 kali lebh cepat, maka laju reaksi tersebut menjadi … kalilebih cepat.a. 8 d. 32b. 10 e. 64c. 16
14. Dari reaksi NO dan Br2 diperoleh data sebagai berikut:Percobaan [NO] [Br2] V (mol/L.s)
1234
0,10,10,20,3
0,050,10,20,05
8162424
Reaksi tersebut adalah reaksi tingkat ….a. 0 d. 3b. 1 e. 4c. 2
110
15. Hasil percobaan reaksi: NO(g) + 2H2(g) → N2(g) + 2H2O(g)
No. [NO] M [H2] M Waktu1234
0,60,60,40,2
0,30,10,50,5
3,29,61,04,0
Tingkat reaksi untuk reaksi di atas adalah ….a. 1,0 d. 2,5b. 1.5 e. 3,0c. 2,0
16. Suatu reaksi berlangsung 3 kali lebih cepat jika suhu dinaikkan 20oC. Bila padasuhu 10oC reaksi berlangsung selama 45 menit, maka pada 50oC reaksi tersebutberlangsung selama ….a. 1/50 menit d. 1 menitb. 1/25 menit e. 5 menitc. 1/5 menit
17. Reaksi antara batu pualam (CaCO3) dengan HCl diperoleh data hasil eksperimensebagai berikut:
CaCO3 [HCl] 10 mlKecepatan reaksi
(detik)5 gram5 gram5 gram5 gram
0,51,02,03,0
60453010
Tentukanlah variabel bebas, variabel terikat dan variabel terkontrol daripercobaan di atas!a. CaCO3, HCl, dan Waktu d. HCl, Waktu, dan CaCO3
b. CaCO3, Waktu, dan HCl e. Waktu, HCl, dan CaCO3
c. HCl, CaCO3, dan Waktu
18. Reaksi aA + bB → cC + dD diperoleh data hasil eksperimen sebagai berikut:[A] awal [B] awal Kecepatan reaksi
0,010,020,030,04
0,050,200,150,10
0,010,160,270,32
Dari data di atas dapat disimpulkan ….a. v = k[A] d. v = k[A]2[B]b. v = k[B] e. v = k[A] . [B]2
c. v = k[B]2
111
19. Perhatikan data reaksi antara CaCO3 padat dan larutan HCl berikut ini.Percobaan Bentuk
CaCO3(s)
Konsentrasi HCl(M)
Suhu (oC)
12345
SerbukKristalSerbukKristalSerbuk
0,50,5222
2525406060
Reaksi yang paling cepat berlangsung adalah ….a. 1 d. 4b. 2 e. 5c. 3
20. Dari reaksi 2NO(g) + Br2(g) → 2NOBr(g) diperoleh data sebagai berikut.
Percobaan [NO](M) [Br2](M) Laju reaksi(mol/L.s)
1234
0,10,10,20,3
0,10,20,10,1
122448108
Reaksi di atas merupakan reaksi tingkat ….a. 0 d. 3b. 1 e. 4c. 2
21. Untuk reaksi: 2H2(g) + 2NO(g) → N2(g) + 2H2O(g). Orde reaksi terhadap [H2] adalah1. Grafik hubungan laju reaksi terhadap konsentrasi [H2] yang sesuai dengan ordereaksi adalah ….a. c. e.
b. d.
22. Data percobaan dari reaksiNH4
+(aq) + NO-
(aq) → N2(g) + 2H2(g) + 2H2O(l)
112
No.Kons. Awal
NO- (M)Kons. AwalNH4
+ (M)Laju reaksi awal
M det-1
12345
0,010,020,040,020,02
0,20,20,20,020,06
5,4 x 10-7
10,8 x 10-7
21,5 x 10-7
10,8 x 10-7
32,4 x 10-7
Rumus laju reaksi adalah ….a. v = k[NO-] d. v = [NO-]b. v = k[NO-][NH4
+] e. v = k[NO-]2[NH4+]
c. v = k[NO-][NH4+]2
23. Reaksi antara gas H2 dan gas O2 pada 25oC berjalan sangat lambat, akan tetapijika ditambahkan serbuk Pt, reaksi berjalan dengan cepat. Hal ini menunjukkanbahwa laju reaksi dipengaruhi oleh ….a. suhu d. adanya katalisb. tekanan e. sifat zatc. konsentrasi
24. Jika pembesaran atau pengecilan konsentrasi salah satu pereaksi tidakmempengaruhi laju reaksi, maka tingkat (orde) reaksi terhadap pereaksi tersebutadalah ….a. 0 d. 3b. 1 e. 4c. 2
25. Diketahui reaksi: 2NO(g) + Cl2(g) → 2NOCl(g) dan laju reaksinya pada 130oCdapat dirumuskan dengan persamaan v = 0,4 [NO]2[Cl2] dalam satuan M/menit.Apabila 2 mol gas NO dan 2 mol gas Cl2 dalam volum 4 liter direaksikan pada130oC, maka setelah 80% mol gas NO bereaksi laju reaksinya saat itu adalah ….a. 0,0004 M/menit d. 0,0256 M/menitb. 0,0012 M/menit e. 0,0288 M/menitc. 0,0048 M/menit
26. Untuk reaksi:CHCl3(g) + Cl2(g) → CCl4(g) + HCl(g)
Rumus laju reaksinya adalah k[CHCl3][Cl2]1/2. Jika konsentrasi CHCl3 diperbesar
2 kali maka ….a. laju reaksi menjadi 2 kalib. tetapan laju k akan bertambah besarc. orde reaksi keseluruhan ½ kalid. orde reaksi terhadap CHCl3 = 2
113
e. orde reaksi terhadap CHCl3 = 2,5
27. Perhatikan reaksi 2A + B2 → 2ABData eksperimen berikut
[A] [B2] Laju reaksi (mol/L.s)0,51,01,0
0,50,51,0
1,5 x 10-2
3,0 x 10-2
3,0 x 10-2
Persamaan laju untuk reaksi ini adalah ….a. v = k[A]2[B2] d. v = k[A]0,5[B2]b. v = k[A][B2] e. v = k[A]c. v = k[B2]
28. Bagi reaksi 2A + 2B → C + 2D, diperoleh data sebagai berikut[A] M [B] M Laju reaksi (mol/L.s)
p2p3p
qq2q
s4s18s
Berdasarkan data ini, maka persamaan laju reaksinya adalah ….a. v = k[A][B] d. v = k[A]2[B]2
b. v = k[A]2[B] e. v = k[A][B]1/2
c. v = k[A][B]2
29. Dari reaksi iodinasi aseton terkatalis oleh ion hidrogenCH3COCH3 + I2 → CH3COCH2I + HIDiukur waktu yang diperlukan untuk mengurangi konsentrasi awal iodin denganjumlah tertentu yang sama. Hasilnya disajikan dalam tabel sebagai berikut
[Aseton] M [Iodin] M Waktu (menit)0,250,501,000,50
0,050,050,050,10
7,23,61,83,6
Tingkat reaksi terhadap iodin adalah ….a. 0 d. 2b. ½ e. 3c. 1
30. Laju reaksi dari suatu reaksi gas dinyatakan sebagai v = k[A][B]. Bila volumeyang ditempati gas-gas tersebut tiba-tiba diperkecil ¼ kali dari volume semula,maka laju reaksinya jika dibandingkan dengan laju reaksi semula akan menjadi….a. 1/8 kali d. 8 kali
114
b. 1/16 kali e. 16 kalic. 4 kali
31. Tabel di bawah ini merupakan data reaksi P + Q → R + S[P] awal
(M)[Q] awal
(M)Kecepatan reaksi
(M/s)a2a3aaa
bbb2b3b
v4v9vvv
Dari data tersebut dapat disimpulkan ….a. laju reaksi sebanding dengan [P] awal pangkat tigab. laju reaksi sebanding dengan [Q] awal pangkat satuc. tingkat reaksi total adalah tigad. tingkat reaksi total adalah empate. rumus laju reaksinya adalah v = k[P]2
32. Suatu reaksi berlangsung 2 kali lebih cepat jika suhu dinaikkan sebesar 10oC. Jikapada suhu 30oC reaksi itu berlangsung selama 4 menit, maka pada suhu 70oCreaksi itu akan berlangsung selama ….a. 4 menit d. ½ menitb. 2 menit e. ¼ menitc. 1 menit
33. Dalam bejana dengan volume 1 liter terdapat 8 mol zat A dan 4 mol zat B yangdapat bereaksi menurut persamaan: 2A(g) + B(g) → C(g). Pada suhu tertentu tetapanlaju reaksi k adalah ¼ dan dalam bejana itu masih terdapat 4 mol A. Jika rumuslaju reaksinya adalah v = k [A][B] maka pada saat itu laju reaksinya adalah ….a. 0 d. 6b. 2 e. 8c. 4
34. Amonia dapat dibakar dengan persamaan reaksi4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) + 6H2O(g)
Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi amonia sebesar 0,24 mol/L/det,maka laju reaksi oksigen (O2) dan laju reaksi pembentukan H2O berturut-turutadalah . . . mol/L/deta. 0,24 dan 0,36 d. 0,30 dan 0,36b. 0,30 dan 0,24 e. tidak ada perbedaan laju reaksic. 0,36 dan 0,30
115
35. Reaksi orde dua dinyatakan oleh grafik berikut.a. d.
b. e.
c.
Selamat Mengerjakan
116
Lampiran 2 (lanjutan)
LEMBAR PORTOFOLIO
Nama : Kelas :
No. Induk : Hari/Tanggal :
Materi :
1. Apa yang kamu pelajari hari ini?(Buatlah ringkasan materi)...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Apa yang kamu lakukan selama pelajaran berlangsung?............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Apa harapanmu setelah mempelajari materi ini?............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Reaksi antara batu pualam (CaCO3) dengan HCl diperoleh data hasil eksperimensebagai berikut:
CaCO3 [HCl] 10 ml Kecepatan reaksi(detik)
5 gram5 gram5 gram5 gram
0,51,02,03,0
60453010
Tentukanlah variabel bebas, variabel terikat dan variabel terkontrol dari percobaandi atas!
Persiapkan Dirimu Menghadapi Ujian BesokSelamat Belajar
117
Lampiran 2
LEMBAR PORTOFOLIO
Nama : Kelas :
No. Induk : Hari/Tanggal :
Materi :
5. Apa yang kamu pelajari hari ini?(Buatlah ringkasan materi)..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
6. Apa yang kamu lakukan selama pelajaran berlangsung?.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
7. Apa harapanmu setelah mempelajari materi ini?............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
8. Uji PemahamanDari reaksi NO dan Br2 diperoleh data sebagai berikut:
Percobaan [NO] [Br2] V (mol/L.s)1234
0,10,10,20,3
0,050,10,2
0,05
8162424
a. Hitunglah orde total dari reaksi di atas!b. Tentukanlah nilai k!c. Tuliskanlah persamaan laju reaksi?
118
Lampiran 2 (Lanjutan)
LEMBAR PORTOFOLIO
Nama : Kelas :
No. Induk : Hari/Tanggal :
Materi :
9. Apa yang kamu pelajari hari ini?(Buatlah ringkasan materi)..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
10. Apa yang kamu lakukan selama pelajaran berlangsung?.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
11. Apa harapanmu setelah mempelajari materi ini?............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
12. Uji PemahamanReaksi aA + bB → cC + dD diperoleh data hasil eksperimen sebagai berikut:
[A] awal [B] awal Kecepatan reaksi0,010,020,030,04
0,050,200,150,10
0,010,160,270,32
d. Hitunglah orde total dari reaksi di atas!e. Tentukanlah nilai k!f. Tuliskanlah persamaan laju reaksi?
119
Uji Ketuntasan Belajar
1. Apakah Anda memahami materi Kemolaran?a. seluruhnyab. sebagian besarc. sebagian kecild. sedikit
2. Apakah Anda memahami materi Persamaan Laju Reaksi dan Tingkat Reaksi?a. seluruhnyab. sebagian besarc. sebagian kecild. sedikit
3. Apakah Anda memahami materi tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi LajuReaksi?a. seluruhnyab. sebagian besarc. sebagian kecild. sedikit
4. Apakah Anda memahami materi Penerapan Konsep Laju Reaksi dalam Industri danKehidupan Sehari-hari?a. seluruhnyab. sebagian besarc. sebagian kecild. sedikit
5. Dapatkah Anda mengerjakan seluruh kegiatan percobaan untuk memahami konsepyang sedang Anda pelajari?a. seluruhnyab. sebagian besarc. sebagian kecild. sedikit
6. Apakah alat dan bahan yang Anda perlukan untuk melakukan percobaan tersedia?a. seluruhnyab. sebagian besarc. sebagian kecild. sedikit
7. Apakah Anda melakukan percobaan dengan baik?a. seluruhnyab. sebagian besarc. sedikitd. tidak
8. Apakah Anda mempelajari materi Laju Reaksi secara berkelompok?
120
a. selalub. seringc. kadang-kadangd. tidak pernah
9. Apakah Anda dapat mengerjakan Uji Pemahaman dan Uji Kompetensi Bab 4 denganbenar?a. Lebih dari 80%b. Antara 50%-80%c. Kurang dari 50%d. tidak
10. Apakah Anda bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang tidak Anda pahami tentangLaju Reaksi?a. selalub. seringc. kadang-kadangd. tidak pernah
121
Lampiran 4
Soal Instrumen Penelitian
LAJU REAKSI KIMIA
Nama : .......................................................................................No. Induk : .......................................................................................Kelas : .......................................................................................Sekolah : MAN 4 Model Jakarta
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat diantara jawaban a, b, c, d, atau e!
36. Suatu reaksi X + Y → hasil reaksi, persamaan laju reasinya V=k[X][Y]2. Bilapada suhu tetap konsentrasi X dan Y masing-masing dinaikkan dua kali darisemula, laju reaksinya adalah ….a. tidak berubah d. enam kali lebih besarb. dua kali lebih besar e. delapan kali lebih besarc. empat kali lebih besar
37. Bila pada suhu tertentu laju penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah 2,5 x10-6 mol/L.s, maka laju pembentukan NO2 adalah ….a. 1,3 x 10-6 mol/L.s d. 5,0 x 10-6 mol/L.sb. 2,5 x 10-6 mol/L.s e. 6,2 x 10-6 mol/L.sc. 3,9 x 10-6 mol/L.s
38. Diketahui persamaan reaksi: BrO3- + 5Br- + 6H+ → 3Br2 + 3H2O. Dari
eksperimen dapat dirumuskan bahwa laju reaksinya: k[BrO3-][Br-][H+]2. Dapat
disimpulkan bahwa ….a. reaksi tersebut adalah reaksi tingkat tigab. tingkat reaksi terhadap ion bromida adalah 5c. tingkat reaksi totalnya adalah 12d. perubahan [H+] tidak mengubah laju reaksie. tingkat reaksi terhadap ion bromat adalah 1
39. Tabel berikut memberi informasi tentang konsentrasi awal pereaksi dan waktuyang diperlukan untuk membentuk hasil reaksi tertentu menurut persamaanreaksi: x + y → p + q.
Reaksi X (awal) M Y (awal) M Waktu (detik)ABC
0,40,81,2
0,010,010,01
152 ± 673 ± 452 ± 5
Laju reaksi sebanding dengan x (awal) pangkat ….
122
a. nol d. duab. setengah e. tigac. satu
40. Perhatikan data percobaan berikut:Percobaan H2 (mol/L) SO2 (mol/L) Waktu (detik)
12345
a2a4a4a4a
4a4a4a2aa
361891836
Berdasarkan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ….a. orde reaksi terhadap H2 adalah 2b. orde reaksi terhadap SO2 adalah 2c. orde reaksi total adalah 4d. laju reaksi 4 kali jika [H2] dan [SO2] dinaikan 2 kalie. rumus laju reaksi v = k[H2]
2[SO2]2
41. Laju reaksi untuk: P + Q → R + S adalah v = k[P]1/2[Q]2. Perubahan konsentrasiawal P dan Q yang menyebabkan reaksi berlangsung 12 kali lebih cepat adalah….a. [P] x 3 dan [Q] x 4 d. [P] x 6 dan [Q] x 2b. [P] x 5 dan [Q] x 7 e. [P] x 4 dan [Q] x 3c. [P] x 9 dan [Q] x 2
42. Pada suatu reaksi, suhu dinaikkan dari 25oC menjadi 75oC. Jika setiap kenaikkan10oC laju menjadi 2 kali lebh cepat, maka laju reaksi tersebut menjadi … kalilebih cepat.a. 8 b. 10 c. 16 d. 32 e. 64
43. Dari reaksi NO dan Br2 diperoleh data sebagai berikut:Percobaan [NO] [Br2] V (mol/L.s)
1234
0,10,10,20,3
0,050,10,20,05
8162424
Reaksi tersebut adalah reaksi tingkat ….a. 0 d. 3b. 1 e. 4c. 2
123
44. Reaksi antara batu pualam (CaCO3) dengan HCl diperoleh data hasil eksperimensebagai berikut:
CaCO3 [HCl] 10 mlKecepatan reaksi
(detik)5 gram5 gram5 gram5 gram
0,51,02,03,0
60453010
Tentukanlah variabel bebas, variabel terikat dan variabel terkontrol daripercobaan di atas!d. CaCO3, HCl, dan Waktue. CaCO3, Waktu, dan HClf. HCl, CaCO3, dan Waktug. HCl, Waktu, dan CaCO3
h. Waktu, HCl, dan CaCO3
45. Perhatikan data reaksi antara CaCO3 padat dan larutan HCl berikut ini.Percobaan Bentuk
CaCO3(s)
Konsentrasi HCl(M)
Suhu (oC)
12345
SerbukKristalSerbukKristalSerbuk
0,50,5222
2525406060
Reaksi yang paling cepat berlangsung adalah ….a. 1 d. 4b. 2 e. 5c. 3
46. Reaksi aA + bB → cC + dD diperoleh data hasil eksperimen sebagai berikut:[A] awal [B] awal Kecepatan reaksi
0,010,020,030,04
0,050,200,150,10
0,010,160,270,32
Dari data di atas dapat disimpulkan ….a. v = k[A] d. v = k[A]2[B]b. v = k[B] e. v = k[A] . [B]2
c. v = k[B]2
124
47. Untuk reaksi: 2H2(g) + 2NO(g) → N2(g) + 2H2O(g). Orde reaksi terhadap [H2] adalah1. Grafik hubungan laju reaksi terhadap konsentrasi [H2] yang sesuai dengan ordereaksi adalah ….a. d.
b. e.
c.
48. Reaksi antara gas H2 dan gas O2 pada 25oC berjalan sangat lambat, akan tetapijika ditambahkan serbuk Pt, reaksi berjalan dengan cepat. Hal ini menunjukkanbahwa laju reaksi dipengaruhi oleh ….a. suhu d. adanya katalisb. tekanan e. sifat zatc. konsentrasi
49. Diketahui reaksi: 2NO(g) + Cl2(g) → 2NOCl(g) dan laju reaksinya pada 130oCdapat dirumuskan dengan persamaan v = 0,4 [NO]2[Cl2] dalam satuan M/menit.Apabila 2 mol gas NO dan 2 mol gas Cl2 dalam volum 4 liter direaksikan pada130oC, maka setelah 80% mol gas NO bereaksi laju reaksinya saat itu adalah ….a. 0,0004 M/menit d. 0,0256 M/menitb. 0,0012 M/menit e. 0,0288 M/menitc. 0,0048 M/menit
50. Bagi reaksi 2A + 2B → C + 2D, diperoleh data sebagai berikut[A] M [B] M Laju reaksi (mol/L.s)
p2p3p
qq2q
s4s18s
Berdasarkan data ini, maka persamaan laju reaksinya adalah ….
125
a. v = k[A][B] d. v = k[A]2[B]2
b. v = k[A]2[B] e. v = k[A][B]1/2
c. v = k[A][B]2
51. Suatu reaksi berlangsung 2 kali lebih cepat jika suhu dinaikkan sebesar 10oC. Jikapada suhu 30oC reaksi itu berlangsung selama 4 menit, maka pada suhu 70oCreaksi itu akan berlangsung selama ….a. 4 menit d. ½ menitb. 2 menit e. ¼ menitc. 1 menit
52. Amonia dapat dibakar dengan persamaan reaksi4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) + 6H2O(g)
Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi amonia sebesar 0,24 mol/L/det,maka laju reaksi oksigen (O2) dan laju reaksi pembentukan H2O berturut-turutadalah . . . mol/L/deta. 0,24 dan 0,36 d. 0,30 dan 0,36b. 0,30 dan 0,24 e. tidak ada perbedaan laju reaksic. 0,36 dan 0,30
Selamat Mengerjakan
126
Lampiran 7
Perhitungan Validitas Soal Uji Coba Tes
7) Mencari proporsi siswa yang menjawab benar (p) setiap butir soal (no. 1)
, dimana :
8) Mencari proporsi siswa yang menjawab salah (q) setiap butir soal (no. 1)
9) Mencari rata-rata skor peserta tes (Mp) setiap butir soal (no. 1)
10) Mencari Mean Total
11) Mencari Standar Deviasi Total
N
xp a
siswajumlahN
a.nosoalbenarjumlahx
kesukarantingkatp
a
767,030
23p
233,0
767,01
p1q
870,2323
549
benarmenjawabyangtespesertajumlah
benarmenjawabyangtestotalskorjumlahMp
467,2230
674N
xtMt
713,5
634,32
766,504400,537
467,22400,537
30
674
30
16122
N
xt
N
xtSDt
2
2
22
127
Lampiran 8
Perhitungan Uji Reliabilitas Soal Uji Coba Tes
Dalam pengujian reliabilitas penelitian, penulis menggunakan rumus KR. 20 (Kuder
Richardson):
, dimana:
Langkah-langkah perhitungan reliabilitas soal:
1.
2.
3.
Dari perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,809. Makadisimpulkan bahwa reliabilitas soal termasuk kategori tinggi.
Skala Reliabilitas:0,91 - 1 : Sangat Tinggi (ST)0,71 – 0,9 : Tinggi (T)0,41 – 0,7 : Cukup (C)0,21 – 0,4 : Rendah (R)
2
2
1 St
q.pSt
)1n(
nr
totaliansvarSt
p1q
itemnomorpadamenjawab
yangsubjekbanyaknyaproporsip
instrumendalamitemjumlahn
2
N
)xt(xtXt
222
467,979Xt
533,1514216122Xt
30
)674(16122Xt
2
2
22
649,3230
467,979
N
XtSt
22
809,0r
786,0.029,1r
649,32
667,25.029,1r
649,32
982,6649,32.
135
35r
St
q.pSt.
1n
nr
11
11
11
11
2
2
11
128
< 0,2 : Sangat Rendah (SR)
129
Lampiran 9
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Rumus:
Contoh Perhitungan untuk soal nomor (1)
Tabel 12. Tingkat Kesukaran Soal
No.Soal B P Kategori
No.Soal B P Kategori
1 23 0,767 Mudah 21 15 0,500 Sedang2 24 0,800 Mudah 22 23 0,767 Mudah3 14 0,467 Sedang 23 24 0,800 Mudah4 14 0,467 Sedang 24 23 0,767 Mudah5 22 0,733 Mudah 25 13 0,433 Sedang6 20 0,667 Sedang 26 14 0,467 Sedang7 25 0,833 Mudah 27 20 0,667 Sedang8 22 0,733 Mudah 28 22 0,733 Mudah9 16 0,533 Sedang 29 19 0,633 Sedang10 22 0,733 Mudah 30 8 0,267 Sukar11 11 0,367 Sedang 31 26 0,867 Mudah12 19 0,633 Sedang 32 25 0,833 Mudah13 21 0,700 Mudah 33 8 0,267 Sukar14 24 0,800 Mudah 34 21 0,700 Mudah15 11 0,367 Sedang 35 27 0,900 Mudah16 22 0,733 Mudah17 22 0,733 Mudah18 11 0,367 Sedang19 23 0,767 Mudah20 20 0,667 Sedang
Kualifikasi Tingkat Kesukaran:
0,00 – 0,29 : Sukar (SK)
0,30 – 0,69 : Sedang (SD)
0,70 > : Mudah (MD)
J
BP
767.030
23P
130
131
Lampiran 10
Perhitungan Daya Pembeda Soal
Rumus :
Perhitungan Daya Pembeda soal nomor (1)
Tabel 13. Perhitungan Daya Pembeda Soal
NOSOAL
KA KB KA - KB KA + KB N
Daya Pembeda (DP)
Indeks Kualifikasi
DP BS B KB JLK
1 14 9 5 23 30 0.33 √2 15 9 6 24 30 0.40 √3 8 6 2 14 30 0.13 √4 8 6 2 14 30 0.13 √5 14 8 6 22 30 0.40 √6 15 5 10 20 30 0.67 √7 15 10 5 25 30 0.33 √8 11 11 0 22 30 0.00 √9 14 2 12 16 30 0.80 √
10 11 11 0 22 30 0.00 √11 7 4 3 11 30 0.20 √12 14 5 9 19 30 0.60 √13 13 8 5 21 30 0.33 √14 15 9 6 24 30 0.40 √15 5 6 -1 11 30 -0.07 √16 14 8 6 22 30 0.40 √17 15 7 8 22 30 0.53 √18 4 7 -3 11 30 -0.20 √19 15 8 7 23 30 0.47 √20 14 6 8 20 30 0.53 √
N21
KBKADB
30.21
5DB
132
Lampiran 10 (lanjutan)
Tabel 13. Perhitungan Daya Pembeda Soal (lanjutan)
NO
SOALKA KB KA - KB KA + KB N
Daya Pembeda (DP)
Indeks Kualifikasi
DP BS B KB JLK
21 10 5 5 15 30 0.33 √22 10 13 -3 23 30 -0.20 √23 15 9 6 24 30 0.40 √24 14 9 5 23 30 0.33 √25 10 3 7 13 30 0.47 √26 8 6 2 14 30 0.13 √27 13 7 6 20 30 0.40 √28 14 8 6 22 30 0.40 √29 14 5 9 19 30 0.60 √30 4 4 0 8 30 0.00 √31 15 11 4 26 30 0.27 √32 15 10 5 25 30 0.33 √33 4 4 0 8 30 0.00 √34 14 7 7 21 30 0.47 √35 14 13 1 27 30 0.07 √
Kualifikasi daya Pembeda:
0,00 – 0,19 : Jelek (JLK)
0,20 – 0,29 : Kurang Baik (KB)
0,30 – 0,39 : Baik (B)
0,40 > : Baik Sekali (BS)
133
Tabel 14. Daftar Validitas Soal, Tingkat Kesukaran Soal, dan Daya Pembeda
No.Soal Validitas
TingkatKesukaran Daya Pembeda Keterangan
1 Valid Mudah Baik Dipakai2 Valid Mudah Baik Sekali Dipakai3 InValid Sedang Jelek Dibuang4 Valid Sedang Jelek Dibuang5 Valid Mudah Baik Sekali Dipakai6 Valid Sedang Baik Sekali Dipakai7 Valid Mudah Baik Dibuang8 InValid Mudah Jelek Dibuang9 Valid Sedang Baik Sekali Dipakai10 InValid Mudah Jelek Dibuang11 InValid Sedang Kurang Baik Dibuang12 InValid Sedang Baik Sekali Dibuang13 Valid Mudah Baik Dipakai14 Valid Mudah Baik Sekali Dipakai15 InValid Sedang Jelek Dibuang16 Valid Mudah Baik Sekali Dipakai17 Valid Mudah Baik Sekali Dipakai18 InValid Sedang Jelek Dibuang19 Valid Mudah Baik Sekali Dipakai20 Valid Sedang Baik Sekali Dipakai21 Valid Sedang Baik Dipakai22 InValid Mudah Jelek Dibuang23 Valid Mudah Baik Sekali Dipakai24 Valid Mudah Baik Dibuang25 Valid Sedang Baik Sekali Dipakai26 InValid Sedang Jelek Dibuang27 Valid Sedang Baik Sekali Dipakai28 Valid Mudah Baik Sekali Dipakai29 InValid Sedang Baik Sekali Dibuang30 InValid Sukar Jelek Dibuang31 InValid Mudah Kurang Baik Dibuang32 Valid Mudah Baik Dibuang33 InValid Sukar Jelek Dibuang34 Valid Mudah Baik Sekali Dipakai35 InValid Mudah Jelek Dibuang
134
Lampiran 11
Tabel 15. Skor Hasil Belajar Kimia Kelas Eksperimen
No. Skor Hasil Belajar
1 532 593 604 605 656 657 658 659 65
10 7111 7112 7113 7114 7115 7116 7117 7118 7619 7620 7621 7622 7623 7624 7625 7626 7627 8228 8229 8230 8231 8232 8233 8834 8835 94
135
Lampiran 12
Tabel 16. Skor Hasil Belajar Kimia kelas Kontrol
No. Skor Hasil Belajar
1 412 473 474 535 536 537 538 539 5910 5911 5912 5913 5914 5915 5916 5917 5918 6519 6520 6521 6522 6523 6524 6525 6526 6527 6528 7129 7130 7131 7132 7133 7134 7635 82
136
Lampiran 13
Perhitungan Mean, Median, dan Modus serta Simpangan Baku untuk Skor
Hasil belajar Siswa Kelompok Eksperimen
Persiapan tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa kelompok
eksperimen, diketahui data skor hasil belajar siswa kelas eksperimen sebagai berikut :
53 59 60 60 65 65 65
65 65 71 71 71 71 71
71 71 71 76 76 76 76
76 76 76 76 76 82 82
82 82 82 82 88 88 94
Tabel 17. Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
NO X1 f X12 f.X1 f.X1
2
1 53 1 2809 53 28092 59 1 3481 59 34813 60 2 3600 120 72004 65 5 4225 325 211255 71 8 5041 568 403286 76 9 5776 684 519847 82 6 6724 492 403448 88 2 7744 176 154889 94 1 8836 94 8836∑ 648 35 48236 2571 191595
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini
data terbesar = 94 dan data terkecil = 53, dengan menggunakan rumus:
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan
rumus:
41
5394
LHR
137
3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
No. Intervalkelas
Titiktengah
Batasbawah
Batasatas
Frekuensifk(a) fk(b)Absolut
Relatif(%)
1 88 - 94 91 87,5 94,5 3 8,57 3 352 81 – 87 84 80,5 87,5 6 17,14 9 323 74 – 80 77 73,5 80,5 9 25,72 18 264 67 – 73 70 66,5 73,5 8 22,86 26 175 60 – 66 63 59,5 66,5 7 20 33 96 53 – 59 56 52,5 59,5 2 5,71 35 2
4. Menentukan mean (rata-rata), yaitu:
5. Menentukan median (nilai tengah), yaitu:
tan)pembulahasil(6
09,6
35log3,31
Nlog3,31K
tan)pembulahasil(78,66
41
)K(kelasbanyak
)R(gtanreni
46,7335
2571f
fXX 1
1
89,73
39,05,73
79
5,05,73
79
5,73
if
Mdn
1735.2
1
)b(fkN2
1
138
6. Menentukan modus (nilai paling banyak muncul), yaitu:
75,78
25,55,73
713
35,73
i)fbfa(
faMo
139
Lampiran 14
Perhitungan Mean, Median, dan Modus serta Simpangan Baku untuk Skor
Hasil belajar Siswa Kelompok Kontrol
Persiapan tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa kelompok kontrol,
diketahui data skor hasil belajar siswa kelas kontrol sebagai berikut :
41 47 47 53 53 53 53
53 59 59 59 59 59 59
59 59 59 65 65 65 65
65 65 65 65 65 65 71
71 71 71 71 71 76 82
Tabel 19. Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
NO X2 f X22 f.X2 f.X2
2
1 41 1 1681 41 16812 47 2 2209 94 44183 53 5 2809 265 140454 59 9 3481 531 313295 65 10 4225 650 422506 71 6 5041 426 302467 76 1 5776 76 57768 82 1 6724 82 6724∑ 494 35 31946 2165 136469
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini
data terbesar = 82 dan data terkecil = 41, dengan menggunakan rumus:
41
4182
LHR
140
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan
rumus:
3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
Tabel 20. Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol
No. Intervalkelas
Titiktengah
Batasbawah
Batasatas
Frekuensifk(a) fk(b)Absolut
Relatif(%)
1 76 – 82 79 75,5 82,5 2 5,71 2 352 69 – 75 72 68,5 75,5 6 17,14 8 333 62 – 68 65 61,5 68,5 10 28,57 18 274 55 – 61 58 54,5 61,5 9 25,72 27 175 48 – 54 51 47,5 54,5 5 14,29 32 86 41 – 47 44 40,5 47,5 3 8,57 35 3
4. Menentukan mean (rata-rata), yaitu:
5. Menentukan median (nilai tengah), yaitu:
tan)pembulahasil(6
09,6
35log3,31
Nlog3,31K
tan)pembulahasil(78,66
41
)K(kelasbanyak
)R(gtanreni
86,6135
2165f
fXX 2
2
85,61
35,05,61
710
5,05,61
710
5,61
if
Mdn
1735.2
1
)b(fkN2
1
141
6. Menentukan modus (nilai paling banyak muncul), yaitu:
1,67
6,55,61
714
45,61
i)fbfa(
faMo
142
Lampiran 15
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel 21. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa
Dengan Menggunakan Penilaian Portofolio
No.Interval
kelasTitik
tengahBatasbawah
Batasatas
Frekuensifk(a) fk(b)Absolut Relatif
(%)1 88 - 94 91 87,5 94,5 3 8,57 3 352 81 – 87 84 80,5 87,5 6 17,14 9 323 74 – 80 77 73,5 80,5 9 25,72 18 264 67 – 73 70 66,5 73,5 8 22,86 26 175 60 – 66 63 59,5 66,5 7 20 33 96 53 – 59 56 52,5 59,5 2 5,71 35 2
Tabel 22. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa
Tanpa Menggunakan Penilaian Portofolio
No. Intervalkelas
Titiktengah
Batasbawah
Batasatas
Frekuensifk(a) fk(b)Absolut
Relatif(%)
1 76 – 82 79 75,5 82,5 2 5,71 2 352 69 – 75 72 68,5 75,5 6 17,14 8 333 62 – 68 65 61,5 68,5 10 28,57 18 274 55 – 61 58 54,5 61,5 9 25,72 27 175 48 – 54 51 47,5 54,5 5 14,29 32 86 41 – 47 44 40,5 47,5 3 8,57 35 3
143
Lampiran 17
Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Kelas Eksperimen
f = 35
fx = 2571
46,7335
2571
f
fXX 1
1
Contoh perhitungan:
Untuk nilai X = 53 dan nilai rata-rata = 73,46, maka:
32,2
82,8
46,7353S
XXZi
Untuk kolom Zt : nilai Zi dikonsultasikan pada daftar tabel pada daftar Z
Kemudian besar peluang untuk Zi berdasarkan tabel zi, disebut dengan F(Zi) dengan
aturan:
Jika Zi > 0 (positif), maka F(Zi) = 0,5 + Zt
Jika Zi < 0 (negatif), maka F(Zi) = 0,5 – Zt
Karena nilai Zi = -1,89 < 0, maka F(Zi) = 0,5 – Zt sehingga:
F(Zi) = 0,5 – 0,4898 = 0,0102
8.8277,77
37,539614,5474
46,7314,5474
35
2571
35
191595
N
fX
N
fXSD
2
2
2
12
11
144
Untuk menentukan S(Zi) dengan nomor responden = 1 dan n = 35, maka:
0286,035
1
respondenjumlah
respondennomor)Zi(S
F(Zi) –S(Zi) = 0,0102 - 0,0286 = 0,0184
Untuk menentukan nilai Lo adalah dengan mengambil nilai terbesar dari harga
mutlak yang ada, nilai Lo = 0,1288. Kemudian membandingkan Lo dengan Lt yang
diambil dari tabel harga kritis Lilifors. Dari tabel didapat harga Lt untuk n = 35 pada
taraf signifikansi 0,05 adalah 149,035
886,0 . Karena harga Lo = 0,1288 dan harga
Lt = 0,149, maka Lo < Lt, hal ini berarti bahwa data sampel hasil belajar dengan
menggunakan penilaian portofolio berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
145
Lampiran 19
Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Kelas Kontrol
f = 35
fx = 2165
Contoh perhitungan:
Untuk nilai X = 41 dan nilai rata-rata = 61,86, maka:
45,2
51,8
86,6141S
XXZi
Untuk kolom Zt : nilai Zi dikonsultasikan pada daftar tabel pada daftar Z
Kemudian besar peluang untuk Zi berdasarkan tabel zi, disebut dengan F(Zi) dengan
aturan:
Jika Zi > 0 (positif), maka F(Zi) = 0,5 + Zt
Jika Zi < 0 (negatif), maka F(Zi) = 0,5 – Zt
Karena nilai Zi = -1,89 < 0, maka F(Zi) = 0,5 – Zt sehingga:
F(Zi) = 0,5 – 0,4929 = 0,0071
Untuk menentukan S(Zi) dengan nomor responden = 1 dan n = 35, maka:
86,6135
2165
f
fXX 2
2
51,845,72
66,382611,3899
86,6111,3899
35
2165
35
136469
N
fX
N
fXSD
2
2
2
22
22
146
0286,035
1
respondenjumlah
respondennomor)Zi(S
F(Zi) –S(Zi) = 0,0071 - 0,0286 = 0,0215
Untuk menentukan nilai Lo adalah dengan mengambil nilai terbesar dari harga
mutlak yang ada, nilai Lo = 0,1300. Kemudian membandingkan Lo dengan Lt yang
diambil dari tabel harga kritis Lilifors. Dari tabel didapat harga Lt untuk n = 35 pada
taraf signifikansi 0,05 adalah 149,035
886,0 . Karena harga Lo = 0,1300 dan harga
Lt = 0,149, maka Lo < Lt, hal ini berarti bahwa data sampel hasil belajar tanpa
menggunakan penilaian portofolio berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
147
Lampiran 20
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Tabel 25. Perhitungan Uji Homogenitas
NO X1 f X12 f.X1 f.X1
2 NO X2 f X22 f.X2 f.X2
2
1 53 1 2809 53 2809 1 41 1 1681 41 16812 59 1 3481 59 3481 2 47 2 2209 94 44183 60 2 3600 120 7200 3 53 5 2809 265 140454 65 5 4225 325 21125 4 59 9 3481 531 313295 71 8 5041 568 40328 5 65 10 4225 650 422506 76 9 5776 684 51984 6 71 6 5041 426 302467 82 6 6724 492 40344 7 76 1 5776 76 57768 88 2 7744 176 15488 8 82 1 6724 82 67249 94 1 8836 94 8836 ∑ 494 35 31946 2165 136469∑ 648 35 48236 2571 191595
Perhitungan :
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji Fisher, langkah-langkahnya
adalah:
a. Merumuskan hipotesis
Ho : variansi populasi homogen
Ha : variansi populasi tidak homogen
b. Jumlah sampel N = 35
c. Derajat kebebasan
48236X
419904)X(
648X
21
21
1
31946X
244036)X(
494X
22
22
2
84,10651190
1268356
)135(35
)419904()48236(35
)1N(N
)X(XNS
21
212
1
734.521190
874074
)135(35
)244036()31946(35
)1N(N
)X(XNS
22
222
2
148
Penyebut : dk2 = N – 1 = 35 – 1 = 34
Pembilang : dk1 = N – 1 = 35 – 1 = 34
d. F-hitung
e. Dengan demikian Fh = 1,451 sedangkan untuk dk penyebut 34 dan dk pembilang
34 pada taraf signifikan = 0,05 dari daftar tabel distribusi F tidak didapat, maka
dilakukan interpolasi:
Dari tabel F diperoleh nilai F(0,05; dk = 30; 34) adalah 1,80 dan F(0,05; dk = 40; 34) adalah
1,74 (lihat tabel distribusi F), maka:
Jadi Ftabel = 1,764
Karena Fh < Ft, maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua data memiliki
variansi populasi yang homogen.
1.45152,734
84,1065
S
SFh 2
2
21
764,110
64,17F
10
44,102,7F
64
74,1680,14FF
tabel
tabel
)34;34dk;05,0(tabel
149
Lampiran 21
Hasil Perhitungan Uji-t
Tabel 26. Perhitungan Uji-t
NO X1 f X12 f.X1 f.X1
2 NO X2 f X22 f.X2 f.X2
2
1 53 1 2809 53 2809 1 41 1 1681 41 16812 59 1 3481 59 3481 2 47 2 2209 94 44183 60 2 3600 120 7200 3 53 5 2809 265 140454 65 5 4225 325 21125 4 59 9 3481 531 313295 71 8 5041 568 40328 5 65 10 4225 650 422506 76 9 5776 684 51984 6 71 6 5041 426 302467 82 6 6724 492 40344 7 76 1 5776 76 57768 88 2 7744 176 15488 8 82 1 6724 82 67249 94 1 8836 94 8836 ∑ 494 35 31946 2165 136469∑ 648 35 48236 2571 191595
Langkah-langkahnya:
1. Mencari Mean (M)
2. Mencari Standar Deviasi (SD)
3. Mencari Standar Error Mean (SEM)
46,7335
2571
f
fXM 1
1
86,6135
2165
f
fXM 2
2
8.8277,77
37,539614,5474
46,7314,5474
35
2571
35
191595
N
fX
N
fXSD
2
2
2
12
11
51,845,72
66,382611,3899
86,6111,3899
35
2165
35
136469
N
fX
N
fXSD
2
2
2
22
22
51,183,5
82,8135
82,81N
SDSE 1
1M
46,183,5
51,8135
51,81N
SDSE 2
2M
150
4. Mencari Standar Error dari Perbedaan Mean (SEM1-M2) antarvariabel
5. Mencari “t” atau “to”, dengan rumus:
df = N – 2 = 35 – 2 = 33 (konsultasi tabel nilai “t”)
Ternyata dalam tabel tidak didapat df sebesar 33, maka menggunakan df yang
terdekat, yaitu df sebesar 35. Dengan df 35 itu, diperoleh harga kritik “t” pada
tabel atau ttabel sebesar sebagai berikut:
- Pada taraf signifikansi 5%; ttabel = 2,03
- Pada taraf signifikansi 1%; ttabel = 2,72
Dengan demikian to lebih besar daripada ttabel; yaitu
2,03 < 5,52 > 2,72
Dengan demikian hipotesis nihil (Ho) ditolak. Ini berarti antara kedua variabel
tersebut di atas terdapat perbedaan yang signifikan.
1,2
41,4
13,228,2
46,151,1
SESESE
22
22M
21M2M1M
52,51,2
6,11
1,2
86,6146,73
SE
MMt
2M1M
21o
151
Lampiran 23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANMAN 4 Model Jakarta
I. Standar KompetensiMemahami kinetika dan kesetimbangan reaksi serta faktor-faktor yangmempengaruhinya.
II. Kompetensi DasarMenganalisis data percobaan untuk menentukan laju dan orde reaksi.
III. Strategi Pembelajaran1. Model Pembelajaran
Pembelajaran portofolio
2. Metode Pembelajarana. Diskusi informasib. Penugasanc. eksperimen
3. Pendekatan PembelajaranPendekatan konsep dan konteks
IV. Indikator1. Menjelaskan pengertian kemlaran dan penggunaannya.2. Menuliskan ungkapan laju reaksi.3. Menjelaskan persamaan laju reaksi dan orde reaksi serta penentuannya.
V. Materi PokokLaju dan Orde Reaksi
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah AtasMata Pelajaran : KimiaPokok Bahasan : Laju Reaksi KimiaKelas / Semester : XI / 1Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
152
VI. Skenario Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu1. A. Pendahuluan
1. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkahpembelajaran.
2. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan tentang lajureaksi kimia.
3. Guru memotivasi siswa mencari informasimengenai laju reaksi dan orde reaksi
5 menit
10 menit
10 menit
2. B. Kegiatan Inti1. Melalui metode eksperimen guru memperagakan
suatu contoh reaksi kimia sederhana2. Siswa menyimpulkan hasil eksperimen3. Guru mengarahkan hasil kesimpulan siswa dan
memberi penguatan materi orde reaksi4. Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan
materi5. Guru membahas soal yang diberikan
15 menit
10 menit20 menit
30 menit
20 menit
3. C. Penutup1. Guru membagikan lembar portofolio yang wajib
diisi kepada siswa2. Siswa mengisi lembar portofolio dan dikumpulkan
dalam satu amplop
5 menit
10 menit
VII. Sumber PembelajaranA. Sumber Bahan
1. Buku paket2. LKS3. Buku kimia yang relevan
B. Sumber LingkunganGuru dan Teman
C. Media1. LCD2. In focus3. Multimedia interaktif
153
VIII. PenilaianA. Jenis Tagihan
1. Tugas kelompok2. Tugas individu3. Laporan kelompok4. Tugas portofolio
B. Bentuk Instrumen1. Pilihan ganda2. Uraian
Mengetahui, Jakarta, Desember 2006Kepala MAN 4 Model Jakarta Guru Bidang Studi
Drs. Muchyi Abd. GhafurNIP: 150 117 475
154
Lampiran 23 (lanjutan)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANMAN 4 Model Jakarta
IX. Standar KompetensiMemahami kinetika dan kesetimbangan reaksi serta faktor-faktor yangmempengaruhinya.
X. Kompetensi DasarMenganalisis data percobaan untuk menentukan laju dan orde reaksi.
XI. Strategi Pembelajaran1. Model Pembelajaran
Pembelajaran portofolio
2. Metode Pembelajarana. Diskusi informasib. Penugasan
3. Pendekatan PembelajaranPendekatan konsep dan konteks
XII. IndikatorMenentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan
XIII. Materi PokokPersamaan Laju Reaksi
XIV. Skenario Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu1. A. Pendahuluan
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah AtasMata Pelajaran : KimiaPokok Bahasan : Laju Reaksi KimiaKelas / Semester : XI / 1Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
155
4. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkahpembelajaran.
5. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan tentangpersamaan laju reaksi.
6. Guru memotivasi siswa mencari informasimengenai persamaan laju reaksi.
5 menit
5 menit
10 menit
2. B. Kegiatan Inti6. Melalui metode diskusi informasi guru memberikan
contoh soal dan memberikan penjelasan singkat7. Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan
materi yang telah dijelaskan8. Guru membahas soal yang diberikan dan membagi
siswa dalam beberapa kelompok9. Melalui metode penugasan siswa membuat
ringkasan materi grafik orde reaksi secaraberkelompok
10. Guru memberikan penguatan terhadap hasil tugaskelompok siswa
15 menit
30 menit
20 menit
20 menit
10 menit
3. C. Penutup3. Guru membagikan lembar portofolio yang wajib
diisi kepada siswa4. Siswa mengisi lembar portofolio dan dikumpulkan
dalam satu amplop
5 menit
15 menit
XV. Sumber PembelajaranA. Sumber Bahan
1. Buku paket2. LKS3. Buku kimia yang relevan
B. Sumber LingkunganGuru dan Teman
C. Media1. LCD2. In focus3. Grafik orde reaksi
XVI. Penilaian
156
A. Jenis Tagihan1. Tugas kelompok2. Tugas individu3. Laporan kelompok4. Tugas portofolio
B. Bentuk Instrumen1. Pilihan ganda2. Uraian
Mengetahui, Jakarta, Desember 2006Kepala MAN 4 Model Jakarta Guru Bidang Studi
Drs. Muchyi Abd. GhafurNIP: 150 117 475
157
Lampiran 23 (lanjutan)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANMAN 4 Model Jakarta
XVII. Standar KompetensiMemahami kinetika dan kesetimbangan reaksi serta faktor-faktor yangmempengaruhinya.
XVIII. Kompetensi DasarMenganalisis data percobaan untuk menentukan laju dan orde reaksi.
XIX. Strategi Pembelajaran1. Model Pembelajaran
Pembelajaran portofolio
2. Metode Pembelajarana. Diskusi informasib. Penugasan
3. Pendekatan PembelajaranPendekatan konsep dan konteks
XX. IndikatorMenentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan
XXI. Materi PokokPersamaan Laju Reaksi (2)
XXII. Skenario Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu1. A. Pendahuluan
7. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah 5 menit
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah AtasMata Pelajaran : KimiaPokok Bahasan : Laju Reaksi KimiaKelas / Semester : XI / 1Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
158
pembelajaran.8. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan tentang
persamaan laju reaksi.9. Guru memotivasi siswa mencari informasi
mengenai persamaan laju reaksi.
5 menit
15 menit
2. B. Kegiatan Inti11. Melalui metode diskusi informasi guru
memberikan contoh soal dan memberikanpenjelasan singkat
12. Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitandengan materi yang telah dijelaskan
13. Guru membahas soal yang diberikan denganmeminta siswa mengerjakan soal tersebut di papantulis secara bergiliran
14. Guru memberikan penguatan materi kembali
20 menit
30 menit
30 menit
10 menit
3. C. Penutup5. Guru membagikan lembar portofolio yang wajib
diisi kepada siswa6. Siswa mengisi lembar portofolio dan dikumpulkan
dalam satu amplop
5 menit
15 menit
XXIII. Sumber PembelajaranA. Sumber Bahan
1. Buku paket2. LKS3. Buku kimia yang relevan
B. Sumber LingkunganGuru dan Teman
C. Media-
XXIV. PenilaianA. Jenis Tagihan
1. Tugas individu2. Tugas portofolio
B. Bentuk Instrumen
159
1. Pilihan ganda2. Uraian
Mengetahui, Jakarta, Desember 2006Kepala MAN 4 Model Jakarta Guru Bidang Studi
Drs. Muchyi Abd. GhafurNIP: 150 117 475
160
Lampiran 23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANMAN 4 Model Jakarta
XXV. Standar KompetensiMemahami kinetika dan kesetimbangan reaksi serta faktor-faktor yangmempengaruhinya.
XXVI. Kompetensi DasarMenyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menyimpulkanhasilnya.
XXVII. Strategi Pembelajaran1. Model Pembelajaran
Pembelajaran portofolio
2. Metode Pembelajarana. Diskusi informasib. Penugasanc. Eksperimen
3. Pendekatan PembelajaranPendekatan konsep dan konteks
XXVIII. Indikator1. Merancang percobaan dan menentukan variabel tetap (kontrol) dan variabel
bebas (manipulasi)2. Membuat dan menafsirkan grafik dan data percobaan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi3. Menyimpulkan pengaruh konsentrasi, suhu, katalis dan luas permukaan
bidang sentuh pada laju reaksi berdasarkan data hasil pengamatan4. Menuliskan laporan hasil percobaan secara menyeluruh dan
mengkomunikasikannya
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah AtasMata Pelajaran : KimiaPokok Bahasan : Laju Reaksi KimiaKelas / Semester : XI / 1Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
161
XXIX. Materi PokokFaktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
XXX. Skenario Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu1. A. Pendahuluan
10. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkahpembelajaran.
11. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan tentangfaktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
12. Guru memotivasi siswa mencari informasimengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lajureaksi
5 menit
5 menit
10 menit
2. B. Kegiatan Inti15. Melalui metode penugasan guru membagi siswa
menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompokmendapat tugas yang berbeda
16. Melalui metode eksperimen siswa melakukanpercobaan sesuai dengan tugasnya masing-masingdan semua kelompok mempraktekkan semuapercobaan secara bergantian
17. Siswa menyimpulkan hasil eksperimen18. Guru mengarahkan hasil kesimpulan siswa dan
memberi penguatan faktor-faktor yangmempengaruhi laju reaksi
19. Siswa mengerjakan soal yang berkaitan padaLKS
10 menit
50 menit
15 menit10 menit
15 menit
3. C. Penutup7. Guru membagikan lembar portofolio yang wajib
diisi kepada siswa8. Siswa mengisi lembar portofolio dan dikumpulkan
dalam satu amplop
5 menit
10 menit
XXXI. Sumber PembelajaranA. Sumber Bahan
1. Buku paket2. LKS
162
3. Buku kimia yang relevan
B. Sumber LingkunganGuru dan Teman
C. Media1. Alat
a. Gelas kimia e) Balonb. Gelas ukur f) Bunsenc. Kertas putih g) Mortard. Stopwatch h) Korek api
2. Bahana. Larutan HClb. Larutan Na2S2O3
c. Batu marmer
XXXII. PenilaianA. Jenis Tagihan
1. Tugas kelompok2. Tugas individu3. Laporan kelompok4. Tugas portofolio
B. Bentuk Instrumen1. Pilihan ganda2. Uraian
Mengetahui, Jakarta, Desember 2006Kepala MAN 4 Model Jakarta Guru Bidang Studi
Drs. Muchyi Abd. GhafurNIP: 150 117 475
163
Lampiran 22
Luas Dibawah Lengkungan Kurva Normal Dari 0 – Z
164
Lampiran 23
Nukilan Tabel Nilai “t” Untuk Berbagai df.
165
Sambungan dari lampiran 23
166
Lampiran 24
db Pembilang dan db Penyebut
167
Lanjutan Lampiran 24
168
top related