pengaruh pertumbuhan ritel market modern ...repository.utu.ac.id/970/1/i-v.pdftiada lagi yang...
Post on 29-Oct-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH PERTUMBUHAN RITEL MARKET MODERN
TERHADAP PENDAPATAN RITEL MARKET LOKAL
DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN
KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas danmemenuhi syarat-syarat memperoleh
Gelar Sarjani Ekonomi
OLEH:
MEIYA SARINIM : 12601095
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH – ACEH BARAT
2016
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS EKONOMIMEULABOH, ACEH BARAT
Website:www.utu.ac.id emaul:fekon utu@yahoo.co.id Telp. (0655) 7018513 kode pos 23615
Meulaboh, 10 September 2016
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
Jenjang : S-1
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Dengan ini menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi saudara:
Nama : Meiya Sari
Nim : 12601095
Dengan Judul : Pengaruh Pertumbuhan Ritel Market ModernTerhadap Pendapatan Ritel Market Lokal DiKecamatan Johan Pahlawan kabupaten Aceh Barat.
Yang diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syaratmemperoleh Gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas TeukuUmar Meulaboh
Mengesahkan :
Pembimbing I
Dr. Ishak Hasan, SE, M.Si
NIP. 19641231 198609 1 001
PEMBIMBING II
Yasrizal, M.SI
NIDN. 0005 0288 02
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Ekonomi
Dr. Ishak Hasan, SE, M.Si
NIP. 19641231 198609 1 001
Ketua Jurusan
Ekonomi Pembangunan
Yasrizal, M.Si
NIDN. 0005 0288 02
i
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS EKONOMIMEULABOH, ACEH BARAT
Website:www.utu.ac.id emaul:fekon utu@yahoo.co.id Telp. (0655) 7018513 kode pos 23615
Meulaboh, 10 September 2016
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
Jenjang : S-1
LEMBAR PERSETUJUAN KOMISI UJIAN
Dengan ini menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi saudara:NAMA : Meiya Sari
NIM : 12601095
Dengan Judu : Pengaruh Pertumbuhan Ritel Market ModernTerhadap Pendapatan Ritel Market Lokal DiKecamatan Johan Pahlawan kabupaten Aceh Barat.
Yang telah dipertahankan didepan komisi ujian pada Tanggal 28 september 2016
MenyetujuiKomisi Ujian
1. Ketua : Dr. Ishak Hasan, M. Si ............................
2. Sekretaris : Yasrizal, M. Si ............................
3. Anggota : Yohandes Rabiqy, SE, MM ............................
4. Anggota : Yayuk EW, SE, M. Si ............................
Mengetahui,Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan
YASRIZAL, M.SiNIDN. 0005 0288` 02
ii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
NAMA : Meiya Sari
NIM : 12601095
Dengan ini menyatakn sesungguhnya bahwa didalam skripsi adalah karya saya
sendiri tidak terdapat bagian atau satu satu kesatuan yang utuh dari skripsi, tesis,
disertai, buku atau bentuk lain yang saya kutip dari orang lain tanpa saya sebutkan
sumbernya yang dapat pandang sebagai tindakan penjiplakan. Sepanjang
pengetahuan saya jaga tidak terdapat reproduksi karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lainyang dijadikan seolah-olah karya asli saya
sendiri, maka saya menyatakan kesediannya kesediaan untuk dibatalkan
sebahagian atau seluruh hak gelar kesarjanaannya saya.
Demikian surat pernyataan in saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
pergunakan seperlunya.
Meuloaboh
Saya yang membuat pernyataan
Meiya SariNIM 12601095
iii
Ya Allah...Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepada ku, hanya saja aku mengetahuisebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagai mana firman-Mu:“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhan ku,sungguh habislah lautan sebelum habis (ditulis) Kalimat-kalimat Tuhan ku,meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”
Alhammdulillah...Hari ini telah Engkau penuhi harapankuHarapan untuk membahagiakan orang-orang tercintaWalau hari depan masih sebuah tanda tanya.
Ayahanda...Dengan iringan do’amu hari ini telah ku gapai cita-citaku yang engkau amanahkandan harapkan. Ayah... hari ini ku buktikan segala usahamu, dan pengorbananmuterima kasih ayah do’aku selalu mengiringi langkahmu...
Ibunda...Lelahmu menanti keberasilanku, do’amu membuat aku semangat, kasihkasayangmu menjadikan aku tegar, hingga ku dapatkan hidup denganpenuh kesabaran walaupun beragam cobaan yang mehalangi...Ibunda... tiada lagi yang tersisa dari ku selain terus berdo’a danberusaha untuk selalu bisa membahagiakanmu....
Dengan penuh keiklasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a,kupersembahkan karya tulis ini kepada yang mulia ayahanda Mustafa dan Ibundatercinta Nurwiyah, serta kepada adik-adikku sekeluarga, (makasih atas canda tawadan do’a kalian selama ini, dan mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekanseperjuangan yang selalu setia dalam mengisi hari-hariku; Eka Desi Yanti, SE, CutLaila, SE, Ari Zuliadi, SE, Feri Erlandi, SE Joni Iskandar, SE dan Nuripa, SEsemoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk kita semua).
Ya Allah...Teguhkanlah imanku seteguh karang batu dilautanTetapkanlah hati dan jiwaku agar selalu melangkah di jalan Mu,Jalan yang Engkau Ridhoi.... Amin..
Meiya Sari, SE
iv
Ya Allah...Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepada ku, hanya saja aku mengetahuisebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagai mana firman-Mu:“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhan ku,sungguh habislah lautan sebelum habis (ditulis) Kalimat-kalimat Tuhan ku,meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”
Alhammdulillah...Hari ini telah Engkau penuhi harapankuHarapan untuk membahagiakan orang-orang tercintaWalau hari depan masih sebuah tanda tanya.
Ayahanda...Dengan iringan do’amu hari ini telah ku gapai cita-citaku yang engkau amanahkandan harapkan. Ayah... hari ini ku buktikan segala usahamu, dan pengorbananmuterima kasih ayah do’aku selalu mengiringi langkahmu...
Ibunda...Lelahmu menanti keberasilanku, do’amu membuat aku semangat, kasihkasayangmu menjadikan aku tegar, hingga ku dapatkan hidup denganpenuh kesabaran walaupun beragam cobaan yang mehalangi...Ibunda... tiada lagi yang tersisa dari ku selain terus berdo’a danberusaha untuk selalu bisa membahagiakanmu....
Dengan penuh keiklasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a,kupersembahkan karya tulis ini kepada yang mulia ayahanda Mustafa dan Ibundatercinta Nurwiyah, serta kepada adik-adikku sekeluarga, (makasih atas canda tawadan do’a kalian selama ini, dan mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekanseperjuangan yang selalu setia dalam mengisi hari-hariku; Eka Desi Yanti, SE, CutLaila, SE, Ari Zuliadi, SE, Feri Erlandi, SE Joni Iskandar, SE dan Nuripa, SEsemoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk kita semua).
Ya Allah...Teguhkanlah imanku seteguh karang batu dilautanTetapkanlah hati dan jiwaku agar selalu melangkah di jalan Mu,Jalan yang Engkau Ridhoi.... Amin..
Meiya Sari, SE
iv
Ya Allah...Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepada ku, hanya saja aku mengetahuisebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagai mana firman-Mu:“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhan ku,sungguh habislah lautan sebelum habis (ditulis) Kalimat-kalimat Tuhan ku,meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”
Alhammdulillah...Hari ini telah Engkau penuhi harapankuHarapan untuk membahagiakan orang-orang tercintaWalau hari depan masih sebuah tanda tanya.
Ayahanda...Dengan iringan do’amu hari ini telah ku gapai cita-citaku yang engkau amanahkandan harapkan. Ayah... hari ini ku buktikan segala usahamu, dan pengorbananmuterima kasih ayah do’aku selalu mengiringi langkahmu...
Ibunda...Lelahmu menanti keberasilanku, do’amu membuat aku semangat, kasihkasayangmu menjadikan aku tegar, hingga ku dapatkan hidup denganpenuh kesabaran walaupun beragam cobaan yang mehalangi...Ibunda... tiada lagi yang tersisa dari ku selain terus berdo’a danberusaha untuk selalu bisa membahagiakanmu....
Dengan penuh keiklasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a,kupersembahkan karya tulis ini kepada yang mulia ayahanda Mustafa dan Ibundatercinta Nurwiyah, serta kepada adik-adikku sekeluarga, (makasih atas canda tawadan do’a kalian selama ini, dan mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekanseperjuangan yang selalu setia dalam mengisi hari-hariku; Eka Desi Yanti, SE, CutLaila, SE, Ari Zuliadi, SE, Feri Erlandi, SE Joni Iskandar, SE dan Nuripa, SEsemoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk kita semua).
Ya Allah...Teguhkanlah imanku seteguh karang batu dilautanTetapkanlah hati dan jiwaku agar selalu melangkah di jalan Mu,Jalan yang Engkau Ridhoi.... Amin..
Meiya Sari, SE
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas kuaa-Nya
yang telah memberikan nikmat sehat dan lapang kepada penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat beriring salam penulis
sanjungsajikan kepada baginda Rasulullah SAW yang telah membawa umat
manusia ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh pertumbuhan ritel market
modern terhadap pendapatan ritel market lokal dikecamatan johan pahlawan
kabupaten Aceh Barat” Ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat agar
dapat menyelesaikan studi dan meraih gelar Sarjana Ekonomi (S1) pada Fakultas
Ekonomi di Universitas Teuku Umar.
Dalam kesempatan ini pula, penulis dengan kerendahan hati yang amat
dalam dan ketulusan hati ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini. Ucapan Terima Kasih terutama kepada:
1. Kedua orang tua yang sangat penulis sayangi dengan penuh cinta penulis
persembahkan untuk Ayahanda Idaman Huri dan Ibunda tercinta Samsidar,
serta Audia Desna selaku adik penulis yang telah memberikan segala bentuk
pengorbanan, nasihat, kasih sayang tiada batas dan do’a tulusnya demi
keberhasilan penulis.
2. Kepada Bapak Dr. Ishak Hasan M.Si selaku dosen pembimbing utama dan
Kepada Bapak Yasrizal, M.Si selaku dosen pembimbing kedua yang begitu
penulis sanjung dan banggakan yang telah menjadi orang tua kedua yang
membimbing, memberi arahan, memotivasi, dan bersedia meluangkan
waktunya untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Ishak Hasan, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Teuku Umar di Meulaboh.
4. Bapak Yasrizal, M.Si dan Bapak Fajri Hadi, SE, M.Si selaku ketua dan
sekretaris program studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Teuku Umar.
v
5. Kepada Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu selaku dosen yang telah memberikan ilmu
pengetahuan selama penulis berada di Fakultas Ekonomi Universitas Teuku
Umar.
6. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2012 khususnya local C
Walil Hasri, Eka Desi Yanti, Cut Laila, Wira Novita Sari, Ari Zuliadi, Feri
Erlandi yang selama ini telah bersama-sama menempuh pendidikan di
Fakultas Ekonomi Studi Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan
semangat dan dukungan serta memotivasi kepada penulis.
Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik
langsung maupun tidak langsung yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-
persatu. Semoga amal kebaikan dan keikhlasan ini mendapat balasan dari Allah
SWT. Dengan kebaikan yang berlipat ganda dan mudah-mudah skripsi ada
manfaatnya. Amin Ya Rabbal Alamin.
Meulaboh, September 2016
Penulis,
MEIYA SARI
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Pertumbuhan RitelMarket Modern Terhadap Ritel Market Lokal Di Kecamatan Johan PahlawanKabupaten Aceh Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioneryang diisi oleh data primer dari pemilik ritel market lokal. Data tersebut di analisisdengan menggunakan model regresi linier sederhana, dengan formula Y = α + βx+e.
Hasil perhitungan statistik dengan bantuan SPSS didapat persamaan liniersederhana yaitu Y = 0.391 + 0.413 X nilai koefisien korelasi (R) 0.338menunjukka hubungan korelasi yang erat antara variabel independen dandependen. Selanjutnya koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.114 perubahanpendapatan ritel market lokal (Y) dipengaruhi oleh variabel ritel market modern(X), sedangkan sisanya sebesar 22.5 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lainyang tidak di analisis dalam penelitian ini. Selanjutnya berdasarkan thitung = 14.871> ttabel 10.388, dengan nilai signifikan 0.413, maka terdapat hubungan ataupengaruh yang signifikan antara Pengaruh Pertumbuhan Ritel Market ModernTerhadap Ritel Market Lokal. Berdasarkan uji t (secara persial) menunjukkanbahwa variabel Ritel Market Modern berpengaruh positif dan signifikan terhadappendapatan ritel market lokal.
Kata Kunci : Ritel Market Modern, Pendapatan, Dan Ritel Market Lokal.
vii
ABSTRACT
This study aims to test the Growth Effect Against Modern Retail MarketRetail Market In District Johan Pahlawan Lokal West Aceh district. This studywas conducted using questionnaires filled out by the primary data of the owner ofthe local retail market. The data was analyzed using simple linear regressionmodel, the formula Y = α + βx + e.
The results of statistical calculations with SPSS obtained a simple linearequation is Y = 0391 + 0413 X value of the correlation coefficient (R) 0338showed a close correlation between independent and dependent variables.Furthermore, the coefficient of determination (R) of 0.114 changes in localmarket retail revenues (Y) is influenced by the modern market of retail variable(X), while the remaining 22.5% is influenced by other variables that are notanalyzed in this study. Furthermore, based on t = 14 871> ttabel 10 388, withsignificant value 0413, then there is a relationship or significant influencebetween the Growth Effect Against Modern Retail Market Retail Market Local.Based on t test (partially) indicates that the variable Retail Market Modernpositive and significant impact on the local market retail revenues.
Keywords: Modern Retail Market, Income, and Retail Market Local.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iiLEMBAR PENGESAHAN PENGUJI....................................................... iiiSURAT PERNYATAAN............................................................................. ivKATA PERSEMBAHAN............................................................................ vKATA PENGANTAR.................................................................................. viABSTRAK .................................................................................................... viiiABSTRACT ................................................................................................... ixDAFTAR ISI ................................................................................................ xDAFTAR TABEL ........................................................................................ xiiiDAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1.Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3.Tujuan Penelitian................................................................................ 4
1.4.Manfaat Penelitian.............................................................................. 4
1.5.Sistematika Pembahasan .................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 7
2.1. Konsep Pasar ..................................................................................... 7
2.2. Konsep Ritel ....................................................................................... 8
2.3. Pengertian ........................................................................................... 9
2.3.1 Ritel Market Modern ................................................................... 9
2.3.2 Ritel Market Lokal....................................................................... 11
2.4. Ciri-ciri Ritel Market Modern dan Ritel Market Lokal...................... 12
2.5. Keunggulan Ritel Market Modern ..................................................... 13
2.6. Hubungan Market modern dengan Ritel Market lokal....................... 14
2.7. Persaingan Pasar................................................................................. 16
2.8. Pendapatan.......................................................................................... 17
2.9. Penelitian Sebelumnya ....................................................................... 17
2.10. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 19
2.11. Hipotesis ........................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 20
ix
3.1. Populasi dan Sampel ........................................................................ 20
3.2. Metode Pengumpulan Data.............................................................. 21
3.3. Jenis dan Sumber Data..................................................................... 22
3.3.1 Jenis Data ................................................................................. 22
3.3.2 Sumber Data.............................................................................` 22
3.4. Operasionalisasi Variabel ................................................................ 22
3.5. Instrument Penelitian ....................................................................... 24
3.6. Peralatan Analisis Data .................................................................... 25
3.7. Pengujian Reliabilitas dan Validitas ................................................ 26
3.7.1 Uji Reliabilitas ........................................................................ 26
3.7.2 Uji Validitas ............................................................................ 26
3.8. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 28
4.1. Gambaran Umum Ritel Market .......................................................... 28
4.1.1. Perkembangan Ritel Market Modern Di Kec Johan Pahlawan .. 29
4.1.2. Perkembangan Ritel Market Lokal Di Kec Johan Pahlawan ..... 29
4.2. Pendapatan.......................................................................................... 30
4.2.1. Pendapatan Ritel Market Modern............................................... 30
4.2.2. Pendapatan Ritel Market Lokal .................................................. 31
4.3. Persepsi Responden Terhadap Indikator Penelitian ........................... 32
4.3.1. Persepsi Terhadap Ritel Market Modern..................................... 32
4.3.2. Persepsi Terhadap Ritel Market Lokal ........................................ 33
4.4 Hasil Pengujian Istrumen .................................................................... 35
4.4.1 Pengujian Validitas....................................................................... 35
4.4.2 Pengujian Reliabilitas................................................................... 37
4.5. Pengaruh ritel Market modern terhadap pendapatan
ritel maket lokal................................................................................. 38
4.5.1. Koefisien Regresi ........................................................................ 39
4.5.2. Koefisien Korelasi ....................................................................... 44
4.6. Hasil Uji Statistik ............................................................................... 40
4.6.1 Pengujian secara Persial ............................................................... 40
4.6.2 Pembuktian Hipotesis................................................................... 41
x
4.7 Pembahasan ......................................................................................... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 42
5.2. Saran ................................................................................................ 43
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 45
xi
BAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Ritel Market ........................................................................... 2
2. Indikator Ritel Market Modern .......................................................... 22
3. Indikator Pendapatan Ritel Market Lokal .......................................... 23
4. Pendapatan Ritel Market Modern....................................................... 30
5. Pendapatan Ritel Market Lokal .......................................................... 31
6. Persepsi Indikator Ritel Market Modern ............................................ 32
7. Persepsi Indikator Terhadap Pendapatan Ritel Market Lokal ............ 34
8. Hasil Uji Validitas .............................................................................. 36
9. Reliabilitas Variabel ........................................................................... 37
10. Coefficients ......................................................................................... 38
11. Korelasi............................................................................................... 39
xii
BAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuesioner
2. Pendapatan Perbulan Ritel Market Modern
3. Pendapatan Perbulan Ritel Market Lokal
4. Dokumentasi Lapangan
5. Surat Penelitian Skripsi
6. Riwayat Hidup
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, selama ini pembangunan diprioritaskan pada sektor
masyarakat yang bergerak dibidang perdagangan, sedang sektor lain hanya
bersifat menunjang dan melengkapi sektor ekonomi terutama dalam bidang
perdagangan Ritel Market Modern dan Ritel Market Lokal yang pusat perhatian
penting oleh pemerintah. Salah satu bentuk perkembangan pada sektor ekonomi
adalah munculnya toko modern yang sekarang hadir. Hadirnya Ritel Market
Modern tentunya akan mempengaruhi ritel market lokal yang berada di
sekitarnya, hal tersebut disebabkan karena sebagian besar konsumen memilih
berbelanja di toko Modern. Selain menyediakan barang-barang lokal, toko
tersebut pun menyediakan barang-barang impor dengan kualitas yang lebih
terjamin karena melalui penyeleksian terlebih dahulu secara ketat sehingga barang
yang tidak memenuhi persyaratan klasifikasi akan ditolak. Dari segi harga,
kualitas barang sering mengadakan promosi dengan potongan harga yang
menarik dan memiliki label harga yang pasti memungkinkan konsumen menengah
ke bawah untuk mengakses Ritel Market Modern. Hal tersebut merupakan
beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat dari semua kalangan tertarik
untuk berbelanja di toko yang modern.
Masuknya toko modern ke setiap sistem jaringan jalan dalam bentuk
Ritel Market Modern telah mengancam keberadaan market lokal yang berada
di daerah sekitarnya, di mana market lokal yaitu yang menyediakan
kebutuhan rumah tangga seperti sembako, makanan dan minuman. market
1
lokal merupakan usaha yang dimiliki sebagian masyarakat dan dijadikan
penopang hidup mereka. Selain mudah dalam hal pendirian dengan modal
yang tidak besar, usaha ini pun berpotensi menghasilkan keuntungan secara
langsung. market lokal secara umum merupakan bisnis keluarga yang tidak
menutup kemungkinan dapat juga menyerap tenaga kerja. Seiring berkembangnya
zaman, market lokal semakin lama semakin mengalami kemunduran, hal ini
terjadi karena munculnya took modern pada setiap sistem jaringan jalan yang
dinilai cukup potensial oleh para pebisnis ritel.
Tabel . 1 :Jumlah Ritel Market Modern dan Ritel Market Lokal
di Kecamatan Johan Pahlawan
TahunRitel Market
Modern (Unit)
Persentasi
(%)Ritel Market Lokal
(Unit)
Persentasi
(%)
2011 1 8,00 % 5 8,00 %
2012 1 8,00% 8 15,00 %
2013 2 16,00% 10 20,00 %
2014 3 34,00% 12 27,00 %
2015 3 34,00 % 17 30,00 %
Jumlah 10 100 % 52 100 %
Sumber : Perindagkop Aceh Barat 2015
Berdasarkan data yang diperoleh dari kondisi dan situasi jumlah Ritel
Market Modern dan Ritel Market Lokal di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten
Aceh Barat yang tersebar sejak tahun 2011-2015 di setiap sistem jaringan jalan
sampai saat ini telah berjumlah 10 unit (100%) pada tahun 2011, 1 unit (8,00%),
2012, I unit (8,00%), 2013, 2 unit (16,00%), 2014, 3 unit (34,00%) dan 2015, 3
unit (34,00%) Ritel Market Modern sedangkan 52 unit (100%) dari tahun 2011, 5
unit (8,00%), 2012, 8 unit (15,00%), 2013, 10 unit (20,00%), 2014, 12 unit
(27,00%) dan 2015, 17 unit (30,00%) Ritel Market Lokal, di mana di antaranya
2
berada pada sistem jaringan jalan yang berlokasi pada pusat belanja Kecamatan
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
Karena terjadi pengaruh terhadap pendapatan dan peluang bagi pengusaha
ritel market lokal yang di wilayah Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh
Barat menurun dengan adayan Ritel Market Modern . menurut pengusaha Ritel
Market Lokal mereka di wilayah Kecamatan Johan Pahlawan memunculkan
persaingan tidak seimbang di wilayah tersebut, terutama bagi market local yang
berada jauh dari pusat pasar yang jaraknya berdekatan dengan keberadaan Ritel
Market Modern tersebut.
Bagi pedagang Ritel Market Lokal di Kecamatan Johan Pahlawan
mengemukakan bahwa turunnya omset penjualan atau pendapatan pedagang kecil
secara dahsyat dan makin signifikan, jika jarak lokasi market yang tidak strategis
tentunya harus ada alternatif solusi bagi pemilik market lokal agar dapat bertahan di
tengah meraknya toko Modern yang berdiri pada saat sekarang berdasarkan latar
belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan penyusunan skripsi
dengan Pengaruh Pertumbuhan Ritel Market Modern Terhadap Pendapatan
Ritel Market Lokal di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana Pengaruh Pertumbuhan Ritel Market Modern
terhadap Pendapatan Ritel Market Lokal di Kecamatan Johan Pahlawan
Kabupaten Aceh Barat ?
1.3 Tujuan Penelitian Penulisan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menganalisa Pengaruh Pertumbuhan
3
4
Ritel Market Modern terhadap Pendapatan Ritel Market Lokal di Kecamatan
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat .
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai dampak keberadaan pasar modern. Selain itu, penelitian ini diharapkan
dapat memperkuat hasil penelitian-penelitian sebelumnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman peneliti mengenai dampak keberadaan pasar modern.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan
pengalaman dalam penelitian selanjutnya
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat
bahwa keberadaan pasar modern memiliki dampak dan pengaruh terhadap
lingkungan, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
3. Bagi Pelaku Usaha Ritel dan Ritel Market Lokal
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para pelaku
usaha ritel dan pedagang di Ritel Market Lokal mengenai dampak
keberadaan pasar modern terhadap usaha mereka, dan lebih mengenal
peraturan tentang usaha ritel, pasar modern, dan Ritel Market Lokal agar
mereka dapat memperjuangkan hak-hak mereka.
4. Bagi Pemerintah Daerah
5
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pemerintah agar
lebih bijaksana dalam membuat kebijakan terkait dan tidak merugikan
pihak-pihak terntentu.
1.5. Sistematika Pembahasan
Secara garis besar sistematika pemabahasan dalam karya skripsi ini terdiri
dari lima bagian.
Bagian pertama terdiri dari, pendahuluan tentang Latar Belakang,
Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika
Pemebahasan.
Bagian kedua berisi tentang tinjauan pustaka yang digunakan sebagai
dasar pijakan dalam penulisan proposal dan perumusan hipotesis.
Bagian ketiga berisi tentang metode penelitian, populasi, data penelitian
jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, metode analisis data dan definisi
operasional variable.
Bagian keempat berisi tentang Statistik Deskriptif Variabel Penelitian,
Bagian Kelima berisi tentang Kesimpulan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Pasar
Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar memiliki arti yang lebih luas dari
pada hanya sekedar tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk
mengadakan transaksi jual beli barang. Pengertian pasar tidak harus dikaitkan
dengan suatu tempat yang dinamakan pasar dalam pengertian sehari-hari. “Pasar
mencakup keseluruhan permintaan dan penawaran, serta seluruh kontak antara
penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa” (Rita Hanafie,
2010:176).
Dalam kamus Ekonomi & Bisnis “Pasar merupakan tempat terjadinya
penawaran dan permintaan antara penjual yang ingin menukarkan barang-
barangnya dengan uang dan pembeli yang ini menukarkan uangnya dengan
barang atau jasa” (Waluyo Hadi & Dini Hastuti, 2011: 364-365). Sementara itu,
Budiono menyatakan bahwa “Pasar adalah pertemuan antara kurva permintaan
dan penawaran. Suatu pasar yaitu di mana saja terjadi traksaksi antara penjual dan
pembeli. Jenis barang atau jasa yang ditransaksikan dapat berupa barang atau jasa
apapun, mulai dari beras, sayur-mayur, jasa angkutan, uang, maupun tenaga kerja”
(Budiono, 2002:43). Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
disebagai berikut pasar adalah suatu tempat transaksi penukaran uang dan barang
antara penjual dan pembeli, pasar dapat menjadi pusat penbelanjaan masyarakat
yang sangat dibutuhkan setiap harinya, dalam situasi pasar sangat mempengaruhi
daya minat dan semangat belanja masyarakat dengan kualitas barang dan
pelayanan yang baik bagi konsumen.
6
2.2. Konsep Ritel
“Usaha eceran atau ritel dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang
terlibat di dalam penjualan barang atau jasa secara langsungkepada konsumen
akhir untuk penggunaan pribadi dan bukanpenggunaan bisnis” (Christina Whidya
Utami, 2006:4). Pendapat senada juga diungkapkan oleh Fandy Tjiptono
(1998:191) yang mendefinisikan ritailing sebagai berikut: “Ritailingmerupakan
kegiatan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk
pemakaian pribadi dan rumah tangga, bukan untuk keperluan bisnis.” Ritailer atau
ritail store adalah perusahaan yang fungsi utamanya menjual produk kepada
konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga. Sedangkan Menurut
Kotler (1985: 51), “pengecer atau toko eceran adalah perusahaan bisnis yang
besarnya penjualan terutama berasal dari usaha eceran”. Dari pendapat di atas,
dapat disimpulkan bahwa usaha ritel merupakan usaha yang menjual barang atau
jasa secara langsung kepada konsumen akhir. Bisnis ritel merupakan bagian dari
saluran distribusi yang memegang peranan penting dalam rangkaian kegiatan
pemasaran dan merupakan perantara serta penghubung antara kepentingan
produsen dan konsumen.
Bisnis ritel tidak harus melibatkan penggunaan suatu toko. Bentuknya pun
dapat berupa pesanan pembelian lewat telepon atau surat, penjualan langsung,
vending machine, dan sebagainya. Pemasaran eceran tidak hanya dapat digunakan
oleh sebuah pengecer saja, tetapi juga bisa oleh produsen sendiri ataupun penjual
grosir, bila mereka melakukan distribusi dan penjualan langsung kepada
konsumen. Aktivitas nilai tambah yang ada pada bisnis ritel meliputi assortment,
breaking bulk, holding inventory, dan providing service. Assortment merupakan
7
keragaman barang yang dijual dalam suatu ritel yang dibagi dalam dua kelompok,
yaitu breadth assortment dan depth assortment. Breadth assortment adalah
keragaman kategori jenis barang yang ditawarkan suatu ritel kepada konsumen.
Sedangkan depth assortment adalah kelengkapan jenis barang pada masing-
masing kategori. Breaking bulk adalah memecah barang dari kemasan per karton
atau per pack untuk dijual secara satuan. Dengan breaking bulk konsumen dapat
menikmati barang/jasa sesuai ukuran uang yang dimilikinya dan mendapatkan
barang yang beragam. Untuk memenuhi target penjualannya maka ritel
menyediakan persediaan barang (holding inventory) agar pada saat konsumen
membutuhkan suatu barang maka barang tersebut telah tersedia di toko.
Persediaan barang ini akan mempengaruhi biaya operasional. Untuk
mengkompensasi biaya operasional akibat adanya persediaan barang, maka ritel
akan menambah sedikit margin keuntungan atau menambah sedikit harga jualnya.
2.3 Pendapatan
Dalam pengertian umum pendapatan adalah hasil pencaharian usaha.
Boediono (1992) mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil dari penjualan
faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. Sedangkan
menurut Winardi (2000) pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya
yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Sebagaimana
pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan gambaran
terhadap posisi ekonomi keluarga dalam masyarakat.
8
2.4. Pengertian
2.4.1. Ritel Market Modern
Market modern merupakan sektor usaha ritel, sehingga pasar modern
dapat disebut juga sebagai ritel modern atau toko modern. Dalam
PERMENDAGRI No.53 tahun 2008, “toko modern adalah toko dengan sistem
pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk
minimarket, supermarket, department store, hypermarket, ataupun grosir yang
berbentuk perkulakan.”
Menurut Pariaman Sinaga dalam Rasidin Karo-Karo Sitepu (2010: 1-2),
market modern merupakan pasar yang dikelola dengan manajemen modern,
umumnya terdapat di kawasan perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa
dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen (umumnya anggota
masyarakat kelas menengah ke atas). Market modern antara lain berbentuk mall,
supermarket, departement store, shopping center, waralaba, toko mini swalayan,
toko serba ada, dan lain sebagainya.
Barang yang dijual di market modern memiliki variasi jenis yang beragam.
Selain menyediakan barang-barang lokal, market modern juga menyediakan
barang impor. Barang yang dijual memiliki kualitas yang relatif lebih terjamin
karena melalui penyeleksian terlebih dahulu secara ketat sehingga barang yang
tidak memenuhi persyaratan klasifikasi akan ditolak. Secara kuantitas, market
modern umumnya mempunyai persediaan barang di gudang yang terukur. Dari
segi harga, market modern memiliki label harga yang pasti (tercantum harga
sebelum dan setelah dikenakan pajak). Market modernjuga memberikan
pelayanan yang baik dengan adanya pendingin udara.
9
Dari perngertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar modern
merupakan pasar yang dikelola secara modern, penjualan barangbarangnya
dilakukan dengan harga pas dan pelayanan sendiri. Pasar modern memiliki tempat
yang nyaman dengan berbagai fasilitas yang memadai.
Bentuk-bentuk ritel market modern, antara lain:
a. Department store, merupakan jenis ritel yang menjual berbagai jenis produk
dengan menggunakan beberapa staf. Produk-produk yang dijual biasanya
berupa pakaian, perlengkapan rumah, dan barang kebutuhan rumah tangga.
Tiap lini beroperasi sebagai department tersendiri.
b. Supermarket (pasar swalayan), merupaka market moderntempat penjualan
barang-barang eceran yang berskala besar dengan pelayanan yang bersifat
self service. Swalayan ini dirancang untuk melayani semua kebutuhan
konsumen seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan rumah tangga.
c. Hypermarket, merupakan supermarket yang memiliki luas lebih dari 18.000
meter persegi dengan kombinasi produk makanan 69- 70% dan produk-
produk umum 30-40%.
d. Minimarket, merupakan usaha ritel dengan luas lantai < 350 meter persegi.
Minimarket atau swalayan mini menjual barang dengan variasi terbatas dari
berbagai produk kebutuhan sehari-hari. Produk-produk yang dijual biasanya
ditetapkan dengan harga yang lebih tinggi daripada supermarket.
10
2.4.2 Ritel Market lokal
Ritel Market lokal merupakan semua kegiatan yang berhubungan secara
langsung dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk
keperluan pribadi (bukan untuk keperluan usaha), namun tidak menutup
kemungkinan adanya penjualan secara langsung kepada pemakai industri karena
tidak semua barang industri selalu dibeli dalam jumlah besar. Pengecer atau toko
pengecer adalah sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barang
kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi (non bisnis) (Basu Swastha DH:
1997).
Ritel Market lokal merupakan yang menjual kebutuhan pokok dan
kebutuhan sehari-hari secara eceran. Konsumen yang berbelanja di Ritel Market
lokal, pada umumnya berbelanja dalam partai kecil. Akan tetapi, ada beberapa
yang membeli barang dagangan untuk dijual kembali dalam market yang lebih
kecil (toko kelontong). Ritel Market lokal merupakan bentuk usaha yang menjual
barang dagangannya secara eceran dan masih dikelola dengan sistem tradisional
atau konvensional. Pengelolaan Ritel Market lokal belum jelas, baik dari segi
pengelolaan keuangan, persediaan barang dagangan, maupun strategi
penjualannya. Pelaku Ritel Market lokal ini seringkali tidak mempertimbangkan
lokasi usahanya yang strategis, mereka lebih memanfaatkan tempat yang sudah
dimilikinya. Pada umumnya mereka mendirikan usaha di toko yang mereka
bangun di dekat tempat tinggalnya, misalnya di depan rumah.
2.5 Ciri-ciri Market Modern dan Market Lokal
Menurut Kholis, Ratnawati, dan Yuwalliatin (2011), ciri Ritel market lokal
adalah sebagai berikut :
11
1. Dalam ritel market lokal tidak berlaku fungsi-fungsi manajemen : Planning,
Organizing, Actuating, Controlling.
2. Tidak ada konsep marketing, yaitu : bahwa pembeli adalah raja, terdapat
pelayanan penjualan; penentuan harga berdasarkan perhitungan harga pokok
ditambah keuntungan tertentu, produk berkualitas, tempat penjualan yang
nyaman bagi pembeli, dan lain-lain.
Sementara itu Pasar Modern mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Kelengkapan pasar modern menjadikan sangat efisien karena para pelanggan
(konsumen) melakukan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh
pramuniaga secara pribadi melayani konsumen berbelanja.
2. Mempunyai penataan ruang yang membuat nyaman bagi pembeli.
3. Pelanggan sendiri yang melakukan pembelian, berjalan sepanjang lorong-
lorong yang tersedia, memilih barang sesuai keinginan dan mengisi kereta
belanja atau keranjang belanja yang dibawa.
4. Pasar swalayan lebih mencerminkan industrialisasi jasa. Sidin (2012)
melakukan observasi pada pasar tradisonal, pasar semi modern, dan pasar
modern di kota Padang. Observasi yang dilakukan menyangkut perbandingan
keadaan fisik, akses, beserta sarana dan prasarana pendukung, keamanan,
kenyamanan, dan sebagainya.
Sidin, Fashbir Noor. 2007. Mengembangkan Pasar Modern dan Melindungi
Pasar Tradisional. Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.
Noor Kholis, Alifah Ratnawati, Sitty Yuwalliatin. 2011. Pengembangan Pasar
Tradisional Berbasis Perilaku Konsumen. Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi,
Volume 7, Nomor 1, Edisi Mei 2011.
12
2.6 Keungulan Ritel Market Modern
a. Ritel modern akan memilih lokasi yang strategis dengan memperhatikan
kemudahan akses pelanggan, keamanan, dan fasilitas yang lebih terjamin.
b. Pengelolaan barang dagangan disesuaikan dengan segmen pasar yang
dilayani oleh peritel modern.
c. Ritel modern sering mematok untuk menyiapkan merek-merek produk barang
dagangan yang mempunyai pangsa pasar yang cukup besar. Hal tersebut
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam hal penyediaan
merek-merek favorit pelanggan.
d. Ritel modern selalu memperhatikan kualitas barang dagangan,
kesinambungan pengiriman barang dagangan, dan mekanisme
pembayarannya dalam memilih pemasok.
e. Ritel modern melakukan pencatatan dengan sangat cermat bahkan dengan
bantuan software yang memungkinkan melakukan pencatatan ribuan transaksi
penjualan setiap harinya. penyediaan merek-merek favorit pelanggan.
f. Ritel modern selalu memperhatikan kualitas barang dagangan,
kesinambungan pengiriman barang dagangan, dan mekanisme
pembayarannya dalam memilih pemasok.
g. Melalui evaluasi produk, peritel dapat mengklasifikasikan produk yang
tergolong cepat terjual dan produk yang agak lambat terjualnya.
h. ritel modern menjual barang dagangannya secara tunai sehingga aliran dana
tunai dapat terencana dengan baik.
i. Arah pengembangan bisni sritel modern direncanakan dengan baik dan
berkesinambungan dalam jangka panjang (Philip Kotler, 2000).
13
2.7 Hubungan Market Modern dengan Usaha Ritel Lokal
Ritel market modern memiliki hubungan yang sangat erat dengan ritel
market lokal. Hubungan tersebut dapat berupa hubungan sosial maupun ekonomi.
Dari segi sosial, antara market modern dengan ritel market lokal berlokasi di
wilayah yang cenderung berdekatan. Pada umumnya, pelaku usaha market
modern mendirikan usahanya di dekat ritel market lokal. Hal tersebut
menunjukkan bahwa usaha tersebut berada dalam satu wilayah sosial yang sama.
Dari segi ekonomi, market modernberada pada pasar yang sama dengan ritel
market lokal yaitu pasar ritel atau eceran. Ketiganya menjual barang dagangan
yang sejenis, antara lain sembako, perlengkapan sehari-hari, dan perlengkapan
rumah tangga. Semua barang yang diperjualbelikan di market moderndapat
ditemukan di ritel market lokal. Apabila market modern berdiri di wilayah yang
sama dengan ritel market lokal, berarti usaha tersebut memiliki sasaran konsumen
yang sama yaitu penduduk di sekitar wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa usaha tersebut memiliki kaitan yang sangat erat dan dapat mempengaruhi
satu sama lain.
Market modern berkompetisi dengan ritel market lokal dalam pasar yang
sama. Akan tetapi, mereka memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Dari segi
modal, market modern memiliki modal yang besar sedangkan pelaku usaha di ritel
market lokal memiliki modal yang terbatas. Fasilitas yang ditawarkan kepada
konsumen juga sangat berbeda. Market modern menawarkan kelengkapan fasilitas
dan kenyamanan. Sedangkan ritel market lokal memiliki fasilitas yang masih
sederhana, tidak lengkap dan sering ada gangguan kenyamanan. Market modern
dikelola dengan manajemen yang modern dan terstruktur, sedangkan ritel market
14
lokal masih dikelola secara konvensional. Perbedaan-perbedaan di atas
menjadikan keberadaan market modern mengancam eksistensi ritel market lokal.
Pengertian tradisional menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah
bersifat turun temurun. Jadi dapat disimpulkan bahwa Pasar tradisional berkaitan
dengan suatu tradisi. Kata tradisi dalam percakapan sehari-hari sering dikaitkan
dengan pengertian kuno atau sesuatu yang bersifat luhur sebagai warisan nenek
moyang. Tradisi pada intinya menunjukkan bahwa hidupnya suatu masyarakat
senantiasa didukung oleh tradisi, namun tradisi itu bukanlah statis. Arti paling
dasar dari kata tradisi 38 yang berasal dari kata tradium adalah sesuatu yang
diberikan atau diteruskan dari masa lalu ke masa kini (Ifah Chasanah. 2007).
2.8 Persaingan Pasar
Rahayu dan Fitanto (2013) mengemukakan persaingan pasar tradisional
dengan retail modern saat ini bisa dikatakan sebagai persaingan global bukan lagi
persaingan lokal.Pasar tradisional telah dihadapkan dengan pesaing-pesaing asing.
Retail modern kini telah menjamur diberbagai kota atau pedesaan seluruh
Indonesia. Tumbuh pesatnya pasar modernke wilayah pemukiman, berdampak
buruk bagi pedagang pasar tradisional yang telah ada di wilayah tersebut.
Keberadaan Thamrin Plazaini akan memberi pengaruh bagi pedagang pasar
tradisional Pasar Ramai dan masyarakat yang membuka usaha. Banyak pedagang
pasar tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar yang membuka usaha
kehilangan pelanggan yang dapat mengurangi omzet penjualan. Hasil penelitian
Aryani (2011) dan Susilo (2012) menyimpulkan bahwa ada perbedaan pendapatan
pedagang pasar tradisional antara sebelum dan sesudah adanya pasar modern.
15
15
Selanjutnya penelitian Fadhilah (2011) dan Lufti (2013) menyimpulkan bahwa
ada banyak dampak yang ditimbulkan dari pembangunan market moderndisekitar
pasar tradisional.
Wijayanti (2011) menyimpulkan bahwa perubahan omzet penjualan dan
jarak berpengaruh signifikan terhadap perubahan keuntungaan usaha, sedangkan
diversifikasi produk tidak berpengaruh. Hasil penelitian Widiandra dan Sasana
(2013) menunjukkan bahwa pengaruh kenyamanan terhadap keuntungan usaha
tidak signifikan, artinya bahwa rendahnya tingkat kenyamanan pasar tidak
mempengaruhi keuntungan usaha pedagang pasar tradisional. Pengaruh jarak
terhadap keuntungan usaha adalah signifikan positif, artinya apabila jarak pasar
lebih strategis maka keuntungan usaha akan meningkat. Pengaruh diversifikasi
produk terhadap keuntungan usaha adalah signifikan positif, artinya apabila
diversifikasi produk lebih beragam maka keuntungan usaha akan meningkat.
Pengaruh harga terhadap keuntungan usaha adalah tidak signifikan positif, artinya
apabila harga pasar relatif lebih terjangkau maka tidak mempengaruhi keuntungan
usaha.
Pasar persaingan sempurna ditandai oleh hal-hal berikut ini (William A.
McEachern, 2001) :
1) Ada banyak pembeli dan penjual
2) Perusahaan menjual produk yang standar dan homogen
3) Penjual dan pembeli memperoleh informasi secara sempurna
4) Perusahaan bebas keluar masuk industri
5) Perusahaan sebagai price taker (penerima harga)
16
15
2.9 Penelitian Sebelumnya
1. Faris Effandi 2010 :Keterkaitan Pola Sebaran Minimarket dengan Kinerja
Usaha Toko Pengecer Tradisional di Kota Kecil (Studi Kasus: Kota Soreang,
Tanjungsari, dan Lembang) Pola sebaran minimarket di Kota Soreang,
Tanjungsari, dan Lembang cenderung berlokasi di pusat-pusat kegiatan
khususnya di sepanjang jalan provinsi atau nasional yang memiliki tingkat
pergerakan tinggi dan beraglomerasinya kawasan komersial di sepanjang
jalan. Untuk Kota Soreang minimarket lebih cenderung beraglomerasi di
kawasan pusat kota daridi kawasan pemerintahan karena pusat kota memiliki
tingkat permintaan yang lebih tinggi akibat berpusatnya fasilitas kota dan
tingginya pergerakan di kawasan pusat kota.
2. Pardiana Wijayanti 2009: Analisis Pengaruh Perubahan Keuntungan Usaha
Warung Tradisional Dengan Munculnya Minimarket (Studi Kasus Di
Kecamatan Pedurungan Kota Semarang)” Salah satu ritel modern yang
mengalami pertumbuhan cukup pesat di Indonesia saat ini adalah minimarket
dengan konsep waralaba atau franchise. Tumbuh pesatnya minimarket ke
wilayah pemukiman, berdampak buruk bagi warung tradisional yang telah
ada di wilayah tersebut. Keberadaan minimarket ini mematikan warung-
warung tradisional yang berada di wilayah pemukiman. Banyak pemilik
warung kehilangan pelanggan yang dapat mengurangi omset penjualan.
Keberadaan minimarket yang jaraknya sangat berdekatan tentu akan
memunculkan persaingan dan monopoli di wilayah tersebut. Dari segi harga,
minimarket sering mengadakan promosi dengan potongan harga yang
17
menarik. Sehingga para konsumen beralih ke minimarket tersebut dengan
kualitas pelayanan yang lebih baik dari warung tradisional.
3. Ronald Sihotang 2011: Pengaruh Pasar Modern Terhadap Pedagang Pasar
Tradisional Dan Masyarakat Dalam Pengembangan Wilayah Di Kecamatan
Medan Area” penelitian diperoleh bahwa Kondisi sarana/prasarana/fasilitas
listrik, air, lantai, kamar mandi/WC, kebersihan, kenyamanan dan keamanan
Market modern Thamrin Plaza menunjukkan kondisi yang lebih baik
dibanding pasar tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar. Market
modern Thamrin Plaza memberikan dampak negatif terhadap omzet
penjualan, keuntungan, jumlah pegawai dan penjualan fisik pedagang pasar
tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar.Hal ini disebabkan adanya
penurunan omzet penjualan, keuntungan, jumlah pegawai dan penjualan fisik
pedagang pasar tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar sesudah
adanya Thamrin Plaza.Perubahan omzet penjualan dan perubahan penjualan
fisik berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan keuntungan usaha
pedagang pasar tradisional Pasar Ramai dan masyarakat sekitar akibat
munculnya Market modernThamrin Plaza.
2.10. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka maka kerangaka pemikiran dapat lihat sebagai
berikut :
Pendapatan Ritel
Market Lokal
Pertumbuhana Ritel
Market Modern
18
2.11. Hipotesis
Berdasarkan dari tujuan penelitian serta penelitian sebelumnya terhadap
rumusan masalah penelitian, maka hipotesis sebagai berikut bahwa pertumbuhan
Ritel market Modern berpengaruh terhadap ritel market lokal di Kecamatan Johan
Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten
Aceh Barat. Penetuan lokasi ini dilakukan dengan sengaja dan pertimbagan di
daerah merupakan sentral pusat pembelanjaan masyarakat sekaligus ibu kota
Kabupaten Aceh Barat.
3.2 Populasi dan Sampel
Dari kegiatan yang berhubungan dengan judul skripsi, maka penulis
menentukan populasi sasaran. Pengertian populasi menurut Sugiyono (2009:80)
sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiriatas
objek/subjek yang merupakan kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. ”Populasi
adalah sekumpulan objek yang ditentukan melalui keriteria tertentu dan dapat
dikategorikan kedalam objek tersebut berupa manusia, Sedangkan yang dimaksud
dengan populasi sasaran adalah objek penelitian yang akan digunakan untuk
menjadi sasaran penelitian. Berdasarkan pengertian diatas, maka sesuai judul
skripsi ini yang menjadi populasi sasaran adalah pedagang ritel market lokal di
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
Sedangkan yang dimaksud dengan sampel menurut Sugiyono (2009:81)
sebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. ”Pengukuran sampel merupakan suatu langkah
untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu
penelitian. Selain itu juga di perhatikan bahwa sampel yang dipilih harus
representatif, artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercermin dalam
20
sampel yang dipilih. Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang ritel market
lokal di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Dalam penelitian ini
dengan berpedoman pada pendapat dari Surakhmad (2004) yang di kutip oleh
Riduwan (2006:250) menyatakan ”Apabila subjeknya kurang dari 100 maka
pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila
ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 100 maka ukuran sampel diharapkan
sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi”.
3.3. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi adalah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, yang bertujuan
untuk mendiskripsikan setting yang diteliti, orang-orang yang terlibat dalam
aktivitas yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh
peneliti serta aktivitas-aktivitas yang berlangsung pada pedagang ritel
market lokal di Kecamatan Johan Pahlawan KabupatenAceh Barat dengan
pengguna metode atau cara bekerja untuk mencapai hasil yang maksimal.
2. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab
yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian
(Hadi 1993 dalam rahayu Tri , 2004;63). Wawancara adalah perbincangan
yang menjadi sarana untuk mendapatkan informasi tentang orang lain,
dengan tujuan penjelasan atau pemahaman tentang orang tersebut dalam hal
tertentu. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dapat menjelaskan
tentang suatu fenome yang diangkat oleh peneliti.
21
3.4. Jenis dan Sumber Data
3.4.1. Jenis Data
1. Data kuanlitatif yaitu data yang dapat di hitung atau data yang berupa
angka-angka. Data ini dapat diperoleh dari laporan keberhasilan atau
kunjungan konsumen pada pedagang ritel market lokal di Kecamatan
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh tidak dalam bentuk angka-
angka tetapi berupa gambaran umum tempat penelitian, sejarah singkat
maupun informasi-informasi lisan yang menyangkut kebijakan-kebijakan
yang dikeluarkan oleh setiap pedagang.
3.4.1 Sumber Data
1. Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli dengan mengadakan observasi langsung pada tempat sebagai
objek penelitian.
3.5 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variable perlu dilakukan untuk memberikan gambaran
mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian agar dapat diukur
dan di analisis sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun operasional variabel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Operasionalisasi Variabel X (Pertumbuhan Ritel Market Modern )
2. Operasionalisasi Variabel Y (Pendapatan Ritel Market Lokal)
22
Tabel :2Operasionalisasi
Variabel X (Pertumbuhan Ritel Market Modern )No Variabel Indikator Pengukuran
(X)
Ritel Makket
Modern
1. pendapatan saudara dengan adanya
ritel market local
2. penjualan selama adanya hadir
market modern
3. stok barang dengan hadirnya ritel
market modern
4. Bagaimana tingkat belanja konsumen
selama hadirnya ritel market modern
5. tingkat penjualan selama hadirnya
ritel market modern
6. merugikan bagi usaha lokal dengan
datangnya ritel market modern
1 Sampai 5
7. hadirnya ritel market modern
konsumen banyak beralih
8. kualitas produk barang yang di ritel
market modern berkualitas tinggi dari
market local
23
Tabel ; 3Operasionalisasi Variabel Y
(Pendapatan Ritel Market Lokal)No Variabel Indikator Pengukuran
(Y)
Ritel Makket
Lokal
1. biaya yang di keluarkan pertahun
2. ritel market modern pelayanannya
lebih puas bagi konsumen
3. keuntungan rata-rata setelah ada ritel
market modern
4. banyak kujungan konsumen setelah
ada ritel market modern
5. pendapatan penjualan setelah
kehadiran ritel market modern
6. tingkat konsumen yang berbelanja
setelah kehadiran ritel market modern
7. penurunan pendapatan setelah
kehadiran ritel market modern
8. modal awal yang miliki setelah
kehadiran ritel market modern
9. minimnya konsumen yang menetap
setelah kehadiran ritel market modern
1 Sampai 5
Indikator-indikator ini selanjutnya akan diuraikan dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan dengan ukuran tertentu yang telah ditetapkan pada alternative
jawaban.
3.6 Instrument Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode observasi, dimana peneliti melakukan
observasi awal sebelum peneliti menggunakan kuesioner. Pegamatan awal yang
dilakukan oleh peneliti mengamati bagaiman keadaan dan tingkah laku yang
ditunjukkan. Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
24
skala likert. Didalam Skala Likert terdapat pernytaan-pernyataan yang bersifat
favariabel dan unfavariabel. Pernyataan favariabel adalah pernyataan yang
sifatnya mendukung dan memihak pada objek dan begitu sebaliknya, pernyataan
yang sifatnya mendukung dan memihak pada objek dan begitu sabaliknya.
3.7 Peralatan Analisis Data
Dalam menganalisa data yang telah terkumpul penulis menggunakan analisa
kuantitatif dan analisa kualitatif. Metode analisa kualitatif adalah data yang
terkumpul kemudian dibahas yang didukung pendapat para ahli sebagai landasan
teoritis dalam bab pembahasan nantinya. Sedangkan analisa kuantitatif adalah
semua data yang diperoleh dari hasil penelitian dalam bentuk angka yang
selanjutnya akan dibahas dan dianalisisa dengan peralatan statistik.
Peralatan analisis yang digunakan adalah peralatan regresi linier sederhana.
Regresi yaitu suatu bentuk peralatan analisa yang dirumuskan dalam bentuk
persamaan matematis yang berguna untuk mengetahui pengaruh antara variable
bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel), dengan
asumsi sebagai berikut :
Y = α + b+ µ
Dimana :
Y = Ritel Market Lokalα = Nilai Intercept (Konstanta)β = Koefisien RegresiX = Perubahan Omset Penjualan ( %)
µ = Standard error
25
3.8 Pengujian Reliabilitas dan validitas
3.8.1 Uji Reliabilitas
Uji reabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat di percaya untuk di
gunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik
(Sugiyono, 2007:178). Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen
yang sudah dapat di percaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat di
percaya, apabila datanya benar-benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa
kalipun di ambil, tetap akan sama. Reabilitas menunjukkan pada tingkat keandaan
(dapat di percaya).
Disini yang dapat dipercaya adalah datanya, bukan semata-mata
instrumennya (Sugiyono,2007:179). Instrumen yang reliabel mengandung arti
bahwa instrumen tersebut harus baik sehingga mampu mengungkap data yang
bisa di percaya.
Alat untuk mengukur reabilitas adalah Alpha Cronbach (Sugiyono,2007:196).
Suatu variabel di katakan realibel, apabila:
Hasil α ≥ 0,06 = reliabel
Hasil α ≤ 0,06 = tidak reliabel
3.8.1 Uji Validitas
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrument”. (sugiyono, 2007:168). Suatu intrumen yang valid atau sahih
26
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah.
Sebuah instrumen di katakan valid apabila mampu mengukur apa yang di
inginkan. Sebuah intrumen di katakan valid apabila dapat mengungkapkan data
dari variabel yang di teliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukkan
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
variabel yang di maksud.
Alat untuk mengukur validitas adalah korelasi product moment dari pearson
(sugiyono, 2007:170). Suatu indikator di katakan valid, apabila n = 100 dan α =
0,05 , maka rtabel = 0,195 dengan ketentuan (sugiyono, 2007:184):
Hasil r hitung > r tabel (0,195) = valid
Hasil r hitung < r tabel (0,195) = tidak valid
3.9 Pengujian Hipotesis
Pada tingkat keyakinan 95 %, hipotesis penelitian ini dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Ho : β = 0 ( tidak ada bepengaruh secara signifikan dari Pengaruh
Pertumbuhan Ritel Market Modern terhadap Ritel Market Lokal)
Ha : β ≠ 0 ( ada pengaruh secara signifikan dari Pengaruh Pertumbuhan Ritel
Market Modern terhadap Pendapatan Ritel Market Lokal).
Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variabel bebas
berpangaruh terhadap variabel terikat, maka di gunakan beberapa pengujian
yaitu uji-t.
Uji-t
27
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
independen (komunikasi formal dan komunikasi informal) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ritel Market Lokal, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Apabila nilai t hitung > t tabel dapat di artikan variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
2. Apabila nilai t hitung < t tabel dapat di artikan bahwa variabel independen
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
28
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilaksanakan beserta
pembahasannya, yang secara garis besar akan diuraikan dalam sub-bab deskripsi
daerah penelitian, pembahasan, dan pokok-pokok temuan.
4.1 Gambaran Umum Ritel Market di Kabupaten Aceh Barat
Sebagian besar alasan-alasan dapat teratasi dengan berbelanja di minimarket
(pasar swalayan) yang mengutamakan konsep keyamanan bagi konsumen
termasuk di dalamnya kelengkapan produk yang dalam hal ini adalah produk-
produk dasar kebutuhan rumah tangga bagi minimarket, tata letak produk yang
baik dan tidak campur aduk, lokasi yang dekat dengan pemukiman, dan harga
yang tidak terlalu tinggi.
Penduduk merupakan sasaran utama dari usaha ritel market lokal yaitu sebagai
konsumen. Semakin banyak jumlah penduduk disuatu wilayah, semakin besar
pula potensi penduduk tersebut menjadi konsumen. Menurut Setyawarman
(2009:62) menyatakan bahwa meratanya persebaran retail modern (Minimarket)
dipengaruhi oleh faktor Kebijakan Perencanaan (KP). Penentukan lokasi
minimarket tergantung dari kebijakan perencanaan yaitu memastikan di suatu
kawasan boleh mendirikan minimarket terlebih dahulu harus berkonsultasi dengan
perencana lokal serta melihat tata guna lahan pada kawasan tersebut. Ini dilakukan
29
untuk memastikan bahwa lokasi yang akan didirikan minimarket diproyeksikan
bagi area perdagangan.
4.1.1 Perkembangan Ritel Market Modern di Kecamatan Johan Pahlawan
Kabupaten Aceh Barat.
Pada tahun 2015 di Kecamatan Johan Pahlawan mulai berdirinya ritel market
modern sebagai tempat belanja masyarakat yang lengkap. Dengan adanya ritel
market modern konsumen ritel market lokal beralih untuk belanja dan menjadi
target utama bagi pengusaha ritel market modern di kawasan Kecamatan Johan
Pahlawan.
Dengan daya minat dan kenyaman konsumen yang belanja bagi pengusaha ritel
market modern berasil untuk mengembangkan usahanya dan hampir di setiap
daerah atau lokasi di yang sering di kunjungi masyarakat sudah di dirikan ritel
market modern dan berkembang sangat efektif.
4.1.2 Ritel Market Lokal di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh
Barat
Sedangakan bagi usaha ritel market lokal yang sudah lama berdiri Para pelaku
usaha ritel market lokal mengaku tidak ada strategi pemasaran baru dalam
kegiatan usahanya. Mereka hanya menjual dengan cara yang selama ini telah
mereka lakukan. Mereka juga tidak terpikirkan untuk mengubah strategi
pemasaran pada usahanya.
Pelaku usaha ritel market lokal tidak menambah modal usahanya. Akan tetapi,
terkadang uang usaha terpakai untuk keperluan pribadi dan diganti dengan jumlah
yang tidak pasti pada waktu tertentu. Keuangan usaha dan pribadi pelaku usaha
30
ritel market lokal tidak terpisah dengan jelas dan tidak dibukukan sehingga modal
usaha mereka tidak dapat diketahui secara pasti. Dampak keberadaan ritel modern
terhadap ritel lokal dalam penelitian ini dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek omset,
pedapatan dan jumlah pelanggan.
4.2 Pendapatan
4.2.1 Pendapatan Ritel Market Modern
Dari hasil wawancara, pemilik ritel market lokal mengaku bahwa
pendapatan mereka juga menurun sejak berdirinya ritel market modern di sekitar
ritel market lokal. Penurunan itu juga dikarenakan penurunan jumlah omset usaha
para pedagang ritel market lokal. Perubahan pendapatan ritel market lokal.
diketahui bahwa pendapatan ritel market lokal mengalami penurunan
antara 20% sampai 40%. Seluruh responden mengalami penurunan pendapatan
setelah adanya ritel market modern di sekitar ritel market lokal. Pendapatan ritel
market lokal menurun dari tahun menjadi mengalami penurunan sebesar (30%).
Sedangkan Pendapatan ritel market modern secara serta merta juga mengalami
dalam pendapatan dalam 1 tahun dapat dilihat pada tabel 4 pendapatan sebagai
berikut ini : Tabel. 4:
Pendapatan Ritel Market Modern
No.Jumlah Pendapatan
(Satu Tahun)
1 Rp.1.056.528.000
2 Rp.2.010.000.000
3 Rp.1.416.480.000
4 Rp.1.620.000.000
5 Rp.1.206.000.000
6 Rp.2.547.600.000
7 Rp.2.580.000.000
8 Rp.2.094.000.000
31
Sumber : Data Primer (diolah), 2016.
Berdasarkan dari tabel 4 di atas menunjukkan bahwa pendapatan ritel market
modern dalam satu tahun selama di Kecamatan Johan Pahlawan. Rata-rata
pendapatan Ritel Market modern sebesar Rp 1.879.920.000 /tahun.
4.2.1 Pendapatan Ritel Market Lokal
Data hasil penyebaran angket persepsi pelaku usaha ritel market lokal
terhadap keberadaan ritel market modern dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Berdasarkan hasil pengkategorian tersebut, persepsi pelaku usaha ritel market
lokal terhadap keberadaan ritel market modern hampir keseluruhan bersifat
negatif dalam arti merasa dirugikan dengan adanya pasar modern di sekitar tempat
usaha mereka. Persepsi negatif pelaku usaha ritel ritel market lokal dapat
dikategorikan tinggi. Keberadaan ritel market modern dapat menjadi pesaing bagi
usaha mereka, sehingga dapat mengurangi pendapatan sehingga menjadi
kelemahan pendapatan tahunan dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berukut:
Tabel. 5Pendapatan Ritel Market Lokal.
No. Total
1 Rp.585.000.000
2 Rp.455.400.000
3 Rp.524.000.000
4 Rp.525.000.000
5 Rp.318.000.000
6 Rp.593.200.000
7 Rp.444.000.000
8 Rp.597.500.000Sumber : Data Primer (diolah), 2016.
32
Berdasarkan dari tabel 5 di atas menunjukkan bahwa pendapatan ritel merket lokal
dalam satu tahun selama adanya ritel market modern sehingga pendapatan rata-
rata ritel market lokal sebesar Rp 496.266.727/tahun.
4.3. Persepsi Responden Terhadap Indikator Penelitian
4.3.1. Persepsi Terhadap Ritel Market Modern
Ritel market lokal adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain
sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau berbelanja hal itu mungkin tidak
disenanginya, sebagaimana terlihat pada Tabel 6 berikut ini :
Tabel 6
Indikator Ritel Market Modern
No Item Pertanyaan
SangatTidak
Meningkat
TidakMeningkat
KurangMeningkat
Meningkat SangatMeningkat
JlhFr % Fr % Fr % Fr % Fr %
1 2 3 4 5
1Bagaimanpendapatansaudara denganadanya ritelmarket modern
6 33.3 3 16.6 2 11.1 4 22.2 3 16.6 18
2Bagaimanapenjualan selamaadanya hadirmarket modern
4 22.2 8 44.4 3 16.6 2 11.1 1 5.5 18
3 Bagaiman stokbarang denganhadirnya ritelmarket modern
7 38.8 4 22.2 2 11.1 3 16.6 2 11.1 18
4 Bagaimanatingkat belanjakonsumen selamahadirnya ritelmarket modern
2 11.1 7 38.8 7 38.8 1 5.5 1 5.5 18
5 Apakah hadirnyaritel market modernmerugikan bagiusaha lokal dengandatangnya ritel
6 33.3 3 16.6 5 27.7 3 16.61 5.5 18
33
market modern
6 Apakah ritelmarket modernmenjadi faktorpersaingan
3 16.6 5 27.7 2 11,1 4 22.2 4 22.2 18
7 Bagaimankualitas produkbarang yang diritel marketmodernberkualitas tinggidari market local
4 22.2 3 16.6 6 33.3 3 16.6 2 11.1 18
Sumber : Data Primer (diolah), 2016.
Berdasarkan tabel 6 di atas juga dapat dijelaskan bahwa variabel ritel market
modern diperoleh nilai rerata sebesar 3.03, atau responden menyatakan setuju
bahwa keberadaan ritel market modern akan berdampak terhadap pendapatan ritel
market lokal. Hal ini dapat dilihat dari beberapa item pernyataan responden
mengenai market modern ditempatkan sesuai dengan tingkat pendapatan yang
dimiliki, ditempatkan sesuai dengan usaha yang dimiliki ditempatkan pada
pekerjaan yang memberikan tantangan untuk maju.
4.3.2. Persepsi Terhadap Riter Market Lokal
Ritel market local adalah kuantitas yang dicapai oleh seorang pengusaha dalam
menjalan usaha sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya,
sebagaimana dijelaskan pada Tabel 7 berikut ini :
34
Tabel 7
Indikator Terhadap Pendapatan Ritel Market lokal
No Item Pertanyaan
SangatTidak
Meningkat
TidakMeningkat
KurangMeningkat
Meningkat SangatMeningkat
JlhFr % Fr % Fr % Fr % Fr %
1 2 3 4 5
1Berapa biaya yangdikeluarkanpertahun
4 22.2 1 5.5 10 55.5 2 11.1 1 5.5 18
2Bagaimana ritelmarket modernpelayanannya lebihpuas bagikonsumen
2 11.1 9 50.0 5 27.7 1 5.5 1 5.5 18
3 Berapakeuntunganrata-rata setelah adaritel market modern
2 11.1 4 22.2 8 44.4 2 11.1 2 11.1 18
4 Berapa banyakkujungankonsumen setelahada ritel marketmodern
6 33.3 3 16.6 2 11.1 3 16.6 4 22.2 18
5 Bagaimanapendapatanpenjualan setelahkehadiran ritelmarket modern
2 11.1 10 55.5 1 5.5 3 16.6 2 11.1 18
6 Berapa penurunanpendapatan setelahkehadiran ritelmarket modern
3 16.6 3 16.6 6 33.3 5 27.7 4 22.218
7 Berapa modal awalyang miliki setelahkehadiran ritelmarket modern
2 11.1 8 44.4 3 16.6 2 11.1 3 16.6 18
8 Bagaimanaminimnyakonsumen yangmenetap setelahkehadiran ritelmarket modern
1 5.5 4 22.2 5 27.7 5 27.7 3 16.6 18
Sumber : Data Primer (diolah) 2016.
35
Berdasarkan tabel 7 diatas, dapat dijelaskan bahwa variabel ritel market lokal
diperoleh nilai rerata sebesar 3,45, maka dapat dikatakan bahwa pendapatam ritel
market lokal menyatakan setuju bahwa berkembangnya ritel market modern
selama ini sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa pernyataan
responden mengenai mengerjakan suatu usaha sesuai dengan tata cara sesuai
prosedur, selalu berupaya untuk pendapatan, kualitas hasil usaha miningkat dari
waktu ke waktu.
4.4. Hasil Pengujian Instrumen
data yang diperoleh dari penggunaan instrument penelitian dapat
dievaluasi melalui uji validitas dan uji reliabilitas (uji kehandalan) berdasarkan
koefisien Cronbach alpha yang lazin digunakan dalam penelitian.
4.4.1 Pengujian Validitas
Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistic, yaitu
dengan menggunakan uji Pearson Product-moment coefficient of correlation
dengan bantuan SPSS. Berdasarkan output computer seluruh pernyataan
dinyatakan valid karena memiliki tingkat signifikan di bawah 5%. Sedangkan jika
dilakukan secara manual maka nilai korelasi yang diperoleh masing-masing
pernyataan harus dibandingkan dengan nilai kritis korelasi Product-Moment
dimana hasilnya menunjukkan bahwa semua pernyataan mempunyai nilai korelasi
diatas nilai kritis 5% yaitu diatas 0,207 (Lihat Tabel Nilai Kritis Korelasi r
Product-Moment untuk n = 16 pada lampiran), sehingga pernyataan-pernyataan
tersebut adalah signifikan dan memiliki validitas konstrak atau dalam bahasa
statistik terdapat konsistensi internal (internal consistence) yang berarti
pernyataan-pernyataan tersebut mengukur aspek yang sama. Ini berarti bahwa
36
data yang diperoleh adalah valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian.
Sebagaimana dijelaskan pada Table 8 berikut ini :
Tabel 8
HASIL UJI VALIDITAS
No Variabel KoefisienKorelasi
Nilai Kritis 5%(N=22)
Keterangan
1
RitelMarketModern
(X)
0.441 0.410 Valid2 0.535 0.410 Valid1 0.484 0.410 Valid2 0.506 0.410 Valid3 0.497 0.410 Valid4 0.670 0.410 Valid5 0.467 0.410 Valid6 0.762 0.410 Valid7 0.762 0.410 Valid8 0.762 0.410 Valid1
RitelMarketLoKAL
(Y)
0.481 0.410 Valid
2 0.484 0.410 Valid
3 0.581 0.410 Valid
4 0.432 0.410 Valid
5 0.757 0.410 Valid
6 0.512 0.410 Valid
7 0.492 0.410 Valid
8 0.461 0.410 Valid
Sumber : Data Primer (diolah), 2016.
Berdasarkan tabel 8 di atas dapat dijelaskan bahwa semua variabel yang
digunakan dalam penelitian ini semuanya dinyatakan valid, karena mempunyai
koefisien korelasi diatas dari nilai korelasi product moment yaitu sebesar 0,410
sehingga semua pernyataan yang terkandung dalam keusioner penelitian ini
dinyatakan valid untuk dilanjutkan penelitian yang lebih mendalam.
37
4.4.2. Pengujian Reliabilitas
Untuk menilai kehandalan kuesioner yang digunakan, maka dalam penelitian ini
digunakan uji reliabilitas berdasarkan Cronbach Alpha yang lazim digunakan
untuk pengujian kuesioner dalam penelitian ilmu social. Analisis ini digunakan
untuk menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan skala variabel yang
ada.
Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten juga dilakukan secara statistic yaitu dengan
menghitung besarnya Cronbach Alpha dengan bantuan program SPSS. Hasilnya
seperti yang terlihat di table dibawah yang menunjukkan bahwa instrument dalam
penelitian ini reliable (handal) karena nilai alphanya lebih besar dari 0,60
(Sugiyono,2007:196).
Tabel. 9
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.218 .505 2
Berdasarkan analisis reliabilitas dapat diketahui bahwa alpha untuk masing-
masing variabel dapat dilihat dari beberapa variabel yaitu variabel Ritel Market
Modern (X) di peroleh nilai alpha sebesar 0.218 dan variabel Ritel Market Lokal (Y)
diperoleh nilai alpha sebesar 0.505 Dengan demikian pengukuran reliabilitas
terhadap variabel penelitian menunjukkan bahwa pengukuran keandalan
memenuhi kredibilitas Cronbach alpha dimana nilai alphanya lebih besar dari
Alpha 0,60%.
38
4.5. Pengaruh ritel market modern terhadap pendapatan ritel market local
Untuk mengetahui pengaruh variabel ritel market modern ternadap
pendapatan ritel market lokal, maka perlu dilihat variabel yang dapat
mempengaruhi Terhadap Pendapatan Ritel Merket Lokal tersebut, yaitu Ritel
Market Modern (X) terhadap Ritel Market Lokal (Y). dapat dilhat pada sebagai
berikut:
Tabel. 10Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part
1 (Constant) 9.703E8 1.050E9 .924 .391
Y 1.800 2.047 .338 .880 .413 .338 .338 .338
a. Dependent Variable: x
Berdasakan dari tabel 10 diatas menunjukan hasil koefisien B 1.800 dan
koefisien error 2.047 dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan
bantuan SPSS seperti terlihat pada tabel diatas, maka diperoleh persamaan regresi
sederhana sebagai berikut:
Y = 0.413+0.391X
Dari persamaan regresi di atas dapat diketahui hasil penelitian sebagai berikut:
Konstanta sebesar 0.413. Artinya jika faktor-faktor yang dianggap konstan, maka
besarnya pada pengusaha market lokal adalah 0.413 pada satuan likert atau
pengusaha market lokal masih rendah. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat
diketahui bahwa dari variabel, ritel markel modern dengan nilai koefisien regresi
sebesar 0.391 mempunyai pengaruh terhadap pendapatan ritel market lokal.
39
4.5.1 Koefisien Korelasi dan Determinasi
Sedangkan untuk melihat pengaruh dari variabel bebas terhadap
pendapatan ritel market lokal pada pengusaha di Kecamatan Johan Pahlawan
berdasarkan korelasi dan determinasi dapat dilihat pada tabel 11 sebagai berikut:
Tabel. 11Model Summary
Mode
l R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .338a .114 -.033 5.204E8 .114 .774 1 6 .413
a. Predictors: (Constant), y
Koefisien korelasi (R) = 0.338 yang menunjukkan bahwa derajat hubungan
(korelasi) antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 33.8 %.
Artinya variabel ritel market modern mempunyai hubungan yang cukup
terhadap pendapatan ritel market lokal.
Koefisien Determinasi (R 2 ) = 0.114 Artinya sebesar 11,4 % perubahan-
perubahan dalam variabel terikat pendapatan ritel market lokal dapat
dijelaskan oleh perubahan-perubahan dalam pengaruh ritel market modern
(X). Sedangkan selebihnya yaitu sebesar 88,6 % dijelaskan oleh faktor-faktor
lain diluar dari variabel ritel market modern yang dijadikan indicator
penelitian artinya masih ada variabel yang dapat mempengaruhi pendapatan
ritel market lokal.
40
4.6. Hasil Uji Statistik
4.6.1. Pengujian Secara Parsial
Untuk menguji faktor yang mempunyai pengaruh terhadap pendapatan ritel
market lokal di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat secara parsial
(masing-masing variabel) dapat dilihat dari hasil uji-t. Hasil perhitungan yang
diperlihatkan pada tabel diatas, dimana dapat diketahui besarnya nilai thitung untuk
variabel dengan tingkat kepercayaan atau signifikan sebesar α = 5%. Temuan
hasil penelitian terhadap pengaruh ritel market modern (X) diperoleh nilai thitung
sebesar 14.871 sedangkan thitung sebesar 10.388, hasil perhitungan ini
menunjukkan bahwa thitung > ttabel dengan signifikansi 0.000 atau probabilitas
dibawah α = 5%. Dengan demikian hasil perhitungan statistic menunjukkan
bahwa secara parsial variabel ritel market modern berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan ritel market local di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten
Aceh Barat.
Berdasarkan uraian statistik di atas, memperlihatkan bahwa secara parsial variabel
ritel market modern mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap pendapatan
ritel market local di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, dan
variabel yang mempunyai pengaruh yang sangat dominan berdasarkan hasil uji
secara parsial adalah variabel ritel market modern terhadap ritel market lokal
dengan nilai thitung sebesar 14.871 dengan tingkat signifikansi atau probabilitas
sebesar 0.000.
41
4.6.2. Pembuktian Hipotesis
Berdasarkan hasil uji statistic secara parsial (uji-t statistik) dapat diperoleh suatu
kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan dinyatakan hahwa ritel market modern
berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan ritel market local di
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat dengan diperoleh nilai Thitung
sebesar 14.871. Maka hipotesi yang diajukan terima. Dengan demikian ritel
market modern yang dapat Mempengaruhi Pendapatan Ritel Market Lokal Di
Kecamatan Johan Pahlawan secara signifikan. Hal ini mengingat ritel market
modern merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhui pendapatan ritel
market local di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
4.7 Pembahsan
Hasil penelitian terdapat hubungan antara variabel X (petumbuhan Riter
Market Modern) terhadap variabel Y (Pendapatan Ritel Market Lokal) nilai
koefisien korelasi sebesar 1.8 dengan nilai dengan nilai Sig 0,413 yang artinya
adalah apabila variabel X meningkat 1 % maka akan mempengaruhui pendapatan
ritel market lokal menurun sebesar 1,8 %. Dari hasil ini bahwa keberadaan ritel
market modern telah pertumbuhan ritel market lokal di kecamatan johan pahlawan
Kabupaten Aceh Barat.
Selanjutnya penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pardiana Wijayanti 2009: Analisis Pengaruh Perubahan Keuntungan Usaha
Warung Tradisional Dengan Munculnya Minimarket (Studi Kasus Di Kecamatan
Pedurungan Kota Semarang)” Salah satu ritel modern yang mengalami
pertumbuhan cukup pesat di Indonesia saat ini adalah minimarket dengan konsep
42
waralaba atau franchise. Tumbuh pesatnya minimarket ke wilayah pemukiman,
berdampak buruk bagi warung tradisional yang telah ada di wilayah tersebut.
Keberadaan minimarket ini mematikan warung-warung tradisional yang berada di
wilayah pemukiman.
Dari hasil wawancara dengan usaha ritel market lokal, diketahui bahwa
konsumen selain berbelanja di ritel market lokal juga berbelanja di ritel market
modern. Harga barang yang diperjual belikan di ritel market lokal relatif sama
dengan harga barang di ritel market modern. Kualitas barang dagangan yang
diperjualbelikan di ritel market lokal sama dengan kualitas barang di ritel market
modern. Sedangkan untuk ketersediaan varian produk, di ritel market modern
lebih banyak varian produk yang tersedia sehingga konsumen lebih bebas memilih
produk sesuai selera.
Pelayanan yang diberikan pedagang ritel market lokal berbeda dengan di
ritel market modern. Di ritel market lokal, konsumen dilayani langsung oleh
penjualnya satu per satu, dan konsumen tidak bebas memilih barang yang akan
dibelinya. Sedangkan di ritel market modern, konsumen melayani dirinya sendiri
(swalayan) sehingga mereka bebas memilih barang sesuai yang diinginkan.
Pelayanan di ritel market modern juga lebih modern, barang-barang tertata rapi
dan dikelompokkan sesuai jenisnya. Konsumen mengaku lebih suka dengan
pelayanan di ritel market modern.
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil atau kesimpulan yang telah di uraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai
berikut:
1. Reitel market modern berpengaruh secara positif terhadap pendapatan ritel
market lokal. Hal ini dapat di tunjukan melalui persamaan regresi linier
sederhana yaitu Y = 0.413+ 0.391X nilai koefisiensi β bernilai positif yang
berarti bahwa semakin baik berkembang ritel market modern yang di
terapkan maka akan semakin berpengaruh terhadap pendapatan ritel
market lokal.
2. Antara ritel market modern dengan pendapatan ritel market lokal memiliki
hubungan yang cukup erat, hal ini dapat ditunjukkan oleh nilai koefiensi
korelasi (R) sebesar 0.338. Selanjudnya koefisien determinasi (R 2 )
sebesar 0.114 yang berarti bahwa perubahan pendapatan ritel market (Y)
dipengaruhi oleh variabel ritel market modern, sedangkan sisanya 22.5%
di pengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak digunakan dalam
penelitian ini.
3. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel yang di teliti
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan ritel market lokal.
4.
44
5.2. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan pendapatan ritel market lokal salah satu cara yang
digunakan yaitu meningkatkan kunjungan kosumen.
2. Terdapat 22.5% faktor-faktor lain yang mempengaruhi pendapatan ritel
market lokal diluar faktor ritel market modern, sehingga kedepan faktor-
faktor tersebut sehingga akan terus meningkatakan bagi ritel market lokal
yang baik dimasa yang akan datang.
45
DAFTAR PUSTAKA
A.C. Nielsen. 2005. Asia Pacific and Shopper Trends 2005.
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia. 2006. Pertumbuhan Ritel Moderndan Dampaknya Bagi Ritel Tradisional.
Baker, Judy L. 2000. Evaluating The Impact of Development Projects on Poverty.Washington, D.C : World Bank
Bruegmann, Robert. 2005. Sprawl: A Compact History. Chicago: The Universityof Chicago Press.
Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta :KencanaPrenada Media Group.
Engel,J.R et. Al. 1992. Consumer Behavior. Chicago. The Dryden Press.
Kotler, Philip. 1996. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,Implementasi, dan Pengendalian. Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Jones, Ken and Jim Simmons. 1990. Location Location Location: Analyzing theRetail Environment, Ontario: Nelson Canada.
Muyadi. 2012. Model Pengelolaan Pasar Tradisional Dalam PerspektifKemandirian Daerah Kota Surakarta. STIE AUB. Surakarta.
Noor Kholis, Alifah Ratnawati, Sitty Yuwalliatin. 2011. Pengembangan PasarTradisional Berbasis Perilaku Konsumen. Jurnal Dinamika SosialEkonomi, Volume 7, Nomor 1, Edisi Mei 2011.
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2011tentang Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 53/M-Dag/Per/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan PasarTradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataandan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan TokoModern.
Pramudyo, Anung dan Widyatmoyo. 2008. Pasar Tradisional : Dapatkah TerusBertahan ? Harian Jogja, Senin Pon, 27 Oktober 2008.
Sidin, Fashbir Noor. 2007. Mengembangkan Pasar Modern dan MelindungiPasar Tradisional. Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.
46
Sinaga, Pariaman. 2004. Makalah Pasar Modern VS Pasar Tradisional.Kementerian Koperasi dan UKM. Jakarta : Tidak Diterbitkan
Salusu, J. 1998. Pengambilan Keputusan Statejik. Jakarta : Grasindo.
Skogster, Patrick. 2006. Location Planning Theories in Valuation of RetailPremises. Munich, Germany, October 8-13, 2006
Tambunan, Tulus. 2002. Perekonomian Indonesia Beberapa PermasalahanPenting. Jakarta : Ghalia.
Undang-Undang No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Nielson, C. 2003. Modern Supermarket (Terjemahan AW Mulyana). FakultasEkonomi Universitas Indonesia. Jakarta : Universitas Indonesia.
47
Lampiran 1
Kuisioner
PENGARUH PERTUMBUHAN RITEL MARKET MODERN
TERHADAP PENDAPATAN RITEL MARKET LOKAL DI
KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN
KABUPATEN ACEH BARAT
Penelitian ini semata-mata bersifat ilmiah untuk mendapatkan data bagi
penulisan skripsi pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar. Saya sangat
menghargai bantuan saudara/I yang telah menjawab semua pertanyaan dengan
yang berlaku pada diri saudara/i sendiri.
No. Responden :…………. ( diisi oleh Penulis )
Nama Market :
Lokasi Perusahaan :
Jenis Kelamin Responden:
a. Laki –Laki
b. Perempuan
Soal.
1. Berapa pendapatan Bapak/Ibu dalam satu bulan?
2. Berapa pendapatan Bapak/Ibu dalam satu tahun?
48
Pendapatan Ritel Market Modern
BULAN Pendapatan (Rp) Pendapatan (Rp) Pendapatan (Rp)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Pendapatan Per Tahun
Tahun 2015 Rp
49
Pendapatan Ritel Market Lokal
BULAN Pendapatan (Rp) Pendapatan (Rp) Pendapatan (Rp)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Pendapatan Per Tahun
Tahun 2015 Rp
50
Lampiran 2 : Pendapatan Perbulan Ritel Market Modern
NoBulan
1 2 3 4 5 6
1 85,000,000 75,000,000 90,000,000 105,800,000 120,000,000 125,400,000
2 65,000,000 80,000,000 100,000,000 120,000,000 140,000,000 158,000,000
3 70,000,000 75,000,000 85,000,000 95,000,000 105,600,000 113,480,000
4 90,000,000 80,000,000 95,000,000 110,000,000 125,000,000 130,000,000
5 80,000,000 85,000,000 88,250,000 91,500,000 94,750,000 98,700,000
6 134,200,000 148,400,000 162,600,000 176,800,000 191,000,000 205,200,000
7 160,000,000 180,000,000 200,000,000 120,000,000 240,000,000 210,000,000
8 116,200,000 126,800,000 137,400,000 148,000,000 158,600,000 169,200,000
51
TOTALBulan
7 8 9 10 11 12
135,480,000 145,560,000 155,640,000 165,720,000 175,800,000 185,880,000 1565280000
177,000,000 196,000,000 215,000,000 234,000,000 253,000,000 272,000,000 2010000000
122,600,000 131,720,000 140,840,000 149,960,000 159,080,000 168,200,000 1416480000
140,000,000 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 190,000,000 1620000000
102,300,000 105,900,000 109,500,000 113,100,000 116,700,000 120,300,000 1206000000
219,400,000 233,600,000 247,800,000 262,000,000 276,200,000 290,400,000 2547600000
220,000,000 230,000,000 240,000,000 250,000,000 260,000,000 270,000,000 2580000000
179,800,000 190,400,000 201,000,000 211,600,000 222,200,000 232,800,000 2094000000
52
Lampiran 3 : Pendapatan Perbulan Ritel Market Lokal
NoBulan
1 2 3 4 5 6
1 35,000,000 37,500,000 40,000,000 42,500,000 45,000,000 47,500,000
2 42,500,000 30,000,000 17,500,000 25,000,000 37,500,000 32,000,000
3 37,500,000 43,500,000 49,500,000 55,500,000 51,500,000 47,500,000
4 30,000,000 32,500,000 35,000,000 37,500,000 40,000,000 42,500,000
5 43,000,000 40,000,000 37,000,000 34,000,000 31,000,000 28,000,000
6 34,200,000 40,000,000 45,800,000 51,600,000 57,400,000 63,200,000
7 26,000,000 28,000,000 30,000,000 32,000,000 34,000,000 36,000,000
8 16,200,000 28,000,000 39,800,000 51,600,000 63,400,000 75,200,000
53
TotalBulan
7 8 9 10 11 12
50,000,000 52,500,000 55,000,000 57,500,000 60,000,000 62,500,000 585000000
33,500,000 45,000,000 57,500,000 35,000,000 44,966,667 54,933,333 455400000
33,500,000 49,500,000 55,500,000 39,500,000 23,500,000 37,500,000 524000000
45,000,000 47,500,000 50,000,000 52,500,000 55,000,000 57,500,000 525000000
25,000,000 22,000,000 19,000,000 16,000,000 13,000,000 10,000,000 318000000
59,000,000 44,800,000 40,600,000 66,400,000 52,200,000 38,000,000 593200000
38,000,000 40,000,000 42,000,000 44,000,000 46,000,000 48,000,000 444000000
87,000,000 98,800,000 40,600,000 22,400,000 48,500,000 26,000,000 597500000
Model Summary
54
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .338a .114 -.033 5.204E8 .114 .774 1 6 .413a. Predictors: (Constant), Y.Pendapatan.Ritel.Market.Lokal
X.Pertumbuhan.Ritel.Market.Modern
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.095E17 1 2.095E17 .774 .413a
Residual 1.625E18 6 2.708E17
Total 1.834E18 7
a. Predictors: (Constant), Y.Pendapatan.Ritel.Market.Lokal
b. Dependent Variable: X.Pertumbuhan.Ritel.Market.Modern
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
X.Pertumbuhan.Ritel.Market.Modern 10.388 7 .000 1.880E9 1.45E9 2.31E9
Y.PPendapatan.Ritel.Market.Lokal 14.871 7 .000 5.053E8 4.25E8 5.86E8
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Y.Pendapatan.Ri
tel.Market.Lokala. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable:
Correlations
55
X.Pertumbuhan.Ri
tel.Market.Modern
Y.PPendapatan.Rite
l.Market.Lokal
Kendall's tau_b X.Pertumbuhan.Ritel.Market.
Modern
Correlation Coefficient 1.000 .214
Sig. (2-tailed) . .458
N 8 8
Y.PPendapatan.Ritel.Market.
Lokal
Correlation Coefficient .214 1.000
Sig. (2-tailed) .458 .
N 8 8
56
57
RIWAYAT HIDUP
Biodata
Nama : Meiya Sari
NIM : 12601095
Tempat, Tanggal Lahir : Ujong Jarom, 12 Mei 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak : Pertama ( dari 3 bersaudara )
Agama : Islam
Status : Sebagai Mahasiswa (i)
Alamat : Ujong Jarom Kecamatan Darul Makmur
Kabupaten Nagan Raya
Nama Orang Tua
1. AyahNama : Mustafa
Pekerjaan : Petani
2. IbuNama : Nur Wiyah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Riwayat Pendidikan
2001-2007 SD Negeri Tripa2007-2010 SMP Negeri Krueng Alem2010-2013 SMA Negeri 1 Kuta Trieng2012 s/d sekarang S1 Ekonomi Pembangunan di Universitas Teuku Umar
top related