pengaruh promosi dan pelayanan terhadap keputusan
Post on 26-Feb-2022
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 74
PENGARUH PROMOSI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR PADA
PD UTAMA MOTOR LUBUKLINGGAU
Yusup1, Ronal Aprianto2
Program Studi Manajemen STIE Musi Rawas, Lubuklinggau
Email : Yusup@muralinggau.ac.id, Ronal_Aprianto@muralinggau.ac.id
ABSTRACT
The sample of this study was 90 respondents who were consumers of PD
Utama Motor Lubuklinggau. Based on the results of the study, the regression equation is Y = 19,296 + 0,282 X1 + 0,405 X2. The meaning of the equation is that the value of
constant is 19,296, this means that if there is no promotion and service variable then the
decision is 21,986, while the promotion coefficient value (b1) is 0.282 means that every increase in one variable promotion unit will increase the purchasing decision by 0.282
units. Then the service regression coefficient value of b2 = 0.405 means that every
increase in one service unit variable will increase the purchase decision by 0.405. From
the calculation of the Model Summary, it can be seen that the value of R2 (R Square) or determination is 0.536, the contribution of promotion and service variables on consumer
purchasing decisions of Lubuklinggau PD Utama Motorbike motorcycles is 53.6%, while
the remaining 45.4% is influenced by other factors.
Keywords: Promotion, Service, Purchase Decision
ABSTRAK
Sampel penelitian ini berjumlah 90 responden yang merupakan konsumen PD
Utama Motor Lubuklinggau. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persamaan regresinya
adalah Y =19,296 + 0,282 X1 + 0,405 X2. Arti persamaannya adalah bahwa nilai konstantasebesar 19,296, ini berarti bahwa apabila tidak ada variabel promosi dan
pelayanan maka keputusan pembeliansebesar 21.986, sedangkan nilai koefisien regresi
(b1) promosi sebesar 0,282 ini berarti setiap terjadi peningktaan satu satuan variabelpromosi maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,282 satuan.
Kemudian nilai koefisien regresi pelayanan sebesar b2 = 0,405 ini berarti setiap terjadi
peningkatan satu satuan variabel pelayanan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,405. Dari hasil perhitungan Model Summary, terlihat bahwa nilai R2
(R Square) atau determinasi sebesar 0,536, sumbangan variabel promosi dan pelayanan
terhadap keputusan pembelian konsumen sepeda motor PD Utama Motor Lubuklinggau
sebesar 53,6%, sedangkan sisanya 45,4% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata Kunci: Promosi, Pelayanan, Keputusan Pembelian
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 75
I. PENDAHULUAN
Dalam upaya untuk lebih
mengoptimalkan perannya dalam bisnis
jual beli sepeda motor terutama dalam
mengahadapi kondisi perekonomian
yang tidak menentu dan persaingan yang
kian marak, pihak manajemen
perusahaan perlu merumuskan suatu
kebijakan dalam rangka
mengimplementasikan konsep
pemasarannya agar dapat tercipta
mekanisme yang baik sehingga
pengelolaan pemasaran dan penjualan
sepeda motor diharapkan dapat
disesuaikan dengan perubahan-
perubahan, baik eksternal (pasar)
maupun internal (organisasi) yang pada
gilirannya target penjualan jasa asuransi
yang diharapkan dapat dicapai.
Menghadapi situasi tersebut,
peranan tenaga pemasaran dan promosi
sangat dibutuhkan sebagai jalur
penghubung antara perusahaan dengan
pelanggan dalam memperkenalkan dan
menawarkan keunggulan - keunggulan
produk yang dijual, sehingga pada
akhirnya dapat mendukung keberhasilan
perusahaan dalam mewujudkan tujuan
yang telah ditetapkan. Morissan (2007
h. 18) mengatakan bahwa promosi
didefinisikan sebagai koordinasi dari
seluruh upaya yang dimulai pihak
penjual untuk membangun berbagai
saluran informasi dan persuasi untuk
menjual barang dan jasa atau
memperkenalkan suatu gagasan.
Menyadari bahwa pentingnya sebuah
komunikasi pemasaran khususnya
promosi penjualan yang akan dilakukan
oleh perusahaan sehingga diharapkan
dalam tiap pelaksanakan program
promosi penjualan agar menimbulkan
dampak yang baik atau positif sehingga
terjalin suatu komunikasi pemasaran
antar perusahaan dengan para konsumen
maupun calon konsumen, sehingga
produksi perusahaan dapat tersalurkan
ke tangan konsumen. Promosi penjualan
yang baik akan memberikan informasi
yang baik pula terhadap produk
perusahaan sehingga masyarakat sebagai
konsumen dapat dengan yakin untuk
melakukan pembelian.
Selain promosi, pelayanan yang
diberikan karyawan kepada konsumen
juga akan mempengaruhi minat beli
konsumen terhadap produk yang di
tawarkan. Tingkat pelayanan tidak
hanya dinilai berdasarkan sudut
pandang perusahaan tetapi juga harus
dipandang dari sudut pandang penilaian
pelanggan. Karena itu, dalam
merumuskan strategi dan program
pelayanan, perusahaan harus
berorientasi pada kepentingan
pelanggan dengan memperhatikan
komponen pelayanan karena faktor
tersebut lebih efektif peranannya dalam
meningkatkan volume penjualan dan
laba.Semakin baik pelayanan semakin
besar fungsinya dalam keseluruhan
strategi pemasaran yang ditetapkan.
Oleh karena itu agar penjualan produk
suatu perusahaan lebih unggul
dibandingkan dengan para pesaingnya
adalah dengan memberikan pelayanan
yang berkualitas dan bermutu yang
memenuhi tingkat kepuasan konsumen.
Dengan adanya pelayanan yang
berkualitas, promosi dan strategi
penjualan yang baik diharapkan minat
beli konsomen terhadap produk yang
ditawarkan dapat meningkat.
Perkembangan dunia usaha yang
tidak lepas dari persaingan saat ini
menuntut perusahaan untuk kreatif dan
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 76
berinovasi agar dapat bertahan. PD
Utama Motor Lubuklinggau sebagai
salah satu perusahaan terkemuka di Kota
Lubuklinggau cukup memiliki andil
dalam pembangunan ekonomi terutama
dalam menyediakan sarana transportasi
jenis sepeda motor kepada masyarakat
kota Lubuklinggau dan sekitarnya. PD
Utama Motor Lubuklinggau adalah
perusahaan penjualan sepeda motor
khusus produk Honda, banyak sekali
produk-produk sepeda motor Honda
yang dipasarkan, antara lain jenis metic
dan manual. Untuk jenis metic antara
lain merek vario tecno terdiri dari (NEW
VARIO 150 EXCLUSIVE, NEW
VARIO 150 SPORTY), NEW CB 150 R
STREETFIRE, SONIC 150 R, BEAT F1
SPORTY CW PLUS, REVO FIT
F1,BEAT F1 POP ISS, BEAT F1 POP
CBS, BEAT F1 POP CW. Data hasil
penjualan berbagai jenis sepeda motor
honda selama periode bulan Januari
sampai dengan bulan November 2015
sebagai berikut:
Tabel 1
Data Pembelian Sepeda Motor PD Utama Motor LubuklinggauPeriode
Bulan Januari – November 2015
No Bulan Jumlah Konsumen (Orang)
1 Januari 112
2 Februari 101
3 Maret 97
4 April 85
5 Mei 78
6 Juni 72
7 Juli 87
8 Agustus 62
9 September 71
10 Oktober 59
11 November 69
Jumlah 893 Sumber: Bagian Penjualan, PD Utama Motor Lubuklinggau, 2015
Berdasarkan data tabel 1diatas,
diketahui bahwa selama periode bulan
Januari sampai dengan bulan November
tahun 2015, jumlah sepeda motor yang
terjual dari berbagai jenis bervariasi.
Pada bulan Januari 2015 jumlah sepeda
motor yang terjual paling banyak yaitu
112 unit dan pada bulan Oktober 2015
jumlah penjulan sepede motor dari
berbagai mereka paling sedikit yaitu 69
unit. Jumlah rata-rata sepeda motor yang
terjual selama bulan Januari 2015
sampai dengan bulan November 2015
adalah 81 unit perbulan. Hasil
pengamatan penulis
menunjukkan bahwa bentuk promosi
dalam rangka menjaring konsumen
yang dilakukan PD Utama Motor
Lubuklinggau dalam upaya
meningkatkan penjualan sepeda motor,
hanya dilakukan melalui koran lokal,
kemudian promosi dilakukan juga
dengan cara melalui penyebaran dari
mulut ke mulut dari konsumen yang
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 77
pernah melakukan pembelian, brosur
yang dicetak hanya diletakkan di toko
penjualan dan konsumen hanya
mendapatkan informasi jika konsumen
bertanya kepada karyawan, selebihnya
informasi konsumen dapatkan dari
brosur yang disediakan. Pesan yang
disampaikan kepada konsumen terkesan
tidak mempengaruhi penjual untuk
melakukan proses pembelian produk
konsumen membeli secara langsung.
Pelayanan yang diberikan kepada
konsumen biasa-biasa saja, bahkan
terkesan lambat, proses pembelian
sepeda motor terkesan lambat bahkan
harus menunggu dalam waktu yang
lama Oleh karena itu untuk mengetahui
lebih lanjut promosi dan pelayanan
yang diberikan karyawan PD Utama
Motor Lubuklinggau untuk menarik
konsumen melakukan pembelian
terhadap sepeda motor yang
ditawarkan, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut
dengan memberi judul penelitian ini
”Pengaruh Promosi dan Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Sepeda Motor Pada PD
Utama Motor Lubuklinggau.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Promosi
Menurut Stanton dalam
(Freddy, 2009 h. 93): Promosi adalah
kegiatan memberikan informasi kepada
konsumen, memengaruhi, dan
menghimbau khalayak ramai.
Sedangkan Saladin (dalam Freddy 2009
h. 93) mengatakan bahwapromosi
adalah salah satu unsur dalam bauran
pemasaran perusahaan yang
didayagunakan untuk memberitahukan,
mengingatkan, dan membujuk
konsumen tentang produk perusahaan.
Promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran Swastha
dalam Freddy (2009 h. 93). Sedangkan
Amir (2005 h. 127) promosi adalah
upaya penyampaian pesan-pesan
tertentu kepada berbagai pihak,
termasuk untuk konsumen. Strategi
promosi menggabungkan periklanan
promosi penjualan dan publisitas
menjadi suatu program untuk
berkomunikasi dengan pembeli dan
orang lain dan pada akhirnya akan
mempengaruhi keputusan pembelian.
Menurut Zimmerer (2002 h. 52)
promosi adalah segala macam bentuk
komunikasi persuasi yang dirancang
untuk menginformasikan pelanggan
tentang produk atau jasa dan untuk
memengaruhi mereka agar membeli
barang atau jasa tersebut yang
mencakup publisitas, penjualan
perorangan dan periklanan.Promosi
adalah pengkomunikasian informasi
antara penjual dan pembeli potensial
atau pihak-pihak lainnya dalam saluran
distribusi guna mempengaruhi sikap
dan perilakunya.
2.2 Tujuan Promosi
Promosi adalah suatu usaha dari
pemasar dalam menginformasikan dan
mempengaruhi orang atau pihak lain
sehingga tertarik untuk melakukan
transaksi atau pertukaran produk barang
atau jasa yang dipasarkannya. Tujuan
promosi menurut Freddy (2009 h. 95)
sebagai berikut:
1. Menyebarkan informasi produk
kepada target pasar potensial
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 78
2. Untuk mendapatkan kenaikan
penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru
dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan
ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan
produk dibanding produk
pesainMembentuk citra produk di
mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
2.3 Promotion Mix
Promotion mix adalah kombinasi
strategi yang paling baru dari variabel-
variabelperiklanan, personal selling dan
alat-alat promosi lain yang
kesemuanyadirencanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan.Menurut
Kotler (2001 h. 241) variabel-variabel
yang ada di dalampromotional mix ada
lima, yaitu:
1. Periklanan (advertising. Segala biaya
yang harus dikeluarkan sponsor
untuk melakukan presentasi
danpromosi non pribadi dalam
bentuk gagasan, barang atau jasa.
2. Penjualan Personal (personal selling.
Presentasi pribadi oleh para
wiraniaga perusahaan dalam
rangkamensukseskan penjualan dan
membangun hubungan dengan
pelanggan.
3. Promosi penjualan (sales promotion.
Insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan
suatuproduk atau jasa.
4. Hubungan masyarakat
(publicrelation). Membangun
hubungan baik dengan publik terkait
untuk memperoleh dukungan,
membangun "citra perusahaan" yang
baik dan menangani
ataumenyingkirkan gosip, cerita dan
peristiwa yang dapat merugikan.
5. Pemasaran langsung (direct
marketing. Komunikasi langsung
dengan pelanggan yang diincar
secara khusus untukmemperoleh
tanggapan langsung.
2.4 Indikator Promosi
Indikator yang mencirikan
promosi yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu Kotler (2001 h.
243):
1. Jangkauan promosi. Semakin luas
area promosi pemasaran produk dan
jasa yang ditawarkan, akan semakin
banyak konsumen yang mengenal,
oleh karena itu dalam
mempromosiskan produk dan jasa,
area pemasaran dilakukan seluas
mugkin agar konsumen mengetahui
dan berniat melakukakn transaksi
dari produk-produk yang ditawarkan.
2. Kuantitas penayangan iklan di media
promosi. Promosi dapat dilakukan
melalui media perantara seperti
media elektronik (televisi, radio,
internet), media surat kabar. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan
ketika promosi produk dan jasa yang
ditawarkan kepada masyarakat
melalui media elektronika yaitu
kejelasan gambar dan kualitas suara
serta bahasa yang digunakan.
Semakin baik kualitas gaambar dan
suara yang ditampilkan, semakin
mudah bahasa yang digunakan untuk
dipahami maka akan semakin
menarik konsumen untuk melakukan
transaksi
3. Kualitas penyampaian pesan dalam
penayangan iklan di media promosi.
Promosi bertujuan untuk menarik
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 79
minat konsumen untuk melakukan
pembelian terhadap produk dan jasa
yang ditawarkan, oleh karena itu
pesan-pesan yang disampaikan baik
melalui media elektronika maupu
surat kabar, berisikan pesan yang
mengajak dan mempengaruhi
konsumen untuk membeli produk
dan jasa yang ditawarkan. Oleh
karena itu pemilihan kata-kata yang
diungkapkan akan mempengaruhi
konsumen.
2.6 Pengertian Pelayanan
Pelayanan merupakan tingkat
keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas hal tersebut untuk
memenuhi harapan konsumen (Laksana
h. 2008). Zulian (2006 h. 67),
menyatakan pelayanan keseluruhan
ditentukan oleh kesesuaian keinginan
yang dihasilkan dari perbandingan
keinginan dan kinerja yang dirasakan
konsumen. Sedangkan Sinambela,
(2010 h. 3). Pelayanan adalah proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas
orang lain yang langsung.Menurut
Pasolong (2007 h. 4), pelayanan pada
dasarnya dapat idefinisikan sebagai
aktivitasseseorang, sekelompok
dan/atau organisasi baik langsung
maupun tidaklangsung untuk memenuhi
kebutuhanHasibuan (2004 h. 72)
mendefinisikan pelayanan sebagai
kegiatan pemberianjasa dari satu pihak
ke pihak lain, dimana pelayanan yang
baik adalahpelayanan yang dilakukan
secara ramah tamah dan dengan etika
yang baiksehingga memenuhi
kebutuhan dan kepuasan bagi yang
menerima. Selanjutnya Lukman (2000
h. 5) pelayanan merupakan
suatukegiatan yang terjadi dalam
interaksi langsung antara seseorang
denganorang lain.
Dimensi-Dimensi Pelayanan
Menurut Parasuraman (2002 h. 367),
pelayanan dibagi menjadi lima dimensi
besar yaitu :
1. Reliability (keSaudaralan), untuk
mengukur kemampuan penyedia jasa
dalam memberikan jasa yang tepat
dan dapat diSaudaralkan. Penyedia
jasaharusmampu
memberikan pelayanan yang telah
dijanjikan secara akurat, dapat
dipercaya dan diSaudaralkan. Kinerja
harus sesuai dengan harapan
konsumen yang berarti ketepatan
waktu, pelayanan yang sama untuk
semua konsumen, tanpa kesalahan,
sikap yang simpatik dan akurasi yang
tinggi.
2. Responsiveness (daya tanggap),
untuk membantu dan memberikan
pelayanan kepada konsumen dengan
cepat. Penyedia jasa terutama stafnya
harus bersedia membantu serta
memberikan pelayanan yang tepat
sesuai kebutuhan konsumen. Dimensi
ini menekankan pada sikap dari
penyedia jasa yang penuh perhatian,
tepat dan cepat dalam pelayanan.
Yakni menghadapi permintaan,
pertanyaan, keluhan dan masalah
konsumen dengan penyampaian
informasi yang jelas. Membiarkan
konsumen menunggu tanpa adanya
suatu alasan yang jelas menyebabkan
persepsi yang negatif dalam
pelayanan.
3. Assurance (jaminan), untuk
mengukur kemampuan dan
kesopanan karyawan serta sifat dapat
dipercaya yang dimiliki oleh
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 80
karyawan, bebas dari bahaya, bebas
dari resiko dan ketidak setujuan.
Dimensi ini menekankan kemampuan
penyedia jasa untuk membangkitkan
rasa percaya dan keyakinan diri
konsumen bahwa pihak penyedia jasa
terutama para pegawainya mampu
memenuhi kebutuhan konsumennya.
4. Emphaty (perhatian), untuk
mengukur pemahaman karyawan
terhadap kebutuhan konsumen serta
perhatian yang diberikan oleh
karyawan. Dimensi ini memberikan
perhatian yang tulus dan bersifat
individual yang diberikan kepada
konsumen dengan berupaya
memahami keinginanya. Dimensi ini
merupakan kemampuan penyedia
jasa dalam memperlakukan
konsumen sebagai individu-individu
yang spesial.
5. Tangible ( bukti fisik), untuk
megukur fasilitas jasa fisik,
peralatan, karyawan serta sarana
komunikasi. Dimensi ini
menekankan kemampuan penyedia
jasa untuk menyediakan fasilitas fisik
seperti gedung, tata letak peralatan,
interior dan eksterior, serta
penampilan fisik dari personel
penyedia jasa.
2.7 Jenis Pelayanan
Menurut Batinggi (2008 h. 21)
terdapat tiga jenis layanan yangbisa
dilakukan oleh siapapun, yaitu :
1. Layanan dengan lisan. Layanan
dengan lisan dilakukan oleh petugas -
petugas di bidang Hubungan
Masyarakat (HUMAS), bidang
layanan Informasi, dan bidang-
bidanglain yang tugasnya
memberikan penjelasan atau
keterangankepada siapapun yang
memerlukan. Agar supaya layanan
lisan berhasilsesuai dengan yang
diharapkan, ada syarat - syarat harus
dipenuhioleh pelaku layanan yaitu:
a. Memahami masalah - masalah
yang termasuk ke dalam
bidangtugasnya.
b. Mampu memberikan penjelasan
apa yang diperlukan, dengan
lancar,singkat tetapi cukup jelas
sehingga memuaskan bagi mereka
yangmemperoleh kejelasan
mengenai sesuatu.
2. Layanan dengan tulisan.
Layanan melalui tulisan merupakan
bentuk layanan yang palingmenonjol
dalam melaksanakan tugas. Sistem
layanan pada abadInformasi ini
menggunakan sistem layanan jarak
jauh dalam bentuktulisan.Layanan
tulisan ini terdiri dari 2 (dua)
golongan yaitu, berupapetunjuk
Informasi dan yang sejenis ditujukan
kepada orang-orang
yangberkepentingan, agar
memudahkan mereka dalam
berurusan denganinstansi atau
lembaga pemerintah. Kedua, layanan
berupa reaksi tertulisatau
permohonan laporan, pemberian/
penyerahan, pemberitahuan
dansebagainya. Adapun kegunaannya
yaitu :
a. Memudahkan bagi semua pihak
yang berkepentingan.
b. Menghindari orang yang banyak
bertanya kepada petugas
c. Mamperlancar urusan dan
menghemat waktu bagi kedua
pihak, baikpetugas maupun pihak
yang memerlukan pelayanan.
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 81
d. Menuntun orang ke arah yang
tepat
3. Layanan dengan perbuatan. Pada
umumnya layanan dalam bentuk
perbuatan dilakukan oleh petugas-
petugasyang memiliki faktor keahlian
dan ketrampilan. Dalam kenyataan
sehari-sehari layanan ini memang
tidak terhindar dari layanan lisan
jadiantara layanan perbuatan dan
lisan sering digabung. Hal ini
disebabkankarena hubungan
pelayanan secara umum banyak
dilakukan secara lisankecuali khusus
melalui hubungan tulis yang
disebabkan oleh faktor jarak.
2.8 Indikator Pelayanan
Tjiptono(2002h.58) menyebutkan
pelayanan yang baik akan dapat
menciptakan kepuasan pelanggan yang
semakin melekat erat dan pelanggan
tidak berpaling pada perusahaan lain.
Lebih lanjut dikatakan Tjiptono
indikator pelayanan yang dapat
menarikkonsumen melakukan
pembelian adalah :
1. Kecepatan, adalah waktu yang
digunakan dalam melayani konsumen
atau pelanggan minimal sama dengan
batas waktu stSaudarar pelayanan
yang ditentukan oleh perusahaan.
2. Ketepatan, kecepatan tanpa ketepatan
dalam bekerja tidak menjamin
kepuasan para pelanggan. Oleh
karena itu, ketepatan sangatlah
penting dalam pelayanan.
3. Keamanan, dalam melayani para
konsumen diharapkan perusahaan
dapat memberikan perasaan aman
untuk menggunakan produk jasanya.
4. Keramahan, dalam melayani para
pelanggan, karyawan perusahaan
dituntut untuk mempunyai sikap
sopan dan ramah.
5. Kenyamanan, rasa nyaman timbul
jika seseorang merasa diterima apa
adanya. Dengan demikian,
perusahaan harus dapat memberikan
rasa nyaman padakonsumen.
Kenyamanan juga berkaitan dengan
kondisi tata ruang, penataan peralatan
kerja karyawan dalam melayani
konsumen.
2.9 Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2002 h. 121),
keputusan pembelian adalah tindakan
dari konsumen untuk mau membeli atau
tidak terhadap produk. Dari berbagai
faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam melakukan pembelian suatu
produk atau jasa, biasanya konsumen
selalu mempertimbangkan kualitas,
harga dan produk sudah yang sudah
dikenal oleh masyarakat Sebelum
konsumen memutuskan untuk membeli,
biasanya konsumen melalui beberapa
tahap terlebih dahulu yaitu, (1)
pengenalan masalah, (2) pencarian
informasi. (3) evaluasi alternatif, (4)
keputusan membeli atau tidak, (5)
perilaku pascapembelian.Pengertian lain
tentang Keputusan pembelian menurut
Schiffman dan Kanuk (2000: 437)
adalah “the selection of an option from
two or alternative choice”. Dapat
diartikan, keputusan pembelian adalah
suatu keputusan seseorang dimana dia
memilih salah satu dari beberapa
alternatif pilihan.
2.10 Tahapan – Tahapan
Pengambilan Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2003 h. 219)
ada lima tahapan keputusan konsumen
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 82
melakukan pembelian. Kelima tahap
yang dilalui konsumen dalam
prosespengambilan keputusan
pembelian dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Pengenalan Masalah. Proses
pembelian dimulai dengan
pengenalan masalah atau
kebutuhan.Jikakebutuhan diketahui
maka konsumen akan serta
memahami kebutuhan yangbelum
perlu segera dipenuhi atau masalah
dapat ditunda pemenuhannya,
sertakebutuhan yang sama-sama
harus segera dipenuhi. Jadi pada
tahap inilahproses pembelian itu
mulai dilakukan.
2. Pencarian Informasi. Seorang
konsumen yang telah mengetahui
kebutuhannya dapat atau tidak dapat
mencari informasi lebih lanjut jika
dorongan keinginan kuat, jika
tidakkuat maka kebutuhan konsumen
itu hanya akan menjadi ingatan
belaka.Konsumen mungkin
melakukan pencarian lebih banyak
atau segera aktifmencari informasi
yang mendasari kebutuhan.
3. Penilaian Alternatif. Setelah
melakukan pencarian informasi
sebanyak mungkin,
konsumenmenggunakan informasi
untuk mengevaluasi beberapa merek
alternatif dalamsatu susunan pilihan.
4. Keputusan Pembelian. Jika
keputusan yang diambil adalah
membeli, maka pembeli akan
menjumpaiserangkaian keputusan
yang menyangkut jenis pembelian,
waktu pembelian,dan cara pembelian.
Pada tahap ini konsumen benar-benar
membeli produk.
5. Perilaku Setelah Membeli. Setelah
membeli suatu produk, konsumen
akan mengalami beberapa
tingkatankepuasan atau
ketidakpuasan yang dirasakan, ada
kemungkinan bahwapembeli
memiliki ketidakpuasan setelah
melakukan pembelian karena
tidaksesuai dengan keinginan atau
gambaran sebelumnya, dan lain
sebagainya.Keputusan pembelian
merupakan kegiatan individu yang
secara langsungterlibat dalam
pemgambilan keputusan untuk
melakukan pembelian
terhadapproduk yang ditawarkan oleh
penjual.
2.11 Indikator Keputusan Pembelian
Menurut Hahn (2002 h. 173)
indikator yang mencirikan keputusan
pembelian yang dilakukan konsemen
sebagai berikut :
1. Kebutuhan dan keinginan akan suatu
produk. Untuk meningkatkan omset
perusahaan, produk yang ditawarkan
biasanya selalu berubah dengan
harga dan kualitas yang bersaing.
Konsumen akan semakin tertarik jika
perusahaan menawarkan produk-
produk terbaru dengan harga yang
terjangkau dengan daya beli
konsumen. Adanya keinginan untuk
memiliki suatu produk juga menjadi
pemicu konsumen membeli produk.
2. Keinginan mencoba. Sifat konsumen
yang menjadi peluang bagi
perusahaan untuk meningkatkan
jumlah penjualan produknya adalah
keinginan konsumen untuk selalu
mencoba produk-produk terbaru,
oleh karena itu perusahaan selalu
berusaha melakukan inovasi dan
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 83
terobosan terhadap produk yang
ditawarkan.
3. Kemantapan akan kualitas suatu
produk. Kualitas produk yang dijual
akan mempengaruhi daya beli
konsumen, semakin baik kualitas
yang dibuat maka akan semakin
banyak permintaan barang
konsumen. Kualitas suatu produk
tidak hanya dilihat dari desain atau
modelnya saja tetapi berkaitan
dengan keawetan produk yang
dipakai.
4. Desain produk. Model produk yang
dibuat akan mempengaruhi minat
beli konsumen terhadap produk yang
dijual. Semakin menarik desain
produk yang dibuat akan semakin
menarik minat konsumen membeli
produk.
2.1 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah
bahwa promosi dan pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen sepeda
motor pada PD Utama Motor
Lubuklinggau
III. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Berdasarkan data yang penulis
peroleh jumlah konsumen atau
pelanggan yang membeli sepeda motor
di PD Utama Motor Lubuklinggau
selama periode bulan Januari –
Nopember2015 berjumlah 893. Jadi
populasi penelitian ini berjumlah 893
orang. Untuk menentukan besarnya
sampel penelitian ini, penulis
berpedoman pada rumus Taro Yamane
(dalam Riduwan 2004 h 65) sebagai
berikut:
1. 2
dN
Nn
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
d² = Presisi yang ditetapkan
Jika tingkat presisi yang
ditetapkan 10%, maka dapat dihitung
jumlah sampel penelitian ini sebagai
berikut:
92,89
93,9
893
101.0.893
893
11.0.893
893
1. 22
dN
Nn
dibulatkan90
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 84
Berdasarkan hasil perhitungan diatas
sampel penelitian ini berjumlah 90.
3.4 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data
yang digunakan yaitu Uji Validitas dan
Reliabilitas, Uji Assumsi Klasik,
Persamaan Regresi Linear Berganda, Uji
Koefisien Determinasai dan Uji F
Simultan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 1
Hasil Uji Validitas Variabel Promosi (X1)
Item Total Statistics Pertanyaan Nilai r hitung Nilai rtabel N=20 Keterangan
Pertanyaan 1 0,704 0,444 Valid
Pertanyaan 2 0,646 0,444 Valid
Pertanyaan 3 0,812 0,444 Valid
Pertanyaan 4 0,720 0,444 Valid
Pertanyaan 5 0,716 0,444 Valid
Pertanyaan 6 0,709 0,444 Valid
Pertanyaan 7 0,770 0,444 Valid
Pertanyaan 8 0,754 0,444 Valid
Pertanyaan 9 0,745 0,444 Valid
Pertanyaan 10 0,847 0,444 Valid
Pertanyaan 11 0,857 0,444 Valid
Pertanyaan 12 0,712 0,444 Valid
Pertanyaan 13 0,740 0,444 Valid
Pertanyaan 14 0,782 0,444 Valid
Pertanyaan 15 0,763 0,444 Valid
Sumber: Data Diolah. 2016. SPSS for Windows 17.0
Dari uji validitas di atas sampel
yang dipakai berjumlah 20 responden,
untuk nilai rtabel pada tarafsignifikan 5%,
dan kriteria perhitungannyartabel20, maka
diperoleh rtabel sebesar 0,444.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas
maka dengan koefisien korelasi
rhitung(0,704. 0,646. 0,812. 0,720. 0,716.
0,709. 0,770. 0,754. 0,745 0,847. 0,857.
0,712. 0,740. 0,782. 0,763 ) 0,444
pada tingkat signifikan 5%, oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa butir
pertanyaan mengenai promosi dapat
dinyatakan valid dan dapat digunakan
untuk instrumen penelitian selanjutnya.
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 85
Tabel 2
Hasil Uji Validitas Pelayanan (X2)
Item Total Statistics
Pertanyaan Nilai r hitung Nilai rtabel N=20 Keterangan
Pertanyaan 1 0,724 0,444 Valid
Pertanyaan 2 0,743 0,444 Valid
Pertanyaan 3 0,736 0,444 Valid
Pertanyaan 4 0,778 0,444 Valid
Pertanyaan 5 0,709 0,444 Valid
Pertanyaan 6 0,767 0,444 Valid
Pertanyaan 7 0,689 0,444 Valid
Pertanyaan 8 0,730 0,444 Valid
Pertanyaan 9 0,690 0,444 Valid
Pertanyaan 10 0,703 0,444 Valid
Pertanyaan 11 0,753 0,444 Valid
Pertanyaan 12 0,745 0,444 Valid
Pertanyaan 13 0,793 0,444 Valid
Pertanyaan 14 0,783 0,444 Valid
Pertanyaan 15 0,780 0,444 Valid
Sumber: Data Diolah. 2016. SPSS for Windows 17.0
Dari uji validitas di atas sampel
yang dipakai berjumlah 20responden,
untuk nilai rtabel pada tarafsignifikan
5%, dan kriteria perhitungannyartabel20,
maka diperoleh rtabel sebesar 0,444.
Berdasarkan hasil perhitungan tabel
3diatas maka dengan koefisien
korelasirhitung(0,724. 0,743. 0,736. 0,778.
0,709. 0,767. 0,689. 0,730. 0,690. 0,703.
0,753. 0,745. 0,0,793. 0,783. 0,0.780)
0,444 pada tingkat signifikan 5%, oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa
butir pertanyaan mengenai pelayanan
dapat dinyatakan valid dan dapat
digunakan untuk instrumen penelitian
selanjutnya.
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)
Item Total Statistics Pertanyaan Nilai r hitung Nilai rtabel N=20 Keterangan
Pertanyaan 1 0,790 0,444 Valid
Pertanyaan 2 0,619 0,444 Valid
Pertanyaan 3 0,745 0,444 Valid
Pertanyaan 4 0,763 0,444 Valid
Pertanyaan 5 0,693 0,444 Valid
Pertanyaan 6 0,722 0,444 Valid
Pertanyaan 7 0,698 0,444 Valid
Pertanyaan 8 0,650 0,444 Valid
Pertanyaan 9 0,737 0,444 Valid
Pertanyaan 10 0,696 0,444 Valid
Pertanyaan 11 0,769 0,444 Valid
Pertanyaan 12 0,647 0,444 Valid
Pertanyaan 13 0,653 0,444 Valid
Pertanyaan 14 0,669 0,444 Valid
Pertanyaan 15 0,727 0,444 Valid
Sumber: Data Diolah. 2016. SPSS for Windows 17.0
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 86
Dari uji validitas di atas
sampel yang dipakai berjumlah 20
responden, untuk nilai rtabel pada
tarafsignifikan 5%, dan kriteria
perhitungannyartabel20, maka
diperoleh rtabel sebesar 0,444.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas
maka dengan koefisien korelasi
rhitung(0,790. 0,619. 0,745. 0,763.
0,693. 0,722. 0,698. 0,650. 0,737.
0,696. 0,769. 0,727) 0,444 pada
tingkat signifikan 5%,oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa butir
pertanyaan mengenai keputusan
pembelian dapatdinyatakan valid
dandapat digunakanuntuk instrumen
penelitian selanjutnya.
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas Promosi (X1)
Reliability Statistics
Variabel Cronbach’s Alpa Nilai rtabel N=20 Keterangan
Promosi (X1) 0,945 0,444 Reliabilitas Sumber: Data Diolah. 2016. SPSS for Windows 17.0
Dari perhitungan uji
reliabilitas pada tabel 5 dari daftar
pertanyaan variabel promosi
diperoleh indeks Cronbach’s Alpa=
0,945 jadi instrument tersebut adalah
valid karena Cronbach’s
Alpha>rtabelatau 0,945>0,444dengan
taraf signifikansi 95% dan dk= 20.
Dengan demikian maka variabel
promosi adalah memenuhi syarat
reliabilitas.
Tabel 5
Hasil Uji ReliabilitasPelayanan (X2)
Reliability Statistics
Variabel Cronbach’s Alpa Nilai rtabel N=20 Keterangan
Pelayanan (X2) 0,943 0,444 Reliabilitas
Sumber: Data Diolah. 2016. SPSS for Windows 17.0
Dari perhitungan uji reliabilitas
pada tabel 6dari daftar pertanyaan
variabel pelayanan diperoleh indeks
Cronbach’s Alpa= 0,943 jadi
instrument tersebut adalah valid karena
Cronbach’s Alpha>rtabelatau
0,943>0,444 dengan taraf signifikansi
95% dan dk= 20. Dengan demikian
maka variabel pelayanan adalah
memenuhi syarat reliabilitas.
Tabel 6
Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)
Reliability Statistics
No Variabel Cronbach’s Alpa Nilai rtabel N=20 Keteranga
1 Keputusan
Pembelian (X2)
0,942 0,444 Reliabilitas
Sumber: Data Diolah. 2016. SPSS for Windows 17.0
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 87
Dari perhitungan uji reliabilitas
tabel 7 dari daftar pertanyaan variabel
keputusan pembelian diperoleh indeks
Cronbach’s Alpa= 0,942 jadi
instrument tersebut adalah valid karena
Cronbach’s Alpha>rtabelatau
(0,942>0,444)dengan taraf signifikansi
95% dan dk= 20. Dengan demikian
maka variabel keputusan pembelian
adalah memenuhi syarat reliabilitas.
4.2 Hasil Perhitungan Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Tabel 7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 Y
N 90 90 90
Normal Parametersa,,b Mean 58,8889 59,7889 .60,1111
Std. Deviation 5,53933 5,17013 4,50329
Most Extreme Differences Absolute ,103 ,087 ,103
Positive .087 ,074 ,061
Negative -.103 -,087 -,103
Kolmogorov-Smirnov Z ,976 ,8824 ,973
Asymp. Sig. (2-tailed) ,296 ,505 ,300
Sumber: Data Diolah. 2016. SPSS for Windows 17.0
Dari tabel 8 di atas dapat
diketahui bahwa nilai signifikansi
(Asymp. Sig 2-tailed) untuk variabel
promosi(X1) sebesar 0,296, pelayanan
(X2) sebesar 0,505 dan untuk variabel
keputusan pembelian (Y) sebesar 0,300.
Karena signifikansi untuk ketiga
variabel lebih besar dari 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa distribusi data
pada ketiga variabel tersebut dinyatakan
normal.
2. Hasil Uji Linearitas
Jika nilai probabilitas > 0,05,
maka hubungan antara variabel X
dengan Y adalah linear. Jika nilai
probabilitas < 0,05, maka hubungan
antara variabel X dengan Y adalah tidak
linear.
Tabel 8
Hasil Uji Linearitas X1 terhadap Y
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Y *
X1
Between
Groups
(Combined) 1117,341 24 46,556 4.401 ,000
Linearity 728,119 1 728,119 68,836 ,000
Deviation from Linearity 389,221 23 16,923 1,600 ,072
Within Groups 687,548 65 10,578
Total 1084,889 89
Sumber: Data Diolah. 2016. SPSS for Windows 17.0
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 88
Dari hasil output tabel 9 diatas
nilai sig deviation from linearity =
0,072 lebih besar dari0,05 yang artinya
terdapat hubungan linear secara
signifikan antara variabel promosi
dengan keputusan pembelian sepeda
motor.
Tabel 9
Hasil Uji Linearitas X2 terhadap Y
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
Y * X2
Between Groups
(Combined) 1116,258 23 48,533 4,652 .000
Linearity 834,638 1 834,638 79,994 .000
Deviation from Linearity 281,621 22 12,801 1,227 .057
Within Groups 688,631 66 10,343
Total 1804,889 89
Sumber: Data Diolah. 2016. SPSS for Windows 17.0
Dari hasil output tabel 10 diatas
nilai sig deviation from linearity = 0,057
lebih besar dari0,05 yang artinya
terdapat hubungan linear secara
signifikan antara variabel pelayanan
dengan keputusan pembelian sepeda
motor.
3. Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda
Tabel 11
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 19,296 4,081 4,728 .000
X1 ,282 ,076 .347 3,727 .000
X2 ,405 ,081 ,465 4,996 .000
Sumber: Data Diolah. 2016. SPSS for Windows 17.0
Berdasarkan hasil
perhitungan di atas, maka dapat
diperoleh nilai b1 = 0,282, b2= 0,405
dan nilai a = 19,296. Kemudian nilai
a dan b disusun ke dalam persamaan
regresi linear berganda Y = a + b1 X1
+ b2 X2, maka persamaan regresinya
adalah Y =19,296 + 0,282 X1 +
0,405 X2.Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut diperoleh nilai
Sig = 0,00 yang berarti lebih kecil
dari 0,05 dengan demikian model
persamaan regresi berdasarkan data
tersebut adalah signifikan, artinya
model regresi linear memenuhi
kriteria linearitas
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 89
Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ( )2R
Tabel 12
Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square Change F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .732a ,536 ,526 3,10116 ,536 50,336 2 87 .000
Dari tabel 12 diatas diperoleh
angka R2 sebesar 0,536 atau 53,6%.
Nilai tersebut memberi pengertian
bahwa promosi (X1) dan pelayanan
(X2) memberikan sumbangan
pengaruh sebesar 0,536terhadap
keputusan pembelian (Y). Sedangkan
sisanya sebesar 45,4%
dipengaruhi oleh variabel yang lain
yang tidak masuk dalam penelitian
ini seperti harga, merek, daya beli
konsumen, kondisi
perekonomian,dan lain sebagainya
Hasil Perhitungan Uji F
Tabel 13
Hasil Perhitungan Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 968,191 2 484,096 50,336 .000a
Residual 836,698 87 9,617
Total 1804,889 89
Dengan menggunakan tingkat
keyakinan 95%, α =5%, df1 (jumlah
variabel-1)=2 dan df2 (n-k-1)atau(90-2-
1)=87. Nilai Fhitung adalah sebesar 50,336
dengan tingkat signifikansi 0,000. Pada
penelitian ini ternyata Fhitung (50,336)
>Ftabel(3,10), artinya Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini menunjukkan
adapengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen sepeda
motor PD Utama Motor Lubuklinggau
(Y)
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh nilai konstanta (a) sebesar
19,296 dan nilai b1 0,282 dan b2 0,405,
kemudian nilai a dan b disusun ke dalam
persamaan regresi linear berganda Y = a
+ b1 X1 + b2 X2, maka persamaan
regresinya adalah Y =19,296 + 0,282 X1
+ 0,405 X2. Arti persamaan tersebut
adalah bahwa nilai konstantasebesar
19,296, ini berarti bahwa apabila tidak
ada variabel promosi dan pelayanan
maka keputusan pembeliansebesar
21.986, sedangkan nilai koefisien
regresi(b1) promosi sebesar 0,282 ini
berarti setiap terjadi peningktaan satu
satuan variabel promosi maka akan
meningkatkan keputusan
pembeliansebesar 0,282 satuan.
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 90
Kemudian nilai koefisien regresi
pelayanan sebesar b2 =0,405 ini berarti
setiap terjadi peningkatan satu satuan
variabel pelayanan maka akan
meningkatkan keptusan pembelian
sebesar 0,405Dari hasil perhitungan
pada tabel Model Summary, koefesien
determinasi(R Square) atau sebesar
0,536, hal ini menunjukkan bahwa
variabel promosi dan pelayanansecara
bersama-sama memeberikan kontribusi
sebesar 53,6% terhadap keputusan
pembelian konsumen sepeda motor,
sedangkan sisanya 46,4% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain.
Berdasarkan hasil perhitungan Uji F,
diperoleh nilai Fhitung (50,36)
>Ftabel(3,10), ini berarti bahwa HO
ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
promosi (X1) dan variabelpelayanan (X2)
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) konsumen
sepeda motor pada PD Utama Motor
Lubuklinggau.
Menariknya promosi yang
ditawarkan akan mempengaruhi minat
konsumen untuk mencoba
mengkonsumsi produk tersebut. Setelah
melihat adanya promosi yang menarik,
maka dengan sendirinya konsumen akan
dapat merasakan pelayanan purna jual
yang diberikan oleh perusahaan.
Promosi dan pelayanan termasuk salah
satu srtaegi yang dapat dilakukan
perusahaan untuk meningkatkan
penjualan sepeda motor. Untuk menarik
minat konsumen membeli produk yang
ditawarkan maka dibutuhkan adanya
promosi yang efektif, pelayanan yang
yang bermutu. Menariknya promosi
yang ditawarkan akan mempengaruhi
minat konsumen untuk mencoba
mengkonsumsi produk tersebut. Maka
dengan demikian produsen akan terus
terpacu untuk membuat promosi yang
menarik agar dapat mempengaruhi
konsumen untuk membeli
produknya.Pelayanan tidak diragukan
lagi pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian konsumen. Setelah melihat
adanya promosi yang menarik maka
dengan sendirinya konsumen akan
mencoba membandingkan pelayanan
yang mereka terima, oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk memberikan
pelayanan yang mampu mempegaruhi
konsumen dan memiliki nilai yang lebih
menurut konsumen, sehingga dengan
pelayanan yang diberikan menjadi salah
satu faktor pertimbangan konsumen
untuk membeli produk.
V. Kesimpulan
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil perhitungan
Uji F, diperoleh nilai Fhitung (50,336)
>Ftabel(3,10), ini berarti bahwa HO
ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
promosi (X1) dan variabel pelayanan
(X2) berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) konsumen
sepeda motor pada PD Utama Motor
Lubuklinggau. Berdasarkan hasil
perhitungan-perhitungan pada
pembahasan sebelumnya dapat
disimpulkan promosi dan pelayanan
memiliki hubungan yang erat dengan
keputusan pembelian konsumen sepeda
motor pada PD Utama Motor
Lubuklinggau. Karena dengan adanya
promosi dan pelayanan yang baik akan
meningkatkan keputusan pembelian
sepeda motor pada PD Utama Motor
Lubuklinggau
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 91
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah penulis lakukan, adapun
saran yang ingin peneliti sampaikan
dengan selesainya penelitian ini, sebagai
berikut:
1. Promosi sangat penting sekali
dilakukan untuk meningkatkan
penjualan sepeda motor dan menarik
minat serta merangsang daya beli
masyarakat, oleh karen itu PD Utama
Motor Lubuklinggau hendaknya
lebih gencar lagi melakukan promosi,
sehingga dengan demikian minat
konsumen untuk membeli produk
sepeda motor pada PD Utama Motor
Lubuklinggau dapat terus
ditingkatkan
2. Pelayanan yang baik dapat
mempengaruhi konsumen membeli
produk sepeda motor pada PD Utama
Motor Lubuklinggau, oleh karena itu
pelayanan yang dilakukan kepada
konsumen lebih ditingkatkan lagi,
kondisi pelayanan yang dilakukan
karyawan PD Utama Motor sudah
baik, namun alangkah baiknya jika
ditingkatkan menjadi lebih baik lagi,
sehingga dengan pelayanan yang
baik diberikan kepada konsumen
membuat konsumen tetap memilih
PD Utama Motor sebagai perusahaan
terbaik untuk membeli produk-
produk sepeda motor
3. Keputusan pembelian. Jika promosi
dan pelayanan kepada konsumen
sudah dilakukan dengan baik, maka
jelas akan membuat konsumen
merasa nyaman, senang dan akan
kembali melakukan transaksi di PD
Utama Motor Lubuklinggau untuk
membeli produk-produk yang
ditawarkan. Adanya promosi dan
pelayanan yang menyenangkan akan
mempengaruhi konsumen untuk
membeli produk sepeda motor yang
dijual PD Utama Motor
Lubuklinggau, jika jumlah konsumen
terus meningkat melakukan
pembelian sepeda motor di PD
Utama Motor Lubuklinggau maka
akan meningkatkan pendapatan
perusaahaan PD Utama Motor
Lubuklinggau.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] Fandy Tjiptono. 2002. Service,
Citra Wisata dan Satisfaction. Yogyakarta: Andi.
[2] Kotler, Philip. 2001. Manajemen
Pemasaran Jilid 1 (11th ed.).
Jakarta :PT. Indeks [3] Kotler, Philip. 2003. Manajemen
Pemasaran Jilid 2 (31th ed.).
Jakarta :PT. Indeks [4] Morissan. 2007. Periklanan
Komunikasi Pemasaran
Terpadu. Ramdina Prakarsa : Jakarta.
[5] Prayitno. 2010.
MetodePenelitian.Jakarta:GhaliaI
ndonesia [6] Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi
Promosi yang Kreatif dan
Analisis Kasus Integrated Marketing. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
[7] Riduwan dan Sunarto, 2004.Statistikauntuk penelitian.
Bandung: Alfabeta.
[8] Saladin. Hahn, 2002. Manajemen
Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Pengendalian). Bandung,
Penerbit CV. Linda Karya. [9] Swastha, Basu dan Irawan.
2003. Manajemen
PemasaranModern. Edisi
Kedua. Liberty: Yogyakarta.
top related