pengaruh rendahnya kadar hemoglobin terhadap
Post on 08-Aug-2015
131 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH RENDAHNYA KADAR HEMOGLOBIN
TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK
Preceptor : dr. Gamasita Sp.S.
BAB I
LATAR BELAKANG Stroke Merupakan peringkat ke 3 penyebab
kematian, stroke dapat terjadi pada setiap usia, namun angka kejadian meningkat dengan bertambahnya usia.
Sedangkan endemisitas Stroke di indonesia merupakan penyakit nomer tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke, sekitar 25% meninggal dan sisanya cacat ringan maupun berat.
Diperkirakan lebih dari 30% jumlah penduduk dunia atau 1500 juta orang menderita anemia. Kelainan ini mempunyai dampak besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi sertakesehatan fisik.
TUJUAN PENULISAN
Untuk Mengetahui kapan kelainan darah (Anemia) yang rendah bisa menyebabkan stroke iskemik
Untuk Mengetahui mengetahui proses patofisiologi anemia kelainan darah dapat menyebabkan stroke iskemik.
BAB II
DEFINISI SROKE
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu
EPIDEMIOLOGI STROKE ISKEMIK..
Menurut taksiran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 20,5 juta jiwa di dunia sudah terjangkit stroke pada tahun 2001. Dari jumlah itu 5,5 juta telah meninggal dunia
Di Amerika Serikat, stroke menempati posisi ketiga sebagai penyakit utama yang menyebabkan kematian. Posisi di atasnya dipegang penyakit jantung dan kanker
Di Indonesia penyakit ini menduduki posisi ketiga setelah jantung dan kanker. Sebanyak 28,5 persen penderita stroke meninggal dunia
PATOFISIOLOGI STROKE ISKEMIK
Iskemia jaringan otak biasanya disebabkan oklusi mendadak pada arteri di daerah otak (biasanya arteri vertebrobasilar) bila ada ruptur plaque yang kemudian akan mengaktivasi sistem pembekuan. Interaksi antara ateroma dengan bekuan akan mengisi lumen arteri sehingga aliran darah mendadak tertutup
Stroke Iskemik terjadi Berdasarkan 3 Mekanisme: Stroke akibat trombosis serebri Emboli serebri Hipoperfusi sistemik
DIAGNOSIS STROKE ISKEMIK
Gambaran Klinis Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Neurologis Gambaran Radiologi
Gambaran Laboratorium Pemeriksaan darah faktor resiko stroke seperti
polisitemia, trombositosis, trombositopenia, dan leukemia). Pemeriksaan ini pun dapat menunjukkan kemungkinan penyakit yang sedang diderita saat ini seperti anemia
CONT...
Pemeriksaan kimia darah dilakukan untuk mengeliminasi kelainan yang memiliki gejalah seperti stoke (hipoglikemia, hiponatremia) atau dapat pula menunjukka penyakit yang diderita pasien saat ini (diabetes, gangguan ginjal)
Pemeriksaan koagulasi dapat menunjukkan kemungkinan koagulopati pada pasien. Selain itu, pemeriksaan ini juga berguna jika digunakan terapi trombolitik dan antikoagulan.
KLASIFIKASI PENYAKIT DARAH
Gangguan Sel Darah Merah Anemia (Kurang Darah)
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal
Penyakit Sel SabitPenyakit Sel Sabit (sickle cell disease adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik kronik
PolisitemiaPolisitemia merupakan keadaan kelebihan (poli-) semua jenis sel (-sitemia), umumnya digunakan untuk keadaan-keadaan yang volume SDMnya melebihi normal. mengakibatkan peningkatan viskositas dan volume darah
KLASIFIKASI PENYAKIT DARAH
Gangguan Sel Darah Putih Neutropenia
Neutropenia adalah jumlah neutrofil yang sangat sedikit dalam darah. kurang dari 500 sel/mikroL, resiko terjadinya infeksi akan sangat meningkat. Tanpa neutrofil, seseorang bisa meninggal karena infeksi.
Leukemia Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah
Limfoma Limfoma adalah suatu kanker (keganasan) dari sistem limfatik (getah bening)
TANDA DAN GEJALA GANGGUAN DARAH
Gangguan Sel Darah Merah Anemia (Kurang Darah)
O2 ke jaringan menurun. Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Penyakit Sel SabitPenderita selalu mengalami berbagai tingkat anemia dan sakit kuning (jaundice) yang ringan, tetapi mereka hanya memiliki sedikit gejala lainnya. nyeri (seringkali dirasakan di perut atau tulang-tulang panjang) demam, kadang sesak nafas.
CONT..
PolisitemiaGejala-gejala nonspesifik, berfarasi dari sensasi “penuh dikepala” sampai sakit kepala, pusing, sulit berkonsentrasi, Bisa terjadi gangguan penglihatan dan penderita bisa memiliki bintik buta atau bisa melihat kilatan cahaya. Perdarahan pada gusi dan sayatan kecil sering terjadi, dan kulit (terutama kulit wajah) tampak kemerahan. Penderita bisa merasakan gatal di seluruh tubuh, terutama setelah mandi air hangat. Kaki dan panas terasa panas (seperti terbakar) dan kadang tulang terasa nyeri. Bisa terjadi pembesaran hati dan limpa, yang menyebabkan sakit perut tumpul yang hilang timbul
ETIOLOGI ANEMIA
Secara fisiologis anemia terjadi bila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan.
Akibat dari sel darah merah yang prematur atau penghancuran sel darah merah yang berlebihan.
Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi.
Faktor lain meliputi kehilangan darah, kekurangan nutrisi, faktor keturunan, penyakit kronis dan kekurangan zat besi.
PATOFISIOLOGI ANEMIA
BAB III
PEMBAHASAN
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256)
Karena jumlah efektif SDM berkurang, maka pengiriman O2 ke jaringan menurun.
Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke
Mekanisme rendahnya kadar hemoglobin berhubungan dengan infark pada otak belum diketahui. Namun, satu penjelasan yang mungkin adalah melalui pengaruhnya terhadap pasokan energi
Hemoglobin membawa 98% dari oksigen total darah, namun dalam satu standar deviasi dari kisaran normal yang tingkat dapat bervariasi sebanyak 20%. Jika kekurangan 20% oksigen yang terjadi dalam konteks, mekanisme autoregulatory biasanya mengkompensasi dengan menambah aliran darah otak
Namun, dalam konteks iskemia, kompensasi autoregulatory secara signifikan terganggu pada otak iskemik, dengan keterbatasan kemampuan otak untuk meningkatkan ekstraksi oksigen yang tersedia MENINGKATKAN INFARK OTAK
Hemoglobin secara independen terkait dengan pertumbuhan infark (p = 0,02). Berdasarkan grafik diatas, untuk setiap penurunan hemoglobin 1 g / dl, ada 5,5 ± 2,4 cm 3 peningkatan volume pertumbuhan infark
Dalam metabolisme oksigen dengan nilai-nilai hemoglobin > 10 g / dl dapat menunjukkan gangguan metabolisme oksigen, apalagi dengan penurunan lebih drastis di tingkat bawah itu
tingkat hemoglobin yang lebih rendah berkaitan dengan stroke yang lebih besar dan pertumbuhan infark.
KESIMPULAN
Mekanisme rendahnya kadar hemoglobin berhubungan dengan infark pada otak belum diketahui. Namun, satu penjelasan yang mungkin adalah melalui pengaruhnya terhadap pasokan energi.
Tingkat hemoglobin yang lebih rendah berkaitan dengan stroke yang lebih besar dan pertumbuhan infark.
top related