pengaruh sistem ekonomi terhadap pembangunan ekonomi
Post on 06-Apr-2017
132 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MAKALH
PENGARUH SISTEM EKONOMI TERHADAP
EKONOMI PEMBANGUNANDiajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan
Dosen : Encep Chaerudin, Drs.,M.M
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Oman Salim 153342016Euis Oktavia 153342013Lisa Ikhlasiah 153342039Adi Santoso 153342003M. Aji Akbar 153342045
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMILA-TANSA MASHIRO
TAHUN AKADEMIK 2016/2017Jalan Soekarno Hatta Rangkasbitung Lebak Banten 42317 Telp.0252 207163
Email : stie_latansamashiro@yahoo.com Website : latansamashiro.com
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul "PENGARUH SISTEM EKONOMI TERHADAP EKONOMI PEMBANGUNAN". Selama pembuatan makalah pun saya juga mendapat banyak dukungan dan juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu saya haturkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Encep Chaerudin, Drs.,M.M selaku Dosen mata kuliah Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan bimbingan, saran, dan juga ilmu.
2. Kedua Orang Tua penulis yang memberikan dorongan, dan juga masukan kepada penulis.
3. Rekan-rekan Manajemen III-A STIE La Tansa Mashiro, yang banyak memberikan semangat, dukungan, dan tentunya motivasi untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan jah daru kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini kedepannya. Terima kasih.
Rangkasbitung, Desember 2016
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan....................................................................................... 1
1. Latar Belakang......................................................................................... 12. Rumusan Masalah.................................................................................... 23. Tujuan...................................................................................................... 24. Manfaat.................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan....................................................................................... 3
1. Ekonomi Pembangunan........................................................................... 31.1. Definisi Ekonomi Pembangunan...................................................... 31.2. Definisi Ekonomi Pembangunan Menurut para Ahli....................... 41.3. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Ekonomi Pembangunan...... 4
1.3.1. Pertumbuhan Ekonomi........................................................... 41.3.2. Ekonomi Pembangunan.......................................................... 5
1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekonomi Pembangunan........... 51.5. 3 Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang............ 61.6. Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi.............................. 81.7. Kebijakan dan Strategi Ekonomi Pembangunan.............................. 91.8. Dampak Ekonomi Pembangunan..................................................... 12
2. Sistem Ekonomi....................................................................................... 132.1. Definisi Sistem Ekonomi.................................................................. 132.2. Sistem Ekonomi Menurut Para Ahli................................................. 132.3. Macam-macam Sistem Ekonomi...................................................... 142.4. Sistem Ekonomi di Indonesia........................................................... 19
3. Hubungan Sistem Ekonomi dengan Ekonomi Pembangunan................. 214. Pengaruh Sistem Ekonomi pada Ekonomi Pembangunan....................... 22
BAB III Penutup............................................................................................ 23
1. Kesimpulan.............................................................................................. 232. Saran........................................................................................................ 23
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ekonomi merupakan faktor penting dalam sebuah negara, faktor ekonomi
dapat menjadi indikator negara tersebut termasuk dalam kategori negara maju
atau negara sedang berkembang. Di berbagai negara berkembang dengan
tingkat perekonomian yang rendah merupakan suatu masalah yang harus
segera diselesaikan dengan tujuan agar keberlangsung kehidupan negara
tersebut dapat terus berjalan, serta cita-cita negara tersebut dapat tercapai
sesuai dengan yang diharapkan dalam bidang ekonomi.
Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah negara yang memiliki
masalah dengan ekonomi adalah dengan adanya Pembangunana Ekonomi, di
indonesia sendiri Pembangunan Ekonomi masih terus berlangsung karena
berdasrkan data yang dikeluarkan oleh PBB bahawa negara indonesia
termasuk dalam kategori negara berkembang, hal ini dapat ditandai dengan
tingginya angka pertumbuhan penduduk namun tidak dibarengi dengan
lapangan pekerjaan yang memadai, sehingga tingkat pengangguran semakin
tinggi, padahal negara indonesia sudah menyarakan kemerdekaanya sejak
tahun 1945 atau sekitar 71 tahun yang lalu, namun dalam hal ekonomi
indonesia masih jauh dibandingkan dengan perekonomian negara lain.
Untuk itu, pembahasan mengenai ekonomi pembangunan perlu dilakukan
agar estafet pembangunan terus berjalan dari generasi ke generasi agar
perekonomian tidak mengalami stagnasi. Ada banyak hal yang harus dibahas
mengenai ekonomi pembangunan namun dalam hal ini akan lebih dalam
membahas mengenai hubungan serta pengaruh sistem perekonomian suatu
bangsa / negara terhadap ekonomi pembangunan yang tengah diupayakan.
Karena bagaimanapun juga sistem ekonomi dapat menimbulkan “Butterfly
Effect” yang kemudian dapat merubah perekonomian suatu negara dimasa
mendatang. Ini perlu penanganan khusus dari pemerintah terkait penerapan
sistem ekonomi yang sesuai, jangan sampai kemudian berbagai kebijakan
dibuat namun tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
1
2
2. Rumusan Masalah
a. Apa saja yang menjadi indikator keberhasilan dalam Pembangunan
Ekonomi ?
b. Masalah apa yang dihadapi oleh negara dalam proses Pembangunan
Ekonomi ?
c. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam Pembangunan Ekonomi ?
d. Bagaimanakan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada pada proses
Pembangunana Ekonomi ?
3. Tujuan
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan.
b. Mengetahui apa itu Ekonomi Pembangunan dan Sistem Ekonomi.
c. Mengetahui perkembangan Ekonomi Pembangunan di Indonesia.
d. Hubungan serta pengaruh sistem ekonomi pada Ekonoi Pembangunan.
4. Manfaat
a. Sebagai bahan referensi dimasa mendatang.
b. Sebagai bahan belajar untuk mendalami Ekonomi Pembangunan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ekonomi Pembangunan
Analisa ekonomi pembangunan atau lebih dikenal dengan Ekonomi
Pembangunan merupakan ilmu ekonomi yang khusus membahas masalah
pembangunan di negara sedang berkembang. Tujuan dari analisanya adalah
untuk mengkaji faktor-faktor yang menimbulkan kemandegan pembangunan,
atau pembangunan kurang cepat, kemudian mencari solusi yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi sehingga dapat
mempercepat pembangunan ekonomi (NSB).
Pekembangan Ilmu Ekonomi Pembangunan Sebenarnya membahas
masalah pembangunan ekonomi bukanlah merupakan suatu perkembangan
baru dalam ilmu ekonomi karena beberapa ahli ekonorni klasik yang
terkemuka telah menyinggung berbagai aspek mengenai berbagai aspek
mengenal pembangunan ekonomi dalam tutisan mereka. Dengan demikian
kurang tepatlah untuk menganggap ekonomi pembangunan sebagai suatu
bidang analisa baru dalam ilmu ekonomi.
1.1. Definisi Ekonomi Pembangunan
Ekonomi Pembangunan adalah suatu proses kenaikan pendapatan
total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental
(mendasar/pokok) dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan
pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi
(economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan
ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses
pembangunan ekonomi.
3
4
1.2. Definisi Ekonomi Pembangunan Menurut para Ahli
Adam Smith dalam Suryana (2000:53) : Pembangunan adalah proses
perpaduan 2 aspek utama yaitu pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan
output total.
Michael Todaro dalam Suryana (2000:4) : Pembangunan memiliki arti
sebagai sebuah proses dimensional yang melibatkan berbagai perubahan
besar di dalam struktur sosial, sikap2 mental yang terbiasa dan juga
lembaga nasional termasuk pula akselerasi atau percepatan pertumbuhan
ekonomi, pemberantasan dan pengurangan kemiskinan absolut.
Sadono Sukirno (2004:423) : Pembangunan ekonomi merupakan
pertumbuhan ekonomi yang di ikuti juga oleh perubahan di dalam corak
dan struktur kegiatan ekonomi.
1.3. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Ekonomi Pembangunan
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil (Gross
National Product) di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Adapun perbedaan antara Pertumbuhan Ekonomi dan Ekonomi
Pembangunan, adalah :
1.3.1. Pertumbuhan Ekonomi :
Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka
panjang.
Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan.
Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan
ekonomi.
Setiap input dapat menghasilkan output yang lebih.
5
1.3.2. Ekonomi Pembangunan :
Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju
perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.
Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya.
Memperhatikan pertambahan penduduk.
Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan
ekonomi.
Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga
terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan
teknik.
1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekonomi Pembangunan
Keberhasilan di dalam pembangunan ekonomi tentunya
dipengaruhi oleh faktor faktor penting yang terlibat di dalam
perekonomian suatu negara. Berikut adalah faktor faktor yang
mempengaruhi pembangunan ekonomi.
1. Sumber Daya Alam :
Tanah, mineral dan bahan tambang, bahan bakar dan musim
maupun cuaca. Kekayaan alam akan mempermudah usaha di dalam
mengembangkan perekonomian, tentunya pada masa masa
permulaan proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
2. Sumber Daya Manusia :
Penawaran tenaga kerja, kaum pekerja profesional yang terdidik,
memiliki motivasi, disiplin dan inovasi. Perkembangan penduduk
akan menambah jumlah tenaga kerja yang mendorong
pertambahan di dalam produksi nasional dan tingkat kegiatan
ekonomi.
3. Pembentukan Modal Fisik / Infrastruktur:
6
Pabrik, mesin, jembatan, pelabuhan, jalan, bangunan, bandara,
transportasi, kelistrikan , komunikasi dan telekomunikasi.
Peningkatan jumlah barang modal serta penyediaan prasarana yang
mumpuni akan memudahkan proses produksi dan perluasan pasar.
4. Teknologi :
Ilmu, teknik rekayasa, pengetahuan, manajemen dan
entrepreneurship. Kemajuan teknologi bisa mempertinggi
keefisienan kegiatan produksi yang akan menurunkan biaya
produksi dan meningkatkan jumlah output.
1.5. 3 Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang
Utama nya pembangunan ekonomi di negara berkembang di dunia
banyak terkendala oleh berbagai masalah. Masalah yang paling mencolok
biasany adalah masalah kependudukan seperti pengangguran dan juga
kemiskinan.
Hal ini menunjukan ketidakmerataan kesejahteraan masyarakat
yang merupakan penghambat proses pembangunan ekonomi. Masalah ini
tentunya ahrus diatasi dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.
1. Tingginya angka pertumbuhan penduduk.
Kita tentunya sering mendengar masalah tingginya angka
pertumbuhan penduduk di berbagai negara berkembang seperti di
asia dan afrika. Banyaknya penduduk ini bukan menjadi persoalan
jika diikuti oleh banyak kesempatan kerja dan tingkat pendidikan
yang baik sehingga tenaga kerja memiliki keterampilan yang baik
dan mumpuni.Biasanya negara berkembang memiliki jumlah
pertumbuhan penduduk yang tinggi, namun ini tidak disertai
dengan lapangan kerja dan keterampilan penduduknya untuk siap
menghadapi dunia kerja.
2. Rendahnya pembentukan modal.
7
Salah satu komponen penting di dalam pembangunan
ekonomi adalah terjadinya perubahan struktur ekonomi dari
agraris ke industri.
Di dalam perkembangannya perubahan tersebut
membutuhkan waktu yang tidak singkat. Perhatikan saja teori
pertumbuhan ekonomi yang dikatakan oleh para ahli. Semua ahli
mengatakan bahwa terdapat beberapa tahapan untuk mencapai
masyarakat modern dengan sistem yang terhubung satu sama lain.
Perubahan struktur ekonomi ini jga membutuhkan modal seperti
tenaga ahli dan investasi barang modal. masalah yang dihadapi
negara berkembang adalah rendahnya pembentukan modal akibat
rendahnya produktifitas sehingga pendapatan riil pun ikut rendah.
Pendapatan riil yang rendah ini berakibat rendahnya tabungan dan
investasi hingga menghambat pembentukan modal.
3. Mengandalkan sektor pertanian dan ekspor bahan mentah :
Perhatikanlah kondisi pertanian di indonesia, banyak lahan
persawahan dan ladang berganti jadi kawasan perumahan. Hal ini
sudah berlangsung dalam beberapa tahun kebelakang, diakibatkan
ledakan jumlah penduduk dan kebutuhan manusia akan
perumahan yang sangat tinggi. Sebenarnya jika ditinjau dari sudut
lain, petani menjual lahan pertaniannya karena sektor pertanian ini
kurang menjanjikan bagi kesejahteraan mereka.
Produktifitas sektor ini masih rendah akibat rendahnya
modal yang dimiliki sehingga pendapatan yang dihasilkan pun
rendah dan tidak meningkatkan kesejahteraan petani. Selain
mengandalkan sektor pertanian, ekspor barang mentah pun
menjadi persoalan tersendiri bagi negara berkembang. Biasanya
negara berkembang dianugerahi kekayaan sumber daya alam yang
melimpah namun sumber daya manusianya belum mampu
8
mengolah barang mentah tersebut menjadi barang jadi akibat
terbatasnya modal dan teknologi.
1.6. Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
Menurut literatur yang kami jadikan referensi makalah ini, ada 6
indikator keberhasilan pembangunan ekonomi, diantaranya :
1. Urbanisasi :
Urbanisasi adalah fenomena yang biasa terjadi di dalam
setiap negara, khususnya negara berkembang yang memiliki
proporsi penduduk tinggal di pedesaan dengan sektor pertanian
yang tentunya lebih besar. Selain itu, proses industrialisasi di kota
berlangsung lebih cepat daripada di pedesaan hingga muncul atau
timbul lah urbanisasi. Hal ini bukan tanpa alasan, kota lebih
menarik banyak penduduk desa untuk pindah ke kota karena di
kota kegiatan ekonominya sangat banyak dan peluang pun terbuka
dengan lebar. dan fenomena urbanisasi inilah yang digunakan
sebagai salah satu indikator dari pembangunan ekonomi.
2. Pendapatan Per Kapita :
Pendapatan per kapita merupakan salah satu indikator
untuk mengukut pertumbuhan ekonomi, baik itu dengan ukuran
PDB (Produk Domestik Bruto) atau GDP (Gross Domestic
Produk) maupun GNP. Seperti pada pembahasan sebelumnya,
pendapatan per kapita bisa diukur atau dihitung dengan tujuan
untuk bisa mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat.
3. Struktur Ekonomi :
Teori pertumbuhan ekonomi yang pernah dibahas
sebelumnya menyebutkan mengenai tahapannya berdasarkan
pendapat dari berbagai ahli ekonomi dunia. Seluruh tahapan
9
ekonomi tersebut mengacu pada perubahan struktur ekonomi dari
masa ke masa. Perkembangan ini dibuktikan dari perubahan sektor
pertanian ke sektor industri dengan cara perbaikan tingkat upah
hingga meningkatkan produktifitas dan output produksi.
4. Angka Tabungan :
Tabungan masyarakat adalah modal penting di dalam
perekonomian. Perubahan struktur ekonomi dari pertanian ke
industri menyebabkan adanya kenaikan jumlah modal serta
investasi. Investasi dan modal ini akan menyebabkan kenaikan
tingkat profuktifitas dan juga outpur hasil produksi. Maka dari itu
hal ini adalah indikator keberhasilan pembangunan ekonomi.
5. Indeks Kualitas Hidup :
IKH atau indeks kualitas hidup bisa diguakan sebagai alat
ukur kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang pada
akhirnya akan menentukan keberhasilan pembangunan. Berikut ini
indikator perhitungan indeks kualitas hidup : Angka rata-rata
harapan hidup, Angka kematian bayi dan Angka Melek Huruf.
6. Indeks Pembangunan Manusia :
Human development indeks atau Indeks pembangunan
manusia digunakan untuk mengukur perbandingan angka harapan
hidup, pendidikan, melek huruf dan juga standar hidup untuk
semua negara yang ada di dunia. IPM ini bisa memperlihatkan
kualitas hidup masyarakat hingga menjadi tolak ukur di dalam
pembangunan ekonomi.
1.7. Kebijakan dan Stategi Ekonomi Pembangunan
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Ekonomi baik di negara
berkembang atau di tingkat nasional atau negara maju yang bisa
dilakukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Setiap
10
permasalahan yang dihadapi harus diselesaikan dengan melalui strategi
dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki negara tersebut.
Arah kebijakan dan strategi kebijakan ini dilakukan dengan banyak
tujuan tapi tujuan utamanya adalah untuk mensejahterakan masyarakat
secara merata.
Berikut adalah strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi yang
dilakukan oleh pemerintah di berbagai negara negara :
1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan :
Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan merupakan unsur
penting pembentuk kepribadian bangsa dan kualitas
masyarakatnya. Di berbagai negara, pendidikan selalu diutamakan
dalam setiap pembahasan strategi dan kebijakan yang dibuat
pemerintah untuk memajukan pembangunan ekonominya.
Pendidikan mendorong produktifitas kemudian meningkatkan
pendapatan hingga tabungan dan investasi meningkat.
Hal ini merupakan komponen penting di dalam
pembangunan ekonomi. Seperti misalnya di Indonesia yang
membuat kebijakan tentang wajib belajar 12 tahun. Program
seperti ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas
bangsa.
2. Membuat dan Melaksanakan Perencanaan Pembangunan :
Pentingnya sebuah perencanaan mendorong pemerintah
untuk membuat strategi dan kebijakan di dalam pelaksanaan dan
mencapai sasaran pembangunan ekonomi. Setiap negara pasti
memiliki rumusan perencanaan seperti Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) yang ada di indonesia.
Tujuannya tentu saja untuk mencapai sasaran pembangunan
ekonomi. Namun apalah arti perencanaan tanpa pelaksanaan. Oleh
11
karena itu, dalam perencanaan ini perlu adanya pelaksanaan yang
sistematis dari pemerintah dengan dukungan seluruh rakyatnya.
3. Meningkatkan Tabungan dan Investasi :
Investasi dan tabungan adalah modal penting dalam
pembangunan. Dengan perbaikan kualitas pendidikan, masyarakat
akan berupaya untuk meningkatkan produktifitas dan
pendapatannya sehingga bisa meningkatkan/ menambah tabungan
serta investasi.
4. Mengembangkan Kegiatan Ekonomi :
Sektor pertanian sebenarnya menjanjikan jika dikelola
dengan baik, misalnya para petani menggunakan bibit unggul di
dalam kegiatan penanaman komoditas, kemudian penggunaan
mesin yang berteknologi canggih untuk membajak sawah. Namun
hal ini memerlukan modal yang tidak sedikit. Pemerintah harus
ikut untuk kegiatan modernisasi ini, mulai dari sosialisasi hingga
pemberian subsidi bagi para petani tersebut. Kegiatan ekonomi ini
akan berdampak luas, utamanya jika pelaku ekonomi sudah siap
memasuki perubahan struktur ekonomi ke industri seperti industri
makanan, otomotif dan manufaktur. artinya, masyarakat tidak asing
lagi dengan kemajuan teknologi melalui mesin mesin modernnya.
Masalah permodalan untuk perubahan struktur ekonomi ini
tentunya akan teratasi jika pendidikan meningkat, terlaksananya
pembangunan ekonomi, tabungan dan investasi bertambah.
5. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan :
Jika pembangunan ekonomi ingin terlaksana, diperlukan
sarana dan prasarana yang baik untuk menunjang semua kegiataan
12
ekonomi terutama bagi penyediaan fasilitas publik mulai dari
fasilitas pendidikan seperti sekolah dan kampus, kesehatan (rumah
sakit dan puskesmas), jalan raya, jaringan komunikasi, aliran listrik
dan transportasi umum.
1.8. Dampak Ekonomi Pembangunan
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara
membawa dampak, baik positif maupun negatif. Hal ini perlu menjadi
perhatian khusunya pemerintah sebagai pemangku kebijakan.
Adapun dampak positif dan negatif dalam Pembangunan Ekonomi
adalah sebagai berikut :
1. Dampak Positif
Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan
perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu
mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya
lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan
demikian akan mengurangi pengangguran.
Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan
ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan
nasional.
Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya
perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris
menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi
yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan
dinamis.
Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM
sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan
teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian,
akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
13
2. Dampak Negatif
Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan
baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
2. Sistem Ekonomi
Sistem perekonomian adalah sistem yang dipakai oleh sebuah negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan
ataupun instansi di negara itu. Perbedaan utama antara satu sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi yang lain yaitu bagaimana cara sistem itu mengelola
faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu diizinkan
memiliki seluruh faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua
faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah.
2.1. Definisi Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur
perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk meraih
suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa,
dan struktur ekonomi.
2.2. Sistem Ekonomi Menurut Para Ahli
Gilarso (1992: 486) :
Menurut pendapat Gilarso, pengertian sistem ekonomi adalah keseluruhan
tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para produsen,
konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan
kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan
sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis,
dan kekacauan dapat dihindari.
McEachern :
14
Pengertian sistem ekonomi menurut McEachern adalah seperangkat
mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana ,
dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
2.3. Macam-macam Sistem Ekonomi
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, sistem perkonomian suatu
bangsa dapat berbeda dengan bangsa lain, hal ini disebabkan karena
adanya macam dan jenis dari sistem tersebut yang kemudian sistem ini
dapat dipengaruhi oleh struktur geografis, jenis pemerintahan, serta
ideologi bangsa itu sendiri, Adapun macam-macam sistem perkonomian
yang sering kita dengar, ciri-ciri, kelebihan serta kekurangan sistem
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional ialah suatu sistem ekonomi dalam
organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi
masyarakat secara turun-temurun yang mengandalkan faktor
produksi apa adanya.
Ciri - Ciri :
Belum terdapat pembagian kerja yang jelas.
Bergantung pada sektor pertanian/agraris.
Memiliki ikatan tradisi sifatnya kekeluargaan, sehingga bersifat
kurang dinamis.
Teknologi produksi sederhana.
Kelebihan :
Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan
masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada
mencari keuntungan.
Kekurangan :
Masyarakat dengan pola pikir statis
15
Hasil produksi yang terbatas sebab hanya menggantungkan
faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana
pemerintah memiliki kekuasaan yang dominan pada pengaturan
kegiatan ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui pembatasan-
pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh
anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem ekonomi
terpusat antara lain: Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur
(bekas negara Uni Soviet).
Ciri – ciri :
Seluruh kegiatan perekonomian diatur dan ditetapkan oleh
pemerintah baik dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta
penepatan harga.
Tidak ada kebebabasan dalam berusaha karena hak milik
perorangan atau swasta tidak diakui.
Seluruh alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
Kebaikan :
Pemerintah dapat melakukan pengawasan dan pengendalian
dengan mudah.
Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh
kegiatan perekonomian.
Kemakmuran masyarakat merata.
Terdapat perencanaan pembangunan yang lebih cepat
direalisasikan.
Kekurangan :
Terdapat penindasan daya kreasi masyarakat sehingga hampir
semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
16
Terdapat pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan
yang terlalu ketat oleh pemerintah.
Masyarakat tidak dijamin dalam memilih dan menentukan jenis
pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
Pemerintah bersifat paternalistis, artinya aturan ditetapkan oleh
pemerintah seluruhnya benar dan harus dipatuhi.
3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis):
Sistem ekonomi liberal ialah sistem ekonomi berdasarkan
kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam kegiatan
perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah.
Suatu kondisi dalam mana pemerintah benar-benar lepas tangan
dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi
disebut laissez-faire. Negara-negara penganut sistem ekonomi
liberal antara lain: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia,
Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia (1950). pernah menganut
sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
Ciri – ciri :
Swasta/masyarakat diberikan banyak kebebasan dalam
melakukan kegiatan perekonomian.
Memiliki kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi atas semangat
untuk mencari keuntungan sendiri.
Kebaikan :
Terdapat persaingan yang mendorong kemajuan usaha.
Campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian
ekonomi kecil sehingga memberikan kesempatan lebih luas
bagi pihak swasta.
Produksi berdasar pada permintaan pasar ataupun kebutuhan
masyarakat.
Pengakuan hak milik oleh negara, memberikan mansyarakat
semangat dalam berusaha.
17
Kekurangan :
Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan bagi
pihak lemah.
Dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
Timbulnya praktik yang tidak jujur yang dengan berlandas
mengejar keuntungan sebesar-besarnya, sehingga
mengesampingkan kepentingan umum.
4. Sistem Ekonomi Campuran :
Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang di
satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat
untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan tetapi disisi
lain pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian
dengan tujuan menghindari penguasaan secara penuh dari
segolongan masyarakat pada sumber daya ekonomi.
Ciri-ciri :
Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-
bidang yang menguasai hajat hiduporang banyak yang dikuasai
oleh negara.
Terdapat campur tangan pemerintah terhadap mekanisme pasar
melalui berbagai kebijakan ekonomi.
Mekanisme kegiatan perekonomian teradalah campur tangan
pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
Hak milik perorangan diakui, asalkan penggunaannya tidak
merugikan kepentinga umum.
Kelebihan :
Sektor ekonomi dikuasai oleh pemerintah yang bertujuan untuk
kepentingan masyarakat.
Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
Kekurangan :
Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
18
Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam
pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih
menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali
pengawasannya.
5. Sistem Ekonomi Demokrasi :
Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari
falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan
dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah
pimpinan dan pengawasan pemerintah. Pada sistem demokrasi
ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi
lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai
kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam
merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan
perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling
membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
6. Sistem Ekonomi Pancasila / Kerakyatan :
Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang didasari
dari jiwa ideologi Pancasila yang dalamnya terdapat makna
demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi berdasarkan usaha
bersama dengan asas kekeluargaan dan kegotong royongan dari,
oleh, dan untuk rakyat dalam bimbingan dan pengawasan
pemerintah.
Ciri-ciri :
Ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945
Pasal 33, dan GBHN Bab III B No. 14.
Sistem Ekonomi Indonesia Dalam UUD 1945 Pasal 33 (Setelah
Amandemen). Dan GBHN Bab III No.14
19
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan.
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat
Perekonomian nasional diselenggarakan atas dasar demokrasi
ekonomi secara prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal diatur
dalam undang-undang.
2.4. Sistem Ekonomi di Indonesia
Pada awal berdirinya Republik Indonesia, sistem ekonomi yang
diterapkan adalah sistem ekonomi Pancasila dan Ekonomi Demokrasi,
meskipun pengaruh-pengaruh PKI masih ada di Inonesia dan mirip seperti
Bom Waktu yang kemudian ‘meledak’ dan mempengaruhi sendi-sendi
pemerintahan serta perekonomian pada masa itu, sehingga indonesia sempat
menganut sistem ekonomi Sosialis yang ditunggangi oleh partai komunis
Indonesia, namun berdasarkan sejarah ternyata terjadi pergeseran sistem
ekonomi pada masa itu, sebagai salah satu contoh, wakil presiden RI Bung
Hatta pada saat itu mengatakan bahwa sistem ekonomi di Indonesia adalah
sistem ekonomi Koperasi, namun kemudian itu malah menodai Prinsip-Prinsip
Koperasi dimana salah satu Prinsip Koperasi tersebut menyebutkan Sukarela /
Tanpa Paksaan, dan jelas ini menjadi bertentangan ketika dalam kegiatan
perekonomian seseorang harus dipaksa mengikuti sistem pada masa terserbut.
Memasuki masa orde baru, dimana rezim Soeharto berkuasa yang
kemudia melahirkan berbagai kebijakan mengenai Sistem Ekonomi yang ada
20
di Indonesia yang pada kenyataanya itu sangat bertolak belakang dengan era
sebelumnya yaitu Orde Lama. Kebijakan Orba lebih condoh kepada Barat dan
menjauhi Ideologi Komunis, hal ini ditandai pada saat menjelang awal tahun
1970-an atas kerja sama dengan Bank Dunia, Dana Moneter Internasional
(IMF), Bank Pembangunan Asia (ADB) dibentuk suatu konsorsium Inter-
Government Group on Indonesia (IGGI) yang terdiri atas sejumlah negara
industry maju termasuk Jepang untuk membiayai pembangunan di Indonesia.
Saat itulah Indonesia dianggap telah menggeser sistem ekonominya dari
sosialisme lebih ke arah semikapitalisme (Tambunan, 1998).
Masa pembangunan ekonomi Orde Baru-pun akhirnya berakhir.
Kegagalan dari pembangunan ekonomi Orba ditandai dengan meledaknya
krisis moneter, yang diikuti dengan ambruknya seluruh sendi-sendi
perekonomian Indonesia sehingga menjadi suatu krisis multidimensional.
Setelah krisis moneter 1997 dan memasuki era reformasi, ternyata kebijakan
perekonomian Indonesia tidak bergeser sedikitpun dari pola sebelumnya.
Bahkan semakin liberal. Dengan mengikuti garis-garis yang telah ditentukan
oleh IMF, Indonesia benar-benar telah menuju libelarisasi ekonomi.
Memasuki era Reformasi, indonesia masih terpengaruh oleh sistem
ekonomi liberal, dimana itu merupakan ‘turunan’ dari rezim sebelumnya. Pada
masa itu dibawah kepemimpinan Presiden BJ.Habibie mengeluarkan banyak
kebijakan atas krisis yang terjadi setelah runtuhnya rezim Orde Baru. Berbagai
kebijakan dibuat namun lagi-lagi pengaruh liberalisme masih melekat pada
bangsa ini sehingga seiring berjalanya waktu idonesia masih menganut sistem
ekonomi liberalisme hingga pada saat sekarang, hal ini ditandai dengan
maraknya investor asing yang kemudian memegang kendali beberapa sektor
ekonomi seperti PT.Freeport Indonesia (tembaga, emas, dan perak), Exxon
Mobil (Idustri hulu Migas), dan PT. Inco (Nikel).
21
3. Hubungan Sistem Ekonomi dengan Ekonomi Pembangunan
Ekonomi Pembangunan dan Sistem ekonomi merupakan dua hal yang
saling berkorelasi. Bagi negara berkembang, pembangunan ekonomi mutlak
dilakukan dengan berbagai upaya yang dilakukan hingga sampai pada
pembentukan kebijakan yang mengarah pada tercapainya tujuan-tujuan untuk
meningkatkan pembangunan ekonomi negaranya, selain dengan
memperhatikan berbagai aspek seperti pertumbuhan ekonomi, sumber daya
alam dan manusia, pendapatan per kapita, tingkat pertumbuhan penduduk,
serta struktur ekonomi yang telah dibahas diatas, pemerintah harus pula
memperhatikan sistem ekonomi yang diterapkan dinegaranya.
Sistem ekonomi memang dipengaruhi berbagai aspek mulai struktur
geografis, jenis pemerintahan, hingga ideologi bangsa itu sendiri, namun
bagaimanapun juga pembangunan ekonomi harus dilakukan guna
keberlangsungan suatu negara. Tidak peduli negara tersebut menganut
Ideologi Demokrasi, Komunisme, dan lain sebagainya, pembangunan
ekonomi tetaplah harus dilaksanakan. Sebagai contoh negara China yang
dalam sistem perkonomianya negara tersebut menganut sistem Sosial
sedangkan ideologi negaranya berbasis Komunisme, Amerika Serikat dengan
sistem pemerintahan Demokrasi dan dalam perkonomianya AS menganut
sistem Liberalisme.
Dengan demikian, negara Indonesia dapat memperbaiki serta
meningkatkan laju Pembangunan Ekonomi yang sempat mengalami degradasi
pada masa sebelumnya dengan cara merubah sistem ekonomi atau
memperbaiki dan mengoptimalkan sistem yang telah ada, karena pada
dasarnya sistem merupakan ‘alat’ yang dibuat dan dirancang oleh manusia
untuk mencapai tujuan. Jadi sistem tidak pernah salah, yang salah hanyalah
pelaku sistem tersebut yaitu manusia, idealnya seseorang yang mengetahui
22
kelemahan suatu sistem hendaknya memperbaiki dengan mengadakan
pengulangan, pembaruan, atau maintenance sistem, bukan malah
memanfaatkan kelemahan sistem tersebut untuk kepentingan pribadi dan
kelompok.
4. Pengaruh Sistem Ekonomi pada Ekonomi Pembangunan
Adapun pengaruh yang ditimbulkan dari perubahan sistem ekonomi
terhadap ekonomi pembangunan suatu negara ialah terjadinya perubahan
kebiasaan masyarakat, berbagai kebijakan yang lebih fokus pada penungkatan
pembangunan ekonomi di negara tersebut.
Di indonesia sendiri yang menganut sistem ekonomi Kerakyatan dapat
dioptimalkan dengan merubah arah kebijakan pemerintah dalam bidang
ekonomi khususnya kebijakan pada pemilik modal (Investor) dengan
memberikan batasan-batasan yang tegas sesuai dengan sebagaimana yang
telah diatur dalam UUD 1945 pasal 33 dan GBHN Bab III B No. 14. Dengan
pertimbangan sebagai berikut : 1.Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan. 2.Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara. 3. Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat .
Hal ini memang sudah dilakukan dan sudah berjalan di Indonesia, namun
kemudian bahanyak pihak yang memanfaatkan celah ini untuk kepentingan
pribadi seperti yang terjadi di Tanah Papua, yaitu PT. Freeport Indonesia.
Dimana sudah dengan jelas dalam UUD 1945 dijelaskan namun sampai saat
ini warga negara indonesia belum dan banyak yang tidak dapat menikmati
kekayaan alam tersebut, padahal jika dikaji ulang mengenai hasil dari tambang
emas tersebut dapat mencukupi seluruh kehidupan warga negara indonesia,
dengan demikian warga negara indonesia mampu meningkatkan
perekonomianya, taraf pendidikan, serta mendapatkan penghidupan yang
layak, dimana itu semua merupakan masalah yang dihadapi negara
berkembang dalam proses pembangunan ekonomi. Sehingga perubahan ini
23
dapat membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan, membantu
pemerintah mengatasi beragam permasalahan dalam Pembangunana Ekonomi.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dalam pembahasan ini adalah tentang
bagaimana pengoptimalan sistem ekonomi untuk meningkatkan proses
pembangunan ekonomi di indonesia, dengan berbagai pertimbangan dan
contoh yang terjadi diberbagai negara seperti AS dan China sebagai negara
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang paling pesat.
Selaian itu, sistem ekonomi dan ekonomi pembangunan merupakan 2 hal
yang saling berkorelasi, dimana keduanya dapat saling mempengaruhi, sistem
ekonomi dapat mempengaruhi ekonomi pembangunan dan sebaliknya,
ekonomi pembangunan dapat mempengaruhi sistem ekonomi, tergantung pada
masalah yang dihadapi oleh negara tersebut dalam proses pembangunan
ekonomi.
2. Saran
Dalam hal ini kami menyarankan agar pemerintah sebagai pemangku
kebijakan mampu melahirkan kebijakan yang pro-rakyat, karena hal ini sesuai
dengan UUD 1945, khususnya dalam bidang ekonomi, karena seiring
perkembangan zaman, dan dengan derasnya arus globalisasi yang semakin
mengkikis kesadaran kita tentang pergeseran sistem ekonomi yang pada
hakikatnya hanya menguntungkan kaum-kaum kapitalis (Pemilik Modal),
sehingga yang ada hanya yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin
miskin.
23
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Pujo Purwoko, Encep Chaerudin. Pengantar Ekonomi Pembangunan.
2011. STIE La Tansa Mashiro.
https://simutmainah.wordpress.com/2014/04/29/pengaruh-sistem-perekonomian-
di-indonesia-terhadap-kesejahteraan-rakyat/
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.co.id/2014/02/sistem-ekonomi-di-
indonesia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi
http://www.gerbangilmu.com/2014/12/kebijakan-pemerintah-dalam-bidang.html
http://pengayaan.com/3-masalah-pembangunan-ekonomi-di-negara-berkembang/
http://pengayaan.com/pengertian-pembangunan-ekonomi-menurut-para-ahli/
http://pengayaan.com/kebijakan-dan-strategi-pembangunan-ekonomi/
http://pengayaan.com/6-indikator-keberhasilan-pembangunan-ekonomi/
http://pengayaan.com/4-faktor-yang-mempengaruhi-pembangunan-ekonomi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi
http://www.artikelsiana.com/2015/06/sistem-ekonomi-pengertian-fungsi-macam-
jenis-ciri.html
http://merdekafiles.blogspot.com/2014/09/tulisan-investigatif-mafia-minyak-
di.html
http://www.onlenpedia.com/2016/09/seperti-apakah-sistem-ekonomi-yang.html
http://www.ekoonomi.com/2016/08/sistem-ekonomi-sekarang.html
http://arsyfirsty.web.unej.ac.id/2015/10/14/sistem-pemerintahan-china-saat-ini/
http://www.astalog.com/1023/ciri-ciri-sistem-ekonomi-sosialis-kapitalis-dan-
campuran.htm
24
top related