repository.unmuhpnk.ac.idrepository.unmuhpnk.ac.id/790/1/skripsi.pdf · pengembangan dan...
Post on 06-Nov-2020
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI FOUR-TIER
DIAGNOSTIC TEST UNTUK MENGUNGKAP MISKONSEPSI
PADA MATERI FOTOSINTESIS KELAS VIII
DI MS AL-HIKMAH TAYAN HILIR
SKRIPSI
oleh :
LISTYA DEVINA
NIM : 131630105
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
PONTIANAK
2018
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI FOUR-TIER
DIAGNOSTIC TEST UNTUK MENGUNGKAP MISKONSEPSI
PADA MATERI FOTOSINTESIS KELAS VIII
DI MS AL-HIKMAH TAYAN HILIR
SKRIPSI
Oleh :
LISTYA DEVINA
NIM : 131630105
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Program Studi
Pendidikan Biologi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
PONTIANAK
2018
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI FOUR-TIER
DIAGNOSTIC TEST UNTUK MENGUNGKAP MISKONSEPSI
PADA MATERI FOTOSINTESIS KELAS VIII
DI MS AL-HIKMAH TAYAN HILIR
SKRIPSI
Disusun oleh :
LISTYA DEVINA
NPM : 131630105
Disetujui untuk disidangkan
Pembimbing I
Ari Sunandar, S.Pd., M.Si
NIDN. 1123088501
Pembimbing II
Adi Pasah Kahar, M.Pd.
NIDN. 1124068801
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Pontianak
Arif Didik Kurniawan, M.Pd
NIDN. 0708048701
LEMBAR PENGESAHAN
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI FOUR-TIER
DIAGNOSTIC TEST UNTUK MENGUNGKAP MISKONSEPSI
PADA MATERI FOTOSINTESIS KELAS VIII
DI MS AL-HIKMAH TAYAN HILIR
SKRIPSI
Tanggung Jawab Yuridis pada
LISTYA DEVINA
NPM : 131630105
Disetujui
Pembimbing I
Ari Sunandar, S.Pd., M.Si
NIDN. 1123088501
Pembimbing II
Adi Pasah Kahar, M.Pd.
NIDN. 1124068801
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Pontianak
Arif Didik Kurniawan, S.Pd., M.Pd
NIDN. 0708048701
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Listya Devina
NPM : 131630105
Program Studi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengembangan Dan Implementasi Four-Tier Diagnostic Test
Untuk Mengungkap Miskonsepsi Pada Materi Fotosintesis Kelas
VIII Di MS Al-Hikmah Tayan Hilir
Skripsi ini telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima
sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak,
pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 13 Febuari 2018
TIM PENGUJI
Nama Tanda Tangan
1 Ari Sunandar, S.Pd., M.Si .......................
Ketua
2 Adi Pasha Kahar,M.Pd .......................
Sekretaris
3 Hanum Mukti Rahayu, S.Pd., M.Sc .......................
Penguji I
4 Anandita Eka Setiadi., M.Si .......................
Penguji II
5 Ari Sunandar, S.Pd., M.Si .......................
Pembimbing I
6 Adi Pasha Kahar, M.Pd .......................
Pembimbing II
i
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Listya Devina
NPM : 131630105
Program Studi : Pendidikan Biologi
Menyatakan dengan sebenarnya bahawa skripsi yang berjudul “ Pengembangan
Dan Implementasi Four-Tier Diagnostic Test Untuk Mengungkap Miskonsepsi
Pada Materi Fotosintesis Kelas VIII Di MS Al-Hikmah Tayan Hilir” adalah
hasil karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan yang
tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung
segala resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.
Pontianak, 28 Januari 2018
Peneliti
Listya Devina
NPM. 131630105
ii
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah
selesai ( dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan
hanya kepada tuhanmulah engkau berharap.
(QS. Surat Al-Insyirah : 6-8 )
Success is no accident. It is hark work, perseverance, learning, studying, sacrifice
and most of all, love of what you are doing.
(Pele)
Ketika kamu telah berusaha dan hasil yang kamu dapatkan tak sesuai dengan
keinginanmu, maka cobalah lagi, lagi dan lagi. Sampai akhirnya kamu berkata
bahwa “ini yang aku inginkan”.
(Penulis)
Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk
merubah dunia.
(Nelson Mandela)
iii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi robbil’alamin.
Di atas segala asa, kupanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
Dialah puncak segala ketaatan. Akhirnya, teriring penghargaan, terima kasih, cinta
dan ketulusan kupersembahkan sebuah karya sederhana untuk mereka yang
menantikan saat-saat ini:
Mamak dan Bapak Tercinta
Mamak (Rosdiana) dan Bapak (Syahdan) tercinta sebagai tanda bakti, hormat, dan
rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada
Mamak dan Bapak yang telah memberikan kasih sayang, nasihat, segala dukungan,
dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas. Semoga ini
menjadi langkah awal untuk membuat Mamak dan Bapak bahagia dan menjadi
sebuah hadiah kecil yang indah bagi kalian. Karena, selama ini aku belum bisa
berbuat yang lebih. Untuk Mamak dan Bapak yang selalu membuatku termotivasi
dan selalu mendoakanku,
Terima Kasih Mamak... Terima Kasih Bapak...
Orang-orang Spesial Dalam Hidupku
Untuk abang-abang ku tersayang (Andriansyah, Pebuaretno, Aris Purnama) dan
adikku (Mila Fitriani), terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini, hanya
karya kecil ini yang dapat aku persembahkan.
Untuk sahabat-sahabatku (Ade, Anggi, Aldi, Puput, Wara, dan Wawan ), terima
kasih atas perhatian, kesabaran, doa, semangat dan dukungannya. Walau tidak
selalu bertemu, Semoga persahabatan dan persaudaraan ini semakin erat nantinya.
Finally, thank’s to rekan-rekan biologi 2013 terima kasih atas bantuan, doa, nasihat
dan semangat yang telah diberikan.
Terima kasih kepada semua pihak yang setiap hari tidak lupa memberikan semangat
dan doa selama ini.
iv
ABSTRAK
LISTYA DEVINA. 131630105. Pengembangan Dan Implementasi Four-Tier
Diagnostic Test Untuk Mengungkapkan Miskonsepsi Pada Materi Fotosintesis
Kelas VIII Di MS Al-Hikmah Tayan Hilir. Dibimbing oleh ARI SUNANDAR,
S.Pd.,M.Si dan ADI PASAH KAHAR, M.Pd.
Miskonsepsi yang dimiliki siswa akan berdampak pada pemahaman materi dan
kesulitan belajar. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan soal four-tier
diagnostic test pada materi fotosintesis. Pengembangan soal four-tier diagnostic
test dengan menentukan kevalidan, reliabilitas, karakteristik butir soal, serta
mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa. Jenis penelitian ini adalah Research and
Development (R&D). Subjek uji coba adalah siswa kelas IX dan subjek uji
implementasi adalah siswa kelas VIII MS Al-Hikmah Tayan Hilir. Metode yang
digunakan adalah dokumentasi, wawancara, data tes essay, angket, dan four-tier
diagnostic test. Four-tier diagnostic test terdiri atas empat tingkatan, yaitu:
pertanyaan dengan satu kunci jawaban dan tiga pengecoh, tingkat keyakinan
jawaban, alasan, dan tingkat keyakinan alasan. Instrumen yang dihasilkan terdiri
atas kisi-kisi, soal tes, dan kunci jawaban. Pengujian validitas oleh validator ahli
menunjukkan instrumen yang dikembangkan valid. Reliabilitas tes yang dilakukan
sebanyak tiga kali yang memiliki nilai rata-rata 0,76 yang tergolong kuat. Dari 40
soal yang dinyatakan valid, hanya 18 soal yang dapat digunakan sampai tahap akhir
yaitu uji implementasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata siswa yang
mengalami miskonsepsi sebesar 41.77% dari 76 siswa yang terbagi atas 3 indikator.
Indikator atau sub pokok pembahasan yang mengalami miskonsepsi pada materi
fotosintesis terbesar adalah indikator yang membahas tentang menunjukkan bagian
daun yang berperan dalam fotosintesis tentang penentuan bagian-bagian daun yang
berperan dalam proses fotosintesis dengan rata-rata 43.75% . Dari hasil
pengembangan four-tier diagnostic test didapatkan kesimpulan bahwa produk yang
dikembangkan efektif serta layak digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi
yang terjadi pada materi fotosintesis.
Kata Kunci : Four-Tier Diagnostic Test, Materi Fotosintesis, Miskonsepsi.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan
Karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengembangan Dan Implementasi Four-Tier Diagnostic Test Untuk
Mengungkap Miskonsepsi Pada Materi Fotosintesis Kelas VIII Di MTS Al-Hikmah
Tayan Hilir”.
Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Arif Didik Kurniawan, M.Pd Selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah
Pontianak dan Validator yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat
berjalan lancar
2. Ari Sunandar, S.Pd., M.Si Selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi dan
Pembimbing I atas bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan.
3. Adi Pasah Kahar, M.Pd Selaku Pembimbing II atas bimbingan, saran, dan
motivasi yang diberikan.
4. Hanum Mukti Rahayu, S.Pd., M.Sc Selaku Penguji I atas masukan dan saran
yang diberikan.
5. Anandita Eka Setiadi, S.Si., M.Si Selaku Penguji II atas masukan dan saran
yang diberikan.
6. H. Syeh Indra, S.E selaku Kepala MTS Al-Hikmah Tayan Hilir yang telah
memberikan izin penelitian.
7. Susi Susanti, S.Pd Selaku Guru IPA MTS Al-Hikmah Tayan Hilir yang telah
memberikan izin penelitian.
8. Dosen dan staf administrasi prodi Biologi Universitas Muhammadiyah
Pontianak yang selalu membantu dan memberikan dukungan.
9. Garuda, S.Pd,. M.Si Selaku Validator yang telah membantu sehingga
penelitian ini dapat berjalan lancar.
vi
10. Resti Suryani, S.Pd Selaku Validator yang telah membantu sehingga penelitian
ini dapat berjalan lancar.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai
kekurangan. Peneliti mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan dan
perbaikannya sehingga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang
pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut.
Aamiin.
Pontianak, Januari 2018
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ i
MOTTO ................................................................................................................. ii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
E. Definisi Operasional..................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6
A. Deskripsi Teori ............................................................................................. 6
B. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 25
A. Metode dan Bentuk Penelitian ................................................................... 25
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................... 26
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 26
D. Instrumen Penelitian................................................................................... 26
E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 43
A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 43
B. Pembahasan .................................................................................................. 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 64
A. Kesimpulan ................................................................................................ 64
B. Saran ........................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 66
DESKRIPSI DIRI ............................................................................................... 69
viii
LAMPIRAN ......................................................................................................... 70
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. 1 Kombinasi Jawaban Four-Tier Test .................................................... 14
Tabel 3. 1 Tingkatan Pemahaman Konseptual ...................................................... 28 Tabel 3. 2 Kriteria Penilaian Lembar Validasi...................................................... 29 Tabel 3. 3 Kriteria Penilaian Lembar Validasi...................................................... 34 Tabel 3. 4 Interprestasi Reliabilitas ....................................................................... 36
Tabel 3. 5 Interprestasi Taraf Kesukaran .............................................................. 37 Tabel 3. 6 Klasifikasi Daya Pembeda ................................................................... 38 Tabel 3. 7 Skala Likert .......................................................................................... 39
Tabel 3. 8 Presentase Kategori Presentase Respons Siswa ................................... 40
Tabel 4. 1 Hasil Analisis Jawaban Essay Siswa .................................................. 44 Tabel 4. 2 Revisi Soal Four-Tier Diagnostic Test ................................................ 45 Tabel 4. 3 Hasil Analisis Reliabilitas Secara Keseluruhan ................................... 47
Tabel 4. 4 Hasil Perhitungan Analisis Tingkat Kesukaran Soal Four-Tier
Diagnostic Test Uji Coba Skala Kecil .................................................. 48 Tabel 4. 5 Hasil Perhitungan Analisis Daya Beda Four-Tier Diagnostic Test Uji
Coba Skala Kecil .................................................................................. 48
Tabel 4. 6 Analisis Angket Respon Siswa Skala Kecil ......................................... 49
Tabel 4. 7 Hasil Perhitungan Analisis Tingkat Kesukaran Soal Four-Tier
Diagnostic Test Uji Coba Skala Besar ................................................. 50
Tabel 4. 8 Hasil Perhitungan Analisis Daya Beda Four-Tier Diagnostic Test Uji
Coba Skala Besar .................................................................................. 50 Tabel 4. 9 Analisis Angket Respon Siswa Skala Besar ........................................ 50
Tabel 4. 10 Hasil Perhitungan Analisis Tingkat Kesukaran Soal Four-Tier
Diagnostic Test Tes Implementasi ..................................................... 51
Tabel 4. 11 Hasil Perhitungan Analisis Daya Beda Four-Tier Diagnostic Test Test
Implementasi ...................................................................................... 52
Tabel 4. 12 Interprestasi Hasil Four-Tier Diagnostic Test Materi Fotosintesis ... 53
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1 Desain eksperimen (before-after)..................................................... 10
Gambar 2. 2 Desain eksperimen dengan kelompok control (Pretest- postest control
group design) ................................................................................... 10 Gambar 2. 3 Organel yang berperan dalam Fotosintesis ...................................... 19 Gambar 2. 4 Letak kloroplas di dalam daun ......................................................... 20
Gambar 2. 5 Kerangka Berpikir Penelitian ........................................................... 24
Gambar 3. 1 Langkah-langkah pengembangan Metode Research and Development
(R&D) .............................................................................................. 25
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A
Lampiran A-1 Daftar Nilai Ulangan VIII 2015/2016 ......................................... 72 Lampiran A-2 Daftar Nilai Ulangan Harian VIII 2016/2017 .............................. 74
Lampiran A-3 Presentase Nilai Ulangan 2015/2016 dan 2016/2017................... 76 Lampiran A-4 Hasil Wawancara .......................................................................... 77
Lampiran B
Lampiran B-1 Silabus Pembelajaran .................................................................... 79 Lampiran B- 2 Pedoman Penskoran Soal Uraian (Essay) ..................................... 82 Lampiran B-3 Daftar Cek Kesesuaian Butir Soal (Uraian) Dengan Indikator
Pembelajaran ............................................................................... 88
Lampiran B- 4 Kisi-Kisi Dan Kunci Jawaban Instrumen Four-Tier Diagnostic Test
..................................................................................................... 89 Lampiran B-5 Instrumen Soal Four-Tier Diagnostic Test ................................... 93 Lampiran B-6 Pedoman Telaah Butir Soal Pilihan Ganda ................................ 117
Lampiran B-7 Pedoman Validasi Angket Respon Siswa ................................... 124 Lampiran B-8 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa ................................................. 125
Lampiran B-9 Angket Respon Siswa ................................................................. 126 Lampiran C
Lampiran C-1 Hasil Analisis Lembar Validasi Instrumen Four Tier Diagnostic Test
..................................................................................................... 128 Lampiran C-2 Analisis Butir Soal Essay 2017/2018 ........................................ 132
Lampiran C-3 Perhitungan Reabilitas Four-Tier Diagnostic Test Skala Kecil…
................................................................................................... 135
Lampiran C-4 Perhitungan Kualitas Soal Four-Tier Diagnostic Test Coba Skala
Kecil .......................................................................................... 142 Lampiran C-5 Rekap Analisis Butir Soal Four-Tier Diagnostic Test ................. 156 Lampiran C-6 Hasil Analisis Angket Respon Siswa Skala Produk .................... 158
Lampiran C-7 Perhitungan Reabilitas Four-Tier Diagnostic Test Uji Skala Besar
................................................................................................... 162
Lampiran C-8 Perhitungan Kualitas Soal Four-Tier Diagnostic Test Uji Coba
Skala Luas ............................................................................... 170 Lampiran C-9 Rekap Analisis Butir Soal Four-Tier Diagnostic Test ............. 183 Lampiran C-10 Hasil Analisis Angket Respon Siswa Skala Besar .................. 184 Lampiran C-11 Perhitungan Reabilitas Soal Four-Tier Diagnostic Test Uji
Implementasi ........................................................................... 189 Lampiran C-12 Perangkat Instrumen Soal Four-Tier Diagnostic Test .............. 201 Lampiran C-13 Hasil Implementasi Soal Four-Tier Diagnostic Test ................ 215 Lampiran C- 14 Daftar Cek Kesesuaian Butir Soal Four-Tier Diagnostic Test
Dengan Indikator Pembelajaran ............................................. 221
Lampiran C- 15 Analisis Butir Soal Tahap Implementasi .................................. 222
Lampiran D
Lampiran D- 1 Surat Pernyataan Validator Materi ............................................. 231 Lampiran D- 2 Surat Pernyataan Validator Evaluasi .......................................... 232
xii
Lampiran D- 3 Surat Pernyataan Validator Bahasa ............................................ 232
Lampiran D- 4 Surat Izin Penelitian ................................................................... 234 Lampiran D- 5 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 235
Lampiran E
Lampiran E- 1 Foto Penelitian ............................................................................ 231
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Miskonsepsi dapat terjadi ketika siswa berusaha membentuk pengetahuan
dengan cara menerjemahkan pengalaman baru dalam bentuk konsepsi awal.
Pembentukan konsepsi awal ini dapat dimulai ketika siswa mendapatkan
pengalaman pembelajaran di sekolah maupun dilingkungannya sendiri. Para
pakar di bidang miskonsepsi juga menemukan hal lain yang menjadi penyebab
miskonsepsi pada siswa, diantaranya adalah dari siswa itu sendiri, guru, buku
teks, dan metode pembelajaran yang digunakan (Suparno, 2013 : 4).
Berbagai macam cara dapat digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi
pada siswa diantaranya ialah menggunakan peta konsep, tes pilihan ganda
dengan disertai alasan terbuka, tes esai tertulis, wawancara diagnosis, diskusi
dalam kelas, serta praktikum dengan disertai tanya jawab (Suparno, 2013 : 121-
128). Tes pilihan ganda disertai alasan terbuka memiliki keunggulan dalam
mengidentifikasi miskonsepsi siswa karena guru dapat menentukan tipe
kesalahan siswa dalam suatu konsep berdasarkan jawaban yang dipilih serta
dapat mengurangi jawaban tebakan siswa (Suyono, 2011 : 31).
Materi fotosintesis merupakan bagian dari pembelajaran biologi yang
dipelajari oleh siswa kelas VIII. Konsep-konsep pada materi ini antara lain
berhubungan dengan studi pustaka untuk merumuskan tentang konsep
fotosintesis dan transformasi fotosintesis, dan mencari informasi tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis. Agar dapat menguasai materi ini
dengan baik,maka siswa harus paham dan belajar dengan sungguh-sungguh.
Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru IPA (Lampiran
A-4), salah satu mata pelajaran IPA kelas VIII yang bersifat konseptual dan
sering membuat siswa mengalami miskonsepsi terutama di bidang biologi
adalah materi fotosintesis. Guru menganggap bahwa materi ini agak sulit bagi
kelas VIII Karena siswa tidak mengulang pelajaran dan siswa cendrung pasif
2
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas, tidak adanya praktikum pun
menjadi salah satu faktor sehingga anak kurang paham dalam materi fotosintesis.
Dari penjelasan di atas rendahnya persentase nilai pembelajaran biologi
pada materi fotosintesis siswa kelas VIII MS Al-Hikmah Tayan Hilir (Lampiran
A-1 dan Lampiran A-2) kemungkinan di sebabkan adanya miskonsepsi. Oleh
sebab itu, diadakan suatu upaya untuk meminimalisir kesalahan konsep tersebut
yaitu dengan menganalisis proses pembelajaran yang berlangsung, sehingga
dapat merancang suatu proses pembelajaran yang bertolak dari prakonsep atau
konsep awal yang telah ada pada siswa dan melakukan suatu tes diagnostik untuk
mengetahui konsep yang dibentuk oleh siswa setelah proses pembelajaran.
Pembelajaran yang tidak memperhatikan konsepsi siswa akan
menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar dan berakibat pada
rendahnya prestasi belajar siswa (Howe,1993) dalam Aryantha (2013 : 3). Siswa
tersebut memerlukan bantuan secara tepat dan sedini mungkin agar kesulitan
yang mereka hadapi dapat segera teratasi. Agar bantuan yang diberikan dapat
berhasil dan efektif terlebih dahulu harus dipahami dimana letak kesulitan yang
mereka hadapi. Salah satu teknik untuk membantu mengatasi kesulitan belajar
yaitu dengan tes diagnostik.
Tes diagnostik menurut Arikunto (2012 : 34) merupakan tes yang dilakukan
untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan hasil tes
tersebut dapat dilakukan penanganan yang tepat. Salah satu tes untuk diagnosis
miskonsepsi yaitu Four tier diagnostic test. Four-tier diagnostic test (tes
diagnostik empat tingkat) merupakan pengembangan dari tes diagnostik pilihan
ganda tiga tingkat. Pengembangan tersebut terdapat pada ditambahkannya
tingkat keyakinan siswa dalam memilih jawaban maupun alasan. Tingkat
pertama merupakan soal pilihan ganda dengan tiga pengecoh dan satu kunci
jawaban yang harus dipilih siswa. Tingkat ke dua merupakan tingkat keyakinan
siswa dalam memilih jawaban. Tingkat ke tiga merupakan alasan siswa
menjawab pertanyaan, berupa tiga pilihan alasan yang telah disediakan dan satu
alasan terbuka. Tingkat ke empat merupakan tingkat keyakinan siswa dalam
memilih alasan. Tingkat keyakinan yang dikembangkan berada pada rentang
3
angka satu sampai enam sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Caleon & Subramaniam (2010 : 315-317).
Keunggulan yang dimiliki tes diagnostik pilihan tingkat adalah melalui tes
diagnostik empat tingkat, guru dapat: (1) membedakan tingkat keyakinan
jawaban dan tingkat keyakinan alasan yang dipilih siswa sehingga dapat
menggali lebih dalam tentang kekuatan pemahaman konsep siswa, (2)
mendiagnosis miskonsepsi yang dialami siswa lebih dalam, (3) menentukan
bagian-bagian materi yang memerlukan penekanan lebih, (4) merencanakan
pembelajaran yang lebih baik untuk membantu mengurangi miskonsepsi siswa.
Berdasarkan uraian diatas,peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengembangan Dan Implementasi Four-Tier Diagnostic Test
Untuk Mengungkap Miskonsepsi Pada Materi Fotosintesis Kelas VIII Di MS
Al-Hikmah Tayan Hilir”. Adapun Pengembangan Four-Tier Diagnostic Test
diharapkan dapat menjadi suatu alat terbarukan untuk mengidentifikasi
miskonsepsi terutama di materi fotosintesis.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka fokus penelitian
yang diajukan peneliti ini adalah bagaimana pengembangan four-tier diagnostic
test pada materi fotosintesis kelas VIII MS Al-Hikmah Tayan Hilir ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari peneitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan
four-tier diagnostic test pada materi fotosintesis kelas VIII MS Al-Hikmah
Tayan Hilir.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini bersifat teoritis dan praktis.
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis,hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
atau masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah kajian
ilmu pengetahuan khususnya biologi. Penelitian ini juga diharapkan dan
menjadi bahan referensi terkait dengan miskonsepsi yang terjadi pada siswa.
4
2. Manfaat praktis
a. Bagi Guru IPA, membantu dalam penyusunan tes diagnostik untuk
mengetahui kesulitan belajar siswa
b. Bagi sekolah, Sebagai pertimbangan bagi institusi pendidikan dalam
menentukan kebijakan penggunaan teknik evaluasi yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan di lapangan terutama masalah miskonsepsi pada
siswa.
c. Bagi peneliti, dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan diri dan
pengalaman untuk mengetahui letak miskonsepsi yang dimiliki siswa pada
materi fotosintesis
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini dapat memberikan penjelasan
terhadap beberapa pengertian dan istilah-istilah yang dijelaskan oleh peneliti.
Adapun penjelasannya meliputi :
1. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut (Sugiyono, 2013: 297). Menurut Sugiyono (2013 : 298),
langkah-langkah penelitian dan pengembangan ada sepuluh langkah sebagai
berikut: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk,
(4) Validasi desain, (5) Revisi desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk,
(8) Uji coba pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Produksi massal. Dalam
penelitian ini, peneliti hanya sampai tahap revisi produk tidak di produksi
massal karena keterbatasan biaya. Produk yang akan dihasilkan adalah tes
diagnostik dengan menerapkan four-tier diagnostic test.
2. Miskonsepsi adalah pemahaman materi/konsep yang tidak sesuai dengan
penertian ilmiah atau pengertian yang di kemukakan oleh para ahli
(Suparno,2013:4). Menurut Depdiknas miskonsepsi dapat di ukur melalui tes
diagnostik (Depdiknas,2007:2). Identifikasi miskonsepsi dapat dilakukan
dengan cara pembuatan peta konsep, tes pilihan ganda dengan alasan
terbuka,tes uraian,wawancara, diskusi dalam kelas dan praktikum melalui
tanya jawab (Suparno,2013:121-128). Miskonsepsi dalam penelitian ini
5
adalah untuk melihat pemahaman materi/konsep yang terjadi di materi smp
khusus nya di bidang biologi yaitu fotosintesis.
3. Tes diagnostik adalah tes untuk mengetahui kelemahan khusus yang dimiliki
oleh peserta didik yang tidak berhasil, juga untuk mengetahui kelemahan dan
kekuatan peserta didik itu dalam suatu mata pelajaran (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2002). Azwar (2009:11) juga menjelaskan tes diagnostik adalah
tes yang digunakan untuk mendiagnosis kesukaran-kesukaran dalam
belajar,mendeteksi kelemahan–kelemahan siswa yang dapat diperbaiki
segera. Berdasarkan uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa tes diagnostik
adalah tes yang digunakan untuk mengindentifikasi kesulitan belajar siswa
agar dapat diatasi sesuai kesulitannya.
4. Four-tier diagnostic test adalah instrumen yang didasarkan pada pola
Pesman yang menyusun instrumen soal dengan bentuk pengembangan three-
tier disgnostic test tipe semi tertutup pada pilihan jawaban bagian alasan.
pengembangan instrumen ini juga mengacu pada penelitian Engelhardt dan
McDermott sebagai ragam kontruksi soal. Format instrumen four-tier
diagnostic test disusun dalam 4 tingkatan, yaitu : tingkat pertama untuk soal
pengetahuan dalam bentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban,
tingkat ke dua berisi tentang tingkat keyakinan atas jawaban pada tingkat
pertama, tingkat ketiga berisi penyajian alasan dengan tiga pilihan alasan dan
satu pilihan kosong yang dapat disi sendiri,serta tingkat ke empat berisi
tentang keyakinan atas alasan jawaban pada tingkat ketiga.
5. Fotosintesis adalah materi SMP kelas VIII yang termasuk ke dalam materi
semester ganjil kurikulum 2013. Materi fotosintesis dilaksanakan selama
2 jam 1 kali pertemuan. Materi fotosintesis terdiri dari studi pustaka untuk
merumusukan tentang konsep fotosintesis daan transformasi energi,
melakukan percobaan proses fotosintesis dan mencari informasi tentang
faktor – faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Tes Diagnostik
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat
untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam
pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi
dan sebagainya. (Widoyoko, 2010:45). Menurut Mardapi (2008:67) tes
merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang
secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus
atau pertanyaan. Tes dapat juga diartikan sebagai sejumlah pernyataan yang
harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat
kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang
dikenai tes.
Ditinjau dari segi tujuannya ada empat macam tes yang digunakan di
lembaga pendidikan, yaitu tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif dan
tes sumatif. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan
tersebut dapat diberikan perlakuan yang tepat (Arikunto, 2012:34). Tes
diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi
peserta didik, termasuk kesalahan pemahaman konsep (Widoyoko, 2010:
29).
Tes diagnostik adalah pengukuran terhadap sasaran didik untuk
mengetahui latar belakang dan keadaannya pada suatu saat tertentu, agar
dapat didesain pelajaran dan strategi mengajar yang sesuai dengan
karakteristiknya (Daryanto, 2010:152). Dengan kata lain dapat dikatakan
bahwa tes diagnostik adalah tes yang dibuat untuk mengetahui dalam hal-
hal apa siswa tertentu mempunyai kelemahan dan dalam hal apa ia sudah
mempunyai dasar yang kuat, dengan demikian anak tersebut dapat diberikan
perlakuan yang tepat.
7
Di samping itu, tes diagnostik juga dapat dipakai untuk mengetahui
apakah bantuan yang diberikan kepada sasaran didik sudah mengena, apabila
seorang siswa telah menerima suatu bantuan tertentu yang berhubungan
dengan materi belajar, maka untuk mengetahui sejauh mana manfaat tersebut
perlu dilakukan tes diagnostik.
Tes diagnostik ini dilakukan apabila diperoleh informasi bahwa
sebagian besar peserta didik gagal dalam mengikuti proses pembelajaran.
Hasil tes ini memberikan informasi tentang konsep-konsep yang belum
dipahami dan yang telah dipahami. Oleh karena itu, tes ini berisi materi yang
dirasa sulit oleh peserta didik, namun tingkat kesulitan tes ini cenderung
rendah (Mardapi, 2008:69).
2. Pendekatan dan Penyusunan Tes Diagnostik
Tahap penelitian dan pengembangan sistem pembelajaran dapat
dianalisis dari serangkaian tugas pendidik dalam menjalankan tugak
pokoknya yaitu mulai dari merancang, melaksanakan, sampai dengan
mengevaluasi pembelajaran. Sistem pembelajaran yang dikembangkan
bermakna luas, karena system terdiri dari komponen input, proses, dan output.
Komponen input pembelajaran terdiri dari karakteristik peserta didik,
karakteristik guru, sarana prsarana, dan perangkat pendukung pembelajaran.
Komponen output berupa hasil dan dampak pembelajaran dapat memilih
salah satu dari komponen sistem yang lain (Mulyatiningsih, 2012).
Ada beberapa model penelitian pengembangan dalam bidang
pendidikan, salah satunya model Sugiyono. Menurut Sugiyono (2011:298),
langkah-langkah penelitian dan pengembangan ada sepuluh langkah sebagai
berikut: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk,
(4) Validasi desain, (5) Revisi desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk,
(8) Uji coba pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Produksi massal.
Selanjutnya, untuk dapat memahami tiap langkah tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
8
a. Potensi dan Masalah
Penelitian berawal dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah
segala sesuatu yang bila digunakan akan memiliki nilai tambah. Contoh
dalam bidang khasanah budaya dan pendidikan adalah Indonesia kaya
akan budaya dari setiap propinsi seperti cerita rakyat, permainan
tradisional, tarian tradisional, rumah adat dan masing-masing jenis
kearifan lokal tersebut jika dieksplor dapat digunakan sebagai konteks
untuk mengajarkan materi biologi di sekolah.
Selanjutnya, menurut Sukardi (2011:299) masalah adalah
penyimpangan antara yang diharapkan dengan relita yang terjadi. Masalah
juga dapat dijadikan potensi apabila dapat mendayagunakannya. Misalnya
limbah yang dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat atau
masalah rendahnya keaktifan dan hasil belajar matematika siswa yang
dinggap sebagai masalah nasional. Masalah ini dapat diatasi dengan
melalui R & D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu
model, pola, atau system penanganan terpadu efektif yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Model, pola, dan sistem ini
akan ditemukan dan dapat diaplikasikan secara efektif jika dilakukan
melalui penelitian dan pengembangan. Tahap pertama adalah melakukan
penelitian untuk menghasilkan informasi. Berdasarkan data yang
diperoleh selanjutnya dapat dirancang model penanganan yang efektif.
Untuk mengetahui efektivitas model tersebut maka perlu diuji. Pengujian
dapat menggunakan metode eksperimen. Setelah model teruji maka dapat
diaplikasikan untuk mengatasi masalah yang dimaksud.
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus
ditunjukkan dengan data empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak
harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain,
atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu
yang masih up to date.
9
b. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual dan up
to date, selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yag dapat
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang
diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Metode yang akan
digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan
yang ingin dicapai.
c. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian research and development
bermacam-macam. Untuk menghasilkan sistem kerja baru maka peneliti
harus membuat rancangan kerja baru yang dibuat berdasarkan penilaian
terhadap sistem kerja lama, sehingga dapat ditemukan kelemahan-
kelemahan terhadap sistem tersebut. Selain itu, peneliti harus
mengadakan penelitian terhadap unit lain yang dipandang sistem kerjanya
bagus. Selain itu harus mengkaji referensi mutakhir yang terkait dengan
sistem kerja yang modern berikut indikator system kerja yang baik.
Hasil akhir dari kegiatan tersebut berupa desain produk baru yang
lengkap dengan spesifikasinya. Desain ini masih bersifat hipotetik.
Dikatakan hipotetik karena efektivitasnya belum terbukti, dan akan dapat
diketahui setelah melalui pengujian pengujian. Desain produk harus
diwujudkan dengan gambar atau bagan, sehingga akan memudahkan
pihak lain untuk memahaminya.
d. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan
lebih efektif dari yang lama. Dikatakan secara rasional karena validasi
disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum
merupakan fakta di lapangan.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan
beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai
produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai
10
desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan
kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi.
Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai
ditemukan desain tersebut, sekaligus keunggulannya.
e. Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan para pakar
dan ahli lainnya, selanjutnya dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan
tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki
desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang hendak
menghasilkan produk tersebut.
f. Uji Coba Produk
Uji coba produk dapat dilakukan melalui eksperimen, yaitu
membandingkan efektifitas dan efisiensi keadaan sebelum dan sesudah
memakai sistem baru (before-after) atau dengan membandingkan dengan
kelompok yang tetap menggunakan sistem lama. Dalam hal ini kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Sehingga model eksperimen pertama
dan kedua dapat digambarkan seperti gambar 2.1 berikut :
Gambar 2. 1 Desain eksperimen (before-after)
Keterangan: O1 nilai sebelum treatmen, O2 nilai sesudah treatment, dan
X adalah treatmen.
Berdasarkan gambar tersebut dapat diartikan bahwa eksperimen
dilakukan dengan membandingkan hasil observasi O1 dan O2. Model
eksperimen yang kedua ditunjukkan oleh gambar 2.2 berikut ini :
Gambar 2. 2 Desain eksperimen dengan kelompok control (Pretest-
postest control group design)
Keterangan:
O1 : nilai kemampuan awal kelompok eksperimen
11
O2 : nilai kemampuan kelompok eksperimen setelah menggunakan
treatment baru
O3 : nilai kemampuan awal kelompok kontrol
O4 : nilai kemampuan kelompok kontrol dengan tetap menggunakan
treatment lama
Berdasarkan gambar tersebut dapat diartikan sebagai berikut.
Sebelum treatmen baru diujicobakan, dipilih kelompok kerja tertentu
yang akan menggunakan treatment tersebut. Bila kelompok tersebut
jumlahnya banyak, eksperimen dilakukan pada sampel yang dipilih
secara random. Kelompok pertama yang akan menggunakan metode baru
disebut kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang tetap
menggunakan metode lama disebut kelompok kontrol. R berarti
pengambilan kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan secara
random. Kedua kelompok tersebut selanjutnya diberi pretes atau melalui
pengamatan untuk mengetahui posisi kemampuan kedua kelompok
tersebut. Bila kedua kelompok tersebut mempunyai kemamuan yang
sama atau tidak berbeda secara signifikan maka kelompok terseut sudah
sesuai untuk dijadikan sebagai kelompok eksperimen. Bila posisi
kemampuan kedua kelompok tersebut berbeda secara signifikan maka
pengambilan kelompok perlu diulang sampai diperoleh posisi
kemampuan tidak berbeda secara signifikan.
Pengujian signifikansi efektivitas dan efisiensi treatment baru, bila
data berbentuk interval dan dilakukan pada dua kelompok maka dapat
menggunakan t-test berpasangan (related), sedangkan bila dilakukan
pada lebih dari dua kelompok dapat menggunakan Analisis Varians
(Anava). Selanjutnya, menurut Sugiyono (2011:307), untuk
membuktikan signifikansi perbedaan tindakan lama dan baru tersebut,
perlu diuji secara statistic dengan test berkorelasi (related). Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut :
12
Keterangan: :
: Rata-rata sampel 1 (tindakan lama)
: Rata-rata sampel 2 (tindakan baru)
S1 : Simpangan baku sampel 1 (tindakan lama)
S2 : Simpangan baku sampel 2 (tindakan baru)
: Varians sampel 1
: Varians sampel 2
r : Korelasi antara data dua kelompok
g. Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas menunjukkan bahwa
kinerja tindakan baru tersebut lebih baik dari tindakan lama.
h. Uji coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin ada revisi
yang tidak terlalu penting.
i. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata
terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya
pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam
hal ini adalah sistem kerja atau tindakan.
j. Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah
diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi massal.
3. Pengembangan instrument Four Tier Diagnostic Test format
Tes pilihan ganda adalah tes dimana setiap butir soalnya memiliki
jumlah alternatif jawaban lebih dari satu (Widoyoko, 2010:59). Pada
umumnya jumlah alternatif jawaban berkisar antara dua atau lima. Tentu saja
13
jumlah alternatif tersebut tidak boleh terlalu banyak. Bila alternatif lebih dari
lima maka akan sangat membingungkan peserta tes, dan juga akan sangat
menyulitkan penyusunan butir soal. Tipe tes ini dalam bahasa Inggris dikenal
dengan nama multiple choice item (butir soal pilihan majemuk atau ganda).
Tipe tes ini adalah yang paling popular dan banyak digunakan dalam
kelompok tes objektif karena banyak sekali materi yang dapat dicakup.
Pengembangan instrumen four tier test didasarkan pada pola Pesman
(Pesman, 2005:7) yang menyusun instrumen soal dengan bentuk
pengembangan dari three tier test tipe semi tertutup pada pilihan jawaban
bagian alasan. Four-tier diagnostic test (tes diagnostik empat tingkat)
merupakan pengembangan dari tes diagnostik pilihan ganda tiga tingkat.
Pengembangan tersebut terdapat pada ditambahkannya tingkat keyakinan
siswa dalam memilih jawaban maupun alasan. Tingkat pertama merupakan
soal pilihan ganda dengan tiga pengecoh dan satu kunci jawaban yang harus
dipilih siswa. Tingkat ke dua merupakan tingkat keyakinan siswa dalam
memilih jawaban. Tingkat ke tiga merupakan alasan siswa menjawab
pertanyaan, berupa tiga pilihan alasan yang telah disediakan dan satu alasan
terbuka. Tingkat ke empat merupakan tingkat keyakinan siswa dalam memilih
alasan. Tingkat keyakinan yang dikembangkan berada pada rentang angka
satu sampai enam sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh (Caleon
& Subramaniam, 2010:315-317).
Keunggulan yang dimiliki tes diagnostik pilihan tingkat adalah melalui
tes diagnostik empat tingkat guru dapat (Qisthi,dkk, 2015:42) :
a. membedakan tingkat keyakinan jawaban dan tingkat keyakinan alasan yang
dipilih siswa sehingga dapat menggali lebih dalam tentang kekuatan
pemahaman konsep siswa,
b. mendiagnosis miskonsepsi yang dialami siswa lebih dalam,
c. menentukan bagian-bagian materi yang memerlukan penekanan lebih,
d. merencanakan pembelajaran yang lebih baik untuk membantu mengurangi
miskonsepsi siswa.
14
Salah satu tes untuk diagnosis miskonsepsi yaitu Four tier test. Four tier
test merupakan pengembangan dari three tier test yang dipadukan dengan
Confidence Rating pada alasan jawaban, sehingga lebih akurat tingkat
keyakinan atas jawaban dan alasan jawaban. Adapun kategori dari kombinasi
jawaban Four tier test yaitu pada tabel berikut ( Aldi,dkk, 2017:46) :
TABEL 2. 1 Kombinasi Jawaban Four Tier Test
Tier-1 Tier-2 Tier-3 Tier-4 Level
konsepsi
1 Y 1 Y U
1 Y 1 TY
1 TY 1 Y
1 TY 1 TY
1 Y 0 Y
1 Y 0 TY
1 TY 0 Y PU
1 TY 0 TY
0 Y 1 Y
0 Y 1 TY
0 TY 1 Y
0 TY 1 TY
0 Y 0 Y M
0 Y 0 TY
0 TY 0 Y NU
0 TY 0 TY
Terdapat tier yang tidak dijawab atau menjawab lebih dari
satu pilihan yang tersedia UC
Sumber : (Aldi,dkk, 2017)
Keterangan :
1 = Jawaban benar
2 = Jawaban salah
Y = Yakin
TY = Tidak Yakin
U = understand (siswa memiliki konsepsi yang baik)
PU = Partial Understanding ( siswa yang memiliki konsepsi yang tidak
utuh)
M = Misconception (miskonsepsi)
NU = Not Understanding (siswa tidak paham konsep)
UC = Uncode ( tidak dapat dilakukan coding)
4. Miskonsepsi
a. Definisi Miskonsepsi
Miskonsepsi merupakan kesalahan pemahaman suatu peristiwa atau
konsep tertentu yang dialami seseorang akibat dari konsep yang sudah
15
dibangunnya tidak sesuai dengan pengertian ilmiah para ahli dalam bidang
itu. Miskonsepsi dapat berupa konsep awal yang salah dan kesalahan
dalam menghubungkan konsep-konsep. Menurut Feldsine miskonsepsi
adalah suatu kesalahan dan hubungan yang tidak benar antara konsep-
konsep (Suparno, 2005:4).
Miskonsepsi adalah kepercyaan yang tidak sesuai dengan penjelasan
yang diterima umum dan terbukti sahih tentang suatu fenomena atau
peristiwa. Dalam pelajaran sains, misalnya, miskonsepsi siswa mungkin
bertentangan dengan data hasil penelitian ilimiah yang terkumpul selama
puluhan bahkan ratusan tahun (Jeanne, 2009:338).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan siswa-siswa tingkat
sekolah menengah untuk menemukan miskonsepsi dalam topik-topik:
“light, electric and simple circuits, heat and temperature, force and
motion, the gaseous state, the particulate nature of matter in the gaseous
phase, beyond appearances: the conservation of matter under physical
and chemical transformations”, Driver (1985) mengemukakan hal-hal
berikut (Ratna, 2011:154) :
1). Miskonsepsi bersifat pribadi
Bila dalam suatu kelas anak-anak disuruh menulis tentang
percobaan yang sama, mereka memberikan berbagai interpretasi. Setiap
anak “melihat” dan menginterpretasikan eksperimen itu menurut
caranya sendiri. Setiap anak menngkonstruksi kebermaknaannya
sendiri.
2). Miskonsepsi memiliki sifat yang stabil
Kerap kali terlihat bahwa gagasan anak yang berbeda dengan
gagasan ilmiah ini tetap dipertahankan anak, walaupun guru sudah
berusaha memberikan suatu kenyataan yang berlawanan.
3). Menyangkut koherensi
Bila menyangkut koherensi anak tidak merasa butuh pandangan
yang koheren sebab interpretasi dan prediksi tentang peristiwa-
peristiwa alam praktis kelihatannya cukup memuaskan. Kebutuhan
16
akan koherensi dan kriteria untuk koherensi menurut persepsi anak
tidak sama dengan yang dipersepsi ilmuan.
b. Penyebab Miskonsepsi
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya miskonsepsi
pada siswa. Faktor tersebut dapat berupa dari dalam diri siswa maupun dari
luar. Penyebab miskonsepsi secara garis besar dapat disebabkan karena
beberapa hal sebagai berikut (Suparno, 2005:29) :
1) Siswa
Kesalahan pada siswa dapat berupa kesalahan pemahaman awal
(prakonsepsi) siswa mengenai suatu fenomena/peristiwa tertentu,
kemampuan siswa dalam memahami suatu peristiwa, tahap
perkembangan, minat siswa dalam suatu hal yang akhirnya dapat
mempengaruhi cara berpikir siswa, kesalahan siswa dalam menarik
kesimpulan yang terkadang hanya berdasarkan pada apa yang mereka
lihat, dan teman yang dapat mempengaruhi siswa dalam memahami
berbagai hal.
2) Guru
Kesalahan dari guru biasanya disebabkan karena ketidakmampuan
guru dalam menjelaskan suatu konsep kepada siswa, sehingga siswa
sulit untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru. Pemahaman
konsep guru yang kurang, cara mengajar yang kurang tepat atau sikap
guru yang kurang baik dalam berhubungan dengan siswa. Padahal jika
guru bersikap ramah dan terbuka terhadap siswa, siswa tidak akan segan
untuk bertanya mengenai materi yang belum mereka pahami.
3) Buku teks
Penyebab miskonsepsi dari buku teks biasanya diakibatkan karena
kesalahan dalam memberikan penjelasan, kurangnya gambar yang
dimuat di buku teks yang dapat menyebabkan siswa harus
menggambarkan sendiri dalam pikirannya tentang suatu fenomena
tertentu dan terkadang gambaran yang dibuat tidak sesuai dengan
peristiwa yang terjadi.
17
4) Konteks
Kesalahan konteks dalam hal ini dapat berupa masyarakat sekitar,
budaya, agama, dan bahasa sehari-hari yang digunakan siswa.
Penggunaan ungkapanungkapan yang umum dalam bahasa terkadang
salah menginterprestasikan makna sebenarnya dari peristiwa-peristiwa
yang terjadi.
5) Metode mengajar
Beberapa guru kurang variatif dalam mengajar. Metode yang
digunakan pun monoton dan tidak melibatkan siswa dalam
pembelajaran, yang akhirnya pembelajaran hanya berpusat pada guru,
siswa hanya mendengarkan apa yang guru sampaikan. Sehingga
membuat siswa jenuh dan kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran yang akhirnya siswa tidak memahami apa yang
dijelaskan oleh guru. Metode mengajar yang digunakan guru yang
hanya menekankan kebenaran dari satu sisi sering memunculkan
kesalahan pemahaman pada siswa.
c. Teknik Mendeteksi Miskonsepsi
Terdapat beberapa teknik dalam mendeteksi miskonsepsi, yaitu: peta
konsep, tes uraian tertulis, wawancara klinis, dan diskusi dalam kelas yang
dapat dijelaskan sebagai berikut (Suparno, 2013:121-128) :
1) Peta Konsep
Novak, J. D. & Growin, D. B. (1984) mennyatakan bahwa peta
konsep sebagai suatu alat skematis untuk mempresentasikan suatu
rangkaian konsep yang digambarkan dalam suatu rangkaian proposisi.
Peta itu mengungkapkan hubungan-hubungan yang berarti antara
konsep-konsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok. Peta konsep
disusun secara hirarkis, konsep esensial akan berada pada bagian atas
peta.Miskonsepsi dapat diidentifikasi dengan melihat hubungan antara
dua konsep apakah benar atau tidak.
18
2) Tes Uraian Tertulis
Tes uraian adalah tes yang terdiri dari butir-butir tes dimana
masing-masing butir tes berupa suatu pertanyaan atau suatu suruhan
yang menghendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relatif
panjang. Guru dapat mempersiapkan tes uraian yang memuat beberapa
konsep yang mau diajarkan atau sudah diajarkan. Dari tes tersebut dapat
diketahui salah pengertian yang dibawa siswa dan salah pengertian
dalam bidang apa.
3) Wawancara Klinis
Wawancara klinis dilakukan untuk melihat miskonsepsi pada
siswa. Guru memilih beberapa konsep yang dperkirakan sulit
dimengerti sisw, atau beberapa konsep yang esensial dari bahan yang
mau diajarkan. Kemudian, siswa diajak untuk mengekspresikan
gagasan mereka mengenai konsep-konsep di atas. Dari sini dapat
dimengerti latar belakang munculnya miskonsepsi yang ada dan
sekaligus ditanyakan dari mana mereka memperoleh miskonsepsi
tersebut.
4) Diskusi dalam Kelas
Dalam kelas siswa diminta untuk mengungkapkan gagasan
mereka tentang konsep yang sudah diajarkan atau yang mau diajarkan.
Dari diskusi tersebut, guru atau peneliti dapat mengerti konsep-konsep
alternatif yang dipunyai siswa. Cara ini lebih cocok digunakan pada
kelas yang besar dan juga sebagai penjajakan awal. Miskonsepsi
sangatlah resisten dalam pembelajaran bila tidak diperhatikan dengan
seksama oleh guru.
5. Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan
yang berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam
bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan
NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat
dari air dan karbon dioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari
19
tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme hidup lainnya
tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk
berfotosintesis (Devlin, 1975).
Gambar 2. 3 Organel yang berperan dalam Fotosintesis ( sumber :
Biologi, raven and Johnson, 2001)
Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan merupakan pigmen
yang paling penting dalam proses fotosintesis. Sekarang ini, klorofil dapat
dibedakan dalam 9 tipe : klorofil a, b, c, d, dan e. Bakteri klorofil a dan b,
klorofil chlorobium 650 dan 660. klorofil a biasanya untuk sinar hijau biru.
Sementara klorofil b untuk sinar kuning dan hijau. Klorofil lain (c, d, e)
ditemukan hanya pada alga dan dikombinasikan dengan klorofil a. bakteri
klorofil a dan b dan klorofil chlorobium ditemukan pada bakteri fotosintesin
(Devlin, 1975).
Klorofil pada tumbuhan ada dua macam, yaitu klorofil a dan klorofil b.
perbedaan kecil antara struktur kedua klorofil pada sel keduanya terikat pada
protein. Sedangkan perbedaan utama antar klorofil dan heme ialah karena
adanya atom magnesium (sebagai pengganti besi) di tengah cincin profirin,
serta samping hidrokarbon yang panjang, yaitu rantai fitol (Santoso, 2004).
Kloroplas berasal dari proplastid kecil (plastid yang belum dewasa,
kecil dan hampir tak berwarna, dengan sedikit atau tanpa membran dalam).
Pada umumnya proplastid berasal hanya dari sel telur yang tak terbuahi,
sperma tak berperan disini. Proplastid membelah pada saat embrio
20
berkembang, dan berkembang menjadi kloroplas ketika daun dan batang
terbentuk. Kloroplas muda juga aktif membelah, khususnya bila organ
mengandung kloroplas terpajan pada cahaya. Jadi, tiap sel daun dewasa
sering mengandung beberapa ratus kloroplas. Sebagian besar kloroplas
mudah dilihat dengan mikroskop cahaya, tapi struktur rincinya hanya bias
dilihat dengan mikroskop electron (Salisbury dan Ross, 1995).
Gambar 2. 4 Letak kloroplas di dalam daun (sumber : Botani,1995)
Struktur klorofil berbeda-beda dari struktur karotenoid, masing-masing
terdapat penataan selang-seling ikatan kovalen tunggal dan ganda. Pada
klorofil, sistem ikatan yang berseling mengitari cincin porfirin, sedangkan
pada karotoid terdapat sepasang rantai hidrokarbon yang menghubungkan
struktur cincin terminal. Sifat inilah yang memungkinkan molekul-molekul
menyerap cahaya tampak demikian kuatnya, yakni bertindak sebagai
pigmen. Sifat ini pulalah yang memungkinkan molekul-molekul menyerap
energi cahaya yang dapat digunakan untuk melakukan fotosintesis (Santoso,
2004).
Laju fotosintesis berbagai spesies tumbuhan yang tumbuh pada
berbagai daerah yang berbeda seperti gurun kering, puncak gunung, dan
hutan hujan tropika, sangat berbeda. Perbedaan ini sebagian disebabkan oleh
adanya keragaman cahaya, suhu, dan ketersediaan air, tapi tiap spesies
menunjukkan perbedaan yang besar pada kondisi khusus yang optimum bagi
mereka. Spesies yang tumbuh pada lingkungan yang kaya sumberdaya
21
mempunyai kapasitas fotosintesis yang jauh lebih tinggi daripada spesies
yang tumbuh pada lingkungan dengan persediaan air, hara, dan cahaya yang
terbatas (Salisbury dan Ross, 1995).
Laju fotosintesis ditingkatkan tidak hanya oleh naiknya tingkat radiasi,
tapi juga oleh konsentrasi CO2 yang lebih tinggi, khususnya bila stomata
tertutup sebagian karena kekeringan (Salisbury dan Ross, 1995).
Semua klorofil atau karotenoid terbenam atau melekat pada molekul
protein oleh ikatan nonkovalen. Secara keseluruhan, pigmen-pigmen
kloroplas meliputi separuh dari kandungan kandungan lipida total pada
membran tilakoid, sisanya adalah galaktolipida dan sedikit fosfolipida.
Sterol sangat jarang dijumpai pada membran tilakoid (Lakitan, 1993).
Di dalam kloroplas ditemukan DNA, RNA, ribosom, dan berbagai
enzim. Semua molekul ini sebagian besar terdapat di stroma, tempat
berlangsungnya transkripsi dan translasi. DNA kloroplas (genom) terdapat
dalam 50 atau lebih lingkaran jalur ganda melilit dalam tiap plastid. Berbagai
gen plastid menyandi semua molekul RNA-pemindahan (sekitar 30), dan
molekul RNA-ribosom (empat) yang digunakan oleh plastid untuk translasi.
Kira-kira 85 gen seperti ini menyandi protein yang terlibat dalam transkripsi,
translasi, dan fotosintesis. Tapi, sebagian besar protein disandi oleh gen
nukleus (Salisbury dan Ross, 1995).
Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat di
dalam kloroplas. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang
menggerakkan sitesis molekul makanan dalam kloroplas. Kloroplas
ditemukan terutama dalam sel mesofil, yaitu jaringan yang terdapat di bagian
dalam daun. Karbon dioksida masuk ke dalam daun, dan oksigen keluar,
melalui pori mikroskopik yang di sebut stomata (Campbell, dkk, 2002).
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen
fotosintetik. Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga
karang, pada keduanya mengandung kloroplast yang mengandung
klorofil/pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang
mampu menyerap energi cahaya matahari (Santoso, 2004).
22
Cahaya putih mengandung semua warna spektrum kasat mata dari
merahviolet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap
dengan baik secara merata oleh klorofil. Adalah mungkin untuk menentukan
bagaimana efektifnya setiap panjang gelombang (warna) diserap dengan
menggunakan suatu larutan klorofil dengan cahaya monokromatik (cahaya
berwarna satu) (Kimball, 2000).
Penambatan CO2 paling banyak terjadi sekitar tengah hari ketika
tingkat cahaya paling tinggi. Cahaya sering membatasi fotosintesis terlihat
juga dengan menurunnya laju penambatan CO2 ketika tumbuhan terkena
bayangan awan sebentar (Salisbury dan Ross, 1995).
Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang
melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran
tersebut membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai
suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid
tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut grana Klorofil
terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi
energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa
sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di stroma (Santoso, 2004).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara
lain gen, bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki
klorofil. Cahaya, beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil
memerlukan cahaya, tanaman lain tidak memerlukan cahaya. Unsur N, Mg,
Fe merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
Air, bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil (Santoso, 2004).
Antara klorofil a dan klorofil b mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda, dimana klorofil a di samping bias menyerap energi cahaya, klorofil
ini juga bias merubah energi cahaya dan tidak bisa merubahnya menjadi
energi kimia dan energi itu akan ditransfer dari klorofil b ke klorofil a.
Klorofil b ini tidak larut dalam etanol tai dapat larut dalam ester, dan kedua
jenis klorofil ini larut dalam senyawa aseton (Devlin, 1975).
23
Semua tanaman hijau mengandung klorofil a dan krolofil b. Krolofil a
terdapat sekitar 75 % dari total klorofil. Kandungan klorofil pada tanaman
adalah sekitar 1% basis kering. Dalam daun klorofil banyak terdapat
bersama-sama dengan protein dan lemak yang bergabung satu dengan yang
lain. Dengan lipid, klorofil berikatan melalui gugus fitol-nya sedangkan
dengan protein melalui gugus hidrofobik dari cincin porifin-nya. Rumus
empiris klorofil adalah C55H72O5N4Mg (klorofil a) dan C55H70O6N4Mg
(klorofil b) (Santoso, 2004).
B. Kerangka Berpikir
Salah satu jenis tes hasil belajar adalah tes diagnostik, yaitu tes yang
digunakan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan siswa, serta
mengidentifikasi kesulitan belajar mereka. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan tes diagnostik pilihan ganda dengan menerapkan
Four-tier diagnostic test tes diagnostik empat tingkat) merupakan
pengembangan dari tes diagnostik pilihan ganda tiga tingkat. Pengembangan
tersebut terdapat pada ditambahkannya tingkat keyakinan siswa dalam memilih
jawaban maupun alasan. Tingkat pertama merupakan soal pilihan ganda dengan
tiga pengecoh dan satu kunci jawaban yang harus dipilih siswa. Tingkat ke dua
merupakan tingkat keyakinan siswa dalam memilih jawaban. Tingkat ke tiga
merupakan alasan siswa menjawab pertanyaan, berupa tiga pilihan alasan yang
telah disediakan dan satu alasan terbuka. Tingkat ke empat merupakan tingkat
keyakinan siswa dalam memilih alasan. Untuk menghasilkan sebuah Instrumen
four-tier diagnostic test yang terdiri atas kisi-kisi soal tes, petunjuk pengerjaan
soal, soal tes, kunci jawaban, lembar jawab, pedoman penskoran, dan pedoman
interpretasi hasil. Berdasarkan uraian di atas, kerangka berpikir penelitian ini
dapat digambarkan pada Gambar 2.5.
24
Gambar 2. 5 Kerangka Berpikir Penelitian
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Bentuk Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu alat ukur berupa tes
diagnostik pilihan ganda empat tingkat (Four Tier Diagnostic Test) yang dapat
mengungkap miskonsepsi siswa dalam materi Jaringan Tumbuhan. Merujuk
pada tujuan penelitian maka metode penelitian ini dikembangkan berdasarkan
metode Research and Development (R&D). Metode R & D dilakukan untuk
mengembangkan dan validasi produk pendidikan dalam hal ini berupa alat ukur
tes diagnostik pilihan ganda empat tingkat (Four Tier Diagnostic Test) yang
mampu mengungkap pemahaman siswa. Pada penelitian ini, tahapan metode
R&D sepenuhnya dilakukan namun hanya dilakukan sampai aplikasi skala
akhir dari produk akhir. Menurut Sugiyono (2013 : 298), langkah-langkah
penelitian dan pengembangan ada sepuluh langkah sebagai berikut: (1) Potensi
dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3)Desain produk, (4) Validasi desain, (5)
Revisi desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8) Uji coba pemakaian,
(9) Revisi produk, dan (10) Produksi massal. Adapun bagan langkah-langkah
penelitiannya seperti ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 3. 1 Langkah-langkah pengembangan Metode Research and
Development (R&D) menurut Sugiyono (2013)
26
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dari langkah ujicoba produk sampai produksi masal (uji
implementasi) ini dilakukan pada semester Ganjil pada bulan September-
Oktober 2017, tahun ajaran 2017/2018. Lokasi penelitian yang dilakukan yaitu
bertempat di MS Al-Hikmah Tayan Hilir.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII dari MS Al-
Hikmah Tayan Hilir. Penarikan dan pemilihan sample sangat penting. Dalam
penelitian ini pengambilan sampel pada tahap awal menggunakan teknik Simple
Random Sampling di kelas IX dan pengambilan jumlah sampel siswa dilakukan
menurut Qisthi, 2015. Penggunaan Simple Random Sampling digunakan saat uji
coba skala kecil yang melibatkan 12 siswa kelas IX C. Dan uji skala besar
menggunakan satu kelas IX A. Sedangkan implementasi produk soal Four-tier
diagnostic test menggunakan seluruh siswa kelas VIII dari MS Al-Hikmah
Tayan Hilir.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa Four Tier Diagnostic
Test yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya miskonsepsi pada siswa.
Setiap butir soal yang digunakan dalam instrumen penelitian ini memiliki 4
pilihan jawaban dan 4 pilihan alasan disertai tingkat keyakianan masing-
masing. Instrumen penelitian ini berfungsi untuk mendiagnosis/
mengidentifikasi miskonsepsi siswa.
Penelitian ini dirancang dengan desain penelitian Research and
Development (R&D). Research And Development adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut (Sugiyono,2013). Pada penelitian ini dibatasi pelaksanaannya
hanya sampai tahap dihasilkannya intrumen four-tier diagnostic test ( test
diagnostik tingkat empat) yang telah layak serta valid dan tidak dilakukan
produksi masal. Tidak dilaksanakan produksi masal karena pertimbangan
biaya dan kemampuan peneliti. Langkah-langkah dalam penelitian R&D
menurut Sugiyono (gambar 3.1) antara lain:
27
1. Potensi dan masalah
Pada langkah pertama ini peneliti melakukan observasi ke MS Al-
Hikmah Tayan Hilir. Dari hasil observasi ini peniliti mendapat izin dari
kepala sekolah untuk mengambil data siswa dan mengarahkan peneliti
berkomunikasi dengan guru mata pelajaran biologi mengenai data-data
siswa yang diinginkan. Selanjutnya adalah melihat daftar nilai ulangan
siswa kelas VIII tahun ajaran 2017/2018 pada mata pelajaran fotosintesis
( Lampiran A-1 dan Lampiran A-2 ). Dari nilai ulangan yang didapat,
bahwa ada beberapa siswa yang masih belum paham akan materi
fotosintesis. Hal ini dapat dilihat dari beberapa siswa yang masih belum
tuntas pada materi fotosintesis.
2. Mengumpulkan data
Dalam langkah ini peneliti mengumpulkan data-data yang dibutuhkan.
Data tersebut kemudian dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan.
Terbagi menjadi dua yaitu :
a. Pra penelitian
Pra penelitian adalah suatu tindakan mengumpulkan informasi
pokok. Pra penelitian berupa pengamatan masalah di lapangan.
1) Wawancara
Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam pemahaman fotosintesis dan kesulitan guru dalam mengajar
materi fotosintesis ( Lampiran A-4 )
b. Analisis kebutuhan
Analisis Kebutuhan Suatu proses yang yang sistematis untuk
menentukan tujuan, mengidentifikasi ketidaksesuaian antara kenyataan
dan kondisi yang diinginkan. Meliputi kajian pustaka, pengamatan atau
observasi kelas dan persiapan laporan awal. Penelitian awal atau analisis
kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi awal
untuk melakukan pengembangan. Ini bisa dilakukan misalnya melalui
pengamatan kelas untuk melihat kondisi real lapangan.
28
1) Data Tes Essay
Data tes essay digunakan adalah hasil jawaban ulangan harian
pada materi fotosintesis tahun ajaran 2017/2018. Semua jawaban di
analisis secara independen oleh peneliti. Adapun langkah yang
dilakukan adalah:
a) Menganalisis jawaban tes essay siswa.
Analisis yang digunakan untuk jawaban tes essay ini di
kembangkan dari analisis yang telah dilakukan oleh Musa
(2009). Menggunakan kerangka coding yang telah di siapkan
oleh Musa (2009) yang terdiri dari lima tingkatan pemahaman
konseptual dan telah dikembangkan oleh peneliti, sehingga lima
tingkatan yang di gunakan adalah :
TABEL 3. 1 Tingkatan Pemahaman Konseptual
Level Kategori Keterangan
Level 1 Tidak Ada
Jawaban
“siswa tidak tahu, “ atau tak ada
jawaban yang di berikan kepada
pertanyaan itu
Level 2 Jawaban
yang Salah
Siswa berusaha menjawab, namun
jawaban nya salah atau bukan
jawaban yang di inginkan oleh
peneliti.
Level 3 Jawaban
Miskonsepsi
Siswa menjawab tetapi jawaban
yang diberikan menunjukkan
beberapa kesalahpaham konsep
Level 4 Jawaban
Partial
Siswa menjawab namun jawaban
yang di berikan memiliki konsep
yang tidak utuh/belum lengkap.
Level 5 Jawaban
Lengkap
Siswa menjawab dengan jawaban
yang utuh secara konsep yang telah
ada dan menunjukkan pemahan
yang baik pada soal yang diberikan.
b) Mengelompokan jawaban siswa.
Setelah jawaban siswa selesai di analisis,jawaban siswa di
kelompokkan sesuai level yang telah di tentukan. Ini
dimaksudkan untuk mempermudah pengumpulan data awal di
materi fotosintesis ( Lampiran B-3).
29
c) Daftar Cek
Daftar cek digunakan untuk mengetahui kesesuaian atau
kualitas butir soal esaay dengan indikator dalam pembelajaran
didalam silabus. Agar memiliki kesesuaian yang ingin diukur
oleh peneliti (Lampiran B-4).
2) Lembar Validasi
Dalam penelitian ini untuk uji ahli digunakan lembar validasi.
Lembar validasi ini berisi penilaian validitas isi, bahasa, penulisan
soal, dan tampilan instrumen. Dalam lembar validasi ini digunakan
lima pilihan.
TABEL 3. 2 Kriteria penilaian lembar validasi
Kategori Nilai
Sangat baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
Sangat kurang 1
Uji ahli dilakukan supaya four-tier diagnostic test yang dihasilkan
mempunyai validitas isi yang baik, berdasarkan standar konstruksi,
materi, dan Bahasa. Ahli yang dilibatkan dalam penelitian ini
adalah dosen ahli materi, ahli evaluasi dan guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia MS Al-Hikmah Tayan Hilir. Setelah dilakukan
validasi oleh ahli maka produk tersebut direvisi sesuai dengan
masukan-masukan yang diberikan. Soal-soal four-tier diagnostic
test yang sudah divalidasi telah memiliki validitas isi yang baik,
sehingga layak digunakan untuk mengidentifikasi siswa yang
mengalami understand, partial understanding, misconception, dan
not understanding.
30
3) Metode Tes
Setelah produk divalidasi oleh ahli dihasilkan perangkat four-
tier diagnostic test yang kemudian dilaksanakan four-tier
diagnostic test di kelas VIII MS Al-Hikmah Tayan Hilir untuk
memperoleh hasil jawaban siswa.
4) Angket
Angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data
secara langsung. Angket diberikan setelah proses pengerjaan soal
four-tier diagnostic test selesai dilaksanakan. Angket ini digunakan
untuk mengetahui respons siswa terhadap soal four-tier diagnostic
test yang di berikan oleh peneliti. angket yang digunakan adalah
tertutup pilihan, yakni berisi item-item yang telah dirumuskan
sesuai dengan objek penelitian sehingga memudahkan responden
dalam menetapkan jawaban. Isi dari angket tersebut adalah
pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan aspek fisiknya
sebagai media evaluasi, serta aspek fungsionalnya sebagai butir tes
yang dapat mengidentifikasi kelemahan pemahaman konsep.
Pengembangan angket ini di adaptasi dari pengembangan angket
Karakteristik Tes Diagnosis Kognitif oleh Nofiani (2011).
Penyebaran angket ini dilakukan pada subjek uji coba.
Penggunaaan anget ini diharapkan dapat memperoleh informasi
mengenai ketertarikan atau kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
saat menggunakan perangkat soal four-tier diagnostic test.
3. Desain produk
Tahap selanjutnya yaitu membuat desain produk awal yaitu
menyusun produk awal dari four-tier diagnostic test .
a. Kisi-kisi four-tier diagnostic test materi fotosintesis
Kisi-kisi soal four-tier diagnostic test dibuat dengan melihat sub
pokok bahasan, indikator soal, kategori tingkat soal terdiri dari C1-
C4, dan jumlah soal sebanyak 40 soal (Lampiran B-5).
31
b. Soal four-tier diagnostic test materi fotosintesis;
Pembuatan soal four-tier diagnostic test berjumlah 40 soal yang
terdiri petunjuk penggunaan soal, soal-soal tes, pilihan jawaban,
tingkat keyakinan memilih jawaban, pilihan alasan, dan tingkat
keyakinan memilih alasan (Lampiran B-6).
c. Kunci jawaban
Pembuatan kunci jawaban yang dilengkapi dengan pedoman
penskoran di buat untuk mempermudah penilaian oleh guru dan
peneliti yang berisi nomor soal, pilihan jawaban dan pilihan alasan
yang benar (lampiran B-7).
4. Validasi desain
Setelah lampiran lembar validasi perangkat soal dibuat, peneliti
melakukan penilaian sebagai cara untuk memvalidasi lembar validitas
perangkat soal apakah layak atau tidaknya perangkat soal yang digunakan,
dilihat dari aspek materi dan desain, yang dilakukan oleh para ahli. Para
ahli terdiri dari satu dosen ahli evaluasi, satu dosen ahli materi dan satu
guru bahasa Indonesia MS Al-Hikmah Tayan Hilir.
5. Perbaikan desain
Setelah dilakukan penilaian dari para ahli pembelajaran, kemudian
media tersebut diperbaiki atau direvisi.
6. Uji coba produk
Dalam hal ini peneliti menguji coba produk pada subjek penelitian
yaitu siswa kelas IX MS Al-Hikmah Tayan Hilir. Uji coba lapangan awal
yang biasa disebut Preliminary Field Test and Revision merupakan uji coba
yang dimaksudkan untuk menguji keterbacaan produk instrument soal
tahap ini merupakan uji coba skala kecil yang membutuhkan 12 siswa kelas
IX C MS Al-Hikmah Tayan Hilir ( Qisthi, 2015). Pada langkah ini siswa di
beri soal yang telah valid. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui
kelemehan dan kekurangan pada perangkat soal dengan analisis reliabilitas,
32
taraf kesukaran, dan daya beda Serta juga dengan pemberian angket respon
siswa terhadap instrumen soal.
7. Revisi produk
Ini dilakukan setelah dilakukan uji coba produk, dan analisis data yang
terkumpul. Kemudian soal diperbaiki.
8. Uji coba pemakaian;
Pada pengujian ini merupakan tahap dari uji skala luas yang diuji
kepada satu kelas IX A MS Al-Hikmah Tayan Hilir (Qisthi, 2015). Uji
coba lapangan utama yang biasa disebut Main Field Test and Revision. Uji
coba ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik butir soal dengan
analisis reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda. Serta juga dengan
pemberian angket respon siswa terhadap instrument soal.
9. Revisi produk
Pada revisi ini apabila terdapat kekurangan pada perangkat soal, maka
perangkat soal direvisi kembali agar lebih baik lagi.
10. Pembuatan secara massal
Pada tahap ini pembuatan secara masal tidak di lakukan di karenakan
keterbatasan kemampuan dan biyaya oleh peneliti. Namun pada tahap ini
peneiti melakukan tahap uji coba operasioanl atau Operational Field Test
and Reivision merupakan tahap uji coba terakhir yang dilakukan dengan
subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII MS Al-Hikmah Tayan
Hilir yang telah mendapatkan materi pembelajaran fotosintesis. Uji
lapangan akhir dilakukan untuk mengungkap miskonsepsi yang terjadi
pada kelas VIII MS Al-Hikmah Tayan Hilir di materi fotosintesis.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisis
data adalah rangkaian kegiaatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi,
penafsiran dan vertifikasi data agar sebuah fenomena memiiki nilai sosial,
akademis dan ilmiah.
33
1. Analisis Soal
Analisis soal antara lain bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-
soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Hal ini dapat dilakukan
dengan menghitung beberapa aspek yaitu validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya pembeda(Muslikah,2011; 81-94).
a. Uji Validitas Instrumen
Validitas suatu tes mempermasalahkan apakah tes tersebut benar-
benar mengukur apa yang hendak diukur. Maksudnya adalah seberapa
jauh suatu tes mampu mengungkapkan dengan tepat ciri atau keadaan
yang sesungguhnya dari obyek ukur, akan tergantung dari tingkat
validitas tes yang bersangkutan (Zulkifli,2009).
Validasi soal four-tier diagnostic test yang dihasilkan adalah
dengan menggunakan validitas isi. Sebuah tes dikatakan memiliki
validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar
dengan materi yang tertera dalam kurikulum (Arikunto, 2012). Pada
four-tier diagnostic test ini untuk memperoleh validitas isi yang baik
maka dilakukan penelaahan oleh ahli. Ahli yang dilibatkan dalam
penelitian ini adalah dosen ahli materi, dosen evaluasi, dan guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia MS Al-Hikmah Tayan Hilir. Untuk
menganalisis data hasil angket dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Semua data yang diperoleh ditabulasi untuk setiap komponen dan
subkomponen dari butir penilaian yang tersedia dalam instrumen
penilaian ;
b. Menghitung skor total rata-rata tiap item soal dengan menggunakan
rumus ;
Keterangan :
X = skor rata-rata
34
∑X = jumlah skor
N = jumlah penilai
c. Mengubah skor rata-rata menjadi nilai dengan kategori untuk
mengetahui kualitas produk, maka dari data yang mula-mula
berupa skor, diubah menjadi data kualitatif ( data interval) dengan
skala lima. Adapun acuan pengubahan skor skala lima tersebut
menurut Sukardjo dan Sari (2008:86) dapat di lihat d Tabel 3.3
TABEL 3. 3 Kriteria penilaian lembar validasi
Keterangan :
X = skor aktual (skor yang diperoleh)
= rata-rata ideal
= ½ x (nilai tertinggi ideal + nilai terendah ideal )
SBi = simpangan baku ideal
= ( ½ x 1/3 ) x ( nilai tertinggi ideal – nilai terendah ideal)
Nilai tertinggi ideal = Σ butir kriteria x skor tertinggi
Nilai terendah ideal = Σ butir kriteria x skor terendah
Kriteria item :
Soal yang masuk dalam kriteria sangat baik, baik, dan cukup, maka
soal tersebut dapat dinyatakan valid. Begitupun sebaliknya, soal yang
tidak valid kemudian diperbaiki sebelum digunakan dalam penelitian
dengan memvalidasi ulang soal tersebut. Setelah melakukan validasi
ulang dan soal tersebut masih tidak memenuhi kriteria, maka soal
tersebut dapat dihilangkan. Kriteria validitas soal yang digunakan dapat
dilihat pada Tabel 3.2.
35
b. Uji Reliabilitas
Jika soal terbukti valid, maka keabsahan soal tersebut diuji
reliabilitasnya, untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran tersebut diulang. Reliabilitas instrument menggambarkan
kemantaban dan keajegan alat ukur yang digunakan, yaitu apakah alat
ukur tersebut stabil (ajeg), dapat diandalkan dan dapat digunakan untuk
meramalkan, sehingga memberikan hasil pengukuran yang tidak
berubah-ubah dan akan memberikan hasil yang serupa apabila
digunakan berkali-kali (Purwasih, 2016:886).
Dalam penelitian ini reliabitas dilakukan sebanyak tiga kali yaitu
pada uji coba produk, uji coba skala luas, dan yang terakhir uji
implementasi, reliabilitas ini diukur dengan menggunakan rumus KR-
20 karena berbentuk tes pilihan ganda. Rumus yang digunakan adalah :
(Arikunto, 2012:109)
rII = (n
n − 1) (1 −
∑ σi2
σi2 )
Dimana
rII = Reliabilitas yang dicari
N = Jumlah soal
Σ𝜎𝑖2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item
𝜎𝑖2 = Varians total (skor total)
Rumus varians yang digunakan untuk menghitung reliabilitas adalah:
σi2 =
∑ x2 − (∑ x)2
NN
Dimana :
𝜎𝑖2
= Varians
ΣX2 = Jumlah kuadrat skor yang diperoleh siswa
(ΣX)2
= Kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa
36
N
= Jumlah subjek
Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga r11,
kemudian dibandingkan dengan r product moment pada tabel, jika rhitung
> rtabel, maka item yang diujikan tersebut dianggap reliabel. Adapun
pedoman untuk memberikan interpretasi reliabilitas menurut Sugiyono
(2013) sebagai berikut:
TABEL 3. 4 Interprestasi Reliabilitas
Interval r11 Kriteria
0,00 ≤ r11 < 0,20 Sangat rendah
0,20 ≤ r11 < 0,40 Rendah
0,40 ≤ r11 < 0,60 Sedang
0,60 ≤ r11 < 0,80 Kuat
0,80 ≤ r11 < 1,00 Sangat kuat
0,40 ≤ r11 < 0,60 Sedang
Setelah instrumen telah dikatakan valid dan reliabel, maka instrumen
akan diujikan kepada subyek penelitian.
c. Analisis Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha pemecahannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Maka, untuk
mengukur tingkat kesukaran tes dalam penelitian ini digunakan rumus
berikut (Arikunto, 2012:208) :
P = 𝐵
𝐽𝑆
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Adapun penafsiran (interpretasi) terhadap angka indeks kesukaran
item sebagai berikut :
37
TABEL 3. 5 Interprestasi Taraf Kesukaran
Besarnya P Interpretasi
0,00 - 0,30 Terlalu sukar
0,31 - 0,70 Cukup (sedang)
0,71 - 1,00 Terlalu mudah
Uji taraf kesukaran dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar yang digunakan
sebagai alat pengumpul data adalah butir-butir item soal yang termasuk
dalam kategori baik (taraf kesukarannya cukup atau sedang)
d. Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda soal yaitu kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya
pembeda disebut indeks diskriminasi ( D), dan nilainya berkisar antara
0,00 sampai 1,00. Pada daya pembeda ini berlaku tanda negatif yang
digunakan jika sesuatu soal “terbalik” menunjukkan kualitas testee yaitu
anak pandai disebut bodoh dan anak bodoh disebut pandai.
Bagi suatu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa kemampuan
tinggi dan siswa kemampuan rendah, maka soal itu tidak baik karena
tidak punya daya pembeda. Demikian juga jika semua kelompok bawah
menjawab salah dan siswa berkemampuan tinggi juga sama-sama
menjawab salah, maka soal itu tidak mempunyai daya beda sama sekali.
Untuk mengetahui daya pembeda setiap soal digunakan rumus
sebagai berikut (Arikunto, 2012:213) :
D = 𝐵𝐴
𝐽𝐴−
𝐵𝐵
𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
Keterangan :
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
38
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
itu dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Adapun penafsiran (interpretasi) terhadap angka indeks diskriminasi
item sebagai berikut (Arikunto, 2012:232) :
TABEL 3. 6 Klasifikasi daya pembeda
Indeks Diskriminasi Item (D) Interpretasi Klasifikasi
0,00 – 0,20 Jelek Poor
0,21 – 0,40 Cukup Satistifactory
0,41 – 0,70 Baik Good
0,71 – 1,00 Baik sekali Excellent
Negatif Jelek sekali -
Soal dapat digunakan sebagai alat pengumpul data apabila soal
tersebut sudah memiliki daya pembeda item yang memadai ( daya
pembedanya cukup, baik, baik sekali ).
2. Analisis Instrumen
a. Angket
Validitas yang digunakan untuk pengujian angket respon siswa
adalah validitas logis. Pengujian validasi logis menggunakan metode
judgement expert atau pendapat ahli. Pengujian validitas logis dilakukan
dengan cara berkonsultasi dengan ahli evaluasi.
b. Analisis Data Respon Siswa
Data repons siswa diperoleh dari hasil angket yang dianalisis
dengan menghitung persentase nilai respons siswa. Langkah-langkah
analisis data respons siswa diadaptasi dari Ali (1993), sebagai berikut.
1) Membuat skor setiap pilihan jawaban dengan menggunakan skala
Likert.
39
TABEL 3. 7 Skala Likert
Kategori
Jawaban Siswa
Skor untuk Butir
Favorable (+) Unfavorable (-)
STS 1 4
TS 2 3
S 3 2
SS 4 1
Sumber : (Ali, 1993)
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
2) Menghitung banyak siswa yang memilih setiap pilihan jawaban dari
setiap item pertanyaan yang ada.
3) Menghitung skor pada setiap pilihan jawaban sesuai dengan skala
Likert.
4) Menghitung total nilai respons siswa setiap item pertanyaan
5) Mencari persentase nilai respons siswa setiap item pertanyaan.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Keterangan :
%NRS = Presentase Nilai Respon Siswa (NRS)
= Total Nilai Respon Siswa (NRS) pada setiap item
pertanyaan
NRS Maksimum = n x skor pilihan terbaik
6) Menginterpretasikan data hasil angket dengan membuat interval
jenjang kualitatif, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menetukan persentase nilai maksimal
40
= 4/4 x 100% = 100%
b) Menentukan persentase nilai minimal
= 1/4 x 100% = 25%
c) Menentukan range dengan rumus:
= Persentase Nilai Maksimal – Persentasi Nilai Minimal
= 100% - 25% = 75%
d) Menentukan 5 interval yang diinginkan, yaitu Sangat Tidak
Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju
(SS).
e) Menentukan lebar interval
= 75 % / 4 = 18,75 % = 19%
f) Membuat tabel interval jenjang kualitatif
TABEL 3. 8 Presentase Kategori Presentase Respons Siswa
% NRS Kategori
25 % ≤ %NRS < 43 % Sangat Kurang
43 % ≤ %NRS < 62 % Kurang
62 % ≤ %NRS < 81% Baik
81 % ≤ %NRS < 100 % Sangat Baik
7) Menentukan kategori untuk seluruh item pertanyaan, yaitu jika
banyaknya kriteria baik dan sangat baik lebih dari atau sama dengan
50% dari seluruh item pertanyaan, maka respons siswa dikatakan
positif. Sebaliknya, jika banyaknya kriteria baik dan sangat baik
kurang dari 50% dari seluruh item, maka respons siswa dikatakan
negative.
41
c. Analisis Hasil Implmentasi
Untuk mengetahui sejauh mana tes diagnostik ini dapat memberikan
informasi diagnosis, digunakan rubrik miskonsepsi dan tidak paham
konsep. Sehingga dapat ditentukna kesalahan siswa yang dikategorikan
menjadi siswa yang mengalami understand, partial understanding,
misconception, dan not understanding sesuai dengan tabel 2.1. setelah
siswa dikategorikan maka dapat dihitung jumlah siswa yang termasuk
kategori tersebut, sehingga diketahui sebera besar presentase siswa yang
mengalami miskonsepsi dan tidak paham konsep dengan perhitungan
sebagai berikut :
a. Understand
U = n
X 100 % N
Keterangan :
U : presentase understand
n : jumlah siswa mengalami understand
N : jumlah siswa
b. Partial Understanding
PU = N
X 100 % N
Keterangan :
PU : Presentase partial understanding
n : jumlah siswa mengalami partial understanding
N : jumlah siswa
c. Misconception
M = n
X 100 % N
Keterangan :
M : Presentase misconception
n : jumlah siswa mengalami misconception
N : jumlah siswa
42
d. Not Understanding
NU = n
X 100 % N
Keterangan :
NU : Presentase not understanding
n : jumlah siswa yang not understanding
N : jumlah siswa
(Arikunto, 2012:236)
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pengembangan Tes Diagnostik
Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan four-tier diagnostic test
adalah menentukan tujuan tes. Pembuatan four-tier diagnostic test dalam
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi understand, partial
understanding, misconception, dan not understanding pada materi
fotosintesis. Pengembangan produk awal dibuat setelah melakukan
pengumpulan beberapa data yaitu wawancara kepada guru IPA MS Al-
Hikmah Tayan Hilir dan analisis data essay pada ulangan harian fotosintesis
kelas VIII di MS Al-Hikmah Tayan Hilir. Berdasarkan hasil wawancara
diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi
fotosintesis ini, peneliti juga menganalisis jawaban essay pada soal ulangan
harian kelas VIII tahun ajaran 2017/2018, ditemukan bahwa dari 76 siswa
yang jawaban essay nya telah di anlisis oleh peneliti terdapat siswa
mengalami miskonsepsi yang terbagi setiap soal yang dapat dilihat pada
Tabel 4.1.
Setelah dilakukan pengumpulan data, langkah selanjutnya yaitu
membuat desain produk berupa perangkat soal four-tier diagnostic test yang
terdiri kisi-kisi soal four-tier diagnostic test yang dibuat dengan melihat sub
pokok bahasan, indikator soal, kategori tingkat soal terdiri dari C1-C4
(Lampiran B-4) , setelah kisi-kisi soal tersusun kemudian dibuatlah soal four-
tier diagnostic test berjumlah 40 soal yang terdiri petunjuk penggunaan soal,
soal-soal tes, pilihan jawaban, tingkat keyakinan memilih jawaban, pilihan
alasan, dan tingkat keyakinan memilih alasan, serta kunci jawaban yang
dilengkapi dengan pedoman penskoran yang buat untuk mempermudah
penilaian oleh guru dan peneliti yang berisi nomor soal, pilihan jawaban dan
pilihan alasan yang benar yang dapat dilihat pada Lampiran B-5, dan
Lampiran B-6. Pembuatan soal four-tier diagnostic test dilakukan dengan
44
melihat silabus sebagai pedoman pembuatan soal yang baik, selain itu silabus
juga di gunakan sebagai Batasan/cakupan keluasan dan kedalam dalam setiap
butir soal yang telah di buat. Silabus dapat dilihat pada Lampiran B-1.
Pengembangan four tier diagnostic test dilakukuan dengan tiga tahap uji yaitu
uji skala kecil, uji skala besar dan uji implementasi. Dari 40 soal yang telah
di buat oleh peneliti dan dinyatakan valid, tetapi hanya tersisa 18 soal yang
digunakan sampai tahap uji impelementasi setelah melalui analisis butir soal.
Soal four tier diagnostic test pun di cek kesesuaian indikator dengan silabus
( lampiran C-14) serta presentase kehilangan soal di tiga tahap uji yang
dilakukan ( lampiran C-15).
2. Analisis Jawaban Essay Siswa
Analisis jawaban essay ulangan harian materi fotosintesis digunakan
sebagai analisis kebutuhan dan pengumpulan data sebelum membuat
perangkat four-tier diagnostic test. Soal essay ini dibuat oleh guru mata
pelajaran IPA di MS Al-Hikmah Tayan Hilir. Terdapat 5 tingkatan
penentuan kategori jawaban siswa yaitu level 1 ( tidak ada jawaban ), level
2 ( jawaban yang salah ), level 3 ( jawaban miskonsepsi ), level 4 ( jawaban
partial ), dan level 5 ( jawaban lengkap ) . Hasil analisis jawaban essay kelas
VIII dapat dilihat pada Tabel 4.1
TABEL 4. 1 Hasil Analisis Jawaban Essay Siswa
3. Validasi Ahli
Pengembangan produk dilakukan sesuai kaidah pengembangan soal
yaitu menggunakan kaidah materi,konstruksi,bahasa yang baik dan mudah di
mengerti serta tampilannya. Setelah dilakukan pengembangan produk
awal,tahapan selanjutnya adalah uji ahli. Butir soal yang baik tentu memenuhi
45
validitas isi yang baik,untuk itu soal harus di validasi oleh pakar bidang
tersebut. Uji ahli dilakukan oleh tiga ahli yang terdiri dari dua orang dosen
ahli yaitu ahli evaluasi oleh Dosen Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah serta ahli materi oleh Dosen Pendidikan Biologi Universitas
Halu Oleo dan satu orang guru Bahasa Indonesia MS Al-Hikmah Tayan Hilir.
Dari hasil perhitungan semua butir soal masuk kategori baik dan sangat
baik yang sudah memiliki validitas isi yang baik. Akan tetapi, berdasarkan
saran dari validator masih ada beberapa hal yang perlu di perbaiki, antara lain
:
a. Pada nomor 1,2,10,11,12,13,17,20,36 dilakukan revisi pengubahan kata
kerja di indikator soal.
b. Pada nomor 1,10,15,23 dilakukan revisi yaitu pengguaan kata dan kalimat
yang baik.
c. Pada nomor 25,26,27,28,33,37,39 soal di perjelas, dengan pengubahan
beberapa kata dalam kalimat soal.
Sehingga soal di kemudian di revisi terlebih dahulu, revisi beberapa soal
dapat dilihat pada Tabel 4.2.
TABEL 4. 2 Revisi Soal Four-Tier Diagnostic Test
No
Soal
Sebelum di revisi Sesudah di revisi Keterangan
1 Manakah dari
persamaan berikut
ini yang mewakili
keseluruhan proses
fotosintesis…
Manakah dari
persamaan berikut ini
yang menyatakan
keseluruhan dari proses
fotosintesis….
Kata
“mewakili” di
ganti dengan
kata
“menyatakan”.
10 Apa fungsi dari
alkohol…
Apa fungsi dari alkohol
pada percobaan di
atas…
Kalimat
pertanyaan di
pertegas dan di
tambahakan
kata
“percobaan di
atas” agar
tersampai
maksud dari
soal tersebut.
Tabel Bersambung
46
TABEL 4.2, sambungan
No
Soal
Sebelum di revisi Sesudah di revisi Keterangan
15 Gas apakah yang
dihasilkan oleh
Hydrilla dan
terdapat dalam
tabung reaksi
adalah…
Gas apakah yang
dihasilkan oleh Hydrilla
yang terdapat dalam
tabung reaksi…
Kalimat
pertanyaan di
ubah beberapa
kata, yaitu kata
“dan” diganti
“yang”.
Kalimat lebih
di persingkat.
23 Fotosintesis
dipengaruhi oleh
faktor dalam dan
faktor luar. Faktor
di bawah ini yang
tidak menentukan
laju fotosintesis
adalah …
Proses fotosintesis
dipengaruhi oleh faktor
dalam dan faktor luar.
Faktor di bawah ini
yang tidak menentukan
laju fotosintesis adalah
…
Tambahan kata
“proses” agar
kalimat
pertanyaan
makin jelas.
25 Hasil fotosintesis
diangkut ke bagian
lain melalui
nomor…
Hasil fotosintesis
diangkut ke bagian lain
melalui organ pada
nomor …
Ditambahkan
kalimat “ organ
pada nomor ”
untuk
memperjelas
kalimat
pertanyaan.
26 Air dan garam
mineral untuk
proses fotosintesis
disalurkan melalui
nomor…
Air dan garam mineral
untuk proses
fotosintesis disalurkan
melalui organ pada
nomor…
27 Bagian yang paling
efektif untuk proses
fotosintesis adalah
nomor…
Organ daun yang
paling efektif untuk
proses fotosintesis
adalah nomor…
Kata “bagian”
di ganti “organ
daun”
28 Fotosintesis
menghasilkan
glukosa dan
oksigen. Zat gula
diangkut melalui
jaringan yang di
tunjuk oleh nomor
…
Fotosintesis
menghasilkan glukosa
dan oksigen. Glukosa
diangkut melalui
jaringan yang di tunjuk
oleh nomor …
“Zat gula” di
ganti dengan
“glukosa”
Tabel Bersambung
47
TABEL 4.2, sambungan
No
Soal
Sebelum di revisi Sesudah di revisi Keterangan
33 Bagian tumbuhan
manakah yang
berfungsi sebagai
alat pernafasan pada
tumbuhan …
Bagian tumbuhan yang
berfungsi sebagai alat
pernafasan pada
tumbuhan adalah …
Kalimat
pertanyaan
harus lebih
detail dan
lengkap serta
jelas.
37 Manakah
pernyataan berikut
yang paling benar
mengenai respirasi
pada tumbuhan …
Pernyataan berikut yang
paling benar mengenai
respirasi pada tumbuhan
adalah…
Kalimat
pertanyaan
lebih di
persingkat lagi.
Setelah dilakukan revisi,maka produk yang dikembangkan divalidasi.
Produk yang divalidasi telah di telaah mempunyai validitas isi yang baik,
bahasa yang baku, dan tidak mempunyai pilihan jawaban yang negatif ganda.
Four-tier diagnostic test yang mempunyai validitas yang baik,bisa digunakan
untuk mengidentifikasi miskonsepsi. Hasil analisis lembar validasi
selengkapnya dapat dilihat pada Lampian C-1.
4. Reliabiltas
Reliabilitas pada instrumen four tier diagnostic test dilakukan sebanyak
3 kali agar mengetahui keajegan soal yaitu pada uji coba produk,uji coba
pemakaian dan uji implementasi. Hasil analisis reliabilitas secara keseluruhan
dapat dilihat pada tabel 4.3
TABEL 4. 3 Hasil Analisis Reliabilitas Secara Keseluruhan Tahap Uji Jumlah
Siswa
Nilai Reliabilitas
(R11)
Interprestasi
Uji coba Produk 12 0,75 Kuat
Uji coba Pemakaian 26 0,71 Kuat
Uji Impementasi 76 0,74 Kuat
Jadi, berdasarkan analisis reliabilitas di 3 kali tahap uji menghasilkan nilai
reliabilitas sebesar 0,71-0,75 yang berarti four-tier diagnostic test yang
dikembangkan tergolong memiliki tingkat keajegan yang kuat dalam
mengungkapkan miskonsepsi terutama pada materi fotosintesis.
48
5. Uji Coba Skala Kecil
Pelaksanaan uji coba kecil dilaksanakan di kelas IX C MS Al-Hikmah
Tayan Hilir Tahun Pelajaran 2017/2018. uji coba kecil peneliti menggunakan
12 siswa. Tahapan uji coba kecil menggunakan 40 butir soal. Butir soal
kemudian di analisis dengan menghitung daya beda dan taraf kesukaran, serta
menggunakan angket respon siswa sebagai bahan pertimbangan dalam
menganalisis soal.
a. Taraf kesukaran
Hasil analisis tingkat kesukaran pada uji skala kecil terhadap 40 butir
soal diketahui bahwa ada 17 butir soal (42.5%) masuk dalam kategori
sedang dan 23 butir soal (57.5 %) masuk dalam kategori sukar. Hasil
analisis tersebut terlihat pada Tabel 4.4.
TABEL 4. 4 Hasil Perhitungan Analisis Tingkat Kesukaran Soal Four-
Tier Diagnostic Test Uji Coba Skala Kecil Kriteria No.Soal Jumlah
Soal
Presentase
(%)
Mudah - 0 0
Sedang 1,3,4,5,11,12,15,16,18,19,22,25,2
6,27,28,30,36.
17 42,5
Sukar 2,6,7,8,9,10,13,14,17,20,21,23,24,
29,31,32,33,34,35,37,38,38,39,40
23 57,5
b. Daya Beda
Hasil analisis daya pembeda pada uji skala kecil terhadap 40 butir soal
diketahui bahwa terdapat 3 butir soal sangat baik (7,5%), 4 butir soal baik
(10%), 10 butir soal cukup (25%), 15 butir soal jelek (37,5%), dan 8 butir
soal jelek sekali (20%) . Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 4.5.
TABEL 4. 5 Hasil Perhitungan Analisis Daya Beda Four-Tier Diagnostic
Test Uji Coba Skala Kecil Kriteria No.Soal Jumlah Soal Presentase
(%)
Sangat baik 19,26,31. 3 7,5
Baik 3,10,20,36. 4 10
Cukup 1,9,11,14,15,22,27,28,
29,32.
10 25
Jelek 2,4,5,7,8,13,16,18
21,25,30,34,35,39,40.
15 37,5
Jelek sekali 6,12,17,23,24,33,37,38 8 20
49
Selain menggunakan data taraf kesukaran dan daya beda soal, peneliti
juga menggunakan angket respon siswa.Hasil analisis respon siswa dapat
dilihat pada Tabel 4.6.
TABEL 4. 6 Analisis Angket Respon Siswa Skala Kecil NO PERNYATAAN % NRS KATEGORI
1 Konsep yang ada di dalam soal yang dikerjakan
sudah pernah di dapatkan atau dipelajari
sebelumnya
77.08 % Baik
2 Soal-soal sudah jelas dan sesuai dengan materi
yang telah yang diajarkan yaitu fotosintesis
81.25 % Sangat Baik
3 Soal-soal yang diberikan sudah dapat di mengerti
dengan baik,maksud dari soal tersebut
66.67 % Baik
4 Waktu yang diberikan ketika mengerjakan tes
kurang
47.92 % Kurang
5 Bahasa yang di gunakan dalam soal-soal mudah
untuk dipahami
79.17 % Baik
6 Gambar yang terdapat dalam soal jelas 75.00 % Baik
7 Petunjuk pengerjaan soal di sampaikan dengan
jelas dan mudah di pahami
81,25 % Sangat Baik
Berdasarkan hasil analisis butir soal four-tier diagnostic test dari hasil
coba skala kecil dan hasil angket respon siwa dapat dilakukan revisi terdapat
soal-soal yang dikembangkan dan diketahui soal mana yang layak untuk
dirangkai menjadi soal yang baik. Soal-soal yang dianggap tidak layak adalah
soal -soal yang memiliki daya beda yang jelek dan tingkat kesukaran yang
soal yang tergolong sukar maupun yang tergolong mudah. Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tersebut maka ada 26 soal yang dihilangkan,
daftar soal yang dihilangkan dapat dilihat pada Lampiran C-5. Tahapan
selanjutnya adalah uji coba skala besar. Soal tes yang dalam uji skala besar
ini terdiri dari 24 soal.
6. Uji Coba Skala Besar
Uji coba skala besar dilaksanakan kepada 26 orang siswa kelas IX A MS
Al-Hikmah Tayan Hilir Tahun Pelajaran 2017/2018. Tahapan uji coba skala
besar menggunakan 24 butir soal. Butir soal kemudian di analisis dengan
menghitung daya beda dan taraf kesukaran, serta tetap menggunakan angket
respon siswa sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisis soal.
50
a. Taraf Kesukaran
Hasil perhitungan taraf kesukaran soal dapat diketahui apakah butir
soal yang telah disusun termasuk butir soal yang mudah, sedang, atau
sukar. Hal tersebut terlihat pada Tabel 4.7.
TABEL 4. 7 Hasil Perhitungan Analisis Tingkat Kesukaran Soal Four-
Tier Diagnostic Test Uji Coba Skala Besar Kriteria No.Soal Jumlah Soal Presentase
(%)
Mudah - 0 0
Sedang 3,5,6,10,11,13,14,15,16,17,
18,19,20,21,22,24
16 66,67
Sukar 1,2,4,7,8,9,12,23 8 33,33
b. Daya Beda
Daya beda yang dimiliki oleh soal four-tier diagnostic test saat uji
coba skala besar dapat dilihat pada Tabel 4.8
TABEL 4. 8 Hasil Perhitungan Analisis Daya Beda Four-Tier Diagnostic
Test Uji Coba Skala Besar Kriteria No.Soal Jumlah
Soal
Presentase
(%)
Sangat baik - 0 0
Baik 3,5,10,18,19,20,21,22 8 33,33
Cukup 1,6,12,13,14,16,17,24 8 33,33
Jelek 2,4,7,9,11,15 6 25
Jelek sekali 8,3 2 8,33
Selain menggunakan data taraf kesukaran dan daya beda soal, peneliti
juga menggunakan angket respon siswa,dapat diketahui bahwa alokasi waktu
yang diberikan untuk menjawab soal ternyata masih kurang,tetapi dari segi
bahasa,tampilan dan materi juga telah bisa dipahami oleh siswa. Hasil analisis
angket dapat dilihat pada pada Tabel 4.9
TABEL 4. 9 Analisis Angket Respon Siswa Skala Besar NO PERNYATAAN %NRS KATEGORI
1 Konsep yang ada di dalam soal yang dikerjakan
sudah pernah di dapatkan atau dipelajari
sebelumnya
86,54 % Sangat Baik
2 Soal-soal sudah jelas dan sesuai dengan materi
yang telah yang diajarkan yaitu fotosintesis
80,77 % Baik
3 Soal-soal yang diberikan sudah dapat di mengerti
dengan baik,maksud dari soal tersebut
67,31 % Baik
Tabel Bersambung
51
TABEL 4.9,sambungan
NO PERNYATAAN %NRS KATEGORI
4 Waktu yang diberikan ketika mengerjakan tes
kurang
60,58 % Kurang
5 Bahasa yang di gunakan dalam soal-soal mudah
untuk dipahami
84,60 % Sangat Baik
6 Gambar yang terdapat dalam soal jelas 78,85 % Baik
7 Petunjuk pengerjaan soal di sampaikan dengan
jelas dan mudah di pahami
84,62 % Sangat Baik
Dari hasil analisis four-tier diagnostic test dan data angket respon siswa
di uji coba skala besar dapat disimpulkan bahwa dari 24 soal yang telah
disediakan hanya 18 soal yang memenuhi kriteria dan 6 soal lainnya dibuang
atau tidak dipakai. Daftar soal yang dihilangkan dapat dilihat pada Lampiran
C-9.
7. Tes Implementasi
Tahap ketiga dalam pengembangan soal Four-tier diagnostic test adalah
tes implementasi. Tes Implementasi dilaksanakan pada 76 siswa kelas VIII
MS Al-Hikmah Tayan Hilir. Four-tier diagnostic test terdiri dari 18 soal. Di
Tahap ini pun analisis butir soal dilakukan dengan menghitung taraf
kesukaran dan daya beda. Tahap ini juga peneliti mengelompokkan siswa
yang kedalam 4 kategori pemahaman yaitu understand, partial
understanding, misconception, dan not understanding.
a. Taraf Kesukaran
Hasil perhitungan taraf kesukaran soal dapat diketahui apakah butir
soal yang telah disusun termasuk butir soal yang mudah, sedang, atau
sukar. Hal tersebut terlihat pada Tabel 4.10.
TABEL 4. 10 Hasil Perhitungan Analisis Tingkat Kesukaran Soal Four-
Tier Diagnostic Test Tes Implementasi Kriteria No.Soal Jumlah Soal Presentase
(%)
Mudah - - -
Sedang 1,2,3,4,5,6,8,11,12,13,14,15,16,17 14 77.78
Sukar 7,9,10,18 4 22.22
b. Daya Beda
Daya beda yang dimiliki oleh soal four-tier diagnostic test saat uji coba
skala besar dapat dilihat pada Tabel 4.11.
52
TABEL 4. 11 Hasil Perhitungan Analisis Daya Beda Four-Tier Diagnostic
Test Tes Implementasi Kriteria No.Soal Jumlah Soal Presentase (%)
Sangat baik - - -
Baik 3,4,5,13,14,15,16 7 38,89
Cukup 1,6,9,11,12,17 6 33,33
Jelek 7,8,10,18 4 22,22
Jelek sekali 2 1 5.56
Setelah melalui tiga tahap uji dalam pengembangan soal four tier
diagnostic test yang dapat mengidentifikasi miskonsepsi dengan
mengelompokkan siswa kedalam 4 kategori pemahaman (understand, partial
understanding, misconception, not understanding ) dengan jumlah 76 siswa
dapat dilihat pada Tabel 4.12. Hasil akhir analisis soal dari 18 butir soal
dengan validasi baik dan reliabilitas sebesar 0,74 (Kuat). Berdasarkan hasil
analisis butir soal dapat diketahui bahwa taraf kesukaran four tier diagnostic
test terdiri dari 14 butir soal sedang dan 4 butir soal sukar serta dengan daya
beda yang terdiri dari 7 butir soal baik, 6 butir soal cukup, 4 butir soal jelek,
dan 1 butir soal jelek sekali.
53
TABEL 4. 12 Interprestasi Hasil Four-Tier Diagnostic Test Materi Fotosintesis
INDIKATOR
No
Soal
Jumlah
Siswa
Understand (U)
Partial
Understanding
(PU)
Misconception
(M)
Not
Understanding
(NU)
Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)
Menunjukkan bagian daun yang berperan dalam
fotosintesis 1
76
28 36.84 26 34.21 19 25.00 3 3.95
2 21 27.63 23 30.26 24 31.58 8 10.53
6 34 44.74 9 11.84 21 27.63 12 15.79
7 10 13.16 9 11.84 42 55.26 15 19.74
8 17 22.37 9 11.84 38 50.00 12 15.79
9 9 11.84 5 6.58 49 64.47 13 17.11
15 33 43.42 8 10.53 27 35.53 8 10.53
18 10 13.16 10 13.16 46 60.53 10 13.16
Melakukan dan membuat laporan hasil percobaan
fotosintesis 3 24 31.58 8 10.53 39 51.32 5 6.58
4 43 56.58 16 21.05 15 19.74 2 2.63
5 27 35.53 9 11.84 31 40.79 9 11.84
11 20 26.32 6 7.89 38 50.00 12 15.79
12 29 38.16 12 15.79 25 32.89 10 13.16
13 33 43.42 8 10.53 26 34.21 9 11.84
14 18 23.68 6 7.89 43 56.58 9 11.84
16 28 36.84 15 19.74 21 27.63 12 15.79
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
fotosintesis. 10 5 6.58 25 32.89 41 53.95 5 6.58
17 30 39.47 8 10.53 26 34.71 12 15.79
53
54
B. Pembahasan
Tes diagnostik yang dikembangkan pada penelitian ini menggunakan jenis
soal four-tier diagnostic test. Four-tier diagnostic test (tes diagnostik empat
tingkat) merupakan pengembangan dari tes diagnostik pilihan ganda tiga tingkat.
Pengembangan tersebut terdapat pada ditambahkannya tingkat keyakinan siswa
dalam memilih jawaban maupun alasan. Tingkat pertama dari item dalam tes
adalah soal pilihan ganda dengan 3 pengecoh dan satu kunci jawaban yang harus
dipilih siswa. Tingkat kedua merupakan tingkat keyakinan siswa dalam memilih
jawaban. Tingkat ketiga merupakan alasan siswa menjawab pertanyaan, berupa
empat pilihan alasan yang disediakan dan satu alasan terbuka. Tingkat keempat
merupakan tingkat keyakinan siswa dalam memilih alas an (Qisthi, 2015:42).
Tujuan dari pengembangan tes diagnostik ini adalah untuk mengembangkan
tes diagnostik khusus nya four-tier diagnostic test pada bidang biologi dengan
materi fotosintesis yang dapat digunakan untuk mengetahui kesalahpahaman
konsep siswa. Hal ini sesuai dengan tujuan dari tes diagnostik yang dikemukakan
oleh Arikunto (2012:34) yaitu mengetahui kelemahan-kelemahan siswa
sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Kriteria yang ada di penelitian
ini adalah understand, partial understanding, misconception, dan not
understanding.
Sebelum membuat perangkat four-tier diagnostic test peneliti terlebih
dahulu melakukan pengumpulan beberapa data yaitu wawancara kepada guru
IPA MS Al-Hikmah Tayan Hilir dan analisis jawaban essay pada ulangan harian
fotosintesis kelas VIII di MS Al-Hikmah Tayan Hilir. Analisis jawaban essay ini
di kembangkan dari analisis yang telah dilakukan oleh Musa (2009). Pada
penelitian nya Musa menggunakan kerangka coding yang telah disiapkan oleh
Musa (2009) yang terdiri dari lima tingkatan pemahaman konseptual sehingga
mempermudah peneliti untuk menganalisis jawaban essay soal ulangan harian
tentang materi fotosintesis. Data analisis jawaban essay ini digunakan sebagai
data awal untuk melihat siswa yang apakah mengalami miskonsepsi atau tidak.
Hasil wawancara dan analisis jawaban essay dapat dilihat dengan lengkap
di Lampiran A4 untuk hasil wawancara dan Tabel 4.1 tentang analisis jawaban
55
essay. Tes essay tertulis merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi
terjadi miskonsepsi awal pada siswa, siswa yang mengalami miskosepsi dapat
dilihat dari jawaban siswa yang tidak sesuai dengan jawaban para ahli ( Suparno,
2005:121-128). Pada Tabel 4.1 ditemukan bahwa pada soal nomor 1 yaitu
tentang bagian daun yang berperan pada proses fotosintesis, 30% siswa masuk
kedalam level 2 (tidak ada jawaban) dan soal nomor 2 yaitu tentang proses
reaksi terang dan gelap, ada 12% siswa yang masuk kedalam level 3
(Miskonsepsi) dari dua soal tersebut dapat kita lihat bahwa ada kemungkinan
siswa itu teridentifikasi mengalami miskonsepsi. Dari hasil wawancara dengan
guru IPA MS Al-Hikmah Tayan Hilir pun diketahui bahwa siswa cendrung pasif
dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas, siswa yang cenderung pasif
kemungkinan memiliki minat belajar yang kurang dalam materi fotosintesis.
Seorang siswa yang tidak berminat pada suatu pelajaran apabila ada kesalahan
dalam suatu pelajaran tersebut tidak akan berusaha mencari kebenaran dan
mengubah konsep yang salah ( Suparno, 2005:41), Sehingga ini menjadi salah
satu penyebab terjadinya miskonsepsi. Dapat disimpulkan dari hasil analisis data
essay dan wawancara bahwa ada siswa yang teridentifikasi / benar mengalami
miskonsepsi dan sebagiannya mengalami pemahaman konsep sebagian di materi
fotosintesis. Sehingga peneliti berusaha untuk membuat perangkat tes yaitu
dengan perangkat soal four-tier diagnostic test yang dibuat untuk membantu
menemukan miskonsepsi siswa pada materi yang dipelajari yaitu fotosintesis
secara lebih detail dan jelas.
Analisis kebutuhan data yang telah didapatkan, digunakan sebagai acuan
untuk membuat perangkat four-tier diagnostic test. Tahap selanjutnya yaitu
menyusun perangkat four-tier diagnostic test yang dikembangkan terdiri dari
kisi-kisi soal four-tier diagnostic test yang dibuat dengan melihat sub pokok
bahasan, indikator soal, kategori tingkat soal terdiri dari C1-C4 (Lampiran B-4)
, setelah kisi-kisi soal tersusun kemudian dibuatlah soal four-tier diagnostic test
berjumlah 40 soal yang terdiri soal-soal tes, pilihan jawaban, tingkat keyakinan
memilih jawaban, pilihan alasan, dan tingkat keyakinan memilih alasan, serta
56
kunci jawaban. Pilihan jawaban dan pilihan alasan yang benar yang dapat dilihat
pada Lampiran B-5, dan Lampiran B-6.
Perangkat four-tier diagnostic test yang telah dikembangkan kemudian di
divalidasi oleh ahli untuk menghasilkan soal dengan validitas isi yang baik. Pada
penelitian ini, four-tier diagnostic test di validasi tiga orang ahli yang terdiri dari
dua orang dosen ahli yaitu ahli evaluasi oleh Dosen Pendidikan Biologi
Universitas Muhammadiyah serta ahli materi oleh Dosen Pendidikan Biologi
Universitas Halu Oleo dan satu orang guru Bahasa Indonesia MS Al-Hikmah
Tayan Hilir. Berdasarkan hasil validasi isi soal four-tier diagnostic test
menunjukkan bahwa ada beberapa soal yang harus di revisi terlebih dahulu agar
dapat sesuai dengan indikator dan konsep yang ingin di capai. Hasil revisi soal
dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan hasil analisis validasi pada Lampiran C-1. Soal
yang telah direvisi dengan melihat saran dari validator dan telah dinyatakan valid
secara teoritik serta telah memenuhi indikator dan konsep yang diinginkan yaitu
pada materi fotosintesis dan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
sehingga dapat diujicobakan.
Setelah melalui tahap validasi oleh ahli, four-tier diagnostic test yang telah
direvisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator di uji cobakan kepada
12 siswa kelas IX C sebagai uji coba skala kecil. Berdasarkan analisis uji coba
skala kecil dengan menggunakan 40 soal, di dapatkan 23 soal yang mempunyai
taraf kesukaran yang tergolong sukar. dan 23 soal yang daya beda yang tergolong
jelek atau jelek sekali. Hasil analisis tingkat kesukaran four-tier diagnostic test
di uji skala kecil dapat dilihat pada Tabel 4.3 untuk taraf kesukaran dan Tabel
4.4 untuk daya beda soal.
Sesuai dengan perhitungan dan penggolongan soal setelah di hitung taraf
kesukaran dan daya beda ada beberapa soal yang tidak dapat digunakan/dipakai.
Soal yang digunakan adalah soal yang memiliki taraf kesukaran yang sedang dan
memiliki daya beda yang masuk dalam kategori sangat baik,baik,dan cukup dan
soal yang tergolong jelek tetap digunakan kembali karena nilai daya beda nya
tidak negative, karena soal dengan daya beda negatif tidak bisa digunakan,maka
sebaiknya soal dibuang saja ( Wika,2005).
57
Sehingga saat peneliti melakukan revisi soal terdapat 26 soal yang harus
dihilangkan karena soal tersebut masuk kedalam soal yang kualitas nya tidak
baik dan sangat tidak baik dan soal tersebut tidak dapat di perbaiki dan harus di
hilangkan. Peneliti juga menggunakan angket respon siswa sebagai
pertimbangan tertentu untuk merevisi soal dibeberapa bagian termasuk waktu
pengerjaan soal yang dinilai kurang tetapi untuk penggunaan kata di dalam soal
telah mudah untuk dimengerti serta tampilan soal four-tier diagnostic test baik
dan jelas untuk soal yang mengguanakan gambar. Nilai koefisien reliabilitas
four-tier diagnostic test di uji coba skala kecil sebesar 0,75 ini berarti soal masuk
dalam kualitas soal yang tingkat keajegan nya kuat. Hasil analisis soal serta hasil
revisi nya dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran C-4.
Soal yang telah direvisi pada uji coba skala kecil hanya tersisa 24 butir soal
dari jumlah soal sebelumnya yaitu 40 soal four-tier diagnostic test. 24 butir soal
tersebut digunakan untuk uji coba skala besar yang diujicobakan kepada satu
kelas IX A MS Al-Hikmah Tayan Hilir. Berdasarkan analisis uji coba skala besar
dengan menggunakan 24 soal, didapatkan 8 soal yang mempunyai taraf
kesukaran yang tergolong sukar dan 8 soal yang daya beda yang tergolong jelek
atau jelek sekali. Hasil analisis tingkat kesukaran four-tier diagnostic test di uji
skala skala besar dapat dilihat pada Tabel 4.5 untuk taraf kesukaran dan Tabel
4.6 untuk daya beda soal.
Pada tahap uji coba skala besar, soal kembali direvisi sesuai dengan
pertimbangan dari angket respon yang diberikan kepada siswa dan hasil
perhitungan analisis soal yang telah dilakukan oleh peneliti. Ternyata di uji coba
skala besar pun siswa menganggap waktu yang diberikan masih kurang, walau
12 siswa dari jumlah total keseluruhan siswa yang berjumlah 26 orang tidak
setuju kalau waktu yang di berikan kurang, untuk soal yang masuk kedalam
kualitas soal yang tidak baik dan sangat tidak baik dihilangkan. Sesuai dengan
perhitungan tersebutlah terdapat 6 soal yang harus dihilangkan atau dibuang
sehingga hanya terdapat 18 soal yang tetap dipakai untuk uji implementasi.
Peneliti juga menghitung reliabilitas pada uji coba ini. Koefisien reliabilitas
four-tier diagnostic test yang dikembangkan di uji coba skala besar sebesar 0,71
58
(Lampiran C-7). Ini berarti soal tersebut masih masuk kedalam soal dengan
kualitas tingkat keajegan nya kuat. Hasil analisis soal serta hasil revisi nya dapat
dilihat secara lengkap pada Lampiran C-8.
Penilaian kualitas soal dengan analisis butir dilakukan dengan
mempertimbangkan koefisien validitas yang terkandung dalam suatu soal
terlebih dahulu. Jika suatu soal tidak valid maka soal jelas tidak dapat dikatakan
baik, namun jika nilai validitas sudah cukup maka kualitas soal dapat
dipertimbangakan dengan melihat nilai derajat kesukaran dan daya bedanya. Jika
dua atau lebih nilai diantara ketiga nilai ini sudah memenuhi kriteria maka soal
dapat dikatakan baik. Jika hanya salah satu diantara ketiga nilai ini memenuhi
maka soal dapat diteliti dan diperbaiki sebelum digunakan kembali. Tetapi jika
ketiga nilai tidak memenuhi maka soal sebaiknya tidak digunakan lagi
(Christina, 2014).
18 butir soal yang tersisa kemudian diujicobakan kembali di uji
implementasi sebagai tahap ketiga dengan siswa kelas VIII MS Al-Hikmah
Tayan hilir yang berjumlah 76 orang siswa. four-tier diagnostic test terdiri dari
18 butir soal, kembali di analisis untuk melihat taraf kesukaran dan daya beda
nya. butir soal tahap akhir dengan menghitung taraf kesukaran dan daya beda.
Dari analisis butir soal diketahui bahwa 18 butir soal yang diujikan untuk taraf
kesukaran four tier diagnostic test terdiri dari 14 butir soal sedang dan 4 butir
soal sukar serta dengan daya beda yang terdiri dari 7 butir soal baik, 6 butir soal
cukup, 4 butir soal jelek, dan 1 butir soal jelek sekali.
Pada tahap uji implementasi juga dilakukan pengelompokkan siswa yang
kedalam 4 kategori pemahaman yaitu understand, partial understanding,
misconception, dan not understanding di setiap butir soal yang dapat dilihat
lengkap pada Lampiran C-13. Untuk dapat menentukan siswa masuk dalam
kriteria apa, kombinasi jawaban four-tier diagnostic test dilihat di Tabel 2.1.
Berdasarkan hasil interprestasi hasil pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa
64,47% siswa mengalami miskonsepsi pada soal nomor 9 yaitu tentang kapan
tumbuhan berespirasi. Siswa yakin akan jawaban nya bahwa tumbuhan hanya
berespirasi pada malam hari saja, namun pada kenyataan nya tumbuhan
59
berespirasi setiap saat karena respirasi menghasilkan energi dan akan
berlangsung bila ada oksigen. Menurut Winarno (2004), respirasi merupakan
proses pernafasan dan metabolisme dengan menggunakan O2 dalam pembakaran
senyawa makromolekul seperti karbohidrat, protein dan lemak yang akan
menghasilkan CO2, air, dan sejumlah energi sehingga dapat disimpulkan bahwa
proses respirasi dapat berlangsung setiap saat selama ada oksigen. Pada Tabel
4.9 peneliti juga menemukan bahwa pada indikator tentang menunjukkan bagian
daun yang berperan dalam fotosintesis sehingga dapat melihat proses respirasi
pada tumbuhan dapat dilihat bahwa siswa juga mengalami partial understanding
dan not understanding.
Miskonsepsi yang sudah terbentuk lebih dahulu bersifat sangat kuat dan
kukuh, serta sulit untuk dihilangkan dalam pembelajaran formal (National
Science Teachers Association, 2013). Dengan demikian, diperoleh pengetahuan
dengan miskonsepsi siswa yang utuh akibat dari prakonsepsi yang salah. Namun
ada pula miskonsepsi dengan pemahaman sebagian akibat dari ketidakberhasilan
dalam membuat hubungan yang benar antara prakonsepsi dengan informasi
baru. Seperti Abraham et al. (1992) yang membagi kategori miskonsepsi
menjadi miskonsepsi utuh (spesific misconception) dan paham sebagian dengan
miskonsepsi (partial understanding with spesific misconception). Sehingga
dapat kita lihat pada soal nomor 1 sebesar 34,21 % atau 26 siswa mengalami
partial understanding tentang pengetahuan awal terhadap proses fotosintesis. Ini
berarti siswa memiliki jawaban yang hanya mencakup satu aspek tapi tidak
semua atau jawaban yang mencakup beberapa aspek dari jawaban yang valid
dan beberapa kesalahpahaman.
Pada soal nomor 7 ternyata siswa juga mengalami not understanding (NU)
pada indikator yang sama yaitu persamaan awal reaksi fotosintesis,namun
dengan soal yang berbeda yaitu tentang menentukan bahan baku fotosintesis,
ternyata hampir 19,74 % atau 15 siswa mengalaminya. NU atau tidak paham nya
suatu konsep dapat kita lihat dengan beberapa ciri yaitu siswa melakukan
pengulangan kalimat atau jawaban siswa tidak jelas (Arslan, 2010:7). Siswa
yang tergolong dalam NU cenderung akan menjawab dengan penuh keraguan
60
atau menebak jawaban. Berdasarkan Tabel 4.9 ternyata di indikator ke dua yaitu
tentang melakukan dan membuat laporan percobaan siswa terlihat paham pada
soal nomor 4 tentang fungsi alkohol dalam percobaan sach untuk melarutkan
klorofil. Ini terlihat dari 56.58 % atau 43 siswa menjawab dengan tepat dengan
keyakinan yang penuh di pada tahap jawaban dan alasan dan tergolong dalam
siswa yang paham konsep atau understand (U).
Miskonsepsi yang dialami siswa akan menganggu mereka dalam menerima
pengetahuan baru. Konsep yang salah telah tertanam kuat pada diri siswa dan
mereka menganggap konsep yang mereka pahami adalah benar. Mereka
cenderung akan mengaplikasikan konsep yang sudah mereka yakini sebelumnya
dengan konsep yang baru mereka terima. Hal ini sesuai dengan pendapat Kaur
(2013:79-94) yang menyatakan bahwa banyak miskonsepsi yang resisten
terhadap perubahan. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengetahui
apakah siswa mengalami miskonsepsi dan pada bagian mana siswa mengalami
miskonsepsi agar dapat dilakukan remidiasi sebelum konsep tersebut semakin
tertanam kuat pada diri siswa.
Salah satu cara untuk mengidentifikasi miskonsepsi adalah dengan
melakukan praktikum yang disertai dengan tanya jawab. Melalui kegiatan
praktikum yang disertai dengan tanya jawab dengan siswa, dapat digunakan
untuk mendeteksi apakah siswa mengalami miskonsepsi pada konsep praktikum
tersebut ( Suparno, 2005:128). Melalui praktikum, siswa akan mengerti apakah
konsep yang dimiliki sudah benar atau salah. Namun praktikum fotosintesis
tidak dapat dilakukan oleh di MS Al-Hikmah Tayan Hilir, ini disebabkan karena
tidak ada nya alat praktikum, namun pada tahun ajaran 2017/2018 guru IPA di
sekolah tersebut berinisiatif melakukan praktikum dengan menggunakan alat-
alat yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Praktikum yang dilakukan adalah
percobaan sach yang bertujuan untuk membuktikan bahwa dalam proses
fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan memerlukan cahaya matahari dan
menghasilkan amilum. Sehingga peneliti memasukkan soal yang berhubungan
dengan praktikum tersebut yaitu pada soal nomor 3 dan 4, namun terlihat dari
hasil analisis pada Lampiran C-13 ternyata 39 siswa mengalami miskosepsi pada
61
soal nomor 3 yaitu kegunaan dari penetesan iodium/lugol. Ada kemungkinan
saat melakukan proses praktikum fotosintesis, guru tidak menjelaskan kegunaan
dari alat-alat serta bahan yang digunakan dalam praktikum sehingga siswa tidak
tahu. Melakukan praktikum tanpa memperhatikan konsepsi siswa akan
menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar dan berakibat pada
rendah prestasi belajar siswa ( Howe,1993) dalam Aryantha (2013:3). Sehingga
ketika siswa diberi soal tentang praktikum fotosintesis siswa cenderung
menebak jawaban namun dengan keyakinan penuh.
Four-tier diagnostic test merupakan salah satu alat untuk mendeteksi
adanya atau tidaknya miskonsepsi pada materi tersebut. Four-tier diagnostic test
yang telah dikembangkan dan telah di uji sebanyak tiga kali yaitu uji skala
kecil,uji skala besar dan tes implementasi serta telah di analisis kualitas butir
soal di setiap pengujian memiliki nilai reliabilitas yang terbilang cukup tinggi
yaitu pada rentang 0,70 - 0,78 yang dikategorikan kuat, artinya instrumen four-
tier diagnostic test memiliki keajegan atau konsistensi yang kuat dalam
mengungkap miskonsepsi yang dialami siswa pada materi fotosintesis.
Walau soal memiliki keajegan yang kuat, ternyata siswa yang teridentifikasi
mengalami miskonsepsi di soal essay ternyata tidak sepenuhnya mengalami
miskosepsi di soal four tier diagnostic test. Di penelitian ini peneliti
menggunakan soal essay ulangan harian sebagai data awal untuk melihat
seberapa besar siswa teridentifikasi mengalami miskonsepsi yang kemudian di
tes lagi di uji implementasi dengan menggunakan siswa yang sama dengan siswa
yang mengikuti tes essay pada saat ulangan harian materi fotosintesin, namun
menggunakan tipe soal yang berbeda yang telah di buat oleh peneliti yaitu four
tier diagnostic test. Perbedaan hasil dari interprestasi siswa mungkin saja terjadi
karena menggunakan soal yang berbeda jenisnya walaupun indikator dan subjek
yang digunakan sama, tetapi setiap soal memiliki tingkat pemahaman yang
berbeda-beda.. Siswa yang tegolong paham pada saat di berikan soal essay
mungkin saja akan mengalami miskonsepsi di four tier diagnostic test dan
sebaliknya. Ini pun merupakan kelebihan soal four tier diagnostic test di
bandingkan soal essay karena baik dalam mengukur pemahaman,ingatan /
62
hapalan, aplikasi serta analisis dengan variasi soal tergolong luas di bandingkan
soal essay.
Produk akhir hasil pengembangan ini berupa instrumen four-tier diagnostic
test yang terdiri dari 18 butir yang yang dikelompokkan dalam 3 indikator.
Walau proporsi soal di 3 indikator tidak merata namun tidak akan terlalu
berpengaruh dalam melihat miskonsepsi yang terjadi selama soal itu dapat
mewakili setiap indikator yang telah di tentukan oleh silabus. four-tier
diagnostic test juga dapat digunakan oleh guru untuk dapat melihat miskonsepsi
yang terjadi pada siswa di bidang biologi khususnya materi fotosintesis. Hasil
tes ini mengelompokkan jawaban siswa ke dalam empat kategori pemahaman di
setiap butir soalnya yaitu understand, partial understanding, misconception, dan
not understanding. Four-tier diagnostic test ini memiliki kelebihan
dibandingkan dengan tingkat diagnostik tes lain nya yaitu terdapat penambahan
tier ke empat yang berisikan keyakinan dalam memilihi sebuah alasan dengan
kata lain ini berarti akan semakin mempermudah guru dalam mengidentifikasi
siswa yang mengalami miskonsepsi atau kategori lain nya yang telah dilampiran
pada Tabel 2.1. Seperti pada penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa one
tier diagnostic test memiliki kelemahan yaitu hanya menunjukkan pemahaman
konsep siswa pada tingkat memahami berdasarkan jumlah jawaban yang
dijawab benar. Dengan kata lain siswa cenderung untuk mempelajari teknik
menyelesaikan soal secara singkat dan cepat sehingga mereka mampu menjawab
dengan benar tanpa mengetahui mengapa jawaban tersebut benar karena tes
akhir biasa diberikan dalam bentuk pilihan ganda. Mereka menghafal
pengetahuan yang diperoleh sehingga siswa kesulitan ketika harus menjelaskan
jawaban mereka. Hal ini menunjukkan jika pembelajaran yang telah mereka
peroleh menjadi kurang bermakna ( Pijar, 2012:67).
Kemudian para peneliti mengembangkan kembali one tier diagnostic test
menjadi two tier diagnostic test dengan penambahan alasan setelah menjawab
soal. Meski terlihat cukup sukses dalam mendiagnosis miskosepsi dan mudah
untuk dinilai, tetapi two tier diagnostic test ini pun dirasakan kurang efektif
dalam menganalisis miskonsepsi terdapat kelemahan pada tes diagnostik ini
63
yaitu two tier diagnostic test tidak dapat membedakan miskonsepsi dengan lack
of knowledge atau kurang nya pengentahuan ( Hasan dkk, 1999:4). Sehingga
penelitian pun berkembang untuk memodifikasi two tier diagnostic test menjadi
three tier diagnostic test. Three tier diagnostic test menggunakan cara sederhana
untuk Three tier test menggunakan cara yang sederhana dan mudah untuk
mengidentifikasi miskonsepsi dan membedakannya dengan kurangnya
pengetahuan (lack of knowledge), yaitu dengan menambahkan tingkat keyakinan
jawaban yang dipilih siswa (Hakim dkk, 2012:5). Siswa yang menjawab dengan
benar dan yakin atas jawabannya pada two-tier test menunjukkan bahwa dia
memang paham terhadap konsep tertentu, siswa yang yakin dengan jawabannya
walaupun jawaban tersebut salah menunjukkan bahwa dia mengalami
miskonsepsi, sedangkan siswa yang menjawab salah dan tidak yakin atas
jawabannya bukan berarti ia mengalami miskonsepsi, tetapi dia mengalami lack
of knowledge (Arslan dkk, 2012: 45).
Berdasarkan kajian secara teoritis, instrumen three tier diagnostic test
memiliki kemampuan antara lain mendiagnosis kelemahan penguasaan konsep
siswa berdasarkan analisis jawaban siswa, memberikan umpan balik secara
cepat dan individual sesuai penguasaan konsep tiap butir soal, membantu
membantu siswa meningkatkan pemahaman konsep tertentu. Namun instrumen
three tier diagnostic test yang dikembangkan ternyata memiliki keterbatasan
yang dapat menjadi saran bagi pengembangan dan penyempurnaan program
lebih lanjut, yaitu Instrumen three tier diagnostic test belum bisa menghitung
persentase soal yang dijawab dengan benar oleh siswa (menguasai konsep),
miskonsepsi, menebak, maupun tidak tahu konsep. Sehingga hal ini harus
dilakukan secara manual ( Luqman, 2012:91). Pengembangan pun semakin
berlanjut dan terbuatlah instrumen four tier diagnostic test atau tes diagnostik
empat tingkat dengan beberapa kelebihan yang telah di jelaskan oleh peneliti.
Namun seperti pada pengembangan tes sebelumnya bahwa tes diagnostik
memiliki kekurangan, yaitu memungkinkan siswa menjawab secara spekulasi
sehinggga diagnostik yang dihasilkan tidak sesuai dengan keadaan siswa,
sebenarnya ini bisa terjadi juga pada four-tier diagnostic test ini.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Instrumen four-tier diagnostic test yang dihasilkan terdiri atas kisi-kisi soal
tes, petunjuk pengerjaan soal, soal tes, kunci jawaban, lembar jawab,
pedoman penskoran, dan pedoman interpretasi hasil. Soal tes terdiri atas
empat tingkatan, yaitu: pertanyaan dengan satu kunci jawaban dan tiga
pengecoh, tingkat keyakinan jawaban, pilihan alasan, dan tingkat keyakinan
alasan.
2. Instrumen four-tier diagnostic test yang dihasilkan memenuhi aspek
kevalidan dimana ketiga validator menyatakan tiap butir soal tes valid
sehingga dapat diujikan kepada subjek penelitian.
3. Analisis reliabilitas oleh Instrumen four-tier diagnostic test pada tahap uji
Priminary Field Test sebesar 0,75 , sedangkan pada tahap uji Main Field Test
sebesar 0,78, dan pada tahap uji Operational Field Test sebasar 0,74.
Berdasarkan nilai koefisien pada setiap tahap uji rehabilitas four-tier
diagnostic test yang dikembangkan dapat dikatakan reliabel dan memiliki
tingkat ke ajegan yang kuat sehingga layak untuk digunakan.
4. Instrumen four tier diagnostic test membuktikan dapat megelompokan siswa
pada empat kategori yaitu understand, partial understanding, misconception,
dan not understanding. Hal ini dibuktikan dengan hasil implementasi dimana
setiap indikator memiliki nilai yang berbeda di keempat kategori tersebut.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti ingin mengajukan
saran sebagai berikut:
65
1. Bagi pengajar diharapkan dapat menggunakan instrumen four tier
diagnostic test ini untuk menganalisis konsepsi siswa, karena terbukti
dapat mengetahui adanya paham, tidak paham dan miskonsepsi pada diri
siswa mengenai konsep-konsep biologi terutama pada materi fotosintesis.
2. Diharapkan bagi pengajar untuk lebih memfokuskan penjelasan pada
indikator yang ditemukan miskonsepsi pada siswa. Karena, apabila
dibiarkan, akan sangat mengganggu pemahaman siswa terhadap konsep-
konsep biologi pada materi fotosintesis.
3. Saran yang diberikan kepada pengguna produk media pembelajaran ini
antara lain agar melanjutkan penelitian sampai pada tahap uji coba lebih
luas dan diharapkan dapat mengembangkan instrumen diagnostik four-
tier pada materi dan mata pelajaran yang lain.
66
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, M.R., Grzybowski, E.B., Renner, J.W. and Marek, A.E. (1992).
Understanding And Misunderstanding Of Eighth Graders Of Five
Chemistry Concepts Found In Textbooks. Journal Of Research In Science
Teaching. 29 (2) : 105-120.
Aldi, Z., Achmad, S., Duden, S. (2017). Pengembangan Terbatas Tes Diagnostik
Force Concept Inventory Berformat Four-Tier Test. Jurnal Wahana
Pendidikan Fisika. 2(1) : 43-49.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Cetakan Ke-2). Jakarta :
Bumi Aksara.
Arslan. (2010). Student teachers’ levels of understanding and model of
understanding about Newton's laws of motion. Asia-Pacific Forum on
Science Learning and Teaching. 11(1) : 7.
Aryantha, I. K. D. (2010). Identifikasi Miskonsepsi dan Model Perubahan
Konseptual pada Pokok Bahasan Tekanan , Getaran , Gelombang , Bunyi ,
Cahaya,dan Optik. Jurnal Matematika Sains Atau Pembelajarannya. 7(3) :
5-7. (Online). Available At Http://Seacrh.Abscohost.Com/Login (Accesed
21 Febuari 2011).
Azwar, S. (2009). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Caleon, I. S.& Subramaniam, R. (2010). Do Students Know What They Know And
What They Don’t Know ? Using A Four-Tier Diagnostic Test To Assess The
Nature Of Student’alternative Conseption’s. Res Sci Educ. 40 : 313-337.
Campbell dan Reece. (2002). Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Christina. (2014). Penilaian Soal-Soal Pilihan Berganda Menggunakan Analisis
Butir Dan Metode Fuzzy Mamdani. Prosiding Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika. 1-13.
Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Daryanto. (2010). Belajar Mengajar. Bandung : Yrama Widya
DEPDIKNAS. (2007). Tes diagnostic. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah :Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Devlin, Robert M. (1975). Plant Physiology Third Edition. New York : D.Van
Nostrand.
67
Eka, N. (2011). Karakteristik Tes Diagnosis Kognitif Materi Pengukuran, Konsep
Zat Dan Kalor Untuk Smp. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Hasan, S , Bagayoko D dan Kelley,E L. (1999). Misconceptions and the Certainty
of Response Index (CRI). Physics education research American journal
of physics. (34)5 : 294-299.
Hakim, A., Liliasari, & adarohman, A. (2012). Student Concept Understanding of
Natural Products Chemistry in Primary and Secondary Metabolites
Using the Data Collecting Technique of Modified CRI. International
Online Journal of Educational Sciences. 4 (3) : 544-553.
Howe, A. C. (1996). Engaging Children In Science. New York. Macmilan
Publishing Company.
H. Pesman. (2005). “ Development Of A Three-Tier Test To Assess Ninth Grade
Students’ Misconceptions About Simple Electric Circuits”. Tesis. Middle
East Technical University. 171
Kaur, G. 2013. A Review Of Selected Literature On Causative Agents And
Identification Strategies Of Students’ Misconceptions. Journal Of
Educationia Confab. 2 (11) : 79-94.
Kimball, John. W. (2000). Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Lakitan, Benyamin. (1993). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT.
Grafindo Persada.
Luqman. (2012). Pengembangan Instrumen Three Tier Diagnostic Test
Miskonsepsi Suhu Dan Kalor. Ed-Humanistics. 1(2).84.
Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrument Tes Dan Non Tes. Yogyakarta.
Mitra Cendikia.
Mulyatingsih, Ending. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung : Alfabeta
Musa, D. (2009). Misconceptions of cell division held by student teachers in
biology: A drawing analysis. Scientific Research and Essay. 5(2) : 235-
247.
Masriyah. (2006) . Modul 9: Penyusunan Non Tes. Surabaya: Universitas Terbuka.
68
Muslikah. (2011). Analisis Butir Soal Ujian Akhir Mata Pelajaran Akutansi
Keuangan Menggunakan Microsoft Office Excel 2010. Jurnal
Pendidikan Akutansi Indonesia. 9(1) : 81-94.
Ormrod, Jeanne E. (2009). Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang. Jakarta: Erlangga.
Qisthi, F., Ani,R., Sugianto. (2015). Pengembangan Four-Tier Test Diagnostic Test
Untuk Mengungkapkan Miskonsepsi Fisika Siswa Sma Kelas X. Journal
Of Innovative Sciens Education. 4(2) : 42.
Pijar. (2012). Analisis Tingkat Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI IPA SMAN 3
Mataran Menggunakan One Tier Dan Two Tier Test Materi Kelarutan Dan
Hasil Kali Kelarutan. Jurnal MIPA. 8(2) : 64-69.
Salisbury, J. W. Dan Ross. (1995). Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Bandung : ITB.
Santoso. (2004). Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu : Universitas Muhammadiyah
Bengkulu.
Suparno,Paul. (2013). Miskonsepsi Dan Perubahan Konsep Dalam Pendidikan
Fisika. Jakarta : Grasindo.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung :
CV Alfabeta.
Sukarjo & Sari, Lis. P. (2008). Penilaian Hasil Belajar Kimia. Yogyakarta : UNY.
Sukardi. (2011). Evaluasi Pendidikan Prinsip Dan Operasionalnya. Jakarta : Bumi
Aksara.
Suwarto. (2013). Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran. Yogyakarta
: Pustaka Pelajar.
Suyono dan Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran : Teori dan Konsep
Dasar. Surabaya : PT Remaja Rosdakarya.
Widoyoko. Eko Putro. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Wika. (2005). Analisis Butir Soal Ujian Akhir Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 13(1) : 35-44.
Winarno, F.G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Zulkifli. (2009). Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrument Penelitian. Jurnal
Tabularasa PPS UNIMED. 6(1) : 87-97.
69
DESKRIPSI DIRI
Nama saya Listya Devina. Saya lahir pada 18 September 1995 di Sanggau,
Kalimantan Barat. Saya adalah anak keempat dari kedua orang tua saya.
Pada waktu saya berumur 5 tahun tepatnya di tahun 2000, saya mulai sekolah
di TK Bayangkari, usia 6 tahun tepatnya di tahun 2001 saya langsung masuk
Sekolah Dasar Negeri 4 Sanggau. Tahun 2007, saya lulus dari bangku Sekolah
Dasar. Pada tahun 2010 saya melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Sanggau,
Kalimantan Barat. Selama tiga tahun saya banyak mengalami kendala, namun
semua itu dapat saya hadapi dengan baik. Pada tahun 2013 saya lulus dari bangku
SMA dan langsung masuk bangku kuliah sampai menyelesaikan studi di kampus
Universitas Muhammadiyah Pontianak.
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
72
Lampiran A- 1 DAFTAR NILAI ULANGAN VIII 2015/2016DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA KELAS VIII
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Fotosintesis
KKM : 75
NO URUT
SISWA
NILAI ULANGAN HARIAN
KELAS A KELAS B KELAS C
U-1 65 45 50
U-2 70 35 35
U-3 45 40 70
U-4 70 55 55
U-5 75 70 55
U-6 80 70 65
U-7 55 20 35
U-8 90 95 75
U-9 65 20 45
U-10 95 80 65
U-11 70 20 65
U-12 75 75 60
U-13 50 25 45
U-14 65 75 60
U-15 65 65 60
U-16 40 75 45
U-17 40 75 25
U-18 80 90 75
U-19 65 90 40
Lampiran A-1
73
U-20 65 79 60
U-21 90 30 85
U-22 70 75 75
U-23 80 75 75
U-24 50 70 85
U-25 65 70 10
U-26 60 90 80
U-27 60 20 75
U-28 85 10 60
U-29 65 75 60
U-30 75 90 65
U-31 70 75 55
U-32 80 85
U-33 20
Jumlah Siswa
Tuntas
11 16 8
Jumlah Siswa
Tidak Tuntas
21 17 23
Rata-rata siswa yang tuntas =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100 %
=35
96 x 100 %
= 36,46 %
Rata-rata siswa tidak tuntas =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑤𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100 %
=61
96 x 100 %
= 63,54 %
74
Lampiran A- 2 DAFTAR NILAI ULANGAN HA RIAN VIII 2016/2017DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA KELAS VIII
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Fotosintesis
KKM : 75
NO URUT
SISWA
NILAI ULANGAN HARIAN
KELAS A KELAS B KELAS C
U-1 100 80 100
U-2 30 90 80
U-3 60 80 80
U-4 40 70 70
U-5 10 90 60
U-6 70 40 90
U-7 100 80 70
U-8 90 70 60
U-9 50 80 50
U-10 30 60 90
U-11 30 70 80
U-12 70 90 80
U-13 90 90 70
U-14 0 90 70
U-15 20 90 70
U-16 0 90 70
U-17 80 90 100
Lampiran A-2
75
U-18 50 70 0
U-19 50 20 100
U-20 80 70 70
U-21 90 80 60
U-22 30 40 70
U-23 10 40 70
U-24 70 90 90
U-25 30 40 70
U-26 40 70 80
U-27 40 50 60
U-28 60 90 90
U-29 100 90 20
U-30 50
U-31 80
Jumlah Siswa
Tuntas
8 16 13
Jumlah Siswa
Tidak Tuntas
21 13 18
Rata-rata siswa yang tuntas =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100 %
=37
89 x 100 %
= 41,57 %
Rata-rata siswa tidak tuntas =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑤𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100 %
=52
89 x 100 %
= 58,43
76
Lampiran A- 3 PRESENTASE NILAI ULANGAN 2015 /2016 DAN 2016/2017PERSENTASE KETUNTASAN NILAI ULANGAN HARIAN
KELAS VIII A-C MATERI FOTOSINTESIS MTS AL-HIKMAH TAYAN
HILIR
TAHUN AJARAN 2015/2016 DAN 2016/2017
1. Tahun Ajaran 2015/2016
KKM : 75
Tuntas :
Kelas A = Jumlah siswa tuntas
Jumlah seluruh siswax 100% =
11
32 x 100% = 34,37 %
Kelas B = Jumlah siswa tuntas
Jumlah seluruh siswax 100% =
16
33 x 100% = 48,48 %
Kelas C = Jumlah siswa tuntas
Jumlah seluruh siswax 100% =
8
31 x 100% = 25,81 %
Tidak Tuntas :
Kelas A = Jumlah siswa tidak tuntas
Jumlah seluruh siswax 100% =
21
32 x 100% = 65,63 %
Kelas B = Jumlah siswa tidak tuntas
Jumlah seluruh siswax 100% =
17
33 x 100% = 51,52%
Kelas C = Jumlah siswa tidak tuntas
Jumlah seluruh siswax 100% =
23
31 x 100% = 74,19 %
2. Tahun Ajaran 2016/2017
KKM : 75
Tuntas :
Kelas A = Jumlah siswa tuntas
Jumlah seluruh siswax 100% =
8
29 x 100% = 27,59 %
Kelas B = Jumlah siswa tuntas
Jumlah seluruh siswax 100% =
16
29 x 100% = 55,17%
Kelas C = Jumlah siswa tuntas
Jumlah seluruh siswax 100% =
13
31 x 100% = 41,93 %
Tidak Tuntas :
Kelas A = Jumlah siswa tidak tuntas
Jumlah seluruh siswax 100% =
21
29 x 100% = 72,41 %
Kelas B = Jumlah siswa tidak tuntas
Jumlah seluruh siswax 100% =
13
29 x 100% = 44,83 %
Kelas C = Jumlah siswa tidak tuntas
Jumlah seluruh siswax 100% =
18
31 x 100% = 58,07%
Lampiran A-3
77
Lampiran A- 4 HASIL WAWANCARAHASIL WAWANCARA DENGAN GURU IPA
MTS AL-HIKMAH TAYAN HILIR
Peneliti : Listya Devina
Guru : Susi Susanti S.Pd
Tanggal : 08 Maret 2017
Peneliti : Bu, menurut ibu, materi kelas VIII yang sulit untuk dipahami oleh
siswa itu materi apa bu ?
Guru : Menurut ibu, materi yang sulit dipahami oleh siswa adalah materi
fotosintesis.
Peneliti : Mengapa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi
fotosintesis bu ?
Guru : Karena konsep yang terlalu rumit dipahami oleh siswa. Dan siswa
jarang mengulang pelajaran kembali di rumah. Saat di suruh
bertanya mereka tidak ada yang bertanya dan semua mengatakan
paham akan materi itu. Sehingga nilai ulangan nya semakin
menurun dari tahun ke tahun.
Peneliti : Jadi, maksud ibu, materi ini dapat meyebabkan siswa mengalami
kesulitan belajar ya bu ?
Guru : Iya, benar
Peneliti : Upaya apa yang ibu lakukan dalam mengatasi kesulitan serta
ketidakpaham meteri yang dialami oleh siswa ?
Guru : Penjelasan kembali dalam memperbaiki konsep dan menampilkan
gambar agar siswa semakin jelas
Tayan. 08 maret 2017
Peneliti Guru Mata Pelajaran IPA
Listya Devina Susi Susanti,S.Pd
NIM 13630105 NIP 198708012009122003
Lampiran A-4
LAMPIRAN B
Lampiran B- 1 silabus pembelajaranSILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : MTS AL-HIKMAH TAYAN HILIR
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : IPA
Semester : 1 (satu)
Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
LA
MP
IRA
N B
-1
79
80
Mengetahui,
Kepala Sekolah ..................
( …………………………………. )
NIP/NIK : .....................................
……………, ……………… 20 ….
81
Lampiran B- 2 pedoman penskoran soal uraian (essay )PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN (ESSAY)
Sekolah : MTS AL-HIKMAH TAYAN HILIR
Kelas : VIII
Mata pelajaran : IPA
Semester : 1 (satu)
Standar kompetensi : 2. Memahami Sistem Dalam Kehidupan Tumbuhan
Kompetensi dasar : 2.2 Mendeskripsikan Proses Perolehan Nutrisi Dan Tranformasi Energi Pada Tumbuhan Hijau
No Indikator Soal Soal Kunci Jawaban
1 Menyebutkan bagian daun yang berperan dalam
fotosintesis
Sebutkan bagian daun yang berperan
pada fotosintesis ?
Bagian daun yang berperan pada
fotosintesis :
1. Stomata
2. Jaringan mesofil yang
terdiri dari jaringan
parenkim dan jaringan
spons.
LA
MP
IRA
N B
-2
82
2 Menjelaskan proses reaksi terang dan reaksi
gelap pada fotosintesis
Jelaskan mekanisme reaksi terang
dan reaksi gelap pada fotosintesis ?
Fotosintesis berlangsung dalam 2
tahap reaksi, yaitu reaksi terang
( light-dependent reaction ) dan
reaksi gelap ( light-independent
reaction ).
1. Reaksi terang
Reaksi terang terjadi di
grana yang sumber enargi
nya berasal cahaya
matahari. reaksi terang
pada fotosintesis ini
terbagi menjadi dua, yaitu
jalur elektron siklik dan
jalur elektron non siklik.
Hasil dari reaksi terang ini
adalah O2, ATP, dan
NADPH2
2. Reaksi gelap terjadi di
stroma yang sumber
energinya berasal dari
hasil reaksi terang yaitu
ATP dan NADPH2. Reaksi
gelap ini terjadi reaksi
fiksasi yaitu pengikat CO2
dan kombinasi H+ yang
menjadi gula. Hasil dari
83
reaksi gelap ini adalah
C6H12O6
3 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
fotosintesis
Jelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses fotosintesis ?
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Proses Fotosintesis Proses
fotosintesis dipengaruhi oleh
berbagai faktor, di antaranya:
1. Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangat
dibutuhkan dalam proses
fotosintesis. Cahaya matahari
berfungsi sebagai sumber
tenaga untuk mengubah air
dan karbon dioksida menjadi
glukosa.
2. Air
Air memiliki peranan penting
dalam fotosintesis karena
merupakan bahan baku
fotosintesis. Keberadaan air
juga berpengaruh pada kerja
stomata. Bila kekurangan air,
stomata menutup sehingga
CO2 terhalang masuk. Bila air
dan CO2 tidak ada, proses
84
fotosintesis tidak dapat
dilakukan.
3. Suhu
Suhu berpengaruh pada kerja
enzim-enzim pada tumbuhan
dalam proses fotosintesis.
Setiap suhu naik 10° C, kerja
enzim meningkat 2 kali lipat.
Waktu yang baik untuk proses
fotosintesis pada tumbuhan
adalah siang hari karena suhu
pada siang hari cukup tinggi
sehingga kerja enzimenzim
dapat maksimal.
4. Usia Daun
Bila usia daun makin tua,
aktivitas fotosintesis makin
lambat. Daun yang menguning
mengandung klorofil yang
makin sedikit. Keadaan ini
menurunkan fungsi kloroplas.
4 Menjelaskan tujuan percobaan fotosintesis yang
dilakukan oleh Sachs
Apa tujuan percobaan fotosintesis
yang dilakukan oleh Sachs ?
Percobaan fotosintesis yang
dilakukan sachs memiliki tujuan
untuk membuktikan bahwa dalam
proses fotosintesis yang terjadi
pada tumbuhan yang berklorofil
85
memerlukan cahaya matahari dan
menghasilkan amilum
5
Menjelaskan prosedur percobaan Sachs untuk
membuktikan kandungan amilum yang
dihasilkan dari reaksi fotosintesis
Jelaskan prosedur percobaan
fotosintesis yang dilakukan oleh
Sachs ?
Percobaan fotosintesis yang
dilakukan oleh sachs ada beberapa
tahap yaitu :
1. Daun sebagian di tutupi
dengan alumunium foil
dan di biarkan beberapa
hari di bawah cahaya
matahari, ini berguna
untuk membedakan mana
yang berfotosintesis dan
tidak
2. Kemudian daun di potong
dan di rebus dengan air
mendidih supaya sel-sel
nya mati.
3. Setelah di rebus dengan air
kemudian daun di rebus
dengan alkohol. Proses ini
bertujuan untuk
melarutkan zat klorofil
nya.
4. Untuk mengetahui daun
mengandung amilum atau
tidak, daun yang telah di
rebus dengan alkohol di
86
biarkan dingin dan
kemudian di tetesi dengan
lugol. Bila daun bewarna
biru kehitaman berarti
daun tersebut mengandung
amilum
87
DAFTAR CEK KESESUAIAN BUTIR SOAL (URAIAN) DENGAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
Lampiran B- 3 DAFTAR CEK KE SE SUAIAN BUTI R SOA L (URAIAN) DENGAN INDIKATOR PEMBELAJA RAN
No Indikator
pembelajaran
Soal Kesesuaian Keterangan
sesuai Tidak
sesuai
1 Menunjukkan
bagian daun
yang berperan
dalam
fotosintesis
Sebutkan bagian daun
yang berperan pada
fotosintesis
√ Kata kerja operasional yang dipakai dalam indikator di
soal kurang tepat
Jelaskan mekanisme reaksi
terang dan reaksi gelas
pada fotosintesis
√ -
2 Melakukan dan
membuat laporan
hasil percobaan
fotosintesis
Apa tujuan percobaan
fotosintesis yang dilakukan
oleh sachs
√ Makna pertanyaan tidak mengarah pada kegiatan
praktikum yang langsung dilakukan oleh siswa
Jelaskan prosedur
percobaan fotosintesis
yang dilakukan oleh sachs
√ -
3 Menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
fotosintesis
Jelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses
fotosintesis
√ Kata kerja operasional sama
LA
MP
IRA
N B
-3
88
89
Kisi-Kisi Dan Kunci Jawaban Instrumen Four Tier Diagnostic Test
Konsep Fotosintesis
Lampiran B- 4 Kisi-Kis i Dan Kunci Jawaban Instrumen Four Tier Diagnos tic Test
Jenjang Sekolah : SMP/MTS
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 90 menit
Jumlah Soal : 40 soal
Bentuk Soal : Four Tier Diagnostic Test
Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
Kompetansi Dasar : 2.2 Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan
transformasi energi pada tumbuhan hijau
Konsep No.
Soal
Indikator Soal Ranah
Kognitif
Kunci Jawaban
Jawaban Alasan
Fotosintesis 1 Mengetahui persamaan
kimiawi fotosintesis
C1 C C
2 Mengetahui keuntungan
bagi tumbuhan dari
fotosintesis
C1 B B
3 Mentukan organel sel
yang bertugas pada
fotosintesis
C3 C C
4 Menentukan bagian daun
yang berperan pada
fotosintesis
C3 C C
5 Menentukan hasil
fotosintesis
C3 A A
LAMPIRAN B-4
90
6 Mengetahui letak
pembentukan makanan
pada proses fotosintesis
C1 D D
7 Mengetahui fungsi
klorofil
C1 B B
8 Menentukan letak klorofil
pada tumbuhan
C3 D D
9 Menentukan pemberian
iodium/logul pada
percobaan fotosintesis
C3 B B
10 Menentukan fungsi
alkohol
C3 A A
11 Menjelaskan fungsi daun
yang ditetesi lugol
C2 B B
12 Mengetahui tujuan
perebusan daun
C1 C C
13 Mengetahui pembuktian
percobaan fotosintesis
pada Hydrilla sp.
C1 B B
14 Menjelaskan pengurangan
air percobaan fotosintesis
pada Hydrilla sp.
C2 C C
15 Menentukan gas yang
dihasilkan oleh Hydrilla
sp.
C3 A A
16 Mengetahui reaksi yang
terjadi saat tabung di tes
dengan api
C1 A A
17 Mengetahui letak
pengikatan CO2 pada
fotosintesis
C1 B B
91
18 Menentukan organel pada
tumbuhan yang berfungsi
menangkap cahaya
C3 A A
19 Menentukan bahan baku
fotosintesis
C3 C C
20 Menentukan letak
respirasi
C3 B B
21 Mementukan waktu
tumbuhan bernafas
C3 C C
22 Menentukan gas yang
dikeluarkan oleh
tumbuhan
C3 C C
23 Menentukan factor luar
dan dalam pada
fotosintesis
C3 C C
24 Mengetahui jaringan yang
mengandung kloroplacs
C1 B B
25 Menunjukkan bagian
pengangkut hasil
fotosintesis
C1 C C
26 Menunjukkan bagian
penyalur air dan garam
C1 C C
27 Menunjukkan bagian
yang efektif pada proses
fotosintesis
C1 B B
28 Menunjukkan bagian
pengangkut zat gula
C1 D D
29 Menjelaskan tumbuhan
hijau sebagai autotrofc
C1 C C
92
30 Mengetahui pembuktian
percobaan Priestley
mengenai fotosintesis
C1 A A
31 Menentukan gas yang di
keluarkan oleh tumbuhan
C3 C C
32 Mengetahui letak
respirasi pada daun
C1 A A
33 Menentukan bagian
tumbuhan
C3 D D
34 Menentukan gas yang
digunakan respirasi
C3 C C
35 Mengetahui perbedaan
fotosintesis dan respirasi
tumbuhan
C1 C C
36 Menentukan persamaan
kimiawi respirasi
C3 A A
37 Mentukan pernyataan
mengenai respirasi
tumbuhan
C3 B B
38 Menentukan fungsi
cahaya bagi fotosintesis
C3 A A
39 Mengetahui persamaan
percobaan sach dan
ingenhouzs.
C1 D D
40 Menunjukkan grafik
pengaruh konsentrasi CO2
terhadap laju fotosintesis.
C1 B B
93
Klorofil
Energi cahaya
Klorofil
Energi cahaya
Instrumen Soal four-tier diagnostic test Lampiran B- 5 Instrumen Soal four-tier diagnostic tes t
Kelas VIII MTS AL-HIKMAH TAYAN HILIR
Pada materi fotosintesis
1. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat !
2. Pada bagian pertama, pilihlah jawaban yang paling tepat di antara a, b, c dan
d.
3. Pada bagian kedua, pilih “yakin” jika anda merasa yakin dengan pilihan
jawaban yang anda pilih di bagian pertama. Sebaliknya, pilih “tidak yakin”
jika anda merasa kurang/belum yakin dengan pilihan jawaban yang anda
pilih.
4. Pada bagian ketiga, pilihlah alasan a, b, c atau d yang anda anggap paling
tepat.
5. Jika tidak tersedia alasan yang sesuai dengan pendapat anda, tuliskan alasan
yang dimaksud pada pilihan e yang masih kosong.
6. Pada bagian ke empat, pilih “yakin” jika anda merasa yakin dengan pilihan
alasan yang anda pilih di bagian ketiga. Sebaliknya, pilih “tidak yakin” jika
anda merasa kurang/belum yakin dengan pilihan alasan yang anda pilih.
7. Berilah tanda silang (x) pada setiap pilihan yang anda anggap paling tepat.
8. Kerjakan semua soal yang ada
9. Tidak diperkenankan melihat atau mencontek jawaban peserta tes lainnya.
10. Tidak diperkenankan mencoret-coret lembar soal.
------------------------------------------
1. 1) manakah dari persamaan berikut ini yang mewakili keseluruhan proses
fotosintesis …
a. glukosa + oksigen karbon dioksida + air
b. karbon dioksida + air glukosa + oksigen
c. karbon dioksida + air energi + glukosa + oksigen
d. glukosa + oksigen energi + karbon dioksida + air
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu…
a. Glukosa yang dibakar oleh oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air
Lampiran B-5
94
b. Fotosintesis bisa dilakukan tanpa cahaya matahari
c. Air dengan bantuan energi cahaya akan mengadakan proses pertama dalam
fotosintesis,dan menghasilkan glukosa (makanan) dan oksigen
d. Energi cahaya matarari untuk menyuplai energi kimia. Energi yang
ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
2. 1) manakah keuntungan yang diperoleh bagi tanaman ketika fotosintesis …
a. Pengikat karbon dioksida dari udara
b. Konversi dari energi cahaya ke energi kimia
c. Produksi oksigen sebagai hasil dari fotosintesis
d. Pelepasan oksigen ke udara
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu...
a. Bagi tanaman hijau saat fotosintesis produksi oksigen sebagai hasil
fotosintesis
b. Keuntungan yang diperoleh bagi tumbuhan saat proses fotosintesis,adalah
konversi co2 energi matahari (cahaya) menjadi glukosa
c. tumbuhan melakukan fotosintesis untuk mengubah karbon dioksida
menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer.
d. Lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru
saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3. 1) organel sel tumbuhan apakah yang bertugas dalam proses fotosintesis …
a. Mitokondria
b. Ribosom
c. Plastida
d. Nucleus (intisel)
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
95
a. Nukleus berguna untuk mengkoordinasikan proses metabolisme misalnya
pertumbuhan.
b. Peristiwa yang berkaitan dengan energi kimiawi berlangsung pada organel
sel mitokondria.
c. Proses energi cahaya matahari menjadi energi kimiawi berlangsung di
plastid, karena terdapat klorofil
d. Mitokondria adalah tempat respirasi aerob dalam pembentukan atp sebagi
sumber energi.
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
4. perhatikan gambar berikut ini !
1) ditunjukkan oleh nomor berapakah bagian daun yang bertugas dalam proses
fotosintesis …
a. 2 dan 4
b. 4
c. 1 dan 2
d. 3
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Berkas pengangkut yang dijadikan sebagai tempat proses fotosintesis
ditunjukkan oleh nomor 1 dan 2
b. Jaringan spons juga memiliki klorofil, dan ditunjukkan oleh bagian nomor
4
c. Bagian nomor 1 dan merupakan jaringan palisade dan jaringan spons di
bagian 2 yang memiliki klorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis.
d. Bagian nomor 3 karena merupakan stomata yang sebagai tempat keluar-
masuk nya oksigen
e. …..
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
96
b. Tidak yakin
5. 1) senyawa organik apakah yang dihasilkan dari proses fotosintesis …
a. Glukosa
b. Asam amino
c. Nitrogen
d. Protein
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Proses fotosintesis menghasilkan senyawa yang mengandung senyawa
karbohidrat yaitu glukosa
b. Senyawa organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis adalah senyawa
asam amino yang banyak terdapat di pucuk daun
c. Senyawa organic yang dihasilkan dari proses fotosintesis adalah senyawa
nitrogen yang berperan penting dalam pembentukan sel
d. Senyawa organic yang dihasilkan dari proses fotosintesis adalah
protein,karena amilum termasuk ke dalam golongan protein.
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
6. 1) selama fotosintesis, dimanakah karbohidrat mulai dibentuk oleh tumbuhan…
a. Selama reaksi terang
b. Dari oksigen, air, dan tiga molekul karbondioksida
c. Di grana
d. Di stroma
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Karbohidrat dibentuk oleh tumbuhan selama reaksi terang, karena saat
fotosintesis memerlukan cukup cahaya matahari.
b. Proses karbohidrat dibentuk dari oksigen dari karbondioksida dengan
bantuan air dengan cahaya matahari
c. Proses karbohidrat berlangsung di grana untuk digunakan sebagai awal
pembentukan gula.
d. Proses pembentukan karbohidrat berlangsung pada siklus gelap dimana
terjadi fiksasi (pemasukkan) molekul karbon dioksida. Siklus gelap ini
terjadi di stroma.
97
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
7. 1) apakah fungsi dari klorofil pada proses fotosintesis …
a. Mengikat co2 dan merubahnya menjadi glukosa
b. Menangkap cahaya matahari
c. Membebaskan oksigen dari karbondioksida
d. Menyerap sinar terutama sinar hijau
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Fungsi klorofil yakni mengikat co2 untuk dilanjutkan ke proses selanjutnya
yakni membuat makanan
b. Fungsi klorofil pada proses fotosintesis adalah menangkap cahaya
matahari dan merubahnya menjadi energi kimia
c. Fungsi klorofil pada proses fotosintesis adalah membebaskan oksigen dari
karbonhidrat yang akan digunakan untuk respirasi aerob.
d. Fungsi klorofil pada proses fotosintesis adalah menangkap cahaya
terutama pigmen hijau yang banyak mengarbsorbsi warna biru dan ungu
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
8. 1) di manakah letak klorofil pada tumbuhan …
a. Hanya di daun
b. Hanya di batang
c. Hanya di batang dan daun
d. Semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Klorofil hanya terdapat pada bagian daun,karena pada daun terdapat
jaringan palisade yang mengandung klorofil.
b. Klorofil hanya ada di batang,karena pada batang memiliki pigmen warna
hijau
c. Klorofil dapat ditemukan di daun dan batang yang sama-sama berwarna
hijau dan memilik jaringan palisade.
98
d. Klorofil terletak di semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau, karena
klorofil merupakan zat warna pada tumbuhan
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
Perhatikan perangkat percobaan fotosintesis ini untuk soal nomor 9 – 12 !
9. 1) apakah tujuan dari percobaan sach dengan meneteskan iodium/lugol …
a. Mematikan sel-sel daun
b. Menguji adanya amilum
c. Menguji pentingnya cahaya matahari
d. Melarutkan butiran klorofil
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Percobaan sach sel-sel daun dimatikan untuk melihat klorofil nya
b. Meneteskan iodium/lugol kedaun dalam percobaan sach berguna untuk
melihat ada atau tidak amilum nya
c. Percobaan sach ingin menguji apakah cahaya matahari penting dalam
proses fotosintesis
d. Meneteskan lugol kedaun dalam percobaan sach berguna untuk
melarutkan klorofil dan daun menjadi pucat
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
10. 1) apakah fungsi dari alkohol …
a. Melarutkan klorofil
b. Melunakan daun
c. Mematikan kuman
d. Menghilangkan bau
99
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Larutan alkohol pada percobaan sach bertujuan untuk melarutkan
klorofil selama perebusan
b. Alkohol mempunyai peran untuk melunakkan daun selama perebusan
c. Alkohol merupakan larutan antiseptic yang dapat mematikan kuman
d. Fungsi alkohol adalah untuk mengilangkan bau pada daun
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
11. 1) apakah yang terjadi pada daun setelah ditetesi lugol …
a. Daun yang ditutup maupun tidak, berwarna biru tua
b. Daun tidak ditutup berwarna biru tua
c. Daun ditutup berwarna biru tua
d. Daun ditutup berwarna hijau
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Cairan lugol menyebar ke seluruh permukaan daun sehingga daun
berwarna biru tua
b. Daun yang tidak di tutup dan sudah ditetesi logul akan berwarna biru tua
yang berarti ada amilum
c. Daun yang ditetesi lugol pada permukaan yang tertutup terdapat amilum
sehingga berwarna biru tua
d. Daun yang bagian tertutup tidak di tetesi lugol sehingga tidak terjadi
perubahan warna
e. …..
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
12. 1) tujuan daun direbus dengan air mendidih yaitu….
a. Kuman yang menempel mati
b. Daun berubah warna
c. Sel-sel daun mati
d. Melarutkan butiran klorofil
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
100
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Daun yang di pakai harus sterik dan kuman harus mati dengan cara
perebusan.
b. Daun harus layu untuk mempermudah proses pelarutan klorofil
c. Tujuan daun di rebus adalah untuk mematikan sel-sel daun
d. Klorofil akan larut bila daun di reus dengan air mendidih
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
Perhatikan perangkat percobaan ini untuk soal 13 - 16 !
13. 1) manakah pernyataan berikut yang salah mengenai percobaan tersebut …
a. Percobaan tersebut menghasilkan gas oksigen.
b. Percobaan tersebut menghasilkan gas karbon dioksida karena proses
respirasi.
c. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa fotosintesis.
d. Tumbuhan hydrilla menghasilkan amilum.
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Percobaan tersebut tidak menghasilkan gas oksigen
b. Gas karbondioksida tidak dihasilkan pada peristiwa tersebut.
c. Percobaan tersebut adalah peristiwa respirasi
d. Percobaan tersebut tidak menghasilkan amilum
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
101
b. Tidak yakin
14. 1) air pada tabung reaksi berkurang karena …
a. Menguap melalui tabung reaksi
b. Terdesak oleh gelembung udara
c. Digunakan untuk fotosintesis.
d. Diserap oleh tumbuhan air.
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Air dalam tabung menguap akibat pemanasan dari cahaya matahari
sehingga air berkurang
b. Gelembug udara terbentuk dari air
c. Air pada tabung digunakan sebagai bahan untuk berfotosintesis sehingga
air mengalami pengurangan
d. Tumbuhan air menyerap air di tabung yang digunakan untuk bertahan
hidup
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
15. 1) gas apakah yang dihasilkan oleh hydrilla dan terdapat dalam tabung reaksi
Adalah ...
a. Oksigen
b. Karbon dioksida
c. Hidrogen.
d. Nitrogen.
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Percobaan tersebut menghasilkan gas oksigen yang terjadi selama proses
fotosintesis
b. Gas yang dihasilkan oleh hydrilla adalah gas karbon dioksida yang
terjadi saat proses respirasi
c. Percobaan tersebut menghasilkan gas hydrogen yang ditanai dengan
gelembung-gelembung yang terbentuk selama proses percobaan.
d. Gas yang dihasilkan oleh hydrilla adalah gas nitrogen, yang diikat oleh
tumbuhan/organ untuk keberlangsungan hidup
e. ….
102
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
16. 1) apakah yang terjadi setelah tabung dites dengan api…
a. Bara api bertambah besar
b. Bara api tidak berubah
c. Bara api memercik
d. Bara api padam
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Bara api pada tabung membesar karena ada gas oksigen didalam tabung.
b. Bara api tidak berubah tetapi tidak padam
c. Bara api memercik karena terdapat uap air
d. Bari api padam karena kedap udara
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
17. 1) pada fotosintesis, di manakah reaksi pengikatan CO2 berlangsung …
a. Klorofil
b. Kloroplas
c. Sitoplasma
d. Stomata
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Proses pengikatan CO2 terjadi di klorofil. Karena proses ini memerlukan
klorofil
b. Proses pengikatan CO2 terjadi di kloroplas untuk proses fiksasi co2 pada
fotosintesis
c. Proses pengikatan CO2 terjadi di sitoplasma karena didalam sitoplasma
ada organ untuk proses fotosintesis.
d. Proses pengikatan CO2 berlangsung di stomata karena stomata
merupakan organ pernapasan tumbuhan
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
103
b. Tidak yakin
18. 1) manakah organel pada tumbuhan berikut yang berfungsi menangkap cahaya
…
a. Kloroplas
b. Stroma
c. Karoten
d. Sitoplasma
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Organel pada tumbuhan yang berfungsi menangkap cahaya adalah
kloroplas karena terletak di membran-membran tilakoid
b. Organel pada tumbuhan yang berfungsi menangkap cahaya adalah
stroma karena terdapat senyawa dan enzim-enzim tertentu
c. Organel pada tumbuhan yang berfungsi menangkap cahaya adalah
karoten karena karoten merupakan pigmen organik yang mementukan
warna tumbuhan
d. Organel pada tumbuhan yang berfungsi menangkap cahaya adalah
sitoplasma karena didalam sitoplasma ada organ untuk menangkap
cahaya.
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
19. 1) berasal dari apakah oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan saat proses
Fotosintesis …
a. Berasal dari udara
b. Hasil penguraian
c. Berasal dari air
d. Terbentuk pada reaksi gelap
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Oksigen yang dihasilkan selama proses fotosintesis berasal dari udara,
karena di udara ada gas oksigen
b. Oksigen yang dihasilkan selama proses fotosintesis berasal dari hasil
penguraian yaitu penguraian aerob
104
c. Oksigen yang dihasilkan selama proses fotosintesis berasal dari air. Hal
ini dibuktikan melalui percobaan radioktif o18 pada air
d. Oksigen dihasilkan selama proses fotosintesis terbentuk saat reaksi gelap
berakhir
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
20. 1) di mana respirasi tumbuhan terjadi …
a. hanya sel akar
b. Di setiap sel tumbuhan
c. Hanya pada sel-sel daun
d. Hanya sel batang
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Respirasi hanya terjadi di sel-sel akar karena di sel akar terdapat rambut
akar untuk mengambil oksigen
b. Respirasi terjadi pada setiap sel tumbuhan,karena di setiap sel tumbuhan
terdapat organel sel mitokondria yang berfungsi sebagai organel sel
untuk respirasi selular
c. Hanya pada sel-sel daun respirasi terjadi karena pada daun sel daun
terdapat stomata
d. Respirasi hanya terjadi di sel batang kkarena di sel batang memiliki
mitokondria.
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
21. 1) kapan tumbuhan bernapas…
a. Hanya pada malam hari
b. Hanya pada siang hari
c. Sepanjang waktu
d. Ketika ada karbon dioksida.
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Tumbuhan bernafas pada malam hari saat tidak ada energi cahaya
105
b. Tumbuhan bernafas pada siang hari karena siang hari tumbuhan
megalami proses fotosintesis
c. Tumbuhan bernafas sepanjang waktu karena tumbuhan membutuhkan
energi untuk hidup dan respirasi menyediakan energi tersebut
d. Tumbuhan bernafas ketika ada karbon dioksida karena karbon dioksida
sangat dibutuhkan oleh tanaman dengan suplai yang banyak.
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
22. 1) gas apa yang dikeluarkan oleh tumbuhan …
a. O2
b. CO2
c. O2 dan CO2
d. H2O
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Pada proses fotosintesis menghasilkan c6h12o6 dan o2
b. Tumbuhan mengeluarkan o2 pada siang hari dan mengeluarkan co2 pada
malam hari
c. Tumbuhan membutuhkan gas karbondioksida pada inspirasi dan akan
mengeluarkan gas oksigen pada ekspirasi yang dibutuhkan oleh manusia.
d. Oksigen dihasilkan oleh tumbuhan yang menyebabkan oksigen untuk
makhluk hidup bernapas tidak habis
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
23. 1) fotosintesis dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor di bawah
Ini yang tidak menentukan laju fotosintesis adalah …
a. Suhu udara dan kelembaban
b. Kandungan co2
c. Kecepatan transpirasi
d. Ketersedian air
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
106
a. laju fotosintesis akan meningkat berirangan dengan meningkatnya suhu
sampai batas toleransi
b. co2 merupakan bahan utama dalam proses fotosintesis.
c. Transirasi merupakan penguapan sehingga air berkurang dalam bentuk
uap air
d. Air juga merupakan bahan untuk fotosintesis yang kemudian dipecah
menjadi hydrogen dan oksigen pada reaksi terang
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
24. 1) jaringan yang banyak terdapat kloroplas adalah …
a. Epidermis
b. Palisade
c. Spons
d. Kutikula
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Epidermis tersusun dari selapis tipis sel yang bentuknya seperti batu
bata.
b. Jaringan palisade ini tersusun atas sel – sel yang rapat mengandung
kloroplas
c. Susunan sel pada jaringan ini renggang karena banyak terdapat rongga
udara. Jaringan bunga karang (spons) ini terdapat kloroplas.
d. Kutikula ini merupakan lapisan lilin yang berfungsi untuk mengurangi
penguapan pada daun.
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
Perhatikan gambar untuk soal 25-28
107
25. 1) hasil fotosintesis diangkut ke bagian lain melalui nomor …
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Gambar 4 adalah floem yang berfungsi untuk mengangkut hasil
fotosintesis ke bagian lain
b. Gambar 5 adalah xylem yang merupakan berkas pengangkut hasil
fotosintesis
c. Gambar 6 adalah jaringan floem yang bertugas sebagai pengangkut hasil
fotosintesis ke bagian tumbuhan lain
d. Gambar 7 adalah berkas pengangkut yang berisi haringan xylem dan
floem
e. …..
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
26. 1) air dan garam mineral untuk proses fotosintesis disalurkan melalu nomor…
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Gambar 3 adalah xylem yang bertugas mengangkut hasil fotosintesis
b. Gambar 4 adalah berkas pengangkut
c. Gambar 5 adalah jaringan xylem yang bertugas untuk mengangkut
mineral dan air untuk difotosintesis
108
d. Gambar 6 adalah jaringan palisade
e. …….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
27. 1) bagian yang paling efektif untuk proses fotosintesis adalah nomor …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Gambar 1 adalah jaringan epidermis
b. Gambar 2 adalah jaringan palisade yang mempunyai klorofil sehingga
paling efektif untuk befotosintesis
c. Gambar 3 adalah jaringan spons
d. Gambar 4 adalah jaringan spons dan palisade yang mempunyai fungsi
untuk berfotosintesis.
e. …..
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
28. 1) fotosintesis menghasilkan glukosa dan oksigen. Zat gula diangkut melalui
Jaringan yang di tunjukkan oleh nomor….
a. 1
b. 3
c. 4
d. 6
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Gambar 1 adalah jaringan xylem yang bertugas untuk mengangkut hasil
fotosintesis
b. Gambar 3 adalah berkas pengangkut
c. Gambar 4 adalah jaringan floem yang merupakan jaringan pengangkut
d. Gambar 6 adalah jaringan floem yang mengangkut hasil fotosintesis
berupa zat gula dan mengedarkan nya
109
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
29. 1) tumbuhan hijau disebut autotrof karena…
a. Mengambil zah hara sendiri
b. Mempunyai zat hijau daun
c. Mampu membuat makanan sendiri
d. Mengambil bahan makanan dari hewan
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Tumbuhan hijau adalah tumbuhan yang dapat mengambil zat hara tanpa
perantara
b. Tumbuhan hijau memiliki klorofil (zat hijau ) yang tinggi untuk
berfotosintesis
c. Tumbuhan hijau makanan mereka sendiri dengan fotosintesis atau
kemosintesis dengan menggunakan komponen abiotik dalam ekosistem.
d. Tumbuhan hijau mengkonversi materi anorganik menjadi zat organic
yang didapat oleh hewan lain
e. …..
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
30. Perhatikan gambar berikut !
1) Dari percobaab tersebut, gas apakah yang dihasilkan oleh tumbuhan …
a. O2
b. CO2
c. O2 dan CO2
d. H2O
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
110
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Dari percobaan tersebut, gas yang hanya dihasilkan oleh tumbuhan
adalah oksigen, karena gas tersebut yang menyebabkan tikus dapat hidup
dan lilin tetap menyala
b. Gas yang dihasilkan adalah co2 yang menyebabkan tikus melemah
c. Gas yang dihasilkan oleh tumbuhan adalah co2 dan o2.
d. Gas yang dihasilkan adalah h2o sehingga tikus hidup tanpa kekurangan
air
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
31. 1) gas apakah yang dikeluarkan oleh tumbuhan….
a. O2
b. CO2
c. O2 dan CO2
d. H2O
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Gas yang dikeluarkan adalah gas oksigen yang diperoleh saat fotosintesis
b. Gas yang dikeluarkan oleh tumbuhan adalah gas karbon dioksida karena
tumbuhan bernapas mengambil oksigen dan melepaskan karbon
dioksida.
c. Gas yang dikeluarkan oleh tumbuhan adalah gas oksigen dan karbon
dioksida. Oksigen dihasilkan saat fotosintesis, dan karbon dioksida
dihasilkan saat proses respirasi tumbuhan.
d. Gas yang dikeluarkan oleh tumbuhan adalah gas h2o
e. …..
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
32. 1) dimanakah proses kimiawi saat respirasi terjadi …
a. Mitokondria
b. Stomata
c. Re kasar
d. Klorofil
111
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Respirasi terjadi pada bagian sel yaitu mitokondria.
b. Respirasi terjadi pada bagian stomata, karena dekat dengan lingkungan
luar.
c. Respirasi terjadi di re.kasar karena terdapat ribosom
d. Respirasi terjadi di klorofil karena klorofil merupakan zat hijau daun
yang berperan utama dalam respirasi
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
33. 1) bagian tumbuhan manakah yang berfungsi sebagai alat pernapasan pada
Tumbuhan…
a. Akar
b. Batang
c. Daun
d. Akar,batang,daun
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Daun merupakan satu-satunya organ tumbuhan yang berfungsi sebagai
alat pernapasan.
b. Pernafasan terjadi di batang karena batang memiliki lentisel yang
berfungsi sebagai penyedia keluar masuknya udara
c. Pernafasan terjadi di daun karena daun memiliki stomata
d. Pernapasan terjadi pada seluruh organ pernapasan yang memiliki stomata
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
34. 1) gas apakah yang digunakan oleh tumbuhan….
a. O2
b. Co2
c. O2 dan co2
d. H2o
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
112
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Gas yang diperlukan adalah gas oksigen yang dipakai saat fotosintesis
b. Gas yang digunakan oleh tumbuhan adalah gas co2 karena co2 digunakan
untuk proses fotosintesis.
c. Gas yang dikeluarkan oleh tumbuhan adalah gas oksigen dan karbon
dioksida. Oksigen dihasilkan saat fotosintesis, dan karbon dioksida
dihasilkan saat proses respirasi tumbuhan.
d. Gas yang digunakan oleh tumbuhan adalah gas h2o
e. …..
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
35. 1) manakah dari perbandingan berikut ini yang benar antara proses fotosintesis
Dan respirasi …
Fotosintesis Respirasi
a. Hanya terjadi pada tumbuhan. a. Hanya terjadi pada hewan.
b. Terjadi pada seluruh tumbuhan. b.Terjadi hanya pada seluruh
hewan.
c. Terjadi pada tumbuhan dengan
bantuan energi cahaya.
c.terjadi pada seluruh tumbuhan
dan seluruh hewan di setiap
waktu
d. Terjadi pada tumbuhan dengan
bantuan energi cahaya.
d.hanya terjadi di seluruh
tumbuhan ketika tidak ada energi
cahaya dan terjadi di seluruh
hewan pada setiap waktu.
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
B. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Fotosintesis hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan tidak bisa, respirasi
terjadi pada hewan
b. Fotosintesis terjadi pada semua tumbuhan yang memiliki klorofil dan
respirasi terjadi di seluruh hewan
113
c. Respirasi pada seluruh makhluk hidup itu sifatnya berlanjut tanpa henti,
sedangkan fotosintesis pada tumbuhan hanya terjadi ketika ada energi
cahaya yang mencukupi.
d. Tumbuhan melakukan fotosintesis ketika siang, dan respirasi ketika
malam
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
36. 1) manakah persamaan berikut yang mewakili proses respirasi pada
Tumbuhan…
a. Glukosa + oksigen → energi + karbon dioksida + air.
b. Karbon dioksida + air → energi + glukosa + oksigen.
c. karbon dioksida + air klorofil oksigen + glukosa.
energi cahaya
d. glukosa + oksigen → karbon dioksida + air.
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Saat respirasi, tumbuhan memecah energi dalam bentuk glukosa dengan
bantuan oksigen.
b. Saat respirasi tumbuhan memerlukan glukosa
c. Saat respirasi tumbuhan membutuhkan bantuan klorofil dan cahaya
matahari
d. Saat respirasi, tumbuhan mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida dan air.
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
37. 1) manakah pernyataan berikut yang paling benar mengenai respirasi pada
Tumbuhan…
a. Proses kimiawi oleh tumbuhan untuk membuat makanan dari air dan
karbon dioksida.
b. Proses kimiawi dimana energi yang disimpan dalam makanan dilepaskan
dengan menggunakan oksigen.
c. Pertukaran gas karbon dioksida dan oksigen melalui stomata.
d. Proses yang tidak terjadi pada tumbuhan ketika fotosintesis berlangsung.
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu ?
114
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Respirasi merupakan proses kimiawi antara air dan karbon dioksida
b. Respirasi pada tumbuhan sama seperti respirasi pada hewan, energi yang
disimpan dalam makanan dilepaskan dengan bantuan molekul oksigen
c. Respirasi merupakan pertukaran gas karbon dioksida dengan oksigen
d. Tumbuhan tidak mengalami respirasi, tumbuhan hanya mengalami
fotosintesis.
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
38. 1) apakah fungsi dari cahaya dalam proses fotosintesis …
a. Fotolisis
b. Kemosintesis
c. Menyusun amilum
d. Mereduksi karbon dioksida
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Energi cahaya pada proses fotosintesis digunakan untuk memecah air
(fotolisis) agar dapat menghasilkan elektron untuk reaksi-reaksi kimiawi
yang terjadi.
b. Pada proses fotosintesis terjadi perubahan cahaya menjadi energi kimia
yang di sebut kemotaksis
c. Pada proses fotosintesis, cahaya digunakan untuk menyusun atau
membentuk makanan (amilum) karena tujuan dari fotosintesis adalah
membentuk makanan.
d. Pada proses fotosintesis karbon dioksida di reduksi
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
39. 1) apakah kesamaan percobaan sachs dengan ingenhouzs….
a. Membuktikan peran cahaya dalam fotosintesis
b. Menggunakan jenis tanaman yang sama
c. Menggunakan peralatan yang sama
115
d. Membuktikan hasil fotosintesis
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
a. Percobaan sachs dengan ingenhouzs sama-sama menggunakan cahaya di
percobaan nya dalam fotosintesis
b. Percobaan sachs dengan ingenhouzs menggunakan tanaman yang sama
yaitu tanaman air yng banyak mengandung oksigen
c. Percobaan sachs dengan ingenhouzs menggunakan alat yang sama
berupa tabung reaksi.
d. Percobaan sachs dengan ingenhouzs membuktikan hasil fotosintesis
yaitu amilum dan oksigen
e. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
40. 1) grafik yang menunjukkan pengaruh konsentrasi karbondioksida terhadap
laju fotosintesis adalah…
a. b.
c. d.
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
116
a. Grafik a menujukkan konsetrasi karbon dioksida yang tinggi dapat
mempengaruhi laju fotosintesis
b. Grafik b menunjukkan konsetrasi karbon dioksida yang rendah dapat
mempengaruhi laju fotosintesis hingga kecepatan nya sebanding dengan
konsentrasi karbon dioksida.
c. Grafik c menunjukkan semakin tinggi konsentrasi karbon dioksida
semakin tinggi pula laju fotosintesis nya
d. Grafik d menunjukkan semakin laju fotosintesis membutuhkan
konsentrasi karbohidrat yang tinggi pula.
e. ……
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
Pedoman Telaah Butir Soal Pilihan Ganda
Lampiran B- 6 Pedoman Telaah Butir Soal Pil ihan Ganda
(Penilaian Validator)
Materi/Tingkat Kelas : Fotosintesis/ VIII SMP
Petunjuk :
1. Berdasarkan pendapat Ibu, tulislah kualitas butir soal berdasarkan indikator yang dimaksud dengan huruf SB, B, C, K, atau SK.
Keterangan Skor :
Sangat Baik (SB) = jika four- tier diagnostic test dapat memenuhi ≥ 80 % indikator yang dimaksud.
Baik (B) = jika four- tier diagnostic test dapat memenuhi ≥ 60 % - < 80 % indikator yang dimaksud
Cukup (C) = jika four- tier diagnostic test dapat memenuhi ≥ 40 % - < 60 % indikator yang dimaksud.
Kurang (K) = jika four- tier diagnostic test hanya memenuhi ≥ 20 % - < 40 % indikator yang dimaksud.
Sangat Kurang (SK) = jika four- tier diagnostic test hanya memenuhi < 20 % indikator yang dimaksud.
Indikator
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator soal
2. Hanya ada satu kunci jawaban yang paling tepat
LA
MP
IRA
N B
-6
117
B. Konstruksi
3. Pokok soal dirumuskan dengan jelas dan tegas
4. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban
5. Gambar pada soal jelas dan berfungsi (jika ada gambar)
6. Pokok soal tidak menggunakan kata-kata yang bermakna
ganda atau tidak pasti dan tidak bersifat negatif ganda
7. Pilihan jawaban homogen dan logis
8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan yang
berbunyi “semua pilihan jawaban di atas salah” atau “semua
pilihan jawaban benar”
9. Butir soal tidak tergantung pada jawaban sebelumnya
C. Bahasa
10. Soal menggunakan bahasa yang komunikatif
11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
D. Tampilan instrumen
12. Petunjuk pengisian soal dituliskan dengan benar dan mudah
dipahami
Saran :
118
Indikator
Nomor Soal
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator soal
2. Hanya ada satu kunci jawaban yang paling tepat
B. Konstruksi
3. Pokok soal dirumuskan dengan jelas dan tegas
4. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban
5. Gambar pada soal jelas dan berfungsi (jika ada gambar)
6. Pokok soal tidak menggunakan kata-kata yang bermakna
ganda atau tidak pasti dan tidak bersifat negatif ganda
7. Pilihan jawaban homogen dan logis
8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan yang
berbunyi “semua pilihan jawaban di atas salah” atau “semua
pilihan jawaban benar”
9. Butir soal tidak tergantung pada jawaban sebelumnya
C. Bahasa
10. Soal menggunakan bahasa yang komunikatif
119
11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
D. Tampilan instrumen
12. Petunjuk pengisian soal dituliskan dengan benar dan mudah
dipahami
Saran :
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
Indikator
Nomor Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator soal
2. Hanya ada satu kunci jawaban yang paling tepat
B. Konstruksi
3. Pokok soal dirumuskan dengan jelas dan tegas
4. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban
120
5. Gambar pada soal jelas dan berfungsi (jika ada gambar)
6. Pokok soal tidak menggunakan kata-kata yang bermakna
ganda atau tidak pasti dan tidak bersifat negatif ganda
7. Pilihan jawaban homogen dan logis
8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan yang
berbunyi “semua pilihan jawaban di atas salah” atau “semua
pilihan jawaban benar”
9. Butir soal tidak tergantung pada jawaban sebelumnya
C. Bahasa
10. Soal menggunakan bahasa yang komunikatif
11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
D. Tampilan instrumen
12. Petunjuk pengisian soal dituliskan dengan benar dan mudah
dipahami
Saran :
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
121
Indikator
Nomor Soal
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
A. Materi
1. Soal sesuai dengan indikator soal
2. Hanya ada satu kunci jawaban yang paling tepat
B. Konstruksi
3. Pokok soal dirumuskan dengan jelas dan tegas
4. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban
5. Gambar pada soal jelas dan berfungsi (jika ada gambar)
6. Pokok soal tidak menggunakan kata-kata yang bermakna
ganda atau tidak pasti dan tidak bersifat negatif ganda
7. Pilihan jawaban homogen dan logis
8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan yang
berbunyi “semua pilihan jawaban di atas salah” atau “semua
pilihan jawaban benar”
9. Butir soal tidak tergantung pada jawaban sebelumnya
C. Bahasa
10. Soal menggunakan bahasa yang komunikatif
122
11. Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat
D. Tampilan instrumen
12. Petunjuk pengisian soal dituliskan dengan benar dan mudah
dipahami
Saran :
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
Pontinak, 2017
Validator
(..............................)
123
124
PEDOMAN VALIDASI ANGKET RESPON SISWA Lampiran B- 7 PEDOMAN VALIDASI ANGKET RESPON SISWA
No Kriteria Penilaian Validator Kriteria
1 2 3
Isi
1. Petunjuk pengisian dapat
membantu pengamat dalam
memberikan penilaian
2. Rumusan aspek yang diamati
sudah sesuai dengan masalah
yang akan diteliti
Bahasa
1. Petunjuk pengisian sudah
menggunakan bahasa yang
sederhana dan komunikatif
2. Kategori aspek/pernyataan sudah
menggunakan bahasa Indosesia
yang baik dan benar
Keterangan:
: Ya
X : Tidak
LD : Layak digunakan
LDP : Layak digunakan dengan perbaikan
TDL : Tidak layak di gunakan
Validator 1 :
Validator 2 :
Validator 3 :
LAMPIRAN B-7
125
KISI-KISI ANGKET RESPON SISWA
Lampiran B- 8 KISI-KISI ANGKET RE SPON SI SWA
No Aspek Yang Dinilai Nomor Butir
1 Tampilan Soal Four-Tier Diagnostic Test 6,7
2 Bahasa 5
3 Isi 1,2,3
4 Waktu Pengerjaan Soal Four-Tier Diagnostic Test 4
LAMPIRAN B-8
126
ANGKET RESPON SISWA
Lampiran B- 9 ANGKET RE SPON SI SWA
“FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST”
Nama Siswa :
Kelas :
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah identitas nama dan kelas anda pada tempat yang telah di sediakan
2. Berilah tanda (√) pada kolom respon, sesuai penilaian anda terhadap soal
four-tier diagnostic test. Kriteria penilaian sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju (4)
S = SETUJU (3)
TS = Tidak Setuju (2)
STS = Sangat Tidak Setuju (1)
NO KRITERIA RESPON
SS S TS STS
1 Konsep yang ada di dalam soal yang di
kerjakan sudah pernah di dapatkan atau di
pelajari sebelumnya.
2 Soal-soal sudah jelas dan sesuai dengan
materi yang telah di ajarkan yaitu
fotosintesis.
3 Soal-soal yang diberikan sudah dapat di
mengerti dengan baik,maksud dari soal
tersebut.
4 Waktu yang diberikan ketika mengerjakan
tes kurang.
5 Bahasa yang digunakan dalam soal-soal
mudah untuk di pahami.
6 Gambar yang terdapat dalam soal jelas.
7 Petunjuk pengerjaan soal di sampaikan
dengan jelas dan mudah di pahami.
LAMPIRAN B-9
LAMPIRAN C
HASIL ANALISIS LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN FOUR TIER DIAGNOSTIC TEST Lampiran C- 1 HASIL ANALISI S LEMBA R VALIDASI INSTRU MEN FOU R TIE R DIAGNOSTI C TE ST
LA
MP
IRA
N C
-1
128
129
130
131
132
ANALISIS BUTIR SOAL ESSAY MATERI FOTOSINTESIS
KELAS VIII TAHUN AJARAN 2017/2018
MTS AL-HIKMAH TAYAN HILIR
Lampiran C- 2 ANALISIS BUTIR SOAL E SSAY 2017 /2018
Kode Siswa Soal
1 2 3 4 5
AH8S1 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S2 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S3 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S4 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S5 Level 5 Level 4 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S6 Level 4 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S7 Level 5 Level 5 Level 4 Level 5 Level 5
AH8S8 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S9 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 4
AH8S10 Level 5 Level 5 Level 4 Level 2 Level 4
AH8S11 Level 1 Level 4 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S12 Level 4 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S13 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S14 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S15 Level 5 Level 5 Level 5 Level 2 Level 5
AH8S16 Level 2 Level 4 Level 5 Level 3 Level 4
AH8S17 Level 5 Level 5 Level 5 Level 2 Level 4
AH8S18 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S19 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S20 Level 5 Level 4 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S21 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S22 Level 2 Level 4 Level 4 Level 2 Level 4
AH8S23 Level 2 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S24 Level 5 Level 2 Level 4 Level 2 Level 2
AH8S25 Level 2 Level 2 Level 2 Level 5 Level 2
AH8S26 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S27 Level 2 Level 2 Level 5 Level 5 Level 2
AH8S28 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 2
AH8S29 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S30 Level 5 Level 3 Level 3 Level 5 Level 5
AH8S31 Level 1 Level 5 Level 5 Level 5 Level 4
LAMPIRAN C-2
133
AH8S32 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S33 Level 3 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S34 Level 3 Level 5 Level 3 Level 5 Level 3
AH8S35 Level 3 Level 5 Level 3 Level 5 Level 3
AH8S36 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S37 Level 1 Level 1 Level 1 Level 1 Level 1
AH8S38 Level 2 Level 4 Level 5 Level 5 Level 4
AH8S39 Level 2 Level 2 Level 5 Level 2 Level 1
AH8S40 Level 2 Level 4 Level 5 Level 2 Level 2
AH8S41 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S42 Level 2 Level 4 Level 2 Level 5 Level 5
AH8S43 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S44 Level 2 Level 4 Level 5 Level 2 Level 5
AH8S45 Level 2 Level 3 Level 5 Level 2 Level 2
AH8S46 Level 5 Level 5 Level 3 Level 5 Level 5
AH8S47 Level 5 Level 3 Level 3 Level 5 Level 4
AH8S48 Level 2 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S49 Level 2 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S50 Level 2 Level 4 Level 5 Level 1 Level 1
AH8S51 Level 5 Level 4 Level 5 Level 2 Level 4
AH8S52 Level 5 Level 3 Level 4 Level 2 Level 2
AH8S53 Level 5 Level 3 Level 5 Level 2 Level 5
AH8S54 Level 5 Level 5 Level 5 Level 2 Level 5
AH8S55 Level 5 Level 5 Level 5 Level 2 Level 4
AH8S56 Level 1 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S57 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S58 Level 5 Level 3 Level 5 Level 5 Level 4
AH8S59 Level 5 Level 3 Level 5 Level 5 Level 4
AH8S60 Level 5 Level 3 Level 5 Level 5 Level 2
AH8S61 Level 2 Level 4 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S62 Level 2 Level 5 Level 1 Level 1 Level 1
AH8S63 Level 2 Level 5 Level 5 Level 2 Level 5
AH8S64 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S65 Level 2 Level 5 Level 4 Level 5 Level 4
AH8S66 Level 2 Level 5 Level 5 Level 2 Level 5
AH8S67 Level 5 Level 4 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S68 Level 5 Level 4 Level 5 Level 2 Level 5
AH8S69 Level 5 Level 5 Level 5 Level 2 Level 4
AH8S70 Level 2 Level 3 Level 1 Level 1 Level 1
134
AH8S71 Level 5 Level 5 Level 5 Level 2 Level 5
AH8S72 Level 5 Level 5 Level 5 Level 3 Level 5
AH8S73 Level 2 Level 4 Level 5 Level 5 Level 5
AH8S74 Level 2 Level 5 Level 4 Level 5 Level 4
AH8S75 Level 5 Level 4 Level 5 Level 5 Level 2
AH8S76 Level 5 Level 4 Level 5 Level 1 Level 1
LEVEL 1 4 1 3 5 6
LEVEL 2 22 4 2 19 9
LEVEL 3 3 9 5 2 2
LEVEL 4 2 17 7 0 15
LEVEL 5 45 45 59 50 44
PERHITUNGAN REABILITAS FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST TAHAP PERTAMA
Lampiran C- 3 PERHITUNGAN REA BILITAS FOUR-TIE R DIAGNOSTI C TE ST TAHAP PERTAMA (SKALA KE CIL)
NO KODE
BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
2 AH02 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
3 AH03 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
4 AH04 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
5 AH05 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
6 AH06 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 AH07 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
8 AH08 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0
9 AH09 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
10 AH10 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
11 AH11 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
12 AH12 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0
Varians 0.19 0.24 0.14 0.14 0.19 0.24 0.22 0.22 0.24 0.22 0.00 0.00
LA
MP
IRA
N C
-3
135
NO KODE
BUTIR SOAL
7 8 9 10 11 12
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AH02 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
3 AH03 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0
4 AH04 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
5 AH05 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
6 AH06 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 AH07 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 AH08 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 AH09 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
10 AH10 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
11 AH11 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
12 AH12 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Varians 0.22 0.19 0.22 0.14 0.08 0.08 0.19 0.19 0.24 0.25 0.19 0.14
136
NO KODE BUTIR SOAL
13 14 15 16 17 18
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
2 AH02 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
3 AH03 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
4 AH04 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 AH05 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0
6 AH06 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
7 AH07 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
8 AH08 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
9 AH09 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
10 AH10 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
11 AH11 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
12 AH12 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
Varians 0.00 0.00 0.14 0.14 0.22 0.22 0.25 0.24 0.14 0.08 0.22 0.22
137
NO KODE
BUTIR SOAL
19 20 21 22 23 24
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AH02 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
3 AH03 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
4 AH04 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
5 AH05 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
6 AH06 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
7 AH07 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
8 AH08 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
9 AH09 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 AH10 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 AH11 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0
12 AH12 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
Varians 0.22 0.24 0.22 0.19 0.08 0.14 0.24 0.22 0.00 0.08 0.08 0.08
138
NO KODE
BUTIR SOAL
25 26 27 28 29 30
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
2 AH02 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
3 AH03 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
4 AH04 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
5 AH05 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
6 AH06 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
7 AH07 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
8 AH08 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
9 AH09 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10 AH10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
11 AH11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
12 AH12 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1
Varians 0.22 0.22 0.25 0.22 0.25 0.25 0.25 0.24 0.19 0.14 0.22 0.24
139
NO KODE
BUTIR SOAL
31 32 33 34 35 36
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AH02 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 AH03 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1
4 AH04 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1
5 AH05 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
6 AH06 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
7 AH07 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
8 AH08 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
9 AH09 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
10 AH10 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
11 AH11 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
12 AH12 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
Varians 0.19 0.22 0.19 0.14 0.19 0.14 0.08 0.14 0.19 0.22 0.24 0.24
140
NO KODE
BUTIR SOAL SKOR
TOTAL
37 38 39 40
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 0 0 0 0 0 0 0 0 13
2 AH02 0 1 0 0 0 0 1 0 18
3 AH03 0 0 0 0 1 1 0 0 25
4 AH04 0 0 0 1 0 1 0 0 21
5 AH05 1 1 0 0 0 0 1 1 42
6 AH06 1 0 0 0 0 0 0 0 16
7 AH07 0 1 0 1 0 0 1 0 19
8 AH08 0 0 0 0 0 0 0 0 22
9 AH09 1 1 0 0 0 0 0 0 22
10 AH10 0 0 0 0 0 0 0 0 25
11 AH11 0 0 0 0 0 0 0 0 28
12 AH12 0 0 0 0 0 0 0 0 28
Varians 0.19 0.22 0.00 0.14 0.08 0.14 0.19 0.08 51.19
n 40
n-1 39
51.19
13.73
0.75
Interprestasi Kuat
kriteria Realiabel
141
PERHITUNGAN KUALITAS SOAL FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST UJI COBA SKALA KECIL
Lampiran C- 4 PERHITUNGAN KUALITAS SOAL FOUR-TIE R DIAGNOSTI C TE ST UJI CO BA SKALA KE CIL
1. Perhitungan Taraf Kesukaran Butir Soal
NO KODE
BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
2 AH02 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
3 AH03 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
4 AH04 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
5 AH05 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
6 AH06 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 AH07 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
8 AH08 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0
9 AH09 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
10 AH10 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
11 AH11 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
12 AH12 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0
JUMLAH ( ∑ )
TK
B 9 7 2 2 3 5 8 4 7 8 0 0
P 0.75 0.58 0.17 0.17 0.25 0.42 0.67 0.33 0.58 0.67 0.00 0.00
KRITERIA 0.67 0.17 0.33 0.50 0.63 0.00
LA
MP
IRA
N C
-4
142
SEDANG SUKAR SEDANG SEDANG SEDANG SUKAR
NO KODE
BUTIR SOAL
7 8 9 10 11 12
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AH02 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
3 AH03 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0
4 AH04 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
5 AH05 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
6 AH06 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 AH07 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 AH08 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 AH09 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
10 AH10 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0
11 AH11 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0
12 AH12 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH ( ∑ )
TK
B 4 3 5 2 1 1 3 3 5 6 3 2
P 0.33 0.25 0.42 0.17 0.08 0.08 0.25 0.25 0.42 0.50 0.25 0.17
KRITERIA 0.29 0.29 0.08 0.25 0.46 0.21
SUKAR SUKAR SUKAR SUKAR SEDANG SUKAR
143
NO KODE
BUTIR SOAL
13 14 15 16 17 18
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
2 AH02 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
3 AH03 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
4 AH04 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 AH05 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0
6 AH06 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
7 AH07 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
8 AH08 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
9 AH09 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
10 AH10 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
11 AH11 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
12 AH12 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
JUMLAH ( ∑ )
TK
B 0 0 2 2 4 4 6 7 2 1 4 4
P 0.00 0.00 0.17 0.17 0.33 0.33 0.50 0.58 0.17 0.08 0.33 0.33
KRITERIA 0.00 0.17 0.33 0.54 0.13 0.33
SUKAR SUKAR SEDANG SEDANG SUKAR SEDANG
144
NO KODE
BUTIR SOAL
19 20 21 22 23 24
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AH02 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
3 AH03 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
4 AH04 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
5 AH05 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
6 AH06 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
7 AH07 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
8 AH08 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
9 AH09 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 AH10 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 AH11 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0
12 AH12 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
JUMLAH ( ∑ )
TK
B 4 5 4 3 1 2 7 4 0 1 1 1
P 0.33 0.42 0.33 0.25 0.08 0.17 0.58 0.33 0.00 0.08 0.08 0.08
KRITERIA 0.38 0.29 0.13 0.46 0.04 0.08
SEDANG SUKAR SUKAR SEDANG SUKAR SUKAR
145
NO KODE
BUTIR SOAL
25 26 27 28 29 30
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
2 AH02 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
3 AH03 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
4 AH04 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
5 AH05 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
6 AH06 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
7 AH07 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
8 AH08 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
9 AH09 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10 AH10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
11 AH11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
12 AH12 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1
JUMLAH ( ∑ )
TK
B 4 4 6 8 6 6 6 7 3 2 4 7
P 0.33 0.33 0.50 0.67 0.50 0.50 0.50 0.58 0.25 0.17 0.33 0.58
KRITERIA 0.33 0.58 0.50 0.54 0.21 0.46
SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SUKAR SEDANG
146
NO KODE
BUTIR SOAL
31 32 33 34 35 36
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AH02 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 AH03 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1
4 AH04 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1
5 AH05 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
6 AH06 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
7 AH07 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
8 AH08 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
9 AH09 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
10 AH10 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
11 AH11 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
12 AH12 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
JUMLAH ( ∑ )
TK
B 3 4 3 2 3 2 1 2 3 4 5 7
P 0.25 0.33 0.25 0.17 0.25 0.17 0.08 0.17 0.25 0.33 0.42 0.58
KRITERIA 0.29 0.21 0.21 0.13 0.29 0.50
SUKAR SUKAR SUKAR SUKAR SUKAR SEDANG
147
NO KODE
BUTIR SOAL
37 38 39 40
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH01 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AH02 0 1 0 0 0 0 1 0
3 AH03 0 0 0 0 1 1 0 0
4 AH04 0 0 0 1 0 1 0 0
5 AH05 1 1 0 0 0 0 1 1
6 AH06 1 0 0 0 0 0 0 0
7 AH07 0 1 0 1 0 0 1 0
8 AH08 0 0 0 0 0 0 0 0
9 AH09 1 1 0 0 0 0 0 0
10 AH10 0 0 0 0 0 0 0 0
11 AH11 0 0 0 0 0 0 0 0
12 AH12 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH ( ∑ )
TK
B 3 4 0 2 1 2 3 1
P 0.25 0.33 0.00 0.17 0.08 0.17 0.25 0.08
KRITERIA 0.29 0.08 0.13 0.17
SUKAR SUKAR SUKAR SUKAR
148
2. Perhitungan Daya Beda Butir Soal
NO KODE
BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH05 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
2 AH12 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0
3 AH11 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
4 AH10 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
5 AH07 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
6 AH02 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
7 AH06 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 AH01 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
DB
BA 3 2 1 1 2 3 2 0 2 3 0 0
BB 2 1 1 0 0 0 3 1 3 2 0 0
PA 0.75 0.5 0.25 0.25 0.5 0.75 0.5 0 0.5 0.75 0 0
PB 0.5 0.25 0.25 0 0 0 0.75 0.25 0.75 0.5 0 0
PA-PB 0.25 0.25 0 0.25 0.5 0.75 -0.25 -0.25 -0.25 0.25 0 0
KRITERIA 0.25 0.13 0.63 -0.25 0.00 0.00
CUKUP JELEK BAIK JELEK SEKALI JELEK JELEK
149
NO KODE
BUTIR SOAL
7 8 9 10 11 12
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH05 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
2 AH12 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 AH11 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0
4 AH10 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0
5 AH07 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 AH02 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
7 AH06 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 AH01 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DB
BA 2 1 3 0 1 1 2 2 3 3 1 1
BB 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
PA 0.5 0.25 0.75 0 0.25 0.25 0.5 0.5 0.75 0.75 0.25 0.25
PB 0.25 0.25 0.25 0 0 0 0 0 0 0.25 0.25 0
PA-PB 0.25 0 0.5 0 0.25 0.25 0.5 0.5 0.75 0.5 0 0.25
KRITERIA 0.13 0.25 0.25 0.50 0.63 0.13
JELEK CUKUP CUKUP BAIK BAIK JELEK
150
NO KODE
BUTIR SOAL
13 14 15 16 17 18
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH05 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0
2 AH12 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
3 AH11 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
4 AH10 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
5 AH07 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
6 AH02 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
7 AH06 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
8 AH01 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
DB
BA 0 0 1 1 1 1 3 3 1 1 0 0
BB 0 0 0 0 1 1 3 3 1 0 2 2
PA 0 0 0.25 0.25 0.25 0.25 0.75 0.75 0.25 0.25 0 0
PB 0 0 0 0 0.25 0.25 0.75 0.75 0.25 0 0.5 0.5
PA-PB 0 0 0.25 0.25 0 0 0 0 0 0.25 -0.5 -0.5
KRITERIA 0.00 0.25 0.00 0.00 0.13 -0.50
JELEK CUKUP JELEK JELEK JELEK JELEK SEKALI
151
NO KODE
BUTIR SOAL
19 20 21 22 23 24
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH05 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
2 AH12 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
3 AH11 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0
4 AH10 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 AH07 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
6 AH02 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
7 AH06 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
8 AH01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DB
BA 3 4 3 1 1 1 3 1 0 0 0 0
BB 0 0 0 1 0 1 2 1 0 1 1 0
PA 0.75 1 0.75 0.25 0.25 0.25 0.75 0.25 0 0 0 0
PB 0 0 0 0.25 0 0.25 0.5 0.25 0 0.25 0.25 0
PA-PB 0.75 1 0.75 0 0.25 0 0.25 0 0 -0.25 -0.25 0
KRITERIA 0.88 0.38 0.13 0.13 -0.13 -0.13
SANGAT BAIK CUKUP JELEK JELEK JELEK SEKALI JELEK SEKALI
152
NO KODE
BUTIR SOAL
25 26 27 28 29 30
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH05 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
2 AH12 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1
3 AH11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
4 AH10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
5 AH07 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
6 AH02 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
7 AH06 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
8 AH01 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
DB
BA 2 2 4 4 3 3 3 4 2 1 1 2
BB 2 2 1 2 2 2 1 1 0 0 1 3
PA 0.5 0.5 1 1 0.75 0.75 0.75 1 0.5 0.25 0.25 0.5
PB 0.5 0.5 0.25 0.5 0.5 0.5 0.25 0.25 0 0 0.25 0.75
PA-PB 0 0 0.75 0.5 0.25 0.25 0.5 0.75 0.5 0.25 0 -0.25
KRITERIA 0.00 0.63 0.25 0.63 0.38 -0.13
JELEK BAIK CUKUP BAIK CUKUP JELEK SEKALI
153
NO KODE
BUTIR SOAL
31 32 33 34 35 36
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH05 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
2 AH12 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
3 AH11 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
4 AH10 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
5 AH07 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
6 AH02 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 AH06 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
8 AH01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DB
BA 3 4 2 2 1 0 0 1 1 2 3 3
BB 0 0 0 0 1 2 0 0 0 2 0 0
PA 0.75 1 0.5 0.5 0.25 0 0 0.25 0.25 0.5 0.75 0.75
PB 0 0 0 0 0.25 0.5 0 0 0 0.5 0 0
PA-PB 0.75 1 0.5 0.5 0 -0.5 0 0.25 0.25 0 0.75 0.75
KRITERIA 0.88 0.50 -0.25 0.13 0.13 0.75
BAIK SEKALI BAIK JELEK SEKALI JELEK JELEK BAIK SEKALI
154
NO KODE
BUTIR SOAL
37 38 39 40
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH05 1 1 0 0 0 0 1 1
2 AH12 0 0 0 0 0 0 0 0
3 AH11 0 0 0 0 0 0 0 0
4 AH10 0 0 0 0 0 0 0 0
5 AH07 0 1 0 1 0 0 1 0
6 AH02 0 1 0 0 0 0 1 0
7 AH06 1 0 0 0 0 0 0 0
8 AH01 0 0 0 0 0 0 0 0
DB
BA 1 1 0 0 0 0 1 1
BB 1 2 0 1 0 0 2 0
PA 0.25 0.25 0 0 0 0 0.25 0.25
PB 0.25 0.5 0 0.25 0 0 0.5 0
PA-PB 0 -0.25 0 -0.25 0 0 -0.25 0.25
KRITERIA -0.13 -0.13 0.00 0.00
JELEK SEKALI JELEK SEKALI JELEK JELEK
155
156
REKAP ANALISIS BUTIR SOAL FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST
UJI COBA SKALA KECIL
Lampiran C- 5 REKAP ANALISI S BUTI R SOAL FOU R-TIER DIAGNO STIC TE ST
No
Soal
Analisis Butir Soal Keterangan
Validitas Taraf Kesukaran Daya Beda
1 Valid Sedang cukup Digunakan
2 Valid Sukar jelek Tidak digunakan
3 Valid Sedang baik Digunakan
4 Valid Sedang jelek Digunakan
5 Valid Sedang jelek Digunakan
6 Valid Sukar jelek sekali Tidak digunakan
7 Valid Sukar jelek Tidak digunakan
8 Valid Sedang jelek Digunakan
9 Valid Sukar cukup Digunakan
10 Valid Sukar baik Digunakan
11 Valid Sedang cukup Digunakan
12 Valid Sukar jelek sekali Tidak digunakan
13 Valid Sukar jelek Tidak digunakan
14 Valid Sukar cukup Digunakan
15 Valid Sedang cukup Digunakan
16 Valid Sedang jelek Digunakan
17 Valid sukar jelek sekali Tidak digunakan
18 Valid Sedang jelek Digunakan
19 Valid Sedang sangat baik Digunakan
20 Valid sukar baik Digunakan
21 Valid sukar jelek Tidak digunakan
22 Valid Sedang cukup Digunakan
23 Valid sukar jelek sekali Tidak digunakan
24 Valid sukar jelek sekali Tidak digunakan
25 Valid Sedang jelek Digunakan
LAMPIRAN C-5
157
26 Valid Sedang sangat baik Digunakan
27 Valid Sedang cukup Digunakan
28 Valid Sedang cukup Digunakan
29 Valid sukar cukup Digunakan
30 Valid Sedang jelek Digunakan
31 Valid sukar sangat baik Digunakan
32 Valid sukar cukup Digunakan
33 Valid sukar jelek sekali Tidak digunakan
34 Valid sukar jelek Tidak digunakan
35 Valid sukar jelek Tidak digunakan
36 Valid sedang baik Digunakan
37 Valid sukar jelek sekali Tidak digunakan
38 Valid sukar jelek sekali Tidak digunakan
39 Valid sukar jelek Tidak digunakan
40 Valid sukar jelek Tidak digunakan
HASIL ANALISIS ANGKET RESPON SISWA SKALA PRODUK
Lampiran C- 6 HASIL ANALISI S ANGKET RESPON SISWA SKALA PRODUK
158
LA
MP
IRA
N C
-6
159
160
161
PERHITUNGAN REABILITAS FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST UJI SKALA BESAR
Lampiran C- 7 PERHITUNGAN REA BILITAS FOUR-TIE R DIAGNOSTI C TE ST UJI SKALA BESA R
NO KODE
BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH9A21 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0
2 AH9A4 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0
3 AH9A16 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
4 AH9A2 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5 AH9A20 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
6 AH9A10 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
7 AH9A3 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
8 AH9A13 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
9 AH9A17 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
10 AH9A24 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
11 AH9A15 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
12 AH9A9 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 AH9A18 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
14 AH9A19 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1
15 AH9A6 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
16 AH9A22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 AH9A8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
162
LA
MP
IRA
N C
-7
18 AH9A25 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 AH9A7 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
20 AH9A12 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 AH9A1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
22 AH9A26 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
23 AH9A5 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
24 AH9A23 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
25 AH9A14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
26 AH9A11 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Varians 0.24 0.24 0.13 0.13 0.25 0.25 0.16 0.10 0.18 0.20 0.24 0.24
163
NO KODE
BUTIR SOAL
7 8 9 10 11 12
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH9A21 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
2 AH9A4 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
3 AH9A16 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
4 AH9A2 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
5 AH9A20 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1
6 AH9A10 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7 AH9A3 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
8 AH9A13 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
9 AH9A17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 AH9A24 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
11 AH9A15 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0
12 AH9A9 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0
13 AH9A18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
14 AH9A19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
15 AH9A6 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1
16 AH9A22 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
17 AH9A8 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 AH9A25 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
19 AH9A7 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
20 AH9A12 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
21 AH9A1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0
164
22 AH9A26 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
23 AH9A5 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 AH9A23 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
25 AH9A14 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
26 AH9A11 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
Varians 0.10 0.16 0.16 0.10 0.13 0.10 0.24 0.25 0.24 0.20 0.24 0.21
165
NO KODE
BUTIR SOAL
13 14 15 16 17 18
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH9A21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 AH9A4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
3 AH9A16 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1
4 AH9A2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
5 AH9A20 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1
6 AH9A10 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
7 AH9A3 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
8 AH9A13 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1
9 AH9A17 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
10 AH9A24 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
11 AH9A15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 AH9A9 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
13 AH9A18 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
14 AH9A19 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
15 AH9A6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
16 AH9A22 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0
17 AH9A8 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1
18 AH9A25 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
19 AH9A7 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
20 AH9A12 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
21 AH9A1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
166
22 AH9A26 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0
23 AH9A5 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
24 AH9A23 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1
25 AH9A14 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
26 AH9A11 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
Varians 0.25 0.24 0.24 0.25 0.20 0.25 0.25 0.24 0.25 0.24 0.25 0.24
167
NO KODE
BUTIR SOAL
Skor Total 19 20 21 22 23 24
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH9A21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 33
2 AH9A4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 29
3 AH9A16 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 25
4 AH9A2 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 26
5 AH9A20 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 22
6 AH9A10 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 23
7 AH9A3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 19
8 AH9A13 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 18
9 AH9A17 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 17
10 AH9A24 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 15
11 AH9A15 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 14
12 AH9A9 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 16
13 AH9A18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 14
14 AH9A19 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 15
15 AH9A6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 13
16 AH9A22 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 12
17 AH9A8 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 10
18 AH9A25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 12
19 AH9A7 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 13
168
20 AH9A12 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 11
21 AH9A1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 11
22 AH9A26 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 13
23 AH9A5 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 12
24 AH9A23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11
25 AH9A14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 12
26 AH9A11 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 9
Varians 0.18 0.16 0.18 0.23 0.24 0.24 0.23 0.24 0.13 0.13 0.25 0.25 38.30
n 24
n-1 23
38.30
9.81
0.78
Interprestasi Kuat
Kriteria Realiabel
169
PERHITUNGAN KUALITAS SOAL FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST UJI COBA SKALA BESAR
Lampiran C- 8 PERHITUNGAN KUALITAS SOAL FOUR-TIE R DIAGNOSTI C TE ST UJI CO BA SKALA LUA S
1. Perhitungan Taraf Kesukaran Butir Soal
NO KODE
BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH9A21 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0
2 AH9A4 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
3 AH9A16 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
4 AH9A2 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5 AH9A20 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
6 AH9A10 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
7 AH9A3 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
8 AH9A13 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
9 AH9A17 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
10 AH9A24 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
11 AH9A15 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
12 AH9A9 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 AH9A18 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
14 AH9A19 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1
15 AH9A6 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
16 AH9A22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
LA
MP
IRA
N C
-8
170
17 AH9A8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
18 AH9A25 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 AH9A7 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
20 AH9A12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 AH9A1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
22 AH9A26 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
23 AH9A5 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
24 AH9A23 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
25 AH9A14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
26 AH9A11 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (∑)
TK
B 10 11 3 2 13 12 5 3 6 7 11 11
P 0.71 0.79 0.21 0.14 0.93 0.86 0.36 0.21 0.43 0.50 0.79 0.79
KRITERIA 0.75 0.18 0.89 0.29 0.46 0.79
MUDAH SUKAR MUDAH SUKAR SEDANG MUDAH
171
NO KODE
BUTIR SOAL
7 8 9 10 11 12
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH9A21 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
2 AH9A4 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
3 AH9A16 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
4 AH9A2 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
5 AH9A20 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1
6 AH9A10 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7 AH9A3 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
8 AH9A13 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
9 AH9A17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 AH9A24 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
11 AH9A15 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0
12 AH9A9 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0
13 AH9A18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
14 AH9A19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
15 AH9A6 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1
16 AH9A22 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
17 AH9A8 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 AH9A25 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
19 AH9A7 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
20 AH9A12 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
172
21 AH9A1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0
22 AH9A26 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
23 AH9A5 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 AH9A23 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
25 AH9A14 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
26 AH9A11 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
JUMLAH (∑)
TK
B 3 5 5 3 4 3 10 12 10 7 10 8
P 0.21 0.36 0.36 0.21 0.29 0.21 0.71 0.86 0.71 0.50 0.71 0.57
KRITERIA 0.29 0.29 0.25 0.79 0.61 0.64
SUKAR SUKAR SUKAR MUDAH SEDANG SEDANG
173
NO KODE
BUTIR SOAL
13 14 15 16 17 18
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH9A21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 AH9A4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
3 AH9A16 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1
4 AH9A2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
5 AH9A20 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1
6 AH9A10 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
7 AH9A3 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
8 AH9A13 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1
9 AH9A17 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
10 AH9A24 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
11 AH9A15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 AH9A9 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
13 AH9A18 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
14 AH9A19 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
15 AH9A6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
16 AH9A22 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0
17 AH9A8 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1
18 AH9A25 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
19 AH9A7 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
20 AH9A12 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
174
21 AH9A1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
22 AH9A26 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0
23 AH9A5 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
24 AH9A23 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1
25 AH9A14 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
26 AH9A11 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (∑)
TK
B 12 15 10 12 7 12 12 10 14 16 13 15
P 0.86 1.07 0.71 0.86 0.50 0.86 0.86 0.71 1.00 1.14 0.93 1.07
KRITERIA 0.96 0.79 0.68 0.79 1.07 1.00
MUDAH MUDAH SEDANG MUDAH MUDAH MUDAH
175
NO KODE
BUTIR SOAL
19 20 21 22 23 24
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH9A21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
2 AH9A4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
3 AH9A16 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
4 AH9A2 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1
5 AH9A20 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0
6 AH9A10 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
7 AH9A3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
8 AH9A13 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
9 AH9A17 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
10 AH9A24 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
11 AH9A15 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1
12 AH9A9 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
13 AH9A18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
14 AH9A19 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1
15 AH9A6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
16 AH9A22 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0
17 AH9A8 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
18 AH9A25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
19 AH9A7 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
20 AH9A12 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1
176
21 AH9A1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
22 AH9A26 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
23 AH9A5 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
24 AH9A23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 AH9A14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
26 AH9A11 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
JUMLAH (∑)
TK
B 6 5 6 9 11 11 9 10 4 4 13 12
P 0.43 0.36 0.43 0.64 0.79 0.79 0.64 0.71 0.29 0.29 0.93 0.86
KRITERIA 0.39 0.54 0.79 0.68 0.29 0.89
SEDANG SEDANG MUDAH SEDANG SUKAR MUDAH
177
2. Perhitungan Daya Beda Butir Soal
NO KODE
BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH9A21 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0
2 AH9A4 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
3 AH9A16 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
4 AH9A2 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5 AH9A20 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
6 AH9A10 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
7 AH9A3 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
8 AH9A12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 AH9A1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
10 AH9A26 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
11 AH9A5 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
12 AH9A23 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
13 AH9A14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
14 AH9A11 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (∑)
DB
BA 3 3 2 0 5 6 2 1 4 5 3 4
BB 1 1 0 0 3 1 1 0 1 1 2 1
PA 0.43 0.43 0.29 0.00 0.71 0.86 0.29 0.14 0.57 0.71 0.43 0.57
PB 0.14 0.14 0.00 0.00 0.43 0.14 0.14 0.00 0.14 0.14 0.29 0.14
178
PA-PB 0.29 0.29 0.29 0.00 0.29 0.71 0.14 0.14 0.43 0.57 0.14 0.43
KRITERIA 0.29 0.14 0.50 0.14 0.50 0.29
CUKUP JELEK BAIK JELEK BAIK CUKUP
NO KODE
BUTIR SOAL
7 8 9 10 11 12
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH9A21 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
2 AH9A4 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
3 AH9A16 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
4 AH9A2 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
5 AH9A20 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1
6 AH9A10 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
7 AH9A3 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
8 AH9A12 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
9 AH9A1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0
10 AH9A26 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
11 AH9A5 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 AH9A23 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
13 AH9A14 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
14 AH9A11 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
JUMLAH (∑)
DB BA 1 2 1 0 2 0 4 6 4 2 3 3
BB 1 2 2 0 2 0 2 2 3 3 1 1
179
PA 0.14 0.29 0.14 0.00 0.29 0.00 0.57 0.86 0.57 0.29 0.43 0.43
PB 0.14 0.29 0.29 0.00 0.29 0.00 0.29 0.29 0.43 0.43 0.14 0.14
PA-PB 0.00 0.00 -0.14 0.00 0.00 0.00 0.29 0.57 0.14 -0.14 0.29 0.29
KRITERIA 0.00 -0.07 0.00 0.43 0.00 0.29
JELEK JELEK SEKALI JELEK BAIK JELEK CUKUP
NO KODE
BUTIR SOAL
13 14 15 16 17 18
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH9A21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 AH9A4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
3 AH9A16 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1
4 AH9A2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
5 AH9A20 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1
6 AH9A10 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
7 AH9A3 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
8 AH9A12 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
9 AH9A1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
10 AH9A26 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0
11 AH9A5 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
12 AH9A23 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1
13 AH9A14 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
14 AH9A11 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (∑)
180
DB
BA 4 6 4 6 2 5 4 4 5 6 7 7
BB 2 4 3 4 3 2 3 2 3 3 1 4
PA 0.57 0.86 0.57 0.86 0.29 0.71 0.57 0.57 0.71 0.86 1.00 1.00
PB 0.29 0.57 0.43 0.57 0.43 0.29 0.43 0.29 0.43 0.43 0.14 0.57
PA-PB 0.29 0.29 0.14 0.29 -0.14 0.43 0.14 0.29 0.29 0.43 0.86 0.43
KRITERIA 0.29 0.21 0.14 0.21 0.36 0.64
CUKUP CUKUP JELEK CUKUP CUKUP BAIK
NO KODE
BUTIR SOAL
19 20 21 22 23 24
Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan Jawaban Alasan
1 AH9A21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
2 AH9A4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
3 AH9A16 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
4 AH9A2 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1
5 AH9A20 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0
6 AH9A10 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1
7 AH9A3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
8 AH9A12 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1
9 AH9A1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
10 AH9A26 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
11 AH9A5 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
12 AH9A23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 AH9A14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
181
14 AH9A11 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
JUMLAH (∑)
DB
BA 4 4 5 6 5 6 5 4 0 0 5 5
BB 0 0 1 1 1 2 0 2 1 0 3 2
PA 0.57 0.57 0.71 0.86 0.71 0.86 0.71 0.57 0.00 0.00 0.71 0.71
PB 0.00 0.00 0.14 0.14 0.14 0.29 0.00 0.29 0.14 0.00 0.43 0.29
PA-PB 0.57 0.57 0.57 0.71 0.57 0.57 0.71 0.29 -0.14 0.00 0.29 0.43
KRITERIA 0.57 0.64 0.57 0.50 -0.07 0.36
BAIK BAIK BAIK BAIK JELEK SEKALI CUKUP
182
183
REKAP ANALISIS BUTIR SOAL FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST
UJI COBA SKALA BESAR Lampiran C- 9 REKAP ANALISI S BUTI R SOAL FOU R-TIER DIAGNO STIC TE ST
No
Soal
Analisis Butir Soal Keterangan
Validitas Taraf Kesukaran Daya Beda
1 Valid mudah cukup Digunakan
2 Valid sukar jelek Tidak Digunakan
3 Valid mudah baik Digunakan
4 Valid sukar jelek Tidak Digunakan
5 Valid sedang baik Digunakan
6 Valid mudah cukup Digunakan
7 Valid sukar jelek Tidak Digunakan
8 Valid sukar jelek sekali Tidak Digunakan
9 Valid sukar jelek Tidak Digunakan
10 Valid mudah baik Digunakan
11 Valid sedang jelek Digunakan
12 Valid sedang cukup Digunakan
13 Valid mudah cukup Digunakan
14 Valid mudah cukup Digunakan
15 Valid sedang jelek Digunakan
16 Valid mudah cukup Digunakan
17 Valid mudah cukup Digunakan
18 Valid mudah baik Digunakan
19 Valid sedang baik Digunakan
20 Valid sedang baik Digunakan
21 Valid mudah baik Digunakan
22 Valid sedang baik Digunakan
23 Valid sukar jelek sekali Tidak Digunakan
24 Valid mudah cukup Digunakan
LAMPIRAN C-9
HASIL ANALISIS ANGKET RESPON SISWA SKALA BESAR
Lampiran C- 10 HASIL ANALISI S ANGKET RE SPON SISWA SKALA BE SAR
LA
MP
IRA
N C
-10
184
185
186
187
188
PERHITUNGAN REABILITAS SOAL FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST UJI IMPLEMENTASI
Lampiran C- 11 PERHITUNGAN REA BILITAS SOAL FOUR-TIE R DIAGNOSTI C TE ST UJI IMPLEMEN TASI
NO Kode
siswa
Butir Soal
1 2 3 4 5 6
jawaban Alasan jawaban Alasan jawaban Alasan jawaban Alasan jawaban Alasan jawaban Alasan
1 AH8S1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
2 AH8S2 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
3 AH8S3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 AH8S4 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
5 AH8S5 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
6 AH8S6 1 1 1 1 0 1 Y 1 1 1 1 1
7 AH8S7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
8 AH8S8 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0
9 AH8S9 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 AH8S10 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 AH8S11 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
12 AH8S12 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0
13 AH8S13 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
14 AH8S14 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1
15 AH8S15 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
16 AH8S16 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
17 AH8S17 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 AH8S18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
LA
MP
IRA
N C
-11
189
19 AH8S19 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0
20 AH8S20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 AH8S21 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
22 AH8S22 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
23 AH8S23 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
24 AH8S24 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
25 AH8S25 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
26 AH8S26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
27 AH8S27 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
28 AH8S28 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
29 AH8S29 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
30 AH8S30 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
31 AH8S31 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
32 AH8S32 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
33 AH8S33 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
34 AH8S34 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
35 AH8S35 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
36 AH8S36 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
37 AH8S37 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 AH8S38 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
39 AH8S39 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40 AH8S40 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
41 AH8S41 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
42 AH8S42 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1
190
43 AH8S43 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
44 AH8S44 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
45 AH8S45 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
46 AH8S46 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
47 AH8S47 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
48 AH8S48 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
49 AH8S49 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 AH8S50 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
51 AH8S51 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
52 AH8S52 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
53 AH8S53 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0
54 AH8S54 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
55 AH8S55 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
56 AH8S56 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1
57 AH8S57 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
58 AH8S58 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
59 AH8S59 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0
60 AH8S60 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
61 AH8S61 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
62 AH8S62 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0
63 AH8S63 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
64 AH8S64 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0
65 AH8S65 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0
66 AH8S66 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1
191
67 AH8S67 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
68 AH8S68 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
69 AH8S69 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
70 AH8S70 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
71 AH8S71 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
72 AH8S72 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
73 AH8S73 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
74 AH8S74 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75 AH8S75 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1
76 AH8S76 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Varians 0.23 0.25 0.25 0.24 0.23 0.24 0.20 0.23 0.25 0.25 0.25 0.25
192
NO Kode
siswa
Butir Soal
7 8 9 10 11 12
jawaban Alasan jawaban Alasan jawaban Alasan jawaban Alasan jawaban Alasan jawaban Alasan
1 AH8S1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
2 AH8S2 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
3 AH8S3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
4 AH8S4 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
5 AH8S5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
6 AH8S6 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
7 AH8S7 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1
8 AH8S8 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
9 AH8S9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
10 AH8S10 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
11 AH8S11 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
12 AH8S12 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
13 AH8S13 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
14 AH8S14 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
15 AH8S15 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
16 AH8S16 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
17 AH8S17 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
18 AH8S18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
19 AH8S19 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
193
20 AH8S20 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
21 AH8S21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
22 AH8S22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
23 AH8S23 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
24 AH8S24 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
25 AH8S25 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
26 AH8S26 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
27 AH8S27 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
28 AH8S28 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0
29 AH8S29 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
30 AH8S30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
31 AH8S31 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
32 AH8S32 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
33 AH8S33 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
34 AH8S34 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1
35 AH8S35 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
36 AH8S36 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1
37 AH8S37 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
38 AH8S38 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
39 AH8S39 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
40 AH8S40 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
41 AH8S41 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
42 AH8S42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 AH8S43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
194
44 AH8S44 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
45 AH8S45 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
46 AH8S46 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
47 AH8S47 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0
48 AH8S48 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
49 AH8S49 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0
50 AH8S50 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
51 AH8S51 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
52 AH8S52 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
53 AH8S53 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1
54 AH8S54 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
55 AH8S55 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
56 AH8S56 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
57 AH8S57 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
58 AH8S58 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
59 AH8S59 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 AH8S60 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
61 AH8S61 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
62 AH8S62 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0
63 AH8S63 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
64 AH8S64 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
65 AH8S65 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
66 AH8S66 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
67 AH8S67 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
195
68 AH8S68 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
69 AH8S69 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
70 AH8S70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 AH8S71 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
72 AH8S72 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
73 AH8S73 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1
74 AH8S74 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
75 AH8S75 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0
76 AH8S76 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
Varians 0.15 0.17 0.21 0.22 0.13 0.14 0.23 0.09 0.22 0.22 0.25 0.25
196
NO Kode Siswa
Butir Soal SKOR
TOTAL 13 14 15 16 17 18
jawaban Alasan jawaban Alasan jawaban Alasan jawaban Alasan jawaban Alasan jawaban Alasan
1 AH8S1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 23
2 AH8S2 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 10
3 AH8S3 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 22
4 AH8S4 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 12
5 AH8S5 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 8
6 AH8S6 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 21
7 AH8S7 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 25
8 AH8S8 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 14
9 AH8S9 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 9
10 AH8S10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
11 AH8S11 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20
12 AH8S12 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 13
13 AH8S13 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 20
14 AH8S14 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 20
15 AH8S15 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 19
16 AH8S16 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 18
17 AH8S17 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 17
18 AH8S18 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 22
19 AH8S19 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 22
20 AH8S20 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 12
21 AH8S21 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 10
197
22 AH8S22 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 11
23 AH8S23 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 15
24 AH8S24 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5
25 AH8S25 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 9
26 AH8S26 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 19
27 AH8S27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9
28 AH8S28 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 18
29 AH8S29 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 13
30 AH8S30 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 7
31 AH8S31 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 10
32 AH8S32 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 11
33 AH8S33 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 19
34 AH8S34 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 11
35 AH8S35 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 18
36 AH8S36 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 21
37 AH8S37 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 5
38 AH8S38 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 11
39 AH8S39 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 21
40 AH8S40 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 14
41 AH8S41 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 18
42 AH8S42 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 11
43 AH8S43 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 15
44 AH8S44 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 29
45 AH8S45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11
198
46 AH8S46 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 12
47 AH8S47 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 11
48 AH8S48 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 24
49 AH8S49 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 20
50 AH8S50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
51 AH8S51 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 10
52 AH8S52 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16
53 AH8S53 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 15
54 AH8S54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 23
55 AH8S55 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 21
56 AH8S56 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 17
57 AH8S57 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 14
58 AH8S58 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 14
59 AH8S59 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 11
60 AH8S60 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 15
61 AH8S61 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 13
62 AH8S62 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 14
63 AH8S63 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 11
64 AH8S64 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 14
65 AH8S65 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 18
66 AH8S66 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 14
67 AH8S67 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 18
68 AH8S68 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 11
69 AH8S69 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14
199
70 AH8S70 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
71 AH8S71 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 12
72 AH8S72 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6
73 AH8S73 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 21
74 AH8S74 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 13
75 AH8S75 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10
76 AH8S76 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
Varians 0.25 0.25 0.22 0.21 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.16 0.17 27.84 n
76 n-1
75
27.84
7.63
R11 0.74
Interprestasi Kuat
kriteria Realiabel
200
201
Perangkat Instrumen Soal four-tier diagnostic test Lampiran C- 12 Perangkat Instrumen Soal four-tier diagnos tic test
Kelas VIII MTS AL-HIKMAH TAYAN HILIR
Pada materi fotosintesis
1. Kisi-Kisi Dan Kunci Jawaban Instrumen Four Tier Diagnostic Test Konsep
Fotosintesis
Jenjang Sekolah : SMP/MTS
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 90 menit
Jumlah Soal : 40 soal
Bentuk Soal : Four Tier Diagnostic Test
Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
Kompetansi Dasar : 2.2 Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan
transformasi energi pada tumbuhan hijau
Konsep No.
Soal
Indikator Soal Ranah
Kognitif
Kunci Jawaban
Jawaban Alasan
Fotosintesis 1
Mengetahui persamaan
kimiawi fotosintesis
C1 C C
2
Menentukan bagian daun
yang berperan pada
fotosintesis
C3 C C
3 Menentukan letak klorofil
pada tumbuhan
C3 D D
4
Menentukan pemberian
iodium/logul pada
percobaan fotosintesis
C3 B B
5
Menentukan gas yang
dihasilkan oleh Hydrilla
sp.
C3 A A
6
Mengetahui reaksi yang
terjadi saat tabung di tes
dengan api
C1 A A
LAMPIRAN C-12
202
7
Menentukan organel pada
tumbuhan yang berfungsi
menangkap cahaya
C3 A A
8 Menentukan bahan baku
fotosintesis
C3 C C
9 Menentukan letak
respirasi
C3 B B
10
Menentukan gas yang
dikeluarkan oleh
tumbuhan
C3 C C
11
Menunjukkan bagian
pengangkut hasil
fotosintesis
C1 C C
12 Menunjukkan bagian
penyalur air dan garam
C1 C C
13
Menunjukkan bagian
yang efektif pada proses
fotosintesis
C1 B B
14 Menunjukkan bagian
pengangkut zat gula
C1 D D
15 Menjelaskan tumbuhan
hijau sebagai autotrofc
C1 C C
16
Mengetahui pembuktian
percobaan Priestley
mengenai fotosintesis
C1 A A
17 Menentukan gas yang di
keluarkan oleh tumbuhan
C3 C C
18 Menentukan persamaan
kimiawi respirasi
C3 A A
203
Klorofil
Energi cahaya
Klorofil
Energi cahaya
2. Soal Four-Tier Diagnostic Test Pada Materi Fotosintesis
11. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat !
12. Pada bagian pertama, pilihlah jawaban yang paling tepat di antara a, b, c dan
d.
13. Pada bagian kedua, pilih “yakin” jika anda merasa yakin dengan pilihan
jawaban yang anda pilih di bagian pertama. Sebaliknya, pilih “tidak yakin”
jika anda merasa kurang/belum yakin dengan pilihan jawaban yang anda
pilih.
14. Pada bagian ketiga, pilihlah alasan a, b, c atau d yang anda anggap paling
tepat.
15. Jika tidak tersedia alasan yang sesuai dengan pendapat anda, tuliskan alasan
yang dimaksud pada pilihan e yang masih kosong.
16. Pada bagian ke empat, pilih “yakin” jika anda merasa yakin dengan pilihan
alasan yang anda pilih di bagian ketiga. Sebaliknya, pilih “tidak yakin” jika
anda merasa kurang/belum yakin dengan pilihan alasan yang anda pilih.
17. Berilah tanda silang (x) pada setiap pilihan yang anda anggap paling tepat.
18. Kerjakan semua soal yang ada
19. Tidak diperkenankan melihat atau mencontek jawaban peserta tes lainnya.
20. Tidak diperkenankan mencoret-coret lembar soal.
------------------------------------------
41. 1) Persamaan yang berikut ini yang mewakili keseluruhan proses
fotosintesis …
a. glukosa + oksigen karbon dioksida + air
b. karbon dioksida + air glukosa + oksigen
c. karbon dioksida + air energi + glukosa + oksigen
d. glukosa + oksigen energi + karbon dioksida + air
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu…
f. Glukosa yang dibakar oleh oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air
g. Fotosintesis bisa dilakukan tanpa cahaya matahari
204
h. Air dengan bantuan energi cahaya akan mengadakan proses pertama dalam
fotosintesis,dan menghasilkan glukosa (makanan) dan oksigen
i. Energi cahaya matarari untuk menyuplai energi kimia. Energi yang
ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
42. perhatikan gambar berikut ini !
1) Ditunjukkan oleh nomor berapakah bagian daun yang bertugas dalam
proses fotosintesis …
a. 2 dan 4
b. 4
c. 1 dan 2
d. 3
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Berkas pengangkut yang dijadikan sebagai tempat proses fotosintesis
ditunjukkan oleh nomor 1 dan 2
g. Jaringan spons juga memiliki klorofil, dan ditunjukkan oleh bagian nomor
4
h. Bagian nomor 1 dan merupakan jaringan palisade dan jaringan spons di
bagian 2 yang memiliki klorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis.
i. Bagian nomor 3 karena merupakan stomata yang sebagai tempat keluar-
masuk nya oksigen
j. …..
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
205
Perhatikan perangkat percobaan fotosintesis ini untuk soal nomor 3 – 4 !
43. 1) Apakah tujuan dari percobaan sach dengan meneteskan
iodium/lugol …
a. Mematikan sel-sel daun
b. Menguji adanya amilum
c. Menguji pentingnya cahaya matahari
d. Melarutkan butiran klorofil
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Percobaan sach sel-sel daun dimatikan untuk melihat klorofil nya
g. Meneteskan iodium/lugol kedaun dalam percobaan sach berguna untuk
melihat ada atau tidak amilum nya
h. Percobaan sach ingin menguji apakah cahaya matahari penting dalam
proses fotosintesis
i. Meneteskan lugol kedaun dalam percobaan sach berguna untuk
melarutkan klorofil dan daun menjadi pucat
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
44. 1) Apakah fungsi dari alkohol pada percobaan diatas …
a. Melarutkan klorofil
b. Melunakan daun
c. Mematikan kuman
d. Menghilangkan bau
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
206
f. Larutan alkohol pada percobaan sach bertujuan untuk melarutkan
klorofil selama perebusan
g. Alkohol mempunyai peran untuk melunakkan daun selama perebusan
h. Alkohol merupakan larutan antiseptic yang dapat mematikan kuman
i. Fungsi alkohol adalah untuk mengilangkan bau pada daun
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
Perhatikan perangkat percobaan ini untuk soal 5 !
45. 1) Apakah yang terjadi setelah tabung dites dengan api…
a. Bara api bertambah besar
b. Bara api tidak berubah
c. Bara api memercik
d. Bara api padam
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Bara api pada tabung membesar karena ada gas oksigen didalam tabung.
g. Bara api tidak berubah tetapi tidak padam
h. Bara api memercik karena terdapat uap air
i. Bari api padam karena kedap udara
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
207
46. 1) Manakah organel pada tumbuhan berikut yang berfungsi menangkap
cahaya …
a. Kloroplas
b. Stroma
c. Karoten
d. Sitoplasma
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Organel pada tumbuhan yang berfungsi menangkap cahaya adalah
kloroplas karena terletak di membran-membran tilakoid
g. Organel pada tumbuhan yang berfungsi menangkap cahaya adalah
stroma karena terdapat senyawa dan enzim-enzim tertentu
h. Organel pada tumbuhan yang berfungsi menangkap cahaya adalah
karoten karena karoten merupakan pigmen organik yang mementukan
warna tumbuhan
i. Organel pada tumbuhan yang berfungsi menangkap cahaya adalah
sitoplasma karena didalam sitoplasma ada organ untuk menangkap
cahaya.
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
47. 1) Berasal darimanakah oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan saat
proses fotosintesis …
a. Berasal dari udara
b. Hasil penguraian
c. Berasal dari air
d. Terbentuk pada reaksi gelap
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Oksigen yang dihasilkan selama proses fotosintesis berasal dari udara,
karena di udara ada gas oksigen
g. Oksigen yang dihasilkan selama proses fotosintesis berasal dari hasil
penguraian yaitu penguraian aerob
h. Oksigen yang dihasilkan selama proses fotosintesis berasal dari air. Hal
ini dibuktikan melalui percobaan radioktif o18 pada air
208
i. Oksigen dihasilkan selama proses fotosintesis terbentuk saat reaksi gelap
berakhir
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
48. 1) Di mana respirasi tumbuhan terjadi …
a. hanya sel akar
b. Di setiap sel tumbuhan
c. Hanya pada sel-sel daun
d. Hanya sel batang
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Respirasi hanya terjadi di sel-sel akar karena di sel akar terdapat rambut
akar untuk mengambil oksigen
g. Respirasi terjadi pada setiap sel tumbuhan,karena di setiap sel tumbuhan
terdapat organel sel mitokondria yang berfungsi sebagai organel sel
untuk respirasi selular
h. Hanya pada sel-sel daun respirasi terjadi karena pada daun sel daun
terdapat stomata
i. Respirasi hanya terjadi di sel batang kkarena di sel batang memiliki
mitokondria.
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
49. 1) Kapan tumbuhan berrespirasi…
a. Hanya pada malam hari
b. Hanya pada siang hari
c. Sepanjang waktu
d. Ketika ada karbon dioksida.
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Tumbuhan bernafas pada malam hari saat tidak ada energi cahaya
g. Tumbuhan bernafas pada siang hari karena siang hari tumbuhan
megalami proses fotosintesis
209
h. Tumbuhan bernafas sepanjang waktu karena tumbuhan membutuhkan
energi untuk hidup dan respirasi menyediakan energi tersebut
i. Tumbuhan bernafas ketika ada karbon dioksida karena karbon dioksida
sangat dibutuhkan oleh tanaman dengan suplai yang banyak.
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
50. 1) Gas apa yang dikeluarkan oleh tumbuhan …
a. O2
b. CO2
c. O2 dan CO2
d. H2O
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Pada proses fotosintesis menghasilkan C6H12O6 dan O2
g. Tumbuhan mengeluarkan O2 pada siang hari dan mengeluarkan CO2
pada malam hari
h. Tumbuhan membutuhkan gas karbondioksida pada inspirasi dan akan
mengeluarkan gas oksigen pada ekspirasi yang dibutuhkan oleh manusia.
i. Oksigen dihasilkan oleh tumbuhan yang menyebabkan oksigen untuk
makhluk hidup bernapas tidak habis
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
Perhatikan gambar untuk soal 11-14 !
51. 1) Hasil fotosintesis diangkut ke bagian lain melalui organ pada nomor …
a. 4
b. 5
210
c. 6
d. 7
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Gambar 4 adalah floem yang berfungsi untuk mengangkut hasil
fotosintesis ke bagian lain
g. Gambar 5 adalah xylem yang merupakan berkas pengangkut hasil
fotosintesis
h. Gambar 6 adalah jaringan floem yang bertugas sebagai pengangkut hasil
fotosintesis ke bagian tumbuhan lain
i. Gambar 7 adalah berkas pengangkut yang berisi haringan xylem dan
floem
j. …..
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
52. 1) Air dan garam mineral untuk proses fotosintesis disalurkan melalui
organ pada nomor …
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Gambar 3 adalah xylem yang bertugas mengangkut hasil fotosintesis
g. Gambar 4 adalah berkas pengangkut
h. Gambar 5 adalah jaringan xylem yang bertugas untuk mengangkut
mineral dan air untuk difotosintesis
i. Gambar 6 adalah jaringan palisade
j. …….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
53. 1) Organel daun yang paling efektif untuk proses fotosintesis adalah nomor
…
a. 1
211
b. 2
c. 3
d. 4
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Gambar 1 adalah jaringan epidermis
g. Gambar 2 adalah jaringan palisade yang mempunyai klorofil sehingga
paling efektif untuk befotosintesis
h. Gambar 3 adalah jaringan spons
i. Gambar 4 adalah jaringan spons dan palisade yang mempunyai fungsi
untuk berfotosintesis.
j. …..
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
54. 1) Fotosintesis menghasilkan glukosa dan oksigen. Glukosa diangkut
melalui Jaringan yang di tunjukkan
oleh nomor….
a. 1
b. 3
c. 4
d. 6
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Gambar 1 adalah jaringan xylem yang bertugas untuk mengangkut hasil
fotosintesis
g. Gambar 3 adalah berkas pengangkut
h. Gambar 4 adalah jaringan floem yang merupakan jaringan pengangkut
i. Gambar 6 adalah jaringan floem yang mengangkut hasil fotosintesis
berupa zat gula dan mengedarkan nya
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
55. 1) Tumbuhan hijau disebut autotrof karena…
a. Mengambil zah hara sendiri
212
b. Mempunyai zat hijau daun
c. Mampu membuat makanan sendiri
d. Mengambil bahan makanan dari hewan
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Tumbuhan hijau adalah tumbuhan yang dapat mengambil zat hara tanpa
perantara
g. Tumbuhan hijau memiliki klorofil (zat hijau ) yang tinggi untuk
berfotosintesis
h. Tumbuhan hijau makanan mereka sendiri dengan fotosintesis atau
kemosintesis dengan menggunakan komponen abiotik dalam ekosistem.
i. Tumbuhan hijau mengkonversi materi anorganik menjadi zat organic
yang didapat oleh hewan lain
j. …..
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
56. Perhatikan gambar berikut !
2) Dari percobaan tersebut, gas apakah yang dihasilkan oleh tumbuhan
…
e. O2
f. CO2
g. O2 dan CO2
h. H2O
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. Dari percobaan tersebut, gas yang hanya dihasilkan oleh tumbuhan
adalah oksigen, karena gas tersebut yang menyebabkan tikus dapat hidup
dan lilin tetap menyala
213
g. Gas yang dihasilkan adalah co2 yang menyebabkan tikus melemah
h. Gas yang dihasilkan oleh tumbuhan adalah co2 dan o2.
i. Gas yang dihasilkan adalah h2o sehingga tikus hidup tanpa kekurangan
air
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
57. 1) fotosintesis dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor di
bawah Ini yang tidak menentukan
laju fotosintesis adalah …
a. Suhu udara dan kelembaban
b. Kandungan co2
c. Kecepatan transpirasi
d. Ketersedian air
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
3) alasan jawabanmu …
f. laju fotosintesis akan meningkat berirangan dengan meningkatnya suhu
sampai batas toleransi
g. co2 merupakan bahan utama dalam proses fotosintesis.
h. Transirasi merupakan penguapan sehingga air berkurang dalam bentuk
uap air
i. Air juga merupakan bahan untuk fotosintesis yang kemudian dipecah
menjadi hydrogen dan oksigen pada reaksi terang
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
58. 1) Manakah persamaan berikut yang mewakili proses respirasi pada
tumbuhan…
a. Glukosa + oksigen → energi + karbon dioksida + air.
b. Karbon dioksida + air → energi + glukosa + oksigen.
c. karbon dioksida + air klorofil oksigen + glukosa.
energi cahaya
d. glukosa + oksigen → karbon dioksida + air.
2) apakah kamu yakin dengan jawabanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
214
3) alasan jawabanmu …
f. Saat respirasi, tumbuhan memecah energi dalam bentuk glukosa dengan
bantuan oksigen.
g. Saat respirasi tumbuhan memerlukan glukosa
h. Saat respirasi tumbuhan membutuhkan bantuan klorofil dan cahaya
matahari
i. Saat respirasi, tumbuhan mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida dan air.
j. ….
4) apakah kamu yakin dengan alasanmu …
a. Yakin
b. Tidak yakin
HASIL IMPLEMENTASI SOAL FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST
Lampiran C- 13 HASIL IMPLEMEN TASI SOAL FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST
METERI FOTOSINTESIS
KELAS VIII MS AL-HIKMAH TAYAN HILIR
LA
MP
IRA
N C
-13
215
216
217
218
219
220
221
DAFTAR CEK KESESUAIAN BUTIR SOAL FOUR-TIER DIAGNOSTIC
TEST DENGAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
Lampiran C- 14 DAFTA R CEK KESE SUAIAN BU TIR SOAL FOU R-TIER DIAGNO STIC TEST D ENGAN INDIKATOR PEMBELAJA RAN
Petunjuk Pengisisan
1. Berilah tanda (√) pada kolom YA bila sesuai dengan indikator pembelajaran
dan bila tidak sesuai berilah tanda (√) di kolom TIDAK.
Nomor
Soal
Indikator Pembelajaran Kesesuaian
YA TIDAK
1
Menunjukkan bagian daun yang berperan
dalam fotosintesis
√
2 √
6 √
7 √
8 √
9 √
15 √
18 √
3
Melakukan dan membuat laporan hasil
percobaan fotosintesis
√
4 √
5 √
11 √
12 √
13 √
14 √
16 √
10 Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi fotosintesis
√
17 √
Pontianak, 2 April 2018
Mengetahui,
(Arif Didik Kurniawan, S.Pd,.M.Pd)
NIDN 0708048701
Lampiran C-14
ANALISIS BUTIR SOAL TAHAP IMPLEMENTASI Lampiran C- 15 ANALISIS BUTIR SOAL TAHAP IMPLE MENTASI
1. Perhitungan Taraf Kesukaran Four-Tier Diagnostic Test
222
Lam
pira
n C
-15
223
224
225
226
227
2. Analisis Perhitungan Daya Beda Four-Tier Diagnostic Test
228
229
LAMPIRAN D
231
LAMPIRAN D- 1 surat pernyataan validator materi
LAMPIRAN D-1
232
LAMPIRAN D- 2 surat pernyataan validator evaluasi
LAMPIRAN D- 3 surat pernyataan validator bahasa
LAMPIRAN D-2
233
LAMPIRAN D-3
234
LAMPIRAN D- 4 surat izin penelit ian
LAMPIRAN D-4
235
LAMPIRAN D- 5 surat keterangan penelit ian
LAMPIRAN D-5
LAMPIRAN E
231
FOTO PENELITIAN
Lampiran E- 1 FOTO PENELITIAN
Gambar 1. Uji Coba Produk Skala Kecil (A) ; Uji Coba Skala Besar (B) ; Uji
Implementasi (C Dan D).
Lampiran E-1
A
B
C D
top related