penggunaan media pohon angka untuk …
Post on 09-Nov-2021
0 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN MEDIA POHON ANGKA
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA
PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TKN DHARMA WANITA
TEUNOM ACEH JAYA
SKRIPSI
DiajukanOleh
ELI SURIANA
NIM. 150210009
Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2020 M/1441 H
v
ABSTRAK
Nama : Eli Suriana
NIM : 150210009
Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/PIAUD
Judul : Penggunaan Media Pohon Angka untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengenal Angka pada Anak Usia 5-6 Tahun di
TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya
Tanggal Sidang : 9 Januari 2020
Pembimbing I : Dra. Jamaliah Hasballah, MA
Pembimbing II : Rafidhah Hanum, M.Pd
Kata Kunci : Media Pohon Angka, Kemampuan Mengenal Angka
Kemampuan mengenal angka merupakan kemampuan kognitif yang perlu
dikembangkan pada anak usia dini.Media pohon angka dapat mempermudah anak
dalam mengenal angka. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di TKN Dharma
Wanita Teunom Aceh Jaya, kemampuan anak dalam mengenal angka masih rendah,
sebagian anak belum mampu mengenal angka dan sebagian anak belum mengenal
konsep bilangan. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pelaksanaan
aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan media pohon angka di TKN
Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya, 2) Untuk meningkatkan kemampuan mengenal
angka melalui media pohon angka di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang bersifat deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah 15 anak yang terdiri
dari 8 laki-laki dan 7 perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
unjuk kerja, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian aktivitas guru pada siklus
I skor 2,55 (Baik) dan kemampuan mengenal angka anak pada siklus I mencapai
skor 50,53% (Mulai Berkembang). Aktivitas guru pada siklus II meningkat mencapai
skor 3,8 (Sangat Baik), kemampuan mengenal angka anak meningkat pada siklus II
dengan skor 76,1% (Berkembang Sangat Baik). Dengan demikian penggunaan media
pohon angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka pada anak usia dini di
TK Negeri Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Serta para sahabat, para tabi’indan para penerus generasi Islam yang telah
menerangi alam.
Alhamdulillah berkat taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “Penggunaan Media Pohon Angka Untuk
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka pada Anak Usia 5-6 Tahun di
TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya”. Skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) pada Prodi Pendidikan Islam
Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Banda Aceh.
Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terimakasih yang tak
terhingga atas ketulusan dalam membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan
penulisan karya tulis ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankanlah
penulis menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:
vii
1. Ibu Dra. Jamaliah Hasballah, MA selaku pembimbing pertama dan kepada ibu
Rafidhah Hanum, M. Pd selaku pembimbing kedua, yang telah banyak
memberikan bimbingan, nasehat, bantuan, doa dan arahan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Ibu Dra. Aisyah Idris, M. Ag selaku Penasehat Akademik (PA) yang telah
memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Ketua Prodi PIAUD Dra. Jamaliah Hasballah, MA selaku ketua Program
Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini dan kepada seluruh dosen dan staf
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini.
4. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry Banda Aceh, Dr. Muslim Razali, M. Ag beserta stafnya yang telah
membantu penulis.
5. Ibu Erlinawisma, S. Pd selaku kepala sekolah TKN Dharma Wanita dan Ibu
Mariaton, A. Md selaku guru kelas kelompok B serta karyawan lainnya yang
telah banyak membantu peneliti dan member izin kepada penulis untuk
mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.
6. Para pustakawan yang telah banyak membantu penulis untuk miminjamkan
buku dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga karya tulis ini dapat menjadi salah
satu sumber informasi bagi yang membacanya. Tak ada sesuatu yang sempurna,
viii
demikian juga dengan karya tulis ini, oleh karena itu kekurangan pada skripsi ini
dapat di perbaiki di masa yang akan datang.
Banda Aceh, 6 Maret 2020
Penulis,
Eli Suriana
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
E. Definisi Operasional.................................................................................. 6
F. Penelitian Relevan ..................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Anak Usia Dini ........................................................................ 9
1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini ............................................... 9
2. Tahapan Aspek Perkembangan Kognitif Pada
Anak Usia Dini ................................................................................... 10
B. Media Pohon Angka ................................................................................... 11
1. Pengertian Media Pohon Angka .......................................................... 11
2. Manfaat Media Pohon Angka ............................................................. 13
3. Cara Membuat Media Pohon Angka ................................................... 15
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Pohon Angka ............................... 16
C. Kemampuan Mengenal Angka .................................................................. 17
1. Pengertian Mengenal Angka pada Anak Usia Dini............................. 17
2. Prinsip-Prinsip Mengenal Angka pada Anak Usia Dini ...................... 18
3. Tahapan Mengenal Angka pada Anak Usia Dini ............................... 21
4. Tujuan Mengenal Angka pada Anak Usia Dini .................................. 22
5. Indikator Mengenal Angka pada Anak Usia Dini ............................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ................................................................................ 27
B. Subjek Penelitian ....................................................................................... 32
C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian .................................................... 33
ii
D. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 39
F. Teknik analisis Data .................................................................................. 33
G. Pedoman Penulisan ................................................................................... 44
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN HASIL PEMBAHASAN
A. Deskripsi lokasi penelitian ........................................................................ 45
B. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 47
C. Deskripsi hasil penelitian ......................................................................... 48
D. Pembahasan ............................................................................................... 86
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................... 92
B. Saran .......................................................................................................... 93
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan individu yang khas, unik, dan memiliki karakteristik
tersendiri yang sesuai dengan tahapan usianya. Anak usia 4-6 tahun merupakan
bagian dari anak usia dini yang secara terminology disebut sebagai anak usia
prasekolah. Para ahli menyatakan bahwa usia dini merupakan masa golden age,
dimana perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan sampai
50%. Masa ini merupakan tempo untuk meletakkan dasar pertama dalam
mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial-emosional, disiplin
diri, nilai-nilai agama, konsep diri dan kemandirian.1
Konsep bilangan atau angka sangat penting untuk dikuasai oleh anak, dalam
meningkatkan kemampuan kognitif akan menjadi dasar bagi penugasan konsep-
konsep bilangan dan angka. Pengenalan bilangan sangat penting untuk merangsang
kemampuan numerik, yakni simbol angka, konsep bilangan, penjumlahan,
pengurangan, kemampuan logika untuk mengenal angka, membilang angka serta
kemampuan untuk mengelompokkan benda-benda sesuai dengan bentuknya. 2
___________
1 Isjoni, Model PembelajaranAnakUsia Dini, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.19.
2 Nurrahmadani dkk, “ Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka Di Tk Darurrahman Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
[Endidikan Anak Usia Dini, 2(1), 2017, h. 74.
2
Bilangan pada hakikatnya merupakan tanda atau simbol-simbol yang
dinyatakan dengan angka. Angka-angka itu bersifat abstrak jika dibandingkan dengan
benda konkrit.3 Pengenalan konsep bilangan tidak terlepas dari pengenalan konsep
tentang angka-angka. Pengenalan konsep bilangan melibatkan pemikiran tentang
beberapa jumlah suatu benda dan lambang angka. Pembelajaran di Taman Kanak-
kanak khususnya pembelajaran konsep bilangan diharapkan merupakan pembelajaran
yang menyenangkan, dan tidak memaksa.
Menurut Copley, angka adalah lambang atau simbol yang merupakan suatu objek yang terdiri
dari bilangan-bilangan. Sebagai contoh angka 10, dapat ditulis dengan 2 buah angka yaitu
angka 1 dan angka 0. Dalam pengenalan konsep angka ini tidak terlepas konsep angka-angka.
Pengenalan konsep angka melibatkan pemikiran tentang beberapa jumlah suatu benda atau
beberapa banyak benda. Pengenalan konsep angka ini pada akhirnya akan memberikan bekal
awal kepada anak untuk mempelajari operasi penjumlahan.4
Bilangan adalah bagian dari pengalaman anak-anak sehari-hari. Konsep
bilangan dan keselarasan bilangan satu lawan satu menjadi solid bagi anak-anak.
Mengenalkan konsep bilangan atau angka kepada anak TK memang sedikit sulit. Hal
ini dikarenakan konsep bilangan sifatnya abstrak dan anak TK belum bisa berpikir
abstrak melainkan mereka berpikir secara kongkrit. Oleh karena itu dalam dalam
mengenal konsep bilangan atau angka bagi anak, tidak hanya menggunakan tampilan
bahasa lisan saja tetapi harus diiringi dengan tampilan model atau benda mainan
serta dibutuhkanmedia yang kongkrit untuk membantu proses pengenalan bilangan
___________ 3 Netti Hartati, “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1 Sampai 10 Melalui
Media Pohon Bilangan Bagi Anak Tunagrahita Ringan”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, Vol.1.
No.1 Januari 2013. h. 490. 4 Karim Muchtar A. dkk, Pendidikan Matematika untuk Anak Usia Dini, ( Jakarta :
Depdikbud, 2007), h. 17.
3
atau angka.5 Media pohon angka adalah media yang terdiri dari pohon sebagai
materi utama dalam pembelajaran untuk memecahkan masalah, sedangkan batang
berisi jawaban untuk penjumlahan.6
Media pohon angka sangat cocok dalam meningkatkan kemampuan mengenal
angka pada anak, karena didalam media pohon angka banyak mengandung unsur
pembelajaran yang menarik perhatian anak dari gambar bentuk pohonnya dan batang
untuk penjumlahan jawaban. Untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka pada
anak harus menggunakan media semenarik mungkin dan membuat anak tidak merasa
bosan untuk tidak ingin belajar. Akan tetapi dengan media pohon angka ini
membantu dan mempermudah anak mengenal lambang bilangan dan lebih cepat
dalam mengingat lambang bilangan dalam proses pembelajaran penjumlahan. Salah
satu cara yang digunakan mengenal angka untuk anak usia dini dengan
menggunakan media pohon angka, karena media pohon angka bertujuan merangsang
kemampuan mengidentifikasi jumlah dan simbol.
Hal ini sejalan dengan observasi awal yang sudah dilakukan oleh peneliti di
TKN Dharma Wanita, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya. TK Negeri
Dharma Wanita merupakan salah satu lembaga pendidikan formal bagi anak usia
dini. Pelajaran mengenal angka merupakan salah satu dari materi yang diajarkan di
___________ 5 Nunik primaningsih, “penggunaan media kartu angka bergambar dalam mengenal konsep
bilangan usia 5-6 tahun di tk”, h. 70.
6 Rudy Setiawan Dkk, “Alternatif Peningkatan Kreativitas Mahasiswa Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Melalui Media Pohon Matematika”, Jurnal Of Matcthemtics Educatrion,
Sctence And Technology, Vol.2, No. 2, Desember 2018. h. 191
4
sekolah tersebut. Pada observasi awal peneliti menemukan bahwa dalam proses
pembelajaran yang berlangsung anak belum mampu mengenal benda dari 1-10,
sebagian anak belum mengenal konsep bilangan, dan anak belum mengenal lambang-
lambang bilangan. Agar pembelajaran mengenal angka pada anak usia dini mudah
dipahami dan diingat, maka perlu adanya suatu media pembelajaran yang dapat
menunjang kemampuan mengenal angka pada anak usia dini, salah satu nya adalah
media pohon angka.7 Berdasarkan permasalahan diatas maka dari itu penulis tertarik
mengangkat judul “Penggunaan Media Pohon Angka untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengenal Angka pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Negeri Dharma
Wanita Teunom Aceh Jaya”.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana aktivitas guru dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka
melauli media pohon angka pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Dharma
Wanita Teunom Aceh Jaya?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan mengenal angka dengan media pohon
angka pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Dharma Wanita Teunom Aceh
Jaya?
___________ 7 Erlina, “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengurutkan Bilangan 1-10 Melalui Media
Pohon Hitung Anak Kelompok B di Tk Baptis Setia Bakti Kota Kediri”, Jurnal PINUS, Vol. 3, No. 2,
2018. h. 75.
5
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui aktivitas guru dalam meningkatkan kemampuan
mengenal angka melalui media pohon angka pada anak usia 5-6 tahun di TK
Negeri Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya.
2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal angka dengan media
pohon angka pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Dharma Wanita
Teunom Aceh Jaya.
D. Manfaat Penelitian
Pada penelitian penggunaan media pohon angka untuk meningkatkan
kemampuan mengenal angka pada anak diharapkan dapat memberi manfaat yaitu:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan di bidang
pendidikan khususnya dalam penggunaan media pohon angka untuk meningkatkan
kemampuan mengenal angka.
a. Manfaat bagi peneliti
Manfaat bagi peneliti dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah
informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman langsung tentang cara memilih
media yang tepat dalam pembelajaran guna mengembangkan aspek
perkembangan anak sesuai dengan yang diharapkan.
6
b. Manfaat bagi guru
Manfaat bagi guru dalam penelitian ini diharapkan agar dapat membantu guru
dalam memilih media sebagai pengetahuan baru dalam pembelajaran serta
menambah wawasan dan mendorong guru agar selalu menciptakan media yang
kreatif.
c. Manfaat bagi sekolah
Manfaat bagi sekolah diharapkan dengan adanya media pembelajaran
tersebut, dapat menjadi alat bantu dalam mempermudah dan memperjelas
penyampaian materi sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana secara
efektif dan mendapatkan hasil yang maksimal untuk memperbaiki pembelajaran
disekolah yang bersangkutan sehingga mampu mengembangkan seluruh aspek
perkembangan anak.
2. Manfaat praktis
a. Manfaat bagi anak
Manfaat bagi anak dalam penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan anak dalam mengenal angka, dan pengalaman langsung tentang
mengenal angka, guna mengembangkan aspek perkembangan anak sesuai dengan
yang diharapkan.
E. Definisi Operasional
1. Media pohon angka
Media adalah perantara atau pengantar dari pengirim ke penerima dalam
proses belajar mengajar. Media mempunyai arti yang cukup penting karena dengan
7
kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan
adanya media sebagai perantara dalam proses pembelajaran.8
Media pohon angka merupakan sebuah media sekaligus menjadi alat bermain
bagi anak melalui permainan anak dapat mengenal dan memperoleh pengalaman baru
mengenai benda-benda tertentu seperti nama-nama benda benda, jumlah,
warna,berhitung dan sebagainya.9
2. Mengenal angka
Bilangan dan angka adalah dua hal yang berbeda. Bilangan mewakili banyaknya
suatu benda, simbol atapun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu
bilangan disebut sebagai lambang bilangan atau angka. Sedangkan angka adalah
suatu lamabang tertulis sebagai anggota dari sutau sistem perhitungan dan
pengukuran.10
3. Anak usia dini
Anak usia 5-6 tahun merupakan kelompok anak yang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan nilai agama, moral, bahasa, kognitif, sosial-
___________
8Ade Siti Haryati, “Penggunaan Media Gambar Dan Media Radio Pada Pembelajaran
Menulis Deskripsi Siswa Kelas X Sma Tunas Harapan Balaraja Tanggerang”. Jurnal Kredo, Vol.1.
No. 2 April 2018. h. 18.
9 Nurrahmadani dkk, “ Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka Di Tk Darurrahman Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
[Endidikan Anak Usia Dini, 2(1), 2017, h. 71.
10
Isabella Hasiana dkk, “ Mengembangkan Kemampuan Mengenal Angka 1-1- Melalui Kartu
Angka Pada Taman Kanak-Kanak Kelompok A”, jurnal WAHANA Volume 69, Nomor 2, 2, 2017. h.
63
8
emosional, fisik motorik dan seni. Anak usia 5-6 tahun merupakan anak yang sudah
mampu untuk mengkomunikasikan hubungan matematis secara sederhana terutama
penambahan dan pengurangan dengan menggunakan benda-benda konkrit ataupun
gambar.
F. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nunik Primaningsih dkk, Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Unta Pontianak, peneliti memilih media kartu
angka dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenalkan konsep bilangan.
Yang membedakan penelitian Nunik Primaningsih dengan penelitian ini yaitu
media yang digunakan serta metode dalam meneliti.11
2. Penelitian yang dilakukan oleh Isabella Hasiana dkk, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, peneliti memilih media
kartu angka untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka pada anak usia.
Yang membedakan Penelitian Isabella dengan Penelitian ini yaitu media yang
digunakan dan metode Penelitian Isabella menggunakan quasi experimental
design.12
___________ 11
Nunik primaningsih, “penggunaan media kartu angka bergambar dalam mengenal konsep
bilangan usia 5-6 tahun di tk”, h. 2.
12
Isabella Hasiana dkk, “ Mengembangkan Kemampuan Mengenal Angka 1-1- Melalui Kartu
Angka Pada Taman Kanak-Kanak Kelompok A”, jurnal WAHANA Volume 69, Nomor 2, 2, 2017. h.
63
9
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurrahmadani dkk, Jurusan Pendidikan Guru
Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Darussalam, Banda Aceh, Indonesia, Peneliti memilih media pohon angka untuk
memperkenalkan bilangan untuk anak. Yang membedakan Penelitian
Nurrahmadani dengan penelitian ini yaitu teknik pengumpulan data yang
menggunakan teknik wawancara.13
___________ 13
Nurrahmadani dkk, “ Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka Di Tk Darurrahman Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
[Endidikan Anak Usia Dini, 2(1), 2017, h. 70.
10
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pendidikan Anak Usia Dini
1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar dan
menempati kedudukan sebagai masa “golden age” dan sangat strategis dalam
pengembangan sumber daya manusia. Menurut jamilah rentang usia anak dari lahir
sampai usia enam tahun adalah usia kritis sekaligus strategis dalam proses pendidikan
dan dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan seseorang pada usia
selanjutnya.1 Artinya usia dini merupakan periode kondusif untuk menumbuh
kembangkan berbagai kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik, kognitif,
bahasa, sosial emosional, dan spiritual.
Pendidikan bertujuan untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar
kepada anak untuk mengembangkan diri sesuai bakat dan kemampuan anak, serta
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pembelajaran mengenal angka merupakan bagian terpenting bagi anak.
Kegiatan mengenal angka dilakukan dengan menggunakan media yang menarik atau
menggunakan permainan yang dapat mempengaruhi minat belajar anak dalam
berhitung. Kemampuan membilang merupakan salah satu kemampuan yang penting
____________ 1 Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 6.
11
untuk anak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak dapat membilang dengan
baik. Membilang yaitu menyebutkan bilangan sesuai dengan urutan.2
2. Tahapan Aspek Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Dini
Pembelajaran kognitif diperlukan oleh anak didik untuk mengembangkan
pengetahuan tentang apa yang dilihat, didengar, dirasa, diraba, dan dicium melalui
panca indra yang dimilikinya. Kognitif adalah proses pemikiran yang terjadi didalam
otak sehingga menghasilkan pengetahuan kognitif yang mencangkup berbagai
aktivitas mental seperti memperhatikan, mengingat, melambangkan, berhitung,
mengelompokan, merencanakan, menalar, menghasilkan, dan membayangkan.3
Usia 4-6 tahun yaitu masa anak mengenal angka, dalam tahap ini anak mulai
mengenal angka sederhana, misalnya menyebutkan angka secara berurutan walaupun
masih keliru urutannya.4
Menurut piaget semua anak memiliki pola perkembangan kognitif yang sama
yaitu melalui empat tahapan: (1) Sensori-motor, (2) Pre-oprasional, (3) Konkret-
operasional, dan (4) Formal operasional.5 Dari penjelasan Piaget dapat disimpulkan
____________ 2 Lestari, K. W. Konsep Matematika, (Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebuidayaan,
Direktorat Jendral Pendidikan Ank Usia Dini Nonformal dan Informal, Direktorat Pembinaan
Pendidikan Anak Usia Dini, 2011), h. 34.
3 Rini, Psikologi Perkembangan Anak, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2006), h.34.
4Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam berbagai Aspeknya.
(Jakarta: Kencana, 2011), h.47
5 Suyanto, Konsep Dasar Anak Usia Dini, (Jakarta: Departemen Pemdidikan Nasional, 2005),
h. 54
12
bahwa keempat tahap perkembangan tersebut berlaku serentak disemua aspek
perkembangan kognitif. Masa anak usia dini masuk ke dalam tahap pre-operasional.
Piaget mengatakan tahap ini antara usia 2-7 atau 8 tahun ciri pokok perkembangan
pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol atau bahasa tanda dan mulai
berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap intuitif adalah umur 4-8 tahun, anak
telah dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan kesan yang abstraks.
B. Media Pohon Angka
1. Pengertian Media Pohon Angka
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium,
secara harfiah mempunyai arti antara atau perantara. Media pembelajaran
merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan
media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran, karena media
sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar.6
Media pohon angka merupakan suatu inovasi dari media pembelajaran.
Dengan adanya media pohon angka anak lebih meningkatkan kognitif mengenal
angka dan mampu berpikir dengan menggunakan lambang bilangan. Media Pohon
Angka adalah sebuah media sekaligus menjadi alat bermain bagi anak melalui
permainan anak dapat mengetahui banyak hal. Mereka dapat mengenal angka dan
memperoleh pengalaman baru.
____________ 6 Asmariani, “Konsep Media Pembelajaran Paud”, Jurnal Al-Afkar, Vol.5.No.1, 2016. h. 26-18.
13
Media pohon angka bisa terbuat dari kayu, dan plastik, gabus atau busa, dengan
kelengkapan seperti asesorisnya, bisa berupa buah, bunga atau pohon dengan
bilangan bilangan yang melambangkannya, hal ini diharapkan untuk lebih
meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal angka. Media pohon angka yang
dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung nilai
pndidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak, baik yang
berasal dari lingkungan sekitar (alam) maupun yang dapat dibuat (dibeli).
Media pohon angka adalah balikan dari masalah-masalah yang biasa
diberikan dikelas, terutama dalam latihan-latihan soal yang diberikan. Selama ini
soal-soal yang diberikan kepada peserta didik dapat dikategorikan: (1) menentukan
nilai (menghitung), (2) menyederhanakan, (4) menggambar, (3) membuktikan
(meskipun sangat jarang). Dalam pembelajaran dengan media pohon matematika,
justru jawaban sudah diberikan dan anak diminta untuk mengkonstruksi soalnya. Soal
yang jawabannya tidak tunggal dan anak diminta untuk mencari semua jawaban yang
mungkin. Sebagai contohnya, ketika membahas materi operasi hitung pada bilangan
bulat, soal yang biasanya diberikan didalam kelas adalah mencari hasil dari operasi
yang diberikan7
Pohon angka merupakan media pembelajaran yang diwujudkan berdasarkan
gambar pohon. Pohon angka terdiri dari bagian batang, dan daun. Daun berperan
____________
7 Wahid Ibnu Zaman, “Pembelajaran Matematika Dengan Media Pohon Matematika Pada
Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat”, Jurnal Forum Komunikasi Ilmiah Dan Ekspresi Kreatif Ilmu
Pendidikan, Vol. 14. No. 2, Oktober 2012. h. 240.
14
sebagai materi utama, batang berisi jawaban, dan daun berisi masalah-masalah dari
jawaban yang terdapat pada batang.8
2. Manfaat Media Pohon Angka
Manfaat media pohon angka yaitu berlatih mengenal angka, pengenalan aneka
benda, melatih kreativitas, motorik halus dan emosi.9 Manfaat media pohon angka
yaitu berlatih berhitung, mengenal angka, pengenalan aneka benda, melatih
kreativitas, motorik halus dan emosi. Media selain digunakan untuk mengantarkan
pembelajaran secara utuh juga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian
tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi.10
Dapat disimpulkan bahwa media sangat penting dalam proses belajar mengajar yang
dapat mengantarkan anak kepada tujuan pendidikan. Banyak manfaat yang diperoleh
dalam media pohon angka antara lain yaitu: mengenal konsep bilangan, mengenal
bentuk dan warna dari media pohon angka, dan meningkatkan kemampuan berfikir.11
a. Mengenal konsep bilangan, cara berpikir anak bersifat memusat kan masih kaku,
perlunya media dan metode dalam pembelajaran. Dengan adanya konsep
bilangan di dalam media pohon angka tersebut, anak lebih bersemangat dan
____________ 8 Rudy Setiawan Dkk, “Alternatif Peningkatan Kreatifitas Mahasiswa Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Melalui Media Pohon Matematika”, Journal Of Mathematic Education Sctence And
Technology, Vol.2. No. 2, Desember 2017. h .91. 9 Erlina, “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengurutkan Bilangan 1-10 Melalui Media
Pohon Hitung Anak Kelompok B di Tk Baptis Setia Bakti Kota Kediri”, Jurnal PINUS, Vol. 3, No. 2,
2018. h. 75.
10 Guslida dan Rita Kurnia, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Pekanbaru, 2018), h. 180. 11
Nurrahmadani ddk, “Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka di TK Darurrahman Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Guru Anak Usia Dini 2(1) : Mei 2017, h. 71.
15
menyenangkan dalam mengenal lambang bilangan. Menurut suyanto angka 1
sampai 9 merupakan simbol matematis dari banyaknya benda. Anak pada
mulanya tidak tahu akan hal itu. Oleh karena itu anak perlu dilatih untuk
mengenal bilangan dengan lambang bilangan melalui media tersebut.
b. Mengenal bentuk dan warna dari media pohon angka, dengan adanya pengenalan
warna, bentuk dan simbol pada anak, dengan mudahnya anak mengerti dasar-
dasar mengelompokkan sesuatu dasar satu dimensi, seperti kesamaan warna,
bentuk dan ukuran.
c. Meningkatkan kemampuan berpikir, anak akan melatih sel-sel otaknya untuk
mengembangkan kemampuan berpikir saat anak memasangkan lambang bilangan
dan menjumlahkan hasil bilangan tersebut, anak memiliki kepekaan terhadap
angka bilangan, senang melihat lambang bilangan, cepat menguasai simbol
bilangan dan pembilangan, mengidentifikasi dengan baik bilangan(angka) pada
uang serta mampu membilang dengan cepat.
3. Cara Membuat Media Pohon Angka
Cara dalam membuat media pohon angka sangatlah mudah dan sederhana,
serta bahan yang digunakan pun sangat mudah untuk didapatkan tetapi menarik untuk
digunakan dalam proses pembelajaran dan mudah untuk dimainkan untuk anak-anak.
Berikut ini merupakan bahan dan alat untuk membuat media pohon angka:
a. Bahan dan alat
1) Karton tebal
2) Kain flanel
16
3) Kancing baju
4) Lem lilin
5) Gunting
6) Dadu
7) Kertas warna
b. Cara membuat media pohon angka
1) Potong kain flanel sesuai bentuk dan ukuran pohon yang akan dibuat
bentuk (pohon mangga) dengan gunting.
2) Gambar bentuk pohon mangga, ranting, daunnya.
3) Setelah membentuk pola gambar pohon mangga, potong dengan
gunting secara hati-hati sehingga membentuk gambar pohon mangga
yang bagus.
4) Setelah bentuk gambar pohon mangga tersebut jadi, kemudian tempel
di atas karton tebal sesuai gambarr pohon asli.
5) Potong kertas warna serta menulis angka untuk jawaban, dan menulis
bentuk segiempat untuk meletakkan dadu supaya mendapat jawaban
dari penjumlahan kancing baju. Kemudian diamkan beberapa menit
agar lem lilinya melekat dan kuat.
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Pohon Angka
Kelebihan dan kekurangan media pohon angka adalah sebagai berikut :
1. Mudah didapatkan di lingkungan
2. Terbuat dari bahan yang aman untuk anak usia dini
17
3. Guru mendapatkan kesempatan untuk lebih mengenal anak
4. Anak dapat belajar tentang angka dengan mudah
5. Anak dapat belajar mengelompokkan angka12
Kelebihan dari media pohon angka ini yaitu benda kongkrit akan lebih
mempermudah anak dalam mengkonkritkan konsep penjumlahan, bentuk dan
lambang bilangan yang menarik dapat membangkitkan minat belajar anak serta
mengurangi kejenuhan, simbol penjumlahan dan lambang angka anak dapat
mempelajari konsep angka dan penjumlahan, media pohon angka ini terdiri dari daun
dan batang pohon yang telah tertempel diatas karton tebal. Adapun kelemahan dari
media pohon angka ini yaitu kurang praktis dibawa-bawa karena bentuk media pohon
angka yang lebih besar dibandingkan media yang lainya, membutuhkan ketelitian
dalam mengoperasikannya, dan mudah koyak jika terkena air.
C. Kemampuan Mengenal Angka
1. Pengertian Kemampuan Mengenal Angka pada Anak Usia Dini
Kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil
dari pembawaan dan latihan. Seseorang dapat melakukan sesuatu karena adanya
kemampuan yang dimilikinya. Kemampuan adalah daya yang dihasilkan dari
____________
12 Elisa Malapata Dan Lanny Wijayaningsih, “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia
4-5 Tahun Melalui Media Lumbung Hitung”, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 3. Issue 1
(2019). h.285.
18
pembawaan dan juga latihan yang mendukung individu dalam menyelesaikan
tugasnya.
Seiiring dengan perkembangan pemahaman bilangan ini, menyatakan bahwa
konsep bilangan berhubungan dengan kata-kata, ketika anak mulai berbicara.
Pengalaman yang dialami anak, di antaranya konsep bilangan. Kemampuan mengenal
angka termasuk dalam perkembangan kognitif yang merupakan dasar bagi
perkembangan intelegensi pada anak. Intelegensi merupakan suatu proses
berkesinambungan yang menghasilkan struktur dan diperlukan dalam interaksi dan
lingkungan. Dari interaksi dengan lingkungan individu akan memperoleh
pengetahuan menggunakan asimilasi, akomodasi dan kendalikan oleh prinsip
keseimbangan.
Mengenalkan konsep bilangan atau angka kepada anak tentunya
menggunakan cara-cara yang disesuaikan dengan usia dan tahapan berpikirnya. Anak
yang sudah mengenal konsep bilangan diharapkan mampu memahami konsep pada
jenjang berikutnya. Menurut Tadkirotun angka atau bilangan adalah lambang atau
simbol yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Bilangan banyak
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Namun denikian, bilangan yang ditemui anak-
anak sebenarnya memiliki arti yang berbeda-beda.13
Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas bahwa untuk dapat
mengembangkan konsep bilangan pada anak-anak Taman Kanak-kanak tidak
____________ 13
Musfiroh Tadkirotun, Pengembangan Kecerdasan Majemuk, (Tangerang : Universitas
Terbuka, 2012). h. 45.
19
dilakukan dalam jangka waktu pendek, yang harus dilakukan secara bertahap dalam
jangka waktu yang lama, serta dibutuhkan media yang kongkrit untuk membantu
proses pembelajaran mengenal bilangan.
Angka 1 sampai 10 ini adalah angka pertama yang digunakan seluruh manusia
ketika masa anak sebelum mengenal mengenal bilangan lain yang lebih besar. Angka
1-10 ini adalah pendidikan pengenalan angka diawal.14 Pada masa ini terjadi
perkembangan fisik yang sangat pesat. Bilangan angka merupakan suatu konsep
tentang bilangan angka 1-10 sebagi angka pemula yang terdapat unsur-unsur penting
seperti nama, urutan, bilangan dan jumlah. Menurut Departemen Pendidikan Nasional
kemampuan mengenal angka pada awal berhubungan dengan berbagai percobaan
atau demontrasi sebagai suatu pendekatan secara ilmiah atau logis dengan tetap
mempertimbnagkan tahapan berpikir anak. 15
Menurut Vigostsky dalam Megawangi, mengenal angka denga proses
bermaian dan aktivitas yang bersifat konkrit dapat memeberikan momentum alami
bagi anak untuk belajar sesuatu yang sesuai dengan tahap perkembangan umurnya
dan kebutuhan spesifik anak.16
Piaget terkenal dengan teorinya tentang bagaimana seorang anak belajar
melalui tindakan yang dilakukan. Menurut Piaget, pemahaman anak dibangun melalui
____________ 14
Marsitoh, Psikokologi Anak (Psikologi Perkembangan), (Bandung : Mandar Maju, 2005), h.
97.
15
Ahmad Sabri, Pendidikan Anak Sebelum Sekolah, ( Jakarta : Bina Jaya Press, 2005), h. 55.
16
Vigostsky Dalam Megawangi, Sepuluh Angka Untuk Anak-Anak, ( Jakarta : Angkasa Group,
2009), h. 30
20
tindakan sehingga teori ini sering disebut juga teori construktivism, dimana seorang
anak dapat memahami suatu konsep melalui pengalaman konkritnya.17
Kemampuan mengenal angka termasuk dalam perkembangan kognitif yang
merupakan dasar bagi perkembangan intelegensi pada anak. Intenlegensi merupakan
suatu proses berkesinambungan yang menghasilkan struktur dan diperlukan dalam
interaksi dan lingkungan. Dari interaksi dengan lingkungannya indvidu akan
memperoleh pengetahuan dengan mengguankan asimilasi, akomodasi dan
dikendalikan oleh prinsip berkesinambungan.18
2. Prinsip-Prinsip Mengenal Angka Mengenal Angka pada Anak Usia Dini
Para psikologis perkembangan menyadari bahwa gambaran pola
perkembangan yang tepat merupakan dasar untuk memahami anak-anak . untuk
mencapai suatu pembelajaran yang efektif, maka pada pelaksanaannya harus
memperhatikan beberapa prinsip-prinsip perkembangan yang dikemukakan oleh
Bredekamp, S dan Copple19 meliputi :
a. Aspek-aspek perkembangan anak seperti fisik, sosial, emosional, dan
kognitif satu sama lain terkait erat. Perkembangan dalam satu ranah
berpengaruh dan dipengaruhi oleh perkembangan dalam ranah-ranah yang
____________ 17
18
Yudha M Saputra Dan Rudyanto, Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan
Keterampilan Anak Tk, (Jakarta : Depdiknas : Dikti Direktorat, 2005), h. 165.
19
Hartati Sofia, Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini, (Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional, 2005), h.12.
21
lain. Perkembangan dalam satu ranah dapat membatasi atau mendukung
perkembangan yang lain.
b. Perkembangan terjadi dalam suatu urutan, kemampuan keterampilan dan
pengetahuan dibangun berdasarkan pada apa yang telah diperoleh
terdahulu.
c. Perkembangan berlangsung dengan rentang yang bervariasi antara anak
dan juga antar bidang perkembangan dari masing-masing fungsi.
d. Pengalaman awal memiliki pengaruh kumulatif dan terunda terhadap
perkembangan anak. Pengalaman-pengalaman awal anak bersifat
kumulatif dalam arti bahwa jika suatu pengalaman terjadi, maka
pengalaman itu jarang bisa memiliki sedikit pengaruh. Sebaliknya jika
pengalaman tersebut sering terjadi, maka pengearuh bisa kuat, kekal dan
bahkan semakin bertambah.
Menurut Partini pada kecerdasan mengenal angka pada anak usia dini
orientasinya adalah anak mampu menggunakan logika sederhana. Pada awalnya anak
harus dikenalkan satu persatu angka dan yang harus dihapalnya. Orang tua dapat
mengajarkannya dengan nyanyian, mengenalkan angka 1-10 dengan menghitung
jumlah jari-jarinya juga cukup membantu. Selanjutnya adalah mengajari anak berpikir
logis dalam arti memahami rumus-rumus sebab akibat yang dilambangkan dengan
penambahan dan pengurangan.20
____________
22
Mengenal angka merupakan bagian dari kemampuan kognitif. Agar
pelaksanaan bidang pengembangan kognitif yaitu membilang di Taman Kanak-kanak
dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan, maka prinsip langkah-
langkah pelaksanaan kemmapuan mengenal angka21 dapat dilakukan sebagai berikut
a. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menghubungkan
pengetahuan yang sudah diketahui dengan pengetahuan yang baru
diperolehnya . misalnya mengenalkan konsep bilangan 1-10 dengan
menghubungkan lambang bilangannya.
b. Dalam memberikan kegiatan perkembangan kognitif, terutama untuk
kegiatan persiapan pengenalan konsep bilangan, hendaknya guru-guru
memperhatikan masa peka.
c. Untuk mencapai kemampuan pengembangan kognitif tidak semua
dilaksanakan sekaligus dalam satu kegiatan, akan tetapi dapat dilakukan
secara bertahap dengan keadaan dan tingkat perkembangan anak.
d. Dalam memberikan pengembangan mengacu pada kompetensi yang
hendak dicapai dan sedapat mungkin dikatikan dengan tema yang yang
sedang dibahas.
20
Partini, Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta : Grafindo Litera Media, 2010),
h. 78
21
Depdiknas, Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan Di Taman Kanak-
Kanak, ( Jakarta : Dirjen Dikdasmen, 2007), h. 16.
23
e. Dalam memberikan kegiatan pengembangan mengacu pada kompetensi
yang hendak dicapai dan sedapat mungkin dikaitkan dengan tema yang
sedang dibahas.
f. Pelaksanaan kegiatan pengembangan dapat menggunakan bermacam-
macam metode sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai.
g. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sarana dan sumber belajar.
h. Kegiatan-kegiatan yang diberikan hendaknya merupakan pengetahuan
yang objektif sesuai dengan kenyataan.
3. Tahapan Mengenal Angka Mengenal Angka pada Anak Usia Dini
Untuk mengenalkan konsep angka pada anak prasekolah dapat dilakukan
salah satunya dengan mengajarkan berhitung atau mengenal angka 1-10. Contoh lain
dalam kegiatan terseebut anak akan mengenal kata-kata satu, dua, tiga, empat, dan
lima dan seterusnya
Adapun menurut Yuliana beberapa kemampuan mengenali lambang bilangan
atau angka yaituu harus dikembangkan pada anak di prasekolah adalah, (1)
membilang 1-10, (2) menyebut angka, (3) mengenal konsep dan simbol angka, (4),
menghubungkan konsep bilangan dan lambang bilangan, (5) mengenal konsep sama
dan tidak sama.22
Telah disebutkan juga dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
____________ 22
Yuliana Nurani Sujiono, Metode Pengembangan Kognitif, (Jakarta : Universitas Terbuka,
2009), h. 512.
24
Anak Usia Dini bahwa tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5-6 tahun dalam
lingkup perkembangan kognitif beberapa diantaranya yaitu, (1) mengenal konsep
ukuran, (2) mengurutkan berdasarkan ukuran benda, (3) mengenal angka, (4)
menggunakan angka untuk menghitung, (5), mencocokkan jumlah benda dengan
lambang bilangan atau angka yang sesuai.23
Anak dapat menuliskan angka sebagai lambang banyaknya benda dengan
syarat anak sudah mempergunkan alat tulis. Mengenalkan angka dengan cara
menulis, sebagai langkah awal dengan menebali angka. Untuk memudahkan anak
mengingat konsep angka, bisa menggunakan bentuk benda yang hampir sama dengan
bentuk angkanya dan pada tahapan saat inilah pengenalan angka pada anak melalui
media yang mendukung perkembangan anak yaitu media pohon angka.
4. Tujuan Mengenal Angka pada Anak Usia Dini
Tujuan program kegiatan belajar anak TK adalah untuk membantu
meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan, dan daya
cipta, yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
Berkaitan dengan kemampuan mengenal angka, dikemukakan dalam.
Depdiknas 2007 bahwa kemampuan mengenal bilangan (angka) untuk anak usia 5-6
tahun yaitu :
a. Anak dapat menyebutkan angka samapai 20 secara urut
____________ 23
Peraturan Mendteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014
Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
25
b. Menunjukkan angka 1-20 secara urut
c. Menunjukkan jumlah bneda secara urut
d. Mencari angka sesuai dengan jumlah benda
e. Menunjukkan kumpulan benda jumlahnya sama, tidak sama, lebih banyak
dan lebih sedikit.
f. Menyebutkan kembali benda-benda yang baru dilihat
Adapun tujuan secara khusus dalam pengenalan angka adalah (1) dapat
berpikir logis sejak dini, melalui pengamatan terhadap benda-benda konkrit, gambar-
gambar atau angka-angka yang terdapat disekitar anak, (2) dapat menyesuaikan dan
melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan
keterampilan berhitung, (3) memiliki ketelitian konsentrasi, abstraksi dan daya
apresiasi yang tinggi, (4) memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat
memperkirakan kemungkinan urutan sesuatu peristiwa yang terjadi disekitanya, dan
(5) memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.
Pembelajaran mengenal angka memiliki tujuan yang cukup beragam
diantaranya adalah agar anak mampu mengetahui angka dengan aktivitas
konkrit. Berikut ini terdapat tujuan dan fungsi pembelajaran bilangan atau
angka bagi anak usia dini, yaitu :
a. Anak menjadi familiar dengan angka yang akan ditemui disepanjang
kehidupannya, karena pada dasarnya anak tidak akan terlepas dari
angka.
26
b. Dengan adanya pembelajaran bilangan bagi anak TK, akan lebih
mudah memberi pemahaman arti angka, maksud dari angka tersebut
baik secara abstrak maupun konkrit.
c. Mengenal bilangan bisa menjadi salah satu cara untuk melatih daya
ingat anak.
5. Indikator Mengenal Angka pada Anak Usia Dini
Menurut PERMENDIKBUD 137 mengenai kognitif dalam standar isi pasal
10 ayat (1), menyatakan bahwa:
a. Belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan
masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan
diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam
konteks yang baru;
b. Berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif,
berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan
c. Berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan
menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu
merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk
gambar.24
Indikator yang dimaksud dalam penelitian ini adalah indikator kognitif anak
dalam pembelajaran mengenal angka. Dari beberapa ranah kognitif di atas, yang
____________
24 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137, h. 5.
27
termasuk kedalam indikator kemampuan kognitif anak dalam pembelajaran mengenal
angka yaitu menurut PERMENDIKBUD 137 tentang berfikir simbolik yang terdiri
atas: menyebutkan lambang bilangan 1-10, menggunakan lambang bilangan untuk
menghitung, dan mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan. Ketiga indikator
tersebut dapat menjadi acuan untuk mengukur sejauh mana tingkat pembelajaran
mengenal angka dengan menggunakan media pohon angka.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari
classroom action research, yaitu satu Action Research yang dilakukan di kelas.
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti di dalam
kelasnya sendiri melalui refleksi diri.1
Menurut Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas merupakan proses
pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui rekleksi diri dalam upaya
untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang
terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan
tersebut.2
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk melakukan perbaikan dan
peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses pembelajaran.3
Menurut Creswell menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah
_____________
1 Kuswaya Kadarko, Penelitian Tindakan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), h. 15.
2 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas. Kencana Media Group, (Jakarta : 2011), h. 86
3 Nurdinah Hanifah, Memahami Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan Aplikasiinya,
(Bandung: UPI PRESS, 2014), h. 9
29
untuk meningkatkan praktek pendidikan, peneliti mempelajari masalah mereka
sendiri atau masalah di sekolah atau lingkungan pendidikan.4
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin, yang
menyatakan bahwa dalam setiap siklus penelitian terdiri dari langkah, diantaranya
perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observasi), dan
refleksi (reflecting).5 Secara garis besar dalam penelitian ini menggunakan siklus.
Apabila permasalahan belum terselesaikan maka akan dilanjutkan dengan siklus
selanjutnya. Siklus I dan siklus II dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1
di bawah ini :
Gambar 3.1. Siklus I dan Siklus II Kurt Lewin
_____________
4 Fitriah, Luthfiyah, Metodelogi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas dan Studi
Kasus, (Sukabumi: CV Jejak, 2017), h. 173.
5 Johni Dimyati, Metode Penelitian Pendidikan Dan Aplikasinya Pada Pendidika Anak Usia
Dini (Paud), (Jakarta : Kencana, 2013), h. 125.
30
Tahapan Penelitian Tindakan Kelas menurut Kurt Lewin berdasarkan bagan
diatas terdiri dari :
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahapan awal yang harus dilakukan guru sebelum
melakukan sesuatu pembelajaran.6 Guru hendaknya mempersiapkan terlebih dahulu
konsepnya dengan membuat perencanaan dalam bentuk tulisan. Rencana tersebut
diharapkan dapat mempermudah guru untuk mengatasi kesulitan dan mendorong
untuk bertindak dengan lebih efektif.
Tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mempersiapkan
segala peralatan atau kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian untuk dapat
meningkatkan kemampuan mengenal angka pada anak dengan menggunakan media
pohon angka. Peneliti harus mempersiapkan suatu media untuk meningkatkan
kemampuan mengenal angka pada anak, yaitu penggunaan media pohon angka yang
sesuai dengan tema pembelajaran pada hari kegiatan penelitian dan mempersiapkan
Rencana Pembelajaran Harian (RPPH), dan lembar observasi yang akan digunakan
pada kegiatan tersebut.
2. Pelaksanaan ( Acting)
Pelaksanaan merupakan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah
dibuat.7 Pelaksanaan pada penelitian ini adalah melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan. Inti kegiatan dalam penelitian ini adalah :
_____________
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, ( Jakarta : Rhineka Cipta,
2010), h. 17 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik..., h. 18.
31
a. Peneliti menyediakan media pohon angka yang berhubungan dengan
mengenal angka yang akan diajarkan kepada anak didik.
b. Peneliti menjelaskan setiap tahapan bermain media pohon angka yang akan
diajarkan kepada anak didik.
Cara penggunaan media pohon angka dalam penelitian ini yaitu :
1) Peneliti menyediakan media yang berhubungan dengan mengenal angka yang
akan diajarkan kepada anak pada kegiatan inti.
2) Peneliti menyediakan media bermain dan menjelaskan tahapan untuk bermain
media pohon angka kepada anak pada kegiatan inti.
Proses pembelajaran mengenal angka yang akan diajarkan dalam penelitian
ini menggunakan model kelompok melalui tahapan kegiatan :
a) Kegiatan Awal
Guru mengajak anak untuk berbaris dan melakukan senam bersama-sama.
Setelah senam selesai guru menanyakan kabar anak, dan guru memberi salam.
Setelah itu guru mengajak anak membaca doa sebelum belajar, surah Al-Fatiah, surah
An-nas, dan surah Al-Ikhlas. Setelah selesai, guru mengajak anak untuk bernyanyi
sebelum belajar dan guru mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan pada
kegiatan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Guru memperkenalkan media pohon angka yang akan diajarkan kepada anak.
Kemudian guru menjelaskan tahapan dalam bermain media pohon angka. Guru
meminta anak mendengarkan penjelasan tahapan sebelum bermain. Setelah selesai
32
menjelaskan tahapan bermain, guru juga meminta anak untuk mengingatkan tahapan
bermain yang akan anak mainkan bersama kelompok nantinya.
c) Kegiatan penutup
Setelah pembelajaran selesai, guru melakukan refleksi dan umpan balik
terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Guru juga membuat kesimpulan
dari kegiatan yang dilakukan anak. Setelah ini guru mengajak anak untuk bernyanyi
dan mengakhiri pembelajaran pada hari itu dengan mengajak anak untuk membaca
doa penutup dan mengucapkan salam.
3. Pengamatan ( observasi)
Pengamatan adalah proses mencermati jalannya, pelaksanaan tindakan.8
Pengamatan dilakukan kepada anak selama pembelajaran berlangsung. Guru
melakukan pengamatan dengan mencatat pada lembar observasi dan mendokumentasi
kegiatan yang berlangsung.
Pengamatan pada penelitian ini adalah mengamati segala proses kegiatan yang
berlangsung, baik peristiwa atau kegiatan yang terjadi ketika pembelajaran
berlangsung, bagaimana interaksi dan reaksi dalam kegiatan pembelajaran,
bagaimana keterampilan peneliti dalam menyampaikan materi pembelajaran
mengenal angka dengan menggunakan media pohon angka.
_____________ 8 Suharsimi Arinkunto, Prosedur Penelitian..., h. 18.
33
4. Refleksi
Refleksi atau dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah mengingat
kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun anak didik.
Hasil yang diperoleh pada tahapan observasi akan dievaluasi dan dianalisis.
Kemudian peneliti dan peserta didik mengadakan refleksi diri dengan melihat data
observasi, apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran khususnya target yang ingin dicapai. Peneliti melakukan penilaian
terhadap data hasil pembelajaran yang telah berlangsung.
Peneliti membandingkan hasil pembelajaran dengan indikator keberhasilan
untuk mengetahui sejauh mana anak dapat mengingat pembelajaran mengenal angka
yang diajarkan melalui penggunaan media pohon angka. Apabila belum terjadi
peningkatan maka peneliti dan guru melakukan siklus II. Jika hasil pembelajaran
menunjukkan peningkatan maka siklus dapat dihentikan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian disebut juga dengan istilah informan, yaitu: “orang yang
memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian
yang sedang dilaksanakan.9 Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian
yaitu memiliki data mengenai variable-variabel yang diteliti.10 Yang menjadi subjek
_____________ 9 Saifuddin Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), h. 35.
10 Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 24.
34
dalam penelitian ini adalah anak kelas B di TK Negeri Dharma Wanita Kecamatan
Teunom Kabupaten Aceh Jaya.
C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Dharma Wanita dengan alamat jalan
Meulaboh Desa Padang Kleng Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya. Waktu
penelitian yang dilaksanakan di TK Negeri Dharma Wanita yaitu pada semester I
Tahun Ajaran 2019/2020.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan peneliti dalam
kegiatan pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi lebih terarah.11 Instrumen
pengumpulan data merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
Rencana pelaksanaan pembelajaran harian atau RPPH adalah salah satu
pedoman yang disusun secara sistematis dan terperinci oleh guru tentang proses
penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
untuk setiap pertemuan.
_____________ 11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 147.
35
2. Lembar Observasi Aktivitas Kemampuan Guru
Lembar observasi kemampuan guru digunakan mengukur sejauh mana
kemampuan seorang guru dalam mengajar serta meningkatkan kemampuan mengenal
angka anak dengan penggunaan media pohon angka. Observasi memberi tanda
cheklist pada setiap kemampuan peneliti serta memberikan poin sesuai ketetapan.
Lembar Indikator Aktivitas Guru
Nama Guru : …………………………
Observer : …………………………
Tema : …………………………
Hari/Tanggal Pembelajaran : …………………………
Tabel 3.1 Lembar Indikator Aktivitas Guru dalam Meningkatkan
Kemampuan Mengenal Angka pada Anak
No
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam)
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca
doa sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta
hafalan surah dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya
jawab tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu-lagu sederhana
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai
dengan tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan
tulis
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang
digunakan ( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain.
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja
anak
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih
36
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran
13. Guru menunjukkan media sesuai tema
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan
tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain media
pohon hitung
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan
yang dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak untuk berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam
Sumber: Ali Nugraha, dkk12
Keterangan:
1 = Kurang 3 = Baik
2 = Cukup 4 = Sangat Baik
3. Lembaran observasi penilaian kemampuan mengenal angka pada anak
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Kemampuan Mengenal Angka Anak dengan
Penggunaan Media Pohon Angka
No Indikator Aspek yang dikembangkan Skor
1. Menyebutkan lambang
bilangan 1-10
Anak belum mampu menyebutkan
semua bilangan 1-10
1
Anak mampu menyebutkan semua
bilangan 1-10 namun tidak
mengenali lambang bilangan
2
_____________ 12
Ali Nugraha, dkk, Pedoman Pengelolaan Pembelajaran Kurikulum Pendidikan Anak Usia
Dini, (Jakarta: Direktoran Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, 2015), h. 31.
37
Anak mampu menyebutkan semua
lambang bilangan 1-10 tapi belum
tepat secara sempurna
3
Anak mampu menyebutkan semua
lambang bilangan dengan tepat dan
sempurna
4
2. Menggunakan lambang
bilangan untuk
berhitung
Anak belum mampu menggunakan
lambang bilangan untuk berhitung
1
Anak mampu menggunakan
lambang bilang untuk berhitung
namun tidak mengenali lambang
bilangan
2
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk berhitung
secara tepat dengan bantuan peneliti
3
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk berhitung
secara tepat tanpa bantuan peneliti
4
3. Mencocokkan bilangan
dengan lambang
bilangan
Anak belum mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
1
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
tapi anak tidak mengenali lambang
bilangan yang ada pada angka.
2
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
namun masih butuh waktu yang
lama dalam mencari angka
3
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
yang ada di media pohon angka
secara cepat dan tepat.
4
38
Keterangan:
1 = BB : Belum Berkembang
2 = MB : Mulai Berkembang
3 = BSH : Berkembang Sesuai Harapan
4 = BSB : Berkembang Sangat Baik.13
4. Lembaran penilaian unjuk kerja anak
Tabel 3.3 Lembar Unjuk Kerja Kemampuan Mengenal Angka
No Aspek yang Dinilai Keterangan Penilaian
1 2 3 4
1. Menyebutkan
lambang bilangan 1-
10
Anak belum mampu menyebutkan
semua bialngan 1-10
Anak mampu menyebutkan semua
bilangan 1-10 namun tidak
mengenali lambang bilangan
Anak mampu menyebutkan semua
lambang bilangan 1-10 tapi belum
secara sempurna
Anak mampu menyebutkan semua
lambang bilangan dengan tepat
dan sempurna
2. Menggunakan
lambang bilangan
untuk berhitung
dengan menggunakan
media pohon angka
Anak belum mampu
menggunakan lambang bilangan
untuk berhitung
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk berhitung
namun tidak mengenali lambang
bilangan
_____________ 13
Johni Dimyati, Metode Penelitian Pendidikan Dan Aplikasinya Pada Pendidikan Anak
Usia Dini (Paud), (Jakarta: Kencana, 2013), h.106.
39
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk
berhitung secara tepat dengan
bantuan peneliti
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk berhitung
secara tepat tanpa bantuan peneliti
3. Mencocokkan
bilangan dengan
lambang bilangan
Anak belum mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
tapi anak belum mengenali
lambang bilangan yang ada pada
angka.
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
namun masih butuh waktu yang
lama dalam mencari angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocokkan
lambang bilangan dengan angka
yang ada di media pohon angka
secara cepat dan tepat.
Pedoman observasi yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data
tentang kemampuan mengenal angka dengan penggunaan media pohon angka pada
kelompok B di TK Negeri Dharma Wanita Teunom, Aceh Jaya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik observasi, unjuk
kerja dan dokumentasi.
40
1. Observasi
Observasi adalah suatu pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung
terhadap objek penelitian untuk memperoleh data yang aktual.14 Observasi adalah
cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang
dijadikan objek pengamatan. Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk
menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati.15
Observasi digunakan untuk mengamati kemampuan mengenal angka yang
sesuai dengan indikator penilaian yaitu kemampuan anak belum mampu mengenal
benda dari 1-10, sebagian anak belum mengenal konsep bilangan, dan anak belum
mengenal lambang- lambang bilangan. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar
observasi yang diisi dengan tanda centang atau check list. Observasi dilaksanakan
didalam ruangan dengan jumlah anak 15 orang, untuk mengenali tiap anak maka anak
diberi name tag untuk memudahkan peneliti dalam melakukan observasi dan
penilaian kemampuan mengenal angka.
_____________ 14 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, ( Yoyakarta: Andi Yogyakarta, Perpus Nasional
Cetakan Ke-2, 2000), h. 81.
15 Djali, Pudji Muljono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia
Widia Sarana, 2008), h. 16.
41
2. Unjuk Kerja
Perkembangan anak usia dini dapat di pantau melalui beberapa cara penilaian,
salah satunya yaitu unjuk kerja anak.16
Penilaian unjuk kerja dilakukan berdasarkan
tugas anak didik dalam melakukan perbuatan yang dapat diamati, misalnya berdoa,
bernyanyi, berolahraga, dan bermain dalam pembelajaran.17 Peneliti mengamati dan
meminta anak untuk memainkan media pohon angka pada setiap siklus.
Penilaian unjuk kerja ini dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan
anak dalam mengenal angka. Penilaian unjuk kerka merupakan bentuk penilaian yang
meminta anak untuk mendemontrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan,
keterampilan, dan kelakuan ke dalam berbagai tugas dengan kriteria yang
diinginkan.18
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya.19
_____________ 16 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006),
h. 60.
17 Mulyasa, Manajemen PAUD, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 198.
18 Wahyu Purwasih, “Teknik Penilaian Unjuk Kerja Dan Cacatan Anekdot Sebagai Upaya
Pemantauan Perkembangan Anak Di Paud Aisyiyah Cabang Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah”,
Jurnal Warna Vol. 2. No. 2, Desember 2018. h. 78.
19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2016), h. 231.
42
F. Teknik Analisi Data
Teknis analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan
teknik analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa informasi
berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang tingkat pemahaman terhadap
sesuatu, pandangan sikap anak terhadap media belajar yang baru dan perhatian yang
dapat dianalisis secara kualitatif.20 Data yang telah diperoleh dari hasil observasi,
baik data dari observasi aktivitas guru dan observasi kemampuan berhitung
permulaan. Setelah keseluruhan data terkumpul, maka tahap berikutnya adalah
pengelolaan data atau hasil penelitian untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Untuk
menganalisis hasil belajar anak, peneliti menggunakan rumus persentase untuk
mengetahui apakah penggunaan media pohon angka sesuai dengan yang telah
direncanakan.
1. Analisis aktivitas guru
Analisis aktivitas guru adalah data yang diperoleh saat guru melakukan
pembelajaran kepada anak. Data aktivitas guru saat mengelola pembelajaran
dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan skor rata-rata sebagai
berikut :
Keterangan :
_____________ 20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan..., h. 132-135.
43
x :Mean (rata-rata)
: Jumlah Nilai (Skor) N : Jumlah aspek Indikator
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Guru21
No Angka Kriteria
1 0,5 Kurang Baik
2 1,50 Cukup Baik
3 2,50 Baik
4 3,50 Sangat Baik
Sumber: Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan
2. Analisis kemampuan mengenal angka
Analisis kemampuan mengenal angka dilakukan pada saat anak dalam proses
belajar dan bermain dengan menggunakan media pohon angka. Data tentang
kemampuan mengenal angka anak selama proses pembelajaran berlangsung dianalisis
dengan menggunakan rumus persentase, yaitu :
Keterangan:
P : Angka persentase
F : Frekuensi anak
N : Jumlah anak keseluruhan
100 : Konstanta22
_____________ 21
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 2006), h. 35.
22
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung : Tarsito, 2005), h. 50.
44
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Kemampuan Mengenal Angka Anak23
Persentase Katagori Skor
0%-25% Belum Berkembang (BB) 1
26%-60% Mulai Berkembang (MB) 2
61%-75% Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 3
76%-100% Berkembang Sangat Baik (BSB) 4
Sumber: Depdiknas, Pedoman Penilaian di Taman Kanak-Kanak
Setelah mengetahui persentase tersebut, langkah selanjutnya menentukan
predikat yang telah dijadikan pedoman penilaian. Kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dinyatakan berhasil apabila terjadi perubahan yaitu berupa peningkatan
dalam kemampuan mengenal angka dan menunjukkan rata-rata kelas yang mencapai
persentase 76% dikatakan kemampuan mengenal angka sudah berkembang sangat
baik.
G. Kriteria Keberhasilan
Penelitian terhadap guru berhasil, jika penelitian tersebut mencapai 76%.24
Guru dikatakan berhasil jika potensi keberhasilan anak dikatakan meningkat apabila
mendapat skor minimal 3 dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH),
sedangkan maksimal jika anak mendapat skor 4 dalam kategori Berkembang Sangat
Baik (BSB). Menurut Suharsimi, dalam buku Penelitian Tindakan Kelas, dikatakan
_____________ 23
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Pedoman Penilaian Pembelajaran Pendidikan
Anak Usia Dini,( Direktorat Pembina Pendidikan Anak Usia Dini: 2015), h. 5.
24
Syaiful Bahri, dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 54.
45
bahwa penelitian pengembangan kemampuan mengenal angka berhasil apabila
mencapai 76%.25
H. Pedoman Penulisan
Dalam penulisan sebuah karya ilmiah, tentu memiliki pedoman penulisan
yang menjadi acuan penulis dalam menyelesaikan tulisannya. Begitu juga dalam
penulisan skripsi ini, peneliti mengambil pedoman dari “Paduan Akademik Dan
Penulisan Skipsi Tahun 2016 Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry Banda Aceh
_____________ 25
Johni Dimyanti, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), (Jakarta: Kencana, 2013), h.105
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya. Lokasi
taman kanak-kanak ini terletak di Desa Padang Kleng Kecamatan Teunom Aceh Jaya.
Tempatnya di Jl. Meulaboh Banda Aceh, Desa padang kleng, Teunom Aceh Jaya. TK
ini terletak di samping jalan dan memiliki kantor dengan Panjang 8,20 M dan Lebar
6,20 Sebagian besar digunakan untuk ruang belajar. Selain ruang belajar terdapat
ruang guru dan kepala sekolah, toilet, dapur, gudang serta taman bermain. TKN ini
bersampingan dengan Koramil yang dibatasi dengan pagar. dan disekeliling TKN
tersebut di batasi juga dengan pagar sehingga anak bermain dengan aman dan tidak
keluar ke jalan.
1. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan salah satu fasilitas bagi anak dalam proses
belajar mengajar. keadaan sarana dan prasarana di TKN Dharma Wanita Teunom
Aceh Jaya sudah memadai dilihat dari ruang kelas yang cukup besar sehingga
nyaman untuk proses kegiatan pembelajaran. Adapun beberapa ruangan di sekolah
tersebut diantaranya: empat ruang kelas untuk belajar dua ruang untuk TKA dan dua
ruang untuk TKB. Selain ruang belajar juga terdapat ruang lain seperti ruang guru
dan kepala sekolah, toilet, dapur, dan gudang.
50
Sarana permainan yang terdapat di sekolah ini terdiri dari permainan indoor
seperti poster, berbagai macam balok, puzzle, buku bergambar, masak-masakan,
dan simbol-simbol rambu lalu lintas. Sedangkan permainan outdoor seperti tiga unit
perosotan, satu unit ayunan, dua unit kursi putar, dan satu unit tangga merangkak.
2. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tenaga pendidik dan kependidikan di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh
Jaya terdiri dari 1 kepala sekolah, dan 8 guru kelas. Berikut data pendidik dan
tenaga kependidikan di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya.
Tabel 4.1 Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan TKN Dharma Wanita
Teunom Aceh Jaya
No Nama Guru Pangkat/Jabatan
1 Erlinawisma, S.Pd Kepala Sekolah
2 Alfa Syahri, S.Pd. AUD Guru
3 Misnawati, A.Ma Guru
4 Mariaton, A.Md Guru
5 Wirda Rahmita, S.Pd Guru
6 Maretya Sarillia, S.Pd Guru
7 Winda Yunita, S.Pd Guru
8 Ekanarwita, S.Pd Guru
9 Fitri, S.Pd Guru Sumber Data: Dokumentasi TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya
3. Keadaan Anak
TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya kelompok B1 ditampung oleh dua
guru kelas yaitu Mariaton, S.Pd. dan Wirda Rahmita, S.Pd. Penelitian ini dilakukan
pada anak TKB dengan jumlah 15 anak yang terdiri dari tujuh perempuan dan
delapan anak laki-laki.
51
Tabel 4.2 Keadaan Anak Kelas B1 TKN Dharma Wanita
No Nama Jenis Kelamin
1 RF Laki-laki
2 MF Laki-laki
3 FH Laki-laki
4 MZ Laki-laki
5 NDA Laki-laki
6 MAI Laki-laki
7 HAS Laki-laki
8 RAK Laki-laki
9 SA Perempuan
10 UA Perempuan
11 NH Perempuan
12 FN Perempuan
13 HKL Perempuan
14 DR Perempuan
15 FH Perempuan Sumber Data: Dokumentasi TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya pada
tanggal 4 November s/d 27 November 2019. Adapun jadwal penelitian secara lebih
jelas dapat dilihat pada tabel.
Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Hari/Tanggal Jam Kegiatan
1 Senin/ 4 November
2019
08.00 s/d
10.30
Observasi awal peningkatan
mengenal angka.
2 Rabu/ 6 November 2019 08.00 s/d
10.30
Pembelajaran siklus I pertemuan I,
melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
2 Jumat/ 8November2019 08.00 s/d
11.30
Pembelajaran siklus I pertemuan II,
melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
3 Senin/11 November 2019 08.00 s/d
11.30
Pembelajaran siklus I pertemuan
III, melakukan penggunaan media
52
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
4 Kamis/14 November 2019 08.00 s/d
11.30
Pembelajaran siklus I pertemuan
IV, melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
5 Kamis/21 November 2019 08.00 s/d
11.30
Pembelajaran siklus II pertemuan I,
melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
6 Sabtu/23 November 2019 08.00 s/d
11.30
Pembelajaran siklus II pertemuan
II, melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
7 Senin/ 25 November 2019 08.00 s/d
11.30
Pembelajaran siklus II pertemuan
III, melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
8 Rabu/ 27 November 2019 08.00 s/d
11.30
Pembelajaran siklus II pertemuan
IV, melakukan penggunaan media
pohon angka untuk meningkatkan
mengenal angka anak.
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Pelaksanaan penelitian berlangsung dalam dua Siklus. Siklus I terdapat empat
pertemuan dan Siklus II terdapat empat pertemuan. Dalam penelitian ini peneliti
memaparkan hasil penelitian Siklus I pertemuan satu, dua, tiga, dan empat dan Siklus
II pertemuan satu, dua, tiga, dan empat. Alokasi waktu disetiap Siklus sesuai dengan
jam belajar TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya. Siklus I peneliti menggunakan
media pohon angka dengan tema binatang dan sub tema ikan. Sedangkan di Siklus II
peneliti menggunakan media pohon angka dengan tambahan nyayi tepuk jari 1 dengan
tema binatang dan sub tema ikan. Penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin yang
53
meliputi empat langkah, diantaranya: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
dan refleksi.
1. Pra Tindakan
Data awal yang diperoleh saat observasi terhadap peningkatan kemampuan
mengenal angka anak usia 5-6 tahun di TKN Dharma Wanita Aceh Jaya pada
tanggal 4 November 2019. Pelaksanaan observasi dilakukan pada saat anak sedang
berada pada pembelajaran. Pada saat itu guru menyuruh anak untuk memainkan
media pohon angka, terdapat sebagian besar anak masih bertanya angka untuk
menghitung kancing yang ada pada media pohon angka, dan sebagian anak juga
masih mengikuti apa yang dikatakan oleh temannya. Berikut ini merupakan hasil
observasi penggunaan media pohon angka kelompok B1 sebelum dilakukannya
tindakan.
Tabel 4.4 Hasil Kemampuan Mengenal Angka Anak Pra Tindakan
NO NAMA SKOR PERSEN KETERANGAN
1 RF 4 33,3 MB
2 MF 3 25 BB
3 FH 4 33,3 MB
4 MZ 3 25 BB
5 NDA 4 33,3 MB
6 MAI 3 25 BB
7 HAS 3 25 BB
8 RAK 3 25 BB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 4 33,3 MB
11 NH 3 25 BB
12 FN 3 25 BB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 3 25 BB
JUMLAH 51 424,8
54
28,32 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 4 November 2019
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil observasi sebelum
tindakan yaitu 9 orang anak dikategorikan belum berkembang (BB) dan 5orang anak
dikategorika mulai berkembang (MB) dengan jumlah persentase 28,32%. Oleh karena
itu berdasarkan hasil observasi sebelum tindakan dapat disimpulkan bahwa mengenal
angka pada anak belum berkembang, sehingga diperlukan stimulus untuk
meningkatkan kemampuan mengenal angka anak kelompok B1 di TKN Dharma
Wanita Aceh Jaya
a. Siklus I
1) Siklus I Pertemuan I
Penelitian pada Siklus I pertemuan I terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari
Rabu 6 November 2019, tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema
ikan. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus I pertemuan I:
a) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan
dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:
1) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang
akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengenal
angka anak pada kelompok B melalui media pohon angka. Guru
sebagai observer dan peneliti sebagai guru pengajar.
55
2) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan
tema pembelajaran dengan tema binatang, sub tema binatang
air dan sub sub tema ikan dengan model kelompok.
3) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian
(RPPH)
4) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi
anak dan unjuk kerja anak
5) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main kelompok
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan Siklus I pertemuan I dengan menggunakan
media pohon angka untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka anak.
Penggunaan media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut
yaitu binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema ikan.
Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.
Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
c) Pengamatan
Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses
pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk
melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon
angka dan melihat peningkatkan kemampuan mengenal angka anak
56
kelompok B1 dengan penggunaan media pohon angka tersebut.
Pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar observasi guru dan
anak. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut:
2) Siklus I Pertemuan II
Penelitian pada Siklus I pertemuan II terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari jumat
8 November 2019, tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema kepiting.
Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus I pertemuan II:
1). Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan
dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:
a) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang
akan dilakukan untuk meningkatkan mengenal angka anak
pada kelompok B melalui media pohon angka. Guru sebagai
observer dan peneliti sebagai guru pengajar.
b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan
tema pembelajaran dengan tema binatang, sub tema binatang
air dan sub sub tema kepiting.
c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian
(RPPH)
d) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi
anak dan unjuk kerja anak
57
e) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam kelompok
2). Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan Siklus I pertemuan II dengan menggunakan
media pohon angka untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema kepiting.
Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.
Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
3). Pengamatan
Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses
pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk
melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon
angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan
penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan
menggunakan lembar observasi guru dan anak. Berdasarkan hasil
pengamatan diperoleh data sebagai berikut:
3) Siklus I Pertemuan III
Penelitian pada Siklus I pertemuan III terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari senin
58
11 November 2019, tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema lumba-
lumba. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus I pertemuan III:
1). Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan
dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:
a) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang
akan dilakukan untuk meningkatkan mengenal angka anak pada
kelompok B melalui media pohon angka. Guru sebagai observer
dan peneliti sebagai guru pengajar.
b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan tema
pembelajaran tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub
tema kepiting.
c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH)
d) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi anak
dan unjuk kerja anak
e) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam kelompok
2). Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan Siklus I pertemuan III dengan menggunakan
media pohon angka untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema lumba-lumba.
59
Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.
Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
3). Pengamatan
Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses
pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk
melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon
angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan
penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan
menggunakan lembar observasi guru dan anak.
4) Siklus I Pertemuan IV
Penelitian pada Siklus I pertemuan IV terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari
kamis 14 November 2019, tema tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub
tema udang. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus I pertemuan
IV:
a) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan
dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:
Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang
akan dilakukan untuk meningkatkan mengenal angka anak pada
60
kelompok B melalui media pohon angka. Guru sebagai observer
dan peneliti sebagai guru pengajar.
1) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan
tema tema tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub
tema udang.
2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian
(RPPH)
3) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi
anak dan unjuk kerja anak
4) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam kelompok
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan Siklus I pertemuan IV dengan menggunakan
media pohon hitung untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
tema binatang, sub tema binatang air dan sub sub tema udang.
Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.
Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
c) Pengamatan
Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses
pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk
61
melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon
angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan
penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan
menggunakan lembar observasi guru dan anak. Berdasarkan hasil
pengamatan diperoleh data sebagai berikut:
1. Observasi Aktivitas Guru
Tahap ini merupakan kegiatan mengamati aktivitas guru pada
proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas peneliti diamati oleh guru
kelas kelompok B1 di TKN Dharma Wanita Aceh Jaya yang bernama
Mariaton, M.Pd. Hasil pengamatan tertara pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I
No
Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian
Pertemuan 1
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 2
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca doa
sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan surah
dan hadist.
2
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab
tentang pembelajaran. 2
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 2
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan
tema 2
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 2
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang digunakan
( media pohon angka ) 2
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 2
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 2
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan 2
62
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 2
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 2
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 2
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan
tahapan bermain. 2
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon
hitung 2
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab
membereskan mainannya 2
17. Guru melakukan recalling 2
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang
dilakukan hari ini 2
19. Guru mengajak anak un
tuk berdoa sebelum pulang 2
20. Guru memberi salam 2
Jumlah Skor 40
Rata-rata 2
Kategori Cukup Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 6 November 2019
Tabel 4.6 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan II
No
Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian
Pertemuan 2
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 2
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca doa
sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan surah
dan hadist.
2
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab
tentang pembelajaran. 2
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 2
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan
tema 2
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 2
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang digunakan
( media pohon angka ) 3
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 2
63
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 2
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan 3
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 2
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 2
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 2
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan
tahapan bermain. 2
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon
hitung 3
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab
membereskan mainannya 2
17. Guru melakukan recalling 2
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang
dilakukan hari ini 2
19. Guru mengajak anak un
tuk berdoa sebelum pulang 2
20. Guru memberi salam 2
Jumlah Skor 43
Rata-rata 2,15
Kategori Cukup Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 8 November 2019
Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan III
No
Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian
Pertemuan 3
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 3
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca doa
sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan surah
dan hadist.
3
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab
tentang pembelajaran. 3
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 3
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan
tema 2
64
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 2
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang digunakan
( media pohon angka ) 3
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 2
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 2
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan 3
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 2
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 2
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 2
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan
tahapan bermain. 2
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon
hitung 3
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab
membereskan mainannya 2
17. Guru melakukan recalling 2
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang
dilakukan hari ini 2
19. Guru mengajak anak un
tuk berdoa sebelum pulang 2
20. Guru memberi salam 3
Jumlah Skor 47
Rata-rata 2,35
Kategori Cukup Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 11 November 2019
Tabel 4.8 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan IV
No
Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian
Pertemuan 4
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 3
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca doa
sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan surah
dan hadist.
3
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab 3
65
tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 3
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan
tema 2
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 2
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang digunakan
( media pohon angka ) 3
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 2
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 3
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan 3
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 3
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 3
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 2
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan
tahapan bermain. 2
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon
hitung 3
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab
membereskan mainannya 2
17. Guru melakukan recalling 2
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang
dilakukan hari ini 2
19. Guru mengajak anak un
tuk berdoa sebelum pulang 2
20. Guru memberi salam 3
Jumlah Skor 51
Rata-rata 2,55
Kategori Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 14 November 2019
Berdasarkan tabel diatas aktivitas guru dalam meningkatkan mengenal angka
anak melalui penggunaan media pohon angka selama Siklus I dari pertemuan satu, dua,
tiga, dan empat dengan memperoleh skor 2,55 (Baik) yang diamati oleh pengamat
terhadap beberapa poin yang belum diterapkan secara maksimal dalam proses
66
pembelajaran. Oleh karena itu dalam Siklus I masih perlu ditingkatkan kembali pada
Siklus selanjutnya.
2. Hasil Kemampuan Mengenal Angka Anak Siklus I
Pengamatan terhadap anak juga dilakukan dalam waktu yang bersamaan
dengan pengamatan aktivitas guru selama kegiatan proses pembelajaran
menggunakan media pohon angka. Berikut ini adalah hasil pengamatan
peningkatan mengenal angka anak dengan menggunakan media pohon angka pada
Siklus I.
Tabel 4.9 Hasil Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan I
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 4 33,3 MB
2 MF 4 33,3 MB
3 FH 4 33,3 MB
4 MZ 5 41,6 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 5 41,6 MB
7 HAS 4 33,3 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 5 41,6 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 4 33,3 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 6 50 MB
Persentasi 38,86 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 6 November 2019
Tabel 4.10 Hasil Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan II
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 5 41,6 MB
2 MF 4 33,3 MB
3 FH 5 41,6 MB
4 MZ 6 50 MB
67
5 NDA 7 58,3 MB
6 MAI 6 50 MB
7 HAS 5 41,6 MB
8 RAK 7 58,3 MB
9 SA 5 41,6 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 5 41,6 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 4 33,3 MB
14 DR 5 41,6 MB
15 FH 7 58,3 MB
Persentasi 44,96 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 8 November 2019
Tabel 4.11 Hasil Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan III
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 5 41,6 MB
2 MF 5 41,6 MB
3 FH 5 41,6 MB
4 MZ 6 50 MB
5 NDA 7 58,3 MB
6 MAI 6 50 MB
7 HAS 5 41,6 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 5 41,6 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 6 50 MB
12 FN 5 41,6 MB
13 HKL 5 41,6 MB
14 DR 6 50 MB
15 FH 7 58,3 MB
Persentasi 47,18 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 11 November 2019
Tabel 4.12 Hasil Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan IV
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 6 50 MB
2 MF 5 41,6 MB
3 FH 6 50 MB
4 MZ 7 58,3 MB
5 NDA 7 58,3 MB
6 MAI 6 50 MB
68
7 HAS 6 50 MB
8 RAK 7 58,3 MB
9 SA 6 50 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 6 50 MB
12 FN 5 41,6 MB
13 HKL 5 41,6 MB
14 DR 6 50 MB
15 FH 7 58,3 MB
Persentasi 50,53 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 14 November 2019
Berdasarkan hasil observasi peningkatan kemampuan mengenal angka anak
pada Siklus I pertemuan satu, dua, tiga, dan empat dapat dilihat bahwa dari 15 orang
anak berada pada perkembangan mulai berkembang (MB). Oleh karena itu hasil yang
didapat dengan keseluruhan anak mencapai 50,53% dengan kategori mulai
berkembang (MB), pada siklus I Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
peningkatan kemampuan mengenal angka anak belum mencapai kriteria keberhasilan.
Dengan demikian perlu dilanjutkan tindakan pada Siklus II.
3. Hasil Penilaian Unjuk Kerja Anak Mengenal Angka Anak Siklus I
Pengamatan unjuk kerja terhadap anak dilakukan sebelum anak bermain
media pohon angka. Berikut ini adalah hasil pengamatan unjuk kerja
peningkatan mengenal angka anak dengan menggunakan lembar unjuk kerja
pada Siklus I.
Tabel 4.13 Hasil Unjuk Kerja Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan I
NO NAMA SKOR PRESENTASE KATEGORI
1 RF 3 25 BB
2 MF 3 25 BB
3 FH 3 25 BB
4 MZ 4 33,3 MB
69
5 NDA 5 41,6 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 3 25 BB
8 RAK 5 41,6 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 5 41,6 MB
11 NH 3 25 BB
12 FN 3 25 BB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 3 25 BB
15 FH 4 33,3 MB
30,53 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 6 November 2019
Tabel 4.14 Hasil Unjuk Kerja Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan
II
NO NAMA SKOR PERSENTASE KATEGORI
1 RF 3 25 BB
2 MF 4 33,3 MB
3 FH 3 25 BB
4 MZ 4 33,3 MB
5 NDA 5 41,6 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 3 25 BB
8 RAK 5 41,6 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 5 41,6 MB
11 NH 4 33,3 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 3 25 BB
15 FH 4 33,3 MB
PRESENTASI 32,19 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 8 November 2019
Tabel 4.15 Hasil Unjuk Kerja Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan
III
NO NAMA SKOR PERSENTASI KATEGORI
1 RF 3 25 BB
2 MF 4 33,3 MB
3 FH 3 25 BB
4 MZ 4 33,3 MB
70
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 4 33,3 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 5 41,6 MB
11 NH 4 33,3 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 3 25 BB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 4 33,3 MB
PRESENTASI 34,42 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 11 November 2019
Tabel 4.16 Hasil Unjuk Kerja Mengenal Angka Anak pada Siklus I Pertemuan
IV
NO NAMA SKOR PERSENTASI KATEGORI
1 RF 4 33,3 MB
2 MF 4 33,3 MB
3 FH 4 33,3 MB
4 MZ 4 33,3 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 4 33,3 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 4 33,3 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 4 33,3 MB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 4 33,3 MB
PRESENTASE 36,64 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 14 November 2019
Berdasarkan hasil observasi unjuk kerja peningkatan kemampuan mengenal
angka anak pada siklus I pertemuan IV dapat dilihat bahwa dari 15 orang anak berada
pada perkembangan mulai berkembang (MB). Oleh karena itu hasil yang didapat
71
dengan mencapai 36,64% dengan kategori mulai berkembang (MB), pada siklus I
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan unjuk kerja anak
belum mencapai kriteria keberhasilan. Dengan demikian perlu dilanjutkan tindakan
pada Siklus II.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru selama proses pembelajaran
menggunakan media pohon angka untuk meningkatkan kemampuan mengenal
angka anak, maka disimpulkan hasil refleksi terhadap kegiatan media pohon angka
yang masih diperlukan perbaikan agar di Siklus II mengalami peningkatan.
Kegiatan yang dilakukan guru pada Siklus I belum mencapai kriteria
keberhasilan dikarenakan kriteria hasil aktivitas guru masih belum mencapai nilai
sangat baik. Hasil refleksi menunjukkan bahwa masih ada beberapa aktivitas guru
yang harus diperbaiki dalam proses pembelajaran di Siklus selanjutnya.
Hal-hal yang masih kurang di Siklus I dan memerlukan perbaikan di Siklus
II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17 Hasil Temuan dan Revisi pada Siklus I
No Aktivitas Hasil Temuan Revisi
1 Aktivitas Guru Guru masih belum
mampu mengkaitkan
antara tema dengan
pengalaman anak di
kehidupan sehari-hari
Diharapkan guru lebih mampu
menceritakan dan mengkaitkan
antara tema dengan kehidupan
sehari-hari anak, sehingga anak
lebih mudah memahami tema
tersebut
Guru masih belum
mampu mengontrol
anak saat bermain
Diharapkan guru lebihmampu
mengontrol anak dan suasana
kelas agar tidak terjadi keributan
saat bermain.
72
Guru masih belum
mampu fokus pada
proses pembelajaran
yang dilakukan
Diharapkan guru lebih fokus
pada pembelajaran, sehingga
tidak terulang kesalahan yang
sama
2 Aktivitas Anak Anak belum mampu
menyebutkan lambang
bilangan 1-10 secara
berurutan,
menggunakan
lambang bilangan
untuk berhitung,
mencocokkan
bilangan dengan
lambang bilangan.
Diharapkan guru menjelaskan
dan membimbing anak dengan
cara yang kreatif agar anak
mampu menyebutkan,
menggunakan lambang bilangan
dan mencocokkan lambang
bilangan dengan tepat dan benar.
Anak masih kurang
bersemangat saat
menjawab pertanyaan
dari guru
Diharapkan guru dapat
memotivasi anak untuk
menjawab pertanyaan dengan
memberikan reward kepada
anak Sumber: Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dan Anak 6-14 November 2019
1. Siklus II
a. Siklus II Pertemuan I
Penelitian pada Siklus II pertemuan I terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari
kamis 21 November 2019, tema binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema
kuda. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus II pertemuan I:
1). Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan dalam
melakukan penelitian, diantaranya adalah:
73
a) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang
akan dilakukan untuk meningkatkan mengenal angka anak pada
kelompok B melalui media pohon angka. Guru sebagai observer
dan peneliti sebagai guru pengajar.
b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan
tema pembelajaran tema binatang, sub tema binatang darat dan
sub sub tema kuda.
c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian
(RPPH)
d) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi
anak dan unjuk kerja anak
e) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam kelompok
2). Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan Siklus II pertemuan I dengan menggunakan
media pohon angka untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema kuda.
Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.
Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
74
3). Pengamatan
Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses
pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk
melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon
angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan
penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan
menggunakan lembar observasi guru dan anak.
b. Siklus II Pertemuan II
Penelitian pada Siklus II pertemuan II terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan pada hari sabtu
23 November 2019, tema binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema
kelinci. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus II pertemuan II:
1). Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan
dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:
a) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan
yang akan dilakukan untuk meningkatkan berhitung
permulaan anak pada kelompok B melalui media pohon
angka. Guru sebagai observer dan peneliti sebagai guru
pengajar.
75
b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan
tema pembelajaran tema binatang, sub tema binatang darat
dan sub sub tema kelinci.
c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian
(RPPH)
d) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi
anak dan unjuk kerja anak
e) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam sentra
2). Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan Siklus II pertemuan II dengan menggunakan
media pohon angka untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema kelinci.
Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.
Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
3). Pengamatan
Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses
pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk
melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon
angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan
76
penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan
menggunakan lembar observasi guru dan anak.
c. Siklus II Pertemuan III
Penelitian pada Siklus II pertemuan III terdiri dari 4 tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan
pada hari senin 25 November 2019, tema binatang, sub tema binatang darat dan sub
sub tema kupu-kupu. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus II
pertemuan III:
1). Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan
dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:
a) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang
akan dilakukan untuk meningkatkan mengenal angka anak
pada kelompok B melalui media pohon angka. Guru sebagai
observer dan peneliti sebagai guru pengajar.
b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan
tema pembelajaran tema binatang, sub tema binatang darat dan
sub sub tema kupu-kupu.
c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian
(RPPH)
d) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi
anak dan unjuk kerja anak
77
e) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam kelompok
2). Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan Siklus II pertemuan III dengan menggunakan
media pohon angka untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema kupu-kupu.
Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.
Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
3). Pengamatan
Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses
pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk
melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon
angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan
penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan
menggunakan lembar observasi guru dan anak.
d. Siklus II Pertemuan IV
Penelitian pada Siklus II pertemuan IV terdiri dari 4 tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus ini dilaksanakan
pada hari rabu 27 November 2019, tema binatang, sub tema binatang darat dan sub
78
sub tema sapi. Berikut ini deskripsi pelaksanaan penelitian pada Siklus II
pertemuan IV:
1). Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala keperluan
dalam melakukan penelitian, diantaranya adalah:
a) Melakukan kolaborasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang
akan dilakukan untuk meningkatkan mengenal angka anak
pada kelompok B melalui media pohon angka. Guru sebagai
observer dan peneliti sebagai guru pengajar.
b) Mempersiapkan media pohon angka yang disesuaikan dengan
tema pembelajaran tema binatang, sub tema binatang darat dan
sub sub tema sapi.
c) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran harian
(RPPH)
d) Mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi
anak dan unjuk kerja anak
e) Menyiapkan 3 jenis kegiatan main dalam kelompok
2). Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan Siklus II pertemuan IV dengan menggunakan
media pohon hitung untuk meningkatkan mengenal angka anak. Penggunaan
media pohon angka di sesuaikan dengan tema pada hari tersebut yaitu tema
binatang, sub tema binatang darat dan sub sub tema sapi.
79
Peneliti sebagai pemberi tindakan dibantu oleh satu orang guru.
Adapun kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru terdiri dari tiga
kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir sesuai dengan
RPPH.
3). Pengamatan
Observasi dilakukan saat pelaksanaan tindakan dan proses
pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk
melihat aktivitas guru dalam melakukan kegiatan penggunaan media pohon
angka dan melihat peningkatan mengenal angka anak kelompok B1 dengan
penggunaan media pohon angka tersebut. Pengamatan yang dilakukan
menggunakan lembar observasi guru dan anak
1. Observasi Aktivitas Guru
Tahap ini merupakan kegiatan mengamati aktivitas guru pada proses
pembelajaran berlangsung. Aktivitas peneliti diamati oleh guru kelas TK B1
di TKN Dharma Wanita Aceh Jaya yang bernama Mariaton A.Md. Hasil
pengamatan Yang dilakukan pada tabel berikut:
Tabel 4.18 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I
No
Aspek Yang Diamati Skor Penilaian
Pertemuan 1
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi s
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 3
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca 4
80
doa sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta
hafalan surah dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya
jawab tentang pembelajaran. 3
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 4
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai
dengan tema 3
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 3
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang
digunakan ( media pohon angka) 4
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 3
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 3
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
permainan
4
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 4
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 4
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 3
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan
tahapan bermain. 4
15. Guru membimbing anak dalam bermain media
pohon hitung 3
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab
membereskan mainannya 3
17. Guru melakukan recalling 4
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan
yang dilakukan hari ini 3
19. Guru mengajak anak un
tuk berdoa sebelum pulang 3
20. Guru memberi salam 4
Jumlah Skor 68
Rata-rata 3,1
Kategori Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 21 November 2019
Tabel 4.19 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II
No
Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian
Pertemuan 1
KEGIATAN AWAL
81
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 3
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca
doa sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan
surah dan hadist.
4
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab
tentang pembelajaran. 3
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 4
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan
tema 3
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 3
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang
digunakan ( media pohon angka ) 4
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 4
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 3
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan 4
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 4
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 4
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 3
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan
tahapan bermain. 4
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon
hitung 3
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab
membereskan mainannya 3
17. Guru melakukan recalling 4
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang
dilakukan hari ini 3
19. Guru mengajak anak un
tuk berdoa sebelum pulang 3
20. Guru memberi salam 4
Jumlah Skor 70
Rata-rata 3,5
Kategori Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 23 November 2019
82
Tabel 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan III
No
Aspek Yang Diamati Skor Penilaian
Pertemuan 1
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 4
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca
doa sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan
surah dan hadist.
4
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab
tentang pembelajaran. 4
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 4
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan
tema 3
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 3
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang
digunakan ( media pohon angka ) 4
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 4
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 3
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan 4
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 4
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 4
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 3
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan
tahapan bermain. 4
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon
hitung 3
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab
membereskan mainannya 4
17. Guru melakukan recalling 4
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang
dilakukan hari ini 3
19. Guru mengajak anak un
tuk berdoa sebelum pulang 3
20. Guru memberi salam 4
Jumlah Skor 73
Rata-rata 3,65
83
Kategori Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 25 November 2019
Tabel 4.21 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan IV
No
Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian
Pertemuan 1
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam) 4
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak membaca
doa sebelum belajar, doa sehari hari-hari serta hafalan
surah dan hadist.
4
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan tanya jawab
tentang pembelajaran. 4
4. Menyanyikan lagu secara sederhana 4
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan
tema 3
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis 3
7. Guru menjelaskan media pembelajaran yang
digunakan ( media pohon angka ) 4
8. Guru membuat peraturan ketika bermain. 4
9. Guru melakukan pengamatan terhadap kinerja anak 3
10. Guru membimbing/ membantu anak yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan 4
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa kelompok 4
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran 4
13. Guru menunjukkan media sesuai tema 4
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai dengan
tahapan bermain. 4
15. Guru membimbing anak dalam bermain media pohon
hitung 4
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung jawab
membereskan mainannya 4
17. Guru melakukan recalling 4
18. Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang
dilakukan hari ini 4
19. Guru mengajak anak un
tuk berdoa sebelum pulang 4
84
20. Guru memberi salam 4
Jumlah Skor 77
Rata-rata 3,8
Kategori Sangat Baik
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan di TKN Dharma Wanita 27 November 2019
Berdasarkan tabel diatas aktivitas guru dalam meningkatkan mengenal angka
anak melalui penggunaan media pohon angka selama Siklus II yang diamati oleh
pengamat. Guru telah mampu menerapkan pembelajaran media angka sesuai dengan
tabel di atas. Oleh karena itu tidak perlu adanya lagi lanjutan untuk Siklus selanjutnya.
2. Observasi mengenal angka Anak Siklus II
Pengamatan terhadap anak juga dilakukan dalam waktu yang bersamaan
dengan pengamatan aktivitas guru selama kegiatan proses pembelajaran
menggunakan media pohon angka yaitu guru. Berikut ini adalah hasil pengamatan
peningkatan mengenal angka anak dengan menggunakan media pohon angka pada
Siklus II.
Tabel 4.22 Hasil Observasi mengenal angka Anak pada Siklus II Pertemuan I
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 7 58,3 MB
2 MF 6 50 MB
3 FH 6 50 MB
4 MZ 8 66,6 BSH
5 NDA 8 66,6 BSH
6 MAI 7 58,3 MB
7 HAS 7 58,3 MB
8 RAK 8 66,6 BSH
9 SA 6 50 MB
10 UA 7 58,3 MB
11 NH 7 58,3 MB
12 FN 7 58,3 MB
13 HKL 7 58,3 MB
14 DR 7 58,3 MB
85
15 FH 8 66,6 BSH
Persentase 58,85 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 21 November 2019
Tabel 4.23 Hasil Observasi mengenal angka Anak pada Siklus II Pertemuan II
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 7 58,3 MB
2 MF 7 58,3 MB
3 FH 6 50 MB
4 MZ 8 66,6 BSH
5 NDA 8 66,6 BSH
6 MAI 7 58,3 MB
7 HAS 7 58,3 MB
8 RAK 8 66,6 BSH
9 SA 7 58,3 MB
10 UA 8 66,6 BSH
11 NH 7 58,3 MB
12 FN 8 66,6 BSH
13 HKL 7 58,3 MB
14 DR 7 58,3 MB
15 FH 9 75 BSH
Persentase 61,62 BSH Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 23 November 2019
Tabel 4.24 Hasil Observasi mengenal angka Anak pada Siklus II Pertemuan III
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 8 66,6 BSH
2 MF 7 58,3 MB
3 FH 7 58,3 MB
4 MZ 9 75 BSH
5 NDA 8 66,6 BSH
6 MAI 8 66,6 BSH
7 HAS 8 66,6 BSH
8 RAK 9 75 BSH
9 SA 7 58,3 MB
10 UA 8 66,6 BSH
11 NH 8 66,6 BSH
12 FN 8 66,6 BSH
13 HKL 8 66,6 BSH
14 DR 8 66,6 BSH
15 FH 9 75 BSH
Persentase 66,62 BSH
86
Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 25 November 2019
Tabel 4.25 Hasil Observasi mengenal angka Anak pada Siklus II Pertemuan IV
No Nama Skor Persentasi Keterangan
1 RF 9 75 BSH
2 MF 9 75 BSH
3 FH 9 75 BSH
4 MZ 10 83,3 BSB
5 NDA 9 75 BSH
6 MAI 9 75 BSH
7 HAS 9 75 BSH
8 RAK 10 83,3 BSB
9 SA 8 66,6 BSH
10 UA 9 75 BSH
11 NH 9 75 BSH
12 FN 9 75 BSH
13 HKL 9 75 BSH
14 DR 9 75 BSH
15 FH 10 83,3 BSH
Persentasi 76,1 BSB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 27 November 2019
3. Observasi Unjuk Kerja mengenal angka Anak Siklus II
Pengamatan unjuk kerja terhadap anak dilakukan sebelum anak
bermain media pohon angka. Berikut ini adalah hasil pengamatan unjuk kerja
peningkatan mengenal angka anak dengan menggunakan lembar unjuk kerja
pada Siklus II.
Tabel 4.26 Hasil mengenal angka Anak pada Siklus I Pertemuan I
NO NAMA SKOR PERSENTASE KATEGORI
1 RF 4 33,3 MB
2 MF 5 41,6 MB
3 FH 4 33,3 MB
4 MZ 5 41,6 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 4 33,3 MB
87
8 RAK 6 50 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 6 50 MB
11 NH 5 41,6 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 5 41,6 MB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 5 46,1 MB
PRESENTASE 39,4 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 21 November 2019
Tabel 4.27 Hasil mengenal angka Anak pada Siklus I Pertemuan II
NO NAMA SKOR PERSENTASE KATEGORI
1 RF 5 41,6 MB
2 MF 5 41,6 MB
3 FH 5 41,6 MB
4 MZ 6 50 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 5 41,6 MB
8 RAK 6 50 MB
9 SA 4 33,3 MB
10 UA 7 50 MB
11 NH 5 41,6 MB
12 FN 4 33,3 MB
13 HKL 5 41,6 MB
14 DR 4 33,3 MB
15 FH 6 50 MB
PRESENTASE 42,74 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 23 November 2019
Tabel 4.28 Hasil mengenal angka Anak pada Siklus I Pertemuan III
NO NAMA SKOR PERSENTASE KATEGORI
1 RF 7 58,3 MB
2 MF 8 66,66 MB
3 FH 5 41,6 MB
4 MZ 6 50 MB
5 NDA 6 50 MB
6 MAI 4 33,3 MB
7 HAS 7 58,33 MB
8 RAK 6 50 MB
88
9 SA 5 41,6 MB
10 UA 9 75 MB
11 NH 5 41,6 MB
12 FN 6 50 MB
13 HKL 5 41,6 MB
14 DR 5 41,6 MB
15 FH 7 58,33 MB
PRESENTASE 50,53 MB Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 25 November 2019
Tabel 4.29 Hasil mengenal angka Anak pada Siklus I Pertemuan IV
NO NAMA SKOR PERSENTASE KATEGORI
1 RF 8 66,66 BSH
2 MF 8 66,66 BSH
3 FH 7 58,33 MB
4 MZ 8 66,66 BSH
5 NDA 7 58,33 MB
6 MAI 7 58,33 MB
7 HAS 7 58,33 MB
8 RAK 8 66,66 BSH
9 SA 7 58,33 MB
10 UA 9 75 BSH
11 NH 7 58,33 MB
12 FN 7 58,33 MB
13 HKL 7 58,33 MB
14 DR 7 58,33 MB
15 FH 7 58,33 MB
PRESENTASE 61,66 BSH Sumber Data: Hasil Observasi Lapangan 27 November 2019
Berdasarkan hasil observasi unjuk kerja peningkatan mengenal angka anak
pada siklus II pertemua satu, dua, tiga, dan empat dapat dilihat bahwa dari 15 orang
anak , 10 anak dikategorikan mulai berkembang (MB), dan 5 orang berkembang
sesuai harapan (BSH). Oleh karena itu hasil yang didapat dengan mencapai 61,66%
dengan kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa peningkatan unjuk kerja anak sudah mencapai kriteria
89
keberhasilan. Dengan demikian tidak perlu adanya lagi lanjutan untuk Siklus
selanjutnya.
a. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru selama penggunaan media pohon
angka untuk meninggkatkan mengenal angka anak, maka disimpulkan hasil refleksi
terhadap penggunaan media pohon angka pada Siklus II sudah mencapai hasil
maksimal. langkah-langkah baru yang diterapkan pada Siklus II sebagai berikut:
Tabel 4.30 Hasil Temuan Dan Revisi Pada Siklus II Pertemuan I, II, III, IV
No Aktivitas Hasil Temuan Revisi
1 Aktivitas Guru Kemampuan Guru sudah
mampu mengkaitkan
antara tema dengan
pengalaman anak di
kehidupan sehari-hari,
Guru sudah mampu
mengkondisikan anak
lebih baik dan
pembelajaran sudah sesuai
dengan yang di rencanakan
di RPPH
Untuk meningkatkan
kemampuan mengenal angka
anak melalui media pohon
angka di dukung dengan
meningkatkan kemampuan
guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran. Sehingga
peningkatan kemampuan
mengenal angka anak terus
berkembang
2 Peningkatan
kemampuan
mengenal
Peningkatan kemampuan
mengenal angka Siklus II
mendapatkan hasil tingkat
keberhasilan
76,1% dengan kategori
berkembang sangat baik
(BSB) anak sudah mampu
mengenal angka dan
mencocokkan lambang
bilangan dan
menjumlahkan.
Anak sudah bersemangat
saat menjawab pertanyaan
dari guru
Siklus II semakin baik dan
meningkat. Serta telah
memenuhi kriteria
keberhasilan.
Terbuti dengan adanya sistem
kompetisi anak lebih banyak
terlibat dalam penggunaan
media pohon angka, serta
dengan guru memberikan
penjelasan mengenaai
lambang-lambang bilangan
membuat anak semakin paham
dalam mengenali lambang
bilangan dan menghitung.
90
C. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini memaparkan hasil pada Siklus I pertemuan
satu, dua, tiga, dan empat dan Siklus II pertemuan satu, dua, tiga, dan empat. Pada
Siklus I pertemuan IV aktivitas guru mencapai 2,55% dengan kategori (Baik), Pada
Siklus pada Siklus II pertemuan IV aktivitas guru mencapai 3,85% dengan kategori
(Sangat Baik), dan peningkatan kemampuan mengenal angka pada Siklus I pertemuan
IV mencapai 50,53 % dengan kategori mulai berkembang (MB), dan pada Siklus II
pertemuan IV mencapai 76,1% dengan kategori berkembang sangat baik (BSB), dan
penilaian unjuk kerja anak pada Siklus I pertemuan IV mencapai 36,64 dengan
kategori mulai berkembang (MB), dan pada Siklus II pertemuan IV mencapai 61,66
dengan kategori berkembang sesuai harapan (BSH), Karena hasil penelitian setiap
pertemuan dari Siklus I dan II mengalami peningkatan sesuai dengan yang diinginkan
maka tidak perlu melanjutkan ke Siklus selanjutnya. Berikut ini pemaparan Siklus I
pertemuan satu, dua, tiga, dan empat serta Siklus II pertemuan satu, dua, tiga dan
empat.
1. Aktivitas Guru
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat di TKN
Dharma Wanita Aceh Jaya pada kelompok B1 bahwa guru telah melakukan proses
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka pada anak dengan
penggunaan media pohon angka. Pada Siklus I aktivitas guru mencapai nilai rata-
rata 2,55 dengan kretiria “Baik”, sedangkan pada Siklus II aktivitas guru berhasil
91
mencapai nilai rata-rata 3,85dengan kreteria ” Sangat Baik”. Dapat dilihat pada
grafik di bahwah ini
Gambar 4.1 Grafik Hasil Aktivitas Guru pada Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa media pohon angka yang
digunakan guru pada penelitian ini dapat dikatakan menunjang pembelajaran.
2. Peningkatan Mengenal Angka Anak
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelompok B1
diperoleh hasil peningkatan kemampuan mengenal angka pada anak. Hal
ini dapat dilihat pada pra tindakan, anak mendapatkan skor persentase
28,32% dengan kriteria mulai berkembang (MB), pada Siklus I meningkat
memperoleh skor persentase 50,53% dengan kriteria mulai berkembang
(MB), dan Siklus II menjadi semakin meningkat memperoleh skor
persentase 76,1% dengan kriteria berkembang sangat baik (BSB).
Pelaksanaan pembelajaran melalui media pohon angka untuk
meningkatkan mengenal angka anak selesai pada Siklus II. Peningkatan
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Siklus I Pertemuan I
Siklus I Pertemuan II
Siklus I Pertemuan III
Siklus I Pertemuan IV
Siklus II Pertemuan I2
Siklus II P ertemuan II
Siklus II Pertemuan III
Siklus II Pertemuan IV
92
kemampuan mengenal angka anak memiliki peningkatan dari Siklus I ke
Siklus II dapat dilihat berdasarkan tabel tersebut.
Gambar 4.2 Grafik Hasil Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka Anak
pada Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II
Gambar 4.3 Grafik Unjuk Kerja Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka
Anak pada Siklus I dan Siklus II
0
2
4
6
8
10
12
RF
MF
FH
MZ
ND
A
MA
I
HA
S
RA
K
SA
UA
NH
FN
HK
L
DR
FH
Pra Tindakan
Siklus I Pertemuan I
Siklus I Pertemuan II
Siklua I Pertemuan III
Siklus I Pertemuan IV
Siklus II Pertemuan I
Siklus II Pertemuan II
Siklus II Pertemuan III
Siklus II pertemuan IV
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
RF
MF
FH
MZ
ND
A
MA
I
HA
S
RA
K
SA
UA
NH
FN
HK
L
DR
FH
SIKLUS I PERTEMUAN I
SIKLUS I PERTEMUAN II
SIKLUS I PERTEMUAN III
SIKLUS I PERTEMUAN IV
SIKLUS II PERTEMUAN I
SIKLUS II PERTEMUAN II
SIKLUS II PERTEMUAN III
SIKLUS II PERTEMUAN IV
93
Berdasarkan tabel dapat dinyatakan bahwa peningkatan kemampuan
mengenal angka anak meningkat dengan baik. Hal ini dikarenakan anak diarahkan
belajar melalui media pohon angka ini menyenangkan dan sesuai dengan
kebutuhan anak. Mentossori dalam Sudono mengatakan bahwa ketika anak
bermain, ia akan mempelajari dan menyerap segala sesuatu yang terjadi di
lingkungan sekitarnya.1
________ 1 Anggani Sudono, Sumber Belajar dan...., h. 2
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka yang dapat dijadikan
kesimpulan dalam penelitian adalah :
1. Berdasarkan hasil pengamatan pada Siklus I dan Siklus II aktivitas guru
dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka dengan menggunakan
media pohon angka di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya
mengalami peningkatan dari Siklus I memperoleh skor 2,55 dengan
kategori Baik (B), dan meningkat pada Siklus II mencapai 3,85 dengan
kategori Sangat Baik (SB).
2. Berdasarkan hasil pengamatan pada Siklus I dan Siklus II peningkatan
kemampuan mengenal angka dengan menggunakan media pohon angka
pada anak usia 5-6 Tahun di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya
mengalami peningkatan pada Siklus I memperoleh skor 50,53% dengan
kategori Mulai Berkembang (MB), dan meningkat pada Siklus II dengan
mencapai skor 76,1% dengan kategori Berkembang Sesuai Harapan
(BSH).
B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian, maka saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
1. Kepada para guru di TKN Dharma Wanita Teunom Aceh Jaya untuk
dapat menerapkan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan
perkembangan anak dan menerapkan media pohon angka untuk
meningkatkan mengenal angka pada anak.
2. Kepada kepala sekolah yang juga selaku mentor bagi guru agar lebih
memperhatikan proses pembelajaran yang diterapkan oleh seluruh guru,
agar jika ada kesalahan atau kekeliruan guru dalam penerapan media
dalam pembelajaran dapat diperbaiki dengan cepat.
3. Sekolah juga memerlukan media-media, alat-alat media yang lebih
bervariasi dan menarik minat anak, agar proses pembelajaran yang
berlangsung menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ade Siti Haryati, 2018 , “Penggunaan Media Gambar Dan Media Radio Pada
Pembelajaran Menulis Deskripsi Siswa Kelas X Sma Tunas Harapan Balaraja
Tanggerang”. Jurnal Kredo, Vol.1. No. 2 April.
Ahmad Sabri, 2005, Pendidikan Anak Sebelum Sekolah, Jakarta : Bina Jaya Press.
Ali Nugraha, dkk, 2015, Pedoman Pengelolaan Pembelajaran Kurikulum
Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Direktoran Pembinaan Pendidikan Anak
Usia Dini.
Anas Sudijono, 2006, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali.
Asmariani, 2016, “Konsep Media Pembelajaran Paud”, Jurnal Al-Afkar, Vol.5.No.1.
Depdiknas, 2007, Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan Di
Taman Kanak-Kanak, Jakarta : Dirjen Dikdasmen.
Diana Mutiah, 2010, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana.
Djali, Pudji Muljono, 2008, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta : PT.
Gramedia Widia Sarana.
Elisa Malapata Dan Lanny Wijayaningsih, 2019, “Meningkatkan Kemampuan
Berhitung Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Media Lumbung Hitung”, Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 3. Issue 1.
Erlina, 2018 , “Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mengurutkan Bilangan 1-10
Melalui Media Pohon Hitung Anak Kelompok B di Tk Baptis Setia Bakti
Kota Kediri”, Jurnal PINUS, Vol. 3, No. 2.
Fitriah, Luthfiyah, 2017, Metodelogi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan
Kelas dan Studi Kasus, Sukabumi: CV Jejak.
Guslida dan Rita Kurnia, 2018, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, Pekanbaru.
Hartati Sofia, 2005, Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini, (Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.
Isabella Hasiana dkk, 2017, “ Mengembangkan Kemampuan Mengenal Angka 1-1-
Melalui Kartu Angka Pada Taman Kanak-Kanak Kelompok A”, jurnal
WAHANA Volume 69, Nomor 2.
Isjoni, 2014, Model PembelajaranAnakUsia Dini, Bandung: Alfabeta.
Johni Dimyanti, 2013, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Jakarta: Kencana.
Karim Muchtar A. dkk, 2007, Pendidikan Matematika untuk Anak Usia Dini, Jakarta
: Depdikbud.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015, Pedoman Penilaian Pembelajaran
Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Pembina Pendidikan Anak Usia Dini.
Kuswaya Kadarko, 2011, Penelitian Tindakan, Jakarta: Universitas Terbuka.
Lestari, K. W, 2011, Konsep Matematika, Jakarta: Departemen Pendidikan Dan
Kebuidayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan
Informal Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.
Mansur, 2006, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Marsitoh, 2005, Psikokologi Anak (Psikologi Perkembangan), Bandung : Mandar
Maju.
Mukhlis, 2015, Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Materi Pokok
Perbandingan Di Kelas VII SMPN Pailangga, Tesis, Surabaya : Universitas
Negeri Surabaya.
Mulyasa, 2012, Manajemen PAUD, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Musfiroh Tadkirotun, 2012, Pengembangan Kecerdasan Majemuk, Tangerang :
Universitas Terbuka.
Netti Hartati, 2013 , “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1
Sampai 10 Melalui Media Pohon Bilangan Bagi Anak Tunagrahita Ringan”,
Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, Vol.1. No.1 Januari.
Nunik primaningsih, “penggunaan media kartu angka bergambar dalam mengenal
konsep bilangan usia 5-6 tahun di tk”.
Nurdinah Hanifah, 2014, Memahami Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan
Aplikasiinya, Bandung: UPI PRESS.
Nurrahmadani dkk, 2017 , “ Memperkenalkan Bilangan Untuk Anak Usia Dini
Dengan Menggunakan Media Pohon Angka Di Tk Darurrahman Kota Banda
Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Endidikan Anak Usia Dini, 2(1).
Partini, 2010, Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta : Grafindo Litera
Media.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137.
Ridwan, 2010, Skala Pengukuran Variabel-variabel, Bandung: Alfabeta.
Rini, 2006, Psikologi Perkembangan Anak, Jakarta: Universitas Terbuka.
Rudy Setiawan Dkk, 2017, “Alternatif Peningkatan Kreatifitas Mahasiswa
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Melalui Media Pohon Matematika”,
Journal Of Mathematic Education Sctence And Technology, Vol.2. No. 2,
Desember.
Rudy Setiawan Dkk, 2018, “Alternatif Peningkatan Kreativitas Mahasiswa
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Melalui Media Pohon Matematika”,
Jurnal Of Matcthemtics Educatrion, Sctence And Technology, Vol.2, No. 2,
Desember.
Saifuddin Anwar, 1998, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sudjana, 2005, Metode Statistik, Bandung : Tarsito
Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, Jakarta :
Rhineka Cipta.
Suharsimi Arikunto, 2016, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta.
Susanto Ahmad, 2011, Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam berbagai
Aspeknya, Jakarta: Kencana.
Sutrisno Hadi, 2000, Metodologi Research, ( Yoyakarta: Andi Yogyakarta, Perpus
Nasional Cetakan Ke-2.
Suyanto, 2005, Konsep Dasar Anak Usia Dini, Jakarta: Departemen Pemdidikan
Nasional.
Syaiful Bahri, dkk, 2006, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Vigostsky Dalam Megawangi, 2009, Sepuluh Angka Untuk Anak-Anak, Jakarta :
Angkasa Group.
Wahid Ibnu Zaman, 2012 , “Pembelajaran Matematika Dengan Media Pohon
Matematika Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat”, Jurnal Forum
Komunikasi Ilmiah Dan Ekspresi Kreatif Ilmu Pendidikan, Vol. 14. No. 2,
Oktober.
Wahyu Purwasih, 2018 , “Teknik Penilaian Unjuk Kerja Dan Cacatan Anekdot
Sebagai Upaya Pemantauan Perkembangan Anak Di Paud Aisyiyah Cabang
Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah”, Jurnal Warna Vol. 2. No. 2, Desember.
Wina Sanjaya, 2011, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Media Group.
Yudha M Saputra Dan Rudyanto, 2005, Pembelajaran Kooperatif Untuk
Meningkatkan Keterampilan Anak Tk, Jakarta : Depdiknas : Dikti Direktorat.
Yuliana Nurani Sujiono, 2009, Metode Pengembangan Kognitif, Jakarta :
Universitas Terbuka.
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TAMAN KANAK-KANAK DHARMA WANITA
KECAMATAN TEUNOM, KABUPATEN ACEH JAYA
Model Kelompok
Semester /Bulan /Minggu Ke- : I / November / 3
Hari/Tanggal : Rabu / 6 November 2019
Kelompok/Usia : TK B/5-6 Tahun
Tema/Sub tema/ : Binatang / Binatang Air / Ikan
Pertemuan/Siklus I / I
Materi
: 1. Surah Al-Fatihah
2. Surah An-Nas
3. Surah Al-Ikhlas
4. Surah Al-Kausar
5. Mengenalkan lambang bilangan dari 1-10
6. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
7. Mencocokkan lambang bilangan dengan angka
8. Media pohon angka
9. Ikan karunia Allah
10. Dimana ikan tinggal
11. Bagaimana ciri-ciri ikan
12. Apa manfaat ikan
13. Dengan apa ikan bernafas
14. Apa warna telur ikan
Alat/Sumber Belajar : 1. Kertas Hvs, pensil, gambar ikan, kelereng, dan
gunting, lem fox
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1, 1.2, 2.2, 2.13, 2.1, 3.4, 4.4, 2.2, 2.3, 3.6, 4.6, 3.8,
4.8, 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 2.9, 3.14, 4.14, 2.13, 3.10,
4.10, 3.12, 4.10, 3.10, 4.10, 3.12, 4.12, 2.4, 3.15,
4.15.
Tujuan : 1. Anak terbiasa mensyukuri diri sendiri ciptaan
Allah
2. Anak terbiasa berdoa sebelum dan sesudah
makan
3. Anak terbiasa memberi salam dan mengikuti
aturan kelas
4. Anak terbiasa bersikap tanggung jawab
5. Anak mampu menyebutkan tentang ikan
6. Anak mampu menjawab pertayaan terkait cerita
yang dibacakan
7. Anak mampu menyanyikan lagu
- Langkah-Langkah Kegiatan
- Tahap
Pembelajaran
- Nama Kegiatan - Kegiatan - Keterangan
- Persiapan
Pendidik menyiapkan lingkungan dan
alat/bahan belajar bagi anak.
- Pembukaan
(80 menit)
- Kegiatan awal
(35menit)
- Penyambutan kegiatan pagi (senam,
barisberbaris, bersajakbersama, dsb)
- Transisi
- Kegiatan
berkumpul(Ke
giatan
berkumpul
dalam
kelompok
besar, 45
menit)
- Salam dan SelawatNabi.
- SOP Berdoa (doa selamat dunia dan
akhirat, doa kepada kedua orang tua,
dan doa belajar)
- Membaca dan mengulang surah Al-
Fatihah, An-Nas dan Al-Ikhlas
- Berdoa sebelum belajar.
- Menggunakan kata:tolong,
terimakasih, dan maaf dalam setiap
kesempatan yang tepat.
- Menggunakan kata: Alhamdulillah,
Subhanallah, Astagfirullah, dan
Allahu Akbar dalam setiap
kesempatan yang tepat.
- Rencana kegiatan hari ini.
- Mengenalkan kegiatan dan aturan
yang digunakan saat bermain.
- Inti (80 mnt)
Kegiatan inti
(80 menit)
- Anak mengamati bahan-bahan yang
akan digunakan untuk bermain.
- Ada empat kelompok:
- Kelompok 1: mengenal angka dengan
jumlah huruf “ikan” dengan
menggunakan media pohon angka
- Kelompok 2: mencocokkan angka
dengan jumlah sisik ikan dengan
menggunakan media pohon angka
- Kelompok 3: menyebutkan huruf sate
ikan dengan menggunakan media
pohon angka
- Kelompok pengaman: bermain peran
jual beli ikan.
- Bagi anak yang sudah selesai
mengerjakan satu kelompok bahan
baru boleh mengerjakan kegiatan
dikelompok bahan yang lainnya.
Istirahat(40 menit)
- Istirahat (makan sehat)
(40 menit)
- Cuci tangan, minum, dan makan makanan yang bergizi
- Penutup (45 menit)
- Kegiatan akhir (45 menit)
Recalling: - Merapikan mainan
- Diskusi tentang perasaan diri selama
melakukan kegiatan bermain
- Berdiskusi tentang anak yang tidak
mau bermain sesuai dengan aturan
- Menceritakan pengalaman saat
bermain
- Penguatan pengetahuan yang didapat
anak
- Diskusi tentang kegiatan satu hari
- Menyampaikan kegiatan yang akan
dilakukan esok hari
- Kegiatan penenangan berupa: lagu
dan cerita pendek.
- Berdoa dan salam.
Mengetahui, Padang Kleng, November 2019
Guru kelas Peneliti
MARIATON, A.Md Eli Suriana
Nip.196210292007012003 150210009
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
TAMAN KANAK-KANAK DHARMA WANITA
KECAMATAN TEUNOM, KABUPATEN ACEH JAYA
Model Kelompok
Semester /Bulan /Minggu Ke- : I / November / 4
Hari/Tanggal : Kamis / 21 November 2019
Kelompok/Usia : TK B/5-6 Tahun
Tema/Sub tema/ Sub-sub tema : Binatang / Binatang Darat / Kuda
Pertemuan/Siklus I / I
Materi
: 1. Surah Al-Fatihah
2. Surah An-Nas
3. Surah Al-Ikhlas
4. Surah Al-Kausar
5. Mengenalkan lambang bilangan dari 1-10
6. Menyebutkan lambang bilangan 1-10
7. Mencocokkan lambang bilangan dengan angka
8. Media pohon angka
9. Ikan karunia Allah
10. Dimana ikan tinggal
11. Bagaimana ciri-ciri ikan
12. Apa manfaat ikan
13. Dengan apa ikan bernafas
14. Apa warna telur ikan
Alat/Sumber Belajar : 1. Kertas Hvs, pensil, gambar kuda, ampas kelapa,
dan gunting, lem fox,
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1, 1.2, 2.2, 2.13, 2.1, 3.4, 4.4, 2.2, 2.3, 3.6, 4.6, 3.8,
4.8, 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 2.9, 3.14, 4.14, 2.13, 3.10,
4.10, 3.12, 4.10, 3.10, 4.10, 3.12, 4.12, 2.4, 3.15,
4.15.
Tujuan : 1. Anak terbiasa mensyukuri diri sendiri ciptaan
Allah
2. Anak terbiasa berdoa sebelum dan sesudah
makan
3. Anak terbiasa memberi salam dan mengikuti
aturan kelas
4. Anak terbiasa bersikap tanggung jawab
5. Anak mampu menyebutkan tentang ikan
6. Anak mampu menjawab pertayaan terkait cerita
yang dibacakan
7. Anak mampu menyanyikan lagu
- Langkah-Langkah Kegiatan
- Tahap
Pembelajaran
- Nama Kegiatan - Kegiatan - Keterangan
- Persiapan
Pendidik menyiapkan lingkungan dan
alat/bahan belajar bagi anak.
- Pembukaan
(80 menit)
- Kegiatan awal
(35menit)
- Penyambutan kegiatan pagi (senam,
barisberbaris, bersajakbersama, dsb)
- Transisi
- Kegiatan
berkumpul(Ke
giatan
berkumpul
dalam
kelompok
besar, 45
menit)
- Salam dan SelawatNabi.
- SOP Berdoa (doa selamat dunia dan
akhirat, doa kepada kedua orang tua,
dan doa belajar)
- Membaca dan mengulang surah Al-
Fatihah, An-Nas dan Al-Ikhlas
- Berdoa sebelum belajar.
- Menggunakan kata:tolong,
terimakasih, dan maaf dalam setiap
kesempatan yang tepat.
- Menggunakan kata: Alhamdulillah,
Subhanallah, Astagfirullah, dan
Allahu Akbar dalam setiap
kesempatan yang tepat.
- Rencana kegiatan hari ini.
- Mengenalkan kegiatan dan aturan
yang digunakan saat bermain.
- Inti (80 mnt)
Kegiataninti
(80 menit)
- Anak mengamati bahan-bahan yang
akan digunakan untuk bermain.
- Ada empat kelompok:
- Kelompok 1: mencocokkan angka
dadu media pohona angka dengan
gambar kuda
- Kelompok 2: menyebutkan jumlah
jejak kuda dengan menggunakan
media pohon angka
- Kelompok 3: menyebutkan jumlah
kuda dengan menggunakan media
pohon angka
- Kelompok pengaman: menyebutkan
jumlah ekor dan kaki kuda dengan
menggunakan media pohon angka
- Bagi anak yang sudah selesai
mengerjakan satu kelompok bahan
baru boleh mengerjakan kegiatan
dikelompok bahan yang lainnya.
Istirahat(40 menit)
- Istirahat (makan sehat)
(40 menit)
- Cuci tangan, minum, dan makan makanan yang bergizi
- Penutup (45 menit)
- Kegiatan akhir (45 menit)
Recalling: - Merapikan mainan
- Diskusi tentang perasaan diri selama
melakukan kegiatan bermain
- Berdiskusi tentang anak yang tidak
mau bermain sesuai dengan aturan
- Menceritakan pengalaman saat
bermain
- Penguatan pengetahuan yang didapat
anak
- Diskusi tentang kegiatan satu hari
- Menyampaikan kegiatan yang akan
dilakukan esok hari
- Kegiatan penenangan berupa: lagu
dan cerita pendek.
- Berdoa dan salam.
Mengetahui, Padang Kleng, November 2019
Guru kelas Peneliti
MARIATON, A.Md Eli Suriana
Nip.196210292007012003 150210009
LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA ANAK DENGAN
PENGGUNAAN MEDIA POHON ANGKA
Nama Sekolah : ……………………………….
Semester/Bulan : ……………………………….
Hari/Tanggal : ……………………………….
Tema : ……………………………….
Sub Tema/Sub-Sub Tema : ……………………………….
Kelompok Usia : ……………………………….
Siklus : ……………………………….
Nama Anak : ……………………………….
A. Berilah Tanda Cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu:
Keterangan:
1 = BB : Belum Berkembang
2 = MB : Mulai Berkembang
3 = BSH : Berkembang Sesuai Harapan
4 = BSB : Berkembang Sangat Baik
No Indikator Aspek yang
dikembangkan
Skor
1. Menyebutkan lambang
bilangan 1-10
Anak belum mampu
menyebutkan semua
bilangan 1-10
1
Anak mampu menyebutkan
semua angka 1-10 namun
tidak mengenali lambang
bilangan
2
Anak mampu menyebutkan
semua lambang bilangan 1-
10 tapi belum tepat secara
sempurna
3
Anak mampu menyebutkan
semua angka 1-10 dengan
tepat dan sempurna
4
2. Menggunakan lambang
bilangan untuk
mengenal angka
menggunakan media
pohon angka
Anak belum mampu
menggunakan lambang
bilangan untuk mengenal
angka
1
Anak mampu menggunakan
lambang bilang untuk
mengenal angka namun
tidak mengenali lambang
bilangan
2
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk
mengenal angka secara tepat
dengan bantuan guru
3
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk
mengenal angka secara tepat
tanpa bantuan guru
4
3. Mencocokkan angka
dengan lambang
bilangan
Anak belum mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka
1
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka tapi anak
tidak mengenali lambang
bilangan yang ada pada
angka.
2
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka namun masih
butuh waktu yang lama
dalam mencari angka
3
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka yang ada di
media pohon angka secara
cepat dan tepat.
4
Padang Kleng, November 2019
Peneliti,
Eli Suriana
NIM. 150210009
LEMBAR OBSERVASI
KEMAMPUAN GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA POHON ANGKA
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA PADA
ANAK USIA 5-6 TAHUN
Nama Sekolah : ……………………………….
Nama Guru : ……………………………….
Observer : ……………………………….
Tema : ……………………………….
Hari/ Tanggal Pembelajaran : ……………………………….
A. Berilah Tanda Cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu:
Keterangan:
Skor 1 = Kurang Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup Skor 4 = Sangat Baik
No
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5
KEGIATAN AWAL
A. Ikrar pagi
1. Guru mengajak anak bergerak ( Senam)
B. Materi pagi
2. Guru memberi salam dan mengajak anak
membaca doa sebelum belajar, doa sehari
hari-hari serta hafalan surah dan hadist.
3. Guru dan anak saling bertukar kabar dan
tanya jawab tentang pembelajaran.
4. Menyanyikan lagu secara sederhana
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran
sesuai dengan tema
6. Guru menuliskan materi pembelajaran di
papan tulis
7. Guru menjelaskan media pembelajaran
yang digunakan ( media pohon angka )
8. Guru membuat peraturan ketika bermain.
9. Guru melakukan pengamatan terhadap
kinerja anak
10. Guru membimbing/ membantu anak yang
masih mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan permainan
KEGIATAN INTI
11. Guru membagi anak ke dalam beberapa
sentra sesuai dengan tema dan media pohon
angka
12. Guru melakukan apersepsi pembelajaran
13. Guru menunjukkan media sesuai tema
14. Guru mengajak anak untuk bermain sesuai
dengan tahapan bermain.
15. Guru membimbing anak dalam bermain
media pohon angka
KEGIATAN PENUTUP
16. Guru mengajak anak untuk bertanggung
jawab membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling
18. Guru memberikan kesimpulan tentang
kegiatan yang dilakukan hari ini
19. Guru mengajak anak untuk berdoa sebelum
pulang
20. Guru memberi salam
Padang Kleng, November 2019
Pengamat,
Mariaton, A. Md
Nip. 196210292007012003
LEMBAR PENILAIAN UNJUK KERJA ANAK UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA DENGAN
PENGGUNAAN MEDIA POHON ANGKA
Nama Sekolah : ……………………………….
Semester/Bulan : ……………………………….
Hari/Tanggal : ……………………………….
Kelompok Usia : ……………………………….
Siklus : ……………………………….
Nama Anak : ……………………………….
A. Berilah Tanda Cheklist(√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Bapak/Ibu:
Keterangan:
1 = BB : Belum Berkembang
2 = MB : Mulai Berkembang
3 = BSH : Berkembang Sesuai Harapan
4 = BSB : Berkembang Sangat Baik
No Aspek yang Dinilai Keterangan penilaian
1 2 3 4
1. Menyebutkan
lambang bilangan 1-
10
Anak belum mampu
menyebutkan semua
bilangan 1-10
Anak mampu menyebutkan
semua angka 1-10 namun
tidak mengenali lambang
bilangan
Anak mampu menyebutkan
semua lambang bilangan 1-
10 tapi belum tepat secara
sempurna
Anak mampu menyebutkan
semua angka 1-10 dengan
tepat dan sempurna
2. Menggunakan
lambang bilangan
untuk mengenal
angka menggunakan
media pohon angka
Anak belum mampu
menggunakan lambang
bilangan untuk mengenal
angka
Anak mampu menggunakan
lambang bilang untuk
mengenal angka namun
tidak mengenali lambang
bilangan
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk
mengenal angka secara
tepat dengan bantuan guru
Anak mampu menggunakan
lambang bilangan untuk
mengenal angka secara
tepat tanpa bantuan guru
3. Mencocokkan angka
dengan lambang
bilangan
Anak belum mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka tapi anak
tidak mengenali lambang
bilangan yang ada pada
angka.
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka namun masih
butuh waktu yang lama
dalam mencari angka
Anak mampu
menghubungkan/mencocok
kan lambang bilangan
dengan angka yang ada di
media pohon angka secara
cepat dan tepat.
Foto Dokumentasi
menjelaskan tahapan bermain media pohon angka
memberi contoh cara bermain media pohon angka
Guru membantu anak yang mengalami kesulitan dan membimbing anak
top related