pengukuran kandungan gas dalam lapisan …psdg.bgl.esdm.go.id/makalah/presentasi akhir kandungan gas...
Post on 06-Mar-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGUKURAN KANDUNGAN GAS DALAM LAPISAN BATUBARA PADA WILAYAH PKP2B
DI PROVINSI KALIMANTAN TIMURDAN KAJIAN POTENSI GAS METHANE (CBG)
DI CEKUNGAN BARITO, KALIMANTAN
PENGUKURAN KANDUNGAN GAS DALAM LAPISAN BATUBARA PADA WILAYAH PKP2B
DI PROVINSI KALIMANTAN TIMURDAN KAJIAN POTENSI GAS METHANE (CBG)
DI CEKUNGAN BARITO, KALIMANTAN
O l e h :
Eko Budi Cahyono dan Eddy SumaatmajaKelompok Kerja Energi Fosil PMG, 2006
O l e h :
Eko Budi Cahyono dan Eddy SumaatmajaKelompok Kerja Energi Fosil PMG, 2006
TUPOKSI-DIM : Pemenuhan Data dan Informasi di Pusat Sumber Daya Geologi
OTONOMI DAERAH : Pemenuhan Data dan Informasi Sumberdaya Bahan Galian Daerah
ALOKASI DANA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Geologi, Pusat Sumber Daya Geologi dalam Tahun Anggaran 2OO6
WAKTU PELAKSANAAN : a) Pengukuran Kandungan Gas di Prov. Kalimantan Timur :
September – November 2006b) Kajian Potensi Gas Methane (CBG) di Cekungan Barito,
Provinsi Kalimantan Selatan : September – Desember 2006
Maksud : Mengetahui keberadaan kandungan gas (terutama methane) untuk kepentingan eksplorasi tambang (ex. safety-mining) Mengetahui akumulasi gas methane pada lapisan batubara pada daerah yang memiliki prospek pengembangan kandungan gas (CBG) di dalam lapisan batubara secara lateral dan regional di wilayah kerja
Tujuannya : Inventarisasi dan evaluasi sumber daya kandungan gas (methane dll.) di daerah prospek dalam pemenuhannya sebagai Sumber Energi Alternatif Nasional dalam rangka diversifikasi energi
Energi alternatif yang ramah lingkungan
Kebutuhan energi yang terus meningkatKetergantungan pada minyak dan gas bumi sebagai sumber energi utamaBerkurangnya cadangan minyak dan gas bumi nasional Energy conservationEnvironmental issues
Coal Bed Gas (CBG)adalah gas alam yang terjadi di dalam lapisan batubara atau diproduksi dari suatu lapisan batubara, tidak seperti gas alam konvensional yang terjadi dalam reservoir batupasir yang berada dalam bentuk gas bebas dalam ruang pori diantara butiran pasir
Coal Bed Gas (CBG)hadir dalam mikropori batubara dalam bentuk terkondensasi hampir seperti bentuk cair karena serapan fisika dari batubara, terserapnya CBG dalam batubara ini sama seperti terserapnya air dalam silika gel
Coal Bed Gas (CBG)Coal Bed Gas (CBG)adalah gas alam yang terjadi di dalam lapisan batubara atau diproduksi dari suatu lapisan batubara, tidak seperti gas alam konvensional yang terjadi dalam reservoir batupasir yang berada dalam bentuk gas bebas dalam ruang pori diantara butiran pasir
Coal Bed Gas (CBG)Coal Bed Gas (CBG)hadir dalam mikropori batubara dalam bentuk terkondensasi hampir seperti bentuk cair karena serapan fisika dari batubara, terserapnya CBG dalam batubara ini sama seperti terserapnya air dalam silika gel
Gas yang terbentuk oleh aktivitas organisme pada tahap awal pembentukan batubara, dari gambut – lignit hingga
subbituminus (Ro <0.5%)
Biogenic Gas dihasilkan akibat aktifitas bakteri di dalam CO2, dimana metabolisme Methanogens (Bakteri Anaeorobik) menggunakan H2 dan CO2 untuk mengkonversi Acetate
menjadi Methane
Mekanisme Hydrologi juga memerangsang pertumbuhanaktifitas bakteri di dalam air tanah, melewati permukaan batubara dan “ clinker “ (dalam jumlah yang banyak). Kemudian unsur Oksigen dalam air mendukung proses
aerobik bakteri. Ketika oksigen, nitrat, oksida dan sulfat dalam airtanah terkonsumsi, maka proses anaerobik bakteri
mulai tumbuh
Terjadi pada saat terjadinya proses pembatubaraan yang lebih tinggi yaitu pada rank subbituminus A – high
volatile bituminous keatas (Ro > 0.6%). Proses bituminisasi akan menghasilkan batubara yang lebih kaya akan karbon dengan membebaskan sejumlah zat terbang
utama yaitu CH4, CO2 dan air.
Gas-gas ini terbentuk secara cepat sejak rank batubaramencapai high volatile bituminus hingga mencapai puncaknya di low volatile bituminus (Ro = 1.6%).
CLEATS
LAPISAN BATUBARA PADA WILAYAH PKP2B
DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
LAPISAN BATUBARA PADA WILAYAH PKP2B
DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Energi Fosil
LOKASI PENYELIDIKAN
METODA PENGOLAHAN DATA
ALAT YANG DIGUNAKAN
GEOLOGI DAN STRATIGRAFI
ALAT PENGUKURAN GAS LAPANGAN
HASIL PENGUKURAN
KESIMPULAN
LOKASI PENYELIDIKAN
METODA PENGOLAHAN DATA
ALAT YANG DIGUNAKAN
GEOLOGI DAN STRATIGRAFI
ALAT PENGUKURAN GAS LAPANGAN
HASIL PENGUKURAN
KESIMPULAN
Tabung CanisterTabung CanisterPressure MeterPressure Meter Digital ThermometerDigital Thermometer
Measured GlassMeasured Glass Alti – Baro - Thermo METERAlti – Baro - Thermo METER
Weight MeasureWeight Measure
Peta Geologi ; Lembar Samarinda yang disusun oleh Supriatna dkk. (1995) P3G Bandung. Fisiografi ; 60% merupakan perbukitan bergelombang, 40% berupa dataran rendah.
• Kerangka Tektonik Geologi; bagian dari Cekungan Kutai pada jaman Eosen – Oligosen Bawah, pada akhir Oligosen, terjadi orogenesa yang menyebabkan wilayah Paparan Sunda mengalami pengangkatan hingga timbul Tinggian Kucing dan Swaner, sedimentasi endapan delta pada bagian selatan berlangsung terus menerus dari Miosen Bawah sampai Plio-Plistosen. Batuan sedimen endapan delta yang tertua adalah Formasi Pemaluan, kemudian diikuti oleh Formasi Pulaubalang, Balikpapan dan Formasi Kampungbaru.Struktur Lokal secara umum sangat sederhana, berupa perlipatan siklin dan antiklin dengan sumbu lipatan yang berarah hampir timurlaut-baratdaya, setempat dijumpai sesar geser. Secara global, tektonik mengakibatkan ketidakselarasan dan pengaktifan kembali struktur geologi yang sudah ada.
Fm. Balikpapan
Fm. Pulubalang
Fm. Bebuluh
Fm. Pamaluan
Tabung Canister Stock Canister
Pengambilan Core dan Sealing Pemboran dalam batubara
Gas Recording
Tinjauan di daerah tambang
Lost Gas (Q1) ; kandungan gas yang hilang pada saat pengambilan sampel di dalam core (coring) Measured Gas (Q2) ; pengukuran kandungan gas di lapangan secara langsung selama waktu tertentuResidual Gas (Q3); kandungan gas sisa yang diukur di laboratorium dari sampel setelah pengukuran Q2
Lost Gas (Q1) ; kandungan gas yang hilang pada saat pengambilan sampel di dalam core (coring) Measured Gas (Q2) ; pengukuran kandungan gas di lapangan secara langsung selama waktu tertentuResidual Gas (Q3); kandungan gas sisa yang diukur di laboratorium dari sampel setelah pengukuran Q2
Total Gas = Q1 + Q2 + Q3
Interpretasi Lost Gas pada sampel B-01-ID1 Interpretasi Lost Gas pada sampel B-01-ID2
Interpretasi Lost Gas pada sampel B-01-ID3Interpretasi Lost Gas pada sampel B-01-ID4
Interpretasi Lost Gas pada sampel B-01-ID5 Interpretasi Lost Gas pada sampel B-01-ID6
Energi Fosil
Interpretasi Lost Gas pada sampel B-02-ID1
Interpretasi Lost Gas pada sampel B-02-ID2
Interpretasi Lost Gas pada sampel B-02-ID3
Energi Fosil
Keterangan :Q1 = Estimasi Lost GasQ2 = Measured GasQ3 = Residual Gas
Q1 Q2 Q3 *) Total
FROM TO NUMBER FROM (m) TO (m) (cc) (cc) (cc) (cc)
1 B01 32 27-Sep-06 12:00 12:15 12:30 C-4 96 99 B-01-ID1 96.05 96.45 108.76 100 15 1152 B01 41 29-Sep-06 12:25 12:45 13:00 D-2 123 126 B-01-ID2 123.3 125.6 56.76 30 6 363 B01 49 30-Sep-06 12:25 12:40 12:55 E 147 150 B-01-ID3 147.4 147.8 72.77 63 12.6 75.64 B01 57 4-Oct-06 10:00 10:15 10:30 Sub-E 171 174 B-01-ID4 173.1 173.47 53.97 79 15.8 94.85 B01 58 6-Oct-06 7:30 7:45 8:00 Sub-E 174 177 B-01-ID5 175.4 175.82 39.47 22 4.4 26.46 B01 88 9-Oct-06 18:05 18:20 18:35 Sub-E 264 267 B-01-ID6 265.35 165.83 20.25 12 2.4 14.4
1 B02 38 6-Nov-06 12:00 12:15 12:45 Sub-E 114 117 B-02-ID1 116.25 116.65 77.25 73 14.6 87.62 B02 86 6-Nov-06 13:30 13:45 14:00 Sub-E 256 260 B-02-ID2 259.7 260.1 25.41 28 5.6 33.63 B02 45 6-Nov-06 14:00 14:15 14:45 Sub-E 135 138 B-02-ID3 137.48 137.88 33.45 46 9.2 55.2
*) asumsi 15 % dari Q2
AT SURFACE
SEAM NAME
DEPTH (m) CANISTER
NOHOLE
NUMBER CORE RUNDATE
COREDSTART
CORINGOFF
BOTTOM
Sampel Total BeratID (cc) (gr)
1 B01 B-01-ID1 115 6272 B01 B-01-ID2 36 10253 B01 B-01-ID3 75.6 7984 B01 B-01-ID4 94.8 7685 B01 B-01-ID5 26.4 7506 B01 B-01-ID6 14.4 1000
1 B02 B-02-ID1 87.6 9802 B02 B-02-ID2 33.6 9703 B02 B-02-ID3 55.2 990
NO HOLE NUMBER
Kandungan Gas per sampel (cm3 / gr)
0.183410.035120.09474
0.05576
0.123440.035200.01440
0.089390.03464
- avg. specivic gravity coal= 1.34 ton/m3- diameter core-sampling = 0.0476 meter (NQ Series)
Kandung dan gas pada titik bor BH-01 (Q2) terbesar didapatkan dari sampel ID B-01-ID1 pada seam C di kedalaman 96.05 - 96.45 m sebesar 100 cc
Kandungan gas titik bor Bor BH-02 (Q2) terbesar di dapatkan dari sampel ID B-02-ID1 pada kedalaman 116.25 – 116.65 meter sebesar 73 cc
Akumulasi gas terbanyak berada pada seam yang lebih tebal, yaitu seam yang berada di kedalaman sekitar 60 –100 mtr. Dimana pada posisi kedalaman ini formasi batubara yang ada cukup baik dan berkembang, baik dari ketebalan maupun ranknya
(fakta) didapatkan pada kedalaman kisaran 100 – 300 mtr didapatkan kandungan gas yang secara gradasi menurun, hal ini disebabkan oleh karena ketebalan seam yang berada di bawah relatif tipis
DI CEKUNGAN BARITO, KALIMANTAN SELATANDI CEKUNGAN BARITO, KALIMANTAN SELATAN
Energi Fosil
DASAR KAJIAN
CEKUNGAN DI INDONESIA
ISOTERM DARI BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA
LOKASI KAJIAN
PERHITUNGAN SUMBER DAYA BATUBARA
DASAR PERHITUNGAN KANDUNGAN, GAS IN PLACE DAN ASUMSI PERHITUNGAN
HASIL PERHITUNGAN KANDUNGAN GAS
STUDI KASUS KANDUNGAN GAS
a) Lokasi kajian disesuaikan dengan hasil Kajian Zonasi Tambang Dalam Provinsi Kalimantan Selatan (S. S. Rita, tahun 2005);hanya lokasinya dipilih dan perhitungan sumberdaya batubara dihitung kembali dengan menggunakan perhitungan sampai kedalaman 300 – 1.000 meter
b) Formasi pembawa batubara adalah Formasi Tanjung dan Warukin (CSIRO)
Batubara sub-bituminus / Formasi Warukin (Ro 0.4 – 0.55%) Kapasitas serapan gasnya adalah 4.20 – 6.68 m3/tonBatubara high volatile bituminus / Formasi Tanjung (Ro 0.6 –1%) Kapasitas serapan gasnya adalah 5.5 – 13.79 m3/ton
c) Karena conto hasil uji petik belum dianalisa, kandungan gasnya berdarkan asumsi yaitu :
Formasi Warukin, kapasitas serapan gasnya adalah 4,5 m3/tonFormasi Tanjung, kapasitas serapan gasnya adalah 10,0 m3/ton
Peta Cekungan di IndonesiaPeta Cekungan di Indonesia
BASIN PROSPECTIVE AREAS ( ml2 )
CBM RESOURCES ( Tcf )
South Sumatra 7,350 183Barito 6,330 102Kutai 6,100 80Central Sumatra 5,150 53All Basins 30,248 453
Sumberdaya Kandungan Gas Methane (CBG RESOURCES) di Indonesia
Sumberdaya Kandungan Gas Methane (CBG RESOURCES) di Indonesia
(Stevens, 2004)
M VM FC ASH% % % % M3/TON f3/ton gr/cm3 %
1 TA 16.08 43.24 31.5 8.73 4.42 156.1 1.47 0.432 TB 18.49 40.55 31.73 9.24 4.2 148.3 1.46 0.413 TC 17.59 38.85 38.11 5.45 4.54 160.3 1.43 0.434 TK 15.45 39.92 42.7 1.93 6.3 222.5 1.33 0.455 TSB 14.97 38.35 44.3 2.38 6.68 235.9 1.34 0.466 TBT 3.8 37.2 55.5 3.5 13.79 487 1.3 0.697 OA 9.33 36.66 53.39 0.62 8.05 284.3 1.3 0.658 OB 6.42 35.29 52.1 6.19 8.25 291.4 1.35 0.689 OC 6.44 37.93 53.07 2.56 9.94 351 1.3 0.710 KW 9.8 42 47.2 1 7.17 253.2 1.33 0.6111 SP4 13.2 41.4 43.4 2 9.34 329.8 1.31 0.6412 SMS1 6.8 42 50.2 1 11.68 412.5 1.3 0.6
13 HPR 3.9 43.8 51.3 1 11.82 417.4 1.3 0.68
14 TM 13.6 37.6 38.7 10.1 5.5 194.2 1.42 0.6215 NM 8.8 40.3 49.9 1 5.58 197.1 1.37 0.6216 KD 8.01 282.9 1.32 0.6
OMBILIN
KALIMANTAN TIMUR
GAS CONTENT DENSITY Rv max
TANJUNG
ProximateDAERAH No No. Sample
Hasil Pengukuran Sorption Isoterm Gas Metana dan parameter lain dari beberapa contoh Batubara Indonesia
Hasil Pengukuran Sorption Isoterm Gas Metana dan parameter lain dari beberapa contoh Batubara Indonesia
Sumber Data :Internal dan Kompilasi Database, Neraca Sumber Daya dan Sampel Isoterm PMG
Pembagian wilayah kerja dibagi kedalam 4 Blok
1.Blok Tempirak2.Blok Rantau3.Blok Satui Kintap4.Blok Sebamban
Uji Petik Wilayah 1.PT. Antang Gunung
Meratus, KUD, Karya Lestari dan KUD Penerus Baru
2.Di daerah Marabahan (semburan Gas)
No Nama Blok Jml Lapisan
Tebal Rata2
LapisanDip Rata2 Kualitas Lap. Batubara cal/gr Sumberdaya Hipotetik (100-
300m) (ton)
1 Tempirak (Formasi Tanjung) 2 2 27 5979-7753 147.335.6352 Rantau (Formasi Warukin) 2 5 35 4700-5500 557.209.3803 Satui-Kintap (Formasi Tanjung 3 2 20 6600-7200 425.030.892
Blok A (Formasi Tanjung Sebamban Pluran 1 1 2 25 6600-7013 65.463.138Blok B (Formasi Tanjung) Sebamban Pluran 2 1 2 25 6600-7013 41.766.192Sebamban (Formasi Warukin) 6 5 20 4500-5500 76.235.293
4
Hasil Perhitungan Sumberdaya batubara di wilayah potensi Gas Methan di Cekungan Barito
Hasil Perhitungan Sumberdaya batubara di wilayah potensi Gas Methan di Cekungan Barito
11
22
33
44
Total Sumber Daya = 1.313.040.530 ton Equivalent = 1.300 jt ton BATUBARA
Sekunder Data :Blok 1 : InternalBlok 2 : Internal dan (PT. Mantimin ; PT. Antang
Gunung Meratus)Blok 3 : Internal dan (PT. Arutmin ; PT. Wahana
Baratama)Blok 3 : Internal dan (PT. Borneo Indobara ; PT.
Arutmin ; Ekasatya Yanatama)
• Karena Kajian Kandungan Gas Methane tidak melakukan pemboran hanya pengambilan conto dari singkapan yaitu di wilayah PT. Antang Gunung Meratus dan PT. Hasnur Grup; maka untuk mengetahui kandungan gas dalam batubara dilakukan dengan mengambil sampel permukaan dan dianalisa berdasarkan Sorption Isoterm
Sorption Isoterm : • Kandungan gas yang terserap sebagai fungsi dari tekanan gas
bebasnya pada temperatur konstan. mewakili kapasitas serapan atau jumlah maksimum gas yang dapat diikat oleh batubara.
• Contoh batubara dalam bentuk bubuk halus / gerusan diukur sorption isoterm nya. Sebagian contoh yang sama di analisa secara proximate untuk mengetahui kandungan moisture, abu dan volatile matter nya.
• Karena gas hanya terserap oleh fraksi organik batubara maka hasil pengukuran sorption isoterm merupakan serapan gas dari batubara murni artinya tidak termasuk kandungan pengotor yang biasanya ada dalam batubara di alam, misalnya lempung dan berbagai jenis mineral matter lainnya.
Koreksi nilai nilai kandungan mineral matter dalam batubarayc = 1 - ym dimana ( ym = 1.08 x + 0.55 x sulfur )
Sedangkan kandungan gas (V) dihitung : V = yc x V’ atau V = (1-ym) x V’dimana ( V’ = kandungan gas bebas mineral matter, dari pengukuran sorption isoterm )
Penghitungan Perkiraan Jumlah Gas Insitu (Gas In Place) dari lapisan batubara
G = ρb x h x V x A ; dimana
G = Kandungan Gas In Place (SCF-standart cubic feet atau m3)ρb = bulk density dari batubara (gr/cm3)h = tebal batubara (feet atau m)V = (1-ym-M) x V’ = kandungan gas batubara per satuan berat – didapat
dari pengukuran sorption isoterm setelah dikoreksi dengan kandunganabu (ym) dan moisturenya (M) – dalam scf/ton atau m3/ton
A = Luas area yang potensial mengandung CBG (m2)
Karena conto hasil uji petik belum dianalisabelum dianalisa, kandungan gasnya berdasarkan asumsi yaitu :
Formasi Warukin, sub-bituminous (Ro 0.4 – 0.55%) kapasitas serapan gasnya adalah 4,5 m3/ton
Formasi Tanjung, high volatile bituminus (Ro 0.6 – 1%) kapasitas serapan gasnya adalah 10,0 m3/ton
No Nama BlokTebal Rata2
Lapisan
Sumberdaya Hipotetik (100-300m) (ton) Kandungan Gas (m3)
1 Tempirak (Formasi Tanjung) 2 147.335.635 109,584,1422 Rantau (Formasi Warukin) 5 557.209.380 544,227,9703 Satui-Kintap (Formasi Tanjung 2 425.030.892 368,106,505
Blok A (Formasi Tanjung Sebamban Pluran 1 2 65.463.138 56,695,660Blok B (Formasi Tanjung) Sebamban Pluran 2 2 41.766.192 36,172,446Sebamban (Formasi Warukin) 5 76.235.293 71,279,999
4
Kualitas Lap. Batubara cal/gr
5979-77534700-55006600-72006600-70136600-70134500-5500
Hasil Perhitungan Kandungan Gasdi wilayah potensi Gas Methan di Cekungan Barito
11
22
33
44
Total Kandungan Gas = 1.186.066.722 m3
Equivalent = 1.200 jt m3 GAS
Sumber Data :Analisa Kajian dan Asumsi Sekunder Lateral
HASIL UJI PETIK DAN PENGAMBILAN CONTODI LOKASI SEMBURAN GAS
DI DESA KOLAM KANAN, KECAMATAN BARAMBAI KABUPATEN BARITO KUALA, KALIMANTAN SELATAN
KRONOLOGIS KEJADIAN
• Lokasi semburan terletak di halaman warga transmigran• Merupakan bekas lubang sumur bor air, yang dibuat secara manual (sumur
pantek)• Kedalaman sumur lk. 138 m (23 pipa @ 6m)• Juru bor mencapai lapisan pasir yang diduga sebuah lapisan aquifer pada
kedalaman 135 m dan melakukan flushing sebelum terjadi semburan gas dan lumpur hingga ketinggian dua kali pohon kelapa di dekat lubang. Diameter lubang sama dengan casing yang telah terpasang yaitu 1,5 inchi (sekitar 3,75 cm)
• Lubang kepundan mempuyai diameter sekitar 3 m. Lingkaran luar sekitar 5 m. Lumpur masih bergolak dengan sangat aktif di dalam kepundan, tinggi pancaran kadang kadang hingga 1,5 m, tetapi tidak menunjukkan penambahan yang berarti
• Diatas lubang kepundan terlihat bayang bayang uap seperti uap bensin, tetapi tidak terlihat dan tidak berbau keras. Kadang kadang hanya berbau uap seperti gas dalam tambang batubara
• Gas tidak beracun, karena tidak berakibat apa apa saat tim berada`sekitar 1m dari lubang kepundan. Hasil analisa gas sekitar lubang (sampel diambil 10m dari lubang kepundan) masih dibawah batas ambang membahayakan makhluk hidup (BAPELKES)
Hasil pengukurannya dapat dilihat berikut iniHasil pengukurannya dapat dilihat berikut ini ::
• NO = 12,169 mg/m3 (bts.ambang ; 400 mg/m3 1 jam)• SO = 28,3370 mg/m3 (bts.ambang ; 365 mg/m3 24 jam)• CO = 568,194 mg/m3 (bts.ambang ; 10.000 mg/m3 24 jam)• H2S = 0,006 ppm (bts.ambang ; 0,02 ppm)• NH3 = 0,266 ppm (bts.ambang ; 2,00 ppm)
*) sumber BAPELKES
• Tumbuhan sekitar masih tidak layu atau mati. Hanya pohon kelapa terdekat yang agak layu karena tertiup lumpur saat semburan pertama terjadi. Getaran masih terasa radius 5-10 meter dari lubang.
• Saat ini lokasi sudah di beri pelindung tanggul pasir (50 m x 100 m) dan saluran penyalur untuk mengantisipasi luapan lumpur.
Kondisi fisik lainya adalah sebagai berikut :Kondisi fisik lainya adalah sebagai berikut :
Suhu Material Lumpur : 27 oC (radius 5 meter): 29.8 oC (radius 20 meter)
Ambient : Humidity : 64%Suhu : 35.7 – 36.5 oCBarometer : 29.69 inHgAltitude : 26 meter (GPS ref)
Energi Fosil
PENGAMBILAN SAMPEL GAS
Gas diperangkap dengan kantong plastik diambil sedekat mungkin dengan lubang kepundanKemudian gas dimasukkan dalam 2 buah canister kedap udara yang telah disediakanContoh lumpur juga diambil dari sekitar kepundan. Pengambilan contoh dilakukan pada jam 13.00 tanggal 25 November 2006Contoh gas dan lumpur dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan komposisi gasLumpur akan dianalisa kandungan organik, jenis partikulate, dan kandungan senyawa cairnya untuk memastikan bahwa gas berasal dari formasi bukan dari poket gas disekitar lobang
Hasil Pemeriksaan Kandungan Gas
Hasil analisa gas methane oleh Tim PT. Arutmin pada tanggal 26 November 2006 menunjukan komposisi gas di udara sbb:
CH4 : 26,6 %CO : 9 ppmO2 : 19,1 %H2S : 0
ID-01 ID-02 Satuan CH4 11,03 22,20 % CO2 0,75 0,45 % N2 88,2 77,35 %
Hasil analisa gas berdasarkan laboratorium :
Sumber Data :Analisa GC Laboratorium (Kerjasama PMG dan Lemigas)
Gas Composition Analisis (GC Analysis)Gas Composition Analisis (GC Analysis)Gas Composition Analisis (GC Analysis)
Pusat Semburan Gas - BarambaiPusat Semburan Gas Pusat Semburan Gas -- BarambaiBarambai
Central Point Sumur Gas BarambaiCentral Point Sumur Gas BarambaiCentral Point Sumur Gas Barambai
Persiapan Penangkapan Semburan GasPersiapan Penangkapan Semburan GasPersiapan Penangkapan Semburan Gas
©® TIM BITUMEN (CBG)KALIMANTAN TIMUR & KALIMANTAN SELATAN, 2006™
©® TIM BITUMEN (CBG)KALIMANTAN TIMUR & KALIMANTAN SELATAN, 2006™
Energi Fosil
top related