pengukuran luaran pesawat teleterapi co alcyon iidigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
Post on 30-Jan-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Proslding pertemuan dan ProsentaslllmJah FWlIIslonai Toknls Non peneDtl.18 Dosember 2006 ISSN :1410 - 6381
PENGUKURAN LUARAN PESAWAT TELETERAPI 60 Co ALCYON IIDI RUMAH SAKIT DR. M. JAMIL
Eni SuswantiniPTKMR - BATAN
ABSTRAK .PENGUKURAN LUARAN PES AWAT TELETERAPI 60 Co ALCYON II DI RUMAH
SAKIT DR. M. JAMIL. Luaran pesawat terapi 60 Co Alcyon II diukur menggunakandetektor kamar ionisasi volume 0,6 ee yang terangkai dengan dosimeter Farmer. Pengukuranfaktor rekombinasi ion dilakukan di dalam fantom air pada kedalaman , d , 5 em, jaraksumber ke permukan fantom, SSD, 80 em dan luas lapangan radiasi , FS , 10 em x 10 em.Pengukuran luaran dalam hal ini dosis serap maksimum dilakukan didalam fantom air pada d== 5 em, SSD = 80 em dan 6 variasi FS dari 5 em x 5 em hingga 25 em x 25 em. Dari hasilpengukuran luaran diperoleh dosis serap maksimum untuk luas lapangan 5 em x 5 em, 8 em x8 em, 10 em x 10 em, 15 em x 15 em, 20 em x 20 em, dan 25 em x 25 em berturut-turut adalah]605,53 ± 5,6 mGy/menit, 1664,99 ± 5,6 mGy/menit, 1699,66 ± 5,6 mGy/menit, 1781,38 ±5,6 mGy/menit, 1837,54 ± 5,6 mGy/menit, dan 1874,66 ± 5,6 mGy/menit . Dosis seraprnaksimum ini dapat digunakan sebagai aeuan dalam perhitungan dosis untuk penyinarankanker.
ABSTRACTTHE MEASUREMENT OF THE OUTPUT OF A 60Co ALCYON II TELETHERAPY
MACHINE AT THE DR. M JAMIL HOSPITAL. The output of a A 60Co ALCYON IIteletherapy machine was measured by using an ionization chamber with 0.6 ee volumeconnected to a Farmer dosemeter. The ion recombination measurement was carried out inside
the water phantom at 5 em depth, SSD ( source to surface distance) = 80 em and FS (fieldsize) = 10 em x 10 em. The output measurement in this case maximum absorbed dose wascarried out inside the water phantom at 5 em depth, SSD = 80 em and 6 different field sizesfrom 5 em x 5 em up to 25 em x 25.Maksimum absorbed doses obtained from the outputmeasurement results for field sizes of 5 em x 5 em, 8 em x 8 em, 10 em x 10 em, 15 em x15 em, 20 em x 20 em, and 25 em x 25 em respectively were 1605.53 ± 5.6 mGy/menit,1664.99 ± 5.6 mGy/menit, 1699.66 ± 5.6 mGy/menit, 1781.38 ± 5.6 mGy/menit,1837.54 ± 5.6 mGy/menit, and 1874,66 ± 5.6 mGy/menit. These maximum absorbed dosecould be used as reference in calculating dose for cancer treatment.
PENDAHULUAN
Sebelum jaringan yang sakit atau biasa dikenal tumor ganas atau kanker disinari
dengan radiasi, maka perIu diketahui seeara pasti letak dan volume kanker berdasarkan hasil
202
PrDsI~ PartBmuan dan Prasentasillmlah FWiDslonal TBknIs Non Pen8Ut1.18 Dasambar 2006 ISSN :1410 - 5381
diagnosa sebelumnya. Dengan diketahuinya volume tumor dapat diketahui tingkat keganasan
kanker terse but dan dosis yang harus diberikan untuk menyinari kanker terse but. Selain itu
perlu diketahui data yang berkaitan dengan berkas radiasi, seperti dosis acuan, lapangan
radiasi dan distribusi dosis [I].
Tujuan radioterapi adalah memberikan dosis radiasi setepat-tepatnya terhadap jaringan
yang sakit tanpa memberikan efek atau kerusakan yang berarti pad a jaringan sehat sekitarnya.
Dcngan demikian dosis serap merupakan salah satu parameter dosimetri yang sangat
menentukan kebcrhasilan tujuan raciioterapi.
Untuk mcnjamin kcbenaran nilai dosis radiasi, maka luaran (output) setiap sumbel'
radiasi untuk terapi wajib dikalibrasi seeara berkala oleh Fasilitas Kalibrasi Tingkat Nasional
sckurang-kurangnya sckali dalam dua tahun [2].
Pada makalah ini akan diuraikan hasil pengeeekan stabilitas dosimeter Farmer,
pengukuran faktor rekombinasi ion dan pengukuran luaran dalam hal ini dosis serap
maksimum dari pcsawat tempi 60COA1cyon IImilik RS Dr. Jamil Padang untuk berbagai luas
lapangan dari 5 em x 5 em sampai 25 em x 25 em .
TATA KERJA
Sumber radiasi yang digunakan unutk mengeeek kestabilan dosimeter farmer adalah
90SI'.Sedangkan sumber radiasi yang akan diukur luarannya adalah pesawat teleterapi 60Co
Alcyon II dengan aktivitas 4320 Ci per tanggal 02 September 2003. Sedangkan sebagai
dosimeter standar digunakan detektor kamaI' ionisasi volume 0,6 ee tipe 2581 no seri 327
yang dirangkaikan dengan dosimeter Farmer tipe 2570A no seri 531.
Pengecekan Stabilitas Dosimeter Farmer
Detektor yang terangkai dengan dosimeter Farmer dipanaskan selama 30 menit.
Kemudian detektor disinari dengan sumber radiasi 90SI'selarna 250 detik. Baeaan yang telah
dikoreksi dengan temperatur dan tekanan yang diperoleh untuk waktu penyinaran selarna 250
detik dieatat . Penyinaran yang sarna dilakukan hingga diperoleh 5 (lima) data. Setelah itu
baeaan rata-rata yang diperoleh dibandingkan dengan baeaan aeuan saat pengeeekan
203
Prosl~ PertBmuan dan Presentasilimiah FunosloRaI Teknls NOR PeReOtl. 18 Desember 2008 ISSN :1410 - 6381
dilakukan. Apabila perbedaan an tara baeaan rata-rata tersebut dan baeaan aeuan tidak lebih
dad ± 1% maka sistem alat ukur dikatakan stabil dan siap digunakan untuk pengukuran [3].
Pcncntuan Faktor Korcksi Pcrtubasi
Penentuan faktor koreksi pertubasi dilakukan melalui pengukuran menggunakan dua
polaritas tegangan yakni tegangan positif dan tegangan negatif. Masing-masing tegangan
diambil tiga data per menit. Dari perbandingan data yang diperoleh akan dapat ditentukan
faktor koreksi pertubasi, Pu untuk detektor yang digunakan dalam pengukuran berkas 60Co
menggunakan Gambar 14 pada TRS 277 [4].
Pcngukuran Faktor Korcksi Rckombinasi Ion
Pengukuran faktor rekombinasi ion dilakukan didalam fantom air pada kedalaman 5
em dengan jarak sumber ke permukaan fantom air (SSD) 80 em dan luas lapangan radiasi 10
em x 10 em. Mula-mula detektor yang terangkai dengan dosimeter Farmer dengan tegangan
kerja normal V I disinari selama 1 menit dengan sumber radiasi 60Co. Setelah selesai
penyinaran baeaan M I yang diperoleh untuk tegangan kerja normal V I dieatat. Kemudian
dilakukan penyinaran yang sarna hingga diperoleh 3 data. Selanjutnya dengan eara yang sarna
dilakukan penyinaran detektor untuk tegangan kerja detektor V 2 = V 1/ /4 . Baeaan M2 yang
diperoleh untuk tegangan kerja V2 dieatat. Dengan diketahuinya perbandingan baeaan rata-rata
M I dan M2 maka dapat diketahui besarnya faktor koreksi rekombinasi ion berdasarkan
Gambar 13 yang terdapat pada protokol Technical Repo11s Series No. 277 [4].
I'cngukuran Dosis Scrap Maksimum
Mula-mula detektor yang terangkai dengan dosimeter Farmer diletakkan di dalam
fantom air pad a kedalaman 5 em dengan SSD 80 em dan luas lapangan radiasi 10 em X 10
em. Kemudian detektor disinari dengan sumber radiasi 60Co selama 5 menit untuk pemanasan.
Data temperatur dan tekanan udara dimasukkan ke dalam elektrometer Setelah itu detektor
disinari kembali selama 1 menit . Selesai penyinaran baeaan yang sudah terkoreksi terhadap
temperatur dan tekanan dieatat. Kemudian detektor disinari kembali hingga diperoleh 3 data.
204
prosldlJJJ Portoffiuan dan PresontaslllmJah flmosJonaJ Toknls Non PenoUU,18 DIISBIIIb8r 2008 I8SN :1410 - 6381
Dengan eara yang sarna detektor disinari untuk ]uas ]apangan radiasi yang bervariasi dari 5 em
x 5 em sampai 25 em x 25 em .
Untuk menghitung bcsarnya dosis serap pada kedalaman 5 em air, sDw, digunakan
persamaan berikut [4] :
sDw = Mil' No. Sw,air. Ps. PII• Prepl (1)
dimana :
sDw = dosis serap pada keda]aman 5 em (eGy)
Mil = baeaan dosimeter terkoreksi temperatur, tekanan dan rekombinasi ion (digit)
No = faktor ka]ibrasi dosis serap rongga udara detektor= Nk ( l-g ) kat!kill
Nk = faktor kalibrasi kerma udara (53,5 mGy/nC)
g = fraksi energi sekunder partikel bermuatan yang hilang menjadi bremstahlung
(0,003 )
kat! = faktor atenuasi dinding detektor ( 0,990 )
kill = faktor ketidaksetaraan udara dari dinding dan se]ubung penimbu] (build up cap)
detektor (0,969)
Sw,air = nisbah daya henti masa air terhadap udara (1,133)
PII = faktor koreksi pertubasi (=1,007 untuk bahan detektor A -]50 )
Ps = faktor koreksi rekombinasi ion
Plcpl = koreksi titik efektif pengukuran pada kedalaman air d em
Untuk menghitung besarnya dosis serap maksimum, Dmaks dapat digunakan persamaan
berikut. :
Dlllaks = 100/(PDDs) x Dw (2)
PDDs= persentase dosis di kedalaman 5 em
205
ProsllllnU portemuan dan Prusentasillmlah FWIIIslonaJ 181(1118Non P8neIIU,19 DBsIIDIb8r 2008
HASIL DAN PEMBAHASAN
ISSN :1410 - 6381
Dari hasil pengeeekan stabilitas dosimeter Farmer diperoleh baeaan rerata dosimeter
Farmer (6,121 ± 0,22) nC, sedangkan baeaan standar yang diturunkan dari sertifikat
menggunakan koreksi peluruhan adalah 6,120 nC. Bila kedua baeaan tersebut dibandingkan
akan diperoleh perbedaan sebesar 0,016%. Karena batas maksimum perbedaan yang diijinkan
adalah ± 1% maka sistem dosimeter Farmer dinyatakan stabil dan bisa digunakan untuk
pengukuran.
Dari hasil pengukuran faktor rekombinasi ion diperoleh baeaan rerata MI untuk
tegangan VI adalah (23,13 nC/menit dan baeaan rerata M2 untuk tegangan V2 adalah
(22,98nC/menit). Dari kedua data terse but diperoleh perbandingan M1 dan M2 adalah 1,007.
Berdasarkan Gambar 13 yang terdapat pada protokol TRS No. 277 diperoleh faktor
rekombinasi ion Ps=I,OOl.
Hasil pengukuran dosis serap yang dihitung menggunakan persamaan (1) dan (2) dapat
dilihat pada Tabel I.
Tabel 1. Hasil perhitungan dosis serap maksimum pesawat tempi 60CoAleyon II
FS sDwPreplPDD[5]Dmaks(em2)
(mGy/menit) (%)(mGy/menit)5x5
1207,360,98975,21605,538x8
1395,360,99077,81664,9910xl0
1339,330,99078,81699,6615x15
1430,450,99180,31781,3820x20
1493,920,99281,31837,5425x25
1531,600,99281,71874,66
Hasil ptrhitungan dosis serap maksimum di atas mempunyai ketidakpastian bentangan
5,6 % untuk tingkat kepereayaan 95 %. Dari Tabel di atas dapat terlihat bahwa hasil
perhitungan dosis serap maksimum yang dimulai dengan lapangan radiasi 5 em x 5 em sampai
lapangan radiasi 25 em x 25 em menghasilkan dosis serap maksimum yang semakin tinggi.
Hal ini menunjukkan kesesuaian dengan semakin besar lapangan radiasi maka akan semakin
besar pula radiasi yang terpanear dari pesawat terapi tersebut.
206
ProsldInU PortBmuan dan Prosontasilimlah Funuslonal TBknls Non PonoUU, 18 Dosombar 2006
--- --.-- - -~- -- -
ISSN :14W . 5381
KESIMPULAN
Dari hasil pengukuran dosis serap pesawat terapi 60CoA1cyon II milik rumah sakit dr.
M. Jamil Padang diperoleh dosis serap maksimum untuk luas lapangan 5 em x 5 em, 8 em
x 8 em, 10 em x 10 em, 15 em x 15 em, 20 em x 20 em, dan 25 em x 25 em berturut-turut
adalah 1605,53 mGy/menit, 1664,99mGy/menit, 1699,66 mGy/menit, 1781,38mGy/menit
1837,54 mGy/menit, dan 1874,66 mGy/meilit (dengan ketidakpastian bentangan 5,6% untuk
tingkat kepercayaan 95 %). Hasil pengukuran dosis serap ini dapat digunakan sebagai acuan
dalam perhitungan dosis untuk penyinaran kanker.
DAFT AR PUSAKA
1. SUNTHALINGRAM,N., Medical Radiation Dosimetry, Int. J. Appl. Radiation and
Isotope 33 (991-1006), 1982
2. Surat Keputusan Direktur Jendral BAT AN No. 84/DJNI/1991., tentang kalibrasi alat ukur
radiasi dan keluaran sumber radiasi, standardisasi radionuklida dan fasilitas kalibrasi.
Jakarta 1991
3. Manual 0,6 cc Robust Ionization Chamber, Nuclear Enterprises Limited, Beenham
Berkshire England, 1985
4. International Atomic Energy Agency, Absorbed Dose Determination in Photon and
Electron Beams, Technical Reports Series No. 277, IAEA, Vienna, 1987
5. British Journal Radiology Supp!. 25
207
top related