peningkatan hasil belajar ipa materi energi...
Post on 06-Nov-2020
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA
MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III
DI MIN 11 BOYOLALI KECAMATAN KARANGGEDE
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Achmad Faisal Febri Putra
NIM. 23040150156
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA
MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III
DI MIN 11 BOYOLALI KECAMATAN KARANGGEDE
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Achmad Faisal Febri Putra
NIM. 23040150156
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO
“Jadilah engkau orang yang berilmu (pandai) atau orang yang belajar, atau
orang yang mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu.”
(Hadist Riwayat Baehaqi)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku Alm. Bapak Hariyono dan Ibu Siti Faizahtun Nasikah
yang telah mendidik dan membimbingku dengan penuh kasih sayang.
2. Keluarga besar Hj. Muniroh yang selalu mendukung dan membimbingku
dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
3. Kekasihku tercinta Nina Deasy Puspitasari yang selalu menghiasi hidupku
dan selalu menemaniku dalam suka maupun duka.
4. Teman-teman PGMI IAIN Salatiga angkatan 2015 yang telah memberi
semangat dalam perkuliahan di kampus.
5. Sahabat-sahabatku Jamaah Majelis Ratib Al-Hadad Janur Mantab yang
telah menghiasi hari-hariku dengan canda tawa dan kebersamaan.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul
Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi dan Perubahannya Melalui Metode
Eksperimen Pada Siswa Kelas III MIN 11 Boyolali Kecamatan Karanggede
Kabupaten Boyolali Tahun 2019 dapat terselesaikan. Sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW
semoga beliau selalu dirahmati Allah SWT.
Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu, penulis
sampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si. selaku Kepala Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
4. Ibu Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
dengan sabarnya memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
dalam peyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
selama perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi ini.
ix
6. Teman-teman jurusan S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan
2015, terutama konsentrasi IPA yang telah memberikan banyak dukungan
dan motivasi selama menempuh perkuliahan di IAIN Salatiga.
7. Kepala MIN 11 Boyolali, Bapak Muhroni, S.Pd.I. yang telah memberikan
izin penelitian kepada penulis.
8. Bapak Mahfud, S.Pd.I. selaku guru pengampu mata pelajaran IPA kelas
III MIN 11 Boyolali.
9. Keluarga besar Hj. Muniroh yang telah memberikan dukungan dan kasih
sayang kepada penulis.
10. Kedua orang tua yang selalu mendidik dan berkorban demi penulis, Alm
Bapak Hariyono dan Ibu Siti Faizahtun Nasikah.
Semoga skripsi ini dapat memberikan tambahan ilmu yang lebih luas dan
dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada para pembaca. Penulis sadar bahwa
skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.
Salatiga, 27 Mei 2019
Penulis,
Achmad Faisal Febri Putra
NIM. 23040-15-0156
x
ABSTRAK
Putra, Achmad Faisal Febri. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi dan Perubahannya Melalui Metode Eksperimen pada Siswa Kelas III di MIN 11 Boyolali Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2019. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Metode Eksperimen.
Pembelajaran IPA di MIN 11 Boyolali Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali belum menggunakan metode pembelajaran aktif dan masih bersifat konvensional. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dan kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru terutama materi energi dan perubahannya. Terbukti dari rendahnya hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM 70. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan perubahannya pada siswa kelas III di MIN 11 Boyolali Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2019?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi energi dan perubahannya melalui metode eksperimen pada siswa kelas III pada siswa kelas III di MIN 11 Boyolali Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2019.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi dengan menggunakan metode eksperimen. Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas III A MIN 11 Boyolali Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali sebanyak 28 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 13 perempuan. Instrumen penelitian ini meliputi RPP, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan tes evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan tes tertulis. Data dianalisis secara statistik menggunakan rumus persenntase, apabila > 85% siswa tuntas belajar maka siklus dihentikan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III di MIN 11 Boyolali Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2019. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari siklus I ke siklus II adalah 20 % dan siklus II ke siklus III adalah 17%. Hal ini dapat dilihat dari perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 50% siswa yang tuntas belajar, siklus II 70 % siswa yang tuntas belajar, dan siklus III 87% siswa yang tuntas belajar. Siswa yang belum tuntas belajar pada siklus III akan diberikan tindakan secara khusus berupa latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
xi
DAFTAR ISI
Sampul …………………………………………………………………………… i
Lembar Berlogo ………………………………………………………………….. ii
Halaman Judul ……………………………………………………………………. iii
Persetujuan Pembimbing ………………………………………………………….. iv
Pengesahan Kelulusan …………………………………………………………….. v
Pernyataan Keaslian Tulisan dan Kesediaan Publikasi …………………………… vi
Motto dan Persembahan …………………………………………………………... vii
Kata Pengantar …………………………………………………………………….. viii
Abstrak ……………………………………………………………………………. x
Daftar Isi …………………………………………………………………………... xi
Daftar Tabel ………………………………………………………………………. xv
Daftar Gambar …………………………………………………………………….. xvi
Daftar Lampiran …………………………………………………………………… xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………… 5
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………….. 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Penilaian ……………………………… 6
xii
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 7
F. Definisi Operasional ………………………………………………………. 8
G. Metode Penelitian …………………………………………………………. 9
H. Sistematika Penulisan ……………………………………………………… 16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakikat Hasil Belajar….…………………………………………………… 17
1. Belajar …………………………………………………………………. 17
a. Pengertian Belajar …………………………………………………. 17
b. Prinsip-prinsip Belajar……………………………………………… 18
c. Tujuan Belajar……………………………………………………… 21
d. Ciri-ciri Belajar …………………………………………………….. 23
2. Hasil Belajar …………………………………………………………… 24
a. Pengertian Hasil Belajar …………………………………………… 24
b. Macam-macam Hasil Belajar ……………………………………… 26
c. Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar …………………………... 27
B. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ……………………………………. 32
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) …………………………….. 32
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ………………………………… 33
3. Manfaat Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ………………… 34
4. Nilai-nilai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) …………………………….. 34
C. Metode Eksperimen ……………………………………………………….. 35
1. Pengertian Metode Eksperimen ……………………………………….. 35
2. Karakteristik Metode Eksperimen ……………………………………... 37
xiii
3. Langkah-langkah Metode Eksperimen …………………………… 37
4. Kelebihan Metode Eksperimen ………………………………………. 37
5. Kelemahan Metode Eksperimen ……………………………………… 38
6. Cara Menyiasati Kekurangan Metode Eksperimen …………………… 39
D. Materi Energi dan Perubahannya …………………………………………. 39
1. Energi dan Perubahannya …………………………………………….. 39
2. Sumber Energi ………………………………………………………... 40
3. Macam-macam Perubahan Bentuk Energi …………………………… 43
4. Cara Menghemat Energi ……………………………………………… 44
E. Kajian Pustaka ……………………………………………………………. 45
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah ………………………………………………. 47
B. Pelaksanaan Penelitian …………………………………………………… 51
1. Deskripsi Siklus I …………………………………………………….. 52
2. Deskripsi Siklus II ……………………………………………………. 58
3. Deskripsi Siklus III …………………………………………………… 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Silkus ……………………………………………………… 73
1. Deskripsi Siklus I ………………………………………………………….. 73
2. Deskripsi Siklus II ………………………………………………………… 75
3. Deskripsi Siklus III ……………………………………………………….. 77
B. Pembahasan …………………………………………………………………… 79
xiv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 84
B. Saran …………………………………………………………………………... 84
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………………. 87
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identitas Sekolah ……………………………………………. 47
Tabel 3.2 Keadaan Guru MIN 11 Boyolali ……………………………. 48
Tabel 3.3 Jumlah Siswa MIN 11 Boyolali ……………………………... 49
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas III A MIN 11 Boyolali ……………………… 50
Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ……………... 51
Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Siklus I ……………………………... 73
Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siklus II ……………………………... 75
Tabel 4.3 Daftar Hasil Belajar Siklus III ……………………………... 77
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I – Siklus III ………………... 79
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK …………………………………….. 10
Gambar 2.1. Bagan Hakikat Pengertian Belajar ………………………….. 18
Gambar 2.2. Bagan Prinsip-prinsip Belajar ……………………….......... 21
Gambar 2.3. Bagan Landasan Teori Hakikat Belajar…………………….. 24
Gambar 2.4. Bagan Landasan Teori Pengertian Hasil Belajar …………… 26
Gambar 2.5. Bagan Landasan Teori Hakikat IPA …..……………………. 33
Gambar 2.6. Bagan Landasan Teori Metode Eksperimen ………………... 36
Gambar 2.7. Sumber Energi Kalor Terbesar yaitu Matahari …………….. 40
Gambar 2.8. Pemanfaatan Kincir Angin …………………………….. 41
Gambar 2.9. Pemanfaatan Energi Bunyi dari Alat Musik Gitar …………. 41
Gambar 2.10. Pembangkit Listrik Tenaga Air …………………………... 42
Gambar 2.11. Pemanfaatan Energi Cahaya untuk Fotosintesis ………….. 43
Gambar 3.1. Perubahan Energi Listrik Menjadi Panas ………………….. 53
Gambar 3.2. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Cahaya ………..... 54
Gambar 3.3. Energi Kalor Terbesar ……………………………………… 60
Gambar 3.4. Pemanfaatan Energi Gerak ………………………………… 61
Gambar 3.5. Pemanfaatan Energi Bunyi …………………………………. 61
Gambar 3.6. Pemanfaatan Energi Listrik …………………………………. 62
xvii
Gambar 3.7. Pemanfaatan Energi Cahaya ………………………………… 63
Gambar 3.8. Pemakaian Listrik Secukupnya ……………………………… 68
Gambar 3.9. Pemakaian Air Secukupnya ………………………………… 69
Gambar 4.1. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I ……………………….. 81
Gambar 4.2. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II ………………………. 81
Gambar 4.3. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus III ……………………… 82
Gambar 4.4. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I-III ……………………. 82
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Penulis
Lampiran 2 Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 3 Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian
Lampiran 6 Identitas Guru
Lampiran 7 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 9 Lembar Kesimpulan Hasil Percobaan Siklus I
Lampiran 10 Hasil Evaluasi Belajar Siklus I
Lampiran 11 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I
Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 13 Lembar Kesimpulan Hasil Percobaan Siklus II
Lampiran 14 Hasil Evaluasi Belajar Siklus II
Lampiran 15 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II
Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 17 Lembar Kesimpulan Hasil Percobaan Siklus III
xix
Lampiran 18 Hasil Evaluasi Belajar Siklus III
Lampiran 19 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus III
Lampiran 20 Dokumentasi Hasil Penelitian
Lampiran 21 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu acuan penting untuk menentukan
tingkat perkembangan manusia dalam menghadapi kehidupan. Pendidikan
dapat membentuk karakter manusia untuk mendongkrak kualitas
pembangunan bangsa terutama pada pendidikan dasar. Pendidikan dasar
merupakan landasan bagi pendidikan berikutnya. Kualitas pendidikan yang
baik di sekolah dasar dapat menentukan kualitas yang baik pula bagi
pendidikan berikutnya.
Unsur terpenting dalam pendidikan adalah proses kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran merupakan kombinasi antara belajar dan mengajar.
Belajar merupakan interaksi antara keadaan internal dan proses kognitif
seorang peserta didik yang di dorong dengan stimulus dari lingkungan yang
menciptakan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik Gagne dalam
Dimyati, (2009: 10). Pembelajaran merupakan kegiatan pendidik secara
terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat peserta didik belajar
secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Dimyati,
2009: 297).
Pembelajaran yang menjadi sorotan utama di Sekolah Dasar (SD)
merupakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan
suatu ilmu yang mempelajari tentang gejala dan fenomena yang terjadi pada
alam. Fenomena alam merupakan bukti kekuasaan Allah SWT yang dapat
2
dijadikan sebagai pelajaran yang berharga dan untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan. Allah telah menjanjikan akan meninggikan derajat orang yang
mempelajari ilmu pengetahuan sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an
Surat Al Mujadalah ayat 11:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan
kepadamu,”Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan,”berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.”
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu ilmu yang
membutuhkan pemahaman khusus mengenai konsep-konsep, teori-teori, dan
hukum-hukum, bukan sekedar hafalan saja. Implementasi pembelajaran IPA
harus aktif dan inovatif dalam melibatkan siswa untuk dapat berpikir kritis
dalam memecahkan suatu permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan
nyata.
Keberhasilan pembelajaran IPA bergantung pada inovasi guru dalam
menentukan metode pembelajaran yang tepat dan menarik. Metode
pembelajaran merupakan Teknik penyajian yang dikuasai pendidik di kelas,
baik secara individual maupun kelompok, agar materi pelajaran dapat diserap,
3
dipahami, dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik (Aqib, 2016: 9).
Melalui metode pembelajaran guru dapat membantu peserta didik untuk
mendapatkan informasi, ide, cara berpikir kritis dan mengaplikasikan ide.
Metode pembelajaran dapat digunakan guru untuk merangsang pola pikir
peserta didik dan menyajikan pembelajaran secara matang. Salah satu metode
pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA adalah metode
eksperimen.
Berdasarkan hasil wawancara pada Selasa tanggal 4 Desember 2018
dengan guru kelas III A MI Negeri 11 Boyolali Kecamatan Karanggede
Kabupaten Boyolali (Mahfud, S.Pd.I), dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran IPA menggunakan metode konvensional berupa ceramah dan
tanya jawab. Guru lebih banyak menerangkan sedangkan siswa menyimak
melalui buku pegangan. Kemudian setelah selesai menyampaikan materi, guru
memberikan pertanyaan kepada siswa, setelah itu siswa diberi kesempatan
untuk menjawab. Guru jarang meminta siswa untuk berdiskusi maupun
bertukar pikiran dengan temannya, hal ini di karenakan siswa hanya sebagai
objek penerima materi dan guru sebagai subjek penyampaian materi. Evaluasi
hasil belajar, guru menggunakan latihan soal-soal dan tugas rumah. Kondisi
tersebut menyebabkan siswa menjadi pasif, jenuh, kurang memperhatikan, dan
bermain sendiri. Menurut guru, materi tersebut dianggap sulit, karena siswa
perlu mempraktikan dan mengalami secara langsung tentang materi energi dan
perubahannya. Hal itu terbukti dari hasil belajar siswa pada materi energi dan
perubahannya masih banyak yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
4
(KKM) yaitu dari 28 siswa hanya 14 siswa yang dapat mencapai KKM,
sedangkan 14 siswa masih di bawah KKM. Nilai KKM mata pelajaran IPA
MIN 11 Boyolali merupakan 70.
Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang lebih inovatif merupakan dengan mencoba menerapkan
penelitian tindakan kelas dipadukan dengan metode eksperimen. Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang memaparkan terjadinya
sebab-akibat dari perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi
ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal
pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan tersebut
(Arikunto, 2017: 1-2). Kelebihan dari PTK salah satunya yaitu dapat
meningkatkan pemikiran kritis dan kreatifitas guru, siswa maupun peneliti,
karena PTK memungkinkan untuk mencari hal mendasar dampak dari
permasalahan yang ada dan juga menemukan solusi untuk permasalahan
tersebut Metode eksperimen merupakan cara penyajian pelajaran dengan suatu
percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri apa yang di pelajari, serta
siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari proses yang dialaminya (Aqib,
2016: 57). Kelebihan dari metode eksperimen adalah siswa mendapatkan
pengalaman secara langsung dan praktis dalam kenyataan sehari-hari sehingga
bermanfaat bagi dirinya. Siswa dilatih untuk aktif karena dia mengalami secara
langsung dan siswa dapat dengan mudah mengingat proses percobaan bahkan
kesimpulan dari percobaan yang dilakukannya. Metode eksperimen
diharapkan dapat diterapkan dalam mata pelajaran IPA kelas III materi energi
5
dan perubahannya. Pemilihan kelas III dianggap sangat tepat untuk
menerapkan metode eksperimen, karena kelas III masih dianggap kelas bawah
dan pola pikir siswa masih konkret, sehingga siswa perlu mengalami proses
pembelajaran secara langsung. Materi energi dan perubahannya merupakan
materi yang berhubungan dengan realita kehidupan sehari-hari yang
bermanfaat bagi kehidupa manusia. Metode eksperimen dapat melatih siswa
untuk berpikir kritis, dan juga menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran.
Selain itu, dengan melakukan percobaan siswa dapat mengetahui proses energi
dan perubahannya secara aktual. Penarikan kesimpulan, dapat melatih siswa
untuk menganalisis percobaan yang dia lakukan.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi dan
Perubahannya Melalui Metode eksperimen Pada Siswa Kelas III di MIN 11
Boyolali Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2019”.
B. Rumusan Masalah
Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
energi dan perubahannya pada siswa kelas III di MIN 11 Boyolali Kecamatan
Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2019?.
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi energi dan
perubahannya melalui metode eksperimen pada siswa kelas III di MIN 11
Boyolali Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2019.
6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Penilaian
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap
pertanyaan penelitian atau rumusan masalah (Arikunto, 2017: 45). Hipotesis
juga biasa disebut dengan dugaan tentang kebenaran jawaban penelitian.
Hipotesis dari rumusan masalah ini merupakan: jika metode
eksperimen diterapkan dengan baik, dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi energi dan perubahannya pada siswa kelas III di MIN 11 Boyolali
Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2019.
2. Indikator Keberhasilan
Setiyawati dalam Daryanto, (2011: 83) berpendapat bahwa Indikator
keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian dari tindakan yang
diberikan. Penerapan metode eksperimen ini dapat dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Indikator ketuntasan siswa sebagai
berikut:
a. Secara Individu
Siswa dapat mencapai skor > 70 pada materi energi dan perubahannya.
b. Secara Klasikal
Siklus akan berhenti apabila > 85% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai > 70.
7
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan karya ilmiah
lainnya dalam pengembangan materi energi dan perubahannya,
khususnya dalam penerapan metode eksperimen pada mata pelajaran
IPA;
b. Memberi masukan dalam bidang pendidikan khususnya untuk
perkembangan ilmu pengetahuan dalam menerapkan metode
eksperimen pada mata pelajaran IPA; dan
c. Menambah wawasan dalam bidang penelitian dan pembuatan karya
ilmiah, serta memberikan sumbangan pikiran bagi lembaga dimana
tempat mahasiswa menimba ilmu.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman
yang baru serta menghidupkan suasana belajar yang aktif, inovatif dan
kreatif, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
energi dan perubahannya melalui metode eksperimen pada proses
pembelajaran IPA di SD/MI.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rujukan
informasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penerapan metode
eksperimen pada proses pembelajaran IPA di SD/MI. Guru dapat
8
mengaplikasikan secara langsung metode eksperimen sehingga dapat
meningkatkan kreatifitas guru.
c. Bagi Sekolah
Mengangkat citra nama baik sekolah karena dapat
mengembangkan dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
F. Definisi Operasional
Penjelasan dari judul peningkatan hasil belajar IPA materi energi dan
perubahannya melalui metode eksperimen pada siswa kelas III di MIN 11
Boyolali Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2019, penulis
paparkan sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi yang meliputi
aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam tindak belajar dan tindak
mengajar (Dimyati, 2009: 3). Tindak belajar dan tindak mengajar disebut
juga dengan kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran guru
menetapkan tujuan pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi siswa.
Siswa yang dapat dikatakan berhasil dalam belajar apabila dia telah
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
2. Metode Eksperimen
Metode percobaan atau eksperimen merupakan cara penyajian
pembelajaran dengan suatu percobaan, mengalami dan membuktikan
sendiri apa yang dipelajari, serta siswa dapat menarik suatu kesimpulan
9
dari proses yang dialaminya (Aqib, 2016: 56). Metode eksperimen
dilakukan dengan cara siswa dibagi menjadi beberapa kelompok,
kemudian tiap-tiap kelompok diberikan stimulus sesuai dengan topik,
setelah itu siswa diminta untuk melakukan percobaan dan yang terakhir
siswa diminta untuk membuat hipotesis dan kesimpulan dalam percobaan
yang dialaminya.
3. Energi dan Perubahannya
Energi merupakan besaran yang kekal, artinya energi tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari suatu bentuk satu ke
bentuk yang lain (Suparmi, 2013: 13). Perubahan energi merupakan
berubahnya suatu energi menjadi bentuk energi lain yang memiliki nilai
guna, namun tidak merubah bentuk maupun jumlah energi keseluruhan.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Berdasarkan namanya sudah menunjukan isi yang ada di dalamnya,
yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di dalam sebuah kelas. Penelitian
Tindakan Kelas merupakan penelitian yang memaparkan terjadinya sebab-
akibat dari perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi ketika
perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian
perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan tersebut (Arikunto, 2017:
1-2).
10
Alasan peneliti menggunakan jenis PTK merupakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam
kelas dengan cara menerapkan metode eksperimen sehingga hasil belajar
dapat meningkat terutama mata pelajaran IPA materi energi dan
perubahannya. Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan merupakan jenis
kolaboratif, dimana peneliti sebagai pengamat.
Ada empat tahapan dalam pelaksanaan PTK, yaitu, (1) perencanaan,
(2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi (Arikunto, 2017: 143). Berikut
merupakan tahapan empat kegiatan dapat ditampilkan pada gambar 1.1.
Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK
(Sumber: Arikunto, 2017:144)
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas III A MIN 11 Boyolali
Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali pada mata pelajaran IPA
materi energi dan perubahannya. Jumlah siswa kelas III A ada 28 siswa
Permasalahan Perencanaan Tindakan Ke-I
Pelaksanaan Tindakan Ke-I Refleksi Ke-I
Pengumpulan Data Ke-I
Permasalahan Baru Hasil
RefleksiPerencanaan
Tindakan Ke-IIPelaksanaan
Tindakan Ke-II
Refleksi Ke-II Pengumpulan Data Ke-II
Permasalahan Belum Selesai
Lanjut Siklus Berikutnya
11
meliputi 15 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan dengan kolaboratornya
guru kelas III A yaitu bapak Mahfud. Peneliti dapat berkolaborasi dengan
guru (Mahfud, S.Pd.I) sehingga metode eksperimen dapat diterapkan dalam
pembelajaran IPA.
3. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan merancang secara rinci tentang
apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan. Kegiatan ini berupa
menyiapkan bahan ajar, menyiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran, merencanakan bahan untuk pembelajaran, serta
menyiapkan hal lain yang diperlukan dalam proses pembelajaran
(Arikunto, dkk, 2017: 143).
Tahapan dalam perencanaan ini terdiri dari:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode
eksperimen;
2) Menyiapkan sarana pendukung yang dibutuhkan saat proses
pembelajaran berlangsung;
3) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui
kondisi saat proses pembelajaran berlangsung;
4) Merencanakan tindakan pembelajaran menggunakan metode
eksperimen;
5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode
eksperimen.
12
b. Tindakan
Tahap tindakan merupakan penerapan model/cara mengajar yang
akan dilakukan di dalam kelas. Guru pada tahap ini sebagai pelaksana
harus mengetahui dan berusaha menaati apa yang harus dirumuskan
dalam rancangan, tetapi juga harus berlaku wajar dan tidak dibuat-buat
(Arikunto, dkk, 2017: 144). Tindakan dilakukan setidaknya dua siklus,
dan masing masing siklus terdiri dari tiga pertemuan.
c. Pengamatan
Tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan.
Pengamat melakukan pengamatan untuk mengetahui apakah tindakan
yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan rencana dan
mengumpulkan data yang dibutuhkan, mencatat hal-hal yang yang
terjadi pada saat proses tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi atau evaluasi yang
telah disusun. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif
(hasil tes, ulangan harian, presentasi, dll) dan data kualitatif yang
menggambarkan keaktifan siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran,
dan lain-lain Setiyawati dalam Daryanto, (2011: 27).
d. Refleksi
Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengetahui apa yang
kurang pada pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kegiatan
refleksi dilakukan ketika guru selesai melakukan tindakan, kemudian
berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan penerapan rancangan
13
tindakan (Arikunto, 2017: 144). Tahap refleksi ini dilakukan analisis
data mengenai proses, masalah, hambatan yang dihadapi dan
dilanjutkan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang
dilaksanakan. Apabila indikator belum tercapai, maka PTK akan
dilanjutkan siklus berikutnya.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan semua alat yang akan digunakan
untuk mengumpulkan data tentang semua proses pembelajaran dan
bukan hanya proses tindakan saja. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggunakan
metode eksperimen;
b. Lembar tes evaluasi mata pelajaran IPA materi energi dan
perubahannya;
c. Lembar observasi guru pada saat menerapkan metode eksperimen;
d. Lembar observasi siswa pada saat proses pembelajaran metode
eksperimen.
5. Pengumpulan Data
Data merupakan informasi-informasi tentang suatu objek yang
diteliti. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah
dirumuskan dan untuk menguji hipotesis. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan metode:
14
a. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang
menuntut adanya pertemuan langsung atau komunikasi langsung
antara evaluator dengan sumber data (Dimyati, 2009: 229).
Wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang materi
pokok khususnya pada mata pelajaran IPA yang kurang memenuhi
KKM, kesulitan guru dalam mengajar, dan untuk mendapatkan
informasi yang mengenai metode yang sering digunakan guru dalam
mengajar sebelum menerapkan metode eksperimen.
b. Observasi
Observasi digunakan untuk memperoleh informasi yang
berhubungan dengan proses kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan metode eksperimen. Hasil observasi dituliskan dalam
catatan lapangan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah suatu alat untuk
mengumpulkan data. Dokumentasi penelitian ini digunakan untuk
mengambil gambar dan merekam kegiatan yang berlangsung saat
pembelajaran dan untuk menemukan gambaran tentang MIN 11
Boyolali Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.
d. Tes
Tes digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang
mencakup pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil kegiatan
15
belajar mengajar Setiyawati dalam Djamarah, (2000: 218). Tes
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas III A di MIN
11 Boyolali pada mata pelajaran IPA materi energi dan
perubahannya dengan menggunakan metode eksperimen. Hasil
belajar siswa akan di akumulasi lebih lanjut dalam setiap siklus.
6. Analisis Data
Analisis data merupakan data yang berhasil dikumpulkan yang
selanjutnya diolah secara individual ataupun kelompok dan hasilnya
untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam
penelitian (Dimyati, 2009: 230). Analisis data dilakukan dalam setiap
siklusnya dengan cara memberikan soal tes formatif pada setiap akhir
pelaksanaan pembelajaran. Data yang terkumpul, akan dianalisis per
siklus untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa meningkat atau
tidak. Hipotesis tindakan dibuktikan dengan menganalisis hasil
penelitian menggunakan statistik untuk menghitung ketuntasan klasikal.
Apabila hasil belajar siswa secara klasikal mencapai > 85% maka siklus
akan dihentikan. Rumus menghitung persentase ketuntasan klasikal
merupakan sebagai berikut:
P = 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝐽𝐽 𝑦𝑦𝐽𝐽𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝐽𝐽𝑦𝑦𝑡𝑡𝐽𝐽𝑆𝑆 𝑏𝑏𝑏𝑏𝐽𝐽𝐽𝐽𝑏𝑏𝐽𝐽𝑏𝑏
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝐽𝐽 x 100%
16
H. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan. Bab ini memuat tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II Kajian Pusataka. Bab ini memuat tentang hakikat hasil belajar,
hakikat IPA, metode eksperimen, materi energi dan perubahannya dan
penelitian yang relevan.
BAB III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini memuat tentang gambaran umum
MIN 11 Boyolali dan pelaksanaan penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini memuat tantang
deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan.
BAB V Penutup. Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hakikat Hasil Belajar
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku
berkelanjutan yang melibatkan berbagai unsur dan berlangsung
seumur hidup didorong oleh beberapa aspek seperti motivasi,
emosional, sikap dan hasil akhirnya sesuai dengan perilaku yang
diharapkan (Suardi, 2018: 11). Skinner dalam Dimyati, (2009: 9)
menyatakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan perilaku
yang didasari dengan adanya stimulus dan respon sebagai penguat
untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Thorndike dalam Suardi,
(2018: 102) mengemukakan bahwa belajar merupakan perubahan
tingkah laku karena adanya rangsangan stimulus dan respon.
Perubahan tingkah laku ini dapat berwujud konkret atau dapat
dilihat.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian belajar di
atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku secara berkesinambungan yang didorong
berbagai oleh aspek, dan juga karena adanya rangsangan stimulus
dan respon sebagai penguat yang hasilnya dapat berwujud konkret.
18
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah
dipaparkan di atas maka dapat di tampilkan dalam bagan hakikat
pengertian belajar sesuai Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Bagan Hakikat Pengertian Belajar Sumber: Suardi (2018) dan Dimyati (2009)
b. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prisnsip belajar terdiri dari perhatian dan motivasi,
keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan
dan penguatan, serta perbedaan individual (Dimyati, 2009: 42).
Prinsip tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1) Perhatian dan Motivasi
Dimyati (2009: 42) mengemukakan bahwa perhatian
merupakan dari guru memiliki peranan penting untuk
menumbuhkan semangat belajar. Selain itu juga perlu adanya
motivasi yang berkaitan dengan minat siswa dalam belajar.
Belajar
Perubahan Tingkah
LakuAspek
Motivasi Sikap Emosional
Stimulus dan Respon
Konkret
19
Motivasi merupakan acuan penggerak dan pengarah aktivitas
dari seseorang. Motivasi juga sangat berpengaruh dengan minat
dan bakat siswa.
2) Keaktifan
Sadirman (2001: 98) berpendapat bahwa keaktifan
merupakan suatu rangkaian kegiatan bersifat fisik dan mental
yang didasari oleh perbuatan dan pemikiran siswa yang tidak
dapat dipisahkan khususnya dalam pembelajaran. Setiap
pembelajaran, siswa selalu memperlihatkan keaktifan. Keaktifan
itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang
mudah diamati dan kegiatan psikis yang sulit diamati.
3) Keterlibatan Langsung
Keterlibatan langsung merupakan pengikutsertaan guru
dan siswa dalam suatu pembelajaran secara langsung tanpa
perantara (Dimyati, 2009: 45). Guru perlu melibatkan langsung
secara aktif dalam pembelajaran, karena belajar merupakan
mengalami. Mengalami dalam arti mengamati, menghayati,
terlibat langsung dalam tindakan. Keterlibatan siswa dapat
memudahkannya untuk memperoleh pengetahuan secara luas
dan dapat membentuk sikap, nilai dan keterampilan.
4) Pengulangan
Dimyati (2009: 46) mengemukakan bahwa pengulangan
merupakan suatu pembelajaran dengan mengamati,
20
menanggapi, mengingat, merasakan dan berpikir kritis untuk
memperoleh pengetahuan dan dilakukan berkali-kali.
Pentingnya pengulangan untuk pembentukan respon yang benar
dan kebiasaan-kebiasaan.
5) Tantangan
Tantangan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan
tertentu untuk mengunggah kemampuan diri seseorang.
Tantangan juga bsa diartikan sebagai hambatan untuk
menumbuhkan rasa ingin tahu dalam belajar sehingga dapat
merangsang pola pikir seseorang siswa (Dimyati, 2009: 48).
Keterlibatan guru perlu memberikan bahan belajar yang bersifat
menantang dan menimbulkan stimulus yang baik bagi siswa.
6) Penguatan
Skinner dalam Dimyati, (2009: 48) berpendapat penguatan
yang menyenangkan akan berpengaruh baik pada usaha siswa
untuk belajar selanjutnya.
Prinsip penguatan merupakan pemberian stimulus dan
respon pada siswa, kemudian siswa dapat belajar dengan
sungguh-sungguh, maka akan mendapat hasil yang baik.
7) Perbedaan individual
Perbedaan individual merupakan sesuatu yang unik, artinya
tidak ada yang sama antara satu siswa dengan siswa yang lainnya
(Dimyati, 2009: 49). Perbedaan itu terdapat pada karakter psikis,
21
kepribadian dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual
berpengaruh pada cara dan hasil belajar, karena kemampuan
setiap siswa berbeda-beda demikian juga pengetahuannya.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat di tampilkan
dalam bagan prinsip-prinsip belajar sesuai Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Bagan Prinsip-prinsip Belajar
Sumber: Suardi (2018); Sadirman dan Dimyati (2009)
c. Tujuan Belajar
Tujuan belajar merupakan sasaran yang dituju dari setiap
kegiatan belajar dan mengajar (Aqib, 2016: 21). Tujuan belajar akan
tercapai selaras dengan proses yang terjadi apabila individu
dihadapkan pada situasi individu tidak dapat menyesuaikan diri
dengan cara yang biasa, dan harus mengatasi rintangan-rintangan
yang mengganggu kegiatan yang dinginkan (Suardi, 2018:10).
Prinsip-prinsip Belajar
Perhatian dan Motivasi
Keaktifan
Keterlibatan Langsung
Pengulangan
Tantangan
Balikan dan Penguatan
Perbedaan Individu
22
Proses penyesuaian diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak
sadar, dan tanpa memikirkan apa yang dilakukan. Individu berusaha
mencoba melakukan kebiasaan atau tingkah laku yang telah
terbentuk hingga mencapai respon yang memuaskan.
Tujuan belajar terdiri dari tiga jenis yaitu mendapat
pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan
pembentukan sikap Setiyawati dalam Sardirman, (2009: 26-28).
1) Mendapat Pengetahuan
Mendapat pengetahuan dengan kemampuan berpikir.
Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai hal
yang tidak dapat dispisahkan. Kemampuan berpikir tidak dapat
berkembang apabila tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
2) Penanaman Konsep dan Keterampilan
Penanaman konsep memerlukan suatu keterampilan.
Keterampilan yang dimaksud merupakan keterampilan yang
bersifat jasmani dan rohani. Keterampilan jasmaniah merupakan
keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati sehingga
memiliki acuan pada keterampilan gerak atau penampilan dari
anggota tubuh seseorang dalam belajar. Keterampilan rohani
merupakan keterampilan yang menyangkut persoalan-persoalan
penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk
menyelesaikan dan merumuskan masalah atau konsep.
23
3) Pembentukan Sikap
Upaya untuk menumbuhkan sikap mental, perilaku dan
pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan berhati-hati dalam
proses pendekatan. Dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan
motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi
guru itu sendiri sebagai contoh. Pembentukan sikap mental dan
perilaku peserta didik, tidak akan terlepas dari soal penanaman
nilai-nilai.
d. Ciri-ciri Belajar
Suardi (2018: 8) mengemukakan ada beberapa ciri-ciri penting
dalam belajar:
1) Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku;
2) Belajar merupakan proses interaksi;
3) Perubahan yang bersifat menyeluruh;
4) Belajar merupakan proses komunikasi;
5) Belajar merupakan penanaman nilai aktual;
6) Belajar merupakan upaya pembentukan moral;
7) Belajar merupakan pembentukan sikap;
8) Belajar merupakan penanaman konsep dalam berpikir; dan
9) Pengalaman pengalaman individual yang menimbulkan hasil.
Landasan teori tentang hakikat belajar dapat ditampilkan
sesuai Gambar 2.3.
24
Gambar 2.3 Bagan Landasan Teori tentang Hakikat Belajar
Sumber: Suardi (2018) dan Dimyati (2009)
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan yang ditunjukkan
seseorang melalui suatu kegiatan dari aspek kemampuan intelegensi
(kognitif), aspek sikap (afektif), dan aspek keterampilan
(psikomotorik) yang diperoleh dari pengalaman (Sudjana, 2010:
22).
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku atau
bertambahnya kemampuan seseorang yang diperoleh melalui proses
Belajar
Prinsip Belajar
Perhatian dan Motivasi
Keaktifan
Keterlibatan Langsung
Pengulangan
Tantangan
Balikan dan Penguatan
Perbedaan Individual
Tujuan Belajar
Mendapat Pengetahuan
Penanaman Konsep dan Keterampilan
Pembentukan Sikap
Ciri-ciri Belajar
Perubahan Tingkah Laku
Proses Interaksi
Bersifat Menyeluruh
Pengalaman yang Menimbulkan Hasil
25
belajar dalam jangka waktu tertentu. Hasil belajar dapat diketahui
dengan cara membandingkan tingkah laku atau kemampuan
sebelum mengikuti proses belajar dengan tingkah laku alau
kemampuan sesudah mengikuti proses belajar (Kancana, 1986: 25).
Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh berupa
kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu
sebagai hasil dari aktivitas belajar (Djamarah, 1994: 23). Aktivitas
belajar merupakan pembentukan individu untuk memperoleh
pengetahuan secara kompleks dengan melibatkan proses berpikir
yang matang.
Ada 3 ranah secara keseluruhan dalam pembagian hasil
belajar (Sudjana, 1989: 22).
1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek yaitu: pengetahuan atau ingatan
pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi. Kedua aspek
pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek
berikutnya disebut kognitif tingkat tinggi;
2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri lima aspek
yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian organisasi dan
internalisasi;
3) Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris
yakni gerakan reflek, dan gerakan ekspresif dan inter pretatif.
26
Hasil belajar ranah kognitif mencakup, mengingat dan
memecahkan masalah terhadap hal-hal yang telah dipelajari
siswa.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang
ditandai dengan meningkatnya kemampuan seseorang melalui
proses belajar atau aktivitas belajar dilihat dari aspek intelegensi
(kognitif), aspek keterampilan (psikomotorik), dan aspek sikap
(afektif), untuk membentuk individu dalam jangka waktu tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah
dipaparkan di atas maka dapat di tampilkan dalam bagan hakikat
pengertian hasil belajar sesuai Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Bagan Landasan Teori tentang Hakikat Hasil Belajar Sumber: Djamarah (1994) dan Sudjana (2010)
b. Macam-macam Hasil Belajar
Macam-macam hasil belajar meliputi pemahaman konsep,
keterampilan proses, dan sikap siswa Setiyawati dalam Susanto,
(2013: 6-11).
Perubahan Tingkah
Laku
Meningkatnya Kemampuan
Melalui Proses Belajar
Melalui Beberapa
Aspek
Untuk Membentuk
Individu
27
1) Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa dalam
menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan
guru kepada siswa, atau sejauh siswa dapat memahami serta
dapat mengerti apa yang dibaca, dilihat dan dialami.
2) Keterampilan Proses
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang
mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan
sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih
tinggi dalam diri individu siswa Setiyawati dalam Susanto,
(2013: 9).
3) Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu
dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia
sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek
tertentu Setiyawati dalam Susanto, (2013: 9).
Hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini lebih
diarahkan pada pemahaman konsep. Pemahaman konsep berarti
domain yang sangat berperan merupakan domain kognitif.
c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar
Proses belajar mengajar ada beberapa faktor yang
memengaruhi hasil belajar terdiri dari faktor internal dan faktor
28
eksternal. Faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar sebagai
berikut:
1) Faktor Internal
Dimyati (2009: 238) mengemukakan bahwa faktor
internal merupakan hal yang mendasari siswa untuk mencapai
hasil belajar yang baik. Faktor tersebut meliputi sikap terahadap
belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, minat dalam
belajar, bakat, dan kecerdasan.
a) Sikap terhadap Belajar
Sikap merupakan keterampilan memberikan penilaian
tentang sesuatu yang membawa diri sesuai dengan penilaian.
Penilaian terhadap sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap
menerima, memahami, menolak atau mengabaikan. Sikap
menerima, memahami, menolak atau mengabaikan akan
berpengaruh terhadap pola perkembangan belajar siswa dan
hasil belajar siswa.
b) Motivasi Belajar
Motivasi merupakan motor penggerak dalam
perbuatan, maka bila anak didik yang kurang memiliki
motivasi intrinsik, diperlukan dorongan dari luar, yaitu
motivasi ekstrinsik agar anak didik termotivasi untuk belajar.
Lemahnya motivasi akan melemahkan kegiatan dan hasil
belajar siswa. Motivasi belajar siswa dapat diperkuat dengan
29
menciptakan suasana belajar yang nyaman, kondusif, dan
menggembirakan.
c) Konsentrasi Belajar
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan
memokuskan perhatian terhadap kegiatan belajar. Fokus
perhatian yang dituju yaitu isi dari bahan belajar maupun
proses pemerolehannya.
d) Minat dalam Belajar
Minat merupakan keinginan atau rasa suka terhadap
sesuatu yang memungkinkan siswa untuk mencapai tujuan
tertentu. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pertanyaan
yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu
hal dalam sebuah aktivitas.
e) Bakat
Bakat merupakan kelebihan unik yang dimiliki
seseorang. Bakat memiliki peranan yang besar pengaruhnya
terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Bakat dari setiap
individu berbeda-beda tergantung pada daya serap belajar
siswa.
f) Kecerdasan
Kecerdasan merupakan kemampuan seseorang yang
mampu mengolah pemikiran sesuai dengan taraf intelegensi
yang dimilikinya. Perkembangan taraf intelegensi sangat
30
pesat pada masa umur balita dan mulai menetap pada akhir
masa remaja. Pengolahan kecerdasan dalam sekolah dasar
sangat diperlukan untuk melatif pola pikir siswa.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan unsur dari luar yang
memengaruhi proses belajar dan hasil belajar siswa (Dimyati,
2009: 247). Faktor tersebut meliputi kurikulum, program
pendidikan, sarana dan fasilitas, dan guru.
a) Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana atau
peraturan yang dibuat mengenai tujuan, isi dan bahan ajar
serta sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kurikulum
sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar tanpa
kurikulum kegiatan belajar tidak dapat berlangsung, sebab
materi apa yang harus guru sampaikan dalam suatu
pertemuan kelas, sebelum guru programkan sebelumnya.
b) Program Pendidikan
Program pendidikan merupakan aktivitas dari suatu
instansi pendidikan untuk mengolah pendidikan sesuai
dengan prosedur yang berlaku. Sekolah harus memiliki
program pendidikan. Program pendidikan disusun untuk
dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan
31
pendidikan disekolah tergantung dari baik tidaknya program
pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun
berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga,
sarana dan prasarana.
c) Sarana dan Fasilitas
Sarana dan fasilitas merupakan unsur pendukung dalam
proses pembelajaran. Sarana mempunyai arti penting dalam
pendidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang
strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar
disekolah. Persyaratan untuk membuat suatu sekolah
merupakan pemilikan gedung sekolah, yang di dalamnya da
ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang dewan guru, ruang
perpustakaan, ruang bimbingan penyuluhan (BP), ruang tata
usaha, auditorium, dan halam sekolah yang memadai. Semua
bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan anak
didik.
d) Guru
Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan
kehadiran guru mutlak diperlukan di dalamnya. Guru
berperan penting dalam proses kegiatan belajar. Kegiatan
belajar dapat dikatakan baik apabila proses pertukaran ilmu
dari guru ke siswa berjalan dengan kondusif.
32
B. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan khusus
dengan melakukan observasi, eksperimen, penyimpulan serta
penyusunan teori dengan mengaitkan cara satu dengan cara lain
(Abdullah, 1998: 18). Sulistyorini (2009: 36) mengemukakan bahwa
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip, tetapi IPA merupakan
suatu proses penemuan.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan
yang membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara
sistematis yang didasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang
dilakukan oleh manusia (Iskandar, 2001: 2). Pembelajaran IPA di
SD/MI merupakan mata pelajaran yang dimaksudkan agar siswa
memiliki gagasan, pengetahuan luas serta pemikiran yang kritis
terhadap alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah yaitu penyelidikan. Proses ilmiah yang
dimaksud adalah pengamatan dan percobaan yang memungkinkan
siswa dapat memahami dan memperoleh pengetahuan langsung dari apa
yang di alami.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
IPA merupakan ilmu pengetahuan yang membahas tentang proses
penemuan gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis melalui
33
observasi, eksperimen, penyimpulan serta penyusunan teori dengan
menghubungkan satu cara dengan cara yang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah dipaparkan
di atas maka dapat di tampilkan dalam bagan hakikat pengertian IPA
sesuai Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Bagan Landasan Teori tentang Hakikat IPA Sumber: Abdullah (1989) dan Sulistyorini (2009)
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Trianto (2015: 142) berpendapat bahwa IPA memiliki tujuan-
tujuan tertentu sebagai berikut:
a. Memberi pengetahuan siswa tentang alam sekitar dan bagaimana
bersikap;
b. Penanaman sikap hidup ilmiah;
c. Memberi keterampilan untuk melakukan pengamatan;
d. Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja, serta
menghargai para ilmuan penemuannya; dan
IPA
Penemuan Gejala-gejala
Alam
Observasi Eksperimen Penyimpulan Penyusunan Teori
34
e. Menerapkan metode ilmiah untuk memecahkan permasalahan.
3. Manfaat Mempelajari Ilmu Pengetahuan (IPA)
Siswa yang mempelajari IPA memperoleh manfaat sehingga
dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan agar diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Berikut adalah manfaat mempelajari IPA yaitu:
a. Menimbulkan rasa ingin tahu mengenai alam sekitar;
b. Memberikan wawasan tentang konsep alam yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Memperdalam ide dan gagasan mengenai konsep IPA; dan
d. Konsep dalam IPA berguna untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa
ilmiah yang terjadi di lingkungan sekitar.
4. Nilai-nilai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Nilai-nilai IPA merupakan sesuatu yang berharga terdapat dalam
pembelajaran IPA yang menjadi tujuan tertentu yang akan dicapai
(Trianto, 2015: 138). Trianto (2015: 139) berpendapat bahwa ada nilai-
nilai tertentu yang terkandung dalam pembelajaran IPA meliputi nilai
praktis, nilai intelektual, nilai pendidikan, dan nilai keagamaan.
a. Nilai Praktis
Nilai praktis merupakan sesuatu yang bermanfaat dan berharga
dalam kehidupan sehari hari. Nilai praktis pembelajaran IPA dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan memudahkan
pekerjaan manusia. Contoh: penemuan listrik oleh Faraday
35
diterapkan dalam teknologi hingga menjadikan alat-alat listrik
bermanfaat hingga sekarang.
b. Nilai Intelektual
Nilai intelektual merupakan sesuatu yang digunakan untuk
memecahkan permasalahan dalam IPA menggunakan akal dan
pikiran seseorang. Pemecahan suatu permasalahan dapat mendorong
dan melatih keterampilan, ketekunan, dan melatih sikap dalam
pengambilan keputusan.
c. Nilai Pendidikan
Nilai pendidikan digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Perkembangan IPA dan teknologi dapat diterapkan
dalam pembelajaran IPA. Nilai pendidikan mengandung unsur
kecakapan bekerja, berpikir ilmiah, dan keterampilan untuk
memecahkan masalah.
d. Nilai Keagamaan
Nilai keagamaan merupakan keterlibatan Tuhan dalam proses
pengatur alam semesta. Nilai keagamaan harus sejalan dengan IPA,
karena keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu
sama lain.
C. Metode Eksperimen
1. Pengertian Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan cara penyajian pembelajaran
dengan suatu percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri apa yang
36
dipelajari, serta siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari proses yang
dialaminya (Aqib, 2016: 56). Sumantri dalam Aqib, (2016: 56)
berpendapat bahwa metode eksperimen merupakan cara belajar
mengajar yang melibatkan langsung peserta didik dengan mengalami
dan membuktikan sendiri hasil percobaan dan prosesnya. Roestiyah
dalam Aqib, (2016: 56) mengemukakan bahwa metode eksperimen
merupakan suatu cara mengajar dengan mengajak siswa untuk
melakukan percobaan, mengamati prosesnya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan dan dievaluasi guru.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode eksperimen merupakan cara penyajian pembelajaran dengan
suatu percobaan, mengalami dan membuktikan secara langsung, serta
siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari proses yang dialaminya.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah dipaparkan
di atas maka dapat di tampilkan dalam bagan hakikat pengertian metode
eksperimen sesuai Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Bagan Landasan Teori tentang Metode Eksperimen Sumber: Aqib (2016)
Metode Eksperimen
Penyajiaan Pembelajaran
Suatu Percobaan
Mengalami dan Membuktikan
Menarik Kesimpulan
37
2. Karakteristik Metode Eksperimen
Triadi dalam Aqib, (2016: 57) berpendapat bahwa ada beberapa
karakteristik dalam mengajar menggunakan metode eksperimen
meliputi menggunakan alat bantu; siswa aktif melakukan percobaan;
guru sebagai pembimbing; perlu pengondisian tempat; ada pedoman
untuk siswa; ada temuan-temuan; memiliki topik tertentu yang diteliti.
3. Langkah-langkah Metode Eksperimen
Aqib (2016: 59) mengemukakan bahwa ada beberapa langkah-
langkah metode eksperimen meliputi peneliti menetapkan topik
penelitian; pengerucutan dalam pernyataan penelitian; pengembangan
hipotesis atau dugaan sementara; merancang desain penelitian
eksperimen; menetapkan jumlah kelompok; menentukan waktu
pemberian stimulus; membuat analisis dan kesimpulan akhir.
4. Kelebihan Metode Eksperimen
Aqib (2016: 60-61) mengemukakan bahwa ada beberapa
kelebihan meggunakan metode eksperimen sebagai berikut:
a. Melalui metode eksperimen siswa dapat mengahayati sepenuh hati
dan mendalam, mengenai pelajaran yang diberikan;
b. Melatih siswa untuk dapat aktif mengambil bagian secara langsung
dalam percobaan;
c. Siswa mendapat pengalaman langsung dan praktis dalam realita
sehari-hari yang berguna bagi dirinya;
38
d. Siswa dapat aktif mengambil bagian yang besar, untuk melaksanakan
cara berpikir ilmiah;
e. Kesalahan pengambilan kesimpulan dapat diminimalisir, karena
siswa mengalami secara langsung terhadap proses yang menjadi
objek percobaan;
f. Kesimpulan akan lebih lama teringat dalam ingatan siswa, karena
siswa memperoleh dan mengalami percobaan secara langsung;
g. Mengembangkan sikap terbuka bagi siswa;
h. Metode eksperimen melibatkan aktivitas dan kreativitas siswa secara
langsung.
5. Kelemahan Metode Eksperimen
Aqib (2016: 61-62) mengemukakan bahwa ada beberapa
kelebihan meggunakan metode eksperimen sebagai berikut:
a. Metode eksperimen akan terhambat prosesnya apabila sarana dan
prasarana kurang memadai;
b. Pelaksanaan metode eksperimen perlu persiapan yang matang dan
keterampilan yang mahir dari pihak pendidik.
c. Memerlukan waktu yang Panjang untuk mempersiapkan metode
eksperimen, keterbatasan waktu dalam eksperimen dapat memutus
pemahaman peserta didik;
d. Metode eksperimen lebih cocok digunakan dalam pembelajaran
IPA daripada pembelajaran yang lain;
39
e. Perlu pengarahan khusus dalam setiap pelaksanaan langkah-
langkah percobaan; dan
f. Perlu melakukan demonstrasi percobaan terlebih dahulu.
6. Cara Menyiasati Kekurangan Metode Eksperimen
Peneliti berpendapat cara yang dapat digunakan oleh guru dalam
menyiasati dari kekurangan yang ditimbulkan oleh metode eksperimen
ini sebagai berikut:
a. Guru perlu melakukan persiapan secara matang tentang
pembelajaran. Guru perlu memilih alat dan bahan yang sesuai
dengan materi pembelajaran;
b. Perlu pemahaman dan perhatian khusus terhadap siswa agar hasil
yang dicapai sesuai dengan target;
c. Memerlukan percobaan sendiri terlebih dahulu dan membuktikan
sendiri dari pihak pendidik, agar pendidik memahami lebih
mendalam sebelum percobaan dilakukan oleh siswa; dan
d. Menyususun hipotesis atau dugaan sementara yang sesuai dengan
materi.
D. Materi Energi dan Perubahannya
1. Energi dan Perubahannya
Energi merupakan besaran yang kekal, artinya energi tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari suatu bentuk satu
ke bentuk yang lain (Suparmi, 2013: 13). Perubahan energi merupakan
40
berubahnya suatu energi menjadi bentuk energi lain yang memiliki nilai
guna, namun tidak merubah bentuk maupun jumlah energi keseluruhan.
2. Sumber Energi
Zein (2009: 68) mengemukakan bahwa ada beberapa sumber
energi yang ada di alam semesta yaitu:
a. Energi Kalor
Energi kalor merupakan energi yang terjadi karena ada
pergerakan inteal partikel penyusun dalam suatu benda. Energi kalor
dimiliki oleh suatu benda yang dapat menghasilkan panas. Contoh
energi kalor yaitu matahari, api, kompor, lilin dan korek.
Gambar 2.7 Sumber Energi Kalor pada Matahari Sumber: Wiyana (2012:39)
a. Energi Kinetik (Gerak)
Energi kinetik merupakan suatu energi yang dihasilkan dari
benda yang bergerak. Kecepatan gerak benda mempengaruhi
besarnya energi yang dikeluarkan. Contoh energi kinetik yaitu
hembusan angin, dan aliran air.
41
Gambar 2.8 Pemanfaatan Kincir Angin Sumber: Zein (2009: 69)
b. Energi Bunyi
Energi bunyi merupakan energi yang dimiliki suatu benda
yang menghasilkan bunyi atau suara. Bunyi dapat merambat melalui
zat padat, cair dan gas. Bunyi dapat diserap dan dipantulkan suatu
benda. Contoh benda yang menghasilkan energi bunyi adalah gitar,
terompet, drum, dan suling.
Gambar 2.9 Pemanfaatan Energi Bunyi dari Alat Musik Gitar
Sumber: Zein (2009: 69)
42
c. Energi Listrik
Energi listrik merupakan energi yang dimiliki dari arus listrik
yang mengalir. Energi ini mampu menggerakan muatan-muatan
pada beda potensial tertentu. Contoh benda yang menggunakan
energi listrik televisi, lampu, dan kipas angin
.
Gambar 2.10 Pembangkit Listrik Tenaga Air Sumber: Zein (2009: 70)
d. Energi Cahaya
Energi cahaya merupakan energi yang dihasilkan benda yang
memiliki cahaya. Cahaya sangat dibutuhkan manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh pemanfaatan energi cahaya yaitu
cahaya lampu untuk menerangi ruangan, dan cahaya matahari untuk
menerangi bumi.
43
Gambar 2.11 Pemanfaatan Energi Cahaya untuk Fotosintesis Sumber: Nurhasanah (2018: 5)
3. Macam-macam Perubahan Bentuk Energi
Nurhasanah (2018: 64) berpendapat bahwa ada beberapa
macam perubahan bentuk energi yaitu:
a. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas.
Perubahan energi listrik menjadi panas sangat bermanfaat
bagi manusia. Energi listrik tercipta karena adanya perubahan
medan magnet yang menimbulkan energi listrik. Contoh
peristiwa perubahan energi ini terjadi pada setrika listrik. Energi
listrik masuk melalui kabel, seketika berubah menjadi energi
panas ketika memasuki setrika. Peristiwa yang sama, juga terjadi
pada alat penanak nasi atau magic com.
b. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak
Peristiwa perubahan energi listrik menjadi energi gerak
sangatlah banyak. Contoh pemanfaatan perubahan energi ini
terjadi pada penggunaan kipas angin listrik, dan blender.
44
c. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Cahaya
Peristiwa perubahan energi listrik menjadi cahaya
contohnya pada lampu. Energi listrik yang mengalir melalui
kabel, kemudian masuk kedalam bola lampu, dan diubah
menjadi cahaya.
d. Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Listrik
Peristiwa perubahan energi gerak menjadi energi listrik
dimanfaatkan manusia untuk berbagai pembangkit listrik.
Contoh: Aliran air dimanfaatkan untuk menggerakan turbin
dalam generator pembangkit listrik.
4. Cara Menghemat Energi
Zein (2009: 84) mengemukakan bahwa ada energi dapat
dihemat dengan beberapa cara meliputi mematikan lampu bila tidak
diperlukan; mengunakan lampu redup ketika tidur; mematikan keran
air jika tidak diperlukan; mematikan kompor setelah selesai
digunakan; menggunakan ari secukupnya untuk mencuci pakaian
atau mencuci mobil/motor; mematikan televisi/radio bila tidak
ditonton/didengar; menggunakan AC seperlunya; menggunakan
listrik dengan daya (watt) rendah; tidak menggunakan kendaraan
bermotor jika jarak dekat; dan menggalakkan kegiatan gemar
bersepeda.
45
E. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini merupakan:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdianti, 2017 dengan judul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar IPA menggunakan Metode Eksperimen
pada Siswa Kelas V SDN 02 Jatibaru Kecamatan Tanjung Bintang
Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2017/2018”. Rumusan
masalah penelitian yaitu apakah penerapan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SDN 02 Jatibaru
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan tahun
pelajaran 2017/2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
hasil belajar IPA kelas V SDN 02 Jatibaru Kecamatan Tanjung Bintang
Kabupaten Lampung Selatan tahun pelajaran 2017/2018 dengan
menggunakan metode eksperimen. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar
IPA pada siswa kelas V SDN 02 Jatibaru Kecamatan Tanjung Bintang
Kabupaten Lampung Selatan tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini
terbukti meningkatkan hasil belajar dari hasil Siklus I 64.58 %,
Kemudian pada Siklus II 93.00 %. Penelitian yang dilakukan Nurdianti
memiliki kesamaan dengan yang dilakukan oleh peneliti yaitu
menggunakan metode eksperimen, sedangkan perbedaanya terletak
pada subjek penelitian, materi pelajaran, tempat dan waktu pelaksanaan
penelitian.
46
2. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Yulianti, 2017 dengan judul
“Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SDN 46 Gedongtataan”.
Rumusan masalah penelitian yaitu apakah penerapan metode
eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA pada
siswa kelas IV SDN 46 Gedongtataan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV
SDN 46 Gedongtataan dengan menggunakan metode eksperimen. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa penerapan metode eksperimen dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV 02
SDN 46 Gedongtataan. Penelitian ini terbukti meningkatkan hasil
belajar dari hasil Siklus I 54.17 %, Kemudian pada Siklus II 83.33 %.
Penelitian yang dilakukan Eka Yulianti memiliki kesamaan dengan
yang dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan metode eksperimen,
sedangkan perbedaanya terletak pada subjek penelitian, materi
pelajaran, tempat dan waktu pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan dari kedua hasil penelitian tentang penerapan metode
eksperimen di atas, semuanya menunjukan adanya peningkatan hasil belajar
siswa melalui penerapan metode eksperimen. Penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian PTK dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi dan Perubahannya Melalui
Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas III di MIN 11 Boyolali Kecamatan
Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2019”.
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Identitas Sekolah
Tabel 3.1. Identitas Sekolah No Identitas Keterangan 1. Nama Sekolah MI Negeri 11 Boyolali 2. Alamat Trayon RT 04/RW 02, Kebonan, Karanggede 3. Kode Pos 57381 4. SK Kelembagaan Negeri 5. Akreditasi B 6 Tahun Berdiri 1967 7. Status Tanah Hak Milik 8. Luas Tanah 1483 M2 9. Nama Kepala Madrasah Muhroni, S.Pd.I
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
2. Visi dan Misi
Visi MI Negeri 11 Boyolali adalah unggul dalam mutu, santun dalam
perilaku.
Misi MI Negeri 11 Boyolali:
a. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan cerdas,
terampil, beriman, bertaqwa dan memiliki keunggulan kompetitif;
b. Mewujudkan pendidikan yang adil dan merata;
c. Mewujudkan pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan; dan
d. Mewujudkan sistem pendidikan yang transparan, akuntabel,
partisipatif dan efektif.
48
3. Keadaan Guru
Keadaan guru MI Negeri 11 Boyolali dilihat dari Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Keadaan Guru MI Negeri 11 Boyolali No. Nama Jabatan Status
1. Muhroni, S.Pd.I Kepala Sekolah Guru PNS
2. Sulhan, S.Ag. Guru IV A Guru PNS
3. Siti Mahmudah, S.Ag Guru VI B Guru PNS
4. Umi Zakiyah, S.Pd.I Guru III B Guru PNS
5. Rusno, S.Pd. Guru Penjas Guru PNS
6. Siti Abidah Amin, S.Pd.I Guru Kelas I A Guru PNS
7. Muntamah, S.Pd.I Guru Kelas I C Guru PNS
8. Muhkuri, S.Pd Guru Kelas VI A Guru PNS
9. Musyawiroh, S.Pd.I Guru Mapel Guru PNS
10. Supiyatun, S.Pd.I Guru Kelas I B Guru PNS
11. Mahfud, S.Pd.I Guru Kelas III A Guru PNS
12. Fahrudin, S.Pd.I Guru Kelas II B Guru PNS
13. Sulistyo, S.Pd.I Guru Kelas IV B Guru PNS
14. Suratmi, S.Pd.I Guru Kelas II A Guru PNS
15. Sri Winarsih, S.Pd.I Guru Kelas V A Guru PNS
16. Ahmad Musta’in, S.Pd Guru Penjas Guru Honorer
17. Nur Hasanah, S.Pd.I Guru Mapel Guru Honorer
18. Rina Khamidatun, S.Pd.I Guru Kelas VB Guru Honorer
19. Haryanto Satuan Pengamanan -
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
49
4. Keadaan Siswa
Keadaan siswa MI Negeri 11 Boyolali pada tahun pelajaran
2018/2019 adalah dengan rincian Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Daftar Jumlah Siswa MI Negeri 11 Boyolali
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
5. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas
III A MI Negeri 11 Boyolali. Siswa berjumah orang yang terdiri dari 15
putra dan 13 putri. Rincian data siswa dapat dilihat pada Tabel 3.4.
No. Kelas Tahun Pelajaran 2018/2019
Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa
1. Kelas I A 11 12 23
2. Kelas I B 11 13 24
3. Kelas I C 11 12 23
4. Kelas II A 14 17 31
5. Kelas II B 17 15 32
6. Kelas III A 15 13 28
7. Kelas III B 11 17 28
8. Kelas IV A 11 11 22
9. Kelas IV B 15 11 26
10. Kelas V A 15 11 26
11. Kelas V B 11 11 22
12. Kelas VI A 13 13 26
13. Kelas VI B 17 8 25
Jumlah Total 172 163 335
50
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas III A MI Negeri 11 Boyolali
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
1. AMZW Laki-laki
2. BNA Laki-laki
3. CAM Perempuan
4. HRI Laki-laki
5. JATP Perempuan
6. APS Laki-laki
7. ARD Laki-laki
8. AAP Laki-laki
9. AP Perempuan
10. DM Perempuan
11. DA Perempuan
12. FJ Laki-laki
13. FM Laki-laki
14. HU Laki-laki
15. IQ Perempuan
16. JAK Perempuan
17. MRI Perempuan
18. NANP Perempuan
19. NUN Perempuan
20. RPM Laki-laki
21. RAL Perempuan
22. SRL Perempuan
23. SBN Perempuan
24. ZLR Laki-laki
25. ZYH Laki-laki
26. LAK Laki-laki
27. JVH Laki-laki
28 AYB Laki-laki
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
51
6. Kolaborator Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan jenis penelitian
kolaboratif. Kolaborator penelitian adalah Bapak Mahfud, S.Pd.I sebagai
guru kelas III A yang melakukan kegiatan proses pembelajaran bersama
siswa. Peneliti membantu guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dan menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan serta
melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa berkaitan dengan langkah-
langkah proses pembelajaran dan pelaksanaan pendekatan saintifik.
7. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan 3 kali pertemuan (3 siklus) di MI
Negeri 11 Boyolali. Waktu Pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel
3.5.
Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas No. Siklus Waktu
1. Siklus I Selasa, 09 April 2019
2. Silkus II Rabu, 10 April 2019
3. Siklus III Jum’at, 12 April 2019
(Sumber: Data Primer)
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdiri dari 3 siklus. Masing-masing
siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.
52
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan
tindakan Siklus I adalah sebagai berikut:
1) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPA perubahan energi dengan menggunakan metode
eksperimen;
2) Peneliti menyiapkan media pembelajaran;
3) Peneliti menyiapkan alat dan bahan percobaan;
4) Peneliti menyiapkan soal tes evaluasi; dan
5) Peneliti menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dan siswa
dalam pelaksanakan pembelajaran IPA sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.
b. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa,
9 April 2019 pukul 10.10 sampai 11.20 WIB di ruang kelas III A MI
Negeri 11 Boyolali dengan jumlah siswa sebanyak 22 siswa. Penelitian
tindakan kelas ini berlangsung selama satu kali pertemuan (2 x 35
menit). Materi yang diajarkan pada Siklus I adalah tentang perubahan
energi. Langkah-langkah pelaksanaan Siklus I dapat dicermati di
bawah ini:
1) Kegiatan Awal (15 Menit)
a) Guru memasuki ruang kelas;
53
b) Guru memimpin doa sebelum memulai pembelajaran;
c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran perubahan energi; dan
d) Guru menjelaskan gambaran percobaan dalam materi perubahan
energi.
2) Kegiatan Inti (40 Menit)
a) Mengamati
(1) Guru menjelaskan materi perubahan energi beserta
gambarnya:
(a) Perubahan Energi Listrik menjadi Panas
Perubahan energi listrik menjadi panas sangat
bermanfaat bagi manusia. Energi listrik tercipta
karena adanya perubahan medan magnet yang
menimbulkan energi listrik. Contoh peristiwa
perubahan energi ini terjadi pada setrika listrik.
Gambar 3.1 Perubahan Energi Listrik menjadi Panas Sumber: Nurhasanah (2018:8)
54
(b) Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya
Peristiwa perubahan energi listrik menjadi
cahaya contohnya pada lampu. Energi listrik yang
mengalir melalui kabel, kemudian masuk kedalam
bola lampu, dan diubah menjadi cahaya
Gambar 3.2 Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Cahaya Sumber: Nurhasanah (2018:8)
(c) Perubahan Energi Panas menjadi Gerak
Perubahan energi panas menjadi energi gerak
salah satu manfaatnya untuk menggerakkan turbin
pada generator pembangkit listrik tenaga uap.
(2) Siswa diminta memerhatikan dan mengamati gambar
perubahan energi yang dijelaskan oleh guru.
b) Menanya
(1) Guru bertanya kepada siswa tentang perubahan energi yang
terjadi pada TV dan Piano;
(2) Siswa diminta untuk menjawab perubahan energi yag
terjadi; dan
55
(3) Siswa diminta untuk bertanya apabila kurang jelas.
c) Mencoba
(1) Guru menunjukan alat percobaan berupa lilin, korek api,
kertas melingkar, dan benang kepada siswa:
(2) Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok;
(3) Guru membagikan alat percobaan kepada setiap kelompok;
(4) Guru menjelaskan cara kerja percobaan perubahan energi
panas menjadi energi gerak;
(a) Guru mengaitkan benang pada kertas;
(b) Guru menyiapkan korek api dan menghidupkan lilin;
(c) Guru menaruh kertas melingkar di atas lilin yang
menyala; dan
(d) Guru mengamati perubahan energi yang terjadi.
(5) Guru mendemonstrasikan cara melakukan percobaan dengan
peralatan yang tersedia kepada siswa:
(6) Guru membagikan alat percobaan ke 7 kelompok secara rata;
dan
(7) Setiap siswa diminta untuk bekerja sama dalam melakukan
percobaan perubahan energi sesuai dengan instruksi dari
guru.
d) Menalar
Masing-masing siswa diminta untuk mengamati dan
menganalisis perubahan energi yang terjadi.
56
e) Mengkomunikasi
(1) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan dari setiap
percobaan yang dilakukan;
(2) Setiap kelompok mewakilkan satu orang untuk menuliskan
hasil kesimpulan percobaan yang telah dilakukan; dan
(3) Guru membagikan soal tes evaluasi dan siswa diminta
mengerjakannya.
3) Kegiatan Penutup (15 Menit)
a) Guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama tentang materi
perubahan energi;
b) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
yang akan datang tentang sumber energi; dan
c) Guru menutup pembelajaran dengan doa penutup.
c. Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan secara langsung selama proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan yang disusun.
Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui keterampilan guru
dalam mengelola pembelajaran menggunakan metode eksperimen
selama proses pembelajaran. Hasil pembelajaran akan dituliskan dalam
lembar catatan lapangan terlampir.
d. Refleksi
Hasil pelaksanaan penelitian pada Siklus I dapat dilakukan
refleksi untuk mengetahui kelemahan kegiatan yang dilakukan guru
57
dengan siswa sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki siklus
selanjutnya dalam mencapai indikator keberhasilan belajar.
Kelemahan-kelemahan yang dihadapi yaitu:
1) Guru kurang sanggup mengkondisikan siswa, sehingga masih
terdapat 7 siswa yang berbicara sendiri saat pembelajaran;
2) Guru kurang terampil dalam mendemonstrasikan percobaan yang
dilakukan sehingga siswa belum bisa melakukan percobaan dengan
maksimal;
3) Suasana belajar terganggu karena kurang kondusifnya lingkungan
luar kelas; dan
4) Terdapat 8 siswa yang pasif saat melakukan percobaan dan terlihat
ragu-ragu.
Cara mengatasi kendala pada Siklus I peneliti bersama guru
melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada siklus
berikutnya pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan agar
siklus berikutnya tidak terjadi kelemahan yang sama. Rencana
perbaikan tersebut yaitu:
1) Guru mengondisikan kelas sebelum pembelajaran dimulai;
2) Guru perlu melakukan percobaan secara individu terlebih dahulu,
sebelum mendemonstrasikan kepada siswa;
3) Guru perlu mengondisikan kondisi lingkungan luar kelas agar tidak
terganggu dalam proses pembelajaran; dan
58
4) Guru perlu mengawasi jalannya percobaan yang dilakukan siswa
secara seksama, dan apabila siswa masih ragu dalam percobaan,
perlu dibimbing secara perlahan.
Kelemahan-kelemahan tersebut merupakan salah satu komponen
yang menyebabkan indicator keberhasilan belum terpenuhi, untuk itu
pada Siklus II diharapkan melalui metode eksperimen pada
pembelajaran IPA materi perubahan energi hasil belajar siswa dapat
meningkat.
2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan
tindakan Siklus II adalah sebagai berikut:
1) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPA sumber energi dengan menggunakan metode
eksperimen;
2) Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa gambar sumber
energi;
3) Peneliti menyiapkan alat dan bahan percobaan;
4) Peneliti menyiapkan soal tes evaluasi; dan
5) Peneliti menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dan siswa
dalam pelaksanakan pembelajaran IPA sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.
59
b. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu,
10 April 2019 pukul 10.10 sampai 11.20 WIB di ruang kelas III A MI
Negeri 11 Boyolali dengan jumlah siswa sebanyak 23 siswa. Penelitian
tindakan kelas ini berlangsung selama satu kali pertemuan (2 x 35
menit). Materi yang diajarkan pada Siklus II adalah tentang sumber
energi. Langkah-langkah pelaksanaan Siklus II dapat dicermati di
bawah ini:
1) Kegiatan Awal (15 Menit)
a) Guru memasuki ruang kelas;
b) Guru memimpin doa sebelum memulai pembelajaran;
c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran sumber energi; dan
d) Guru menjelaskan gambaran percobaan dalam materi sumber
energi.
2) Kegiatan Inti (40 Menit)
a) Mengamati
(1) Guru menunjukan gambar matahari, gambar orang
bermain gitar dan gambar kincir angin;
(2) Siswa diminta mengamati gambar-gambar sumber energi
tersebut; dan
(3) Guru menjelaskan materi sumber energi dengan contoh
pemanfaatan di kehidupan sehari-hari.
(a) Energi Kalor
60
Energi kalor merupakan energi yang terjadi
karena ada pergerakan inteal partikel penyusun dalam
suatu benda. Energi kalor dimiliki oleh suatu benda
yang dapat menghasilkan panas. Contoh energi kalor
yaitu: Matahari, api, kompor, dan lilin.
Gambar 3.3 Energi Kalor Terbesar pada Matahari Sumber: Wiyana (2012: 39)
(b) Energi Kinetik (Gerak)
Energi kinetik merupakan suatu energi yang
dihasilkan dari benda yang bergerak. Kecepatan
gerak benda mempengaruhi besarnya energi yang
dikeluarkan. Contoh energi kinetik yaitu: Hembusan
angin, aliran air, dan lain sebagainya.
61
Gambar 3.4 Pemanfaatan Energi Gerak
Sumber: Zein (2009: 69)
(c) Energi Bunyi
Energi bunyi merupakan energi yang dimiliki
suatu benda yang menghasilkan bunyi atau suara.
Bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair dan
gas. Bunyi dapat diserap dan dipantulkan suatu
benda. Contoh benda yang menghasilkan energi
bunyi: Gitar, terompet, drum, dan suling.
Gambar 3.5 Pemanfaatan Energi Bunyi
Sumber: Zein (2009: 69)
62
(d) Energi Listrik
Energi listrik merupakan energi yang dimiliki
dari arus listrik yang mengalir. Energi ini mampu
menggerakan muatan-muatan pada beda potensial
tertentu. Contoh benda yang menggunakan energi
listrik: Televisi, lampu, dan kipas angin listrik.
Gambar 3.6 Pemanfaatan Energi Listrik Sumber: Zein (2009: 70)
(e) Energi Cahaya
Energi cahaya merupakan energi yang
dihasilkan benda yang memiliki cahaya. Cahaya
sangat dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Contoh pemanfaatan energi cahaya yaitu:
cahaya lampu untuk menerangi ruangan, dan cahaya
matahari untuk menerangi bumi.
63
Gambar 3.7 Pemanfaatan Energi Cahaya Sumber: Zein (2009: 71)
b) Menanya
(1) Guru bertanya kepada siswa tentang contoh sumber
energi panas, energi gerak, energi listrik dan energi
bunyi;
(a) Sebutkan salah satu contoh sumber energi panas;
(b) Sebutkan salah satu contoh sumber energi gerak
dan listrik;
(c) Sebutkan salah satu contoh sumber energi bunyi.
(2) Siswa diminta untuk menyebutkan salah satunya
dengan mengangkat tangan; dan
(3) Siswa diminta untuk bertanya apabila kurang jelas.
c) Mencoba
(1) Guru menjelaskan cara percobaan pemanfaatan sumber
energi listrik pada baterai;
(a) Siapkan baterai, paku, kawat dan isi stapless;
(b) Lilitkan kawat pada paku;
64
(c) Tempelkan ujung kawat yang sudah dililiti paku
diantara 2 kutub baterai;
(d) Dekatkan ujung paku yang runcing pada isi stapless;
(e) Amati perubahan yang terjadi; dan
(f) Analisis hasil percobaan.
(2) Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok;
(3) Guru menunjukan alat percobaan berupa baterai, paku,
kawat dan isi stapless kepada siswa;
(4) Guru mendemonstrasikan cara melakukan percobaan
dengan peralatan yang tersedia kepada siswa.
(5) Guru membagikan alat percobaan ke-7 kelompok secara
rata;
(6) Setiap siswa diminta untuk bekerja sama dalam
melakukan percobaan sumber energi sesuai dengan
instruksi dari guru; dan
(7) Guru mengawasi dan mengecek proses percobaan yang
dilakukan siswa.
d) Menalar
Masing-masing siswa diminta untuk mengamati dan
menganalisis pemanfaatan sumber energi yang terjadi.
e) Mengkomunikasi
(1) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan dari setiap
percobaan yang dilakukan;
65
(2) Setiap kelompok mewakilkan satu orang untuk
menuliskan hasil kesimpulan percobaan yang telah
dilakukan; dan
(3) Guru membagikan soal tes evaluasi, dan siswa diminta
mengerjakannya.
3) Kegiatan Penutup (15 Menit)
a) Guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama tentang materi
sumber energi;
b) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
yang akan datang tentang cara menghemat energi; dan
c) Guru menutup pembelajaran dengan doa penutup.
c. Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan secara langsung selama proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan yang disusun
sebagaimana pada Siklus I. Lembar pengamatan digunakan untuk
mengetahui keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran
menggunakan metode eksperimen selama proses pembelajaran.
Tindakan pada Siklus II, peneliti mengamati apakah ada perubahan
tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus sebelumnya (Siklus I).
Hasil pembelajaran akan dituliskan dalam lembar catatan lapangan
terlampir.
66
d. Refleksi
Pelaksanaan tindakan pada Siklus II sudah cukup baik. Hal ini
dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang 70 % sudah tuntas
belajarnya. Namun demikian belum memenuhi target yang diharapkan
dan pada Siklus II ini ternyata masih ada kelemahan-kelemahan yang
ditemukan yaitu:
1) Ketika guru menjelaskan langkah-langkah percobaan, masih
terdapat 4 siswa yang kurang memerhatikan;
2) Terdapat 6 siswa yang masih bermain sendiri ketika guru
menjelaskan sumber energi menggunakan beberapa gambar;
3) Suasana belajar masih terganggu karena kurang kondusifnya
lingkungan luar kelas; dan
4) Terdapat 4 siswa yang bertanya ketika mengerjakan soal evaluasi
tertulis.
Cara mengatasi kelemahan pada Siklus II peneliti bersama guru
melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada siklus
berikutnya pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan agar
siklus berikutnya tidak terjadi kelemahan yang sama. Rencana
perbaikan tersebut yaitu:
1) Guru memberikan motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran
dimulai;
2) Guru perlu memberikan perhatian khusus kepada siswa yang
kurang memerhatikan pada saat pembelajaran berlangsung;
67
3) Guru perlu mengondisikan kondisi lingkungan luar kelas agar tidak
terganggu dalam proses pembelajaran; dan
4) Guru perlu mengawasi setiap siswa pada saat mengerjakan soal
evaluasi tertulis dan memberi teguran apabila ada yang bertanya
kepada temannya.
3. Deskripsi Siklus III
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan
tindakan Siklus III adalah sebagai berikut:
1) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPA cara menghemat energi dengan menggunakan metode
eksperimen;
2) Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa gambar cara
menghemat energi;
3) Peneliti menyiapkan alat dan bahan percobaan;
4) Peneliti menyiapkan soal tes evaluasi; dan
5) Peneliti menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dan siswa
dalam pelaksanakan pembelajaran IPA sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.
b. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas Siklus III dilaksanakan pada hari
Jum’at, 12 April 2019 pukul 10.10 sampai 11.20 WIB di ruang kelas III
A MI Negeri 11 Boyolali dengan jumlah siswa sebanyak 23 siswa.
68
Penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama satu kali pertemuan (2
x 35 menit). Materi yang diajarkan pada Siklus III adalah tentang cara
menghemat energi. Langkah-langkah pelaksanaan Siklus III dapat
dicermati di bawah ini:
1) Kegiatan Awal (15 Menit)
a) Guru memasuki ruang kelas;
b) Guru memimpin doa sebelum memulai pembelajaran;
c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran cara menghemat energi;
dan
d) Guru menjelaskan gambaran percobaan dalam materi perubahan
energi.
2) Kegiatan Inti (40 Menit)
a) Mengamati
(1) Guru menunjukkan gambar orang mematikan lampu dan
gambar orang mematikan kompor;
Gambar 3.8 Pemakaian Listrik Secukupnya Sumber: Zein (2009: 84)
69
Gambar 3.9 Pemakaian Air Secukupnya Sumber: Zein (2009: 84)
(2) Siswa diminta mengamati gambar-gambar cara menghemat
energi tersebut; dan
(3) Guru menjelaskan materi cara menghemat energi.
(a) Mematikan lampu bila tidak diperlukan;
(b) Mengunakan lampu redup ketika tidur;
(c) Mematikan keran air jika tidak diperlukan;
(d) Mematikan kompor setelah selesai digunakan;
(e) Menggunakan ari secukupnya untuk mencuci pakaian
atau mencuci mobil/motor;
(f) Mematikan televisi/radio bila tidak ditonton/didengar;
(g) Menggunakan AC seperlunya;
(h) Menggunakan listrik dengan daya (watt) rendah;
(i) Tidak menggunakan kendaraan bermotor jika jarak
dekat; dan
(j) Menggalakkan kegiatan gemar bersepeda.
b) Menanya
(1) Guru bertanya kepada siswa tentang bagaimana cara
menghemat energi;
70
(2) Siswa diminta untuk menyebutkan salah satunya dengan
mengangkat tangan; dan
(3) Siswa diminta untuk bertanya apabila kurang jelas.
c) Mencoba
(1) Guru menjelaskan cara percobaan cara menghemat energi
listrik dan mendemonstrasikan;
(2) Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok;
(3) Guru menunjukan alat percobaan berupa, baterai lampu
kecil, saklar, roll cable dan dudukan lampu kepada siswa;
(4) Guru mendemonstrasikan cara melakukan percobaan dengan
peralatan yang tersedia kepada siswa;
(a) Guru menyiapkan baterai, lampu kecil, saklar, kabel, roll
dan dudukan lampu;
(b) Guru memasang kabel ke saklar dan dudukan lampu;
(c) Guru memasang lampu yang redup pada dudukan;
(d) Guru melilitkan kabel pada baterai;
(e) Guru menghidupkan lampu melalui saklar;
(f) Guru mematikan lampu dan mengganti yang lebih
terang; dan
(g) Guru mengamati dan menganalisis lampu yang mana
yang lebih hemat energi dilihat dengan habisnya daya
baterai yang tahan lama atau tidak.
71
(5) Guru membagikan alat percobaan ke-7 kelompok secara
rata;
(6) Setiap siswa diminta untuk bekerja sama dalam melakukan
percobaan cara menghemat energi sesuai dengan instruksi
dari guru; dan
(7) Guru mengecek proses percobaan yang dilakukan siswa.
d) Menalar
Masing-masing siswa diminta untuk mengamati dan
menganalisis cara menghemat energi yang terjadi.
e) Mengkomunikasi
(1) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan dari setiap
percobaan yang dilakukan;
(2) Setiap kelompok mewakilkan satu orang untuk menuliskan
hasil kesimpulan percobaan; dan
(3) Guru membagikan soal tes evaluasi, dan siswa diminta
mengerjakannya.
3) Kegiatan Penutup (15 Menit)
(1) Guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama tentang materi
cara menghemat energi; dan
(2) Guru menutup pembelajaran dengan doa penutup.
c. Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan secara langsung selama proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan yang disusun
72
sebagaimana pada Siklus I dan Siklus II. Lembar pengamatan
digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran menggunakan metode eksperimen selama proses
pembelajaran. Tindakan pada Siklus III, peneliti mengamati apakah ada
perubahan tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus sebelumnya.
Hasil pembelajaran akan dituliskan dalam lembar catatan lapangan
terlampir.
d. Refleksi
Pelaksanaan tindakan pada Siklus III ini siswa mengikuti
pembelajaran dengan cukup baik. Kelemahan-kelemahan yang terjadi
pada Siklus II juga dapat diatasi pada Siklus III ini. Penelitian ini
dihentikan sampai Siklus III karena hasil belajar siswa sudah
menunjukan indikator ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu > 85%
siswa tuntas belajar. Siswa yang belum tuntas pada Siklus III akan
diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidiasi yang
dipantau oleh guru, sehingga diharapkan siswa dapat tuntas belajarnya.
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Siklus I
Penelitian Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 9 April 2019.
Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi
pokok yang diajarkan pada Siklus I adalah perubahan energi. Hasil
pengamatan pada Siklus I, peneliti mendapat gambaran bahwa siswa
terlibat antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan metode
eksperimen, meskipun belum semua siswa memerhatikan penjelasan
guru dan juga belum aktif dalam mengikuti pembelajaran. Pelaksanaan
proses pembelajaran dianggap sudah berjalan cukup baik dan lancar.
Nilai hasil belajar siswa pada Siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1. BNA 70 Tuntas 2. CAM 55 Belum Tuntas 3. HI 20 Belum Tuntas 4. JATP 55 Belum Tuntas 5. ARD 55 Belum Tuntas 6. AAP 80 Tuntas 7. AP 90 Tuntas 8. DA 70 Tuntas 9. FJ 50 Belum Tuntas 10. FM 75 Tuntas 11. HU 70 Tuntas 12. IQ 45 Belum Tuntas 13. JAK 70 Tuntas 14. MRI 80 Tuntas 15. NANP 75 Tuntas 16. NUN 55 Belum Tuntas
74
17. RPM 55 Belum Tuntas 18. RAL 20 Belum Tuntas 19. SRL 50 Belum Tuntas 20. SBN 70 Tuntas 21. ZYH 90 Tuntas 22. LAS 55 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 20 Rata-rata 61.59
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 11
Belum Tuntas = 11
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑘𝑘𝑝𝑝𝑝𝑝𝑘𝑘𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 = 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑗𝑗𝑗𝑗𝑝𝑝ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝 𝑦𝑦𝑝𝑝𝑝𝑝𝑦𝑦 𝑝𝑝𝑘𝑘𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑗𝑗𝑘𝑘𝑗𝑗𝑗𝑗𝑝𝑝ℎ 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑗𝑗𝑘𝑘𝑝𝑝𝑘𝑘ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝 𝑥𝑥 100%
= 1122
x 100%
= 50 %
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukan bawa nilai rata-rata yang
dicapai siswa pada Siklus I mencapai 61.59 dari jumlah siswa kelas III A.
siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 11 siswa (50%),
sedangkan siswa yang belum tuntas belajar terdapat 11 siswa (50%).
Siklus I ini secara klasikal pembelajarannya belum tuntas, karena siswa
yang memperoleh nilai > 70 (nilai KKM) hanya mencapai 50% dari
jumlah siswa keseluruhan. Hasil persentase belum mencapai indikator
keberhasilan yaitu > 85% dari jumlah siswa seluruh siswa yang tuntas
belajarnya, jadi harus dilaksanakan siklus selanjutnya yaitu Siklus II pada
waktu yang telah ditentukan.
75
2. Deskripsi Siklus II
Penelitian Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 10 April 2019.
Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi pokok
yang diajarkan pada Siklus II adalah sumber energi. Kelemahan-
kelemahan yang terjadi pada Siklus I diperbaiki pada Siklus II. Hasil
pengamatan pada Siklus II, peneliti mendapat gambaran masih ada
beberapa siswa yang kurang memperhatikan dan bermain sendiri saat
pembelajaran berlangsung maupun saat mengerjakan soal tes evaluasi ada
juga yang bertanya kepada temannya. Pembelajaran pada Siklus II masih
ditemukan kelemahan, namun secara keseluruhan pelaksanaan proses
pembelajaran pada Siklus II dianggap sudah berjalan cukup baik dan
lancar daripada Siklus I. Nilai hasil belajar siswa pada Siklus II dapat
dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1. BNA 80 Tuntas 2. CAM 90 Tuntas 3. HI 65 Belum Tuntas 4. JATP 90 Tuntas 5. APS 90 Tuntas 6. AJR 80 Tuntas 7. AAP 80 Tuntas 8. AP 90 Tuntas 9. DA 65 Belum Tuntas 10. FJ 80 Tuntas 11. FM 65 Belum Tuntas 12. HU 100 Tuntas 13. IQ 80 Tuntas 14. NUN 80 Tuntas 15. JAK 60 Belum Tuntas 16. MRI 80 Tuntas
76
17. NANP 65 Belum Tuntas 18. RPM 80 Tuntas 19. RAL 60 Belum Tuntas 20. SRL 50 Belum Tuntas 21. SBN 80 Tuntas 22. ZYH 80 Tuntas 23. ZLR 80 Tuntas
Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 50
Rata-rata 76.95 (Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 16
Belum Tuntas = 7
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑘𝑘𝑝𝑝𝑝𝑝𝑘𝑘𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 = 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑗𝑗𝑗𝑗𝑝𝑝ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝 𝑦𝑦𝑝𝑝𝑝𝑝𝑦𝑦 𝑝𝑝𝑘𝑘𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑗𝑗𝑘𝑘𝑗𝑗𝑗𝑗𝑝𝑝ℎ 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑗𝑗𝑘𝑘𝑝𝑝𝑘𝑘ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝 𝑥𝑥 100%
= 1623
x 100%
= 69.95%
= 70% (Pembulatan)
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan bawa nilai rata-rata yang
dicapai siswa pada Siklus II mencapai 76.95 dari jumlah siswa kelas III
A. siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 16 siswa (70%),
sedangkan siswa yang belum tuntas belajar terdapat 7 siswa (30%). Siklus
II ini secara klasikal pembelajarannya belum tuntas, karena siswa yang
memperoleh nilai > 70 (nilai KKM) mencapai 70% dari jumlah siswa
keseluruhan, sedangkan indikator keberhasilan yaitu > 85% dari jumlah
77
siswa seluruh siswa yang tuntas belajarnya. Peneliti akan melaksanakan
siklus selanjutnya yaitu Siklus III.
3. Deskripsi Siklus III
Penelitian Siklus III dilaksanakan pada hari Jum’at, 12 April 2019.
Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi pokok
yang diajarkan pada Siklus III adalah cara menghemat energi. Kelemahan-
kelemahan yang terjadi pada Siklus II berhasil diperbaiki pada Siklus III.
Pembelajaran pada Siklus III dapat berlangsung sesuai yang telah
direncanakan. Proses pembelajaran pada Siklus III sudah berjalan dengan
baik. Nilai hasil belajar siswa pada Siklus III dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III
No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1. AMZW 60 Belum Tuntas 2. BNA 80 Tuntas 3. CAM 80 Tuntas 4. JATP 80 Tuntas 5. APS 80 Tuntas 6. AAP 80 Tuntas 7. DM 70 Tuntas 8. DA 90 Tuntas 9. FJ 90 Tuntas 10. FM 80 Tuntas 11. HU 90 Tuntas 12. IQ 90 Tuntas 13. NUN 90 Tuntas 14. JAK 80 Tuntas 15. NANP 80 Tuntas 16. MRI 90 Tuntas 17. NANP 80 Tuntas 18. RPM 50 Belum Tuntas 19. RAL 100 Tuntas 20. SRL 80 Tuntas 21. SBN 90 Tuntas 22. LAS 50 Belum Tuntas
78
23. JVH 70 Tuntas Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 50
Rata-rata 79.56 (Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 20
Belum Tuntas = 3
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑘𝑘𝑝𝑝𝑝𝑝𝑘𝑘𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 = 𝑗𝑗𝑘𝑘𝑗𝑗𝑗𝑗𝑝𝑝ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝 𝑦𝑦𝑝𝑝𝑝𝑝𝑦𝑦 𝑝𝑝𝑘𝑘𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑗𝑗𝑘𝑘𝑗𝑗𝑗𝑗𝑝𝑝ℎ 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑗𝑗𝑘𝑘𝑝𝑝𝑘𝑘ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝𝑠𝑠𝑝𝑝 𝑥𝑥 100%
= 2023
x 100%
= 86.95%
= 87% (Pembulatan)
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukan bawa nilai rata-rata yang
dicapai siswa pada Siklus II mencapai 79.56 dari jumlah siswa kelas III
A. siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 20 siswa (87%),
sedangkan siswa yang belum tuntas belajar terdapat 3 siswa (13%).
Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa pada Siklus III
pembelajaran sudah dianggap mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang
telah ditetapkan yaitu > 85% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai >
70. Pembelajaran pada Siklus III dianggap berhasil sehingga penelitian
dihentikan sampai Siklus III.
79
B. Pembahasan
Berdasarkan analisis pengumpulan data maka diperoleh kesimpulan
tentang data hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat
dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I – Siklus III Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
I 61.59 Tuntas 11 50% Belum Tuntas 11 50%
II 76.95 Tuntas 16 70% Belum Tuntas 7 30%
III 79.56 Tuntas 20 87% Belum Tuntas 3 13% (Sumber: Data Primer)
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan hasil
belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Peningkatan hasil belajar siswa
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen
adalah sebagai bukti keberhasilan penggunaan metode ini.
Tabel 4.4 menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada Siklus I
terdapat 11 siswa (50%) tuntas belajar dan 11 siswa (50%) belum tuntas
belajar dengan nilai rata-rata 61,59. Berdasarkan hasil tersebut, belum
memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, maka penelitian
dilanjutkan pada Siklus II dengan materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar Siklus II diperoleh data 16 siswa (70%) tuntas belajar
dan 7 siswa (30%) belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata 76,95.
Berdasarkan perolehan nilai tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar
dari Siklus I ke Siklus II terjadi peningkatan 20%, namun hasil belajar yang
diperoleh siswa pada Siklus II juga belum memenuhi kriteria ketuntasan
80
klasikal yang telah ditetapkan yaitu > 85% dari jumlah keseluruhan siswa
yang tuntas belajarnya, maka penelitian ini dilanjutkan pada Siklus III
dengan materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar Siklus III diperoleh data 20 siswa (87%) tuntas belajar
dan 3 siswa (13%) belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata 79,56.
Berdasarkan perolehan nilai tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar
dari Siklus II ke Siklus III terjadi peningkatan 17%. Pelaksanaan
pembelajaran pada Siklus III sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar
yang telah ditetapkan yaitu 87% dari jumlah seluruh siswa yang sudah
tuntas belajar sehingga penelitian tindakan kelas dihentikan pada Siklus III.
Jumlah siswa yang mengikuti Siklus I sampai III tidaklah menentu,
dikarenakan ada yang sakit dan tidak berangkat ke sekolah. Siswa yang
belum tuntas pada Siklus III akan diberikan tindakan mandiri berupa
latihan-latihan atau remidiasi yang akan dipantau oleh guru, sehingga
diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
Pembahasan tersebut dapat diilustrasikan dengan menggunakan
Gambar 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4.
81
Gambar 4.1. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I (Sumber: Data Primer)
Gambar 4.2. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II (Sumber: Data Primer)
Tuntas50%
Tidak Tuntas50%
Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I
Tuntas Tidak Tuntas
Tuntas70%
Tidak Tuntas30%
Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II
Tuntas Tidak Tuntas
82
Gambar 4.3. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus III
(Sumber: Data Primer)
Gambar 4.4. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I-III (Sumber: Data Primer)
Gambar 4.1 menunjukan bahwa hasil belajar siswa setelah
diterapkan metode eksperimen terjadi peningkatan dari Siklus I 50% siswa
Tuntas87%
Tidak Tuntas13%
Diagram Ketuntasan Belajar Siklus III
Tuntas Tidak Tuntas
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
100.0%
Siklus I Siklus II Siklus III
83
tuntas belajar dan 50% siswa belum tuntas belajar. Gambar 4.2 menunjukan
bahwa hasil belajar Siklus II 70% siswa tuntas belajar, dan 30% siswa belum
tuntas belajar. Gambar 4.3 menunjukan bahwa hasil belajar siswa Siklus III
87% siswa tuntas belajar, dan 13% belum tuntas belajar. Gambar 4.4
menunjukan peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Siklus I ke Siklus II
adalah 20% dan Siklus II ke Siklus III adalah 17%.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
energi dan perubahannya pada siswa kelas III MIN 11 Boyolali Kecamatan
Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun 2019. Peningkatan siswa yang
tuntas belajar dari Siklus I ke Siklus II 20% dan Siklus II ke Siklus III 17%.
Perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada Siklus I 50% siswa tuntas
belajar, Siklus II 70% siswa tuntas belajar dan Siklus III 87% siswa tuntas
belajar. Siswa yang belum tuntas pada Siklus III akan diberikan tindakan
mandiri berupa latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau oleh guru
sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar. Guru disarankan
untuk menggunakan metode eksperimen pada mata pelajaran lain, terbukti
dengan menggunakan metode eskperimen dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
B. Saran
1. Bagi Siswa
a. Siswa diharapkan dapat mengimplementasikan pembelajaran IPA
khususnya materi energi dan perubahannya dalam pemecahan
masalah kehidupan sehari-hari.
b. Siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran,
kegiatan percobaan atau eksperimen, dan meningkatkan usaha
belajarnya agar memperoleh hasil belajar yang optimal.
85
2. Bagi Guru
a. Guru diharapkan dapat memahami secara mendalam penerapan
metode eksperimen khususnya pada proses pembelajaran IPA
materi energi dan perubahannya.
b. Guru diharapkan selalu mencoba menerapkan strategi pembelajaran
yang efektif sesuai dengan materi yang akan diajar dan karakteristik
siswa.
3. Bagi Sekolah
Pihak sekolah diharapkan dapat membina guru untuk
menerapkan dan mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen dalam mata pelajaran lain, terbukti dengan adanya
peningkatan hasil belajar IPA dalam penerapan metode eksperimen.
86
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 1998. Hakikat Pembelajaran IPA. Jakarta: Kanisius.
Aqib, Zainal. 2016. Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Bandung: PT Sarama Tutorial Nurani Sejahtera.
Bahri, Djamarah Syaiful. 1994. Hasil Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dimyati, dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Iskandar, Srini M. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV Maulana.
Kancana, Nur Wayan. 1986. Evaluasi Belajar. Surabaya: PT Usaha Nasional.
Nurhasanah. 2018. Buku Tematik Terpadu Energi dan Perubahannya Tema 7. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional.
Sadirman, AM. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Setiyawati, Dewi. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pesawat Sederhana Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT. IAIN Salatiga.
Suardi, Mohammad, dan Syofrianisda. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Parama Ilmu.
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar. Bandung: PT Sinar Bandung Baru.
Suharsimi, Arikunto. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sulistyorini. 2009. Evaluasi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Yogyakarta: TERAS
Suparmi. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran IPA Education Card Berbasis Sains-Edutaiment. Universitas Negeri Semarang.
Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Zein, Ahmad Zulfikar. 2009. Mengenal Alam IPA Kelas III. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
87
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
1. Nama : Achmad Faisal Febri Putra
2. NIM : 23040-15-0156
3. TTL : Boyolali, 20 Februari 1997
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Alamat : Dk. Trayon Rt 04 Rw. 02 Desa Kebonan
Kecamatan Karanggede Kabupaten
Boyolali
7. No Telp : 089687958860
8. Riwayat Pendidikan :
a. SD Negeri 04 Sampangan Kota Semarang lulus tahun 2009
b. SMP Negeri 1 Wonosegoro Kab. Boyolali lulus tahun 2012
c. SMA Negeri 1 Karanggede Kab. Boyolali lulus tahun 2015
Demikian daftar riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 27 Mei 2019
Penulis,
Achmad Faisal Febri Putra
NIM. 23040-15-0156
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
IDENTITAS GURU
1. Nama : Mahfud, S.Pd.I
2. NIP : 196707292007011033
3. TTL : Boyolali, 07 Juli 1967
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Alamat : Desa Sempulur Kec. Karanggede Kab. Boyolali
7. Pekerjaan : Guru PNS
8. Jabatan : Wali Kelas III A MIN 11 Boyolali
98
NILAI ULANGAN TENGAH SEMSETER I (PRA SIKLUS)
No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. AMZW 70 60 Tidak Tuntas 2. BNA 70 50 Tidak Tuntas 3. CAM 70 75 Tuntas 4. HRI 70 55 Tidak Tuntas 5. JATP 70 50 Tidak Tuntas
6. APS 70 60 Tidak Tuntas 7. ARD 70 80 Tuntas 8. AAP 70 90 Tuntas 9. AP 70 70 Tuntas 10. DM 70 75 Tuntas 11. DA 70 60 Tidak Tuntas 12. FJ 70 70 Tidak Tuntas 13. FM 70 80 Tuntas 14. HU 70 80 Tuntas 15. IQ 70 80 Tuntas 16. JAK 70 80 Tuntas 17. MRI 70 70 Tuntas 18. NANP 70 90 Tuntas 19. NUN 70 85 Tuntas 20. RPM 70 80 Tuntas 21. RAL 70 60 Tidak Tuntas 22. SRL 70 50 Tidak Tuntas 23. SBN 70 40 Tidak Tuntas 24. ZLR 70 70 Tuntas 25. ZYH 70 65 Tidak Tuntas 26. LAK 70 50 Tidak Tuntas 27. JVH 70 90 Tuntas 28 AYB 70 45 Tidak Tuntas
Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 45
Rata-rata 65.3 Tuntas 14
Persentase Ketuntasan 50 % Tidak Tuntas 14
Persentase Tidak Tuntas 50 %
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 1
Satuan Pendidikan : MIN 11 Boyolali
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : 3 / 2
Tema : Energi dan Perubahannya
Materi : Perubahan energi
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
100
B. Kompetensi Dasar (KD)
1.2 Meresapi keagungan Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan makhluk
hidup, hidup sehat, benda dan sifatnya, energi dan perubahan, bumi dan
alam semesta.
2.1 Memiliki kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap makhluk hidup,
energi dan perubahan iklim, serta bumi dan alam semesta.
3.1 Menggali informasi dari hasil observasi tentang perubahan wujud benda,
sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan
cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan
guru dan teman.
4.1 Mengamati dan mengolah hasil observasi tentang perubahan wujud
benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan
iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya.
C. Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi hasil percobaan perubahan energi secara lisan atau tulis
dengan tepat.
3.1.2 Menguraikan hasil percobaan tentang perubahan energi secara lisan atau
tulis dengan tepat.
4.1.1 Menuliskan laporan hasil percobaan tentang perubahan energi secara
lisan atau tulis dengan tepat.
4.1.2 Menyusun laporan informatif tentang perubahan energi secara lisan atau
tulis dengan tepat.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan percobaan, siswa mampu mengidentifikasi hasil
percobaan tentang perubahan energi secara lisan atau tulis dengan tepat.
2. Melalui tanya jawab, siswa mampu hasil percobaan tentang perubahan
energi secara lisan atau tulis dengan tepat.
3. Melalui pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi hasil percobaan
dengan tepat.
101
4. Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu membuat
menyimpulkan hasil percobaan yang dilakukan.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Eksperimen.
F. Materi Pembelajaran Perubahan
Nurhasanah (2018: 64) berpendapat bahwa ada beberapa macam
perubahan bentuk energi yaitu:
a. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas.
Perubahan energi listrik menjadi panas sangat bermanfaat bagi
manusia. Energi listrik tercipta karena adanya perubahan medan magnet
yang menimbulkan energi listrik. Contoh peristiwa perubahan energi ini
terjadi pada setrika listrik. Energi listrik masuk melalui kabel, seketika
berubah menjadi energi panas ketika memasuki setrika. Peristiwa yang
sama, juga terjadi pada alat penanak nasi atau magic com.
b. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak
Peristiwa perubahan energi listrik menjadi energi gerak sangatlah
banyak. Contoh pemanfaatan perubahan energi ini terjadi pada penggunaan
kipas angin listrik, dan blender.
102
c. Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Cahaya
Peristiwa perubahan energi listrik menjadi cahaya contohnya pada
lampu. Energi listrik yang mengalir melalui kabel, kemudian masuk
kedalam bola lampu, dan diubah menjadi cahaya.
d. Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Listrik
Peristiwa perubahan energi gerak menjadi energi listrik
dimanfaatkan manusia untuk berbagai pembangkit listrik. Contoh: Aliran
air dimanfaatkan untuk menggerakan turbin dalam generator pembangkit
listrik.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Kegiatan Awal (15 Menit)
a) Guru memasuki ruang kelas;
b) Guru memimpin doa sebelum memulai pembelajaran;
c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran perubahan energi; dan
d) Guru menjelaskan gambaran percobaan dalam materi perubahan
energi.
2) Kegiatan Inti (40 Menit)
a) Mengamati
(1) Guru menjelaskan materi perubahan energi beserta gambarnya:
(a) Perubahan Energi Listrik menjadi Panas
Perubahan energi listrik menjadi panas sangat
bermanfaat bagi manusia. Energi listrik tercipta karena
adanya perubahan medan magnet yang menimbulkan energi
103
listrik. Contoh peristiwa perubahan energi ini terjadi pada
setrika listrik.
Gambar 3.1 Perubahan Energi Listrik menjadi Panas
Sumber: Nurhasanah (2018:8)
(b) Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya
Peristiwa perubahan energi listrik menjadi cahaya
contohnya pada lampu. Energi listrik yang mengalir melalui
kabel, kemudian masuk kedalam bola lampu, dan diubah
menjadi cahaya.
Gambar 3.2 Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Cahaya Sumber: Nurhasanah (2018:8)
104
(c) Perubahan Energi Panas menjadi Gerak
Perubahan energi panas menjadi energi gerak salah
satu manfaatnya untuk menggerakkan turbin pada generator
pembangkit listrik tenaga uap.
(2) Siswa diminta memerhatikan dan mengamati gambar perubahan
energi yang dijelaskan oleh guru.
b) Menanya
(1) Guru bertanya kepada siswa tentang perubahan energi yang terjadi
pada TV dan Piano;
(2) Siswa diminta untuk menjawab perubahan energi yag terjadi; dan
(3) Siswa diminta untuk bertanya apabila kurang jelas.
c) Mencoba
(1) Guru menunjukan alat percobaan berupa lilin, korek api, kertas
melingkar, dan benang kepada siswa:
(2) Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok;
(3) Guru membagikan alat percobaan kepada setiap kelompok;
(4) Guru menjelaskan cara kerja percobaan perubahan energi panas
menjadi energi gerak;
(a) Guru mengaitkan benang pada kertas;
(b) Guru menyiapkan korek api dan menghidupkan lilin;
(c) Guru menaruh kertas melingkar di atas lilin yang menyala; dan
(d) Guru mengamati perubahan energi yang terjadi.
105
(5) Guru mendemonstrasikan cara melakukan percobaan dengan
peralatan yang tersedia kepada siswa:
(6) Guru membagikan alat percobaan ke 7 kelompok secara rata; dan
(7) Setiap siswa diminta untuk bekerja sama dalam melakukan
percobaan perubahan energi sesuai dengan instruksi dari guru.
d) Menalar
Masing-masing siswa diminta untuk mengamati dan
menganalisis perubahan energi yang terjadi.
e) Mengkomunikasi
(1) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan dari setiap percobaan
yang dilakukan;
(2) Setiap kelompok mewakilkan satu orang untuk menuliskan hasil
kesimpulan percobaan yang telah dilakukan; dan
(3) Guru membagikan soal tes evaluasi dan siswa diminta
mengerjakannya.
3) Kegiatan Penutup (15 Menit)
a) Guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama tentang materi
perubahan energi;
b) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan yang
akan datang tentang sumber energi; dan
c) Guru menutup pembelajaran dengan doa penutup.
106
H. Alat / Bahan / Sumber
a. Buku IPA: Ahmad Zulfikar Zein. 2009. Mengenal Alam 3. Jakarta: PT
Leuser Cipta Pustaka.
b. Buku IPA: Nurhasanah. 2015. Tema 7 Energi dan Perubahannya Kelas 3.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Korek Api.
d. Kertas melingkar.
e. Benang.
f. Gunting.
g. Lilin.
I. Penilaian
a. Bentuk penilaian: tes
b. Jenis penilaian: tes tertulis
c. Instrumen penilaian: Soal Isian
Karanggede, 09 April 2019
Mengetahui,
Kepala MIN 11 Boyolali Guru Kelas III A
Muhroni, S.Pd.I Mahfud, S.Pd.I
NIP. 196008151982031012 NIP. 196707292007011033
107
LEMBAR KESIMPULAN HASIL PERCOBAAN SIKLUS I
Nama :
Kelompok :
Jelaskan kesimpulan hasil percobaan tentang perubahan energi panas menjadi
energi gerak !
108
Soal Evaluasi Siklus I
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !
1. Sesuatu zat yang bersifat kekal, dimana zat tersebut tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan disebut ….
2. Energi yang dimiliki suatu benda yang dapat menghasilkan panas disebut …
3. Energi yang dihasilkan dari benda yang bergerak disebut …
4. Lampu merupakan benda yang dimanfaatkan untuk menerangi ruangan. Lampu
merupakan pemanfaatan energi ….
5. Sebutkan satu contoh benda yang menghasilkan energi bunyi ….
6. Sebutkan benda-benda yang memanfaatkan konsep perubahan energi listrik
menjadi panas ….
7. Sebutkan benda-benda yang memanfaatkan konsep perubahan energi listrik
menjadi gerak …
8. Aliran air dapat dimanfaatkan untuk menggerakan turbin generator pembangkit
listrik, hal itu merupakan perubahan energi ………. menjadi energi …….
9. Energi yang dihasilkan dari muatan arus listrik yang mengalir, disebut energi
….
10. Bensin digunakan untuk kendaraan bermotor sebagai bahan bakar. Hal tersebut
merupakan perubahan energi ………….. menjadi energi …………
Nilai:
109
CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS I
A. Lembar Pengamatan Guru
Nama Sekolah : MIN 11 Boyolali
Guru : Mahfud, S.Pd.I
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Perubahan energi
Kelas/Semester : III/II
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 09 April 2019 (Pukul 10.10-11.20)
Petunjuk : Skor diisi dengan memberikan tanda () sesuai
dengan kinerja guru saat proses pembelajaran
berlangsung.
No. Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pembelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (berkaitan dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan ajar yang akan dipelajari
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara
7. Kemampuan mengendalikan kelas
8. Antusiasme dalam penampilan
9. Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan metode eksperimen
10. Memberikan perhatian yang sama antar kelompok
Penguasaan Materi Pembelajaran
11. Bahan ajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi
110
13. Ketepatan dalam melakukan demonstrasi percobaan
Kegiatan Belajar Mengajar
14. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan indikator
yang telah ditetapkan
15. Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen
16. Memfasilitasi siswa selama kegiatan pembelajaran
melalui metode eksperimen
17. Ketepatan dalam menggunakan alokasi waktu
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang diajarkan
21. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak Lanjut
23. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok
24. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya
25. Memberi motivasi belajar
Total 73
Kategori Sedang
Keterangan: Rentang Kategori:
A = 4 (Baik Sekali) 88 – 100 = Baik Sekali
B = 3 (Baik) 75 – 87 = Baik
C = 2 (Cukup) 62 – 74 = Sedang
D = 1 (Kurang) 40 – 61 = Cukup
111
B. Lembar Pengamatan Siswa
No. Aspek yang Diamati Skor
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru
2. Mengetahui tujuan pembelajaran
3. Memerhatikan penjelasan guru
4. Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode
eksperimen
5. Antusias siswa terhadap pembelajaran menggunakan
metode eksperimen
6. Keaktifan dalam diskusi kelompok
7. Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
8. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum
diketahui
9. Menyimpulkan tentang materi pembelajaran
10. Terciptanya suasana yang kondusif di kelas
Total 24
Kategori Sedang
Keterangan: Rentang Kategori:
A = 4 (Baik Sekali) 33 - 40 = Baik Sekali
B = 3 (Baik) 25 – 32 = Baik
C = 2 (Cukup) 17 – 24 = Sedang
D = 1 (Kurang) 09 – 16 = Cukup
00 – 08 = Kurang
112
C. Deskripsi Hasil Pengamatan
Kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada Selasa, 09 April 2019
dimulai pukul 10.10 – 11.20 WIB. Materi yang diajarkan pada siklus I adalah
tentang perubahan energi.
Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa
Bersama. Selesai berdoa, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa,
kemudian memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
tentang materi perubahan energi. Namun pada siklus I ini guru belum
memberikan motivasi dalam pembelajaran.
Kegiatan inti dimulai saat guru menjelaskan bahwa siswa akan belajar
menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Guru menyampaikan dan
menjelaskan materi perubahan energi dengan gambar yang telah tersedia. Guru
bertanya jawab dengan siswa mengenai perubahan energi cahaya menjadi kalor
yaitu pada matahari dan perubahan energi cahaya menjadi listrik pada lampu.
Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah percobaan perubahan energi dan
mendemonstrasikannya. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian kelompok
secara rata, dan guru memberikan alat yang akan digunakan percobaan setiap
siswa. Setelah itu, siswa diminta untuk melakukan percobaan dan
menyimpulkan hasil percobaan yang diwakilkan salah satu siswa untuk menulis
kesimpulannya di papan tulis. Namun antusias siswa tergolong pasif dan ada 8
siswa yang kurang memerhatikan, dan 7 siswa yang terlihat berbicara sendiri,
dan siswa tampak kebingungan dalam menuliskan hasil percobaan. Guru
terlihat belum terampil dalam mendemonstrasikan alat percobaan yang tersedia,
dan belum mengawasi secara penuh percobaan yang dilakukan siswa.
113
Evaluasi pembelajaran sudah cukup baik. Guru memberikan soal
evaluasi kepada setiap siswa. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi
pembelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran pada siklus I ada 22
siswa, dikarenakan waktu pelaksanaan siklus dilakukan setelah try out Ujian
Nasional (UN) kelas VI sehingga ada beberapa siswa yang tidak berangkat
sekolah.
Salatiga, 27 Mei 2019
Penulis,
Achmad Faisal Febri Putra
NIM. 23040-15-0156
114
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 1I
Satuan Pendidikan : MIN 11 Boyolali
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : 3 / 2
Tema : Energi dan Perubahannya
Materi : Sumber Energi
Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
115
B. Kompetensi Dasar (KD) 1.2 Meresapi keagungan Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan makhluk
hidup, hidup sehat, benda dan sifatnya, energi dan perubahan, bumi dan
alam semesta.
2.1 Memiliki kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap makhluk hidup,
energi dan perubahan iklim, serta bumi dan alam semesta.
3.1 Menggali informasi dari hasil observasi tentang perubahan wujud benda,
perubahan energi, sumber energi, energi alternatif, perubahan iklim dan
cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan
guru dan teman.
4.1 Mengamati dan mengolah hasil observasi tentang perubahan wujud
benda, perubahan energi, sumber energi, energi alternatif, perubahan
iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya.
C. Indikator
5.1.1 Mengidentifikasi hasil percobaan sumber energi secara lisan atau tulis
dengan tepat.
5.1.2 Menguraikan hasil percobaan tentang sumber energi secara lisan atau
tulis dengan tepat.
6.1.1 Menuliskan laporan hasil percobaan tentang sumber energi secara lisan
atau tulis dengan tepat.
6.1.2 Menyusun laporan informatif tentang sumber energi secara lisan atau
tulis dengan tepat.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui diskusi dan percobaan, siswa mampu mengidentifikasi hasil
percobaan tentang sumber energi secara lisan atau tulis dengan tepat.
2. Melalui tanya jawab, siswa mampu hasil percobaan tentang sumber energi
secara lisan atau tulis dengan tepat.
3. Melalui pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi hasil percobaan
dengan tepat.
116
4. Melalui penjelasan guru, siswa mampu membuat menyimpulkan hasil
percobaan yang dilakukan.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Eksperimen.
F. Materi Pembelajaran Sumber Energi
Sumber Energi
Zein (2009: 68) mengemukakan bahwa ada beberapa sumber energi
yang ada di alam semesta yaitu:
a. Energi Kalor
Energi kalor merupakan energi yang terjadi karena ada
pergerakan inteal partikel penyusun dalam suatu benda. Energi kalor
dimiliki oleh suatu benda yang dapat menghasilkan panas. Contoh
energi kalor yaitu matahari, api, kompor, lilin dan korek.
Gambar 2.7 Sumber Energi Kalor Terbesar pada Matahari Sumber: Wiyana (2012: 39)
117
b. Energi Kinetik (Gerak)
Energi kinetik merupakan suatu energi yang dihasilkan dari
benda yang bergerak. Kecepatan gerak benda mempengaruhi besarnya
energi yang dikeluarkan. Contoh energi kinetik yaitu hembusan angin,
dan aliran air.
Gambar 2.8 Pemanfaatan Kincir Angin Sumber: Zein (2009: 69)
c. Energi Bunyi
Energi bunyi merupakan energi yang dimiliki suatu benda yang
menghasilkan bunyi atau suara. Bunyi dapat merambat melalui zat
padat, cair dan gas. Bunyi dapat diserap dan dipantulkan suatu benda.
Contoh benda yang menghasilkan energi bunyi adalah gitar, terompet,
drum, dan suling.
118
Gambar 2.9 Pemanfaatan Energi Bunyi dari Alat Musik Gitar
Sumber: Zein (2009: 69)
d. Energi Listrik
Energi listrik merupakan energi yang dimiliki dari arus listrik
yang mengalir. Energi ini mampu menggerakan muatan-muatan pada
beda potensial tertentu. Contoh benda yang menggunakan energi
listrik televisi, lampu, dan kipas angin.
Gambar 2.10 Pembangkit Listrik Tenaga Air
Sumber: Zein (2009: 70)
119
e. Energi Cahaya
Energi cahaya merupakan energi yang dihasilkan benda yang
memiliki cahaya. Cahaya sangat dibutuhkan manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh pemanfaatan energi cahaya yaitu
cahaya lampu untuk menerangi ruangan, dan cahaya matahari untuk
menerangi bumi.
Gambar 2.10 Pemanfaatan Energi Cahaya untuk Fotosintesis Sumber: Nurhasanah (2018: 5)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Kegiatan Awal (15 Menit)
a) Guru memasuki ruang kelas;
b) Guru memimpin doa sebelum memulai pembelajaran;
c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran sumber energi; dan
d) Guru menjelaskan gambaran percobaan dalam materi sumber
energi.
2) Kegiatan Inti (40 Menit)
a) Mengamati
120
(1) Guru menunjukan gambar matahari, gambar orang
bermain gitar dan gambar kincir angin;
(2) Siswa diminta mengamati gambar-gambar sumber
energi tersebut; dan
(3) Guru menjelaskan materi sumber energi dengan contoh
pemanfaatan di kehidupan sehari-hari.
(a) Energi Kalor
Energi kalor merupakan energi yang terjadi
karena ada pergerakan inteal partikel penyusun
dalam suatu benda. Energi kalor dimiliki oleh suatu
benda yang dapat menghasilkan panas. Contoh
energi kalor yaitu: Matahari, api, kompor, dan lilin.
Gambar Energi Kalor Terbesar pada Matahari Sumber: Wiyana (2012: 39)
(b) Energi Kinetik (Gerak)
Energi kinetik merupakan suatu energi yang
dihasilkan dari benda yang bergerak. Kecepatan
121
gerak benda mempengaruhi besarnya energi yang
dikeluarkan. Contoh energi kinetik yaitu: Hembusan
angin, aliran air, dan lain sebagainya.
Gambar Pemanfaatan Energi Gerak
Sumber: Zein (2009: 69)
(c) Energi Bunyi
Energi bunyi merupakan energi yang dimiliki
suatu benda yang menghasilkan bunyi atau suara.
Bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair dan
gas. Bunyi dapat diserap dan dipantulkan suatu
benda. Contoh benda yang menghasilkan energi
bunyi: Gitar, terompet, drum, dan suling.
122
Gambar Pemanfaatan Energi Bunyi
Sumber: Zein (2009: 69)
(d) Energi Listrik
Energi listrik merupakan energi yang dimiliki
dari arus listrik yang mengalir. Energi ini mampu
menggerakan muatan-muatan pada beda potensial
tertentu. Contoh benda yang menggunakan energi
listrik: Televisi, lampu, dan kipas angin listrik.
Gambar Pemanfaatan Energi Listrik Sumber: Zein (2009: 70)
123
(e) Energi Cahaya
Energi cahaya merupakan energi yang
dihasilkan benda yang memiliki cahaya. Cahaya
sangat dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Contoh pemanfaatan energi cahaya yaitu:
cahaya lampu untuk menerangi ruangan, dan cahaya
matahari untuk menerangi bumi.
Gambar Pemanfaatan Energi Cahaya Sumber: Zein (2009: 71)
b) Menanya
(1) Guru bertanya kepada siswa tentang contoh sumber energi
panas, energi gerak, energi listrik dan energi bunyi;
(a) Sebutkan salah satu contoh sumber energi panas;
(b) Sebutkan salah satu contoh sumber energi gerak dan
listrik;
(c) Sebutkan salah satu contoh sumber energi bunyi.
124
(2) Siswa diminta untuk menyebutkan salah satunya dengan
mengangkat tangan; dan
(3) Siswa diminta untuk bertanya apabila kurang jelas.
c) Mencoba
(1) Guru menjelaskan cara percobaan pemanfaatan sumber
energi listrik pada baterai;
(a) Siapkan baterai, paku, kawat dan isi stapless;
(b) Lilitkan kawat pada paku;
(c) Tempelkan ujung kawat yang sudah dililiti paku
diantara 2 kutub baterai;
(d) Dekatkan ujung paku yang runcing pada isi stapless;
(e) Amati perubahan yang terjadi; dan
(f) Analisis hasil percobaan.
(2) Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok;
(3) Guru menunjukan alat percobaan berupa baterai, paku,
kawat dan isi stapless kepada siswa;
(4) Guru mendemonstrasikan cara melakukan percobaan
dengan peralatan yang tersedia kepada siswa.
(5) Guru membagikan alat percobaan ke-7 kelompok secara
rata;
(6) Setiap siswa diminta untuk bekerja sama dalam melakukan
percobaan sumber energi sesuai dengan instruksi dari guru;
dan
125
(7) Guru mengawasi dan mengecek proses percobaan yang
dilakukan siswa.
d) Menalar
Masing-masing siswa diminta untuk mengamati dan
menganalisis pemanfaatan sumber energi yang terjadi.
e) Mengkomunikasi
(1) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan dari setiap
percobaan yang dilakukan;
(2) Setiap kelompok mewakilkan satu orang untuk menuliskan
hasil kesimpulan percobaan yang telah dilakukan; dan
(3) Guru membagikan soal tes evaluasi, dan siswa diminta
mengerjakannya.
3) Kegiatan Penutup (15 Menit)
a) Guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama tentang materi
sumber energi;
b) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan yang akan datang tentang cara menghemat energi;
dan
c) Guru menutup pembelajaran dengan doa penutup.
H. Alat / Bahan / Sumber
1. Buku IPA: Ahmad Zulfikar Zein. 2009. Mengenal Alam 3. Jakarta: PT
Leuser Cipta Pustaka.
2. Buku IPA: Nurhasanah. 2015. Tema 7 Energi dan Perubahannya Kelas
3. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Lampu, Setrika, Kipas Angin,
126
4. Baterai.
5. Kawat tembaga,
6. Paku.
7. Stapless.
I. Penilaian
a. Bentuk penilaian: tes
b. Jenis penilaian: tes tertulis
c. Instrumen penilaian: Soal Pilihan Ganda
Karanggede, 10 April 2019
Mengetahui,
Kepala MIN 11 Boyolali Guru Kelas III A
Muhroni, S.Pd.I Mahfud, S.Pd.I
NIP. 196008151982031012 NIP. 196707292007011033
127
LEMBAR KESIMPULAN HASIL PERCOBAAN SIKLUS II
Nama :
Kelompok :
Jelaskan kesimpulan hasil percobaan tentang sumber energi yang terdapat pada
baterai!
128
Soal Evaluasi Siklus II
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Pilihlah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !
1. Salah satu pemanfaatan energi cahaya yang benar di bawah ini adalah … a. Lampu untuk menerangi ruangan b. AC untuk mendinginkan ruangan c. Api dari kompor untuk memanaskan air
2. Salah satu pemanfaatan energi panas yang benar di bawah ini adalah …
a. Cahaya matahari untuk mengeringkan pakaian
b. AC untuk mendinginkan ruangan
c. Gitar untuk menimbulkan bunyi
3. Salah satu pemanfaatan energi gerak atau kinetik yang benar di bawah ini adalah …
a. Kincir angin untuk menggerakan generator listrik.
b. Sertika untuk menyetlika pakaian
c. Gitar untuk menimbulkan bunyi
4. Salah satu pemanfaatan energi listrik yang benar di bawah ini adalah …
a. Cahaya matahari yang digunakan untuk fotosintesis tumbuhan
b. Sertika untuk menyetlika pakaian
c. Gitar untuk menimbulkan bunyi
5. Salah satu pemanfaatan energi bunyi yang benar di bawah ini adalah …
a. Cahaya matahari yang digunakan untuk fotosintesis tumbuhan
b. Sertika untuk menyetlika pakaian
c. Gitar untuk menimbulkan bunyi
Nilai:
129
6. Dibawah ini yang bukan merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui adalah ….
a. Batu bara
b. Air
c. Tanah
7. Dibawah ini yang merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui adalah … a. Cahaya b. Batu bara c Minyak bumi
8. Alat yang dibutuhkan dalam membuat magnet sederhana adalah …. a. Baterai, kawat, paku, stapless b. Baterai, lampu, sekering c. Baterai, saklar, dynamo
9. Cara menghemat energi yang tepat dibawah ini adalah … a. Memakai air sesuai kebutuhan b. Selalu membuka pintu kulkas c. Selalu menghidupkan TV setiap saat
10. Dibawah ini yang bukan merupakan cara menghemat energi adalah … a. Menggunakan air secara berlebihan b. Menghidupkan lampu seperlunya. c. Menghidupkan kompor seperlunya.
130
CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS II
A. Lembar Pengamatan Guru
Nama Sekolah : MIN 11 Boyolali
Guru : Mahfud, S.Pd.I
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Sumber Energi
Kelas/Semester : III/II
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 10 April 2019 (Pukul 10.10-11.20)
Petunjuk : Skor diisi dengan memberikan tanda () sesuai
dengan kinerja guru saat proses pembelajaran
berlangsung.
No. Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pembelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (berkaitan dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan ajar yang akan dipelajari
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara
7. Kemampuan mengendalikan kelas
8. Antusiasme dalam penampilan
9. Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan metode eksperimen
10. Memberikan perhatian yang sama antar kelompok
Penguasaan Materi Pembelajaran
11. Bahan ajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi
131
13. Ketepatan dalam melakukan demonstrasi percobaan
Kegiatan Belajar Mengajar
14. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan indikator
yang telah ditetapkan
15. Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen
16. Memfasilitasi siswa selama kegiatan pembelajaran
melalui metode eksperimen
17. Ketepatan dalam menggunakan alokasi waktu
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang diajarkan
21. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
23. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok
24. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya
25. Memberi motivasi belajar
Total 78
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Kategori:
A = 4 (Baik Sekali) 88 – 100 = Baik Sekali
B = 3 (Baik) 75 – 87 = Baik
C = 2 (Cukup) 62 – 74 = Sedang
D = 1 (Kurang) 40 – 61 = Cukup
132
B. Lembar Pengamatan Siswa
No. Aspek yang Diamati Skor
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru
2. Mengetahui tujuan pembelajaran
3. Memerhatikan penjelasan guru
4. Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode
eksperimen
5. Antusias siswa terhadap pembelajaran menggunakan
metode eksperimen
6. Keaktifan dalam diskusi kelompok
7. Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
8. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum
diketahui
9. Menyimpulkan tentang materi pembelajaran
10. Terciptanya suasana yang kondusif di kelas
Total 25
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Kategori:
A = 4 (Baik Sekali) 33 - 40 = Baik Sekali
B = 3 (Baik) 25 – 32 = Baik
C = 2 (Cukup) 17 – 24 = Sedang
D = 1 (Kurang) 09 – 16 = Cukup
00 – 08 = Kurang
133
C. Deskripsi Hasil Pengamatan
Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada Rabu, 10 April 2019
dimulai pukul 10.10 – 11.20 WIB. Materi yang diajarkan pada siklus II adalah
tentang sumber energi.
Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa
Bersama. Selesai berdoa, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa,
kemudian memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
tentang materi sumber energi. Guru sudah memberi motivasi pembelajaran
kepada siswa.
Kegiatan inti dimulai saat guru menjelaskan bahwa siswa akan belajar
menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Guru menyampaikan dan
menjelaskan materi sumber energi dengan gambar yang telah tersedia. Guru
menjelaskan dan mendemonstrasikan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen, kemudian guru membimbing siswa dalam
melakukan percobaan sumber energi. Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok
dan memberikan alat percobaan yang telah tersedia. Guru mengawasi
percobaan yang dilakukan siswa. Namun terdapat 4 siswa yang kurang
memerhatikan dan 6 siswa yang masih bermain sendiri, sehingga pada saat
menyimpulkan hasil percobaan, siswa tersebut kebingungan.
Evaluasi pembelajaran sudah cukup baik. Guru memberikan soal
evaluasi kepada setiap siswa. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi
pembelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran pada siklus II ada 23
siswa, dikarenakan waktu pelaksanaan siklus dilakukan setelah try out Ujian
134
Nasional (UN) kelas VI sehingga ada beberapa siswa yang tidak berangkat
sekolah.
Salatiga, 27 Mei 2019
Penulis,
Achmad Faisal Febri Putra
NIM. 23040-15-0156
135
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 1II
Satuan Pendidikan : MIN 11 Boyolali
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : 3 / 2
Tema : Energi dan Perubahannya
Materi : Cara Menghemat Energi
Pertemuan : 3
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
136
B. Kompetensi Dasar (KD)
1.2 Meresapi keagungan Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan makhluk
hidup, hidup sehat, benda dan sifatnya, energi dan perubahan, bumi dan
alam semesta.
2.1 Memiliki kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap makhluk hidup,
energi dan perubahan iklim, serta bumi dan alam semesta.
3.1 Menggali informasi dari hasil observasi tentang perubahan wujud benda,
perubahan energi, sumber energi, cara menghemat energi, perubahan
iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan
bantuan guru dan teman.
4.1 Mengamati dan mengolah hasil observasi tentang perubahan wujud
benda, perubahan energi, sumber energi, cara menghemat energi,
perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya.
C. Indikator
7.1.1 Mengidentifikasi hasil percobaan cara menghemat energi secara lisan
atau tulis dengan tepat.
7.1.2 Menguraikan hasil percobaan tentang cara menghemat energi secara
lisan atau tulis dengan tepat.
8.1.1 Menuliskan laporan hasil percobaan tentang cara menghemat energi
secara lisan atau tulis dengan tepat.
8.1.2 Menyusun laporan informatif tentang cara menghemat energi secara
lisan atau tulis dengan tepat.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan percobaan, siswa mampu mengidentifikasi hasil
percobaan tentang cara menghemat energi secara lisan atau tulis dengan
tepat.
2. Melalui tanya jawab, siswa mampu hasil percobaan tentang cara
mengehemat energi secara lisan atau tulis dengan tepat.
3. Melalui pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi hasil percobaan
137
dengan tepat.
4. Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu membuat
menyimpulkan hasil percobaan yang dilakukan. E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Eksperimen.
F. Materi Pembelajaran Cara Menghemat Energi
Zein (2009: 86) mengemukakan bahwa ada energi dapat dihemat dengan
beberapa cara meliputi mematikan lampu bila tidak diperlukan; mengunakan
lampu redup ketika tidur; mematikan keran air jika tidak diperlukan;
mematikan kompor setelah selesai digunakan; menggunakan ari secukupnya
untuk mencuci pakaian atau mencuci mobil/motor; mematikan televisi/radio
bila tidak ditonton/didengar; menggunakan AC seperlunya; menggunakan
listrik dengan daya (watt) rendah; tidak menggunakan kendaraan bermotor jika
jarak dekat; dan menggalakkan kegiatan gemar bersepeda.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Kegiatan Awal (15 Menit)
a) Guru memasuki ruang kelas;
b) Guru memimpin doa sebelum memulai pembelajaran;
c) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran cara menghemat energi; dan
d) Guru menjelaskan gambaran percobaan dalam materi perubahan
energi.
2) Kegiatan Inti (40 Menit)
a) Mengamati
138
(1) Guru menunjukkan gambar orang mematikan lampu dan gambar
orang mematikan kompor;
Gambar 3.8 Pemakaian Listrik Secukupnya
Sumber: Zein (2009: 84)
Gambar 3.9 Pemakaian Air Secukupnya Sumber: Zein (2009: 84)
(2) Siswa diminta mengamati gambar-gambar cara menghemat energi
tersebut; dan
(3) Guru menjelaskan materi cara menghemat energi.
(a) Mematikan lampu bila tidak diperlukan;
(b) Mengunakan lampu redup ketika tidur;
139
(c) Mematikan keran air jika tidak diperlukan;
(d) Mematikan kompor setelah selesai digunakan;
(e) Menggunakan ari secukupnya untuk mencuci pakaian atau
mencuci mobil/motor;
(f) Mematikan televisi/radio bila tidak ditonton/didengar;
(g) Menggunakan AC seperlunya;
(h) Menggunakan listrik dengan daya (watt) rendah;
(i) Tidak menggunakan kendaraan bermotor jika jarak dekat; dan
(j) Menggalakkan kegiatan gemar bersepeda.
b) Menanya
(1) Guru bertanya kepada siswa tentang bagaimana cara menghemat
energi;
(2) Siswa diminta untuk menyebutkan salah satunya dengan
mengangkat tangan; dan
(3) Siswa diminta untuk bertanya apabila kurang jelas.
c) Mencoba
(1) Guru menjelaskan cara percobaan cara menghemat energi listrik
dan mendemonstrasikan;
(2) Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok;
(3) Guru menunjukan alat percobaan berupa, baterai lampu kecil,
saklar, roll cable dan dudukan lampu kepada siswa;
(4) Guru mendemonstrasikan cara melakukan percobaan dengan
peralatan yang tersedia kepada siswa;
(a) Guru menyiapkan baterai, lampu kecil, saklar, kabel, roll dan
dudukan lampu;
140
(b) Guru memasang kabel ke saklar dan dudukan lampu;
(c) Guru memasang lampu yang redup pada dudukan;
(d) Guru melilitkan kabel pada baterai;
(e) Guru menghidupkan lampu melalui saklar;
(f) Guru mematikan lampu dan mengganti yang lebih terang; dan
(g) Guru mengamati dan menganalisis lampu yang mana yang
lebih hemat energi dilihat dengan habisnya daya baterai yang
tahan lama atau tidak.
(5) Guru membagikan alat percobaan ke-7 kelompok secara rata;
(6) Setiap siswa diminta untuk bekerja sama dalam melakukan
percobaan cara menghemat energi sesuai dengan instruksi dari
guru; dan
(7) Guru mengecek proses percobaan yang dilakukan siswa.
d) Menalar
Masing-masing siswa diminta untuk mengamati dan
menganalisis cara menghemat energi yang terjadi.
e) Mengkomunikasi
(1) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan dari setiap percobaan
yang dilakukan;
(2) Setiap kelompok mewakilkan satu orang untuk menuliskan hasil
kesimpulan percobaan; dan
(3) Guru membagikan soal tes evaluasi, dan siswa diminta
mengerjakannya.
141
3) Kegiatan Penutup (15 Menit)
(3) Guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama tentang materi cara
menghemat energi; dan
(4) Guru menutup pembelajaran dengan doa penutup.
H. Alat / Bahan / Sumber
a. Buku IPA: Ahmad Zulfikar Zein. 2009. Mengenal Alam 3. Jakarta: PT
Leuser Cipta Pustaka.
b. Buku IPA: Nurhasanah. 2015. Tema 7 Energi dan Perubahannya Kelas 3.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Baterai.
d. Lampu Kecil.
e. Saklar.
f. Kabel dan rol.
g. Dudukan Lampu. I. Penilaian
a. Bentuk penilaian: tes
b. Jenis penilaian: tes tertulis
c. Instrumen penilaian: Soal Pilihan Ganda
Karanggede, 12 April 2019
Mengetahui,
Kepala MIN 11 Boyolali Guru Kelas III A
Muhroni, S.Pd.I Mahfud, S.Pd.I
NIP. 196008151982031012 NIP. 196707292007011033
142
LEMBAR KESIMPULAN HASIL PERCOBAAN SIKLUS III
Nama :
Kelompok :
Jelaskan kesimpulan hasil percobaan tentang cara menghemat energi!
143
Soal Evaluasi Siklus III
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Pilihlah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !
1. Suatu zat yang tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, akan tetapi dapat mengalami perubahan bentuk, disebut … a. Energi b. Perubahan wujud benda c. Gaya
2. Bahan yang dibutuhkan dalam percobaan sederhana dalam perubahan energi panas menjadi energi gerak adalah …
a. Lilin, korek api, kertas yang berbentuk melingkar, benang
b. Baterai, kawat, paku, stapless
c. Botol, air, minyak, garam
3. Salah satu pemanfaatan energi gerak atau kinetik yang benar di bawah ini adalah …
a. Kincir angin untuk menggerakan generator listrik.
b. Sertika untuk menyetlika pakaian
c. Gitar untuk menimbulkan bunyi
4. Salah satu pemanfaatan energi listrik yang benar di bawah ini adalah …
a. Cahaya matahari yang digunakan untuk fotosintesis tumbuhan
b. Sertika untuk menyetlika pakaian
c. Gitar untuk menimbulkan bunyi
5. Salah satu pemanfaatan energi cahaya yang benar di bawah ini adalah …
a. Cahaya matahari yang digunakan untuk fotosintesis tumbuhan
b. Sertika untuk menyetlika pakaian
Nilai:
144
c. Gitar untuk menimbulkan bunyi
6. Dibawah ini yang bukan merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui adalah ….
a. Batu bara
b. Air
c. Tanah
7. Dibawah ini yang merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui adalah … a. Cahaya b. Batu bara c Minyak bumi
8. Orang yang sedang mengangkat kursi, merupakan salah satu perubahan energi …. Menjadi …. a. Energi listrik menjadi energi kimia b. Energi kimia menjadi energi gerak c. Energi gerak menjadi energi panas
9. Energi yang dihasilkan dari benda yang menghasilkan muatan listrik disebut … a. Energi kalor b. Energi gerak c. Energi listrik
10. Dibawah ini yang merupakan cara menghemat energi adalah … a. Menggunakan air secara berlebihan b. Menghidupkan lampu tanpa mematikannya. c. Menghidupkan kompor seperlunya.
145
CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS III
A. Lembar Pengamatan Guru
Nama Sekolah : MIN 11 Boyolali
Guru : Mahfud, S.Pd.I
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Cara Menghemat Energi
Kelas/Semester : III/II
Waktu Pelaksanaan : Jum’at, 12 April 2019 (Pukul 10.10-11.20)
Petunjuk : Skor diisi dengan memberikan tanda () sesuai
dengan kinerja guru saat proses pembelajaran
berlangsung.
No. Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pembelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (berkaitan dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan ajar yang akan dipelajari
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara
7. Kemampuan mengendalikan kelas
8. Antusiasme dalam penampilan
9. Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan metode eksperimen
10. Memberikan perhatian yang sama antar kelompok
Penguasaan Materi Pembelajaran
11. Bahan ajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi
146
13. Ketepatan dalam melakukan demonstrasi percobaan
Kegiatan Belajar Mengajar
14. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan indikator
yang telah ditetapkan
15. Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen
16. Memfasilitasi siswa selama kegiatan pembelajaran
melalui metode eksperimen
17. Ketepatan dalam menggunakan alokasi waktu
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang diajarkan
21. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
23. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok
24. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya
25. Memberi motivasi belajar
Total 81
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Kategori:
A = 4 (Baik Sekali) 88 – 100 = Baik Sekali
B = 3 (Baik) 75 – 87 = Baik
C = 2 (Cukup) 62 – 74 = Sedang
D = 1 (Kurang) 40 – 61 = Cukup
147
B. Lembar Pengamatan Siswa
No. Aspek yang Diamati Skor
A B C D
1. Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru
2. Mengetahui tujuan pembelajaran
3. Memerhatikan penjelasan guru
4. Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode
eksperimen
5. Antusias siswa terhadap pembelajaran menggunakan
metode eksperimen
6. Keaktifan dalam diskusi kelompok
7. Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
8. Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum
diketahui
9. Menyimpulkan tentang materi pembelajaran
10. Terciptanya suasana yang kondusif di kelas
Total 32
Kategori Baik
Keterangan: Rentang Kategori:
A = 4 (Baik Sekali) 33 - 40 = Baik Sekali
B = 3 (Baik) 25 – 32 = Baik
C = 2 (Cukup) 17 – 24 = Sedang
D = 1 (Kurang) 09 – 16 = Cukup
00 – 08 = Kurang
148
C. Deskripsi Hasil Pengamatan
Kegiatan pembelajaran siklus III dilaksanakan pada Jum’at, 12 April
2019 dimulai pukul 10.10 – 11.20 WIB. Materi yang diajarkan pada siklus III
adalah tentang sumber energi.
Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa
Bersama. Selesai berdoa, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa,
kemudian memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
tentang materi sumber energi. Guru sudah memberi motivasi pembelajaran
kepada siswa.
Kegiatan inti dimulai saat guru menjelaskan bahwa siswa akan belajar
menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Guru menyampaikan dan
menjelaskan materi sumber energi dengan gambar yang telah tersedia. Guru
menjelaskan dan mendemonstrasikan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen, kemudian guru membimbing siswa dalam
melakukan percobaan sumber energi. Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok
dan memberikan alat percobaan yang telah tersedia. Guru mengawasi
percobaan yang dilakukan siswa. Pembelajaran siklus III sudah berjalan baik
dan lancar.
Evaluasi pembelajaran sudah cukup baik. Guru memberikan soal
evaluasi kepada setiap siswa. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi
pembelajaran. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran pada siklus II ada 23
siswa, dikarenakan waktu pelaksanaan siklus dilakukan setelah try out Ujian
149
Nasional (UN) kelas VI sehingga ada beberapa siswa yang tidak berangkat
sekolah.
Siswa yang belum tuntas, akan diberikan pembinaan khusus oleh guru
mata pelajaran secara langsung. Secara keseluruhan siklus III sudah memenuhi
standar ketuntasan dalam penelitian.
Salatiga, 27 Mei 2019
Penulis,
Achmad Faisal Febri Putra
NIM. 23040-15-0156
150
DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN
Gerbang Depan MIN 11 Boyolali
Halaman MIN 11 Boyolali
151
Ruangan Kelas di MIN 11 Boyolali
Konsultasi Dengan Bapak Mahfud Sebelum Penelitian
152
Guru Menjelaskan Pembelajaran Tentang Perubahan Energi Pada Siklus I
Siswa Melakukan Percobaan Pembelajaran Siklus I
153
Guru Menjelaskan Pembelajaran Tentang Sumber Energi Pada Siklus II
Siswa Melakukan Percobaan Pembelajaran Siklus II
154
Siswa Mendengarkan Penjelasan Percobaan Siklus III
Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Pembelajaran Siklus III
155
top related