peningkatan kemampuan menulis permulaan melalui … · kata kunci: menulis permulaan, teknik...
Post on 21-Feb-2021
26 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI
TEKNIK LATIHAN GRAPHOMOTOR SISWA
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I
SD NEGERI 13 CURIO KECAMATAN CURIO
KABUPATEN ENREKANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
RAHMAT JUFRI
10540917714
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
MOTO
Allah tidak membebani hambaNya di luar kesanggupannya.
Berusaha, berdoa dan bertawakal.
Allah tidak akan mengubah nasib kita hingga kita yang mengubah diri kita
sendiri.
Bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan.
Boleh jadi kita membenci sesuatu tetapi ia baik bagi kita, dan boleh jadi kita
menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagi kita.
PERSEMBAHAN
Karya yang saya buat ini, saya peersembahkan sebagai ungkapan pengabdian
yang tulus dan penuh kasih sayang teruntuk:
1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Jufri dan Ibu fatimah, yang telah dan selalu
memberikan segala bentuk kasih sayang, doa dan dukungan untuk anakmu ini.
2. Almamater tercinta.
3. Nusa bangsa dan agama.
ABSTRAK
Rahmat Jufri, 2020. Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan melalui
Teknik Latihan Graphomotor Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas I SD Negeri 13 Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang. Skripsi.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Aliem Bahri dan
Pembimbing II Sri Rahayu.
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pada pembelajaran
menulis permulaan dan meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada siswa
kelas I SD Negeri 13 CurioKecamatan Curio Kabupaten Enrekang. Upaya
meningkatkan kemampuan menulis permulaan yaitu dengan menggunakan teknik
latihan graphomotor.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(classroom action research). Subjek penelitian adalah siswa kelas I SD Negeri 13
Curio. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus tindakan. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi dan tes. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis deskiptif kuantitatif dan deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan menulis permulaan siswa
dapat ditingkatkan melaui teknik latihan graphomotor. Peningkatan tersebut dapat
dilihat dari peningkatan proses pembelajaran dan nilai hasil evaluasi siswa. Hasil
peningkatan proses dalam pembelajaran menulis permulaan melalui teknik latihan
graphomotor yaitu siswa mampu memperhatikan intruksi guru, terlibat secara
aktif dalam proses pembelajaran dan lebih termotivasi dalam menulis permulaan.
Adapun pelaksanaan tindakan siklus II terdapat perbaikan yaitu guru membuat
teknik latihan lebih ditingkatkan dan lebih bervariatif. Teknik latihan yang
digunakan pada penelitian ini adalah membuat garis horizontal, vertikal, garis
miring, garis bergelombang, garis hingga membentuk gambar geometri dan garis
dari banyak arah yang dilakukan secara bertahap dan berulang untuk
meningkatkan kemampuan menulis huruf abjad besar, abjad kecil, kata, suku kata
dan kalimat sederhana. Nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I siswa mengalami
peningkatan pencapaian nilai sebesar 69,10 dengan kategori sedang dibandingkan
dengan kemampuan awal sebesar 65,35 dengan kategori sedang. Hasil
pelaksanaan tindakan siklus II siswa mengalami peningkatan yaitu sebesar 73,83
dengan kategori tinggi.
Kata kunci: menulis permulaan, teknik latihan graphomotor
KATA PENGANTAR
Asssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Allah Maha pengasih lagi maha penyayang, jiwa ini takkan henti
bertahmid atas anugrah pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta
rasa dan rasio pada-Mu,sang Khalik. Skripsi ini adalah setitik dari sederetan
berkahmu. Salam dan salawat kepada bagindah Rasulullah Muhammad saw,
keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang tetap memegang teguh risalah yang
disematkan di pundaknya, menjadi spirit kemanusiaan dan teladan terbaik
manusia dalam memahami dan menjalani kehidupan ini.
Dengan Segala usaha dan upaya yang telah dilakukan penulis untuk
menyelesaikan proposal ini sebaik mungkin, namun penulis menyadari bahwa
proposal ini tidak luput dari berbagai hambatan, tantangan dan berbagai
kekurangan. Namun berkat izin-Nya, akhirnya semua dapat di atasi dengan
ketekunan, kerja keras serta bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak.
Alhamdulillahirabbilalamin penulis telah menyelesaikan skripsi melalui
usaha keras ditengah hambatan dan keterbatasan, penulis mencoba melakukan
yang terbaik untuk menyusun skripsi ini. skripsi ini berjudul Peningkatan
Kemampuan Menulis Permulaan melaui Teknik Latihan Graphomotor Siswa pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas I SD Negeri 13 Curio Kecamatan Curio
Kabupaten Enrekang yang diharapkan mampu menjadi acuan peneliti selanjutnya.
Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda
dan Ibunda yang penuh kasih sayang telah berjuang, mengasuh, membesarkan,
mendidik, mendokan serta membiyayai penulis dalam proses pencarian ilmu.
Kakak dan adik-adikku yang tersayang yang telah memberikan semangat,
perhatian dan dukungan hingga akhir penyusunan skripsi ini serta keluarga
besarku atas segalah keikhlasanya memberikan dukungan, pengorbanan, dan doa
restunya demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah
mereka berikan berbuah ibadah.
Penulis haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh pihak
selama dalam proses penyelesaian proposal ini atas bantuannya baik bantuan
material maupun moral. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan
penghormatan serta ucapan terima kasih kepada Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pd.
pembimbing pertama dan Sri Rahayu, S.Pd.,M.Pd. sebagai pembimbing kedua
yang sudah bersusah payah membimbing penulis dalam penyusunan proposal ini.
Ucapan terima kasih kepada Aliem Bahri S.Pd.,M.Pd. ketua Jurusan Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebagai pelaksana tugas. Selain itu, terima
kasih dan penghargaan kepada seluruh staf Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan studi. Penulis juga hanturkan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada Sahabat-sahabatku yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
yang telah memberikan motivasi dan masukan selama proses hingga selesainya
penelitian ini. serta keluarga besar PGSD. Hanya kepada Allah Swt. jualah penulis
berdoa semoga segala bantuan, pengorbanan serta perhatiannya dapat bernilai
disisi Allah Swt. dan mendapat pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Muda-mudahan skripsi ini dapat
memberi manfaat bagi diri pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis Amin
Makassar, 1 Januari
2020
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTO ............................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Masalah Penelitian ............................................................................. 6
1. Identifikasi Masalah .................................................................... 6
2. Alternatif Pemecahan Masalah.................................................... 7
3. Rumusan Masalah ....................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 9
A. Kajian Pustaka ................................................................................... 9
B. Kerangka Pikir .................................................................................. 33
C. Hipotesis Tindakan............................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 37
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 37
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ............................................................. 38
C. Prosedur Penelitian ............................................................................ 38
D. Instrument Penelitian ........................................................................ 44
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 45
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 46
G. Indikator Keberhasilan ...................................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 51
A. Deskripsi Kemampuan Awal Menulis Permulaan ............................ 51
B. Pelaksanaan PTK ............................................................................... 55
C. Pembahasan ........................................................................................ 86
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 100
A. Simpulan ........................................................................................... 100
B. Saran .................................................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 95
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 96
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 150
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kategorisasi Standar Keberhasilan Siswa ....................................... 47
Tabel 2. Nilai Tes Pra Tindakan .................................................................... 51
Tabel 3. Data Observasi Kinerja Guru pada Siklus I .................................... 57
Tabel 4. Data observasi Partisipasi Siswa pada Siklus I ............................... 58
Tabel 5. Data Hasil Tes Kemampuan Menulis Permulaan Pasca Tindakan
Siklus I ........................................................................................... 60
Tabel 6. Data Observasi Kinerja Guru pada Siklus II ................................... 68
Tabel 7. Data observasi Partisipasi Siswa pada Siklus II .............................. 69
Tabel 8. Data Hasil Tes Kemampuan Menulis Permulaan Pasca Tindakan
Siklus II .......................................................................................... 70
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pikir ............................................................................. 35
Gambar 2. Desain Penelitian .......................................................................... 38
Gambar 3. Grafik Nilai Rata-rata Kemampuan Awal Menulis Permulaan ... 52
Gambar 4. Grafik Nilai Rata-rata Kemampuan Menulia Permulaan Pasca
Tindakan Siklus I ....................................................................... 61
Gambar 5. Grafik Nilai Rata-rata Kemampuan Menulia Permulaan Pasca
Tindakan Siklus II ...................................................................... 72
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Teknik Latihan Graphomotor ...................................... 97
Lampiran 2. Instrumen Tes ............................................................................ 103
Lampiran 3. Pedoman Observasi Kinerja Guru ............................................ 107
Lampiran 4. Pedoman Observasi Keaktifan Siswa ....................................... 108
Lampiran 5. Hasil Tes Pra Tindakan ............................................................. 109
Lampiran 6. Hasil Tes Pasca Tindakan Siklus I ............................................ 112
Lampiran 7. Hasil tes Pasca Tindakan Siklus II ........................................... 115
Lampiran 8. Hasil Observasi Kinerja Guru .................................................. 118
Lampiran 9. Hasil Observasi Keaktifan Siswa ............................................. 121
Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................ 124
Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian ........................................................... 144
Lampiran 12. Surat Izin Penelitian ................................................................ 148
Lampiran 13. Surat Keterangan Penelitian ................................................... 149
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupak hak setiap warga negara Indonesia. Hal ini diatur
dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi “setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan”. Menurut Mudyahardjo (2016: 11) pendidikan
adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di
sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa
yang akan datang. Kualitas skil dan kemampuan seseorang sangat bergantung
pada tingkat pendidikannya. Potensi terbesar dalam memajukan suatu negara
baik dari segi ekonomi, industri, politik dan bidang-bidang lainya adalah
pendidikan.
Pendidikan di sekolah memiliki kontribusi yang besar terhadap
pembentukan kemampuan dan pengalaman manusia. Menurut Triwiyanto
(2015: 75) fungsi sekolah yaitu mengembangkan kemampuan dan
pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Depertemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas) mewajibkan setiap warga negara Indonesia untuk bersekolah
selama 9 (sembilan) tahun pada jenjang pendidikan dasar, yaitu dari tingkat
kelas 1 Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga kelas 9
Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) dalam
program wajib belajar.
Pendidikan sekolah dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan
formal mempunyai peran besar bagi keberlangsungan proses pendidikan
selanjutnya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003
pasal 17 ayat 1 yang menyebutkan bahwa “Pendidikan dasar merupakan
jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah”. Salah satu
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah Bahasa Indonsia.
Keterampilan berbahas memiliki beberapa aspek keterampilan. Haryadi dan
Zamzami (1996/1997: 1) menyatakan bahwa dalam meningkatkan
keterampilan berbahasa Indonesia terdapat aspek yang perlu dikembangkan
meliputi keterampilan menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Keempat
keterampilan tersebut sangan dibutuhkahkan disetiap mata pelajaran di
sekolah terutama keterampilan menulis.
Menulis permulaan merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
diajarkan pada tingkat sekolah dasar seperti membuat garis, menulis huruf,
merangkai huruf menjadi kata dan kalimat dalam bentuk tulisan. Belajar
menulis tidak langsung diperoleh secara alamiah melainkan melalui berbagai
kegiatan belajar mengajar yang terus-menerus serta tidak hanya menghafal
tulisanya saja. Kegiatan menulis permulaan merupakan tahapan pertama dari
menulis serta sangat berpengaruh terhadap tingkat kemampuan menulis
berikutnya. Menurut Sabarti Akhaidah (1991: 82) kegiatan menulis permulaan
ini dapat berupa persiapan menulis dengan melatih anak memegang pensil dan
menggoreskannya di kertas, menulis huruf, merangkkai huruf menjadi kata
dan merangkai kata menjadi kalimat. Keterampilan menulis akan berkembang
apabila di berikan pembelajaran yang menarik dan bervariasi.
Pembelajaran yang menarik dan bervariasi membuat anak bersemangat
dan antusias dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Disini
peranan guru sangat diperlukan sebagai demonstrator, pengelolah kelas,
fasilitator dan evaluator dalam proses belajar mengajar. Guru untuk
menciptakan situasi kelas yang semangat bergairah dapat menggunakan
berbagai cara sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak, salah satunya
seperti menggunakan teknik yang disukai oleh siswa. Teknik yang digunakan
selain mudah untuk dipahami juga harus memiliki daya tarik untuk anak.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada siswas kelas I SD
Negeri 13 Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang ditemukan beberapa
permasalahan pada pembelajaran menulis permulaan siswa. Ada 8 dari 20
siswa mengalami kekakuan dalam memegang alat tulis. Sehingga kesulitan
dalam membentuk polah huruf yang benar. Huruf yang dibentuk tidak
sempurna dan tidak jelas. 3 diantara siswa tersebut mengalami kesulitan
dalam menuliskan huruf yang memiliki pola hampir sama misalnya: huruf “S”
dengan huruf “Z”, huruf “M” dengan huruf “W”, huruf “p” dengang huruf “q”
dan huruf “b” dengan huruf “d”. Bahkan ada 1 siswa yang menulis huruf
dengan terbalik. Dengan permasalahan ini tulisan siswa akan sulit dipahamai
dan tidak bisa dibaca. Hal ini mungkin dikarenakan rendahnya kemampuan
motorik halus pada beberapa siswa.
Metode pembelajaran menulis yang digunakan kurang bervariasi
sehingga menyebabkan anak kurang termotivasi dan kurang antusias dalam
belajar. Selama ini proses pembelajaran menulis yang dilakukan yaitu dengan
menulikan huruf atau kalimat sederhana dipapan tulis kemudian meminta
siswa untuk menuliskannya di buku tugas. Belum adanya metode lain yang
lebih menarik untuk digunakan. Sehingga diperlukan metode yang lebih
bervariasi dan memiliki daya tarik untuk dipelajari.
Setelah mengkaji beberapa permasalahan yang timbul, dapat
ditekankan bahwa kemampuan menulis anak perlu dilakukan penanganan.
Terdapat beberapa cara dalam menangani masalah menulis permulaan,
termasuk dari segi teknik yang digunakan. Dalam penelitian ini peneliti
memberikan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis menulis
pwermulaan dengan menggunakan teknik latihan graphomotor. Berdasarkan
pendapat Suzanne Naville dalam Ferry Ibrahim (2013: 19) Graphomotor
adalah aktivitas atau gerakan-gerakan dari pergelangan lengan tangan kejari-
jari dalam kaitannya untuk kepentingan menulis.
Teknik latihan graphomotor yang digunakan pada penelitian ini
diharapkan dapat mempermudah untuk mengasah kemampuan menulis secara
baik. Menurut Glenda Thorne (2006: 3) Komponen-komponen dalam
graphomotor seperti: (1) persepsi visual, (2) memori visual, (3) urutan memori
visual, (4) motorik halus dan (5) proprioseptif. Keuntungan dalam latihan ini
yaitu lebih banyak variasi latihan yang digunakan sehingga dapat menarik
perhatian subjek untuk belajar menulis permulaan.
Penelitian menggunakan teknik latihan graphomotor telah banyak
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan. Salah satunya
adalah penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Ferry Ibrahim Arif (2013)
dengan judul “Penerapan Latihan Graphomotor dalam Meningkatkan
Kemampuan Menulis Permulaan Anakan Celebral Palsy di SLBD YPAC
Bandung. Hasil penelitian ini memberikan peningkatan positif bagi anak
Cerebral Palsy untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan hal ini
ditunjukan dengan adanya perubahan subjek mulai dari kondisi skor cukup
rendah sampai akhirnya perlahan meningkat terus menerus dibandingkan
sebelumnya. Penelitian yang serupa dilakukan oleh Dhian Ameli Subadri
(2016) dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan melalui
Teknik Latihan Graphomotor pada Anak Celebral Palsy di Sekolah Luar
Biasa Daya Ananda. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa
teknik latihan graphomotor dapat meningkatkan kemampuan menulis
permulan pada anak celebral palsy. Peningkatan menulis permulaan ini dapat
dilihat dari hasil nilai siswa yang sebelumnya tidak memenuhi KKM setelah
diberikan tindakan meningkat dengan kriteria sangat baik dan telah mencapai
KKM.
Berdasarkan uraian diatas kiranya perlu diadakan penelitian sebagai
upaya untuk meningkatkan hasil belajar utamanya keterampilan menulis
permulaan pada bahasa Indonesia. Meningat banyaknya masalah dan materi
yang ada serta keterbatasan peneliti, maka peneliti membatasimasalah dan
memilih judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan melalui Teknik
Latihan Graphomotor Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I
SD Negeri 13 Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang”.
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka sejumlah
masalah permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Siswa mengalami kekakuan dalam memegang alat tulis.
b. Tulisan yang dibuat siswa tidak sempurna dan tidak jelas.
c. Siswa kesulitan dalam membedakan dan menuliskan pola huruf yang
hampir sama.
d. Ada siswa yang menulis pola huruf dengan terbalik.
e. Teknik pembelajaran yang digunakan selama ini masih banyak
memiliki keterbatasan sehingga, perlu adanya teknik latihan yang
bervariasi agar anak lebih antusias ketika proses pembelajaran menulis.
f. Anak merasa jenuh dengan latihan menulis yang hanya mengikuti pola
yang dituliskan di papan tulis.
2. Alternatif Pemecahan Masalah
Dengan melihat akar permasalahan yang telah dipaparkan di atas
maka untuk memecahkan masalah tentang rendahnya hasil belajar menulis
permulaan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I SD Negeri
13 Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang, penulis menerapkan
teknik latihan graphomotor.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis permulaan
dengan menggunakan teknik latihan graphomotor siswa pada kelas I SD
Negeri 13 Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan menulis permulaan melalui teknik latihan
graphomotor pada siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I SD
Negeri 13 Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah keberagaman
sumber informasi yang dapat memperkaya konsep atau teori yang
mendukung perkembangan ilmu pengetahuan yang berkait dengan
peningkatan kemampuan menulis permulaan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Memberikan suatu alternatif pemecahan masalah dalam
meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada siswa dengan
menggunakan latihan graphomotor
b. Bagi siswa
Diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan peningkatan
kemampuan menulis permulaan pada siswa. Penelitian ini dapat
membantu siswa mengurangi hambatan-hambatan yang menyebabkan
prestasi menulis permulaan rendah, sehingga siswa dapat
mengembangkan potensinya secara optimal.
c. Bagi peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam
melakukan penelitian tindakan kelas
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Pendidikan dasar atau sekolah dasar merupakan momentum awal
bagi anak untuk meningkatkan kemampuan dirinya. “Dari bangku sekolah
dasarlah merekamendapatkan imunitas belajar yang kemudian menjadi
kebiasan-kebiasan yang akan merekalakukan di kemudia hari.
Salah satu keterampilan yang di harapkan dimiliki oleh murid di
sekolah dasar adalah keterampilan berbahasa yang baik, karena bahasa
merupakan modal terpenting bagi manusia. Menurut Djamarah (2011: 46)
bahwa sebagai alat yang penting bahasa, bahasa memiliki fungsi yang
signifikanbagi manusia (1) bahasa sebagai pembangkit dan pembangun
perhubungan yang memperluaspikiran seseorang sehingga kehidupan
mental seorang individu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan mental kelompok; (2) bahasa sebagai sarana yang
mempengaruhi kepribadian. Pembelajaran bahasa Indonesia, terutama di
sekolah dasar tidak terlepas dari empat keterampilan yaitu, menyimak,
membaca, berbicara. Dan menulis. keekmpat aspektersebut saling
berkaitan antara satu dengan lainnya. Bagaiamana seorang anak akan bisa
menceritakan sesuatu setelah ia membaca ataupun setelah mendengarkan,
begitupun dengan menulis.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 bab 1 pasal 1ayat 20
tentang sistem pendidikan nasional, menjelasakn bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidikan dan sumber
belajar padasuatu lingkungan belajar. Yamin (2015: 6) Mengatakan bahwa
belajar adalah upaya meningkatkan kualitas hidup dan menoptimalkan
pembangunan kualitas manusia yang bisa membawa harapan perbaikan
kedepan.
Bahasa adalah sebuah kebutuhan karena tanpa bahasa seseorang
tidak bisa berkomunikasi satu sama lain. Bahasa Indonesia menjadi bahasa
yang digunakan oleh manyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu setiap warga negara Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia itu sendiri. Dalam pemeblajaran di kelas guru mengajarkan
Bahasa Indonesia sesuai dengan tuntutankurikulum yang telah ditentukan.
salah satu fungsi pengajar adalah penggerak terrjadinya proses belajar
mengajar. Sebagai penggerak, pengajar harus memenuhi beberapa kriteria
yang menyatu dalam diri pengajar agar dapat menunjukan profesionalnya
dalam membentuk rancangna pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
sampai pada kualitas penilaiannya.
Menurut peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Penddikan dijelaskan bahwa seorang pendidik harus
memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran, yakni (a) kompetensi
pedagogik, (b) kompetensi sosial, (c) kompetensi kepribadian dan (d)
kompetensi profesional.
a. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum tertuju
pada pengembangan aspek fungsional bahasa, yaitu peningkatan
kompetensi Bahasa Indonesia. Ketika kompetensi bahasa yang menjadi
sasaran, para guru akan befokus pada empat aspek berbahasa, yakni
menyimak, membaca, bebicaradan menulis.
Dalam kurikulum 2004 (Depdiknas, 2004: 3) dinyatakan bahwa
standar kompetensi Bahasa dan Sasrtra Indonesia beriorentasi pada hakikat
pembelajaran bahasa,yaitu berbahasa adalah belajar berkomunikasi dan
belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai
kemanusiaa. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan murid untuk berkomunikasi,
baik secara lisan maupun secara tertulis. Mengacu pada penjelasan di atas
penulis menyimpulkan bahwa Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan
maupun secara tertulis.
b. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar
Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dinyatakan
dalam kurikulum 2004 (Depdiknas, 2004: 6) adalah sebagai berikut:
1. Siswa menghargai dan membanggakan bahasa dan saastra Inodesia
sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara;
2. Siswa memahami bahasa dan sastra Indonesia dari segi bentuk,
makna dan fungsi serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk macam-macam tujuan, keperluan dan keadaan;
3. Siswa memiliki kemampuan bahasa dan sastra Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional dan
kematangan sosial;
4. Siswa memiliki disiplin dalam berfikir dan berbahasa (berbicara
dan menulis);
5. Siswa dapat menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan
serta meningkatkan pebgetahuan dan kemampian berbahasa;
6. Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khasanah budaya dan intelektual Indonesia.
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Komunikasi yang
dimaksud ialah suatu proses menyampaikan maksud kepada orang lain
dengan menggunakan saluran tertentu. Komunikasi bisa berupa
pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan dan
penyampaian informasi suatu peristiwa. Hal itu disampaikan dalam aspek
kebahasan berupa kata, kalimat, paragraf atau praraton, ejaan dan tanda
baca dalam bahasa tulis, serta unsur-unsur prosodi (intinasi, nada, tekanan
dan tempo) dalam bahasa lisan.
c. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
1. Pembelajaran Bahasa Menyeluruh (Whole Language Approach)
Whole Language Approach adalah suatu pedekatan
terhadap pembelajaran bahasa secara utuh. Artinya, dalam
pengajaran bahasa kita mengajarkan secara kontekstual, logis,
kronologis dan komunikatif serta mengunakan setting yang riil dan
bermakna. Pendekatan Whole Language Approach terdapat
hubungan yang interaktif antara yang mendengarkan dan yang
berbicara, antara yang membaca dan menulis. belajar bahasa harus
terintegrasi ke dalam bahan terpisah dari semua aspek kurikulum.
Artinya, pembelajaran bahasa yang terpadu dengan perkembangan
motorik, sosial, emosional dan kognitif juga pengalaman anak.
2. Pembelajaran Keterampilan Proses
Pembelajaran keterampilan proses adalah pembelajaran
dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan memproses
perolehan sehingga siswa mampu menemukan dang
mnengembangkan fakta dan konsep serta menumbuhkembangkan
sikap dang nilai.
Langkah-langkah kegiatan keterampilan proses diantaranya
mengobservasi atau mengamati, termauk di dalamnya menghitung,
mengukur, mengklasifikasi, mencari hubungan ruang atau waktu,
membuat hipotesis, merencanakan penelitian atau eksperimen,
mengendalikan variabel, menginterpretasikan atau meafsirkan data,
menyusun kesimpulan sementara, menerapkan dan
mengkomunikasikan.
3. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)
PAKEM adalah pembelajaran yang menciptakan variasi
kondisi eksternal dan internal dengan melibatkan siswa secara
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga pembelajaran
lebih bermakna. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang
demokratis dan tidak ada beban baik untuk guru maupun siswa
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Untuk mewujudkan
proses pembelajaran yang menyenangkan guru harus mampu
merencanakan pembelajaran dengan baik, memilih materi yang
tepat, serta memilih strategi yang dapat melibatkan murid secara
langsung dan optomal.
4. Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural adalah sistem pembelajaran yang
menekankan pada kemampuan memahami tata atau struktur
kebahasaan daripada kopetensi penggunaannya. Kelebihan
pendekatan struktural, yaitu siswa mengetahui tata dan struktur
kebahasaan. Kekurangan pendekatan struktural, yaitu siswa kurang
memahami penggunaan struktural kebahasaan itu dalam kehidupan
sehari-hari (tidak mengetahui pengimplementasiannya dalam
kehidupan).
d. Prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
1. Prinsip Fungsional
Pembelajaran bahasa Indonesia yang berprinsip fungsional
pada hakikatnya sejalan dengan konsep pembelajaran yang
komunikatif. Dalam pelaksanaan adalah melatih murid
menggunakan bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan.
2. Prinsip Kontekstual
Pemebelajaran bahasa yang berprinsif kontekstual adalah
pelajaran yang mengaitkan materi yang diajarkan di dunia nyata.
Prinsip pembelajaran kontekstual ini mencakup tujuh komponen
yaitu: kontruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat belajar,
pemodelan dan penilaian sebenarnya.
3. Prinsip Apresiatif
Pembalajaran bahasa Indonesia yang berperinsif
apresiatiflebih ditekankan pada pembelajaran sastra. Hal ini
mengandung arti bahwa pembelajaran yang digunakan adalah
menyenangkan.
4. Prinsif Humanisme, Rekontruksional dan Progresifisme
Manusia secara fitrah memiliki bekal yang sama dalam
memahami sesuatu. Implikasi wawasan ini terhadap kegiatan
pengajaran Bahasa Indonesia adalah a) guru bukan merupakan
satu-satunya sumber informsi, b) siswa disikapi sebagai subjek
belajar yang secara kreatif mampu menemukan pemahaman
sendiri, c) dalam proses belajar mengajar guru lebih banyak
bertindak sebagai model, teman, pendamping, motivator,
fasilitator, dan aktor yang bertindak sebagai pembelajar.
Perilaku manusia dilandasi motif dan minat tertentu.
Implikasi dari wawasan tersebut dalam kegiatan pengajaran bahasa
Indonesia adalah a) isi pembelajaran harus memiliki kegunaan
bagi pelajar yang aktual, b) dalam kegiatan belajarnya siswa harus
menyadari manfaat penguasaan isi pembelajaran bagi
kehidupannya, c) isi pembelajaran harus sesuai dengan tingkat
perkembangan, pengalaman dan pengetahuan pembelajaran.
Manusia selain memiliki kesamaan juga memiliki
kekhasan. Implikasi wawasan dalam kegiatan pengajaran bahasa
Indonesia, a) layanan pembelajaran selain bersifat klasikal dan
kelompok juga bersifat individual, b) pembelajaran selain ada yang
dapat menguasai materipembelajaran secara cepat jugaada yang
lambat, dan c) pembelajaran perlu disikapi dengan subyek yang
unik, baik menyangkut proses merasa, berfikir dan karakteristik
individual sebagai hasil bentukan lingkungan, keluarga, teman
bermain, maupun lingkungan kehidupan sosial manyarakat.
2. Kemampuan Menulis Permulaan
a. Hakikat menulis
Menulis merupakan salah satu dari empat komponen dalam
keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk dikembangkan karena
akan mendukung perkembangan aspek akademik selanjutkan p ada anak.
menulis adalah bekal utama yang harus dimiliki anak untuk belajar pada
tahap selanjutnya. Menulis juga merupakan cara untuk melakukan
komunikasi sehari-hari. Dengan menulis, siswa mampu untuk fokus pada
keakuratan penggunaan bahasa.
Menulis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
membuat huruf (angka dan sebagainya) yang dibuat (digurat dan
sebagainya) dengan pena (pensil, cat, dan sebagainya) melahirkan pikiran
atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan.
Menurut Hendry Guntur Tarigan (dalam Purwanto, 2000: 22) menulis
adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Hal ini
sejalan dengan pendapat Tadkiroatun Musfiroh (2009: 6) yang
mengemukakan bahwa “Bahasa tulis diartikan sebagai bentuk komunikasi
yang didasarkan pada sistem simbol tertentu, sejajar dengan bahasa lisan
dan bahasa isyarat”. Menulis merupakan proses pembelajaran yang dapat
membantu siswa berpikir secara kronologis yaitu merealisasikan dan
mengaitkan ide-ide yang dimilikinya melalui proses pembelajaran.
Beberapa pendapat yang dikemukakan oleh ahli di atas, maka
penulis menegaskan bahwa kemampuan menulis adalah salah satu jenis
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh setiap orang.
b. Tahap-tahap perkembangan menulis
Menurut Tadkiroatun Musfiroh (2009: 6) tahapan-tahapan
perkembangan menulis anak adalah tahap mencoret dan menggores,
pengulangan linear, huruf acak, menulis fonetik, eja transisi, dan eja
konvensional. Adapun dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Tahap mencoret dan menggores (scrible stage)
Pada tahap ini anak mulai membuat coretan. Bagi anak,
coretan itu adalah sebuah tulisan yang bermakna. Pada tahap ini,
tulisan guru dan orang tua sangat dibutuhkan sebagai model
menulis bagi anak.
2) Tahap pengulangan linear (linear repetitive stage)
Tahap ini anak “menulis dengan bentuk linear dan
menangkap kesan bahwa kata-kata ada yang berbentuk panjang,
dan ada pula yang pendek. “kata-kata” itu diwujudkan dalam garis
bergelombang panjang atau pendek. Pada tahap ini anak
membutuhkan dukungan, sehingga garis-garis bergelombang itu
mudah membentuk huruf-huruf.
3) Tahap huruf acak (random letter stage)
Pada tahap ini anak mulai menuliskan huruf-huruf yang
walaupun bukan kata-kata yang konvensional, tetapi bagi mereka
adalah kata-kata.
5. Tahap menulis fonetik (phonetik writing stage)
Pada tahap ini, anak mulai menghubungkan bentuk tulisan
dengan bunyinya. Tahap ini disebut menulis nama huruf karena
anak menuliskan huruf-huruf yang nama dan bunyinya sama.
6. Tahap eja transisi (transitional spelling stage)
Pada tahap ini anak mulai belajar tentang sistem tulisan,
yaitu bahasa tulis yang konvensional. Mereka mulai melafalkan
huruf-huruf dalam rangkaian kata secara konvensional.
7. Tahap eja konvensional (conventional spelling stage)
Pada tahap ini anak dapat menulisdengan bentuk yang
konfensional. Kata mendung , misalnya ditulis “mendunng”dan
bukan “mendong”.
c. Pengertian menulis permulaan
Menulis permulaan merupakan tahap awal menguasai kemampuan
menulis lanjut dan merupakan prasyarat anak untuk belajar tahap
berikutnya (Mumpuniarti, 2007: 108). Kemampuan menulis permulaan
merupakan keterampilan awal yang harus dikuasai oleh siswa sekolah
dasar. Apabila pembelajaran menulis permulaan tersebut baik dan kuat,
maka diharapkan hasil pengembangan dari keterampilan menulis
selanjutnya akan menjadi baik pula.
Menulis permulaan merupakan kegiatan yang membutuhkan
kematangan untuk membentuk atau membuat huruf, di samping mengenal
apa yang dilambangkan oleh huruf tersebut (I.G.A.K. Wardani, 1995: 58-
59). Pembelajaran menulis permulaan difokuskan pada penulisan huruf,
penulisan kata, penulisan kalimat sederhana dan penulisan tanda baca.
Pada menulis permulaan, penekanan tujuannya adalah mampu
menulis dengan terang, jelas, teliti dan mudah dibaca (Sabarti Akhdiah,
dkk. 1991: 75). Kemampuan ini tidak diperoleh secara alamiah. Pada tahap
permulaan, kemampuan ini memerlukan proses belajar. Untuk dapat
menuliskan huruf sebagai lambang bunyi, siswa harus berlatih cara
memegang alat tulis serta mengarahkan tangannya dengan memperhatikan
tulisannya.
Dari pengertian beberapa ahli dapat ditegaskan bahwa, menulis
permulaan diartikan sebagai kemampuan yang harus dikuasai oleh anak
melalui lambang grafis (tulisan) yang akan dirangkai menjadi suatu kata
atau kalimat untuk bisa mengembangkan keterampilan menulis
selanjutnya.
d. Teknik pengajaran menulis permulaan
Teknik strategi pengajaran menulis permulaan menurut Purwanto
(2000: 25) antara lain adalah sebagai berikut mengeblat, menghubungkan
titik-titik, menyalin, dan dikte. Adapun dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengeblat
Pengajaran mengeblat adalah menirukan atau menebalkan
suatu tulisan yang telah ada. Pengajaran mengeblat ini
dimaksudkan untuk melatih gerakan jari-jari siswa dalam menulis
suatu tulisan. Langkah-langkah pengerjaannya adalah guru
membagikan kertas yang bertuliskan beberapa kata atau huruf
dengan tulisan tipis. Selanjutnya siswa diinstruksikan untuk
menebalkan tulisan tersebut. dalam hal ini, guru hendaknya
memperhatikan cara siswa ketika memegang pensil, sikap duduk
dan proses penulisan. Guru hendaknya juga memberikan dorongan
dan bimbingan kepada siswa.
2. Menghubungkan titik-titik
Untuk melatih siswa menulis permulaan dapat juga dengan
cara menghubungkan titik-titik yang membentuk huruf atau tulisan.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melatih jari-jari siswa dalam
menuliskan suatu tulisan.
3. Menyalin
Apabila siswa dianggap guru telah terlatih dalam
mengkoordinasikan mata, ingatan dan jari-jarinya. Langkah
selanjutnya adalah menyalin tulisan. Tulisan yang disalin tersebut
dapat berupa hasil yang terdapat dalam buku pelajaran atau tulisan
guru di papan tulis.
4. Dikte
Dikte adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
agar apa yang dilisankan oleh guru ditulis oleh siswa. Dikte dalam
pembelajaran menulis bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
hal-hal yang telah dipelajari siswa sungguh-sungguh sudah melekat
pada pola ingatannya atau belum.
5. Melengkapi
Untuk melatih siswa menulis permulaan dapat juga dengan
malakukan latihan melengkapi. Latihan melengkapi yaitu
melengkapi tulisan (melengkapi huruf, suku kata, kata, atau kata)
yang sengaja dihilangkan. Teknik ini akan melatih inngatan anak
dalam menuliskan huruf.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis
permulaan
Adapun faktor-faktor yang memepengaruhi kemampuan menulis
menurut Slameto (2003:53) adalah faktor intern dan faktor ekstern :
1. Faktor intern (faktor yang berasal dari dalam diri)
a. Faktor jasmani yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh. Anak
yang mengalami hambatan dalam motoriknya akan
menyebabkan ia kesulitan untuk menggerakkan tangan ketika
menulis.
b. Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan dan kesepian.
2. Faktor ekstern (faktor yang berasal dari lingkungan)
a. Faktor keluarga yaitu berupa cara orang tua membimbing serta
cara memberi dukungan dan perhatian terhadap kesulitan yang
dialami oleh anak.
b. Faktor sekolah yaitu berupa metode pembelajaran yang
diterapkan, kurikulum yang digunakan dan alat yang
mendukung dalam proses pelaksanaan pembelajaran menulis.
Menurut Mulyono Abdurahman (2003: 227-228) faktor yang
mempengaruhi menulis permulaan adalah :
1. Anak yang perkembangan motoriknya belum matang akan
kesulitan dalam menulis diantaranya yaitu hasil tulisan tidak jelas,
terputus-putus, dan tidak mengikuti garis buku.
2. Anak yang perhatiannya mudah teralih akan menghambat
kegiatannya. Salah satunya yaitu pada saat menulis.
3. Anak yang terganggu persepsinya dapat menyebabkan kesulitan
dalam menulis karena visualnya terganggu sehingga anak akan
mengalami gangguan dalam membedakan bentuk-bentuk huruf
yang hampir sama. Seperti /d/ dan /p/, /m/ dan /w/.
4. Gangguan memori menyebabkan anak tidak mampu mengingat
sesuatu yang akan ditulis seperti mengingat huruf atau kata.
5. Penggunaan tangan yang dominan
Penggunaan tangan yang dominan yang dimaksud adalah
kecenderungan menggunakan salah satu tangan yaitu tangan kiri atau
tangan kanan dalam melakukan aktivitas sehari-harinya.
f. Bentuk-bentuk kesulitan menulis permulaan
Bentuk-bentuk kesulitan menulis setiap individu akan berbeda-
beda, untuk merangkai huruf-huruf menjadi sebuah kata kemudian kalimat
secara benar membutuhkan kemampuan menulis yang baik. beberapa anak
mungkin mengalami kesulitan dalam belajar menulis permulaan. Adapun
bentuk-bentuk kesulitan menulis permulaan menurut I.G.A.K. Wardani
(1995: 59) adalah sebagai berikut :
1. Bentuk huruf tidak sempurna dan kacau
Tulisan tangan seseorang memang berbeda-beda, ada yang
bagus, rapi, mudah dibaca, tetapi ada juga yang seperti cakar ayam
sehingga sukar dibaca. Di samping bentuk hurufnya yang tidak
sempurna, sering terjadi kekacauan bentuk huruf.
2. Kesulitan atau salah ejaan
Salah ejaan merupakan perncerminan dari kesulitan
merangkaikan huruf menjadi kata. Kesalahan ini misalnya dapat
dijumpai pada penulisan suku kata tertutup, seperti:
Pergi ditulis pegi
Bermain ditulis bemain
Selain itu, kesalahan ejaan juga dapat dijumpai dalam
bentuk kekacauan letak huruf, sehingga tulisan ini sukar dibaca.
Misalnya:
Makam ditulis mkana
Kelapa ditulis kelpa
Pendapat lain tentang bentuk-bentuk kesulitan belajar pada anak
dikemukakan oleh Munawif Yusuf (2005: 181-182) antara lain sebagai
berikut:
1. Terlalu lambat dalam menulis
2. Salah arah pada penulisan huruf dan angka
3. Terlalu miring
4. Jarak antar huruf tidak konsisten
5. Tulisan kotor
6. Tidak tepat dalam mengikuti garis horizontal
7. Bentuk huruf atau angka tidak terbaca
8. Tekanan pensil tidak tepat
9. Ukuran tulisan terlalu besar atau kecil
10. Bentuk terbalik
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat diketahui bahwa
kesulitan menulis yang muncul pada anak dapat diatasi sejak dini dengan
memberikan latihan-latihan menulis yang tepat sesuai dengan kesiapan
anak dalam melakukan aktivitas menulis.
3. Kriteria Penilaian Menulis Permulaan
Berikut penjabaran kriteria penilaian menulis permulaan pada
penelitian ini yang terdiri dari dua aspek yang di ukur yaitu : aspek yang
pertama, siswa mampu menghubungkan titik-titik sesuai pola huruf abjad
besar, huruf abjad kecil, suku kata, kata dan kalimat sederhana yang
berupa titik-titik dilembar tugas dan aspek yang kedua, siswa mampu
menyalin hruruf besar, huruf kecil, suku kata, kata dan kalimat sederhana
di le,bar tugas.
Setiap indikator akan mendapatkan skor 4 apabila siswa mampu
menegrjakan tes dengan benar dan tanpa bantuan dari guru. Skor 3 apabila
siswa mampu menerjakan tes dengan benar namun dengan sedikit bantuan
dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan). Skor 2 apabila
siswa mampu menerjakan tes dengan benar namun banyak dengan bantuan
dari guru baik secara verbal (ucapan) dan non verbal (tidakan). Skor 1
apabila siswa tidak mampu menerjakan tiap butir tes dengan benar.
4. Kajian Tentang Teknik Latihan Graphomotor
a. Pengertian Teknik Latihan Graphomotor
Secara harfiah graphomotor terdiri dari dua komponen yakni
grapho dan motor. “grapho” artinya lengan dan “motor” artinya
pergerakan. Jadi graphomotor adalah aktivitas atau gerakan-gerakan dari
pergelangan lengan ke jari-jari dalam kaitannya untuk kepentingan
menulis. Oleh karena itu, graphomotor adalah teknik latihan yang
digunakan untuk mengatasi kesulitan menulis.
Keterampilan graphomotor dimulai sejak anak berada di sekolah
dasar. Ketika bermain, anak menggunakan gerakan gerakan tangan untuk
melakukan suatu kegiatan. Contohnya seperti melukis, menggambar,
menulis dan sebagainya. Hal ini sependapat dengan Kuzeva (2015: 1)
yang menyatakan bahwa: “A notable leap in the development of
graphomotor skills is typically noted in the firstand subsequent elementary
school grades. Studies of graphomotor activity in children between the
first and third grades show that normally children’s writing skills become
more rhythmic and smooth and their graphomotor movements become
more pronounced as they grow older.”
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
keterampilan graphomotor ketika anak berada pada tingkatan sekolah
dasar. Aktivitas graphomotor telah terlihat pada kelas 1 sampai 3 yang
menunjukkan bahwa keterampilan menulis anak menjadi lebih ritmis dan
halus, serta gerakan pergelangan dan jari-jari tangan menjadi lebih jelas.
Hal tersebut akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan anak.
b. Komponen-komponen Graphomotor
Komponen-komponen graphomotor menurut Glenda Thorne
(2006: 3-10) dibagi menjadi kemampuan persepsi visual, memori visual,
urutan memori visual, motorik halus, dan proprioseptif. Berikut akan
dijelaskan masing-masing dari komponen tersebut :
1. Kemampuan persepsi visual
Persepsi visual adalah kemampuan otak seseorang dalam
dalam menginterpretasikan input visual. Jika persepsi anak kurang
baik, anak akan kesulitan dalam membaca dan menulis khususnya
huruf-huruf yang bentuknya hampir sama.
2. Memori visual
Memori visual adalah kemampuan seseorang untuk
mengingat kembali karakteristik dari suatu bentuk yang
sebelumnya dilihat. Kemampuan ini diperlukan ketika mencatat
atau menyalin.
3. Urutan memori visual
Urutan memori visual adalah kemampuan seseorang untuk
mengingat secara langsung bentuk-bentuk yang baru saja
dilihatnya.
4. Motorik halus
Motorik halus adalah kemampuan seseorang dalam
melakukan segala aktivitas yang menggunakan otot-otot kecil.
Contohnya seperti menulis.
5. Proprioseptif
Proprioseptif adalah alat indra yang terletak pada otot-otot
dan persendian. Indra ini akan memberikan informasi pada otak
mengenai posisi-posisi dalam tubuh kita. Dengan proprioseptif
yang baik maka anak akan dapat duduk dengan rapi saat
memperhatikan guru atau papan tulis, fungsi ini juga berhubungan
dengan kemampuan anak untuk mengontrol kekuatan tangan saat
menulis agar tulisan tidak terlampau lemah.
c. Bentuk-bentuk teknik latihan graphomotor
Bentuk teknik latihan graphomotor yang digunakan yaitu :
1. Latihan menarik garis horizontal (dari kiri ke kanan atau dari kanan
ke kiri)
2. Latihan menarik garis vertikal (dari atas ke bawah atau dari bawah
ke atas)
3. Latihan menarik garis miring (mulai dari satu arah hingga ke
berbagai arah dengan banyak garis)
4. Latihan menarik garis gelombang (mulai dari satu garis gelombang
pendek hingga ke garis gelombang berliku-liku)
5. Latihan menarik garis dengan membentuk gambar geometri
(lingkaran, segitiga, persegi dan oval hingga ke bentuk objek
benda.
6. Latihan menarik garis secara keseluruhan dengan bentuk yang
lebih rumit.
d. Langkah-langkah pelaksanaan teknik latihan graphomotor dalam
pengajaran menulis permulaan
1. Tahap persiapan :
a. Guru menyiapkan sarana prasarana yang akan digunakan untuk
kegiatan belajar mengajar.
b. Guru mengkondisikan siswa agar dapat mengikuti kegiatan
belajar dengan baik.
c. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari.
d. Guru mengenalkan teknik latihan graphomotor.
2. Tahap inti :
a. Guru melaksanakan pembelajaran menggunakan teknik latihan
graphomotor.
b. Guru membimbing siswa untuk membuat garis sederhana
seperti garis horizontal dari kiri ke kanan dan dari kanan ke
kiri.
c. Guru membimbing siswa untuk membuat garis sederhana
seperti garis vertikal dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah.
d. Guru membimbing siswa untuk membuat garis miring.
e. Guru membimbing siswa untuk membuat bentuk lingkaran
dengan berbagai ukuran mulai dari yang kecil hingga besar.
f. Guru membimbing siswa untuk membuat bentuk-bentuk
geometri seperti segitiga, persegi, persegi panjang.
g. Guru membimbing siswa untuk menghubungkan garis putus-
putus sehingga membentuk pola-pola sederhana, seperti pola
ikan, rumah dan lain-lain.
h. Guru membimbing siswa untuk menuliskan huruf abjad
i. Guru membimbing siswa untuk menuliskan suku kata dan satu
kata acak.
j. Guru membimbing siswa untuk menuliskan satu kalimat
sederhana.
k. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal
tentang menulis permulaan.
3. Tahap evaluasi :
Guru menilai hasil belajar dengan menggunakan teknik
latihan graphomotor dan membandingkan dengan hasil
sebelumnya.
e. Kelebihan teknik latihan graphomotor
Kelebihan teknik latihan graphomotor yang akan digunakan
antara lain: sederhana, praktis, mudah dimodifikasi atau disesuaikan
dengan kesukaan anak, dan dalam penyampaiannya mudah untuk
dipahami oleh anak (kuzeva dalam Ferry Ibrahim, 2013: 22). Salah
satu yang menghambat anak dalam meningkatkan kemampuan menulis
adalah adanya kekakuan. Teknik latihan graphomotor yang akan
digunakan ini melibatkan koordinasi mata dan tangan sehingga cocok
untuk melatih anak untuk mengembangkan kemampuan anak dalam
melakukan kegiatan menulis.
5. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian menggunakan teknik latihan graphomotor telah banyak
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan. Salah
satunya adalah penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Ferry Ibrahim
Arief (2013) dengan judul “Penerapan Latihan Graphomotor dalam
Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Anak Cerebral Palsy di
SLB D YPAC Bandung”. Jenis penelitian yang digunakan adalah Single
Subjek Research (SSR). Penelitian dilakukan selama 10 sesi secara
berturut-turut.
Hasil penelitian dengan menggunakan teknik latihan graphomotor
ini memberikan peningkatan positif bagi anak cerebral palsy untuk
meningkatkan kemampuan menulis permulaan. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya perubahan mulai dari kondisi baseline-1 subjek yang
mendapatkan skor cukup rendah sampai akhirnya melalui intervensi yang
diberikan skor yang didapatkan subjek perlahan meningkat terus menerus
dibandingkan sebelumnya. Penelitian Ferry Ibrahim tersebut secara umum
bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh latihan
graphomotor terhadap kemampuan menulis huruf vokal (a, i, u, e, o) dan
huruf bilabial (b, m, p) anak cerebral palsy.
B. Kerangka Pikir
Menurut Sugiyono, (2016: 91) kerangka pikir yang baik akan
menjelaskan secara teoritis peraturan antara variabelyang akan diteliti. Jadi
secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan
dependen. Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih biasanya
dirumuskan hipotesis yang bebentuk komparasi maupun hubungan.
Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi
argumentasi dalam menyususn kerangka pemikiran yang membuahkan
hipotesis. Menurut Sugiyono, (2016: 92) kriteria utama agar suatu kerangka
pemikiran bisa menyakinkan sesama ilmuan, adalah alur-alur pikiran yang
logis dalam membangun suatu kerangka berfikir yang membuahkan
kesimpulan yang berupa hipotesis.
Kemampuan menulis anak masih rendah sebab anak belum mampu
mneulis huruf dengan baik. Akibatnya, ketika menulis memerlukan waktu
yang lama. Hal ini didukung oleh penggunaan metode pembelajaran yang
kurang bervariasi selama proses pembelajaran menulis. oleh sebab itu,
perlunya metode pembelajaran yang lebih variatif untuk meningkatkan
kemampuan menulis siswa agar tidak mengalami masalah pada tahap menulis
selanjutnya.
Melihat situasi tersebut maka perlu dilakukan pemecahan masalah
yang bersangkutan dengan motorik siswa. Dalam hal ini, fokus masalah yang
diteliti yaitu pada hambatan motorik halus tepatnyadalam kegiatan menulis.
Pada penelitian ini peneliti memilih teknik latihan graphomotoruntuk
meningkatkan kemampuan menulis siswa. Teknik latihan graphomotor
memiliki banyak variasi latihan yang menarik dan disukai oleh siswa. Melalui
teknik latihan graphomotor dimungkinkan dapat melatih gerakan-gerakan
otot-otot pergelangan tangan dan jari-jemari menjadi lebih lentur sehingga
mengurangi kekakuan yang dialami oleh siswa agar tulisan anak menjadi lebih
rapi dan jelas untuk dibaca.
Penerapan latihan graphomotor dalam belajar menulis permulaan
dilakukan secara intensif melalui bimbingan pada siswa, sehingga kesulitan
siswa dapat ditangani dengan baik. Alur kerangka pikir dalam penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Kondisi akhir Hasil belajar meningkat
Kondisi Awal
Guru
- Teknik yang
digunakan kurang
bervariasi
Murid
- Kurang antusias
dan bersemangat
dalam memgikuti
pembelajaran
menulis
permulaan
Proses
tindakan
Pembelajaran menulis
permulaan di kelas 1 SD
Siklus I dan siklus II
Penerapan teknik
latihan graphomotor
Menghubungkan titik-
titik
Menyalin
Guru
- Teknik yang
digunakan lebih
bervariasi
Murid
- Siswa
menunjukan sikap
antusias dan
bersemangat
dalam mengikuti
pembelajaran
menulis
permulaan
Gambar 2.1 bagan kerangka pikir
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka hipotesis dalam
penelitian ini dirumuskan bahwa “Teknik latihan graphomotor dapat
meningkatkan kemampuan menilis permulaan siswa kelas I SD Negeri 13
Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas (class
room action research). Wina Sanjaya (2009: 20) mengemukakan penelitian
tinakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran
di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah
tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam
situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.
Pendapat lain tentang pengertian penelitian tindakan kelas dikemukakan oleh
Suharsimi Arikunto (2010: 4) penelitian tindakan kelas adalah pemberian
tindakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
Bentuk PTK yang dipilih adalah bentuk kolaborasi antara guru dan
peneliti dimana guru kelas yang melakukan tindakan dan peneliti sebagai
pengama (artisipant), hal ini dimaksud agar penelitian bersifat objektif.
Pelaksanaan penelitian ini melalui proses pengkajian bersama yang terdiri dari
empat tahap yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Daur PTK
ditujukan sebagai perubahan atas hasil refleksi tindakan sebelumnya yang
dianggap belum berhasil, maka masalah tersebut dipecahkan kembali dengan
mengikuti daur sebelumnya. Berikut gambar model penelitian yang akan
diterpapkan pada penelitian ini :
Gambar 3.1 Desain Penelitian model Kemmis dan Mc
Taggart
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian ini berada di SD Negeri 13 Curio Kecamatan
Curio Kabupaten Enrekang. Peneliti memilih sekolah ini sebagai tempat
meneliti disamping karena sekolah ini adalah sekolah yang memiliki kesan
juga karena peneliti telah mengenal banyak guru-guru pada sekolah
tersebut. Hal ini di karenakan peneliti menyelesaikan sekolah dasarnya di
sekolah ini sehingga peneliti banyak tahu tentang sekolah tersebut. Dengan
demikian diharapkan penelitian ini bisa berjalan lancar.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas 1 SD
Negeri 13 Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang serta proses
kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia
khususnya keterampilan menulis permulaan, berupa teknik, situasi belajar
dan kondisi siswa. Jumlah siswa yang berada di kelas 1 (satu) ini adalah
20 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
C. Prosedur Penelitian
Desain peneltian ini mengacu kepada model penelitian tindakan kelas
yang terdiri dari 4 (empat) komponen yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan (observasi) dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan
secara bersiklus dimana apabila siklus yang pertama belum berhasil maka
akan di lakukan siklus yang kedua dan siklus selanjutnya apabila masih
diperlukan. Setiap siklus dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Namun sebelum
melakukan siklus terlebuh dahulu dilakukan tes pra tindakan. Berikut
dipaparkan siklus yang akan dilaksanakan:
Siklus I
1. Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah
sebagai berikut
a. Mendiskusikan pelaksanaan teknik latihan graphomotor pada menulis
permulaan yang akan diajarkan pada proses tindakan dengan guru
kelas
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
teknik graphomotor.
c. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi proses
belajar mengajar di kelas pada saat teknik graphomotor diterapkan
dalam menulis permulaan.
d. Menyiapkan tes kemampuan menulis permulaan pra tindakan dan
pasca tindakan latihan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
menulis permulaan melalui teknik latihan graphomotor.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan pertama:
a. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
yakni menulis permulaan dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor
b. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta teknik
menulis yang baik dan benar
c. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor yakni latihan
menarik garis horisontal, vertikal dan garis miring dari segala arah.
d. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan guru membimbing
secara klasikal
e. Guru memberikan contoh menghubungkan titik-titik sesui pola
kemudiaan meminta siswa menirukanya
f. Guru memberikan tes kemampuan menghubungkan titik-titik sesuai
pola (huruf abjad kapital, huruf abjad kecil, suku kata, kata dan kalimat
sederhana)
g. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapatnya
h. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar
yang telah dilakukan.
Pertemuan kedua:
a. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaranyang akan dilaksanakan
yakni menulis permulaan dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor.
b. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta teknik
menulis yang baik dan benar.
c. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor yakni latihan
menarik garis secara bergelombang dari satu gelombang sampai
gelombang berliku-liku.
d. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan guru membimbing
secara klasikal.
e. Guru memberikan contoh menyalin huruf besar, huruf kecil dan suku
kata kemudian mengarahkan siswa untuk mengikutinya.
f. Guru memberikan tes kemampuan menulis permulaan dengan
menyalin huruf besar, huruf kecil dan suku kata.
g. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapatnya.
h. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasilbelajar
yang telah dilakukan.
Pertemuan ketiga:
a. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaranyang akan dilaksanakan
yakni menulis permulaan dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor.
b. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta teknik
menulis yang baik dan benar.
c. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor yakni latihan
membentuk gambar geometri sederhana seperti segitiga, persegi,
peregi panjang dan lingkaran, dilanjutkan dengan latihan menarik garis
secara keseluruhan dengan bentuk yang lebih rumit.
d. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan guru membimbing
secara klasikal
e. Guru memberikan contoh menyalin kata dan kalimat sederhana
kemudian mengarahkan siswa untuk mengikutinya.
f. Guru memberikan tes kemampuan menyalin kata dan kalimat
sederhana.
g. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapatnya.
h. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar
yang telah dilakukan.
3. Observasi
Tahap observasi atau pengamatan merupakan kegiatan mengamati
proses pelaksanaan pembelajaran menulis permulaan melalui penerapan
teknik graphomotor murid kelas I SD Negeri 13 Curio Kecamatan Curio
Kabupaten Enrekang, mulai dari kegiatan awal, kegiatan akhir hingga
kegiatan akhir dalam pembelajaran. Kegiatan observasi dilakukan oleh
peneliti selaku partisipan observer.
4. Refleksi
Refleksi yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis hasil
pengamatan pada proses pembelajaran, sehingga melalui kegiatan ini
peneliti dapat mengetahui peningkatan kemampuan menulis permulaan
siswa melalui teknik latihan graphomotor. Peningkatan diketahui melalui
hasil tes kemampuan menulis permualaan, observasi siswa dan kinerja
guru selama proses tindakan. Kegiatan refleksi dilakukan setiap akhir
pertemuan pada setiap tahap pembelajaran. Dalam kegiatan ini seluruh
informasi yang berhasil di himpun selanjutnya dikaji dan dibahas bersama
dengan guru. Hasil analisis data yang dilaksanakan akan dipergunakan
sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. Kemampuan siswa
dikatakan meningkat apabila nilai pasca tindakan lebih baik dibanding
dengan nilai pra tindakan dan dapat mencapai KKM yaitu sebesar ≥70
dengan kategori tinggi. Akan tetapi, jika dalam pelaksanaan siklus I masih
terdapat kendala-kendala maka perlu dilakukan siklus II untuk
memperbaiki kendala yang terjadi dengan memodifikasi atau
menambahkan rancangan rencana tindakan. Pemberian tidakan
pembelajaran akan dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai ketika
tujuan dari penelitian ini dapat tercapai yaitu meningkatnya kemampuan
menulis permulaan melalui teknik latihan graphomotor pada siswa kelas 1
SD Negeri 13 CurioKecamatan Curio Kabupaten Enrekang.
D. Instrument Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160), instrumen penelitian adalah
alat bantu yang dipilih dan diginakan oleh peneliti dalam kegiatanya
menumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah
dalam mengolahnya. Instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa instrumen
observasi dan instrumen tes.
1. Instrumen observasi
Instrumen observasi ini berfungsi untuk menhimpun data penting
atau aktivitas yang dijadikan sebagai penguat dalam membuat kesimpulan.
Dalam panduan observasi, terdapat dua hal yang diamati pada penelitian
ini yaitu observasi kinerja guru dan observasi aktifitas murid
2. Instrumen tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja,
yaitu tes yang dilakukan dengan cara siswa menjawab beberapa item soal
dengan cara tertulis. Pembuatan naskah tes penguasaan materi menulis
permulaan menggunakan kisi-kisi yang sudah di diskusikan dan ditentukan
oleh guru dan peneliti aspek yang diukur yaitu aspek menghubungkan
titik-titik dan menyalin. Masing-masing aspek terdiri dari lima indikator
(abjad besar, abjad kecil, suku kata kata dan kalimat sederhana.
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sudaryono, dkk (2012: 29) mengemukakan bahwa teknik
pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan
untuk memperoleh keterangan dan informasi yang dapat dipercaya. Teknik
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik observasi
dan tes hasil belajar.
1. Observasi
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yang diteliti. Teknik pengumpulan data dengan
observasi digunakan apabilapenelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala dan bila responden yang diamati tidak
terlalu besar (Sugiyono, 2012: 203). Tujuan observasi pada penelitian ini
adalah untuk mengetahui keterlibatan siswa dan kinerja guru dalam
mengikuti pembelajaran menulis permulaan menggunakan teknik latihan
graphomotor.
2. Tes
Suharmini Arikunto (2006: 150) menyebutkan bahwa tes adalah
serentetan prtanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Untuk menegtahui
kemampuan awal siswa maka terlebih daluhlu diberikan tes pra tindakan.
Setelah diberikan tindakan, selanjutnya diberikan tes pasca tindakan.
Adapun tes yang diberikan terdiri dari dua aspek yang akan diukur, yang
pertama yaitu siswa diminta untuk menghubungkan titik-titik dengan baik
dan rapi sesuai pola huruf abjad besar dan kecil, suku kata, kata dan
kalimat sederhana pada lembar tes yang diberikan. Aspek yang kedua
yaitu siswa menyalin huruf abjad besar dan kecil, suku kata, kata dan
kalimat sederhana pada lembar tes yang diberikan. Test diberikan pada
setiap pertemuan siklus. Yang mana siklus terdiri dari tiga kali pertemuan.
Alokasi waktu yang diberikan untuk menjawab tes yaitu 2×15 menit.
Selama mengerjakan tes guru akan mengamati dan mengawasi kegiatan
siswa.
F. Teknik Analisis Data
Muhadi, (2011: 140) menyatakan bahwa analisis data adalah kegiatan
mencermati, menguraikan dan mengaitkan setiap informasi yang terkait
dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk memperoleh
simpulan tentang keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran. Teknik
analisis data digunakan untuk mengungkapkan hasil tes dan pengamatan
terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru serta penggunaan tek nik latihan
graphomotor dalam menulis permulaan.
Teknik analisis data yang digunkan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif kuantitatif dan deskriftif kualitatif. Teknik kuantitatif di
gunakan untuk mengolah data kuantitatif yang diproleh dari hasil tes
ketercapaian siswa atas kemampuan menulis permulaan. Data yang berupa
angka kemudian dideskrifsikan. Perbandingan akan dilakukan antara skor pra
tindakan dan pasca tindakan untuk mengetahui besarnya peningkatan
kemampuan menulis permulaan pada siswa yang diteliti. Berdasrkan hasil tes
penelitian pada siklus I dan siklus II maka perlu dilakukan perhitungan nilai
akhir. Analisis ini dihitung dengan menggunakan rumus:
Nilai akhir = ∑
100 (Diknas, 2003:
14)
Kategori keberhasilan murid dalam peningkatan kemampuan membaca
akan digunakan skala lima menurut Depertemen pendidikan (2010: 39).
Teknik kategori dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Kategorisasi Standar Keberhasilan Siswa
Skor Kategori
0-29 Sangat Rendah
30-49 Rendah
50-69 Sedang
70-89 Tinggi
90-100 Sangat Tinggi
(Depertemen pendidikan 2010: 39)
Berikut dipaparkan rumus yang akan digunakan untuk menghitung
skor rata-rata keberhasilan belajar murid yaitu dengan rumussebagai berikut:
Keterangan:
x = nilai rata-rata
∑x = jumlah nilai seluruh murid
n = banyaknya murid yang mengikuti tes
(Sudjana 1999: 109)
Adapun teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah data
yang berupa kata-kata tertulis yang tidak dapat diukur dengan angka. Data
yang diolah dalam penelitian ini berupa data keterlibatan siswa dan kinerja
guru ketika proses kegiatan pembelajaran menulis permulaan. Deskriptif
kualitatif juga digunakan untuk mencari perbandingan antara kegiatan
pembelajaran sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan.
Dalam penelitian kualitatifanalisis data lebih berfokus padakan selama
prosesdilapangan bersamaan dengan mengumpulkan data. (sugiyono 2016:
336) dmenyatakan bahwa dalam kenyataanya, analisis data kualitatif
berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai
pengumpulan data.
G. Indikator Keberhasilan
1. Adanya peningkatan kemampuan menulis permulaan hingga mencapai
hasil kategori tinggi dapat ditinjau dari indikator kemampuan menulis
permulaan yaitu menulis huruf kapital dan kecil, kata, dan menulis
kalimat sederhana dengan jelas.
2. Adanya peningkatan nilai rata-rata hasil tes kemampuan menulis
permulaan pada siswa yaitu telah mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu sebesar ≥ 70 yang telah ditentukan.
3. Pembelajaran telah mencapai ketuntasan secara klasikal yaitu apabila 80%
siswa atau individu dalam kelas telah mencapai nilai standar KKM sebesar
≥ 70 yang telah ditentukan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang hasil-hasil penelitian yang menunjukkan
peningkatan kemampuan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam
menulis permulaan melalui teknik latihan graphomotor. Adapun yang yang
dianalisis yaitu hasil tes yang diberikan setiap akhir siklus I dan II.
Kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama : perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Namun sebelum melaksanakan tindakan
siklus I terlebih dahulu diberikan tes pra tindakan untuk mengetahui kemampuan
awal siswa. Adapun kegiatannya diuraikan sebagai berikut :
A. Deskripsi Kemampuan Awal Menulis Permulaan
Sebelum melakukan tindakan siklus I, perlu mengetahui kemampuan
awal siswa dalammenulis permulaan. Kemampuan siswa dalam menulis
menulis permulaan diperoleh dari hasil pra tindakan (pre test). Tes yang
diberikan berjumlah 10 soal yang terdiri dari menghubungkan titik-titik dan
menyalin huruf abjad besar, abjad kecil, suku kata, kata dan kalimat
sederhana. Dengan alokasi waktu yang diberikan 90 menit. Berikut adalah
hasil tes pra tindakan kemampuan menulis permulaan :
1. Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang berupa huruf
abjad besar di lembar tugas adalah 82,50% dengan total skor 66.
2. Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang berupa huruf
abjad kecil di lembar tugas adalah 82,50% dengan total skor 66.
3. Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang berupa suku
kata di lembar tugas adalah 56,25% dengan total skor 45.
4. Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang berupa kata
di lembar tugas adalah 67,50% dengan total skor 54.
5. Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang berupa
kalimat sederhana di lembar tugas adalah 56,25% dengan total skor 45.
6. Hasil persentase siswa dalam menyalin huruf abjad besar di lembar tugas
adalah 66,25% dengan total skor 53.
7. Hasil persentase siswa dalam menyalin huruf abjad kecil di lembar tugas
adalah 63,75% dengan total skor 51.
8. Hasil persentase siswa dalam menyalin suku kata di lembar tugas adalah
60% dengan total skor 48.
9. Hasil persentase siswa dalam menyalin kata di lembar tugas adalah 70%
dengan total skor 56.
10. Hasil persentase siswa menyalin kalimat sederhana di lembar tugas adalah
46,25 dengan total skor 37.
Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas I SD
Negeri 13 Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang
No Nama Siswa
Jenis
Kelamin
(L/P)
Skor Nilai Kategori
1 MAA L 28 70 Tinggi
2 MRi L 27 67.5 Sedang
3 NAfr P 21 52.5 Sedang
4 S L 12 30 Rendah
5 DAN L 30 75 Tinggi
6 HKL P 26 65 Sedang
7 H L 19 47.5 Rendah
8 IB L 29 72.5 Tinggi
9 MFS L 30 75 Tinggi
10 MHa L 29 72.5 Tinggi
11 MHu L 20 50 Sedang
12 MI L 30 75 Tinggi
13 MRa L 29 72.5 Tinggi
14 MZA L 28 70 Tinggi
15 NAS L 28 70 Tinggi
16 NAfi P 24 60 Sedang
17 NH P 32 80 Tinggi
18 P L 25 62.5 Sedang
19 PS P 28 70 Tinggi
20 SC P 26 65 Sedang
Berdasarkan hasil evaluasi pra tindakan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar Bahasa Indonesia dalam kemampuan menulis permulaan
untuk kelas I SD Negeri 13 Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang
berada pada kategori sedang. Hal ini terlihat pada skor rata-rata yang
diperoleh seluruh siswa pada pra tindakan adalah 65,35. Berikut ini
diagram nilai rata-rata hasil tes kemampuan awal menulis permulaan.
Gambar 4.1 Grafik Tes Kemampuan Awal
2. Ditinjau dari segi ketuntasan belajar siswa kelas I SD Negeri 13 Curio
Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang dari 20 siswa, terdapat 12 siswa
(60%) dalam kategori tuntas, begitu juga dengan siswa yang memperoleh
kategori tidak tuntas juga terdapat 8 siswa (40%).
3. Dilihat dari hasil persentase di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil
yang diperoleh siswa pada evaluasi pra tindakan belum sepenuhnya
mencapai ketuntasan belajar.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
KKM Tes Kemampuan Awal
NILAI RATA-RATA HASIL TES KEMAMPUAN
AWAL MENULIS PERMULAAN
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
B. Pelaksanaan PTK
Siklus I
1. Perencanaan
Siklus pertama dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan yang
terdiri dari 3 kali pertemuan pembahasan materi dan 1 kali pemberian tes
dengan pokok bahasan menulis permulaan.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai
berikut :
a. Mendiskusikan pelaksanaan teknik latihan graphomotor pada menulis
permulaan yang akan diajarkan pada proses tindakan dengan guru
kelas.
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
teknik graphomotor.
c. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi proses
belajar mengajar di kelas pada saat teknik graphomotor diterapkan
dalam menulis permulaan.
d. Menyiapkan tes kemampuan menulis permulaan pra tindakan dan
pasca tindakan latihan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
menulis permulaan melalui teknik latihan graphomotor.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan pertama:
i. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
yakni menulis permulaan dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor
j. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta teknik
menulis yang baik dan benar
k. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor yakni latihan
menarik garis horisontal, vertikal dan garis miring dari segala arah.
l. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan guru membimbing
secara klasikal
m. Guru memberikan contoh menghubungkan titik-titik sesui pola
kemudiaan meminta siswa menirukanya
n. Guru memberikan tes kemampuan menghubungkan titik-titik sesuai
pola (huruf abjad kapital, huruf abjad kecil, suku kata, kata dan kalimat
sederhana)
o. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapatnya
p. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar
yang telah dilakukan.
Pertemuan kedua:
a. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaranyang akan dilaksanakan
yakni menulis permulaan dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor.
b. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta teknik
menulis yang baik dan benar.
c. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor yakni latihan
menarik garis secara bergelombang dari satu gelombang sampai
gelombang berliku-liku.
d. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan guru membimbing
secara klasikal.
e. Guru memberikan contoh menyalin huruf besar, huruf kecil dan suku
kata kemudian mengarahkan siswa untuk mengikutinya.
f. Guru memberikan tes kemampuan menulis permulaan dengan
menyalin huruf besar, huruf kecil dan suku kata..
g. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapatnya.
h. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasilbelajar
yang telah dilakukan.
Pertemuan ketiga:
a. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaranyang akan dilaksanakan
yakni menulis permulaan dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor.
b. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta teknik
menulis yang baik dan benar.
c. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor yakni latihan
membentuk gambar geometri sederhana seperti segitiga, persegi,
peregi panjang dan lingkaran, dilanjutkan dengan latihan menarik garis
secara keseluruhan dengan bentuk yang lebih rumit.
d. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan guru membimbing
secara klasikal
e. Guru memberikan contoh menyalin kata dan kalimat sederhana
kemudian mengarahkan siswa untuk mengikutinya.
f. Guru memberikan tes kemampuan menyalin kata dan kalimat
sederhana.
g. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapatnya.
h. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar
yang telah dilakukan.
3. Observasi dan Evaluasi
a. Analisis data hasil observasi siklus I
Kegiatan pengamatan dilaksanakan oleh peneliti selama proses
pembelajaran menulis permulaan dengan teknik latihan graphomotor.
Data yang diperoleh adalah kinerja guru dalam menyampaikan materi
danpartisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
1. Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini merupakan hasil pengamatan kinerja guru pada
saat proses pembelajaran. Kompenen kinerja guru dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu pada awal kegiatan, pada inti kegiatan, dan pada
akhir kegiatan. Ketiga komponen tersebut dijabarkan dalam 12
butir observasi. Tiap butir observasi diberi skor maksimal 4 dan
skor minimal 1. Berikut hasil data kinerja guru pada siklus I:
Tabel 4.2 Data Kinerja Guru dalam Menyampaikan Materi Pembelajaran
Menulis Permulaan pada Siklus I
No Komponen penilaian
Siklus I
Pertemuan
freku
ensi
Perse
ntase
% 1 2 3
1.
Membuka pelajaran dengan
membaca doa
4 4 4 12 100%
2. Mempersiapkan siswa untuk
belajar
4 4 4 12 100%
3. Memberikan motivasi belajar
pada siswa
3 3 4 10 83%
4. Menyampaikan aperesepsi 3 3 3 9 75%
sebelum pelajaran dimulai
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
4 4 4 12 100%
6. Menjelaskan kegiatan
pembelajaran yang akan
dilakukan yakni menulis
permulaan dengan menggunakan
teknik latihan graphomotor
4 4 4 12 100%
7. Menjelaskan cara memegang alat
tulis serta teknik menulis yang
baik
3 4 4 11 92%
8. Memberikan contoh latihan teknik
graphomotor
4 3 4 11 92%
9. Mengarahkan siswa untuk
mengikuti dan membimbing
secara klasikal
3 3 4 10 83%
10. Melakukan refleksi kegiatan
dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapat siswa
1 3 3 7 58%
11. Bersama siswa membuat 3 3 4 10 83%
kesimpulan rangkuman hasil
belajar yang telah dilakukan
12. Berdoa dan menutup
pembelajaran
4 4 4 12 100%
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kinerja guru saat
proses mengajar pada siklus I yang terdiri dari tiga pertemuan guru
mampu membuka pelajaran dengan membaca doa dengan
persentase 100%; mepersiapkan siswa untuk belajar dengan
persentase 100%; memberikan motivasi belajar pada siswa dengan
persentase 83%; menyampaikan apersepsi sebelum pelajaran
dimulai dengan persentase 75%; menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan persentase 100%; menjelaskan kegiatan
pemebelajaran yang akan dilakukan yakni menulis permulaan
dengan menggunakan teknik latihan graphomotor dengan
persentase 100%; menjelaskan cara memegang alat tulis serta
teknik menulis yang baik dengan persentase 92%; memberikan
contoh latihan graphomotor dengan persentase 92%; mengarahkan
siswa untuk membimbing dan mengikuti sera klasikal dengan
persentase 83%; melakukan refleksi kegiatan dengan cara
mengungkapkan perasaan dan pendapat siswa dengan persentase
58%; bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar yang telah
dilakukan dengan persentase 83%; berdoa dan menutup
pembelajaran dengan persentase 100%.
2. Pengamatan partisispasi siswa
Komponen partisispasi siswa yang diamati dibagi menjadi
tiga yaitu awal kegiatan, inti kegiatan dan akhir kegiatan. Ketiga
komponen tersebut dijabarkan dalam 12 butir observasi. Tiap butir
diberi skor maksimal 4 dan skor minimal 1. Berikut data hasil
partisipasi siswa pada siklus I :
Tabel 4.3 Data Partisipasi Siswa pada Saat Proses Pembelajaran Menulis
Permulaan Siklus I
No Komponen penilaian
Siklus I
Pertemuan
Frek
uensi
Perse
ntase
% 1 2 3
1. Membaca doa dengan tenang
73 77 78 228 96,61
%
2. Menunjukan sikap siap dan
antusias dalam belajar
69 73 73 215 91,10
%
3. Menyimak apersepsi yang
disampaikan guru
58 62 67 187 79,23
%
4. Memperhatikan penjelasan guru 65 69 73 207 87,71
tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
%
5. Menyimak penjelasan guru
mengenai kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan yakni
menulis permulaan dengan
menggunakan teknik latihan
graphomotor
57 62 65 184 77,96
%
6. Memperhatikan guru ketika
mencontohkan cara memegang
alat tulis dengan benar
63 64 70 197 83,47
%
7. Memperhatikan latihan
graphomotor yang dicontohkan
oleh guru
58 61 68 187 79,23
%
8. Mengikuti bimbingan dan arahan
guru serta aktif dalam bertanya
57 67 72 196 83,05
%
9. Mengerjakan tes kemampuan
yang diberikan oleh guru
57 60 67 184 77,96
%
10. Mengungkapkan perasaan
terhadap pelajaran yang telah
19 61 65 145 61,44
%
dilakukan
11. Membuat kesimpulan rangkuman
hasil belajar yang telah dilakukan
57 60 71 188 79,66
%
12. Berdoa untuk menutup
pembelajaran
62 65 67 194 82,20
%
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui hasil partisipasi
siswa saat pembelajaran menulis permulaan pada siklus I yang
terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu persentase keberhasilan siswa
yang membaca doa dengan tenang sebesar 96,61%; menunjukan
sikap siap dan antusias dalam belajar sebesar 91,10%; menyimak
apersepsi yang disampaikan guru sebesar 79,23%; memperhatikan
penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
sebesar 87,71%; menyimak penjelasan guru mengenai kegiatan
pembealajaran yang akan dilakukan yakni menulis permulaan
dengan menggunkana teknik latihan graphomotor sebesar 77,96%;
memperhatikan guru ketika mencontohkan cara memegang alat
tulis dengan benar sebesar 83,47%; memperhatikan latihan
graphomotor yang dicontohkan oleh guru sebesar 79,23%;
mengikuti bimbingan dan arahan guru serta aktif dalam bertanya
sebesar 83,05%; mengerjakan tes kemampuan yang diberikan oleh
guru sebesar 77,96%; mengungkapkan perasaan siswa terhadap
pelajaran yang telah dilakukan sebessar 61,41%; membuat
kesimpulan rangkuman hasil belajar yang telah dilakukan sebesar
79,66%; dan berdoa untuk menutup pembelajaran sebesar 82,20%.
b. Analisis data hasil evaluasi siklus I
Hasil evaluasi unjuk kerja menulis permulaan melalui teknik
latihan graphomotor siswa kelasI SD Negeri 13 Curio Kecamatan
Curio Kabupaten Enrekang pada pasca tindakan siklus I sebagai
berikut:
1) Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang
berupa huruf abjad besar di lembar tugas adalah 93,75% dengan
total skor 75.
2) Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang
berupa huruf abjad kecil di lembar tugas adalah 87,50% dengan
total skor 70.
3) Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang
berupa suku kata di lembar tugas adalah 53,75% dengan total skor
43.
4) Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang
berupa kata di lembar tugas adalah 75,00% dengan total skor 60.
5) Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang
berupa kalimat sederhana di lembar tugas adalah 56,25% dengan
total skor 45.
6) Hasil persentase siswa dalam menyalin huruf abjad besar di lembar
tugas adalah 75,00% dengan total skor 60.
7) Hasil persentase siswa dalam menyalin huruf abjad kecil di lembar
tugas adalah 65,00% dengan total skor 52.
8) Hasil persentase siswa dalam menyalin suku kata di lembar tugas
adalah 62,50% dengan total skor 50.
9) Hasil persentase siswa dalam menyalin kata di lembar tugas adalah
70% dengan total skor 56.
10) Hasil persentase siswa menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
adalah 52,50 dengan total skor 42.
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Kemampuan Menulis Permulaan Pasca
Tindakan Siklus I
No Nama Siswa
Jenis
Kelamin
(L/P)
Skor Nilai Kategori
1 MAA L 30 75 Tinggi
2 MRi L 28 70 Tinggi
3 NAfr P 27 67.5 Sedang
4 S L 20 50 Sedang
5 DAN L 32 80 Tinggi
6 HKL P 25 62.5 Sedang
7 H L 23 57.5 Sedang
8 IB L 31 77.5 Tinggi
9 MFS L 28 70 Tinggi
10 MHa L 28 70 Tinggi
11 MHu L 21 52.5 Sedang
12 MI L 30 75 Tinggi
13 MRa L 32 80 Tinggi
14 MZA L 29 72.5 Tinggi
15 NAS L 29 72.5 Tinggi
16 NAfi P 28 70 Tinggi
17 NH P 32 80 Tinggi
18 P L 25 62.5 Sedang
19 PS P 28 70 Tinggi
20 SC P 27 67.5 Sedang
Berdasarkan hasil evaluasi pasca tindakan siklus I dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1) Hasil belajar Bahasa Indonesia dalam kemampuan menulis
permulaan untuk kelas I SD Negeri 13 Curio Kecamatan Curio
Kabupaten Enrekang berada pada kategori sedang. Hal ini terlihat
pada nilai rata-rata yang diperoleh seluruh siswa adalah 69,10.
Berikut ini diagram nilai rata-rata hasil tes kemampuan pra
tindakan siklus I.
Gambar 4.2 Grafik Tes Kemampuan Pasca Tindakan Siklus I
2) Ditinjau dari segi ketuntasan belajar siswa kelas I SD Negeri 13
Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang dari 20 siswa,
terdapat 13 siswa (65%) dalam kategori tuntas, begitu juga dengan
siswa yang memperoleh kategori tidak tuntas juga terdapat 7 siswa
(35%).
3) Dilihat dari hasil persentase di atas maka dapat disimpulkan bahwa
hasil yang diperoleh siswa pada evaluasi pasca tindakan siklus I
masih belum sepenuhnya mencapai ketuntasan belajar.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
KKM Tes Pasca Tindakan Siklus I
NILAI RATA-RATA HASIL TES KEMAMPUAN
PASCA TINDAKAN SIKLUS 1
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
4. Refleksi hasil kegiatan siklus I
Analisis data dilakukan terhadap data hasil observasi dan tes
kemampuan menulis permulaan melalui teknik latihan graphomotor. Data
hasil observasi diperoleh dari pengamatan kinerja guru dan partisipasi
siswa selama pembelajaran berlangsung mulai dari pertemuan pertama
sampai pertemuan ketiga. Sedangkan data hasil tes kemampuan menulis
permulan diperoleh dari tes pasca tindakan siklus I.
Hasil observasi kinerja guru siklus I pada pertemuan pertama,
kedua dan ketiga dari 12 aspek rata-rata guru mengajar sesuai dengan apa
yang telah direncanakan. Persentase keberhasilan guru pada setiap aspek
yang diamati rata-rata telah mencapai 70%. Bahkan ada 5 aspek yang
memperoleh persentase 100%. Namun ada 1 aspek yang tidak mencapai
70%, yaitu aspek melakukan refleksi kegiatan dengan cara
mungungkapkan perasaan dan pendapat siswa. Pada pertemuan pertama
guru pada aspek ini memperoleh skor 1 karena tidak melakukan apa yang
telah direncanakan tersebut. Namun pada pertemuan kedua dan ketiga
guru melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan namun
melakukan tindakan lain sehingga memperoleh masing-masing skor 3.
Total perolehan frekuensinya adalah 7 dengan persentase 58% masuk
dalam kategori sedang.
Hasil observasi partisispasi siswa siklus I yang terdiri dari 12
aspek yang diamati pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga, rata-rata
telah mencapai persentase 70%. Siswa mampu berpartisipasi dengan baik
dalam pembelajaran menulis permulaan dengan menggunakan teknik
latihan graphomotor. Beberapa aspek yang memperoleh nilai tertinggi
diantaranya siswa menunjukan sikap siap dan antusias dalam belajar
dengan persentase perolehan 91,10%; memperhatikan guru ketika
mencontohkan cara memegang alat tulis dengan benar dengan perolehan
persentase 83,47%; dan mengikuti bimbingan dan arahan guru serta aktif
dalam bertanya dengan perolehan persentase 83,05%. Namun pada
observasi siswa terdapat 1 aspek yang tidak mencapai 70% yaitu aspek
mengungkapkan perasaan terhadap pembelajaan yang telah dilakukan.
Pada pertemuan pertama total skor yang diperoleh adalah 19 karena siswa
tidak mampu berpartisispasi. Pada pertemuan kedua dan ketiga meningkat
dengan total perolehan skor masing-masing 61 dan 65 sehingga total
frekuensi sebesar 145 dengan persentase keberhasilan sebesar 61,44%.
Hasil tes kemampuan menulis permulaan di siklus I mengalami
peningkatan dibandingkan dengan hasil tes pra tindakan. Pada tes pra
tindakan ada 7 butir soal yang persentase keberhasilanya tidak mencapai
70%. Diantaranya menghubungkan suku kata yang berupa titik-titik
sebesar 56,25%; menghubungkan kata yang berupa titik-titik sebesar
67,50%; menghubungkan kalimat sederhana yang berupa titik-titik sebesar
56,25%; menyalin huruf abjad besar 66,25%; menyalin huruf abjad kecil
sebesar 63,75%; menyalin suku kata sebesar 60%; dan menyalin kalimat
sederhana sebesar 46,25%. Sedangkan hasil tes pra tindakan siklus I
mengalami peningkatan. Jumlah butir soal yang yang persentase
keberhasilanya tidak mencapai 70% berkurang menjadi 5 butir.
Diantaranya menhubungkan suku kata yang berupa titik-titik sebesar
53,75%; menhubungkan kalimat sederhana yang berupa titik-titik sebesar
56,25%: menyalin huruf abjad kecil sebesar 65,00%; menyalin suku kata
sebesar 62,50%; dan menyalin kalimat sederhana sebesar 52,50%.
Kemampuan menulis permulaan di siklus I dinyatakan belum
optimal karena nilai rata-rata siswa belum mencapai KKM. Namun hasil
nilai rata-rata tes pasca tindakan mengalami peningkatan dibandingkan
dengan nilai rata-rata hasil tes pra tindakan. Perolehan nilai rata-rata siswa
meningkat dari 65,35 dengan kategori sedang menjadi 69,10 dengan
kategori sedang. Pada tes pra tindakan terdapat 12 siswa (60 %) dalam
kategori tuntas, begitu juga dengan siswa yang memperoleh kategori tidak
tuntas juga terdapat 8 siswa (40 %). Sedangkan pada tes pasca tindakan
siklus I terdapat 13 siswa (65 %) dalam kategori tuntas, begitu juga
dengan siswa yang memperoleh kategori tidak tuntas juga terdapat 7
siswa (35 %).
Berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus I,
disimpulkan bahwa peningkatan yang terjadi pada kemampuan menulis
permulaan belum optimal. Peningkatan kemampuan menulis permulaan
belum mencapai kategori tinggi karena nilai rata-rata siswa berada
dibawah KKM. Pembelajaran belum mencapai ketuntasan secara klasikal
yaitu sebesar 80% dari 20 siswa. Kemampuan siswa dalam menulis
permulaan tergolong masih kurang. Beberapa siswa masih terlihat kaku
sehingga membuatnya kesulitan dalam menulis. Pada tahapan latihan
menulis dengan teknik latihan graphomotor, siswa perlu bimbingan dan
arahan dari guru. Garis-garis yang dibentuk tidak beraturan dan belum rapi
sehingga latihan yang diberikan perlu ditingkatkan.
Oleh sebab itu, peneliti dan guru memutuskan untuk melakukan
tindakan siklus II dengan beberapa perbaikan. Tindakan siklus II
dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I.
Siklus II
Siklus II dilakukan untuk mengoptimalkan kemampuan menulis
permulaan siswa melalui teknik latihan graphomotor agar mencapai KKM
yang telah ditentukan yaitu 70. Tindakan pada siklus II ini merupakan bentuk
pengajaran untuk memperbaiki kekurangan dan mempertegas kelebihan pada
siklus I. Seperti halnya pada siklus I, siklus II pun dilaksanakan melalui empat
tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
Tahap perencanaan tindakan pada siklus II hanya meliputi kegiatan
yang terdiri atas :
a. Menyusun kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
melakukan siklus II.
b. Membuat lembar observasi untuk mengamati kondisi proses
pembelajaran menulis permulaan pada saat teknik latihan graphomotor
diterapkan.
c. Memperbaiki pengajaran sehingga tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dapat tercapai dengan baik.
d. Guru dan peneliti melakukan modifikasi dalam pembelajaran menulis
permulaan dengan lebih banyak variasi teknik latihan graphomotor
yang digunakan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan 4 kali pertemuan, 3 kali pembahasan materi
dan 1 kali pemberian tes.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
Pertemuan pertama:
a. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
yakni menulis permulaan dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor
b. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta teknik
menulis yang baik dan benar.
c. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor yakni latihan
menarik garis horisontal, vertikal dan garis miring dengan lebih
banyak variatif.
d. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan guru membimbing
secara klasikal.
e. Guru memberikan contoh menghubungkan titik-titik sesui pola dan
menyalin kemudiaan meminta siswa menirukanya
f. Guru memberikan tes kemampuan menghubungkan titik-titik dan
menyalin (huruf abjad kapital, huruf abjad kecil, suku kata, kata dan
kalimat sederhana)
g. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapatnya
h. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar
yang telah dilakukan.
Pertemuan kedua:
a. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
yakni menulis permulaan dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor.
b. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta teknik
menulis yang baik dan benar.
c. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor yakni latihan
menarik garis secara bergelombang dari satu gelombang sampai
gelombang berliku-liku dan latihan menarik garis hingga membentuk
gambar geometri.
d. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan guru membimbing
secara klasikal.
e. Guru meminta siswa memperkenalkan nama keluarga dan
menyebutkan hobinya
f. Guru meminta siswa menuliskan nama dan hobi masing-masing siswa.
g. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapatnya.
h. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar
yang telah dilakukan.
Pertemuan ketiga:
a. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
yakni menulis permulaan dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor.
b. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta teknik
menulis yang baik dan benar.
c. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor yakni latihan
menarik garis bergelombang yang dimodifikasi sehingga membentuk
sebuah gambar rumah dengan taman bunga.
d. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan guru membimbing
secara klasikal.
e. Guru meminta siswa menyebutkan benda-benda apa yang ada dalam
kelas.
f. Guru meminta siswa menuliskan nama-nama benda yang telah
disebutkan tersebut.
g. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapatnya.
h. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar
yang telah dilakukan.
3. Observasi dan Evaluasi
a. Analisis data hasil observasi siklus II
Data hasil observasi siklus II diperoleh dengan mengamati hasil
observasi kinerja guru ketika menerapkan teknik latihan graphomotor
dalam menulis permulaan. Serta hasil observasi partisipasi siswa pada
saat kegiatan pembelajaran menulis permulaan. Adapun data observasi
kinerja guru dalam menyampaikan materi dan partisipasi siswa dalam
proses pembelajaran sebagai berikut:
1. Pengamatan Kinerja Guru
Komponen kinerja guru pada tindakan siklus II tidak berbeda
pada tindakan siklus I. Kompenen kinerja guru dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu pada awal kegiatan, pada inti kegiatan, dan pada akhir
kegiatan. Ketiga komponen tersebut dijabarkan dalam 12 butir
observasi. Tiap butir observasi diberi skor maksimal 4 dan skor
minimal 1. Data kinerja guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.5 Data Kinerja Guru Dalam Menyampaikan Materi
Pembelajaran Menulis Permulaan pada Siklus II
No Komponen penilaian
Siklus II
Pertemuan
freku
ensi
Perse
ntase
% 1 2 3
1.
Membuka pelajaran dengan
membaca doa
4 4 4 12 100%
2. Mempersiapkan siswa untuk
belajar
4 4 4 12 100%
3. Memberikan motivasi belajar
pada siswa
4 4 4 12 100%
4. Menyampaikan aperesepsi
sebelum pelajaran dimulai
4 4 4 12 100%
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
4 4 4 12 100%
6. Menjelaskan kegiatan
pembelajaran yang akan
dilakukan yakni menulis
permulaan dengan menggunakan
teknik latihan graphomotor
4 4 4 12 100%
7. Menjelaskan cara memegang alat
tulis serta teknik menulis yang
baik
4 4 4 12 100%
8. Memberikan contoh latihan teknik
graphomotor
4 4 4 12 100%
9. Mengarahkan siswa untuk
mengikuti dan membimbing
secara klasikal
3 4 4 11 92%
10. Melakukan refleksi kegiatan
dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapat siswa
3 3 3 9 75%
11. Bersama siswa membuat
kesimpulan rangkuman hasil
belajar yang telah dilakukan
4 4 4 12 100%
12. Berdoa dan menutup
pembelajaran
4 4 4 12 100%
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kinerja guru saat
proses mengajar pada siklus I yang terdiri dari tiga pertemuan guru
mampu membuka pelajaran dengan membaca doa dengan
persentase 100%; mepersiapkan siswa untuk belajar dengan
persentase 100%; memberikan motivasi belajar pada siswa dengan
persentase 100%; menyampaikan apersepsi sebelum pelajaran
dimulai dengan persentase 100%; menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan persentase 100%; menjelaskan kegiatan
pemebelajaran yang akan dilakukan yakni menulis permulaan
dengan menggunakan teknik latihan graphomotor dengan
persentase 100%; menjelaskan cara memegang alat tulis serta
teknik menulis yang baik dengan persentase 100%; memberikan
contoh latihan graphomotor dengan persentase 100%;
mengarahkan siswa untuk membimbing dan mengikuti sera
klasikal dengan persentase 92%; melakukan refleksi kegiatan
dengan cara mengungkapkan perasaan dan pendapat siswa dengan
persentase 75%; bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar
yang telah dilakukan dengan persentase 100%; berdoa dan
menutup pembelajaran dengan persentase 100%.
2. Pengamatan partisispasi siswa
Komponen partisispasi siswa pada siklus II tidak berbeda pada
siklus I yang diamati dibagi menjadi tiga yaitu awal kegiatan, inti
kegiatan dan akhir kegiatan. Ketiga komponen tersebut dijabarkan
dalam 12 butir observasi. Tiap butir diberi skor maksimal 4 dan skor
minimal 1. Data partisipasi siswa pada siklus dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.6 Data Partisipasi Siswa pada Saat Proses Pembelajaran
Menulis Permulaan Siklus II
No Komponen penilaian
Siklus II
Pertemuan
Frek
uensi
Perse
ntase
% 1 2 3
1. Membaca doa dengan tenang
74 76 76 226 94,16
%
2. Menunjukan sikap siap dan
antusias dalam belajar
73 75 77 225 93,75
%
3. Menyimak apersepsi yang
disampaikan guru
67 68 74 209 87,08
%
4. Memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
74 75 72 221 92,08
%
5. Menyimak penjelasan guru
mengenai kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan yakni
menulis permulaan dengan
menggunakan teknik latihan
graphomotor
66 69 75 210 87,50
%
6. Memperhatikan guru ketika
mencontohkan cara memegang
alat tulis dengan benar
69 70 73 212 88,33
%
7. Memperhatikan latihan
graphomotor yang dicontohkan
69 72 72 213 88,75
%
oleh guru
8. Mengikuti bimbingan dan arahan
guru serta aktif dalam bertanya
70 73 76 219 92,25
%
9. Mengerjakan tes kemampuan
yang diberikan oleh guru
70 73 74 217 90,41
%
10. Mengungkapkan perasaan
terhadap pelajaran yang telah
dilakukan
65 70 72 207 86,25
%
11. Membuat kesimpulan rangkuman
hasil belajar yang telah dilakukan
70 72 75 217 90,41
%
12. Berdoa untuk menutup
pembelajaran
72 72 75 219 91,25
%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil partisipasi
siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibanding dengan siklus I
yaitu persentase keberhasilan siswa yang membaca doa dengan tenang
sebesar 94,16%; menunjukan sikap siap dan antusias dalam belajar
sebesar 93,75%; menyimak apersepsi yang disampaikan guru sebesar
87,08%; memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai sebesar 92,08%; menyimak penjelasan guru
mengenai kegiatan pembealajaran yang akan dilakukan yakni menulis
permulaan dengan menggunkana teknik latihan graphomotor sebesar
87,50%; memperhatikan guru ketika mencontohkan cara memegang
alat tulis dengan benar sebesar 88,33%; memperhatikan latihan
graphomotor yang dicontohkan oleh guru sebesar 88,75%; mengikuti
bimbingan dan arahan guru serta aktif dalam bertanya sebesar 92,25%;
mengerjakan tes kemampuan yang diberikan oleh guru sebesar
90,41%; mengungkapkan perasaan siswa terhadap pelajaran yang telah
dilakukan sebessar 86,25%; membuat kesimpulan rangkuman hasil
belajar yang telah dilakukan sebesar 90,41%; dan berdoa untuk
menutup pembelajaran sebesar 91,26%.
b. Analisis data hasil evaluasi siklus II
Hasil evaluasi unjuk kerja menulis permulaan melalui teknik
latihan graphomotor siswa kelas I SD Negeri 13 Curio Kecamatan
Curio Kabupaten Enrekang pada pasca tindakan siklus II sebagai
berikut:
1) Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang
berupa huruf abjad besar di lembar tugas adalah 93,75% dengan
total skor 75.
2) Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang
berupa huruf abjad kecil di lembar tugas adalah 87,50% dengan
total skor 70.
3) Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang
berupa suku kata di lembar tugas adalah 53,75% dengan total skor
43.
4) Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang
berupa kata di lembar tugas adalah 75,00% dengan total skor 60.
5) Hasil persentase siswa dalam menghubungkan titik-titik yang
berupa kalimat sederhana di lembar tugas adalah 56,25% dengan
total skor 45.
6) Hasil persentase siswa dalam menyalin huruf abjad besar di lembar
tugas adalah 75,00% dengan total skor 60.
7) Hasil persentase siswa dalam menyalin huruf abjad kecil di lembar
tugas adalah 65,00% dengan total skor 52.
8) Hasil persentase siswa dalam menyalin suku kata di lembar tugas
adalah 62,50% dengan total skor 50.
9) Hasil persentase siswa dalam menyalin kata di lembar tugas adalah
70% dengan total skor 56.
10) Hasil persentase siswa menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
adalah 52,50 dengan total skor 42.
Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Kemampuan Menulis Permulaan Pasca
Tindakan Siklus II
No Nama Siswa
Jenis
Kelamin
(L/P)
Skor Nilai Kategori
1 MAA L 34 85 Tinggi
2 MRi L 30 75 Tinggi
3 NAfr P 29 72.5 Tinggi
4 S L 28 70 Tinggi
5 DAN L 32 80 Tinggi
6 HKL P 31 77.5 Tinggi
7 H L 27 67.5 Sedang
8 IB L 31 77.5 Tinggi
9 MFS L 32 80 Tinggi
10 MHa L 28 70 Tinggi
11 MHu L 25 62.5 Sedang
12 MI L 30 75 Tinggi
13 MRa L 35 87.5 Tinggi
14 MZA L 28 70 Tinggi
15 NAS L 30 75 Tinggi
16 NAfi P 29 72.5 Tinggi
17 NH P 31 77.5 Tinggi
18 P L 26 65 Sedang
19 PS P 28 70 Tinggi
20 SC P 27 67.5 Sedang
Berdasarkan hasil evaluasi pasca tindakan siklus II dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar Bahasa Indonesia dalam kemampuan menulis
permulaan untuk kelas I SD Negeri 13 Curio Kecamatan Curio
Kabupaten Enrekang berada pada kategori tinggi. Hal ini terlihat
pada nilai rata-rata yang diperoleh seluruh siswa pada siklus II
adalah 73,85. Berikut ini diagram nilai rata-rata hasil tes
kemampuan pratindakan siklus II.
Gambar 4.3 Grafik tes kemampua Pra Tindakan Siklus II
2. Ditinjau dari segi ketuntasan belajar siswa kelas I SD Negeri 13
Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang dari 20 siswa,
terdapat 16 siswa (80%) dalam kategori tuntas, begitu juga dengan
siswa yang memperoleh kategori tidak tuntas juga terdapat 4 siswa
(20%).
3. Dilihat dari hasil persentase di atas maka dapat disimpulkan bahwa
hasil yang diperoleh siswa pada evaluasi pasca tindakan siklus II
mengalami peningkatan sehingga mencapai ketuntasan.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
KKM Tes Pasca Tindakan Siklus II
NILAI RATA-RATA HASIL TES KEMAMPUAN
PASCA TINDAKAN SIKLUS II
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
4. Refleksi Hasil Kegiatan Siklus II
Pada siklus II memperlihatkan beberapa kemajuan dibandingkan
dengan siklus I. Pada siklus II ini hasil observasi kinerja guru dan
partisispasi siswa mengalami peningkatan dibanding pada diklus I. Kinerja
guru disiklus II pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga perolehan rata-
rata telah mencapai persentase keberhasilan diatas 70% disetiap aspek
yang diamati. Bahkan terdapat 10 aspek yang memperoleh persentase
keberhasilan 100%. Sedangkan 2 aspek lainnya yaitu mengarahkan siswa
untuk mengikuti dan membimbing secara klasikal sebesar 92% dan
melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan perasaan dan
pendapat siswa sebesar 75%.
Hasil observasi partisispasi siswa pada siklus II dipertemuan
pertama, kedua dan ketiga dari 12 aspek yang diamatai rata-rata telah
mencapai 70%. Siswa telah dapat berpartisipasi dengan baik di setiap
aspek. Kepercayaan diri siswa sangat terlihat pada siklus II ini. Siswa
tampak tidak ragu-ragu dan terlihat antusias dalam mengikuti
pembelajaran menulis permulaan dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor.
Hasil tes pasca tindakan siklus II mengalami peningkatan
dibandingkan dengan siklus I. Perolehan nilai rata-rata siswa meningkat
dari 69,1 dengan kategori sedang menjadi 73,85 dengan kategori tinggi.
Sehingga pada siklus II ini nila rata-rata kemampuan menulis permulaan
siswa dikatan telah mancapai KKM sebesar 70 yang telah ditentukan. Pada
tes pasca tindakan siklus I terdapat 13 siswa (65%) dalam kategori tuntas,
begitu juga dengan siswa yang memperoleh kategori tidak tuntas juga
terdapat 7 siswa (35%). Sedangkan pada tes pasca tindakan siklus II
terdapat 16 siswa (80%) dalam kategori tuntas, begitu juga dengan siswa
yang memperoleh kategori tidak tuntas juga terdapat 4 siswa (20%).
Setelah melihat hasil refleksi pada siklus II dapat disimpulkan
bahwa peningkatan yang terjadi pada oasca tindakan siklus I dan pasca
tindakan siklus II sudah optimal. Sehingga tindakan akan diberhentikan
pada siklus II ini
C. Pembahasan
Melalui pembahasan ini akan diuraikan hasil belajar siswa kelas I SD
Negeri 13 Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang setelah menerapkan
teknik latihn graphomotor dalam menulis permulaan. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus.
Pembelajaran menulis permulaan yang dilakukan oleh guru yaitu
menghubungkan titik-titik dan menyalin huruf kapital, huruf kecil, kata, suku
kata dan kalimat sederhana. Hal tersebut sesuai dengan pendapat purwanto
(2000:25) yang mengemukakan bahwa strategipengajaran dimulai dari
mengeblat, menghubunkan titik-titik, menyalin dan dikte.
Melalui teknik latihan graphomotor secara bertahap dan berulang
kemampuan siswa dalam menulis menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sabarti Akhdiah dkk (1991:75) yang
menyatakan tujuan menulis permulaan adalah mampu menulis dengan jelas,
teliti dan mudah dipahami.
Teknik latihan yang digunakan terdiri dari beberapa komponen untuk
mengatasi masalah menulis permulaan siswa. Komponen-kompenen yang
diterapkan yaitu membuat garis horisontal dari kiri ke kanan dan dari kanan ke
kiri, membuat garis vertikal dari atas ke bawa dan daribawa ke atas, membuat
garis miring, membuat garis bergelombang, membuat bentuk-bentuk gambar
geometri dan gambar-gambar sederhana yang bertujuan untuk melatih
kelenturan tangan siswa dalam menulis.
Peningkatan yang terlihat pada siswa setelah diterapkan tindakan
adalah siswa menjadi lebih bersemangat karena teknik yang digunakan
dimodifikasi dengan kesukaan anak selain itu tekniknya juga praktis,
sederhana dan dalam penyampaiannya mudah dipahami oleh anak. Hal ini
sejalan dengan kelebihan teknik latihan graphomotor yang dikemukakan oleh
Ferry Ibrahim (2013: 22) bahwa kelebihan teknik latihan graphomotor adalah
sederhana, praktis, mudah dimodifikasi atau disesuaikan dengan kesukaan
anak, dan dalam penyampaiannya mudah untuk dipahami oleh anak.
Peningkatan kemampuan menulis permulaan dipengaruhi oleh kinerja
guru dan pertisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Pada kinerja guru
siklus I, guru sudah mampu memberikan pembelajaran menulis permulaan
dengan teknik latihan graphomotor sesuai dengan bahan ajar. Dari 12 aspek
yang diamati pada pertemuan pertama ada 1 aspek yang memperoleh skor 1
karena guru tidak melakukan tindakan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan, yaitu aspek melakukan refleksi kegiatan dengan cara
mengungkapkan perasaan dan pendapat siswa. Untuk memperbaiki
pembelajaran dipertemuan berikutnya guru harus berhati-hati dan fokus
terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Sehingga pada pertemuan kedua
dan ketiga mengalami peningkatan guru memperoleh masing-masing skor 3,
total frekuensi yang diperoleh adalah 7 dengan persentase keberhasilan 58%
dan masuk kategori sedang. Untuk 11 aspek lainnya yang diamati semua telah
mencapai persentase keberhasilan diatas 70%.
Hasil observasi kinerja guru pada siklus II dipertemuan pertama, kedua
dan ketiga. Persentase kinerja guru disemua aspek berada diatas 70%, bahkan
terdapat 10 aspek yang memperoleh persentase keberhasilan 100% dengan
kategori sangat tinggi. Diantaranya membuka pembelajaran dengan membaca
doa, mempersiapkan siswa untuk belajar, memberikan motivasi belajar pada
siswa, menyampaikan apersepsi sebelum pelajaran dimulai, guru
menyampaikan tujuan pembelajran, guru menjelaskan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan yakni menulis permulaan dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor, guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta teknik
menulis yang baik dan benar, guru bersama siswa membuat kesimpulan
rangkuman hasil belajra yang telah dilakukan, dan berdoa untuk menutup
pembelajaran.
Partisipasi siswa pada siklus I yang terdiri dari tiga kali pertemauan
menunjukan bahwa siswa telah mampu beerpartisipasi dengan baik. Hal ini
ditandai dengan perolehan persentase pada setiap aspek yang diamati rata-rata
telah mencapai 70%. Namun partisipasi siswa pada siklus I ini terdapat satu
aspek yang tidak mencapai 70% yaitu siswa mengungkapkan perasaan
terhadap pelajaran yang dilakukan. Pada pertemuan pertama total skor yang
diperoleh sebesar 19 karena terdapat satu siswa yang tidak hadir dan masing-
masing dari siswa yang hadir memperoleh skor 1 karena siswa tidak mampu
berpartisipasi pada aspek yang telah direncanakan tersebut. Pada pertemuan
kedua dan ketiga meningkat dengan total skor masing-masing 61 dan 65
sehingga frekuensi pada aspek ini sebesar 145 dengan persentase 61,44%
mausk pada kategori sedang.
Partisipasi siswa pada siklus II mengaklami peningkatan dibanding
dengan siklus I. Perolehan rata-rata dari 12 aspek yang diamati telah mencapai
70%. Pada siklus II siswa terlihat lebih percaya diri dan tidak ragu-ragu dalam
mengikuti pembelajaran menulis permulaan dengan menggunakan teknik
latihan graphomotor. Dari setiap aspek yang diamati siswa mampu
berpartisipasi dengan sedikit bantuan dari guru. Bahkan beberapa dari siswa
telah mampu berpartisispasi tanpa bantuan dari guru dibeberapa aspek.
Peningkatan kemampuan menulis permulaan siswa dapat diketahui
dari hasil tes pasca tindakan siklus I dan siklus II. Pada pasca tindakan siklus I
nilai rata-rata kemampuan menulis permulaan siswa mengalami peningkatan
dibandingkan dengan kemampuan awal. Saat pra tindakan siswa memperoeh
nilai rata-rata 65,35 dengan kategori sedang. Dari segi ketuntasan belajar
siswa, terdapat 12 siswa (60%) dalam kategori tuntas, begitu juga dengan
siswa yang memperoleh kategori tidak tuntas terdapat 8 siswa (40%).
Sedangkan pada pasca tindakan siklus I siswa memperoleh nilai rata-rata
69,10 dengan kategori sedang. Dari segi ketuntasan belajar siswa, terdapat 13
siswa (65%) dalam kategori tuntas, begitu juga dengan siswa yang
memperoleh kategori tidak tuntas juga terdapat 7 siswa (35%). Namun
peningkatan yang terjadi pada kemampuan menulis permulaan belum optimal
karena peningkatan kemampuan menulis permulaan belum mencapai kategori
tinggi karena nilai rata-rata siswa berada dibawah KKM. Dan pembelajaran
belum mencapai ketuntasan secara klasikal yaitu sebesar 80% dari 20 siswa
yang telah ditentukan. Oleh sebab itu, peneliti dan guru memutuskan untuk
melakukan tindakan siklus II dengan beberapa perbaikan. Dengan
memberikan teknik latihan graphomotor yang lebih bervariasi dan diberikan
secara bertahap.
Pada pertemuan pertama teknik graphomotoro yang diberikan yakni
menarik garis horisontal, vertikal dan garis miring dengan lebih banyak
variatif. Dilanjutkan dengan memberikan latihan menghubungkan titik-titik
dan menyalin huruf abjad kapital, abjad kecil, suku kata, kata, dan kalimat
sedehana. Pada pertemuan kedua teknik latihan graphomotor yang diberikan
yakni latihan menarik garis secara bergelombang dari satu gelombang sampai
gelombang berliku-liku dan latihan menarik garis hingga membentuk gambar
geometri. Dilanjutkan dengan meminta siswa memperkenalkan nama dan
menyebutkan hobynya kemudian meminta siswa menuliskan nama dan
hobynya tersebut. Pada pertemuan ketiga teknik latihan graphomotor yang
diberikan yakni, latihan menarik garis secara keseluruhan dengan bentuk yang
lebih rumit. Dilanjutkan dengan meminta siswa menyebutkan benda-benda
apa yang ada didalam kelas. Kemudian meminta siswa menuliskan nama-
nama benda yang telah disebutkan tersebut.
Hasil tes kemampuan pada pasca tindakan siklus II mengalami
peningkatan dibanding dengan pasca tindakan siklus I. hasil nilai rata-rata
yang diperoleh subjek pada siklus II yaitu sebesar 73,83 dengan kategori
tinggi. Dari segi ketuntasan belajar, terdapat 16 siswa (80%) dalam kategori
tuntas, begitu juga dengan siswa yang memperoleh kategori tidak tuntas juga
terdapat 4 siswa (20%).
Peningkatan yang dialami siswa menunjukan bahwa, nilai rata-rata
siswa telah mencapai kategori tinggi dan telah memenuhi standar KKM
sebesar 70 yang telah ditetapkan. Nilai individu hasil tes kemampuan
permulaan siswa telah memenuhi ketuntasan klasikal sebesar 80% yang telah
ditentukan. Hasil nilai yang telah dicapai siswa pada penelitian ini
menunjukan bahwa kemampuan menulis permulaan dengan menggunakan
teknik latihan graphomotor dinyataka berhasil karena sudah sesuai dengan
indikator keberhasilan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasrakan hasil penelittian dan pemebahasan maka dapat
disimpulkan bahwa teknik latihan graphomotor dapat meningkatkan
kemampuan menulis permulaan pada siswa kelas I SD Negeri 13 Curio
Kecamaatan Curio Kabupaten Enrekang. Teknik latihan graphomotor yang
dilakukan dalampenelitian ini adalah membuat garis garis horisontal, vertikal,
garis miring, garis bergelombang dan gabungan antara semua garis yang
dilakukan secara bertahap dan berulang sebelum kegiatan pemebelajaran
menulis permulaan dimulai. Materi pembelajaran menulis permulaan yang
diterapkan yaitu menghubungkan garis putus-putus dan menyalin pada huruf
abjad besar, abjad kecil, kata suku kata dan kalimat sederahana.
Peningkatan kemampuan menulis permulaan dapat ditinjau dari proses
dan hasil nilai yang diperoleh siswa mulai dari pratindakan, pasca tindakan
siklus I dan pasca tindakan siklus II. Sebelum dilakukannya penelitian, siswa
sering bermalas-malasan ketika pembelajaran menulis karena teknik
pembelajaran yang digunakan kurang menarik dan monoton. Namun setelah
diberikan tindakan, terdapat peningkatan pada siswa. Siswa lebih antusias dan
lebih termotivasi dalam belajar menulis.
Peningkatan kemampuan menulis permulaan juga terlihat ketika
pemberian tindakan siklus I dan siklus II. Pada pratindakan, kemampuan
menulis permulaan siswa memperoleh kategori rendah, nilai rata-rata siswa
adalah 65,35 dari segi ketuntasan klasikal terdapat 12 orang atau sebesar 60%
yang telah memenuhi standar KKM. Kemapuan menulis permulaan mengalami
peningkatan pada hasil tes pasca tindakan siklus I. Kemampuan menulis
permulaan siswa memperoleh kategori rendah, nilai rata-rata siswa meningkat
menjadi 69,10 dari segi ketuntasan klasikal juga meningkat terdapat 13 orang atau
sebesar 65% yang telah memenuhi standar KKM. Namun peningkatan
kemampuan menulis permulaan pada pasca tindakan siklus I belum memenuhi
indikator keberhasilan yang ingin dicapai sehingga perlu dilakukan tindakan
siklus II. Setelah diberikan tindakan siklus II terjadi peningkatan. Nilai rata-rata
kemapuan menulis permulaan siswa memperoleh kategori tinggi dengan nilai
sbesar 73,83. Dari segi ketuntasan terdapat 16 siswa atau 80% dalam kategori
tuntas.
Peningkatan yang dialami siswa sejalan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh ferry Ibrahim Arief (2013) dengan judul “Penerapan Latihan
Graphomotor dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Anak
Celebral Palsy di SLBD YPAC Bandung”. Hasil penelitian sama-sama
memberikan peningkatan positif bagi anak. Peningkatan menunjukan bahwa
penerapan teknik latihan graphomotor dinyatakan berhasil karena telah memenuhi
indikator keberhasilan yang ingin dicapai.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsa, peneliti memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi guru
Teknik latihan graphomotor diharapkan dapat dijadikan sebagaisalah satu
alternatif untuk meningkatkan pembelajaran menulis permulaan siswa kelas I SD
Negeri 13 Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang.
2. Bagi siswa
hendaknya siswa berlatihsecara berulang sebelum memulai pembelajaran
menulis agar tangan-tangan siswa tidak kaku dalam memegang alat tulis untuk
kepentingan menulis.
3. Bagi sekolah
hendaknyalatihan ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
mendukung upaya guru dalam pembelajaran menulis permulaan yang efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Ferri ibrahim, A. 2013. Penerapan teknik Latihan Gaphomotor dalam Meningkatkan
Kemampuan Menulis Permulaan Anak Celebral Palsy di SLB-D YPAC
Bandung. Skripsi Universitas Indonesia.
Mudhyahardjo, Redja. 2016. Pengantar Pendidikan. Jakarta. Rajawali Pers.
Muhadi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta. Shira Media.
Mulyono, Rahman, Abdul. 2003. Pendidika Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta. PT
Rineka Cipta.
Sabarti, Akhdiah. 1991. Bahasa Indonesia II. Jakarta. Depdikbud.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Kencana Perdana.
Silas, Daunglas. 2009. Graphomotor skills. Diakses dari
http://www.specialieducationalneeds.co.uk/graphomotor-skills.html. Pada
tanggal 20 juli 2019. Jam 10.30 WITA.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Runeka
Cipta.
Subadri, Dhian, Ameilya. 2016. Peningkatan Menulis permulaan Melalui Teknik
Latihan Graphomotor Pada Anak Cerebral Palsy di SLB Daya Ananda.
Yogyakarta. Cendekia.
Sudaryono, Gaguk, Margono dan Wardani, Rahayu. 2012. Penegembangan
Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Penelitian tindakan. Yogyakarta. Aditya Media.
Sumandoyo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Tadkiroatun, Musfirah. 2009. Menumbuhkan Baca-Tulis Anak Usia Dini. Jakarta. PT.
Grasindo.
Thorne, Glenda. 2006. Graphomotor Skills Why Some Kids Hate to Write. Diakses
dari http://www.cdl.org/articles/graphomotor-skills-why-some-kids-hate-to-
write/. Pada tanggal 20 juli 2019. Jam 11:00 WITA.
Triwiyanto, Teguh. 2015. Pengantar Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 9
Observasi keaktifan siswa
Nama : MAA Siklus : I (satu)
Hari/tanggal : Selasa, 26 November 2019 Pertemuan : 1 (pertama)
No. Komponen Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan awal
1. Siswa membaca doa dengan tenang
2. Siswa menunjukan sikap siap dan antusias untuk belajar
3. Menyimak apersepsi yang diberikan guru
B. Kegiatan inti
1. Siswa memerhatikan penjelasan guru mengenai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
2.
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai kegiatan
pemebelajaran yang akan dilkukan yakni menulis
permulaan dengan menggunakanteknik latihan
graphomotor
3. Siswa memperhatikan guru ketika mencontohkan cara
memegang alat tulis
4. Siswa memperhatikan latihan teknik graphomotor yang
dicontohkan oleh guru
5. Siswa mengikuti bimbingan dan arahan guru serta aktif
dalam bertanya
6. Siswa mengerjaka tes kemampuan yang diberikan oleh
guru
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4 : bila siswa mampu berpartisispasi tanpa bantuan guru
Skor 3 : bila siswa mampu berpartisipasi dengan sedikit bantua verbal dan non
verbal
Skor 2 : bila siswa mampu berpartisipasi dengan banyak bantuan verbal dan non
verbal
Skor 1 : bila siswa tidak mampu berpartisipasi
Observasi keaktifan siswa
Nama : MH Siklus : II (dua)
Hari/tanggal : Senin, 16 Desember 2019 Pertemuan : 2 (kedua)
C. Kegiatan akhir
1. Siswa mengungkapkan perasaan terhadap pelajaran yang
telah dilakukan
2. Membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar yang telah
dilakukan
3. Berdoa dan menutup pembelajaran
No. Komponen Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan awal
1. Siswa membaca doa dengan tenang
2. Siswa menunjukan sikap siap dan antusias untuk belajar
3. Menyimak apersepsi yang diberikan guru
B. Kegiatan inti
1. Siswa memerhatikan penjelasan guru mengenai tujuan
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4 : bila siswa mampu berpartisispasi tanpa bantuan guru
Skor 3 : bila siswa mampu berpartisipasi dengan sedikit bantua verbal dan non
verbal
Skor 2 : bila siswa mampu berpartisipasi dengan banyak bantuan verbal dan non
verbal
Skor 1 : bila siswa tidak mampu berpartisipasi
pembelajaran yang ingin dicapai
2.
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai kegiatan
pemebelajaran yang akan dilkukan yakni menulis
permulaan dengan menggunakanteknik latihan
graphomotor
3. Siswa memperhatikan guru ketika mencontohkan cara
memegang alat tulis
4. Siswa memperhatikan latihan teknik graphomotor yang
dicontohkan oleh guru
5. Siswa mengikuti bimbingan dan arahan guru serta aktif
dalam bertanya
6. Siswa mengerjaka tes kemampuan yang diberikan oleh
guru
C. Kegiatan akhir
1. Siswa mengungkapkan perasaan terhadap pelajaran yang
telah dilakukan
2. Membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar yang telah
dilakukan
3. Berdoa dan menutup pembelajaran
Observasi keaktifan siswa
Nama : S Siklus : II (dua)
Hari/tanggal : Kamis, 19 Desember 2019 Pertemuan : 3 (ketiga)
No. Komponen Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan awal
1. Siswa membaca doa dengan tenang
2. Siswa menunjukan sikap siap dan antusias untuk belajar
3. Menyimak apersepsi yang diberikan guru
B. Kegiatan inti
1. Siswa memerhatikan penjelasan guru mengenai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
2.
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai kegiatan
pemebelajaran yang akan dilkukan yakni menulis
permulaan dengan menggunakanteknik latihan
graphomotor
3. Siswa memperhatikan guru ketika mencontohkan cara
memegang alat tulis
4. Siswa memperhatikan latihan teknik graphomotor yang
dicontohkan oleh guru
5. Siswa mengikuti bimbingan dan arahan guru serta aktif
dalam bertanya
6. Siswa mengerjaka tes kemampuan yang diberikan oleh
guru
C. Kegiatan akhir
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4 : bila siswa mampu berpartisispasi tanpa bantuan guru
Skor 3 : bila siswa mampu berpartisipasi dengan sedikit bantua verbal dan non
verbal
Skor 2 : bila siswa mampu berpartisipasi dengan banyak bantuan verbal dan non
verbal
Skor 1 : bila siswa tidak mampu berpartisipasi
1. Siswa mengungkapkan perasaan terhadap pelajaran yang
telah dilakukan
2. Membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar yang telah
dilakukan
3. Berdoa dan menutup pembelajaran
Lampiran 5
hasil tes kemampuan awal menulis permulaan siswa
Nama : MRi
Kelas : I (satau)
No. Indikator Skor
1 2 3 4
1. Menghubungkan huruf abjad besar yang berupa
titik-titik di lembar tugas
2. Menghubungkan huruf abjad kecil yang berupa
titik-titik di lembar tugas
3. Menghubungkan suku kata yang berupa titik-
titik di lembar tugas
4. Menghubungkan kata yang berupa titi-titik di
lembar tugas
5. Menghubungkan kalimat sederhana yang
berupa titik-titik di lembar tugas
6. Menyalin huruf abjad besar di lembar tugas
7. Menyalin huruf abjad kecil di lembar tugas
8. Menyalin suku kata di lembar tugas
9. Menyalin kata di lembar tugas
10. Menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4: apabila siswa mampu mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar tanpa
bantuan dari guru
Skor 3: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar namun dengan
sedikit bantun dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 2: apabila siswa mampu mengerjakan tes kurang rapi tapi sudah benar.
Skor 1: apabila siswa tidak mampu mengerjakan tes dengan benar
hasil tes kemampuan awal menulis permulaan siswa
Nama : HKL
Kelas : I (satau)
No. Indikator Skor
1 2 3 4
1. Menghubungkan huruf abjad besar yang berupa
titik-titik di lembar tugas
2. Menghubungkan huruf abjad kecil yang berupa
titik-titik di lembar tugas
3. Menghubungkan suku kata yang berupa titik-
titik di lembar tugas
4. Menghubungkan kata yang berupa titi-titik di
lembar tugas
5. Menghubungkan kalimat sederhana yang
berupa titik-titik di lembar tugas
6. Menyalin huruf abjad besar di lembar tugas
7. Menyalin huruf abjad kecil di lembar tugas
8. Menyalin suku kata di lembar tugas
9. Menyalin kata di lembar tugas
10. Menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4: apabila siswa mampu mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar tanpa
bantuan dari guru
Skor 3: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar namun dengan
sedikit bantun dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 2: apabila siswa mampu mengerjakan tes kurang rapi tapi sudah benar.
Skor 1: apabila siswa tidak mampu mengerjakan tes dengan benar
Hasil tes kemampuan awal menulis permulaan siswa
Nama : P
Kelas : I (satau)
No. Indikator Skor
1 2 3 4
1. Menghubungkan huruf abjad besar yang berupa
titik-titik di lembar tugas
2. Menghubungkan huruf abjad kecil yang berupa
titik-titik di lembar tugas
3. Menghubungkan suku kata yang berupa titik-
titik di lembar tugas
4. Menghubungkan kata yang berupa titi-titik di
lembar tugas
5. Menghubungkan kalimat sederhana yang
berupa titik-titik di lembar tugas
6. Menyalin huruf abjad besar di lembar tugas
7. Menyalin huruf abjad kecil di lembar tugas
8. Menyalin suku kata di lembar tugas
9. Menyalin kata di lembar tugas
10. Menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4: apabila siswa mampu mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar tanpa
bantuan dari guru
Skor 3: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar namun dengan
sedikit bantun dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 2: apabila siswa mampu mengerjakan tes kurang rapi tapi sudah benar.
Skor 1: apabila siswa tidak mampu mengerjakan tes dengan benar
Lampiran 6
Hasil tes kemampuan menulis permulaan siswa pasca tindakan siklus I
Nama : MZA
Kelas : I (satau)
No. Indikator Skor
1 2 3 4
1. Menghubungkan huruf abjad besar yang berupa
titik-titik di lembar tugas
2. Menghubungkan huruf abjad kecil yang berupa
titik-titik di lembar tugas
3. Menghubungkan suku kata yang berupa titik-
titik di lembar tugas
4. Menghubungkan kata yang berupa titi-titik di
lembar tugas
5. Menghubungkan kalimat sederhana yang
berupa titik-titik di lembar tugas
6. Menyalin huruf abjad besar di lembar tugas
7. Menyalin huruf abjad kecil di lembar tugas
8. Menyalin suku kata di lembar tugas
9. Menyalin kata di lembar tugas
10. Menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4: apabila siswa mampu mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar tanpa
bantuan dari guru
Skor 3: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar namun dengan
sedikit bantun dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 2: apabila siswa mampu mengerjakan tes kurang rapi tapi sudah benar.
Skor 1: apabila siswa tidak mampu mengerjakan tes dengan benar
Hasil tes kemampuan menulis permulaan siswa pasca tindakan siklus I
Nama : NAS
Kelas : I (satau)
No. Indikator Skor
1 2 3 4
1. Menghubungkan huruf abjad besar yang berupa
titik-titik di lembar tugas
2. Menghubungkan huruf abjad kecil yang berupa
titik-titik di lembar tugas
3. Menghubungkan suku kata yang berupa titik-
titik di lembar tugas
4. Menghubungkan kata yang berupa titi-titik di
lembar tugas
5. Menghubungkan kalimat sederhana yang
berupa titik-titik di lembar tugas
6. Menyalin huruf abjad besar di lembar tugas
7. Menyalin huruf abjad kecil di lembar tugas
8. Menyalin suku kata di lembar tugas
9. Menyalin kata di lembar tugas
10. Menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4: apabila siswa mampu mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar tanpa
bantuan dari guru
Skor 3: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar namun dengan
sedikit bantun dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 2: apabila siswa mampu mengerjakan tes kurang rapi tapi sudah benar.
Skor 1: apabila siswa tidak mampu mengerjakan tes dengan benar
Hasil tes kemampuan menulis permulaan siswa pasca tindakan siklus I
Nama : MI
Kelas : I (satau)
No. Indikator Skor
1 2 3 4
1. Menghubungkan huruf abjad besar yang berupa
titik-titik di lembar tugas
2. Menghubungkan huruf abjad kecil yang berupa
titik-titik di lembar tugas
3. Menghubungkan suku kata yang berupa titik-
titik di lembar tugas
4. Menghubungkan kata yang berupa titi-titik di
lembar tugas
5. Menghubungkan kalimat sederhana yang
berupa titik-titik di lembar tugas
6. Menyalin huruf abjad besar di lembar tugas
7. Menyalin huruf abjad kecil di lembar tugas
8. Menyalin suku kata di lembar tugas
9. Menyalin kata di lembar tugas
10. Menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4: apabila siswa mampu mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar tanpa
bantuan dari guru
Skor 3: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar namun dengan
sedikit bantun dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 2: apabila siswa mampu mengerjakan tes kurang rapi tapi sudah benar.
Skor 1: apabila siswa tidak mampu mengerjakan tes dengan benar
Lampiran 7
Hasil tes kemampuan menulis permulaan siswa pasca tindakan siklus II
Nama : MFS
Kelas : I (satau)
No. Indikator Skor
1 2 3 4
1. Menghubungkan huruf abjad besar yang berupa
titik-titik di lembar tugas
2. Menghubungkan huruf abjad kecil yang berupa
titik-titik di lembar tugas
3. Menghubungkan suku kata yang berupa titik-
titik di lembar tugas
4. Menghubungkan kata yang berupa titi-titik di
lembar tugas
5. Menghubungkan kalimat sederhana yang
berupa titik-titik di lembar tugas
6. Menyalin huruf abjad besar di lembar tugas
7. Menyalin huruf abjad kecil di lembar tugas
8. Menyalin suku kata di lembar tugas
9. Menyalin kata di lembar tugas
10. Menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4: apabila siswa mampu mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar tanpa
bantuan dari guru
Skor 3: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar namun dengan
sedikit bantun dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 2: apabila siswa mampu mengerjakan tes kurang rapi tapi sudah benar.
Skor 1: apabila siswa tidak mampu mengerjakan tes dengan benar
Hasil tes kemampuan menulis permulaan siswa pasca tindakan siklus II
Nama : IB
Kelas : I (satau)
No. Indikator Skor
1 2 3 4
1. Menghubungkan huruf abjad besar yang berupa
titik-titik di lembar tugas
2. Menghubungkan huruf abjad kecil yang berupa
titik-titik di lembar tugas
3. Menghubungkan suku kata yang berupa titik-
titik di lembar tugas
4. Menghubungkan kata yang berupa titi-titik di
lembar tugas
5. Menghubungkan kalimat sederhana yang
berupa titik-titik di lembar tugas
6. Menyalin huruf abjad besar di lembar tugas
7. Menyalin huruf abjad kecil di lembar tugas
8. Menyalin suku kata di lembar tugas
9. Menyalin kata di lembar tugas
10. Menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4: apabila siswa mampu mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar tanpa
bantuan dari guru
Skor 3: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar namun dengan
sedikit bantun dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 2: apabila siswa mampu mengerjakan tes kurang rapi tapi sudah benar.
Skor 1: apabila siswa tidak mampu mengerjakan tes dengan benar
Hasil tes kemampuan menulis permulaan siswa pasca tindakan siklus II
Nama : MAA
Kelas : I (satau)
No. Indikator Skor
1 2 3 4
1. Menghubungkan huruf abjad besar yang berupa
titik-titik di lembar tugas
2. Menghubungkan huruf abjad kecil yang berupa
titik-titik di lembar tugas
3. Menghubungkan suku kata yang berupa titik-
titik di lembar tugas
4. Menghubungkan kata yang berupa titi-titik di
lembar tugas
5. Menghubungkan kalimat sederhana yang
berupa titik-titik di lembar tugas
6. Menyalin huruf abjad besar di lembar tugas
7. Menyalin huruf abjad kecil di lembar tugas
8. Menyalin suku kata di lembar tugas
9. Menyalin kata di lembar tugas
10. Menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4: apabila siswa mampu mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar tanpa
bantuan dari guru
Skor 3: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan rapi dan benar namun dengan
sedikit bantun dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 2: apabila siswa mampu mengerjakan tes kurang rapi tapi sudah benar.
Skor 1: apabila siswa tidak mampu mengerjakan tes dengan benar
Lampiran 2
Tes kemampuan awal menulis permulaan
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Waktu :
A. Menghubungkan titik-titik
1. Huruf capital
A P Q G W
E Y R N B
2. Huruf kecil
F t a i q
E r y n b
3. Suku kata
Ma-kan
4. Kata
buku
5. Kalimat sederhana
Per-gi
sepatu
Ibu memasak di
dapur
Ani sedang
mencuci
B. Menyalin
1. Huruf kapital
Z W G H
N M F R
2. Huruf kecil
S e p q
V b m n
3. Suku kata
Me-nu-lis
Mem-ba-ca
4. Kata
Menyapu
Membaca
5. Kalimat sederhana
Ani menyapu di kelas …………………………………………………………………
Ani menyiram bunga di taman …………………………………………………………………………………………….
Lampiran 3
Instrumen observasi kinerja guru
Nama guru :
Hari/tanggal :
Siklus :
pertemuan :
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
No. Komponen Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan awal
1. Membuka pembelajaran dengan membaca doa
2. Mempersiapkan siswa untuk belajar
3. Memberikan motivasi belajar pada siswa
4. Menyampaikan apersepsi sebelum pelajaran dimulai
B. Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan tujuan pemebelajaran
2.
Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan yakni menulis permulaan dengan menggunkan
teknik latihan graphomotro
3. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta
teknik menulis yang baik
4. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor
5. Guru mengarahkan siswa untuk mengikuti dan membimbing
secara klasikal
C. Kegiatan akhir
1. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara
mengungkapkan perasaan dan pendapat siswa
2. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil
belajar yang telah dilakukan
3. Berdoa dan menutup pembelajaran
Skor 4 : bila guru melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan
Skor 3 : guru melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan
melakukan tindakan lain
Skor 2 : guru tidak melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan
namun melakukan tindakan lain
Skor 1 : guru tidak melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Lampiran 4
Instrumen keaktifan siswa
Nama :
Hari/tanggal :
Siklus :
Pertemuan :
No. Komponen Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan awal
1. Siswa membaca doa dengan tenang
2. Siswa menunjukan sikap siap dan antusias untuk belajar
3. Menyimak apersepsi yang diberikan guru
B. Kegiatan inti
1. Siswa memerhatikan penjelasangur mengenai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
2.
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai kegiatan
pemebelajaran yang akan dilkukan yakni menulis permulaan
dengan menggunakanteknik latihan graphomotor
3. Siswa memperhatikan guru ketika mencontohkan cara
memegang alat tulis
4. Siswa memperhatikan latihan teknik graphomotor yang
dicontohkan oleh guru
5. Siswa mengikuti bimbingan dan arahan guru serta aktif dalam
bertanya
6. Siswa mengerjaka tes kemampuan yang diberikan oleh guru
C. Kegiatan akhir
1. Siswa mengungkapkan perasaan terhadap pelajaran yang
telah dilakukan
2. Membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar yang telah
dilakukan
3. Berdoa dan menutup pembelajaran
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4 : bila siswa mampu berpartisispasi tanpa bantuan guru
Skor 3 : bila siswa mampu berpartisipasi dengan sedikit bantua verbal dan non verbal
Skor 2 : bila siswa mampu berpartisipasi dengan banyak bantuan verbal dan non
verbal
Skor 1 : bila siswa tidak mampu berpartisipasi
Lampiran 8
Observasi kinerja guru
Nama guru : H Siklus : I (Satu)
Hari/tanggal : Selasa, 26 November 2019 Pertemuan : I (Pertama)
No. Komponen Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan awal
1. Membuka pembelajaran dengan membaca do’a
2. Mempersiapkan siswa untuk belajar
3. Memberikan motivasi belajar pada siswa
4. Menyampaikan apersepsi sebelum pelajaran di mulai
B. Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan tujuan pemebelajaran
2.
Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
yakni menulis permulaan dengan menggunkan teknik latihan
graphomotro
3. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta
teknik menulis yang baik
4. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor
5. Guru mengarahkan siswa untuk mengikuti dan membimbing
secara klasikal
C. Kegiatan akhir
1. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapat siswa
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4 : bila guru melakukan tindakan sesuai dengan yang telah di rencanakan
Skor 3 : guru melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan melakukan
tindakan lain
Skor 2 : guru tidak melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan namun
melakukan tindakan lain
Skor 1 : guru tidak melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan
Observasi kinerja guru
Nama guru : H Siklus : I (Satu)
2. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil
belajar yang telah di lakukan
3. Berdoa dan menutup pembelajaran
Hari/tanggal : Senin, 9 Desember 2019 Pertemuan : 3 (ketiga)
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
No. Komponen Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan awal
1. Membuka pembelajaran dengan membaca do’a
2. Mempersiapkan siswa untuk belajar
3. Memberikan motivasi belajar pada siswa
4. Menyampaikan apersepsi sebelum pelajaran di mulai
B. Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan tujuan pemebelajaran
2.
Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
yakni menulis permulaan dengan menggunkan teknik latihan
graphomotro
3. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta
teknik menulis yang baik
4. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor
5. Guru mengarahkan siswa untuk mengikuti dan membimbing
secara klasikal
C. Kegiatan akhir
1. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapat siswa
2. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil
belajar yang telah di lakukan
3. Berdoa dan menutup pembelajaran
Skor 4 : bila guru melakukan tindakan sesuai dengan yang telah di rencanakan
Skor 3 : guru melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan melakukan
tindakan lain
Skor 2 : guru tidak melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan namun
melakukan tindakan lain
Skor 1 : guru tidak melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan
Observasi kinerja guru
Nama guru : H Siklus : II (dua)
Hari/tanggal : Kamis, 19 Desember 2019 Pertemuan : 3 (ketiga)
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
No. Komponen Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan awal
1. Membuka pembelajaran dengan membaca do’a
2. Mempersiapkan siswa untuk belajar
3. Memberikan motivasi belajar pada siswa
4. Menyampaikan apersepsi sebelum pelajaran di mulai
B. Kegiatan inti
1. Guru menyampaikan tujuan pemebelajaran
2.
Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
yakni menulis permulaan dengan menggunkan teknik latihan
graphomotro
3. Guru menjelaskan tentang cara memegang alat tulis serta
teknik menulis yang baik
4. Guru memberikan contoh latihan teknik graphomotor
5. Guru mengarahkan siswa untuk mengikuti dan membimbing
secara klasikal
C. Kegiatan akhir
1. Guru melakukan refleksi kegiatan dengan cara mengungkapkan
perasaan dan pendapat siswa
2. Guru bersama siswa membuat kesimpulan rangkuman hasil
belajar yang telah di lakukan
3. Berdoa dan menutup pembelajaran
Skor 4 : bila guru melakukan tindakan sesuai dengan yang telah di rencanakan
Skor 3 : guru melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan melakukan
tindakan lain
Skor 2 : guru tidak melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan namun
melakukan tindakan lain
Skor 1 : guru tidak melakukan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan
Lampiran 1
Lembar Teknik Latihan Graphomotor :
1. Latihan menarik garis horisontal
2. Latihan menatik garis vertikal
Latihan menarik garis miring
3. Latihan menarik garis gelombang
4. Latihan menarik garis dengan membetuk gambar geometri
5. Latihan menarik garis secara keseluruhan dengan bentuk yang lebih
rumit
Lampiran 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Negeri 13 Curio
Kelas/semester : I/1 (satu)
Tema/subtema : Tema 2 kegemaranku/subtema 3 gemar menggambar
Pembelajaran : 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
A. KOMPOTENSI INTI (KI)
1. Memahami penegtahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar,melihat,membaca) dan menyapa berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatanya, dan benda-benda
yang dijumpainyadi rumah dan di sekolah.
2. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASR
Bahasa Indonesia
2.1 Mengenal kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang
pensil, cara meletakan buku, jarak anatar meja dan buku, pemilihan tempat
yang tenang) yang benar.
2.2 Menulis permulaan dengan menghubungkan titik-titik dan menyalin di buku
tugas.
Matematika
3.6 Mengenal bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang dan lingkaran
C. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
2.1.1 Mendemonstrasikan cara duduk yang tepat dan cara memegang pensil
yang benar
2.1.2 Siswa dapat menuliskan huruf kapital, huruf kecil, suku kata, kata dan
kalimat sederhana dengan cara menghubungkan titik-titik dan menyalin di
buku tugas
Matematika
3.6.1 Siswa dapat mengenal bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang dan
lingkaran
D. MATERI
Persiapan menulis permulaan
Menulis permulaan
Bangun datar
E. METODE DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Metode : Penugasan, tanya jawab dan Ceramah
Pendekatan : PAKEM
Strategi : Cooperatif Learning
Teknik : Latihan Graphomotor
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
Pembukaan 1. Guru memberi salam pada awal pembelajaran
2. Siswa diajak berdo’a bersama dipimpin oleh
ketua kelas
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru menanyakan kabar siswa
5. Memberikan motivasi belajar kepada siswa
6. Melakukan apresepsi sebagai awal
komunikasi guru sebelum melaksanakan
kegiatan dengan menanyakan kegemaran
siswa
7. Guru menyampaikan tujuan pemebelajarn
yang akan dicapai pada kegiatan pembelajaran
15 menit
Kegiatan Inti Pertemuan Pertama
1. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan yakni menulis
permulaan dengan menggunakan teknik
latihan graphomotor
2. Guru menjelaskan tentang cara memegang
alat tulis serta teknik menulis yang baik dan
benar
3. Guru memberikan contoh latihan teknik
graphomotor yakni latihan menarik garis
horisontal, vertikal dan garis miring dari
segala arah.
4. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan
guru membimbing secara klasikal
5. Guru memberikan contoh menghubungkan
titik-titik sesui pola kemudiaan meminta siswa
menirukanya
6. Guru memberikan tes kemampuan
menghubungkan titik-titik sesuai pola (huruf
abjad kapital, huruf abjad kecil, suku kata,
kata dan kalimat sederhana.
Pertemuan kedua
1. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaranyang
akan dilaksanakan yakni menulis permulaan
dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor.
2. Guru menjelaskan tentang cara memegang
alat tulis serta teknik menulis yang baik dan
benar.
3. Guru memberikan contoh latihan teknik
graphomotor yakni latihan menarik garis
secara bergelombang mulai dari satu
gelombang sampai gelombang berliku-liku
4. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan
guru membimbing secara klasikal.
5. Guru memberikan contoh menyalin huruf
besar, huruf kecil dan suku kata kemudian
mengarahkan siswa untuk mengikutinya.
6. Guru memberikan tes kemampuan menulis
permulaan dengan menyalin huruf besar,
huruf kecil dan suku kata
Pertemua Ketiga
i. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaranyang
akan dilaksanakan yakni menulis permulaan
dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor.
j. Guru menjelaskan tentang cara memegang
alat tulis serta teknik menulis yang baik dan
benar.
k. Guru memberikan contoh latihan teknik
graphomotor yakni latihan membentuk
gambar geometri sederhana seperti segitiga,
persegi, peregi panjang dan lingkaran
dilanjutkan dengan teknik menarik garis
secara keseluruhan dengan bentuk yang lebih
rumit.
l. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan
guru membimbing secara klasikal
m. Guru memberikan contoh menyalin kata dan
kalimat sederhana kemudian mengarahkan
siswa untuk mengikutinya.
n. Guru memberikan tes kemampuan menyalin
kata dan kalimat sederhana.
Penutup 1. Melakukan refleksi kegiatan dengan cara
mengungkapkan perasaan dan pendapatnya.
2. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
rangkuman hasil belajar yang telah dilakukan.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
berdo’a dan salam
10 menit
G. PENILAIAN
1. Penilaian sikap
No. Komponen Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan awal
1. Siswa membaca doa dengan tenang
2. Siswa menunjukan sikap siap dan antusias untuk belajar
3. Menyimak apersepsi yang diberikan guru
B. Kegiatan inti
1. Siswa memerhatikan penjelasangur mengenai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
2.
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai kegiatan
pemebelajaran yang akan dilkukan yakni menulis permulaan
dengan menggunakanteknik latihan graphomotor
3. Siswa memperhatikan guru ketika mencontohkan cara
memegang alat tulis
4. Siswa memperhatikan latihan teknik graphomotor yang
dicontohkan oleh guru
5. Siswa mengikuti bimbingan dan arahan guru serta aktif dalam
bertanya
6. Siswa mengerjaka tes kemampuan yang diberikan oleh guru
C. Kegiatan akhir
1. Siswa mengungkapkan perasaan terhadap pelajaran yang
telah dilakukan
2. Membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar yang telah
dilakukan
3. Berdoa dan menutup pembelajaran
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4 : bila siswa mampu berpartisispasi tanpa bantuan guru
Skor 3 : bila siswa mampu berpartisipasi dengan sedikit bantua verbal dan non verbal
Skor 2 : bila siswa mampu berpartisipasi dengan banyak bantuan verbal dan non
verbal
Skor 1 : bila siswa tidak mampu berpartisipasi
2. Penilaian kemampuan
No. Indikator Skor
1 2 3 4
1. Menghubungkan huruf abjad besar yang berupa
titik-titik di lembar tugas
2. Menghubungkan huruf abjad kecil yang berupa
titik-titik di lembar tugas
3. Menghubungkan suku kata yang berupa titik-
titik di lembar tugas
4. Menghubungkan kata yang berupa titi-titik di
lembar tugas
5. Menghubungkan kalimat sederhana yang
berupa titik-titik di lembar tugas
6. Menyalin huruf abjad besar di lembar tugas
7. Menyalin huruf abjad kecil di lembar tugas
8. Menyalin suku kata di lembar tugas
9. Menyalin kata di lembar tugas
10. Menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor :
Skor 4: apabila siswa mampu mampu menerjakan tes dengan benar dan tanpa
bantuan dari guru
Skor 3: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan benar namun dengan sedikit
bantun dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 2: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan benar namun dengan banyak
bantuan dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 1: apabila siswa tidak mampu mengerjakan tes dengan benar
Perhitungan skor:
Nilai akhir = ∑
100
H. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media dan alat : Gambar teknik latihan graphomotor
Sumber : Buku guru
Makassar, 28 November 2019
Mahasiswa
RAHMAT JUFRI
NIM : 1054-917714
Mengetahui
Kepala Sekolah
NURHAINI, S. Pd.
Nip: 196512311989112009
Wali Kelas I
HADRAH S. Pd
Nip:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Negeri 13 Curio
Kelas/semester : I/1 (satu)
Tema/subtema : Tema 2 kegemaranku/subtema 3 gemar menggambar
Pembelajaran : 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
I. KOMPOTENSI INTI (KI)
3. Memahami penegtahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar,melihat,membaca) dan menyapa berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatanya, dan benda-benda
yang dijumpainyadi rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku berakhlak mulia.
J. KOMPETENSI DASAR
Bahasa Indonesia
2.1 Mengenal kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang
pensil, cara meletakan buku, jarak anatar meja dan buku, pemilihan tempat
yang tenang) yang benar.
2.2 Menulis permulaan dengan menghubungkan titik-titik dan menyalin di buku
tugas.
Matematika
3.6 Mengenal bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang dan lingkaran
K. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
4.1.1 Mendemonstrasikan cara duduk yang tepat dan cara memegang pensil
yang benar
4.1.2 Siswa dapat menuliskan huruf kapital, huruf kecil, suku kata, kata dan
kalimat sederhana dengan cara menghubungkan titik-titik dan menyalin di
buku tugas
Matematika
3.6.1 Siswa dapat mengenal bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang dan
lingkaran
L. MATERI
Persiapan menulis permulaan
Menulis permulaan
Bangun datar
M. METODE DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Metode : Penugasan, tanya jawab dan Ceramah
Pendekatan : PAKEM
Strategi : Cooperatif Learning
Teknik : Latihan Graphomotor
N. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
Pembukaan 8. Guru memberi salam pada awal pembelajaran
9. Siswa diajak berdo’a bersama dipimpin oleh
ketua kelas
10. Guru mengecek kehadiran siswa
11. Guru menanyakan kabar siswa
12. Memberikan motivasi belajar kepada siswa
13. Melakukan apresepsi sebagai awal
komunikasi guru sebelum melaksanakan
kegiatan dengan menanyakan kegemaran
siswa
14. Guru menyampaikan tujuan pemebelajarn
yang akan dicapai pada kegiatan
pembelajaran
15 menit
Kegiatan Inti Pertemuan Pertama
1. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan yakni menulis
permulaan dengan menggunakan teknik
latihan graphomotor
2. Guru menjelaskan tentang cara memegang
alat tulis serta teknik menulis yang baik dan
benar
3. Guru memberikan contoh latihan teknik
graphomotor yakni latihan menarik garis
horisontal, vertikal dan garis miring dengan
lebih banyak variatif.
4. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan
guru membimbing secara klasikal
5. Guru memberikan contoh menghubungkan
titik-titik sesui pola dan menyalin kemudiaan
meminta siswa menirukanya
6. Guru memberikan tes kemampuan
menghubungkan titik-titik dan menyalin
(huruf abjad kapital, huruf abjad kecil, suku
kata, kata dan kalimat sederhana)
Pertemuan kedua
7. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaranyang
akan dilaksanakan yakni menulis permulaan
dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor.
8. Guru menjelaskan tentang cara memegang
alat tulis serta teknik menulis yang baik dan
benar.
9. Guru memberikan contoh latihan teknik
graphomotor yakni latihan menarik garis
secara bergelombang dari satu gelombang
sampai gelombang berliku-liku dan latihan
menarik garis hingga membentuk gambar
geometri.
10. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan
guru membimbing secara klasikal.
11. Guru meminta siswa memperkenalkan nama
keluarga dan menyebutkan hobinya
12. Guru meminta siswa menuliskan nama dan
hobi masing-masing siswa.
Pertemua Ketiga
o. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaranyang
akan dilaksanakan yakni menulis permulaan
dengan menggunakan teknik latihan
graphomotor.
p. Guru menjelaskan tentang cara memegang
alat tulis serta teknik menulis yang baik dan
benar.
q. Guru memberikan contoh latihan teknik
graphomotor yakni latihan menarik garis
secara keseluruhan dengan bentuk yang lebih
rumit.
r. Siswa diarahkan untuk menirukan contoh dan
guru membimbing secara klasikal.
s. Guru meminta siswa menyebutkan benda-
benda apa yang ada dalam kelas.
t. Guru meminta siswa menuliskan nama-nama
benda yang telah disebutkan tersebut.
Penutup 4. Melakukan refleksi kegiatan dengan cara
mengungkapkan perasaan dan pendapatnya.
5. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
rangkuman hasil belajar yang telah dilakukan.
6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
berdo’a dan salam
10 menit
O. PENILAIAN
3. Penilaian sikap
No. Komponen Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan awal
1. Siswa membaca doa dengan tenang
2. Siswa menunjukan sikap siap dan antusias untuk belajar
3. Menyimak apersepsi yang diberikan guru
B. Kegiatan inti
1. Siswa memerhatikan penjelasangur mengenai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
2.
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai kegiatan
pemebelajaran yang akan dilkukan yakni menulis permulaan
dengan menggunakanteknik latihan graphomotor
3. Siswa memperhatikan guru ketika mencontohkan cara
memegang alat tulis
4. Siswa memperhatikan latihan teknik graphomotor yang
dicontohkan oleh guru
5. Siswa mengikuti bimbingan dan arahan guru serta aktif dalam
bertanya
6. Siswa mengerjaka tes kemampuan yang diberikan oleh guru
C. Kegiatan akhir
1. Siswa mengungkapkan perasaan terhadap pelajaran yang
telah dilakukan
2. Membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar yang telah
dilakukan
3. Berdoa dan menutup pembelajaran
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor
Skor 4 : bila siswa mampu berpartisispasi tanpa bantuan guru
Skor 3 : bila siswa mampu berpartisipasi dengan sedikit bantua verbal dan non verbal
Skor 2 : bila siswa mampu berpartisipasi dengan banyak bantuan verbal dan non
verbal
Skor 1 : bila siswa tidak mampu berpartisipasi
4. Penilaian kemampuan
No. Indikator Skor
1 2 3 4
1. Menghubungkan huruf abjad besar yang berupa
titik-titik di lembar tugas
2. Menghubungkan huruf abjad kecil yang berupa
titik-titik di lembar tugas
3. Menghubungkan suku kata yang berupa titik-
titik di lembar tugas
4. Menghubungkan kata yang berupa titi-titik di
lembar tugas
5. Menghubungkan kalimat sederhana yang
berupa titik-titik di lembar tugas
6. Menyalin huruf abjad besar di lembar tugas
7. Menyalin huruf abjad kecil di lembar tugas
8. Menyalin suku kata di lembar tugas
9. Menyalin kata di lembar tugas
10. Menyalin kalimat sederhana di lembar tugas
Petunjuk:
Berilah tanda () pada setiap kolom skor :
Skor 4: apabila siswa mampu mampu menerjakan tes dengan benar dan tanpa
bantuan dari guru
Skor 3: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan benar namun dengan sedikit
bantun dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 2: apabila siswa mampu mengerjakan tes dengan benar namun dengan banyak
bantuan dari guru secara verbal (ucapan) dan non verbal (tindakan)
Skor 1: apabila siswa tidak mampu mengerjakan tes dengan benar
Perhitungan skor:
Nilai akhir = ∑
100
P. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Media dan alat : Gambar teknik latihan graphomotor
Sumber : Buku guru
Makassar, 28 November 2019
Mahasiswa
RAHMAT JUFRI
NIM : 1054-917714
Mengetahui
Kepala Sekolah
NURHAINI, S. Pd.
Nip: 196512311989112009
Wali Kelas I
HADRAH S. Pd
Nip:
Lampiran 11
Dokumentasi Penelitian
RIWAYAT HIDUP
Rahmat Jufri. Dilahirkan di Buntu Randan, Desa Curio
Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang pada tanggal 01
Januari 1997, dari pasangan Ayahanda Jufri dengan Ibunda
Fatimah. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2002 di SD
Negeri 13 Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang dan
tamat pada tahun 2008, tamat MTs Al-Hikmah Parombean
tahun 2011 dan tamat SMA Negeri 1 Alla tahun 2014. Pada tahun yang sama (2014),
penulis melanjutkan pendidikan pada Program Strata Satu Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universita
Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2020.
top related