peningkatan keterlibatan siswa dengan media lks … · menekankan penguasaan materi. ... dalam...
Post on 03-Mar-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA DENGAN MEDIA LKS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA
KELAS V SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Yuana Suparwati
NIM : 071134073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Penulisan skripsi ini kupersembahkan kepada yang kucintai dan kubanggakan:
- Kongregasi Suster-Suster Belaskasih dari Hati Yesus yang Mahakudus
(HK)
- Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto
Jangan melihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula melihat masa depan
dengan ketakutan; tetapi lihatlah disekitar kita dengan penuh kesadaran
(Sr. Yohanna, HK)
Vision without action is merely a dream
Action without vision just passes the time
Vision with action change the world
( Barker, Joel A)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Suparwati,Yuana. 2010. Peningkatan Keterlibatan Siswa dengan Media LKS, dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010
Skripsi S1. Yogyakarta : PGSD, FKIP, USD
Proses pembelajaran bahasa Indonesia di SD Kanisius Kalasan menunjukkan
gejala anak kurang aktif dan kurang terlibat dalam belajar karena guru terlalu menekankan penguasaan materi. Metode yang digunakan guru adalah metode ceramah sehingga anak tidak tahan lama dalam mengikuti pelajaran dan anak merasa cepat jenuh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam: (1) kemampuan bertanya, (2) kemmapuan menjawab pertanyaan, (3) mencatat pembelajaran, (4) mengajukan usul atau saran, (5) mengerjakan tugas secara tuntas, (6) membuat kesimpulan, (7) menyajikan hasil atau presentasi, (8) mengajukan kritik, (9) ikut serta dalam diskusi kelompok. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Kanisius Kalasan, Sleman yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 19 orang siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Penelitian dilakukan dengan Penelitian Tindakan Kelas. Data dikumpulkan melalui tehnik pengamatan dan dokumentasi. Proses pengumpulan data dibantu oleh ketua kelas. Adapun indikator keberhasilan penelitian ini adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, target yang akan ditetapkan 60% dari seluruh siswa di kelas V. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus: siklus I dan siklus II. Media yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah media LKS
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap indikator mengalami peningkatan. Semua indikator dalam keterlibatan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui media LKS rata-rata mencapai 73%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media LKS dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Suparwati,Yuana. 2010. Student Participation Improvement using KLS Media
in Indonesian Language Learning at Fifth Grade of Kanisius Elementary School, Kalasan Yogyakarta Second Semester in School Year 2009/2010 Skripsi S1. Yogyakarta : PGSD, FKIP, USD
An Indonesian Language Learning process in Kanisius Elementary School shows a phenomenon that students are lack active, lack participation in learning because teachers push students too much to master materials. The method that teachers use is a lecture method so students cannot stand too long to listen and follow the lessons and become bored.
The purpose of this survey is to raise the involvement of the students in the abilities of: (1) asking questions; (2) answering questions; (3) noting down the lessons given; (4) providing suggestions or ideas; (5) carrying out task completely; (6) making conclusions; (7) presenting a result; (8) submitting a critique, and (9) participating in discussions. The research subject of the survey is the 5th grade students of Kanisius Elementary School Kalasan, Sleman that have 30 students; 19 male students and 11 female students.
This survey is done by Class Action Survey. The data are collected through observation and documentation techniques. The process to collect the data is assisted by the Class Chief. The indicator of success in doing research is to have the students participate in the Indonesian language learning that can achieve a minimum of 60% from the whole student in the 5th grade. In the survey there are two cycles which are the first cycle and the second cycle. The media that is used is a LKS media.
The survey results showed that all indicators increased. All indicators in the student participation in Indonesian Language Learning that use LKS media reached 73% in average. Based on the result of the survey we can conclude that learning by using the LKS media can increase the student’s participation in the Indonesian language learning.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah yang Mahakasih yang telah
melimpahkan kebaikanNya melalui para dosen pembimbing dan semua orang yang
mendukung sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan. Skripsi ini Penelitian
berjudul “Peningkatan Keterlibatan Siswa dengan Media LKS dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Semester Genap
Tahun Pelajaran 2009/2010” disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses sampai pada dengan terselesaikannya skripsi ini penulis
mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Secara khusus penulis
menghaturkan syukur dan terima kasih yang mendalam kepada :
1. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku Kaprodi PGSD Univesitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan dosen pembimbing yang membimbing dengan penuh
kesabaran, memberi pandangan kritis dan sejak awal memberi dukungan dalam
penulisan skripsi ini dapat terselesaikan, dan telah memberikan ijin untuk
mengadakan penelitian.
2. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dengan penuh ketelitian, sabar, selalu menyediakan waktu dan
mempertajam isi dalam penulisan skripsi ini sampai selesai.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Ibu Patricia Agustin Ria Dewi, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kalasan
yang telah bersedia memberi tempat bagi saya untuk melakukan penelitian ini.
4. Kongregasi Suster-Suster Belaskasih dari Hati Yesus yang Mahakudus (HK) yang
telah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk menjalani
tugas studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Suster-Suster HK Kuwera yang telah mendukung dan mendoakan penulis untuk
bertekun dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-teman, sahabat, saudara dan siapa saja baik secara langsung maupun tidak
langsung telah ikut ambil bagian dalam penulisan skripsi ini.
Semoga kasih, dukungan dan bantuan yang telah anda berikan menjadi
pengalaman indah dan berharga bagi penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna. Harapan saya semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca khususnya bagi calon guru Sekolah Dasar maupun siapa saja di dalam
mengembangkan tugas pendidikan.
Yogyakarta………… 2010
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................. vii
ABSTRAK................................................................................................................. viii
ABSTRACT................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
DAFTAR ISI.............................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1
B. Batasan Masalah .............................................................................................. 4
C. Perumusan Masalah .............................................................................................. 5
D.Batasan Pengertian .............................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 6
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halaman
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................................. 8
B. Konsep Keterlibatan dalam Pembelajaran ............................................................ 10
1. Pengertian Keterlibatan.................................................................................. 10
2. Prinsip-prinsip Keterlibatan dalam Pembelajaran ......................................... 10
3. Ciri-ciri Keterlibatan dalam Pembelajaran .................................................... 11
4. Unsur-unsur Keterlibatan dalam Pembelajaran ............................................. 11
C. Media Pembelajaran............................................................................................. 13
1. Konsep-konsep Penting Media Pembelajaran ............................................... 14
a. Pengertian Media dalam PembelajaranBahasa Indonesia........................ 14
b. Manfaat Media dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia .......................... 15
c. Prinsip-prinsip Media Pembelajaran Bahasa Indonesia........................... 16
d. Kriteria Media dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia ........................... 17
e. Jenis-jenis Media dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia....................... 20
f. Peranan Media dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia........................... 22
2 Pengertian Pembelajaran dan Metode............................................................ 23
D. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ........................................................................ 25
1 Pengertian Lembar Kegiatan Siswa ............................................................... 25
2 Manfaat Penggunaan LKS dalam proses Belajar Mengajar .......................... 28
3 Fungsi Penggunaan LKS dalam Pembelajaran .............................................. 29
E. Pembelajaran Bahasa Indonesia ............................................................................ 30
1. Keterampilan Mendengarkan/Menyimak ...................................................... 30
2. Keterampilan Membaca ................................................................................. 32
3. Keterampilan Berbicara ................................................................................. 33
Halaman
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Keterampilan Menulis.................................................................................... 36
F. Hubungan Antara Media LKS dengan Keterlibatan Siswa ................................... 38
G. Hipotesis Tindakan .............................................................................................. 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Seting Penelitian .............................................................................................. 40
B. Rencana Tindakan .............................................................................................. 40
C. Data dan Pengumpulan Data ................................................................................. 44
D. Analisis Data ....................................................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan .............................................................................................. 50
B. Hasil Penelitian .............................................................................................. 64
C. Pembahasan .............................................................................................. 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 80
B. Saran .............................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 82
LAMPIRAN............................................................................................................... 84
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Silabus.................................................................................................................... 84
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................................... 87
3. Lembar Kegiatan Siswa ......................................................................................... 95
4. Keterlibatan Anak dalam Setiap Indikator pada Siklus ....................................... 105
5. Dokumentasi Kegiatan Belajar .............................................................................. 117
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting
yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah dasar. Hal ini terbukti dengan
diberikannya mata pelajaran Bahasa Indonesia sejak di bangku Sekolah Dasar
(SD) hingga lulus SMA. Dengan demikian diharapkan siswa mampu menguasai,
memahami dan dapat menerapkan keterampilan berbahasa yang mencakup
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dengan baik dan benar.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, menyimak mempunyai
pengertian suatu kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menafsirkan menilai dan mereaksi terhadap makna wacana lisan bila mengikuti
suatu kegiatan akan dengan sengaja dan dengan penuh perhatian akan memahami
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya. Berbicara mempunyai pengertian
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi dalam pembicaraan ada dialog antara satu
dengan lainnya. Membaca juga mempunyai pengertian perilaku seseorang yang
terpelajar untuk mencari ilmu. Dengan membaca seseorang akan memperoleh
wawasan baru, sedangkan menulis mempunyai pengertian suatu kegiatan untuk
menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan
aksara. Melalui menulis siswa dapat menuangkan gagasan-gagasan/ ide-ide yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ada dalam pikirannya sehingga mampu untuk membuat buku-buku yang dapat
diterbitkan di media masa.
Pembelajaran dengan menggunakan media sangat penting. Media dapat
membantu guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar secara menarik dan
mudah untuk dimengerti oleh siswa. Media dapat digunakan sebagai alat bantu
untuk pembelajaran anak didik demi tercapainya tujuan pembelajaran. Media
sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Namun demikian, kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan
bahwa siswa yang seharusnya aktif dalam belajar, bertanya, dan melakukan
kegiatan motorik namun sebagian besar hanya pasif, diam untuk mendengarkan
ceramah yang dilakukan oleh guru. Kemungkinan penyebabnya adalah
pembelajaran bahasa Indonesia cenderung bersifat hafalan penuh teori-teori
linguistik penggunaan buku paket sebagai buku wajib, serta penggunaan metode
yang tidak mengembangkan keterampilan berbahasa siswa (ceramah). Kegiatan
belajar mengajar di sekolah yang dilakukan guru khususnya guru Bahasa
Indonesia lebih menekankan pada penguasaan materi. Hal ini terlihat dari porsi
materi yang tercantum dalam buku paket lebih banyak diberikan dan diutamakan
oleh guru bahasa Indonesia sedang latihan berbahasa Indonesia yang sifatnya
lisan atau pun praktik memiliki porsi yang sedikit. Keberhasilan belajar
ditunjukkan dengan meningkatkan keterlibatan belajar siswa. Meningkatnya
keterlibatan sangat dipengaruhi oleh pembenaran dalam menyampaikan
pembelajaran. Guru harus banyak cara untuk memberikan agar anak dapat
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berinisiatif dan aktif, misalnya mengajukan pertanyaan dari guru maupun dari
teman, menjawab pertanyaan yang diajukan guru maupun dari teman, mencatat
materi pembelajaran, mengerjakan tugas secara tuntas dan lain-lain. Keterlibatan
siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD Kanisius Kalasan masih
belum memenuhi seperti standar yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari
kepasifan siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Kondisi tersebut
mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisi siswa, sumber belajar, media dan
metode pembelajaran yang kurang tepat.
Media perlu perhatian karena dapat digunakan sebagai alat untuk
perantara atau penghantar pesan. Menggunakan media anak dapat secara aktif
menerima pesan yang disampaikan oleh guru, sebagian besar dengan
menggunakan media anak dapat menangkap pesan dengan baik. Gunanya media
adalah pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi dalam belajar. Bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan
menguasai pembelajaran. Siswa akan lebih banyak melakukan aktivitas dalam
pembelajaran, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi melakukan
suatu aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan dan
memerankan. Dari uraian tentang kegunaan media peneliti menyimpulkan dengan
adanya media sangat berguna bagi peserta didik. Peserta didik dalam melakukan
pembelajaran dengan media akan lebih mudah mengerti, tujuan tercapai terlebih
lagi peserta didik banyak melakukan aktivitas dalam pembelajaran.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru perlu merencanakan
alternatif atau solusinya diduga dengan penggunaan media pembelajaran akan
memperkembangkan anak dalam keterlibatan di kelas. Penggunaan media LKS
adalah salah satu media yang menarik bagi siswa, karena dalam pembelajaran ini
anak dapat dengan bebas menuangkan ide atau gagasannya sendiri dalam lembar
LKS tersebut. Agar anak aktif terlibat guru mungkin dapat menggunakan media
LKS yang praktis, murah dan yang lebih penting bahwa guru mampu untuk
membuatnya. Dengan demikian siswa akan lebih mudah menyerap materi
pelajaran dan siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa
dapat dengan aktif mengerjakannya dengan menuangkan gagasan-gagasannya
sendiri melalui media Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Lembar Kegiatan Siswa
adalah media pembelajaran yang berisi materi pelajaran, laporan-laporan yang
berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan) atau kegiatan yang harus
dijawab dan dilakukan oleh siswa.
B. Batasan Masalah
Tidak mungkin mengatasi masalah yang terjadi di lapangan dalam
waktu singkat. Masalah ini terbatas pada kompetensi dasar mengungkapkan
pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi suatu
persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau wawancara menggunakan model
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran dengan memanfaatkan sarana pembelajaran alternatif media
Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk siswa kelas V SD Kanisius Kalasan.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, rumusan
permasalahan yang diajukan peneliti ini adalah: apakah pembelajaran melalui
media LKS dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam kompetensi dasar
mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan
menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau wawancara
dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Kanisius Kalasan
semester genap tahun ajaran 2009 / 2010?
D. Batasan Pengertian
Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan multi-
tafsir tentang istilah yang dipakai, peneliti memberikan batasan pengertian
sebagai berikut.
a. Keterlibatan siswa diartikan kegiatan siswa yang mau bertanya, mau
menjawab pertanyaan yang diajukan dari guru maupun dari teman, mencatat
materi pelajaran, mengerjakan tugas secara tuntas.
b. Media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran
seperti buku, film, slide dan sebagainya
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. LKS adalah media pembelajaran yang berisi materi pelajaran, laporan-laporan
yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan) atau kegiatan yang
harus dijawab dan dilakukan oleh siswa.
d. Pembelajaran media LKS adalah tindakan mengatur kegiatan-kegiatan, bahan
ajar, peralatan dan pedoman untuk memperlancar belajar dalam situasi formal.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah penggunaan media LKS
dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam kompetensi dasar mengungkapkan
pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi suatu
persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau wawancara dalam pembelajaran
bahasa Indonesia siswa kelas V SD Kanisius Kalasan semester genap tahun
pelajaran 2009/2010.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan pada manfaat
teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil penelitian tersebut menambah wawasan tentang salah satu model
pembelajaran, yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran.
2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
pertimbangan bagi sekolah. Penggunaan pendekatan kontekstual dengan
memanfaatkan LKS dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
bahasa Indonesia di kelas V, sebagai upaya dalam meningkatkan keterlibatan
siswa dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan masukan bagi para guru dalam melakukan pembelajaran dengan
menggunakan media LKS.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut ini hasil penelitian tentang media LKS yang pernah dilakukan
oleh Abdulah di SMP Negri 2 Sidoharjo. Penelitian yang dilakukan oleh Abdulah
merupakan penelitian lapangan dengan eksperimen yang menggunakan penelitian
populasi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIIB SMP Negri 2 Sidoharjo,
Sragen sebanyak 40 siswa dan jumlah sampel yang tak saling berhubungan yang
diberi mata pelajaran PAI. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan
metode ceramah. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode dokumentasi, observasi, treatmen dan metode tes untuk mengetahui hasil
dari proses belajar mengajar dengan menggunakan media LKS dan tanpa
menggunakan media LKS. Tujuan penelitian yang dilakukan Abdulah ini untuk
mengetahui efektivitas penggunaan media LKS. Hasil penelitian Abdulah dengan
menggunakan media LKS dan tanpa menggunakan media LKS.
1. Penelitian menggunakan media LKS
Penelitian dengan menggunakan media LKS a) siswa menunjukkan
keseriusan dalam mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS, b) siswa aktif
dalam proses pembelajaran, c) siswa senang bekerjasama dalam pembelajaran.
Peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator dan memberikan
klarifikasi kalau ada pernyataan yang siswa tidak bisa menjawab.Selanjutnya
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
o t telah diperoleh sebesar -0.207, sedangkan tabel t 2.71 dan 2.02. maka o t
lebih kecil dari pada tabel t pada taraf signifikan 1%.
2. Penelitian tanpa menggunakan media LKS
Penelitian yang tanpa menggunakan media LKS a) Siswa cenderung kurang
aktif, b) siswa kurang serius dalam proses pembelajaran, c) siswa terlihat
santai dalam belajar. Selanjutnya o t diperoleh lebih besar dari tabel t pada
taraf signifikan 1%. Dengan demikian hipotesa yang menyatakan ada
perbedaan antara kedua hasil pembelajaran dengan menggunakan media LKS
dan tanpa menggunakan media LKS. Abdulah menyimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif
dari pada tanpa menggunakan media LKS dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di SMP Negri 2 Sidoharjo, Sragen tahun 2008/2009.
Dengan keterangan yang dilakukan Abdulah bahwa menggunakan media
LKS dapat menjadi lebih efektif maka dengan demikian peneliti akan mencoba
meggunakan LKS dengan keterlibatan siswa. Aspek-aspek yang akan diteliti
adalah kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, mencatat materi
pembelajaran, mengajukan usul dan saran. Mengerjakan tugas secara tuntas,
membuat kesimpulan menyajikan hasil, mengajukan kritik dan ikut serta dalam
diskusi kelompok.
B. Konsep Keterlibatan dalam Pembelajaran
1 Pengertian Keterlibatan
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterlibatan siswa diartikan sebagai siswa berperan aktif sebagai
partisipan dalam proses belajar mengajar. Pada dasarnya keaktifan siswa
adalah keterlibatan siswa secara langsung baik fisik misalnya berani untuk
tampil didepan kelas dan mengerjakan tugas-tugas yang disampaikan oleh
guru. Keterlibatan secara mental emosional misalnya berani untuk bertanya,
menjawab pertayaan dan dapat mengatasi atau menyelesaikan masalah.
Keterlibatan secara intelektual dalam kegiatan pembelajaran misalnya
mengajukan usul atau saran, bisa membuat kesimpulan dan mengajukan
kritik. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari
berbagai bentuk seperti: perhatian, tindakan nyata dalam bentuk partisipasi
kegiatan belajar seperti memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru, (Nana Sudjana. 1989:28). Menurut Depdiknas dalam
Kamus Besar bahasa Indonesia partisipasi adalah perihal turut berperan pada
suatu kegiatan; keikutsertaan; peran serta.
2 Prinsip-prinsip keterlibatan dalam pembelajaran
Prinsip-prinsip pokok dalam belajar aktif Purnomo.(2006:7) adalah Siswa
sebagai subjek pembelajaran aktivitas kelas dilaksanakan oleh siswa bukan
guru. Dalam pembelajaran dilakukan oleh guru dan siswa melakukan sesuatu.
Pembelajaran berorientasi kelompok supaya siswa dapat melakukan secara
aktif dan ikut terlibat didalamnya dalam menuangkan ide-ide atau gagasan-
gagasan. Pembelajaran dengan variasi menggunakan model belajar auditori,
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
visual, dan kinestik. Guru bukan satu-satunya sumber pengetahuan dan
pengalaman karena melalui membaca atau pengalaman yang lain siswa juga
mendapatkan pengetahuan misalnya dengan penciptaan komunikasi multi
arah, pembelajaran dengan melibatkan seluruh pikiran, emosi, dan tubuh.
Pembelajaran haruslah menyenangkan, ancangan fisik bebas, leluasa, dan
variatif serta pembelajaran dengan aktivitas berkreasi.
3 Ciri-ciri keterlibatan dalam pembelajaran
Suasana belajar aktif Purnomo.(2006:8) adalah sebagai berikut:
“Memberi siswa pengalaman melakukan kegiatan, menginteraksikan siswa
satu sama lain, mengembangkan komunikasi baik lisan maupun tulisan dan
memberi kesempatan kepada siswa untuk refleksi”
4 Unsur-unsur keterlibatan dalam pembelajaran
Terdapat dalam partisipasi (Suryosubroto dalam tim pudi dikdasmen
lemlit UNY). Keterlibatan siswa dalam segala kegiatan yang dilaksanakan,
kemauan siswa untuk berinisiatif dan berkreasi dalam kegiatan-kegiatan yang
dilaksanankan. Sifat-sifat dari partisipasi (Suryosubroto dalam tim pudi
dikdasmen lemlit UNY) adalah adanya kesadaran dari siswa, tidak ada unsur
paksaan, siswa merasa ikut memiliki.
Djamarah (dalam tim pudi dikdasmen lemlit UNY) mengatakan
bahwa semua siswa harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi memberi
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sumbangan pikiran. Usaha yang perlu dilakukan oleh seorang guru adalah (1)
Secara berhati-hati meminta pandangan siswa yang kurang berpartisipasi tanpa
harus memalukan atau tanpa mengejek. (2) Mencegah kegaduhan sehingga
pembicaran salah seorang siswa dapat didengarkan oleh semua siswa. (3)
Meminta persetujuan sementara untuk tidak menemui jalan buntu dan
memperluas wawasan. (4) Meningkatkan pemberian komentar siswa terhadap
pendapat siswa lain sehingga interaksi siswa dapat terlaksana.
Guru sebagai pendidik membuat pembelajaran menjadi yang
menyenangkan. Ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan yaitu siswa dapat
belajar dengan tidak ada rasa takut, sesuai dengan minat siswa, siswa melakukan
dengan tidak terpaksa tetapi dengan kemauannya sendiri, siswa ikut terlibat
secara aktif dengan seluruh pribadinya dan terlebih anak melakukan dengan
senang hati. Dengan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan siswa dengan
sendirinya akan berperan melakukan baik dan tidak merasa terpaksa. Keterlibatan
siswa dalam belajar dapat membuat kreatif, karena guru bukan satu-satunya
sumber pengetahuan dan pengalaman. Siswa mendapatkan pengalamam melalui
orang tua, lingkungan dimana ia tinggal atau membaca baik buku maupun dari
teknologi yang semakin canggih. Peran guru di sini adalah guru sebagai fasilitator
yang memberikan fasilitas apa yang dibutuhkan siswa dan mengarahkan bagi
siswa yang kurang aktif atau kurang berpartisipasi agar dalam pembelajaran dapat
lebih menggembirakan, menyenangkan dan bermakna bagi anak.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan melihat hasil penelitian tersebut diatas yang dilakukan oleh
sekolah SMP Negeri 2 Sidoharjo melalui media LKS siswa dapat meningkatkan
prestasi dan efektif dalam belajar , maka dengan itu peneliti akan melakukan
kegiatan pembelajaran dengan melibatkan keaktifan siswa melalui media LKS.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kenal dengan 4 (empat)
aspek keterampilan, seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan yaitu
keterampilan bahasa yang perlu dikuasai oleh siswa yaitu
mendengarkan/menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Empat keterampilan
ini sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Namun penulis disini tidak
akan membahas ke empat aspek ini karena penulis hanya berfokus pada
keterlibatan siswa yang terbatas pada kompetensi dasar mengungkapkan pikiran,
pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi suatu persoalan,
menceritakan hasil, pengamatan atau wawancara.
C. Media Pembelajaran
Media pembelajaran digunakan antara pendidik dan peserta didik.
Sebagai pendidik menginginkan dalam proses pembelajaran peserta didik mampu
menangkap apa yang diberikan oleh pendidik. Maka untuk menarik dan
memudahkan siswa agar siswa cepat untuk menangkap apa yang diberikan,
pendidik/guru menggunakan media pembelajaran. Dengan media pembelajaran
pesan yang disampaikan guru dapat dengan mudah diterima oleh siswa dan tujuan
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang diharapakan guru dan siswa akan tercapai dengan baik. Media pembelajaran
akan tercapai jika proses pembelajaran dapat membantu peserta didik sesuai
dengan minat peserta didik.
1. Konsep- Konsep Penting Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harafiah
berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa arab media adalah
pengantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam
pengetahuan ini guru , buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses
dan meyusun kembali informasi visual atau verbal. Menurut Udin (1997;53)
dalam proses pembelajaran, media dapat diartikan sebagai berikut:
1) Teknologi pembawa pesan yang dapat di manfaatkan untuk keperluan
pembelajaran (Scharmm, 1997)
2) Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film,
slide dan sebagainya. (Briggs,1997)
3) Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk
teknologi dengan perangkat kerasnya ( NEA,1969)
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari uraian tentang beberapa pengertian media, dapat peneliti
simpulkan bahwa media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
diartikan, sebagai segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk proses
komunikasi, penanaman konsep, keterampilan maupun sikap.
Winkel (2007:17) menyatakan bahwa secara tradisional buku pelajaran, papan tulis, dan gambar dinding merupakan media pengajaran visual yang sering digunakan. Namun dewasa ini, media pengajaran telah mengalami perluasan yang pesat. Di samping itu buku pelajaran digunakan stensilan, foto kopi, buku kerja, kamus, majalah dan surat kabar: disamping papan tulis digunakan papan flannel, papan spidol, papan magnetis kertas lap yang besar; disamping gambar dinding digunakan papan pameran, model dan maket.
b. Manfaat Media
Untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang media pembelajaran
Sudjana dan Rivai dalam Arsyad (1996:24-25) yang mengemukakan manfaat
media pembelajaran dalam proses belajar yaitu
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa dan memungkinkannya menguasai tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.
Dari uraian tentang berupa manfaat media penelitian dapat
menyimpulkan bahwa dengan adanya media sangat bermanfaat bagi peserta didik.
Peserta didik dalam melakukan pembelajaran dengan media akan lebih mudah
mengerti tujuan tercapai terlebih lagi peserta didik banyak melakukan aktivitas
dalam pembelajaran.
c. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Sanjaya (2006:173) menyampaikan bahwa media pembelajaran benar-
benar dapat membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan yaitu
1) Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
2) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
3) Media yang digunakan harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi
siswa.
4) Media yang digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi.
5) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari uraian tentang prinsip-prinsip media dapat peneliti simpulkan
media yang digunakan oleh peserta didik atau guru, guru tersebut harus mampu
dalam menggunakannya sesuai dengan minat peserta didik dan efektif sehingga
tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
d. Kriteria Pemilihan Media dalam Pembelajaran
Menurut Dientj Borman Rumampuk (1998:19), ada beberapa kriteria
umum yang dapat dijadikan patokan dalam pemilihan media yaitu
1) Tujuan instruksional
Pemilihan media hendaknya dapat menunjang tujuan instruksional yang telah
disusun. Media diperoleh berdasarkan apa tujuan pembelajarannya.
2) Validitas
Media yang dipilih hendaknya valid, maksudnya media itu dapat digunakan
untuk mencapai suatu hasil belajar yang sebaik-baiknya dan efektif.
3) Kualitas visual
Hendaknya media yang dipilih itu sedapat mungkin kelihatan jelas, tepat dan
disertai penjelasan yang berarti sebanyak mungkin sehingga dapat memberi
kemampuan persepsi dan pengertian yang dimaksud. Dengan kata lain, media
harus menarik dan direncanakan untuk dapat membuat gerak mata yang
efektif. Media juga harus diberikan warna yang relevan dan menarik.
4) Kualitas pendengaran
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suara yang menyertai media sorot dan media rekaman seharusnya sesuai
dengan aslinya dan sedapat mungkin tepat dan suaranya bersih serta bebas
dari gangguan-gangguan.
5) Ciri-ciri respon
Media yang dipilih harus dapat memberikan respon secara terbuka dari siswa
agar guru dapat mengetahui apakah kegiatan belajar itu berhasil atau tidak.
6) Program yang terstruktur
Pemilihan media diusahakan supaya sejalan dengan program yang telah
tersusun.
7) Kesesuaian dengan kehendak siswa
Satu media dapat berhasil dengan baik dan efektif serta diterima oleh siswa
apabila relevan dengan kehendak mereka. Media harus diurut untuk
menghubungkan kebutuhan siswa terhadap pengalaman konkrit dan abstrak
8) Ketepatan waktu
Media yang harus dipilih harus cocok dengan waktu yang telah disediakan,
agar kegiatan belajar tidak terhalang oleh hambatan waktu yang tidak cukup.
9) Karakter siswa
Agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal, hendaknya media yang
dipilih disesuaikan dengan karakter siswanya seperti umur, gaya belajar dan
sebagainya.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10) Mudah diperbaiki
Sebaiknya media yang dipilih adalah media yang tidak mudah rusak dan
mudah diperbaiki.
11) Nilai praktis
Dalam memilih media, sebaiknya mempertimbangkan apakah media itu dapat
dipakai tanpa alat-alat hardware, apakah media tersebut membutuhkan sejenis
alat khusus tersebut membutuhkan tehnik dan keterampilan khusus.
12) Ketersediaan
Dalam memilih media, harus mempertimbangkan ketersediaan media
tersebut.
13) Keusangan
Dalam hal ini, yang perlu dipertimbangkan adalah apakah media itu masih
diproduksi atau tidak, atau telah ada alat baru yang lebih efektif dan efisien.
Jadi kriteria media tidak dilakukan asal-asalan saja, tetapi media
mempunyai peranan yang sangat penting. Maka kriteria media dibuat agar siswa
dapat terlibat secara aktif dan kreatif untuk dapat mengungkapkan gagasan-
gagasan atau ide-ide untuk dituangkan dalam lembar kegiatan siswa. Siswa dapat
berdiskusi secara terbuka, gembira tidak saling menguasai tetapi dapat saling
membantu antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam kelompok
sehingga dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar
tercapai pada tujuan yang telah direncanakan.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Jenis-Jenis Media
Menurut Andre Rinanto (1982:21) jenis-jenis media yang digunakan
dalam pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu media audio, media
visual dan media audio visual. Masing-masing media tersebut memiliki kelebihan
dan keterbatasan. Bentuk dari masing-masing media satu dengan yang lain
berbeda, sehingga pemakai media dapat memilih bentuk yang sesuai dengan
kebutuhannya.
1) Media Audio
Media audio adalah segala jenis media yang hanya bisa dinikmati dengan
indra pendengar. Media audio sendiri berfungsi sebagai penyalur pesan audio
dari sumber kepenerima pesan. Pesan dapat berupa lambang-lambang auditif
verbal, non verbal, maupun kombinasinya. Kelebihan dari media audio
adalah: meningkatkan komunikasi audio, mengembangkan kemampuan
apresiasi dan imajinasi yang cocok untuk pembelajaran bahasa musik dan
dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
Kelemahan dari media audio adalah: hanya menggunakan medium audio
saja, pengadaannya lebih mahal dan daya jangkaunya terbatas.
2) Media Visual
Media visual adalah semua media yang bisa dinikmati oleh indera mata dan
mampu menimbulkan rangsangan untuk berefleksi. Kelebihan dari media
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
visual adalah: harganya murah, mudah didapat dan digunakan, dapat
memperjelas suatu masalah, lebih realistik, dapat mengatasi keterbatasan
ruang dan waktu. Kelemahan dari media visual adalah: hanya menggunakan
medium saja, ukuran gambar sering kali kurang tepat untuk pembelajaran
dalam kelompok besar, memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan
serta kejelian guru dalam memanfaatkannya.
3) Media audio visual
Media audio visual adalah semua media yang dapat dinikmati dengan
menggunakan indera mata dan pendengaran. Kelebihan media audio visual
adalah: harganya murah, mudah didapat, mudah digunakan, dapat
memperjelas suatu masalah, lebih realistis, dapat membantu mengatasi
keterbatasan pengamatan serta dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Kelemahan audio visual adalah: ukuran gambar sering kali kurang tepat
untuk pengajaran dalam kelompok besar, memerlukan ketersediaan sumber
dan keterampilan dan kejelian guru untuk memanfaatkannya.
Dari uraian tentang jenis-jenis media, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa dalam proses pembelajaran jenis-jenis media juga sangat menentukan
supaya proses pembelajaran berjalan sesuai yang diharapkan peserta didik, maka
dipilih jenis media yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Jenis media
tidak harus mahal namun dapat terjangkau oleh guru dan lebih lagi agar mudah
didapat dan guru dapat menggunakannya. Selain itu peserta didik dengan adanya
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
media, mereka tidak hanya mendengarkan saja tetapi aktif dan terlibat di
dalamnya.
f. Peranan Media dalam Pembelajaran
Media sangat berperan dalam pembelajaran. Melalui media seperti
gambar dan poster dapat membantu siswa untuk merangsang menemukan ide atau
gagasan dalam kegiatan.
Tujuan mengajar di kelas bukan semata-mata transformasi pengetahuan, namun sebagai upaya pendidikan untuk menghasilkan manusia seutuhnya. Oleh karena itu guru harus memperhatikan hasil belajar yang langsung maupun tidak langsung. Hasil belajar yang langsung ialah hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran yang ditetapkan. Sedangkan hasil belajar yang tidak langsung dapat dinyatakan dalam bentuk kemandirian, sikap sosial,daya kreatif siswa, dan kemampuan siswa untuk bersaing secara sehat. (Basuki:93)
Karena itu guru harus berusaha menumbuhkan peran serta aktif siswa
dalam pelajaran yang diberikan. Namun upaya mengundang peran aktif ini sering
kali terlambat oleh cara dan kemampuan guru dalam mengelola kelas dan
keadaan pribadi siswa, seperti pemalu, tidak cukup keberanian, kurang gagasan
dan takut gagal. Dalam hal ini media seperti gambar, poster, model, peta,
permainan, film, rekaman video dapat membantu mengatasi hambatan tersebut.
Media dapat digunakan untuk merangsang diskusi diantara guru dengan siswa,
dan antara siswa dengan siswa serta dapat membantu menemukan gagasan untuk
mengawali kegiatan mengarang, bercerita, dan kegiatan kerja kelompok serta
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat dipakai sebagai sumber kegiatan belajar mandiri untuk melengkapi dan
memperkaya pengetahuan.
Dengan menggunakan peta kota tempat tinggalnya, seorang siswa bisa bercerita
tentang sekolah, rumah, dan tempat-tempat yang menarik perhatiannya di
sepanjang jalan yang ia lewati setiap hari. Dengan bantuan peta, dengan cepat ia
menunjukan jalan menuju pasar atau yang lain.
Jadi media sangat berperan dalam pembelajaran. Melalui media dapat
merubah suasana, siswa dapat berdiskusi antara siswa dengan siswa dan siswa
dengan guru. Siswa dapat menjawab pertayaan dengan media yang digunakan
dan tentunya dekat dengan siswa.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
sebagai sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan kata lain,
pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta didik agar belajar
dengan baik
Menurut Gagne and Briggs (1979) dalam Wens Tanlain (2007:24),
pembelajaran adalah suatu rangkaian kejadian yang mempengaruhi siswa
sedemikian rupa, sehingga proses belajarnya berlangsung dengan mudah. English
and English (1959) dalam Wens Tanlain (2007:24) juga menambahkan bahwa
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam pembelajaran adalah penyajian pengetahuan secara sistematik pada orang
lain.
Jadi, pembelajaran adalah proses penyajian pengetahuan secara
sistematik oleh pendidik pada para peserta didik sedemikian rupa sehingga proses
pembelajaran berlangsung dengan mudah dan tujuannya tercapai.
Macam-macam metode pembelajaran seperti a) Metode ceramah : metode
ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah dengan kombinasi metode yang
bervariasi. Mengapa disebut demikian, sebab ceramah dilakukan dengan
ditujukan sebagai pemicu terjadinya kegiatan yang partisipatif. Selain itu,
ceramah yang dimaksud adalah ceramah yang cenderung interaktif, yaitu
melibatkan peserta melalui adanya tanggapan balik atau perbandingan dengan
pendapat dan pengalaman peserta. Media pendukung yang digunakan, seperti
bahan serahan (handouts), transparansi yang ditayangkan dengan OHP, bahan
presentasi yang ditayangkan dengan LCD, dll. b) Metode diskusi: metode ini
bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/pengalaman
diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran(gagasan,
kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling
beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran
inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi. Diskusi biasanya digunakan
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode lainnya,
seperti: penjelasan (ceramah), curah pendapat, diskusi kelompok, permainan, dan
lain-lain. c) Metode curah pendapat: metode ini adalah suatu bentuk diskusi
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari
seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak
disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat, pendapat
orang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat
kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama
atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau
peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama.
D. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
1. Pengertian Lembar Kegiatan Siswa
LKS adalah media pembelajaran yang berisi materi pelajaran,
laporan-laporan yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan) atau
kegiatan yang harus dijawab dan dilakukan oleh siswa. LKS sangat baik
digunakan untuk membangkitkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran baik
dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk latihan pengembangan. LKS
adalah Lembar Kerja Siswa. Berwujud sebuah buku, seringkali tipis saja, dan
berisi kumpulan soal-soal mata pelajaran sekolah. Ada yang untuk Sekolah Dasar,
Sekolah Lanjutan Pertama, bahkan ada pula yang diperuntukkan Sekolah
Lanjutan Atas. Judul-judul buku LKS seringkali heboh dan mengesankan bahwa
dengan menggunakan LKS akan dapat dicapai prestasi yang luar biasa. Biasanya,
LKS dibuat atau diterbitkan oleh pihak swasta dan dijual di sekolah melalui guru
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mata pelajaran, tentu saja seijin pihak sekolah. Pengertian LKS yang
dikemukakan oleh Bulu (1993:8) yaitu “ Lembar Kerja Siswa (LKS) ialah lembar
kerja siswa yang berisi informasi dan perintah/instruksi dari guru kepada siswa
untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktik atau dalam
bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan”.
LKS dikatakan sebagai media belajar, karena dengan LKS siswa dapat
melaksanakan kegiatan belajar untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu LKS juga
mendorong siswa untuk mengolah sendiri bahan yang dipelajari atau bersama
dengan temannya dalam suatu bentuk diskusi kelompok. Suatu kegiatan belajar
yang menggunakan LKS memberikan kesempatan penuh kepada siswa untuk
mengungkapkan kemampuan dan keterampilan, didorong dan dibimbing berbuat
sendiri untuk mengembangkan proses berpikirnya. Anggapan yang dimaksud ini
tentu perlu dibuktikan kebenarannya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
dengan tujuan mendapatkan gambaran tentang ada tidaknya perbedaan
keterlibatan siswa yang diajar dengan menggunakan LKS dengan tidak
menggunakan LKS. Berdasarkan uraian diatas, maka ditentukan ruang lingkup
penelitian ini, yaitu penggunaan LKS dalam upaya peningkatan keterlibatan
belajar siswa dalam Lembar kegiatan siswa (LKS) dapat dianggap suatu media
atau alat pembelajaran, karena dipergunakan guru sebagai perantara dalam
melaksanakan kegiatan pengajaran untuk mencapai tujuan. Berikut ini contoh
format lembar LKS yang dapat diterapkan di Sekolah Dasar dapat di lihat pada
lampiran.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada kegiatan LKS yang diteliti adalah keterlibatan siswa, bagaimana
siswa dapat terlibat dalam pembelajaran, cara menyampaikan pendapat dan
keterlibatan dalam diskusi. Untuk mengatasi agar siswa dapat terlibat aktif maka
peneliti membuat agar siswa dalam diskusi mengerjakan secara pribadi kemudian
setelah selesai diungkapkan masing-masing anggota dalam kelompok. Dari
kegiatan itu peneliti melihat bagaimana emosional anak dalam menanggapi
dengan penuh antusias, kemudian dilihat dari kognitifnya atau segi
psikomotoriknya. Misalnya dalam LKS pada kegiatan I siswa membaca suatu
peristiwa atau suatu persoalan lalu menyebutkan. Siswa disini memerankan
tingkah laku dalam ranah kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, analisis,
sintesis dan evaluasi. Dalam pengetahuan ini mencakup ingatan akan hal-hal yang
pernah di pelajari dan disimpan dalam ingatan berupa fakta atau metode yang
diketahui. Contohnya menyebutkan , menjodohkan dan lain-lain. Kemudian anak
dapat memahami untuk menangkap makna dan arti dalam menguraikan isi pokok
dari suatu bacaan. Pada kegiatan II peneliti mengajak siswa pada ranah afektif.
Siswa menerima apa yang terjadi (penerimaan) dan kelanjutannya rela untuk
memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan serta dapat
memberikan penilaian terhadap sesuatu untuk membawa diri sesuai dengan
penilaian itu. Misalnya memberikan saran, menyatakan pendapat. Sedangkan
pada kegiatan III peneliti mengajak siswa pada ranah psikomotorik. Siswa disini
pada tingkah laku pada tingkat kesiapan. Setelah mengetahui, memahami dan
menerima siswa mulai menempatkan dirinya akan suatu gerakan atau rangkaian
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani atau mental,
contohnya mempertunjukkan apa yang akan dilakukan, membuat bagaimana agar
bumi ini tidak panas (mengurangi rumah kaca, penggunaan sepeda motor dsb).
2. Manfaat penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar
Menilik manfaatnya, LKS bisa digunakan sebagai sarana memacu
siswa untuk lebih memahami pelajaran di sekolah. Guru-guru pun sering
menggunakan soal-soal dalam LKS sebagai PR -pekerjaan rumah- untuk siswa.
Ada anggapan bahwa semakin banyak berlatih mengerjakan soal yang bervariasi
akan membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya. Sebagian besar dapat
dikatakan benar. Penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar dapat
memberikan peluang yang besar kepada siswa untuk memperoleh prestasi juga
keterlibatan belajar yang lebih baik. Selain itu dapat memberikan kesempatan
penuh kepada siswa untuk mengungkapkan kemampuan dan keterampilan untuk
berbuat sendiri dalam mengembangkan proses berpikirnya.
Manfaat penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar (Boediman
Hardjomarsono 1998: 28) adalah sebagai berikut
1. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami tugas pembelajaran yang
disajikan.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Menyediakan kegiatan pembelajaran dengan percobaan yang dikerjakan
sendiri oleh siswa.
4. Mengatasi kesulitan bahan sajian yang tidak tersedia dalam buku pelajaran.
5. Membantu siswa dalam mengembangkan konsep
6. Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui
kegiatan belajar
7. Melatih siswa dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
Manfaat menggunakan LKS ternyata sangat membantu siswa dalam
proses belajar, karena dalam proses kegiatan pembelajaran siswa sungguh dapat
terlibat dalam belajar. Di samping itu juga siswa dapat mengungkapkan
kemampuan dan keterampilan, menuangkan ide-ide dengan bebas untuk
melakukannya sendiri dalam mengembangkan proses berpikirnya.
3. Fungsi penggunaan LKS dalam pembelajaran
Dalam pembelajaran ada beberapa fungsi penggunaan LKS yaitu dari segi
siswa dan dari segi guru.
1. Dari segi siswa
Fungsi LKS adalah sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktik
maupun diluar kelas sehingga siswa berpeluang besar untuk mengembangkan
kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih keterampilan, memproses
sendiri untuk mendapatkan perolehannya.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Dari segi guru.
Melalui LKS, guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sudah
menerapkan metode “membelajarkan siswa” dengan kadar SAL (student
active learning) yang tinggi. Yang diberikan guru bukan dalam bentuk
jawaban atas pertanyaan siswa, tetapi berupa panduan bagi siswa untuk
memecahkan masalah.
E. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikenal 4 (empat) aspek
keterampilan bahasa yang perlu dikuasai oleh siswa yaitu mendengar, membaca,
berbicara dan menulis. Dua aspek yang pertama menentukan kemampuan
seseorang untuk memahami sebuah pesan berwujud teks / audiovisual, sementara
kedua aspek lainnya menentukan kemampuan seseorang memproduksi pesan
tersebut.
1. Keterampilan Mendengarkan/menyimak
Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa diantara
empat keterampilan bahasa lain seperti menulis, membaca dan berbicara.
Menyimak mempunyai pengertian suatu kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menafsirkan menilai dan mereaksi terhadap makna wacana
lisan bila mengikuti suatu kegiatan akan dengan sengaja dan dengan penuh
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perhatian akan memahami kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya. Menyimak
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang melibatkan aspek kognitif.
Informasi yang di terima penyimak tidak begitu saja dapat dipahami dan
ditindaklanjuti dengan cepat. Penyimak harus mengerahkan daya kognitifnya
untuk dapat menerima, mencerna, menganalisis dan memberikan respon atas hal-
hal yang disimaknya. Menyimak menjadi salah satu fokus pembelajaran dalam
kurikulum 2004. Hal ini terlihat dari standar kompetensi kajian bahasa Indonesia
untuk keterampilan menyimak.
Sebagai suatu keterampilan berbahasa, keterampilan menyimak
memberikan kontribusi yang tidak kecil untuk meningkatkan keterampilan
berbahasa lainnya. Khususnya keterampilan berbicara dan menulis . Melalui
keterampilan yang bersifat reseptif akan terserap sebanyak-banyaknya informasi
yang dibutuhkan oleh keterampilan berbicara dan menulis. Produktivitas kedua
keterampilan tersebut berhubungan erat dengan kemampuan menyerap atau
menyimak sebanyak- banyaknya informasi yang diperlukan. Mampu menyimak
dengan efektif, berarti akan banyak pengetahuan yang didapat demikian
sebaliknya, kurang mampu menyimak, berarti sedikit kemungkinan mempunyai
pengetahuan atau ilmu yang diperlukan oleh keterampilan lainnya. Banyak orang
mendefinisikan jika menyimak hampir sama artinya dengan mendengar. Namun
pada kenyataannya kegiatan tersebut, sangatlah jauh berbeda. Menurut pendapat
Tarigan (1994:27), “ Pada kegiatan mendengar mungkin si pendengar tidak
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memahami apa yang didengar”. Pada kegiatan mendengarkan sudah ada unsur
kesengajaan, tetapi belum diikuti unsur pemahaman karena itu belum menjadi
tujuan. Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan dan disertai
usaha untuk memahami bahan simakan. Oleh karena itu dalam kegiatan
menyimak ada unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan
unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak. Penilaiannya pun selalu terdapat
dalam peristiwa menyimak, bahkan melebihi unsur perhatian.
2. Keterampilan Membaca
Membaca merupakan suatu proses pembangun pemahaman dan teks
yang tertulis (Smith,1988:14) membaca merupakan suatu keterampilan yang
kompleks yang melibatkan serangkaian keterangan yang lebih kecil lainnya.
Dengan kata lain proses membaca adalah proses ganda, meliputi proses
penglihatan dan proses tanggapan. Sebagai proses penglihatan membaca
bergantung pada kemampuan melihat simbol-simbol. Proses membaca juga
meliputi identifikasi simbol-simbol bunyi dam mengumpulkan makna melalui
simbol-simbol tersebut. Membaca sebagai suatu proses yang melibatkan
penglihatan dan tanggapan untuk memahami bahan bacaan yang bertujuan untuk
memperoleh informasi dari teks yang tertulis. Membaca sendiri adalah satu dari
empat kemampuan pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari
komunikasi tulisan. Menurut Smith (1988:24) keterampilan berbicara dan
menulis termasuk aspek produktif sedangkan keterampilan mendengarkan dan
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membaca termasuk aspek reseptif dari bahasa. Keterampilan dasar membaca
bahasa Indonesia adalah kemampuan-kemampuan pokok dalam memahami
bahan-bahan bacaan tertulis atau bahasa cetak.
Dalam kegiatan membaca terjadi proses pengolahan informasi
masukan yang terdiri atas informasi visual dan informasi nonvisual. Informasi
visual merupakan informasi yang dapat diperoleh melalui indra penglihatan,
sedangkan informasi nonvisual merupakan informasi yang sudah ada dalam
benak si pembaca. Karena pembaca memiliki pengalaman yang berbeda-beda dan
mempergunakan pengalaman itu untuk menafsirkan informasi visual yang ada
dalam teks, makna teks akan berubah-ubah sesuai dengan pengalaman
penafsirannya. Membaca sebuah teks perIu memiliki berbagai macam
keterampilan. Keterampilan-keterampilan yang dimaksudkan adalah (a)
keterampilan mengenal huruf dan tanda baca, (b) keterampilan menghubungkan
huruf dan tanda baca dengan unsur-unsur linguistik, dan (c) keterampilan
menghubungkan antara huruf dan tanda baca dengan unsur-unsur linguistik dan
maknanya.
3. Keterampilan Berbicara
Berbicara mempunyai pengertian bercakap-cakap dengan orang lain.
Keterampilan berbicara menunjang keterampilan bahasa lainnya. Berbicara dan
menyimak merupakan kegiatan berbahasa lisan, dua-duanya berkaitan dengan
bunyi bahasa. Dalam berbicara seseorang menyampaikan informasi melalui suara
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau bunyi bahasa, sedangkan menyimak seseorang mendapat informasi melalui
ucapan atau suara. Berbicara dan menyimak merupakan dua kegiatan yang tak
dapat dipisahkan. Kegiatan berbicara selalu disertai dengan kegiatan menyimak,
demikian pula kegiatan menyimak akan didahului kegiatan berbicara. Kedua-
duanya sama-sama penting dalam komunikasi. Daerah cakupan berbicara
meliputi kegiatan komunikasi lisan sebagai contoh ceramah, berdebat, bercakap-
cakap, bertelepon, bercerita, berpidato, bertukar pikiran, bertanya, bermain peran,
wawancara, berdiskusi dan lain-lain. Berbicara merupakan keterampilan dalam
menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang lain. Penggunaan bahasa
secara lisan dapat pula dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhi berbicara langsung adalah penghafalan, intonasi, pilihan kata,
struktur kata dan kalimat, isi pembicaraan awal dan akhir pembicaraan.
Berbicara adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa. Aspek-
aspek keterampilan berbahasa lainnya adalah menyimak, membaca dan menulis.
Keempat aspek tersebut berkaitan erat antara berbicara dengan menyimak,
berbicara dengan membaca dan berbicara dengan menulis.
a) Hubungan berbicara dengan menyimak
Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda, namun berkaitan
erat dan tak terpisahkan. Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan
berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi dan berpadu
menjadi komunikasi lisan seperti bercakap-cakap, berdiskusi, bertelepon,
tanya jawab dan sebagainya. Kegiatan berbicara dan menyimak saling
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melengkapi, tidak ada gunanya orang berbicara bila tidak ada orang yang
menyimak. Tidak mungkin orang menyimak bila tidak ada orang berbicara.
Melalui kegiatan menyimak siswa mengenal ucapan kata, struktur kata dan
struktur kalimat.
b) Hubungan berbicara dengan membaca
Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat sarana dan fungsi. Berbicara
bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan yang berfungsi sebagi
penyebar informasi. Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan
berfungsi sebagai penerima informasi. Bahan pembicaraan sebagian besar
didapat melalui kegiatan membaca. Semakin sering orang membaca semakin
banyak informasi yang diperolehnya.
c) Hubungan berbicara dengan menulis
Kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif – ekspresif.
Kedua kegiatan berfungsi sebagai penyampai informasi. Melalui kegiatan
berbicara disalurkan melalui bahasa lisan, sedangkan penyampaian informasi
dan kegiatan menulis disalurkan melalui bahasa tulis. Informasi digunakan
dalam berbicara dan menulis diperoleh melalui kegiatan menyimak ataupun
membaca.
4. Keterampilan Menulis
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa.
Keterampilan ini berkaitan dengan keterampilan lain, yakni membaca. Dalam
kurikulum, keterampilan ini bisa diwujudkan dalam bentuk materi menulis.
Sebagaimana materi lainnya, materi ini pun seharusnya disajikan secara bertahap.
Karena menulis merupakan keterampilan lanjutan yang cukup kompleks, materi
yang diajarkan sebelumnya harus benar-benar dipahami dahulu oleh siswa.
Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa diakui oleh umum.
Menulis merupakan keterampilan yang mensyaratkan penguasaan bahasa yang
baik. Dalam belajar bahasa, menulis merupakan kemahiran tingkat lanjut. Semi
(1995:5) berpendapat bahwa pengajaran menulis merupakan dasar untuk
keterampilan menulis. Penulis sendiri berpandangan bahwa untuk menulis, siswa
harus menguasai kaidah tata tulis, yakni ejaan, dan kaidah tata bahasa. Di
samping itu, penguasaan kosakata yang banyak diperlukan pula.
Menulis sebagaimana berbicara, merupakan keterampilan yang produktif dan ekspresif. Perbedaannya, menulis merupakan komunikasi tidak bertatap muka (tidak langsung), sedangkan berbicara merupakan komunikasi tatap muka (langsung) (Tarigan,1994:2). Menurut Azies dan Alwasilah (1996:128), keterampilan menulis berhubungan erat dengan membaca. Hal ini diakui pula oleh Semi (1995:5). Semakin banyak siswa membaca, cenderung semakin lancar dia menulis. Dalam kaitan dengan menulis,siswa harus memiliki kemampuan dalam menggunakan ejaan, sebagai kaidah tata tulis. Ejaan yang sifatnya sangat teknis tidak perlu secara khusus diajarkan, mereka cukup mempelajarinya di rumah dengan dibekali buku pedoman. Sekali-sekali bisa juga siswa dilatih menggunakan ejaan.
Pengajaran keterampilan menulis secara intensif baru diberikan di
kelas 3 dan 4 dalam bentuk materi paragraf dan karangan. Di kelas 3, siswa
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperoleh matari paragraf, karangan bebas dengan tata tulisnya (ejaan). Secara
garis besar materi paragraf terdiri atas
(a) pengenalan paragraf secara umum;
(b) pengenalan paragraf deduktif;
(c) pengenalan paragraf induktif;
(d) pengenalan paragraf deduktif-induktif;
(e) pengenalan karangan bebas dengan jumlah paragraf terbatas.
Materi paragraf secara bertahap disajikan melalui pengenalan dan
pemahaman unsur yang membangun paragraf sampai pembuatan paragraf.
Rinciannya sebagai berikut:
(a) gagasan utama (topik) dan kalimat utama;
(b) gagasan penjelas dan kalimat penjelas;
(c) alat kohesi paragraf, yang meliputi kata ganti, kata kunci, kata hubung
(d) koherensi paragraf (keterkaitan dan kesinambungan gagasan);
(e) paragraf utuh.
Pembelajar berlatih menyusun paragraf secara bertahap dengan
urutan sebagai berikut:
(a) berlatih mengembangkan gagasan utama menjadi kalimat topik;
(b) berlatih mengembangkan gagasan penjelas menjadi kalimat penjelas;
(c) berlatih melengkapi paragraf dengan kalimat topik;
(d) berlatih menyusun paragraf dari kalimat yang tersedia;
(e) berlatih mengembangkan kalimat topik menjadi paragraf;
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(f) berlatih menulis paragraf secara utuh;
(g) berlatih menyusun karangan dari paragaraf yang ada;
(h) berlatih menyusun karangan secara utuh;
Dalam pengajaran materi menulis ini masih sering ditemukan kendala.
Kendala yang dimaksud adalah masih sering ditemukannya kesalahan menulis
kata, kesalahan menyusun kalimat, dan kesalahan penggunaan ejaan. Dengan cara
memeriksa hasil tulisan mereka dan menunjukkan kesalahan tersebut, kesalahan
ini sedikit-sedikit bisa dikurangi. Pengajar sering harus menjelaskan kembali
materi yang sudah diajarkan sebelumnya akibat terjadinya kesalahan dalam
proses kreatif ini.
F. Hubungan antara Media LKS dengan Keterlibatan Siswa
Media Lembar kegiatan siswa (LKS) adalah media pembelajaran yang
berisi materi pembelajaran, laporan-laporan yang berisi informasi maupun soal-
soal pertanyaan atau kegiatan yang harus dijawab dan yang dilakukan oleh siswa.
Media LKS dikatakan sebagai media belajar karena dengan media ini siswa dapat
melaksanakan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Melalui media LKS siswa
mempunyai tanggung jawab moral untuk menyelesaikan sesuatu tugas dan
terlebih lagi apabila guru memberikan perhatian penuh terhadap hasil pekerjaan
siswa dalam media LKS tersebut maka pembelajaran akan mengembangkan
kemandirian siswa.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan demikian siswa akan akan aktif terlibat secara langsung baik
fisik maupun mental. Misalnya dengan berani untuk tampil di depan kelas dan
mengerjakan tugas-tugas yang disampaikan guru, berani bertanya, menjawab
pertanyaan dan dapat mengatasi atau menyelesaikan masalah. Dari penjelasan
diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa siswa akan lebih tertarik dalam
meluangkan gagasan mereka melalui media LKS daripada tanpa menggunakan
media LKS. Dengan media LKS siswa secara langsung terlibat untuk mengisi
jawaban-jawaban yang ada pada media LKS.
G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah media LKS yang
digunakan dengan baik dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian : SD Kanisius Kalasan Yogyakarta
2. Subjek Penelitian : Siswa kelas V
3. Objek Penelitian : Keterlibatan siswa melalui media LKS dalam
pembelajaran bahasa Indonesia
4. Waktu Penelitian : Bulan Januari Tahun pelajaran 2009 /2010
B. Rencana Tindakan
1. Persiapan
2. Permintaan izin kepada kepala sekolah SD Kanisius KalasanYogyakarta
untuk:
a) Melaksanakan kegiatan penelitian di SD tersebut.
b) Melakukan pengamatan atau observasi pada siswa kelas V untuk memperoleh
gambaran sepintas mengenai siswa.
c) Melakukan wawancara pada guru kelas V untuk mengetahui gambaran
sepintas mengenai keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
d) Mengidentifikasi masalah yang meliputi
1 Analisis masalah
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Perumusan masalah
3 Perumusan hipotesis
4 Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus
5 Penyusunan silabus, RPP, LKS, dan instrumen penelitian
3. Rencana Tindakan
a. Siklus I
Siklus I akan dilakukan selama dua kali pertemuan dan masing-masing
pertemuan 2 JP @ 35 menit.
Siklus I pertemuan I proses kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia melalui
media LKS akan dilaksanakan dalam lingkungan kelas. Pada siklus pertama
pertemuan pertama akan digunakan LKS dengan kelompok besar.
Langkah-langkah kegiatan pembelajarannya:
1) Siswa membuat kelompok, terdiri dari 6 kelompok @5 orang.
2) Siswa menerima lembar kegiatan dan mendengarkan penjelasan guru cara
mengerjakan LKS.
3) Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok
4) Siswa melaporkan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Refleksi:
a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi
kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian khusus.
b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan
pada siklus berikutnya.
c. Menganalisis keterlibatan siswa dalam menggunakan media LKS.
d. Merancang proses pembelajaran untuk selanjutnya.
Siklus I pertemuan II pembelajaran bahasa Indonesia dengan media LKS akan
dilaksanakan dalam lingkungan kelas dikerjakan siswa dalam kelompok kecil.
Langkah-langkah kegiatan pembelajarannya:
1) Siswa membuat kelompok, terdiri dari 3 orang.
2) Siswa menerima lembar kegiatan dan mendengarkan penjelasan guru cara
mengerjakan LKS.
3) Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok.
4) Siswa melaporkan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.
5) Siswa mengajukan pertanyaan atau atau memberi usul serta saran.
Refleksi:
a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi
kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian khusus.
b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan
pada siklus berikutnya.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Menganalisis keterlibatan siswa dalam menggunakan LKS.
b. Siklus II
Siklus II pembelajaran bahasa Indonesia melalui media LKS akan
dilaksanakan di luar lingkungan kelas (halaman sekolah). Pada siklus II
pertemuan pertama menggunakan LKS dikerjakan kelompok besar.
Langkah-langkah kegiatan pembelajarannya:
1) Siswa mengadakan pengamatan di luar kelas atau di lingkungan sekolah.
2) Siswa menerima lembar kegiatan dan mendengarkan penjelasan guru cara
mengerjakan LKS
3) Siswa mengerjakan lembar kegiatan.
4) Siswa menceritakan hasil pengamatannya di depan kelas.
Refleksi:
a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi
kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian khusus.
b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan
pada siklus berikutnya.
c. Menganalisis keterlibatan siswa dalam menggunakan LKS.
Siklus II pertemuan II pembelajaran bahasa Indonesia melalui media LKS
dilaksanakan di luar lingkungan kelas (halaman sekolah). Kegiatan pada
pertemuan II ini siswa akan menggunakan LKS yang dikerjakan dalam
kelompok kecil.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah-langkah kegiatan pembelajarannya:
1) Siswa keluar kelas untuk mengadakan pengamatan di halaman sekolah.
2) Siswa mengamati salah satu bunga untuk dijadikan objek pengamatan.
3) Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara lisan yang diajukan guru
mengenai tanaman tersebut.
4) Siswa membuat sebuah karangan bebas sesuai tanaman yang mereka
amati.
Refleksi:
a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi
kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian khusus.
b. Menganalisis keterlibatan siswa dalam menggunakan LKS.
c. Menarik kesimpulan tentang keterlibatan siswa dalam menggunakan LKS
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
C Data dan Pengumpulan Data
a. Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bukti untuk
menyusun suatu informasi (Arikunto,1998:114). Menurut cara perolehannya data
dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data skunder. Data primer
yaitu data yang diperoleh dari sumber aslinya. Data skunder adalah data yang
diperoleh melalui perantara seperti melalui buku raport, papan statistik dan lain-
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lain. Berdasarkan hasil pengertian tersebut, maka data dalam penelitian ini berupa
data primer yaitu berupa hasil observasi langsung terhadap keterlibatan siswa.
Misalnya dalam mengajukan pertayaan kepada guru maupun temannya,
menjawab pertanyaan, mencatat dalam pembelajaran, mengajukan usul dan saran.
Mengerjakan tugas secara tuntas, membuat kesimpulan, menyajikan hasil atau
presentasi, mengajukan kritik dan ikut serta dalam diskusi kelompok.
b. Pengumpulan data
Untuk memperoleh data tersebut diperlukan teknik pengumpulan data yang
tepat. Dalam penelitian ini menggunakan data non tes.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Menyediakan lembar kerja siswa ( LKS )
2) Memberikan LKS keseluruh kelompok
3) Mengamati keterlibatan siswa dalam mengerjakan tugas
4) Mengidentifikasi kerterlibatan siswa dalam melakukan tugas berdasarkan
hasil observasi
c Instrumen penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang dipergunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya mudah dan hasilnya baik, dalam arti lebih
cermat, lengkap, sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,1998:151)
Menurut bentuknya instrumen dibedakan menjadi dua yaitu tes dan non tes.
Bentuk tes dapat berupa tes subyektif dan tes objektif. Sedang bentuk non tes
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat berupa skala bertingkat, wawancara, angket, observasi kuesioner dan lain-
lain (Arikunto 1987:52) Berdasarkan judul penelitian, jenis penelitian yang
peneliti lakukan merupakan penelitian deskriptif kualitatif untuk itu bentuk
instrumen dalam penelitian ini digunakan bentuk non tes.
Dalam penelitian ini ada satu data yang berkaitan dengan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran dalam menggunakan pendekatan kontekstual dengan
memanfaatkan LKS dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Data yang berkaitan dengan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia dapat diukur dengan menggunakan lembar pengamatan model terbuka.
Tabel 1
Pengamatan Keterlibatan Siswa Model Terbuka
Variabel
Terikat
Indikator Data Pengumpulan Instrumen
Keterlibatan a.Bertanya
b. Menjawab pertayaan
c. Mencatat pelajaran
d. Mengajukan usul atau saran.
e. Mengerjakan tugas secara tuntas
f. Membuat kesimpulan
g. .Menyajikan hasil (presentasi)
h. Mengajukan kritik
ii Ikut serta dalam diskusi kelompok
Jumlah yang terlibat Pengamatan Lembar
pengamatan
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengukur keterlibatan siswa dalam
pembelajaran adalah dengan menggunakan pengamatan observasi. Pengamatan
observasi ini ada beberapa aspek yang perlu diamati.
Aspek yang akan diamati adalah:
1. Mengajukan pertanyaan kepada guru maupun teman.
2. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru maupun dari teman.
3. Mencatat materi pembelajaran
4. Mengajukan usul atau saran.
5. Mengerjakan tugas secara tuntas
6. Membuat kesimpulan
7. Menyajikan hasil (presentasi)
8. Mengajukan kritik
9. Ikut serta dalam diskusi kelompok
Lembar pengamatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran
No Nama siswa Jenis Keterlibatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Fajar
2 Tuti
3 Intan
4 Beni
5 Putra
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Nama siswa Jenis keterlibatan
6 Susana
7 Ana
Dst
D. Analisis data
Setelah data yang dikehendaki terkumpul maka kegiatan analisis data
meliputi data keterlibatan siswa. Data ini dianalisis dengan menggunakan tabel
perbandingan data dari kondisi awal siklus I dan siklus ke II.
Kondisi awal keterlibatan belajar siswa dan kondisi akhir diharapkan adalah
sebagai berikut.
Tabel 2
Target Keterlibatan Siswa yang akan dicapai
No Variabel
terikat
Indikator Kondisi Awal
(%)
Kondisi pada
akhir siklus(%)
I II
Keterlibatan a. Bertanya
30 50 70
b. Menjawab pertanyaan 50 65 75
c.Mencatat materi pelajaran 60 70 75
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Mengajukan usul atau saran 10 30 65
No Variabel
terikat
Indikator Kondisi Awal
(%)
Kondisi pada
akhir siklus(%)
I II
e. Mengerjakan tugas secara
tuntas
50 70 75
f. Membuat kesimpulan 30 50 65
g. Menyajikan hasil 40 50 65
h. Mengajukan kritik 30 50 65
i. Ikut serta dalam diskusi
kelompok
30 60 70
Peningkatan keterlibatan
Pada setiap jenis keterlibatan dihitung jumlah siswa yang terlibat ( % ) dengan
rumus
N (%) = n x 100% N
n = Jumlah siswa yang terlibat.
N = Jumlah seluruh siswa.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan dua hal yaitu hasil penelitian siklus pertama dan kedua
serta pembahasan. Dalam pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak dua siklus dan
masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pelaksanaan
penelitian itu diuraikan sebagai berikut.
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Pertama
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan I
dilaksanakan pada hari/tanggal, Rabu 20 Januari 2010 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari/tanggal, Kamis 21 Januari 2010 dengan jumlah siswa yang
hadir 30 siswa. Kegiatan Perecanaan pelaksanaan penelitian dilaksanakan sebagai
berikut:
a) Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran (menyiapkan
silabus, RPP, dan LKS) dan perangkat penelitian (lembar pengamatan terhadap
siswa). Pada pertemuan pertama proses pembelajaran bahasa Indonesia melalui media
LKS akan dilaksanakan dalam ruang kelas. Pada siklus I pertemuan I akan dikerjakan
secara berkelompok besar (masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang).
Penekanan pembelajaran bahasa Indonesia pada keterlibatan dalam mengerjakan
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tugas. Dengan materi pokok yang akan dibahas adalah menanggapi suatu persoalan
atau masalah. Siswa disodorkan suatu masalah dan diminta untuk menanggapi
masalah tersebut.
b) Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran untuk Dua Pertemuan
Kegiatan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran yang berlangsung
selama dua kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam ruang kelas.
Pada pertemuan pertama diawali dengan penyampaikan apersepsi, materi yang akan
dibahas serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa. Kemudian peneliti
membagi siswa dalam 6 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 5
siswa. Setelah selesai membagi kelompok peneliti membagi Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) dan menjelaskan langkah-langkah atau cara mengerjakannya. Siswa diminta
untuk menanggapi persoalan atau masalah-masalah yang ada dalam bacaan pada
lembar kegiatan siswa. Selama siswa mengerjakan LKS peneliti memberikan
bimbingan sepenuhnya kepada masing-masing kelompok yang mengalami kesulitan
dalam mengerjakan LKS. Peneliti juga mengarahkan siswa untuk berani bertanya
jawab, berani memberikan pendapat, mengajukan usul atau saran dalam diskusi
kelompok. Setelah siswa mengerjakan LKS, secara sukarela mempersilahkan
kelompok untuk melaporkan hasil kerja kelompok didepan kelas dengan pembagian
tugas masing-masing anggota kelompok yakni salah satu siswa menyampaikan kata
pembuka atau pengantar, ada yang menyampaikan isi, menjawab pertanyaan dan
menyampaikan kata penutup. Hal ini dimaksud agar peneliti mengetahui kelompok
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mana yang berani dalam melaporkan hasil kerja kelompoknya. Dari 6 kelompok, 4
kelompok yang bersedia melaporkan hasil diskusi kelompoknya. Setelah kelompok
melaporkan hasil kerja kelompoknya kelompoknya peneliti memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk bertanya dan menanggapi hasil kerja kelompok pelapor.
Kegiatan pembelajaran diakhiri peneliti dengan membuat kesimpulan dan refleksi
bersama siswa.
Pada pertemuan kedua, diawali dengan apersepsi dan menyampaikan materi
apa yang akan dibahas serta tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. Pada
pertemuan kedua ini siswa membuat 10 kelompok yang masing-masing kelompok
terdiri dari 3 siswa. Peneliti membagi LKS dan menjelaskan cara mengerjakannya
serta mengajak siswa untuk mengerjakan LKS. Setelah siswa bergabung dalam
kelompoknya siswa diarahkan untuk menanggapi persoalan atau masalah melalui
bacaan pada LKS “ Ketika Bumiku Memanas”. Agar siswa semakin memahami
masalah atau persoalan tersebut, siswa diberi kesempatan membaca berulang-ulang.
Selama mengerjakan LKS, peneliti memberikan bimbingan kepada masing-masing
kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS. Peneliti juga
mengarahkan siswa untuk berani bertanya jawab, berani memberikan pendapat dan
usul atau saran dalam diskusi kelompok. Pada saat melakukan diskusi kelompok
peneliti melakukan pengamatan kepada masing-masing siswa dalam kelompok.
Setelah siswa mengerjakan LKS, peneliti mengajak masing-masing kelompok
untuk melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas dengan pembagian tugas
kepada masing-masing anggota kelompok yakni salah satu siswa menyampaikan kata
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembuka atau pengantar, salah satu siswa menyampaikan isi dan salah satu siswa
menyampaikan kata penutup. Setelah kelompok melaporkan hasil kerja
kelompoknya peneliti memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya
atau menanggapi hasil kerja kelompok pelapor. Kegiatan pembelajaran diakhiri
peneliti dengan membuat kesimpulan dan refleksi bersama siswa.
c) Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti mengamati bagaimana siswa melakukan tanya jawab,
menjawab pertanyaan ,bagaimana ikut berpartisipasi dalam kelompok dan bagaimana
siswa menanggapi persoalan atau masalah dan bagaimana siswa dalam memberikan
usul dan saran. Untuk membantu peneliti dalam mengamati aspek bertanya jawab
terhadap siswa, partisipasi siswa dalam kelompok serta kerjasama siswa dalam
kelompok peneliti meminta bantuan ketua kelas untuk mencatat nama-nama yang
bertanya. Pada siklus pertama ini peneliti memdampingi siswa secara penuh dan
melakukan pengamatan kepada masing-masing kelompok dalam mengerjakan tugas
pada lembaran LKS.
a. Data yang diperoleh
Data yang diamati oleh peneliti dalam pembelajaran ini adalah peneliti
mengamati keterlibatan dan aktivitas siswa ketika mengikuti pembelajaran
berlangsung. Adapun aspek-aspek yang diamati adalah pertama kemampuan
bertanya. Pada aspek kemampuan bertanya ini, yang diamati peneliti adalah
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada orang lain dan kemampuan
untuk menjawab pertanyaan orang lain. Kedua mengajukan usul atau saran. Pada
aspek ini, peneliti mengamati keaktifan siswa dalam menanggapi persoalan yang
telah diajukan dan memberikan cara bagaimana agar persoalan dapat teratasi dengan
baik dengan memberikan usul dan saran. Di samping itu, apakah siswa dapat
mengerjakan tugas secara tuntas dan dapat membuat kesimpulan. Ketiga, ikut serta
dalam diskusi kelompok atau partisipasi dalam kelompok. Pada aspek ini, peneliti
mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan kelompok dan partisipasi siswa
dalam kelompok. Pada aspek ini, diamati juga kemampuan siswa untuk saling
membantu dalam menyajikan hasil/presentasi dan mengajukan kritik.
Melalui kegiatan observasi langsung terhadap keterlibatan/keaktifan siswa
dalam pembelajaran maupun dalam mengajukan usul dan saran maka diperoleh data
sebagai berikut;
Tabel 3
Keterlibatan Siswa pada Siklus I
No Keterlibatan anak Jumlah yang terlibat %
1 Bertanya 18 60%
2 Menjawab pertanyaan 20 66%
3 Mencatat pembelajaran 23 76%
4 Mengajukan usul atau saran 10 33%
5 Mengerjakan tugas secara tuntas 22 73%
6 Membuat kesimpulan 16 53%
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Keterlibatan Siswa Jumlah yang terlibat %
7 Menyajikan hasil/presentasi 17 56%
8 Mengajukan kritik 16 53%
9 Ikut serta dalam diskusi kelompok 21 70%
b. Analisis Data
Dari tabel tersebut di atas, maka diperoleh data sebagai berikut:
Pada setiap jenis keterlibatan dihitung jumlah siswa yang terlibat (%) dengan N (%) =
n x 100%
N
n= Jumlah yang terlibat
N= Jumlah seluruh siswa
d) Refleksi
Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran secara langsung dan
pengamatan terhadap kemampuan bertanya siswa, menjawab pertanyaan, mencatat
pembelajaran, mengajukan usul atau saran, mengerjakan tugas secara tuntas,
membuat kesimpulan, mengajukan hasil/presentasi, mengajukan kritik dan ikut serta
dalam diskusi kelompok maka hasil refleksinya dapat diperoleh sebagai berikut;
1. Pada pertemuan pertama, peneliti mengajukan suatu persoalan/masalah yang
dapat ditanggapi oleh siswa. Namun banyak siswa yang kurang begitu berani
menanggapi persoalan/masalah tersebut. Mereka masih merasa malu untuk
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengungkapkan karena takut apa yang diungkapkan itu salah dan ditertawakan
oleh temannya. Apalagi dalam memberikan usul dan saran serta kritik, mereka
belum terbiasa seperti itu.
2. Dari perolehan data pada pertama, maka peneliti perlu melakukan usaha untuk
meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Maka melalui media LKS
peneliti memberikan bimbingan dan memotivasi siswa untuk berani bertanya dan
menjawab pertanyaan, berani mengajukan kritik, usul dan saran tanpa merasa
malu dan takut salah.
3. Berdasarkan hasil refleksi, peneliti berusaha agar lebih memberikan motivasi
pada siswa, supaya siswa tidak malu bertanya dan lebih berani untuk memberikan
usul/saran kepada kelompok lain.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Kedua
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal
27 Januari 2010 dengan jumlah siswa 30 siswa. Dalam kegiatan pembelajaran pada
siklus II peneliti tetap mengamati siswa dalam keterlibatan dalam diskusi.
a. Perencanaan Kegiatan
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran (menyiapkan
silabus, RPP, dan LKS) dan perangkat penelitian (lembar pengamatan terhadap
siswa). Pada pertemuan pertama proses kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia
melalui media LKS dilaksanakan di luar lingkungan kelas (halaman sekolah). Pada
siklus kedua pertemuan pertama dikerjakan secara berkelompok (kelompok besar 5
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang). Materi pokok yang akan dibahas adalah membuat laporan pengamatan. Siswa
melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekolah dan siswa disuruh mencatat hal-
hal pokok dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disediakan dalam LKS.
b. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran untuk Dua Pertemuan
Kegiatan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran yang berlangsung
selama dua kali pertemuan dimana kegiatan pembelajaran dilaksanakan diluar ruang
kelas (halaman sekolah). Dalam kegiatan ini siswa membentuk kelompok-kelompok.
Pada pertemuan pertama, diawali dengan penyampaian apersepsi (dengan
bertanya tempat-tempat umum apa saja yang pernah dikunjungi anak. Apa saja yang
diberitahukan atau dilaporkan kepada orang tua atau guru mengenai kunjungan
tersebut) dan materi yang akan dibahas serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai
siswa. Pada kegiatan pembelajaran ini siswa secara berkelompok melakukan
pengamatan terhadap lingkungan SD Kanisius Kalasan. Peneliti membagi siswa
dalam 6 kelompok besar yang masing-masing kelompok beranggotakan lima siswa.
Setelah membagi kelompok peneliti membagi Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan
menjelaskan langkah-langkah atau cara mengerjakannya. Selama siswa melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKS peneliti memberikan bimbingan hanya kepada
siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS. Peneliti juga mengarahkan
siswa untuk berani bertanya jawab dengan guru-guru, orang tua dan para pedagang
yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Siswa juga diarahkan untuk berani
memberikan usul, pendapat dan saran dalam diskusi kelompok. Setelah siswa
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan pengamatan masing-masing kelompok disuruh untuk membuat sebuah
laporan tertulis. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan membuat kesimpulan
bersama siswa dan refleksi terhadap proses pembelajaran.
Pada pertemuan kedua diawali dengan penyampaian apersepsi, penyampaian
materi yang dibahas serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam
pembelajaran. Kemudian peneliti mempersilahkan siswa bergabung dalam
kelompoknya dan membagi tugas untuk setiap anggota kelompok. Tugas yang
diberikan kepada masing-masing anggota kelompok adalah mencatat hasil
pengamatan tentang tanaman bunga dalam lingkungan sekolah dan kemudian
membuat suatu karangan tentang bunga itu. Setelah pembentukan kelompok peneliti
membagi LKS dan menjelaskan cara mengerjakan LKS. Kemudian siswa keluar
ruangan kelas dan mengamati yang ada dalam lingkungan sekolah. Saat siswa
melakukan pengamatan, peneliti mendampingi siswa dan melakukan pengamatan
keterlibatan siswa dalam kelompok. Setelah siswa selesai pengamatan masing-masing
kelompok yang berjumlah tiga orang untuk menceritakan apa yang mereka buat
dalam karangan. Hal ini dimaksud agar siswa semakin berani
melaporkan/mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Dari 10 kelompok ada 9
kelompok bersedia melaporkan hasil diskusi kelompoknya. Setelah kelompok
mempresentasikan/melaporkan hasil kerja kelompoknya peneliti memberikan
kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya atau menanggapi, usul dan saran
hasil kerja kelompok yang presentasi. Kegiatan pembelajaran diakhiri peneliti dengan
membuat kesimpulan dan refleksi bersama siswa.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti dalam mengamati aspek bertanya siswa, menjawab
pertanyaan, mencatat materi pembelajaran, mengajukan usul atau saran dan
mengerjakan tugas secara tuntas juga menyajikan hasil dan membuat kesimpulan.
Pada siklus kedua ini peneliti mendampingi siswa dan melakukan pengamatan
keterlibatan siswa dalam kelompok. Pengamatan ini dilakukan pada saat siswa
melakukan pengamatan dan dalam kerja kelompok.
a. Data yang diperoleh
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama maka data yang diamati oleh
peneliti dalam pembelajaran ini adalah lebih kepada meningkatkan keterlibatan siswa
dalam hal kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, mencatat pembelajaran
secara tuntas, memberikan saran atau usul presentasi dan sebagainya. Melalui
kegiatan pengamatan secara langsung terhadap keterlibatan/keaktifan siswa dalam
pembelajaran maupun dalam kerja kelompok maka diperoleh data yang termuat
dalam lampiran.
Tabel 4
Keterlibatan Siswa pada Siklus II
No Keterlibatan anak Jumlah yang terlibat %
1 Bertanya 21 70%
2 Menjawab pertanyaan 23 76%
3 Mencatat pembelajaran 26 86%
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Keterlibatan anak Jumlah yang terlibat %
4 Mengajukan usul atau saran 17 56%
5 Mengerjakan tugas secara tuntas 25 83%
6 Membuat kesimpulan 20 66%
7 Menyajikan hasil/presentasi 22 73%
8 Mengajukan kritik 18 60%
9 Ikut serta dalam diskusi kelompok 25 83%
b. Analisis Data
Dari tabel tersebut di atas, maka diperoleh data sebagai berikut:
Pada setiap jenis keterlibatan dihitung jumlah siswa yang terlibat (%) dengan N (%) =
n x 100%
N
n= Jumlah yang terlibat
N= Jumlah seluruh siswa
4. Refleksi
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka dalam pelaksaan siklus II
peneliti lebih mendorong dan memberi motivasi kepada siswa dalam kemampuan
bertanya, menjawab pertanyaan, memberi usul atau saran menyajikan hasil,
mengajukan kritik dan partisipasi siswa dalam kelompok. Setelah peneliti melakukan
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
proses pembelajaran secara langsung dan pengamatan terhadap kemampuan bertanya
siswa, siswa dalam menjawab pertanyaan, mencatat pembelajaran secara tuntas,
mengajukan usul atau saran menyajikan hasil/presentasi dan membuat kesimpulan
dan ikut partisipasi dalam kelompok, maka hasil refleksinya dapat diperoleh sebagai
berikut:
1 Siswa dalam mencatat pembelajaran menduduki peringkat yang paling tinggi,
karena siswa dalam mencatat pembelajaran tidak membutuhkan pemikiran yang
serius. Selain itu juga siswa merasa wajib dalam mencatat pelajaran walaupun
tidak diminta oleh guru. Siswa dalam mencatat materi pelajaran bisa dengan
santai atau rileks.
2 Ikut serta dalam diskusi kelompok dan mengerjakan tugas secara tuntas
menduduki peringkat yang kedua. Kedua indikator ini termasuk yang disenangi
siswa karena dilihat dari kedudukannya hampir pada kriteria tinggi. Siswa dapat
mengungkapkan ide/gagasan-gagasannya dengan berani. Siswa mengerjakan
kegiatan yang diperintahkan oleh guru secara bersama-sama dengan baik.
Menurut pengamatan yang diamati oleh peneliti siswa sangat antusias dalam
diskusi, siswa dapat saling bertukar pendapat antara satu dengan lainnya. Siswa
dalam mengerjakan tugas secara tuntas dapat dilakukan oleh siswa, hal ini dapat
dilihat siswa dapat mengerjakan tugas dan selesai tepat pada waktunya. Dalam
hal ini siswa juga dilatih untuk bertanggung jawab terhadap waktu yang telah
ditentukan sehingga siswa dapat belajar mendisiplinkan diri.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Siswa dalam menjawab pertanyaan menduduki peringkat yang ketiga masih
dalam kriteria tinggi. Siswa dalam menjawab pertanyaan tidak hanya asal-asalan
atau sekedar menjawab pertanyaan tetapi dibutuhkan pengetahuan yang lebih,
wawasan yang luas sehingga dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar
sesuai dengan harapan yang bertanya.
4 Siswa dalam menyajikan hasil/presentasi sudah baik. Siswa sudah mempunyai
keberanian untuk mengungkapkan ide kelompoknya kepada kelompok lain dan
kelompok lainpun dapat menanggapinya dengan baik pula sehingga terjadi dialog
yang membuat pembelajaran tidak pasif. Siswa dalam menyajikan hasil/presentasi
ini rata-rata sudah mempunyai percaya diri yang cukup tinggi. Siswa dapat
menyajikan hasil yang mereka peroleh dan berani mempertanggungjawabkan apa
yang siswa kemukakan.
5 Siswa dalam hal bertanya sudah cukup baik, walaupun sudah diberi motivasi dari
guru. Siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan teks yang siswa terima.
Mengajukan pertanyaan sebenarnya lebih mudah dari pada menjawab pertanyaan,
karena mengajukan pertanyaan berangkat dari yang belum diketahui siswa.
Peneliti mengamati mengapa siswa masih sulit untuk mengajukan pertanyaan,
karena siswa merasa malu, takut diejek oleh teman-temannya dan takut dianggap
bodoh.
6 Dalam hal membuat kesimpulan siswa cukup baik, masih di atas target yang akan
dicapai. Siswa dalam membuat kesimpulan mengalami kendala yaitu untuk
merangkum isi menjadi jelas, singkat dan penuh makna. Siswa masih mengalami
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesulitan untuk merangkum/menyimpulkan menjadi lebih singkat dan isinya jelas
karena siswa harus mengerti isi seluruhnya apa yang dibaca atau yang didengar
kemudian dapat menuliskannya secara singkat namun dapat mencakup semua
dengan menggunakan kata-kata atau bahasa siswa sendiri.
7 Siswa dalam mengajukan kritik mengalami kesulitan namun dapat mencapai
target yang telah ditetapkan. Mengajukan kritik disini adalah suatu usaha untuk
memperbaiki dari yang tidak baik menjadi lebih baik lagi. Siswa dalam
mengajukan kritik, kurang berani untuk menyampaikan kepada kelompok
lainnya. Siswa menganggap belum mampu memberikan kritik, selain itu siswa
juga kurang percaya diri dan masih malu-malu untuk mengungkapkan. Siswa
takut dengan mengajukan kritik dianggap sok pintar.
8 Siswa dalam mengajukan usul/saran mendapat peringkat yang paling rendah.
Siswa dalam mengajukan usul/saran pada awalnya terlihat sangat pasif, tetapi
pada siklus I mengalami peningkatan, juga pada siklus II walaupun masih di
bawah target yang telah ditetapkan oleh peneliti. Siswa dalam mengajukan
usul/saran sangat jarang bahkan hampir tidak pernah walaupun sudah diberi
motivasi. Siswa tidak terbiasa untuk mengajukan usul atau saran karena
dibutuhkan pemikiran yang serius untuk kemajuan yang akan datang dan
mempunyai wawasan yang luas.
Jadi setiap indikator dan siklus mengalami peningkatan.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Hasil Penelitian
Setelah peneliti melakukan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dengan
media LKS serta melakukan pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam hal
bertanya, menjawab pertanyaan, mencatat pembelajaran, mengajukan usul atau saran,
dan mengerjakan tugas secara tuntas. Membuat kesimpulan, menyajikan
hasil/presentasi, mengajukan kritik, dan ikut serta dalam diskusi kelompok maka
dibawah ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian pada siklus kedua sebagai
berikut:
1. Hasil Pada Siklus Pertama
Proses pada kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia melalui media LKS
dilaksanakan dalam ruang kelas. Pada siklus pertama pertemuan pertama siswa
dibentuk dalam kelompok besar (masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang)
dan tugas dikerjakan secara berkelompok. Materi pokok yang dibahas adalah
menanggapi persoalan atau masalah. Siswa disodorkan suatu persoalan bacaan dalam
LKS dan diminta untuk menanggapi persoalan/masalah tersebut. Pada pertemuan
kedua masih dilaksanakan dalam ruang kelas dan tugas yang dikerjakan dalam
kelompok kecil (masing-masing kelompok beranggotakan 3 orang). Materi pokok
yang akan dibahas adalah melakukan pengamatan.
Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran secara langsung dan
pengamatan terhadap kemampuan bertanya siswa, menjawab pertanyaan, mencatat
pembelajaran, mengajukan usul/saran dan mengerjakan tugas secara tuntas. Membuat
kesimpulan, menyajikan hasil/presentasi, mengajukan kritik dan ikut serta dalam
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diskusi kelompok. Keadaan awal kemampuan bertanya 9 siswa atau (30%) Pada
siklus pertama mengalami peningkatan yakni: kemampuan bertanya siswa menjadi 18
anak atau (60%). Kemampuan bertanya siswa masih kurang dan belum memenuhi
kriteria yang telah ditentukan atau yang diharapkan oleh peneliti. Hal ini dikarenakan
siswa malu bertanya dan takut salah. Keadaan awal kemampuan siswa dalam
menjawab pertanyaan 15 siswa atau (50%). Pada siklus pertama mengalami
peningkatan yakni kemampuan menjawab pertanyaan siswa menjadi 20 siswa atau
(66%). Kemampuan menjawab pertanyaan sudah cukup memenuhi kriteria namun
perlu ditingkatkan. Keadaan awal mencatat materi dalam pembelajaran 18 siswa atau
(60%). Pada siklus pertama mengalami peningkatan yakni mencatat materi
pembelajaran menjadi 23 siswa atau (76%). Dalam hal mencatat materi pembelajaran
siswa sudah baik mengikuti proses pembelajaran. Keadaan awal mengajukan usul
atau saran 3 siswa atau (10%). Pada siklus pertama mengalami peningkatan yakni
mengajukan usul atau saran menjadi 10 siswa atau (33%). Dalam hal mengajukan
usul atau saran siswa belum memenuhi kriteria atau yang menjadi harapan peneliti,
karena siswa belum terbiasa. Keadaan awal mengerjakan tugas secara tuntas 15 siswa
atau (50%). Pada siklus pertama mengalami peningkatan yakni mengerjakan tugas
secara tuntas menjadi 22 siswa atau (73%). Dalam hal ini siswa sudah memenuhi
kriteria dan harapan peneliti. Keadaan awal membuat kesimpulan 9 siswa atau (30%).
Pada siklus pertama mengalami peningkatan yakni membuat kesimpulan menjadi 16
siswa atau (53%). Pada tahap membuat kesimpulan ini siswa belum memenuhi
kriteria atau harapan peneliti. Keadaan awal menyajikan hasil atau presentasi 12
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa atau (40%). Pada siklus pertama mengalami peningkatan yakni menyajikan
hasil/presentasi menjadi 17 siswa atau (56%). Dalam hal menyajikan hasil/presentasi
ini siswa belum memenuhi apa yang diharapkan oleh peneliti. Keadaan awal
mengajukan kritik 9 siswa atau (30%). Pada siklus pertama mengalami peningkatan
yakni mengajukan kritik 16 siswa atau (53%). Pada tahap mengajukan kritik siswa
belum memenuhi kriteria atau harapan peneliti, disebabkan siswa malu untuk
mengungkapkan kritikan. Keadaan awal ikut serta dalam diskusi kelompok 9 siswa
atau (30%). Pada siklus pertama mengalami peningkatan yakni ikut serta dalam
diskusi kelompok 21 siswa atau (70%). Dalam hal ikut serta dalam diskusi kelompok
siswa sudah memenuhi kriteria dan harapan peneliti.
Tabel perbandingan keadaan awal dan siklus I, dapat dilihat dalam bentuk tabel
dibawah ini:
Tabel 5
Perbandingan Keterlibatan Siswa keadaan awal dan siklus I
Komponen Keadaan
awal (%)
Siklus I
(%)
Peningkatan
(%)
Kemampuan bertanya, 30% 60% 30%
Kemampuan menjawab pertanyaan 50% 66% 16%
Mencatat materi pembelajaran 60% 76% 16%
Mengajukan usul atau saran 10% 33% 23%
Mengerjakan tugas secara tuntas 50% 73% 23%
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Komponen Keadaan
awal (%)
Siklus I
(%)
Peningkatan
(%)
Membuat kesimpulan 30% 53% 23%
Menyajikan hasil 40% 56% 16%
Mengajukan kritik 30% 53% 23%
Ikut serta dalam diskusi kelompok 30% 70% 40%
2. Hasil Siklus Dua
Pada pertemuan pertama proses kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia
dengan media LKS dilaksanakan di luar lingkungan kelas/halaman sekolah. Pada
siklus II pertemuan pertama dikerjakan secara individu dalam kelompok (kelompok
besar yang terdiri dari 5 siswa). Materi pokok yang akan dibahas melakukan
pengamatan dan membuat laporan berdasarkan apa yang diamati kelompoknya. Pada
pertemuan kedua materi pokok yang akan dibahas adalah menulis karangan.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka dalam pelaksanaan siklus II
peneliti lebih mendorong dan memotivasi siswa kepada kemampuan yang belum
memenuhi kriteria misalnya kemampuan bertanya, mengajukan usul atau saran,
membuat kesimpulan, menyajikan hasil dan mengajukan kritik. Hal ini dilakukan
peneliti dengan memberikan tugas secara individu dalam kelompok dan terus
mendorong dan memotivasi siswa untuk berani bertanya dan menjawab pertanyaan,
mengajukan kritik tanpa merasa malu dan takut salah.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran secara langsung dan
pengamatan terhadap kemampuan bertanya siswa, menjawab pertanyaan,
mengajukan usul/saran membuat kesimpulan dan mengajukan kritik dalam kelompok
maka hasil refleksinya dapat diperoleh sebagai berikut:
a. Kemampuan bertanya telah mengalami peningkatan dan memenuhi kriteria yang
telah ditentukan atau yang diharapkan peneliti. Pada siklus pertama kemampuan
bertanya 18 siswa atau (60%) meningkat pada siklus kedua menjadi 21 siswa
atau (70%).
b. Kemampuan menjawab pertanyaan, siswa pada siklus pertama berjumlah 20
siswa (66%) meningkat pada siklus kedua menjadi 23 atau (76%)
c. Mencatat materi pembelajaran, siswa pada siklus pertama berjumlah 23 siswa
(76%) meningkat pada siklus kedua menjadi 26 atau (86%)
d. Mengajukan usul, siswa pada siklus pertama berjumlah 10 siswa (33%)
meningkat pada siklus kedua menjadi 17 atau (56%)
e. Mengerjakan tugas, siswa pada siklus pertama berjumlah 22 siswa (73%)
meningkat pada siklus kedua menjadi 25 atau (83%)
f. Membuat kesimpulan, siswa pada siklus pertama berjumlah 16 siswa (53%)
meningkat pada siklus kedua menjadi 20 atau (66%)
g. Menyajikan hasil, siswa pada siklus pertama berjumlah 17 siswa (56%)
meningkat pada siklus kedua menjadi 22 atau (73%)
h. Mengajukan kritik, siswa pada siklus pertama berjumlah 16 siswa (53%)
meningkat pada siklus kedua menjadi 18 atau (60%)
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i. Ikut serta dalam diskusi kelompok, siswa pada siklus pertama berjumlah 21 siswa
(70%) meningkat pada siklus kedua menjadi 25 atau (83%)
Berdasarkan uraian hasil penelitian siklus pertama dan siklus kedua di atas, maka
peneliti membuat perbandingan siklus pertama dengan siklus kedua yang dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 6
Perbandingan Keterlibatan Siswa pada siklus I dan siklus II
Komponen Siklus I
(%)
Siklus II
(%)
Peningkatan
(%)
Kemampuan bertanya, 60% 70% 10%
Kemampuan menjawab pertanyaan 66% 76% 10%
Mencatat materi pembelajaran 76% 86% 10%
Mengajukan usul atau saran 33% 56% 23%
Mengerjakan tugas secara tuntas 73% 83% 10%
Membuat kesimpulan 53% 66% 13%
Menyajikan hasil 56% 73% 17%
Mengajukan kritik 53% 60% 7%
Ikut serta dalam diskusi kelompok 70% 83% 13%
Kemudian dapat dilihat juga tabel perbandingan antara keadaan awal dengan siklus
II. Banyak sekali peningkatan dalam keterlibatan siswa. Masing-masing indikator
ada suatu peningkatan. Ternyata bila siswa diberi motivasi akan semakin berkembang
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik dalam keterlibatan maupun pengetahuannya. Berikut ini tabel perbandingan awal
dengan siklus II:
Tabel 7
Perbandingan Keterlibatan Siswa pada Keadaan Awal dan Siklus II
Komponen Keadaan
awal (%)
Siklus II
(%)
Peningkatan
(%)
Kemampuan bertanya, 30% 70% 40%
Kemampuan menjawab pertanyaan 50% 76% 26%
Mencatat materi pembelajaran 60% 86% 26%
Mengajukan usul atau saran 10% 56% 46%
Mengerjakan tugas secara tuntas 50% 83% 33%
Membuat kesimpulan 30% 66% 33%
Menyajikan hasil 40% 73% 33%
Mengajukan kritik 30% 60% 30%
Ikut serta dalam diskusi kelompok 30% 83% 53%
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dengan
menggunakan media LKS dan melakukan pengamatan terhadap kemampuan
bertanya, menjawab pertanyaan, mencatat hasil pembelajaran, mengajukan usul,
mengerjakan tugas secara tuntas, membuat kesimpulan menyajikan hasil/presentasi,
mengajukan kritik dan ikut serta dalam diskusi kelompok maka diperoleh hasil bahwa
adanya peningkatan dari masing-masing indikator tersebut. Mungkin akan melihat
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan jelas dengan menggunakan grafik. Berikut ini dicantumkan tabel
keterlibatan siswa.
Tabel 8
Keterlibatan Siswa pada siklus I
Nomor Indikator Jumlah siswa
yang terlibat
%
1 Kemampuan bertanya 18 60%
2 Kemampuan menjawab pertanyaan 20 66%
3 Mencatat materi pembelajaran 23 76%
4 Mengajukan usul atau saran 10 33%
5 Mengerjakan tugas secara tuntas 22 73%
6 Membuat kesimpulan 16 53%
7 Menyajikan hasil 17 56%
8 Mengajukan kritik 16 53%
9 Ikut serta dalam diskusi kelompok 21 70%
Jumlah responden semua ada 30 siswa. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran
kemampuan siswa dalam bertanya pada siklus I ada 18 siswa, kemampuan menjawab
pertanyaan meningkat juga menjadi 20 siswa. Sebagian besar dalam mencatat materi
pembelajaran rata-rata siswa aktif semua dengan jumlah 23 siswa. Kemudian dalam
mengajukan usul atau saran siswa kurang berminat namun ada juga yang mau
mengajukan usul dan saran dengan jumlah 10 siswa. Mengerjakan tugas secara
tuntas siswa juga aktif ada 22 siswa, membuat kesimpulan 16 siswa dan menyajikan
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hasil 17 siswa. Untuk mengajukan kritik anak masih kurang berani, namun sudah ada
juga yang berani dengan jumlah 16 siswa. Dan yang ikut serta dalam diskusi
kelompok dapat mencapai 21 siswa.
Keterlibatan Siswa
60
66
76
33
73
5356
53
70
-
10
20
30
40
50
60
70
80
Bertanya Menjaw abpertanyaan
Mencatatpembelajaran
Mengajukan usulatau saran
Mengerjakantugas secara
tuntas
Membuatkesimpulan
Menyajikanhasil/presentasi
Mengajukan kritik Ikut serta dalamdiskusi kelompok
Keterlibatandalam jumlah
Grafik 1. Keterlibatan siswa pada siklus I
Dari grafik di atas tampak dalam keterlibatan siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, ada urutan yang sangat diminati anak namun juga ada yang kurang
diminati oleh siswa. Mencatat materi pembelajaran sangat diminati siswa karena
dalam mencatat materi pelajaran siswa tidak membutuhkan pemikiran yang serius.
Siswa membutuhkan ketenangan dan kemauan yang tinggi, maka semua akan
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berjalan dengan lancar. Mengajukan usul atau saran menduduki peringkat yang
paling rendah dan kurang diminati siswa. Siswa dalam mengajukan usul atau saran
sangat jarang karena mereka tidak terbiasa dan membutuhkan pemikiran yang serius
sehingga siswa kurang berani untuk mengungkapkan. Di samping itu juga siswa
dihinggapi perasaan takut salah, apakah yang saran yang disampaikan bisa diterima
atau tidak. Kemungkinannya jika siswa memberikan usul atau saran tidak diterima
menyebabkan kekecewaan.
Tabel 9
Keterlibatan Siswa pada siklus II
Nomor Indikator Jumlah siswa
yang terlibat
%
1 Kemampuan bertanya 21 70%
2 Kemampuan menjawab pertanyaan 23 76%
3 Mencatat materi pembelajaran 26 86%
4 Mengajukan usul atau saran 17 56%
5 Mengerjakan tugas secara tuntas 25 83%
6 Membuat kesimpulan 20 66%
7 Menyajikan hasil 22 73%
8 Mengajukan kritik 18 60%
9 Ikut serta dalam diskusi kelompok 25 83%
Jumlah responden semua ada 30 siswa. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran
kemampuan anak dalam bertanya pada siklus II ada 21 siswa, kemampuan menjawab
pertanyaan meningkat juga menjadi 23 siswa. Sebagian besar dalam mencatat materi
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran rata-rata siswa aktif semua dengan jumlah 26 siswa. Kemudian dalam
mengajukan usul atau saran siswa kurang berminat namun sudah lebih dari separo
kelas berani untuk mengajukan usul atau saran dengan jumlah 17 siswa. Mengerjakan
tugas secara tuntas siswa juga aktif ada 25 siswa, membuat kesimpulan 20 siswa dan
menyajikan hasil 22 siswa. Untuk mengajukan kritik siswa masih kurang berani,
namun sudah ada juga yang berani dengan jumlah 18 siswa. Dan yang ikut serta
dalam diskusi kelompok dapat mencapai 25 siswa.
Keterlibatan Siswa ( dalam Persen)
70%76%
86%
56%
83%
66%73%
60%
83%
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Berta
nya
Menjaw
ab pe
rtany
aan
Menca
tat pe
mbelaj
aran
Menga
jukan
usul
atau s
aran
Mengerj
akan
tuga
s sec
ara tu
ntas
Membu
at ke
simpu
lan
Menya
jikan h
asil/p
resen
tasi
Mengaju
kan k
ritik
Ikut s
erta d
alam disk
usi k
elompo
k
Grafik 2. Keterlibatan siswa pada siklus II
Dari grafik diatas tampak bahwa dalam keterlibatan siswa dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, ada urutan yang sangat tinggi yang diminati oleh siswa dan ada
juga yang rendah yang kurang diminati oleh siswa. Adapun urutan keterlibatan dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini:
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 10
Urutan Nilai Keterlibatan Siswa
(dari yang paling tinggi s.d. yang paling rendah)
Nomor Indikator %
1 Mencatat materi pembelajaran 86%
2 Mengerjakan tugas secara tuntas dan ikut serta dalam diskusi 83%
3 Menjawab pertanyaan 76%
4 Menyajikan hasil/presentasi 73%
5 Kemampuan bertanya 70%
6 Membuat kesimpulan 66%
7 Mengajukan kritik 60%
8 Mengajukan usul atau saran 56%
Pelaksanaan kegiatan belajar dalam siklus pertama dan kedua mengalami kemajuan,
dalam penelitian ini selengkapnya akan dibahas dalam analisis 1-9 indikator
1 Siswa dalam mencatat pembelajaran menduduki peringkat yang paling tinggi,
karena siswa dalam mencatat pembelajaran tidak membutuhkan pemikiran yang
serius. Selain itu juga siswa merasa wajib dalam mencatat pelajaran walaupun
tidak diminta oleh guru. Siswa dalam mencatat materi pelajaran dapat dengan
santai atau rileks namun serius.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Ikut serta dalam diskusi kelompok dan mengerjakan tugas secara tuntas
menduduki peringkat yang kedua. Kedua indikator ini termasuk yang disenangi
siswa karena dilihat dari kedudukannya hampir pada kriteria tinggi. Siswa dapat
mengungkapkan ide/gagasan-gagasannya dengan berani. Siswa mengerjakan
kegiatan yang diperintahkan oleh guru secara bersama-sama dengan baik.
Menurut pengamatan yang diamati oleh peneliti siswa sangat antusias dalam
diskusi, siswa dapat saling bertukar pendapat antara satu dengan lainnya. Siswa
dalam mengerjakan tugas secara tuntas dapat dilakukan oleh siswa, hal ini dapat
dilihat siswa dapat mengerjakan tugas dan selesai tepat pada waktunya. Dalam
hal ini siswa juga dilatih untuk bertanggung jawab terhadap waktu yang telah
ditentukan sehingga siswa dapat belajar mendisiplinkan diri.
3 Siswa dalam menjawab pertanyaan menduduki peringkat yang ketiga masih
dalam kriteria tinggi. Siswa dalam menjawab pertanyaan tidak hanya asal-asalan
atau sekedar menjawab pertanyaan tetapi dibutuhkan pengetahuan yang lebih,
wawasan yang luas sehingga dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar
sesuai dengan harapan yang bertanya. Beberapa contoh siswa dalam menjawab
pertanyaan adalah 1) karena penduduk tidak memelihara lingkungan 2) Sampah-
sampah tidak pada tempatnya sehingga bisa menyumbat dan terjadi banjir yang
merugikan penduduk itu sendiri.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Siswa dalam menyajikan hasil/presentasi sudah baik. Siswa sudah mempunyai
keberanian untuk mengungkapkan ide kelompoknya kepada kelompok lain dan
kelompok lainpun dapat menanggapinya dengan baik pula sehingga terjadi dialog
yang membuat pembelajaran tidak pasif. Siswa dalam menyajikan hasil/presentasi
ini rata-rata sudah mempunyai percaya diri yang cukup tinggi. Siswa dapat
menyajikan hasil yang mereka peroleh dan berani mempertanggungjawabkan apa
yang siswa kemukakan.
5 Siswa dalam hal bertanya sudah cukup baik, walaupun sudah diberi motivasi dari
guru. Siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan teks yang siswa terima.
Mengajukan pertanyaan sebenarnya lebih mudah dari pada menjawab pertanyaan,
karena mengajukan pertanyaan berangkat dari siswa yang belum mengetahui
sesuatu. Peneliti mengamati mengapa siswa masih sulit untuk mengajukan
pertanyaan, karena siswa merasa malu, takut diejek oleh teman-temannya dan
takut dianggap bodoh. Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh siswa adalah 1)
mengapa penduduk sampai terkena banjir? 2) Apa penyebab terjadinya banjir?
6 Dalam hal membuat kesimpulan siswa cukup baik, masih di atas target yang akan
dicapai. Siswa dalam membuat kesimpulan mengalami kendala yaitu untuk
merangkum isi menjadi jelas, singkat dan penuh makna. Siswa masih mengalami
kesulitan untuk merangkum/menyimpulkan menjadi lebih singkat dan isinya jelas
karena siswa harus mengerti isi seluruhnya apa yang dibaca atau yang didengar
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemudian dapat menuliskannya secara singkat namun dapat mencakup semua
dengan menggunakan kata-kata atau bahasa siswa sendiri. Contoh siswa dalam
meringkas atau membuat kesimpulan adalah dengan pemanasan global bumi kita
tidak akan nyaman, maka untuk melindungi bumi kita dengan menanam pohon
penghijauan, mengurangi rumah kaca, dan tidak membakar sampah sembarangan.
7 Siswa dalam mengajukan kritik mengalami kesulitan namun dapat mencapai
target yang telah ditetapkan. Mengajukan kritik disini adalah suatu usaha untuk
memperbaiki dari yang tidak baik menjadi lebih baik lagi. Siswa dalam
mengajukan kritik, kurang berani untuk menyampaikan kepada kelompok
lainnya. Siswa menganggap belum mampu memberikan kritik, selain itu siswa
juga kurang percaya diri dan masih malu-malu untuk mengungkapkan. Siswa
takut dengan mengajukan kritik dianggap sok pintar. Contoh siswa dalam
mengajukan kritik adalah karangan itu terdiri berapa paragraf? Mengapa hanya
satu paragraf? Bagaimana kalau karangan itu dijadikan dua atau tiga paragraf
karena kalau satu paragraf terlalu panjang.
8 Siswa dalam mengajukan usul/saran mendapat peringkat yang paling rendah.
Siswa dalam mengajukan usul/saran pada awalnya terlihat sangat pasif, tetapi
pada siklus I mengalami peningkatan, juga pada siklus II walaupun masih di
bawah target yang telah ditetapkan oleh peneliti. Siswa dalam mengajukan
usul/saran sangat jarang bahkan hampir tidak pernah walaupun sudah diberi
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
motivasi. Siswa tidak terbiasa untuk mengajukan usul atau saran karena
dibutuhkan pemikiran yang serius untuk kemajuan yang akan datang dan
mempunyai wawasan yang luas. Berikut ini contoh siswa dalam mengajukan
usul/saran adalah kalau yang menyebabkan terjadinya pemanasan global karena
mesin industri saya mempunyai usul, bagaimana supaya wilayah kita mengurangi
kendaraan bermotor karena asap dari knalpot sendiri menyebabkan pemanasan
global. Saran saya mengurangi polusi dengan tidak menggunakan kendaraan
bermotor, misalnya bisa dengan menggunakan sepeda.
Dengan melihat hasil yang dicapai pada siklus kedua diatas maka indikator
keberhasilan dan kriteria yang diharapkan peneliti sudah tercapai. Bahwa tingkat
keterlibatan siswa kelas V SD Kanisius Kalasan berada pada kriteria tinggi. Hal ini
dapat dilihat dari hasil peningkatan pada setiap siklus (siklus I dan siklus II). Dengan
demikian, pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media
lembar kegiatan siswa (LKS) mampu meningkatkan keterlibatan siswa SD Kanisius
Kalasan Yogyakarta.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini menguraikan dua hal yaitu kesimpulan dan saran. Kedua hal
tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada rumusan masalah pembelajaran melalui media Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan dapat
menerima pesan dengan baik apa yang disampaikan guru. Penggunaan media LKS
dalam pembelajaran ini siswa dapat dengan bebas menuangkan ide atau gagasan-
gagasannya sendiri dalam media LKS tersebut. Siswa akan lebih mudah menyerap
materi dan siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari perolehan hasil pengamatan atau observasi peneliti yaitu siswa terlihat
antusias dan senang dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Selain itu juga siswa
terdorong untuk lebih bebas dan berani mengungkapkan ide atau gagasan, dan belajar
bekerja sama dalam menyelesaikan tugas.
B. Saran
Berikut akan dikemukakan saran, baik yang berkaitan dengan pembahasan
teoretis maupun hasil penelitian untuk pengembangan lebih lanjut.
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Siswa menggunakan media LKS dalam pembelajaran bahasa Indonesia sangat
membantu untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa dilatih
untuk bekerja sama, menghargai pendapat teman, serta mendorong siswa untuk
berani mengeluarkan pendapat, maka disarankan agar guru hendaknya dalam
pembelajaran bahasa Indonesia dapat menggunakan dengan media LKS.
2. Siswa menggunakan sumber belajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia tidak
hanya berupa buku paket tetapi juga dapat memanfaatkan lingkungan sekitar
siswa. Untuk itu disarankan agar guru hendaknya dapat membuat media LKS dan
juga memanfaatkan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar sehingga
siswa dengan mudah memahami materi yang dipelajari dan mampu mendorong
siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Penelitian lanjutan
Bertitik tolak dari keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti berharap agar
penelitian selanjutnya memperhatikan dengan membatasi aspek penelitian
sehingga semakin memperoleh hasil penelitian yang terfokus dan mendalam.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah, Sapii. 2008. Hubungan antara Penggunaan LKS dan Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar. Yogyakarta. Sunan Kalijaga.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada. Azies, Furqanul dan Alwasilah, A. Chaedar. 1996. Pengajaran Bahasa
Komunikatif Teori dan Praktek. Cet. I. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Basuki, Farida. 2001. Media Pengajaran. Bandung. CV Maulana.
Borman Rumampuk Dientj. 1988. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Harjomarsono Boediman. 1998. Lembar Kerja Siswa (LKS). Majalah MUTU.
Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdikbud. http://ahliswiwite.file.wordpress.com/2007/11/isi-lks-berbasis-web.doc.
diaskes tanggal 24 maret 2008. Kasbolah, Kasihani.2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang.
Masidjo,Ign.1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius.
Muslich Masnur. 2007. Program Pengajaran Kelas V. 2007 .Yogyakarta. SD
Kanisius Kalasan. Purnomo Puji. 2005. Belajar Aktif. Bahan Lokakarya Guru SD Kelas I – VI
Yayasan St. Dominikus, Cirebon. Sadiman Arifs. 2006. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Semi, M. Atar. 1995. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung:
Mugantara.
Sudjana Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algensindo.
Suharsimi,Arikunto.1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek.Jakarta: Rineksa Cipta. Sumardi. 2000. Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta.
Grasindo. Tanlain Wens. 2005. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Modul Mata
Kuliah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Tanlain Wens. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Modul Mata Kuliah.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. _________ UUSPN. 1992. Jakarta: Sinar Grafika.
Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
TIM PUDI DIKDASMEN LEMLIT. 2007. Bahan diklat Profesi Guru Sertifikasi
Guru Rayon 11 DIY dan Jateng. Yogyakarta: UNY.
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel pada siklus I
No Indikator
Keadaan Awal Siklus I
Bertanya Menjawab
pertanyaan
Mencatat
materi
pembelajaran
Bertanya Menjawab
pertanyaan
Mencatat
materi
pembelajaran
1 √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √
4 √ √ √
5 √ √ √ √ √
6 √ √ √
7 √ √ √ √ √
8 √ √ √
9 √ √
10 √ √ √ √
11 √ √
12 √ √ √ √
13 √ √ √ √
14 √ √
15 √ √ √ √
16 √ √ √ √
17 √ √ √
18 √ √ √
19 √ √ √ √
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 √ √ √ √
21 √ √ √
22 √ √ √ √
23 √ √ √
24 √ √
25 √ √ √ √
26 √ √
27 √ √ √ √
28 √ √
29 √ √ √ √
30 √ √ √ √ √ √
9 15 18 18 20 23
Peneliti
Yuana Suparwati
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel pada siklus I
No Indikator
Keadaan Awal Siklus I
Mengajukan
usul atau
saran
Mengerjakan
tugas secara
tuntas
Membuat
kesimpulan
Mengajukan
usul atau
saran
Mengerjakan
tugas secara
tuntas
Membuat
kesimpulan
1 √ √ √
2 √ √ √
3 √ √ √
4 √ √ √
5 √ √
6 √ √
7 √ √ √
8 √ √ √ √
9 √ √
10 √ √ √
11 √ √
12 √
13 √
14 √ √ √
15 √ √ √
16
17 √ √ √ √
18 √ √
19 √
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 √ √ √
21 √ √
22 √ √
23 √ √ √ √
24 √ √
25 √ √ √
26 √ √ √ √
27 √ √
28 √ √ √
29 √ √
30 √ √ √ √
3 15 9 10 22 16
Peneliti
Yuana Suparwati
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel pada siklus I
No Indikator
Keadaan Awal Siklus I
Menyajikan
hasil/presentasi
Mengajukan
kritik
Ikut sera
dalam
diskusi
kelompok
Menyajikan
hasil/presentasi
Mengajukan
kritik
Ikut serta
dalam
diskusi
kelompok
1 √ √ √ √ √
2 √ √ √
3 √ √ √
4 √ √
5 √ √ √
6 √ √ √
7 √ √ √ √ √
8 √
9 √ √ √
10 √ √ √ √
11 √ √
12 √ √ √ √
13 √ √
14 √
15 √ √ √ √
16 √ √
17 √ √ √
18 √ √ √ √
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 √
20 √ √ √
21 √ √ √
22 √ √ √
23 √ √
24 √
25 √ √ √ √
26
27 √ √ √ √
28 √ √ √
29 √ √
30 √ √ √ √
12 9 9 17 16 21
Peneliti
Yuana Suparwati
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel pada siklus II
No Indikator
Siklus I Siklus II
Bertanya Menjawab
pertanyaan
Mencatat
materi
pembelajaran
Bertanya Menjawab
pertanyaan
Mencatat
materi
pembelajaran
1 √ √ √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √
4 √ √
5 √ √ √ √ √
6 √ √ √
7 √ √ √ √
8 √ √ √ √ √
9 √ √
10 √ √ √ √ √ √
11 √ √ √
12 √ √ √ √ √ √
13 √ √ √ √
14 √ √ √ √
15 √ √ √ √ √ √
16 √ √ √ √ √ √
17 √ √ √ √
18 √ √ √ √
19 √ √ √ √ √
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 √ √ √ √
21 √ √ √ √
22 √ √ √ √
23 √ √ √ √
24 √ √ √ √
25 √ √ √ √ √
26 √ √ √
27 √ √ √ √
28 √ √
29 √ √ √ √ √ √
30 √ √ √ √ √ √
18 20 23 21 23 26
Peneliti
Yuana Suparwati
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel pada siklus I
No Indikator
Siklus I Siklus II
Mengajukan
usul atau
saran
Mengerjakan
tugas secara
tuntas
Membuat
kesimpulan
Mengajukan
usul atau
saran
Mengerjakan
tugas secara
tuntas
Membuat
kesimpulan
1 √ √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √ √
4 √ √ √ √
5 √ √
6 √ √ √ √
7 √ √ √ √
8 √ √ √ √ √
9 √ √
10 √ √ √ √ √ √
11 √ √
12 √ √
13 √ √ √
14 √ √ √ √
15 √ √ √ √
16 √
17 √ √ √ √ √
18 √ √ √
19 √ √ √
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 √ √ √ √ √
21 √ √ √ √
22 √ √ √ √
23 √ √ √ √
24 √ √ √ √
25 √ √ √ √
26 √ √ √ √
27 √ √ √ √
28 √ √ √
29 √ √ √ √
30 √ √ √ √ √ √
10 22 16 17 25 20
Peneliti
Yuana Suparwati
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel pada siklus II
No Indikator
Siklus I Siklus II
Menyajikan
hasil/presentasi
Mengajukan
kritik
Ikut sera
dalam
diskusi
kelompok
Menyajikan
hasil/presentasi
Mengajukan
kritik
Ikut serta
dalam
diskusi
kelompok
1 √ √ √ √ √ √
2 √ √
3 √ √ √ √
4 √ √
5 √ √ √ √
6 √ √ √ √
7 √ √ √ √ √ √
8 √
9 √ √ √ √
10 √ √ √ √ √ √
11 √ √ √
12 √ √ √ √
13 √ √ √ √
14 √ √
15 √ √ √ √ √
16 √ √ √
17 √ √ √ √ √ √
18 √ √ √ √ √
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 √ √
20 √ √ √
21 √ √ √ √
22 √ √ √ √
23 √ √ √ √
24 √ √ √
25 √ √ √ √ √ √
26 √ √
27 √ √ √ √ √ √
28 √ √
29 √ √ √ √ √
30 √ √ √ √ √
17 16 21 22 18 25
Peneliti
Yuana Suparwati
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SILABUS
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/1
Unit/Tema : Lingkungan
Alokasi Waktu : 5 kali pertemuan (10 JP)
Standar Kompetensi:
Berbicara : Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi suatu persoalan,
menceritakan hasil pengamatan atau wawancara.
Aspek Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Sumber
Belajar
Penilaian
Berbicara
Menulis
Menanggapi suatu
persoalan, peristiwa
dan memberikan saran
pemecahannya dengan
memperhatikan pilihan kata
dan santun berbahasa.
Menceritakan hasil
pengamatan/kunjungan
dengan bahasa yang runtut,
baik dan benar.
Menulis karangan dengan
memperhatikan kata dan
penggunaan ejaan.
* Siswa dapat
menanggapi
suatu persoalan
atau peristiwa.
* Siswa dapat
mempresentasik
an hasil diskusi
kelompoknya.
* Memberikan
saran
pemecahan
suatu masalah.
* Siswa mampu
menceritakan
hasil
pengamatannya
dengan bahasa
runtut baik dan
benar.
* Siswa mampu
menulis sebuah
karangan bebas
Menanggapi
suatu persoalan
Menceritakan
hasil
pengamatan
Menulis
karangan
Pertemuan I
A. Kegiatan Awal
Memberi salam, apersepsi
B. Kegiatan Inti
* Guru membagi siswa
dalam 6 kelompok @5
orang.
* Guru membagi LKS dan
menjelaskan cara
mengerjakan LKS.
* Guru melakukan
pengamatan keterlibatan
siswa
* Guru memberikan
kesempatan kepada masing-
masing kelompok untuk
melaporkan hasil diskusi
kelompoknya.
C. Kegiatan Akhir
Evaluasi, refleksi.
Pertemuan II
Lingkung-
an sekolah
Tes kinerja
Tertulis
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.
A. Kegiatan Awal
Memberi salam, apersepsi
B. Kegiatan Inti
* Masih dalam bentuk
kelompok.
* Guru membagi LKS dan
menjelaskan cara
mengerjakan LKS
* Guru mengajak masing-
masing kelompok diwakili
untuk melaporkan hasil
diskusi kelompoknya.
* Guru memberi
kesempatan kepada siswa
kelompok lain untuk
bertanya atau memberi usul
saran.
C. Kegiatan Akhir
Evaluasi, refleksi.
Pertemuan III
A. Kegiatan Awal
Memberi salam, apersepsi
B. Kegiatan Inti
* Guru mengajak siswa ke
halaman atau lingkungan
sekolah
* Guru membagi LKS dan
menjelaskan cara
mengerjakan LKS
*Guru mengajak beberapa
siswa untuk menceritakan
hasil pengamatannya di
depan kelas.
C. Kegiatan Akhir
Refleksi.
Pertemuan IV
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kegiatan Awal
Salam, apersepsi.
B. Kegiatan Inti.
* Meletakan sebuah pot
yang ditanami bunga di atas
meja.
* Memberi pertanyaan-
pertanyaan yang
berhubungan dengan
tanamn tersebut.
* Siswa menyusun sebuah
karangan bebas berdasarkan
jawaban yang diperoleh
siswa
C. Kegiatan Ahkir
Refleksi
Yogyakarta, …januari 2010
Calon Guru
Yohana Suparwati
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP Pertemuan I
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Hari/Tanggal :
Kelas/Semester : V/1
Aspek terkait : Membaca, Berbicara.
Unit/Tema : Lingkungan
Alokasi Waktu :2 x 40 menit
Aspek Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Sub Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Sumber
Berbicara
Berbicara
Mengungkapkan
pikiran, pendapat,
perasaan, fakta
secara lisan dengan
menanggapi suatu
persoalan,
menceritakan hasil
pengamatan atau
wawancara.
Menanggapi suatu
persoalan,
peristiwa
dan memeberikan
saran
pemecahannya
dengan
memperhatikan
pilihan kata dan
santun berbahasa.
Menanggapi
suatu
persoalan/
masalah
A. Kegiatan Awal
* Memberi salam
Apersepsi
B. Kegiatan Inti
* Guru membagi
siswa dalam 6
kelompok @5
orang.
* Guru membagi
LKS dan
menjelaskan cara
mengerjakan LKS.
* Guru melakukan
pengamatan
keterlibatan siswa
* Guru memberikan
kesempatan kepada masing-masing
kelompok untuk
melaporkan hasil
diskusi
kelompoknya.
*Siswa dapat
menanggapi
suatu persoalan
atau peristiwa.
* Siswa dapat
mempresentasi
kan hasil
diskusi
kelompoknya.
Kinerja Lingkunag
-an
sekolah
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Kegiatan Akhir
Evaluasi
Melakukan refleksi.
Yogyakarta, Januari 2010
Calon Guru
Yohana Suparwati
Rubrik Penilaian
Hal yang dinilai Skor
Kerjasama dalam kelompok 1 2 3 4 5
Kerapihan dalam penulisan 1 2 3 4 5
Keberanian 1 2 3 4 5
Nilai = jumlah skor x 2 : 3
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP Pertemuan II
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Hari/Tanggal :
Kelas/Semester : V/1
Aspek terkait : Mendengar dan Berbicara
Unit/Tema : Lingkungan
Alokasi Waktu : 2x40 menit
Yogyakarta, Januari 2010
Calon Guru
Yohana Suparwati
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Sub Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Sumber
Berbicara
Berbicara
Mengungkapkan
pikiran, pendapat,
perasaan, fakta
secara lisan dengan
menanggapi suatu
persoalan,
menceritakan hasil
pengamatan atau
wawancara.
Menanggapi suatu
peristiwa atau
persoalan dan
memberikan saran
dan
pemecahannya
dengan
memperhatikan
pilihan kata dan
santun berbahasa.
Menanggapi
suatu
persoalan
atau
masalah
A. Kegiatan Awal
* Memberi salam
Apersepsi
B. Kegiatan Inti
* Masih dalam
bentuk kelompok.
* Guru membagi
LKS dan
menjelaskan cara
mengerjakan LKS
* Guru mengajak
masing-masing
kelompok diwakili
untuk melaporkan
hasil diskusi
kelompoknya.
* Guru memberi
kesempatan kepada
siswa kelompok lain
untuk bertanya atau
memberi usul saran.
C. Kegiatan Akhir
Evaluasi
Melakukan refleksi.
*Siswa dapat
mempresentasi
kan hasil
diskusi
kelompoknya
*Siswa dapat
bertanya
kepada
kelompok lain
*Siswa dapat
memberi usul
atau saran
kepada
kelompok lain
Kinerja Buku Paket
Kanisius
Bacaan dari
Koran
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rubrik Penilaian
Hal yang dinilai Skor
Kerjasama dalam kelompok 1 2 3 4 5
Kerapihan dalam penulisan 1 2 3 4 5
Keberanian 1 2 3 4 5
Nilai = jumlah skor x 2 : 3
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan III
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Hari/Tanggal :
Kelas/Semester : V/1
Aspek terkait : Mendengar, Membaca, Berbicara.
Unit/Tema : Lingkungan
Alokasi Waktu : 2x40 menit
Yogyakarta, januari 2010
Calon Guru
Yohana Suparwati
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Sub Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Penilaian Sum
Berbicara Berbicara
Mengungkapkan
pikiran, pendapat,
perasaan, fakta
secara lisan dengan
menanggapi suatu
persoalan,
menceritakan hasil
pengamatan atau
wawancara.
Menceritakan
hasil pengamatan
dengan bahasa
runtut, baik dan
benar.
Melakukan
Pengamat-
an
A. Kegiatan Awal
* Memberi salam
Apersepsi
B. Kegiatan Inti
* Guru mengajak
siswa ke halaman
atau lingkungan
sekolah
* Guru membagi
LKS dan
menjelaskan cara
mengerjakan LKS
*Guru mengajak
beberapa siswa
untuk menceritakan
hasil
pengamatannya di
depan kelas.
C. Kegiatan Akhir
Melakukan
refleksi.
*Siswa
mampu
menceritakan
hasil
pengamatan-
nya dengan
bahasa runtut
baik dan
benar.
Tes Kinerja Lingku
sekola
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rubrik Penilaian
Hal yang dinilai Skor
Keberanian menceritakan pengamatan 1 2 3 4 5
Penggunaan kata 1 2 3 4 5
Penggunaan kata 1 2 3 4 5
Hubungan antar kalimat 1 2 3 4 5
Nilai = jumlah skor x 2 : 4
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP Pertemuan IV
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Hari/Tanggal :
Kelas/Semester : V/1
Aspek terkait : Mendengar, Menulis
Unit/Tema : Lingkungan
Alokasi Waktu : 2x40 menit
Yogyakarta, januari 2010
Calon Guru
Yohana Suparwati
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Sub Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Sumber
Menulis
Mengungkapkan
pikiran, perasaan,
informasi dan
pengalaman secara
tertulis dalam
bentuk karangan.
Menulis karangan
bebas dengan
memperhatikan
kata dan
penggunaan ejaan
Menulis
karangan
A. Kegiatan Awal
* Memberi salam
Apersepsi
B. Kegiatan Inti
* Siswa masih dalam
bentuk kelompok
* Mengambil sebuah
pot yang berisi
tanamn bunga dan
meletakan di atas
meja.
*Guru melontarkan
pertanyaan –
pertanyaan yang
berkaitan dengan
tanaman tersebut
secara lisan
kepada siswa.
* Siswa menyusun
sebuah karangan
bebas sesuai
jawaban yang
diperoleh siswa.
C. Kegiatan Akhir
Melakukan
refleksi.
*Siswa mampu
membuat
sebuah
karangan bebas
Tes
Kinerja
Lingkungan
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rubrik Penilaian
Hal yang dinilai Skor
Kerapian 1 2 3 4 5
Kebersihan 1 2 3 4 5
Penggunaan kata 1 2 3 4 5
Hubungan antar kalimat 1 2 3 4 5
Nilai = jumlah skor x 2 : 4
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Kegiatan Siswa
Pertemuan I
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Unit/Tema : Lingkungan
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kanisius Kalasan
Kelas/Semester : V/1
Alokasi waktu :
I. Indikator
1. Siswa mampu menanggapi suatu persoalan atau peristiwa
2. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
II. Materi Pokok
Menanggapi suatu persoalan atau masalah
III. Petunjuk
Simaklah cerita berikut ini!
IV. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1
Bacalah bacaan di bawah ini!
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Banjir di Daerah Tulungagung
Suara jeritan terdengar memilukan. Anak-anak berteriak meminta
pertolongan. Ibu-ibu menangis meratapi keadaannya. Bapak-bapak menelan
ludah tanda kesedihan yang dalam. Suasana kabupaten Tulungagung
mengerihkan akibat yang hebat. Daerah yang dilanda banjir kira-kira seluas
700 hektar, dengan ketinggian air rata-rata 1,25 meter. Daerah yang dilanda
banjir terdiri atas 12 desa yang tersebar di dua kecamatan, yakni 5 desa di
kecamatan Kalangbret, dan 7 desa di kecamatan Kedungwaru.
Kerugian ditaksir mencapai 350 juta rupiah. Perincian kerugian adalah
sebagai berikut: 120 rumah penduduk hancur, 220 ekor ternak yang terdiri
atas kerabau, sapi, dan kambing hanyut; dan 220 hektar sawah dengan padi
siap panen terendam air.
Peristiwa terjadi sejak pagi. Parit-parit penuh dengan air. Selokan
banyak yang tersumbat sehingga aliran sungai tidak lancar. Banyak sampah
yang dibuang di sungai sehinggah menghambat aliran air. Penyebab banjir di
Tulungagung sangat beragam.
Bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena musibah banjir cukup
banyak. Pemerintah daerah, hansip, pramuka, dan masyarakat setempat
membantu penduduk yang terkena banjir. Bantuan uang dan bahan makanan
berdatangan dari berbagai keluarga masyarakat. Solo Pos, 11 januari 2003
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan di bawah ini pada
kolom yang tersedia!
1. Apa yang menghambat aliran air?
2. Siapa saja yang membantu penduduk yang terkena banjir?
3. Rincikan kerugian yang diderita oleh masyarakat daerah
Tulungagung!
Refleksi:
1. Kesulitan apa yang kamu alami?
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bagaimana perasaanmu ketika disuruh untuk mengamati lingkungan
sekolahmu?
3. Apa rencana yang akan kamu lakukan selanjutnya?
4. Menurut kelompokmu apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya banjir?
Lembar Kegiatan Siswa
Pertemuan II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Unit/Tema : Lingkungan
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kanisius Kalasan
Kelas/Semester : V/1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
I. Indikator:
1. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
2. Siswa dapat bertanya kepada kelompok lain
3. Siswa dapat memberi usul saran kepada kelompok lain.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
II. Materi Pokok
Menanggapi masalah atau persoalan
III. Petunjuk
2. Bacalah peristiwa atau persoalan mengenai Lingkungan
3. Kerjakan soal sesuai perintahnya.
IV. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar I
Bacalah peristiwa atau persoalan di bawah ini!
Ketika Bumiku Memanas
Global warming atau pemanasan global adalah proses
perubahan alam yang di tandai dengan meningkatnya suhu permukaan
bumu akibat menipisnya lapisan ozon. Lapisan ozon adalah gas yang
terdapat di atmosfir yang berasal dari oksigen (O2). Ini semua terjadi
salah satunya disebabkan oleh produksi karbon dioksida (CO2) yang
berlebihan.
Karbon dioksida adalah gas yang dihasilkan antara lain oleh
asap knalpot kendaraan, mesin industri, bahan penyomprot,
pembakaran kayu dan lain-lain.
Gas ini jumlahnya kian menumpuk di lapisan atmosfer,
sehingga sinar matahari yang masuk ke bumi tidak bisa dipantulkan
kembali ke luar angkasa. Sinar matahari yang terjebak inilah yang
menyebabkan suhu bumi memanas, sehingga mengakibatkan banyak
hewan dan tumbuhan di daerah dingin banyak yang mati, krisis air
bersih, banjir bandang, badai tropis, angin puting beliung, sampai
musim kering yang berkepanjangan dan lain-lain. Maria Zoraya, Cerita
anak, Kompas, 9 Desember 2007.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawablah pertanyaan dalam kolom di bawah ini berdasarkan bacaan di
atas!
1. Apakah yang menyebabkan terjadinya pemanasan global?
…………………………………………………………………………
…..
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………
2. Saran apa yang dapat kamu berikan untuk memecahkan
permasalahan tersebut?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………
2. Kegiatan Belajar II
Apa saja yang harus kamu lakukan untuk menyelamatkan bumi kita?
1. …………………………………………………………………
…..
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. …………………………………………………………………
…
3. …………………………………………………………………
……
Refleksi:
4. Kesulitan apa yang kamu alami?
5. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
6. Apa rencana tindak lanjutnya?
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Kegiatan Siswa
Pertemuan III
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Unit/Tema : Lingkungan
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kanisius kalasan
Kelas/Semester : V/1
Alokasi waktu :
I. Indikator:
1. Siswa mampu menceritakan hasil wawacara dengan bahasa runtut baik
dan benar.
2. Siswa mampu menuliskan hasil wawancara dengan bahasa runtut, baik
dan benar.
II. Materi Pokok
Melakukan pengamatan
III. Petunjuk
IV. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
Amatilah lingkungan sekitar sekolahmu!
Apakah lingkungan sekolahmu bersih, rapih, indah dan sejuk?
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kegiatan Belajar 2
Tulislah hasil pengamatanmu pada kolom yang tersedia!
3. Kegiatan Belajar 2
Sebutkan 5 kegiatan yang harus kamu lakukan untuk menjaga atau
memelihara lingkungan sekolahmu?
Refleksi:
1. Kesulitan apa yang kamu alami?
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
3. Apa rencana tindak lanjutnya?
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Kegiatan Siswa
Pertemuan IV
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Unit/Tema : Lingkungan
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kanisius Kalasan
Kelas/Semester : V/1
Alokasi waktu :
I. Indikator
1. Siswa mampu membuat sebuah karangan bebas dengan bahasa sendiri.
II. Materi Pokok
Menulis karangan
III. Petunjuk
IV. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan belajar 1.
Tulislah sebuah karangan tentang tanaman bunga tersebut dalam
kolom yang tersedia di bawah ini!
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Refleksi:
• Kesulitan apa yang kamu alami?
• Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
• Apa rencana tindak lanjutnya?
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related