peningkatan prestasi belajar metematika melalui … · pada siswa kelas iv sdn2 semawungdaleman...
Post on 31-Jul-2019
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR METEMATIKA MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA JARING-JARING KUBUS DAN BALOK
PADA SISWA KELAS IV SDN2 SEMAWUNGDALEMAN
KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO
TAHUN 2009 / 2010
Oleh :
SUKESI
NIM X1907002
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSETUJUAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan
di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 30 Juni 2010
Pembimbing, Supervisor,
Dra. Siti Istiyati, M.Pd Nani Mitrowati, S.Pd
NIP 19610819 198603 2 001 NIP 19680122 199203 2 005
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim
Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Rabu
Tanggal : 30 Juli 2010
Tim Penguji Laporan PTK
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Kartono, M.Pd. ......................
Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. ......................
Anggota I : Dra. Siti Istiyati, M.Pd. ......................
Anggota II : Dr. Riyadi, M.Si. ......................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP 196007271987021001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
Sukesi, MELALUI PENGGUNAAN MEDIA JARING-JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SEMAWUNGDALEMAN KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO TAHUN 2009 / 2010. Laporan Penelitian Kelas, Surakarta : Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman dengan media jaring-jaring kubus dan balok.
Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah media jaring-jaring kubus dan balok.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan mengguanakan model siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapaun jumlah siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman 28 siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada peningkatan prestasi belajar matematika, setelah diadakan tindakan kelas dengan media jaring-jaring kubus dan balok. Hal itu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya prestasi siswa dari sebelum dan sesudah tindakan. Pada siklus I ada peningkatan nilai rata-rata 55,4 meningkat menjadi 80 pada siklus II meningkat menjadi 87,1.
Demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2009/2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan lancar dan
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini penulis mendapatkan
bantuan serta bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Prof..Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan Penelitian
Tindakan Kelas.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
3. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd. Selaku Ketua Program PJJ S-1 PGSD
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selalu memberikan petunjuk
serta arahan.
4. Dra. Siti Istiyati M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
mengorbankan segala tenaga dan waktu guna memberikan bimbingan dan
arahan selama penulis melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.
5. Dra. Titik Hariyani selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 2
Semawungdaleman Kec.Kutoarjo, selaku pembina dalam penyusunan
Proposal Penelitian Tindakan Kelas.
6. Nani Mitrowati, S .Pd. yang telah bersedia sebagai supervisor Penelitian
Tindakan Kelas.
7. Rekan-rekan Guru SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerja sama kepada
penulis demi terselesaikannya pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun Laporan Penelitian Tindakan
Kelas ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan yang
dimiliki dan tentu hasilnya juga masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis mohon maaf atas segala kekurangan maupun kesalahan
yang terdapat dalam Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini, dan semoga
bermanfaat bagi dunia Pendidikan.
Surakarta, 30 Juni 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ..
HALAMAN ABSTRAK..................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
A. Latar Belakang Masalah....................................................................
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya .............................................
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................
D. Manfaat Hasil Penelitian ..................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................
A. Kajian Teori ....................................................................................
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ...........................................
C. Kerangka Pikir ..................................................................................
D. Hipotesis Tindakan ...........................................................................
BAB III METODELOGI PENELITIAN .....................................................
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...........................................................
B. Subjek Penelitian .............................................................................
C. Prosedur Penelitian ..........................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................
A. Hasil Penelitian ...............................................................................
I. Siklus 1 ......................................................................................
II. Siklus 2 ......................................................................................
B. Pembahasan .....................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
xi
1
1
4
5
5
7
7
16
16
18
19
19
20
22
25
25
26
30
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
BABV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………..……....
A. Simpulan ........................................................................................
B. Saran ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN ...................................................................................................
36
36
37
39
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Frekuensi Nilai Kognitif Pra Tindakan ............................................
Tabel 2 Frekuensi Nilai Kognitif Siklus 1 .....................................................
Tabel 3 Frekuensi Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2 ..........................................
26
29
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR LAMPIRAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 .............................
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 .........................
Lampiran 3 Lembar Kerja dan Evaluasi Siklus 1…...................................... Lampiran 4 Lembar Kerja dan Evaluasi Siklus 2 ..........................................
INSTRUMEN PENELITIAN ........................................................................
Lampiran 5 Hasil Penelitian Siklus 1 ...........................................................
Lampiran 6 Hasil Penelitian Siklus 2 ............................................................
Lampiran 7 Pendapat Siswa Dalam Proses Belajar mengajar .......................
Lampiran 8 Penilaian Kepala Sekolah ...........................................................
Lampiran 9 Penilaian Teman Sejawat ..........................................................
Lampiran 10 Daftar Hadir Mahasiswa ...........................................................
Lampiran 11 Daftar Hadir Siswa ...................................................................
PERSONALIA PENELITI ...........................................................................
Lampiran 12 Daftar Personalia Peneliti ..........................................................
CURRICULUM PENELITIAN .....................................................................
Lampiran 13 Curriculum Vitae / Data Semua Peneliti .................................
BUKTI LAIN PELAKSANAAN PENELITIAN ...........................................
Lampiran 14 Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran ............................................
40
40
50
62
69
72
72
73
74
75
77
83
85
86
86
87
87
89
89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Jaring-Jaring Kubus dan Balok ....................................................
Gambar 2 Berbagai Pola Jaring-Jaring Kubus ...............................................
Gambar 3 Berbagai Pola Jaring-Jaring Balok ................................................
Gambar 4 Alur Kerangka Berpikir ...............................................................
Gambar 5 Rancangan Penelitian ....................................................................
Gambar 6 Grafik Nilai Kognitif Pra Tindakan ...............................................
Gambar 7 Grafik Nilai Kognitif Siklus 1 ......................................................
Gambar 8 Grafik Nilai Afektif dan Spikomotor .............................................
Gambar 9 Grafik Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2 ..............................................
15
15
16
17
24
26
29
33
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
.BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
(Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Ayat tentang Sistem Pendidikan
Nasional).
Untuk kepentingan tersebut di atas perlu diimplementasikan dengan
berbagai macam program, metode, dan konsep pendidikan yang telah
diterapkan di negara kita, misalnya CTL, MBS, PAKEM Life Skill dan
sebagainya. Tujuan dari masing-masing program tersebut relatif sama yaitu
ingin meningkatkan mutu pendidikan di negara kita.
Prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Sema
wungdaleman pada tahun pelajaran 2009/2010 belum memuaskan karena rata-
rata hasil ulangan harian pada prestasi belajar menggunakan media jaring-
jaring kubus dan balok adalah 61, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) mata pelajaran Matematika adalah 65. Di samping itu, mata pelajaran
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling ditakuti oleh
siswa dan termasuk dalam mata pelajaran Ujian Akhir Sekolah Berstandar
Nasional (UASBN).
Berdasarkan hasil pengamatan proses belajar dan data hasil belajar
siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman, pada semester 2 tahun
pelajaran 2009/2010 kurang dari KKM , diduga penyebab timbulnya masalah
adalah sebagai berikut :
1. Sebagian siswa beranggapan bahwa Matematika merupakan mata
pelajaran yang tidak menarik,sulit,dan membosankan.
2. Proses pembelajaran Matematika yang monoton.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
3. Guru masih sering mengalami kesulitan dalam menanamkan konsep-
konsep dasar Matematika kepada siswa, khususnya pada jarring-jaring
kubus dan balok .
4. Kurangnya kreatifitas guru untuk menciptakan proses belajar mengajar
yang mengaktifkan siswa , sehingga tidak menjenuhkan .
5. Pelaksanaan pembelajaran yang lalu belum menggunakan pendekatan
pembelajaran kooperatif, masih menggunakan pendekatan pembelajaran
konvensional .
6. Siswa SD masih membutuhkan penjelasan dengan alat peraga (kongkrit).
7. Penampilan guru yang kaku dan tidak familier .
Masalah dalam proses pembelajaran tersebut perlu segera diatasi karena
jika dibiarkan akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan ada pepatah
lebih baik mencegah dari pada mengobati . Dengan mengeta -hui secara
dini masalah yang timbul . Seorang pendidik akan lebih muda mencari
solusi pengentasannya . Untuk itu peneliti berusaha mememcahkan
masalah tersebut di atas dengan berbagai hal antara lain :
1. Melaksanakan Proses Belajar yang menyenangkan .
2. Mengajar menggunakan alat peraga .
3. Siswa diberi kebebasan untuk menciptakan kreatifitas dan berpikir .
4. Mengubah penampilan agar tidak memberikan kesan menakutkan bagi
siswa .
5. Menyampaikan pembelajaran dengan bahasa yang muda dipahami .
Pembelajaran Matematika di sekolah dasar bertujuan utama siswa
belajar tidak hanya mengembangkan aspek kognitif saja tetapi meluas pada
bidang psikomotor dan afektif. Pembelajaran Matematika diarahkan untuk
pembentukan kepribadian dan pembentukan kemampuan berfikir yang
bersandar pada hakikat Matematika, ini berarti hakikat Matematika merupakan
unsur utama dalam pembelajaran Matematika. Oleh karena itu, hasil-hasil
pembelajaran Matematika berdampak kemampuan berpikir yang metematis
dalam diri siswa, yang bermuara pada kemampuan menggunakan Matematika
sebagai berpikir logis dan alat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
dihadapi dalam kehidupannya. Hasil lain yang tidak dapat diabaikan adalah
terbentuknya kepribadian yang baik dan kokoh.
Sutawijaya dalam Siti Hawa (2008 : 1) Matematika mengkaji benda
abstrak (benda pikiran) yang disusun dalam suatu sistem aksiomatis dengan
menggunakan symbol (lambang) dan peralatan deduktif.
Menurut Hudoyo dalam Siti Hawa (2008 : 1) Matematika berkenan
dengan ide (gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur
secara logis sehingga Matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak.
Sebagai guru Matematika dalam menanamkan pemahaman.
Seseorang belajar Matematika utamanya bagaimana menanamkan
pengetahuan konsep-konsep dan pengetahuan procedural.
Salah satu cara untuk dapat memahami konsep-konsep dan procedural,
guru perlu mengetahui berbagai teori belajar Matematika. Sebagai guru kelas
Sekolah Dasar di suatu sekolah, guru akan selalu mengaitkan pembelajaran
matematika dengan berbagai hal yang konkrit dalam kehidupan sehari-hari .
Keterlibatan ini menjadikan pembelajaran Matamatika sekolah begitu penting
bagi kita. Karena Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi moderen, mempunyai peran dalam berbagai disiplin
dan memajukan daya piker manusia. Mata pelajaran Matematika perlu di
berikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali
peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta kemampuan bekerja sama.
Bruner, melalui teorinya mengungkapkan bahwa dalam proses belajar
anak sebaiknya diberi kesempatan memanipulasi benda-benda atau alat peraga
yang dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik oleh siswa dalam
memahami suatu konsep Matematika. Melalui alat peraga yang di telitinya itu,
anak akan melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur yang
terdapat dalam benda yang sedang diperhatiakannya itu. (Siti Hawa, dkk.,
2008 : 6)
Tiga tahapan dalam teori belajar Bruner tentang perkembangan
intelektual adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
1. Enactive, dimana seseoarang belajar tentang dunia meelalui aksi-aksi
terhadap objek.
2. Iconic, di mana pembelajaran terjadi melalui penggunaan model-model
dan gambar-gambar.
3. Symbolic, yang menggambarkan kapasitas dalam istilah-istilah abstrak.
(Mark K. Smith, dkk, 2009 : 123)
Tahapan perkembangan belajar kognitif menurut piaget dalam Nabisi
Lapono (2008 : 19) bahwa anak Sekolah Dasar termasuk dalam tahap concre -
teoperation (7-11 tahun) berkembang kemampuan daya berpikir logis untuk
memecahkan masalah konkrit. Tentang konsep dasar benda, jumlah, waktu,
ruang, kualitas .
Ada beberapa karakteristik anak di usia sekolah Dasar yang perlu
diketahui keadaan peserta didikk khususnya di tingkat Sekolah Dasar. Sebagai
guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi seseorang pendidik
mengetahui karakter -istik dan kebutuhan peserta didik.
B. Rumusan Masalah dan pemecahannya
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
Apakah media " Jaring-Jaring Kubus dan Balok " dapat meningkatkan prestasi
belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman
Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo?.
2. Pemecahan Masalah
Dengan rumusan masalah di atas peneliti memprediksikan Media
Jaring-Jaring Kubus dan Balok dapat meningkatkan prestasi belajar
Matematika dengan siswa diberi kebebasan berkreatifitas dan berinisiatif
sehingga dapat menemukan pola jaring-jaring balok dan kubus yang tidak
baku .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam peneli tian ini adalah:
untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa Kelas IV SD Negeri 2
Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo .
.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil peneli tian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara
teoretis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis.
a. Dapat memberi arah kepada guru dalam proses belajar
mengajar Matematika.
b. Dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika.
2. Manfaat Praktis.
a. Bagi Siswa :
1) Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran
Matematika .
2) Dapat meningkatnya kreatifitas menemukan pola jaring-jaring kubus
dan balok selain pola baku dengan bimbingan guru .
3) Dapat meningkatnya prestasi hasil belajar pada mata pelajaran
Matematika melalui jaring-jaring kubus dan balok .
4) Dengan mengembangkan pembelajaran Life Skill Teaching (CTL) ,
pemahaman konsep lebih lama tertanam dalam pikirannya .
b. Bagi Guru :
1) Sebagai sumbangan pemikiran guru dalam pembelajaran Matematika.
2) Menemukan solusi dalam meningkatkan prestasi belajar dalam
menemukan pola jaring-jaring kubus dan balok selain pola baku .
3) Guru lebih muda mengawasi proses belajar mengajar karena dilatih
mandiri .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
c. Bagi Sekolah
1) Memberi masukan kepada Kepala Sekolah dalam usaha proses
belajar inovatif agar tujuan pendidikan pendidikan tercapai .
2) Dapat meningkatkan potensi Kelyulusan dan kreditbilitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Pada bagian kajian pustaka ini akan membahas beberapa hal, yaitu :
1. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Menurut Syaifin Bahri Djamarah (1994: 19) prestasi adalah hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual
maupun kelompok.
Disamping itu Winker, W. S. (1984: 162) berpendapat bahwa
prestasi adalah merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa.
Sedangkan M. Buchori (1997:85) berpendapat bahwa prestasi adalah
hasil yang dicapai anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf serta
tindakan hasil belajar yang dicapai, Acraprn hasir berajar yang berupa angka
atau huruf selain sebagai bukti hasil karya yang dicapai juga dapat untuk
memotivasi agar prestasinya lebih meningkat. Senada dengan pengertian
tersebut Sutratinah Tirtonegoro (1988: 43) berpendapat bahwa prestasi adalah
penilaian hasil usaha kegiatan berajar yang berupa kalimat yang dapat
mencerminkan hasil dinyatakarr dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun
yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat diambil simpulan bahwa
yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil karya anak yang dicapai dan
merupakan bukti keberhasilan belajar yang berupa huruf atau angka yang
dapat memotivasi agar prestasinya lebih baik dalam periode tertentu.
Belajar adalah organisasi, yang akan timbul bila seseorang menemui
suatu situasi baru. Dalam menghadapi itu ia akan menggunakan segala
pengalaman yang telah dimiliki. siswa mengadakan analisis organisasi
pengalamannya.
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Slameto (1995: 2), “Belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya". Jika
seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan
tingkah laku secara menyeluruh baik dalarn sikap, keterarnpilan, pengetahuan,
dan sebagainya.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang
dimaksud prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan untuk diukur dan dinilai yang dinyatakan dalam bentuk angka atau
simbol untuk mengetahui kedudukan anak .
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Di bawah ini beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar
yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Slameto (1955:54-72), faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan meniadi:
1) Faktor-faktor intern, yang terdiri dari
a) Faktor jasmani yang terdiri dari:
(1) Faktor kesehatan
(2) Faktor cacat tubuh
b) Faktor Kelelahan
2) Faktor psikologis yang terdiri dari;
a) Intelegensi
b) Perhatian
c) Minat
d) Bakat
e) Motif
f) Kematangan
g) Kesiapan
3) Faktor-faktor ekstern, yang meliputi
a) Faktor keluarga, yang terdiri dari:
(l) Cara orang tua mendidik
(2) Relasi antar anggota keluarga
(3) Suasana rumah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
(4) Keadaan ekonomi keluarga
(5) Pengertian orang tua
(6) Latar belakang kebudayaan
b) Faktor sekolah, yang terdiri dari.:
(l) Metode mengajar
(2) Kurikulurm
(3) Relasi guru dengan-siswa
(4) Disiplin sekolah
(5) Alat pelajaran
(6) Waktu sekolah
(7) Standard pelajaran di atas ukuran
(8) Keadaan gedung
(9) Metode belajar
(10) Tugas rumah
c) Faktor Masyarakat yang terdiri dari :
(1) Kegiatan siswa dalam masyarakat
(2) Mas media
(3) Teman bergaul
(4) Bentuk kehidupan masyarakat
2. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah upaya utuk menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang
beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara
siswa dengan siswa (Suyitno. 2004:1). Agar tujuan pengajaran dapat tercapai,
guru harus mampu mengorganisir semua komponen sedemikian rupa sehingg
antara komponem yang satu dengan yang lainnya dapat berirrteraksi secara
harmonis (Suhito. 2000: l2). Salah satu komponem dalam pembelajaran
adalah pemanfaatan berbagai strategi dan metode pembelajaran secara dinamis
dan fleksibel sesuai dengan materi, siswa dan konteks pembelajaran.
(Depdiknas.2003;1).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Dalam pembelajaran Matematika, salah satu upaya yang dilakukan
oleh guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berbasis
masalah (Problem solving) karena dangan menggunakan model pembelajaran
ini dapat memberikan siswa kesempatan seluas-luasnya untuk memecahkan
masalah Matematika dengan strateginya sendiri. Sedangkan penggunaan
media dalam pembelajaran Matematika sangat menunjang, karena dengan
mgnggunakan media pernbelajaran siswa lebih mudah memahami konsep
Matematika yang abstrak. (http:// www.google.co.id).
a. Pengertian Matematika
Menurut Lerner sebagaimana dikutip Mulyono Abdurrahman (1999:
252) mengemukakan bahwa Matematika di sarnping sebagai bahasa simbolis
juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan,
mencatat, dan meng- komunikasikan ide mengenai elemen kualitas.
Berdasarkan kurikulum 2004 kelas V (2004: 4) menyatakan bahwa
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dan
dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep
diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima
sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat kuat dan jelas.
Dalam proses pembelajaran Matematika guru harus memperhatikan
adanya perbedaan individu dan karakteristik siswa, karena setiap peserta didik
mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menyerap materi yang
disampaikan guru.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
Matematika adalah salah satu ilmu dasar dalam kehidupan sehari-hari yang
rnerupakan bahasa simbolis dan universal yang memungkinkan manusia
berpikir, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan
kuantitas dengan menggunakan cara bernalar deduktif dan induktif, yang
memudahkan manusia berpikir dan memecahkan masalah dalarn kehidupan
sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
b. Fungsi Matematika
Dalam kurikulum 2004 (2004 6) disebutkan bahwa Matematika
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan benalar melalui kegiatan
penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah
melalui pola pikir dan model Maternatika, serta sebagai alat komunikasi
melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Dengan demikian mata pelajaran Matematika berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan rnenggunakan bilangan
dan simbol-sirnbol serta ketajaman penalaran yang dapat membantu
memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Tujuan Pembelajaran Matematika
Kurikulum 2004 kelas V SD (2004: 12) juga disebutkan tujuan
pembelajaran Matematika adalah melatih dan menumbuhkan cara berpikir
secara sistematis, logis, kritis, kreatif, dan konsisten. Serta mengembangkan
sikap gigih dan percaya diri sesuai dalam menyelesaikan masalah.
d. Karakteristik Pembelajaran Matematika
Moch lchsan (2003: 7) menyebutkan bahwa karakteristik dalam
pembelajaran Matematika sebagai berikut:
(1) Pembelajaran Matematika dilakukan berjenjang
(a) Dimulai dari konsep sederhana bergerak ke konsep yang lebih sukar.
(b) Berawal dari hal konkret bergerak ke semi konkret beralih ke semi
abstrak dan berakhir pada abstrak.
(2) Pembelajaran Matematika mengikuti metode spiral
(a) Konsep baru diperkenalkan dengan mengaitkan pada konsep yang
telah dipahami siswa. Hal ini merupakan prinsip “belajar bermakna”
atau “ atau “ belajar dengan pemahaman”.
(b) Konsep baru merupakan perluasan dan pendalaman konsep
sebelumnya.
(2) Pembelajaran Matematika menekankan penggunaan pola deduktif yaitu
memahami suatu konsep melalui pemahaman definisi umum kemudian
ke contoh-contoh. sebaliknya di Sekolah Dasar ditempuh pola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
pendekatan induktif, yaitu mengenal konsep melalui contoh-contoh. Hal
ini disebabkan alasan psikologis, yaitu siswa SD masih pada tingkat
berpikir konkret. Pembelajaran Matematika menganut kebenaran
konsistensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar didasarkan atas
pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
3. Tinjauan Tentang Media.
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Banyaknya batasan yang diberikan oleh para ahli tentang media
menurut Association Fun Educational Communications Technology (AECT)
di Amerika yang dikutip oleh Arief S. Sadiman (1996:6) media pendidikan
ialah segala bentuk saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi
Menurut MC Luhan (dalam Tim pengembang PGSD 1998: 7) Media
adalah semua saluran pesan yang tidak ada dihadapannya, meliputi: surat,
televisi, film, dan telepon bahkan jalan dan jalan kereta api.
Dari pendapat – pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
pengertian rnedia dalam penelitianadalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran perasaan dan
kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
b. Tujuan dan Manfaat Media
Menurut piaget (dalam Muchtar A. Karim dkk, 1997: 20)
mengemukakan: Anak usia 7 s/d 12 tahun yang masih duduk di sekolah Dasar
masih dalam taraf berpikir semi konkrit sehingga belum dapat memahami
konsep – konsep pembelajaran secara sehingga harus menggunakan bantuan
media yang dapat mengembangkan secara jelas dan kongkrit mengenai materi
– materi pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu media sangat diperlukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dalam menunjang proses belajar mengajar untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
Tujuan dari penggunaan suatu media membuat guru dapat
menyampaikan pesan secara lebih mudah kepada peserta didik. Sehingga
peserta didik (siswa) tersebut dapat menguasai pesan (pembelajaran) secara
cepat dan akurat.
Menurut Arief S. Sadiman (2002: 16) secara umum media mempunyai
kegunaan sebagai berikut :
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalisme.
2) Mengatasi keterbatasan rentang, waktu, dan daya indera.
3) Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
diatasi sikap pasif anak didik.
Dalam hal ini media berguna :
1) Menimbulkan kegairahan belajar.
2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan.
3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuandan
minatnya.
c. Fungsi Media Pengajaran
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (Strategi Belajar
Mengajar 2001 : 1 54) mengemukakan:
Media pengajaran adalah menceritakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk mengantarkan atau menyampaikan pesan berupa, sejumlah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap kepada peserta didik sehingga
peserta didik itu dapat menangkap, memahami dan memiliki pesan-pesan dan
makna yang disampaikan itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Secara umum media berfungsi sebagai :
1). Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif.
2). Bagian integral dari keseluruhansituasi mengajar
3). Meletakkan dasar-dasar yang konkrit dari konsep yang arbstrak sehingga
dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.
4). Membangkitkan motivasi belajar pesrta didik.
5). Mempertinggi mutu belajar mengajar.
d. Prinsip – Prinsip Pemilihan Media
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (Strategi Belajar
Mengajar 2001 : 56) mengemukakan:
Sebelum memutuskan untuk menggunakan sutu media tertentu dalam
suatu peristiwa pengajaran, seorang guru perlu memahami prinsip – prinsip
atau faktor – faktor yang harus dipertimbangkandalam suatu pemilihan media
tersebut adalah :
1). Memilih media harus berdasarkan pada pelajaran dan bahan.
2). pengajaran yang akan disampaikan.
3). Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta
didik baik dalam pengadaannya dan penggunaanya.
4). Memilih media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada
waktu, tempat dan situasi yang tepat.
5). Memilih media harus memahami karakteristik dari media itu sendiri.
4.Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Media Pembelajaran
Jaring-Jaring Kubus dan Balok
Menurut Mega Teguh Budiarto (2003:65)geometri didifinisikan
sebagai cabang Matematika yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan
benda-benda ruang serta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya dan hubungan
dengan yang lain . Geometri diajarkan di sekolah berguna untuk meningkatkan
berpikir logic dan memuat generalisasi secara benar. Agar dapat memahami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
aritmatika, aljabar, kalkulus dan lain-lain lebih baik, maka kemampuan konsep
geometri berperan sebagai alat .
Berdasarkan teori belajar dan pembelajaran media pembelajaran guru
dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru perlu menggunakan media
pembelajaran . Oleh karena itu dalam penelitian tindakan kelas, peneliti
membuat desain pembelajaran dengan menggunakan jaring-jaring balok dan
kubus . Contoh :
Bentuk Jaring-Jaring Kubus dan Balok yang Baku
a. Jaring-jaring kubus b. Jaring-jaring balok
Gambar 1 Jaring –Jaring Kubus dan Balok
Bentuk jaring-Jaring Kubus dan Balok yang Telah dimodifikasi
a. Jaring-jaring kubus
Gambar 2 Berbagai Pola Jaring-Jaring Kubus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
b. jaring-jaring kubus
2
1
3
Gambar 3 Berbagai Pola Jaring-Jaring Balok
B. Temuan Hasil yang Relevan
Berdasarkan landasan teori, apabila proses pembelajaran Matematika
khususnya bangun ruang kubus dan balok menggunakan mkedia peraga
kongkrit ternyata prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 2
Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo Tahun
Pelajaran 2009/2010 dapat meningkat, dari pada tidak menggunakan media
peraga kongkrit . Pemahaman konsep pola jaring-jaring kubus dan balok akan
tertanam melekat dan siswa sangat faham untuk mencari luas permukaan
balok dan kubus .Sehingga siswa dapat menemukan luas permukaan kubus = 6
x sisi x sisi dan luas permukaan balok = (2xpxl) + (2xlxt) + (2xpxt)
C. Kerangka Pikir
Untuk mengatasi berbagai persolan kehidupan serta pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat diperlukan cara berpikir
yang sistematis, logis, kreatif dan konsisten yang dapat dikembangkan melalui
pembelajaran Matematika .
Matematika selalu dianggap oleh anak sebagai pelajaran yang sulit,
rumit, kurang menarik dan tidak disukai oleh sebagian besar siswa .
Anggapan sebagian besar siswa tersebut menyebabkan siswa enggan belajar
Matematika. Adapun beberapa upaya agar siswa terdorong untuk belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Matematika adalah penyajian materi yang menarik perhatian sehingga
menumbuhkan minat untuk belajar .
Berdasarkan hasil pengalaman peneliti maka dengan mengoptimalkan
pengalaman media peraga khususnya “Jaring-Jaring Kubus dan Balok” yang
dibuat secara menarik, sehingga dapat memperkuat ingatan siswa, sehingga
pembelajaran tampak lebih hidup dan menarik serta hasil pembelajaran lebih
meningkat .
Penggunaan media dapat mendorong siswa untuk melihat dan
menghayati dengan seksama. Sehangga dapat memegang, melihat, mengukur,
menghitung, menafsirkan apa yanag mereka amati dapat diukur, dibuat, dan
dihitung dengan bebas sesuai dengan kreatifitas masing-masing, ayang
akhirnya apa yang mereka pelajari melekat dalam ingatanuntuk meningkatkan
prestasi belajarnya. Berdasarkan uaraian diatas, maka alur kerangka berpikir
dalam penelitian berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan :
Gambar 4 Alur Kerangka Pikir
KONDISI AWAL
TINDAKAN
Hasil belajar Matematika rata-rata di bawah KKM
Penggunaan media peraga jaring-jaring kubus dan balok
Hasil belajar Matematika rata-rata di atas KKM dan tuntas .
KONDISI AKHIR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
D. Hipotesis.
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas dapat
diajukan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut jika menggunakan
media peraga jaring-jaring kubus dan balok dalam proses pembelajaran
Matematika (jaring-jaring kubus dan balok) maka prestasi belajar Matematika
siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kutoarjo Kabupaten
Purworejo Tahun Pelajaran 2009/2010 akan meningkat .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan
Kutoarjo Kabupaten Purworejo, dengan alasan sebagai berikut
a. Di Sekolah Dasar Negeri 2 Semawungdaleman belum pernah menjadi tempat
penelitian tindakan kelas.
b. Pada tahun-tahun sebelumnya strategi penyampaian materi pembelajaran
matematika khususnya materi jaring-jaring kubus dan balok belum
menggunakan media " Jaring-jaring kubus dan balok ".sebagai alat peraga .
c. Di Sekolah Dasar Negeri 2 Semawungdaleman rata-rata nilai Matematika
rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2
Semawungdaleman, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo pada bulan
Januari sampai dengan Juni 2010 .
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, setiap
siklusnya 6 x 35 menit ( 3 x pertemuan ). Selama pelaksanaan penelitian, untuk
mengamati proses pembelajaran, dan membantu pengumpulan data peneliti
dibantu oleh seorang observer teman sejawat dari SD Negeri 2
Semawungdaleman, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2
Semawungdaleman, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo. Objek penelitian
ini adalah pembelajaran matematika.
C. Prosedur Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Data yang diambil untuk perbaikan pembelajaran bersumber dari,
kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan yang muncul pada proses pembelajaran
berlangsung, aktifitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran.
2. Validasi Data
Untuk menjamin validasi temuan perlu dilakukan pengecekan terhadap
data yang diperoleh. Untuk itu perlu diadakan trianggulasi yaitu teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
(Moleong, 1997;178). Trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi yang
memanfaatkan penggunaan isi dengan jalan membandingkan data hasil pekerjaan
siswa, observasi, catatan lapangan. Di samping itu juga dilakukan diskusi antar
guru, kepala sekolah, observer, dan rekan-rekan guru yang lain.
3. Analisis Data
Analisis data yang digunakan :
a. Analisis diskriptif
Teknik analisis data dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran
yang dilaksanakan guru bersama siswa. Adapun data dan informasi adalah dalam
bentuk hasil tes dan non tes (selama proses pembelajaran). Selanjutnya hasil tes
tersebut dituangkan dalam bentuk tabel untuk mengetahui perkembangan dan
perbandingan hasil perolehan tes siswa setiap siklusnya.
b. Analisis interaktif.
Data dan informasi yang diperoleh melalui non tes dilakukan dengan
cara kuantitatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Pengumpulan Data
Data yang akan diambil selama penelitian diperoleh dengan cara Teknik
melakukan observasi dan tes.
1) Observasi dilaksanakan dengan menggunakan instrument pengukuran
kinerja afektif maupun psikomotor, untuk mengukur indicator-indikator
kerja, efesiensi dan kerja sama antar siswa, guru dan kolaborator dalam
proses pembelajaran.
2) Tes dilaksanakan dengan menggunakan tes tertulis dan tes unjuk kerja untuk
mengukur kemampuan dan keterampilan siswa dalam menguasai materi
pembelajaran Matematika
b. Alat Pengumpul Data
1) Lembar observasi dan lembar tes
Butir soal penjajagan diambil dari soal-soal dari materi yang berkaitan
dengan materi pokok. Untuk mengidentifikasi kemampuan siswa sebelum
diberi tindakan dan sekaligus untuk menentukan tingkatan/ranking tiap-tiap
siswa untuk dasar membentuk kelompok.
2) Butir evaluasi untuk mengetahui kemajuan dan prestasi
Hasil belajar setiap siklusnya dibuat sesuai materi pokok yang dipelajari.
3) Instrumen observasi, yaitu berupa skala penilaian yang akan diisi oleh
pengamat saat proses pembelajaran yang berhubungan perilaku pengajar dan
aktivitas belajar siswa.
5. Indikator Kinerja
Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah
jumlah siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo
Kabupaten Purworejo yang hasil belajar Matematika meningkat secara signifikan
sebagaimana ditunjukkan dengan indikator-indikator sebagai berikut :
a. Sekurang-kurangnya 70 % siswa mendapat nilai prestasi belajar Matematika
70 (tujuhn puluh) atau lebih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
b. Sekurang-kurangnya 30 % nilai rata-rata kelas dalam pembelajaran
Matematika adalah 60 (enam puluh ) kurang .
D. Prosedur Penelitian
a. Siklus I
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan dalam
tahap-tahap sebagai berikut:
1). Tahap Perencanaan
a) Mengumpulkan data yang diperlukan.
b) Merencanakan pembelajaran dengan media " Jaring-Jaring Kubus dan
Balok " beserta mendesain alat evaluasinya.
c) Membuat perangkat observasi.
2). Tahap Pelaksanaan Tindakan
a) Guru menerapkan model pembelajaran sesuai dengan rencana, pada siswa
kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo,
Kabupaten Purworejo.
b) Siswa belajar dengan menggunakan media " Jaring-Jaring Kubus dan
Balok " dengan bimbingan guru.
3). Tahap Observasi
a) Tindakan guru memonitor siswa selama proses pembelajaran.
b) Menilai hasil dalam pembelajaran matematika.
4). Tahap analisis Refleksi
Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan 1, 2, dan 3. berdasarkan
hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas
pada siklus berikutnya. Bila hasil refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan
adanya penigkatan prestasi matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2
Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo, maka tidak perlu
dilanjutkan dengan siklus II, Namun apabila belum memperlihatkan adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
peningkatan basil belajar matematika siswa ,maka dibuat siklus II yang meliputi
tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi
tindakan, dan tahap refleksi. Sehingga siswa benar-benar mampu meningkatkan
prestasi belajar matematika.
b. Siklus II
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan dalam
tahap-tahap sebagai berikut:
1). Tahap Perencanaan
a) Mengumpulkan data yang diperlukan.
b) Merencanakan pembelajaran dengan media " Jaring-Jaring Kubus dan Balok
" beserta mendesain alat evaluasinya.
c) Membuat perangkat observasi.
2). Tahap Pelaksanaan Tindakan
a) Guru menerapkan model pembelajaran sesuai dengan rencana pada siswa
kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten
Purworejo.
b) Siswa belajar dengan menggunakan media " Jaring-Jaring Kubus dan Balok
" dengan bimbingan guru.
3). Tahap Observasi
a) Tindakan guru memonitor siswa selama proses pembelajaran.
b) Menilai hasil dalam pembelajaran matematika.
4). Tahap analisis Refleksi
Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan 1, 2, dan 3. berdasarkan
hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas
pada siklus berikutnya. Bila hasil refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan
adanya penigkatan prestasi matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Semawungdaleman Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo, maka tidak perlu
dilanjutkan dengan siklus III, Namun apabila belum memperlihatkan adanya
peningkatan basil belajar matematika siswa ,maka dibuat siklus III yang meliputi
tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi
tindakan, dan tahap refleksi. Sehingga siswa benar-benar mampu meningkatkan
prestasi belajar matematika.
Adapun gambaran rancangan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah
sebagai berikut :
Gambar 5 Rancangan Penelitian
Pra
Siklus
Rencana Pelaksanaan
Siklus I
Implementasi
Siklus I
Refleksi Implementasi
Siklus I
Rencana Perbaikan Siklus II
Refleksi Implementasi Perbaikan Siklus II
Analisis Data hasil Belajar
ImplementasiSiklus I
Analisis Data hasil Belajar Implementasi Perbaikan
Siklus II
Pelaporan Hasil Akhir Penelitian Tindakan Kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Pelaksanaan Sebelum Tindakan
Tes sebelum tindakan dilaksanakan pada hari Selasa 2 Maret 2010 .
Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa menguasai
materi yang akan diajarkan (penjajakan). Sebelum tes dilaksanakan siswa
diberikan penjelasan seperlunya kemudian diberi lembaran soal untuk
dikerjakan secara individu. Setelah selesai mengerjakan soal guru
mengoreksinya dan sekaligus memberi nilai pra tindakan.
Hasil Tes sebelum tindakan sebagai berikut :
Tabel 1. Frekuensi Nilai Kognitif Pra Tindakan
No. Nilai Frekuensi Prosentasi
1. 40 3 10,7 %
2. 50 9 32,2 %
3. 60 14 50 %
4. 70 2 7,1 %
Jumlah Siswa 28 100 %
Nilai rata-rata 55,4
Gambar 6 Grafik Nilai Kognitif Pra Tindakan
0
2
4
6
8
10
12
14
40 50 60 70
Nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2. Pelaksanaan Tindakan siklus I
Siklus 1 dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Tiap-tiap
pertemuan selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu dilaksanakan pada :
a. Pertemuan pertama : Kamis, 6 Maret 2010
b. Pertemuan kedua : Jumat, 7 Maret 2010
c. Pertemuan ketiga : Kamis, 14 Maret 2010
Dalam tindakan siklus 1 dilakukan melalui 4 tahapan yaitu: perencana-
an, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Prosedur tindakan Siklus 1:
a. Tahap Perencanaan
Dengan berpedoman pada stándar kompetensi mata pelajaran
Matematika . Peneliti dan teman sejawat melakukan langkah-langkah
pembelajaran sebagai berikut :
1). Memilih Kompetensi pembelajaran.
Pada siklus 1 peneliti dan teman sejawat memilih Kompetensi Dasar
”Jaring-Jaring Kubus dan Balok” .
2). Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan indikator dengan
menggunakan media peraga jaring-jaring kubus dan balok.
3). Peneliti dan observer (teman sejawat) mendiskusikan tenteng materi,
kegiatan pembelajaran, alat evaluasi serta menyiapkan alat peraga
/instrumen penelitian dan pedoman observasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan peneliti menggunakan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disususn dengan menggunakan strategi pembelajaran
terpadu untuk materi ”Jaring-Jaring Kubus dan Balok”
!) Pertemuan pertama
Pada pertemuan ke-1 materi matematika yang diajarkan mengenai ciri-
ciri balok dan berbagai macam bentuk jaring-jaring balok Siswa mengerjakan
lembar kerja yang telah dibagikan secara kelompok dengan menggunakan alat
peraga benda nyata. Membahas hasil kerja kelompok. Siswa mengerja -kan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
soal evaluasi secara individu. Guru menilai evaluasi. Sebagai tindak lanjut,
guru memberi pesan agar rajin belajar dan diberi PR.
2) Pertemuan kedua
Pada pertemuan ke-2 materi matematika yang diajarkan mengenai ciri-
ciri kubus dan berbagai macam bentuk jaring-jaring kubus Siswa mengerjakan
lembar kerja yang telah dibagikan secara kelompok dengan menggunakan alat
peraga benda nyata. Membahas hasil kerja kelompok. Siswa mengerja -kan
soal evaluasi secara individu. Guru menilai evaluasi. Sebagai tindak lanjut,
guru memberi pesan agar rajin belajar dan diberi PR.
3) Pertemuan ketiga
Pada pertemuan ke-3 materi matematika adalah kreatifitas siswa untuk
menemukan sendiri bentuk-bentuk jaring-jaring kubus dan balok dengan
mengukur luas kertasnya secara berkelompok . Setelah didiskusikan dan
disimpulkan . Siswa mengerjakan evaluasi secara individu . Guru memberi
nilai. Sebagai tindak lanjut guru memberi pesan – pesan dan tugas di rumah.
c. Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran peneliti berkolaborasi dengan rekan
sejawat (observer) yang lain untuk mengamati jalannya pembelajaran pada
siklus 1 dengan panduan lembar observasi. Observer ini dilakukan untuk
memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan
rencana pembelajaran yang telah disusun dan untuk mengetahui seberapa
besar perubahan pada hasil/prestasi belajar Matematika siswa kelas IV .
d. Refleksi
Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dianalisis.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan
Pembelajaraan pada siklus 1 dan dilanjutkan tugas di rumah pada materi
jaring-jaring kubus dan balok , walaupun masih ada beberapa anak yang tidak
mengalami perubahan sama sekali.Pembelajaran berhasil apabila prestasi
belajar siswa mencapai nilai rata – rata kelas lebih dari KKM.
Hasil pembelajaran yang memperoleh nilai di atas KKM 82,1%
atau 24 siswa dari 28 siswa sedangkan yang memperoleh nilai dibawah KKM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
17,9% atau 4 siswa.dari 28 siswa. Sedangkan hasil nilai rata – rata kelas
mencapai 80 ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
benda nyata yang dilakukan sudah berhasil. Untuk selanjutnya dapat
melaksanakan siklus ke-2 untuk merancang perbaikkan .
Tabel 2. Frekuensi Nilai Kognitif Siklus 1
No. Nilai Frekuensi Prosentasi
1. 50 2 8,2 %
2. 60 3 8,2 %
3. 70 4 15,4 %
4. 80 7 25 %
5. 90 7 25 %
6. 100 5 18,2 %
Jumlah Siswa 28 100 %
Nilai rata-rata 80
Gambar 7 Grafik Nilai Kognitif Siklus 1
0
1
2
3
4
5
6
7
50 60 70 80 90 100
nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
3. Rencana perbaikan pembelajaran siklus 1
a. Pertemuan ke-1
Pada pertemuan 1 peneliti akan merencanakan perbaikan-
perbaikan yang lebih memberi kebebasan kepada siswa untuk melaksanakan
kerja kelompok , sehingga siswa menjadi kreatif dan dapat menemukan
model-model kubus. Siswa dapat menemutunjukan pajang rusuk kubus dan
menemukan rumusnya ( 12 x rusuk ) Siswa dapat menemutunjukkan
banyaknya sisi dan luas permukaan Kubus sehingga dapat menemukan rumus
permukaan kubus ( = 6 x rusuk x rusuk) Indikator di atas diberikan pada
program pembelajaran remidi, karena belum tercapai pada siklus 1 .
b. Pertemuan ke–2
Pada pertemuan 2 peneliti akan merencanakan perbaikan-
perbaikan yang lebih memberi kebebasan kepada siswa untuk melaksanakan
kerja kelompok , sehingga siswa menjadi kreatif dan dapat menemukan
model-model balok. Siswa dapat menemutunjukan pajang rusuk balok dan
menemukan rumusnya (4 x p + 4 x l + 4 x t) Siswa dapat menemutunjukkan
sisi yang berhadapan sama luas dan luas permukaan Kubus sehingga dapat
menemukan ,rumus permukaan kubus (2 x p x l) + (2 x l x t) + (2 x t x p)
Indikator di atas diberikan pada program pembelajaran remidi, karena belum
tercapai pada siklus 1
c. Pertemuan ke–3
Pada pertemuan 3 peneliti akan merencanakan perbaikan-
perbaikan yang lebih memberi kebebasan kepada siswa untuk melaksanakan
kerja kelompok , sehingga siswa menjadi kreatif dan dapat menemukan
model-model balok dan kubus sebagai bangun ruang dan dapat menggambar
dengan benar jaring-jaring kubus dan balok, serta menemukan luas permukaan
balok dan kubus .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
4. Siklus 2
a. Pelaksanaan Tindakan siklus 2
Dalam tahap pelaksanaan peneliti menggunakan rencana program
pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan strategi pembelajaran
terpadu untuk materi “Jaring-Jaring Kubus dan Balok”. Pada siklus 2
dilaksanakan 3 kali pertemuan.
1). Pertemuan Pertama
Pada pertemuan ke 1 materi Luas permukaan jaring-jaring kubus yang
diajarkan sebagai inti pembelajaran sebagai berikut .Sebagai kegiatan awal
guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi yang akan
diajarkan, antara lain:
a) Ada berapa sisi permukaan kubus ? (ada 6 sisi permukaan)
b) Bagaimanakah luas keenam sisi tersebut ? (sama luas)
Kegiatan inti : guru memberi tugas secara berkelompok untuk membongkar
sebuah kubus yang panjang sisinya 5 cm .
a) Bagaimana mengukur luas persegi bila panjang sisinya 5 cm ? ( sisi x
sisi = 5 cm x 5 cm )
b) Bagaiamana caramu mencari luas permukaan kubus tersebut ? ( 6 x sisi
x sisi = 6 x 5 cm x 5 cm )
Kelompok melaporkan hasil kerjanya, dan ditanggapi oleh kelompok yang
lain.Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan.
Siswa mengerjakan soal tes formatif secara individu. Guru memberikan saran
dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya. Siswa diberi tugas untuk
mencatat hasil kerja kelompok sebagai PR.
2). Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua materi Luas permukaan jaring-jaring balok
Guru menjelakan materi . Masing-masing kelompok mengerjakan tugas esuai
dengan lembar kerja yang diterima. Selesai mengerjakan tugas, masing-
masing ketua kelompok/ salah satu anggota kelompok melaporkan hasilnya
dan kelompok ,yang lain menanggapinya. Guru memberi penjelasan singkat
sekaligus memberikan kesimpulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Siswa mengerjakan soal tes formatif secara individu. Guru
memberikan saran dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya. Siswa
diberi tugas untuk mencatat hasil kerja kelompok sebagai PR.
3). Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga materi luas permukaan kubus dan balok Pada
pertemuan ini mempelajari kembali tentang sifat-sifat kubus dan. balok. Guru
memanggil ketua-ketua kelompok untuk mengambil materi tugas. Masing-
masing kelompok membahas materi tugas yang diberikan. Setelah selesai
diskusi, lewat juru bicara/ketua menyampaikan hasil pembahasan
kelompok.Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan
kesimpulan. Pada kegiatan akhir, siswa mengerjakan tes formatif secara
individu. Guru memberikan saran dan tindak lanjut untuk pembelajaran
selanjutnya.
b. Observasi
Dalam tahap ini teman sejawat (observer) dan peneliti secara
kolaboratif melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran
yang kreatif dengan alat peraga berupa media jaring-jaring balok dan kubus .
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran dengan rencana pembelajaran yang telah disusun
dan telah sesuai, sedangkan prestasi belajar Matematika telah terjadi
perubahan yang sinigfikan dengan strategi pembelajaran yang terpadu .
Oleh karena itu pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas/
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran namun juga pada aspek tindakan
guru dalam melaksanakan pembelajaran, termasuk suasana kelas pada setiap
pertemuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Berdasarkan hasil observasi diperoleh data hasil non tes sebagai berikut:
Gambar 8 Grafik Nilai Afektif dan Spikomotor
Berdasarkan hasil observasi tentang penilaian afektif dan penilaian
psikomotor tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus 2
mengalami peningkatan dalam hal kualitas dibandingkan pada siklus 1. Hal ini
ditunjukkan dengan semakin banyaknya siswa yang terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran, yang ditunjukkan hasil pada grafik yang disajikan di
atas .
c. Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan
dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses
pelaksanaan tindakan, pada siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan yang
berarti dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus 1.
0
5
10
15
20
25
sangataktif
aktif cukupaktif
kurangaktif
memberi pendapat
kerja sama
keseriusan
kemampuan kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Tabel 3. Frekuensi Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2
No. Nilai Siklus 1 Siklus 2
Frekuensi Prosentasi Frekuensi Prosentasi
1. 50 2 8,2 % 0 0 %
2. 60 3 8,2 % 0 0 %
3. 70 4 15,4 % 6 20,4 %
4. 80 7 25 % 4 14,8 %
5. 90 7 25 % 14 50 %
6. 100 5 18,2 % 4 14,8 %
Jumlah Siswa 28 100 % 28 100 %
Nilai rata-rata 80 87,1
Gambar 9 Grafik Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2
Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar
Matematika siswa dari 80 pada siklus 1 menjadi 87,1 pada siklus 2. Pada
0
2
4
6
8
10
12
14
50 60 70 80 90 100
siklus 1
siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
siklus 2 ternyata sudah sesuai dengan teori belajar tuntas. Keberhasilan
tersebut di atas dipengaruhi oleh faktor siswa, guru dan proses yang
mengoptimalkan strategi pembelajaran yang terpadu . Perbandingan nilai rata-
rata hasil dan ketuntasan belajar Matematika siswa kelas IV pada siklus 1 dan
siklus 2
Dengan demikian pelaksanaan siklus 2 tidak ada kendala yang cukup
berarti, walaupun belum optimal namun sudah menunjukkan kriteria belajar
tuntas.
5. Rancangan penyelesaian masalah Pembelajaran untuk siklus II
Untuk penyelesaian masalah siklus 1 yang telah dilaksanakan pada
siklus 2 yaitu:
a. Mengoptimalkan belajar kelompok, dengan pembentukan kelompok baru
yang berbeda anggotanya dari siklus 1.
b. Memberi kesempatan untuk bertanya pada siswa yang belum jelas.
c. Pemberian penguatan bagi kelompok yang terbaik.
d. Pemajangan hasil kerja kelompok.
e. Pemajangan ringkasan materi pembelajaran.
Karena dalam pelaksanaan siklus 2 sudah memenuhi kriteria belajar tuntas,
serta pelaksanaan perbaikan pembelajaran dibatasi hanya 2 siklus maka tidak
disusun strategi penyelesaian masalah untuk siklus 3. Namun demikian hasil
pelaksanaan PTK ini dapat digunakan sebagai acuan untukpembelajaran yang
akan datang.
B. Pembahasan
Dari hasil tes pada kondisi awal rata-rata siswa hádala 55,4, estela
dilaksanakan siklus I rata-rata siswa menjadi 80. Bahwa ada peningkatan
antara kondisi awal dengan siklus I namun masih ada siswa yang belum tuntas
sehingga belum sesuai dengan target yang diharapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Dari hasil siklus I kemudian diadakan perbaikan pada siklus II diperoleh
rata-rata nilai siswa menjadi 87,1. Bahwa ada peningkatan dari siklus I ke siklus II
dan semua siswa tuntas.
Dari hasil penelitian dan nilai siswa yang semuanya tuntas di atas KKM
membuktikan bahwa menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika materi kelas IV SD Negeri
Semawungdaleman tahun pelajaran 2009/2010 mata pelajaran matematika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data tentang pengaruh pembelajaran
dengan menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok terhadap prestasi
belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Semawungdaleman
Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2009/2010
dapat disimpulkan sebagai berikut . Pada materi jaring-jaring kubus dan
balok ada pengaruh prestasi belajar antara sebelum diadakan PTK dengan
setelah PTK baik Siklus 1 maupun Siklus 2 yang menggunakan media
jaring-jaring kubus dan balok dengan pembelajaran yang tidak
menggunakan media peraga jaring-jaring kubus dan balok.
Implikasi dalam pendidikan yang dimaksudkan disini adalah merupakan
nilai-nilai positif yang terkandung dalam masalah yang diteliti serta
berhubungan dengan pendidikan. Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu
“MELALUI PENGGUNAAN MEDIA JARING-JARING KUBUS DAN
BALOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2
SEMAWUNGDALEMAN KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO
TAHUN 2009 / 2010” dapatlah peneliti paparkan implikasi penelitian ini
sebagai berikut:
Hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini terbukti
kebenarannya, maka implikasi dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Dapat memberikan suatu gambaran atau semacam petunjuk bagi guru
menggunakan media jaring-jaring kubus dan balok dalam mengajar
materi matematika di kelas.
2. Dapat memberikan suatu gambaran bagi para guru untuk memilih dan
menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan jenis materi yang
disampaikan dan alat peraga yang tepat dan baik di dalam usahanya
membantu anak didik di dalam memperdalam materi matematika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
3. Dengan diketahuinya cara belajar anak/metode belajar anak yang tepat
untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran matematika, maka
seorang guru dalam proses belajar mengajar agar menghasilkan prestasi
belajar siswa yang baik harus memperhatikan metode Pembelajaran yang
sesuai dengan jenis materi pelajaran yang sedang diajarkan.
B. Saran
Dalam akhir pembahasan ini akan disampaikan saran-saran yang
mungkin membawa manfaat yang besar dalam usa kita meningkatkan mutu
pendidikan. Bertolak dari pembahasan di atas, maka saran-saran yang dapat
penulis ajukan adalah :
1. Kepada Kepala Sekolah
a. Kepala sekolah diharapkan dapat memberikan perhatian dan
penugasan kepada guru agar dalam mengajar senantiasa menggunakan
metode Pembelajaran yang mengarah kepada Pembelajaran yang
berprinsip PAIKEM.
b. Kepala Sekolah diharapkan selalu memberikan anjuran pada guru agar
senantiasa menggunakan berbagai pendekatan dan metode pengajaran
yang bervariasi dalam mengajar sehingga tidak membosankan dan agar
siswa cenderung untuk aktif.
c. Kepala Sekolah hendaknya selalu mengingatkan guru untuk
mengadakan pengayaan pelajaran pada anak yang memiliki
kemampuan yang lebih tinggi dan memberikan kegiatan remedial pada
anak yang mengalami kesulitan dalam belajar.
d. Menyediakan media Pembelajaran yang memadai dan dirancang bagi
siswa dan guru atau memakai yang sesuai dengan materi/kurikulum
dan perkembangan zaman khususnya pada mata pelajaran Matematika.
e. Ikut mendorong siswa untuk belajar dan berprestasi dengan baik,
khususnya dalam mata pelajaran matematika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2. Kepada Guru :
a. Agar memilih dan mengguanakan media Pembelajaran yang lengkap
sesuai dengan topik yang divas dalam proses belajar-mengajar.
b. Memberikan dorongan / motivasi lepada siswa untuk memiliki cara
belajar yang baik.
3. Kepada Siswa :
a. Perlu memperbanyak latihan soal berkaitan dengan materi belajar
matematika sehingga akan dapat menguatkan kemampuan.
b. Perlunya bertanya pada teman yang lebih pandai dalam bidang studi
matematika agar berhasil dalam belajarnya.
c. Perlunya kreativitas untuk mempergunakan daya nalar dan daya pikir
unutk mempelajari matematika, setiap saat dimanapun kita berada, kita
bisa mempelajari matematika.
top related