penuntun kkd ginjal 2016
Post on 06-Jul-2018
243 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
1/19
2016
1
PENUNTUN
KETERAMPILAN KLINIS DASAR
(KKD)
MODUL
GINJAL DAN CAIRAN TUBUH
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
Semester 6
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
2/19
2016
2
PEDOMAN
ANAMNESIS
TUJUAN UMUM :Meningkatkan ketrampilan anamnesis dengan menggunakan teknik komunikasi yang benar pada
penderita.
TUJUAN KHUSUS :
Kalau diberi pasien mampu :1.
Menemukan identitas lengkap pasien
2. Menemukan keluhan utama beserta lamanya.3. Menguraikan perkembangan penyakit secara deskriptif dan kronologis.4. Menerapkan dasar teknik komunikasi dan berprilaku yang sesuai dengan sosio-budaya pasien
dalam hubungan dokter-pasien.5.
Mengidentifikasikan kekurangan dan kesalahan dalam melakukan anamnesis.
6. Membuat laporan anamnesis
PELAKSANAAN :
1. Mahasiswa dibagi dalam 11 kelompok2.
Mahasiswa sebagai pengamat memegang daftar tilik anamnesis
3. Mahasiswa menjadi pasien simulasi (PS) dan telah menghapal skenario.4.
Mahasiswa menjadi dokter yang melakukan anamnesis.
5. Diskusi dipimpin oleh seorang tutor6. Cara pelaksanaan kegiatan :
6.1. Introduksi oleh tutor ………………………………………………………………5menit
6.2. Kelompok besar .............…………………………………………………….40 menit.
6.3. Mahasiswa yang menjadi dokter melakukan anmnesis pada pasiensimulasi …………………………………………………………………………..…20menit.
6.4.
Selama anamnesis mahasiswa lain menggunakan daftar tilik anamnesis untuk observasikegiatan.
6.5. Selesai anamnesis dilanjutkan dengan diskusi dipimpin tutor ………20 menit.
6.6.
Selanjutnya kelompok dibagi menjadi 2 grup kecil @ 3-5 mahasiswa.6.7. Kegiatan Grup kecil………………………………………………………………..55
menit6.8.
Pada setiap grup kecil dilakukan latihan anamnesis, satu mahasiswa menjadi dokter,
mahasiswa lain menjadi pasien simulasi dan mahasiswa lain menjadi pengamat dengandaftar tilik anamnesis.
6.9. Selesai satu anamnesis dilajnutkan dengan diskusi antar mahasiswa tentang anamnesis
tersebut dan masukan untuk perbaikan.6.10. Dilanjutkan dengna mahasiwa kedua, ketiga dan kemepat sesuai waktu yang ada.6.11. Tutor mengamati jalannya anamnesis pada kedua grup kecil. Tutor dapat memberikan
masukan pada masing-masing grup.
6.12. Mahasiswa kembali dalam kelompok besar
6.13.
Kelompok besar …………………………………………………………………….20menit
6.14.
Diskusi mengenai seluruh anamnesis beserta feedback dari tutor……15 menit 6.15. Penutup oleh tutor……………………………………………………………………… 5
menit.
7.
Waktu pelaksanaan :
Setiap kegiatan Anamnesis dilaksanakan selama 2 jam.
8. Tempat pelaksanaan :Gedung Lab Skill FKIK
RUJUKAN :
1. Interviewing and the health history. Dalam Bickley LS, Szilagyi PG ( ed) : Bates’ Guideto physical examination and history taking. Edisi 9, Lippincott Williams and Wilkins,Philapdelphia, 2003, 23-62
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
3/19
2016
3
Check list ANAMNESIS
Nama Mahasiswa : ................ ............... ...
NPM : ................ ............... ...
Kelompok : ................ .............. ....
Keterangan (tanda * : untuk poin penilaian bertanda*):
Skor 1 : Tidak dilakukan/tidak dilakukan*Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan/dilakukan*
Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahanSkor 4 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = ………. Dinyatakan lulus apabila skor > 70%
No Kompetensi Skor
1 2 3 4
I TEHNIK KOMUNIKASI
1. Menyapa pasien*
2. Menyambut pasien sambil berdiri*
3. Memperkenalkan diri sambil menjabat tangan pasien*
4. Menunjukkan wajah ramah*
5. Menyilakan pasien duduk*
6. Berbasa-basi*
7. Mendapatkan nama*
8. Mendapatkan umur *
9 Mendapatkan pendidikan *10. Mendapatkan suku *
11. Mendapatkan status pernikahan *
12 Mendapatkan alamat*
13. Suara ramah, vokal jelas, kecepatan cukup, volume cukup
14. Sikap tubuh condong ke depan, kaki tidak bersilang
15. Kontak mata dipertahankan 70%
16. Tidak melakukan gerakan/ hal-hal yang tak
berhubungan dengan tindakan anamnesis
17. Pertanyaan diajukan satu-persatu
18 Mengajukan pertanyaan terbuka dan mendalam,
selain pertanyaan tertutup
19 Melakukan refleksi isi bila diperlukan
20. Melakukan refleksi perasaan bila diperlukan
21 Menunjukkan empati secara verbal dan non-verbal
II MATERI ANAMNESIS
22 Mendapatkan keluhan utama
23 Mendapatkan riwayat penyakit sekarang
24 Mendapatkan riwayat penyakit dahulu
25 Mendapatkan riwayat penyakit keluarga
26 Mendapatkan riwayat sosial
III LAPORAN ANAMNESIS
27. Membuat laporan anamnesis
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
4/19
2016
4
PEDOMAN
Pemeriksaan Fisik Penyakit Ginjal
TUJUAN UMUM :Mampu melakukan pemeriksaan fisik Penyakit Ginjal
TUJUAN KHUSUS :Setelah mahasiswa mengikuti pemeriksaan fisik Penyakit Ginjal, bila diberi pasien mahasiswa :
1.
Mampu melakukan pemeriksaan palpebra2.
Mampu melakukan pemeriksaan JVP3. Mampu melakukan pemeriksaan balotemen4. Mampu melakukan pemeriksaan cairan bebas ( shifting dullness)
5. Mampu melakukan pemeriksaan edema tungkai6. Mampu melakukan pemeriksaan inspeksi tangan (palmar eritema,jari tubuh)
7. Mampu melakukan pemeriksaan kaki (inspeksi dan palpasi otot) dan perabaan arteridorsalis pedis
8. Mampu melakukan pengukuran temperature 9. Mampu melakukan penghitungan nadi 10. Mampu melakukan pemeriksaan nyeri ketok CVA
PELAKSANAAN :1.
Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 8 – 11 orang.2.
Latihan pemeriksaan fisik dipimpin oleh seorang tutor.
3. Mahasiswa menggunakan jas laboratorium.4. Tempat pelaksanaan : Skill Lab 2 Parasitologi
5. Setiap pemeriksaan fisik penyakit ginjal dilaksanakan dua kali latihan@ 120 menit6. Setiap mahasiswa mendapat kesempatan melakukan pemeriksaan fisik penyakit ginjal 1 (satu)
kali dan bila dinilai telah memiliki ketrampilan tersebut akan mendapat tanda tangan pada
buku logbook.7. Mahasiswa pria menjadi pasien yang diperiksa oleh teman lainnya, mahasiswa pria secara
bergiliran menjadi pasien.8. Ruangan periksa hendaknya memiliki cahaya yang cukup.
9.
Ketrampilan yang harus dikuasai pada latihan ini ( lihat tujuan khusus):10. Cara pelaksanaan kegiatan:
Pertemuan 1
1. Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama 5 menit.
2. Tutor melakukan demonstrasi pemeriksaan fisik penyakit ginjal ........ 20 menit.
3. Setiap mahasiswa berlatih melakukan pemeriksaan fisik penyakit ginjal @ 10menit .........90 menit.
4. Dengan menggunakan cheklist, mahasiswa lainnya dan tutor memperhatikan danmenilai pemeriksaan yang berlangsung. Tutor memberikan komentar kepadamahasiswa
5. Tutor memberikan kesimpulan dan menutup pertemuan 1
Pertemuan 21. Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama 5 menit.
2. Setiap mahasiswa melakukan pemeriksaan fisik penyakit ginjal @ 10 menit .........90menit.
3. Dengan menggunakan cheklist, mahasiswa lainnya dan tutor memperhatikan dan menilai pemeriksaan yang berlangsung. Tutor memberikan asupan kepada mahasiswa.Mahasiswa melakukan peer assessment dan self assessment serta tutor mengisi tutorassessment.
4.
Semua cheklist pemeriksaan fisik penyakit ginjal dikumpulkan kepada Tutor dan
diberikan kepada secretariat skill lab.
5. Bila tutor menilai mahasiswa telah mampu melakukan pemeriksaan fisik penyakit ginjalmaka tutor memberikan tandatangan pada logbook mahasiswa.
6. Tutor memberikan kesimpulan selama 5 menit.
7. Bagi mahasiswa yang tidak mendapat tandatangan logbook mohon menghubungi labskill
untuk dijadwalkan ulang. Sebelum mengikuti ulangan tsb agar mahasiswa berlatihmandiri untuk mencapai ketrampilan tersebut. Ulangan introduksi pemeriksaandilakukan hanya satu kali.
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
5/19
2016
5
Gambar posisi ginjal
Gambar Pemeriksaan Bimanual Ginjal
Gambar Nyeri ketok gin jal
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
6/19
2016
6
PEMERIKSAAN FISIK PENYAKIT GINJAL DAN EKSTREMITASKELOMPOK : ..........................................
Nama Tutor :..............................
TANGGAL : ......................................Tanda tangan :..............................
No Ketrampilan Skor
1 2 3 4
1 Memperkenalkan diri dan menjelaskan pemeriksaan
yang akan dilakukan serta memberi ijin
Inspeksi Tangan
2 Inspeksi tangan kanan dan kiri daerah palmar danujung jari
Pemeriksaan kaki
3 Inspeksi kaki kanan dan kiri (otot,kulit)
4 Palpasi di daerah pretibia (edema)
5 Palpasi arteri dorsalis pedis di dorsal pedis dan
membandingkan denyutan kanan dan kiri
Palpasi Ginjal Bimanual
6 Persiapan sebelum melakukan palpasi (mengesekkan
kedua telapak tangan untuk menghangatkan)*
7 Ginjal kanan:
Melakukan palpasi dengan kedua tangan
, posisi tangan kiri di dinding posterior, dan tangan
kanan di dinding anterior.
Suruh pasien bernafas dalam. Saat pasien dipuncak
inspirasi,secara serentak keduatangan tersebut melakukan palpasi,
tekan tangan kanan cepat dan dalam di quadran
kanan atas lateral dan sejajar dengan M. Rectus
Abdominis dekstra.
Tangan kiri mendorong ke atas.
8 Ginjal kiri:
Pindahlah ke sebelah kiri pasien. Gunakan tangan
kanan untuk mendorong dan mengangkat dari
bawah, kemudian gunakan tangan kiri menekan dikwadrant kiri atas
lateral, sejajar dengan M. Rectus Abdominis
sinistra. Lakukan seperti sebelumnya.
Secara serentak kedua tangan tersebut
melakukan palpasi seperti point no 7
9 Melaporkan hasil palpasi ginjal (tidak teraba atau
teraba)*
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
7/19
2016
7
Nyeri Ketok CVA
10 Meminta pasien duduk
11 Pemeriksaan dilakukan dari arah belakang pasien
12 Tangan kiri pemeriksa diletakkan di punggung pada
sudut kostovertebra kanan13 Dengan tangan kanan dilakukan ketukan di atas
tangan kiri
14 Menanyakan kepada pasien apakah terasa nyeri atau
tidak
15 Melakukan tindakan yang sama (no.8,9,10) pada
sudut kostovertebra kiri
Keterangan :
Skor 1 : Tidak dilakukan
Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan
Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan
Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = ……….
Dinyatakan lulus apabila skor > 70%
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
8/19
2016
8
PEDOMAN
PUNGSI VENA
Indikasi :1. Mengambil darah untuk tujuan pemeriksaan laboratorium2. Melakukan penyuntikan secara intravena
Kontraindikasi :1. Terdapat infeksi didaerah penusukan
Komplikasi :1. Infeksi
2. Iritasi/peradangan ( phlebitis)3. Hematoma subkutis
Prosedur Kegiatan :No Aktifitas Waktu Metode
1 Instruktur memberikan pengantar dan
gambaran secara teori tindakan pungsi
vena
10‘ Kuliah dan diskusi
2 Instruktur mendemonstrasikan caramelakukan pungsi vena pada phantom
15’ Demonstrasi
3 Mahasiswa melakukan praktikumsendiri sesuai gilirannya. Instruktor
mengevaluasi dan memberikan arahan
sesuai dengan skill checklist
5’ tiapmahasiswa
Praktikum
Sasaran Pembelajaran :1.
Mahasiswa dapat menerangkan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan dan
tujuannya
2. Mahasiswa dapat melakukan tindakan desinfeksi3. Mahasiswa dapat menentukan lokasi vena yang akan dipungsi
4. Mahasiswa dapat melakukan tindakan pungsi vena dengan benar
5. Mahasiswa dapat membersihkan dan membuang sampah tajam/infeksius padatempatnya
Peralatan : 1. Alat pelindung diri (handskun)
2.
Set phantom tangan untuk pungsi vena3. Spuit 3 cc4. Wing needle no 25
5. Kapas alkohol pada tempatnya
6. Alat pembendung vena7. Kain pengalas
8. Plester
9. Bengkok untuk tempat bahan kotor, spuit bekas / sampah tajam
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
9/19
2016
9
Ski ll Checkl ist
KETERAMPILAN SKOR
1 2 3 4
1. Memeriksa kelengkapan alat-alat
2. Mencuci tangan dan memasang handskun
3. Memberi penjelasan kepada pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan4 Mencari lokasi vena yang cukup besar.
(lihat gambar)
5 Pasang kain pengalas dibawah bagian tubuh yang akan
ditusuk
6 Raba vena target, lalu pasang karet pembendung
proksimal dari daerah yang akan ditusuk. Apabila
pasien sadar, minta pasien untuk mengepalkantangannya, sehingga pembuluh darah vena terlihat
jelas
7 Permukaan kulit yang akan ditusuk didesinfeksi
dengan menggunakan kapas alkohol.8 Tegangkan kulit diatas vena yang akan ditusuk dengan
menggunakan jari tangan kiri supaya vena tidak mudah
bergerak.
9 Tusukkan jarum ke vena dengan posisi lubang jarum
menghadap keatas dengan tangan kanan,Fiksasi spuit dengan tangan kiri, lalu tarik penghisap
spuit sehingga darah mengalir kedalam spuit sebanyak
yang diperlukan.
10 Lepaskan karet pembendung, kemudian jarum dicabut
dengan cepat sambil menekan tempat tusukan dengan
kapas alkohol.Bekas tusukan diplester tekan sampai darah tidak
mengalir.
11 Darah yang telah diambil segera dimasukkan kedalam
botol khusus atau tetap didalam spuit, lalu diberi etiket berisi nama pasien dan umur.
12 Alat-alat dirapikan dan/atau dibuang sesuai tempatnya
Keterangan :
Skor 1 : Tidak dilakukan
Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan
Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahanSkor 4 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = ……….
Dinyatakan lulus apabila skor > 70%
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
10/19
2016
10
PEDOMAN
PEMASANGAN KANULASI VENA
Indikasi :a) Melakukan pemasangan jalur intra vena
b) Melakukan pemasangan cairan infus
Kontraindikasi :1.Terdapat infeksi didaerah penusukan
Komplikasi :1. Falls route
2. Hematoma subkutis
3. Infeksi4. Iritasi/peradangan ( phlebitis)
5. Emboli udara
Prosedur Kegiatan :No Aktifitas Waktu Metode
1 Instruktur memberikan pengantar dan
gambaran secara teori tindakan pemasangan kanulasi vena
10‘ Kuliah dan diskusi
2 Instruktur mendemonstrasikan caramelakukan kanulasi vena pada
phantom
15’ Demonstrasi
3 Mahasiswa melakukan praktikum
sendiri sesuai gilirannya. Instruktor
mengevaluasi dan memberikan arahan
sesuai dengan skill checklist
5’ tiap
mahasiswa
Praktikum
Sasaran Pembelajaran :1. Mahasiswa dapat menerangkan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan dan
tujuannya
2. Mahasiswa dapat mempersiapkan botol infus dan infus set/transfusion set
3. Mahasiswa dapat melakukan tindakan desinfeksi
4. Mahasiswa dapat menentukan lokasi vena yang dapat dikanulasi5. Mahasiswa dapat melakukan tindakan kanulasi vena dengan benar
6. Mahasiswa dapat memfiksasi abocath dengan baik dan benar
7. Mahasiswa dapat membersihkan dan membuang sampah tajam/infeksius pada
tempatnya
Peralatan : 1. Alat pelindung diri (handskun)
2. Set phantom tangan untuk kanulasi vena3. Abocath no 22
4. Cairan infus, selang infus, selang transfusion, selang infus mikro
5. Kapas alkohol pada tempatnya
6. Alat pembendung vena7. Kain pengalas
8. Kassa steril, antiseptik (betadine)
9.
Plester, gunting verband
10. Standar infus11. Bengkok untuk tempat bahan kotor, spuit bekas / sampah tajam
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
11/19
2016
11
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
12/19
2016
12
Ski ll Checkl ist
NO KETERAMPILAN SKOR
1 2 3 4
1. Memeriksa kelengkapan alat-alat
2. Mencuci tangan dan memasang handskun
3. Memberi penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan4 Mempersiapkan cairan infus
Botol cairan digantungkan pada standar infus
Selang infus di kunci pada penguncinya.
Tutup botol cairan didesinfeksi dengan kapas alkohol lalutusukkan set infus.
Tabung tetesan diisi cairan sepertiganya dengan caramenekan botol infus.
Kunci selang infus dibuka dengan ujung selang infusdiarahkan keatas, cairan dialirkan sampai tidak ada udaralagi di selang infus. Harus diyakini tidak ada lagi udara
didalam selang infus Kunci selang infus ditutup kembali
5 Mencari lokasi vena yang cukup besar. (lihat gambar)
6 Pasang kain pengalas dibawah bagian tubuh yang akan ditusuk
7 Raba vena target, lalu pasang karet pembendung proksimal dari
daerah yang akan ditusuk. Apabila pasien sadar, minta pasienuntuk mengepalkan tangannya, sehingga pembuluh darah vena
terlihat jelas
8 Permukaan kulit yang akan ditusuk didesinfeksi dengan
menggunakan kapas alkohol.
9 Tegangkan kulit diatas vena yang akan ditusuk dengan
menggunakan jari tangan kiri supaya vena tidak mudah bergerak.10 Tusukkan abocath ke vena dengan posisi lubang jarum
menghadap keatas dengan tangan kanan. Bila berhasil darah
akan mengalir dan terlihat pada ujung jarum.
Tarik mandrain abocath ke belakang sambil mendorongkanula masuk kedalam vena sampai seluruh kanul berada
dibawah kulit
11 Lepaskan karet pembendung vena
Lepaskan keseluruhan mandrain sambil melakukan
penekanan pada ujung kanula vena supaya darah tidak
mengalir
Buka kunci selang infus perlahan sambil memasang ujungselang infus pada pangkal kanula dengan kuat
Pastikan tidak ada sela udara antara cairan infus dan darah
12 Bila tetesan lancar, fiksasi dengan plester pada pangkal kanula,
kemudian beri kasa betadin pada daerah tusukan dan selanjutnya
ditutup dengan kasa steril
13 Hitung tetesan sesuai dengan kebutuhan
14 Alat-alat dirapikan dan dibuang sesuai tempatnya
Keterangan :
Skor 1 : Tidak dilakukan
Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan
Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan
Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = ……….
Dinyatakan lulus apabila skor > 70%
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
13/19
2016
13
PEDOMAN
Insersi Kateter
TUJUAN UMUM :Mampu melakukan Insersi Kateter
TUJUAN KHUSUS :
Setelah mahasiswa mengikuti latihan Insersi Kateter, bila diberi pasien mahasiswa :11. Mampu melakukan Insersi Kateter
PELAKSANAAN :11. Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 9 – 11 orang.12. Latihan Insersi Kateter dipimpin oleh seorang tutor.Mahasiswa menggunakan jas laboratorium.13. Tempat pelaksanaan : ruang Skills Lab Skill gedung FKIK
14. Setiap latihan Insersi Kateter dilaksanakan dua kali latihan@ 120 menit15. Setiap mahasiswa mendapat kesempatan melakukan Insersi Kateter 1 (satu) kali dan bila
dinilai telah memiliki ketrampilan tersebut akan mendapat tanda tangan pada buku logbook.16. Digunakan boneka kateter pria.
17.
Ruangan periksa hendaknya memiliki cahaya yang cukup.18. Ketrampilan yang harus dikuasai pada latihan ini lihat tujuan khusus.19. Cara pelaksanaan kegiatan:
Pertemuan 1
1. Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama 5 menit.
2. Tutor melakukan demonstrasi Insersi Kateter........ 10 menit.
3. Setiap mahasiswa berlatih melakukan Insersi Kateter @ 10 menit ..............90 menit.
4. Dengan menggunakan cheklist, mahasiswa lainnya dan tutor memperhatikan danmenilai pemeriksaan yang berlangsung. Tutor memberikan asupan kepada mahasiswa
5. Tutor memberikan kesimpulan dan menutup pertemuan 1
Pertemuan 2
8.
1. Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama 5 menit.8.2.
Setiap mahasiswa melakukan Insersi Kateter @ 10 menit ...................................90 menit.
8.3. Dengan menggunakan cheklist, mahasiswa lainnya dan tutor memperhatikan dan menilai pemeriksaan yang berlangsung. Tutor memberikan asupan kepada mahasiswa.Mahasiswa melakukan peer assessment dan self assessment serta tutor mengisi tutor
assessment.8.4. Semua cheklist Insersi Kateter dikumpulkan kepada Tutor dan diberikan kepada
sekretariat skill lab.8.5. Bila tutor menilai mahasiswa telah mampu melakukan Insersi Kateter maka tutor
memberikan tandatangan pada logbook mahasiswa.
8.6. Tutor memberikan kesimpulan selama 5 menit.
9. Bagi mahasiswa yang tidak mendapat tandatangan logbook mohon menghubungi
labskill untuk dijadwalkan ulang. Sebelum mengikuti ulangan tsb agar mahasiswa berlatih mandiri untuk mencapai ketrampilan tersebut. Ulangan Insersi Kateterdilakukan hanya satu kali.
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
14/19
2016
14
Check list Pemasangan KateterKELOMPOK : ..........................................
Nama Tutor :..................................
TANGGAL : ..........................................
No Ketrampilan Skor
1 2 3 4
1. Mengucapkan salam dam mempersilahkan duduk
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Mempersilahkan berbaring
4. Cuci tangan
5.
Pakai Hand scoon (sarung tangan steril)
6. Berdiri di sisi kanan pasien
7. Asepsis dan anti sepsis daerah orificium uretra
eksterna (oue) dan sekitarnya
8. Pasang duk steril berlubang
9. Mengoleskan jelly pada kateter dengan tehnik steril
10.
Memegang penis (untuk pasien pria) atau membukalabia minora (untuk pasien wanita) dengan tangan
kiri, untuk melihat OUE
11. Memasukkan kateter dengan perlahan-lahan dan
gentle dengan tangan kanan.
12. Memastikan kateter masuk ke dalam kandung kemih
13. Mengisi balon kateter dengan cairan
14. Membuka duk steril
15. Menghubungkan kateter dengan urin bag
16. Fiksasi kateter dan tempatkan urin bag dengan benar
17. Lepaskan hand scoon dan cuci tangan asepsis
18. Merapikan alat dan membuang sampah
Keterangan (tanda * : untuk poin peni laian bertanda* ):
Skor 1 : Tidak dilakukan/tidak dilakukan*
Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan/dilakukan*
Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan
Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = ……….
Dinyatakan lulus apabila skor > 70%
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
15/19
2016
15
PEDOMAN
TINDAKAN SIRKUMSISI
TUJUAN UMUM :
Mahasiswa mampu melakukan tindakan sirkumsisi dengan baik, legeartis dan efisien.
TUJUAN KHUSUS :
Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu:
1. Melakukan persiapan penderita dengan benar
2. Melakukan persiapan alat/bahan dengan benar
3. Memberikan penjelasan pada penderita atau keluarganya tentang apa yang akan
dilakukan, alat yang dipakai, bagaimana melakukan, apa manfaatnya, dan apa
risiko yang mungkin terjadi.
4. Melakukan cuci tangan biasa dan asepsis dengan benar
5. Memasang sarung tangan steril dengan benar, dan melepaskannya setelah pekerjaan selesai
6. Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat
7. Melakukan tindakan sirkumsisi dengan tepat.
1. Memberi salam kepada pasien dan memperkenalkan diri2. Menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan
3. Pemeriksa meminta ijin/ inform consent untuk tindakan pemeriksaan
4. Menyuruh pasien tidur terlentang dan relaks
5.
Mempersiapkan alat1. Minor set/sirkum set yang terdiri dari:
Gunting jaringan (ujung tajam) 1 buah
Gunting benang (ujung tumpul) 1 buah
Pinset anatomis
Klem lurus 3 buah
Klem bengkok (arteri/mosquito) 1 atau 2 buah
Needle holder 1 buah2. Sarung tangan steril 2 pasang sesuai ukuran
3. Kasa steril secukupnya
4. Disinfektan, seperti povidone iodine/betadine
5.
Doek lubang steril6. Spuit 3 cc steril
7. Lidokain 2% atau Pehacain untuk anestesi infiltrasi8.
Benang bedah yang mudah diserap, misalnya plain catgut 3/0 secukupnya
9. Jarum jahit cutting lengkungan ½
10. Plester
11. Trifamycetin zalf atau sofratule bila ada12. Adrenalin (sudah dimasukkan dalam spuit dan digunakan bila terjadi reaksi alergi)
13. Meja untuk pasien berbaring beserta perlaknya serta pencahayaan yang cukup
14. Tempat sampah
6. Informasikan kepada pasien bahwa kita akan memulai tindakan
7.
Memasang sarung tangan steril untuk operator dan asisten8. Tindakan asepsis
1. Desinfeksi lapangan operasi (penis dan sekitarnya) dengan Povidone iodine atau betadin secara melingkar sentrifugal
2. Persempit lapangan operasi dengan doek steril berlubang
9. Tindakan anestesi (Anestesi infiltrasi)1. Lakukan anestesi infiltrasi subkutan dimulai dari dorsum penis proksimal.
Gerakkan spuit ke lateral kanan, aspirasi lalu tarik jarum sambil menginjeksi
cairan anestesi. Jarum jangan sampai keluar, kemudian arahkan jarum ke lateral
kiri, ulangi seperti sebelumnya. Selanjutnya jarum diinjeksikan di daerah ventraldan lakukan infiltrasi seperti diatas sehingga terbentuk ring block
2.
Pijat daerah penis dan tunggu 3 – 5 menit kemudian yakinkan anestesi lokal sudah bekerja dengan mencubitkan/menjepit ujung peputium menggunakan pinset.
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
16/19
2016
16
Bila belum teranestesi penuh tunggu 3-5menit berikutnya. Pada batas tertentu bila
dipandang perlu dapat dilakukan anestesi tambahan.
10. Release/melepaskan perlengketan
1. Preputium ditarik dengan tangan kiri ke arah proksimal sampai meregang
sehingga terlihat perlengketan. Kemudian gunakan kasa steril (tanpa/dengandibasahi povidone iodine) untuk menorong ke arah proksimal sehingga
p e r l e n g k e t a n t e r l e p a s s e d i k i t d e m i s e d i k i t .
2.
Jika dengan cara ini smegma masih sulit terlepas, dapat diatasi dengancara menjepit gumpalan smegma satu persatu, kemudian bersihkan dengan
kasa yang telah dicelup iodine povidon 10%.
11. Prosedur Insisi
Tandai batas insisi dengan menjepit kulit preputium dengan klem/pinset
o
Preputium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik ke distal
Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulum dijepit dengan kocher
Preput ium di ins is i pada jam 12 diantara jepi tan klem dengan
menggunakan gunting kearah sulcus coronarius, sisakan mukosa kulit
secukupnya dari bagian distal sulcus pasangtali kendali
Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12’)Insisi
melingkar ke kiri dan ke kanan dengan arah serong menuju frenulum di distal(padafrenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali)
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
17/19
2016
17
Buat tali kendali pada jam 3 dan 9
Gunting dan rapikan kelebihan mukosa
Rawat perdarahan yang terjadi
12. Hemostasis
Cari sumber perdarahan dengan menghapus daerah luka dengan menggunakan kasa, bila di dapatkan sumber perdarahan segera di jepit dengan klem arteri kecil. Tarik
klem, ligasi dengan mengikat jaringan sumber perdarahan dengan catgut. Potong
ikatan sependek mungkin. Cari seluruh sumber perdarahan lain dan lakukan hal yangserupa.
13. Wound suture
1.
Jahitan FrenulumJahit frenulum dengan matras horizontal atau boleh dengan matras 8 (cross).
Setelah dijahit sisakan benang untuk digunakan sebagai kendali.·.
2. Jahitan Dorsal
Jahit dorsal penis mengunakan jahitan simpul. Sisakan benang untuk dibuat talikendali.
3. Jahitan bagian kulit mukosa yang lain
Denga menggunakan kendali untuk mengarahkan posisi penis, jahit sekelilingluka dengan jahitan simpul (jam 12). Jahitan simpul bisa dilakukan pada jam 3
dan 9 atau jam 2,4, 8 dan 10. Tidak diianjurkan Mengikatnya terlalu erat. Tidak
dianjurkn menggunakan jahitan jelujur (Continuous Suture). Bila telah dijahit
semua lihatlah apakah ada bagian yang renggang yang memerlukan jahitan14. Wound care
1. Setelah selesai dijahit olesi tepi luka dengan betadine, bila perlu beri dan olesi
dengan salep antibiotik.2. Perawatan luka bisa dilakukan dengan metode tertutup (close care) atau terbuka
(open care).
a. Metode terbukaBisa dilakukan bila ada jaminan penderita mampu menjaga kebersihan
luka.Setelah diolesi betadine dan salep antibiotika biarkan secara terbuka
(dianjurkan urologi).
b. Metode tertutup
Setelah diberi betadine dan salep antibiotika, berikan sufratule secaramelingkar. Tutup dengan kasa steril, ujung kain kasa dipilin sebagai tempat
fiksasi supra pubic denganmenggunakan plester (balutan suspensorium) atau
biarkan berbentuk cincin (balutan ring).15. Lepas doek steril dan rapikan peralatan yang telah digunakan.
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
18/19
2016
18
Check list
Sirkumsisi
No. KETERAMPILAN SKOR
1 2 3 4
1. Memberi salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
2. Menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur
tindakan
3. Pemeriksa meminta ijin/ inform consent untuk tindakan pemeriksaan
4. Menyuruh pasien tidur terlentang dan relaks
5. Mempersiapkan minor set/sirkum set yang terdiri dari:
6 Informasikan kepada pasien bahwa kita akan memulai tindakan
7 Memasang sarung tangan steril untuk operator dan asisten
8 Tindakan asepsis
1. Desinfeksi lapangan operasi (penis dan sekitarnya) dengan
Povidone iodine atau betadin secara melingkar sentrifugal
2. Pasang doek steril berlubang
9 Tindakan anestesi (Anestesi infiltrasi)
1. Lakukan anestesi infiltrasi subkutan dimulai dari dorsum
penis proksimal dilanjutkan ke daerah ventral. Lakukan
infiltrasi sehingga terbentuk ring block
2.
Pijat daerah penis dan tunggu 3 – 5 menit kemudian yakinkananestesi lokal sudah bekerja dengan mencubitkan/menjepit
ujung peputium menggunakan pinset.
10 Release/melepaskan perlengketan
11 Prosedur Insisi
1. Tandai batas insisi dengan menjepit kulit preputium dengan
klem/pinset
2. Preputium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6
ditarik ke distal
3. Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulum dijepit
dengan kocher
4. Preput ium di ins is i pada jam 12 diantara jepi tan
klem dengan menggunakan gunting kearah sulcus
coronarius, sisakan mukosa kulit secukupnya dari bagian
distal sulcus pasangtali kendali
5. Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11) ke ujung distal sayatan
(jam 12 dan 12’). Insisi melingkar ke kiri dan ke kanan
dengan arah serong menuju frenulum di distal (padafrenulum
insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali)
6. Buat tali kendali pada jam 3 dan 9
7. Gunting dan rapikan kelebihan mukosa
8. Rawat perdarahan yang terjadi
12 Hemostasis
Cari sumber perdarahan dengan menghapus daerah luka dengan
-
8/17/2019 Penuntun Kkd Ginjal 2016
19/19
19
Keterangan :
Skor 1 : Tidak dilakukan
Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan
Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan
Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = ……….
Dinyatakan lulus apabila skor > 70%
menggunakan kasa, bila di dapatkan sumber perdarahan segera di
jepit dengan klem arteri kecil. Tarik klem, ligasi dengan mengikat
jaringan sumber perdarahan dengan catgut. Potong ikatan sependek
mungkin. Cari seluruh sumber perdarahan lain dan lakukan hal yangserupa.
13 Wound suture
1. Jahitan Frenulum
Jahit frenulum dengan matras horizontal atau boleh denganmatras 8 (cross). Setelah dijahit sisakan benang untuk
digunakan sebagai kendali.·.
2. Jahitan Dorsal
Jahit dorsal penis mengunakan jahitan simpul. Sisakan benang untuk dibuat tali kendali.
3. Jahitan bagian kulit mukosa yang lain
Denga menggunakan kendali untuk mengarahkan posisi
penis, jahit sekeliling luka dengan jahitan simpul (jam 12).
Jahitan simpul bisa dilakukan pada jam 3 dan 9 atau jam 2,4,8 dan 10. Tidak diianjurkan Mengikatnya terlalu erat. Tidak
dianjurkn menggunakan jahitan jelujur (Continuous Suture).
Bila telah dijahit semua lihatlah apakah ada bagian yangrenggang yang memerlukan jahitan
14 Wound care
1. Setelah selesai dijahit olesi tepi luka dengan betadine, bila perlu beri dan olesi dengan salep antibiotik.
2. Perawatan luka bisa dilakukan dengan metode tertutup (close
care) atau terbuka (open care). a) Metode terbuka
Bisa dilakukan bila ada jaminan penderita mampu
menjaga kebersihan luka.Setelah diolesi betadine dan
salep antibiotika biarkan secara terbuka (dianjurkan
urologi). b) Metode tertutup
Setelah diber i betadine dan salep ant ibiot ika,
berikan sufratule secara mel ingkar. Tutupdengan kasa s ter i l , ujung kain kasa dipi l in
sebagai tempat f iksas i supra pubic
denganmenggunakan plester (balutan suspensorium) atau biarkan berbentuk cincin (balutan ring).
15 Lepas doek steril dan rapikan peralatan yang telah digunakan.
top related