penyajian dan analisis data -...
Post on 08-Aug-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah
1. Letak Geografis MTs. Al-Hikmah
Secara geografis madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hikmah lokasinya
cukup strategis, disamping berada ditengah Kota Bandar Lampung juga
terjangkau oleh angkutan umum yang melintas di Kedaton dan Way Halim.
madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hikmah berada ditengah perkampungan
penduduk Way Halim dengan batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah barat : Perkampungan penduduk
b. Sebelah timur : Perkampungan penduduk
c. Sebelah utara : Jalan Raya (Raden Saleh)
d. Sebelah selatan : Kuburan umum dan Gedung RA Al-Hikmah
Gedung madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hikmah terbagi dalam dua
lokasi, yakni gedung A dan gedung B, yang di tengah-tengahnya terletak sebuah
Masjid Nurul Yaqin dan rumah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah,
sekaligus juga merupakan Ketua Yayasan Pendidikan dan Perguruan Islam Al-
Hikmah yaitu KH. Muhammad Sobari. madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah
memiliki gedung seluas 824 M2 dengan luas tanah 2.000 M
2.1
1Observasi dan Dokumentasi, MTs. Al-Hikmah, Tahun Pelajaran 2015/ 2016, 10
November 2015
83
2. Sejarah dan Perkembangan MTs. Al-Hikmah
Pada suatu hari KH. Muhammad Sobari, seorang santri muda lulusan
Pondok Pesantren Salafiah Pandeglang Jawa Barat (Sekarang menjadi Propinsi
Banten) ditemui oleh KH. TB Mahmud, tetangga dan guru beliau di Kelurahan
Kampung Baru Kecamatan Raja Basa Kota Bandar Lampung. KH. TB Mahmud
mengajar ngaji di Way Halim Kedaton tempatnya Bapak Sarkat, dengan jadwal
mengajar ngaji seminggu sekali. Bapak Sarkat memiliki 2 (dua) lokal madrasah
ibtidaiyah dengan tenaga pendidik dari Menes Pandeglang Jawa Barat.
Setelah liburan, para guru tidak kembali lagi ke Way Halim Kedaton
selama hampir 4 bulan. Kemudian atas permintaan Bapak Sarkat, KH. TB
Mahmud mengajak KH. Muhammad Sobari untuk meneruskan madrasah
tersebut. Pada Rabu, 2 Ferbruari 1972 M./16 Dzul Hijjah 1391 H., KH.
Muhammad Sobari diminta menjadi Kepala madrasah oleh Bapak Sarkat,
permintaan tersebut lewat KH. TB Mahmud. KH. Muhammad Sobari dibantu oleh
4 orang guru yaitu Bapak Asyik Kasino, Bapak Johana, SH., Ibu Sarni dan Ibu
Jumiati. madrasah pada saat itu berdiri di atas tanah bapak Sarkat dengan
ketentuan Hak Pakai. Kemudian Bapak Achmad, salah satu tokoh masyarakat
Way Halim saat itu, memberikan tanah wakaf seluas 20 X 20 M2. kemudian
dibangunlah ruang belajar dengan bantuan dana Rehab sebesar Rp250.000,- (Dua
ratus lima puluh ribu rupiah).2
2KH. Muhammad Sobari, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah sekaligus juga Ketua
Yayasan Pendidikan dan Perguruan Islam Al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 1 November 2015.
84
Disamping mengelola madrasah dengan manajemen yang sangat
sederhana, KH. Muhammad Sobari juga aktif di kegiatan sosial keagamaan. Pada
awal Tahun 1974, KH. Muhammad Sobari lebih mengintensifkan lagi
kegiatannya di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan masalah keagamaan
dan sosial kemasyarakatan. KH. Muhammad Sobari memperbaiki musholla yang
sudah cukup tua usianya, yang dibangun sejak Tahun 1930 dengan tanah wakaf
dari almarhum Bapak Kyai Daslan dengan ukuran 20 X 20 M2 yang kurang
termanfaatkan dengan baik, dilihat dari kondisinya yang cukup memprihatinkan.
Di Musholla tersebut KH. Muhammad Sobari mengadakan pengajian secara rutin
untuk para Bapak, Ibu dan Remaja yang alhamdulillah berkembang dengan cukup
pesat dari tahun ketahun. Disamping itu, diadakan pula latihan pembinaan seni
budaya Islam seperti Solawatan, Rebana, Marhaban dan Barjanji.3
Tahun 1976, KH. Muhammad Sobari bersama KH. Eli Suhaili tetap rutin
membina pengajian di kelurahan Kedaton, Kaliawi, Kelapa Tiga Tanjung Karang.
Setelah itu KH. Muhammad Sobari berpikiran untuk mendirikan madrasah guna
membekali generasi muda dengan ilmu agama. Niat tersebut mendapat dorongan
dari para jama'ah pengajian. Pada masa berikutnya status musholla ditingkatkan
menjadi masjid dengan mengajukan permohonan bantuan kepada Bapak Gubernur
Lampung dan mendapat bantuan sebesar Rp250.000,- (Dua ratus lima puluh ribu
rupiah). Disamping sebagai tempat ibadah, masjid juga pada waktu itu digunakan
sebagai tempat belajar bagi siswa/i madrasah Ibtidaiyah (MI) dan madrasah
3Ibid.
85
Tsanawiyah (MTs) dan para siswa/i melaksanakan shalat berjama'ah di masjid.4
KH. Muhammad Sobari pada tahun 1977 mengumpulkan beberapa anak
usia madrasah untuk belajar layaknya pada sebuah madrasah dengan memakai
masjid Nurul Yaqin sebagai tempat belajar. Lalu murid-murid kelas II, III, IV dan
V dari madrasah Mathlaul Anwar (MA) dekat Pasar Pagi Way Halim Kedaton
pimpinan Bapak Sarkat digabungkan dengan madrasah yang didirikan KH.
Muhammad Sobari. Para siswa/i belajar di masjid Nurul Yaqin selama + 2 Tahun.
Yaitu hingga Tahun 1978. Tanggal 2 Februari 1980, KH. Muhammad Sobari dan
Ust. Muhammad Ali Mukti (Alm.) berusaha mencari lahan untuk madrasah .
Alhamdulillah mendapatkan tanah wakaf dari Bapak Achmad. KH. Muhammad
Sobari sebagai Nadzir. Dan pada tanggal 6 Februari 1980, dibuat fondasi
madrasah . Karena minimnya dana, dicarilah dana melalui jama'ah pengajian-
pengajian. Dari infaq inilah dapat terbangun 3 lokal belajar tanpa kap dan
lantainya masih tanah. Kemudian KH. Muhammad Sobari, Ust. Muhammad Ali
Mukti dan Bapak A. Aziz Hamid (Ketua P3NTR Kelurahan Kedaton)
bersilaturrahmi ke rumah Bapak H. Ali Hanafiah (Direktur Utama PT. Maruman
Siger) di Jl. Teuku Umar Kedaton, depan gang PU. Keesokan harinya Bapak H.
Ali Hanafiah meninjau pembangunan madrasah tersebut lalu memberikan
bantuan kayu secukupnya dan dana untuk pembuatan kap madrasah . Sedangkan
gentengnya masih ngutang sama beliau. Semen untuk lantai, paku dan cat tembok
infaq dari Bapak Zulkifli Agus, Gg. Balau.5 Dan pada tahun 1980/1981 murid-
murid mulai menempati gedung madrasah yang baru walaupun masih
4Ibid.
5Ibid.
86
sederhana.6 Jadi, tepatnya madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hikmah Way Halim
Kedaton Kota Bandar Lampung berdiri pada tanggal 17 Februari 1980 M. yang di
prakarsai oleh empat orang tokoh agama dan masyarakat, yakni :
a. KH. Muhammad Sobari, alumni Pondok Pesantren Salafiah Kadukacang
Pandeglang Jawa Barat,
b. Ust. Drs. Syamsul Ma’arif, alumni IAIN Raden Intan Lampung yang waktu
itu beliau langsung menjabat sebagai kepala MTs Al-Hikmah,
c. Ust. Drs. Sujud Suhada, PNS Pemerintah Propinsi Lampung dan tokoh
thoriqoh di Bandar Lampung,
d. Ust. Drs. H. Basyaruddin Maisir, A.M, alumni Pondok Pesantren Lirboyo
Kediri Jawa Timur dan alumni Fakultas Syari’ah IAIN Raden Intan
Lampung, yang kemudian menjadi Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikmah
hingga hari ini.7
Pada awal tahun 1989 mulai berdatangan siswa/i yang ingin mengikuti
belajar di madrasah Al-Hikmah (pada waktu itu belum ada Pesantrennya/ baru
ada madrasah nya saja), baik dari Bandar Lampung maupun dari luar Bandar
Lampung, Ada yang kost di rumah-rumah penduduk di sekitar madrasah Al-
Hikmah dan ada juga yang oleh orang tuanya diserahkan dan dititipkan untuk
tinggal bersama-sama keluarga KH. Muhammad Sobari, dengan harapan agar
dapat mengikuti kegiatan pengajian yang diasuhnya, pada waktu itu rumah
kediaman Bapak KH. Muhammad Sobari masih sangat sederhana (gribik dari
6Dokumentasi, madrasah Tsanawiyah (MTs.) Al-Hikmah, Tahun Pelajaran 2015/ 2016
7Ibid.
87
bambu) dan hanya ada tiga kamar, itupun tanahnya masih menumpang dengan
Bapak Achmad.8
Dengan latar belakang tersebut di atas KH. Muhammad Sobari berniat
untuk mendirikan Pondok Pesantren yang nantinya dapat menampung siswa/i dari
luar daerah yang akan belajar ilmu agama disamping madrasah formal dan dari
siswa/i dari kalangan tidak mampu. Al-Hamdulillah niat baik KH. Muhammad
Sobari disambut positif oleh pengurus Yayasan lainnya, sehingga dalam
perencanaannya sama sekali tidak mengalami hambatan /kendala yang berarti.
Pada tanggal 1 November 1989 keluarlah Piagam Pondok Pesantren dari Kantor
Wilayah Departemen Agama Propinsi Lampung nomor : 04/PP/KD/1989.
Pada tahun 1990 pengurus yayasan mengajukan permohonan gedung
asrama santri dan Panti Asuhan kepada Bapak Presiden RI (H.M. Soeharto) dan
Al-Hamdulillah tahun 1991 permohonan tersebut dikabulkan dengan nilai Rp.
15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan dananya dibangunkan gedung asrama
santri yang sekaligus berfungsi sebagai panti asuhan sebanyak 2 (dua) unit/8
kamar. Sedangkan tanahnya membeli dari Bapak Achmad seluas 800 m2 dengan
cara cicilan dan baru lunas tahun 1997.9
Disamping melaksanakan sistem pendidikan madrasah , yaitu Raudhatul
Athfal (RA), madrasah Ibtidaiyah (MI), madrasah Tsanawiyah (MTs) dan
madrasah Aliyah (MA), Yayasan Pendidikan dan Perguruan Islam Al-Hikmah
8Basyaruddin Maisir, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikmah sekaligus juga Ketua
Pelaksana Harian Yayasan Pendidikan dan Perguruan Islam Al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 1
November 2015
9Ibid.
88
juga menyelenggarakan pendidikan pondok pesantren dengan sistem salafiah10
dan sistem diniyah takmiliyah.11
3. Visi, Misi dan Tujuan MTs. Al-Hikmah
a. Visi madrasah
Kuat Dalam Aqidah, Beramal Dengan Ilmu dan Unggul Dalam Prestasi
b. Misi madrasah
1. Mempersiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa,
2. Membina peserta didik yang taat beribadah dan berakhlakuk karimah,
3. Mewujudkan peserta didik yang 'alim dan 'amil,
4. Membina peserta didik untuk mengembangkan potensi diri,
5. Mempersiapkan peserta didik yang cerdas, kreatif, kompetitif dan
mandiri.12
c. Tujuan madrasah
Tujuan MTs. Al-Hikmah Way Halim Kedaton Kota Bandar Lampung
adalah “Menghasilkan lulusan yang kuat dalam aqidah, unggul dalam prestasi,
Islami, berwawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta beriman, bertaqwa
10
Yaitu pesantren yang tetap mempertahankan pelajarannya dengan kitab-kitab klasik,
dan tanpa diberikan pengetahuan umum. Model pengajarannya pun sebagaimana yang lazim
diterapkan dalam pesantren salaf, yaitu sorogan dan weton. Weton adalah pengajian yang
inisiatifnya berasal dari kyai sendiri, baik dalam menentukan tempat, waktu, maupun lebih-lebih
kitabnya. Sedangkan sorogan adalah pengajian yang merupakan permintaan dari seseorang atau
beberapa orang santri kepada kyainya untuk diajarkan kitab-kitab tertentu. Lihat Mastuhu,
Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren : Suatu Kajian tentang Unsur Nilai Sistem Pendidikan
Pesantren (Jakarta: INIS, 1989), h. 23 11
Satuan pendidikan keagamaan Islam nonformal yang menyelengarakan pendidikan
agama Islam sebagai pelengkap bagi siswa pendidikan umum. Lihat Direktorat pendidikan diniyah
dan pondok pesantren, Kurikulum Diniyah Takmiliyah, Kemenag RI, tahun 2006 12
madrasah Tsanawiyah (MTs.) Al-Hikmah, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
MTs. Al-Hikmah, (Bandar Lampung : Tahun Pelajaran 2015/ 2016)
89
kepada Allah SWT, berkhlak mulia, mampu berkompetasi dengan lulusan
madrasah / madrasah lain serta dapat diterima di madrasah / madrasah unggulan.
Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.13
Tujuan
pendidikan dasar dan menengah pertama adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, pemahaman, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Untuk mencapai tujuan diatas, MTs Al-Hikmah Way Halim Kedaton Kota
Bandar Lampung menetapkan target pencapaian sebagai berikut :
1) Terlaksananya Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing komponen madrasah
,
2) Terlaksananya pengembangan kurikulum, antara lain :
a. Pengembangan KTSP,
b. Mengembangkan pemetaan SK, KD dan indikatornya,
c. Mengembangkan silabus dan RPP,
d. Mengembangkan sistem penilaian yang berbasis kompetensi.
3) Meningkatnya nilai hasil perolehan US, UAMBN dan UN,
4) Meningkatnya profesional guru dalam mengajar,
5) Meningkatnya kinerja pegawai,
6) Optimalnya sarana dan prasarana pembelajaran,
13
UU RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional), Pasal 3,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2006), Cet. Ke-3, h. 3
90
7) Meningkatnya hubungan yang harmonis antara orang tua/walimurid,
masyarakat, guru, pegawai dan siswa,
8) Meningkatnya kegiatan bimbingan dan penyuluhan,
9) Meningkatnya kegiatan ekstrakurikuler,
10) Meningkatnya penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam serta budaya
bangsa.14
4. Struktur Organisasi MTs`. Al-Hikmah
Ketua YPPI Al-Hikmah : KH. Muhammad Sobari
Ketua Komite madrasah : Drs. KH. Basyaruddin Maisir
Kepala madrasah : M. Muhammad Isnaeni, M.Pd.I, .
Waka Kurikulum : Dra. Sunariah, M.Pd.I.
Waka Kesiswaan : Mashudi, S.Pd.I.
Kepala Tata Usaha : Muslim, S.Pd.
Bendahara : Muson, S.Pd.I.
Kepala BK : M. Husein Ahyari, S.Pd.I.
Kepala Lab IPA : Ria Yulistiana, S.P.
Kepala Lab Komputer : Tomi Surya, M.Pd.I.
Kepala Lab Bahasa : Vestiana Anistasia, S.Pd.
Kepala Perpustakaan : Ahmad Syaifullah, S.Pd.I.
Wali Kelas VIIII A : Ismail, S.Pd.
Wali Kelas VIIII B : Musyarofah, S.Pd.I.
Wali Kelas VIIII C : Zainatun Alfiah, S.Pd.I.
Wali Kelas VIIII D : Samin, S.Pd.I.
Wali Kelas VIIII E : Nurani, S.Pd.
Wali Kelas A : Murni, S.Pd.
Wali Kelas B : Prapti Wasilah, S.Pd.
Wali Kelas C : Tomi Surya, S.Pd.I.
Wali Kelas D : Dra. Nurkusumawati
Wali Kelas IX A : Sundari, S.Pd.I.
14
Ibid.
91
Wali Kelas IX B : Uliyah M. S.Pd.I.
Wali Kelas IX C : Rudi Aryanto, S.Pd.
Wali Kelas IX D : Muchtarudi, S.Pd.I.15
5. Keadaan Pendidik, Tenaga Kependidikan, Peserta Didik dan Sarana
Prasarana MTs. Al-Hikmah
Tenaga pendidik dan kependidikan yang dimiliki oleh MTs. Al-Hikmah
berasal dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan
kompetensi keilmuan, guru yang mengajar berjumlah 32 orang, adapun keadaan
guru tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2
Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs. Al-Hikmah
Tahun Pelajaran 2015/ 2016
No Nama Tempat/Tgl
Lahir
Ijazah
Tertinggi
GTY/
GTT
Bidang Studi
1 M. Muhammad
Isnaeni, M.Pd.I,
Sri Gading
09 Januari 1980
S1 PAI
IAIN GTY
Kep Mad
SKI
2 Mashudi, S.Pd.I
Banjar Sari
06 April 1978
S1 PAI
IAIN GTY
A. Akhlaq dan
Fiqh
3 Dra. Sunariah,
M.Pd.I
OKU
04 Januari 1968
S2 PAI
UIN PNS Fiqh
4 Muslim, S.Pd.
Rajabasa
16 Juni 1982
S1
B. Inggris GTY Bahasa Inggris
5 Ratna Kusuma
D,. S.Pd
Gumuk Mas
23 Juni 1976
S1 Biologi
UNILA GTY Biologi
6 Sundari, S.Pd.I
Menggala
05 Desember 1956
S1 PAI
IAIN PNS Qur'an Hadits
7 Rudi Aryanto,
S.Pd.
Banjar Sari 13
Maret 1971
S1
Matematika PNS Matematika
8 Ulyah M. S.Pd.I.
Jakarta
29 November 1962
S1 PAI
IAIN GTY
Bahasa
Indonesia
9 Agus Mardianto,
S.Pd.I.
Bandar Lampung
10 Agustus 1988
S1 PAI
IAIN GTY Penjaskes
10 Prapti Wasilah,
S.Pd.
Tanjung Karang
08 Mai 1977
SI
PGTK GTY Seni Budaya
11 Dra. Nur
Kusumawati
Rajabasa
16 Maret 1965
S1 PAI
IAIN GTY SKI
15
Dokumentasi, madrasah Tsanawiyah (MTs.) Al-Hikmah, Tahun Pelajaran 2015/ 2016
92
12 Thomi Surya,
M.Pd.I.
Bandar Lampung
3 Juni 1985
S2 PAI
Pasca IAIN GTY Tinkom
13 Musyarofah,
S.Pd.I.
Wonosobo
26 Juni 1988
S1 PAI
IAIN GTY SKI
14 Zainatun Alfiah,
S.Pd.
Bandar Lampung
19 Januari 1985
S1 PBA
IAIN GTY Bahasa Arab
15 Samin, S.Pd.I
Tanjung Karang
24 Oktober 1968
S1 PAI
IAIN GTY
Matematika
dan SKI
16 Ismal, S.Pd.
Batu Raja
27 Maret 1979
S1 Biologi
UNILA PNS Biologi
17 Abdul Aziz,
S.Pd.I.
Lumajang
12 April 1976
S1
UNISMA GTY IPS
18 Muchtaruddin,
S.Pd.I
Wonosobo
07 April 1975
S1 PBA
IAIN GTY
B.Arab dan A
Akhlaq
19 Maryadi, S.Pd.I
Tanjung Bintang
09 Mai 1976
S1 PAI
IAIN GTY PKN
20 Ahmad Nasuha,
S.Pd.I.
Wonosobo
24 Febuari 1983
S1 PAI
IAIN GTY Ke -NU- an
21 Samson Rais,
S.Pd
Pengaringan
09 Januari 1980
S1 IPS
UNILA GTY IPS
22 Siti Munasih,
S.Pd.
Way Halim
27 Juli 1975
S1 B. Ingg
UNILA GTY Bahasa Inggris
23 Sundari, S.Pd.
Kartamulya
11 Agustus 1982
S1 MTK
STKIP GTY Matematika
24 Nurani, S.Pd.
Martapura
12 Juni 1980
S1 B. Ind
UNILA GTY
Bahasa
Indonesia
25 Yasmiyati,
S.Pd.I
Bandar Sukabumi
27 Maret 1984
S1 PAI
IAIN GTY
Bahasa
Lampung
26 Desi Supriani,
S.PdI
Sri Gading
16 Juni 1982
S1 PAI
IAIN GTY PKN
27 M. Husein
Ahyari, S.Pd.I
Sido Mulyo
23 Desember 1979
S1 BK
IAIN GTY BK
28 Murni, A.Md.
Bandar Lampung
04 Januari 1968 D2 Penjaskes GTY Penjaskes
29 Meriyaningsih,
S.Pd.
Padang Cermin
5 April 1990
SI Biologi
Unila GTY Biologi
30 Muson, S.Pd.I.
Wonosobo
23 Oktober 1988
SI PAI
IAIN GTY Akidah Akhlak
31 Vestiana
Anistasia, S.Pd.
Bandar Lampung
9 Februari 1986
SI Eko
UNILA GTY TIK
32 Ahmad
Syaifullah,
S.Pd.I
Way Halim
20 September 1991
SI PAI
IAIN PTY Pustakawan
Sumber: Dokumentasi madrasah Tsanawiyah (MTs.) Al-Hikmah, Tahun
Pelajaran 2015/ 2016
93
Pada Tahun Pelajaran 2015/ 2016 madrasah Tsanawiyah (MTs.) Al-
Hikmah Way Halim Kedaton Kota Bandar Lampung memiliki 423 siswa, adapun
keadaan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3
Keadaan Siswa MTs Al-Hikmah Tahun Pelajaran 2015/ 2016
No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Keseluruhan
Laki-laki Perempuan
1 VII A 13 17 30
2 VII B 14 17 31
3 VII C 14 16 30
4 VII D 12 20 32
5 VII E 14 22 36
6 A 11 23 34
7 B 14 20 34
8 C 14 22 36
9 D 13 20 33
10 IX A 12 22 34
11 IX B 15 19 34
12 IX C 15 11 26
13 IX D 13 20 33
Jumlah 174 249 423
Sumber: Dokumentasi, madrasah Tsanawiyah (MTs.) Al-
Hikmah, Tahun Pelajaran 2015/ 2016
Untuk memperlancar pencapaian tujuan institusi madrasah maka sangat
diperlukan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai. Sarana dan
prasarana pembelajaran di madrasah adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat dan atau media untuk pembelajaran. Sarana dan prasarana
pembelajaran yang ada di MTs. Al-Hikmah Kedaton dapat dilihat dalam tabel
berikut:
94
Tabel 4
Keadaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran MTs. Al-Hikmah
TP. 2015/ 2016
No. Jenis Prasarana Jumlah
Kategori Kerusakan
Rusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1 Ruang Kelas 13 - - -
2 Perpustakaan 1 - - -
3 Ruang Lab IPA 1 - - -
4 Ruang Lab Komputer 1 - - -
5 Ruang Lab Bahasa 1 - - -
6 Ruang Pimpinan 1 - - -
7 Ruang Guru 1 - - -
8 Ruang Tata Usaha 1 - - -
9 Tempat Beribadah 1 - - -
10 Ruang UKS 1 - - -
11 Toilet 5 1 - -
12 Gudang 1 - - -
13 Tempat Olah Raga 3 - - -
14 Ruang Organisasi
Kesiswaan
1 - - -
Sumber: Dokumentasi madrasah Tsanawiyah (MTs.) Al-Hikmah, Tahun
Pelajaran 2015/ 2016
B. Penyajian dan Analisis Data
1. Kepemimpinan Kepala MTs. al-Hikmah Bandar Lampung
Data penelitian tentang kepemimpinan kepala madrasah dalam
maningkatkan kinerja guru MTs. al-Hikmah Bandar Lampung, disajikan sebagai
berikut :
a, Kemampuan Kepala MTs. al-Hikmah dalam Mempengaruhi Guru
Melalui Komunikasi
Kepala madrasah sebagai komunikator bertugas menjadi perantara untuk
meneruskan instruksi kepada guru, serta menyalurkan aspirasi personel madrasah
kepada instansi kepada para guru, serta menyalurkan aspirasi personel madrasah
95
kepada instansi vertikal maupun masyarakat. Pola komunikasi dari madrasah
pada umumnya bersifat kekeluargaan dengan memanfaatkan waktu senggang
mereka. Alur penyampaian informasi berlangsung dua arah, yaitu komunikasi top-
down, cenderung bersifat instruktif, sedangkan komunikasi bottom-up cenderung
berisi pernyataan atau permintaan akan rincian tugas secara teknis operasional.
Media komunikasi yang digunakan oleh kepala madrasah ialah: rapat dinas, surat
edaran, buku informasi keliling, papan data, pengumuman lisan serta pesan
berantai yang disampaikan secara lisan.
Pemimpin pada dasarnya adalah orang yang mampu menggerakan
sumberdaya untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan adalah
sebuah proses dimana sesorang tidak memperoleh pengikut karena status.
Kemampuan seorang pemimpin dibuktikan pertama dari bagaimana dia mampu
meyakinkan orang-orang yang dipimpinya untuk memahami visi dan misi
organisasi untuk kemudian mau bersama-sama mengupayakan tujuan organisasi
tersebut. Seorang pemimpin berbeda dengan manajer. Pemimpin mempunyai
kekuasaan atas pengikutnya bukan karena jabatannya tetapi karena kemampuan
personality. Sikap, tingkah laku yang kemudian memunculkan wibawa.
Sedangkan manajer memiliki kekuasaan karena jabatan yang dimilikinya. Dia bisa
memberi komando karena struktur dan birokrasi, tetapi saat dia sudah tidak lagi
menjabat maka tidak satupun “bekas” bawahanya mau dia perintah. Perbedaan
mendasar antara pemimpin dan manajer adalah dari pola pikir dan cara bekerja.
Seorang pemimpin memiliki visi jauh kedepan, sanggup mengadopsi perubahan,
sedangkan manajer berfikir untuk jangka pendek. Dalam melaksanakan
96
pekerjaanya pemimpin sangat fleksibel dan tidak kaku sedangkan manajer
melakukan apa yang telah digariskan, kaku dan enggan berubah. Pemimpin inilah
yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau bekerja sama mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Fungsi ini penting, sebab bagaimana pun juga
baiknya perencanaan, tertibnya organisasi dan tepatnya penempatan orang dalam
organisasi, belum berarti menjamin geraknya organisasi menuju sasaran dan
tujuan. untuk itu diperlukan kecakapan, keulatan, pengalaman dan kesabaran.
Kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakan orang lain guna mencapai
tujuan tertentu ini disebut kepemimpinan atau leadership. Kepemimpinan sangat
menentukan keberhasilan atas manajemen, dan lebih dari itu adalah menentukan
keberhasilan administrasi. ini berarti bahwa akan menentukan tercapainya atau
tidaknya tujuan.
Kegiatan mempengaruhi guru dan staf untuk bisa bekerja sesuai dengan
perintahnya, dalam hal ini mempengaruhi guru dengan keteladanan disiplin kerja,
dalam membuat perencanan program bersama, melaksanakan program
pembelajaran, dengan melibatkan dan memberdayakan guru dan staf di MTs. al-
Hikmah Bandar Lampung. Observasi peneliti terhadap kepala MTs. al-Hikmah
Bandar Lampung, Bapak M. Isnaeni, M.Pd.I., diperoleh data bahwa Kepala MTs.
al-Hikmah Bandar Lampung cukup memiliki kemampuan dalam mempengaruhi
guru dan staf yaitu dengan melibatkan guru dalam menentukan program selama
satu tahun ke depan, membuat perencanaan pencapaian prestasi belajar siswa,
serta melibatkan guru untuk membuat kegiatan peningkatan pembelajaran,
meskipun belum optimal. Dengan cara ini guru ikut berperan aktif dalam
97
penyusunan program kerja madrasah bersama, ini akan menumbuhkan rasa
tanggung jawab guru terhadap kemajuan madrasah .16
Seorang guru memberi informasi bahwa kepala MTs. al-Hikmah Bandar
Lampung dalam pengambilan keputusan, baik itu program jangka pendek maupun
jangka panjang selalu melibatkan seluruh dewan guru, melalui rapat madrasah
menjelang awal tahun ajaran baru serta melalui surat edaran secara tertulis, ini
dimaksudkan agar guru dan staf yang ada di madrasah ikut ambil bagian dalam
perencanaan dan juga pelaksanaannya, mulai dari pembagian tugas mengajar,
progam kerja yang akan dilakasanakan dalam jangka panjang maupun jangka
pendek, penyusunan organisasi madrasah , dan penanggung jawab kegiatan
ekstrakurikuler siswa di madrasah . Hal tersebut adalah demi kemajuan madrasah
dan kemajuan prestasi belajar siswa.17
Selain itu, dengan menunjukkan kepribadian pemimpin yang jujur, percaya
diri, tanggung jawab, memahami kondisi guru, memiliki visi dan misi
pengembangan madrasah , mampu membuat keputusan, mampu berkomunikasi
dengan baik dengan bawahan, kepala madrasah akan dapat memberikan
pengaruh bagi guru dan stafnya. Diperoleh data dari hasil wawancara peneliti
dengan kepala MTs. al-Hikmah Bandar Lampung bahwa Kepala MTs. al-Hikmah
Bandar Lampung memiliki kepribadian yang sederhana. Hal ini merupakan
kelebihan bagi kepala madrasah untuk membawa pengaruh kepada bawahan,
dengan contoh perilaku yang dimiliki pemimpin, bawahan akan mencontoh dan
meneladaninya, sehingga proses mempengaruhi akan mudah diterima oleh guru
16
Observasi Kepemimpinan Kepala madrasah Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 17
Dra. Sunariah, M.Pd.I., Wakil Kepala madrasah , Wawancara, tanggal 1 s.d. 17
Desember 2015
98
dan staf. Karena proses dalam pendidikan di madrasah tersebut bukan hanya
menciptakan siswa yang intelek, tetapi membentuk pribadi yang soleh baik siswa
maupun gurunya.18
Langkah untuk membuat orang melakukan apa yang diinginkan pemimpin
mereka lakukan adalah mengetahui apa yang akan membuat mereka
melakukannya (apa yang mereka inginkan). Bila pemimpin mengetahui apa yang
akan menggerakkan mereka, maka ia akan mengetahui bagaimana caranya
menggerakkan mereka. Hasil observasi yang peneliti lakukan tentang bagaimana
kepala madrasah melakukan interaksi komunikasi dengan guru dan stafnya,
sehingga bawahan mau melaksanakan dan menerapkan aturan yang berlaku di
madrasah serta struktur organisasi madrasah dan perincian personil madrasah
serta kegiatan eskul.19
Data tersebut diperkuat oleh hasil wawancara lain dengan
beberapa guru, salah satunya adalah ibu Sundari, S.Pd.I, bahwa kepala madrasah
selalu melibatkan guru dalam penyusunan program kerja madrasah dalam satu
tahun kedepan, selain itu juga dalam membuat perencanaan target pencapaian
belajar siswa dan perencanaan kegiatan peningkatan pembelajaran 20
Diperoleh data lain dari hasil observasi terhadap program-program yang
disusun kepala madrasah yang merupakan pengembangan dari visi misi MTs. al-
Hikmah Bandar Lampung, serta penyusunan struktur organisasi madrasah
beserta perincian tugas personil madrasah dan eskul.21
18
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015 19
Observasi, Implementasi Kepemimpinan kepala madrasah , Tanggal 1 s.d. 17
Desember 2015 20
Sundari, S.Pd.I, Guru MTs al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 21
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
99
Diperoleh data dari hasil wawancara peneliti dengan TU, bahwa kepala
MTs. al-Hikmah Bandar Lampung, sangat teliti dan cermat dalam pekerjaannya
dalam hal administrasi kepala madrasah , beliau cukup rapi dan tertib mengenai
arsip-arsip dan dokumen-dokumen penting lainnya, ini memberikan dampak
positif bagi guru untuk lebih teliti dan profesional dalam bekerja22
Kepemimpinan kepala madrasah sebagai pemimpin Kepala MTs. al-
Hikmah Bandar Lampung dituntut mampu menjalin komunikasi dengan personil
madrasah maupun masyarakat di sekitar madrasah . Dari hasil wawancara yang
peneliti lakukan dengan kepala MTs. al-Hikmah Bandar Lampung dalam kegiatan
menjaring komunikasi dengan guru, kepala madrasah melakukan evaluasi
meliputi seluruh administrasi yang dimiliki guru, guna peningkatan kinerja guru,
hal tersebut dilakukan untuk mempermudah komunikasi dengan guru secara
perorangan, sekaligus bimbingan yang menjadi tugas pemimipin.23
M. Isnaeni, M.Pd.I., selaku kepala madrasah , dan untuk kemajuan
madrasah , rapat guru rutin diadakan, silahturahim ke rumah guru, apabila ada
guru atau keluaga dekatnya terkena musibah baik sakit atau meninggal, sebagai
wujud kekeluargaan dan simpati pada guru dan keluarganya. Hal tersebut semakin
mempererat persaudaraan dan tali silahturahmi antar guru dan kepala madrasah
.24
Upayanya membangun komunikasi terbuka dengan guru yaitu dengan
memberikan dan menerima informasi. Dari wawancara dengan seorang guru,
22
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 23
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015 24
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
100
diketahui bahwa kepala madrasah memang ramah, beliau tidak segan-segan
untuk mengucapkan salam terlebih dahulu kepada guru yang ditemuinya. Dari
segi administrasi, beliau tidak terlalu birokratis seperti izin sakit dan keperluan
lainnya. Kepala madrasah terkadang menelepon terlebih dahulu guru untuk
menanyakan kondisi dan menerima dengan baik izin walau hanya
memberitahukan via SMS atau BBM jika kondisi tidak memungkinkan untuk
mengirimkan surat, setelah guru kembali masuk madrasah barulah surat izin
diberikan.25
Kepala madrasah berupaya memberi contoh kepada guru yaitu selalu
datang lebih awal di madrasah . Menyediakan daftar hadir dan memberi teguran
yang diperhalus kepada guru yang sering terlambat yaitu tidak menegur langsung,
tetapi hanya menanyakan kesehatan dan baik-baik saja terlambat. Kegiatan
salaman pagi menciptakan kesempatan untuk berbincang-bincang dan saat guru
menghadapi permasalahan selalu terbuka dan ditanggai dengan memberikan
solusi. Kepala madrasah memberi contoh komunikasi dengan baik dan sopan
yaitu saat berkomunikasi dengan guru kepala madrasah tetap menggunakan
bahasa yang santun. Namun, sebagai manusia sosial yang masih memiliki
kesibukan lain di luar madrasah , beliau juga masih tidak selalu tepat waktu untuk
hadir serta sering pula tidak ditempat, meskipun masih jam aktif belajar.26
Strategi yang diterapkan oleh kepala madrasah dalam mengumpulkan
berbagai informasi perkembangan kondisi madrasah terutama para guru adalah
dengan menerima berbagai informasi dari salah satu orang siswa kepercayaan di
25
Suherni, Guru MTs. al-Hikmah Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 26
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
101
setiap kelas, mereka membantu dalam memberikan informasi tentang bagaimana
kondisi dan perkembangan kelas, contohnya: absen guru mengajar, jam keluar
masuk guru ke dalam kelas. Hasil dari temuan-temuan ini disamapaikan kesemua
guru dalam bentuk persentase dalam rapat guru, bukan menerbitkan nama-nama
guru yang dimaksudkan. Selain itu, hasil temuan ini juga dimanfaatkan untuk
pembinaan guru. Namun sebelum ini disampaikan, kepala madrasah juga
melakukan kontrol keliling kelas, untuk memantau perkembangan kelas.27
Dalam setiap rapat, dibuka peluang bagi semua guru dalam menyampaikan
masalah, hambatan-hambatan yang dilalui guru dalam melaksanakan tugas dan
menuangkan ide-ide masukan serta kritikan perbaikan yang dapat membangun
kemajuan madrasah , namun hal ini belum dimanfaatkan maksimal oleh guru,
karena setiap masukan-masukan yang sudah-sudah, kebanyakan mentah dan tidak
direalisasi.28
Sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu guru bahwa tidak mudah
untuk mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam
pelaksanaan tugasnya, karena itu dirasa sama saja dengan mengkomunikasikan
ketidakmampuannya dalam menangani tugas dan berbagai hambatan yang
dilaluinya. Berbeda halnya dengan mengkomunikasikan ide-ide dan gagasan bagi
pengembangan madrasah , yang dihadiri oleh ketua yayasan, ini justru akan dapat
memberikan nilai tambah bagi yayasan dan madrasah dan penilaian positif bagi
guru yang mengkomunikasikan.29
Bukan hanya diwaktu rapat saja, bahkan kepala madrasah berusaha
27Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
28
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
29
Rudi Aryanto, S.Pd., Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015
102
menjalin kedekatan dengan guru dengan sering mengunjungi ruang guru untuk
menjalin komunikasi yang santai demi terciptanya hubungan yang baik yang akan
memberi pengaruh pada kenyamanan guru.30
Dari data-data temuan di atas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan
dan sikap dalam berkomunikasi akan sangat menentukan bagaimana
pengembangan kualitas pendidikan oleh kepala madrasah . Terutama dalam
membentuk jaringan kemitraan dengan share/stake holder dan tim kerjasama
untuk melayani pelanggan. Jaringan kemitraan yang kuat dan saling
menguntungkan yang dilayani oleh anggota tim kerjasama yang saling melayani,
sudah pasti akan memperlancar pengembangan kualitas pendidikan. Pengawas
yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan memadai dapat menyelesaikan
berbagai masalah di lapangan. Masalah komunikasi antara lain disebabkan oleh
pola birokrasi dan hubungan yang kaku sehingga tidak terpelihara situasi sesuai
harapan.
b. Kemampuan untuk Mempengaruhi Guru dengan Petunjuk atau Perintah
Sebagai pemimpin yang mempunyai pengaruh, kepala madrasah
berusaha agar nasehat, saran dan jika perlu perintahnya diikuti oleh guru-guru.
Dengan demikian, ia dapat mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berfikir,
sikap, tingkah laku yang dipimpinnya. Dengan kelebihan yang dimilikinya yaitu
kelebihan pengetahuan dan pengalaman, ia membantu guru-guru berkembang
menjadi guru yang profesional. Pada sistem organisasi madrasah , kepala
madrasah merupakan pemimpin bagi masyarakat madrasah lainnya baik guru,
30
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
103
karyawan, dan siswa. Sebagai pemimpin, maka perilaku kepala madrasah akan
berpengaruh terhadap perilaku masyarakat madrasah lainnya. Perilaku positif
dari kepala madrasah akan memacu guru dan karyawan memberikan perilaku
yang positif dalam mencapai tujuan pendidikan. Sebaliknya, perilaku kepala
madrasah yang negatif merupakan awal dari gagalnya penyelenggaran pendidikan
di madrasah tersebut.
Berdasarkan dari pengamatan penulis terlihat bahwa administrasi
madrasah cukup rapih. Semua bentuk kegiatan, surat menyurat, SK-SK, jadwal
pelajaran dan sebagainya cukup tertata dan tersedia dengan baik.31
Semua
kebijakan madrasah perlu dipahami oleh guru dan staf madrasah , maka kepala
madrasah perlu memberikan pemahaman bagi guru dan stafnya untuk seiring
dengan kebijakan madrasah . Kemampuan kepala madrasah dalam memberikan
pemahaman pada guru dapat diwujudkan dengan menuntun guru dalam
pemberdayakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada di madrasah guna
menjalankan program sesuai rencana serta dengan mendelegasikan tugas kepada
guru.
Dari wawancara dengan kepala TU (Tata Usaha), bapak Muslim, S.Pd.,
diperoleh informasi bahwa kepala madrasah cukup disiplin dalam administrasi,
baik administrasi kesiswaan, administrasi guru, administrasi staf, administrasi
umum. Beliau juga membangun komunikasi dan kordinasi yang baik dengan para
wakil kepala madrasah dan kepala tatat usaha juga para guru. Rapat kordinasi
antara para wakil kepala madrasah dan kepala TU diadakan satu minggu sekali,
pada hari sabtu, sedangkan rapat rutin madrasah yang melibatkan para guru
31
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
104
dijadwalkan satu bulan sekali, dalam rangka membahas tentang perkembangan
madrasah .32
Sementara dalam pengambilan kepusan yang urgen dan strategis seperti
pendelegasian tugas guru kelas, maupun pembina ekskul, kepala madrasah
memutuskannya dengan melibatkan para wakil kepala madrasah dan kepala tata
usaha. Namun, sifat otoriter juga diperlukan dalam kondisi-kondisi darurat,
misalnya: siswa yang tidak bisa dikendalikan oleh para guru, maka kepala
madrasah akan mengambil alih keputusan apa yang akan diambil untuk
menanganinya.33
Menurut Bapak Masyhudi, S.Pd.I., untuk hal-hal yang umum, kepala
madrasah melibatkan guru dalam pengambilan keputusan, contohnya
pengembangan kurikulum program-program madrasah untuk siswa, penerimaan
dan pemindahan siswa serta pelaksaan program madrasah untuk guru seperti
pengajian rutin dan lain-lain.34
Dalam rangka memberdayakan potensi guru yang
berbeda-beda agar mampu terus termotivasi dalam meningkatkan kinerjanya
yakni dengan pengkaderisasian, dengan cara diberi kesempatan untuk menjadi
guru kelas, pembina ekskul, ketua panitia dan lain-lain.35
Wawancara dengan kepala madrasah , M. Isnaeni, M.Pd.I., diperoleh data
bahwa ia menginginkan gurunya memiliki banyak keahlian dan kemampuan yang
dapat meningkatkan kompetensinya sebagai guru, dengan mengenal karakter dari
masing-masing guru yang dimilikinya. Beliau cukup mengenal karakter dari
32Muslim, S.Pd, Kepala TU MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015
33
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
34
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 35
Suherni, Guru MTs. al-Hikmah Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
105
masing-masing gurunya, sehingga tidak sulit untuk memberikan tanggung jawab
atau mendelegasikan gurunya atau tenaga kependidikan dalam kegiatan apapun
yang berkaitan dengan kependidikan.36
Kepala madrasah melakukan koordiansi-koordinasi dalam rangka
meningkatkan disiplin guru dan staf TU. Sebulan sekali beliau menjadwalkan
rapat guru, guna pemantapan kerja yang telah diprogramkan, sehingga guru ingat
dan paham apa yang menjadi tanggungjawabnya terhadap madrasah . Setiap guru
diminta membuat target-target pencapaian prestasi belajar siswa supaya guru lebih
disiplin, lebih aktif dan giat dalam memberikan bimbingan, mendidik, memotivasi
siswa belajar dan membina generasi bangsa.37
Berkaitan dengan program, pemberian pengarahan, motivasi dan semangat
bagi seluruh dewan guru di madrasah MTs. al-Hikmah Bandar Lampung, di
setiap kesempatan, kepala madrasah senantiasa memberikan motivasi dan arahan
baik mengenai kebersihan, kerjasama, gotong royong, saling menghargai, saling
menghormati, budi pekerti dan akhlak karimah. Hal tersebut menurut kepala
madrasah sangat penting, karena madrasah merupakan lembaga pendidikan
yang bercirikan agama yang merupakan lembaga pencetak generasi yang memiliki
ahlak yang mulia, dan memiliki rasa empati terhadap sesama serta harus memiliki
rasa ketaqwaan yang tinggi terhadap penciptanya. Hal tersebut biasanya
36
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015 37
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015
106
disampaikan saat upacara bendera ataupun pada saat rapat-rapat dan guru maupun
komite.38
Selain itu, kepala madrasah selalu membagi tugas secara bergiliran
kepada seluruh guru yang dianggap mampu dibidangnya, baik sebagai guru kelas
dan serta jabatan lainnya. Sedangkan pada kegiatan di luar jam mengajar, baik
kepanitiaan program-program madrasah maupun tugas lainnya, dibentuk dengan
melibatkan semua guru dan karyawan yang disusun disetiap tahun ajaran baru. 39
Menurut Ibu Suherni dalam menetapkan pembagian tugas, kepala
madrasah belum memberi kesempatan bagi guru untuk menolak tugas yang
diembannya, hal ini pernah dialaminya saat diberikan tugas menjadi ketua wali
kelas, saat itu beliau mencoba untuk menolak tugas itu dengan alasan ada banyak
sekali rekan-rekan guru yang senior yang lebih mampu memimpin. Namun,
kepala madrasah memberikan alasan bahwa jika tidak pernah mencoba, maka
tidak akan diketahui potensi yang dimiliki.40
Kepala madrasah Tsanawiyah al-Hikmah tidak sekedar mendelegasikan
tugas dan kewenangan tetapi juga pelimpahan pengembangan terhadap tugas yang
diberikan, seperti pada pengembangan kreatifitas pembelajaran baik metode dan
strategi pembelajaran agar proses pembelajaran dapat lebih bervariatif dan
menyenangkan, hal tersebut sering diungkapkan dalam rapat bulanan.41
Bukan
hanya pada kegiatan pembelajaran, dalam program madrasah lainnya salah satu
contoh pada pengembangan kurikulum program sanlat, bahwasanya panitia diberi
38
Dra. Sunariah, M.Pd.I., Wakil Kepala madrasah , Wawancara, tanggal 1 s.d. 17
Desember 2015
39
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 40
Suherni, Guru MTs. al-Hikmah Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 41
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
107
kebebasan dalam pengembangan bentuk kegiatan yang menjadi program-program
madrasah , seperti pesantren kilat yang diadakan setiap bulan Ramadhan. Sama
halnya dengan program pesantren kilat yang selalu menjalin kerja sama dengan
pihak lain yang profesional dalam bidang kinerja, kepala madrasah tidak akan
membatasi untuk mengembangkan kerjasama dengan lembaga yang berbeda demi
perkembangan pemberdayaan madrasah , tentunya dengan komunikasi yang
terbuka dan transparan.42
Masyhudi, S.Pd.I. menyampaikan bahwa dalam pembagian kerja, biasanya
ditetapkan di dalam rapat dinas yang sudah ditetapkan didalam surat keputusan,
jadi kita di sana hanya menerima tugas yang telah ditentukan, baik wali kelas dan
jabatan-jabatan lainnya, dan tidak bisa menolak.43
c. Kemampuan untuk Memotivasi Guru dan Mengkoordinasikan
Organisasi madrasah
Sifat-sifat manusia hanyalah merupakan suatu gejala yang tampak dari
luar, sehingga relatif sulit untuk menyatakan bahwa apa yang dilakukan seseorang
menggambarkan sifat murni dari orang tersebut. Oleh karena itu, seolah-olah
manusia ini dianggap sebagai makhluk yang misteri, karena sukar diduga secara
pasti apa yang ada dalam hatinya. Tetapi suatu yang disepakati para ahli adalah
bahwa sifat-sifat manusia ditentukan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Begitu pula jika kita merujuk pada teori kebutuhan, menurut Maslow berupa lima
kategori yang akan dipenuhi oleh setiap manusia, maka mobilitas motivasi
42
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
43
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
108
seseorang sebagai guru dan tenaga kependidikan akan ditentukan oleh upaya
untuk meningkatkannya. Dengan demikian, harus ada upaya yang bersifat
strategik dari seorang pimpinan agar tugas mereka dapat didorong, diarahkan, dan
digerakkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. Motivasi positif
perlu dikembangkan untuk meningkatkan prestasi kerja dan kepuasan kerja tenaga
pendidik dan kependidikan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan
produktivitas organisasi kerja yakni mutu madrasah sebagai lembaga pendidikan.
Keikutsertakan para guru dalam diklat-diklat keprofesian dan
pembelajaran sangat aktif. Waktu pelaksanaannya tidak tentu, yaitu ketika ada
program diklat. Dalam diklat secara keseluruhan membahas tentang kurikulum,
tugas guru, dan lain-lain misalnya membuat RPP/Silabus. Hal tersebut merupakan
penopang bagi para guru dalam upayanya meningkatkan kinerjanya sebagai guru
yang profesional.
Pimpinan madrasah melengkapi sarana dan prasarana kegiatan
pembelajaran dengan memenuhi kebutuhan buku, peralatan, perlengkapan belajar
dan lain-lain dengan dana BOS yang ada dan sesuai dengan kebutuhan mata
pelajaran untuk mendukung pembelajaran. Kepala madrasah melakukan
pengawasan dan pemantauan rutin atau terus menerus dalam perencanaan
pembelajaran yaitu memeriksa, mengkoreksi perencanaan dan memberikan tanda
tangan dengan melihat bukti fisik yang berupa RPP, satuan pelajaran (satpel),
program tindak lanjut dan lain-lain. kepala madrasah dan tanda tangan juga.
109
Kemudian pembinaan melalui pengarahan secara keseluruhan dalam rapat saat
briefing. 44
Upaya-upaya yang dilakukan kepala madrasah dalam mengembangkan
bawahan, antara lain dengan memberi tugas-tugas yang adil dan porposional dan
cukup menantang, hal ini dikarenakan tingkat kematangan potensi yang dimiliki
guru di MTs. al-Hikmah Bandar Lampung. Ia juga memberi kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan serta mengembangkan ilmu dan pengetahuannya.
Meskipun dengan upaya dan biaya sendiri. Hal itu tentu saja akan menciptakan
tenaga kependidikan profesional, sehingga tenaga pendidik dapat lebih optimal
dalam bekerja.45
Untuk pengembangan keilmuan dan profesional guru, kepala madrasah
memiliki perencanaan program workshop penelitian. Para guru di madrasah
dituntut untuk selalu melaksanakan pengajaran dan tidak diperkenankan untuk
meninggalkan tugasnya untuk menjadi pelatih di luar. Semenntara harapan beliau
adalah, para guru dilatih bukan hanya untuk disiapkan menjadi instruktur saja, tapi
juga untuk mengembangkan ilmunya agar bisa meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman, sehingga berdampak positif bagi kinerjanya.46
Selain itu, beliau memantau semua kelas, jika menemukan kelas yang
kosong tidak ada gurunya, beliau menjelaskan akan menindaklanjuti pembinaan
terhadap guru yang sudah meninggalkan kelas tanpa keterangan, meskipun tidak
secara rutin dan terus menerus. Beliau menyatakan ini akan memberi dampak
44
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015 45
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 46
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
110
yang buruk pada hasil pembelajaran siswa, siswa di dalam kelas ribut dan
berpeluang besar akan melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan masalah. Bagi
guru sendiri, hal ini juga bisa berdampak pada buruknya penilaian tugas guru.47
Kepala madrasah memantau dari buku piket untuk itu jika guru tidak bisa
mengajar harus ijin dan meninggalkan tugas sehingga digantikan guru piket.
Memberikan arahan, contoh pengelolaan kelas yang baik dan masukan ringan bila
terpantau kelas kosong, terlambat atau kelas berantakan yang secara umum
disampaikan saat rapat briefing dan bila keterlaluan dipanggil. Kepala madrasah
memberi arahan, contoh secara tidak langsung dan lebih halus dengan berbincang-
bincang biasa memberi masukan-masukan ringan sehingga guru tidak tersinggung
dan ada perubahan. 48
Kinerja guru datang ke madrasah , masuk maupun keluar kelas, masih
kurang disiplin dan belum optimal. Guru biasa melalaikan waktu belajar hingga
beberapa menit, jika diakumulasikan, akan didapati akumulasi waktu yang
terbuang yang banyak. Hal ini bisa dianalisa dari motivasi dalam diri guru, karena
hal ini juga dapat berasal dari lingkungan kerja guru yang memang sebagian jauh
dari lokasi madrasah .49
Dalam pemberdayaan madrasah , kepala madrasah sangat
memperhatikan hubungan vertikal dan horizontal, vertikal dengan dinas terkait
dan yayasan, sedangakan horizontal yakni hubungan baik dengan masyarakat luas
khususnya sekitar lokasi MTs al-Hikmah. Kepala madrasah selalu mengadakan
47
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015 48
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 49
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
111
pendekatan-pendekatan dan komunikasi yang baik kepada semua pihak, serta
menghargai prosedur yang ada, hal ini terlihat dari keberhasilan kepala madrasah
dalam memperjuangkan kapasitas jumlah peserta didik dalam satu kelas, dan
meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana madrasah .50
Kegiatan kepala madrasah dalam membimbing dan mengarahkan guru
diwujudkan dengan memberikan bimbingan secara individu kepada guru dalam
pekerjaan mereka. Dari hasil wawancara dengan kepala madrasah , diperoleh data
bahwa kepala madrasah senantiasa memberikan bimbingan secara individu
dalam membuat perangkat pembelajaran, membimbing dan mengarahkan guru
dalam menggapai visi misi madrasah .51
Diperoleh data lain, berkaitan dengan kegiatan membimbing guru oleh
kepala madrasah bahwa pemberian pengarahan, untuk saling kerjasama, gotong
royong, saling menghargai, saling menghormati, budi pekerti dan akhlak karimah,
hal tersebut menurut kepala madrasah sangat penting, karena madrasah
merupakan lembaga pendidikan yang bercirikan agama yang merupakan lembaga
pencetak genarasi yang memiliki ahlak yang baik, dan memiliki rasa empati
terhadap sesama serta harus memiliki rasa ketakwaan yang tinggi terhadap
penciptanya. Hal tersebut biasanya disampaikan saat upacara bendera ataupun
pada saat rapat-rapat dengan guru maupun komite.52
Dalam upaya kepala madrasah meningkatkan kinerja guru, beliau akan
menunjuk setiap guru untuk menjadi koordinator kegiatan dan ini dilakukan
50
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 51
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015 52
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015
112
bergantian pada masing-masing guru, saat seperti itu guru diminta saling
berkoordinasi, saling membantu, baik dalam kegitan ekstrakurikuler maupun
kegiatan kurikuler di madrasah .53
Kepala madrasah menyediakan kelengkapan sarana prasarana sesuai
dengan kebutuhan guru dan anggaran dana yang dimiliki seperti buku-buku,
media, alat-alat dan lain-lain sekaligus menambah jika memang diperlukan untuk
proses pembelajaran. Ruang perpustakaan dilakukan penataan kembali sehingga
menjadi lebih santai dan nyaman untuk membaca. Kepala madrasah mendorong
guru untuk memanfaatkan IT dan menggunakan laboratorium untuk pembelajaran.
Selain itu, mengingatkan guru untuk membaca maupun meminjam buku di
perpustakaan sebab guru diperbolehkan meminjam bebrapa buku dalam waktu
yang lebih lama.54
Temuan-temuan di atas maka dapt disimpulkan bahwa kepala madrasah
dalam membimbing guru dan bawahannya telah cukup baik, namun untuk hasil
optimal masih perlu ditingkatkan lagi. Karena masih banyak kinerja guru yang
butuh penanganan yang lebih bijak, transparan, dan tegas. Tentu saja harus
berpatokan kepada SOP atau kebijakan madrasah.
Salah satu kelemahannya adalah belum adanya kebijakan madrasah yang
spesifik dan menyeluruh secara tertulis, yang menjadi pedoman bagi kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, para guru, karyawan, murid-murid, dan wali murid.
Sehingga, dalam pelaksanaan operasional dan kegiatan dapat terarah dan ada
panduan yang jelas. Apabila ada ketidaksesuaian, penyimpangan, pelanggaran
53
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 54
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
113
dari aturan yang ada, penegakan peraturannya bisa optimal dan bijak. Kepala
sekolah tidak membuat-buat atau mereka-reka keputusan, yang bisa subyektif.
Karena semuanya sudah diatur secara jelas dan transparan. Yang melanggarpun
sudah tau konsekuensinya jika melanggarnya.
d. Kemampuan untuk Menciptakan Rasa Percaya Diri Guru dan
Dukungan dari Bawahan
Kepala madrasah semestinya senantiasa menanamkan kepercayaan pada
diri guru dan staf administrasi, bukannya menciptakan rasa takut. Percaya diri
adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat
mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada
kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan di
dalam hidupnya.
Kepala MTs. Al-Hikmah Bandar Lampung bertekad untuk membuktikan
kepada semua bahwa beliau sangat layak dan mampu untuk memimpin madrasah
menuju ke arah yang lebih baik lagi. Komitmen dan keyakinan diri yang kuat
yang dimiliki seorang pemimpin tidak hanya membuat diri pribadinya merasa
mempunyai kepercayaan diri tinggi sehingga akan mempermudah dia menjalani
tugas-tugas sebagai seorang pemimpin, tetapi juga akan memberikan energi yang
positif terhadap bawahan dalam mengikuti arahan kepemimpinannya.55
Salah satu sifat yang dapat memperkuat keyakinan kepala madrasah
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya adalah merasa dirinya diamanahi
kepemimpinan dan harus bertanggung jawab. Tanggung jawab merupakan beban
55
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015
114
yang harus dipikul dan melekat kepada kepala madrasah . Memikul tanggung
jawab adalah kewajiban seorang pemimpin dalam bebagai situasi dan kondisi.
Tanggung jawab seorang pemimpin harus dibuktikan bahwa kapan saja dia harus
siap untuk melaksanakan tugas. Dalam rangka membangun kepercayaan dan
tanggung jawab, setiap kepala madrasah dalam melaksanakan fungsi
kepemimpinannya harus mampu memberdayakan tenaga kependidikan dan
seluruh warga madrasah agar mau dan mampu melakukan upaya-upaya untuk
mencapai tujuan madrasah .
Dalam memberikan keteladanan dapat dilihat dari kepala madrasah yang
selalu masuk kelas pada jam mengajarnya sesuai dengan waktu mengajar, bahkan
ketika ada tamu yang datang ingin menemui, beliau meminta izin untuk masuk
kelas untuk mengajar dan meminta sang tamu untuk bersedia menunggu hingga
waktu mengajarnya berakhir. Kepala madrasah juga selalu berusaha datang lebih
awal dan tidak terlambat kecuali jika ada kunjungan dinas luar, sedangkan untuk
waktu pulang, beliau sering pulang paling akhir setelah guru yang lain pulang.56
Keteladanan merupakan dimensi yang tidak kalah pentingnya dalam
kepemimpinan kepala madrasah. Melalui pembinaan yang intensif hendaknya
masalah keteladanan ini selalu diingatkan. Prilaku kepala madrasah yang selalu
menjadi contoh yang baik bagi bawahannya akan menjadi salah satu modal utama
bagi terlaksananya manajemen madrasah yang efektif. 57
Perilaku keteladan kepala madrasah bisa ditunjukkan juga dengan selalu
menghargai bawahan. Sifat yang harus dimiliki kepala madrasah bukan hanya
56
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 57
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
115
sifat-sifat yang berhubungan dengan tipe kepemimpinan seperti demokrasi atau
kompromiser, tetapi juga harus dibarengi dengan sifat-sifat seperti mau
memperhatikan dan beretika. Etika berkaitan dengan nilai-nilai dan norma-norma
yang berlaku di masyarakat, dan ini harus dijadikan pegangan dalam bertindak
agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. 58
Salah satu syarat menjadi pemimpin adalah kepercayaan diri yang kuat
pada seorang memimpin. Ketika pemimpinnya kelihatan percaya diri bawahannya
akan jadi lebih mantap dan yakin untuk mengikuti pemimpinnya. Indikator kepala
madrasah sebagai manajer adalah memiliki program jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang. Kepala madrasah juga membuat struktur
organisasi madrasah, memberikan arahan, perduli terhadap sarana dan
perawatannya, memberi jam mengajar sesuai dengan bidang tugas dan kompetensi
guru, serta dapat bekerjasama dengan para wakil kepala madrasah dan dewan
guru.59
Dalam usaha mewujudkan tujuan pendidikan nasional madrasah harus
menyusun Visi dan Misi madrasah. Untuk mencapainya diperlukan program kerja
yang baik dan berkelanjutan. Visi MTs. al-Hikmah Bandar Lampung adalah
merupakan acuan dasar dati pengolaan sebuah organisasi yang dalam hal ini
kepala MTs. al-Hikmah Bandar Lampung memiliki fokus yang baik dalam
mewujudkannya dengan memanfaatkan pengolaan potensi SDM yang ada di MTs.
al-Hikmah Bandar Lampung.60
Keberhasilan sebuah institusi dalam menjalankan rencana dan program
58
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 59
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 60
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
116
organisasi perlu didukung oleh kepemimpinan yang kreatif yang dapat
menggerakkan partisipasi aktif dari sumber daya manusia yang ada demi
terwujudnya visi dan misi yang ditetapkan.
Merujuk pada aspek fisik dan material madrasah, MTs. al-Hikmah Bandar
Lampung Memiliki sarana dan prasana yang lengkap dalam menunjang kinerja
guru, walau pada kenyataanya penggunaan sarana yang belum optimal.
Disamping itu, kualifikasi keilmuan dan dalam pengunaan IT akan selalu
ditingkatkan, walau kerakter personil guru yang bervariasi, contohnya guru yang
sudah lama, mereka masih menganggap dan mempertahankan yang sudah lama
yang mereka anggap lebih baik dan lebih benar, ada yang diajak maju cepat bisa,
ada pula yang yang tidak. Langkah yang akan diambil oleh madrasah dalam hal
ini adalah memberi pemahaman, mengadakan pelatihan-pelatihan, monitoring dan
kembali pada pemahaman, berputar secara kontiniu.61
Kepala madrasah sebagai pemimpin harus mampu memotivasi bawahan
agar memiliki kinerja yang baik, dengan memberikan fasilitas sarana dan
prasarana yang memadai termasuk upaya untuk memotivasi guru supaya dapat
bekerja dengan optimal. Dari hasil wawancara dengan kepala MTs. al-Hikmah
Bandar Lampung diperoleh data bahwa dalam kegiatan memfasilitasi guru,
dengan memberikan fasilitas yang memadai demi kelancaran proses kerja yang
dilakukan guru,sehingga tercapainya visi misi madrasah yaitu peingkatan
prestasi belajar siswa.62
Data tersebut kuatkan dengan hasil observasi peneliti
61Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
62M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015
117
terhadap fasilitas sarana dan prasarana yang ada di MTs. al-Hikmah Bandar
Lampung . 63
Dari hasil wawancara peneliti dengan kepala MTs. al-Hikmah Bandar
Lampung diperoleh data bahwa memfasilitasi guru juga dapat diwujudkan dengan
pemberian penghargaan, hal tersebut tentu saja berdampak memotivasi guru untuk
lebih maju berkembang. Penghargaan yang diberikan tidak mesti materi tetapi
dapat juga berupa ucapan terima kasih juga mampu membuat guru merasa
pekerjaannya dihargai. Memberikan kemudahan dalam pengusulan untuk
penghargaan khusus bagi guru berprestasi dapat memotivasi guru untuk terus
berprestasi.64
Temuan lain dari hasil wawancara dengan guru lainnya, bahwa kepala
madrasah, selalu memberi dukungan baik motivasi maupun sarana pada setiap
kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan, sehingga guru bersemangat untuk
berkreasi dan lebih kreatif, karena menurut beliau pekerjaan yang dilakukan
dengan hati maka akan dinilai ibadah karena ikhlas dalam menjalankannya.65
Data
temuan tersebut di perkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan kepala
madrasah, bahwa dalam bekerja segala sesuatunya harus diniatkan untuk ibadah,
sehingga dalam pelaksanaannya harus ikhlas, tidak dikotori niat yang lain.66
Dari hasil wawancara dengan kepala MTs. al-Hikmah Bandar Lampung
diperoleh data bahwa dalam kegiatan memfasilitasi guru, kepala madrasah
63
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015 64
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015 65
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 66
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015
118
berusaha mememenuhi keperluar guru dan siswa dengan sarana dan prasarana
yang memadai demi kelancaran pembelajaran, baik itu berupa buku-buku,
perpustakaan, laboratorium, dan sarana olahraga serta kesenian, dengan
menjalankan program sesuai rencana dengan mengatur pemanfaatan fasilitas
madrasah untuk digunakan secara tepat dalam kelancaran kegiatan belajar siswa.
Data tersebut di kuatkan dengan observasi peneliti terhadap fasilitas sarana dan
prasarana yang ada di MTs. al-Hikmah Bandar Lampung .67
Dari temuan data hasil wawancara penulis dengan kepala madrasah
diperoleh data bahwa, kepala madrasah bekerjasama dengan guru dan staf dalam
menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program yang telah direncanakan
madrasah sebelumnya, hal tersebut dilakukan agar para guru terlibat langsung
dalam pengembangan madrsasah, sehingga guru dan staf yang ada di MTs. al-
Hikmah Bandar Lampung akan saling bersinergi.68
Temuan lain diperoleh data dari wawancara dengan beberapa guru, bahwa
para guru di MTs. al-Hikmah Bandar Lampung seringkali dijadikan panitia
pelaksana kegiatan madrasah, baik itu kegiatan intra maupun ekstrakurikuler,
seperti panitia penerimaan siswa baru, pnitia kegiatan hari-hari nasional, hal
tersebut akan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam diri guru dan siswa69
Diperkuatkan dengan observasi yang dilakukan peneliti dengan melihat
adanya dokumen perangkat pembelajaran, catatan-catatan kepala madrasah
dalam mengevaluasi guru-gurunya, serta buku notulen rapat yang dimiliki setiap
67
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 68
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015 69
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tangal 1 s.d. 17 Desember 2015
119
guru.70
Dalam setahun kepala madrasah memprogramkan rapat komite, di mana
orang tua siswa diundang untuk membicarakan orientasi program-program
madrasah, motivasi, pemilihan pengurus komite baru, serta program
pengembangan madrasah .71
Dikarenakan sifat menghargainya yang tinggi serta ketidakenakan hatinya,
kepala madrasah MTs al Hikmah sering pula melupakan ketidakdisiplinan para
guru dan staf. Seharusnya, komitmen bersama harus dijunjung tinggi, tetapi sering
kali pula komitmen tersebut hanya slogan kosong, jika pelaksananya meremehkan
dan menganggap sepele. Sudah sewajarnya jika seorang pemimpin menjalankan
peraturan organisasi dengan tegas dan bijak. Sebab, jika peraturan dilanggar dan
tidak ada keputusan hukuman untuk menyelesaikannya, maka jalannya organisasi
itu akan kacau dan tidak bisa maju dengan optimal.
B. Kinerja Guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung
1. Kemampuan Guru dalam Merencanakan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan persiapan yang akan dilakukan oleh
guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Guru-guru MTs al-
Hikmah menyusun 1angkah-1angkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Perencanaan pembelajaran ini
disesuaikan dengan kurikulum berlaku.72
Perencanaan pembelajaran di MTs al-
Hikmah diwujudkan dalam program pembelajaran untuk tiap mata pelajaran yang
70
Observasi, Kepemimpinan Kepala madrasah , tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 71
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015 72
Suherni, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 08 Desember 2015
120
disusun oleh setiap guru masing-masing. Pihak madrasah hanya memberikan
rambu-rambu penyusunan program pembelajaran berupa jam pelajaran untuk tiap
per minggu, format program tahunan, format pengembangan program semester,
KD, format penyusunan silabus dan RPP. Dalam konteks ini, tiap guru diharuskan
mampu menjabarkan seluruh KD ke dalam program pembelajaran dan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran.
Dengan perencanaan pembelajaran, guru dapat merealisasikan kegiatan
belajar mengajar secara teratur, konsisten, efektif dan efisien. Dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan perencanaan, guru MTs al-Hikmah membuat dan
menyiapkan (a) program tahunan (PROTA), (b) program semester (PROMES),
dan (c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Program-program dalam
perencanaan, khususnya RPP meliputi: (1) Standar kompetensi (2) kompetensi
dasar, (3) indikator pencapaian, (4) materi pokok, (5) kegiatan pembelajaran, (6)
sumber/alat/bahan (7) evaluasi.73
Dalam merencanakan proses belajar mengajar guru MTs al-Hikmah
Bandar Lampung memperhatikan beberapa hal yang dilakukan antara lain:
1) Guru membuat garis-garis besar penyelenggaraan pendidikan, yang meliputi
guru membuat silabus pembelajaran.
2) Guru melakukan analisa materi pelajara.
3) Guru menyusun program semester dan program tahunan.
4) Guru membuat RPP (Rancangan Penyelenggaraan Pembelajaran).74
73Observasi Perencanaan Pembelajaran, 1 s.d. 17 Desember 2015
74
Observasi Perencanaan Pembelajaran, 1 s.d. 17 Desember 2015
121
Perencanaan pembelajaran ini dibuat sebagai pedoman seorang guru
mengajar. Pembuatan rencana pembelajaran ini diwajibkan oleh kepala MTs al-
Hikmah Bandar Lampungsetiap tahun pelajaran baru sebelum proses belajar
mengajar dilakukan. Apabila terdapat guru tidak membuatnya, maka kepala MTs
al-Hikmah Bandar Lampungakan menegurnya dengan memerintahkan untuk
membuatnya.Hal ini diungkapkan oleh Muhammad Isnaeni, M.Pd.I, sebagai
Kepala MTs al-Hikmah Bandar Lampung bahwa kepala madrasah selalu
memeriksa kelengkapan administrasi pembelajaran sebelum melakukan
pengajaran yang meliputi Silabus, Program Semester, Program Tahunan, dan
rencana pembelajaran. Apabila terdapat kekurangan dalam pembuatan
administrasinya, kepala madrasah melakukan pembinaan.
Pembinaan yang dilakukan oleh Kepala madrasah meliputi pemberian
cara pembuatan perencanaan yang baik, cara memilih metode pembelajaran yang
baik sesuai dengan kondisi siswa, cara membuat alat peraga yang tepat dan
memberikan kesempatan untuk mendiskusikan dengan teman sejawat melalui
musyawarah guru mata pelajaran.75
Dalam perencanaan kami lemah dalam
wawasan keilmuan membuat perencanaan pembelajaran, lemah dalam IPTEK.
Selain memeriksa kelengkapan administrasi pembelajaran kami selalu diarahkan
secara langsung oleh kepala madrasah dengan mengunjungi kelas pada waktu
kami melakukan proses belajar mengajar kepada siswa, observasi antar kelas.76
75
Observasi Perencanaan Pembelajaran, 1 s.d. 17 Desember 2015 76
Suherni, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 08 Desember 2015
122
Dari hasil wawancara di atas, diketahui guru-guru di MTs al-Hikmah
Bandar Lampung memiliki kemampuan merencanakan pembelajaran dengan baik.
Dengan adanya arahan kepala madrasah maka kemampuan guru dalam
merencanakan pembelajaran mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sundari, Waka Kurikulum MTs. al-
Hikmah Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa guru selalu merencanakan
tujuan pendidikannya setiap tahun sekali, walaupun visi dan misi itu tidak
berubah, namun tujuan dan target yang hendak dicapai terus dilakukan revisi.
Sedangkan guru setiap mata pelajaran diwajibkan untuk menyusun silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran, yang termasuk di dalamnya merencanakan
indikator kompetensi yang ingin dicapai.77
Menurut keterangan Wakil Kepala
MTs al-Hikmah, bahwa semua mata pelajaran yang diajarkan di MTs al-Hikmah
sudah disesuaikan berdasarkan standar isi yang bersumber dari kurikulum yang
berlaku.78
Bahwa setiap guru harus membuat perencanaan kegiatan pembelajarannya.
Point pertama yang harus dilakukan guru adalah merancanakan tujuan
pembelajaran dalam silabus dan RPP. Diharapkan setiap guru dalam merencakan
tujuan pembelajaran tersebut disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan dan
karakteristik siswa. Sehingga tujuan yang akan dirumuskan akan dapat bermanfaat
bagi siswa tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. 79
Berdasarkan wawancara lanjutan peneliti terhadap guru MTs al-Hikmah,
sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung, guru terlebih dahulu menyusun
77
Sundari, Waka Kurikulum MTs. al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 15 Desember 2015 78
Sundari, Waka Kurikulum MTs. al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 15 Desember 2015 79
Suherni, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 08 Desember 2015
123
perangkat program pembelajaran. Pernyataan tersebut terungkap dalam
wawancara bersama Suherni, mengenai rencana pembelajaran.80
Ia juga
merincikan isi perencanaan pembelajaran tersebut. Beliau mengatakan, bahwa
program pembelajaran disusun dan disiapkan sebelumnya, meliputi program
tahunan, program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).81
Dipertegas pula oleh guru lainnya, yaitu dengan mempersiapkan rencana
pembelajaran akan dengan mudah melaksanakan tugas, walaupun awalnya
kesulitan dalam menyusun RPP tetapi akhirnya akan sangat memudahkan dalam
membimbing peserta didik dalam belajar, sehingga guru dituntut dapat mengemas
materi pembelajaran agar menarik peserta didik untuk belajar.82
Perencanaan pembelajaran yang baik akan memudahkan para peserta didik
dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Senada dengan hal ini,
Kepala MTs al-Hikmah mengatakan, pembelajaran yang dilaksanakan mengacu
pada perencanaan yang baik. Selaku kepala madrasah , ia mewajibkan kepada
semua guru untuk melakukan rancangan pembelajaran ini agar peserta didik
memiliki kemampuan dalam memahami dan mendalami mata pelajaran secara
baik.83
Dari hasil wawancara, secara teori beliau telah melakukan perencanaan
pembelajaran. Dimulai dari memetakan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar, kemudian menentukan minggu efektif belajar, dilanjutkan membuat
program pengajaran hingga disusunnya silabus dan rencana pelaksanaan
80
Suherni, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 08 Desember 2015 81
Suherni, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 08 Desember 2015 82
Rudi Aryanto, S.Pd., Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 15 Desember 2015 83
M. Isnaeni, M.Pd.I., Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 1 s.d. 17 Desember
2015
124
pembelajaran. Semua dilaksanakan dengan mengacu pada standar isi berupa
standar kompetensi dan kompetensi dasar.84
Beliau juga telah mengembangkan
kompetensi dasar yang sudah ditetapkan tersebut menjadi indikator-indikator dan
tujuan yang disesuaikan dengan kondisi siswa-siswi MTs al-Hikmah dan juga
kondisi madrasah . 85
Dalam kaitan dengan mengembangkan bahan pembelajaran, guru
melakukan sebuah inovasi dengan cara membuatkan atau merangkum dan
meringkas bahan pembelajaran tersebut yang kemudian disampaikan kepada para
siswa.86
Siswa menggandakan sendiri sebagai bahan belajar di rumah maupun
sebagai pegangan di madrasah ketika guru menyampaikan materi ajar.
Berkenaan dengan pemilihan strategi dan metode belajar, guru-guru MTs
al-Hikmah menentukannya berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi yang
akan diajarkan. Karena menurut beliau, semacam ini lebih mengena dan mudah
dipahami oleh siswa. Mereka dapat mengetahui secara langsung bacaan dan
gerakan mana yang salah dan yang harus dibenarkan. Demikian juga untuk
kompetensi dasar yang lain, metode dipilih disesuaikan dengan materi ajar dan
juga ketersediaan medianya termasuk sumber belajarnya.87
Dari hasil wawancara yang berkaitan dengan instrumen pembelajaran,
guru menyusun rencana pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran di
kelas. Sebagian besar guru dan kepala MTs al-Hikmah ternyata memiliki
kesamaan pendapat. Mereka sama-sama mengemukakan bahwa, program
84
Rudi Aryanto, S.Pd., Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 15 Desember 2015 85
Rudi Aryanto, S.Pd., Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 15 Desember 2015 86
Observasi Pelaksanaan Perencanaan Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 87
Observasi Pelaksanaan Perencanaan Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
125
pembelajaran yang dipersiapkan secara baik dapat mengarahkan pembelajaran
secara terorganisir sesuai dengan karakteristik peserta didik.88
Observasi mengenai instrumen pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru
di atas juga mengungkapkan hal yang sama, yaitu bahwa pembelajaran yang
dilakukan di MTs al-Hikmah telah diawali dengan proses perencanaan
pembelajaran yang matang dan pelaksanan proses pembelajarannya pun
diselenggarakan secara interaktif, sehingga pembelajaran terarah pada masing-
masing kompetensi dasar yang telah ditetapkan.89
Obeservasi penulis terhadap perencanaan tujuan pembelajaran yang
dilaksanakn di MTs al-Hikmah, memang visi, misi dan tujuan yang direncanakan
selalu dilakukan evaluasi setiap tahun sekali. Apabila visi, misi dan tujuan
tersebut kurang sesuai lagi dengan kebutuhan dan perkembangan zaman dan
IPTEK, maka dilakukan revisi atau perbaiki. Akan tetapi apabila masih cukup
sesuai atau belum sepenuhnya maka dilakukan pengembangan.90
Selanjutnya penulis mengobservasi perencanaan tujuan pembelajaran
dilakukan setiap guru di MTs al-Hikmah, diperoleh data bahwa setiap guru
memang sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran pada awal semester harus
melakukan perencanaan kegiatan pembelajaran termasuk perencanaan tujuan
pembelajaran dalam bentuk silabus dan RPP. Memang ada beberapa guru yang
baru mengumpulkannya seelah satu atau dua bulan kegatan pembelajaran
dilaksanakan. Adapun rumusan tujuan pembelajaran yang direncanakan guru
sudah baik. Kata-katanya, operasional sehingga mudah untuk diukur, relevan
88
Rudi Aryanto, S.Pd., Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 15 Desember 2015 89
Observasi Pelaksanaan Perencanaan Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 90
Observasi Pelaksanaan Perencanaan Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
126
dengan materi pelajaran, cukup sesua dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.
Akan tetapi masih ada rbeberapa rumusan tujuan pembelajaran yang lebih
mengutamakan aspek kognitif dan psikomotorik daripada aspek afektif atau
akhlak/sikap.91
Berikut ini adalah rekapitulasi dan penjelasan telaah terhadap Dokumen
Perencanaa Pembelajaran MTs al-Hikmah. Berdasarkan pada telaah terhadap
dokumen RPP, pada aspek pencantuman standar kompetensi, indikator dan tujuan
serta kesesuain dengan kurikulum sudah cukup baik. Seperti pada tabel berikut:
Tabel 5
Perencanaan Pembelajaran Komponen Tujuan Pembelajaran
Guru MTs al-Hikmah
Berdasarkan pada telaah terhadap dokumen RPP aspek strategi/metode
pembelajaran, pada aspek bahan belajar mengacu/sesuai dengan tujuan, bahan
belajar disusun secara sistimatis, menggunakan bahan belajar sesuai dengan
kurikulum, memberi pengayaan sudah baik. Seperti pada tabel berikut:
91
Observasi Pelaksanaan Perencanaan Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
No. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Telaah Dokumen
1.
Tujuan Pembelajaran
a Standar Kompetensi
b. Indikator
c. Ranah Tujuan (komprehensip)
d. Sesuai dengan Kunikulum
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
127
Tabel 6
Perencanaan Pembelajaran Komponen Materi Pelajaran
Guru MTs al-Hikmah
Berdasarkan pada telaah terhadap dokumen RPP Strategi/Metode
pembelajaran aspek pemilihan metode disesuaikan dengan materi, penentuan
langkah-1angkah proses pembeljaran berdasarkan metode yang digunakan,
penataan alokasi waktu proses pembelajaran sesuai dengan proporsi, penetapan
metode berdasarkan pertimbangan kemampuan siswa, sudah baik.
Tabel 7
Perencanaan Pembelajaran Komponen Metode Pembelajaran
Guru MTs al-Hikmah
No. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Telaah Dokumen
2.
Bahan Belajar/Materi Pelajaran
a. Bahan belajar mengacu/sesuai dengan tujuan
b. Bahan belajar disusun secara sistimatis
c. Menggunakan bahan belajar sesuai dengan kurikulum
d. Memberi pengayaan
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Cukup Baik
No. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Telaah Dokumen
3. Strategi/Metode Pembelajaran
a. Pemilihan metode disesuaikan dengan tujuan
b. Pemilihan metode disesuaikan dengan materi
c. Penentuan langkah-1angkah proses pembeljaran berdasarkan
metode yang digunakan
d. Penataan alokasi waktu proses pembelajaran sesuai dengan
proporsi
e. Penetapan metode berdasarkan pertimbangan kemampuan siswa
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Cukup Baik
128
Berdasarkan pada telaah terhadap dokumen RPP komponen Media
Pembelajaran aspek Media disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, Media
disesuaikan dengan materi pembelajaran, Media disesuaikan dengan kondisi
kelas, Media disesuaikan dengan jenis evaluasi, Media disesuaikan dengan
kemampuan guru, Media disesuaikan dengan perkembangan siswa, sudah baik.
Seperti pada tabel berikut:
Tabel 8
Perencanaan Pembelajaran Komponen Media Pembelajaran
Guru MTs al-Hikmah
Berdasarkan pada telaah terhadap dokumen RPP komponen evaluasi
pembelajaran aspek evaluasi mengacu pada tujuan, mencantumkan bentuk
evaluasi, mencantumkan jenis evaluasi, disesuaikan dengan alokasi waktu yang
tersedia, evaluasi disesuaikan dengan kaidah evaluasi, sudah baik. Seperti pada
tabel berikut:
No. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Telaah Dokumen
4. Media Pembelajaran
a. Media disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
b. Media disesuaikan dengan materi pembelajaran
c. Media disesuaikan dengan kondisi kelas
d. Media disesuaikan dengan jenis evaluasi
e. Media disesuaikan dengan kemampuan guru
f. Media disesuaikan dengan perkembangan siswa
Sudah Baik
Sudah Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Sudah Baik
Cukup Baik
129
Tabel 9
Perencanaan Pembelajaran Komponen Evaluasi Pembelajaran
Guru MTs al-Hikmah
Berdasarkan pada telaah terhadap dokumen perencanaa Pembelajaran MTs
al-Hikmah, sebagaimana tersebut di atas, maka dapat disimpulkan secara
keseluruhan sudah baik.
b. Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar merupakan proses berlangsungnya
pembelajaran di kelas yang merupakan inti dan proses pendidikan di madrasah ,
yakni proses interaksi guru dengan peserta didik dalam rangka menyampaikan
bahan pelajaran pada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013, para guru dituntut kreatif dalam pembelajaran.
Para guru di MTs al-Hikmah diberi kebebasan untuk mengembangkan proses
pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan kondisi siswa. Karena kreativitas
masing-masing guru berbeda dimungkinkan hasil pembelajaran pun berbeda.92
Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran data yang dikumpulkan tentang
bagaimana guru mengawali hingga menutup sebuah pembelajaran (kegiatan
92
Muhammad Itsnaini, M.Pd.I, Kepala madrasah , Wawancara, tanggal 08 Desember
2015.
No. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Telaah Dokumen
5. Evaluasi
a. Evaluasi mengacu pada tujuan
b. Mencantumkan bentuk evaluasi
c. Mencantumkan jenis evaluasi
d. Disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia
e. Evaluasi disesuaikan dengan kaidah evaluasi
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Cukup Baik
130
pembukaan, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penutup. Berdasarkan
observasi yang peneliti lakukan terhadap beberapa guru MTs al-Hikmah dalam
melaksanakan tugas di kelas, terlihat bahwa mereka telah mempersiapkan segala
sesuatu sebelum masuk ke dalam kelas seperti dokumen pembelajaran (Silabus,
RPP, Program Semester dan lainnya).93
Pelaksanaan pembelajaran merupakan
proses berlangsungnya pembelajaran di kelas yang merupakan inti dari proses
pendidikan di madrasah, yakni proses interaksi guru dengan siswa dalam rangka
menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran, guru menyajikan materi secara
sistematis sesuai dengan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
telah dipersiapkan,94
karena pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi
dari perencanaan yang dibuat.
Kepala MTs al-Hikmah Bandar Lampung mengarahkan pelaksanaan
proses belajar mengajar yang dilakukan guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung.
Kepala MTs al-Hikmah:
1) Kemampuan merencanakan pembelajaran
Kemampuan ini meliputi : pembuatan silabus, pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran, pembuatan program semester, pembuatan
program tahunan. Dalam kemampuan ini sudah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.95
2) Kemampuan proses belajar mengajar
93
Observasi Pelaksanaan Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 94
Observasi Pelaksanaan Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 95
Muhammad Itsnaini, S.Pd.I, Kepala MTs al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 14
Desember 2015
131
Kemampuan ini meliputi: tahap pra intruksional, tahap instruksional,
tahap evaluasi. Dalam tahap pra intruksional guru memeriksa kesiapan
siswa, melakukan kegiatan apersepsi. Tahap instruksional guru MTs al-
Hikmah Bandar Lampung menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
dengan sangat baik, mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan, menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki
belajar, mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, melaksanakan
pembelajaran secara runtut, menguasai kelas, melaksanakan
pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif dengan
alokasi waktu yang direncanakan, menggunakan media secara efektif dan
efisien, menghasilkan pesan yang menarik, melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran, menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa,
menumbuhkan kecirian dan antusiasme siswa dalam selama belajar,
memantau kemajuan belajar siswa, menggunakan bahasa lisan dan tulis
secara jelas, baik dan benar, menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai. Tahap Evaluasi dan tindak lanjut guru MTs al-Hikmah Bandar
Lampung memantau kemajuan belajar selama proses, melakukan
penilaian akhir sesuai dengan kompetensi/tujuan, melakukan refleksi atau
membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, melaksanakan tindak
lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai
bagian remidi/pengayaan.
132
3) Kemampuan evalusi pembelajaran
Kemampuan ini meliputi : evaluasi sumatif, evaluasi formatif, laporan
hasil evaluasi, program perbaikan dan pengayaan. Dalam evaluasi
sumatif dilakukan dengan melakukan ulangan harian setelah proses
belajar mengajar dilakukan, evaluasi formatif dilakukan dengan
memberikan soal dari materi yang telah diberikan selama 6 bulan/setiap
semester, laporan hasil evaluasi diberikan setelah melaksanakan ulangan
harian, ulangan akhir semester, program perbaikan dan pengayaan
diberikan setiap ulangan harian dan ulangan akhir semester yang nilainya
belum mencapai kriteria ketuntasan minimal.96
Wawancara dengan Bapak Muhammad Isnaeni, M.Pd.I, sebagai kepala
MTs al-Hikmah, tentang pengarahan pembelajaran, yakni dilakukan dengan
menggunakan pedoman yang telah dibuat meliputi tahap pra instruksional yaitu
memeriksa kesiapan siswa, melakukan kegiatan apersepsi, tahap instruksional
yaitu penguasaan materi guru, pendekatan strategi pembelajaran, pemanfaatan
sumber belajar, pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa,
penilaian dan hasil kerja, penggunaan bahasa, tahap evaluasi dan tindak lanjut
yaitu refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa dan
melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas
sebagai bagian remidi/pengayaan.97
96
Dokumentasi, Diarahkan MTs al-Hikmah Tahun Pelajaran 2015/ 2016 97
Muhammad Itsnaini, S.Pd.I, Kepala MTs al-Hikmah, Wawancara, tanggal 14
Desember 2015
133
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh MTs al-Hikmah dengan
menciptakan suasana yang edukatif dan mengoptimalkan kemampuan belajar para
siswa dengan baik.98
Pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas, mengacu
pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan. Terdiri dari
kegiatan pendahuluan yang dimulai dari mengucapkan salam, membaca do’a
sebelum belajar, kegiatan apersepsi, dan memotivasi peserta didik. Kemudian
pada kegiatan inti, yaitu penyampaian materi pada hari itu, dalam hal ini peserta
didik diberikan kesempatan untuk secara aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya dalam kegiatan penutup, melakukan evaluasi terhadap peserta didik,
dan tidak lupa pula memberikan motivasi kepada peserta didik.99
Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Dalam kegiatan awal, guru mengawali pembelajaran dengan
meminta siswa berdo’a dan membaca surat pendek secara bersama-sama.
Kemudian guru melakukan apresepsi dengan mengingatkan siswa tentang materi
yang telah diajarkan dan dilanjutkan dengan pengenalan materi yang akan
dipelajari. Dalam kegiatan inti, guru mengelola kelas, menciptakan suasana
kondusif, dan menggunakan metode dan media yang relevan dengan materi
pembelajaran.100
Suasana pembelajaran dibuat kondusif, dalam hal ini pengelolaan kelas
dengan membuat meja dan kursi ditata setengah lingkaran, saling berhadapan,
berkelompok, dan semua menghadap ke papan tulis. Guru merangsang peserta
didik untuk melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemampuan yang
98
Observasi Pelaksanaan Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 99
Observasi Pelaksanaan Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 100
Observasi Pelaksanaan Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
134
baik. Dalam kegiatan pembelajaran, berdasarkan observasi terhadap guru, terlihat
mereka menggunakan beberapa variasi metode agar pembelajaran lebih edukatif
dan menyenangkan.101
Menurut Ibu Sundari, S.Pd.I, metode yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran tidak monoton. Tidak hanya satu metode saja, tetapi
metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran biasanya dua atau tiga
metode pembelajaran. Hal ini supaya tidak terjadi kejenuhan pada diri peserta
didik. Di antara beberapa metode yang ia gunakan yaitu metode ceramah, tanya
jawab, diskusi, problem solving, inquiri, cerita, dan pemberian tugas.102
Pembelajaran dengan menggunakan metode yang lebih bervariasi misal
mengajak siswa untuk praktek langsung, nampak bahwa keaktifan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran cukup baik. Merasa tertarik dan atusias
dalam mengikuti mata pelajaran. Terlihat pula bahwa peserta didik merasa butuh
untuk mencari dan menggali informasi dan pengetahuan yang diberikan.103
Peneliti juga memperoleh gambaran tentang pelaksanaan dari wawancara
dengan peserta didik. Nur Aini, salah satu siswi kelas VIII saat ditanya tentang
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, ia menjelaskan bahwa menurutnya, Guru
mengajar dengan menarik. Mereka selalu memberikan motivasi kepada peserta
didik dan juga memberikan pengetahuan-pengetahuan yang baru yang sangat
berguna, untuk menambah wawasan dan pengalaman. Ia merasakan bahwa ketika
belajar cukup tertarik, walaupun juga terkadang timbul kejenuhan. Bahkan juga
terkadang ada juga teman-teman yang mengobrol daripada mendengarkan
101
Observasi Pelaksanaan Pembelajaran, 1 s.d. 17 Desember 2015 102
Sundari, S.Pd.I, Guru MTs al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 14 Desember 2015 103
Observasi Pelaksanaan Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
135
penjelasan guru.104
Guru sering mengajak peserta didiknya untuk berdiskusi.
Terkadang juga memberikan tugas, baik secara individu maupun secara
kelompok. Saat mengajar, Guru menggunakan media pembelajaran dengan
menggunakan laptop, LCD, sehingga peserta didik merasa tertarik. Terkadang
mereka juga menayangkan film yang berkaitan dengan materi pembelajaran.105
Berikut ini adalah rekapitulasi hasil observasi terhadap Pembelajaran di
MTs al-Hikmah, antara lain:
Berdasarkan pada telaah hasil observasi terhadap Pembelajaran komponen
Kemampuan Membuka Pelajaran, aspek Menarik perhatian siswa, Memberikan
motivasi awal, Memberikan apersepsi (kaitan materi sebelumnya dengan materi
yang akan disampalkan), Menyampaikan tujuan pembelajaran, Memberikan acuan
bahan belajar yang akan, Memberikan acuan bahan belajar yang akan
disampaikan, Berdasarkan pada telaah terhadap dokumen RPP komponen
Evaluasi Pembelajaran aspek Evaluasi mengacu pada tujuan, Mencantumkan
bentuk evaluasi, Mencantumkan jenis evaluasi, Disesuaikan dengan alokasi waktu
yang tersedia, Evaluasi disesuaikan dengan kaidah evaluasi, sudah baik. Seperti
pada tabel berikut, sudah baik. Seperti pada tabel berikut:
104
Nur Aini, Siswa Kelas VIII, Wawancara, Tanggal 18 Desember 2015 105
Muhmuddin, Siswa Kelas VIII, Wawancara, Tanggal 18 Desember 2015
136
Tabel 10
Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Kemampuan Membuka
Guru MTs al-Hikmah
Berdasarkan pada telaah hasil observasi terhadap Pembelajaran komponen
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran, aspek Kejelasan artikulasi suara, Variasi
gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa, Antusiasme dalam penampilan,
Mobilitas posisi mengajar, sudah baik. Seperti pada tabel berikut, sudah baik.
Seperti pada tabel berikut:
Tabel 11
Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Sikap
Guru MTs al-Hikmah
Berdasarkan pada telaah hasil observasi terhadap Pembelajaran komponen
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran), aspek Bahan belajar disajikan
sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP, Kejelasan dalam
menjelaskan bahan belajar (materi), Kejelasan dalam memberikan contoh,
No. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran Telaah Obsevasi
1.
Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apersepsi (kaitan materi sebelumnya dengan materi
yang akan disampalkan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Memberikan acuan bahan belajar yang akan disampaikan
Sudah Baik
Sudah Baik
Cukup
Sudah Baik
Cukup
No. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran Telaah Obsevasi
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Mobilitas posisi mengajar
Baik
Cukup
Baik
Cukup
137
Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan belajar, sudah baik.
Seperti pada tabel berikut, sudah baik. Seperti pada tabel berikut:
Tabel 12
Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Penguasaan Bahan
Guru MTs al-Hikmah
Berdasarkan pada telaah hasil observasi terhadap kegiatan belajar
mengajar (proses pembelajaran), aspek kesesuaian matode dengan bahan belajar
yang disampaikan, penyajian bahan belajar sesual dengan tujuan indikator yang
telah ditetapkan, memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa, ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu yang tersedia,
sudah baik. Seperti pada tabel berikut, sudah baik. Seperti pada tabel berikut:
Tabel 13
Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Penguasaan Bahan
Guru MTs al-Hikmah
No. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran Telaah Obsevasi
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
b Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan belajar
Baik
Baik
Cukup
Cukup
No. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran Telaah Obsevasi
4. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
a. Kesesuaian matode dengan bahan belajar yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesual dengan tujuan indikator yang telah
ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
d. Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu yang tersedia
Sudah Baik
Sudah Baik
Cukup Baik
Sudah Baik
138
Berdasarkan pada telaah hasil observasi terhadap kemampuan
menggunakan media pembelajaran, aspek memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media, ketetapan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang
disampaikan, memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran,
membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, sudah
baik. Seperti pada tabel berikut.
Tabel 14
Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Kemampuan Menggunakan Media
Guru MTs al-Hikmah
c. Kemampuan Guru dalam Mengevaluasi
Kepala madrasah melalui wakil kepala madrasah bidang kurikulum
memberikan perencanaan dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang meliputi:
1) Evaluasi Sumatif
Kegiatan evaluasi sumatif dilaksanakan setiap 6 bulan sekali yaitu pada
waktu diadakan ulangan semester.106
2) Evaluasi formatif
106
Dokumentasi, Kalender Pendidikan MTs al-Hikmah, Tanggal 16 Desember 2015
No. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran Telaah Obsevasi
5. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media
b. Ketetapan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang
disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
Cukup Baik
Cukup Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
139
Kegiatan evaluasi formatif diberikan setiap Guru-gurusetelah melakukan
proses belajar mengajar dan diserahkan sepenuhnya kepada guru
tersebut.
Hal ini diungkapkan Bapak Rudi selaku wakil kepala bidang
kurikulum bahwa menurut kalender pendidikan MTs al-Hikmah Bandar
Lampungevaluasi sumatif dilaksanakan setiap 6 bulan sekali yaitu pada
waktu diadakan ulangan semester, sedangkan evaluasi formatif diberikan
kepada masing-masing guru mata pelajaran untuk melaksanakan evaluasi
formatif sesuai dengan format yang diberikan oleh madrasah . Laporan
hasil evaluasi formatif dan sumatif harus diserahkan setelah melakukan
evaluasi. Apabila terdapat siswa yang tidak memenuhi criteria ketuntasan
minimal, maka remidi dan pengayaan format dan waktunya diserahkan
oleh guru pendidikan agama Islam.107
3) Laporan hasil evaluasi
Setiap melaksanakan evaluasi sumatif atau formatif hasilnya dilaporkan
kepada kepala madrasah melalui wakil kepala madrasah bidang
kurikulum. Hal ini diungkapkan oleh bapak Sumarto selaku guru MTs al-
Hikmah Bandar Lampung. Dalam melakukan evaluasi sumatif tentang
formatnya diserahkan kepada guru pendidikan agama Islam. Akan tetapi,
untuk pelaksanaan evaluasi sumatif formatnya diberikan dari waka
kurikulum dan setelah melakukan evaluasi pembelajaran laporan nilai
evaluasi sumatif dan formatif harus dikumpulkan untuk diperiksa oleh
107
Rudi Aryanto, S.Pd., Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 15 Desember 2015
140
kepala madrasah . Apabila pelaksanan evaluasi dan melaporkan hasil
evaluasi tidak sesuai dengan format yang telah ditentukan, maka Guru-
guruharus memperbaikinya.108
4) Pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
Kegiatan ini dilakukan apabila peserta didik belum mencapai nilai
kriteria kemampuan minimal yang harus diperoleh. Hal ini diungkapkan
Bapak Rudi MTs al-Hikmah Bandar Lampung bahwa setiap guru harus
melaksanakan evaluasi baik sumatif maupun formatif sehingga dapat
diketahui hasil selama pembelajaran dan laporan hasil evaluasi harus
dilaporkan kepada wakil kepala bidang kurikulum untuk diperiksa kepala
madrasah agar bisa ditindak lanjuti setelah melaksanakan kegiatan
evaluasi. Apabila terdapat peserta didik yang tidak mencapai nilai kriteria
kemampuan minimal, maka guru-guru harus mengadakan remidi dan
pengayaan.109
Kegiatan evaluasi sumatif rutin dilaksanakan 6 bulan sekali untuk
mengetahui kemampuan siswa selama pembelajaran satu semester dan evaluasi
formatif dilaksanakan oleh Guru-guru setiap menyelesaikan satu kompetensi dasar
sehingga dapat diketahui kemampuan siswa dalam menyerap materi yang
diberikan oleh guru.
Hal ini diungkapkan oleh Agra selaku siswa MTs al-Hikmah Bandar
Lampung memberikan evaluasi formatif setelah menyelesaikan satu kompetensi
108
Rudi Aryanto, S.Pd., Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 15 Desember 2015 109
Rudi Aryanto, S.Pd., Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 15 Desember 2015
141
dasar. Sedangkan evaluasi sumatif dilaksanakan setiap 6 bulan sekali dan
dilaksanakan bersamaan dengan mata pelajaran yang lain. Apabila terdapat siswa
yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal, maka akan diadakan remedi
atau perbaikan.110
Kepala MTs al-Hikmah Bandar Lampung dalam melakukan pengarahan
pengajaran menfokuskan pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Karena hal ini merupakan satu kesatuan
yang utuh yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini diungkapkan Bapak Muhammad
Isnaeni, M.Pd.I, sebagai kepala MTs al-Hikmah Bandar Lampung. Pengarahan
untuk meningkatkan kinerja guru juga dilakukan di MTs al-Hikmah Bandar
Lampung, karena perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi merupakan satu
kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan. Dengan melakukan pengarahan
terhadap ketiga komponen ini, akan diketahui kinerja guru secara lengkap, utuh
dan terencana dalam melaksanakan proses pembelajaran.111
Feed back kepemimpinan kepala MTs al-Hikmah Bandar Lampungdalam
meningkatkan kinerja Guru di antaranya :
1) Guru berusaha memperbaiki kemampuan merencanakan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dengan cara observasi
kepada guru lainnya.
2) Guru berusaha memperbaiki kemampuan merencanakan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dengan cara
mempelajari buku-buku tentang pembelajaran
110
Agra, Siswa MTs al-Hikmah, Wawancara, 14 Desember 2015 111
Muhammad Itsnaini, S.Pd.I, Kepala MTs al-Hikmah, Wawancara, tanggal 14
Desember 2015
142
3) Guru berusaha memperbaiki kemampuan merencanakan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dengan cara mengikuti
musyawarah guru mata pelajaran.
Hal ini diungkapkan Bapak Rudi selaku guru MTs al-Hikmah Bandar
Lampung, setelah kepala madrasah mengadakan pengarahan pembelajaran kami
berusaha memperbaiki perencanaan pembelajaran, proses belajar mengajar,
evaluasi pembelajaran dengan menjalankan masukan kepala madrasah ,
mengamati sesama guru, mempelajari buku-buku pembelajaran, dan mengikuti
musyawarah guru.112
Tindak lanjut kepala MTs al-Hikmah Bandar Lampung setelah
melakukan kepemimpinan di antaranya :
1) Memberikan komentar tentang perencanaan pembelajaran yang telah
direncanakan, pelaksanakan pembelajaran, pembuatan evaluasi pembelajaran.
Pemberian masukan dengan memberikan contoh RPP yang baik, metode
pembelajaran yang baik, dan pembuatan evaluasi pembelajaran yang baik.
2) Apabila perencanaan pembelajaran yang telah dibuatnya kurang baik, maka
guru diminta memperbaikinya dengan mencari pengetahuan tentang
pembuatan perencanaan pembelajaran yang baik
3) Kepala MTs al-Hikmah Bandar Lampungmemberikan kesempatan kepada
guru untuk mengikuti pelatihan pembuatan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan pembuatan evaluasi pembelajaran.
112
Rudi Aryanto, S.Pd., Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, tanggal 15 Desember 2015
143
Hal ini diungkapkan Bapak Muhammad Isnaeni, M.Pd.I, selaku kepala
MTs al-Hikmah Bandar Lampung; tindak lanjut dari kepemimpinan adalah
memberikan pembinaan dengan memberikan komentar tentang perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi pembelajaran dengan memberikan masukan-masukan yang
dapat memberikan pengetahuan wawasan pengetahuan tentang perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi pembelajaran yang baik, memberikan kesempatan
melakukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas kinerja mengajarnya.113
Berdasarkan hasil yang penulis peroleh dari wawancara dan observasi
mengenai kinerja guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung, dapat penulis
simpulkan bahwa dengan kepemimpian kepala madrasah maka kinerja guru
mulai ditingkatkan baik dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan maupun
dalam melakukan evaluasi pembelajaran.
a. Mengelola program belajar mengajar
Seorang guru dituntut mempunyai kompetensi, dalam hal ini kompetensi
profesional. Selain menyampaikan informasi kepada siswa, guru juga berperan
sebagai perencana, pelaksana dan penilai materi pembelajaran. Maka dari itu guru
harus mengetahui kebutuhan yang harus dicapai siswa serta harus mempunyai
rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai panduan mengajar. Sebagaimana
pernyataan Muhammad Isnaeni, M.Pd.I, selaku kepala madrasah tentang peran
kompetensi profesional guru, bahwa guru yang mempunyai kompetensi
profesional, maka dia harus sudah memiliki RPP dan silabus serta mengerti cara
113
Muhammad Itsnaini, S.Pd.I, Kepala MTs al-Hikmah, Wawancara, tanggal 14
Desember 2015
144
mengelola pembelajaran, sehingga guru akan terus berusaha agar siswa
termotivasi dalam mengikuti pelajarannya, salah satunya adalah dengan cara
mencari strategi yang cocok bagi mereka. Karena setiap anak berbeda, sehingga
metode yang disajikan harus bervariasi.114
Guru yang memiliki kompetensi profesional, selain mampu
melaksanakan program pembelajaran, juga mampu menguasai materi
pembelajaran secara luas dan mendalam, mampu menciptakan lingkungan belajar
yang efektif dan menyenangkan serta menggunakan metode yang sesuai dengan
karakteristik siswa.
Sebagaimana hasil wawancara dengan waka kurikulum Dra. Sunariah,
M.Pd.I., guru sering menggunakan strategi pembelajaran yang menyenangkan,
disesuaikan dengan kurikulumnya, kurikulum 2013 mensyaratkan penilaian kelas,
berarti penilaian yang dilakukan guru sepanjang PBM berlangsung di kelas,
misalnya strategi-strategi apa yang dipakai, strategi yang berkaitan dengan
pelaksanaan kurikulum, misalnya memakai metode-metode yang variasi itu
diharuskan.
Berdasarkan tujuan pendidikan yang akan dicapai, maka guru harus dapat
memilih materi pembelajaran yang relevan. Setelah materi sesuai dan relevan,
kemudian mengorganisasikan bahan tersebut agar dapat disajikan secara efektif.
Guru yang memiliki kompetensi profesional selain mampu melaksanakan
program pembelajaran, juga mampu menguasai materi pembelajaran secara luas
dan mendalam, mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
114
Muhammad Itsnaini, S.Pd.I, Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 12
Desember 2015
145
menyenangkan serta menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik
siswa.
Guru di MTs. al-Hikmah Bandar Lampung sebelum melaksanakan
program pembelajaran, sudah membuat RPP, silabus dan sebagainya yang
diperlukan dalam pembelajaran. Sehingga dalam melaksanakan proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar. Selain itu Guru di MTs. al-Hikmah
Bandar Lampung juga dapat memilih materi pembelajaran yang relevan. Setelah
materi ditentukan sudah sesuai dan relevan, kemudian mengorganisasikan bahan
tersebut agar dapat disajikan secara efektif.115
Kemampuan ini pada dasarnya merupakan kemampuan menciptakan
kondisi belajar yang merangsang agar proses belajar mengajar dapat berlangsung
secara efektif dan efisisen.
1) Mengenal, memilih dan mengunakan media, kemampuan ini dapat dikuasai
dengan cara berikut: Mempelajari macam-macam media pendidikan,
Mempelajari kriteria pemilihan media pendidikan, Menggunakan media
pendidikan, serta Merawat alat-alat bantu belajar mengajar.
2) Membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana. Kemampuan ini dapat dikuasai
dengan cara : Mengenali bahan-bahan yang tersedia di linkungan madrasah
untuk membuat alat-alat bantu, Mempelajari perkakas untuk membuat alat-
alat bantu mengajar, serta Mengunakan perkakas untuk membuat alat-alat
bantu mengajar
115
Observasi, Kinerja Guru MTs. al-Hikmahdalam Menyusun program pembelajaran,
Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
146
3) Menggunakan perpustakan dalam proses belajar mengajar, kegiatan yang
dapat dilakukan adalah: Mempelajari funsi-fungsi perpustakan dalam proses
belajar mengajar, Mempelajari macam-macam sumber perpustakaan,
Menggunakan macam-macam sumber.
b. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa
Salah satu faktor yang paling menentukan berhasilnya proses belajar
mengajar adalah guru, sedangkan berhasil tidaknya suatu pembelajaran dapat
dilihat dari evaluasi terhadap out put yang dihasilkan. Dengan kompetensi yang
dimilikinya, maka setiap guru diharuskan melakukan evaluasi setelah pelajaran
selesai. Evaluasi dalam madrasah , biasanya disebut dengan ulangan harian, ujian
akhir semester, ujian akhir nasional.
Guru yang ada di MTs. al-Hikmah Bandar Lampung dalam mengevaluasi
siswanya menggunakan cara yang berbeda-beda. Sebagaimana pernyataan kepala
madrasah Bapak Muhammad Isnaeni, M.Pd.I, bahwa guru mengevaluasi, tidak
hanya dalam proses belajar mengajar di kelas saja, akan tetapi setiap hari selalu
mematau para siswa, sejauh mana para siswa melaksanakan apa yang dipelajari
dalam pergaulan sehari-hari. apabila ada anak yang bermasalah, maka akan
dipanggilkan orang tuanya.116
Evaluasi dalam suatu pembelajaran sangat penting dan harus dilakukan
oleh semua guru, karena dengan adanya evaluasi guru dapat mengukur
keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan sekaligus untuk mengukur sejauh
116
Muhammad Itsnaini, S.Pd.I, Kepala MTs. al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 14
Desember 2015
147
mana siswa dapat menyerap pelajaran yang telah disampaikan. Sundari, S.Pd.I
selaku Guru Qur’an Hadits mengungkapkan pernyataan bahwa apabila satu bab
selesai biasanya sering mengadakan ulangan harian, tujuannya untuk mengetahui
sampai di mana kemampuan anak, sampai di mana anak bisa menangkap
pelajaran, bisa evaluasi secara lisan juga bisa secara tulusan.117
Pernyataan
tersebut diperkuat oleh Masyhudi, kalau ada waktu saya selalu melakukan
evaluasi, kalau tidak ada waktu biasanya saya mengadakan evaluasi dua bab
sekali, kadang saya langsung memberi tugas untuk mengerjakan LKS di rumah,
setelah LKS selesai saya mengadakan ulangan.118
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan evaluasi adalah dapat
mengetahui berhasil tidaknya pembelajaran yang telah usai dilakukan oleh guru
dan seberapa besar pemahaman siswa dalam menerima pelajaran yang telah
disampaikan. Dalam melakukan evaluasi hasil belajar, guru menggunakan cara
berbeda-beda, ada yang menggunakan evaluasi lisan, tulisan, maupun praktek.
Dalam suatu pembelajaran, evaluasi memegang peranan penting, karena
berhasil tidaknya dapat dilihat dari adanya evaluasi. Dengan kompetensi yang
dimilikinya, maka setiap guru diharuskan melakukan evaluasi setelah pelajaran
selesai. Evaluasi biasanya disebut dengan ulangan harian, ujian akhir semester,
ujian akhir nasional. Guru yang di MTs. al-Hikmah dalam mengevaluasi siswanya
menggunakan cara yang berbeda-beda. Akan tetapi tujuannya tetap sama yaitu
untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa dan sejauh mana
keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Adapun evaluasi yang
117
Sundari, Waka Kurikulum MTs. al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 15 Desember 2015 118
Masyhudi, S.Pd.I, Guru MTs. al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 08 Desember 2015
148
digunakan adalah mengadakan ulangan tiap bab, apabila belum sempat
mengadakan ulangan dikarenakan waktunya kurang mendukung, maka
mengadakan ulangan dua bab sekaligus. Evaluasi di MTs. al-Hikmah ini tidak
hanya tertulis, tetapi juga praktek. Selain itu juga, akhlak keseharian juga sering di
pantau setiap hari yang nantinya juga masuk dalam penilaian. Dalam hal ini, guru
MTs. al-Hikmah menggunakan cara yang berbeda-beda dalam melakukan
evaluasi, ada yang menggunakan lisan, tulisan maupun praktek.
Penilaian yang dilakukan guru merupakan evaluasi sebagai tolak ukur
pencapaian pemahaman siswa terhadap materi, biasanya sebelum memulai
pelajaran guru akan menginformasikan tujuan pembelajaran pada hari tersebut.119
Dari hasil wawancara dengan guru, diperoleh data bahwa penilaian hasil belajar
dilakukan melalui tes, pengamatan, pemberian tugas dan bentuk lain sebagai alat
penilaian. Penilaian tersebut terdiri dari tes sumatif dan formatif, ulangan harian
diberikan setiap akhir (KD) Kompetensi Dasar, yang dilanjutkan ulangan MID
semester atau tengah semester, dan ulangan umum atau UAS (Ujian akhir
semester). 120
Selain data diatas, dari hasil wawancara dengan guru, diperoleh data
bahwa penilaian yang dilakukan terhadap siswa tidak hanya melalui tes tertulis
saja, pemberian tugas, melakukan percobaan-percobaan serta penilaian keaktifan
siswa di kelas juga menjadi standar guru dalam menilai.121
Data tersebut diperkuat keterangan siswa, yang menyatakan bahwa
mereka selalu mengadakan ulangan harian minimal satu bulan sekali atau akhir
119
Sundari, S.Pd.I, Guru MTs al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 14 Desember 2015 120
Sundari, S.Pd.I, Guru MTs al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 14 Desember 2015 121
Sundari, S.Pd.I, Guru MTs al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 14 Desember 2015
149
bab pembelajaran, dan pada pelaksanaan pembelajaran dikelas susunan kursi
dibuat berkelompok, dimaksudkan siswa yang pandai dapat membantu temannya
belajar, hal tersebut sengaja diatur guru, untuk membantu guru dalam
pembelajaran, dan guru memberi nilai tambah pada siswa tersebut. 122
Hasil wawancara peneliti dengan siswa lainnya diperoleh data bahwa
pemberian tugas dengan cara bekerja sama /kelompok, sangat membantu siswa
dalam memahami materi yang diajarkan di kelas.123
Data di atas diperkuat oleh keterangan guru, bahwa instrumen yang
dilakukan guru dalam menilai siswa merupakan pengembangan dari indikator
yangada di KD pada silabus mata pelajaran. Sehingga guru harus mempunyai atau
membuat soal-soal, atau bank soal yang dapat digunakan setiap kali ualangan
harian akan dilakukan, sehingga guu tidak repot membuat soal. 124
Dari hasil
observasi terlihat bahwa guru mempunyai bank soal/ kumpulan soal yang dibuat
sendiri, sebagai bahan tes bagi siswa125
Evaluasi dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses
pembelajaran. Evaluasi dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram
dengan menggunakan tes dan non-tes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan
kinerja, pengukuran sikap, Evaluasi hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, portofolio, dan Evaluasi diri. Evaluasi hasil pembelajaran menggunakan
122
Febriyanto, Siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 13 Desember 2015 123
Apriansyah, Siswa kelas VIII, Wawancara, tanggal 13 Desember 2015 124
Sundari, S.Pd.I, Guru MTs al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 14 Desember 2015 125
Observasi Evaluasi Pembelajaran, tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
150
Standar Evaluasi Pendidikan dan Panduan Evaluasi Kelompok Mata Pelajaran.
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai peserta didik. Sejauhmana
mereka menerima materi pembelajaran yang diberikan.
Guru dalam kegiatan evaluasi mengatakan bahwa yang biasa saya lakukan
yaitu ketika setelah selesai menyampaikan materi pembelajaran, kemudian
diadakan ulangan harian. Untuk instrumen yang saya gunakan adalah terdiri dari
tes tertulis yang terdiri dari essay dan multiple choice. Kemudian selain tes
tertulis, dilakukan juga tes lisan, seperti hafalan ayat-ayat al-Qur’an yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang berlangsung.126
Dalam aspek Evaluasi
dalam pembelajaran ini meliputi Evaluasi saat proses dan hasil belajarnya, yang
dituangkan dalam dua indikator sebagai berikut: (a) memantau kemajuan belajar
selama proses; (b). melakukan Evaluasi akhir sesuai dengan kompetensi/
tujuan.127
Guru dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar telah melaksanakan
tugasnya dengan baik. Terlihat dari beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu
menilai hasil dan proses pembelajaran yang telah dilakukan.128
Berdasarkan hasil
observasi, peneliti menemukan bahwa sebagian besar Guru telah menyusun alat
dan instrumen evaluasi pembelajaran baik yang menyangkut aspek kognitif,
afektif maupun psikomotorik siswa. Dari aspek kognitif beliau telah menyusun
beberapa daftar pertanyaan baik yang berupa tes tertulis maupun tes lisan berupa
pilihan ganda, essay, jawaban singkat maupun uraian.129
Soal disesuaikan dengan
materi yang telah disampaikan. Untuk aspek afektif, Guru menggunakan alat
126
Observasi Evaluasi Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 127
Sundari, S.Pd.I, Guru MTs al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 14 Desember 2015 128
Observasi Evaluasi Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 129
Observasi Evaluasi Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
151
evaluasi dengan menggunakan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan
siswa selama mengajar, bagaimana keaktifan siswa, tingkat ketertarikan dengan
materi pelajaran dan juga mengenai bagaimana keaktifan dan kerjasama siswa
ketika metode diskusi kelompok dilakukan. Sedangkan untuk aspek psikomotorik
beliau menggunakan alat evaluasi berupa praktek langsung atau unjuk kerja atau
demonstrasi.130
Evaluasi hasil pembelajaran ini oleh Bapak Muson, S.Pd.I.
dilaksanakan rutin setiap kali selesai materi pelajaran dengan mengadakan
ulangan harian, mengadakan mid semester dan juga ulangan umum
bersama/semesteran. Bagi siswa yang mendapat nilai kurang dari Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 78 maka dilakukan remedial begitu seterusnya
sampai siswa tersebut mencapai KKM. Setelah melakukan evaluasi pembelajaran
beliau juga melakukan analisis terhadap hasil evaluasi tersebut untuk mengetahui
sejauh mana daya serap siswa terhadap soal-soal yang diujikan. Dari hasil analisis
tersebut, kemudian melakukan pengayaan baik secara klasikal maupun individual.
Dalam melaporkan hasil evaluasi untuk dituliskan dalam laporan hasil belajar
(raport) siswa, menggunakan prosentase, dengan ketentuan 50% nilai ulangan
harian dan tugas, 25% nilai mid semester, 25% nilai semester.131
Beberapa temuan yang diperoleh dilapangan selama pengamatan adalah
Evaluasi proses dilakukan guru dengan melihat bagaimana anak melakukan
aktifitas untuk memperoleh hasil belajar dari awal hingga akhir. Evaluasi proses
ini dilakukan oleh guru untuk melihat kemajuan belajar peserta didik sehingga ada
perubahan perilaku terutama ketika belajar sejauh mana anak dapat memahami
materi yang diajarkan dan melihat kemampuan selama belajar berlangsung.
130
Observasi Evaluasi Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015 131
Observasi Evaluasi Pembelajaran, Tanggal 1 s.d. 17 Desember 2015
152
Berdasarkan pada telaah hasil observasi terhadap evaluasi pembelajaran, aspek
evaluasi relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, menggunakan bentuk dan jenis
ragam evaluasi, evaluasi yang dilakukan sesuai dengan RPP, sudah baik. Seperti pada
tabel berikut.
Tabel 15
Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Evaluasi Pembelajaran
Guru MTs al-Hikmah
Berdasarkan pada telaah hasil observasi terhadap kemampuan menutup
pembelajaran, aspek meninjau kembali materi yang telah diberikan, memberi
kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, melakukan refleksi atau
membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, sudah baik. Seperti pada tabel
berikut:
Tabel 16
Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Kemampuan Menutup Pembelajaran
Guru MTs al-Hikmah
No. Komponen Evaluasi Pembelajaran Telaah Observasi
1.
Evaluasi Pembelajaran
a. Evaluasi relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
b. Menggunakan bentuk dan jenis ragam Evaluasi
c. Evaluasi yang dilakukan sesuai dengan RPP
Baik
Cukup
Baik
No. Komponen Evaluasi Pembelajaran Telaah Observasi 2. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
c. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan
siswa
Cukup
Baik
Cukup
153
Berdasarkan pada telaah hasil observasi terhadap tindak lanjut, aspek
memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok,
menginformasikan materi/bahan belajar yang akan disampaikan berikutnya,
memberikan motivasi untuk selalu terus belajar, sudah baik. Seperti pada tabel
berikut:
Tabel 17
Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Tindak Lanjut Pembelajaran
Guru MTs al-Hikmah
Berdasarkan pada telaah terhadap Evaluasi Pembelajaran Guru dapat
disimpulkan secara keseluruhan sudah cukup baik.
No. Komponen Evaluasi Pembelajaran Telaah Observasi
3. Tindak Lanjut/Follow Up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan disampaikan
berikutnya
c. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
Baik
Baik
Baik
154
Kepala madrasah bertugas menjadi perantara untuk meneruskan instruksi
kepada guru, serta menyalurkan aspirasi personel madrasah kepada instansi
kepada para guru, serta menyalurkan aspirasi personel madrasah kepada instansi
vertikal maupun masyarakat. Pola komunikasi dari madrasah pada umumnya
bersifat kekeluargaan dengan memanfaatkan waktu senggang mereka.
Kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakan orang lain guna mencapai
tujuan tertentu ini disebut kepemimpinan atau leadership. Kepemimpinan sangat
menentukan keberhasilan atas manajemen, dan lebih dari itu adalah menentukan
keberhasilan administrasi. ini berarti bahwa akan menentukan tercapainya atau
tidaknya tujuan.
Kepala madrasah mempengaruhi guru dan staf untuk bisa bekerja sesuai
dengan perintahnya, dalam hal ini mempengaruhi guru dengan keteladanan
disiplin kerja, dalam membuat perencanan program bersama, melaksanakan
program pembelajaran, dengan melibatkan dan memberdayakan guru dan staf di
MTs al-Hikmah Bandar Lampung. Kepala MTs al-Hikmah Bandar Lampung
cukup memiliki kemampuan dalam mempengaruhi guru dan staf yaitu dengan
memberikan keteladanan dengan melibatkan guru dalam menentukan program
selama satu tahun ke depan, membuat perencanaan pencapaian prestasi belajar
siswa, serta melibatkan guru untuk membuat kegiatan peningkatan pembelajaran.
Dengan cara ini guru ikut berperan aktif dalam penyusunan program kerja
madrasah bersama, ini akan menumbuhkan rasa tanggung jawab guru terhadap
kemajuan madrasah .
155
Keberhasilan seorang pemimpin tidak cukup hanya dilandasi niat baik,
tidak semena-mena, memperlakukan yang dipimpinnya dengan baik, mengayomi,
menjadi suri teladan dan memberikan contoh yang baik, tetapi juga harus mampu
menjadi penyeimbang dalam organisasi dan mampu menjadi punishment yang
buta, tidak melihat siapa yang bersalah.
156
Kepala madrasah adalah kegiatan mempengaruhi guru dan staf untuk bisa
bekerja sesuai dengan perintahnya, dalam hal ini mempengaruhi guru dengan keteladanan
disiplin kerja, dalam membuat perencanan program bersama, melaksanakan program
pembelajaran, dengan melibatkan dan memberdayakan guru dan staf di MTs al-Hikmah .
Dari hasil wawancara peneliti dengan kepala MTs al-Hikmah diperoleh data bahwa
Kepala MTs al-Hikmah cukup memiliki kemampuan dalam mempengaruhi guru dan staf
yaitu dengan memberikan keteladanan disiplin kerja dengan melibatkan guru dalam
menentukan program selama satu tahun kedepan, membuat perencanaan pencapaian
prestasi belajar siswa, serta melibatkan guru untuk membuat kegiatan peningkatan
pembelajaran. Dengan cara ini, guru ikut berperan aktif dalam penyusunan program kerja
madrasah bersama, ini akan menumbuhkan rasa tanggung jawab guru terhadap kemajuan
madrasah , sehingga apa yang menjadi visi dan misi dari madrasah akan terwujud dan
tercapai.
Kepala MTs al-Hikmah memiliki kepribadian yang sederhana dan terbuka, hal ini
merupakan kelebihan bagi kepala madrasah untuk memberi pengaruh bawahan, dengan
keteladanan dan contoh perilaku yang dimiliki pemimpin bawahan akan mencontoh dan
meneladaninya, sehingga proses mempengaruhi akan mudah diterima oleh guru dan staf.
Karena proses dalam pendidikan di madrasah tersebut bukan hanya menciptakan siswa
yang intelek, tetapi membentuk pribadi yang soleh baik siswa maupun gurunya.
Hal tersebut sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa kepemimpinan sebagai
hubungan dimana satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak lain untuk bekerja
157
sama secara sukarela dalam usaha mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk
mencapai hal yang diinginkan oleh pimpinan tersebut.132
Kepala MTs al-Hikmah dalam pengambilan keputusan, baik itu program jangka
pendek maupun jangka panjang selalu melibatkan seluruh dewan guru dan staf, melalui
rapat madrasah menjelang awal tahun ajaran baru, ini dimaksudkan agar guru dan staf
yang ada di madrasah ikut ambil bagian dalam perencanaan dan juga pelaksanaannya,
mulai dari pembagian tugas mengajar, progam kerja yang akan dilakasanakan dalam
jangka panjang maupun jangka pendek, penyusunan organisasi madrasah , dan
penanggung jawab kegiatan ekstrakurikuler siswa di madrasah , hal tersebut demi
kemajuan madrasah dan kemajuan prestasi belajar siswa.
Kepala MTs al-Hikmah memiliki kepribadian yang sederhana dan terbuka, hal ini
merupakan kelebihan bagi kepala madrasah untuk membawa pengaruh bawahan, dengan
keteladanan dan contoh perilaku yang dimiliki pemimpin bawahan akan mencontoh dan
meneladaninya, sehingga proses mempengaruhi akan mudah diterima oleh guru dan staf.
Karena proses dalam pendidikan di madrasah tersebut bukan hanya menciptakan siswa
yang intelek, tetapi membentuk pribadi yang soleh baik siswa maupun gurunya.
Hal tersebut juga diperkuat oleh hasil observasi yang peneliti lakukan tentang
bagaimana kepala madrasah melakukan interaksi komunikasi dengan guru dan stafnya,
sehingga bawahan mau melaksanakan dan menerapkan aturan yang berlaku di madrasah
serta struktur organisasi madrasah dan perincian personil madrasah serta kegiatan
eskul.
Hasil wawancara peneliti diperoleh data bahwa dari beberapa guru, mengatakan
bahwa kepala madrasah selalu melibatkan guru dalam penyusunan program kerja
madrasah dalam satu tahun kedepan, selain itu juga dalam membuat perencanaan target
132
Anoraga, Pendekatan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan, (Surabaya : Usaha
Nasional, 1990), h. 2
158
pencapaian belajar siswa dan perencanaan kegiatan peningkatan pembelajaran. Hal
tersebut dikuatkan oleh teori yang mengatakan bahwa Kepemimpinan adalah proses
dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam berbagai aktivitas yang harus
dilakukan.133
Analisa data dari hasil wawancara peneliti dengan TU, bahwa kepala MTs al-
Hikmah, sangat teliti dan cermat dalam pekerjaannya dalam hal administrasi kepala
madrasah , beliau cukup rapi dan tertib mengenai arsip-arsip dan dokumen-dokumen
penting lainnya, ini memberikan dampak positif bagi guru untuk lebih teliti dan
profesional dalam bekerja. Kepemimpinan kepala madrasah sebagai pemimpin Kepala
MTs al-Hikmah di tuntut mampu menjalin komunikasi dengan personil madrasah
maupun masyarakat disekitar madrasah . Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan
dengan kepala MTs al-Hikmah Lampung dalam kegiatan menjaring komunikasi dengan
guru kepala madrasah melakukan evaluasi meliputi seluruh administrasi yang dimiliki
guru, guna peningkatan kinerja guru, hal tersebut dilakukan untuk mempermudah
komunikasi dengan guru secara perorangan, sekaligus bimbingan yang menjadi tugas
pemimipin.
Bapak Taufik Umar, S.Pd.I, cukup terbuka terhadap masukan saran dan kritik
dari luar yang dipandang perlu untuk kemajuan madrasah , rapat guru rutin diadakan,
silahturahmi kerumah guru dilakukan apabila ada guru atau keluaga dekatnya terkena
musibah baik sakit atau meninggal, sebagai wujud kekeluargaan dan simpati pada guru
dan keluarganya. Hal tersebut makin mempererat persaudaraan dan tali silahturahmi antar
guru dan kepala madrasah .
133
Usman Husaini, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h. 218
159
Dari data –data temuan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepala MTs al-
Hikmah cukup memiliki kemampuan untuk mempengaruhi guru dan staf sehingga dapat
bekerja sesuai dengan kepala madrasah .
Kemampuan kepala madrasah dalam memberikan pemahaman pada guru dapat
diwujudkan dengan menuntun guru dalam pemberdayakan SDM yang ada di madrasah
guna menjalankan program sesuai rencana serta dengan mendelegasikan tugas kepada
guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala MTs al-Hikmah, diperoleh data bahwa
kepala MTs al-Hikmah menginginkan gurunya memiliki banyak keahlian dan
kemampuan yang dapat meningkatkan kompetensinya sebagai guru, dengan mengenal
karakter dari masing-masing guru, sehingga tidak sulit untuk memberikan tanggung
jawab atau pun mendelegasikan gurunya atau tenaga kependidikan dalam kegiatan
apapun yang berkaitan dengan kependidikan.
Sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa kepala madrasah harus mampu
memberikan peran sebagai seorang inisiator, inspirator, partisipator dan motivator kepada
guru, siswa, dan karyawan untuk sama-sama menciptakan sinergisitas dalam
meningkatkan kinerja lembaga untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan.134
Dan data yang diperoleh dari lapangan bahwa dalam memberdayakan SDM yang
ada dalam hal ini guru dan staf TU di madrasah , diperoleh data bahwa kepala MTs al-
Hikmah minimal sebulan sekali mengadakan rapat guru, guna pemantapan kerja yang
telah diprogramkan, sehingga guru ingat dan paham apa yang menjadi tanggungjawabnya
terhadap madrasah . Setiap guru diminta membuat target-target pencapaian prestasi
belajar siswa supaya guru lebih aktif dan giat dalam memberikan bimbingan, mendidik,
memotivasi siswa belajar dan membina generasi bangsa135
.
134
Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, dari Sentralisasi
Menunju Desentralisasi, (Jakarta: PT. Bumi Askara, 2006), h. 44. 135
Taufik Umar, S.Pd.I,, Kepala SD IT Baitul Jannah, Wawancara, tanggal 29 April 2015
160
Berkaitan dengan program yang dijalankan adalah, pemberian pengarahan,
motivasi dan semangat bagi seluruh dewan guru dan siswa, pada setiap kesempatan
kepala MTs al-Hikmah senantiasa memberikan motivasi dan arahan mengenai
kebersihan, kerjasama, gotong royong, saling menghargai, saling menghormati, budi
pekerti dan ahlakul karimah, hal tersebut menurut beliau sangat penting, karena MTs al-
Hikmah merupakan lembaga pendidikan yang bercirikan agama yang merupakan
lembaga pencetak generasi yang memiliki ahlak mulia, dan memiliki rasa empati
terhadap sesama serta harus memiliki ketaqwaan yang tinggi terhadap penciptanya. Hal
tersebut disampaikan saat upacara bendera ataupun pada saat rapat-rapat dan guru
maupun komite.
Dari analisa data dan teori diatas dapat disimpulkan bahwa kepala MTs al-
Hikmah senantiasa berusaha memberikan pemahan pada guru, dalam upayanya
mengembangkan madrasah yang dikelolanya.
Kegiatan kepala madrasah dalam membimbing dan mengarahkan guru
diwujudkan dengan memberikan bimbingan secara individu kepada guru dalam
pekerjaan. Dari hasil wawancara dengan kepala MTs al-Hikmah, diperoleh data bahwa
kepala MTs al-Hikmah senantiasa memberikan bimbingan secara individu dalam
membuat perangkat pembelajaran, membimbing dan mengarahkan guru dalam
menggapai visi misi madrasah .
Analisa data penulis, berkaitan dengan kegiatan membimbing guru yang
dilakukan kepala madrasah bahwa pemberian pengarahan, untuk saling kerjasama,
gotong royong, saling menghargai, saling menghormati, budi pekerti dan ahlakul
karimah, hal tersebut menurut kepala MTs al-Hikmah sangat penting, karena MTs al-
Hikmah merupakan lembaga pendidikan yang bercirikan agama yang merupakan
lembaga pencetak genarasi yang memiliki ahlak yang baik, dan memiliki rasa empati
161
terhadap sesama serta harus memiliki rasa ketakwaan yang tinggi terhadap penciptanya.
Hal tersebut biasanya disampaikan saat upacara bendera ataupun pada saat rapat-rapat
dean guru maupun komite.
Dalam upaya kepala MTs al-Hikmah meningkatkan kinerja guru, beliau akan
menunjuk setiap guru untuk menjadi koordinator kegiatan dan ini dilakukan bergantian
pada masing-masing guru, saat seperti itu guru diminta saling berkoordinasi, saling
membantu, baik dalam kegitan ekstrakurikuler maupun kegiatan kurikuler di madrasah .
Temuan-temuan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepala madrasah
dalammembimbing guru dan bawahannya telah cukup baik, namun untuk hasil optimal
masih perlu ditingkatkan lagi
Kepala madrasah sebagai pemimpin harus mampu memotivasi bawahan agar
memiliki kinerja yang baik, dengan memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang
memadai termasuk upaya untuk memotivasi guru supaya dapat bekerja dengan optimal.
Dari hasil wawancara dengan kepala MTs al-Hikmah diperoleh data bahwa dalam
kegiatan memfasilitasi guru, dengan memberikan fasilitas yang memadai demi kelancaran
proses kerja yang dilakukan guru sehingga tercapainya visi misi madrasah yaitu
peingkatan prestasi belajar siswa.
Annalisa data tersebut di kuatkan dengan hasil observasi peneliti terhadap
fasilitas sarana dan prasarana yang ada di MTs al-Hikmah . Dari hasil wawancara peneliti
dapat dianalisa bahwa kepala MTs al-Hikmah dalam memfasilitasi guru dan stafnya juga
dapat diwujudkan dengan pemberian penghargaan, hal tersebut tentu saja berdampak
memotivasi guru untuk lebih maju berkembang. Penghargaan yang diberikan tidak mesti
materi tetapi dapat juga berupa ucapan terima kasih juga mampu membuat guru merasa
pekerjaannya dihargai. Memberikan kemudahan dalam pengusulan untuk penghargaan
khusus bagi guru berprestasi dapat memotivasi guru untuk terus berprestasi.
162
Temuan lain dari hasil wawancara dengan guru lainnya, bahwa kepala MTs al-
Hikmah, selalu memberi dukungan baik motivasi maupun sarana pada setiap kegiatan
ekstrakurikuler yang dilakukan, sehingga guru bersemangat untuk berkreasi dan lebih
kreatif, karena menurut beliau pekerjaan yang dilakukan dengan hati maka akan dinilai
ibadah karena ikhlas dalam menjalankannya
Data temuan tersebut di perkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan kepala
MTs al-Hikmah, bahwa dalam bekerja segala sesuatunya harus diniatkan untuk ibadah,
sehingga dalam pelaksanaannya harus ikhlas, tidak di kotori niat yang lain.
Kaitannya dengan pemenuhan saran dan prasaran KBM dalam memotivasi guru
ada lima faktor yang harus ada pada proses belajar mengajar yaitu guru, murid, tujuan,
materi dan waktu. Ketidakadanya salah satu dari faktor tersebut saja, maka tidak mungkin
terjadi proses belakar mengajar. Dengan lima faktor tersebut proses belajar mengajar
walau pun kadang-kadang dengan hasil yang minimal pula. Hasil tersebut dapat
ditingkatkan apabila ada sarana penunjang, yaitu fasilitas/sarana dan prasarana
pendidikan.
Menurut E. Mulyasa sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang
secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses
belajar mengajar seperti; gedung, ruangan kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media
pembelajaran.136
Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalanya proses pendidikan atau
pengajaran, seperti halaman, taman madrasah , jalan menuju madrasah , tetapi
dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman madrasah
untuk belajar biologi, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.
136
E Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, ( Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009)
h. 45
163
Dari hasil wawancara dengan kepala MTs al-Hikmah diperoleh data bahwa dalam
kegiatan memberikan pemahaman pada guru, kepala madrasah berusaha menfasilitasi
guru dan siswa dengan sarana dan prasarana yang memadai demi kelancaran
pembelajaran, baik itu berupa buku-buku, perpustakaan, laboratorium, dan sarana
olahraga serta kesenian, dengan menjalankan program sesuai rencana dengan mengatur
pemanfaatan fasilitas madrasah untuk digunakan secara tepat dalam kelancaran kegiatan
belajar siswa.
Analisa data tersebut di kuatkan dengan observasi peneliti terhadap fasilitas
sarana dan prasarana yang ada di MTs al-Hikmah . Dari temuan data hasil wawancara
penulis dengan kepala madrasah diperoleh data bahwa, kepala madrasah bekerjasama
dengan guru dan staf dalam menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program yang
telah direncanakan madrasah sebelumnya, hal tersebut dilakukan agar para guru terlibat
langsung dalam pengembangan madrsasah, sehingga guru dan staf yang ada di MTs al-
Hikmah akan saling bersinergi dalam mewujudkancita-cita bersama.
Temuan lain diperoleh data dari wawancara dengan beberapa guru, bahwa para
guru di MTs al-Hikmah seringkali dijadikan panitia pelaksana kegiatan seklah, baik itu
kegiatan intra maupun ekstrakurikuler, seperti panitia penerimaan siswa baru, pnitia
kegiatan hari- hari nasional, hal tersebut akan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam diri
guru dan siswa. Analisa data diatas diperkuatkan dengan observasi yang dilakukan
peneliti dengan melihat adanya dokumen perangkat pembelajaran, buku supervisi setiap
guru serta catatan-catan kepala madrasah dalam mengevaluasi guru-gurunya, serta buku
notulen rapat yang dimiliki setiap guru.
Dalam setahun kepala madrasah memprogramkan rapat komite, dimana orang
tua siswa diundang untuk membicarakan orientasi program-program madrasah ,
motivasi, pemilihan pengurus komite baru, serta program pengembangan madrasah ,
164
seperti pembangunan mushola, pembuatan lapangan, hal tersebut dilakukan melibatkan
masyarakat dan orang tua siswa.
Analisa data tersebut dikuatkan dengan hasil observasi yang dilakukan terhadap
sarana dan prasarana madrasah .
Hasil analisa data diatas baik wawancara maupun observasi dan dokumentasi
maka dapat disimpulkan bahwa kepala madrasah dalam kepemimpinannya telah
melakukan apa yang menjadi indikator kepemimpinan itu sendiri, salah satunya
memberikan fasilitas yang memadai kepada guru dan siswa
top related