penyusunan pembahasan dan penetapan r apbd
Post on 27-Jan-2016
249 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PROSESPROSESPENPENYUSUNAN,YUSUNAN, PEMBAHASAN PEMBAHASAN
DANDAN PENETAPAN APBD PENETAPAN APBDFOKUS : FUNGSI DPRDFOKUS : FUNGSI DPRD
Disampaikan olehDisampaikan oleh
TEUKU ALIMANTEUKU ALIMANWIDYAISWARA UTAMA KEMENDAGRIWIDYAISWARA UTAMA KEMENDAGRI
JAKARTAJAKARTA
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan DaerahUU 17/2003UU 17/2003UU 17/2003UU 17/2003 UU 1/2004UU 1/2004UU 1/2004UU 1/2004 UU 15/2004UU 15/2004UU 15/2004UU 15/2004UU 25/2004UU 25/2004UU 25/2004UU 25/2004 UU 33/2004UU 33/2004UU 33/2004UU 33/2004
PPPPPPPP PPPPPPPP PPPPPPPP
UU 32/2004UU 32/2004Pasal 222Pasal 222Pasal 237Pasal 237
UU 32/2004UU 32/2004Pasal 222Pasal 222Pasal 237Pasal 237
PP 58PP 58THN 2005THN 2005
PP 58PP 58THN 2005THN 2005
PermendagriPermendagri13 THN 200613 THN 200659 THN 200759 THN 200721 THN 201121 THN 2011
PermendagriPermendagri13 THN 200613 THN 200659 THN 200759 THN 200721 THN 201121 THN 2011
misal: SAP, dstnyamisal: SAP, dstnya
OmnibusOmnibusRegulationRegulation
UU 10 / 2004
PP 41TH 2007
PP 38TH 2007
33
Sumber pendanaanUU No. 33/2004
Pemerintah Pusat
Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah
Tugas Pembantuan Pemerintah
Pusat kepada Daerah
Tugas Pembantuan Pemerintah
Pusat kepada Daerah
DekonsentrasiDekonsentrasi
DesentralisasiDesentralisasi
APBNAPBN
Sebagian UrusanUU No. 32/2004
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT DENGAN KEBIJAKAN FISKAL NASIONALKEBIJAKAN FISKAL NASIONAL
PP 7/2008 Pengelolaan Dana
Dekonsentrasi dan Dana Tugas
Pembantuan
PP 7/2008 Pengelolaan Dana
Dekonsentrasi dan Dana Tugas
Pembantuan
• PP 69/2010 • PP 91/2010
• PP 69/2010 • PP 91/2010
PP No. 55/2005 tentang Dana
Perimbangan
PP No. 55/2005 tentang Dana
Perimbangan
PP No. 02/2012 tentang Hibah
Kepada Daerah
PP No. 02/2012 tentang Hibah
Kepada Daerah
PP No. 30/2011 tentang Pinjaman
Daerah
PP No. 30/2011 tentang Pinjaman
Daerah
PP 23/2003 PP 23/2003
PP No. 56/2005 tentang
SIKD
PP 65/2011
PP No. 56/2005 tentang
SIKD
PP 65/2011
RPP Dana DaruratRPP Dana Darurat
APBDAPBD
BelanjaBelanja
Surplus/DefisitSurplus/Defisit
PembiayaanPembiayaan
Lain-lain Pendapatan yang
Sah
Lain-lain Pendapatan yang
Sah
Pendapatan Transfer
Pendapatan Transfer
PADUU No.28/2009
PADUU No.28/2009
PP No. 58/2005 ttg Pengelolaan
Keuangan Daerah -
PP No. 58/2005 ttg Pengelolaan
Keuangan Daerah -
Permendagri 13/2006 Permendagri 59/2007
Permendagri 21/2011
Permendagri 13/2006 Permendagri 59/2007
Permendagri 21/2011
RPJMNASIONAL
RKP RAPBN APBN
RPJPDAERAH
RPJMDAERAH
RKPD RAPBD APBD
RENSTRASKPD
RENJASKPD
RKA –SKPD
PENJABARANAPBD
RENSTRAKL
RENJAKL
RKA - KL RINCIANAPBN
dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman dijabarkan
diacu
Pedoman
PedomanPedoman
Pedoman
Pem
erin
tah
Pusa
t
Pem
erin
tah
Daera
h
PERENCANAAN PROGRAM PENGANGGARAN
diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANGDA
Pedoman
Pedoman
KUA
Pedoman
RPJPNASIONAL
Pedoman
PPAS
55
PENYUSUNAN RANCANGAN APBD PENYUSUNAN RANCANGAN APBD (SESUAI PP 58/2005 DAN PERMENDAGRI 13/2006,59/2007 & 37/201(SESUAI PP 58/2005 DAN PERMENDAGRI 13/2006,59/2007 & 37/20122))
RPJMDRPJMD
RenstraSKPD
RenstraSKPD
RenjaSKPDRenjaSKPD RKPDRKPD
KUAKUA PPASPPAS
PEDOMANPENYUSUNAN
RKA
PEDOMANPENYUSUNAN
RKA
RAPERDAAPBD
RAPERDAAPBD
TAPDTAPD
RKA-SKPDRKA-PPKDRKA-SKPDRKA-PPKD
Dibahas bersama
DPRD
5 tahun
5 tahun
1 tahun 1 tahun
RKPRKP
RPJMRPJM
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH
1 tahun 1 tahun
5 tahun
1 tahun
66
TEKNIS PENYUSUNAN KUA & PPAS TEKNIS PENYUSUNAN KUA & PPAS (1)(1)
PPenjelasan ringkas mengenai enjelasan ringkas mengenai kondisi ekonomi makro kondisi ekonomi makro daerahdaerah meliputi perkembangan indikator ekonomi makro meliputi perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya dan rencana ekonomi daerah pada tahun sebelumnya dan rencana ekonomi makro pada tahun perencanaanmakro pada tahun perencanaan
Asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan RAPBD TA yad Asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan RAPBD TA yad (laju inflasi, pertumbuhan PDRB, dan asumsi makro (laju inflasi, pertumbuhan PDRB, dan asumsi makro lainnya seperti kenaikan gaji PNSD)lainnya seperti kenaikan gaji PNSD);;
Kebijakan pendapatan daerahKebijakan pendapatan daerah yang menginformasikan yang menginformasikan total rencana pendapatan, meliputi jumlah PAD, Dana total rencana pendapatan, meliputi jumlah PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, serta strategi untuk mencapainya;Sah, serta strategi untuk mencapainya;
Substansi KUA hanya mencakup kebijakan umum APBD yang meliputi :
77
TEKNIS PENYUSUNAN KUA & PPAS TEKNIS PENYUSUNAN KUA & PPAS (2)(2)
Kebijakan belanja daerahKebijakan belanja daerah menginformasikan total menginformasikan total rencana belanja daerah, dan langkah-langkah rencana belanja daerah, dan langkah-langkah optimalisasi pelaksanaannya yang disusun optimalisasi pelaksanaannya yang disusun secara terintegrasi dengan kebijakan dan secara terintegrasi dengan kebijakan dan prioritas pembangunan nasional yang akan prioritas pembangunan nasional yang akan dilaksanakan di daerah;dilaksanakan di daerah;
Kebijakan pembiayaan daerahKebijakan pembiayaan daerah dalam rangka dalam rangka menutupi defisit belanja daerah atau menutupi defisit belanja daerah atau memanfaatkan surplus APBD.memanfaatkan surplus APBD.
88
TEKNIS PENYUSUNAN KUA & PPAS TEKNIS PENYUSUNAN KUA & PPAS (3)(3)
Substansi Substansi PPAS PPAS lebih lebih disederhanakandisederhanakan yaitu yaitu menginformasikan prioritas pembangunan daerah menginformasikan prioritas pembangunan daerah dikaitkan dengan sasaran yang ingin dicapai, SKPD dikaitkan dengan sasaran yang ingin dicapai, SKPD yang akan melaksanakan, dan program yang yang akan melaksanakan, dan program yang prioritas.prioritas.
Menginformasikan Menginformasikan plafon anggaran sementaraplafon anggaran sementara berdasarkan urusan dan SKPD, plafon anggaran berdasarkan urusan dan SKPD, plafon anggaran sementara berdasarkan program dan kegiatan sementara berdasarkan program dan kegiatan (Belanja Langsung), plafon anggaran sementara (Belanja Langsung), plafon anggaran sementara Belanja Tidak Langsung dan plafon anggaran Belanja Tidak Langsung dan plafon anggaran sementara Pembiayaan.sementara Pembiayaan.
99
TEKNIS PENYUSUNAN KUA & PPAS TEKNIS PENYUSUNAN KUA & PPAS (4)(4)
KUA dan PPAS disampaikan kepada DPRD KUA dan PPAS disampaikan kepada DPRD dalam waktu dalam waktu yang bersamaanyang bersamaan. Hasil pembahasan kedua dokumen . Hasil pembahasan kedua dokumen tersebut ditandatangani tersebut ditandatangani pada waktu yang bersamaanpada waktu yang bersamaan..
KUA dan PPAS masing masing dokumen ditanda KUA dan PPAS masing masing dokumen ditanda tangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan DPRDtangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD
Format KUA > Permendagri 59/2007 Lamp A 10 aFormat KUA > Permendagri 59/2007 Lamp A 10 a
Format PPAS > Permendagri 59/2007 Lamp A 11 aFormat PPAS > Permendagri 59/2007 Lamp A 11 a
1010
MATRIKS PPAS (1)MATRIKS PPAS (1)
Target Pendapatan Daerah:- PAD- dana perimbangan- Lain-lain Pendapatan Yang sah- Hibah- Dana Darurat- Dana Bagi Hasil Pajak dari Prov.- Dana Penyesuaian- Bantuan Keuangan dr Prov/Pemda lainnya
JUMLAH PENDAPATAN _____________
Target Penerimaan Pembiayaan :- SiLPA- Pencairan Dana Cadangan- Hasil penjualan Kekayaan Daerah yg dipisahkan- Penerimaan Pinjaman- Penerimaan kembali pemberian Pinjaman- Penerimaan piutang
JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN _______________
(Catatan: agar pencantumannya disertai dasar hukum)
1111
MATRIKS PPAS (2)MATRIKS PPAS (2)
Prioritas Belanja Daerah (berisi urutan prioritas yg dituangkan dlm anggaran belanja)
NO.Prioritas
PembangunanSasaran
SKPD yang melaksanakan
Nama Program
1. Contoh : Penanggulangan Kemiskinan
Contoh :Meningkatnya kesejahteraan penduduk miskin sehingga prosentase penduduk miskin dapat mencapai 14,4% pada akhir tahun 2007
Contoh :1. Dinas Sosial;2. Dinas PMD;3. Dinas kesehatan;
Contoh :Pemberdayaan Fakir Miskin
2.
Dst.
JUMLAH
Catatan:Prioritas disusun berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi kewajiban daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan yang dipilih oleh daerah ybs.
Catatan:Prioritas disusun berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi kewajiban daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan yang dipilih oleh daerah ybs.
1212
MATRIKS PPAS (3)MATRIKS PPAS (3)
Plafon Anggaran Sementara (menurut Urusan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah)
NO
URUSAN/SKPD PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA (RP)
KET.
URUSAN WAJIB
1 Pendidikan
1.1 Dinas/Badan/Kantor
1.2 Dst………………
2 Kesehatan
2.1 Dinas/Badan/Kantor
2.2 Dst………………
3 Pekerjaan Umum
3.1 Dinas/Badan/Kantor
3.2 Dst………………
1313
MATRIKS PPAS (4)MATRIKS PPAS (4)
Plafon Anggaran Sementara (menurut uraian program / kegiatan)
Urusan : ………SKPD : ……….
Urusan : ………SKPD : ……….
NOMOR PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN TARGET
PLAFON ANGGARAN SEMENTARA
(Rp.)
1 2 3 4 5
01 Program A
- Kegiatan …………….
- Kegiatan …………….
02 Program B
- Kegiatan …………….
- Kegiatan …………….
1414
MATRIKS PPAS (5)MATRIKS PPAS (5)
Plafon Anggaran Sementara (menurut Belanja Tidak Langsung)
NO. URAIANPLAFON
ANGGARAN SEMENTARA (Rp.)
1 Belanja Pegawai
2 Belanja Bunga
3 Balanja Subsidi
4 Belanja Hibah
5 Belanja Bantuan Sosial
6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
8 Belanja Tidak Terduga
JUMLAH
1515
MATRIKS PPAS (6)MATRIKS PPAS (6)
Rencana Pembiayaan Daerah
NO.URAIAN
PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA (Rp.)
PEMBIAYAAN DAERAH1 Penerimaan pembiayaan
1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA)
1.2 Pencairan dana cadangan
1.3 Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
1.4 Penerimaan pinjaman daerah
1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman
1.6 Penerimaan piutang daerah
Jumlah penerimaan pembiayaan
2 Pengeluaran pembiayaan
2.1 Pembentukan dana cadangan
2.2 Penyertaan modal (investasi) daerah
2.3 Pembayaran pokok utang
2.4 Pemberian pinjaman daerah
Jumlah pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan Netto
1616
Penyampaian Rancangan KUA & Penyampaian Rancangan KUA & PPASPPAS
DPRDDPRD
RancanganKUA& PPAS
DisampaikankeDPRDPaling lambat padaPertengahan JuniSbg Pembicaraan PendahuluanRAPBD
TAPD
KOORDINATOR KOORDINATOR TAPDTAPD
KOORDINATOR KOORDINATOR TAPDTAPD
RancanganKUA&PPAS
KDHKDHKDHKDH
RancanganKUA & PPAS
Disampaikan kepada KDHpaling lambatMinggu I Juni
Sekda selakuKoordinatorTAPD
Rancangan KUA&PPASdibahas bersama TAPD
Rancangan KUA&PPASdibahas bersama TAPD
BadanAnggara
nDPRD
PEMERINTAH DAERAH
Nota KesepakatanNota Kesepakatan
Paling lambat
Akhir BulanJuli
Paling lambat
Akhir BulanJuli
RKPD
RancanganKUA&PPAS
1717
TEKNIS PENYUSUNAN KUA & PPAS TEKNIS PENYUSUNAN KUA & PPAS (4)(4)
KUA dan PPAS disampaikan kepada DPRD KUA dan PPAS disampaikan kepada DPRD dalam waktu dalam waktu yang bersamaanyang bersamaan. Hasil pembahasan kedua dokumen . Hasil pembahasan kedua dokumen tersebut ditandatangani tersebut ditandatangani pada waktu yang bersamaanpada waktu yang bersamaan..
Nota Kesepakatan KUA dan Nota Kesepakatan PPAS Nota Kesepakatan KUA dan Nota Kesepakatan PPAS ditanda tangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan ditanda tangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD.DPRD.
Format Nota Kesepakatan KUA > Lamp A 12 1 a Format Nota Kesepakatan KUA > Lamp A 12 1 a
Format Nota Kesepakatan PPAS > Lamp A 12 2 aFormat Nota Kesepakatan PPAS > Lamp A 12 2 a
1818
Prioritas pembangunan daerah dan program/kegiatan yang terkait;
Alokasi plafon anggaran sementara untuk setiap program/kegiatan SKPD;
Batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD;
Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPAS, analisis standar belanja dan standar satuan harga.
SURAT EDARAN KDH Perihal Pedoman Penyusunan
RKA-SKPD/RKA-PPKD
1919
Kode Nama Formulir
RKA-SKPD Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja SKPD
RKA-SKPD1
Rincian Anggaran Pendapatan SKPD
RKA-SKPD2.1
Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung SKPD
RKA-SKPD2.2
Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung menurutProgram dan Kegiatan SKPD
RKA-SKPD2.2.1
Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Programdan Per Kegiatan SKPD
Bagan Alir Pengerjaan RKA-SKPD
2020
Bagan Alir RKA-PPKD
Kode Nama Formulir
RKA-PPKD Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan PPKD
RKA-PPKD.1
Rincian Anggaran Pendapatan PPKD selaku BUD
RKA-PPKD2.1
Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung PPKD selaku BUD
RKA-PPKD3.1
Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah PPKD selaku BUD
RKA-PPKD3.2
Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah PPKD selaku BUD
2121
Pendekatan penganggaran yg Pendekatan penganggaran yg mengutamakan keluaran/hasil dari kegiatan mengutamakan keluaran/hasil dari kegiatan yang akan atau telah dicapai dgn kuantitas yang akan atau telah dicapai dgn kuantitas dan kualitas yg terukur.dan kualitas yg terukur.
Setiap alokasi dana yg direncanakan harus Setiap alokasi dana yg direncanakan harus terkait dengan tingkat pelayanan dan hasil terkait dengan tingkat pelayanan dan hasil yang dpt dicapai.yang dpt dicapai.
Utk penyusunan anggaran, didasarkan atas Utk penyusunan anggaran, didasarkan atas capaian kinerja, indikator kinerja, analisis capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga, standar belanja, standar satuan harga, standar pelayanan minimal.standar pelayanan minimal.
PENGANGGARAN BERBASIS PENGANGGARAN BERBASIS KINERJAKINERJA
2222
PENDEKATAN KINERJAPENDEKATAN KINERJA
OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN BARANG ATAU JASA OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN OLEH KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN YANG DIHASILKAN OLEH KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN PROGRAM UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN PROGRAM DAN KEBIJAKANDAN KEBIJAKAN
INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER DAYA INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER DAYA BAIK YANG BERUPA PERSONIL, BARANG MODAL BAIK YANG BERUPA PERSONIL, BARANG MODAL TERMASUK PERALATAN DAN TEKNOLOGI, DANA, ATAU TERMASUK PERALATAN DAN TEKNOLOGI, DANA, ATAU KOMBINASI DARI BEBERAPA ATAU KESEMUA JENIS KOMBINASI DARI BEBERAPA ATAU KESEMUA JENIS SUMBERDAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN SUMBERDAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATANKEGIATAN
KINERJA/PRESTASI KERJA ADALAH KELUARAN/HASIL DARI KINERJA/PRESTASI KERJA ADALAH KELUARAN/HASIL DARI KEGIATAN/PROGRAM YANG AKAN ATAU TELAH DICAPAI KEGIATAN/PROGRAM YANG AKAN ATAU TELAH DICAPAI SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN KUANTITAS DAN KUALITAS YANG TERUKURKUANTITAS DAN KUALITAS YANG TERUKUR
SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA PENCAPAIAN OUTPUT DARI SUATU INPUT YANG PENCAPAIAN OUTPUT DARI SUATU INPUT YANG DITETAPKANDITETAPKAN
2323
DASAR PENILAIAN KINERJADASAR PENILAIAN KINERJA
MASUKANMASUKANBESARAN SUMBER DAYA YANG DIGUNAKAN BESARAN SUMBER DAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU KEGIATANKEGIATAN
KELUARANKELUARAN
BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN DARI BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATANPROGRAM ATAU KEGIATAN
HASILHASILSEGALA SESUATU YANG MENCERMINKAN SEGALA SESUATU YANG MENCERMINKAN BERFUNGSINYA KELUARAN DARI KEGIATAN-BERFUNGSINYA KELUARAN DARI KEGIATAN-KEGIATAN DALAM SUATU PROGRAM ATAU KEGIATAN DALAM SUATU PROGRAM ATAU KEGIATANKEGIATAN
2424
FORMULASI INDIKATOR, TOLOK UKUR & TARGET KINERJA
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yg
direncanakan, terdiri dari : masukan, keluaran dan hasil. Tolok Ukur Kinerja adalah ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dgn mempertimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan dari setiap program dan kegiatan, seperti : jumlah, rasio, porsentase, tingkat pencapaian, tingkat kecepatan, waktu penyelesaian dsb.Target kinerja adalah hasil yang diharapkan dari capaian program, masukan, keluaran atau hasil dari suatu kegiatan berdasarkan tolok ukur kinerja yang ditetapkan, seperti : Target capaian program 1:3, Target masukan (jumlah dana) Rp 200 juta, Target keluaran (jumlah penyuluh terlatih) 500 orang, Target hasil (ratio jumlah kelas dan siswa) 1:40.
•RKA – SKPD PERMENDAGRI NO
59 TAHUN 2007 (LAMP.A.14.1a)
•RKA – PPKD PERMENDAGRI NO
59 TAHUN 2007 (LAMP.A.14.2a)
FORMAT R K A
Penyiapan Raperda APBDPenyiapan Raperda APBD
RKA-SKPDRKA-SKPD/PPKD/PPKD dibahas oleh tim dibahas oleh tim anggaran pemerintah daerahanggaran pemerintah daerah. .
Pembahasan dilakukan untuk menelaah Pembahasan dilakukan untuk menelaah kesesuaian antara RKA-SKPDkesesuaian antara RKA-SKPD/PPKD/PPKD dengan dengan KUAKUA, , PPASPPAS, prakiraan maju, prakiraan maju,, capaian kinerja, indikator kinerja, capaian kinerja, indikator kinerja, ASBASB, , standar satuan harga, dan standar satuan harga, dan SPM.SPM.
PPKDPPKD menyusun menyusun RAPERDARAPERDA tentang APBD tentang APBD berikut dokumen pendukungnya berikut dokumen pendukungnya ((notanota keuangan, dan rancangan APBDkeuangan, dan rancangan APBD))
2727
Prinsip-Prinsip Prinsip-Prinsip PenganggaranPenganggaran
Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, maupun barang Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, maupun barang dan/atau jasa dianggarkan dalam APBDdan/atau jasa dianggarkan dalam APBD
Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan secara brutosecara bruto
Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dpt dicapai Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dpt dicapai serta berdasarkan ketentuan per-UU-anserta berdasarkan ketentuan per-UU-an
Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus didukung dengan dasar hukum yang melandasinyadidukung dengan dasar hukum yang melandasinya
Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, maupun barang Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, maupun barang dan/atau jasa dianggarkan dalam APBDdan/atau jasa dianggarkan dalam APBD
Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan secara brutosecara bruto
Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dpt dicapai Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dpt dicapai serta berdasarkan ketentuan per-UU-anserta berdasarkan ketentuan per-UU-an
Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus didukung dengan dasar hukum yang melandasinyadidukung dengan dasar hukum yang melandasinya
2828
STRUKTUR APBDSTRUKTUR APBD
PENDAPATANPENDAPATAN Rp. 95.000Rp. 95.000 BELANJABELANJA
Belanja Tidak Belanja Tidak LangsungLangsung
Belanja LangsungBelanja Langsung
Rp. 45.000Rp. 45.000
Rp. 55.000Rp. 55.000
Rp. 100.000Rp. 100.000
(-)(-)
Surplus/(Defisit)Surplus/(Defisit) (Rp. 5.000)(Rp. 5.000) PEMBIAYAANPEMBIAYAAN
PenerimaanPenerimaan PengeluaranPengeluaran
Rp. 6.000Rp. 6.000
Rp. 1.000 (-)Rp. 1.000 (-)
Pembiayaan NetoPembiayaan Neto Rp. 5.000 Rp. 5.000 (-)(-)
SILPA Tahun BerjalanSILPA Tahun Berjalan Rp. … 0 …Rp. … 0 …
2929
STRUKTUR PENDAPATAN STRUKTUR PENDAPATAN
A.A. Pendapatan Asli Daerah:Pendapatan Asli Daerah:1.1. Pajak DaerahPajak Daerah2.2. Retribusi DerahRetribusi Derah3.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
DipisahkanDipisahkan4.4. Lain-lain PAD yang sahLain-lain PAD yang sah
B.B. Dana Perimbangan:Dana Perimbangan:1.1. Dana Bagi HasilDana Bagi Hasil2.2. Dana Alokasi UmumDana Alokasi Umum3.3. Dana Alokasi KhususDana Alokasi Khusus
C.C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:1.1. HibahHibah2.2. Dana DaruratDana Darurat3.3. Dana Bagi Hasil pajak dari ProvInsi dan Dana Bagi Hasil pajak dari ProvInsi dan
Pemerintah Daerah lainnyaPemerintah Daerah lainnya4.4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUSDana Penyesuaian & Dana OTSUS5.5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda
lainnyalainnya
3030
Struktur BelanjaStruktur BelanjaKEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
APARATUR & PELAYANAN PUBLIKAPARATUR & PELAYANAN PUBLIK Belanja Administrasi UmumBelanja Administrasi Umum
Belanja PegawaiBelanja Pegawai Belanja Barang & JasaBelanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan DinasBelanja Perjalanan Dinas Belanja PemeliharaanBelanja Pemeliharaan
Belanja Tidak LangsungBelanja Tidak Langsung Belanja PegawaiBelanja Pegawai Belanja BungaBelanja Bunga Belanja SubsidiBelanja Subsidi Belanja HibahBelanja Hibah Belanja Bantuan SosialBelanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil Belanja Bagi Hasil Bantuan KeuanganBantuan Keuangan Belanja Tak TerdugaBelanja Tak Terduga
Belanja Operasi & PemeliharaanBelanja Operasi & Pemeliharaan Belanja PegawaiBelanja Pegawai Belanja Barang & JasaBelanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan DinasBelanja Perjalanan Dinas Belanja PemeliharaanBelanja Pemeliharaan
Belanja LangsungBelanja LangsungProgram …Program …Kegiatan …Kegiatan … Belanja PegawaiBelanja Pegawai Belanja Barang & JasaBelanja Barang & Jasa Belanja ModalBelanja Modal Belanja ModalBelanja Modal
Belanja ModalBelanja ModalBELANJA BAGI HASIL & BANTUAN BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN KEUKEU
BELANJA TIDAK TERSANGKABELANJA TIDAK TERSANGKA
3131
Struktur PembiayaanStruktur Pembiayaan
Penerimaan pembiayaanPenerimaan pembiayaan::• SiLPA tahun anggaran sebelumnyaSiLPA tahun anggaran sebelumnya• Pencairan dana cadanganPencairan dana cadangan• Hasil penjualan kekayaan daerah yang Hasil penjualan kekayaan daerah yang
dipisahkandipisahkan• Penerimaan pinjamanPenerimaan pinjaman• Penerimaan kembali pemberian pinjamanPenerimaan kembali pemberian pinjaman
Pengeluaran pembiayaanPengeluaran pembiayaan::• Pembentukan dana cadanganPembentukan dana cadangan• Penyertaan modal pemerintah daerahPenyertaan modal pemerintah daerah• Pembayaran pokok utangPembayaran pokok utang• Pemberian pinjamanPemberian pinjaman
32
BAGAN KODEBAGAN KODE
kode rekening jenis pendapatan, belanja & pembiayaan
kode rekening anggaran pendapatan, belanja & pembiayaankode bidang pemerintahan
kode unit organisasi
kode rekening obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
kode rekening rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
kode rekening bagian belanja
X XX XX XX XX XX XX X
kode Kelompok Pendpt , Belanja & Pembiayaan
Kode Urs W/P & Urusan Pemerintahan Daearh
kode Organisasi
kode Program
kode Akun Pendapatan, Belanja & Pembiayaan
kode Kegiatan
kode rekening jenis pendapatan, belanja & pembiayaan
kode rekening obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
kode rekening rincian obyek pendapatan, belanja & pembiayaan
X XX XX XX XX XX XX XX XX
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
kode rekening kelompok pendapatan, belanja & pembiayaan
33333333
SURPLUS/(DEFISIT) APBD
Merupakan selisih antara anggaran pendapatan daerah dan anggaran belanja daerah.
Surplus anggaran terjadi bila anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih besar dari anggaran belanja daerah.
Surplus, diutamakan untuk pembayaran pokok utang yang jatuh tempo, penyertaan modal (investasi) daerah, pemberian pinjaman kepada pemerintah pusat/pemerintah daerah lain, dan/atau pendanaan belanja peningkatan jaminan sosial.
Defisit anggaran terjadi bila anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih kecil dari anggaran belanja daerah.
Apabila defisit, ditetapkan sumber-sumber pembiayaan untuk menutup defisit, meliputi sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman, penerimaan kembali pemberian pinjaman atau piutang daerah.
34343434
PENYUSUNAN RAPERDA APBDPENYUSUNAN RAPERDA APBDPENYUSUNAN RAPERDA APBDPENYUSUNAN RAPERDA APBD
Tata cara penyusunan Raperda sesuai Tata cara penyusunan Raperda sesuai TATIB DPRD, TATIB DPRD, UU No 1UU No 122/20/2011, PP 11, PP 16/2010 dan Permendagri 53/201116/2010 dan Permendagri 53/2011
Dengan persetujuan bersama antara Dengan persetujuan bersama antara DPRD dengan Kepala Daerah.DPRD dengan Kepala Daerah.
Dimulai dari proses persiapan Dimulai dari proses persiapan perumusan, pembahasan, perumusan, pembahasan, pesetujuan,penetapan, pengundangan pesetujuan,penetapan, pengundangan dan penyebarluasan (sosialisasi).dan penyebarluasan (sosialisasi).
Raperda + Lampiran LampiranRaperda + Lampiran Lampiran
Tata cara penyusunan Raperda sesuai Tata cara penyusunan Raperda sesuai TATIB DPRD, TATIB DPRD, UU No 1UU No 122/20/2011, PP 11, PP 16/2010 dan Permendagri 53/201116/2010 dan Permendagri 53/2011
Dengan persetujuan bersama antara Dengan persetujuan bersama antara DPRD dengan Kepala Daerah.DPRD dengan Kepala Daerah.
Dimulai dari proses persiapan Dimulai dari proses persiapan perumusan, pembahasan, perumusan, pembahasan, pesetujuan,penetapan, pengundangan pesetujuan,penetapan, pengundangan dan penyebarluasan (sosialisasi).dan penyebarluasan (sosialisasi).
Raperda + Lampiran LampiranRaperda + Lampiran Lampiran
35353535
Tujuan & Kriteria PenyusunanTujuan & Kriteria PenyusunanTujuan & Kriteria PenyusunanTujuan & Kriteria Penyusunan
Kriteria :Kriteria : Tidak boleh bertentangan dengan :Tidak boleh bertentangan dengan : peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Kepentingan Umum.Kepentingan Umum. Peraturan Daerah Lainnya.Peraturan Daerah Lainnya. Keserasian kebijakan nasional dan daerahKeserasian kebijakan nasional dan daerah Keserasian antara kepentingan publik dan aparaturKeserasian antara kepentingan publik dan aparatur
(Psl 185 UU 32/2004)(Psl 185 UU 32/2004)
Kriteria :Kriteria : Tidak boleh bertentangan dengan :Tidak boleh bertentangan dengan : peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Kepentingan Umum.Kepentingan Umum. Peraturan Daerah Lainnya.Peraturan Daerah Lainnya. Keserasian kebijakan nasional dan daerahKeserasian kebijakan nasional dan daerah Keserasian antara kepentingan publik dan aparaturKeserasian antara kepentingan publik dan aparatur
(Psl 185 UU 32/2004)(Psl 185 UU 32/2004)
Tujuan :Tujuan :MMemberikan tuntunan tentang tata cara emberikan tuntunan tentang tata cara pengerjaan dan kriteria yang perlu diperhatikan pengerjaan dan kriteria yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rancangan peraturan daerah dalam penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta lampirannya dengan tentang APBD beserta lampirannya dengan berpedoman pada ketentuan peraturan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan. perundang-undangan.
Tujuan :Tujuan :MMemberikan tuntunan tentang tata cara emberikan tuntunan tentang tata cara pengerjaan dan kriteria yang perlu diperhatikan pengerjaan dan kriteria yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rancangan peraturan daerah dalam penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta lampirannya dengan tentang APBD beserta lampirannya dengan berpedoman pada ketentuan peraturan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan. perundang-undangan.
36363636
Tata Urutan Penyusunan Tata Urutan Penyusunan RAPBD RAPBD
Tata Urutan Penyusunan Tata Urutan Penyusunan RAPBD RAPBD
Penyiapan/pPenyiapan/penyusunan dokumen enyusunan dokumen RKA-SKPDRKA-SKPD/PPKD/PPKDPenyiapan/pPenyiapan/penyusunan dokumen enyusunan dokumen RKA-SKPDRKA-SKPD/PPKD/PPKD
Penyampaian seluruh dokumen Penyampaian seluruh dokumen RKA-SKPDRKA-SKPD/PPKD/PPKD kepada kepada PPKDPPKD PPenyusunan enyusunan RaperdaRaperda tentang tentang
APBD dan APBD dan RaperRaper KDHKDH tentang tentang Penjabaran Penjabaran APBD.APBD.
Penyampaian seluruh dokumen Penyampaian seluruh dokumen RKA-SKPDRKA-SKPD/PPKD/PPKD kepada kepada PPKDPPKD PPenyusunan enyusunan RaperdaRaperda tentang tentang
APBD dan APBD dan RaperRaper KDHKDH tentang tentang Penjabaran Penjabaran APBD.APBD.
Penyusunan Lampiran-lampiran Penyusunan Lampiran-lampiran RaperdaRaperda tentang APBDtentang APBD (13 Lampiran)(13 Lampiran)..
Penyusunan Lampiran-lampiran Penyusunan Lampiran-lampiran RaperdaRaperda tentang APBDtentang APBD (13 Lampiran)(13 Lampiran)..
Penyusunan batang tubuh Raperda tentang APBD
Penyusunan batang tubuh Raperda tentang APBD
Penyusunan RAPERDA ttg APBDPenyusunan RAPERDA ttg APBD
37373737
PENYUSUNAN LAMPIRAN LAMPIRAN RAPERDA TTG APBDPENYUSUNAN LAMPIRAN LAMPIRAN RAPERDA TTG APBDPENYUSUNAN LAMPIRAN LAMPIRAN RAPERDA TTG APBDPENYUSUNAN LAMPIRAN LAMPIRAN RAPERDA TTG APBD
Lampiran ILampiran I Ringkasan APBDRingkasan APBD
Lampiran IILampiran II Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan OrganisasiOrganisasi
Lampiran IIILampiran III Rincian APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Rincian APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan PembiayaanOrganisasi, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
Lampiran IVLampiran IV Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Program dan KegiatanOrganisasi, Program dan Kegiatan
Lampiran VLampiran VRekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan Negaradalam Kerangka Pengelolaan Keuangan Negara
Lampiran VILampiran VI Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per JabatanDaftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Jabatan
Lampiran VIILampiran VII Daftar piutang daerahDaftar piutang daerah
Lampiran Lampiran VIIIVIII Daftar penyertaan modal (investasi) daerahDaftar penyertaan modal (investasi) daerah
Lampiran IXLampiran IX Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap DaerahDaerah
Lampiran XLampiran X Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset lainnyalainnya
Lampiran XILampiran XIDaftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran inianggaran ini
Lampiran XIILampiran XII Daftar dana cadangan daerahDaftar dana cadangan daerah
Lampiran Lampiran XIIIXIII Daftar pinjaman daerah dan obligasi daerahDaftar pinjaman daerah dan obligasi daerah
38383838
HHal-hal yang diatur dalam rancangan al-hal yang diatur dalam rancangan peraturan daerahperaturan daerah ttg APBD ttg APBD, antara lain, antara lain : :HHal-hal yang diatur dalam rancangan al-hal yang diatur dalam rancangan peraturan daerahperaturan daerah ttg APBD ttg APBD, antara lain, antara lain : :
1. Penetapan jumlah anggaran pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
2. Uraian lebih lanjut atas anggaran pendapatan yang dirinci sampai dengan jenis pendapatan.
3. Uraian lebih lanjut atas anggaran belanja daerah yang dirinci sampai dengan jenis belanja daerah.
4. Uraian lebih lanjut atas anggaran pembiayaan daerah yang dirinci sampai dengan jenis pembiayaan daerah.
5. Pencantuman daftar lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah.
6. Menegaskan bahwa Peraturan Daerah tentang APBD perlu dijabarkan lebih lanjut dengan penjabaran APBD sebagai landasan operasional pelaksanaan APBD dengan Peraturan Kepala Daerah.
7. Masa pemberlakuan Peraturan Daerah tentang APBD
1. Penetapan jumlah anggaran pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
2. Uraian lebih lanjut atas anggaran pendapatan yang dirinci sampai dengan jenis pendapatan.
3. Uraian lebih lanjut atas anggaran belanja daerah yang dirinci sampai dengan jenis belanja daerah.
4. Uraian lebih lanjut atas anggaran pembiayaan daerah yang dirinci sampai dengan jenis pembiayaan daerah.
5. Pencantuman daftar lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah.
6. Menegaskan bahwa Peraturan Daerah tentang APBD perlu dijabarkan lebih lanjut dengan penjabaran APBD sebagai landasan operasional pelaksanaan APBD dengan Peraturan Kepala Daerah.
7. Masa pemberlakuan Peraturan Daerah tentang APBD
39393939
PENYAMPAIAN PENYAMPAIAN RARAPERDAPERDA APBD APBD PENYAMPAIAN PENYAMPAIAN RARAPERDAPERDA APBD APBD
Setelah Setelah RaperdaRaperda APBD beserta lampirannya APBD beserta lampirannya disusun oleh disusun oleh PPKDPPKD, disampaikan kepada , disampaikan kepada KDHKDH..
RaperdaRaperda tentang APBD beserta lampirannya tentang APBD beserta lampirannya disampaikan disampaikan KDHKDH kepada DPRD paling lambat kepada DPRD paling lambat pada minggu pertama bulan Oktober tahun pada minggu pertama bulan Oktober tahun anggaran sebelumnya dari tahun yang anggaran sebelumnya dari tahun yang direncanakan.direncanakan.
Penyampaian RAPERDA APBD disertai dengan Penyampaian RAPERDA APBD disertai dengan Nota Keuangan.Nota Keuangan.
Dalam Nota Keuangan perlu disajikan informasi Dalam Nota Keuangan perlu disajikan informasi secara konkrit mengenai keterkaitan antara secara konkrit mengenai keterkaitan antara asumsi kebijakan ekonomi makro dengan asumsi kebijakan ekonomi makro dengan kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan.kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
Setelah Setelah RaperdaRaperda APBD beserta lampirannya APBD beserta lampirannya disusun oleh disusun oleh PPKDPPKD, disampaikan kepada , disampaikan kepada KDHKDH..
RaperdaRaperda tentang APBD beserta lampirannya tentang APBD beserta lampirannya disampaikan disampaikan KDHKDH kepada DPRD paling lambat kepada DPRD paling lambat pada minggu pertama bulan Oktober tahun pada minggu pertama bulan Oktober tahun anggaran sebelumnya dari tahun yang anggaran sebelumnya dari tahun yang direncanakan.direncanakan.
Penyampaian RAPERDA APBD disertai dengan Penyampaian RAPERDA APBD disertai dengan Nota Keuangan.Nota Keuangan.
Dalam Nota Keuangan perlu disajikan informasi Dalam Nota Keuangan perlu disajikan informasi secara konkrit mengenai keterkaitan antara secara konkrit mengenai keterkaitan antara asumsi kebijakan ekonomi makro dengan asumsi kebijakan ekonomi makro dengan kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan.kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
40404040
Rancangan peraturan daerah tentang APBD Rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut sebelum disampaikan atau diajukan tersebut sebelum disampaikan atau diajukan kepada DPRD terlebih dahulu disosialisasikan kepada DPRD terlebih dahulu disosialisasikan kepada masyarakat. kepada masyarakat.
Sosialisasi mengenai rancangan peraturan Sosialisasi mengenai rancangan peraturan daerah tersebut sifatnya adalah untuk daerah tersebut sifatnya adalah untuk menyebarluaskan dan memberikan informasi menyebarluaskan dan memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban pemerintah mengenai hak dan kewajiban pemerintah daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran yang direncanakan. APBD tahun anggaran yang direncanakan.
Rancangan peraturan daerah tentang APBD Rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut sebelum disampaikan atau diajukan tersebut sebelum disampaikan atau diajukan kepada DPRD terlebih dahulu disosialisasikan kepada DPRD terlebih dahulu disosialisasikan kepada masyarakat. kepada masyarakat.
Sosialisasi mengenai rancangan peraturan Sosialisasi mengenai rancangan peraturan daerah tersebut sifatnya adalah untuk daerah tersebut sifatnya adalah untuk menyebarluaskan dan memberikan informasi menyebarluaskan dan memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban pemerintah mengenai hak dan kewajiban pemerintah daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran yang direncanakan. APBD tahun anggaran yang direncanakan.
SOSIALISASI (PENYEBARLUASAN)SOSIALISASI (PENYEBARLUASAN)SOSIALISASI (PENYEBARLUASAN)SOSIALISASI (PENYEBARLUASAN)
41414141
LANJUTAN …LANJUTAN … LANJUTAN …LANJUTAN …
Teknis pelaksanaan sosialisasi Teknis pelaksanaan sosialisasi tersebut dapat disesuaikan dengan tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi daerah dan waktu yang kondisi daerah dan waktu yang tersedia. tersedia.
Media yang dapat digunakan antara Media yang dapat digunakan antara lain melalui media massa, siaran lain melalui media massa, siaran radio lokal, televisi dan media radio lokal, televisi dan media komunikasi lainnya. komunikasi lainnya.
DDilaksanakanilaksanakan oleh oleh ssekretaris daerah ekretaris daerah selaku koordinatorselaku koordinator..
Teknis pelaksanaan sosialisasi Teknis pelaksanaan sosialisasi tersebut dapat disesuaikan dengan tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi daerah dan waktu yang kondisi daerah dan waktu yang tersedia. tersedia.
Media yang dapat digunakan antara Media yang dapat digunakan antara lain melalui media massa, siaran lain melalui media massa, siaran radio lokal, televisi dan media radio lokal, televisi dan media komunikasi lainnya. komunikasi lainnya.
DDilaksanakanilaksanakan oleh oleh ssekretaris daerah ekretaris daerah selaku koordinatorselaku koordinator..
42424242
Tata cara dan proses pembahasan rancangan Tata cara dan proses pembahasan rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut disesuaikan peraturan daerah tentang APBD tersebut disesuaikan dengan peraturan tata tertib DPRD. dengan peraturan tata tertib DPRD.
Proses pembahasan rancangan tersebut Proses pembahasan rancangan tersebut menitikberatkan pada kesesuaian antara Kebijakan menitikberatkan pada kesesuaian antara Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dengan Anggaran Sementara (PPAS) dengan Program/Kegiatan yang disepakati bersama antara Program/Kegiatan yang disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD dalam Nota Pemerintah Daerah dengan DPRD dalam Nota Kesepakatan Bersama. Kesepakatan Bersama.
Dalam pembahasan rancangan peraturan daerah Dalam pembahasan rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut, jika DPRD memerlukan tentang APBD tersebut, jika DPRD memerlukan tambahan penjelasan atau informasi terkait dengan tambahan penjelasan atau informasi terkait dengan program dan kegiatan tertentu dapat meminta RKA-program dan kegiatan tertentu dapat meminta RKA-SKPD berkenaan kepada Kepala Daerah.SKPD berkenaan kepada Kepala Daerah.
Tata cara dan proses pembahasan rancangan Tata cara dan proses pembahasan rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut disesuaikan peraturan daerah tentang APBD tersebut disesuaikan dengan peraturan tata tertib DPRD. dengan peraturan tata tertib DPRD.
Proses pembahasan rancangan tersebut Proses pembahasan rancangan tersebut menitikberatkan pada kesesuaian antara Kebijakan menitikberatkan pada kesesuaian antara Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dengan Anggaran Sementara (PPAS) dengan Program/Kegiatan yang disepakati bersama antara Program/Kegiatan yang disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD dalam Nota Pemerintah Daerah dengan DPRD dalam Nota Kesepakatan Bersama. Kesepakatan Bersama.
Dalam pembahasan rancangan peraturan daerah Dalam pembahasan rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut, jika DPRD memerlukan tentang APBD tersebut, jika DPRD memerlukan tambahan penjelasan atau informasi terkait dengan tambahan penjelasan atau informasi terkait dengan program dan kegiatan tertentu dapat meminta RKA-program dan kegiatan tertentu dapat meminta RKA-SKPD berkenaan kepada Kepala Daerah.SKPD berkenaan kepada Kepala Daerah.
PEMBAHASANPEMBAHASAN RARAPERDAPERDA APBD APBD PEMBAHASANPEMBAHASAN RARAPERDAPERDA APBD APBD
43434343
Persetujuan bersama atau pengambilan keputusan Persetujuan bersama atau pengambilan keputusan bersama DPRD dan kepala Daerah terhadap bersama DPRD dan kepala Daerah terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD dilakukan rancangan peraturan daerah tentang APBD dilakukan paling lambat paling lambat 1 (satu) bulan1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan yang bersangkutan dilaksanakan ((30 November30 November).).
Hasil persetujuan atau pengambilan keputusan Hasil persetujuan atau pengambilan keputusan tersebut dituangkan dalam tersebut dituangkan dalam Surat/Berita Acara Surat/Berita Acara Persetujuan BersamaPersetujuan Bersama yang ditandatangani oleh yang ditandatangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD.Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD.
Dalam hal kepala daerah dan/atau pimpinan DPRD Dalam hal kepala daerah dan/atau pimpinan DPRD berhalangan tetap, maka yang menandatangani berhalangan tetap, maka yang menandatangani persetujuan bersama adalah pejabat yang ditunjuk persetujuan bersama adalah pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku penjabat / pelaksana tugas kepala daerah dan/atau penjabat / pelaksana tugas kepala daerah dan/atau selaku pimpinan sementara DPRD.selaku pimpinan sementara DPRD.
Persetujuan bersama atau pengambilan keputusan Persetujuan bersama atau pengambilan keputusan bersama DPRD dan kepala Daerah terhadap bersama DPRD dan kepala Daerah terhadap rancangan peraturan daerah tentang APBD dilakukan rancangan peraturan daerah tentang APBD dilakukan paling lambat paling lambat 1 (satu) bulan1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran sebelum tahun anggaran yang bersangkutan dilaksanakan yang bersangkutan dilaksanakan ((30 November30 November).).
Hasil persetujuan atau pengambilan keputusan Hasil persetujuan atau pengambilan keputusan tersebut dituangkan dalam tersebut dituangkan dalam Surat/Berita Acara Surat/Berita Acara Persetujuan BersamaPersetujuan Bersama yang ditandatangani oleh yang ditandatangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD.Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD.
Dalam hal kepala daerah dan/atau pimpinan DPRD Dalam hal kepala daerah dan/atau pimpinan DPRD berhalangan tetap, maka yang menandatangani berhalangan tetap, maka yang menandatangani persetujuan bersama adalah pejabat yang ditunjuk persetujuan bersama adalah pejabat yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang selaku penjabat / pelaksana tugas kepala daerah dan/atau penjabat / pelaksana tugas kepala daerah dan/atau selaku pimpinan sementara DPRD.selaku pimpinan sementara DPRD.
Pengambilan Keputusan Bersama DPRD dan Pengambilan Keputusan Bersama DPRD dan Kepala DaerahKepala Daerah
Pengambilan Keputusan Bersama DPRD dan Pengambilan Keputusan Bersama DPRD dan Kepala DaerahKepala Daerah
44444444
PERKADAPERKADA TENTANG PENJABARAN TENTANG PENJABARAN APBD APBD
PERKADAPERKADA TENTANG PENJABARAN TENTANG PENJABARAN APBD APBD
Penyusunan Raper KDH tentang Penyusunan Raper KDH tentang Penjabaran APBD dPenjabaran APBD dilakukan setelah ilakukan setelah diperoleh kesepakatan atau diperoleh kesepakatan atau persetujuan bersama terhadap persetujuan bersama terhadap PERDAPERDA tentang APBD yang dituangkan dalam tentang APBD yang dituangkan dalam surat/Berita Acara.surat/Berita Acara.
Penyusunan Raper KDH tentang Penyusunan Raper KDH tentang Penjabaran APBD dPenjabaran APBD dilakukan setelah ilakukan setelah diperoleh kesepakatan atau diperoleh kesepakatan atau persetujuan bersama terhadap persetujuan bersama terhadap PERDAPERDA tentang APBD yang dituangkan dalam tentang APBD yang dituangkan dalam surat/Berita Acara.surat/Berita Acara.
PP 25 TAHUN 2004 PASAL 97
PEMBICARAAN TINGKAT I
PEMBICARAAN TINGKAT II
Penjelasan KDH dalam Rapat Paripurna tentang Penyampaian Rancangan PERDA APBD
1. Pemandangan Umum dari Fraksi-Fraksi DPRD terhadap Rancangan PERDA APBD
2. Jawaban KDH terhadap Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi
PEMBICARAAN TINGKAT III
Pembahasan dalam Rapat Komisi / Gabungan Komisi atau Rapat Pansus dilakukan bersama-sama dengan KDH atau Pejabat yang ditunjuk
PP 25 TAHUN 2004 PASAL 97
PEMBICARAAN TINGKAT IV
a. Laporan Hasil Pembicaraan Tahap Ketiga
b. Pendapat Akhir Fraksi, didahului dengan Rapat Fraksi
c. Pengambilan Keputusan DPRD
Lanjutan…….
1. Pengambilan Keputusan dalam Rapat Paripurna yang didahului dengan :
2. Penyampaian Sambutan KDH terhadap Pengambilan Keputusan :
Catatan : Apabila dipandang Perlu PANMUS dapat menentukan bahwa pembicaraan tahap III dilakukan dalam Rapat Gabungan Komisi atau dalam Rapat PANSUS
TINGKAT PEMBICARAAN PEMBAHASAN RAPERDA (APBD) DI DPRD
PP 16 TAHUN 2010 Pasal 85
1. Penjelasan KDH dalam Rapat Paripurna mengenai Raperda (ABPD)
2. Pemandangan Umum Fraksi terhadap Raperda (APBD)
3. Tanggapan/Jawaban KDH terhadap Pemandangan umum Fraksi
4. Pembahasan dalam Rapat Komisi , Gab. Komisi, atau Pansus yang dilakukan bersama dengan KDH atau pejabat yang ditunjuk untuk mewakilinya
1. Penjelasan KDH dalam Rapat Paripurna mengenai Raperda (ABPD)
2. Pemandangan Umum Fraksi terhadap Raperda (APBD)
3. Tanggapan/Jawaban KDH terhadap Pemandangan umum Fraksi
4. Pembahasan dalam Rapat Komisi , Gab. Komisi, atau Pansus yang dilakukan bersama dengan KDH atau pejabat yang ditunjuk untuk mewakilinya
PEMBICARAANTINGKAT I
PEMBICARAANTINGKAT I
Lanjutan….
a) Pengambilan KPTS dalam Rapat Paripurna, Yang didahului dengan :
a) Pengambilan KPTS dalam Rapat Paripurna, Yang didahului dengan :
PEMBICARAANTINGKAT II
PEMBICARAANTINGKAT II
1. ● Penyampaian Laporan Pimp Komisi / Gab. Komisi / Pansus yang berisi Proses Pembahasan, Pendapat Fraksi dan Hasil Pembicaraan Tkt I (4)
2. Permintaan Persetujuan dari Anggota secara lisan oleh Pimpinan Rapat Paripurna
1. ● Penyampaian Laporan Pimp Komisi / Gab. Komisi / Pansus yang berisi Proses Pembahasan, Pendapat Fraksi dan Hasil Pembicaraan Tkt I (4)
2. Permintaan Persetujuan dari Anggota secara lisan oleh Pimpinan Rapat Paripurna
b) Pendapat Akhir Kepala Daerahb) Pendapat Akhir Kepala Daerah
ALTERNATIF PEMBAHASAN
RAPBD
PEMBAHASAN BANGGAR DPRD DENGAN TAPD
PEMBAHASAN BANGGAR DPRD DENGAN TAPD
PROSES FINALISASI PEMBAHASAN
PROSES FINALISASI PEMBAHASAN
PEMBAHASAN KOMISI DPRD DENGAN SKPD
PEMBAHASAN KOMISI DPRD DENGAN SKPD
PEMBAHASAN KOMISI DPRD DENGAN SKPD
FOKUS
BELANJA TIDAK LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI)
BELANJA LANGSUNG
FOKUS
BELANJA TIDAK LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI)
BELANJA LANGSUNG
SASARAN
PROGRAM & KEGIATANINDIKATOR KINERJAKEWENANGAN/TUGAS & FUNGSIKEWAJARAN PERHITUNGAN BELANJA PEGAWAIBELANJA LANGSUNG
PEMBAHASAN BANGGAR DPRD DENGAN TAPD
FOKUS
PENDAPATAN DAERAH
BTL (DILUAR BELANJA PEGAWAI)
PEMBIAYAAN
FOKUS
PENDAPATAN DAERAH
BTL (DILUAR BELANJA PEGAWAI)
PEMBIAYAAN
SASARAN
KETEPATAN PROGNOSIS PENDAPATANKETEPATAN ALOKASI BELANJAKETEPATAN PEMILIHAN ALTERNATIF PENERIMAAN & PENGELUARAN PEMBIAYAAN
SASARAN
KETEPATAN PROGNOSIS PENDAPATANKETEPATAN ALOKASI BELANJAKETEPATAN PEMILIHAN ALTERNATIF PENERIMAAN & PENGELUARAN PEMBIAYAAN
DPRDDPRD DPRDDPRD Dibahas bersamaDPRD & Pemda
Dibahas bersamaDPRD & Pemda
PenyampaianRAPERDA APBD &
RAPERGUBAPBD
(3 hari)
PenyampaianRAPERDA APBD &
RAPERGUBAPBD
(3 hari)
Tidak Setuju Tidak Setuju
Membuat RAPERGUB
Sebesar Pagu APBD Tahun Lalu(15 hari)
Membuat RAPERGUB
Sebesar Pagu APBD Tahun Lalu(15 hari)
Pengesahan MDN
(30 Hari)
Pengesahan MDN
(30 Hari)
MDN(15 hari) MDN(15 hari)
Hasil Evaluasi Hasil
Evaluasi
Sesuaidgn UU Sesuaidgn UU
Tdk Disempurnakan
Tdk Disempurnakan
MDN membatalkanBerlaku Pagu APBD
Sebelumnya
MDN membatalkanBerlaku Pagu APBD
Sebelumnya
GUBERNURGUBERNURmenetapkan menetapkan
PER-GUBPER-GUB
GUBERNURGUBERNURmenetapkan menetapkan
PER-GUBPER-GUB
PROSES PEMBAHASAN, EVALUASI & PENETAPAN PERDA APBD PROSES PEMBAHASAN, EVALUASI & PENETAPAN PERDA APBD PROVINSI PROVINSI
DAN PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD DAN PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD
Setuju Setuju
RAPERDA APBD
RAPERDA APBD
RAPERGUBPENJABARAN APBD
RAPERGUBPENJABARAN APBD
GUBERNURGUBERNURmenetapkan menetapkan
PERDA & PERDA & PER-GUBPER-GUB
GUBERNURGUBERNURmenetapkan menetapkan
PERDA & PERDA & PER-GUBPER-GUB
Tdk SesuaiDgn UU
Tdk SesuaiDgn UU
Penyempurnaan(7 Hari)
PA DPRD+TAPD
Penyempurnaan(7 Hari)
PA DPRD+TAPDMelewatiBatas waktu
Evaluasi
MelewatiBatas waktu
Evaluasi
DPRDDPRD DPRDDPRD Dibahas bersamaDPRD & Pemda
Dibahas bersamaDPRD & Pemda
PenyampaianRAPERDA APBD &RAPERBUP/WAL
APBD(3 hari)
PenyampaianRAPERDA APBD &RAPERBUP/WAL
APBD(3 hari)
Tidak Setuju Tidak Setuju
Membuat RAPERBUP/WAL
Sebesar Pagu APBD Tahun Lalu(15 Hari)
Membuat RAPERBUP/WAL
Sebesar Pagu APBD Tahun Lalu(15 Hari)
Pengesahan Gubernur(30 Hari)
Pengesahan Gubernur(30 Hari)
Hasil Evaluasi Hasil
Evaluasi
Sesuaidgn UU Sesuaidgn UU
Tdk Disempurnakan
Tdk Disempurnakan
GUB membatalkanBerlaku Pagu APBD
Sebelumnya
GUB membatalkanBerlaku Pagu APBD
Sebelumnya
Bupati/WalikotaBupati/Walikotamenetapkan menetapkan PER-BUP/WALPER-BUP/WAL
Bupati/WalikotaBupati/Walikotamenetapkan menetapkan PER-BUP/WALPER-BUP/WAL
PROSES PEMBAHASAN, EVALUASI & PENETAPAN PERDA APBD PROSES PEMBAHASAN, EVALUASI & PENETAPAN PERDA APBD KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA
DAN PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD DAN PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD
Setuju Setuju
RAPERDA APBD
RAPERDA APBD
RAPERBUP/WALPENJABARAN APBD RAPERBUP/WAL
PENJABARAN APBD
Bupati/WalikotaBupati/Walikotamenetapkan menetapkan
PERDA & PERDA & PER-BUP/WALPER-BUP/WAL
Bupati/WalikotaBupati/Walikotamenetapkan menetapkan
PERDA & PERDA & PER-BUP/WALPER-BUP/WAL
Tdk SesuaiDgn UU
Tdk SesuaiDgn UU
Penyempurnaan(7 Hari)
PA DPRD+TAPD
Penyempurnaan(7 Hari)
PA DPRD+TAPDMelewatiBatas waktu
Evaluasi
MelewatiBatas waktu
Evaluasi
Laporan kpdMDN
Laporan kpdMDN
GUBERNURGUBERNUR(15 hari)
GUBERNURGUBERNUR(15 hari)
BANMUS/BANGGARKOMISI/FRAKSI
Persetujuan DPRD
Prioritas & Plafon Anggaran Sementara
P APBD
Prioritas & Plafon Anggaran Sementara
P APBD
RKA/DPPA/DPAL RKA/DPPA/DPAL
RancanganPerubahan
APBD
RancanganPerubahan
APBD
Perda PerubahanAPBD
Perda PerubahanAPBD
Klarifikasi Perubahan RAPBD
Pengajuan Raperda
Perubahan APBD
PROSES PERUBAHAN PROSES PERUBAHAN APBDAPBD
PEMDADPRD
KONDISI MENYEBABKAN PERGESERANANGGARAN
KebijakanUmum P APBD
BA Pesetujuan Bersama
Perubahan APBD
PERATURAN KDHPERATURAN KDH
Juklak & Juknis Plafon Anggaran Standar Harga Formulir
SATKER
TIM ANGGARAN PEMDA
SATKERSATKER
Evaluasi Raperda Perubahan APBD
PENGGUNAAN SISA LEBH ANGGARAN TAHUN LALU
PERKEMBANGAN TIDAKSESUAI KUA
top related