peptik ulser kirim
Post on 13-Aug-2015
129 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEPTIK ULSER
Definisi
Peptik ulser adalah luka berupa lubang yang dapat terjadi di dalam lapisan dari lambung,
duodenum (usus dua belas jari), atau esophagus. Peptik ulser dari lambung disebut gastric
ulcer; dari duodenum, duodenal ulcer; dan dari esophagus, esophageal ulcer. Adanya ulser
terjadi ketika lapisan dari organ-organ ini dikorosikan oleh getah lambung yang asam yang
disekresikan oleh sel-sel lambung.
Etiologi
Peptic ulser biasanya diakibatkan oleh kelebihan sekresi asam lambung. Selain itu penyebab
utama dari ulser sekarang ini dipercayai adalah infeksi dari lambung oleh bakteri yang disebut
"Helicobacter pylori" (H. ylori). Penyebab utama lainnya adalah penggunaan yang kronis dari
obat-obat anti-peradangan, umumnya dirujuk sebagai NSAIDs (nonsteroidal anti-inflammatory
drugs), termasuk aspirin.
Bakteri H. pylori adalah sangat umum, menginfeksi lebih dari satu milyar orang-orang diseluruh
dunia. Infeksi biasanya bertahan untuk waktu bertahun-tahun, menjurus pada penyakit ulser
pada 10% sampai 15% dari mereka yang terinfeksi. H. pylori ditemukan pada lebih dari 80% dari
pasien-pasien dengan adanya ulser pada lambung (gastric) dan duodenum (duodenal). Bakteri
Helicobacter pylori adalah bakteri yang mampu bertahan dalam tubuh dengan memanipulasi
sistem sel imun yang penting. Bakteri ini bisa menyebabkan peradangan pada lambung dan
bersifat kronis. Helicobacter pylori akan sangat mudah menginfeksi bila sudah ada luka dalam
saluran pencernaan.
NSAIDs adalah obat-obat untuk arthritis dan kondisi-kondisi peradangan lain dalam tubuh yang
menyakitkan. Aspirin, ibuprofen (Motrin), naproxen (Naprosyn), danetodolac (Lodine) adalah
sedikit dari contoh-contoh dari kelompok obat-obat ini. Prostaglandins adalah senyawa-
senyawa yang adalah penting dalam membantu lapisan-lapisan perut melawan kerusakan asam
yang korosif. NSAIDs menyebabkan terjadinya ulser dengan mengganggu prostaglandins dalam
lambung.
Peptic ulser terjadi karena suatu ketidak seimbangan antara faktor agresif ( pepsin dan asam
lambung) dan mekanisme yang memelihara integritas mucosal (pertahanan dan perbaikan
perbaikan).
Potensi untuk menghasilkan kerusakan mucosal dihubungkan dengan pengeluaran asam
lambung (hidroklorik) dan pepsin. Asam hidroklorida dikeluarkan oleh parietal sel, yang
mengandung reseptor histamine, gastrin, dan acetylcholine. Asam ( seperti halnya infeksi
H.pylori dan penggunaan NSAID ) adalah suatu faktor mandiri yang berperan untuk gangguan
integritas mukosa. Pengeluaran asam yang meningkat diamati pada pasien dengan adanya ulser
pada usus halus dan mungkin suatu konsekwensi infeksi H.pylori.
Mekanisme pertahanan mukosa meliputi mukus dan pengeluaran bikarbonat, epithelial
pertahanan sel intrinsik, dan aliran darah mucosa. Viscous alami dan mendekati pH netral
mucus barrier bicarbonat proteksi perut dari kandungan asam dalam lumen lambung.
Perbaikan mucosal setelah luka dihubungkan dengan epithelial penggantian kerugian sel,
pertumbuhan, dan regenerasi. Pemeliharaan integritas mucosal dan perbaikan adalah mediator
dengan produksi endogin prostaglandins.
Gejala Klinis
Gejala-gejala dari penyakit ulser adalah beragam. Banyak pasien-pasien yang mengalami
indigestion (salah cerna) yang minimal atau tidak ada ketidaknyamanan sama sekali. Beberapa
melaporkan perasaan terbakar pada perut bagian atas atau nyeri lapar satu sampai tiga jam
setelah makan dan ditengah malam. Gejala-gejala nyeri ini seringkali segera dihilangkan dengan
makanan atau antacids. Nyeri dari penyakit ulser berkorelasi buruk dengan kehadiran atau
keparahan dari keaktifan bakteri H.pylori. Beberapa pasien-pasien mempunyai nyeri yang
sangat terasa bahkan setelah ulser disembuhkan sepenuhnya dengan pengobatan. Lain-lain
tidak mengalami nyeri sama sekali, meskipun ulser terbentuk kembali. Ulser ini seringkali
datang dan pergi secara spontan tanpa pernah diketahui oleh individu itu, kecuali komplikasi
serius (seperti perdarahan atau perforasi) terjadi.
Pemeriksaan
Diagnosis peptic ulser dibuat dengan menggunakan barium upper GI x-ray (x-ray barium
pencernaan bagian atas) atau endoskopi bagian atas (EGD-esophagogastroduodenoscopy).
Barium upper GI x-ray adalah mudah dilakukan dan tidak melibatkan risiko atau
ketidaknyamanan. Barium adalah senyawa berkapur yang dimasukan secara oral (mulut).
Barium terlihat pada x- ray, dan memetakan lambung pada film x-ray. Bagaimanapun, barium x-
rays adalah kurang akurat dan mungkin tidak mendeteksi adanya ulser sampai 20% dari waktu
pemeriksaan.
Endoskopi bagian atas adalah lebih akurat, namun melibatkan pemberian obat penenang pada
pasien dan penyisipan dari tabung yang lentur melalui mulut untuk memeriksa lambung,
esophagus (kerongkongan), dan duodenum. Endoskopi bagian atas mempunyai keuntungan
tambahan dari memperoleh kemampuan mengangkat contoh-contoh jaringan yang kecil
(biopsi-biopsi) untuk menguji infeksi H. pylori. Biopsi-biopsi dapat juga diperiksa dibawah
mikoroskop untuk menyampingkan kanker. Sementara hampir semua duodenal ulcers adalah
jinak (tidak berbahaya), gastric ulcers (borok-borok lambung) dapat adakalanya menjadi
bersifat kanker. Oleh karenanya, biopsi-biopsi seringkali dilakukan pada gastric ulcers untuk
menyampingkan kanker.
top related