peran ksp lpmd sumber rejeki dalam upaya...
Post on 27-Sep-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
PERAN KSP LPMD SUMBER REJEKI DALAM UPAYA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PADA SEKTOR
UMKM DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN
KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
NASRUL HAKIM
NIM. 12401173175
Dosen Pembimbing Lapangan
SRI DWI ESTININGRUM, S.E., AK., M.M., C.A
NIP. 197209082007102001
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui
dan disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 7 September 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Peran KSP LPMD Sumber Rejeki Dalam Upaya Pemberdayaan
Masyarakat Desa pada Sektor UMKM di Desa Sidomulyo
Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Sri Dwi Estiningrum, S.E., Ak., M.M., C.A.
NIP. 197209082007102001
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Siswahyudianto, M.M.
NIP. 2015068402
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, atas rahmat dan Rahim-Nya penulis dapat menyelesaikan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) selama kurang lebih 1 bulan yakni mulai tanggal 01
Agustus sampai 31 Agustus 2020 dengan lancar.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah menuju zaman yang
terang berderang yaitu Agama Islam yang kita nanti-nantikan syafaatnya di
yaumul qiyamah nanti.
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu bentuk implementasi
secara sistematis dan sinkron antara program Pendidikan di kampus dengan
program penguasaan keahlian yang melalui kegiatan kerja secara langsung untuk
menjadi tenaga yang profesional.
Melalui lapangan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
3. Bapak M. Aqim Adlan, M.E.I. selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah.
4. Ibu Sri Dwi Estiningrum, SE.Ak.,M.M., C.A. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang telah memberikan bimbingan, arahan kepada mahasiswa
selama menjalani PPL.
5. Bapak Sukatman selaku Ketua KSP LPMD Sumber Rejeki
6. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung penulis.
7. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi bergai pihak yang berkepentingan atas masalah ini. Tidak ada kesempurnaan
kecuali milik Allah SWT. Penulis sadar laporan ini sangat jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis harapkan saran dan kritik yang membangun agar kita bisa
iii
bersama-sama menjadi manusia yang berilmu yang dapat menciptakan karya-
karya yang jauh lebih baik.
Segenap mahasiswa PPL memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak apabila dalam melaksanakan program maupun penyusunan laporan
banyak terdapat kesalah. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah
diberikan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT.
Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggung jawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, 31 Agustus 2020
NASRUL HAKIM
NIM. 12401173175
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................i
KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran...........................................................................................1
B. Tujuan dan Kegunaan ..................................................................................2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...................................................................3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................................4
B. Pelaksanaan Praktik ....................................................................................6
C. Permasalahan di Lapangan ..........................................................................8
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik.........................................8
BAB III PEMBAHASAN
A. Koperasi.....................................................................................................10
B. Pemberdayaan Masyarakat.........................................................................12
C. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)............................................15
D. Analisis Temuan Studi...............................................................................17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................20
B. Saran...........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...…………………………………………………………22
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Berita acara harian individual…………………………………………….23
2. Bukti bimbingan konsultasi dengan DPL………………………………...28
3. Dokumentasi kegiatan PPL………………………………………………30
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Desa Sidomulyo merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten
Pacitan Provinsi Jawa Timur yang merupakan daerah pedesaan. Pada saat ini
daerah pedesaan di identikkan dengan kata ”kemiskinan”, maka seharusnya
daerah pedesaan harus mendapatkan prioritas yang utama bagi Pemerintah
Pusat untuk melakukan pembangunan. Permasalahan-permasalahan yang di
hadapi oleh masyarakat pedesaan umumnya adalah masalah ekonomi,
sehingga permasalahan ekonomi masyarakat akan menghambat kemajauan
bagi suatu daerah. Oleh karena itu perlu adanya pemberdayaan untuk dapat
mengatasi permasalahan ekonomi yang terjadi.
Salah satu pembangunan ekonomi yaitu pembangunan koperasi.
Dimanapun koperasi berada dan beroperasi, maka keberadaan koperasi
tersebut akan menjadikan tumpuan serta harapan dalam upaya peningkatan
kehidupan sosial maupun kehidupan ekonomi masyarakat desa yang berada
di sekitar wilayah kerja dari koperasi . Dengan hadirnya koperasi di harapkan
dapat membantu mengatasi permasalahan-permasalah ekonomi masyarakat
desa dengan menjunjung tinggi rasa kerjasama dan tolong menolong yang di
landasi dengan rasa kekeluargaan.
Salah satu koperasi yang memiliki peranan penting dalam mengatasi
permasalahan ekonomi yang di alami oleh masyarakat Desa Sidomulyo dan
mempunyai tujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat desa
adalah KSP LPMD Sumber Rejeki. KSP LPMD Sumber Rejeki merupakan
salah satu badan usaha yang bekerjasama dengan Pemerintah Desa
Sidomulyo yang bergerak dalam kegiatan simpan pinjam modal usaha untuk
masyarakat Desa Sidomulyo agar masyarakat lebih mandiri dalam
berwirausaha dan untuk menopang perekonomian masyarakat desa.
Sebagian dari masyarakat Desa Sidomulyo khususnya para pelaku
usaha kecil mengalami masalah dengan modal usahanya. Hal ini sesuai
2
dengan pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Sukatman selaku ketua
KSP LPMD Sumber Rejeki yang menyampaikan bahwasanya para peminjam
di koperasi banyak sekali yang berlatar belakang dari pelaku usaha, mereka
membutuhkan dana untuk mengembangkan usahanya. Pemberian pinjaman
yang diberikan kepada masyarakat diharapkan akan membantu para pelaku
usaha sehingga usaha yang dijalani akan semakin berkembang setelah
bergabung menjadi anggota dari KSP Sumber Rejeki.
Sehubungan dengan pentingnya modal bagi para pelaku UMKM, baik
yang baru memulai merintis usaha maupun bagi yang sudah memiliki usaha,
hadirnya KSP LPMD Sumber Rejeki dirasa sangat membantu bagi
masyarakat Desa Sidomulyo.
Berdasarkan uraian diatas, menarik untuk diteliti lebih lanjut mengenai
peran KSP LPMD Sumber Rejeki dan upaya pemberdayaan masyarakat desa
pada sektor UMKM. Karena UMKM memiliki peranan yang cukup besar
terhadap pembangunan ekonomi, maka penulis tertarik untuk menyusun
laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan judul “ Peran KSP
LPMD Sumber Rejeki Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Desa
pada Sektor UMKM di Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung
Kabupaten Pacitan”.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Pelaksanaan
a) Memenuhi tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang 2
tahun 2020
b) Mengetahui seberapa jauh teori yang di dapat di dalam kampus
dengan praktiknya yang ada di lapangan.
c) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat lebih
keadaan langsung yang terjadi di lapangan.
d) Agar mahasiswa khususnya Jurusan Perbankan Syariah dari IAIN
Tulungagung nantinya siap untuk terjun di dunia yang sesungguhnya.
e) Sedangkan tujuan dari laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini
adalah untuk mengetahui bagaimana Peran KSP LPMD Sumber
Rejeki Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Sektor
3
UMKM di Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung Kabupaten
Pacitan.
2. Kegunaan
a. Bagi Mahasiswa
Adapun kegunaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
adalah untuk memperkaya wawasan keilmuan dan pemahaman
dalam rangkan pembentukan keahlian akademik di Lembaga
keuangan Syariah. Pemahaman mengenai penelitian yang dilakukan
mengenai peran dari KSP LPMD Sumber Rejeki dalam upaya
pemberdayaan masyarakat desa pada sektor UMKM.
b. Bagi Fakultas
Berguna sebagai salah satu media penyerapan informasi yang
bermanfaat untuk penyelaran kurikulum dengan perkembangan
kebutuhan di lapangan, dan sebagai media sosialisasi karena
perguruan tinggi memiliki akses yang memadai untuk penyebar
luasan informasi kepada masyarakat.
c. Bagi Lembaga
Dalam dunia praktik, khususnya bagi lembaga terkait, sebagai
bahan pertimbangan dalam melakukan pinjaman kredit khususnya
pembiayaan modal kerja untuk pengembangan usaha yang
dijalankan oleh para pelaku UMKM.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan oleh mahasiswa jurusan
Perbankan Syariah mulai tanggal 01 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 31
Agustus 2020. Tempat pelakasanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini
adalah di KSP LPMD Sumber Rejeki yang berada di Dusun Gayam, Desa
Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Nama Lembaga : KSP LPMD Sumber Rejeki
Alamat Lembaga : Dusun Gayam, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung,
Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Telepon : 082316012985
1. Sejarah KSP LPMD Sumber Rejeki
Awal mula pendirian KSP LPMD Sumber Rejeki berangkat dari
bentuk sebuah Lumbung Pangan Masyarakat Desa (LPMD) yang berdiri
sejak tahun 1999 yang mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp.
3.500.000. Dari dana tersebut dialokasikan untuk pembuatan Lumbung
Pangan Masyarakat Desa Sidomulyo yang di wujudkan dalam bentuk fisik
dan isi. Sesuai dengan saran dari pemberi dana yaitu sebesar Rp.
2.500.000 berupa fisik (bangunan), dan Rp. 1.000.000 untuk isinya
(gabah).
Dari anggaran dana untuk kebutuihan isi sebesar Rp. 1000.000
yang diwujudkan dengan bentuk gabah sebanyak 9 Kuintal. Jumlah ini
dirasa kurang mencukupi untuk menopang kebutuhan pangan masyarakat
desa sidomulyo, maka diputuskanlah oleh para pengurus untuk melakukan
penarikan gabah dari masyarakat desa yaitu sebesar 1 kg per-KK, sehingga
jumlah keseluruhan dari isi Lumbung Pangan sebanyak 1,8 Ton gabah.
Setelah gabah disimpan selama 8 bulan ternyata mengalami
kerusakan, maka melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT) diputuskanlah
untuk mengalihfungsikan Lumbung Pangan Masyarakat Desa menjadi
sebuah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan di dukung sepenuhnya oleh
Pemerintah Desa Sidomulyo. Alasan yang mendasari pengalihan Lumbung
Pangan Masyarakat Desa menjadi Koperasi Simpan Pinjam adalah yang
pertama tidak aman, dan yang kedua tidak berjalan. Modal awal pendirian
dari KSP LPMD Sumber Rejeki diperoleh dari hasil penjualan gabah
5
sebanyak 1,8 Ton yang menghasilkan dana sebesar Rp. 1.360.000. Namun
selama 3 tahun berjalan KSP LPMD belum mengalami perkembangan
yang signifikan, sehingga mengakibatkan para karyawan tidak
memperoleh gaji sepeserpun.
Pada tahun 2011 KSP LPMD Sumber Rejeki baru mengalami
perkembangan. Hal ini dikuatkan dengan adanya bantuan dana ADD
(Anggaran Dana Desa) yang di dapatkan oleh KSP LPMD Sumber Rejeki
secara berkala, yakni yang pertama sebesar Rp. 2.500.000, kedua sebesar
Rp. 2.500.000, ketiga sebesar Rp. 2.300.000, keempat sebesar Rp.
2.500.000, dan yang kelima sebesar Rp. 2.000.000. Selain dari dana ADD,
KSP LPMD Sumber Rejeki juga memperoleh bantuan dana Hibah Labsite
sebesar Rp. 7.000.000. Sehingga dari tambahan dana yang diperoleh, KSP
LPMD Sumber Rejeki dapat terus berkembang hingga saat ini.1
2. Visi KSP LPMD Sumber Rejeki
Menjadi lembaga yang mampu memberikan kesejahteraan bagi
masyarakat Desa Sidomulyo.
3. Misi KSP LPMD Sumber Rejeki
a. Menopang kebutuhan masyarakat desa.
b. Memunculkan rasa inisiatif masa depan dari masyarakat desa.
4. Letak Geografis Dan Kondisi Fisik KSP LPMD Sumber Rejeki
a. Letak Geografis
KSP LPMD Sumber Rejeki dilihat dari letak geografisnya memiliki
lokasi yang cukup strategis karena dekat dengan kantor desa, pasar,
dan pemukiman warga sehingga akan mudah terjangkau oleh anggota
koperasi maupun masyarakat luas. Lokasi KSP LPMD Sumber Rejeki
berbatasan dengan:
1) Sebelah Timur : TK Pertiwi
2) Sebelah Barat : Puskesmas
3) Sebelah Selatan : Kantor desa dan pasar
4) Sebelah Utara : SDN 1 Sidomulyo
b. Kondisi Fisik
1 Wawancara dengan Bapak Boradi selaku pengurus pertama KSP LPMD Sumber Rejeki
Desa Sidomulyo, Pacitan, pada hari Selasa, 18 Agustus 2020 pukul 16.00 WIB.
6
1) Bangunan kantor berbentuk seperti pada umumnya. Bangunan ini
memiliki satu ruangan yang digunakan sebagai ruang pelayanan
anggota koperasi.
2) Didalam ruangan terdapat 2 buah meja karyawan.
3) Didalam ruangan terdapat 8 buah kursi. 4 kursi untuk karyawan
dan 4 kursi untuk anggota koperasi.
5. Struktur Organisasi KSP LPMD Sumber Rejeki
B. Pelaksanaan Praktik di KSP LPMD Sumber Rejeki
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai pada tanggal 1
Agustus 2020 sampai tanggal 31 Agustus 2020. Tetapi dikarenakan adanya
wabah covid-19 maka penulis hanya melakukan kunjungan ke KSP LPMD
Sumber Rejeki selama beberapa kali saja yaitu satu kali ke Kantor, dan empat
RAT
(Rapat Anggota Tahunan)
Bendahara
(Eri Widodo)
Sekretaris
(Sumari)
Pelindung
(Kepala Desa)
Pengawas
(Tuwari)
Ketua
(Sukatman)
Wakil Ketua
(Jumangin)
7
kali ke rumah pengurus. Penulis juga melakukan pendekatan dengan
melakukan wawancara dengan para anggota koperasi baik wawancara secara
langsung maupun wawancara online via whatsapp. Jam operasional KSP
LPMD Sumber Rejeki hanya satu hari dalam satu bulan yaitu setiap tanggal
15 dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00. Akan tetapi apabila pada
tanggal 15 bukan hari pasar (pahing, kliwon) maka kegiatan operasional dari
KSP LPMD Sumber Rejeki diundur ke tanggal berikutnya sampai pada hari
pasar yakni pada hari jawa pahing dan kliwon. Hal ini dikarenakan mayoritas
dari anggota KSP LPMD Sumber Rejeki merupakan para pelaku usaha, yang
mana pada hari tersebut para anggota KSP LPMD Sumber Rejeki biasanya
pergi kepasar untuk melakukan kegiatan perdagangan di pasar. Sehingga hal
ini akan mempermudah serta memperlancar kegiatan pembayaran angsuran
dari para anggota KSP LPMD Sumber Rejeki mengingat para anggota KSP
LPMD Sumber Rejeki mayoritas adalah para pelaku usaha.
Selama masa kunjungan pabrik ada beberapa kegiatan operasional yang
di amati oleh penulis, antara lain:
1. Produk KSP LPMD Sumber Rejeki
Produk dari KSP LPMD Sumber Rejeki hanya berfokus pada
kegiatan Simpan Pinjam. Hal ini dikarenakan katerbatasan dana yang
dimiliki oleh pihak Koperasi sehingga dirasa belum mampu untuk
menciptakan produk-produk baru.
2. Pemasaran Produk
Mengenai proses pemasaran produk, dulunya sudah ada bagian
marketing untuk memasarkan produk dari KSP LPMD Sumber Rejeki
akan tetapi pada saat ini sudah tidak berjalan lagi sehingga pemasaran dari
produk KSP LPMD Sumber Rejeki melalui promosi secara langsung oleh
para pengurus koperasi dan promosi dari para anggota dari KSP LPMD
Sumber Rejeki.
3. Kegiatan Pelayanan
Kegiatan pelayanan di KSP LPMD Sumber Rejeki di lakukan di
kantor koperasi setiap tanggal 15. Kegiatan pelayanan seluruhnya
dilakukan di kantor dengan jumlah pegawai sebanyak 4 orang yakni
8
Bapak Sukatman, Bapak Sumari, Bapak Jumangin, dan Bapak Eri
Widodo. Kegiatan pembayaran angsuran dilakukan oleh anggota koperasi
dengan menunjukkan surat tagihan setiap bulannya yang sudah di
tetapkan oleh pihak koperasi sesuai dengan besaran nominal pinjaman
yang di ajukan.
C. Permasalahan di Lapangan
Permasalahan yang ditemukan dan dihadapi selama kegiatan Praktik
Pekerjaan Lapangan (PPL) berlangsung, khususnya dalam kegiatan di
lapangan maupun dalam pelaksanaan operasionalnya, sebuah lembaga
keuangan tentunya menemui suatu permasalahan. Permasalahan tersebut
muncul dari berbagai hal yang disebabkan oleh berbagai faktor. KSP LPMD
Sumber Rejeki merupakan sebuah lembaga keuangan dalam basis Koperasi
yang bergerak dalam kegiatan simpan pinjam.
Ada beberapa permasalahan yang terjadi di lapangan yaitu
permasalahan yang terjadi di lembaga dan permasalahan yang terjadi di
kalangan masyarakat desa khususnya para pelaku usaha. Permasalahan yang
terjadi di lembaga adalah persoalan kredit macet. Persoalan kredit macet saat
ini seringkali terjadi dan membuat laju operasional dari KSP LPMD Sumber
Rejeki terhambat. Permasalahan berikutnya yaitu permasalahan yang terjadi
di kalangan masyarakat desa khususnya para pelaku usaha salah satunya
terkait dengan kondisi perekonomian masyarakat desa yang masih terbilang
rendah, sehingga menjadikan UMKM di Desa Sidomulyo sulit untuk
mengalami perkembangan dikarenakan keterbatasan modal usaha yang
dimiliki dan masih kurangnya inisiatif masyarakat untuk berwirausaha
memperkuat sektor UMKM di Desa Sidomulyo.
Atas dasar permasalahan dan tantangan tersebut, penulis tertarik untuk
membahas mengenai peran KSP LPMD Sumber Rejeki dalam upaya
pemberdayaan masyarakat desa pada sektor UMKM di Desa Sidomulyo
Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Praktik
Dalam proses penyusunan laporan ini, pihak KSP LPMD Sumber
Rejeki sangat membantu dan menanggapi dengan baik ketika saya melakukan
9
wawancara ataupun pada saat melakukan kunjungan ke kantor KSP LPMD
Sumber Rejeki.
Ketua KSP LPMD Sumber Rejeki menyampaikan bahwasanya
kegiatan operasional koperasi akan berjalan dengan lancar apabila adanya
kerjasama yang baik antara pengurus dengan anggota koperasi. Kerjasama
tersebut erat kaitannya dengan kegiatan pengembalian pinjaman yang
dilakukan oleh para anggota koperasi, dimana pihak koperasi akan
memberikan pelayanan dengan sebaik mungkin apabila anggota koperasi
melakukan angsuran dengan lancar. Faktanya pada saat ini dari anggota
koperasi sering kali mengalami kredit macet yang menyebabkan kegiatan
operasional dari KSP LPMD Sumber Rejeki menjadi terhambat. Dengan
adanya persoalan kredit macet, pihak koperasi belum berani untuk mengambil
langkah yang lebih jauh melaikan pihak koperasi melalui pengurusnya
memberikan surat tagihan yang disampaikan kepada anggota untuk setiap
bulannya. Pihak koperasi mengedepankan rasa kekeluargaan dan hanya
mengambil perasaan dari anggota untuk dapat tertib dalam menjalankan
kewajibannya kepada pihak koperasi. Pihak koperasi menyadari bahwa
kondisi perekonomian dari masyarakat desa masih terbilang rendah, oleh
karena itu KSP LPMD Sumber Rejeki bersedia membantu permasalahan
yang di hadapi oleh masyarakat desa terkhusus bagi para pelaku usaha yaitu
dengan memberikan pinjaman modal usaha agar usaha yang dijalankan
semakin berkembang dan nantinya akan dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat desa.2
2 Wawancara dengan Bapak Sukatman selaku Ketua KSP LPMD Sumber Rejeki Desa
Sidomulyo, Pacitan, pada hari Sabtu, 08 Agustus 2020 pukul 13.00 WIB.
10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Koperasi mengandung makna “kerja sama”. Koperasi
(cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya “kerja sama“.
Ada juga yang mengartikan koperasi dalam makna lain. Enriques
memberikan pengertian koperasi yaitu menolong satu sama lain (to help
one another) atau saling bergandengan tangan (hand in hand).3
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 pengertian koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan atas asas
kekeluargaan.4
Moh. Hatta yang diberi gelar sebagai “Bapak Koperasi Indonesia”
memberikan definisi koperasi lebih sederhana namun jelas, padat, dan
didalamnya terkandung suatu visi dan misi. Beliau mengatakan:
“Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong
tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’.”5
2. Asas dan Landasan Koperasi
Koperasi merupakan usaha bersama maka harus ada pondasi yang
kuat yang dapat menjadi tumpuan dalam pelaksanaannya. Hal ini terdapat
3 Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi: Teori dan Praktik, (Jakarta: Erlangga,
2001), hlm. 13 4 Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 5 Juliana Lumbantobing, dkk, Ekonomi Koperasi, (Medan: Universitas HKBP Nommensen
Faku;tas Ekonomi, 2002), hlm. 4
11
dalam UU No. 25/1992 Pasal 2 adalah berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan.6
3. Prinsip- Prinsip Koperasi
Prinsip- prinsip koperasi pada Undang- Undang No. 25 Tahun 1992 yang
meliputi:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
d. Kemandirian; serta ditambah prinsip pendidikan perkoperasian; dan
kerjasama antar koperasi.7
4. Peranan Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha dalam rangka membangun
ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Oleh karenanya, kehadiran
koperasi dilingkungan masyarakat mengandung peranan ganda, seperti:
a. Koperasi sebagai lembaga ekonomi, maksutnya berupaya memenuhi
kebutuhan dan kepentingan kelompok masyarakat yang menjadi
anggotanya.
b. Koperasi sebagai sarana pendidikan, maksutnya sebagai upaya turut
mengubah sistim nilai yang ada dalam masyarakat kepada suatu
kebersamaan. Yang artinya koperasi tidak menitik beratkan kepada
individualism ataupun komunalisme saja tetapi pada keseimbangan,
keserasian, dan keselarasan antar individu dalam masyarakat.
c. Koperasi sebagai sarana pendemokrasian masyarakat, dimaksudkan
sebagai suatu upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah yang
ada untuk kepentingan masyarakat dan anggota, keadilan social dan
pemerataan.
d. Koperasi sebagai pengimbang (conterveiling power) artinya, sebagai
suatu pengimbang badan usaha non koperasi.8
6 Firman Arief Pratditya, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Koperasi, (Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2016), hlm. 20 7Aji Basuki Rohmat, Analisis Pnerapan Prinsip- Prinsip Koperasi dalam Undang- Undang
Koperasi, (Jurnal Pembaharuan Hukum Volume II No. 1, 2015), hlm. 143 8 Fifi Hasmawati, Manajemen Koperasi, (Medan: Duta Azhar, 2013), hlm. 15-17
12
B. Pemberdayaan Mayarakat
1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang mengandung
arti “kekuatan”, dan merupakan terjemahan dari istilah dalam bahasa
Inggris “empowerment”, sehingga dapat dijabarkan bahwa pemberdayaan
mengandung arti memberikan daya atau kekuatan kepada kelompok yang
lemah yang belum mempunyai daya/kekuatan untuk hidup mandiri,
terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok/kebutuhan dasar hidupnya
sehari-hari seperti makan, pakaian/sandang, rumah/papan, pendidikan,
kesehatan. Memberikan kekuatan atau power kepada orang yang kurang
mampu atau miskin atau powerless memang merupakan tanggungjawab
pemerintah,namun seharusnya mendapat dukungan penuh dari berbagai
pihak, terutama masyarakat itu sendiri yang menjadi kelompok sasaran
yaitu dengan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan setiap
program/kegiatan pemberdayaan.
Pemberdayaan masyarakat, dapat didefinisikan sebagai suatu
tindakan social dimana penduduk sebuah komunitas mengorganisasikan
diri dalam membuat perencanaan dan tindakan kolektif, untuk
memecahkan masalah social atau memenuhi kebutuhan sosial sesuai
dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.
Menurut Suharto (2010: 58), pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga
mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam:
1) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom), dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat,
tetapi juga bebas dari kelaparaan, kebodohan, dan kesakitan.
2) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan
masyarakat dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh
barang-barang dan jasa yang dibutuhkan dan berkualitas.
3) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan
yang mempengaruhi mereka.
2. Tujuan dan Fungsi Pemberdayaan Masyarakat
13
Sebagai suatu kegiatan yuang berproses, maka seharusnya
progam/kegiatan pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat mengangkat
kehidupan masyarakat sebagai kelompok sasaran menjadi lebih sejahtera,
berdaya atau mempunyai kekuatan dalam memenuhi kebutuhan hidup
yang utama, dan pada akhirnya akan menciptakan kemandirian dalam
masyarakat.Tentunya kemandirian yang dimaksud tidak hanya dari aspek
ekonomi saja, tetapi juga secara sosial, budaya, hak bersuara/berpendapat,
bahkan sampai pada kemandirian masyarakat dalam menentuan hak-hak
politiknya. Masyarakat sudah dapat memahami dan menentukan sendiri
hak politiknya dalam memilih calon pemimpin (level daerah dan nasional)
yang terbaik, maupun dalam memilih calon anggota legislatif sebagai
wakil rakyat. Masyarakat tidak lagi merasa takut karena adanya tekanan
dari pihak-pihak tertentu dalam menetukan pilihan, maupun karena adanya
iming-iming/janji-janji yang hanya bersifat lip service atau sekedar
retorika, atau menentukan pilihan karena adanya sogokan dalam bentuk
apapun (sembako, uang, sandang dll). Pada akhirnya tujuan akhir yang
diharapkan dari suatu program/kegiatan pemberdayaan adalah terciptanya
kemandirian masyarakat dalam menentukan pilihan yang terbaik bagi
mereka.
Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekua-saan
masyarakat, khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan,
baik karena kondisi internal (persepsi mereka sendiri), maupun karena
kondisi eksternal (ditindas oleh struktur sosial yang tidak berlaku adil).
Untuk melengkapi pemahaman tentang pemberdayaan perlu diketahui
tentang konsep kelompok lemah dan penyebab ketidakberdayaan yang
mereka alami.
Beberapa kelompok yang dapat dikategorikan sebagai kelompok
lemah atau tidak berdaya, seperti kelompok :
1) Lemah secara struktural, yaitu lemah secara kelas (masyarakat yang
kelas sosial ekonominya rendah), gender maupun etnis (kelompok
minoritas), yang mendapatkan perlakuan kurang/tidak adil dan
diskriminasi.
14
2) Lemah secara khusus, yaitu seperti manula, anak-anak, remaja,
penyandang cacat, gay-lesbian, masyarakat terasing.
3) Lemah secara personal, yaitu orang-orang yang mengalami masalah
pribadi atau keluarga.9
3. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
Mathews menyatakan bahwa prinsip adalah suatu pernyataan
tentang kebijakan yang dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan
dan melaksanakan kegiatan secara konsisten. Oleh karena itu, prinsip akan
berlaku umum, dapat diterima secara umum, dan telah diyakini
kebenarannya dari berbagai pengamatan dalam kondisi yang beragam.
Dengan demikian “prinsip” dapat dijadikan sebagai suatu landasan pokok
yang benar, bagi pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Bertolak
dari pemahaman pemberdayaan sebagai salah satu sistem pendidikan,
maka pemberdayaan memiliki prinsip-prinsip:
1) Mengerjakan. Artinya, kegiatan pemberdayaan harus sebanyak
mungkin melibatkan masyarakat untuk mengerjakan/menerapkan
sesuatu. Karena melalui "mengerjakan" mereka akan mengalami
proses belajar (baik dengan menggunakan pikiran, perasaan, dan
keterampilannya) yang akan terus diingat untuk jangka waktu yang
lebih lama;
2) Akibat. Artinya, kegiatan pemberdayaan harus memberikan akibat
atau pengaruh yang baik atau bermanfaat; karena, perasaan
senang/puas atau tidak-senang/kecewa akan mempengaruhi
semangatnya untuk mengikuti kegiatan belajar/ pemberdayaan di
masa-masa mendatang;
3) Asosiasi. Artinya, setiap kegiatan pemberdayaan harus dikaitkan
dengan kegiatan lainnya, sebab, setiap orang cenderung untuk
mengaitkan/ menghubungkan kegiatannya dengan kegiatan/ peristiwa
yang lainnya. Misalnya, dengan melihat cangkul orang diingatkan
kepada pemberdayaan tentang persiapan lahan yang baik; melihat
9 Hendrawati Hamid, Manajemen Pemberdayaan Masyarakat, (Makasar: De La Macca,
2018), hlm. 9-12
15
tanaman yang kerdil/subur, akan mengingatkannya kepada usaha-
usaha pemupukan, dll.10
C. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
1. Pengertian UMKM
Menurut UU No. 20 Tahun 2008 Pasal 3 tentang Usaha Mikro
Kecil dan Menengah, maka yang dimaksud dengan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah yaitu:
a. Usaha Mikro adalah Usaha produktif milik orang perorangan dan atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagianbaik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-
Undang.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang.11
Berdasarkan definisi diaatas UMKM dapat diartikan sebagai suatu
bentuk usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang perseorangan
10 Sri Handini, dkk, Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pengembangan UMKM di
Wilayah Pesisir, (Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2019), hlm. 43 11 Ferry Duwi dan Luluk Fauziah, Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM)
dalam Penanggulangan Kemiskinan, (Program Studi Administrasi Negara Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo: JKMP (ISSN. 2338-445X), Vol. 2, No. 2, 2014), hlm. 168
16
atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah.12
` 2. Kriteria UMKM
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UMKM
memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik`orang perorangan atau
badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria yakni:
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000
(tiga ratus juta rupiah).
b. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria yakni:
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau;
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
c. Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
12Feni Dwi Anggraeni, dkk, “Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Melalui Fasilitasi Pihak Eksternal dan Potensi Internal”, (Universitas Brawijaya Malang: Jurnal
Administrasi Publik. Vol. 1 No. 6), hlm. 1288
17
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi
kriteria:
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta`rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).13
3. Tujuan Pemberdayaan UMKM
Pada Bab II pasal 5 No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM). Tujuan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah:
1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,
berkembang, dan berkeadilan.
2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
3. Meningkatkan peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam
pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan
pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan pengentasan rakyat dari
kemiskian.14
D. Analisis Temuan Studi
Dari hasil analisis penulis, ditemukan bahwa:
Pada KSP LPMD Sumber Rejeki melayani kegiatan simpan pinjam,
dimana seluruh masyarakat Desa Sidomulyo diberikan fasilitas dalam bentuk
pinjaman yang mana masyarakat dapat mengajukan pinjaman kepada KSP
LPMD Sumber Rejeki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pinjaman
diberikan kepada masyarakat dengan tanpa adanya jaminan apapun,
13 Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting,
(Jakarta: LP3ES, 2012), hlm. 12 14 Ferry Duwi dan Luluk Fauziah, Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM)
dalam Penanggulangan Kemiskinan, hlm. 169
18
melainkan hanya memberikan identitas diri seperti KTP maupun yang
lainnya.
KSP LPMD Sumber Rejeki menjunjung tinggi rasa kekeluargaan antara
pengurus dengan para anggota. Hal ini telah sesuai dengan teori yang
tertuang dalam UU No. 25/ 1992 Pasal 2 berkenaan dengan asas dan landasan
koperasi yang mana dalam koperasi harus berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas asas kekeluargaan.
KSP LPMD Sumber Rejeki telah berperan aktif dalam upaya
pemberdayaan masyarakat desa khususnya para pelaku usaha, dimana banyak
sekali dari masyarakat Desa Sidomulyo yang bekerja pada sektor UMKM.
Mayoritas para pelaku usaha yang ada di Desa Sidomulyo mengalami
permasalahan pada modal usaha. Oleh sebab itu, untuk mengatasi masalah
permodalan ini, para pelaku UMKM di Desa Sidomulyo menggunakan jasa
KSP LPMD Sumber Rejeki untuk memenuhi kebutuhan dana modal yang
dibutuhkan. Dengan adanya bantuan modal usaha yang di berikan oleh KSP
LPMD Sumber Rejeki para pelaku usaha merasa sangat terbantu dan
memberikan perubahan yang signifikan dari perkembangan usaha yang
dijalankan. Hal tersebut sesuai dengan teori yang disampaikan oleh
Hendrawati Hamid dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemberdayaan
Masyarakat, yang mengatakan bahwa: “Pemberdayaan masyarakat dapat
didefinisikan sebagai suatu tindakan sosial dimana penduduk sebuah
komunitas mengorganisasikan diri dalam membuat perencanaan dan
tindakan kolektif, untuk memecahkan masalah sosial atau memenuhi
kebutuhan sosial sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang
dimiliki.”
Alasan masyarakat desa memilih bergabung menjadi anggota KSP
LPMD Sumber Rejeki adalah karena KSP LPMD Sumber Rejeki dipercaya
memiliki sumber daya yang dapat mereka manfaatkan untuk pengembangan
usaha dan bila dibandingkan dengan meminjam dana melalui bank, melalui
koperasi ini dirasa lebih mudah, selain tidak ada syarat untuk menjadi
anggota koperasi, meminjam dana di KSP LPMD Sumber Rejeki tidak
menggunakan jaminan apapun. Dengan jumlah pinjaman yang diberikan,
19
tidak menutup kemungkinan dapat memberikan bantuan modal usaha untuk
para pelaku UMKM sehingga ini merupakan suatu langkah dukungan KSP
LPMD Sumber Rejeki pada upaya pemberdayaan masyarakat desa. Seperti
diketahui bahwasanya saat ini UMKM memiliki peranan penting dalam
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan atas
asas kekeluargaan.
KSP LPMD Sumber Rejeki telah berperan aktif dalam upaya
pemberdayaan masyarakat desa khususnya para pelaku UMK M, dibuktikan
dengan adanya bantuan pinjaman modal usaha yang di berikan oleh KSP
LPMD Sumber Rejeki kepada para pelaku UMKM memberikan
perkembangan usaha yang dijalankan sehingga dapat menjadikan kondisi
perekonomiannya menjadi lebih baik.
B. Saran
Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap siapapun, khususnya lembaga
KSP LPMD Sumber Rejeki dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Tulungagung. Dengan segala kerendahan hati penulis, demikian
kemajuan dan keberhasilan KSP LPMD Sumber Rejeki dan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam untuk
meningkatkan kualitasnya, maka penulis menyampaikan saran:
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola praktik,
diharapkan selalu menjaga hubungan baik dengan instansi/lembaga
tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) umumnya, dan KSP LPMD
Sumber Rejeki khususnya. Sehingga dapat terjalin kerjasama yang
berkelanjutan, memberikan pengarahan yang lebih jelas dan terstruktur
kepada mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dan berkenan
untuk menerima mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
selanjutnya.
21
2. Untuk KSP LPMD Sumber Rejeki
Saran untuk Instansi tempat PPL demi kemajuan Instansi antara lain;
a. Lebih meningkatkan sosialisasi terkait KSP LPMD Sumber
Rejeki kepada masyarakat.
b. Perlu adanya pengembangan produk yang mengarah kepada para
pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Mengingat
salah satu potensi yang ada di Desa Sidomulyo ialah pada unit
usaha perdagangan atau UMKM.
c. Diadakan pengawasan kinerja para karyawannya guna
mengontrol, mengefesien dan mengefektifkan operasional
koperasi.
d. Menambah atau mengganti fasilitas kantor yang sudah tidak
layak sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan
lancar.
3. Untuk Mahasiswa Sebagai Peserta Praktik Pengalaman Lapangan
a. Harus sungguh-sungguh dalam melaksanakan PPL.
b. Harus memanfaatkan waktu PPL dengan sebaik mungkin.
c. Lebih aktif dalam kegiatan PPL.
22
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Feni Dwi dkk. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) Melalui Fasilitasi Pihak Eksternal dan Potensi Internal.
Universitas Brawijaya Malang: Jurnal Administrasi Publik. Vol. 1 No. 6
Duwi, Ferry dan Luluk Fauziah. 2014. Pemberdayaan Usaha Kecil dan
Menengah (UMKM) dalam Penanggulangan Kemiskinan. Program Studi
Administrasi Negara Universitas Muhammadiyah Sidoarjo: JKMP (ISSN.
2338-445X), Vol. 2, No. 2
Handini, Sri dkk. 2019. Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pengembangan
UMKM di Wilayah Pesisir. Surabaya: Scopindo Media Pustaka
Hamid, Hendrawati. 2018. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat. Makasar: De
La Macca
Hasmawati, Fifi. 2018. Manajemen Koperasi. Medan: Duta Azhar
Lumbantobing, Juliana dkk. 2002. Ekonomi Koperasi. Medan: Universitas HKBP
Nommensen Fakultas Ekonomi
Pratditya, Firman Arief. 2016. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Koperasi.
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Rohmat, Aji Basuki. 2015. Analisis Penerapan Prinsip- Prinsip Koperasi dalam
Undang- Undang Koperasi. Jurnal Pembaharuan Hukum Volume II No. 1
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta:
Erlangga
Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu
Penting. Jakarta: LP3ES
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992
Wawancara dengan Bapak Boradi selaku pengurus pertama KSP LPMD Sumber
Rejeki Desa Sidomulyo, Pacitan, pada hari Selasa, 18 Agustus 2020 pukul
16.00 WIB.
Wawancara dengan Bapak Sukatman selaku Ketua KSP LPMD Sumber Rejeki
Desa Sidomulyo, Pacitan, pada hari Sabtu, 08 Agustus 2020 pukul 13.00
WIB.
23
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1
BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG II
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada tanggal 01 sampai 31 Agustus 2020, bertempat di Lembaga KSP
LPMD Sumber Rejeki, telah dilaksanakan PPL Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung II Tahun 2020 oleh
mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:
Nama : Nasrul Hakim
NIM : 12401173175
Jurusan : Perbankan Syariah
No Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1. Sabtu, 01-08-2020 18.20 Menyusun jadwal kunjung dan membuat
sejumlah pertanyaan kepada ketua lembaga
di rumah.
2. Minggu, 02-08-
2020
23. 00 Mengerjakan tugas resuman Webinar PPL
Gelombang 2 via zoom dan membuat berita
acara harian PPL Gelombang 2
3. Senin, 03-08-2020 13. 30 Datang kerumah ketua lembaga untuk
memberikan konfirmasi bahwasanya PPL
sudah di mulai serta melakukan wawancara
dengan ketua lembaga yaitu bapak
Sukatman.
4. Selasa, 04-08-2020 18.00 Mencatat ulang hasil temuan dan
mengevaluasi kekurangan informasi yang
di peroleh dari bapak Sukatman.
24
5. Rabu, 05-08-2020 10.00 Survey ke salah satu tempat usaha anggota
KSP LPMD Sumber Rejeki.
6. Kamis, 06-08-
2020
16.00 Mempelajari permasalahan yang ada untuk
membuat gambaran judul yang akan di
ajukan kepada DPL
7. Jumat, 07-08-2020 19.15 Konsultasi dengan DPL via whatsapp
mengenai judul yang akan di ajukan sesuai
dengan hasil pengamatan serta penggalian
informasi dari pihak terkait.
8. Sabtu, 08-08-2020 13.00 Wawancara dengan Bapak Sukatman untuk
menggali informasi lebih dalam terkait
dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh
KSP LPMD Sumber Rejeki dalam
memberdayakan masyarakat desa
khususnya dalam bidang UMKM.
9. Minggu, 09-08-
2020
18.30 Membuat draft laporan untuk dikumpulkan
kepada DPL.
10. Senin, 10-08-2020 18.00 Menyelesaikan tugas membuat draft
laporan untuk di kumpulkan kepada DPL.
11. Selasa, 11-08-2020 18.31 Wawancara online via whatsapp dengan
salah satu anggota KSP LPMD Sumber
Rejeki.
12. Rabu, 12-08-2020 16.00 Mencari data nama-nama anggota KSP
LPMD Sumber Rejeki yang melakukan
peminjaman kepada koperasi.
13. Kamis, 13-08-
2020
13.30 Melakukan kegiatan pengecekan data
besaran nominal pinjaman yang
dikeluarkan oleh KSP LPMD Sumber
Rejeki kepada anggotanya di salah satu
kediaman dari karyawan koperasi yaitu
Bapak Eri Widodo.
14.
Jumat, 14-08-2020 10.00 Melakukan kegiatan dirumah dengan
mencari referensi dan informasi dari jurnal
terkait dengan judul yang akan di bahas.
15. Sabtu, 15-08-2020 16.00 Membuat pertanyaan wawancara dengan
salah satu pendiri sekaligus pengurus
25
pertama dari KSP LPMD Sumber Rejeki.
16. Minggu,16-08-
2020
13.00 Melakukan wawancara dengan Bapak
Boradi selaku pengurus pertama dari KSP
LPMD Sumber Rejeki mengenai sejarah
berdirinya Koperasi dan sumber dana yang
diperoleh.
17. Senin, 17-08-2020 09.00 Melakukan observasi di lembaga KSP
LPMD Sumber Rejeki untuk mengetahui
kegiatan yang dilakukan oleh koperasi
dalam melakukan transaksi pembayaran
angsuran oleh nasabah sekaligus mencari
data struktur organisasi dari lembaga KSP
LPMD Sumber Rejeki.
18. Selasa, 18-08-2020 16.00 Melakukan analisis hasil wawancara
dengan Bapak Boradi selaku pengurus
pertama dari KSP LPMD Sumber Rejeki.
Dari wawancara tersebut dapat diketahui
bahwasanya dahulu KSP LPMD Sumber
Rejeki merupakan Lumbung Pangan
Masyarakat Desa yang menyimpan pangan
berupa gabah sebanyak 1,8 Ton gabah.
Setelah disimpan selama kurang lebih 8
bulan ternyata mengalami kerusakan dan
akhirnya diputuskanlah oleh para pengurus
untuk mengambil alih atau bertransformasi
dari Lumbung Pangan menjadi Koperasi
dan di dukung sepenuhnya oleh Pemerintah
Desa Sidomulyo. Sumber modal diperoleh
dari dana ADD dan bantuan hibah Labsite.
19. Rabu, 19-08-2020 15.00 Melakukan analisis hasil pengamatan serta
penggalian informasi mengenai struktur
kelembagaan dari KSP LPMD Sumber
Rejeki. Dari hasil wawancara tersebut dapat
diketahui bahwasanya pada KSP LPMD
Sumber Rejeki setiap 2 tahun sekali ada
pergantian kepengurusan dengan
dilaksanakannya RAT (Rapat Anggota
Tahunan) dengan jumlah pengurus tidak
lebih dari 5 orang.
26
20. Kamis, 20-08-
2020
13.00 Melakukan kegiatan di rumah dengan
mencari teori pemberdayaan sesuai dengan
judul yang akan diteliti.
21. Jumat, 21-08-2020 10.00 Melakukan kegiatan dirumah dengan
membuat laporan ppl (cover, halaman
pengesahan, dll).
22. Sabtu, 22-08-2020 13.00 Mengevaluasi dan melengkapi pertanyaan
yang di tujukan kepada anggota KSP
LPMD Sumber Rejeki yang menggunakan
dana pinjaman dari koperasi untuk modal
usaha.
23. Minggu, 23-08-
2020
12.30 Melakukan wawancara dengan Bapak Wiji
Supriadi selaku anggota KSP LPMD
Sumber Rejeki dan pelaku usaha
perdagangan ikan laut. Wawancara
dilakukan di rumah beliau dengan topik
pembahasan mengenai dana pinjaman
modal usaha yang di peroleh dari KSP
LPMD Sumber Rejeki.
24. Senin, 24-08-2020 09.00 Menyicil mengerjakan laporan akhir PPL
Gelombang 2 BAB 1.
25. Selasa, 25-08-2020 10.00 Melakukan kegiatan dirumah dengan
melanjutkan mengerjakan laporan akhir
PPL Gelombang 2 BAB 2.
26. Rabu, 26-08-2020 10.00 Melakukan kegiatan dirumah dengan
melanjutkan mengerjakan laporan akhir
PPL Gelombang 2 BAB 2.
27. Kamis, 27-08-
2020
13.00 Melakukan kegiatan dirumah dengan
menganalisis hasil wawancara dengan
Bapak Wiji Supriadi. Dari hasil wawancara
tersebut dapat diketahui bahwasanya KSP
LPMD Sumber Rejeki memberikan
pengaruh yang cukup besar dalam
perkembangan usaha yang di jalankan oleh
beliau.
28. Jumat, 28-08-2020 14.00 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan
DPL via zoom berkaitan dengan pengerjaan
laporan akhir PPL Gelombang 2 serta
27
kendala-kendala yang dihadapi oleh
mahasiswa ketika berada di lapangan.
29. Sabtu, 29-08-2020 10.30 Melakukan kegiatan dirumah dengan
mengerjakan laporan akhir PPL Gelombang
2 BAB 3.
30. Minggu, 30-08-
2020
13.00 Melakukan kegiatan dirumah dengan
melanjutkan mengerjakan laporan akhir
PPL Gelombang 2 BAB 3.
31. Senin, 31-08-2020 09.30 Berpamitan dengan ketua lembaga dengan
maksud untuk mengakhiri kegiatan PPL
Gelombang 2.
28
Lampiran 2
BUKTI KONSULTASI DPL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG II
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Nasrul Hakim
NIM : 12401173175
Jurusan : Perbankan Syariah
DPL : Sri Dwi Estiningrum, SE.Ak.,M.M., C.A.
Tempat PPL : KSP LPMD Sumber Rejeki
Judul Laporan : Peran KSP LPMD Sumber Rejeki Dalam Upaya Pemberdayaan
Masyarakat Desa pada Sektor UMKM di Desa Sidomulyo
Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
No Tanggal Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. 30-07-2020 Pengarahan pelaksanaan
PPL
Tata cara PPL virtual
dengan menjaga etika
dan citra almamater
2. 03-08-2020 Kosultasi judul Judul lebih
mendekatkan dengan
permasalahan
dilapangan dan sesuai
jurusan
3. 05-08-2020 Judul Judul disetujui
4. 10-8-2020 Laporan harian - Kerjakan setiap
tugas segera
29
- Tugas harian
berdasarkan
aktivitas yang
dilakukan
- Tidak
diperkenankan tidak
memiliki kegiatan
dalam satu hari
5. 14-08-2020 Pelaporan tugas harian Laporan harus sesuai
dengan bukti
pendukung berupa
foto, video dan
rekaman suar selama
kegiatan
6. 28-08-2020 Pengarahan penyusunan
laporan ahir PPL
Persamaan persepsi
akan laporan ahir
7. 04-09-2020 Pengumpulan laporan PPL Penyempurnaan dan
pengecekan
kelengkapan laporan.
Tulungagung, 8 September 2020
Sri Dwi Estiningrum, SE.Ak.,M.M., C.A
NIP.19720908 200710 2 001
30
Lampiran 3
DOKUMENTASI KEGIATAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG II
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
1. Mendatangi kediaman Bapak Sukatman selaku Ketua KSP LPMD Sumber
Rejeki untuk memberikan konfirmasi bahwasanya PPL telah di mulai.
2. Survey dan wawancara secara langsung ke salah satu tempat usaha anggota
KSP LPMD Sumber Rejeki.
31
3. Wawancara dengan Bapak Sukatman selaku Ketua KSP LPMD Sumber
Rejeki.
4. Wawancara online via whatsapp dengan salah satu anggota KSP LPMD
Sumber Rejeki.
32
5. Wawancara dengan Bapak Boradi selaku pengurus pertama dari KSP LPMD
Sumber Rejeki.
6. Observasi di Kantor KSP LPMD Sumber Rejeki.
33
7. Wawancara dengan Bapak Wiji Supriadi selaku anggota KSP LPMD Sumber
Rejeki sekaligus pelaku usaha perdagangan ikan laut.
34
8. Berpamitan dengan Ketua KSP LPMD Sumber Rejeki dengan maksud untuk
mengakhiri kegiatan PPL Gelombang 2.
top related