peran stakeholder sistem jaminan kesehatan 1 - sistem...akper askes tenaga & sarana seksi...
Post on 04-Mar-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Peran Stakeholder dalam Sistem Jaminan Kesehatan
1
F iFase persiapana. Pengembangan Provincial Health account sebagai dasar kebijakan alokasi
b. Pengembangan peran dan fungsi (governance system) berbagai institusi yang dalamsistem pembiayaan kesehatansistem pembiayaan kesehatan
Fase ImplementasiDi Dinas kesehatan, Jamkesda
Fase monitoring dan evaluasiStudi dampak sistem pembiayaan kesehatan terhadap status kesehatanStudi dampak sistem pembiayaan kesehatan terhadap status kesehatan
2
Para pelaku dan Stakeholder dalam Sistem i hJaminan Kesehatan
3
• Di setiap tahapan pengembangan perlu diidentifikasi t k h ld li d iperan stakeholder yang paling dominan
• Fase persiapan biasanya lebih banyak melibatkan stakeholder regulator yang menyusun aturan mengenaistakeholder regulator yang menyusun aturan mengenai sistem pengelolaan, sistem evaluasi, dan kontrak dengan meminta masukan dari stakeholder lain seperti P di P l K h t k t dPenyedia Pelayanan Kesehatan, masyarakat dan DPR/DPRD
• Fase implementasi biasanya melibatkan lebih banyakFase implementasi biasanya melibatkan lebih banyak stakeholde PPK karena mereka yang akan menjadi ujung tombak layanan kesehatan
d l k l b k l b h• Fase monitoring dan evaluasi akan melibatkan lebih banyak stakeholder regulator dengan melibatkan masyarakat dan lembaga riset/perguruan tinggi.masyarakat dan lembaga riset/perguruan tinggi.
4
Menyediakan Dana Jamkesmas
Menyediakan Dana Jamkesmas
PemerintahPusat
PemerintahPusat
Propinsi: Menambahcoverage, menjamin
i li t
Propinsi: Menambahcoverage, menjamin
i li tJamkesda/Dinas
P i iJamkesda/Dinas
P i i RS RujukanRS Rujukanpasien lintaskabupaten/berat/rujukan
pasien lintaskabupaten/berat/rujukan
PropinsiPropinsi RS RujukanRS Rujukan
Kabupaten/Kota Menjaminlangsung pelayanan dasarKabupaten/Kota Menjaminlangsung pelayanan dasar
Jamkesda KabJamkesda Kab Dinas Kab/KotaDinas Kab/Kota RS KabRS Kab
5
• Sebagai Regulator dan Penyusun Kebijakan
• Sebagai Pemberi Dana
• Sebagai l k / l l • Diatur dalam tata kelolaPelaksana/Pengelola
Jaminan• Diatur dalam tata kelola
(Governance)
6
7
• Proses yang dinamis dalam hubungan antar lembaga;
• Informasi dan tranparansi• Struktur Pengambilan
pemerintah, swasta dan masyarakat
Keputusan• Partisipasi Stakeholder• Konsistensi dan KestabilanKonsistensi dan Kestabilan
Sistem• Supervisi dan Regulasi
8
KEPALADINAS
RegulatorOperator Jamkes
KELOMPOKFUNGSIONAL SEKRETARIAT
SUB BAGPolic
BIDANG i SUMBR DAYAKESEHATAN
BIDANG iiPELAYANAAN KESEHATAN
BIDANG iiiKESEHATAN MASYARAKAT
BIDANG IVP2PL
SUB BAGBINA
PROGRAM
SUB BAG UMUM, &
KEPEGAWAIAN
SUB BAGKEUANGAN
UPTD
R&D Policy Analysis
PTKESEHATAN MASYARAKAT
SEKSIJAMINAN KESEHATAN
SEKSI
SEKSIKESEHATAN
DASAR & RUJUKAN
SEKSI
SEKSIKESEHATANKELUARGA
SEKSI
SEKSI PENGENDALIAN
PENYAKIT MENULAR
SEKSI PENGENDALIAN
BKMOM LAB
AKPER
PT Askes
SEKSITENAGA &SARANA
SEKSIFARMAKMIN &
ALKES
SEKSIKESEHATANKHUSUS
SEKSI KESEHATANDACILGALTAS &
SEKSIPROMKES &
PEMBERDAYAAN
SEKSIGIZI
PENGENDALIANPENYAKIT
TIDAK MENULAR& BENCANA
SEKSIPENYEHATAN LINGKUNGAN
AKPERPROP
BAPELKES
JAMKESDASIK &
SURVEIILAN
Asuransi Lain
RS/d kRS/dokterKontrakKontrak 9
KEPALADINAS
Regulator/Steward
Operator Jamkes
KELOMPOKFUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUB BAGPolic
BIDANG i SUMBR DAYAKESEHATAN
BIDANG iiPELAYANAAN KESEHATAN
BIDANG iiiKESEHATAN MASYARAKAT
BIDANG IVP2PL
SUB BAGBINA
PROGRAM
SUB BAG UMUM, &
KEPEGAWAIAN
SUB BAGKEUANGAN
UPTD
R&D Policy Analysis
KESEHATAN MASYARAKAT
SEKSIJAMINAN KESEHATAN
SEKSI
SEKSIKESEHATAN
DASAR & RUJUKAN
SEKSI
SEKSIKESEHATANKELUARGA
SEKSI
SEKSI PENGENDALIAN
PENYAKIT MENULAR
SEKSI PENGENDALIAN
BKMOM LAB
AKPERSEKSITENAGA &SARANA
SEKSIFARMAKMIN &
ALKES
SEKSIKESEHATANKHUSUS
SEKSI KESEHATANDACILGALTAS &
SEKSIPROMKES &
PEMBERDAYAAN
SEKSIGIZI
PENGENDALIANPENYAKIT
TIDAK MENULAR& BENCANA
SEKSIPENYEHATAN LINGKUNGAN
AKPERPROP
BAPELKES
SIK &SURVEIILAN
Asuransi Lain
10PT
Askes RS/d kRS/dokterKontrakKontrakKontrakKontrak
KEPALADINAS
Regulator/Steward
Operator Jamkes
KELOMPOKFUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUB BAGPolic
BIDANG i SUMBR DAYAKESEHATAN
BIDANG iiPELAYANAAN KESEHATAN
BIDANG iiiKESEHATAN MASYARAKAT
BIDANG IVP2PL
SUB BAGBINA
PROGRAM
SUB BAG UMUM, &
KEPEGAWAIAN
SUB BAGKEUANGAN
UPTD
R&D Policy Analysis
KESEHATAN MASYARAKAT
SEKSIJAMINAN KESEHATAN
SEKSI
SEKSIKESEHATAN
DASAR & RUJUKAN
SEKSI
SEKSIKESEHATANKELUARGA
SEKSI
SEKSI PENGENDALIAN
PENYAKIT MENULAR
SEKSI PENGENDALIAN
BKMOM LAB
AKPERSEKSITENAGA &SARANA
SEKSIFARMAKMIN &
ALKES
SEKSIKESEHATANKHUSUS
SEKSI KESEHATANDACILGALTAS &
SEKSIPROMKES &
PEMBERDAYAAN
SEKSIGIZI
PENGENDALIANPENYAKIT
TIDAK MENULAR& BENCANA
SEKSIPENYEHATAN LINGKUNGAN
AKPERPROP
BAPELKES
SIK &SURVEIILAN
PT Askes/Asu
11
ransi lain/Jamkesda Prop
RS/d kRS/dokterKontrakKontrakKontrakKontrak
12
• Semua Jamkesda Kabupaten/Kota dileburSemua Jamkesda Kabupaten/Kota dilebur menjadi satu dibawah Propinsi sehingga kelembagaan di kabupaten/kota menjadikelembagaan di kabupaten/kota menjadi Jamkesda cabang
13
• Jamkesda Propinsi berperan sebagai lembaga penjamin penduduk yang memanfaatkan pelayanan lintas kabupaten dan yang dirujuk ke Propinsi.
• Dengan demikian perlu dilakukan perhitungan berapa persen penduduk yang memanfaatkan pelayanan bukan di kabupaten tempat tinggalnya, serta berapa persen penduduk yang dirujuk ke tingkat propinsi.
• Setelah itu dihitung harga pelayanan kesehatan di tingkat propinsi dan di masing masing kabupaten Kota untuk perhitungan alokasi anggaran yang tepat.
14
• Jamkesda Propinsi menjamin pelayanan kesehatan yang p j p y y gmenghabiskan biaya melebihi jumlah tertentu, dimanapun pelayanan itu dilakukan.
• Dalam hal ini misalnya Jamkesda Propinsi hanya menjamin• Dalam hal ini misalnya, Jamkesda Propinsi hanya menjamin biaya pelayanan yang berjumlah lebih dari Rp 50 juta.
• Untuk keperluan alokasi anggaran maka perlu dihitung dan di dik i bi l k h kdiprediksi biaya pelayanan kesehatan yang akan dikeluarkan dan berapa kasus yang memang memerlukan biaya lebih dari Rp 50 juta.
15
• Melakukan bimbingan teknis kepada Bapel Jamkesda di k b /k D l h l i i P i i id k ikabupaten/kota. Dalam hal ini Propinsi tidak mempunyai peserta dan tidak perlu ada lembaga khusus.
• Mengelola dana penyeimbang risiko (risk equalization fund) yang berfungsi mensubsidi bapel yang “merugi” (biaya pelayananberfungsi mensubsidi bapel yang merugi (biaya pelayanan kesehatan dibandingkan dengan jumlah pendapatan APBD kabupaten/kota lebih rendah) yang dananya berasal dari Bapel yang “untung” (masih terdapat sisa dana setelah pembayaran y g g ( p p ykepada PPK dilakukan).
• Dalam hal ini, juga tidak diperlukan lembaga Badan Penyelenggara, namun cukup satu sub dinas atau lembaga lain
i i d i K h i iyang terintegrasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi.
16
top related