perancangan dan implementasi knowledge management...
Post on 13-Feb-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
1. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara agraris yang dapat menghasilkan berbagai
macam bahan pangan baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun regional.
Beberapa ribu tahun yang lalu petani membuat sebuah ilmu yang berbekal dari
pengalaman mereka yang disebut Pranata Mangsa. Pranata Mangsa berarti
aturan tentang musim. Pengetahuan tersebut hanya tersebar dari mulut ke mulut,
tetapi kemudian dibuatlah sebuah tanda atau prasasti yang ditanam di batas desa
yang menerangkan tentang Pranata Mangsa ini [1].
Pranata Mangsa dibagi menjadi 12 (dua belas) musim yang memiliki
kondisi meteorologis yang berbeda. Kondisi meteorologis tersebut terdiri dari
curah hujan, kelembaban dan suhu udara. Masyarakat Jawa memanfaatkan musim
pada Pranata Mangsa sebagai pedoman untuk melakukan suatu pekerjaan. Seperti
contohnya bercocok tanam, melaut, atau melakukan pesta. Khusus pada bidang
pertanian, para petani banyak memanfaatkan kondisi meteorologis dalam Pranata
Mangsa untuk menentukan sistem usaha tani.
Tetapi ilmu Pranata Mangsa yang oleh para petani sudah sejak lama
dijadikan tolak ukur pertanian, saat ini menjadi tidak valid. Hal ini disebabkan
adanya pemanasan global yang mengakibatkan ketidakstabilan iklim di dunia.
Ketidakstabilan tersebut terlihat dari bergesernya perhitungan musim yang tidak
terprediksi. Seperti diungkapkan oleh Sindhunata, pemanasan global memang
telah membuat perhitungan dan ramalan cuaca tidak menentu, membuat
kebingungan para pelaku pertanian dalam bercocok tanam [1].
Kondisi lain yang diungkapkan oleh Fahrizal seorang Staf Stasiun
Meteorologi Radin Inten II Bandar Lampung bahwa iklim seakan-akan menjadi
faktor pembatas produksi pertanian. Hal tersebut disebabkan kurangnya
keselarasan sistem usaha tani dengan iklim akibat kekurangmampuan dalam
memahami karakteristik dan menduga iklim. Akibatnya, sering tingkat hasil dan
mutu produksi pertanian yang diperoleh kurang memuaskan dan bahkan gagal
sama sekali [2].
Melihat ketidakstabilan iklim yang berdampak pada ketidakvalidan Pranata
Mangsa maka perlu adanya informasi tentang Pranata Mangsa bagi masyarakat
petani. Dalam pembahasan pengetahuan tersebut, telah dilakukan pengambilan
data iklim (curah hujan, kelembaban dan tingkat suhu udara) di wilayah
Kabupaten Boyolali. Alasan dipilihnya Boyolali sebagai tempat penelitian
dikarenakan kondisi alam di Kabupaten Boyolali mempunyai potensi dalam
bidang pertanian seperti tanaman pangan, palawija dan holtikultura [3].
Berdasarkan hasil survey Enumerator Hibah Stranas pada tahun 2012, petani di
Kabupaten Boyolali masih menggunakan Pranata Mangsa sebagai pengetahuan
untuk melakukan aktifitas pertanian. Untuk meningkatkan akurasi dari pertanian
tersebut, maka dibuatlah penelitian ini dengan tujuan untuk membangun sistem
manajemen pengetahuan berbasis web yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat
petani.
Sistem manajemen pengetahuan Pranata Mangsa berbasis web diharapkan
meningkatkan akurasi dari perencanaan pola tanam dengan cara melakukan
manajemen knowledge secara terus menerus dan berkesinambungan sehingga
dapat mengeksplorasi aset pengetahuan sebagai intangible asset (aset yang tidak
2
terlihat) melalui pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management) dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi.
Berdasarkan latar belakang diatas, dari hasil penelitian ini didapatkan
rumusan masalah yaitu : 1) Bagaimana membuat Knowledge Management System
Pranata Mangsa yang mampu mengatasi dampak perubahan iklim global. 2)
Bagaimana membangun repository Knowledge Management System tentang
Pranata Mangsa menggunakan metode ACWA (Applied Cognitive Work
Analysis).
2. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian terdahulu Putri, menghasilkan sebuah jurnal yang
membahas tentang Knowledge Management System : Knowledge Sharing Culture
di Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
pengetahuan yang dimiliki tiap individu di Dinas Sosial yang belum dapat
disinergikan satu dengan yang lainnya. Untuk itu diperlukan pembuatan sebuah
KMS yang menginspirasi tumbuh kembangnya budaya saling berbagi
pengetahuan (share knowledge) sehingga budaya saling berbagi dapat terbentuk
dan kompetensi masing-masing individu dapat berkembang dan dinamis [4].
Penelitian lainnya yang ditulis oleh Estriyanto dan Sucipto yang
menghasilkan sebuah gagasan untuk mengimplementasikan suatu sistem
manajemen pengetahuan sebagai tindakan nyata dalam upaya optimasi pendidikan
kejuruan dalam pengembangan SDM nasional. Sistem yang dibangun dilakukan
dilakukan berbagai penyederhanaan sehingga dapat terbentuk suatu knowledge
management portal. [5]
Selanjutnya pada jurnal yang ditulis oleh Putra membahas tentang
Perancangan Knowledge Management System tentang penyakit menular yang
ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia. Dalam pengelolaan knowledge
penyakit tropis digunakan metode Case Based Reasoning (CBR). Selain itu,
dalam memenuhi proses pemahaman kognitif diimplementasikan metode Applied
Cognitive Work Analisys (ACWA) untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut [6].
Berbeda dengan ketiga penelitian sebelumnya, penelitian ini merancang
sebuah KMS yang mengelola knowledge tentang Pranata Mangsa. KMS Pranata
Mangsa digunakan untuk meningkat akurasi dan supaya knowledge Pranata
Mangsa dapat terus di-manage dengan baik. Dalam melakukan penyimpanan pada
repository, knowledge Pranata Mangsa ini digunakan metode Applied Cognitive
Work Analisys (ACWA). Selain itu pada website KMS Pranata Mangsa
dilengkapi fitur-fitur untuk mendukung pengembangan knowledge seperti
questioner online, forum, dan knowledge sharing yang bisa digunakan oleh user
member.
Tinjauan Tentang Pranata Mangsa
Pranata Mangsa dapat diartikan sebagai ilmu musim. Dengan adanya
Pranata Mangsa, orang pada jaman dahulu mempunyai pedoman yang jelas untuk
bertani, berdagang, menjalankan pemerintahan dan keserdaduan [1]. Pranata
Mangsa membagi setahun dalam 12 (dua belas) mangsa : 1) Mangsa kasa
(bintang Sapigumarah) : musim tanam palawija, 2) Mangsa karo (bintang Tagih) :
3
musim gagal bertunas tanam palawija kedua, 3) Mangsa katelu (bintang
Lumbung/ Crux) : musim ubi-ubian bertunas dan panen palawija, 4) Mangsa
kapat (bintang Jarandawuk) : musim sumur kering, kapuk berbuah, tanam pisang,
5) Mangsa kalima (bintang Banyakangrem/ Scorpio) : musim turun hujan, pohon
asam bertunas, pohon kunyit berdaun muda, 6) Mangsa kanem (bintang
Gotongmayit) : musim buah-buahan mulai tua, mulai menggarap sawah, 7)
Mangsa kapitu (bintang Bimasekti/ Milkmay) : musim banjir, badai, longsor,
mulai menanam, 8) Mangsa kawolu (bintang Wulanjarangirim/ Centauri) : musim
padi beristirahat, banyak ulat, banyak penyakit, 9) Mangsa kasanga (bintang
Wuluh/ Pleyades) : musim padi berbuah, turaes (sebangsa serangga) ramai
berbunyi, 10) Mangsa kasapuluh (bintang Waluku/ Orion) : musim padi berisi tapi
masih hijau, burung-burung membuat sarang, tanam palawija di lahan kering, 11)
Mangsa dhesta (bintang Lumbung/ Crux) : masih ada waktu untuk palawija,
burung-burung menyuapi anaknya, 12) Mangsa saddha (bintang Tagih) : musim
menumbuk jerami, tanda-tanda udara dingin di pagi hari [7].
Tinjauan Tentang Syarat Tumbuh Tanaman Padi Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak
mengandung uap air. Curah hujan yangbaik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih,
dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar
1500 – 2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23C. Tinggi
tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 – 1500 m dpl. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan
diperlukan air dalam jumlah yang cukup. Padi yang dapat tumbuh dengan baik
pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 – 22 cm dengan pH 4 -7 [8].
Tinjauan Tentang Syarat Tumbuh Tanaman Jagung
Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah-
daerah beriklim sedang hingga beriklim sub-tropis yang basah. Jagung dapat
tumbuh di daerah yang terletak antara 0 – 50C LU hingga 0 – 40LS.
Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan
curah hujan ideal sekitar 85 – 200 mm/ bulan dan harus merata. Pada fase
pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air.
Sebaiknya jagung ditanam diawal musim, dan menjelang musim kemarau.
Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari.
Tanaman jagung yang ternaungi, petumbuhannya akan terhambat/ merana, dan
memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21 - 34C, akan tetapi bagi
pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23 - 27C.
Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar
30C.
Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada
musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan
pengeringan hasil [9].
4
Tinjauan Tentang Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai
Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh didaerah yang beriklim tropis dan
subtropis. Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok
dengan tanamann jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung.
Iklim kering lebih disukai tanaman kedelai dibandingkan iklim lembab.
Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan
sekitar 100 – 400 mm/ bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal,
tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100 – 200 mm/ bulan.
Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21 – 34C, akan tetapi suhu
optimal bagi pertumbuhan tanaman kedelai 23 – 27C. Pada proses
perkecambahan benih kedelai memerlukan suhu yang cocok sekitar 30C [9].
Saat panen kedelai yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik
daripada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan
pengeringan hasil [8].
3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melaksanakan beberapa metode seperti :
Studi Literatur
Penelitian ini dilandasi oleh pentingnya pengetahuan Pranata Mangsa bagi
masyarakat petani untuk melakukan sistem usaha tani. Dengan adanya perubahan
iklim akibat pemanasan global maka ilmu Pranata Mangsa yang selama ini
dimanfaatkan oleh petani menjadi tidak valid. Studi literatur dilakukan dengan
cara membaca penelitian, jurnal dan artikel terkait dengan Pranata Mangsa.
Pengumpulan Knowledge Pengumpulan knowledge didasari dengan mengidentifikasi awal kondisi
knowledge yang sudah ada. Kemudian mengklasifikasikan berdasarkan sumber
pengetahuan yang sudah didapatkan. Klasifikasi tersebut dibagi menjadi 3 (tiga)
yaitu : a) Tacit knowledge (pengetahuan yang didiskusikan pada halaman forum,
kontribusi jawaban masyarakat pada halaman questioner), b) Explicit knowledge
(file yang bisa di-download oleh user, artikel-artikel yang berkaitan dengan
Pranata Mangsa), c) Potential knowledge (berdasarkan data klimatologi,
terjadilah pembaharuan ilmu pranata mangsa yang bisa digunakan bagi
masyarakat).
Pendokumentasian Knowledge Knowledge selanjutnya akan disimpan dalam repository. Hal ini untuk
meningkatkan efektifitas sharing knowledge pada setiap pihak yang
memerlukannya [6]. Pada tahapan ini akan dilakukan penyimpanan repository
untuk knowledge dengan memanfaatkan metode ACWA (Applied Cognitive Work
Analysis). Selanjutnya akan dilakukan perancangan interface yang mengacu pada
penyimpanan repository dengan metode ACWA.
Berikut langkah-langkah dari proses ACWA meliputi [10] : a)
Menggunakan model Functional Abstraction Network (FAN) untuk menangkap
konsep esensial dan hubungan yang mendefinisikan masalah yang ingin
dipecahkan, b) Menggunakan model Cognitive Work Requirement (CWR) untuk
5
merinci fungsi-fungsi tujuan pendukung dalam proses memaksimalkan fungsi
website, c) Menggambarkan Information and Relationship Requirement (IRR)
dalam model fungsional untuk mengidentifikasikan kebutuhan kognitif, tasks, dan
keputusan-keputusan, d) Menspesifikasikan Representation Design Requirement
(RDR) untuk mendefinisikan dan membentuk proses bagaimana informasi dan
hubungan-hubungan ditampilkan ke pengguna, e) Mengembangkan Presentation
Design Concept (PDC) untuk mengeksplorasi teknik dan mengimplementasikan
RDR menjadi sistem dinamis dari bentuk presentasi untuk memproduksi transfer
informasi.
4. Perancangan Sistem
Setelah dilakukan perancangan KMS Pranata Mangsa secara global
terbentuklah elemen penyusun Knowledge Management System Pranata Mangsa
seperti pada Gambar 3 dibawah ini.
Gambar 1 Elemen Penyusun KMS Pranata Mangsa
Gambar 1 menunjukkan usulan gambaran umum konsep KMS Pranata
Mangsa. Sistem ini terbangun atas 4 (empat) pilar utama, yaitu teknologi,
aktifitas, interface, dan berbagai komponen. Aktifitas yang diperlukan dalam
sistem ini diantaranya web browsing, searching, dan tagging. Semua aktifitas itu
bisa dilakukan dengan menggunakan web browser. Interface yang bisa
dipergunakan untuk menjembatani terjadinya kolaborasi informasi ini adalah web
base application, forum diskusi dan questioner. Adapun komponen yang ada
dalam sistem untuk men-supplay terjadinya berbagai kegiatan tersebut meliputi
database, data management tools, search engine, dan document management.
Teknologi yang dibutuhkan untuk menyokong layanan tersebut yaitu RDBMS
(Relational Database Management System).
6
Perancangan Repository Berdasarkan ACWA
Gambar 2 Bagan Repository KMS Pranata Mangsa
Gambar 2 adalah gambaran umum perancangan repository berdasarkan
ACWA. Berdasarkan bagan diatas, digambarkan bahwa user mempunyai hak
akses untuk melakukan pencarian knowledge tentang Pranata Mangsa. Selain itu
sistem juga memberi fasilitas user member untuk melakukan sharing knowledge.
Untuk user non member atau tanpa harus melakukan login, sistem memberi
fasilitas untuk melakukan aplikasi kesesuaian tanam yang mempunyai fungsi
untuk mengetahui komoditas yang tepat pada curah hujan, bulan, tahun dan
kecamatan tertentu. Selain itu, user non member dapat menjawab pertanyaan dari
questioner yang sudah disiapkan oleh sistem yang berfungsi sebagai wadah untuk
mengembangkan knowledge.
Untuk lebih merinci content dari website Pranata Mangsa maka
perancangan akan digambarkan melalui tahap-tahap Functional Abstraction
Network (FAN), Cognitive Work Requirement (CWR), Information and
Relationship Requirement (IRR), Representation and Design Requirement (RDR),
dan Presentation Design Concept (PDC).
Functional Abstraction Network (FAN)
Pada kasus KMS Pranata Mangsa tahapan FAN pada Metode ACWA akan
digambarkan seperti pada Tabel 1 : Tabel 1 Functional Abstraction Network KMS Pranata Mangsa
Repository Sebagai Sumber Knowledge
Tujuan 1 Mendapatkan materi knowledge dengan metode simple search
.
.
Tujuan 13 Mendapatkan report dari hasil questioner
7
Cognitive Work Requirement (CWR)
Tabel 2 adalah tabel yang merinci tentang CWR KMS Pranata Mangsa. Tabel 2 Cognitive Work Requirement KMS Pranata Mangsa
Tujuan 1 Mendapatkan materi knowledge dengan metode simple search
CWR 1.1 Memasukkan keyword ke dalam searchbox
CWR 1.2 Melihat hasil knowledge yang keluar
.
.
Tujuan 13 Mendapatkan report dari hasil questioner
CWR 13.1 Melihat report hari hasil questioner
Information and Relationship Requirement (IRR)
Tabel 3 adalah tabel yang merinci tentang IRR KMS Pranata Mangsa. Tabel 3 Information and Relationship Requirement KMS Pranata Mangsa
Tujuan 1 Mendapatkan materi knowledge dengan metode simple search
CWR 1.1 Memasukkan keyword ke dalam searchbox
IRR 1.1 Kotak searchbox berperan sebagai jembatan pencarian knowledge
CWR 1.2 Melihat hasil knowledge yang keluar
IRR 1.2 Pilihan knowledge yang muncul pasca pencarian berkontribusi sebagai media
pencapai knowledge
.
.
Tujuan 13 Mendapatkan report dari hasil questioner
CWR 13.1 Melihat report hari hasil questioner
IRR 13.1 Hasil yang dikeluarkan berupa data dari hasil questioner
Representation and Design Requirement (RDR)
Tabel 4 adalah tabel yang merinci tentang RDR KMS Pranata Mangsa. Tabel 4 Representation and Design Requirement KMS Pranata Mangsa
Tujuan 1 Mendapatkan materi knowledge dengan metode simple search
CWR 1.1 Memasukkan keyword ke dalam searchbox
IRR 1.1 Kotak searchbox berperan sebagai jembatan pencarian knowledge
RDR 1.1 Menyediakan searchbox
CWR 1.2 Melihat hasil knowledge yang keluar
IRR 1.2 Pilihan knowledge yang muncul pasca pencarian berkontribusi sebagai media
pencapai knowledge
RDR 1.2 Menyediakan pilihan knowledge
.
.
Tujuan 13 Mendapatkan report dari hasil questioner
CWR 13.1 Melihat report hari hasil questioner
IRR 13.1 Hasil yang dikeluarkan berupa data dari hasil questioner
RDR 13.1 Menyediakan data-data dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk user
8
Presentation Design Concept (PDC)
Gambar 3 Presentation Desain Concept KMS Pranata Mangsa
Gambar 3 menunjukkan tahapan PDC metode ACWA atau desain awal
pada website KMS Pranata Mangsa.
5. Hasil dan Pembahasan
Pada Sisi Knowledge Management System
Dalam website KMS Pranata Mangsa, transfer knowledge dapat dilakukan
oleh administrator dan user member. Administrator dapat memperbaharui dan
membagikan pengetahuan berdasarkan hasil penelitian tentang Pranata Mangsa,
hasil diskusi dari forum dan hasil pengolahan data pada questioner online yang
sudah disediakan oleh website KMS Pranata Mangsa. Selain itu untuk
mengembangkan knowledge yang sudah ada, website KMS Pranata Mangsa
memberikan fasilitas user member untuk melakukan sharing knowledge. User
member dapat meng-upload file dan mem-posting pengetahuan tentang Pranata
Mangsa. Dengan adanya fasilitas sharing knowledge tersebut, user member dapat
melakukan kontribusi dan menambahkan inovasi baru yang mampu mendukung
pengembangan pengetahuan Pranata Mangsa.
- Input
Pada sisi Knowledge Management System, website KMS Pranata Mangsa
memerlukan form input knowledge baik dalam bentuk artikel maupun dokumen.
Gambar 6 adalah gambar form input yang dibutuhkan user untuk melakukan
transfer knowledge.
9
Gambar 4 Form Add New Knowledge
Gambar 4 merupakan gambar form add new knowledge website KMS
Pranata Mangsa. Pada form tersebut akan tersimpan beberapa informasi
mengenai pengetahuan yang akan di-share yaitu judul, penulis, content, dan
tanggal upload. Untuk data penulis, website secara otomatis akan menyimpan
sesuai dengan username saat melakukan login.
Selain sharing knowledge dalam bentuk artikel, website KMS Pranata
Mangsa dilengkapi dengan fitur upload dan download dokumen. Adapun form
upload dokumen akan ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 5 Form Upload Dokumen
Gambar 5 merupakan gambar form upload dokumen pada website KMS
Pranata Mangsa. Pada form tersebut akan tersimpan beberapa informasi
mengenai dokumen yang akan di-share seperti judul, penulis, nama dokumen, dan
tanggal upload. Untuk data penulis, website secara otomatis akan menyimpan
sesuai dengan username pada saat melakukan login.
- Proses
Untuk mendapatkan knowledge yang diinginkan dapat dilakukan melalui
proses search. Saat user meng-input-kan judul knowledge yang diinginkan, maka
pada bagian content website akan ditunjukkan list judul knowledge hasil
searching. Gambar 8 adalah contoh hasil pencarian.
10
Gambar 6 Contoh Hasil Search
Gambar 6 merupakan contoh hasil pencarian dengan keyword “mangsa”.
Pada gambar di atas ditunjukkan bahwa pada bagian content website akan
diberikan list judul artikel sesuai dengan keyword yang sudah di-input-kan. Kode Program 1 Fungsi Search Knowledge
Pada Kode Program 1 ditunjukkan bahwa baris 1 adalah pengambilan
keyword pada searchbox. Baris 2 sampai 6 adalah fungsi untuk melakukan
pengambilan judul knowledge berdasarkan keyword yang diinputkan pada
searchbox. Selanjutnya pada baris 7 sampai 9 adalah fungsi untuk melakukan
pengambilan judul knowledge sharing berdasarkan keyword yang diinputkan pada
searchbox.
Selain menggunakan untuk memproses pengetahuan, website KMS
Pranata Mangsa dilengkapi oleh fungsi tag. Saat user melakukan suatu artikel,
pada akhir artikel admin akan memberi keyword/ tag dari artikel yang dibuka. Kode Program 2 Fungsi Tagging
Pada Kode Program 2 ditunjukkan bahwa garis 1 adalah kode program
untuk mengambil field pada tabel knowledge. Baris 2 dan 3 adalah fungsi explode
yang berguna untuk memecah data keyword berdasarkan koma. Baris 4 dan 6
$search = $_REQUEST['search']; .................................... 1
$result= mysql_query("select * from tbknowledge where judul like
'%".$search."%' GROUP BY judul"); ................................. 2
echo "<div class='judul'>"; ....................................... 3
echo "<ul>"; ...................................................... 4
while($row=mysql_fetch_array($result)){ ........................... 5
echo "<li><a href=content.php?idknow=$row[idknow]&judul=$row[judul]>"
.$row['judul']."</a></li>";} ...................................... 6
$result1= mysql_query("select * from tbknowledgepedia where judul
like '%".$search."%' GROUP BY judul"); ............................ 7
while($row1=mysql_fetch_array($result1)){ ......................... 8
echo "<li><a href=contentsharing.php?idknowpedia=$row1[idknowpedia]
&judul=$row1[judul]>".$row1['judul']."</a></li>";}................. 9
echo "</ul>"; .................................................... 10
echo "</div>";} .................................................. 11
$tag = $row['tag']; .................................................. 1
$jumlahdata = substr_count($tag,","); ................................ 2
$tagpecah = explode(',',$tag); ....................................... 3
echo "<div id='title'><h4>TAG : </h4></div>"; ........................ 4
for ($x=0;$x<=$jumlahdata;$x++){ ..................................... 5
echo "<div id='title'><h4><a href=tag.php?tag=$tagpecah[$x]>".
$tagpecah[$x]."</a></h4></div>";} .................................... 6
11
adalah kode program untuk menampilkan tag/ keyword pada user interface dan
me-link-kan ke halaman tag.
Gambar 7 Contoh Proses Display
Gambar 7 merupakan contoh artikel dari hasil pemilihan menu. Pada
gambar diatas artikel yang dipilih merupakan bagian dari menu pola tanam.
Kemudian pada list judul pada menu pola tanam, user memilih kedelai. Website
KMS Pranata Mangsa ini juga dilengkapi fungsi tag yang mampu memberikan
keyword pada setiap artikel yang di-posting.
- Output
Website KMS Pranata Mangsa menyediakan fitur yang mampu mendukung
pengembangan pengetahuan antara lain questioner online dan forum diskusi.
Gambar 8 Interface Halaman Questioner
Gambar 8 merupakan interface dari halaman questioner. Questioner online
tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan pengetahuan tentang Pranata
Mangsa. Administrator dapat mengganti pertanyaan dan pilihan jawaban sesuai
kebutuhan.
Tanpa melalui login, user dapat melakukan pengisian jawaban dan
mengklik button submit. Setelah itu user akan diarahkan pada halaman report
jawaban questioner tersebut. Gambar 11 adalah halaman report questioner
website KMS Pranata Mangsa.
12
Gambar 9 Interface Halaman Report
Gambar 9 merupakan interface dari halaman report. Pada halaman report
berisi tentang hasil pengisian jawaban questioner online dari responden. Kode Program 3 Fungsi Menampilkan Report
Pada Kode Program 3 ditunjukkan bahwa baris 1 adalah query untuk
menampilkan jumlah pertanyaan pada questioner. Baris 12 sampai 15 adalah
fungsi untuk melakukan perulangan hasil jawaban responden saat pengisian
questioner. Selanjutnya pada baris 5 sampai 17 adalah fungsi untuk melakukan
perulangan pada dan hasil jawaban pada setiap pertanyaan.
Pada website KMS Pranata Mangsa, terdapat halaman iklim yang berisi
tentang tabel dan grafik iklim di Kabupaten Boyolali.
$querypertanyaan= mysql_query("SELECT a.idsoal,
count(a.idsoal) as jumlah, b.idsoal, b.soal FROM tbjawaban a,
tbsoal b where a.idsoal = b.idsoal group by b.idsoal");..... 1
$j = 1;..................................................... 2
$x = 1;..................................................... 3
echo "<div id='judul'>REPORT</div>";........................ 4
while ($row = mysql_fetch_array($querypertanyaan)){......... 5
echo "<div id='jawaban'><br><br>".$x++.". Pertanyaan : ";... 6
$jumlah = $row['jumlah'];................................... 7
$idsoal = $row['soal'];..................................... 8
echo $idsoal."<br>Jumlah Responden : ".$jumlah."<br>";...... 9
$query= mysql_query("SELECT idsoal, jawaban, count(jawaban)
as jumlah from tbjawaban where idsoal = $j group
by jawaban");.............................................. 10
echo "<br>Report Jawaban :<br>";........................... 11
while ($row = mysql_fetch_array($query)){.................. 12
$jumlahjwbn = $row['jumlah'];.............................. 13
$jwbn = $row['jawaban'];................................... 14
echo "'".$jwbn."' berjumlah ".$jumlahjwbn."<br>";}......... 15
$j++;...................................................... 16
echo "</div>";}............................................ 17
13
Gambar 10 Grafik Curah Hujan KMS Pranata Mangsa
Gambar 10 merupakan grafik curah hujan yang ditampilkan oleh KMS
Pranata Mangsa. Data yang ditampilkan dari grafik tersebut merupakan data
curah hujan pada tahun terakhir di Kabupaten Boyolali.
Gambar 11 Grafik Kelembaban KMS Pranata Mangsa
Gambar 11 merupakan grafik kelembaban yang ditampilkan oleh KMS
Pranata Mangsa. Data yang ditampilkan dari grafik tersebut merupakan data
kelembaban pada tahun terakhir di Kabupaten Boyolali.
14
Gambar 12 Grafik Suhu Udara KMS Pranata Mangsa
Gambar 12 merupakan grafik suhu udara yang ditampilkan oleh KMS
Pranata Mangsa. Data yang ditampilkan dari grafik tersebut merupakan data suhu
udara pada tahun terakhir di Kabupaten Boyolali.
Gambar 13 Halaman Forum Diskusi
Gambar 13 adalah halaman forum diskusi dari KMS Pranata Mangsa.
Forum tersebut merupakan salah satu contoh tacit knowledge dalam KMS
Pranata Mangsa. Selain fitur forum, tacit knowledge juga ditunjukkan pada
halaman questioner dan report.
Gambar 14 Halaman Download Dokumen
Gambar 14 adalah halaman download dokumen KMS Pranata Mangsa.
Fitur tersebut merupakan salah satu contoh explicit knowledge dalam KMS
15
Pranata Mangsa. Selain fitur download, explicit knowledge juga ditunjukkan pada
halaman knowledge sharing.
Pada Sisi Aplikasi Kesesuaian Tanam
- Input
Pada sisi aplikasi kesesuaian tanam, proses peng-input-an data tidak
dilakukan secara manual. Peng-input-an dilakukan dengan mem-parsing data dari
Microsoft Excel ke phpMySql.
Gambar 15 Halaman Pertama Aplikasi Excel Parser
Gambar 15 adalah halaman pertama aplikasi excel parser, pada gambar
diatas ditunjukkan bahwa user dapat memilih file excel. Bentuk dari data-data file
excel tersebut harus disesuaikan dengan bentuk tabel.
Kemudian setelah user memilih file excel seperti yang tertera pada Gambar
15, maka user dapat memilih cek list, apakah user akan menggunakan baris
pertama data excel sebagai nama field atau tidak. Setelah itu user dapat mengklik
next.
Gambar 16 Proses Parsing dari Excel ke phpMySql
Gambar 16 merupakan proses parsing dari Excel ke phpMyAdmin. Pada
gambar diatas user harus meng-input-kan nama tabel yang akan dibuat nantinya,
host database, nama database, user database dan password database. Setelah
user mengklik output, maka tabel akan ter-input dalam database yang diinginkan.
- Proses
Pada aplikasi kesesuaian tanam website KMS Pranata Mangsa, digunakan
percabangan untuk memproses data dan menghasilkan output yang valid.
Berdasarkan data komoditas, maka didapatkan pohon solusi sebagai berikut :
16
[R1] IF curah hujan min = 125 AND curah hujan max = 167 THEN
komoditas yang tepat adalah padi.
[R2] IF curah hujan min = 85 AND curah hujan max = 200 THEN
komoditas yang tepat adalah jagung.
[R3] IF curah hujan min = 100 AND curah hujan max = 200 THEN
komoditas yang tepat adalah kedelai.
Data curah hujan pada setiap kecamatan akan dibandingkan dengan setiap
kondisi di atas. Kemudian setelah dibandingkan apabila curah hujan berapa dalam
kondisi tertentu, maka komoditas yang tepat akan ditampilkan. Dibawah ini
adalah kode program 4 memproses data pada aplikasi kesesuaian tanam. Kode Program 4 Implementasi Pohon Solusi dalam Memproses Data pada Aplikasi
Kesesuaian Tanam
Kode Program 4 merupakan implementasi dari pohon solusi yang berfungsi
untuk menentukan komoditas yang tepat pada kondisi iklim tertentu. Pada baris 8
menunjukkan sebuah kondisi tertentu (IF) yang kemudian akan dilakukan
perulangan (WHILE) sesuai dengan kode program pada baris 1. Apabila kondisi
sesuai maka akan ditampilkan (THEN) seperti kode program pada baris 9 sampai
14.
- Output
Gambar 17 Contoh Output Aplikasi Kesesuaian Tanam
while($row3=mysql_fetch_array($result3)){ .............................. 1
if ($row3 == ''){ ...................................................... 2
echo "<tr colspan = '5'>tidak ada data";} .............................. 3
else { ................................................................. 4
$curahhujan = $row3['curahhujan']; ..................................... 5
$max = $row3['max']; ................................................... 6
$min = $row3['min']; ................................................... 7
if ($curahhujan >= $min && $curahhujan <= $max){ ....................... 8
echo "<tr>"; ........................................................... 9
echo "<td>".$row3['kecamatan']."</td>"; ............................... 10
echo "<td>".$row3['tahun']."</td>"; ................................... 11
echo "<td>".$row3['bulan']."</td>"; ................................... 12
echo "<td>".$row3['curahhujan']."</td>"; .............................. 13
echo "<td>".$row3['komoditas']."</td>"; }}............................. 14
17
Gambar 17 merupakan contoh output aplikasi kesesuaian tanam pada
website KMS Pranata Mangsa. Pada gambar diatas dijelaskan bahwa pada
kecamatan Ampel di bulan Januari tahun 2001, komoditas yang tepat untuk
ditanam adalah Jagung dan Kedelai. Kemudian dari informasi yang didapat akan
dihasilkan knowledge baru tentang Pranata Mangsa.
Analisa Data, Informasi, dan Knowledge
Untuk membuat sebuah knowledge baru, KMS Pranata Mangsa didukung
oleh sebuah aplikasi yang mampu menunjukkan kesesuaian tanam pada
kecamatan, bulan dan tahun tertentu. Data mentah curah hujan di Kabupaten
Boyolali didapatkan dari hasil survei di Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali.
Kemudian dilakukan pengolahan data untuk mendukung terjadinya sebuah
informasi tentang kesesuaian tanam. Output dari informasi aplikasi kesesuaian
tanam tersebut adalah hasil dari kombinasi knowledge tentang syarat tumbuh
suatu tanaman dan data curah hujan Kabupaten Boyolali. Berdasarkan informasi
yang didapatkan akan terbentuk sebuah knowledge baru yang mampu mendukung
perencanaan pola tanam suatu kegiatan pertanian di Kabupaten Boyolali.
6. System Testing
Uji Validitas Aplikasi Kesesuaian Tanam
Pada uji validitas aplikasi kesesuaian tanam dilakukan perbandingan antara
output yang dihasilkan melalui sistem dengan output yang dihasilkan dengan cara
manual. Tabel 5 adalah hasil berbandingan output aplikasi kesesuaian tanam pada
website KMS Pranata Mangsa. Tabel 5 Hasil Perbandingan Output melalui Sistem dan Cara Manual
Pada Tabel 5 ditunjukkan bahwa hasil komoditas yang sesuai dengan
Kecamatan, Bulan, dan Tahun tertentu apabila dieksekusi dengan sistem maka
hasilnya akan sama dengan melihat data secara manual. Dari situ bisa dikatakan
bahwa sistem dapat memberikan hasil yang valid untuk user.
Black Box Testing
Pada pengujian website KMS Pranata Mangsa ini, akan digunakan metode
Black Box Testing. Dimana proses testing akan berfokus pada interface website
dan pelaku uji Black Box Testing ini adalah 20 enumerator yang melakukan riset
spasial dan pertanian di Kabupaten Boyolali yang tidak lain adalah 20 mahasiswa
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. Setelah
18
dilakukan Black Box Testing, maka website KMS Pranata Mangsa dinyatakan
valid dan tidak ada error.
7. Simpulan
Setelah melakukan perancangan website Knowledge Management System
Pranata Mangsa tersebut, maka didapatkan kesimpulan yaitu : 1) Sistem KMS
Pranata Mangsa dapat mengurangi dampak dari perubahan iklim global karena
didukung oleh adanya fitur pengolahan dan pemrosesan knowledge terkait iklim
dan pola tanam. Fitur yang dimaksud antara lain adalah visualisasi grafis dan dan
learning yang berkelanjutan tentang pola tanam, 2) Metode Applied Cognitif Work
Analysis (ACWA) dapat digunakan untuk memaksimalkan pembangunan
repository KMS Pranata Mangsa, 3) Hasil testing dan pengujian validitas sistem
membuktikan bahwa output mempunyai validitas dan akurasi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Sedangkan saran dari penelitian ini adalah : 1) Untuk penelitian pola tanam
berikutnya ditambahkan kondisi meteorologis yang lain seperti sinar matahari,
lengas udara dan kondisi tanah supaya didapatkan hasil yang maksimal, 2) Untuk
meningkatkan akurasi pola tanam sebaiknya dilakukan preprocessing data curah
hujan terlebih dahulu, 3) Untuk mendukung pola tanam bagi masyarakat petani.
Diperlukan fitur sistem peramalan produksi tanaman pangan.
8. Daftar Pustaka [1] Sindhunata, 2008, Ana Dina Ana Upa, Yogyakarta : Bentara Budaya
Yogyakarta.
[2] Fahrizal, 2008, Manfaat Informasi Iklim Bagi Pembangunan Pertanian,
Lampung.
[3] ______________, 2010, Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan (Ha) di
Kabupaten Boyolali Tahun 2010, http://boyolalikab.bps.go.id, Diakses
tanggal 7 Mei 2012.
[4] Putri, Suhartini S., Togar Harapan P., 2009, Knowledge Management
System : Knowledge Sharing Culture di Dinas Sosial Provinsi DKI
Jakarta, Jakarta.
[5] Estriyanto, Yuyun, Taufiq L.A. Sucipto, 2008, Implementasi Knowledge
Management pada APTEKINDO, Pembentukan Sharing Culture antar
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di Indonesia, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
[6] Putra, Fariz I., Arief Rahman, Adithya Sudiarno, 2010, Perancangan
Knowledge Management System dalam Penanganan Penyakit Tropis
dengan Pemenuhan Prinsip Ergonomi Kognitif, http://digilib.its.ac.id,
Diakses tanggal 23 April 2012.
[7] Wiriadiwangsa, Dedik, 2005, Pranata Mangsa Masih Penting untuk
Pertanian, http://pustaka.litbang.deptan.go.id, Diakses tanggal 23 April
2012.
[8] BAPPENAS, 2008, Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan,
http://warintek.bantulkab.go.id, Diakses tanggal 10 Mei 2012.
19
[9] Purnomo, Heni Purnamawati, 2007, Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan
Unggul, Penebar Swadana, Depok.
[10] Elm, William C., Scott S. Potter, James W. Gualtier, dkk., 2003, Applied
Cognitive Work Analisys : Pragmatic Methodology for Designing
Revolutionary Cognitive Affordances, USA.
top related