perancangan dan penerapan evaluasi pembelajaran tik...
Post on 01-Feb-2018
236 Views
Preview:
TRANSCRIPT
2
1. PENDAHULUAN
Kegiatan evaluasi merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan pada
proses pembelajaran dalam dunia pendidikan. Evaluasi juga harus dilakukan secara
kontinu. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat
keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa [1].
Definisi lain dari evaluasi yaitu penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa
kearah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum [2]. Salah
satu bentuk kegiatan evaluasi pembelajaran yang dapat dilakukan guru sebagai evaluator
adalah dengan memberikan tes untuk untuk mengetahui daya serap peserta didik dan
sejauh mana pemahaman peserta didik.
Masih banyak guru yang tidak melaksanakan kegiatan evaluasi secara rutin,
karena keterbatasan waktu. Berdasarkan wawancara dengan salah seorang guru yang
mengampu mata pelajaran fisika dan Teknologi Informatika dan Komputer (TIK) di
SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, guru-guru di sekolah swasta tersebut tidak hanya
mengampu siswa di satu kelas saja, bahkan ada beberapa guru yang tidak hanya satu
mata pelajaran saja. Sebagian besar guru masih melaksanakan sistem evaluasi
menggunakan tes konvensional, yaitu tes yang dilakukan dengan cara siswa mengerjakan
soal-soal tes tertulis menggunakan kertas ulangan yang telah disiapkan. Soal-soal tes
tersebut akan di print atau di fotocopy sesuai dengan jumlah siswa. Guru akan
mengoreksi lembar pekerjaan siswa satu per satu. Kegiatan mempersiapkan tes dan
melakukan koreksi pekerjaan siswa sangat menyita waktu tentunya.
Guru dapat melakukan inovasi dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di
internet yaitu tes online quizstar untuk menghindari hal tersebut. Guru akan terbantu
dalam melaksanakan kegiatan evaluasi secara kontinu dengan adanya fasilitas test online
ini, karena guru dapat memberikan tes formatif di akhir pokok bahasan materi dan dapat
memantau hasil ketercapaian pembelajaran peserta didik dengan mudah, tidak terkendala
dengan keterbatasan waktu jam pelajaran yang tersedia. Waktu untuk mengoreksi
pekerjaan siswa akan lebih efisien, karena terbantu dengan adanya sistem penilaian yang
dapat diatur secara otomatis. Guru dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk melihat
dan mengukur kualitas soal tes yang diujikan agar soal-soal yang diberikan untuk siswa
benar-benar soal yang berkualitas, yaitu soal yang valid dan reliabel.
Mengacu pada latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut: (1) bagaimanakah pelaksanaan evaluasi pembelajaran di
SMA Kristen Satya Wacana?, (2) bagaimana kualitas soal tes yang diberikan kepada
siswa?, (3) dari dua permasalahan di atas, masalah utama yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah merancang instrumen evaluasi pembelajaran berupa soal tes formatif
yang berkualitas dan mengimplementasikannya dengan memanfaatkan media test online
quizstar serta menganalisa dampak penggunaan media tersebut sebagai media evaluasi
pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk merancang soal tes formatif
yang baik dan mengetahui tanggapan siswa dan guru dalam memanfaatkan media test
online quizstar sebagai media evaluasi pembelajaran. Diperlukan adanya ruang lingkup
pembahasan sebagai batasan penelitian agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji
lebih mendalam mendalam. Batasan penelitian ini adalah: evaluasi pembelajaran, analisa
soal tes formatif, kualitas soal tes, pemanfaatan test online quizstar (
http://quizstar.4teachers.org ), mata pelajaran TIK kelas XI di SMA.
3
2. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Penelitian ini memiliki kesamaan dan perbedaan dengan dua penelitian yang
relevan. Penelitian yang dilakukan oleh Ata Nayla Amalia dan Ani Widayati mengenai
”Analisa Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi
Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun 2012” [3]. Berdasarkan penelitian tersebut
didapatkan hasil bahwa secara keseluruhan soal tes kendali mutu termasuk soal dengan
kualitas baik. Penelitian lain yang dilakukan oleh Medy Prabasunu, Sugiyanto dan
Sentot Kusairi mengenai “Pengembangan Model Penilaian Formatif Dengan Metode
Kuis Online Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Kalor Siswa SMA” [4].
Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa facebook
dapat digunakan sebagai media penilaian formatif yang menarik dan mudah bagi siswa.
Persamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama menganalisa
kualitas soal tes dan penggunaan media online. Pada perancangan dan penerapan
evaluasi pembelajaran TIK ini, tes formatif diberikan secara online dengan
memperhatikan kualitas soal tes tersebut. Selain perbedaan waktu, tempat dan obyek
penelitian, terdapat perbedaan lain dengan penelitian yang dilakukan oleh
Amalia&Widayati dan Prabasunu, dkk. Penelitian yang dilakukan oleh
Amalia&Widayati hanya menganalisa kualitas soal tes sumatif saja, namun pada
penelitian ini dilakukan perancangan dan analisa kualitas soal tes formatif. Penelitian
yang dilakukan oleh Prabasunu, dkk memanfaatkan media facebook dimana guru harus
mengunduh satu persatu pekerjaan siswa kemudian melakukan koreksi secara manual
dan mengunggahnya kembali, namun pada penelitian ini memanfaatkan media test
online quizstar dimana sistem penilaiannya dapat diatur secara otomatis tanpa harus
mengunggah dan mengunduh pekerjaan siswa satu persatu.
Analisa Butir Soal Tes
Analisa butir soal atau analisa item merupakan pembahasan dan analisa dari
pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam tes agar diperoleh sejumlah pertanyaan yang
memiliki kualitas baik [3]. Analisa soal dilakukan untuk mengetahui berfungsi tidaknya
sebuah soal. Kegiatan menganalisa butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus
dilakukan guru untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Analisa umumnya
dilakukan melalui dua cara yaitu analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa
kualitatif disebut juga sebagai validitas logis, dilakukan sebelum soal digunakan untuk
melihat berfungsi atau tidaknya soal. Analisa soal secara kuantitatif yang disebut
sebagai validitas empiris, dilakukan untuk melihat berfungsi atau tidaknya sebuah soal
setelah soal tersebut diujicoba kepada sampel yang digunakan dalam penelitian [5].
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah
mengukur apa yang seharusnya diukur [5]. Validitas dibedakan menjadi empat bentuk
yaitu Validitas Isi (Content validity), Validitas Konstruk (Construct validity), Validitas
Prediktif (Predictive validity), Validitas Konkuren (Concurent validity). Validitas isi
sering pula dinamakan validitas kurikulum yang mengandung arti bahwa suatu alat
ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Tes
dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek
berpikir yang terdapat dalam kurikulum. Validitas prediktif menunjukkan kepada
hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi
4
di waktu yang akan datang. Validitas konkuren menunjuk pada hubungan antara tes
skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang. Validitas didapatkan dengan
melihat korelasi product moment dengan simpangan yang dikemukakan oleh Pearson
berikut [5]:
∑xy
rxy= ____________
√ (∑x2) (∑y
2)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y, atau dua variabel lain
yang dikorelasikan.(x = X - Ҳ dan y =Y -Ỹ)
Ҳ = total nilai X dibagi jumlah siswa (∑x/n )
Ỹ = total nilai Y dibagi jumlah siswa ( ∑y/n )
∑xy = jumlah perkalian antara x dengan y
x2
= kuadrat dari x
y2 = kuadrat dari y
Selain dengan menggunakan korelasi product moment, dapat juga diukur dengan
menggunakan angka kasar:
N ∑xy – (∑x) (∑y)
rxy = _____________________
√ (N∑x2 - ∑x
2)(N∑y
2-∑y
2)
Perhitungan korelasi product moment menggunakan simpangan maupun
angka kasar akan menghasilkan hasil angka korelasi yang sama. Makna koefisien
korelasi product moment dapat dilihat dari tabel berikut [5]:
Tabel 1. Makna koefisien korelasi product moment
Angka korelasi Makna
0.800-1.000 Sangat Tinggi
0.600-0.800 Tinggi
0.400-0.600 Cukup
0.200-0.400 Rendah
0.000-0.200 Sangat Rendah
Selain menghitung validitas tes, dilakukan juga validitas soal tes. Validitas soal
adalah indeks diskriminasi soal-soal yang ditetapkan dari selisih proporsi yang
menjawab dari masing-masing kelompok [5]. Rumus perhitungan korelasi biserial yang
digunakan untuk mengukur validitas butir soal adalah sebagai berikut:
Mp–Mt p
rbis= _______ x √ __
SD q
Keterangan:
rbis = koefisien korelasi biserial
Mp = rata-rata skor peserta tes yang memiliki jawaban benar
Mt = rata-rata skor total
SD = standar deviasi skor total
p = peserta tes yang jawabannya benar pada soal (tingkat kesukaran)
q = 1-p
5
Selain menguji validitas soal tes, perlu dilakukan juga uji reliabilitas untuk
mengetahui keajegan suatu skor. Reliabilitas atau keajegan suatu skor adalah hal
yang sangat penting dalam menentukan apakah tes telah menyajikan pengukuran
yang baik. Hal yang paling penting dalam keajegan dalam reliabilitas skor adalah
adanya pengambilan keputusan tentang peserta tes. Reliabilitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah test-retest method. Siswa yang sama, akan diberikan
dua kali tes dengan soal tes yang sama, dalam jangka waktu yang berbeda yaitu
berselang dua minggu. Kemudian dilakukan perhitungan korelasi dengan rumus
[5]:
N∑x1x2 - (∑x1) (∑x2)
rx1x2= _________________________________
√( [N∑x1 2
– (N∑x1) 2] [N∑x2
2 – (N∑x2)
2])
Keterangan:
rx1x2 = korelasi antara tes 1 dan tes 2
∑x1 = jumlah skor semua siswa pada tes 1
∑x1 = jumlah seluruh hasil kuadrat dari nilai 1
∑x2 = jumlah skor semua siswa pada tes 2
∑x2 2
= jumlah seluruh hasil kuadrat dari nilai 1
N = jumlah siswa yang mengikuti tes
Selain menganalisa validitas dan reliabilitas soal, dilakukan juga analisa
tingkat kesulitan soal dan daya pembeda soal tes. Bilangan yang menunjukkan
sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index) [6].
Analisa tingkat kesukaran soal adalah mengkaji soal-soal sehingga dapat diketahui
soal-soal yang tergolong kedalam kriteria mudah, sedang, dan sulit. tes
Perhitungan tingkat kesukaran pada tes objektif dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut [7]:
P= B/ JS
Keterangan:
P = angka indeks kesukaran item
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir soal tes untuk dapat
membedakan antara peserta tes yang memiliki kemampuan tinggi dengan peserta
tes yang memiliki kemampuan rendah [7]. Daya pembeda item dapat diketahui
dengan melihat besar kecilnya angka indeks diskriminasi item. Angka indeks
diskriminasi item adalah sebuah angka atau bilangan yang menunjukkan besar
kecilnya daya pembeda (discrimination power) yang dimiliki oleh sebutir item
[6]. Tes bentuk objektif dalam menghitung daya pembeda dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut [6]:
D= PA-PB
Keterangan:
D = angka indeks diskriminasi
PA = / = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = / = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
6
Pengertian Evaluasi
Kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation, yang dalam bahasa
Indonesia berarti penilaian. Adapun dari segi istilah evaluasi mengandung
pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu
[7]. Evaluasi dalam pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang
pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan. Pada bidang pendidikan, evaluasi adalah kegiatan penentuan nilai
agar dapat diketahui mutu dan hasil-hasil pendidikan. Hal ini mencakup kepada
proses tercapainya tujuan dan usaha untuk memperoleh umpan balik (feedback)
guna melakukan perbaikan atau penyempurnaan.
Pengertian Pembelajaran
Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan guru
dan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
Ketika dibutuhkan tindakan bersama dan dibutuhkan hubungan timbal balik bagi
kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu, disitulah terdapat proses yang
membawa individu ke dalam pembelajaran [8]. Berdasarkan pengertian di atas
dapat diartikan bahwa pembelajaran adalah proses yang mengandung serangkaian
kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik untuk mencapai tujuan
tertentu dalam pendidikan.
Pengertian Tes Formatif dan Tes Online
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok [6]. Fungsi tes secara umum
yaitu sebagai alat pengukur terhadap kemampuan siswa dan alat pengukur
keberhasilan program pengajaran, sebab dengan adanya tes maka dapat dilihat
tingkat ketercapaian suatu program pengajaran dalam jangka waktu tertentu. Tes
dapat diartikan sebagai suatu cara dalam rangka penilaian di bidang pendidikan
dalam bentuk pemberian tugas kepada masing-masing individu untuk dapat
mengetahui kecakapan masing-masing individu tersebut
Kata form merupakan dasar dari istilah formatif. Tes formatif diberikan
pada setiap akhir program, merupakan post-test atau tes akhir program [6]. Tes
formatif bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti suatu
program tertentu. tes formatif dapat diartikan sebagai suatu penilaian untuk
mengukur kecakapan masing-masing individu yang diberikan di setiap akhir
program atau pokok bahasan materi. Test online dapat diartikan sebagai suatu
ujian tertulis yang dilaksanakan secara online melalui komputer dan internet untuk
mengukur tingkat kecakapan masing-masing individu
Tes Online Quizstar
Quizstar merupakan salah satu media test online yang menggunakan CMS
(content management system). CMS memudahkan pengguna (guru) untuk
membuat, mengubah, mempublikasikan soal tes secara online. Siswa dapat
mengerjakan soal tes secara online. Siswa dan guru harus melakukan login pada
halaman awal website quizstar berikut:
7
Gambar 1. Tampilan website test online quizstar (Sumber: http://quizstar.4teachers.org)
Test online quizstar termasuk ke dalam jenis tes tertulis yang dikerjakan oleh
siswa secara online atau dengan menggunakan akses internet. Ditinjau dari bentuk
soalnya, quizstar termasuk ke dalam tes objektif (objective test) atau yang sering
dikenal dengan tes jawaban pendek [7]. Ditinjau dari cara pengadministrasiannya
quizstar dapat digunakan sebagai tes awal (pre-test), tes akhir (post-test). Sedangkan
ditinjau dari tujuan penggunaan hasilnya quizstar dapat digunakan sebagai tes formatif
yaitu tes diakhir subpokok pelajaran maupun sebagai tes sumatif yaitu tes setelah
sekumpulan program pengajaran diberikan, biasanya diberikan diakhir semester [6].
Test online quizstar memberikan manfaat bagi guru maupun siswa diantaranya
dapat mengelola soal (quiz manager), kelas (class manager), melihat hasil belajar siswa
(report manager), melampirkan file multimedia untuk pertanyaannya, membuat soal
dengan berbagai bahasa, menampilkan soal pada waktu tertentu, dapat diakses dari
komputer manapun yang terhubung ke internet, memungkinkan siswa untuk
menyelesaikan dan meninju ulang jawaban kuisnya dan memperoleh feedback, dan
sebagainya [9]. Guru juga tidak perlu repot melakukan koreksi manual dengan
tumpukan kertas di atas meja guru, karena dengan tes online quizstar nilai akan muncul
setelah siswa selesai mengerjakan soal tes. Tes tidak harus dilakukan di dalam kelas,
namun dapat diakses kapan pun dan dimana pun karena memanfaatkan internet. Oleh
karena itu, guru dapat melakukan kegiatan evaluasi secara kontinu dan tidak terkendala
dengan keterbatasan waktu jam pelajaran. Berikut merupakan tampilan halaman akses
pengajar:
Gambar 2. Tampilan halaman awal setelah guru melakukan login
(Sumber: http://quizstar.4teachers.org/instructor/index.php)
8
3. METODE PENELITIAN
Sampel yang diambil temasuk ke dalam purposeful sample yaitu sampel yang
dipilih untuk mencapai tujuan penelitian tertentu. Sampel yang dipilih diambil dari
salah satu kelas yang memiliki rata-rata nilai terendah. Penentuan kelas yang akan
dipilih dalam penelitian ini, peneliti melihat rata-rata nilai siswa kelas XI di SMA
Kristen Satya Wacana Salatiga berdasarkan dokumentasi nilai mata pelajaran TIK
Semester 2 Tahun 2014. Kelas dengan rata-rata nilai terendah adalah kelas XI IPS 1.
Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi,
kuesioner dan wawancara dalam pengumpulan datanya. Dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data mengenai nilai hasil belajar siswa kelas XI SMA Kristen Satya
Wacana Salatiga pada mata pelajaran TIK sebelum dilakukan penelitian sehingga dapat
dijadikan acuan untuk menentukan sampel kelas yang akan diteliti. Angket diberikan
kepada siswa kelas XI IPS 1 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga untuk mengetahui
apa yang dirasakan siswa dan kendala-kendala yang terjadi selama menggunakan
media test online quizstar yang digunakan sebagai alat bantu evaluasi pembelajaran.
Wawancara dilakukan kepada guru pengampu mata pelajaran TIK di SMA Kristen
Satya Wacana untuk mengetahui latar belakang masalah mengenai evaluasi
pembelajaran di sekolah tersebut dan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap
penggunaan media test online quizstar dalam pembelajaran di kelas. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian yaitu tes dan kuesioner.
Metode penelitian studi kasus deskriptif yang digunakan yaitu penelitian
tindakan kelas (classroom action research) yang berusaha mengkaji dan merefleksi
suatu alternatif pembelajaran. Model Penelitian yang digunakan adalah model spiral
oleh Kemmis dan Taggart (1988) [10]. Siklus penelitian tindakan kelas yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah:
1. Perencanaan (Plan)
Peneliti mengumpulkan dokumentasi data nilai pelajaran TIK kelas XI, kemudian
dicari nilai rata-rata kelas terendah untuk dijadikan obyek penelitian pada tahap
perencanaan. Selain itu pada tahap perencanaan, peneliti berkolaborasi dengan guru
mata pelajaran membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan soal yang akan
dijadikan sebagai tes formatif di akhir pembahasan materi. Soal tes formatif diberikan
dua kali dalam rentang waktu satu minggu, yaitu tes pertama menggunakan tes
konvensional dan tes kedua menggunakan test online quizstar. Sebelum soal di
diberikan kepada peserta didik, peneliti melakukan uji validitas logis yaitu melakukan
uji validitas isi dan uji validitas konstruk soal tes formatif.
2. Tindakan (Act)
Peneliti berkolaborasi dengan guru pengampu mata pelajaran TIK untuk melaksanakan
proses pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, yaitu menggunakan metode
pembelajaran langsung (Direct Instruction) dan diberikan soal tes formatif pada tahap
pelaksanaan / tindakan.
3. Pengamatan (Observe)
Saat pelaksanaan pembelajaran pada tahap tindakan, peneliti sekaligus melakukan
kegiatan pengamatan mengenai aktivitas yang dilakukan oleh obyek penelitian.
9
4. Refleksi (Reflect)
Merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan
kepada obyek penelitian dengan melihat hasil evaluasi pembelajaran dari hasil test
online siswa. Peneliti melakukan uji validitas prediktif, uji validitas empiris butir soal
tes dan melakukan uji reliabilitas soal pada tahap refleksi. Peneliti dapat melihat
perubahan yang dialami oleh obyek penelitian sesuai dengan tujuan penelitian semula.
Ketika peneliti melakukan satu kali siklus tersebut dan dirasa tujuan penelitian
belum tercapai, maka peneliti akan melakukan perulangan siklus sebagai siklus kedua
dengan revisi pada tahap perencanaan dan membuat soal tes dengan materi yang
berbeda disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Kemudian peneliti melakukan
empat tahapan seperti pada siklus pertama dan melakukan analisa hasil evaluasi
pembelajaran agar dapat melihat kualitas soal tes formatif yang diberikan dan juga
melihat pemanfaatan test online quizstar sebagai alat evaluasi. Setelah dilakukan siklus
penelitian tindakan kelas dan didapatkan hasil belajar siswa, selanjutnya akan dilakukan
analisa validitas, reliabilitas, daya pembeda soal dan tingkat kesulitan soal agar dapat
diketahui kualitas soal tes formatif yang diberikan pada siswa kelas XI IPS 1 mata
pelajaran TIK di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga setelah melakukan implementasi
test online quizstar sebagai alat evaluasi dalam kegiatan pembelajaran.
Analisa data dilakukan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
akan dijabarkan sebagai berikut: Pertanyaan pertama dari penelitian ini adalah
“Bagaimana kualitas soal tes formatif yang diberikan pada mata pelajaran TIK kelas XI
di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga?” dapat dijawab dengan melakukan uji
validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesulitan soal tes. Pertanyaan kedua dari
penelitian adalah “Bagaimana tanggapan siswa kelas XI di SMA Kristen Satya Wacana
Salatiga terhadap penerapan test online quizstar sebagai alat evaluasi pembelajaran”
dapat dijawab dengan menggunakan jawaban angket siswa. Berdasarkan hasil jawaban
siswa dibuat persentase jumlah siswa pada masing-masing jawaban. Hasil tersebut
kemudian dijabarkan untuk mengetahui tanggapan siswa. Selain menggunakan angket
yang telah diberikan kepada siswa, dilakukan wawancara kepada guru pengampu mata
pelajaran TIK di SMA Kristen Satya Wacana untuk mengetahui tanggapan guru
terhadap penggunaan media test online quizstar dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Pertanyaan ketiga dari penelitian ini adalah “Kendala apa saja yang muncul pada saat
penerapan test online quizstar di dalam kelas?”, dapat dijawab dengan menggunakan
jawaban angket siswa. Hasil tersebut kemudian dijabarkan untuk mengetahui kendala-
kendala yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas XI IPS 1 SMA Kristen Satya
Wacana Salatiga pada bulan Mei 2014. Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas,
peneliti berkolaborasi dengan guru pengampu mata pelajaran TIK di sekolah tersebut.
Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan 4 siklus penelitian. Masing-masing siklus
peneliti melaksanakan empat tahapan dalam penelitian tindakan kelas yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Kegiatan penelitian tindakan kelas
yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:
10
Tabel 2. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
Siklus Tanggal
Pelaksanaan Jenis Tes Materi Tes
1 7 Mei 2014 Tes Formatif 1(Tertulis) Sort&Filter Ms.Excel
2 14 Mei 2014 Tes Formatif 1(Online) Sort&Filter Ms.Excel
3 21 Mei 2014 Tes Formatif 2(Tertulis) Mail Merge Ms.Excel
4 28 Mei 2014 Tes Formatif 2(Online) Mail Merge Ms.Excel
Tahapan yang pertama pada setiap siklusnya yaitu tahap perencanaan.
Pemilihan kelas yang akan dijadikan sebagai objek penelitian termasuk kedalam tahap
perencaaan. Selain itu peneliti dan guru pengampu juga mempersiapkan kegiatan
pembelajaran yang disusun dalam bentuk RPP dan mempersiapkan soal tes formatif
yang akan diberikan kepada siswa. Sebelum soal diujikan kepada siswa, telah
dilakukan uji validitas isi dan uji validitas konstruk oleh seorang validator yaitu guru
pengampu mata pelajaran TIK. Tahapan yang kedua yaitu tindakan, dimana guru dan
peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun
sebelumnya. Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan, peneliti memberikan tes formatif
mata pelajaran TIK yang dilakukan dengan cara konvensional (tertulis) di siklus 1 dan
siklus 3 penelitian. Siklus 2 dan siklus 4, tes formatif diberikan secara online
menggunakan media test online quizstar. Tahap ketiga yaitu tahap pengamatan,
dilakukan peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Tahap yang terakhir
yaitu tahap refleksi. Peneliti dan guru pengampu mata pelajaran melihat hasil evaluasi
pembelajaran siswa. Berdasarkan rata-rata nilai tes seluruh siswa, terjadi peningkatan di
setiap siklusnya. Peningkatan juga terjadi dari pelaksanaan tes secara konvensional
(tertulis) dan secara online menggunakan media test online quizstar. Peningkatan hasil
belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 3 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Kegiatan evaluasi pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini adalah
dengan memberikan tes formatif kepada siswa. Tes formatif diujikan
menggunakan 2 cara yang berbeda yaitu dengan cara konvensional dan online.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil belajar siswa
mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Siklus penelitian dihentikan karena
telah terjadi peningkatan hasil belajar.
Validitas Butir Soal Tes Formatif
Soal tes yang baik adalah soal tes yang valid, sehingga dapat mengukur apa
yang akan diukur. Perhitungan validitas butir soal tes dilakukan untuk mengetahui valid
atau tidaknya sebuah soal tes. Butir soal yang valid dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Butir soal tes yang tidak valid
80
81
82
83
84
85
Tes Formatif 1Tes Formatif 2
Tes
Tertulis
Tes
Online
11
tidak dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, sehingga butir soal tersebut
sebaiknya dihilangkan atau dibuang. Soal tes yang diberikan kepada subjek penelitian
adalah soal-soal yang valid.
Peneliti telah mengujikan soal tes formatif 1 dan soal tes formatif 2 di kelas lain
(kelas XI IPS 1) sebelum diberikan di kelas yang akan diteliti. Soal yang dihitung
validitasnya terdiri dari 20 soal pada tes formatif 1 dan tes formatif 2, didapatkan hasil
masing-masing 15 butir soal yang valid. Analisa butir soal valid tersebut diuji
menggunakan aplikasi SPSS 20 menghasilkan perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3. Tabel Validitas Butir Soal
No.
Soal r Tabel
Tes Formatif 1 Tes Formatif 2
r Hitung Makna r Hitung Makna
1
0,396
0,552 Valid 0,552 Valid
2 0,505 Valid 0,552 Valid
3 0,403 Valid 0,529 Valid
4 0,552 Valid 0,529 Valid
5 0,481 Valid 0,403 Valid
6 0,529 Valid 0,529 Valid
7 0,505 Valid 0,505 Valid
8 0,424 Valid 0,533 Valid
9 0,677 Valid 0,513 Valid
10 0,513 Valid 0,424 Valid
11 0,677 Valid 0,228 Tidak Valid
12 0,228 Tidak Valid 0,677 Valid
13 0,533 Valid 0,128 Tidak Valid
14 0,269 Tidak Valid 0,128 Tidak Valid
15 0,128 Tidak Valid 0,677 Valid
16 0,424 Valid 0,269 Tidak Valid
17 0,677 Valid 0,513 Valid
18 0,513 Valid 0,505 Valid 19 0,161 Tidak Valid 0,269 Tidak Valid
20 0,285 Tidak Valid 0,424 Valid
Menentukan valid atau tidaknya butir soal dengan cara membandingkan r tabel
product moment dengan r hitung. R tabel untuk 25 responden siswa kelas XI IPS 2
menggunakan df (N-2=23) dengan taraf signifikansi 5% yaitu 0,396. Jika r hitung lebih
besar dari r tabel maka butir soal tersebut valid. Berdasarkan uji validitas yang
dilakukan di kelas XI IPS 2 maka didapatkan 15 butir soal valid pada tes formatif 1 dan
tes formatif 2. Butir soal yang valid tersebut kemudian diujikan di kelas yang akan
diteliti.
Setelah diujikan di kelas XI IPS 1, dilakukan perhitungan koefisien korelasi
biserial untuk mengetahui tingkat korelasi validitas butir soal. Koefisien korelasi
biserial dihitung berdasarkan jumlah skor dan butir jawaban tiap item soal. Sebuah item
dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Butir
yang memiliki korelasi tinggi dan positif menunjukkan validitas butir soal yang tinggi
[6]. Berdasarkan tes formatif 1 dan tes formatif 2 yang telah diujikan, didapatkan hasil
6,7% butir soal valid memiliki korelasi tinggi, 36.7% butir soal memiliki tingkat
korelasi yang cukup tinggi, 33,3% memiliki korelasi rendah, dan 20% butir soal
memiliki korelasi yang sangat rendah.
12
Validitas Tes Formatif
Tes formatif yang diberikan kepada siswa kelas XI IPS 1 SMA Kristen
Satya Wacana Salatiga telah dilakukan uji validitas isi (content validity) dan uji
validitas prediksi. Uji validitas isi dilakukan oleh seorang validator yaitu guru
pengampu mata pelajaran TIK di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, sebelum
tes tersebut diberikan kepada siswa. Uji validitas isi tes formatif dilihat
berdasarkan indikator dan ranah kognitif. Hasil validitas isi soal tes formatif 1 dan
tes formatif 2 dapat dilihat pada tabel 4 dan tabel 5 berikut:
Tabel 4. Tabel Validitas Isi Berdasarkan Indikator
Indikator Tes Formatif 1 Tes Formatif 2
Nomor Soal Jumlah Soal Nomor Soal Jumlah Soal
1.Siswa mampu menjelaskan pengertian
dan fungsi menu dan ikon yang terdapat
dalam perangkat lunak pengolah angka
8,9,12,13,
14,15
7 1,4,9,10 4
2.Siswa mampu menjelaskan mengenai
fungsi pengurutan data pada perangkat
lunak pengolah angka
1,2,3,4,5 5
3.Siswa mampu menjelaskan mengenai
fungsi penyaringan data data pada
perangkat lunak pengolah angka
6,7,10 3
4.Siswa mampu menjelaskan formula dan
fungsinya pada perangkat lunak pengolah
angka
5,8 2
5.Siswa mampu menjelaskan penyisipan
data lembar ke kerja (worksheet) ke dalam
Program Pengolah kata
2,3,6,7,11,
12,13,14,1
5
9
Tabel 5. Tabel Validitas Isi Berdasarkan Ranah Kognitif
Ranah Kognitif Tes Formatif 1 Tes Formatif 2
Nomor Soal Jumlah Soal Nomor Soal Jumlah Soal
Ingatan 1,2,3,6,7,8,9,11,12,
13,14,15
12 1,2,4,9,10,13 6
Pemahaman 10 1 3,6,7,8,11,14,15 7
Aplikasi 4,5 2 5,12 2
Berdasarkan uji validitas isi soal tes, didapatkan hasil 5 indikator yang
akan diukur dalam kegiatan pembelajaran yaitu fungsi menu dan ikon, pengurutan
data, penyaringan data, formula dan mail merge. Berdasarkan uji validitas isi
ranah kognitif, didapatkan hasil 3 domain yaitu ingatan, pemahaman dan aplikasi.
Perhitungan korelasi product moment dari hasil tes formatif 1 dan hasil tes
formatif 2 yang diujikan menggunakan media test online quizstar dilakukan untuk
mengukur validitas prediksi soal tes. Sebuah tes yang memiliki hasil perhitungan
korelasi biserial tinggi menunjukkan tes tersebut memiliki kemampuan prediksi yang
bagus [11]. Kemampuan prediksi yang bagus artinya tes tersebut dapat digunakan
untuk mengukur tingkat keberhasilan seseorang di waktu yang akan datang. Hasil
penelitian ini, didapatkan koefisien korelasi product moment sebesar 0,958. Angka
tersebut menunjukkan koefisien korelasi sangat tinggi. Hal ini berarti kedua soal tes,
baik tes formatif 1 dan tes formatif 2 yang telah diujikan tersebut valid dan memiliki
kemampuan prediksi yang bagus.
13
Tingkat Kesukaran Butir Soal dan Daya Pembeda Butir Soal
Tingkat kesulitan soal tes dapat diketahui dengan menghitung jumlah siswa
yang menjawab soal tersebut dengan benar dibagi jumlah seluruh siswa yang mengikuti
tes. Soal dikatakan memiliki tingkat kesulitan tinggi jika indeks kesukaran
menunjukkan angka kurang dari 0,3 dan mudah jika memiliki indeks kesukaran lebih
dari 0,7 [5]. Daya pembeda butir soal tes digunakan untuk melihat kemampuan suatu
butir soal tes untuk dapat membedakan antara peserta tes yang memiliki kemampuan
tinggi (kelompok atas) dan peserta tes yang memiliki kemampuan rendah (kelompok
bawah). Indeks diskriminasi soal dihitung dengan cara membagi siswa kedalam dua
kelompok, kelompok atas dan kelompok bawah. Kelompok atas adalah siswa yang
memiliki skor total jawaban benar di atas rata-rata dan kelompok bawah sebaliknya.
Siswa yang termasuk ke dalam kelompok atas berjumlah 11 siswa dan pada kelompok
bawah berjumlah 14 siswa pada tes formatif 1. Siswa yang tergolong ke dalam
kelompok atas berjumlah 10 siswa dan kelompok bawah 15 siswa . pada tes formatif 2.
Butir soal yang baik adalah butir soal yang memiliki indeks diskriminasi di atas 0,4 dan
butir soal tidak baik jika memiliki indeks diskriminasi negatif [6]. Hasil perhitungan
tingkat kesukaran dan daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6. Indeks Kesukaran dan Indeks Diskriminasi Butir Soal Tes
No.
Soal
Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 Indeks
Kesukaran Makna
Indeks
Diskriminasi
Daya
Pembeda
Indeks
Kesukaran Makna
Indeks
Diskriminasi
Daya
Pembeda
1 0.96 Mudah 0.14 Jelek 0.92 Mudah 0.20 Cukup
2 0.96 Mudah 0.14 Jelek 1 Mudah 0.07 Jelek
3 1 Mudah 0.07 Jelek 1 Mudah 0.07 Jelek
4 0.92 Mudah 0.21 Cukup 1 Mudah 0.07 Jelek
5 0.92 Mudah 0.21 Cukup 0.88 Mudah 0.27 Cukup
6 0.96 Mudah 0.14 Jelek 0.92 Mudah 0.20 Cukup
7 0.92 Mudah 0.21 Cukup 0.96 Mudah 0.07 Jelek
8 0.68 Sedang 0.48 Baik 0.96 Mudah 0.07 Jelek
9 0.52 Sedang 0.44 Baik 0.64 Sedang 0.67 Baik
10 0.44 Sedang 0.03 Jelek 1 Mudah 0.07 Jelek
11 0.88 Mudah 0.29 Cukup 0.88 Mudah 0.27 Cukup
12 0.96 Mudah 0.14 Jelek 0.56 Sedang 0.63 Baik
13 0.72 Mudah 0.57 Baik 0.8 Mudah -0.10 Tidak
Baik
14 0.76 Mudah 0.34 Cukup 0.28 Sukar -0.23 Tidak
Baik
15 0.8 Mudah 0.27 Cukup 0.8 Mudah 0.23 Cukup
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui tingkat kesukaran
dan daya pembeda soal tes. Hasil analisa tes formatif 1 dan 2 terdapat 3% soal
sukar, 16,7% soal sedang, dan 80,3% soal dengan tingkat kesukaran mudah. Soal
tes formatif 1 dan soal tes formatif 2, terdapat 16,7% dari keseluruhan jumlah soal
dengan daya pembeda baik, 33,3% soal dengan daya pembeda cukup baik, 43,3%
dengan daya pembeda soal jelek dan 6,7% soal dengan daya pembeda tidak baik.
Reliabiltas Tes Formatif
Untuk melakukan uji reliabilitas soal, digunakan metode stabilitas (test-
retest method). Diberikan sebuah tes yang sama untuk diujikan dua kali kepada
peserta didik yang sama, dalam waktu yang berbeda. Dilakukan dua buah tes yang
14
diujikan secara konvensional (tertulis) dan online menggunakan media test online
quizstar pada penelitian ini. Tes pertama yaitu tes formatif 1 dengan
menggunakan cara konvensional dilakukan pada hari Rabu, 7 Mei 2014. Setelah
dilakukan tes ulang secara online menggunakan media test online quizstar. Tes
kedua secara online dilakukan pada Rabu,14 Mei 2014. Tes ketiga yaitu tes
formatif 2 dengan menggunakan cara konvensional dilakukan pada Rabu, 21 Mei
2014. Tes formatif 2 yang diujikan secara online dilakukan pada Rabu, 28 Mei
2014.
Berdasarkan hasil tes formatif di atas, dapat dihitung reliabilitas tes 1 dan
reliabilitas tes 2. Dilakukan penghitungan korelasi tes yang dihitung
menggunakan rumus untuk mengetahui reliabilitas masing-masing tes,. Dengan
nilai reliabilitas yang sangat tinggi dapat diinterpretasikan bahwa kedua tes
bersifat homogen [5]. Berdasarkan perhitungan didapatkan hasil korelasi pada tes
formatif 1 sebesar 0,9743. Indeks reliabilitas 0,9743 tergolong sangat tinggi
sehingga menunjukkan bahwa tes formatif 1 merupakan tes yang reliabel. Hasil
perhitungan korelasi pada tes formatif 2 didapatkan hasil 0,9219. Indeks
reliabilitas 0,9219 tergolong sangat tinggi sehingga menunjukkan bahwa tes
formatif 2 yang diberikan di kelas XI IPS 1 merupakan tes yang reliabel. Nilai
reliabilitas yang sangat tinggi tersebut dapat menginterpretasikan bahwa kedua tes
tersebut homogen. Hasil perhitungan indeks reliabilitas yang tinggi untuk tes
formatif 1 dan tes formatif 2 menunjukkan kedua tes formatif tersebut reliabel dan
memiliki keajegan, untuk digunakan sebagai instrumen evaluasi pembelajaran.
Validitas Isi Media Test Online Quizstar
Uji kelayakan terhadap isi media test online quizstar dilakukan oleh
validator yaitu guru pengampu mata pelajaran TIK di SMA Kristen Satya Wacana
Salatiga. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kuantitatif berupa skor yang diberikan oleh validator, sedangkan data kualitatif
berupa penilaian tambahan atau saran perbaikan dari validator. Data hasil
kelayakan produk meliputi tiga ranah yaitu (1) ranah konstruksi, (2) ranah materi
dan (3) ranah bahasa [4]. Hasil validasi isi media test online quizstar oleh
validator dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Validasi Isi Media Test Online Quizstar Ranah
Instrumen
Butir Penilaian Nilai
(0-100)
Saran Perbaikan
Ranah Konstruksi
1. Sistem penilaian formatif dengan metode kuis online yang dikembangkan membantu guru dalam pelaksanaan penilaian formatif,
2. Umpan balik yang diberikan dapat memberikan informasi kepada
siswa tentang pemahaman materi dengan jelas, 3. Umpan balik diberikan setelah siswa mengerjakan soal,
4. Skor yang diperoleh siswa dapat digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa, 5. Pembahasan soal diberikan setelah siswa selesai mengerjakan
semua soal dan dapat digunakan sebagai sarana belajar,
6. Media test online quizstar dapat diakses dimanapun, 7. Media test online quizstar mudah digunakan oleh guru untuk
melakukan pembuatan dan pengunggahan soal
8. Guru dapat dengan mudah menambahkan siswa ke dalam media test online quizstar
100
85
100
100
90
100 80
80
Ranah Materi 1. 15 butir soal dikerjakan dalam waktu 30 menit
2.Tingkat kesulitan butir soal sesuai dengan tingkat berpikir siswa
SMA,
3.Materi sudah benar secara konseptual dan sesuai Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
80
90
100
15
Ranah
Bahasa
1.Bahasa dalam petunjuk pengerjaan soal mudah dipahami dengan
jelas 2.Bahasa yang digunakan pada setiap butir soal mudah dipahami oleh
siswa,
3.Bahasa yang digunakan pada setiap butir soal sudah komunikatif,
80
100
100
Lebih baik jika
dapat diubah ke dalam bahasa
Indonesia
Berdasarkan penilaian validator, didapatkan rata-rata nilai untuk ranah
konstruksi produk test online quizstar sebesar 91,8 yang berarti media test online
quizstar dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas sebagai sarana evaluasi
pembelajaran. Rata-rata nilai untuk ranah materi adalah 90 yang berarti adanya
kesesuaian materi pada tes formatif yang diberikan menggunakan test online quizstar
dengan SK, KD dan tujuan pembelajaran. Sedangkan rata-rata nilai untuk ranah bahasa
adalah 93,3 yang berarti penggunaan bahasa pada soal tes sudah komunikatif dan dapat
dipahami dengan jelas. Petunjuk pengerjaan soal awalnya menggunakan bahasa
Inggris, kemudian dilakukan revisi dengan mengubah petunjuk pengerjaan soal ke
dalam bahasa Indonesia.
Tanggapan Siswa Terhadap Test Online Quizstar
Saat penelitian, guru dan siswa memanfaatkan media test online quizstar
sebagai media evaluasi belajar. Sebelum media tersebut digunakan, peneliti melakukan
pengenalan langkah-langkah penggunaan media oleh kepada guru dan siswa. Peneliti
memberikan petunjuk penggunaan media dan melakukan demo penggunaan media
dengan membuka halaman website test online tersebut. Kemudian guru melakukan
pendaftaran akun sebagai pengajar. Setelah melakukan verifikasi e-mail pendaftaran,
guru melakukan pengaturan kelas dan soal tes. Guru membuat, menambah kelas, dan
menambahkan akun siswa ke dalam kelas, pada halaman pengaturan kelas (class
manager). Guru membuat, mengedit dan menghapus soal tes pada halaman pengaturan
soal tes (quiz manager). Bentuk soal tes objektif yang tersedia yaitu pilihan ganda,
benar-salah, menjodohkan, jawaban singkat. Guru juga dapat melakukan pengaturan
nilai dari masing-masing soal, pengaturan lama waktu pengerjaan soal, dan batas waktu
pengaksesan soal jika dijadikan tugas rumah. Soal tes dapat dimunculkan secara acak
untuk mengurangi resiko siswa berbuat curang. Setelah siswa mengerjakan soal tes,
guru dapat melihat laporan hasil belajar siswa pada halaman laporan (report manager).
Laporan yang dapat dilihat guru berupa laporan rata-rata keseluruhan siswa (percent
analyze), hasil nilai seluruh siswa (student list), lembar kerja setiap siswa, hasil jawaban
berdasarkan pertanyaan pada soal tes (question list). Guru akan dengan mudah
mengetahui tingkat ketercapaian siswa dan tidak perlu repot melakukan koreksi manual
lembar jawab siswa satu persatu dengan adanya laporan tersebut. Siswa juga dapat
melihat laporan belajarnya sendiri pada halaman kerja siswa. Feedback yang dapat
diterima siswa adalah dengan melihat nilai yang dicapainya, sehingga siswa dapat
termotivasi untuk mempertahankan atau meningkatkan lagi prestasinya. Selain itu
siswa juga dapat melihat hasil koreksi jawaban dari tes yang baru saja dikerjakan.
Peneliti membagikan kuesioner kepada objek penelitian yaitu 25 siswa kelas XI
IPS 1 pada hari Rabu, 28 Mei 2014 untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
penggunaan media test online quizstar. Kuesioner dibagikan untuk mengetahui minat
atau motivasi siswa terhadap penggunaan media test online quizstar, efektifitas
penggunaan media test online quizstar sebagai sarana evaluasi pembelajaran, kendala
pemanfaatan test online quizstar dalam pembelajaran di kelas dan juga kekurangan
media test online quizstar menurut siswa. Motivasi belajar siswa ditunjukkan dari rasa
16
senang, ketertarikan siswa untuk mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang
diberikan oleh guru, menunjukkan minat (rasa ingin tahu), ulet menghadapi kesulitan
dan selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin [12]. Indikator motivasi siswa terhadap
penggunaan media test online quizstar, diukur dengan melihat jawaban butir
pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4 dan 5. Efektifitas pembelajaran dapat dilihat dari
ketercapaian tujuan pembelajaran dan makna yang didapat oleh siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran [13]. Indikator efektifitas penggunaan media test online
quizstar sebagai sarana evaluasi pembelajaran, dilihat dari ketercapaian tujuan
penggunaan sarana evaluasi dan makna evaluasi yaitu berupa feedback (umpan balik)
bagi siswa. Indikator efektifitas diukur dengan melihat jawaban butir pertanyaan nomor
6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12. Kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Kisi-kisi Kuesioner Tanggapan Siswa Terhadap Media Test Online Quizstar Indikator Butir
pernyataan
Pertanyaan Jumlah
Butir
Motivasi 1,2,3,4,5 1. Apakah kamu merasa senang menggunakan media test online
quizstar?
5
2. Apakah kamu merasa tertarik untuk mengerjakan evaluasi
pembelajaran menggunakan media test online quizstar?
3. Apakah media test online quizstar mudah digunakan?
4. Apakah tampilan pada media test online quizstar menarik?
5. Menurut kamu, apakah gambar atau tulisan yang ada pada media test
online quizstar cukup jelas?
Efektif dan
efisien
6,7,8,9,10,11,
12
6. Waktu yang tersedia untuk menggunakan media test online quizstar
apakah sudah cukup memadai?
7
7. Apakah kamu merasa dengan menggunakan media test online quizstar
efisien dalam memperoleh feedback (umpan balik) pelajaran?
8. Apakah kamu merasa dengan menggunakan media test online quizstar
efisien untuk mengetahui hasil nilai pelajaran?
9. Apakah kamu merasa menggunakan media test online quizstar lebih
efisien waktu dibandingkan tes konvensional (tes tertulis) ?
10. Menurut kamu, apakah penggunaan media test online quizstar sebagai
alat evaluasi pembelajaran lebih efektif dibandingkan tes tertulia?
11. Menurut kamu, apakah penggunaan media test online quizstar sebagai
alat evaluasi pembelajaran sudah tepat?
12. Apakah kamu merasa media test online quizstar efektif digunakan
sebagai alat evaluasi pembelajaran?
Kendala 13 13. Dalam mengoperasikan test online quizstar apakah kamu mengalami
kesulitan? Jika ya, sebutkan kesulitan atau kendala yang kamu hadapi saat
menggunakan test online quizstar dalam pembelajaran di kelas!
1
Kekurangan 14 14. Menurut kamu apakah ada yang kurang dari media test online quizstar
jika digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran?
1
Berdasarkan analisa jawaban siswa, dapat dilihat tanggapan siswa mengenai
penggunaan media test online quizstar untuk setiap indikatornya. Indikator motivasi
siswa terhadap penggunaan media test online quizstar diukur dengan melihat jawaban
17
siswa pada butir pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4 dan 5. Indikator motivasi siswa terhadap
penggunaan media test online quizstar dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media Test Online Quizstar
Pernyataan Jumlah
Jawaban
Responden
Valid Total
Pertanyaan
Valid
Sangat Setuju 81 64.80% 125 100%
Setuju 40 32% 125 100%
Ragu-ragu 3 2.40% 125 100%
Tidak Setuju 1 0.80% 125 100%
Sangat Tidak
Setuju
0 0% 125 100%
Total 125 100% - -
Hasil analisa dari pertanyaan tersebut didapatkan persentase 64,8 % responden
merasa sangat senang dan tertarik menggunakan media test online quizstar, 32 %
responden merasa senang, 2,4 % responden merasa ragu-ragu dan 0,8 % merasa biasa
saja dan tidak tertarik menggunakan media test online quizstar. Indikator kedua
mengenai efektivitas penggunaan media test online quizstar sebagai sarana evaluasi
pembelajaran dapat dilihat dari butir pertanyaan nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11 dan 12.
Indikator efektivitas terhadap penggunaan media test online quizstar dapat dilihat pada
gambar berikut:
Tabel 10. Tanggapan Siswa Terhadap Efektivitas Penggunaan Media Test Online Quizstar
Sebagai Sarana Evaluasi Pembelajaran
Pernyataan Jumlah
Jawaban
Responden
Valid Total
Pertanyaan
Valid
Sangat Setuju 112 64% 175 100%
Setuju 56 32% 175 100%
Ragu-ragu 4 2.30% 175 100%
Tidak Setuju 3 1.70% 175 100%
Sangat Tidak
Setuju
0 0% 175 100%
Total 175 100% - -
Hasil analisa dari pernyataan tersebut didapatkan persentase 64% responden
sangat setuju bahwa penggunaan media test online quizstar efektif sebagai sarana
evaluasi pembelajaran, 32% responden setuju bahwa media test online quizstar efektif
digunakan sebagai sarana evaluasi pembelajaran, 2,3% responden meragukan
efektivitas media test online quizstar, dan 1,7% responden merasa media test online
quizstar tidak efektif digunakan sebagai sarana evaluasi pembelajaran. Berdasarkan
analisa terhadap penggunaan media test online quizstar di atas, dapat dilihat bahwa
siswa merasa senang dan antuasias dalam menggunakan media test online quizstar ini
untuk digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran. Dapat dilihat juga respon positif
dari responden yang menyatakan tingkat efektifitas penggunaan media test online
quizstar ini. Selain itu berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada guru pengampu
mata pelajaran TIK, didapatkan hasil bahwa guru merasa media test online quizstar
efektif digunakan sebagai sarana evaluasi pembelajaran karena membantu guru untuk
mengetahui tingkat ketercapaian dan hasil belajar siswa. Guru berencana akan
18
mengimplementasikan penggunaan media test online quizstar dalam kegiatan
pembelajaran untuk memberikan tes formatif kepada siswa. Media test online quizstar
dapat dijadikan sebagai alat evaluasi pembelajaran.
Kendala Penggunaan Test Online Quizstar
Peneliti melakukan analisa jawaban kuesioner yang telah diisi 25 responden
siswa kelas XI IPS 1, untuk mengetahui kendala pemanfaatan media test online
quizstar dalam pembelajaran dan juga kekurangan media test online quizstar. Kendala
penggunaan media test online quizstar dapat dilihat berdasarkan jawaban pertanyaan
terbuka nomor 13. Sedangkan kekurangan media test online quizstar dapat diketahui
dengan menganalisa jawaban siswa berdasarkan pertanyaan nomor 14. Kendala
penggunaan media test online quizstar dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11. Kendala Penggunaan Media Test Online Quizstar
Pernyataan Jumlah
Jawaban
Responden
Valid Total
Responden
Valid
Koneksi
Internet
2 8% 25 100%
Kebingungan 5 20% 25 100%
Tidak Ada
Kendala
18 72% 25 100%
Total 25 100% - -
Berdasarkan analisa jawaban responden, terdapat 2 kendala yang dialami siswa
dalam menggunakan media test online quizstar di dalam pembelajaran, baik kendala
internal siswa maupun kendala eksternal siswa. Kendala internal yaitu kendala yang
berasal dari diri siswa, ada siswa yang merasa bingung dalam menjalankan media test
online quizstar saat pertama kali. Kendala eksternal adalah kendala yang bukan berasal
dari siswa, yaitu kendala mengenai koneksi internet. Berdasarkan kuesioner yang telah
diisi oleh siswa, didapatkan hasil 2 siswa (8%) merasa bingung dalam menggunakan
media test online quizstar saat pertama kali mengoperasikannya, terdapat 5 siswa
(20%) mengalami kendala koneksi internet. Selain itu, 18 siswa (72%) lainnya tidak
memiliki kendala apa pun dalam menggunakan media test online quizstar. Butir
pertanyaan terakhir pada kuesioner adalah kekurangan media test online quizstar
menurut siswa. Hasil analisa jawaban siswa mengenai kekurangan media test online
quizstar dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 12. Kekurangan Media Test Online Quizstar
Pernyataan Jumlah
Jawaban
Responden
Valid Total
Responden
Valid
Tampilan 9 36% 25 100%
Waktu 4 16% 25 100%
Materi 1 4% 25 100%
Kecurangan 2 8% 25 100%
Tidak Ada 9 36% 25 100%
Total 25 100% - -
Jawaban siswa pada pertanyaan terakhir mengenai kekurangan media test
online quizstar, didapatkan beberapa kekurangan diantaranya: tampilan yang kurang
19
menarik, waktu untuk menggunakan media test online quizstar kurang lama ketika
diberikan di akhir pelajaran, tidak bisa digunakan untuk memberikan materi pelajaran
karena hanya digunakan sebagai sarana evaluasi pembelajaran saja dan juga adanya
kemungkinan siswa untuk melakukan kecurangan dengan mencontek pekerjaan teman.
Responden yang menjawab tampilan kurang menarik ada 9 siswa (36%). Sedangkan 4
siswa (16%) menjawab waktu akses kurang, ketika media test online quizstar
digunakan sebagai sarana evaluasi pembelajaran di akhir jam pelajaran. Terdapat 1
siswa (4%) yang merasa media test online quizstar memiliki kekurangan karena tidak
bisa digunakan untuk memberikan materi pelajaran. Selain itu ada 2 siswa (8%) yang
merasa media test online quizstar memiliki kekurangan yaitu masih memungkinkan
siswa untuk mencontek pekerjaan temannya. Responden lainnya sebanyak 9 siswa
(36%) merasa tidak ada yang kurang dari media test online quizstar.
Berdasarkan jawaban kuesioner yang telah dibagikan responden, hanya
beberapa responden saja yang mengalami kendala dalam penggunaan media test online
quizstar selama pembelajaran berlangsung. Sebagian besar responden tidak mengalami
kendala dalam penggunaan media test online quizstar. Namun, menurut sebagian
responden, media test online quizstar ini masih memiliki kekurangan dibagian
tampilannya. Tampilan yang sederhana tampaknya kurang menarik bagi responden
yang telah menggunakan media test online quizstar.
5. SIMPULAN
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari 4 siklus. Terjadi
peningkatan hasil belajar siswa pada masing-masing siklus. Kegiatan evaluasi
pembelajaran dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Kegiatan evaluasi
pembelajaran yang dilakukan, memanfaatkan media test online quizstar. Pada kegiatan
evaluasi tersebut dilakukan uji validitas isi, uji validitas soal, uji validitas butir soal,
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas tes.
Uji validitas isi yang dilakukan oleh validator diperoleh hasil 2 soal tes formatif
yang akan diberikan kepada siswa sudah sesuai dengan isi kurikulum. Uji validitas soal
dengan menghitung korelasi product moment didapatkan hasil 0,958 yang berarti
memiliki korelasi sangat tinggi dan valid. Hasil uji validitas butir soal diadapatkan
6,7% butir soal memiliki korelasi tinggi, 36,7% butir soal memiliki korelasi cukup
tinggi, 33,3% butir soal memiliki korelasi rendah dan sisanya memiliki korelasi yang
sangat rendah. Ada 3% soal yang memiliki kriteria tingkat kesulitan tinggi, 16,7%
memiliki tingkat kesulitan sedang dan sisanya mudah. Daya pembeda soal yang
termasuk kedalam kategori cukup baik dan baik ada 50%, kategori daya pembeda tidak
baik ada 6,7%, dan sisanya jelek. Hasil uji reliabilitas yang dilakukan, didapatkan
reliabilitas tes formatif 1 sebesar 0,9743 dan tes formatif 2 sebesar 0,9219 yang berarti
soal tes tersebut sangat reliabel karena memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi.
Berdasarkan hasil analisa diatas dapat disimpulkan bahwa soal formatif yang diujikan
valid dan reliabel.
Selain itu, diteliti mengenai pengaruh penggunaan media test online quizstar
bagi siswa dan didapatkan hasil bahwa 96% siswa merasa tertarik dan senang
menggunakan test online quizstar tersebut. Meskipun terdapat beberapa kendala seperti
gangguan koneksi internet dan kebingungan siswa saat menggunakan media test online
quizstar, sebanyak 72% siswa merasa tidak memiliki kendala apa pun. Guru juga
20
merasa media test online quizstar mudah digunakan dan dapat membantu dalam
mengetahui tingkat ketercapaian pembelajaran siswa.
6. SARAN
Bagi guru, sebaiknya dapat melakukan evaluasi secara rutin agar dapat mengetahui
sejauh mana kemampuan peserta didiknya. Guru dapat melakukan inovasi dengan
memanfaatkan media-media yang dapat digunakan sebagai sarana evaluasi
pembelajaran seperti media test online quizstar, sehingga evaluasi pembelajaran tetap
dapat dilakukan di luar jam pelajaran ketika guru tidak memiliki waktu di jam
pelajaran. Bagi pengembang produk, tampilan pada media test online quizstar dapat
dibuat lebih menarik lagi. Bagi penelitian yang akan datang, disarankan untuk
melakukan pengembangan penelitian dengan meneliti mengenai tanggapan dan
efektivitas penggunaan media test online quizstar sebagai sarana evaluasi
pembelajaran, dilihat dari sisi guru sebagai pengajar dan evaluator.
7. DAFTAR PUSTAKA
[1] Purwanto, N. (2001). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[2] Wrightstone, Justman, Robbins. 1956. Evaluation in Modern Education. New
York: American Book Company.
[3] Amalia, A.N. & Widayati, A. 2012. Analisa Butir Soal Tes Kendali Mutu
Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun
2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia,Vol.X (No.1), hal 1-26.
[4] Prabasunu, M, dkk. 2013. Pengembangan Model Penilaian Formatif Dengan
Metode Kuis Online Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Kalor Siswa
SMA. Malang. FMIPA Universitas Negeri Malang. Tesis.
[5] Surapranatata, S. (2004). Analisa, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil
Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[6] Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
[7] Sudijono, A. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
[8] Silberman, L.M.2012. Active Learning:101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Nuansa.
[9] Purba, H.A. (27 Desember 2013). Teknologi Informasi Komputer: Membuat
Soal Online dengan Quizstar (Bagian 1). http://guraru.org/guru-
berbagi/membuat-soal-online-dengan-quizstar/. Diakses tanggal 25 April 2014.
[10] Wiriaatmadja, R. 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
[11] Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta:
Bumi Aksara.
[12] Kuadrat, M dan Uno, H. B. 2009. Mengelola Kecerdasan Dalam
Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. Jakarta:
Bumi Aksara.
[13] Asmani, J. M. 2011. Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif, Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press.
top related