peraturan direktur jenderal pengendalian perubahan iklim no :...
Post on 17-Sep-2018
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIMNO : P.5/PPI/SET/KUM.1/12/2017
TENTANGPEDOMAN PENGHITUNGAN EMISI GRK UNTUK AKSI MITIGASI
PERUBAHAN IKLIM BERBASIS MASYARAKAT
Direktorat Mitigasi Perubahan IklimDirektorat Jenderal Pengendalian Perubahan IklimKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Dasar Penyusunan Perdirjen No : P.5/PPI/SET/KUM.1/12/2017
Bahwa aksi mitigasi perubahan iklim dalam kerangka Proklim dan kegiatan lain yang berbasis masyarakat diperlukan identifikasi, penyusunan rencana aksi, pelaksanaan aksi, pemantauan dan evaluasi sumber emisi dan serapan gas rumah kaca;
Sebagai pelaksanaan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.60/MenLHK-Setjen/2015 Tentang Peran Masyarakat Dan Pelaku Usaha Dalam Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, bahwa kegiatan oleh masyarakat dan pelaku usaha dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan juga mencakup aksi mitigasi perubahan iklim;
Untuk itu diperlukan pedoman penghitungan emisi gas rumah kaca untuk aksi mitigasi perubahan iklim berbasis masyarakat
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement To The United Nations Framework Convention On
Climate Change (Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Perubahan Iklim) Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional; Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Ligkungan Hidup dan Kehutanan; Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.60/MenLHK-Setjen/2015Tentang Peran
Masyarakat Dan Pelaku Usaha Dalam Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Kehutanan; Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.13/Menlhk/Setjen/OTL.O/1/2016
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Pengendalian Perubahan Iklim Dan Kebakaran Hutan Dan Lahan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016
Tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.84/MenLHK-Setjen/KUM.1/11/2016
tentang Program Kampung Iklim; Peraturan Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Nomor P.1/PPI/Set/Kum.I/2/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Kampung Iklim.
TujuanSebagai arahan dan pedoman dalam melakukan penghitungan emisi
gas rumah kaca pada pelaksanaan aksi mitigasi perubahan iklim berbasis masyarakat.
Pengertian• Mitigasi Perubahan Iklim adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca sebagai bentuk upaya penanggulangan dampak perubahan iklim.
• Masyarakat adalah orang perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat hukum adat, dan/atau pemangku kepentingan non pemerintah.
KONTEN/ ELEMEN YANG DIATUR
Ruang Lingkup
•Pedoman Perhitungan Emisi GRK Sektor Energi
•Pedoman Perhitungan Emisi GRK Sektor Kehutanan
•Pedoman Perhitungan Emisi GRK Sektor Pertanian
•Pedoman Perhitungan Emisi GRK Sektor Limbah
Pelaporan
•Melalui mekanisme Proklim(PermenLHK No. P84/MenLHK-Setjen/KUM.1/11/2016 dan Perdirjen PPI No. P.1/PPI/Set/Kum.1/2/2017)
•Melalui mekanisme SRN Ditjen PPI
Outline Pedoman
Sektor Energi, Kehutanan, Pertanian, Limbah
Pendahuluan
Ruang Lingkup dan Jenis Aksi Mitigasi
Penghitungan Capaian Mitigasi
Metode Penghitungan Penurunan Emisi
Penentuan baseline
Pengumpulan Data
Contoh Penghitungan
Aksi Mitigasi Sektor Energi
Penggunaan Mikrohidro untukPenerangan Rumah Tangga
Penggunaan PLTS untukPenerangan RumahTangga
Penggunaan PLTS untukPenerangan Jalan Penggunaan Pembangkit Listrik
Tenaga Angin untuk IrigasiPertanian
Penggunaan Biodisel sebagai Bahan Bakar
Penggunaan LHE untuk PeneranganJalan dan Rumah Tangga
Aksi Mitigasi Sektor Kehutanan
Mempertahankan tutupan lahan
Hutan alam/hutan desa
Hutan alam/hutan desa
Hutan ditebang menjadi semakbelukar/tanah terbuka
Hutan dijaga agar tetap lestari
Baseline/skenario jika tidak terjadi mitigasi
Kegiatan mitigasi
Pencegahan pembalakan liar
Pencegahan kebakaran hutan dan lahan
Penanaman secara meyebaratau parsial
Penanaman di lahan kosong dalam Hamparan lahan
Pengembangan agroforestryAtau kebun campuran
Aksi Mitigasi Sektor Pertanian
Pengelolaan air dengan berselang dan macak-macakPengurangan penggunaan pupuk urea
Pemanfaatan kotoran ternak untuk produksi biogasPemanfaatan biomasa seperti jerami untuk media Tanam dan pakan ternak
Aksi Mitigasi Sektor Limbah
Pemanfaatan limbah padat rumah tangga untuk kompos Pemanfaatan limbah padat organik untuk
sumber energi biogas
Pemanfaatan limbah cair industri tahu untuk Sumber energi biogas Pemanfaatan limbah cair domestik untuk biogas
CONTOH PERHITUNGAN: SUB SEKTOR SAMPAH
•Pengomposan: sampah tidakdikelola
•TPA: Open dumping
PENETAPAN BASELINE
PENGUMPULAN DATA
PERHITUNGAN REDUKSI
PENGUMPULAN DATA
1. Limbah Padat Domestik
*) Angka timbulan sampah (default, kota kecil) adalah 0,19 ton/populasi/tahun
Limbah Padat Domestik Unit
Jumlah KK KK
Populasi per KK Populasi/KK
Jumlah Populasi Populasi
*) Timbulan sampah (default, kota kecil) (ton/populasi/tahun)
Total sampah domestik Ton
Laju pertumbuhan sampah atau populasi %/tahun
Volume pengolahan limbah padat domestik
a. 3R kg
b. Pengomposan kg
c. Open burning, atau pembakaran terbuka kg
PENGHITUNGAN REDUKSI
Penurunan emisi = Emisi baseline – Emisi mitigasi
Tingkat Emisi = Data Aktivitas x Faktor Emisi
CONTOH KASUS (Limbah)
Desa A dengan jumlah populasi 4.684 orang tahun 2012, mempunyaikegiatan pengomposan sebanyak 0,04%/th; pembakaran terbukasebanyak 10%/th; ditimbun di halaman sebanyak 75%/th; dibuang kesungai sebanyak 10%/th dan lainnya sebanyak 4,96%/th
Pada tahun 2014, terdapat kenaikan populasi menjadi 4.736 orang, dandilakukan aksi mitigasi dengan data pengomposan sebanyak0,07%/th; 3R sebanyak 0,02%/th; pembakaran terbuka sebanyak5%/th; ditimbun di TPA sebanyak 60%/th; ditimbun di halamansebanyak 25%/th dan lainnya sebanyak 9,91%/th
Berapa penurunan emisi GRK ?
Limbah Padat Domestik Metodologi Satuan Data dari Desa A
2012 2014
Jumlah Populasi Orang 4684 4736
Produksi Sampah per kapita kg/orang.hari 0,52 0,52
Total Sampah Domestik kg/tahun 889.023,20 898.892,80
Jumlah Pengolahan Sampah
a. Pengomposan (sampah organik) Composting, IPCC 2006 kg/tahun 355,61 629,22
b. 3R (daur ulang, daur pakai) non organik - kg/tahun - 179,78
c. Pembakaran Terbuka Open Burning, IPCC 2006 kg/tahun 88.902,32 44.944,64
d. Ditimbun di TPA FOD, IPCC 2006 kg/tahun - 539.335,68
e. Ditimbun di halaman - kg/tahun 666.767,40 224.723,20
f. Dibuang ke sungai - kg/tahun 88.902,32 -
g. Lainnya - kg/tahun 44.095,55 89.080,28
Total Jumlah Pengolahan Sampah kg/tahun 889.023,20 898.892,80
Persentase Pengolahan Sampah
a. Pengomposan (sampah organik) % 0,04% 0,07%
b. 3R (daur ulang, daur pakai) non organik % 0% 0,02%
c. Pembakaran Terbuka % 10% 5%
d. Ditimbun di TPA % 0% 60%
e. Ditimbun di halaman % 75% 25%
f. Dibuang ke sungai % 10% 0%
g. Lainnya % 4,96% 9,91%
Total Persentase Pengolahan Sampah % 100,00% 100,00%
DATA AKTIVITAS
FAKTOR EMISI GRK PENGOMPOSAN
ANGKA DEFAULT IPCC 2006
CH4 gram/kg sampah basah 0,03
N2O gram N2O/kg sampah basah 0,06
Biodigester sampah, gr CH4/kg sampah
1,00
FAKTOR EMISI GRK PEMBAKARAN TERBUKA
ESTIMASI DARI ANGKA DEFAULT
CO2 fossil, kg CO2/Gg sampah basah 0,238
CH4, kg CH4.Gg sampah basar 6,500
N2O, kg N2O/Gg dry matter 150
Dry matter 9,64
TIPE PENGOLAHAN SAMPAH
Baseline 2012 Mitigasi 2014
Kg CO2 Kg CH4 Kg N2O Kg CO2e Kg CO2
Kg CH4 Kg N2O
Kg CO2e
Pengomposan (sampahorganik)
0,27 0,53 170,96 0,81 1,62 518,57
3R non organik
Pembakaran terbuka 21,16 577.865,08 13.335,35 16.296.124,56 10,70 292.140,16 6.741,70 6.224.896,12
Ditimbun di TPA
Ditimbun di halaman
Dibuang ke sungai
lainnya
Total 21,16 577.565,35 13.335,88 16.269.295,52 10,70 292.142,59 6.746,55 5.226.424,83
CONTOH KASUS (Kehutanan)
Pada Desa A sejak tahun 2008, 2009, 2010 telah dilakukan kegiatan penanaman padalahan kritis/area terbuka sebanyak 10 ha, 10 ha, 10 ha menjadi hutan tanaman. Sejaktahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 dilakukan penambahan luasan masing-masingmenjadi 50 ha dan peningkatan prosentase tumbuh dari 40% menjadi 90%. Berapakah serapan biomassa atas permukaan di desa A tersebut?
Tahun sebelum Baseline : 2008 - 2010
Tutupan Lahan Tanpa Mitigasi : Stok Karbon Tanah Terbuka (FE=2,66)
Riap/ Growth Hutan Tanaman (FE=4,8)
Tahun Mitigasi : 2011 – 2014
Tutupan Lahan dengan Mitigasi : Riap/ Growth Hutan Tanaman (FE=4,8)
Tabel Baseline Stok Karbon
EMISI BASELINE 2008 2009 2010 Rata-rata
Jenis Tutupan Lahan
Awal Lahan Terbuka Lahan Terbuka Lahan Terbuka
Luas Tanaman (ha) 10 20 30 10
FE Stok Karbon 2.66 2.66 2.66 2.66
Baseline (ton CO2e) 97,53 97,53 97,53 97,53
Tabel Emisi Baseline Penanaman
EMISI BASELINE 2011 2012 2013 2014
Jenis Tutupan Lahan Hutan Tanaman Hutan Tanaman Hutan Tanaman Hutan Tanaman
Luas Penanaman (ha) 50 50 50 50
Baseline Persen Tumbuh
(%) 40% 40% 40% 40%
Luas Tanaman 2011
tahun berikutnya 40%*50 = 20 40%*50 = 20 40%*50 = 20
Luas Tanaman 2012
tahun berikutnya 40%*50 = 20 40%*50 = 20
Luas Tanaman 2013
tahun berikutnya 40%*50 = 20
Total Luas Penanaman 50 70 90 120
FE/Growth/ Riap 4,8 4,8 4,8 4,8
Serapan (ton CO2e) 880 1.232 1.584 2.112
Tabel Emisi Mitigasi Penanaman
EMISI MITIGASI 2011 2012 2013 2014
Jenis Tutupan Lahan Hutan Tanaman Hutan Tanaman Hutan Tanaman Hutan Tanaman
Luas Penanaman (ha) 50 50 50 50
Persen Tumbuh (%) 90% 90% 90% 90%
Luas Tanaman 2011
tahun berikutnya 90%*50 = 45 90%*50 = 45 90%*50 = 45
Luas Tanaman 2012
tahun berikutnya 90%*50 = 45 90%*50 = 45
Luas Tanaman 2013
tahun berikutnya 90%*50 = 45
Total Luas Penanaman 50 95 140 185
FE/Growth/Riap 4,8 4,8 4,8 4,8
Serapan (ton CO2e) 880 1.672 2.464 3.256
Keterangan: · Serapan (ton CO2e)= Luas Tanam (ha) x riap (ton C/ha) x 44/12
Serapan emisi GRK Aksi Mitigasi dapat dihitung dari:
Kasus 1. Menghitung Reduksi Emisi Hanya dari Penanaman
Reduksi Emisi 2011 2012 2013 2014
Emisi Baseline
Penanaman (ton CO2e) 880 1.232 1.584 2.112
Emisi Mitigasi
Penanaman (ton CO2e) 880 1.672 2.464 3.256
Total Serapan Mitigasi
(ton CO2e) 0 -440 -880 -1144
Keterangan : (-) terjadi penyerapan karbon
Serapan Emisi GRK Aksi Mitigasi = Serapan Mitigasi – Serapan Baseline
PENGUKURAN EMISI GRK DI DALAM PROKLIM 2015-2017
Terdaftar di SRN
• total: 17 lokasi
• Reduksi: 3.646,37 ton CO2e
Lokasi yang diverifikasi
• Total lokasi: 7
• Reduksi: 1.114,16 ton CO2e
Lokasi tidakterdaftar di SRN
• Total lokasi: 8
• Belumdilakukanpenghitunganreduksi emisiGRK
Total pengusulan Proklim 2012-2017: 1.375Total penerima penghargaan: 121
HASIL PERHITUNGAN DI LOKASI PROKLIM2015-2017
Lokasi Sektor Kegiatan
Penurunan Emisi
GRK
(ton CO2e)
Tahun 2015
Desa Mendis Jaya, Kab. Musi Banyuasin,
Sumatera Selatan
Limbah 0,40
Energi 1,02
Desa Sempidi, Kab. Badung, Bali Limbah 2,83
Energi 84
Tahun 2016
Desa Langkat, Kab. Bengkalis, Riau Kehutanan 492,43
Pertanian 8,20
Desa Simurugul, Kab. Garut, Jawa Barat Energi 3,79
Peternakan 0,17
Kehutanan 106,4
Desa Ngargomulyo, Kab. Magelang, Jawa
Tengah
Kehutanan 870,8
Peternakan 0,76
Energi 60,70
Tahun 2017
Desa Secanang, Kota Belawan, Sumatera Utara Limbah Bank Sampah 7,09
Takakura 26,9
Energi 0,42
Desa Astomulyo, Kec. Punggur, Kab Lampung Tengah Energi 4,67
Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten
Lampung Tengah
Energi 6,56
Peternakan 0,63
Desa Gorontalo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT Energi Kotoran Babi
Kotoran Manusia
6,54
6,57
Jorong Labuatan, Nagari Andalas, Kab. Tanah Datar,
Sumatera Barat
Kehutanan 226,10
Pertanian 79,28
Peternakan 0,23
Jorong Pinang Sinawa, Kabupaten Solok, Sumatera Barat Kehutanan 415,60
Pertanian 0,05
Peternakan 0,23
Kelurahan Guntung, Kota Bontang, Kalimantan Timur Limbah Biogas, komposting 7,57
Energi 0,42
Desa Sumber Sari, Kabupaten Kutai Kartanegara
Kalimantan Timur
Energi 21,55
Limbah 21,62
Desa Bejalen, Kabupaten Semarang Jawa Tengah Limbah 0,411
Desa Sambak, Kabupaten Magelang Jawa Tengah Limbah 0,066
Energi 8,04
RW Sekip Asri, Desa Kadipiro, Kota Surakarta Jawa
Tengah
Limbah 0,05
Tahun 2018
Dusun Pendulan, Desa Sumberagung Kabupaten
Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
Kehutanan Penanaman Pohon Penahan Air
(Serapan Karbon Hamparan)
9,63
Pemanfaatan Pekarangan 605,23
Pertanian Sistematika Irigasi 0,01
Pupuk Organik 3,9
Pembakaran Jerami 0,03
Peternakan Budidaya ternak 2,6
Limbah Bank Sampah 0,69
Energi Biogas Ternak 56,43
Desa 2 Ilir Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang Energi Biogas Ternak 7,34
Kelurahan Petukangan
Kecamatan Pesanggrahan
Jakarta Selatan
Kehutanan Sock Karbon 183,12
Tutupan Lahan 204,81
Limbah Biogas, komposting 4,74
Terima kasih
Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim
Gedung Manggala Wanabakti Blok 4 lantai 6 Jl. Gatot Subroto, Senayan Jakarta Selatan
Email : mitigasi01@gmail.com
Telp./Fax. : 021 – 574 6722
top related