perbaikan elemen baja -...
Post on 03-Mar-2019
251 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Perbaikan Elemen Baja
Baja akan terkorosi apabila tidak dilindungi terhadap udara dan air, oleh sebab itu baja harus dilindungi terhadap terjadinya karat dengan cara pengecatan atau galvanisasi. Lapisan pelindung yamg bergalvanis mempunyai umur yang terbatas. Umur lapisan pelindung tersebut tergantung dari beberapa faktor antara lain: Ketebalan Cat atau Galvanis. Besarnya ketereksposan terhadap udara laut atau bahan kimia lainnya (dari pabrik). Besarnya ketereksposan terhadap air atau adanya uap air yang terjebak (pada sambungan dan sebagainya).
Daya tahan sistem lapisan pelindung ini pada umumnya : Permukaan yang digalvanis yang diredam panas dapat bertahan sekitar 15-20 tahun . Permukaan yang dicat (dipabrik) dapat bertahan sekitar 10-15 tahun. Permukaan yang dicat (di lapangan) bertahan sekitar 10 tahun.
Siklus pengecatan ulang sekitar 7-10 tahun maksimum disarankan bagi jembatan-jembatan baja yang terekspos dengan udara yang mengandung garam pada daerah dekat pantai. Dalam banyak kasus, siklus 5-7 tahun mungkin diperlukan. Bagian struktur baja yang terkorosi berat harus dipotong dan baja baru yang mempunyai ukuran yang sama dilaskan dengan diberi pengaku atau diperkuat dengan pemasangan pelat. Bagian-bagian struktur baja yang retak harus diperbaiki.
Penurunan Mutu Lapisan Pelindung Terhadap Karat
Penurunan mutu lapisan pelindung ini dapat disebabkan oleh : Umur Lingkungan korosif Pemakaian Tumbukan Kualitas buruk pada penanganan awal Vandalisme Penanganan lapisan pelindung baja akan sangat tergantung pada: Besarnya masalah Lingkungan Tersediannya sumber daya Tipe lapisan yang sudah ada
Nilai Kondisi Kerusakan Pada Baja dan Cara Penanganannya
Nilai Kondisi Penanganan yang direkomendasikan
Kerusakan dengan nilai
1-2 (pemeliharaan)
Kerusakan yang ada terbatas dan tidak kritis. Pemukaan
pelindung harus dibersihkan dan dicat sebagai bagian dari
Pemeliharaan Rutin.
Pembersihan dari daerah yang terkena efeknya dapat
dilakukan dengan cara mencuci dan penyikatan dengan sikat
kawat.
Pengecatan dapat dilakukan dengan kuas. Sistem pengecatan
yang digunakan harus merupakan suatu cat dasar yang
sederhana dan cat akhir sebagai berikut.
Cat dasar - Jenis Alkyd zinc chromate
Ketebalan 40 mikron (minimum)
Cat Akhir - Jenis Alkyd enamel
Ketebalan 50 mikron (minimum)
Dapat pula digunakan sistem cat lain untuk lingkungan agresif
Kerusakan dengan nilai
3-4 (diperbaiki)
Masalahnya bersifat umum dan korosi berpengaruh terhadap
baja.
Pekerjaan diluar cakupan pemeliharaan rutin kecuali masalah
sandaran dan tiang sandarannya. Sandaran dapat ditangani
sebagaimana diuraikan diatas pada pemeliharaan rutin.
Kerusakan dengan nilai
4-5 (diganti)
Kondisi elemen –elemen harus diperiksa . Jika korosi elemen
baja menyebar. Maka elemen baja harus diganti daripada
dipelihara . Jika korosi ringan, maka elemen harus diperbaiki
dan permukaan dicat kembali
Metode Penyiapan Permukaan
Pembersihan harus dilakukan pertama kali dengan mencuci dan menggosok dan menggunakan salah
satu dari yang diuraikan berikut ini:
Sikat kawat yang dapat berputar secara mekanis.
Alat penembak pneumatik runcing.
Pembersihan dengan pemanasan.
Pembersihan dengan sikat kombinasi dengan semprotan – di lapangan.
Pembersihan dengan sikat kombinasi dengan semprotan – di bengkel.
Untuk semua cara pembersihan tersebut, perhatian harus diambil untuk mencapai tingkat yang
diperlukan dari penyiapan permukaan tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaan baja atau sifat-
sifat bahan.
Pencegahan yang harus dilakukan meliputi:
• Sikat kawat, dan alat penembak – pembersihan yang terlalu lama pada suatu tempat akan
menimbulkan goresan pada permukaan.
• Pembersihan dengan pemanasan – Penggunaan api untuk membersihkan harus dikendalikan agar
hanya cat saja yang menjadi lunak atau mulai terkelupas
Pembakaran tidak boleh dilakukan pada satu tempat saja sebab dapat mengakibatkan baja menjadi
panas dan mulai meleleh.
• Pembersihan dengan semprotan abrasif – Pasir atau grit yang berlebihan dapat mengakikbatkan
permukaan baja menjadi sangat kasar yang mana tidak diharapkan.
Pembersihan dengan cat dasar harus diterapkan sesegera mungkin setelah permukaan dibersihkan
dan dipersiapkan, untuk mencega korosi permukaan.
Pengaplikasian Cat
Cat dapat diaplikasikan dengan menggunakan :
Kuas, baik untuk pekerjaan pemeliharaan rutin
Penyemprotan udara normal, baik untuk pekerjaan ukuran menengah
Penyemprotan hampa udara, terutama baik untuk pekerjaan besar
dimana bidang luas harus dicat (contoh: Jembatan Gelagar Baja
Jepang).
Ketebalan cat diukur berdasarkan ketebalan film kering. Jika pengencer
tambahan digunakan untuk memfasilitasi kemudahan penerapan,
kemudian ketebalan film basah perlu untuk diperbesar. Batasan baik untuk
ketebalan film basah dan kering dapat digunakan untuk memeriksa
keseragaman dan ketebalan cat.
Sistem Pengecatan
Untuk lingkungan yang normal, ketebalan lapisan cat kering akhir
minimum150 mikron yang terdiri dari:
Lapisan ke 1 : 40 mikron, cat dasar alkyd sinc chromate.
Lapisan ke 2 : 40 mikron, lapisan dasar alkyd.
Lapisan ke 3 : 35 mikron, lapisan enamel alkyd.
Lapisan ke 4 : 35 mikron, lapisan enamel alkyd.
Hempel (kemasan 4 ltr)
Jotun (kemasan 3 ltr)
Vedy (kemasan 2 kg
CMP (kemasan 3.5 kg)
Jenis/Merk zinc rich:
SPEC MESIN POMPA AIR
Kransle 195 TST
P: 180 – max 195 Bar
Q=7,5 lt/min Power1=3,2 kw
Power 2=2,4 kw
2 headGun
1 spray, 1 tubolen nozle
Panjang selang 8M
Made in Germany
Momen Torsi
Baut berkekuatan tinggi 10.9 (EN 14399-4)
Baut berkekuatan tinggi untuk jembatan permanen
Baut M-24 :
Kekencangan awal : 640 Nm
Kekencangan akhir : 950 Nm
Baut M-16 :
Kekencangan awal : 200 Nm
Kekencangan akhir : 250 Nm
Pemakaian Pelumas
Salah satu hal terpenting untuk pengencangan
baut dengan benar ialah memakai pelumas
(MoS2)
Pelumas harus dipakai pada jumlah yang benar
Pelumas dipakai pada mur dan baut
Pelumas dapat dipakai menggunakan jari atau
kuas
STRUCTURAL BOLTS
BOLT
(DIN 7990)
NUT
(EN ISO 4034)
WASHER
(DIN 7989-1)
BOLT
(EN 14399-4)
NUT
(EN 14399-4)
WASHER
(EN 14399-6)
HIGH STRENGTH BOLTS
1. PEMASANGAN BAUT
KESALAHAN MASALAH PENANGANAN
Pemasangan baut
terbalik
Pelaksanaan pengencangan sulit
Fungsi friction tidak tercapai
Baut dilepas dan dipasang dengan betul
Apabila baut belum dikencangkan 100%,
lepaskan dan bersihkan pelat dan
dikencangkan kembali
KESALAHAN MASALAH PENANGANAN
Dipaksa dengan menggunakan
Palu/Martil
Baut akan rusak
Ganti baut dan periksa kembali secara
keseluruhan
Lubang Baut akan menjadi
cacat
Baut yang rusak diganti
2. CARA PEMASANGAN BAUT
KESALAHAN UMUM
3. LUBANG BAUT TIDAK PAS
KESALAHAN MASALAH PENANGANAN
Membuat lubang sendiri
dengan cara bor
Lubang menjadi terlalu besar
Terjadi overheated pada material,
dan akan meurunkan kekuatan.
Galvanis rusak
Komponen yang cacat diganti
Galvanis diperbaiki dengan memberikan cat
dengan bahan dasar epoxy yang mengandung
zinc
4. BAUT DAN MUR
KESALAHAN MASALAH PENANGANAN
Baut dan Mur kotor
Baut dan Mur tidak
mengandung pelumas
MoS2
Sulit dakan pelaksanaan
pengencangan
Kekencangan 100% tidak akan
tercapai
Bersihkan Baut dan Mur sebelum digunakan
Periksa Baut dan Mur apakah mengandung
pelumas MoS2
Jangan menggunakan pelumas sembarangan,
karena dapat mempengaruhi friction yang
harus terjadi.
5. KEKENCANGAN BAUT
KESALAHAN MASALAH PENANGANAN
Baut belum dikencangkan
100% sudah dimulai
pekerjaan pengecoran
beton lantai jembatan
Camber tidak tercapai Sebelum dilakukan pembesian, periksa
kekencangan baut dan kencangkan baut hingga
100%
Pengencangan selanjutnya menjadi
sulit
Gaya friction tidak akan tercapai
Beton baru dicor setelah semua baut berada
dalam kondisi kekencangan 100%
6. ALAT PENGENCANG BAUT (TORSI MOMEN)
KESALAHAN MASALAH PENANGANAN
Penggunaan kunci torsi
momen salah, gaya yang
harus dicapai tidak sesuai
Kekencangan tidak tercapai
Kunci torsi momen dikalibarsi
Alat kunci torsi momen
tidak akurat
Baut menjadi longgar atau patah
karena gaya yang berlebih
Periksa alat pengukur sampai menunjukan
angka sesuai kekencangan yang dikehendaki
Baut yang patah/rusak diganti
7. PEMASANGAN KOMPONEN
KESALAHAN MASALAH PENANGANAN
Komponen tertukar
Komponen tidak sesuai
Jembatan tidak berfungsi dengan
semestinya
Bongkar dan pasang kembali komponen pada
posisi yang seharusnya
Sebelum pemasangan, pelaksana harus
membaca manual pemasangan terlebih dulu
8. MANUAL PEMASANGAN BANGUNAN ATAS
KESALAHAN MASALAH PENANGANAN
Tidak dibaca dengan
baik.
Salah pemasangan komponen.
Salah pengencangan baut.
Jembatan tidak berfungsi dengan baik.
Sebelum pemasangan, manual harus dibaca.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
kekencangan baut, camber yang harus terjadi,
waktu pemasangan landasan, waktu
pengecoran beton
No Jenis Jumlah
1 Torque wrench Manual 700-1000 Nm sq ¾” N 1
2 Double Ring Wrench (M12) 1
3 Double Ring Wrench (M16) 1
4 Double Ring Wrench (M24) 2
5 Combination Wrench (M12) 1
6 Combination Wrench (M16) 3
7 Combination Wrench (M24) 4
8 Hammer 5 kg 2
9 Socket ¾” Standar (M12) 1
10 Socket ¾” Long (M12) 1
11 Socket ¾” Standar (M16) 2
12 Socket ¾” Long (M16) 2
13 Socket ¾” Standar (M24) 2
No. Jenis Jumlah
13 Socket ¾” Standar (M24) 2
14 Socket ¾” Long (M24) 2
15 Pipe wrench 900 mm (24”) 2
16 Measuring Tape 30m 1
17 Wire Brush 2
18 Tool Box 1
19 Double Ended Tubular (M12) 1
20 Double Ended Tubular (M16) 1
21 Double Ended Tubular (M24) 2
22 Ratchet Spanner ¾” 2
23 Drifts Dia. 15mm (M16) 2
24 Drifts Dia. 25mm (M24) 2
Tool Kit Set
ELEMENT-ELEMENT YANG HARUS DIPERIKSA PADA JEMBATAN
RANGKA BAJA
Kerusakan pada :
BETON
Kerusakan pada beton termasuk terkelupas, sarang lebah, berongga, berpori dan
kerusakan pada beton
Keretakan
Korosi pada tulangan baja
Kotor, berlumut, penuaan atau pelapukan beton
Pecah atau hilangnya bahan
Lendutan
Kerusakan pada :
BAJA
Penurunan mutu cat dan atau galvanis
Karat
Perubahan bentuk pada komponen
Retak
Pecah atau hilangnya bahan
Element yang tidak benar
Kabel jembatan yang aus
Sambungan yang longgar
Kerusakan pada :
LANDASAN / PERLETAKAN
Tidak cukupnya tempat untuk bergerak
Kedudukan landasan yang tidak sempurna
Mortar dasar retak atau rontok
Perpindahan atau Perubahan bentuk yang berlebihan
Landasan yang cacat (pecah, sobek atau retak)
Bagian yang longgar
Kurangnya pelumasan pada landasan logam
Kerusakan pada :
PELAT DAN LANTAI
Pergerakan yang berlebihan pada sambungan lantai arah memanjang
Lendutan yang berlebihan
ELEMENT-ELEMENT YANG HARUS DIPERIKSA PADA JEMBATAN
RANGKA BAJA
Kerusakan pada :
SAMBUNGAN / SIAR MUAI
Kerusakan sambungan lantai yang tidak sama tinggi
Kerusakan akibat terisinya sambungan
Bagian yang longgar
Bagian yang hilang
Retak pada aspal karena pergerakan pada sambungan
Kerusakan pada :
PIPA DRAINASE, PIPA CUCURAN DAN DRAINASE LANTAI
Pipa cucuran dan drainase lantai yang tersumbat
Element hilang atau tidak ada
ELEMENT-ELEMENT YANG HARUS DIPERIKSA PADA JEMBATAN
RANGKA BAJA
Kerusakan pada :
LAPISAN PERMUKAAN
Permukaan yang licin
Permukaan yang kasar / berlubang dan retak pada lapisan permukaan
Lapisan permukaan yang bergelombang
Lapisan permukaan yang berlebihan
Kerusakan pada :
TROTOAR / KERB
Permukaan trotoar yang licin
Lubang / retak / kasar pada trotoar
Bagian hilang
Kerusakan pada :
UTILITAS
Tidak berfungsi
ELEMENT-ELEMENT YANG HARUS DIPERIKSA PADA JEMBATAN
RANGKA BAJA
KLASIFIKASI UMUM TEKNIK PERBAIKAN DAN BAHAN YANG
DIAPLIKASIKAN PADA BANGUNAN STRUKTUR BAJA
No Tipe pekerjaan Elemen Struktur Teknik yang diterapkan Bahan perbaikan dan
perlindungan
1 Pengangkatan korosi dan
pembersihan permukaan
Semua elemen baja Pembersihan dengan tangan,
dengan pasir bertekanan,
dengan pemanasan atau
dengan cara kimia
-
2 Perbaikan elemen yang
berdeformasi
Semua elemen baja Cara mekanis dengan
menggunakan dongkrak
-
3 Perkuatan struktur yang
tereduksi penampangnya
akibat fatik dan retak
fatik
Semua elemen baja Perkuatan dengan
manambah pelat atau profil
siku yang dilas atau dibaut
Baja dan bahan las atau
baut dengan bahan yang
cocok dengan baja
eksisting
4 Perkuatan struktur
setelah perbaikan
Gelagar melintang Tambahan pelat lantai yang
digabungkan dengan struktur
lama dengan menggunakan
baut atau las
Kecocokan elemen baru
dan lama diperlukan
untuk menghindari korosi
pada celah keduanya
5 Pemasangan elemen
baru sesudah dilakukan
pengangkatan elemen
eksisting
Semua elemen jika
dimungkinkan
Dengan menggunakan baut
atau las
Baja dengan bahan yang
sesuai pada elemen dan
bagian sambungan
6 Proteksi anti-korosi Semua elemen baja
dan hubungannya
Umumnya dengan
menggunakan pengecatan,
pengecatan dengan
penyemprotan
Sistem pengecatan
dengan berbagai tipe
yang terdiri dari satu atau
lebih lapisan
perlindungan
PENGGANTIAN PELAT LANTAI
DENGAN STRUKTUR YANG LEBIH RINGAN
TUJUAN
Memperingan beban lantai sehingga terjadi pengurangan gaya dalam elemen pada rangka baja dan memperbaiki perfoma lantai dengan lantai yang lebih besar kapasitas pemikulan bebannya
TAHAP PERSIAPAN
Desain struktur pelat lantai baru, termasuk hubungan di bagian gelagar melintang
Peralatan untuk menghancurkan bagian pelat lantai
Peralatan untuk mengangkut bongkahan pelat lantai yang lama
Pengukuran panjang dan jarak antara segmen rangka baja setelah lantai dibongkar agar pemasangan pelat lantai baru dapat seakurat mungkin
PENGGANTIAN PELAT LANTAI
DENGAN STRUKTUR YANG LEBIH RINGAN
TAHAP PELAKSANAAN
Pembongkaran bagian aspal dan struktur beton pelat lantai yang lama
Pemasangan sayap-sayap tambahan apabila dudukan pelat lantai yang baru
Pembuatan lubang baut untuk dudukan pelat lantai yang baru
Pembuatan konektor geser yang baru
Pengangkutan pelat lantai yang baru
Pemasangan pelat lantai pada struktur rangka
Pengecoran hubungan di atas gelagar melintang
62
PABRIK BETON PRACETAK
Proyek beton Pracetak Aceh → di Sigli – Aceh
Proyek beton Pracetak Jambi → di Muara Bungo – Jambi
Proyek beton Pracetak Buntu → di Purwokerto – Jateng
Proyek beton Pracetak Sanggau → di Sanggau – Kalbar
Proyek beton Pracetak Poso → di Poso - Sulteng
63
PRODUK BETON PRACETAK A. Balok Pratekan dengan mutu beton K 400 jenis Post Tension, yaitu beton di cor terlebih
dahulu kemudian kabel strand/baja baru dipasang dan ditarik/distressing.
Bentang balok yang dihasilkan :
Mould I :13,60 m 16,60 m dan 19,60 m
Mould II : 22,60 m dan 25,60 m
Mould III : 28,60 m 31,60 m dan 33,60 m
Balok jenis Post Tension terbagi dua macam :
1. Balok Monolik : Balok beton Pracetak yang terdiri dari satu unit kesatuan
(dibuat secara utuh)
2. Balok Matchast : Balok Pracetak yang terdiri dari beberapa segmen-segmen
(dibuat secara potongan)
B. Balok prategang Pelat Berongga dengan mutu beton K 400 jenis Pretension, yaitu kabel
Strand/ baja ditarik terlebih dahulu, baru kemudian betonnya dicor.
Bentang balok yang dihasilkan :
Mould IV : 10,80 m, 12,80 m, 14,80 m dan 16,80 m
C. Komposisi pelengkap bangunan atas jembatan lainnya, yaitu :
Diafragma Tipe I, II dan III dengan mutu beton K 350
Deck Slab tipe A dan B dengan mutu beton K 350
top related