perbaikan produktifitastanaman lada yang ramah lingkungan.docx
Post on 01-Mar-2018
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
1/19
Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan
I. Pendahuluan
Lada(Piper nigrumLinn)merupakan tanaman tahunan yangtumbuhmemanjat dan termasuk familiPiperaceae.
Tanaman lada bukan merupakan
tanaman asli Indonesia, namun peranannya dalam perekonomian nasional
sangatlah
besar. Di antara tanaman rempah, lada
merupakan tanaman yang paling penting, baik ditinjau dari segiperannya
dalam menyumbang devisa negara,
kegunaannya yang sangat khas dan tidak dapat diganti dengan rempah
lainnya.
Pada saat terjadi krisis moneter (tahun 1996 -
1998) dan terjadinya depresiasi rupiah
terhadap US Dolar, petani lada justru mengalami
kejayaan dan mendapat keuntungan yang besar. Saat itu harga lada pernah
mencapat Rp 115 000,- an per kg
untuk lada putih, sedang lada hitam
berkisar Rp 60 000,-/kg. Akibat harga yang menggiurkan maka terjadi
perluasan areal tanaman lada.Pertanaman
lada di Indonesia umumnya merupakan perkebunan
rakyat (98%) sehingga peranannya menjadi sangat penting karena merupakan
penghasilan utama bagi kehidupan
petani di daerah sentra produksi lada. Namun fluktuasi harga yang tajam
akhir-akhir ini menyebabkan budidaya lada
kurang memberi keuntungan bagi petani. Akibatnya banyak petani yang
mengalihkan
profesinya ke bidang lain atau
http://www.rismulyana.blogspot.com/http://www.rismulyana.blogspot.com/ -
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
2/19
mengganti tanaman lada dengan tanaman lain. Bahkan banyak yang
membiarkan kebunnya tidak terawat,
Untuk memulihkan produksi lada, perlu dilakukan
sosialisasi perbaikan sistem
usahatani yang lebih efisien, berkesinambungan dan ramah lingkungan.II. PERSYARATAN TUMBUH
1. lklim
Lada
menghendaki iklim, dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun,
yakni rata-rata 2 000 3 000
mm/tahun dan hari hujan 110 170
hari. Muslin kemarau hanya 2 3 bulan/tahun. Kelembaban udara
berkisar antara 70 90% dengan suhu maximum 34C
dan minimum 20 C.
2.Tanah
Tanaman
lada dapat tumbuh balk pada ketinggian tempat antara 0 500 m dari
permukaan laut. Jenis tanah
berpasir gembur, tanah podsolik atau
latosol dan tersedianya unsur hara yang memadai, dengan tingkat
kemasaman tanah berkisar antara, 5 6,5.
III. PERSIAPAN BAHAN TANAMAN
1. Sumber Bahan Tanaman
Tanaman
lada dapat diperbanyak dengan biji atau setek batang/sulur. Tetapi
umumnya diperbanyak dengan setek batang/sulur karena relatif lebih
mudah, murah/ekonomis dan
juga dapat mempertahankan sifat-sifat
keturunannya. Perbanyakan dengan biji hanya dilakukan untuk tujuan
penelitian.Tanaman
lada pada dasarnya hanya memiliki dua macam sulur(dimorphic
plant)yaitu sulur panjat dan
sulur/cabang buah. Sulur panjat
merupakan bahan tanaman yang paling baik untuk tanaman lada yang
dibudidayakan dengan menggunakan tiang
panjat/tajar. Sulur/cabang buah
fungsi utamanya adalah untuk pembentukan buah, disamping itu dapat
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
3/19
digunakan untuk Sumber bahan tanaman lada perdu (tidak
memerlukan panjatan).
Sulur panjat adalah sulur yang tumbuhnya ke atas
melekat pada tiang panjat. Sumber bahan tanaman yang paling baik
berupasetek/sulur
panjat berasal dari tanaman yang berumur kurang dari dua tahun. Bahan
setek yang baik adalah yang tidak
terlalu tua, tetapi sudah berkayu, karena apabila berasal dari setek yangterlalu tua, pertumbuhannya lambat, sedang yang terlalu muda juga tidak
baik.
Gambar 1. Sumber bahan tanaman
2.Varietas
Varietas
lada yang sudah dilepas adalah Petaling-1, Petaling-2, Natar-1, Natar-2,
LDK-RS, Chunuk-RS dan Bengkayang-LU.
Varietas-varietas yang sudah dilepas
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
4/19
ini merupakan hasil seleksi para peneliti Balittro dengan karakteristik
antara, lain seperti pada Tabel 1.
Petaling-1 merupakan hasil seleksi dari kultivar
LDL (Lampung Daun Lebar ), sedangkan
Petaling-2 dari kultivar Jambi yang banyak ditanam di Bangka. Keduanyamemiliki produktivitas yang tinggi.Petaling-2 memiliki tandan buah paling
panjang di
antara ketujuh varietas tersebut dan
relatif lebih tahan kering dari pada Petaling-1. Sementara varietas Chunuk-
RS yang juga banyak ditanam di Bangka,memiliki daun yang melengkung
seperti perahu
sehingga oleh petani di Bangka,
dinamakan juga sahang garam-cabe karena berbuah sepanjang tahun. Natar-1
dan
Natar-2 diseleksi dari kultivar Bulok Belantung dan Kerinci yang keduanya
banyak ditanam di Lampung
dengan menggunakan tiang panjat hidup (tajar). Natar-1 merupakan
varietas
yang paling toleran terhadap
penyakit busuk pangkal batang. Natar-2 memiliki
akar lekat yang relaif lebih kuat dan mudah melekat pada tajar. Bengkayang-
LU merupakan varietas yangdiseleksi dari lada Bengkayang dengan
daerah penyebaran Kalimantan Barat. Diduga varietas tersebut berasal
dari Bangka yang kemudian juga menyebar ke Serawak dan di sanadikenal
dengan nama varietas Kucing.
Tabel 1.Karakteristik sifat-sifat Penting dari tuiuh varietas lada
Varietal Ketahan
anterhadap
Penyakit
busuk
pangkal
batang
Hama
penggerek
Daya
adaptasi
Cekama
n
air
terhadap
Kelebihan
air
Produksi
(Ton/ha)Penyakit
kuning
Petaling-Iediu
m!entan !entan Kurang "edang
#$#%
Id putih
Petaling-& !entan Toleran !entan Tinggi "edang#$'&
Id putih
atar-' !entan Toleran Toleran "edang "edang
#$
Id hitam
atar-& ediu !entan Toleran "edang Kurang *$+&
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
5/19
m Id hitam
Chunuk-
!"!entan Toleran !entan
'$,
Id putih
.DK-!" !entan Toleran !entan Kurang*$%
Id putih
0engkayang-
.1
edium
!entan #$Id putih
Sumber : Zaubin, (1991) ; Nuryani dkk
(1993); Keterangan : - belum diuji
3. Pembibitan
Perbanyakan tanaman
lada dengan menggunakan setek dapat dilakukan
dengan dua cara: (1) menggunakan setek panjang (5 - 7 buku) yang dapat
langsung ditanam di kebun dan (2) setek satu buku berdaun tunggal yang harusdisemai terlebih dahulu di persemaian.
Setek panjang digunakan apabila Sumber bahantanaman cukup banyak. Setek tersebut berasal dari sulurpanjat.
Setek satu buku berdaun tunggal dilakukan dengan
cara Setek panjang dipotong-potong menjadi sejumlah setek satu buku
berdaun tunggal (Gambar 2a), kemudian direndam dalam larutan gula (1 - 2
%) selama2/& - 1 jam, lalu setek disemai
dalam polibag yang terdiri dari campuran tanah(top soil)dengan pupukkandang dan pasir kasar atau sekam dengan
perbandingan I : I : I dan telah dibiarkan selama 7 - 10 hari (ditandai
dengan tumbuhnya rumput-rumput halus di permukaan tanah dalam polybag
tersebut). Untuk mempertahankan kelembaban lingkungan
maka diperlukan sungkup plastik dengan kerangka bambu atau kayu setinggi 1
m
(Gambar 2b). Penyiraman dilakukan setiap 2 hari dengan menggunakan
embrat. Sungkup plastik dibuka setiappagi3
pukul
9.00 - 10.00), lalu sungkup ditutup kembal'untuk
menjaga agar kelembaban udara dalam sungkup tetap tinggi.
Penyiangan dan penyulaman setek yang layu/mati dilakukan
secara rutin. Setek yang diserang penyakit sebaiknya segera
dibuang/dibakar. Setiap 2 minggu, persemaian disemprot dengan pupuk
daun dan fungisida secara bergantian.
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
6/19
Gambar 2. Cara perbanyakan setek satu buku berdaun tunggal (a); dan
sungkup untuk pembibitan (b).
Satu bulansetelah setek ditanam, akan tumbuh tunas-tunas yang selanjutnya akanmenjadi sulur-sulur panjat. Apabila sulur telah membentuk2 - 3 daun barn, maka setiap tanaman diberi tegakan dari bambu, agarpada bagian bukunya tumbuh akar danmelekat pada tegakan bambu (Gambar 3. Secara bertahap sungkupdibuka
agar setek beradaptasi dengan,lingkungan tumbuhnya clan apabila setektelahkuat maka sungkup tidak diperlukan lagi.Setelah 3 - ! bulan, setek telah tumbuh menjadi bibit lada (" - # bukudan siap ditanam di lapang.
Gambar 3. Pemasangan tegakan bambu
sebagai tajar sementara
IV.PERSIAPAN TANAM
1. Pembukaan Tanah
Pembukaan
tanah atauland clearingdari hutan dimulai dengan menebang/membabat pohon-
pohon kecil dan belukar
lebih dahulu. Setelah itu, barnditebang pepohonan yang lebih besar, yang sedapatnya dibongkar
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
7/19
dengan tungul dan akar-akarnya. Cara yang sama dilakukan bila tanah yang
disediakan adalah
bekas hutan/kebun karet atau tanaman
lainnya yang ingin di-diversifikasikan. Pada pembukaan tanah bekas
hutan sekunder, semak belukar, padang rumput/padang clang-clang,pekerjaannya lebih
ringan karena pohonpohon besar hampir
tidak ada. Selanjutnya kayu yang besar dan tunggul-tunggul disingkirkan
atau dikumpulkan dan ditumpukmelintang arch lereng untuk mencegah
erosi. Dalian
ranting dan dedaunan tidak boleh
dibakar, tetapi dibiarkan membusuk di tempat sebagai tambahan bahan
organik, untuk meningkatkan kesuburantanah.
2.Pengolahan Tanah dan
Pembuatan Lubang Tanam
Pada musim kemarau tanah dibersihkan dari
pohon-pohonan, semak belukar dan
segala sisa tanaman. Selanjutnya dilakukan pengajiran dengan jarak 2,5 x 2,5 rn.Lubang tanam dibuat dengan ukuran 80 x 60 x 60 cm (panjang x lebar x dalam)
(Gambar 4a). Tanah gajian dicampur
dengan pupuk kandang (5 - 10 kg) dan 0,5 kg dolomit serta dibuat menjadi guludan yang
berukuran
panjang 90 cm, lebar 60 cm dan tinggi 25 30 cm (Gambar 4b).
Pada tanah miring
(lebih kurang 15 derajat) sebaiknya dibuat teras-teras atau menanam tanaman
penutup tanah sepanjang contour dan tidak membuat saluran drainase yang searah
dengan kemiringan tanah untuk mencegah tejadinya erosi.
Tanaman lada tumbuh kurang baik pada areal yangtergenang, oleh sebab itu air yang
berlebihan harus dialirkan/dibuang melalui saluran drainase 30 x 20 cm (lebar x
dalam) dan parit keliling yang berukuran
lebar 40 cm, dalam 30 cm (Gambar 5).
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
8/19
Gambar !.$ubang tanam dengan Tajar gliricidae (a% dan guludan
dengan tajar dadap cangkring(b.
Gambar &. 'arit keliling
V.
PENANAMAN
1.
Penanaman Tajar Tiang Panjat Hidup.
enis tajar yangdisarankan adalah gamal (Glyricidia maculata)*+ dan dadap
cangkring (Erythrina fusca$ur. Tanaman tersebut umumnya diperbanyakmelalui setek batang. 'anjang setek 1,& m, diameternya & cm (tidakterlalu tea dan juga tidak terlalu muda. Setek tersebut ditanam 1 cm di sebelah barat lubangtanam, dengan menancapkan pangkalnya sedalam 1& / 2 cm.
'ada tahun pertama tajar d000l (dibuang tunas-tunasnya, kemudian pada tahun ke 2 dilakukan pemangkasan2 kalitahun untuk tajar dadap cangkring, sedangkan untukgliricidia 3 kalitahun. Selanjutnya,pemangkasan dilakukan " / 1 hari sebelum pemupukan tanaman lada.
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
9/19
2.
Penanaman Lada
Setek " ruas dapat langsung ditanam dengan cara setektersebut diletakan miring (3 / !&4 ke arch tajar, ! ruassetek bagian pangkalnya (tanpa daundibenamkan kedalam tanah, sedang 3 ruas sisanya (berdaundisandarkan pada tajar (Gambar 5a. +emudian tanah di sekeliling setekdipadatkan. )al yang sama juga dilakukan apabilamenggunakan bibit lada dalam plybag, dengan terlebih dahulu membuangkantung plybagnya (Gambar 5b.
Setelah ditanam, bibit tersebut harus dilindungi dari teriknya sinarmatahari. 6aungan yang umum dan mudah diperleh adalah alang-alangatau tanaman hutan lainya yang tahan lama(gambar 5c.
'elindung ini dapat diangkat setelah stek-stek tumbuh dan kuat.
Gambar 5.'enanaman langsung stek panjang (a%penanaman bibitdalam ply bag (b% dan naungan dalam pelindung bibit lada(c
3.Pemeliharaan
a.
Pengikatan Sulur Panjat dun Pembentuk kerangka
Tanama
Sulur
lada yang telah disandarkan pada tajar, diiakatagar melekat pada tajar..Apabila setek telah8 -9 buku dari permukaan tanah maka
dilakukan pemangka pada ketinggian 25
30 cm dari permukaan tanah (di atas 2 buku yang
telahmelekat kuat pada tajar ).
Tujuan pemangkasan tersebut agar terbentuk 3 sulur panjat baru. Sulur barutersebut harus diletakan pada tajar dengan cara mengikatnya ketajar..pemangkasan berikutnya dilakukan apabila telah mencapai 7-9 buku (+3 bulan ) yaitu paada buku yang tidak mengeluarkan cabang buah. Selanjutnyapemangkasan dilakukan secara rutin sampai umur prdukti! (" tahun) . #asil pangkasantersebut dapat
digunakan sebagai sumber bahan tanaman.$emangkasan rutin tersebut akan memacu
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
10/19
pembentukan percabangan prdukti! yang lebih banyak dan membentuk kerangkatanaman menjadi bagus (lebat).
Pembungaan yang terjadi sebelum tanaman berumur 2
tahun sebaiknya dibuang, karena akan
mengganggu pertumbuhan vegetatif tanaman
yang mengakibatkan nantinya tidak dapat berproduksi secara optimal.
Tanaman dibiarkan berbunga setelah berumur
2 tahun atau lebih.
b. Pemangkasan Sulur Gantungdan Sulur Cacing/Tanah
Sulur gantung adalah sulur panjat yang tumbuhnya
tidak melekat pada tajar, karena
tidak dilakukan pengikatan, sehingga tumbuh menggantung. Sulur cacingatau sulur tanah adalah sulur panjat yang tidak melekat pada tajar dan
tumbuh menjalar di
permukaan tanah (Gambar 7).
Sulur gantung dan
sulur cacing merupakan sulur yang bersifat parasit atau turut menguras
nutrisi/makanan tapi tidak produktif, olehsebab itu sulur tersebut harus selalu
dibuang/dipangkas. Pemangkasan kedua sulur tersebut harus dilakukan
secara rutin.
Cabang-cabang yang menutupi tanah padapangkal batang yang menghalangi sinar matahari dan sirkulasi udara harus
dipangkas, untuk mengurangi kelembaban
pangkal batang yang dapat memicu berjangkitnya penyakit busuk pangkal
batang.
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
11/19
Gambar 7.
Sulur gantung (a); dan sulur cacing atau sulur tanah (b).
C.Pemupukan dan Pemangkasan Tajar
Tanaman
lada memerlukan pupuk organik dan inorganik. Jumlah pupuk inorganik yangdiperlukan adalah 1 600 g NPKMg (12- 12-17-2)/tanaman/tahun
untuk tanaman umur produktif. Tajar dipangkas
7 10 hari sebelum dilakukan pemupukan. Pupuk diberikan dengan cara
displit 3 - 4 kali sebagai berikut:
Split I : pada awal musim hujan diberikan 0,4
dosis (640 g NPKMg) ditambah 0,5 g
dolomit, tajar dipangkas berat (seluruh cabang pada ketinggian 3,5m
dibuang).
I
Split II : dilakukan 40 hari setelah
pemberian I yaitu sebanyak 0,3 dosis
(480 g NPKMg), tajar dipangkas dan membiarkan 2-3 cabang tersisa.
Split III
: dilakukan 40 hari kemudian sebanyak 0,2 dosis (320 g NPKMg), dan tajar
dipangkas dengan menyisakan 2-3 cabang.
Split IV:
dilakukan 40 hari kemudian sebanyak 0,1 dosis (160 g NPKMg) ditambah 5 kgpupuk
kandang dan tajar dipangkas berat
Untuk tanaman lada yang belum berproduksi,
pemupukan dilakukan sebagai berikut:
(a)
Umur 0 - 12 bulan diberikan 1/8 dosis (200 g/tanaman/tahun),
dengan interval 3 bulan sekali
dan agihan pupuk I : 2 : 3 : 4 atau berturut-turut untuk pemberian
pertama sampai keempat masing-masing 20, 40,60, dan 80 g/pemberian. Yang perlu diperhatikan
adalah waktu memupuk masih ada hujan dan pada waktu pemberian pertama
ditambah 5 kg pupuk kandang.
(b)
Umur 13 - 24 bulan diberikan 1/4 dosis 400 g/tanaman/tahun
dengan interval 3 bulan sekali dan agihan pupuk 1 : 2 3 :
4 (40, 80, 120 dan 160 g) selama ada hujan, ditambah 5 kg pupuk kandang
pada waktu pemberian pertama.
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
12/19
Pupuk diberikan 30 cm dari pangkal batang,
diusahakan tidak terlalu dekat akar, dengan cara, ditugal 6 - 8 lubang kiri-kanan
pangkal batang.
d. Penyiangan
Terbatas/BobokorPenyiangan/bobokor dilakukan secara rutin yaitu
membersihkan sekitar pangkal batang tanaman lada (Gambar 8).
Pada
a4al musim kemarau setiap guludan diberi mulsa daundaunan seperti alang-alang$
semak belukar$ hasil pangkasan ta5ar
lain-lain setebal 5 - 10 cm. Tujuannya
adalah untuk mengurangi penguapan danmenghindari kekeringan yang berlebihan, tetapi tidak membuat kondisi yang
terlalu lembab yang
menciptakan keadaan yang dapat memicu perkembangan penyakit BPB.
lain-lain setebal 5 - 10 cm. Tujuannya
adalah untuk mengurangi penguapan dan
menghindari kekeringan yang berlebihan, tetapi tidak membuat kondisi yang terlalu
lembab yang
menciptakan keadaan yang dapat memicu perkembangan penyakit BPB.
Gambar 8. Penyiangan terbatas/bobokor
4.Kendala Produksi (Hama dan Penyakit)
Jenis hama dan penyakit tanaman lada
Hama
yang menyerang tanaman lada terdiri dari penggerek batang, penghisap buah clan
penghisap bunga.
Penyakit utama tanaman lada adalah
busuk pangkal batang, penyakit kuning dan penyakit kerdil/keriting.
Hama penggerek batang(Lophobaris piperis)tersebar hampir di seluruh daerah
pertanaman ladadi Indonesia. Diantara ketiga hama, tersebut,
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
13/19
penggerek batang merupakan hama yang paling mcr-ugikan. Larva hama penggerek
batang merusak batang dan
cabang; pada tingkat serangan berat
dapat menyebabkan kematian tanaman. Serangga
dewasanya menyerang bagian tanaman seperti pucuk, bunga dan buah sehingga dapat
menurunkan kualitas dan kuantitas produksi (Gambar 9a).
Hama penghisap bunga(Diconocoris hewetti)dikenal dengan sebutan nyamuk lada,
enduk-enduk, kapal terbang atau fui khicong
(Bangka). Stadia nimfa maupun dewasa merusak bunga dan tandan bunga. Serangan
ringan menyebabkan tandan rusak,
salah bentuk dan buah hanya sedikit, serangan berat, seluruh bunga
rusak, tangkai hitam
dan gugur sebelum
waktunya. Hama ini juga memakan buah mucla, (Gambar 9c).
Hama penghisap buah(Dasynus piperis)dikenal
dengan berbagai nama seperti kepik,
kepinding, walang sangit sedang di Bangka
disebut semunyung, atau bilahu (Belitung, Kalimantan). Stadia nimfa maupun serangga
dewasa menghisap cairan
buah. Bila menyerang buah muda
menyebabkan tandan buah banyak yang kosong, sedang serangan pada buah tua
menyebabkan buah menjadi hampa, kering
dan gugur (Gambar 9b)
Gambar 9.Lophobaris piperisdan
larvanya (inzet) (a);Dasynus piperis (b); Diconocoris
hewetti (c).
Penyakit busuk Pangkal batang(BPB), disebabkan oleo serangan
jamurPhytophthora capsici.Penyakit
ini pertama kali ditemukan di Lampung
Selatan pada tahun 1885. Di antara ketiga penyakit utama tersebut, penyakit busuk
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
14/19
pangkal batang merupakan kendala produksi yang paling ditakutkan petani,
karena, menyebabkan kematian tanaman dalam waktu singkat.
Sebenarnya, jamurPhytophthora.capsicidapat
menyerang seluruh bagian tanaman
lada. Serangan yang paling membahayakan apabila terjadi pada pangkal
batang atau akar. Gejala serangan dini sulit diketahui,
sedangkan gejala yang nampak seperti kelayuan tanaman menunjukan serangan telah lanjut.
Gambar . Tanaman yang terserang penyakitkuning (a% gejala penyakit kuning yangtelah lanjut (b% benjl pada akar yang terseran nematda (c% dannematda di dalamj
Penyakit kerdil/keritingsaat
ini telah terdapat hampir di seluruh daerah pertanaman lada di Indonesia.Penyakit ini tidak mematikan tanaman, tapi
menghambat pertumbuhan tanaman sehingga menjadi kerdil dan menurunkan
produktivitas. Pada serangan berat, tanaman menjadi tidak berbuah
(Gambar 13).
Penyebab penyakit kerdil ada
beberapa macam virus sepertiPep per Yel low Mottle Virus (PYMV)
dijumpai di Bangka dan Lampung, di
camping An berdasarkan identifikasi contoh tanaman sakit yang berasal
dari Bangka juga ditemukan adanya virus CMV
(Cucumber Mosaic Virus).
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
15/19
Gejala
penyakit kerdil ditandai dengan munculnya dawn-dawn muda yang abnormal, berukuran lebih kecil
seringkali bergelombang atau belang-belang. Pada serangan berat
pertumbuhan rugs menjadi memendek,
akibatnya tanaman menjadi kerdil. Pada beberapa tanaman seringkali terjadi pertumbuhan cabang
yang
berlebihan dengan dawn yang kecil-kecil atau tidak berdaun.
Tanaman
yang terserang ringan tetap dapat berproduksi, tapi tandan buahnya menjadi pendek, tandan buah
tidak
penuh, dan ukuran
buah lebih kecil. Sedang pada tanaman yang terserangberat, tanaman menjadi sangat kerdil dantidak berbuah.
Tanaman yang telah menunjukkan gejala penyakit
ini walaupun nampaknya pada stadia
ringan, tidak boleh dijadikan sebagai cumber bibit. Apabila pada
pembibitan dijumpai bibit dengan gejala kerdil, disarankan agar bibit/tanaman
tersebut dimusnahkan.
Selain oleh serangga vektor, penyebaran penyakit
ini seringkali dipercepat melalui alat pertanian yang dipakai bekas
tanaman sakit. Oleh sebab itu dianjurkan
untuk membersihkan terlebih dahulu alat tersebut sebelum digunakan pada tanaman sehat.
Mengendalikan vektor penyakit
sepertiAphissp.,Planococcus
minordanFerrisia virgata
dan menghindari pemakaian bahan tanaman yang berasal dan tanaman
sakit.
Gambar 11 'enyakit yang terserang penyakit kuning (a, gejalapenyakit kuning yang telah lanjut(b% benjl pada akar yang terserangnematda (c% dan nematda di dalam jaringan (d.Pengendalian hama dan penyakit
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
16/19
Sering
terjadinya fluktuasi harga lada yang cukup tajam, bahkan harga jual wring kali sangat
rendah membuat petam
lada tidak dapat membeli sarana
produksi. Oleh sebab itu, dianjurkan dalam budidaya lada, untuk menyertakan
kegiatan lainnya misalnya
diintegrasikan dengan ternak,
disertai penanaman penutup tanah(A. pintoi).Penanaman penutup tanah serta
penyiangan terbatas(selective
weeding)dapat menghambat aliran permukaan(run ofj)dan
memperlambat penyebaran penyakit.
Cara tersebut selain membuat sistem
usahatani lada menjadi lebih efisien juga merupakan usaha Pengendalian Hama
Terpadu/PHT yang ramah
lingkungan dan berkesinambungan.
Pengendalian menggunakan pestisida kimiawi ditakukan pada saat populasi hama
atau intensitas serangan patogen penyakit tinggi. Tujuannya adalah untuk menekan
perkembangan hama dan patogen secara
cepat. Setelah itu, diikuti aplikasi pengendalian secara hayati mempergunakan musuh
alaminya.
Komponen budidaya yang perlu diperhatikan dalam budidaya lada yang efisien dan
ramah lingkungan meliputi :
Bahan tanaman.Bahantanaman seringkali menjadi sumber inokulum
bagi hama-penyakit lada dan juga dapat menjadi sumber penyebaran ke daerah yang
masih barn. Oleh karena
itu seleksi bahan tanaman yang sehat
merupakan hal yang penting. Selain itu, pemilihan varietas yang akan digunakan harus
dilakukan
dengan sangat hati-hati karena sampai
saat ini belum, ada, varietas yang tahan terhadap, semua jenis hama dan
penyakit.
Jenis tajar dan pemanfaatan biomas pangkasan.Penggunaari tajarsangat dianjurkan karenabudidaya lada dengan tiang panjat coati merupakan budidaya yang intensif dan
membutuhkan input tinggi. Sehingga,
saat harga lada, rendah, pemupukan tidak dapat dilakukan akibatnya tanaman
menjadi lemah dan peka terhadap serangan
hama dan patogen. Biomas basil pangkasan tajar (dadap cangkring/gliricidae)
bila dibenamkan dalam tanah akan meningkatkan kesuburan
tanah, merangsang pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme tanah yang
bermanfaat. Hal ini akan lebih baik apabila disertai dengan pupuk kandang, sehingga
proses
pembusukan akan lebih cepat dan dapat
menghambat perkembangan patogen berbahaya di dalam tanah.
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
17/19
Saluran drainase dan pemangkasan bagian tanamanlada.Kebun lada yang baik
harus mempunyai saluran drainase, sehingga tidak ada air yang tergenang
di dalam kebun, karena air yang tergenang merupakan
media yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan patogen BPB.Pemeliharaan tanaman lada, meliputi
pemangkasatVpembuangan sulur cacing
dan sulur gantung yang tidak berguna, bekas pangkasan tersebut ditutup dengan teer
atau insektisida.
Pembuangan sulur cacing juga akan
mengurangi kemungkinan terinfeksinya tanaman lada olehP. capsici
dari tanah.
Pemupukan dan
komposisinya.Pemupukan
tanaman lada bertujuan meningkatkan
produksi dan kesehatan tanaman. Disamping dosis juga harus memperhatikan komposisi
dan saat aplikasinya. Pupuk organik juga diperlukan disamping pupuk morganik,
seperti pupuk kandang atau sisa tanaman.
Pengendalian
hayatipenyakit BPB dapat dilakukan dengan pemberian kotoran ternak dicampur alang-
alang dan agen hayati (Tharzianum).Aplikasi pupuk kandang dapat dilakukan
bersama-sama dengan aplikasi alang-alang dan agen hayati(T
hurzianuin)untuk menekan terjadinya
seranganP. capsici.Pemberian bahan organik tersebut harus dibenamkan ke dalam
tanah di bawah
tajuk tanaman, agar berfungsi sebagai
sumber nutrisi bagi tanaman, menggemburkan tanah, dan meningkatkan populasi
mikroorganisme antagoms. Alangalang sebagai sumber bahan organik dapat diberikan
sebagai penutup tanah(mulching)untuk
mengendalikan penyakit laming; Apabila ditujukan untuk pengendalian BPB,
maka pemberiannya harus dibenamkan. Pengendalian
penyakit kuning dengan aplikasi P. penetrans juga akan lebih efektif
apabila diikuti dengan pemberian bahan organik.
Penyiangan
terbatas.Penyiangan terbatas
"bobokor" hanya dilakukan di
sekitar tanaman lada sebatas kanopi tanaman dan menghindari penyiangan
bersih. Untuk
meningkatkan populasi
hama penggerek batang sebaiknya dilakukan
penamanan
parasitoid
tanaman sela
yang banyak memproduksi bunga seperti kopi, kurnis kucing atau penutup tanahA.
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
18/19
pintoi.Adanya
tanaman sela atau penutup tanah yang
mampu membentuk bunga (banyak berbunga) selain dapat untuk mengkonservasi
parasitoid, juga menghambat
penyebaran propagul patogen BPB pada waktu musim hujan.
Pemanfaatan agen hayati dan konservasinva.Bila dipilih jenis varietas yangrentan terhadap serangan penyakit kuning atau BPB;
maka agen hayati pengendali patogen tersebut barns diaplikasikan sejak awal penanaman
lada dan aplikasi diulang pada
setiap awal musim hujan.
Membuat pagar keliling.Jamur patogen yang bersifat tular tanah sepertipenyebab penyakit BPB akan cepat
menyebar melalui tanah yang melekat
bersama kaki manusia dan hewan yang lain lalang masuk keluar kebun. Pagan kelilingdengan tanaman hidup (rumput gajah) dianjurkan dengan tujuan agar jalan masuk
kebun dibatasi jumlahnya dan bukan merupakan jalan umum. Disamping itu
rumput gajah/tanaman hidup dapat sebagai
sumber pakan temak. Temak peliharaan tidak boleh dibiarkan bebas
berkeliaran di dalam kebun.
7. PANEN DAN PENGOLAAN A!"L
Budidaya lada yang dilakukan dengan tiang panjat
coati dan dipelihara dengan baik,
akan mulai berproduksi pada umur 2 3 tahun, dan selanjutnya panen dapat dilakukan
setiap tahun sampai tanaman berumur 10 tahun atau tergantung pada intensitaspemeliharaan. Budidaya lada dengan
tajar dan dipelihara dengan baik maka panen pertama terjadi pada umur 3 - 4 tahun
dan dapat terns berproduksi sampai
umur 15 tahun atau lebih.
Sejak terbentuk bunga sampai buah masak memerlukan
waktu cukup lama. Buah muda berwarna hijau muda, berubah menjadi hijau tugdan
apabila sudah masak berwarna
kuning sampai kemerahmerahan.
Pemetikan/panen buah dilakukan tergantung tujuan produk yang akan
dihasilkan (lada hitam atau lada putih).#. Lada itam
Untuk
membuat lada hitam, pemetikan buah dilakukan 6 7 bulan setelah tanaman
berbunga. Pada saat itu buah
berwarna hijau tua/hijau
gelap. Untuk memperbaiki mutu lada hitam, Balitro bekerja sama denganCabang
Dinas Perkebunan Loa Janantelah membuat alat perontok buah, blanching dan
pengering. Proses pengolahan lada
hitam dari buah lada segar cukup sederhana yaitu dengan cara memisahkan buah
lada dari tangkainya (dengan alat perontok)kemudian dilakukan blanching (celup dalam air panas selama 2,5 menit) agar
-
7/26/2019 Perbaikan ProduktifitasTanaman lada yang ramah lingkungan.docx
19/19
diperoleh warna hitam mengkilap dan seragam serta aromanya lebih baik. Setelah
itu, lada dijemur dengan menggunakan rak-rak
sehingga terhindar dari gangguan hewan atau pengeringan dengan alat
pengering.
2. Lada Putih
Untuk
memperoduksi lada putih, buah lada dipetik setelah 8 - 9 bulan bunga muncul yaitu
ditandai oleh sebagian
buah dalam satu tandan sudah berwarna
kuning kemerahan. Tahapan pengolahan lada putih yang umum dilakukan pctani,
terdiri dari merendam, mcrontok dan
mengupas buah serta menjemur. Seringkali dalam melakukan perendaman, air yang
digunakan tidak bersih atau
tidak mengalir, dan pada waktu pengtipasan urnumnya dilakukan dengan
menginjak-injak karung lada akibatnya
mutu lada putih yang dihasilkan menjadi rendah. Upaya perbaikaii mutu lada putih
telah dilakukan Balittro membuat
alat perontok, pengupas lada, pengering dan sortasi.
top related