perbedaan persepsi konsumen tentang tarif dan … · karena itu aku berkata kepadamu: apa saja yang...
Post on 03-Dec-2020
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN TENTANG TARIF
DAN KUALITAS PELAYANAN SERTA FREKUENSI
PENGGUNAAN JASA GO-JEK SEBELUM DAN SESUDAH
DITETAPKAN TARIF DASAR BARU 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi.
Oleh :
Dimas Ponda Saragih
131324038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan dan doa
Kakak, Abang serta adikku yang ku cintai, keluarga yang ku kasihi
Dia yang selalu memberikan semangat
Serta Almamaterku Tercinta Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Ketika Sudah Dimulai, Kerjakan dan Selesaikan
(Dimas Ponda Saragih)
Karena itu aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan,
percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan
kepadamu
(Markus 11:24)
Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal
(Ayub 42:2)
Janganlah hendaknya kamu kuatir tetang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginan kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan mengucap
syukur
(Filipi 4:6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN TENTANG TARIF DAN
KUALITAS PELAYANAN SERTA FREKUENSI PENGGUNAAN JASA
GO-JEK SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKAN
TARIF DASAR BARU 2017
Dimas Ponda Saragih
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis perbedaan
persepsi konsumen tentang tarif dan kualitas pelayanan serta penggunaan jasa Go-
Jek sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar baru 2017. Penelitian ini
merupakan penelitian komparatif yang dilaksanakan di kota Yogyakarta pada
bulan September sampai Oktober 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah
pengguna jasa Go-Jek yang tidak diketahui secara spesifik mengenai karakteristik
dan jumlah penggunanya. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling
insidental dengan jumlah 100 responden. Data dikumpulkan menggunakan
kuesioner. Data analisis menggunakan Wilcoxon Signed Ranks t test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan persepsi
tentang tarif sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar baru; tarif dasar baru
2017 dipersepsikan mahal oleh konsumen; (2) terdapat perbedaan kualitas
pelayanan jasa Go-Jek sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar baru 2017;
kualitas pelayanan sesudah ditetapkan tarif dasar baru 2017 dipandang sangat
memuaskan; dan (3) ada perbedaan frekuensi penggunaan jasa Go-Jek sebelum
dan sesudah ditetapkan tarif dasar baru 2017; setelah ditetapkan tarif dasar baru
2017 frekuensi penggunaan terhadap jasa Go-jek menurun.
Kata kunci: persepsi tentang tarif, kualitas pelayanan, penggunaan jasa Go-Jek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DIFFERENCE ON CONSUMER PERCEPTION ON TARIFF,
SERVICE QUALITY, AND FREQUENCY OF GO-JEK SERVICES USAGE
BEFORE AND AFTER ISSUING NEW BASE RATE IN 2017
Dimas Ponda Saragih
Sanata Dharma University
2017
This research aims to verify and analyze the difference of consumer
perception on tariff, service quality and the use of Go-Jek services before and
after the new base rate set 2017. This research is comparative study conducted in
Yogyakarta in September and October of 2017. The research population was
consumer of Go-Jek which its characteristics was not known. The researcher used
insidental sampling to gain the data; the number of sample were 100 respondents.
The data collection method was questionnaire. The data analysis technique was
Wilcoxon Signed Ranks t-test.
The results of data analysis indicated that: (1) there was a difference of
consumer perceptions on tarrif before and after issuing the new base rate; the
consumers perceived that the tariff was expensive comparred as before; (2) there
was a difference of consumer perceptions on quality of Go-Jek services before
and after issuing the new base rate in 2017; the consumers perceived that quality
of services was very satifying afer setting new base rate; and (3) there was a
difference of the usage frequency of Go-Jek services before and after issuing the
new base rate 2017; after issuing new rates in 2017 the frequency of Go-Jek
services usage was decreasing.
Key words : consumer perception on tariff , the services quality, usage frequency
of Go-Jek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus yang telah
melimpahkan berkat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si.,M.Ed. Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan dukungan, saran dan membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Dosen Penguji yaitu Dr. C. Teguh Dalyono, M.S., Dr. Yohanes Harsoyo,
M.Si. dan Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si.,M.Ed. yang telah memberikan
masukan bagi perbaikan skripsi ini.
5. Ibu titin dan Pak Sunu yang memberikan informasi dan membantu baik
selama saya kuliah maupun selama prsoes skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................................. 6
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN TEORI
A. Inovasi Disruptif/Disruptif Innovation ................................................ 8
B. Sharing Economy / Ekonomi Berbagi ................................................. 12
C. Teori Permintaan dan Penawaran ...................................................... 15
D. Harga Keseimbangan ......................................................................... 26
E. Kebijakan Harga Terendah dan Tertinggi ........................................... 27
1. Harga Terendah ............................................................................ 27
2. Harga tertinggi ............................................................................. 27
F. Perilaku Konsumen ............................................................................. 28
G. Faktor-Faktor Mempengaruhi Seseorang
Dalam membeli atau menggunakan Suatu Barang atau Jasa .............. 29
1. Harga ............................................................................................ 29
2. Kualitas Pelayanan ....................................................................... 34
H. Transportasi Umum ............................................................................ 36
1. Transportasi Konvensional ........................................................... 37
2. Transportasi Daring ...................................................................... 38
I. Tarif Dasar Transportasi Daring ......................................................... 41
J. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 43
K. Kerangka Berfikir ............................................................................... 44
L. Hipotesis ............................................................................................. 46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 47
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 48
D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 48
E. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ..................................... 49
F. Data Penelitian ................................................................................... 50
1. Data Primer ................................................................................... 50
2. Data Sekunder ............................................................................... 51
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 51
H. Instrumen Penelitian ........................................................................... 52
I. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 54
J. Teknik Analisis Data ........................................................................... 57
BAB IV GAMBARAN UMUM TRANSPORTASI DARING
A. PT. Go-Jek Indonesia ........................................................................... 63
B. Mitra Go-Jek ....................................................................................... 68
C. Konsumen atau Pengguna Go-Jek ...................................................... 70
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ..................................................................................... 71
B. Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Variabel Penelitian ............. 74
C. Analisis Data ....................................................................................... 79
D. Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................... 82
E. Pembahasan ......................................................................................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 93
B. Keterbatasan ....................................................................................... 94
C. Saran ................................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 96
LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Koesioner .................................................................... 99
Lampiran 2 Koesioner .............................................................................. 107
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................... 112
Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas ............................................................. 114
Lampiran 5 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank t test .................................. 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Kisi-Kisi Persepsi Tentang Tarif................................................. 52
Tabel 2 Kisi-Kisi Kualitas Pelayanan ..................................................... 53
Tabel 3 Kisi-Kisi Frekuensi Penggunaan Jasa Go-Jek ........................... 53
Tabel 4 Hasil Pengujian Validitas Variabel ............................................. 55
Tabel 5 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian ....................... 56
Tabel 8 Mean dan Standar Deviasi Persepsi Tentang Tarif .................... 59
Tabel 9 Kelas Interval Persepsi tentang Tarif.......................................... 59
Tabel 10 Mean dan Standar Deviasi Kualitas Pelayanan .......................... 59
Tabel 11 Kelas Interval Kualitas Pelayanan ............................................. 59
Tabel 12 Mean dan Standar Deviasi Penggunaan Jasa Go-Jek ................ 60
Tabel 13 Kelas Interval Penggunaan Jasa Go-Jek .................................... 60
Tabel 14 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 71
Tabel 15 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ................................... 72
Tabel 16 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkatan Pendidikan ........ 72
Tabel 17 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................ 73
Tabel 18 Deskripsi Persepsi Respoden Tentang Tarif ............................... 74
Tabel 19 Deskripsi Persepsi Responden Tentang Kualitas Pelayanan ..... 76
Tabel 20 Deskripsi Persepsi Responden Tentang Frekuensi Penggunaan
Jasa Go-Jek ................................................................................. 78
Tabel 21 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 22 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank t test Pada Persepsi Tentang
Tarif ............................................................................................. 82
Tabel 23 Hasil Uji Mean Indikator Variabel Persepsi Tarif ...................... 83
Tabel 24 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank t test Pada Kualitas Pelayanan. 84
Tabel 25 Hasil Uji Mean Indikator Variabel Kualitas Pelayanan ............. 85
Tabel 26 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank t test Pada Frekuensi
Penggunaan Jasa Go-Jek ............................................................................. 87
Tabel 27 Hasil Uji Mean Indikator Variabel Frekuensi Penggunaan ........ 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Jumlah Kendaraan Bermotor di DIY ........................................ 3
Gambar 2 Kurva Permintaan .................................................................... 20
Gambar 3 Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan ................................... 20
Gambar 4 Pergeseran Kurva Permintaan .................................................. 21
Gambar 5 Kurva Penawaran ..................................................................... 23
Gambar 6 Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran dan Pergeseran Kurva
Penawaran ................................................................................ 24
Gambar 7 Kurva Harga Keseimbangan .................................................... 25
Gambar 8 Model Disruptive Innovation ................................................... 26
Gambar 9 Struktur Pusat PT. Go-Jek Indonesia ....................................... 65
Gambar 10 Tampilan Aplikasi Go-Jek ...................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi pada zaman sekarang sangatlah
cepat. Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi sangat penting
karena mempermudah seseorang dalam melakukan berbagai kegiatan sehari-
hari. Salah satu yang menjadi trend saat ini adalah penggunaan internet.
Dengan internet kita dapat memperoleh serta menyampaikan informasi
apapun dengan muda dimana saja. Selain sebagai media penyampai informasi
saat ini media internet juga menjadi sasaran pelaku bisnis, sudah banyak
perusahaan yang memanfaatkan internet sebagai modal kegiatan berbisnis
seperti yang kita ketahui yaitu online shop.
Melihat peluang bisnis dengan internet sangat menjanjikan seperti
online shop beberapa pelaku bisnis menggabungkan internet dengan
transportasi yang kini muncul dengan sebutan transportasi daring atau dalam
jaringan atau online, transportasi daring merupakan jenis transportasi yang
menggunakan layanan internet sebagai modal utama menjalankan usaha.
Perusahaaan transportasi daring yang terkenal di Indonesia adalah Go-Jek,
perusahaaan Go-Jek merupakan revolusi industri transportasi yang ada di
Indonesia.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Perkembangan transportasi daring terutama Go-Jek dari tahun ke tahun
semakin meningkat terlihat dari jumlah mitra Go-Jek yang ada di Indonesia
sampai tahun 2017 tercatat sebanyak kurang lebih 250.000 orang. Dengan
jumlah mitra yang begitu banyak perusahaan menyadari bahwa betapa tinggi
minat masyarakat akan transportasi daring.
Keberhasilan Go-Jek sebagai transportasi daring tidak lepas dari
kepusaan yang dirasakan oleh konsumen sehingga mereka menggunakan
kembali layanan jasa Go-Jek yang menurut mereka sangat membantu seperti
yang tertulis dalam Kotler (2004:42) mengatakan kepuasan “merupakan
tingkat perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil
suatu produk dan harapan-harapannya”.
Selain membantu konsumen dalam menunjang kegiatan sehari-hari
keberadaan transportasi daring saat ini menjawab permasalahan kemacetan
yang ada di kota-kota besar terutama di kota Yogyakarta yang setiap
tahunnya semakin meningkat. Kemacetan yang terjadi di jalanan Yogyakarta
di dominasi oleh sepeda motor. Perkembangan jumlah sepeda motor setiap
tahunnya paling tinggi dibandingkan jenis kendaaraan bermotor lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Gambar 1.1
Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar
di DIY menurut Jenis Kendaraan, 2007-2015 (Unit)
Sumber: Ditlantas Polda DIY,
Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di wilayah DIY mencapai
2,2juta unit. Mobil penumpang tercatat sebanyak 206,7ribu unit dan
tumbuh 10,7persen per tahun selama periode 2010-2015. Angkutan bus
dan mobil beban (truk) masing-masing tercatat sebanyak 11.558 unit dan
61.143 unit atau tumbuh 1,1 persen dan 7,5 persen per tahun. Jumlah
sepeda motor cukup dominan sebanyak 1,9juta unit dan tumbuh 7,9 persen
per tahun.
Peningkatan jumlah sepeda motor pada setiap tahunnya dikarenakan
minimnya angkutan umum yang ada di Yogyakarta sehingga hampir setiap
orang yang datang ke Yogyakarta memiliki kendaraan pribadi seperti
motor ataupun mobil. Minimnya angkutan umum menjadikan jumlah
kendaraan pribadi lebih banyak dibandingkan kendaraan umum dan hal ini
menjadi perhatian pemerintah karena jika peningkatan jumlah kendaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pribadi terjadi terus menerus tidak menutup kemungkinan Yogyakarta
akan sama dengan ibu kota Jakarta yang terkenal dengan kemacetannya.
Kehadiran transportasi daring diharapkan mampu mengubah
kebiasaan seseorang dari yang biasa menggunakan kendaraan pribadi
beralih kepada transportasi umum yaitu transportasi daring. Hal tersebut
karena tarif yang ditawarkan relatif murah serta kualitas pelayanan yang
diharapkan sesuai dengan yang dirasakan oleh konsumen menurut salah
satu pengguna layanan jasa go-jek yang penulis wawancarai.
Ketika bisnis transportasi daring mulai marak, pemerintah merasa
resah karena tidak adanya payung hukum yang jelas. Lahirlah Surat
Pemberitahuan Nomor UM.3012/1/21/Phb/2015 yang diteken Menteri
Perhubungan Ignasius Jonan pada tanggal 9 November 2015. Melalui surat
tersebut, Menhub Jonan melarang beroperasinya ojek maupun taksi
berbasis aplikasi online. Argumentasi Jonan bersandar pada tidak
tercantumnya ojek sebagai jenis transportasi umum yang diatur dalam
undang-undang.
Aturan itu mengacu pada Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di
Jalan Dengan Kendaraan Umum, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
KM 69 Tahun 1993 tentang penyelenggaraan angkutan barang. Niat
Menhub Jonan menegakkan aturan ternyata mendapat protes dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
masyarakat. Setelah media sosial bergejolak, dan Presiden Joko Widodo
turun tangan menyatakan agar transportasi daring tidak dilarang. Ignasius
Jonan sebagai Menteri Perhubungan memutuskan untuk mencabut Surat
Pemberitahuan tersebut. Meskipun larangan tersebut dicabut oleh
pemerintah, pihak Go-Jek harus dapat meyakinkan para penumpang bahwa
layanan ojek daring-nya akan meminimalisirkan segala resiko dalam
bentuk apapun.
Setelah pencabutan larangan oleh pemerintah, saat ini yang
menjadi permasalahan kembali adalah penetapan tarif dasar baru bagi
transportasi daring yang disesuaikan dengan tarif transportasi konvensional
serta sembilan aturan-aturan yang telah dikeluarkan oleh kementrian
perhubungan yaitu bapak Budi Karya Sumadi yang harus ditaati oleh
perusahaan transportasi daring. Penetapan tarif dasar baru ini menjadi
suatu tantangan kembali bagi transportasi daring agar nantinya tetap
diminati oleh masyarakat dan menjadi pilihan sebagai moda transportasi.
Dengan ditetapkannya tarif dasar baru, maka peneliti tertarik untuk
meneliti Perbedaan Persepsi Konsumen Tentang Tarif dan Kualitas
Pelayanan Serta Frekuensi Penggunaan Jasa Go-Jek Sebelum dan Sesudah
Ditetapkan Tarif Dasar Baru 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Batasan Masalah
Pada penelitian ini penulis membatasi masalah hanya sebatas persepsi
tentang tarif, kualitas pelayanan dan frekuensi penggunaan jasa Go-Jek.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen tentang tarif sebelum dan
sesudah ditetapkan tarif dasar baru 2017?
2. Apakah ada perbedaan kualitas pelayanan sebelum dan sesudah
ditetapkan tarif dasar baru 2017?
3. Apakah ada perbedaan frekuensi pengunaan jasa Go-Jek sebelum dan
sesudah ditetapkan tarif dasar baru 2017?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada perbedaan persepsi
konsumen tentang tarif sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar
2017.
2. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada perbedaan kualitas
pelayanan sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar baru 2017.
3. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada perbedaan frekuensi
pengunaan jasa Go-Jek sebelum dan sesudah Ditetapkan tarif dasar
baru 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti lain dan pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
penelitian lain dan pembaca. Penelitian ini juga dapat dijadikan referensi
bagi peneliti lain terkait dengan persepsi konsumen terhadap transportasi
daring
2. Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis
untuk masa depan dan dapat dijadikan referensi untuk melakukan
penelitian selanjutnya.
3. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil
kebijakan serta dalam menyusun perencanaan terkait dengan strategi
pengembangan layanan untuk meningkatkan penggunaan jasa.
4. Bagi pengguna transportasi daring
Penelitian ini menjadi pertimbangan atau acuan untuk
menggunakan kembali jasa transportasi daring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Inovasi Disruptif / Disruptive Innovation
Istilah disruptive innovation dikembangkan oleh Christensen dalam
publikasinya pada akhir tahun 90-an. Sejalan dengan itu, Chang Che Hang
dkk 2013: 6 (dalam Riswandi, 2017) menyatakan:
Disruptive innovation (DI) is a process by which a product or
service takes root initially in simple applications at the bottom of a
market or in a new market, and then relentlessly moves ‘up market’,
eventually displacing established competitors.(disruptive innovation
adalah proses dimana suatu produk atau jasa yang awalnya berakar
pada aplikasi sederhana di bagian bawah pasar atau di pasar baru,
dan kemudian bergerak tanpa henti 'ke atas pasar', yang akhirnya
menggeser pesaing yang sudah mapan).
Sementara itu, Maitrayee Ghosh (2017) menyatakan:”Disruptive
innovation is the technology that changes the existing business model, or
customer expectitions.”(Disruptive innovation adalah teknologi yang
mengubah model bisnis konvensional atau harapan konsumen)
Dalam bahasa Indonesia, disruptive innovation yang disadur bebas
berarti inovasi yang mengacau atau inovasi yang mengganggu. Kata
mengganggu pada konteks ini tidak dapat diambil maknanya secara bebas
begitu saja. Sejalan dengan perkembangan teknologi, mengganggu dalam
konteks ini bermakna bahwa munculnya inovasi teknologi baru akan
mengganggu keberadaan teknologi yang lama (Hamid, 2017).
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Begitu juga dalam buku Rhenal Kasal, 2017: 27 mengatakan
disruption adalah sebuah inovasi, dimana inovasi akan menggantikan seluruh
sistem lama dengan cara-cara baru. Disruption berpotensi menggantikan
pemain-pemain lama dengan yang baru. Disruption menggantikan teknologi
lama yang serbafisik dengan teknologi digital yang menghasilkan sesuatu
yang benar-benar baru dan lebih efisien, juga lebih bermanfaat (Disruption =
Inovasi = Ancaman bagi Incumbent).
Inovasi yang mengganggu mulai dipopulerkan oleh Christensen pada
tahun 1997 sehingga perlu dimengerti beberapa hal. Pertama, tidak perlu
diperdebatkan kapan pertama kali inovasi yang mengganggu tersebut muncul
di dunia karena istilah inovasi yang mengganggu (yang sebelumnya teknologi
yang mengganggu) baru diperkenalkan Christensen pada tahun 1997.
Berbagai inovasi yang dapat dikatakan inovasi yang mengganggu dibatasi
dalam lingkup setelah istilah itu diperkenalkan. Kedua, inovasi dapat
dikatakan sebagai inovasi yang mengganggu jika inovasi tersebut membawa
teknologi baru yang lebih murah dan memudahkan dibanding teknologi yang
telah ada. Efisiensi yang ditawarkan karena harga yang murah pada akhirnya
mengganggu teknologi lama yang mahal dan tidak efisien. Ketiga, inovasi
yang mengganggu terjadi pada industri yang sama. Jika inovasi yang
dilakukan tidak membuat pelaku industri lama terganggu, atau dilain pihak,
secara tidak langsung mengganggu industri lainnya, maka inovasi tersebut
tidak dapat dikatakan sebagai inovasi yang mengganggu.
Manfaat yang timbul dari inovasi menggangu adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Dimudahkannya konsumen dalam mencukupi kebutuhan. Dengan
memotong biaya yang dikeluarkan, perusahaan yang menggunakan
teknologi terbaru mampu menekan biaya sehingga dapat menetapkan
harga jauh lebih rendah daripada perusahaan incumbent. Dengan
demikian, semakin murah biaya yang dikeluarkan konsumen semakin
membuat konsumen sejahtera.
2. Teknologi yang memudahkan. Munculnya inovasi yang baru tentu akan
membawa teknologi yang baru dan canggih, setidaknya dibandingkan
dengan teknologi yang telah lama ada. Dengan demikian dapat dikatakan
terjadi transfer teknologi menuju yang lebih modern.
3. Memacu persaingan berbasis inovasi. Indonesia merupakan negara yang
tidak dapat begitu saja makmur tanpa adanya inovasi. Dengan adanya
inovasi yang mengganggu, maka perusahaan dalam industri dipaksa untuk
melkakukan inovasi sehingga terus memperbaiki layanannya.
4. Mengurangi jumlah pengangguran. Inovasi yang dilakukan akan
memberikan kesempatan lapangan kerja yang baru. Jika tidak membuka
lapangan baru, setidaknya dapat memperluas lapangan kerja yang sudah
ada. Terlebih dengan inovasi dapat memberikan kesempatan kerja baru
dengan upah yang lebih baik dibanding dari lapangan pekerjaan yang
sudah ada sebelumnya.
5. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Teknologi yang mengganggu sesuai
dengan teori Schumpeter akan meningkatkan produktivitas akibat
efisiensi. Dengan adanya kedua hal tersebut maka akan menambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kualitas dan kuantitas barang yang di produksi. Di lain sisi, inovasi juga
akan meningkatkan konsumsi masyarakat setelah sebelumnya
pendapatannya meningkat. Perkembangan yang menjadi titik akhir adalah
meningkatnya jumlah produk domestik bruto. Jika setiap inovasi dapat
menghasilkan nilai tambah yang lebih besar dan relatif bertahan setiap
tahunnya, maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka
panjang.
Selain mendapatkan manfaat tentunya juga kemunculan inovasi yang
mengganggu memerlukan biaya, adapun biaya yang timbul akibat adanya
inovasi yang mengganggu adalah:
1. Munculnya konflik kepentingan dari perusahaan incumbent. Sebagai
perusahaan yang telah konsisten berada dalam pasar, tentu akan merasa
terganggu oleh perusahaan baru yang masuk membawa teknologi yang
dapat menggantikan teknologinya. Tentu hal ini akan disikapi oleh
incumbent dengan berusaha menghalangi pendatang baru masuk pasar.
Dengan demikian tentu akan terjadi konflik. Maka perlu adanya peran
pemerintah sebagai regulator.
2. Biaya finansial dari negara untuk mengatur dan membuat peraturan bagi
inovasi baru yang mengganggu. Dalam mengatur dan membuat peraturan,
tentu tidak sedikit biaya yang haru dikeluarkan pemerintah. Mulai dari
studi yang dilakukan, hingga penertiban memerlukan biaya yang pasti
relatif besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Kemungkinan disruptive yang berubah menjadi dispute. Dalam skala
besar, penolakan akan inovasi ini sangat mungkin terjadi. Dengan adanya
penolakan tersebut tentu akan mematikan dunia bisnis. Pengembangan dan
peningkatan produk tidak akan tercapai sehingga tujuan pembagunan
ekonomi justru tidak tercapai.
Berbagai inovasi yang mengganggu tidak selamanya akan
memberikan dampak negatif. Ada banyak best practice yang dapat diulas
dalam menghadapi inovasi yang mengganggu (Hamid, 2017).
B. Sharing Economy (Ekonomi Berbagi)
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di abad ke-21 ini
sangat berpengaruh terhadap dunia usaha terutama perkembangan internet,
hampir setiap perusahaan menggunakan internet sebagai sarana penunjang
dalam kegitan berbisnis. Bahkan beberapa perusahaan menggunakan internet
sebagai modal utama dalam kegiatan bisnis mereka.
Menurut Tjiptono (2005:3) persaingan bisnis yang semakin ketat antar
perusahaan tidak akan pernah berakhir. Untuk itu, setiap perusahaan mutlak
harus memiliki keunggulan kompetitif yang unik. Namun sejalan dengan
perkembanagan teknologi saat ini, persaingan yang terjadi telah bergerak ke
arah yang disebut hypercompetition, D’aveni dan Gunther (1994), yaitu
kondisi persaingan yang tidak ada keunggulan kompetitif perusahaan yang
berumur panjang. Semuanya akan hilang, berubah atau berkembang dalam
waktu yang relatif cepat. Kenyataan ini mengharuskan perusahaan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
selalu berinisiatif dalam mengembangkan hal-hal baru, bukan sekedar
mempertahankan keunggulan yang sudah ada.
Perkembangan internet yang sangat pesat ini memunculkan sesuatu
model ekonomi baru yang dikenal saat ini adalah Sharing Economy atau
Ekonomi Berbagi. Sharing Economy atau ekonomi berbagi diartikan sebagai
model ekonomi dimana orang atau sekelompok orang mampu menghasilkan
uang dari sumber daya miliknya yang diutilisasi sehingga memberi jasa bagi
orang atau sekelompok orang lain, melalui perantara online platform.
Ekonomi berbagi ditujukan pada transaksi yang dilakukan melalui perantara,
lebih spesifik perusahaan penyedia platform untuk memfasilitasi transaksi
tersebut. Kareana itu, dalam prespektif perusahaaan, ekonomi berbagi dapat
didefenisikan sebagai model bisnis dimana perusahaan tidak berusaha
memenuhi sendiri semua sumber daya kritikal yang dibutuhkan, melainkan
mengakses, meminjam atau menyewanya dari masyarakat pemilik sumber
daya, dan kemudian diutilisasi kepada masyarakat lain yang
membutuhkannya. Konsep ekonomi berbagi secara jelas berorientasi pada
profit (Haris, 2016: 31-33).
Konsep ekonomi berbagi dipandang berhasil karena jasa yang
ditawarkan ekonomi diminati oleh banyak konsumen. Tiga alasan mengapa
diminati oleh konsumen (Haris, 2016: 41-44):
1. Harga yang realatif lebih murah, hal ini disebabkan karena sumber
daya yang diakses atau disewa perusahaan pendatang (new entrant)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
sering kali berupa asset yang membutuhkan investasi besar, yang
kebanyakan berupa kasat mata (tangible).
2. Ekonomi berbagi memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, sebelum memutuskan pembelian, calon pelanggan bisa
memperoleh informasi lebih detail, lebih cepat, dan bisa diakses
darimana saja.
3. Mungkin alasan ketiga ini bisa diperdebatkan, yaitu penggunaan
produk dan jasa dari ekonomi berbagi merupakan fashion bagi
sebagian orang, sehingga mereka bisa saja mengkonsumsinya tanpa
terlalu memperhitungkan manfaat ekonomisnya.
Kunci keberhasilan ekonomi berbagi atau sharing economic adalah
inovasi, inovasi dalam keberhasilan ekonomi berbagi dibagi menjadi dua:
1. Inovasi pada value offering, dengan menggunakan aplikasi online yang
user-friendly. Dengan apliksi yang mudah digunkan ini, penumpang
bisa memperkirakan ongkos angkut yang harus dibayarkan, bahkan
termasuk estimasi waktu tempuh dan rutenya. Ini menghilangkan faktor
ketidakpastian dan meningkatkan “rasa aman” dalam menggunakan jasa
taksi daring.
2. Inovasi pada rantai nilai (value chain) perusahaannya dengan
mengalihkan komponen biaya terbesar dalam industri taksi kepada
pihak lain yaitu pengemudi, sehingga mampu menawarkan tariff angkut
yang jauh lebih murah. Seperti pada Michael Porter dalam strategy
generic (1980) mengatakan perusahaan bisa bersaing dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
menggunakan keunggulan harga jika dan hanya jika perusahan tersebut
memiliki keunggulan biaya (haris, 2016: 77-79).
C. Teori Permintaan dan Penawaran
Transportasi memiliki kaitan dengan ekonomi, sehingga permasalahan
mengenai transportasi dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan
ekonomi, khususnya teori permintaan. Menurut Soesilo, 1997 (dalam agus
imam, 2010) dalam menghitung manfaat transportasi, maka pendekatan
ekonomi yang biasa digunakan adalah metodologi surplus konsumen atau
teori permintaan konsumen. Sedangkan metode surplus produsen biasanya
digunakan untuk memperkirakan akibat tidak langsung dari proyek. Misalnya
dengan adanya investasi di jalan pedesaan, maka ada dua akibat yang
dirasakan, pertama yaitu biaya pengiriman output dari daerah pertanian ke
pasar diharapkan menurun dan nilai output di daerah pertanian tersebut
meningkat. Kedua, biaya untuk pengadaan input menurun, sebagai akibat dari
dua hal tersebut, maka diharapkan nilai tambah terbentuk dari kegiatan
pertanian tersebut meningkat. Dalam prakteknya pendekatan ini sangat sulit
dilakukan.
Namun secara teori ekonomi, permintaan dan penawaran adalah
kekuatan yang membuat ekonomi bekerja dengan baik. Tempat pertemuan
permintaan dan penawaran adalah pasar. Permintaan dan penawaran
menentukan jumlah barang yang dihasilkan dan harga jual dari barang
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Permintaan terhadap kendaraan tercermin dari sejumlah orang yang
memilih kendaraan dengan syarat atau kondisi tertentu, seperti kualitas
kendaraa umum dan harganya. Memahami permintaan transportasi sangatlah
penting untuk perencanaan sistem transportasi secara umum, dan secara
khusus sangat penting untuk me-manage permintaan terhadap transportasi.
Selain itu, menurut Litman, 2006 (dalam Agus Imam, 2010)
mengatakan kecendrungan perubahan permintaan perjalanan lebih disebabkan
oleh faktor -faktor di bawah ini:
• Kejenuhan dari pemilik mobil
• Perubahan penduduk, dimana ada kencenderungan pengurangan
penggunaan kendaraan perkapita (karena penduduk berusia tua lebih
banyak) dan peningkatan permintaan terhadap moda transportasi lainnya.
• Peningkatan harga bahan bakar
• Peningkatan urbanisasi dan perubahan kecenderungan konsumsi
perumahan di daerah pinggir kota
• Peningkatan kemacetan dan biaya di jalan raya
• Peningkatan kesadarann kesehatan publik dan isu kelestarian lingkungan
• Peningkatan pendekatan dalam kualitas pelayanan
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah
permintaan dan harga. Permintaan seseorang atau masyarakat kepada sesuatu
barang atau jasa ditentukan oleh banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut
yang terpenting adalah seperti yang dinyatakan di bawah ini:
1. Harga barang itu sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang
itu bertambah dan jika harga suatu barang semakin mahal, maka
permintaan terhadap barang berkurang.
2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut
Harga barang lain juga dapat memengaruhi permintaan suatu barang,
tetapi kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan
dua macam barang dapat bersifat subtitusi dan bersifat komplementer.
Suatu barang disebut barang bersifat subtitusi bila kenaikan harga suatu
barang menyebabkan permintaan barang lain meningkat dan penurunan
harga suatu barang menyebabkan penurunan permintaan barang
substitusinya. Sedangkan suatu barang disebut barang bersifat
komplementer bila kenaikan harga salah satu barang mengakibatkan
penurunan permintaan akan barang yang lain dan sebaliknya.
3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat
Pendapatan yang dimaksud adalah jumlah semua upah, gaji, laba
pembayaran bunga dan sewa serta bentuk-bentuk perolehan pendapatan
lainnya. Pada tingkat pendapatan lebih tinggi maka permintaan akan lebih
tinggi dan sebaliknya permintaan akan lebih rendah pada tingkat
pendapatan yang lebih rendah. Tingkat pendapatan per kapita dapat
mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli
makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Jika distribusi pendapatan baik maka daya beli membaik sehingga
permintaan terhadap suatu barang meningkat. Sebaliknya jika distribusi
pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga
permintaan terhadap barang menurun.
5. Cita rasa masyrakat
Kombinasi barang-barang yang mampu dibeli oleh individu ditentukan
atau dibatasi oleh berbagai faktor seperti harga barang, pendapatan dan
lain-lain. Namun dalam keterbatasan tersebut, individu hingga batas
tertentu bebas untuk memilih apa yang harus dibeli. Pilihan akhir individu
tergantung pada seleranya. Jadi selera juga dapat memengaruhi permintaan
suatu barang.
6. Jumlah penduduk
Ketika jumlah penduduk meningkat, permintaan terhadap barang makin
banyak. Sebagai contoh, beras sebagai makanan pokok rakyat Indonesia
maka permintaan beras berhubungan positif dengan jumlah penduduk.
7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
Bila harga suatu barang diperkirakan akan naik, akan lebih baik membeli
barang tersebut saat ini, sehingga orang cenderung membeli lebih banyak
untuk menghemat belanja dimasa mendatang. Dapat dikatakan bahwa
permintaan terhadap barang tersebut meningkat pada saat ini.
Dalam analisis ekonomi, dianggap bahwa permintaan suatu barang
terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya, oleh sebab itu dalam teori
permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut dengan diasumsikan
bahwa “faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan” atau cateris paribus
(Sadono 2012 : 76).
Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan
suatu barang dengan tingkat harganya, permintaan jatuh seiring naiknya harga
dan meningkat seiring turunnya harga. Hubungan antara harga dan jumlah
permintaan ini berlaku untuk kebanyakan jenis barang dalam perekonomian
dan disebut dengan hukum permintaan (Sadono 2012: 76). Hukum
permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan:
makin rendah harga harga suatu barang maka makin banyak permintaan
terhadap barang tersebut. Sebaliknya makin tinggi harga suatu barang maka
makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
Berkaitan dengan konsep permintaan, jumlah permintaan dan harga
suatu barang dapat dimuat dalam suatu tabel, disebut skedul permintaan
dengan menganggap hal-hal lain yang memengaruhi keinginan individu untuk
membeli barang tidak berubah (ceteris peribus). Kurva berikut ini
menunjukkan bahwa jumlah permintaan barang x dipengaruhi oleh harga
barang tersebut, jika harga barang tersebut Rp. 5,000 maka permintaan akan
barang tersebut sebanyak 5 tetapi jika harga baranag tersebut Rp. 10,000
maka permintaan akan barang tersebut hanya 4. Begitu seterusnya mengikuti
harga yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Gambar 2.1
Kurva Permintaan
Sumber: Ilmu-ekonomi-id (2017)
Perubahan permintaan dapat dipengaruhi oleh perubahan harga.
Perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta.
Perubahan ini disebut pergerakan permintaan sepanjang kurva permintaan
yang ditunjukkan dalam bentuk kurva dibawah ini.
Gambar 2.2
Gerakan Sepanjang Kurva Pemintaan
Sumber: spodaru.blogspot.co.id (2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Dari gambar di atas terlihat bahwa titik r merupakan harga awal suatu
barang, ketika bergerak ke titik s maka diketahui bahwa harga menurun dari
harga awal dan jumlah yang diminta meningkat, begitu juga sebaliknya ketika
bergerak ke titik Q maka diketahui bahwa harga meningkat dan jumlah yang
diminta menurun (Sadono 2012, 83).
Selain harga, perubahan permintaan juga dipengaruhi oleh perubahan
faktor bukan harga. Jika faktor bukan harga berubah maka akan terjadi
pergeseran kurva permintaan (shifting demand curve), ditunjukkan oleh
gambar kurva 2.3. Perubahan faktor bukan harga yang dimaksud serperti
harga barang lain, pendapatana para pembeli dan berbagai faktor bukan harga
lainnya. Akibat dari perubahan perubahan tersebut akan menggeser kurva
permintaan ke kanan atau ke kiri. Pergeseran ini menunjukkan makna
perubahan faktor bukan harga akan menyebabkan perubahan permintaan
yaitu pada tingkat harga tetap jumlah barang yang diminta bertambah atau
berkurang.
Gambar 2.3
Pergeseran Kurva Pemintaan
Sumber : Internet, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar di atas menerangkan bahwa titik A menggambarkan pada harga
titik P, jumlah yang diminta adalah Q, sedangkan titik A1 menggambarkan
bahwa pada harga P jumlah yang diminta adalah Q1. Dapat dilihat bahwa
Q1>Q dan berarti kenaikan pendapatan menyebabkan pada harga P
permintaan bertambah besar QQ1. Jika kurva bergeser kearah kanan
menunjukkan pertambahan dalam permintaan, begitu juga dengan sebaliknya
(Sadono 2012, 84).
Selain permintaan, penawaran juga merupakan bagian dalam
trasnportasi dalam penetapan suatu harga atau tarif. Terdapatnya permintaan
belum merupakan syarat yang cukup untu mewujudkan transaksi dalam pasar
oleh karena itu permintaan dan penawaran merupakan dua hal yang
berkesinambungan. Teori penawaran menumpukkan perhatian pada hubungan
di antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang
keinginan penjual untuk menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan
bagaimana pula keinginan untuk menawarkan barangnya tersebut apabila
harganya rendah. Dalam hukum penawaran berbunyi bahwa semakin tinggi
harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut yang akan
ditawarkan oleh penjual, sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka
akan semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan (Sadono 2012: 85-86).
Kurva berikut menunjukaan mengenai hubungan di antara harga dengan
jumlah barang yang ditawarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2.4
Kurva Penawaran
Gambar kuva di atas menunjukan bahwa ketika harga P1 maka jumlah
barang yang ditawarkan adalah sebanyak Q1, namun ketika saat harga naik
menjadi P2 maka jumlah barang yang ditawarkan akan ikut naik menjadi Q2
begitu seterusnya mengikuti hukum penawaraan.
Sama halnya dengan permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh
faktor bukan harga yang dimana perubahan tersebut akan berpengaruh
terhadap kurva penawaran. Perubahan harga akan menimbulkan gerakan
sepanjang kurva penawaran, sedangkan perubahan faktor-faktor lain di luar
harga menimbulkan pergeseran kurva terebut. Seperti yang terdapat dalam
gambar kurva di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 2.5
Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran dan
Pergeseran Kurva Penawaran
Pada gambar diatas dimisalkan kurva penawaran adalah SS. Titik A
menggambarkan pada waktu harga P jumlah barang yang ditawarakan adalah
Q. Sekiranya harga turun menjadi P1 maka jumlah barang yang ditawarkan
pindah ke titik B. Hal tersebut berarti jumlah yang ditwarkan hanyalah
sebesar Q1. Perubahan tersebut menggambarkan gerakan sepanjang kurva
penawaran.
Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan dapat pula berlaku sebagai
akibat dari pergeseran kurva penawaran. Pergeseran dari SS menjadi
𝑠1 𝑠1atau 𝑠2𝑠2 menyebabkan jumlah yang ditawarkan berubah dai Q
menjadi Q2 walaupun harga tetap sebesar P. Keadaan ini ditunjukkan oleh
titik A1. Pergeseran SS menjadi 𝑠2𝑠2 menggambarkan pengurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
penwaran. Sebagai akibat daripada pergeseran tersebut, seperti ditunjukkan
oleh A2, pada harga P sekarang hanya sebanyak Q1 yang ditwarkan para
penjual, berbanding dengan Q sebelum ia bergeser (Sadono 2012: 89-90).
D. Harga Keseimbangan
Keadaan di suatu pasar dikatakan dalam keseimbangan atau ekuilibrium
apabila jumlah yang ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu adalah
sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga tersebut. Harga
keseimbangan terbentuk karena terjadi perpotongan antara kurva permintaan
dan kurva penawaran seperti yang terdapat dalam gambar kurva di bawah ini
(sadono, 2012: 91).
Gambar 2.6
Harga keseimbangan
Kehadiran disruptive innovation sedikit tidaknya akan mempengaruhi
struktur pasar. Kehadirannya akan merubah structure, conduct, performance
(SCP) seperti yang dikenal dalam teori persaingan pasar. Perkembangan pasar
akan memaksa SCP dalam industri untuk berubah guna memenuhi kebutuhan
konsumen sesuai dengan arus modernisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 2.7
Model Disruptive Innovation
Sumber: (Latin American and Caribbean Competition Forum, 2016, hal. 5)
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa incumbent atau pemimpin
pasar berupaya untuk melakukan sustaining innovation dengan terus –
menerus mengembangkan produk yang telah ada ke arah yang lebih baik,
lebih mewah, mahal, dan berkualitas. Ambil contoh misalnya Blue Bird yang
berinovasi mengembangkan silver bird. Seiring berjalannya waktu, sustaining
innovation itu membuat mereka semakin meninggalkan low end market dan
menuju high end market yang jumlahnya semakin sedikit.
Hal ini dimanfaatkan oleh disruptor dengan memulai dari low end
market untuk mengembangkan dan membawakan kualitas yang sama namun
lebih efektif dan menggunakan resource yang lebih efisien sehingga harganya
bisa lebih murah. Ketika itu disruptor masuk dan mulai diterima masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Disruptor pun kemudian terus – menerus berinovasi untuk mengambil pasar,
kemudian incumbent di saat itu pula kehilangan pasar.
E. Kebijakan Harga Terendah dan Tertinggi
1. Harga Terendah
Harga keseimbangan merupakan sebuah kewajiban yang harus ada di
pasar, dengan harga ini maka tidak ada satu pihak pun yang dirugikan. Hal
ini perlu dilakukan karena setiap saat harga akan mengalami kondisi yang
fluktiatif, dimana kadang naik dan kadang bisa turun bahkan tetap. Salah
satu kebijakan yang mengatur alur harga agar terbentuk keseimbangan
harga adalah floor price atau kebijakan harga terendah. Kebijakan ini
diterapkan ketika dalam kondisi jumlah penawaran lebih besar dari jumlah
permintaan sehingga menyebabkan penumpukan produk yang ada di
masyarakat dan pastinya tidak semua masyarakat akan membeli sehingga
pihak yang bersangkutan terpaksa menjual produk dengan harga yang
murah. Tentu kebijakan ini merugikan para produsen namun peran
pemerintah di sini adalah menetapkan batas minimal harga tersebut
sehingga konsumen tidak seenaknya sendiri memberikan harga dan
produsen akan terlindungi (Sadono, 2012: 136).
2. Harga Tertinggi
Kebijakan harga tertinggi merupakam kebalikan dari kebijakan harga
terendah. Kebijakan ini diterapkan ketika kondisi pasar mengalami
ketidakpastian harga, yakni harga melonjak drastis dan sangat tinggi, jika
hal ini dibiarkan dikhawatirkan akan menimbulkan permasalah berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
inflasi, dan kurangnya kesejahteraan masyarakat. Keadaan ini bisa terjadi
karena jumlah penawaran yang rendah sehingga jumlah permintaan
semakin naik, dalam keadaan ini stok barang sangatlah kurang sehingga
para konsumen berlomba-lomba untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkannya, di sisi lain produsen yang tidak bertanggung jawab akan
mengambil kesempatan ini dengan menaikkan harga sesuka hati mereka
(Sadono,2012: 136).
F. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah sebuah proses yang dilalui dan dilakukan
oleh individu maupun kelompok dalam berbagai hal seperti mencari,
membeli, menggunakan, menilai hingga membuang sebuah produk yang telah
melalui proses konsumsi. Pada dasarnya perilaku konsumen ini akan terlihat
dari sebelum seorang konsumen melakukan pembelian hingga melakukan
pembelian serta setelah pembelian, segala sesuatu kegiatan atau aktivitas
yang termasuk dalam tiga fase itu bisa disebut sebagai perilaku konsumen.
Yang dilakukan konsumen sebelum melakukan pembelian yakni mencari
sebanyak-banyaknya informasi mengenai produk yang akan mereka beli,
sedangkan pada fase pembelian konsumen melakukan transaksi dengan
membeli produk yang mereka inginkan atau mereka butuhkan, dan untuk fase
setelah pembelian aktivitas yang dilakukan oleh konsumen yakni
menggunakan produk tersebut, mengadakan penilaian serta membuang
produk yang sudah tidak dibutuhkan atau tidak dipakai lagi. Dalam hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
konsumen bisa berperan dalam berbagai peran yakni bisa menjadi initiator,
influencer, buyer, payer atau user (dosenekonomi.com).
Dalam Sadono, 2012 mengatakan teori tingkah laku konsumen
dibedakan dalam dua macam pendekatan, yaitu pendekatan nilai guna (utiliti)
kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan nilai guna
kardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seseorang
konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Nilai guna total dapat diartikan
sebagai jumlah keseluruhan kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan
sejumlah barang tertentu. Sedangkan dalam pendekatan ordinal, sebuah
pendekatan yang bertugas untuk mengukur kepuasan konsumen dengan
angka ordinal (relatif).
G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seseorang Dalam Membeli atau
Menggunakan Suatu Barang atau Jasa
1. Harga
Dalam suatu produk terkandung nilai ekonomis yang pada umumnya
disebut harga. Menurut Tjiptono (1997: 157). Harga hanyalah merupakan
salah satu dari bauran pemasaran oleh karena itu, harga perlu dikondisikan
dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya yaitu produk,
distribusi, dan promosi.
“Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya” (Basu Swastha, 2003: 241). Jadi harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen atau pembeli
untuk memperoleh produk berupa barang atau jasa yang dimaksud kepada
pihak yang menawarkannya atau penjual.
Harga (price) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh
pelanggan untuk memperoleh produk (Kotler dan Armstrong, 2000: 73).
Fungsi stimulasi harga dapat memengaruhi konsumen secara berbeda-beda
dalam pembuatan keputusan pembelian terhadap suatu produk.
Harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran paling
fleksibel karena harga dapat diubah dengan cepat. Pada saat yang sama,
penetapan dan persaingan harga menjadi salah satu hal yang sering
dihadapi oleh para eksekutif pemasaran. Penetapan harga merupakan salah
satu keputusan penting bagi pelaku usaha. Basu Swastha (1997: 147)
mengemukakan bahwa harga suatu barang atau jasa merupakan penentu
bagi permintaan pasarnya.
Keputusan penetapan harga tergantung pada serangkaian kekuatan-
kekuatan lingkungan dan persaingan yang sangat rumit. Perusahaan tidak
hanya menetapkan satu harga tunggal, tetapi lebih berupa sebuah struktur
penetapan harga (pricing structure) yang mencakup item-item yang berada
di setiap lini produk. Struktur penetapan harga berubah dari waktu ke
waktu seiring dengan siklus hidup produk tersebut. Perusahaan
menyesuaikan Harga supaya dapat mencerminkan perubahan-perubahan
biaya dan permintaan serta memperhitungkan berubah-ubahnya pembeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dan situasi. Ketika lingkungan persaingan berubah, perusahaan itu
mempertimbangkan kapan memprakarsai perubahan harga dan kapan
menanggapi perubahan di pasar (Basu Swastha, 2003: 147).
Dari sudut konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator
nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan
atas suatu barang atau jasa. Nilai sebagai rasio antara manfaat yang
dirasakan terhadap harga. Untuk produk yang berguna bagi pelanggan dan
mengantisipasi daya beli pelanggan, maka perusahaan membuat kemasan,
ukuran dan jenis-jenis produk beranekaragam.
Tujuan penetapan harga menurut Basu Swastha, 2003: 173 meliputi:
a. Kelangsungan hidup, dalam kondisi pasar yang merugikan, tujuan
penetapan harga mungkin mencakup tingkat profitabilitas yang
diinginkan untuk memastikan kelangsungan hidup.
b. Memaksimalkan keuntungan, penetapan harga untuk memastikan
maksimalisasi profitabilitas dalam periode tertentu. Periode yang
ditentukan akan dihubungkan dengan daur hidup jasa.
c. Maksimalisasi penjualan, penetapan harga untuk membangun pangsa
pasar. Ini mungkin melibatkan penjualan dengan merugi pada awalnya
dalam upaya merebut pangsa pasar yang tinggi.
d. Gengsi (prestise), sebuah perusahaan jasa mungkin berharap untuk
menggunakan penerapan harga guna menempatkan diri secara
eksklusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Basu Swastha (2003: 56) menemukan bukti empiris bahwa dengan
cara mengurangi harga maka akan meningkatkan ancaman ketika harganya
akan dinaikkan. Faktor lain yang menunjukkan bahwa konsumen juga
mempertimbangkan harga yang lalu dan bentuk pengharapan pada harga di
masa yang akan datang yang mungkin tidak optimal, apabila konsumen
menunda pembelian di dalam mengantisipasi harga yang lebih rendah di
masa mendatang. Namun penurunan harga pada merek berkualitas
menyebabkan konsumen akan berpindah pada merek lain, akan tetapi
penurunan harga pada merek yang berkualitas rendah tidak akan
menyebabkan konsumen berpindah pada merek yang lain dengan kualitas
yang sama dan biasanya konsumen mempelajari informasi harga dengan
dua cara, yaitu dengan disengaja atau intentional dan secara kebetulan atau
insidental. Cara belajar secara disengaja berhubungan dengan pencarian
yang aktif dan penghafalan harga yang ada, khususnya bagi merek-merek
tertentu. Belajar secara insidental termasuk di dalamnya perbandingan
secara jelas akan harga sekarang dengan harga sebelumnya yang disimpan
dalam ingatan. Jadi harga adalah variabel penting yang digunakan oleh
konsumen krena berbagai alasan, baik karena alasan ekonomis yang akan
menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga yang selalu
berkompetisi merupakan sala satu variabel penting untuk meningkatkan
kinerja pemasaran, juga alasan psikologis dimana harga sering dianggap
sebagai indikator kualitas dan oleh karena itu penetapan harga sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dirancang sebagai salah satu instrumen penjualan sekaligus sebagai
instrumen kompetisi yang menentukan (Peter dan Olson, 2000:56).
Persepsi harga sangat memengaruhi keputusan konsumen untuk
menggunakan suatu produk. “Persepsi harga (price perception) berkaitan
dengan bagaimana informasi harga dipahami seluruhnya oleh konsumen
dan memberikan makna yang mendalam bagi mereka. Satu pendekatan
untuk memahami persepsi harga adalah pemrosesan informasi”, (Peter dan
Olson, 2000: 228). Konsumen akan membuat perbandingan tentang harga
yang ditetapkan itu dengan harga yang sudah terbentuk dalam benak
mereka untuk jenis produk tersebut dalam pemrosesan secara kogniti
Harga dalam benak konsumen mungkin dianggap sebagai harga
yang pantas untuk produk tersebut. Pengetahuan tentang harga pada suatu
merek akan dibandingkan dengan harga dari merek lain dalam produk
yang sama kelasnya, ciri-ciri dari berbagai merek dan biaya-biaya
konsumen lainnya. Pada akhirnya, terbentuklah sebuah sikap terhadap
berbagai alternatif yang ada. Model konseptual dari pemrosesan kognitif
harga dapat diringkas menjadi “pencarian infomasi harga, pemahaman
(penerjemahan dan penentuan makna), integrasi (perbandingan harga dan
integrasi dengan informasi lainnya) dan pembentukan sikap”, (Peter dan
Olson 2000: 229). Konsumen cenderung menggunakan harga sebagai
sebuah indikator kualitas. Hal ini terjadi apabila:
a. Konsumen yakin bahwa harga mampu memprediksi kualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Ketika kualitas yang konsumen ketahui/rasakan (real perceived
quality) berbeda-beda diantara para pesaing.
c. Ketika konsumen sulit untuk membuat keputusan tentang kualitas
secara objektif, atau dengan menggunakan nama merek atau citra
toko.
Seringkali beberapa konsumen mengetahui secara tepat harga suatu
produk, sedangkan yang lainnya hanya mampu memperkirakan harga
berdasarkan pembelian masa lampau. Konsumen akan membeli suatu
produk bermerek jika harganya dipandang layak oleh mereka.
2. Kualitas Pelayanan
Menurut Supranto (2006:226) kualitas jasa adalah sebuah kata yang
bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik.
Pelayanan merupakan faktor yang amat penting khususnya bagi
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Dimana hal ini fisik produk
biasanya ditunjang dengan berbagai macam inisial produk.
Menurut parasuraman dan Berry (1985) yang dikutip oleh Tjiptono
(2011: 330) dalam Wildan Sulaksana 2017 mengatakan kualitas jasa
adalah hasil akhir dari perbandingan antara pelayanan yang diharapkan
konsumen dengan persepsi mereka terhadap kinerja pelayanan actual.
Kualitas pelayanan jasa merupakan tingkat kesempurnaan yang diharapkan
dan pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk memnuhi keinginan
pelanggan. Dengan kata lain, terdapat dua faktor utama yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
mempengaruhi kualitas jasa - jasa yang diharapkan dan jasa yang
dipersepsikan. Baik buruknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan
penyedia jasa memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.
Terdapat beberapa dimensi kualitas pelayanan menurut
Lupiyoadi, 2001: 148 (dalam Elza Pertiwi, 2015) yaitu:
a. Tangibles (bukti fisik)
Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan
sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan
sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh
pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, dan
lain sebagainya) perlengkapan dan peralatan yang digunakan
(teknologi), serta penampilan pegawainya.
b. Realibility (Kehandalan)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai
yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai
dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan
yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang
simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
c. Responsiveness (Ketanggapan)
Yaitu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang
cepat (responsive) dan tepat kepada pelanggan, dengan
menyampaikan informasi yang jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
d. Assurance (Jaminan dan Kepastian)
Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para
pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para
pelanggan kepada perusahaan.
e. Emphaty (Empati)
Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya
memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan
diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang
pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta
memiliki waktu untuk pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
H. Transportasi Umum
Pengertian transportasi yang dikemukakan oleh Nasution, 1996 dalam
(Agus Imam, 2010) diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari
tempat asal ke tempat tujuan. Sehingga dengan kegiatan tersebut maka
terdapat tiga hal yaitu adanya muatan yang diangkut, tersedianya kendaraan
sebagai alat angkut, dan terdapatnya jalan yang dapat dilalui. Proses
pemindahan dari gerakan tempat asal, dimana kegiatan pengangkutan dimulai
dan ke tempat tujuan dimana kegiatan diakhiri. Untuk itu dengan adanya
pemindahan barang dan manusia tersebut, maka transportasi merupakan salah
satu sektor yang dapat menunjang kegiatan ekonomi (the promoting sector)
dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Transportasi umum terutama transportasi darat seperti motor/mobil saat
ini dikenal dengan dua sebutan yaitu transportasi konvesional dan transportasi
daring, kemunculan transportasi daring merupakan sesuatu yang baru di
Indonesia dan mulai terkenal pada awal tahun 2014.
1. Transportasi Konvensional
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) konvensional adalah
konvensi (kesepakatan) umum (seperti adat, kebiasaan, kelaziman);
tradisional: sehingga dapat dikatakan bahwa transportasi konvensional
merupakan transportasi yang sudah ada sejak lama dengan lebih
menggunakan sistem kesepakatan dalam penentuan harga atau tarif dalam
menggunakan jasa transportasi tersebut, beberapa jenis transportasi
konvensional yang dikenal oleh masyarakat seperti bus, taksi, angkutan
umum, bajaj, dan ojek. Keberadaan transportasi konvensional telah diatur
dalam UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Dalam UU No 22 Tahun 2009 pasal 137 ayat (1), “Angkutan orang
dan/atau barang dapat menggunakan kendaraan bermotor dan kendaraan
tidak bermotor” ayat (2), “Angkutan orang yang menggunakan kendaraan
bermotor berupa sepeda motor, mobil penumpang, atau bus. Selain itu
dalam pasal 140 dikatakan “pelayanan angkutan orang dengan kendaraan
bermotor umum terdiri atas:
a. Angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum dalam trayek; dan
b. Angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pada pasal 141 tentang standar pelayanan angkutan orang pada ayat (1)
dikatakan perusahaan angkutan umum wajib memenuhi standar pelayanan
minimal yang meliputi:
a. keamanan ;
b. keselamatan ;
c. kenyamanan;
d. keterjangkauan;
e. kesetaraan; dan
f. keteraturan.
Ayat (2) “standar pelayanan minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan.”
Ayat (3) “ketentuan lebih lanjut mengenai standar pelayanan minimal
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) diatur dengan pertauran menteri
yang bertanggung jawab dibidang sarana dan prasarana lalulintas dan
angkutan jalan.”
Mengenai standar pelayanan serta kewajiban yang harus ditaati oleh
pemilik/perusahaan transportasi umum, telah diatur dalam PM 26 tahun
2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan
Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.
2. Transportasi Daring
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) mengatakan
transportasi online adalah pengangkutan barang atau orang oleh berbagai
jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi. Dari pengertian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tersebut dapat dikatakan bahwa transportasi online adalah moda
transportasi yang menggunkan aplikasi internet sebagai modal utama
selain kendaraan.
Fenomena jasa transportasi berbasis aplikasi online sebenarnya
merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat akan transportasi yang
mudah didapatkan, nyaman, cepat, dan murah. Banyak faktor yang
membuat aplikasi berbasis online ini dibutuhkan oleh banyak masyarakat
khususnya di kota-kota besar. Dari sisi kebutuhan masyarakat, transportasi
daring sudah menjadi sebuah moda alternatif yang diinginkan masyarakat
setelah sebelumnya masyarakat harus menggunakan moda transportasi
konvensional yang menuai beberapa masalah seperti minimnya keamanan
dan kenyamanan ketika menggunakan bis umum yang seringkali sudah
tidak layak beroperasi maupun faktor-faktor lainnya.
Selain itu, saat ini teknologi merupakan kebutuhan yang sangat
penting dalam aspek global karena dunia semakin cepat berubah kearah
modernisasi berbagai aspek, oleh karena itu setiap negara harus mampu
bersaing dengan pemanfaatan teknologi serta mengaplikasikannya di
dalam aktivitas. Berkaitan dengan hal ini, jasa transportasi berbasis
aplikasi online merupakan tuntutan persaingan yang mengharuskan peran
teknologi di dalam mempermudah mobilitas masyarakat
Sumber hukum yang mengatur tentang transportasi daring
sebelumnya diatur dalam Surat Pemberitahuan Nomor:
UM.3012/1/21/Phb/2015 tanggal 9 November 2015 yang dikeluarkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Bapak Ignasius Jonan. Namun
surat pemberitahuan tersebut menuai pro maupun kontra yang
mengakibatkan terjadinya perdebatan keras maupun bentrokan antar
kepentingan transportasi daraing dan transportasi konvensional. Maka dari
itu untuk menengahi konflik di kalangan masyarakat terkait kehadiran
taksi online, pemerintah melalui Menteri Perhubungan dan Komisi V DPR
RI akhirnya resmi menerbitkan aturan regulasi terbaru mengenai
transportasi umum, yakni melalui Peraturan Menteri No 108 Tahun 2017
yang merupakan penyempurnaan dari PM no. 26 tahun 2017 tentang
angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek.
Terdapat 9 aturan-aturan yang diatur dalam transportasi daring
seperti yang dilangsing dalam tabloid kontan yaitu :
1. Argometer, besaran biaya angkutan sesuai yang tercantum pada
argometer yang ditera ulang atau pada aplikasi berbasis teknologi
informasi.
2. Wilayah operasi beroperasi pada wilayah operasi yang ditetapkan.
3. Pengaturan tarif penetapannya dilakukan berdasarkan kesepakatan
antara pengguna jasa dan penyedia jasa transportasi melalui aplikasi
teknologi informasi dengan berpedoman pada tarif batas atas dan
batas bawah yang ditetapkan oleh Dirjen, Kepala badan/Gubernur
sesuai dengan kewenangannya.
4. STNK atas nama badan hukum atau dapat atas nama perorangan untuk
Badan Hukum berbentuk Koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
5. Kuota, penetapan kuota oleh Dirjen/Kepala BPTJ/Gubernur sesuai
kewenangannya.
6. Domisili TNKB, menggunakan tanda nomor kendaraan bermotor
(TNKB) sesuai dengan wilayah operasi.
7. Persyaratan Izin, memiliki paling sedikit 5 kendaraan yang dibuktikan
dengan STNK atas nama Badan Hukum atau dapat atas nama
perorangan untuk Badan Hukum berbentuk Koperasi.
8. SRUT, salinan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) kendaraan
bermotor atau salinan bukti lulus uji berupa buku uji/kartu lulus uji
yang masih berlaku.
9. Pengaturan Peran Aplikator, perusahaan aplikasi dilarang bertindak
sebagai Perusahaan Angkutan Umum.
Kesembilan aturan yang diterbitkan oleh kementrian perhubungan
tersebut telah diatur lebih jelasnya pada Bab IV dalam Peraturan Menteri
No 108 Tahun 2017 yang menjelaskan mengenai Penyelenggaraan
angkutan orang Dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek
dengan penggunaan aplikasi berbasis teknologi informasi, hal tersebut
telah dilampirkan di bagian lampiran.
I. Tarif Dasar Transportasi Daring
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) tarif adalah harga
satuan jasa, aturan pungutan, daftar bea masuk. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tarif merupakan seusatu yang harus dibayarkan oleh konsumen atas
jasa yang telah diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Kemunculan transportasi daring mendapatkan penolakan dari
pengusaha transportasi konvensionl karena mengurangi omset atau
pendapatan dari perusahaan transportasi konvensional. Hal tersebut
dikarenakan tarif yang dipatok oleh transportasi daring jauh dibawah batas
tarif dasar yang telah ditetapkan kementrian perhubungan. Oleh karena itu
untuk meredahkan pertikaian yang terjadi antara transportasi konvensional
dan daring maka kementrian perhubungan mengatur tarif dasar bawah dan
atas terhadap transportasi daring disesuaikan dengan tarif transportasi
konvensional.
Penetapan tarif dasar transportasi telah diatur oleh kementerian
perhubungan dengan memperhatikan beberapa aspek seperti yang dilangsir
dalam web resmi kementrian perhubungan, Dirjen Perhubungan Darat Pudji
Hartanto Iskandar mengatakan bahwa penetapan tarif batas bawah dan tarif
dasar atas harus memperhatikan biaya langsung dan biaya tidak langsung
beliau menambahkan, tarif tersebut dibagi menjadi 2 wilayah yaitu wilayah I
untuk Sumatera, Jawa dan Bali. Untuk wilayah I, tarif batas atasnya sebesar
Rp. 6.000/km dan tarif batas bawahnya Rp. 3.500/km. Sedangkan wilayah II
adalah untuk Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Untuk wilayah tersebut, tarif batas atasnya sebesar Rp. 6.500/km dan tarif
batas bawahnya adalah Rp. 3.700/km. “Tarif tersebut sudah
memperhitungkan komponen baik biaya langsung maupun biaya tidak
langsung seperti asuransi (pengemudi, penumpang dan kendaraan), biaya alat
komunikasi (handphone)”. Pemberlakuan tarif batas bawah dan tarif batas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
atas telah tertuang di dalam PM 26 tahun 2017 yang merupakan hasil revisian
dari PM 26 tahun 2016.
J. Penelitian sebelumnya
Penelitian Renny Mega Pristiyanti 2016, Tesis, Fakultas Ekonomi.
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta
Penelitian sebelumnya berjudul Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas
Informasi dan Kualitas Layanan Terhadap Keberhasilan Aplikasi Mobile
dalam Bisnis Start-Up pada PT.Go-Jek Indoensia. Penelitian ini merupaka
jenis penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang mendasarkan pada teori
atau hipotesis yang akan dipergunakan untuk menguji suatu fenomena yang
terjadi. Penelitian ini dianalisis menggunakan SmartPLS 3.0 Profesional.
Teknik pengumpulan data menggunakan koesioner dengan menggunakan
Snowball sampling yaitu dimulai dari yang kecil kemudian bergulir menjadi
data yang besar seperti bola salju. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan PLS-SEM terdiri dari dua sub model pengukuran
(Measurement model) atau sering disebut outer model dan model struktural
(structural model) atau sering disebut inner model. Dalam penelitian ini hasil
yang didapatkan mengenai kualitas sistem, kualitas layanan, kualitas
informasi, berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna serta niat
pengguna. Sementara itu kepuasan pengguna serta niat pengguna berpangaruh
positif terhadap Net Benefits yang didapatkan oleh perusahaan PT. Go-Jek
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Penelitian Ricky Fauji 2017, Skripsi, Fakultas Ekonomi. Universitas
Sanata Dharma. Yogyakarta
Penelitian ini berjudul Pengaruh Kualitas Palayanan dan Nilai
Pelanggan Terhadap Kepuasan Konsumen Go-Jek. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100
orang dengan menggunakan teknik purposive sampling teknik pengambilan
sampel ini diambil dengan pertimbangan bahwa yang akan menjadi sampel
adalah konsumen yang memenuhi kriteria penelitian yang telah ditetapkan
penulis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan analisis regresi liner berganda. Hasil dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa kualiatas pelayanan dan nilai pengguna memiliki
perngaruh terhadap kepuasan konsumen baik secara simultan maupun parsial.
K. Kerangka Berpikir
Transportasi merupakan salah satu alat penunjang kegiatan sehari-hari,
moda transportasi saat ini yang sangat digemari oleh masyarakat adalah
transportasi daring, fenomena transportasi daring merupakan suatu terobosan
baru yang mampu menjawab perkembangan era digital dewasa ini. Ada
beberapa hal yang menjadikan transportasi daring sebagai pilihan utama
untuk bepergian, seperti tarif yang sangat relatif murah dan pelayanan yang
cukup baik dibandingkan dengan transportasi konvensional. Perkembangan
transportasi daring mendapat respon yang positif oleh masyarakat akan tetapi
mendapat respon yang negatif oleh saingannya yaitu para pengusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
transportasi konvensional karena dianggap merugikan dengan menentukan
tarif dasar yang tidak sesuai dengan peraturan menteri perhubungan.
Respon yang diberikan oleh pengusaha transportasi konvensional
mendapatkan tanggapan dari menteri perhubungan dan menentapkan
kebijakan tarif batas bawah dan atas yang baru bagi transportasi daring agar
tidak terjadi kesenjangan tarif antara transportasi konvensional dan
transportasi daring. Penetapan tarif batas bawah dan atas ini menjadi menjadi
tantangan bagi pengusaha transportasi daring agar mampu tetap
mempertahankan eksistensinya.
Tarif atau harga sangat mempengaruhi terhadap keputusan seseorang
untuk membeli atau menggunakan suatu jasa, selain itu juga faktor lain yang
yang mempengaruhi keputusan dalam menggunakan suatu jasa adalah
kualitas pelayanan. Dari kedua faktor tersebut nantinya mempengaruhi
frekuensi seseorang dalam menggunakan jasa tersebut. Dengan ditetapkannya
tarif dasar baru bagi transportasi daring akan menimbulkan sebuah persepsi
baru mengenai harga, dimana konsumen akan mulai membandingkan harga
yang merupakan dampak sebelum dan sesudah ditetapkannya tarif dasar baru,
begitu juga dengan frekuensi penggunaan karena persepsi harga akan
mempengaruhi intensitas seseorang dalam menggunakan jasa transportasi
daring, sedangkan kualitas pelayanan menjadi kunci bagi perusahaan
transportasi daring untuk menggaet konsumen agar tetap menggunakan jasa
transportasi daring baik itu sebelum maupun sesudah ditetapkannya tarif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dasar baru bagi perusahaan transportasi daring dengan terus meningkatkan
kualitas pelayanan.
L. Hipotesis
Dari beberapa teori di atas maka dapat dituliskan hipotesis sebagai berikut:
1. Ada perbedaan persepsi konsumen tentang tarif sebelum dan sesudah
ditetapkan tarif dasar baru 2017.
2. Ada perbedaan kualitas pelayanan sebelum dan sesudah ditetapkan
tarif dasar baru 2017.
3. Ada perbedaan frekuensi penggunaan jasa Go-Jek sebelum dan
sesudah ditetapkan tarif dasar baru 2017.
Persepsi Konsumen
TentangTarif
Kualitas Pelayanan
Frekuensi
Penggunaan Jasa
Go-Jek
Penetapan Tarif
Dasar Baru
2017
Sebelum
Sesudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif komparatif.
Metode penelitian deskriptif komparatif adalah penelitian yang bersifat ex
post facto artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian telah selesai
berlangsung. Penelitian ini dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan
menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang ada. Jenis penelitian
deskriptif komparatif dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek
penelitian) antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di kota Yogyakarta, alasan peneliti
memilih kota Yogyakarta sebagai tempat penelitian adalah karena
jumlah transportasi umum yang ada di kota tersebut sangat terbatas
sehingga ketika transportasi daring muncul mendapatkan respon yang
positif oleh penggunanya sehingga saat ini perkembangan transportasi
daring di kota tersebut sangat pesat. Oleh karena itu peneliti memilih
kota Yogyakarta sebagai tempat penelitian.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September - oktober 2017 dan
berhenti ketika koesioner telah tersebar sejumlah yang diinginkan oleh
penulis.
C. Subjek dan Objek penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat umum yang menggunakan
layanan aplikasi Go-Jek
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah persepsi tentang tarif, kualitas
pelayanan serta frekuensi penggunaan jasa Go-Jek.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat umum yang
menggunakan layanan aplikasi Go-Jek. Alasan memilih pengguana jasa
Go-Jek sebagai populasi karena mereka yang menggunakan secara
langsung jasa Go-Jek sehingga mereka memahami betul mengenai tarif,
kualitas pelayanan serta penggunaan terhadap jasa Go-Jek tersebut.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Sampel yang diambil harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
benar benar mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah
mahasiswa dan pekerja yang menggunakan jasa layanan aplikasi Go-Jek.
Berhubung peneliti tidak dapat mengetahui secara sepsifik
mengenai data pengguna aplikasi layanan Go-Jek yang ada di
Yogyakarta, oleh karena itu peneliti menggunakan metode atau cara
penentuan sampel menurut Roscoe (Sugiyono, 2010: 131) seperti berikut:
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500
b. Bila sampel dibagi dala kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai
negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah angota sampel setiap
kategori minimal 30.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang.
Metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah menggunakan Sampling Insidental berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan /insidental bertemu dengan peneliti
dijadikan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono , 2010).
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan variabel dalam penelitian
maka perlu dijelaskan identifikasi masing-masing variabel dalam penelitian
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
1. Persepsi tentang tarif yaitu persepsi responden tentang keterjangkauan
tarif, kesesuaian tarif dengan manfaat dan fasilitas keselamatan serta
perbandingannya dengan tarif transportasi lainnya.
2. Frekuensi penggunaan jasa Go-Jek adalah intensitas penggunaan oleh
konsumen terhadap jasa transportasi Go-Jek sebelum dan sesudah
penerapan tarif dasar baru, biasanya frekuensi disimbolkan dengan
tingkat kesering penguna dalam mengunakan jasa transportasi daring.
3. Kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang
diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi (harapan) pelanggan, terdiri
dari lima dimensi yaitu : tangibles (bukti fisik), reliability (kehandalan),
responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan dan kepastian) dan
emphaty (empati)
4. Transportasi daring yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Go-Jek,
alasana peneliti hanya meneliti Go-Jek adalah karena Go-Jek perusahaan
transportasi daring pertama yang hadir di kota Yogyakarta, selain itu juga
dari jumlah driver, Go-Jek memiliki drivernya yang paling banyak
terlihat dijalanan kota Yogyakarta dan terakhir berdasarkan jumlah
pendowload terbanyak pada playstore adalah aplikasi Go-Jek.
F. Data Penelitian
1. Data Primer
Dalam penelitian ini data primer yang dicari meliputi data dari responden
mengenai:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1. Persepsi tentang tarif sebelum dan sesudah diterapkannya tarif
dasar transportasi daring
2. Kualitas pelayanan sebelum dan sesudah diterapkannya tarif dasar
transportasi daring
3. Frekuensi penggunaan jasa Go-Jek sebelum dan sesudah
diterapkannya tarif dasar transportasi daring.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperlukan peneliti untuk mendukung kelengkapan
teori terhadaphasil penelitian. Sumber data ini diperoleh dari berbagai
sumber informasi yang telah dipublikasikan, data sekunder yang
dibutuhkan yaitu mengenai tarif dasar transportasi daring sebelum dan
sesudah penerapan tarif dasar baru.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang biasanya didistribusikan
melalui pos untuk diisi dan dikembangkan atau dapat juga dijawab di bawah
pengawasan peneliti. (Suandi, 2008: 60). Dalam hal ini responden hanya
menjawab dengan cara memberi tanda tertentu pada alternatif jawaban yang
disediakan. Kuesioner diberikan kepada responden secara offline. Kuesioner
berisi pernyataan yang memiliki indikator pengukuran denga menggunakan
skala likert.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Dalam skala likert, jawaban yang dikumpulkan dapat berupa alternatif
jawaban STS(sangat tidak setuju) TS(tidak setuju) S(Setuju) dan SS(Sangat
setuju). Untuk setiap pernyataan akan diberi bobot antara skala 1-4 .
H. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mermperoleh data-data sehingga data tersebut mudah untuk diolah (Arikunto,
2009: 101). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner.
1. Penyusunan instrumen persepsi tarif
Instrument untuk melihat persepsi tarif oleh konsumen sebelum dan
sesudah penetapan tarif dasar baru transportasi daring, pada persepsi
tentang tarif terdapat empat butir pernyataan dengan daring alternatif
jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) = 1, TS (Tidak Setuju) = 2, S
(Setuju) = 3, SS (Sangat Setuju) = 4.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Persepsi Konsumen Tentang Tarif
No Data Yang Dicari Jumlah
Item
No. Item
Kuesioner
1 Ksesuaian tarif dengan kualitas 1 3
2 Kesesuaian tarif dengan
Manfaat
1 2
3 tarif bersaing 1 4
4 Jangkauan tarif dengan daya
beli konsumen
1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Penyusunan instrumen Kualias Pelayanan
Instrument untuk melihat penilaian kualitas pelayanan oleh konsumen
sebelum dan sesudah penetapan tarif dasar baru transportasi daring, pada
kualitas pelayanan terdapat sepuluh butir pernyataan dengan alternatif
jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) = 1, TS (Tidak Setuju) = 2, S
(Setuju) = 3, SS (Sangat Setuju) = 4
Tabel 3.2
Kisi-kisi Kualitas Pelayanan
No Data Yang Dicari Jumlah
Item
No. Item
Kuesioner
1 Tangibles (Bukti Fisik) 1 12
2 Realibility (kehandalan) 2 8,10
3 Responsive (Ketanggapan) 2 7,11
4 Assurance (jaminan dan
kepastian)
3 5,6,13
5 Emphaty (empati) 2 8,14
3. Penyusunan instrumen Penggunaan jasa Go-Jek
Instrument untuk melihat penggunaan jas Go-Jek oleh konsumen
sebelum dan sesudah penetapan tarif dasar baru transportasi daring, pada
penggunaan jasa Go-Jek terdapat lima butir pernyataan dengan alternatif
jawaban TP (Tidak Pernah) = 1, J (Jarang) = 2, SR (Sering) = 3, S
(Selalu) = 4
Tabel 3.3
Kisi-kisi Frekuensi Pengguna
No Data Yang Dicari Jumlah
Item
No. Item
Kuesioner
1 frekuensi penggunaan
berdasarkan manfaat dan waktu
dan keadaan
4 15,16,17,18
2 Intensitas penggunaan 1 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Sumanto, (2014: 78), validitas sebuah instrumen mengandung
makna sejauh mana sebuah instrumen mengukur apa yang seharusnya
diukur. Sebuah instrumen hanya dapat valid untuk mengukur suatu suatu
keperluan pada kelompok tertentu. Sumanto menjelaskan macam-macam
validitas berdasarkan keperluan sebuah instrumen, yaitu: a) validitas isi,
b) validitas konsepsi, c) validitas kriteria dan e) validitas item.
Instrumen kuesioner untuk mengukur persepsi tentang tarif,
kualitas Pelayanan serta penggunaan jasa Go-Jek yang diuji validitasnya.
Validitas terhadap kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas konsepsi atau validitas konstruk, karena hendak mengukur traits
(konsepsi teoretik aspek yang hendak diukur). Validitas konstruk dalam
penelitian ini dapat diukur dengan menggunakan rumus korelasi product
moment Pearson, dengan rumus sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥) − (∑ 𝑦)
√{𝑁 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2} {𝑁 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)2}
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi product moment
N : Jumlah sampel
x : Nilai dari setiap item
y : nilai dari seluruh item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Valid tidaknya sebuah item dalam suatu instrumen dapat diketahui
dengan membandingkan hasil perhitungan (rxy) dengan rumus di atas
dengan nilai koefisien korelasi pada tabel (rtable). Jika rxy bernilai positif
serta lebih besar dari rtabel, maka instrumen penelitian dapat dikatakan
valid.
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Variabel Penelitian
Variabel No. Item r hitung r tabel Kesimpulan
Persepsi
tentang Tarif
Item 1 0,483 0,1966 Valid
Item 2 0,243 0,1966 Valid
Item 3 0,435 0,1966 Valid
Item 4 0,200 0,1966 Valid
Kualitas
Pelayanan
Item 5 0,494 0,1966 Valid
Item 6 0,333 0,1966 Valid
Item 7 0,527 0,1966 Valid
Item 8 0,453 0,1966 Valid
Item 9 0,465 0,1966 Valid
Item 10 0,407 0,1966 Valid
Item 11 0,555 0,1966 Valid
Item 12 0,415 0,1966 Valid
Item 13 0,221 0,1966 Valid
Item 14 0,456 0,1966 Valid
Frekuensi
Penggunaan
jasa Go-Jek
Item 15 0,472 0,1966 Valid
Item 16 0,278 0,1966 Valid
Item 17 0,257 0,1966 Valid
Item 18 0,245 0,1966 Valid
Item 19 0,267 0,1966 Valid
Sumber: Data Primer, diolah 2017
Dari hasil uji validitas terlihat bahwa semua item mempunyai nilai r
hitung > 0,1966 sehingga dapat dikatakan bahwa semua item pernyataan
valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan tingkatan di mana suatu instrumen secara
konsisten menunjukan hasil pengukuran yang sama bila digunakan pada
waktu yang berbeda (Sumanto, 2014: 41). Peneliti menggunakan rumus
alpha cronbach untuk mengukur tingkat tingkat reliabilitas instrumen tes,
dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2002:171):
𝑟11 = ⌊𝑘
𝑘 − 1⌋ ⌊1
∑ 𝜎𝑏2
𝜎12
⌋
Keterangan:
r11 : Koefisien realibilitas
k : Banyaknya butir soal
ó𝑏2 : Jumlah varians butir soal
ó𝑏2 : Varian total
Sebuah soal dinyatakan reliabel tidaknya dapat diketahui dengan
menggunakan teknik ini, bila koefisien reabilitas (r11) > 0,6 maka
instrumen persepsi harga, kualitas pelayanan dan frekuensi penggunaan
merupakan instrumen tes yang reliabel.
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian
Dimensi Nilai Cronbach`s
Alpha
Keterangan
Persepsi tentang tarif 0,644 Reliabel
Kualitas pelayanan 0,801 Reliabel
Penggunaan jasa Go-Jek 0,774 Reliabel
Sumber: Data Primer, diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berdasarkan tabel hasil uji reabilitas diatas, dapat dilihat bahwa
koefisien Cronbach`s Alpha semua variabel diatas 0,6 sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan didalam penelitian ini
reliabel.
Dari hasil uji validitas dan rebialitas yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulakan bahwa angket sudah layak untuk digunakan sebagai
instrumen penelitian.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah sebaran data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
dilakukan dengan program SPSS. Dengan menggunakan rumus
Kolmogorov-Smirnov dengan rumus :
D = ( F0 (x) – Sn (x)
Keterangan :
D = Deviasi Maksimum
F0 = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif
Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi jika nilai
asym.sig. (2 tailed) > 0,05, maka distribusi data dikatakan normal.
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Deskripsi
variabel menggambarkan tanggapan responden mengenai persepsi
tentang harga, kualitas pelayanan serta penggunaan jasa Go-Jek. Kategori
variabel pada penelitian ini menggunakan rumus:
Mean = 𝑥𝑖
𝑛
Standar Deviasi =√ ∑( 𝑋𝑖−�̅�)2
(n−1)
(Sumber : Sugiyono)
Keterangan :
�̅� = rata-rata (mean)
Xi = Jumlah skor
N = Jumlah responden
Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan
standar deviasi dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for
windows. Data hasil penelitian kemudian dikategorikan ke dalam tiga
kelompok. Persepsi tentang tarif, kualitas pelayanan serta frekuensi
penggunaan jasa Go-Jek di nilai dengan rentang tinggi, sedang dan
rendah. Kategorisasi variabel akan dijabarkan berdasarkan pada masing-
masing variabel. Hasil kategorisasi variabel adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
a. Persepsi Tentang Tarif
1. Mean dan standar deviasi
Tabel 3.6
Mean dan Standar Deviasi persepsi tentang Tarif
Variabel N Mean Standar Devisiasi
Persepsi Tentang Tarif 100 12,09 1,808
Sumber: Data Primer, diolah 2017
2. Kelas interval persepsi tentang tarif
Tabel 3.7
Kelas interval persepsi tentang Tarif
Kategori Rumus Batas
Nilai/Interval
Mahal X>M + SD >14
Sedang M- SD ≤ X ≤ M + SD 10-14
Murah X<M – SD <10
Sumber: Data Primer, diolah 2017
b. Kualitas Pelayanan
1. Mean dan standar deviasi
Tabel 3.8
Mean dan Standar Deviasi Kualitas Pelayanan
Variabel N Mean Standar Devisiasi
Kualitas Pelayanan 100 30,05 3,741
Sumber: Data Primer, diolah 2017
2. Kelas interval kualitas pelayanan
Tabel 3.9
Kelas interval kualitas pelayanan
Kategori Rumus Batas
Nilai/Interval
Sangat memuaskan X>M + SD >34
Memuaskan M- SD ≤ X ≤ M + SD 26-34
Tidak memuaskan X>M – SD <26
Sumber: Data Primer, diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
c. Frekuensi Penggunaan Jasa Go-Jek
1. Mean dan Standar Devisasi
Tabel 3.10
Mean dan standar deviasi frekuensi penggunaan jasa Go-Jek
Variabel N Mean Standar
Devisiasi
Frekuensi Penggunaan
Jasa Go-Jek
100 11,50 2,546
Sumber: Data Primer, diolah 2017
2. Kelas Interval Frekuensi Penggunaan jasa Go-Jek
Tabel 3.13
Kelas interval frekuensi penggunaan jasa Go-Jek
Kategori Kategori kelas
Sangat Sering ≥ 4 hari dalam seminggu
Sering 2 – 3 hari dalam seminggu
Jarang/kadang-kadang Hanya 1 hari dalam seminggu
Sumber: Data Primer, diolah 2017
2. Uji Hipotesis
Penelitian ini mencoba membandingkan keadaan sebelum dan
sesudah diterapkannya tarif dasar transportasi daring. Oleh karena itu,
penelitian ini menggunakan analisis sebelum dan sesudah (before-after)
yaitu studi perbandingan (comparative study). Maka dari itu untuk
membandingkan persepsi harga, frekuensi pengguna dan kualitas
pelayanan sebelum dan sesudah diterapkannya tarif dasar baru
transportasi online digunakan analisis uji beda paired sample t-test.
Analisis paired sample t-test merupakan prosedur yang digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu grup atau digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang berhubungan atau
dua sampel berpasangan. Berikut rumus paired sample t-test :
𝑟 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = �̅�
(𝑆𝐷
√𝑁)
, 𝐷 ̅̅̅̅ = ∑𝐷
𝑁 𝐷 = 𝑋𝑖 − 𝑌𝑖
t = Nilai t hitung
D = Rata-rata selisih pengukuran 1 dan 2
SD = Standar deviasi selisih pengukuran 1 dan 2
n = Jumlah sampel
Xi = µ = sesudah
Yi = µ = Sebelum
Pada analisis ini digunakan untuk menjawab hipotesis yang
diajukan dalam penelitian. Pengujian hipotesis ini diawali dengan melihat
normalitas datanya yaitu menggunakan Kolmogrov Smirnov. Apabila
data normal menggunakan metode uji parametric paired sample t test,
sedangkan data tidak normal menggunakan metode uji non Parametrik
Wilcoxon Signed Ranks t test.
Langkah-langkah pengujian hipotesis :
1) Membuat formulasi uji hipotesis
Hipotesis = terdapat perbedaan antara dua sampel yang berhubungan
atau antara dua sampel berpasangan.
H𝑜 : Tidak ada perbedaan persepsi tentang tarif sebelum dan sesudah
diberlakukannya tarif dasar baru transportasi daring
H1 : Ada perbedaan persepsi tentang tarif sebelum dan sesudah
diberlakukannya tarif dasar transportasi daring
Range = 16 – 4
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
H𝑜 : Tidak ada perbedaan frekuensi penggunaan sebelum dan sesudah
diberlakukannya tarif dasar bsru transportasi daring
H1 : Ada perbedaan frekuensi penggunaan sebelum dan sesudah
diberlakukannya tarif dasar baru transportasi daring
H𝑜 : Tidak ada perbedaan kualitas layanan sebelum dan sesudah
diberlakukannya tarif dasar baru transportasi daring
H1 : Ada perbedaan kualitas layanan sebelum dan sesudah
diberlakukannya tarif dasar baru transportasi daring
Menentukan besarnya α untuk mengetahui tingkat signifikasi hasil
pengolahan data. Nilai α ditetapkan 5% atau keyakinan 95%.
Kriteria pengujian hipotesis:
a. Jika nilai signifikan ≤ α, maka hipotesis diterima atau terdapat
perbedaan anatara dua sampel yang berhubungan atau antara dua
sampel berpasangan
b. Jika nilai signifikan ≥ α, maka hipotesis ditolak atau tidak terdapat
perbedaan antara dua sampel berpasangan. Pengambilan keputusan
berdasarkan hasil pengujian
2) Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%
3) Kriteria pengujian hipotesis
- Jika nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H𝑜 diterima
- Jika nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka H1 diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB IV
GAMBARAN UMUM TRANSPORTASI DARING
Transportasi daring yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Go-Jek,
Go-Jek merupaka revolusi industri transportasi yang ada di Indonesia.
Perkembangan Go-Jek hingga saat ini termasuk cepat dan mampu menguasai
pasar di Indonesia meski memiliki saingan yang sama seperti Grab dan Uber.
A. PT. Go-Jek Indonesia
Sumber: www.go-jek.com
Go-Jek adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor
informal di Indonesia. Go-Jek bermitra dengan sekitar 200.000 pengendara
ojek yang berpengalaman dan terpercaya di Indonesia, untuk menyediakan
berbagai macam layanan, termasuk transportasi dan pesan antar makanan.
Kegiatan Go-Jek bertumpu pada tiga nilai pokok: kecepatan, inovasi, dan
dampak sosial. Para mitra Go-Jek mengatakan bahwa pendapatan mereka
meningkat semenjak bergabung sebagai mitra, mereka juga mendapatkan
santunan kesehatan dan kecelakaan, serta mendapat akses ke lebih banyak
pelanggan melalui aplikasi kami.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Go-Jek telah resmi beroperasi di 25 kota besar di Indonesia, termasuk
Medan, Batam, Palembang, Pekanbaru, Jambi, Padang, Bandar Lampung,
Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya,
Gresik, Malang, Sidoarjo, Balikpapan, Samarinda, Pontianak, Banjarmasin,
Manado, Makassar, Denpasar, Mataram dengan rencana pengembangan di
kota-kota lainnya pada tahun mendatang.
Sejarah beridrinya Go-Jek tidak lain berkat kreativitas yang dimiliki
oleh CEO dan Managing Director Go-Jek sendiri yaitu Nadiem Makarim,
beliau adalah salah satu pengguna ojek, dengan pengalaman naik ojek di
kemacetan jalan ibukota beliau mulai mencetuskan ide untuk mendirikan Go-
Jek. Perusahaan Go-Jek mulai berdiri pada tahun 2011, awalnya Go-Jek
melayani lewat panggilan telepon saja sama seperti panggilan pada taksi.
Akan tetapi semakin kesini gojek semakin berkembang dan pada awal tahun
2015, Go-Jek meluncurkan aplikasi android gojek yang dapat di download
menggunakan playstore hal ini mempermudah pengguna untuk menggunakan
jasa dari Go-Jek.
Perusahaan Go-Jek memiliki Visi sebagai berikut: “Membantu
memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, mmberikan kemudahan bagi
masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti pengiriman
dokumen, belanja harian, dengan menggunakan layanan fasilitas kurir, serta
turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Jakarta dan Indonesia
kedepannya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Misi:
1. Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai jasa transportasi tercepat dalam
melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.
2. Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai acuan pelaksanaan kepatuhan
dan tata kelola struktur transportasi yang baik dengan menggunakan
kemajuan teknologi.
3. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan
sosial.
4. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada
pelanggan
Struktur Organisasi Pusat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Struktur Organisasi Regional
Berikut merupakan tampilan awal pada aplikasi pada Go-Jek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa layanan jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan Go-Jek begitu beragam. Layanan Go-Ride, Go-Car dan Go-
Food menjadi andalan dari Go-Jek.
Daftar Tarif dasar non rush hour:
Jabodetabek - Perjalanan 0 - 12 kilometer = Rp 1.500/kilometer dari
kilometer pertama - Perjalanan lebih dari 12 kilometer = Rp 2.500/kilometer
dari kilometer ke 12.01 dengan tarif minimum Rp 8.000
Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Palembang, Medan,
Balikpapan, Yogyakarta, Semarang, Manado, Solo, Samarinda, Malang,
Batam - Perjalanan lebih dari 2 kilometer = Rp 2.000/kilometer dari
kilometer pertama dengan tarif minimum Rp 4.000
Tarif rush hour: Jabodetabek (Senin - Jum'at: 06.00 - 08.59 dan
16.00 - 19.59) - Perjalanan 0 - 12 kilometer = Rp 2.500/kilometer dari
kilometer pertama - Perjalanan lebih dari 12 kilometer = Rp 3.000/kilometer
dari kilometer ke 12.01 dengan tarif minimum Rp 12.000
Bandung (Senin - Jum'at: 16.00 – 18.59) Bali (Senin - Jum'at:
18.00 – 20.59) Surabaya (Senin - Jum'at: 17.00 – 19.59) - Perjalanan lebih
dari 2 kilometer = Rp 2.500/kilometer dari kilometer pertama dengan tarif
minimum Rp 4.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
B. Mitra Go-Jek
Mitra Go-Jek atau yang sering disebut driver merupakan seseorang
yang telah bergabung dengan perusahaan Go-Jek dengan melewati berbagai
seleksi. Perekrutan menjadi mitra Go-Jek tidak dibatasi dari kalangan dan
usia berapa yang terpenting harus memenuhi syarat yang telah diberikan
seperti : Fotocopy KTP, Sim C untuk driver Go-Ride dan Sim A untuk driver
Go-Car, selain itu harus memiliki SKCK. Untuk kendaraan operasional calon
mitra harus memiliki kendaraan dengan stnk yang masih aktif. Untuk standar
kendaraan , mitra go-ride harus memiliki kendaraan minimal 2009 tahun
pembuatan, untuk Go-Car harus memiliki kendaraan mobil minimal 2011
tahun pembuatan. Setelah memenuhi syarat di atas dan dikatakan lolos maka
langsung menjadi mitra Go-Jek dan dapat beroperasi. Jumlah mitra Go-Jek di
Indonesia saat ini telah mencapai 250.000 ribu driver seperti yang dilangsir
dalam kumparan.com. untuk wilayah D.I.Y sendiri tidak diketahui secara
pasti namun diperkirakan kurang lebih 200an driver seperti yang dipaparkan
dalam solopos.com.
Jam kerja atau operasional mitra Go-Jek tidak dibatasi atau dapat
dikatakan fleksibel, hal tersebut dikatakan oleh salah seorang mitra Go-Ride
yang penulis wawancarai ketika menggunakan jasa Go-Ride, beliau bekerja
ketika pekerjaan pertamanya selesai yaitu setelah jadi tukang parkir. Menurut
beliau jam kerja di Go-Jek sangat fleksibel dan tidak mengganggu kerja
beliau yang lainnya sehingga beliau menikmati menjadi mitra Go-Jek. Hal
yang serupa juga dikatan oleh seorang mitra Go-Car yang penulis wawancari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
ditempat yang berbeda, beliau seorang pengusaha di bidang kuliner yang
sudah 6 bulan bergabung menjadi mitra Go-Jek.
Ketertarikan bergabung menjadi mitra Go-Jek dari kedua mitra yang
penulis wawancari didasari karena jam kerja yang fleksibel serta bonus yang
menggiurkan. Bonus yang didapat dihitug berdasarkan poin yang didapat,
poin didapat ketika mitra mengambil orderan dan menyelasaikannya. Untuk
hitungan bonus terhadap mitra Go-Ride, ketika mitra mampu menyelasaikan
orderan 14 dalam sehari maka akan mendapat bonus Rp. 15.000, jika 16
orderan sebesar Rp. 25.000 dan jika mampu menyelasikan orderan sebanyak
20 mendapat bonus Rp. 40.000. bonus yang didapat merupakan diluar ongkos
yang diberikan oleh konsumen. Sedangkan untuk mitra Go-Car, bonus
didapat jika dapat menyelesaikan 6 poin mendapatkan Rp.80.000, 10 point
Rp.120.000, 13 poin Rp.125000 dan 17 poin Rp. 125.000. Semua bonus
diatas diberikan ketika performa mitra di atas 50%. Performa didapatkan
berdasarkan rating yang diberikan oleh konsumen, sehingga para mitra harus
memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen agar mendapat rating
yang baik.
Rating yang diberikan konsumen sangat berpengaruh terhadap performa
mitra, menurut hasil wawancara penulis dengan kedua mitra Go-Jek,
mengatakan bahwa ketika konsumen memberikan rating hanya 1 maka mitra
akan mendapatkan teguran dari perusahaan dan jika hal tersebut terus
berlangsung tidak menutup kemungkinan akun mitra akan dinonaktifkan dan
tidak dapat lagi mengambil orderan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
C. Konsumen atau Pengguna Go-Jek
Konsumen atau pelanggan Go-Jek tidak terbatas dari kalangan tertentu,
siapa saja dapat menjadi pengguna selama memiliki andoriod untuk
menggunakan jasa dari Go-Jek. Konsumen gojek memiliki peranan penting
dalam keberlangsungan driver karena konsumen memiliki hak untuk menilai
driver dari pelayanan yang diberikan. Sampai sejauh ini belum ada kebijakan
dari Go-Jek dalam mengatur kebebasan konsumen dalam mengakses aplikasi
Go-jek sehingga masih rentan terjadi sesutu yang memberatkan terhadap
mitra. Dari hasil wawancara dengan mitra Go-Jek, mengatakan bahwa beliau
sering mendapatkan cancel dari konsumen dengan alasan yang kurang jelas,
selain itu juga pernah mendapatkan orderan fiktif yang merugikan mitra
tersebut dan hal tersebut tidak dapat ditindak lanjuti oleh perusahaan Go-Jek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang, berikut ini
akan disajikan mengenai identitas dan deskriptif responden berdasarkan data
penelitiannya.
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut disajikan tabel deskripsi data berdasarkan jenis kelamin
responden:
Tabel 5.1
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Perempuan 61 61%
Laki-Laki 39 39%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 100 responden
penelitian, secara mayoritas responden berjenis perempuan yaitu sebanyak
61 orang (61%) dan sisanya berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 39
orang (39%).
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Berikut disajikan tabel deskripsi data berdasarkan usia responden :
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 5.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
18-28 tahun 81 81%
29-39 tahun 19 19%
>40 tahun 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak berusia 18-
28 tahun sebanyak 81 orang (81%), selebihnya yang berumur 29-39 tahun
sebanyak 19 orang (19%) dan yang berusia diatas 40 tahun adalah 0 atau
tidak ada.
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Berikut disajikan tabel deskripsi data berdasarkan pendidikan responden :
Tabel 5.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase
SD 0 0%
SMP 0 0%
SMA 64 64%
Diploma 0 0%
Sarjana 36 36%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pendidikan terakhir yang
ditempuh oleh responden mayoritas lulusan SMA sebanyak 64 orang
(64%) selanjutnya adalah lulusan sarjana sebanyak 36 orang (36%).
Sedangkan lulusan SD, SMP maupun Diploma tidak ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 5.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan frekuensi Persentase
Mahasiswa 50 50%
Wiraswasta 5 5%
Pegawai Swasta 26 26%
Guru 6 6%
PNS 0 0%
Lain-Lain 13 13%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2017
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa pekerjaan responden
sebagai mahasiswa 50 orang (50%), wirasawasta sebanyak 5 orang (5%),
pegawai swasta sebanyak 26 orang (26%), guru sebanyak 6 orang (6%),
Lain-lain sebanyak 13 orang (13%), sedangkan PNS tidak ada.
4. Deskripsi responden mengenai alasan memilih menggunakan Go-Jek
Berdasarkan koesioner yang telah peneliti sebar dengan mencantumkan
pertanyaan terakhir sebagai pendukung mengenai mengapa lebih memili
menggunakan Go-Jek peneliti mendapatkan jawaban yang beragam dari
responden seperti :
- Membantu di saat genting seperti hujan, malas keluar dan tidak ada
tebengan
- Jumlah driver lebih banyak sehingga tidak perlu menunggu lama
driver sudah datang
- Menyediakan banyak pilihan jasa dan selalu update tempat kulineran
yang baru.
- Saran dari teman, nyaman dan terbiasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
- Lebih murah dibandingkan ojek konvensional
- Lebih banyak promo
- Efektif dan efisien
- Mengutamakan privasi pengguna Go-Jek
- Sigap, tepat dan terpecaya untuk melayani konsumen
- Tarif lebih pasti tanpa harus tawar menawar
Semua deskripsi jawaban yang diberikan oleh responden di atas
merupakan rangkuman yang mewakili keseluruhan responden mengenai
mengapa lebih memilih menggunakan jasa Go-Jek yang penulis masukkan
dalam daftar pertanyaan dalam koesiner.
B. Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Variabel Penelitian
1. Persepsi Tentang Tarif
Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan deskripsi persepsi
responden pada persepsi tentang tarif jasa Go-Jek sebelum dan sesudah
ditetapkan tarif dasar baru 2017.
Tabel 5.5
Deskripsi Responden Pada Persepsi Tentang Tarif
No
Kategori
Interval Skor
Sebelum Sesudah
Frek. % Frek. %
1 Mahal X>14 4 4% 18 18%
2 Sedang 10<X<14 93 93% 80 80%
3 Murah X<10 3 3% 2 2%
Total 100 100% 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.5 menunjukkan hasil kategori persepsi responden pada
persepsi tentang tarif jasa Go-Jek sebelum dan sesudah ditetapkan tarif
dasar baru tahun 2017. Hasil pada tabel tersebut menunjukkan bahwa
secara mayoritas persepsi tentang tarif jasa Go-Jek masuk dalam kategori
sedang yaitu sebanyak 93 orang (93%), begitu juga setelah ditetapkan tarif
dasar baru 2017, secara mayoritas juga masuk dalam kategori sedang yaitu
sebanyak 80 orang (80%) namun hal ini menunjukkan bahwa terjadi
penurunan penilaian terhadap tarif Go-Jek yang mengatakan sedang
sebanyak 13 orang, dimana setelah diberlakukan tarif baru 13 responden
mengatakan bahwa tarif yang sekarang masuk dalam kateogori mahal.
Lalu dalam kategori murah pada saat sebelum ditetapkan tarif dasar baru
lebih banyak dibandingkan sesudah yaitu dari 3 orang (3%) menjadi 2
orang (2%) dimana 1 responden dari yang sebelumnya mengatakan tarif
murah sebelum ditetapkan tarif dasar baru tahun 2017 memilih kategori
mahal setelah ditetapkan tarif dasar baru.
Persepsi tentang tarif pada kategori mahal menunjukkan terjadinya
perubahan persepsi tentang tarif dari sebelum ditetapkan tarif dasar baru
2017, yaitu dari sebelumnya 4 orang (4%) menjadi 18 orang (18%). 18
responden yang mengatakan tarif jasa Go-Jek lebih mahal dibandingkan
sebelum ditetapkan tarif dasar baru 2017 terdiri dari 4 orang yang
sebelummya mengatakan mahal, 13 orang yang sebelumnya mengatakan
sedang dan 1 orang lagi dari yang sebelumnya mengatakan murah. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
menunjukkan bahwa persepsi tentang tarif sesudah ditetapkan tarif dasar
2017 termasuk mahal.
2. Kualitas Pelayanan
Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan deskripsi persepsi
responden pada kualitas pelayanan jasa Go-Jek sebelum dan sesudah
ditetapkan tarif dasar baru 2017.
Tabel 5.6
Deskripsi Responden Pada Kualitas Pelayanan
No
Kategori
Interval
Skor
Sebelum Sesudah
Frek. % Frek. %
1 Sangat Memuaskan X>34 14 14% 22 22%
2 Memuaskan 26<X<34 77 77% 70 70%
3 Tidak memuskan X<26 9 9% 8 8%
Total 100 100% 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2017
Tabel 5.6 menunjukkan hasil kategori persepsi responden pada
kualitas pelayanan jasa Go-Jek sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar
baru tahun 2017. Hasil pada tabel tersebut menunjukkan bahwa secara
mayoritas kualitas pelayanan jasa Go-Jek masuk dalam kategori
memuaskan yaitu sebanyak 77 orang (77%), begitu juga setelah ditetapkan
tarif dasar baru 2017, secara mayoritas juga masuk dalam kategori
memuskan yaitu sebanyak 70 orang (70%) namun hal ini menunjukkan
bahwa terjadi penurunan penilaian terhadap kuyalitas pelayanan Go-Jek
yang mengatakan memuaskan sebanyak 7 orang, dimana setelah
diberlakukan tarif baru 7 responden mengatakan bahwa kualitas pelayana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
yang sekarang masuk dalam kateogori sangat memuaskan. Dalam kategori
tidak memuaskan pada saat sebelum ditetapkan tarif dasar baru lebih
banyak dibandingkan sesudah yaitu dari 9 orang (9%) menjadi 8 orang
(8%) dimana 1 responden dari yang sebelumnya mengatakan kualitas
pelayanan tidak memuaskan sebelum ditetapkan tarif dasar baru tahun
2017 memilih kategori sangat memuaskan setelah ditetapkan tarif dasar
baru.
Kualitas pelayanan pada kategori sangat memuaskan menunjukkan
terjadinya perubahan kualitas pelayanan dari sebelum ditetapkan tarif
dasar baru transportasi 2017, yaitu dari sebelumnya 14 orang (14%)
menjadi 22 orang (22%) 22 responden yang mengatakan kualitas
pelayanan sangat memuaskan dibandingkan sebelum ditetapkan tarif dasar
baru 2017 terdiri dari 14 orang yang sebelummya mengatakan sangat
memuaskan, 7 orang yang sebelumnya mengatakan memuaskan dan 1
orang lagi dari yang sebelumnya mengatakan tidak memuaskan. Hal ini
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan sesudah ditetapkan tarif dasar
dikatakan sangat memuaskan. Kategori sangat memuaskan menunjukkan
bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan Go-Jek lebih
dari apa yang diharapkan oleh konsumen atau pengguna.
3. Frekuensi Penggunaan Jasa Go-Jek
Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan deskripsi persepsi
responden pada penggunaan jasa Go-Jek sebelum dan sesudah ditetapkan
tarif dasar baru 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 5.7
Deskripsi Responden Pada Frekuensi Penggunaan Jasa Go-Jek
No
Kategori
Kategori
Sebelum Sesudah
Frek. % Frek. %
1 Sangat sering ≥ 4 hari dalam
seminggu
20 20% 18 18%
2 Sering 2-3 hari dalam
seminggu
62 62% 30 30%
3 Jarang/kadang-
kadang
Hanya 1 hari
dalam
seminggu
18 18% 52 52%
Total 100 100% 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2017
Tabel 5.7 menunjukkan hasil kategori persepsi responden pada
penggunaan jasa Go-Jek sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar baru
tahun 2017. Hasil pada tabel tersebut menunjukkan bahwa secara
mayoritas frekuensi penggunaan jasa Go-Jek ketika sebelum ditetpakan
tarif dasar 2017 masuk dalam kategori sering yaitu sebanyak 62 orang
(62%), kemudian sebanyak 20 orang (20%) masuk dalam kategori sangat
sering dan selebihnya 18 orang (18%) masuk dalam kategori
jarang/kadang-kadang, berbeda dengan setelah ditetapkan tarif dasar baru
yang menjadi mayoritas penilaian responden adalah jarang/kadang-kadang
yaitu sebanyak 52 orang (52%), kemudian 30 orang (30%) masuk dalam
kategori sering dan selebihnya 18 orang (18%) masuk dalam kategori
sangat sering. Dalam frekuensi penggunaan kategori sangat sering, pada
saat sebelum ditetapkan tarif dasar baru lebih banyak dibandingkan
sesudah yaitu dari 20 orang (20%) menjadi 18 orang (18%) dimana 2
orang responden dari yang sebelumnya frekuensi menggunakan jasa Go-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Jek masuk dalam kategori sangat sering menjadi kategori jarang/kadang-
kadang. Begitu juga dengan kategori sering mengalami penurunan dari
yang sebelumnya 62 responden (62%) menjadi 30 orang (30%) Sebanyak
32 orang responden yang sebelumnya memilih frekuensi sering menjadi
jarang/kadang-kadang, hal tersebut sebagai dampak dari penetapan tarif
dasar baru 2017. Sementara itu jika dilihat dari kategori jarang/kadang-
kadang mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 18 (18%) orang
menjadi 52 orang (52%). Hal ini menunjukkan bahwa dampak dari
penetapan tarif dasar baru bagi transportasi daring mengurangi frekuensi
penggunaan jasa Go-Jek oleh konsumen.
C. Analisis Data
1. Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji normalitas data adalah untuk mengetahui
normal tidaknya data dari masing-masing variabel: persepsi harga, kualitas
pelayanan dan frekuensi penggunaan. Selain sebagai persyaratan untuk
analisis yang menggunakan regresi, uji normalitas data juga merupakan
salah satu indikator bahwa data yang berdistribusi normal menunjukkan
hasil penelitian ini representatif.
Teknik yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah
Kolmogorov-Smirnov. Hasil perhitungan dengan menggunakan program
SPSS versi 17.0 diperoleh angka probabilitas atau Asym. Sig. (2-tailed).
Nilai ini dibandingkan dengan 0.05 (dalam hal ini menggunakan taraf
signifikansi atau α = 5%) untuk pengambilan keputusan, dengan pedoman:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
a. Apabila nilai Sig atau nilai probabilitas < taraf signifikansi (0,05),
maka distribusi data adalah tidak normal
b. Apabila nilai Sig atau nilai probabilitas > taraf signifikansi (0,05),
maka distribusi data adalah normal
Berdasar pada pedoman tersebut, maka hasil uji normalitas dari tiga
variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 5.8
Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov- Nilai Asymp.
Keputusan
Smirnov Z Sig. (2-tailed)
Persepsi tentang Harga
Sebelum
2,367 0,000 Tidak
Normal
Kualitas Pelayanan
Sebelum
1,177 0,125 Normal
Penggunaan jasa Go-Jek
Sebelelum 1,466 0,027
Tidak
Normal
Persepsi tentang Harga
Sesudah
2,017 0,001 Tidak
Normal
Kualitas Pelayanan
Sesudah
1,261 0,083 Normal
Penggunaan Jasa Go-Jek
Sesudah 1,404 0,039
Tidak
Normal
Sumber: Data Primer, diolah 2017
Dari hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov
(KS) pada masing-masing variabel baik sebelum dan sesudah ditetapkan
tarif dasar baru transportasi online terlihat bahwa variabel yang memiliki
nilai sig > 0,05 hanya variabel kualitas pelayanan selebihnya berada < 0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa distribusi data pada variabel adalah tidak
normal, peneliti sudah mengikuti berbagai masukan untuk merubah data
menjadi normal dengan berbagai cara yaitu transformasi data
menggunakan Lg dan Ln, mengurutkan data dari terendah sampai tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
sampai melakukan uji normalitas dengan dua cara akan tetapi data tetap
saja tidak normal, sehingga selanjutnya analisis data yang digunakan
adalah menggunakan statistic non parametric dan prosedur uji normalitas
tidak perlu dilakukan.
Berdasarkan kesimpulan mengenai normalitas data yang
berdistribusi tidak normal maka analisis data yang digunakan selanjutnya
adalah menggunakan statistic non parametric dengan teknik analisis data
Wilcoxon Signed Ranks t test.
2. Pengujian hipotesis sebagai berikut :
1. Membuat formulasi uji hipotesis
Hipotesis = terdapat perbedaan antara dua sampel yang berhubungan
atau antara dua sampel berpasangan.
H𝑜 : Tidak ada perbedaan persepsi tentang tarif sebelum dan sesudah
diberlakukannya tarif dasar baru transportasi daring
H1 : Ada perbedaan persepsi tentang tarif sebelum dan sesudah
diberlakukannya tarif dasar transportasi daring
H𝑜 : Tidak ada perbedaan frekuensi penggunaan sebelum dan sesudah
diberlakukannya tarif dasar bsru transportasi daring
H1 : Ada perbedaan frekuensi penggunaan sebelum dan sesudah
diberlakukannya tarif dasar baru transportasi daring
H𝑜 : Tidak ada perbedaan kualitas layanan sebelum dan sesudah
diberlakukannya tarif dasar baru transportasi daring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
H1 : Ada perbedaan kualitas layanan sebelum dan sesudah
diberlakukannya tarif dasar baru transportasi daring
Menentukan besarnya α untuk mengetahui tingkat signifikasi hasil
pengolahan data. Nilai α ditetapkan 5% atau keyakinan 95%.
2. Kriteria pengujian hipotesis :
a. Jika nilai signifikan ≤ α, maka hipotesis diterima atau terdapat
perbedaan anatara dua sampel yang berhubungan atau antara dua
sampel berpasangan
b. Jika nilai signifikan ≥ α, maka hipotesis ditolak atau tidak terdapat
perbedaan antara dua sampel berpasangan. Pengambilan keputusan
berdasarkan hasil pengujian
D. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Persepsi tentang Tarif sebelum dan Sesudah ditetapkan tarif dasar
baru 2017.
Tabel 5.8
Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks t test Pada Persespsi Tentang
Tarif
Persepsi
Tentang
Tarif
N Mean 𝐙𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 Sig. Keterangan
Sebelum 100 11.82
-2,732a
0,006
Ada Perbedaan Sesudah 100 12.36
Sumber: Data Primer, diolah 2017
Hasil pengujian statistik pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa
ada perbedaan persepsi tarif sebelum dan sesudah ditetapkan tarif
dasar baru bagi trasnportasi daring 2017. Hal ini dibuktikan dari Z
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
hitung yang dihasilkan sebesar -2,732 dengan nilai sig. sebesar 0,006
(p<0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa H1 dalam penelitian didukung
oleh data hasil penelitian, artinya terdapat perbedaan persepsi tarif
sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar bagi transportasi daring
2017. Nilai rata-rata persepsi tentang tarif pada saat sesudah sebesar
12,36 lebih besar dibanding nilai rata-rata persepsi tentang tarif pada
saat sesbelum sebesar 11,82. Karena nilai rata-rata sebelum
ditetapkan tarif dasar baru transportasi online lebih rendah dari nilai
rata-rata sesudah ditetapkan tarif dasar baru transportasi daring maka
jika ditinjau dari pesepsi tentang tarif, persepsi tentang tarif sesudah
ditetapkan dasar baru trasnportasi daring lebih tinggi dibanding
sebelum ditetapkan dasar baru transportasi daring.
Perbedaan yang menonjol antara persepsi tarif sebelum dan
sesudah ditetapkan tarif dasar baru 2017 terlihat pada indikator tarif
Go-Jek terjangkau oleh pelanggan dengan selisih mean 0.40.
Tabel 5.9
Hasil Uji Mean Indikator
variabel Persepsi Tentang Tarif
No.
Item
Mean persepsi
tentang tarif
sebelum
Mean persepsi
tentang tarif
sesudah
Selisih
Mean
1 3.16 2.76 0.40
2 3.14 3.03 0.11
3 3.11 2.95 0.16
4 2.95 3.08 -0.13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tarif yang terdapat dalam aplikasi Go-Jek setelah ditetapkan
tarif dasar baru 2017 di anggap tidak terjangkau lagi oleh beberapa
konsumen karena tarif yang sekarang telah disesuaikan dengan tarif
konvensional yang dianggap konsumen masuk dalam kategori mahal
berbeda dengan sebelum ditetapkan tarif dasar baru 2017 dianggap
konsumen sangat terjangkau dan masuk dalam kategori murah karena
tarif yang terdapat dibawah tarif dasar yang ditetapkan oleh
pemerintah.
b. Kualitas pelayanan jasa Go-Jek sebelum dan sesudah ditetapkan tarif
dasar baru 2017
Tabel 5.10
Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks t test Pada Kualitas
Pelayanan
Kualitas
Pelayanan
N Mean 𝐙𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 Sig. Keterangan
Sebelum 100 29.64
-3,153a
0,002
Ada Perbedaan Sesudah 100 30.45
Sumber: Data Primer, diolah 2017
Hasil pengujian statistik pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa
ada perbedaan kualitas pelayanan sebelum dan sesudah ditetapkan
tarif dasar baru bagi trasnportasi daring 2017. Hal ini dibuktikan
dari Z hitung yang dihasilkan sebesar -3,153a dengan nilai sig.
sebesar 0,002 (p<0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa H1 dalam penelitian didukung
oleh data hasil penelitian, artinya terdapat perbedaan kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
pelayanan sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar bagi
transportasi daring 2017. Nilai rata-rata kualitas pelayanan pada
saat sebelum sebesar 29,64 lebih kecil dibanding nilai rata-rata
kualitas pelayanan pada saat sesudah sebesar 30,45. Karena nilai
rata-rata sebelum ditetapkan tarif dasar baru transportasi daring
lebih kecil dari nilai rata-rata sesudah ditetapkan tarif dasar baru
transportasi online maka jika ditinjau dari kualitas pelayanan,
kualitas pelayanan sesudah ditetapkan dasar baru trasnportasi
online lebih tinggi dibanding sebelum ditetapkan dasar baru
trasnportasi daring.
Perbedaan yang menonjol antara kualitas pelayanan
sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar baru 2017 terlihat pada
indikator motor/mobil yang digunakan mitra Go-Jek layak pakai
(keluaran 2009 ke atas) terlihat dari selisih mean -0.16
Tabel 5.11
Hasil Uji Mean Indikator
variabel Kualitas Pelayanan
No.
Item
Mean kualitas
pelayanan
sebelum
Mean kualitas
pelayanan
sesudah
Selisih
Mean
5 3 3.01 -0.1
6 2.83 2.94 -0.11
7 2.84 2.96 -0.12
8 3.1 3.11 -0.09
9 3 3.04 -0.04
10 3.09 3.18 -0.09
11 3.06 3.13 -0.07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
12 2.91 3.07 -0.16
13 2.84 2.96 -0.12
14 2.97 3.05 -0.08
Ketika sebelum di tetapkan tarif dasar baru 2017, beberapa
konsumen menganggap bahwa perekrutan mitra Go-Jek tidak baik,
hal tersebut dilihat dari kendaraan yang dipakai tidak sesuai dengan
yang ada di aplikasi dan tidak sesuai dengan standar kendaraan
bermotor yang ada di Go-Jek. Masih terdapat beberapa mitra yang
menggunakan kendaraan bermotor dibawah tahun 2009 dan
terkadang terdapat perbedaan jenis kendaraan dan plat nomor
kendaraan dengan yang ada di aplikasi. Seteleh ditetapkan tarif
dasar baru, kualitas pelayan merupakan hal mutlak yang harus di
benahi dan di perbaiki oleh karena itu dari masukan-masukan yang
diberikan oleh konsumen perusahaan Go-Jek menyeleksi secara
ketat yang akan menjadi mitra, terutama mengenai kendaraan
motor yang digunakan oleh mitra harus benar-benar di atas tahun
2009. Hal tersebut terbukti dari hasil wawancara terhadap beberapa
pengguna Go-Jek yang mengatakan kualitas pelayanan yang
diberikan sangat meningkat terutama kendaraan motor yang
digunakan oleh mitra sudah mengikuti standarisasi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
c. Frekuensi Penggunaan jasa Go-Jek sebelum dan sesudah ditetapkan
tarif dasar baru 2017
Tabel 5.12
Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks t test Pada Penggunaan
Jasa Go-Jek
Penggunaan
Jasa Go-Jek
N Mea
n
𝐙𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 Sig. Keteragan
Sebelum 100 11.85
-2,823a
0,005
Ada Perbedaan Sesudah 100 11.15
Sumber: Data Primer, diolah 2017
Hasil pengujian statistik pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa
ada perbedaan frekuensi penggunaan sebelum dan sesudah
ditetapkan tarif dasar baru bagi trasnportasi online 2017. Hal ini
dibuktikan dari Z hitung yang dihasilkan sebesar -2,823a dengan
nilai sig. sebesar 0,005 (p<0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa H1 dalam penelitian didukung
oleh data hasil penelitian, artinya terdapat perbedaan frekuensi
penggunaan sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar bagi
transportasi daring 2017. Nilai rata-rata frekuensi penggunaan pada
saat sebelum sebesar 11,85 lebih besar dibanding nilai rata-rata
frekuensi penggunaan pada saat sesudah sebesar 11,15. Karena
nilai rata-rata sebelum ditetapkan tarif dasar baru transportasi
daring lebih besar dari nilai rata-rata sesudah ditetapkan tarif dasar
baru transportasi daring maka jika ditinjau dari frekuensi
penggunaan, frekuensi penggunaan sesudah ditetapkan dasar baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
lebih rendah dibanding sebelum ditetapkan dasar baru trasnportasi
daring.
Perbedaan yang menonjol antara frekuensi penggunaan
sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar baru 2017 terlihat pada
indikator penggunaan jasa Go-Jek dalam seminggu dengan selisih
mean 0.33
Tabel 5.13
Hasil Uji Mean Indikator
variabel frekuensi penggunaan
No.
Item
Mean frekuensi
penggunaan
sebelum
Mean
frekuensi
penggunaan
sesudah
Selisih
Mean
15 2.41 2.31 0.10
16 2.19 2.12 0.07
17 2.76 2.69 0.07
18 2.47 2.34 0.13
19 2.02 1.69 0.33
Frekuensi penggunaan Go-Jek dipengaruhi oleh beberapa
faktor terutama harga, sebelum ditetapkan tarif dasar baru 2017
pengguna sering menggunakan jasa Go-Jek baik untuk
menghantarkan ke suatu tempat atau untuk membeli makanan
karena tarif relatif murah. Berbanding terbalik ketika setelah
ditetapkan tarif dasar baru, beberapa konusmen mengurungkan niat
untuk menggunakan jasa Go-Jek karena tarif yang diberikan tidak
lagi di kategorikan murah oleh beberapa pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
E. Pembahasan
1. Perbedaan Persepsi Konsumen Tentang Tarif
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
persepsi konsumen tentang tarif sebelum dan sesudah penetapan tarif dasar
transportasi daring. Hal ini didukung dengan hasil statistik yang
menunjukkan nilai sig. sebesar 0,006 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian
ini sejalan dengan dugaan awal yang mengatakan bahwa ada perbedaan
mengenai persepsi konsumen sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar
baru transportasi daring.
Perbedaan persepsi konsumen tentang tarif dalam penelitian ini
mengatakan bahwa tarif transportasi daring saat ini lebih mahal
dibandingkan sebelum ditetapkan tarif dasar transportasi daring, hal
tersebut diungkapkan oleh seseorang pengguna Go-Jek yang menjadi
responden mengatakan sebelum adanya penetapan tarif dasar terhadap
transportasi daring ketika beliau menggunakan jasa Go-Car dari stasiun
lempuyangan menuju Jl. karangmalang dengan jarak 3.8km hanya
membayar Rp. 10.000 namun sekarang tarif yang harus dibayar sejumlah
Rp. 14.000. Selain itu juga persepsi tarif yang tinggi sesudah ditetapkan
tarif dasar baru bagi transportasi daring dilihat dari Nilai rata-rata persepsi
tarif pada saat sesudah sebesar 12,36 lebih besar dibanding nilai rata-rata
persepsi harga pada saat sebelum sebesar 11,82.
Adanya perbedaan persepsi tentang tarif oleh konsumen merupakan
bagian dari perilaku konsumen dimana konsumen menilai dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
membandingkan tarif transportasi daring sebelum dan sesudah ditetapkan
tarif dasar baru dengan pendapatan yang dimiliki (Sadono, 2012). Ketika
sebelum ditetapkan tarif dasar konsumen menilai tarif yang ada merupakan
murah/rendah dan sesuai dengan pendapatannya, ketika diberlakukan tarif
dasar baru konsumen menilai dengan pendapatan yang tetap dan tarif yang
lebih tinggi atau meningkat sehingga konsumen menilai bahwa tarif yang
ditawarkan dipersepsikan mahal.
Dari hasil penjabaran di atas didapatkan bahwa dalam penelitian ini
persepsi tarif sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar baru bagi
transportasi daring 2017 terdapat perbedaan.
2. Perbedaan Kualitas Pelayanan
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
kualitas pelayanan sebelum dan sesudah penetapan tarif dasar transportasi
daring. Hal ini didukung dengan hasil statistik yang menunjukkan nilai sig.
sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan
dugaan awal yang mengatakan bahwa ada perbedaan mengenai kualitas
pelayanan sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar baru transportasi
daring.
Kualitas pelayanan sesudah ditetapkan tarif dasar dinilai meningkat
dari sebelum ditetapkan tarif dasar, hal tersebut terlihat dari Nilai rata-rata
kualitas pelayanan pada saat sebelum sebesar 29,64 lebih kecil dibanding
nilai rata-rata kualitas pelayanan pada saat sesudah sebesar 30,45. Selain
itu juga peningkatan kualitas pelayanan diketahui dari beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
penumpang yang menggunakan jasa Go-Jek yang menjadi responden.
Mereka menilai bahwa kualitas pelayanan yang sekarang lebih meningkat
seperti ketepatan dalam penjemputan, kenyamanan dalam berkendara,
perlengkapan kendaraan seperti motor, helm dan mobil yang memadai dan
layak pakai serta diberikan masker ketika menggunakan jasa Go-Ride.
Perbedaan kualitas pelayanan yang dirasakan oleh konsumen
merupakan tindakan nyata yang diberikan oleh perusahaan Go-Jek sebagai
timbal balik dari kenaikan harga/tarif baru sesudah diberlakukan tarif dasar
baru oleh pemerintah. Sebagai penyedia jasa transportasi, Go-jek sangat
memperhatikan kepuasan pelanggan atau konsumen. Oleh karana itu agar
konsumen tetap menggunakan jasa Go-Jek sebagai moda transportasi
meskipun dengan harga yang meningkat dari sebelumnya maka kualitas
pelayanan yang lebih ditekankan. Hal tersebut penulis dapat dari hasil
wawancara dengan beberapa mitra Go-Ride maupun Go-Car.
Dari hasil penjabaran di atas didapatkan bahwa dalam penelitian ini
kualitas pelayanan sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar baru bagi
transportasi daring 2017 terdapat perbedaan.
3. Perbedaan Frekuensi Penggunaan Jasa Go-Jek
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
frekuensi penggunaan sebelum dan sesudah penetapan tarif dasar
transportasi daring. Hal ini didukung dengan hasil statistik yang
menunjukkan nilai sig. sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian
ini sejalan dengan dugaan awal yang mengatakan bahwa ada perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
mengenai frekuensi penggunaan sebelum dan sesudah ditetapkan tarif
dasar baru transportasi daring.
Perbedaan frekuensi penggunaan sesudah ditetapkan tarif dasar
transportasi daring dinilai rendah atau menurut, hal tersebut terlihat dari
Nilai rata-rata frekuensi penggunaan pada saat sebelum sebesar 11,85
lebih besar dibanding nilai rata-rata frekuensi penggunaan pada saat
sesudah sebesar 11,15. Selain itu juga didapat dari beberapa konsumen
yang menjadi responden yang mengatakan akbibat atau dampak dari
kenaikan harga/tarif Go-Jek adalah kurangnya intensitas penggunaan.
Ketika sebelum ditetapkan tarif baru dalam seminggu bisa menggunakan
lebih dari 10 kali kini mereka hanya menggunakan dikala hujan turun dan
di saat keadaan mendesak saja.
Frekuensi seseorang dalam menggunakan jasa dikaitkan dengan
hukum permintaan yang terdapat dalam sadono, 2012 yang mengatakan
makin rendah harga suatu barang atau jasa maka akan banyak permintaan
terhadap barang tersebut, begitu juga sebaliknya semakin tinggi harga
suatu barang atau jasa maka semakin rendah permintaan akan barang atau
jasa tersebut. Dari hukum permintaan diatas maka didapati bahwa faktor
harga sangat mempengaruhi frekuensi seseorang dalam menggunakan jasa
transportasi Go-Jek.
Dari hasil penjabaran di atas didapatkan bahwa dalam penelitian ini
frekuensi penggunaan sebelum dan sesudah ditetapkan tarif dasar baru
bagi transportasi daring 2017 terdapat perbedaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan persepsi tentang tarif jasa Go-Jek sebelum dan
sesudah ditetapkan tarif dasar baru 2017 hal tersebut disebabkan karena
tarif yang ditawarkan sebelum ditetapkan tarif dasar baru relatif murah dan
terjangkau menurut persepsi konsumen namun ketika setelah ditetapkan
tarif dasar baru tarif yang diberlakukan mengalami kenaikan atau
peningkatan yang dianggap konsumen tidak murah lagi.
2. Terdapat perbedaan kualitas pelayanan jasa sebelum dan sesudah
ditetapkan tarif dasar baru 2017, hal tersebut dikarenakan pelayanan yang
diterima saat ini sangat baik dan memuaskan dari kelengakapan
berkendara, sepeda motor atau mobil yang memadai serta masker yang
diberikan oleh beberapa driver dimana hal tersebut tidak sepenuhnya
didapatkan pada sebelumnya sehingga dikatakan terdapat perbedaan
kearah yang baik yaitu mengalami peningkatan.
3. Terdapat perbedaan penggunaan jasa Go-Jek sebelum dan sesudah
ditetapkan tarif dasar 2017, hal tersebut dikarenakan harga yang ditetapkan
saat ini termasuk dalam kategori mahal sehingga mengurangi intensitas
dalam penggunaan jasa tersebut dari yang biasanya bisa lebih dari 10 kali
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
dalam seminggu, sekarang tidak mencapai 10 kali atau dapat dikatakan
menggunakan hanya ketika genting atau mendesak saja.
B. Keterbatasan
1. Terbatasnya penelusuran mengenai kejujuran dari jawaban para
pesponden sehingaa masih terdapat kemungkinan jawaban yang tidak
sesuai dengan kennyataan yang sebenarnya
2. Penelitian ini hanya melihat dampak penetapan tarif dasar baru bagi
transportasi daring dari sudut pandang konsumen.
3. Penelitian Ex post facto merupakan jenis penelitian yang meneliti
sebelum dan sesudah sebagai dampak dari suatu pemberlakuan,
seperti dalam penelitian ini pemberlakuannya adalah tarif dasar baru
terhadap transportasi daring. Pemberlakuan tarif dasar baru dimulai
pada juli 2017 dan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
bulan september sampai oktober 2017 oleh karena itu diketahui
bahwa penelitian ini dilakukan hanya pada satu keadaan saja yaitu
setelah ditetapkan tarif dasar baru. Pengumpulan data yang dilakukan
hanya pada satu kejadian saja dipersepsikan bahwa responden hanya
berfokus pada kejadian tersebut yaitu setelah pemberlakuan tarif
dasar baru sedangkan kejadian yang telah lewat atau lampau yaitu
sebelum ditetapkan tarif dasar baru mereka hanya bisa menerka atau
menebak saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
C. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya dikemukakan berbagai
saran sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan Penyedia Jasa Transportasi Daring
a. Penetapan tarif dasar baru bagi transportasi daring merupakan
kewajiban yang harus ditaati oleh Go-Jek agar tetap mampu
menggaet konsumen hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan
Go-Jek adalah dengan memperbanyak promosi dengan
memberikan voucher perjalanan bagi konsumen terutama
konsumen yang menggunakan Go-Jek dengan intensitas sering
b. Kualitas pelayanan yang perlu ditingkatkan terutama bentuk fisik
motor atau mobil dan kelengkapan berkendara agar konsumen
lebih merasa nyaman menggunakan jasa Go-Jek.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan meneliti dari sudut pandang mitra
Go-Jek mengenai dampak penetapan tarif dasar baru bagi transportasi
daring. Selain itu juga agar mendapatkan jawaban yang lebih tepat
dapat menggunakan teknik wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
DAFTAR PUSTAKA
Basu, Swastha. 2003. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty
Basu Swasthadan T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis
Perilaku Konsumen.Yogyakarta: BPFE.
Chang Che Hang, dkk, 2013. Opportunity Discovery and Creation in Disruptive
Innovation, Cambridge: Institute for Manufacturing University of
Cambridge
Fauji, Ricky. 2017. Pengaruh Kualitas Palayanan dan Nilai Pelanggan Terhadap
Kepuasan Konsumen Go-Jek. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Sanata Dharma. Yogyakarta.
http://infogojek.blogspot.co.id/2015/08/sejarah-go-jek.html diakses, 28 mei 2017
http://yogyakarta.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Daerah-Istimewa-
Yogyakarta-2016.pdf. Diunduh pada, 9 agustus 2017
http://www.dephub.go.id/post/read/kemenhub-konsisten-terapkan-pm-26-tahun-
2017-sepenuhnya. Diakses, 6 september 2017
http://www.ilmu-ekonomi-id.com/p/ilmu-ekonomi.html Diakses, 6 November
2017
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/sdm/teori-perilaku-konsumen-dan-
produsen di akses, 8 November 2017
http://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2017/PM_108_TAHUN_2017.pdf
di akses, 8 November 2017
http://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/uu/uu_no.22_tahun_2009.pdf diakses, 8
November 2017
http://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2017/PM_26_Tahun_2017.pdf di
unduh, 8 November 2017
http://law.uii.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2017-07-27-fh-uii-semnas-
inovasi-teknologi-dan-hak-kekayaan-intelektual-fenomena-disruptive-innovation-
budi-agus-riswandi-word.pdf di unduh, 3 januari 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
http://law.uii.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/2017-07-27-fh-uii-semnas-
disruptive-innovation-manfaat-dan-kekurangan-dalam-konteks-pembangunan-
ekonomi-Edy-Suandi-Hamid.pdf diakses, 3 januaru 2018
http://arryrahmawan.net/mempelajari-pola-market-disruption-dalam-bisnis/
diakses 4 januari 2018
Kumparan. 2017. Daftar Lengkap Tarif Baru Go-Ride per 5 April 2017
https://kumparan.com/jofie-yordan/daftar-lengkap-tarif-baru-go-ride-per-
5-april-2017 diakses, 28 mei 2017
Pemerintah uji publik revisi aturan taksi online dalam
http://nasional.kontan.co.id/news/pemerintah-uji-publik-revisi-aturan-taksi-
online diakses, 14 november 2017
Peter, J. Paul & Olson, Jerry C. 2000. Perilaku Konsumen dan Stretegi Pemasaran
(Damas Sihombing: Terjemahan). Jilid Kedua. Edisi Keempat. Jakarta:
Erlangga.
Pro Rider Berita. 2016. Uber akhirnya resmi hadir di Daerah Istimewa
Yogyakarta, UberX dan UberMOTOR. https://www.naikuber.com/uber-
resmi-hadir-diy-jogja-yogyakarta-ubermotor-uberx/ diakses, 27 mei 2017
Pristyanti, Renny Mega. 2016. Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dan
Kualitas Layanan terhadap Keberhasilan Aplikasi Mobile dalam Bisnis
Start-Up pada PT. Go-Jek Indonesia. Tesis. Fakultas Ekonomi.
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Ratnasari, Ririn Tri dan Aksa, Mastuti H. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa,
Teori dan Kasus. Ghalia Indonesia. Bogor.
Kasali, R. 2017. Disruption: tak ada yang tak bisa diubah sebelum dihadapi
motivasi saja tidak cukup. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Rifusa, Agus Imam. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Permintaan BUSWAY di DKI Jakarta tahun 2004-2008. Tesis. Fakultas
Ekonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Saragih, Febri Ardani. 2016. Anda Tahu Populasi Kendaraan di Indonesia?.
(online).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tersediahttp://otomotif.kompas.com/read/2016/08/20/103100215/Anda.T
ahu.Populasi.Kendaaraan.di.Indonesia. ( 3 mei 2016)
Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabed
Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabed
Sukirno, Sadono. 2012. MIKRO EKONOMI, “Teori Pengantar”. PT.
RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Sulaksana,Wildan. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan Pada Kepuasan Konsumen
Bengkel Global Motor Center Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Turino, Haris. 2016. Meretas Konsep Ekonomi Berbagi. Cetakan kedua. Kesuma
Putra. Tangerang Selatan.
Yunanto, Reza. 2016. Gojek dan Revolusi Transportasi umum
(https://tirto.id/gojek-dan-revolusi-transportasi-umum-b2) diakses 13 mei
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Data Koesioner Sebelum
NO 1 2 3 4 Total Skor 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total Skor 15 16 17 18 19 Total Skor
1 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 1 1 11
2 3 3 2 3 11 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 27 2 2 2 1 2 9
3 4 3 3 2 12 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 35 4 2 4 2 2 14
4 4 3 4 2 13 1 3 3 3 3 4 3 2 3 4 29 2 3 2 2 1 10
5 4 3 3 2 12 1 3 3 3 3 4 3 2 3 3 28 2 2 3 2 2 11
6 3 3 3 3 12 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 26 2 2 2 1 2 9
7 3 3 3 3 12 4 2 2 3 2 4 3 3 2 3 28 2 2 3 2 3 12
8 2 2 3 3 10 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 23 2 2 3 1 2 10
9 4 4 4 4 16 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 31 2 2 4 2 1 11
10 3 3 3 2 11 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32 2 2 3 3 2 12
11 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 27 2 2 3 2 2 11
12 3 3 2 2 10 3 2 3 3 3 2 3 4 2 2 27 3 1 4 4 3 15
13 4 4 4 4 16 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 37 3 1 3 2 2 11
14 3 3 3 4 13 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 31 3 3 4 3 2 15
15 4 4 3 4 15 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 35 3 3 2 4 3 15
16 4 4 4 4 16 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 35 3 2 3 3 2 13
17 2 3 3 2 10 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28 2 3 4 1 1 11
18 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33 2 1 2 1 2 8
19 3 3 3 2 11 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 2 1 2 1 1 7
20 3 3 3 4 13 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 32 2 2 4 1 2 11
21 3 3 3 2 11 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 27 2 2 2 1 1 8
22 4 3 3 2 12 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28 3 3 3 3 2 14
23 3 3 3 3 12 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 28 2 4 4 2 2 14
24 3 3 4 4 14 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28 1 1 4 2 1 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
25 3 3 2 4 12 3 1 2 3 4 3 4 3 2 2 27 1 2 3 3 3 12
26 4 4 3 3 14 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 26 2 1 1 1 1 6
27 3 3 3 2 11 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 26 2 1 1 2 2 8
28 2 3 2 4 11 2 3 4 2 3 4 3 2 3 2 28 3 2 3 4 2 14
29 3 3 3 4 13 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29 2 2 2 3 2 11
30 3 3 3 3 12 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 27 2 2 3 3 1 11
31 3 3 3 3 12 3 4 4 4 2 3 3 2 2 3 30 3 1 2 1 2 9
32 2 3 3 2 10 3 4 2 3 2 3 2 1 2 3 25 2 3 2 3 3 13
33 2 3 2 4 11 2 3 4 3 2 3 2 3 2 3 27 4 3 2 3 3 15
34 3 2 3 2 10 3 4 2 3 4 2 2 3 4 2 29 2 3 4 2 2 13
35 3 2 3 2 10 3 2 1 3 4 2 3 2 3 2 25 3 2 3 3 2 13
36 2 1 3 4 10 2 1 2 3 2 3 2 3 2 1 21 2 3 2 3 3 13
37 1 2 3 1 7 3 1 2 3 2 3 1 3 3 2 23 1 2 3 2 2 10
38 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 31 2 2 2 2 3 11
39 3 3 3 2 11 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 3 2 3 3 2 13
40 3 3 2 3 11 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 28 3 2 3 3 2 13
41 3 3 3 2 11 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 27 3 2 4 3 2 14
42 3 3 3 2 11 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 26 3 2 2 3 3 13
43 3 3 3 2 11 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28 2 3 3 2 2 12
44 3 3 3 2 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 2 2 3 2 12
45 3 3 3 2 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 2 2 2 1 9
46 3 3 3 2 11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 3 2 2 2 2 11
47 3 3 3 2 11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 3 2 2 2 2 11
48 3 3 3 2 11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 2 2 2 2 1 9
49 3 3 3 2 11 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31 3 2 2 2 3 12
50 3 3 3 2 11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 3 2 2 2 2 11
51 3 4 2 4 13 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 27 3 2 2 3 2 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
52 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 36 3 2 4 4 2 15
53 2 3 3 3 11 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 27 2 3 2 3 2 12
54 2 3 3 3 11 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 28 2 3 2 3 2 12
55 4 4 3 3 14 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 25 3 2 2 1 1 9
56 3 3 4 2 12 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 35 3 3 4 1 2 13
57 3 3 4 4 14 1 1 2 1 4 2 4 1 4 3 23 2 2 2 4 2 12
58 3 3 3 2 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 2 2 2 2 10
59 3 4 3 3 13 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33 3 4 4 3 1 15
60 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 2 2 3 3 2 12
61 4 4 4 4 16 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 30 2 1 3 4 2 12
62 4 4 3 1 12 3 2 3 4 2 3 4 2 4 3 30 1 2 4 4 1 12
63 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 1 2 2 2 9
64 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 28 3 2 2 3 2 12
65 2 1 3 3 9 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 28 2 1 4 2 3 12
66 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 1 1 1 2 1 6
67 3 2 2 3 10 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 23 3 3 3 3 2 14
68 3 3 3 3 12 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 2 3 2 2 12
69 2 3 2 3 10 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 28 3 2 3 3 2 13
70 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 2 2 2 2 1 9
71 3 4 3 3 13 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 31 4 4 4 4 3 19
72 4 4 3 4 15 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 33 2 2 4 2 2 12
73 4 3 2 2 11 3 4 3 3 2 3 2 3 2 4 29 2 1 4 2 2 11
74 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 2 3 2 2 12
75 3 3 3 3 12 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 2 3 3 3 14
76 3 3 3 3 12 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 30 3 2 4 3 2 14
77 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 2 2 3 2 12
78 3 3 3 3 12 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 27 2 2 2 2 1 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
79 3 3 3 3 12 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 29 3 4 4 3 3 17
80 4 3 4 4 15 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 29 2 2 2 2 1 9
81 3 3 3 3 12 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 24 2 2 2 2 2 10
82 3 3 3 3 12 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 35 3 3 2 2 2 12
83 4 4 4 4 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 2 3 3 2 12
84 4 4 4 4 16 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 2 14
85 4 4 3 4 15 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 28 2 2 2 2 2 10
86 4 3 3 4 14 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 35 2 2 3 3 2 12
87 4 3 4 3 14 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 32 2 2 3 3 2 12
88 4 4 4 3 15 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 3 3 15
89 4 4 4 4 16 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 35 2 2 3 3 2 12
90 4 4 4 3 15 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 32 2 2 3 3 2 12
91 3 3 3 3 12 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28 2 2 3 4 3 14
92 4 4 4 3 15 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38 3 3 3 3 3 15
93 4 4 4 4 16 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 32 2 3 2 3 2 12
94 3 3 3 2 11 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31 3 2 3 2 2 12
95 4 4 4 3 15 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32 2 2 3 3 2 12
96 4 4 4 3 15 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 36 2 3 3 3 3 14
97 3 3 4 4 14 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 36 3 3 3 3 2 14
98 3 3 3 3 12 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 15
99 3 3 3 4 13 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 35 2 3 3 3 3 14
100 3 3 3 4 13 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 35 2 2 2 2 2 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Data Koesioner Sesudah
NO 1 2 3 4 Total Skor 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total Skor 15 16 17 18 19 Total Skor
1 3 3 3 2 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 2 2 13
2 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 2 3 1 2 10
3 3 3 3 4 13 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 35 2 2 4 2 1 11
4 2 4 3 3 12 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 26 2 3 2 1 1 9
5 2 4 4 3 13 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 30 2 3 2 1 2 10
6 2 3 3 3 11 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 26 2 2 2 1 1 8
7 2 3 3 4 12 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 26 2 3 3 2 2 12
8 3 3 2 3 11 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 26 4 4 4 1 4 17
9 3 4 4 1 12 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 30 2 2 3 2 1 10
10 3 3 3 2 11 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32 2 2 3 3 1 11
11 3 3 3 3 12 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 28 2 2 3 3 1 11
12 2 2 2 3 9 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 26 2 1 4 4 1 12
13 4 4 4 4 16 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 37 3 1 3 2 2 11
14 3 3 3 3 12 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 30 3 3 4 3 1 14
15 3 3 3 2 11 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 35 3 2 2 4 1 12
16 3 3 3 3 12 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33 3 2 3 3 2 13
17 3 3 3 4 13 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 29 2 3 4 2 1 12
18 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 34 4 2 3 1 2 12
19 3 3 3 2 11 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 2 1 2 1 1 7
20 3 3 4 4 14 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 32 2 2 4 1 1 10
21 3 3 3 3 12 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 29 2 2 2 1 1 8
22 3 3 2 4 12 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28 2 2 3 3 1 11
23 3 3 3 3 12 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 28 2 4 4 2 3 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
24 2 3 3 4 12 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 28 1 1 4 2 1 9
25 2 1 3 3 9 4 2 2 3 1 4 3 2 3 1 25 2 1 4 3 3 13
26 4 4 3 3 14 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 26 2 2 1 2 1 8
27 3 3 3 2 11 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 27 2 1 1 2 1 7
28 2 3 2 3 10 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 25 2 3 2 3 3 13
29 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 2 2 3 2 11
30 3 3 3 3 12 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 29 2 2 3 3 1 11
31 3 3 3 3 12 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 35 3 1 3 1 2 10
32 2 3 2 1 8 2 3 1 2 3 2 2 1 2 1 19 1 2 3 2 1 9
33 2 3 1 3 9 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 25 3 2 3 2 1 11
34 2 3 2 3 10 4 3 2 3 2 4 2 3 2 3 28 3 2 3 3 3 14
35 2 1 3 2 8 4 2 3 1 2 3 2 3 2 3 25 1 2 1 2 1 7
36 2 3 2 3 10 1 2 3 4 2 1 2 3 2 1 21 1 2 3 1 2 9
37 2 3 2 4 11 2 3 2 4 2 4 1 2 3 2 25 1 2 3 4 2 12
38 3 3 3 3 12 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 36 3 3 3 2 2 13
39 2 3 3 4 12 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 32 2 1 2 2 1 8
40 3 3 3 4 13 3 2 4 3 4 3 3 2 4 4 32 2 1 2 2 1 8
41 2 3 3 3 11 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 33 2 1 2 2 1 8
42 3 3 3 3 12 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 30 3 1 3 2 2 11
43 2 3 3 3 11 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 33 2 1 2 2 1 8
44 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 33 2 1 2 2 1 8
45 2 2 3 3 10 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 29 2 2 2 2 1 9
46 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 32 2 2 2 2 1 9
47 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 33 2 1 2 2 1 8
48 2 3 3 3 11 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 33 3 2 1 2 1 9
49 2 3 3 3 11 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 33 3 2 1 2 1 9
50 2 3 3 3 11 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 34 2 1 2 2 1 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
51 3 3 3 3 12 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 25 3 2 1 2 2 10
52 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 36 3 2 4 4 2 15
53 3 3 3 3 12 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 31 3 3 4 4 3 17
54 3 3 3 3 12 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 33 3 3 4 4 3 17
55 4 4 3 4 15 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 24 3 2 2 1 1 9
56 3 3 4 2 12 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 35 3 3 4 1 2 13
57 2 3 1 3 9 1 2 1 2 1 2 2 4 3 1 19 1 2 2 1 1 7
58 4 4 3 3 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 2 2 2 2 10
59 4 4 3 3 14 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 3 4 4 3 1 15
60 4 3 3 3 13 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 31 2 2 3 3 2 12
61 3 3 3 3 12 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 28 2 1 3 4 1 11
62 3 4 3 1 11 4 2 3 4 2 4 4 3 4 3 33 2 3 4 4 3 16
63 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 1 2 2 1 8
64 2 3 3 3 11 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 23 3 2 2 3 2 12
65 2 1 3 3 9 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 28 2 1 4 2 4 13
66 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 2 2 2 1 9
67 3 3 3 3 12 3 2 2 3 3 2 3 1 2 3 24 3 3 3 4 2 15
68 3 3 3 3 12 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34 2 2 3 2 2 11
69 3 4 2 3 12 2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 29 2 1 3 2 2 10
70 1 1 1 1 4 1 3 3 3 3 4 3 3 4 3 30 2 2 2 2 1 9
71 2 3 2 2 9 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 29 4 4 4 4 4 20
72 2 3 3 3 11 2 4 3 3 3 4 3 3 2 2 29 2 1 2 1 1 7
73 2 3 2 3 10 3 4 3 4 2 3 2 3 2 4 30 2 1 4 2 1 10
74 3 3 3 3 12 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 33 2 2 2 2 1 9
75 4 4 4 4 16 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 35 2 2 2 2 2 10
76 3 3 3 4 13 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35 2 2 2 2 1 9
77 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 2 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
78 3 3 3 3 12 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 27 2 2 2 2 1 9
79 3 3 3 3 12 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 29 3 4 4 2 3 16
80 3 3 4 4 14 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 29 2 2 2 2 1 9
81 3 3 3 3 12 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 24 2 2 2 2 1 9
82 3 3 3 3 12 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 36 3 3 2 2 2 12
83 3 3 4 4 14 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 33 2 2 3 3 1 11
84 3 3 4 3 13 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 34 2 2 2 2 1 9
85 4 4 3 3 14 4 2 3 3 4 3 4 2 2 4 31 2 2 2 2 1 9
86 3 3 3 4 13 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 35 2 2 2 2 1 9
87 3 3 3 4 13 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 34 3 3 3 3 3 15
88 3 3 3 3 12 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 35 3 3 3 3 3 15
89 3 3 3 3 12 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 31 2 3 3 3 2 13
90 3 3 3 4 13 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 36 2 2 3 3 2 12
91 3 3 3 3 12 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28 2 2 3 4 3 14
92 3 3 3 3 12 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 36 3 3 3 3 3 15
93 3 3 3 4 13 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 33 2 3 2 3 2 12
94 2 3 3 3 11 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 33 2 1 2 2 1 8
95 3 3 4 4 14 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 33 2 2 3 3 2 12
96 3 3 3 3 12 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 36 3 3 3 3 3 15
97 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 34 4 3 3 3 3 16
98 3 3 3 4 13 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 34 3 3 3 3 3 15
99 3 3 4 4 14 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 34 2 3 3 3 2 13
100
3 3 3 4 13 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 35 2 2 2 3 1 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
KUESIONER PENELITIAN
PERBEDAAN PERSEPSI TENTANG TARIF DAN KUALITAS PELAYANAN SERTA
PENGGUNAAN JASA GO-JEK SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKAN TARIF DASAR
BARU 2017
Kepada Yth,
Bapak/ibu/saudara responden
di-tempat
Dengan hormat,
Nama Saya Dimas Ponda Saragih mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Perbedaan Persepsi
Tentang Tarif Dan Kualitas Pelayanan Serta Penggunaan Jasa Go-Jek Sebelum Dan Sesudah
Ditetapkan Tarif Dasar Baru 2017 “. Penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah dalam rangka
penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan Saudara menjadi responden
penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan menjawab keseluruhan pernyataan sesuai dengan
keadaan Saudara yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan
jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban Saudara hanyalah semata-mata untuk tujuan
penelitian ini.
Saya menyadarai bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyaknya mengganggu aktivitas
Saudara. Oleh karena itu saya mohon maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya saya mengucapkan terimakasih.
Yogyakarta, September 2017
Hormat saya,
Dimas Ponda Saragih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
KUESIONER PENELITIAN
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Usia :
Gender : Pria Wanita
Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA
S1 S2 Lain-lain …………
Pekerjaan :
Pengguna Aplikasi Go-Jek : Ya Tidak
II. PENGANTAR
Kontroversi yang terjadi pada transportasi online selama ini mulai mendapatkan titik terang,
pemberlakuan sistem tarif yang begitu rendah oleh perusahaan transportasi daring dianggap
menyalahi aturan yang telah ditetapkan oleh menteri perhubungan. Untuk meredahkan pertikaian
antara transportasi online dan konvensional menteri perhubungan menetapkan tarif dasar bawah
dan atas baru bagi transportasi online. Penetapan tarif dasar baru tersebut di berlakukan per tanggal
1 april 2017 sebagai masa transisi dan resmi diberlakukan 1 juli 2017. hal tersebut di tetapakan
dalam PM 26 tahun 2017 yang merupakan revisian dari PM 26 tahun 2016.
III. PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon mencentang (√) pada jawaban yang saudara anggap paling sesuai dan mohon mengisi
bagian yang membutuhkan jawaban tertulis.
2. Saudara diminta untuk menyatakan tanggapan atas harapan dan kenyataan dengan cara
mencentang (√) pada tempat yang telah tersedia
a. Kolom SEBELUM menggambarkan persepsi harga, fekuensi penggunaan dan kualitas
pelayanan sebelum ditetapkannya tarif dasar baru bagi transportasi online
b. Kolom SESUDAH menggambarkan persepsi harga, fekuensi penggunaan dan kualitas
pelayanan sesudah ditetapkannya tarif dasar baru bagi transportasi online
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3. Setelah mengisi kuesioner ini mohon saudara dapat memberikan kembali kepada penyebar
kuesioner ini
4. Keterangan alternatif jawaban dan skor
a. STS(Sangat Tidak Setuju) = 1 TP (Tidak Pernah) = 1
b. TS (Tidak Setuju) = 2 J (Jarang) = 2
c. S (Setuju) = 3 SR (Sering) = 3
d. SS (Sangat Setuju) = 4 S (Selalu) = 4
IV. VARIABEL PENELITIAN
SEBELUM
PERNYATAAN
SESUDAH
STS TS S SS STS TS S SS
1. Harga/tarif Go-Jek terjangkau oleh
pelanggan.
2. Harga/tarif Go-Jek sesuai dengan manfaat
yang didapatkan pelanggan.
3. Harga/tarif Go-Jek sesuai dengan fasilitas
keselamatan yang disediakan untuk
pelanggan
4. Harga/tarif Go-Jek bersaing dengan
penyedia transportasi layanan ojek
konvensional
5. Aplikasi layanan Go-Jek memberikan
jaminan pada pengguna baik keamanan
dalam menggunakan jasa transportasi
maupun dalam transaksi pembayaran
6. Driver Go-Jek terampil dalam
mengemudikan motor.
7. Help and support dari manajemen
diberikana secara cepat kepada
pelanggan.
8. Aplikasi Go-Jek secara fleksibel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
menyesuaikan diri dengan permintaan
order selanjutnya
9. Pengguna dapat menambahkan variabel
tambahan atau informasi tambahan pada
aplikasi
10. Driver Go-Jek bekerja secara
professional
11. Driver Go-Jek siap dan tanggap
merespon pelanggan
12. Motor/mobil yang digunakan driver
Go-Jek layak pakai (keluaran tahun
2009 keatas)
13. Driver Go-Jek memiliki pengetahuan
yang memadai
14. Driver Go-Jek memberikan pelayanan
yang aman terhadap penumpang
TP J SR S PERNYATAAN TP J SR S
15. Saya menggunakan layanan aplikasi
Go-Jek untuk menunjang kegiatan
sehari-hari
16. Saya menggunakan layanan aplikasi
Go-Jek untuk mengantarkan ke tempat
kerja/kampus
17. Saya menggunakan layanan aplikasi
Go-Jek saat keadaan genting/mendesak
18. Saya menggunaakan layananan
aplikasi Go-Jek untuk membantu
membeli makanan
SEBELUM
SESUDAH
Hanya 1 hari
dalam seminggu
Hanya 1 hari
dalam seminggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
2-3 hari dalam
seminggu
4-5 hari dalam
seminggu
Lebih dari 5
hari dalam seminggu
19. Saya menggunakan layaanan aplikasi
gojek (Dalam seminggu)
2-3 hari dalam
seminggu
4-5 hari dalam
seminggu
Lebih dari 5
hari dalam seminggu
Saya lebih memilih menggunakan Go-Jek karena
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL PENELITIAN
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PERNYATAAN 1 50.66 34.287 .483 .783
PERNYATAAN 2 50.39 36.240 .243 .795
PERNYATAAN 3 50.47 34.797 .435 .786
PERNYATAAN 4 50.34 36.045 .200 .799
PERNYATAAN 5 50.41 33.376 .494 .780
PERNYATAAN 6 50.48 35.363 .333 .791
PERNYATAAN 7 50.46 33.564 .527 .779
PERNYATAAN 8 50.31 35.065 .453 .786
PERNYATAAN 9 50.38 33.935 .465 .783
PERNYATAAN 10 50.24 34.346 .407 .786
PERNYATAAN 11 50.29 33.844 .555 .779
PERNYATAAN 12 50.35 34.210 .415 .786
PERNYATAAN 13 50.46 35.806 .221 .798
PERNYATAAN 14 50.37 33.872 .456 .783
PERNYATAAN 15 51.11 34.200 .472 .783
PERNYATAAN 16 51.30 34.879 .278 .795
PERNYATAAN 17 50.73 34.886 .257 .798
PERNYATAAN 18 51.08 34.923 .245 .799
PERNYATAAN 19 51.73 34.846 .267 .797
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Persepsi Tentang Tarif
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.644 4
Kualitas Pelayanan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.801 10
Frekuensi Penggunaan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.774 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
HASIL UJI NORMALITAS SEBELUM
Menggunakan analyze nonparametric tests 1- sample K-S ok
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
persepsi harga
sebelum
kualitas pelayanan
sebelum
frekuensi
penggunaan
sebelum
N 100 100 100
Normal Parametersa,,b Mean 12.36 29.64 11.85
Std. Deviation 1.861 3.389 2.249
Most Extreme Differences Absolute .237 .118 .147
Positive .237 .118 .133
Negative -.123 -.088 -.147
Kolmogorov-Smirnov Z 2.367 1.177 1.466
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .125 .027
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Menggunakan analyze descriptive statistics eksplore ok
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
persepsi harga sebelum .237 100 .000 .914 100 .000
kualitas pelayanan sebelum .118 100 .002 .973 100 .036
frekuensi penggunaan
sebelum
.147 100 .000 .966 100 .011
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
HASIL UJI NORMALITAS DATA SESUDAH
Menggunakan analyze nonparametric tests 1- sample K-S ok
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
persepsi harga
sesudah
kualitas
pelayanan
sesudah
frekuensi
penggunaan
sesudah
N 100 100 100
Normal Parametersa,,b Mean 11.82 30.45 11.15
Std. Deviation 1.720 4.039 2.779
Most Extreme Differences Absolute .202 .126 .140
Positive .198 .065 .140
Negative -.202 -.126 -.079
Kolmogorov-Smirnov Z 2.017 1.261 1.404
Asymp. Sig. (2-tailed) .001 .083 .039
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Menggunakan analyze descriptive statistics eksplore ok
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Persepsi tentang tarif
sesudah
.202 100 .000 .896 100 .000
kualitas pelayanan sesudah .126 100 .000 .966 100 .011
frekuensi penggunaan
sesudah
.140 100 .000 .943 100 .000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
HASIL UJI WILCOXON SIGNED RANKS TEST
PERSEPSI HARGA SEBELUM DAN SESUDAH
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
persepsi harga sebelum 100 11.82 1.861 7 16
persepsi harga sesudah 100 12.36
1.720 4 16
Test Statisticsb
persepsi harga
sesudah -
persepsi harga
sebelum
Z -2.732a
Asymp. Sig. (2-tailed) .006
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
HASIL UJI WILCOXON SIGNED RANKS TEST
KUALITAS PELAYANAN SEBELUM DAN SESUDAH
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
kualitas pelayanan sebelum 100 29.64 3.389 21 38
kualiatas pelayanan sesudah 100 30.45 4.039 19 39
Test Statisticsb
kualiatas
pelayanan
sesudah -
kualitas
pelayanan
sebelum
Z -3.153a
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
HASIL UJI WILCOXON SIGNED RANKS TEST
FREKUENSI PENGGUNAAN SEBELUM DAN SESUDAH
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Frekuensi penggunan
sebelum
100 11.85 2.249 6 19
Frekuensi pengguna
sesudah
100 11.15 2.779 7 20
Test Statisticsb
Frekuensi
pengguna
sesudah -
Frekuensi
penggunan
sebelum
Z -2.823a
Asymp. Sig. (2-tailed) .005
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related