perdarahan subarakhnoid
Post on 27-Apr-2017
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERDARAHAN SUBARAKHNOID
ADIMAS RATMANHANA KESUMA1220221126
definisi Keadaan yang akut, karena terjadi perdarahan
ke dalam ruangan subarachnoid.
Biasanya disebabkan oleh aneurisma yang pecah (50%), pecahnya malformasi arteriovena (5%), asalnya primer dari perdarahan intraserebral (20%) dan cedera kepala.
Patofisiologi
Akselerasi angular yang merupakan kombinasi akselerasi translasional dan rotasional adalah bentuk proses cedera yang paling sering.
Pada akselerasi angular, pusat gravitasi kepala bergerak terhadap poros di pusat angulasi, yaitu vertebra servikal bawah atau tengah. Akselerasi berkecepatan tinggi dalam durasi singkat
menyebabkan kerusakan pembuluh darah superficial seperti vena-vena jembatan dan pembuluh-pembuluh pial.
Akselerasi berkecepatan tinggi dengan durasi yang lebih lama dapat menyebabkan kerusakan aksonal.
SAHt dihubungkan dengan robeknya pembuluh darah kecil yang melintas dalam ruang subarachnoid karena teregang saat fase akselerasi atau deselerasi.
Terkumpulnya darah di ruang subarachnoid dapat berasal dari darah akibat kontusio serebrral dan perluasan perdarahan intra ventikrl ke ruang subarachnoid.
Gejala klinis Nyeri kepala mendadak seperti meledak,
dramatis, berlangsung dalam 1 – 2 detik sampai 1 menit.
Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, mengigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang.
Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit sampai beberapa jam.
Dijumpai gejala-gejala rangsang meningen Gangguan fungsi otonom berupa bradikardi atau
takikardi, hipotensi atau hipertensi, banyak keringat, suhu badan meningkat, atau gangguan pernafasan.
diagnosis Anamnesis:
Keluhan sakit kepala dan Riwayat penurunan kesadaran. Riwayat cedera kepala yang dialaminya.
Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan neurologis ditemukan tanda iritasi meningeal
(kaku kuduk) Tahanan yang disertai nyeri terhadap fleksi pasif maupun aktif pada
kaku kuduk disebabkan iritasi meningen servikal oleh darah dalam ruang subarakhnois atau inflamasi.
Iritasi pada meningen yang menimbulkan tanda klinis berupa kaku kuduk ini biasanya timbul dalam 3 hingga 12 jam.
Pemeriksaan penunjang CT scan kepala Punksi lumbal. Punksi lumbal
Dilakukan pada pasien dengan riwayat penyakit yang sangat mengarah ke SAH namun pada pemeriksaan pencitraan tidak ditemukan gambaran SAH.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan Kepala:
Mid line shift tidak bergeser Ventrikel lateral menyempit Sylvian fissure terbuka Terdapat gambaran lesi salt and pepper a/r frontal
dextra dan sinistra Sulcus dan gyrus menyepit Terdapat soft tissue sweeling pada regio fronto-
tempero-parietal Tidak terdapat diskontuinitas tulang
Kesan : Perdarahan Subarachnoid Konstusio cerebri a/r frontalis dextra et sinistra Edema serebri
penatalaksanaan Vasospasme
Pemberian nimodipin dimulai dengan dosis 1-2 mg/jam IV pada hari ke-3
Oral 60 mg setiap 6 jam selama 21 hari. Pemakaian nimodipin oral terbukti memperbaiki
deficit neurologi yang ditimbulkan oleh vasospasme.
Antifibrinolitik Dapat mencegah perdarahan ulang. Epsilon aminocaproic acid dengan dosis 36 g/hari
atau tranexamid acid dengan dosis 6-12 g/hari.
Antihipertensi diberikan bila TDS lebih dari 160 mmHg dan TDD
lebih dari 90 mmHg atau MAP diatas 130 mmHg. Labetalol (IV) 0,5-2 mg/menit sampai mencapai
maksimal 20 mg/jam atau esmolol infuse dosisnya 50-200 mcg/kg/menit.
Kejang Pemberian antikonvulsan tidak direkomendasikan
secara rutin, hanya dipertimbangkan pada pasien-pasien yang mungkin timbul kejang
Prognosis Prognosis pada pasien-pasien dengan
SAHt sangat bergantung pada klasifikasi keparahan cedera kepalanya, banyaknya volume perdarahan dan distribusi SAh.
Adanya perdarahan subarachnoid pada sisterna basal dan konveksitas serebri mengindikasikan keluaran yang buruk.
SEKIAN
top related