perencanaan jembatan brantas di mojokerto … · 2016-03-17 · latar belakang seminar tugasakhir 2...
Post on 20-Jan-2020
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERENCANAAN JEMBATAN BRANTAS DI MOJOKERTO MENGGUNAKAN METODE BETON PRATEGANG SEGMENTAL STATIS TAK TENTU
Oleh :R. Zulqa Nur Rahmat Arif 3110100118
Dosen Pembimbing :Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA
Seminar Tugas Akhir
Jurusan Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
ITS 2014
LATAR BELAKANG
Seminar Tugas Akhir 2
BAB I PENDAHULUAN
Tol Kertosono-mojokerto (40,5km) sebagai pendukungperkembangan ekonomi di daerah jombang, kertosono danmojokerto
Adanya perpotongan jalan tol Kertosono-Mojokertodengan sungai brantas, sehingga dibutuhkan jembatan.
Jembatan Brantas direncanakan dengan lebar 2 x 15,6m (2lane + 1 lane darurat) Bentang Total : 299 m Bentang antar kolom : 145 m (terpanjang) Girder Pratekan (Box Girder)
Seminar Tugas Akhir 4
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bentang cantilever yang panjang mengakibatkan distribusi momen di tumpuan dan tengah bentang tidak seimbang
Dalam penulisan tugas akhir ini akan mendesain ulang jembatan dengan menggunakan single box girder
Dengan menggunakan singgle box maka inersia yang akan dihasilkan akan lebih besar sehingga kemampuan tahanan penampang menjadi lebih besar
Merencanakan ulang bentang cantilever agar mendapat momen yang optimum antara ditengah bentang dan tumpuan
Seminar Tugas Akhir 5
BAB I PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara merencanakan Jembatan Brantas ?
Bagaimana merencanakan struktur bangunan atas dari jembatan betonpratekan dengan metode Segmental Balancced Cantilever ?
Bagaimana merencanakan bentuk Box Girder yang tepat dan memenuhipersyaratan keamanan, kenyamanan dan ekonomis dalam perencanaanjembatan ?
Bagaimana merencanakan bangunan bawah yang sesuai denganpersyaratan dalam peraturan perencanaan teknik jembatan ?
Bagaimana cara menuangkan hasil perencanaan kedalam gambar teknik?
Seminar Tugas Akhir 6
BAB I PENDAHULUAN
TUJUAN
Merencanakan struktur bangunan atas dari jembatan beton pratekandengan metode Segmental Balancced Cantilever
Merencanakan bentuk Box Girder yang tepat dan memenuhi persyaratankeamanan, kenyamanan dan ekonomis dalam perencanaan jembatan
Merencanakan bangunan bawah yang sesuai dengan persyaratan dalamperaturan perencanaan teknik jembatan
Menuangkan hasil perencanaan kedalam gambar teknik
Seminar Tugas Akhir 7
BAB I PENDAHULUAN
MANFAAT
Memberikan alternatif penggunaan metode konstruksi yang lebih efisien dalam pembangunan suatu struktur mengingat metode pratekan memiliki berbagai kelebihan dibandingkan metode konvensial
Penulis mendapat ilmu baru dalam perencanaan menggunakan sistem Segmental Balanced Cantilever Box Girder
Seminar Tugas Akhir 8
BAB I PENDAHULUAN
BATASAN MASALAH1. perencanaan struktur primer dan sekunder bangunan atas jembatan.
2. Perencanaan struktur bangunan bawah jembatan dan pondasi.
3. teknik pelaksanaan hanya dibahas secara umum.
4. tidak merencanakan perkerasan dan desain jalan pendekat (oprit)
5. tidak meninjau profil sungai dan scouring.
6. tidak menghitung biaya konstruksi jembatan.
7. perumusan yang dipakai sesuai literatur.
Seminar Tugas Akhir 9
BAB III METODOLOGI
Perhitungan pembebanan jembatan:
-mengumpulkan data-data perencanaan jembatan -menghitung pembebanan struktur utama
Merencanakan dimensi struktur sekunder:
-Merancanakan pelat lantai kendaraan -Menetapkan desain trotoar dan pagar
Mengumpulkan data dan literatur:
-Data umum jembatan dan data bahan -Data gambar -Buku referensi -Peraturan yang digunakan
Start
A
Preliminery design:
-Menentukan dimensi box girder
Analisa struktur utama jembatan:
-analisa tegangan terhadap berat sendiri, beban mati tambahan dan beban hidup -Perhitungan gaya prategang awal -Menentukan layout kabel tendon -Perhitungan kehilangan gaya prategang -Permodelan jembatan dengan program SAP
Perencanaan Pondasi:
-Analisis data tanah -preliminery design pondasi
Menuangkan bentuk struktur dan hasil perhitungan kedalam gambar teknik
A
NoKontrol desain pondasi
Ok
Finish
ok
Kontrol terhadap kekuatan dan kestabilan:
-kontrol tegangan
-kontrol momen retak
-kontrol momen batas
-kontrol torsi
-kontrol lendutan
No
Seminar Tugas Akhir 10
Preliminary design
PRELIMINERY DESIGNPerencanaan Dimensi Box Girder:Langkah awal dalam menentukan box girder adalah menentukan tinggi tafsiran penampang tersebut. Dalam merencanakan (Htafsiran) diambil nilai sebagai berikut:Htafsiran pada tengah bentang : Htafsiran = 1/47 x L
= 1/47 x 152 = 2,93 m ≈ 3 m
Htafsiran pada tumpuan : Htafsiran = 1/24 x L
= 1/24 x 152 = 6,33 m ≈ 6,5 m
Dari hasil input di SAP2000 didapatkan H tafsiran per joint :
Seminar Tugas Akhir 11
Premilinery design
Gambar Penampang Box girder Pada Joint 1 ( Ujung bentang)
Gambar Penampang Box girder Pada Joint 23 ( Tumpuan)
Seminar Tugas Akhir 17
Tendon Service
Perhitungan Tendon Service:Perhitungan Tendon akibat momen envelope min (atas) yang terjadi dibentang tengah
Seminar Tugas Akhir 18
Tendon Service
Perhitungan Tendon Service:Perhitungan Tendon akibat momen envelope max (bawah) yang terjadi dibentang tengah
Seminar Tugas Akhir 19
Tendon Service
Perhitungan Tendon Service:Kontrol Tendon akibat berat sendiri (bentang tengah).
Seminar Tugas Akhir 26
Penulangan Box Girder
penulangan pelat atasTulangan utama sejarak 100 mm (D25-100 dengan As = 4908,738 mm2) dan tulangan pembagi sejarak 150 (D25-150).
penulangan pelat badanTulangan utama sejarak 100 mm (D25-75 dengan As = 6544,98 mm2) dan tulangan pembagi sejarak 150 (D25-100).
penulangan pelat bawahTulangan utama sejarak 100 mm (D25-90 dengan As = 5454,153 mm2) dan tulangan pembagi sejarak 150 (D25-125).
Seminar Tugas Akhir 27
Kontrol Stabilitas Struktur
Dari hasil analisa dengan program SAP didapat lendutan maximum pada saat service yaitu sebesar 7 mm.
Seminar Tugas Akhir 29
Perencanaan Kolom
Hasil rasio tulangan software SPColumn.
Pada SPColumn didapatkan ratio tulangan sebesar 1,5% , sehingga didapatkan tulangan 75 D40 dengan As = 94285,7143 mm2.
Karena maka digunakan tulangan geser minimum sebesar 4 D13 – 120 ( Av = 2275,41 mm2).
Seminar Tugas Akhir 30
Perencanaan Pondasi
Pijin 1 tiang = QL / SF = 2005,59 / 2 = 668,53 ton
7,113.0)7.053,668
21,5335(max=+==
xQijinVun
gambar perencanaan bore pile.
462670,63 kN > 53352,1 kN (OKE)
Penulangan Bore pile
Seminar Tugas Akhir 31
Perencanaan Pile Cap
a = jarak tiang ke tepi kolom + selimut kolom+db sengkang +1/2 db kolom
a1 = 75 + 10 + 1,3+½.4 =88,3 cma2 = 475 + 10 + 1,3+½. 4 =488,3 cmb = jarak tepi tiang pancang = 200 cm
Seminar Tugas Akhir 32
Perencanaan Pile Cap
M = 9267,881 tonm =9,26788 × 1010 Nmm
Digunakan tulangan lentur 2D25 – 80Digunakan tulangan tekan 2D25 – 80
M = 6064,9302 tonm =6,0649 × 1010Nmm Digunakan tulangan lentur 2D25 – 80 Digunakan tulangan tekan 2D25 – 80
Seminar Tugas Akhir 33
Kesimpulan
1. Perencanaan jembatan Brantas pada zona gempa tinggi, memiliki dimensi- dimensi struktur baik struktur atas maupun struktur bawah ialah sebagai berikut:Struktur Atas :
Seminar Tugas Akhir 34
Kesimpulan
2. Tegangan yang terjadi dikontrol sesuai urutan erection yaitu kontrol tegangan akibat tendon kantilefer yang semuanya sesuai dengan syarat tegangan saat transfer yaitu σtekan 22,93 MPa dan σtarik 1,5455 MPa. Kemudian dilakukan kontrol tegangan akibat beban mati tambahan dan beban lalu lintas pada semua kombinasi pembebanan, serta akibat kehilangan pratekan, yang semuanya sesuai dengan syarat tegangan saat service yaitu σtekan 26,46 MPa dan σtarik 3,834 MPa.
Struktur Bawah :
top related