perencanaan sdm aparatur berdasarkan e …kepegawaian.dephub.go.id/assets/.../04/29/eformasi.pdf ·...
Post on 03-Feb-2018
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, April 2015
PERENCANAAN SDM APARATUR BERDASARKAN E FORMASI
LATAR BELAKANG 1
MENCIPTAKAN
BIROKRASI
BERSIH dari
KKN dan
politisasi
MELAYANI Memberikan pelayan
yang berintegritas
menghilangkan perilaku
priyayi.
KOMPETEN
terhadap tugas dan
tanggung jawab
yang diemban
2
PERENCANAAN SDM APARATUR
UTAMA
MADYA
PRATAMA
PIMPINAN TINGGI
ADMINSTRATOR
PENGAWAS
PELAKSANA
JABATAN ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL
Utama
Madya
Muda
Pertama
KEAHLIAN
Penyelia
Mahir
Terampil
Pemula
KETERAMPILAN
3
Penerapan Sistem
Manajemen Sumber Daya Manusi Aparatur (MSDA)
SECARA TERPADU
KOMPENSASI/
REMUNERASI
PENILAIAN KINERJA
SELEKSI/ REKRUT
KARIER
DIKLAT/ PENGEMBANGAN
PENGADAAN
PEGAWAI PERENCANAAN
PEGAWAI
PENSIUN KOMPETENSI
4
10
PENETAPAN KEBUTUHAN
PENGADAAN
PENGEMBANGAN
PENILAIAN KINERJA
DISIPLIN
PENGHARGAAN
PEMBERHENTIAN
PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN
JAMINAN PENSIUN & JAMINAN HARI TUA
PERLINDUNGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
ANJAB dan ABK dengan e-formation
Sistem registrasi on-line dan seleksi menggunakan CAT
Berdasarkan kualifikasi, kinerja dan kompetensi; open recruitment; serta diklat merupakan hak pegawai ASN
Berdasarkan SKP dan penilaian 3600
Penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai
Berdasarkan kinerja
Tidak mencapai kinerja
Berdasarkan beban kerja, tanggung jawab dan resiko pekerjaan;
tunjangan berbasis kinerja; tingkat kemahalan sesuai indeks
wilayah
Semangat fully funded
Sistem jaminan sosial nasional dan bantuan hukum
REFORMASI MANAJEMEN ASN
5
ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL 2
3 PROGRAM WAJIB, 4 PROGRAM PRIORITAS & 1 PROGRAM
DUKUNGAN
PROGRAM WAJIB KESEHATAN
PENDIDIKAN
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PEMBANGUNAN POROS MARITIM
PEMBANGUNAN KETAHANAN ENERGI
PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN
PROGRAM DUKUNGAN REFORMASI BIROKRASI
NAWA CITA
6
Penetapan jumlah ASN dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi,
guna mengoptimalkan kinerja aparatur dan effisiensi anggaran Pelaksanaan penataan organisasi dan penataan Pegawai Negeri Sipil
TUJUAN MORATORIUM PENERIMAAN PNS
Distribusi
pegawai tidak
merata
Belanja aparatur
terus meningkat
Penurunan
jumlah pegawai
sejak 2012
Peningkatan
kebutuhan
pelayanan
publik
MORATORIUM
FORMASI ASN
Zero Growth secara Nasional
Secara Instansional
menggunakan 3 pola:
Growth, Zero Growth, Minus
Growth
KEBUTUHAN
PENGURANGAN
PEGAWAI
KEBUTUHAN
PENAMBAHAN
PEGAWAI
1
2
4
5
Proporsi Jabatan
Fungsional
Umum yg tinggi
3
Batas Usia
Pensiun (BUP)
2015-2019
6
7
ARAH KEBIJAKAN FORMASI ASN
Formasi di prioritaskan
untuk jabatan tertentu
seperti :
Guru,
Tenaga medis,
Penegak Hukum
Tenaga fungsional lain
nya (yaitu 144 JF)
8
Kebutuhan Pegawai
Baru :
Pensiun
Meninggal Dunia
Berhenti
Pindah Instansi
Perubahan Organisasi
Penambahan Beban
Kerja.
2015 s/d 2019
KEBIJAKAN STRATEGIS 3
1. Setiap instansi pemerintah wajib
menyusun kebutuhan jumlah dan jenis
jabatan PNS berdasarkan analisis jabatan
dan analisis beban kerja.
2. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis
jabatan PNS dilakukan untuk jangka waktu
5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu)
tahun berdasarkan prioritas kebutuhan.
3. Penyusunan kebutuhan PNS, harus dapat
mendukung pencapaian tujuan instansi.
4. Penyusunan kebutuhan PNS untuk jangka
waktu 5 (lima), dilakukan setelah
penetapan rencana strategis instansi.
Penyusunan dan
penetapan kebutuhan
jumlah dan jenis
jabatan PNS dilakukan
sesuai dengan siklus
anggaran.
9
10
1. Penyusunan kebutuhan jumlah dan
jenis jabatan PNS meliputi
kebutuhan jumlah dan jenis:
a. Jabatan Administrasi;
b. Jabatan Fungsional;
c. Jabatan Pimpinan Tinggi.
2. Rincian kebutuhan PNS setiap tahun
disusun berdasarkan:
a. hasil analisis jabatan dan hasil
analisis beban kerja;
b. peta jabatan di masing-masing unit
organisasi yang menggambarkan
ketersediaan dan jumlah kebutuhan
PNS untuk setiap jenjang jabatan;
dan
c. faktor lain.
Tata Cara Penyusunan
Kebutuhan
1. Penyusunan kebutuhan PNS
dilaksanakan dengan
menggunakan aplikasi yang
bersifat elektronik.
2. Ketentuan mengenai tata cara
pelaksanaan penyusunan
kebutuhan yang bersifat
elektronik diatur dengan
Peraturan Menteri.
Dalam pemberian pertimbangan teknis oleh Kepala BKN dan penetapan kebutuhan PNS oleh Menteri harus memperhatikan: a. untuk Pemerintah Pusat:
1. susunan organisasi dan tata kerja; 2. jenis dan sifat urusan pemerintah yang menjadi tanggung jawab instansi; 3. jumlah dan komposisi PNS yang tersedia untuk setiap jenjang jabatan; 4. jumlah PNS yang akan memasuki batas usia pensiun; 5. rasio jumlah antara PNS yang menduduki jabatan administrator, pengawas, pelaksana,
dan jabatan fungsional; dan 6. rasio antara anggaran belanja pegawai dan anggaran belanja instansi secara
keseluruhan.
b. untuk Pemerintah Provinsi: 1. data Kelembagaan Instansi; 2. jumlah dan komposisi PNS yang tersedia pada setiap jenjang jabatan; 3. jumlah PNS yang akan memasuki batas usia pensiun; 4. rasio antara jumlah PNS dengan jumlah Kabupaten/Kota yang dikoordinasikan; dan 5. rasio antara anggaran belanja pegawai dan anggaran belanja daerah secara keseluruhan.
c. untuk Instansi Pemerintah Kabupaten/Kota:
1. data kelembagaan Instansi; 2. luas wilayah, kondisi geografis dan potensi daerah untuk dikembangkan; 3. jumlah dan komposisi PNS yang tersedia pada setiap jenjang jabatan; 4. jumlah PNS yang akan memasuki batas usia pensiun; 5. rasio antara jumlah PNS dengan jumlah penduduk; dan 6. rasio antara anggaran belanja pegawai dan anggaran belanja daerah secara keseluruhan.
11
NOMENKLATUR Nomonklatur Jabatan untuk menunjang optimalisasi SDMA berbasis
kompetensi dalam menunjang operasional dan pencapaian tujuan
organisasi secara efektif dan efisien :
Kepuasan SDM terhadap nomenklatur jabatan
Kepuasan SDM terhadap penempatan (dengan prisip competency-
based)
Perancangan mempertimbangkan kebutuhan (pengembangan)
organisasi termasuk ketersedian sumber daya.
MENYEIMBANGKAN KEBUTUHAN ORGANISASI dengan
MOTIVASI PEGAWAI
TU
JUA
N
1. Evaluasi faktor yang mempengaruhi persepsi pegawai terhadap pekerjaan dan penempatan.
2. Evaluasi kesenjangan rancangan nomenklatur jabatan/organisasi instansi.
3. Analis Kebutuhan pengembangan Nomenklatur dan perangkatnya.
?
12
Mandat Disain
Organisasi Struktur
Organisasi Proses Bisnis
Analisis Jabatan
Uraian Jabatan
Spesifikasi Jabatan = Harmonis
x Disain
Organisasi Struktur
Organisasi Proses Bisnis
Analisis Jabatan
Uraian Jabatan
Spesifikasi Jabatan =
Tidak
Efektif
Mandat x Struktur Organisasi
Proses Bisnis
Analisis Jabatan
Uraian Jabatan
Spesifikasi Jabatan = Salah
Langkah
Mandat Disain
Organisasi x Proses Bisnis
Analisis Jabatan
Uraian Jabatan
Spesifikasi Jabatan = Frustasi
Proses ANALISIS JABATAN
1
2
3
4
5
6
7
x
x
Mandat Disain
Organisasi Struktur
Organisasi x Analisis Jabatan
Uraian Jabatan
Spesifikasi Jabatan =
Tidak
Terarah x
Mandat Disain
Organisasi Struktur
Organisasi Proses Bisnis x
Uraian Jabatan
Spesifikasi Jabatan = Bingung x
Mandat Disain
Organisasi Struktur
Organisasi Proses Bisnis
Analisis Jabatan x
Spesifikasi Jabatan = “Chaos” x
Mandat Disain
Organisasi Struktur
Organisasi Proses Bisnis
Analis Jabatan
Uraian Jabatan x = Tidak
Efisien x 13
1. Adanya “lompatan proses” pada praktek yang dilakukan selama ini;
2. Tanpa melakukan pemetaan binis proses dan analisis jabatan terlebih
dahulu, cenderung menghasilkan uraian jabatan yang “seragam”;
3. Uraian jabatan yang “seragam” akan menyulitkan dalam
mengidentifikasi indikator kinerja (SKP) secara spesifik dan terukur;
Mandat Disain
Organisasi Struktur
Organisasi Proses Bisnis
Analisa Jabatan
Uraian Jabatan
Spesifikasi Jabatan = Harmonis Praktek
Terbaik
Mandat ? Struktur Organisasi ? ? Uraian
Jabatan Spesifikasi
Jabatan = ?
“lompatan proses”
“lompatan proses”
Kondisi
Saat Ini
Kesenjangan
PRAKTEK ANALISIS JABATAN YANG TIDAK BAIK
14
Arah Pembangunan (RPJMN dan RPJMD) & Visi, Misi
Pembangunan
Desain Organisasi
Struktur Organisasi
Business Process
Uraian Jabatan Spesifikasi Jabatan
ANALISIS BEBAN KERJA
Perencanaan Pegawai
Rekrutmen dan Seleksi
ANALISIS JABATAN
Proses Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja
15
Nama Jabatan adalah sebutan untuk memberi ciri dan gambaran atas sisi jabatan, yang berupa Sekelompok Tugas Yang melembaga atau menyatu dalam satu wadah jabatan.
Secara Mapan Diduduki Oleh Seseorang Atau Sekelompok Orang Dalam Organisasi
1. Membedakan antara jabatan yang satu dengan yang lain 2. Bisa memberikan gambaran pengertian pada pembaca atau jabatan
tersebut. 3. Sedapat mungkin diusahakan dalam bahasa Indonesia 4. Enak didengar 5. Sedapat mungkin diusahakan nama nya pendek
Syarat suatu Jabatan:
Contoh : JF tertentu : Peneliti, Arsiparis, Pustakawan JF umum : Sekretaris, Bendahara, dll
16
Pengadministrasi Akta Perkawinan, perceraian Pengakuan,
pengangkatandan pengesahan Anak (P4 dan PA)
Pengelola Pemeliharaan Konservasi Lingkungan dan Kawasan
konservasi X
Uraian Tugas adalah uraian lebih lanjut dari ringkasan uraian jabatan
Tugas adalah sekelompok kegiatan kerja yang mempunyai tujuan tertentu
1. Keterampilan yang sejajar 2. Satu rangkaian proses 3. Memerlukan waktu kerja yang sangat
berarti atau tidak terlalu kecil. (harian, bulanan dan tahunan)
4. Menggunakan bahan kerja 5. Menggunakan perangkat kerja 6. Memperoleh hasil yang ditentukan 7. Setiap satu jabatan paling sedikit memiliki
4 (empat) sampai 12 kegiatan.
Syarat uraian tugas jabatan :
ANTARA LAIN
URUTAN TUGAS
MULAI DARI :
a. Mengumpulkan
b. Mengolah
c. Menganalisis
d. Mengevaluasi
e. Melaporkan
17
ANALISIS
JABATAN
ANALISIS
BEBAN
KERJA
ya
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ASN
Pegawai setiap Tahun memiliki Jam Kerja Efektif
1250 Jam Kerja (SKP) ( bukan 500 jam)
PERMENPAN NO. 33 TAHUN 2011
5 Tahun
PNS
PPPK
PETA JABATAN
KEBUTUHAN ASN KEKURANGAN FORMASI
18
Nomenklatur Jabatan Tugas Pokok ( Bukan Pokok nya Tugas)
Jabatan (X Ijazah) Unit yg kekurangan
JAM KERJA PNS
Jam Kerja 1 Tahun 1750 Jam Jam Kerja Efektif 1250 Jam Jam Kerja tidak efektif 500 jam
Tugas Pokok bukan nya
Pokoknya tugas
19
KEBIJAKAN e-FORMASI DLM
TRANSFORMASI KEBUTUHAN ASN 4
1. Penataan struktur organisasi.
2. Menetepkan Nomenklatur jabatan
(peta jabatan) melalui analisis jabatan.
3. Menetapkan kebutuhan SDM Aparatur
berdasarkan analis beban kerja.
4. Pengangkatan PNS Dalam Jabatan
Persyaratan Awal
Pelaksanaan Manajemen ASN
20
Apakah peta jabatan sesuai dengan fungsi & tugas
organisasi ?
Apakah beban kerja dengan jumlah SDM sudah seimbang ?
Apakah Rekrutmen, penempatan dan evaluasi kinerja sudah
sesuai dengan hasil Analisis Jabatan & ABK ?
Siapa yang bertanggung jawab terhadap Anjab & ABK ?
21
1. Informasi Peta Jabatan
2. Informasi jumlah PNS / PPPK
3. Informasi jumlah kebutuhan ASN
4. Informasi PNS yang akan pensiun BUP
5. Informasi jumlah kekurangan dan kelebihan ASN
6. Informasi rekapitulasi jabatan/pangkat yang kekurangan
formasi (JFT – Administrasi - Jabatan Fungsional)
Menyediakan Data :
22
A. Jabatan Utama :
1. Merupakan pelaksana tugas pokok suatu organisasi (jika jabatan ini
tidak ada atau tidak diisi maka organisasi tidak berfungsi)
2. Memberikan layanan lengsung pada masyarakat
3. Pekerjaan bersifat teknis substanstif
4. Pelaksanaan tugas tidak dapat/sulit diganti oleh orang lain
B. Pengengkatan jabatan fungsional umum (Pelaksana) kalau memang
belum ditetapkan jabatan fungsional tertentu baru dapat diisi melalui
jabatan fungsional umum.
C. Penetapan Nama-Nama jabatan Fungsional yang akan diisi ditetapkan
oleh Kementerian PAN & RB.
OPTIMALISASI FORMASI
23
OPTIMALISASI
e FORMASI A. Nama Jabatan s/d
Akhir Januari 2015
B. Anjab & ABK s/d Akhir April 2015
Tujuan :
a. Menetapkan Peta
Jabatan
b. Menetapkan ABK
c. Menetapkan Kebutuhan
Kekurangan/Kelebihan
Pegawai
d. Menetapkan Jabatan :
Nama jabatan
Iktisar Jabatan
Tugas Jabatan (SKP)
Syarat jabatan
Kelas Jabatan
Seluruh Informasi
terkait dengan
manajemen ASN
dilakukan dengan
Teknologi Informasi
tujuan
menghemat biaya,
waktu dan efisiensi
untuk
mempermudah
pengelola
kepegawaian
merumuskan
kebijakan scr akurat
SE MENPAN-RB TGL
30 MEI 2014
TTG PENERAPAN e-
FORMASI
24
SISTEM INFORMASI
25
Surat pemberitahuan
formasi
K/L/ Pemda
Analisis Usul Formasi
Melalui e Formasi
Persetujuan Prinsip Formasi
K/L/Pemda
Usul Rincian Formasi K/L/Pemda
Melalui e formasi
Penetapan Formasi
1. K/L
2. Provinsi
(Prov/Kab/Kota)
Kem.
PANRB
Kem.
Keuangan
BKN
1. Analisis Usul Formasi 2. Pertimbangan teknis
formasi
Menpanrb meminta pendapat ke Menteri Keuangan
salah
benar
Untuk
diperbaiki
Untuk
di lanjutkan
di cetak
Usul formasi K/L/Pemda
1. Men PANRB meminta pendapat Kementerian Keuangan 2. Kem Keuangan Memberikan Pendapat tentang ketersedian dana 3. Surat Men PANRB tentang rencana penerimaan tambahan pegawai 4. Usul Formasi dari Instansi ke Kem PANRB tembusan BKN 5. BKN Memberikan Pertimbangan teknis untuk formasi K/L/Pemda 6. Kem LU Memberikan pertimbangan teknis perwakilan Luar Negeri 7. Persetujuan Prinsip Formasi K/L/Pemda. 8. MENPANRB Menetapan Formasi K/L/Pemda
1
2
3
Oleh TIM
Menpanrb/
Instansi/BKN
3
4
7
Kem LU
4 5
6
8
keterangan
26
top related