periodisasi angkatan 45
Post on 09-Aug-2015
280 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Tugas Bahasa IndonesiaTugas Bahasa Indonesia
Kelompok :
Damai Yunisyah (09) Dyah Vira Pradana (13) Harsastri (20) Zahrotul Muvida (35)
Periodisasai Sastra Angkatan ‘45
Latar belakang Latar belakang Pujangga Angkatan ’45 lahir dan tumbuh di
saat revolusi kemerdekaan. Nama pujangga angkatan ‘45 merupakan usul Rosihan Anwar untuk angkatan periode ini yang segera mendapat dukungan publik opini, meskipun beberapa kritikus mengkritiknya dengan keras. Nama sebelumnya disebut Pujangga Gelanggang, karena mereka menulis dalam rubrik majalah Siasat yang diberi nama rubrik Gelanggang. Pada saat itu Jiwa nasionalisme telah mendarah daging, karena itu suaranya lantang dan keras.Di zaman Jepang muncul sajak berjudul 1943 dari Chairil Anwar, prosa Radio Masyarakat dari Idrus, dan drama Citra dari Usmar Ismail.Pada tanggal 29 November 1946 di Jakarta didirikan Gelanggang oleh Chairil Anwar, Asrul Sani,Baharudin, dan Henk Ngantung.
I.I. Ciri-ciriCiri-ciri Terbuka Pengaruh unsur sastra asing lebih
luas Corak isi lebih realis, naturalis Individualisme sastrawan lebih
menonjol, dinamis, dan kritis Penghematan kata dalam karya Ekspresif Sinisme dan sarkasme Karangan prosa berkurang, puisi
berkembang
ciri-ciri umumciri-ciri umum1. bentuk prosa maupun puisinya lebih bebas,2. prosanya bercorak realisme,3. puisinya bercorak ekspresionisme,4. tema dan setting yang menonjol adalah
revolusi,5. lebih mementingkan isi daripada keindahan
bahasa, dan6. jarang menghasilkan roman seperti
angkatan sebelumnya.
1. Tema 1. Tema Tema yang dibicarakan: humanisme,
sahala (martabat manusia), penderitaan rakyat, moral, keganasan perang dengan keroncongnya perut lapar.
Politik : terdapat keganasan perang yang telah terjadi.
Sosial : terjadi kelaparan dan penderitaan di kalangan masyarakat.
2. Isi 2. Isi
karya sastra angkatan ini banyak bercerita tentang perjuangan merebut kemerdekaan. para sastrawan angkatan '45 ingin bebas berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani.
Puisi-puisinya bercorak bebas, tidak terikat pembagian bait, baris, atau rima.
Puisinya berisi tentang individualisme dan prosanya mengemukakan masalah kemasyarakatan sehari-hari terutama dengan latar perang kemerdekaan.
3. Bahasa 3. Bahasa bahasa sehari-hari bahasa yang pendek sinis kasar
4. Bentuk 4. Bentuk
Prosa :~ Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma (antologi cerpen karya Idrus)
~Achdiat Kartamihardja dengan romannya “Atheis”.~ Pramudya Ananta Toer dengan romannya “Percikan Revolusi”
Contoh prosa :Contoh prosa : cerpen karya idrus cerpen karya idrus
Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
buku ini memuat kisah-kisah dari zaman revolusi. dalam "Ave Maria" mula-mula kelihatan romantik yang merawankan hati, di dalam sandiwara "kejahatan membalas dendam" pendalaman ke dasar jiwa.
Puisi Puisi
Chairil Anwar dengan kumpulan puisinya:
Sajaknya yang termasyhur dan merupakan gambaran semangat hidupnya yang memberi semangat dan individualis berjudul AKU (ditempat lain diberi judul “Semangat”).
Rasa kebangsaan dan patriotismenya tampak dalam sajak-sajaknya Diponegero, Kerawang – Bekasi, Persetujuan dengan Bung Karno, Siap Sedia, Berita Buat Dien Tamaela, dan lain-lain.
Meskipun dalam beberapa sajaknya ia sering seolah-olah sinis mengejek nilia-nilai moral, termasuk nilai-niai agama, sebenarnya ia bukan tidak mempunyai rasa keagamaan. Sajaknya yang berjudul Doa dan Isa menunjukkan perasaan keagamaan yang mendalam.
Contoh puisi Contoh puisi AKU
(Chairil Anwar)
Kalau sampai waktukuKu mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kauTak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlariBerlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduliAku mau hidup seribu tahun lagi
Sajak 1943
Racun berada di reguk pertama
Membusuk rabu terasa di dada
Tenggelam darah dalam nanah
Malam kelam-membelam Jalan kaku-lurus. Putus Candu. Tumbang Tanganku menadah patah Luluh Terbenam Hilang Lumpuh. Lahir Tegak Berderak Rubuh
Runtuh Mengaum. Mengguruh Menentang. Menyerang Kuning Merah Hitam Kering Tandas Rata Rata Rata Dunia Kau Aku Terpaku.
Drama Drama Mochtar Lubis (kumpulan drama
Sedih dan Gembira)Usmar Ismail “Citra”El Hakim “Taufan di Atas Asia”.B. Soelarto drama perjuangan
“Domba-Domba Revolusi”
Contoh drama Contoh drama Karya B. Soelarto
Domba-Domba Revolusi
cerita ini berawal dari perempuan (pemilik losmen) kedatangan tamu (penyair, pedagang, petualang, dan politikus). pada puncak konflik, perempuan mencoba memberi tanda kepada penyair untuk mengutarakan cintanya. lalu penyair datang setelah dia berhasil menyingkirkan kedua rekannya (pedagang dan politisi). penyelsaiannya, ketika perempuan membunuh serdadu dan juga mencoba membunuh petualang yang dianggapnya sebagai pengkhianat bangsa.
5. Gaya dan Aliran5. Gaya dan Aliran Ekspresionisme beraliran Realisme beraliran modern dorongan
kebebasan dan lepas dari segala ikatan.
II. Karya Terkenal II. Karya Terkenal PengarangPengarang
Chairil Anwar ~ puisi “Aku”
Achdiat Karta Mihardja ~ roman “Atheis”
Idrus, ~ cerpen “dari Ave Maria ke Jalan Lain Ke Roma"
Umar Ismail ~ drama “Citra”
B.Soelarto ~ novel yang didramakan “Domba-Domba Revolusi”
III. Perbedaan Tiap III. Perbedaan Tiap PeriodePeriodeAngkatan 45
ciri-ciri :1. Puisi bebas, tidak terikat pembagian bait,baris, atau rima
2. bergaya ekspresionisme dan beraliran realisme
3. bahasa sehari-hari
4. Puisinya berisi tentang individualisme dan prosanya mengemukakan masalah kemasyarakatan sehari-hari terutama dengan latar perang kemerdekaan
5. Karya sastranya lebih banyak mengemukakan masalah kemanusiaan yang universal
6. Filsafat eksistensialisme mulai dikenal
Angkatan 66ciri-ciri : 1. Gaya epik (bercerita), puisi balada
2. Puisinya menggambarkan kemuraman (batin)
3. Prosanya menggambarkan masalah kemasyarakatan (tentang perekonomian yang buruk, pengangguran, dan kemiskinan)
4. Cerita dengan latar perang dalam prosa mulai berkurang
5. gaya retorik dan slogan dalam puisi
6. Muncul puisi mantra dan prosa surealisme
Kesimpulan Kesimpulan Angkatan ’45 merupakan angkatan yang lahir pada masa sebelum dan awal
kemerdekaan, Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya telah mewarnai
karya sastrawan Angkatan ‘45.
Karya sastra angkatan ini banyak bercerita tentang perjuangan merebut
kemerdekaan. Angkatan ini memiliki konsep seni yang diberi judul “Surat
Kepercayaan Gelanggang”. Konsep ini menyatakan bahwa mereka ingin bebas
berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani.
Penulis yang termasuk angkatan ’45 adalah Chairil Anwar, Asrul Sani, Idrus, Achdiat K.
Mihardja, dan masih banyak penulis lainnya. Karya sastra yang dihasilkan oleh
angkatan ini diantaranya yang terkenal adalah Kerikil Tajam, Dari Ave Maria ke Jalan
Lain ke Roma, Atheis, dan banyak lainnya
Angkatan ’45 lahir dalam suasana lingkungan yang sangat prihatin dan serba keras,
yaitu lingkungan fasisme Jepang dan dilanjutkan peperangan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
TERIMA KASIH
top related