perkembangan afektif - …pengumumanujiansementara.weebly.com/uploads/7/3/4/1/7341576/... · metode...
Post on 05-Feb-2018
235 Views
Preview:
TRANSCRIPT
3/22/2012
1
PERKEMBANGAN
AFEKTIF
PTIK
PENGERTIAN AFEKTIF
• Afektif menurut Kamus Bahasa Indonesia adalahberkenaan dengan rasa takut atau cinta,mempengaruhi keadaan, perasaan dan emosi,mempunyai gaya atau makna yang menunjukkanperasaan.
• Perbuatan atau perilaku yang disertai perasaantertentu disebut warna afektif kadang-kadangkuat, lemah atau tidak jelas.
• Pengaruh dari warna afektif akan berakibatperasaan menjadi lebih mendalam. Perasaan inidi sebut emosi (Sarlito, 1982).
3/22/2012
2
EMOSI
• Menurut Crow & Crow (1958) :
“ An emotion, is an affective experience that
accompanies generalized inner adjustment
and mental and physiological stirredup states
in the individual, and that shows it self in his
overt behavior”.
(Pengalaman afektif yang disertai
penyesuaian dari dalam diri individu tentang
keadaan mental dan fisik dan berwujud
tingkah laku yang tampak)
3/22/2012
3
Jadi, emosi adalah pengalaman afektif yang
disertai penyesuaian dari dalam diri individu
tentang keadaan mental dan fisik dan
berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Emosi adalah warna afektif yang kuat dan
ditandai oleh perubahan-perubahan fisik
PERUBAHAN FISIK KARENA EMOSI1. Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona
2. Peredaran darah : bertambah cepat bila terkejut
3. Denyut jantung : bertambah cepat kalau kecewa
4. Pernapasan : Bernapas panjang kalau kecewa
5. Pupil mata : membesar kalau marah
6. Liur : mengering kalau takut dan tegang
7. Bulu roma : berdiri kalau takut
8. Pencernaan : buang-buang air kalau tegang
9. Otot : ketegangan dan ketakutan menyebabkan ototmenegang atau bergetar
10. Komposisi darah : kompisi darah akan ikut berubahkarena emosional yang menyebabkan kelenjar-kelenjarlebih aktif
3/22/2012
4
KONDISI EMOSIONAL
Cinta/ kasihsayang Kemampuanuntuk menerima cinta samapentingnya dengan kemampuanuntuk memberinya. Perasaan inidapat disembunyikan.
Rasa gembira akan dialami apabilasegala sesuatunya belangsungdengan baik dan para remaja akanmengalami kegembiraan jika iaditerima sebagai seorang sahabatatau ia jatuh cinta
Melalui rasa marahnya seseorangmempertajam tuntutannya sendiridan pemilikan minatnya sendiri.
Banyak ketakutan-ketakutan barumuncul karena adanya kecemasan-kecemasan dan rasa berani yangbersamaan dengan perkembanganremaja.
3/22/2012
5
CIRI-CIRI EMOSIONAL REMAJA
Menurut Biehler (1972)
Ciri-ciri emosional remaja berusia 12-15 tahun :
1) Banyak murung dan tidak dapat diterka
2) Bertingkah laku kasar
3) Ledakan kemarahan
4) Cenderung tidak toleran terhadap orang lain danmembenarkan pendapatnya sendiri
5) Mulai mengamati orang tua dan guru-guru secara lebihobjektif
• Ciri-ciri emosional remaja berusia 15-18 tahun :
1) Pemberontakan
2) Mengalami konflik dengan orang tua mereka
3) Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka
CIRI-CIRI KEMATANGAN EMOSI
Mampu menahan diri dan melampiaskan
emosinya dengan cara yang tepat
Mampu menganalisis situasi dengan kritis,
memberikan penilaian terhadap peristiwa atau
perlakuan yang diterimanya.
Mampu menunjukkan suasana hati yang lebih
stabil, dan mulai tenang.
3/22/2012
6
METODE BELAJAR PENUNJANG
PERKEMBANGAN EMOSI
1) Belajar dengan cara coba-coba
Mencoba mengekspresikan emosi dalam bentukperilaku yang memberikan kepuasan terbesar.
2) Belajar dengan cara meniru
mengamati hal-hal yang membangkitkan emosiorang lain kemudian bereaksi sama denganorang-orang yang diamati.
3) Belajar dengan cara mempersamakan diri
Anak hanya menirukan orang yang dikagumi danmempunyai ikatan emosional yang kuatdengannya.
METODE BELAJAR PENUNJANG
PERKEMBANGAN EMOSI (2)
4) Belajar melalui pengkondisian
Dilakukan dengan cara asosiasi, setelahmelewati masa kanak-kanak. Penggunaanmetode ini semakin terbatas padaperkembangan masa suka dan tidak suka.
5) Pelatihan atau belajar di bawah bimbingandan pengawasan, terbatas pada aspek reaksi
Anak diajarkan cara bereaksi yang dapatditerima jika suatu emosi terangsang.
3/22/2012
7
Hubungan Antara Emosi dan Tingkah Laku sertaPengaruh Emosi Terhadap Tingkah Laku
Seseorang yang tidak mudah terganggu emosinyacenderung mempunyai pencernaan yang baik.
Gangguan emosi juga dapat menjadi penyebabkesulitan berbicara.
Sikap malu-malu, takut atau agresif dapat merupakanakibat dari ketegangan emosi atau frustasi dan dapatmuncul dengan hadirnya individu tertentu atau situasitertentu.
Rangsangan yang menghasilkan perasaan yang tidakmenyenangkan, akan sangat mempengaruhi hasilbelajar dan rangsangan yang menyenangkan akanmempermudah siswa belajar.
Perbedaan Individual dalam Perkembangan
Emosi
Dengan meningkatnya usia semua emosi
diekspresikan dengan lebih lunak karena
mereka telah belajar reaksi orang lain
terhadap luapan emosi.
Ekspresi emosional anak-anak, berbeda-
beda disebabkan oleh keadaan fisik anak,
taraf intelektual dan kondisi lingkungan.
Cara mendidik dan status sosial ekonomi
mempengaruhi emosional yang berkembang
3/22/2012
8
Upaya Pengembangan Emosi Remaja dan Implikasinyadalam Penyelenggaraan Pendidikan
Emosi remaja awal cenderung banyak melamun dansulit diterka → guru konsisten dalam pengelolaankelas dan memperlakukan siswa seperti orang dewasayang penuh tanggung jawab.
Untuk mengatasi ledakan kemarahan kita dapatmengubah pokok pembicaraan dan memulai aktivitasbaru.
Cara yang paling baik untuk menghadapipemberontakan para remaja adalah mencoba untukmengerti mereka dan melakukan sagala sesuatu yangdapat dilakukan untuk membantu siswa berhasilberprestasi dalam bidang yang diajarkan.
PERKEMBANGAN NILAI, MORAL DAN SIKAP
• Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlakudalam masyarakat, misalnya adat kebiasaan dan sopansantun.
• Moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dankelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya. Moralmerupakan kontrol dalam bersikap dan bertingkah lakusesuai dengan nilai-nilai hidup yang dimaksud.
• Menurut Gerung, sikap secara umum diartikan sebagaikesediaan bereaksi individu terhadap sesuatu hal.
• Keterkaitan antara nilai, moral, sikap, dan tingkah lakuakan tampak dalam pengamalan nilai-nilai. Nilai-nilaiperlu dikenal terlebih dulu, kemudian dihayati dandidorong oleh moral, baru akan terbentuk sikap tertentuterhadap nilai-nilai tersebut dan berwujud tingkah laku.
3/22/2012
9
PERKEMBANGAN PENALARAN MORAL
Moral merupakan bagian dari penalaran
(reasoning) yang berkenaan dengan keluasan
wawasan mengenai relasi diri dan orang lain,
hak dan kewajiban (Kohlberg).
Moralitas adalah penyelesaian konflik antara
diri dan diri orang lain, antara hak dan
kewajiban (Setiono, 1994).
TINGKAT PERKEMBANGAN MORAL MENURUT
KOHLBERG
Tingkat I ; Prakonvensional
Pada stadium 1, anak berorientasi kepadakepatuhan dan hukuman
Pada stadium 2, Berlaku prinsip Relativistik-Hedonism. Relativisme ini artinya bergantungpada kebutuhan dan kesanggupan seseorang(hedonistik). Bahwa setiap kejadian mempunyaibeberapa segi.
3/22/2012
10
Tingkat II : Konvensional
Stadium 3, orientasi mengenai anak yang baik,
anak memperlihatkan orientasi perbuatan-
perbuatan yang dapat dinilai baik atau tidak
baik oleh orang lain.
Stadium 4, yaitu tahap mempertahankan
norma-norma sosial dan otoritas.
Tingkat III : Pasca - Konvensional
Stadium 5, merupakan tahap orientasiterhadap perjanjian antara dirinya denganlingkungan sosial, hubungan timbal balikantara dirinya dengan lingkungan sosial danmasyarakat.
Stadium 6. Tahap ini disebut prinsip universal,pada tahap ini ada norma etik disampingnorma pribadi dan subjektif. Ada unsur-unsursubjektif yang menilai apakah suatuperbuatan itu baik atau tidak baik.
3/22/2012
11
PERUBAHAN PANDANGAN MORAL REMAJA
Abstrak, manifestasinya: suka saling
bernasihat sesama teman dan kesukaannya
pada kata-kata mutiara.
Terpusat pada apa yang benar dan apa yang
salah. Keadilan muncul sebagai kekuatan
moral yang dominan.
Penilaian moral didasarkan pada
pertimbangan kognitif sehingga remaja mulai
menganalisis etika sosial dan menganmbil
keputusan kritis terhadap masalah moral.
Penilaian moral mengalami perubahan dari
egosentris menjadi sosiosentris, misal: terlibat
dalam memperjuangkan nasib sesama.
Penilaian moral secara psikis berkembang
menjadi lebih mendalam yang dapat
merupakan sumber emosi dan menimbulkan
ketegangan psikologis.
PERUBAHAN PANDANGAN MORAL REMAJA
3/22/2012
12
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Nilai, Moral, dan Sikap
Pe
rke
mb
an
gan
Mo
ral
Lingkungan
Penalaran
(reasoning)
Upaya Mengembangkan Nilai, Moral, dan SikapRemaja serta Implikasinya dalam
Penyelenggaraan Pendidikan
• Perwujudan nilai, moral dan sikap tidak terjadidengan sendirinya. Proses yang dilalui seseorangdalam pengembangan hidup tertentu adalahsebuah proses yang belum seluruhnya dipahamioleh para ahli (Surakhmad, 1980 : 17).
• Tidak semua individu mencapai tingkatperkembangan moral seperti yang diharapkan,maka kita (guru/ orang tua) dihadapkan dalammasalah pembinaan.
3/22/2012
13
UPAYA-UPAYA MENGEMBANGKAN NILAI, MORAL, DAN
SIKAP REMAJA
Menciptakan
Komunikasi
pemberian
informasi tentang
nilai-nilai dan
moral
Anak dirangsang
supaya lebih
aktif
diberi kesempatan
mengembangkan
moral, mis: kerja
kelompok
Mencitakan Iklim
Lingkungan yang
Serasi
top related