perkembangan mouse
Post on 25-Jun-2015
1.614 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Perkembangan mouse
Mouse adalah satu dari beberapa alat penunjuk (pointing device) yang dikembangkan untuk
oN Line System (NLS) milik Engelbard. Selain mouse, yang pada mulanya disebut “bug”,
juga dikembangkan beberapa alat pendeteksi gerakan tubuh yang lain, misalnya alat yang
diletakkan dikepala untuk mendeteksi gerakan dagu. Karena kenyamanan dan
kepraktisannya, mouse-lah yang Mouse pertama berukuran besar, dan menggunakan dua
buah roda yang saling tegak lurus untuk mendeteksi gerakan ke sumbu X dan sumbu Y.
Engelbart kemudian mematenkannya pada 17 November 1970, dengan nama Penunjuk posisi
X-Y untuk sistem tampilan grafis (X-Y Position Indicator For A Display System). Pada waktu
itu, sebetulnya Engelbart bermaksud pengguna memakai mouse dengan satu tangan secara
terus-menerus, sementara tangan lainnya mengoperasikan alat seperti keyboard dengan lima
tombol.
MOUSE BOLA
Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh Bill English di Xerox PARC pada awal tahun
1970. Ia menggunakan bola yang dapat berputar kesegala arah, kemudian putaran bola
tersebut dideteksi oleh roda-roda sensor didalam mouse tersebut. Pengembangan tipe ini
kemudian melahirkan mouse tipe Trackball, yaitu jenis mouse terbalik dimana pengguna
menggerakkan bola dengan jari, yang populer antara tahun 1980 sampai 1990. Xerox PARC
juga mempopulerkan penggunaan keyboard QWERTY dengan dua tangan dan menggunakan
mouse pada saat dibutuhkan saja. Mouse saat ini mengikuti desain École polytechnique
fédérale de Lausanne (EPFL) yang diinspirasikan oleh Professor Jean-Daniel Nicoud.
MOUSE OPTIKAL
Selain mouse bola, saat ini banyak digunakan mouse optikal. Mouse optikal lebih unggul dari
mouse bola karena lebih akurat dan perawatannya lebih mudah dibandingkan mouse bola.
Mouse optikal tidak perlu dibersihkan, berbeda dengan mouse bola yang harus sering
dibersihkan karena banyak debu yang menempel pada bolanya. Mouse optikal pertama dibuat
oleh Steve Kirsch dari Mouse Systems Corporation. Mouse jenis ini menggunakan LED
(light emitting diode) dan photo dioda untuk mendeteksi gerakan mouse. Mouse optikal
pertama hanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus yang berwarna metalik
bergaris-garis biru–abu-abu. Mouse optikal saat ini dapat digunakan hampir di semua
permukaan padat dan rata, kecuali permukaan yang memantulkan cahaya. Mouse optikal saat
ini bekerja dengan menggunakan sensor optik yang menggunakan LED sebagai sumber
penerangan untuk mengambil beribu-ribu frame gambar selama mouse bergerak. Perubahan
dari frame-frame gambar tersebut diterjemahkan oleh chip khusus menjadi posisi X dan Y
yang kemudian dikirim ke komputer.
MOUSE LASER
Mouse laser pertama kali diperkenalkan oleh Logitech, perusahaan mouse terkemuka yang
bekerja sama dengan Agilent Technologies pada tahun 2004, dengan nama Logitech MX
1000. Logitech mengklaim bahwa mouse laser memilki tingkat akurasi 20 kali lebih besar
dari mouse optikal. Dasar kerja mouse optikal dan mouse laser hampir sama, perbedaannya
hanya penggunaan laser kecil sebagai pengganti LED digunakan oleh mouse optikal. Saat ini
mouse laser belum banyak digunakan, mungkin karena harganya yang masih mahal.
Dari semua perkembangan mouse, yang tidak banyak berubah adalah jumlah tombolnya.
Semua mouse memiliki tombol antara satu sampai tiga buah. Mouse pertama memiliki satu
tombol. Kebanyakan mouse saat ini, yang didesain untuk Microsoft Windows, memiliki dua
tombol. Beberapa mouse modern juga memiliki sebuah Wheel untuk mempermudah
scrolling. Sementara itu, Apple memperkenalkan mouse satu tombol, yang tidak berubah
hingga kini.
Mouse modern juga sudah banyak yang tanpa kabel, yaitu menggunakan teknologi wireless
seperti Infra Red, gelombang radio ataupun Bluetooth. Mouse wireless yang populer saat ini
menggunakan gelombang radio ataupun Bluetooth. Sedangkan mouse yang menggunakan
Infra Red kurang begitu populer karena jarak jangkauannya yang terbatas, selain itu juga
kurang praktis karena antara mouse dan penerimanya tidak boleh terhalang.
Perkembangan keyboard
komputer pertama disesuaikan dari kartu pelubang (punch card) dan teknologi pengiriman
tulisan jarak jauh (Teletype). Tahun 1946 komputer ENIAC menggunakan pembaca kartu
pembuat lubang (punched card reader) sebagai alat input dan output. Bila mendengar kata
“keyboard” maka pikiran kita tidak lepas dari adanya sebuah komputer,
karena keyboard merupakan sebuah papan yang terdiri dari tombol-tombol untuk
mengetikkan kalimat dan simbol-simbol khusus lainnya pada komputer. Keyboard dalam
bahasa Indonesia artinya papan tombol jari atau papan tuts.
Pada keyboard terdapat tombol-tombol huruf (alphabet) A – Z, a – z, angka (numeric) 0 – 9,
tombol dan karakter khusus seperti : ` ~ @ # $ % ^ & * ( ) _ – + = < > / , . ? : ; “ ‘ |, tombol
fungsi (F1 – F12), serta tombol-tombol khusus lainnya yang jumlah seluruhnya adalah 104
tuts. Sedangkan pada Mesin ketik jumlah tutsnya adalah 52 tuts. Bentuk keyboard umumnya
persegi panjang, tetapi saat ini model keyboard sangat variatif.
Dahulu orang banyak yang menggunakan mesin ketik baik yang biasa maupun mesin ketik
listrik. Keyboard mempunyai kesamaan bentuk dan fungsi dengan mesin ketik. Perbedaannya
terletak pada hasil output atau tampilannya. Bila kita menggunakan mesin ketik, kita tidak
dapat menghapus atau membatalkan apa-apa saja yang sudah ketikkan dan setiap satu huruf
atau simbol kita ketikkan maka hasilnya langsung kita lihat pada kertas. Tidak demikian
dengan keyboard.
Apa yang kita ketikkan, hasil atau keluarannya dapat kita lihat di layar monitor terlebih
dahulu, kemudian kita dapat memodifikasi atau melakukan perubahan-perubahan bentuk
tulisan, kesalahan ketikan dan yang lainnya. Keyboard dihubungkan ke komputer dengan
sebuah kabel yang terdapat pada keyboard. Ujung kabel tersebut dimasukkan ke dalam port
yang terdapat pada CPU komputer.
Begini, susunan keyboard yang dipakai umum sekarang ini (QWERTY) sebenarnya adalah
salah satu susunan yang paling tidak efisien yang ditujukan agar kita-kita dapat mengetik
dengan lebih lambat. Mengapa demikian? Ini dia sejarah susunan keyboard..
Hal ini berkaitan dengan sejarah mesin ketik yang ditemukan lebih dulu oleh Christopher
Latham Sholes (1868). Saat menciptakan mesin ketik prototype sebelumnya, malah sangat
memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih cepat.
Terlalu cepatnya kemungkinan dalam mengetik tersebut, sampai- sampai sering timbul
masalah pada saat itu. Seringkali saat tombol ditekan, batang-batang huruf (slug) yang
menghentak pita itu mengalami kegagalan mekanik, yang lebih sering diakibatkan karena
batang-batang itu saling mengait (jamming).
Karena bingung memikirkan solusinya pada saat itu, Christopher Latham Sholes justru
mengacak-acak urutan itu demikian rupa sampai ditemukan kombinasi yang dianggap paling
sulit untuk digunakan dalam mengetik. Tujuannya jelas, untuk menghindari kesalahan-
kesalahan mekanik yang sering terjadi sebelumnya.
Akhirnya susunan pada mesin ketik inilah yang diturunkan pada keyboard sebagai input
komputer dan pada tahun 1973 diresmikan sebagai keyboard standar ISO (International
Standar Organization).
Sebenarnya ada beberapa standar susunan keyboard yang dipakai sekarang ini. Sebut saja
ASK (American Simplified Keyboard), umum disebut DVORAK yang ditemukan oleh Dr.
August Dvorak sekitar tahun 1940.
Secara penelitian, QWERTY sebenarnya punya banyak kelemahan seperti membuat tangan
kiri Anda overload terutama ketika menulis dalam bahasa Inggris (hal serupa saya rasakan
ketika menulis dalam bahasa Indonesia). QWERTY juga membuat kelingking Anda
overload. Penelitian menunjukkan bahwa distribusi huruf tidak merata sehingga jari Anda
harus menyeberang dari baris ke baris—-bila dihitung jari tukang ketik tipikal akan berjalan
lebih dari 20 mil per hari dibandingkan dengan DSK yang hanya 1 mil.susunan DVORAK
memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih efisien. Tetapi mungkin karena terlambat,
akhirnya DVORAK harus tunduk karena dominasi QWERTY yang sudah terjadi pada
organisasi-organisasi dunia saat itu dan mereka tidak mau menanggung resiko rush apabila
mengganti ke susunan keyboard DVORAK.
Berikut perbandingan menggunakan keyboard tipe QWERTY dan tipe DVORAK dalam hal
mengetik
Selain tipe QWERTY dan DVORAK, keyboard memiliki tipe lain seperti AZERTY dan
QWERTZ
Gambar QWERTY
DVORAK
AZERTY
Yang ini adalah papan DVORAK dengan 3 versinya, untuk dua tangan, untuk tangan kanan,
dan untuk tangan kiri.
Model keyboard DVORAK seperti ini hanya ada di mesin-mesin elektronik tertentu buatan
Eropa.
Kalau yang ini keyboard QWERTY yang sekaligus sebagai mouse.
Secara fisik, keyboard terbagi atas 4 bagian, yaitu:
1. Keyboard Serial
Menggunakan DIN 5 male dan biasanya digunakan pada komputer tipe AT.
2. Keyboard PS/2
Biasanya digunakan pada komputer ATX dan saat ini yang paling banyak dipergunakan.
Pemasangan keyboard tipe ini harus dilaksanakan dengan cermat, sebab port yang dimiliki
sama dengan port untuk mouse.
3. Keyboard Wireless
Sesuai dengan namanya, keyboard tipe ini tidak menggunakan kabel sebagai penghubung
antara keyboard dengan komputer. Jenis koneksi yang digunakan
adalah infra red, wifi atau bluetooth. Untuk menghubungkan keyboard dengan komputer,
dibutuhkan unit pemancar dan penerima. Unit pemancar biasanya terdapat pada keyboard itu
sendiri, sedangkan penerima biasanya dipasang pada port USB atau serial pada CPU.
4. Keyboard USB
Komputer terbaru saat ini sudah banyak yang mempergunakan jenis konektorUSB yang
menjamin transfer data lebih cepat
top related