pert am in a
Post on 13-Jun-2015
768 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Editorial
Media Pekan Ini
POJOK MANAJEMENFerederick ST Siahaan : Aset Penunjang UsahaDikelola Secara Terpusat
TRANSFORMASIMeningkatkan Kompetensi SDM Melalui HCI Forum
KIPRAH ANAK PERUSAHAANPEP Improvement & Innovation Awards 2009
2
6SELEKTIF, LUGAS , & INFORMATIF
TERBIT SETIAP SENINNo. 43, Tahun XLV, 26 Oktober 2009
4
Foto
:
Kun/D
ok.
Pertam
ina
Mutualisma Natuna
Dana Pensiun PertaminaRaih ADPI Award 2009Untuk kategori aktiva bersih
di atas Rp 1 triliun ini, Dana
Pensiun Pertamina
mengalahkan Dana
Pensiun Bank Mandiri Dua
dan Dana Pensiun Pusri.
Presiden Direktur Dana Pensiun Pertamina Torang M. Napitupulu (kanan) menerima ADPI Award 2009 dari Kepala Biro Dana Pensiun Bapepam LK MulabasaHutabarat Djodi, (5/10). Dana Pensiun Pertamina memperoleh penghargaan dari Asosiasi Dana Pensiun Indonesia untuk kategori Dana Pensiun Pemberi Kerja-Program Pensiun Manfaat Pasti (DP-PK-PPMP) yang memiliki aktiva bersih di atas Rp 1 triliun.
Bersambung ke halaman 7
JAKARTA - Sebagai wujudkinerja terbaik dalam penge-lolaan dana pensiun, Perta-mina meraih penghargaanjuara pertama dalam acaraAsosiasi Dana Pensiun In-
ADPI Djoni Rolindrawan.Acara berlangsung di SumbaRoom Hotel Borobudur –Jakarta, Senin (5/10).
Sebanyak 230 Dana Pen-siun yang ikut serta dalamADPI Award ini dibagi da-lam delapan kategori. Yaitu,kategori DPPK-PPMP ak-tiva bersih di atas Rp. 1 tri-liun, DPPK-PPMP di atasRp 500 miliar s.d Rp 1 tri-liun, DPPK-PPMP di atasRp 200 miliar s.d Rp 500milyar, DPPK-PPMP di atas
Rp 100 miliar s.d Rp 200milyar, DPPK-PPMP di atasRp 50 miliar s.d Rp 100 mi-liar, DPPK-PPMP di bawahRp 50 miliar, DPPK-Pro-gram Pensiun Iuran Pasti(PPIP) di atas Rp 100 miliardan DPPK-PPIP di bawahRp 100 miliar.
Adapun aspek yang di-jadikan penilaian yaitu, Re-turn on Investment (ROI),Return on Asset (ROA),
donesia (ADPI) Award 2009untuk kategori Dana PensiunPemberi Kerja-ProgramPensiun Manfaat Pasti (DP-PK-PPMP) yang memilikiaktiva bersih di atas Rp 1 tri-liun.
Penghargaan ini diterimaPresiden Direktur DanaPensiun Pertamina TorangM. Napitupulu yang dise-rahkan oleh Kepala Biro Da-na Pensiun Bapepam LKMulabasa Hutabarat Djodi,didampingi Ketua Umum
Pemerintah sudah memutuskan pengalihan hakpengelolaan Blok Natuna kepada Pertamina setelahberakhirnya kontrak dengan Exxon Mobil. KeputusanPemerintah sudah final. Pertamina saat ini sedang me-nyeleksi pihak mana yang akan menjadi mitra kerjanyadalam mengelelola Blok Natuna. Ada Exxon Mobil,Shell, Statoil, Chevron, Total, CNPC, Eni, dan Petronasyang akan dipilih salah satunya.
Ada yang patut dihormati dan diperhatikan semuapihak dari pernyataan Direktur Utama Pertamina KarenAgustiawan sebagai syarat mitra kerja Pertamina di BlokNatuna. Di antaranya harus mau melepaskan hak ope-ratornya di Natuna setelah 10 tahun Natuna beroperasi.Mitra itu harus mau memberikan penguatan agar Per-tamina menjadi perusahaan kelas dunia. Dan mitra ituharus memberikan kesempatan kepada Pertamina ikutmengelola wilayah kerja sang mitra.
Persyaratan Pertamina seperti diungkapkan KarenAgustiawan wajar belaka. Karena yang dituntut Perta-mina bukan sesuatu yang berlebihan selain sebatas tun-tutan adanya simbiosis mutualisma, sebuah hubunganyang saling menguntungkan, win-win relationship. Kalauperusahaan seumpama Exxon Mobil, Shell, Chevron, danTotal sudah sedemikian lama berkiprah di bumi Nu-santara, tentu tak berlebihan kalau perusahaan Nusantaramenginginkan perusahaan-perusahaan itu memberikankesempatan kiprahnya di wilayah kerja perusahaan-per-usahaan itu.
Kalau perusahaan-perusahaan seumpama CNPC, Eni,StatOil, dan Petronas memperoleh kesempatan masukke wilayah Nusantara, menggarap ladang minyak ataulahan bisnis migas di negeri ini adalah wajar belaka kalauPertamina masuk ke China, Italia, Norwegia, dan Malay-sia. Atau setidaknya ikut serta dalam wilayah ekspansiperusahaan-perusahaan itu.
Pertamina telah mendapatkan manfaat besar beker-jasama dengan perusahaan-perusahaan migas asing danperusahaan-perusahaan swasta nasional. Beraliansi stra-tegis akan menjadi jalan terbaik Pertamina dalam me-nempuh perjalanan bisnisnya ke depan. Mitra untukaliansi strategis tak sembarang dipilih Pertamina kecualimembawa sesuatu yang diperlukan Pertamina dan belumada di Pertamina, seumpama, teknologi, investasi, atauskill dan experience. Misalnya Pertamina sedang gencar-gencar bergiat di offshore, maka Pertamina memerlukanmitra strategis yang berkompetensi di bidang offshore.
Termasuk mengoperasikan Natuna, di mana Per-tamina memerlukan mitra yang berkemampuan teknologipenanganan CO2; kemampuan finansial; dan siapmenjadi mentor Pertamina dalam pembenahan mana-jemen proyek Pertamina hingga terwujud sebagai worldclass national oil company. Tentu saja memberikan pro-posal kerjasama saling menguntungkan, terbuka untukproses alih teknologi kepada Pertamina.•
• KETUA PENGARAH Vice President Corporate Communication • WAKIL KETUA PENGARAH/PENANGGUNG JAWAB Manajer Media • PIMPINAN REDAKSI B. Trikora Putra • WK. PIMPINAN REDAKSI WiandaArindita Pusponegoro REDAKTUR PELAKSANA Printed Publication Officer • TIM REDAKSI Nandang Suherlan, Urip Herdiman K., Nilawati Dj., Irli K. • ARTISTIK Rianti Octavia • FOTOGRAFER PUSAT DadangRachmat Pudja, Kuntoro, Burniat Fitrantau • SIRKULASI Ichwanusyafa • KONTRIBUTOR Seluruh Hupmas Unit, Anak Perusahaan & Joven • ALAMAT REDAKSI Jl. Perwira No. 2-4, Jakarta Telp. 3815946, 3815966,3816046 Faks. 3815852, 3815936 • HOME PAGE http://www.pertamina.com • EMAIL bulletin@pertamina.com, mediapertamina@gmail.com • PENERBIT Divisi Komunikasi - Sekretaris Perseroan
No. 43Tahun XLV, 26 Oktober 20092 POJOK
MANAJEMENDirektur Keuangan
Ferederick ST Siahaan
Aset Penunjang Usaha DikelolaSecara Terpusat
Pengantar Redaksi :
Menindaklanjuti Surat
Keputusan Direktur Utama
Pertamina tahun 2006 tentang
pengelolaan Aset Non Operasi
(Aset Penunjang Usaha)
secara terpusat, Pertamina
melaksanakan serah terima
Aset Penunjang Usaha (APU)
Refinery Unit (RU) III Plaju
yang akan dikelola secara
terpusat oleh Kantor Pusat
Pertamina. Berikut paparan
dari Direktur Keuangan
Pertamina Ferederick ST
Siahaan dalam acara
penandatanganan serah
terima aset di Kantor Pusat
Pertamina, Rabu (30/9).
Dalam kesempatan
tersebut, kami akan
memberikan penjelasan
mengenai aset penunjang
usaha Refinery Unit III Plaju.
Aset tersebut berupa tanah
sebanyak 42 bidang tanah dan
bangunan sebanyak 388 unit.
Dengan terwujudnya SK
Direktur Utama tentang APU
ini, diharapkan dapat dijadikan
model atau pilot project untuk
diterapkan juga pada unit-unit
yang lain.
Selama ini kita memang
terbebani oleh APU yang
sudah tidak memberikan
manfaat dan tetap memberikan
beban biaya. Mudah-mudahan
melalui penandatanganan ini
akan membersihkan dari
biaya-biaya yang sebetulnya
tidak memberi manfaat lagi
kepada kami, secara
performance keuangan akan
menjadi lebih baik dimasing-
masing kilang Pertamina.
Setiap aset yang tidak
memberi manfaat ekonomis
dan nilai keekonomiannya
turun maka akan dilakukan
impairment sebesar kurang
lebih Rp 275 miliar. Artinya,
setiap aset yang tidak
memberikan manfaat ekonomis
akan melakukan impairment.
Dan saya kira, kedepan
impairment akan menjadi salah
satu key performance indicator
(KPI) Management Asset untuk
menjamin bahwa apa yang
diserahterimakan benar-benar
membawa manfaat atau tidak
menjadi beban baru bagi
Pertamina.
Kedua, aset penunjang
usaha buat saya terus terang
masih belum bisa didefinisikan
secara benar. Apa yang
disebut dengan Aset
Penunjang Usaha.
Menurut saya setiap
fasilitas yang tidak terkait
langsung dengan kegiatan
operasional itu adalah
penunjang usaha, sedangkan
Aset Penunjang Usaha yang
sifatnya open acces itu
mestinya dikelola oleh
management asset.
Bisnis model seperti ini
akan kita coba, apakah Capital
Transfer ini bisa berjalan
dengan baik. Karena ada juga
aset-aset penunjang usaha
yang ada di unit-unit operasi
yang juga dipakai oleh pihak
umum misalnya, rumah sakit
atau lapangan golf. Yang
menyebabkan adanya
pemasukan dari masyarakat
yang menggunakan fasilitas
Pertamina. Siapa yang harus
memonitor dan menjamin
kualitas bahwa aset yang ada
disana bisa dimanfaatkan
sesuai dengna fungsi
ekonomis.
Ketiga, saya juga
mengatakan ini di unit-unit,
bahwa kita perlu melakukan
standarisasi yang disebut
dengan Aset Penunjang Usaha
(APU). Karena dibeberapa
kilang di pemasaran misalnya
saya menemukan rumah
pekerja bisa berbeda-beda
standarnya. Atau bahkan
berbagai fungsi di unit,
misalnya fungsi SDM punya
rumah berbeda dengan fungsi
keuangan dan fungsi operasi.
Padahal sama-sama rumah
untuk pekerja.
Hal-hal seperti inilah, yang
menurut saya harus
didefinisikan dengan jelas. Dan
itu dilakukan ketika pertama
kali membuat Aset Penunjang
Usaha, mulai dari kualitasnya,
manfaatnya, hingga
standarnya seperti apa. Itu
semuanya harus jelas, karena
sekarang ini Pertamina bukan
lagi jamannya cost and fee,
dimana semua biaya-biaya
asset diganti oleh Pemerintah
dalam hal subsidi.
Karena sekarang ini, kita
berjalan dengan independent
refinery. Dimana kita yang
memutuskan aset apa yang
diperlukan dan aset apa yang
dipakai untuk mengalirkan
margin secara wajar.
Saya yakin, selama
dilakukan secara fokus setiap
asset akan memberikan
manfaat ekonomis, jika ini
menjadi tujuannya maka
akan terlaksana dengan
baik.
Saya mendorong
supaya kita bisa lebih
agresif lagi khususnya
dipangkalan Berandan
tahun lalu pada saat ke
Pangkalan Berandan itu
lebih menyedihkan lagi
untuk mengurangi Pajak
Bumi dan Bangunan
terpaksa atapnya dibongkar
supaya PBB-nya lebih
murah.
Jadi saya kira itu
menyedihkan jika kita
memiliki aset tapi kita tidak
pakai, dan kelola seperti
pangkalan Berandan kita
melakukan 100 persen
impairment. Karena kita
tidak melihat lagi manfaat
ekonomisnya sepanjang
kita bisa membuktikan
bahwa ada rencana untuk
aset tersebut bisa memberi
manfaat.
Dan saya terus
berharap bahwa aset harus
memberikan manfaat bagi
Pertamina dan jangan
menjadikan beban dalam
hal pengelolaannya. Untuk
selama masa transisi apa
yang bisa kita lakukan dan
apa yang didapatkan secara
sinergi, harus terus
dilakukan.
Karena semakin kita
sadar biaya, maka semakin
kita costumer facus dan
mudah-mudahan kita bisa
menjadi lebih efisien dan
menjadi lebih baik.•NDJ/IK
Aset Penunjang Usaha RU III Dikelola Secara TerpusatJAKARTA –Menindaklan--juti Surat Keputusan Di-rektur Utama Pertamina ta-hun 2006 tentang penge-lolaan Aset Non Operasi(Aset Penunjang Usaha) se-cara terpusat, Pertaminamelaksanakan serah terimaAset Penunjang Usaha(APU) Refinery Unit (RU)III Plaju yang akan dikelolasecara terpusat oleh KantorPusat Pertamina.
Panandatanganan BeritaAcara Capital Transfer AsetPenunjang Usaha (CaptransAPU) RU III Plaju ditanda-tangani oleh Direktur Pe-
ngolahan Rukmi Hadihartiniselaku pihak pertama pem-bina aset di lingkungan Di-rektorat Pengolahan dan Di-rektur Umum & SDM Wa-luyo (saat menjabat, red)yang disaksikan oleh Direk-tur Keuangan Ferederick STSiahaan di Gedung UtamaKantor Pusat Pertamina Ja-karta, Rabu (30/9).
Aset tersebut berupa ta-nah sebanyak 42 bidang ta-nah dan 388 unit bangunan.Dengan terwujudnya SK Di-rektur Utama tentang APUini, Rukmi berharap ini bisadijadikan model atau pilot
project untuk diterapkan ju-ga pada unit-unit yang lain.
“Selama ini kita memangterbebani oleh APU yangsudah tidak memberikanmanfaat dan tetap membe-rikan beban biaya. Mudah-mudahan penandatangananini akan membersihkan daribiaya-biaya yang sebetulnyatidak memberi manfaat lagikepada kami. Sehingga per-formance keuangan menjadilebih baik di masing-masingkilang kita,” kata Rukmi.
Dalam kesempatan yangsama, Ferederick menyam-paikan bahwa setiap aset
yang tidak memberi manfaatekonomis dan nilai keekono-miannya turun maka akandilakukan impairment sebe-sar sekitar Rp. 275 miliar.
”Ke depan impairmentakan menjadi salah satu KPIManajemen Aset untuk men-jamin bahwa apa yang di-serahterimakan benar-benartidak menjadi beban baru ba-gi Pertamina. Saya mendo-rong supaya kita bisa lebihagresif dan fokus lagi agarsetiap aset memberikanmanfaat yang ekonomis,”kata Ferederick.•IK
3No. 43Tahun XLV, 26 Oktober 2009
Warung KopiHijau
SUARAPEKERJA
Kompensasi dan Benefit
Rubrik Suara Pekerja dilahirkan untuk menampung aspirasi pekerja Pertamina. Melalui rubrik ini diharapkan dapat tercipta komunikasi dua arah antarapihak manajemen dan pekerja. Rubrik ini terbuka bagi seluruh pekerja yang hendak menyampaikan aspirasinya dan tidak didominasi oleh pihak manapun.
Aspirasi disampaikan dalam bentuk artikel dengan ukuran huruf 12, spasi 1,5 maksimal 2,5 halaman A4. Artikel dikirimkan ke redaksi melalui email:bulletin@pertamina.com. Artikel yang dikirim menjadi milik redaksi dan pemuatannya menjadi kewenangan redaksi. Artikel yang dikirimkan tidak bolehmemuat makian dan hujatan. Kritik dan saran yang dilontarkan demi kebaikan Pertamina disampaikan secara sopan dan elegan.•(Red)
Mari kita berdiri di bawah pohon-pohon besar yang ada di lahanparkir Kantor Pusat, walaupun panas terik matahari, aihh sejuknya.Tapi jalan sedikit ke tengah, waaahhhh…. Gerrraaahhhh……
Pak Hendro : Enak kali ya kalau kompleks Kantor Pertamina hijaukayak di kompleks Kampus UI Depok? Sejuk,nyaman, dan adeeeem banget.
Pak Purwa : Kita mah selalu nggak jelas. Coba deh, lihat pohonyang dulu ada di parkiran motor depan Jalan Pejam-bon, kenapa tuh ditebang, hanya karena untuk la-pangan basket? Dulu kan adem banget di situ.Sekarang, waduuuh panasnya.
Pak Hendro : Orang-orang Indonesia, kebanyakan neh ya, nggakdi mana, nggak di mana senangnya nebang pohon,sampai nggak ada tempat teduh. Senangnya nem-bok tanah, sampai nggak ada lahan resapan air.Hutan ditebangi pohonnya, sampai gundul.
Mang Warta : Makanya banjir ya Pak?Pak Karim : Lha, iya, kalau lagi hujan air gak meresapk ke tanah,
karena tanah ditutup semua pake tembok. Banjirlah. Kalau lagi musim kering, kesulitan air karenadi dalam tanah tidak ada simpanan air.
Ujang : Sebenarnya orang-orang kita itu pintar tidak sih?Mang Warta : Pintar-pintar, tapi tanggung jawabnya yang kurang.Pak Karim : Memang, nggak mikir akibat.Pak Hendro : Kita usulkan saja, biar antar gedung dipasang
Canopy yang di atasnya ada tumbuhan rambat, kanhijau, indah, serta sejuk.
Pak Karim : Betul. Masak sih harus ada SK Dirut untuk seluruhorang Pertamina menjaga pohon yang ada danmenanam pohon di lahan-lahan kering dan gersang?
Pak Marsi : Harus kalau demi kebaikan. Apalagi Pertaminamendukung program sejuta pohon. Ada pohonrambat dan pot-pot bunga di jembatan Kantor Pusatyang menuju Pejambon itu kan bagus, tuh.
Ujang : Kalau begitu, menghijaukan Kantor Pusat Perta-mina, lanjutkan! Lebih cepat lebih baik hehehe…•NS
Pengantar Redaksi :
Masalah kompensasi
dan benefit selalu menjadi
topik yang menarik untuk
dibahas. Mengapa? Karena
dua hal itulah yang menjadi
barometer sebuah
perusahaan untuk go public.
Hal tersebut tidak hanya
berlaku bagi orang-orang
yang berada diluar
perusahaan, tetapi juga
berlaku untuk orang-orang
yang berada di dalam
perusahaan tersebut.
Berikut tanggapan seorang
pekerja dari Direktorat
Hulu Sugiarto, kepada
Media Pertamina.
Bagaimana tanggapan
Anda tentang kompensasi
dan benefit? Kalau
menurut saya pribadi,
pemberian kompensasi
yang diberikan perusahaan
beberapa waktu lalu cukup
relevan. Artinya, kalau
memang bertujuan untuk
kemajuan perusahaan dan
secara financial mendukung
sudah sewajarnya
keputusan tersebut diambil.
Tapi yang perlu diingat,
adalah yang penting
kenaikan tersebut memberi
dampak terhadap sasaran
sesuai dengan yang
diinginkan perusahaan.
Maksudnya
bagaimana? Begini,
pemberian kompensasi
sekarang ini sudah
signifikan jika dilihat dari
dua sisi yakni secara
objektif maupun subjektif.
Jika dilihat secara
objektif, terus terang dilihat
dari nominalnya
peningkatan cukup terasa
dan sangat signifikan,
walaupun apabila
dibandingkan dengan
perusahaan-perusahaan
sejenis masih belum yang
tertinggi.
Sedangkan dilihat secara
subjektif pun cukup apalagi
bila dibandingkan dengan
sebelumnya.
Bagaimana dengan
keberlangsungan dari
pemberian kompensasi, bisa
dijelaskan? Saya rasa begini,
dengan diubahnya sistem
pemberian kompensasi yang
saya tangkap dari konsep
tersebut adalah manajemen
akan menjadikan Pertamina
sebagai perusahaan yang
mempunyai daya saing, dalam
hal kompensasi terhadap
pekerjanya.
Perusahaan berharap
akan bisa menarik tenaga-
tenaga profesional yang saat
ini bekerja di perusahaan
pesaing Pertamina, dan
sekaligus mempertahankan
para pekerja yang mempunyai
kompetensi.
Dengan mempunyai daya
saing tinggi, Pertamina akan
dengan mudah untuk mencari
tenaga kerja baru yang
berkualias.
Hal ini bisa dilakukan
apabila kompensasi bagi
pekerja Pertamina masuk di
dalam perhitungan para
tenaga profesional.
Dengan demikian, saya
kira perusahaan di luar
Pertamina juga akan
meningkatkan kompensasinya
untuk mempertahankan
pekerjanya, dan seterusnya
sesuai dengan tuntutan
zaman.
Hal yang tidak kalah
penting adalah dengan terus
meningaktkan kompensasi
terhadap pekerjanya,
Pertamina akan bisa
mempertahankan pekerjanya
yang berkompeten.
Apakah dengan
numerasi sekarang dapat
menahan pekerja Pertamina
untuk tetap loyal pada
perusahaan? Bisa saja.
Karena dari pengalaman
selama ini kompensasi dan
benefit menjadi pertimbangan
utama bagi para pekerja untuk
tetap loyal di Pertamina, di
samping faktor lainnya.
Apalagi jika sekarang
sistem baru sudah
diberlakukan, yakni pemberian
kompensasi dan benefit sesuai
dengan kinerja. Meskipun
belakangan kita juga tidak
menutup mata masih ada
pekerja yang mengundurkan
diri dengan alasan berkaitan
dengan kompensasi dan
benefit di luar masih lebih baik.
Tapi sekarang saya
melihat bahwa niatnya
manajemen sudah bagus,
yaitu dengan menaikkan dan
mensejajarkan upah pekerja
Pertamina dengan perusahaan
sejenis.
Bagaimana di Direktorat
Hulu? Kalau dilihat secara
korporat mungkin hulu lebih
baik. Tapi kalau dibandingkan
dengan anak-anak
perusahaan hulu, tingkat
renumerasi hulu lebih rendah.
Demikian halnya diantara
Anak Perusahaan -Anak
Perusahaan Hulu, juga
terdapat perbedaan indek
renumerasi ini.
Namun hal ini menurut
saya wajar, karena kami
melihat dari tingkat resiko
dan beban pekerjaannya,
misalnya untuk pekerja yang
bekerja di lokasi pemboran
atau rig akan tidak adil
apabila diberikan reward
sama dengan yang resiko
pekerjaan dan beban
pekerjaannya lebih kecil.
Misalnya kantor pusat.
Untuk hal itu dikalangan
pekerja hulu saya rasa
sudah paham. Semua itu
dilakukan sesuai dengan
tujuan awal, yakni untuk
mempertahankan dan
menarik pekerja agar tetap
mau bekerja di Pertamina
terutama yang mempunai
keahlian.
Sejauhmana
keefektifan dari program
tersebut? Sejauh ini cukup
efektif. Sebagai contoh
mungkin dulu untuk mengisi
jabatan di direktorat hulu
sangat sulit, sekarang
dengan kompensasi yang
lebih bagus relative akan
lebih banyak tenaga
profesional yang
mempunyai kompetensi
yang tertarik untuk
bergabung ke Pertamina.
Di sisi lain dengan
masih adanya perbedaan
tingkat renumerasi dia
antara Anak Perusahaan-
Anak Perusahan Hulu,
memberi dampak terhadap
pembinaan sumber daya
manusia.
Terdapat
kecenderungan pekerja
akan menolak untuk
dipindahkan ke Anak
Perusahaan atau fungsi di
Direktorat Hulu yang indek
renumerasinya lebih
kecil.•NDJ
SURABAYA – Untuk meningkat-
kan efektifitas penggunaan
MySAP, Tim Integrated Change
Management (ICM) Pertamina
(Persero) melaksanakan MySAP
Kaizen Workshop yang diikuti
oleh seluruh depot di Jawa Ti-
mur, Refinery Unit IV Cilacap,
serta user-user diwilayah Pema-
saran BBM Retail Region V Su-
rabaya. Acara berlangsung di
kantor Pemasaran BBM Retail
Region V Surabaya, (12/10).
Latar belakang diadakannya
workshop MySAP ini karena
adanya suatu kendala dan ham-
batan dalam operasionalisasi
MySAP sehingga masih terjadi-
nya backlog, sehingga Tim ICM
mendiagnosa dan mendeteksi
hambatan apa saja yang terjadi
dilapangan. Problem dan solusi
yang telah berhasil dirumuskan
itu kemudian disosialisasikan
Mengoptimalkan Sistem MySAP Melalui Kaizen Workshopdan didiskusikan bersama para
peserta workshop untuk mening-
katkan adopsi dan utilisasi sis-
tem MySAP.
Menurut ICM Team Leader
Djarot Hadi P., berdasarkan diag-
nostik ditemukan 3 faktor utama
yang menjadi hambatan dalam
implementasi MySAP yaitu: Per-
tama, faktor will atau kemauan
dari para pengguna MySAP; Ke-
dua, skill yaitu keterampilan da-
lam menggunakan MySAP dan
Ketiga, adalah pemahaman pro-
ses secara keseluruhan atau
end to end processes.
Hal yang baru dalam work-
shop MySAP ini adalah diperke-
nalkannya MySAP Online Forum
yaitu fasilitas online yang bisa
digunakan user dalam mencari
informasi mengenai masalah
operasional MySAP serta berba-
gi pengalaman tentang bagai-
mana mengatasi masalah-
masalah yang muncul. Dalam
perkembangannya kedepan,
MySAP Online Forum tersebut
diharapkan bisa menjadi komu-
nitas belajar bagi para pengguna
MySAP (self learning commu-
nity) yang mampu mendorong
peningkatan utilisasi dan efek-
tifitas sistem MySAP.
“MySAP Online Forum ber-
fungsi pula sebagai knowledge
base dimana para Pengguna
bisa menggali berbagai infor-
masi mengenai MySAP. User
juga bisa melontarkan masalah
operasional untuk didiskusikan
dengan MySAP user yang lain,
para narasumber dan process
owner sampai solusinya bisa
disimpulkan. Setelah tuntas,
rangkaian diskusi tersebut akan
disimpan sebagai paket problem
and cure tersendiri ke dalam
knowledge base” kata Djarot
Hadi.
Workshop yang berlangsung
selama 3 hari ini merupakan
bagian dari kegiatan Integrated
Change Management yang
menerapkan metoda Kaizen.
Pada hari keempat diadakan
MySAP Clinic untuk membantu
user dalam mengatasi masalah
yang lebih spesifik dan dilan-
jutkan dengan on site coaching
dan MySAP Online Forum.
Materi yang dibahas dalam
workshop diawali dengan pen-
jelasan tentang tujuan penggu-
naan MySAP dan pemrosesan
terpusat, Shared Processing
Center (SPC), Treasury Center
(TC), dan dilanjutkan dengan
aktifitas kelompok yang difo-
kuskan pada pembahasan pro-
ses bisnis Purchase-to-Pay
(P2P) dan Order-to-Cash (O2C).
Workshop MySAP yang
berlangsung di Surabaya dibuka
oleh Head of Business Demand
Pertamina Gustini dan workshop
ini merupakan roll out yang ke-
dua setelah di Bandung pada
bulan Agustus lalu. MySAP
Kaizen Workshop berikutnya
akan dilaksanakan di wilayah
Pemasaran BBM Retail Region
VI Balikpapan dan di wilayah
Pemasaran BBM Retail Region
I Medan.•KUN/ IK
SEREMONIA
Foto
: K
un/D
ok.
Pertam
ina
PAMIT. Menteri ESDM Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009)Purnomo Yusgiantoro memberikan konferensi pers terakhirnya padaJumat (16/10) di lobi Gedung Utama Departemen ESDM. Dalamkesempatan itu Purnomo menyampaikan permohonan maafnyaselama ia bertugas sebagai Menteri ESDM sejak tahun 2000.Purnomo didampingi Dirjen Migas Evita Legowo, Kepala BP MigasR. Priyono, Dirut Pertamina Karen Agustiawan, dan pejabat-pejabateselon I Departemen ESDM.•UHK
No. 43Tahun XLV, 26 Oktober 20094 T r a n s f o r m a s i
JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan kompetisiparaktisi Human Resources (HR) dan perkembanganorganisasi, Pertamina menyelenggarakan Forum HumanCapital Indonesia (HCI) dengan mengundang beberapafungsi SDM BUMN, diantaranya PT. Wijaya Karya,Telkom, Departemen Keuangan dan Sucofindo di Lantai21 Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, (1/10).
Dalam forum ini Pertamina mengundang Kepala BiroHumas Departemen Keuangan Harry Suratin, PembinaForum HC dari Kementrian BUMN Wahyu Hidayat danHead of Dunamis Consulting Alex Deni sebagai pembi-cara Forum HCI.
Forum HCI sebagai wadah sharing knowledge danupdate informasi mengenai HR dengan harapan dapatmemberikan pedoman Key Performance Indicator (KPI)HR seluruh BUMN, mampu men-trigger para stake-holder untuk lebih fokus terhadap permasalahan HR.
Di samping itu, forum ini juga untuk mengetahui po-sisi perusahaan di lingkungan BUMN, sebagai fasilitas
Meningkatkan Kompetisi SDM Melalui HCI Forumpengembangan organisasi HR, meningkatkanNetworking HR di lingkungan BUMN sehing-ga mempercepat perubahan paradigma HumanCapital.
“Aktifitas HCI sudah bisa aktif kembalikira-kira agenda satu tahun ke depan perlu kitagarap bersama. Ke depannya kira-kira banyaksekali yang harus kita sharing dan jika kitaberbicara masalah Human Resources kita pastiberbicara mengenai masalah knowledge ma-najemen pula,” ujar Direktur Umum & SDM,Waluyo (saat masih menjabat) dalam sambut-annya.
Sementara Wahyu menambahkan bahwasebuah organisasi hanya dikatakan efektif jikaperusahaannya bisa melayani kebutuhan cus-tomer dengan baik karena apa yang telah lakukan akan mem-pengaruhi dengan apa yang akan diperoleh nantinya.
“Kementrian BUMN sangat mendukung dengan adanya
Forum HCI ini. Harapan saya, kita bisa lakukan sebaikmungkin supaya kita bisa menuju BUMN yang berkelasdunia,” kata Wahyu.•IK
Foto
: D
RP/D
ok.
Pertam
ina
Pertamina Tuan Rumah 0GAP Conference 2009
BALI - Pertamina melalui fungsi Corporate Shared Ser-vice menjadi tuan rumah Konferensi Perusahaan MigasPengguna SAP di Asia Pasifik (0GAP Conference) 2009.0GAP Conference 2009 diselenggarakan pada 15-16Oktober 2009 di Patra Bali. Konferensi kali ini diikuti45 peserta dari 9 oil & gas company yang berasal dari 6negara, serta pihak SAP Asia Pasific, India, dan Indonesia.Selain itu Pertamina juga menghadirkan wakil dari anakperusahaan Pertamina yang telah menggunakan SAP.
0GAP SAP merupakan forum kerjasama antara per-usahaan-perusahaan Oil, Gas & Petrochemical di ka-wasan Asia Pasifik yang telah menggunakan SAP. Forumini membentuk Regional Council, yang merupakanbagian dari Organisasi Global Indutry Advisory Council(GIAC). Selain Asia / Pasific, juga telah dibentuk Europe,Middle East/Africa Regional Council dan AmericasRegional Council. Committee 0GAP saat ini dipegangoleh Petronas.
Tujuan pembentukan 0GAP adalah sebagai wahanauntuk sharing pengetahuan dan pengalaman dalam im-plementasi dan pengembangan SAP, termasuk tantangan-tantangan yang dihadapi serta cara mengatasinya. 0GAPjuga menjembatani kebutuhan anggotanya dalam kait-annya dengan layanan pihak SAP sebagai penyediasistem.
Selain meng- update technical status development dari
IT KnowledgeSharing antaraPertaminadengan PTT ICTThailand
Pada 13-14 Oktober 2009Pertamina (CSS – Corporate Sha-red Service) dan PTT ICT (Infor-mation & Comunication Tech-nology) melakukan knowledgesharing untuk membahas bebe-rapa isu yang saat ini mengemukadalam industri teknologi informasi. Isu yang dibahasdi antaranya mengenai IT organization, OSS (opensource system), IT security, SLA, dan data archiving.PTT ICT merupakan anak perusahaan PTT (Own Stateof Oil & Gas Company Thailand). Kedua pihak salingmemberikan informasi terkait penerapan teknologidalam perusahaan, baik untuk fungsi internal korporatmaupun anak perusahaan.
Masing-masing pihak memaparkan bagaimana
SAP, dalam konferensi ini juga dilakukan sharing presen-tation dari beberapa perusahaan tentang improvement yangtelah dilakukan, baik terkait implementasi modul SAPmaupun pengembangan interface untuk memenuhi ke-butuhan bisnis Oil & Gas di masing-masing perusahaan.Dalam kesempatan ini Pertamina menyampaikan sharingtentang pengembangan dan implementasi host to host in-tegrasi sistem SAP Pertamina dengan bank, dimana prosesini merupakan tipikal bisnis transaksi sales di Pertaminayang mencakup 85% dari seluruh transaksi sales.•SPC
strategi yang harus dilakukan dalam menghadapi tan-tangan perkembangan teknologi, baik dari industri mi-gas maupun standarisasi dan regulasi dari pemerintah.
Diskusi ini merupakan awal dari dimungkinkannyasuatu kerjasama kedua pihak, untuk meningkatkanpengetahuan dan kemampuan teknologi informasi,serta memberikan posisi tawar bersama (bargainingposition) menghadapi suatu kebijakan yang diterapkanoleh industri software package (misal SAP).• SPC
Go Live SistemWeb Based Invoicedi Seluruh Unit OperasiJAKARTA - “Suatu sistem yang baru bisa akan baik kalausistem itu bisa dirasakan manfaatnya dan nyaman digunakan.Peluncuran web based ini merupakan salah satu upaya pen-capaian kenyamanan dengan kata lain menjadi lebih efisien,lebih transparan dan sebagai user sehingga mendorong kitauntuk menerapkan tata cara kerja yang baru,” Demikian di-katakan SVP Operasi Keuangan Burhanuddin AE dalam dihadapan perwakilan fungsi keuangan di seluruh unit operasiPertamina dalam acara Roll Out Web Based Invoice Requestdi Auditorium Kwarnas Jakarta, (5/10).
Seperti diketahui bahwa kondisi Web-based applicationuntuk saat ini baru diterapkan untuk proses invoicing berda-sarkan PO (MIRO). Mekanisme untuk mendukung aplikasiini telah buat dan dikirim ke seluruh legal requestor dan ap-likasi web-based sudah di-review dan disetujui oleh SPI.
Maka untuk rencana selanjutnya, VP Shared ProcessingCenter (SPC) Pertamina Narendra Widjajanto menyampai-kan Web-based application akan diterapkan ke seluruh tran-saksi lain, selain MM Invoicing (MIRO) dan pembuatan Web-based invoice payment tracking, E-Invoice (incoming &outgoing).
“Suatu sistem akan menjadi baik dan bermanfaat jikadilaksanakan dengan konsisten, sesuai dengan aturan danefektifitas bisa tercapai bila ada kolaborasi antara CSS yaitupenyedia pelayanan dari sistem serta dari user oleh karenaitulah dibutuhkan partisipasi seluruh pihak terkait demikelancaran program ini,” kata Narendra.
Sebagai bagian dari BTP Corporate Share Services(CSS), maka dilakukan terobosan untuk melayani user su-paya terjadi peningkatan produktivitas dan Integrasi denganremedy system. Go Live Sistem Web Based MIRO akan diber-lakukan diseluruh unit operasi perusahaan.
Burhanuddin berharap sistem ini bisa dimanfaatkan se-maksimal mungkin dengan penuh tanggung jawab untuk me-nyukseskan implementasi suatu sistem yang dipercaya dapatmengantarkan kita menjadi world class company.
Dengan diberlakukannya Web-based invoice ini, makaakan memberikan pengaruh terhadap efisiensi jam kerja lem-bur SPC sebesar 35 persen, peningkatan produktivitas sebesar55 persen, terjadi penurunan request cancel dari 397 menjadi222 (44 persen) dan kemudahan bagi user dalam melakukanmonitoring status request.•IK
Foto
: D
RP/D
ok.
Pertam
ina
Foto
:
Kun/D
ok.
Pertam
ina
Calendar of Event Manajemen Mutu Pertamina 2009
Menjelang Satu Tahunnya KOMET
Insan Mutu Pertamina telah menyusun agenda kegiatan
mutu dalam bentuk calendar of event (CoE) yang terdiri dari
berbagai akitifitas dalam rangka penjabaran visi perusahaan
khususnya terkait dengan aspek peningkatan kualitas kerja
yang berkelanjutan.
CoE disusun dan ditetapkan dalam Rapat Kerja Mutu
Pertamina pada bulan Pebruari 2009 meliputi kegiatan yang
terkait dengan starategi/kebijakan mutu termasuk penyem-
purnaan pedoman SMMP 2009 dan matriks implementasi dan
sertifikasi ISO series, program implementasi seperti PQA/IQA
assessment, CIP, BTP Unit, Knowledge Management, pro-
gram monitoring OFI-AFI PQA dan hasil konvensi CIP, serta
penyusunan matriks tugas dan tanggung jawab Quality
Management Korporat, Direktorat, dan Anak Perusahaan.
Beberapa kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan
berdasarkan CoE Mutu Petamina Tahun 2009 antara lain :
Pebruari :
• Upskilling Coach dan Pembuatan Template BTP Unit Tahun
2009 (oleh masing-masing Unit Operasi/Region).
Maret :
• Workshop bedah makalah, untuk sebagai bentuk pem-
belajaran, evaluasi dan audit hasil CIP 2008.
• Closing BTP III (2008) + Final Report, Sosialisasi BTP 09
(awards).
• Kick-off BTP 2009 (Forum I) dan Pengumpulan Template
BTP 2009.
April :
• Workshop PQA Awareness & Teknik Penyusunan DA untuk
meningkatkan pemahaman terhadap proses PQA, metode
penilaian yang digunakan yaitu Malcolm Baldrige Criteria
for Performance Excellece serta tahapan untuk menyusun
Dokumen Aplikasi.
• Workshop CIP Direktorat Non Teknis, sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan sebagai fasilitator dan upaya
untuk membentuk gugus-gugus baru CIP di lingkungan
Direktorat Non Teknis dan Kantor Pusat.
• Finalisasi dan pengesahan dokumen SMMP 2009, sebagai
landasan manajemen untuk mengakselerasi pencapaian visi
sesuai RJPP Pertamina.
Mei :
• Pengkondisian menuju Konvensi Mutu Pertamina.
• KOMET infusion yang dilakukan di berbagai media.
Juni :
• Pembentukan examiner PQA baru sebanyak 23 orang yang
siap diterjunkan untuk melakukan eksaminasi dan mampu
menyusun Dokumen Aplikasi, melalui pelatihan terintegrasi
“Pelatihan Examiner PQA Baru”.
• Forum sharing session Round Table KOMET.
KOMET udah mau satu tahunan!?!
Yupsss …, nggak terasa bulan depan KOMET genap berumur 1 (satu) tahun yaitu pada tanggal
5 November 2009. Klo flashback ke masa-masa awal rencana implementasi sistem pengelolaan
pengetahuan alias knowledge management system dahulu kala, fuiiiih … bener-bener perjuangan
yang panjang dan penuh dengan tantangan. Mulai dari penyusunan tim yang bongkar pasang karena
kesibukan dari masing-masing anggota tim, penerapan berbagai strategi yang dijadikan teknik dan
taktik untuk menjaring aset pengetahuan Pertamina yang bertebaran dimana-mana, pengembangan
infrastruktur (baca: Portal KOMET) yang selalu up to date untuk mengakomodir requirement yang
diminta, dan seterusnya-dan seterusnya.
Yang jelas klo diceritain lumayan bikin detak jantung sewaktu-waktu melemah dan semakin
kenceng secara bergantian, atau tekanan darah yang tiba-tiba drop bahkan melambung dalam waktu
bersamaan, sekaligus keringet dingin yang ngalir walaupun pendingin ruangan udah di-setting minus
karena ternyata kantor kita saingan dengan temperature udara di kutub utara sana (red: hehe …
maaf klo kedengeran sedikit hiperbola atau horror or else, tapi ini mungkin ini bisa kasih gambaran
kondisi saat itu).
Namun semua hal tersebut nggak bikin kita menyerah (red: kita sependapat banget dengan lagu
Jangan Menyerah-D’Massiv), justru jadi tantangan supaya kita bisa menjadi lebih baik lagi. Karena
seluruh Insan Pertamina pada umumnya, dan champion serta Tim KOMET pada khususnya yakin
akan pentingnya pengembangan knowledge management system. Namun memang memerlukan
effort yang cukup besar untuk mendefinisikan apa dan bagaimana sistem ini diterapkan di Pertamina.
Berdasarkan studi literatur dan studi banding yang pernah dilakukan Tim KOMET, nggak ada
bentuk knowledge management system yang paling benar atau paling ideal. Sistem tersebut akan
disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing perusahaan. Sistem tersebut sifatnya dinamis,
dimana perkembangannya ngikutin perkembangan dari perusahaan itu sendiri. Jadi jangan heran klo
Juli :
• Raker Mutu tengah tahun guna mengevaluasi kinerja mutu
semester pertama yang menghasilkan beberapa poin strategis
antara lain penyelesaian tabulasi outstanding OFI-AFI hasil
assessment PQA tahun 2008, kebijakan baru mengenai CIP
dan pelaksanaan Konvensi Mutu Pertamina.
• Persiapan assessment PQA yang dimulai dengan penyerahan
Dokumen Aplikasi para calon aplikan.
• Awareness dan sharing ISO Terintegrasi sebagai upaya agar
semua entitas yaitu Unit Usaha/Operasi/Bisnis dan Anak
Perusahaan menuju ISO terintegrasi.
• Finalisasi terhadap TKO SMMP 2009.
Agustus :
• Pelaksanaan assessment PQA batch I yang diikuti oleh 6 (enam)
aplikan antara lain Unit Bisnis Perkapan, Unit Bisnis Pemasaran
BBM Industri & Marine, Unit Usaha Pelumas, Unit Bisnis
Pemasaran BBM Retail, PT Pertamina Tongkang dan PT
Pertamina Geothermal Energy.
• Persiapan Konvensi Mutu yaitu pembentukan Panitia Pelaksana.
September :
• Upskilling examiner PQA untuk me-refresh dan memutakhirkan
kemampuan eksaminasi sesuai dengan kriteria Malcolm
Baldrige terbaru.
• Assessment PQA batch II dengan 3 (tiga) aplikan yaitu Unit
Usaha Aviasi, Unit Usaha Gas Domestik dan Unit Niaga Non
BBM.
• Presentasi CIP Direktorat Non Teknis dan Kantor Pusat untuk
pertama kalinya diselenggarakan di Kantor Pusat.
Oktober :
• Persiapan Konvensi Mutu Pertamina antara lain Workshop,
Upskilling Juri Konvensi Mutu, pengumpulan risalah calon
peserta Konvensi.
Nopember :
• Sidang Dewan Judges dan Sidang Dewan Mutu &
Produktivitas Pertamina untuk finalisasi dan penetapan skor
PQA bagi aplikan yang mengikuti assessment tahun 2008.
• Rangkaian proses/tahapan menjelang Konvensi Mutu
Pertamina, antara lain penilaian, docking juri, wawancara
serta proses Konvensi Mutu itu sendiri.
• Penilaian terhadap BTP Unit dalam rangka memberikan
apresiasi terhadap BTP Unit terbaik melalui ajang BTP
Award.
Desember :
• Pemberian apresiasi terhadap penyumbang aset pe-
ngetahuan terbaik dengan cara-cara penilaian sesuai
dengan TKO Knowledge Management Pertamina dalam
KOMET Award.
• Raker Mutu untuk menetapkan rencana kerja Quality Ma-
nagement tahun 2010 serta mengevaluasi kinerja dan
pencapaian tahun 2009.
Yang menjadi tantangan bagi insan mutu adalah seberapa
besar pencapaian yang akan kita raih berkontribusi bagi
Pertamina. Yang jelas dan tidak dapat dipungkiri bahwa hal
itu semua sangat tergantung kepada komitmen, kontribusi dan
dedikasi para insan mutu termasuk manajemen puncak
Pertamina dalam menjalankan dan melestarikan program-
program mutu tersebut.•
Raker Mutu Tengah Tahun 2009 Peserta Raker Mutu Tengah Tahun 2009
KOMET yang akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 (satu) akan terus melakukan perbaikan/
penyempurnaan sehingga sistem berpotensi memiliki tampilan yang berbeda. Tentunya kesemuanya
… on behalf of continuous improvement program alias atas dasar sebuah proses perbaikan yang
berkelanjutan (dikutip dari Pedoman Sistem Manajemen Mutu Pertamina).
Selama bulan Oktober 2009, sedang berjalan Forum KOMET di 13 (tiga belas) Unit/Region.
Berdasarkan review dari Tim KOMET dari hasil survey/kuesioner yang diberikan kepada para peserta
forum, dapat disimpulkan bahwa mereka mendukungan adanya implementasi knowledge
management. Tim KOMET mendapat input dan saran dalam pelaksanaan forum agar dapat
dilaksanakan secara periodik dan dimonitor oleh tim Manajemen Unit/ Region setempat. Serta
diketahui pula, dibeberapa unit/region mengalami kendala dalam mengakses Portal KOMET. Tim
KOMET sedang melakukan analisa terhadap seluruh program yang telah dilaksanakan dan
menyusun tindak lanjut terhadap program KOMET selanjutnya.
Menjelang 1 (satu) tahunnya KOMET, berbagai kegiatan telah dilaksanakan mulai dari Workshop
Tim KOMET, Roundtable Discussion di Kantor Pusat, nge-Break di Bright, Forum KOMET di 13 (tiga
belas) Unit/Region, dan puncaknya nanti pada HUT KOMET pada tanggal 5 November 2009. Kira-
kira apa sih yang akan ditawarin dari Tim KOMET? Yang pasti kami sedang mempersiapkan suatu
forum sharing yang sebelumnya belum pernah dilaksanakan di Pertamina. Dan kami yakin acara ini
bakalan fun, seru, and nyenengin … dan pastinya kaya akan pengalaman, pengetahuan, dan
wawasan supaya bikin kita lebih kaya akan wawasan …. quality guarantee (baca: jaminan pasti) deh!
Tim berharap supaya seluruh KOMETers tetap memberikan dukungan terhadap implementasi
budaya berbagi pengetahuan ini dengan memberikan input dan saran yang membangun, serta
tentunya tidak lupa untuk berkontribusi dalam berbagai kegiatan KOMET sehingga jumlah aset
pengetahuan yang berhasil dikompilasi meningkat dari waktu ke waktu.
Please, keep support us yaaaa … !!!• Disusun oleh Shynta Dewi - Tim KOMET
1 2 3 4 1
2
3
4
Nge-Break di BrightNge-Break di BrightNge-Break di BrightNge-Break di BrightNge-Break di Bright, 7 Oktober2009, Bedah Buku ‘TransformasiTransformasiTransformasiTransformasiTransformasiPertaminaPertaminaPertaminaPertaminaPertamina’ bersama Bpk.Syahrial Muchtar
Nge-Break di BrightNge-Break di BrightNge-Break di BrightNge-Break di BrightNge-Break di Bright, 12 Oktober2009, Tema ‘Gadget Seru: SmartGadget Seru: SmartGadget Seru: SmartGadget Seru: SmartGadget Seru: SmartPhone, Netbook, ExternalPhone, Netbook, ExternalPhone, Netbook, ExternalPhone, Netbook, ExternalPhone, Netbook, ExternalModem, GPSModem, GPSModem, GPSModem, GPSModem, GPS’ bersama’CH .Susianti, A.’Yulius Sancoko, HadiSoeharto.
Forum KOMET - Pms IIForum KOMET - Pms IIForum KOMET - Pms IIForum KOMET - Pms IIForum KOMET - Pms IIPalembangPalembangPalembangPalembangPalembang, 9 Oktober 2009
Forum KOMET-RU II DumaiForum KOMET-RU II DumaiForum KOMET-RU II DumaiForum KOMET-RU II DumaiForum KOMET-RU II Dumai, 9Oktober 2009
6 No. 43Tahun XLV, 26 Oktober 2009 KIPRAH
PEP Improvement & InnovationAwards 2009
Anak Perusahaan
JAKARTA - Proyek KendaliMutu (PKM) Gunung Ke-mala dan PKM BPV darifield Prabumulih PertaminaEP Region Sumatera meraihpenghargaan Improvementand Innovation Award ka-tegori gold. Sementara ituPKM Beringin dari fieldPrabumulih Region Suma-tera dan GKM Saagu fieldSorong Region KTI menda-patkan penghargaan kategorisilver. Penghargaan tersebutdiserahkan oleh PresidenDirektur Salis S Aprilian danDirektur Operasi Bagus Su-daryanto di Jakarta, (1/10).
Improvement & Inno-vation Awards 2009 dise-lenggarakan selama dua haripada 28-29 September 2009di Kantor Pusat PertaminaEP Jakarta. Pada pembukaanacara tersebut, Senin (28/9),Direktur Eksplorasi SyamsuAlam mewakili PresidenDirektur menyampaikanbahwa event ini merupakansuatu upaya nyata untukmewujudkan perbaikanyang sistematis dan berke-lanjutan untuk menunjangproses transformasi.
Syamsu Alam menyam-
paikan bahwa di tengah se-mangat transformasi yangkita gulirkan saat ini, inovasimemainkan peran yang sa-ngat penting. Dengan ino-vasi yang brilian, imbuhnya,para pekerja Pertamina EPdapat melakukan terobosanataupun percepatan untukmencapai visi yang telahditetapkan.
“Inovasi juga membu-tuhkan dukungan setidaknyadari sisi eksternal dan inter-nal pekerja atau inovator itusendiri. Dari sisi eksternalindividu, rekan kerja, atasanmaupun bawahan, seyogia-nya memberikan dukunganpositif terhadap para ino-vator,” tegasnya.
Kepada para pimpinan,Syamsu Alam menyampai-kan bahwa para pimpinandiharapkan dapat memeta-kan potensi inovator yangada di fungsinya masing-masing, untuk selanjutnyamemberikan dorongan ke-pada pekerja yang bersang-kutan untuk menumbuh-kembangkan potensi inovasitersebut sehingga dapatmemberikan kontribusi yangpositif bagi perusahaan.
PKM Gunung Kemalamendapat penghargaan goldatas makalah yang diajukandengan judul PemanfaatanGas Flaring PMB SebagaiFeeding Gas Kompresor danPenjualan. Sementara ituPKM BPV mengajukan ma-kalah dengan judul Peng-gunaan Back Pressure Valveuntuk Penggantian X-mastTree Tanpa Killing Sumur.
PKM Beringin menda-patkan penghargaan silverdengan makalah tentang Pe-manfaatan Gas Flaring TestUnit BRG-C Sebagai
Feeding Gas Kompresordi BRG-D. GKM Saagumendapatkan penghar-gaan silver dengan maka-lah Penekanan Loss Pro-duksi dengan Pengguna-an Timer Pada PanelListrik.
Acara ini ditutup se-cara resmi oleh PresidenDirektur Salis S Aprilianpada Selasa (29/9). Presi-den Direktur menegaskanagar pengelolaan penge-tahuan dan sumber dayamanusia menjadi perha-tian bersama.•PEP/ ADP
Presiden Direktur PEP Salis S Aprilian menyerahkan Improvement & InnovationAwards 2009.
Foto
: BFR
/D
ok.
Pertam
ina
JATIBARANG - Untuk me-ningkatkan pengetahuan danketrampilan para pekerja danmitra kerja, pada 10-11Agustus 2009 di LapanganX-ray, Field Jatibarang, Per-tamina EP Region Jawa telahdiselenggarakan PelatihanScaffolding Angkatan I,yang diikuti oleh 22 peserta.Pelatihan ini diselenggara-kan oleh Pertamina EP Re-gion Jawa bekerjasama de-ngan PT. Catur Citra Mandi-ri Jakarta, dalam 2 Angkatan.
Scaffolding atau Peran-cah menurut Peraturan Men-teri Tenaga Kerja Nomor 1Tahun 1980, pasal (1) huruf(e) adalah bangunan pela-taran (platform) yang dibuatuntuk sementara dan diguna-kan sebagai penyangga te-naga kerja, bahan-bahan ser-ta alat-alat pada setiap pe-kerjaan konstruksi bangun-an, termasuk pekerjaan pe-meliharaan dan pembong-karan.
Selain untuk menambahpengetahuan dan keteram-
Pelatihan Scaffoldingdi Anjungan X-Ray Jatibarang
pilan, pelatihan ini juga ber-tujuan untuk menambah wa-wasan aspek HSE dalam me-laksanakan pekerjaan di ke-tinggian atau pekerjaan diarea yang sulit dijangkau.Setelah mengikuti pelatihanini diharapkan para pekerjadan mitra kerja yang bekerjadi lapangan dapat meren-canakan, mampu memilihjenis perancah yang sesuaidengan pekerjaan yang akandilakukan, mampu menje-laskan bagian-bagian peran-cah, mengetahui materialyang digunakan dalam pem-buatan perancah, dan mam-pu merangkai perancah de-ngan benar. Dengan demi-kian pekerjaan yang beradadi ketinggian atau di areayang sulit dijangkau, dapatdilakukan dengan baik danaman. Keselamatan dan ke-sehatan kerja di bidang kon-struksi bangunan tidak ha-nya terbatas pada pekerjaanpembangunan, tetapi jugatermasuk pekerjaan-pe-kerjaan perbaikan, pemeli-
haraan serta pembongkaran.Oleh karena itu, maka pe-latihan scaffolding dipan-dang sangat diperlukanuntuk mengetahui penggu-naan perancah secara benardan aman.
Setelah diberikan pe-lajaran teori, kemudian di-lanjutkan dengan praktek la-pangan, yaitu memasang
Pemasangan Perancah Gantung di Area pipa 16” MOL XAP”– Balongan.
Foto
: PEP J
atibara
ng
Hanging Scaffolding(Perancah Gantung) diarea pipa 16” MOL XAP”Balongan. Pemasanganscaffolding di area ter-sebut dengan tujuan se-lain untuk praktek, seka-ligus dapat digunakan un-tuk melakukan pemeliha-raan terhadap pipa 16”MOL XAP Balongan.•PEP
CIREBON - PEP Region Jawa kembali memperlihatkanserangkaian program terbarunya yang bertujuan penuhuntuk kembali menata reputasi EP Region Jawa dalamhal pelayanan pembayaran kepada penyedia barang danjasa (PBJ). Adalah program Routing Slip Berbasis Webyaitu suatu alat kerja yang merupakan pembaruan di-sesuaikan dengan My SAP yang akan memberikan kemu-dahan bagi PBJ dalam memonitor progress pembayaransecara interaktif.
“Disebut interaktif karena pada dasarnya kita inginmemberikan pelayanan dan kemudahan kepada PBJ agarmereka memonitor progress pembayaran secara interaktifmelalui SMS,” ujar Manajer Supply Chain ManagementLelin Eprianto saat berinteraksi dengan undangan yanghadir dalam sosialisasi beberapa waktu lalu. “Jadi merekadapat mengetahui progress invoice mereka sudah sampaidimana,” tambahnya
Launching Program Routing Slip Berbasis Web initercipta dengan didasari oleh masalah yang salah satunyaadalah implementasi MySap yang menyebabkan peru-bahan proses bisnis pembayaran invoice. Perubahan im-plementasi MySap tersebut menyebabkan aplikasi perluditinjau kembali. Peninjauan tersebut sudah pasti harusberdasarkan standar Data dan TI.
Dengan berubahnya sistem yang kini telah meng-implementasikan MySap, PBJ tetap dapat menggunakanfasilitas sms dengan mengetik INVOICE#[no_vendor]#[no_invoice] ke nomor 0811195441 (SMS GatewayPEP).
”Fasilitas ini paling tidak dapat memberikan infor-masi, dan mengimplementasikan GCG kepada PBJ yangsecara transparant dapat diketahui oleh PBJ,” jelas Lelin/
Program Routing Slip ini sebetulnya sudah diim-plementasikan di Region Jawa sejak 2006 dan terbuktimemberikan kemudahan bagi PBJ. Dengan adanya per-ubahan program My SAP tmt 1 Januari 2009 lalu, makaRegion Jawa ingin tetap memberikan komitmen terbaikdengan program routing slip yang baru ini. Untuk pro-gram jangka panjang, program ini akan diintegrasikandi My SAP, sehingga seluruh PBJ di Region Jawa yangtelah mengetahui dan menjalankan lebih dahulu, minimalstrategi untuk cara memenangkan lelang dengan mem-berikan harga terbaik telah dimiliki lebih dahuludibandingkan dengan Pertamina yang lain.
Diantara undangan yang hadir saat itu ada dari TeamMy SAP Pertamina Pusat.•PEP Jawa
Launching ProgramRouting SlipBerbasis Web diPEP Region Jawa
MOVIE LEARNING. Panitia Ramadhan dan Idul Fitri 1430 H Perta-mina EP Field Rantau Region Sumatera, Sabtu (5/9) menyeleng-garakan Movie Learning bagi para remaja di sekitar komplek Per-tamina Rantau. Movie Learning dibuka oleh Ketua Badan DakwahIslam (BDI) PT Pertamina Field Rantau Damar Aryo Sutrisno. Dalamkesempatan tersebut film yang diputar berjudul laskar pelangi, parapeserta diminta untuk membuat aspirasi atau komentar atas filmtersebut. Tujuan dilaksanakan Movie Learning adalah menggali nilai/peran moral dari film “Laskar Pelangi” dan memberikan materi kepadaremaja untuk bekal mereka kelak. Film yang bertemakan pendidikanbagi semua orang ini diharapkan dapat membangkitkan semangatdan dedikasi para guru dalam mengajar dengan penuh keikhlasandan juga membangkitkan semangat siswa untuk mengejar prestasidan tetap bersekolah meski dalam keadaan yang paling minimsekalipun. Tampak peserta (kelompok) terbaik foto bersama denganpara pembina Movie Learning.....•PEP Rantau
Foto
: PEP Ranta
u
7No. 43Tahun XLV, 26 Oktober 2009Berita Kita
P O S I S I
TRI HARSO HARIYADIHSE Area Manager Jawa Bagian BaratFo
to :
HSE
I KETUT SUDIARTHAHSE Area Manager SumbagutFo
to :
HSE
HADI CHAIRUNNASManager Production IIRefinery Unit IV CilacapFo
to :
RU
IV
OTTO GERENTAKAManajer Maintenance Planning &SupportRefinery Unit IV CilacapFo
to :
RU
IV
BAMBANG SEMBODOManager HR AreaRefinery Unit VI BalonganFo
to :
RU
VI
H. NUR HENDROManajer Project Revamp II, ROP, NPU &Tank CrudeRefinery Unit VI BalonganFo
to :
RU
VI
DANA PENSIUN PERTAMINA RAIH ADPI AWARD 2009... (Sambungan dari halaman 1)
SETIAWANHSE Area Manager SumbagselFo
to :
HSE
efisiensi biaya operasional,efisiensi biaya investasi, op-timalisasi portofolio inves-tasi, rasio kecukupan dana(RKD) dan tingkat kepatuh-an (compliance) terhadapsertifikasi pengurus danapensiun dan ketepatan waktupenyampaian laporan ber-kala kepada regulator.
Untuk kategori aktivabersih di atas Rp 1 triliun ini,Dana Pensiun Pertaminamengalahkan Dana Pensiun
Bank Mandiri Dua dan DanaPensiun Pusri. Sampai de-ngan 1 September 2009 me-nurut Torang, nilai aktivabersih dana pensiun Perta-mina Rp 6,7 triliun. Jumlahitu mengalami kenaikanyang signifikan dibanding-kan dengan per 31 Desember2008 sebesar Rp 5,6 Triliun.
“Kita berharap bisa me-ningkatkan Return on Invest-ment sekaligus Return onAsset-nya. Kita juga berha-
rap rasio kecukupan dana bi-sa lebih meningkat sehinggakewajiban dari pendiri dapatdiminimalisasi. Sekaliguskita dapat berupaya untukmempertahankan dan mena-ikkan manfaat pensiun.Itulah cita-cita kita. Tapisemua tergantung kepadapendiri maupun target ki-nerja investasi yang bisa kitaraih,” kata Torang.
Sesuai tema ‘DenganTata Kelola yang Baik Me-
nuju Kesinambungan Per-tumbuhan Dana Pensiunan’,maka pelaksanaan penge-lolaan dana pensiun Perta-mina akan mengacu kepadatata kelola dana pensiunyang lebih baik, denganmempertahankan apa yangsudah dicapai dengan harap-an memberikan suatu man-faat yang lebih baik untukmeningkatkan kesejahteraanpensiunan.•IK
Perpustakaan Kantor Pusat Pertamina : Gedung Perwira 2 Ruang 110, Telp. 6960/5790 Faks. 3815936 • intrapertamina.com/library
Sinopsis BUKU PERPUSTAKAAN KANTOR PUSAT PERTAMINA
PALEMBANG - Pertaminaterus berupaya menjalin hu-bungan baik dan efektif de-ngan jajaran TNI-AU di se-kitar wilayah operasi. Ini di-tunjukkan salah satunya de-ngan partisipasi PertaminaAviasi Region I melalui De-pot Pengisian Pesawat Udara(DPPU) Sultan Mahumd Ba-daruddin (SMB) II Palem-bang kepada TNI-AU LanudPalembang, dalam bentukbantuan renovasi monumenpesawat terbang F-86 Fabredan pengecatan refueller mi-lik TNI-AU Lanud Palem-bang.
Agus Maulana, ManajerAviasi Region I di sela pe-resmian renovasi monumenmenyampaikan, ”Pertaminasejak berdirinya negeri iniselalu mendukung TNI da-lam mempertahankan ke-daulatan RI, terutama da-lam bentuk suplai bahan ba-kar. Hal inipun terus dilaku-kan hingga sekarang.”
Ia berharap partisipasiPertamina ini dapat mem-berikan kontribusi dalammenambah daya tarik kotaPalembang serta memper-lancar operasional Lanudsehari-hari.
Letkol Penerbangan,Asril Samani memberikanapresiasi positif atas inisiatifPertamina. Monumen pe-sawat maupun refueller me-rupakan aset Lanud yang cu-kup vital baik itu dari sisikebanggaan maupun peng-gunaan.”Lokasi ini sangatstrategis, yaitu di jalan utamamasuk-keluar kota Palem-bang. Apalagi sebentar lagimenjelang Idul Fitri, akanbanyak sekali dilalui dan di-lihat orang. Jika sudah ter-lihat megah begini akan me-nambahkan kebanggaan kitasebagai masyarakat Palem-bang,” ujarnya.
DPPU SMB IIRenovasiMonumen LanudPalembang
Monumen pesawat F-86Fabre terletak di persim-pangan yang mempertemu-kan Jalan Kolonel H Burlian,Jalan Adi Sucipto dan JalanSoekarno-Hatta, Palembang.Monumen ini menjadi pe-nyambut bagi pengunjung
kota Palembang yang datangdari arah utara Pulau Suma-tera seperti Medan, Riau,Padang, dan Jambi. Sedang-
Foto
: P
ms
Reg. II
Monumen pesawat terbang F-86 Fabre milik TNI-AU Lanud Palembang�yangsudah direnovasi.
kan dua unit refueller yangsudah dicat digunakan untukkeperluan Lanud Palem-bang.• Pms. Reg. II
Corporate Social Responsibility8No. 43
Tahun XLV, 26 Oktober 2009
MEDAN - Untuk mendu-kung peningkatan derajatkesehatan masyarakat, Per-tamina melalui programCSR “Sehat bersama Ibudan Anak Tercinta” (SEHA-TI) memberikan bantuanpemberdayaan Pos Yandu.Bantuan program SEHATIdiberikan kepada lingkung-an BKM Sejahtera MandiriKelurahan Kampung Baru
Pertamina Salurkan 20 Ton Bantuanuntuk Korban Gempa Sumbar
Pertamina Bantu Pemberdayaan Pos YanduJl. Brigjen Katamso MedanMaimun, (4/9).
Penyerahan bantuan se-besar 10 juta rupiah dila-kukan dari Asisten ManajerExternal Relation PertaminaRegion I Sumbagut, FitriErika, kepada Lurah Kam-pung Baru, Zainul Achma-din, disaksikan oleh Pim-pinan Kolektif BKM Sejah-tera Mandiri, Jumiati, di ha-
laman kantor KelurahanKampung Baru bersama se-kitar 100 warga.
Lurah Kampung Baru,Zainul Achmadin menga-takan bahwa program pe-ningkatan kesehatan sangatdiperlukan untuk dapat men-jadikan masyarakat yang se-hat dan mandiri. Pemerintahtelah memiliki berbagai pro-gram untuk dapat mening-katkan partisipasi masya-rakat agar dapat hidup lebihbaik.
Fitri Erika berharap ban-tuan yang diberikan ini dapatdimanfaatkan untuk pening-katan status gizi masyarakat,sehingga fungsi Pos Yandusebagai wadah pelayanankesehatan dasar berbasis ma-syarakat dapat lebih optimal
lagi.Program CSR Pemasar-
an BBM Retail Region I Me-dan di bidang kesehatanyang telah berjalan antaralain pemberian makanantambahan bagi anak pende-rita gizi buruk di MedanBelawan, serta pemberda-yaan Pos Yandu di Medan,Pekanbaru, Binjai, Siantar,Kisaran, dan Sibolga.
Kegiatan ini adalah ba-gian dari program “SehatBersama Pertamina”, seba-gai bentuk”Corporate SocialResponsibility (CSR) Perta-mina kepada lingkungan se-kitar. Program CSR Perta-mina difokuskan di bidangpendidikan, kesehatan, ling-kungan hidup, dan pember-dayaan masyarakat.•Pms Reg. I
Foto
:
Pm
s. R
eg.
I
JAKARTA – Budaya saling memaafkan yang lebih popular
dengan sebutan Halal Bihalal ini merupakan fenomena
tradisi positif umat Islam yang terjadi di tanah air, dan telah
berpengaruh menjadi tradisi di negara-negara rumpun me-
layu di Asia, yang menekankan sikap silaturahmi, persau-
daraan, persatuan, dan saling mengasihi. Demikian disam-
paikan Ketua Umum Persatuan Wanita Patra Pusat Shinta
Omar S Anwar pada saat acara Halal Bihalal 1 Syawal 1430
H Persatuan Wanita Patra Pusat, di Gedung Wanita Patra
Simprug, Kamis (8/10).
Lebih lanjut Shinta memaparkan bahwa dalam per-
jalanan hidup manusia pasti tidak akan luput dari dosa dan
kesalahan. Dosa yang paling sering dilakukan adalah ke-
salahan terhadap sesamanya. “Seperti halnya kita selaku
individu yang hidup ditengah keluarga, masyarakat, terma-
suk dalam berorganisasi di PWP tidak terkecuali tanpa di-
sengaja timbul rasa negatif yang berkaitan dengan kebera-
daan orang lain, seperti rasa iri, dengki, sombong, bangga
diri, permusuhan, pertikaian atau bahkan dengan sengaja
menyakiti orang lain,” ujarnya.
“Maka pada kesempatan yang fitrah ini merupakan mo-
men penting untuk saling memaafkan, baik secara individu
maupun kelompok untuk mengembalikan diri kita pada
kondisi awal keberadaannya yang suci dan bersih, itulah
makna dari Idul Fitri,” kata Shinta sumringah.
Menurutnya, bulan Syawal yang bermakna peningkatan
setelah melakukan training lahiriah selama satu bulan pe-
nuh, maka pembuktian keberhasilan training tersebut harus
mulai dapat diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari.
“Apalagi sebagai pendamping suami segaligus ibu dari
putra dan putri kita serta sebagai pengurus ataupun anggota
PWP, dapat menjadikan bulan Ramadhan yang lalu sebagai
bulan pembelajaran diri untuk dapat lebih berempati lagi
terhadap orang lain,” papar Shinta.
Selain silaturahmi juga dilakukan penggalangan dana
untuk bencana alam gempa di Sumatera Barat. Kegiatan
tersbut berkoordinasi dengan PWP Tingkat Wilayah Sales
Area Padang yang berada dibawah PWP Tingkat Wilayah
Pemasaran dan Niaga Region I, Medan.•BFR/NDJ
PWP Pusat AdakanHalal Bihalal
MEDAN – Lewat dua ming-gu pasca gempa SumateraBarat akhir September lalu,masyarakat yang menjadikorban masih membutuhkanbanyak bantuan. MenyusulTim Pertamina Peduli yangsudah turun ke Sumatera Ba-rat sejak hari pertama pascagempa, Pemasaran RegionI mengirimkan 20 ton ban-tuan perlengkapan ke Su-matera Barat, khususnya Pa-dang Pariaman.
Minggu sore (18/10),bantuan tersebut diberang-katkan dari Medan. Paketbantuan terdiri dari 10 tonberas, 2 ton gula pasir, 2.000liter minyak goreng, 500 dusmie instan, dan 4.000 botolsusu cair. Bantuan dikemasdalam 2.000 paket, sehinggakorban dapat menerima ban-
tuan dengan merata. Selainitu dikirimkan juga 500 lem-bar kain sarung, 500 lembarkaos, 200 pasang seragamSD, dan 20 tenda.
Bantuan senilai Rp 250juta tersebut adalah sum-bangan dari pekerja Perta-mina seluruh Indonesia me-lalui rekening Pertamina Pe-duli. Diharapkan Senin ma-lam ini bantuan sudah tiba ditujuan dan segera diserahkankepada para korban.
Seperti diketahui, gempaberkekuatan 7.6 skala Rich-ter mengguncang SumateraBarat, Kamis 30 Septemberlalu. Lebih dari 1.000 korbanmeninggal, dan ribuan lain-nya kehilangan tempat ting-gal. Diharapkan bantuan dariPertamina ini dapat meri-ngankan beban korban gem-
pa Sumatera Barat.Bantuan ini adalah salah
satu bentuk Corporate So-cial Responsibility (CSR)Pertamina kepada lingkung-an sekitar. Program CSR
Pertamina difokuskan di bi-dang pendidikan, kesehatan,lingkungan hidup, dan pem-berdayaan masyarakat, sertakorban bencana.• Pms. Reg. I
Foto
:
Pem
asa
ran R
egio
n I
TARAKAN - PertaminaUBEP Sangasanga dan Ta-rakan melaksanakan penghi-jauan di wilayah TerminalLingkas Lapangan Tarakan,Kamis (15/10). Penghijauanini merupakan salah satuwujud kepedulian perusa-haan terhadap lingkunganhidup serta terkait denganditetapkannya TerminalLingkas Lapangan Tarakansebagai salah satu kawasanhijau di Kota Tarakan.
Kegiatan tersebut di-hadiri oleh Walikota TarakanH. Udin Hianggio besertaMendagri Mardiyanto (saat
PEP Hijaukan Terminal Lingkas Tarakanmenjabat) yang melakukanpenanaman secara simbolis.
Mardiyanto menegas-kan, “Pemkot tidak dapatbekerja sendiri dalam me-nata kota. Kegiatan hari inimerupakan bentuk nyatadukungan dan kepedulianPertamina dan PemkotTarakan untuk bekerja samamenciptakan lingkunganhijau, sehingga diharapkankerjasama seperti ini bisaterus dikembangkan”.
Ke depan, Pertamina EPbersama Pemkot Tarakanakan menyediakan saranawisata dan pendidikan be-
rupa Taman Minyak danMuseum Minyak.
Menurut GM UBEP Sa-ngasanga dan Tarakan Sato-to Agustono, penanamanakan dilakukan secara berta-hap. Tahap awal 200 bibitdan kedepannya akan terusbertambah sampai 2000 bi-bit pohon agathis. Pohonagathis dipilih karena tum-buhan ini merupakan salahsatu pohon asli asal Kali-mantan, yang puluhan tahunsilam menjadi maskot KotaTarakan.
Penetapan kawasan hijauini sendiri selain untuk men-
jaga fasilitas Terminal Ling-kas juga untuk melindungimasyarakat dan lingkungansekitar dari bahaya longsor.Lebih lanjut Satoto me-nyampaikan bahwa penghi-jauan memang harus dila-kukan. Jika tidak dilakukandikhawatirkan sesuatu yangtidak diinginkan bisa terjadidi sekitar tangki.
Penetapan kawasan hijauini merupakan salah satubentuk kesepahaman antaraPEP dan Pemerintah KotaTarakan untuk menata ope-rasi migas yang berada dilingkungan perkotaan.•PEP
Foto
: B
FR/D
ok.
Pertam
ina
top related