pertumbuhan - transisi demografi
Post on 01-Jan-2016
138 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA DAN TRANSISI DEMOGRAFI
Oleh:
Jeffry RHS
—————————————————————
PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA
——————————————————————— • Para ahli kependudukan memperkirakan penduduk
dunia sekitar 250 juta jiwa pada saat lahirnya Nabi Isa.
Sedangkan bumi ini mulai didiami oleh manusia
diperkirakan sejak 2 juta tahun yang lalu.
• Perkembangan jumlah penduduk dunia sangat erat
kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia
dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya.
Ada tiga tahap perkembangan manusia hingga kini, yaitu:
1. Jaman ketika manusia mulai mempergunakan alat-alat
untuk menanggulangi kehidupannya. Masa ini
berlangsung beberapa juta tahun dan dibagi menjadi
tiga jaman yaitu:
a) Jaman batu tua
b) Jaman batu muda
c) Jaman perunggu
2. Jaman ketika manusia mengembangkan usaha
pertanian menetap. Jaman ini merubah kehidupan
perburuhan menjadi kehidupan pertanian atau
kehidupan yang bersifat nomadis menjadi menetap di
sekitar daerah pertanian.
3. Jaman mulainya era industrialisasi, yaitu sekitar
pertengahan abad ke-17 sesudah masehi. Jaman ini
ditandai dg tumbuhnya pusat-pusat industri, dan
semakin berkembangnya kota-kota sbg tempat
permukiman manusia (Tomlison, 1965).
Hampir 99 persen dari sejarah pertumbuhan manusia,
penduduk dunia hanya bertambah sebesar 5-10 juta
(jumlah ini menurut ahli antropologi yang mampu
ditopang oleh aktivitas berburu, menangkap ikan, dan
mengumpulkan hasil-hasil hutan).
Lambatnya pertumbuhan penduduk pada era ini
disebabkan karena tingginya tingkat kematian. Menurut
Bogue (1969) hampir setengah dari bayi yang lahir,
meninggal sebelum mencapai umur satu tahun,
sedangkan sisanya, dalam perjalanan hidupnya banyak
yang meninggal karena kelaparan, epidemi, dan
peperangan.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
perkembangan teknologi dalam mengolah SDA yang
ada, tingkat kehidupan manusia semakin baik. Hal ini
sangat mempengaruhi penurunan tingkat mortalitas
penduduk.
Seperti banyak dikemukakan oleh para ahli demografi,
bahwa ledakan penduduk yang terjadi pada abad-abad
terakhir ini terutama karena menurunnya tingkat
kematian dengan cepat, sementara tingkat kelahiran
belum dapat dikontrol dengan baik.
Bogue membedakan tingkat pertumbuhan penduduk
antara negara-negara industri dengan negara-negara yang
sedang berkembang (non industri):
1. Periode 1650-1750, tingkat pertumbuhan penduduk
kedua kelompok negara hampir sama.
2. Setelah periode 1750, tingkat pertumbuhan penduduk
negara-negara industri lebih tinggi. Keadaan ini terus
berlanjut hingga dekade ketiga abad ke-20, dan tingkat
pertumbuhan penduduk untuk negara-negara industri
terjadi pada abad ke-18 dan ke-19.
Berkaitan dengan tahap perkembangan teknologi maupun
peristiwa-peristiwa sosial ekonomi penting yang dialami
penduduk dunia sejak tahun 1650, maka Tompson dan
Lewis (1978) membagi periode perkembangan penduduk
dunia ke dalam lima periode:
1. Periode 1650-1800, ditandai dengan pengembangan
teknik-teknik pertanian baru, pendirian pabrik-pabrik
dalam tahap awal, serta pengembangan sarana
transportasi dan perhubungan, disertai dengan
kestabilan politik yang relatif terjadi dibanyak negara di
dunia.
2. Periode 1800-1850, pertumbuhan penduduk dunia
sudah menunjukkan variasi antara negara satu dengan
yang lain maupun antara satu kawasan benua dengan
kawasan benua yang lain.
3. Periode 1850-1900, ditandai dengan sudah banyaknya
negara di dunia yang melaksanakan sensus penduduk
secara lengkap, sehingga data kependudukan dunia
sudah semakin banyak dan reliabilitasnya semakin
tinggi. Perubahan yang paling penting terjadi pada
periode ini adalah telah mulai menurunnya tingkat
fertilitas di negara-negara barat.
4. Periode 1900-1930, peristiwa dunia yang membawa
pengaruh demografis yang besar yaitu Perang Dunia I.
5. Periode 1930 hingga sekarang, merupakan periode
setelah Perang Dunia II. Kecuali perang itu sendiri,
hampir sudah tidak ada lagi penyebab pembunuhan
manusia yang berarti.
TRANSISI DEMOGRAFI
——————————————————————— Transisi Demografi adalah perubahan-perubahan tingkat
kelahiran dan tingkat kematian dimulai dari tingkat
kelahiran dan tingkat kematian tinggi, berangsur-angsur
berubah menjadi tingkat kelahiran dan tingkat kematian
rendah, dan tingkat kematian menurun lebih cepat
dibandingkan dengan kelahiran.
Tahapan Transisi Demografi (Bogue, 1969):
1. Pra-transisi (pre-transitional)
2. Transisi (transitional)
a. Permulaan transisi (early transitional)
b. Pertengahan transisi (mid-transitional)
c. Akhir transisi (late-transitional)
3. Pasca Transisi (Post-transitional)
Tahapan Transisi Demografi (pengalaman negara Eropa
pada abad ke-19):
1. Angka kelahiran dan kematian tinggi
2. Angka kelahiran tetap tinggi sedangkan angka kematian
menurun
3. Angka kelahiran menurun dan angka kematian terus
menurun tetapi tidak secepat pada sebelumnya
4. Angka kelahiran dan angka kematian rendah
TRANSISI DEMOGRAFI
0
10
20
30
40
50
60
70
1 2 3 4 5Waktu
Angka Kelahiran
Kematian
Tk. Kematian Tk. Kelahiran
I II III IV
Tahap Tingkat
Kelahiran Tingkat
Kematian Pertumbuhan
Alami Contoh
1. Stasioner Tinggi
Tinggi Tinggi Nol / sangat
rendah Eropa pada abad 14
2. Awal perkembang-an
Tinggi Lambat
menurun Lambat India sebelum PD II
3. Akhir perkembang-an
Menurun
Menurun lebih cepat daripada tingkat
kelahiran
Cepat
Eropa Selatan dan Timur sebelum PD II, India setelah PD II
4. Stasioner Rendah
Rendah Rendah Nol / sangat
rendah
Australia, Selandia Baru, AS, pada tahun 1939-an
5. Menurun Rendah
Lebih tinggi daripada tingkat
kelahiran
Negatif
Perancis sebelum PD II, Jerman Timur dan Barat pada tahun 1975
Tahap Transisi Demografi (David Lucas, 1928:28)
Teori transisi demografi tidak berlaku umum karena
mengandung beberapa kelemahan. Menurut teori,
transisi demografi akan dialami oleh negara-negara
yang sedang melaksanakan pembangunan ekonomi
yang pesat, yang berarti pembangunan dari sektor
agraria ke sektor industri.
Dalam kenyataannya negara-negara Eropa Timur seperti
Rumania dan Bulgaria telah mencapai tingkat angka
kelahiran dan kematian yang rendah sedangkan struktur
ekonominya masih condong ke pertanian.
top related