perubahan konsep siswa sd tentang cahaya …
Post on 20-Oct-2021
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERUBAHAN KONSEP SISWA SD TENTANG CAHAYA
MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE
DEMONSTRASI
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
FRANSISCA DESY LEISTYAS MARTSUCI
NIM : 011424019
PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERUBAHAN KONSEP SISWA SD TENTANG CAHAYA MELALUI
PEMBELAJARAN DENGAN METODE DEMONSTRASI
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
FRANSISCA DESY LEISTYAS MARTSUCI
NIM : 011424019
PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Mintalah, maka kamu akan menerima; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibuka bagi kamu “ ( Matius 7 : 7 )
karya ini aku persembahkan,
untuk Tuhan Yesus dan Bunda Maria di Surga,
Bapak dan Ibu ( P. Sukir Triyanto dan V. Sri Lestari )Tercinta,
Kakakku ( Mbak Evi dan Suaminya Mas Nardi ),
Kedua Adikku ( Frater Yudo dan Dik Cesar ) Tersayang,
Suamiku dan Malaikat kecilku ( Mas Parno dan Pelangi ) Tercinta,
Love You All, God Bless
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Fransisca Desy Leistyas Martsuci, Perubahan Konsep Siswa SD Tentang Cahaya Melalui Pembelajaran Dengan Metode Demonstrasi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta ( 2008 ) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep siswa tentang cahaya dan perubahan konsep tentang cahaya setelah mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Prambanan, Klaten. Subyek penelitian siswa – siswi kelas V yang berjumlah 39 siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Maret – Juni 2008. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang terdiri dari pretes dan postes, rancangan pembelajaran, dan pertanyaan wawancara. Rancangan pembelajaran disusun berdasarkan data pretes dan wawancara 1. Wawancara dilakukan untuk mengetahui konsep partisipan secara lebih mendalam. Hasil penelitian menunjukkan konsep partisipan tentang cahaya adalah mengalami konsep yang salah pada konsep proses pemantulan cahaya dan pada konsep cahaya menembus benda bening, sederhana pada konsep cahaya merambat lurus. Melalui pembelajaran dengan metode demonstrasi, konsep yang sederhana menjadi berkembang dan konsep yang salah dapat diperbaiki. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa situasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Fransisca Desy Leistyas Martsuci, Conceptual Change About Light Using Demonstration Method at Student’s of Elementary School. Physics education Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta (2008). The goals of the research were to find out the student’s concept about light and their change in concept about light after they studied using demonstration method. The research was held in the 5 rd grade of SD Negeri 1 Prambanan. Klaten. The subjects of the research were student’s of 5 rd grade, which consisted of 39 student’s. The research had been held from March until June 2008. There were three instruments which were used in this research. They were: written test consist of pretest and posttest, lesson plan and interview scene. The lesson plan was constructed based of the data from pretest and interview 1. The interview was done to find out the participants concepts. The results of the research showed the participants concepts abaout light. They were false concept in reflection light process concept and light comes out purification matter concept, rather simple in light spread straight concept. Using demonstration method simple concept was elaborated better and false concept was fixed. This research also showed that the situation of research implementation influenced of learning teaching activities.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kasih atas karunia dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul :
“Perubahan Konsep Siswa SD Tentang Cahaya Melalui Pembelajaran Dengan
Metode Demonstrasi”.
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di FPMIPA Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini
dapat diselesaikan berkat bantuan, dukungan, saran – saran dan gagasan – gagasan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu dan penuh kesabaran membimbing dan membantu penyelesaian
skripsi ini.
2. Semua Dosen Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu, nasehat, dukungan
dan motivasi bagi penulis.
3. Bapak Saridjo, A.ma.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Prambanan yang
telah berkenan memberikan ijin penelitian.
4. Ibu Sumiyati selaku guru kelas V SD Negeri 1 Prambanan yang berkenan
memberikan waktunya agar penulis melaksanakan penelitian di kelas V.
5. Siswa – siswi kelas V SD Negeri Prambanan, selaku partisipan yang mau
bekerjasama dengan penulis selama penelitian.
6. Bapak dan Ibu ( P. Sukir Triyanto dan V. Sri Lestari ), Kakakku ( Mbak Evi ),
Kedua Adikku ( Frater Yudo dan Dik Cesar ) yang selalu memberikan dukungan,
doa, dan semangat sehingga skripsi dapat selesai.
7. Suamiku dan Malaikat kecilku ( Mas Parno dan Pelangi ) yang tak pernah berhenti
memberikan doa, semangat dan selalu memberikan warna hidup bagi penulis
sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Thanks for your love.
8. Temen – temen angkatan 2001 yang masih tersisa ( Ida, Tyas, Sri, ), Ayo terus
berjuang…..!!!
9. Dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Semoga hasil penelitian ini bisa memberikan sumbangan dan manfaat bagi
perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Penulis menyadari skripsi ini jauh
dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan tulisan ini
sangat diharapkan dan diterima penulis dangan senang hati.
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….……i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………...ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………......iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………..iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………………...v
ABSTRAK………………………………………………………………………………...vi
ABSTRACT……………………………………………………………………………....vii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………....viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………....x
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………..xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….………......…..xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………..xiv
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………………… ..….1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………......1
B. Landasan teori…………………………………………………………....…......2
1. Filsafat konstruktivisme………………………………………………............2
2. Konsep dan Pemahaman konsep……………………………………...……....2
3. Perubahan Konsep…………………………………………………….............6
4. Metode Demonstrasi……………………………………………….................11
5. Karakteristik Siswa Kelas V……………………………………………….....14
6. Uraian Materi Tentang Cahaya…………………………………………….....15
C. Rumusan Masalah…………………………………………………….…….…..17
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………………….....18
E. Manfaat Penelitian………………………………………………………….......18
BAB II : METODOLOGI PENELITIAN…………………………………..……. …….20
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………….........20
B. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………………..........20
C. Subyek Penelitian………………………………………………………..….......20
D. Metode Pengumpulan Data……………………………………………..……....20
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Instrumen Penelitian……………………………………………………..……...21
F. Desain Penelitian…………………………………………………...……....…...23
G. Metode Analisis Data…………………………………………………….……..24
BAB III : DATA DAN PEMBAHASAN……………………………………….………..26
A. Pelaksanaan Penelitian……………………………………………….………...26
B. Data Pretes dan Wawancara 1 serta Pembahasan…………………….…….….27
C. Pelaksanaan Pembelajaran…………………………………………….………..42
D. Data Postes dan Wawancara II serta Pembahasan…………………….……….53
E. Refleksi Pembelajaran……………………………………………….…………63
BAB IV : KESIMPULAN SARAN…………………………………………….………...65
A. Kesimpulan………………………………………………………………..…....65
B. Saran……………………………………………………………………....……66
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..………67
LAMPIRAN………………………………………………………………………..……..68
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Kegiatan Penelitian………………………………………..…….....23
2. Tabel 3.1 Kegiatan dan Waktu Penelitian…………………………..….….....26
3. Tabel 3.2 Nilai Pretes Siswa………………………………………..…….…..28
4. Tabel 3.3 Nilai Postes Siswa………………………………………..…....…..54
5. Tabel 3.4 Rangkuman Konsep Siswa………………………………..…….....62
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 3.1 Gambar yang dibuat siswa saat pretes……………………………..….31
2. Gambar 3.2 Gambar yang dibuat siswa no 02……………………………………...32
3. Gambar 3.3 Gambar yang dibuat siswa no 07………………………………….......35
4. Gambar 3.4 Pola Periskop……..……………………………………….……....…..45
5. Gambar 3.5 Siswa sedang melihat benda dengan periskop…………………..….....47
6. Gambar 3.6 Siswa menggunakan periskop dibalik tembok……………….….........48
7. Gambar 3.7 Siswa sedang menggunakan lup……………………………….…...…50
8. Gambar 3.8 Siswa membaca buku dengan bohlam yang diisi pasir……..…….…...53
9. Gambar 3.9 Gambar soal postes no 1………………………………………....……57
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
1. Soal pretes…………………………………………………..…..……….….….69
2. Soal postes……………………………………………………….............…….71
3. Transkip Wawancara I………………………………………….....……….......72
4. Transkip Wawancara II……………………………………………..…...……..83
5. Rancangan Pembelajaran…………………………………………..……..……88
6. Perijinan………………………………………………………………….…….98
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut teori konstruktivisme pengetahuan seseorang merupakan
bentukan (konstruksi) orang itu sendiri. Pengetahuan itu dapat diperoleh melalui
pengalaman baik dari peristiwa alam ataupun buatan. Pengetahuan awal seseorang
dapat berubah setelah mengalami pengalaman tersebut. Sehingga pengetahuan
yang dimiliki oleh seseorang menjadi lebih lengkap dan luas.
Seorang siswa akan mengubah konsep (pengetahuan) yang dimilikinya
jika terjadi ketidakseimbangan dalam pikiran mereka setelah mempelajari konsep
tersebut (Suparno, 1997). Konsep baru yang muncul setelah mengalami suatu
pengalaman tersebut akan menambah dan memperluas pengetahuan mereka. Ada
beberapa metode pembelajaran sains yang dapat membantu proses perubahan
konsep salah satunya adalah dengan metode demonstrasi. Proses perubahan
konsep dapat dikembangkan melalui pembelajaran sains dengan berbantuan
media, karena dengan adanya media siswa ditunjukkan langsung dan dirangsang
agar lebih berminat mencari dan melibatkan diri secara aktif untuk
mengobservasi, menganalisis sampai mengambil kesimpulan. Saat ini jarang
sekali guru SD yang melibatkan siswa dalam pembelajaran sains dengan
menerapkan metode demonstrasi.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang terjadinya perubahan konsep pada siswa SD dengan
menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran sains tentang cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
B. Landasan Teori
1. Filsafat konstruktivisme
Menurut teori konstruktivisme, pengetahuan seseorang merupakan
bentukan (konstruksi) orang itu sendiri melalui pengalaman, maka
pengalaman itu tidak dapat ditransfer dari orang yang satu ke orang yang lain.
Misalnya dalam kegiatan belajar mengajar pengetahuan seorang guru pada
siswanya, apabila siswanya ingin memiliki pengetahuan dari guru maka siswa
tersebut harus mengkonstruksinya sendiri sesuai dengan pengalaman yang
mendukung pengetahuan tersebut. Di sini siswa dituntut untuk dapat aktif
dalam mengolah bahan, bertanya secara aktif dan mencerna bahan secara
kritis. Bahkan kegiatan siswa secara pribadi dalam mengoalah bahan,
mengerjakan soal, membuat kesimpulan dan merumuskan suatu rumusan
dengan kata – kata sendiri adalah kegiatan yang sangat diperlukan agar siswa
sungguh membangun pengetahuan. Tugas guru adalah menyediakan alat – alat
dan mendorong agar siswa aktif, sehingga siswa memiliki pengetahuan dari
hasil konstruksinya sendiri (Suparno, 1997:143).
2. Konsep
Menurut teori konstruktivisme, belajar merupakan suatu proses
perkembangan maksudnya adalah belajar untuk memperoleh dan menemukan
struktur yang lebih umum yang dapat digunakan pada bermacam – macam
situasi. Belajar juga merupakan proses mengasimilasi dan menghubungkan
pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah
dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan. Proses tersebut
merupakan salah satu ciri yaitu hasil belajar seseorang tergantung dari apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang telah diketahui si pelajar, konsep – konsep, tujuan dan motivasi yang
mempengaruhi interaksi dengan bahan yang telah dipalajari (Suparno, 1997 :
61).
Dengan kata lain dapat dikatakan kegiatan belajar adalah kegiatan yang
aktif, dimana pelajar membangun sendiri pengetahuannya. Siswa mencari arti
sendiri dari yang mereka pelajari. Ini merupakan proses menyesuaikan konsep
dan ide – ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dalam pikiran
mereka.
Konsep adalah segala sesuatu yang sudah ada mengenai benda – benda, gejala
– gejala atau peristiwa – peristiwa, kondisi – kondisi dan ciri – ciri yang
menjadi obyek dalam proses belajar mengajar fisika, penelitian, dan
penerapannya dalam berbagai kepentingan. Untuk menangkap makna dalam
konsep yang diperoleh melalui jalan membuat generalisasi data – data dan
peristiwa – peristiwa khusus (Kartika, 1990 : 39).
Neil Bolton (Kartika 1990 : 39) membagi 3 kelompok klasifikasi konsep –
konsep yaitu konsep fisis, konsep logika matematis, konsep filosofis. Konsep
fisis adalah konsep yang mengacu pada obyek, sifat yang mengacu pada
obyek, proses yang terjadi pada obyek, relasi antara konsep yang satu dengan
yang lain. Dalam konsep fisis dapat dibedakan antara konsep obyek dan
konsep proses. Konsep yang mengacu pada suatu obyek baik yang konkret
maupun yang abstrak dan yang mengacu pada atribut yang menyatu pada
obyek disebut konsep obyek. Konsep proses adalah konsep yang mengacu
pasa proses yaitu dapat berupa proses dari suatu obyek atau hubungan (pada
umumnya sebab – akibat) antara konsep yang satu dengan konsep yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2.1 Pemahaman Konsep
Dalam proses belajar di sekolah ada hal penting bagi siswa adalah
kemampuan untuk memahami hal yang dipelajari. Tugas guru sebagai
mediator dan fasilisator harus dapat membimbing dan menekankan pada
pemahaman tersebut. Pemahaman merupakan salah satu aspek kognitif
dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Aspek ini merupakan aspek yang
sangat penting pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar karena
menjadi aspek yang paling menonjol atau yang paling ditonjolkan.
Dalam kegiatan belajar mengajar, pertama – tama yang ingin
dicapai adalah memahami atau mengerti yang dipelajari. Untuk dapat
mengetahui bahwa seorang siswa memahami suatu konsep maka
diperlukan kriteria atau indikator – indikator. Menurut Kartika Budi (1992
: 114) kriteria atau indikator – indikator yang menunjukkan pemahaman
seorang siswa akan suatu konsep antara lain : (1) dapat menyatakan
pengertian konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri; (2)
dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan kepada orang lain; (3)
dapat menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu hukum; (4) dapat
menerapkan konsep untuk (a) menganalisis dan menjelaskan gejala –
gejala alam khusus, (b) untuk memecahkan masalah fisika baik secara
teoritis maupun praktis, (c) memprediksi kemungkinan – kemungkinan
yang bakal terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi; (5)
dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat; (6)
dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep yang lain yang saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
berkaitan; (7) dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi
yang salah. Berdasarkan kriteria atau indikator – indikator tersebut,
seorang guru dapat mengetahui siswa dalam kegiatan pembelajaran
apakah mengalami perubahan konsep baik yang memperluas konsep
maupun membetulkan konsep yang salah. Maka bertambahnya konsep
yang diketahui dan dipahami, dan sekaligus semakin tepat konsep
dimengerti siswa, maka mereka benar – benar menguasai bidang.
Beberapa cara yang digunakan untuk mengungkap pemahaman seseorang
adalah sebagai berikut :
b. Tes Tertulis
Dalam tes ini siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dalam
bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan,
memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan
pertanyaan dengan menggunakan kata – kata atau bahasa sendiri (
Sudjana., 1992 ). Tes tertulis dengan pertanyaan mengenai konsep dapat
membuat siswa menjelaskan konsep tersebut dengan kata – kata sendiri.
Dari tes tertulis ini akan dapat diketahui pemahaman siswa mengenai
konsep tersebut. Apabila terjadi salah konsep dan prubahan konsep guru
dapat melakukan wawancara untuk mengetahui dari mana hal itu bisa
terjadi.
Tes Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda digunakan untuk mempermudah dan
mempercepat penilaian serta lebih obyektif, karena hanya terdapat
kemungkinan benar atau salah. Tes ini terdiri dari pokok soal ( item ) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
diikuti oleh beberapa pilihan jawaban yang merupakan jawaban atau
kelengkapan pokok soal (Subiyanto, 1988)
c. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, dan prestasi belajar siswa dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan (Sudjana, 1992). Melalui wawancara
tersebut akan diketahui pemahaman yang dimiliki siswa mengenai konsep
tertentu dan hubungannya dengan konsep yang lain. Siswa juga dapat
menjelaskan alasan dari pemahaman konsep tersebut. Sehingga apabila
terjadi salah konsep atau perubahan konsep dapat terdeteksi dengan jelas.
Melalui cara – cara tersebut akan mudah dalam mengetahui
pemahaman yang telah dimiliki siswa selama proses pembelajaran. Dalam
prakteknya, sering digunakan beberapa cara untuk mengungkapkan
pemahaman agar diperoleh hasil yang maksimal.
2.2 Perubahan Konsep
Tujuan dari penelitian ini adalah menyelidiki perubahan konsep
yang terjadi pada siswa melalui pembelajaran dengan menerapkan metode
demonstrasi. Siswa yang membangun konsep baru melalui proses
asimilasi dan akomodasi skema mereka. Menurut Suparno (1997; 30)
skema adalah suatu struktur mental seseorang dimana ia secara intelektual
beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Melalui hubungan dengan
pengalaman baru, skema dapat dikembangkan atau diubah yaitu dengan
asimilasi dan akomodasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Salah satu bentuk proses perubahan konsep adalah asimilasi.
Asimilasi terjadi jika siswa masih dapat menggunakan skema – skema
lamanya terhadap situasi baru atau pengalaman baru yanbg bersifat lebih
luas. Asimilasi tidak menyebabkan perubahan atau pergantian skema,
melainkan memperkembangkan skema. Bentuk perubahan konsep yang
lain adalah akomodasi. Akomodasi terjadi jika siswa tidak dapat lagi
menggunakan skema – skema lamanya dalam menghadapi situasi atau
pengalaman baru., sehingga orang tersebut harus mengubah skema
lamanya yang telah dimiliki. Skema siswa dibentuk dengan pengalaman
sepanjang waktu. Skema menunjukkan tingkat pengertian dan
pengetahuan siswa tentang dunia sekelilingnya. Hal ini diungkapkan oleh
Suparno (1997:31).
Posner ( seperti yang ditulis dalam Suparno, 1997:50) menyebutkan
beberapa kondisi yang memungkinkan terjadinya proses perubahan
konsep baik proses asimilasi maupun proses akomodasi adalah sebagai
berikut :
1) Harus ada ketidakpuasan dengan konsep yang telah ada. Siswa
mengubah konsepnya jika mereka yakin bahwa konsep mereka yang
lama tidak dapat digunakan lagi untuk menelaah situasi, pengalaman
dan gejala baru.
2) Konsep yang baru harus dapat dimengerti, rasional, dan dapat
memecahkan persoalan atau fenomena yang baru.
3) Konsep yang baru harus masuk akal, yaitu mempunyai kemampuan
untuk memecahkan persoalan yang dimunculkan oleh para pendahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dan konsisten dengan teori – teori dan pengetahuan lain atau dengan
pengalaman yang lama.
4) Konsep baru harus berdaya guna, berguna bagi riset dan punya
kemampuan untuk dikembangkan dan membuka penemuan baru.
Menurut Dyksra ( Seperti yang ditulis dalam Suparno,1997:52) ada dua
perubahan konsep yang dapat terjadi, yaitu perubahan konsep lemah dan
perubahan konsep kuat. Perubahan konsep lemah terjadi apabila terjadi
siswa hanya memperluas konsep yang telah ada. Perubahan konsep kuat
terjadi siswa mengganti konsep yang ada dengan konsep baru.
a) Proses perluasan konsep
Beberapa cara untuk membantu siswa menambah konsep yang telah
mereka miliki anatara lain :
1) Memberi informasi baru yang belum pernah diketahui oleh siswa.
Salah satu cara dalam pembarian informasi baru ini adalah guru
menjelaskan konsep yang baru sesuai dengan urutan kurikulum yang
telah direncanakan.
2) Siswa diberi bahan dan diajak untuk mempelajari sendiri bahan itu
sehingga konsepnya bertambah. Guru harus memberi pengarahan
dalam proses ini.
3) Siswa diberi kesempatan untuk mencari bahan – bahan baru yang telah
disediakan dari buku maupun media.
b) Mengganti konsep yang ada dengan konsep baru
Proses yang kedua ini disebut juga proses pembetulan konsep yang salah.
Untuk proses ini, tidak hanya peran guru yang diperlukan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
menambah bahan pelajaran tetapi guru juga harus menyiapkan strategi
pembelajaran yang tepat agar dapat membetulkan konsep siswa yang
salah. Siswa diajak untuk menjelaskan masalah baru dengan konsep
lamanya yang memang ternyata tidak mencukupi, maka ia tertantang
untuk mengubah konsepnya.
Menurut Joan Davis ( seperti yang ditulis dalam Suparno,2000:97),
seorang guru dalam mengajarkan perubahan konsep harus memperhatikan
dua hal pokok yaitu :
1) Membuka konsep awal siswa
Perubahan konsep akan terjadi bila siswa menyadari akan konsep awal
mereka, entah benar atau tidak. Dari konsep awal inilah akan dilihat
miskonsepsi mereka dengan segala alasannya. Maka dalam proses ini,
diperlukan kepiawaian guru dalam membantu siswa berani
mengungkapkan gagasan mereka.
2) Membantu siswa mengubah kerangka berpikir mereka
Dalam proses ini guru mencari teknik yang sesuai untuk menantang
agar siswa mengubah gagasan mereka yang tidak benar. Untuk dapat
membantu mengubah kerangka berpikir awal siswa, seorang guru
perlu mengerti ekologi konseptual siswa, yaitu pengetahuan dan
kepercayaan yang dipunyai siswa. Hal ini meliputi antara lain :
a) Pengetahuan awal atau konsep yang telah ada dalam diri siswa.
b) Relasi antara konsep – konsep tersebut dalam pikiran siswa.
c) Pengetahuan baru tentang konsep – konsep alternatif yang dipunyai
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
d) Keyakinan epistomologis siswa yaitu keyakinan siswa yang membuat
siswa percaya bahwa pengetahuannya benar (Suparno, 2000:97).
Beberapa strategi mengajar yang dapat mendukung terjadinya perubahan
konsep diantaranya adalah :
a) Diskusi
Diskusi merupakan salah satu strategi yang efektif untuk dapat
terjadinya perubahan konsep pada siswa. Pada diskusi, siswa secara aktif
mengemukakan argumen, pendapat yang mereka miliki. Dengan saling
mengemukakan pendapat, mendengarkan pendapat dari siswa lain, dan
berdebat dengan argumen yang mereka miliki, mereka saling mempeluas
dan memperkaya pemahaman mereka mengenai suatu konsep (Suparno,
2000). Bagi siswa yang konsepnya sudah benar, mereka akan menjadi
lebih paham dan yakin dengan konsep yang mereka pelajari. Sedangkan
bagi siswa yang konsepnya masih salah akan mengambil pendapat dari
teman lainnya yang konsepnya sudah benar.
b) Eksperimen
Dalam metode eksperimen siswa diberi kebebasan untuk
melakukan percobaan dan pengamatan. Sehingga siswa akan
mempunyai pengalaman sendiri. Percobaan yang dilakukan dapat
menantang pengetahuan awal siswa apakah benar atau tidak (Suparno,
2000). Eksperimen yang memberikan hasil yang bertentangan dengan
konsep awal siswa dapat menyebabkan siswa mengubah konsepnya.
c) Simulasi komputer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dalam metode simulasi komputer siswa dapat mengubah data,
memperoleh data, menganalisa data, dan mengambil kesimpulan
(Suparno, 2000). Dengan kemudahan tersebut siswa dapat memperoleh
hasil atau data yang berbeda dengan pikiran mereka. Sehingga akan
menyebabkan siswa mengulangi data dan hasil yang berbeda tersebut
secara berulang – ulang. Sehingga dalam pikiran siswa akan muncul
pertanyaan mengapa bisa terjadi demikian. Mereka akan berusaha
mencari alasannya dan membandingkan dengan konsep awal mereka.
Jika konsep awal yang mereka miliki tidak lagi sesuai dengan konsep
baru yang ditemukan maka mereka akan mengubah konsep awal agar
sesuai dengan konsep baru.
Dengan cara – cara diatas dapat diupayakan untuk mengubah konsep
siswa, yaitu (1) penjelasan dan diskusi, (2) pengamatan peristiwa nyata (
demonstrasi dan eksperimen ), (3) simulasi komputer. Keberhasilan strategi
mengajar untuk terjadinya perubahan konsep bergantung pada siswa yang
mau belajar secara aktif.
3. Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan salah satu jenis metode belajar yang
memperlihatkan suatu proses kepada siswa. Dalam pembelajaran, demonstrasi
diartikan sebagai proses menunjukkan sesuatu (Sund,1973 dalam Kartika
Budi). Ada berbagai hal yang ditunjukkan antara lain obyek, cara
menggunakan atau mengoperasikan suatu alat, suatu gejala atau proses.
Demonstrasi dapat dibedakan menurut yang melakukan, sifat
pelaksanaannya, dan tujuannya. Menurut yang melaksanakannya, demonstrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dibedakan atas demonstrasi guru, demonstrasi guru – siswa, demonstrasi
siswa. Demonstrasi guru adalah demonstrasi yang sepenuhnya dilakukan oleh
guru. Hal ini dilakukan karena percobaan cukup sukar, perlu ketelitian dan
kehati – hatian yang tinggi, resiko kerusakan alat dan bahaya cukup tinggi,
kemungkinan kegagalan cukup tinggi. Demonstrasi guru – siswa adalah
demonstrasi yang dilakukan oleh guru dibantu oleh satu atau dua orang siswa
untuk bagian kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa. Demonstrasi siswa
adalah demonstrasi yang dilakukan sepenuhnya oleh siswa dibawah
bimbingan dan pengawasan guru.
Berdasarkan sifat pelaksanaanya, demonstrasi dapat dibedakan atas
Student Demonstration (SD) dan Teacher Talking Demonstration (TTD). Pada
SD sebanyak mungkin kegiatan dilakukan oleh siswa. Siswalah yang harus
menemukan tujuannya selama demonstrasi berlangsung. Siswa
mengidentifikasi alat yang dipakai & cara pemakaiannya, mengamati yang
terjadi, mencatat data, mengolah data, menarik kesimpulan, menunjukkan
hubungannya dengan atau contoh dalam kehidupan sehari – hari. Pada TTD,
guru menginformasikan tujuan, menginformasikan nama alat, menjelaskan
cara pemakaiannya, memberitahukan apa yang akan terjadi, memberitahukan
data apa yang harus dicatat. Setelah demonstrasi dilaksanakan, guru
menjelaskan apa yang sudah dilakukan, menginformasikan hasilnya, menarik
kesimpulan, memberikan contoh pemakaiannya dalam kehidupan sehari –
hari.
Menurut tujuannya, demonstrasi dibedakan atas demonstrasi untuk
menunjukkan kebenaran suatu konsep atau hukum dan demonstrasi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
membangun suatu konsep atau hukum. Untuk menunjukkan kebenaran suatu
konsep atau hukum, demonstrasi merupakan bagian dari metode ceramah,
karena demonstrasi dilakukan pada umumnya untuk menunjukkan kebenaran
suatu konsep atau hukum yang telah dipelajari atau yang telah dijelaskan.
Untuk membangun suatu konsep, demonstrasi dilakukan untuk memperoleh
data yang dianalisis hingga menghasilkan kesimpulan. Dalam hal ini konsep
harus merupakan hasil analisis yang berupa kesimpulan tersebut. Kesimpulan
dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
Dalam proses pembelajaran, demonstrasi dapat berfungsi untuk
membangkitkan masalah, membangun konsep, atau menguji kebenaran
konsep. Dalam demonstrasi untuk membangkitkan masalah baik sekali kalau
pembelajaran dimulai dengan masalah yang relevan yaitu masalah yang sesuai
dengan meteri atau konsep yang akan dibangun. Dengan adanya masalah
diharapkan rasa ingin tahu siswa dibangkitkan. Bila dimulai dengan masalah,
proses pembelajaran selanjutnya merupakan proses untuk memecahkan hasil
tersebut. Sebagai pembangkit masalah harus dipilih demonstrasi yang
memberi peluang munculnya pertanyaan.
Dalam demonstrasi untuk membangun konsep, fungsi demonstrasi untuk
memperoleh data. Proses selanjutnya adalah mengolah data agar sampai pada
kesimpulan yang berupa konsep / hukum. Untuk menganalisis data perlu
langkah – langkah yang jelas. Guru harus menyiapkan LKS sebagai alat bantu
yang berisi pertanyaan – pertanyaan panduan bertahap yang harus dijawab
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dalam demonstrasi untuk menguji kebenaran konsep, konsep – konsep
kualitatif dapat diuji kebenarannya melalui demonstrasi. Jika dalam
demonstrasi ini ada jawaban yang salah, maka tidak boleh cepat – cepat
mengatakan bahwa aturannya yang salah. Bila terjadi demikian analisislah
yang harus dikoreksi.
Agar demonstrasi dapat bejalan berhasil dan berdaya guna maka perlu
diperhatikan dan direncanakan sebaik – baiknya. Langkah – langkah
perencanaannya adalah (1) mengidentifikasi konsep – konsep yang akan
dibangun (2) menentukan / memilih alat – alat yang akan digunakan (3)
menetapkan langkah – langkah percobaan (4) menetapkan langkah – langkah
analisis agar dapat menentukan atau mempersiapkan pertanyaan – pertanyaan
panduan jika diperlukan (5) menetapkan kapan dan dimana demonstrasi akan
dilaksanakan & siapa yang melaksanakan (6) mencoba sendiri dahulu
demonstarasi yang akan dilaksanakan.
Demonstrasi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah demonstrasi
siswa. Karena setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran
sepenuhnya dilakukan oleh siswa. Peneliti hanya membimbing para siswa.
Selain itu demonstrasi ini merupakan demonstrasi untuk menunjukkan
kebenaran suatu konsep. Sebelum mengikuti pembelajaran dengan metode
demonstrasi ini siswa sudah diberi materi cahaya oleh guru mereka dengan
metode ceramah saja. Sehingga siswa sudah mempunyai konsep tentang
cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Karakteristik siswa kelas V Sekolah Dasar
Pada anak SD kelas V pembelajaran sains lebih ditekankan pada
kemampuan memahami proses suatu objek. Jadi tidak menuntut bahwa siswa
dapat menghafal seluruh isi buku pelajaran. Ilmu pengetahuan tidak dapat
ditransfer dari seorang guru kepada murid tanpa keaktifan murid itu sendiri.
Karena itu murid dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran agar dapat
memperoleh pengetahuan dan pemahaman. Pada anak usia kelas V SD,
pembelajaran sains akan lebih menyenangkan apabila pembelajaran tidak
hanya berpedoman pada buku saja tetapi siswa diajak untuk melihat dan
mengamati suatu kejadian yang terjadi di alam lingkungan. Dengan begitu
siswa tidak akan merasa bosan dengan pembelajaran sains dan yang lebih
penting lagi adalah siswa akan mengerti dan memahami proses suatu kejadian
itu. Dan siswa akan lebih mudah mengingat dan pembelajaran seperi itu dapat
membentuk pengetahuan siswa (siswa dapat mengkonstruksi sendiri
pengetahuannya).
Kurikulum yang dibuat untuk anak kelas V SD tidak harus sepenuhnya
dipenuhi dengan berpedoman pada buku pelajaran tetapi kita harus mengingat
bahwa pada usia anak kelas V SD mereka masih mempunyai sifat suka
bermain dan senang dengan kebiasaan melihat suatu kejadian. Karena itu
diharapkan pembelajaran sains untuk anak kelas V SD harus disertai dengan
siswa diajak untuk melihat proses suatu kejadian di alam dan siswa dapat
mengkonstruksi pengetahuannya setelah melihat proses dari kejadian tersebut.
Misalnya saja dalam konsep cahaya, siswa diajak membuat periskop.Dengan
menggunakan periskop sederhana, diharapkan pemahaman siswa akan konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pemantulan cahaya dapat terbentuk dengan benar. Jadi siswa tidak menghafal
dari buku pelajaran.
5. Uraian Materi tentang cahaya khususnya tentang pemantulan cahaya, cahaya
merambat lurus dan cahaya menembus benda bening.
Dalam bagian ini akan dibahas beberapa konsep yang terdapat dalam konsep
cahaya. Khususnya pemantulan cahaya, cahaya merambat lurus dan cahaya
menembus benda bening.
a. Pemantulan cahaya
Ketika cahaya mengenai sebuah benda maka cahaya tersebut akan
dipantulkan atau diteruskan. Semua benda kecuali hitam legam dapat
memantulkan cahaya. Ada benda yang memantulkan cahaya sedikit dan ada
benda yang memantulkan cahaya banyak. Benda yang dapat memantulkan
cahaya secara sempurna (hampir 100%) adalah cermin. Kita dapat melihat
sebuah benda karena adanya cahaya yang datang mengenai benda kemudian
cahaya tersebut memantul dan pantulan cahaya itu masuk ke mata kita.
Itulah sebabnya mengapa kita dapat melihat sebuah benda.
b. Cahaya merambat lurus
Jika kita memperhatikan cahaya matahari maka tampak bahwa berkas
cahayanya merambat lurus. Berkas cahaya yang merambat lurus dapat
dilihat pada lampu senter atau lampu mobil saat malam hari. Berkas cahaya
merambat lurus sehingga jika terhalang tembok atau karton maka berkas
cahaya tidak akan terlihat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Cahaya menembus benda bening
Cahaya yang datang dan mengenai sebuah benda bening maka cahaya
akan menembus benda tersebut. Sebagai contohnya adalah air jernih, kaca
jernih, botol bening. Benda yang tidak dapat ditembus cahaya disebut benda
gelap. Benda gelap tidak dapat ditembus cahaya karena cahaya yang
mengenainya akan diserap atau dipantulkan. Contohnya : air keruh, kayu,
triplek.
Alat – alat optik yang dibuat berdasarkan konsep cahaya antara lain :
1. Periskop
Adalah sejenis teropong yang diletakkan pada kapal selam untuk melihat
keadaan permukaan laut. Dalam periskop terdapat cermin dan lensa agar
kita dapat melihat benda – benda yang berada diatas batas pandang.
Periskop bekerja berdasarkan konsep pemantulan cahaya dan cahaya
merambat lurus.
2. Lup
Lup berguna untuk melihat benda – benda yang kecil agar kelihatan lebih
besar. Pemakain lup didasarkan pada sifat cermin cembung. Prinsip kerja
lup adalah berdasarkan konsep cahaya menembus benda bening.
C. Rumusan Masalah
Telah dibahas tentang proses perubahan konsep di depan. Terjadinya
perubahan konsep siswa dapat melalui berbagai metode pembelajaran. Salah
satunya adalah metode demonstrasi. Dengan metode demonstrasi siswa menjadi
berpikir kembali mengenai pemahaman yang mereka miliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Penulis ingin meneliti penerapan metode demonstrasi sebagai sarana untuk
dapat terjadinya perubahan konsep mengenai cahaya. Secara garis besar masalah
yang akan diteliti adalah apakah metode demonstrasi dapat menjadi sarana bagi
siswa melakukan perubahan konsep – konsep yang berkaitan dengan cahaya.
Secara khusus, masalah diatas dapat diuraikan menjadi 4 bagian yaitu :
1. Bagaimana konsep siswa mengenai cahaya sebelum mengikuti pembelajaran
dengan menerapkan metode demonstrasi ?
2. Bagaimana konsep siswa mengenai cahaya setelah mengikuti pembelajaran
dengan menerapkan metode demonstrasi ?
3. Apakah ada perubahan konsep mengenai cahaya ?
4. Perubahan konsep apa saja yang terjadi ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan dan batasan masalah diatas penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui konsep siswa mengenai cahaya antara sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi.
2. Mengetahui perubahan konsep – konsep yang berkaitan dengan cahaya yang
terjadi pada siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode
demonstrasi.
E. Manfaat penelitian
Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian diatas manfaat dari penelitian ini
adalah :
1. Bagi Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Menambah pengalaman dan menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah,
serta memperluas pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran sains yang
menekankan perubahan konsep dengan metode demonstrasi.
2. Bagi Guru dan Calon Guru
Hasil penelitian ini secara teoritis dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam
memilih metode mengajar yang sesuai dengan pembelajaran sains.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini termasuk penelitian
dekriptif kualitatif. Termasuk penelitian deskriptif kualitatif karena hasil
penelitian ini akan berupa deskritif kualitatif tentang konsep siswa mengenai
pemantulan cahaya, cahaya merambat lurus dan cahaya menembus benda bening
dengan metode demonstrasi.
B. Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2008 – Juni 2008 di SD Negeri
1 Prambanan.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 39 siswa.
D. Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan 2 cara yaitu :
1. Tes Tertulis
Sebelum dan sesudah pembelajaran dengan metode demonstrasi siswa diberi
soal. Sebelum pembelajaran siswa diberikan pretes yang berguna untuk
mengetahui pemahaman awal siswa. Sedangkan postes yang diberikan setelah
pembelajaran digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa setelah
pembelajaran dengan metode demonstrasi.
2. Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Hasil dari wawancara yang telah dilakukan akan digunakan untuk
mendukung data yang telah didapatkan dari pretes dan postes. Wawancara
dapat digunakan untuk mengungkap konsep yang siswa miliki secara
mendalam. Wawancara dilakukan pada siswa yang dapat menjawab dengan
baik pada soal yang umumnya tidak dapat dijawab dengan baik oleh siswa
lain. Begitu sebaliknya, pada siswa yang menjawab salah pada soal yang
dapat dijawab dengan baik oleh siswa lain. Selain itu wawancara dilakukan
pada siswa yang memiliki banyak permasalahan dalam pemahamannya
(miskonsepsi). Wawancara dilakukan setelah pretes dan postes.
E. Instrumen Penelitian
Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu :
1.Tes Tertulis
Tes tertulis yang diberikan pada siswa ada dua jenis, yaitu :
a. Pretes
Pretes yang diberikan kepada siswa disusun berdasarkan konsep –
konsep yang terkait dengan cahaya. Tes ini bertujuan untuk mengetahui konsep
awal siswa mengenai konsep cahaya dan sebagai panduan untuk melakukan
wawancara I.
Validitas pretes dicapai melalui analisis materi dan ujicoba tes terulis.
Analisis materi dilakukan oleh peneliti dan dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing. Ujicoba pretes dilakukan pada siswa kelas V SD pada sekolah
yang berbeda dengan tempat penelitian yang akan digunakan. Ujicoba pretes
dilakukan untuk mengetahui apakah siswa memahami soal yang ada dan untuk
memberikan gambaran pada peneliti mengenai konsep siswa mengenai cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Selain itu ujicoba soal digunakan untuk menentukan waktu yang diperlukan
dalam mengerjakan soal.
Ujicoba pretes dilakukan pada tanggal 21 Februari 2008.di SD Negeri
Titang Kecamatan Jogonalan. Dari hasil ujicoba tersebut ada 1 soal yang
diperbaiki yaitu no 1. sedangkan no 2 dan no 3 tidak perlu diperbaiki.
b. Postes
Sesuai dengan tujuan penelitian maka postes bertujuan untuk
mengetahui konsep siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode
demonstrasi. Postes yang diberikan disusun berdasarkan soal pretes dan materi
pembelajaran yang diberikan pada siswa. Postes ini juga berfungsi sebagai
pedoman dalam melakukan wawancara II.
2. Rancangan Pembelajaran
Rancangan pembelajaran dibuat berdasarkan hasil analisis pretes dan
wawancara I. Dari hasil analsis pretes diketahui apakah ada permasalahan
konsep siswa. Untuk itu disusun sebuah rancangan pembelajaran yang
memfasilitasi siswa dapat mengubah konsepnya. Rancangan pembelajaran
yang akan digunakan adalah metode demonstrasi. Pembelajaran dirancang
sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh siswa berdasarkan analisis pretes
dan wawancara I.
3. Pertanyaan wawancara
Pertanyaan wawancara dimaksudkan untuk mengungkap konsep yang
dimiliki siswa secara mendalam. Hasil wawancara ini digunakan untuk
mendukung konsep siswa dari jawaban pretes maupun postes. Pertanyaan
wawancara disusun berdasarkan analisis jawaban pretes dan postes. Sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pertanyaan wawancara tergantung dari jawaban tes tertulis (pretes dan postes).
Selain itu pertanyaan – pertanyaan wawancara diajukan berdasarkan
kebutuhan dari peneliti untuk mengetahui konsep yang dimiliki siswa.
F. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini sebelum peneliti mengajar dengan menggunakan
metode demonstrasi terlebih dahulu peneliti melakukan tes tertulis (pretes) pada
siswa untuk mengetahui konsep yang dimiliki siswa dan permasalahan yang
dihadapi oleh siswa. Setelah pretes dilakukan maka peneliti mendapatkan data
kemudian data tersebut dianalisa sehingga peneliti megetahui konsep yang
dimiliki siswa. Kemudian peneliti melakukan wawancara I kepada siswa untuk
mengetahui konsep yang dimiliki siswa secara lebih mendalam dan masalah yang
dihadapi.
Setelah peneliti menganalisa pretes dan wawancara I kemudian peneliti
merancang sebuah pembelajaran dengan metode demonstrasi mengenai cahaya.
Pembelajaran ini bertujuan untuk memfasilitasi siswa mengubah konsepnya.
Pembelajaran tersebut dibuat sesuai denagan permasalahan yang dihadapi siswa.
Kemudian siswa diberi pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah dibuat.
Setelah pembelajaran selesai, siswa diberikan tes tertulis (postes) sesuai dengan
materi pembelajaran yang diberikan, untuk mengetahui konsep yang dimiliki
siswa setelah pembelajaran. Selain diberikan tes tertulis, juga diadakan
wawancara II yang berguna untuk mendukung data yang diperoleh dari pretes.
Kegiatan 1( 15 menit ) Pretest
Kegiatan 2
( 2 x 35 menit) Wawancara 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Kegiatan 3
( 3 x 35 menit ) Pembelajaran dengan demonstrasi
Kegiatan 4 (15 menit ) Postest
Kegiatan 5
( 2 x 35 menit ) Wawancara 2
Tabel 2.1 Kegiatan penelitian
G. Metode Analisis Data
Hasil dari pretes dan postes dianalisa untuk mengetahui konsep siswa
mengenai cahaya. Analisis meliputi :
1. Mengecek jawaban dari setiap soal untuk setiap siswa.
2. Menghitung skor yang dipeoleh setiap siswa.
3. Menghitung persentase skor jawaban dari setiap soal.
4. Menganalisa soal mana yang siswa kesulitan dalam menjawab dan soal
mana yang siswa dapat menjawab dengan mudah.
Dari analisis jawaban pretes maka akan dipilih beberapa siswa untuk
diwawancara. Wawancara I dilakukan untuk mendukung hasil analisis jawaban
pretes dan mengetahui konsep yang dimiliki siswa secara lebih mendalam.
Wawancara II dilakukan kepada siswa yang sama untuk mendukung dari
analisis jawaban postes. Setelah menganalisa jawaban pretes dan wawancara II
maka diketahui konsep yang dimiliki siswa setelah pembelajaran.
Perubahan konsep siswa dapat diketahui dengan membandingkan
persentase skor jawaban tiap soal pretes dan postes. Apabila hasil persenatase
skor jawaban postes lebih baik dari pretes maka ada peningkatan konsep siswa.
Dan juga sebaliknya bila persentase skor jawaban pretes lebih baik dari postes
maka tidak ada peningkatan konsep siswa. Perbandingan persentase skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tersebut juga didukung dari hasil wawancara I dan wawancara II. Dari hasil
perbandingan itu juga diketahui keberhasilan metode demonstrasi dalam
memfasilitasi perubahan konsep siswa. Apabila tidak terjadi peningkatan maka
perlu dicari permasalahan mengapa hal tersebut dapat terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai akhir Maret sampai dengan bulan Juni
2008. Penelitian dimulai dengan observasi kelas. Observasi kelas bertujuan agar
peneliti dan siswa dapat saling mengenal sehingga komunikasi dapat berjalan
lancar. Tujuan lain dari observasi adalah agar peneliti dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekolah dan para siswa. Peneliti mulai melakukan observasi
saat pelajaran sains dan dilakukan sebanyak dua kali. Setelah observasi selesai
dilaksanakan pretes dan wawancara 1. setelah pretes dan wawancara 1 selesai
maka didapatkan data. Data ini digunakan untuk menyusun rancangan
pembelajaran. Pembelajaran yang akan dilakukan menggunakan metode
demonstrasi. Tujuan dari pembelajaran dengan metode demonstrasi adalah untuk
memfasilitasi siswa melakukan perubahan konsep. Setelah rancangan
pembelajaran selesai dibuat maka peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan
rancangan yang telah dipersiapkan. Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan
postes dan wawancara II.
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti selama penelitian adalah sebagai berikut :
Kegiatan Waktu
Observasi
Pretes
Wawancara 1
28 Maret 2008 & 2 April2008
9 April 2008
16 April 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Pembelajaran
Postes
Wawancara II
4 Juni 2008 & 6 Juni 2008
11 Juni 2008
13 Juni 2008
Tabel 3.1 Kegiatan dan waktu penelitian
B. Data Pretes dan Wawancara 1 serta Pembahasan
Pretes diikuti oleh 39 siswa kelas VI SD Negeri 1 Prambanan. Semua
siswa mengerjakan soal yang berkaitan dengan cahaya. Para siswa diberi
waktu 15 menit untuk mengerjakan 3 soal pretes. Dengan waktu tersebut
hampir setiap siswa selesai mengerjakan semua soal.
Dari hasil pretes dapat diketahui konsep siswa mengenai cahaya. Dengan
menganalisis jawaban siswa pada setiap soal pretes maka diketahui konsep
siswa. Skor rata – rata siswa adalah 12,23 dari skor maksimal 20 dengan skor
tertinggi 18 dan skor terendah 8. Soal yang dapat dijawab dengan benar oleh
sebagian siswa ditunjukkan dengan persentase skor tinggi. Dan soal – soal
yang tidak mampu dijawab dengan benar oleh sebagian besar siswa
ditunjukkan dengan persentase skor rendah. Persentase skor jawaban
diperoleh dari tiap nomor soal. Persentase ini dihitung dengan cara menjumlah
seluruh skor yang diperoleh siswa pada tiap soalnya kemudian membaginya
dengan jumlah skor maksimal tiap soal dan dikalikan 100%.
Contoh : Perhitungan persentase skor jawaban pada soal no 1. skor maksimal
adalah 5. jumlah skor yang diperoleh siswa adalah 134 dan jumlah skor
maksimal soal no 1 adalah 5 x 39 = 195. Sehingga dapt dihitung sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
123 Persentase skor jawaban no 1 : x 100 % = 63,07 %
195
Tabel 3.2 Nilai pretes siswa
No soal ( skor maks ) No Kode siswa
1 ( 5 ) 2 ( 7 ) 3 ( 8 )
Jumlah
skor
1 01 2 3 7 12
2 02 2 4 2 8
3 03 5 8 2 15
4 04 2 4 7 13
5 05 5 3 6 14
6 06 2 4 4 10
7 07 2 4 3 9
8 08 2 4 4 10
9 09 2 4 5 11
10 10 2 8 5 15
11 11 2 4 5 11
12 12 2 4 4 10
13 13 5 3 5 13
14 14 2 4 2 8
15 15 2 3 7 12
16 16 5 4 5 14
17 17 2 8 2 12
18 18 5 3 3 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
No soal ( skor maks ) No Kode siswa
1 ( 5 ) 2 ( 7 ) 3 ( 8 )
Jumlah
skor
19 19 5 3 5 13
20 20 2 4 3 9
21 21 2 4 4 10
22 22 5 4 5 14
23 23 5 4 5 14
24 24 2 3 6 11
25 25 5 3 7 15
26 26 2 8 6 16
27 27 2 4 7 13
28 28 5 8 5 18
29 29 2 4 6 12
30 30 5 3 3 11
31 31 2 4 4 10
32 32 2 4 5 11
33 33 2 4 4 10
34 34 2 4 6 12
35 35 5 3 3 11
36 36 2 4 4 10
37 37 5 4 6 15
38 38 5 8 4 17
39 39 5 8 4 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
No soal ( skor maks ) No Kode siswa
1 ( 5 ) 2 ( 7 ) 3 ( 8 )
Jumlah
skor
Jumlah 123 174 180 477
Persentase 63,07 55,76 65,93
∑ skor Rerata skor =
N
477 = 39 = 12,23
1. Pemilihan Siswa Untuk Wawancara.
Dari hasil pretes ditemukan adanya permasalahan pada konsep siswa.
Maka kegiatan selanjutnya adalah diadakan wawancara kepada 6 siswa,
pemilihan siswa yang diwawancarai berdasarkan analisis dari jawaban
pretesnya. Dari analisis yang dilakukan maka dipilih siswa yang mempunyai
jawaban benar sedangkan banyak siswa yang lain menjawab dengan salah.
Selain itu juga dipilih siswa yang mempunyai jawaban salah padahal banyak
siswa yang lain yang mempunyai jawaban benar, keenam siswa yang
diwawancarai adalah :
a. Siswa 02 : Siswa ini memperoleh nilai 8, memiliki miskonsepsi pada
soal No 1. Sedangkan pada soal No 2 dan 3 jawabanya masih sederhana.
b. Siswa 07 : Siswa ini memperoleh nilai 9, mempunyai miskonsepsi pada
soal No 1, sedangkan jawaban pada soal No 2 dan 3 masih sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c. Siswa 08 : Siswa ini memperoleh nilai 10, memiliki miskonsepsi pada
soal No 1, sedangkan jawaban pada soal No 2, dan 3 masih sederhana.
d. Siswa 14 : Siswa ini memperoleh nilai 9, mempunyai miskonsepsi pada
soal No 1, dan 3 ,sedangkan pada soal No 2 jawabannya benar.
e. Siswa 30 : Siswa ini memperoleh nilai 11,mempunyai jawaban yang
benar pada soal No 1 tetapi pada soal No 2 dan 3 jawaban masih
sederhana.
f. Siswa 35 : Siswa ini memperoleh nilai 11,mempunyai jawaban yang
benar pada soal No 1 sedangkan pada soal No 2 dan 3 jawabannya masih
sederhana.
2. Konsep Siswa
Berdasarkan hasil pretes dan wawancara yang telah dilakukan, maka
peneliti menemukan konsep siswa mengenai sifat – sifat cahaya sebagai
berikut :
1. Konsep siswa mengenai pemantulan cahaya
• Pada soal no 1, pada saat pretes ada 15 siswa dari 39 siswa yang dapat
menggambarkan dengan benar proses pemantulan cahaya lampu yang
mengenai sebuah gelas sehingga kita orang dapat melihat gelas tersebut.
Dan ada 24 siswa yang menggambarkan proses pemantulan cahaya lampu
tersebut dengan tidak tepat. Ada yang hanya menggambarkan cahaya yang
datang dan mengenai gelas tanpa diikuti dengan pemantulan dari gelas ke
mata. Dan ada juga siswa yang menggambarkan cahaya yang datang dan
mengenai mata kemudian cahaya tersebut memantul ke orang namun tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mengenai mata orang tersebut. Gambar yang dibuat oleh siswa tersebut
adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Gambar yang dibuat siswa saat pretes
Dari wawancara yang di lakukan ada siswa yang menggambarkan proses
pemantulan cahaya dengan tidak tepat. Peneliti menemukan adanya konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
tentang pemantulan cahaya yang masih salah. Hal ini terbukti dengan hasil
wawancara kepada siswa dengan no kode 02.
P : Kalau begitu, misalnya ada sebuah meja yang diatasnya ada sebuah gelas dan ada sebuah lampu yang menyala. Tolong sekarang kamu gambarkan jalannya berkas sianr lampu ini sehingga kamu dapat melihat gelas !
( siswa kemudian menggambar )
P : Sudah ?
S : Sudah P : Tolong ceritakan kepada saya maksud dari gambar yang kamu
buat ini S : Cahaya lampu mengenai gelas P : Lalu setelah mengenai gelas bagaimana ? S : tidak tahu
P : Sekarang posisi lampu saya ubah didekat gelas. Tolong gambarkan jalannya berkas sinar lampu sehingga kamu dapat melihat gelas !
( Siswa menggambar )
Gambar 3.2 Gambar yang dibuat siswa no 02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
P : Sudah ? S : Sudah P : Sekarang jelaskan maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Cahaya lampu mengenai gelas P : Lalu setelah mengenai gelas bagaiman ? S : tidak tahu
P : Nah sekarang posisi lampu saya letakkan didekat kamu. Tolong gambarkan jalannya berkas sinar lampu ini sehingga kamu dapat melihat gelas !
( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Tolong ceritakan kepada saya maksud dari gambar yang kamu
buat ini ! S : Cahaya lampu mengenai gelas P : Lalu setelah mengenai gelas bagaimana ? S : tidak tahu ( lampiran 3 hal 71 baris 14 – hal 72 baris 1)
Konsep yang salah juga terjadi pada siswa dengan no kode 07.
Siswa ini menggambarkan bahwa cahaya yang datang akan mengenai
sebuah benda. Setelah itu cahaya tersebut akan dipantulkan kembali.
Sehingga orang dapat melihat benda tersebut. Tetapi siswa ini
menggambarkan pantulan dari cahaya tersebut tidak mengenai mata orang.
Sehingga menurut peneliti konsep yang dimiliki siswa ini masih salah
walaupun sebenarnya siswa ini sudah mengerti konsep pemantulan cahaya
namun cara menggambarkannya masih kurang tepat. Dan berikut ini hasil
wawancara dengan siswa tersebut :
P : Kalau begitu, misalnya ada sebuah meja yang diatasnya ada sebuah gelas dan ada sebuah lampu yang menyala. Tolong sekarang kamu gambarkan jalannya berkas sinar lampu ini sehingga kamu dapat melihat gelas !
( Siswa menggambar )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 3.3 Gambar yang dibuat siswa no 07
P : Sudah ? S : Sudah P : Tolong ceritakan kepada saya maksud dari gambar yang kamu buat
ini ! S : Cahaya lampu mengenai gelas lalu mematul ke orang P : Apakah menurut kamu setelah cahaya ini memantul ke orang maka
orang akan melihat benda ? S : Iya P : Menurut kamu gambar yang kamu buat sudah benar ? S : Sepertinya sudah ( lampiran 3 hal 73,baris 1-13 )
Pada soal no 1 ini, peneliti juga menemukan bahwa siswa belum
memahami konsep kita dapat melihat sebuah benda. Ini berdasarkan
gambar yang dibuat pada soal no 1.
o Pada soal no 2, pada saat pretes ada 7 siswa yang mempunyai konsep yang
sudah benar tentang proses mengapa kita dapat melihat benda di tempat
terang. Dan ada 30 siswa yang mempunyai konsep yang masih sederhana
tentang proses tersebut. Mereka hanya menjelaskan bahwa kita dapat
melihat di tempat terang karena ada cahaya. Mereka tidak menjelaskan
bahwa karena ada cahaya kemudian cahaya tersebut mengenai benda
kemudian dari benda tersebut memantul ke sehinggga kita dapat melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
benda tersebut. Dan ada 2 siswa yang lain yang menjelaskan bahwa kita
dapat melihat benda di tempat terang karena ada cahaya yang masuk ke
mata kita. Jadi pada 2 siswa ini juga masih mempunyai konsep yang masih
sederhana. Dan pada saat wawancara, jawaban yang diberikan 5 partisipan
menunjukkan konsep yang masih sederhana. Karena ke 5 siswa ini hanya
menjawab karena ada cahaya kita dapat melihat benda ditempat terang.
Seperti pada siswa dengan no kode 07 mempunyai konsep tentang
pemantulan cahaya yang masih sederhana. Hasil wawancara dengan siswa
ini sebagai berikut :
P :Sekarang saya mau menanyakan kembali soal no 2. Menggapa ditempat yang terang kita dapat melihat benda ?
S : Karena nyala lampu sangat terang P : Kalau saya punya lilin dan lilin ini saya nyalakan. Apakah kamu
dapat melihat benda yang ada dipojokan sana ? S : Tidak
P : Lho kenapa tidak ? Lilin ini ada cahayanya kenapa ada cahaya kamu tidak dapat melihat benda ?
S : Karena cahayanya sedikit ( lampiran 3, hal 73, baris 23-31 )
Pada soal no 2, peneliti menemukan adanya konsep yang masih sederhana
mengenai pemantulan cahaya pada siswa dengan no kode 08. Pada saat
pretes siswa ini menjawab bahwa kita dapat melihat di tempat terang
karena ada cahaya. Pada saat wawancara siswa ini menjawab sebagai
berikut :
P : Berkaitan dengan soal no 2, mengapa ditempat terang kita dapat melihat benda ?
S : Karena ada cahaya P : Contohnya cahaya apa ? S : Cahaya lampu, senter, lilin
P : Jika saya punya korek api, korek ini saya nyalakan. Apakah kamu dapat melihat benda yang ada diujung ruangan sana ?
S : Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
P : Tapi tadi kamu mengatakan kalau ada cahaya kita dapat melihat benda. Ini ada cahaya korek api mengapa kamu tidak dapat melihat benda ?
S : Karena cahayanya kecil ( lampiran 3 hal 75, baris 2-11 )
Pada siswa yang lain mempunyai konsep yang sudah benar. Pada
siswa dengan no kode 14, siswa ini pada saat pretes menjawab bahwa kita
dapat melihat benda ditempat terang karena adanya cahaya lampu yang
mengenai benda dan cahaya lampu itu kemudian memantul masuk ke mata
kita. Dan pada saat wawancara siswa ini menjawab sebagai berikut :
P :Nah pertanyaan selanjutnya, mengapa ditempat terang kita dapat melihat benda?
S : Karena cahaya lampu sangat terang yang mengenai benda – benda kemudian cahaya tersebut masuk ke mata kita.
P : Sekarang jika ruangan ini gelap. Kemudian saya nyalakan lilin. Apakah kamu dapat melihat benda yang ada dipojok sana ?
S : Tidak P : Mengapa tidak ?
S : Karena cahaya lilin kurang terang sehingga tidak ada cahaya yang masuk ke mata
( lampiran 3 hal 77, baris 4-11 ) Pada siswa dengan no 35 mempunyai konsep yang masih
sederhana tentang konsep pemantulan cahaya. Berikut ini hasil wawancara
dengan siswa dengan no 35 yang menunjukkan bahwa siswa ini masih
mempunyai konsep yang sederhana tentang pemantulan :
P : Mengapa di tempat yang terang kita dapat melihat benda ? S : karena ada cahaya yang menempati ruangan
P : Nah sekarang kalau saya nyalakan korek api disini, apakah kamu dapat melihat benda yang ada di pojokan sana ?
S : Tidak P : Mengapa ? inikan sebuah cahaya juga S : Karena cahayanya kecil ( lampiran 3 hal 80, baris 31-37)
2. Konsep siswa mengenai cahaya merambat lurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pada saat pretes semua siswa telah memahami bahwa cahaya
tersebut merambat lurus. Hal ini terbukti dengan gambar yang dibuat oleh
mereka pada no 02. Mereka semua menggambarkan cahaya yang
mengenai benda itu berupa garis lurus. Pada saat wawancara, peneliti
menemukan adanya konsep yang masih sederhana tentang cahaya
merambat lurus. Hal ini terjadi pada beberapa siswa antara lain siswa
dengan no kode 07 dan 08.
Pada siswa dengan no kode 07, siswa ini memberi keterangan sebagai
berikut :
P : Nah sekarang kalau saya punya senter, senter ini nyalanya lebih terang dari lilin. Senter ini saya nyalakan dan saya arahkan didepan kamu. Apakah kamu dapat melihat benda yang ada dibelakang kamu ?
S : Tidak P : Kenapa tidak ? S : Karena senter diarahkan ke depan jadi yang dibelakang tidak
kelihatan ( lampiran 3 hal 73, baris 37-42 )
Hal yang sama juga terjadi pada siswa dengan no kode 08 yang
memberi jawaban pada saat wawancara sebagai berikut :
P : Kalau sekarang saya punya senter. Senter ini saya nyalakan didepan kamu. Apakah kamu dapat melihat benda yang ada dibelakang kamu?
S : Tidak P : Mengapa tidak ? S : Karena cahaya mengarah ke depan
( lampiran 3 hal 75, baris 12-16 )
3. Konsep mengenai cahaya menembus benda bening
Berdasarkan jawaban pretes, peneliti menemukan konsep yang sudah
benar kepada 5 siswa, 30 siswa yang lain menjawab dengan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yang masih sederhana. Jawaban yang diberikan oleh siswa – siswa
tersebut antara lain : Benda menjadi kelihatan kabur ketika di letakkan
dibelakang plastik berwarna karena pada plastik berwarna cahaya yang
memantul hanya sedikit, plastik berwarna mempunyai warna sehingga
benda kelihatan kabur. Dan 4 siswa yang lain menjawab dengan tidak
tepat. Jawaban mereka itu misalnya plastik berwarna kotor, plastik
berwarna menyebabkan benda menjadi kabur.
Pada saat wawancara peneliti menemukan adanya konsep yang salah
pada siswa dengan no kode 14, pada saat pretes siswa ini memberikan
jawaban pada soal no 3 bahwa benda yang diletakkan dibelakang plastik
berwarna menjadi kelihatan kabur karena plastiknya kurang bersih
sehingga menyebabkan benda jadi kelihatan kabur.
Dan pada saat wawancara siswa ini memberi keterangan sebagai berikut:
P : Berkaitan dengan soal no 3, mengapa benda yang ada dibelakang plastik berwarna menjadi kelihatan kabur ?
S : Karena plastiknya tidak bersih atau kotor P : Cahaya yangdatang bagaimana ? S : Cahaya mengenai plastik lalu oleh plastik cahaya menjadi agak kabur ( lampiran 3 hal 78, baris 4-8 ) Pada siswa dengan no kode 08, pada saat pretes siswa ini
memberikan jawaban pada soal no 3 bahwa benda yang diletakkan
dibelakang plastik berwarna menjadi kelihatan kabur karena plastiknya
tidak jernih. Dan pada saat wawancara siswa ini memberi keterangan
sebagai berikut :
P : Mengapa jika benda dibelakang plastik berwarna benda menjadi kelihatan kabur?
S : Karena ada unsur warnanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
P : Kalau ada unsur warnanya, cahaya bagaimana ? S : Cahanya menyebabkan benda menjadi kabur ( lampiran 3 hal 76, baris 5-8 )
Pada siswa dengan no kode 30, saat pretes menjawab soal no 3
bahwa benda tidak kelihatan saat dibelakang triplek karena tripleknya
tebal. Dan pada saat wawancara siswa ini menjawab :
P : Sekarang mengapa benda yang ada di belakang triplek tidak kelihatan?
S : Karena tripleknya tebal P : Nah sekarang kalu saya punya kaca putih yang tebal, benda yang
ada dibelakangnya masih kelihatan. Itu kenapa ? S : Karena kaca warnanya jernih P : Lha kalau triplek kenapa benda yang dibelakangnya tidak
kelihatan ? S : Karena warnanya gelap
P : Jadi apapun bendanya kalau warnaya gelap benda yang di belakangnya tidak kelihatan ?
S : Ya ( lampiran 3 hal 79, baris 35-44 )
Hal yang sama juga terjadi pada siswa dengan no kode 02. siswa ini juga
mempunyai konsep yang masih sederhana. Pada saat wawancara siswa
ini menjawab sebagai berikut :
P : Berkaitan dengan soal no 3, mengapa benda yang ada dibelakang triplek menjadi tidak kelihatan ?
S : Karena tripleknya tebal dan coklat ( lampiran 3 hal 72, baris 37-39 )
3. Rangkuman Konsep Siswa
Berdasarkan pretes dan wawancara 1 diatas konsep siswa mengenai
cahaya adalah sebagai berikut :
1. Peneliti menemukan masih ada konsep yang salah pada siswa tentang
konsep menggambarkan pemantulan cahaya. Siswa hanya
menggambarkan cahaya yang datang dan mengenai benda tetapi tidak di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
teruskan dengan pemantulan cahaya tersebut dari benda menuju ke mata
sehingga kita dapat melihat benda tersebut. Selain itu ada juga siswa
yang menggambarkan cahaya yang datang kemudian mengenai benda
setelah itu cahaya tersebut memantul ke orang namun tidak mengenai
mata tetapi anggota tubuh yang lain misalnya bahu dan tangan. Sehingga
peneliti menduga bahwa siswa belum memahami konsep bagaiman kita
dapat melihat benda.
2. Siswa masih mempunyai konsep yang masih sederhana tentang
pemantulan cahaya yang terjadi pada tempat terang. Siswa hanya
menjelaskan bahwa kita dapat melihat benda karena adanya cahaya.
Mereka tidak menjelaskan adanya proses pemantulan cahaya yang
mengenai sebuah benda sehingga kita dapat melihat benda itu.
3. Terdapat konsep yang masih sederhana pada siswa dalam cahaya
merambat lurus. Siswa tidak dapat menjelaskan dengan alasan yang
tepat mengapa senter yang diarahkan ke depan, benda yang ada di
belakang menjadi tidak kelihatan. Jawaban yang diberikan siswa sudah
benar namun alasan yang di berikan kurang tepat.
4. Konsep yang masih sederhana juga terjadi pada siswa dalam cahaya
menembus benda bening dan tidak dapat menembus benda gelap.
Partisipan mempunyai konsep yang sudah benar bahwa benda yang
diletakkan dibelakang plastik berwarna menjadi kelihatan kabur dan jika
diletakkan di belakang triplek benda menjadi tidak kelihatan. Namun
alasan yang di sampaikan masih sederhana dan kurang tepat. Siswa tidak
menjelaskan bahwa cahaya yang mengenai plastik berwarna sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
akan terhalang oleh warna plastik dan sebagian akan menembus
sehingga benda menjadi kelihatan kabur. Sedangkan bila cahaya
mengenai triplek semua cahaya akan dipantulkan sehingga inilah yang
menyebebkan benda menjadi tidak kelihatan. Dan ada juga siswa yang
masih memiliki konsep yang salah tentang cahaya menembus benda
bening. Siswa ini sudah mengerti bahwa benda yang diletakkan
dibelakang plastik berwarna akan kelihatan kabur namun alasan yang
diberikan tidak tepat. Siswa ini memberi alasan bahwa karena plastiknya
kurang bersih sehingga menyebabkan benda jadi kelihatan kabur.
Demikian juga pada pertanyaan mengapa benda dibelakang triplek
menjadi tidak kelihatan. Siswa ini memberi jawaban bahwa benda tidak
kelihatan dibelakang triplek karena tripleknya tebal, ada juga siswa yang
memberi jawaban karena triplek warnanya coklat
C. Pelaksanaan Pembelajaran
Dari analisis jawaban pretes dan wawancara 1 maka diperoleh bahwa
siswa mengalami masalah dalam konsep yang dimilikinya. Permasalahan
tersebut digunakan sebagai dasar untuk meyusun rancangan pembelajaran
dengan metode demonstrsi. Rancangan pembelajaran ini digunakan untuk
memfasilitasi siswa untuk mengubah konsepnya.
Pembelajaran dilakukan untuk mengubah konsep siswa mengenai
cahaya. Berdasarkan hasil pretes maka ditemukan adanya konsep yang
salah dan konsep yang masih sederhana pada siswa. Sehingga
pembelajaran ini bertujuan untuk mengatasi konsep yang salah dan konsep
sederhana yang dimiliki oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti selama dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama pada tanggal 4 Juni 2008 pada jam
pelajaran pertama dan kedua. Pada pembelajaran ini siswa dibagi dalam
kelompok. Masing – masing kelompok terdiri 2 – 3 siswa. Pembelajaran
yang dilaksanakan secara lebih rinci sebagai berikut :
1.Demonstrasi 1 : Membuat periskop sederhana
Tujuan : 1. Dapat menjelaskan proses pemantulan cahaya
2. Dapat menjelaskan proses kita dapat melihat sebuah
benda
3. Memahami bahwa cahaya merambat lurus
Tujuan demonstrasi : untuk memfasilitasi siswa memperbaiki dan
memperluas konsep mengenai sifat cahaya yaitu cahaya merambat lurus
dan proses pemantulan cahaya.
Alat dan Bahan yang digunakan :
1. Kertas karton dengan ukuran 25 x 32 cm yang telah disediakan peneliti
dan telah digambari pola periskop
2. Cermin datar dua buah dengan ukuran 7 x 7 cm yang telah disediakan oleh
peneliti
3. Pensil
4. Penggaris
5. Pisau silet
6. Gunting
7. Lem
Kegiatan 1 : Proses pemantulan cahaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
1. Peneliti bertanya apa yang dimaksud dengan pemantulan cahaya.
2. Peneliti bertanya apakah siswa mengetahui periskop dan apa guna
periskop
3. Peneliti mengajak siswa untuk membuat periskop sederhana. Langkah –
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Peneliti meminta siswa untuk mengamati pola periskop pada kertas
karton yang telah dibagikan.
2. Kemudian peneliti meminta siswa untuk memotong bagian dari pola
periskop yang diberi tanda dan
3. Setelah itu siswa diminta untuk menoreh dengan pisau silet pada
bagian yang diberi tanda
4. Siswa diminta untuk melipat kertas karton tersebut sesuai dengan
tanda lalu direkatkan dengan lem
5. Siswa memasukkan kedua cermin datar pada tiap – tiap torehan pada
periskop
4. Setelah periskop selesai dibuat, siswa mencoba periskop tersebut untuk
melihat sebuah benda
5. Peneliti menanyakan apakah siswa dapat melihat benda dengan
menggunakan periskop tersebut dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi
6. Peneliti menggambarkan jalannya sinar yang mengenai benda sehingga
orang dapat melihat benda tersebut melalui periskop
7. Peneliti menunjukkan konsep yang siswa miliki berdasarkan jawaban saat
pretes dan wawancara bahwa menurut siswa cahaya yang datang dan
mengenai benda kemudian cahaya tersebut tidak dipantulkan kembali. Jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
berkas cahaya berhenti pada benda tersebut. Kemudian peneliti
menggambarkan konsep yang mereka miliki adalah sebagai berikut:
Cahaya yang datang dan mengenai benda yang berada didepan lubang 1.
Kemudian cahaya tidak dipantulkan kembali ini digambarkan dengan
menutupi benda tersebut dengan sebuah kertas. Lalu peneliti bertanya
apakah siswa dapat melihat benda yang berada di depan lubang
0,5 cm 6 cm 1
8
8c 8 8
40 cm
25 cm
Gambar 3.5 Pola periskop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
8. Peneliti menjelaskan bahwa konsep yang mereka miliki ini masih salah.
Maka berikutnya dijelaskan mengenai konsep yang benar mengenai
proses pemantulan cahaya sehingga kita dapat melihat sebuah benda.
Dengan langkah – langkah yang sama, hanya bedanya benda tidak
ditutupi dengan kertas.
9. Kemudian peneliti menjelaskan bahwa cahaya yang datang dan
mengenai benda kemudian oleh benda, cahaya tersebut dipantulkan
kembali melalui lubang 1 dan mengenai cermin 1. Oleh cermin 1,
cahaya tersebut seluruhnya dipantulkan kembali secara lurus dan
mengenai cermin 2. Cahaya yang mengenai cermin 2 akan dipantulkan
secara lurus dan mengenai lubang 2 kemudian mengenai mata kita yang
berada didepan lubang 2. Inilah yang menyebabkan kita dapat melihat
sebuah benda. Jadi kita dapat melihat sebuah benda tidak hanya karena
ada cahaya tetapi ada cahaya yang mengenai sebuah benda dan oleh
benda tersebut cahaya dipantulkan kembali dan mengenai mata kita.
10. Siswa diminta untuk membuat kesimpulan dari percobaan yang telah
dilakukan dengan dibantu peneliti.
Kegiatan 2 : Cahaya merambat lurus
1. Peneliti menyalakan sebuah senter dan diarahkan ke depan. Lalu
bertanya kepada siswa bagaimana cahaya yang dihasilkan oleh senter
tersebut
2. Kemudian peneliti mengajak siswa untuk melakukan percobaan yang
membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. Langkah – langkah
percobaan sama dengan langkah percobaan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Peneliti menyuruh siswa untuk meletakkan benda didepan lubang 1.
Setelah itu peneliti menyuruh mereka untuk meletakkan mata mereka
didepan lubang 2. Kemudian peneliti bertanya apakah siswa dapat
melihat benda yang berada di depan lubang 1 tersebut
4. Kemudian peneliti menyuruh siswa untuk menggeser benda yang berada
didepan lubang 1 tersebut 2 cm kearah samping. Lalu siswa disuruh
untuk meletakkan mata mereka didepan lubang 2. Peneliti bertanya
apakah siswa dapat melihat benda yang ada didepan lubang 1 tersebut.
Gambar 3.6 Siswa sedang melihat sebuah benda dengan periskop
5. Peneliti menjelaskan mengapa saat benda didepan lubang 1 siswa dapat
melihat benda tersebut melalui lubang 2, dan saat benda digeser siswa
tidak dapat melihatnya. Hal ini karena benda terkena cahaya dan cahaya
tersebut dipantulkan secara lurus dan mengenai cermin 1 kemudian oleh
cermin 1 cahaya tersebut dipantulkan secara lurus dan mengenai cermin
2. Oleh cermin 2, cahaya tersebut dipantulkan kembali secara lurus dan
mengenai lubang 2. Cahaya keluar melalui lubang 2 dan mengenai mata
kita yang berada didepan lubang 2. Sehingga kita dapat melihat benda
yang ada didepan lubang 1 tersebut. Tetapi jika benda yang berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
didepan lubang 1 digeser maka cahaya yang mengenai benda akan
dipantulkan secara lurus dan tidak akan mengenai lubang 1 tetapi akan
mengenai sisi kardus. Maka tidak akan ada pantulan cahaya dari benda
yng masuk ke cermin 1. Sehingga kita tidak dapat melihat benda yang
berada di depan lubang 1 tersebut.
6. Peneliti mengajak siswa menggunakan periskop untuk melihat benda
dibalik pagar sekolah
Gambar 3.7 Siswa menggunakan periskop untuk melihat benda
dibalik tembok
7. Peneliti meminta siswa untuk menyimpulkan percobaan yang baru saja
dilakukan
Dalam pembelajaran ini siswa dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 2 atau 3 siswa. Pembagian kelompok secara acak karena pada
setiap kelompok akan menerima konsep yang sama dari peneliti. Dalam
pertemuan yang pertama ini terdapat dua kegiatan yaitu kegiatan untuk
menjelaskan pemantulan cahaya dan kegiatan untuk membuktikan bahwa
cahaya merambat lurus. Dalam kegiatan – kegiatan ini peneliti selalu
melibatkan siswa. Sebelum demonstrasi peneliti memberi pertanyaan –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pertanyaan panduan sebagai pembangkit masalah untuk menunjukkan
konsep yang mereka miliki sehingga dalam pembelajaran ini peneliti
berusaha untuk mengkontraskan konsep yang mereka miliki dengan
menunjukkan peristiwa yang sebenarnya terjadi melalui demonstrasi yang
dilakukan.
Dari setiap kegiatan yang dilakukan dalam demonstrasi 1 peneliti selalu
melibatkan siswa. Siswa juga diminta untuk menyimpulkan apa yang telah
mereka pelajari. Peneliti berusaha untuk mengaktifkan siswa dengan
meminta siswa untuk menjawab setiap pertanyaan dan menyebutkan
kesimpulan yang didapatkan dari percobaan yang baru saja dilakukan.
2. Demonstrasi 2 : Membuat lup sederhana
Tujuan : memahami bahwa cahaya menembus benda bening
Tujuan demonstrsi : memfasilitasi siswa memperbaiki dan memperluas
konsep mereka tentang sifat cahaya yaitu cahaya menembus benda bening.
Alat dan Bahan :
1. Bohlam bekas yang telah disediakan oleh peneliti
2. Gergaji besi
3. Plastik
4. Karet gelang
5. Air jernih yang telah disediakan peneliti
6. Air keruh yang telah disediakan peneliti
7. Pasir yang telah disediakan peneliti
Kegiatan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
1. Peneliti bertanya apa yang dimaksud dengan benda bening
2. Peneliti bertanya sebutkan contoh benda bening
3. Peneliti bertanya apakah siswa mengetahui lup dan apa fungsi lup
4. Kemudian peneliti mengajak siswa untuk membuat lup sederhana.
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Peneliti membagikan bohlam, air jernih, air keruh dan pasir kepada
setiap kelompok
2 Peneliti mengajak siswa untuk mengeluarkan isi bohlam dengan cara
membukanya terlebih dahulu dengan gergaji besi
3 Peneliti meminta siswa untuk mengisi bohlam kosong tersebut dengan
air jernih kemudian menutup leher bohlam itu dengan plastik dan di
ikat dengan karet gelang
5. Kemudian peneliti menyuruh siswa untuk menggunakan lup sederhana
ini untuk membaca tulisan yang ada di buku. Lalu peneliti bertanya
apakah siswa dapat membaca tulisan di buku tersebut dengan jelas.
Gambar 3.8 Siswa sedang menggunakan lup yamg dibuatnya
6. Peneliti menjelaskan bahwa siswa dapat membaca tulisan yang ada di
buku dengan jelas saat bohlam diisi dengan air jernih karena saat ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
cahaya yang datang maka cahaya tersebut mengenai bohlam dan
seluruh cahaya tersebut menembus bohlam karena bohlam merupakan
benda bening. Cahaya yang menembus bohlam lalu mengenai air
jernih yang ada di dalam bohlam. Air jernih merupakan benda bening
sehingga seluruh cahaya yang mengenainya dapat menembus lalu
seluruh cahaya tersebut mengenai bohlam kembali dan dapat
menembusnya. Cahaya tersebut akhirnya mengenai buku yang
diletakkan dekat dengan bohlam tersebut. Oleh buku tersebut, cahaya
yang datang di pantulkan kembali dan mengenai mata kita sehingga
kita dapat membaca tulisan yang ada di buku tersebut. Kita dapat
membaca tulisan dengan sangat jelas karena seluruh cahaya yang
datang di pantulkan kembali dan seluruh cahaya menembus bohlam
dan air jernih.
7. Kemudian peneliti menyuruh siswa untuk mengganti air jernih dengan
air yang keruh dan di masukkan ke dalam bohlam. Lalu peneliti
bertanya apakah siswa dapat membaca tulisan di buku dengan jelas
saat bohlam di isi dengan air keruh.
8. Peneliti menjelaskan mengapa saat bohlam di isi dengan air keruh kita
kurang jelas membaca tulisan yang ada di buku. Pada saat ada cahaya
yang datang maka cahaya tersebut mengenai bohlam dan seluruh
cahaya tersebut menembus bohlam karena bohlam merupakan benda
bening. Cahaya yang menembus bohlam lalu mengenai air keruh yang
ada di dalam bohlam. Air keruh bukan merupakan benda bening
sehingga cahaya yang mengenainya hanya sebagian yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
menembus lalu sebagian cahaya tersebut mengenai bohlam kembali
dan dapat menembusnya. Cahaya tersebut akhirnya mengenai buku
yang diletakkan dekat dengan bohlam tersebut. Oleh buku tersebut,
cahaya yang datang di pantulkan kembali dan mengenai mata kita
sehingga kita dapat membaca tulisan yang ada di buku tersebut. Kita
dapat membaca tulisan dengan kurang jelas karena cahaya yang datang
di pantulkan kembali dan cahaya yang menembus bohlam dan air
keruh hanya sebagian saja.
9. Peneliti menjelaskan mengapa kita tidak dapat membaca tulisan di
buku saat bohlam di isi dengan pasir. Hal ini karena saat ada cahaya
yang datang maka cahaya tersebut mengenai bohlam dan seluruh
cahaya tersebut menembus bohlam karena bohlam merupakan benda
bening. Cahaya yang menembus bohlam lalu mengenai pasir yang ada
di dalam bohlam. Pasir merupakan benda gelap sehingga cahaya yang
mengenainya tidak dapat menembusnya. Maka tidak ada cahaya yang
mengenai tulisan di buku sehingga tidak ada pantulan cahaya dari
buku. Hal inilah yang menyebabkan megapa kita tidak dapat membaca
saat bohlam di isi dengan pasir.
10. Peneliti mengajak siswa untuk membuat kesimpulan dari percobaan
yang baru saja dilakukan. Kemudian peneliti menyuruh 2 orang siswa
untuk membacakan kesimpulan yang dibuatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 3.9 Siswa sedang membaca buku dengan bohlam
yang diisi pasir
D. Data Postes dan Wawancara II serta Pembahasan
Postes dilaksanakan selama 15 menit dengan 3 soal dan diikuti 39
siswa. Ketiga soal tersebut disusun sesuai dengan materi pembelajaran yang
diberikan. Dari postes dan wawancara II yang dilakukan diperoleh konsep
siswa dan perubahan konsepnya. Perubahan ini dapat dilihat dengan
meningkat ataupun menurunnya jumlah siswa yang menjawab dengan benar
pada setiap soal. Peningkatan atau penurunan ini dapat diketahui dengan
membandingakan hasil jawaban yang benar pada jawaban pretes dan postes.
Soal – soal postes terdiri dari 3 soal yang terdiri dari soal – soal
mengenai pemantulan cahaya, cahaya merambat lurus, dan cahaya
menembus benda bening. Soal – soal tersebut sesuai dengan materi yang
diberikan dan permasalahan yang dihadapi siswa. Skor rata – rata dari hasil
postes adalah 13,64 dari skor maksimal 17 dengan nilai tertinggi 17 dan
nilai terendah 10. Dari ketiga soal tersebut semua siswa yang dapat
menjawab dengan benar soal no 1. Pada soal no 2 ada 10 siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
menjawab dengan benar dan 29 siswa lainnya menjawab dengan kurang
sempurna ( masih sederhana ). Soal no 3 ada 13 siswa yang menjawab
dengan benar, 22 siswa menjawab dengan jawaban yang masih sederhana
dan 4 siswa lainnya menjawab dengan tidak tepat.
Tabel 3.3 Nilai Postes Siswa
No soal ( skor maks ) No Kode siswa
1 ( 5 ) 2 ( 6 ) 3 ( 6 )
Jumlah
skor
1 01 5 4 5 14
2 02 5 3 6 14
3 03 5 6 4 15
4 04 5 4 6 15
5 05 5 4 6 15
6 06 5 3 5 13
7 07 5 3 6 14
8 08 5 6 6 17
9 09 5 4 3 12
10 10 5 6 5 16
11 11 5 4 6 15
12 12 5 4 3 12
13 13 5 3 2 10
14 14 5 6 4 15
15 15 5 3 6 14
16 16 5 4 6 15
17 17 5 6 2 13
18 18 5 3 4 12
19 19 5 3 3 11
20 20 5 3 2 10
21 21 5 4 6 15
22 22 5 4 6 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
No soal ( skor maks ) No Kode siswa
1 ( 5 ) 2 ( 6 ) 3 ( 6 )
Jumlah
skor
23 23 5 3 5 13
24 24 5 3 3 11
25 25 5 4 6 15
26 26 5 6 5 16
27 27 5 4 5 14
28 28 5 6 6 17
29 29 5 4 5 14
30 30 5 6 6 17
31 31 5 3 3 11
32 32 5 3 4 12
33 33 5 3 6 14
34 34 5 4 4 13
35 35 5 6 6 17
36 36 5 4 2 11
37 37 5 4 4 13
38 38 5 6 6 17
39 39 5 6 6 17
Jumlah 195 165 180 542
Persentase 100 70,51 77,77
∑ skor Rerata skor =
N
542 = 39
= 13,89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan analisis jawaban postes dan wawancara II maka
diperoleh konsep siswa sebagai berikut :
1. Konsep siswa mengenai pemantulan cahaya
Pada saat pretes siswa belum dapat menggambarkan dengan benar
jalannya cahaya yang mengenai sebuah benda sehingga orang dapat
melihat benda tersebut. Dan pada saat wawancara 1 siswa juga belum
dapat menjelaskan dengan tepat maksud dari gambar yang dibuat. Tetapi
pada saat postes siswa telah dapat menggambarkan jalannya cahaya yang
mengenai sebuah benda sehingga orang dapat melihat benda tersebut
dengan benar. Dan pada saat wawancara II siswa telah mempunyai
penjelasan yang tepat maksud dari gambar yang dibuat pada saat postes.
Soal yang berhubungan dengan pemantulan cahaya adalah soal no
1 dan 2. Pada soal no 1 siswa diminta untuk menggambarkan jalannya
cahaya yang mengenai sebuah benda sehingga orang dapat melihat benda
tersebut melalui periskop. Selain itu siswa juga diminta menjelaskan
maksud dari gambar yang dibuat tersebut. Pada umumnya siswa dapat
menggambar jalannya cahaya tersebut dengan benar namun ada beberapa
siswa yang menggambar dengan tidak menggunkan penggaris jadi terlihat
kurang rapi. Dan penjelasan yang diberikan siswa mengenai maksud dari
gambar yang dibuat tersebut ada siswa yang memberi penjelasan kurang
sempurna. Hal ini terlihat dari siswa dengan no kode 02 :
Saat postes siswa ini menggambar seperti berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Mataorang
Gambar 3.10 Soal postes no 1
Dan berikut hasil dari wawancara dengan siswa tersebut :
P : Tolong ceritakan maksud gambar yang kamu buat ini sehingga orang dapat melihat benda ini melalui periskop
S : Cahaya dari kaca atas lalu memantul ke bawah dan mengenai mata P : Ke bawah mana ? S : Ke sini ( menunjuk kaca bawah ) ( lampiran 4 hal 82, baris 7-11 )
Pada siswa dengan no kode 14 ( gambar yang dibuat sama dengan siswa
dengan no kode 02 ) saat di wawancara dapat menjelaskan dengan
benar:
P : Ceritakan maksud gambar yang kamu buat ini sehingga orang dapat melihat benda ini melalui periskop
S : Cahaya yang datang dan megenai benda lalu masuk melalui lubang pada periskop kemudian mengenai kaca atas lalu cahaya tersebut memantul ke kaca bawah setelah itu keluar melalui lubang yang bawah dan mengenai mata orang.
( lampiran 4 hal 85, baris 28-32 )
Sedangkan 4 siswa yang lain yang di wawancara telah mempunyai konsep
yang benar tentang proses pemantulan cahaya. Jadi pada soal no 1 ini
masih ada siswa yang mempunyai konsep masih sederhana tentang
pematulan cahaya walaupun pada gambar yang mereka buat sudah benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Namun pada intinya penjelasan siswa tersebut sudah benar hanya saja
masih kurang sempurna.
Pada saat pretes siswa belum dapat menjelaskan mengapa kita
dapat melihat sebuah benda dan pada saat wawancara 1 siswa juga belum
dapat memberikan jawaban yang tepat. Tetapi pada saat postes dan
wawancara II siswa telah dapat menjelaskan syarat kita dapat melihat
sebuah benda dengan tepat.
Pada soal no 2, soal ini menyangkut tentang pemantulan cahaya sehingga
orang dapat melihat sebuah benda. Pada soal tersebut ada 7 siswa yang
menjawab kurang tepat. Walaupun sebenarnya jawaban mereka sudah
mendekati benar namun masih belum sempurna. Beberapa siswa tersebut
hanya menyebutkan bahwa syarat kita dapat melihat sebuah benda adalah
ada cahaya yang masuk ke mata. Jawaban ini benar namun masih kuarang
sempurna karena siswa tidak menyebutkan bahwa karena ada cahaya yang
mengenai benda dan kemudian cahaya tersebut memantul ke mata kita.
Jawaban yang masih sederhana itu misalnya terjadi pada siswa dewngan
no kode 07 :
P : Soal no 2, apa syarat kita dapat melihat sebuah benda ? S : Ada cahaya yang masuk ke mata P : Ada lagi ? atau hanya itu saja ? S : Tidak ( sambil geleng – geleng ) ( lampiran 4 hal 82, baris 32-35 ) Ada juga siswa yang masih mempunyai konsep yang masih sederhana.
Siswa ini hanya menyebutkan syarat kita dapat melihat adalah ada benda
yang terkena cahaya. Hal ini terjadi pada siswa debgan no kode 02 :
P : Pertanyaan soal no 2, syarat kita dapat melihat benda itu apa saja ? S : Ada benda yang terkena cahaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
P : Lalu setelah terkena cahaya bagaimana benda itu ? S : Ya menjadi kelihatan
( lampiran 4 hal 82, baris 25-28 )
Sedangkan pada siswa no 06, 14, 30 dan 35 telah mempunyai konsep yang
benar tentang syarat kita dapat melihat benda. Berikut wawancara dengan
siswa no 35 :
P : Pertanyaan soal no 2, apa syarat kita dapat melihat sebuah benda ? S : Ada benda terkena cahaya, ada pemantulan cahaya dari benda yang
masuk ke mata ( lampiran 4 hal 88, baris 12-14 ) Secara garis besar, sebenarnya siswa sudah memahami apa saja syarat kita
dapat melihat sebuah benda. Karena sebagian besar siswa telah menjawab
dengan benar. Walaupun saat pretes masih ada 7 siswa yang mempunyai
jawaban yang masih sederhana dan saat wawancara ada 2 siswa yang masih
mempunyai konsep yang sederhana namun jawaban yang diberikan itu juga
sudah benar hanya belum sempurna.
2. Konsep siswa mengenai cahaya merambat lurus
Pada saat pretes siswa telah dapat menggambarkan bahwa cahaya itu
merambat lurus namun pada saat wawancara siswa tidak dapat menjawab
dengan tepat pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan cahaya merambat
lurus. Pada saat postes dan saat wawancara II siswa telah dapat
menggambarkan dan menjawab pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan
dengan cahaya merambat lurus dengan benar. Soal no 1 merupakan soal
yang menyangkut tentang cahaya merambat lurus. Pada soal no 1 ini semua
siswa sudah menggambar bahwa cahaya itu merambat lurus. Dan pada saat
wawancara ada siswa dengan no kode 07 yang memberi jawaban masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
sederhana. Siswa ini tidak dapat memberi alasan yang tepat mengapa saat
periskop digeser kita tidak dapat melihat benda. Hasil wawancara dengan
siwa tersebut adalah sebagai berikut :
P : Sekarang periskopnya saya geser sehingga tidak tepat didepan benda itu, apakah kamu dapat melihat benda itu melalui periskop ?
S : Tidak P : Kenapa tidak ? S : Karena periskopnya tidak didepan benda ( lampiran 4 hal 83, baris 25-29 ) Jadi siswa ini sudah memahami bahwa benda yang dapat dilihat melalui
periskop adalah benda – benda yang tepat ada didepan lubang periskop.
Namun siswa ini belum tahu alasannya yang tepat. Sedangkan pada siswa
dengan no kode 08 sudah mempunyai alasan yang tepat. Jawaban siswa
tersebut adalah sebagai berikut :
P : Misalnya periskopnya saya geser, kamu masih dapat melihat benda itu melalui periskop ?
S : Tidak P : Alasannya apa ?
S : Karena cahaya itu kan merambat lurus sehingga cahaya yang masuk ke lubang periskop ini adalah cahaya yang datang secara lurus yaitu cahaya yang mengenai benda yang ada didepan periskop.
( lampiran 4 hal 84, baris 32-38 ) Dari postes dan wawancara yang dilakukan tentang konsep cahaya
merambat lurus, sebenarnya siswa sudah mempunyai konsep yang sudah
benar. Mereka sudah dapat menggambar berkas cahaya dengan lurus namun
saat wawancara ada 1 siswa yang masih mempunyai konsep kurang
sempurna atau masih sederhana.
3. Konsep siswa mengenai cahaya menembus benda bening
Pada saat pretes dan wawancara 1 siswa belum dapat menyebutkan
alasan yang tepat mengenai konsep cahaya menembus benda bening, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pada saat postes dan wawancara II siswa telah dapat menyebutkan alasan
yang tepat mengenai konsep cahaya meembus benda bening.
Soal yang berhubungan dengan cahaya menembus benda bening adalah soal
no 3. pada soal ini, siswa dengan no kode 14 mempunyai jawaban yang
sudah benar namun alasan yang diberikan masih kurang sempurna. Siswa ini
hanya menjelaskan bahwa air jernih itu adalah benda bening sehingga
tulisan yang ada di buku dapat terbaca dengan jelas. Siswa ini tidak
menjelaskan bahwa cahaya yang mengenai air jernih itu seluruhnya
menembus air jernih dan mengenai tulisan yang ada di buku sehingga orang
dapat membaca tulisan di buku dengan sangat jelas. Wawancara dengan
siswa dengan no kode 14 sebagai berikut:
P : Kemarin kita membuat lup dengan bohlam. Saat bohlam di isi air jernih apakah kamu dapat membaca tulisan di buku dengan jelas ?
S : Ya P : Kenapa ? S : Karena air jernih warnaya bening sehingga tulisan menjadi terlihat jelas P : Kalau airnya keruh bagaimana ? S : Tulisan tidak jelas dibaca P : Kenapa ? S : Kerena airnya berwarna kecoklatan P : Lalu ? S : Tulisan tidak jelas dibaca ( lampiran 4 hal 86, baris 8-20 )
Sedangkan pada siswa dengan no kode 35, siswa ini telah dapat
menjelaskan dengan benar alasan mengapa saat bohlam di isi dengan air
jernih kita dapat membaca tulisan dengan jelas.
P : Saat kita membuat lup dengan bohlam yang di isi air jernih apakah kamu dapat membaca tulisan yang ada di buku ?
S : Iya P : Alasannya kenapa ?
S : Karena air jernih adalah benda bening sehingga semua cahaya yang mengenainya akan menembus air itu sehingga tulisan dibuku terkena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
semua cahaya yang menembus air itu maka kita dapat membaca tulisan dengan jelas.
( lampiran 4 hal 88, baris 23-29 )
Secara umum, siswa sudah mempunyai konsep yang sudah benar tentang
cahaya dapat menembus benda bening. Walaupun ada siswa yang masih
mempunyai jawaban masih sederhana namun konsep dasar tentang cahaya
menembus benda bening sudah tepat. Dan ada 4 siswa yang masih
mempunyai jawaban salah pada soal no 3 ini. Keempat siswa tersebut
bukanlah siswa yang ikut dalam wawancara. Jawaban mereka ada yang
menjelaskan bahwa kiat dapat membaca dengan jelas saat bohlam diisi air
jernih adalah karena air jernih membuat tulisan menjadi terbaca jelas.
Namun secara keseluruhan, siswa sudah memahami konsep cahaya dapat
menembus benda bening.
Rangkuman analisis postes dan wawancara II
Analisis data postes dan wawancara II menunjukkan adanya perubahan
konsep siswa dibandingkan dengan konsep siswa sebelum menerima
pembelajaran dengan metode demonstrasi. Agar lebih jelas maka dibuat
perbandingan dalam bentuk tabel :
Konsep Sebelum pembelajaran Setelah pembelajaran
Pemantulan
Cahaya
o Gambar yang dibuat
masih salah (tidak tepat)
o Cahaya datang dan
mengenai benda, cahaya
berhenti di benda itu
• Gambar yang dibuat sudah
benar dan sempurna
• Mengerti bahwa cahaya
yang mengenai benda
akan dipantulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Konsep Sebelum pembelajaran Setelah pembelajaran
o Syarat orang dapat
melihat benda adalah
adanya cahaya
• Syarat dapat melihat
adalah adanya cahaya
yang mengenai benda lalu
dipantulkan kemudian
cahaya tersebut masuk ke
mata orang
Cahaya
merambat
lurus
o Belum sempurna dalam
memberikan alasan
jawaban yang
berhubungan dengan
konsep ini
• Sudah memahami
dengan sempurna
konsep cahaya
merambat lurus dan
alasan jawaban sudah
benar
Cahaya
menembus
benda
bening
o Kurang memahami
bahwa cahaya yang
mengenai benda bening
akan menembusnya
o Belum dapat memberi
alasan jawaban yang
tepat
• Telah memahami bahwa
cahaya akan menembus
benda bening
• Memberi alasan jawaban
yang sudah tepat dan
sempurna
Tabel 3.4 Rangkuman Konsep Siswa
D. Refleksi Pembelajaran
Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan dan dari analisis data terlihat
bahwa siswa masih mengalami masalah pada konsep yang dimilikinya yaitu
tentang konsep pemantulan cahaya khususnya tentang proses bagaimana orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dapat melihat ( soal no 2 ). Hal ini terbukti dari jawaban postes dan wawancara
II yang dilakukan. Pada saat postes hanya ada 10 siswa yang menjawab dengan
benar tentang konsep proses pemantulan cahaya sehingga menyebabkan orang
dapat melihat benda. Sedangkan siswa yang lainnya hanya menjawab dengan
jawaban yang sederhana. Persentase skor jawaban soal no 2 pada saat postes
adalah 70,51 %. Persentase skor jawaban soal no 2 ini lebih rendah
dibandingkan persentase skor jawaban soal no 1 dan 3. Peneliti menduga faktor
yang menyebabkan hal ini adalah karena kurangnya konsentrasi siswa saat
peneliti menjelaskan konsep tersebut. Hal ini terlihat suasana kelas sangat gaduh
dan kebanyakan siswa masih sibuk bermain periskop yang baru saja dibuat
sehingga tidak memperhatikan pembelajaran. Walaupun sebenarnya peneliti
telah berusaha memotivasi siswa agar memperhatikan pembelajaran.
Berdasarkan analisis pretes, postes dan wawancara yang dilakukan,
peneliti menemukan bahwa terjadi peningkatan konsep siswa tentang cahaya.
Pada soal no 1 yang berhubungan dengan konsep pemantulan cahaya dan
cahaya merambat lurus, saat pretes persentase skor jawaban 63,07 % dan pada
saat postes persentase skor jawabannya meningkat menjadi 100 % karena siswa
dapat menggambar dengan benar proses pemantulan cahaya. Untuk no 2 yaitu
soal yang berhubungan dengan konsep pemantulan cahaya sehingga orang dapat
melihat benda, pada saat pretes persentase skor jawaban 55,76 % dan pada saat
postes persentase skor jawabannya meningkat menjadi 70,51 %. Soal no 3
berhubungan dengan konsep cahaya menembus benda bening, saat pretes
persentase skor jawaban 65, 93 % dan pada saat postes persentase skor
jawabannya meningkat menjadi 77,77 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat
memfasilitasi siswa mengubah konsep yang dimilikinya pada pokok bahasan
cahaya. Berdasarkan analisis pada Bab III di muka dapat disimpulkan bahwa :
1. Konsep siswa mengenai pokok bahasan cahaya masih mengalami masalah
sebelum pembelajaran. Siswa pada umumnya masih mempunyai konsep
yang salah pada konsep pemantulan cahaya khususnya dalam
menggambarkan proses pemantulan cahaya. selain itu siswa juga
mempunyai konsep yang salah pada cahaya menembus benda bening. Dan
pada konsep pemantulan cahaya khususnya proses pemantulan cahaya
yang menyebabkan orang dapat melihat benda dan konsep cahaya
merambat lurus, siswa mempunyai konsep yang masih sederhana.
2. Setelah mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi, konsep
siswa menjadi lebih baik bila dibandingkan dengan konsep sebelum
mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi. Siswa menjadi lebih
memahami konsep pemantulan cahaya karena siswa telah dapat
menggambar proses pemantulan cahaya dengan benar.
3. Pada konsep pemantulan cahaya khususnya proses pemantulan cahaya
yang menyebabkan kita dapat melihat benda, terjadi peningkatan bila
dibandingkan konsep yang dimiliki siswa sebelum mengikuti
pembelajaran dengan metode demonstrasi. Meskipun persentase skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
jawaban yang diperoleh siswa pada konsep ini saat postes paling rendah
bila dibandingkan dengan perolehan persentase skor jawaban pada konsep
yang lain.
4. Konsep siswa tentang cahaya menembus benda bening setelah mengikuti
pembelajaran dengan metode demonstrasi mengalami peningkatan. Siswa
sudah dapat memahami konsep ini. Walaupun masih ada siswa yang
masih mempunyai pemahaman yang sederhana dan ada beberapa siswa
yang masih memiliki miskonsepsi.
5. Perubahan konsep yang besar terjadi pada konsep pemantulan cahaya
khususnya dalam menggambarkan proses pemantulan cahaya sedangkan
konsep cahaya menembus benda bening perubahannya tidak terlalu besar.
6. Suasana kelas dan situasi pembelajaran sangat mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.
B. Saran
Saran yang dapat dianjurkan oleh peneliti agar penelitian mendatang lebih
baik adalah :
1. Untuk penelitian lebih lanjut dapat diteliti sebab – sebab terjadinya
permasalahan dalam konsep yang dimiliki siswa ( konsep yang salahi
dan konsep yang masih sederhana ).
2. Untuk peningkatan kualitas pembelajaran dapat juga diteliti tentang
pengaruh berbagai metode pembelajaran pada konsep siswa. Selain itu
deapat juga diteliti pada pokok bahasan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Hariyanto. ( 2004 ). Sains untuk SD Kelas V. Bandung: Erlangga.
Kartika Budi, Fr. Y. ( 1992 ). Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah
Konsepsi yang Terjadi. Widya Dharma. Yogyakarta. Sanata Dharma.
Kartika Budi, Fr. Y. ( Tanpa tahun ). Demonstrasi. Handout Kuliah Dasar – Dasar
dan Proses Pembelajaran Fisika. Tidak diterbitkan
Sriyono. ( 2004 ). Sains V. Bandung: Sunda Kelapa Pustaka.
Subiyanto (1988). Evaluasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudjana, Nana ( 1990 ). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suparno, P. ( 1997 ). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Suparno, P. ( 2000 ). Teori Perubahan Konsep dan Aplikasinya dalam Pembelajaran
fisika. Widya Dharma. Yogyakarta: Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 1 : soal pretes
SOAL PRETEST
1. Perhatikan gambar berikut ini :
Didalam ruang yang tertutup, ada sebuah meja yang diatasnya ada sebuah gelas
yang bening. Disamping meja tersebut berdiri seseorang. Dan diatas meja tersebut
ada sebuah lampu yang menyala. Gambarlah jalannya berkas sinar sehingga
menyebabkan orang tersebut dapat melihat benda yang ada didalam ruang
tersebut !
2. Mengapa pada tempat yang terang kita bisa melihat sebuah benda dan mengapa
ditempat yang gelap kita tidak bisa melihat benda ?
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3. Perhatikan tiga peragaan sebuah benda dibalik kaca jernih, plastik berwarna, dan
triplek berikut :
benda pada kaca jernih benda pada plastik berwarna benda pada triplek
Gambar diatas menunjukkan penglihatan kita terhadap sebuah benda yang
berada dibalik kaca jernih, plastik berwarna dan triplek.
Mengapa benda kelihatan kabur dilihat melalui plastik berwarna ? dan mengapa
benda tidak dapat dilihat melalui triplek ?
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 2 : Soal postes
SOAL – SOAL POSTES
1. Perhatikan gambar berikut ini :
Mata orang
Ceritakan bagaimana jalannya cahaya sehingga kita dapat melihat benda tersebut
dengan sebuah periskop!
2. Apakah syarat supaya kita dapat melihat sebuah benda ?
3. Pada saat membuat lup sederhana, mengapa saat bohlam yang di isi dengan air
jernih kita dapat membaca tulisan dengan sangat jelas ? Dan mengapa saat
bohlam diisi dengan air keruh, kita kurang jelas dalam membaca tulisan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 3 : Hasil Wawancara 1
TRANSKIP HASIL WAWANCARA 1
Wawancara 1 dilakukan pada 16 April 2008. wawancara 1 dilakukan kepada 6 orang
siswa. Berikut ini hasil wawancara kepada ke 6 siswa tersebut :
P : Peneliti
S : Siswa
• wawancara kepada siswa dengan no 02
P : Saya mau menanyakan kembali soal – soal pretes kemarin. Tapi sebelumnya saya mau menayakan terlebih dahulu jika ada sebuah cahaya yang memancar dan mengenai sebuah benda maka apa yang akan terjadi ?
S : Akan menyinar P : Apakah semua cahaya akan menyinar ? S : ya P : Kalau begitu, misalnya ada sebuah meja yang diatasnya ada sebuah gelas dan
ada sebuah lampu yang menyala. Tolong sekarang kamu gambarkan jalannya berkas sianr lampu ini sehingga kamu dapat melihat gelas !
( siswa kemudian menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Tolong ceritakan kepada saya maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Cahaya lampu mengenai gelas P : Lalu setelah mengenai gelas bagaimana ? S : tidak tahu
P : Sekarang posisi lampu saya ubah didekat gelas. Tolong gambarkan jalannya berkas sinar lampu sehingga kamu dapat melihat gelas !
( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Sekarang jelaskan maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Cahaya lampu mengenai gelas P : Lalu setelah mengenai gelas bagaiman ? S : tidak tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
P : Nah sekarang posisi lampu saya letakkan didekat kamu. Tolong gambarkan jalannya berkas sinar lampu ini sehingga kamu dapat melihat gelas !
( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Tolong ceritakan kepada saya maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Cahaya lampu mengenai gelas P : Lalu setelah mengenai gelas bagaimana ? S : tidak tahu P : Sekarang saya mau menanyakan kembali soal no 2. Menggapa ditempat yang
terang kita dapat melihat benda ? S : Karena ada cahaya matahari P : Kalau begitu, menggapa ditempat gelap kita tidak dapat melihat benda ? S : Karena tidak ada cahaya P : Jadi menurut kamu, karena tidak ada cahaya maka kita tidak dapat melihat benda ? S : Ya P : Misalnya sekarang saya punya korek api. Korek api ini saya nyalakan. Apa
kamu dapat melihat benda yang ada di ujung sana ? S : Tidak karena apinya kecil P : Nah, sekarang seandainya saya mempunyai sebuah lampu. Lampu ini saya
nyalakan. Kemudian saya bungkus lampu ini dengan plastik putih. Bagaimana nyala lampunya ?
S : Kurang terang P : Lebih terang saat tidak dibungkus atau saat dibungkus ? S : Saat tidak dibungkus P : Kalau sekarang pembungkusnya saya ganti dengan plastik berwarna, bagaiman nyala lampunya ? S : Kurang terang P : Lebih terang saat dibungkus dengan plastik putih atau plastik berwarna ? S : Plastik putih P : Mengapa saat dibungkus plastik berwarna nyala lampunya kurang terang ? S : Tidak tahu P : Sekarang seandainya kamu sedang membaca buku kemudian lampunya kamu
bungkus dengan plastik putih apakah kamu masih bisa membaca tulisan di buku ?
S : Masih P : Kalau pembungkusnya saya ganti dengan plastik berwarna, apakah kamu masih
bisa membaca tulisan ? S : Masih tapi kurang jelas P : Lebih jelas yang mana ? S : Lebih jelas saat dibungkus plastik putih P : Mengapa dengan plastik berwarna tulisan yang dibaca kurang jelas ? S : Ya karena plastiknya berwarna. P : Berkaitan dengan soal no 3, mengapa benda yang ada dibelakang triplek
menjadi tidak kelihatan ? S : Karena tripleknya tebal dan coklat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
• wawancara kepada siswa dengan no 07
P : Saya mau menanyakan kembali soal – soal pretes kemrarin. Tapi sebelumnya saya mau menayakan terlebih dahulu jika ada sebuah cahaya yang memancar dan mengenai sebuah benda maka apa yang akan terjadi ?
S : Bendanya akan menjadi kelihatan P : Apakah semua cahaya lampu itu akan mengenai benda yang ada diruangan itu ? S : Ya P : Kalau begitu, misalnya ada sebuah meja yang diatasnya ada sebuah gelas dan
ada sebuah lampu yang menyala. Tolong sekarang kamu gambarkan jalannya berkas sinar lampu ini sehingga kamu dapat melihat gelas ! ( Siswa menggambar )
P : Sudah ? S : Sudah P : Tolong ceritakan kepada saya maksud dari gambar yang kamu buat ini !
S : Cahaya lampu mengenai gelas lalu mematul ke orang P : Apakah menurut kamu setelah cahaya ini memantul ke orang maka orang akan
melihat benda ? S : Iya P : Menurut kamu gambar yang kamu buat sudah benar ? S : Sepertinya sudah
P : Sekarang posisi lampu saya ubah didekat gelas. Tolong gambarkan jalannya berkas sinar lampu sehingga kamu dapat melihat gelas !
( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Sekarang jelaskan maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Berkas cahaya mengenai gelas lalu memantul ke mata P : Nah sekarang posisi lampu saya letakkan didekat kamu. Tolong gambarkan
jalannya berkas sinar lampu ini sehinnga kamu dapat melihat gelas ! ( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Tolong ceritakan kepada saya maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Berkas cahaya lampu mengenai gelas lalu mematul ke mata P : Sekarang saya mau menanyakan kembali soal no 2. Menggapa ditempat yang
terang kita dapat melihat benda ? S : Karena nyala lampu sangat terang P : Kalau saya punya lilin dan lilin ini saya nyalakan. Apakah kamu dapat melihat
benda yang ada dipojokan sana ? S : Tidak P : Lho kenapa tidak ? Lilin ini ada cahayanya kenapa ada cahaya kamu tidak dapat melihat benda ? S : Karena cahayanya sedikit P : Nah sekarang kalau saya punya senter, senter ini nyalanya lebih terang dari lilin.
Senter ini saya nyalakan dan saya arahkan didepan kamu. Apakah kamu dapat melihat benda yang ada dibelakang kamu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
S : Tidak P : Kenapa tidak ? S : Karena senter diarahkan ke depan jadi yang dibelakang tidak kelihatan P : Nah, sekarang seandainya saya mempunyai sebuah lampu. Lampu ini saya
nyalakan. Kemudian saya bungkus lampu ini dengan plastik putih. Bagaimana nyala lampunya ? Lebih terang mana ?
S : Lebih terang saat tidak dibungkus P : Alasannya mengapa ? S : Karena kalu ditutupi plastik membuat cahaya menjadi agak gelap P : Kalau sekarang pembungkusnya saya ganti dengan plastik berwarna, bagaiman
nyala lampunya ? Lebih terang saat dibungkus plastik putih atau berwarna ? S : Plastik putih P : Mengapa saat dibungkus plastik berwarna nyala lampunya kurang terang ? S : Karena plastiknya warnanya mencolok P : Sekarang seandainya kamu sedang membaca buku kemudian lampunya kamu
bungkus dengan plastik putih apakah kamu masih bisa membaca tulisan di buku ?
S : Kurang jelas P : Kalau saya ganti pembungkusnya dengan plastik berwarna, lebih jelas tidak ? S : Tidak. Lebih jelas dengan plastik putih P : Mengapa saat dibungkus plastik berwarna tulisannya menjadi kurang jelas ? S : Karena warna plastiknya mencolok P : Nah sekarang mengapa benda yang ditutupi triplek menjadi tidak kelihatan ? S : Karena tripleknya tebal
• wawancara kepada siswa dengan no 08 P : Saya mau menanyakan kembali soal – soal pretes kemarin. Tapi sebelumnya
saya mau menayakan terlebih dahulu jika ada sebuah cahaya yang memancar dan mengenai sebuah benda maka apa yang akan terjadi ?
S : Benda akan terkena cahaya sehinnga menjadi kelihatan P : Apakah semua cahaya akan megenai satu benda saja ? S : Tidak. Yang lainnya mengenai benda lain misalnya meja P : Kalau begitu, misalnya ada sebuah meja yang diatasnya ada sebuah gelas dan
ada sebuah lampu yang menyala. Tolong sekarang kamu gambarkan jalannya berkas sianr lampu ini sehingga kamu dapat melihat gelas !
( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Tolong ceritakan kepada saya maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Cahaya mengenai gelas lalu memantul ke mata P : Sekarang posisi lampu saya ubah didekat gelas. Tolong gambarkan jalannya
berkas sinar lampu sehingga kamu dapat melihat gelas ! ( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Sekarang jelaskan maksud dari gambar yang kamu buat ini !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
S : Cahaya lampu dari atas meja menerangi semua benda. Cahaya lampu mengenai gelas dan memantul ke mata
P : Sekarang posisi lampu saya ubah didekat kamu. Tolong gambarkan jalannya berkas sinar lampu sehingga kamu dapat melihat gelas !
( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Sekarang jelaskan maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Cahaya dari lampu mengenai gelas dan menembus ke meja P : Berkaitan dengan soal no 2, mengapa ditempat terang kita dapat melihat benda ? S : Karena ada cahaya P : Contohnya cahaya apa ? S : Cahaya lampu, senter, lilin P : Jika saya punya korek api, korek ini saya nyalakan. Apakah kamu dapat melihat
benda yang ada diujung ruangan sana ? S : Tidak P : Tapi tadi kamu mengatakan kalau ada cahaya kita dapat melihat benda. Ini ada
cahaya korek api mengapa kamu tidak dapat melihat benda ? S : Karena cahayanya kecil P : Kalau sekarang saya punya senter. Senter ini saya nyalakan didepan kamu.
Apakah kamu dapat melihat benda yang ada dibelakang kamu ? S : Tidak P : Mengapa tidak ? S : Karena cahaya mengarah ke depan P : Lalu, mengapa ditempat gelap kita tidak dapat melihat benda ? S : Karena tidak ada cahaya P : Misalnya lilin ini saya nyalakan. Apakah kamu dapat melihat benda yang ada di pojok sana ? S : Tidak P : Mengapa tidak ? S : Karena yang nampak hanya benda – benda yang disekitar lilin saja P : Jadi walaupun ada cahaya belum tentu kita dapat melihat benda ? S : Ya P : Nah, sekarang seandainya saya mempunyai sebuah lampu. Lampu ini saya
nyalakan. Kemudian saya bungkus lampu ini dengan plastik putih. Bagaimana nyala lampunya ? Lebih terang mana ?
S : Lebih terang saat tidak dibungkus P : Alasannya mengapa ? S : Karena plastiknya bruwet P : Kalau sekarang pembungkusnya saya ganti dengan plastic berwarna, bagaiman
nyala lampunya ? Lebih terang saat dibungkus plastik putih atau berwarna ? S : Plastik putih P : Mengapa saat dibungkus plastik berwarna nyala lampunya kurang terang ? S : Karena plastiknya ada unsur warnanya P : Memangnya kenapa kalau plastiknya ada unsur warnanya ? S : Cahayanya menjadi kurang terang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
P : Sekarang seandainya kamu sedang membaca buku kemudian lampunya kamu bungkus dengan plastik putih apakah kamu masih bisa membaca tulisan di buku ?
S : Masih bisa P : Apakah cukup jelas S : Tidak begitu jelas P : Kalau saya ganti pembungkusnya dengan plastik berwarna, kamu masih bisa
membaca tulisan ? S : Masih tapi kurang jelas P : Lebih jelas saat dibungkus plastik putih atau berwarna ? S : plastik putih P : Mengapa saat dibungkus plastik berwarna tulisannya menjadi kurang jelas ? S : Karena plastik putih lebih terang P : Mengapa jika benda dibelakang plastik berwarna benda menjadi kelihatan kabur ? S : Karena ada unsur warnanya P : Kalau ada unsur warnanya, cahaya bagaimana ? S : Cahanya menyebabkan benda menjadi kabur P : Kalau benda ditutupi triplek menjadi tidak kelihatan mengapa ? S : Karena tripleknya tebal P : Nah sekarang kalu saya punya kaca putih yang tebal, benda yang ada
dibelakangnya masih kelihatan. Itu kenapa ? S : Karena kaca warnanya putih P : Lha kalau triplek kenapa benda yang dibelakangnya tidak kelihatan ? S : Karena warnanya coklat P : Jadi karena warnanya coklat, benda jadi tidak kelihatan ? S : Ya
• wawancara kepada siswa dengan no 14
P : Saya mau menanyakan kembali soal – soal pretes kemarin. Tapi sebelumnya saya mau menayakan terlebih dahulu jika ada sebuah cahaya yang memancar dan mengenai sebuah benda maka apa yang akan terjadi ?
S : Akan terjadi pemantulan cahaya P : Apakah semua cahaya akan memantul ? S : Tidak P : Kalau begitu, misalnya ada sebuah meja yang diatasnya ada sebuah gelas dan
ada sebuah lampu yang menyala. Tolong sekarang kamu gambarkan jalannya berkas sianr lampu ini sehingga kamu dapat melihat gelas !
( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Tolong ceritakan kepada saya maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Cahaya memantul ke gelas lalu memantul ke mata P : Sekarang posisi lampu saya letakkan didekat gelas. Tolong gambarkan jalannya
berkas sinar lampu sehingga kamu dapat melihat gelas ! ( Siswa menggambar ) P : Sudah ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
S : Sudah P : Sekarang jelaskan maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Cahaya dari lampu mengenai gelas dan menembus ke meja lalu dari meja ke
mata jadi gelas dapat terlihat P : Sekarang posisi lampu saya letakkan didekat kamu. Tolong gambarkan jalannya
berkas sinar lampu sehingga kamu dapat melihat gelas ! ( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Sekarang jelaskan maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Cahaya dari lampu memantul ke gelas dan menembus ke meja lalu dari meja ke
mata jadi gelas dapat terlihat P : Nah pertanyaan selanjutnya, mengapa ditempat terang kita dapat melihat benda?
S : Karena cahaya lampu sangat terang yang mengenai benda – benda kemudian cahaya tersebut masuk ke mata kita.
P : Sekarang jika ruangan ini gelap. Kemudian saya nyalakan lilin. Apakah kamu dapat melihat benda yang ada dipojok sana ?
S : Tidak P : Mengapa tidak ? S : Karena cahaya lilin kurang terang sehingga tidak ada cahaya yang masuk ke
mata P : Sekarang kalau saya nyalakan senter. Senter ini nyalanya lebih terang dari lilin.
Saya arahkan senter ini di depan kamu. Apakah kamu dapat melihat benda yang ada di belakang kamu ?
S : Tidak P : Mengapa tidak ? yang dapat kamu lihat benda yang mana ? S : Yang terlihat benda yang ada di dekat senter P : Mengapa yang di belakang tidak terlihat ? S : Karena cahaya senter mengarah ke depan dan tidak memantul ke belakng jadi
benda yang ada di belakang tidak kelihatan P : Mengapa di tempat gelap benda tidak terlihat ? S : Karena tidak ada cahaya lampu P : Kalau ada cahaya korek api, apakah kamu dapat melihat semua benda yang ada di ruangan ini ? S : Tidak P : Mengapa ? S : Karena cahaya korek api kecil. Jadi tidak semua benda dapat dilihat P : Nah, sekarang seandainya saya mempunyai sebuah lampu. Lampu ini saya
nyalakan. Kemudian saya bungkus lampu ini dengan plastik putih. Bagaimana nyala lampunya ? Lebih terang mana ?
S : Lebih terang saat tidak dibungkus P : Kalau sekarang pembungkusnya saya ganti dengan plastik berwarna, bagaiman
nyala lampunya ? Lebih terang saat dibungkus plastik putih atau berwarna ? S : Plastik putih P : Mengapa saat dibungkus plastik berwarna nyala lampunya kurang terang ? S : Karena plastik ini berwarna P : Memangnya kenapa kalau plastiknya berwarna ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
S : Cahaya menjadi sama dengan warna plastik P : Sekarang seandainya kamu sedang membaca buku kemudian lampunya kamu
bungkus dengan plastik putih apakah kamu masih bisa membaca tulisan di buku ?
S : Masih bisa. Tapi kurang jelas P : Kalau saya ganti pembungkusnya dengan plastik berwarna, kamu masih bisa membaca tulisan ? S : Ya agak bisa tapi kabur P : Lebih jelas saat dibungkus plastik putih atau berwarna ? S : Plastik putih P : Mengapa saat dibungkus plastik berwarna tulisannya menjadi kurang jelas ? S : Karena plastik putih lebih terang P : Berkaitan dengan soal no 3, mengapa benda yang ada dibelakang plastik
berwarna menjadi kelihatan kabur ? S : Karena plastiknya tidak bersih atau kotor P : Cahaya yang datang bagaimana ? S : Cahaya mengenai plastik lalu oleh plastik cahaya menjadi agak kabur
P : Kalau benda ditutupi triplek menjadi tidak kelihatan mengapa ? S : Karena tripleknya tebal P : Nah sekarang kalu saya punya kaca putih yang tebal, benda yang ada
dibelakangnya masih kelihatan. Itu kenapa ? S : Karena kaca warnanya putih P : Lha kalau triplek kenapa benda yang dibelakangnya tidak kelihatan ? S : Karena warnanya gelap jadi cahaya yang datang tertutupi
• wawancara kepada siswa dengan no 30 P : Saya mau menanyakan kembali soal – soal pretes kemarin. Tapi sebelumnya
saya mau menayakan terlebih dahulu jika ada sebuah cahaya yang memancar dan mengenai sebuah benda maka apa yang akan terjadi ?
S : Benda akan menjadi kelihatan jika cahaya mengenai benda P : Misalnya ada sebuah meja yang diatasnya ada sebuah gelas dan ada sebuah
lampu yang menyala. Tolong sekarang kamu gambarkan jalannya berkas sianr lampu ini sehingga kamu dapat melihat gelas !
( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Tolong ceritakan kepada saya maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Sinar lampu mengenai gelas dan memantul ke mata sehingga kita dapat melihat P : Sekarang posisi lampu saya letakkan didekat gelas. Tolong gambarkan jalannya
berkas sinar lampu sehingga kamu dapat melihat gelas ! ( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Sekarang jelaskan maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Sinar lampu mengenai gelas lalu memantul ke mata P : Sekarang posisi lampu saya letakkan didekat kamu. Tolong gambarkan jalannya
berkas sinar lampu sehingga kamu dapat melihat gelas !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Sekarang jelaskan maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Sinar lampu mengenai gelas lalu memantul ke mata P : Pertanyaan selanjutnya, mengapa ditempat terang kita dapat melihat benda ? S : Karena ada cahaya lampu yang memancar P : Hanya cahaya lampu saja ? S : Tidak. Misalnya cahaya lilin dan matahari P : Kalau ada cahaya korek api, apakah kamu dapat melihat semua benda yang ada di ruangan ini ? S : Tidak P : Mengapa tidak ? Ini kan juga sebuah cahaya ? S : Karena cahaya korek api kecil. Jadi tidak semua benda dapat dilihat
P : Sekarang kalau senter ini saya nyalakan ke atas sana, apakah kamu dapat melihat benda yang ada di bawah ?
S : Tidak P : Kenapa tidak ? S : Karena cahaya merambat lurus jadi hanya benda yang ada di atas yang kelihatan P : Nah, sekarang seandainya saya mempunyai sebuah lampu. Lampu ini saya
nyalakan. Kemudian saya bungkus lampu ini dengan plastik putih. Bagaimana nyala lampunya?
S : Menjadi kabur P : Kalau plastik putih saya ganti dengan plastik berwarna, bagaimana nyala lampunya ? S : Sinar lampu lebih terang saat di bungkus dengan plastik putih P : Mengapa saat di bungkus dengan plastik berwarna nyala lampunya kurang terang ? S : Karena ada unsur warna sehingga nyala lampu menjadi agak gelap P : Sekarang seandainya kamu sedang membaca buku kemudian lampunya kamu
bungkus dengan plastik putih apakah kamu masih bisa membaca tulisan di buku ?
S : Ya. Tapi kurang jelas P : Kalau saya ganti pembungkusnya dengan plastik berwarna, kamu masih bisa membaca tulisan ? S : Kurang jelas P : Lebih jelas saat dibungkus plastik putih atau berwarna ? S : Plastik putih P : Mengapa saat dibungkus plastik berwarna tulisannya menjadi kurang jelas ? S : Karena plastik berwarna ada unsur warnanya P : Berkaitan dengan soal no 3, mengapa benda yang diletakkan di belakang plastik
berwarna benda menjadi kelihatan kabur ? S : Cahaya yang datang mengenai plastik lalu terhalang oleh plastik P : Sekarang mengapa benda yang ada di belakang triplek tidak kelihatan ? S : Karena tripleknya tebal P : Nah sekarang kalu saya punya kaca putih yang tebal, benda yang ada
dibelakangnya masih kelihatan. Itu kenapa ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
S : Karena kaca warnanya jernih P : Lha kalau triplek kenapa benda yang dibelakangnya tidak kelihatan ? S : Karena warnanya gelap P : Jadi apapun bendanya kalau warnaya gelap benda yang di belakangnya tidak kelihatan ? S : Ya
• wawancara kepada siswa no kode 35
P : Saya mau menanyakan kembali soal – soal pretes kemarin. Tapi sebelumnya saya mau menayakan terlebih dahulu jika ada sebuah cahaya yang memancar dan mengenai sebuah benda maka apa yang akan terjadi ?
S : Cahaya Akan menempati ruangan P : Apakah cahaya akan mengenai semua benda yang ada di ruangan itu ? S : Ya P : Terus kalau sudah mengenai benda, cahaya akan kemana ? S : Menempati ruangan P : Misalnya ada sebuah meja yang diatasnya ada sebuah gelas dan ada sebuah
lampu yang menyala. Tolong sekarang kamu gambarkan jalannya berkas sianr lampu ini sehingga kamu dapat melihat gelas !
( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Tolong ceritakan kepada saya maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Cahaya mengenai gelas lalu menembus gelas dan menuju ke mata P : Sekarang posisi lampu saya letakkan didekat gelas. Tolong gambarkan jalannya
berkas sinar lampu sehingga kamu dapat melihat gelas ! ( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Sekarang jelaskan maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Cahaya menuju ke gelas lalu memantul ke mata P : Sekarang posisi lampu saya letakkan didekat kamu. Tolong gambarkan jalannya
berkas sinar lampu sehingga kamu dapat melihat gelas ! ( Siswa menggambar ) P : Sudah ? S : Sudah P : Sekarang jelaskan maksud dari gambar yang kamu buat ini ! S : Cahaya memancar ke gelas lalu memantul ke mata P : Mengapa di tempat yang terang kita dapat melihat benda ? S : karena ada cahaya yang menempati ruangan P : Nah sekarang kalau saya nyalakan korek api disini, apakah kamu dapat melihat
benda yang ada di pojokan sana ? S : Tidak P : Mengapa ? inikan sebuah cahaya juga S : Karena cahayanya kecil P : Sekarang kalau senter ini saya nyalakan di depan kamu, apakah kamu dapat
melihat benda yang ada di belakang kamu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
S : Tidak P : Kenapa tidak ? S : Karena cahaya senter merambat lurus P : Lalu yang kelihatan oleh kamu benda yang mana ? S : Yang ada di depan P : Mengapa di tempat yang gelap kita tidak dapat melihat benda ? S : Karena tanpa cahaya kita tidak dapat melihat benda P : Kalau ada cahaya lilin, benda – benda dalam ruangan semuanya akan kelihatan tidak ? S : Tidak. Yang kelihatan hanya yang ada disekitar lilin saja P : Nah, sekarang seandainya saya mempunyai sebuah lampu. Lampu ini saya
nyalakan. Kemudian saya bungkus lampu ini dengan plastik putih. Bagaimana nyala lampunya ?
S : Lebih terang kalau tidak di tutupi P : Kalau plastik putih saya ganti dengan plastik berwarna, bagaimana nyala lampunya ? S : Lebih terang saat di bungkus dengan plastik putih P : Mengapa saat di bungkus dengan plastik berwarna nyala lampunya kurang terang ? S : Karena sebagian cahaya terhalang oleh warna plastik. Dan sebagian memancar P : Sekarang seandainya kamu sedang membaca buku kemudian lampunya kamu
bungkus dengan plastik putih apakah kamu masih bisa membaca tulisan di buku ?
S : Kelihatan sedikit P : Mengapa ditutupi plastik berwarna tulisannya menjadi kurang kelihatan ? S : Karena cahayanya terhalang P : Mengapa benda ditutupi triplek menjadi tidak kelihatan ? S : Karena cahayanya terhalang oleh triplek kemudian cahaya memantul P : Kalau benda ditutupi dengan plastik berwarna menjadi kabur. Mengapa ? S : Karena cahaya sebagian terhalang plastik dan sebagian masuk ke plastik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 4 : Hasil Wawancara II
TRANSKIP HASIL WAWANCARA II • Wawancara dengan siswa no 02
P : Baik, kemarin kita sudah belajar membuat periskop dan lup. Saya pengin tanya dahulu gunanya periskop itu untuk apa ?
S : Untuk melihat benda dari bawah ke atas P : Tolong ceritakan maksud gambar yang kamu buat ini sehingga orang dapat
melihat benda ini melalui periskop S : Cahaya dari kaca atas lalu memantul ke bawah dan mengenai mata P : Ke bawah mana ? S : Ke sini ( menunjuk kaca bawah ) P : Pertanyaan selanjutnya, jika periskop ini saya geser sedikit saja sehingga benda
tidak tepat didepan lubang atas, apakah kamu dapat melihat benda ini melalui lubang bawah ?
S : Tidak P : Kenapa kok tidak ? S : Karena cahaya yang memantul dari benda tidak dapat masuk ke lubang atas P : Berdasarkan pembuatan periskop ini, ada beberapa sifat cahaya yang terbukti.
Sifat apa saja ? S : Terjadi pemantulan cahaya P : Ada lagi ? S : Ada. Cahaya merambat lurus P : Sudah jelas materi tentang periskop ? S : Sudah P : Pertanyaan soal no 2, syarat kita dapat melihat benda itu apa saja ? S : Ada benda yang terkena cahaya P : Lalu setelah terkena cahaya bagaimana benda itu ? S : Ya menjadi kelihatan P : Jika tidak ada cahaya sama sekali kamu dapat melihat ? S : Tidak P : Kembali ke soal no 2, syarat dapat melihat apa ? S : Ya ada cahaya. P : Terus sekarang pertanyaan tentang lup. Lup itu gunanya untuk apa ? S : Untuk melihat benda agar kelihatan lebih besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
P : Kemarin kita belajar membuat lup dari bohlam yang diiisi air. Saat diisi air jernih tulisan di buku dapat terlihat jelas tidak ?
S : Iya P : Jelas ? S : Jelas. P : Kenapa saat diisi air jernih tulisan memjadi jelas dibaca ? S : Karena airnya berwarna putih P : Cahaya yang mengenai air bagaimana ? S : Cahaya menembus air jernih lalu mengenai buku kemudian memantul ke mata P : Terus saat didisi air keruh bagaimana ? S : Tulisan tidak jelas dibaca P : Alasannya kenapa ? S : Karena cahaya yang masuk ke air keruh tidak semua dapat menembus air itu. P : Pertanyaan selanjutnya, kamu merasa senang tidak belajar dengan menggunakan
metode demonstrasi ? S : Senang P : Kenapa ? S : Karena bagus.
• Wawancara dengan siswa no 07
P : Saya mau tanya soal – soal postes kemarin yang menyangkut tentang periskop dan lup. Periskop itu guanya untuk apa ?
S : Untuk melihat keadaan P : Keadaan apa ? S : Keadaan yang diatas P : Biasanya digunakan dalam apa periskop itu ? S : Kapal selam P : Dari periskop yang kita buat kemarin, mengapa benda yang berada didepan
lubang atas dapat kita lihat melalui luabang bawah ? S : Cahaya mengenai benda lalu masuk kelubang atas dan mengenai cermin yang
di atas. Lalu dari cermin yang atas memantul ke cermin bawah kemudian dari cermin yang bawah itu dipantulkan keluar melalui lubang bawah dan mengenai mata.
P : Sekarang periskopnya saya geser sehingga tidak tepat didepan benda itu, apakah kamu dapat melihat benda itu melalui periskop ?
S : Tidak P : Kenapa tidak ? S : Karena periskopnya tidak didepan benda P : Dalam periskop ini berlaku beberapa sifat cahaya. itu apa saja ? S : Pemantulan cahaya dan cahaya merambat lurus P : Soal no 2, apakah syarat kita dapat melihat sebuah benda ? S : Ada cahaya yang masuk ke mata P : Ada lagi ? atau hanya itu saja ? S : Tidak ( sambil geleng – geleng ) P : Sekarang misalnya diruangan ini tidak ada cahaya, kamu dapat melihat meja itu
?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
S : Tidak P : Kalau cahaya dari lampu senter saya arahkan ke atas. Apakah kamu dapat melihat
benda yang ada di bawah ? S : Tidak P : Kenapa ? S : Ya karena senternya diarahkan kedepan P : Pertanyaan no 3, lup itu gunaya untuk apa ? S : Untuk melihat benda yang kecil agar kelihatan besar P : Kemarin kita membuat lup dengan bohlam yang diisi air. Saat bohlam diisi air
jernih apakah tulisan di buku dapat terbaca dengan jelas ? S : Iya P : Itu kenapa ? S : Karena cahaya yang datang dan mengenai air jernih maka semua cahaya dapat
menembus air jenih itu sehingga tulisan di buku menjadi jelas P : Kalau dengan air keruh bagaimana ? S : Tulisannya tidak jelas dibaca S : Kanapa ? P : Karena hanya sedikit cahaya yang menembus air dan mengenai buku sehingga
tulisan di buku menjadi tidak jelas P : Kemarin kita belajar menggunakan metode demonstrasi. Kamu senang tidak ? S : Senang P : Kamu merasa bosan ? S : Tidak P : Harapan kamu, pelajaran sains ada demonstrasinya atau hanya teori saja ? S : Ada demonstrasinya.
• Wawancara dengan siswa no 08 P : Baik, kemarin kita sudah belajar membuat periskop dan lup sederhana.
Pertanyaan saya yang pertama apakah guna periskop ? S : Untuk melihat benda dibalik tembok P : Kalau bendanya tidak dibalik tembok tapi didepan meja situ bias dilihat pakai
periskop tidak ? S : Bisa P : Biasanya periskop digunakan dalam apa ? S : Pada kapal selam P : Soal no 1, tolong ceritakan kembali maksud dari gambar yang kamu buat ini
tentang prinsip kerja periskop sehingga kita bias melihat melalui periskop ! S : Cahaya masuk melalui lubang atas lalu mengenai cermin atas kemudian dari
cermin atas dipantulkan mengenai cermin bawah setelah itu cahaya dipantulkan keluar melalui lubang bawah dan mengenai mata.
P : Misalnya periskopnya saya geser, kamu masih dapat melihat benda itu melalui periskop ?
S : Tidak P : Alasannya apa ? S : Karena cahaya itu kan merambat lurus sehingga cahaya yang masuk ke lubang
periskop ini adalah cahaya yang datang secara lurus yaitu cahaya yang mengenai benda yang ada didepan periskop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
P : Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan membuat periskop ini apa ? S : Bahwa cahaya dapat dipantulkan dan cahaya itu merambat lurus P : Soal no 2, Syarat kita dapat melihat benda apa ? S : Ada benda yang kita lihat yang terkena cahaya dan memantulkan cahaya. dan ada
cahaya yang masuk ke mata. P : Kalau cahaya dari lampu senter saya arahkan ke atas. Apakah kamu dapat
melihat benda yang ada di bawah ? S : Tidak P : Kenapa ? S : Ya cahaya senter merambat lurus P : Kemarin kita sudah belajar membuat lup sederhana dari bohlam. Lup itu
gunanya untuk apa ? S : Untuk melihat benda – benda yang kecil agar kelihatan besar P : Saat membuat lup dengan air jernih, tulisan dibuku jelas di baca tidak ? S : Jelas P : Itu kenapa ? S : Karena airnya bening sehingga cahayanya menembus air lalu mengenai buku dan
memantul ke mata kita P : Kalau dengan air keruh bagaimana ? S : Tulisan tidak begitu jelas dibaca. Karena airnya tidak bening sehingga semua
cahaya tidak dapat menembusnya maka hanya sedikit cahaya yang mengenai buku
P : Kamu merasa senang tidak belajar dengan metode demonstrasi ? S : Senang P : Mengapa ? S : Pelajarannya menjadi lebih jelas
• Wawancara dengan siswa no 14
P : Kemarin kita sudah belajar membuat periskop dan lup sederhana. Pertanyaan
saya yang pertama apakah guna periskop ? S : Untuk melihat keatas pada kapal selam P : Misalnya periskop diletakkan diatas tembok. Kamu dapat melihat benda dibalik
tembok tidak ? S : Dapat P : Apa terlihat jelas ? S : Jelas P : Pertanyaan berkaitan dengan soal no 1. Ceritakan maksud gambar yang kamu
buat ini sehingga orang dapat melihat benda ini melalui periskop S : Cahaya yang datang dan megenai benda lalu masuk melalui lubang pada
periskop kemudian mengenai kaca atas lalu cahaya tersebut memantul ke kaca bawah setelah itu keluar melalui lubang yang bawah dan mengenai mata orang.
P : Sekarang periskopnya saya geser, kamu masih dapat melihat benda itu melalui periskop ?
S : Tidak P : Alasannya apa ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
S : Karena cahaya dari benda tidak dapat masuk melalui lubang sehingga tidak ada pemantulan cahaya yang mengenai mata
P : Dalam periskop ini berlaku beberapa sifat cahaya. itu apa saja ? S : Pemantulan cahaya dan cahaya merambat lurus P : Pertanyaan soal no 2, apa syarat kita dapat melihat sebuah benda ? S : Ada benda yang kita lihat, ada pemantulan cahaya dari benda yang masuk ke
mata P : Jika ruangan ini gelap, apakah kamu dapat melihat benda ? S : Tidak P : Jika saya nyalakan lampu senter ke atas. Apakah kamu dapat melihat benda
yang ada dibawah ? S : Tidak P : Kenapa ? S : Karena cahaya senter hanya mengarah ke satu arah P : Pertanyaan soal no 3 tentang lup. Lup itu gunanya untuk apa ? S : Untuk melihat benda yang kecil biar terlihat besar P : Kemarin kita belajar membuat lup dari bohlam yang diiisi air. Saat diisi air
jernih tulisan di buku dapat terlihat jelas tidak ? S : Iya P : Kenapa saat diisi air jernih tulisan menjadi jelas dibaca ? S : Karena airnya berwarna bening sehingga tulisan menjadi jelas. P : Hubungannya dengan cahaya apa ? S : Ya cahaya menyebabkan tulisannya terlihat jelas P : Kalau airnya keruh bagaimana ? S : Tulisan tidak jelas dibaca P : Kenapa ? S : Kerena airnya berwarna kecoklatan P : Lalu ? S : Tulisan tidak jelas dibaca P : Kamu merasa senang tidak pembelajaran dengan demonstrasi ? S : Senang P : Merasa bosan ? S : Tidak P : Materi pelajaran lebih jelas atau tidak ? S : menjadi lebih jelas.
• Wawancara dengan siswa no 30
P : Baik, kemarin kita sudah belajar membuat periskop dan lup. Saya pengin tanya dahulu gunanya periskop itu untuk apa ?
S : Untuk melihat benda dibalik tembok P : Kalau bendanya tidak dibalik tembok tapi didepan meja situ bias dilihat pakai
periskop tidak ? S : Bisa P : Periskop biasanya digunakan dalam apa ? S : Pada kapal selam P : Soal no 1, tolong ceritakan kembali maksud dari gambar yang kamu buat ini
tentang prinsip kerja periskop sehingga kita bias melihat melalui periskop !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
S : Cahaya masuk melalui lubang atas lalu mengenai cermin atas dipantulkan mengenai cermin bawah setelah itu cahaya dipantulkan melalui lubang bawah dan mengenai mata
P : Sekarang periskopnya saya geser, kamu dapat melihat benda itu melalui periskop ?
S : Tidak P : Kenapa ? S : Karena cahaya merambat lurus sehingga cahaya tidak mengenai lubang sehingga
tidak ada pemantulan cahaya yang mengenai mata P : Berdasarkan pembuatan periskop ini, ada beberapa sifat cahaya yang terbukti.
Sifat apa saja ? S : Terjadi pemantulan cahaya P : Apa lagi ? S : kalau cahaya itu merambat lurus P : Soal no 2, apakah syarat kita dapat melihat benda ? S : Ada cahaya yang mengenai benda dan cahaya tersebut memantul ke mata P : Kalau cahaya dari lampu senter saya arahkan ke atas. Apakah kamu dapat
melihat benda yang ada di bawah ? S : Tidak P : Kenapa ? S : Ya cahaya itu merambat lurus sehingga hanya mengarah ke atas saja P : Pertanyaan selanjutnya tentang lup. Lup itu gunanya untuk apa ? S : Untuk melihat benda yang kecil agar terlihat besar P : Kemarin kita membuat lup dengan bohlam yang diisi air. Saat bohlam diisi air
jernih apakah tulisan di buku dapat terbaca dengan jelas ? S : Iya P : Itu kenapa ? S : Karena cahaya menembus air P : Lalu ? S : Ya cahaya menembus air karena air jernih adalah benda bening maka semua
cahaya akan mengenai buku kemudian dipantulkan ke mata P : Terus kalau saat diisi air keru bagaimana ? S : Tulisan kurang jelas dibaca ? P : Alasannya ? S : Air keruh bukan benda bening sehingga tidak semua cahaya menembusnya maka
hanya sedikit cahaya yang sampai ke buku P : Kamu merasa senang tidak belajar dengan metode demonstrasi ? S : Senang P : Merasa lebih jelas atau tidak ? S : Ya
• Wawancara dengan siswa no 35 P : Kemarin kita sudah belajar membuat periskop dan lup. Saya pengin tanya dahulu
gunanya periskop itu untuk apa ? S : Untuk melihat benda P : Benda yang bagaimana ? S : Benda yang diatas batas pandang kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
P : Jika periskop diletakkan diatas tembok. Kamu dapat melihat benda dibalik tembok tidak ?
S : Dapat P : Apa terlihat jelas ? S : Jelas P : Pertanyaan berkaitan dengan soal no 1. Ceritakan maksud gambar yang kamu
buat ini sehingga orang dapat melihat benda ini melalui periskop S : Cahaya yang datang dan megenai benda lalu masuk lubang atas pada periskop
kemudian mengenai cermin atas lalu cahaya memantul ke cermin bawah setelah itu keluar melalui lubang bawah dan masuk ke mata orang
P : Sekarang periskopnya saya geser, kamu masih dapat melihat benda itu melalui periskop ?
S : Tidak P : Alasannya apa ? S : Karena cahaya dari benda merambat lurus sehingga tidak dapat masuk melalui
lubang maka tidak ada yang mengenai mata P : Dalam periskop ini berlaku sifat cahaya. itu apa ? S : Pemantulan cahaya dan cahaya merambat lurus P : Pertanyaan soal no 2, apa syarat kita dapat melihat sebuah benda ? S : Ada benda terkena cahaya, ada pemantulan cahaya dari benda yang masuk ke
mata P : Jika saya nyalakan lampu senter ke atas. Apakah kamu dapat melihat benda
yang ada dibawah ? S : Tidak P : Kenapa ? S : Karena cahaya senter merambat lurus sehingga hanya mengarah keatas maka
yang terlihat benda yang diatas P : Pertanyaan soal no 3 tentang lup. Lup itu gunanya untuk apa ? S : Untuk melihat benda – benda yang kecil suapaya terlihat besar P : Saat kita membuat lup dengan bohlam yang di isi air jernih apakah kamu dapat
membaca tulisan yang ada di buku ? S : Iya P : Alasannya kenapa ?
S : Karena air jernih adalah benda bening sehingga semua cahaya yang mengenainya akan menembus air itu sehingga tulisan dibuku terkena semua cahaya yang menembus air itu maka kita dapat membaca tulisan dengan jelas.
P : Kalau airnya keruh bagaimana ? S : Tulisan tidak jelas dibaca P : Kenapa ? S : Karena airnya bukan benda bening sehingga cahaya yang mengenainya tidak
menembus air itu sehingga tulisan dibuku hanya terkena sedikit cahaya maka kita tidak dapat membaca tulisan dengan jelas.
P : Kemarin kita belajar menggunakan metode demonstrasi. Kamu senang tidak ? S : Senang P : Kamu merasa bosan ? S : Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 5 : Rancangan Pembelajaran
RANCANGAN PEMBELAJARAN
DEMONSTRASI 1 : MEMBUAT PERISKOP SEDERHANA
Tujuan : 1. Dapat menjelaskan proses pemantulan cahaya
2. Dapat menjelaskan proses kita dapat melihat sebuah benda
3. Memahami bahwa cahaya merambat lurus
Tujuan demonstrasi : untuk memfasilitasi siswa memperluas dan memperbaiki
konsep mengenai sifat cahaya yaitu cahaya merambat lurus dan proses pemantulan
cahaya.
Alat dan Bahan yang digunakan :
1. Kertas karton dengan ukuran 25 x 32 cm yang telah disediakan peneliti dan telah
digambari pola periskop
Cermin datar dua buah dengan ukuran 7 x 7 cm yang telah disediakan oleh peneliti
3. Pensil
4. Penggaris
5. Pisau silet
6. Gunting
7. Lem
Kegiatan 1 : Proses pemantulan cahaya
1. Peneliti bertanya apa yang dimaksud dengan pemantulan cahaya
2. Jawaban yang diharapkan ; pemantulan cahaya adalah proses dimana cahaya
yang datang dan mengenai sebuah benda lalu cahay tersebut dibalikkan
kembali.
3. Peneliti bertanya apakah siswa mengetahui periskop dan apa guna periskop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
4. Jawaban yang diharapkan ; periskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
benda yang berada di atas batas pandang kita. Biasanya periskop digunakan
pada kapal selam untuk mengamati keadaan diatas permukaan laut.
0,5 cm 6 cm 1
8
40 cm
25 cm
5. Peneliti mengajak siswa untuk membuat periskop sederhana. Langkah –
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Peneliti meminta siswa untuk mengamati pola periskop pada kertas karton
yang telah dibagikan. Pola periskop sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2. Kemudian peneliti meminta siswa untuk memotong bagian dari pola periskop
yang diberi tanda dan
3. Setelah itu siswa diminta untuk menorah dengan pisau silet pada bagian yang
diberi tanda
4. Siswa diminta untuk melipat kertas karton tersebut sesuai dengan tanda
lalu direkatkan dengan lem
5. Siswa memasukkan kedua cermin datar pada tiap – tiap torehan pada periskop
6. Setelah periskop selesai dibuat, siswa mencoba periskop tersebut untuk
melihat sebuah benda
7. Peneliti menanyakan apakah siswa dapat melihat benda dengan menggunakan
periskop tersebut dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi
8. Jawaban yang diharapkan ; dapat melihat benda
9. Peneliti menggambarkan jalannya sinar yang mengenai benda sehingga orang
dapat melihat benda tersebut melalui periskop
10. Peneliti menunjukkan pemahaman yang siswa miliki berdasarkan jawaban
saat pretes dan wawancara bahwa menurut siswa cahaya yang datang dan
mengenai benda kemudian cahaya tersebut tidak dipantulkan kembali. Jadi
berkas cahaya berhenti pada benda tersebut. Kemudian guru menggambarkan
pemahaman yang mereka miliki adalah sebagai berikut: Cahaya yang datang
dan mengenai benda yang berada didepan lubang 1. Kemudian cahaya tidak
dipantulkan kembali ini digambarkan dengan menutupi benda tersebut dengan
sebuah kertas. Lalu guru bertanya apakah siswa dapat melihat benda yang
berada di depan lubang 1
11. Jawaban yang dig\harapkan ; tidak dapat melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
12. Peneliti menjelaskan bahwa pemahaman yang mereka miliki ini masih salah.
Maka berikutnya dijelaskan mengenai konsep yang benar mengenai proses
pemantulan cahaya sehingga kita dapat melihat sebuah benda. Dengan
langkah – langkah yang sama, hanya bedanya benda tidak ditutupi dengan
kertas.
13. Kemudian peneliti menjelaskan bahwa cahaya yang datang dan mengenai
benda kemudian oleh benda, cahaya tersebut dipantulkan kembali melalui
lubang 1 dan mengenai cermin 1. oleh cermin 1, cahaya tersebut seluruhnya
dipantulkan kembali secara lurus dan mengenai cermin 2. Cahaya yang
mengenai cermin 2 akan dipantulkan secara lurus dan mengenai lubang 2
kemudian mengenai mata kita yang berada didepan lubang 2. Inilah yang
menyebabkan kita dapat melihat sebuah benda. Jadi kita dapat melihat sebuah
benda tidak hanya karena ada cahaya tetapi ada cahaya yang mengenai sebuah
benda dan oleh benda tersebut cahaya dipantulkan kembali dan mengenai
mata kita.
14. Siswa diminta untuk membuat kesimpulan dari percobaan yang telah
dilakukan dengan dibantu peneliti.
Pemahaman yang diharapkan :
Cahaya yang datang dan mengenai benda maka cahaya tersebut akan
dipantulkan kembali.
Syarat untuk dapat melihat benda adalah adanya pemantulan cahaya dari
benda tersebut yang mengenai mata kita.
Kegiatan 2 : Cahaya merambat lurus
1 Peneliti menyalakan sebuah senter dan diarahkan ke depan. Lalu bertanya
kepada siswa bagaimana cahaya yang dihasilkan oleh senter tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2. Jawaban yang diharapkan Cahaya yang dihasilkan senter tersebut seluruhnya
mengarah ke depan karena cahaya senter merambat lurus.
3. Kemudian peneliti mengajak siswa untuk melakukan percobaan yang
membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. Langkah – langkah percobaan
sama dengan langkah percobaan sebelumnya.
4. Peneliti menyuruh siswa untuk meletakkan benda didepan lubang 1. Setelah
itu peneliti menyuruh mereka untuk meletakkan mata mereka didepan lubang
2. Kemudian peneliti bertanya apakah siswa dapat melihat benda yang berada
di depan lubang 1 tersebut.
5. Jawaban yang diharapkan ; dapat melihat
6. Kemudian peneliti menyuruh siswa untuk menggeser benda yang berada
didepan lubang 1 tersebut 2 cm kearah samping. Lalu siswa disuruh untuk
meletakkan mata mereka didepan lubang 2. Peneliti bertanya apakah siswa
dapat melihat benda yang ada didepan lubang 1 tersebut.
7. Jawaban yang diharapkan ; tidak dapat melihat
8. Peneliti menjelaskan mengapa saat benda didepan lubang 1 siswa dapat
melihat benda tersebut melalui lubang 2, dan saat benda digeser siswa tidak
dapat melihatnya. Hal ini karena benda terkena cahaya dan cahaya tersebut
dipantulkan secara lurus dan mengenai cermin 1 kemudian oleh cermin 1
cahaya tersebut dipantulkan secara lurus dan mengenai cermin 2. Oleh cermin
2, cahaya tersebut dipantulkan kembali secara lurus dan mengenai lubang 2.
Cahaya keluar melalui lubang 2 dan mengenai mata kita yang berada didepan
lubang 2. Sehingga kita dapat melihat benda yang ada didepan lubang 1
tersebut. Tetapi jika benda yang berada didepan lubang 1 digeser maka cahaya
yang mengenai benda akan dipantulkan secara lurus dan tidak akan mengenai
lubang 1 tetapi akan mengenai sisi kardus. Maka tidak akan ada pantulan
cahaya dari benda yng masuk ke cermin 1. Sehingga kita tidak dapat melihat
benda yang berada di depan lubang 1 tersebut.
9. Peneliti mengajak siswa menggunakan periskop untuk melihat benda dibalik
pagar sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
10. Peneliti meminta siswa untuk menyimpulkan percobaan yang baru saja
dilakukan
Pemahaman yang diharapkan :
Cahaya mempunyai sifat merambat secara lurus dan tidak dapat berbelok.
DEMONSTRASI 2 : MEMBUAT LUP SEDERHANA
Tujuan : memahami bahwa cahaya menembus benda bening
Tujuan demonstrsi : memfasilitasi siswa memperluas dan memperbaiki konsep
mereka tentang sifat cahaya yaitu cahaya menembus benda bening.
Alat dan Bahan :
1. Bohlam bekas 5. Air jernih
2. Obeng 6. Air keruh
3. Plastik 7. Pasir
4. Karet gelang
Kegiatan :
1. Peneliti bertanya apa yang dimaksud dengan benda bening
2. Jawaban yang diharapkan ; benda bening adalah benda yang dapat ditembus
oleh cahaya.
3. Peneliti bertanya sebutkan contoh benda bening
4. Jawaban yang diharapkan ; air jernih, kaca jernih
5. Peneliti bertanya apakah siswa mengetahui lup dan apa fungsi lup
6. Jawaban yang diharapkan ; lup adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengamati benda – benda yang kecil agar kelihatan lebih besar
7. Kemudian peneliti mengajak siswa untuk membuat lup sederhana. Langkah –
langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Keluarkan isi bohlam dengan cara membukanya.
2. Isilah bohlam kosong dengan air jernih.
3. Tutup leher bohlam dengan plastik dan ikat dengan karet gelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
8. Kemudian peneliti menyuruh siswa untuk menggunakan lup sederhana ini
untuk membaca tulisan yang ada di buku. Lalu peeliti bertanya apakah siswa
dapat membaca tulisan di buku tersebut dengan jelas.
9. Jawaban yang diharapkan ; dapat membaca dengan jelas
10. Peneliti menjelaskan bahwa siswa dapat membaca tulisan yang ada di buku
dengan jelas saat bohlam diisi dengan air jernih karena saat ada cahaya yang
datang maka cahaya tersebut mengenai bohlam dan seluruh cahaya tersebut
menembus bohlam karena bohlam merupakan benda bening. Cahaya yang
menembus bohlam lalu mengenai air jernih yang ada di dalam bohlam. Air
jernih merupakan benda bening sehingga seluruh cahaya yang mengenainya
dapat menembus lalu seluruh cahaya tersebut mengenai bohlam kembali dan
dapat menembusnya. Cahaya tersebut akhirnya mengenai buku yang
diletakkan dekat dengan bohlam tersebut. Oleh buku tersebut, cahaya yang
datang di pantulkan kembali dan mengenai mata kita sehingga kita dapat
membaca tulisan yang ada di buku tersebut. Kita dapat membaca tulisan
dengan sangat jelas karena seluruh cahaya yang datang di pantulkan kembali
dan seluruh cahaya menembus bohlam dan air jernih.
11. Kemudian peneliti menyuruh siswa untuk mengganti air jernih dengan air
yang keruh dan di masukkan ke dalam bohlam. Lalu peneliti bertanya apakah
siswa dapat membaca tulisan di buku dengan jelas saat bohlam di isi dengan
air keruh.
12. Jawaban yang diharapkan ; dapat membaca tulisan tetapi kurang jelas.
13. Peneliti menjelaskan mengapa saat bohlam di isi dengan air keruh kita kurang
jelas membaca tulisan yang ada di buku. Pada saat ada cahaya yang datang
maka cahaya tersebut mengenai bohlam dan seluruh cahaya tersebut
menembus bohlam karena bohlam merupakan benda bening. Cahaya yang
menembus bohlam lalu mengenai air keruh yang ada di dalam bohlam. Air
keruh bukan merupakan benda bening sehingga cahaya yang mengenainya
hanya sebagian yang dapat menembus lalu sebagian cahaya tersebut mengenai
bohlam kembali dan dapat menembusnya. Cahaya tersebut akhirnya mengenai
buku yang diletakkan dekat dengan bohlam tersebut. Oleh buku tersebut,
cahaya yang datang di pantulkan kembali dan mengenai mata kita sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
kita dapat membaca tulisan yang ada di buku tersebut. Kita dapat membaca
tulisan dengan kurang jelas karena cahaya yang datang di pantulkan kembali
dan cahaya yang menembus bohlam dan air keruh hanya sebagian saja.
14. Kemudian peneliti mengajak siswa untuk mengganti air keruh tersebut dengan
pasir. Lalu peneliti bertanya apakah siswa dapat membaca tulisan yang ada di
buku jika bohlam di isi dengan pasir.
15. Jawaban yang diharapkan ; tidak dapat membaca.
16. Peneliti menjelaskan mengapa kita tidak dapat membaca tulisan di buku saat
bohlam di isi dengan pasir. Hal ini karena saat ada cahaya yang datang maka
cahaya tersebut mengenai bohlam dan seluruh cahaya tersebut menembus
bohlam karena bohlam merupakan benda bening. Cahaya yang menembus
bohlam lalu mengenai pasir yang ada di dalam bohlam. Pasir merupakan
benda gelap sehingga cahaya yang mengenainya tidak dapat menembusnya.
Maka tidak ada cahaya yang mengenai tulisan di buku sehingga tidak ada
pantulan cahaya dari buku. Hal inilah yang menyebabkan megapa kita tidak
dapat membaca saat bohlam di isi dengan pasir.
Pemahaman yang diharapkan :
Cahaya yang datang dan mengenai benda bening maka seluruh cahaya
tersebut akan menembus.
Cahaya yang datang dan mengenai bukan benda bening maka hanya sebagian
cahaya tersebut yang akan menembus.
Cahaya yang datang dan mengenai benda gelap maka seluruh cahaya tersebut
tidak dapat menembus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related