perubahan rencana strategis kecamatan …e-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2018/150_kecamatan...
Post on 28-Apr-2019
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERUBAHAN RENCANASTRATEGIS
KECAMATAN PURWOSARITAHUN 2016 - 2021
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
KECAMATAN PURWOSARI
TAHUN 2017
1
LAMPIRANKEPUTUSAN CAMAT PURWOSARINOMOR : /KPTS/2017TANGGAL : 2017
2
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintahan dan Peraturan daerahNomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan PerangkatDaerah Kabupaten Gunungkidul . dengan berlakunya Peraturan daerahtersebut , terjadi perubahan dalam susunan perangkat daerah yangberakibat adanya ketidaksesuaian dalam Dokumen RPJMD terutama yangberkaitan dengan pengelompokan urusan dan penjabaran PerangkatDaerah penagmpu pencapaian target sasaran. Menyikapi kondisi tersebut,pada tahun 2017 perlu dilaksanakan review terhadap dokumen RPJMDdan Renstra PD Tahun 2016-2021. Untuk menjamin terwujudnyasinkronisasi dan konsistensi anata RPJMD dengan Renstra PD pada prosesreviu dan perubahan dokumen tersebut.
1.2. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9Tahun 2015;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, TataCara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubahterakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan KeuanganDaerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentangPetunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar PelayananMinimal;
8. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang TataPerncnanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembanguanan daerah, Tatacara Evaluasi Evaluasi Rancanagan Peraturan Daerah tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang daerah dan Rencana PembangunanJAngka Panjang Daerah .
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2010 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun2005-2025 ;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 18 Tahun 2012tentang Tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah danpelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah; aerah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 4 Tahun 2016tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016– 2021;
12. Peraturan daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor & Tahun 2016tentang Pembentukan dan Sususnan Organisasi Perangkat DaerahKabupaten Gunungkidul;
13. Peraturan bupati Gunungkidul Nomor 76 Tahun 2016 tentangkedudukan , Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata KerjaKecamatan; dan
14. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 50 Tahun 2016 tentang UraianTugas Kecamatan;
3
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman penyusunan Renstra PD ini dimaksudkan untuk memberikanpanduan bagi PD dalam penyusunan Renstra PD Tahun 2016-2021 sebagaipenjabaran visi, misi, tujuan, sasaran, dan program Bupati / Wakil Bupatiterpilih yang tertuang dalam Rancangan Awal RPJMD Tahun 2016-2021 kedalam Renstra PD sesuai tugas dan fungsi masing-masing
Tujuan penyusunan pedoman penyusunan Renstra PD adalah :
1. Memberikan arah dan pedoman bagi PD dalam merumuskantujuan,sasaran, strategi, kebjakan, program dan kegiatan prioritasjangka menengah PD .
2. Memberikan arah bagi PD dalam penentuan target kinerja jangkamenegah PD.
Akuntabilitas merupakan suatu perwujudan kewajiban untukmempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misidalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumenRenstra melalui suatu media pertanggungjawaban secara periodik kepadapihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keteranganatau pertanggungjawaban.
Rencana Strategik merupakan proses secara sistematis yangberkelanjutan dari pembuatan keputusan yang bersih, denganmemanfaatkan sebanyak–banyaknya pengetahuan antisipatif,mengorganisasi secara sistematis usaha – usaha melaksanakan keputusantersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisirdan sistematis.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi PelaksanaanRencana Pembangunan Daerah disebutkan bahwa perencanaan strategikmerupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapaiselama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun denganmemperhitungkan potensi, peluang, hambatan dan kendala yang ada danmungkin timbul. Rencana Strategik mengandung visi, misi, tujuan,sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan,program dan kegiatan.
1.4. SISTEMATIKA PENULISANSistematika penulisan dokumen Rencana Strategis Kecamatan
Purwosari ini adalah sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan1.1. Latar Belakang1.2. Landasan Hukum1.3. Maksud dan Tujuan1.4. Sistemmatika Penulisan
BAB II. Gambaran Umum Kecamatan Purwosari2.1. Letak Geografis2.2. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah2.3. Sumber Daya Perangkat Daerah2.4. Kinerja Layanan Kecamatan Purwosari2.5. Tantangan dan Peluang Pengembangan Kecamatan Purwosari.
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKANTUGAS POKOK DAN FUNGSI3.1. Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih.
4
3.3. Telahaan Renstra K/L dan Renstra PD
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian LingkunganHidup Strategis.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis.BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Kecamatan Purwosari.4.2. Strategi dan Kebijakan Kecamatan Purwosari
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATORKINERJA,SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Program dan Kegiatan.5.2. Indikator Kinerja.5.3. Sasaran5.4. Pendanaan Indikatif
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DANSASARN RPJMDBAB VII. PENUTUP
28
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Letak GeografisKoordinatGeografi
:LS (S) 08º 00´ 01,1˝BT (E) 110˚ 22΄ 53,8˝ DPL 354 m
Batas wilayah :Di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kretek,BantulSebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pundongdan Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul.Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Panggang.Sebelah Selatan adalah Samudera Indonesia.
Jarak Orbitasi :Ke Ibu Kota Kabupaten : 45 KmKe Ibu Kota Propinsi : 35 Km
Luas Wilayah 71,76 Km2
Gambar. 2.1.PETA WILAYAH KECAMATAN PURWOSARI
28
Tabel. 2.1.LUAS WILAYAH KECAMATAN PURWOSARI
No JENISTANAH
D E S AJUMLAH
GIRIPURWO GIRICAHYO GIRIJATI GIRIASIH GIRITIRTO
1 PEKULEN-Pekarangan 171,36 71,97 87,18 42,71 88,71 461,95
- Sawah 3,43 2,07 55,05 22,04 37,88 120,49
- Tegal 1.759,17 1.370,84 530,10 533,85 932,35 5.126,33
Jumlah 1.933,97 1.444,89 672,34 598,61 1.058,95 5.708,78
2 LUNGGUH-Pekarangan 0 0 0 0 0 0
- Sawah 9,43 3,87 4,51 5,08 8,46 31,38
- Tegal 119,64 54,50 17,85 16,28 17,33 225,62
Jumlah 129,07 58,37 22,37 21,37 25,80 257,00
3PENGAREM- AREM-Pekarangan 0 0 0 0 0 0
- Sawah 0,63 0 1,21 1,34 0,14 3,33
- Tegal 8,31 1,75 3,80 1,85 0,22 15,94
Jumlah 8,94 1,75 5,02 3,19 0,36 19,27
4 KAS DESA-Pekarangan 2,10 0,60 0,37 0,03 1,43 4,55
- Sawah 0 0,39 22,89 0 1,70 24,98
- Tegal 7,52 16,92 20,4915 3,5495 5,2950 53,7830
Jumlah 9,63 17,91 43,75 3,58 8,43 83,32
5 LAIN - LAIN- SultanGround( SG ) 9,8255 2,8550 0 0 1,9000 14,5805-PakualamanGround (PG) 0 0 0 0 0 0
- AB 168,2040 74,1550 0 0 77,4050 319,7640
- Telaga 9,5950 3,8400 0,2000 2,4210 3,7600 19,8160
- Kuburan 3,8315 2,5750 1,1529 2,7250 1,2165 11,5009
- Pasar 0,1850 0,0600 0 0 0,1400 0,3850-Kehutanan 0 0 0 0 0 0
- O O 0 5,3350 0,2000 0,9100 0 6,4450
- Jalan 0 0 0 0 0 0
- Lain - Lain 452,43 23,75 20,14 209,51 27,9760 733,8171
Jumlah 644,07 112,57 21,69 215,57 112,3975 1.106,3085TOTAL LUAS
WILAYAH 2.725,69 1.635,50 765,20 842,34 1.205,95 7.174,69
28
Tabel. 2.2.
LUAS KANTOR KECAMATAN
NO JENIS LUAS BANGUNAN(m2) KONDISI
1 Tanah BangunanKantor
5000 Baik
2 Gedung KantorKecamatan
332 Baik
Gambar. 2.2.
MONOGRAM PERSENTASE LUAS DESA DI KECAMATAN PURWOSARI
Giripurwo, 37%
Giricahyo, 23%
Girijati, 11%
Giriasih, 12%
Giritirto, 17%
Gambar. 2.3GRAFIK PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PURWOSARI
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
Tanah Sawah
Tanah KeringBangunan
Hutan NegaraLainnya
GiripurwoGiricahyoGirijatiGiriasihGiritirto
28
Tabel. 2.3.Jumlah Jiwa penduduk di Kecamatan Purwosari adalah sebagai berikut :
No Desa Jumlah PendudukLaki-laki Perempuan Jumlah
1. Giripurwo 4.284 4.561 8.8452. Giricahyo 2.122 2.113 4.2353. Girijati 1.097 1.148 2.2454. Giriasih 762 823 1.5855. Giritirto 1.933 2.094 4.027
Jumlah 10.198 10.739 20.937
Gambar. 2.4.Grafik jumlah penduduk di Kecamatan Purwosari
0
1000
2000
3000
4000
5000
Giripurwo Giricahyo Girijati Giriasih Giritirto
Laki-lakiPerempuan
Tabel. 2.4Jumlah Keluarga di Kecamatan Purwosari adalah sebagai berikut :
No Desa
Jumlah KeluargaKepala
KeluargaLaki-laki
Kepala KeluargaPerempuan Jumlah
1. Giripurwo 2.409 190 2.5992. Giricahyo 1.108 123 1.2313. Girijati 517 75 5924. Giriasih 388 61 4495. Giritirto 1.065 110 1.175
Jumlah 5.487 559 6.046
Gambar. 2 5.Grafik jumlah keluarga di Kecamatan Purwosari
0
500
1000
1500
2000
2500
Giripurwo Giricahyo Girijati Giriasih Giritirto
Kepala KeluargaLaki-laki
Kepala KeluargaPerempuan
28
Tabel. 2.5.Data Panjang Jalan di Kecamatan Purwosari
No DesaJalan
Negara(km)
JalanPropinsi
(km)
JalanKabupaten (km)
JalanDesa(km)
JalanLingkungan
Corblok
Batu/tanah
12345
GiripurwoGiricahyoGirijatiGiriasihGiritirto
63,5
50,7
0
001
2,55
5,52024
127436
19,5014,5016,8013,8012,25
68,1016,5013,9017,3017,75
Jumlah 15,2 8,5 13 32 72,9 137,6141,6
Tabel 2.6.Infrastruktur Jalan Dan Jembatan
NORUAS JALAN /
JEMBATAN YANGPERLU DITANGANI
LOKASI PANJANG LEBARJENIS
PERKERASAN
DESA GIRIPURWO
1Duwet - PasarKlampok Padk. Widoro 800 m' 6 m' Jalan batu
2Temon - PantaiBekah Padk.Temon 5000 m' 5 m' Rabat beton
3 Klampok - NgruponPadk.Klampok 5000 m' 5 m' Rabat beton
4 Gumbeng - MlarangPadk.Gumbeng 2000 m' 5 m' Rabat beton
5 Widoro - Cenguk Padk. Widoro 5000 m' 5 m' Rabat beton
6 Dulisen - PangkahPadk.Tlogowarak 5000 m' 1 m' Pelbr dan
pemadatanDESA GIRICAHYO
1Karangtengah -Giriasih
PdKarangtengah 4000 m' 4 m' Aspal
2Karangtengah -Giriasih
Padk.Karangtengah 875 m' 4 m' Rabat beton
3 Gabug - Girijati Padk.Gabug 2750 m' 4 m' Aspal4 Jati - Kedangan Padk. Jati 4000 m' 4 m' Jalan tanah
5Mbali - Guocemplong Giricahyo 4000 m' 4 m' Rabat beton
6 Jati - Lueng ombo Padk. Jati 3500 m' 2 m'7 Sambi - Mlua Giricahyo 4000 m' 2 m'8 Gabug - Gupit Padk. Gabug 3000 m' 4 m' Jl batu
DESA GIRIJATI1 Jorong - Geger Padk. Jorong 3000 m' 6 m' Aspal
2 Jalan lingukunganWatugajah
Padk.Watugajah 2100 m' 4 m' Rabat beton
3Jalan lingkarDringo Padk. Dringo 3000 m' 4 m' Rabat beton
4 Dringo - JJLS Padk. Dringo 1500 m' 4 m' Aspal
5 Jalan lingkunganParangrejo
Padk.Parangrejo 2500 m' 4 m' Rabat beton
28
DESA GIRIASIH
1 Jalan antar DesaGiriasih – Giricahyo
PerempatanTrasih,Tlogopopok
500 m800 m
6 m Batu,Corblock,Aspal
2Jalan antar DesaNgoro-oro –Giricahyo
Padk. Ngoro-oro
4500 m300 m
6 m Batu,Corblock,
Aspal
3
Jalan antar DusunWonolagi, Ngoro-oro, Trasih, Klepu
Padukuhan.Wonolagi,Ngoro-oro,Trasih, Klepu
3500 m 6 m
Batu,Corblock,Aspal
4 Jalan antar DesaGiriasih - Girijati
Padk. Trasih,Jorong 2250 m 2 m Corblock
5Jalan Usaha Tani,Ngoro-oro, jerukgulung
Padk. Ngoro-oro, Jerukgulung 1500 m 5 m Corblock
6
Jalan antar DesaNgoro-oro Giriasih,Tompak, Giritirto
Gunungbutuh,Sumberan,Tompak,Giritirto 2000 m 4,5 m Corblock
DESA GIRITIRTO
1
Jalan antar desaantar KecamatanPloso - Gading -Banyumeneng
Ploso, Gading 3000 m' 6 m' Aspal
2
Jalan wisata GuaCermePloso - Gua cerme -Ngepal
Ploso, Gading 3500 m' 6 m' Pelebarandan Aspal
3Jalan lingkar IbuKota KecamatanNglegok - Gading
Nglegok,Gading 2500 m' 5 m' Aspal 1km,
1,5 Jl batu
4Jalan Kabupaten :Petoyan - Jlumbang- JJLS
Giritirto,Giripurwo 4500 m' 6 m' Aspal
5Jalan poros desa :Wonoboyo – Blado -Jorong
Ploso, Blado 3000 m' 6 m' Pelebaran
Tabel. 2.7.Pemenuhan kebutuhan air bersih
NO PADUKUHAN JML.PENDUDUK
JMLKK
JUMLAH PRASARANA (UNIT)MATA AIR
/TELAGA
PAH SIPAS SUMURBOR SUMUR
DESA GIRIPURWO
1 Widoro 1.158 256 2 39 - - 56
2 Klampok 1.390 292 - 30 - - 59
3 Gumbeng 588 120 - 15 - - 15
4 Sumur 1.147 266 4 29 - - 30
5 Gubar 1.030 217 2 56 - - 17
6 Karangnongko 689 149 1 139 - - 3
28
7 Temon 792 128 - 127 - - -
8 Tlogowarak 953 187 2 185 - - -
9 Kacangan 930 128 - 92 - - 4
10 Jlumbang 585 122 1 117 - - 1
Jumlah 9.262 1.865 12 829 - - 185
GIRICAHYO
1 Gabug 595 176 2 176 1 - -
2 Wuni 394 112 2 112 - - -
3Karangtengah 652 199 1 199 - - -
4 Jurug 299 93 - 93 - - -
5 Nglumbung 765 209 - 209 - - -
6 Jati 800 173 - 173 - - -
7 Jambu 610 239 - 239 - - -
Jumlah 4.115 1.201 51.20
1 1 - -
DESA GIRIJATI
1 Jorong 359 96 4 - 1 - 30
2 Dringo 663 171 - - - - 3
3 Parangrejo 584 151 - - - 1 12
4 Watugajah 530 150 1 - - - 44
Jumlah 2.136 568 5 - 1 1 89
DESA GIRIASIH1 Klepu 405 112 3 96 - - -2 Trasih 401 98 3 75 - - 13 Ngoro-oro 471 105 2 78 - - 14 Wonolagi 269 62 1 49 - - 2
Jumlah 1546 377 9 268 4DESA GIRITIRTO
1 Petoyan 710 152 - - - - 2
2 Nglegok 413 96 - - - - 2
3 Gading 1.029 199 1 27 - 1 2
4 Susukan 239 56 1 - - - 3
5 Tompak 444 101 - - - - 3
6 Ploso 806 190 1 - - - -
7 Blado 543 118 1 21 - - 2
Jumlah 4.184 912 4 48 - 1 14
28
Tabel 2.8.Jumlah KK dalam pemenuhan kebutuhan air
NO PADUKUHANJML.PENDUDUK
JMLKK
JML KK DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR
MATAAIR
AIRHUJA
N
SIPAS/SWADAY
AMANDIRI
AIRPOMPA(SUMUR
BOR)
SUMUR
DESA GIRIPURWO
1 Widoro 1.158 256 - - - - 86
2 Klampok 1.390 292 - - - - 92
3 Gumbeng 588 120 - - - - 21
4 Sumur 1.147 266 153 26 - - 87
5 Gubar 1.030 217 - 184 - - 33
6 Karangnongko 689 149 - 82 - - 7
7 Temon 792 128 - 128 - - -
8 Tlogowarak 953 187 - 187 - - -
9 Kacangan 930 128 - 128 - - -
10 Jlumbang 585 122 - 122 - - -
Jumlah 9.262 1.865 153 857 - - 326DESA GIRICAHYO
1 Gabug 595 176 1 - - - -
2 Wuni 394 112 2 - - - -
3 Karangtengah 652 199 - - - - -
4 Jurug 299 93 - - - - -
5 Nglumbung 765 209 - - - - -
6 Jati 800 173 - - - - -
7 Jambu 610 239 - - - - -
Jumlah 4.115 1.201 3 - - - -DESA GIRIJATI
1 Jorong 359 90 12 - - - 30
2 Dringo 663 171 - - - - 3
3 Parangrejo 584 151 - - 1 - 12
4 Watugajah 530 150 - - - - 44
Jumlah 2.136 562 12 - - - 89DESA GIRIASIH
1 Klepu 405 112 112 - - - -
2 Trasih 401 96 96 - - - -
3 Ngoro-oro 471 105 105 - - - -
4 Wonolagi 269 62 62 - - - -
Jumlah 1546 375 375DESA GIRITIRTO
1 Petoyan 710 152 152 - - - 2
2 Nglegok 413 96 96 - - - 4
3 Gading 1.029 199 - - - 199 5
4 Susukan 239 56 53 - - - 5
5 Tompak 444 101 101 - - - 3
6 Ploso 806 190 190 - - - -
7 Blado 543 118 118 - - - 44
Jumlah 4.184 912 710 - - 199 63
Tabel. 2.9.Data Mata Air di KecamatanPurwosari
NONAMA MATA
AIR LOKASI DEBIT KETERANGAN
1 Cacahan Sumur Giripurwo belum terukur Air minum2 Kambil ketel Sumur Giripurwo belum terukur air minum3 Tangis Sumur Giripurwo belum terukur Air minum dan
28
irigasi
4 Klampok Klampok Giripurwo belum terukur Air minum
5 Kali wetanKarangnongkoGiripurwo belum terukur air minum
6 Kali gede Gubar Giripurwo belum terukur air minum7 Gua Pego Tlogowarak Giripurwo belum terukur air minum
8 Gua Pelawan Gabug Giricahyo 10 ltr/dtkair minum /tenaga surya
9 Jombor Wuni Giricahyo belum terukur air minum
10 Sendang Beji Parangrejo Girijati 5 ltr/dtkair minum danirigasi
11 Gembiro wati Parangrejo Girijati belum terukur air minum
12 Mudal Watugajah Girijati 5 ltr/dtkair minum danirigasi
13 Ngresik Watugajah Girijati belum terukur air minum14 Kali Jambu Dringo Girijati belum terukur air minum
15 Kali Setro Jorong Girijati belum terukurair minum danirigasi
16 Kali Elo Jorong Girijati belum terukurair minum danirigasi
17 Kali Kroya Jorong Girijati belum terukurair minum danirigasi
18 Kali Adoh Jorong Girijati belum terukur air minum19 Kali Kidul Klepu Giriasih belum terukur air minum20 Manggung Klepu Giriasih belum terukur air minum21 Pego Ngoro oro Giriasih belum terukur air minum22 Kali Cabe Blado Giritirto belum terukur air minum23 Kali Wates Blado Giritirto belum terukur air minum
24GuaPringombo Ploso Giritirto belum terukur air minum
25 Sumur bor Gading Giritirto 5 ltr/dtik air minum
26 Petoyan Susukan Giritirto 6 ltr/dtkair minum danirigasi
.
Tabel. 2.10.UMKM (Usaha Menengah Kecil Mikro)
- Desa Giripurwo
No Kelompok/Perorangan
Komoditi/Produksi
AlamatDusun
Desa/HP
Tahunberdiri
Pimpinan/Penanggung
jawab
Bantuan
Tahun NamaDonatur
1 Masagi1.Cripingpisang Widoro 2009 Suparman, 2009 IOM2.Kacangtelor
081227947664 Ruliyanto
3.Kacangdisco4.Peyekkacang
1 2 3 4 5 6 7 82 Perorangan Mebeler Widoro - Supriyono
085292138817
3 Perorangan Mebeler Temon - Subardi
4 perorangan Mebeler Sumur - Brotosujono
28
- Desa Giricahyo
No Kelompok/Perorangan
Komoditi/Produksi
AlamatDusunDesa/H
P
Tahunberdiri
Pimpinan/Penanggung
jawab
Bantuan
Tahun NamaDonatur
1 PatungAsmat Patung
GabugGiricahy
o1999 Karmidi
2 PatungAsmat Patung
GabugGiricahy
o2000 Tumiran
3 Jati sari PertukanganJati
Giricahyo
2001 Sukijo
4 PraptoHarjono Pertukangan
Karangtengah
Gricahyo
1998 PraptoHarjono
5 Sumanto Pertukangan
Karangtengah
Gricahyo
2002 Sumanto
6 Aris A Pertukangan
Karangtengah
Gricahyo
1999 Aris A
7 Agus S PatiloJurug
Giricahyo
2004 Agus S
- Desa Giriasih
No Kelompok/Perorangan
Komoditi/Produksi
AlamatDusunDesa/H
P
Tahunberdiri
Pimpinan/Penanggung
jawab
Bantuan
Tahun NamaDonatur
1SanggarbambuSekarasih
Kap lampu,tempat
majalah,tempat buah,besek, dinding
Ngoro-oro
Giriasih1987 Paidi 1995;
1998
Disnasnakertransos,Perindagkoptan
2 Dahlia Emping mlinjoNgoro-
oroGiriasih
2000 Paijem 2000 AGAPE
3 Mawar Emping mlinjoNgoro-
oroGiriasih
2000 Senen 2000 AGAPE
4 KhusnulKhotimah Emping mlinjo
Ngoro-oro
Giriasih2004 Suratmi 2004 Mukaromah
5 GiatMandiri Emping mlinjo Klepu
Giriasih 2008 Nurjanah 2008 DinsosProv.DIY
6 NedyoMulyo Emping mlinjo Klepu
Giriasih 2008 Paijem 2008 -
7 AsihLagimandiri Emping mlinjo Trasih
Giriasih 2008 Sukemi 2008 DinsosProv.DIY
8 Winarsih Emping mlinjoWonolag
iGiriasih
2008 Sunarti 2008 DinsosProv.DIY
- Desa Giritirto
No Kelompok/Perorangan
Komoditi /Produksi
AlamatDusun
Desa/HP
Tahunberdiri
Pimpinan/Penanggung
jawab
Bantuan
Tahun NamaDonatur
1 Sedyonurut/kelompok Peyek Petoyan
Giritirto 2006 Jinah 2009 LKM
28
2MebelAulia/Perorangan
Perabotrumahtangga
PetoyanGiritirto 1990 Harnodiharjo - Nakertran
sos
3
EmpingGadingSari/kelompok
Empingmlinjo
GadingGiritirto 2009 Kamiyem 2008
PT KalbeFarmaJakarta
4Sedyo MajuPutri/kelompok
Parut kelapa,cripingpisang,gilingantepung
SusukanGiritirto 2007 kamirah 2009 LKM
5DasawismaRT 07/kelompok
Peyek TompakGiritirto 2008 Suparti 2009 LKM
6 Tirto sari/kelompok
Empingmlinjo, jamu
jawa,kerajinan
bunga
TompakGiritirto 2007 Ny. Mur
Lestari 2009 LKM
7 Karti/Perorangan Tempe Nglegok
Giritirto 1999 Karti - -
Gambar. 2.6.
GRAFIK PASAR, TOKO, KIOS, DAN WARUNGDI WILAYAH KECAMATAN PURWOSARI
1 1 0 0 12
19
6 9
1924
60
24
9
36
0
10
20
30
40
50
60
Giripurwo Giricahyo Girijati Giriasih Giritirto
PasarTokoKiosWarung
Sumber : ”Kecamatan Purwosari Dalam Angka”, 2009, BPS Gunungkidul.
Tabel 2.11
DATA POKTAN, GAPOKTAN SE- KECAMATAN PURWOSARI
No Desa PadukuhanNama
GAPOKTAN& Ketua
NamaPOKTAN Nama Ketua Keterangan
1 Giripurwo WidoroPurwoMakmur,Tukijat
Sidomaju Cipto Diharjo
KlampokSedyoRukun Idan II
Margono &Rejo Mulyono
Gumbeng Tri Lestari SuparminSumur Sidomaju Ratno Wiyadi
Gubar SidomajuDibyoSupardi
Karangnongko Mekarsari Purwo Wiyadi
TemonRukunSantosa Tukijan
Tlogawarak Sido Makmur TumijanKacangan Tani Maju Supardi
28
Jlumbang Tani Mandiri Supardi
2 Giricahyo GabugJatiMakmur,Sumaya
Gabug I Suyadi
Wuni Sri Makmur SuparjoKarangtengah Gemah Ripah Supriyanto
Jurug PrihatinErmanSutrisno
Nglumbung Sidomaju BardiwiyonoJambu Lestari MulyonoJati Jati I Sukija
3 Girijati Jorong
CahyoMakmur,DartoHarsono
Ngudi Rukun Maryadi
Dringo Tani Panutan KadariWatugajah Sidodadi SuyonoParangrejo Ngudi Makmur Murdiyono
4 Giriasih KlepuAsihMakmur ,Paijan
Sedyo Mulyo Paijan
Trasih Subur I SaparjoNgorio oro Ngudi Mulyo MulyadiWonolagi Sidoasih Darmadi
5 Giritirto PetoyanTirtoMakmur,Paryadi
Ngudi Makmur Jadi
Nglegok Sinar HarapanMarsudiWartono
Gading Budi Makmur HartonoSusukan Sido Makmur SujadiTompak Ngudi Rejeki KadarmanPloso Ploso Makmur MardaniBlado Subur Supama
Gambar. 2.7.GRAFIK OBYEK PARIWISATA DI WILAYAH KECAMATAN PURWOSARI
- Grafik Jumlah Tempat Wisata Berdasarkan Jenis6
12
0 00 01
0 00
3
0
21
0 01
0 001234567
Giripurwo Giricahyo Girijati Giriasih Giritirto
PantaiGunungGoaSejarah
Kecamatan Purwosari memiliki potensi wisata yang menarik, meskipun sampai
saat ini belum dikelola secara maksimal. Adapun obyek wisata di Kecamatan
Purwosari yang sudah dikenal antara lain :
Obyek wisata Goa Cermai ( Giritirto )
Obyek wisata Goa Tapan ( Girijati )
28
Situs wisata Gembirowati ( Girijati )
Obyek wisata Sendang Beji ( Girijati )
Obyek wisata Taman Gantole / Paralayang dan Panjat Tebing ( Girijati )
Obyek wisata Goa Langse ( Giricahyo )
Kawasan Tenaga Surya Goa Plawan ( Giricahyo )
Pantai Parangendog ( Girijati )
Pantai Bekah ( Giripurwo )
Tabel. 2.12.DATA USAHA PARIWISATA/USAHA PENGINAPAN
No Nama AlamatGol/Kelas
JmlKamar Nama Pemilik Fasilitas
Pengunjungrata-rataperbulan
1 Losmen Atas Watugajah - 10 Sukijan TV, Fan 18
2 Losmen Rahayu Watugajah - 14BambangSunarto TV, Fan 28
3Losmen MitraWisata Watugajah - 5 Suhartono TV, Fan 14
4 Losmen Bukit Watugajah - 11 Suyanto TV, Fan 165 Losmen Amelia Watugajah - 6 Sudaryono TV, Fan 146 Losmen Liuda Watugajah - 6 Parjiyanato TV, Fan 127 Losmen Candra Parangrejo - 6 Karmidi TV, Fan 128 Losmen Surat Watu Gajah - 4 Suratjiyem TV, Fan 89 Losmen Annisa Watugajah - 10 Parjiyo TV, Fan 2010 Hotel Annisa Watugajah - 10 Parjiyo TV, Fan 2011 Losmen Panorama Parangrejo - 8 Deni TV, Fan 1812 Losmen Puncak I Parangrejo - 10 Slamet TV, Fan 1513 Losmen Arjuna Parangrejo - 10 Mujono TV, Fan 1214 Losmen Djoni Parangrejo - 6 Djoni TV, Fan 1015 Losmen Carolina Parangrejo - 10 Purjiyanto TV, Fan 1216 Losmen Budi IIN Parangrejo - 20 Budiono TV, Fan 15
17Losmen PutraTanjung Parangrejo - 6 Sapar TV, Fan 10
18Losmen MawarPutih Parangrejo - 6 Sarwono TV, Fan 10
19 Losmen Asri Parangrejo - 8 Sri Susilowati TV, Fan 16
Tabel. 2.13.SARANA KESEHATAN
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
1 Rumah Sakit -
2 Puskesmas 13 Puskesmas Pembantu 34 PKD / Polindes 25 Pos Yandu 326 Dokter 37 Apoteker 18 Perawat 79 Bidan 6
10 Ahli Gizi 111 Dukun Bayi 6
12 Apotik / Toko Obat -
28
Tabel. 2.14.SARANA PENDIDIKAN FORMAL
No Nama SekolahJumlah
Kepala. Sekolah Guru Karyawan Siswa
1 SD 13 127 14 1663
2 SMP 3 47 18 482
3 SMK 1 36 8 354
4 SLB Purwo Raharjo 1 14 4 47
Jumlah 18 224 44 2546
2.2. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat DaerahBerdasrkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 76 Tahun 2016
kecamatan mempunyai Tugas melaksanakan urusan Pemerintahan dan tugas
pembantuan dibidang penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan
pemberdayaan pemerintahan desa . untuk menyelenggarakan tugas
sebagaiamana dimaksud kecamatan mempunyai Fungsi :
a. Perumusan kebijakan umum di bidang penyelenggaraan pemerinatahan
pelayanan public, dan pemberdayaan masyarakat desa
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang penyelenggaraan pemerintahan
pelayanan publik , dan pemberdayaan masyarakat desa
c. Penyusunan rencana kerja dan perjanjian kinerja dibidang penyelenggaraan
pemerimtahan , pelayanan publik, dan pemberdayaan pemerintahan desa;
d. Pengoordinasian penerapan dan penegakan Peraturan daerah dan peraturan
Bupati
e. Pengoordinasian pemeliharaan prasaran dan fasilitasi pelayanan umum
f. Pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan
oleh perangkat Daerah di Kecamatan
g. Pembinaan dan pengawasan penyekenggaraan kegiatan desa
h. Pelaksanaan urussan pemerintahan yang menjadi kewenanagan daerah yang
tidak dilaksanakan oleh unit kerja perangkat daerah yang ada di kecamatan;
i. Peneyelenggaraan system pengendalian intern dibidang peneyelnggaraan
pemerintahan, pelayanan public, dan pemberdayaan pemerintahan desa;
j. Penyusunan dan penerapan norma , standar, pedoman, dan petunjuk,
operasional dibidang penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan
pemberdayaan masyarakat desa; dan
k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan kegiatan bidang
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan
28
masyarakat desa.
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kegiatan,
perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan, pengelolaan keuangan,
kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, perpustakaan, administrasi umum,
dan hubungan masyarakat serta memberikan pelayanan administrasi dan
fungsional, untuk meneyelenggarakan tugas tersebut Sekretaris mempunyai
fungsi :
a. Penysunan rencana kegiatan Sekretariat;
b. Pengoordinasian perumusan kebijakan umum dan kebijakan teknis di
kecamatan;
c. Pengoordinasian penysunana trencana umum rencana strategis, rencana
kerja, rencana kinerja, rencana kegiatan, dan anggaran kecamatan;
d. Pengoordinasian pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan
kecamatan;
e. penyusunan rencana kerja sama
f. penyusunan perjanjian kinerja kecamatan
g. penyusunan petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan
h. pelaksanaan analisis dan penyajian data kecamatan;
i. Penerapan dan pengembangan sistem informasi di kecamatan
j. Pemantauan , pengendalaian, dan evaluasi kinerja serta dampak
pelaksanaan program kegiatan;
k. Penyusunan laporan kinerja kecamatan;
1. Pengoordinasian pelaksanaan pengendalian intern Kecamatan;
m. Penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan
kecamatan
n. Penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegaiatan tahunan
kecamatan;
o. Penyiapan bahan dan penatausahaan kecamatan
p. Pengelolaan keuanagan, kepegawaian, surat menyurat, kearsipan,
administrasi umum, perpustakaan, kerumah tanggaan, sarana dan
prasarana serta hubungan masyarakat;
q. Pelayanan administratif dan fungsional;
r. Penyelenggaraan sistem pengendalian intern Sekretaraiat
s. Penyusunan dan penerapan norma standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang kesekretariatan; dan
t. Pelaksanaan monitoring , evaluasi, dan pelaporan kegiatan sekretaraiat.
Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas :
28
a. Menyusun rencana kegiatan Subbagaian Perencaan dan keuangan
b. Meruuskan kebijakan teknis Subbagaian Perencanaan dan Keuangan
c. Menyusun rencana kinerja dan perjanjian kinerja bidang perencanaan dan
keuangan
d. menyusun rancangan kebijakan umum dinas;
e. melaksanakan analisis dan penyajian data;
f. mengelola sistem informasi, pelayanan data, dan informasi
pembangunan di bidang perencanaan dan keuangan;
g. menyusun rencana umum, rencana strategis, rencana kerja dan
kinerja tahunan, rencana kegiatan, dan anggaran kecamatan;
h. menyusun petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan kecamatan;
i. melaksanakan pemantauan dan evaluasi dampak pelaksanaan
program dan kegiatan kecamatan;
j. menyiapkan bahan pengendalian kegiatan kecamatan;
k. menyusun laporan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan
kecamatan;
1. mengelola administrasi keuangan, verifikasi, dan perbendaharaan
kecamatan;
m. menyusun laporan keuangan;
n. mengelola administrasi pendapatan;
o. menyiapkan bahan perhitungan anggaran kecamatan;
p. menyusun laporan kinerja kecamatan;
q. menyelenggarakan sistem pengendalian intern Subbagian Perencanaan
dan Keuangan;
r. menyusun dan menerapkan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang perencanaan dan keuangan; dan
s melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian
Perencanaan dan Keuangan.
Subbagian Umum mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum;
b. merumuskan kebijakan teknis Subbagian Umum;
c. menyusun rencana kinerja dan perjanjian kinerja Subbagian Umum;
d. melaksanakan koordinasi dan pengelolaan peraturan perundang-
undangan;
e. mengelola surat-menyurat dan kearsipan;
f. melaksanakan pengendalian internal kecamatan;
g. menyusun rincian tugas kecamatan
h. mengelola urusan rumah tangga;
i. mengelola barang milik daerah;
28
j. melaksanakan hubungan masyarakat;
1. menyusun rencana kerja sama;
m. melaksanakan koordinasi, monitoring, dan evaluasi pelayanan publik
Kecamatan.
n. melaksanakan urusan ketatalaksanaan;
o. mengelola perjalanan kecamatan;
p. menganalisis rencana kebutuhan, kualifikasi, dan kompetensi pegawai;
q. memberikan pelayanan administrasi kepegawaian;
r. melaksanakan pengembangan pegawai;
s. menyelenggarakan analisis jabatan;
t. mengelola tata usaha kepegawaian;
u. menganalisis beban kerja;
v. menyiapkan bahan pembinaan dan kesejahteraan pegawai;
x. menyiapkan bahan evaluasi kinerja pegawai;
y. menyelenggarakan sistem pengendalian intern Subbagian Umum;
z. menyusun dan menerapkan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang administrasi umum; dan
aa. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian
Umum.
Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Tata Pemerintahan;
b. merumuskan kebijakan teknis di bidang Tata Pemerintahan
c. menyusun rencana kinerja dan perjanjian kinerja Seksi Tata
Pemerintahan;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan bidang tata pemerintahan;
e. menyusun rencana operasional bidang tata pemerintahan;
f. menyusun rencana kinerja dan perjanjian kinerja tata pemerintahan;
g. menyelenggarakan koordinasi pembinaan dan pengendalian kebijakan
pemanfaatan tata ruang;
h. menyelenggarakan koordinasi di bidang tata pemerintahan dengan
instansi vertikal dan perangkat daerah lain di wilayah kerjanya;
i. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan administrasi
kependudukan;
j. menyelenggarakan tugas pembantuan di bidang pemerintahan;
k. melaksanakan pembinaan administrasi pemerintahan desa;
1. melaksanakan pembinaan badan permusyawaratan desa;
m. melaksanakan pembinaan kepala desa dan perangkat desa;
n. melaksanakan pembinaan fasilitasi pengisian Kepala desa dan
28
perangkat desa;
o. melaksanakan pembinaan penyusunan peraturan desa;
p. melaksanakan pembinaan dan pengendalian pengelolaan kekayaan
dan keuangan desa;
q. melaksanakan pembinaan dan pengendalian terhadap tugas
pembantuan yang dilakukan oleh desa;
r. melaksanakan pembinaan fasilitasi kerja sama dan penyelesaian
perselisihan antar desa;
s melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan desa;
t. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa dan
perangkat desa;
u. menyelenggarakan sistem pengendalian intern Seksi Tata
Pemerintahan;
v. menyusun dan menerapkan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang Tata Pemerintahan; dan
w. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Tata
Pemerintahan.
Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan seksi ketentraman dan ketertiban Umum;
b. Merumuskan kebijakan teknis di bidang ketentraman dan ketertiban umum
c. Menyusun rencana kinerja dan perjanjian kinerja seksi ketentrman dan
ketertiban
d. Menyusun rencana operasional dibidang Ketentraman dan Ketertiban
e. Menyusun rencana kinerja dan perjanjian kinerja di bidang
ketentraman dan ketertiban umum;
f. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan penanggulangan dan pencegahan
bencana;
g. melaksanakan kooedinasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-
undangan;
h. Menyelenggarakan pembinaan idiologi Negara dan kesatuan bangsa;
i. Menyelenggarakan koordinasi di bidang ketentraman dan ketertiban
umum dengan instansi vertical dan perangkat daerah lainnya di wilayah
kerjanya
j. menyelenggarakan pelayananan kepada masyarakat di bidang
ketenteraman dan ketertiban umum;
k. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern seksi Ketentraman dan
ketertiban Umum;
28
l. Menyusun dan menerapkan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang ketentrman dan ketertiban umum
m. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi
Ketentraman dan Ketertiban Umum.
Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan desa
b. Merumuskan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan
Desa
c. Menyusn rencana kinerja dan perjanjian kinerj a seksi Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
d. Menyusun rencana operasional di bidang pemberdayaan masyarakat dan
desa
e. Menyusun rencana kinerja dan perjanjian kinerja pemebrdayaan
masyarakat dan desa;
f. Menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan penanggulangan terjadinya
pencemaran pencemaran dan kerusakan lingkungan;
g. Menyelenggarakan koordinasi di bidang pemberdayaan masyarakat dan
desa dengan instansi vertical dan perangkat daerah lain di wilayah
kerjanya;
h. Menyelenggarakan koordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum di wilayah kerjanya;
i. Melaksanakan pembinaan dan pengembanagan serta pemantauan
kegiatan dibidang pertanian , perikanan, perkebunan, perindustrian,
perdagangan, koperasi usaha mikro, kecil dan menengah, pariwisata srta
lingkungan hidup;
j. melaksanakan pembinaan peningkatan partisipasi masyarakat;
k. Melaksanakan pembinaan, pengembangan, dan pemanfatan potensi desa;
l. melaksanakan pembinaan lembaga kemasyarakatan desa;
m. Melaksanakan pembinaan perencanaan dan evaluasi program
pembangunan desa;
n. Menyelenggarakan sistem pengendalaian intern Seksi Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
o. Menyusun dan menerapkan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa; dan
p. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Kesejahteraan Sosial;
b. merumuskan kebijakan teknis di bidang Kesejahteraan Sosial;
28
c. menyusun rencana kinerja dan perjanjian konerja Seksi Kesejahteraan
Sosial;
d. menyusun rencana operasional di bidang kesejahteraan sosial;
e. menyusun rencana kinerja dan perjanjian kinerja bidang kesejateraan sosial;
f. menyelenggarakan koordinasi pembinaan pendidikan dan kebudayaan;
g. meneyelenggarakan koordinasi pembinaan di bidang kesehatan;
h. menyelennggarakan koordinasi pembinaan dan pengendalian keluarga
berencana;
i. menyelenggarakan koordinasi pembinaan dan pengembnagan kesejateraan
sosial;
j. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan keagamaan
k. Menyelenggarakankoordinasi pembinaan dan pengendalaian tenaga kerja
dan transmigrasi
l. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan pembinaan, pengendalaian, dan
penanggulangan penyalahgunaan narkotika,psikotropika, dan zat aditif
lainnya
m. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan dan pengembangan
pemberdayaan perempuan, pemuda, dan olah raga;
n. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan organisasi sosial dan
kemasyarakatan
o. Menyelenggarakan koordinasi dibidang kesejahteraan social dengan
instansi vertical dan perangkat daerah lain di wilayah kerjanya;
p. Melaksanakan fasilitasi penanganan bencana
q. Melaksnakan pelayanan kesejahteraan sosial
r. Menyelenggarakan system pengendalaian intern seksi Kesejahteraan
Sosial;
s. Menyusun dan menerapkan norma ,standar , pedoman, dan petunjuk
operasional di bidanag kesejahteraan sosial; dan
t. Melaksanakan montoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan seksi
Kesejahteraan Sosial.
Seksi Pelayanan Umum mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegaiatan Seksi Pelayanan Umum
b. Merumuskan kebijakan teknis di bidang pelayanan umum;
c. Menyusun rencana kinerja dan perjanjian kinerja Seksi pelayanan
Umum
d. Menyusun rencana operasional bidang pelayanan umum
e. Melaksanakan pelayanan umum
f. Melaksanakan administrasi terpadu kecamatan
g. Melaksnakan koordinasi di bidang pelayanan dengan instansi vertikal
28
dan perangkat daerah lain di wilayah kerjanya;
h. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern seksi Pelayanan Umum
i. Menyusun dan menerapkan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang pelayanan umum; dan
j. Melaksanakan mnoitoring ,evaluasi, dan pelaporan kegiatan seksi
Pelayanan Umum
Struktur Organisasi Kecamatan Purwosari sesuai Peraturan Buapti
Gunungkidul Nomor 76 Tahun 2016 dapat dilihat dalam bagan berikut :
Gambar. 2.8.Bagan Stuktur Organisasi
CAMAT
Kepala Sub BagianPerencanaan & Keuangan
Kelompok Jabatanfungsional Sekretaris Camat
Kepala Sub BagianUmum
Kepala SeksiTata
Pemerintahan
Kepala SeksiKetentraman dan
KetertibanUmum
Kepala SeksiPemberdayaan
MasyarakatDesa
Kepala SeksiKesejahteraan
Sosial
Kepala SeksiPelayanan
Umum
28
2.3. Sumber Daya Kecamatan Purwosari.Sumber daya manuasia yang ada di Kecamatan Purwosari baru 17
personil, untuk karyawan yang dibutuhkan minimal 27 personil jadi
kurang sejumlah 8 personil, adapun sumber daya yang ada terdiri 1 Camat,
1 Sekcam, 5 Kasi (Kasi Tata Pemerintahan, Kasi Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Kasi Kesejahteraan Sosial, Kasi Trantib, Kasi Pelayanan umum ), 1
Kasubbag Umum, 1 Kasubbag Perencanaan dan Keuangan ) 8 staf dan lebih
rinci tertera pada tabel 2.15 berikut :
Tabel. 2.15.Data berdasarkan pendidikan :
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 SMP -
2 SMA/SMK/Sederajat 5
3 D III 1
4 S1 4
5 S 2 6
Jumlah
Tabel. 2.16
Data berdasarkan Jenis kelamin :
No Laki-laki Perempuan Jumlah
1 16 1 17
16 1 17
Data berdasarkan Jenis Golongan :
No Golongan IV Golongan III Golongan II Jumlah
1 3 7 7 17
3 7 7 17
2.4. Kinerja Layanan Kecamatan Purwosari.Pelayanan oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih dijumpai
kekurangan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan
masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih ada berbagai keluhan masyarakat
yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat
menimbulkan citra yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah.
Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat maka
pemerintah perlu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Pelayanan
merupakan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar sesuai
dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas sesuatu
barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan. Mengacu pada RPJM 2016 -2021 Kabupaten
28
Gunungkidul dan target sasaran yang ditetapkan oleh Kecamatan Purwosari
melalui Rencana strategis ( Renstra ) serta realisasi kinerja pelayanan
Kecamatan Purwosari tersaji dalam tabel 2.16 :
28
Dari Tabel 2.17 dapat dibaca bhw Anggaran dan Ralisasi Pendanaan Pelayanan
kecamatan Purwosari TAhun 2011-2015 sebgian besar Orogram dan
Kegiatannya dapat tercapai sesuai dengan target ada beberapa Kegiatan dalam
penyerapan Anggaran di bawah target hal ini dikarenkan beberapa Faktor
a. untuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran untuk anggaran
rekening listri tidak bias terserap 100 % hal ini dikarenakan kebutuhan
jasa listrik dapat terpenuhi dengan tidak harus mengahiskan anggaran
yang tersedia
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur untuk kegiatan
Pemeliharaan rutin /berkala kendaraan dinas operasional anggaran tidak
bisa terserap 100 karena untuk Anggaran BBM sudah bisa tercukupi
secara maksimal dengan tidak harus menghabiskan Anggaran yang
tersedia.
c. Program penanggulangan kekeringan tidak bias terserap 100 % karena
sangat dipengaruhi oleh musim hujan.
d. KegiatanFasilitasi Penyusunan Profil desa tidak bias terserap 1005 kerana
masing-masing Desa sudah menganngarkan untuk pencetkan blanko
pendataan untuk anggaran di Kecamatan tidak terserap.
2.5. Tantangan dan Peluang Pengembangan Kecamatan Purwosari
Tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan kualiatas
pelayanan di Kecamatan Purwosari seperti sumber daya manusia masih
belum optimal, kesadaran masyarakat tentang aturan birokrasi pemerintahan
masih kurang, kondisi geografis yang cukup berat, kesejahteraan masyarakat
yang masih kurang.
Peluang yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan pelayanan,
keamanan yang kondusif, daerah wisata, pintu gerbang Kabupaten
Gunungkidul, letak Kecamatan yang strategis, dukungan perangkat desa dan
masyarakat dan pelayanan merupakan kebutuhan masyarakat serta telah
dibukanya Jalan Jalur lintas Selatan Selatan (JJLS) yang sangat mendukung
hal-hal tersebut diatas. Berdasarkan evaluasi pada Renstra Kecamatan
Purwosari tahun 2016 – 2021 maka dapat diketahui faktor-faktor
kekurangan/kelemahan dan peluang yang bisa dijadikan arah dan tujuan
pencapaian visi misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
1. Tantangan
a. Kualitas SDM perangkat desa belum optimal
b. Belum terisinya beberapa formasi perangkat desa
28
c. Rendahnya kapasitas perangkat desa dan BPD dalam menyusun
produk hukum desa
d. Terjadinya gangguan teknis pada sarana IT dan jaringan internet di
desa.
2. Peluang
a. Kejelasan petunjuk teknis penyusunan siklus tahunan desa
b. Kepastian dan kejelasan peraturan perundang-undangan tentang
manajemen penyelenggaraan pemerintahan desa serta pengelolaan
keuangan desa
c. Adanya bimbingan teknis bagi perangkat desa dan lembaga desa
d. Tersedianya sarana IT dan jaringan internet di desa
Berdasarkan Evaluasi renstra Kecamatan Purwosari 2011-2015 maka dapat
di ketahui factor-faktor kekurangan/kelemahan dan peluang yang bisa
dijadikan arah dan tujuan pencapaian Visi Misi . Llebih lanjut dari Sisi
pendanaan terlihat Tabel 2.18
28
33
BAB IIIPERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
pelayanan Perangkat daerah beserta factor Faktor Yang memepengaruhinya
.Identifikasi permasalahan sebagaimana dalam table 3.1 berikut ini
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
1 Pengelolaan
keuangan belum
Optimal
Anggaran Perangakat
Daerah sangat
Terbatas
Program dan kegiatan
Yang sangat di
butuhkan tidak bias
terlaksana
2 Pelaksanaan
Reformsi Birokrasi
belum Optimal
Kualitas SDM nya
masih rendah
Jumlah SDM sangat
terbatsa kerna ada
moratorium PNS
3 Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
Belum Optimal
Sarana dan Prasarana
masih terbatas sekalai
sistemPelayanannya
belum optimal
4 Terbatasnya SDM
Perangkat desa
Pelaksanaan Program
dan Kegiatan di desa
belum bisa berjalan
secara Optimal
Penyelenggaraan
pemerintahan desa
belum seluruhnya
berjalan secara efektif
5 SDM Masyarakat
masih relative
rendah
Pendapatan penduduk
masih relative rendah
Angka Kmiskinan
masih cukup tinggi
6 Data Kemiskinan
belum sesuai yang
ada di lapangan
Terjadinya salah
sasaran dalam
memberikan bantuan
kepada masyarakat
Sistem Jaminan
Sosial masyarakat
yang berkelamjutan
belum menjangkau
seluruh penduduk
yang berhak
7 Komunikasi antara
warga masyarakat
dan pemerintah
maupun swasta
Terjadi persepsi yang
berbeda-beda dalam
memecah suatu
maslah social
Kerjasama
pemerintah, swasta,
dan masyarakat
dalam pemberdayaan
34
belum berjalan kelompok penyandang
masalah
kesejahateraan social
masyarakat belum
efektif.
8 System pendataan
yang belum
sempurna
Masih terjadi
kesalahan data
Penanganan dan
pelayanan masalah
social bagi
penyandang
disabilitas, penduduk
lanjut usia dan
penduduk rawan
sosial lainnya dalam
rangka mendorong
kemandirian serta
memberikan peluang
untuk berperan nyata
dalam usaha-usaha
kesejahteraan sosial
belum berjalan seperti
yang diharapkan
9 Masih rendahnya
kesadaran warga
masyarakat arti
penting dari
pendidikan
banyak anak usia
sekolah yang tidak
berselolah
Harapan lama sekolah
penduduk masih
rendah
10 Sarana dan
prasarana
Pendidikan masih
terbatas
Kegiatan belajar
mengajar masih
terbatas
Standar Pelayanan
Minimal Pendidikan
Belum terpenuhi
11 Kurikulum
pendidikan yang
sering berubah
Pemahaman terhadap
kurikulum yang masih
kurang
Pendidikan karakter
yang
mengintegrasikan
nilai-nilai keagamaan
dan landasan
moralitas serta
kepribadian mulia ,
untuk memberikan
35
landasan pada
keberlanjutan
pendikdikan dan
berorientasi
pembentukan
karaketr
kewirausahaan ,
belum optimal.
12 Untuk mendapatkan
pelayanan Kesehatan
masih banyak
Msyarakat yang
mencari pelayanan
kesehatan ke luar
daerah
Biaya terlalu mahal
bagi masyarakat
miskin
Ketersediaan sarana
pelayanan Kesehatan
dasar dan tenaga
medis belum memadai
untuk
menyelenggarakam
layanan yang
bermutu.
13 Arus Globalisasi
menyebabkan
budaya luar masuk
dan memepengaruhi
gaya hidup
masyarakat
Kurang filter dalam
menyaring budaya
luar yang masuk
Pelestarian nilai-nilai
luhur budaya, adat
dan tradisi loka belum
optimal
14 Pendataan Warisan
Budaya belum
dilaksanakan secara
optimal
Banyak Warisan
Budaya yang tergerus
arus globalisasi
Pelestarian Nilai-nilai
luhur Budaya, adat
tradisi belum Optimal
15 Pendidikan Karakter
anak belum optimal
Banyak teerjadi
kenakalan remaja
Pengaruh negative
dari globalisasi bagi
anak dan dan remaja
16 Banyak Angakatan
kerja yang belum
mempunyai
ketarmpilan yang di
butuh .
Masih banyaknya
angaka pengangguran
Pendidikaan dan
pelatihan ketrampilan
yang dilaksnakan
belum semua sesuai
dengan kebutuhan
pasar kerja
36
3.2. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Penggunaan lahan
Berdasarkan data tahun 2016, luas penggunaan lahan sebagian besar
5403,35 Ha (75,30%) merupakan penggunaan lahan kering, yang
umumnya tegalan, kebun dan lahan kosong (semak). Sedangkan area
terbangun (pemukiman) memanfaatkan 466,81 Ha (6,51%) dari seluruh
luas area Kecamatan Purwosari (7175,99 Ha). Area lainnya adalah hutan
negara seluas 319,76 Ha dan 805,77 Ha (11,23%) merupakan
penggunaan jalan, makam dan telaga. Tanah sawah memanfaatkan lahan
seluas 105,30 Ha (1,47 %) dengan sebagian kecil sawah menggunakan
sistem pengairan sederhana di Desa Girijati dan Desa Giritirto, selebihnya
adalah sawah tadah hujan yang hanya dibudidayakan pada musim
penghujan. Berdasarkan data diatas potensi untuk berkembang Kecamatan
Purwosari terutama di bidang pertanian cukup besar sekalipun terhalang
dengan kondisi alam yang tidak terlalu memungkinkan.
Perkembangan akan arah pada tumbuhnya lahan - lahan pertanian
terutama penggunaan lahan kering.
2. Jenis dan Kondisi Bangunan
Berdasarkan data di lapangan semua warga telah memiliki tempat tinggal,
yang terdiri bangunan layak huni 5992 rumah/KK dan tidak layak huni 66
rumah/KK. Jenis bangunan perdagangan atau tempat usaha :
a. Pasar
b. Kios/toko
c. Koperasi
Bangunan perkantoran terdiri dari :
a. Kecamatan
b. KUA
c. Puskesmas
d. Polsek
e. UPT TK dan SD
f. BPP
g. Sekolahan :
- PAUD/TK
- SD ( 13 Sekolah )
- SMP ( 3 sekolahan )
- SLTA ( 1 sekolahan )
37
- SLB ( 1 sekolahan )
h. LKM
Apabila ditinjau perdaerah terbangunnya wilayah, maka Koefisien
Dasar Bangunan ( luas dasar bangunan per luas lahannya ) masih
rendah berkisar antara 30–50%. Bentuk rumah pada umumnya
kampung dengan Koefisien Dasar Bangunan yang relatif rendah, maka
terbuka peluang penataan lingkungan ke arah yang lebih terprogram.
3. Fasilitas Lingkungan
Secara umum fasilitas lingkungan yang terbesar di seluruh wilayah
Kecamatan Purwosari mampu melayani kebutuhan/menampung aktifitas
penduduknya. Berdasarkan pengamatan, kondisi fisik fasilitas yang ada
terlihat cukup baik dan memadahi. Kini di Kecamatan Purwosari telah
mempunyai sekolah lanjutan atas (SMKN)yang mampu menampung lulus
SMP di seluruh Kecamatan Purwosari, namun demikian warga masih
menghendaki adanya satu Sekolah Lanjutan Atas (SMAN) dengan harapan
apa yang menjadi aspirasi siswa lulus SMP bisa seluruhnya bisa
tertampung, berdasarkan data yang ada siswa yang masuk di SMKN
Purwosari tidak hanya berasal dari Kecamatan Purwosari bahkan siswa
banyak berasal dari Kecamatan Panggang. Tentu perencanaan ini harus
didasarkan pada prediksi perkermbangan penduduk dimasa mendatang.
Sebagai kecamatan tergolong masih baru, maka kebutuhan standar akan
fasilitas pelayanan lingkungan perlu segera diadakan, antara lain Koramil ,
Kantor Pos , Bank dan sebagainya.
Fasilitas lain yang tidak kalah penting di wilayah perencanaan adalah
fasilitas pendukung pariwisata. Hal ini perlu diantisipasi mengingat potensi
pariwisata di wilayah perencanaan cukup banyak tersebar dibeberapa
desa. Beberapa penginapan telah tersedia di desa Girijati, oleh karena itu
harus dibarengi dengan pengembangan fasilitas pendukung seperti pos
peristirahatan, MCK dan juga prasarana jalan dan air bersih. Demikian juga
dengan banyaknya kelompok kesenian di wilayah perencanaan, maka
diperlukan wadah untuk memprentasikan karya seni penduduk. Dalam hal
ini eks kantor kecamatan di Padukuhan Jlumbang dapat dimanfaatkan
untuk sanggar kesenian, yang dapat mengakomodasi kegiatan seni budaya
masyarakat secara lebih luas dan terjangkau.
38
4. Jaringan Pergerakan
Jaringan jalan yang ada di Kecamatan Purwosari terdiri atas :
a. Jalan Nasional /JJLS
- Girijati – Giripurwo = 12 km, Aspal Hotmix kondisi jalan bagus
b. Jalan Propinsi
- Panggang – Girijati = 10 Km, Aspal Hotmix kondisi jalan bagus
c. Jalan Kabupaten
- Panggang – Klampok = 2 Km, Aspal Hotmix kondisi jalan bagus
- Petoyan – Jlumbang = 4 Km, Aspal Hotmix kondisi jalan bagus
d. Jalan Desa
- IKK Nglegok – Gading = 3 Km, Aspal 1 km kondisi jalan rusak
- Ploso – Goa Cerme – Ngepal = 4 Km, Aspal 300 meter kondisi rusak
berat
- Ploso – Banyumeneng = 3 Km, Aspal 1 km kondisi jalan rusak
- Trasih – Giricahyo = 4 Km, Aspal 1 km kondisi jalan rusak
- Njelok Parangrejo – Gua Langse = 1 Km, Aspal 300 m bagus 700 m
rusak
Selebihnya dari jalan tersebut adalah berbatu dan tanah. Jalan aspal ada
dua jalur, pertama jalur selatan dari kecamatan Panggang – Giripurwo,
Giricahyo, Giriasih, Girijati ke arah Parangtritis dengan lebar 14 m dan
merupakan jalan Nasional. Kedua jalur utara dari kecamatan Panggang –
Giripurwo – Giritirto - Girijati ke arah Parangtritis lebar 4 meter. Jalan
tembus yang dapat menghubungkan kedua jalan tersebut yaitu melalui
(Toyan ) Giritirto – Jlumbang (Giripurwo) jalan beraspal dengan kondisi
jalan bagus, selain itu ada jalan aspal desa/IKK yang keadaan rusak.
Beberapa segmen jalan tembus ini cukup terjal sehingga perlu didesain
dengan baik dan diperbaiki kemiringan jalannya agar dapat memberikan
akses yang baik dari desa-desa menuju ke kota Kecamatan. Dengan
perbaikan jalan tembus ini, maka jarak desa-desa ke kota Kecamatan relatif
dekat yaitu 4,5 km. Semua jalan yang ada tidak dilengkapi dengan saluran
pembuangan, baik di kiri maupun kanan jalan, sehingga perlu penambahan
saluran drainase dan perlu dilengkapi pagar pengaman jalan.
Jaringan transportasi , khususnya angkutan umum perlu dicarikan solusi
agar mobilitas penduduk dan roda ekonomi desa-desa di lingkungan
Kecamatan Purwosari meningkat. Kendala yang ada saat ini selain
sebagian besar jalan masih berupa jalab batu dan tanah topografi
39
lingkungan juga menyulitkan karena tingkat kemiringan yang terjal,
sehingga secara teknik kontruksi memerlukan biaya yang cukup tinggi.
5. Jaringan Utilitas
a. Air bersih
Kebutuhan air bersih penduduk di Kecamatan Purwosari umumnya
diperoleh dari sumur/air tanah
Sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Gunungkidul yang terletak, juga
sumber air dari telaga dan mata air yaitu Ngeleng, Gabug dan Ploso
meski baru mencukupi sebagian penduduk. Seperti umumnya wilayah
Gunungkidul, kebutuhan akan air bersih selalu menjadi masalah,
sehingga harus ada dropping air bersih dari pemerintah Daerah
Kabupaten setiap tahunnya. Jaringan pipa air bersih sebenarnya telah
ada dan cukup baik namun tidak berfungsi permasalahan debit air yang
kurang memadai.
b. Drainase, Sanitasi dan Sampah
Sistem drainase di Kecamatan Purwosari pada umumnya masih
sederhana dan bersifat lokal artinya pembuangan air hujan lebih banyak
dialirkan ke sumur resapan atau ladang terbuka. Sedangkan system
pembuangan air limbah yang berasal dari rumah tangga menggunakan
system on-site , dengan sumur resapan sebagai akhir pembuangan. Hal
ini mengingat kepemilikan lahan yang rata-rata masih relatif luas/longgar
sehingga masih memungkinkan membuat sumur resapan di halaman
rumah . Untuk pembuangan sampah baik pribadi maupun di tempat-
tempat umum, umumnya masih dilakukan dengan cara menimbun atau
mengumpulkan dihalaman dan kemudian dibakar.
c. Jaringan listrik
Meski kondisi di lapangan menunjukkan bahwa semua desa di
Kecamatan Purwosari telah teraliri listrik. Namun demikian jika melihat
data Kecamatan Purwosari jumlah KK yang ada sebesar 5251 terlayani
listrik 4812 KK , tak terlayani 110 atau dengan rincian Giripurwo
terlayani, 1837 KK; tak terlayani 28 KK, Giricahyo terlayani 1201 KK,
Girijati terlayani 522 KK: tak terlayani 46 KK, Giriasih terlayani 342 KK:
tak terlayani 35 KK, Giritirto terlayani 910 KK: tak terlayani 1 KK.
40
d. Jaringan telepon
Sampai dengan tahun 2013 sambungan telepon yang ada di Kecamatan
Purwosari baru mencapai 4 buah sambungan pribadi dari 5251 rumah
tangga yang terdapat di Kecamatan Purwosari. Namun pada tahun 2013
telah terdapat jaringan telepon seluler sampai ke 5 desa yaitu Giripurwo,
Giricahyo, Girijati, Giriasih dan Giritirto dengan jumlah pelanggan seluler
mencapai 5023 KK.
3.3.Isu Strategis
1. Belum optimalnya tata kelola pemerintahan yang baik guna peningkatan
kualitas pelayanan publik.
Reformasi birokrasi di Kabupaten Gunungkidul masih belum dapat
dilaksanakan secara optimal dan terus ditingkatkan. Beberapa hal yang
menjadi penyebab adalah keterbatasan jumlah sumberdaya aparatur di
lingkungan Pemerintah Daerah, yaitu jumlahnya yang berkurang karena
usia pensiun yang tidak diimbangi pengadaan karena adanya kebijakan
moratorium PNS dari Pemerintah Pusat, dan belum optimalnya
pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP), belum optimalnya
pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) daerah serta
belum semua Perangkat Daerah mempunyai Standar Pelayanan. Di sisi
lain pelayanan masyarakat terus dituntut untuk semakin cepat,
transparan dan efisien.
Reformasi birokrasi harus terus ditingkatkan dengan cara meningkatkan
kinerja di bidang penyelenggaraan pemerintahan secara umum, baik
pengelolaan sumber daya manusia, manajemen keuangan daerah,
maupun pelayanan publik. Selain itu penggunaan teknologi informasi
dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik
menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan keterbatasan
sumberdaya aparatur dan tuntutan masyarakat dalam mendapatkan
pelayanan yang cepat, akurat dan efisien.
2. Belum optimalnya kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan
masyarakat.
Belum optimalnya kualitas sumber daya manusia antara lain dapat
dilihat dalam aspek pendidikan serta kesehatan. Permasalahan di bidang
pendidikan akan diatasi dengan peningkatan kompetensi guru,
peningkatan pengeloaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Di bidang kebudayaan akan dilakukan
41
peningkatan fasilitasi kekayaan budaya dan nilai tradisi dan pelestarian
nilai budaya. Di bidang kesehatan ke depan akan diatasi dengan
peningkatan cakupan pelayanan kesehatan di Puskesmas yang diiringi
dengan akreditasi Puskesmas, pendampingan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Dalam
rangka penanggulangan kemiskinan dan penurunan pengangguran perlu
segera disusun strategi dan rencana aksi penanggulangan kemiskinan
dan penanganan PMKS yang lebih intensif sehingga menghasilkan upaya
penanggulangan kemiskinan dan penanganan PMKS yang terpadu lintas
bidang. Untuk menurunkan angka pengangguran perlu diintensifkan
pelatihan ketrampilan kepada calon pekerja sesuai dengan kebutuhan
lapangan pekerjaan yang sejalan dengan peningkatan kualitas pendidikan
serta upaya penumbuhan wirausahawan baru.
3. Belum mantapnya ketahanan ekonomi, daya saing, dan pertumbuhan
ekonomi daerah yang inklusif.
Berlakunya perdagangan bebas pada wilayah ASEAN (kesepakatan
Masyarakat Ekonomi ASEAN - MEA) yang diharapkan menumbuhkan
tingkat konsumsi dan produksi pada wilayah DIY umumnya dan
Kabupaten Gunungkidul pada khususnya yang mengedepankan
pertumbuhan wisata dan budaya serta memantapkan perekonomian
daerah melalui peningkatan daya saing, peningkatan ketahanan ekonomi,
dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah bentuk integrasi ekonomi
negara-negara yang tergabung dalam ASEAN sehingga pada prakteknya
terbentuk sistem perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. MEA
ini telah disepakati oleh negara-negara di ASEAN dan mulai diberlakukan
pada tanggal 31 Desember 2015. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal
sehingga ASEAN akan bersifat lebih dinamis dan kompetitif dengan
mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru
yang menerapkan inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di
sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja
terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN.
MEA memberikan peluang kepada negara-negara anggota ASEAN dalam
hal meningkatkan kecepatan perpindahan sumber daya manusia dan
modal yang merupakan dua faktor produksi yang sangat penting.
4. Belum optimalnya pengelolaan dan daya saing pariwisata.
42
Mempertahankan momentum pertumbuhan dan perkembangan
pariwisata Gunungkidul agar dapat dikelola secara lebih profesional
sehingga mampu bersaing dan menjadi daerah tujuan wisata terkemuka.
Kondisi ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah kunjungan
wisatawan dan lama tinggal wisatawan (length of stay) di Gunungkidul.
Perkembangan kunjungan wisatawan yang meningkat 256% dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir belum diikuti dengan peningkatan lama
tinggal wisawatan yang signifikan. Masih banyak obyek dan daya tarik
wisata potensial di Gunungkidul termasuk potensi Geopark dalam satu
kesatuan Gunungsewu UNESCO Global Geopark, untuk dikembangkan
menjadi destinasi wisata unggulan. Event wisata untuk menarik
wisatawan mancanegara peril diintensifkan dan ditingkatkan dengan
prioritas pada event wisata yang mendunia dan berkelas internasional.
5. Percepatan pembangunan infrastruktur strategis daerah untuk
mewujudkan konektivitas dan akses antar wilayah untuk mendukung
pariwisata
Infrastruktur di Kabupaten Gunungkidul belum seluruhnya dalam
kondisi baik. Hal ini disebabkan oleh beban penggunaan prasarana
infrastruktur yang semakin meningkat akibat pertumbuhan penduduk
dan penggunaan sarana lalu lintas serta ketidakseimbangan antara
penyediaan prasarana sarana publik sesuai rencana tata ruang terhadap
desakan pemanfaatan ruang. Kondisi infrastruktur ini disertai dengan
belum optimalnya layanan transportasi umum yang disebabkan
minimnya minat pengguna dan terbatasnya sarana dan prasarana. Dalam
kaitannya dengan peningkatan perekonomian masyarakat, infrastruktur
perekonomian khususnya penunjang pariwisata juga masih perlu
ditingkatkan kualitas dan jangkauan pelayanannya. Permasalahan
infrastruktur dapat diatasi dengan meningkatkan proporsi jalan dan
jembatan dalam kondisi baik, sarana perhubungan, ruang terbuka
publik, pemenuhan sarana prasarana dasar masyarakat dan peningkatan
sarana prasarana perekonomian untuk mengembangkan perekonomian
dan pariwisata.
6. Percepatan pembangunan kawasan pesisir pantai selatan secara
terintegrasi dengan pengembangan pariwisata dan mewujudkan orientasi
pembangunan “Among Tani Dagang Layar”.
Mewujudkan orientasi pembangunan “Among Tani Dagang Layar” yaitu
menjadikan laut sebagai halaman muka dan bidang pertanian sebagai
tulang punggung (back bone) pembangunan sekaligus dalam rangka
43
mengisi keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat. Sebagai bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta,
Kabupaten Gunungkidul berupaya untuk mengisi dan merealisasikan
keistimewaan melalui pembangunan daerah di segala bidang secara
terpadu dan sinergis.
7. Belum optimalnya kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Kondisi kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup memerlukan
upaya peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
agar tetap lestari dan berkelanjutan.
Inti dari permasalahan lingkungan hidup di Kabupaten Gunungkidul
adalah Indeks Kualitas Lingkungan Hidup yang masih rendah, ditandai
dengan penurunan kualitas tanah, kualitas air, dan kualitas udara.
Penurunan kualitas air, terutama air permukaan, disebabkan oleh
pembuangan limbah yang tidak melalui pengolahan serta sistem sanitasi
yang buruk. Selain itu, kurangnya pengendalian pemanfaatan alih fungsi
lahan juga memacu kerusakan lingkungan disamping belum
mencukupinya kajian daya tampung dan daya dukung lingkungan
sebagai acuan pengelolaan dan pengendalian lingkungan.
Peningkatan alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian, rendahnya
kualitas pengelolaan sampah, rendahnya luasan Ruang Terbuka Hijau
(RTH), masih adanya lahan kritis merupakan permasalahan yang lain di
bidang lingkungan hidup.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup
adalah meningkatkan kualitas lingkungan dengan meningkatkan
pengelolaan air limbah, cakupan layanan persampahan, meminimalkan
alih fungsi lahan dan penanganan lahan kritis dan sumber daya alam.
3.3. Telaahan Visi , Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil KepalaDaerah Terpilih
Sesuai yang tertuang dalam Visi Misi Bupati terpilih tahun 2016 –2021 Kabupaten Gunungkidul adalah :Visi :
” Mewujudkan Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata yangterkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang berdayasaing, maju, mandiri, dan sejahtera tahun 2021 ”
Daerah tujuan wisata yang terkemuka dimaknai sebagai sebuah kondisi
kabupaten Gunungkidul mampu menjadi salah satu tujuan wisata utama dalam
skala regional, nasional, dan internasional. Kondisi ini ditandai dengan:
1. Obyek wisata dengan sarana dan prasarana yang memenuhi standar :
a. Fasilitas umum (Tempat Ibadah, parkir, ruang terbuka publik);
b. Sarana penyediaan air bersih, pengelolaan sanitasi, dan persampahan;
44
c. Pos terpadu (Layanan Informasi,Kesehatan,SAR);
d. Jaringan listrik;
e. Sarana telekomunikasi.
2. Akses menuju obyek wisata dalam kondisi baik;
3. Manajemen pengelolaan obyek wisata yang berkualitas;
4. Manajemen pelayanan kepariwisataan yang berkualitas;
5. Penyelenggaraan event yang modern dan professional serta mendukung
peningkatan daya tarik wisata.
Daerah tujuan wisata yang berbudaya dimaknai bahwa dalam
pengembangan pariwisata yang juga mengoptimalkan potensi dan kekayaan
budaya lokal dengan konsep mengembangkan dan mempertahankan budaya,
adat istiadat, serta nilai-nilai luhur budaya (keistimewaan). Berbudaya juga
dimaknai sebagai kondisi dimana budaya lokal juga mampu menyerap dan
menyaring budaya asing namun tetap mempertahankan identitas budaya lokal.
Kondisi ini antara lain ditunjukkan dengan :
1. Perilaku masyarakat yang ramah dan sopan;
2. Perilaku hidup bersih;
3. Budaya jujur,tertib, dan disiplin;
4. Penggunaan pakaian yang menunjukkan budaya daerah;
5. Arsitektur dan ornamen bangunan bercirikhas lokal.
Dengan terwujudnya Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata yang
terkemuka dan berbudaya, maka masyarakat yang berdaya saing, maju,
mandiri, dan sejahtera akan tercapai.
Masyarakat yang berdaya saing adalah kondisi masyarakat Gunungkidul
dengan tingkat pendidikan dan kesehatan yang baik, mempunyai kemampuan
dan keterampilan memadai untuk bersaing dalam berbagai bidang dengan
berlandaskan pada keunggulan komparatif dan kompetitif.
Masyarakat yang maju adalah kondisi masyarakat Gunungkidul yang
tumbuh dan berkembang secara ekonomi dan dan politik. Ditinjau dari aspek
ekonomi masyarakat yang maju diukur dari tingkat pendapatan yang lebih baik
dan distribusi yang lebih merata. Proses produksi telah berkembang dengan
keterpaduan antar sektor, terutama sektor industri, sektor pertanian, dan sektor
jasa-jasa terutama pariwisata, didukung pemanfaatan sumber daya alam secara
rasional, efisien, dan berwawasan lingkungan. Dalam aspek politik, masyarakat
yang maju adalah masyarakat yang mampu mengembangkan sistem dan
kelembagaan politik yang demokratis, hak-hak politik masyarakat terjamin, dan
peran serta masyarakat dalam berbagai bidang tinggi.
45
Masyarakat yang mandiri adalah kondisi masyarakat Gunungkidul yang
memiliki kemampuan untuk mengelola dan memanfatkan potensi dan
kemampuan yang dimiliki sendiri dengan baik, efektif, dan efisien untuk
memenuhi kebutuhan dan meningkatkan taraf hidupnya, tanpa harus
meninggalkan kerjasama dengan pihak lain untuk melaksanakan pembangunan
daerah.
Masyarakat yang sejahtera adalah kondisi masyarakat Gunungkidul yang
telah terpenuhi kebutuhan dasar hidup lahir dan batin, yang ditandai oleh
kecukupan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, situasi keamanan
yang kondusif, suasana kehidupan yang religius, rukun, saling menghormati
dan menghargai, serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, hak asasi
manusia, dan keadilan.
Misi
Misi merupakan penjabaran dari Visi dan disusun dalam rangka
mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
mewujudkan visi tersebut. Rumusan misi merupakan penggambaran visi yang
ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan.
Rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran
serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan
ditempuh untuk mencapai visi.
Untuk mencapai Visi Kabupaten Gunungkidul tahun 2021, ditetapkan
misi pembangunan sebagai berikut :
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing.
3. Memantapkan pengelolaan pariwisata yang profesional.
4. Meningkatkan infrastruktur yang memadai untuk menggerakkan
perekonomian yang tangguh berbasis potensi daerah.
5. Mengembangkan sektor-sektor unggulan daerah dan iklim investasi yang
kondusif.
6. Meningkatkan pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam secara
berkelanjutan.
Penjelasan misi sebagai berikut:
Misi 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
Misi ini adalah upaya Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan tata
pemerintahan dengan berlandaskan asas prinsip good governance melalui
sinergisme antar stakeholders pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam
46
rangka pengelolaan dan manajemen pembangunan daerah. Prinsip yang menjadi
landasan good governance adalah:
1. Akuntabilitas yaitu meningkatkan akuntabilitas para pengambil kebijakan
daerah dalam segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat.
2. Pengawasan yaitu meningkatkan upaya pengawasan terhadap
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan mengefektifkan
keterlibatan swasta dan masyarakat luas.
3. Daya tanggap yaitu meningkatkan kepekaan para penyelenggara
pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat tanpa kecuali.
4. Profesionalisme yaitu meningkatkan kemampuan dan moral
penyelenggaraan pemerintahan agar mampu memberi pelayanan yang
mudah, cepat, tepat dengan biaya terjangkau.
5. Efisiensi dan efektifitas yaitu menjamin terselenggaranya pelayanan kepada
masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal
dan bertanggung jawab.
6. Transparansi yaitu mampu menciptakan kepercayaan timbal-balik antara
pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin
kemudahan didalam memperoleh informasi.
7. Kesetaraan yaitu mampu memberi peluang yang sama bagi setiap anggota
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.
8. Wawasan ke depan (strategic vision) yaitu Pemerintah Daerah berupaya
membangun daerah berdasarkan visi strategis yang jelas dan mengikuti-
sertakan warga dalam seluruh proses pembangunan, sehingga warga merasa
memiliki dan ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan daerahnya.
9. Partisipasi yaitu Pemerintah Daerah mendorong setiap warga untuk
mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses
pengambilan keputusan, yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik
secara langsung mapun tidak langsung.
10. Penegakan hukum adalah mewujudkan penegakan hukum yang adil bagi
semua pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
Misi 2 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing.
Misi ini adalah upaya Pemerintah Daerah untuk membangun sumberdaya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing di segala bidang melalui human
investment sebagai pilar pokok pembangunan daerah. Upaya tersebut sebagai
rangkaian upaya untuk mewujudkan manusia Gunungkidul seutuhnya dan
masyarakat Gunungkidul seluruhnya yaitu mencakup pembangunan manusia,
baik sebagai insan maupun sumber daya pembangunan manusia. Sebagai insan
47
memberikan tekanan pada harkat, martabat, hak, dan kewajiban manusia yang
tercermin dalam nilai-nilai yang terkandung dalam diri manusia baik segi etika,
estetika, maupun logika yang meliputi nilai-nilai rohaniah, kepribadian dan
kejuangan.
Misi 3 : Memantapkan pengelolaan pariwisata yang profesional.
Misi ini adalah upaya Pemerintah Daerah untuk meningkatkan berbagai macam
kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
oleh masyarakat, pengusaha, Perguruan tinggi, Pemerintah, dan Pemerintah
Daerah yang berupa hasil olah cipta, rasa dan karsa manusia sebagai makhluk
budaya, baik yang bersifat berwujud (tangible) maupun tidak berwujud
(intangible) dengan didukung sumber daya manusia yang dapat turut
membentuk sikap dan perilaku serta kepribadian yang tangguh, sementara
kepribadian yang tangguh tersebut merupakan prasyarat dalam membentuk
profesionalisme.
Misi 4 : Meningkatkan infrastruktur yang memadai untuk menggerakkan
perekonomian yang tangguh berbasis potensi daerah.
Misi ini adalah upaya Pemerintah Daerah dalam membangun konektivitas antar
wilayah melalui peningkatan kondisi jalan dan jembatan, sarana-prasarana
transportasi dan telekomunikasi dalam rangka percepatan pembangunan dan
dukungan bagi pengembangan potensi pariwisata, serta penyediaan
infrastruktur pelayanan dasar berupa air bersih, irigasi, dan sanitasi yang
merata di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Misi 5 : Mengembangkan sektor-sektor unggulan daerah dan iklim investasi
yang kondusif.
Misi ini adalah upaya Pemerintah Daerah untuk meningkatkan daya saing
sektor-sektor unggulan daerah dan iklim investasi yang kondusif yang menjadi
penggerak dan penguat bagi perekonomian daerah yang meliputi bidang
pertanian dalam arti luas, industri kecil, usaha mikro kecil dan menengah,
koperasi, serta investasi yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi
daerah yang inklusif. Peran Pemerintah adalah sebagai fasilitator yang
mendampingi masyarakat dengan meningkatkan akses bagi masyarakat agar
lebih mudah berusaha, sehingga kemampuan ekonomi rakyat lebih
berkembang dan semakin kuat.
48
Misi 6 : Meningkatkan pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam secara
berkelanjutan.
Misi ini adalah upaya Pemerintah daerah untuk meningkatkan pengelolaan
sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup yang lestari berorientasi
pada pelestarian fungsi lingkungan hidup bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat dengan memperhatikan daya dukung sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
Tugas dan fungsi kecamatan sebagai perangkat daerahmelaksanakan untuk mendukung misi pembangunan daerah KabupatenGunungkidul dalam mewujudkan visi Kelapa Daerah dan Wakil KepalaDaerah terpilih tahun 2016 - 2021. Tugas dan fungsi yang terkait denganvisi dan misi Kabupaten Gunungkidul antara lain : pengkoordinasiankegiatan pemberdayaan masyarakat, peningkatan partisipasi masyarakat,peningkatan perekonomian masyarakat, peningkatan kesejahteraan sosial,penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, dan pembinaanpenyelenggaraan pemerintahan desa.
Faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan tugas dan fungsipelayanan antara lain :1. Keterbatasan kuantitas dan kompetensi teknis sumberdaya aparatur
Kecamatan.
2. Kondisi geografis wilayah yang berbukit dan sebagian rawan bencana
3. Keterbatasan sarana dan prasarana kerja pelayanan
4. Keterbatasan pendanaan
5. Keterbatasan ketrampilan angkatan kerja
6. Keterbatasan tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat
Adapun faktor-faktor pendorong dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
pelayanan adalah :
1. Semangat dan motivasi kerja dari aparatur kecamatan dan desa yang
tinggi.
2. Adanya komitmen pimpinan untuk melaksanakan tugas dengan baik
3. Koordinasi yang mantap dengan pemerintah desa dan instansi tingkat
kecamatan.
4. Terbukanya akses informasi dan komunikasi
5. Terbukanya akses jalan jalur pantai selatan (Pansela)
6. Adanya lingkungan kerja yang kondusif
7. Tingginya semangat gotong-royong masyarakat
8. Tingginya kesadaran hukum masyarakat.
9. Adanya sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan sebagai
obyek wisata.
10.Ketersediaan lahan untuk mendukung ketahanan pangan.
49
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan HidupStrategisTerkait tata ruang wilayah serta kajian lingkungan hidup kecamatan
Purwosari merupakan pintu gerbang utama barat selatan yang mau tidak
mau mengikuti arus kemajuan pariwisata karena dampak dari pantai
Parangtritis akan naik di kecamatan Purwosari baik itu secara efek
ekonomi ataupun kriminalitas hanya saja antisipasi yang kita persiapkan.
Mengingat tata ruang akan merubah situasi disekekelingnya seperti
dibukanya jalur lintas selatan ( JJLS ) akan mempengaruhi :
1. Bidang perekonomian meningkat
2. Transportasi lancar
3. Investasi meningkat
4. Harga jual tanah disepanjang JJLS otomatis akan jauh lebih tinggi
5. Bidang pendidikan meningkat.
Namun efek dari terbangunnya tata ruang wilayah/ JJLS antara lain :
1. Angka kriminalitas meningkat
2. Angka kecelakaan lalu lintas meningkat
3. Sampah dari wisata bertambah
4. Bagi orang yang belum siap adanya tata ruang wilayah hanya menjadi
penonton.
3.5. Penentuan Isu-isu StrategisDalam menentukan isu-isu strategis dilakukan melalui analisis
lingkungan internal, eksternal dan analisis SWOT sebagai berikut :
1. Analisis Lingkungan InternalLingkungan internal meliputi dua aspek yakni kekuatan (
strenght ) dan kelemahan ( weakness ). Yang dimaksud faktor
kekuatan adalah faktor – faktor yang bersifat menguntungkan dan
menjadi potensi untuk dikembangkan sehingga bisa menunjang /
mendukung berbagai program kegiatan.
Sedang yang dimaksud dengan kelemahan adalah segala
sesuatu yang menjadi masalah dalam organisasi dan dapat
menghambat pelaksanaan program dan pencapaian tujuan organisasi.
Berdasar analisis, faktor – faktor Lingkungan Internal yang
mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati
terpilih, Kecamatan Purwosari adalah sebagai berikut :
a. Kekuatan
1) Adanya komitmen pimpinan untuk bekerja dengan baik.
50
2) Adanya kejelasan dan kepastian peraturan perundangan yang
menjadi landasan keberadaan dan ketugasan Kecamatan
Purwosari yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor
14 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,
Kedudukan dan Tugas Kecamatan dan Peraturan Bupati
Gunungkidul Nomor 2006 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas
Kecamatan
3) Adanya Koordinasi yang mantap. Hal ini dapat dilihat pada
berbagai kegiatan dilingkup kecamatan dan desa, termasuk dinas /
instansi / UPTD yang senantiasa terjalin kerja sama dan saling
memberikan dukungan untuk melaksanakan tugas dan mengatasi
permasalahan yang ada.
4) Adanya motivasi dan semangat kerja yang tinggi dari aparat
Kecamatan Purwosari dan Pemerintah Desa, sehingga mampu
mendorong dan meningkatkan kegiatan untuk semakin aktif dalam
mempercepat penyelesaian tugas – tugas kedinasan.
b. Kelemahan
1) Kurangnya jumlah SDM Seksi tata pemerintahan
2) Belum optimalnya kinerja Aparatur Kecamatan dan Pemerintah
Desa
3) Kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan, antara lain prasarana kantor dan kelengkapan kerja.
4) Keterbatasan kompetensi teknis aparatur Kecamatan
2. Analisis Lingkungan EksternalLingkungan Eksternal meliputi Peluang ( opportunity ) dan
Ancaman ( threat ). Peluang adalah faktor dari luar organisasi yang
dapat memberikan kontribusi positif untuk tumbuh dan
berkembangnya suatu organisasi. Sedangkan Ancaman adalah faktor
dari luar organisasi yang dapat menghambat atau membahayakan
jalannya organisasi dalam mencapai tujuan.
Berdasarkan analisis, faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
organisasi Kecamatan Purwosari dalam pencapaian tujuan sesuai Visi dan
Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih adalah :
a. Peluang
1). Kejelasan petunjuk teknis siklus tahunan desa.
51
2). Kepastian dan kejelasan peraturan perundang-undangan tentang
manajemen penyelenggaraan pemerintahan desa serta pengelolaan
keuangan desa
3). Adanya bimbingan teknis bagi perangkat desa dan lembaga desa.
4). Tersedianya sarana IT dan jaringan internet di desa
b. Ancaman
1). Kuantitas SDM aparatur Kecamatan dan desa belum optimal.
2). Belum terisinya beberapa formasi perangkat desa.
3). Rendahnya kapasitas perangkat desa dan BPD dalam menyusun
produk hukum desa.
4). Terjadinya gangguan teknis pada sarana IT dan jaringan internet di
desa.
Tabel . 3.1
MATRIKS IDENTIFIKASI LINGKUNGAN STRATEGIS
INTERNAL EKSTERNAL
KEKUATAN ( S ) PELUANG ( O )
1. Komitmen pimpinan yang tinggi.
2. Kepastian dan kejelasan
peraturan dan perundangan
tentang kecamatan dalam
rangka fasilitasi
penyelenggaraan pemerintahan
desa.
3. Koordinasi yang mantap
4. Motifasi dan semangat
kerjanyang tinggi dari aparatur
kecamatan
5.
1. Kejelasan petunjuk teknis
siklus tahunan desa.
2. Kepastian dan kejelasan
peraturan perundang-undangan
tentang manajemen
penyelenggaraan pemerintahan
desa serta pengelolaan
keuangan desa
3. Adanya bimbingan teknis bagi
perangkat desa dan lembaga
desa.
4. Tersedianya sarana IT dan
jaringan internet di desa.
KELEMAHAN ( W ) ANCAMAN ( T )
52
1. Kurangnya jumlah SDM Seksi
tata pemerintahan.
2. Kualitas SDM aparatur belum
optimal
3. Kurangnya sarana dan prasarana
penunjang
4. Kompetensi teknis aparatur
Kecamatan terbatas.
1. Kuantitas SDM aparatur
Kecamatan dan desa belum
optimal.
2. Belum terisinya beberapa
formasi perangkat desa.
3. Rendahnya kapasitas perangkat
desa dan BPD dalam menyusun
produk hukum desa.
4. Terjadinya gangguan teknis pada
sarana IT dan jaringan internet
di desa.
Tabel. 3.2.KESIMPULAN ANALISIS FAKTOR INTERNAL ( KAFI )
NO FAKTOR – FAKTORINTERNAL STRATEJIK BOBOT RATING
SKOR
KESIMPULAN PRIORITAS
KEKUATAN
1. Motivasi dan semangat kerjayang tinggi dari aparaturkecamatan
15 4 60 I
2. Koordinasi yang mantap 10 4 40 IV
3. Komitmen pimpinan 15 3 45 III
4. Visi dan Misi Bupati danWakil Bupati yang jelas danterarah
15 4 60 II
5. Kepastian dan kejelasanperaturan perundanganyang berkait dengankeberadaan dan ketugasankecamatan
10 3 30 V
KELEMAHAN
1. Kurangnya sarana danprasarana penunjang 20 4 80 I
2. Kinerja AparaturKecamatan Purwosari belumoptimal
15 3 45 III
53
3. Belum optimalnyapendayagunaan aparaturuntuk mewujudkanbirokrasi yang bersih,berwibawa.
15 3 45 IV
4. Kompetensi teknis aparaturKecamatan terbatas. 15 3 45 II
5. Tingkat kesejahteraan
pegawai masih terbatas10 3 30 V
T O T A L 100
Tabel 3.3
KESIMPULAN ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL ( KAFE )
NOFAKTOR – FAKTOR
INTERNAL STRATEJIKBOBOT RATING SKOR
KESIMPULANPRIORITAS
PELUANG
1. Kamtibmas sangatkondusif 10 3 30 II
2. Semangat gotong royongdan rasa kekeluargaanmasyarakat
10 2 20 IV
3. Potensi peternakan,kerajinan rakyat danpariwisata
15 4 60 I
4. Ketersediaan sumberdayaair 10 3 30 III
5. Dukungan masyarakatterhadap kebijakanpemerintah
10 2 20 V
ANCAMAN
1. Kuantitas aparaturKecamatan kurang 15 4 60 I
54
2. Sarana transportasiumum terbatas 10 2 20 V
3. Kondisi alam dan medanyang berat, 10 3 30 III
4. Tingkat kesejahteraanmasyarakat masihrendah
10 4 40 II
5. Kurangnya kesadaranmasyarakat dalamPerilaku Hidup Bersihdan Sehat (PHBS )
10 3 30 IV
T O T A L 100
50
1
50
BAB IVTUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka
menegah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja
perangakat daerah selama lima Tahun .visi dan misi dari Bupati dan Wakil Bupati
dilaknakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang menjadi
kewenanganPerangkat Daerah. Dengan demikian sinkronisasi antara RPJM Daerah
Kabupaten Gunungkidul dan Rencana Strategis Kecamatan Purwosari Tahun 2016-
2021 dimulai dari tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan.
4.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH KECAMATAN PURWOSARI1. Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dari setiap misi yang
dirumuskan bersifat spesifik, realistis, dilengkapi dengan sasaran yang
terukur dan dapat dicapai dalam periode yang direncanakan. Sebagai alat
ukur untuk menunjukakan tingkat capaian tujuan perlu dirumuskan
indicator dan target tujuan sebagaimana table 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1.
Tujuan, indikator, dan Target Kinerja Tujuan Kecamatan Purwosari
Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2016-2021
NO Tujuan Indikator Tujuan Kondisi Awal
Renstara (Tahun
2016
Target Akhir
Periode Renstra
(Tahun 2021)
1 Terwujudnya penyelenggaraan
pelayanan pemerintah
kecamatan yang berkualitas
Indeks kualitas
penyelenggaraan
pelayanan
pemerintah
kecamatan
94,74 96,00
2. SasaranSasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran
perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi PD atau
kelompok sasaran yang dilayani, serta profil pelayanan yang terkait dengan
indikator kinerja.
51
Langkah yang diperlukan dalam perumusan sasaran sebagai berikut:
1. Mereview pernyataan tujuan pelayanan jangka menengah yang telah
dirumuskan;
2. Mereview program prioritas beserta target indikator kinerja dari Rancangan
Awal RPJMD yang menjadi tanggung jawab PD;
3. Merumuskan pernyataan sasaran untuk masing-masing tujuan;
4. Merumuskan rancangan capaian indikator yang terukur dari setiap
sasaran, sekurang-kurangnya memenuhi indikator kunci keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menjadi tugas dan fungsi PD;
dan
5. Memeriksa kembali konsistensi pernyataan sasaran terhadap tujuan dan
misi serta melakukan penyempurnaan bila diperlukan.
Dalam merumuskan sasaran yang perlu diperhatikan adalah:
1. Sasaran harus dapat menyatakan sebuah target yang terukur atas sebuah
kondisi atau pencapaian tujuan, fokus, spesifik, dan sesuai dengan bidang
layanan PD;
2. Sasaran Jangka menengah daerah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
PD;
3. Indikator kinerja urusan yang menjadi tugas dan fungsi PD (Indikator Kinerja
Utama);
4. Kelompok sasaran yang dilayani;
5. Profil pelayanan terkait indikator kinerja;
6. Isu-isu strategis PD yang sesuai dengan bidang layanan PD;
7. Pernyataan tujuan yang telah dirumuskan;
8. Pencapaian satu tujuan dapat saja melalui beberapa sasaran; dan
9. Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Purwosari
beserta indikator kinerja disajikan dalam Tabel dengan format sebagai
berikut
52
Tabel 4.2.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PelayananKecamatan Purwosari
No Tujuan Sasaran IndikatorSasaran
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun ke-1 2 3 4 5
1 Terwujudnyapenyelenggaraanpelayananpemerintahkecamatan yangberkualitas
1. KualitaspenyelenggaraanpemerintahKecamatanmeningkat
Persentase desayangmenetapkanRKPDesa danAPBDesa tepatwaktu
100 100 100 100 100
2. Kesesuaian Programdalam dokumenPerencanaanPerangkat Daerah
PersentaseKesesuaianProgram dalam :
1.1.Renja PD
TerhadapRKPD
100 100 100 100 100
2.Renstra PDterhadap
RPJMD
100 100 100 100 100
3. AkuntabilitasPengelolaanKeuangan PerangkatDaerah (PD )meningkat
1. PersentaseLaporanKeuangandisusun tepatwaktu(bulanan,Semesetrean,Tahunan )
100 100 100 100 100
4. Kepuasanmasyarakat terhadappenyelenggaraanpelayanan PDemningkat
1. Nilai IKMPerangkatDaerah
78,96 78,98 78,98 78,99 80
Dari Tujuan dan sasaran Jangka menengah tersebut selanjutnya disajikam
sasaran dan Indikator Kinerja Utama perangkat Daerah (PD) dalam tabel
dengan Format sebagai berikut:
NO Sasaran Indikator SasaranTarget Kinerja Sasaran pada
tahun ke
UnitPenanggun
Jawab
Ket/Rumus/formula
1 2 3 4 51 Kualitas
PenyelenggaraanPemerintahanKecamatanmeningkat
Persentase Desa yangmenetapkanpertanggunjawabanRKPDEes dan APBDestepat waktu
100 100 100 100 100 Kasi Tapem
a.
37
Tabel 4.5KESIMPULAN ANALISIS SWOT
KEKUATAN (S)
1. Komitmen pimpinan yang tinggi2. Kepastian dan kejelasan peraturan dan perundangan
tentang wewenang kecamatan dalam rangka fasilitasipenyelenggaraan pemerintahan desa
3. Koordinasi yang mantap4. Motivasi dan semangat kerja yang tinggi dari aparatur
kecamatan
KELEMAHAN (W)
1. Kurangnya jumlah SDM Seksi Tata Pemerintahan2. Kualitas SDM Aparatur belum Optimal3. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang
PELUANG (O)
1. Kejelasan petunjuk teknis penyusunan siklus tahunandesa
2. Kepastian dan kejelasan peraturan perundang-undangan tentang manajemen penyelenggaraanpemerintahan desa serta pengelolaan keuangan desa
3. Adanya bimbingan teknis bagi perangkat desa danlembaga desa
4. Tersedianya sarana IT dan jaringan internet di desa
ASUMSI SO
1. Optimalkan komitmen pimpinan yang tingi untukmembina dan memfasilitasi kegiatan penyusunan siklustahunan desa sesuai dengan petunjuk teknis
2. Optimalkan wewenang kecamatan dalam kegiatanpembinaan dan fasilitasi manajemen penyelenggaraanpemerintahan desa serta pengelolaan keuangan desa
3. Tingkatkan kapasitas perangkat desa dan lembaga desadengan berkoordinasi dan mengundang perangkat desadan lembaga desa untuk mengikuti bimbingan teknis
4. Dengan motivasi dan semangat kerja yang tinggimenggalakkan pemanfaatan sarana IT dan jaringaninternet untuk mengoptimalkan kegiatan pengelolaanadministrasi
ASUMSI WO
1. Mengoptimalkan kuantitas SDM Seksi Tata Pemerintahan untukmelaksanakan kegiatan fasilitasi penyusunan siklus tahunandesa sesuai dengan petunjuk teknis
2. Mengoptimalkan kualitas SDM aparatur kecamatan untukmengintensifkan sosialisasi peraturan perundang-undangantentang manajemen penyelenggaraan pemerintahan desa sertapengelolaan keuangan desa
3. Mengoptimalkan sarana dan prasarana penunjang untukmelaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis bagi perangkatdesa dan lembaga desa
ANCAMAN (T)
1. Kualitas SDM perangkat desa belum optimal2. Belum terisinya beberapa formasi perangkat desa3. Rendahnya kapasitas perangkat desa dan BPD dalam
menyusun produk hukum desa4. Terjadinya gangguan teknis pada sarana IT dan jaringan
internet di desa
ASUMSI ST
1. Mengotimalkan komitmen pimpinan yang tinggi untukmeningkatkan kualitas SDM perangkat desa
2. Mengoptimalkan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahandesa dalam rangka program pengisian perangkat desa
3. Mengoptimalkan koordinasi dengan pemerintah desa danlembaga desa khususnya tentang kegiatan pelatihan/bimtek bagi perangkat desa dan lembaga desa
4. Mengoptimalkan motivasi dan semangat kerja yang tinggiuntuk membantu mengatasi gangguan teknis padasarana IT dan jaringan internet di desa
ASUMSI WT
1. Mengoptimalkan jumlah SDM Seksi Tata Pemerintahan untukmelaksanakan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas SDMperangkat desa
2. Mengotimalkan kualitas SDM Aparatur untuk melaksanakanfasilitasi kegiatan pengisian perangkat desa
3. Mengoptimalkan sarana dan prasarana penunjang untukmembantu mengatasi gangguan teknis pada sarana IT danjaringan internet di desa
KAFI
KAFE
38
Penentu StrategiTabel. : 4.6.
No. Sasaran Indikator KinerjaSasaran
Strategi
1Kesesuaian antarlembaga dalamdokumenperencanaanpembangunandaerah
Persentase desa yangmenetapkanPertanggung jawabanAPB Desa, RKP Desa danAPB Desa tepat waktu
Terlaksanapendampingan,fasilitasi danpembinaanaparatur desa
4. KebijakanKebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalammelakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih,agar terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.Kebijakan yang dirumuskan harus dapat :4.1. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran yang
lebih rasional.4.2. Memperjelas strategi sehingga lebih specifik/fokus, konkrit
dan operasional.4.3. Mengarahkan pemilihan kegiatan b agi program prioritas
yang menjadi tugas dan fungsi PD yang lebih tepat danrasional berdasarkan strategi yang dipilih denganmempertingbangkan faktor-faktor penetu keberhasilanuntuk mencapai sasaran.
4.4. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritasyang menjadi tugas dan funsi PD agar tidak bertentangandengan peraturan perundang-undangan dan melanggarkepentingan umum.
Perumusan KebijakanTabel. : 4.7.
Tujuan Sasaran Strategi KebijakanTerwujudnyapenyelenggaraanpelayananpemerintahankecamatan yangberkualitas
Kesesuaian antarlembaga dalamdokumenperencanaanpembangunandaerah
Terlaksanapendampingan,fasilitasi danpembinaanaparatur desa
Pembinaandan Pelatihankapasitaskelembagaandesa
38
BAB VSETRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan Arah kebijakan
Pada Bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan setrategi dan
kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang. Setrategi dan
kebijakan dalam Renstra PD adalah setrategi dan kebijkan Kecamatan Purwosari
untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah kecamatan Purwosari
yang selaras setrategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas
dalam rancanagan awal RPJMD . Setrategi dan kebijakan janagka menengah
Kecamatan Purwosari menunjukan bagaimana cara Kecamatan Purwosari
mencapai tujuan, sasaran jangka menegah Kecamatan Purwosari , dan target
kinerja hasil(out Come) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan Fungsi
Kecamatan Purwosari. Strategidan arah kebijakan merupakan rumusan
perencanaan komprehensip tentang bagaiamana kecamatan Purwosari mencqpqi
Tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien . dengan pendekatan yang
Komprehensif , strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan
transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi.
5.1 Perumusan straegi
Rumusan Setrategi merupakan pernyataan-pernyataan yang
menjelaskan bagaiamana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya
dijabarakan dalam serangakaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus
menunjukkan keinginan yang kuat bagaiamana menciptakan nilai tambah
(Velue added) bagi stakeholder layanan. Di sini penting untuk mendapatkan
untuk mendpatkan parameter utama yang menunjukakan bagaimana strategi
tersebut menciptakan nilai ( strategic objective). Melalui parameter tersebut ,
dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus
untuk menciptakan budaya “berpikir strategic” dalam menjamin bahwa
transformasi menuju pengelolaan pemerintah daerah yang lebih baik ,
tarnsparan, akuntabel dan berkomitmenterhadap kinerja ,strategi harus
dikendalikan dan dievaluasi (leaning process).
Perencanaan sekalikgus dimaksudkan untuk menterjemahkan visi
dan misi Kepala Derah kedalam rencana kerja yang akuntable. Segala
sesuatu yang secara langsung dimaksudkan.untuk emwujudkan tujuan dan
sasran RPJMD maka dianggap strategis.
Lima prinsip manajemen untuk menciptakan komitmen dalam menjadikan
strtegi sebagai basis perencanaan pembangunan adalah :
1. Menerjamahkan strategi ke dalam bentuk operasional
2. Menyelaraskan organisasi sesuai pilihan strategi jangka menengah
3. Menjadikan strategi sebagai komitmen dan rutinitas birikrasi;
4. Menjadikan strategi sebagai proses yang berkelanjutan; dan
5. Memobilisasi perubahan melalui kepempinana yang baik.
Suatu Strategi yang baik harus dikembangkan denagan prisip-prinsip :
1. Strategi dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan yang saling
bertolak belakang;
2. Strategi didsatrkan pada tuhjuan sasaran Perangkat daerah dan
pemenuhan Kebutuhan layanan yang berbeda tiap-tiap segment
masyarakat pengguna layanan, dan pemangku kepentingan;
3. Layanan yang bernilai tambah diciptakan secara berkelamjutan dalam
proses internal perangkat daerah;
4. Strategi terdiri dari temna-tema yang secara simultan salaing melengkapi
membentuk cerita atau scenario strategi
Strategi dirumuskan berdasarkan hasil analisis gambaran pelayanan
perangkat daerah, hasil perumusan isu-isu strtegis, tujuan dan sasaran
jangka menegah Perangkat Daerah . Perumusan strategi pada Renstra
Perangkat daerah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menyusun alternatif pilihan langkah yang dinilai realistis dapat mencapai
tujuan dan sasaran setiap langkah yang akan dipilih;
2. Menentukan factor-faktor yang memepengaruhi keberhasilan dan ketidak
berhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk
setiap langkah yang akan dipilih;
3. Melakukan evaluasi untuk menentukan pilihan langkah yang paling tepat
antara lain dengan metode SWOT (kekuatan/strengths,
kelemaham/weaknesses , Peluang/opportunities, dan tantanagan/threats
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mematakan 9Kekauatan/Strengths,kelemahan/weaknesses,
Peluang/opportunities, dan tantanagan/threats) Perangkat daerah
b. Menentukan alterantif strategi pencapaian dari setiap indicator
sasaran kedalam berbagai tabel sebagai berikut:
c. Pemilihan setrategi yang paling tepat (efektif dan Efisisen ) diantara
berbagai alternative setrtegi yang di hasilkan melalui Metode SWOT
Alternatif setrategi yang di pilih selanjutnya diuaraiakan kedalam tabel
sebagai berikut:
Tabel5.2
Penentuan Setrtegi
No Sasaran Indikator Kinerja
sasaran
Strategi
1 Kualitas
Penyelenggaraan
pelayanan
Pemerintahan
Kecamatan
meningkat
Persentase desa
yang menetapkan
RKPDesa dan
APBDesa tepat
waktu
1. Meningkatkan kapasitas
Perangkat desa dan
lembaga Desa dengan
berkoordinasi dan
mengundang perangkat
desa dan lembaga Desa
untuk mengadakan
bimbingan tekhnis.
2. Kesuaian program
dalam dokumen
perencanaan
perangkat daerah
Persentase
kesesuaian program
dalam :
1. Renja PD
terhadap
RKPD
2. Renstra PD
terhadap
RPJMD
Peningkatan efektifitas kinerja
birokrasi dan layanan public
yang responsive , transparan dan
akuntabel
3 Akuntabilitas
pengelolaan
keuangan
perangkat daerah
meningkat
Persentase
pengelolaan
keuangan di susun
tepat waktu
(bulanan,
Semesteran,
Tahunan)
Peningkatan Pengelolaan
Keuangan daerah dan
Optimalisasi Pengelolaan asset
daerah.
4 Kepuasan
masyarakat
terhadap
penyelenggaraan
pelayanan
perangkat daerah
meningkat
Nilai IKM Perangkat
daerah
Peningkatan efektifitas kinerja
birokrasi dan layanan public
yang responsive , transparan dan
akuntabel
d. Untuk menghasilkan perumusan strtegi yang selaras dengan pilihan
kegiatan yang tepat maka rumusan strategi harus dipetakan (strategy
mapping agar secara seimbang melintasi lebih kurang empat
persepektif
1. Perspektif masyarakat layanan: bagaimana strategi dapat
menjadikan pengaruh langsung terhadap pengguna layanan atau
segmen masyarakat, pemangku kepentingan lainnya
2. Perspektif proses internal : strategi harus mampu menjadikan
perbaikan proses dan pemberian nilai tambah pada proses birokrasi
(internal Businesss Proces).
3. Perspektif Kelembagaan: Sstrategi harus mampu menjelaskan
dengan investasi apa pada system, teknologi , dan sumber daya
manusia (SDM) untuk menjamin terselenggaranya layanan
pemerintahan daerah yang baik (goodgovernance) dalam jagka
panjang
4. Perspektif keuangan :stretegi harus dapat menempatkan aspek
pendanaan sebagai tujuan sekaligus sebagai konstrain (cost-
effektiveness)serta serta untuk mencapai manfaat terbesar dari
dana yang terbatas (allocative efficiency).
b. Perumusan Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman yang wajib di patuhi dalam melakukan tindakan
untuk melaksnakan strategi yang dipilih , agar lebih terarah dalam mencapai
tujuan dan sasaran. Kebijakan yang dirumuskan harus dapat :
1. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih rasional;
2. Memeperjelas strategi sehingga lebih spesifik/ focus, konkrit, dan
operasional
3. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi
tugas dan fungsi perangkat daerah yang lebih tepat dan rasional
berdasarkan setrategi yang dipilih dengan memepertimbangkan factor-
faktor penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran;
4. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi
tugas dan fungsi Perangkat daerah agar tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undanagan dan melanggar kepentingan Umum
Langkah-langkah perumusan Kebijakan adalah:
1. Merumuskan rancanagan kebijakan dari setiap strategi dengan
memeprtimbangkan :
a. Besarnya pengaruh kebijakan terhadap keberhasilan iimplementasi
strategi
b. Keterkaitan langsung dengan pencapaian tujuan dan sasaran yang
ditetapkan.
2. Menguji rumusan rancangan kebijakan apakah dapat menghasilkan
pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi
Perangkat daerahyang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi yang
dipilih dan telah memeprtimbangkan factor-faktor penentu keberhasilan
untuk mencapai sasaran
3. Menguji apakah rancanagan kebijakan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undanagan.
Rumusan tujuan , sasaran , strategi dan kebijakan disajikan dalam Tabel
sebagai berikut :
Tabel 5.3
Tujuan Sasaran, Strategi dan kebijakan
Visi :Mewujudka Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata yang
terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang berdaya saing , maju,
mandiri, dan sejahtera tahun 2021
Misi I : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Terwujudnya
penyelenggaraa
n pelayanan
pemerintah
kecamatan
yang
berkualitas
1. Persentase desa
yang menetapkan
RKPDesa dan
APBDesa tepat
waktu
Meningkatkan
kapasitas
Perangkat desa
dan lembaga Desa
dengan
berkoordinasi dan
mengundang
perangkat desa
dan lembaga Desa
untuk
mengadakan
Meningkatkan
integritas
profesionalisme
dan kompetensi
aparatur Perangkat
daerah.
Persentase
kesesuaian program
dalam :
3. Renja PD
terhadap
RKPD
4. Renstra PD
terhadap
RPJMD
Peningkatan
efektifitas kinerja
birokrasi dan
layanan publik
yang responsive ,
transparan dan
akuntabel
Meningkatkan
kualitas system
perencanaan,
pelaksanaan,
pengendalian,
monitoring,evaluasi
dan pelaporan.
Persentase Peningkatan Meningkatkan tata
pengelolaan
keuangan di susun
tepat waktu
(bulanan,
Semesteran,
Tahunan)
Pengelolaan
Keuangan daerah
dan Optimalisasi
Pengelolaan asset
daerah.
kelola keuanagan
perangkat daerah,
piñata usahaan,
pemanfaatan, dan
evaluasi serta
pelaporan barang
/asset perangkat
daerah semakain
efisisen dan efektif
Nilai IKM Perangkat
daerah
Peningkatan
efektifitas kinerja
birokrasi dan
layanan publik
yang responsive ,
transparan dan
akuntabel
Mempercepat
perwujudan pola
pikir dan orientasi
birokrasi dari
dilayani menjadi
melayani
masyarakat.
60
BAB VIRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
5.1. Program dan KegiatanProgram merupakan dokumen tertulis yang hendak dilaksanakan
oleh Perangkat Daerah secara, nyata, sistematis, dan terpadu dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Indikasi program dan
kegiatan dimaksudkan untuk memberikan petunjuk dan arahan penekanan
untuk setiap urusan pemerintahan agar dapat memberikan kontribusi
signifikan pada pencapaian Kecamatan Purwosari dalam mewujudkan visi
dan misi pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-
2021. Untuk lima tahun ke depan program dan kegiatan yang disusun
Kecamatan Purwosari sebanyak 23 program, dan 78 kegiatan,
selengkapnya sebagai berikut :
1. Program Pelayanan administrasi perkantoran :
1.1 Penyediaan jasa, peralatan, dan perlengkapan perkantoran.
1.2 Penyediaan Rapat-rapat, konsultasi dan Koordinasi
2. Program Peningkatan Sarana dan prasarana Perkantoran
2.1 Pengadaan /Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkantoran
2.2 Pemeliharaan/Reahbilitasi Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur
3.1 Penyelenggaraan Ketatalksanaan dan Pengeleolaan Kepegawaian
Perangkat Daerah
4. Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah
4.1 Penyusunan Laporan Keuanagan Perangkat daerah
5. Program Peningkatan Kualitas Perencaaan
5.1 Perencanaan Kinerja Perangkat daerah
5.2 Pengendalian Internal Perangkat daerah
6. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik,
6.1 Penyelenggaraan Pelayanan Publik
7. Program Peningkatan Penyelenggaraan Pelayanan Kecamatan :
7.1 Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
7.2 Pembinaan Sosial dan Kemasyarakatan
7.3 Pembinaan Perempuan, Budaya, Pemuda dan Olah Raga
7.4 Pembinaan ketentraman, Ketertiban,, danPencegahan bencana
7.5 Penyiapan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA)
Kecamatan
7.6 Pembinaan Perencanaan pembangunan dan pemberdayaan
Masyarakat Desa
7.7Pembinaan Perekonomian MAsyarakat Desa
7.8Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Kecamatan
61
5.2. Indikator KinerjaPengukuran indikator kinerja disusun sebagai pedoman untuk
memantau keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi dalam memenuhi
janjinya. Lebih jauh lagi indikator kinerja akan memberikan informasi
mengenai kinerja suatu organisasi atau seseorang apakah dia berhasil atau
gagal, baik atau tidak baik, sesuai ketentuan atau tidak. Indikator kinerja
dimaksudkan sebagai ukuran yang dapat menggambarkan tingkat capaian
suatu sasaran atau kegiatan dalam suatu tahun tertentu, artinya indikator
kinerja dapat berfungi sebagai alat ukur yang dapat menunjukkan apakah
sasaran atau kegiatan yang diukurnya telah berhasil dicapai atau tidak.
Penetapan indikator kinerja ini sangat penting mengingat fungsinya
sebagai pengukur atau “penentu” keberhasilan atau kegagalan instansi
pemerintah dalam melaksanakan rencana-rencana strategisnya. Untuk itu
diperlukan adanya suatu ketentuan atau kriteria dan standar yang dapat
disepakati oleh semua pihak agar indikator kinerja suatu instansi dapat
digunakan.
Dengan berpedoman indikator kinerja, maka pengelolaan dan
pengendalian kegiatan akan lebih terarah dan jika ditemui permasalahan
akan lebih mudah pemecahan masalahnya.
Pengukuran indikator kinerja Kecamatan Purwosari berdasarkan pada
pedoman pengukuran indikator kinerja utama. Sesuai Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 009 tahun 2007, indikator kinerja
program menggunakan indikator hasil (outcome) dan kegiatan menggunakan
indikator keluaran (Output).
Pada unit kerja setingkat eselon III/SKPD/unit kerja mandiri sekurang
kurangnya menggunakan indikator keluaran. Sehubungan dengan hal
tersebut, indikator kinerja Kecamatan Purwosari disusun dibatasi dengan
menggunakan indikator keluaran.
5.3. SasaranSasaran dari kegiatan yang dikelola oleh Kecamatan Purwosari adalah
meliputi internal Kecamatan, Instansi/UPT, Desa, dan elemen masyarakat
yang terlibat dan berkepentingan terhadap perencanaan musrenbang desa
dan kecamatan. Sesuai dengan visi dan misi Kecamatan Purwosari, salah
satu point pentingnya adalah optimalisasi penyerapan aspirasi masyarakat
melalui kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang),
maka peningkatan partisipasi dan komitmen terhadap sistem dan prosedur
musrenbang juga sangat diperhatikan dalam Renstra Kecamatan Purwosari
Tahun 2016-2021.
62
5.4. Pendanaan IndikatifPendanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kecamatan Purwosari
bersumber dari dana APBD Kabupaten Gunungkidul, artinya tergantung
kepada kemampuan APBD Kabupaten. Pendanaan untuk Instansi/UPT lain
seperti UPT Pertanian, Peternakan, Pendidikan disamping bersumber dari
APBD Kabupaten juga mendapat dana dari APBD Provinsi maupun DAK dari
Instansi induknya.
Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Sasaran, dan Pendanaan
Indikatif Kecamatan Purwosari dalam dalam lima tahun ke depan disajikan
dalam tabel 5.4.
63
53
BAB VIIKINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Penyusunan indikator kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dilakukan
sebagai bentuk komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJM Daerah Kabupaten Gunungkidul dalam lima tahun mendatang. Indikator
kinerja yang disusun Kecamatan Purwosari dengan mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJM Daerah disajikan dalam tabel 7.1. dengan format sebagai berikut :
Tabel 7.1
No Indikator
Kondisi
kinerja
pada
awal
periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
Tahun 0Tahun
1
Tahun
2
Tahun
3
Tahun
4
Tahun
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kualitaspenyelenggaraanpemerintahankecamatan meningkat
- Persentase desayang menetapkanAPB Desa, RKPDesatepat waktu
100 100 100 100 100 100 100
2 Kesesuaian programdalam dokumenperencanaan Perangkatdaerah
Persentase kesesuaianprogram dalam :1. Renja PD Terhadap
RKPD100 100 100 100 100 100 100
2. Renstra PDterhadap RKPD
100 100 100 100 100 100 100
3 AkuntabiliatasPengelolaan KeuanganPerangkat Daerah (PD)Meningkat- Persentase laporan
Keuangan disusuntepat waktu (Bulanan,Semesteran,Tahunan)
100 100 100 100 100 100 100
4 Kepuasan masyarakatterhadappenyelenggaraan PDmeningkat
- Nilai IKM Perangkatdaerah (PD)
78,95 78,96 78,98 78,98 78,99 80 80
54
81
BAB VII
PENUTUP
Perubahan Rencana Strategis Kecamatan Purwosari ini berlaku untuk
Tahun 2016 – 2021 dan mengacu pada RPJMD Kabupaten Gunungkidul
Materi yang terkandung dalam dokumen ini pelaksanaannya telah ditinjau
ulang, disempurnakan atau diadakan perubahan khususnya pada rencana
kegiatan serta sesuai target yang ditetapkan, sehingga perkembangan dan
tuntutan keadaan yang ada serta senantiasa mempertimbangkan situasi dan
kondisi yang berkembang.
Rencana Strategis diharapkan sebagai penentu arah dalam
perencanaan dan penyusunan kegiatan maupun anggaran serta penentuan
kebijakan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Purwosari
sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul, sehingga
implementasinya diharapkan dapat memfasilitasi komunikasi, partisipasi
serta mengkoordinasikan perbedaan kepentingan, nilai maupun guna
mendorong proses pengambilan keputusan yang realistis untuk mencapai
keberhasilan dan tujuan yang diharapkan.
Ditetapkan di : Purwosari
Pada tanggal :
CAMAT PURWOSARI,
AGUNG DANARTA, S .Sos, M.SENIP. 197003131996031003
top related