petunjuk pelaksanaanp4tkpenjasbk.kemdikbud.go.id/.../juklak...sekolah.pdf · 5. menjadi contoh...
Post on 20-Jan-2020
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PETUNJUK
PELAKSANAAN
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN PENGUATAN
KEPALA SEKOLAH
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
PETUNJUK
PELAKSANAAN
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN PENGUATAN
KEPALA SEKOLAH
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
PETUNJUK PELAKSANAAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGUATAN
KEPALA SEKOLAH
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
Pengarah:
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan
Tim Penyusun:
1. Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan 3. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pertanian 4. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Copyright © 2019
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
i
SAMBUTAN
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun
2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah
menyatakan bahwa kepala sekolah adalah guru yang diberi
tugas untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan yang
meliputi taman kanak-kanak (TK), taman kanak-kanak luar
biasa (TKLB), sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa
(SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah
pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah atas (SMA),
sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah atas
luar biasa (SMALB), atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
Sekolah sebagai pusat pembelajaran untuk menciptakan insan
Indonesia yang cerdas dan kompetitif memerlukan kepala
sekolah yang memiliki kemampuan unggul dalam tata kelola,
akuntabilitas dan pencitraan publik. Keberhasilan kepala
sekolah dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan di
sekolah tidak terlepas dari kompetensi dan kemampuannya
menjalankan tugas, peran, dan fungsinya sebagai kepala
sekolah. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah, bahwa seorang kepala sekolah
diharapkan memiliki kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Pada kenyataannya,
tidak semua kepala sekolah menguasai seluruh kompetensi
secara utuh. Terdapat kecenderungan kepala sekolah
menguasai beberapa kompetensi saja.
Hasil pemetaan kompetensi kepala sekolah secara nasional
yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan
ii
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) dan Lembaga Penjamin
Mutu Pendidikan (LPMP) seluruh Indonesia pada tahun 2010
menunjukkan data yang tidak jauh berbeda. Rata-rata
penguasaan atas seluruh sub-sub kompetensi dari kelima
dimensi kompetensi secara nasional adalah sebesar 76%.
Artinya, masih diperlukan upaya yang berkelanjutan untuk
meningkatkan penguasaan kompetensi kepala sekolah yang
masih kurang agar seluruh kepala sekolah memiliki
penguasaan kompetensi minimal 90%.
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan sebagai salah satu
lembaga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah
mengupayakan berbagai program pengembangan karir kepala
sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
mengelola Program Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah (Diklat Penguatan Kepala Sekolah) secara
nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan
dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Lembaga
Penyelenggara Diklat (LPD) yang ditunjuk oleh Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Program ini
dilakukan untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah
dalam upaya mengembangkan karirnya.
Program Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
diselenggarakan dalam rangka mewujudkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, bahwa salah satu
syarat pengangkatan kepala sekolah adalah telah mengikuti
Diklat Calon Kepala Sekolah dan memiliki Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP). Bagi Kepala Sekolah yang
telah diangkat sebelum diundangkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tersebut,
maka wajib mengikuti Diklat Penguatan Kepala Sekolah untuk
memperoleh STTPP Penguatan Kepala Sekolah.
iii
Petunjuk pelaksanaan ini disusun untuk digunakan sebagai
acuan kerja bagi semua unit-unit kerja/instansi yang akan
melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah pada semua jenjang pendidikan. Saya ucapkan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim
penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan
berkontribusi dalam penyelesaian petunjuk pelaksanaan ini.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya yang kita
lakukan.
Jakarta, April 2019
Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan,
Dr. Supriano, M.Ed.
NIP. 19620816 1991031001
iv
DAFTAR ISI
SAMBUTAN............................................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Dasar Hukum .......................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 3
D. Sasaran ..................................................................................................... 3
E. Ruang Lingkup ....................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................... 5
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGUATAN KEPALA SEKOLAH . 5
A. Pengertian ............................................................................................... 5
B. Tujuan ....................................................................................................... 6
C. Prinsip ....................................................................................................... 6
D. Sasaran ..................................................................................................... 8
E. Penyelenggara ....................................................................................... 9
F. Peran dan Tanggung jawab Instansi Terkait .......................... 10
G. Sumber Daya Manusia ..................................................................... 14
BAB III .................................................................................................................. 21
PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ................................ 21
PENGUATAN KEPALA SEKOLAH ............................................................... 21
A. Persiapan .............................................................................................. 21
B. Rekrutmen Calon Peserta ............................................................... 31
C. Pelaksanaan Diklat ............................................................................ 32
D. Kepanitiaan Penyelenggaraan ...................................................... 38
E. Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ......................................................................................................... 38
F. Tempat Kegiatan ................................................................................ 40
G. Pembiayaan.......................................................................................... 40
BAB IV................................................................................................................... 41
PENILAIAN PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ............................ 41
v
PENGUATAN KEPALA SEKOLAH ............................................................... 41
A. Penilaian Terhadap Peserta .......................................................... 41
B. Penilaian Terhadap Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat ................................................................................................................ 43
C. Penilaian Terhadap Penyelenggaraan Diklat.......................... 44
BAB V .................................................................................................................... 45
STANDAR PENYELENGGARAAN ................................................................ 45
A. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan ............................................. 45
B. Standar Pengajar ................................................................................ 47
C. Standar Sarana dan Prasarana ..................................................... 49
D. Standar Penilaian ............................................................................... 50
E. Standar Penyelenggara.................................................................... 50
F. Standar Sertifikat ............................................................................... 51
BAB VI................................................................................................................... 52
PENJAMINAN MUTU ....................................................................................... 52
A. Ruang Lingkup .................................................................................... 52
B. Supervisi Penyelenggaraan Diklat .............................................. 52
C. Monitoring dan Evaluasi ................................................................. 53
D. Pelaporan .............................................................................................. 54
BAB VII ................................................................................................................. 55
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DIKLAT TENAGA KEPENDIDIKAN ................................................................................................ 55
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) ................... 55
B. Tujuan dan Ruang Lingkup SIM Diklat Tenaga Kependidikan ................................................................................................ 55
C. Mekanisme SIM Diklat Tenaga Kependidikan ........................ 55
BAB VIII ............................................................................................................... 61
PENUTUP ............................................................................................................ 61
LAMPIRAN .......................................................................................................... 62
Lampiran 1. LPD yang Bekerjasama dengan LPPKS ...................... 62
Lampiran 2. Contoh Format Penilaian Sikap .................................... 66
Lampiran 3. Contoh Format Penilaian Keterampilan ................... 68
Lampiran 4. Contoh STTPP ..................................................................... 49
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kegiatan dan Strategi Penyiapan Sumber Daya Manusia ......................................................................... 26
Tabel 3. 2 Struktur Program Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah .................... 33
Tabel 3. 3 Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan ........ 35 Tabel 4. 3 Variabel dan Subvariabel Keberhasilan Pelaksanaan
...................................................................................... 39
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Bagan Organisasi Penyelenggara ..................................... 9
Gambar 3. 1 Alur Tahapan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah ......................... 21
Gambar 3. 2 Tahapan Penyiapan Sumber Daya Manusia ......... 26 Gambar 3. 3 Alur Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah ............................................................................ 37
Gambar 7. 1 Alur Skematik SIM Diklat Fungsional Tenaga
Kependidikan ................................................................................ 56
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pengetahuan dan teknologi di era revolusi
industri 4.0 menuntut adanya generasi muda yang
kompeten dan unggul. Sekolah sebagai satuan pendidikan
memiliki fungsi utama untuk mencetak insan generasi
muda yang memiliki kemampuan bersaing, berpikir kritis,
kreatif dan inovatif, mampu dan terampil berkomunikasi,
bekerjasama dan berkolaborasi, serta memiliki kepercayaan
diri.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, sekolah sebagai
pusat pembelajaran memerlukan kepala sekolah yang
visioner dan memiliki kemampuan unggul dalam tata kelola,
akuntabilitas dan pencitraan publik. Keberhasilan kepala
sekolah dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan
juga tidak terlepas dari kompetensi dan kemampuannya
menjalankan tugas, peran, dan fungsinya sebagai kepala
sekolah. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah, bahwa seorang kepala sekolah
diharapkan memiliki kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Kewajiban guru calon Kepala Sekolah untuk mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah sebelum
menjabat sebagai Kepala Sekolah telah diatur sejak tahun
2010 melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah Pasal 6. Pada kenyataannya, masih
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
2
banyak Kepala Sekolah yang sekarang telah menduduki
jabatannya tanpa melalui Pendidikan dan Pelatihan Calon
Kepala Sekolah. Hal ini tidak sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan sebagaimana tertuang pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 dan
sesungguhnya belum memenuhi persyaratan untuk
menjadi Kepala Sekolah.
Dalam rangka memenuhi peraturan tersebut, pemerintah
telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah bahwa bagi Kepala Sekolah yang
telah diangkat sebelum diundangkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tersebut,
wajib mengikuti Diklat Penguatan Kepala Sekolah untuk
memperoleh Sertifikat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun agar Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah dapat dilaksanakan
secara efektif, efisien dan sesuai dengan prosedur.
B. Dasar Hukum
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
dikembangkan dengan memperhatikan beberapa peraturan
sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang
Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
3
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
17 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala
Sekolah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala
Sekolah;
9. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perka
LAN) Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan.
C. Tujuan
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun untuk digunakan sebagai
acuan kerja bagi semua unit kerja/instansi yang akan
melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah untuk semua jenjang pendidikan.
D. Sasaran
Sasaran petunjuk pelaksanaan ini adalah instansi pembina
dan/atau pelaksana Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah, yaitu:
1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan;
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
4
2. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala
Sekolah;
3. Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) yang ditetapkan
oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan;
4. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota;
5. Satuan Pendidikan;
6. Kepala Sekolah sebagai peserta diklat.
E. Ruang Lingkup
Petunjuk Pelaksanaan ini memberikan informasi mengenai
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah yang
meliputi Pendahuluan, Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah, Pelaksanaan Diklat Penguatan Kepala
Sekolah, Penjaminan Mutu, Sistem Informasi Manajemen
(SIM) Diklat Tenaga Kependidikan, dan Penutup.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
5
BAB II
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGUATAN
KEPALA SEKOLAH
A. Pengertian
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6
Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala
Sekolah, pada Pasal 21 huruf e, menyatakan bahwa Kepala
Sekolah yang sedang menjabat dan belum memiliki Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala
Sekolah wajib mengikuti dan lulus Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah. Berdasarkan
peraturan tersebut, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga
Kependidikan melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah untuk seluruh jenjang.
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah ini
diselenggarakan untuk memberikan penguatan kompetensi
bagi Kepala Sekolah dan memantapkan wawasan,
pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan dalam
memimpin sekolah. Pendidikan dan pelatihan ini juga
dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan pada dimensi kompetensi
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan
sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
6
B. Tujuan
Pendidikan dan pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
bertujuan untuk memperdalam kemampuan Kepala
Sekolah dalam memimpin dan mengelola satuan
pendidikannya, serta memiliki performa sebagai Kepala
Sekolah bagi seluruh warga sekolah.
Secara khusus, Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah bertujuan agar kepala sekolah mampu:
1. memimpin dan mengelola sekolah;
2. menguasai seluruh kompetensi yang harus dimiliki oleh
Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya;
3. menumbuhkembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial;
4. memiliki performa sebagai Kepala Sekolah yang
profesional bagi seluruh warga sekolah;
5. menjadi contoh ketangguhan, optimisme, dan kreatifitas
bagi seluruh warga sekolah di satuan pendidikan yang
dipimpin;
C. Prinsip
1. Taat Azas
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku,
baik yang diselenggarakan di pusat, propinsi maupun di
kabupaten/kota.
2. Berbasis Dimensi Kompetensi
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan
mutu pendidikan dan oleh karenanya materi pada dikat
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
7
ini berpedoman pada 5 (lima) dimensi kompetensi yang
harus dimiliki oleh kepala sekolah.
3. Profesional
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
diselenggarakan secara profesional dengan
memberdayakan sumberdaya manusia dan sarana
prasarana sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Transparan
Proses perencanaan dan pelaksanaan mulai dari
persiapan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan
dilakukan secara terbuka dan transparan serta dapat
diketahui semua pihak yang berkepentingan.
5. Akuntabel
Proses dan hasil pelaksanaan diklat dapat
dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan
pendidikan secara administratif, finansial, dan
akademik. Kredibilitas dari pelaksanaan proses dan
hasil kegiatan dapat dipercaya semua pihak.
6. Berkeadilan
Semua kepala sekolah yang telah memenuhi
persyaratan dan diusulkan oleh Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota mendapatkan kesempatan
yang sama untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah.
7. Relevansi
Seluruh materi yang dikembangkan disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
kebiajakan pendidikan yang dituangkan dalam bahan
ajar dalam bentuk modul.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
8
8. Efektif dan Efisien
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
yang dirancang menggunakan strategi pembelajaran
analisa kasus dan komparasi pengalaman selama
menjabat sebagai Kepala Sekolah ini, efektif untuk
memenuhi dan memantapkan kompetensi Kepala
Sekolah yang belum pernah mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Kepala Sekolah juga
dilatih di LPD yang terdekat dengan tempat bertugas
untuk efisiensi anggaran.
9. Zonasi
Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta
pemerataan, maka Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah dilaksanakan dengan
mempertimbangkan pendekatan kewilayahan (zonasi),
yaitu Kepala Sekolah dilatih di Lembaga Penyelenggara
Diklat yang memiliki jarak terdekat dengan tempat
bertugas.
D. Sasaran
Sasaran Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah adalah kepala sekolah untuk seluruh jenjang
pendidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh pemerintah daerah dan masyarakat, yang sebelum
diberlakukannya Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah, telah menjabat sebagai Kepala
Sekolah, serta diusulkan oleh Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
9
E. Penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
merupakan kegiatan yang dikoordinasikan oleh Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat
Pembinaan Tenaga Kependidikan melibatkan Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS),
Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD), Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota, serta satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat, seperti pada Gambar 2.1.
Gambar 2. 1 Bagan Organisasi Penyelenggara Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjuk
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala
Sekolah (LPPKS) untuk menyelenggarakan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah sesuai Surat Edaran
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
19998/B.B1.3/GT/2018 tentang Tata Kelola Kepala
Sekolah dan Pengawas Sekolah. LPPKS dapat bekerjasama
dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
10
Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya, dengan
penyelenggara satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh masyarakat dan dengan Lembaga Penyelenggara Diklat
yang telah mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan.
F. Peran dan Tanggung jawab Instansi Terkait
Peran dan tanggungjawab setiap instansi yang terkait
dengan penyelenggaraan Diklat Penguatan Kepala Sekolah
adalah sebagai berikut:
1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
adalah unit utama yang bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah dengan peran dan tanggungjawab
sebagai berikut.
a. Mengembangkan kebijakan pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
b. Menetapkan Lembaga Penyelenggara Diklat sebagai
mitra LPPKS dalam menyelenggarakan Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
c. Menetapkan tim pengembang Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
d. Menetapkan Petunjuk Teknis Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
e. Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
f. Menerbitkan STTPP Penguatan Kepala Sekolah.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
11
2. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan sebagai unit
yang bertanggungjawab untuk mengelola kegitan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut.
a. Menyusun Petunjuk Teknis dan Petunjuk
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah.
b. Menyusun rencana pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah dengan semua
instansi terkait.
d. Menyiapkan dan melaksanakan Bimbingan Teknis
(Bimtek) bagi Narasumber Nasional dan Pengajar
Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
e. Menyusun perangkat pelatihan, berupa modul,
bahan tayang, dan rancangan pembelajaran.
f. Menetapkan Narasumber Nasional dan Pengajar
Diklat.
g. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Diklat Tenaga Kependidikan.
h. Melakukan validasi peserta Kepala Sekolah melalui
SIM Diklat Tenaga Kependidikan.
i. Mengembangkan dan melaksanakan sistem
penjaminan mutu dalam pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
j. Melaksanakan monitoring dan evaluasi Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
3. LPPKS
LPPKS sebagai UPT di bawah Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan dan berperan untuk
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
12
melakukan koordinasi penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah dengan Lembaga
Penyelenggara Diklat, memiliki peran dan tanggung
jawab sebagai berikut.
a. Memverifikasi MoU yang disepakati oleh LPD dengan
Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota dan
penyelenggara pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat.
b. Melakukan supervisi dan evaluasi pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
yang dilakukan oleh LPD.
c. Menerima laporan hasil Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah yang dilaksanakan oleh
LPD.
d. Melaporkan hasil penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah kepada Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
LPPKS sebagai penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah memiliki peran dan tanggung
jawab sebagai berikut.
a. Mengadakan MoU dengan Dinas Pendidikan
Propinsi/ Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
b. Melaporkan MoU yang telah disepakati melalui SIM
Diklat Tenaga Kependidikan.
c. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah.
d. Melakukan input data hasil penilaian peserta ke SIM
Diklat Tendik.
e. Melaporkan hasil Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah kepada Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
13
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan.
4. Lembaga Penyelenggara Diklat
Lembaga Penyelenggara Diklat adalah lembaga lain selain LPPKS yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan diberikan wewenang untuk menyelenggarakan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah dengan berkoordinasi dengan LPPKS memiliki peran dan tanggungjawab sebagai berikut. a. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah.
b. Melakukan input data hasil penilaian peserta ke SIM
Diklat Tendik.
c. Melaporkan hasil Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah kepada LPPKS.
d. Memfasilitasi pelaksanaan supervisi dan evaluasi
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
5. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota
Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya memiliki tugas antara lain:
a. Mengidentifikasi Kepala Sekolah yang belum pernah
mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala
Sekolah sejak diterbitkannya Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018
tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
b. Mengusulkan Kepala Sekolah untuk mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah.
c. Menyiapkan anggaran melalui APBD.
d. Melakukan kerjasama pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah dengan LPPKS.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
14
G. Sumber Daya Manusia
1. Tim Pengembang
Tim Pengembang adalah Tim Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan, Tim LPPKS, Tim PPPPTK dan
LPPPTK KPTK, Tim LPTK yang terlibat dalam
penyusunan petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dan
modul Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah. Tim Pengembang dapat melaksanakan tugas
sebagai Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat.
Tugas Tim Pengembang adalah:
a. Mengembangkan strategi pelaksanaan, struktur
program, perangkat diklat, dan bahan evaluasi.
b. Menyiapkan instrumen dan format-format yang
digunakan dalam proses pembelajaran.
c. Menyiapkan bahan pelatihan untuk narasumber
nasional, pengajar diklat, dan peserta Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
d. Menyiapkan soal pre dan post test untuk kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
e. Menyiapkan materi dan perangkat kerja untuk
Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat
serta Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah yang akan dilatihkan.
f. Memfasilitasi pelatihan pada Bimtek Narasumber
Nasional.
g. Memfasilitasi pelatihan pada Bimtek Pengajar Diklat
Penguatan Kepala Sekolah.
h. Memfasilitasi pelatihan pada Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
i. Melaksanakan penjaminan mutu Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
15
2. Narasumber Nasional
Narasumber Nasional terdiri atas unsur widyaiswara,
dosen atau pengawas sekolah yang mempunyai
pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan
melatih pembelajar dewasa (pendekatan andragogi);
bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan
dan komitmen yang tinggi (dibuktikan dengan Surat
Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah selama 71 JP). Tim
Pengembang dapat melaksanakan tugas sebagai
Narasumber Nasional. Bagi Narasumber Nasional yang
berasal dari unsur widyaiswara, dosen dan pengawas
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
a) Widyaiswara
1) Berasal dari Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS), Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga
Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan dan
Teknologi Komunikasi (LP3TK KPTK), Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
(BPSDMD);
2) Memiliki pengalaman sebagai widyaiswara
minimal 3 (tiga) tahun;
3) Memiliki kualifikasi akademik minimal S2
(diutamakan dari bidang ilmu
keguruan/pendidikan);
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
16
4) Diutamakan pernah menjadi Guru atau Kepala
Sekolah dan atau Pengawas Sekolah sebelum
menjabat sebagai widyaiswara;
5) Telah mengikuti dan lulus Bimtek Narasumber
Nasional Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah yang dibuktikan dengan Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan, serta
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan.
b) Pengawas Sekolah
1) Memiliki pengalaman sebagai Pengawas Sekolah
minimal 3 (tiga) tahun;
2) Pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah minimal
1 (satu) periode;
3) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2;
4) Diutamakan memiliki sertifikat Master Trainer
Diklat Calon Kepala Sekolah;
5) Diutamakan pernah menjuarai Kepala Sekolah
atau Pengawas Sekolah berprestasi di tingkat
Propinsi atau nasional;
6) Diutamakan pernah menjuarai lomba best
practice tingkat nasional;
7) Telah mengikuti Bimtek Narasumber Nasional
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah dan memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan, serta ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan.
c) Dosen
1) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2;
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
17
2) Memiliki latar belakang ilmu keguruan dan/atau
ilmu pendidikan;
3) Telah mengikuti Bimtek Narasumber Nasional
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah dan memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan, serta ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan.
Tugas Narasumber Nasional adalah:
1) Mempersiapkan dan mempelajari perangkat Bimtek
Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
2) Memfasilitasi pembelajaran pada Bimtek Pengajar
Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
3) Mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta
Bimtek Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
4) Menyampaikan dan melaporkan hasil evaluasi
peserta Bimtek Pengajar Diklat Penguatan Kepala
Sekolah kepada Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan
Tenaga Kependidikan.
3. Narasumber Pusat
Narasumber Pusat adalah pejabat berwenang yang
terkait dengan kegiatan penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah dan berperan
memberikan arahan terkait kebijakan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerintah Daerah.
4. Pengajar Diklat
Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah terdiri atas
unsur widyaiswara, dosen atau pengawas sekolah yang
mempunyai pengalaman di dalam kegiatan mendidik,
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
18
mengajar, dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan
andragogi); bersedia melaksanakan pembelajaran
dengan kemauan dan komitmen yang tinggi (dibuktikan
dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
selama 71 JP). Tim Pengembang dan Narasumber
Nasional dapat melaksanakan tugas sebagai pengajar
diklat.
Bagi pengajar yang berasal dari unsur widyaiswara,
dosen, dan pengawas sekolah harus memenuhi
persyarartan sebagai berikut.
a) Widyaiswara
1) Berasal dari LPPKS, Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Lembaga Pengembangan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan dan Teknologi
Komunikasi, Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan dan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah;
2) Memiliki pengalaman sebagai widyaiswara
minimal 3 (tiga) tahun;
3) Memiliki kualifikasi akademik minimal S2
(diutamakan dari bidang ilmu
keguruan/pendidikan);
4) Diutamakan pernah menjadi Guru atau Kepala
Sekolah dan atau Pengawas Sekolah sebelum
menjabat sebagai widyaiswara;
5) telah mengikuti Bimtek Pengajar Diklat
Penguatan Kepala Sekolah dan memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
sebagai Pengajar Diklat serta ditetapkan dengan
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
19
Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
b) Pengawas Sekolah
1) Memiliki pengalaman sebagai Pengawas Sekolah
minimal 3 (tiga) tahun;
2) Pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah minimal
1 (satu) periode;
3) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2;
4) Diutamakan memiliki sertifikat Master Trainer
Diklat Calon Kepala Sekolah;
5) Diutamakan pernah menjuarai Kepala Sekolah
atau Pengawas Sekolah berprestasi di tingkat
propinsi atau nasional;
6) Diutamakan pernah menjuarai lomba best
practice tingkat nasional;
7) telah mengikuti Bimtek Pengajar Diklat
Penguatan Kepala Sekolah dan memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
sebagai Pengajar Diklat serta ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
c) Dosen
1) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2;
2) Memiliki latar belakang ilmu keguruan dan/atau
ilmu pendidikan;
3) telah mengikuti Bimtek Pengajar Diklat
Penguatan Kepala Sekolah dan memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
sebagai Pengajar Diklat serta ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
20
Tugas Pengajar Diklat adalah:
a. Mempersiapkan dan mempelajari perangkat
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
b. Memfasilitasi pembelajaran pada Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
c. Memotivasi dan membimbing serta mengingatkan
peserta dalam penyelesaian tugas-tugas yang
ditagihkan.
d. Mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
e. Memberikan nilai sikap, pengetahuan dan
keterampilan peserta Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah.
f. Menyampaikan dan melaporkan hasil evaluasi
peserta Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah kepada institusi pelaksana.
5. Penjamin Mutu
Penjaminan Mutu pada Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah terdiri dari monitoring dan
evaluasi serta supervisi. Monitoring dan evaluasi
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan, sedangkan supervisi dilakukan oleh
supervisor yang ditunjuk oleh LPPKS untuk melihat
kepatuhan LPD dalam melaksanakan diklat.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
21
BAB III
PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENGUATAN KEPALA SEKOLAH
A. Persiapan
Kesuksesan penyelenggaraan diklat akan sangat
dipengaruhi oleh setiap tahapan penyelenggaraan. Adapun
alur tahapan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah digambarkan pada gambar 4.1
berikut.
Gambar 3. 1 Alur Tahapan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
22
1. Rapat Koordinasi dan Rekonsiliasi Data
Dalam rangka memastikan terselenggaranya Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah sesuai dengan
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, diperlukan
adanya koordinasi antar berbagai pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan diklat. Kegiatan koordinasi ini
dilaksanakan dalam bentuk rapat koordinasi dan
rekonsiliasi data. Kegiatan tersebut dikoordinasikan
oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga
Kependidikan dengan melibatkan LPPKS dan Dinas
Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota.
a. Rapat Koordinasi (Rakor) merupakan wahana
penyamaan persepsi dan pemahaman terhadap
peran dan tanggungjawab masing-masing instansi
yang terlibat dalam pelaksanaan diklat. Peran dan
tanggungjawab masing-masing instansi
sebagaimana telah dibahas pada Bab II poin F.
Peserta kegiatan rakor adalah kepala LPPKS, kepala
PPPPTK/LPPPTK KPTK, kepala LPMP, rektor dari
beberapa LPTK yang tergabung dalam LPD, kepala
BPSDMD yang tergabung dalam LPD dan unit-unit
utama di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan. Output kegiatan rakor adalah
tersosialisasikannya dan terbangunnya komitmen
seluruh instansi terkait dalam pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Tahun 2019.
Hasil rakor yang diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
23
ditindaklanjuti melalui kegiatan Rapat Koordinasi
Teknis (Rakortek) oleh LPPKS. Peserta yang
diundang adalah LPD yang diwakili oleh pimpinan,
Kepala Dinas Pendidikan Propinsi dan Kepala Dinas
Kabupatan/Kota. Output kegiatan rakortek adalah
tersosialisasikannya Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah kepada Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota dan terbangunnya
komitmen antara LPPKS dan LPD dengan Dinas
Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota dalam
pelaksanaan Diklat Penguatan Kepala Sekolah
Tahun 2019 dalam bentuk nota kesepahaman.
b. Rekonsiliasi data dilaksanakan untuk memperoleh
data-data yang diperlukan dalam penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
yang meliputi data peserta dan pengajar diklat. Pada
pelaksanaannya rekonsiliasi data dapat dilakukan
bersamaan dengan kegiatan rakortek.
Peserta kegiatan rekonsiliasi data adalah kepala
bidang peningkatan kompetensi guru pendidikan
menengah dinas propinsi, kepala bidang
peningkatan kompetensi guru PLB dinas propinsi,
kepala bidang peningkatan kompetensi guru
pendidikan dasar dinas kab/kota, kepala bidang
peningkatan kompetensi guru PAUD dinas kab/kota,
dan operator Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota.
Output kegiatan rekonsiliasi data adalah
tersosialisasikannya Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Tahun 2019 secara utuh
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
24
kepada seluruh instansi terkait dan tersedianya
dokumen data kepala sekolah sebagai peserta yang
telah diverifikasi dan divalidasi oleh Dinas
Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota seluruh
Indonesia.
2. Penyiapan Kurikulum dan Modul
Salah satu penentu keberhasilan pembelajaran pada
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
adalah perencanaan dan persiapan materi pembelajaran
yang akan disampaikan, meliputi perencanaan
kurikulum dan modul.
a. Kurikulum
Kurikulum dalam Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah dirancang berdasarkan 5
(lima) dimensi kompetensi yang harus dikuasai oleh
kepala sekolah dan dikembangkan dari Standar
Kepala Sekolah. Dokumen kurikulum yang perlu
dipersiapkan antara lain adalah struktur program,
silabus/GBPP, dan SAP/RP.
1) Struktur Program
Struktur program yang digunakan pada
pembelajaran dirancang sesuai dengan kurikulum
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah yang diselenggarakan.
2) Silabus/GBPP
Silabus/GBPP adalah garis besar, ringkasan,
ikhtisar, pokok-pokok isi/materi pembelajaran
tertentu yang mencakup deskripsi singkat,
kompetensi/sub kompetensi, indikator,
pengalaman belajar, evaluasi, alokasi waktu,
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
25
bahan/alat, dan sumber belajar.
3) Satuan Acara Pembelajaran/RP
Satuan acara pembelajaran merupakan panduan
atau skenario pembelajaran dalam satu satuan
materi yang harus dibuat oleh widyaiswara untuk
setiap pembelajaran tatap muka. Satuan acara
pembelajaran memuat langkah-langkah atau
aktivitas pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
b. Modul
Modul yang digunakan dalam Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan melalui Direktorat
Pembinaan Tenaga Kependidikan berdasarkan
Standar Kompetensi Kepala Sekolah yang mengacu
pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
Standar kompetensi tersebut dijabarkan menjadi
Target Kompetensi yang harus dicapai oleh kepala
sekolah yang selanjutnya diturunkan menjadi
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK). IPK yang
diturunkan dari Target Kompetensi tersebut
selanjutnya dikembangkan secara utuh dan
lengkap menjadi kegiatan pembelajaran.
3. Penyiapan Sumber Daya Manusia
Penyiapan sumber daya manusia yang terlibat pada
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
dilaksanakan melalui beberapa tahap seperti pada
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
26
Gambar 4.2 di bawah.
Gambar 3. 2 Tahapan Penyiapan Sumber Daya Manusia
Workshop Tim Pengembang, Bimtek Narasumber
Nasional dan Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan
Tenaga Kependidikan. Sedangkan pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
diselenggarakan oleh LPPKS bekerjasama dengan LPD.
Tahapan kegiatan sebagaimana dimaksud di atas
tercantum dalam tabel berikut ini.
Tabel 3. 1 Kegiatan dan Strategi Penyiapan Sumber Daya Manusia
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
27
No Kegiatan Strategi 1 Workshop Tim
Pengembang a. Pola 30 JP (1 JP @ 60 menit)
b. Peserta: Tim Pengembang
Petunjuk Pelaksanaan dan
Petunjuk Teknis Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah
c. Hasil: Petunjuk Pelaksanaan dan
Petunjuk Teknis Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah tersusun sesuai dengan
desain
d. Dilaksanakan oleh Ditjen GTK
melalui Direktorat Pembinaan
Tendik
e. Output: Petunjuk Pelaksanaan
dan Petunjuk Teknis Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah
f. Tempat: instansi kemendikbud,
fasilitas pemerintah lainnya atau
hotel dengan menjunjung prinsip
efisiensi anggaran.
2 Workshop Tim
Pengembang Modul Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
a. Pola 30 JP (1 JP @ 60 menit)
b. Peserta: Tim Pengembang Modul
Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah
c. Hasil: modul dan perangkat
pendukung tersusun dan tersedia
sesuai ketentuan
d. Dilaksanakan oleh Ditjen GTK
melalui Direktorat Pembinaan
Tendik
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
28
No Kegiatan Strategi e. Output: Modul, PPT, Lembar
Kerja, Bahan Bacaan Pendukung,
GBPP?SAP
f. Tempat: instansi kemendikbud,
fasilitas pemerintah lainnya atau
hotel dengan menjunjung prinsip
efisiensi anggaran.
3 Penyamaan Persepsi Strategi Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah
a. Pola 30 JP (1 JP @ 45 Menit)
b. Fasilitator: Tim Pengembang di
Tingkat Nasional
c. Peserta: widyaiswara dan dosen
yang akan memfasilitasi bimtek
Narasumber Nasional Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah.
d. Dilaksanakan oleh Ditjen GTK
melalui Direktorat Pembinaan
Tendik
e. Output: Tersedianya narasumber
untuk kegiatan bimtek
f. Tempat: instansi kemendikbud,
fasilitas pemerintah lainnya, atau
hotel dengan menjunjung prinsip
efisiensi anggaran.
4 Bimtek Narasumber Nasional Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
a. Menggunakan moda tatap muka
pola 71 JP (1 JP @ 60 menit)
b. Fasilitator: Tim Pengembang di
Tingkat Nasional
c. Peserta: widyaiswara, dosen dan
pengawas sekolah sesuai
persyaratan
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
29
No Kegiatan Strategi d. Dilaksanakan oleh Direktorat
Pembinaan Tendik
e. Output: Tersedianya Narasumber
Nasional yang mampu
memfasilitasi kegiatan Bimtek
Pengajar Diklat Penguatan
Kepala Sekolah
f. Tempat: institusi kemendikbud,
fasilitas pemerintah lainnya, atau
hotel dengan menjunjung prinsip
efisiensi anggaran.
5 Bimtek Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah
a. Menggunakan moda tatap muka
pola 71 JP (1 JP @ 60 menit)
b. Fasilitator: Tim Pengembang dan
Narasumber Nasional Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah
c. Peserta: widyaiswara, dosen dan
pengawas sekolah sesuai
persyaratan
d. Dilaksanakan oleh Direktorat
Pembinaan Tendik
e. Output: Tersedianya Pengajar
Diklat yang mampu memfasilitasi
kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah
f. Tempat: institusi kemendikbud,
fasilitas pemerintah lainnya, atau
hotel dengan menjunjung prinsip
efisiensi anggaran.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
30
No Kegiatan Strategi 5 Pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
a. Moda: Tatap Muka dengan
alokasi waktu 71 JP
b. Fasilitator: tim pengembang dan
narasumber nasional/pengajar
diklat yang telah memiliki STTPP
Narasumber Nasional atau
Pengajar Diklat Tahun 2019
c. Peserta adalah kepala sekolah
sesuai dengan kriteria sebagai
berikut:
1) Belum pernah mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan
Calon Kepala Sekolah,
2) Telah dan sedang menjabat
sebagai Kepala Sekolah
sebelum Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 6 Tahun 2018
diberlakukan,
3) Diusulkan oleh Dinas
Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota,
4) Terdaftar di SIM Diklat
Tendik.
d. Dilaksanakan oleh LPPKS
bekerjasama dengan LPD
e. Output: tersedianya kepala
sekolah yang kompeten dan
profesional dalam memimpin dan
mengelola satuan pendidikan.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
31
No Kegiatan Strategi g. Tempat: LPPKS, PPPPTK/ LPPPTK
KPTK/LPMP/LPTK/BPSDMD
atau tempat lain yang ditetapkan.
4. Penyiapan dan Pengelolaan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) Diklat Tenaga Kependidikan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Diklat Tenaga
Kependidikan dikembangkan untuk mengelola data dan
menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk
melakukan pengawasan atau kontrol, analisis dan
evaluasi diklat secara menyeluruh.
SIM Diklat Tenaga Kependidikan dikembangkan oleh
tim khusus yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan. Pengelolaan sistem
tersebut melibatkan unsur-unsur dari Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, LPPKS, LPD,
Dinas Pendidikan Propinsi/ Kabupaten/Kota.
B. Rekrutmen Calon Peserta
Calon peserta Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah diperoleh melalui proses rekrutmen dari tingkat
daerah hingga pusat. Mekanisme proses rekrutmen calon
peserta diawali dengan analisis dan pemetaan data Kepala
Sekolah yang telah dan sedang menjabat sebagai Kepala
Sekolah saat Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 diberlakukan dan
diusulkan untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah.
Mekanisme tersebut dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
32
1. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya melakukan pemetaan data
Kepala Sekolah dan mengusulkan ke Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan untuk mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
secara sistem.
2. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
menyetujui usulan melalui SIM Diklat Tenaga
Kependidikan.
3. LPPKS dan LPD melakukan pengelolaan kelas di SIM
Diklat Tendik (penentuan peserta, narasumber dan
pengajar diklat).
4. LPPKS dan LPD melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah.
C. Pelaksanaan Diklat
1. Perangkat Diklat
Perangkat yang disiapkan untuk melaksanakan Bimtek
Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat serta
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
adalah sebagai berikut:
a. Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah.
b. Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah.
c. Panduan Pelaksanaan Bimtek Narasumber Nasional
dan Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
d. Panduan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah.
e. Buku Pegangan Bimtek Narasumber Nasional dan
Pengajar Diklat.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
33
f. Modul Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah.
g. Perangkat Pembelajaran yang meliputi silabus,
skenario, bahan tayang, lembar kerja, bahan bacaan
pendukung.
h. Instrumen evaluasi, meliputi soal pre dan post test,
penilaian sikap, penilaian keterampilan, penilaian
pengajar diklat, dan evaluasi penyelenggaraan.
i. Perangkat administrasi pendukung, seperti daftar
hadir, biodata, administrasi keuangan, dan lain-lain.
j. Sertifikat.
2. Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat
Sebelum Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah dilaksanakan oleh LPPKS dan LPD, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui
Direktorat Pembinaan Tendik melaksanakan Bimtek
Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat Penguatan
Kepala Sekolah. Bimtek Narasumber Nasional dilakukan
bertujuan untuk membekali calon narasumber yang
akan memfasilitasi kegiatan Bimtek Pengajar Diklat
Penguatan Kepala Sekolah. Sedangkan Bimtek Pengajar
Diklat dilakukan untuk membekali calon Pengajar Diklat
yang akan memfasilitasi Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah.
Bimtek Narasumber Nasional dilaksanakan sebelum
kegiatan Bimtek Pengajar Diklat Penguatan Kepala
Sekolah. Struktur Program Bimtek Pengajar Diklat
merupakan duplikasi dari struktur program Bimtek
Narasumber Nasional sesuai pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3. 2 Struktur Program Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat Penguatan Kepala
Sekolah
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
34
No Materi JP
A Umum 7
1. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2
2. Orientasi Kegiatan 1
3. Penjelasan Teknis Diklat Calon Kepala Sekolah dan Penguatan Kepala Sekolah
2
4. Sistem Informasi Manajemen Diklat Fungsional
Tenaga Kependidikan
2
B Inti 61
1. Integrasi Nilai Karakter dalam Materi Diklat 2
2. Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)
2
3. Analisis Modul Kepemimpinan dan Kewirausahaan 7
4. Analisis Modul Kompetensi Manajerial 24
a. Teknik Analisis Manajemen
b. Penyusunan dan Pengembangan Rencana Kerja
Sekolah
c. Pengelolaan Keuangan Sekolah
d. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
e. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah
f. Pengelolaan Peserta Didik
g. Pengelolaan Kurikulum
h. Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah
i. Literasi Digital dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran
j. Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Produksi dan Jasa
5. Analisis Modul Kompetensi Supervisi 10
a. Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru
b. Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga
Kependidikan
c. Rencana Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan
6. Analisis Modul Monitoring dan Evaluasi 4
7. Analisis Materi Pengembangan Sekolah Berdasarkan
8 SNP dan Rencana Tindak Lanjut
2
8. Simulasi Fasilitasi IN-1 (Diklat CKS) dan Tatap Muka
(Penguatan KS)
4
9. Simulasi Fasilitasi OJL (Diklat CKS) 4
10. Simulasi Fasilitasi IN-2 (Diklat CKS) 2
C Penunjang 3
1. Supervisi Diklat 2
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
35
2. Evaluasi 1
Total 71
Catatan: 1 JP setara dengan 60 menit
3. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
diselenggarakan dalam durasi 71 (tujuh puluh) jam
pelajaran @ 45 menit, sesuai struktur program berikut
ini.
Tabel 3. 3 Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
No Materi Diklat Jumlah
JP
A UMUM 4
1. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
2
2. Kebijakan Pemerintah Daerah 2
B POKOK 61
1. Teknik Analisis Manajemen 3
2. Pengembangan Rencana Kerja Sekolah 6
3. Pengelolaan Keuangan Sekolah 3
4. Pengelolaan Kurikulum 2
5. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
6
6. Pengelolaan Peserta Didik 2
7. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah 3
8. Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru 4
9. Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga
Kependidikan
8
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
36
10. Rencana Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan
3
11. Kepemimpinan Perubahan 6
12. Pengembangan Kewirausahaan 6
13. Pengembangan Sekolah Berdasarkan 8 SNP 9
C PENUNJANG 6
1. Pre dan Post Test 2
2. Literasi Digital 2
3. Orientasi Program 1
4. Evaluasi 1
Total 71
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
dilaksanakan secara tatap muka untuk memperoleh
materi pengembangan keterampilan manajerial,
supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan,
kewirausahaan, serta pengembangan sekolah
berdasarkan 8 SNP.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
37
Alur pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah digambarkan sebagai berikut.
Gambar 3. 3 Alur Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Peserta yang dinyatakan “LULUS” Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah akan diberi Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah. Peserta yang dinyatakan “TIDAK
LULUS” akan diberikan Surat Keterangan dan diberi
kesempatan untuk mengikuti kembali Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah paling banyak 2
(dua) kali.
Kepala Sekolah yang telah mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah sebanyak 2 (dua)
kali, tetapi tetap dinyatakan tidak lulus maka
diberhentikan sebagai Kepala Sekolah berdasarkan
usulan Direktur Jenderal kepada Kepala Dinas
Pendidikan atau penyelenggara pendidikan yang
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
38
diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan
kewenangannya.
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
yang dilaksanakan oleh LPD, maka selama proses diklat
LPPKS akan melakukan supervisi penyelenggaraan
diklat untuk kepentingan pengembangan sistem
kediklatan dan memastikan bahwa LPD
menyelenggarakan diklat sesuai dengan standar
(petunjuk teknis yang berlaku).
D. Kepanitiaan Penyelenggaraan
1. Penanggungjawab Diklat
Penanggungjawab diklat adalah seseorang yang ditunjuk
oleh lembaga penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah dan bertanggungjawab untuk
memastikan keterlaksanaan diklat.
2. Panitia
Panitia diklat berasal dari penyelenggara diklat. Panitia
diklat bertugas untuk menyediakan segala administrasi
diklat dan melakukan entri data hasil evaluasi
penyelenggaran ke SIM Diklat Tenaga Kependidikan,
serta melaporkan hasil evaluasi tersebut ke
Penanggungjawab Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah.
E. Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan
Keberhasilan pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah ditentukan oleh 5 (lima) variabel,
yaitu: 1) narasumber/pengajar diklat, 2) materi, 3) peserta,
4) strategi, dan 5) anggaran. Kelima variabel tersebut harus
dipersiapkan dengan baik agar dapat terwujud pelaksanaan
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
39
kegiatan yang diinginkan. Secara rinci variabel dan
subvariabel sebagaimana dimuat pada tabel berikut.
Tabel 4. 1 Variabel dan Subvariabel Keberhasilan
Pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
No Variabel Subvariabel
1 Narasumber/pengajar
diklat
- Sesuai dengan Standar
Narasumber/Pengajar Diklat
- Jumlah Pengajar Diklat
memenuhi kebutuhan
peserta
- Penilaian peserta terhadap
Pengajar Diklat minimal
“BAIK”
2 Bahan - Kesiapan modul sebelum
kegiatan
- Kelengkapan perangkat
pembelajaran
- Kemudahan memahami isi
modul
- Kesesuaian penggandaan
materi pembelajaran sesuai
ketentuan
3 Peserta - Kesesuaian penempatan
peserta sesuai hasil AKPK.
- Kesesuaian waktu
pemanggilan peserta.
- Peningkatan kompetensi
sesuai modul yang
dipelajari.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
40
No Variabel Subvariabel
5 Strategi Pelaksanaan - Kesesuaian penggunaan
pendekatan dan metode
dengan karakteristik
peserta.
- Kesesuaian pengaturan
jadwal.
- Kesesuaian pelaksanaan
evaluasi.
- Ketersediaan laporan
penyelenggaraan.
6 Anggaran - Ketersediaan anggaran
sesuai kebutuhan.
- Kelengkapan dokumen
keuangan sesuai ketentuan.
F. Tempat Kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah dapat
dilakukan di beberapa tempat pelatihan sebagai berikut.
1. LPPKS;
2. PPPPTK;
3. LPPPTK KPTK;
4. LPMP;
5. Balai Diklat.
G. Pembiayaan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah dapat
dibiayai melalui APBN, APBD, atau partisipasi dari
masyarakat/lembaga pendidikan. Penggunaan dana
menganut prinsip efisiensi dan efektivitas.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
41
BAB IV
PENILAIAN PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENGUATAN KEPALA SEKOLAH
A. Penilaian Terhadap Peserta
Penilaian dilakukan secara komprehensif untuk menjamin
kegiatan terlaksana dengan baik, transparan, terukur dan
berkualitas. Penilaian yang dilakukan terhadap peserta
mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Penilaian dilaksanakan selama proses diklat.
1. Tujuan Penilaian
Penilaian terhadap peserta bertujuan untuk mengukur
kompetensi peserta melalui ketercapaian indikator
kompetensi dan keberhasilan tujuan kegiatan. Penilaian
dilaksanakan untuk mengukur tingkat penguasaan
kompetensi sesuai dengan kompetensi yang dipelajari
saat mengikuti Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
2. Aspek Penilaian
Aspek yang dinilai mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian dilakukan melalui tes untuk
aspek pengetahuan, sedangkan untuk aspek sikap dan
keterampilan menggunakan instrumen nontes.
a) Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan oleh pengajar diklat
melalui observasi/pengamatan terhadap tumbuhnya
nilai-nilai karakter selama proses pembelajaran
untuk setiap materi diklat. Penilaian sikap memiliki
bobot 30%.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
42
b) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan merupakan penilaian
kemampuan peserta dalam menyelesaikan lembar
kerja (LK) pada setiap materi diklat. Penilaian
keterampilan dilakukan dengan memeriksa dan
mencermati kemampuan peserta dalam
menyelesaikan setiap LK yang ditagihkan. Penilaian
keterampilan memiliki bobot 40%.
c) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan diperoleh dari nilai post test.
Penilaian pengetahuan memiliki bobot 30%.
3. Penilaian Akhir
Penilaian akhir Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah diformulasikan sebagai berikut:
Keterangan:
NS = Nilai Sikap
NK = Nilai Keterampilan
NP = Nilai Pengetahuan
4. Kriteria Kelulusan
Peserta dinyatakan “LULUS” dalam Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah apabila predikat
dari Nilai Akhir (NA) minimal “Cukup Memuaskan”
dengan nilai lebih besar dari 70,00 (> 70,00). Adapun
peserta yang memperoleh nilai kurang dari sama dengan
70,00 ( 70,00) dinyatakan “TIDAK LULUS”.
Nilai Akhir (NA) = 30% NS + 40% NK + 30% NP
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
43
Pengambilan keputusan akhir untuk menentukan
kriteria kelulusan peserta Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah menggunakan kategori
predikat sesuai tabel berikut.
Tabel 5. 1 Predikat dari Nilai Akhir pada Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Angka Predikat
> 90,00 – 100,00 Sangat Memuaskan
> 80,00 – 90,00 Memuaskan
> 70,00 – 80,00 Cukup Memuaskan
> 60,00 – 70,00 Kurang Memuaskan
< 60,00 Tidak Memuaskan
5. Penerbitan Sertifikat
Kepala sekolah yang dinyatakan lulus Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah diberi Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Penguatan
Kepala Sekolah yang ditandatangani oleh Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Sedangkan
bagi kepala sekolah yang dinyatakan tidak lulus akan
diberikan Surat Keterangan dan diberi kesempatan
untuk mengikuti kembali Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah paling banyak 2 (dua) kali.
B. Penilaian Terhadap Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat
Penilaian terhadap narasumber nasional dan pengajar
diklat dilakukan untuk melihat kemampuan narasumber
nasional dan pengajar diklat dalam menyampaikan materi.
Beberapa komponen penting yang menjadi isi dari evaluasi
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
44
narasumber nasional dan pengajar diklat antara lain
adalah:
1) Penguasaan dan pengembangan materi;
2) Relevansi materi dengan tujuan;
3) Sistematika penyajian;
4) Kemampuan menyajikan;
5) Penggunaan metode dan media pembelajaran;
6) Penggunaan bahasa;
7) Nada dan suara;
8) Cara dan ketepatan menjawab pertanyaan peserta;
9) Kemampuan memotivasi peserta;
10) Gaya, sikap, dan perilaku;
11) Kerapian dalam berbusana/penampilan;
12) Ketepatan waktu, kehadiran dan penyajian materi;
13) Kerja sama antar pengajar
C. Penilaian Terhadap Penyelenggaraan Diklat
Penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan adalah
pengukuran dan penilaian kepada penyelenggara yang
dilakukan oleh peserta saat kegiatan Bimtek Narasumber
Nasional, Bimtek Pengajar Diklat, atau Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah. Penilaian kinerja
penyelenggara dilakukan terhadap pencapaian sasaran
mutu penyelenggara. Adapun unsur-unsur yang dinilai
meliputi:
1) Administrasi Penyelenggaraan Kegiatan
2) Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan
3) Bahan Kegiatan
4) Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan
5) Layanan Menu
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
45
BAB V
STANDAR PENYELENGGARAAN
A. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan
Pengaturan kelas/rombongan belajar pada Bimtek
Narasumber Nasional, Bimtek Pengajar Diklat dan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah diatur
sebagai berikut.
1. Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat
a. Jumlah Peserta : maksimal 40 orang per kelas
b. Jumlah
Pengajar
: 2 orang per kelas*) team teaching
c. Jumlah Panitia : 2 orang per kelas
d. Materi Ajar : 1) Petunjuk Pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah
2) Petunjuk Teknis Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah
3) Buku Pegangan
4) Modul Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah
5) Format-format penilaian
e. Alat
Pembelajaran
: Laptop, Audio system, peralatan lain
yang mendukung proses
pembelajaran
f. Media
pembelajaran
: LCD projector, whiteboard, flipchart,
kertas plano, dan media
pembelajaran lainnya
g. Bahan : sesuai dengan kebutuhan dan/atau
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
46
pembelajaran skenario yang ditetapkan
h. Sarana
Prasarana
: aula/auditorium, halaman untuk
kegiatan outdoor, ruang belajar yang
memadai untuk 40 orang
2. Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
a. Jumlah Peserta : maksimal 30 orang per kelas
b. Jumlah
Pengajar
: 2 orang per kelas*) team teaching
c. Jumlah Panitia : 2 orang per kelas
d. Materi Ajar : 1) Petunjuk Pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah
2) Petunjuk Teknis Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah
3) Buku Pegangan
4) Modul Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah
5) Perangkat diklat
6) Format-format penilaian
7) Soal pre dan post test
e. Alat
Pembelajaran
: Laptop, Audio system, peralatan lain
yang mendukung proses
pembelajaran
f. Media
pembelajaran
: LCD projector, whiteboard, flipchart,
kertas plano, dan media
pembelajaran lainnya
g. Bahan
pembelajaran
: sesuai dengan kebutuhan dan/atau
skenario yang ditetapkan
h. Sarana
Prasarana
: aula/auditorium, halaman untuk
kegiatan outdoor, ruang belajar yang
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
47
memadai untuk 30 orang
Keterangan *)
Penetapan jumlah pengajar sebanyak 2 orang secara team
teaching dilandasi oleh pertimbangan sebagai berikut:
a. Karakteristik pendidikan orang dewasa (andragogi) pada
prinsipnya diarahkan pada pengembangan pemahaman,
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peserta sehingga
pola pembelajaran dirancang melalui berbagai aktivitas
diskusi, kerja kelompok, dan presentasi, dan tidak
didominasi oleh pemberian ceramah dan informasi.
b. Mengingat aktivitas diskusi dan terutama kerja kelompok
dilakukan secara bersamaan (paralel) maka fasilitasi dari
pengajar juga dilakukan secara paralel. Oleh karenanya,
kehadiran 2 (dua) orang pengajar dalam satu kelas sangat
diperlukan.
c. Pertimbangan lainnya adalah jumlah peserta sebanyak 40
orang dan 30 orang membutuhkan penanganan dan metode
pembelajaran yang lebih variatif sehingga kehadiran 2 orang
pengajar diklat memungkinkan hal tersebut dilakukan.
d. Dalam pelaksanaannya, 2 orang pengajar diklat bekerja
sama dalam bentuk team teaching, dimana satu pengajar
diklat dengan pengajar diklat lain secara bersama-sama
mengelola pembelajaran, baik dalam fasilitasi pelaksanaan
diskusi, kerja kelompok, praktik, simulasi, dan presentasi,
maupun dalam memberikan penguatan. Dalam hal pengajar
diklat yang satu memberikan informasi atau penguatan
maka pengajar diklat yang lain akan bertindak sebagai
observer untuk mengamati aktivitas peserta.
B. Standar Pengajar
Pengajar pada Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah terdiri dari Tim Pengembang, Narasumber dan
Pengajar Diklat.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
48
1. Tim Pengembang Perangkat Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah adalah Tim Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Tim LPPKS,
Tim PPPPTK dan LPPPTK KPTK, Tim LPTK yang terlibat
dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk
teknis, dan modul Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah. Tim pengembang juga dapat berperan
sebagai Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat.
2. Narasumber Nasional adalah unsur widyaiswara,
dosen dan atau pengawas sekolah yang mempunyai
pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar,
dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan
andragogi); bersedia melaksanakan pembelajaran
dengan kemauan dan komitmen yang tinggi; telah
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STTPP) sebagai Narasumber Nasional
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan.
3. Narasumber Pusat dan Daerah adalah pejabat
berwenang yang terkait dengan kegiatan
penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah dan berperan memberikan arahan
terkait kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Pemerintah Daerah.
4. Pengajar Diklat adalah unsur widyaiswara, dosen dan
atau pengawas sekolah yang mempunyai pengalaman
di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih
pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); bersedia
melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan
komitmen yang tinggi; telah mengikuti Bimtek Pengajar
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
49
Diklat Penguatan Kepala Sekolah dan memperoleh
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
sebagai pengajar Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah serta ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
C. Standar Sarana dan Prasarana
1. Standar Sarana
Sarana berupa alat dan bahan yang digunakan dalam
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah,
baik untuk kegiatan workshop tim pengembang,
Bimtek Narasumber Nasional, Bimtek Pengajar Diklat
maupun Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah. Secara umum alat dan bahan yang
diperlukan dalam Diklat Penguatan Kepala Sekolah ini,
meliputi:
a. Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah,
b. Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah,
c. Buku Pegangan Bimtek Narasumber Nasional,
Bimtek Pengajar Diklat dan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah,
d. Modul Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah,
e. Silabus dan SAP,
f. Lembar Kerja,
g. Bahan tayang,
h. Alat dan bahan praktik,
i. Soal pre dan post test,
j. Laptop atau Notebook,
k. LCD Projector,
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
50
l. Sound system sesuai kebutuhan, dan
m. Alat dan bahan lain sesuai kebutuhan materi atau
modul yang disajikan.
2. Standar Prasarana
Prasarana yang diperlukan pada pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
berdasar standarisasi prasarana yang ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu:
1) Aula/auditorium,
2) Halaman untuk kegiatan out door,
3) Ruang belajar yang memadai untuk 30 – 40 orang.
D. Standar Penilaian
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan, kepada
semua peserta baik Bimtek Narasumber Naional dan
Pengajar Diklat maupun Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah akan dilakukan penilaian.
Standar penilaian meliputi: jenis dan lingkup penilaian,
instrumen penilaian, penyekoran, dan penentuan batas
kelulusan mengacu penilaian pada Bab IV.
Soal pre dan post test berupa tes objektif yang disusun
berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang
tercantum pada modul diklat yang dilatihkan. Uji validitas
soal dilakukan dengan menggunakan validasi konstruk dan
konten oleh pakar.
E. Standar Penyelenggara
Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah adalah LPPKS bekerjasama dengan LPD dan
berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota. Instansi penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
51
dipersyaratkan memenuhi sumber daya meliputi hal-hal
berikut.
1. Ketersediaan Pengajar Diklat.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana sebagaimana yang
diuraikan pada butir C.
3. Sumber Daya Manusia Penyelenggara.
F. Standar Sertifikat
Peserta yang mengikuti seluruh proses pada diklat akan
mendapatkan sertifikat. Pengaturan penandatangan
sertifikat sebagai berikut:
1. Sertifikat Bimtek Narasumber Nasional dan Bimtek
Pengajar Diklat ditandatangani Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan (halaman depan) dan
ditandatangani oleh Direktur Tenaga Kependidikan
(halaman struktur program).
2. Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah ditandatangani Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan dan Kepala LPPKS (halaman
depan) dan ditandatangani oleh Kepala LPD (halaman
struktur program).
3. Surat Keterangan telah mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah ditandatangani
oleh Kepala LPPKS.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
52
BAB VI
PENJAMINAN MUTU
A. Ruang Lingkup
Penjaminan mutu Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah mencakup semua upaya yang dilakukan
dalam rangka menjamin pelaksanaan diklat agar dapat
terlaksana sesuai ketentuan, tepat sasaran, dan tepat
waktu. Dalam rangka mengidentifikasi permasalahan
maupun tingkat keberhasilan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah ini, dilakukan pengendalian
diklat meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pelaporan melalui kegiatan supervisi dan monev (monitoring
dan evaluasi).
B. Supervisi Penyelenggaraan Diklat
Supervisi dalam konteks ini adalah sebuah proses
pengawasan/pengendalian terhadap penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah sesuai
standar yang telah ditetapkan. Supervisi penyelenggaraan
diklat dilaksanakan oleh LPPKS untuk melihat kepatuhan
yang harus dipenuhi oleh setiap LPD. Petugas supervisi
adalah pengajar diklat sesuai kriteria yang ditetapkan dan
ditugaskan oleh Kepala LPPKS.
Pelaksanaan supervisi adalah 7 (tujuh) hari kerja di lokasi
tempat pelatihan berlangsung untuk memastikan
pelaksanaan diklat berjalan dengan lancar.
Instrumen supervisi yang digunakan adalah instrumen
standar yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan. Masing-masing instrumen memuat
indikator kepatuhan yang harus dipenuhi oleh LPD,
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
53
mencakup indikator-indikator kepatuhan tentang waktu
dan tempat, administrasi panitia, administrasi pengajar
diklat, kurikulum diklat, kegiatan umum dan penunjang,
serta kegiatan inti, pendampingan, dan penilaian dan
penutupan.
C. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah perlu dilakukan sebagai bagian
dari pengendalian diklat secara menyeluruh. Laporan hasil
monitoring dan evaluasi diklat merupakan bahan masukan
kepada pihak yang berkepentingan. Hasil evaluasi diklat ini
akan digunakan sebagai bahan kebijakan pimpinan,
perbaikan, dan pengembangan.
Mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi diklat
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Monitoring dan evaluasi Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah mengacu pada cakupan
pengendalian, meliputi monitoring dan evaluasi terhadap
perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan
ketercapaian tujuan diklat.
2. Instrumen monitoring dan evaluasi yang digunakan
disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
dalam hal ini Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan, dalam bentuk angket, lembar
pengamatan, atau pedoman wawancara.
3. Sasaran monitoring meliputi; (1) Penyelenggara Diklat,
termasuk di dalamnya panitia penyelenggara di daerah,
(2) Pengajar Diklat, dan (3) peserta. Jumlah responden
disesuaikan dengan kebutuhan dengan prinsip pada
keterwakilan sasaran monitoring di seluruh tempat
pelaksanaan diklat.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
54
4. Monitoring dilakukan oleh instansi pembina dan
instansi penyedia anggaran Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah.
5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi diklat dilakukan
minimal 1 (satu) kali selama pelaksanaan kegiatan.
6. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing
pelaksana atau petugas pemantau.
D. Pelaporan
Pelaporan dilakukan oleh instansi pelaksana yang
mencakup Laporan Bimtek Narasumber Nasional, Bimtek
Pengajar Diklat dan Laporan Hasil Pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
Pelaporan dilakukan secara tersistem melalui SIM Diklat
Tendik, yang meliputi waktu pelaksanaan, jumlah peserta,
hasil kelulusan dan hasil evaluasi penyelenggaraan.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
55
BAB VII
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DIKLAT
TENAGA KEPENDIDIKAN
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen merupakan alat penghasil
informasi yang menekankan pada alat untuk membantu
dalam pengambilan keputusan, serta digunakan untuk
melakukan pengawasan atau kontrol, analisis dan
visualisasi, yang terdiri atas kumpulan interaksi dari sub-
sub sistem informasi.
B. Tujuan dan Ruang Lingkup SIM Diklat Tenaga Kependidikan
Tujuan dari SIM Diklat Tenaga Kependidikan adalah untuk
mengelola data kepala sekolah, data pengajar diklat dan
seluruh komponen yang terlibat dalam Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
Ruang lingkup dari SIM ini terdiri atas:
1. Pengelolaan akun pengguna.
2. Pengelolaan kelas, peserta dan pengajar diklat.
3. Penetapan waktu dan tempat diklat.
4. Pengolahan nilai akhir peserta.
C. Mekanisme SIM Diklat Tenaga Kependidikan
SIM merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari
keseluruhan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah. Gambaran skematik SIM Diklat
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
56
Tenaga Kependidikan disajikan dengan alur seperti pada
Gambar 7.1.
Gambar 7. 1 Alur Skematik SIM Diklat Tenaga Kependidikan
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
57
Ketersediaan SIM dalam penyelenggaraan pelatihan, akan
memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan mengikuti
alur informasi yang harus dilakukan sesuai wilayah
tugasnya masing-masing. Setiap unsur yang terlibat terkait
dengan SIM Diklat Tenaga Kependidikan pada Gambar 3.1
dijelaskan sebagai berikut:
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
memberikan informasi terkait pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
kepada LPPKS dan LPD.
b. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
mendistribusikan data kepala sekolah yang terdaftar
di Dapodik ke LPPKS.
c. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
menyelenggarakan Bimtek Narasumber Nasional dan
Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
d. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
menerbitkan SK Pengajar Diklat.
e. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
menyetujui usulan peserta melalui SIM Diklat Tenaga
Kependidikan.
f. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
menerbitkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
g. Pada akhir penyelenggaraan diklat, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan akan
menerima laporan penyelenggaraan diklat dari
LPPKS dan LPD untuk dijadikan sebagai bahan
evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
58
LPPKS dan LPD
a. Berdasarkan informasi tentang Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah dari Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, LPPKS dan
LPD melakukan koordinasi dengan Dinas
Propinsi/Kabupaten/Kota terkait dengan
pelaksanaan kegiatan dan data kepala sekolah yang
akan diusulkan sebagai peserta.
b. LPPKS dan LPD bersama dengan Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota melakukan verifikasi dan
validasi data pemetaan pada poin a.
c. LPPKS dan LPD menetapkan calon Pengajar Diklat
untuk mengikuti Bimtek Pengajar Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
d. LPPKS dan LPD mengelola kelas Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah sesuai dengan
Prosedur Operasional Standar.
e. LPPKS dan LPD menerbitkan Surat Keputusan
Penetapan Pengajar Diklat, Operator SIM dan Panitia
yang bertugas pada Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah.
f. LPPKS dan LPD menyelenggarakan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah sesuai jadwal
yang telah ditetapkan.
g. LPPKS dan LPD menerbitkan dan mendistribusikan
sertifikat bagi peserta.
h. Di akhir Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah, LPPKS dan LPD mengolah dan menganalisis
hasil evaluasi berdasarkan laporan penyelenggaraan
yang diterima untuk diserahkan kepada Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
59
Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota
a. Setelah menerima informasi tentang rencana
pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah dari LPPKS dan LPD, Dinas
Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota melakukan
pemetaan dan mengusulkan data calon peserta.
b. Bersama LPPKS dan LPD, melakukan verifikasi dan
validasi data pemetaan pada poin a.
c. Berdasarkan informasi dari LPPKS dan LPD tentang
penyelenggaraan Bimtek Pengajar Diklat, Dinas
Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota menerbitkan
surat tugas untuk calon Pengajar Diklat (berasal dari
Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah sesuai
persyaratan) yang akan mengikuti Bimtek Pengajar
Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
d. Berdasarkan informasi dari LPPKS dan LPD tentang
pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota melakukan usulan
peserta diklat di SIM Diklat Fungsional Tenaga
Kependidikan dan menerbitkan Surat Tugas bagi
calon peserta yang diusulkan.
e. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota
mengkoordinir penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah melalui dana
APBD atau mandiri.
f. Menyusun laporan penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah melalui dana
APBD atau mandiri untuk dilaporkan ke LPPKS dan
LPD.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
60
Peserta
a. Mengikuti secara aktif dan menyelesaikan seluruh
kegiatan pembelajaran pada kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah.
b. Melakukan post test di akhir pelaksanaan diklat.
c. Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
menggunakan instrumen yang disediakan oleh
penyelenggara diklat.
d. Mendapatkan sertifikat bagi yang memenuhi kriteria
kelulusan.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
61
BAB VIII
PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan diklat ditentukan oleh kesungguhan
semua pihak. Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah merupakan langkah strategis untuk meningkatkan
kompetensi kepala sekolah secara berkelanjutan sehingga dapat
memimpin dan mengelola satuan pendidikan.
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah belum
sepenuhnya menjangkau keseluruhan Kepala Sekolah
dikarenakan terbatasnya anggaran. Oleh karena itu, Dinas
Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota serta pihak terkait
lainnya hendaknya terlibat dalam rangka meningkatkan
kompetensi kepala sekolah.
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
62
LAMPIRAN
Lampiran 1. LPD yang Bekerjasama dengan LPPKS
LEMBAGA PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH YANG
BEKERJASAMA DENGAN LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH
NO INSTANSI TEMPAT
1. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sumatera Selatan
Palembang
2. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Sulawesi Selatan Makasar
3. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Jawa Barat Bandung
4. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Jawa Timur Surabaya
5. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Jawa Tengah Semarang
6. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kepulauan Riau
Tanjung Pinang
7. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Riau Pekanbaru
8. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Bali Denpasar
9. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Bengkulu Bengkulu
10. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Sulawesi Utara Manado
11. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Tengah
Palu
12. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Kalimantan Barat Pontianak
13. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Sulawesi Tenggara Kendari
14. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Bangka Belitung Pangkalpinang
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
63
NO INSTANSI TEMPAT
15. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Aceh Banda Aceh
16. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Timur
Samarinda
17. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Kalimantan Selatan Banjarmasin
18. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Sumatera Barat Padang
19. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
DKI Jakarta Jakarta
20. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Banten Banten
21. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sumatera Utara
Medan
22. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Kalimantan Tengah Palangkaraya
23. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Lampung
Bandar
Lampung
24. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Nusa Tenggara Barat Lombok
25. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
D.I. Yogyakarta Yogyakarta
26. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Gorontalo
Gorontalo
27. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Jambi Jambi
28. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Maluku Ambon
29. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Maluku Utara Ternate
30. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Papua Jayapura
31. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Papua Barat
Manokwari
32. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Nusa Tenggara Timur Kupang
33. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Sulawesi Barat Mamuju
34. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Kalimantan Utara Tarakan
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
64
NO INSTANSI TEMPAT
35.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya
Yogyakarta
36. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA Bandung
37.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
PKN/IPS
Malang
38.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Penjas dan Bimbingan Konseling
Parung, Bogor
39.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK dan
PLB
Bandung
40.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pertanian
Cianjur
41.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan
Bisnis dan Pariwisata
Sawangan
Sawangan,
Depok
42.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bahasa
Jakarta
43. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Matematika
Yogyakarta
44.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bangunan, Otomotif dan Elektronika
Malang
45.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Bangunan dan Listrik
Medan
46.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang
Mesin dan Teknik Industri
Bandung
47. Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Gowa
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
65
NO INSTANSI TEMPAT
Kependidikan Kelautan, Perikanan,
Teknologi, dan Komunikasi
48. FKIP Universitas Sebelas Maret (FKIP UNS)
Surakarta
49. Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Surabaya
50. Universitas Negeri Semarang (UNNES) Semarang
51. Universitas Negeri Malang (UNM) Malang
52. Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo
53. Universitas Bengkulu Bengkulu
54. Universitas Negeri Jakarta Jakarta
55. Universitas Negeri Yogyakarta Yogyakarta
56. Universitas Negeri Padang Padang
57. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
58. Universitas Negeri Makasar Makasar
59. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten
60. Universitas Ibnu Khaldun Bogor
61. BPSDMD Sumatera Selatan Palembang
62. BPSDMD Sumatera Utara Medan
63. BPSDMD DKI Jakarta Jakarta
64. BPSDMD Provinsi Jawa Barat Cimahi
65. BPSDMD Provinsi Banten Banten
66. Universitas Muhammadiyah Surakarta Surakarta
67. Universitas Muhammadiyah Malang Malang
68. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Yogyakarta
69. Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto
70. Universitas Prof. Dr. HAMKA Jakarta Jakarta
71. Universitas Muhammadiyah Jakarta Jakarta
72. Universitas Muhammadiyah Makassar Makasar
73. Universitas Muhammadiyah Medan Medan
74. Universitas Muhammadiyah Sorong Sorong
75. Universitas Muhammadiyah Mataram Mataram
76. Universitas Muhammadiyah Surabaya Surabaya
77. Universitas Muhammadiyah Jember Jember
78. Universitas Muhammadiyah Gresik Gresik
79. Universitas Pamulang Tangerang
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
66
Lampiran 2. Contoh Format Penilaian Sikap
PENILAIAN SIKAP/KARAKTER PESERTA DIKLAT
Lembaga Penyelenggara Diklat : ……………………....
Pengajar Diklat : 1. ……………………
2. ……………………
Materi Diklat : TEKNIK ANALISIS
MANAJEMEN
No Nama NIP
Sikap/Karakter
Nilai Kemandirian Integritas
Gotong Royong
1
2
3
4
n
Nilai karakter yang diamati:
KEMANDIRIAN : • Kreatif
• Teguh Prinsip INTEGRITAS : • Disiplin
• Tanggung jawab menyelesaikan tugas
GOTONG ROYONG
: • Kerjasama
• Aktif Diskusi
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
67
Rubrik Penilaian
Renta
ng nilai
RUBRIK
4 86.00 -
100 Bilamana indikator nilai sikap muncul sebanyak 3 kali atau lebih selama proses pembelajaran
3 76.00 -
85.99
Bilamana indikator nilai sikap muncul sebanyak
2 kali selama proses pembelajaran
2 66.00 - 75.99
Bilamana indikator nilai sikap muncul sebanyak 1 kali selama proses pembelajaran
1 <
65.99
Bilamana indikator nilai sikap tidak pernah muncul sama sekali selama proses pembelajaran
Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
68
Lampiran 3. Contoh Format Penilaian Keterampilan
PENILAIAN KETERAMPILAN SETIAP MATERI DIKLAT
Lembaga Penyelenggara Diklat : ………………………
Pengajar Diklat : 1. ……………………
2. ……………………
N
o
Nam
a
Materi Diklat
Jumla
h
Sko
r
TAM RKS
ds
t
L
K
0
1
L
K
0
2
Rerat
a
L
K
0
1
L
K
0
2
L
K
0
3
Rerat
a
1
2
3
4
5
n
top related