pio konseling asma

Post on 09-Jul-2016

94 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PIO DAN KONSELING PENYAKIT ASMA

Kelompok V:Vina Angga Rini / 11/322557/PFA/1063Martohap Parotua Lumban Raja /11/322857/PFA/1078Herningtyas Nautika Lingga/11/322048/PFA/1043

Definisi…

Arti Kata •Berasal dari bahasa Yunani “asthma” yang mempunyai arti “terengah–engah”

Dipiro, 2011

•Penyakit inflamasi / peradangan kronik yang banyak dipengaruhi oleh unsur selular dan ditandai dengan episode serangan berulang berupa sesak nafas, batuk, mengi akibat hiper-responsiveness bronkus dan cabang-cabangnya

GINA, 2011

•Asthma adalah kelainan yg ditandai karakteristik klinis, psikologis dan patologis dg riwayat klinis yg dominan nafas pendek pd malam hari disertai batuk

Etiologi…ISPA (rhinovirus, influenza, pneumonia, dll)

Alergen (debu, serbuk sari bunga, tengu, kecoa, jamur, dll)

Lingkungan (udara dingin, gas SO2, NO2, asap rokok,dll)

Emosi (cemas, stress)

Olahraga (terutama pd suhu dingin & kering)

Con’t…Obat/pengawet (aspirin, NSAID, sulfit, benzalkonium klorida, beta blocker)

Stimulus pekerjaan

- Infectious asthmadisebabkan oleh infeksi virus

- Allergic asthmaextrinsic asthma- Exercise induced asthmadisebabkan oleh

olahraga

- Occupational asthmaasma terkait dg pekerjaan- Drug induced asthmaaspirin, NSAID lainnya

Faktor pencetus

Patofisiologi Asma

Con’t…

Inflamasi kata kunci utk menjelaskan perubahan patologis yg terjadi pd asma

Inflamasi merupakan reaksi pertahanan diri terhadap invasi organisme asing dg tujuan perbaikan jaringanrespon yg menguntungkan

Pd asma: inflammatory response tjd secara tidak tepatadverse effect

Con’t…

Inflamasi pd asma dikarakterisir oleh: Infiltrasi eosinofil dan limfosit ke jaringan saluran nafas

Pengelupasan (shedding) epithelial cells bronchus

Penebalan lapisan subepithelial

Con’t…

Gejala…

• Bersifat episodik• Seringkali reversibel,dg/tanpa

pengobatanGejala asma

• Batuk (pd malam/dini hari)• Sesak nafas• Nafas berbunyi jk pasien

menghembuskan nafas• Rasa berat di dada• Dahak sulit keluar

Gejala awal

• Serangan batuk yg hebat• Sesak nafas berat & tersengal-sengal• Sianosis• Sulit tidur• Kesadaran menurun

Gejala berat

Treatment Asma

1 Controller

2.Relivers

Mencegah serangan asma melalui efek antiinflamasi

Obat pilihan adalah glukokortikosteroids

Mengatasi serangan asma akibat bronkokonstriksi

Inhalasi β2 Agonis yang rapid acting, inhalasi antikolinergik, short acting teofilin.

Pengobatan AsmaA. Controller medication

1. Inhaled Corticostreoids2. Leukotrine modifiers3. Long acting inhaled β2 agonist 4. Theophylline5. Cromones6. Anti IgE7. Sistemik glukokortikosteroid8. Oral Anti allergic compounds

B. Reliver Medications

a. Rapid acting inhaled β2 agonist b. Sistemik Sistemik

glukokortikosteroidc. Anticholinergicsd. Theophyllinee. Shortacting oral β2 agonist

1. Obat Inhalasi Glucocorticosteroids

Obat Glukokortikosteroida. Budesonide

Budesonide oral inhalation

DosisAnak-anak > 6 tahunAwal : 180 mcg 3x sehariNIH (anak 5 -11 Thn)(diberikan dalam dosis terbagi 2

atau 3)Low dose : 180-400 mcg/hariMedium dose : > 400-800

mcg/hariHigh dose : > 800 mcg/hari

Sumber DIH 2009-2010 .

Dosis dewasa Awal 360 mcg 3 x sehariNIH (diberikan dalam dosis terbagi

2 atau 3)Low dose 180-600 mcg/hariMedium dose > 600-1200mcg/hariHigh dose > 1200 mcg/ha

Category Pregnancy Risk Factor CPenyimpanan 20-250 C

Budesonide Nebulization

Dosis1. Anak-anak : 0-4 thn : Low dose : 0,25-0,5

mg/hari Medium dose : > 0,5 -1

mg/hari High dose : > 1 mg/hari2. Anak-anak : 5-11 thn Low dose : 0,50 mg/hari Medium dose : > 1

mg/hari High dose : 2 mg/hari

Mengontrol sintesi protein

Menekan migrasi polimorphonuklear leucocyte,fibroblasts

Membalikan permeabilitas kapiler

Menstabilkan lisosom

Mekanisme Aksi

Efek samping

1. Hypercotisim dan Penekanan Hipotalamus-

Hipofisis-adrenal 2. CNS : Headache 3. Gastrointestinal : Nause 4. Respiratory : Respiratory

infection, rhinitis oropharyngeal

candidiasis,disphonia, batuk akibat iritasi saluran nafas atas

Miscellaneous

Kontra indikasi Hipersenditif thdp

budesonide dan status asmaticum , serangan asma akut, serta tidak menolong serangan acut bronchospasma

b. BeclomethasoneDosis Oral inhalation

Dosis Pemberiannya dititrasi hingga dosis terkecil yang paling efektif

1. Anak-anak 5 – 11 thn : dosis awal 40 mcg 3 x sehari, maksimum 80 mcg 3 x sehari2. Anak-anak ≥ 12 thn &

dewasa:Pasien yg sebelumnya menggunakan bronkodilator sajaDosis awal 40-80 mcg 3 x sehari maximum 320 mcg 3 x sehari

Mekanisme Mengontrol sintesi

protein Menekan migrasi

polimorphonuklear leucocyte,fibroblasts

Membalikan permeabilitas kapiler

Menstabilkan lisosom

2. Obat Glukokortikosteroid sistemik

1. Methylprednisolone Dosis anak-anak : a. Asthma exacerbation Anak-anak < 12 tahun, oral , IV : 1-2

mg/kg /hari terbagi dalam 2 dosis maksimal 60 mg/hari

b. Status asthmaticus Loading dose : 2 mg/kg/dose,

dilanjutkan 0,5-1 mg/kg setiap 6 jam selama 5 hari.

Dosis Dewasa Status asthmaticusLoading dose : 2 mg/kg/dose, dilanjutkan 0,5-1 mg/kg setiap 6 jam selama 5 hari (DIH,2009-2010)

Efek samping Pada penggunaan jangka waktu yang lama menyebabkan osteoporosis, hipertensi arterial, diabetes, Hypothalamic Pituitary adrenal axis suppresion, obesity,glaukoma. (GINA, 2011)

2. PrednisoloneDosis anak-anakOral 1-2 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 1-2 kali/hari selam 3-5 hari.

3. BetamethasoneAnak-anak Oral : 0.0175-0.25 mg /kg /hari dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam IM : 0.0175-0.25 mg /kg /hari

Catatan Penting

Tappering dose kortikosteroid ??? Kortikosteroid oral vs inhalasi indeks terapi

( efektivitas dan efek samping ) penggunaan jangka panjang inhalasi glukokortikosteroid lebih baik dari pada penggunaan glukokortikosteroid sistemik jangka panjang.

Pasien yang mendapat kortikosteroid jangka panjang sebaiknya mendapat terapi tambahan untuk pencegahan osteoporosis

Meskipun jarang penghentian penggunaan oral kortikosteroid dapat memicu terjadinya kegagalan adrenal atau munculnya pernyakit seperti syndrome ChurgStrauss

Pasien yang menderita diabetes, infeksi parasit, TBC, osteoporosis, glaucoma,depresi berat, dan peptic ulcer perlu mendapatkan monitoring bila mendapatkan glukokortikosteroid sistemik

Sediaan oral lebih disukai daripada sediaan parenteral (i.v. dan i.m.) pada penggunaan jangka panjang karena sediaan oral efek mineralokortikoidnya lebih rendah, T1/2 nya relatif lebih pendek,efek lebih ringan pada otot lurik, dan lebih fleksibel dalam titrasi dosis.

3. Leukotrine modifiers

Leukotrine modifiers Digunakan sebagai terapi alternatif pada

pasien dewasa dengan mild persisten asthma Sebagai terapi tambahan guna mengurangi

dosis glukokortikosteroid inhalasi pada pasien moderete dan severe asthma.

Meningkatkan control asma pada pasien yang tidak terkontrol dengan penggunaan dosis rendah dan tinggi glukokortikosteroid inhalasi .

Macamnya :Reseptor Antagonis Cysteinyl

leukotrien 1 (CysLT 1) ( montelukast, pranlukast, dan afirlukast)

Inhibitor 5- lipoxynase (Zileuton )

1. MontelukastDosis anak-anaka. 12-23 bulan 4 mg oral granul ,satu kali sehari pada

malamb. 2 -5 tahun 4 mg chewable tab atau oral granul ,satu kali

sehari pada malamc. ≥ 15 thn dan dewasa 10 mg dosis tunggal diberikan pada

terapi lini pertama

Mekanisme Golongan obat selektif leucotrine receptor antagonis menghambat cysteinyl leucotrine receptor , sehingga pendudukan reseptor ini berhubungan dengan patofisiologi asma, termasuk odem pada saluran pernafasan, kontraksi otot polos dan peningkatan aktivitas seluler yang memiliki hubungan dgn proses inflamasi.

Indikasi :Untuk terapi profilaksis dan kronis pada asma, memperbaiki gejala pada rhinitis alergi karena musim, rhinitis alergi yang menetap, dan mencegah serangan bronkospasme yang diinduksi oleh aktivitas.

Kontraindikasi :hipersensitifitas pada Montelukast® dan komponen pada formulasinya

Perhatian :Montelukast® tidak diapproved FDA untuk digunakan pada serangan berulang bronkospasme pada serangan asma akut, termasuk status asmatikus,namun beberapa klinisi mendukung penggunaanya untuk sebagai terapi tambahan.Monitoring secara klinis diperlukan dan diperhatikan ketika pemberian kortikosteroid sistemik dikurangi pada pasien yang menerima Montelukast®

Pasien diinstruksikan untuk memberitahu dokter jika terjadi perubahan perilaku.Diinformasikan pada pasien yang sedang mengkonsumsi tablet kunyah yang mengandung Phenilalanin akan terjadi phenilketouric, sehingga urinenya akan bau ketonPada beberapa kasus pasien yang mendapat Montelukast dapat menunjukkan eosinofil sistemik, kadang ditunjukkan dengan tampilan klinis berupa vasculitis menetap pada syndrome ChurgStrauss, suatu kondisi pada pasien yang sering mendapat terapi kortikosteroid sistemik

Tenaga Kesehatan sebaiknya mewaspadai jika pasien menunjukkan tanda terjadinya eosinofilia, rash vasculitic, perburukan gejala paru, komplikasi jantung, dan atau munculnya neuropati. Hubungan antara pemakaian Montelukast dengan kondisi ini belum ditetapkan.montelukast tidak akan menggangu respon bronkokontriktor karena aspirin atau NSAID lainnya, pasien asma yang disebabkan terhadap aspirin sebaiknya tidak menggunakan obat ini

laporan setelah produk dipasarkan terjadi perubahan perilaku ( agitasi,agresi,depresi, insomnia) dilaporkan pada anak-anak dan dewasa.

Efek samping1-10% pada Susunan Syaraf Pusat : pusing (2%), lemah (2%), demam (2%), sakit kepala (≥ 1%)Kulit : rash ( 2%)Pencernaan : kembung ( 2%), nyeri gigi (2%), gastroenteritis ( 2%)Hepatic : peningkatan AST (2%), peningkatan ALT(≥ 1%)Neuromuscular@skeletal : lemas (2%)Pernafasan : batuk (≥ 1%), hidung tersumbat (2%), epitaxis ( ≥ 1%), sinusitis (≥ 1%), infeksi saluran nafas atas (≥ 1%).

InteraksiKadarnya akan meningkat jika diberikan bersama :Conivaptan ( inhibitor CYP2C9, Moderate ), inhibitor CYP2C9 (Kuat)Kadarnya akan turun jika diberikan bersamaan dengan inducer CYP2C9( efektifitas tinggi ), inducer CYP3A4 (kuat ), Deferasirox , herba ( inducer CYP3A4 , Penginterferon Alfa 2bHerba : St John’s Wort dapat menurunkan level Montelukast

Kategori Resiko pada Kehamilan : B Pertimbangan Kehamilan

Montelukast tidak karsinogenik pada studi binatang , tapi tidak ada cukup bukti yang terkontrol pada wanita hamil

Kategori Menyusuipengeluaran pada air susu tidak diketahui

Stabilitas Disimpan pada suhu ruang , 25˚C (77 F ). Tidak boleh disimpan pada suhu 15 - 30 ˚C (59-86 F). Dilindungi dari kelembaban dah cahayaSerbuknya : disimpan pada kemasan aslinya , digunakan dalam waktu 15 menit setelah kemasan dibuka.

Sementara zileuton menekan pembentukan leukotrien, yang leukotriene sisteinil reseptor antagonis montelukast, pranlukast dan zafirlukast menghambat CYSLTR1, yang merupakan target leukotrien sisteinil.

2. Zileuton Dosis anak > 12 thn dan dewasa Zyflo CR® : 600 mg 4 kali /hariZyflo CRTM : 1200 mg 4 kali /hari

Mekanisme : Spesific 5 lipoxygenase inhibitor yang menghambat pembentunkan leukotrine . Leukotrine meningkatkan migrasi neutrofil ,eosinofil ,agregasi momosit, adhesi leukosit, meningkatkan permiabilitas kapiler dan meningkatkan kontraksi otot polos yang menimbulkan inflamasi,odem, sekresi mukus, dan bronkokontriksi saluran nafas.Efek samping Toksisitas terhadap hepar, headache dyspepsia, nause.

Mekanisme aksi

Zileuton yang menekan pembentukan leukotrien oleh penghambatan selektif ALOX5. Zileuton tidak berpengaruh sedikitpun pada ALOX5 terkait enzim, seperti arakidonat 12-lipoxygenase, arakidonat 15-lipoxygenase, dan siklooksigenase

Catatan Penting

Merupakan alternatif terapi untuk pasien dewasa dengan asma mild persisten dan beberapa pasien yang sensitif terhadap aspirin dan berespon baik terhadap leukotrien modifier

Tidak ada cukup bukti terhadap rekomendasi penggunaan leukotrien reseptor antagonis pada manajemen terapi asma akut (SIGN, 2012)

Jika digunakan sendiri, efektivitasnya sebagai pengontrol asma kurang jika dibandingkan dengan kortikosteroid inhalasi, sehingga pasien dengan kortikosteroid inhalasi tidak bisa diganti dengan leukotrien modifier kecuali adanya resiko asmanya tidak terkontrol

Leukotrien modifier digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengurangi dosis kortikosteroid pasien asma moderat sampai severe

Leukotrien modifier ini dapat meningkatkan kontrol asma pada pasien yang sudah tidak terkontrol dengan dosis rendah dan tinggi inhalasi glukortikosteroid (GINA, 2011)

Efek samping

Zilueuton berkaitan dengan toksisitas liver sehingga direkomendasikan untuk melakukan pemantauan fungsi liver selama terapi

4. Long acting inhaled β2 agonist1. Albuterol (Salbutamol)a. Metered dose inhaler (90 mcg/puff)Dosis Anak-anak 5-11 tahun Exacerbation of asthma (acut &

severe) 4-8 puff tiap 20 menit selama 3 dosis, kemudian tiap 1-4 jam sesuai kebutuhan

Anak-anak >12 tahun dan dewasa 4-8 puff setiap 20 menit hingga 4 jam,

kemudian 1-4 jam sesuai kebutuhan

b. Solutsio for nebulization Exacerbation of asthma (acut & severe)Anak-anak < 4 thn dan 5-11 thn 0,15 mg/kg (mimimum 2,5 mg) setiap

20 menit untuk 3 dosis, kemudian 0,15-0,3 mg/kg (maksimum 10 mg) setiap 1-4 jam sesuai kebutuhan atau 0,5 mg/kg/jam dgn continuous nebulazation

Anak-anak ≥ 12 thn dan dewasa 2,5 – 5 mg/kg (mimimum 2,5 mg)

setiap 20 menit untuk 3 dosis, kemudian 2,5-10 mg setiap 1-4 jam sesuai kebutuhan atau 10-15 mg/jam continuous nebulazation

I.V continuos infusion Untuk dewasa Status asmathicum : Dosis awal 5

mcg/menit, dapat ditingkatkan hingga 10-20 mcg/menit selama interval 15 hingga 30 menit jika dibutuhkan.

Mekanisme kerja : relaksasi otot polos bronkial dengan merangsang reseptor β2.

Efek samping : stimulasi kardiovaskular, skeletal muscle tremor dan hipokalemia

Pregnancy Risk factor C

Long acting inhaled β2 agonist• Obat : Formoterol, Salmeterol• Tidak digunakan sbg monoterapi dlm tx

asma & tdk berpengaruh thd inflamasi pd saluran pernafasan

• Lebih efektif ketika dikombinasi dengan inhaled glucocorticosteroidkombinasi dipilih ketika dosis medium penggunaan inhaled glucocorticosteroid tunggal gagal utk mengontrol asma

Con’t…

• Kegunaan :Menurunkan gejala asma malam hari, meningkatkan fungsi paru-paru, mengurangi penggunaan rapid-acting inhaled β2 agonist, mengurangi eksaserbasi

• Mekanisme:Menstimulasi reseptor β2 yang menyebabkan bronkodilatasi, peningkatan klirens mukosiliari, stabilisasi sel mast dan stimulasi otot skelet

Obat

Dosis

Asma Exercised-induced asthma

Maintenance & prevention Prevention

Salmeterol

Anak ≥ 4 th & dewasa1 inhalasi (50 mcg) setiap 12 jam

Anak ≥ 4 th & dewasa1 inhalasi setidaknya 30 menit sblm latihan/olahraga

Formoterol

Anak ≥ 6 th & dewasa inhalasi 6-12 mcg setiap 12 jamMax dose anak 24 mcg/hari; dewasa 48 mcg/hari

Anak ≥ 6 th & dewasa inhalasi 6-12 mcg setidaknya 15 menit sblm latihan /olahraga

Efek samping:Salmeterol : sakit kepala (13-17%),

nyeri sendi & otot (1-12%), kongesti nasal (4-9%), iritasi tenggorokan (7%), tracheitis/bronchitis (7%)

Formoterol : tremor otot rangka, bronchitis (5%), infeksi (3-7%), diare & nausea (5%)

Long acting oral β2 agonist

Merupakan formulasi slow release salbutamol, terbutaline, dan bambuterolsuatu prodrug yang akan diubah menjadi terbutaline di dalam tubuh

Digunakan hanya di saat tertentu ketika bronchodilatasi tambahan memang diperlukan

Dosis…

• SalbutamolBronchospasmDewasa & anak > 12 th 2-4 mg 3-4x/hari,

max 32 mg/hari (dlm dosis terbagi)Anak 6-12 th 2 mg 3-4x/hari, max 12 mg/hariExtended releaseDewasa & anak > 12 th 4-8 mg tiap 12 jam,

max 32 mg/hariAnak 6-12 th 4 mg tiap 12 jam, max 24

mg/hari

Dosis…

TerbutalineDewasa & anak > 15 th 2,5-5 mg tiap

6 jam, 3x/hari selama bangun, max 15 mg/hari

Anak 12-15 th 2,5 mg 3x/hari, max 7,5 mg/hari

Efek samping

Salbutamolpalpitasi, tachycardia, nervousness, sakit kepala, lemah, mulut kering, hearthburnpada wanita hamilkategori C

Terbutalinetachycardia, tremor, sakit kepala, nausea, vomiting, dyspneapada wanita hamilkategori B

5. Theophylline

Digunakan sebagi tambahan pada asma yang tidak terkontrol dengan penggunaan glukocortikosteroid saja.

Methylxanthines Tidak efektif diberikan secara aerosol,

hanya diberikan secara sistemik (oral atau IV)

Catatan Penting

Merupakan bronkodilator dan ketika diberikan dalam dosis kecil, sebagai anti radang dapat meningkatkan kepatuhan dan meyakinkan bahwa β2 aksi panjang sudah tepat

Tersedia dalam formulasi lepas lambat yang cocok untuk diberikan 1-2x sehari

Data efektivitas theofilin sebagai pengontrol jangka panjang masi kurang

Terdapat bukti efek teofilin sebagai terapi lini pertama pengontrol hanya sedikit

Tersedia sebagai terapi tambahan pada pasien yang tidak terkontrol menggunakan inhalasi kortikosteroid secara tunggal. Penambahan dilakukan pada pasien dengan penarikan theofilin lepas lambat yang berhubungan dengan penurunan kontrol

Pada terapi tambahan, theofilin kurang efektif dibandingkan pemberian inhalasi β2agonis jangka panjang

Efek samping teofilin, khususnya pada dosis tinggi ( 10 mg/kg BB, hari atau lebih) adalah signifikan dan mengurangi kegunaannya.

Efek samping dapat dikurangi dengan hati-hati dalam memilih dosis dan melakukan monitoring, dan secara umum penurunan atau tidak nampak dalam penggunaan berkelanjutan

Efek samping termasuk gejala gastrointestinal , aritmia jantung, kejang bahkan kematian

Mual muntah merupakan kejadian yang paling sering terjadi.

Monitoring disarankan ketika pemberian dosis tinggi dimulai dan jika pasien mengalami perkembangan efek samping pada dosis biasanya, ketika tujuan terapi yang dikehendaki tidak tercapai

dan ketika kondisi yang diketahui setelah adanya metabolisme teofilin contohnya terjadinya sakit panas, kehamilan, pengobatan TBC dapat mengurangi kadar teofilin dalam darah.sementara pada penyakit hati, CHF, dan obat tertentu seperti cimetidin, beberapa kuinolon, dan beberapa makrolida meningkatkan resiko toksisitas.

pada dosis rendah teofilin, menunjukkan adanya keuntungan efek antiinflamasi pada obat ini, berhubungan dengan kurangnya frekwensi efek samping, dan plasma teofilin pada pasien dengan terapi dosis pendek tidak perlu untuk diukur jika kemungkinan overdosis tidak terjadi

6. Cromones1. Sodium cromoglycate Dosis untuk chronic asma :

Dilakukan tapering frekunsi sehingga mencapai dosis terendah yang paling efektifTidak ekektif mengatasi gejala relief yang segera pada serangan asma akut, digunakan regular selama 2-4 minggu. Nebulization solutsioAnak-anak > 2 thn dan dewasaDosisi awal 20 mg 4 kali/hari, dosis umum 20 mg 3-4 kali/hari

Metered sprayAnak-anak 5 -12 thn : Dosisi awal 2 inhalasi 4 kali /sehariDosis lazim 1-2 inhalasi 3-4 kali/hariAnak-anak > 12 thn dan dewasaDosisi awal 2 inhalasi 4 kali /sehariDosis lazim 2-4 inhalasi 3-4 kali/hari

Mekanisme reaksi & Efek samping

Mencegah sel mast melepaskan histamin, leukotrines dan zat slow reacting anaphylaxis

Dengan cara menghambat degranulasisetelah kontak dengan antigen

EFek samping Batuk Iritasi thorat Rasa tidak enak Nause headcache

2 Nedocromil

Dosis : Inhalasi Anak ≥ 6 thn dan dewasa

2 inhalasi 4 kali perhari, dapat dikurangi dosisnya 2-3 kali/hari setelah kondisi klinis yang diinginkan diobservasi.

Catatan

1. Peran sodium cromoglycate dan nedocromil dlm penggunaan jangka panjang pada pengobatan asma anak dan dewasa masih terbatas

2. Manfaatnya dilaporkan pada pengobatan mild persisten asma and exercice induced bronchospasma

3. Efek anti inflamasinya lemah dan kurang efektif dibandingkan glukokortikosteroid dosis rendah inhalasi

7. Anti Ig EDiindikasikan buat allergic asthma yang tidak terkontrol dengan inhalasi glukokortikosteroid Omalizumab Dosis : Anak ≥ 12 thn dan dewasa Ketentuan dosis Dosis sebelum pengobatan berdasarkan pada level

serum IgE dan berat badan.Dosis seharusnya tidak disesuaikan dengan kadar IgE selama pengobatan atau pengobatan yg dihentikan kurang dari satu tahun, dosis seharusnya di sesuaikan selama pengobatan pada perubahan berat badan yang signifikan

Mekanisme kerjanya Omalizumab adalah sebuah IgG monoklonal antibodi yang menghambat ikatan IgE dengan reseptor IgE pada mast cell dan basofil sehingga dengan berkurangnya ikatan IgE dan reseptor menyebabkan aktivasi dan pelepasan mediator pada respon allergi dibatasi.

a. IgE ≥ 30 – 100 int.units/mL 30-90 kg : 150 mg setiap 4

minggu > 90-150 kg : 300 mg setiap 4

minggub. IgE > 100 int.units/mL 30-90 kg : 300 mg setiap 4

minggu > 90-150 kg : 225 mg setiap 2

mingguc. IgE ≥ 200 – 300 int.units/mL 30-60 kg : 300 mg setiap 4

minggu 60-90 kg :225 mg setiap 2

minggu > 90-150 kg : 300 mg setiap 2

minggu

d. IgE > 300 – 400 int.units/mL 30-70 kg : 225 mg setiap 2 minggu > 70-90 kg : 300 mg setiap 2 minggu > 90 kg : Do not administer dosee. IgE > 400 – 500 int.units/mL 30-70 kg : 300 mg setiap 2 minggu >70-90 kg : 375 mg setiap 2 minggu > 90 kg : Do not administer dosef. IgE > 500 – 600 int.units/mL 30-80 kg : 300 mg setiap 2 minggu >60-70 kg : 375 mg setiap 2 minggu > 70 kg : Do not administer dose

f. IgE > 600 – 700 int.units/mL 30-70 kg : 300 mg setiap 2

minggu 30-60 kg : 375 mg setiap 2

minggu > 60 kg : Do not administer

dose

Reliver Medications

1. Rapid Acting inhaled β2 Agonis a. Salbutamol b. Terbutaline

c. Fenoterold. Levabuterol2. Sistemik glukokortikosteroidMencegah progresi asma excerbation sehingga mengurangi hospitalisasi dan morbiditas.

3. Golongan Antichlolinergics Ipratropium Oxipratropium bromide

Ipratropium Oral inhalationAnticholenergic bronchodilator1. NebulizationDosis :a. Anak –anak ≤ 12 thn250 mcg-500 mcg setiap duapuluh menitUntuk 3 dosis, selanjutnya sesuai kebutuhan, seharusnya dikombinasi dengan dengan short acting β2 agonist

Anak –anak ≥ 12 tahun 500 mcg setiap duapuluh menit untuk tiga dosis, selanjutnya sesuai kebutuhan

2. Oral inhalation MDI Anak –anak ≤ 12 thn 4-8 inhalasi setiap 20 menit

sesuai kebutuhan sampai 3 jam b. Anak –anak ≥ 12 thn & dewasa 8 inhalasi setiap 20 menit sesuai

kebutuhan sampai 3 jam seharusnya dikombinasi dengan

dengan short acting β2 agonist

Ipratropium Oral inhalation

Mekanisme kerjaMenghambat aksi asetilkolin pada otot polos bronkus sehingga menyebabkan brokhodilatasi

Pregnancy risk B

Efek samping Infeksi saluran nafas

atas Bronkitis Sinusitis

Catatan:

1. Inhlasi Ipratropium kurang efektif pada pengobatan reliver asma dibandingkan rapi inhalasi β2 agonist

2. Sebuah metaanalisis penggunaan ipratorium dalam hubungan dgn inhalasi β2 agonist pada penanganan acut asma, antikolinergik menunjukkan perbaikan yang signifikan secara statistik meskipun sederhana, terhadap peningkatan fungsi paru-paru dan mengurangi risiko hospitalisasi

3. Penggunaan ipratropium dalam jangka waktu yang lama dalam penanggan asma tidak menunjukkan manfaat meskipun obat ini dikenal sebagai bronkodilator alternatif.

4. Theophylline

Peran short acting theophylline dianggap membantu mengurangi gejala asma, namun peran teofilin dalam mengatasi exerbasi masih kontroversi

Efek samping Theophylline memiliki efek samping yang signifikan. Short acting theophylline seharusnya tidak diberikan

pada pasien yang sebelumnya menggunakan pengobatan theophylline sustained released kecuali kadar theophylline di serum diketahui atau dimonitor

Peran Apoteker

1. Memberikan informasi tentang penyakit asma, bagaimana mengenali serangan asma dan tingkat keparahannya; serta hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi serangan termasuk mencari pertolongan apabila diperlukan

2. Upaya pencegahan serangan pada pasien asma yang berbeda antar satu individu dengan individu lainnya yaitu dengan mengenali faktor pencetus seperti olah raga, makanan, merokok, alergi, penggunaan obat tertentu, stress, polusi.

3. Hubungan asma dengan merokok 4. Pengobatan asma sangat individualis dan

tergantung pada tingkat keparahan asma. 5.Secara garis besar pengobatan asma dibagi menjadi

2 golongan besar yaitu : a. Pengobatan simptomatik , obat-obat yang

digunakan pada serangan asma dan bekerja cepat/segera bekerja

b. Pengobatan pencegahan, obat-obat yang digunakan secara rutin untuk mencegah terjadinya serangan asma

6. Ada bermacam-macam obat asma dengan indikasi dan cara pemberian yang bervariatif.

Pemberian obat asma dapat dilakukan secara oral, parenteral dan inhalasi (inhaler, rotahaler dan nebuliser)

7. Kapan obat-obat asma dipergunakan, bagaimana cara menggunakannya (sebaiknya dengan peragaan), seberapa banyak/sering/lama obat-obat tersebut digunakan, efek samping apa yang mungkin dialami oleh pasien serta cara mencegah atau meminimalkan efek samping tersebut.

8. Mengingatkan pasien untuk kumur-kumur dengan air setelah menggunakan inhaler yang mengandung kortikosteroid untuk meminimalisasi pertumbuhan jamur di mulut dan tenggorokan serta absorpsi sistemik dari kortikosteroid.

9. Apakah obat-obat asma aman untuk diberikan kepada wanita hamil dan apakah wanita dengan pengobatan asma dapat terus menyusui bayinya

10.Bagaimana cara penyimpanan obat asma dan bagaimana cara mengetahui jumlah obat yang tersisa dalam aerosol inhaler.

11. Pengobatan asma adalah pengobatan jangka panjang dan kepatuhan dalam berobat dan pengobatan sangat diharapkan.

12. Apabila ada keluhan pasien dalam menggunakan obat segera laporkan ke dokter atau apoteker.

top related