pkmk donsus dikti konsul 2
Post on 04-Jul-2015
251 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Usaha Pembuatan “DONSUS 88” (Donat Suweg-Suji)
Sebagai Inovasi Makanan Kaya Serat dan Klorofil
BIDANG KEGIATAN
PKM Kewirausahaan (PKMK)
Diusulkan oleh :
Ananda Putuarta (H 0808068) FP/Angkatan 2008
Nur Pratomo (H 0808035) FP/Angkatan 2008
Ragil Budi Santoso (H 0808038) FP/Angkatan 2008
Galuh Perwita Sari (H 0808104) FP/Angkatan 2008
Septiana Irma Hapsari (F 0309082) FE/Angkatan 2009
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan :
Usaha Pembuatan “DONSUS 88”
(Donat Suweg-Suji) Sebagai
Inovasi Makanan Kaya Serat dan
Klorofil
2. Bidang Kegiatan : PKM-K3. Bidang Ilmu : Pertanian4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ananda Putuartab. NIM : H 0808068c. Jurusan : Agribisnisd. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Sebelas Maret
Surakartae. Alamat Rumah /No Telp/HP : Karangmalang RT:04/RW:03
Kepanjen, Delanggu, Klaten/ HP:085642439996
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Sib. NIP : 19671012 199302 1 001
7. Biaya Kegiatan Total DIKTI : Rp 9.999.500,008. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan
Surakarta, September 2009
Menyetujui,
Ketua Program Studi Ketua PelaksanaAgribisnis Kegiatan
(Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Si) (Ananda Putuarta ) NIP. 19671012 199302 1 001 NIM. H 0808068
Pembantu Rektor III Dosen Pendamping Universitas Sebelas Maret
(Drs. Dwi Tiyanto, SU.) ( Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Si) NIP. 19540414 198003 1 007 NIP. 19671012 199302 1 001
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
A. JUDUL PROGRAM
Usaha Pembuatan “DONSUS 88” (Donat Suweg-Suji) Sebagai Inovasi
Makanan Kaya Serat dan Klorofil
B. Pendahuluan
1. Latar Belakang dan Motivasi Melakukan Usaha
Indonesia adalah negara yang dilalui garis khatulistiwa dimana
wilayah Indonesia memperoleh penyinaran matahari yang optimal untuk
kelangsungan hidup tumbuhan. Sehingga tidak heran jika Indonesia
memiliki kenekaragaman jenis tumbuhan. Di dalam keanekaragaman
tersebut banyak terdapat tumbuhan yang berpotensi untuk dijadikan
sebagai bahan pangan. Tetapi selama ini masyarakat Indonesia hanya
mengandalkan padi sebagai bahan pangan utama,. yang berasal dari luar
Indonesia. Padahal di Indonesia banyak tumbuh umbi-umbian yang
memiliki nilai gizi yang dibutuhkan tubuh. Salah satu jenis umbi-umbian
tersebut adalah Suweg (Amorphophallus campanulatus Bl.).
Suweg bisa tumbuh baik di tempat yang lembab dan terlindung dari
sinar matahari. Daerah dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl,
Tanaman ini membutuhkan suhu rata-rata harian 25 – 35 0C. Curah hujan
rata-rata tahunan yang dibutuhkan antara 100 mm – 1500 mm. Tanaman
ini lebih cocok ditanam pada lahan yang agak ternaungi jadi perlu tanaman
pelindung. Dengan kriteria tersebut, maka hampir seluruh wilayah dataran
rendah di Indonesia berpotensi sebagai daerah tumbuh suweg. Biasanya
tanaman ini banyak tumbuh di kebun secara liar terutama di daerah
pedesaan.
Ditinjau dari kondisi agroekologi, Indonesia memiliki potensi
dalam pengembangan pangan pokok non-beras, akan tetapi kebanyakan
pangan sumber karbohidrat tersebut selama ini masih tersisih sebagai
pangan inferior. Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan pemerintah
tentang pangan pokok yang dirasakan masih belum mendukung
perkembangan IPTEK dan riset yang mampu mendorong pengembangan
diversifikasi pangan pokok non-beras. Oleh karena itu upaya
penganekaragaman ini harus terus ditingkatkan dengan semaksimal
mungkin memanfaatkan sumberdaya lokal dan menekan ketergantungan
pada negara lain, harus berbasis kemandirian dan memberikan dampak
yang positif terhadap kesejaheraan petani dan pelaku agribisnis lainnya
dalam negeri dengan tujuan akhir terjadinya keragaman pola konsumsi
pangan masyarakat dengan parameter Pola Pangan Harapan. (Jamrianti,
2008).
Sayangnya di Indonesia pemanfaatan suweg (Amorphopallus
campanulatus) sebagai alternatif lain bahan pangan sumber karbohidrat
masih sangat minim. Karena itulah diperlukan suatu upaya untuk
memasyarakatkan penggunaan suweg sebagai salah satu alternatif bahan
pangan dalam kaitannya dengan usaha diversifikasi pangan. Sehingga
dapat meningkatkan nilai jual suweg tersebut., sekaligus sebagai usaha
produktif yang dapat menampung tenaga kerja.
Generasi muda sudah jarang yang mengembangkan varian umbi-
umbian ini. Fenomena ini tentu sangat mengkhawatirkan, imbasnya anak-
anak justru dekat dengan produk makanan impor yang di negara asalnya
masuk kategori junk food karena efeknya buruk terhadap kesehatan.
Kebiasaan mengonsumsi pangan lokal bagi anak-anak akan menumbuhkan
penghargaan pada kekayaan pangan lokal yang terus menghilang akibat
ekspansi makanan impor. Pembuatan makanan dengan bahan baku lokal
juga sebagai upaya mengangkat sektor pertanian yang terus terpuruk.
Daun suji Sebagai sumber klorofil yang sejak dahulu kala telah
digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai sumber pewarna hijau alami
untuk pangan dan juga untuk beberapa pengobatan tradisional. Klorofil
kaya akan mineral penting, yang dapat membantu perbaikan jaringan,
membersihkan darah, mambantu hati dalam memproduksi sel darah merah
dan pembersih tubuh internal. Selain itu, suplemen klorofil juga
diperlukan tubuh untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mengatur
peredaran darah, pencernaan, saluran kencing dan sistem pernafasan.
Saat ini klorofil menjadi komoditas yang banyak dibutuhkan pasar,
oleh karena itu pembuatan makanan berbahan baku suweg dengan
penambahan klorofil merupakan inovasi pembuatan produk yang sesuai
dengan trend permintaan pasar.
Dukungan dari sisi agronomi, dari sisi kesehatan dan rendahnya
harga bahan baku dapat dijadikan sebagai peluang membuat usaha
ekonomi produktif. Donat atau roti bolong adalah makanan yang sudah
popular di kalangan masyarakat. Dilihat dari bentuknya yang unik dan
adanya variasi topping diatasnya menjadi salah satu hal yang menarik dari
makanan ini, untuk dijadikan sebagai salah satu peluang usaha yang dapat
mendongkrak nama umbi suweg di kalangan masyarakat modern.
2. Perumusan masalah
Pemilihan usaha pembuatan “DONSUS 88” (Donat Suweg-Suji)
didasarkan pada banyaknya Suweg yang tersedia di daerah sekitar
Surakarta namun pemanfaatannya sebagai bahan pangan kurang optimal.
Biasanya masyarakat hanya mengolah Suweg cukup direbus, dikukus dan
digoreng sehingga untuk sebagian orang yang melihat penampilan dan
penyajiannya kurang menarik. Sedangkan pemilihan daun suji sebagai
variasi warna dalam “DONSUS 88” (Donat Suweg Suji) bertujuan untuk
lebih menarik dari segi tampilan warnanya, selain itu daun suji memiliki
kandungan klorofil yang tinggi sehingga bermanfaat untuk kesehatan.
Untuk meningkatkan status suweg agar tidak hanya diposisikan
sebagai makanan inferior, maka perlu adanya suatu terobosan untuk
membuat makanan olahan berbahan dasar suweg namun dengan rasa atau
mutu yang lebih enak, harga yang kompetitif dibanding produk
competitor, warna dan penyajian yang menarik sehingga tidak lagi
ditempatkan sebagai pangan yang inferior. Dengan asumsi tersebut, maka
usaha pembuatan “DONSUS 88” (Donat Suweg-Suji) diharapkan dapat
menjadi suatu usaha yang menguntungkan.
3. Tujuan program
Tujuan dari program ini, antara lain :
a. Membuat unit usaha yang menghasilkan keuntungan
b. Mengembangkan umbi suweg sebagai bahan pangan produk olahan
yang menarik dan bermutu.
c. Mewujudkan diversifikasi pangan baru berupa donat yang berbahan
dasar umbi suweg.
d. Meningkatkan nilai gizi donat suweg yang mengandung klorofil.
e. Meningkatkan nilai ekonomis dari umbi suweg sebagai bahan pangan.
f. Meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam suatu kegiatan
kewirausahaan dan meningkatkan kepekaan terhadap adanya suatu
peluang usaha.
4. Justifikasi Pemilihan Obyek Usaha
a. Donat merupakan makanan yang sudah dikenal setiap
orang.
b. Suweg merupakan umbi yang kurang terkenal sehingga
memiliki harga jual yang rendah namun kandungan gizinya tidak kalah
dibandingkan dengan kentang, atau umbi yang lain.
c. Donat merupakan makanan yang mempunyai inovasi
warna lebih menarik dan memiliki gizi yang tinggi sehingga dapat
memberi manfaat bagi kesehatan.
d. Donat dapat dikonsumsi secara langsung.
e. Usaha ini mudah diaplikasikan oleh mahasiswa karena
proses produksinya relatif mudah.
f. Mahasiswa umumnya telah menguasai penggunaan
teknologi yang digunakan untuk membuat produk “DONSUS 88”
(Donat Suweg Suji).
5. Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah :
a. Produk “DONSUS 88” (Donat Suweg Suji) yang berkualitas dan
menarik konsumen.
b. Membuat terobosan baru produk makanan yang tidak hanya enak dan
mengenyangkan tetapi juga menyehatkan dengan harga yang
terjangkau oleh masyarakat luas.
c. Menjadi pengusaha yang menjual produk “DONSUS 88” (Donat
Suweg Suji).
6. Kegunaan program
Kegunaan dari program ini adalah :
1. Diversifikasi pengolahan umbi suweg dalam bentuk makanan olahan
yang lebih bernilai jual tinggi
2. Meningkatkan nilai ekonomi dari umbi suweg
3. Menumbuhkan jiwa wirausaha dalam diri mahasiswa yang sejalan
dengan kreativitas dan keterampilannya dalam bentuk wirausaha donat
C. Analisis Produk
1. Jenis dan Nama Produk, Karakteristik Produk
Jenis : Makanan olahan kaya klorofil
Nama Produk : DONSUS 88 (Donat Suweg-Suji)
Karakteristik : Merupakan produk makanan olahan berbahan
baku
dari umbi yang bernama suweg, dimana suweg
memiliki kandungan serat dan gizi yang tinggi.
Disamping itu penambahan daun suji memberikan
warna yang menarik serta kandungan klorofilnya
bermanfaat bagi kesehatan.
2. Keunggulan
Donat Suweg ini merupakan makanan yang didalamnya terkandung
karbohidrat, serat pangan dan protein yang cukup tinggi
Donat Suweg memiliki kadar lemak yang rendah sehimgga dapat
dipergunakan sebagai pangan alternatif untuk diet
Donat Suweg memiliki nilai IG (Glycemic Index) rendah kurang
dari 55 sehingga dapat menjadi bahan pangan alternatif untuk penderita
diabetes melitus.
Harga Suweg yang jauh dibawah kentang dan gandum membuat
harga donat ini juga lebih murah dari pada donat kentang dan gandum
yang sudah ada.
Donat Suweg mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh, seperti
Protein, Kalsium, Fosfor, Besi, thiamine, asam askorbat dan Vitamin
B1.
Daun suji kaya akan klorofil, klorofil kaya akan mineral penting,
yang dapat membantu perbaikan jaringan, membersihkan darah,
mambantu hati dalam memproduksi sel darah merah dan pembersih
tubuh internal
3. Keterkaitan dengan Produk Lain (Bakan Baku)
Tabel 1. Pembanding Beras, Suweg, Kentang, Jagung, dan Sagu
No Kandungan
Bahan Pangan Pokok di Indonesia
Beras Suweg Kentang Jagung Sagu
1.
2.
3.
4.
5.
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
360
6,8
0,7
78,9
315
338,4
5,85
0,48
73,68
264
83
2,0
0,1
19,1
11
140
4,7
1,3
33,1
6
353
0,7
0,2
84,7
11
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Suweg memiliki kandungan gizi yang lebih baik jika dibandingkan
dengan kentang maupun jagung, dan kandungan gizinya hampir setara
dengan beras dan sagu. Oleh karena itu suweg memiliki potensi besar
sebagai bahan pangan alternatif untuk beras
D. Analisis Pasar
1. Gambaran umum usaha
Gagasan timbulnya rencana pembuatan usaha kewirausahaan
pembuatan “DONSUS 88” (Donat Suweg-Suji) dikarenakan melimpahnya
suweg, harga murah dan konsumsi masyarakat akan roti (donat) semakin
meningkat. Diantara sekian banyak donat yang ada di pasar, hampir semua
berbahan baku dari gandum dan dari kentang. Kedua bahan baku tersebut
harganya jauh diatas suweg. Sehingga suweg dapat dikatakan memiliki
kelebihan dalam hal kemudahan pembelian bahan baku (cost leadership).
Kelebihan yang lain dari suweg adalah kandungan seratnya yang lebih
tinggi dibanding gandum dan kentang.
Selama ini warna donat kurang variatif oleh karena itu timbul
gagasan untuk menambahkan daun suji sehingga warna dari donat menjadi
lebih menarik. Selain itu kandungan klorofil pada daun suji sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Adanya trend permintaan produk klorofil di
pasaran menjadi momentum inovasi pembuatan donut kaya klorifil.
Surakarta dipilih menjadi pasar dari produk donat suweg-suji
karena Kota Surakarta memiliki tingkat konsumsi roti paling tinggi di
wilayah Propinsi Jawa Tengan dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan
demikian, kelompok PKMK ini berkeyakinan produk yang dihasilkan
akan banyak diminati konsumen, tentunya tetap mengedepankan mutu
(rasa enak, harga bersaing, produk sesuai dengan harapan konsumen serta
dipasarkan dengan cara dan bahasa yang tepat).
2. Profil Konsumen
a. Mahasiswa sekitar kampus UNS
b. Masyarakat kota Surakarta
c. Anak-anak
d. Turis domestik
3. Potensi dan Segmentasi Pasar
a. Minimarket
b. Toko
c. Sentra kuliner
d. Kantin Fakultas
e. Kantin SD, SMP, SMA
f. Warung
4. Pesaing dan Peluang Pasar
a. Pesaing : Adanya produk donat yang sudah memasyarakat
b. Peluang Pasar : Masyarakat saat ini sudah mulai sadar akan
makanan yang selain mengenyangkan tetapi juga
menyehatkan. Sehat karena cukup kandungan
gizinya, untuk para pelaku diet mereka ingin
mendapatkan makan yang rendah kalori dan lemak,
namun tetap yang enak dimakan. Donat Suweg-suji
merupakan salah satu solusi kedua permasalahan
tersebut.
5. Media Promosi yang akan digunakan
a. Media Cetak : Leaflet, Pamflet, Koran, Spanduk.
b. Media Elektronik : Radio kampus
c. Media Lainnya : Mengikuti berbagai macam pameran,
pemberian sampel produk secara Cuma-
cuma
6. Target/Rencana penjualan 1 tahun : 75.000 unit /tahun (6.250/bulan atau
250/hari; 25 hari kerja)
7. Strategi Pemasaran yang akan digunakan
a.Kemasan ekonomis dan menarik
b. Dengan satuan bijian
c.Isi kemasan 3 biji, 6 biji dan 12 biji
d. Distribusi yang luas dan mudah didapatkan
e. Harga terjangkau
f. Membuka stan
E. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Metode yang ditempuh dalam pembuatan donat hingga akhirnya donat suweg-
suji sampai ke konsumen yaitu :
a. Persiapan Lokasi
Penyiapan lokasi dan ruang produksi. Rencana lokasi pelaksanaan
usaha ini terletak di Kerten, Jln. Merpati Utara no.08 03/IV Laweyan,
Surakarta, Jawa Tengah.
b. Persiapan peralatan
Pembelian peralatan dan penataan peralatan serta sarana prasarana.
c. Persiapan bahan baku
Pembelian umbi suweg dan daun suji langsung dari petani, sedangkan
alat dan bahan lainnya dibeli di toko swalayan di daerah Surakarta.
d. Produksi
Pembuatan “DONSUS 88” (Donat Suweg-Suji).
e. Pengemasan
Pada proses pengemasan, per satuan donat dikemas dengan
dimasukkan ke dalam plastik mika dan boxbakery.
f. Pemasaran produk
Produk dipasarkan dengan cara menitipkan di warung, kantin, sentra
kulener, toko di sekitar tempat produksi dan dengan membuka stan di
tempat-tempat strategis.
g. Promosi
Promosi dilakukan dengan membuat brosur, leaflet, spanduk dll.
F. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan lokasi
2 Persiapan
peralatan
3 Persiapan bahan
baku
4 Produksi
5 Pengemasan
6 Pemasaran
7 Promosi
8 Evaluasi
9 Penyusunan
laporan akhir
G. RANCANGAN BIAYA
No. Uraian Satuan Volume Harga satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1 Bahan habis pakaiUmbi suweg Kg 5 2.000 10.000Daun suji Kg 0.5 20.000 10.000Tepung terigu Kg 5 7.500 37.500Telur ayam Kg 4 11.000 44.000Mentega Kg 1 13.000 13.000Susu bubuk Kg 1 52.000 52.000Gula halus Kg 0.5 10.000 5.000Keju Kg 0.25 60.000 15.000Meisis Kg 0.5 14.000 7.000Vanili Sachet 5 300 1.500Garam Sachet 1 2.000 2.000Fermipan Sachet 3 2.500 7.500Minyak goreng Kg 4 8.000 32.000Gas 15 kg Tabung 0.1 70.000 7.000Plastik kemasan Paket 1 10.000 10.000Coklat Kg 0.25 40.000 10.000Kardus kemasan Paket 1 30.000 30.000
293.5002 Peralatan
penunjangKompor gas Unit 1 300.000 300.000Kukusan Unit 2 100.000 200.000Penggorengan dan perlengkapannya
Unit 2 200.000 400.000
Timbangan Unit 2 150.000 300.000Baskom Unit 10 10.000 100.000Nampan Unit 5 7.000 35.000Alas perajang (telenan)
Unit 5 10.000 50.000
Lumpang + alu Unit 2 100.000 200.000Sendok dan garpu Lusin 5 19.000 95.000Pisau Unit 5 5.000 25.000Kain bersih Unit 10 8.000 80.000Mangkok Unit 10 5.000 50.000Piring Lusin 3 36.000 108.000
Parutan keju Unit 2 2.500 5.000Sumpit Unit 2 2.000 4.000Sewa tempat Tahun 1 2.500.000 2.500.000
Meja kerja Unit 1 400.000 400.000Lemari alumunium kaca
Unit 1 700.000 700.000
Loyang Unit 20 5.000 100.000Penggiling Unit 2 10.000 20.000Toples tempat donat
Unit 20 20.000 400.000
Tabung gas 15 kg Unit 2 800.000 1.600.000Stan/Gerobak Unit 1 1.000.000 1.000.000
8.672.0003 Perjalanan
Pengadaan bahan baku
Kali 1 30.000 30.000
Pemasaran Kali 2 20.000 40.00070.000
4 Pembuatan LaporanKertas HVS Rim 1 35.000 35.000Tinta printer Set 1 24.000 24.000Penggandaan laporan
Ekslempar 5 10.000 50.000
CD blank + tempat unit 5 5.000 25.000134.000
5 Lain-lainDokumentasi Set 1 30.000 30.000Promosi Paket 1 500.000 500.000Uji lab paket 2 150.000 300.000
830.000Total biaya 9.999.500
H. Analisis Keuangan
1. Analisis biaya Biaya Tetap (FC)
a. Biaya Usaha
No Uraian Rp./Tahun1 Biaya promosi 500.0002 Sewa tempat 2.500.0003 Biaya izin usaha 800.000
Jumlah 3.800.000
b. Biaya Penyusutan
No Harta tetap Nilai awal (Rp)
Nilai sisa (Rp)
Umur (th)
Depr (Rp/th)
1 Kompor gas 300.000 300.000 5 54.0002 Kukusan 200.000 20.000 4 45.000
3 Penggorengan lengkap
400.000 40.000 4 90.000
4 Timbangan 300.000 30.000 5 54.0005 Baskom 100.000 0 5 20.0006 Nampan 35.000 0 2 17.5007 Alas perajang
(telenan)50.000 0 2 25.000
8 Lumpang + alu
200.000 0 5 40.000
9 Sendok dan garpu
95.000 0 5 19.000
10 Pisau 25.000 0 2 12.50011 Kain bersih 80.000 0 2 40.00012 Mangkok 50.000 0 5 10.00013 Piring 108.000 0 4 27.00014 Parutan keju 5.000 0 2 2.50015 Sumpit 4.000 0 2 2.00016 Meja kerja 400.000 40.000 5 72.00017 Lemari kaca 700.000 70.000 5 126.000
18 Loyang 100.000 10.000 5 18.00019 Penggiling 20.000 0 2 10.00020 Toples tempat
donat400.000 40.000 5 72.000
21 Tabung gas 15 kg
1.600.000 160.000 5 288.000
22 Stan/Gerobak 1.000.000 100.000 5 180.000
6.172.000 1.224.500
c. Pajak Usaha 5% dari nilai awal harta tetap
0,05 x Rp. 6.172.000,- = Rp. 308.600,-
Biaya tetap (FC) = Biaya Usaha + Penyusutan + Pajak
= 3.800.000 + 1.224.500 + 308.600
= 5.333.100 / tahun
= Rp. 444.425 / bulan
Biaya Tidak Tetap (VC)
a. Biaya Bahan Utama
No. Uraian Satuan Volume Harga satuan (Rp)
Jumlah (Rp/hari)
Umbi suweg Kg 5 2.000 10.000Daun suji Kg 0,5 20.000 10.000Tepung terigu Kg 5 7.500 37.500Telur ayam Kg 4 11.000 44.000Mentega Kg 1 13.000 13.000Susu bubuk Kg 1 52.000 52.000Gula halus Kg 0.5 10.000 5.000Keju Kg 0.25 60.000 15.000Meisis Kg 0.5 14.000 7.000Vanili Sachet 5 300 1.500Garam Sachet 1 2.000 2.000Fermipan Sachet 3 2.500 7.500Minyak goreng Kg 4 8.000 32.000Coklat Kg 0.25 40.000 10.000
246.500
b. Biaya Bahan Pembantu Kemasan plastik, kardus dan labelling
Kemasan Jum. Donat Jum. Unit @ Rp/biji
Cost
Plastik 1 100 100 10.000Kardus 4 50 600 30.000
40.000
c. Beban Listrik dan Air
Dalam satu bulan menghabiskan biaya Rp. 100.000 untuk listrik
dan air
d. Biaya Bahan Bakar
1 tabung untuk 10 hari @Rp 70.000
1 bulan ( 25 hari kerja ) = 25/10 x Rp. 70.000 = Rp. 175.000
Biaya bahan bakar = Rp 7.000,-/hari
e. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja Rp.10.000/hari sebanyak 2 orang =
Rp. 20.000,-/hari
Biaya tidak tetap (VC) = a + b + c + d + e
= 246.500 + 40.000 + 4.000 + 7.000 +
20.000
= 317.500/hari x 25 hari
= Rp. 7.937.500 / bulan
Biaya Produksi (TC) = Biaya tetap (FC) + Biaya tidak tetap (VC)
= 444.425 + 7.937.500
= Rp 8.381.925/bulan
Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Dalam 1 kali produksi menggunakan 5 kg suweg :
1 kg suweg menghasilkan 60 donat /hari = 5 kg suweg = 300 donat/hari
300 donat/hari x 25 hari kerja/bulan = 7500 donat/bulan
Harga Pokok Penjualan (HPP) Donat/buah = 8.381.925 7500
= Rp 1117,59/buah2. Analisa keuntungan
Jika harga jual/buah donat = Rp1.500,00
Keuntungan per buah = Rp1.500,00 – Rp1117,59 = Rp380,7433
Keuntungan per hari = Rp382,41 x 300 = Rp114.723,00
Maka penjualan dalam satu tahun adalah sebagai berikut:
= Rp 1.500/buah x 300 buah x 25 hari kerja x 12bln = Rp 135.000.000,00
Biaya produksi per tahun adalah sebagai berikut:
(Rp 8.381.925 x 12bln) = Rp 100.583.100,00-
Keuntungan per tahun = Rp 34.416.900,00
3. Pay Back Period (PB)
Pay Back Period (PB) = Rp. 9.999.500,00 = 0,2905
Rp. 34.416.900,00
= 0,2905 x 12 bulan = 3,4860
Artinya dalam waktu kurang dari 4 bulan usaha ini telah kembali modal.
4. ROI =
=
= 344,18621 %
ROI sebesar 344,18621 % berarti dari setiap pengeluaran biaya sebesar Rp. 1
maka akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 3,4418621.
top related