pkn bab iii kelas xi

Post on 25-May-2015

4.336 Views

Category:

Documents

45 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Dari : Ibu Tati Setiawati Guru PKN SMAN 2 Bandung

TRANSCRIPT

BAB III 

KETERBUKAANDAN

JAMINAN KEADILAN

Beranda

SK/KD

Indikator

Materi

Latihan

Referensi

Penyusun

Selesai

Dikaitkan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, keterbukaan atau sekarang lebih dikenal dengan istilah transparan mempunyai dimensi yang sangat luas dan kompleks. Tetapi yang paling penting adalah kita bisa dapat melihat dari sudut pandang sikap dan perilaku, karena keterbukaan ini merupakan salah satu Kepribadian Bangsa Indonesia.

Keterbukaan yang dimaksud dalam dimensi Kepribadian Bangsa adalah sikap jujur, tidak ada yang ditutup-tutupi, komunikatif, tidak picik pandangan, tidak malu untuk belajar, dan bersedia untuk menerima usul-usul, pendapat, dan kritik yang membangun dari orang lain. Sikap ini harus dipertahankan, dipelihara, dan dikembangkan terutama oleh para pemimpin bangsa dari tingkat pemerintah pusat sampai ke tingkat yang paling bawah yaitu ketua RT.Beranda

Manfaat Keterbukaan:

1. Meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap penyelenggara negara.

2. Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Mencegah terjadinya Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi.

4. Menciptakan hubungan harmonis yang timbal balik antara penyelenggara negara dengan rakyat.

5. Meningkatkan potensi masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

6. Dapat mengungkapkan ketidak-adilan sehingga dapat menunjang terciptanya jaminan keadilan sesuai dengan hak asasi setiap manusia.

Beranda

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “adil ” dapat diartikan sebagai :

1.Tidak berat sebelah atau tidak memihak.2.Berpihak kepada kebenaran.3.Sepatuhnya atau tidak sewenang-wenang.4.Memberikan sesuatu sesuai dengan haknya.5.Menyadari sepenuhnya akan hak dan

kewajiban, mengerti mana yang benar dan mana yang salah, bertindak jujur dan tepat menurut peraturan atau syarat yang telah ditetapkan.Beranda

1.Keadilan Distributif2.Keadilan Komutatif3.Keadilan Kodrat Alam4.Keadilan Konvensional

Beranda

Contoh : Perusahaan “X” memberi upah/gaji kepada si A yang sudah bekerja 10 tahun (jasa)

sebagai Akuntan (kemampuan), lebih besar dari pada si B yang baru bekerja 5 tahun (jasa) sebagai Sekretaris.

Beranda

Contoh : Perusahaan “X” (seperti poin a di atas)

memberi Hadiah THR dan seragam kerja kepada si A maupu kepada si B dalam

jumlah yang sama tidak melihat masa kerja

maupun kemampuannya.

Beranda

Contoh : Penduduk Jakarta jika musim hujan selalu kebanjiran, sedangkan penduduk yang

ada di Puncak (Ciawi) tidak pernah kebanjiran. Penduduk Jakarta jangan menuntut

keadilan sebab sudah hukum alam air mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Beranda

Contoh : Jika siswa kesiangan masuk kelas ditegur oleh

Guru, tetapi jika Guru kesiangan masuk kelas

siswa tidak boleh menegurnya sebab yang menegur Guru jika kesiangan masuk kelas adalah Kepala Sekolah.

Beranda

Selain ke 4 konsep dari Ariestoteles, Prof. NOTONAGORO menambahkan 1 konsep lagi yaitu:

Keadilan Legalitas : yang artinya keadilan yang berdasarkan kepada peraturan/hukum yang berlaku di suatu tempat.

Contoh : Laki-laki Minangkabau tidak pernah berunjuk rasa minta keadilan untuk mendapat waris seperti Perempuan Minangkabau. Atau Perempuan Batak tidak pernah

berunjuk rasaminta waris seperti laki-laki Batak. Mereka sudah

merasa adil karena sudah sesuai dengan hukum adat yang berlaku

di tempat masing-masing.

Beranda

1. Perangkat hukum yang tidak jelas2. Aparat hukum yang tidak konsisten3. Adanya campur tangan Pemerintah4. Kontrol sosial yang lemah5. Kurangnya pengetahuan tentang prosedur

hukum6. Kesadaran hukum yang lemah

Beranda

1. KECENDERUNGAN KE ARAH DOMINASI KEKUASAAN PENYELENGGARA NEGARA SEMAKIN BESAR

2. RAKYAT AKAN MENCARI SARANA PENGATUR HIDUP SELAIN HUKUM YANG BERLAKU

3. PENYELESAIAN KASUS-KASUS PELANGGARAN HUKUM TIDAK TUNTAS

4. ORIENTASI PEMERINTAHAN ADALAH KEKUASAAN BUKAN PEMENUHAN HAK-HAK RAKYAT

5. TERJADINYA DIS-INTEGRASI BANGSA TERUTAMA KEINGINAN MEMISAHKAN DIRI DISEBABKAN ADANYA KETIDAK PUASAN PERLAKUAN PEMERINTAH PUSAT

Beranda

top related