plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/23719/2/041424043_full.pdf · fisika...
Post on 07-Nov-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP
HASIL BELAJAR FISIKA UNTUK POKOK BAHASAN
BESARAN DAN SATUAN
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar sarjana pendidikan
Program studi pendidikan fisika
Disusun oleh:
FREDY SESTYWAN
Nim : 041424043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung
dalam menyelesaikan tugas akhir. Dalam perjalanan hidup ini, kalimat-kalimat
dibawah ini sangat berarti bagi saya.
“Ketika saya tidak mempunyai persoalan khusus yang harus dipecahkan oleh
pikiran saya, saya sering mengumpulkan dan menyusun kembali bukti-bukti dari
teorema matematika dan fisika yang telah lama saya kenal. Tidak ada maksud dan
tujuan lain; itu semata hanyalah kesempatan bagi saya untuk terus memenuhi
kesenangan dan kebutuhan berpikir”
Albert EiAlbert EiAlbert EiAlbert Einsteinnsteinnsteinnstein
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada
pengertianmu sendiri (5). Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan
meluruskan jalanmu (6).
Amsal 3:5,6Amsal 3:5,6Amsal 3:5,6Amsal 3:5,6
”Jangan menganggap tugas belajarmu sebagai kewajiban, melainkan pandanglah itu
sebagai sebuah kesempatan untuk menikmati betapa indahnya dunia ilmu
pengetahuan, kepuasan hati yang diberikannya serta manfaat yang akan diterima
oleh masyarakat apabila jerih payahmu berhasil”
Albert EinsteinAlbert EinsteinAlbert EinsteinAlbert Einstein
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
Sestywan, F: ” Efektivitas Strategi Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar
Fisika Untuk Pokok Bahasan Besaran Dan Satuan ”. Program Studi Pendidikan
Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dan minat siswa pada strategi
pembelajaran kooperatif.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada tanggal 18-
29 Juli 2008, dengan mengambil sampel sebanyak 23 siswa.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar (pretes dan
postes) dan kuesioner minat.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa digunakan tes hasil belajar (pretes dan postes) dan untuk mengukur
minat siswa terhadap strategi pembelajaran kooperatif digunakan kuesioner minat.
Data tes hasil belajar siswa yang diperoleh dianalisis dengan membandingkan skor
pretes dan skor post tes. Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data
tersebut adalah tes-t dependen dan independen. Sedangkan data skor minat siswa
terhadap strategi pembelajaran kooperatif diprosentasekan kemudian dikategorikan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) strategi pembelajaran kooperatif secara
efektif lebih dapat meningkatkan hasil belajar daripada strategi pembelajaran klasik
(ceramah) dan (2) minat seluruh siswa terhadap strategi pembelajaran kooperatif
dikategorikan sangat berminat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
Sestywan, F: “Cooperative Learning Strategy Effectiveness towards Physics
Learning Achievement of besaran dan satuan Main Subject”. Physics Education
Study Program, Department of Science and Mathematics Education, Faculty of
Teachers and Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta 2008.
The research was aimed to investigate the improvement of students learning
achievement using cooperative learning strategy and students interest toward
cooperative learning strategy. This research was conducted in Kanisisus Gayam
Yogyakarta Junior High School at July,18-29 2008, by taking 23 students as samples.
The instruments which were used in this research were learning achievement test
(pretest and posttest) and interest questioner.
The data gathering technique was conducted in two ways. First, learning
achievement test (pretest and posttest) was used to investigate the improvement of
students learning achievement. Second, interest questioner was used to measure
students interest toward cooperative learning strategy. The result of students learning
achievement test data was analyzed by comparing pretest and posttest scores. The
statistics methods which were used to analyze the data were dependent and
independent t-test. While the students interest score data toward cooperative learning
strategy was changed into percentage and then it was categorized
The research result, it was obtained that: (1) cooperative learning strategy
effectively improved learning achievement than classic learning strategy (lecturing)
and (2) students interest toward cooperative learning strategy was categorized as
really interested.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan
membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal sampai akhir
penyusunan skripsi yang berjudul ”Efektivitas Strategi Pembelajaran Kooperatif
Terhadap Hasil Belajar Fisika Untuk Pokok Bahasan Besaran Dan Satuan”.
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada pihak lain yang telah
mendukung dan membantu saya dalam penyusunan skripsi ini. Rasa terima kasih ini
saya ucapkan kepada:
1. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si, selaku ketua jurusan pendidikan fisika.
2. Bapak Dr. Paul Suparno,S.J., MST, selaku dosen pembimbing skripsi yang
selalu membantu dan membimbing dalam penyelesaian skripsi.
3. Bapak Sunarjo dan Sugeng selaku staf sekretariat JPMIPA yang telah
membantu selama proses perkuliahan dan kelancaran dalam
menyelesaiakan skripsi.
4. Semua dosen pendidikan fisika, yang selama ini telah membantu dan
membentuk saya menjadi seorang calon guru yang berkualitas.
5. Semua guru SMP Kanisius Gayam Wuruk Yogyakarta, yang telah
mendukung.
6. Kepala Sekolah SMP Kanisius Gayam Wuruk Yogyakarta yang sudah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan nasehat – nasehat yang
diberikan kepada saya untuk menjadi seorang guru yang baik.
7. Temanku Yosep Asiri, yang selalu menemani dalam melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
8. Ayah dan ibu yang selalu memberikan semangat luar biasa, sehingga tidak
ada kata putus asa untuk terus mencoba yang terbaik .
9. Saudaraku, Boby, Dudy dan Pita yang selalu mendukung dalam doa dan
memberi semangat untuk segera menyelesaikan skripsi.
10. Buat teman spesialku, Dina Kurniawati. Terima kasih selama ini sudah
mendukung dan membuat aku menjadi seorang yang berkarakter.
11. Ion, Yosep, Eriy, San, Silvester yang selalu membuatku tersenyum dan
selalu mempercayaiku untuk menjadi penasehat kalian.
12. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu disini atas doa
dan dukungannya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN......................................................... v
ABSTRAK............................................................................................................. vi
ABSTRACT........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR............................................................................................ viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian............................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian............................................................................................ 4
BAB II DASAR TEORI........................................................................................ 5
A. Efektifitas Belajar.............................................................................................. 5
B. Belajar Dan Hasil Belajar.................................................................................. 6
C. Minat................................................................................................................. 9
D. Strategi Pembelajaran Kooperatif..................................................................... 11
E. Besaran Dan Satuan.......................................................................................... 23
F. Kaitan Antara Dasar Teori Dengan Penelitian................................................. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 35
A. Jenis Penelitian.................................................................................................. 35
B. Populasi dan Sampel Penelitian........................................................................ 35
C. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................... 36
D. Treatmen........................................................................................................... 36
E. Instrumen Penelitian......................................................................................... 41
F. Validitas............................................................................................................ 49
G. Metode Analisis Data........................................................................................ 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 56
A. Pelaksanaan Penelitian....................................................................................... 56
B. Data Penelitian.................................................................................................. 58
C. Analisis Data dan Pembahasan.......................................................................... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 68
A. Kesimpulan........................................................................................................ 68
B. Saran.................................................................................................................. 68
C. Keterbatasan Penelitian..................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 70
LAMPIRAN.......................................................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Besaran Pokok......................................................................................... 24
Tabel 2.2 Besaran Pokok Dan Satuannya Dalam SI................................................ 26
Tabel 2.3 Awalan-Awalan Untuk Satuan SI............................................................ 27
Tabel 3.1 Aspek Dan Materi Pembelajaran Yang Ingin Dicapai Dalam pretes
dan postes ........................... ...................................................................43
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Minat...................................................................... 47
Tabel 3.3 Penskoran Soal Uraian............................................................................. 51
Tabel 3.4 Kriteria Minat Siswa................................................................................ 55
Tabel 4.1 Skor Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen.............................................. 58
Tabel 4.2 Skor Pretes dan Postes Kelas Kontrol..................................................... 60
Tabel 4.3 Skor Minat Siswa..................................................................................... 61
Tabel 4.4 Analisis Data Kelas Eksperimen.............................................................. 63
Tabel 4.5 Analisis Data Kelas Kontrol.....................................................................64
Tabel 4.6 Analisis Skor Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol.....................65
Tabel 4.7 Analisis Skor Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol.....................66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Soal Pre Tes dan Post Tes…………………………………………... 72
Lampiran 2. Pedoman Jawaban Soal Pre dan Post Tes……………………………74
Lampiran 3 Kuesioner Minat................................................................................... 76
Lampiran 4. Lembar Pertanyaan Diskusi............................................................... 79
Lampiran 5 Daftar Skor Pretes Dan Postes............................................................. 83
Lampiran 6 Daftar Skor Minat Siswa.......................................................................86
Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian.................................................................. 88
Lampiran 8. Contoh Jawaban Kuesioner Minat....................................................... 90
Lampiran 9. Contoh Jawaban Soal Pretes Dan Postes............................................. 91
Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)........................................93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era informasi ini, segala macam informasi dapat diakses dengan mudah
dan cepat. Internet adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk
mendapatkan informasi yang sebanyak – banyaknya. Informasi yang diakses
dapat berupa ilmu pengetahuan. Saat ini Indonesia sedang mengalami krisis
sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan. Penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi menjadi tolok ukur untuk meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Salah satu cara penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi ini dapat dilakukan dengan pendidikan fisika.
Pada batas – batas tertentu pendidikan fisika dapat mempersiapkan individu
untuk meningkatkan kualitas hidup, mengatasi masalah – masalah sosial yang
ada, membantu individu dalam memilih dan mengembangkan karir, serta
membantu individu untuk mempelajari fisika lebih lanjut. Pada umumnya, orang
– orang yang memiliki latar belakang pengetahuan fisika yang cukup kuat lebih
mampu mentransfer pengetahuannya kebidang – bidang diluar fisika. Oleh karena
itu, pendidikan fisika perlu diberikan kepada para siswa pada setiap satuan
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Oleh karena betapa pentingnya pendidikan fisika di sekolah, maka telah
banyak dilakukan perbaikan – perbaikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
fisika. Perbaikan ini dapat dilihat dari penyediaan perlengkapan alat – alat
pembelajaran sains, penggunaan metode pembelajaran yang jitu, penyempurnaan
kurikulum, penggunaan media pembelajaran yang relevan dan efektif,
peningkatan kualitas guru dan lain – lain. Walaupun sudah banyak hal yang
dilakukan untuk meningkatan pendidikan fisika di sekolah, pencapaian hasil
belajar fisika di sekolah masih jauh dari harapan.
Rendahnya pencapaian hasil belajar fisika ini dapat dilihat dari masih sulitnya
siswa untuk mencapai nilai tertinggi dalam mata pelajaran fisika. Berdasarkan
pengalaman peneliti waktu praktek mengajar di suatu sekolah. Banyak anak –
anak yang mengerjakan tugas secara individu walaupun sudah diberi perintah
untuk bekerja sama. Memang ada kalanya metode belajar sendiri secara individu
perlu dilakukan, namun di Indonesia metode belajar secara individu ini sangat
dominan, sehingga para siswa tidak mendapat pengalaman bagaimana bekerja
dalam kelompok. Ada kecenderungan bahwa siswa Indonesia bertindak secara
egois, senang menjatuhkan kawan, dan bahkan gembira ketika kawannya gagal
dalam ulangan atau mendapat nilai jelek. Berbeda dengan para siswa Jepang yang
sejak kecil sudah dibiasakan untuk bekerja dalam kelompok, sehingga orang
Jepang terkenal dengan keunggulannya dalam team work, mampu bekerja sama,
dan saling bahu – membahu untuk mencapai tujuan kelompok. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kenyataan tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penulisan penerapan
strategi pembelajaran kooperatif yang diperkirakan dapat meningkatkan hasil
belajar fisika. Sebagai pembanding dari pengaruh strategi tersebut, akan dilihat
pengaruh strategi pembelajaran klasik, yaitu ceramah yang dilakukan secara
bersama pada semester I tahun ajaran 2008/2009.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, muncul
beberapa pertanyaan, yaitu:
1. Apakah pembelajaran fisika dengan strategi pembelajaran kooperatif efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa?
2. Bagaimana minat siswa pada strategi pembelajaran kooperatif ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalahnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Efektivitas strategi pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Minat siswa pada strategi pembelajaran kooperatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi berharga bagi guru dan calon guru tentang strategi
pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Memberikan informasi tentang minat siswa terhadap strategi pembelajaran
kooperatif. Sehingga dengan mengetahui minat siswa , maka guru dapat
menerapkan strategi pembelajaran ini dengan lebih kreatif atau menggantinya
dengan strategi pembelajaran yang lain untuk lebih meningkatkan minat
siswa.
3. Melalui strategi pembelajaran kooperatif ini, siswa dapat belajar bekerja sama
dengan dengan kawannya. Hal ini akan menolong para siswa yang
mempunyai kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan kawannya.
Berinteraksi sosial yang dimaksud adalah keinginan siswa untuk berdiskusi,
bertanya, menjawab pertanyaan dan berpendapat, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
PENDAHULUAN
A. Efektivitas Belajar
Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Secara definitif
efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan
atau sasarannya (Etzioni,1964 dalam Riyana, 2006:1).
Efektivitas sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup
berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan demikian
efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, akan tetapi juga dapat
dilihat dari sisi persepsi atau minat orangnya.
Dengan demikian efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting,
karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam
mencapai sasarannya atau suatu tingkatan terhadap mana tujuan - tujuan dicapai
(Prokopenko,1987 dalam Riyana, 2006:1), atau tingkat pencapaian tujuan (Hoy
dan Miskel,1992 dalam Riyana, 2006:1). Sementara itu belajar dapat pula
dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas
sikap/minat, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran
khusus yang berkaitan dengan pola berperilaku yang diperlukan individu untuk
mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu (Bramley,1996 dalam
Riyana, 2006:1). Dengan demikian, yang dimaksud dengan efektivitas belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Pencapaian tujuan tersebut berupa
peningkatan pengetahuan keterampilan serta pengembangan sikap/minat melalui
proses pembelajaran. Dengan pemahaman tersebut di atas, maka dapat
dikemukakan aspek-aspek efektivitas belajar sebagai berikut (Riyana, 2006:1) :
(1) peningkatan pengetahuan, (2) peningkatan ketrampilan, (3) perubahan
sikap/minat, (4) perilaku , (5) kemampuan adaptasi, (6) peningkatan integrasi, (7)
peningkatan partisipasi, dan (8) peningkatan interaksi kultural. Hal ini penting
untuk dimaknai bahwa keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan
siswa ditentukan oleh efektivitasnya dalam upaya pencapaian kompetensi belajar.
Dalam penelitian ini efektivitas suatu strategi pembelajaran dilihat dari ada atau
tidak adanya peningkatan hasil belajar. Kalau ada peningkatan hasil belajar, maka
strategi pembelajaran tersebut efektif. Akan tetapi apabila tidak ada peningkatan
hasil belajar, maka strategi pembelajaran tersebut tidak efektif. Dalam penelitian
ini ada dua strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengajar, yaitu strategi
pembelajaran kooperatif dan ceramah. Apabila kedua strategi pembelajaran
terbukti mampu meningkatkan hasil belajar, maka nilai atau skor hasil belajar
tersebut harus diuji lagi untuk melihat strategi pembelajaran yang lebih efektif
dalam meningkatkan hasil belajar.
B. Belajar dan Hasil Belajar
Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya
tentang belajar. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Dalam uraian ini kita akan berkenalan dengan beberapa perumusan saja, guna
melengkapi dan memperluas pandangan kita tentang mengajar. Belajar adalah
proses perubahan yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman individu dan bukan
karena proses pertumbuhan fisik (Nasution, 2007:2). Chance dalam Nasution (2)
mengungkapkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan
oleh pengalaman. Sedangkan menurut Anderson dalam Nasution (2) menyatakan
belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif menetap terjadi dalam tingkah
laku potensial sebagai hasil dari pengalaman.
Belajar menurut kamus umum bahasa Indonesia berarti berusaha, berlatih dan
sebagainya supaya mendapat kepandaian. Dari pengertian itu dapat diambil
kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan kualitas dan kuantitas perilaku
pada diri seseorang yang ditunjukkan dengan peningkatan pengetahuan, daya
pikir, kecakapan, sikap, kebiasaan dan lain –lain.
Belajar adalah sesuatu yang mutlak harus dilakukan oleh manusia untuk
mendapatkan sesuatu yang belum di mengerti atau yang belum didalami secara
menyeluruh tentang suatu hal. Dengan belajar seseorang akan dapat mengubah
dirinya kearah yang lebih baik, baik dari segi kualitas, maupun kuantitas
pengetahuan yang dimilikinya. Apabila dalam suatu proses belajar seseorang
tidak mengalami peningkatan kualitas maupun kuantitas kemampuan, maka orang
tersebut pada dasarnya belum belajar, atau dengan kata lain gagal dalam belajar.
Belajar merupakan serangkaian kegiatan aktif siswa dalam membangun
pengertian dan pemahaman. Oleh karena itu, dalam proses belajar siswa harus di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
beri waktu yang memadai untuk bisa membangun makna dan pemahaman,
sekaligus membangun ketrampilan dari pengetahuan yang diperolehnya. Artinya,
memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk berfikir dalam menghadapi
masalah sehingga siswa dapat membangun gagasannya sendiri untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Tidak membantu siswa secara
dini, menghormati hasil kerja siswa, dan memberi tantangan kepada siswa dengan
banyak memberi latihan soal merupakan strategi guru untuk membentuk siswanya
menjadi pembelajar seumur hidup. Tanggung jawab belajar pada dasarnya berada
di tangan siswa. Namun demikian bukan berarti guru tidak mempunyai tanggung
jawab apapun. Tanggung jawab guru adalah menciptakan suasana belajar yang
dinamis sehingga siswa terdorong motivasi belajarnya, sehingga suasana belajar
yang kondusif dapat tercipta.
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman
(Nasution, 2004:2). Definisi lain hasil belajar, yaitu tingkat penguasaan suatu
pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar
sesuai dengan tujuan pendidikan yang diterapkan (Soedijarto, dalam Nasution,
2004:2). Dalam kaitannya dengan hasil belajar tersebut, menurut Bloom hasil
belajar dapat dibagi kedalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ranah kognitif berkaitan dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang berkaitan
dengan kemampuan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Ranah
afektif berkaitan dengan tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perasaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
emosi, nilai dan sikap yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap
sesuatu. Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan motorik, manipulasi
bahan atau obyek. Hasil belajar dalam ranah kognitif tersebut secara rinci
mencakup kemampuan mengingat dan memecahkan masalah berdasarkan apa
yang telah dipelajari siswa. Artinya hal ini mencakup kemampuan intelektual
yang merupakan salah satu tugas dari kegiatan pendidikan, yang meliputi
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Keenam hal
tersebut menurut Bloom merupakan bagian dari aspek kognitif. Dalam penelitian
ini aspek kognitif yang dipakai hanya 4 aspek, yaitu pengetahuan, pemahaman,
aplikasi dan analisis.
C. Minat
Menurut pengertiannya yang paling dasar, minat berarti sibuk, tertarik, atau
terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya
kegiatan itu (Gie, 2002:28). Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan
sepenuhnya seseorang dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian
untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang berbagai
bidang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah (Gie, 2002:28).
Minat merupakan salah satu faktor untuk meraih sukses dalam belajar.
Penelitian-penelitian di Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari
kegagalan belajar para siswa adalah kekurangan minat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Menurut Gie (29), secara lebih terperinci arti penting minat dalam kaitannya
dengan pembelajaran ialah:
1. Minat melahirkan perhatian serta merta.
2. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi.
3. Minat mencegah ganguan perhatian dari luar.
4. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
5. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri.
Belajar merupakan suatu proses aktif, siswa harus berpartisipasi aktif dalam
belajar. Dalam pembelajaran jika siswa aktif berpartisipasi maka siswa akan
terlibat secara psikologis dalam proses belajar – mengajar. Pengalaman belajar
yang demikian, memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari penyelesaian
suatu permasalahan baik secara individual atau kelompok. Hal yang demikian ini
akan menantang intelektual siswa daripada siswa hanya mendengarkan kemudian
mencerna informasi yang diberikan guru secara satu arah. Dengan minat yang
tinggi, seorang pembelajar akan menjadi lebih aktif dan terlibat secara individual
atau bersama-sama dalam menggali kekayaan informasi yang ingin diperolehnya.
Oleh karena itu ia tidak akan puas oleh beberapa informasi saja dan ia akan terus
mencari informasi sebanyak - banyaknya untuk menambah dan melengkapi
pengetahuannya. Dengan minat siswa akan terlibat aktif dalam hal berkonsentrasi,
memperkuat bahan pelajaran dalam ingatan, memberi pertanyaan, menjawab
pertanyaan dan menghasilkan sesuatu yang baik dalam proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini arti penting minat yang diungkapkan oleh Gie digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
untuk membut kisi-kisi kuesioner minat siswa terhadap strategi pembelajaran
kooperatif.
D. Strategi Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian
Menurut Megawangi dkk (2004 : 66) pembelajaran kooperatif adalah
sebuah metode yang spesifik dari collaborative learning, yaitu siswa bekerja
bersama – sama, berhadapan muka dalam kelompok kecil dan melakukan
tugas yang sudah terstruktur. Pendekatan kooperatif (cooperative learning)
merupakan model pembelajaran di mana siswa dibiarkan belajar dalam
kelompok, saling menguatkan, mendalami dan bekerja sama untuk semakin
menguasai bahan (Suparno, 2007: 134).
Dengan metode belajar kelompok ini diharapkan pembelajar semakin
terlibat dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori,
pengetahuan, dan keterampilan dengan bekerjasama dengan pembelajar
lainnya. Mereka akan saling membutuhkan dalam setiap kegiatan belajar
karena tiap anggota mempunyai peranan penting untuk menyelesaikan tugas –
tugas atau latihan. Menurut Megawangi dkk (hal 69), ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan agar metode belajar kelompok ini dapat berhasil dan
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Seluruh siswa harus terlibat.
Dalam kelompok dimana ada seorang anak yang dominan, akan
membuat anak – anak lain yang lebih pemalu untuk berdiam diri. Untuk
menghindari hal ini, maka guru perlu memberikan tugas dalam kelompok
untuk setiap anak. Misalnya ada yang berperan sebagai ketua/moderator
yang memberikan petunjuk atau mengarahkan tahapan – tahapan yang
harus dikerjakan, ada yang sebagai penulis yang melaporkan berjalannya
diskusi, ada yang sebagai penanya, yaitu yang menanyakan kepada kawan
– kawannya yang belum terlibat, ada yang sebagai juru bicara yang
melaporkan hasil kerja kelompoknya dan sebagainya, sehingga setiap anak
merasa mendapatkan tugasnya. Hal ini dapat memberikan peluang bagi
setiap anak untuk memainkan berbagai peran untuk menjadi pemimpin.
b. Siswa duduk saling berhadapan.
Ruang kelas diatur agar setiap kelompok dapat duduk melingkar atau
saling berhadapan. Dengan cara berhadapan ini, setiap anak dapat
berinteraksi dengan menatap wajah kawannya sehingga jalannya diskusi
atau kerja kelompok menjadi lebih efektif. Cara ini juga akan mencegah
keributan di dalam kelas, karena setiap anak dapat berbicara perlahan –
lahan kalau berhadapan dengan kawan kelompoknya.
c. Berikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasilnya di depan
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Hal ini dapat dilakukan dengan cara bergiliran, sehingga setiap anak
nantinya terbiasa untuk berani tampil di depan umum.
2. Tujuan Belajar Bersama
Belajar bersama mempunyai tujuan, yaitu sebagai berikut (Kindsvatter
dkk, 1990 : 308 dalam Suparno, 2007 : 135):
a. Meningkatkan hasil belajar lewat kerjasama kelompok yang
memungkinkan siswa belajar satu sama lain. Kemajuan hasil belajar
menjadi tujuan utama, sehingga masing – masing siswa mendapatkan hasil
positif.
b. Merupakan alternatif terhadap belajar kompetitif yang sering membuat
siswa lemah menjadi minder. Dengan belajar kompetitif, siswa yang
lemah akan sulit maju dan merasa kecil dibandingkan yang pandai.
Sedangkan dengan belajar bersama ini justru yang lemah dibantu untuk
maju.
c. Memajukan kerja sama kelompok antar manusia. Dengan belajar bersama
hubungan antar siswa makin akrab dan kerja sama antara mereka akan
semakin lebih baik.
d. Bagi siswa – siswa yang mempunyai intelegensi interpersonal tinggi, cara
belajar ini sangat cocok dan memajukan. Mereka lebih mudah
mengkonstruksi pengetahuan lewat bekerja sama dengan teman, belajar
bersama dengan teman, daripada sendirian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Prinsip – prinsip Pembelajaran Kooperatif
Ada lima prinsip yang harus dikembangkan dalam pembelajaran
kooperatif yaitu: saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan,
tatap muka komunikasi antar anggota dan keberagaman pengelompokan
(Kagan, 1992:8-15; Tan. 1999; Lie, 2002: 29 – 36, dalam Purnomo, 2007: 37
- 41) :
a. Saling ketergantungan positif
Saling ketergantungan positif terjadi apabila pencapaian suatu tujuan
individual dihubungkan dengan pencapaian tujuan pembelajar lain
sehingga terjalin kerjasama yang harmonis antar pembelajar. Kerjasama
dan usaha anggota – anggota kelompok akan menentukan keberhasilan
kelompok. Untuk mencapai kondisi kerjasama, guru perlu menyusun tugas
– tugas atau latihan - latihan sedemikian rupa sehingga setiap anggota
kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat
mencapai tujuan mereka.
b. Tanggung jawab perseorangan
Tanggung jawab perseorangan merupakan prinsip yang mempunyai
keterkaitan erat dengan prinsip saling ketergantungan positif. Tanggung
jawab perseorangan dapat terwujud bila prinsip yang pertama sudah
terwujud. Pembelajar harus mempunyai komitmen yang kuat untuk
mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya karena dia harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mempertanggung jawabkan aktivitasnya sehingga tidak menggangu
kinerja tim.
Tanggung jawab perseorangan ini dapat tercipta dalam kelas apabila
guru dapat membagi tugas yang bobot dan tingkat kesulitannya sama
untuk setiap pembelajar dalam kelompok. Dengan demikian, mereka
merasa mempunyai tanggung jawab yang sama dengan teman – teman
lainnya dan dapat bersama – sama menyelesaikan tugas kelompoknya.
c. Tatap muka
Setiap kelompok hendaknya diberi kesempatan untuk bertemu muka
dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberi kesempatan para
pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua
anggota kelompok. Sinergi antar anggota ini akan meningkatkan sikap
menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi
kekurangan masing –masing.
Tatap muka ini merupakan bentuk keterampilan sosial yang
memungkinkan pembelajar berinteraksi dengan masing –masing anggota
kelompok untuk mencapai tujuan. Pembelajar perlu diberi kesempatan
untuk saling mengenal dan menerima satu dengan yang lainnya dalam
kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.
d. Komunikasi antar anggota
Prinsip ini menuntut pembelajar untuk terampil berkomunikasi.
Keterampilan ini membutuhkan kesediaan para anggota kelompok untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat mereka. Ada kalanya
pembelajar perlu diberitahu secara eksplisit mengenai cara – cara
komunikasi secara efektif seperti bagaimana caranya menyanggah
pendapat temannya tanpa menyinggung perasaannya.
Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok tidak bisa dibentuk
dalam waktu yang singkat. Untuk itu, guru hendaknya membiasakan
memberikan tugas dan latihan, serta kesempatan kepada pembelajar
sehingga mereka selalu terlibat dalam komunikasi. Apabila situasi yang
penuh dengan komunikasi ini terwujud, pengalaman belajar terwujud,
pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional
pembelajar akan dapat ditingkatkan dengan baik.
e. Keberagaman pengelompokan
Pembelajar bekerja dalam kelompok yang anggotanya sangat beragam
dari segi kemampuan, ketertarikan, etnis, maupun jenis kelamin dan status
sosial mereka. Mereka akan terlibat secara intensif dalam suatu proses
belajar yang didalamnya terdapat beberapa orang yang berbeda.
Keberagaman ini akan semakin menumbuhkan semangat untuk saling
belajar dari anggota yang lain.
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka. Dari
evaluasi ini mereka akan melanjutkan kerjasamanya dengan lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Teknik – Teknik Pembelajaran Kooperatif
Teknik – teknik pembelajaran dibawah ini merupakan penerapan praktis
dari metode diskusi kelompok (Purnomo, 2007: 40 – 41).
a. Teknik Mencari Pasangan
Teknik ini digunakan untuk memahami suatu konsep atau informasi
tertentu yang harus diungkapkan oleh pembelajar. Salah satu keunggulan
teknik ini adalah pembelajar mencari pasangan sambil belajar suatu
konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini dapat
diterapkan untuk semua tingkatan dengan menyesuaikan hasil belajar yang
akan dicapai. Sebagai contoh, guru dapat menyiapkan beberapa kartu yang
berisi beberapa konsep penting; tiap pembelajar mendapat satu kartu dan
harus mencari pasangan yang mempunyai kartu yang berisi lanjutan
informasi dari informasi yang ada di kartunya. Pembelajar dapat
bergabung dengan dua atau tiga teman lainnya untuk melengkapi
informasi yang sesuai dengan informasi di kartu mereka masing –masing.
b. Teknik Bertukar Pasangan
Teknik ini memungkinkan siswa untuk dapat bekerjasama dengan
pembelajar lain dalam memberi atau menerima informasi. Guru memberi
tugas tertentu kepada siswa secara berpasangan. Setelah selesai, mereka
harus bergabung dengan satu pasangan lain. Kedua pasangan tersebut
bertukar pasangan. Tiap –tiap pasangan yang baru saling menanyakan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mengukuhkan jawaban mereka. Hasil diskusi ini kemudian dibagikan
kepada pasangan semula.
c. Teknik jigsaw
Jigsaw merupakan teknik pembelajaran yang berusaha menyatukan
berbagai informasi atau konsep yang tersebar secara acak sehingga
menjadi satu kesatuan informasi atau konsep yang dapat dipahami secara
utuh. Teknik ini dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan
membaca, menulis, menyimak, berbicara dengan menggabungkan
berbagai informasi lintas ilmu. Teknik ini dapat diterapkan di semua
tingkatan kelas. Teknik ini dapat dilakukan dengan memberikan kartu
yang berisi potongan informasi atau konsep tertentu kepada salah satu
orang anggota kelompok. Anggota kelompok lainnya menerima kartu
yang potongan informasi yang lain. Mereka harus dapat menangkap inti
informasi disetiap kartu yang mereka dapatkan. Setelah itu, mereka harus
berkumpul untuk mendiskusikan, merangkaikan, dan menganalisis
informasi di tiap –tiap kartu yang ada untuk selanjutnya mengambil
kesimpulan atas seluruh informasi tersebut.
5. Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif
Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas
yang menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif, (Lie, 2002: 29, dalam
Purnomo, 2007: 40) yaitu: (1) pengelompokan heterogen, (2) penumbuhan
semangat/motivasi untuk kerjasama, dan (3) penataan ruang kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Pengelompokan dilakukan dengan memperhatikan keanekaragaman latar
belakang sosial, kemampuan akademik, dan jenis kelamin. Dengan demikian,
pembelajar dapat saling memberi dan menerima dalam suasana keberagaman.
Dalam hal kemampuan akademis, kelompok biasanya terdiri atas satu orang
berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang, dan
orang – orang berkemampuan kurang. Dengan komposisi ini, semangat saling
membantu dan belajar dari yang lainnya dapat terus ditumbuhkan. Ada tiga
keuntungan pengelompokan heterogen. Pertama, pengelompokan heterogen
akan memberi kesempatan pada pembelajar untuk saling mengajar dan saling
mendukung. Kedua, kelompok yang beragam akan semakin meningkatkan
interaksi antar ras, gender, dan tingkatan lainnya. Ketiga, guru dimudahkan
dengan bantuan dari pembelajar yang mempunyai kemampuan lebih baik dari
pembelajar lain.
Penumbuhan semangat/motivasi untuk saling kerjasama perlu dilakukan
agar setiap pembelajar mau memikirkan pembelajar lainnya. Dengan
semangat ini, pembelajar akan mudah menjalin relasi dengan pembelajar lain.
Semangat kerjasama ini dapat ditingkatkan dengan membangun kesadaran
pembelajar bahwa kelompok akan merasa bersatu jika mereka menyadari
kesamaan yang mereka punyai sekaligus memahami keunikan tiap pribadi.
Beberapa kegiatan dapat dilakukan untuk memberi kesempatan para siswa
agar saling mengenal satu sama lain dengan lebih akrab. Merasa diri dikenal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dan saling diterima oleh kelompoknya merupakan hal yang sangat penting
bagi terlaksananya kerjasama dalam kelompok.
Penataan ruang kelas sangat dipengaruhi oleh pendekatan dan metode
pembelajaran yang diterapkan dalam kelas. Kelas yang ideal untuk
pembelajaran kooperatif adalah kelas yang dapat ditata dengan mudah untuk
jalannya diskusi. Meja dan kursi disuatu ruang harus dapat diubah dengan
cepat untuk memudahkan jalannya proses belajar yang melibatkan beberapa
pembelajar dalam kelompok – kelompok. Meja dan kursi perlu ditata
sedemikian rupa sehingga semua pembelajar dapat melihat guru dan papan
tulis dengan jelas, dapat melihat rekan – rekan kelompoknya dengan baik, dan
berada dalam jangkauan kelompoknya.
6. Contoh Belajar Bersama
Berikut ini merupakan contoh pembelajaran kooperatif untuk pokok
bahasan radiasi (Suparno, 2007 : 138):
Model belajar bersama dari awal:
a. Siswa dalam kelompok kecil mempelajari bahan tentang radiasi dan
dampaknya dalam kehidupan.
b. Tujuan belajar: siswa memahami apa itu radiasi, macam – macamnya,
kegunaan radiasi dalam kehudupan manusia, dan dampak negatif dari
radiasi.
c. Setelah selesai belajar kelompok, kelompok mempresentasikan yang
didapatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Model belajar bersama setelah masing-masing belajar:
a. Masing-masing anak mempelajari bab tentang radiasi dengan panduan
pertanyaan dari guru seperti: apa itu radiasi, macam-macamnya,
kegunaan radiasi, dan dampak negatif dari radiasi.
b. Setelah itu siswa masuk kelompok, lalu membahas bersama persoalan
itu.
c. Akhirnya kelompok menyimpulkan hasilnya dan mempresentasikan di
depan kelas.
Model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini
hampir mirip dengan contoh model pembelajaran yang dicontohkan oleh
Suparno. Jadi siswa disuruh untuk belajar terlebih dahulu dalam kelompok
kemudian membahas soal secara bersama-sama. Terakhir kelompok
menyimpulkan hasilnya dan mempresentasikan di depan kelas.
7. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Menurut Megawangi dkk (hal 68), strategi pembelajaran ini memiliki
beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut :
a. Segala perbedaan dihargai : Para siswa belajar untuk bekerja dengan
berbagai tipe kepribadian. Ketika berinteraksi di dalam kelompok, setiap
anak akan mempunyai kesempatan untuk mengekspresikan pikirannya,
dan ini sangat mempengaruhi oleh latar belakng sosial-budaya di mana
masing – masing siswa dibesarkan. Oleh karenanya, para siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
belajar mengenai perbedaan pandangan dari setiap siswa yang mempunyai
latar belakang berbeda – beda.
b. Belajar melihat perspektif yang lebih lengkap : Ketika sebuah pertanyaan
diajukan dalam diskusi kelompok, setiap siswa akan memberikan respon
yang berbeda, sehingga akan ada berbagai alternatif atau perpekstif
jawaban. Dengan demikian, setiap siswa akan mendapat gambaran yang
lebih komprehensif dan utuh tentang sebuah fenomena yang sedang
dipelajarinya.
c. Pengembangan kemampuan interpersonal : Siswa belajar untuk bekerja
sama dengan kawannya seperti halnya mereka sedang bekerja dalam
sebuah kelompok perusahaan. Hal ini akan menolong para siswa yang
mempunyai kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan kawannya.
d. Membawa anak dalam kegiatan yang mengasyikkan : Setiap anak merasa
mempunyai kontribusi penting dalam kelompok, sehingga mereka akan
lebih percaya diri dan berpikir kreatif agar kontribusinya dalam kelompok
meningkat
e. Memberikan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik : Adanya
diskusi dalam kelompok memberikan peluang pada setiap anak untuk
mendapatkan umpan balik atau respon dari kawannya mengenai peran
atau kontribusi yang telah diberikannya. Respon yang personal ini sulit
didapat anak dalam kelompok yang besar, apalagi dalam sebuah kelas.
Sedangkan kelemahan dari pembelajaran kooperatif ini, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antarkelompok atau
menganggap kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu daripada
kelompok lain atau menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih
rendah, remeh atau lebih bodoh.
b. Apabila guru tidak membagi tugas pada setiap anggota kelompok, maka
saat presentasi hanya siswa yang terlibat saja yang akan selalu berbicara
dan mengungkapkan pendapatnya.
c. Apabila guru tidak cermat dalam mengawasi kinerja siswa, maka akan ada
free rider, siswa yang kurang mampu terlalu mengandalkan siswa yang
pandai.
E. Besaran dan Satuan
1. Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat ditentukan nilainya
(Budi, 2007:3). Ada banyak besaran fisika yang dapat dinyatakan dengan dua
atau lebih besaran fisika lain. Oleh karena itu agar terjadi keseragaman dalam
menyatakan suatu besaran, perlu ditetapkan besaran mana yang harus
dijadikan dasar untuk menyatakan besaran lainnya. Untuk itu besaran fisika
dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok merupakan besaran yang ditetapkan sebagai dasar untuk
menyatakan besaran turunan, sedangkan besaran turunan adalah besaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
diturunkan dari besaran – besaran pokok atau atau paling sedikit terdiri dari
dua besaran pokok. Menurut Budi (2007:4) ada 7 macam besaran pokok, yaitu
Tabel 1.1 Besaran Pokok
No Besaran Pokok Simbol
1 Panjang (lenght) l
2 Waktu (time) t
3 Massa (mass) m
4 Suhu (temperature) T
5 Kuat arus listrik (intencity of current) i
6 Intensitas cahaya (intencity of light) I
7 Jumlah zat ( intencity of matter) M
Besaran turunan dapat dinyatakan dengan beberapa besaran pokok apabila
sudah diketahui rumusnya. Perhatikan contoh berikut ini.
a. Rumus luas persegi panjang adalah panjang x lebar. Panjang dan lebar
termasuk besaran panjang. Jadi dapat dikatakan bahwa luas merupakan
besaran turunan yang tersusun atas dua besaran pokok panjang.
b. Rumus percepatan (v) adalah jarak dibagi dengan waktu. Jarak
termasuk besaran panjang. Jadi kecepatan adalah besaran turunan yang
tersusun atas dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Satuan
Untuk mengetahui nilai suatu besaran, harus dilakukan pengukuran.
Misalnya, panjang sebuah meja setelah diukur adalah 1,50 meter. Nilai yang
diukur adalah 1,50 sedangkan meter adalah satuannya. Tanpa menggunakan
alat ukur, kita tidak dapat melakukan pengukuran. Tanpa satuan, orang belum
dapat mengerti dengan pasti berapa sebenarnya nilai suatu besaran.
Setiap negara dapat menentukan satuannya sendiri. Masing – masing
negara memiliki kebiasaan tersendiri dalam menggunakan satuan. Satuan pada
tiap negara bisa berbeda – beda. Satuan tersebut dinamakan satuan standar.
Untuk memudahkan pertukaran informasi, perdagangan, serta ilmu dan
teknologi antar negara, dibutuhkan keseragaman sistem satuan. Oleh karena
itu, ditetapkan sistem satuan yang dipakai secara internasional untuk semua
negara. Satuan yang digunakan dan berlaku di semua negara disebut satuan
internasional, yang disingkat SI. Sistem Internasional berasal dari bahasa
Perancis, Systeme Internationale d’Unites. Sistem satuan tersebut disingkat SI
(Budi, 2007:5).
Satuan internasional harus bersifat tetap, artinya sama untuk semua negara
dan tidak berubah seiring dengan perjalanan waktu maupun pengaruh lain.
Satu meter di Indonesia harus sama dengan satu meter di semua negara
lainnya. Satu meter sekarang pun harus sama dengan satu meter pada tahun –
tahun yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Setiap negara atau bahkan setiap orang memerlukan satuan-satuan itu dan
dengan mudah dapat memilikinya. Oleh karena itu, satuan harus mudah ditiru,
sehingga turunannya mudah diperbanyak sesuai dengan kebutuhan. Menurut
Budi (2007:6) satuan untuk tujuh besaran pokok dicantumkan dalam tabel 1.2
berikut ini.
Tabel 1.2 Besaran Pokok dan Satuannya dalam SI
No. Besaran Pokok Satuan Singkatan
1 Panjang Meter m
2 Massa Kilogram kg
3 Waktu Sekon s
4 Suhu Kelvin K
5 Kuat arus Ampere A
6 Intensitas cahaya Kandela Cd
7 Jumlah zat Mol mol
Dengan menggunakan SI kita memperoleh beberapa kemudahan. Pertama,
satuan SI berdasarkan pada sistem desimal, yakni perkalian dengan bilangan
10. Kedua adalah hanya ada satu satuan pokok dalam SI untuk setiap besaran.
Satuan-satuan yang lebih besar atau lebih yang lebih kecil dihubungkan ke
satuan pokok hanya dengan memberi nama awalan (Kanginan, 2000:4). Tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1.3 mencantumkan awalan dalam SI yang sering digunakan (Kanginan,
2000:5).
Tabel 1.3 Awalan-awalan untuk Satuan-satuan SI
Awalan Simbol Arti Dalam desimal Contoh
Kilo k 1000 1000 Kilogram (kg)
(tanpa awalan) 1 1 Meter (m)
Senti c 1/100 0,01 Sentimeter (cm)
Mili m 1/1000 0,001 Miligram (mg)
Mikro µ 1/1000000 0,000001 Mikrometer (µm)
3. Pengukuran
Pengukuran didefinisikan sebagai membandingkan nilai besaran yang diukur
dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan (Budi, 2007:16). Seperti
yang telah diungkapkan sebelumnya satuan digunakan untuk menyatakan hasil
pengukuran. Ada dua macam satuan yang digunakan dalam pengukuran, yaitu
dengan satuan baku dan pengukuran dengan satuan tidak baku. Satuan baku yang
dimaksud di sini adalah satuan yang berlaku secara umum. Contohnya meter
sebagai satuan panjang dan detik sebagai satuan waktu. Sedangkan satuan tidak
baku adalah satuan yang hanya berlaku setempat. Contoh satuan tidak baku
adalah satuan yang dipakai pada zaman dahulu dengan menggunakan anggota
tubuh sebagai satuan panjang. Misalnya, hasta pecak, langkah, jengkal, ela dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
depa. Berikut ini standar dan alat ukur besaran pokok. Dalam penelitian ini hanya
akan dibahas 3 macam besaran pokok, yaitu panjang, massa dan waktu.
a. Standar dan Alat Ukur Panjang
Standar panjang internasional yang pertama dibuat adalah sebuah batang
yang terbuat dari platina iridium, yang disebut meter standar. Meter standar
ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional, Sevres, dekat
Paris. Satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua goresan pada meter
standar yang bersuhu 0oC, sehingga jarak dari kutub utara ke khatulistiwa
melalui paris adalah 10 juta meter. Karena meter standar tidak mudah ditiru
dan sudah tidak memadai lagi untuk ilmu pengetahuan dan teknologi
modern, misalnya dalam misi perjalanan ruang angkasa, maka pada tahun
1960 standar satuan panjang diubah lagi. Dalam pertemuan 11 Konferensi
Umum Mengenai Berat dan Ukuran, satu meter didefinisikan sebagai 1 650
763, 73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-
atom gas krypton-86 di dalam ruang hampa pada suatu peristiwa lucutan
listrik. Pada tahun 1983, definisi satu meter diubah lagi. Definisi satu meter
yang baru adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama
selang waktu 1/ 299 792 458 sekon (Kanginan, 2000:13). Untuk mengukur
panjang dapat digunakan alat ukur mistar, jangka sorong dan mikrometer
sekrup.
Mistar atau penggaris adalah alat yang paling sering digunakan untuk
mengukur panjang . Bagian terpenting dari mistar adalah skala. Umumnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
mistar menggunakan skala cm dan mm. Namun ada pula mistar yang
menggunakan skala meter. Ketelitian mistar berskala mm adalah sebesar 1
mm. Jenis skala menentukan ketelitian pengukuran. Skala yang lebih rapat
akan lebih akurat dibandingkan dengan skala yang kurang rapat. Mistar
kayu dengan panjang satu meter kurang teliti dibandingkan dengan mistar
dengan panjangnya 30 cm karena skala pada mistar 30 cm lebih rapat.
Mistar digunakan untuk mengukur benda yang tidak terlalu panjang. Benda
yang cukup panjang dapat diukur dengan mistar gulung. Tukang bangunan
biasa menggunakan mistar gulung tersebut.
Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau
dimensi dalam. Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan
rahang geser. Jangka sorong memiliki dua skala, yaitu skala utama dan
nonius atau vernier. Ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm.
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur besaran panjang yang
sangat pendek, seperti diameter kawat atau ketebalan suatu benda kecil.
Mikrometer sekrup mengukur panjang sampai ketelitian 0,01 mm.
b. Standar dan Alat Ukur Massa
Satuan standar untuk massa adalah kilogram (kg). Standar
internasional untuk massa adalah sebuah silinder platina iridium yang
disebut kilogram standar. Kilogram standar ini disimpan di Lembaga Berat
dan Ukuran Internasional, Sevres, dekat Paris. Dengan meniru kilogram
standar, dibuatlah standar sekunder. Standar sekunder ini kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
disebarkan ke badan-badan metrologi berbagai negara. Massa berbagai
benda lain dapat ditentukan dengan menggunakan neraca berlengan sama.
Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai satuan ons, kuintal dan ton.
Alat untuk mengukur massa adalah neraca. Ada berbagai neraca, tetapi di
sini hanya akan dibahas empat macam neraca yang umum digunakan, yaitu
neraca pasar, neraca berlengan sama, neraca tiga lengan dan neraca tuas
(Kanginan, 2000:9).
Neraca pasar terdiri dari sebuah wadah berbentuk mangkok dan
sebuah piringan. Mangkok berfungsi untuk meletakkan benda yang akan
ditimbang. Sebaliknya piringan digunakan untuk meletakkan anak
timbangan.
Neraca berlengan sama terdiri atas dua piringan yang digantung pada
lengan yang sama panjang. Bila neraca sedang tidak dipakai, kedua piringan
tersebut dalam keadaan setimbang.
Neraca tiga lengan terdiri atas sebuah pinggan dan tiga lengan, yaitu
lengan 1 bertanda 200 gr, lengan 2 bertanda 100 gr, dan lengan 3 bertanda
10 gr. Pada masing-masing lengan terdapat beban yang dapat digeser-geser.
Neraca tuas terdiri atas pinggan, skala dan penunjuk skala. Penggunaan
neraca tuas sangat mudah. Mula-mula benda yang akan ditentukan
massanya diletakkan di atas pinggan. Selanjutnya, penimbang menggeser
anak timbangan hingga lengan beban setimbang. Massa benda yang diukur
sama dengan skala yang ditunjukkan anak timbangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c. Standar dan Alat Ukur Waktu
Standar untuk satuan waktu adalah sekon (s) atau detik. Satuan-satuan
waktu lain yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
menit, jam dan hari. Pada jaman dahulu untuk mengukur waktu orang
menggunakan jam matahari, jam pasir, dan jam air. Akan tetapi di jaman
modern ini orang sudah dapat menggunakan alat ukur waktu yang lebih
canggih, yaitu jam, stopwatch dan jam atom.
Jam banyak digunakan di rumah-rumah atau dipakai di tangan yang
biasa disebut jam tangan. Jam dibagi dalam unit-unit waktu, yakni jam,
menit, dan detik. Waktu pada jam ditunjukkan dengan jarum jam. Jarum
yang panjang menunjukkan jumlah menit, sedangkan jarum yang pendek
menunjukkan jumlah jam.
Stopwatch biasa digunakan untuk mengukur waktu pada saat olahraga.
Alat ini praktis dan akurat untuk mengukur waktu yang singkat. Pada
stopwatch terdapat tombol yang berfungsi untuk memulai, mengakhiri, dan
mengatur ke posisi nol.
Untuk pengukuran waktu yang sangat teliti, orang menggunakan jam
atom. Jam ini diatur oleh gerakan atom cesium dan diperkirakan hanya akan
membuat kesalahan kira-kira 1 detik dalam selang waktu 6000 tahun.
Dengan ditemukannya jam atom, satu sekon didefinisikan sebagai selang
waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran
sebanyak 9 192 631 770 kali (Kanginan, 2000:13).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
F. Kaitan Antara Dasar Teori Dengan Penelitian
Untuk melaksanakan penelitian ini dengan baik, penulis menggunakan
berbagai macam dasar teori yang terkait dengan penelitian ini. Oleh karena
penelitian ini berkaitan dengan hasil belajar, strategi pembelajaran kooperatif,
minat, dan topik pembelajaran, maka penulis menggunakan dasar teori yang
relevan dengan hal-hal tersebut. Teori-teori tersebut dapat dilihat selengkapnya
pada sub bab sebelum ini. Berdasarkan teori-teori yang telah dibaca penulis, maka
penulis dapat merangkum atau mengambil kesimpulan yang dapat dikaitkan
dengan hal-hal yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini efektivitas suatu strategi
pembelajaran dilihat dari ada atau tidak adanya peningkatan hasil belajar. Kalau
ada peningkatan hasil belajar, maka strategi pembelajaran tersebut efektif. Akan
tetapi apabila tidak ada peningkatan hasil belajar, maka strategi pembelajaran
tersebut tidak efektif. Dalam penelitian ini ada dua strategi pembelajaran yang
digunakan untuk mengajar, yaitu strategi pembelajaran kooperatif dan ceramah.
Apabila kedua strategi pembelajaran terbukti mampu meningkatkan hasil belajar,
maka nilai atau skor hasil belajar siswa harus diuji lagi untuk melihat strategi
pembelajaran yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar.
Hasil belajar dalam penelitian ini hanya ditinjau dari aspek kognitif. Aspek
kognitif menurut Bloom meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi. Akan tetapi, karena penelitian ini ditujukan untuk siswa
kelas VII SMP, maka aspek kognitif dibatasi sampai hanya pada pengetahuan,
pemahaman, aplikasi dan analisis. Keempat aspek kognitif ini akan digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
untuk membuat soal pretes dan postes. Soal pretes dan post tes ini digunakan
untuk mendapatkan hasil belajar siswa.
Latihan atau pengalaman belajar siswa diperoleh dengan menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan
strategi yang menekankan pada kerja sama antar siswa. Dengan adanya kerjasama
ini, diharapkan siswa dapat saling menghargai, bebas untuk berekspresi atau
mengungkapkan ide atau gagasan dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi.
Model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian ini hampir mirip
dengan contoh model pembelajaran yang diungkapkan oleh Suparno. Jadi, siswa
disuruh untuk belajar terlebih dahulu dalam kelompok kemudian membahas soal
secara bersama-sama. Terakhir kelompok menyimpulkan hasilnya dan
mempresentasikan di depan kelas.
Sedangkan materi yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ini adalah
besaran dan satuan. Materi tersebut dipilih sebagai topik pembelajaran karena
diajarkan diawal semester I kelas VII.
Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat siswa terhadap
strategi pembelajaran kooperatif. Minat Menurut Gie (29), secara lebih terperinci
arti penting minat dalam kaitannya dengan pembelajaran ialah: minat melahirkan
perhatian serta merta, minat memudahkan terciptanya konsentrasi, minat
mencegah gangguan perhatian dari luar, minat memperkuat melekatnya bahan
pelajaran dalam ingatan dan minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri
sendiri. Selain itu, minat siswa terhadap strategi pembelajaran kooperatif dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dilihat dari hal-hal yang terkait dengan pembelajaran kooperatif, seperti siswa
berdiskusi, berani mengungkapkan gagasan, menjawab pertanyaan, bertanya, dll.
Arti penting minat dan hal-hal yang terkait dengan pembelajaran kooperatif
tersebut akan digunakan oleh peneliti untuk membuat kisi-kisi kuesioner minat.
Demikian garis besar hubungan antara dasar teori dengan penelitian ini. Jadi
penulis melaksanakan penelitian ini berdasarkan teori-teori yang relevan agar
hasil penelitian ini benar-benar sesuai dengan tujuan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODOLOGI PENELLITIAN
A. Jenis Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, jenis penelitian ini termasuk
penelitian kuantitatif. Termasuk penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini
menggunakan data berupa angka-angka yang dianalisis dengan metode statistik.
Data berupa angka-angka tersebut diperoleh dari skor jawaban pretes dan postes
siswa. Kemudian data tersebut digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas VII A dan B SMP Kanisius Gayam
Yogyakarta. Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 23 orang. Kedua kelas ini
dipilih sebagai subyek penelitian karena materi pelajaran fisika untuk topik
besaran dan satuan diajarkan di kelas VII semester I. Selain itu, jumlah ruang
kelas VII di SMP Kanisius Gayam hanya ada 2 ruang kelas, yaitu kelas A dan B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18-29 Juli 2008 di SMP Kanisius
Gayam Yogyakarta.
D. Treatmen
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan strategi pembelajaran kooperatif
sebagai treatmen. Berikut ini bentuk treatmen dengan menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif.
a. Persiapan
Pada tahap persiapan ini peneliti sebagai guru membagi kelas menjadi
6 kelompok. Kemudian guru memberi nama setiap kelompok: Einstein,
Volta, Ampere, Pascal, Kirkchof dan Archimedes. Setelah itu, guru
menyampaikan topik yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai, yaitu tentang besaran dan satuan. Kemudian guru
membagikan 2 lembar kertas yang berisi soal-soal tentang besaran dan
satuan yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok. Lembar kerja pertama
berisi soal-soal tentang besaran sedangkan lembar kerja kedua berisi soal-
soal tentang satuan.
b. Diskusi
Pada tahap ini guru menyuruh setiap kelompok untuk mempelajari
materi terlebih dahulu, kemudian menjawab pertanyaan secara bersama-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sama dalam satu kelompok. Guru memberikan pesan kepada setiap
anggota kelompok untuk saling bekerja sama dan berdiskusi. Guru sebagai
fasilitator bertugas untuk mendampingi, mengawasi, dan membantu siswa
yang kesulitan memahami soal atau yang lainnya. Di bawah ini 2 lembar
kerja yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dikerjakan bersama
dan didiskusikan oleh siswa.
� Lembar kerja pertama
o Materi : Besaran Pokok dan Besaran Turunan
o Tujuan Pembelajaran:
• Siswa dapat mengidentifikasi besaran fisika dalam kehidupan
sehari-hari.
• Siswa dapat mengelompokkan besaran fisika kedalam besaran
pokok dan besaran turunan.
o Diskusi
• Cari minimal 3 contoh besaran yang ada dalam kehidupan
sehari-hari. Berikan alasan untuk jawabanmu itu.
• Apakah yang dimaksud dengan besaran?
• Mengapa besaran pokok merupakan besaran dasar?
• Apakah yang dimaksud dengan besaran pokok dan besaran
turunan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
• Berikan masing-masing 3 contoh besaran pokok dan besaran
turunan.
• Mengapa volume balok termasuk besaran turunan? Berikan
alasanmu disertai dengan pembuktian.
• Kelompokkan besaran-besaran berikut ini kedalam besaran
pokok dan besaran turunan.
� Jumlah zat
� Kuat arus listrik
� Luas persegi
� Volume bola
� Kecepatan
� Massa jenis
� Suhu tubuh
� Waktu tempuh
� Jarak tempuh
o Kesimpulan
• Besaran pokok ialah…………………………………………….
• Besaran turunan ialah…………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
� Lembar kerja kedua
o Materi : Satuan
o Tujuan Pembelajaran:
• Siswa dapat menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.
• Mengkonversi satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana.
• Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok dan besaran turunan.
o Diskusi
• Apa yang dimaksud dengan satuan ?
• Apa yang dimaksud dengan satuan standard dan satuan
internasional?
• Mengapa kita menggunakan satuan internasional sebagai satuan?
• Tuliskan 5 contoh besaran dan 5 contoh satuan.
• Beri contoh besaran beserta nilai dan satuannya.
• Satuan apa yang biasanya kamu gunakan untuk menyatakan hal
berikut ini.
• Tulis angka di bawah ini dalam bentuk bilangan baku.
12.000.000
(catatan : bilangan baku adalah bilangan yang ditulis dalam
bentuk a x 10n. n adalah bilangan bulat positif atau negatif, dan 1≤
a ≤ 10.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
• Selesaikan konversi satuan panjang berikut ini.
� 2 km = ……m
� 5 kaki =……..m
• Selesaikan konversi satuan waktu berikut ini.
� 1 jam =…..menit
� 1 menit =…..sekon
• Selesaikan konversi satuan massa berikut ini.
� 2 kg =……..gr
� 1 kuintal =……..kg
• Konversikan satuan di bawah ini dan tulis dalam bentuk baku.
� 10 m2 =……. mm
2
� 240 m2 =……cm
2
• Konversikan bilangan di bawah ini
� 1 m2 =……. mm
2
� 300 m2 =……cm
2
o Kesimpulan
Satuan adalah…………………………………………………………
c. Presentasi
Setelah waktu diskusi habis, guru menyuruh salah satu kelompok
untuk maju ke depan kelas untuk menjelaskan hasil diskusinya. Agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
semua anggota kelompok aktif dalam presentasi, guru membagi tugas
kepada setiap anggota kelompok. Satu orang bertugas sebagai moderator,
satu orang bertanggung jawab untuk mencatat pertanyaan yang diajukan
kelompok lain dan tiga siswa lainnya bertugas menjawab pertanyaan.
Apabila kelompok yang presentasi tidak dapat menjawab pertanyaan,
maka guru menyuruh moderator untuk melemparkan pertanyaan tersebut
kepada kelompok lainnya. Apabila semua kelompok tidak dapat
menjawab pertanyaan atau jawaban dari setiap kelompok berbeda-beda,
maka guru mulai untuk mengkoreksi setiap jawaban kelompok dan
menjelaskan jawaban yang benar dari setiap pertanyaan. Setelah semua
kegiatan selesai dilakukan, guru meminta semua siswa untuk memberikan
tepuk tangan kepada setiap kelompok.
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian ini terdiri dari tes hasil belajar dan kuesioner minat.
1. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar dalam penelitian ini adalah tes tertulis, yaitu pretes dan
postes yang berupa soal uraian.
a. Pretes
Pretes (tes awal) diberikan pada siswa sebelum pembelajaran
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif. Tes ini bertujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
untuk mengetahui hasil belajar awal siswa mengenai besaran dan
satuan.
b. Postes
Postes (tes akhir) diberikan setelah siswa melakukan pembelajaran
dengan strategi pembelajaran kooperatif. Postes ini diberikan
bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif. Postes yang
diberikan kepada siswa disusun berdasarkan soal pretes.
Bentuk soal pretes dan postes sama. Jumlah soal tersebut ada 11
butir soal. Soal –soal terdistribusi ke setiap aspek kognitif. Aspek
kognitif yang dipakai ada 4 jenis aspek, yaitu pengetahuan,
pemahaman, aplikasi dan analisis. Dalam soal uraian aspek sintesis
dan evaluasi tidak diikutsertakan karena aspek ini terlalu tinggi,
artinya membutuhkan kemampuan berpikir yang komplek dan abstrak.
Sehingga dalam penelitian ini dua aspek kognitif tersebut tidak dipakai
dalam pembuatan soal pretes dan postes. Aspek pengetahuan termasuk
kedalam kemampuan berpikir rendah, aspek pemahaman dan aplikasi
termasuk kedalam kemampuan berpikir sedang, dan aspek analisis
termasuk dalam kemampuan berpikir tinggi. Secara empirik ada
kelemahan mendasar pada butir soal yang memiliki tingkat kesukaran
terendah dan tertinggi, ia tidak efektif untuk membedakan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
kedudukan siswa yang pandai dan bodoh. Oleh karena itu, sebaran
soal yang paling banyak adalah butir soal yang memiliki tingkat
kesukaran menengah atau sedang. Oleh karena hal tersebut, maka
jumlah soal uraian yang dominan adalah soal tingkat sedang. Berikut
ini kisi-kisi soal-soal uraian yang disajikan menurut materi (besaran
dan satuan) dan aspek kognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi
dan analisis).
Tabel 3.1 Aspek dan Materi Pembelajaran Yang Ingin Dicapai
Dalam Pretes Dan Postes
Materi Aspek Contoh Soal
1. Besaran
2. Satuan
1. Pengetahuan
1. Apakah yang dimaksud
dengan besaran dan
satuan?
2. Berikan masing-masing 2
contoh besaran besaran
pokok dan besaran
turunan!
3. Apakah yang dimaksud
dengan besaran pokok
dan besaran turunan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4. Apakah yang dimaksud
dengan pengukuran?
1. Besaran
2. Satuan
2. Pemahaman
5. Apakah volume balok
termasuk besaran
turunan? Berikan
alasanmu disertai dengan
pembuktian.
6. Apakah kita perlu
menggunakan satuan
internasional sebagai
satuan? alasan!
7. Diantara ketiga alat ukur
berikut ini: penggaris,
micrometer dan jangka
sorong. Manakah alat
ukur panjang yang paling
teliti. Berikan alasan atas
jawabanmu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1. Besaran
2. Satuan
3. Aplikasi. 8. Ubahlah kedua satuan ini
ke dalam SI dan
sederhanakan hasilnya
menjadi bilangan baku .
0,23 mg dan 0,03 kaki!
9. Hitunglah :
a. Volum balok yang
berukuran 5 cm x 4
cm x 3 cm.
b. Luas sebuah lantai
segiempat berukuran
5 m x 3,2 m.
1. Besaran
2. Satuan
4. Analisis. 10. Sebuah balok logam
berongga berukuran 10
cm x 2 cm x 2 cm.
a. Berapa volumnya?
b. Berapa banyak balok
berukuran 2 cm x 2
cm x 2 cm yang dapat
dimasukkan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dalamnya?
11. Berapa meter kubik air
dapat mengisi kolam
renang di bawah ini? Jika
kolam ini akan kamu
kuras sampai kosong
dengan menggunakan
sebuah ember yang
volumenya ¼ m3, berapa
kali kamu harus
menimba?Panjang, tinggi
dan lebar kolam renang
berturut-turut, yaitu 25
m, 2 m, dan 20 m.
2. Kuesioner Minat
Dalam penelitian ini kuesioner minat digunakan untuk mengukur
minat siswa terhadap strategi pembelajaran kooperatif. Kuesioner ini berisi 10
pernyataan dan terdiri dari empat skala. Empat skala tersebut, yaitu sangat
setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kuesioner minat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
merupakan kuesioner yang tidak terbobot untuk mempermudah penskoran.
Kuesioner minat dibuat berdasarkan indikator minat pada kisi-kisi minat.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Minat
No Indikator Jumlah Butir Pernyataan
1 Lebih akrab dengan teman-
teman
1 Hubungan saya dengan
teman-teman menjadi lebih
akrab setelah belajar
bersama
2 Mudah membangun
pengetahuan
1 Belajar bersama
memudahkan saya untuk
membangun pengetahuan
3 Berkonsentrasi dalam
mengerjakan tugas
1 Saya menjadi lebih
berkonsentrasi ketika
mengerjakan tugas dengan
teman-teman daripada
mengerjakan tugas sendirian
4 Lancar dalam berpikir 1 Belajar bersama membuat
saya lebih lancar dalam
berpikir
5 Tidak mudah terpengaruh atau
mempengaruhi untuk bermain
1 Saya tidak mudah
terpengaruh atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
ketika sedang berdiskusi mempengaruhi teman untuk
bermain ketika saya sedang
berdiskusi dengan kelompok
6 Perhatian/fokus terhadap materi
pelajaran
1 Belajar bersama membuat
saya perhatian/fokus
terhadap materi pelajaran
yang sedang dipelajari
7 Mudah dalam mengingat materi
pelajaran
1 Bekerja dalam kelompok
membuat saya mudah
mengingat materi pelajaran.
8 Tidak bosan untuk belajar sebab
ada teman-teman yang
membantu
1 Saya menjadi tidak bosan
untuk belajar sebab ada
teman-teman yang
membantu belajar
9 Menghargai pendapat teman 1 Belajar bersama membuat
saya menghargai berbagai
macam perbedaan pendapat
teman-teman
10 Mendapat gambaran yang lebih
utuh dan menyeluruh tentang
materi pelajaran ketika belajar
1 Saya mendapat gambaran
yang lebih utuh dan
menyeluruh tentang materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
bersama dalam kelompok pelajaran yang sedang
dipelajari ketika belajar
bersama dalam kelompok
G. Validitas
Validitas dalam instrumen ini termasuk validitas isi. Termasuk validitas isi
karena dalam pembuatan tes telah disesuaikan dengan tujuan dan meteri pelajaran
yang diberikan. Untuk menjamin validitas soal pretes dan postes, yaitu soal
disusun berdasarkan dua hal, yaitu aspek kognitif dan materi pembelajaran. Aspek
kognitif yang dipakai ada 4 aspek, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan
analisis. Sedangkan materi pembelajaran yang diajarkan adalah besaran dan
satuan. Untuk menjamin validitas soal kuesioner minat, soal dibuat berdasarkan
kisi-kisi soal, yaitu indikator, jumlah butir soal, dan hubungan antara indikator
dengan pernyataan/soal. Hubungan antara indikator dengan pernyataan minat,
dibuat berdasarkan arti penting minat dalam pembelajaran dan tujuan
pembelajaran kooperatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
H. Metode Analisis Data
1. Hasil Belajar
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran fisika pada pokok bahasan besaran dan satuan dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif diukur melalui test hasil
belajar, yaitu dengan menskor jawaban soal siswa.
a. Penskoran soal uraian
Jumlah soal uraian adalah 11 soal. Soal nomor 1 sampai 4 diberi skor
1 untuk setiap soal, soal nomor 5 sampai 7 diberi skor 2 untuk setiap soal,
soal nomor 8 dan 9 masing-masing diberi skor 3. Sedangkan soal nomor
10 dan 11 diberi skor masing-masing 5. Jumlah total skor soal adalah 26.
Pedoman jawaban setiap soal dapat dilihat pada lampiran. Penskoran
ditentukan berdasarkan aspek kognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi
dan analisis) dan tingkat kemampuan berpikir (rendah, sedang, dan
tinggi). Semakin tinggi aspek kognitifnya maka skor jawaban soal
semakin tinggi. Soal yang terkait dengan analisis diberi skor paling tinggi
(skor 5) karena analisis membutuhkan kemampuan berpikir tinggi,
mencakup pengetahuan, pemahaman dan aplikasi. Soal yang terkait
dengan pemahaman dan aplikasi diberi skor yang hampir sama (skor 2 dan
3) sebab kedua aspek kognitif ini membutuhkan kemampuan berpikir
yang hampir sama, yaitu sedang. Sedangkan soal yang terkait dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
pengetahuan diberi skor paling rendah (skor 1) karena soal yang terkait
dengan aspek ini membutuhkan kemampuan berpikir rendah, yaitu
hafalan.
Berikut ini tabel penskoran soal uraian :
Tabel 3.3 Penskoran Soal Uraian
No Aspek Jumlah Soal Skor maksimum Tingkat
Kemampuan
Berpikir
1 Pengetahuan 4 4 Rendah
2 Pemahaman 3 6 Sedang
3 Aplikasi 2 6 Sedang
4 Analisis 2 10 Tinggi
Total = 11 26
Penilaian untuk masing-masing aspek dan soal diuraikan di bawah ini:
1. Aspek pertama (soal no 1 - 4)
a. Jika memberikan jawaban definisi yang jelas sesuai pertanyaan
skor 1.
b. Jika tidak memberikan jawaban definisi yang jelas sesuai
pertanyaan skor 0,5.
c. Jika siswa tidak memberikan jawaban skor 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Aspek kedua (Soal no 5 - 7)
a. Jika memberikan jawaban yang benar dan alasan benar skor 2.
b. Jika memberikan jawaban yang benar dan alasan salah skor 1.
c. Jika memberikan jawaban yang salah dan alasan benar skor 0,5.
d. Jika memberikan jawaban yang salah dan alasan salah skor 0.
e. Jika siswa tidak memberikan jawaban skor 0.
3. Aspek ketiga (Soal no 8 dan 9). Soal nomor 8 dan 9, masing-masing
terdiri dari dua subsoal a dan b. Kedua subsoal tersebut masing-
masing skornya 1,5. Sedangkan total skor kedua subsoal tersebut
adalah 3.
a. Jika menjawab dengan analisis yang benar skor 1,5.
b. Jika menjawab dengan analisis yang salah skor 0 .
c. Jika siswa tidak memberikan jawaban skor 0.
4. Aspek keempat (Soal no 10 dan 11). Soal nomor 10 dan 11, masing-
masing terdiri dua subsoal a dan b. Soal a, skornya 1. Sedangkan soal
b, skornya 4. Skor total kedua soal a dan b jumlahnya 5.
Soal a
a. Jika menjawab dengan analisis yang benar skor 1.
b. Jika menjawab dengan analisis yang salah skor 0 .
c. Jika siswa tidak memberikan jawaban skor 0.
Soal b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
a. Jika siswa memberikan jawaban beserta data, masalah benar dan
analisis benar skor 4.
b. Jika siswa memberikan jawaban beserta data, masalah salah dan
analisis benar skor 3.
c. Jika siswa memberikan jawaban beserta data, masalah benar dan
analisis salah skor 2.
d. Jika siswa memberikan jawaban beserta data, masalah salah dan
analisis salah skor 1.
e. Jika siswa tidak memberikan jawaban skor 0.
b. Menganalisis hasil skor menggunakan statistik dengan Uji–T
Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran kooperatif membantu
meningkatkan hasil belajar siswa, digunakan uji-t dependent dengan level
signifikan = 0.05, persamaan yang digunakan yaitu:
treal = ( )
( )
( )1
2
2
21
−
∑−∑
−
NN
N
DD
xx
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil belajar siswa
yang ditreatmen dengan strategi pembelajaran kooperatif dan strategi
pembelajaran klasik (ceramah), digunakan uji-t independen dengan level
signifikan = 0,05, persamaan yang digunakan yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
( )
+
−+
−+−
−=
2121
2
22
2
11
21
11
)2(
)1()1(
nnnn
SnSn
XXTreal
Dalam penelitian ini ada dua strategi pembelajaran yang digunakan untuk
mengajar, yaitu strategi pembelajaran kooperatif dan ceramah. Apabila hasil
analisis dengan uji-t dependen menunjukkan bahwa kedua strategi
pembelajaran terbukti mampu meningkatkan hasil belajar, maka nilai atau
skor hasil belajar siswa harus diuji lagi dengan uji-t independen untuk melihat
apakah ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang ditreatmen dengan
strategi pembelajaran kooperatif dan strategi pembelajaran klasik (ceramah).
2. Minat Siswa
Minat siswa terhadap strategi pembelajaran kooperatif yang digunakan
dianalisis melalui dua tahap, yaitu minat setiap siswa dan minat seluruh siswa
pada strategi pembelajaran kooperatif. Skor pada setiap frekuensi, yaitu
Jawaban sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi
skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Skor terendah 10 sedangkan skor
tertinggi adalah 40. Skor maksimum total yang dapat dicapai oleh keseluruhan
siswa/sampel adalah 920 sebab sampel berjumlah 23 orang.
Untuk menghitung prosentase jumlah skor perorangan maupun seluruh
siswa/sampel, yaitu dengan cara membagi jumlah skor yang dicapai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
skor total dikalikan 100 %. Untuk mengetahui tingkat prosentase minat
perorangan maupun seluruh siswa/sampel digunakan rumus:
%100xtotalskorjumlah
dicapaiyangskorjumlah
Tabel 3.4 Kategori Minat Siswa
Interval (%) Kategori
76 -100 Sangat berminat
51 – 75 Berminat
26 – 50 Kurang berminat
0 – 25 Tidak berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 – 29 Juli 2008. Penelitian dimulai
dengan presentasi hal-hal yang terkait dengan penelitian di kantor guru. Hal
ini dilakukan agar para guru mengetahui seluk beluk penelitian yang akan
dilakukan. Dalam penelitian ini kelas yang digunakan untuk penelitian adalah
kelas VII A dan VII B. Kelas VII A sebagai kelas eksperimen sedangkan
kelas VII B sebagai kelas kontrol. Di SMP Kanisius Gayam, hari dan jam
belajar kedua kelas ini berbeda-beda. Sehingga peneliti harus melakukan
penelitian sebanyak 6 kali pertemuan dalam 5 hari.
Pertemuan pertama, tanggal 18 Juli 2008. Pada pertemuan pertama
peneliti memberikan soal-soal mengenai besaran dan satuan sebagai tes awal
( pretes ) kepada siswa kelas VII A. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan
soal pretes adalah 50 menit.
Pertemuan kedua, tanggal 22 Juli 2008. Pada pertemuan kedua peneliti
melakukan 2 kegiatan di kelas VII B. Kegiatan pertama, peneliti memberikan
soal pretes selama 50 menit. Kemudian kegiatan kedua yang dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
peneliti adalah menjelaskan materi tentang besaran dan memberikan latihan
soal.
Pertemuan ketiga, tanggal 23 Juli 2008. Pada pertemuan ketiga, peneliti
melakukan proses belajar mengajar di 2 kelas, yaitu kelas VII A dan VII B .
Di kelas VII A peneliti melakukan proses belajar mengajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif, sedangkan di kelas VII B
peneliti mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran klasik, yaitu
ceramah. Proses pembelajaran pertama kali dilakukan di kelas VII A. Peneliti
membagi kelas kedalam 6 kelompok, setiap kelompok diberi nama berbeda-
beda supaya lebih menarik. Nama setiap kelompok mulai dari kelompok 1
sampai 6 secara berturut-turut, yaitu: Einstein, Volta, Ampere, Pascal,
Kirkchof dan Archimedes. Setelah itu peneliti membagikan 2 lembar kertas
yang berisi soal-soal tentang besaran dan satuan. Soal-soal tersebut harus
dikerjakan dan didiskusikan secara bersama-sama selama 60 menit. Setelah
itu, peneliti menyuruh salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi dan kerja kelompoknya. Kelompok tersebut adalah kelompok
Archimedes. Kelompok tersebut mengungkapkan jawaban soal yang mereka
kerjakan secara bergantian. Waktu yang digunakan untuk presentasi adalah 20
menit. Sedangkan waktu yang tersisa sekitar 10 menit digunakan untuk tanya
jawab. Setelah proses belajar mengajar di kelas VII A selesai, peneliti
melanjutkan proses pembelajaran di kelas VII B. Di kelas ini peneliti sedikit
mengulas materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya, setelah itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
peneliti mulai mengajarkan materi tentang satuan. Setelah selesai
menjelaskan, peneliti memberikan latihan soal tentang satuan kepada para
siswa.
Pertemuan keempat, tanggal 25 Juli 2008. Pada pertemuan keempat,
peneliti memberikan postes pada kelas VII A selama 50 menit.
Pertemuan kelima, tanggal 29 Juli 2008. Pada pertemuan kelima, peneliti
memberikan postes di kelas VII B selama 50 menit.
B. Data Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memperoleh data yang meliputi;
skor hasil belajar dan kuesioner minat siswa.
Data hasil penelitian sebagai berikut:
1. Tes Hasil Belajar Siswa
Peneliti menggunakan data skor untuk mengetahui ada tidaknya
peningkatan hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif pada pokok bahasan besaran dan satuan.
Tabel 4.1 Skor Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes
1 8 14,5
2 15 22,5
3 8,5 21,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes
4 9 14
5 8 23,5
6 7,5 20
7 6 21
8 11,5 21
9 11 22,5
10 5,5 20,5
11 6 14,5
12 8,5 16
13 12 24
14 9 15
15 11,5 16
16 10,5 20
17 6,5 18
18 15 16
19 4,5 12,5
20 6 15
21 5,5 22
22 4,5 13
23 2 20,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.2 Skor Pretes dan Postes Kelas Kontrol
Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes
1 9,5 16
2 8,5 16
3 4 12,5
4 9 13
5 7,5 13
6 7,5 3,5
7 7 4
8 9,5 14,5
9 10 12
10 9 15,5
11 15 12,5
12 8 12,5
13 4,5 16
14 9 16
15 8,5 17,5
16 5 15,5
17 3 13,5
18 9 14,5
19 8 13,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes
20 10,5 6,5
21 7 20
22 7 8
23 7 11
2. Minat Siswa
Dengan menggunakan kuesioner minat peneliti ingin mengetahui minat
siswa terhadap strategi pembelajaran kooperatif. Di bawah ini adalah tabel
prosentase minat dan kategori minat setiap siswa pada kelas eksperimen.
Tabel. 4.3 Skor Minat Siswa
Kode Siswa Skor Prosentase(%) Kategori
1 34 85 Sangat berminat
2 25 62,5 Berminat
3 32 80 Sangat berminat
4 35 87,5 Sangat berminat
5 33 82,5 Sangat berminat
6 36 90 Sangat berminat
7 30 75 Berminat
8 28 70 Berminat
9 32 80 Sangat berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Kode Siswa Skor Prosentase(%) Kategori
10 32 80 Sangat berminat
11 34 85 Sangat berminat
12 35 87,5 Sangat berminat
13 33 82,5 Sangat berminat
14 33 82,5 Sangat berminat
15 35 87,5 Sangat berminat
16 32 80 Sangat berminat
17 33 82,5 Sangat berminat
18 35 87,5 Sangat berminat
19 30 75 Berminat
20 34 85 Sangat berminat
21 32 80 Sangat berminat
22 28 70 Berminat
23 31 77,5 Sangat berminat
Total skor = 742
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
C. Analisis Data dan Pembahasan
1. Analisis Hasil Belajar Siswa
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa, maka
peneliti menggunakan data satu kelompok yang dites 2 kali, yaitu pretes
dan postes. Data tersebut dianalisis menggunakan tes-t dependen dan
independen. Berikut ini hasil analisis data menggunakan program SPSS.
a. Analisis data pretes dan postes kelas eksperimen
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar di kelas
eksperimen, peneliti menganalisis data pretes dan postes dengan tes-t
dependen. Dibawah ini adalah tabel hasil analisis data tersebut.
Tabel 4.4 Analisis Data Kelas Eksperimen
Soal Mean Std. Deviasi N t Sig. 2 Tailed
Pretes 8,3261 3,33185 23
Postes 18,4130 3,66387 23
11,270
0,000
Selisih mean pretes dan postes adalah 10,08696. Uji t menguji Ho:
µpretes= µpostes, memberikan nilai t = 11,270 dengan derajat kebebasan
= n -1 = 23 – 1 = 22. Output SPSS memberikan nilai p-value (sig. 2
tailed) = 0,000. Nilai p-value lebih kecil dari α = 0,05, sehingga
merupakan bukti kuat menolak Ho: µpretes= µpostes. Kesimpulan, mean
pretes dan postes tidak sama atau dengan kata lain hasilnya signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Jadi strategi pembelajaran kooperatif mampu meningkatkan hasil
belajar siswa.
b. Analisis data pretes dan postes kelas kontrol
Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar di kelas
kontrol, peneliti menganalisis data pretes dan postes dengan tes-t
dependen. Dibawah ini adalah tabel hasil analisis data tersebut.
Tabel 4.5 Analisis Data Kelas Kontrol
Soal Mean Std. Deviasi N t Sig. 2 Tailed
Pretes 7,9565 2,47677 23
Postes 12,9130 4,08337 23
4,890
0,000
Selisih mean pretes dan postes adalah 4,95652. Uji t menguji Ho:
µpretes= µpostes, memberikan nilai t = 4,890 dengan derajat kebebasan =
n -1 = 23 – 1 = 22. Output SPSS memberikan nilai p-value (sig. 2
tailed) = 0,000. Nilai p-value lebih kecil dari α = 0,05, sehingga
merupakan bukti kuat menolak Ho: µpretes= µpostes. Kesimpulan, mean
pretes dan postes tidak sama atau dengan kata lain hasilnya signifikan.
Jadi strategi pembelajaran klasik atau ceramah mampu meningkatkan
hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. Analisis data skor pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil analisis a dan b dengan tes-t dependen,
diperoleh hasil yang signifikan, yaitu kedua strategi pembelajaran
kooperatif dan klasik (ceramah) sama-sama dapat meningkatkan hasil
belajar. Oleh karena itu perlu dilakukan tes lebih lanjut dengan tes-t
independen untuk melihat apakah hasil belajar dengan kedua strategi
pembelajaran tersebut sungguh-sungguh berbeda. Dibawah ini adalah
tabel hasil analisis data skor pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.6 Analisis Skor Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Pretes Mean Std. Deviasi N t Sig. 2 Tailed
Kls.Eksperimen 8,3261 3,33185 23
Kls. Kontrol 7,9565 2,47677 23
0,429
0,67
Berdasarkan tabel di atas mean skor pretes kelas eksperimen (µ1)
dan kelas kontrol (µ2), yaitu 8,361 dan 7,9565. Jumlah siswa (N)
kedua kelas tersebut sama besar, yaitu 23 orang. Hasil uji-t independen
untuk hipotesis Ho: µ1= µ2 terhadap H1: µ1≠ µ2 memberikan nilai t =
0,429 dan p-value(sig.2 tailed) = 0,67. Karena p-value lebih besar dari
0,05, maka Ho: µ1= µ2 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
purata (mean) skor pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
d. Analisis data skor postes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil analisis c, diperoleh bahwa purata (mean) pretes
kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda atau tidak signifikan.
Hasil analisis kemudian dilanjutkan dengan menganalisis data skor
postes kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk melihat apakah purata
(mean) postes kedua kelas ini sama atau berbeda. Peneliti
menggunakan tes-t independen untuk menganalisis data tersebut. Di
bawah ini adalah hasil analisisnya.
Tabel 4.7 Analisis Skor Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Pretes Mean Std. Deviasi N t Sig. 2 Tailed
Kls.Eksperimen 18,4130 3,66387 23
Kls. Kontrol 12,9130 4,08337 23
4,808
0,000
Berdasarkan tabel di atas mean skor pretes kelas eksperimen (µ1)
dan kelas kontrol (µ2), yaitu 18,4310 dan 12,9130. Jumlah siswa (N)
kedua kelas tersebut sama besar, yaitu 23 orang. Hasil uji-t independen
untuk hipotesis Ho: µ1= µ2 terhadap H1: µ1≠ µ2 memberikan nilai t =
4.808 dan p-value(sig.2 tailed) = 0,000. Karena p-value lebih kecil dari
0,05, maka Ho: µ1= µ2 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
purata (mean) skor postes kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Menurut hasil analisis skor pretes dengan uji-t independen dapat
disimpulkan bahwa, hasil belajar siswa yang ditreatmen dengan
strategi pembelajaran kooperatif sama dengan strategi pembelajaran
klasik (ceramah). Sedangkan hasil analisis skor postes dengan uji-t
independen menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang ditreatmen
dengan strategi pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi
pembelajaran klasik (ceramah). Perbedaan hasil belajar ini
memperkuat kesimpulan hasil analisis dengan uji t dependen, bahwa
strategi pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Analisis Minat Siswa
Berdasarkan data yang diperoleh maka peneliti dapat menghitung
besar tingkat prosentase minat siswa dan mengkategorikannya menurut
empat kategori yang ada. Berikut ini prosentase minat dan kategori minat
siswa secara keseluruhan kelas pada kelas eksperimen.
Kategori tingkat minat siswa secara keseluruhan pada kelas eksperimen:
%100xtotalskorjumlah
dicapaiyangskorjumlah
%65,80%100920
742=x
Sehingga secara keseluruhan tingkat minat siswa terhadap strategi
pembelajaran kooperatif dikategorikan sangat berminat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil analisis data pembelajaran fisika pada pokok
bahasan besaran dan satuan dengan menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif dapat disimpulkan bahwa:
1. Strategi pembelajaran kooperatif secara efektif lebih dapat meningkatkan hasil
belajar siswa daripada strategi pembelajaran klasik (ceramah).
2. Siswa sangat berminat terhadap strategi pembelajaran kooperatif yang
diterapkan di dalam kelas.
B. Saran
1. Bagi guru dan calon guru dapat lebih mengembangkan metode pembelajaran
kooperatif ini pada topik pembelajaran yang lainnya yang relevan sehingga
hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan kembali.
2. Alangkah lebih baik, apabila guru dan calon guru dapat membuat inovasi
yang kreatif terkait dengan strategi pembelajaran kooperatif untuk lebih
meningkatkan minat siswa pada strategi pembelajaran tersebut. Selain itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dengan bertambahnya minat pada strategi pembelajaran tersebut,
memungkinkan minat siswa untuk belajar juga akan semakin bertambah.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 23 orang. Akan tetapi walaupun
jumlah sampel hanya 23 orang, penelitian ini dapat juga dilakukan oleh
siapapun yang ingin melakukan penelitian dengan strategi pembelajaran
kooperatif.
2. Tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada topik besaran
dan satuan lebih didominasi oleh soal-soal yang terkait dengan besaran
panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Kartika. 2007.
Gie, Liang. 2002. Cara Belajar yang Efisien Edisi Ke Lima. Yogyakarta: PUBIB.
Haryati, Mimin. 2007. Sistem Penilaian Pada KTSP. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2004. Fisika SMP Kelas 1A. Jakarta: Erlangga.
Megawangi, Ratna, dkk. 2005. Pendidikan Holistik. Cimanggis: Indonesia Heritage
Foundation.
Nasution, Nur. 2004. Efektivitas Strategi Pembelajaran Ekspositori Dan Kooperatif
Terhadap Pembelajaran Sains Ditinjau Dari Cara Berpikir.
(www.portalguru.com)
Purnomo, Puji, dkk. 2007. Buku Pedoman Pengajaran Mikro. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Riyana, Cheppy. 2006. Hakikat Kualitas Pembelajaran.
(cheppy@upi.edu)
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 1. Soal Pretes dan Postes
b. Apakah yang dimaksud dengan besaran dan satuan?
c. Berikan masing-masing 2 contoh besaran besaran pokok dan besaran turunan!
d. Apakah yang dimaksud dengan besaran pokok dan besaran turunan?
e. Apakah yang dimaksud dengan pengukuran?
f. Apakah volume balok termasuk besaran turunan? Berikan alasanmu disertai
dengan pembuktian?
g. Apakah kita perlu menggunakan satuan internasional sebagai satuan? alasan!
h. Diantara ketiga alat ukur berikut ini: penggaris, micrometer dan jangka sorong.
Manakah alat ukur panjang yang paling teliti. Berikan alasan atas jawabanmu!
i. Ubahlah kedua satuan ini ke dalam SI dan sederhanakan hasilnya menjadi
bilangan baku : 0,23 mg,dan 0,03 kaki!
j. Hitunglah :
a. Volum balok yang berukuran 5 cm x 4 cm x 3 cm.
b. Luas sebuah lantai segiempat berukuran 5 m x 3,2 m.
k. Sebuah balok logam berongga berukuran 10 cm x 2 cm x 2 cm.
a. Berapa volumnya?
b. Berapa banyak balok berukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm yang dapat dimasukkan
ke dalamnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
l. Berapa meter kubik air dapat mengisi kolam renang di bawah ini? Jika kolam ini
akan kamu kuras sampai kosong dengan menggunakan sebuah ember yang
volumenya ¼ m3, berapa kali kamu harus menimba? Panjang, tinggi dan lebar
kolam renang berturut-turut, yaitu 25 m, 2 m, dan 20 m.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 2. Pedoman Jawaban Soal Pretes dan Postes
1. Besaran adalah sesuatu yang memiliki nilai. Sedangkan satuan adalah sesuatu
yang digunakan untuk membandingkan dalam pengukuran.
2. Contoh besaran pokok, yaitu panjang dan waktu. Sedangkan contoh besaran
turunan, yaitu volume dan kecepatan.
3. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah didefinisikan terlebih
dahulu. Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran-
besaran pokok.
4. Pengukuran adalah membandingkan antara besaran dan satuan.
5. Ya. Volume balok termasuk besaran turunan, karena tersusun atas tiga besaran
pokok panjang. Rumus volum balok panjang x lebar x tinggi. Panjang, lebar dan
tinggi termasuk besaran panjang.
6. Ya. Kita menggunakan sistem internasional sebagai satuan karena sistem
internasional memberikan kemudahan. Kemudahan pertama, satuan SI
berdasarkan system decimal, yakni perkalian dengan bilangan 10. Kemudahan
kedua, hanya ada satu satuan pokok dalam SI untuk setiap besaran.
7. Mikrometer. Alasannya karena ketelitian micrometer 0,01 mm. Sedangkan
ketelitian jangka sorong dan penggaris berturut-turut, yaitu 0,1 mm dan 1 mm.
8. Mengubah satuan kedalam SI (mks):
a. 0,23 mg = 0,00000023 kg
= 23/100000000
= 23/ 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
= 2,3 x 10-7
b. 0,03 kaki= 0,0009144 m
= 9144/1000000
= 9144/107
= 9144 x 10-7
= 9,144 x 10-3
9. Menghitung :
a. Volum balok = p x l x t = 5 cm x 4 cm x 3 cm = 60 cm3.
b. Luas segiempat = p x l = 5 m x 3,2 m = 16 m2.
10. Balok berukuran : 10 cm x 2 cm x 2 cm.
a. V = p x l x t = 10 cm x 2 cm x 2 cm = 40 cm3.
b. Banyaknya balok berukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm yang dapat dimasukkan
kedalam balok tersebut, yaitu V2 = 2 cm x 2 cm x 2 cm = 8 cm3. N (banyak
balok) = V/V1 = 40 cm3/ 8 cm
3 = 5 buah balok.
11. Diketahui : Volum ember (Ve)= ¼ m3
Ukuran kolam (Vk) = 25 m x 20 m x 2 m
Ditanya : Jumlah ember yang digunakan untuk menimba (N)?
Jawab : Vk= p x l x t
= 25 m x 20 m x 2 m
= 100 m3
N = Vk / Ve
= 100 m3 / 0,25 m
3 = 400
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 3 Kuesioner Minat
KUESIONER MINAT
Silanglah jawaban yang menurut anda benar dari 10 pernyataan berikut ini !
1. Hubungan saya dengan teman-teman menjadi lebih akrab setelah belajar
bersama.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
2. Belajar bersama memudahkan saya untuk membangun pengetahuan yang
sedang dipelajari.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
3. Saya menjadi lebih berkonsentrasi ketika mengerjakan tugas dengan teman-
teman daripada mengerjakan tugas sendirian.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4. Belajar bersama membuat saya untuk maju menjadi lebih lancar dalam
berpikir.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
5. Saya tidak mudah terpengaruh atau mempengaruhi teman untuk bermain
ketika saya sedang berdiskusi dengan kelompok.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
6. Belajar bersama membuat saya perhatian terhadap materi pelajaran yang
sedang dipelajari.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
7. Bekerja dalam kelompok membuat saya mampu mengingat materi pelajaran
dengan mudah.
A. Sangat setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
8. Saya menjadi tidak bosan untuk belajar sebab ada teman-teman yang
membantu untuk belajar.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
9. Belajar bersama membuat saya menghargai berbagai macam perbedaan
pendapat teman-teman.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
10. Saya mendapat gambaran yang lebih utuh dan menyeluruh tentang materi
pelajaran yang sedang dipelajari ketika belajar bersama dalam kelompok.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 4. Lembar Pertanyaan Diskusi
1. Lembar kertas pertama
Materi : Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Tujuan Pembelajaran:
• Siswa dapat mengidentifikasi besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari.
• Siswa dapat mengelompokkan besaran fisika kedalam besaran pokok dan
besaran turunan.
Diskusi
• Cari minimal 3 contoh besaran yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Berikan
alasan untuk jawabanmu itu.
• Apakah yang dimaksud dengan besaran?
• Mengapa besaran pokok merupakan besaran dasar?
• Apakah yang dimaksud dengan besaran pokok dan besaran turunan?
• Berikan masing-masing 3 contoh besaran pokok dan besaran turunan.
• Mengapa volume balok termasuk besaran turunan? Berikan alasanmu disertai
dengan pembuktian.
• Kelompokkan besaran-besaran berikut ini kedalam besaran pokok dan besaran
turunan.
� Jumlah zat
� Kuat arus listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
� Luas persegi
� Volume bola
� Kecepatan
� Massa jenis
� Suhu tubuh
� Waktu tempuh
� Jarak tempuh
Kesimpulan
• Besaran pokok ialah…………………………………………….
• Besaran turunan ialah…………………………………………..
2. Lembar kertas kedua
Materi : Satuan
Tujuan Pembelajaran:
• Siswa dapat menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.
• Mengkonversi satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana.
• Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok dan besaran turunan.
Diskusi
• Apa yang dimaksud dengan satuan ?
• Apa yang dimaksud dengan satuan standard dan satuan internasional?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
• Mengapa kita menggunakan satuan internasional sebagai satuan?
• Tuliskan 5 contoh besaran dan 5 contoh satuan.
• Beri contoh besaran beserta nilai dan satuannya.
• Satuan apa yang biasanya kamu gunakan untuk menyatakan hal berikut ini.
• Tulis angka di bawah ini dalam bentuk bilangan baku.
12.000.000
(catatan : bilangan baku adalah bilangan yang ditulis dalam bentuk a x 10n. n
adalah bilangan bulat positif atau negative, dan 1≤ a ≤ 10.)
• Selesaikan konversi satuan panjang berikut ini.
� 2 km = ……m
� 5 kaki =……..m
• Selesaikan konversi satuan waktu berikut ini.
� 1 jam =…..menit
� 1 menit =…..sekon
• Selesaikan konversi satuan massa berikut ini.
� 2 kg =……..gr
� 1 kuintal =……..kg
• Konversikan satuan di bawah ini dan tulis dalam bentuk baku.
� 10 m2 =……. mm2
� 240 m2 =……cm
2
• Konversikan bilangan di bawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
� 1 m2 =……. mm2
� 300 m2 =……cm2
Kesimpulan
Satuan adalah…………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 5. Daftar Skor Pretes Dan Postes
Skor Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes
1 8 14,5
2 15 22,5
3 8,5 21,5
4 9 14
5 8 23,5
6 7,5 20
7 6 21
8 11,5 21
9 11 22,5
10 5,5 20,5
11 6 14,5
12 8,5 16
13 12 24
14 9 15
15 11,5 16
16 10,5 20
17 6,5 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes
18 15 16
19 4,5 12,5
20 6 15
21 5,5 22
22 4,5 13
23 2 20,5
Skor Pretes dan Postes Kelas Kontrol
Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes
1 9,5 16
2 8,5 16
3 4 12,5
4 9 13
5 7,5 13
6 7,5 3,5
7 7 4
8 9,5 14,5
9 10 12
10 9 15,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kode Siswa Skor Pretes Skor Postes
11 15 12,5
12 8 12,5
13 4,5 16
14 9 16
15 8,5 17,5
16 5 15,5
17 3 13,5
18 9 14,5
19 8 13,5
20 10,5 6,5
21 7 20
22 7 8
23 7 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 6. Daftar Skor Minat Siswa
Minat Siswa terhadap Strategi Pembelajaran Kooperatif
Kode Siswa Total Skor
1 34
2 25
3 32
4 35
5 33
6 36
7 30
8 28
9 32
10 32
11 34
12 35
13 33
14 33
15 35
16 32
17 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kode Siswa Total Skor
18 35
19 30
20 34
21 32
22 28
23 31
Skor total = 742
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian
1. Surat keterangan penelitian dari pihak USD (Universitas Sanata Dharma)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2. Surat keterangan penelitian dari pihak sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 8. Contoh Jawaban Kuesioner minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 9. Contoh Jawaban Soal Pretes dan Postes
A. Contoh jawaban soal pretes kelas eksperimen
Nama : surya Kelas VII A
1. Besaran adalah konsep-konsep seperti tinggi badan, masa, suhu ruangan, dan
volume bola.
Satuan adalah....................(tidak diisi)
2. Besaran pokok: panjang dan waktu.
Besaran turunan: luas dan volume.
4. Pengukuran adalah usaha untuk memband....................(jawaban tidak lengkap).
5. Ya, karena hanya mengandung 1 besran pokok, pxlxt.
7. Mikrometer, karena angka ketelitiannya kecil, yaitu 0,01 mm.
9. a. pxlxt = 5 cmx4cmx3cm=20cmx3cm=60cm3
b........(tidak diisi)
10. a. 10x2x2=20x2=40
b. 2x2x2=4x2=8 cm3, balok berukuran 2 cmx 2 cmx 2 cm yang dapat dimasukkan
sebanyak 5 balok.
B. Contoh jawaban soal postes kelas eksperimen
Nama : surya Kelas VII A
1. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai serta satuan. Satuan
adalah sesuatu yang digunakan untuk membandingkan dalam suatu besaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2. Besaran pokok: panjang (length) dan waktu (time); besaran turunan: luas dan
volume.
3. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah ditetapkan terlebih dahulu
dan menjadi dasar untuk menyatakan besaran turunan. Besaran turunan adalah
besaran yang diturunkan dari besaran-besaran pokok.
4. Pengukuran adalah membandingkan antara besaran turunan dan satuan.
5. Ya, karena terdiri dari 2 besaran pokok pxlxt (panjang x lebar x tinggi).
6. Ya, karena satuan itu digunakan dan berlaku di semua negara.
7. Mikrometer, karena ketelitian mikrometer adalah 0,01 mm.
8. Jawaban soal a, 0,23 mg = 0,00000023 kg.
Jawaban soal b, 0,03 kaki = 0,03 x 0,3 m = 0,009 m.
9. Jawaban soal a, V = p x lx t = 5x4x3=60 cm3.
Jawaban soal b, L = p x l = 5 x 3,2 = 16 m2.
10. Jawaban soal a, 10 x 2 x 2 = 40 cm3.
Jawaban soal b, 2 cmx2 cmx 2 xm = 8 cm3. Balok berukuran 2 cmx 2 cmx 2 cm
yang dapat dimasukkan sebanyak 5 balok.
11. Jawaban soal a, V = 25 x 2 x 20 = 1000
Jawaban soal b, n = 25,0
20225 xx
= 25,0
1000= 4000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 10. Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP)
A. RPP kelas eksperiman
Mata pelajaran : Fisika
Jenjang : SMP
Kelas / Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2 X 50 menit
1. Standar Kompetensi
Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan
menggunakan peralatan.
2. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.
3. Indikator
a. Mengidentifikasi besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari,
kemudian mengelompokkannya kedalam besaran fisika atau bukan.
b. Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari
kemudian mengelompokkannya kedalam besaran pokok dan turunan.
c. Mendefinisikan pengertian mengukur besaran, besaran pokok dan
besaran turunan.
d. Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.
e. Mengkonversi satuan panjang dan waktu secara sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
f. Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok maupun besaran
turunan.
4. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat mengidentifikasi besaran fisika dalam kehidupan sehari-
hari.
b. Siswa dapat mengelompokkan besaran fisika kedalam besaran pokok
dan besaran satuan.
c. Siswa dapat menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.
d. Mengkonversi satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana.
e. Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok dan besaran turunan.
5. Materi Pokok
Besaran dan Satuan
6. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dipakai adalah strategi pembelajaran kooperatif.
7. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber pembelajaran berasal dari lembar soal yang diberikan peneliti dan
buku paket sekolah.
8. Strategi Pembelajaran
a. Kegiatan awal (10 menit)
Pada tahap persiapan ini peneliti sebagai guru membagi kelas menjadi 6
kelompok. Kemudian guru memberi nama setiap kelompok: Einstein, Volta,
Ampere, Pascal, Kirkchof dan Archimedes. Setelah itu, guru menyampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
topik yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, yaitu
tentang besaran dan satuan. Kemudian guru membagikan 2 lembar kertas
yang berisi soal-soal tentang besaran dan satuan yang harus dikerjakan oleh
setiap kelompok. Lembar kertas pertama berisi soal-soal tentang besaran
sedangkan lembar soal kedua berisi soal-soal tentang satuan.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Pada tahap ini guru menyuruh setiap kelompok untuk mempelajari materi
terlebih dahulu, kemudian menjawab pertanyaan secara bersama-sama dalam
satu kelompok. Guru memberikan pesan kepada setiap anggota kelompok
untuk saling bekerja sama dan berdiskusi. Guru sebagai fasilitator bertugas
untuk mendampingi, mengawasi, dan membantu siswa yang kesulitan
memahami soal atau yang lainnya.
c. Kegiatan penutup (30 menit)
Setelah waktu diskusi habis, guru menyuruh salah satu kelompok untuk
maju ke depan kelas untuk menjelaskan hasil diskusinya. Agar semua anggota
kelompok aktif dalam presentasi, guru membagi tugas kepada setiap anggota
kelompok. Satu orang bertugas sebagai moderator, satu orang bertanggung
jawab untuk mencatat pertanyaan yang diajukan kelompok lain dan tiga siswa
lainnya bertugas menjawab pertanyaan. Apabila kelompok yang presentasi
tidak dapat menjawab pertanyaan, maka guru menyuruh moderator untuk
melemparkan pertanyaan tersebut kepada kelompok lainnya. Apabila semua
kelompok tidak dapat menjawab pertanyaan atau jawaban dari setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
kelompok berbeda-beda, maka guru mulai untuk mengkoreksi setiap jawaban
kelompok dan menjelaskan jawaban yang benar dari setiap pertanyaan.
Setelah semua kegiatan selesai dilakukan, guru meminta semua siswa untuk
memberikan tepuk tangan kepada setiap kelompok.
B. RPP kelas kontrol
Mata pelajaran : Fisika
Jenjang : SMP
Kelas / Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 2 X 50 menit
1. Standar Kompetensi
Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan
menggunakan peralatan.
2. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.
3. Indikator
a. Mengidentifikasi besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari, kemudian
mengelompokkannya kedalam besaran fisika atau bukan.
b. Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari
kemudian mengelompokkannya kedalam besaran pokok dan turunan.
c. Mendefinisikan pengertian mengukur besaran, besaran pokok dan besaran
turunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
d. Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.
e. Mengkonversi satuan panjang dan waktu secara sederhana.
f. Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok maupun besaran turunan.
4. Tujuan Pembelajaran
b. Siswa dapat mengidentifikasi besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari.
c. Siswa dapat mengelompokkan besaran fisika kedalam besaran pokok dan
besaran satuan.
d. Siswa dapat menggunakan satuan internasional dalam pengukuran.
e. Mengkonversi satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana.
f. Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok dan besaran turunan.
5. Materi Pokok
Besaran dan Satuan
6. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dipakai adalah strategi pembelajaran kooperatif.
7. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber pembelajaran berasal dari lembar soal yang diberikan peneliti dan
buku paket sekolah.
8. Strategi Pembelajaran
Pertemuan I
a. Kegiatan awal (50 menit)
Memberikan soal pretes kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
b. Kegiatan inti (45menit)
Pada tahap ini guru menjelaskan materi tentang besaran. Setelah selesai
menjelaskan materi tentang besaran, guru memberikan latihan soal kepada
siswa. Setelah waktu untuk mengerjakan latihan soal habis, guru dan siswa
bersama-sama membahas latihan soal tersebut.
c. Kegiatan penutup (5menit)
Guru mengajak siswa secara bersama-sama untuk menarik kesimpulan
tentang besaran.
Pertemuan II
a. Kegiatan awal (5 menit)
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, yaitu tentang satuan.
Selain itu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Kegiatan inti (40menit)
Pada tahap ini guru menjelaskan materi tentang satuan. Setelah selesai
menjelaskan materi tentang satuan, guru memberikan latihan soal kepada
siswa. Setelah waktu untuk mengerjakan latihan soal habis, guru dan siswa
bersama-sama membahas latihan soal tersebut.
c. Kegiatan penutup (5menit)
Guru mengajak siswa secara bersama-sama untuk menarik kesimpulan
tentang satuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Pertemuan III
a. Kegiatan awal (50 menit)
Guru memberikan soal postes kepada siswa. Kemudian guru
menyampaikan materi secara keseluruhan yang akan dipelajari, yaitu tentang
besaran dan satuan. Selain itu guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
b. Kegiatan inti (45 menit)
Pada tahap ini guru menjelaskan materi pembelajaran secara keseluruhan,
yaitu tentang besaran dan satuan. Kemudian guru mengajak siswa untuk
membahas soal-soal pretes dan postes.
c. Kegiatan penutup (5menit)
Guru mengajak siswa secara bersama-sama untuk mengingat kembali
pengertian besaran dan satuan. Setelah itu guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengungkapkan pengalaman belajarnya, termasuk hal-hal yang
tidak mereka mengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related